Telapak Setan 1 [Cersil Top Bersambung]

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Rabu, 28 September 2011

Karya : Khu Lung Saduran : Tjan ID
Ebook oleh : Dewi KZ
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com/ http://dewikz.byethost22.com/
http://cerita-silat.co.cc/ http://ebook-dewikz.com/
Jilid 1
SUATU hari yang cerah, tiga orang laki-laki gagah berjalan
dengan langkah cepat mengarungi padang rumput yang luas.
Orang pertama adalah seorang tua dengan jenggot yang
putih, badan sedang dan agak kurus, melangkah dengan
tegap tanda bahwa ia memiliki tenaga dalam yang hebat.
Orang yang kedua adalah setengah tua, badan tinggi
kurus, muka pucat seperti penyakitan. Namun kalau
memperhatikan matanya yang mencorong tajam itu, orang
akan ngeri dan bergidik. Sebab mata itu bagaikan mata seekor
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harimau dimalam gelap. Delapan orang yang ketiga seorang
muda berumur lebih kurang tiga puluh tahun muka putih dan
berbadan tampan- Tapi dari tarikan mukanya menunjukkan
orang itujahat serta licik.
Tiba-tiba orang kedua yang berbadan kurus, dan
penyakitan itu berhenti dan menunjukkan telapak tangannya
serta berseru.
"Hey toako. ji-ko ... coba lihat bangunan benteng dibawah
lembah tersebut mungkinkah benteng itu adalah benteng kuno
yang sedang kita cari?? . . ."
Semangat kakek berjenggot itu berkobar kembali, buru-
buru ia menengok kebawah lembah itu, kemudian sambil
mundur selangkah ke belakang gumamnya. "Oooh....
mengerikan sekali"
Tanah berwarna kuning membentang didasar lembah,
panjang bagaikan seutas tali kuning, mengikuti kaki bukit
dikedua belah sisinya menjorok jauh kedalam, keadaan itu
bagaikan seekor naga yang berbaring dengan tenang disana .
..
Gulungan angin yang kencang mengibarkan pasir kuning itu
ke angkasa membentuk kabut yang tebal, diantara lapat-
lapatnya cuaca tampaklah sebuah bangunan benteng kuno
yang tinggi kokoh bertengger disitu, tapi karena jarak yang
terlalu jauh maka keadaan benteng itu tak sempat terlihat
jelas...
Lama sekali kakek berjenggot itu mengamati benteng
tersebut, kemudian baru ujarnya.
"Ehmm... tak bakal salah lagi, ayoh berangkat.. . kita turun
kebawah. Tapi ingat jangan gugup dan tak usah gelisah, kita
lakukan semua pekerjaan menurut rencana." habis berkata, ia
melangkah turun lebih dahulu.
1
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba kakek yang berwajah penyakitan itu menghela
napas panjang, lalu berkata.
"Toako apakah kita harus melakukan pembantaian secara
sadis hingga seorang manusiapun tak boleh dibiarkan
hidup??"... Tertegun hati kakek berjenggot itu setelah
mendengar ucapan tersebut, rupanya dia tak menyangka
kalau Ji-te atau adik keduanya bisa mengucapkan kata-kata
yang sama sekali diluar dugaan ini. Matanya yang sipit kontan
melotot besar, sambil mendengus ia menjawab.
"Hmmm Apa yang dikatakan Pembantaian itu?? ji-te,
pernahkah engkau mendengar kata-kata yang berbunyi
demikian, sisa rumput tidak dicabut, angin berhembus akan
tumbuh kembali??" sembari berkata dengan pandangan yang
tajam ia menatap wajah kakek penyakitan itu.
Buru-buru kakek tersebut alihkan sorot matanya kearah
lain, sesudah sangsi sejenak katanya.
"Tapi... ia telah menghindari kita selama dua belas tahun,
aku rasa...aku rasa..."
"Haaaaahh . ..haaahh . . . haaahh ..." lelaki bermuka putih
itu tertawa terbahak-bahak memotong ucapan kakek
penyakitan yang belum habis, "Ji-ko kalau engkau tidak tega
untuk turun tangan, biarlah aku serta toako mewakili dirimu . .
. yaa siapa suruh kita adalah saudara angkat yang sehidup
semati???" Ucapannya tajam sinis dan tak enak didengar.
Wajah kakek berwajah penyakitan itu kontan berubah
cemberut, ia mendengus dingin dan berseru.
"Sam-te, kalau engkau menganggap bahwa kita adalah
saudara senasib sependeritaan, aku harap tutuplah mulutmu
yang bau itu "
"Eeei...., eeei. ... kita toh orang sendiri, kenapa mesti
cekcok ?" damprat kakek berjenggot sambil menyapu sekejap
2
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kedua orang itu. "Jite kalau engkau tiada usul lain, mari kita
segera berangkat."
Diam-diam kakek penyakitan itu menghela napas panjang,
tubuhnya segera meluncur kedasar lembah dengan gerakan
yang amat cepat, dua orang rekannya segera memberi tanda
kepada empat orang pria lainnya dan menyusul dari belakang.
Tujuh sosok bayangan manusia laksana kilat meluncur
kearah lembah bukit itu, dalam waktu singkat mereka sudah
menerobosi bukit bor batu dan tiba didepan pintu gerbang
benteng kuno itu.
Tiga orang yang ada didepan memandang sekejap pintu
gerbang yang tertutup rapat, tanpa disadari bulu kuduk
mereka pada bangun berdiri.
Pintu gerbang itu berwarna hitam dan tebal sekali, debu
tebal menyelimuti pintu tadi membuat warna yang sudah agak
luntur nampak makin mengenaskan, seakan-akan tempat itu
sudah lama tidak dihuni orang.
Kakek penyakitan mengamati sebentar pintu gerbang kuno
itu, lalu berkata dengan nada lirih. "Toako, mungkin kita telah
salah mencari tempat yang dituju, masa ada orang yang sudi
berdiam di tempat seperti ini ?"
Pria bermuka putih mendengus dingin. "Hm, jika engkau
tidak mau masuk. biarlah aku yang masuk, toh kita sudah
sampai disini, kalau tidak diperiksa apa gunanya kita jauh jauh
kemari ? Bagaimanapun juga hal itu tidak merugikan kita."
"Ehm, ucapan sam-te memang benar." sambung kakek
berjenggot sambil mengangguk. "Ayo masuk."
Sepasang kakinya menjejak tanah dan segera loncat naik
keatas dinding benteng yang tingginya mencapai lima tombak
itu dengan gerakan cepat.
3
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dua orang rekan lainnya segera menyusul dari belakang,
hanya empat orang pria berbaju ringkas saja yang tak mau
meloncat naik.
Pria bermuka putin itu menyapu sekejap halaman dalam
benteng itu, kemudian melemparkan seutas tali kebawah dan
menarik empat pria lainnya naik kedinding, setelah itu baru
meloncat masuk keruang dalam.
Suasana hening dan sepi sekali... dihalaman yang luas tiada
pepohonan, semak- belukar maupun bunga yang beraneka
ragam keadaannya gundul dan menyeramkan.
Ruangan yang besar berdebu tebal, pintu maupun jendela
tertutup rapat, sarang laba-laba mengotori dinding membuat
keadaan benteng itu kotor dan tak sedap dipandang, siapapun
akan berpendapat bahwa benteng itu kosong tak berpenghuni.
Menyaksikan keadaan ditempat itu, kakek berjenggot
segera berpikir didalam hati. "Rupanya kita sudah salah
mencari tempat" ia tarik tangan kakek penyakitan dan segera
melayang pula kedalam halaman benteng itu.
Mendadak serentetan bentakan nyaring menggema
memecahkan kesunyian-"Ada urusan apa kalian bertiga
dimalam buta berkunjung kebenteng oh liong-po ?"
Ketiga orang itu terkejut, dengan cepat mereka berpaling
kearah mana berasalnya suara itu dan mundur selangkah
kebelakang dengan hati terkesiap.
Kurang lebih lima tombak dihadapan mereka, berdirilah
seorang kakek berambut putih. Kapankah kakek tua itu
munculkan diri ? Dengan kepandaian silat yang mereka miliki
ternyata tak seorangpun yang tahu.
Pria bermuka putih itu termenung sebentar, lalu sambil
menjura ia berkata. "Lo-tiang, tolong tanya apakah tempat ini
adalah Selat oh- liong- kok" suaranya keras, jelas ia hendak
memamerkan kepandaian nya.
4
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sepasang mata kakek berambut putih yang semula
terkatup mendadak melotot besar, dengan serentetan cahaya
tajam bagaikan pisau belati ia menatap wajah pria bermuka
putih itu, lalu menegur dengan nada gusar.
"Jangan berteriak-teriak seperti setan menjerit, kalau
sampai majikan mudaku terbangun-.. kubacok tubuhmu
sampai hancur berkeping-keping."
Ketika sorot mata mereka bertiga saling membentur
dengan kakek berambut putih itu, satu ingatan dengan cepat
berkelebat dalam benaknya, tanpa sadar mereka berpikir
"Sebenarnya siapakah kakek tua ini ? Mungkinkah majikan
muda yang dia maksudkan adalah Gak In Ling ?" diikuti
pikiran lain berkelebat pula dalam benaknya. "Ah, tidak
mungkin-.. hal ini tidak mungkin, sekalipun ilmu silat yang
dimiliki Gan cin Peng amat tinggi, tidak mungkin akan selihai
orang ini, mana mungkin orang ini bersedia menjadi
pelayannya ?"
Berpikir sampai disini tanpa terasa hati merekapun menjadi
lega. Pria bermuka putih kembali memberi normal, lalu
ujarnya sambil tertawa seram.
"Harap lo-tiang suka memaafkan kesalahan kami yang tidak
disengaja, adapun kedatangan kami adalah untuk mencari
tahu tentang seseorang, apakah engkau bersedia memberi
petunjuk ?"
Kakek berambut putih berpaling dan memandang sekejap
keruang dalam, lalu mendengus dingin. "Hm Tiang- kang Sam-
kiat, tiga sekutu dari Sungai Tiang- kang, kalau kalian tahu
diri, cepat- cepatlah enyah dari sini, kalau terlambat hm,
mungkin kalian akan menyesal sepanjang masa."
Dalam pada itu empat orang pria kekar yang datang
bersama Tiang- kang Sam- kiat telah melompati dinding pagar
dan memburu datang.
5
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kakek berjenggot itu menyapu sekejap ke-arah rekan-
rekannya, kemudian tertawa dingin. "He, he, he, kalau sudah
tahu kami adalah tiga sekutu dari sungai Tiang-kang, tentu
mengetahui peraturan kami selama melakukan pekerjaan?
IHmm Engkau anggap dengan mengandalkan sepatah katamu
itu maka kami akan kabur ketakutan ?"
Sekali lagi kakek berambut putih itu memandang sekejap
keruang belakang, rambutnya yang beruban mendadak
menggetar keras tanpa terhembus angin, ia menarik napas
panjang untuk menahan hama amarah yang berkobar dalam
dadanya kemudian berkata. "Hm, katakanlah, siapa yang
kalian cari ?"
"Gak In Liang." Sekilas napsu membunuh berkelebat diatas
wajah kakek berambut putih itu.
"Tahukah kalian semua, siapa aku ?"
"Maafkanlah kami, sekalipun aku punya mata namun tak
kenal siapa dirimu itu "jawab lotoa dari Tiang- kang Sam- kiat
setelah melirik sekejap kearah rekan-rekannya.
"Engkau tak kenal siapa aku, sebaliknya aku tahu bahwa
kalian bertiga adalah bandit-bandit tak tahu malu yangjual
kawan untuk mencari pujian-"
Merah-jengah selembar wajah kakek penyakitan, buru-buru
dia alihkan pembicaraan kesoal lain- "Boleh aku tahu siapakah
namamu ?" ia bertanya.
Untuk ketiga kalinya kakek berambut putih itu berpaling
keruang benteng, setelah itu baru ia menjawab.
"Manusia sesat dari selatan oei Hoa Yu bukan lain adalah
aku "
"Apa ? Engkau adalah manusia sesat dari selatan ?" tanpa
sadar Tiang-kang Sam-kiat mundur tiga langkah kebelakang,
jantung berdebar keras.
6
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lam-shia" manusia sesat dari selatan- "Pak-koay" manusia
aneh dari utara selamanya tidak pernah berpisah satu sama
lainnya, mereka dikenal sebagai dua orang makhluk yang
paling sukar dilayani, bukan saja ilmu silatnya amat tinggi,
terutama sekali sikap mereka yang lurus tidak- sesatpun tidak-
perbuatan mereka selamanya dilakukan menurut suara
hatinya karena ia hampir boleh dibilang setiapjago persilatan
berusaha untuk menjauhi mereka.
Mimpipun Tiang- kang sam- kiat tak pernah menyangka
kalau mereka akan berjumpa dengan manusia sesat dari
selatan ditengah benteng kuno yang terpencil ini. Terdengar
manusia sesat dari selatan berkata sambil mengertak gigi:
"Hitung-hitung kali ini nasib kalian bertiga anjing-anjing
sialan memang masih mujur, kedatanganmu memang
kebenaran sekali dikala majikan muda sedang beristirahat
kalau tidak...... hm Jangan harap bisa lolos dari sini dalam
keadaan hidup Nah, sekarang juga cepat enyah dari sini, apa
yang kalian masih nantikan ?"
Dari ucapan itu bisa diketahui bahwa manusia sesat dari
selatan ada maksud untuk melepaskan mereka, siapa tahu
orang-orang yang diberi kasihan tidak sadar, malahan
dikiranya pihak lawan sedang menggertak mereka.
"Kalian bertiga tak usah pergi lagi dari sini." mendadak
terdengar suara yang dingin menyeramkan datang. Tiang-
kang Sam- kiat terkesiap. mereka sama-sama berpikir didalam
hati. "Seram amat suara orang ini, siapakah dia ?"
Entah sejak kapan, dibelakang tubuh manusia sesat dari
selatan telah muncul seorang pemuda baju hitam yang
tampan dan beralis lenting bagaikan pedang.
Mendengar seruan itu, air muka manusia sesat dari
selatanpun berubah hebat, dengan cepat ia putar badan dan
memberi hormat. "Budak benar-benar tak berguna, hanya
7
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
urusan sepele saja harus mengagetkan siau-ya" nada
ucapannya penuh dengan rasa hormat dan jeri.
Pemuda baju hitam itu gelengkan kepalanya dengan ewa.
"Selama ini aku sama sekali tidak tidur." sahutnya. "Ketika
mereka datang akupun sudah tahu," dia melangkah kedepan
dan menghampiri Tiat-kang Sam- kiat, sambungnya dengan
nada dingin. "Paman bertiga, apakah datang untuk mencari
aku Gak In Liang ?"
Tiat-kang Sam- kiat terkesiap dan merasakan bulu
kuduknya bangun berdiri, mereka merasa dirinya terpengaruh
oleh keangkeran serta keagungan musuhnya, membuat
mereka merasa tak mampu untuk bergerak.
Pria bermuka putih melirik sekejap kearah pemuda itu
dengan pandangan licik, tiba-tiba ia tertawa. "Ha h, hah,
hah..... selama banyak tahun Hian-tit (keponakan) pasti amat
menderita, bukan ? Kami selalu merasa tidak tenang, setelah
bersusah payah akhirnya"
"Sebutan tadi merupakan sebutan yang terakhir dari ku
untuk kalian bertiga." tukas pemuda baju hitam dengan sinis.
Diantara biji matanya yang jeli mendadak terlintas napsu
membunuh yang tebal, dengan nadanya yang seram,
lanjutnya kembali.
"Menjual ayahku untuk mencari pujian, mencelakai ibuku
untuk menutup mulut, dan sekarang datang ke benteng oh
liong-po untuk membabat rumput keakar-akar nya hm, hm..
jika aku Gak In Liang tidak menghancur lumatkan tubuhmu,
Thian benar-benar tidak adil."
Habis berkata ia loncat maju kemuka dan berdiri kurang
lebih lima depa dihadapan Tiang-Sam-kiat. Tiba-tiba manusia
sesat dari selatan menghadang dihadapan Gak In Liang,
ujarnya dengan hormat.
8
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Untuk menghadapi manusia-manusia bangsa tikus seperti
mereka, kenapa majikan muda harus turun tangan sendiri ?
Serahkan saja kepada budak untuk menggebah mereka pergi."
Napsu membunuh serta rasa dendam yang berkobar
menyelimuti seluruh benak Gak In Liang dengan tegas ia
menggeleng.
"Dendam ayahku harus dituntut balas oleh puteranya
sendiri, aku hendak membuat majikan mereka tahu
bagaimanakah keadaan dari korban yang menemui ajalnya
ditanganku."
Rasa ngeri dan seram menyelimuti hati Tiat kang Sam- kiat,
suatu firasat yang jelek melintas dalam benak beberapa orang
itu, walaupun mereka yakin bahwa ilmu silat yang dimilikinya
sangat lihay sehingga cukup digunakan untuk menghancurkan
benteng oh-liong-poo, akan tetapi dalam beberapa detik yang
singkat, seakan-akan mereka lupa bahwa mereka memiliki
ilmu silat yang tinggi, keadaan mereka tidak lebih bagaikan
orang hukuman yang menantikan keputusan pengadilan-
Mungkin hal ini dikarenakan pengaruh serta wibawa yang
terpancar keluar dari pemuda misterius dihadapannya ini,
mungkin juga karena kesalahan yang pernah mereka lakukan
dimasa lampau sehingga mengurangi kesombongan dan
kejumawaan mereka, pokoknya dalam waktu yang amat
singkat mereka tak mempunyai keberanian untuk menjawab
ataupun buka suara.
Dalam pada itu manusia sesat dari selatan telah
mengundurkan diri kesamping, Gak In Liang segera maju lebih
mendekat, katanya dengan seram.
"Belah dada kalian sendiri dan tarik keluar jantung kalian
masing-masing, aku ingin lihat jantung kalian berwarna hitam
atau tidak?"
9
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Walaupun suaranya tenang dan datar, akan tetapi
mengandung daya kekuatan yang besar, seakan-akan perintah
kematian yang tak dapat dibantah lagi.
Manusia sesat dari selatan tersohor karena kekejiannya
dalam membunuh orang, tetapi setelah mendengar ucapan itu
tak urung hatinya terkesiap juga, pikirnya.
"Dihari-hari biasa majikan muda selalu halus dan berbudi
luhur, mengapa pada malam ini bisa berubah jadi begitu sadis
dan kejam?"
Tiang- kang Sam- kiat serta empat pria kekar yang berada
dibelakangnya segera mundur dua langkah kebelakang
dengan ketakutan, empat belas mata memancarkan cahaya
ngeri dan seram dan bersama ditujukan kepada pemuda baju
hitam di hadapannya.
Gak In Ling mengerdipkan matanya yang jeli, tindak-
tanduknya tetap halus dan terpelajar, siapapun tidak percaya
bahwa perintah yang begitu sadis dan begitu brutal muncul
dari mulut pemuda tampan itu.
Waktu sedetik demi sedetik lewat dengan cepatnya,
kesadisan diatas wajah Gak in Ling yang tampan kian lama
kian bertambah tebal, mendadak ia tertawa seram.
"He, he, he Apakah kalian bertiga hendak menunggu
sampai aku Gak In Ling turun tangan sendiri ?" ancamnya.
Sambil berkata selangkah demi selangkah ia maju mendekati
tiga jagoan dari sungai Tiang- kang tersebut.
Tanpa sadar Tiang-kang Sam- kiat selangkah demi
selangkah mundur pula kebelakang, mengikuti langkah kaki
yang berat, air muka ketujuh orang itu berubah beberapa kali,
mereka merasa bahwa jiwa mereka yang sangat berharga itu
kian lama kian mendekati jurang kematian-
Jelas, keberanian serta segenap kekuatan mereka telah
dipunahkan oleh keangkeran Gak In Ling. Tiba-tiba dari
10
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
belakang tubuh Tiang-kang Sam-kiat berkumandang datang
suara bentakan keras:
"Bajingan cilik Engkau jangan terlalu menghina orang "
Sesosok bayangan manusia meluncur ke muka, angin
pukulan yang maha dahsyat langsung menghantam batok
kepala pemuda she Gak itu.
Gak In Ling sama sekali tidak berpaling atau angkat kepala,
diapun tidak menghentikan langkah kakinya, sorot mata yang
tajam masih menatap wajah Tiang- kang Sam-kiat tanpa
berkedip. terhadap serangan yang sedang mengancam
tubuhnya itu ia sama sekali tidak mengambil gubris.
Dalam waktu singkat, sepasang telapak telah mengancam
diatas batok kepala pemuda itu. Mendadak jeritan ngeri yang
menyayatkan hati berkumandang memecahkan kesunyian
yang mencengkamkan dimalam buta itu.
Sesosok bayangan tubuh yang besar mencelat keangkasa,
melewati atas kepala Tiang- kang Sam-kiat dan terbanting
kurang lebih tujuh tombak dibelakang ketiga orang itu dalam
keadaan tidak bernyawa lagi.
Tiang- kang Sam-kiat terkesiap, kecuali mereka saksikan
pemuda she Gak itu mengangkat tangan kanannya, tiada
gerakan lain yang terlihat oleh mereka, akan tetapi dari tujuh
orang sekarang mereka telah kehilangan seorang rekan-
Satu-satunya harapan untuk hiduppun ikut musnah
bersama dengan kematian pria kekar itu, sekarang mereka
sudah patah semangat dan tak punya keberanian untuk
melakukan perlawanan lagi.
Dari sorot mata Lo-toa serta Lo-sam Tiang- kang Sam-kiat
segera melintas rasa takut, ngeri, dan mohon ampun, bibir
yang pucat pias gemetar keras namun tak sepatah katapun
yang meluncur keluar.
11
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba terdengar Lo-ji yang baik hati itu menghela napas
panjang lalu berkata. "Aiii Satu kali salah melangkah akhirnya
kita akan menyesal sepanjang masa, toako Sam-te
Sebenarnya apa yang berhasil kita dapatkan ?"
Sambil berkata ia merobek pakaian bagian dadanya sendiri,
kemudian sambil mengertak gigi, jari tangannya yang kuat
bagaikan cakar baja tiba-tiba dihujamkan keatas dadanya
sendiri.
"creeet...." semburan darah segar berhamburan
disepanjang lantai, sambil meringis menahan kesakitan ia
betot keluar jantungnya sendiri.
Air muka yang semula berwarna kuning pucat kini berubah
jadi hijau keabu-abuan, sorot mata yang tajam kian pudar,
dengan pandangan mata minta maaf ia melirik sekejap kearah
Gak In Ling, bibir yang pucat gemetar keras dan akhirnya ...
bluuukk Tubuh terkapar diatas tanah dalam keadaan tak
bernyawa lagi
Dua titik air mata perlahan-lahan menetes keluar dari balik
kelopak matanya, namun senyum ketenangan dan kedamaian
telah menghiasi bibirnya, mungkin ia merasa bahwa hutang
yang tak bisa dibayar selama ini akhirnya berhasil juga di
lunasi.
Tiada dengusan kesakitan, tiada jeritan lengking sekarat,
tapi seorang jago yang amat lihay telah gugur dengan jantung
yang berlumuran darah masih tergenggam ditangannya.
Sekilas rasa kaget berkelebat diwajah manusia sesat dari
selatan, mungkin ia merasa peristiwa itu terlalu sadis dan
kejam Airmuka Lo-toa dan Lo-sam dari Tiang-kang Sam-kiat
serta tiga orang pria kekar yang berada dibelakangnya telah
berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, keringat sebesar
kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya, rasa takut,
ngeri, dendam berkecamuk menjadi satu membakar hati
mereka semua.
12
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling telah berdiri dengan wajah hambar, terhadap
peristiwa sadis yang berlangsung dihadapan matanya ia tidak
berpaling barang sekejappun, seakan-akan kejadian itu sama
sekali tak terlihat olehnya.
Dengan dingin ia menyapu sekejap kearah dua orang itu.
"Sekarang tiba giliran kalian berdua "
Beberapa patah kata yang pendek. terdengar oleh Lo-toa
serta Lo-sam dari Tiang- kang Sam-kiat bagaikan guntur yang
membelah bumi di siang hari bolong.
Lo-toa dari Tiang- kang Sam-kiat tak dapat menahan diri
lagi, ia menengadah keangkasa dan tertawa seram.
"Ha ha ha Gak In Ling bocah cilik, dengan mengandaikan
sepatah duapatah katamu itu, engkau anggap kami segera
menyerah dan mudah dibunuh ? Ha ha.... Engkau anggap
toyamu sekalian ini siapa ? Kau kira kelinci- kelinci yang
gampang dijagal dengan begitu saja?"
Gak In Ling mendengus dingin, napsu membunuh yang
tebal melintas diatas wajahnya, sambil ayunkan sepasang
telapaknya ia menjawab.
"Aku mengandaikan sepasang telapakku ini? Hm, kalau
kalian tidak percaya, silahkan mencoba"
Lo-sam lebih tenang dan licik daripada rekannya, walaupun
hatinya merasa takut sekali akan tetapi diatas wajahnya masih
dapat mempertahankan ketenangan, mendengar ucapan itu ia
angkat kepala dan memandang kearah sepasang te lapak
muda itu.
"Telapak maut?" jeritnya melengking, suaranya gemetar
dan mengandung rasa takut yang hebat, dengan
sempoyongan ia mundur sampai tujuh langkah kebelakang,
sepasang matanya memandang kearah telapak tangan
pemuda itu tanpa berkedip.
13
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rasa ngeri, putus asa, mohon ampun serta pelbagai
perasaan berkecamuk didalam hatinya dengan wajah yang
pucat.
"Apa ?? Ah, telapak maut" jerit Lo-toa pula dengan suara
tertahan, ia mundur sempoyongan dan jatuh terduduk diatas
lantai. Manusia sesat dari selatan pun tertegun, kemudian
dengan hati terjelos gumamnya:
"Oooh Thian, kenapa sampai jadi begini ? Kenapa sampai
diapun tidak dilepaskan?"
Mengikuti ucapan tersebut dua titik air mata jatuh berlinang
membasahi pipinya. Dalam pada itu dengan pandangan sadis
Gak in Ling telah memandang kembali kearah ke dua orang
itu, lalu bentaknya. "Apa yang kalian nantikan lagi ?"
"otak yang mendalangi pembunuhan itu bukan kami "jerit
Lo-sam dengan suara gemetar. "Kau... kau..."
"Kalau bukan kalian, siapa lagi ?" bentak Gak In Ling
kembali dengan nada seram.
"Aku... aku.... aku tidak tahu."
Gak In Ling menengadah dan tertawa panjang. "Haa....
haa... haa... Sedari tadi aku telah tahu bahwa kalian tak akan
tahu, jual ayah ku untuk mencari pujian, apa yang berhasil
kalian dapatkan- Haa haa.... haa.... "
"Majikan muda, kau. ...jangan terlalu emosi." bisik manusia
sesat dari selatan dengan nada kuatir.
Gak In Liang menghentikan gelak tawanya, dengan napsu
membunuh makin berkobar ia berseru keras: "Aku akan suruh
kalian berdua merasakan sampai di manakah kelihayan dari
telapak mautku ini " sambil berkata sepasang telapaknya
perlahan-lahan diangkat keatas.
Lo-toa dan Lo-sam dari Tiang- kang Sam-kiat mundur tiga
langkah kebelakang dengan ketakutan B reett Mereka robek
14
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pakaian bagian ddadanya sendiri, sementara sorot mata
mengandung rasa takut dan minta ampun terpancar keluar
dari mata mereka.
Gak In Ling sama sekali tidak tergerak hatinya oleh tingkah
laku musuhnya itu, perlahan-lahan telapaknya sudah diangkat
mencapai depan dada, senyuman dingin yang sadis dan kejam
tersungging dibibirnya.
"Kalau tahu akhirnya akan jadi begini, kenapa dahulu kalian
berbuat khianat, hem ?"
Sepasang telapak dengan cepat didorong ke-depan-..
Rupanya kedua orang itu tahu bahwa nasib mereka akan
berakhir pada hari ini, dengan nekad merekapun
mencengkeram kearah dada sendiri serta membetot keluar
jantung mereka seperti apa yang telah dilakukan rekan
mereka sebelumnya.
Dua jeritan melengking kembali berkumandang
memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh lembah oh-
liong-pio, suaranya begitu mengerikan sehingga mendirikan
bulu roma semua orang.
Dengan pandangan dingin Gak In ling menyapu sekejap
kearah mayat Tiang- kang Sam-kiat yang terkapar diatas
tanah, kemudian menengadah dan melotot kearah pria-pria
lainnya yang berdiri menjublek disana dengan pandangan
seram, katanya:
"Bawa ketiga sosok mayat itu dan segera enyah dari
tempat ini, kalian tak boleh mengubur mayat mereka disekitar
gunung Thaysan atau tempat manapun, mayat itu harus
kalian bawa pulang kemarkas besar Tiang-kang, jika berani
membangkang perintahku, h mm?"
Tiga orang pria kekar itu mundur dengan ketakutan, tapi
merekapun merasa amat girang karena mimpipun tak pernah
disangka bahwa mereka masih bisa lolos dari tempat itu dalam
keadaan hidup, Tanpa banyak bicara lagi mereka bopong
15
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mayat Tiang-kaag Sam- kiat yang mengerikan serta mayat
rekannya lalu kabur terbirit-birit dari situ.
Sepeninggalnya beberapa orang itu, Gak In Ling
menengadah memandang bintang yang bertaburan diangkasa,
lalu bergumam seorang diri:
"Dua belas tahun lamanya,. yaa dua belas tahun, suatu
jangka waktu yang amat panjang."
Manusia sesat dari selatan maju kedepan dengan langkah
yang berat, bisiknya. "Majikan muda, apakah engkau telah
melatih ilmu telapak maut itu?"
"Benar," jawab pemuda she Gak dengan sedih. "aku tak
dapat menanti lebih lama lagi." Manusia sesat dari selatan
menghela napas panjang.
"Aaaai kesemuanya ini adalah akibat dari keteledoran
hamba sekalian, sehingga membuat pil mujarab yang hampir
jadi, telah dicuri orang. Tetapi, majikan muda, apakah engkau
tak bisa menunggu sebentar lagi ? Mungkin makhluk tua itu
akan segera kembali."
"Tujuan orang itu adalah hendak mencabut jiwa aku orang
she Gak. kendatipun penjagaan yang kalian lakukan lebih
ketatpun tak akan lolos dari cengkeramannya, oleh karena
itu..."
"Majikan muda sekalipun manusia berusaha, tapi Thianlah
yang menentukan segala-galanya, engkau tak boleh berputus
asa, kita tokh masih bisa...."
Gak In Liang tertawa. "Tak usah dicoba lagi, dua tahun
bagiku sudah terasa lebih daripada cukup,"
"Tapi sejak kini keluarga Gak..."
Gak In Ling mengerdipkan matanya, sebelum manusia
sesat dari selatan sempat menyelesaikan kata-katanya, dia
telah menukas.
16
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Asal dendam sakit hatiku bisa dibalaskan, apa yang aku
inginkan bisa terkabul, maka sisanya yang lain tak usah-
dibicarakan lagi." setelah berhenti sebentar, lanjutnya. "Besok
pagi, aku hendak tinggalkan benteng kuno ini."
"Aku juga ikut " kata manusia sesat dari selatan dengan
hati amat gelisah.
"Tidak, engkau harus menunggu sampai manusia aneh dari
utara kembali ke sini, kemudian baru bersama pergi mencari
aku."
"Majikan Muda, aku tidak tega... aku merasa khawatir
sekali dan aku pikir..."
"Keputusanku sudah bulat, engkau tak usah banyak bicara
lagi." Tukas Gak In Ling dengan cepat.
Perlahan-lahan ia berjalan masuk kedalam ruangan, dari
balik biji matanya yang jeli, air mata perlahan-lahan mengalir
keluar.
Sebagai manusia tentu saja dia amat menyayangi jiwanya
sendiri, tetapi suatu kekuatan lain memaksa ia harus
melepaskan segala-galanya... karena sesuatu urusan ia harus
membuang jauh semua pikiran semacam itu...
Dendam yang dalam bagaikan lautan, benci yang
menumpuk bagaikan bukit, telah menyelimuti seluruh
benaknya.
Dengan sedih dan hati yang perih manusia sesat dari
selatan memandang bayangan punggung si anak muda itu
lenyap dari pandangan, pada saat yang amat singkat inilah dia
merasa bahwa dirinya jauh lebih memahami lagi perasaan si
pemuda yang sudah berdiam hampir dua belas tahun lamanya
dengan dia itu.
Senja telah lewat dan malam mencengkeram seluruh jagad,
sorot lampu yang tajam menyinari setiap sudut kota con
IHway, rumah makan, rumah penginapan dan tempat
17
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pelacuran mulai dikunjungi orang, suasana amat ramai dan
hiruk pikuk memecahkan kesunyian-
Pada saat itulah di sebuah gedung besar yang letaknya di
luar kota, suasana tetap diliputi keheningan, Malaikat Elmaut
telah mencengkeram seluruh isi gedung itu, membuat
keadaan terasa seram dan mengerikan.
Belasan tahun berselang, gedung besar yang megah dan
kokoh ini dikenal sebagai gedung keluarga Gak. tapi kini nama
yang pernah disegani dan dihormati setiap orang itu sudah
mulai dilupakan orang...
Pada saat itu dua orang pria kekar berdiri mendelong
didepan pintu gerbang yang berwarna merah, pada istal kuda
terikat beberapa puluh ekor kuda jempolan, dari sikap kedua
orang itu nampak jelas bahwa mereka sedang menghadapi
suatu kejadian yang menakutkan hatinya.
Dalam sebuah ruang tamu yang luas, api lilin bersinar
menerangi seluruh sudut ruangan, dua buah meja perjamuan
yang besar diatur di-tengah ruangan dan disekelilingnya
duduklah enam belas orang pria tua maupun muda.
Tetapi aneh sekali, walaupun sayur yang lezat dan arak
yang wangi telah dihidangkan, namun tak seorangpun yang
bernapsu untuk menikmati kelezatan dan wanginya hidangan
tersebut. Suasana dalam ruangan itu sunyi, hening dan tak
kedengaran sedikit suara pun, wajah setiap orang nampak
murung dan sedih sekali. Tiba-tiba kakek berjenggot panjang
yang duduk dikursi utama bangkit berdiri dan berkata.
"Saudara saudara sekalian, silahkan makan dulu sedikit
hidangan yang telah tersedia, setelah itu baru merundingkan
masalah pelik yang sedang kita hadapi, mari... mari kuhormati
kalian semua dengan secawan arak."
Sambil berkata dia angkat cawan arak yang berada
dihadapannya dan sekali teguk menghabiskan isinya,
18
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
walaupun begitu kelihatan jelas sekali tangannya yang
memegang cawan nampak gemetar keras.
Semua orang segera bangkit berdiri dan menghabiskan
pula isi cawan masing-masing, mereka semua seperti telah
kehilangan semangat, wajahnya loyo dan sama sekali tak
bertenaga.
Kakek berjenggot panjang tadi menarik napas panjang,
kemudian setelah berbatuk sebentar, ujarnya.
"Lo-ngo. berita yang engkau dengar bisa dipercaya atau
tidak?" sambil berkata dia berpaling ke arah seorang kakek tua
berusia enampuluh tahun yang berada disebelah kanan dan
pada kening kanannya terdapat sebuah codet berwarna ungu.
Sorot mata semua orangpun dialihkan padanya wajah
mereka semua terlintas satu harapan, bahwa berita itu tidak
benar. Kakek bercodet dengan kaku mengangguk.
"Berita itu sungguh dan dapat dipercaya seratus persen-"
jawabnya tegas.
"Engkau dengar dari siapa ?" hampir bersamaan waktunya
ada tiga empat orang banyaknya yang mengajukan
pertanyaan itu.
Perlahan-lahan kakek bercodet itu bangkit berdiri lalu
berkata. "Kalian semua takut mati. masa akupun tidak takut
mati ? Aku menyaksikan kesemuanya ita dengan mata kepala
sendiri." suaranya gemetar dan penuh emosi.
Kakek berjenggot panjang itu amat terperanjat, tanpa
terasa ia berseru keras.
"Kau, kau menyaksikan dengan mata kepala sendiri ?
Bagaimana keadaan mereka ?"
Kakek bercodet menengadah dan tertawa seram, suaranya
keras bagaikan kuntilanak ditengah kuburan.
19
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hee hee hee... Dengan tangan sendiri mereka membetot
keluar jantung mereka...."
"Aahh" seruan tertahan menggema memenuhi seluruh
ruangan, rasa kaget dan ngeri melintas diatas wajah setiap
orang, dengan kaku dan tertegun mereka melotot kearah
kakek bercodet itu.
"Masa seorang bocah cilik mempunyai kepandaian selihay
itu ?" gumam kakek berjenggot panjang itu dengan nada
keheranan- "Bagaimana caranya dia memaksa Tiang kang
Sam- kiat untuk membetot keluar jantungnya sendiri ? Hal ini
tak mungkin-"
Sekalipun dimulut ia mengatakan tidak percaya, tetapi
bayangan hitam telah menyelimuti seluruh hatinya.... ia
merasa bahwa maut sudah semakin mendekati dirinya.
Keseraman dan kengerianpun dengan cepat menyelimuti
seluruh ruangan, setiap orang merasa ketakutan dan
semuanya tercekam dalam ketegangan yang memuncak
sehingga dadanya terasa sesak dan sukar untuk bernapas.
Tiba-tiba....
Gelak tertawa yang seram dan menggetarkan telinga
berkumandang datang dari luar tembok pekarangan, diikuti
serentetan cahaya merah munculkan diri ditengah ruangan.
Suara itu muncul begitu mendadak membuat semua orang-
terkesiap dan merasakan jantungnya berdebar keras, puluhan
pasang mata yang memancarkan sinar kaget dan ngeri
bersama-sama di alihkan keluar ruangan-
Tapi mereka semakin terperanjat setelah menyaksikan
manusia yang berdiri dihadapannya. Tampaklah dua orang
kakek baju merah yang memakai kain penutup berwarna
merah pula berdiri kaku diluar ruangan, perawakan mereka
yang satu tinggi dan yang lain pendek. namun sorot matanya
memancarkan cahaya tajam yang menggidikkan hati.
20
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Yang lebih mengejutkan lagi adalah dua butir batok kepala
yang berada dalam cekalan mereka berdua, darah segar
masih mengucur keluar tiada hentinya.
Terdengar manusia berkerudung yang berbadan pendek
berkata dengan suara menyeramkan-
"cin-hway Ngo- gi lima saudara dari cin-hway, aku
mendapat perintah untuk datang kemari memenggal batok
kepala kalian semua "
"Apa dosa kami berlima sehingga harus mendapat
hukuman penggal kepala ?" tanya kakek berjenggot panjang
dengan hati terjelos.
"Dosa kalian sudah terlalu besar dan kejahatan yang kalian
lakukan terlalu menumpuk." jawab manusia kerudung merah
yang jangkung dengan suara ketus. "Serahkan nyawa kalian
semua."
"Engkau mendapat perintah dari siapa ?" tanya Lo-sam dari
cin-hway Ngo-gi dengan dingin-
Manusia berkerudung merah yang berbadan cebol tertawa
dingin.
"Hee... hee... hee... Kalian masih belum berhak untuk
mengetahuinya..... kenapa masih belum turun tangan? Apakah
kalian hendakpaksa diriku untuk melakukannya sendiri?"
Dalam pada itu semua jago yang berada dalam ruangan
mengetahui bahwa kedua orang itu bukanlah manusia yang
ditakuti oleh mereka, maka hati merekapun jadi lega.
Mendengar ucapan lawan, mereka mendengus dingin.Jelas
orang-orang itu merasa amat tidak puas dengan ucapan
lawan-
Kakek berjenggot panjang segera tertawa terbahak-bahak.
"Ha.... haa haa..... Aku rasa kalian berdua belum tentu dapat
melakukannya"
21
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Manusia berkerudung merah yang berbadan jangkung naik
pitam, dari balik kain kerudungnya memancar keluar dua
rentetan cahaya mata yang sangat tajam, tangan kanannya
segera di-ayun keluar dan sesosok bayangan hitam menerjang
kearah dada kakek berjenggot panjang itu dengan cepatnya.
Kakek berjenggot panjang mendengus dingin, ia sambut
datangnya benda hitam itu, tapi dengan cepat ia berteriak
kaget. "Aah......... bukankah dia adalah Hian Hok Tootiang?"
"Sedikitpun tidak salah, apakah kalian tidak merasa bahwa
kepandaian silat yang kamu miliki jauh lebih lihay daripada
Hian Hok Totiang?"
Mendengar perkataan itu cin-hway Ngo-gi saling
berpandangan dengan mulut membungkam,
mereka tak menyangka kalau Hian Hok Totiang yang
dikenal memiliki ilmu silat yang amat lihay pun menemui
ajalnya ditangan mereka berdua.
Setelah mengamati beberapa saat lamanya batok kepala
itu, Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi berteriak keras.
"Aaaah kalau begitu engkau adalah cianjiu jin-to pembantai
manusia bertangan seribu?"
"Pembantai manusia bertangan seribu." jeritan kaget
hampir berkumandang dari setiap manusia yang ada dalam
ruangan-
Manusia berkerudung merah itu tertawa terbahak-bahak.
"Haa haa..... haa... setelah mengetahui siapakah aku,
beranikah kalian semua melakukan perlawanan?"
Air muka kakek berjenggot panjang itu berubah hebat,
mendadak satu ingatan berkelebat dalam benaknya, batok
kepala itu dibuang ketanah lalu ikut tertawa seram pula.
22
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Haa .... haa haa.. ... memang kuakui bahwa ilmu silat
yang kami miliki masih terlalu jauh kalau dibandingkan dengan
dirimu, akan tetapi..."
"Akan tetapi kenapa ?"
"Akan tetapi kalian takkan berani mengganggu setiap
manusia dan benda yang berada dalam ruangan ini "
Mula-mula kedua orang manusia berkerudung merah itu
tertegun, kemudian dengan gusar teriaknya: "Engkau berani
pandang rendah diriku. Lihat saja aku berani atau tidak,"
sambil berkata tubuhnya menerjang kedepan.
Buru-buru kakek berjenggot panjang itu merogoh kedalam
sakunya dan mengambil keluar sebuah tanda pengenal yang
berukir indah sekali, sambil mengangkat tanda pengenal itu
ketengah udara serunya:
"coba kalian lihat, benda apakah ini?"
"Ah tanda perintah Nirwana.." seru manusia berkerudung
merah itu kaget.
Tiba-tiba ia menghentikan gerakan tubuhnya di tengah
jalan, putar badan dan kabur dari ruangan itu, tanpa
mengucapkan sepatah katapun.
Ketika datang mereka muncul secara tiba-tiba, waktu
kaburpun dilakukan secara tiba-tiba pula, mati atau hidup
ternyata hanya tergantung pada tanda pengenal yang amat
kecil itu.
Dengusan dingin berkumandang keluar dari balik sebuah
pohon besar ditengah halaman, namun tak seorang
manusiapun yang tahu.
Sementara itu semua orang dalam ruangan tergirang hati
dan merasa lega ketika menyaksikan dua orang pembantai
manusia itu kabur terbirit-birit karena tanda perintah Nirwana
23
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi berpaling kearah
kakek bercodet dan bertanya. "Lo-ngo, mungkinkah orang
yang membinasakan Tiang-kang Sam-kiat adalah pembantai
manusia bertangan seribu ?"
Ingatan kakek bercodet agak tergerak juga mendengar
ucapan itu, tapi dengan nada masih sangsi ia berkata^
"Tetapi menurut orang-orang yang pergi ke sana mengikuti
Tiang-kang Sam-kiat, katanya ke-tiga orang itu menemui
ajalnya ditangan seorang pemuda baju hitam."
Lo-sam tertawa bergelak.
"orang tokh bisa saja menyaru sebagai apapun, bukankah
menurut ceritamu mereka berdua seorang kakek dan seorang
pemuda ? Sedang pembantai manusia bertangan seribu juga
terdiri dari dua orang, siapa tahu kalau kedua orang itu adalah
hasil penyaruan mereka ?"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, semua orang
merasa hatinya agak lega karena perkataan itu masuk diakal.
Kakek bercodet menghela napas panjang dan berkata.
"Aaai semoga saja apa yang kalian duga adalah benar,
teringat masa lampau, dimana kita semua telah digunakan
tenaganya oleh orang lain dan sampai kinipun kita tidak tahu
siapakah otak yang mendalangi kesemuanya itu... bahkan kita
harus menanggung resikonya."
"Lo ngo," tukas Lo-toa dengan cepat, "apakah kau sudah
bosan hidup ?Jangan lupa, dalam peristiwa yang terjadi tempo
hari kita semua terlibat dalam masalah tersebut."
"oleh karena itulah kalian semua harus mati." baru saja
ucapan Lo-toa dari cin-hway lo-ngo selesai diutarakan, tiba-
tiba dari tengah ruangan berkumandang serentetan suara
yang dingin dan ketus diiringi suara tertawa yang
menyeramkan-
24
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Semua jago yang ada dalam ruangan terperanjat hingga
sukma terasa melayang tinggalkan raganya, dengan cepat
mereka berpaling dan loncat bangun dari kursi, senjata tajam
siap diloloskan siap menghadapi segala kemungkinan yang
tidak diinginkan-
seorang pemuda tampan baju hitam dengan dingin dan
seram berdiri tegak didepan pintu ruangan, perlahan-lahan ia
menyapu setiap raut wajah para jago yang berada disitu.
Semua jago yang berada dalam ruangan itu meskipun
belum bisa dikatakan jago yang amat lihay dalam dunia
persilatan, akan tetapi mereka tak malu disebut jagoan kelas
satu, akan tetapi kapankah pemuda baju hitam itu munculkan
diri tak seorangpun diantara mereka yang tahu.
"Siapa engkau ?" tegur Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi dengan
nada gemetar, tanda pengenal Nirwana dicekalnya erat-erat
ditangan kanan.
Pemuda baju hitam itu mendengus dingin, napsu
membunuh yang tebal menyelimuti wajahnya dan ia
menjawab singkat. "Gak in Ling "
Meskipun hanya tiga patah kata, namun dalam
pendengaran semua jago yang ada dalam ruangan bagaikan
tiga batang anak panah beracun yang menembusi uluhati
mereka, membuat semua orang merasakan bulu kuduknya
pada bangun berdiri "Gak In Ling ?"
"Gak In Ling dari benteng oh-liong-po ?"
"Sedikitpun tidak salah, orang ini bukan lain adalah pemuda
baju hitam yang misterius dari benteng oh liong-po, dialah
Gak In Ling. Dengan pandangan sadis sianak muda itu
menyapu sekejap kearah para jago, lalu ujarnya dingin.
"Aku rasa maksud kedatanganku telah kalian ketahui, nah,
sekarang kalian boleh bunuh diri." Suaranya dingin, seram dan
25
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
datar, namun mengandung suatu kekuatan yang tak dapat
dibantah.
Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi memandang sekejap kearah
bemuda itu, lalu berpikir didalam hati. "Dengan usianya yang
masih begitu muda, tak mungkin ia memiliki ilmu silat yang
tinggi."
Pikiran semacam ini timbul pula dalam benak mereka yang
lain, hal ini membuat rasa ngeri yang semula menyelimuti
wajah mereka yang kian lama kian bertambah tawar.
Tampaklah tiga orang yang duduk di paling depan segera
bangkit berdiri, dengan senjata terhunus dan wajah
menampilkan sikap menghina selangkah demi selangkah
mendekati pemuda she Gak tersebut.
Gak In Ling menjengek dingin menyaksikan kedatengan
ketiga orang itu, tegurnya kembali dengan nada dingin-
"Apalagi yang hendak kalian nantikan ?"
"Bangsat Kubunuh dirimu" bentakan gusar tiba-tiba
menggelegar diangkasa.
Tiga orang pria itu membentak keras dan segera
menerjang maju kedepan, bayangan pedang, cahaya golok
memancar d iempat penjuru, dengan kecepatan yang luar
biasa ketiga batang senjata tajam itu menerjang kearah tiga
buah jalan darah kematian ditubuh Gak In Ling, serangan keji
dan jurusnya mematikan-
Gak In Ling mendengus dingin, tubuhnya sama sekali tidak
berkutik dari tempat semula. Serangan yang dilancarkan ke
tiga orang itu benar-benar cepat dan sepenuh tenaga,
bayangan manusia berkelebat lewat dan tahu-tahu ketiga
macam senjata tajam itu sudah berada lima inci diatas jalan
darah penting sianak muda.
26
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba... Gak In Ling mendengus dingin laksana kilat
telapak kanannya diangkat dan mengirim satu pukulan
kedepan-
Tiada desiran angin tajam yang menggidikkan hati, tiada
deruan angin pukulan yang menderu- deru udara tetap tenang
dan sunyi. Tapi pada saat itulah ditengah angkasa
berkumandang tiga kali jeritan melengking yang menyayatkan
hati, ketiga orang itu mencelat sejauh dua tombak dari tempat
semula dan terkapar dibawah tembok pekarangan dalam
keadaan tak bernyawa lagi.
"Oooh...." hampir semua orang yang hadir dalam ruangan
itu menjadi kaget, mereka tak menyangka dalam satu gerakan
tangan yang sederhana dari pemuda she Gak itu, tiga nyawa
telah melayang meninggalkan raganya.
Gak In Liug sama sekali tidak memandang sekejappun
terhadap tiga sosok mayat yang terkapar dalam keadaan
mengerikan itu, dengan dingin ia berkata kembali.
"Ini hari, siapapun jangan harap bisa meloloskan diri dari
cengkeramanku orang she Gak dalam keadaan hidup "
Rasa takut dan ngeri yang semula menyelimuti wajah para
jago, saat ini muncul kembali bahkan berlipat ganda dari
perasaan takut semula, keringat sebesar kacang kedelai
mengucur keluar tiada hentinya membasahi wajah dan tubuh
mereka.
Tiba-tiba Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi mengacungkan tanda
pengenal dari Nirwana dan berseru. "Gak In Ling, aku
membawa tanda pengenal disini, kalau engkau punya
keberanian ayo cepat turun tangan "
"Haa... . haa.... haa Jika aku orang she Gak sudah bertekad
untuk membunuh orang, sekalipun kalian membawa tanda
pengenal dari kaisar Gick Te-pun takkan lolos dari kematian,
apalagi baru tanda pengenal Nirwana."
27
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan wajah menyeringai bengis dan tertawa seram yang
memekakkan telinga, selangkah demi selangkah pemuda itu
masuk ke tengah ruangan-
Tanpa sadar para jago semua mundur ke belakang, sorot
matanya menatap wajah Gak In Ling tanpa berkedip. kian
lama jarak di antara mereka kian mendekat.
Took took took langkah kaki yang berat seakan-akan
godam yang menghantam dada mereka membuat setiapjago
dalam ruangan tercekam dalam ketakutan yang mengerikan-
Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi amat terkejut, teriaknya keras-
keras.
"Gak In Ling Engkau berani membangkang perintah dari
Yau-ti-glok-li gadis suci dari Nirwana?"
"Haa haa haa kakek tua, terus terang aku orang she Gak
katakan kepadamu, andaikata engkau berharap bisa lolos dari
Cengkeramanku dalam keadaan hidup, maka hal ini akan jauh
lebih sulit daripada mendekati keatas langit."
Sambil berkata selangkah demi selangkah ia lanjutkan
tindakannya masuk ke dalam ruangan-
Sementara itu para jago telah mengundurkan diri kesudut
ruangan, melihat jalan mundur telah terhadang sedangkan
Gak In Ling yang berada di hadapannya selangkah demi
selangkah masih mendesak maju kedepan, hati mereka jadi
amat terperanjat.
Anjing kepepet lompat ketembok, kucing terdesak naik
kepohon, setelah mengetahui jalan mundurnya tertutup,
timbullah niat dalam hatinya para jago untuk mengadu jiwa,
belasan pasang mata dengan memancarkan cahaya bengis
menatap wajah lawannya tanpa berkedip.
Pikiran Gak In Ling agak bergerak melihat sikap musuh-
musuhnya, namun diatas wajahnya yang tampan masih tetap
hambar dan sama sekali tidak menunjukkan perubahan
28
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
apapun, telapak yang semula lurus kebawah perlahan-lahan
diangkat keatas, serunya ketus. "Sekarang serahkanlah jiwa
kalian"
"Belum tentu begitu " bentakan keras berkumandang dari
kumpulan para jago yang terdesak itu.
Ditengah bentakan keras mereka menerjang kemuka
secara berbareng, cahaya golok dan bayangan pedang
memancar dari empat penjuru dan meluruk seluruh jalan
darah penting ditubuh Gak In Ling, serangan itu ganas, cepat
dan luar biasa sekali, deruan angin pukulan menderu-deru dan
nampak menyeramkan sekali.
Ditengah ketegangan yang memuncak dan menyelimuti
seluruh ruangan, dari luar dinding pekarangan muncullah
seorang dara berbaju hijau yang amat cantik jelita diiringi
empat orang dara muda berdandan dayang, tapi sayang
kedatangan mereka terlambat satu tindak.
Pada waktu dara baju hijau itu melayang turun keatas
tanah, Gak In Ling telah melancar serangannya, tubuh yang
kekar menerjang kemuka dengan cepatnya, bagaikan sukma
gentayangan dia menerobos masuk kedalam lapisan cahaya
pedang yang bersusun-susun itu.
Serentetan jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera
berkumandang dari ruangan tengah, dari empat belas orang
jago yang ikut mengerubut ada sepuluh orang diantaranya
roboh binasa dengan masing-masing korban mendapat
pukulan maut diatas dadanya, darah kental mengucur ke luar
dari ketujuh lubang inderanya.
Dalam sekejap mata tinggal empat orang yang hidup,
ketika menyaksikan rekan-rekannya telah binasa semua,
timbul niat untuk melarikan diri dalam benak mereka, dengan
mengerahkan segenap kemampuan yang dimilikinya mereka
keluar dari pintu ruangan-
29
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu itu napsu membunuh telah menyelimuti seluruh
benak Gak In Ling, tentu saja dia pakkan membiarkan orang-
orang itu kabur dari situ, sambil mendengus dingin ia putar
badan dan melancarkan serangan dahsyat. ....
Serentetan cahaya merah yang amat menyilaukan mata
memancar ketengah udara, empat orang jago lihay yang baru
saja melangkah keluar dari pintu ruangan itu mendadak
menjerit kesakitan, kemudian roboh terjengkang diatas tanah
dan menemui ajalnya.
Darah berceceran diseluruh lantai, mayat bergelimpangan
dimana-mana, cahaya lampu dalam ruangan masih memancar
dengan terangnya, hidangan lezat dimeja perjamuan masih
utuh dan menyiarkan bau harum, akan tetapi keempat belas
orang jago yang semula duduk mengelilingi meja perjamuan
itu telah terkapar mati diatas tanah dalam keadaan yang
mengerikan-..
Gak In Ling menghela napas panjang, ia tetap berdiri
mematung ditempat semula, entah pikiran apa yang membuat
dirinya tertegun.
Lama.... lama sekali, sianak muda itu baru melangkah
keluar dari pintu dan bergumam seorang diri. "Gadung ini
semula adalah tempat tinggal keluarga Gak kami, tetapi
sekarang, hanya tinggal aku Gak In Ling seorang."
Dengan kepala tertunduk Gak In Ling berjalan keluar dari
pintu, tiba-tiba ia melihat tanda pengenal Nirwana yang
tergeletak diatas tanah pemuda itu tertarik oleh ukir-
ukirannya yang indah dan segera berjongkok untuk
mengambilnya.
Dara cantik baju hijau yang berdiri menjublek ditengah
ruangan karena pembunuhan yang disaksikannya itu segera
berseru tertahan sewaktu menyaksikan Gak In Ling hendak
memungut tanda pengenal Nirwana, tanpa mengucapkan
30
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepatah katapun tangan kanannya diayun dan serentetan
cahaya biru meluncur kearah lengan sianak muda itu.
Gak ln Ling tidak menyangka kalau dirinya bakal diserang
orang dikala ia sedang melamun dan memikirkan satu urusan
yang pelik, baru saja tangannya hendak menyentuh tanda
pengenal Nirwana.... .. criiit Tiba-tiba telapaknya terhajar oleh
sebatang jarum warna biru.
Rasa sakit menyadarkan Gak In Ling dari lamunannya,
tanpa terasa ia hentikan sebentar gerakan tangannya, tapi ia
tidak membatalkan maksudnya untuk mengambil tanda
pengenal tersebut, setelah berhenti sebentar benda tadi
segera dipungut.
Semua gerakan ini mencengangkan hati dara baju hijau itu,
ia tak menyangka kalau pemuda itu meneruskan gerakannya
kendatipun tangannya sudah terluka, dengan suara yang
nyaring segera bentaknya.
"Lepaskan tanda pengenal Nirwana itu " sambil berseru ia
menerjang maju kedepan-
Gak In Ling sendiri merasa amat gusar setelah mengetahui
bahwa ia terluka ditangan seorang gadis, sambil bangkit
berdiri tegurnya. "Siapa kau ?"
Dengan sorot mata yang tajam dara itu di-tatap tanpa
berkedip.
Sementara itu gadis baju hijau pun telah melihat jelas raut
wajah pemuda dihadapannya, merah jengah selembar
wajahnya dan buru-buru ia melengos kesamping, dengan
dingin ia membentak.
"Besar amat nyalimu, berani sekali membunuh orang dan
merampas tanda pengenal dalam wilayah yang dikuasai ketua
kami. IHemm, setelah hari ini berjumpa dengan tuan putrimu,
akan kutuntut keadilan darimu"
31
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling adalah seorang pemuda tinggi hati, mendengar
ucapan itu kontan saja ia naik pitam.
"Hm Meskipun tanda pengenal Nirwana disegani oleh setiap
umat persilatan dikolong langit." katanya sambil mendengus
dingin, "tetapi dalam pandangan aku orang she Gak, benda itu
tidak lebih hanya suatu permainan anak-anak. Aku ingin
bertanya, apa sebabnya engkau lancarkan serangan untuk
melukai diriku ?"
"Hee.... hee hee ketahuilah bahwa jarum berwarna biru
tadi adalah jarum beracun tanda peringatan dari ketua kami"
"Jarum beracun ?" naps u membunuh yang tebal tiba-tiba
melintas diatas biji matanya yang jeli. "Apa dosaku dan
permusuhan apa yang pernah diikat antara kita berdua ?
Mengapa engkau begitu tega untuk melukai aku dengan jarum
beracun ? Nona, engkau mengira bahwa aku tidak berani
membinasakan pula dirimu?" Sambil berkata dia siapkan
telapaknya didepan dada dan menghimpun tenaga dalam
yang di-milikinya.
Ucapan Gak In Ling yang dingin dan ketus mengejutkan
hati dara baju hijau itu, air muka-nya berubah hebat dan ia
mundur dua langkah kebelakang.
"Kalau engkau berani, ayoh coba turun tangan-" ia
berteriak. Keputusan yang diambil oleh gadis itu tidak
mengejutkan hati Gak In Ling, sebaliknya keempat orang
dayang yang mengetahui tabiat gadis itu jadi tercengang,
pikirnya.
"Aneh benar... kenapa watak tuan putri pada hari ini bisa
berubah sama sekali?"
Beberapa kali Gak In Ling angkat telapak tangannya tapi
setiap kali diurungkan niatnya, karena bagaimanapun juga
pemuda ini merasa diantara mereka tak pernah terikat oleh
dendam sakit hati apapun juga.
32
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Akhirnya ia menghela napas panjang dan berkata. "Nona,
bagaimana kalau kukembalikan tanda pengenal ini sebagai
ganti untuk mendapatkan obat pemunah ?"
"Bukankah engkau hendak membinasakan diriku ?" ejek
dara baju hijau itu kembali. "Ayo bunuhlah.... kenapa tidak
berani membunuh ?"
Gak In Ling tertawa tawa. "Diantara kita berdua toh tak
pernah terikat oleh dendam atau sakit hati apapun juga ?"
"Aku tidak membawa obat pemunah, asal dalam dua tahun
engkau bisa bertobat dan tidak melakukan pembunuhan yang
sadis lagi, ketua kami tentu akan mengutus orang untuk
menghadiahkan obat pemunah tersebut kepadamu."
"Dua tahun ?" tanya Gak In Ling dengan wajah tertegun-
"Inilah berkat belas kasihan dari ketua kami yang cantik
jelita" sambung salah seorang di antara empat dayang itu
dengan nyaring.
"Jika berganti dengan orang lain, mungkin engkau sudah
tiada bernyawa sedari tadi."
Gak In Ling menengadah memandang bintang yang
bertaburan diangkasa, lalu pikirnya. "Tuan putri yang tidak
pernah kujumpai ini memang seorang yang welas asih,
semoga saja dunia persilatan akan aman untuk selamanya." ia
berikan tanda pengenal Nirwana itu ketangan gadis baju hijau
dan berkata.
"Tanda pengenalmu ini kukembalikan, dua tahun bagi aku
Gak In Ling memang kelebihan beberapa bulan, batas waktu
yang kau berikan kepadaku sudah cukup bagiku untuk
menyelesaikan segala galanya . "
"oh..,..Jadi engkau adalah Gak In Ling?" ujar dara baju
hijau dengan terperanjat.
"Benar, akulah orang she Gak."
33
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ketua kami ingin sekali berjumpa dengan dirimu, sekarang
kau ikut dengan kami. Mungkin detik itu juga dia akan berikan
obat tersebut kepadamu." Dari balik nada suaranya itu
terdengar nada girangnya yang tak terhingga.
"Tidak" jawab Gak In Ling sambil menggeleng. "Bila kita
berjumpa lagi lain waktu, entah dalam gedung pembunuhan
manakah pertemuan itu akan terjadi..."
Habis berkata ia buang tanda pengenal itu kearah seorang
dayang yang berada disisinya, lalu berjalan keluar dengan
langkah lebar.
Dara baju hijau itu terperanjat, tiba-tiba ia memburu maju
kedepan sambil menegur. "Jadi engkau hendak membunuh
orang lagi?"
"Dalam kehidupan aku Gak In Ling yang terbatas hanya
dua tahun, membunuh orang adalah tugas serta pekerjaanku
yang terutama." jawab pemuda itu tanpa berpaling lagi.
Dengan gesit badannya melompat naik keatas tembok
pekarangan kemudian lenyap dibaui kegelapan- Dengan
termangu-mangu dara baju hijau berdiri ditempat semula,
memandang bayangan punggung Gak In Ling hingga lenyap.
ia bergumam seorang diri. "Dua tahun-.. kehidupan yang
terbatas dua tahun"
Tiba-tiba wajahnya yang bersemu merah berubah hebat,
dengan terkejut serunya. "Ah... jangan, jangan dia telah..."
Kepada empat orang dayang yang berada di sisinya ia
berseru. "Ayo berangkat, kita pulang kemarkas besar."
Dengan termangu-mangu keempat orang dayang itu
memandang sekejap kearah tuanputri, seakan-akan mereka
telah memahami akan sesuatu dengan cepat dayang itu
menyusul dibelakang tuan putrinya berlalu dari situ.
----ooo0dw0ooo----
34
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dalam pada itu, setelah melompati pekarangan tembok
yang tinggi, Gak In Ling mencabut jarum beracun dari
telapaknya, setelah memandang kembali kegedung besar itu
berangkatlah si pemuda menuju kedalam kota.
Belum jauh pemuda itu berlalu, tiba-tiba berkumandanglah
serentetan bisikan nyamuk disisi telinganya, terdengar orang
itu berkata. "Gak-sicu, harap berangkat kedalam hutan
sebelah barat, aku ada persoalan yang hendak di bicarakan
dengan dirimu,"
Gak In Ling segera menghetikan langkahnya dan berpaling
kearah sebelah barat. Kurang- lebih lima puluh tombak dari
gedung keluarga Gak terbentanglah sebuah hutan yang lebar
dan luas sekali, diam-diam sianak muda itu merasa
terperanjat, pikirnya.
"Dari jarak lima puluh tombak orang itu bisa mengirim
suara dengan begitu jelasnya, hal ini menunjukkan bahwa
tenaga dalam yang dimilikinya jauh diatas kepandaian
manusia sesat dari selatan maupun manusia aneh dari utara
tapi siapakah dia ?"
Setelah mengambil keputusan didalam hati pemuda itupun
menuju kearah hutan disebelah barat. Ditengah kegelapan
yang mencekam diseluruh jagad, dengan cepatnya Gak In
Ling telah tiba ditepi hutan belantara tersebut, dengan sorot
mata yang tajam ia segera memeriksa keadaan di situ.
Tapi suasana tetap sunyi dan tak nampak sesosok
bayangan manusia pun, tanpa terasa ia berteriak keras.
"Siapakah taysu ? Ada urusan apa mencari aku ?"
"Omitohud Aku adalah Ku-Hud "jawaban yang nyaring
muncul dari balik hutan kurang lebih dua tombak
dihadapannya.
35
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buddha Antik? Apakah dia belum mati?" pikir Gak In Ling
dengan hati terkejut, ia segera berpaling kearah mana asalnya
suara tadi.
Dari belakang sebuah pohon raksasa yang amat besar
kurang lebih dua tombak dihadapan-nya, perlahan-lahan
muncul seorang hwesio tua berjubah abu-abu yang
jenggotnya telah memutih semua, mukanya ramah dan sorot
matanya lembut, bagi siapapun yang memandang dirinya pasti
akan beranggapan bahwa dia adalah seorang padri suci yang
welas-kasih.
Dengan langkah yang lembut dan perlahan hwesio itu
berjalan mendekati sianak muda dan berhenti kurang lebih
lima depa dihadapannya.
"Taysu," ujar Gak In Ling kemudian sambil tertawa hambar,
"tingkah lakumu cukup membuat hati aku orang she Gak
merasa terkejut " ucapan kaku dan sama sekali tidak
bersahabat.
"Gak sicu," seru hwesio tua itu dengan suara berat, "semua
perbuatanmu dalam gedung besar itu telah menggusarkan
hati Sang Buddha yang maha suci."
Gak In Ling mendengus dingin, sorot mata nya yang tajam
menyapu sekejap kearah tangan kanan hwesio tua itu,
dibalikjubah yang panjang ia tidak menemukan lengan
tersebut...... rupanya padri itu sengaja menyembunyikan
lengannya atau memang buntung.
Maka jawabnya dengan lirih. "Siapa berani berbuat
kejahatan dia harus menerima pembalasannya, apa yang
terjadi didalam gedung itu hanya merupakan akibat dari
perbuatan mereka sendiri."
kang Sam-kiatpun
"Oooh....jadi kematian Tiang-
dikarenakan perbuatan yang mereka laku kan sendiri ?" desak
hwesio tua itu lebih jauh dengan wajah serius.
36
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sedikitpun tidak salah "jawab Gak in Ling sambil tertawa
dingin.
"Bolehkah aku tahu sebab-sebabnya ?"
"Tentang soal itu maafkan aku, rahasia ini belum dapat
kuceritakan kepadamu "jawab sang pemuda tegas.
Sekali lagi satu ingatan berkelebat dalam benak hwesio tua
itu, tiba-tiba ia bertanya. "Gak sicu, apakah engkau bernama
In Ling?"
"Bukankah taysu telah mengetahuinya? Kenapa harus
ditanyakan kembali ?"
"Gak sicu, engkau selalu memakai baju hitam dengan
kegagahan yang luar biasa, orang kang ouw telah mengetahui
akan dirimu itu, maka setelah kutemui dirimu tadi maka
akupun menduga bahwa engkau adalah orang yang sedang
kucari ternyata benar."
"Taysu, ada urusan apa engkau mencari aku orang she Gak
? Apakah dikarenakan urusan dalam gedung besar itu." kata
Gak In Ling sambil melirik kembali tangan kanan hwesio tua
itu.
Budha Antik berpikir sebentar. tiba-tiba ia menggeleng.
"Semula aku memang mempunyai tujuan demikian, tapi
sekarang aku sudah membataikan niatku itu, siapa berani
berbuat dia harus menanggung resikonya Meskipun perbuatan
sicu terlalu kejam dan tak kenal prikemanusiaan, tetapi
sebelum aku mengetahui sebab-sebabnya aku tak ingin
mengambil tindakan yang gegabah. Aku hanya berharap Gak
sicu suka cepat-cepat tinggaikan daratan Tlonggoan, sebab
orang lain belum tentu akan sesabar diriku."
"Siapa orangnya yang taysu maksudkan itu? Bolehkah aku
tahu ?"
---ooo0dw0ooo---
37
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 2
"DUA orang gadis aneh yang tak pernah ribut dari dunia
persilatan "
"Salah satu diantaranya bukankah gadis suci dari Nirwana
?" seru Gak In Ling dingin.
Setelah berhenti sebentar, lanjutnya. "Aku sama sekali
tidak bermaksud untuk ribut atau merebut kekuasaan dengan
mereka."
"Engkau telah mengacau dan mengganggu ketenangan
dunia persilatan, membuat orang jadi tak tenang dan merasa
kuatir terus, menurut anggapanmu apakah mereka bersedia
melepaskan dirimu dengan begitu saja ?" Gak In Ling tertawa
tawa.
"Melepaskan diriku atau tidak aku orang she Gak takkan
menggubris, yang jelas setiap orang yang kucari tak ada
kemungkinan untuk hidup lebih lanjut dikolong langit ini."
Mendengar perkataan itu hwesio tua ini terperanjat, air
mukanya agak berubah tapi hanya sebentar saja telah lenyap
kembali, dengan suara hambar sengaja ia bertanya.
"Gak sicu, apakah engkau bersedia mengetahui siapakah
perempuan kedua yang kumaksudkan itu ?"
"Lebih baik kita tidak usah membicarakan tentang masalah
ini." tukas sang pemuda dengan cepat, setelah berhenti
sebentar tiba-tiba ia berkata lagi dengan suara dalam. "Taysu,
orang she Gak ada satu permintaan, apakah taysu dapat
mengabulkan ?"
Sekali lagi air muka hwesio tua itu berubah hebat, sesudah
ragu-ragu sebentar, katanya.
"Asal aku bisa melakukan permintaanmu itu pasti akan
kupenuhi, katakanlah, apa permintaan sicu itu."
38
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku orang she Gak ingin sekali melihat tangan kanan taysu
itu"
Sepasang mata hwesio tua yang semula tertutup tiba-tiba
melotot besar, sinar yang tajam bagaikan pisau menatap
wajah pemuda itu tanpa berkedip. diatas wajahnya yang
tenang dan ramah terlintas napsu membunuh yang amat
tebal.
Hal ini menunjukkan bahwa ucapan dari Gak In ing telah
menyinggung perasaannya, atau telah menyinggung rahasia
hatinya. Sambil melangkah maju kedepan padri itu beerseru.
"Bolehkah aku mengetahui lebih dahulu, apa maksud Gak
sicu ingin melihat lengan kanan ini ?"
"Apakah taysu tidak bersedia ?" jawab Gak In Ling dengan
sorot mata tajam pula, "Toh pekerjaan ini terlalu gampang
dan bisa dilakukan oleh siapa pun."
"Hmm, engkau menaruh curiga bahwa aku merupakan
orang-orang yang harus menerima akibat dari perbuatanku
seperti halnya dengan Tiang- kang Sam- kiat sekalian ?"
"Tentu saja aku berharap bahwa engkau bukanlah orang
yang kumaksudkan itu ?"
hwesio tua itu segera tertawa dingin.
"Andaikata aku menampik permintaan dari sicu ?"
"Menampik ?" napsu membunuh melintas di atas wajah Gak
In Ling, tiba-tiba ia menghela napas panjang dan
melanjutkan-
"Ha.... haa Buddha Antik, setelah aku orang she Gak punya
keinginan untuk melihat lengan kananmu. Maka engkau tak
akan bisa menampiknya kembali " Perlahan-lahan ia maju
kedepan dan mendekati Buddha Antik tersebut.
Napsu membunuh menyelimuti seluruh angkasa, dengan
pandangan tajam Buddha Antik menatap wajah musuhnya
39
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tanpa berkedip. lalu ejeklnya sinis. "Engkau yakin bisa
menunjukkan keinginan mu itu"
Hawa murni secara diam-diam dihimpun ke dalam tubuh
dan siap melancarkan serangan, rupanya hwesio tua ini sudah
terbakar hatinya oleh napsu membunuh.
"Boleh coba saja "jawab Gak In Ling sambil maju kedepan-
Tiba-tiba ia membentak keras, dengan jurus kim liong-tam-
jiu atau naga emas menunjukkan cakar mencengkeram bahu
Buddha Antik, gerakannya cepat mengejutkan, bayangan
manusia berkelebat lewat dan tahu-tahu serangannya sudah
mengancam tiba.
Buddha Antik tak menyangka kalau Gak In Ling dengan
usianya yang masih begitu muda ternyata mempunyai ilmu
silat yang luar biasa sekali, hatinya tercekat dan segera
mendengus dingin, badannya bergeser setengah depa
kesamping, telapak tangan kanan dilancarkan ke muka dari
arah samping, dengan jurus Kim-kong-ciang-si atau Malaikat
sakti turun kebumi, dihantamnya dada pemuda itu dengan
keras.
Angin pukulan menderu- deru bagaikan gulungan ombak di
tengah samudra dengan dahsyatnya menghantam datang,
tempat yang diancam adalah jalan darah kematian didepan
dada Gak In Ling, rupanya padri itu hendak membinasakan
lawannya dalam sekali gebrakan.
Menyaksikan serangannya mengenai tempat kosong, Gak
In Ling segera menyadari bahwa ilmu silat yang dimiliki
Buddha Antik sangat lihay, hatinya amat terperanjat dan kaki
kanannya buru-buru menutul tanah untuk putar badan,
dengan jurus ci-au-huang-liong atau membolak-balik naga
kuning, dia balas menghantam dada Buddha Antik, gerakan
tubuhnya tak kalah cepatnya dari serangan lawan danjurus
serangan yang digunakan aneh sekali.
40
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dari serangan yang dilancarkan sianak muda itu untuk
menyambut datangnya ancaman dengan keras lawan keras,
Buddha Antik tahu bahwa Gak In Ling pasti tak dapat
menghindarkan diri lagi dan terpaksa harus berbuat begitu,
melihat musuhnya yang baru berusia enam atau tujuh balas
tahun padri ini merasa tenaga dalamnya pasti akan jauh lebih
sempurna daripada pihak lawan-
Napsu membunuh segera memancar keluar dari balik mata
hwesio tua itu, hawa pukulan yang dipancarkan keluar dari
balik telapaknya segera diperlipat ganda.
Blaaam
Empat telapak saling beradu satu sama lainnya
menimbulkan suara ledakan yang amat dahsyat, gulungan
tanah dan pasir memancar setinggi puluhan tombak dari
permukaan tanah, ranting pohon putus daun berguguran,
suasana jadi kacau seakan-akan baru saja tertimpa bencana
angin topan-
Ditengah getaran keras, Buddha Antik secara beruntun
mundur empat langkah kcbelakang dengan sempoyongan,
darah panas dalam dadanya bergolak keras, sepasang
lengannya jadi kaku dan hatinya amat terkejut, pikirnya.
"luar biasa sekali , tidak dinyana dengan usianya yang
begitu muda ternyata dia memiliki tenaga dalam yang begitu
sempurna entah bagaimana caranya dia melatih diri hingga
mencapai taraf begitu tinggi...."
Tanpa terasa dia angkat kepala dan memandang kearah
lawannya, tapi dengan cepat hatinya terasa makin terkesiap.
Tampak pada permukaan tanah dimana Gak In Ling berdiri
terteralah sepasang telapak kaki yang membekas dalam diatas
tanah, jelas pemuda itu hanya terdorong mundur satu langkah
saja ke belakang, dan dari sini pula menunjukkan bahwa
tenaga dalamnya jauh lebih sempurna dari padri tua itu. Gak
In Ling tertawa seram, katanya.
41
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buddha Antik, aku orang she Gak tidak ingin membunuh
orang tanpa dasar alasan yang kuat, seharusnya engkau harus
tahu diri."
Buddha Antik tertawa seram, setelah menyapu sekejap
sekeliling tempat itu, katanya.
"Gak In Ling, aku rasa orang yang takkan lolos dari
kematian bukanlah aku melainkan diri mu sendiri."
Dari perubahan wajah Buddha Antik, sianak muda itu
segera merasa mendapat suatu ftrasat tetapi diapun merasa
firasat itu tidak terlalu jelas, karena dengan ketajaman
pendengarannya ia sama sekali tidak mendengar suatu
apapun di sekitar sana.
"Buddha Antik, engkau jangan memaksa aku orang she Gak
untuk melakukan tindakan sadis...." seru pemuda itu,
langkahnya tetap tenang dan semakin maju kedepan
sementara naps u membunuh kian menebal menyelimuti
wajahnya.
Sejak bentrokan yang terjadi belum lama berselang,
Buddha Antik lebih menyadari bahwa tenaga dalam yang
dimiliki Gak In Ling jauh di atas kepandaiannya, ia tak berani
mandah bila diserang lagi.. Sebelum pemuda itu melancarkan
serangan mautnya, ia membentak keras dan melancarkan
pukulannya lebih dahulu.
Sekarang ia sudah tahu bahwa pemuda di hadapannya
adalah musuh yang tangguh, ia tak berani gegabah, lengan
bajunya yang lebar bergetar tiada hentinya mengirim
hembusan angin tajam, dalam waktu singkat ia telah
melepaskan tujuh pukulan dan tiga tendangan maut.
Terasalah dari empat arah delapan penjuru muncul
bayangan telapak dari Buddha Antik, angin serangan
sambung-menyambung tiada hentinya membuat orang sukar
untuk membedakan mana serangan yang sebenarnya dan
mana serangan palsu.
42
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Angin pukulan menderu bagaikan pisau yang membelah
batu kurang membuat badan yang terhembus terasa sakit
bagaikan disayat, hal ini membuktikan bahwa padri tua ini
sudah dibikin terkejut oleh kelihayan musuhnya.
Napsu membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In
Ling, ditengah dengusan dingin diapun melancarkan serangan
untuk menyambut datangnya ancaman itu.
Bayangan hitam berkelebat lewat, tahu-tahu tubuh pemuda
itu lenyap dari pandangan, kemudian iapun melancarkan tujuh
buah pukulan dan lima kali tendangan untuk menyumbat
datangnya semua ancaman dari padri tua tersebut.
Buddha Antik mulai gelisah dan tidak tenang hatinya
menyaksikan serangan-serangannya tidak mendatangkan
hasil, gerakan jurusnya segera berubah, jurus-jurus ampuh
dari ilmu pukulan Kim-kong-ciang meluncur keluar tiada
hentinya.
Dalam sekejap mata kedua orang itu sudah saling
menyerang sebanyak lima puluh jurus lebih akan tetapi
menang atau kalah masih sukar untuk ditentukan-
Tiba-tiba dari balik pepohonan disekeliling tempat itu
muncullah belasan orang manusia baju merah yang
berkerudung kain merah pula, selangkah demi selangkah
mereka mendekati gelanggang dimana kedua orang jago lihay
itu sedang melangsungkan pertarungan-
Dari posisi serta gerakan mereka yang mengepung seluruh
gelanggang pertarungan itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa
jebakan ini telah dipersiapkan sebelumnya oleh orang-orang
itu dengan rencana yang rapi.
Dalam pada itu pertarungan yang sengit antara Gak In Ling
melawan Buddha Antik telah mendekati seratus gebrakan,
meskipun menang kalah belum bisa ditentukan tetapi dari
keganasan jurus serangan yang dipancarkan serta perubahan
43
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gerakan yang dilakukan mereka berdua, jelas kelihatan bahwa
Buddha Antik sudah terdesak dibawah angin-
Sambil melangsungkan pertarungannya yang seru dengan
mengirim pukulan-pukulan mematikan, Gak In Ling
memperhatikan terus telapak kanan Buddha Antik, tetapi
selama ini belum pernah ia saksikan padri tua itu
mengeluarkan telapak kanannya dari balik jubah lebarnya.
Dalam waktu singkat tiga puluh jurus kembali telah lewat,
diatas wajahnya yang merah mulai dibasahi oleh keringat
sebesar kacang kedelai, biji matanya yang jeli mengerling
tiada hentinya disekeliling tempat itu.
Sementara itu rombongan manusia berkerudung merah
yang mengepung sekeliling gelanggang telah mencapai kurang
lebih dua puluh tombak dari tempat berlangsungnya
pertarungan itu, namun mereka masih tetap menyembunyikan
dirinya di balik pohon dan tak seorang pun yang unjukkan
dirinya.
Suatu ketika telinga Gak In Ling yang tajam berhasil
menangkap suara langkah mereka yang lirih, hatinya kontan
terkesiap. Dan sekarang diapun sudah tahu apa sebabnya
Buddha Antik melirik tiada hentinya sekitar tempat itu,
rupanya ia telah menyiapkan orang disitu
Agaknya Buddha Antik sudah mendengar pula suara
langkah kaki yang lirih tadi, sorot mata tajam segera
memancar keluar dari kelopak matanya, mendadak ia
membentak keras, dengan jurus Kim-kong-hu-mo atau
Malaikat sakti tundukkan iblis, dia punahkan serangan Gak In
Ling yang sedang menggunakan jurus ci-te-cian-li atau tanah
merah seribu li, kemudian sepasang kakinya menjejak tanah
dan meloncat kearah mana berasalnya suara tadi.
Gak In Ling sama sekali tidak melakukan pengejaran, sanbil
menarik kembali serangannya dia berpaling kearah hutan dan
berseru.
44
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kedatangan kalian semuanya, toh bertujuan pada diriku,
mengapa setelah sampai disini tidak berani unjukkan diri ?"
Dalam pada itu Buddha Antik telah menghentikan pula
gerakan tubuhnya sewaktu menyaksikan Gak In Ling tidak
melakukan pengejaran, tindakan pemuda itu jauh diluar
dugaannya, hal ini membuat padri tua itu merasa bukan saja
ilmu silatnya jauh lebih lihay daripada dirinya, kecerdikan
pemuda itupun tidak berada dibawahnya karena itulah
keinginannya untuk melenyapkan pemuda tersebut dari muka
bumi bertambah semakin tebal.
Perkataan dari Gak In Ling begitu diutarakan keluar, dari
dalam hutan segera bermunculan belasan orang manusia
berkerudung merah yang dengan cepat mengepung sianak
muda itu rapat-rapat.
Dandanan dari manusia-manusia berkerudung merah itu
tidak jauh berbeda dengan dandanan dari Pembantai manusia
bertangan seribu yang pernah muncul dalam gedung keluarga
Gak. satu hal membuat Gak In Ling tak habis mengerti yakni
ia tak habis tahu persengketaan serta permusuhan apakah
yang terikat antara dia dengan mereka, sehingga orang-orang
itu ada maksud menghabisi jiwanya.
Dengan pandangan yang tajam pemuda itu menyapu
sekejap sekeliling tempat itu kemudian menegur.
"Aku dengan saudara sekalian tidak pernah saling kenal
dan tidak pernah saling bertemu, ada urusan apa kalian
datang mencari diriku ?"
"Melenyapkan engkau untuk menutup bacot anjingmu"
jawab seorang manusia berkerudung merah dihadapannya
sambil tertawa dingin.
"Melenyapkan aku untuk menutup mulutku?" ulang pemuda
she Gak dengan keheranan, walaupun dalam hati amat
mendongkol namun hawa gusarnya dipaksa tetap bertahan
didalam dada.
45
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Manusia berkerudung merah itu tertawa seram, katanya.
"Hah... . hah ... hah akhirnya toh pada malam ini engkau
bakal mati, toa-ya tak ada halangannnya untuk
memberitahukan kepadamu, peristiwa yang terjadi digedung
sebelah depan sana tadi sebenarnya bertujuan untuk
mamancing dua harimau saling bertempur, siapa tahu rencana
kami telah terlihat olehmu."
"Lalu siapakah kalian?" dengan pikiran yang semakin
bingung pemuda itu bertanya.
"Tibet....."
Belum sempat orang itu menyelesaikan kata katanya,
Buddha Antik yang berada dalam hutan telah memperingatkan
dengan suara dingin. "Sahabat, terlalu banyak yang engkau
katakan "
Manusia berkerudung merah itu kaget dan segera
menghentikan kata-katanya, sesaat kemudian ia berkata lagi
dengan ketus.
"Tentang persoalan yang lain, lebih baik kau tanyakan saja
setelah berjumpa dengan raja akhirat nanti "
Pada dasarnya memang Gak In Ling tiada bermaksud untuk
mencampuri urusan dunia persilatan, maka ia tidak bertanya
lebih jauh, sambil tertawa seram ujarnya.
"Haah.... haah.... haah... apakah kalian punya keyakiaan
bisa membinasakan aku orang she Gak ditangan kalian semua
?"
"Hee hee..... hee..... kalau tidak percaya, apa salahnya
untuk mencoba sendiri?"
Sambil tertawa dingin manusia berkerudung merah itu
segera menerjang kedepan, dengan jurus Ban-li-nui-hong atau
pelangi terbang selaksa li, orang itu membentuk gerakan
setengah busur di angkasa kemudian laksana kilat membacok
46
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
batok kepala pemuda musuhnya, gerakan dan jurus
serangannya aneh serta jarang ditemui dalam persilatan.
Sekilas memandang, Gak In Ling segera mengetahui bahwa
jurus serangan yang dipergunakan orang itu bukanlah berasal
dari daratan Tionggoan, hatinya jadi tertegun.
Dalam sekejap mata serangan dahsyat itu telah berada
didepan mata, Gak In Ling amat gusar dan segera hardiknya.
"Bangsat!! Rupanya engkau sudah bosan hidup "
Dengan jurus Mo-ya-cian-li atau gurun liar seribu li, laksana
kilat dia sambut datangnya ancaman itu.
"Blaaam " bayangan merah menyambar lewat, perawakan
tubuh orang itu yang tinggi besar segera mencelat sejauh satu
tombak lebih termakan oleh gulungan angin puyuh, ketika
mencapai tanah buru-buru dia gunakan gerakan ikan lei-hi
meletik dan loncat bangun dari tanah.
Sekali lagi Gak In Ling dibikin terperanjat oleh ketangguhan
musuhnya, walaupun dalam serangan barusan ia hanya
menggunakan tenaga sebesar delapan bagian, namun orang
itu bisa bertahan diri sehingga tak sampai terluka, hal ini
menunjukkan bahwa tenaga dalam yang dimiliki orang ini
amat sempurna.
Demikian pula keadaan dari manusia-manusia berkerudung
merah itu, ketika mereka saksikan rekannya itu terhantam
sampai terpental sejauh itu oleh serangan Gak In Ling, rasa
kaget dan tercekat dengan cepat menyelimuti hati mereka
semua
Diiringi bentakan keras orang-orang itu segera
menghimpun segenap kekuatan yang dimilikinya, kemudian
selangkah demi selangkah maju mendekati sianak muda itu.
Gak In Ling sendiri lama kelamaan jadi mendongkol juga
setelah dirinya didesak lawan, dengan nada menyeramkan ia
berseru.
47
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Manusia tiada maksud mencelakai harimau, rupanya sang
harimau ada maksud mencelakai orang hmm, kalianjangan
salahkan diriku kalau aku bertindak kejam "
Hawa murni yang amat sempurna segera di himpun
kedalam telapak tangannya yang putih bersih perlahan-lahan
berubah jadi semu merah dan akhirnya jadi merah membara.
Manusia berkerudung merah yang kena di hantam sampai
mencelat tadi dendam sekali terhadap musuhnya, melihat
pemuda itu sudah bersiap sedia, ia segera membentak keras.
"Kawan-kawan, ayo serbu Mari kita cincang bajingan ini."
Belasan sosok bayangan merah segera menerjang maju
kedepan, deruan angin pukulan dengan hebatnya menghajar
tubuh anak muda itu.
"Hmm, bajingan yang tak tahu diri, rupanya kalian
semuanya sudah bosan hidup " terlak Gak In Ling gusar.
Sepasang telapaknya segera diayunkan ke muka silih
berganti, cahaya merah yang amat menyilaukan mata segera
meluncur keluar keudara dan menyelimuti daerah seluas
beberapa puluh tombak disekeliling tempat itu.
"Aah telapak maut ?" tiba-tiba Buddha Antik menjerit kaget.
Pada waktu Buddha Antik menjerit kaget, saat itu pula
belasan orang berkerudung merah sedang kehilangan jejak
dari Gak In Ling, tanpa sadar mereka angkat kepala keatas.
Kontan saja hati mereka amat terkejut dan sukma serasa
melayang tinggalkan raga setelah menyaksikan cahaya merah
yang amat menyilaukan mata menyelimuti diatas batok kepala
mereka pada jarak-yang hanya setengah depa. "Aaah, telapak
maut ?" jerit orang-orang itu dengan amat terkejut.
"Telapak maut ?"
---ooo0dw0ooo---
48
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kepanikan timbul diantara para jago berkerudung merah,
mereka berusaha untuk melarikan diri dari ancaman maut
yang sudah berada didepan mata, tapi sayang sekali usaha
mereka ini di lakukan sedikit terlambat.
Jeritan ngeri yang mengerikan dan menyayatkan hati
bergema membumbung tinggi keangkasa, memecahkan
kesunyian yang mencengkam seluruh hutan belantara
ditengah malam buta itu dan mendirikan bulu roma siapa pun
yang mendengarnya.
Kutungan lengan dan kaki berserakan di mana-mana, darah
segar berhamburan menodai daerah seluas beberapa tombak
disekitar tempat itu, mayat bergelimpangan dimana-mana dan
keadaan nampak ngeri sekali.
Dari belasan orang manusia berkerudung merah yang
melancarkan setangan gabungan, tak se-orang manusia pun
yang berhasil meloloskan diri dari ancaman bahaya maut itu.
Gak In Ling sendiri dengan senyuman yang sadis
tersungging diujung bibir perlahan-lahan melayang turun
kembali keatas permukaan tanah, begitu tenang wajahnya
membuat orang tak bisa menduga apa yang sedang
dipikirkannya.
Buddha Antik dengan pikiran termangu-mangu
menyaksikan mayat dari anak buahnya bergelimpangan diatas
tanah, dalam hati merasa bersyukur karena sewaktu bertarung
melawan dirinya pemuda itu tidak sampai mengeluarkan ilmu
telapak mautnya, kalau tidak, mungkin dia pada saat ini sudah
menggeletak diatas tanah sebagai mayat.
Dengan pandangan mata yang tajam Buddha Antik
menatap wajah Gak In Ling tanpa berkedip. sementara
tubuhnya perlahan-lahan melangkah mundur dengan
ketakutan-Tiba-tiba satu ingatan berkelebat didalam
benaknya, ia berpikir.
49
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apa salahnya kalau kupancing bajingan cilik ini ketempat
itu, agar bisa kupinjam kekuatannya untuk melenyapkan
bangsat ini dan muka bumi?"
Setelah mempunyai rencana tersebut, dengan cepat
tubuhnya meloncat mundur sejauh beberapa puluh tombak
dari tempat semula.
Gak In Ling sendiri walaupun di luaran dia nampak tenang,
padahal batinya sedang bergolak keras, wataknya yang ramah
membuat ia merasa tidak sepantasnya untuk membinasakan
semua orang berkerudung merah itu, karena pikirannya tidak
tenang maka untuk sementara waktu Budha Antik sudah
terlupakan olehnya.
Sementara ituBuddha Antik telah mengundurkan diri sejauh
dua puluh tombak lebih, dalam hati kecilnya ia berpikir.
"Dari tempat ini menuju kesitu jaraknya hanya dua puluh li
lebih sedikit, sekalipun gerakan tubuh Gak in Ling lebih
cepatpun, dalam jarak dua puluh li belum tentu ia bisa
melampaui jarak antara diriku dengan dia sejauh dua puluh
tombak ini "
Berpikir sampai disini, senyuman licik yang menyeramkan
terlintas diatas wajahnya, ia putar badan dan sengaja
mendepakkan kakinya keatas tanah, kemudian dengan
cepatnya dia melayang menuju kearah timur.
"Ploookk " suasa benturan nyaring menyadarkan-lamunan
sianak muda itu, dengan cepat Gak In Ling angkat kepala,
setelah dilihatnya Buddha Antik telah berada kurang lebih dua
puluh tombak jauhnya, ia segera membentak nyaring.
"Bangsat Engkau hendak lari kemana ?"
Dengan cepat pemuda itu enjotkan badan dan mengejar
dari arah belakang dengan hebatnya.
Sementara itu bulan telah condong kearah barat, waktu
menunjukkan sekitar kentongan keempat.
50
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan kecepatan gerak dari Gak In Ling tidak selang
beberapa saat kemudian ia telah mengejar keluar dari hutan
belantara itu, dari kejauhan dia lihat Buddha Antik sedang lari
terbirit-birit disebelah depan-
Sambil mengejar pemuda itu membentak dengan gusar.
"Buddha Antik, kendatipun engkau kabur kelangit barat,
aku orang she Gak bersumpah untuk mengejar dirimu sampai
dapat."
Hawa murni disalurkan makin hebat, kecepatan gerakanpun
makin meningkat, tampaklah sesosok bayangan hitam
bagaikan sambaran kilat yang membelah angkasa mengejar
padri tua itu.
setanakan nasi kemudian, kedua orang itu sudah berada
sejauh lima li dari tempat semula, jarak diantara merekapun
dari dua puluh lima tombak menyusut menjadi lima enam
belas tombak belaka.
Dengan sekuat tenaga Buddha Antik kabur menuju
kesebuah bukit kecil disebelah dalam, sepanjang jalan
terdapat banyak tempat yang bisa digunakan olehnya untuk
menyembunyikan diri atau kabur dari pengejaran lawan, akan
tetapi tempat-tempat itu dilewatkan dengan begitu saja dari
sini bisa ditarik kesimpulan bahwa ia memang mempunyai
rencana-rencana tertentu.
Sayang sekali pada waktu itu Gak In Ling sedang diliputi
oleh kegusaran yang berkobar-kobar, sehingga semua tanda
yang mencurigakan itu tidak sampai diperhatikan olehnya.
Dalam waktu singkat dua tiga li telah dilewati kembali, di
sebuah puncak bukit tiba-tiba muncul sebuah kuil kuno yang
megah dan kokoh Buddha Antik kabur menuju kearah kuil itu.
Jarak diantara mereka berdua kini sudah tinggal kurang
dari sepuluh tombak. Gak In Ling tertawa seram, serunya.
"Buddha Antik, akan kulihat engkau akan kabur kemana ?"
51
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dari suaranya yang terpancar keluar dari mulut sianak
muda itu, Buddha Antik mengetahui bahwa jarak antara dia
dengan Gak In Ling sudah tinggal kurang dari sepuluh
tombak. saking ngeri dan takutnya keringat dingin mengucur
ke luar membasahi tubuhnya, dia tarik napas panjang-panjang
dan mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya untuk
kabur menuju kedalam kuil.
Kuil kuno yang berada dihadapannya kian lama kian
bertambah dekat, sambil tetap melakukan pengejaran Gak In
Ling memperhatikan sekejap bangunan kuil yang berada
dihadapannya, ia lihat kuil tersebut masih kokoh dan sama
sekali tidak nampak terbengkalai, hanya pintu kuil tadi sudah
lenyap dari tempat semula. Satu ingatan berkelebat dalam
benaknya, pikir pemuda itu.
"Jangan-jangan didalam kuil ini Buddha Antik telah
menyiapkan jebakan bagiku " Sementara otaknya masih
berputar, jarak lima enam tombak diantara mereka berdua
telah berhasil ditarik lebih pendek lagi sehingga dua tombak
belaka.
Gak In Ling sangat gelisah, ia membentak keras dan
menggunakan jurus Jan-hong-im-siang atau Naik angin pulang
kembali, dia babat punggung padri tua itu keras-keras.
Buddha Antik sebagai seorang jago kawakan yang sudah
sering menghadapi musuh tangguh, sedari tadi telah menduga
bahwa Gak In Ling bakal melancarkan serangan semacam itu
ketika mendengar deruan angin tajam menyapu datang dari
arah belakang, buru-buru ia enjotkan badan nya sekuat
tenaga dan melayang kedepan-
Ketika angin pukulan yang dilancarkan si-anak muda itu
menyerang datang, bukan saja pukulan itu tidak sampai
melukai tubuhnya, bahkan malah menambah kecepatan gerak
padri tua itu untuk menerjang masuk kedalam ruang kuil,
menunggu pemuda itu berhasil mengejar sampai di depan kuil
52
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tersebut ia sudah menerobos masuk keruang tengah. Gak In
Ling mendengus dingin, serunya.
"Sekalipun engkau sudah siapkan selaksa prajurit di tempat
ini, aku orang she Gak tak jeri "
Hawa murninya disalurkan kedalam sepasang telapak.
kemudian selangkah demi selangkah berjalan masuk kedalam
ruang kuil itu.
Setelah masuk lewat pintu, didalam terbentang sebuah
halaman yang sangat luas, tetapi karena tak pernah dirawat
dan disapu maka rumput ilalang dan daun yang berguguran
memenuhi seluruh permukaan tanah membuat suasana
nampak mengenaskan-
Tepat didepan halaman luas itu merupakan sebuah ruang
tengah yang megah, Gak In Ling memperhatikan sekejap
sekeliling tempat itu, ia lihat dikedua belah sisi ruang tengah
itu merupakan sederetan kamar tamu yang pintu dan
jendelanya tertutup rapat, sarang laba-laba menyelimuti
sekeliling tempat itu, hal ini membuktikan bahwa Buddha Antik
tak mungkin bersembunyi di-tempat itu.
Kecuali ruang tengah yang megah, tiada jalan lain menuju
keruang dalam. Tanpa ragu-ragu lagi Gak In Ling meloncat
masuk kedepan ruang tengah dan dengan sekuat tenaga
mendorong pintu itu.
Kraak Pintu terbuka lebar, ternyata-pintu tidak terkunci dari
dalam.
Dengan langkah lebar Gak In Ling menuju keruang tengah,
ketika sorot matinya menyapu sekejap sekeliling tempat itu,
tiba-tiba ia tertegun dan berpikir didalam hati. "Jangan-jangan
kuil ini ada penghuninya."
Ruangan itu bersih dan bebas dari debu, pada sisi kedua
belah dinding tembok teraturlah dua deret lilin merah yang
53
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
amat besar dan masih baru, rupanya lilin-lilin itu baru diatur
belum lama berselang.
Diatas meja sembahyang tepat ditengah ruangan
bersemayamlah sebuah patung Ji-lay-hud yang tingginya dua
tombak^ sekeliling patung tadi berderet pula delapan buah
patung malaikat bermuka hijau, bertaring dan menyeramkan
sekali tampangnya.
Tempat hlo didepan meja sembahyangan telah
dilenyapkan, sedang dikedua belah meja disisinya tertancap
pula dua buah lilin raksasa berwarna merah yang besarnya
bagaikan lengan-
Makin memandang Gak In Ling merasa semakin curiga, ia
segera memeriksa sekeliling ruang itu, ia lihat setiap sudut
pintu yang terdapat di situ berada dalam keadaan terkunci
dari luar, kecuali itu tiada jalan keluar lainnya, hal ini semakin
mencurigakan hatinya.
"Aaah.. ...jangan-jangan Buddha Antik memang tidak
masuk kedalam kuil ini." pikirnya di dalam hati.
Dengan pandangan tajam dia awasi langit-langit ruangan
tersebut, ia lihat pada dinding di-atas patung raksasaJi-lay-hud
terdapat sebuah lubang goa yang luasnya lima depa, satu
ingatan segera berkelebat dalam benaknya dan pemuda itu
dan bergumam. "Mungkinkah dari tempat itu ia bisa masuk
keruang dalam kuil ini ?"
Dengan mengerahkan tenaga dalamnya, kaki kanan segera
menjejak tanah dan tubuhnya segera meloncat naik kearah
lubang goa tersebut.
Baru saja Gak In Ling melayang naik kearah lubang goa
tadi, tiba-tiba dari luar kuil berkumandang datang suara dari
empat orang dara muda, suaranya jelas dan nyaring dan
berasal dari pintu masuk kuil itu.
54
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling segera menyusup masuk kedalam gua itu,
tempat itu bersih dan kering tapi tiada pintu lain yang
menghubungkan ruang tengah dengan ruang belakang, hal ini
semakin membingungkan hatinya.
suara langkah berkumandang makin dekat, kali ini suara
tersebut berasal dari halaman tengah.
Gak In Ling makin gelisah, pikirnya.
"Ditinjau dari suara yang berkumandang tadi, jelas yang
datang adalah kaum wanita, sebelum mendapat izin aku telah
menerobos masuk keruang sembahyang orang yang telah
disiapkan, andaikata sampai diketahui oleh mereka aku tentu
akan kikuk dengan sendirinya. tapi akupun tak dapat keluar
pada saat ini, apa dayaku sekarang."
Mendadak satu ingatan berkelebat lagi dalam benak
pemuda she Gak itu, pikirnya lebih jauh.
"Bukankah Buddha Antik juga sudah masuk kedalam
ruangan ini, aku tak bisa keluar berarti diapun tak dapat
keluar... tempat ini letaknya sangat tinggi, dari sini justeru aku
bisa mengawasi semua gerak-geriknya." berpikir sampai disini,
ia segera menarik pintu dan mengintip keluar lewat celah-
celah yang terbuka.
Kraaak Pintu masuk ruang tengah dibuka orang, disusul
masuklah dua orang perempuan berusia setengah baya. Gak
In Ling tertegun, pikirnya.
"Oooh rupanya yang muncul ditempat ini adalah jago-jago
persilatan-"
Rupanya pada punggung kedua orang perempuan itu
masing-masing tersoren sebilah pedang panjang.
Setelah masuk kedalam ruangan, dengan cekatan sekali
dua orang perempuan setengah baya itu memasang api pada
lilin raksasa yang tersedia dalam waktu singkat semua lilin
55
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sudah dipasang dan diruangan itupunjadi terang benderang
bermandikan cahaya.
Setelah menyelesaikan tugasnya, dua orang perempuan
setengah baya itu mengundurkan diri kembali dari ruangan
dan menanti didepan pintu masuk dengan sikap yang sangat
hormat.
Gak In Ling seketika mengerutkan dahinya, ia berpikir.
"Waah jangan-jangan mereka sedang menantikan
kedatangan seseorang."
Beberapa saat kemudian dari luar pintu muncul kembali
dua orang nenek tua berusia tujuh-puluh tahunan yang
rambutnya telah beruban semua dan berwajah serius.
Kedua orang nenek tua itu mengenakan baju berwarna biru
laut, pada masing-masing bagian dadanya terukirlah seekor
burung hong berwarna putih yang amat besar.
Setelah masuk kedalam ruangan, dua orang nenek tua tadi
berjalan menuju kedua belah sisi meja sembahyangan,
mereka berdiri disitu dengan sikap yang jangat hormat. Gak In
Ling semakin keheranan, pikirnya lebih jauh.
"Jangan-jangan ditempat ini akan kedatangan seseorang
yang kedudukannya jauh lebih tinggi dan penting dari semua
orang itu?"
Belum habis pemuda itu berpikir, dari luar pintu muncul
kembali delapan orang kakek tua berusia enam puluh
tahunan, mereka masuk kedalam ruangan dan masing-masing
berdiri dibawah kedua orang nenek tadi.
Kini dalam ruangan telah hadir belasan orang banyaknya,
tetapi suasana masih tetap hening, sunyi dan tak kedengaran
sedikit suara-pun, suasana diliputi kemisteriusan-
Dengan cepat segenap perhatian Gak In Ling tertarik oleh
kemisteriusan serta keanehan yang menyelimuti tempat itu,
56
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hampir saja ia melupakan diri Buddha Antik. Tiba-tiba dari
halaman tengah berkumandang datang suara seruan yang
amat nyaring. "Pangcu tiba"
Belasan orang yang ada dalam ruangan segera bangkit
berdiri dan bersikap dengan hormat.
Bayangan putih berkelebat lewat dari pintu luar, seorang
gadis berbaju putih bergaun putih dengan sulaman burung
hong merah diatas dadanya masuk kedalam ruangan diikuti
empat orang dayang cantik yang bersulamkan burung hong
putih diatas dadanya.
Gak In Ling berseru tertahan setelah menyaksikan
kemunculan dara cantik itu, pikirnya didalam hati.
"Aaaah sungguh tak nyana dikolong langit terdapat gadis
yang begini cantik jelita, jangan-jangan dia adalah salah
seorang dari dua gadis aneh dari kolong langit yang
dimaksudkan Buddha Antik ?"
Menyukai yang indah adalah watak setiap manusia,
meskipun Gak In Ling merasa amat kagum atas kecantikan
wajah gadis itu, akan tetapi kekagumannya ini sama sekali
tidak didasari pikiran yang sesat, bahkan ia sama sekali tidak
berharap bisa berjumpa dengan dirinya, karena dia tidak ingin
melibatkan dirinya dalam urusan dunia persilatan-
Gadis itu mempunyai potongan wajah bulat telur, alisnya
panjang dan melengkung keatas, sepasang biji matanya jeli
dan bening, senyuman menghiasi bibirnya yang mungil hingga
nampak sebaris giginya yang berwarna putih, begitu cantik
dan menarik gadis itu sehingga boleh dikatakan bagaikan
bidadari yang baru turun dari kahyangan-
Perlahan-lahan gadis cantik baju putih itu masuk kedalam
ruangan, biji matanya yaag jeli menyapu sekejap
kepermukaan tanah kemudian secara tiba-tiba ia mengangkat
kepala dan memandang sekejap kearah tempat
persembunyiannya Gak In Ling, dengusan dingin segera
57
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menggema memecahkan kesunyian, namun ia tetap
melanjutkan langkahnya menuju kemeja pemujaan-
Dua orang diantara dayang cantik maju ke-depan
memasang lilin raksasa yang ada diatas meja pemujaan,
sedang dua dayang lainnya mengambil kursi dan permadani
dari belakang meja tersebut
Setelah ambil tempat duduk. gadis cantik baju putih itu
berkata dengan suara dingin. "Gusur kemari Telapak-harimau-
putih Tam Hong "
Nenek tua yang ada disebelah kanan memberi hormat, lalu
dengan suaranya yang melengking dan tajam ia berseru.
"Bawa masuk Telapak-harimau-putih Tam Hong kedalam
ruangan "
Dari luar pintu kuil muncul seorang pria baju hitam,
dikedua belah sisinya mengikuti dua orang pria baju hijau
yang membawa pisau belati.
Setelah masuk kedalam ruangan, pria baju hitam itu
dengan pandangan ketakutan melirik sekejap kesekeliling
tempat itu, kemudian jatuhkan diri berlutut dihadapan gadis
cantik baju putih itu sambil ujarnya dengan nada gemetar.
"Tecu Telapak-harimau-putih Tam Hong memberi hormat
kepada pangcu "
"Hmm, Tam Hong, apa yang hendak kau katakan lagi?"
tegur gadis baju putih itu sambil mendengus.
"Tecu mengaku salah, harap pangcu suka memberi
kesempatan kepada tecu untuk bertobat dan jadi manusia
baru..."
"Hmm, engkau sebagai anggaota perkumpulan Thian-hong-
pang, tak dapat menegakkan keadilan dan kebenaran bagi
umat persilatan, babkan berani melanggar pantangan untuk
berbuat zinah, jika aku ampuni jiwamu, lalu bagaimanakah
tanggung jawabku terhadap semua anggaota perkumpulan ?
58
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bagaimana pula tanggung jawabku terhadap umat persilatan ?
coba katakan "
Mendengar ucapan itu Telapak-harimau-putih Tam Hong
jadi ketakutan setengah mati sehingga seluruh badannya
gemetar keras. "Pangcu " rengeknya.
"Hmm, peraturan perkumpulan Thian-hong-pang tak bisa
dirubah lantaran engkau seorang." tukas gadis baju putih
dengan ketus, setelah berhenti sebentar bentaknya. "Tongcu
bagian hukuman, dimana kau ?"
Nenek tua yang ada disebelah kanan segera tampil
kedepan dan memberi hormat.
"Hamba siap menantikan perintah " sahutnya.
"Bila ada anggaota berani berbuat zinah, apa hukumannya
?" seru gadis baju putih dengan wajah serius.
"Bunuh diri didepan patung pemujaan "
Setelah memberikan jawaban tersebut, dengan gerakan
yang terlatih nenek tua itu berpaling kearah dua orang pria
yang memegang pisau belati didepan pintu, lalu berseru.
"Siapkan pisau hukuman "
Dua orang pria itu segera mengiakan dan maju kedepan,
dua bilah pisau belati tadi ditancapkan didepan Telapak-
harimau-putih Tam Hong kemudian setelah memberi hormat
kepada ketuanya buru-buru mengundurkan diri dari ruangan-
Dengan pandangan ngeri dan ketakutan Tam Hong si
Telapak-harimau-putih memandang pisau belati yang berada
dihadapannya, kemudian berpaling kearah gadis baju putih
dengan perasaan mohon balas kasihan, namun ia hanya bisa
memandang dan tak berani bicara lagi.
Menyaksikan tingkah laku orang itu, gadis baju putih
segera menegur dengan suara ketus. "Tam Hong, apa yang
kau nantikan lagi?"
59
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan putus asa Telapak-harimau-putih menghela napas
panjang, ia cabut pisau belati di hadapannya dengan tangan
gemetar, kemudian gumamnya lirih.
"Aiii sekali salah bertindak sepanjang masa merasa
menyesal. Tam Hong mohon pamit dari pangcu "
Setelah memberi hormat pada gadis baju putih itu, pisau
belati dalam genggamannya segera ditusuk kedalam dadanya
sendiri.
craaatt Percikan darah segar berhamburan diatas lantai,
tubuh Tam Hong yang berlutut diatas tanah perlahan-lahan
membungkuk dan akhirnya terkapar diatas tanah dalam
keadaan tak bernyawa.
Semua jago yang berada dalam ruangan itu tetap bersikap
tenang bahkan air muka mereka sama sekali tak berubah,
seakan-akan mereka tidak ada yang menggubris atau tertarik
oleh kematian dari Telapak-harimau-putih Tam Hong.
Lain halnya dengan Gak In Ling yang bersembunyi diatas
patung pemujaan tersebut, dengan hati kaget, pikirnya.
"Tidak kunyana gadis secantik ini ternyata memiliki hati
yang begitu kejam dan sama sekali tak kenal prikemanusiaan-
"
Sementara itu gadis baju putih tadi telah menghela napas
sedih, katanya.
"Gotong keluar jenasah Tam Hong dan kebumikan secara
baik-baik, dari kelompok Thian-hong-pang kita kembali
kehilangan seorang anggota."
Tongcu bagian hukuman menerima perintah, ia segera
memerintahkan dua orang pria yang membawa pisau belati
tadi untuk menggotong pergi jenasah dari Telapak-harimau-
putih Tam Hong dari dalam ruangan-
60
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Menanti mereka telah berlalu nenek tua yang ada disebelah
kiri baru maju kodepan dan berkata.
"Lapor pangcu, menurut penyelidikan dari murid bagian
pemeriksa, dewasa ini sudah ada tujuh orang petugas kita
yang menemui ajalnya di-tangan anggaota kelompok Yau-ti-
lengcu, harap pangcu suka mengambil keputusan untuk
melakukan pembalasan-"
Gadis baju putih mendengus dingin. "IHmm, Yau-ti-lengcu
keterlaluan sekali, besok engkau utus orang untuk memberi
khabar kepadanya bahwa sepuluh hari kemudian pada malam
bulan purnama aku hendak menuntut keadilan darinya, suruh
dia datang menemui aku seorang diri"
"seorang diri? Apakah pangcu juga akan pergi seorang
diri?"
Gadis baju putih mengangguk. "Mungkin kehidupanku
dengan dirinya dikolong langit menyebabkan dunia persilatan
jadi tak aman dan selalu kacau, seandainya kami berdua
bersama-sama mati, mungkin dunia persilatan akan menjadi
tenang dan tidak akan terjadi pertikaian-pertikaian lagi."
"Pandangan hamba justru merupakan kebalikan dari
pendapat pangcu." ujar nenek yang ada disebelah kanan-
"Dunia persilatan bisa menjadi aman tenteram seperti saat ini,
kesemuanya tidak lain adalah berkat perlindungan dan
kebijaksanaan dari pangcu, banyak kejadian yang bisa kita
jadikan bukti, aku rasa pangcu sendiripun telah mengetahui
semuanya."
Tiba-tiba nenek yang ada disebelah kiri mengerling sekejap
kearah nenek sebelah kanan, kemudian alihkan pembicaraan
ke masalah lain, katanya.
"Persoalan ini menyangkut keutuhan serta keamanan dunia
persilatan, tentang masalah itu bisa kita bicarakan lagi
dikemudian hari secara seksama dan lebih terperinci persoalan
yang memusingkan kepala saat ini hingga mengakibatkan
61
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ketidak tenangan dunia persilatan justeru menyangkut diri
seorang pemuda yang bernama Gak In Ling, bagaimanapun
juga kita harus mencari akal untuk melenyapkan orang ini dari
mula bumi."
"Sekarang orang itu berada dimana ?" tanya gadis baju
putih dengan wajah tertegun setelah mendengar perkataan
itu, dari nada ucapannya jelas diapun memandang serius
persoalan ini.
Gak ln Ling yang bersembunyi diatas patung pemujaan
merasa terkejut, pikirnya.
"Apa sangkut pautnya antara aku orang she Gak dengan
kalian? IHmrm...... kalau sampai menjengkelkan hatiku,
jangan salahkan kalau perkumpulan Thian- hong pang pun
akan kubasmi juga . "
Sementara itu nenek tua yang ada disebelah kiri telah
berkata kembali.
"Malam ini baru saja ia membunuh cin-hway Ngo-gi dalam
gedung keluarga Gak. menurut pikiran hamba dia belum pergi
terlalu jauh, sampai malam nanti kemungkinan besar masih
berada disekitar kota cin hway, bagaimana kalau sekarang
juga kita pergi mencari dirinya dan melenyapkan orang ini
lebih dahulu ?"
"Begitupun boleh juga "jawab gadis baju putih sambil
mengangguk.
"Kalau begitu silahkan pangcu pulang dulu kemarkas besar,
biarlah hamba serta tongcu bagian hukuman yang melayani
dirinya."
"Hmm, kalau begitu kalian berdua harus hati-hati "
Melihat ketuanya hendak berlalu dari situ, nenek yang ada
disebelah kanan segera berseru.
"Siapkan kereta untuk pangcu, kita pulang kemarkas "
62
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba gadis baju putih itu membentak dengan nada
dingin. "Tunggu sebentar "
"Pangcu, masih ada urusan ana lagi ?" tanya nenek tua itu
dengan wajah tertegun.
Gadis baju putih itu tidak menjawab, perlahan-lahan ia
berjalan menuju keruang tengah, kemudian sambil
menengadah menatap tempat persembunyiannya sianak muda
ia menegur sambil tertawa seram.
"Jago lihay dari manakah yang ada disitu ? Apa salahnya
kalau turun kebawah dan bertemu dengan kami ?"
Gak In Ling tertegun, ketika ia menengok kebawah maka
terlihatlah semua jago yang berada dalam ruangan telah
membentuk posisi setengah lingkaran busur, dan tepat sekali
menyumbat jalan keluar lewat pintu ruangan, hatinya
tercekat.
Gak In Ling sadar bahwa tempat persembunyiannya sudah
ketahuan orang, tapi ia tak tahu bagaimana caranya gadis
baju putih itu dapat mengetahui persembunyiannya, sebab
sejak munculnya gadis itu dalam ruangan, pemuda Gak
merasa tak pernah menimbulkan sedikit Suarapun.
Perlahan-lahan Gak In Ling membuka pintu dan melongok
keluar, kebetulan sekali epasang mata gadis baju putih itu
sedang menatap keatas tatkala sepasang masa bertemu atu
sama lainnya gadis itu merasa jantungnya berdebar keras,
meskipun raut wajahnya ama sekali tidak menunjukkan
perubahan apapun, namun dalam hati kecilnya ia berpikir.
"Hmm, betapa tampannya pemuda ini."
---ooo0dw0ooo---
Para jago anggaota perkumpulan Thian- hong pang yang
berada dalam ruangan itupun seketika merasa pandangan
matanya jadi silau, dan hampir bersamaan waktunya mereka
berseru didalam hati.
63
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sungguh tak nyana dikolong langit terdapat pemuda begini
tampan wajahnya."
Dengan sikap yang angkuh Gak In Ling melayang turun
keatas tanah, setelah memberi hormat kepada gadis baju
putih itu ujarnya hambar.
"Secara tidak sengaja aku telah sampai di-tempat ini karena
sedang mengejar seseorang, lagipula aku tak tahu kalau
perkumpulan anda hendak mengadakan upacara ditempat ini,
jika kedatanganku telah mengganggu ketenangan kalian,
harap pangcu suka memberi maaf yang sebesar-besarnya."
Pemuda ini tidak ingin dirinya terlibat dalam masalah dunia
persilatan, maka ucapan tersebut diutarakan dengan sikap
yang amat hormat.
Siapa tahu gadis baju putih itu segera mendengus dingin,
bukannya menjawab, ia malah sebaliknya bertanya.
"Engkau mengenakan pakaian baju hitam, berusia enam-
tujuh belas tahunan, aku rasa mungkin engkau adalah Gak In
Ling yang bikin ketidak tenangan dalam dunia persilatan
belakangan ini, bukankah begitu ?"
Gak In Ling adalah seorang pemuda yang berwatak tinggi
hati, melihat kekasaran dara tersebut kontan ia naik pitam,
tapi hawa amarahnya masih berusaha ditekan dalam hati,
sambil tertawa tawa dia menyahut. "Sedikit pun tidak salah,
aku adalah Gak In Ling"
Para jago dari perkumpulan Thian-hong-pang jadi gempar
setelah mengetahui bahwasanya pemuda baju hitam yang
berada dihadapaa mereka bukan lain adalah Gak In Ling yang
hendak mereka cari dan bunuh, semangat semua orang
berkobar dan tanpa terasa maju selangkah kedepan, kepalan
siap dilancarkan melancarkan serangan-
Menyaksikan keadaan tersebut, untuk kedua kalinya Gak In
Ling berusaha untuk menekan hawa amarah yang membakar
64
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dalam dadanya, sorot matanya berkilat dan sambil mendengus
dingin ia berseru.
"Hmm, selamanya aku orang she Gak tidak pernah
mengikat permusuhan atau perselisihan apa pun dengan
kalian orang-orang dari Thian-hong-pang, apa sebabnya kalian
bersikap demikian bermusuhan terhadap diriku ?" Gadis baju
putih itu tertawa dingin.
"Tiang kang Sam- kiat apakah mati ditanganmu ?" tegurnya
ketus.
Mengungkap tentang tiga jagoan dari sungai Tiang- kang
tersebut, napsu membunuh terlintas dalam mata sianak muda
itu, ia maju selangkah kedepan dan balik menegur. "Oooh,
apakah Tiang- kang Sam- kiat itu adalah anggaota
perkumpulanmu ?"
Suaranya begitu dingin dan menyeramkan bagaikan
hembusan angin dingin dari liang kuburan, membuat siapa
pun yang mendengar seketika merasakan bulu kuduknya pada
bangun berdiri.
Gadis baju putih merasakan jantungnya berdebar keras,
buru-buru ia alihkan sorot matanya dari atas wajah pemuda
itu kearah lain, perasaan aneh seperti ini baru dialami olehnya
pertama kali ini, dia sendiri merasa heran, apa sebabnya dia
tak berani menatap wajah lawan terlalu lama ?
Beberapa saat kemudian gadis baju putih itu tertawa dingin
dan menjawab.
"Meskipun tiga jagoan dari Sungai Tiang-kang bukan
anggaota perkumpulan kami, akan tetapi aku tidak
mengijinkan ada orang yang berani mengganggu ketenangan
serta kedamaian umat persilatan yang berdiam diwilayah
kekuasaanku "
Napsu membunuh yang menyelimuti wajah Gak In Ling
perlahan-lahan pudar kembali, ingin sekali pemuda ini
65
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memberi penjelasan atas sebab sebabnya dia sampai
membunuh orang, tetapi kembali dirasakan bahwa tindakan
semacam itu tidak la h terlalu penting.
Sesudah sangsi beberapa waktu, akhirnya ia menatap
tajam wajah gadis baju putih itu dan berkata.
"Peristiwa itu berlangsung karena sebab-sebab tertentu,
mungkin pada saat ini pangcu masih belum dapat memahami
alasanku sehingga membunuh manusia, tapi tidak lama
kemudian engkau akan mengetahui dengan sendirinya."
"Berapa lama yang kau maksudkan dengan tidak lama
kemudian itu ?" seru sang dara tanpa terasa.
"Tidak sampai setahun setengah " sambil menjawab Gak In
Ling maju kedepan.
"Setahun setengah ?" jengek tongcu bagian hukuman
sambil tertawa sinis. "Setahun setengah yang engkau
utarakan mungkin tak akan dilewati untuk selamanya, kenapa
tidak engkau katakan suatu batas waktu yang tertentu,
apakah..."
"Aku toh sudah mengatakan, hanya satu setengah tahun
belaka " tukas sang pemuda dengan tenang, habis berkata dia
lanjutkan kembali langkahnya menuju keluar kuil.
Untuk beberapa saat para jago yang ada dalam ruangan
tak dapat menangkap maksud yang sebenarnya dari sianak
muda itu, dengan pandangan tak habis mengerti mereka
berpaling kearah gadis baju putih itu, seakan-akan pang cu
mereka pasti mengetahui akan hal ini.
Dari balik biji mata gadis baju putih yang jeli segera
memancar keluar serentetan cahaya yang aneh, ia
membentak nyaring. "Gak In Ling Berhenti "
Mendengar bentakan ini, Gak In Ling segera berhenti dan
menegur. "Pangcu, ada urusan apa lagi ?"
66
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak In Ling apakah engkau masih ingin pergi dari sini?"
nada ucapannya penuh mengandung napsu membunuh.
Gak In Ling tetap bersabar diri kendatipun hawa amarah
telah bergolak dengan kencangnya didalam dada, ia berbuat
demikian bukanlah disebabkan karena ia jeri terhadap
musuhnya, tapi tidak ingin menanam bibit bencana lagi
dengan orang lain-
Mendengar perkataan musuh, dia segera membalikkan
tubuhnya dan menjawab dengan nada seram.
"Tentu saja harus pergi, mana engkau mampu untuk
menahan diriku sehingga aku tak bisa pergi dari sini ?"
Nenek tua yang ada disisi ketuanya segera menggerakkan
bibirnya seperti mau bicara, tapi akhirnya dia batalkan niatnya
itu, sorot matanya dialihkan kearah sang dara baju putih dan
seakan akan ia sedang bertanya apa yang hendak dilakukan
oleh ketuanya. Dara baju putih itu berpikir sebentar, kemudian
buka suara dengan nada dingin.
"Gak In Ling, asal engkau dapat menahan lima jurus
seranganku, maka urusan yang terjadipada malam ini akan
kusudahi sampai di sini saja" habis berkata dengan langkah
yang ringan dia maju kedepan mendekati sianak muda itu.
Gak In Ling kontan mengerutkan keningnya, dengan suara
dingin ia berseru.
"Andaikata pangcu mampu menahan diri sebanyak lima
jurus dihadapanku tanpa kalah aku orang she Gak pun
bersedia bunuh diri didalam kuil bobrok ini "
Suaranya amat sombong dan beberapa kali lipat lebih
angkuh daripada gadis baju putih.
Anak murid perkumpulan Thian-hong-pang heboh
mendengar sesumbar sianak muda itu, mereka tahu sampai
dimanakah kelihayan yang dimiliki ketua mereka, dengan
67
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
perasaan tak senang hati dengusan dingin menggema
memecahkan kesunyian-
Tongcu bagian hukuman dengan cepat loncat maju
ketengah gelanggang, setelah memberi hormat kepada dara
baju putih itu, ujarnya.
"Untuk menghadapi manusia takbur macam dia, apa
perlunya pangcu mesti buang tenaga sendiri ? Biarlah tugas ini
serahkan saja kepada hamba untuk menyelesaikannya, pasti
akan kuberi pelajaran yang setimpal kepada dirinya."
Tanpa menanti jawaban dari dara baju putih tadi, ia segera
putar badan dan berkata kepada sianak muda itu dengan nada
menghina.
"Gak In Ling, asal engkau mampu bertahan sebanyak lima
jurus dari serangan aku Thiat-binpopo nenek-bermuka-besi
Lau In Hong, maka persoalan yang terjadi pada malam ini
akan kusudahi sampai disini saja "
Satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benak Gak In
Ling setelah mendengar nama itu, tanpa sadar ia bertanya.
"Oooh jadi engkau adalah Thiat-bin-popo yang pernah
menantang berduel tiga bandit besar dunia persilatan
digunung Kun-san tempo hari."
Nenek bermuka besi Lau In Hong tertawa dingin. "Hee hee
hee ada apa ? Kau jeri ?" ejeknya.
"Haahaa haa siapa bilang akujeri ? Aku hanya merasa
sayang untuk membunuh manusia macam dirimu "
Perkataannya datar dan tenang sekali, membuat siapapun
merasa bahwa pemuda itu bukan lagi beromong besar.
Nenek-berwajah-besi Lau in Hong segera merasa gengsinya
tersinggung oleh ucapan itu, terutama sekali berada
dihadapan para anggaota perkumpulan lainnya, dengan muka
68
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penuh kegusaran sehingga rambut putihnya pada bangkit
berdiri-teriaknya.
"Bangsat Engkau harus diberi pelajaran yang setimpal,
roboh kau" dengan jurus To-Iang tau-sah atau menangkap-
ombak-mendulang-pasir, ia terjang tubuh sianak muda itu.
Tampaklah tubuh Nenek-berwajah-besi Lau In Hong
dengan gerakan tubuh bagaikan sambaran petir menyusup
maju kemuka, angin pukulan yang menderu-deru bagaikan
gulungan ombak samudra dengan dahsyat dan tajamnya
menerjang ketubuh musuh.
Arah yang dituju adalah seluruh jalan darah kematian
ditubuh pemuda itu, rupanya nenek tua tersebut ada maksud
membinasakan pemuda musuhnya hanya didalam satu jurus
saja.
Tatkala menyaksikan datangnya ancaman yang begitu lihay
dari musuhnya, mula-mula Gak In Ling merasa kaget, diikuti
hawa amarahnya berkobar didalam dada, ia mendengus
dingin, dengan gerakan Llok-te-heng-tan atau menjalankan-
sampan-diatas-daratan, kaki kanannya menutul permukaan
tanah lalu meluncur kesamping kiri, sementara telapak
kanannya dengan disertai angin pukulan yang kuat membacok
kedepan dan menyambut datangnya ancaman dari Nenek-
berwajah besi dengan keras lawan keras.
"Blaaam " benturan keras menimbulkan ledakan yang
menggetarkan diangkasa, angin pukulan yang dilancarkan Lau
In Hong dengan manis berhasil dipunahkan oleh sianak muda
itu, hal tersebut mengakibatkan sang nenek jadi amat
terperanjat.
Buru-buru ia berganti langkah dan putar badan seperti
kilat, dalam waktu singkat ia lancarkan kembali tiga buah
serangan berantai dengan gerakan-gerakan yang
mendebarkan hati.
69
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dara baju putih yang mengikuti jalannya pertarungan ini
dari sisi kalangan, diam-diam merasa terperajat, pikirnya.
"Sungguh tak nyana ilmu silat yang dimiliki Gak In Ling
berhasil mencapai puncak yang tak terhingga, mungkin pada
malam ini Lau-tong cu akan menderita kekalahan ditangan
orang ini"
Berpikir sampai disini, tanpa terasa muncul lah perasaan
tak tenang dalam hati kecilnya.
Kiranya sekalipun Nenek-berwajah-besi Lau In Hong
menggunakan gerakan yang sangat cepat melancarkan tiga
buah serangan balasan, akan tetapi sayang sekali semua
serangannya mencapai tempat kosong, sedangkan pemuda
she Gak sama sekali tidak melancarkan serangan balasan-
Setelah ketiga jurus serangan tadi lewat, jurus keempatpun
dengan cepat dilewatkan pula oleh Nenek-berwajah- besi, bila
jurus kelima lewat pula berarti pertarungan ini akan berakhir,
tetapi menang kalah diantara kedua orang itu masih belum
juga kelihatan-
Dengan perasaan penuh ketegangan semua jago dari
perkumpulan Thian-hong-pang alihkan perhatiannya ke
tengah lapangan, mereka semua merasa kuatir untuk
keberhasilan Nenek-berwajah-besi itu untuk menyelesaikan
pertarungan tersebut. Pada saat itulah, tiba-tiba Gak In Ling
membentak nyaring. "Roboh kamu "
Baru saja jurus keempat yang dilancarkan Nenek-berwajah-
besi Lau in Hong mencapai pada akhirnya, tiba-tiba Gak In
Ling loncat ketengah udara, sepasang telapak diayun
berbareng dan serentetan cahaya merah darah menyelubungi
seluruh tubuh nenek tua itu. "Aaah Telapak maut "jerit dara
baju putih dengan hati terkesiap.
Rupanya Nenek berwajah besi Lau in Hong juga telah
merasakan bahwa maut telah mengancam didepan mata,
70
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menyaksikan gumpalan cahaya merah yang sedang meluncur
kearahnya, ia menjerit tertahan, serunya. "Aduh Mati aku "
Sepasang matanya segera dipejamkan rapat-rapat, tapi
satu keinginan untuk tetap hidup sempat berkelebat dalam
benaknya, dengan mengempos segala kekuatan yang
dimilikinya ia kirim satu pukulan yang maha dahsyat kearah
depan-
Reaksi yang muncul disaat bahaya ini boleh dikata
menggelikan sekali, karena nenek tua itu sama sekali tidak
melihat dimanakah musuhnya berada pada waktu itu.
Tampaknya serangan maut Gak In Ling sudah hampir
mengenai sasarannya, sedang jiwa Nenek-berwajah-besi Lau
In Hong pun berada diujung tanduk^ tiba-tiba pemuda itupun
tertawa nyaring dan melayang mundur kebelakang, dimana
kebetulan sekali ia melayang turun dibawah kaki patung Ji-lay-
hud yang bersila, dari tindakannya itu bisa diketahui bahwa
sianak muda itu sama sekali tidak berniat untuk mencabut
nyawa nenek tersebut.
Diam-diam dara baju putih itu menghembuskan napas lega,
dengan sorot mata berterima kasih ia alihkan pandangannya
kearah Gak In Ling yang berada dibawah kaki patung
pemujaan tersebut.
Mendadak. pemuda itu mendengus berat, bayangan hitam
berkelebat lewat dan Gak In Ling roboh terjungkal dari atas
patung arca, darah kental mengucur keluar dari mulutnya....
Dara baju putih serta nenek tua yang berada disampingnya
segera melompat maju kedepan ketika menyaksikan kejadian
yang tak disangka itu, perasaan tak tenang terlintas diatas
wajah mereka.
Dalam pada itu para anggaota perkumpulan Thian-hong-
pang yang berada disekitar ruangan telah bersorak-sorak
dengan gegap-gempita. "Horeee Tongcu menang horeee
Tongcu menang..."
71
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Nenek-bermuka-besi Lau in Hong tertegun, ia membuka
mata dan berpaling kesekeliling tempat itu, tetapi setelah ia
mengetahui apa yang telah terjadi, saking kagetnya tak
sepatah katapun yang sanggup diutarakan keluar.
Dia adalah orang yang mengalami kejadian itu, tentu saja
keadaan yang sebenarnya dialah yang paling paham, tanpa
terasa nenek tua itu berpaling kearah ketuanya, sebab hanya
dara baju putih itu yang mampu menolong dirinya untuk
memecahkan teka-teki tersebut.
Tapi, ketika sorot matanya terbentur dengan wajah
ketuanya yang diliputi pula oleh perasaan tercengang, ia
makin melongo lagi.
Dalam pada itu dengan susah-payah Gak In Ling telah
merangkak bangun dari atas tanah, mukanya yang tampan
kini telah berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, namun dari
balik sorot matanya sama sekali tidak terpancar rasa benci
atau dendam.
Dengan pandangan yang hambar ia menyapu sekejap
sekeliling ruangan itu, kemudian menyeka noda darah dari
ujung bibirnya, setelah itu kepada Nenek-berwajah-besi Lau In
Hong, katanya.
"Engkau menang, silahkan kalian berlalu dari sini "
Dari kerumunan para jago tiba-tiba muncul seorang pria
berusia pertengahan, dengan suara dingin ia menegur.
"Hay, Gak In Ling Apa yang engkau katakan sebelum
pertarungan ini berlangsung ?"
"Hmm, slapa suruh engkau banyak mulut ?" bentak Nenek-
berwajah-besi Lau In Hong dengan gusar, kemudian sambil
berpaling kearah Gak ln Ling ujarnya kembali.
"Gak In Ling, nama baik adalah jiwa kedua dari setiap
manusia, apakah engkau tidak merasa terlalu rugi dengan
72
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tindakanmu seperti ini?" suaranya lirih mengandung keibaan.
Gak In Ling tertawa sedih dan menggeleng.
"Bagi Tongcu mungkin apa yang engkau katakan memang
benar, tetapi bagi aku orang she-Gak " ia geleng kepala dan
tutup mulut, sesaat kemudian ia baru menambahkan. "Kalian
boleh pergi dari sini."
Dara baju putih itu tiba-tiba maju kedepan dan
menghampiri sianak muda itu, entah sejak kapan dalam
tangannya telah bertambah dengan sebutir pil berwarna
merah, sambil angsurkan obat itu kedepan, katanya.
"Telanlah obat. ini Maka lukamu akan sembuh dengan
sendirinya "
Meskipun nada ucapannya mengandung nada memerintah,
tapi terpancar pula perasaan kuatir dan perhatiannya.
Dengan pandangan hambar Gak In Ling menyapu sekejap
kearahnya, ia lihat keketusan serta keangkuhan yang semula
menyelimuti wajah dara cantik itu kini telah lenyap tak
berbekas, sebagai gantinya penyesalan dan keibaan terlintas
diatas wajahnya, apa gerangan yang membuat ia jadi murung
?
Dengan cepat Gak In Ling alihkan sorot matanya kearah
lain, jawabnya dengan dingin. "Gak In Ling tidak bersedia
menerima budi kebaikan ini, kalau memang pangcu masih ada
urusan ditempat ini baiklah, aku orang she Gak akan
berangkat lebih dahulur Habis berkata ia lewat disisi dara
cantik baju putih itu dan berjalan keluar dari ruang kuil.
Dengan perasaan tersinggung air muka dara baju putih itu
berubah hebat, ia putar badan dan membentak.
"Gak In Ling, dalam persilatan belum pernah ada orang
yang berani menampik pemberianku jika engkau tidak takut
mati, silahkan berlalu dari ruangan ini "
73
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Melihat ketuanya sudah naik pitam, para anak murid
perkumpulan Thian-hong-pang pun segera menghimpun
tenaga bersiap-siap dan menghadang jalan pergi sianak muda
itu. Gak In Ling menghentikan langkahnya, sambil putar badan
dan berseru.
"Aku orang she Gak toh tidak pernah menghalangi dirimu
untuk turun tangan-. . kalau ingin bertarung silahkan "
Selesai berkata ia melirik sekejap kearah patung Ji lay-hud
itu dengan sorot mata memancarkan napsu membunuh,
kemudian putar badan dan berlalu dari ruangan itu dengan
langkah lebar.
Para jago yang menghalangi jalan pergi pemuda itu tanpa
sadar mundur kesamping ketika Gak In Ling lewat dihadapan
mereka, tak seorang pun yang berani turun tangan
menghadang jalan perginya .
Dara baju putih itu mengerutkan dahinya, tiba-tiba ia maju
kedepan siap menyasul pemuda itu, namun Nenek-berwajah-
besi Lau In Hong yang berada disisinya telah berkata dengan
sedih.
"Pangcu, bunuhlah dahulu hamba "
---ooo0dw0ooo--
Jilid 3
MELIHAT nenek tua itu berkata dengan air mata
mengembeng dalam kelepak matanya dara cantik baju putih
itu menghela napas panjang, katanya kemudian dengan
lemas:
"Hal ini tak dapat disalahkan dirimu, dengan jurus "Hiat-yu-
seng-hong" atau hujan darah angin amis itu kendatipun hanya
satu jurus.. Aiii Mari kita pergi saja dari sini " Sementara itu
74
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bayangan punggung Gak in Ling telah lenyap dari pandangan
mata.
Bagi anak murid perkumpulan Thian-hong-pang, kecuali
beberapa orang yang mengetahui duduk perkara yang
sebenarnya, sebagian masih bingung dan tak habis mengerti
apa yang sebenarnya telah terjadi, namun mereka tak heran
bertanya, melihat ketuanya sudah berlalu mereka pun ikut
berlalu pula dari sana.
Setelah keluar dari kuil, dara cantik baju putih itu menyapu
sekejap sekeliling tempat itu, melihat suasana sepi-senyap tak
nampak sesosok bayangan manusiapun dia menghela napas
panjang, setelah masuk kedalam sebuah kereta yang indah
berangkatlah rombongan itu meninggalkan kuil.
Fajar menyingsing dari ufuk sebelah timur, kicauan burung
berkumandang memecahkan kesunyian dipagi hari itu, malam
telah lewat dan sinar matahari pun memancarkan sinar
keemas-emasannya ke seluruh jagad.
Lilin raksasa yang berada dalam kuil telah terbakar sampai
bagian yang terakhir, lama kelamaan padam dan sirap dari
kegelapan-....... ruang kuilpun pulih kembali dalam kesunyian-
Pada saat itulah dari atas atap ruangan itu melayang turun
dua sosok bayangan manusia, mereka adalah dua orang kakek
bersulamkan burung hong warna biru pada dadanya, setelah
mencapai permukaan dengan tajam mereka menyapu
sekeliling isi ruangan kuil kemudian baru berlalu dari sana.
Inilah peraturan dari perkumpulan Thian-hong-pang
sebelum lilin tersulut sampai padam orang-orang mereka tidak
akan meninggalkan tempat pertemuan itu.
Tidak lama setelah kedua orang kakek itu lenyap dari
pandangan dari dalam ruang kuil tiba-tiba muncul kembali
seorang manusia aneh berjubah padri dan berkerudung
merah, dengan cepat orang itupun menyapu sekejap sekeliling
75
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu, lalu melayang keluar dari ruangan dan berangkat
kearah kanan bangunan kuil itu.
Baru saja bayangan tubuh manusia aneh berkerudung
merah itu lenyap di balik tembok pekarangan, dari tembok
sebelah kiri melayang kembali seorang gadis baju putih
bersulamkan burung hong warna merah pada dadanya yang
berwajah amat cantik.
Ia memandang sekejap kearah mana manusia aneh
berkerudung merah tadi melenyapkan diri, kemudian
mendengus dingin dan meloncat masuk kedalam ruang kuil
dengan gerakan amat cepat.
Setelah menyapu sekejap seluruh ruangan, sinar matanya
yang jeli mendadak ditujukan ke-arah patung arca Ji-lay-hud,
gumamnya.
"Apakah dia tidak kembali lagi kesini ?" setelah berhenti
sebentar, ia bergumam kembali.
"Hmm, kalau tahu dia takkan kembali lagi kesini, tidak
seharusnya kulepaskan dirinya dengan begitu saja "
Tiba-tiba sambil mendengus dingin ia lancarkan satu
pukulan kearah depan-
Blaaam Dengan telak angin pukulan itu bersarang dalam
perut patung Ji-lay-hud yang gendut sehingga mengakibatkan
munculnya sebuah lubang yang besar, dibalik patung ternyata
merupakan sebuah ruang yang kosong melompong.
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam benaknya, napsu
membunuh melintas dalam pandangannya, kembali dara itu
bergumam:
"Jangan-jangan orang yang baru saja kabur itulah biang-
keladinya aduh celaka...."
76
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia enjotkan badan dan mengejar kearah
mana bayangan tubuh manusia aneh berkerudung merah tadi
melenyapkan diri.
Dalam pada itu setelah Gak In Ling keluar dari kuil bobrok
ia merasakan darah panas dalam rongga dadanya bergolak
keras, pemuda itu sadar bahwa luka dalam yang dideritanya
pada saat ini pasti merupakan hasil karya dari seseorang yang
bersembunyi didalam patung pemujaan tersebut.
Dengan hati mendongkol bercampur dendam segera
gumamnya. "Buddha Antik. Buddha Antik tidak seharusnya
kulepaskan dirimu dengan begitu saja."
Dengan langkah yang gontai ia berjalan menuju kedalam
hutan sebelah kanan ruang kuil itu.
Sebenarnya bisa saja bagi pemuda itu untuk membongkar
rahasia yang sebenarnya terjadi ketika ia masih berada dalam
ruang kuil itu, tetapi ia tak ingin meminjam kekuatan orang
lain untuk menyelesaikan persoalan pribadinya, lagipula dia
pun tahu bahwa Nenek-bermuka-besi Lau In Hong adalah
seorang jagoan dari kalangan lurus, setelah pendekar wanita
itu berusia lanjut, ia tidak ingin merusak nama baiknya di
hadapan orang banyak, maka secara sukarela ia berlalu dari
kuil tadi.
Setelah masuk kedalam hutan, Gak In Ling mencari sebuah
pohon besar dan duduk bersila disana untuk mengatur
pernapasan serta berusaha untuk menyembuhkan luka yang
dideritanya.
Ketika burung berkicau menandakan fajar telah
menyingsing, Gak In Ling sudah berada dalam keadaan
tenang serta lupa terhadap segala-galanya, tindakan seperti
ini merupakan tindakan yang sangat gegabah, bagi Gak In
Ling tentu saja dia mengetahui akan resikonya, tapi keadaan
serta waktu tidak mengijinkan dirinya untuk memikirkan
persoalan itu lebih jauh.
77
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba dari jarak dua puluh tombak dibelakang tubuh
Gak In Ling yang sedang bersemadhi, mendadak muncul
seorang manusia aneh berkerudung merah, dengan sorut
mata yang tajam dia menyapu sekejap sekeliling tempat itu,
tatkala menemukan sang pemuda yang sedang bersemadhi
dibawah pohon, napsu membunuh yang menggidikkan hati
seketika menyelimuti seluruh wajahnya.
Sambil tertawa dingin, manusia aneh berkerudung merah
itu bergumam seorang diri.
"Gak In Ling... Gak In Ling siapa suruh nasibmu sejelek ini..
rupanya engkau memang ditakdirkan untuk mati ditanganku "
Sambil berkata perlahan-lahan dia melepaskan kain
kerudung merah yang menutupi wajahnya, siapakah dia ?
Ternyata bukan lain adalah Buddha Antik, padri keji yang
bermuka saleh.
Dengan cepat Buddha Antik menyimpan kain kerudung
merahnya kedalam saku, kemudian selangkah demi selangkah
mendekati Gak In Ling sambil melangkah maju hawa
murninya dihimpun kedalam telapak dan siap melancarkan
sebuah pukulan yang mematikan-
Keselamatan Gak In Ling pun sedetik demi sedetik ikut
lenyap mengikuti semakin dekatnya padri tua itu, kini Buddha
Antik telah berada pada jarak satu tombak dari hadapan
tubuhnya, andaikata serangan itu dilepaskan niscaya pemuda
she Gak itu takkan lolos dari kematian-
Akan tetapi ia tidak segera melancarkan serangan mautnya,
sebab dalam pemikirannya asal telapak itu diayun ke bawah
maka musuhnya ini akan menemui ajalnya, maka ia memberi
waktu yang cukup bagi pemuda itu untuk hidup beberapa
menit lagi.
Senyuman yang menyeringai seram menghiasi raut
wajahnya yang saleh, penampilan yang sangat tidak sesuai
dengan raut wajahnya ini membuat siapapun yang kebetulan
78
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melihat tentu akan meninggaikan satu tanda tanya yang
besar.
Kian lama kian mendekat pada saat itu wajah Gak Ia Ling
yang pucat-pias sudah mulai bsrsemu merah, hal ini
menunjukkan bahwa luka dalamnya sudah mulai sembuh
kembali.
Tentu saja pemuda itu mimpipun tak pernah mengira kalau
Malaikat Elmaut semakin lama semakin mendekati pula
dirinya^
Kini Buddha Antik sudah berada kurang lebih lima depa
dihadapan sianak muda itu, hawa murninya telah dihimpun
semua kedalam telapak sambil menyeringai penuh kekejian,
pikirnya.
"Bangsat cilik, tidak sepantasnya engkau datangkan banyak
kesulitan bagi aku Buddha Antik dan tidak seharusnya engkau
memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna hee
hee...sekarang, janganlah salahkan kalau terpaksa aku harus
bertindak keji terhadap dirimu "
Sambil berpikir, sepasang telapaknya perlahan-lahan
didorong kearah dada sianak muda itu.
Nampaknya jago muda itu sebentar lagi akan menemui
ajalnya ditangan padri keji yang berwajah saleh ini, pada saat
yang kritis dan sangat berbahaya itulah mendadak bayangan
putih berkelebat lewat. Tiba tiba disisi tubuh Gak In Ling
melayang turun seorang gadis cantik baju putih yang punya
sulaman burung hong merah di atas dadanya, begitu enteng
dan cepatnya gerakan orang itu sehingga sama sekali tidak
menimbulkan sedikit suarapun. Menyaksikan kehadiran gadis
cantik itu, Buddha Antik terkesia,^ pikirnya: "Aduh,
celaka........ kembali ia menggagalkan usahaku untuk
melenyapkan bangsat ini "
Satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benaknya,
serangan yang semula ditujukan kearah Gak In Ling itu
79
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan cepat dialihkan kearah dada gadis baju putih itu,
kemudian sambil berpura-pura kaget ia berseru:
"Omitohud Rupanya pangcu dari perkumpulan Thian-hong-
pang. oh, hampir saja aku salah membunuh orang."
Licik sekali orang ini dan pandai benar ia menguasai
gelagat, sekalipun dalam hati ia amat terkejut namun
wajahnya masih tetap tenang-tenang saja seolah-olah tidak
pernah terjadi sesuatu apapun.
Dengan pandangan tajam ketua dari perkumpulan Thian-
hong-pang memandang sekejap kearah padri tua itu,
kemudian sambil memberi hormat katanya:
"Oooh, rupanya taysu, apakah taysu sengaja berada disini
untuk melindungi keselamatannya ?"
"Entah siapakah orang ini ?" jawab Buddha Antik dengan
suara yang lirih. "Kebetulan saja aku lewat ditempat ini,
karena aku takut ia diganggu atau dianiaya oleh binatang
buas, maka sengaja aku berdiri disini untuk melindungi
keselamatannya."
"Oooh, betapa saleh dan welas kasihnya padri agung ini "
puji gadis itu didalam hati.
Haruslah diketahui bahwa ketua dari perkumpulan Thian-
hong-pang ini bukanlah seorang jago yang gampang ditipu,
tetapi karena Buddha Antik sudah tersohor karena
kesalehannya dikolong langit, maka dia pun tak menduga
kalau padri tua itu sebenarnya adalah seorang manusia yang
licik sekali.
Kembali Thian-hong pangcu melirik sekejap kearah Gak In
Ling, lalu berkata kembali:
"orang ini bukan lain adalah Gak In Ling yang bikin meluruh
dunia persilatan jadi tidak tenang."
80
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Satu ingatan berkelebat dalam benak Budha Antik, sambil
berpura-pura tak paham sengaja ia bertanya.
"Watak setiap manusia sebenarnya adalah saleh, aku pikir
asal engkau suka menasehati dirinya maka ia tentu akan
bersedia untuk merubah watak-watak jeleknya itu " seraya
berkata ia menatap wajah gadis itu dengan tajam.
"Aku rasa hal ini tak mungkin bisa dilakukan-" sahut sang
dara sambil menggeleng. Betapa girangnya Buddha Antik
mendengar jawaban itu, tiba-tiba ujarnya kembali.
"ooh.... ya, aku masih ada sedikit urusan yang harus segera
diselesaikan dikota cin-hway, tolong li sicu suka berjaga
sebentar disini, sekalian aku harap agar li sicu suka
menasehati dirinya agar suka bertobat dari dosanya serta
banyak melakukan kebajikan-"
Habis berkata ia melirik sekejap kearah Gak In Ling dan
berpikir didalam hati.
"Gak In Ling, sekarang engkau harus berjumpa dengan
pangcu dari perkumpulan Thian-hong-pang yang paling benci
terhadap segala kejahatan, h mm.. sekalipun aku tidak turun
tangan, engkaupun jangan harap bisa lolos dari tangannya
dalam keadaan hidup." Berpikir sampai disini buru-buru ia
putar badan dan kabur dari sana.
Memandang bayangan punggung Buddha Antik yang
lenyap dari pandangan, ketua dari perkumpulan Thian-hong-
pang ini bergumam seorang diri.
"Meskipun padri saleh itu mempunyai hati yang bajik
bagaikan Pousat, sayang sekali orang yang dituju olehnya
bukanlah seseorang yang bisa dirubah watak-watak jeleknya."
Dengan sorot mata penuh napsu membunuh ia berjalan
maju kedepan dan mendekati sianak muda itu.
Raut wajah Gak In Ling yang tampan berkerut kencang
penuh penderitaan, mungkin gumam dari Thian-hong pangcu
81
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
telah menusuk perasaan halusnya sehingga membuat dia
merasa sakit hati.
Tiba-tiba Thian-hong pangcu alihkan sinar matanya kearah
wajah sianak muda itu, hatinya bergetar keras dan tanpa
terasa naps u membunuh yang telah berkobar dalam hatinya
lenyap tidak berbekas, dengan suara dingin ia berkata.
"Gak In Ling, jika engkau mempunyai keberanian maka
sembuhkan lebih dahulu luka dalam yang engkau derita itu,
kemudian baru langsungkan pertarungan melawan diriku."
Gak In Ling tarik napas panjang, ia paksakan diri untuk
menahan emosi yang berkobar dalam dadanya, kemudian
membuyarkan hawa murni yang berkumpul dipusar dan
membuka matanya.
"Aku orang she Gak mengucapkan banyak terima kasih atas
budi kebaikan nona yang tidak membinasakan diriku,"
sahutnya, "kalau ingin ber duel untuk menentukan siapa
menang siapa kalah seka rang jugakita boleh langsungkan
pertarungan tersebut." sambil berkata ia loncat bangun,
namun air mukanya masih pucat-pias bagaikan mayat, jelas
luka dalam yang dideritanya sama sekali belum sembuh.
"Hm, luka dalam yang kau derita toh belum sembuh, lebih
baik sembuhkan dulu baru kita bertarung."
"Haahaa haa " Gak In Ling tertawa seram. "Pangcu
menyembuhkan luka dalamku atau tidak itu toh urusan
pribadiku, apakah engkau tidak merasa bahwa urusan yang
kau campuri sudah terlalu banyak ?"
Ucapannya sombong dan jumawa sekali, seakan-akan
pemuda itu hendak melampiaskan semua kekesalannya yang
menumpuk dalam dadanya selama beberapa hari belakangan
ini.
Gadis cantik baju putih merupakan ketua perkumpulan
Thian-hong-pang yang disegani dan dihormati oleh setiap
82
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
umat persilatan yang ada di-kolong langit, belum pernah ada
orang yang berani bersikap sombong dan jumawa seperti ini.
Mendengar ucapan tersebut tentu saja ia jadi naik pitam,
dengan mata melotot penuh kegusaran bentaknya nyaring.
"Hmm, engkau anggap aku jeri terhadapmu" sambil
tersenyum telapaknya disiapkan dan segera diayun kedepan.
Pada saat itulah dari atas pohon besar dimana Gak In Ling
bersandar tadi berkumandang suara yang amat gemuruh,
disusul suara seseorang yang kasar dan keras bergema
memecahkan kesunyiannya. "Hey Hey Kalian jangan
bergebrak lebih dulu "
Seorang pria kekar yang berbadan setengah telanjang
dengan mencekal sebuah toya besi yang besar telah berdiri
ditengah kalangan, pada tubuhnya yang setengah telanjang
itu terlihatlah sembilan buah tato yang melukiskan sembilan
ekor naga berwarna merah.
Baik Gak ln Ling maupun gadis baju putih itu sama-sama
merasa terperanjat, pikir mereka hampir berbareng.
"Dengan kepandaian silat yang kumiliki, kenapa tak
kuketahui kehadiran orang ini ?"
Berpikir sampai disini mereka segera alihkan kembali sorot
matanya kearah pria kekar itu.
Tampak olehnya orang itu berusia dua puluh lima-enam
tahunan, alisnya tebal matanya besar, hidungnya besar
mulutnya lebar, cambang yang kaku memenuhi separuh
bagian wajahnya, jika ditinjau dari suara langkahnya ketika
melayang turun keatas tanah, jelas menunjukkan bahwa ilmu
meringankan tubuh yang dimilikinya tidak terlalu lihay.
Setelah mencapai diatas tanah, pria kekar itu menyapu
sekejap kearah Gak In Ling, kemudian teriaknya dengan
keras.
83
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kamu benar-benar seorang manusia yang tak tahu diri,
menolong anjing malah digigit"
"Hmm, andaikata nona itu tidak datang tepat pada
waktunya, mungkin engkau telah modar ditangan kepala
gundul itu," setelah menelan ludah ia meneruskan.
"Huh Untung pada waktu itu aku tidak menolong dirimu,
kalau tidak maka keadaanku pasti akan seperti nona ini, bukan
mendapat pujian malahan dicaci- maki."
Thian-hong pangcu segera merasakan hatinya agak
bergerak setelah mendengar perkataan itu, dengan hati curiga
pikirnya.
"Jangan-jangan ketika aku tiba disini Budha Antik memang
sedang bersiap-sedia untuk membinasakan dirinya, tapi hal ini
tak mungkin terjadi. Bukankah Buddha Antik dikenal sebagai
padri yang saleh dalam dunia persilatan? Masa dia..."
Berpikir sampai disini dia segera angkat kepala memandang
sekejap kearah pria kekar itu, kemudian berpikir lebih jauh.
"Potongan orang ini seperti orang kasar yang jujur,
sepantasnya kalau perkataannya dapat dipercaya, akan
tetapi...."
Untuk beberapa saat lamanya, gadis yang terkenal karena
kecerdasan serta ketelitiannya inijadi bingung dan tak tahu
apa yang musti dilakukan-Sementara itu Gak In Ling telah
menegur dengan suara dingin.
"Siapa yang suruh engkau menolong diriku." Pria bertato
sembilan naga itu melototkan matanya bulat-bulat, sahutnya
dengan jengkel.
"Kalau engkau tidak membutuhkan bantuan ku, kenapa
tidak kau katakan sedari tadi ? Pada waktu itu hampir saja aku
meloncat turun dari atas pohon."
84
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling adalah seorang pemuda yang cerdik, setelah
mendengar ucapan pria kekar itu diapun segera mengetahui
bahwa dia adalah seorang kasar yang masih polos dan
bicaranya spontan, hawa gusar yang semula menyelimuti
dadanya seketika lenyap tak berbekas.
"Untung kau tidak sampai menolong diriku" ujarnya
kemudian dengan suara hambar.
"Kenapa?" tanya pria bertato sembilan naga sambil
mengerdipkan matanya tanda kebingungan- "Apakah engkau
bukan orang baik-baik ?"
orang ini memang rada tolol, masa dikolong langit benar-
benar terdapat orang jahat yang mengaku dirinya jahat ?
"Siapa tahu aku memang jahat" sahut Gak In Ling sambil
tertawa hambar.
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam benak Thian-hong
pangcu, ia merasa seolah-olah dirinya telah berhasil
memahami sesuatu, ia segera menengadah dan
memperhatikan pria polos itu.
"Siapa engkau ? Ada urusan apa datang kemari ?"
Rupanya pria kekar itu mempunyai kesan yang sangat baik
terhadap ketua dari perkumpulan Thian-hong-pang ini,
mendengar pertanyaan tersebut tanpa berpikir panjang lagi
segera ia menjawab.
"Suhuku menyebutku sebagai Kiu-bun-liong Tato-sembilan
naga, adapun maksud kedatangan, ku pada malam ini adalah
untuk mencari sebatang pohon buah ci-ci-ko yaug berdaun
tujuh, agar ilmu Kun-goan-kang yang sedang aku yakini bisa
mencapai kesempurnaan-"
"Apa ? Buah ci-ci ko yang berdaun tujuh?" seru Thian-hong
pangcu dengan terperanjat. Biji matanya yang jeli tanpa
terasa menyapu sekejap kearah Gak In Ling, "menurut
85
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
anggapannya diatas wajah sianak muda itu pasti akan
menampilkan rasa kaget yang tak terhingga sebab buah ciciko
berdaun tujuh adalah obat paling mujarab dikolong langit
untuk menambah kesempurnaan tenaga dalam serta
mengobati luka dalam yang parah.
Tetapi gadis itu segera merasa kecewa, karena diatas
wajah Gak In Ling sama sekali tidak menunjukkan sikap
apapun, seakan-akan persoalan itu sama sekali tak ada
hubungannya dengan dia.
setelah termenung dan berpikir sebentar, maka ia bertanya
kembali. "Buah ciciko berdaun tujuh itu sekarang berada
dimana ?"
Pria tato sembilan naga itu menggerakkan bibirnya seperti
mau menjawab, tiba-tiba ia batalkan niatnya dan balik
membentak dengan gusar. "Apakah engkau hendak ikut
mencuri buah tersebut ?"
"Benda berharga dikolong langit, siapa melihat dia ikut
mendapat bagian, dari mana engkau bisa mengatakan kalau
aku mencuri ?" sahut Thian hong pangcu setelah ia melirik
sekejap kearah Gak In Ling.
Pria tato sembilan naga benar-benar seorang pria yang
polos, mendengar ucapan itu hatinya semakin gelisah, sambil
siapkan toyanya membentak lagi dengan gusar. "cepat
katakan Beranikah engkau mencuri buah mustika itu ?"
Kalau dilihat dari tampangnya, andaikata Thian-hong
pangcu mengatakan berani maka dia akan segera turun
tangan-
Kebetulan sekali pada saat itulah angin kencang berhembus
lewat membawa suara bentakan seseorang dengan nada yang
amat gusar.
86
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buddha Antik Kalau engkau berani maju selangkah lagi
kedepan, jangan salahkan kalau pinto akan bertindak kurang
ajar "
Diatas wajah Gak In Ling yang tampan dan tenang tiba-tiba
terlintas hawa napsu membunuh yang amat tebal, setelah
mendengar suara bentakan itu, dia enjotkan badan segera
meluncur kearah mana beraSalnya suara bentakan tadi.
Selama ini Thian-hong pangcu selalu memperhatikan gerak-
gerik Gak In Ling, melihat pemuda itu berlalu dari situ, dengan
nyaring ia membentak.
"Gak In Ling, engkau hendak pergi kemana ?" laksana kilat
dia gerakkan tubuhnya dan menyusul dari belakang.
Pria tato naga sembilan melongo, sambil memandang
kearah mana lenyapnya dua sosok bayangan manusia itu
gumamnya seorang diri.
"cepat amat lari mereka berdua... wah, sama dengan
terbang saja. celaka, arah mereka pergi justeru ketempat
buah itu..."
Buru-buru dia siapkan toyanya kemudian berlarian pula
mengajar dari belakang kedua orang itu..
Setelah menembusi hutan yang lebar dihadapan Gak ln
Ling muncullah sebuah bukit terjal yang penuh dengan batu
cadas yang berserakan, suara bentakan tidak lain berasal dari
balik bukit terjal tersebut.
Dalam pada itu sang surya telah muncul di angkasa,
berjuta juta rentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata
menerangi seluruh jagad.
Dengan gerakan tubuh yang cepat laksana gerakan kilat
Gak In Ling berloncatan diantara batu-batu yang berserakan
dan lari naik keatas bukit, kurang lebih dua puluh tombak
dibelakangnya mengikuti seorang dara cantik baju putih.
87
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Semakin mendekati puncak bukit itu, suara bentakan serta
makian semakin jelas berkumandang masuk kedalam
pendengaran sianak muda itu, rupanya sudah ada orang yang
turun tangan bertarung.
Tidak selang beberapa saat kemudian Gak In Ling telah
mencapai puncak bukit tersebut, ketika ia melongok kebawah
hatinya tertegun, rupanya ia berdiri dipinggir jurang dan
dibawah jurang terbentang sebuah lembah yang amat luas,
suara bentakan tadi berasal dari dalam lembah tersebut.
Gak In Ling melongok kebawah dan menyapu sekejap
sekeliling tempat itu, dia lihat pada saat itu Buddha Antik
sedang menerjang kearah dinding bukit dimana ia berdiri
sekarang, sedangkan dibelakangnya membuntuti enam orang
jagoan yang terdiri dari hwesio, tosu dan manusia biasa.
Satu ingatan berkelebat dalam benak anak muda itu, ia
menyapu kembali kearah dinding bukit tepat dibawahnya,
terlihatlah kurang lebih dua puluh tombak dibawah tebing atau
tepatnya ditengah celah-celah batu yang tertutup oleh lalang
tumbuh sebatang tumbuhan yang berwarna merah darah,
mengertilah pemuda itu apa yang sedang terjadi.
Pada saat ituBudha Antik sudah sangat dekat dengan
dinding bukit, rupanya ia sedang berusaha untuk merampas
tumbuhan berwarna merah darah itu.
Gak In Ling teramat gusar, napsu membunuh menyelimuti
wajahnya, ia membentak keras. "Buddha Antik, serahkan jiwa
anjingmu "
Dengan jurus "Hiat-yu-seng-hong" atau hujan darah angin
amis ia menerjang kebawah bagaikan seekor burung elang
yang sedang menerkam mangsanya, serentetan cahaya merah
darah dengan cepat menyelimuti seluruh tubuhnya.
Dari bentakan yang keras Buddha Antik sudah tahu
siapakah yang datang, saking kagetnya sukma terasa
melayang tinggalkan raganya, ia tidak memperdulikan buah
88
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ciciko yang sudah hampir terjatuh ke tangannya lagi, sambil
berjumpalitan diudara sepasang kakinya segera menjejak
dinding bukit, laksana anak panah yang terlepas dari busurnya
ia melayang sejauh dua puluh tombak lebih dari tempat
semula dan tepat melayang turun dibelakang lima orang
pengejarnya, setelah mencapai tanah tanpa berpaling lagi ia
melarikan diri terbirit-birit kearah lembah sebelah kanan-
Sebenarnya serangan telapak maut yang di-lancarkan Gak
In Ling dikala Buddha Antik sedang tidak bersiap-siaga itu
mampu menghancurkan tubuh padri licik tadi menjadi
berkeping-keping, tapi sayang luka dalam yang diderita
pemuda itu belum sembuh, ketika jurus hujan darah angin
amis tadi digunakan sampai separuh jalan itu ia sudah
merasakan tenaga dalamnya tak mampu disalurkan kembali,
dalam keadaan begini terpaksa sambil menggertak gigi karena
mendongkol ia saksikan Buddha Antik kabur dari tempat itu.
Dengan kaburnya Buddha Antik dari tempat kejadian, maka
sekarang Gak In Ling lah yang mencapai sisi buah mustika
ciciko itu, tanpa pikir panjang lagi buah tadi segera dicabut
olehnya dan melayang keatas tanah.
Thian-hong pangcu dengan cepat menyusul datang, ia
segera menghadang didepan tubuh anak muda itu.
Lima orang yang berada dalam lembah, mimpipun tak
pernah menyangka kalau buah mustika ciciko berdaun tujuh
yang dijaganya setengah harian lebih bukan terjatuh ketangan
Buddha Antik sebaliknya kena dipetik oleh seorang pemuda
yang sama sekali tak dikenalnya, sambil membentak penuh
kegusaran dengan cepat mereka mengepung Gak In Ling
serta Thian- hong pangcu di tengah kalangan-
Gak In Ling sama sekali tidak menggubris kelima orang
yang mengepung dirinya itu, disapunya sekejap buah ciciko
yang berada dalam genggamannya, dia lihat tumbuhan
tersebut berakar panjang yang tegak dan berwarna hijau,
pada tangkainya tumbuh tujuh lembar daun merah yang
89
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berbentuk bulat pipih, pada ujung setiap daun berwarna
merah tadi tumbuh sebutir buah merah yang berbau harum
serta besarnya bagaikan sebutir mutiara, butiran kecil itulah
yang mungkin dinamakan buah ciciko.
Setelah memandang sekejap buah tadi, pemuda she Gak
baru memandang kearah lima orang jago tadi, ujarnya dengan
nada hambar.
"Kalau kutinjau dari usia kalian berlima, aku rasa kalian
pastilah merupakan jago jago yang punya nama besar dalam
dunia persilatan " Thian-hong pangcu berkata pula setelah
menyapu kelima orang itu.
"ln Hok Liau Wan Sungguh tak nyata kalian sebagai
seorang ketua dari suatu perguruan besar ternyata masih
belum dapat menghilangkan rasa tamak dalam hati kalian,
hanya disebabkan sebatang tumbuhan saja kalian bersedia
melakukan pertarungan. hmm sekarang setelah bertemu
dengan aku, apa yang hendak kalian kata kan lagi ?"
Air muka In Hok Totiang dan Liau Wan Taysu berubah
hebat, mereka jadi gelagapan dan tak mampu mengucapkan
sepatah katapun, sedangkan tiga orang yang lainpun mukanya
berubah hebat, keadaan mereka bagaikan tikus yang bertemu
dengan kucing.
Melihat sikap beberapa orang itu, Gak In Ling keheranan-
Pikirnya didalam hati.
"Gadis ini masih berusia sangat muda, tapi setiap patah
kata serta tingkah lakunya cukup menggetarkan hati setiap
jago yang ada dalam dunia persilatan- Sungguh luar biasa
sekali, hal ini sangat tidak masuk diakaL"
Sementara itu Thian-hong pangcu telah mendengus
kembali. "Hmm, apa yang hendak kalian katakan lagi?"
serunya.
90
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
In Hok Totiang ragu-ragu sebentar, kemudian sambil
keraskan kepala dia maju kedepan dan menjawab.
"Adapun maksud kedatangan kami semua ke tempat ini,
semula adalah ingin menyelidiki lembah Toan-hun-kok. tapi
siapa sangka baru saja tiba ditempat ini kami telah
menemukan buah ciciko yang mujarab itu."
"Hmm oleh karena itu kalian berhasrat untuk
mendapatkannya, bukankah begitu ?" dengus Thian-hong
pangcu.
Setelah berhenti sebentar, tiba-tiba ia tertawa dingin dan
berkata kembali.
"Apakah kalian yakin dengan kekuatan yang kamu miliki
akan berhasil menyelidiki rahasia dari lembah tersebut ?"
"omitohud " seru Liau Wan Taysu dengan alis berkerut.
"Banyak sekali anak murid yang kuutus datang kemari lenyap
tak berbekas, karena itu meskipun kami berlima menyadari
bahwa kepandaian silat yang kami miliki masih bukan
tandingan lawan, namun masa depan kami sendiri maka
terpaksa kami harus mencobanya sekalipun harus menempuh
bahaya."
sementara mereka masih berbicara, Gak In Ling telah
memetik ketujuh butir ciciko itu dan diletakkan dalam
genggamannya, kemudian berkata.
Tindakan Gak In Ling yang sama sekali di luar dugaan ini
mencengangkan hati para jago, mereka mengira sianak muda
itu adalah anak murid dari perkumpulan Thian-hong-pang,
tanpa terasa jago-jago lihay itu merasa amat berterima kasih
sekali terhadap gadis tersebut.
"Pangcu, tolong bagikan ketujuh buah ciciko ini kepada
mereka semua." sambil berkata ia angsurkan buah ciciko tadi
kedepan-
91
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tapi mereka tak pernah menduga bahwa rasa kejut yang
dialami Thian-hong pangcu jauh lebih hebat daripada mereka
sendiri, dengan sorot mata yang curiga bercampur tak percaya
ia menatap wajah pemuda itu, lama-lama sekali ia baru
berkata dengan nada dingin.
"Gak In Ling, kebutuhanmu mungkin jauh lebih besar
daripada mereka, benarkah engkau rela memberikan buah
ciciko ini kepada mereka ?"
Hawa gusar memancar keluar dari balik mata Gak In Ling
yang aneh, tetapi ia menahan diri kembali sebab dia tak ingin
menanam bibit permusuhan dengan orang-orang itu.
Dengan pandangan dingin disapunya sekejap Thian-hong
pangcu, kemudian membentak keras.
"sambutlah buah ini " tangan diayun, enam biji buah ciciko
segera memencar kedepan bagaikan enam buah kilatan
cahaya dan masing-masing meluncur kearah enam orang yang
berbeda.
Pada saat yang bersamaan keenam orang dalam kalangan
bersama-sama menerima sebutir buah ciciko yang disambit
kearah mereka, tapi tak seorangpun yang melakukan
pemeriksaan, dengan dua belas buah mata yang aneh mereka
menatap wajah sianak muda itu, karena tindakan dari
lawannya ini telah membuat hati orang-orang itu tercengang
dan tidak habis mengerti.
Thian-hong pangcu sendiri dengan pandangan yang tidak
tenang serta permintaan maaf memandang kearah sianak
muda itu, menanti ia berhasil melihat bahwa ditangan Gak In
Ling masih tersisa satu butir buah ciciko, rasa tidak tenang
tadi baru pulih kembali seperti sedia kala, inikah yang
dinamakan cinta.
In Hok Totiang maju selangkah kedepan, setelah memberi
hormat ujarnya.
92
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Siauw sicu berjiwa besar dan berdada lapang, pinto
merasa amat kagum sekali, bolehkah aku tahu siapa namamu
?" sambil berkata ia memandang ke arah pemuda itu dengan
sorot mata kagum bercampur menghormat.
Keempat orang lainnyapun mempunyai pandangan yang
sama, mereka ingin sekali mengetahui siapakah gerangan
pemuda yang berjiwa besar dan bersedia membagikan buah
mustika yang berhasil didapatkannya itu.
Satu ingatan berkelebat dalam benak Thian hong-pangcu,
pikirnya, "oh, rupanya inilah kesempatan yang paling baik dari
Gak In Ling untuk mencari simpati dari para jago, hampir saja
aku kena dikelabui oleh tindakannya ini." Menurut
perkiraannya apa yang dipikirkan tentu tak akan salah lagi.
Siapa tahu Gak In Ling cuma tertawa hambar belaka
setelah mendengar perkataan itu.
katanya.
"Aku bukanlah seseorang yang patut saudara sekalian ingat
terlalu, lebih baik namaku tak usah kalian ketahui " setelah
berhenti sebentar, lanjutnya. "Buah ciciko setelah dipetik dari
tangkainya tak dapat disimpan terlalu lama, aku harap kalian
segera menelan buah tersebut " habis berkata perlahan-lahan
ia berlalu dari tempat itu
"omitohud.." seru Lian Wan Taysu sambil merangkap
tangannya memuji keagungan Buddha, "Aku rasa sudah
sepantasnya kalau sicu menelan lebih dahulu buah ciciko itu "
"Siapa yang makan buah ciciko dia akan mendapat
tambahan tenaga dalam dan menambah usia, sebaliknya kalau
aku yang menelan buah itu maka perbuatanku ini hanya
membuang dengan percuma sebuah buah langka dalam
kolong langit" jawab Gak In Ling hambar, berpalingpun tidak.
"Tapi buah tersebut dapat menyembuhkan pelbagai
penyakit dan luka dalam, kenapa sicu mengatakan hanya
93
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membuang percuma sebuah benda langka dalam kolong langit
?" . Gak In Ling tertawa tawa.
"Keputusanku sudah bulat, terima kasih atas perhatian dari
taysu dan engkaupun tak usah memaksa diriku lagi."
Selama ini Thian-hong-pangcu hanya mendengarkan setiap
patah kata dari Gak In Ling dengan cermat dan seksama,
walaupun setiap patah katanya tak dapat ditangkap artinya
oleh lima orang jago yang hadir dalam kalangan, tetapi bagi
pendengaran gadis cantik baju putih ini seakan-akan sebuah
batu cadas yang menindih diatas dadanya, membuat pikiran
dan perasaannya bergolak keras.
Tak tahan lagi ia segera menyela.
"Apakah engkau tidak merasa bahwa keputusan yang telah
kau ambil itu terlalu merugikan dirimu ?" Gak In Ling, tertawa
dingin-
"Hee hee hee. ... keputusan yang ku ambil mungkin saja
justru merupakan apa yang pangcu butuhkan, bukankah
kehidupanku dalam kolong langit hanya akan memusingkan
kepala pangcu saja ?"
Airmuka Thian-hong pangcu berubah hebat serunya tanpa
sadar.
"Darimana engkau tahu kalau itulah yang kubutuhkan?"
suaranya keras dan penuh emosi.
Tiba-tiba dari atas puncak tebing moloncat datang sesosok
bayangan manusia, dia bukan lain adalah pria tato sembilan
naga, berhubung ilmu meringankan tubuhnya agak cetek
maka ketika mencapai permukaan tanah ia maju kedepan
dengan sempoyongan.
Namun pria itu sama sekali tidak menggubris keadaannya
itu, dengan sorot mata yang tajam disapunya sekejap
sekeliling tempat itu, setelah menjumpai tangkai buah ciciko
94
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan ketujuh daunnya berada ditangan Gak In Ling, ia
segera membentak.
"Bajingan cilik, semula aku tak habis mengerti apa
sebabnya engkau lari dengan begitu cepatnya oh, rupanya
engkau hendak merampok buah ciciko ? Bagus sekali, aku
akan mengadu jiwa dengan dirimu."
Habis berkata, toya besinya segera disapu ke depan
denganjurus "ciu-hong-sau-llok-yap" atau daun berguguran
terhembus angin dingin.
Weesss Diiringi desiran angin tajam ia memutar toy
anyamembabat kearah pinggang Gak In Ling, senjata itu
belum mencapai sasaran desiran dingin telah menyengat
badan, hal ini menunjukkan betapa kuatnya tenaga yang
dimiliki pria itu.
Menengar datangnya desiran angin tajam, Gak In Ling
putar badan, sorot matanya dengan berkilat, setelah
memandang datangnya ancaman tersebut tiba-tiba laksana
kilat cengkeram ujung toyadengan jurus "Lekshu-ki-liong" atau
tenaga sakti menundukkan naga.
Gerakan yang dilakukan, secara tiba tiba ini mengejutkan
setiap para jago yang hadir dalam gelanggang, sebab
serangan toya yang dilancarkan tato sembilan naga luar biasa
sekali danpria itu sudah mengerahkan segenap kekuatan yang
dimilikinya.
Tanpa sadar Thian- hong-pangcu maju selangkah kedepan-
tapi sayang gerakannya itu terlambat.
Blaaam Ditengah getaran yang amat keras, Gak In Ling
terseret maju sampai tiga- empat langkah kedepan dengan
sempoyongan setelah terhajar oleh sapuan toya lawan, air
mukanya berubah jadi hijau keabu-abuan, tetapi ia masih
mencekal ujung toya pria tato sembilan naga itu kencang-
kencang.
95
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Diam-diam Gak In Ling menghela napas panjang, pikirnya.
"oh aku lupa kalau luka dalam yang sedang kuderita belum
sembuh."
Ia segera menengadah memandang sekejap kearah pria
tato sembilan naga, kemudian tanya nya dengan tenang.
"Berapa buah ciciko yang engkau butuhkan ?"
Dengan sekuat tenaga pria tato sembilan naga membetot
toya besinya, dalam perkiraannya pasti toya tersebut akan
berhasil dicabut lepas karena Gak In Ling berbadan lemah dan
masih muda belia.
Siapa tahu peristiwa yang kemudian terjadi jauh diluar
dugaannya, dia merasa toyanya bagaikan berdempetan
dengan sebuah bukit karang yang amat berat, jangan dikata
untuk mencabut keluar sekalipun untuk menggoyangkanpun
dia tak mampu. Hal ini amat mengejutkan hatinya, dengan
perasaan kaget pikirnya didalam hati.
"Mungkinkah bocah ini pandai ilmu sihir? Kalau tidak
mengapa toyaku seakan-akan tertindih dengan bukit karang
yang berat ?"
Sepasang matanya memandang kearah Gak In Ling dengan
sorot mata tertegun, ia tak tahu apa yang musti dikatakan-
Dengan hambar Gak In Ling memandang sekejap
kearahnya, lalu bertanya kembali.
"Eeii, sudah dengar belum pertanyaanku? Akutan^a
engkau butuh berapa butir buah ciciko ?"
"Sebutirpun sudah cukup,"
Gak In Ling segera ayun telapaknya kedepan dan
melemparkan buah ciciko yang tinggal sebutir itu ketangan
pria tato sembilan naga, serunya. "Nah, buah itu boleh kau
telan"
96
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Meskipun pria tato sembilan naga adalah seorang kasar dan
berangasan tapi pikirannya polos sekali, sambil menerima
buah ciciko itu tanyanya. "Eli, engkau masih punya berapa
butir ?"
"Sebutirpun dia sudah tak punya" jawab In Hok Totiang
dengan cepat.
Tertegun hati pria tato sembilan naga setelah mendengar
ucapan tersebut, tiba-tiba ia berseru.
"Sungguhkah itu ? Bocah cilik, aku kembalikan buah ciciko
ini kepadamu, akupun takkan berlatih segala macam ilmu silat
lagi.... nih,terimalah kembali "
Dengan langkah lebar ia berjalan kehadapan Gak In Ling,
kemudian angsurkan buah ciciko tersebut ketangan pemuda
itu.
Dari balik mata Gak In Ling memancarlah serentetan
cahaya yang sangat aneh, sambil tertawa ia menepuk bahu
pria tato sembilan naga, kemudian katanya dengan nyaring.
"Kalau engkau tidak berlatih ilmu tersebut gurumu pasti
akan merasa menyesal dan kecewa sekali."
"Tapi, kalau kumakan buah ini bukankah engkau jadi tak
mendapat bagian ?"
"Aku toh tidak membutuhkannya." sahut Gak In Ling sambil
menggeleng.
Pria tato sembilan naga adalah seorang lelaki yang berhati
polos, mendengar perkataan itu ia mengira ucapan tersebut
adalah sungguh, maka sambil tertawa ujarnya. "Hey bocah,
engkau adalah manusia paling baik yang pernah kujumpai
selama hidup " .
Dengan tangan kanannya ia genggam bahu sianak muda,
sedang wajahnya berseri-seri penuh kegembiraan-
97
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Apa yang terjadi didepan mata memancing rasa haru dihati
para jago yang hadir disana, berpuluh buah mata yang
memancarkan rasa terima kasih segera dialihkan kearah
pemuda she Gak.
Than- hong pangcu paling tergetar hatinya setelah
menyaksikan kejadian itu, pikirnya. "la memang berjiwa besar,
padahal diantara orang yang hadir ditempat ini dialah yang
paling membutuhkan benda tersebut, sayang sekali ditempat
ini tak ada delapan butir buah ciciko."
Sementara itu sambil memutar badan Gak In Ling telah
berkata kembali.
"Harap saudara sekalian suka menelan buah tersebut, aku
akan tetap berjaga disini untuk melindungi keselamatan kalian
selama kalian bersemadhi."
Dengan langkah gontai ia berjalan kearah kanan, dan disitu
ia berjaga-jaga sambil menyapu keadaan disekeliling lembah
tersebut.
Semua jago mengetahui akan sifat dari buah ciciko
tersebut, merekapun tak berani membuang waktu dengan
percuma lagi, dengan hati girang dan rasa berterima kasih
buah itu segera ditelan kedalam perut lalujatuhkan diri bersila
untuk mengatur pernapasan-
Asal manusia masih terdiri dari darah dan daging, siapakah
yang masih dapat melepaskan diri dari ketamakan serta
keserakahan mementingkan diri sendiri ?
Dengan pandangan iba Thian-hong pangcu menyapu
sekejap kearah para jago yang hadir di tempat itu, kemudian
sambil menghela napas pikirnya.
"Meraka semua adalah jago-jago kenamaan didalam dunia
persilatan, tetapi tingkah laku mereka jika dibandingkan
dengan pemuda ini... oh masih terpaut jauh sekali," Berpikir
sampai disitu, ia segera berjalan mendekati pemuda itu.
98
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sorot mata yang dingin, hambar dan ketus yang semula
menyelimuti wajahnya, entah sejak kapan telah lenyap tak
berbekas, siapapun tidak tahu apa sebabnya bisa demikian-
Gadis cantik baju putih itu berhenti kurang lebih dua depa
dibelakang Gak In Ling, ujarnya dengan suara lirih.
"Gak In Ling, buah ciciko ini engkaulah yang mendapatkan,
aku tidak membutuhkannya, siIahkan engkau menerima
kembali l"
Gak In Ling putar badan, setelah memandang sekejap
wajah gadis itu sahutnya dengan ketus.
"Bilamana pangcu tidak ingin menelannya, kenapa tidak
dibuang saja ke dalam jurang sebelah sana ? Bukankah
dengan begitu tak usah merepotkan, dirimu lagi ?"
Thian-hong pangcu tertegun, lalu dengan dingin teriaknya.
"Kau kau... apa maksudmu?"
Gak In Ling menyapu sekejap wajah gadis cantik berbaju
putih itu dengan pandangan dingin tiba-tiba ia menghela
napas dan putar badan kemudian berjalan menuju kearah
mana bayangan Buddha Antik melenyapkan diri tadi, sambil
berjalan katanya.
"Kalau memang pangcu menaruh curiga bahwa pembagian
yang kulakukan ini bukan muncul dan hati-sanubariku, tentu
saja engkau berhak untuk jangan menelan buah ciciko itu, aku
orang she Gak tidak akan memaksa dirimu untuk menuruti
perkataanku." Habis berkata tubuhnya sudah berada lima
tombak jauhnya dari tempat semula.
Melihat Gak in Ling telah salah mengartikan maksud
ucapannya, Thian-hong pangcu merasa hatinya jadi kecut dan
hampir saja mengucurkan airmata, bibirnya yang kecil- mungil
dicibirkan beberapa kali namun tak sepatah kata yang
meluncur keluar, akhirnya dengan nada gegetun ia membatin
didalam hati. "Ooh .... engkau memang kejam "
99
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba tiba ia temukan bahwa pemuda she Gak itu sudah
berada sepuluh tombak dari mulut lembah, hatinya jadi
terperanjat dan segera teriaknya dengan suara gemetar. "Gak
In Ling, engkau akan pergi kemana ?"
Gak In Ling sama sekali tidak menghentikan langkahnya,
hanya dengan dingin ia menjawab.
"Aku hendak pergi kemana yang harus aku pergi "
"Bagaimana dengan orang-orang ini ?" tanya Thian-hong
pangcu dengan gelisah. Gak In Ling menghentikan langkahnya
dan putar badan.
"Aku percaya pangcu takkan tinggalkan mereka selagi
orang orang itu bersemadhi."
Thian-hong pangcu memandang sekejap ke-arah pemuda
itu dengan pandangan sedih, akhirnya dia telan buah ciciko
tersebut kedalam perut dan duduk bersila diatas tanah,
pikirnya.
"Kalau aku berbuat begitu, engkau pasti tak akan pergi dari
sini."
Tindakan dara cantik tersebut sama sekali diluar dugaan
Gak In Ling, ia tak habis pikir apa sebabnya gadis itu menelan
buah ciciko secara suka rela setelah sebelumnya menampik
untuk makan buah itu.
Dengan perasaan apa boleh buat Gak In Ling gelengkan
kepalanya dan berjalan kembali, terpaksa ia harus memikul
tanggung jawab untuk melakukan perlindungan terhadap
orang-orang itu.
---ooo0dw0ooo---
Waktu berlalu dengan cepatnya ditengah keheningan yang
mencekam seluruh jagad, dan waktu yang berlalu detik demi
detik, menit demi menit itu mendatangkan manfaat yang amat
besar bagi setiap jago yang sedang duduk bersemedhi di
100
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu, sebab dalam waktu yang amat singkat tenaga
dalam yang mereka miliki telah mendapat kemajuan yang
amat pesat.
Dengan wajah termangu- mangu Gak In Ling menengadah
memandang awan yang bergerak di- angkasa dibawah sorot
cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan, wajahnya
yang tampan tiba-tiba terlintas kemurungan serta kekesalan
yang tebal, siapa pun tak tahu apa yang sedang dipikirkan
olehnya.
Pada saat itulah perlahan-lahan Thian-hong pangcu
membuka kembali matanya yang jeli, diantara para jago yang
hadir disana tenaga dalam yang dia miliki paling sempurna,
karena itu diapun yang sadar paling dahulu.
Diatas raut wajah yang merah dadupada saat itu terlintas
cahaya tajam yang bergemerlapan, hal itu menambah
kecantikan diatas wajahnya.
Setelah memandang sekejap kearah Gak In Ling dengan
pandangan dalam, ia loncat bangun dari atas tanah dan
berjalan menghampiri dirinya.
Gak In Ling sama sekali tidak merasakan akan kehadiran
dari gadis itu, mungkin ketika ia sedang memikirkan satu
masalah penting yang maha besar.
Akhirnya Thian-hong pangcu berhenti padajarak tiga depa
dibelakang tubuh Gak In Ling, tegurnya dengan suara lirih.
"Apa sih yang sedang kau pikirkan?" suaranya lembut dan
halus, penuh mengandung perasaan kuatir dan
memperhatikan-
"Pangcu telah sadar dari semedhi. itu berarti urusanku
ditempat ini telah selesai " sahut Gak In Ling tanpa berpaling.
Habis berkata ia merogoh kedalam saku dan ambil keluar
sebotol porselin berwarna hijau tua kemudian dengan langkah
lebar berjalan menuju kelembah bukit sebelah kanan-
101
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Air muka Thian-hong pangcu berobah hebat, tiba-tiba ia
meloncat kedepan dan menghadang jalan pergi sianak muda
itu, serunya. "Engkau hendak pergi kemana?"
"Pangcu, apakah engkau tidak merasa bahwa urusanku
yang kau urusi sudah terlalu banyak ?" kata pemuda she Gak
dengan alis berkerut dan suara ketus.
"Kemanapun engkau akan pergi aku takkan turut campur,
hanya lembah itu saja tak boleh kau masuki."
"Mengapa ?" tanya Gak In Ling sambil tertawa dingin.
Dengan muka merah jengah Thian-hong pangcu alihkan
sorot matanya kearah lain, lalu menjawab.
"Karena engkau akan menemui ajal ditempat itu."
"Hmm Bukankah pangcu mengharapkan aku mati ?"
"Kapan sih, aku pernah mengatakan bahwa aku berharap
agar engkau mati? coba katakan " seru Thian-hong pangcu
dengan penuh emosi.
Suaranya agak gemetar, di balik kelopak matanya yang jeli
secara lapat-lapat tampak mengembang air mata, tapi
wataknya yang keras kepala telah mencegah air mata itu tidak
sampai meleleh keluar.
Gak In Ling jadi tidak tega juga melihat keadaan gadis itu,
pikirnya.
"Perempuan ini berhati bajik dan berbudi luhur, demi
menjaga ketenangan serta ketenteraman dunia persilatan dia
akan membinasakan diri ku, tindakan ini bukanlah suatu
tindakan yang keliru, justru kesalahan terletak pada diriku
yang tak dapat menunjukkan dosa serta kesalahan dari orang-
orang yang kubunuh, aii... .."
Gak In Ling sebenarnya adalah seorang pemuda berhati
panas dan berwajah dingin, ia mempunyai perasaan untuk
berbakti bagi masyarakat dan bekerja untuk kebenaran, tetapi
102
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sayang sekali ia tak dapat memberi penjelasan kepada orang
lain terhadap apa yang hendak dilakukan olehnya.
Perlahan-lahan ia menengadah memandang langit dan biru,
lalu menghela napas panjang, ujarnya.
"Mungkin pangcu memang tak mempunyai perasaan seperti
itu, tapi sayang sekali keputusan dan tekadku sudah bulat,
biarlah maksud baik pangcu kuterima didalam hati."
Selesai berkata dengan langkah lebar dia lanjutkan kembali
perjalanannya menuju kesebelah kanan lembah tersebut,
Thian-hong pangcu terkesiap. Sekali lagi ia loncat kedepan
dan menghadang dihadapan sianak muda itu sambil serunya.
"Asal engkau mampu menangkan diriku, maka dengan
bebas engkau boleh lanjutkan perjalananmu menuju kedalam
lembah ini "
Tertegun hati Gak In Ling mendengar perkataan tersebut,
tiba-tiba ia tertawa dingin dan berkata.
"Pangcu menganggap bahwa aku orang she Gak jeri
terhadap dirimu ?"
"Tentu saja lebih baik kau tidak takut"
Gak In Ling mencabut keluar penutup dari botol porselen
berwarna hijau-tua itu kemudian ambil keluar sebutir pil
berwarna hijau dan siap ditelan kedalam perut.
Semua gerak-gerik sianak muda itu tidak lolos dari
pengawasan Thian-hong pangcu, begitu ia menjumpai bentuk
serta warna dari botol porselen itu, hatinya langsung saja
merasa terkejut, sebab bentuk dari botol tersebut
mengingatkan ia akan botol racun yang pernah didengarnya
dari berita persilatan-
Menanti Gak In Ling telah ambil keluar obat tadi, wajahnya
berubah semakin hebat, jeritnya.
103
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak In Ling, jangan kau telan obat itu"
Sambil menjerit tubuhnya berkelebat maju kedepan dan
menerjang kearah sianak muda itu, tangan kanan
mengeluarkan jurus "clong-hay-lau ciang" atau mencari jarum
didasar lautan, bagaikan sambaran burung elang dia
mencengkeram obat ditangan pemuda itu.
Serangan yang dilancarkan Thian-hong pangcu ini jauh
diluar dugaan Gak in Ling, ia mengira dara tersebut
melancarkan serangan menggunakan kesempatan ketika ia
sedang mengambil obat, kejadian ini membuat hatinya
tertegun.
Buru-buru obat hijau itu disingkirkan ketangan kanan, lalu
dengan gerakan "To-pau-hoan-wi" atau copot jubah ganti
posisi laksana kilat ia mengundurkan diri sejauh empat tombak
lebih dari tempat semula, dengan suatu gerakan yang manis
sekali ia berhasil menghindari sambaran kilat lawan-
Tapi ia cepat, Thian-hong pangcu lebih cepat lagi, baru saja
sepasang kaki Gak In Ling menginjak tanah, jurus serangan
"Kim-liong-tam-jiu" atau naga emas unjuk cakar dari Thian-
hong pangcu kembali telah menyusul datang.
Kali ini Gak In Ling telah bikin persiapan yang matang,
dengan alis berkerut sindirnya.
"Pangcu, pandai sekali engkau gunakan waktu yang paling
tepat. Hmm, kau anggap serangan mu itu akan berhasil ?"
Sementara berbicara ia telah mengubah gerakannya jadi
jurus "cian-li lay-hong" atau pelangi muncul seribu li, sambil
putar badan ia balik menerjang kedepan-
Pikiran Thian-hong pangcu pada saat ini kacau dan bingung
sekali, ia tak tahu bagaimana mesti menjelaskan duduk
perkara yang sebenarnya dalam keadaan begini dia merasa
hanya menguasai sianak muda itu secepatnya baru bisa
menghalangi dia untuk menelan obat berwarna hijau tersebut.
104
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Karena itu, kendatipun mendengar sindiran dari Gak In Ling
namun gadis itu sama sekali tak ambil perduli, dengan
sepenuh tenaga ia lancarkan kembali serangan-serangan
dahsyatnya.
Thian-hong pangcu adalah salah seorang diantara dua
gadis aneh yang menguasai seluruh dunia persilatan, dengan
usianya yang masih begitu muda ternyata dia mampu
menaklukkan segenap jago lihay yang ada didalam dunia
persilatan, hal ini menunjukkan bahwa kepandaian silat yang
dimilikinya benar-benar luar biasa sekali.
Terlihatlah tubuhnya yang langsing bergerak dan menari
kian- kemari bagaikan kupu-kupu yang bermain diantara
wanginya bunga, tapi ditengah keindahan terseliplah
perubahan-perubahan yang amat banyak dan sama sekali tak
terduga, ayunan telapak menimbulkan deruan angin pukulan
yang mendesir, begitu dahsyatnya hawa serangan tersebut
sehingga seakan-akan gulungan ombak ditengah samudra
luas.
Gak In Ling sendiri walaupun memiliki ilmu telapak maut
yang amat lihay, tetapi kepandaian tersebut tak dapat
digunakan olehnya, karena pertama luka dalam yang
dideritanya belum sembuh, dalam keadaan begini tenaga
murninya tak dapat digunakan seperti apa yang sebenarnya.
Kedua, ia tak tega membinasakan gadis cantik yang berhati
baik ini diujung telapaknya, maka setelah lewat lima puluh
jurus air muka Gak In Ling berubah semakin pucat, keringat
sebesar kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya. Ia
menengadah memandang kearah gadis cantik baju putih itu,
kemudian serunya.
"Pangcu, tidak sampai sepuluh jurus lagi, engkau akan
berhasil membinasakan aku orang she Gak "
Thian-hong pangcu sama sekali tidak menghentikan
serangannya, sambil mempergencar tekanannya ia menyahut.
105
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak In Ling, asal kau bersedia tak akan menelan obat itu,
aku pasti takkan menyerang dirimu lagi"
Ditengah kelembutan suaranya terkandung beberapa
bagian nada memohon, siapapun tak bisa menduga apa yang
sedang dipikirkan gadis cantik yang berhati dingin itu pada
saat tersebut.
Gak In Ling segera tergerak hatinya sesudah mendengar
ucapan itu, mendadak ia membentak keras. "Tahan "
Suaranya keras bagaikan guntur yang membelah bumi
disiang hari bolong, membuat semua orang merasakan
pendengarannya jadi sakit, sambil membentak dengan gesit ia
mundur tiga tombak kebelakang, menggunakan kesempatan
itulah pil berwarna hijau tadi segera dimasukkan kedalam
mulut dan ditelannya.
Thian hong pangcu merasa amat terperanjat ketika secara
tiba-tiba Gak In Ling membentak keras, tanpa terasa ia
menghentikan serangannya dan berdiri tertegun, tapi otaknya
yang cerdik segera memahami akan peristiwa yang akan
terjadi didepan mata, tapi sayang hal itu sudah terlambat.
Dengan wajah yang sedih dan menampilkan rasa hati yang
tersiksa, dara ayu itu berkata.
"Mengapa kau telan obat tersebut ?"
"Agar aku memiliki kemampuan untuk berduel melawan diri
pangcu. "jawab Gak In Ling sambil tertawa hambar.
"Aku toh mempunyai obat mujarab untuk menyembuhkan
luka dalam yang kau derita itu"
"Tapi sayang aku tidak bersedia menerima budi kebaikan
dari pangcu, karena kita berdua berada dalam keadaan yang
berbeda serta posisi yang berbeda pula."
106
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar ucapan itu Thian hong pangcu menundukkan
kepalanya, dua titik air mata jatuh berlinang membasahi
pipinya yang pucat.
"Begitu bencikah engkau terhadap diriku ?" bisiknya lirih,
suaranya kedengaran agak gemetar.
Gak In Ling tercekat hatinya, seakan-akan ia telah
memahami akan sesuatu, tapi ia tak berani memastikan dan
iapun tidak berharap apa yang terpikir olehnya itu merupakan
suatu kenyataan, sebab ia tahu bahwa kehidupannya dialam
ini sudah tidak terlalu lama lagi.
Gak ln Ling angkat bahu dan menekan perasaan hatinya,
kemudian sambil tertawa tawa jawabnya.
"Aku sama sekali tidak membenci dirimu, aku hanya
merasa bahwa perbuatan yang akan ku lakukan sejak kini
adalah perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan
pangcu serta menyiakan harapan para jago dunia persilatan,
jikalau pangcu tidak melenyapkan diriku dari permukaan bumi,
maka dalam waktu setengah tahun yang akan datang, dunia
persilatan tak akan mengalami ketenangan-"
Selesai berkata-kata perlahan-lahan ia duduk bersila diatas
tanah.
Bibir Thian-hong pangcu yang kecil bergetar keras, dengan
menggunakan suara yang amat lirih sehingga hampir saja dia
sendiripun tidak mendengar, gumamnya seorang diri.
"Aku tahu bahwa engkau bukanlah seorang manusia yang
gemar membunuh manusia, kau lakukan perbuatan itu karena
mempunyai sebab-sebab tertentu, tapi mengapa engkau
selalu tak mau mengatakannya kepadaku? Apakah sebelum
kita saling berjumpa muka, engkau telah membenci diriku ?"
Suara itu penuh mengandung keluhan, kesedihan dan
rintihan yang menggetarkan hati orang, dari sini pula bisa
107
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ditarik kesimpulan bahwa gadis itu memang mempunyai
sesuatu terhadap pemuda she Gak ini.
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara seseorang yang
kasar berkumandang memecah kesunyian-
"Waduh.... waduh enaknya Benar-benar segar sekali "
Dari nada suara itu Thian hong pangcu segera mengetahui
siapakah dia, hatinya kontan terkejut, pikirnya.
"Sungguh tak kusangka kalau tenaga dalam yang dimiliki
pria tato sembilan naga jauh diatas In Hok dan Liau Wan
sekalian lima orang, tapi siapakah orang ini ? Kenapa belum
pernah kudengar namanya disebut orang didalam dunia
persilatan ?"
Sementara gadis cantik itu masih berpikir, pria bertato
sembilan naga itu sudah berjalan mendekati Gak In Ling,
dengan sorot mata yang tajam ia memandang sekejap kearah
pemuda itu, kemudian ia angkat kepala memandang kearah
Thian-hong pangcu sambil serunya penuh kegusaran-
"Hey, nona ? Barusan ia telah berkelahi dengan bajingan
yang mana ?"
Hawa-amarah berkobar dalam dada Thian hong pangcu,
rupanya dia hendak mengumbar napsu, tapi setelah berpikir
sebentar, bathinnya,
"Buat apa aku mesti bertengkar dengan orang kasar seperti
dia ? Lebih baik tak usah dilayani saja "
Berpikir demikian, iapun balik bertanya sambil tertawa.
"Apa yang hendak kau lakukan setelah mengetahui
siapakah orang itu?"
"Akan kuhajar orang itu "
Thian-hong pangcu segera tertawa dingin.
108
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kenapa sih engkau hendak membantu dirinya ?" ia berseru
sambil menuding kearah Gak In Ling.
Pria bertato sembilan naga tertegun, kemudian dengan
sepasang mata melotot bulat serunya.
"Apakah engkau tidak bersedia membantu dirinya ?"
"Aku harus membantu orang yang berhati baik saja, kalau
orang jahat tak sudi kubantu"
"Dia toh orang baik" jawab pria tato sembilan naga sambil
tertawa. Ucapannya begitu meyakinkan dan sama sekali tidak
bersipat paksaan, seakan-akan dia telah mengetahui baik
buruknya tabiat sianak muda itu.
"Darimana engkau bisa tahu kalau dia adalah orang baik
dan bukan orang jahat ?" tanya Thian-hong pangcu lagi.
"Aku merasa bahwa dia adalah orang baik maka dia pasti
orang baik, apa yang mesti dibicarakan lagi ?"
Thian-hong pangcu tahu bahwa pembicaraan ini bila
diteruskan lebih jauh maka sampai di manapun pembicaraan
tersebut tidak akan menjadi jelas, terpaksa ia menggeleng dan
berkata. "Tapi aku merasa ...."
"Kenapa ? Apakah engkau beranggapan bahwa dia bukan
orang baik ?" tukas pria bertato sembilan naga dengan mata
melotot dan nada penuh kegusaran-
Rupanya asal Thian-hong pangcu anggukkan kepalanya,
maka ia segera akan turun tangan-
Sekilas perasaan yang sangat aneh berkelebat diatas wajah
Thian-hong pangcu, sambil memandang awan yang melayang
diang kasagumamnya. "Mungkin saja dia orang baik "
Nadanya aneh dan membuat orang tak dapat menebak
perasaan hatinya pada saat itu sebenarnya sedih atau
gembira, murung atau gusar.
109
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mungkin jago perempuan yang aneh dan menggetarkan
dunia persilatan ini telah menjumpai persoalan paling sulit
yang belum pernah dihadapinya dan tak dapat dipecahkan
oleh kekuatan ilmu serta kecerdasan otaknya.
Jalan pikiran pria bertato sembilan naga sederhana sekali,
tentu saja ia tak dapat berpikir sejauh itu, yang diharapkan
olehnya hanya mendengar orang lain mengatakan bahwa Gak
In Ling adalah orang baik, sebab hal itu sudah cukup
memuaskan hatinya. Sambil tertawa ia segera memuji.
"Wah wah wah aduh, nona, kau memang pintar dan hebat
sekali, bukan saja pandai melihat orang rupanya engkaupun
mempunyai kepandaian yang sangat lihay didalam mengenal
watak orang seperti halnya dengan diriku "
Pada waktu itu pikiran Thian- hong pangcu sedang amat
kacau, apa yang diucapkan pria bertato sembilan naga tak
sepatah katapun yang terdengar olehnya, ia cuma tertawa
tawa saja sebagai pengganti jawaban-
suasana dalam kalanganpun berubah jadi hening dan sunyi
sekali ketika itulah tiba-tiba Gak In Ling membuka matanya
kembali, wajahnya yang semula pucat pias kini telah pulih
kembali jadi kemerah-merahan, rupanya luka dalam yang
sedang diderita olehnya telah sembuh kembali seperti sedia
kala.
Setelah meloncat bangun dari atas tanah, Gak In Ling
menyapu sekejap kearah kedua orang itu dengan pandangan
hambar, lalu berkata.
"Aku rasa sudah lebih dari cukup bila ada kalian berdua
yang melakukan perlindungan terhadap orang-orang gila,
aku..."
"Gak In Ling," sela Thian-hong pangcu dengan gelisah,
"obat yang engkau telan barusan, apakah... apakah..." dia
ulangi perkataan itu sampai beberapa kali namun tiada
keberanian untuk mengutarakan lebih lanjut, dari balik
110
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
matanya yang jeli terpancar keluar perasaan yang sedih,
murung dan tidak tenang.
Gak In Ling menghela napas panjang, sambungnya^ "obat
itu bukan lain adalah cui-sim-wan, obat penghancur hati "
"cui-sim-wan ?" jerit Thian-hong pangcu dengan badan
gemetar keras. "Gak In Ling, bukankah engkau telah
menghancurkan dirimu sendiri ?" suaranya tajam dan penuh
mengandung nada teguran-
Sementara itu pria bertato sembilan naga cuma bisa
mengawasi kedua orang itu dengan mata melotot, sebentar ia
menoleh kearah Gak In Ling sebentar lagi berpaling kearah
dara baju putih itu, rupanya dia tidak tahu apakah yang
disebut obat penghancur hati itu. Gak In Ling tertawa hambar.
"Di dalam kolong langit hanya benda itulah yang bisa
memulihkan kembali tenaga dalamku untuk sementara
waktu."
Bicara sampai disitu ia putar badan dan berangkat kedalam
lembah sebelah kanan-Dengan cekatan pria bertato sembilan
naga meloncat kesisi sianak muda itu serunya. "Hey, engkau
hendak pergi kemana ?"
"Tuh, pergi kesitu." sahut Gak In Ling sambil menuding
kearah lembah, sementara kakinya sama sekali tidak berhenti.
"Bagus, akupun hendak mengikuti dirimu " tanpa banyak
bicara pria tadi mengikuti disamping pemuda tersebut.
Melihat pria kasar itu mengikuti dirinya, dengan serentak
Gak In Ling berhenti berjalan, sambil menggeleng, katanya.
"Lembah ini disebut lembah pemutus nyawa, dan tersohor
sebagai tempat yang paling berbahaya dikolong langit, kalau
toh tiada seseorang yang hendak kau cari disana, lebih baik
jangan ikut masuk"
111
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"omong kosong... omong kosong" teriakpria bertato
sembilan naga sambil menepuk dada sendiri. "Aku simanusia
bertato sembilan naga sejak kecil sampai dewasa selalu
berdiam dalam kuburan, setanpun tidak kutakuti apa yang
mesti kujerikan lagi apalagi menghadapi....... menghadapi
bahaya."
---ooo0dw0ooo---
Jilid 4
TAPI Gak ln Ling tetap gelengkan kepalanya.
"Jangan, kau jangan ikut. Sebab orang yang berada dalam
lembah itujauh lebih menakutkan dari pada setan, kalau tidak
tanyakanlah sendiri kepada..." bicara sampai disini ia segera
berpaling ke belakang, tapi dengan cepat pemuda itu berdiri
tertegun, sebab pada saat itu Thian-hong pangcu sedang
mengikuti di belakang tubuhnya persis pada jarak lima depa.
Dengan muka tercengang segera tegurnya: "Pangcu,
apakah engkau juga akan ikut menempuh bahaya ?"
Merah jengah selembar wajah Thian-hong pangcu, tiba-tiba
ia tertawa dingin, dan menjawab:
"Penghuni yang berdiam dalam lembah ini sangat
membahayakan jiwa dan keselamatan dari umat persilatan
didaratan Tionggoan, sejak dahulu aku memang ada maksud
untuk menyelidiki lembah ini. Hmm, kau tak usah berpikir
yang bukan-bukan, janganlah kau anggap kedatanganku
kemari adalah disebabkan karena dirimu."
"Oooh, kalau memang begitu aku orang she Gak-lah yang
terlalu berlagak pintar." ujar pemuda itu kemudian dengan
hambar.
"Ei, benarkah orang yang berada dalam lembah ini jauh
lebih menakutkan daripada setan?" terdengar pria bertato
112
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sembilan naga telah berseru pula dengan nada cemas. "Kalau
memang begitu aku si manusia bertato sembilan naga harus
mengobrak-abrik orang itu, dan ingat urusan ini sama sekali
tak ada urusannya dengan dirimu." dalam gugupnya ternyata
pria kasar inipun meniru lagak Thian-hong pangcu.
Gak In Ling ingin cepat-cepat menemukan Buddha Antik
dan tak ingin membuang waktu dengan percuma, setelah
memandang sekejap kearah dua orang itu ujarnya dengan
hambar:
"Kalau memang begitu, mari kita kerjakan urusan masing-
masing." dengan langkah lebar ia berjalan lebih dahulu
memasuki lembah tersebut.
"Hm, kau tak boleh aku ikut, justru aku akan sengaja ikuti
terus dirimu, akan kulihat apa yang bisa kau lakukan-" pikir
pria bertato sembilan naga didalam hati. Berpikir sampai disitu
diapun dengan cepat membuntuti dibelakangnya.
Thian-hong pangcu berpaling dan memandang sekejap
kearah lima orang yang masih bersemadhi, melihat In Hong
Totiang dan Liau Wan Taysu telah mendusin, hatinya jadi lega
dan dengan cepat gadis itu memburu dibelakang Gak ln Ling.
Pada dasarnya tenaga dalam yang dimiliki ketiga orang itu
memang sangat tinggi, sepanjang perjalanan walaupun tidak
menggunakan ilmu meringankan tubuh, akan tetapi kalau
dibandingkan dengan orang biasa, langkah mereka lima enam
kali lipat jauh lebih cepat.
Tidak selang beberapa saat kemudian ketiga orang itu
sudah memasuki mulut selat Toan-hun kok yang sempit,
didepan mereka muncullah cabang jalan yang satu menuju
ketenggara sedang yang lain-menuju kearah timur laut, jalan
manakah yang harus ditempuh tak seorangpun yang tahu. .
Pada jalan masuk kedua buah jalan simpangan tadi
tersebar tengkorak-tengkorak manusia yang berserakan
dimana-mana,jumlah mereka sampai ratusan dan sepintas
113
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memandang suasana ditempat itu terasa seram dan
mengerikan sekali.
Tanpa sadar Thian-hong pangcu menggeserkan tubuhnya
dua langkah kesamping Gak In Ling, mungkin dalam perasaan
seorang gadis hanya mendekati kaum pria yang dicintainyalah
dirinya baru terasa aman-
Sementara itu manusia bertato sembilan naga telah
bergumam dengan suara yang kasar: "Maknya, neneknya
kenapa begitu banyak barang-barang yang menjijikkan
berserakan disini ? Benarkah mereka jauh lebih menakutkan
daripada setan ?"
Dengan cepatnya mereka bertiga telah tiba dijalan
persimpangan tersebut, Gak in Ling segera berhenti dan
bertanya:
"Kalian berdua akan memilih jalan yang mana ?"
"Kau sendiri ?" pria bertato sembilan naga balik bertanya.
"Aku memilih jalan yang ini " sahut Gak In Ling sambil
menuding ke arah jalan yang bercabang kearah Timur- laut.
"Oooh, hah hah hah kebetulan sekali, akupun hendak
melewati jalan yang ini " sambil tertawa terbahak-bahak pria
bertato sembilan naga segera berjalan lebih dahulu memasuki
jalan cabang tadi.
Gak In Liag tertegun, ketika ia berpaling kearah Thian-hong
pangcu maka tampaklah gadis baju putih itu sudah melewati
disisi tubuhnya dan berangkat menyusul dibelakang pria
bertato sembilan naga.
Jalan lembah itu berliku liku bagaikan usus kambing, tidak
selang beberapa saat kemudian bayangan punggung kedua
orang itu sudah lenyap dibalik tikungan yang pertama, mereka
berdua tak seorangpun yang berpaling kearah Gak In Ling,
mungkin dalam perkiraan mereka sianak muda itu pasti akan
menyusul dibelakangnya.
114
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling tidak langsung berangkat kearah Timur- laut,
sambil menoleh jalan yang ada disebelah kiri, pikirnya.
Jikalau tiga orang mengambil jalan yang sama, bukankah
itu berarti telah meninggalkan sebuah jalan kehidupan bagi
Buddha Antik? Biarlah aku mengambil jalan yang kearah
tenggara saja."
Sementara itu hendak berjalan menuju kekiri, tiba-tiba satu
ingatan berkelebat kembali dalam benaknya.
"Buddha Antik adalah seorang jago bu-lim yang amat
tersohor, sekalipun ia berjumpa dengan Thian-hong pangcu,
belum tentu gadis itu akan menyusahkan dirinya, aku rasa
kalau aku orang she Gak harus berjalan seorang diri malah
kekuatanku terasa jauh lebih lemah."
Senyuman dingin tersungging diujung bibirnya, untuk
beberapa saat ia tak tahu jalan manakah yang harus ditempuh
olehnya.
Pada saat itulah dari dalam lembah tiba-tiba berkumandang
datang suara bentakan keras dari pria bertato sembilan naga.
"Maknya bangsat Kalian anggap setelah kamu semua
menyaru sebagai setan dan malaikat maka yayamu lantas
ketakutan dan lari terbirit-birit?"
Suaranya keras bagaikan guntur yang membelah bumi
disiang hari bolong.
Gak In Ling terkejut, dengan cepat ia putar badan dan lari
menuju kearah mana berasal-nya suara tadi.
Baru saja bayangan tubuh Gak In Ling lenyap dibalik
tikungan yang pertama, dari balik jalan persimpangan yang
menuju kearah tenggara tiba-tiba muncul dua orang manusia
aneh yang berwajah menyeramkan, sambil memandang
bayangan punggung sang pemuda yang lenyap ditikungan
mereka tertawa dingin, kemudian bagaikan hembusan puyuh
kedua orang itu menyusul dari belakangnya.
115
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan kecepatan yang tinggi Gak In Ling melayang
masuk kedalam lembah, sepanjang jalan ia lihat tulang putih
yang memantulkan api fosfor berserakan dimana-mana
pemandangan sekitar tempat itu mengerikan sekali bagaikan
masuk ke kerajaan setan saja.
Setelah melalui tujuh- delapan tikungan, pemuda itu mulai
bingung dan tak dapat membedakan arah lagi.
Pada tikungan kesepuluh akhirnya Gak In Ling menemukan
cahaya terang memancar masuk dari arah depan, apa yang
kemudian terlihat olehnya membuat sianak muda itu tertegun.
Ditengah gelanggang tampaklah pria bertato sembilan naga
sedang memutar senjata toyanyadan melangsungkan
pertarungan sengit melawan tiga orang manusia aneh berbaju
hitam yang mukanya corang- coreng oleh lima- enam warna,
pertarungan itu berjalan seru dan ramai sekali.
Thian-hong pangcu sendiri berada lima tombak diluar
gelanggang, sorot matanya yang jeli menyapu sekejap kearah
Gak In Ling, seakan-akan ia sudah lama sekali menantikan
kedatangannya .
Dengan pandangan yang tajam Gak In Ling menyapu
sekejap seluruh pemandangan dalam lembah itu, ia lihat luas
lembah tersebut kurang- lebih duapuluh tombak persegi, batu
cadas berserakan disana-sini, tanaman gundul dan gersang
sekali, diatas dinding tebing batu disebelah depan terdapat
sebuah mulut gua yang tidak terlalu besar, dan tempat itulah
merupakan pusat dari lembah tersebut.
Setelah menyapu sekejap suasana dalam gelanggang
pertarungan, ia segera mengetahui bahwa pria bertato
sembilan naga berhasil menguasai keadaan dan merebut
diatas angin, hal ini melegakan hatinya, tanpa banyak berpikir-
pemuda ini segera melangkah kearah mulut gua.
116
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendadak dari belakang tubuh sianak muda itu
berkumandang datang suara teguran yang amat
menyeramkan-
"Bangsat!! Engkau tak usah menuju kes ana lagi, ditempat
inilah mayatmu akan bersemayam antuk selama-lamanya "
Mendengar suara teguran tersebut, Gak In Ling merasa
terperanjat, dengan cepat ia menghentikan langkahnya dan
berpaling kebelakang.
Tampaklah dua orang manusia aneh bermuka hijau bergigi
taring dan berwajah mengerikan sedang berdiri kurang lebih
satu tombak dihadapan mukanya, kehadiran orang itu sangat
mengejutkan hatinya, pemuda itu segera berpikir.
"Sejak kapan kedua orang makhluk aneh itu tiba disini ?
Kenapa aku sama sekali tidak merasakannya ?"
Berpikir sampai disitu, ia segera buka suara dan menjawab
dengan dingin. "Hmm, dengan andalkan apakah kalian berdua
berani omong besar ?"
---ooo0dw0ooo---
"Haaah....... haaah haaah " manusia aneh yang ada
disebelah kanan tertawa seram.
"Kami berdua disebut Siu-kok-siang-hun sepasang sukma
penjaga lembah, bangsat, pernah kau dengar lembah itu?
IHemm hemm..."
Thian-hong pangcu yang ikut mendengar pembicaraan itu
dari sisi kalangan, wajahnya segera berubah hebat, pikirnya.
"Kedua orang ini menyebut dirinya sebagai Siu-kok-siang-
hun sepasang sukma penjaga lembah, kalau begitu semua
orang yang hendak memasuki lembah ini sepanjang jalan
telah mati dibunuh oleh mereka berdua, dus berarti
kepandaian silat yang dimiliki kedua orang ini pasti luar biasa
sekali."
117
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Berpikir demikian tanpa sadar ia maju ke-muka dan
mendekati pemuda she Gak itu. Dalampada itu Gak In Ling
telah berkata kembali sambil tertawa dingin.
"Heh heh.... heh jadi kalau begitu tulang putih yang
berserakan dalam lembah ini adalah hasil karya dari kalian
berdua ?"
"Tentu saja "jawab manusia aneh yang berada disebelah
kiri sambil tertawa lengking. "oleh karena tulang putih yang
berserakan dijalan masuk lembah itu sudah terlalu banyak,
maka dari itu engkau sibangsat cilik baru dapat hidup sampai
ditempat ini " Gak In Ling tertawa dingin.
"Apakah itu pengecualian yang kalian berdua berikan
khusus buat aku orang she Gak?" sambil berkata diam-diam
hawa murninya telah dihimpun kedalam telapak.
"Haaahh..... haahh haahh sedikitpun tidak salah, dan sudah
sepantasnya kalau engkau mengucapkan banyak terima kasih
kepada toa-ya mu berdua."
Habis berkata manusia aneh yang berada disebelah kanan
segera menerjang maju kedepan.
Pada waksu itu Thian-hong pangcu telah berada kurang
lebih dua depa disamping sianak muda itu, melihat datangnya
tubrukan hatinya tercekat, ia berpaling ke arah Gak In Ling
dan serunya dengan ilmu menyampaikan suara.
"Gak In Ling, kedua orang ini mampu membinasakan
segenapjago yang datang kedalam lembah ini, hal tersebut
membuktikan bahwa ia memiliki ilmu silat yang sangat
tangguh, sewaktu bertarung nanti aku harap engkau suka
berhati-hati."
"Engkau tak usah kuatir, itu urusan pribadiku "jawab sang
pemuda ketus.
118
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat itulah dari arah gelanggang pertarungan
berkimandang datang suara teriakan pria bertato sembilan
naga. "Enyah kau bangsat dari tempat ini"
Plookk
Dan jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera menggema
memenuhi angkasa, jelas ada seseorang yang menemui
ajalnya dj ujung toya besinya.
Setelah berhasil membunuh seorang musuhnya, napsu
membunuh berkobar dalam dada pria bertato sembilan naga,
ia tertawa terbahak-bahak dan berseru keras. "Huh Tiga orang
tak mampu, apa gunanya kalian berdua ? Roboh kamu "
Mengikuti bentakan yang amat keras itu, kembali terdengar
dua kali jeritan ngeri memecahkan kesunyian, tak usah dilihat
lagi jelas kedua orang musuhnya yang tertinggal mati konyol
pula diujung toya bajanya.
Melihat rekannya pada binasa, sepasang sukma penjaga
lembah jadi amat gusar, orang yang ada disebelah kanan
segera membentak keras.
"Bangsat Lembah pencabut nyawa takkan- mengijinkan
orang lain untuk berlagak -sok, terimalah seranganku "
Dengan dahsyatnya ia menerjang kearah pria bertato
sembilan naga dengan jurus "Tui san-tiam hay" atau
mendorong gunung membendung samudra, diiringi desiran
angin tajam ia hajar musuhnya habis-habisan-
"Kembali" bentak Gak In Ling pula dengan sorot mata
berkilat.
Tubuhnya loncat maju kedepan, dengan jurus "Lek-peng-
ngo-gi" atau lima bukit hancur merata ia sambut datangnya
serangan orang itu dengan keras lawan keras.
119
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gerakan tubuh kedua belah pihak sama-sama cepatnya,
dalam waktu singkat empat buah telapak telah saling beradu
satu sama lainnya.
"Blaaam "
Ledakan dahsyat yang menggetarkan seluruh jagad
menggeletar diangkasa, pasir dan debu seketika beterbangan
diangkasa bagaikan ketimpa angin puyuh, sebuah liang
sedalam tiga depa muncul diatas permukaan tanah.
Ditengah gulungan angin kencang, tubuh Gak In Ling
terdorong mundur dua langkah ke- belakang, darah panas
dalam dadanya bergolak kencang, hal ini membuat hatinya
amat terkesiap. sebab dari bentrokan tersebut ia dapat menilai
bahwa tenaga dalam yang dimiliki orang ini rupanya masih
jauh diatas Buddha Antik.
Sebaliknya manusia aneh itu sendiri harus mundur sejauh
empat- lima langkah sebelum berhasil berdiri tegak. lengan
kanannya terasa kaku dan linu sekali, sedangkan dadanya jadi
sesak dan hampir saja muntah darah segar.
Dengan sorot mata yang tajam dan penuh memancarkan
^asa ketakutan ia menatap wajah Gak In Ling, kemudian
tegurnya. "Siapa engkau ?"
"Gak In Ling "
"Apa ? Gak In Ling?" teriak sepasang sukma penjaga
lembah hampir berbareng, dari balik mata kedua orang itu
segera memancarkan napsu membunuh yang amat tebal,
selangkah demi selangkah mereka mendekati sianak muda itu.
Thian-hong pangcu tertawa dingin.
"Hmm Kenapa kalian berdua tak berani menjumpai orang
dengan wajah aslimu ?" Sambil berkata hawa murninya
dihimpun ke dalam telapak.
Manusia aneh yang berada disebelah kanan menyapu
sekejap kearah Thian-hong pangcu serta pria bertato sembilan
120
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
naga, kemudian sambil tertawa dingin jengeknya. "Jadi kalian
berdua pun akan menceburkan diri didalam air keruh ini ?"
"Haah.... haah..... haah... apa itu air keruh dan air jernih,
kalau mau bergebrak, ayoh sekarang juga kita bergebrak "
sahut pria bertato sembilan naga sambil tertawa bergelak.
Gak In Ling tidak ingin ribut terlalu lama dengan orang-
orang itu, ia membutuhkan Buddha Antik yang ingin
ditemuinya secepat mungkin, sambil tertawa dingin segera
serunya. "Apakah Buddha Antik berada didalami lembah ini ?"
Manusia aneh yang berada disebelah kanan tertawa seram.
"Hmm, asal engkau mampu menangkan kami berdua,
dengan sendirinya Buddha Antik akan munculkan diri untuk
menemui dirimu."
Napsu membunuh melintas dalam wajah Gak ln Ling, tiba-
tiba dengan menggunakan jurus "Wong-hong-hui-si" atau
angin puyuh terbangkan serat, ia hantam kedua orang
musuhnya sambil membentak.
"Sambutlah seranganku ini " angin pukulan yang tajam
dengan cepat menerjang dada kedua orang itu.
Sejak permulaan sepasang sukma penjaga- lembah sudah
bermaksud untuk membinasakan Gak ln ling, melihat
datangnya ancaman tersebut mereka membentak keras, satu
dari kiri yang lain dari kanan dengan cepat mengerubuti
sianak muda itu, jurus serangan yang digunakan ganas dan
keji, sedang arah yang dituju semuanya merupakan jalan
darah kematian ditubuh musuhnya.
Kiranya Gak in Ling menyerang musuhnya dengan jurus
angin puyuh terbangkan serat itu bukan lain adalah hendak
memancing lawannya masuk jebakan, setelah sepasang
sukma penjaga lembah melancarkan serangan balasan, tiba-
tiba badannya berputar melepaskan diri dari kepungan kedua
orang itu, permainan telapaknya dengan cepat berubah,
121
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
laksana kilat ia lancarkan tujuh kali serangan berantai kearah
manusia aneh yang berada disebelah kanan.
Pada dasarnya ilmu silat yang dimiliki Gak In Ling memang
tinggi sekali sehingga sukar dilukiskan dengan kata-kata,
setelah serangannya dipusatkan pada satu orang maka daya
tekanan yang terpancar keluar tentu saja luar biasa hebatnya.
Terlihatlah bayangan telapaknya meluncur kes ana- kemari,
seluruh angkasa penuh dengan cahaya tajam yang berkilauan,
untuk beberapa saat sulit bagi orang untuk membedakan
mana yang serangan asli dan mana yang palsu, yang terasa
hanya tekanan yang mendesak ketubuhnya kian lama kian
bertambah berat membuat dada sesak.
Ilmu silat yang dimiliki sepasang sukma penjaga lembah
sendiri tidak lemah. Tapi mereka tak pernah menyangka kalau
gerakan tubuh dari Gak In Ling bisa sedemikian cepatnya,
menanti mereka menyadari akan bahaya yang mengancam,
manusia aneh yang ada disebelah kiri sudah tak sempat untuk
memberikan pertolongan lagi.
Dengan cepat manusia aneh disebelah kanan memutar
badan, baru saja ia bermaksud ayun telapaknya melancarkan
serangan balasan, siapa sangka angin pukulan yang
dipancarkan Gak In Ling telah mencapai depan dadanya tidak
sampai setengah depa.
Mati hidup hanya terpaut pada satu detik, manusia aneh itu
segera mengerahkan segenap kemampuan yang dimilikinya
untuk menyelamatkan dirinya, sepasang kakinya menjejak
tanah keras-keras, tubuhnya laksana kilat membubung ke
angkasa dan secara nyaris ia loloskan diri dari ancaman angin
pukulan lawan-
Thian-hong pangcu yang menyaksikan kejadian itu jadi
amat terperanjat, tanpa terasa ia berteriak keras.
"Ei, bukankah engkau adalah In-tiong-hok bangau ditengah
mega Go To Peng ?"
122
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bersamaan dengan jeritan sang dara, tiba-tiba Gak In Ling
tertawa dingin, bayangan hitam nampak berkelebat lewat dan
tahu-tahujejak tubuhnya sudah lenyap tak berbekas.
Sekonyong- konyong . . . .
Dari tengah udara berkumandang datang jeritan kaget dari
manusia aneh itu, disusul...
Blaaam
Sebuah benda berat terbating keatas tanah dengan keras,
dan Gak in Ling pun sambil mencekal sebuah topeng kulit
manusia berdiri dihadapan musuhnya.
Menanti pria bertato sembilan naga angkat kepala,
tampaklah olehnya manusia aneh yang di kenal sebagai
manusia berwajah seram tadi kini sudah berubah jadi seorang
kakek berusia lima puluh tahunan yang berwajah putih bersih,
ia tak tahu deagan gerakan tubuh apakah si anak muda itu
mencopot topeng lawan, teriaknya dengan hati terkejut.
"Waduuuh...... waduh., ,. eeei kakek bangkotan, apakah
engkau siluman monyet yang muncul kembali dikolong langit,
kok- aneh benar mukamu bisa herubah-ubah."
Sambil berkata ia menatap wajah orang itu dengan
pandangan tercengang bercampur kaget.
Sedangkan Thian-hong pangcu sendiri dengan pikiran
bimbang memandang kearah Gak In Ling, sedang hatinya
berpikir terus.
"Sebenarnya sampai dimanakah taraf kepandaian silat
yang-dimiliki orang ini ?"
Dengan sorot mata yang menggidikkan hati Gak In Ling
menatap kearah kakek tua itu, lalu ujarnya dengan suara yang
menyeramkan-
123
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Bangau ditengah mega, bagaimanakah kau tahu caranya
Tiang- kang sam-kiat serta chin- hway ngo-gi menemui
ajalnya ?"
Tanpa sadar Bangau-ditengah-mega Go To Peng mundur
tiga langkah kebelakang, dalam waktu singkat diatas
wajahnya secara berturut-turuf menampilkan perasaan kaget,
gusar, murung dan takut.
Gak In Ling membanting topeng kulit manusia itu keras-
keras keatas tanah, lalu sambil berpaling kearah manusia aneh
yang lain serunya pula dengan nada seram.
"Belibis ditengah mega, apakah engkau akan memaksa aku
orang she Gak untuk mencopot pula topeng kulit manusia
yang kau kenakan ?"
Mendengar ucapan tersebut manusia aneh tadi mundur
selangkah kebelakang dengan ketakutan, walaupun hatinya
merasa ngeri tapi ia tidak sudi menurut perkataan orang
dengan begitu saja, sebab bagaimanapun juga mereka berdua
adalah jago-jago kenamaan didalam dunia persilatan-
Dengan sorot mata penuh kebencian Belibis ditengah-
mega menatap wajah pemuda itu, kemudian jengeknya sinis.
"Huhh Asal engkau memiliki kemampuan tersebut, silahkan
melakukan sendiri," sembari berkata hawa murninya segera
dihimpun kedalam telapak.
"Hm Kalau engkau hendak paksa aku orang she Gak untuk
turun tangan sendiri. Maka kemungkinan besar sebelum saat
ajalmu tiba siksaan yang paling hebat akan kau rasakan lebih
dulu." seru Gak In Ling dengan napsu membunuh berkobar-
kobar^
Selangkah demi selangkah ia berjalan mendekati manusia
aneh itu, keseraman dan kengerian yang dipancarkan dari
tubuh sianak muda itu seketika memaksa lawannya tanpa
sadar mundur tiga langkah kebelakang.
124
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Gak In Ling membentak keras, semua orang
hanya merasakan pandangan matanya jadi kabur dan tahu-
tahu Gak In Ling sudah balik kembali ketempat semula.
Sedang manusia aneh yang berada dihadapannya kedengaran
menjerit kaget.
Menanti semua orang berpaling lagi kearah-nya, maka
topeng bengis yang semula menutupi wajahnya kini sudah
lenyap tak berbekas dan sebagai gantinya dihadapan mereka
berdirilah seorang kakek berusia lima puluh tahunan yang
bermuka merah padam dan memelihara jenggot panjang .
Semua perubahan yang berlangsung dalam kalangan
terjadi dalam waktu yang amat singkat, dalam kalangan itu
kecuali Thian-hong pangcu siapapun tak sempat menyaksikan
gerakan tubuh macam apakah yang telah dipergunakan Gak
In Ling.
Pria bertato sembilan naga sambil mengerdipkan matanya
segera tertawa dengan wajah melongo.
"Waduuuh gerakan apakah yang telah digunakan ? Ehmm,
memang luar biasa "
Dalam pada itu Gak In Ling sudah membanting topeng kulit
manusia itu keatas tanah, lalu sambil menyapu wajah kedua
orang musuhnya ia mengejek sinis. "Belibis ditengah mega,
apa yang hendak kau katakan lagi ?"
air muka Bangau-ditengah-mega Go To Peng serta Belibis-
di tengah-mega Go To Ki berubah jadi pucat pias bagaikan
mayat, sejak mereka mengetahui bahwa pemuda yang
munculkan diri di tempat itu bukan lain adalah Gak ln Ling,
kedua orang itu telah sadar kehadirannya di sana adalah
untuk mencabut nyawa mereka berdua. Pada saat itulah
mereka telah ambil keputusan untuk berusaha menyingkirkan
musuh bebuyutan ini.
Siapa tahu apa yang kemudian terjadi sama sekali diluar
dugaan siapapun, dan yang paling penting ternyata ilmu silat
125
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dimiliki pihak lawan telah mencapai kesempurnaan yang
begitu hebat.
Wajah Bangau-ditengah-mega Go TO Peng yang pucat pias
bagaikan mayat nampak berkerut kencang, tiba-tiba ia
berkata.
"Gak In Ling, aku dengan dirimu toh tak pernah kenal, apa
yang hendak kau lakukan terhadap diriku ?"
Ketika mengucapkan kata kata "kita tidak pernah saling
kenal"-sengaja kalimat tersebut di utarakan dengan suara
yaag keras, sedang sinar matanya tanpa sadar melirik kearah
Thian-hong pangcu, rupanya ia sedang mohon bantuan dari
gadis muda itu.
Manusia, siapa yang tak takut mati ? Meski pun Bangau-
ditengah- megago To Peng serta Belibis- ditengah- megago To
Ki adalah jago-jago kenamaan dalam dunia persilatan, namun
setelah keselamatan mereka terancam, merekapun melupakan
apa artinya malu.
Gak In Ling segera tertawa dingin,jengeknya. "Hee hee hee
dua bersaudara dari keluarga Go, masa tempo dulu kalian
berani melakukan, sekarang sudah tak punya keberanian
untuk mengakuinya ?"
Nada suara pemuda ini terasa dingin mengerikan dan
penuh mengandung hawa pembunuhan. selangkah demi
selangkah ia maju mendekati kedua orang musuhnya.
Dengan penuh ketakutan Belibis- ditengah- megagoTo Ki
mundur dua langkah kebelakang jeritnya.
"Gak In Ling, apa yang harus kuakui... apa yang harus
kuakui ? coba katakanlah lebih dulu."
Suaranya agak gemetar dan kegagahan yang diperlihatkan
semula kini sudah lenyap tak berbekas, mungkin mereka telah
sadar bahwa ilmu silat yang dimilikinya masih dibawah
126
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kepandaian musuhnya, maka kedua orang itu jadi putus asa
dan ketakutan-Gak In Ling menengadah lalu tertawa seram
"Haa haa haa. urusan apakah itu? Kalau tidak jelas
tanyakan sendiri setelah bertemu dengan Tiang- kang Sam-
kiat serta cin-hway ngo-gi..."
Gelak tertawanya keras hingga menembusi angkasa dan
penuh mengandung napsu membunuh serta kesadisan-
Thian-hong pangcu mengerutkan dahinya, dengan suara
ketus segera bentaknya. "Gak In Ling Kau tak boleh
membinasakan mereka berdua "
Mendengar perkataan itu sepasang alis Gak In Ling kontan
berkerut, tiba-tiba ia putar badan dan tertawa dingin.
"Hee hee hee bukankah sedari tadi aku sudah berkata
pangcu, diantara kita berdua selamanya tidak bisa hidup saling
berdampingan, keputusanku untuk membunuh kedua orang ini
sudah bulat, bilamana pangcu merasa tidak puas, tak ada
halangannya maju bersama mereka, aku sama sekali tak
gentar untuk menghadapi kalian secara berbareng."
Dari perkataan pihak musuhnya, Bangau- di tengah- mega
go To Peng serta Belibis-ditengah mega Go To Ki telah
mengetahui bahwa jiwa mereka berdua tak dapat tertolong
lagi, binatang yang terkurung akan menunjukkan
kenekadannya demikian pula halnya dengan kedua orang
bersaudara ini, setelah harapan hidupnya musnah mereka
berdua segera saling bertukar pandangan sekejap kemudian
tanpa mengeluarkan sedikit suarapun melancarkan tubrukan
kearah Gak in Ling.
Bangau-ditengah-mega Go To Peng meloncat ketengah
udara dan menyerang kearah bawah dengan jurus "Hui-po-nu-
thiau" atau gelombang dahsyat diair terjun, sebaliknya Belibis
ditengah mega Go To Ki menerjang dari samping dengan jurus
"Peng-hun-ciu-si" atau bagi rata adil makmur, arah yang dituju
bukan lain adalah jalan kematian diatas lambung musuhnya.
127
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah timbul kenekadan serta niat untuk mengadu jiwa,
serangan-serangan yang dilancarkan kedua orang ini bukan
saja amat dahsyat laksana ambruknya gunung Thay-san,
bahkan tempat-tempat yang diserangpun merupakan bagian
yang vital dan berbahaya ditubuh manusia, seakan-akan
dengan jurus serangan tersebut mereka hendak
membinasakan musuhnya.
Baru saja Gak In Ling menyelesaikan kata-katanya, angin
pukulan yang dilancarkan kedua orang itu sudah mendekati
tubuhnya, kecepatan gerak yang dilancarkan benar-benar
mengerikan sekali.
Diatas wajah Gak In Ling sama sekali tidak terlintas rasa
kaget ataupun tercengang, hanya napsu membunuh yang
terpancar keluar dari balik matanya kini bertambah tebal.
Pada saat empat buah telapak dari dua bersaudara she Go
hampir mengenai diatas dada Gak In Ling itulah,
tiba-tiba...
Sianak muda itu membentak nyaring, sepasang telapaknya
diayun ke depan secepat kilat, cahaya merah menyelimuti
daerah sekitar beberapa tombak ditempat itu.
"Blaaaam. " dua ledakan dahsyat yang memekakkan telinga
menggelegar diudara, dua jeritan ngeri yang mendirikan bulu
roma bergema memecahkan kesunyian-.. disusul plak Plak
Dua sosok tubuh yang tinggi besar terbanting diatas tanah
pada jarak kurang lebih satu tombak dari tempat semula,
darah kental mengucur keluar dari tujuh lubang indera, pada
detik itu juga nyawa mereka berdua telah lenyap tinggalkan
raga.
Dua orang jago persilatan yang seringkali melakukan
kejahatan dan sudah terlalu banyak membunuh jago kangouw
itu akhirnya menemui ajalnya ditangan seorang pemuda yang
masih muda belia, mereka tak pernah menyangka kalau pada
128
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
akhirnya jiwa mereka bakal lenyap karena suatu hutang lama
yang pernah mereka lakukan pada belasan tahun berselang.
napsu membunuh yang menyelimuti diwajari Gak In Ling
perlahan-lahan lenyap kembali dengan termangu- mangu ia
memandang dua sosok mayat yang terkapar diatas tanah,
bibirnya sementara berkemak-kemik tiada hentinya namun
tiada seorangpun yang tahu apa yang sedang dia ucapkan-
Dalam pada itu pria bertato sembilan naga telah dibikin
terkejut hingga berdiri termangu- mangu, dia merasa
kepandaian silat yang dimilikinya sudah cukup ampuh, tapi tak
pernah menyangka kalau pihak lawan dengan usia yang jauh
lebih muda daripada dirinya ternyata memiliki kepandaian silat
yang jauh lebih tinggi daripada dirinya.
Sekilas napsu membunuh berkelebat dalam mata Thian-
hong pangcu, perlahan-lahan ia berjalan mendekati punggung
Gak In Ling, pada saat itu gadis tersebut telah merasa bahwa
sehari pemuda itu tidak mati maka sehari pula dunia persilatan
tak akan mendapat ketenangan, karena perbuatan yang
dilakukan orang ini memang benar mengerikan sekali.
Akhirnya dara cantik baju putih itu berhenti pada jarak tiga
depa- dibelakang Gak in Ling, telapaknya beberapa kali
diangkat keatas tapi setiap kali niat tersebut dibatalkan-
Entah berapa lama sudah lewat, akhirnya Gak in Ling
menyeka keringat yang membasahi keningnya, kemudian
berkata dengan suara hambar.
"Pangcu, saat ini merupakan kesempatan yang paling baik
bagimu untuk turun tangan"
Ucapan halus, tenang dan wajar sekali, seakan akan orang
yang hendak dibunuh oleh Thian hong pangcu bukanlah
dirinya melainkan orang lain-
Thian-hong pangcu mengertak gigi, tiba-tiba ia tarik
kembali telapak tangannya dan berseru sambil tertawa dingin.
129
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Engkau tak usah kuatir, tak nanti kuhantam dirimu secara
membokong. Aku pasti akan memberi suatu kesempatan
kepadamu untuk melakukan pertarungan secara adil "
Perlahan-lahan Gak ln Ling putar badannya dan
memandang sekejap kearah dara cantik baju putih itu dengan
pandangan tenang, kemudian katanya.
"Apakah pangcu sudah mengambil keputusan untuk tidak
melepaskan diriku lagi ?"
"Kepandaian silat yang kau miliki toh tidak berada dibawah
kepandaian silatku, siapa menang siapa kalah masih sukar
untuk ditentukan, mulai dari sekarang, apakah engkau tidak
merasa terlalu pagi untuk membicarakan soal mati hidup ?"
Dalampada itu pria bertato sembilan naga telah mendusin
akan apa yang sudah terjadi, menyaksikan keanehan itu buru-
buru teriaknya.
"Eei, eei bukankah tadi masih baik-baik saja, kenapa
sekarang sudah cekcok kembali ?" Gak In Ling tertawa tawar.
"Aku tahu pangcu berhati bajik dan penuh welas-asih, aku
orang she Gak merasa tak tega untuk mencelakai dirimu,
tetapi ini hari juga akan kuberitahukan kepadamu bahwa
semua orang yang kubunuh adalah manusia-manusia yang
dosanya telah bertumpuk-tumpuk."
Setelah berhenti sebentar dia melanjutkan- "DidaLam
lembah pemutus nyawa tulang putih berserakan di mana-
mana, itulah hasil karya yang mereka lakukan, apakah
manusia keji semacam ini tidak pantas untuk dibunuh ?"
"Memang mereka patut dibunuh, tetapi kau bukan
membunuh mereka karena ingin melenyapkan kaum jahat dari
maka bumi, kau melakukan pembunuhan tersebut karena
demi kepentingan pribadimu sendiri, bukankah begitu?" Gak
In Ling menghela napas panjang.
130
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apapun alasanku sehingga membunuh mereka berdua,
sekalipun kuucapkan belum tentu kau akan percaya, lagi pula
akupUn tidak bersedia mencari simpati atau belas kasihan
orang lain terhadap diriku, oleh sebab itu lebih baik tak usah
kukatakan apakah alasanku sehingga melakukan kesemuanya
ini." Thian-hong pangcu tertawa dingin.
"Persoalannya bukan pada belas kasihan atau tidak, simpati
atau tidak, yang menjadi masalah pada saat ini adalah
bagaimana caramu untuk tancap kaki didalam dunia persilatan
sejak kini ?"
"Batas waktu setahun akan berlalu dengan cepatnya." kata
Gak In Ling sambil tertawa sedih. "paling banter para jago
didaratan Tionggoan akan menggali jenasahku dari liang
kubur, kenapa hal itu mesti dipikirkan lagi ?"
Selesai berkata dia lanjutkan langkahnya menuju kedalam
lembah.
Air muka Thian-hong pangcu berubah hebat setelah
mendengar perkataan itu. tanpa terasa ia berseru.
"Aku tidak mengerti maksud perkataanmu itu, apakah
engkau dapat menerangkan lebih jauh" kali ini suaranya telah
berubah jadi lembut dan halus sekali.
"Lebih baik pangcu tak usah tahu." kata Gak In ling sambil
tertawa tawa.
"Tapi aku ingin memahaminya."
"Hey, akupun tidak mengerti" teriak pria bertato sembilan
naga pula dengan suara keras.
Gak In Ling menyapu wajah kedua oraig itu sekejap. lalu
berkata.
"Tempat ini tak bisa ditinggali terlalu lama, kalau memang
pangcu serta saudara ini merasa bahwa semua manusia yang
tinggal dalam lembah ini patut dibunuh, lebih baik biarkanlah
131
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
aku orang she Gak lanjutkan kembali perjalanan ku seorang
diri."
"Eei. hal ini mana boleh jadi, masa ada keramaian yang
begitu menarik hati engkau tidak perkenankan diriku untuk
nonton, itu namanya tidak adil." gembor pria bertato sembilan
naga tanpa berpikir.
sebaliknya Thian-hong pangcu menatap wajah sianak muda
itu dan berkata.
"Engkau toh tak pernah memberi penjelasan kepadaku,
maka sampai sekarangpun aku masih belum mengerti."
suaranya lembut dan sangat halus, bahkan mendekati
permohonan-
Mendengar ucapan itu Gak In Ling segera menghentikan
langkahnya dan berpikir sebentar, kemudian jawabnya^
"Aku hanya bisa hidup selama setahun saja dikolong langit
" selesai berkata dengan langkah lebar ia berjalan menuju
kemulut gua.
Thian-hong pangcu merasakan hatinya tercekat dan
jantungnya berdebar keras, dengan cepat ia loncat kemuka
dan menghadang jalan pergi sianak muda itu, ujarnya dengan
lirih.
"Gak In Ling, pernahkah engkau mendengar tentang kata-
kata yang berbunyi demikian-"obat mujarab menyelamatkan
manusia dari kematian?" suaranya penuh mengandung nasihat
serta anjuran sementara titik air mata tak dapat dikuasai lagi
menetes keluar membasahi pipinya.
Perkenalannya dengan Gak In Ling baru berlangsung tidak
sampai satu tari, bahkan gadis ini pernah berhasrat untuk
membunuh dirinya.
Akan tetapi setelah mengetahui bahwa sianak muda itu
hanya mampu hidup dikolong langit hanya setahun belaka, tak
132
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dapat dibendung lagi air matanya jatuh berlinang membasahi
pipinya.
Hati kaum wanita... selamanya memang merupakan teka
teki yang tak bisa diraba dan diselami oleh siapapun.
Dalam hati Gak In Ling menghela napas sedih, tapi diluaran
ia berlagak pilon dan seakan-akan tak pernah terjadi suatu
apapun, ujarnya sambil tertawa.
"Dikolong langit sudah tiada obat mujarab lagi yang bisa
menyembuhkaa penyakit yang ku-derita, pangcu Kembalilah...
Lembah Toan hun kok adalah sarang naga dan gua
harimau...... tempat ini berbahaya sekali dan setiap saat jiwa
kita akan terancam oleh maut, sedang engkau adalah seorang
pemimpin persilatan yang mengatur semua rencana besar
bagi kedamaian serta keamanan umat manusia, tindakanmu
menempuh bahaya bukanlah suatu keputusan yang cerdik,
karena itu aku harap engkau suka keluar dari lembah ini."
Tiba-tiba Thian-hong pangcu angkat kepala nya yang telah
basah oleh air mata, ujarnya.
"Aku akan menyertai dirimu, agar engkau tidak berkelana
seorang diri."
"Benar, dan akupun akan turut serta pula" sambung pria
bertato sambilan naga dengan cepat.
Dalam pikiran orang ini, selamanya mungkin tak pernah
kenal akan arti sedih atau murung, kendatipun menghadapi
masalah yang bagaimana seriusnya ia tetap tenang dan
bersikap wajar.
Sementara itu Gak In Ling merasakan hatinya bergerak
setelah mendengar ucapan-ucapan tersebut, ia tarik napas
panjang dan alihkan sorot matanya kearah lain, ujarnya sambil
tertawa hambar.
133
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Pangcu, jikalau engkau hendak memikirkan bagi
kedamaian serta keselamatan seluruh umat persilatan, maka
tidak sepantasnya kalau engkau selidiki lembah ini"
"Mengapa aku harus memikirkan mereka?" jawab Thian-
hong pangcu dengan cepat. Gak In ling tertegun-
"Lalu siapakah yang pangcu pikirkan?" ia bertanya
"Tentu saja memikirkan dirimu "
"Akupun memikirkan dirimu " gembor pria bertato sembilan
saga dengan keras.
Perlahan-lahan Thian-hong pangcu tundukkan kepalanya,
mungkin gadis yang berwatak keras kepala ini benar-benar
telah berubah.
Secara tiba-tiba Gak In Ling merasakan pikirannya jadi
kalut dan bingung sekali, dengan suara berat serunya.
"Kalian memikirkan seseorang yang usianya tinggal setahun
belaka, kalian terlalu goblok"
Gelak tertawanya penuh mengandung nada ejekan, tetapi
tak dapat menutupi rasa sedih dan pedihnya yang tak
terhingga.
"Tidak mungkin hanya setahun-.. tidak mungkin hanya
setahun-" seru Thian-hong pangcu sambil menengadah keataS
langit.
Perkataan itu seakan-akan diucapkan bagi Gak In Ling, tapi
seakan-akan juga sedang memperkuat kepercayaannya pada
diri sendiri.
Pada saat itulah tiba-tiba dari bukit mulut gua
berkumandang datang gelak tertawa yang sangat keras dan
memekakkan telinga.
"Haa .... haa...., haa jangan dibilang setahun, mungkin hari
inipun tak bisa dilewatkan dalam keadaan hidup,"
134
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bersamaan dengan menggemanya gelak tertawa, dari balik
gua muncullah seorang kakek tua yang gemuk. cebol
berambut putih, bermata cekung dan muka seram bagaikan
setan.
Begitu melihat kemunculan orang itu, dengan hati terkejut
Thian-hong pangcu -segera berteriak keras. "Aah Hiat-mo-ong
?"
Pada saat yang bersamaan di belakang tubuh mereka
bertiga melayang turun tujuh orang manusia aneh yang
rambutnya terurai sebahu, dengan cepatnya Gak In Ling
bertiga dikepung ditengah kalangan-
Siapapun tak menduga pada saat itu pula diatas puncak
bukit sebelah depan tiba-tiba muncul pula empat orang
dayang baju merah yang masing-masing membawa sebuah
tanda pengenal.
Suasana dalam kalangan seketika diliputi oleh ketegangan,
setiap saat suatu pertarungan sengit bakal meledak.
Suasana dalam lembah ketika itu benar-benar diliputi
ketegangan, siapapUn di antara mereka tak ada yang
mengetahui bahwa empat orang dayang baju merah telah
muncul di puncak sebelah depan-
Demikian halnya pula dengan orang-orang dari lembah
Toan-hun-kok, tak seorangpun yang mengetahui akan
kehadiran dayang-dayang tersebut sebab kemunculan Thian-
hong pangcu serta Gak In Ling yang sudah cukup merepotkan
diri mereka sehingga tak sempat untuk memikirkan yang lain-
Sejak kecil Gak In Ling berdiam didalam benteng oh-liong-
poo, kecuali manusia aneh dari utara serta manusia sesat dari
selatan tiada orang lain yang menemani dirinya, sebaliknya
dua orang tokoh sakti itu karena terikat oleh sesuatu
pembatasan membuat kedua orang itu kecuali melayani
kebutuhannya tak dapat membicarakan masalah tentang
dunia persilatan dengan majikan mudanya, oleh sebab itu
135
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
meskipun nama besar "Hiat-mo-ong" atau Raja- iblis-
berdarah ini amat tersohor serta ditakuti setiap orang, tetapi
pemuda ini sama sekali tidak mengenali dirinya.
Begitulah, sambil mengerdipkan sepasang matanya Gak In
Ling berpaling kearah Thian-hong pangcu dan bertanya.
"Pangcu, engkau kenal dengan orang ini ?" sikapnya wajar
dan sedikitpun tidak menanjukan rasa jeri adapun takut.
Perasaan hati Thian-hong pangcu yang bergolak oleh emosi
perlahan-lahan jadi reda dan tenang kembali, mendengar
pertanyaan itu dia segera mengangguk.
"Sekarang musuh tangguh sedang berada di depan mata,
maafkanlah aku tak dapat membicarakan tentang asal-usulnya
dengan dirimu " habis berkata ia segera maju kedepan dan
serunya, kembali dengan nada dingin.
"Hiat-mo-ong, engkau masih ingat dengan sumpahmu
dimasa lampau ?"
Dengan suatu gerakan yang cepat ringan dan cekatan Hiat-
mo-ong melayang keluar dari guanya, tak nampak kekuatan
yang dipergunakan tapi tubuhnya bagaikan kapas saja
melayang di-angkasa, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa
tenaga dalam yang dimiliki kakek cebol itu luar biasa
dahsyatnya.
Dengan sorot mata yang tajam Hiat-mo-ong menatap
wajah Thian-hong pangcu tanpa berkedip. lama sekali ia baru
menjawab.
"Aku tidak goblok, tidak bodoh tentu saja masih ingat
denganjelas sekali "
"Hee... .. hee hee kalau memang begitu, mengapa kau
tinggalkan Khong ciang ?"
Hiat-mo-ong menengadah dan tertawa seram.
136
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Haa.... haa. ... haa cian-jiat-ji-siu sepasang kakek CaCad
sudah banyak tahun mengundurkan diri dari dunia persilatan,
mati hidupnya tidak ketahuan, sampai sekarangpun tak tahu
dimanakah batang hidung mereka, kenapa aku tak boleh
munculkan diri dalam dunia persilatan ? Kedatanganku pada
saat inipun sudah merasa agak menyesal karena terlambat
beberapa tahun lamanya."
"Hae hee .... hee .... sekalipun dua kakek CaCad sudah tak
ada, tetapi didaratan Tionggoan pada saat ini toh masih ada
aku" sahut Thian-hong pangcu dengan sorot mata
mengandung napsu membunuh. Hiat-mo-ong tertawa
menghina.
"Sebelum aku masuk ke daratan Tionggoan memang sudah
kudengar kalau daratan Tionggoan pada saat ini telah menjadi
jajahan dari dua orang gadis aneh, akan tetapi..."
"Akan tetapi kenapa ?"
Hiat mo-ong menyapu sekejap sekeliling tempat itu, lalu
sambil tertawa jawabnya.
"Aku berani datang kemari, seharusnya kau pun bisa
memahami apa maksud dari perkataanku yang belum habis
diucapkan itu."
Napsu membunuh seketika menyelimuti seluruh wajah
Thian-hong pangcu, katanya dengan dingin.
"Kalau memang begitu cobalah sendiri, apakah aku punya
kemampuan untnk melenyapkan dirimu atau tidak..."
Tubuhnya segera menerjang maju kedepan, telapak
tangannya diangkat dan siap melancarkan serangan-
Tapi sebelum ia sempat melancarkan pukulannya, Gak In
Ling telah berseru dengan lantang.
"Huuh Engkau Hiat- mo-ong paling banter hanya seorang
jagoan kelas dua atau tiga didalam dunia persilatan, berani
137
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
benar adu kekuatan dengan pangcu kami, andaikata
majikanmu datang sendiri, nah mungkin saja pangcu kami
baru terpaksa harus turun tangan sendiri."
Bicara sampai disitu ia loncat kehadapan Thian-hong
pangcu, dan ujarnya dengan nada serius.
"Pangcu, ijinkanlah tecu untuk menghadapi manusia
kurcaci ini."
Tindakan yang dilakukan Gak In Ling ini secara tiba-tiba
membingungkan hati Hiat-mo-ong, dengan mata terbelalak
lebar-lebar ia memandang kearah sianak muda itu tanpa
berkedip. sedang dalam hati pikirnya dengan keheranan.
"Kalau ditinjau dari ribut-ribut yang baru saja berlangsung
diantara mereka berdua, jelas menunjukkan bahwa kedua
orang itu berada pada posisi yang saling bermusuhan, kenapa
sekarang bajingan itu menyebut dirinya sebagai anak murid
perkumpulan Thian-hong-pang ? Sungguh aneh sekali."
Bagaimanapun rasa curiga dan sangsi yang berkecamuk
didalam benak Hiat-mo-ong, ia tidak bisa tidak. harus
mempercayai karena orang kang ouw tak ada yang sudi
menurunkan derajat sendiri dihadapan orang lain, apalagi
menuruti perintah orang lain, sudah tentu manusia seperti Gak
In Ling yaag memiliki ilmu silat amat lihay, tak akan bersedia
mengaku jadi anak buah perkumpulan orang...
Pria bertato sembilan naga, adalah seorang pria kasar yang
berpikiran polos, kalau Hiat-mo-ong yang tersohor karena
kelicikan serta kepintarannya itupun untuk beberapa saat tak
dapat menebak keadaan yang sebenarnya, bisa dibayangkan
darimana pria ini dapat berpikir sejauh ini ?
Tanpa terasa ia segera bergumam seorang diri
"oh, rupanya bocah itu diurusi oleh perempuan tersebut.
Huh sungguh tak becus "
138
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tanpa terasa sepasang matanya dialihkan ke Thian-hong
pangcu.
Sementara itu dara cantik baju putih itu sedang berdiri
dengan muka tercengang dan tidak habis mengerti, hal itu
semakin membingungkan hati pria bertato sembilan naga,
pikirnya lebih jauh.
"Aneh benar kalau dilihat tampang gadis itu, rupanya dia
sendiripun tak tahu sedari kapan dia mempunyai seorang
auggauta macam pemuda itu, makinya.. sebenarnya apa yang
sudah terjadi"
Sedikitpun tidak salah, Thian-hong pangcu memang dibikin
kebingungan dan tak habis mengerti oleh tindakan Gak In Ling
yang secara tiba-tiba itu, sambil menatap wajah pemuda itu
tanpa terasa ia berseru. "Gak ln Ling..."
"Pangcu, engkau harus menjaga diri baik-baik demi
kesejahteraanmu serta keamanan didalam dunia persilatan-"
tukas pemuda she Gak dengan cepat. "Terhadap manusia
kelas dua dan tiga macam mereka buat apa mesti turun
tangan sendiri? Andaikata dalam pertarungan nanti tecu tak
untung dan menderita kalah, barulah pangcu turun tangan
sendiri."
Pada dasarnya Thian-hong pangcu adalah seorang manusia
yang cerdik, dalam menghadapi persoalan apapun biasanya ia
dapat menebak secara jitu, justru pada saat ini pikirannya
sedang kalut dan tidak tenang, ia tak dapat menangkap
maksud yang sebenarnya dari pemuda itu, pikirnya didalam
hati.
"oh, mungkin Gak In Ling ada permintaan yang hendak
diajukan kepadaku, maka menggunakan kesempatan ini
sengaja ia cari hati dihadapanku."
Berpikir sampai disini ia termenung lagi be berapa saat
lamanya, kemudian berpikir lebih jauh.
139
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tapi hal ini tidak mungkin, hal ini tidak mungkin dengan
wataknya yang angkuh tidak mungkin dia adalah manusia
seperti itu, lalu apa sebabnya ia berbuat begitu ?"
Di pihak lain Hiat-mo-ong merasa hawa amarahnya
berkobar didalam dada setelah berulang kali dimaki Gak In
Ling sebagai manusia kelas dua atau kelas tiga didalam dunia
persilatan, dengan gemas dan penuh perasaan dendam ia
menghardik.
"Bocah keparat yang masih belum hilang bau teteknya,
kalau aku adalah jago kelas dua atau kelas tiga dalam dunia
kangouw, lalu kau adalah jago kelas berapa ?"
"Hee hee hee.... apakah aku telah salah berbicara ?" ejek
Gak ln Ling dengan nada seram.
"Hmm, apa engkau anggap benar ?"
"Huh Didalam lembah Toaa-hun-kok ini sudah ada puluhan
orang yang menemui ajalnya ditanganku, aku rasa semua
tingkah laku serta perbuatan mereka adalah mendapat
perintah darimu, sedang engkau sendiri bukankah sedang
menjalankan perintah dari majikanmu?"
Walaupun ucapan itu merupakan suatu dugaan belaka, tapi
nada ucapannya begitu pasti dan meyakinkan-
Hiat-mo-ong licik dan banyak akal, namun ia tak dapat
menebak apakah Gak In Ling benar-benar mengetahui latar
belakangnya atau tidak. kendatipun begitu, ia sudah
mempertingkat kewaspadaannya.
"Bajingan ini tak dapat dibiarkan hidup di kolong langit, aku
harus lenyapkan dirinya secepat mungkin " teriaknya
kemudian-
Dari sikap keragu-raguan yang diperlihatkan Hiat- mo-ong
serta lama sekali tidak menjawab. Gak In Ling mengetahui
bahwa apa yang diduganya semula sedikitpun tidak salah, ia
segera tertawa dingin dan serunya.
140
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah engkau menginginkan penjelasan yang lebih
terang lagi dari diriku?"
"Penjelasan apa ?"
"Apa yang kusaksikan didalam gedung keluarga Gak. tidak
lain adalah hasil siasat licik dari majikanmu, bukankah begitu
?" jengek sang pemuda sambil tertawa dingin. Airmuka Hiat-
mo-ong berubah hebat, bentaknya.
"Keparat yang tak tahu diri, ucapanmu ngawur dan
seenaknya saja. Hm Rupanya kau sudah bosan hidup "
Dengan menggunakan jurus "Mo-ciang-peng san" atau
telapak iblis meratakan bukit, ia mengirim satu pukulan
dahsyat kearah dada Gak In Ling.
Desiran angin tajam yang disertai ledakan guntur
menggeletar diang kas a, begitu hebatnya serangan itu hingga
mengejutkan hati orang.
Sejak permulaan tadi Gak In Ling sudah tahu kalau tenaga
dalam yang dimiliki Hiat- mo-ong jauh diatas kepandaian Go
To Peng, Go To Ki serta Buddha Antik, hawa murninya diam-
diam telah dihimpun kedalam telapak dan setiap saat dapat
melancarkan serangan balasan.
Begitu menyaksikan serangan dari Hiat- mo ong telah
meluncur datang, Gak In Ling tidak berani berayal, buru-buru
bentaknya keras. "Bagus sekali datangnya serangan itu "
Dengan jurus "Kua-hay-peng-mo" atau melewati samudra
melenyapkan iblis, laksana kilat tubuhnya bergeser delapan
depa kesamping, sepasang telapaknya diiringi desiran angin
yang kencang menghajar iga kiri Hiat-mo-ong, kecepatannya
menghadapi perubahan amat cepat dan ancamannya ganas
sekali, seakan-akan dia sudah tahu disitulah letak titik
kelemahan dari jurus serangan yang akau dilancarkan
musuhnya.
141
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hiat-mo-ong mimpipun tak pernah menyangka Gak In Ling
dengan usianya yang masih begitu muda ternyata memiliki
kekuatan tenaga dalam yang sama sekali diluar dugaan, sejak
dilihatnya sianak muda itu geserkan badannya ketika
menyambut datangnya serangan, ia sudah tahu bahwa
gelagat tidak menguntungkan bagi dirinya.
oleh sebab itu, jurus telapak iblis meratakan bukit hanya
digunakan sampai setengah jalan lalu ditarik kembali, dari
menyerang ia mengubah posisinya jadi bertahan, dengan
sepasang telapaknya ia sambut datangnya serangan dari Gak
In Ling yang mengancam iga kirinya.
Dalam anggapan Hiat-mo-ong, kendatipun Gak In Ling
memiliki perubahan jurus yang cepat dan kepandaiannya yang
tinggi, namun dengan usianya yang masih muda tentu tenaga
dalam yang dimiliki tidak akan begitu sempurna, maka
sepasang telapaknya segera didorong kedepan untuk
menyambut datangnya ancaman itu dengan keras lawan
keras.
Siapa sangka kejadian diluar dugaan, dengan sikap yang
wajar sianak muda itu ayunkan telapak tangannya^
"Blaaam" dengan cepat sepasang telapak saling membentur
satu sama lainnya hingga menimbulkan suara ledakan keras
yang menggeletar diudara, pasir dan debu beterbangan
memenuhi angkasa keadaan benar-benar mengerikan sekali.
Dengan sempoyongan Hiat- mo-ong tergetar mundur tiga
langkah kebelakang, dadanya terasa jadi sesak dan sepasang
lengannya jadi linu dan kaku, hatinya terasa amat terkesiap.
Dengan pandangan kaget bercampur ngeri ia menyapu
sekejap kearah Gak In Ling, sementara tubuhnya berdiri
menjublek ditempat semula, ia tak mengira kalau musuhnya
begitu kuat dan hebatnya.
142
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Mungkinkah itu ?" pikir Hiat-mo ong dengan hati tercekat^
"Mungkinkah dikolong langit benar-benar terdapat kejadian
yang aneh seperti ini ?"
Dia ingin menyeka matanya dengan tangan agar apa yang
terlihat bisa lebih jelas, tapi sepasang tangannya terasa linu
dan kaku, begitu sakit sampai tak kuat diangkat lagi. Thian-
hong pangcu sendiripun merasa amat terkesiap. pikirnya.
"Sebenarnya sampai dimana sih kesempurnaan tenaga
dalam yang dia miliki ? Air pasang, perahupun bertambah
tinggi, belum pernah aku lihat dia menderita kalah."
Sebaliknya pria bertato sembilan naga segera bertepuk
tangan bersorak-sorai karena kegirangan, teriaknya.
"Waduuuh bocah, kamu memang hebat, kamu memang
hebat "
Teriakan keras dari pria bertato sembilan naga segera
mengejutkan hati IHiat-mo-ong yang pada waktu itu masih
berdiri menjublek dengan mata terbelalak mulut melongo,
tampak biji matanya berputar lalu membentak keras.
"Ini hari lembah Toan-hun-kok akan menjadi tempat kubur
bagi kalian semua, serbu "
Begitu perintah diturunkan, tujuh orang manusia aneh
berambut panjang yang berdiri dibelakang Thian-hong pangcu
tanpa mengeluarkan sedikit suarapun segera menerjang maju
kedepan, dengan gencar dan hebatnya mereka serang dara
cantik bajuputih itu serta pria bertato sembilan naga.
jangan dilihat pria bertato sembilan magaadalah seorang
kasar yang berhati polos, yang sebenarnya dia adalah seorang
jago dari kalangan lurus yang amat benci terhadap segala
macam kejahatan, ketika dilihatnya ketujuh orang manusia
aneh itu menerjang ke depan, toyabajanya segera diputar lalu
sambil membentak keras ia menyongsong datangnya ancaman
tersebut.
143
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thian-hong pangcu sudah bikin persiapan, meskipun
gerakan tubuhnya sedikit lebih lambat daripada pria bertato
sembilan naga, akan tetapi serangan yang dilancarkan olehnya
telah mengenai sasarannya lebih dahulu.
Dalam waktu singkat sembilan orang jago lihay itu sudah
bertarung jadi satu, bayangan manusia berkelebat silih
berganti, angin puyuh menderu- deru mengelilingi daerah
seluas beberapa tombak. pasir dan batu beterbangan
diangkasa membuat siapapun yang berada disitu merasakan
napasnya jadi sesak.
Agaknya ketujuh orang manusia aneh berambut panjang
itu memiliki serangkaian ilmu silat yang sangat lihay, meskipun
tenaga dalam yang dimiliki Thian-hong pangcu serta pria
bertato sembilan naga jarang ditemui tandingannya dikolong
langit, tetapi setelah bertemu dengan tujuh orang musuh
tangguh, seketika itu juga mereka rasakan agak ngotot dan
tertekan hebat.
Dipihak lain rupanya sebelum melakukan penyerangan,
ketujuh orang manusia aneh itu sudah kompromi lebih dulu,
begitu melancarkan serangan enam orang diantaranya segera
mengerubuti Thian-hong pangcu seorang, sedangkan hanya
ada seorang jago yang menghadapi pria bertato sembilan
naga, hal ini membuat dara cantik baju putih itu tak mampu
menerjang keluar dari kepungan-
Dengan pandangan yang menyeramkan IHiat-mo-ong
memandang sekejap kearah Gak In Ling, kemudian katanya.
"Hmm.... tidak sampai berapa jurus lagi, pangcumu itu
akan menemui ajalnya ditempat ini."
"Huuh Hanya mengandalkan beberapa orang setan kerbau
malaikat ular semacam itu ?" Jengek Gak In ling sambil
tertawa dingin, rasa kuatirnya dengan cepat ditekan kedalam
dada.
144
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan itu Hiat-mo-ong segera angkat
kepala menyapu sekejap kearah tujuh orang anak buahnya
yang sedang bertarung sengit ditengah gelanggang,
tampaklah olehnya meskipun mereka menerjang musuhnya
dengan gagah perkasa dan tidak memperdulikan keselamatan
diri sendiri, akan tetapi sama sekali tidak terlihat tanda-tanda
untuk merebut kemenangan, bahkan ada kalanya malahan
terdesak hebat sehingga kacau-balau tak keruan, hal ini
segera mengejutkan hatinya.
"Oooh Sungguh tak nyana Thian-hong pangcu yang tidak
lebih hanya seorang gadis muda lemah ternyata memiliki
kepandaian silat yang begitu tinggi dan hebat." ia berpikir
didalam hati, "kalau dia saja begitu lihay, apalagi perempuan
yang bernama Gadis suci dari nirwana, entah bagaimana
dahsyatnya." Berpikir sampai disini, tiba-tiba ia bersuit
panjang.
Gak In Ling terperanjat ketika mendengar suara suitan
panjang itu, baru saja ia hendak buka suara, tiba-tiba dari
balik gua muncul kembali enam orang manusia aneh yang
punya dandanan persis seperti tujuh orang manusia aneh
pertama tadi.
Berhubung gua-gua itu sebagian besar tersembunyi di balik
batu cadas yang besar, maka bila tidak ada orang yang
muncul disana, siapapun tak akan menduga kalau ditempat itu
terdapat sebuah gua.
Begitu munculkan diri, tanpa berpikir panjang keenam
orang manusia aneh itu segera menerjang kearah Thian-hong
pangcu, seakan-akan sebelum kejadian Hiat-mo-ong telah
memberi petunjuk kepada mereka tujuan yang mesti diserang.
Menyaksikan peristiwa itu Gak in Ling merasa amat
terperanjat, ia tahu segenap prajurit dan panglima yang ada
didalam lembah Toan-hun-kok, sebagian besar merupakan
jago-jago lihay yang berkepandaian tinggi.
145
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jikalau satu lawan enam, pemuda itu masih yakin Thian-
hong pangcu mampu untuk menghadapinya. Sekalipun tidak
berhasil merebut kemenangan, sedikit banyak tidak sampai
dikalahkan- Tapi sekarang dara cantik itu sekaligus harus
menghadapi duabelas orang musuh, ia tak bisa bayangkan
apa yang bakal terjadi.
Rupanya Hiat-mo-ong sudah melihat akan ketidaktenangan
pemuda lawannya, sambil tertawa dingin ia segera mengejek.
"Gak In Ling, hendak kulihat apa yang hendak kau lakukan
untuk mengatasi situasi seperti ini ?"
Baru saja perkataan itu diselesaikan, tiba-tiba dari atas
tebing berkumandang datang suara bentakan nyaring.
"Hm Main kerubut dan andalkan jumlah banyak apakah
kalian hendak merusak peraturan dunia persilatan ?"
Bersamaan dengan selesainya perkataan tadi, dua kali
jeritan ngeri menggema memecahkan kesunyian, dua orang
diantara enam orang manusia aneh yang hendak menerjang
kearah Thian-hong pangcu telah roboh terkapar diatas tanah,
disusul dalam lembah tersebut muncullah empat orang dayang
cilik baju merah yang membawa tanda perintah ditangannya,
diantara mereka berdirilah seorang dara berbaju merah
bergaun merah dan berkerudung kain merah.
Pria bertato sembilan naga serta Thian-hong pangcu yang
sedang bertarung masih belum merasakan apa-apa,
sebaliknya Gak In Ling serta Hiat-mo-ong diam-diam merasa
tertegun dan kaget, karena kedatangan orang-orang itu
sangat cepat dan ganas sekali sehingga sukar membuat orang
untuk mempercayainya.
Gak ln Ling berpaling memandang sekejap kearah orang-
orang itu, kemudian satu ingatan berkelebat dalam benaknya,
ia berpikir.
146
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aaah..... kemungkinan besar gadis suci dari nirwana telah
tiba, tidak aneh kalau kelihayan nya luar biasa."
Berpikir sampai disitu, sambil tertawa dingin segera
ujarnya.
"Menurut penilaianku, pada hari ini lembah Tan-hui-kok
akan mengalami kehancuran total dan mungkin sejak detik ini
akan terhapus dari dunia persilatan-"
Dalampada itu gadis berkerudung merah itu sudah ikut
terjun kedalam gelanggang pertarungan, tampaklah telapak
tangannya beterbangan klan kemari dengan kecepatan
bagaikan kilat, kelihayannya sama sekali tidak berada dibawah
kepandaian Thian-hong pangcu.
Dalam waktu singkat situasi dalam gelanggang pun
mengalami perubahan besar, setelah hati nya merasa lega
Gak In Ling pun melangkah maju kedepan, sambil mengawasi
wajah Hiat- mo-ong, serunya.
"Hiat- mo-ong, sekarang tibalah giliranmu untuk berangkat
menghadap raja akhirat."
Hiat-mo ong tidak mengucapkan sepatah katapun, sinar
matanya yaag tajam dengan cepat menyapu sekejap sekeliling
tempat itu, otaknya berputar kencang untuk mencarijalan
keluar bagi kesulitan yang dihadapinya.
Tetapi sebelum ingatan apapun berhasil ia dapatkan, Gak
In Ling telah mengangkat sepasang telapaknya sambil
membentak nyaring. "Hiat- mo-ong Apakah engkau kenal
dengan telapakku ini ?"
Hiat-mo-ong angkat kepala, tapi setelah sorot matanya
terbentur dengan telapak lawan, dengan ketakutan dia
mundur dua langkah kebelakang, serunya tertahan-"Aaah
telapak maut "
napsu membunuh menyelimuti seluruh wajah Gak In Ling,
sambil tertawa dingin ujarnya. "Engkau meracuni umat
147
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
persilatan didaratan Tionggoan, hutang darah harus dibayar
dengan darah, ini hari aku orang she Gak adalah utusan
pencabut nyawa yang khusus datang kemari untuk membetot
nyawa anjingmu. Nah, serahkanlah jiwamu " Selangkah demi
selangkah ia maju mendekati Hiat-mo-ong.
Tercekat hati iblis tua itu menyaksikan kegagahan serta
kesadisan yang diperlihatkan oleh Gak In Ling, tanpa sadar ia
mundur beberapa langkah.
Dipihak lain jeritan-jeritan ngeri berkumandang saling susul
menyusul, jelas ada beberapa orang yang telah menemui
ajalnya.
Mendadak Gak In Ling membentak keras, dengan jurus
hujan darah angin amis ia menerjang kearah Hiat-mo-ong,
tampaklah cahaya darah tersebar memenuhi angkasa, begitu
hebatnya serangan itu sehingga menggetarkan hati semua
orang.
Begitu menyaksikan pihak lawan mengeluarkan pukulan
mautnya, semangat tempur dari Hiat mo-ong seketika lenyap
tak berbekas, dalam keadaan begini tentu saja ia tak berani
melancarkan serangan balasan-
Tanpa memperdulikau tindakannya memalukan atau tidak.
dengan gerakan keledai malas bergulingan ia menggulingkan
tubuhnya diatas tanah dan menghindar sampai tiga- empat
tombak jauh-nya dari tempat semula, kemudian meloncat
bangun dan ditengah suitan nyaring tanpa berpikir lagi ia
kabur masuk ke dalam gua.
Begitu mendengar suara suitan tersebut, manusia manusia
aneh lainnyapun jadi gugup, mereka kabur terbirit-birit dan
lari tunggang langgang dalam sekejap mata jeritan ngeri
menggema silih berganti, ada empat orang manusia aneh
yang roboh dalam keadaan binasa, sedang sisanya cepat-
cepat lari masuk kedalam gua untuk menyelamatkan diri.
148
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Terhadap kesemuanya itu, seolah-olah Gak In Ling sama
sekali tidak merasakan, dengan termangu- mangu dia
memandang kearah mulut gua dimana Hiat-mo-ong
melenyapkan diri.
gugamnya seorang diri.
"Tenaga dalam yang kumiliki telah turun kejurang
kehancuran-.. Oooh, Thian Mengapa engkau bersikap begitu
tak adil terhadap keluarga Gak kami ?"
Alis matanya yang panjang mengerdip beberapa kali, air
mata tanpa terasa menetes keluar membasahi wajahnya yang
tampan-
Sekalipun dihadapan orang ia tunjukkan sikapnya yang
kukuh dan keras kepala, sekali pun dihadapan orang ia
memandang hambar tentang keselamatan jiwanya, tapi
bagaimana juga dia tetap adalah seorang manusia, bahkan
seorang pemuda yang lemah lembut. Setelah teringat bahwa
usianya sangat terbatas sedangkan pekerjaan besar yang
harus diselesaikan belum berhasil dipenuhi timbullah rasa
sedih dalam hatinya.
---ooo0dw0ooo---
Jilid 5
Di KOLONG langit masih ada suratan apa lagi yang jauh
lebih menyedihkan daripada kematian dirinya sendiri ?
Pada waktu itulah, tiba-tiba ia mendengar pria bertato
sembilan naga sedang berteriak keras.
"Eeei Eeei Bukankah engkau si-perempuan berkerudung
telah membantu dirinya? Mengapa sekarang malahan
bertengkar dengan dirinya ?"
Gak In Ling merasa hatinya agak bergerak setelah
mendengar perkataan itu, buru-buru ia menyeka airmata yang
149
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membasahi wajahnya, lalu putar badan dan menghampiri
Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah itu.
Terdengar gadis baja merah itu sedang berkata dengan
suara yang amat dingin.
"Anak murid perkumpulanmu sering kali melewati batas
wilayah dan mencelakai jiwa anak murid kami, sekarang
malah engkau menuduh diriku...... hmm, aku benar-benar tak
bisa mengerti bagaimana caranya engkau sebagai seorang
ketua mendidik serta menguasai anak buah..."
Thian-hong pangcu segera tertawa dingin.
"Apakah engkau memaksa aku untuk mengambil beberapa
contoh yang bisa dijadikan sebagai bukti ?" serunya.
"Tentu saja aku harus mencari bukti yang nyata "
"Eei, eeh nanti dulu, jangan ribut dulu " sela Gak In Ling
berusaha melerai. "Kemungkinan besar diantara kalian
memang sudah terjadi suatu kesalah pahaman."
Gadis berkerudung merah itu sama sekali tidak melirik
kearah Gak In Ling barang sekejap pun, hardiknya dingin:
"Siapa engkau ? Berani benar banyak ngebacot ditempat ini
?"
Pria bertato sembilan naga amat menghormati Gak In Ling,
ketika didengarnya gadis berkerudung merah itu bicara kasar
dan kurang ajar terhadap pemuda itu, sepasang matanya
kontan melotot besar, sambil mencekal toya besinya dia siap
menerjang maju kedepan. Dengan cepat Gak In Ling menarik
tangannya, ia menjawab dengan nada hambar:
"Aku sih cuma seorang manusia tak bernama dalam dunia
persilatan, seorang gelandangan yang tak punya tempat
tinggal."
"IHmm, tapi menurut penilaianku, semestinya engkau
adalah anak murid dari perkumpulan thian- hong-pang . "
150
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thian-hong pangcu tertawa dingin.
"Dalam perkumpulan kami tidak terdapat seorang manusia
macam dia." sahutnya. Mendengar ucapan itu gadis
berkerudung merah jadi tertegun, kemudian tertawa sinis.
" Huuh Engkau sebagai anak murid perkumpulan thian-
hong-pang, tapi orang lain tidak mengakui dirimu sebagai
anak buahnya, belum pernah kujumpai manusia yang tak tahu
malu seperti dirimu itu."
Ucapan ini tajam dan sinisnya bukan kepalang, siapapun
tak akan tahan mendengar sindiran seperti ini.
Pria bertato sembilan naga tak dapat menahan diri lagi,
sambil meraung keras, gembornya.
"Kau ini macam apa? Maknya. ...dianggap nya kepandaian
silat yang kau milikijauh lebih lihay dari pada dirinya ?"
"Saudara, harap tutup mulut" cegah Gak In Ling dengan
cepat, sorot matanya segera dialihkan kearah gadis baju
merah itu, kemudian menambahkan lebih jauh.
"Mungkin saja aku adalah seorang manusia yang paling tak
tahu malu dikolong langit, tapi setiap patah kata yang
kuucapkan adalah kata-kata yang sejujurnya. Pangcu maupun
Lengcu sama-sama merupakan dua kekuatan besar didalam
dunia penilaian, asal kalian berdua dapat bergandengan
tangan dan bekerja sama, rasanya tidak terlalu sukar untuk
menyelidiki duduk perkara yang sebenarnya, sekarang aku
mempunyai seratus persen keyakinan yang bisa membuktikan-
bahwa anak buah kalian berdua bukanlah mati di pihak kalian
sendiri, cuma sayang buktinya kurang cukup hingga sukar
untuk membuat kalian percaya, tapi aku tetap berharap agar
kalian berdua suka menyelidiki masalah ini secara bijaksana
dan otak dingin."
Gadis berkerudung merah itu mendengus dingin.
"Hm Siapakah namamu, cepat katakan"
151
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hawa gusar terlintas diwajah Gak In Ling, akan tetapi ia
tetap bersabar diri. "Aku bernama Gak In Ling "jawabnya.
"Oooh, jadi engkau yang bernama Gak in Ling?" seru gadis
berkerudung merah itn dengan wajah tertegun. Sorot matanya
tanpa terasa menyapu wajah pemuda itu tajam-tajam,
kembali pikirnya : "Hai... tampan juga wajahnya...."
"Lengcu, bukankah engkau sedang mencari diriku?" ujar
pemuda itu lagi dengan suara hambar.
"Hm, rupanya engkau sedikit tahu diri...." sambil berkata
gadis itu alihkan sorot matanya kearah lain-
"Lengcu, kalau engkau hendak membinasakan diriku, maka
alangkah baiknya kalau mengijinkan aku untuk menerjang
masuk kedalam lembah Toan-hua-kok ini dan mati didalam
gua."
Gadis berkerudung merah itu tertawa dingin "^ Hm,
engkau tak usah banyak bicara, dibawah panjiku manusia
semacam- engkau tidak digunakan untuk melakukan
pertarungan pertama, aku lihat lebih baik engkau bunuh diri
saja"
Diatas wajah Gak In Ling terlintas napsu membunuh yang
amat tebal, jangan dikata wataknya memang tinggi hati dan
sombong, sekalipun terbuat dari tanah liatpun mungkin akan
terbakar juga oleh hawa amarah yang berkobar.
Gak In Ling tak pernah menyangka maksud baiknya untuk
memikirkan keselamatan dunia persilatan ditukar dengan
sindiran tajam yang begitu sinis sehingga membuat ia tak bisa
menahan diri lagi.
Dengan cepat Gak In Ling putar badannya, lalu berkata
dengan nada yang seram.
"Hm, tak kusangka Lengcu nirwana adalah seorang
manusia yang bodoh dan tak bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang jelek. tak sepantasnya kalau aku orang
152
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
she Gak mempercayai berita dalam dunia persilatan dengan
begitu saja."
Gadis berkerudung merah mengerutkan alisnya dan maju
tiga langkah kedepan, hardiknya dengan ketus:
"Kurang ajar.... engkau berani menghina Lengcu kami ?"
"ooh, jadi eagkau bukan lengcu itu sendiri?" seru Gak In
Ling tertegun.
"Lengcu kami bukan seorang manusia biasa, h mm Manusia
kurcaci macam engkau tidak nanti berhak untuk
menjumpainya "
Gak In Ling benar-benar sudah naik pitam, sorot matanya
membara dan ia membentak dengan keras.
"Mungkin aku orang she Gak sudah mengalah terlalu lama
terhadap dirimu. sehingga kau anggap diriku jeri
terhadapmu."
"Aku tahu selama ini engkau mengalah terus karena
engkau takut mati." sela gadis berkerudung merah itu
sebelum sang pemuda sempat menyelesaikan kata-katanya.
"Haa ha... haa... meskipun aku Gak In Ling bukan seorang
enghiong hohan, tapi soal mati hidup sudah tak pernah
kupikirkan lagi didalam hatiku, kalau engkau memang
berhasrat untuk membinasakan orang she Gak ditanganmu,
ayo sekarang juga silahkan turun tangan "
"Bagus, bagus sekali seorang enghiong ho-han memang tak
boleh tunduk terhadap kaum wanita." teriak pria bertato
sembilan naga didalam hati kecilnya.
"IHm apakah engkau hendak melakukan pergulatan
bagaikan binatang yang terjebak?" Kembali perempuan
berkerudung merah itu mengejek sambil tertawa dingin.
153
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat ini perasaan antipati sudah muncul dalam hati
Gak In Ling terhadap anak buah dari Yau Ti lengcu itu, ia
merasa muak dan sebal, maka dengan ketus katanya:
"Engkau tak usah sombong dan tekebur, belum tentu
engkau mampu untuk mempertahankan diri sebanyak sepuluh
jurus diujung telapakku."
"Apa ?" jerit perempuan berkerudung merah.
Perkataan ini memang tak masuk diakal dan sukar untuk
bikin gadis itu untuk mempercayainya, sekalipun thian- hong
pangcu yang berada di sisinya pun diam-diam berpikir.
"Gak In Ling, engkau terlalu congkak dan omong besar."
Dengan wajah yang mengerikan dan suara yang tenang
Gak in Ling berkata kembali:
"Aku bilang, tidak sampai sepuluh jurus aku orang she Gak
dapat memaksa dirimu untuk terkapar diatas tanah dan
menemui ajalmu dalam lembah Toan-hun-kok ini."
Perempuan berkerudung merah adalah seorang gadis yang
sombong dan tinggi hati, dihina dan diejek oleh musuhnya
dengan kata-kata yang begitu menghina apalagi berada
dihadapan thian- hong pangcu, tentu saja membuat hatinya
jadi panas sekali, dengan mata melotot dan memancarkan
sinar kebengisan ia membentak:
"Bangsat, kalau hanya bicara melulu tidak ada gunanya,
lihat seranganku ini " dengan jurus "Han yo-sui" atau bebek
kedingingan bermain diair, ia terjang tubuh sianak muda itu.
Walaupun perempuan ini bukan lengcu nirwana. Tetapi dari
tanda perintah yang dibawanya serta dikawal oleh empat
orang dayang cantik, bisa ditarik kesimpulan bahwa
kedudukannya amat tinggi, dan dengan sendirinya ilmu silat
yang dimilikinya lihay sekali.
154
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah serangan dilancarkan, angin pukulan menderu-
deru dan desiran tajam memanjang bagaikan bianglala,
telapaknya berputar silih berganti sementara badannya
bagaikan burung walet melayang kesana- kemiri dengan
gesitnya. Begitu lincah dan enteng, badannya sehingga
menyilaukan mata.
Melihat serangan musuh, Gak In Ling merasakan hatinya
tercekat, pikirnya didalam hati.
"Dibawah panji-panji nirwana, rupanya tak ada manusia
yang lemah, tidak aneh kalau kata katanya begitu sombong
dan takabur "
Ingatan tersebut berkelebat dalam benaknya hanya dalam
waktu singkat, pemuda itu tidak berani bertindak gegabah,
buru-buru dengan gerakan tukar jubah ganti posisi, dia loncat
mundur sejauh beberapa tombak dari tempat semula.
Dalam anggapan perempuan berkerudung merah itu Gak In
Ling pasti tak akan berhasil lolos dari cengkeramannya, atau
paling sedikit walaupun nyaris dapat melepaskan diri dari ter
jangan kilatnya, keadaan pemuda itu tentu gelagapan dan
mengenaskan sekali.
Siapa tahu dugaannya meleset sama sekali, bukan saja Gak
In Ling dapat melepaskan diri dari terjangan kilatnya bahkan
semua gerakan dilakukan dengan enteng dan leluasa sekali,
tanpa terasa lagi ia menjerit tertahan-
Buru- buru jurus yang pertama dibuyarkan dan berganti
dengan gerakan yang lain, baru saja sepasang kaki Gak In
Ling menempel permukaan tanah, ia telah menerjang kembali
kedepan sambil secara beruntun melancarkan tujuh buah
serangan berantai.
Serangannya tajam dan ganas sekali, dimana angin
pukulan dan bayangan jarinya dituju kejalan darah kematian
di sekujur badan lawannya.
155
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dibawah serangan yang begitu gencar, Gak In Ling dengan
gerakan yang enteng dan lincah tetap menerobos lewat
diantara sambaran-sambaran lawan, meskipun tubuhnya tidak
sampai terkena tapi seakan-akan ia telah kehilangan daya
untuk membalas.
Empat oraag dayang baju merah yang menyaksikan
jalannya pertempuran itu dari sisi kalangan, sama-sama berdiri
dengan mata terbelalak dan mulut melongo, diatas wajahnya
jelas menampilkan rasa kasihan, simpatik, kaget dan tak
tenang, rupanya tanpa sadar mereka sedang menguatirkan
keselamatan pemuda tampan itu.
Pria bertato sembilan naga paling gelisah dan cemas,
diantara beberapa orang itu, terdengar ia bergumam seorang
diri.
"Ayo, bocah tambah tenaga bagus, pukul terus, hajar saja
dia sampai mampus "
Keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar
membasahi seluruh tubuhnya, entah berapa banyak kekuatan
tubuhnya yang terbuang oleh teriakan-teriakannya itu.
Ketegangan dan mara bahaya mencekam seluruh kalangan
membuat suasana jadi sesak, dalam waktu singkat
pertarungan sudah berlangsung sebanyak tujuh jurus, akan
tetapi selama ini Gak In Ling tidak pernah melancarkan
serangan balasan-
Gadis berkerudung merah itn segera melancarkan serangan
yang kedelapan, sambil tertawa dingin ia berseru.
"Gak In Ling, tahukah engkau ini jurus yang keberapa ?"
"jurus kedelapan-" jawab Gak In Ling sambil menghindar
kesamping kanan dari gadis itu. "Nona, kita toh tak pernah
terikat oleh dendam sakit hati apapun juga, demi
kesejahteraan dunia persilatan, aku..."
156
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tak usah banyak bicara lagi." bentak perempuan
berkerudung merah. "Kalau engkau tidak mati, aku takakan
berhenti menyerang"
cahaya membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In
Ling, dalam waktu yang amat singkat alisnya telah berkerut
dan ia telah mengambil suatu keputusan yang menakutkan,
baru saja perempuan itu menyelesaikan jurus yang
kedelapan, siap melancarkan jurus yang kesembilan, tiba-tiba
sia nak muda itu membentak nyaring.
"Hm, rupanya kau sudah bosan hidup, dan ingin mencari
jalan kematian bagi diri sendiri"
cahaya merah memancar keseluruh angkasa muncullah
bayangan telapak yang tak terhitung jumlahnya menyelimuti
seluruh tubuh perempuan berkerudung merah itu.
Begitu menyaksikan cahaya merah memancar keempat
penjuru, hati perempuan berkerudung merah itu tercekat oleh
rasa ngeri, dengan kagetnya dia menjerit. "Ah Telapak maut"
Laksana kilat tubuhnya melayang kesamping dengan
menggunakan gerakan yang paling diandalkan oleh Ya u Ti
lengcu yakni gerakan "Sian-cu Leng-in" atau bidadari jalan
diatas awan, ia loncat sejauh tiga tonbak dari tempat semula.
Dalam perkiraan perempuan berkerudung merah itu,
dengan gerakan tubuhnya yang begitu cepat dia pasti akan
berhasil melepaskan diri dari lingkaran pengaruh cahaya
merah yang dipancarkan dari telapak maut sianak muda itu,
siapa tahu gerakan tubuh Gak In Ling jauh lebih cepat
daripada dirinya, belum sempat sepasang kaki perempuan
berkerudung merah itu menyentuh tanah, tiba-tiba dari atas
kepalanya sudah terdengar bentakan dari Gak In Ling
berkumandang datang. "Engkau akan lari ke mana ?"
cahaya merah dengan kencangnya mengikuti datang dan
tetap menekan disekitar batok kepalanya.
157
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar bentakan itu perempuan berkerudung merah
tadi semakin terkesiap. dia tahu bahwa selembar jiwanya
sudah tergenggam dalam cengkeraman malaikat elmaut,
pikirannya jadi kacau dan timbullah keinginan untuk
mempertahankan hidupnya, membuat dara itu tanpa sadar
melancarkan sebuah pukulan yang dahsyat kedepan-
Nampaklah sepasang, telapak Gak in Ling yang berwarna
merah darah sudah makin mendekati batok kepala perempuan
berkerudung merah itu, dan rupanya sebentar lagi dia akan
menemui ajalnya.
Di saat yang amat kritis itulah tiba-tiba Thian-hong-pangcu
membentak keras. "Gak ln Ling, jangan lukai dirinya "
Segulung angin pukulan yang kencang, bagaikan angin
puyuh dengan cepat menerjang kearah dada dianak muda itu.
Sebenarnya Gak In Ling memang tiada berhasrat
mencelakai perempuan itu, maka selama delapan jurus yang
pertama ia tak pernah melancarkan serangan balasan, kini
setelah mendengar bentakan keras dari Thian-hong pangcu,
dengan cepat segenap tenaga pukulannya ditarik kembali dan
ia meloncat kearah samping.
"Blaaam" ditengah udara bergeletar ledakan keras, diikuti
Gak In Ling mendengus berat.
Pertarungan seru yang sedang berlangsungpun segera
berhenti, suasana dalam kalangan diliputi oleh kesunyian yang
menyeramkan-
Sinar mata semua orang segera ditujukan ke satu arah,
yakni ditujukan kearah Gak In Ling yang terkapar diatas
tanah, darah kental mengucur keluar dari mulutnya, wajah
yang tampan kini berubah jadi pucat pias bagaikan mayat,
sehingga menakutkan sekali.
Dengan sorot mata yang pudar ia menyapu sekejap seluruh
orang yang hadir didalam kalangan, dibalik biji matanya yang
158
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hambar dan tinggi hati sama sekali tidak nampak perasaan
benci, yang ada hanya kemurungan serta kesedihan yang
membuat orang jadi bingung.
Empat orang dayang baju merah dengan tangan yang
gemetar berdiri menjublek disisi kalangan, empat pasang mata
dialihkan ketubuh pemuda itu, mereka tak dapat menilai
apakah Gak In Ling seorang baik atau bukan, tetapi menurut
perasaan mereka majikannya telah salah melukai seseorang
yang tidak sepantasnya dilukai.
Perempuan berkerudung merah itu sendiri mundur
kebelakang dengan sorot mata memancarkan rasa
penyesalan, tangannya yang diluruskan ke bawah tampak
agak gemetar.
Pria bertato sembilan naga sendiri melototkan sepasang
matanya bulat-bulat, mulutnya terbuka lebar, perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba ini boleh dibilang membingungkan
hatinya.
Dia dengan Gak In Ling walaupun baru bergaul selama satu
hari, tapi setiap patah kata dan tingkah laku pemuda itu telah
berkesan dalam hati kecilnya, bahkan menimbalka rasa
hormat dan sayang bagi dirinya.
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar Thian-hong pangcu
berteriak nyaring. "Oooh kau terluka ?"
Tubuhnya dengan cepat berkelebat kemuka dan menubruk
kearah Gak In Ling yang sedang merangkak bangun itu.
"Hey, kau mau apa?" bentak pria bertato sembilan naga
dengan penuh kegusaran- "Aku akan beradu jiwa dengan
kalian."
Toya besi dalam genggamannya diiringi desiran angin
tajam segera disapu ke depan dengan jurus "Heng-sau cian-
kim" atau menyapu rata selaksa prajurit, dari desiran tajam
159
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dihasilkan oleh angin pukulan itu dapat diketahui bahwa
babatannya disertai tenaga yang amat besar.
Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah
jadi sangat terperanjat melihat datangnya serangan itu, buru-
buru mereka loncat mundur beberapa tombak kebalakang
den-gelagapan-
"Ee ee... engkau jangan salah paham" teriak Thian-hong
pangcu dengan suara tertahan-"Aku tidak bermaksud untuk
mencelakai jiwanya engkau jangan menaruh curiga."
Sepasang mata pria bertato sembilan naga telah berubah
jadi merah berapi, melihat serangannya gagal secara beruntun
ia lancarkan tujuh buah serangan berantai, sambil menyerang
teriaknya marah.
"Hm kalian menyebut diri sebagai dua pemimpin besar
dalam dunia persilatan, mengembar- gemborkan tujuan untuk
mewujudkan kedamaian dan kebenaran bagi umat persilatan,
tapi kalian sama sekali tak pantas dinilai dengan dirinya...
kalian sama sekali tak bisa membedakan mana yang lurus dan
mana yang bengkok, kalian hanya pandai melakukan
perbuatan menuruti emosi dan suara hati."
jangan dilihat dia hanya seorang manusia kasar, setiap
patah katanya ternyata amat menusuk perasaan orang.
Secara beruntun Thian-hong pangcu serta perempuan
berkerudung merah harus menghindarkan diri kembali dari
ancaman ketujuh buah serangan kilat itu, mereka gagal
menembusi pertahanan bayangan toya dari pria bertato
sembilan naga, hal ini bukanlah dikarenakan ilmu silat pria
kasar itu amat lihay dan melebihi mereka berdua melainkan
tindakan pria itu sendiri yang nekad membuat mereka jadi jeri.
Setiap jurus dan gerakannya dalam melancarkan
serangannya, yang diutamakan adalah bagaimana caranya
melukai lawan, pertahanan terhadap dirinya sendiri boleh
160
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibilang sama sekali terbuka, rupa-rupanya ia sudah tidak
memperdulikan keselamatan pribadi.
Pepatah-kuno mengatakan: satu orang sudah nekad, maka
selaksa orang tak mampu melawan- Kendatipun ilmu silat
yang dimiliki kedua orang perempuan itu sangat tinggi, tetapi
bila mereka tidak melukai pria bertato sembilan naga lebih
dahulu, tak mungkin pertahanan bisa dijebolkan dalam waktu
singkat.
Dengan pandangan sedih Gak In Ling menyaksikan
jalannya pertarungan ditengah gelanggang gumamnya
seorang diri.
"Heng-tay, engkau adalah satu-satunya sahabat yang
kumiliki didalam dunia persilatan, tapi beradu jiwa bagi diriku
tindakan tersebut sama sekali tak ada harganya."
Sejenak kemudian dari dalam sakunya Gak In Ling ambil
keluar botol berwarna hijau tua ketika sorot matanya yang
sayu memandang botol dalam genggamannya, tangan yang
mencekal tadi nampak mulai gemetar keras.
Dengan pandangan ngeri ia memandang botol persolen
ditangannya, lalu berseru dengan penuh kepedihan-
"Setengah tahun setengah tahun ooh... Terlalu pendek.
terlalu pendek sekali yaa, Thian Hukuman yang kau timpakan
pada keluarga Gak kami terlalu berat, apakah engkau hendak
paksa aku orang she Gak untuk menyaksikan manusia-
manusia laknat itu hidup dengan suka ria diatas jagad tanpa
berhasil kujamah dan kulenyapkan-.."
Airmata jatuh berlinang membasahi wajahnya yang pucat,
dengan penuh kepedihan ia menggigit bibirnya sendiri.
Hidup, belum tentu merupakan suatu kejadian yang paling
baik, tapi hidup jauh lebih baik daripada mati, tapi ketika
suatu kehidupan sudah dirasakan tiada artinya dan tiada
161
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harganya lagi, keadaan tersebut jauh lebih baik diakhiri
dengan suatu kematian.
Gak In Ling, walaupun tidak menginginkan suatu kehidupan
yang penuh penderitaan, akan tetapi dia harus tetap hidup
untuk menyelesaikan tugas penting yang menjadi bebannya,
oleh sebab itu ia tak dapat mati dengan begitu saja.
Perlahan-lahan Gak In Ling membuka penutup botol
persolen itu dan mengambil keluas sebutir pil berwarna hijau
tua, kemudian obat tadi dimasukkan ke dalam mulutnya.
Thian-hong pangcu walaupun selama ini selalu berusaha
untuk menghindarkan diri dari serangan-serangan maut dari
pria bertato sembilan naga, namun pikirannya sama sekali
tertuju kearah pemuda itu.
Apa yang dilakukan Gak In Ling dapat dilihat olehnya
dengan jelas, hampir saja jantungnya copot karena kaget, tak
tertahan lagi ia berteriak nyaring.
"Gak in Ling, engkau tak boleh menelan obat itu, tak
boleh..." suaranya penuh perasaan sedih dan memohon,
sementara air mata jatuh berlinang membasahi wajahnya.
Mendengar jeritan itu, perempuan berkerudung merah tadi
pun melirik sekejap kearah Gak In Ling, setelah melihat obat
yang ditelan diapun menjerit tertahan-"Aaah Pil cui-sim-wan "
"Pil cui-sim-wan ?" Pria bertato sembilan naga pan
terperanjat, tanpa sadar jurus serangan-nyapun makin
memgendor.
Menggunakan kesempatan itulah perempuan berkerudung
merah melancarkan serangan dengan jurus "Tiam-sak-seng-
kim" atau menutul batu jadi emas, ia totok jalan darah cian-
keng-hiat di atas bahu pria bertato sembilan naga itu.
Sementara itu Thian-hong pangcu telah meloncat kehadapan
Gak In Ling.
162
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rupanya takdir telah menentukan lain, menanti dara cantik
baju putih itu berhasil tiba di-hadapan sang pemuda, obat cui-
sim-wan tadi telah tertelan kedalam perut sang pemuda yang
keras kepala ini.
"Oooh... mengapa kau hancurkan dirimu sendiri ?" keluh
Thian-hong pangcu.
Dengan pandangan dingin Gak In Ling menyapu sekejap
kearahnya kemudian perlahan-lahan memejamkan matanya, ia
sama sekali tidak menggubris ucapan gadis itu.
Napas Gak In Ling yang memburu perlahan-lahan jadi
tenang dan teratur kembali, wajahnya yang pucat kinipun
sudah berubah jadi semu merah, dari luaran ia nampak sudah
sembuh kembali, tapi dalam kenyataan kesegaran tersebut
diperoleh seakan-akan seorang pemadat yang baru saja
menghisap candu.
Keheningan dan kesunyian mencekam seluruh kalangan,
begitu sepi sehingga setiap orang dapat mendengar detak
jantungnya sendiri, dalam keedaan begini Thian-hong pangcu
serta perempuan berkerudung merah telah melupakan
perselisihan mereka, seluruh pikiran dan perhatian mereka
telah ditumpahkan ketubuh Gak In Ling.
Suasana yang sesak kian mencekam seluruh jagad,
membuat lembah Toan-hun-kok berubah jadi sepi sesunyi
kuburan-
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepatnya akhirnya Gak
In Ling menghela napas panjang dan membuka matanya
kembali, sosot matanya memancarkan kemurungan dan
kepedihan Thian-hoag pangcu segera maju kedepan,
tegurnya. "Kau kau apakah kau dalam keadaan baik ?"
Gak In Ling loncat bangun dari atas tanah-wajahnya yang
tampan diliputi keketusan dan kehambaran, ia sapu sekejap
wajah kedua orang dara itu kemudian berkata dengan dingin-
163
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Mungkin kalian berdua merasa kecewa bukan ?"
"Apa yang kami kecewakan?" tanya perempuan
berkerudung merah tanpa berpikir panjang.
"Kecewa karena aku tidak mati"
"Apakah engkau mengira bahwa kami mengharapkan
engkau lekas mati?" tanya Thian-hong pangcu dengan sedih.
"Semoga saja kalian tidak berharap begitu."
"Asal sejak ini hari engkau takkan memusuhi umat
persilatan didaratan Tionggoan lagi, persoalan yang sudah
lewat tak akan kuungkap kembali." ujar perempuan
berkerudung merah pula dengan suara yang lebih lembut.
"Setiap orang yang kucari dan setiap orang yang hendak
kubunuh, tak akan tertolong oleh siapapun."
"Seandainya ada orang yang berhasil menolong korban-
korbanmu itu ?"
"Kecuali kalau dia mampu membinasakan aku orang she
Gak "
"Diluar langit masih ada langit, diatas manusia masih ada
manusia, apakah engkau yakin bisa menangkan semua jago
dalam dunia persilatan?" ujar Thian-hong pangcu dengan
sedih.
Suaranya lembut dan halus, seakan-akan seorang isteri
yang setia sedang menasehati suaminya.
Gak In Ling menengadah memandang langit nan biru, lalu
menghela napas panjang. "Mungkin ucapanmu itu tidak
salah." sahutnya.
Mendengar jawaban itu, satu ingatan berkelebat dalam
benak Thian-hong pangcu, ujarnya lagi dengan lembut.
"Asal orang yang kau cari benar-benar telah melakukan
kejahatan lebih dahulu dan dosa-dosa mereka dapat
164
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibuktikan, kendatipun engkau tidak menjatuhi hukuman
terhadnp mereka, umat persilatan, pasti akan membantu
dirimu untuk melampiaskan dendam sakit hati ini..."
Dari perkataan itu sudah jelas sekali menunjukkan bahwa
gadis ini memperingatkan bahwa ia bersedia membantu usaha
pemuda itu.
"Aku tidak mengharapkan orang lain menemui ajalnya
karena persoalan dari aku orang she Gak. Perkataanmu itu tak
bisa kuterima." tukas Gak In Ling dengan cepat.
"Darimana engkau bisa tahu kalau orang lain akan
menemui ajalnya karena persoalanmu itu?" tanya perempuan
berkerudung merah.
"Karena orang-orang yang hendak kucari itu memiliki
kepandaian silat yang sangat tinggi, di antara mereka yang
paling lemahpun memiliki ilmu silat yang seimbang dengan
kepandaianku."
Ucapan ini dengan cepat mengejutkan hati dua orang gadis
itu, mereka pernah menyaksikan sendiri sampai dimanakah
taraf kepandaian silat yang dimiliki Gak In Ling, seandainya
apa yang dia ucapkan tidak salah maka kendatipun segenap
kekuatan inti yang ada dalam dunia persilatan di himpun
menjadi satu belum tentu bisa membantu usaha pemuda itu.
Setelah berpikir sebentar, Thian-hong pangcu bertanya
kembali. "Bagaimana dengan mereka yang berilmu silat paling
tinggi?"
"Ilmu silat yang dimilikinya jauh diatas kepandaian yang
kumiliki, kalau dicarikan perbandingannya maka bagaikan
sinar rembulan dan cahaya kunang-kunang."
Tiba-tiba perempuan berkerudung merah itu teringat
kembali akan lengcunya yang memiliki ilmu silat amat tinggi,
dengan gelisah segera tanyanya.
165
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Siapakah mereka? Asal engkau sebutkan nama-namanya,
mungkin saja ada orang yang mampu menangkan mereka^"
Tertegun hati Gak In Ling setelah mendengar perkataan
itu, ia sadar dirinya telah terlanjur bicara, airmukanya segera
berubah hebat dan katanya dengan tawar.
"Semoga saja dalam setengah tahun kemudian kita jangan
sampai bertemu lagi, sebab bila sampai terjadi pertarungan
lagi maka belum tentu aku akan mengalah seperti apa yang
kulakukan pada saat ini."
Habis berkata ia segera berjalan menuju ke arah mulut gua
dimana Hiat-mo-ong melenyapkan diri.
Perubahan sikap yang diperlihatkan Gak In Ling ini sangat
mencengangkan hati dua orang dara tersebut, dalam hati
kecilnya perempuan berkerudung merah segera berpikir.
"Kenapa sih tabiat orang ini begitu aneh ?Barusaja baik
tiba-tiba jadi ketus, sungguh membingungkan."
Dalam pada itu Thian-hong pangcu telah menghadang jalan
pergi sianak muda itu, tegurnya.
"Apakah engkau hendak masuk kedalam ?"
"Apakah pangcu kembali akan menghalangi jalan pergiku ?"
Dengan pandangan sedih Thian-hong pangcu menyapu
sekejap wajah pemuda itu, kemudian menjawab.
"Lembah Toan-hun-kok bisa bertahan selama puluhan
tahun dalam dunia persilatan, tanpa seorangpun mampu
membasmi mereka dari muka bumi, hal ini menunjukkan
bahwa kekuatan yang mereka miliki bukan hanya terbatas
pada Hiat-mo-ong seorang, kepergianmu seorang diri apakah
tidak merasa bahwa kekuatan yang kau miliki terlalu lemah ?"
"Aku rasa persoalan ini merupakan masalah pribadiku
sendiri, aku minta engkau tak usah mencampurinya." jawab
166
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling ketus. Airmuka Tbian-hong pangcu berubah
hebat.
"Kau..... kau benar-benar kejam.... engkau tak dapat
menyelami perasaan orang lain-..." teriaknya.
Dengan cepat Gak In Ling alihkan sorot matanya kearah
lain, kemudian menjawab.
"Jika engkau berdua dapat menyelami perasaan orang, aku
hanya berharap agar kalian dapat memikirkan keselamatan
serta keamanan bagi umat manusia yang ada dikolong langit."
Habis berkata ia berjalan lewat disisi tubuh Thian-hong
pangcu dan buru-buru masuk kedalam gua.
Thian-hong pangcu menghela napas sedih, setelah
termenung sebentar sambil menggigit bibir tiba-tiba ia
berpaling kearah perempuan berkerudung merah itu dan
berkata.
"Seorang tamu tak akan merepotkan dua orang tuan
rumah, harap engkau utusan timur suka menyampaikan
kepada lengcu kalian, bahwa mulai saat ini seluruh keamanan
dunia persilatan kuserahkan pada dia seorang untuk
mengendalikannya." selesai berkata dengan langkah cepat ia
menyusul kedalam gua di mana bayangan tubuh Gak In Ling
melenyapkan diri.
Dengan wajah kaget dan tertegun perempuan berkerudung
merah itu berdiri menjublek ditempai semula, pikirnya,
"Ucapan itu kenapa harus aku yang sampai kan ?"
Satu ingatan berkelebat dalam benaknya, sambil menuding
kearah pria bertato sembilan naga pesannya kepada keempat
orang dayang itu.
"Setelah membebaskan jalan darah orang itu kalian segera
pulang kegunung dan lapor kepada lengcu, katakanlah
andaikata didalam tiga hari aku utusan timur belum kembali
167
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
juga, itu berarti sejak detik ini utusan timur sudah tak dapat
melayani lengcu lagi."
selesai berkata ia segera lari masuk kedalam gua itu pula.
Hati perempuan memang sukar diraba. Sementara itu,
setelah Gak In Ling masuk kedalam gua, ia merasa ruang
dalam gua tadi luas sekali, dindingnya terbuat dari batu dan
licin bagaikan cermin, jelas tempat itu bukan gua alam tapi
dibuat oleh tenaga manusia.
Setelah berbelak-belok beberapa kali dan kurang lebih
sudah mencapai tiga- empat puluh tombak dalamnya, Gak In
Ling masih belum berhasil menemukan suatu ruangan, hal ini
membuat hatinya amat terkejut.
Pada saat itulah mendadak dari dalam gua berkumandang
datang suara pembicaraan manusia, terdengar seseorang
yang bersuara serak sedang berkata.
"Menurut cahaya sang surya seharusnya harusnya sekarang
sudah mendekati tengah hari, kenapa belum nampak ada
yang mengirim nasi ? Apakah mereka hendak siksa kita
sampai mati karena kelaparan?"
"Sekalipun mereka benar-benar akan menyiksa kita sampai
mati kelaparan, apa yang dapat kau katakan ?" sambung
seorang yang lain dengan nada dingin.
"Hmm Mereka berani ?"
"Kenapa tidak berani? Meskipun dahulu engkau "Tok-seng"
Nabi bisa Kongsun To pernah menggemparkan dunia
persilatan, namun pada saat ini kau masih berada dalam
genggamannya, sekalipun bocah yang berumur tiga tahunpun
takkan jeri terhadap dirimu "
Rupanya orang yang pertama tadi dibikin gusar oleh
ucapan tersebut, terdengar ia meraung dengan gusar.
168
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Leng Inpoocu, apakah engkau ingin merasakan
kelihayanku ?"
"Hm, engkau kira aku jeri terhadap dirimu ?" jawab Leng In
poocu sambil mendengus dingin-
Tiba-tiba suara yang lain berkumandang menengahi
percekcokan itu.
"omitohud Selama banyak tahun sicu berdua bukan hanya
berkelahi satu kali saja, tapi menang kalah, selalu tak bisa
ditentukan, apa sih gunanya membuang tenaga lagi dengan
percuma?"
Rupanya si Nabi racun Kongsun To adalah seorang manusia
yang tidak pakai aturan, dengan cepat dia menyambung
kembali.
"Benar, benar, Buddha Antik, selama banyak tahun aku
belum pernah bergebrak melawan dirimu. Mari, mari kita adu
kepandaian, coba lihat siapa yang lebih unggul diantara kita."
"Aku menyadari bahwa kepandaianku masih belum mampu
menangkan diri sicu," jawab orang yang disebut Buddha
Aantik itu
"Eei...... kamu tak usah kuatir, aku akan tetap
menggunakan peraturan lama, tak akan aku gunakan jurus
racun, semuanya pakai jurus murni," seru Nabi racun lagi.
Ketika Gak In Ling mendengar bahwa didalam gua itu
terdapat juga siBuddha Antik yang paling dibenci, darah panas
seketika bergelora dalam rongga dadanya, dengan langkah
yang lebih cepat lagi dia mendekati kearah berasal nya suara
tadi.
Tiga buah tikungan kembali sudah dilewati akhirnya setelah
berjalan beberapa saat lamanya sampailah pemuda itu disuatu
tempat yang terbuka, sebuah ruang batu seluas dua puluh
tombak lebih muncul didepan mata, pada sisi kanan ruang
batu itu terdapat sebuah lorong yang entah menghubungkan
169
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu dengan mana, sedang suara pembicaraan ya
bergema tadi berasal dari dalam sebuah dinding batu
berwarna putih yang ada disebelah kanan-
Gak In ling sama sekali tidak ragu-ragu, dengan langkah
yang cepat ia berjalan menuju ke samping kiri.
Tiba-tiba...
"Gak In Ling, apakah kau sudah bosan hidup dan kepingin
cari kematian buat diri sendiri ?" suara teguran seseorang
berkumandang memecahkan kesunyian-
Apa yang dipikir dan diperhatikan Gak In Ling pada saat ini
adalah menemukan persembunyiannya Buddha Antik, ketika
secara tiba-tiba namanya disebut orang hatinya jadi amat
terperanjat. Dengan cepat ia putar badan sambil silangkan
telapaknya didepan dada siap menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Ketika sorot matanya dialihkan kearah mana berasalnya
suara tadi, terlihatlah Thian-hong pang cu serta perempuan
berkerudung merah telah berdiri berjejer kurang lebih lima
depa dihadapannya.
Gak In Ling segera tertawa dingin dan menegur.
"Kedatangan kalian berdua apakah dikarenakan aku orang
she Gak ?"
"Sedikitpun tidak salah "jawab Thian hong pangcu sambil
mengangguk.
"Apakah diantara kita bertiga harus diputuskan lebih dahulu
siapa yang berhak melanjutkan hidup dan siapa yang pantas
menemui ajalnya ?" seru pemuda itu lagi sambil tertawa
dingin.
"Apakah maksudmu, selain percekcokan dan perkelahian,
diantara kita sudah tiada urusan lain lagi ?" bantah Thian-
170
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hong pangcu dengan wajah yang sedih. Sambil bicara dari
pancaran matanya terlintaslah rasa murung dan kesal.
Gak In Ling bukan seorang tolol ataupun bodoh, sudah
tentu ia dapat menangkap arti dari perkataan itu, tetapi
berada dalam keadaan seperti ini ia tetap berlagak pilon
seolah-olah sama sekali tidak paham dengan maksud
perkataan itu. Dengan cepat pokok pembicaraan dialihkan
kemasalah lain, ujarnya dengan hambar.
"Kalau memang kedatangan kalian berdua bukanlah
mencari aku orang she Gak guna bertarung, aku harap kamu
berdua segera tinggalkan tempat ini, masa depan dunia
persilatan tergantung diatas bahu kalian berdua, menempuh
bahaya karena urusan yang begini sepele sama sekali tak ada
harganya bagi kalian berdua..."
Selesai berkata tanpa menantikan jawaban lagi ia segera
berjalan menuju kedinding batu sebelah kiri.
"Engkau hendak menjebolkan dinding batu itu?" seru
perempuan berkerudung merah tanpa terasa.
"Sedikitpun tidak salah "
"Tahukah engkau siapa saja yang terkurung didalam
ruangan gua batu itu ?" Gak In Ling menghentikan langkahnya
kemudian menjawab.
"Nabi racun Kongsun To, Leng In poocu dan Buddha Antik."
Ketika mengucapkan nama Buddha Antik, suaranya sengaja
diperkeras dan diperberat. "Pernahkah engkau mendengar
kata-kata yang berbunyi Nabi racun mengejutkan kolong
langit, pedang Leng In bagaikan malaikat ?" seru Thian hong
pangcu kembali. Mendengar perkataan ini Gak In Ling hatinya
terjelos, pikirnya didalam hati. "Mungkin aku akan menemui
suatu kesulitan yang besar sekali."
171
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Walaupun dalam hati ia mempuyai pendapat demikian,
tetapi perasaan tersebut tidak sampai diutarakan keluar,
dengan suara hambar ia hanya berkata.
"Ucapanmu itu memang sangat mengejutkan hati orang,
tetapi bagaimanapun juga ruangan ini harus dijebolkan"
Sekalipun Thian-hong pangcu belum terlalu lama
berkumpul dengan Gak In Ling, akan tetapi dia sudah
memahami sifat serta tabiatnya, ia mengerti apa yang telah
diucapkan oleh si anak muda itu pasti akan dilakukan olehnya,
dengan cepat dara cantik baju putih itu meloncat kehadapan
pemuda itu sambil serunya dengan suara berat.
"Gak In ling, perkataanmu selalu menggembar-gemborkan
demi kesejahteraan dan keamanan umat persilatan didaratan
Tionggoan, tapi pernahkah engkau berpikir apa akibatnya
andaikata Nabi racun Kongsun To dilepaskan dari kurungan itu
?"
Gak In Ling tertegun, ia tak pernah mempertimbangkan
akibat dari perbuatannya itu. Sudah tentu hal ini disebabkan
karena ia masih belum tahu bagaimanakah watak serta tabiat
dari Nabi racun Kongsun To itu sendiri.
Gak In Ling berdiri tertegun dan lama sekali tidak
mengucapkan sepatah kata pun, pada saat itu suasana ruang
dalam pun sunyi senyap dan tak kedengaran suara apapun,
jelas pembicaraan diantara mereka telah tercuri dengar oleh
orang-orang itu.
Gak In Ling memandang sekejap kearah dua orang gadis
itu, seakan-akan sedang berkata terhadap mereka, ia
bergumam seorang diri.
"Tetapi Buddha Antik berada didalam, bagaimana juga aku
harus masuk kedalam."
172
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Menyaksikan si anak muda itu sudah tergerak hatinya oleh
perkataannya, Thian-hong pangcu melanjutkan kembali kata-
katanya.
"Demi masalah pribadimu serta kepuasan bagi dirimu
sendiri, engkau membuat segenap umat persilatan jadi
sengsara dan mendapat celaka, coba bayangkan tegakah
liang-simmu berbuat begitu ?Jawablah "
Perkataan ini mengandung maksud yang sangat dalam dan
mengetuk perasaan halus sianak muda itu, membuat Gak In
Ling jadi sangsi dan tak tahu apa yang harus dilakukan, tapi ia
bersumpah akan mencabut jiwa Buddha Antik, mungkinkah ia
tinggalkan tempat tersebut dengan begitu saja ?
Antara kepentingan umum dan kepentingan pribadi, antara
dendam dan cinta telah menyulitkan pemuda angkuh she Gak
ini, dalam benaknya segara muncul pelbagai ingatan serta
pikiran yang saling bertentangan, ia mulai merasakan
kebingungan, kebimbangan dan kekacauan-
Pada saat itulah dari balik dinding berkumandang kembali
suara terlakan dari Nabi racun Kongsun To.
"Hei, manusia yang menamakan dirinya Gak In Ling,
andaikata engkau mampu melepaskan aku dari tempat
kurungan ini, maka aku akan menyanggupi tiga syarat yang
kau ajukan-" Jelas manusia racun itu hendak mencengkeram
kesempatan baik ini untuk melarikan diri.
"Sungguhkah perkataanmu itu ?" tanya Gak In Ling dengan
perasaan hati agak tergerak.
"Apa itu sungguh atau palsu " maki Nabi racun Kongsun To
marah-marah. "Selama hidup aku Nabi racun belum pernah
mengucapkan kata kata yang palsu ataupun membohongi
orang lain."
Gak In Ling yang dasarnya memang tidak mengenali orang
itu tentu saja tidak memahami watak serta tingkah lakunya,
173
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepasang matanya yang jeli tanpa terasa dialihkan kearah
Thian-hong pangcu dengan sorot penuh selidik.
"Walaupun selama hidup Nabi racun Kongsun To tak
pernah berbohong dan menipu orang lain, tetapi manusia ini
licik dan sangat berbahaya." ujar Thian hong pangcu dengan
sedih. "Andai kata engkau lepaskan dirinya, maka ia akan
memperlihatkan permainan setan kepadamu."
Setelah mengetahui bahwa Nabi racun Kong sun To tak
pernah berbohong, satu ingatan dengan cepat berkelebat
dalam benak Gak In Ling tegurnya kearah balik dinding.
"Syarat macam apakah yang engkau sanggupi ?"
"Asal aku mampu melakukan serta mengerjakan pasti akan
kupenuhi, tapi engkau tak boleh minta aku untuk mati "
Kongsun To manusia yang ahli dalam penggunaan racun
memang lihay sekali dalam melakukan semua pekerjaan,
sebelum terlanjur ia telah mempersiapkan jalan mundur bagi
diri sendiri.
"Baik, kita putuskan dengan janji ini," jawab Gak In Ling
sambil mengangguk, selesai berkata ia siap menghantam
dinding ruangan tersebut.
"Gak In Ling, sebelum bertindak aku harap engkau suka
mempertimbangkan lebih dahulu tentang keamanan serta
keselamatan sendiri" ajar Thian-hong pangcu lagi dengan
penuh perhatian-
Gak In Ling seketika merasakan perasaan hatinya jadi
hangat sekali, tapi ketika teringat olehnya bahwa kehidupan
selama setengah tahun dengan cepatnya akan berakhir dan
pada saat itu semua kehangatan akan musnah, ia jadi murung
dan kesal kembali, sambil tertawa hambar katanya.
"Sekarang dia sedang membutuhkan bantuan dariku,aku
percaya perbuatannya tidak akan sampai merugikan diriku "
174
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tetapi andaikata mereka sudah kau lepas kan dari
kurungan dan pada saat itu mereka sudah tiada lagi yang
diharapkan lagi darimu, bagaimana keadaannya ?" sambung
perempuan berkerudung merah dari samping. Gak In Ling
tertawa.
"Sebelum mereka terlepas dari kurungan, akan kubicarakan
syarat-syarat tersebut lebih dahulu "jawabnya.
Dalam pada itu Nabi racun Kongsun To telah berseru
kembali dari dalam ruangan-"Ayoh, cepat Apakah engkau tak
mampu untuk menjebolkan pintu batu tersebut ?"
Gak In Ling mengerutkan dahinya, dalam hati ia segera
mengambil keputusan dan serunya.
"Harap kalian berdua suka mengundurkan diri kesamping."
Dengan mengguna kan jurus menyapu rata lima bukit,
pemuda itu melancarkan sebuah pukulan dahsyat keatas
dinding batu itu.
Blaaaam Di tengah ledakan yang amat dahsyat, pasir dan
debu beterbangan memenuhi angkasa, sebongkah batu cadas
yang keras terhajar hancur dari atas dinding ruangan, begitu
dahsyat dan kuatnya angin pukulan yang dilancarkan Gak In
Ling itu sehingga muncullah sebuah lubang sebesar tiga depa
di tempat itu.
Dengan cepat Gak In Ling loncat kemuka dan menghadang
didepan mulut gua tadi, tiba-tiba tercium bau harum disisi
tubuhnya, ketika ia berpaling tampaklah dua orang nona
sudah berdiri dikedua belah sisinya.
Tebaran bubuk dinding memusingkan kepala dan
mengaburkan pandangan semua orang, pada saat itulah dari
dalam ruangan berkumandang suara gelak tertawa Nabi racun
Kongsun To yang amat keras.
"Haaah haah haaah aku telah bebas.... aku telah bebas
basah haaah...."
175
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ditengah gelak tawa yang keras dan memekakkan telinga
itu, terbawa pula suara gemerincingnya rantai yang saling
beradu.
Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah
itu segera menengok kedalam, tiba-tiba kedua orang gadis itu
menjerit tertahan dan loncat mundur ketempat semula,
keadaan mereka bagaikan terpa gut oleh ular berbisa.
Gak In Ling tertegun, dengan cepat ia menengok kedalam,
setelah mengetahui apa yang terjadi sadarlah sianak muda itu.
DidaLam ruangan terlihatlah seorang kakek tua berambut
putih bermata cekung dan berjenggot panjang terpantek
diatas dinding, dua buah rantai yang amat besar dan kuat
menembusi tulang bahunya dan membelenggu kakek itu
didinding batu, pakaian yang dikenakan sudah compang-
camping tak karuan sehingga bagian bawahnya boleh dibilang
sama sekali tak tertutup,
Dengan pandangan yang seksama Gak In Ling memeriksa
keadaan disekeliling tempat itu, terlihat olehnya ruang batu itu
berliku-liku seperti sebuah lorong rahasia, kalau diujung lorong
tidak terdapat sebuah pintu batu mungkin tempat itu sama
sekali tak mirip seperti sebuah ruangan.
Bau busuk dan hawa lembab memancar keluar dari
ruangan tadi, begitu tak sedap baunya sampai-sampai
memuakkan sekali. Ketika ia menyaksikan bahwa ditempat itu
tiada orang lain, hatinya kaget bercampur heran, setelah
sangsi sebentar akhirnya ia melangkah masuk kedalam
ruangan itu.
Sejak dinding itu berlubang, dengan pandangan yang tajam
kakek itu menatap terus wajah Gak In Ling tanpa berkedip.
menanti pemuda itu melangkah masuk kedalam ruangan, ia
baru berkata sambil tertawa.
"Selama banyak tahun akhirnya aku berhasil juga
mendapatkan kesempatan untuk meloloskan diri."
176
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sikapnya begitu girang dan bangga, seakan-akan Gak In
Ling memang sudah menolong dia. Gak In Ling maju dua
langkah kedepan, lalu menegur.
"Siapakah engkau ? Dan siapa namamu d i- antara tiga
orang yang ada disini ? Dimana pula mereka berdua ?"
"Haa haa. . .. haa aku adalah Nabi racun Kongsun To "
setelah berhenti sebentar ia melanjutkan- "Engkau takut ?"
Gak In Ling tertawa dingin.
"Hee.... hee.. hee jangan dikata badanmu masih dirantai
diatas dinding, sekalipun kau sudah bebas merdekapun aku
tak nanti akan jeri terhadap dirimu."
"Sebentar lagi aku tokh akan bebas merdeka " seru
Kengsun To dengan senyum mengejek.
"Hmm Engkau mengira bahwa aku pasti akan menolong
dirimu?^
Rupanya Nabi racun Kongsun To sudah menduga kalau Gak
In Ling pasti akan mengucapkan kata-kata tersebut, bukannya
terkejut atau heran dia malah tertawa. "Haa.... haa aku sudah
menduga kalau engkau akan bersikap begitu terhadap diriku"
Gak In Ling terperanjat, suatu firasatjelek terlintas diatas
wajahnya, serunya tanpa sadar.
"Kalau memang begitu engkau tak akan seyakin itu "
"Hee hee. ... bocah cilik aku Nabi racun Kongsun To kalau
tak mampu mengalahkan dirimu, buat apa aku cari nama dan
berkelana dalam dunia persilatan ?" seru Kongsun To sambil
tertawa dingin. Setelah berhenti sebentar, ia tertawa
terbahak-bahak lalu melanjutkan-
"Sekarang aku akan memberitahukan dirimu secara terus-
terang, d isaat dinding batu itu kau jebolkan tadi, tanpa
disadari kalian telah keracunan hebat"
177
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Anda sedang membaca artikel tentang Telapak Setan 1 [Cersil Top Bersambung] dan anda bisa menemukan artikel Telapak Setan 1 [Cersil Top Bersambung] ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/09/telapak-setan-1-cersil-top-bersambung.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Telapak Setan 1 [Cersil Top Bersambung] ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Telapak Setan 1 [Cersil Top Bersambung] sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Telapak Setan 1 [Cersil Top Bersambung] with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/09/telapak-setan-1-cersil-top-bersambung.html. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar