Bentrok Para Pendekar 2 [Cersil Anyar]

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Rabu, 28 September 2011

"Engkau berani mempermainkan aku ?" Boen ching tak
menjadi gugup, dengan kalemnya ia berkata.
"Apakah cianpwee akan menyalahi janji cianpwee sendiri,
tadi waktu aku mengajukan teka-teki, kan belum pernah aku
mengatakan harus ada barang itu, dengan pengetahuan
cianpwee yang demikian luasnya jika mengatakan tiada
barang semacam itu, bukankah sudah benar"
Chang Sun Loei dengan gusar mendengus, untuk sesaat ia
tak dapat melampiaskan hawa amarahnya.
Boen ching tertawa ujarnya.
"Kalau begitu boanpwee akan mohon diri " Mana Chang
Sun Loei mau melepaskan dia begitu saja, tapi telah ada janji
sebelumnya, jika tak dapat berbuat apa2 terhadap dirinya, dia
tak mau merendahkan derajataya sebagai angkatan tua,
nampak hal ini teriaknya.
"Tunggu sebentar "
Boen ching membalikkan tubuhnya seraya bertanya.
"cianpwee masih mempunyai pesan apa lagi?"
Dalam hati Chang Sun Loei tergerak pikirnya:
"Aku harus berusaha untuk mendapatkan pedang tersebut."
Kepada Boen ching kemudian ujarnya:
"Kau anak kecil ternyata tak mengecewa kan, kini ternyata
mau pergi, sudah tentu aku sebagai seorang dari angkatan tua
tak dapat mengganggu kau seujung rambutpun."
Boen ching jadi tertegun, ujarnya. "cianpwee akau
berpesan lagi?" Chang Sun Loei tertawa, sahutnya.
"Aku bertaruh denganmu, jika aku menang maka aku akan
mendapatkan pedangmu itu, dan jika kau yang menang maka
kau dengan bebas meninggaikan tempat ini, bukankah itu
namanya sudah adil?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tertegun, dapat lolos dari tangan iblis ini sudah
merupakan suatu pekerjaan yang susah payah, kini dia
ternyata terkata demikian, apakah penghidupan secara
tersembunyi selama tiga puluh tahun ini telah membuat dia
menjadi berubah? Chang Sun Loei tak menunggu Boen ching
berpikir panjang lagi, lanjutnya.
"Tahun yang lalu banyak orang mengatakan aku sangat
gemar akan kekayaan, ini juga ada kebenarannya, ini hari
ternyata aku telah kalah ditanganmu, mutiara2 yang aneh
didunia ini aku memiliki banyak sekali engkau turutlah aku
kerumahku untuk memilih sebuah, boleh dihitung sebagai
hadiah kekalahanku hari ini kepadamu."
Boen ching menjadi tertegun, selama belasan tahun ini
Chang Sun Loei mencintai harta kekayaan bagaikan
menyayangi jiwanya sendiri, kelihatannya dia tak akan
melepaskan begitu saja ini hari ternyata dia telah tertarik akan
pedang ditangannya bukan saja dapat membuat dia
melepaskan tangannya bahkan akan memberi barang
kepadanya, sungguh hal ini tak pernah dipikirkan sebelumnya.
Chang Sun Loei nampak Boen ching termenung, matanya
memancarkan sinar tajam sambil tertawa ujarnya.
"Sebenarnya aku juga memiliki banyak sekali pedang
pusaka, setelah engkau melihat harta kekayaan didalam itu
maka pada saat itu engkau mengetahui mengapa aku berbuat
demikian-."
Boen ching mendengar Chang Sun Loei telah
mengumpulkan kekayaan selama puluhan tahun lamanya,
mutiara yang aneh2 didunia ini tidak sedikit yang telah jatuh
ditangannya, di hatinya tanpa terasa timbul rasa ingin tahu,
segera ia dongakkan kepalanya akan mengiakan, tiba2 ---
matanya tertumbuk pada tulisan dibatu nisan yang berada
disamping Chang Sun itu. "Lembah Pek Hiat yang berani
masuk mati" ia mengerutkan alisnya dan segera mengetahui
apa tujuan dari Chang Sun Loei dengan tersenyum, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Boanpwee masih mempunyai banyak urusan tak dapat
berhenti lebih lama, kebaikan dari cianpwee selamanya akan
ku ingat terus."
Chang Sun Loei semula menganggap Boen ching sebagai
anak kecil dan mencoba menipu dia masuk kedalam lembah
kemudian dibunuhnya, Ie Bok Kiam bukankah dengan mudah
tanpa rintangan apa2 jatuh ketangannya, nampak Boen ching
ternyata tidak termakan oleh tipuannya tanpa terasa dia
mengerutkan alisnya ujarnya. "Apakah engkau sungguh tak
mau masuk kedalam lembah ini?" Boen ching tersenyum
sahutnya.
"Apakah cianpwee tidak melihat tulisan yang tertera pada
batu nisan itu? Siapa yang masuk kedalam tersebut akan
dibunuh mati." Chang Sun Loei tertawa tergelak sahutnya.
"Engkau tak mau masuk kedalam, aku juga akan memaksa
kau untuk masuk juga kedalam."
Diantara suara-suara tergelak tubuhnya bagaikan seekor
elang raksasa melayang menubruk ketubuh Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut sungguh tak di sangka
Chang Sun Loei ternyata dapat berbuat demikian, pedangnya
seraya dicabut ke luar sedang kaki kanannya mundur
kebelakang setindak. dengan menggunakan Ie Bok Kiam IHoat
ia melawan serangan musuh.
Chang Sun Loei ber turut2 melancarkan tiga kali serangan
tanpa mendapatkan hasil sedikitpun, pada mulutnya
mengeluarkan suara tertahan yang sangat perlahan tangan
kanannya segera melancarkan serangan dengan
menggunakan ilmu "Thiat ce Keng" atau ilmu jari baja
Jarinya menekan pada tubuh pedang ditangan Boen ching
sedang tangan kirinya mencengkeram tubuh Boen ching
masuk kedalam lembah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu pedang Boen ching tertekan, tubuhnya segera
meloncat dan waktu jatuh keatas tanah ternyata telah berada
didalam lembah dari batu peringatan tersebut. Chang Sun Loei
tertawa besar, ujarnya.
"Kini ternyata engkau telah masuk kedalam lembah, aku
dengan tanpa rintangan dapat membunuhmu"
Boen ching saking terkejutnya keringat dingin telah
membasahi bajunya, Gelar Kiem Thiat sungguh bukan
merupakan nama kosong, kelihatannya kepandaian yang
dimilikinya itu jauh lebih tinggi daripada kepandaian suhunya.
Chang Sun Loei tertawa besar lagi ujarnya.
"Jangan kau kiri aku tak dapat mengetahuinya,
kepandaianmu itu adalah berasal dari Tan coe coen, Thian Jan
Shu telah mati, Tan coe coenpun telan binasa, putrinya
bersama empat orang muridnyapun kurang sedikit saja, kini
teryata engkau telah masuk ke dalam lembah, aku kira didunia
saat ini tak ada orang lagi yang dapat menolong dirimu."
Boen ching diam tak menjawab, banyak orang berkata
bahwa barang yang telah dituju oleh Chang Sun Loei, dia
tentu tak akan berhenti dan berusaha sekuat tenaga untuk
mendapatkannya ternyata perkataan itu sedikitpun tak ada
salahnya, dirinya meskipun telah mengetahui semuanya itu
tetapi kepandaian yang dimilikinya itu ternyata terlalu rendah,
sudah tentu sukar sekali untuk meloloskan diri dari
cengkeramannya.
Kedua mata Chang Sun Loei memancarkan sinar yang
tajam, sambil tertawa besar selangkah demi selangkah
mendesak mendekati tubuh Boen ching, sedang pada
mulutnya ia berkata.
"Sejak tadi aku menyuruh kau menyerahkan pedang itu
kepadaku, tapi kau tak mau, kini sekalipun engkau mau
menyerahkannya juga tak dapat mempertahankan jiwamu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching menarik napas panjang2 dan bersiap-siap jika
Chang Sun Loei maju setindak lagi maka dia akan mengadu
jiwa dengannya.
Ooo0dw0oooO
KIEM SHAN SWAT CIANG
BOEN CHING memperhatikan keadaan di sekitarnya, Chang
Sun Loei menjaga di mulut lembah, jika dia mau keluar dari
lembah tersebut hal ini merupakan suatu yang tak mungkin
terjadi, sedang haripun mulai menjadi gelap. satu-satunya
jalan untuk melarikan diri hanyalah terus masuk ke dalam
lembah.
Dengan menggunakan ginkangnya, "Shen Au Ban-Li" ia lari
masuk ke dalam lembah.
Chang Sun Loei tidak menyangka kalau dia lari ke dalam
lembah dia menjadi tertegun, terpikir olehnya, didalam lembah
itu tersimpan banyak sekali harta kekayaan dan benda-benda
berharga lainnya, mana dia dapat memperbolehkan Boen
ching masuk ke dalam? Dengan gusar dia bersuit nyaring,
tubuhnya bergerak mengejar ke arah mana Boen ching
melarikan dirinya.
Tetapi gerakan Boen ching terlalu cepat meskipun dia
adalah sebagai saorang iblis diantara empat iblis sakti, tetapi
juga paling2 hanya sedikit diantara Boen ching bergerak lebih
dahulu, sekali lompat saja dia sudah mencapai lima enam kaki
jauhnya.
Batu-batu dalam lembah malang melintang tidak karuan,
setelah membelok pada suatu tikungan dia telah tak dapat
menemui jejak Boen ching lagi, mencari dengan teliti disekitar
tempat itu tetapi tetap tak dapat menemui tempat
persembunyian Boen ching sedang haripun bertambah gelap.
untuk memanggil elang raksasanva membantu pencarian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut juga tak mungkin akan terjadi, terpaksa dia hanya
mendengus dingin dan berjalan kembali ke mulut lembah.
Dalam hatinya diam-diam dia, berpikir.
"Lembah Pek Hiat itu hanya mempunyai satu jalan keluar
ini saja, aku ingin menjaga semalaman disini, begitu hari
terang kembali, aku mau lihat engkau akan lari kearah mana
lagi".
Boen ching sembunyi ditempat gelap. ia tak berani
berkutik, setelah mendengar langkah kaki Chang Sun Loei
berjalan lagi keluar mulut lembah, hatinya baru dapat merasa
lega.
Menunggu hingga chan Sun Loei pergi jauh dari sana, dia
baru berani menongol keluar.
Dengan diterangi oleh sinar bulan yang remang-remang
tampak empat penjuru dari tempat itu diliputi oleh tebing-
tebing yang sangat curam, tingginya kurang lebih ratusan kaki
lebih, bukankah tenaga manusia yang dapat melewatinya.
Setelah memandang selama setengah harian dan merasa
lembah ini hanya mempunyai satu jalan keluar saja, tetapi
chan Sun Loei tentunya telah menjaga tempat itu, kalau
dirinya keluar melalui sana bukankah hanya untuk
mengantarkan dirinya kemulut macan saja.
Setelah berpikir sejenak Boen ching dengan perlahan
berjalan masuk kedalam lembah, tanpa terasa ia telah
berjalan sampai diujung lembah itu, tampak dibawah tebing
curam itu terdapat sebuah gua batu yang sangat besar, pada
gua itu masih terdapat pintu besi, hatinya merasa sangat
heran segera dia berjalan maju mendekat.
Tampak pintu besi itu ternyata tidak dikunci, dengan
perlahan dibukanya pintu besi tersebut begitu masuk kedalam
gua nampak didalam gua yang besar itu ternyata penuh
dengan intan permata yang berkilauan dan memancarkan
sinar yang menyilaukan mata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching mengetahui bahwa tempat ini tentunya adalah
tempat Chang Sun Loei menyimpan harta kekayaannya,
hatinya tanpa terasa menjadi agak gugup,
Ia menoleh kebelakang, nampak dibelakangnya itu tak
terdapat seorangpun, segera dengan cepat ia menyelinap
masuk kedalam gua, kemudian merapatkan kembali pintu besi
tersebut.
Dia menyapu pemandangan keadaan disekitar gua besar
itu, nampak ditempat tersebut penuh dengan intan permata
yang selama hidupnya belum pernah melihatnya, sedang
didalam gua itu selain terdapat intan permata dan barang
pusaka lainnya, bahkan tempat untuk menginjakkan
kakinyapun sampai tak ada, dalam hati diam-diam pikirnya.
"Jika Chang Sun Loei ini diantara nya empat iblis sakti yang
terdiri dari setan arak, paras elok harta kekayaan dan
kedudukan, menduduki sebagai iblis yang gemar akan harta
kekayaan juga dapatlah masuk diakal".
Tetapi intan permata dan barang pusaka yang demikian
banyaknya itu tak ada gunanya dimata Boen ching, dia
memasuki gua itu sekalipun karena terdorong oleh rasa ingin
tahu, tetapi yang terpenting baginya adalah mencarijalan
keluar untuk meloloskan diri dari lembah tersebut.
BOEN CHING memandang lagi sekitar gua itu, gua yang
demikian besarnya itu ternyata isinya hanya intan permata
dan barang-barang pusaka melulu, bahkan tak ada lain barang
lagi, kelihatannya seolah-olah Chang Sun Loei ini makan dan
tidur semuanya dilakukan diatas intan permata itu.
Tampak hal ini, dalam hatinya terasa agak gemas
bercampur geli, kaki kanannya diangkat dan menendang
kearah tumpukan barang-barang berharga itu. intan permata
yang terkena tendangan tersebut bergulingan kearah
samping. Tiba-tiba Boen ching mengeluarkan suara tertahan,
suatu sinar yang lembut, dingin dan sangat terang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memancarkan sinarnya keluar dari tumpukan intan- intan
tersebut.
Sinar itu sangat berbeda sekali dengan sinar-sinar yang
dipancarkan dari intan permata yang lain-
Boen ching membungkukkan tubuhnya untuk
mengenyampingkan intan permata yang lain, sebuah cermin
berwarna hijau muda muncul didepan matanya, dia
mengambil cermin tersebut.
Tampak sinar yang dipantulkan dari cermin tersebut
membentuk suatu bentuk yang menyerupai satu cerobong.
Selama hidupnya Boen ching belum pernah melihat benda
pusaka yang demikian itu. kini nampak benda itu tanpa terasa
dia menjadi merasa sangat sayang untuk melepaskannya
kembali.
Dia membelai cermin itu dan merasa dari cermin itu
memancarkan suatu hawa yang sangat dingin dan nyaman
dibadan, sedang sinar yang dipancarkannyapun sangat dingin
sekali.
Boen ching membalik cermin itu, tiba-tiba ia menjadi
termangu-mangu, kiranya dibalik dari cermin pualam itu
terpancang suatu gambar dari seorang gadis cantik.
Gambar dari gadis itu sungguh sangat hidup sekali,
wajahnya tersungging senyuman, cantiknya luar biasa, dia
pernah melihat kecantikan dari Shie Siauw In maupun Bwee
Giok dan menganggap mereka sebagai gadis yang paling
cantik di jaman itu, sungguh tak nyana kecantikan dari gadis
yang terpancang pada cermin itu jika di bandingkan dengan
kecantikan dua gadis yang ia kenal itu bahkan lebih cantik tiga
kali lipat.
Boen ching memandangnya hingga menjadi termangu-
mangu, sungguh tak dapat dipercaya didunia ini ternyata
masih ada gadis yang demikian cantiknya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan perlahan dia dongakkan kepala nya, dengan
termangu- mangu memandang pada dinding gua itu, tampak
yang disinari oleh cermin pualam itu tiba-tiba terjatuh sebuah
ulat tembok.
Nampak hal itu, Boen ching jadi tertegun, ulat tembok itu
ternyata telah mati, hatinya menjadi merasa sangat heran,
kiranya cermin pualam itu masih dapat digunakan untuk
melawan ulat-ulat beracun apapun juga, cepat ia
menundukkan kepalanya memandang cermin pualam itu,
ternyata dibawah cermin tersebut tampak terukir dua buah
tulisan kuno yang sangat kecil yang berbunyi. "Thian Toen",
tulisan tersebut diukir dengan sangat indahnya.
Boen ching memandang gadis itu sejenak. kemudian
dengan menggunakan cermin pualam itu menyinari keempat
penjuru dari tembok dalam gua tersebut.
Sinar dari cermin pualam itu memancar ketempat-tempat
yang gelap dari gua itu. tahu2 dinding gua itu mulai bergetar
dan bergerak. Boen ching menjadi sangat terkejut, sedang
cermin pualam itu tetap dihadapkan pada dinding gua itu dan
menyinari tempat tersebut.
Sesaat kemudian dinding dari gua itu mulai melongsor dan
berguguran keatas tanah. seekor kelabang yang panjangnya
kira-kira tiga depa jatuh diatas tanah dengan kerasnya.
Boen ching menjadi termangu-mangu, dimana tempat yang
dilalui sinar cermin pualam terlihat kelabang itu jatuh mati
terdapat suatu celah kecil, dengan cepat Boen ching menyinari
tempat itu, ternyata bagaikan terdapat dunia lain lagi disana,
celah itu dalam sekali dan tak tampak dasarnya.
Boen ching menjadi terkejut bercampur girang, dia melihat
dinding gua itu tingginya empat lima kaki, dengan
menggunakan ginkang yang di milikinya itu untuk naik keatas
bukanlah suatu pekerjaan yang sulit, dia dengan cepat
meletakkan cermin pualam itu ke tangan kirinya sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan kanannya mencabut keluar pedang Ie Bok Kiamnya itu.
Tubuhnya segera melompat dengan menggunakan pedang itu
menabas kearah dinding gua.
Ie Bok Kiamnya itu ditabaskan kekanan dan kekiri untuk
menyingkirkan tanah yang ada, kini tampaklah mulut gua
sebesar lebih empat depa.
Boen ching menggunakan cermin "Thian Tuen" itu
menyinari gua tersebut sejenak, setelah nampak pada gua itu
ternyata tak terdapat lain binatang beracun, dia baru meloncat
naik keatas dan masuk kedalam gua itu.
Setelah masuk kedalam gua kecil itu, Boen ching melihat
cermin "Thian Tuen" yang berada dalam tangannya itu
ternyata secara otomatis mengeluarkan sinarnya, suatu sinar
hijau yang agak remang-remang memancar kearah depan-
Boen ching selangkah demi selangkah berjalan kedepan.
Setelah memasuki gua itu sejauh kurang lebih dua puluh
kaki, terlihatlah didalam gua itu ternyata terdapat suatu kamar
batu.
Boen ching, menggunakan cerminnya menyinari tempat itu,
kemudian menengok kekiri dan kanan sekejap. didalam gua
batu itu terdapat suatu rangka manusia dalam keadaan duduk
bersila.
Didepan rangka manusia itu terletak sebilah pedang
panjang, sedang pada dinding gua terukir sembilan buah
gambar manusia.
Boen ching yang melihat sembilan buah gambar manusia
itu agaknya sudah sangat dikenal ketika diperhatikan terus,
ternyata adalah gambar dari ilmu "Thay Thlen Kioe Sih" dia
menjadi tertegun kemudian memperhatikan lagi, setiap
sebuah gambar manusia itu dibawahnya ternyata masih
terdapat sembilan buah perubahan yang sangat aneh, hatinya
menjadi sangat girang. Dia sebelumnya memang pernah
belajar ilmu itu dari Seh TU Hoa. kini nampak ilmu itu ternyata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memiliki perubahan yang demikian besarnya, dengan cepat
dia memusatkan seluruh perhatiannya, dengan seorang diri
dia mulai berlatih ilmu silat itu menurut petunjuk dari gambar-
gambar yang terukir didinding gua itu.
Sambil berpikir ia berlatih terus, setengah jam kemudian
barulah selesai berlatih, hatinya menjadi terkejut bercampur
girang.
Dengan menggunakan cermin itu, dia menyinari dinding
gua itu, nampak pada dinding gua itu terukir beberapa kalimat
yang kira-kira berbunyi. "Para tamu yang mengunjungi gua
ini"
Karena salah menerima murid, sehingga dikurung didalam
gua digunung oei San ini oleh murid murtad. Kaki dan tangan
diputuskan, dengan batu ia menyumbat mulut gua, sehingga
selamanya tak dapat meloloskan diri. tetapi keinginan untuk
hidup muncul dalam hati, segera membuat jalan dalam gua
ini, sejauh dua puluh kaki, dan akhirnya berhasil menerobos
dinding dari gua ini, tetapi umur manusia ternyata tak dapat
panjang, meninggalkan ilmu Thay Thien Kiu Sih untuk
generasi yang akan datang kemari, pedang pusaka "cing Hong
Kiam kuhadiahkan, ilmu Thay Thien Kioe Sih sebagai ilmu silat
yang sangat lihay. Murid murtad yang berhasil mempelajari
hanyalah berupa kulitnya, saja orang yang setengah berhasil
mempelajarinya boleh segera dimusnahkan-"Tertanda
penghuni gua."
Boen ching yang membaca surat peninggalan imi menjadi
sangat girang, dengan cepat dia berlutut di hadapan kerangka
manusia itu dan menganggukkan kepalanya tiga kali,
kemudian bangun berdiri sambil memungut pedang cing Hong
Kiam itu, dengan perlahan dia mencabut keluar pedang itu
dari sarungnya, sebuah pedang kuno yang sangat antik dan
kuno segera muncul dihadapannya, seluruh tubuh dari pedang
itu diliputi oleh selapis sinar yang berwarna hijau ketika sedikit
digerakan sinarnya sangat menyilaukan mata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedang Boen ching memperhatikan pedang kuno yang
sangat antik tiba-tiba sebuah sinar yang sangat tajam itu
memancarkan masuk kedalam gua itu, Boen ching menjadi
sangat terkejut, kiranya hari telah menjadi siang, ia takut
kalau Chang Sun Loei mengejar sampai ditempat itu, dengan
cepat ia mengangkat pedangnya dan memusnahkan gambar
dari ilmu Thay Thien Kioe Sih yang terukir didinding gua itu.
Setelah ia memasukkan kembali pedang nya kedalam
sarung, mendadak pikirnya.
"Kini hari telah siang, ternyata ada juga sinar yang
memancar masuk kedalam gua itu, entah dari tempat mana
sinar ini masuk."
Baru saja dia menjadi tertegun, mendadak terdengar
olehnya suara bentakan yang amat gusar, Boen ching menjadi
sangat terkejut, dia tahu tentunya Chang Sun Loei telah
menemukan dirinya berada ditempat itu, sepintas lalu dia
melihat didalam gua itu terdapat hancuran batu yang cukup
banyak. ia menduga batu2 itu tentunya berasal dari batu2
yang digali oleh penghuni gua itu. Dia tak sempat berpikir
panjang lagi, tubuhnya bergerak dengan cepat dan
memindahkan batu-batu itu untuk menyumbat gua tersebut.
Suara bentakan Chang Sun Loei yang terdengar tadi, kini
setelah Boen Ching berhasil menyumbat gua itu dengan
batu2, makin lama suara Chang Sun Loei menjadi tak
terdengar lagi.
Boen Ching menghela napas lega, dengan cepat ia
memeriksa keadaan sekitar goa itu untuk mengetahui sinar
matahari tadi berasal dari mana. Dia nampak pada dinding
gua itu terdapat sebuah celah kecil, sinar matahari itu masuk
kedalam gua melalui celah kecil tersebut.
Tangannya dengan cepat mencabut keluar pedang Cing
Hong Kiam dari sarungnya dan ditabaskan kearah celah
tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dimana pedang cing Hong Kiarn itu berkelebat, dinding gua
itu bagaikan barang yang lapuk jatuh berguguran keatas
tanah semuanya. Tak lama kemudian telah muncul sebuah
lubang yang agak besar pada dinding gua itu.
Boen ching segera menongolkan kepalanya keluar, tampak
gua yang baru dibuatnya itu ternyata masih berada ditebing
lembah Pek Hiat, jarak dari bawah tak lebih dari dua puluh
kaki dengan menggunakan ginkangnya meskipun masih dapat
turun kebawah, tetapi begitu dia keluar dari gua itu Chang
Sun Loei tentu akan melihatnya, sehingga sekalipun ia dapat
keluar dari gua juga belum tentu berhasil lolos dari tangan
Chang Sun Loei.
Sedang Boen ching memandang keadaan sekitar tempat itu
dan memikirkan dengan cara bagaimana untuk meloloskan
diri, suara pekikan elang raksasa terdengar lagi dan tubuhnya
meluncur menubruk kearah nya.
Boen ching dengan ter-buru2 menarik masuk tubuhnya
kedalam gua, meskipun elang raksasa itu tak berhasil masuk
ke dalam gua itu, tetapi tetap berputar dan berpekik nyaring
diluar gua.
Boen ching tahu tebing yang setinggi dua-tiga puluh kaki
ini, Chang Sun Loei sekalipun mempunyai kepandaian yang
sangat tinggi juga tak mungkin berhasil naik keatas, apalagi
mulut gua diluar tebing itu sangat kecil, sekalipun misalnya dia
berhasil untuk naik keatas juga belum tentu dapat berbuat
apa-apa terhadap dirinya.
Dia menarik kembali tubuhnya kedalam gua dan membuka
buntalannya untuk bersantap makanannya yang dibawanya.
Selesai bersantap dia merasa agak haus. tiba-tiba
pikirannya bergerak, terpikir olehnya terusan yang digali oleh
penghuni gua itu yang panjangnya kira-ktra dua puluh kaki.
Meskipun di tangannya terdapat pedang Cing Hong Kiam yang
sangat tajam, tetapi pekerjaan ini bukanlah dapat diselesaikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam waktu yang singkat, lalu didalam gua ini dia hersantap
apa dan air yang diminum itu berasal dari mana ?
Kalau makan mungkin dapat juga dia hanya bersantap
ulat2 yang ada didalam gua, tetapi air yang diminum ia
dapatkan dari mana ?
Berpikir sampai disini, segera ia memandang sekitar tempat
itu, tak mungkin ada sumber air ditebing yang setinggi ratusan
kaki ini. .Tetapi segera ia nampak dari atas dinding gua itu
mengalir air, tampak hal ini segera tangannya mencabut
pedangnya dan ditabaskan kearah di mana air tadi mengalir
Tampak tebing itu makin ditabas makin bertambah besar,
akhirnya terlihat suatu celah sempit yang lebarnya kira-kira
delapan depa, kiranya dibelakang celah itu terdapat sebuah
gunung besar.
Boen Ching yang nampak hal ini menjadi sangat girang,
dengan terburu-buru ia berkemas cermin itu dimasukkannya
ke dalam sakunya, sedang pedang Cing Hong Kiam disorenkan
dipunggungnya kemudian menerobos keluar gua.
Gua itu panjangnya ada dua tiga li, setelah keluar dari gua,
didepannya terbentang suatu deretan pegunungan yang
tinggi.
Boen Ching tahu deretan pegunungan itu terdapat didalam
gunung oei San, setelah melihat betul-betul arahnya dia lari
kearah tenggara.
Baru saja lari sejauh beberapa li tahu2 dari jauh tampak
berkelebat dua buah bayangan dengan sangat cepat .
Boen ching ketika nampak seorang diantara mereka itu,
hatinya menjadi berdebar orang itu ternyata adalah suhunya
Ie Bok Tocu dengan cepat Boen ching lari kearah nya.
Tampak orang yang sedang bertempur dengan suhunya itu
adalah seorang siucay berusia pertengahan, dibawah tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kanan nya mengepit seorang gadis yang ternyata adalah shie
Siauw In adanya.
Boen ching menjadi sangat terkejut, ternyata ada juga
orang yang dapat bertempur dengan Ie Bok Tocu sambil
mengempit seorang, bahkan kalau dilihat keadaannya
,sastrawan berusia pertengahan itu berada diatas angin, Ie
Bok Tocu hanya menggunakan ginkangnya yang sempurna itu
untuk berkelit ke samping sedang kesempatan untuk
membalas menyerang sedikit pun tak ada.
Ie Bok Tocu melirik. nampak yang datang itu ternyata
adalah Boen ching pada wajahnya tampak sinar yang amat
girang.
Dengan terburu- buru Boen ching melepaskan pedang cing
Hong Kiam dari punggungnya sekalian dengan sarungnya dan
kemudian dilemparkan ke arah Ie Bok Tocu sambil berteriak.
"Suhu cepat tangkap pedang ini."
Ie Bok Tocu dan sisastrawan berusia pertengahan itu
sama2 melayangkan tubuhnya untuk merebut pedang cing
Hong Kiam itu, tetapi ginkang Ie Bok Tocu yang merupakan
jago nomor satu, mana dapat si sastrawan berusia
pertengahan itu menandinginya, sehingga Ie Bok Tocu
berhasil menerima pedang cing Hong Kiam itu.
Boen ching segera meletakkan buntalannya keatas tanah,
dan mencabut pedang Ie Bok Kiam, dengan diikuti suara
bentakkan nyaring ia menubruk kearah sisastrawan berusia
pertengahan itu.
Kedua mata si sistrawan berusia pertengahan itu
memancarkan sinar tajam, ia tertawa tergelak. tangan
kanannya dikebas kan sebuah kipas yang memancarkan sinar
keemasan telah berada ditangannya, ketika kipas itu
membuka dan menutup terlihat di tengah ditengah dari kipas
itu terdapat gambar seorang gadis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Ching menjadi sangat terkejut, kiranya Ie Bok Tocu
dan Han Cing Yu terburu-buru pergi adalah karena munculnya
iblis yang gemar paras elok itu.
Sungguh tak disangka si sastrawan berusia pertengahan
yang berdiri dihadapannyaini adalah iblis yang disebut sebagai
iblis yang gemar paras elok. Diantara empat iblis sakti, setan
arak. paras elok. harta kekayaan dan kedudukan menduduki
tempat kedua yaitu Kiem Shan Swat Ciang atau si kipas emas
pukulan berhawa dingin, Ouw Yang Bu Kie.
Boen Ching nampak Shie Siauw In berada di pelukannya,
tubuhnya dengan cepat meloncat ketengah udara, dengan
jurus "Hong Yan Yu Lu" atau ombak laut melanda daratan ia
menusuk jalan darah "Kuan Yuen To" didepan dada Ouw Yang
Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, kipasnya dibuka lagi,
dibelakang gambar gadis itu ternyata sebuah gambar dari
tengkorak. dia nampak jurus serangan ini sangat lihay, tidak
menanti Boen Ching sampai merubah jurus lain, kipasnya
menyambar yang mengakibatkan Boen Ching tepat menusuk
diatas kipas itu, tubuhnya tergetar, suatu tenaga yang besar
memaksa dia hampir-hampir saja pedangnya terlepas.
Kaki Ouw Yang Bu Kie bergerak dengan sangat cepatnya,
kipasnya ditutup kembali dan menotok kearah jalan darah "cie
Boen To" dibawah dada Boen ching.
Pada saat ini Ie Bok Tocu telah mencabut keluar
pedangnya, nampak pedang yang berada ditangannya itu
adalah sebuah pedang pusaka ia menjadi tertegun.
Pada saat dia menjadi tertegun inilah Boen ching dalam
keadaan bahaya, Ie Bok Tocu yang pedangnya telah dicabut
keluar itu segera memusatkan pikirannya, ia membentak
nyaring. Pedangnya di tusukkan mengancam jalan darah "Nau
Hu To" di belakang batok kepala Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ouw Yang Bu Kie ingin cepat melukai lawannya, tubuhnya
sedikit merendah, kipasnya menotok satu inci dibawah jalan
darah "cie Bun To" didada Boan ching
Dengan kekuatan kipas Ouw Yang Bun Kie ini, meskipun
tidak berhasil menotok tetapi membuat dia merasa tidak
tahan, jari telunjuk dan jari tengah Ie Bok Tocu disentilkan,
pedang yang sebenarnya menusuk kearah depan, kini tahu-
tahu berputar, jurus pedangnya pun berubah, dengan
menggunakan jurus "Kiem Hwee Thian coan" ataupedang
kembali langit berputar, ia menusuk jalan darah "Thay Yang
To" Ouw Yang Bun Kie.
Jurus ini adalah jurus yang paling lihay dari ilmu Ie Bok
Kiam Hoat, tetapi Ouw yang Bu Kie adalah sebagai orang yang
macam apa, mendengar desiran angin dari pedang itu, segera
ia menarik kembali serangannya sedang tubuhnya berkelit ke
arah kiri.
Tetapi Boen ching yang berada dalam keadaan bahaya,
dengan tanpa sadar dia telab mengeluarkan ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" sekalipun Ouw Yang Bu Kie telah berkelit kesamping,
tetapi kakinya tetap berhasil menendang bahu kanannya,
dengan lweekang yang dimiliki 0uw Yang Bu Kie tendangan
Boen ching ini meskipun tak sampai membuat kipasnya
terlepas dari tangan mereka, tetapi juga cukup membuat bahu
kanannya merasa sakit sedikit.
Ouw Yang Bu Kie selamanya mana pernah mengalami
kerugian semacam ini, setelah dia berhasil berdiri tegak.
kedua matanya menyapu kedua orang itu, kemudian dengan
dingin mendengus.
Ie Bok Tocu pun melihat tendangan yang di lakukan Boen
Ching barusan ini sangat berbeda dengan beberapa bulan
yang lalu, kemajuan dari ilmu silat Boen Ching sungguh tak
disangka olehnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hatinya menjadi terkejut bercampur girang, kepada Boen
Ching ujarnya.
"Anak Ching pergunakanlah Ie Bok Kiam Hoat untuk
menghalangi jalan mundurnya"
Boen Ching menyahut, tubuhnya berkele-bat dan berdiri
dibelakang tubuh Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie tenang-tenang saja, dengan
tenangnya ia berkata. "Kiranya adalah keturunan dari Tan Coe
Coen"
Ie Bok Tocu tidak memperdulikan padanya, pedang Cing
Hong Kiamnya digerakkan dan segera memainkan ilmu "Huan
Ie Bok Kiam Hoat" yang dipadukan dengan gerakan dan
langkah dari ilmu "Sie Liu Eng Hong" semuanya itu dia
menggunakan jurus-jurus yang untuk menyerang dan
mendesak mundur Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak, tangan kirinya
mengempit tubuh Shie Siauw In lebih kencang, sedang tangan
kanannya mengembangkan kipasnya, dengan tidak gentar
sedikit pun ia menghadapi musuh.
Boen ching dengan mencekal pedangnya berdiri disamping
dan memperhatikan gerakan Ouw Yang Bu Kie.
Kaki Ie Bok Tocu segera bergerak. pedang cing Hong Kiam
bagaikan sambaran kilat, serangannya dilancarkan makin lama
makin cepat dan makin gencar menyerang Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tahu bahwa pedang yang berada
ditangan Ie Bok Tocu adalah sebuah pedang pusaka, sehingga
ia tak berani menangkis dengan mempergunakan kipas nya,
hanya dengan tenaga dalamnya yang disalurkan kedalam
kipasnya itu menahan setiap serangan pedang yang
dilancarkan oleh Ie Bok Tocu.
Tetapi gerakkan pedang Ie Bok Tocu sangat cepat, tak
putus-putusnya melancarkan berpuluh-puluh kali serangan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ternyata juga tak berhasil mendesak Ouw Yang Bu Kie mundur
kebelakang setengah tindakpun, dalam hatinya merasa lebih
terkejut dari Ouw Yang Bu Kie, empat iblis selama 3o tahun
tidak berkelana didunia kangOuw, kini ketinggian dan
kehebatan lweekangnya selain ayah Tan Coe Coen atau Thian
Jan Shu yang lahir kembali, kiranya tidak ada orang lain yang
dapat melawan mereka itu.
Boen ching yang nampak hal ini, pedang Ie Bok Kiamnya
segera meluncur dan ditusuk kan kebelakang punggung Ouw
Yang Bu Kie.
Diantara suara tergelak, tubuh Ouw Yang Bu Kie bersalto
ditengah udara, pada saat bersalto itu pula ia telah berhasil
menghindari tusukan pedang dari Ie Bok Tocu, kipasnya
disabetkan dan menangkis kesamping pedang Boen ching,
kemudian kipasnya diturunkan kebawah dan melancar kan
ilmu "cing Thian Lick Shan- atau ilmu kipas menggetarkan
enam penjuru yang telah menggetarkan sungai telaga itu.
Tampak kipas yang berada ditangan kanannya sebentar
dikembangkan dan sebentar ditutup kembali.
Sekejap saja keadaan dikalangan pertempuran itu telah
berubah, terlihat berpuluh-puluh bayangan kipas berkelebat
yang memaksa Ie Bok Tocu dan Boen Ching berada dibawah
angin-
Ie Bok Tocu menjadi sangat terkejut, dimana pedangnya
menunjuk. inti sari dari ilmu Huan Ie Bok Kiam Hoat segera
saja dilancarkan- Boen Ching yang nampak Ie Bok Tocu
berbuat demikian segera mengetahui maksud hatinya. dan
cepat ia merubah jurus pedangnya, dua orang itu memangnya
merupakan guru dan murid dan sering berlatih bersama.
Kini dalam keadaan yang demikian itu, dua orang itu segera
memainkan Ie Bok Kiam Hoat yang dipadukan menjadi satu.
Demikian tanpa sadar mereka telah mengatur barisan Ie
Bok Kiam Tin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dimana serangan pedang dua guru dan murid itu tiba-tiba
segera mematahkan setiap jurus serangan dari ilmu "Ceng
Thian Liok Shu" bahkan mendesaknya berada dibawah angin-
Ouw Yang Bu Kie yang ditangannya mengepit seseorang
ditambah lagi kini melawan dua orang yang berkepandaian
tinggi, ternyata masih bertahan membuat dua orang itu
menjadi sangat terkejut.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie jauh lebih hebat rasa terkejutnya,
dengan kekuatan Ie Bok Tocu dan muridnya saja ternyata
dapat memaksa dia berada dibawah angin, jago-jago
berkepandaian tinggi didunia ini selain Thian Jan Shu dan Tan
Coe Coen, empat iblis itu selamanya tak memandang sebelah
matapun kepada orang lain- Tiga puluh tahun kemudian untuk
pertama kali berkelana, hanya melawan murid dan cucu murid
dari Tan coe coen saja telah dipaksa berada dibawah angin,
apalagiBoen ching, seorang permuda yang baru saja berusia
dua puluh tahun, ternyata juga membuat dia menjadi begini,
mana tidak dia menjadi malu?
Ie Bok Tocu dan Boen ching bersama-sama melancarkan
serangan lagi, kerja sama diantara dua orang guru dan murid
itu tambah lama makin bertambah baik, di tengah barisan itu
ternyata sedikitpun tidak memberi kesempatan kepada Ouw
Yang Bu Kie untuk membalas menyerang.
Jika bukannya lweekang Boen ching sedikit rendah, dengan
kerja sama yang erat dari dua orang guru dan murid itu,
kiranya sejak tadi Ouw Yang Bu Kie telah binasa.
Ouw Yang Bu Kie yang makin bertempur merasa tak ada
lubang kelemahan sedikitpun pada mereka berdua guru dan
murid, dia sadar kalau lwekang Boen ching sedikit rendah,
tetapi begitu kipasnya menyerang kearah nya, jurus pedang
Boen ching segera berubah menjadi posisi bertahan, sedang
serangan Ie Bok Tocu telah tiba, dua pedang itu saling
mengisi bagaikan tak terdapat sedikit lubangpun, sehingga
membuat dia sukar bernapas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ditengah tengah barisan Ie Bok Kiam Tin itu, terlihat
pedang menyambar tak henti-hentinya membuat kabur
penglihatan.
Ouw Yang Bo Kie mengerti jika bertempur terus menerus
secara begitu, juga tak ada gunanya, dia bersuit panjang dan
melemparkan tubuh Shie Siaw In ketengah udara..
Tangan kirinya mengerahkan ilmu yang pernah
menggetarkan dunia kangOuw waktu itu, "Chieh Han Pat
Ciang" atau ilmu delapan pukulan penyabut nyawa yang
dipadukan dengan permainan kipasnya dengan ilmu "Ceng
Tian Lok shan" menerjang ke arah dua orang itu.
Pada saat itu pukulan telapak kiri yang dipadukan dengan
ilmu kipas ditangan kanannya menyerang dua orang itu, ia
telah mengerahkan seluruh ilmu silat yang dimilikinya.
Ie Bok Tocu dan Boen Ching nampak tubuh Shie Siauw In
dilemparkan di tengah udara, bukan saja tidak dapat
menolongnya, bahkan didesak mundur satu tindak
kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, melihat tubuh Shie
Siauw In belum jatuh ketanah, dia merasa masih ada
kesempatan untuk menyerang lagi, segera ia menarik napas
panjang? kipas dan pukulannya berbareng menyerang sampai
beberapa kali banyaknya.
Bagaimana juga Ie Bok Tucu dan Boen Ching untuk yang
pertama kali bekerja sama untuk menghadapi musuh tangguh,
kini diserang ternyata demikian tanpa terasa barisan pedang
itu telah terpukul pecah.
Kini Ouw Yong Bu Kie baru dapat bernapas lega, tampak
tubuh Shie Siauw in hampir terjatuh ke bawah, sambil
menyambar tubuh Shie Siauw In ia balikan tubuhnya lari
pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba dalam hati Boen Ching bergerak diam teringat
pada ilmu "Thay Thien Kioe Sih" kini nampak Ouw Yang Bu Kie
hendak pergi, mana mau memperbolehkan dia pergi dari situ
dengan seenaknya.
Sambil bersiul panjang Ie Bok kiam nya dilemparkan ke
atas tanah, sedang tubuhnya menubruk kearah Ouw Yang Bu
Kie. Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, pikirnya.
"Bukankah ini hanya hendak mengantar jiwa nya saja?"
Kipas ditangan kanannya disabetkan kearah bahu Boen ching.
Tetapi pada saat ini Boen ching telah mendapat intisari
daripada ilmu "Thay Thien Kioe sih", kini nampak Ouw Yang
Bu Kie dengan seenaknya saja menyabetkan kipas nya
kebahunya, tangan kirinya dibalik secepat kilat mencengkeram
pergelangan tangan Ouw Yang Bu Kie, kemudian dengan
perlahan ditariknya.
Ouw Yang Bu Kie merasa tangan kanannya menjadi kaku,
tanpa terasa tubuhnya tertarik maju satu langkah kedepan-
Tangan kanan dan kaki kiri Boen ching bersamaan
waktunya dilontarkan, ini adalah jurus Thien ciang To Hay"
atau laut dan telaga berbalik daripada ilmu "Thay Thien Kioe
Sih."
Pada saat itu dia menggunakan jurus tersebut jauh lebih
hebat dari pada waktu digunakan Seh TU Hoa, sekalipun
lweekang Ouw Yang Bu Kie jauh lebih tinggi darinya, tetapi
tubuhnya terlempar sejauh tiga kaki lebih oleh jurus "Thien
ciang To Hay" ini.
Dalam keadaan yang demikian itu tangannya tak lupa
menyambar tubuh Shie Siauw In, setelah berhasil berdiri
tegak. dia menjadi tertegun, dengan cepat balikkan tubuh dan
lari pergi.
Sebenarnya Ie Bok Tocu masih mengkhawatirkan atas
keselamatannya Boen ching tetapi ia nampak pada saat Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ching memajukan tangan dan kakinya, ternyata tubuh Ouw
Yang Bu Kie telah terluka ditangannya.
Dia menjadi terkejut bercampur girang, tampak Ouw Yang
Bu Kie melarikan diri, dengan cepat dia membentak dan
mengejar.
Boen ching memungut kembali pedang Ie Bok Kiam dan
buntalannya dan lari mengejar pula, ditengah gunung yang
sepi itu tampak tiga orang itu membentuk suatu garis yang
saling kejar mengejar.
Meskipun lweekang Ouw Yang Bu Kie sangat tinggi, tetapi
ginkang dari Ie Bok Tocu dapat dihitung sebagai nomor wahid
ditambah lagi ditangannya masih mengempit satu orang,
meskipun Ouw Yang Bu Kie lari terlebih dahulu, tetapi tak
seberapa lama lagi Ie Bok Tocu telah berhasil mengejarnya
tak lebih sejauh satu kaki dibelakangnya.
Dalam hati Ouw Yang Bu Kie diam-diam merasa terkejut,
dia melirik kemuka nampak didepannya merupakan puncak
suatu gunung dengan cepat dia mencapai puncak itu dengan
membalikkan tubuhnya melancar kan serangan, sedang Ie Bek
Tocu segera tertahan oleh kipas tangannya, baru akan
melancarkan serangan lagi, sekonyong-konyong terdengar
suara bentakan dari Ouw Yang Bu Kie.
"Tahan "
Ie Bok Tocu tampak didepannya adalah puncak dari suatu
gunung, ia tak kuatir sampai Ouw Yang Bu Kie dapat
meloloskan diri jika menunggu sejenak kemudian mungkin
Boen ching pun akan tiba, mendengar perkataan itu ia
menarik kembali pedangnya.
Ouw Yang Bu Kie tampak Boen ching telah dapat mengejar
sampai, pada wajahnya timbul suatu senyuman yang licik
ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Selama tiga puluh tahun aku mengasingkan diri digurun
pasir, ini hari untuk pertama kalinya menginjak daerah
Tionggoan, baru saja mendapatkan seorang gadis cantik telah
dikejar mati2an oleh kamu semuanya."
Sambil berkata dengan dingin dia mendengus, kemudian
lanjutnya. "Kamu kira aku Ouw Yang Bu Kie dapat takut
kepada kamu dua orang hah?"
Ie Bok Tocu dengan gusar mencabut pedangnya,
bentaknya. "Tak usah banyak omong lagi"
Selama dua puluh tahun dia mengharapkan puteri
kesayangannya kembali ke sampingnya, baru malam pertama
ternyata telah diculik oleh iblis yang gemar paras elok ini,
mana tidak membuat dia menjadi cemas?
Ouw Yang Bu Kit nampak Ie Bok Tocu telah mencabut
pedangnya, dan melancarkan serangan, dia tidak membalas
menyerang dengan kipasnya, malah mundur kebelakang satu
langkah.
Kini dia telah berdiri ditepi jurang dengan tertawa tergelak
ujarnya.
"Jika aku melemparkan dia kedalam curang kemudian balik
menghadapi kalian, aku kira kamu juga bukan merupakan
tandingannya" Sehabis berkata dia memandang dua orang itu
dengan dingin.
Ie Bok Tocu dan Boen ching menjadi terkejut, jurang
dibelakangnya itu dalamnya ratusan kaki lebih, jika Ouw yang
Bu Ki sungguh melemparkan tubuh Shie Siauw In ke dalam
jurang bukankah shie Siauw In akan sukar untuk
menghindarkan diri dari kematian-
Sedang Ouw Yang Bu Kie bukan saja terkenal karena paras
elok bahkan merupakan seorang Jay Hoa cat atau penjahat
pemetik bunga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setiap gadis yang telah berada ditangannya tak seorangpun
yang diberi kesempatan untuk hidup lebih lama lagi.
Ouw Yang Bu Kie tampak dua orang itu demikian rupa dia
tertawa tergelak ujarnya.
"Aku pikir kau tentu tidak akan membiarkan aku pergi
dengan bebas, kalau begitu kamu dapatlah memikirkan suatu
cara, tetapi aku selamanya tak mau kalau dirugikan"
Ie Bok Tocu menjadi cemas dan gusar, beberapa kali dia
akan maju menyerang, tetapi ia juga takut kalau Ouw Yang Bu
Kie sungguh melemparkan tubuh Shie Siauw In kedalam
jurang, terpaksa ia menahan sabar.
Boen ching juga diam2 berpikir, orang yang licik seperti
Ouw Yang Bu Kie ini adalah untuk pertama kali ia jumpai
selama hidupnya. Ouw Yang Bu Kie ini tertawa terbahak-
bahak ujarnya.
"Kalau kamu tak mempunyai cara, aku mempunyai cara,
aku mempunyai satu cara, gadis ini akan kubawa pergi
selamanya, aku tak akan memberi kesempatan hidup bagi
mangsa2ku ini tetapi aku memandang pada wajah Tan coe
coen tidak akan membunuh dia bagaimana?"
Ie Bok Tocu menjadi sangat gusar, dia mengangkat
pedangnya, melihat hal ini Ouw Yang Bu Kie segera
mengangkat tubuh Shie Siauw In, sambil ujarnya.
"Awas, jiwanya berada ditanganmu.Jika kau menusuk
dengan pedangmu itu, nyawa nya berarti habis juga diatas
pedangmu itu."
Boen ching segera menarik tangan suhunya Ie Bok Tocu,
dengan perlahan ujarnya.
"Suhu tahan!!"
Ie Bok Tocu dengan sedih menarik kembali pedangnya dan
mundur kebelakang kepada Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ujar Boen ching
"Aku menasehatkan padamu lebih baik lepaskanlah dia, ibu
angkatnya adalah putri Thian Jan Shu, ia segera akan datang
kemari kalau tak percaya lihatlah sendiri nanti.
Meskipun dalam hati Ouw Yang Bu Kie diam-diam merasa
sedikit terkejut, ternyata hari ini mendapat jalan yang
demikian berat nya, tetapi dia berbuat pekerjaan selamanya
tak pernah menyesal atas perbuatannya yang telah dilakukan
itu, dengan tertawa tergelak ujarnya.
"Siapa kamu? kepandaianmu sedikit mengandung ilmu
hitam, tidak mirip sebagai anak murid Tan coe coen, engkau
jangan mencoba menggunakan nama Thian Jan Shu yang
telah binasa, putrinya tak akan kupandang sebelah matapun
juga"
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Kini engkau tak mau melepaskan dia, tetapi begitu ibu
angkatnya datang, selembar jiwamu bila diadukan dengan
selembar jiwanya, buat kamu bukankah sangat sayang ??"
"Engkau tadi telah menendang aku satu kali, bahkan
melemparkan aku sejauh tiga kaki lebih, peristiwa ini selama
hidupku belum pernah aku alami, tiga puluh tahun yang lalu,
jika Thian Jan Shu atau Tan coen masih hidup mungkin masih
bisa aku terima, ini hari aku terjungkal ditanganmu, sekali pun
pada waktu itu aku tak bersiap siaga, tetapi juga diluar
dugaanku, aku masih mempunyai satu cara, jika engkau dapat
melemparkan aku atau menendang aku sekali lagi, segera aku
mengembalikan gadis ini kepadamu"
Boen ching sadar, lweekangnya sangat Cetek. jika
dibandingkan dengan iblis ini ia hanyalah dapat menanti saat
dia siap-siap siaga baru dapat menyerang untuk mengalah kan
dirinya, tetapi jika sejak tadi telah mengadakan persiapan,
ilmu "Thay Thien Kioe Sih" sekalipun lihay tetapi tidak akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berhasil kalau tidak dekat dengan lawan dengan demikian ilmu
tersebut tak ada gunanya.
Tetapi melihat keadaan sekarang ini, jika dia tak berhasil,
kemungkinan malah akan terluka di tangan iblis ini, sebaliknya
kalau tidak mau juga tak mungkin terjadi, lebih baik
menerimanya saja, apalagi dia juga tak mengatakan kalau dia
tak berhasil harus berbuat apa, Dia tertawa perlahan, pedang
dan buntalannya diletakkan diatas tanah, sambil berjalan maju
ujarnya.
"Kalau begitu boanpwee ingin mendapatkat pelajaran
darimu." Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak. sahutnya.
"Ternyata besar juga nyalimu, tetapi apakah engkau tak
takut aku akan membuang dirimu kedalam jurang yang dalam
itu ?"
Selesai berkata kipasnya dilipat kembali dan lalu
dimasukkan kedalam saku. Boen ching tersenyum, ujarnya.
"Aku kira belum tentu kau berhasil."
Sambil berkata tangannya dengan perlahan melancarkan
serangan kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ie Bok Tocu nampak Boen ching hendak menghadapi
bahaya, dalam hatinya sebenarnya tidak menyetujui
tindakannya tersebut, tetapi mengenai urusan ini tak ada cara
lain lagi, terpaksa dia membiarkan Boen ching maju sedang
tangannya mencekal pedang cing Hong Kiamnya dengan
kencangnya, bersiap siaga jika Boen ching menghadapi
bahaya hingga dia dapat memberi pertolongan dengan cepat.
Ouw Yang Bu Kie mengerutkan alisnya, tangan kanannya
memukul kedepan, jurus Boen ching baru-baru ini sebenarnya
merupakan jurus pancingan saja, tetapi Ouw Yang Bu Kie
bergerak dengan cepatnya, ternyata dia tak berhasil
menghindarkan diri dan terkena oleh cengkeraman Ouw Yang
Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil mendengus tangan Ouw Yang Nu Kit melemparkan
dan ingin membuang tubuh Boen ching kedalam jurang yang
dalamnya ratusan kaki itu.
Tempat dimana dua orang itu bertempur adalah pada tepi
jurang, jika Boen ching terlempar oleh Ouw Yang Bu Kie
kedalam jurang itu, sudah jelas tak ada kemungkinan hidup
baginya.
Tampak hal ini Ie Bok Tocu jadi terkejut, ia ingin maju
untuk memberi pertolongan-
Boen ching sejak dibantu olen suara genta sehingga jalan
darahnya tertembus semuanya, dalam keadaan yang sangat
bahaya itu, tidak sampai menjadi kikuk, pada saat yang kritis
ini tangannya dibalik dan mencekal tangan kanan Ouw Yang
Bu Kie, dan ditariknya, jurus yang digunakan ini adalah salah
satu jurus yang lihay dari ilmu "Thay Thien Kioe sih" yaitu
"Thian Teh Ie Weh" atau langit dan bumi bertukar tempat.
Jurus ini sebenarnya dengan menggunakan tenaga tarikan
untuk melemparkan tubuh Ouw Yang Bu Kie, sedang dirinya
akan berdiri dimana Ouw Yang Bu Kie sekarang ini berdiri,
semuanya itu akan merupakan suatu jurus untuk menolong
diri sendiri dalam keadaan bahaya dan balik menyerang pihak
musuh.
Tetapi begitu ditarik. ternyata agaknya Ouw Yang Bu Kie
telah membuat persiapan, tarikan ini ternyata tak berhasil
menggerakkan dia sedikitpun juga, dalam hati diam-diam
Boen ching merasa sangat terkejut, segera ia mengubah
jurusnya, kedua kaki diangkat dan berturut-turut melancarkan
tujuh kali serangan tendangan-
Ie Bok Tocu nampak Boen ching yang tubuhnya masih
ditengah udara ternyata dapat mengeluarkan jurus yang
ampuh, hatinya baru dapat merasa agak lega.
Ouw Yang Bu Kie baru saja akan melemparkan tubuh Boen
ching ke dalam jurang, sungguh tak disangka dalam keadaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang sangat berbahaya itu ternyata Boen ching dapat
mengeluarkan jurus yang demikian ampuhnya, untung
baginya tadi tak menggunakan tenaga penuh untuk
melemparkan tubuh Boen ching ini tepat pada saatnya, tak
urung membuat kuda-kudanya menjadi gempur, sedang dia
masih merasa terkejut, kedua kaki Boen ching telah
melancarkan serangan lagi.
Tangan kiri Ouw Yang Bu Kie mengepit tubuh Shi shiauw In
sedang tangan kanannya dicekal oleh Boen ching, bahkan
tempat yang sangat penting, sehingga membuat dia tak dapat
melepaskan cekalan itu.
Dalam keadaan yang sangat bingung itu, ia mundur
selangkah kebelakang, sedang tangan kanannya dengan
sekuat tenaga mendorong, pikirnya.
"Aku akan menggunakan lwekangku untuk melepaskan diri
dari cekalan Boen ching ini, dan sekalian melemparkan
tubuhnya ke dalam jurang itu."
Boen ching bukan seorang yang dungu, mana dia mau
membiarkan Ouw Yang Bu Kie melemparkan dirinya, begitu
Ouw Yang Bu Kie mengerahkan lweekangnya, segera dia
merasa kalau dia tidak melepaskan Cekalannya, mungkin Ouw
Yang Bu Kie akan berhasil melemparkan dirinya kedalam
jurang, dengan cepat ia melepaskan cekalan nya dan mundur
selangkah kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, ujarnya. "Sungguh suatu
ilmu silat yang sangat lihay"
Dengan hanya melihat dari jurus-jurus aneh yang baru saja
digunakan oleh Boen ching itu, terus sampai sepuluh tahun
lagi, asal lweekang Boen ching mendapatkan kemajuan yang
pesat, orang-orang semacam dirinya ini tak ada satupun yang
dapat melawan dia lagi.
Ie Bok Tocu nampak gerakan Boen ching sangat aneh dan
lihay, dengan lweekang yang dimiliki sekarang ini bahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dapat bertempur seimbang dengan Ouw Yang Bu Kie, kiranya
pada saat ini tak akan terdapat orang kedua seperti dia ini.
Pada mulutnya meskipun Ouw Yang Bu Kie memuji Boen
ching, tetapi dalam hatinya ia telah timbul napsu untuk
membunuh, ia ingin sekali tangkap dan merobek-robek perut
dan dada Boen ching, sehingga dapat melenyapkan rasa
gemas didalam hatinya.
Dia tak menanti Boen ching melancarkan serangan lagi,
tangan kanannya membuat satu lingkaran dan dipukulkan
keluar, jurus yang digunakan baru-baru ini adalah jurus "Tok
ciang lui Sin" atau Telapak tangan penghancur hati, dari ilmu
"chieh Hanpat ciang". Serangan ini ditujukan kearah dada kiri
Boen ching.
Boen ching dengan cepat merendahkan tubunnya, tetapi
pukulan Ouw Yang Bu Kie bukanlah demikian mudah dapat
dihindari, jurus serangannya belum selesai digunakan, tangan
kanannya telah ditusuk keluar, dari pukulan berubah menjadi
serangan totokan jari, dari telunjuk dan jari tengahnya
dikeraskan dan menotok jalan darah "cie Bun To" dibawah
dada Boen ching.
Boen ching mundur kebelakang setindak. sedang tangan
kirinya melancarkan serangan hebat.
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, dari serangan jari segera
berubah menjadi serangan cakar maut, menyambar kearah
pergelangan tangan Boen ching kemudian balik menyerang
dadanya, satu serangan mengarah dua tempat, hal ini
merupakan suatu serangan yang sangat ganas.
Boen ching terdesak mundur selangkah lagi baru dapat
menghindari serangan Ouw Yang Bu Kie yang ganas ini.
Ie Bok Tocu nampak Ouw Yang Bu Kie sekalipun mengepit
tubuh seseorang, tetapi gerakannya ternyata masih demikian
gesitnya, hatinya menjadi sangat terkejut, dengan kepandaian
yang dimiliki Ouw Yang Bu Kie ini, Boen ching yang sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melawan dia itu mungkin tak akan dapat tahan lebih dari dua
puluh jurus lagi.
Ouw Yang Bu Kie yang nampak serangannya tidak
mencapai pada sasaran, dia maju kedepan selangkah, tangan
kanan nya didorong kedepan, dengan menggunakan jurus
"Yun Tong KouJiet" atau tengah mega menuntun matahari.
Jurus ini merupakan jurus yang ampuh dari ilmu "ching
Hun Pat ciang" sekalipun ditangannya masih mengempit tubuh
Shie Siauw In, tetapi dia tak percaya kalau Boen ching dapat
menghindarkan diri ilmu "chieh Hun Pat ciang" nya itu.
Boen ching nampak jurus yang digunakan Ouw Yang Bu Kie
ini sangat asing dan aneh, untuk sesaat dia tak berani
menyambut dan mundur selangkah lagi kebelakang.
Tetapi Ouw Yang Bu Kie mana mau melepaskan dia, dia
tertawa dingin, tubuhnya mendesak maju sedang pada
mulutnya ia berkata. "Mengapa engkau tak berani menyambut
jurusku ini?"
Boen ching mendengus, suhunya Ie Bok Tocu kini berada
disamping, dia tak mau memalukan nama baik Ie Bok Tocu
dikatakan tak berani menyambut serangannya ???
Tubuhnya segera bergerak. dengan menggunakan gerakan
"Hui Sit Yu soh" dia balik mendesak kearah Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kit tertawa tergelak. jika Boen ching selalu
menghindar, malah membuat dia untuk sesaat tak dapat
berbuat apa-apa, tetapi kini Boen Ching dengan menggunakan
gerakan mendekat kearahnya, dengan lweekang yang dimiliki
Boen ching serangan ini bukankah dengan mudah dia akan
dapat menangkapnya?
Tangan kanannya sedikit direndahkan, tidak menanti Boen
ching sampai menginjak tanah, tangannya segera menyambar
mengarah bahu Boen ching, kali ini dia tidak mau
melemparkan Boen ching kedalam jurang, lima jari tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kanannya dikencangkan, dia ingin menghancurkan bahu Boen
cbtng terlebih dahulu.
Boen ching yang tertangkap dalam hatinya dia tahu dia
akan celaka, terhadap delapan puluh satu perubahan dari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih", dia sudah sangat hafal, jurus-jurus dari
ilmu Thay Thien Kioe Sih ini adalah khusus untuk menghadapi
pertempuran jarak dekat.
Boen ching yang ditangkap tubuhnya segera sedikit
direndahkan, kedua tangannya diangkat, dan didorong kearah
tangan kanan Ouw Yang Bu Kie, sedang bahunya sedikit
dilemparkan, jurus yang digunakan ini adalah jurus "Thlen
ciang Ie San" atau dengan pundak memindah gunung dari
ilmu Thay Thlen Kioe Sih".
Gerakan ini mirip sekali dengan ilmu tenaga dalam "Tan ie
cap Bwee Thiat" atau ilmu melekat pakaian jatuh delapan
belas kali, tetapi kegunaannya jauh lebih hebat.
Sebenarnya Ouw Yang Bu Kie akan menghancurkan bahu
Boen ching terlebih dahulu, tetapi kini Boen ching juga telah
mengerahkan tenaganya, jika lima jarinya dirapatkan lebih
kencang lagi, meskipun dapat menghancurkan bahu Boen
ching, tetapi dengan sikapnya yang semula itu maka tak dapat
dihindarkan lagi dia pun akan terlempar oleh Boen ching, dia
tak mau dengan demikian mengaku kalah, segera dia
melepaskan cengkeramannya dengan mundur kebelakang.
Boen ching yang melihat ada kesempatan baik, segera
mendesak maju kedepan selangkah dengan cepat mengulur
tangan dan kakinya mengerahkan jurus "Thien ciang To Hay"
atau laut dan telaga terbalik.
Ouw Yang Bu Kie tahu jurus Boen ching sangat aneh
bahkan jika menggunakan sedikit tenaga saja akan jauh lebih
hebat akibatnya, semuanya ini sebelumnya belum pernah
terpikir olehnya dia tak berani menyambut serangan ini,
berturut-turut mundur dua langkah kebelakang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Teringat oleh Boen ching ejekan-ejekan yang dilontarkan
Ouw Yang Bu Kie semula kepadanya tanpa terasa dia balas
mengejek ujarnya. "Mengapa kau juga tak berani menyambut
seranganku ini."
Ouw Yang Bu Kie dapat dihitung satu tingkat dengan Tan
coe coen dan Thian Jan Shu.
Boen ching sebagai seorang angkatan muda ternyata
berani berbicara demikian terhadapnya, saking gusarnya
alisnya menjadi berdiri semuanya, sedang tangan kanannya
dengan sangat ganas menyerang dada Boen ching.
Boen ching menjadi terkejut, buru2 dia berkelit kesamping.
Ouw Yang Bu Kie yang dalam keadaan gusar melancarkan
serangan, mana mau dengan mudah memberi kesempatan
pada Boen ching untuk berkelit, tangannya dari bentuk
pukulan dirubah menjadi gerakan menyambar, Boen ching
dengan sekuat tenaga berkelit kesamping, tetapi tak urung
baju didadanya tersambar robek oleh serangan Ouw Yang Bu
Kit tepat mengenai cermin pualam yang berada dalam
dadanya, kalau tidak tentu dada dan perutnya telah robek
terkena serangan itu.
Sambaran kali ini membuat hati Boen ching menjadi agak
jeri dan berdebar, berturut-turut dia mundur dua langkah
kebelakang.
Ouw Yang bu Kie dengan gusar menyambar lagi, sedang
tangannya yang satu melancarkan pukulan dalam keadaan
yang terdesak ini Boen ching melancarkan pula satu pukulan
untuk menyambut.
Tapi tahu-tahu tangan Ouw Yang Bu Kie membalik dan
mencekal pergelangan tangan Boen ching tangan kanannya
mendorong dengan sekuat tenaga melemparkan tubuh Boen
ching ketengah udara.
Boen ching hanya merasa, daya lemparan Ouw Yang bu Kie
kali ini menggunakan tenaga yang sangat besar, bahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tempat mencekal urat nadinya, sehingga tak mudah baginya
untuk balik mencekal tangannya.
Ouw Yang Bu Kie yang melemparkan tubuh Boen ching ke
tengah udara, menyebabkan Boen ching tak dapat berkutik.
Baju didadanya yang robek berkibar terhembus ingin, se-
konyong2 mata Ouw Yang Bu Kie tertuju pada cermin pualam
yang berada didalam dadanya, sedang wajahnya berubah
hebat.
Boen ching merasa cekalan lima jari Ouw yang Bu Kie agak
menjadi kendur, dia tak sempat berpikir panjang lagi,
tangannya segera di balik mencekal urat nadi di tangan kanan
Ouw Yang Bu Kie dan melancarkan jurus "Thian Te Ie We"
atau langit dan bumi bertukar tempat, begitu kedua kakinya
menginjak tanah, ia berbalik melontarkan tubuh Ouw Yang Bu
Kie ketengah udara.
Ouw Yang Bu Kie segera tersadar kembali dari lamunannya,
dia bersalto beberapa kali ditengah udara dan turun kembali
diatas tanah.
Begitu tubuhnya turun kebawah, tangan kanannya segera
dibalik dan melemparkan tubuh Shie Siaw In kedalam jurang,
sedang tubuhnya meloncat lagi keudara dan lari turun ke
gunung.
Boen ching dalam keadaan yang terburu- buru tangannya
segera menyambar dan mencengkeram tubuh Shie siauw In,
untung Ouw Yang Bu Kie tak menggunakan tenaga penuh
kalau tidak sudah tentu tubuh shie Siauw In akan meluncur
kedalam jurang dengan kecepatan yang luar biasa hingga dia
tak sempat untuk menolongnya.
Ie Bok Tocu tampak gerak gerik dari Ouw Yang Bu Kie
menjadi seperti harimau gila, dan tampak pula Shie Siauw in
telah dapat ditolong maka dia membiarkan Ouw Yang Bu Kie
meloloskan dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching setelah menolong diri Shie siauw In, tiba-tiba
teringat kembali ketika tadi Ouw Yang Bu Kie akan
melemparkan tubuhnya kedalam jurang tapi anehnya ternyata
dia tak menggunakan tenaga penuh.
Dia teringat yang dituju oleh sinar mata Ouw Yang Bu Kie
ketika dia menundukkan kepala memandang wajahnya segera
berubah menjadi merah padam, gambar gadis cantik yang
berada pada cermin pualam itu ternyata telah menghadap
keluar, tapi dia tak mengerti mengapa Ouw Yang Bu Kie
begitu nampak gambar gadis cantik itu dapat berubah menjadi
demikian jerinya, sungguh tak terkira cermin pualam ini telah
dua kali menolong jiwanya.
Ie Bok Tocu tak mengetahui akan hal ini, ia masih mengira
Boen ching telah mengeluarkan jurus yang hebat untuk
mematahkan serangan musuh, saking malunya hingga Ouw
yang Bu Kie lari pergi, dia menerima kembali tubuh Shie Siauw
In dan berusaha membebaskan totokannya.
Tapi melihat keadaan dari Shia Siauw in ini dia menjadi
tertegun, jalan darah yang tertutup pada tubuh Shie Siauw In
ini ternyata adalah jalan darah yang ditotok dengan
menggunakan ilmu tunggal dari Ouw Yang Bu Kie sendiri,
sehingga membuat dia tak dapat membebaskan totokan
tersebut.
Boen ching menyimpan baik2 cermin pualam itu kedalam
sakunya, nampak Ie Bok Tocu yang demikian itu tanyanya.
"Suhu, bagaimana dengan keadaan dari Siauw In sumoay
??" Dengan sedih jawab Ie Bok Tocu.
"Dia telah tertotok jalan darahnya menurut cara ilmu
tunggal dari Ouw Yang Bu Kie sehingga aku tak dapat
membebaskannya."
Mendengar perkataan ini Boan ching menjadi termangu-
mangu tak tahu harus berbuat apa baiknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ie Bok Tocu termenung sejenak. kemudian sambil tertawa
ujarnya:
"Sesungguhnya juga tak mengapa, asal mengeluarkan
sedikit tenaga pastilah beres"
Kemudian tanyanya setelah perpisahan dengan dirinya.
Boen ching menceritakan seluruh pengalamannya kepada
Ie Bok Tocu tanpa mengucapkan sepatah katapun ia hanya
mengangguk kan kepalanya, akhirnya ujarnya.
"Diantara empat iblis sakti setan yang gemar harta, dan
setan gemar paras elok telah muncul, aku kira sisanya dua
orang itu pun akan segera muncul, mereka mungkin juga
dikarenakan tujuh buah hioloo kuno itu, Han cing Yu bibi-Han
mu itu telah berpisah dengan aku untuk pergi mengejar Ouw
Yang Boe Kie, sayang kini tak berada disini, kepandaiannya
jaub lebih tinggi dari kepandaianku."
Boen ching menjadi termenung pikirnya.
"Meskipun Ouw Yang Bu Kie telah pergi tapi chang Sun Loei
tentu takkan melepaskan aku dan dia tentu akan terjun
kembali ke dalam dunia kangOuw untuk mencari aku." Ie Bok
Tocu membopong tubuh Shie Siauw In, kepada Boen ching
ujarnya.
"Siauw In sumoaymu ini telah tertotok jalan darahnya
dengan kekuatan tenaga dalamku yang dipadukan dengan
tenaga dalam bibimu, tak usah digunakan lagi pasti akan
bebas dari totokannya hanya tak tahu dia kini berada
dimana??" Baru saja dia berkata demikian tampak Han cing Yu
dari jauh lari mendekat.
Boen ching yang nampak datangnya bibi Han nya itu,
dengan girang teriaknya. "Bibi Han datang "
Ie Bok Tocu segera menengok. tampak Han cing Yu telah
naik keatas puncak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Han cing Yu nampak Boen chingpun juga berada disana,
semula menjadi tertegun, kemudian dengan tertawa ujarnya.
"Akhirnya Siauw In dapat direbut kembali mana iblis itu ?"
Sambil tertawa jawab Ie Bok Tocu.
"Sudah pergi, hanya Siauw In telah tertotok jalan darah
pentingnya."
Han cing Yu menjadi terkejut dengan cepat dia menerima
tubuh Siauw In untuk diperiksa, terdengar Ie Bok Tocu
berkata.
"Aku kira dengan tenaga gabungan kita untuk
membebaskan totokan itu tentu akan berhasil "
Han ching Yu berpikir sejenak kemudian sahutnya. "Kukira
hanya demikian baru dapat berhasil."
Dua orang itu segera menggendong tubuh shie siauw In
dan lari turun gunung, kepada Boen ching mereka berpesan
agar dia menunggu sejenak ditempat itu.
Ooo0dw0oooO
TONG KIAM HEN PIT (Pedang logam pit perak)
Setelah Ie Bok Tocu dan Han cing Yu pergi Boen ching
seorang diri tinggal di puncak gunung itu dan memandang
keempat penjuru dan melamunkan sikap dan gerak gerik Ouw
Yang Bu Kie tadi.
Dia merasa gambar gadis cantik yang berada pada cermin
pualam itu tentu mempunyai hubungan yang sangat
mendalam dengan Ouw Yang Bu Kie ini.
Dia mengambil keluar lagi cermin pualam itu dan
memandangnya, gadis itu sungguh cantik sekali, kiranya
bukanlah tandingan dari setiap gadis yang pernah dia jumpai.
Boen ching mendongakkan kepalanya, pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ouw Yang bu Kie ini terkenal sebagai iblis yang suka akan
paras elok, apakah mungkin gadis mempunyai hubungan yang
erat dengannya?"
Tapi setelah berpikir lagi, agaknya tak benar, biasanya Ouw
Yang Bu Kie tak pernah membiarkan mangsanya hidup lebih
lama, kali ini dapat merebut Shie Siauw In dari tangannya saja
sudah merupakan suatu yang sangat untung sekali.
Ssdang dia berpikir, mendadak ada angin kencang lewat
dari samping tubuhnya, sedang berCermin pualam yaug ada
ditangan nya pun telah direbut saking kagetnya Boen ching
sampai mundur kebelakang selangkah.
Tampak dihadapannya berdiri seorang tua yang rambutnya
telah putih semuanya dan ia sedang memandang cermin itu,
kakek tua itu memakai baju yang telah kuno dan robek2,
tangan kirinya menyungging sebuah gentong arak setinggi
manusia, jika gentong arak itu berisi penuh dengan arak
mungkin beratnya kurang lebih ribuan kati.
Boen ching yang nampak dandanan orang itu diam-diam
dalam hatinya .... si Setan arak Toan bok ciejien ternyata
dapat muncul ditempat ini, diantara empat iblis telah muncul
tiga orang, menurut berita2 dalam dunia kangOuw katanya
diantara empat iblis itu Toan bok ciejien kepandaian paling
tinggi, selamanya ia tak pernah membawa senjata, ini hari ia
merebut cermin pualam itu, aneh karena apa??
TOAN BOK CIEJIEN dongakkan kepalanya memandang
Boen ching, kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun
dia balikan tubuhnya dan berjalan turun gunung.
Boen ching menjadi tertegun, dengan cepat dia gerakan
tubuhnya lari mengejar Toan Bok ciejien, dia juga tak tahu
karena apa cermin pualam itu telah dua kali menolong
jiwanya, dia tak ingin dengan mudah melepaskannya.
Toan Bok ciejien yang lari didepan meskipun tangannya
menyungging sebuah gentong arak yang beratnya ribuan kati,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tetapi ditangannya seperti tak membawa barang apapun juga,
ketika berlari bagaikan kilat cepatnya, jika dibandingkan
dengan Boen ching jauh lebih hebat satu tingkat.
Boen ching mengira ia tentu dapat menyusulnya, tetapi
begitu mengejar ia telah mengejar sejauh dua tiga Li jauhnya,
sedang kini telah berada dilain puncak gunung.
Toan bok ciejien setelah mencapai pada puncak gunung
tersebut lalu menoleh kebelakang dan membentak. "Terimalah
gentong arak ini"
Begitu perkataan keluar dari mulutnya gentong arak
seberat ribuan kati ditangan itu telah melayang kearah Boen
ching.
Boen ching tampak melayangnya gentong itu kearah nya
menjadi sangat terkejut, sedang hatinya menjadi bergerak. dia
tahu dengan kedua tangannya kalau dia menerima gentong
arak yang beratnya ribuan kati itu, ditambah lagi dengan
kekuatan daya lempar nya, bukankah merupakan pekerjaan
yang mudah. jika ia menerima dengan kedua tangannya,
bukankah itu bagaikan ular mencari gebukan???
Dalam keadaan yang membingungkan itu, sekali lagi ia
mengeluarkan jurus "Thien cian Ie San" atau dengan pundak
memindahkan gunung daripada ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Dia tak berani mendorong gentong arak itu ke bawah
gunung, dengan tangan kirinya ia menerima, sedang tubuhnya
berputar setengah lingkaran, begitu pundaknya sedikit
bergerak, gentong arak itu telah terbang kembali kearah Toan
bok ciejlen. Toan bok ciejien yang nampak hal ini tanpa terasa
memuji atas kehebatan pemuda ini.
Boen ching nampak Ton Bok ciejien menjadi girang, dia
maju kedepan selangkah sambil menjura dia berkata.
"cermin pualam itu milik boanpwee, mohon elanpwee suka
untuk mengembalikannya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching,
sedang tangannya menerima gentong arak itu dengan jari
telunjuk tangan kanannya, terlihat arak didalam gentong itu
segera memancar keluar dari dalam gentong, dia segera
membuka mulut menghisap. Arak itu berubah menjadi suatu
jalur dan masuk kedalam mulutnya, dia ber-kedip2 sambil
tertawa ujarnya. "Arak bagus Arak bagus" Dalam hati diam-
diam Boen Ching berpikir:
"Minum arak dengan cara demikiam baru pertama kali ini
aku melihatnya, Toan Bok cie Jien ini disebut setan arak juga
tak salah lagi." Setelah habis minum arak. dia berpaling dan
ujarnya.
"Aku akan menerima kau sebagai muridku coba kau
bawakan gentong arakku ini." Selesai berkata, sekali lagi dia
melemparkan gentong arak itu kearah Boen ching.
Pemuda itu menjadi tertegun, tetap dengan mengguna kan
jurus "Thien cian Ie San" ia mengembalikan gentong arak itu,
sahutnya.
"Boanpwee telah mempunyai suhu, aku hanya
mengharapkan cianpwee sudi kiranya mengembalikan cermin
pualam itu kepada ku."
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching
kemudian katanya.
"Jika menurut adatku sekalipun kau mempunyai sepuluh
lembar jiwa juga akan habis disini, aku suka sekali padamu,
kini tak usah banyak bicara, angkatkan gentong arakku ini "
Tangan kanan Boen ching diangkat dan sekali lagi ia
mengembalikan gentong arak itu. Wajah Toan Bok ciejien
menjadi berubah ujarnya.
"Sungguh tak kusangka engkau demikian keras kepala,
siapakah namamu ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching berdiam sejenak. teringat kembali perkataan
suhunya yang mengata kan empat iblis ini semuanya hanya
karena hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu saja, dia tak
mau menyebut namanya, ujarnya.
"Harap Cianpwee sudi mengembalikan cermin pualam itu
kepadaku."
Toan Bok ciejien memandang sekejap pada Boen ching,
kemudian mengambil cermin pualam itu dan memandang
gambar gadis cantik yang tertera pada cermin itu, dia
menjengek sambil ujarnya. "Lagi-lagi perempuan ....."
Kemudian dipandangnya lagi wajah Boen ching, lanjutnya.
"Jika orang lain sejak tadi2 telah kubunuh, sekalipun
engkau berani menentang aku tetapi aku masih tak tega untuk
membunuh mu, cuh kau minta kembali cermin ini, apakah
dikarenakan gambar gadis ini?"
Boen ching termenung sejenak. kemudian sahutnya.
"cermin ini telah dua kali menolong jiwaku" Toan Bok ciejien
memperhatikan Boen ching lagi lalu ujarnya.
"Baik cermin ini kukembalikan padamu sih boleh saja, tetapi
kau harus menjadi murid ku."
sehabis berkata dia melemparkan cermin itu ke arah Boen
ching.
Boen ching segera menyambutnya baik-baik dalam
tubuhnya, kemudian ujarnya dengan nada menyesal.
"Boanpwee masih mempunyai suhu, sebelum suhuku
memberi ijin, beanpwee tidak berani mengambil keputusan
sendiri." Toan Bok ciejien tertawa tergelak ujarnya.
"Bagus, jadi artinya engkau sudah menyetujuinya bukan,
jika engkau sudah menyetujuinya, maka tak ada urusan lagi,
suhumu juga tak akan dapat mengurusi kau lagi." Boen ching
menjadi serba salah, akhirnya ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Boanpwee belum pernah mengatakan kalau boanpwee
telah menyetujuinya."
Wajah Toan Bok ciejien berubah menjadi masam, ia
mendengus tanyanya. "Apakah kau tidak menyetujuinya?"
Boen ching menggelengkan kepalanya, Toan Bok ciejien
mendengus, setelah berdiam sejenak kemudian tanyanya.
"Apakah mungkin kepandaian suhumu lebih hebat dari
kepandaianmu?"
"Setiap pelajaran ada gurunya dan setiap kepandaian
tergantung yang mempelajarinya, mana dapat mengetahui
siapa yang lebih hebat?" Jawab Boen ching dengan tenang.
Toan Bok ciejien menganggukkan kepala nya ujarnya.
"Jawabanmu sungguh-sungguh sangat tepat, jika kau
berkata demikian, aku tak dapat memastikan kalau
kepandaianku jauh lebih hebat dari kau, aku kira tentunya
juga paham siapa yang pengetahuanya lebih rendah harus
belajar pada yang lebih tinggi pengetahuannya, kini coba kau
sambut seranganku sebanyak sepuluh jurus, jika kau dapat
menyambutnya, sudah tentu aku tak akan dapat menjadi
suhumu, tetapi jika kau tak sanggup, itu berarti kau masih
kurang sedikit, maka haruslah mengangkat aku sebagai suhu."
Boen ching nampak Toan Bok ciejien berkata demikian, dia
tak ada perkataan lain untuk menjawab, pikirnya. Toan Bok
ciejien ini sungguh tak tahu aturan. Terpaksa sambil
menganggukkan kepala sahutnya.
"Perintah dari angkatan tua aku tidak berani
membangkang, tetapi hanya terbatas pada sepuluh jurus saja,
kalau aku sanggup menyambut seranganmu sebanyak sepuluh
jurus, sekalipun engkau mendesak aku, bagaimanapun juga
sekalipun sampai mati aku juga tak mengangkat kau sebagai
suhuku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Toan Bok ciejien setelah tertawa tergelak sejenak. kepada
Boen ching ujarnya. "Engkau boleh lihat, inilah jurus pertama
ku"
Sehabis berkata gentong araknya dengan jurus "Kiem cong
Jong Tong" atau gentong emas menumbuk hioloo menubruk
kearah Boen ching.
Boen ching menjadi agak terkejut, ternyata Toan Bok
ciejien menggunakan gentong arak itu sebagai senjatanya, dia
menjadi tak tahu harus menerima dengan cara bagai mana,
pun dirinya sadar bahwa dia tak mempunyai tenaga yang
demikian besarnya untuk menyambut serangan itu, terpaksa
ia mundur selangkah ke belakang. Toan Hook ciejien tertawa
besar ujarnya. "Jangan lari"
Sambil berkata gentong araknya melancarkan serangan lagi
mengejar Boen ching.
Sungguh tak disangka oleh Boen ching kalau Toan Bok
ciejien dapat melakukan serangan dengan menggunakan
gentong araknya, dalam keadaan yang kritis sekali itu sekali
lagi ia menggunakan jurus "Thien cien Ie San" untuk
memgembalikan gentong arak itu.
Tetapi baru saja bahunya menempel gentong arak itu,
ternyata ia merasa gentong arak itu mengandung tenaga
dalam yang sangat aneh dan dahsyat, dia tak sanggup untuk
mendorong kembali gentong arak itu, ternyata dengan
bahunya sedikit disenggolkan pada tepi gentong itu dan
melemparkan gentong arak tersebut kebawah gunung.
Toan Bok ciejien agaknya telah menduga kalau Boen ching
dapat berbuat demikian, dia tertawa terbahak-bahak. baru
saja gentong arak itu melayang dari pundaknya, ia telah
berhasil menerimanya, diikuti dengan sedikit mendorong
gentong arak itu, bagaikan sumber air saja arak itu
menyembur keluar dan membasahi seluruh tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching yang nampak hal ini berusaha untuk berkelit,
tetapi gerakan Toan Bok cie Jien jauh lebih cepat dari
gerakannya sehingga seluruh tubuhnya basah kuyup terguyur
arak.
Sambil tertawa tergelak ujar Toan Bok ciejien.
"orang-orang mengatakan aku sebagai setan arak. orang
yang akan menjadi muridku pun sedikitnya juga harus mandi
dengan arak."
Boen ching menjadi sangat terkejut, dengan terburu-buru
ia berkelit ke samping.
Toan Bok ciejien sambil membawa gentong araknya
mengejar lagi kearah nya, dia menggunakan gentong arak
yang demikian besarnya sebagai senjata sehingga
menyebabkan Boen ching tak mempunyai kesempatan untuk
menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih"nya.
Kali ini tangan kanan Toan Bok ciejien terus mengancam
kearah punggungnya, teriaknya.
"orok kecil, aku mau lihat kau akan menyerah atau tidak."
Boen ching nampak disaat ini Toan Bok- cieJin tidak
menggunakan gentong araknya sebagai senjata, dalam
hatinya diam-diam menjadi girang, dia balikkan tangannya
dan mencekal pergelangan tangan Toan Bok ciejien.
Toan Bok ciejien tertawa tergelak, dia tak percaya cekalan
Boen ching ini dapat berbuat apa2 terhadapnya, tangan
kanannya tidak menghindari dari serangan ini bahkan terus
menyambar kearah Boen ching.
Boen ching balik menyekal tangan Toan Bok ciejien, tetapi
lima jari tangan kanannya seperti mencekal sebuah baja yang
sangat keras sekali, terhadap sambaran Toan Bok cie Jien
sedikitpun ia tak menghindar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ilmu "Thay Thien Kioe sih" yang dimilikinya itu dapat
dikerahkan sekehendak hatinya, tubuhnya segera berjungkir
balik, menghin-dari sambaran Toan Bok ciejien ini, sedang
tangan kanannya sedikit digetarkan dengan mengeluarkan
jurus "Ling coa Thien Siang" atau ular cerdik menjungkirkan
gajah, ia melemparkan tubuh Toan Bok ciejien ke tengah
udara.
Jurus2 dari "Thay Thien Kioe Sih" semuanya merupakan
jurus-jurus serangan yang aneh dan dahsyat, begitu tangan
Boen ching sedikit bergetar ia telah berhasil melemparkan
tubuh Toan Bok ciejien-
Tubuhnya berjungkir balik ditengah udara dan kemudian
jatuh kebawah. Meskipun Toan Bok ciejien telah berhasil
dilempar ke tengah2 udara oleh Boen ching, tetapi arak yang
berada didalam gentong arak yang dibawa ditangan kanannya
ternyata tidak jatuh setetespun karena kelihatannya.
Tubuhnya begitu mencapai tanah sambil tertawa besar ia
berkata. "Sungguh tak kusangka engkau masih mempunyai
ilmu simpanan yang tinggi, kalau begitu aku sudah pasti akan
menerima engkau sebagai muridku dan jurus yang baru kau
gunakan itu sungguh sangat bagus, hanya sayang tenagamu
masih terlalu kurang".
Waktu dia berbicara itu, tubuhnya mendesak lagi ke arah
Boen ching, tadi ia telah mencoba kekuatannya tetapi sungguh
tak disangka sangka ilmu "Thay Thien Kioe Sih" dari Boen
ching itu ternyata demikian hebatnya.
Jika tenaga sedikit lebih hebat lagi, maka dia akan
terlempar sejauh tiga kaki lebih.
Kali ini dia tahu dan tak berani mencoba lagi, dan tangan
kanannya langsung menyerang kedada kanan Boen ching.
Boen ching mundur selangkah kebelakang dan memasang
kuda-kuda, dia mulai melancarkan serangan-serangan
pancingan untuk memancing Toan Bok ciejien supaya ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyerang lebih dekat, tetapi kali ini Toan Bok ciejien
bukannya tidak tertipu malah sebaliknya ia mencekal terlebih
dahulu pergelangan tangannya dan diikuti dengan gerakan
tubuhnya untuk melemparkan tubuh Boen ching ke tengah-
tengah udara.
Boen ching nampak Toan Bok ciejien meniru jurus yang
baru saja dipergunakan yaitu jurus Ling coa Thien Siang-.
Meskipun gerakan dan pengerahan tenaga yang
dilakukannya tidak begitu benar, tetapi hanya dengan tenaga
dalam yang dimilikinya, bukanlah dapat dilawan dengan
mudah oleh Boen ching.
Pada saat tubuh Toan bok ciejien menginjak tanahnya
kembali, sambil tertawa besar ia berkata. "Pergi"
Boen ching terhadap perkelahian jarak dekat semacam ini,
pada saat ini juga telah tidak ragu-ragu lagi dan tangannya
balik mencekal pergelangan tangan Toan Bok ciejien katanya:
"Belum tentu" segera ia mengeluarkanjurus "Thian Te Ie
Weh" atau langit dan bumi bertukar tempat.
Meskipun Toan bok ciejien tidak sampai terlempar oleh
Boen ching tetapi tak urung dia mengeluarkan suara tertahan,
dengan kecepatan saat ia menggunakan jurus dan gerak
badan yang dilakukan Boen ching. Dapat dihitung sebagai
jago nomer satu di Bu lim.
Jurus-jurus aneh dan lihay semacam itu, sekalipun Toan
Bok ciejien sebagai pemimpin dari empat iblis, tetapi ia juga
tak dapat mengenalinya.
Hanya sayang tenaga dalamnya yang dimiliki Boen ching
masih terlalu rendah. Kalau tidak ia juga tak akan tahan
tertempai oleh Boen ching dengan menggunakan jurus yang
dimilikinya yaitu Thian Te Ie Weh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching yang tak dapat melemparkan tubuh Toan bok
ciejien telah membalikan telah membalikan tangannya dan
mencekeram urat nadinya..
Kemudian ia memutar tubuh Boen ching dengan tanganna
yang besar keatas udara sehingga merupakan lingkaran-
Dalam hati Toan bok ciejien mengira bahwa dengan
memutarkan tubuh Boen ching beberapa lingkaran maka
darahnya akan bergolak.
Sekalipun Boen ching mempunyai kepandaian yang lebih
tinggi ia akan dapat mengeluarkan darah dari mulutnya.
Boen ching yang diputar-putar tubuhnya di udara oleh Toan
Bok ciejien masih merasa sadar kalau tubuhnya diputar.
Tetapi karena diputar berulang-ulang ia akan tak
mempunyai tenaga lagi untuk melawan-
Dalam keadaan yang sangat kritis itu ia mengeluarkanjurus
untuk menolong dirinya dalam keadaan bahaya dari ilmu Thay
Thien Kioe sih yakni jurus "Shi Thien Seng Gwat" Atau dalam
kata lain menjungkir aliran bintang dan bulan yang tak ada
bandingan nya dalam dunia persilatan-
Urat nadi pergelangan tangannya dicekal dengan
menggunakan tangan kirinya segera ia mendorong bahu
kanan Toan Bok ciejien-
Tubuhnya menjungkir balik di tengah udara dan
melemparkan tubuh Toan bok Cie Jien
Jurus Shia Thien seng Gwat ini semuanya adalah untuk
menjatuhkan musuh yang menganggap rendah dirinya.
Mula2 menjatuhkan dirinya terlebih dahulu, baru kemudian
meminjam tenaga untuk melemparkan tubuh lawannya.
Sekalipun tubuhnya jatuh lebih hebat tetapi, semuanya ini
untuk menolong diri sendiri dalam keadaan yang sangat
berbahaya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jurus ini begitu dikeluarkan berturut-turut ia menjungkir
balikkan di udara sebanyak tiga kali, tetapi Toan Bok ci Jien
juga tergerak. tangan kanannya oleh jurus Boen ching yang
hebat itu dan terjungkal balik dua kali. Sambil tertawa
menyeringai Toan Bok Cie-jien berkata.
"Satu jurus lagi yang lihay, tak dapat disalahkan lagi kau
mengatakan setiap guru lain pelajarannya, kiranya engkau
sedikit menggunakan ilmu hitam. Siapa suhumu?"
Boen ching tersenyum dan dengan tenang ia menjawab.
"Suhuku siapa? Cianpwee tak usah mengetahuinya,
pokoknya jika jurus itu ia sendiri yang menggunakan, maka
aku kira cianpwee bukanlah lawan dari dia"
Toan Bak cie lien tertawa besar katanya:
"Engkau jangan bergirang dahulu, aku tadi tidak lain hanya
ingin mencoba kepandaianmu saja dan untuk mengetahui
sampai dimana, jika aku mengeluarkan jurus yang ganas aku
kira belum saja engkau balas menyerang engkau telah mati
sejak tadi ditanganku, jurus-jurus aneh itu lalu apa gunanya
karena aku kira engkau harus mengangkat aku sebagai
suhumu baru bisa."
Boen ching tersenyum, sahutnya:
"Setelah lewat sepuluh jurus baru kita bicarakan lagi"
Toan Bok Cie-jien tertawa besar ujarnya. "Apakah kau kira
biasanya aku demikian mengalah terhadap orang lain.? Ini hari
adalah karena aku mempunyai niat untuk menerima engkau
sebagai muridku yang baru sebenarnya kelakuanmu itu kurang
baik. Jika aku tak dapat menerima engkau sebagai muridku,
maka sudah tentu tak kubiarkan kau hidup didunia ini lebih
lama lagi."
Hati Boen ching merasa berdesir, Toan Bok Cie-jien berkata
demikian ialah terang-terangan memberitahu kepadanya kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia tak mau mengangkat dia sebagai suhu, maka dia akan
turun tangan jahat terhadapnya.
Dia tertawa tawar, dia tahu kalau iblis- iblis semacam ini
tak ada satupun yang dapat memegang janji.
Banyak bicarapun tak ada gunanya karena kini telah
menjadi demikian maka lebih baik sejak sekarang ini juga
merencanakan cara-cara untuk meloloskan diri. Toan Bak Cie-
jien tertawa katanya.
"Kau ingin meloloskan diri sudah tentu tak mungkin akan
terjadi, karena engkau juga bukannya tak mengetahui sama
sekali bahwa aku membawa gentong arak yang demikian
beratnya. Tetapi jika engkau ingin lari bagai manapun juga tak
akan dapat meloloskan diri dari tanganku."
"Kini masih ada tujuh jurus, engkau harus berhati-hati"
perkataannya baru saja selesai di ucapkannya, dia telah
mendesak lagi kearah Boen ching.
Dalam hati Boen ching menjadi terkejut, gerakan Toan Bok
Cie-jien kali ini gesit sekali seperti mengalirnya air dan
berjalannya mega diudara.
Dia berturut-turut melemparkan pukulan gencar dan setiap
pukulannya semuanya mengenai pada gentong arak ditangan
Toan Bok Cie-jien.
Gentong ini ternyata dibuat dari baja dan logam, sekalipun
terkena lima kali pukulan juga tak mengalami kerusakan
sedikitpun juga. Sedang lima jalan darah penting pada badan
sebelah muka dan belakang Boen ching ternyata telah
dipegang perlahan oleh Toan Bok Cie-jien. Gerakan Toan Bok
Cie-jien tiba-tiba berhenti dan kemudian tanya nya "Meskipun
ada dua jurus, kau menyerah tidak?"
Dalaw hati Boen ching diam-diam menjadi ngeri dan takut.
Gerakan Toan Bok Cie-jien ternyata demikian anehnya.
cirinya jika dibandingkan dengan dia ternyata sedikitpun tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempunyai kesempatan untuk menghindar. Masih ada jurus
lagi kiranya sukar untuk menghindari jurus-jurus itu. Toan Bok
Cie-jien nampak Boen ching tidak menjawab lalu dia tertawa
ujarnya. "Karena aku suka padamu maka aku tak tega untuk
melukai dirimu, lima jurus lagi"
Boen ching tundukan kepalanya dan berpikir sebentar
kemudian dengan perlahan ia mencabut pedangnya sambil
berkata. "Aku akan menerima lagi dua jurusmu itu."
Toan Bok Cie-jien tertawa besar. "Engkau masih tak mau
menyerah"
Tubuhnya Toan Bok Cie-jien segera bergerak maju dekat
Boen ching yang sedang menghunus pedang,
Boen ching dengan menggunakan "Ie Bok Kiam hoat"
semua tenaga bertahan ia ingin melihat apakah ia sanggup
menerima dua jurus ini dan menghindarinya. Dia melihat Toan
Bok Cie-jien datang mendesak.
Pedangnya disabetkan kemuka dan tubuh nya mundur
selangkah ke belakang, jurus ini adalah salah satu jurus untuk
bertahan dari Ie Bok Kiam Hoat yakni jurus "chie bok tong ku"
atau kayu besar menutup lembah. Toan bok Cie-jien tertawa
besar katanya.
"Jurus2 semacam ini terhadap orang lain masih boleh jadi,
tetapi aku tak akan memandang sebelah matapun."
Habis berkata tangan kirinya mendorong, melancarkan
serangan dengan keras mendesak mundur pedang yang ada
ditangan Boen ching. Diikuti tubuhnya maju dan mengirim
pukulan yang keras.
Boen ching hanya merasa suatu angin yang sangat keras
memukul kebelakang punggungnya tetapi dia tak sempat
untuk berkelit.
Suatu kekuatan yang sangat besar menghantamnya
sehingga ia jatuh rebah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan terhuyung huyung ia maju ke depan dan dari
mulutnya memuntahkan darah yang masih segar.
Pada otaknya segera terasa pening dan matanya
berkunang-kunang. Karena tak tahan lagi ia jatuh dan
tangannya ditelentangkan keatas jalan darah. Penelentangan
tangan itu pada jalan darah yang disebut "Ling Thay To"
Terdengar Toan Bok Cie-jien berdiri disampingnya dan berkata
perlahan-lahan. "Masih ada satu jurus lagi"
Tubuh Boen ching menjadi sedikit gemetar, dia duduk
berdiam diri. Terdengar Toan bok Cie-jien berkata lagi.
"Jika kau menyetejui mengangkat aku sebagai suhumu,
dengan segera aku membantu engkau mengobati lukamu.Jika
kau tidak menyetujuinya aku juga tidak berani memaksa."
Boen ching tahu maksud dari perkataan Toan bok Cie-jien
itu, jika dirinya tidak menyetujui maka ada satu jurus lagi.
Tidak mungkin seperti tadi ia memberi kelonggaran kepada
dirinya..
Dia diam tidak menjawab, sejenak kemudian katanya.
"Engkau bolehlah turun tangan sekehendakmu atas diriku."
Toan bok Cie-jien diam sejenak dan ternyata tidak
mengadakan gerakan apa-apa.
Kemudian terdengar dia berkata.
"Jika hal ini terjadi pada 30 tahun yang lalu sejak tadi
engkau telah mati. Tetapi kini aku ingin bertanya padamu
mengapa engkau ingin mencari mati?"
Boan ching berdiam sejenak kemudian jawabnya: "Didunia
ini tidak seorang pun ingin mati."
Toan bok Cie-jien tertawa besar dan katanya:
"Kalau begitu bukankah kau mengartikan diriku tak
mempunyai hak untuk menjadi gurumu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan per-lahan2 Boen ching menjawab: "suhuku adalah
Ie Bok Tocu, putri dari Tan coe coon."
Terdengar Toan Bok cie Tien mendengus, katanya .
"Putri Tan coe coen ? Itu juga dari angkatan muda, apakah
kau kira kepandaianku tidak dapat melebihi kepandaiannya?"
Boen ching dengan tawar menjawab.
"Kepandaian suhuku kecuali dalam hal ginkang lebih tinggi
setingkat dari kau yang lain nya tak dapat melebihi kau. Tetapi
sebagai seorang suhu belum tentu harus mempunyai
kepandaian yang sangat tinggi." Mendengar perkataan itu lalu
Toan Bok Cie-jien berkata.
"Suhumu dapat mengajarkan seorang murid semacam kau
ini sungguh sangat bagus sekali. Engkau ingin belajar seperti
suhumu itu bukan? Aku akan mengampuni jiwamu, tetapi
kepandaianmu yang telah kau miliki akan kupunahkan biar kau
menjadi seorang yang paling baik didunia ini."
Toan Bok Cie-jien tertawa terbahak-bahak. katanya lagi.
"Kiranya yang kau katakan ini adalah perihal orang baik, lalu
apa gunanya engkau ingin belajar seperti suhumu itu bukan,
aku akan mengampunimu."
Sehabis berkata dia mengangkat tangan kanannya dan
berturut-turut menotok jalan darahnya yang penting yang
terletak dipunggung Boen ching, kemudian dengan tertawa
terbahak-bahak ia jalan meninggalkan tempat itu.
Boen ching hanya merasa pada punggungnya mengalir lima
buah aliran panas, saking tak tahannya akan panas itu ia
menjadi pingsan-
Beberapa lama kemudian, ia juga tidak mengetahui berapa
lama ia jatuh pingsan, ketika menjadi sadar kembali nampak
dirinya berbaring didalam sebuah gua.
Dia menengok kekanan dan kekiri ternyata terdapat
seorang gadis yang sedang berdiri di samping badannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia merasa gadis itu pernah dikenalnya tetapi untuk sesaat
tak dapat mengingatnya kembali.
Terlihat gadis itu sambil tersenyum berkata. "Boen ching
kirinya kau telah sadar kembali"
Boen ching menjadi tertegun, dan terpikir olehnya kiranya
gadis itu adalah gadis yang di temuinya ditelaga Thay Ouw
dimana ketika itu dia menyamar sebagai seorang pemuda
yang gagah dan memakai nama Bwee Giok. dengan terburu-
buru ia berteriak. "Terima kasih atas pertolongan Bwee Heng"
Bwee Giok mencibirkan mulutnya yang kecil itu, nampak
hal ini wajah Boen ching berubah menjadi merah padam
seperti kepiting rebus.
Terpikir olehnya kini Bwee Giok telah berdandan sebagai
wanita, mana dapat memanggilnya dengan Bwee Heng
segala? berpikir sampai disini dengan cepat panggil nya.
"Nona Bwee . . "
Kedua alis Bwee Giok dikerutkannya sedang pada bibirnya
tersungging senyuman manis ketika mendengar panggilan tadi
dan Boen ching yang nampak sikapnya yang demikian rupa itu
sungguh sangat menggiurkan, jika dibandingkan kegagahan
nya ketika menyamar sebagai seorang laki-laki terdapat
perbedaan yang sangat menyolok sekali.
Ketika Bwee Giok nampak Boen ching memperhatikan
sambil tersenyum katanya.
"Boen Toako mengapa engkau dipukul orang sehingga luka
dalam sedemikian parahnya"
Dan ia melanjutkan ceritanya.
"Kau telah pingsan tiga hari tiga malam"
Tiba-tiba Boen ching teringat akan Toan Bok Cie-jien tanpa
menyadarinya ia mengeluarkan suara tertahan, dengan segera
ia menarik napas untuk mencoba tenaga dalamnya, terasa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuhnya meskipun terluka parah tetapi kepandaiannya
ternyata tidak lenyap. dalam hatinya timbul rasa ragu-ragu.
Sudah tentu ia tak ragu waktu Toan Bok Cie-jien turun
tangan untuk melenyapkan kepandaiannya itu.
Ia telah menggunakan cara "Ngo Yang Toan Me" atau lima
hawa yang memutus tadi. Tetapi cermin Thien Tuen didalam
sakunya adalah suatu barang pusaka yang mengandung hawa
Im, ketika hawa Im itu dan yang bertemu dan hawa yang
bentrok ini memaksa dia pingsan, tetapi kepandaiannya tidak
sampai menjadi lenyap kini dia menjadi tertegun. Ia masih
mengira Toan Bok Cie-jien sengaja telah melepaskan dia.
Bwee Giok nampak Boen cing mengeluarkan suara tertahan,
dengan cepat tanyanya: "Lukamu belum sembuh, janganlah
terlalu banyak menggunakan tenaga" Sambil berkata ia
membaringkan kembali tubuh Boen ching keatas tanah.
Boen ching yang berbaring diatas tanah dalam hatinya
merasa sedikit gugup, kepada Bwee Giok ujarnya.
"Engkau telah merawat aku ketika akujatuh pingsan selama
tiga hari tiga malam, entah bagaimana aku harus membalas
budi nona ini?" Sambil tersenyum sahut Bwee Giok.
"Aku juga hanya secara kebetulan melihat kau, kita berdua
bukanlah baru berkenalan untuk pertama kalinya, sudahlah
seharusnya aku menolong Boen heng, harap Boen heng
jangan terlalu memikirkannya, tetapi entah siapakah yang
telah membikin luka Boen heng hingga sedemikian parahnya
itu??"
"Toan Bok Cie-jien Si setan arak"Jawab Boen ching singkat.
Bwee Giok menjadi terkejut, tanyanya.
"Diakah??"
Dia memandang tajam pada Boen ching, setan arak. paras
elok. harta dan kedudukan empat iblis sakti ini semuanya
telengas dan kejam, Boen ching yang ternyata dapat lolos dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kematian ditangan Toan Bok Cie-jien bukanlah merupakan
suatu pekerjaan yang sangat mudah.
Tetapi sejak kecil ia dididik dengan sikap yang serius,
meskipun dalam hatinya merasa sangat terkejut, tetapi pada
wajahnya sambil tersenyum ia berkata. "Tak aneh lagi kalau
seluruh tubuh Boen heng berbau arak"
Boen ching teringat kembali waktu dia diguyur arak oleh
Toan Bok Cie-jien, ia menghela napas, setelah termenung
sejenak kemudian tanyanya.
"Apakah nona Bwee pernah melihat suhu ku?"
Bwee Giok menggelengkan kepalanya, sahut nya.
"Apakah suhumu juga telah datang kedaerah Tionggoan
???"
Boen ching segera menganggukkan kepalanya, pikirnya.
"Entah suhu mereka bertiga kini berada dimana, jika
mereka melihat aku se-konyong2 lenyap tentu hati mereka
akan menjadi gelisah dan cemas"
Suasana menjadi agak sepi, setelah beberapa saat Bwee
Giok memecahkan suasana yang sunyi itu, tanyanya.
"Ketika berada ditelaga Thay Ouw Boen heng telah pergi
tanpa pamit, entah dapatkah Boen hong mengejar sumoaymu
itu?? " Boen ching dengan cepat menjawab.
"Kejadian waktu itu sungguh merasa sangat tak enak
dengan nona, sumoayku itu adalah putri kesayangan dari
suhuku, ia telah lenyap selama dua puluh tahun lamanya.
belum lama ini baru bertemu dengannya, kini dia telah
bersama dengan suhuku terima kasih atas perhatian dari nona
Bwee".
Sambil terseyum ujar Bwee Giok.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engkau tak perlu sungkan2, entah kini engkau bersiap
hendak
HAL 39/40 HILANG
dirimu sangat mulia sekali, sangat mirip sekali dengan
suhuku Ie Bok Tocu" saking berterima kasihnya tanpa terasa
dia telah mengeluarkan isi hatinya.
Bwee Giok yang mendengar perkataan itu, sambil
tersenyum. "seperti suhumu Ie Bok Tocu??"
Boen ching se-konyong2 merasa pada perkataannya itu ada
sesuatu yang kurang beres, sambil tertawa terbahak ujarnya.
"Aku lupa memberitahunya kepadamu, suhuku adalah
seorang wanita"
"Kiranya begitu, tak aneH kalau berkata demikian" Jawab
Bwee Giok sambil tersenyum pula.
Sebenarnya dia masih tidak menyetujui kalau Ie Bok Tocu
itu adalah seorang perempuan kini mendengar perkataan itu ia
baru paham, sungguh tak terkira Ie Bok Tocu yang namanya
telah menggetarkan sungai telaga itu ternyata adalah orang
wanita yang menyaru sebagai seorang pria. Tanpa terasa
tanya pada Boen ching.
"Engkau suka aku menyaru sebagai pria ataukah memakai
pakaian sebagai perempuan?"
Sehabis berkata ia merasa perkataannya itu kelihatannya
sedikit agak malu, dia bagaimanapun juga baru untuk kedua
kalinya bertemu dengan Boen ching, matanya menjadi
berkedip-kedip. untungnya perhiasan yang dipakainya itu yang
memancarkan sinarnya telah menutupi rasa malunya itu.
Boen ching yang mendengar Bwee Giok berkata demikian,
hatinya terasa berdebar, dia memandang wajah Bwee Giok.
tampak kedua matanya yang sedang berkedip itu, diam-diam
hatinya berpikir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapa yang dapat meminang gadis semacam Bwee Giok ini
sebagai istrinya tentu bahagia."
Berpikir sampai disini ia menjadi ter- mangu2.
Bwee Giok yang nampak beberapa kali Boen ching
memandang terpaku padanya, pipinya berubah menjadi
merah dadu, dalam hatinya setengah merasa sangat girang
bukan main, dan setengahnya lagi merasa heran mengapa
Boen ching kelihatannya tak tenteram hatinya, entah dalam
hatinya kini sedang memikirkan apa.
Kedua orang itu baru saja bertemu untuk ke dua kalinya,
pertama kali bertemu meskipun Boen ching mengetahui kalau
dia adalah seorang gadis yang sedang menyamar sebagai
seorang pria, juga tak sampai memandang pada dirinya.
Boen ching yang nampak kedua pipi Bwee Giok berubah
menjadi merah dadu. Pikirnya segera berada diawang-awang,
perkataan yang diucapkan oleh Bwee Giok menjadi lupa untuk
dijawab.
Sekonyong-konyong didepan matanya berubah menjadi
gelap. pikirnya segera menjadi tersadar kembali, tampak Bwee
Giok yang dipandangnya sedemikian rupa itu menjadi
menundukkan kepalanya, dia mengeluarkan suara tertahan,
ujarnya.
"Jika seorang yang cantik seperti kau, baik menyaru
sebagai seorang pria maupun berpakaian sebagai seorang
perempuan, semuanya bagus dan cantik sekali"
Bwee Giok masih diam tundukkan kepalanya, dia tahu pada
saat ini tentu Boen ching masih memandangnya, dengan
keadaan yang demikian ini bagaimana sikap nya yang gagah
juga tak sanggup untuk mendongakkan kepalanya. Boen ching
yang saking tergoncang hatinya, terusnya.
"Waktu berpakaian sebagai seorang pria sikapmu gagah
perkasa, tak ada orang lain yang dapat menandinginya, waktu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berpakaian sebagai seorang perempuan, sangat
mempersonakan hati setiap orang yang melihatnya, kau
sungguh merupakan seorang gadis yang sangat cantik sekali".
Dalam hatinya ia selalu mengharapkan seorang gadis yang
dapat menyerupai suhunya Ie Bok Tocu, meskipun diluarnya
Shie Siauw In sangat mirip sekali, tetapi wataknya sangatlah
berbeda sedang Bwee Giok sekalipun wajahnya tidak mirip
dengan suhunya Ie Bok Tocu tetapi wataknya adalah sangat
mirip sekali dengan suhunya.
Boen ching setelah selesai berkata dan nampak Bwee Giok
menjadi kemalu-maluan, dengan tersenyum ujarnya.
"Apakah nona Bwee ada urusan sehingga lewat ditempat
ini, kalau tidak mengapa bisa sampai didalam gunung oei San
ini ?"
Bwee Giok mendongakkan kepalanya, sambil tersenyum
sahutnya.
"Aku kebetulan lewat di tempat ini"
Sehabis berkata dia tertawa lagi kemudian lanjutnya.
"Engkau menderita luka juga sangat parah, lebih baik
jangan banyak bicara kau beristirahatlah, aku akan keluar
melihat-lihat keadaan"
Sehabis berkata dia balikkan tubuhnya dan berjalan keluar
dari gua, Boen ching memandang Bwee Giok berjalan hingga
keluar dari gua, setelah kini seorang diri, pikirannya jadi tak
karuan melamunkan ber-macam2 hal, dalam otaknya diliputi
banyak urusan akhirnya pulaslah dia.
Dua orang itu berturut-turut selama tiga hari tinggal dalam
gua itu, luka yang diderita oleh Boen chingpun sudah sembuh
sebagian besar. .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hari keempat, dua orang itu meninggaikan gua itu dan
mulai melanjutkan perjalanannya menuju markas besar
perkumpulan Elang Sakti ditelaga Thay Ouw. .
Setelah berjalan satu harian penuh dijalan gunung itu,
haripun telah menjelang senja, sekonyong-konyong dari
kejauhan Boen cing nampak berkelebatnya bayangan orang
yang berlari menuju ke arahnya, hatinya menjadi sangat
terkejut, dengan terburu-buru ia menarik tangan Bwee Giok
untuk diajak bersembunyi dibelakang sebuah pohon.
Bwee Giok yang ditarik tangannya menjadi tertegun,
hatinya merasa sangat heran, dengan cepat tanyanya.
"orang itu siapakah, mengapa kau kelihatan nya sangat
takut ? ??"
"orang itu adalah Chang Sun Loei" Jawab Boen ching
singkat.
Didalam tiga hari ini, Boen ching telah menceritakan
seluruh kejadiannya digunung oei San, dimana ia bertemu
dengan tiga iblis sakti. Kini Bwee Giok begitu mendengar yang
datang ternyata adalah Chang Sun Loei, bukan saja merasa
sangat terkejut, dalam hatinya pun terasa berdesir, dengan
kebiasaan dari Kiem ciang Thiat ci atau si Toya emas berjari
baja, Chang Sun Loei, bukan saja Boen ching tidak
menyerahkan pedang Ie Bok Kiamnya kepadanya, malah
sebaliknya mencuri sebuah barang pusaka nya, mana dia mau
terima dan melepaskan begitu saja.
Ternyata Chang Sun Loei tidak nampak dua orang itu, dia
berjalan terus melalui persembunyian mereka.
Boen ching dan Bwee Giok baru dapat menghela napas
lega setelah tak nampak lagi bayangan dari Chang Sun Loei.
Baru saja Boen ching dan Bwee Giok keluar dari tempat
persembunyiannya, terdengar suara dengusan yang berat
datang dari belakang tubuh mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua orang itu menjadi sangat terkejut dan ber-sama2
menoleh kebelakang, nampak seorang kakek yang memakai
jubah berwarna hitam, wajahnya kurus kering sedang berdiri
di belakang mereka sedang memandangnya.
Boen ching menjadi terbangu-mangu, entah siapakah kakek
ini pikirnya. si kakek itu mendengus, dengan dingin tanyanya
kepada Boen ching.
"Apakah kau yang bernama Boen ching ?"
Boen ching tak tahu si kakek yang kurus kering ini
mengapa dapat mengetahui nama nya, dalam hatinya diam-
diam merasa sangat heran tetapi dia tetap menganggukkan
kepalanya, dengan termangu- mangu ia mendekati si kakek.
Bwee Giok segera maju kedepan, tanyanya.
"Apakah cianpwee mau memberi tahu siapakah nama
cianpwee?" si kakek yang kurus kering itu mendengus lalu
sahutnya.
"Tiga puluh tahun yang lalur semua orang mengatakan aku
bersembunyi karena takut kepada Thian Jan Shu dimana dia
telah mendesak aku, padahal sebenarnya aku hanya
dipermainkan oleh hwesio tua itu."
Boen ching dan Bwee Giok menjadi terkejut, didengar dari
ucapan kakek tua yang kurus kering ini, tentulah kakek ini
salah satu dari keempat iblis sakti yang menduduki tempat ke
empat yaitu sebagai setan yang gemar akan kedudukan, Tong
Kiam Hiet Pit atau si pedang logam pit perak Kong Beng Sang.
Terdengar Kong Beng Sang melanjutkan perkataannya.
"Kini aku dengar kabar katanya didalam dunia kangOuw
telah keluar pemuda yang bernama Boen ching sebagai ahli
waris dari Thian Jan Shu, benarkah itu ?"
Boen ching tak mau memperlihatkan kelemahannya
dihadapan Bwee Giok. dengan tawar ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sepuluh tahun yang lalu memang benar Thian Jan Shu
pernah menghadiah padaku tujuh buah hioloo kuno, tetapi
aku bukanlah ahli warisnya, suhuku adalah Ie Bok Tocu"
Kong Beng Sang dengan dingin mendengus, ujarnya. "Ie
Bok Tocu ? Apakah putri dari Tan coe coen waktu itu?"
"Benar, dia adalah putri dari Tan coe coen" Jawab Poen
ching dengan perlahan.
Bwee Giok tahu selamanya Kong Beng Sang tak pernah
tunduk dan mengalah terhadap orang lain, atau paling sedikit
wajahnya bersikap demikian, kini Boen ching berkata
demikian, pastilah Kong Beng Sang tak akan melepaskannya,
tanpa terasa hatinya menjadi sedikit merasa cemas. Kong
Beng Sang mendengus, ujarnya.
"Aku dengar orang berkata kepandaian dari Thian Jan Shu
dan Tan coe coen jauh lebih tinggi sepuluh kali lipat dari
kepandaianku, entah berita itu benar tidak ?" Boen ching
dengan perlahan menjawab.
"Kepandaian dari Thian Jan Shu aku pernah melihatnya,
kiranya juga tidak begitu jelek"
Kong Beng Sang dengan gusar mendengus, tangannya
dengan seenaknya menyambar kearah Boen ching. sedang
pada mulutnyz ia berkata. "Kepandaianku apakah kau juga
pernah melihatnya ?"
Bwee Giok segera menarik tangan Boen ching, kepada
Kong Beng Sang teriaknya. "cianpwee, tahan "
Kong Beng Sang menarik kembali tangannya, kepada Bwee
Giok tanyanya. "Apa yang akan kau bicarakan ?" Dengan
tersenyum sahut Bwee Giok.
"cianpwee harus mengetahui kepandaianmu jika
dibandingkan dengan Tan coe coen dan Thian Jan Shu
bagaimana ? Kini tujuh buah hioloo kuno telah muncul
kembali, jika cianpwee dapat mendapatkan ilmu silat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
peninggalan Thian Jan Shu yang tertera pada tujuh buah
hioloo kuno itu, tentulah kau akan mengetahui sendiri
bagaimana kehebatan dari kepandaian Thian Jan Shu. Sedang
bagaimana dengan kepandaian Tan coe coen, semua orang
mengetahui bahwa kepandaian Thian Jan Shu jauh lebih tinggi
setingkat dari kepandaian Tan coe coen, jika cianpwee
bertanding dengan Tan coe coen bukankah tidak berarti ? ?"
Kong Beng Sang dengan gusar berkata.
"Sudah lama aku mendengarnya? Engkau beritahu
kepadaku apakah dengan tujuan agar minta aku tidak
menangkap pergi Boen ching ini?" Sambil berkata ini
melancarkan serangan hebat kearah Bwee Giok.
Bwee Giok nampak Kong Bang Sang ternyata memangnya
datang untuk mencari urusan, dia menjelaskan sampai lelah
pun tak ada gunanya, baju tangan kanannya segera
dikebutkan, sedang tubuhnya berkelit ke samping dan
menangkis tangan kanan Kong Beng Sang. Dengan gerakan
itu ternyata dia berhasil menghindarkan diri dari serangan itu.
Terdengar Kong Beng sang dengan dingin ujarnya: "Kiranva
adalah murid dari Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yun."
Hati Boen ching menjadi tergetar, Lam Hay coei Hong, Tie
Liok Yun adalah pendekar wanita yang sangat terkenal dan
telah lama mengasingkan diri di luar lautan, sungguh tak
disangka Bwee Giok muridnya. Bwee Giok kundur selangkah
ke belakang, ujarnya.
"Kami menghormati kau sebagai cianpwee, kalaa engkau
masih saja ingin bergebrak lagi dengan kami bukankah akan
menurunkan derajatmu " Kong Beng sang dengan dingin
menjawab:
"Sejak dulu aku berniat akan membuang Boen ching ini
keluar perbatasan, kini di tambah dengan engkau, kalian
berdua berangkatlah bersama-sama saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching mendengar Kong Beng Sang berkata demikian,
sejak dia bertemu dengan Ouw Yang Bu Kie, cheng Sun Loei
dan Toan Bok Cie-jien, tiga iblis sakti, telah mengetahui
bahwa empat iblis sakti itu tak seorangpun yang mau
mengikuti peraturan- bahkan dari kepandaian setiap orang
sangatlah tinggi sekali, dia tidak mengingin kan Bwee Giok
ikut menderita karena dia, kepada Kong Beng Sang ujarnya:
"Engkau menghadapi aku seorang saja sudah cukup untuk
membuat kau menderita."
Kong Beng Sang tak berkata-kata lagi, tubuhnya berkelebat
dan mencengkeram punggungnya.
Boen ching menolehpun tidak. ia mengeluarkan jurus "Thay
Thien Ngo le" atau mengobrak-abrik lima gunung, salah satu
jurus dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih".
Melancarkan serangan dengan membelakangi musuh,
ternyata dengan tepat dapat menaklukkan Kong Beng sang.
Kong Beng Sang hanya merasa jurus dari Boen ching ini
sangat aneh, ditambah lagi dia tak membuat persiapan, kini
terkena kelitan kaki dan tangan Boen ching membuat nya
terlempar ketengah udara.
Bwee Giok yang berdiri disamping melihat hal ini menjadi
terkejut, ternyata kepandaian dari Boen ching sangat aneh
dan hebat.
Kong Beng Sang terlempar sejauh kurang lebih dua kaki
oleh serangan Boen ching ini. Selamanya dia tak pernah
menyangka kalau cucu murid dari Tan coe coen sehingga
susah diraba setelah berhasil bangun berdiri dengan dinginnya
ia berdiri disana. Ujar Boen- ching dengan dingin pula. "Apa
yang kukatakan Apakah ada salah nya?"
Bwee Giok tahu Boen ching menginginkan dia berjalan lebih
dulu, tapi mana dia dapat meninggalkan Boen ching seorang
diri, jika Boen ching membuat marah pada Kong Beng Sang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan kekuatan dua orangpun belum tentu dapat
mengalahkan Kong Beng Sang. Tubuh Kong Beng Sang
berkelebat lagi, dan menyambar punggung Boen ching.
Boen ching tak menanti sampai ia mengeluarkan tenaga,
tangan kanannya balik menusuk kedua mata Kong Beng sang.
Boen ching yang dicekal tangannya balik membalas
mencekal tangannya.
Pada saat ini dia telah mendapatkan dua tempat untuk
mengerahkan tenaganya. tubuhnya segera bergerak.
mengerahkan jurus ampuh "Ling coa Thian Siang" atau ular
cerdik menjungkirkan gajah, sedang tubuhnya tetap berputar.
Kong Beng Sang tak pernah menyangka dalam keadaan
yang kritis itu, Boen ching ternyata masih dapat mengeluarkan
jurus ampuh semacam itu, dalam keadaan yang terburu-buru
itu, ia tak sempat mengerahkan tenaga, tubuhnya terlempar
lagi oleh gerakan Boen ching itu.
Tubuh kedua orang itu bersama-sama mencapai tanah,
Boen ching begitu melirik. tampak Bwee Giok masih tetap
berdiri disamping situ dalam hatinya menjadi cemas, dengan
kepandaian dari Kong Beng Sang, jika bukannya karena dia
tadi dia terlalu memandang rendah padanya sudah tentu dia
tak mungkin pula dengan mudah dapat membuat dia
terlempar sejauh itu.
Jika dia benar2 turun tangan jahat terhadapnya maka tak
dapat diragukan lagi dia akan mengalami luka seperti waktu
melawan Toan Bok Cie-jien dimana sejurus pun dia tak dapat
dihindarinya.
Kong Beng Sang yang tak berhati-hati sehingga sekali lagi
terlempar hingga terjungkir balik beberapa kali dengan gusar
dia mendengus. Boen ching tak menunggu sampa Kong Beng
Sang bergerak lagi, dia telah membuka mulut ujarnya.
"Beranikah kau turut aku ke suatu tempat untuk bertanding ?"
selesai ia berkata tubuhnya bergerak dan lari kedepan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Beng Sang mana mau melepaskan Boen ching begitu
saja, dia mengikuti jejak Boen ching dan segera menggerakan
tubuhnya mengejar kearahnya.
Bwee Giok juga mengikuti dari belakang tapi dalam hati
Boen ching memangnya sudah mempunyai niat untuk
meninggalkan Bwee Giok agar dia juga tak terkena tangan
jahat dari Kong Beng Sang.
Dengan sekuat tenaga Boen ching lari ke depan tak lama
kemudian Bwee Giokpun telah tertinggal jauh sekali
dibelakang.
---ooo0w0ooo---
EMPAT IBLIS BERTEMU UNTUK PERTAMA KALINYA
BOEN cHING terus lari ke depan, Kong Beng Sang menjadi
tak dapat menahan sabar, tubuhnya berkelebat menghadang
didepanBoen ching sambil tanyanya.
"Sebenarnya kau ingin membawa aku kemana?"
Boen ching menoleh kebelakang memandang tampak Bwee
Giok tak ikut datang ketempat itu, diam2 hatinya merasa lega,
baru saja akan membuka mulut berkata sebuah bayangan
bagaikan angin menyambar datang. Dengan dingin ujarnya
pada Boen ching. "Akhirnya juga aku dapat mencarimu"
Boen ching begitu nampak orang yang baru datang itu
hatinya menjadi sangat terkejut, kira nya yang baru datang itu
tak lain adalah si Toya emas berjari baja chan Sun Loei
adanya.
Kong Beng Sang dengan tidak tenang mendengus, ujarnya.
"Chang Sun heng sudah tiga pulub tahun kita tak bertemu
muka."
Chang Sun Loei nampak Kong Beng Sang juga berada
disana dengan tawar dan tertawa kemudian ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa kabar Kong beng heng selama ini? Bocah ini bukan
saja telah berhasil melarikan diri dari tanganku bahkan telah
mencuri sebuah barang pusakaku, harap Kong Beng heng
suka menyerahkan padaku."
Kong Beng Sang nampak Chang Sun Loei se-olah2 tak
memandang sebelah matapun kepada nya, dengan dingin
sahutnya.
"Boen ching kini berada ditanganku, tunggu saja setelah
aku dan dia telah menyelesaikan urusan diantara kami, Chang
Sun heng baru dapat menyelesaikan urusan kamu."
Setan arak, paras elok, harta dan kedudukan empat iblis
sakti itu masing2 saling merasa tak puas terhadap pihak yang
lain, sejak tiga puluh tahun yang lalu hingga sekarang masih
tetap demikian saja halnya. Terdengar Chang Sun Lioe
tertawa dingin ujarnya.
"Selama tiga puluh tahun ini kiranya kepandaian dari Kong
Beng heng tentu mendapatkan banyak kemajuan-"
Sehabis berkata ia mengeluarkan ilmu saktinya "Hong Lun
cie" atau ilmu jari roda angin menggores ke arah tubuh Kong
beng Sang.
Wajah Kong beng Sang sedikitpun tidak menampilkan
perasaan apa2, ujarnya dengan nada yang dingin.
"Hong Lun cie dari Chang Sun heng jika dibandingkan tiga
puluh tahun yang lalu kiranya kini jauh lebih hebat."
Sambil berkata tangan kirinya digerakkan kesana kemari
menyambar kepergelangan tangan Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei tak berani menerima dengan keras
melawan keras, tangan kirinya sedikit direndahkan, dua
jarinya bagaikan angin berkelebat dengan menggunakan
jurus2 dari ilmu Hong Lun Sah, cap Lak cie atau tiga puluh
enam jurus ilmu jari roda angin yang pernah membuat dia
terkenal didalam dunia kangOuw balas menyerang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bayangan jarinya berkelebat dengan cepat dan menotok
delapan belas jalan darah ditangan kiri Kong Beng sang,
sedang pada mulutnya ia berkata.
"Aku kira kepandaianku telah mengalami kemunduran dan
ketinggalan jauh daripada Kong Beng heng sehingga tak
dipandang sebelah mata pun oleh Kong beng heng."
Chang Sun Loei dalam sekejap mata saja mengubah
jurus2nya, ia ingin menggunakan kepandaiannya yang telah
membuat dia terkenal untuk mengalahkan Kong beng Sang.
Tapi Kong beng Sang juga bukanlah seorang yang goblok,
dia juga mengangkat nama dan terkenal ber-sama2 dengan
Chang Sun Loei mana dapat dengan mudah ditaklukkan-
Sepasang matanya meskipun masih memandang saja pada
Chang Sun Loei, tapi ia juga merasa kalau Chang Sun Loei
telah mengeluarkan jurus2 saktinya.
Kepandaian dari empat iblis sakti itu masing-masing
mempunyai keistimewaan yang tersendiri, sudah tentu dia tak
berani memandang rendah .
Tangan kirinya sedikit bergetar, dua jarinya ditegangkan
dengan jari diubah menjadi bentuk pedang, segera
mengerahkan jurus2 dari ilmu "Goat Hun cap sah seh" atau
tiga belas jurus ilmu pencabut nyawa yang telah membuat dia
terkenal sebagai si jago pedang logam pit perak. segera mulai
mengadakan serangan, sedang pada mulutnya ia berkata.
"Tiga puluh enam jurus ilmu jari roda anginmu itu mana aku
berani untuk menerimanya"
Dalam mengeluarkan suara itu, ia telah menghancurkan
dan mematahkan serangan yang dilancarkan oleh Chang Sun
Loei.
BOEN CHING yang berdiri disamping melihat seluruh
pertempuran itu dengan jelasnya, nampak aneh dari jurus-
jurus yang dilancarkan oleh dua iblis itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hatinya menjadi sedikit merasa jeri, dari kepandaian dari
orang tua itu jika benar-benar turun tangan dan bergebrak,
dirinya sudah tentu bukanlah tandingannya. Chang Sun Loei
dengan ilmu jari roda angin nya menyerang dengan
gencarnya:
Tetapi ternyata tiap serangan yang ditujukan kepadanya
dapat dibendung oleh Kong Beng sang.
Diam-diam dalam hati kecilnya telah membuat perhitungan,
selama tiga puluh tahun ini kepandaian dari orang itu ternyata
seimbang sekali, sehingga tidak dapat menentukan
kepandaian mana yang lebih tinggi.
Dia tertawa kering dan ujarnya dalam hati, Kong Beng sang
sudah tentu mempunyai perhitungan yang masak. Dengan
dingin dia menyahut.
"Hanya berpisah selama tiga puluh tahun saja ternyata
kepandaian Chang Sun heng mendapat banyak sekali
kemajuan- Tetapi aku kira kau masih tetap tidak akan
mendapat kemenangan dariku."
Chang Sun Loei tertawa ter-kekeh2 ujarnya.
"Adat dari Kong beng heng masih saja tak dapat dirubah
seperti sedia kala, tetapi tadi aku kira terhadap Kong beng
heng masih tak sedemikan tololnya."
Boen ching nampak perkataan dua orang itu seperti tidak
cocok satu sama lainnya. Dengan tenang ia berdiri disamping
dan dalam hatinya diam2 merasa sangat girang.
Dari kepandaian dari kedua orang itu sukar untuk
menentukan tinggi rendah kepandaian masing-masing .
Jlka dapat terjadi sesuatu pertempuran hebat antara mati
dan hidup bukanlah diri nya dapat dengan duduk tenang2 saja
bagaikan nelayan yang memungut hasilnya itu. Kong Beng
sang dengan muka yang dingin dan sinis berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dengan perkataan Chang Sun Loei ini aku Kong Beng sang
mau juga memberikan sesuatu" jawabnya.
"Engkau bertanya padaku bagaimana caranya aku akan
berbuat pada Boen ching ini?"
Kalau begitu aku akan memberitahu padamu bahwa ini hari
Boen ching berada disini aku akan melarang untuk tidak
mengganggu Boen ching sedikitpun, Chang Sun Heng jika
sudah bersiap akan berbuat apa-apa, aku Kong beng Sang
akan menyambutnya terlebih dahulu."
Sepasang mata Kong Beng Sang dibelalakkan untuk
memandang puncak yang didepan nya dan dengan perlahan
dia berkata.
"Gunung oei San ini sungguh merupakan suatu tempat
yang sangat baik. bagaimana kalau kita menentukan siapa
yang menang dipuncak gunung didepan kita ini?"
Chang Sun Loei mendongakan kepalanya dan memandang
puncak gunung itu katanya. "Sungguh cocok dengan
maksudku, tetapi bagaimana dengan Boen ching."
Dengan dingin Kong Beng sang berkata.
"Tak usah Chang Sun heng kuatir tentang dia," sehabis
berkata kedua matanya memandang kearah Boen ching.
Padahal dalam hatinya ia juga sedang berpikir dengan cara
bagaimanakah hendak mengatur Boen ching ini, Kedua orang
itu bergebrak sedikit banyak pada mulanya kelihatan adalah
karena urusan Boen ching. Kemudian dengan tiba2 terpikirlah
oleh Boen ching.
"Bukankah tidak mungkin aku dapat meloloskan diri
sewaktu engkau berdua sedang bertempur mati-matian diatas
gunung?" Sambil tertawa Boen ching berkata.
"Sungguh dapat beruntung sekali dapat melihat orang-
orang yang ternama bertanding, bukankah itu merupakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suatu keuntungan besar?" Kemudian ia meneruskan kata-
katanya.
"Apakah tak perlu mengangkatku untuk saksi," Selesai
berkata itu Boen ching berjalan terlebih dahulu dan membawa
dua orang itu kepuncak gunung yang berada diseberang.
Chang Sun Loei tahu bahwa Kong Beng sang selamanya
belum pernah alpa melatih ilmunya.
Tiga tahun yang lalu kepandaian dua orang itu seimbang
sekali dengannya, tiga puluh tahun kemudian ia mengira
bahwa Kong Beng sang terlalu mengincar akan
kedudukkannya sehingga melukai badannya sendiri. Sudah
tentu tak bisa lebih hebat daripadanya.
Sedang Kong Beng sang mengira karena setiap hari Chang
Sun Loei bergelimpangan dengan harta kekayaannya.
sudah tentu dia jarang melatih ilmunya karena ia terlalu
sibuk dengan harta bendanya.
sudah tentu ia tidak ragu-ragu lagi terhadap Chang Sun
Loei.
Kedua orang itu memikirkan pikirannya sendiri-sendiri
sedang matanya memandang dengan tajam kepuncak gunung
yang ada dihadapannya.
Chang Sun Loei memandang sekitar tempat itu, kemudian
ia tertawa ter-bahak-2 dan katanya.
"Sungguh suatu tempat yang sangat baik."
Sehabis berkata itu tangan kanannya dan sebuah toyaemas
sepanjang empat depa telah berada ditangannya.
Kong Beng Sang tertawa dingin, tangan kirinya telah
memegang sebuah pedang sedang tangan kanannya
memegang sebuah Pit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak toyaemas dari Chang Sun Loei itu dan
karena panjangnya tidak lebih dari lima depa, disamping itu
dikepala toya terdapat sebutir berlian sebesar batu.
Sinarnya memancar dengan terang ke empat penjuru
sedang tubuh toya itu lebarnya hanya beberapa coen.
Sinar emas itu berkedip dengan terangnya karena sinar
matahari dan sungguh merupakan suatu barang yang sangat
berharga.
Sedangkan pedang logam dan Piet perak itu yang dimiliki
Kong Beng Sang sangat kecil bentuknya.
Ukuran panjangnya tak sampai tiga depa, ternyata juga
merupakan suatu barang yang berharga.
Chang Sun Loei nampak pedang logam dan Piet perak milik
Kong Beng Sang telah dihunus keluar dari sarungnya.
Dengan tertawa kecil toyaemas ditangan kanannya
diangkatnya dan langsung melancarkan serangan-2 jurus
pertama dari ilmu "ciat Liong Hoat" atau ilmu toya penakluk
naga yaitu satu jurus dari "Kiem chao Llong" atau toya emas
menaklukkan naga gede. Toya emas itu ditotokkannya kearah
tubuh Kong Beng Sang.
Kong Bang Sang menangkis serangan toya itu dengan
pedangnya yang berada ditangan kiri, yang didalam dunia
persilatan dinamakan "Seh Huh Kioe Piet," atau dapat
dikatakan sembilan pena ganas bagai bintang dari ilmu "Goat
Hun cap Sah Seh".
---ooo0w0ooo---
Kedua orang itu dimulai dari tegak berdiam hingga
bergerak cepat tak keruan tujuan-
Dalam sekejap mata saja dipuncak gunung itu penuh
dengan kilatan sinar pedang yang sedang beradu disamping
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu juga terdengar bergemerincingnya toya yang beradu
dengan senjata Piet .
Ketiga senjata itu beradu menjadi satu sehingga
menimbulkan suara hebat.
Jurus-jurus yang hebat dan sakti dikeluarkannya,
perubahan-perubahan jurus yang satu kejurus yang lain
dilakukan dengan sangat cepatnya.
Boen ching melihat kecepatan permainan pedang itu
merasa kagum dan heran karena dia tak dapat mengikutinya.
Dia kagum melihat jurus-jurus yang digunakannya kedua
orang itu dan dengan empat matanya ia melihat sampai
beberapa jurus saja. Tetapi bagi Boen ching pertunjukan
tempur itu sudahlah cukup.
Ilmu pedang yang digunakan oleh Kong Beng sang telah
menggetarkan dunia Kangouw. Tetapi kegesitannya masih tak
dapat menandingi kegesitan Ie Bok Kiam Hoat. Sedang toya
emas dari Chang-sun Loei ternyata juga mempunyai
keampuhan yang besar. Keampuhan itu bagaikau dapat
menaklukkan naga dan menghancurkan kepala macan-Satu
jari dan satu Pitnya bagaikan hendak membelah bumi saja
rasanya.
Sedang Boen ching yang dari tadi memandang jalannya
pertempuran memusatkan seluruh pikirannya kejurus- jurus
yang dipakai untuk bertempur.
Sebuah bayangan manusia nampak melayang turun dari
tengah udara, sebuah tubuh telah jatuh dan ternyata tubuh
Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang segera tergetar dan
terpisah kesamping oleh bayangan yang jatuh dari udara tadi.
Boen ching menjadi tertegun dan memandang ke arah
yang sama, ternyata Ouw Yang Bu Kie dengan tenang telah
memukul kedua orang itu untuk berhenti bertempur. Hatinya
tanpa terasa timbul rasa jeri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Chang Sun Loei nampak yang memukulnya ternyata adalah
Ouw Yang Bu Kie, dengan tertawa segera berkata.
"Ouw Yang heng, apakah selama tiga puluh tahun itu
dalam keadaan baik-baik saja"
Dia tahu bahwa hubungan diantara Ouw Yang Bu Kle jauh
lebih erat jika dibandingkan hubungannya dengan Kong Beng
Sang.
Kini nampak munculnya Ouw Yang Bu Kie disana, sudah
tentu membuat ia menjadi girang.
Sekalipun Ouw Yang Bu Kie tidak membantu kedua belah
pihak. tetapi dalam hati Kong Beng Sang sudah tentu terasa
terganggu hingga melemahkan kedudukannya. Ouw Yang Bu
Kie tertawa, dengan tawar dia segera berkata.
"Sungguh tak disangka-sangka kehadiranku di tempat ini
dapat bertemu dengan Chang Sun heng dan Kong beng
heng."
Kong Beng Sang memandang Ouw Yang Bu Kie dengan
tajam dan kemudian ia berkata: "Ouw Yang heng datang
entah ada urusan apakah yang penting?"
Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie menyapu dua orang itu,
kemudian memandang sekejap kepada Boen ching.
Kepada kedua orang itu ia berkata.
"Entah dua orang saudara ini karena urusan apa sehingga
berebut dan bergebrak. Mungkinkah ada hubungannya
dengan pemuda ini?"
Didalam empat iblis itu Ouw Yang Bu Kie adalah yang
paling menggunakan pikiran dan mau berkerja dengan
sungguh-sungguh.
Dia baru mau berbicara setelah bertanya dengan jelas atas
persoalan tersebut untuk menghindari perebutan dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertarungan yang tidak ada gunanya pada dirinya. Dengan
tertawa Chang Sun Loei berkata.
"Boen ching ini telah lolos dari tanganku, bahkan telah
mencuri sebuah barang pusakaku. Kini aku dapat mencarinya
tetapi siapa menduga Kong Beng heng pasti tak mau
melepaskan dirinya"
Kong Beng Sang dengan dingin mendengus, dia juga sudah
tahu situasi pada hari ini. Tetapi dia tak mau mengerti Chang
Sun Loei minta bantuan kepada Ouw Yang Bu Kie.
"ooh.. . ." kata Ouw Yang Bu Kie, sedang dalam hatinya
diam-diam ia berpikir.
"Kiranya satu bagian juga karena pemuda ini, untung aku
tidak ikut serta didalam perbuatan ini"
Ia tertawa terbahak-bahak dan kepada Kong Beng Sang ia
berkata.
"Ini hari aku juga kebetulan lewat tempat ini, Kong heng
entah ada urusan apa sehingga bentrok dengan Boen ching
ini. Bagaimana kalau aku bertindak sebagai penengah?"
Sungguh tak disangka oleh Keng Beng Sang ini hari Ouw
Yang Bu Kie dapat bertindak sedemikian adilnya.
Pada sinar matanya memancarkan suatu sinar yang curiga
dan dengan perlahan ia menyahut:
"Kalian kiranya juga tidak mungkin kalau tidak tahu bahwa
Boen ching ini adalah orang yang dikabarkan sebagai ahli
waris dari tujuh buah Hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu"
"oooohh......... " kata Ouw Yang Bu Kie, dia memandang
sekejap kepada Boen ching, kemudian dengan tertawa ia
melanjutkan kata-katanya. "Urusan ini aku juga pernah
mendengarnya akan tetapi tidak mengetahui kalau Boen ching
itu orang ini." Kong Beng sang dengan dingin dia menjawab:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kabarnya tiga puluh tahun yang lalu kita empat orang
adalah karena takut dan jeri kepada Thian Jan Shu kemudian
baru kami menghindarkan diri, benarkah hal itu betul-betul
terjadi pada kalian?"
Ouw Yang Bu Kie mendongakkan kepala dan memandang
kelangit, sejenak kemudian seraya tertawa ia menyahut.
"Satu bagian mungkin adalah benar, tetapi sebagian lagi
aku kira belum tentu benar."
Dalam hati Kong Beng Sang merasa girang karena sungguh
tak disangka-sangka Ouw Yang Bu Kie ternyata menyetujuinya
dan ujarnya.
"Perkataan Ouw Yang Bu Kie memang benar, aku juga
bukannya karena jeri terhadap Thian Jan Shu dan kepandaian
Thian Jan Shu meskipun sangat tinggi dan lebih hebat dariku,
tetapi aku belum pernah bertanding dengannya, darima na
aku dapat jeri padanya." Sehabis berkata matanya
dikedipkannya ke arah Chang Sun Loei.
Bagaikan mengatakan Chang Sun Loei toh yang karena jeri
terhadap Thian Jan Shu baru mengundurkau diri. Kemudian
lanjutnya.
"Saudara, aku adalah karena suatu urusan pripadi baru
mengundurkan diri, Kalau tidak sepuluh tahun yang lalu waktu
Thian Jan Shu masih hidup aku sudah dapat keluar dari
gunung"
Chang Sun Loei mendengus, agaknya ia tak puas terhadap
sikap dari Ouw Yang Bu Kie itu.
Ouw Yang Bu Kie juga bukanlah orang yang bodoh, sudah
tentu dia juga merasakannya. Dia juga tak mau menyalahi
Chang Sun Loei dan dengan tertawa ia berkata.
"Kong Beng heng memang benar, kiranya kita empat orang
semuanya mempunyai urusan pribadi sendiri-sendiri. Kalau
tidak juga tak mungkin tujuh tahun sesudah kematian Thian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
shu kita berempat baru terjun kedunia Kangouw lagi" Sambil
berkata ia memutarkan tubuhnya menghadap kedepan Chang
Sun Loei dan berkata pula. "Chang Sun heng kiranya benarkah
ucapanku ini ?"
Chang Sun Loei memang sebenarnya ingin menarik Ouw
Yang Bu Kie kepihaknya , kini nampak hal ini dia
menganggukkan kepala nya kepadanya. Meskipun dalam
hatinya ia sedikit tidak puas akan sikap Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi pada wajahnya mau tidak mau terpaksa ia harus
menunjukkan wajah yang berseri dan katanya. "Benar"
Ouw Yang Bu Kie bertanya lagi pada Kong Beng Sang.
"Kong Beng heng apakah kau juga karena pemuda ini?"
Kong Beng Sang matanya memandang pada Ouw Yang Bu
Kie dan menyahut:
"Aku sejak dulu sudah bersumpah akan melemparkan dia
ke lautan atau ketengah gurun yang luas."
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap kepada Boen ching
dengan per-lahan2 ia berkata.
"Aku kira dua saudara ini siapapun tidak akan mau
mengalah. Aku sebagai penengah juga yang berhak memberi
hukuman kepada Boen ching." Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang hanya tertawa.
Ouw Yang Bu Kie ketika mendengar perkataan kedua orang
itu ternyata memandang dia demikian ringan dan urusan itu
bukanlah demikian sukarnya.
Lagi kedua orang itu hal ini sebenarnya Ouw Yang Bu Kie
ketika itu juga tak perlu turun tangan-
Asal dalam perkataan ia dapat mengatasi seorang bukanlah
ia dapat dengan tanpa syarat membuat salah satu diantara
mereka itu untuk mengundurkan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi dua orang itu mendengar perkataan Ouw yang Bu
Kie ini juga sedikit merasa puas.
Kedua belah pihak merasa lega hatinya karena tidak sampai
Ouw Yang Bu Kie ikut campur tangan dan membantu salah
satu pihak.
Chang Sun Loei dengan tertawa berkata. "Demikian pun
baik."
Sehabis berkata ia mengangkat toyanya dan kembali
menyerang tubuh Kong Bang Sang dengan gesitnya.
Meskipun dia dengan sambil tertawa akan tetapi dengan
sikap Ouw Yang Bu Kie ini, ia sangat tidak puas.
Semula ia mengira Ouw Yang Bu Kie tentu akan memberi
bantuan kepadanya akan tetapi kiranya dugaannya itu meleset
dan ia tidak mendapatkan bantuan apa-apa. Sebaliknya malah
hati Kong Beng Sang agak lega dan dengan dingin ia
mendengus. .
Pedang ditangan kiri dan Piet ditangan kanannya saling
membantu melancarkan serangan tiba-tiba itu.
Sehingga terjadilah suatu pertempuran yang amat seru.
Dalam hati Boen ching pun merasa sangat heran mengapa
Ouw yang Bu Kie dapat berbuat demikian dan datang kemari
sudah tentu sudah tak mungkin kalau tak ada tujuan apa-apa.
Bahkan dia berbuat demikian terhadap kedua orang itu
tentu ia tidak mempunyai tujuan baik, sebaliknya malah
menguntungkan dirinya sendiri.
Dia menoleh memandang kearah Ouw Yang Bu Kie.
Tampak dia terhadap Boen ching seolah-olah tidak pernah
melihatnya, matanya hanya ditujukan ketengah kalangan
dimana terdapat debu yang mengepul di antara Chang Sun
Loei dan Kong Beng Sang yang sedang melakukan
pertempuran besar-besaran yang sangat sengit dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mendebarkan hati itu. Tampak pertempuran diantara Chang
Sun Loei dan Kong Beng Sang makin sengit dan seru.
Tiba-tiba ketika toya emas dari Chang Sun Loei menyabet
tubuh Kong Beng Sang, di tangkis nya dengan Piet peraknya.
Karena kerasnya toya emas dan piet perak itu beradu,
menimbulkan suara yang sangat keras dan cipratan-cipratan
bunga api.
Sedang didalam hati kedua orang itu mempunyai satu
tujuan yang sama yaitu untuk melekatkan senjata dari pihak
lawan, jari baja dan tangan itu saling balas membalas
menyerang sebanyak sepuluh jurus, kedua belah pihak saling
berusaha memecahkan perhatian dan jurus-jurus dari pihak
lawannya disamping mengada tenaga dalamnya. Boen ching
dengan termangu-mangu dan heran memandang dua orang
itu. Tampak wajah dua orang itu menjadi serius dan penuh
dengan keringat.
Kata Kong Beng Sang melotot keluar dengan gusarnya,
sedang mata Chang Sun Loei jadi sayu.
Toya emas dan Plet perak itu terus beradu dan bergetar
tiada henti-hentinya sehingga menimbulkan suara
bergemerincing yang keras.
Tiba-tiba Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, tubuhnya
bergerak maju kedepan dan sebuah sinar emas berkelebat.
Tahu-tahu kedua orang yang sedang bertempur itu jatuh
karena jalan darahnya ditotok oleh Ouw Yang Bu Kie.
sedang Boen ching merasa tertegun Ouw Yang Bu Kie telah
mengempit tubuhnya dibawah ketiaknya dan berlari turun dari
gunung.
Boen ching yang dikempit oleh Ouw Yang Bu Kie hanya
merasa kempitan itu dengan tepat telah mencekal urat
nadinya sehingga seluruh tubuhnya menjadi kaku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedikitpun ia tidak dapat bergerak entah Ouw Yang Bu Kie
telah siap akan berbuat jahat apa terhadap dirinya.
Ouw Yang Bu Kie yang mengepit tubuh Boen ching
dibawah ketiaknya berturut- turut telah melalui tiga buah
puncak gunung dan beberapa jurang yang dalam.
Setelah sampai kepuncak gunung yang ketiga itu ia baru
melepaskan tubuh Boen ching keatas tanah, sedang ia berdiri
diatas sebuah batu hijau yang besar disamping sebuah pohon
raksasa yang lebat daunnya.
Boen ching tidak tahu apa maksud tujuan dari Ouw Yang
Bu Kie dengan perbuatan itu, sehingga membuatnya untuk
sesaat tidak tahu bagaimana harus menghadapi hal yang
sedemikian tersebut.
Ouw Yang Bu Kie memandang Boen ching dari ujung
kepala hingga keujung kaki, tiba2 sekali sambar ia telah
mencengkeramnya.
Baru saja Boen ching akan berkelit kesamping sudah ada
gerakan lain dari Ouw Yang Bu Kie yang sangat cepat.
Bajunya telah dicengkeram dan robek oleh serangannya itu
dan ia mencengkeram keluar cermin "Thian Tuen"
disembunyikan didadanya itu
===========================
HAL 27/28 HILANG
===========================
Nampak munculnya Toa bok cie Jien membuatnya sangat
takut dan terkejut.
Toan bok cie Jien berjalan mendekati kedua orang itu dan
ia memandang tajam terhadap Boen ching.
Dengan sinar matanya yang penuh rasa heran dan terkejut
ia berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sungguh tak disangka sekalipun aku telah menggunakan
ilmu "Ngo Yang Toan Meh" ternyata tetap tak sampai dapat
melenyapkan semua kepandaian yang kau miliki."
Ouw Yang Bu Kie begitu Toan Bok cie Jien merasa heran
dan menjadikan Boen ching sebagai penghalang dari rasa
ganjalan terhadapnya.
Ia memandang sekejap kepada Boen ching dan baru
bertanya kepada Toan bok cie Jien:
"Toan bok cie Jien selama kita berpisah tiga puluh tahun
lamanya itu apakah baik2 saja?"
Toan bok cie Jien tertawa terbahak-bahak mendengar kata
Ouw Yang Bu Kie dan gentong araknya dimiringkannya dan
dimasukkan nya kedalam mulutnya. Sambil tangan kanannya
menghapus bekas arak dimulutnya ia berkata.
"Tindakan Ouw Yang heng sungguh cukup kejam, kasihan
dua orang tua itu dengan masih tak tahu apa yang terjadi
pada dirinya, telah mati penasaran ditanganmu."
Ouw Yang Bu Kie nampak Toan bok cie Jien dengan
menggetarkan sedikit araknya ternyata dapat berubah
bagaikan suatu panah meluncur kedalam mulutnya, dengan
tanpa perubahan pada wajahnya, kemudian ujarnya.
"Toan bok heng mungkin berdiri terlalu jauh, sehingga tak
dapat memandang dengan jelas, aku tadi hanya menotok urat
gagunya saja, hanya perlu dua jam dengan lweekang mereka
berdua bukankah dapat membuka sendiri totokannya" Toan
bok cie Jien tertawa besar, sahutnya.
"Jika kau mau menotok jalan darah kematiannya aku rasa
mereka berdua meskipun akan mendapatkan goncangan yang
sangat hebat tetapi mungkin Ouw Yang heng sendiripun juga
tidak akan sanggup untuk menerima balasan dari gabungan
mereka berdua."
Dengan dingin jawab Ouw Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini mungkin akibat karena aku hanya menotok urat
gagunya saja."
Kedua alis Toan bok cie Jien menjadi berdiri, sambil tertawa
terbahak-bahak ia berkata.
"Ouw Yang heng mungkin merasa puas, kini Ouw Yang
heng entah dengan cara apa akan menghadapi orok cilik ini"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, ia memandang sekejap
pada Boen ching, kepada Toan bok cie Jien ujarnya.
"Toan bok heng dengan Boen ching ini entah telah menjadi
bentrokan karena apa, baiklah kau katakan kepadaku
sehingga aku Ouw Yang Bu Kie juga harus bersiap untuk
berbuat bagaimana.?"
Toan bok cie Jien tertawa besar lagi sahutnya:
"Aku terhadap dia tak mempunyai ganjalan apapun, hanya
aku akan mengangkatnya sebagai muridku, tetapi orok kecil
ini telah menolaknya, sehingga akhirnya aku memunahkan
ilmu kepandaiannya, tetapi dia sedikitpun tidak menderita apa-
apa"
"Kalau begitu sangatlah mudah untuk menyelesaikannya,
setelah aku selesai bertanya beberapa kata kepadanya, aku
akan menyerahkannya kepada Toan Bok heng. Toan Bok heng
akan berbuat apa saja terhadapnya aku juga tak mau ambil
perduli." Toan Bok cie Jien dengan perlahan menganggukkan
kepala, lalu ujarnya.
"Kalau begitu juga baik "
Ouw Yang Bu Me tertawa tergelak, baru ia akan bertanya
kepada Boen ching, tiba-tiba tubuhnya berkelebat, dari
belakang sebuah pohon yang besar ia membawa seseorang,
begitu Boen ching nampak orang itu hatinya menjadi tergetar,
bukankah dia telah meninggaikan jauh-jauh diri Bwee Giok?
Sungguh tak disangka ditempat ini ia dapat mencari dirinya.
Ouw Yang Bu Kie disebut orang sebagai setan paras elok,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kiranya dia tak mungkin akan melepaskan Bwee Giok dengan
mudah.
Ouw Yang Bu Kit segera melepaskan Bwee Giok ditengah
kalangan, Bwee Giok yang berada ditengah kalangan itu
menyapu keadaan sekelilingnya sejenak. kepada Boen ching
katanya: "Boen Toako, bagaimana dapat berganti dengan dua
orang lagi ?"
Boon ching tertawa pahit, sedang matanya melirik kearah
Ouw Yang Bu Kit yang nampak pada saat ini agaknya tak
mempunyai napsu terhadap Bwee Giok. membuat hatinya
diam-diam merasa lega.
Ouw-Yang Bu Kie melihat Bwee Giok memandang kearah
Boen ching, segera dia mengetahui tentunya dia juga sejalan
dengannya, ia tidak mau banyak bertanya lagi, kepada Boen
ching kemudian tanyanya. "cermin ini mengapa dapat berada
ditangan mu ?"
Toan Bok cie lien dengan dingin memandang Bwee Giok
sekejap. meskipun tempat persembunyian Bwee Giok dengan
tempat beradanya Ouw Yang Bu Kie agak dekat tapi dengan
demikian, dengan secara tidak langsung dia telah dikurangi
wibawanya oleh tindakan Ouw Yang Bu Kie baru2 ini, sampai
disini semangat yang ber-kobar2 pada dirinya menjadi padam
tiga bagian, dalam tiga puluh tahun ini ternyata Ouw Yang Bu
Kie tak pernah melalaikan tugasnya melatih dan
memperdalam kepandaiannya.
Dalam hati Boen ching sedang memikirkan dengan cara apa
ia baru menjawab pertanyaan dari Ouw Yang Bu Kie, tapi
pengalaman dari Ouw Yang Bu Kie jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Boen ching, dengan dingin ujarnya.
"Tak usahlah kau mencoba memikirkan hal yang licik, lekas
menjawab pertanyaanku itu." Boen ching tertawa tawar
sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"cermin pualam ini telah beberapa kali menolong jiwaku,
engkau lebih dahulu harus mengembalikan cermin pualam itu
kepadaku, aku baru mau memberitahukan hal ini kepadamu."
Ouw Yang Bu Kie mendengus, dia mengembalikan cermin
pualam itu kepada Boen ching dia tak kuatir kalau Boen ching
dapat berbuat apa-apa terhadap dirinya menanti setelah dia
selesai bicara barulah dibicarakan lagi.
Boen ching setelah menerima kembali cermin pualam itu
lalu katanya:
"cermin pualam ini aku mendapatkannya dari dalam
gudang harta pusaka Chang Sun Loei." sepasang mata Ouw
Yang Bu Kie memancarkan sinar tajam, dengan gusar ujarnya.
"omong kosong, majikan dari cermin pualam ini adalah
seorang wanita, dengan kepandaian dari Chang Sun Loei
masih belum tentu sanggup mendapatkannya."
sepasang mata Boen ching pun memancarkan sinar tajam,
balasnya.
"Aku bicara secara terus terang kau tidak mau percaya,
kalau begitu aku akan mengatakan kalau cermin pualam ini
dialah seorang gadis yang memberikan padaku." Ouw Yang Bu
kie dengan ragu-ragu tanyanya:
"Engkau mempunyai hubungan apa dengan dia? kini dia
berada dimana?"
Boen ching nampak Ouw Yang Bu kie demikian cemasnya,
dia juga tak mengetahui majikan dari cermin itu seperti yang
dikatakan oleh Ouw Yang Bu Kie dan macam bagaimana
terpaksa ujarnya. "Aku tak tahu"
Ouw Yang Bu kie gusar melancarkan satu kali serangan
kearah Boen ching, saking terkejutnya dengan cepat Boen
ching mengangkat tangan kanannya untuk menangkis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kreeek.-" Tubuh Boen ching telah tersapu dan terpental
sejauh satu kaki lebih, sedang tulang bahu kanannya
karenanya menjadi patah.
Bwee Giok menjadi sangat terkejut dengan terburu-buru ia
lari kedepan memayang tubuh Boen ching teriaknya. "Boen
Toako engkau bagaimana?" Sambil berkata air matanya
mengalir merebak keluar.
Saking sakitnya tubuh Boen ching sampai jadi basah kuyup
dengan air keringat yang menetes keluar sebesar kacang
kedelai, dengan meronta ia mencoba bangun berdiri. Bwee
Giok dengan dingin berkata Ouw Yang Bu Kie.
"Engkau terhitung sebagai seorang cianpwe mengapa
demikian tak menghirau kan tingkat kedudukan mu."
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin tertawa dingin ujarnya.
"Anak perempuan untung hari ini aku tak punya nafsu,
kalau tidak engkau pun juga tak dapat meloloskan diri dari
tanganku."
Toan bok cie Jien yang berdiri disamping dengan dingin
berkata.
"Ouw Yang heng kau tadi berkata kau hanya ingin bertanya
beberapa kata dengannya, tapi dengan cara demikian Ouw
Yang heng hendak bertanya dengan pukulan kirinya aku
takkan menyetujuinya."
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap pada Toan Bok cie
Jien, Boen ching katanya. "Engkau jangan mengira dirinya
cerdik lalu dapat mempermainkan diriku."
Hati Boen ching jadi tergerak. dia tahu hubungan antara
Ouw Yang Bu Kie dengan gadis dicermin itu sangat mendalam,
diapun mengetahui berbicara terus terang dengan Ouw Yang
Bu Kie tentu ia malah tak mau mempercayainya, dengan
tawar kemudian ujarnya. "Dia mengatakan melarang aku
untuk memberitahukan padamu mengenai jejak nya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seluruh tubuh Ouw Yang Bu Kie menjadi tergetar, ujarnya
kemudian dengan perlahan: "Apa? apakah dia berkata
demikian waktu dia memberikan cermin ini kepadamu?"
Dengan tawar jawab Boen ching. "Benar, dia memang
berkata begitu."
Pada saat ini semangat Ouw Yang Bu Kiejadi buyar
bagaikan seekor ayam jago yang kalah dalam bertempur,
menundukkan kepalanya lama tak berkata-kata. Toan Bok cie
Jien yang menunggujadi tak sabar lagi, kepada Ouw Yang Bu
Kie tanyanya: "Apakah Ouw Yang heng telah selesai bertanya
padanya"
Ouw Yang Bu Kie tak menjawab, kepada Boen ching
tanyanya. "Engkau sebenar nya mempunyai hubungan apa
dengannya?"
Pada waktu dia bicara padanya telah jauh berbeda dan
lebih lunak jika dibandingkan dengan tadi.
Jawab Boen ching dengan tenang:
"Dia melarangku untuk berbicara dan memberitahukan hal
ini kepadamu."
Ouw Yang Bu kie lama termenung tak menjawab akhirnya
ujarnya. "Pergilah kau bersama dengan gadis itu.
Boen ching menjadi tertegun, sungguh tak disangka
perkataannya ternyata demikian bergunanya sesaat dia
menjadi terkesima. Toan Bok cie Jien yang berdiri disamping
tertawa dingin ujarnya.
"Ouw Yang heng ternyata dapat demikian berhati
lapangnya, sshabis bertanya lalu disuruh pergi, apakah kau
tak mengetahui kalau aku belum menyetujuinya"
Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie berkilat, dengan dingin ia
memandang pada Toan Bok cie jien, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Toan Bok heng jika tak menyetujuinya, tak usah ragu2 lagi
untuk meminta beberapa jurus pengajaran padaku"^
Boen ching nampak ternyata Ouw Yang Bu Kie berbuat
demikian, hatinya menjadi girang, tanganuya segera menarik
tangan Bwee Giok untuk diajak meninggalkan tempat itu.
Tetapi mendadak disebelah kiri tempat itu terdengar dua
kali suara dengusan gusar, Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang telah berkelebat muncul ditempat itu, dua orang itu
dengan dingin bertanya kepada Ouw Yang Bu Kie. "Ouw Yang
heng masih belum melupakan aku dua orang bukan?"
Ouw Yang Bu Kie nampak Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang muncul ditempat itu, hatinya merasa agak terkejut tetapi
dia tetap tak menjadi gugup, kipasnya dikembang tutupkan
sedang gambar tengkorak berwarna merah itu pun dapat
terlihat jelas.
"Sungguh tak disangka aku Ouw Yang Bu Kie ini hari
mendapat kesempatan untuk mendapatkan pelajaran dari tiga
orang". Jawab Chang Sun Loei dengan dingin.
"Ouw yang heng, dengan usiamu yang demikian tinggi,
ternyata masih dapat ditipu seorang anak kecil, bukankah itu
sangat kasihan sekali ? ?".
Ouw Yang Bu Kie menjadi tertegun, tangannpya
disentakkan sehingga kipasnya berkembang dan kemudian
digoyangkan dua kali. Terdengar Chang Sun Loei melanjutkan
ucapannya.
"cermin pualam itu adalah milikku, juga bukannya
didapatkan dari tangan seorang gadis, melainkan aku
menemukamnya di suatu lembah yang sangat tandus"
Ouw Yang Bu Kie menjadi termangu- mangu dalam hatinya
segera timbul rasa curiga, Chang Sun Loei mengatakan Boen
ching telah membawa pergi sebuah barang pusakanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
teringat pula perkataan Boen ching tadi, segera ia menoleh
dan memandang kearah Boen ching.
Sekonyong-konyong tubuhnya berkelebat, kipasnya ditutup
rapat dan menotok kearah pelipis Boen ching.
Toan Bok cie Jien sejak tadi telah menduga kalau Ouw
Yang Bu Kie dapat berbuat demikian, dia merebut maju
selangkah kedepan, dengan menggunakan gentong araknya
menyambut serangan dari Ouw Yang Bu Kie ini sambil tertawa
besar ujarnya.
"Ouw Yang heng mau membunuhnya, kiranya aku tak akan
menyetujui tindakan itu"
Sepasang mata Ouw Yang Bu Kie dengan gusar
memandang pada Boen ching, begitu ia merasa tertipu,
kegusaran dalam hatinya dapatlah diduga bagaimana
hebatnya.
Suara dengusan dingin dari Chang Sun Loei dan Kong Beng
Sang yang berdiri di belakang tubuhnyapun terdengar
ditelinga nya, terdengar kata-kata:
"Ouw Yang heng, urusan kita berdua aku kira Ouw Yang
heng mungkin masih belum melupakannya bukan ??".
Toan Bok cie Jien dengan dingin tertawa panjang, dia
menoleh memandang Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang,
kemudian ujarnya.
"Kita berempat orang selamanya bertindak sendiri-sendiri,
jika kalian berdua akan bersatu padu kalau memangnya begitu
janganlah menyalahkan aku Toan Bok cie Jien akan
membantu pada Ouw Yang heng"
Begitu ucapannya dikeluarkan, Kong Beng Sang dan Chang
Sun Loei jadi merasa terkejut, diantara dua orang itu masing-
masing masih belum mempunyai pegangan yang kuat untuk
mengalahkan Ouw Yang Bu Kie, kini jika Toan Bok cie Jien ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
serta, kira nya masing-masing pihak akan mengalami hal yang
drastis.
Ouw Yang Bu Kit menjadi tertegun, kemudian diikuti
dengan tertawa tawar, dia tahu jika Chang Sun Loei dan Kong
Beng Sang bersatu padu dirinya pastilah bukan tandingannya,
begitu dirinya kalah, maka Toan Bok cie Jienpun juga pasti
akan mengalami hal yang sama pula dengan dirinya, maka dia
bagaimanapun juga harus menjaga hal ini dan memihak pada
salah satu pihak. sehingga dapat mencari kemenangan bagi
dirinya sendiri.
Chang Sun Loei tertawa besar, ujarnya.
"Perkataan Toan Bok heng ini sangat menggembirakan
hatiku, diantara kita ber-empat selamanya tak mempunyai
permusuhan dan dendam apapun, semuanya ini adalah
dikarenakan pemuda Boen ching ini, kiranya tak perlu sampai
terjadi ribut-ribut di antara kita sendiri"
Ouw Yang Bu Kie juga tertawa, katanya.
"Perkataan Chang Sun heng cocok benar dengan maksud
hatiku, Boen ching ini adalah sebab kekacauan diantara kita
berempat, aku kira lebih baik satu kali pukul bunuh saja dia,
setelah itu diantara kita berempat juga tak akan ada urusan
lagi" Kong Bong Sang dengan dingin berkata.
"Aku tak menyetujui kalau sekali pukul bunuh mati dia,
sejak dulu aku telah bersumpah akan melemparkan dia
ketengah lautan atau ke tengah gurun pasir" Chang Sun Loei
tertawa tawar, ujarnya pula.
"Jika demikian bukankah terlalu enak bagi dia jika saudara-
saudara menyetujui usulku ini, lebih baik kita bunuh dia secara
per-lahan2" Toan Bok cie Jien tertawa tergelak, ujarnya.
"Jika menurut aku lebih baik lemparkan saja kedalam
gentong arakku hingga dia mati tenggelam".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak empat orang itu kini sedang
merundingkan cara untuk membunuh dirinya, dalam hatinya
sebaliknya malah merasa menjadi sangat tenang, Bwee Giok
yang memayang tubuh Boen ching, dengan termangu- mangu
memandang padanya, sepatah katapun ia tak dapat
mengucapkannya keluar. Ouw Yang Bu Kie mendengus,
ujarnya:
"Boen ching ini sangat banyak sekali akalnya, sekali pukul
bunuh dia saja supaya dapat mencegah dia menimbulkan hal-
hal yang tidak di inginkan dilain waktu" Chang Sun Loei
tertawa dinging sahutnya.
"Ouw Yang heng, setelah berpisah selama tiga puluh tahun
lamanya, mengapa nyalimu malah bertambah kecil, kita empat
orang berada disini, apakah dia dapat meloloskan dirinya?"
Toan Bok cie Jien sambil tertawa berkata:
"Kita berempat orang masing-masing kukuh, kukuh akan
pendirian masing-masing, kiranya sukar untuk mentukannya"
Chang Sun Loei menyapu sekejap pada Boen ching,
kemudian ujarnya:
"Sudah tiga puluh tahun, kita berempat belum pernah
berkumpul menjadi satu, ini hari dapat berkumpul menjadi
satu, hal ini telah merupakan suatu peristiwa yang sukar sekali
terjadi, bagaimana kalau semuanya harus diputuskan dengan
bertanding untuk melihat kepandaian siapa yang lebih
tinggi??" . Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, tanyanya.
"Saudara-saudara mempunyai keinginan demikian, selain
itu aku kira juga tak akan ada cara lain lagi"
Toan Bok cie Jien mendongakan kepalanya tertawa
tergelak. sejenak kemudian ia berkata.
"Kepandaian kita berempat agaknya seimbang satu sama
lain, jika harus mengerahkan tenaga untuk beradu, aku kira
yang mati malah kita berempat"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ouw Yang Bu Kie teringat kembali waktu itu Chang Sun
Loei dan Kong Beng Sang beradu kekuatan, tanpa terasa
ujarnya.
"Jika menurut pendapat Toan Bok heng akan diselesaikan
dengan cara bagaimana?"
Chang Sun Loei yang mengharapkan dapat bertanding
untuk melihat siapa yang lebih tinggi kepandaiannya diantara
empat iblis itu akan tetapi kini tampak keadaannya jika empat
orang itu saling beradu mati-matian kira nya juga sangat
berbahaya, sehingga ia tak banyak berbicara lagi. Toan Bok
cie Jien dengan tertawa ujarnya: "Aku kira lebih baik kita
putuskan dengan berunding saja."
Sehabis berkata matanya menyapu kearah tiga orang
lainnya, tiga orang itu diam tak menjawab tanda telah
menyetujuinya, tanpa terasa Toan Bok cie Jien menjadi
tersenyum.
Ooo0dw0ooO
Toan Bok cie Jien yang mengusulkan agar dengan
mengambil undian sebagai pengganti bertanding ilmu silat,
sisanya tiga orang tidak seorangpun yang mengajukan
keberatannya, segera Toan Bok cie Jien balikkan tubuhnya
berjalan pergi mengambil bambu, kemudian setelah membuat
empat batang bambu, kepada tiga orang lainnya sambil
tersenyum ujarnya.
"Diantara empat batang bambu ini, ada satu yang
bergambar lingkaran, siapa yang tepat mengambilnya, dialah
yang berhak menghukum Boen ching."
Tangan Kong Beng Sang segera menyambar mengambil
sebuah bambu, ketika dibaliknya tanpa mengucapkan sepatah
katapun segera membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi,
dalam sekejap mata saja telah pergi tanpa bekas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepasang alis Chang Sun Loei menjadi berkerut, dia
memandang sisanya tiga batang bambu, dengan perlahan dia
menyongkel sebatang, kemudian dilihatnya, ia memandang
sekejap pada Toan Bok cienjien, tanpa berkata sepatah
katapun juga meninggalkan tempat itu.
Ouw Yang Bu Kie memandang dua batang bambu terakhir
sekejap. kepada Toan Bok cien Jien ujarnya.
"Toan Bok heng, kini hanya tinggal dua batang bambu
yang terakhir, kita berdua masing2 mempunyai separuh
harapan, benar kah begini??" Sambil tertawa sahut Toan Bok
cie Jien. "Memang demikian halnya "
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap pada Boen ching,
kemudian mamandang Toan Bok cie Jien lagi, sambil
tersenyum katanya.
"Toen Bok heng, jika aku mengambil sebatang dan
diatasnya tidak ada gambaran lingkarannya, bukankah Boen
ching ini adalah engkau yang berhak untuk menghukum nya
???"
sepasang mata Toan Bok cie Jien memancarkan sinar
tajam, sahutnya. "Masih belum dapat dipastikan harus
demikian .. "Sambil tertawa besar ujar Ouw Yang Bu Kie lagi:
"Boen ching dihukum olehmu atau olehku tak ada
persoalan, tidak perduli dia jatuh ketanganmu atau
ketanganku juga sukar baginya untuk meloloskan diri dari
kematian, tetapi jika empat batang bambu yang Toan Bok
heng buat itu semuanya tak ada gambar lingkarannya, kalau
begitu bukankah membuat aku menjadi berabe??"
Dia telah melihat sikap Toan Bok cie Jien sedikit
mencurigakan, ditambah lagi dia sebenarnya takut kalau ditipu
olehnya sehingga baru bertanya demikian-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Toan Bok cie Jien tertawa tergelak. tangan kirinya
dikencangkan membuat dua batang bambu yang terakhir itu
menjadi hancur berantakan, ujarnya.
"Kau sungguh mengagumkan sekali Ouw Yang heng, tetapi
mengapa kau dapat mengetahuinya ??"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, sahutnya:
"Aku hanya mencoba-coba saja, aku tahu di antara kita
berdua harus mengganti cara untuk melihat siapa yang unggul
dan siapa yang kalah diantara kita, tetapi yang masih aku
pahami yaitu Toan Bok heng menghendaki Boen ching ini
untuk apa ? ?" Sepasang alis Toan Bok cie Jien berdiri, dengan
tawar ujarnya.
"Ouw Yang heng apakah mengetahui Boen ching ini
memiliki ilmu silat yang aneh, bukanlah kepandaian warisan
Tan coe coen."
Ouw Yang Bu Kie memandang pada Boen ching, dia juga
pernah merasakan kelihaian ilmu "Thay Thien Kioe Sih" nya,
setelah berpikir sejenak. kemudian ujarnya. "sekalipun
kepandaiannya lebih hebat dan lebih aneh juga tak ada
gunanya" Sambil tertawa tawar sahut Toan Bok cie Jien:
"Saudara, aku tidak menyetujui kalau membunuh mati dia."
Boen ching yang berada disamping mendengar dua orang
itu berunding bagaimana caranya untuk menghukum dia,
dalam hatinya malah berbalik menjadi tenang, ia memejamkan
mata tak berkata-kata. Kepandaian Ie Bok Tocu diBulim sudah
banyak yang mengetahuinya, sedang dirinya meskipun
mendapatkan pelajaran langsung dari Ie Bok Tocu, tetapi
sayang lweekangnya terlalu rendah, sehingga tak ada
kemampuan untuk beribut dengan iblis-iblis sakti itu.
Bwee Giok yang berada disampingnya juga tak berhasil
mendapatkan cara-cara untuk meloloskan diri, apabila orang
lain, dia juga tak takut, apalagi Toan Bok cie Jien dan Ouw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang Bu Kie, sekalipun suhunya datang sendiri juga tak bisa
berbuat apa-apa.
Waktu Toan Bok cie Jien dan Ouw Yang Bu Kie sedang
meributkan persoalan itu, sekonyong-konyong dari tempat
kejauhan berkumandang suara genta yang bertalu- talu.
Boen ching begitu mendengar suara yang genta itu,
semangatnya segera bertambah lipat ganda, orang aneh yang
memukul genta ini, baru tak lama telah membantu dia
menyembuhkan luka dalamnya, dan kini dalam keadaan yang
sangat berbahaya suara genta timbul kembali.
Waktu itu Boen ching pernah mendapatkan pelajaran ilmu
lwekang melalui suara genta itu, kini dia mendengar suara itu
segera tahu maksudnya dan segera duduk bersemedi, sedang
Ouw Yang Bu Kie dan Toan Bok cie Jien saling tukar
pandangan dan berdiri disamping, dalam hati mereka berpikir
bagaimanapun juga mereka tak akan takut pada Boen ching.
Sedang orang yang membunyikan genta itu akhirnya juga
pasti akan muncul, dan mereka akan mencoba-coba
kepandaian orang aneh itu.
Boen ching waktu itu telah dibantu oleh suara genta
sehingga hawa murninya berputar ke seluruh jalan darah
didalam tubuhnya, tetapi setelah suara genta itu lenyap.
waktu dia mencoba mau berlatih ilmu tersebut, ia merasa
mendapat kesukaran, dan kini ternyata suara genta itu
membantu hawa murninya mengelilingi seluruh tubuhnya.
Setelan membantu berputar satu kati, suara genta itu mulai
sirap kembali.
Sekonyong konyong suara genta terdengar lagi, mula-mula
suara gents itu menuntun hawa murninya berputar terbalik,
Boen ching menjadi tertegun, tetapi pikirnya kemudian bahwa
orang yang membunyikan genta itu terhadapnya tak
mengandung maksud jahat, maka menuruti suara genta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut yang menuntun jalan hawa murninya kedalam
seluruh tubuh.
Sedang hawa murninya berputar terbalik, dia merasa
seluruh tubuhnya menjadi panas, dan rasa panasnya sangat
hebat sekali sehingga merasa menderita, bagaikan darahnya
sedang bergolak dengan hebatnya.
Tetapi suatu kejadian yang aneh telah muncul, setelah
hawa murninya berputar terbalik satu kali, ia merasa
lweekangnya bertambah ratusan kali lipat, kekuatan seluruh
tubuhnya bagaikan tak dapat dibendung sama sekali.
Begitu suara genta berhenti, tubuh Boen ching terpental
maju dan melayang menubruk kearah Toan Bok cie Jien dan
Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin mendengus, sejak tadi dia
telah bermaksud untuk membinasakan Boen ching ditangan
nya, tetapi Toan Bok cie Jien tak menyetujui nya, kini Boen
ching dengan sendirinya menubruk kearah nya, tangannya
segera bergerak kearah Boen ching dengan hebatnya.
Toan Bok cie Jien tampak Ouw Yang Bu Kie turun tangan,
dengan tenangnya ia mundur selangkah ke belakang.
Meskipun Boen ching telah paham terhadap ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" tapi masih banyak jurus-jurus yang lihay tak
dapat digunakan, sekarang dengan bantuan suara genta,
hatinya menjadi tergerak. tangannya melancarkan satu jurus
serangan mencekal tangan Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie mengetahui dengan jelas lweekang yang
dimiliki Boen ching, serangannya itu walaupun dengan
seenaknya melancarkan pukulannya, tetapi adalah satu jurus
dari ilmunya "chien Hun Pat chiang" yaitu jurus "chiang IHoan
Ing In" atau telaga mengalir bagaikan bayangan burung.
Tetapi sambaran Boen ching ini menggunakan jurus yang
aneh dan lihay, sebanding dengan jurus yang paling hebat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari ilmunya, tak sampai Ouw Yang Bu Kie selesai memainkan
jurusnya, lima jarinya telah mencekal pergelangan tangan
Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie menjadi sangat terkejut, tempat yang
dicekal oleh lima jari Boen ching ini ternyata dengan tempat
menyebabkan tenaganya untuk membalik menjadi lenyap
tanpa bekas, dan tahu-tahu Boen ching telah melemparkan
tubuhnya ketengah udara, meskipun Ouw Yang Bu Kie telah
menarik napas mengeluarkan hawa murninya, tetapi tenaga
lemparan Boen ching ini ternyata diluar dugaannya semula,
sehingga tubuhnya tetap terlempar sejauh dua kaki lebih.
Toan Bok cie Jien nampak tubuh Ouw Yang Bu Kie
terlempar begitu jauhnya. ia menjadi tertegun, sedang pada
saat itu tubuh Boan ching telah menubruk kearahnya.
Toan Bok cie Jien tak mengetahui kalau Boen ching telah
mengalami pembalikan jalan darah mengalirnya hawa murni di
seluruh tubuhnya, ia mengira karena Ouw Yang Bu Kie terlalu
memandang rendah terhadap musuhnya, sehingga terjungkal
dan terlempar demikian jauhnya.
Sekarang ia nampak tubuh Boen ching terus menubruk
kearahnya, sambil tertawa tergelak. ujarnya.
"orok kecil, terimalah gentong arakku ini"
Perkataannya baru diucapkan, gentong arak seberat ribuan
kati itu telah melayang dan menekan kearah Boen ching.
Boen ching dengan pundak kirinya sedikit mendorong, telah
membuat terpental gentong arak itu, sedang tubuhnya tetap
menerjang kearah tubuh Toan Bok cie Jien.
Dalam hati Toan Bok cie Jien menjadi terkejut, dengan
gusar ia mendengus, tubuhnya berkelit kesamping, tangan
kanannya bagaikan kilat menotok jalan darah di belakang
tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching yang oleh suara genta itu telah memaksa hawa
murninya terbalik, menyebabkan letak jalan darahnya menjadi
berpindah tempat, sehingga walaupun totokan Toan Bok cie
Jien ini tepat mengenai jalan darahnya, tetapi Boen Ching
bagaikan tak terjadi urusan apa-apa, tangannya balik
menggunakan jurus "Tau Thien Ngo Ie" atau mengobrak abrik
lima gunung.
Waktu Toan Bok cie Jien masih tertegun, tubuhnya telah
terlempar sejauh lima kaki.
Toan Bok cie Jien, Ouw Yang Bu Kie menjadi terkejut,
siapakah sebenarnya orang yang membunyikan suara genta
itu, ternyata dimiliki lweekang yang demikian tingginya, sudah
jelas Boen ching merupakan bahaya yang sangat besar, kalau
ingin menghukum mati padanya, kiranya juga bukan
merupakan pekerjaan yang sulit tapi orang aneh itu tentu
takkan mau menerimanya .
Dua orang itu mempunyai pendirian yang sama ber-sama2
kepada Boen ching teriaknya. "Untuk sementara kuampunu
jiwamu"
Sehabis berkata dua orang iblis sakti itu lari menju kearah
datangnya suara genta itu.
Boen ching nampak dua orang iblis sakti itu meninggalkan
tempat tersebut, ia menjadi termangu-mangu, sejenak
kemudian ia mulai merasa hawa murni didalam tubuhnya
menjadi terbuyar pada jidatnya segera mengalir keringat
dingin cepat ia duduk bersila untuk menjalankan pernapasan.
Bwee Giok yang nampak lwekang Boen ching menjadi
demikian tingginya, menjadi sangat terkejut, kini nampak lagi
pada jidat Boen ching penuh dengan keringat dingin, hatinya
menjadi merasa kuatir dengan terburu-buru ia lari datang
mendekat.
Boen ching merasa setelah hawa murninya dialirkan
terbalik, pada saat-saat itu hawa lwekangnya memangnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berlimpah-limpah tetapi setelah normal kembali tubuhnya
segera terasa tak bertenaga sama sekali, hatinya diam-diam
merasa sangat terkejut, berturut-turut ia menjalankan
beberapa kali pernapasan disamping itu dalam hatinya
berpikir:
"orang yang membunyikan genta itu tentunya bukan dari
aliran murni, dengan kepandaian yang demikian ini sudah
jelas ia berasal dari golongan hitam tetapi entah siapakah dia
sebenarnya.?"
Tak lama kemudian ia baru dapat bangkit berdiri, tampak
Bwee Giok berada disampingnya hatinya mendadak teringat
pada jejak Ouw Yang Bu Kie dan Toan Bok cie Jien pikirnya.
"Dua orang itu tentu akan balik kembali kemari lagi". Dengan
ter-buru2 ujarnya kepada Bwee Giok.
"Kita cepat meningalkan tempat ini, sebelum mereka balik
kembali"
Bwee Giok sambil berjalan sambil dengan cemasnya
bertanya kepada Boen ching.
"Boen Toako, engkau sekarang merasakan bagaimana?"
Dengan tertawa sahut Boen ching.
"Banyak terima kasih atas perhatianmu kepadaku, aku
sekarang sangat baik sekali".
Sambil berkata ia memandang sekejap pada Bwee Giok.
dalam hatinya ia tak dapat merasakan bagaimana rasanya
pada saat ini, bagaimanapun juga, ia tetap sangat
menyenanginya .
Kedua orang itu berlari-lari selama setengah harian, dalam
hati Boen ching berpikir bahwa kini sudah tentu Toan Bok cie
Jien dan Ouw Yang Bu Kie tak akan dapat mencarinya lagi,
sehinga ia berhenti untuk berlari.
Bwee Giok tampak wajah dan semangat Boen ching sangat
baik sekali, hatinya menjadi merasa agak lega.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching memandang pada Bwee Giok sekejap.
kemudian sambil tertawa ujarnya. "Nona Bwee sungguh
terima kasih kepada mu yang selalu memperhatikan diriku".
Bwee Giok juga tertawa sahutnya.
"Kini tak ada urusan lagi, mari kita menuju ke Telaga Thay
Ouw untuk menunggu kedatangan suhu dan sumoaymu itu,
bagaimana pendapatmu?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, sehingga kedua
orang itu berjalan menuju ke telaga Thay Ouw.
Se-konyong2 waktu mata Boen ching melirik kedepan
tampak Seh TUI Hoa, Shie chiau Nio dan pemuda berpakaian
putih itu berjalan mendatangi kearah mereka.
Boen ching menjadi tertegun, entah karena apa tiga orang
itu kembali mendatangi kegunung oei San ini, dengan
terburu2 ia menarik tangan Bwee Giok untuk diajak
bersembunyi ke dalam hutan-
Bwee Giok yang tangannya ditarik oleh Boen ching, hatinya
menjadi malu dan kaget, dengan keras ia menarik kembali
tangannya, sedang pada saat itu pula Seh Tu Hoa bertiga
telah sampai disisi mereka.
Shie chiau Nio tertawa dingin dan mengejar kearah mereka.
Boen ching yang tangannya disentak oleh Bwee Giok
menjadi ter-mangu2, sedang pada telapak tangannya timbul
perasaan yang sangat aneh, dan pada saat itu pula Shie chiau
Nio telah datang mendekat.
Melihat hal itu, Bwee Giok menjadi tertegun dan dalam
hatinya timbul rasa menyesal atas perbuatannya tadi.
Boen ching tahu kini mau melarikan diripun tak ada
gunanya, sebingga ia berdiri tegak menanti kedatangan
musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
shie chiau Nio tertawa dingin, ia melirik sejenak kepada
Bwee Giok, kepada Boen ching ujarnya.
"Perjalanan hari ini sungguh tidak sia2 belaka sehingga
kembali berjumpa dengan engkau".
Boen ching tertawa tawar, ia memandang Seh Tu Hoa dan
pemuda berpakaian putih yang mengejar datang, ujarnya.
"Apakah kamu datang kemari karena urusan tujuh buah
hioloo peninggalan Thin Jan Shu itu"
shie chiau Nio tertawa dingin, sahutnya:
"Engkau hanya menjawab betul setengah bagian saja,
seluruh dunia kangouw telah mengetahui bahwa bulan
delapan malam Tiong chiu diatas loteng oei Hok Lo akan
mengadakan penyelesaian tentang urusan tujuh buah hioloo
kuno peninggalan Thian Jan Shu itu, tetapi kini ternyata hanya
tinggal enam buah saja, Ciangbunjin dari Siauw lim Pay Hay
Gwat Thaysu telah wafat, sedang yang mengetahui berita
hioloo yang satu ini hanya kau seorang yang mengetahuinya."
Sepasang mata Boen ching berkilat, pikirnya. "Kiranya
adalah karena urusan hioloo kuno yang berada dalam telaga
Naga Dingin itu." Kemudian dengan tawar ujarnya "Meskipun
aku mengetahui urusan ini, tetapi tidak akan kuberitahukan
kepadamu, "
Shie chiauw Nio memandang sekejap pada Bwee Giok. lalu
tanyanya. "Siapakah gadis ini?"
Sambil tersenyum jawab Bwee Giok.
"Yang ini mungkin si Kelabang merah, shie chiau Nio? aku
adalah Bwee Giok. puteri dari ketua perkumpulan Elang Sakti
di daerah sungai Tiang Kang, Siang Siauw Kiam Khek Bwee
Hong"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Shie chiau Nio tertawa dingin, ujarnya. "Engkau mengenali
aku itulah yang bagus sekali ." Sambil berkata tangannya
menyambar kearah tubuh Boen ching.
Boen ching tahu bahwa tangan shie chiau Nio mengandung
racun, ia tak berani melawannya dengan tangan kosong.
"Sreeet- ..." pedangnya telah dicabut keluar dan ditusukkan
kearah tubuh Shie chiau Nio.
Sejak kecil sifat tindak tanduk dari shie chiau Nio sangat
berbeda sekali dengan sifat dari kakaknya Ie Bok Tocu,
semasa masih Tan coe coen masih hidup, ia telah mengetahui
akan hal itu, sehingga selamanya ia tak pernah menurunkan
kepandaiannya kepadanya, sedang kepandaian yang
dimilikinya sekarang inipun sebagian besar adalah hasil
mencuri belajar dan sebagian lagi adalah ajaran dari Seh Tu
Hoa maka dia sudah tentu menganggap bahwa dengan "Kiem"
melawan Bok pastilah Boen ching bukan merupakan lawannya.
Dia balikkan tenaganya melancarkan sekali serangan, tepat
dari tengah pedangnya menyambar masuk.
Gerakan Pedang Boen ching segera berubah ia
mengeluarkan ilmu "Huan Ie Bok Kiam Hoat" jurus pertama
"chie BokPay Kiem" atau mengumpulkan kayu mengatur
emas, semua gerakan pedangnya bagaikan laksana kayu
raksasa yang tergabung menjadi satu, jurus ini begitu
dilancarkan keluar dengan tepat telah mematahkan serangan
yang dilancarkan oleh Shie chiau Nio.
Dengan gusar Shie chiau Nio mendengus, ia tak percaya
jurus pedang dari Boen ching dapat mematahkanjurus-jurus
yang dilancarkannya berturut-turut, ia melancarkan sepuluh
kali pukulan, yang digunakan adalah ilmu "Lok Yap ciang
Hoat" atau ilmu pukulan daun berguguran yang biasanya
paling diandalkan oleh Seh Tu Hoa.
Sepasang tangannya dibalik, bagaikan gugurnya daun
dimusim gugur, serangan pukulannya meskipun tak begitu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hebat, tetapi dengan Ie Bok Kiam Hoat ternyata mempunyai
perbedaan yang tersendiri.
Boen ching segera memainkan ilmu "Huan Ie Bok Kiam
hoat" dengan "Kiam menimbulkan Bok" jurus pedangnya tak
putus-putusnya dilancarkan, meskipun tak dapat
memenangkannya tetapi setiap jurus yang dilancarkan itu
dengan tepat dapat menghindarkan diri dari serangan yang
mengancam tempat kelemahan di tubuhnya, sehingga
sekalipun ia menggunakan ilmu "Lok Yap ciang Hoat" tetapi
untuk sementara waktu juga tak dapat berbuat apa-apa
terhadap dirinya.
Seh Tu Hoa dengan tenang memandang kesamping atas
jalannya pertempuran tersebut, mendadak pemuda
berpakaian putih itu berkata.
"Ayah, ibu selalu tak dapat memenangkan nya, cepat kau
maju untuk membekuk lawan"
Seh Tu Hoa yang mendengar perkataan itu jadi tertegun,
tetapi ia tetap berjalan mendesak kearah Boen ching.
Bwee Giok segera mencabut keluar pedang panjangnya,
sambil tertawa kepada Seh Tu Hoa ujarnya.
"Boanpwee Bwee Giok ingin mendapatkan pelajaran dari
cianpwee".
Seh Tu Hoa balikkan tangannya melancarkan dua kali
serangan, pedang Bwee Giok sedikit direndahkan kemudian
diangkat kembali, dengan demikian ia telah berhasil
mengembalikan serangan yang dilancarkan oleh Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa sebenarnya mengira kalau Bwee Giok tentu tak
akan sanggup menyambut satu kali serangannya, tampak ilmu
pedang lawan demikian hebatnya dan anehnya, dia menjadi
tertegun, waktu masa mudanya Seh Tu Hoa telah merantau
ke seluruh penjuru dunia,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pengalamannya sangat luas sekali. Kini nampak jurus-jurus
pedang yang digunakan Bwee Giok itu sangat dikenalnya,
pada saat ini yang dapat menggunakan pukulan menurut
kehendak hatinya hanyalah terhitung It Yang Khek seorang
yang saat itu mewariskau ilmu "Thay Thien Kioe sih"
kepadanya.
Sedang pada ilmu pedang hanyalah Lam hay Thiat Bian
Kwan im saja, kelihatannya Bwee Giok ini kalau bukan murid
dari Thiat bian Kwan im atau Si Kwan im berwajah wajar
tentulah dia adalah cucu muridnya.
Sekonyong-konyong, ketika ia mendongakkan kepalanya
memandang, nampak Shie chiau Nio sedang terlempar sejauh
tujuh delapan kaki lebih oleh jurus, "shian cien Seng Gwat"
atau menjungkir balikkan bintang dan bulan, yang dilancarkan
oleh Boen ching, dan nampak pula sipemuda yang berpakaian
putih itu sedang berteriak kaget, Seh Tu Hoa menjadi sangat
terkejut.
Jurus Boen ching yang baru saja dilancarkan ini ternyata
adalah gerakan dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih" begitu ia
memandang segera ia dapat mengenalnya, tetapi kegesitan
dan kecepatan gerakan tubuh Boen ching ini kiranya dirinya
juga tak mungkin dapat memadahinya.
Dia menjadi termangu-mangu, sedang sipemuda yang
berpakaian putih itu berteriak keras:
"Ayah --- kau cepat tolong ibu"
Saking gusarnya wajah Shie chiau Nio berubah menjadi
merah padam dia juga mengenal bahwa jurus yang
dilancarkan oleh Boen ching itu adalah jurus yang lihay dari
ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
ia hanya tahu bahwa sampai saat ini yang dapat
menggunakan ilmu itu hanyalah Seh Tu Hoa seorang,
bukannya ilmu itu diturunkan kepada putranya sendiri,
malahan diturunkan kepada Boen ching, bagaimana soal ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak membuat Shie chiau Nio tidak gusar. Dengan dingin
ujarnya kepada sipemuda berpakaian putih. "Anak Hong.
ambil pedangku kemari".
Pemuda berpakaian putih itu bejalan maju ke depan dan
menyerahkan sebilah pedang kepada Shie chiau Nio dengan
dingin Shie chiau Nio mendengus ujarnya. "Ini adalah ilmu
Thay Thien Kioe Sih yang diajarkan kepadanya"
Mendengar perkataan Shie chiau Nio itu, Seh Tu Hoa
dengan tergesa-gesa berjalan mendekati Boen ching.
Tampak hal ini Bwee Giok dengan cepat mencegah jalan
perginya dengan tusukan pedang, ujarnya:
"cianpvwee, harap tahan"
Seh Tu Hoa didalam deretan dari murid Tan coe coen
merupakan murid yang paling hebat kepandaiannya, bukan
saja bakatnya yang bagus tetapi rejekinyapun besar sekali,
bukan saja dalam "Thay Thien Kioe Sih" tak ada orang yang
dapat melawannya, bahkan dalam ilmunya "Koen Yuen ciang
Hoat" pun tak ada tandingannya.
Serangan pukulannya yang disedot dan ditarik dengan
mudah ia telah menggeser pergi pedang Bwee Giok dan
melanjutkan langkahnya mendekati Boen ching. shie chiau Nio
dengan gusar mendengus kepada Seh Tu Hoa, ujarnya.
"Perbuatanmu sungguh sangat bagus sekali, ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" itu bukan nya kau turunkan kepada putramu
malah kau wariskan kepada orang lain, apa biar dia setelah
berhasil mempelajarinya lalu digunakan untuk memukul anak
isteri sendiri."
Seh Tu Hoa bagaikan tidak mendengar semua perkataan
itu, dengan termangu-mangu ia memandang Boen ching,
perlahan-lahan ia menghentikan langkahnya, Kepada Boen
ching ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau, jurusmu itu kau dapat belajar dari mana?" Boen ching
dengan tertawa tawar tanyanya "Mengenai hal ini kau tak
perlu banyak bicara."
Shie ciau Nio yang berdiri disamping setelah mendengar
perkataan yang diajukan seh Tu Hoa itu, dalam hatinya juga
merasa sangat heran pikirnya.
"Kalau dilihat dari pertanyaan yang diajukan itu agaknya
Seh Tu Hoa ini tidak sedang berbohong dan ilmu yang
dipelajari oleh Seh Tu Hoa, sebenarnya apa yang telah
terjadi."
Seh Tu Hoa nampak Boen ching tidak mau menjawab,
tangannya dengan seenaknya dipukulkan keluar, secepat kilat
mencekal pergelangan tangan Boen ching dan melemparkan
tubuhnya keluar, jurus ini adalah jurus "Thien Tiang To Hay"
dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
Boen ching yang merasa tubuhnya dilemparkan ketengah
udara, segera menarik napas panjang-panjang, begitu tangan
kanan Seh Tu Hoa mengendur, tubuhnya dikencangkan dan
balik mencekal tangan kananya Seh Tu Hoa jurus "Thian Tee
Ie Weh" segera dilancarkan-
Seh Tu Hoa mendengus meskipun dia tak sampai terlempar
oleh Boen ching, tetapi Boen ching pun tak berhasil pula
dilemparkan ke tengah udara.
Tubuh Boen ching sedikit merendah, tidak menunggu
sampai tubuhnya mencapai tanah, dia melancarkan lagi jurus
"Shia Thien Song Gwat" tubuhnya melayang berputar
setengah lingkaran dan melemparkan lagi tubuh Seh Tu Hoa
ke tengah udara sehingga menyebabkan tubuh Seh Tu Hoa
berjungkir balik sebanyak tiga kali.
Seh Tu Hoa yang terlempar oleh Boen ching dalam hatinya
telah mempunyai perhitungan dan dugaan yang kuat. Boen
ching ini tentunya telah mendapatkannya petunjuk dari orang
yang berilmu tinggi, dirinya hanya paham sembilan jurus saja,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang perubahan yang dikuasahi oleh Boen ching sangat
banyak dan luas, entah pada saat ini orang berilmu manakah
yang masih dapat menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe sih"
Sudah tentu ia tak mangetahui bahwa ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" yang didapat Boen ching ini berasal dari pendekar
dalam gua atau Tong Khek, sedang it Yang Shu yang memberi
pelajaran pada Seh Tu Hoa hanyalah murid angkatan kedua
dari Tong chong Kek itu.
Tetapi Boen ching mencapai tanah, dia tahu sudah pasti
Seh Tu Hoa masih dalam keadaan terkejut, jika mau melarikan
diri sudah pasti inilah waktunya yang paling tepat. Dengan
terburu-buru ia berkata pada Bwee Giok. "cepat kita pergi dari
sini."
Tubuh Seh Tu Hoa segera melayang kepada Boen ching,
ujarnya.
"Jangan lari, aku mau tanya kepada mu, jurus-jurusmu ini
kau dapatkan dari mana?"
Dia yang terlempar oleh Boen ching ke tengah udara
mengakibatkan ia menjadi sadar benar-benar, biasanya karena
setengah menyesal dan setengahnya lagi gemas akan
peristiwa yang terjadi dahulu itu, maka dia lantas pura-2
menjadi gila, tetapi lama kelamaan tak tahunya ia malah
menjadi setengah gila sungguh-2, kini kembali pada It Yang
Shu tanpa terasa ia bertanya kepada Boen ching. Dengan
tawar Boen ching bertanya. "Apakah kau ingin bertemu
dengannya?"
Waktu itu ketika Seh Tu Hoa mendapatkan ilmu "Thay
Thien Kioe Sih" dia telah mengetahui bahwa ilmu yang
didapatkannya itu tidaklah lengkap. apalagi It Yang Shu
bukanlah orang dari Aliran murni, mungkin it Yang Shu
memang sengaja untuk menipu pada nya, sedang kini Boen
ching ternyata dapat menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
yang lengkap. entah karena apa sehingga ia mendapatkannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapa.....?"
Dengan dingin Boen ching menjawab.
"orang itu telah lama binasa, kalau kau ingin bertemu
dengannya bunuh dirilah terlebih dahulu, setelah itu kau dapat
bertemu dengannya"
Seh Tu Hoa sedikit menjadi bimbang, Shie chiau Nio
setelah mengetahui kalau bukan Seh Tu Hoa yang
mengajarkan ilmu tersebut kepada Boen ching dengan
menenteng pedangnya ia maju kedepan, kepada Seh Tu Hoa
ujarnya. "Mengapa banyak ribut dengannya, bunuh saja
beres."
Dia maju menerjang, Bwee Giok tahu kalau lweekang Seh
Tu Hoa terlalu tinggi, dia tak berani melawannya, sedang Boen
ching memiliki rangkaian ilmu yang sangat aneh dan lihay,
mungkin masih dapat manyambutnya, pedangnya disabetkan,
berturut-turut menerima beberapa kali serangan yang
dilancarkan oleh Shie chiau Nio, diikuti dengan membalas
beberapa jurus banyak nya.
Lam Hay coei Hong adalah murid kesayangan dari Thiat
Bian Kwan Im, sudah tentu ia memiliki seluruh kepandaiannya,
sedang lweekang Bwee Giok sudah tentu jauh lebih tinggi dari
Boen ching sekarang ini, pedangnya diputar sedemikian rupa,
ternyata dengan putarannya itu, telah berhasil menerima
seluruh jurus serangan yang dilancarkkn oleh Shie chiau Nio
Seh Tu Hoa mendongakkan kepalanya, memandang Boen
ching, lalu katanya. "Jika kau tak mau mengatakan hal yang
sesungguhnya akan kubunuh kau" Tetapi se-konyong2
matanya tertumbuk pada sesuatu, wajahnya segera berubah
hebat.
Boen ching ketika mendengar Seh Tu Hoa berkata akan
membunuhnya, menjadi sangat terkejut, belum lagi ia berpikir
nampak wajab Seh Tu Hoa berubah demikian hebatnya,
segera ia menoleh memandang pada suatu gundukan tanah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berdiri seorang tua berjubah warna kuning yang jubahnya
berkibar kibar ditiup angin-
Kumis dan jenggotnya panjang terurai sepanjang dadanya
dan tangan kanannya mencekal sebilah pedang, sedang
matanya memancarkan sinar yang sangat agung dan wibawa.
Boen ching tidak mengetahui mengapa Seh Tu Hoa
demikian takutnya kepada orang tua itu, dia menjadi
termangu-mangu.
Wajah Seh Tu Hoa kini telah berubah normal kembali,
dengan perlahan kakek berjubah kuning itu berjalan menuruni
gundukan tanah itu, Shie chiau Nio yang nampak kedatangan
kakek berjubah kuning itu juga menunjukan rasa yang sangat
terkejut, dengan perlahan ia bergeser dan berdiri disamping
Seh Tu Hoa.
Si kakek berjubah kuning itu menyapu sekejap pada dua
orang itu, kepada Boen ching ujarnya.
"Engkau ikut aku pergi dari sini"
Hati Boen ching segera bergerak ujarnya.
"Apakah Cianpwee adalah Toa supekku cu kek supek?"
Si kekek berjubah kuning itu menganggukkan kepalanya,
hati Boen ching menjadi sangat girang, orang itu ternyata
adalah Wu Tu sincoen cu Kek-eie yun, entah karena urusan
apa hingga dia muncul ditempat ini.
Meskipun kepandian dari cu Kek Ci yun tidak dapat
menandingi kepandaian dari Seh Tu Hoa, bagaimauapun juga
ia adalah murid kepala dari Tan Coe Coen, sehingga
kewibawaannya masih tetap ada, apa lagi dalam hati Seh Tu
Hoa ini ada sesuatu yang tidak beres, sudah tentu hatinya
menjadi merasa agak keder.
Ia menganggukkan kepalannya, kepada Boen Ching dan
balik meninggalkan tempat itu, Boen Ching dengan cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggape kearah Bwee Giok orang itu bersama-sama
mengikuti Cu Khek ci-yun meninggal kan tempat itu.
Seh Tu Hoa dengan perlahan menunduk kan kepalanya,
sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Dalam waktu yang singkat ini Suheng-tee nya telah
berturut-turut muncul kembali, sedang perkataan yang
diucapkan oleh Boen Ching itupun kalau benar memangnya
tak mengakaui, tetapi kalau palsu, It Yang Shu jika belum
meninggal, terhadap dirinya pasti dia tak akan dengan mudah
melepaskan dirinya.
Boen ching dan Bwee Giok yang berjalan mengikuti cu
Khek ci yun, setelah melewati suatu bukit, cu Khek ci yun baru
berhenti bertindak.
Boen ching dengan cepat maju kedepan dan menjura
memberi hormat kepada Toa supeknya itu sambil ujarnya.
"Keponakan murid Boen ching memberi hormat kepada Toa
Supek."
Bwee GiokpUn maju memberi hormat pada cu Khek ci yun,
dia dengan tenang menganggukkan kepalanya, kepada Boen
ching ujarnya.
"Telah banyak. tahun aku tak mencampuri urusan dalam
dunia kangouw, ini kali karena urusan Tujuh buah hioloo
peninggalan Thian Jan Shu, sebenarnya akupun tak mau
ncampurinya, tetapi berhubung oleh karena mengetahui ada
urusan yang menyangkut perguruan kita pula, maka aku baru
datang kemari mencari kau, apakah suhumu selama ini baik2
saja?."
Boen ching menganggukkan kepalanya, ujarnya:
"Suhu sangat baik terima kasih atas perhatian dari Toa
Supek."
cu Khek ci yun dengan perlahan menghela napas, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sifat buruk dari Seh Tu Hoa hingga kini tetap tidak
berubah, aku sebagai murid kepala dari perguruan kita
sungguh merasa bersalah terhadap suhumu"
Boen ching tahu yang sedang dikatakan oleh cu Khek ci
yun dahulu urusan dua puluh tahun yang lalu, dia tak ada
perkataan lain untuk menjawab, terpaksa hanya berdiam diri.
Ujar cu Khek ci yun lagi.
"Pertemuan pada bulan delapan malam Tiong-Chiu, seluruh
dunia persilatan telah mengetahuinya, kalau bukannya Seh Tu
Hoa tetap tak berubah, kalau kita dapat mengatur barisan Ngo
Heng-Kiaw Tin, sudah tentu tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu dengan mudah dapat jatuh
ketangan kita, tetapi kini lima telah pergi satu, sedang empat
iblis sakti telah muncul kembali, sedang merekapun mengincar
tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu, aku
kira terpaksa kita harus mencari cara yang lain untuk
menghadapinya."
Boen Ching hanya pernah merasakan tingginya lweekang
empat iblis itu, ia tahu jika empat orang itu ikut serta dalam
perebutan ini, kiranya tujuh buah hioloo peninggalan Thian
Jan Shu ini akan terjatuh ketangan mereka ber empat.
Kehebatan dari kepandaian Thian Jan Shu pada sepuluh
tahun yang lalu ia pernah melihatnya sendiri, ketika berada
dipuncak gunung Hwe Ing, hingga kini pengalaman itu telah
menempel dimana otaknya, meskipun empat orang iblis sakti
itu menyombongkan diri berkata bahwa mereka bukannya
didesak oleh Thian Jan Shu baru menyembunyikan diri, tapi
sekalipun kepandaian empat orang iblis sakti itu sangat tinggi
sekalipun juga tak mungkin dapat menandingi kehebatan dan
kelihayan dari kepandaian Thian Jan Shu. Terdengar Cu Khek
Cie Yun berkata lagi.
"Kalau begitu saja kita turun tangan juga tak ada gunanya,
diantara yang hebat tentu ada yang lebih hebat lagi mengenai
urusan ini kita tak dapat munculkan diri, terpaksa hanya kau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seoranglah yang harus menghadapi mereka2 itu. Boen Ching
membungkukkan tubuh ujarnya.
"Urusan ini memang sebenarnya urusan keponakan
muridmu sendiri."
cu Khek cie Yun menggelengkan kepalanya:
"Aku juga bukan mengartikan demikian maksudku menurut
apa yang aku ketahui bakatmu sangat baik, suhumu yang
membantu menyembuhkan luka dalammu setelah pulang
harus beristirahat selama lima tahun baru pulih kembali
tenaga dalamnya, engkau ternyata hanya berlatih silat selama
lima tahun saja, selama lima tahun dapat menjadi demikian
hebatnya, bukanlah orang biasa yang dapat menandinginya,
aku hanya mengharapkan kau dalam waktu yang sesingkatnya
ini memperdalam tenaga dalammu, kaupun sudah berhasil
mempelajari ilmu pusaka "Thay Thien Kioe Sih" yang hebat
itu, mungkin dapat berebut kemenangan dari mereka empat
orang iblis sakti itu meskipun merupakan iblis yang tinggi ilmu
silatnya juga tidak mungkin mau menekan yang kecil, kalau
memang demikian halnya kau sudah banyak menarik
keuntungan mungkin dapat mencapai kemenangan."
Boen ching menjadi tertegun dia heran wu Tu Sincoen
ternyata tahu banyak sekali mengenai dirinya sudah pasti ia
mencari keterangan yang jelas tentang dirinya, tapi harus
berbuat bagaimana?
cu Khek cie Yun setelah termenung sejenak. ujarnya lagi.
"Meskipun urusan ini sangat sukar, tapi aku kira kau tentu
dapat melakukannya." Boen ching merasa sedikit curiga
tanyanya kepada cu Khek cie Yun.
"Aku harus berbuat bagaimana??"
Ujar cu Khek cie Yun,
"Waktu kakek gurumu sebelum meninggal pernah berkata
padaku tentang suatu persoalan, sekalipun suhumu Sendiri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga tidak mengetahui, kakek gurumu meskipun pada waktu
itu dikalahkan oleh Thian Jan Shu tapi sebaliknya Thian Jan
Shu telah mendapatkan pelajaran yang tak terhingga dari
kakek gurumu itu, jurus2 silat dari kakek gurumu jauh lebih
tinggi dari Thian Jan shu, beliau hanya kalah dalam hal
lweekang saja."
"Ngo Heng Kiam Tin harus menggunakan tenaga lima
orang yang digabungkan menjadi satu, kemudian ditambah
dengan jurus-jurus pedang yang aneh dan lihay dari seluruh
penjuru dunia persilatan untuk mengalahkan Thian Jan Shu
yang lihay itu dengan pedang pada gua dimana kakek gurumu
melatih ilmu silat. telah merasa seluruh kepandaian yang
dimiliki oleh dia orang tua, sayang diantara kita suheng-te
telah terjadi keributan, kalau tidak pasti takkan kalah ditangan
Thian Jan Shu itu."
Ujar Boen Ching lagi.
"Apakah Toa supek bermaksud menyuruh aku masuk
kedalam gua itu untuk melihat-lihat??" Cu Khek Cie Yun
tersenyum sahutnya.
"Gua itu hanya aku seorang saja yang tahu dimana
letaknya, apalagi didalam gua itu hanya melulu terdapat jurus-
jurus silat saja, tapi yang penting adalah "Han-Sion Leng Uh"
atau batu lembab kabut dingin yang terdapat pada gua itu
batu itu dapat menbantu kau dalam memperdalam ilmu
lweekang."
Boen ching juga tak mengetahui apa yang di sebut "Han
Leng Uh" itu ia tertegun, terpaksa tanyanya. "Dimana letaknya
?"
Cu Khek Cie Yun mendongakkan kepalanya memandang
keadaan cuaca. kemudian sahutnya:
"Didalam gunung Lu San "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata begitu termenung sejenak kemudian
ujarnya lagi.
"Ketika itu kakek gurumu sedang berpesiar digunung Lu
San baru menemukannya, pada waktu itu dia orang tua telah
tinggal dalam gua itu selama satu tahun lamanya, setiap
jengkal barang yang ada didalam gua itu adalah hasil jerih
payah dari dia orang tua.^
Boen ching menganggukkan kepala tapi ia tidak
mengetahui mengapa Tan coe coen pada saat itu d itempat
semacam itu pula tak dapat melatih lweekangnya menandingi
Thian Jan shu.
cu Khek cie Yun memandang sejenak kearah Bwee Giok, Ia
yang dipandang oleh cu Khek cie Yun segera mengetahui
maksud hati dirinya, tak menanti sampai ia membuka mulut
segera ujarnya.
"Boanpwee masih ada urusan lain dengan ini mohon diri
dari cianpwee."
Boen ching menjadi gelisah, teriaknya.
"Nona Bwee suhuku---"
Bwee Giok tersenyum, sahutnya.
"Suhumu kalau datang ke perkumpulanku, aku tentu dapat
menjamunya dengan baik sambil menunggu kedatanganmu"
Sehabis berkata ia memandang sekejap pada Boen ching
kemudian balikkan tubuhnya dan berjalan pergi.
cu Khek ci Yun yang memandang dari samping, ujarnya
kepada Boen ching.
"Gadis itu sangat pintar dan sopan, hari depannya tentu
akan bahagia sekali, dia terhadapmu agaknya sangat baik
sekali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jawab Boen ching dengan perlahan. "Nona Bwee telah
sekali menolong jiwaku"
Cu Khek Ci Yun menganggukkan kepala nya kemudian
tanyanya. "Apakah dalam dirimu sedang memikirkan
seseorang?" Mendengar pertanyaan itu Boen ching menjadi
tertegun, tanyanya. "Entah apa yang Supek maksudkan? Cu
Khek Ci yun menghela napas sahutnya.
"Anak. engkau tahu, sebagai anak muda haruslah dapat
mengendalikan perasaan sendiri, urusanmu aku telah
mengetahui seluruhnya, engkau harus berpikir hingga jelas,
janganlah menyebabkan orang lain salah menganggap tentang
dirimu".
Boen ching berpikir dengan termangu-mangu, Bwee Giok,
Shie Siauw in, bayangan dua orang itu terbayang kembali
dalam otaknya bolak balik tak henti2nya, dia merasa bagaikan
terhadap dua orang gadis itu mempunyai perasaan kasih,
tetapi juga agaknya tidak. Dalam hatinya mnlai merasa
menjadi bimbang dan ragu. Terdengar Cu Khek Ci Yun berkata
lagi.
"Mari kita pergi ke gunung Lu San, setelah sampai disana
aku ada perkataan yang akan ku ucapkan kepadamu"
Sehabis berkata ia bergerak lari kedepan, Boen Ching
mengikuti gerakan Cu Khek Cie Yun itu dari belakangnya.
Ketika Boen Ching mendongakkan kepalanya kearah Cu
Khek Ci Yun, tampak sepasang matanya memandang lurus ke
depan bagaikan sedang memikirkan sesuatu urusan yang
rumit Boen ching tak berani mengajak berbicara, ia hanya
mengikutinya dari belakang.
Sebenarnya dia belum merasakan adanya sesuatu didalam
hatinya, begitu cu Khek ci Yun bertanya kepadanya, dia baru
merasa hal ini sesungguhnya sangat penting sekali, urusan ini
tentu bukanlah demikian mudahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hari kedua ketika matahari telah terbenam mereka telah
berada didalam gunung Lu San, dan bermalam semalam di
alam terbuka, untuk kemudian mencari gua kuno itu.
cu Khek ci Yun membawa Boen ching masuk ke dalam
suatu lembah yang sangat sempit dan gelap. setelah berjalan
beberapa li kemudian melewati lagi celah yang sangat sempit
setelah berjalan agak lama, didepan mereka terbentang
sebuah gua.
Begitu masuk kedalam gua, nampak suasana dalam gua itu
sangat terang, sedang dinding sekitar gua itu penuh dengan
ukiran gambar manusia, baik yang baru duduk maupun
berdiri, memegang pedang atau dengan kepalan, ukiran itu
dibuatnya sangat hidup sekali, diam2 Boen ching menjadi
terkejut, atas kehebatan hasil karya Tan coe coen ini.
Setelah maju kedepan beberapa langkah, nampak
didepannya terdapat sebuah kolam, di tengah kolam terdapat
batu yang berwana putih.
Sedang air terjun dengan deras dari atas dan jatuh di
pinggir batu putih itu yang segera berubah menjadi kabut
dingin yang menutupi sekeliling batu putih itu.
Sebelum Boen ching berjalan mendekati tempat itu, telah
merasakan hawa dingin yang merasuk tulang, dia menjadi
agak terkejut.
cu Khek cie Yun setelah duduk diatas tanah, ia
memerintahkan Boen ching disampingnya, kemudian ujarnya.
"Kakek gurumu pernah mengalami penderitaan jalan api
menuju neraka, diatas Han Sien Leng Uh ini."
Hati Boen Ching menjadi tertegun, Han Sien Lung Uh ini
ternyata dapat menyebabkan orang mengalami jalan api
menuju neraka, urusan ini belum pernah terpikirkan olehnya.
Cu Chek Cie Yun berkata lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini juga bukan merupakan suatu hal yang aneh, jika tak
punya kemauan yang keras sudah tentu akan mengalami
penderitaan tersebut, kau sebenarnya tak sesuai untuk
berlatih diatas Han Sien Leng Uh ini tetapi aku ada satu cerita
yang hendak kukatakan kepadamu"
Boen ching termenung sejenak. kemudian ujarnya.
"Toa Supek. aku telah berpikir selama dua hari lamanya,
apa yang di ucapkan Toa supek waktu berada di gunung oei
San aku masih belum bisa mengetahui bagaimana baiknya."
Cu Khek Cie Yun menganggukkan kepalanya, sambil tertawa
ujarnya.
"Kau sangat jujur, tetapi ceritaku ini kau tak boleh
beritahukan kepada suhumu. karena ada hubungannya
dengan dia, engkau dapat menyetujuinya bukan??"
Boen ching menjadi ragu2 sejenak. nampak Cu Khek Cie
Yun wajahnya nampak serius, akhirnya dia menganggukan
kepalanya juga. Cu Khek Cie Yun berkata lagi.
"Dua puluh tahun yang lalu, aku juga masih seorang
pemuda dan mengikuti kakek gurumu berdiam didaerah Sie
Pek, sehingga sering berjalan didaerah gurun"
Ia berhenti sejenak, kemudian lanjutnya.
"Engkau harus tahu, pada saat itu aku juga berusia lebih
dua puluh tahun, dengan usiamu sekarang ini seimbang."
Sambil berkata kedua matanya memandang terpesona
pada butir-butir air yang jatuh dari atas sumbernya, agaknya
dia sedang memikirkan masa silam, dan pada saat itu juga
padang rumput gurun, kuda, pedang dan seorang pemuda. cu
Khek ci Yun setelah termenung sejenak kemudian lanjutnya.
"Aku telah bertemu dengan seorang gadis, ia sangat suka
kepadaku, aku juga merasa sangat suka kepadanya. Kami
berdua kemana pun selalu bersama, dia adalah putri dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thian San Sen Eng atau Elang Sakti dari gunung Thian san,
akhirnya kami berdua menikah."
Boen ching menghela napas lega, pikirnya.
"Kiranya cu Khek ci Yun sedang menceritakan kisahnya
semasa masih muda, dia mempunyai istri dan telah menikah,
bukankah itu sangat bahagia?" cu Khek ci Yun memejamkan
matanya, kemudian terusnya.
"Nak, engkau jangan kira aku telah selesai bercerita, masih
belum, masih terlalu banyak."
Kemudian lanjutnya lagi.
"Kita hidup bersama, dia juga sangat cantik tetapi akhirnya
kakek gurumu menikahkan suhumu kepada Seh Ta Hoa, kau
tentunya mengetahui urusan ini bukan- Pada hari itu, aku baru
merasakan bahwa aku mengawini dia adalah karena dibanyak
tempat dia menyerupai suhumu dan dalam hatiku yang benar2
aku cintai adalah suhumu."
Hati Boen ching menjadi tergetar, Seh Tu Hoa telah
menikahi suhunya, ia tahu Tong long Hekpun diam-diam
mencintai suhunya, sungguh tak disangka Toa supeknya
inipun diam-diam mencintainya, tetapi urusan itu tak ada
seorangpun yang mengetahuinya. Cu Khek Ci Yun dengan
perlahan melanjutkan ceritanya lagi.
"Sebelum itu aku sendiri juga tak mengetahuinya, engkau
tentu dapat mengetahui bukan ? Akhirnya aku bagai mana,
terpaksa diapun mengetahuinya juga dan ia meninggalkan aku
seorang."
Sehabis berkata dengan lemas ia menundukkan kepalanya.
Boen ching dengan terrmagu-mangu termenung, manusia
memangnya sangat sukar untuk memahami perasaan dirinya
sendiri. Terdengar Cu Khek Cie Yun melanjutkan lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah yang dikatakan dari dulu itu aku sungguh
sedikitpun tidak mengetahuinya. Tak mungkin pada saat itu
aku hanya tak berani untuk mengetahuinya, sehingga
menyebabkan terjadinya peristiwa seperti itu, wajah dan sikap
suhumu sangat berwibawa dan agung, aku tak berani untuk
mengetahui perasaanku sendiri."
Sehabis berkata mendadak ia mendongakkan kepalanya
dan berkata kembali.
"Nak. engkau sekarang persis seperti aku dahulu, janganlah
karena ia mirip seseorang atau karena telah melepas budi
kepadamu, lalu pura-pura mencintainya, hal ini terhadap kau,
terhadap dia, semuanya tidak baik,"
Hati Boen Thing kembali tergetar, bayangan dari Shie
Siauw in dan Bwee Giok krm.bali memenuhi dalam benaknya.
cu Khek cie Yun lantas berkata lagi.
"Aku dapat melihat, engkau terhadap sumoaymu dan Bwee
Giok semuanya tak bersungguh hati, dalam hatimu
sebenarnya ada siapakah?" Boen ching menjadi terkejut
berpikir olehnya Pek Hian Ling, tetapi Pek Hian Ling tak
pernah terpikir dalam benaknya.. cu Khek cie Yun dengan
nada yang sungguh-sungguh berkata:
"nak. jangan kau menipu dirimu sendiri, engkau masih
belum bertemu dengan siapa lagi ?-? Urusan ini tak ada
gunanya untuk dirahasiakan coba kau pikirkan sekali lagi.."
Boen ching setelah termenung sejenak, sahutnya.
"Toasupek. agaknya sudah tak ada orang lain lagi" cu Khek cie
Yun menghela napas, sahutnya.
"Waktu itu aku seperti engkau, karena aku merasa tak
mungkin aku akan mencintai suhumu, karena dia adalah siauw
sumoay ku, aku menganggapnya sebagai adik kandungku
sendiri, apalagi kehendak kakek gurumu aku juga
mengetahuinya, dimana beliau akan menjodohkan suhumu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pada Seh Tu Hoa, aku sudah tentu tak mungkin
menyetujuinya."
Boen ching setelah termenung sejenak, masih saja
bayangan dari Shie Siauw in dan Bwee Giok yang terlintas
didalam benaknya, dia terus berpikir, orang yang mungkin
bisa terjadi.
Tiba-tiba . . .. sebuah bayangan terlintas dalam benaknya,
sedang bayangan dari Shie Siauw in dan Bwee Giok lenyap
dari ingatannya, dia menjadi termangu-mangu, bayangan itu
ternyata adalah gambar gadis cantik yang ada pada cermin
"Thien Tuen" cu Khek chie Yun nampak wajah Boen ching
berubah, lalu tanyanya.
"Sudah teringatkah ?"
Boen ching menutup rapat kedua matanya, dia sungguh tak
berani memikirkannya, ini sungguh tak mungkin akan terjadi,
itu semuanya hanya angan-angan belaka, hanya satu
gambaran saja, selamanya belum pernah ia bertemu dengan
orang itu.
Boen ching setelah termenung sejenak. perlahan-lahan ia
mengeluarkan cermin Thien TUen dari dalam sakunya dan
diberikan kepada Cu Khek Cie Yun. Cu Khek Cie Yun telah
menerimanya, ia memandang sejenak kemudian ujarnya.
"Nak^ sekarang dihatimu sedang memikirkan apa?" . Boen
ching membuka kedua matanya, ujarnya:
"Toa supek, aku selamanya belum pernah bertemu muka
dengan gadis itu, tetapi selain dia aku tak dapat memikirkan
yang lain lagi, Sampai sekarang dia tak dapat hilang dari
ingatanku lagi."
Cu Khek Cie Yun tersenyum, tanyanya. "Cermin ini kau
dapatkan dari mana ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching lalu menceritakan bagaimana ia mendapatkan
cermin itu dan dia tertolong oleh cermin itu dan sebagainya
sampai selesai. Cu Khek Cie Yun manggut2, lalu ujarnya.
"Ini bukannya tidak mungkin, gadis ini sangat cantik,
apalagi dapat dilihat bahwa gadis ini adalah orang yang
sangat baik, tetapi ... ." Ia berhenti sejenak dan tertawa
tergelak-gelak. kemudian lanjutnya.
"Gambar ini dilukis sangat hidup sekali sehingga
menyerupai sungguh-sunguh. Tetapi gadis ini sekalipun belum
mati kiranya pada saat sekarang sudah merupakan seorang
nenek-nenek yang sudah sangat tua."
Boen ching menjadi termangu-mangu dan menganggukkan
kepalanya. Urusan ini iapun percaya tetapi dia lebih percaya
ada lain gadis yang mirip seperti gadis cantik yang ada
didalam cermin tersebut. cu Khek cie Yun menghela napas,
ujarnya.
"Ini bukanlah merupakan cinta yang benar2 cinta yang
murni, akan diketahui pada saat-saat kau menghadapi hal-hal
yang kritis, adakalanya orang karena dicintai menjadi
mencintainya . "
Boen ching memandang pada cu Khek cie Yun, yang
dipandang dengan tersenyum ujarnya.
"Aku sekarang ini hanya menghormati dan sayang pada
suhumu seorang, tetapi aku mencintai istriku, istriku pada saat
ini karena dia sangat baik terhadapku. Sakarang ini kau sudah
dipengaruhi oleh lamunan yang bukan-bukan, hal ini kalau
diteruskan akan membuat dirimu menjadi menderita. Diantara
Siauw In dan Bwee Giok engkau dapat memilih satu diantara
mereka, coba kau pikirkan sekali lagi."
Boen ching berdiam diri sedang kepalanya di tundukkan
rendah-rendah.
oooodwoooo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
BAHAYA DAN REJEKI SUKAR DIRAMAL.
BOEN CHING termenung sejenak, sambil tertawa cu Khek
cie Yun berkata.
"Urusan dalam hatimu ternyata telah kau ketahui, kalau
begitu tak mungkin kau akan menderita dalam api menuju
neraka lagi. cobalah kau kalau memangnya tak tahan benar
terhadap hawa dingin,janganlah terlalu dipaksakan.."
Sehabis berkata dia mengembalikan cermin pualam itu
kepada Boen ching, dan menyuruh dia masuk kedalam "Han
Sien Leng Uh"
Boen ching meenasukkan kembali cermin pusaka itu
kedalam saku dengan perlahan-2 ia berjalan menuju kedalam
"Han Sien Leng Uh"
Ia makin berjalan mendekati tempat itu, makin merasa
dinginnya hawa sekitar tempat itu, saking tak tahannya
hampir-hampir tubuhnya menggigil, dengan diam-diam ia
mengatur pernapasan dan menjalankan hawa murninya
berputar satu kali keseluruh tubuhnya, setelah itu baru dapat
sedikit bertahan terhadap hawa dingin itu.
Begitu makin mendekati pada tepi kolam, ia merasa hawa
dinginnya lebih hebat, tetapi kemudian pikirannya bergerak
lagi, empat iblis sakti telah muncul, apakah dirinya akan dihina
dan dipermainkan oleh empat orang iblis sakti itu setiap kali
bertemu muka dengan mereka? kepandaian dan tenaga dalam
ciangbunjin dari enampartai besar bukankah dirinya dapat
melawannya, sudah tentu tak mungkin dengan demikian
diselesaikan-
Dia menggigit bibir menahan rasa yang sangat dingin itu,
tubuhnya melompat dan berputar setengah lingkaran ditengah
udara kemudian turun diatas batu putih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ia menurunkan pedang dan buntalannya dan diletakkan
disampingnya, kemudian bersila mengatur pernapasan-
Baru saja mulai, Boen ching sudah merasakan hawa dingin
yang merasuk tulang disekitar tempat itu, dia hanya berpikir
menjalankan pernapasan untuk menjaga kehangatan diri
tubuhnya.
Boen ching yang bersila mengatur pernapasan tanpa terasa
telah mengikuti ilmu yang diajarkan suara genta untuk berlatih
ilmu tenaga dalamnya.
Begitu dia berlatih, juga telah lewat berapa lamanya, dia
hanya merasakan hawa murni didalam tubuhnya dari atas
mengelilingi kebawah dan naik kembali, sebenarnya waktu ia
berlatih tenaga dalam tadi ia hanya merasa bahwa dalam
tubuhnya ada suatu hawa yang panas tetapi kini dari suatu
benda yang tak berwujut terasa menjadi benda yang benar-
benar berubah menjadi suatu benda yang berwujud.
Kini ia tak merasa hawa yang dingin lagi disekitar tempat
itu, dia menghela napas lega. ketika mendongakkan matanya
memandang kearah gua, tampak suasana didalam gua itu
sangat gelap sekali. ia tahu bahwa waktu itu adalah ditengah
malam buta dia mencoba memandang sekitar tempat itu,
tetapi sedikitpun tak dapat melihat apa-apa, ia menutup
kembali matanya dan beristirahat sebentar, kemudian
membuka kembali matanya tetapi tetap tak dapat melihat
apa-apa.
Boen ching terpaksa menutup kembali matanya sekali lagi
ia melatih tenaga dalamnya.
Kabut dingin sekitar itu mulai menurun, dia pun mulai
merasakan lagi dinginnya hawa tempat itu, segera ia menutup
sepasang matanya, lama kemudian dia telah berada dalam
keadaan lupa akan segala apapun juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika untuk kedua kalinya ia membuka matanya nampak
cu Khek ci Yun telah berada di sampingnya, dengan
tersenyum ujarnya.
"Kau telah bersemedi selama tiga hari tiga malam,
makanlah sedikit terlebih dahulu. baru bersemedi lagi,
sungguh tak kusangka kau demikian rajinnya dalam
menjalankan latihan"
Dalam hati Poen ching merasa menyesal sahutnya.
"Aku telah sadar satu hali, akan tetapi ditengah malam
buta."
cu Khek ci Yun tersenyum, dan tak mengucapkan sepatah
katapun, ia hanya menyuruh Boen ching bersantap. Boen
ching merasa sangat lapar sekali perutnya, ia lalu bersantap
dengan lahapnya, begitu selesai ia mulai lagi menjalankan
latihannya.
Ketika tersadar untuk ketiga kalinya, tampak di empat
penjurunya sangat gelap sekali suasana, dia menutup
matanya sejenak. kemudian membuka lagi tetap tak dapat
melihat apa-apa, dalam hatinya segera timbul suatu pikiran,
pikirnya.
"Kalau aku dapat melihat didalam kegelapan juga
merupakan suatu kepandaian yang tunggal, mengapa aku
tidak mau melatihnya?"
Pada saat itu tepat ada suatu sinar bintang yang
memacarkan sinarnya masuk kedalam gua, Boen ching
dengan menggunakan sinar bintang yang memancarkan pada
dinding gua untuk memandang, nampak pada dinding gua itu
agaknya seperti seorang yang memegang pedang.
Ia berusaha keras untuk memandanginya lagi, setelah
memandang sekian lamanya, kedua matanya terasa mulai
menjadi pedas, ia menutup kembali matanya, begitu mata nya
tertutup, sekonyong-konyong merasa bahwa gerakan dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jurus pedang yang terukir pada dinding itu agaknya dirinya
pernah mengenalnya.
Sambil mengikuti bergeraknya sinar bintang, Boen ching
berturut-turut melihat dan mempelajari lima buah jurus
pedang.
Demikianlah berturut-turut selama sepuluh hari, Boen ching
selalu melatih melihat diwaktu malam dimana suasananya
sangat gelap. setelah lewat sepuluh hari ini dia telah dapat
memandang dengan jelas, waktu malam bagaikan pagi hari
saja, sedang ilmu pedang yang terukir pada dinding gua itu
ternyata adalah ilmu "Ngo Heng Kiam IHoat" seluruhnya
terdiri dari seratus dua puluh jurus, dan tepat meliputi Kiam,
Bok, swei, Hwee, Toh setiap dua puluh empat jurus inti sari
dari Ie Bok Kiam Hoat tertera di dalamnya.
Demikianlah sekejap mata sebulan telah berlalu, Boen
ching, juga merasa tenaga dalamnya mendapat kemajuan
yang hebat, dalam hati cu Khek ci Yun juga merasa sangat
girang. ia hanya merasa heran, Boen ching mengapa tidak
sampai masuk dalam lamunan yang bukan-bukan kalau dilihat
dari keadaannya, Boen ching tentu akan masuk dalam
lamunan yang bukan-bukan karena dia dapat merasakan
urusan yang tersembunyi didalam hatinya sehingga dapat
menghindarkan dirinya menderita jalan api menuju neraka dan
tetap dalam keadaaa segar bugar dan sadar.
Mana cu Khek ci Yun tahu kalau cermin Thian Tuen itu
adalah merupakan barang pusaka jaman dahulu, hawa segar
dan nyaman yang dipantulkan dapat menghindarkan diri
kejahatan dan lamunan yang bukan-bukan
Hari kedua, baru Boen ching berlatih tenaga dalamnya
sekonyong-konyong dia dikagetkan dengan suatu suara yang
sangat perlahan dan ringan-
Dalam keadaan yang gelap gulita itu ia nampak suara
bayangan manusia dari seseorang berdiri membelakangi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dirinya didalam gua, ketika orang itu menoleh, Boen ching
menjadi sangat terkejut, ternyata orang itu adalah Han Ing
Khek, Seh TU Hoa adanya.
Pada saat itu adalah ditengah malam yang buta, didalam
gua itu sangat gelap sekali, Seh TU Hoa agaknya tak dapat
melihat apapun dikanan kirinya terpaksa dengan tenang ia
berdiri disana.
Di sebelan kirinya timbul pula suara yang sangat ringan.
ketika Boen ching mendongak kan kepalanya memandang,
kiranya adalah cu Khek cie Yun, terdengar ia bertanya.
"Apakah anak ching disana? Kau turun akan berbuat apa?" seh
TU Hoa tampak sangat terkejut, ia balikkan tubuhnya dan
berkata.
"Aku, Seh Tu Hoa "
Mendengar nama itu, cu Khek ci Yun menjadi sangat
terkejut, tanyanya. "Kau......."
Dia tak menyangka kalau Seh Tu Hoa ternyata dapat
datang ketempat ini, entah dia datang dari tempat mana. seh
Tu Hoa dengan dingin berkata. "Tak kau sangka bukan, kalau
aku dapat mencarimu hingga sampai disini". Boen ching
mendengar perkataan itu menjadi termangu-mangu, pikirnya:
"Seh Tu Hoa ini sungguh sangat lihay, pada saat itu
sifatnya yang kegila-gilaan agaknya telah lenyap semuanya,
bahkan agaknya memang sengaja menguntit sampai disini" cu
Khek ci Yun tidak berkata, terdengar Seh Tu Hoa dengan
berkata.
"Dua puluh tahun yang lalu aku terhadap suhu memang
sudah menaruh rasa curiga, kiranya sungguh kau
menyembunyikan kepandaian yang ditingggalkan oleh suhu"
Sahut cu Khek ci Yun.
"Seh Tu Hoa, kau jangan berbicara seenaknya, suhu? kau
masih dengan tebal memanggilnya sebagai suhu, gua ini aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga datang untuk kedua kalinya, kau cukup cerdik, kiranya
sejak dulu kau telah menguntit aku kemari, kepandaian di gua
ini kita lima orang masing-masing telah belajar sebagian, jika
kau seorang diri ingin mendapatkannya. Hm...hal ini tidak
mungkin akan terjadi," Seh Tu Hoa mendengus dengan
dinginnya, ujarnya.
"Aku juga tidak tertarik akan ilmu-ilmu silat yang tertera
didalam gua itu, tetapi aku tidak terima karena kau telah
menyembunyikannya" cu Khek ci Yun pun tertawa dingin,
ujarnya.
"Seh Tu Hoa, sudah dua puluh tahun lamanya, Kau masih
tetap seperti waktu dulu, dimatamu tak ada seorangpun yang
kau pandang, aku adalah murid kepala dari perguruan kita,
orang yang dapat berhasil didalam perguruan kita ini hanyalah
Boen ching seorang, maka kepandaian didalam gua ini adalah
dia yang harus mendapatkannya" seh Tu Hoa termenung
sejenak. ia berjalan keluar dari gua, sambil ujarnya.
"Sekarang tidak leluasa untuk berbicara, besok pagi pada
saat matahari pertama kali memancarkan sinarnya masuk
kedalam gua ini, aku akan datang kembali" sehabis berkata
tubuhnya berkelebat keluar dari dalam gua dan berjalan pergi.
cu Khek cie Yun memandang mulut gua itu, kemudian dengan
perlahan ia menghela napas.
Boen ching mengambil kembali buntalan dan pedangnya
tubuhnya meloncat dan berputar setengah lingkaran ditengah
udara dengan tepat turun kembali dihadapan cu Khek cie Yun,
ujarnya.
"Toa Supek. baik-baik sajakah kau ?"
Dalam hati cu Khek cie Yun sangat terkejut, ia sudah tahu
gerakan yang baru saja digunakan oleh Boen ching itu adalah
gerakan dari ilmu "Shen Au Ban Li", begitu mendengar
suaranya, ia baru tahu kalau yang datang ternyata adalah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching, begitu tubuhnya turun dihadapannya kemudian
tanyanya.
"Anak. sejak kapan kau telah melatih memandang didalam
keadaan gelap ? "
Boen ching merasa sangat terharu, ia segera menceritakan
kejadian yang dialaminya satu bulan yang lalu itu.
cu Khek cie Yun mendengar cerita ini menjadi termenung
sejenak. lalu sambil tertawa ujarnya .
"Demikianpun baik, sebelum hari menjadi terang, kau harus
berusaha sekeras tenaga untuk mengingat semua jurus ilmu
silat yang tertera pada dinding gua ini kalau tak dapat
mengingatnya, sebelum hari menjadi terang semuanya harus
dimusnakan "
Boen ching menjadi tertegun, ia tak berbicara apapun
seluruh benda yang ada didalam gua itu adalah hasil jerih
payah dari Tan coe coen, kalau dengan demikian dimusnahkan
bukankah terlalu sayang ? ?
"Musnahkan sekalian Han Sien Leng Uh itu, begitu tonggak
pada dinding gua itu hilang, maka kabut dinginnya akan
lenyap pula, pada saat itu She Tu hoa takkan mendapatkan
sesuatu apapun juga."
"Seh Tu Hoa aku yang membimbingnya menjadi besar,
sifatnya aku mengetahui seluruhnya, dia mempunyai
kecerdasan yang sangat hebat, tapi pandangannya terlalu
licik, apalagi mudah menyesal atas perbuatannya."
Boen ching segera memusatkan seluruh perhatiannya, Ie
Bok Kiamnya dicabut keluar dari dalam sarungnya dan
mengerahkan tenaga pada pedangnya itu. Sambil
menghafalkan memusnahkan "Ngo Heng Kiam Boh" yang
tertera pada dinding gua itu.
Tak lama kemudian fajarpun mulai menyingsing, pada
waktu itu juga Boen ching sudah berhasil mengingat sebagian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar saja dari ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat" itu sebab sisanya
dengan terburu-buru ia memandang sepintas lalu dan
dimusnakan sekalian-
Selagi ia memusnahkan gambar yang terakhir, Seh Tu Hoa
telah muncul diikuti dengan Shie chiau Nio dan pemuda
berpakaian putih itu.
Seh Tu Hoa yang nampak diatas tanah penuh dengan
runtuhan puing-puing, wajahnya segera berubah hebat,
matanya melotot keluar memandang kearah Boen ching,
sedang tubuhnya tidak bergerak sedikitpun, agaknya dia
sedang memikirkan harus berbuat bagaimana
Boen ching membalikkan tubuhnya menuju kearah Han
Slen Leng Uh, nampak hal itu tubuh Seh Tu Hoa segera
berkelebat menghalangi jalan pergi dari Boen ching.
cu Khek cie Yun segera maju kedepan dan melancarkan
serangan kearah Seh Tu Hoa, sambil membentak.
"cepat menyingkir tempat ini adalah tempat suhu berlatih
pada waktu itu, janganlah kau berbuat tidak sopan didalam
gua ini".
Seh Tu Hoa tertawa tergelak. tangan kirinya menyambar
mencengkeram pergelangan tangan cu Khek cie Yun,
sedangkan tangan kanannya bagaikan puyuh mencengkeram
punggung Boen ching.
Dia dalam satu jurus melancarkan serangan kekanan dan
kekiri, gerakannya cepat bagaikan kilat, cu Khek cie Yun
terdesak musdur, denagan cepat ia berganti jurus, pada saat
ini Shie chiau Nio pun telah maju menyerang cu Khek cie Yun
dengan pedangnya.
Boen ching yang diserang punggungnya tanpa
membalikkan tubuhnya melancarkan tendangan ujung kakinya
mengancam jalan darah "ci Tie To pada tubuh Seh Tu Hoa ia
mejadi sangat terkejut dengan gerakan Boen ching ini, ia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengetahui bahwa lweekangnya tentu mendapatkan
kemajuan yang sangat pesat. kecepatan dari tendangan yang
dilancarkannya ini memaksa dia untuk segera merubah jurus
serangannya.
Tangan kanannya sedikit direndahkan dan balik
mencengkeram kaki Boen ching. Boen ching segera menarik
kembali kaki kanan nya. sedang tubuhnya melayang dan tepat
hinggap diatas batu putih itu.
Waktu Seh Tu Hoa pertama kali bertemu dengan Boen
ching, ia teringat kembali atas cinta kasih yang diberikan Shie
Yun Ku kepadanya pada dua puluh tahun yang lalu, sehingga
ia menurunkan ilmu "Thay Thien Kioe Sih" itu kepada Boen
ching, tetapi kemudian setelah Suheng-te-nya berturut2
muncul kembali ia yang semula mengajarkan ilmunya kepada
Boen ching adalah karena ia tak mengetahui urusan dahulu,
sedangkan Boen ching kini telah mengetahui seluruhnya,
apalagi yang paling ditakuti adalah Boen ching telah
mendapatkan petunjuk dari orang yang berilmu tinggi,
sehingga terhadap kehebatan dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih,"
bahkan melebihi dari dia.
Segera tubuhnya berkelebat dan menubruk maju,
sedangkan tangannya melancarkan serangan gencar.
Baru saja kaki Boen ching menginjak diatas batu putih
tubuhnya telah memutar secepat kilat, sambil balikkan
tubuhnya ia mencabut pedangnya dan ditusukkan ke arah
pelipis Seh Tu Hoa.
Seh TU Hoa nampak jurus pedang Boen ching ini
datangnya sangat ganas, hatinya menjadi sangat terkejut,
segera ia melancarkan untuk mematahkan serangan Boen
ching ini sedangkan badannya merebut hinggap diatas batu
putih itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Belum saja kaki Boen ching berdiri tegak. dengan
meminjam tenaga tubuhnya, secepat kilat ia melancarkan
tujuh kali tendangan berturut-turut.
Seh Tu Hoa meskipun tidak merasa jeri, tetapi diam2 dia
juga merasa sangat terkejut, kepandaian Boen ching ternyata
demikian hebatnya padahal hanya berpisah selama beberapa
hari saja, kalau dipandang sungguh sukar untuk dipercaya.
Dengan sekuat tenaga ia melancarkan pukulan, terus
melancarkan delapan kali serangan gencar.
Boen ching menjadi sangat terkejut ia tahu kalau dia masih
bukan tandingan dari Seh Tu Hoa, kerahkan ilmu ginkangnya
Hui Sie Yu Seh melayang dan berkelebat menghindari delapan
kali serangan Seh Tu Hoa itu dan yang ke atas tonggak dekat
dinding itu.
Begitu Seh Tu Hoa masuk kedalam gua ia telah
mengetahui, ini adalah Han Sien Leng Uh yang sejak lama ia
dengar, dan tak menyetujui kalau Han Sien Leng Un ini juga
dimushankan, tubuhnya secepat kilat meloncat menubruk
berturut-turut melancarkan beberapa kali serangan kearah
Boen ching.
Dengan satu kali Boen ching berdiri diatas tonggak batu itu
dalam satu bulan ini, lweekangnya telah mendapatkan
kemajuan yang sangat besar sekali dengan cermin Thian Tuen
didalam tubuhnya telah membantu tidak sedikit kepadanya,
apalagi bakatnya melebihi orang biasa, kini nampak yang
dilancarkan oleh Seh Tu Hoa adalah Ilmu "Lok Yap ciang" dan
Boen ching pernah melihatnya pada dinding gua, sehingga
sekali saja ia memandang segera pedangnya digetarkan, ber
turut2 ia melancarkan delapan kali serangan, ilmu yang
digunakan nya adalah ilmu "Lie IHwee Kiam Hoat." Berapa
jurus yang dilancarkannya itu tepat sekali merupakan lawan
dari ilmu Lok Yap ciang Hoat" meskipun lwekang Seh Tu Hoa
jauh lebih tinggi darinya tapi juga terdesak olehnya hingga
mundur dari atas batu putih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching yang dalam satu jurus berhasil merebut
kemenangan, sedang ditangan kirinya segera disabetkan
berturut-turut melancarkan jurus "Lieh Hwee Yong Kiem" atau
api santar melelehkan emas "Ling Yun Hong Jiet" atau mega
puncak memegang matahari dan soh Puh Sih Jiet atau tiga
kali bersembunyi dari penelanan matahari semua jurus ini
adalah jurus-jurus dari "Lam Hwee" melawan Sie Kiam dari
ilmu "Nge Kiam Hoat."
Seh Tu hoa dalam keadaan ini menjadi sangat terkejut,
sungguh tak disangka olehnya, kalau Boen ching berhasil
melatih ilmu " Lie Kiam Hoat " meskipun lwekangnya tinggi
tetapi kejadian dari Tan coe coen waktu itu tak dapat dia
untuk menandingi, setiap benda tentulah ada lawannya dari
benda lain ia menjadi gugup, selama puluhan tahun ini ia
hanya rajin belajar ilmu yang diturunkan Tan coe coen
kepadanya, begitu mendapat lawan dari ilmunya ia menjadi
bingung tak karuan, hampir-hampir saja terdesak mundur dari
atas batu putih itu.
IA TERDESAK mundur selangkah, hatinya telah mengetahui
kalau tidak keras jurus-jurus lihay dari "Thay Thien Kioe Sih"
Boen ching jauh lebih paham dari dirinya, sedang ilmu silat
yang dipelajarinya waktu itupun kini telah tak dapat digunakan
lagi terpaksa ia mengeluarkan ilmu pukulan "Koen Yuen cing
Hoat"
Hati Seh Tu Hoa segera bergerak, ia tahu hanya dengan
menggunakan ilmu "Koen Yuen ching Hoat" saja baru dapat
dengan cepat memperolehkan kemenangan-
Kedua tangannya berturut-turut melancarkan serangan,
pukulan itu sebentar santar sebentar perlahan, dengan- tak
henti-hentinya kearah Boen ching.
Boen ching memalangkan pedangnya, tapi belum saja ia
mulai melancarkan serangan pedangnya telah terpukul hingga
terpental.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching menjadi sangat terkejut, sekonyong-konyong ia
teringat kembali ketika untuk pertama kalinya ia bertemu
dengan Seh Tu Hoa, ia pernah menggunakan ilmu pukulan
aneh semacam itu.
Tiba-tiba terdengar jeritan kaget dari Shie chiau Nio,
sebenarnya Seh Tu Hoa sedang menahan pedang dari Boen
ching kini terpaksa ia menoleh memandang, nampak cu Khek
cie Yun sedang melancarkan serangan gencar, Shie chiau Nio
dan putranya yang bertahan agaknya mulai tak dapat tahan
lagi menghadapi serangan musuh. Rambutnya sudah tak
karuan lagi dibuatnya.
Seh Tu Hoa menjadi sangat terkejut, Wu Tu Siancoen- cu
Khek cie Yun adalah murid kepala dari perguruannya,
sebenarnya lweekang yang dimilikinya seimbang dengan
lweekang dari Seh Tu Hoa, tapi kemudian Seh Tu Hoa
mengalami kejadian yang aneh, sehingga kepandaianrya
mengalami kemajuan pesat dan membumbung melebihi
kepandaian cu Khek cie Yun sendiri, meskipun demikian
kepandaian dari cu Khek cie Yun juga tak rendah, sekalipun
Shie ciau Nio dan puteranya mengerubutinya, tapi ia tetap
saja dapat membuat dua orang itu sekali-kali menghadapi
bahaya.
Seh Tu Hoa tak sempat meladeni Boen ching lebih lama
lagi, terpaksa ia balikkan tubuhnya melancarkan serangan
kearah cu Khek cie Yun, cu Khek cie Yun tahu lweekang dari
Seh Tu Hoa sangat tinggi, ia tak berani menyambutnya
dengan menggunakan telapak tangannya, ia balikkan tangan
nya mencabut pedangnya dan memaksa mundur Seh Tu Hoa.
Boen ching memungut pedangnya kembali, tubuhnya
melayang melancarkan tendangan, sekali tendangannya ini
telah berhasil mematahkan tongkat gua dari Han Sien Leng Uh
itu.
Ketika Seh Tu Hoa menoleh memandang tampak meskipun
Han Son Leng Uh itu masih tetap ada, tapi kabut dinginnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah lenyap. ia menjadi sangat gusar, tubuhnya meloncat
menerjang kearah Boen ching.
Boen ching segera melayangkan tubuhnya menubruk maju,
pedangnya diluruskan balik menyambut kedatangan Seh Tu
Hoa.
Seh Tu Hoa dengan dingin mendengus, "Kun Yun ciang
Hoatnya" telah dilancarkan keluar, Boen ching dengan cepat
menarik kembali pedangnya, tubuhnya berguling, berturut-
turut sebanyak tiga kali dan menghindar dari serangan Seh Tu
Hoa ini.
Tangan kiri Seh Tu Hoa menyambar lagi dan
mencengkeram punggung Boen ching, Boen ching segera
melancarkan tendangan terbang ke pelipis Seh Tu Hoa,
sedang pedang cu Khek ci Yunpun ditusuk kearah belakang
otak Seh Tu Hoa tangan kirinya dengan cepat ditarik kembali,
sehingga membuat Boen ching membentur pedang dari cu
Khek ci Yun.
Tiga orang itu seluruhnya merupakan tokoh-tokoh yang
berkepandaian tinggi, semua gerakan ini dilakukan secepat
kilat dan dikerjakan dalam waktu sekejap mata saja.
Waktu Boen ching tadi ditarik oleh Seh Tu Hoa, diapun
melancarkan jurus "Yang Thien, Seng cen" atau
menjungkirkan bintang2 dilangit dari ilmu "Thay Thien Kioe
Sih" tubuhnya yang berada ditengah udara mengadakan
pemusaran, dengan menggunakan tenaga pinjaman ini kaki
kanannya bagaikan kilat menendang kearah ketiak Seh Tu
Hoa.
Seh Tu Hoa segera mendatarkan tubuhnya, tapi bahu
kirinya tetap terkena tendangan kaki kanan Boen ching itu,
tubuhnya sedikit tergetar dan Seh Tu Hoa merasakan
kehilangan seluruh keseimbangan tubuhnya terjatuh kedalam
kolam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching segera berdiri tegak tubuhnya melayang
dengan cepat keluar dari dalam gua kepada cu Khek cie Yun
ujarnya: "Toa Supek, cepat kita pergi dari sini"
Shie ciau Nio nampak Boen ching yang telah dicengkeram
oleh Seh Tu Hoa tapi malah berhasil menarik tubuh Seh Tu
Hoa hingga jatuh kedalam kolam, hatinya menjadi merasa
sangat terkejut, segera ia melancarkan serangan menghalangi
jalan mundur dari Boen ching.
Pada saat ini lweekang dari Boen ching telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat, meskipun masih belum dapat
menandingi Seh Tu Hoa tapi sudah tidak dibawah dari Shie
chian Nio, ia memasukkan kembali pedangnya kedalam sarung
dan mementangkan lima jarinya bagaikan cakar sekali
menyambar mencengkeram pedang ditangan Shie chiau Nio
dalam satu gebrakan saja, ternyata ia berhasil merebut
pedang ditangan Shie chiau Nio itu.
Shie chiau Nio yang pedangnya berhasil direbut Boen ching
dalam satu gebrakan saja itu, menjadi sangat terkejut, jurus
Boen ching yang baru saja digunakan ini adalah jurus yang
lihay dari Lie Hwee Kiam Hoat itu jurus Lieh Yen Nu Sen atau
api santar membumbung tinggi, sedang kepandaiannya
merupakan kepandaian dari "Sie Kiam" ditambah lagi dengan
lwekang Boen ching jauh lebih tinggi, dia tak sempat untuk
menghindar lagi dalam satu jurus saja pedangnya telah
berhasil direbut oleh Boen ching.
Tubuh Boen ching berkelebat keluar, Seh Tu Hoa
memegang punggungnya sambil berdiri, dengan gusar ia
berpekik nyaring dan menerjang kearah Boen ching.
Dalam hati cu Khek ci yun juga terkejut atas kemajuan
yang dicapai Boen ching dalam sekejap saja, dua orang itu
berlari keluar dari celah sempit tersebut, Seh Tu Hoa, Shie
chiau Nio dan Seh Tu Hong atausipemuda berpakaian putih
itupun mengejar dari belakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching balikkan tangannya mencabut pedangnya dan
meniemparkan pedang rampasan itu kearah orang yang
sedang mengejar dibelakang. Seh Tu Hoa dengan tangan
sebelah menyambut, dan diserahkan kepada Shie chiau Nio
sedang dia mengejar lagi ke arah orang cu Khek ci yun setela
b berlari masuk kedalam lembah gunung itu, pada Boen ching
ujarnya
"Anak, jalanlah terlebih dahulu, aku akan bertahan
sebentar."
Boen ching dengan cepat menjawab.
"Toa Supek..jangan, mari kita jalan bersama."
Dia tahu tenaga dalam Seh Tu Hoa terlalu tinggi jika dirinya
tak dapat lari, bukankah sejak tadi telah binasa ditangannya.
cu Khek ci yun sebagai murid tertua dari perguruannya
mana mau melarikan diri karena dikejar oleh sutenya sendiri
segera ia membalikkan tubuhnya dan berdiri tegaki pedangnya
dicabut keluar, kepada Seh Tu Hoa dengan dingin ujarnya.
"Seh Tu Hoa sudah dua puluh tahun lamanya, dua puluh
tahun yang lalu karena permohonan ampun dari Sumoay baru
aku melepaskan kau, tetapi ternyata sampai sekarang tetap
saja kau tidak menyesal atas perbuatanmu itu."
Boen ching yang nampak cu Khek ci yun berhenti bertari,
terpaksa menghentikan langkahnya pula, bagaimanapun juga,
cu Khek ci yun adalah murid tertua, biasanya sangat angker
dan berwibawa, Seh Tu Hoa setelah berdiri tenang sejenak.
baru ia berkata.
"cu Khek ci yun, ini tidak mungkin terjadi, engkau kira aku
tak dapat mendengarkan perkataanmu kah??"
Sehabis berkata ia tertawa dingin kemudian lanjutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Biasanya diantara kita suheng-te, aku hanya menghormati
kau seorang, tetapi kini, engkau juga mempunyai rahasia,
menyembunyikan kepandaian ilmu silat peninggalan suhu."
cu Khek ci yun dengan dingin menjawab:
"Tahukah kau apa yang diucapkan oleh suhu sebelum
beliau menghembuskan napasnya yang terakhir??."
Seh Tu Hoa menggelengkan kepalanya, ujar cu Khek ci yun
lagi.
"Suhu mendidik dan membimbing kau sejak kecil hingga
besar, dia mengharapkan setelah bertempur mengalahkan
Thian Jan Shu, menyuruh aku membawa kau kedalam gua ini
dan mewariskan seluruh kepadaian kepadamu."
Seh Tu Hoa menjadi termangu-mangu, ia tak berkata
sepatahpun, pada masa hidupnya Tan coe coen terhadap dia
memang tak ada celanya dan sayang sekali kepadanya tetapi
ini semua adalah urusan yang lalu sampai kini kalau teringat
kembali ia merasakan sangat sedih sekali.
Terdengar cu Khek ci yun berkata lagi.
"Tetapi coba kau pikirkan, dengan tindak tandukmu seperti
ini, apakah kau masih mempunyai hak untuk memasuki gua
itu dan menyuruh aku membawamu masuk kesana???"
Seh Tu Hoa tidak menyangka kalau kepandaian yang ada
dalam gua itu sebenarnya ditinggalkan untuk dia, meskipun
demikian dia sebaliknya malah tak dapat memaksa cu Khek ci
yun, bagaimana juga, dia meninggalkan Shie Yun ku telah
melakukan suatu pekerjaan yang amat salah.
cu Khek ci yun mendengus, ujarnya.
"Engkau pikirlah sendiri, aku akan pergi."
Mendadak Seh Tu Hoa berteriak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tahan, engkau boleh pergi, tetapi Boen ching tahan
disini."
cu Khek ci yun dengan dingin tertawa besar sejenak
kemudian ujarnya.
"Murid dari sumoay apakah kau juga akan menghalangi
kepergiannya, hal ini kau tak dapat melakukannya, urusanmu
sudah sampai demikian parahnya, apa kau masih mau belajar
kepandaian yang ada dalam gua ini?" seh Tu Hoa dengan
dingin sahutnya.
"Aku pasti akan menahan dia, aku mempunyai banyak
sekali perkataan yang akan kutanyakan kepadanya, terus
terang saja pada saat ini setiap orang yang ada didunia
kangouw tak kupandang sebelah matapun juga, tetapi dia
terlalu menakutkan, dibandingkan dengau aku dahulu, jauh
lebih menakutkan lagi."
cu Khek ci yang dengan dingin ujarnya.
"Dua puluh tahun ini kami suheng-te belum pernah
bergebrak. jika kau mempunyai kegembiraan, mari kita
bertanding, lihat dalam dua puluh tahun ini kepandaianmu
telah mengalami kemajuan beberapa tinggi nya."
seh Tu Hoa tertawa dingin sahutnya. "Aku kira kau
bukanlah tandinganku"
Dalam hati cu Khek ci yun merasa sangat gusar sekali, baru
akan membuka mulut memaki sambil tersenyum ujar Boen
ching.
"Toa supek tak usah capaikan diri, biarlah aku akan
mencoba-coba kepandaiannya"
cu Khek ci yun memandang sekejap padanya dengan
kepala mata sendiri dia pernah melihat Boen ching
melemparkan tubuh Seh Tu Hoa hingga jauh sekali, iapun
ingin melihat kepandaian yang baru dipelajarinya dari dinding
gua itu dan kemajuan lweekang yang dicapainya itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertambah berapa jauhnya apalagi Seh Tu Hoa mengatakan
dia hanya takut pada Boen ching seorang, ia ingin melihat
Boen ching menggunakan ilmu kepandaian apa untuk
mengalahkan Seh Tu Hoa, setelah berpikir sampai di situ, lalu
dengan perlahan ia menganggukkan kepalanya tanda
menyetujuinya.
Boen ching maju dua langkah kedepan, kedua matanya
memandang tajam kearah tubuh seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa dengan dingin mendengus ujarnya. "Aku tak
akan membunuh mati kau, bagaimanapun juga aku tak
mungkin akan membunuh kau tetapi aku akan memusnahkan
seluruh kepandaian yang kau miliki, dan membuat kau untuk
selamanya tak dapat melatih ilmu silat. Dalam hati Boen ching
diam-diam merasa sangat terkejut, ternyata dia dengan
menyombongkan diri telah menerima tantangan dari Seh Tu
Hoa, sudah tentu dalam hatinya telah mempunyai
perhitungan, dengan tawar sahutnya.
"Aku akan menjalankan pernapasan selama lima belas
menit, dan pada saat aku selesai menjalankan pernapasan
itulah aku akan mengalahkan kau".
Untuk menambah lweekangnya hingga ratusan kali lipat dia
akan menjalankan pemutaran balikan jalan darahnya dan
mengalirkan hawa murni dalam tubuhnya, setelah itu akan
menerima serangan yang dilancarkan oleh Seh Tu Hoa.
oleh karena sampai kini Seh Tu Hoa masih belum tahu,
maka ia perlu memberi peringatan kepadanya.
Seh Tu Hoa dengan dingin memandang kearah Boen ching,
dia tak percaya Boen ching mempunyai ilmu sakti yang
demikian hebatnya.
Kemudian dengan perlahan ia duduk bersila di atas tanah
dan menjalankan pernapasannya .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching setelah membuat mengalirnya hawa murni
dalam tubunya satu lurus dan satu terbalik, terasa seluruh
tubuhnya mulai merasa sangat panas, baru ia selesai
menjalankan pernapasannya tubuhaya telah terpental sedang
tangannya menyambar kearah Seh Tu Hoa.
Pada saat ini seluruh tubuhnya merasa sangat panas sekali
bagaikan akan meledak didalam tubuhnya.
Seh Tu Hoa tertawa dingin, sebelah tangannya membalik
dan membalas menyerang ke tubuh Boen ching.
Boen ching menarik kembali tangannya, dari sebelah
dadanya kedua tangannya dengan lurus melancarkan
serangan bersama-sama dengan cepat telapak dua orang itu
bertemu.
Seh Tu Hoa terasa kuda-kudanya menjadi gempur dan
tergetar mundur sebanyak dua tindak kebelakang, hatinya
menjadi sangat terkejut, belum dia memikirkan lebih jauh lagi,
Boen ching bagaikan angin puyuh yang berputar menubruk
lagi dari atas, Seh Ta Hoa menjadi terkejut dengan ilmu "Kuen
Yuen ciang nya" berturut-turut ia melancar kan beberapa
serangan sebentar perlahan menyerang dengan hebatnya
ketubuh Boen ching.
Hati Boen ching bagaikan sedang dibakar, tak sanggup ia
untuk tidak mengerahkan seluruh tenaganya untuk
menyerang, diapun tak mengetahui kepandaian yang
diwariskan melalui suara genta itu kepandaian apa, tetapi hal
itu membuat dia menjadi kalap. dia hanya tahu terus
menyerang, apa yang dipikirkan dan diingat hanyalah
menyerang musuh melulu, dan mengeluarkan seluruh jurus-
jurus silat yang didinding gua untuk menyerang Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa berturut-turut mengeluarkan suara pekikan
gusar, tetapi Boen ching bagaikan kemasukkan roh jahat,
kekuatan dalam tubuhnya bagaikan tak ada habis-habisnya,
setiap serangan bukan saja menggunakan jurus-2 yang lihay
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan aneh, bahkan kehebatan lwekangnya juga tanpa
bandingan.
Semula Seh Tu Hoa masih dapat dengan paksa untuk
melawannya, tetapi akhirnya ia benar-benar tak tahan lagi,
terpaksa ia terus menerus mundur kebelakang.
cu Khek ci Yun yang berdiri disamping nampak hal inipun
merasa sangat terkejut, ketinggian dan kehebatan dari
lwekang yang dipunyai Boen ching sukar sekali baginya untuk
mempercayainya.
Tetapi bagi Boen ching, dia hanya tahu terus melancarkan
serangan, kalau tidak ia tak tahan terhadap penderitaan akibat
bergolaknya darah dalam tubuhnya.
Seh Tu Hoa terdesak hingga sama sekali tak dapat
melancarkan serangan balasan, terus saja ia mundur
kebelakang, kehebatan dan keanehan dari Boen ching
membuat dia menjadi takut, meskipun Serangannya
menggunakan ilmu yaug dipelajari darinya, akan tetapi waktu
ia akan mengangkat tangan untuk memunahkan serangan
tersebut, ternyata Boen ching telah berganti dengan jurus
yang lain, saking terdesaknya ia terus mundur kebelakang.
Ditengah kalangan dua orang bergebrak dan saling
menyerang dengan gencarnya, sehingga hanya melulu
bayangan tangan yang sangat menyilaukan mata, angin
kencang berhembus di sekitar tempat itu membuat batu
bergelimpangan dan pasir berterbangan.
Seh Tu Hai tiba-tiba menjerit kaget, tubuhnya meloncat dan
berputar, bagaikan telah kalap dibuatnya, dengan cepat dia
lari menuju ke atas puncak gunung.
Boen ching menarik napas panjang-panjang tubuhnya
melayang pula, dua orang itu yang satu didepan yang lain
dibelakang bagaikan kilat lari terus menuju keatas puncak
gunung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cu Khek cie Yuri menjadi terkejut, iapun turut mengejar,
sedang shie chiau Nio menjadi termangu-mangu berdiri
mematung, lweekang Boen ching ternyata dapat memperoleh
kemajuan sedemikian cepatnya, hal ini membuat hatinya
menjadi merasa jeri dan ngeri.
Seh Tu Hoa yang berlari didepan bagaikan terbang saja
terus berlari, Boen ching pun mengejar tiada henti2 nya.
Tak lama Seh Tu Hoa telah mencapai diatas suatu gunung,
dia balikkan tubuhnya berturut-turut melancarkan dua puluh
kali serangan, tiupan angin kencang yang menyambar dan
menerjang ketubuh Boen ching.
Boen ching bersiul nyaring, serangan tangannya bagaikan
bayangan berkelebat, kedua tangannya bersama-lama
menyerang kedepan dengan keras menerima seluruh
serangan yang lancarkan oleh She TU Hoa diikuti dengan
membalas melancarkan serangan, sebentar menyerang
menggunakan telapak tangan sebentar lagi dirubah menjadi
serangan dengan jari telunjuk. ia balik menyerang sebanyak
sepuluh jurus.
Seh Tu Hoa terdesak oleh serangan ini berturut-turut
mundur kebelaking, sebenar nya ia adalah seorang yang tinggi
hati, pada saat ini benar-benar dibuat Boen cning menjadi
kalap. segera ia melancarkan ilmu "Thay Thien- Kioe Sih"
dengan jurus "Thien ciang To Hay"
Boen ching dengan dingin mendengus, ia balik mencekal
lawan- Seh Tu Hoa yang tangan kanannya balik dicekal dia
menjerit dengan hebat dan melemparkan tubuh Boen cbing
kedalam jurang yang sangat dalam.
Boen ching terhadap jurus Thian Tee Ie Weh" sangatlah
hapal sekali, nampak hal ini sedikitpun ia tidak menjadi kalut,
malah sebaliknya membiarkan dirinya terlempar oleh lawan-
Tubuhnya baru saja melayang ke udara tiba2 ia
melancarkan pula jurus " Thian Tee le Weh" ia mau membuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seh Tu Hoa sadar bahwa ia masih belum berhak untuk tidak
memandang sebelah matapun kepada orang-orang didalam
dunia kangouw.
Baru saja jurus "Thian Tee Ie Weh" ini dilancarkan, tubuh
Seh TU Hoa balik terlempar ketengah udara. pada saat ini
tubuh dua orang itu sedang berada ditengah udara. tiba-tiba
hawa murni dalam tubuh Boen ching menjadi lenyap
seluruhnya, tubuhnya menjadi menggigit lima jari tangan
kanannya menjadi tak bertenaga.
Seh Tu Hoa segera memberatkan tubuhnya dan melayang
turun ketanah, sedang tubuh Boen ching begitu menyentuh
tanah, wajahnya berubah menjadi pucat dengan terhuyung-
huyung ia mundur dua langkah ke belakang dan jatuh ke
dalam jurang yang sangat dalam itu.
Seh Tu Hoa menjadi sangat terkejut, Boen-ching
sebenarnya telah unggul tetapi entah karena apa ternyata
dapat menjadi demikian-
cu Khek cie Yun pun segera mengejar ke tempat itu, ketika
ia mencapai puncak itu telah dapat melihat adegan tersebut,
sebenarnya hatinya kuatir kalau Boen ching melemparkan
tubuh Seh Tu Hoa ke dalam jurang, tetapi sekarang ternyata
Boen ching sendiri malah yang terjatuh ke dalam jurang itu,
dengan terburu-buru ia mendekati jurang itu, nampak jurang
tersebut dalamnya sukar diukur, wajahnya segera berubah
menjadi pucat pasi. Kepada Seh Tu Hoa bentaknya.
"Engkau menggunakan kepandaian apa menyerang pada
Boen ching ?"
Pada waktu berkelana didalam dunia kangouw. Seh Tu Hoa
telah belajar bermacam-macam ilmu silat yang aneh, sehingga
cu Khek ci Yun bertanya demikian-Wajah Seh Tu Hoa pun
pucat pasi, sahutnya.
"Aku tidak menyerangnya dengan menggunakan ilmu
apapun ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Habis berkata dengan terhuyung-huyung dia meninggalkan
puncak gunung tersebut.
cu Khek cie Yua seorang diri berdiri ditepi jurang, angin
gunung bertiup mengibarkan jubahnya, tetapi diapun hanya
dapat meneteskan air matanya, terbayang wajah Boen ching
yang pucat pasi, agaknya waktu jatuh kedalam jurang ia
sedang menderita luka dalam, kiranya lebih banyak bahaya
daripada selamat.
Dia berdiri ditepi jurang dengan termangu-mangu,
kemudian dengan perlahan turun dari puncak gunung itu.
oooXooo
PADA saat itu Seh Tu Hoa telah pergi tanpa bekas, sedang
yang bertari naik keatas puncak gunung itu adalah Shie chiau
Nio dengan putranya, ia hanya dengan perlahan meninggalkan
tempat itu. Shie chiau Nio dan putranya nampak cu Khek cie
Yun berjalan pergi dari samping mereka, dengan cepat
mereka lari ke atas puncak. tampak diatas puncak gunung itu
hanya tertinggal hembusan angin gunung, sedang Seh Tu Hoa
danBoen ching semuanya telah tidak nampak.
Dua orang itu menjadi termangu-mangu, entah tadi telah
terjadi kejadian apa .... .
ooodwooo
BOEN CHING dengan perlahan-lahan sadar kembali, ia
merasakan seluruh tubuhnya merasa kaku tak bertenaga,
dengan samar-samar dia masih teringat apa yang telah terjadi
setelah ia menjalankan pernapasan untuk memulihkan
jalannya tenaga murni didalam tubuhnya, ia teringat hal itu
terjadi untuk pertama kalinya karena didesak oleh suara
genta, kedua kalinya dirinya sendiri yang mencoba, tetapi
ketika mencoba untuk kedua kalinya inilah, setelah normal
kembali, ternyata merasakan selurah urat nadinya sedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berputar, bagaikan seluruh tulang dalam tubuhnya akan
terlepas seluruhnya.
Dia menjadi sangat terkejut, teringat kembali dirinya ketika
jatuh dari atas puncak, selanjutnya bagaimana? dan tak dapat
mengingatnya kembali, tetapi kini berada dimana?
Dengan perlahan ia membuka kedua matanya sekonyong-2
kedua matanya hampir melotot keluar dan hampir-hampir pula
dan bangkit berdiri.
Seorang gadis cantik berada disampingnya, wajahnya
berseri seri . . kiranya gadis itu tak ada perbedaan sedikitpun
dengan gambar dari gadis cantik yang ada dibalik cermin
"Thian Taen" yang dibawanya itu. Gadis itu sambil tersenyum
ujarnya:
"Engkau bagaimana?, kau mau bagaimana katakanlah,
jangan bangun berdiri, kau telah menderita luka dalam yang
parah sekali."
Boen ching dengan termangu-mangu memandang
terpesona pada gadis itu. dia tak percaya kalau hal ini terjadi
sungguh-sungguh, tetapi dari tubuhnya terasa sakit yang amat
sangat, ini menunjukkan kalau hal itu memang sungguh-
sungguh telah terjadi.
Gadis itu yang dipandang sedemikian rupa itu menjadi
malu, pipinya menjadi merah dadu, ia menundukkan
kepalanya.
Boen ching pun merasa dia telah berlaku kruang sopan,
katanya lirih: "Terima kasih atas pertolongan yang nona
berikan kepadaku."
"Bukan aku yang menolong kau, ibukulah yang menolong
kau, ibuku segera akan kembali, engkau sadar kembali tak
dapat dihitung cepat, setelah pingsan tiga hari lamanya"
Dengan terkejut Boen ching menagaskan:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tiga hari .?? aku telah jatuh pingsan selama tiga hari
lamanya . . ?" Gadis itu mendongakkan kepalanya sambil
tersenyum ujarnya:
"Jangan berteriak. kau belum sembuh benar, ibuku
sebenarnya mengatakan kau baru akan sadar kembali lima
hari kemudian"
Boen ching melirik memandang sekejap pada gadis itu,
nampak ketika ia menundukkan kepalanya sungguh mirip dan
tak ada perbedaan sedikitpun dengan gambar dicermin nya
itu. Sampai waktu tersenyum pun sungguh mirip sekali.
Gadis itu juga sedang termenung, dua orang itu termenung
lama sekali, tanpa terasa Boen ching telah memecahkan
kesunyian itu dengan bertanya: "Dapatkah nona
memberitahukan nama nona?"
Dia mendongakkan kepalanya dan melirik kearah Boen
ching, agaknya dia tak mau berkata, Boen ching yang dilirik itu
tanpa terasa ia menundukkan kepalanya, pikirnya:
"Inipun benar, mengapa aku demikian tololnya. Dengan
seenaknya ingin mengetahui nama orang"
Tetapi terdengar gadis itu tetap menyebutkan namanya,
ujarnya. "Aku bernama Sek Giok Siang"
Boen ching menarik napas panjang-panjang, dengan
menahan rasa sakit ia mengambil cermin yang disimpan
didalam sakunya dan diberikan kepada Sek Giok Siang.
Sek Giok Slang hanya memandang sekejap pada gambar
gadis pada cermin itu, tapi tak menerimanya, Boen ching jadi
sedikit jengah, tanyanya dengan perlahan-
"cermin pualam ini apa milik dari nona Sek?" Sepasang
mata Sek Giok Siang memancarkan sinar yang sayup, dengan
tertawa tawar sahutnya. "Bukan, bukan milikku "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tak dapat berbuat apa-apa lagi, terpaksa ia
memasukkan kembali cermin itu kedalam sakunya, ia heran
mengapa Sek Giok Siang terhadap gambar gadis pada cermin
pualam itu, sedikitpun tak menunjuk kan perasaan apapun,
bagaikan tak mengenal nya.
Dia mendongakkan kepalanya kembali, nampak sek Giok
Siang bagaikan sedang memikirkan sesuatu urusan, dengan
termangu-mangu memandang keluar gua. Boen ching
menundukkan kepalanya, ia pun termenung.
Tak lama, seorang wanita berusia pertengahan masuk
kedalam gua itu. Sek Giok Slang segera bangkit berdiri,
teriaknya. "ibu, kau telah kembali"
Wanita berusia pertengahan itu sedikit menganggukkan
kepalanya, kepada Sek Giok Siang ujarnya.
"Kalau ia telah sedar kembali suruh dia pergi dari sini."
Boen ching menjadi tertegun, Sek Giok siang pun tak
mengucapkan apa-apa, dengan paksakan diri Boen ching
bangkit kembali, kepada wanita berumur pertengahan itu
ujarnya.
"Terima kasih atas budi pertolongan yang cianpwee
berikan, aku Boen ching dengan ini mohon diri, dilain
kesempatan kalau ada jodoh kita berjumpa kembali."
Wanita berusia pertengahan itu bagaikan tak mendengar
apa yang sedang diucapkan oleh Boen-ching itu, dengan
membelakangi punggung ia berdiri tegak.
Boen ching memandang sekejap pada Sek Giok Siang,
kemudian dengan perlahan ia berjalan keluar dari dalam gua,
sedang dalam hatinya ia merasa sangat heran, wanita berusia
pertengahan ini mengapa demikian dinginnya terhadap orang
asing, bahkan wanita berusia pertengahan ini sangat mirip
dengan Sek Giok Siang, selain perbedaan dalam usianya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahkan pada gambar dicermin pualam itu juga tak ada
perbedaan sedikitpun jua.
Setelah ia berjalan keluar dari dalam gua, dengan
sempoyongan ia berjalan kedepan, dia pernah melamunkan
gadis pada gambar cermin pualam itu, sedang sekarang
gambar yang semula merupakan hal yang khayal itu telah
berubah menjadi manusia benar-benar.
Boen ching setelah berjalan entah berapa jauh, diapun tak
mengetahui telah berjalan sampai dimana, ia hanya merasa
setelah tak kuat untuk berjalan lagi baru duduk untuk
beristirahat sejenak.
Tiba-tiba seseorang muncul dihadapannya, ketika ia
mendongakkan kepalanya memandang ternyata Sek Giok
Siang, dia merasa sedikit heran, teriaknya. "Nona Sek "
sek Giok Siang menganggukkan kepalanya, kepada Boen
ching tanyanya. "cermin pualam itu kau dapatkan dari tempat
mana ? ?"
Boen ching setelah termenung sejenak. lalu menceritakan
sikap yang aneh dari Ouw Yang Bu Kie, ketika melihat cermin
pualam itu, akhirnya ujarnya lagi. "Aku mencurinya dari
gudang penyimpanan harta dari Chang Sun Loei." sek Giok
Siang dengan perlahan menganggukkan kepalanya, ujarnya.
"Ibuku tak suka melihat cermin pualam itu lagi, jika ada
seorang yang bernama Ouw Yang Bu Kie menanyakan diri
kami, kau jangan sekali-kali memberitahukan tempat kami,
maukah??"
Sambil tertawa jawab Boen ching.
"Aku tentu takkan memberitahukan jejak kalian kepadanya"
sek Giok Siang menganggukkan kepalanya, kemudian
ujarnya. "Aku pergi sekarang "
Sehabis berkata ia balikkan tubuhnya dan berjalan pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak Sek Giok siang meninggaikan tempat
itu, hatinya merasa sedikit sayang, tapi kalau teringat apa
yang dikatakan oleh cu Khek cie Yun kepadanya, yang
mengatakan janganlah karena gambar manusia, maka
seseorang dengan demikian menaruh rasa cinta, dalam
hatinya segera menjadi agak terperanjat. sek Giok siang
setelah berjalan dua tindak, ujarnya.
"Ilmu "chie Jie Jiet Hong" kumpulkan tenaga menjadi
pelangi janganlah kau pergunakan lagi, kalau tidak jalannya
darah pada tubuhmu akan menjadi berjalan terbalik dan
menyerang tubuhmu sendiri, sehingga kau akan menemui
ajalnya." Setelah berkata ia berjalan pergi meninggalkan
tempat itu.
Boen ching menjadi termangu-mangu, pada saat ini ia baru
pertama kalinya mengetahui kalau ilmu yang digunakan untuk
menambah tenaganya menjadi lipat ganda dengan jalan
membalikkan jalan mengalirnya hawa murni dalam tubuhnya
itu bernama "chie Jie Jiet Hong".
Kalau dilihat hal ini, dapat diduga kalau kepandaian silat
Sek Giok Siang pun tidak rendah, hanya tak mengetahui
dirinya bagaimana ?-?
Sambil termenung bolak kalik, dengan sembarangan ia
menelan beberapa butir pil "Liong Hun Sin Tan", setelah
beristirahat sejenak, dia berjalan lagi kedepan dan tak
mengetahui apakah hubungannya antara Sek Giok Siang
dengan ibunya dengan Ouw Yang Bu Kie.
Boen ching terus berjalan kedepan, entah telah melewati
berapa jauh lagi, tiba-tiba nampak dari atas gunung
dimukanya berlari turun sebuah bayangan dengan cepatnya,
ketika ia mempertajam pandangannya nampak yang sedang
lari itu adalah Hoa Suan adanya, hatinya menjadi sangat
girang sekali, teriaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hoa Suan yang nampak Boen cning berada disana, dia
menjadi termangu-mangu, dengan cepat dia berlari
mendekati, teriak nya. "Boen Toako, engkau berada disini"
Boen ching yang nampak Hoa Suan, hatinya merasa
menyesal, baru akan berbicara, dari atas gunung nampak
mengejar datang dua orang ketika setelah dekat ia
memandang kedua orang itu, kiranya adalah si Elang emas
dari gurun pasir Kong Sun Sek dan Pek Hian Ling. Kong-sun-
sek nampak Boen ching berdiri disana, dengan tertawa besar
ujarnya.
"Kiranya engkau telah bersembunyi ditempat ini,
kepandaianmu sungguh sangat tinggi sekali, ketika pergi
kegunung siong san kau telah meninggalkan aku si orang
tua."
Boen ching memandang pada dua orang itu, kemudian
memandang pula pada Hoa-suan, terdengar Pek Hian Ling
mendengus pada Hoa suan bentaknya dengan nyaring. "Kamu
masih ingin lari kemana" Hoa-suan dengan dingin balas
membentak.
"Kamu pihak Thian-san-pay tak menyelidiki terlebih dahulu,
ternyata masih mau mengerubuti Boen Toako-ku" Kong-sun-
sek tertawa tergelak. ujarnya.
"Urusan ini pada saat ini tak perlu kita perebutkan,
bagaimanapun juga kita masih merupakan kawan bukan
lawan benarkah ?"
Boen ching hanya tersenyum tawar, pada saat ini lukanya
belum sembuh, ia tahu dirinya masih belum bisa bergebrak
kepada Hoa suan tanyanya. "Adik Suan, mengapa kau ribut
dengan mereka itu ?" Dengan tertawa sahut Hoa-suan-
"Aku mencari kamu tetapi tak dapat menemukannya,
sebaliknya malah bertemu dengan Supek-mu, dia menerima
aku sebagai muridnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia minta aku pergi mencari kau terlebih dahulu, katanya
kau mempunyai banyak urusan"
"oh . . ."jawab Boen ching dengan keheranan, tanya lagi.
"Apakah Sam Supekku, Tong Hong Hek?"
Hoa-suan menganggukkan kepalanya, ujarnya lagi:
"Mereka ini mencarimu keseluruh tempat, aku tambah
melihat tambah tak tahan akhirnya bertemu juga dengan
mereka berdua, tak dapat melawan sudah tentu harus lari, tak
terkira malah dapat bertemu dengan Toako ditempat ini.."
Dalam hati Boen ching pun ikut bergembira kepada Hoa-
suan lalu ujarnya. "Kalau begitu kau sekarang Sutee-ku"
Pek Hian Ling dengan gusar, ujarnya.
"Hei . . . . kau harus dapat memberikan hajaran pada Sute
mu itu, aku pernah menolong jiwamu sekali, Sutemu itu malah
dihadapanku memaki seenaknya padaku" Boen ching hanya
tersenyum, dia sebenar nya tak tahu harus berbuat
bagaimana baiknya. Kong-sun-sek tertawa besar, ujarnya..
"Keponakan yang baik, aku suka sekali padanya, kau bilang
dia tak sopan aku bilang dia malah bersemangat jantan aku
kira sudahlah"
Pek Hian Ling menjadi cemas, teriaknya. "Paman Kong Sun,
kenapa kau ??"
Perkataan Kong-sek-sun ini sebenarnya hanya untuk
menolong Boen ching untuk lepas dari dalam belenggu,
kemudian lanjutnya.
"Aku sekarang mengkhawatirkan atas keselamatan
ayahmu, pada wajahnya meskipun tak pernah kelihatan
sesuatu apapun, tetapi sebenarnya ia sangat benci sekali
terhadap pihak Kong-tong-pay "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching memandang sekejap pada Kong sun-sek,
urusan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan shu
telah diketahui oleh semua orang didunia kangouw, Thian-
San-Pek Hong-Siang sudahlah harus mempercayai apa yang
diucapkan tentang peristiwa sepuluh tahun yang lalu.
Kong-sun-sek dengan wajah yang sungguh-sungguh
berkata pada Boen ching.
"Pek Hong siang telah pergi ke Khong tong, pada wajahnya
meskipun tidak menunjukkan hal-hal yang luar biasa, tetapi
makin dia berbuat demikian urusannya malah makin serius."
Pek Hian Ling menjadi cemas ujarnya.
"Paman Kong Sun, kau sejak tadi telah mengetahuinya
mengapa tak kau katakan kepadaku?"
Kong Sun sek tertawa sahutnya.
"Kau jangan kuatir jika ayahmu benar-benar tidak karena
urusan yang demikian seriusnya, sehingga naik ke Khong
tong, dia tidak akan mungkin lupa membawa pergi pusaka
dari Thian San pay "Thian Liong suo" itu, pada waktu itu Thian
Jan Shupun tewas dibawah senjata Thian Liong suo ini,
apakah Bu Kie cie mempunyai nyali demikian besar untuk
melawan kehebatan dari Thian Liong suo itu?"
Mendengar perkataan ini rasa cemas pada wajah Pek Hian
Ling menjadi lenyap. terdengar Kong Sun sek berkata lagi.
"Tetapi aku masih tetap tak mengetahui maksud hati dari
ayahmu". Sehabis berkata kemudian tanyanya kepada Boen
ching.
"Perjanjian diloteng oei Hok Lo, orang2 di dunia kangouw
telah mengetahui semuanya ciangbunjin dari enam partai
besar telah bersatu padu, entah mereka sedang
mempersiapkan apa, entah apakah Siauw hiap telah
mempunyai persiapan?" Boen ching tersenyum sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih atas perhatian cianpwee, aku kira pada saat
itu cianpweepun akan menghadiri pertemuan itu bukan?"
Kong Sun sek tertawa besar, ujarnya.
"Anak muda, kau kalau bicara jangan terima enak.
pertemuan Bulim semacam itu tak perlu mengikutkan aku si
orang tua, bukankah aku hanya akan mengantarkan nyawaku
lebih cepat"
Boen ching pun tersenyum ujarnya:
"Apa cianpwee tidak mengetahui kalau empat iblis sakti
yakni setan arak. paras elok, harta dan kedudukan akan
menghadiri pula pertemuan itu?"
Wajah Kong Sun sek segera berubah jawabnya:
"Kalau perkataanmu ini memang benar, aku kira enam
buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu ituakan jatuh
ketangan mereka berempat".
Boen ching memandang sekejap pada Pek Hian Ling,
kemudian katanya. "Apakah Thian Liong su dari Thian San pay
tidak akan muncul pula?" Pek Hian Ling mendengus sahutnya.
"Kau jangan berkata dengan seenak dan seringan
demikian, Thian San pay meskipun mempunyai senjata pusaka
Thian Liong suo, tetapi tidak mungkin akan digunakan untuk
merebut hioloo-hioloo itu kalau salah menggunakan bukankah
akan menghilang kan nyawanya sendiri"
Dengan dingin Hoa Suan berkata.
"Pada saat pertemuan ini seluruh anak murid, Tan coe coen
akan hadir seluruhnya, aku kira senjata pusaka Thian Liong
suo mu itu juga tak lebih barang yang tidak dapat dilihat oleh
orang lain. tidak ada orang yang akan menakutinya" Dengan
suara gusar ujar Pek Hian Ling.
"Kalau begitu bolehlah dengan demikian aku akan melihat
kau mempunyai kepandaian apa untuk menahan senjata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pusaka Thian Liong Suo ku itu, janganlah setelah kalah lalu
minta bantuan dari ching Toakomu"
Hoa Suan baru akan membalas memaki, dengan cepat
Boen ching membentak. "Adik Suan "
Hoa Suan segera menutup mulutnya tak berani berkata-
kata, dalam hati Boen ching juga sedang merisaukan
pertemuan di oei Hok Lo pada malam Tiong Chiu, entah
sampai pada saat itu harus berbuat bagaimana, dirinya
meskipun mendapat kemajuan pesat dalam hal tenaga dalam,
tetapi jika melawan empat iblis itu bukankah tetap tak dapat
berbuat apa-apa. Sambil tertawa besar ujar Kong Sun Sek.
"Setan arak. paras elok harta dan kedudukan empat orang
iblis sakti, kalau ikut terjun dalam pertemuan itu, ini memang
sangat merepotkan, apalagi dibawah tangan empat orang iblis
sakti itu selamanya tidak meninggalkan mangsanya dalam
keadaan hidup, hidup, aku kira aku siorang tua, sampaipun
untuk menonton dipinggiranpun tak berani" Pek Hian Ling
juga tertawa sahutnya.
"Paman Kong Sun, aku lihat pertemuan Bulim itu tentunya
akan sangat ramai sekali, dirumahku ada senjata pusaka Thian
Liong Suo, pun kita tak menginginkan menambah hioloo itu,
apakah tidak boleh kita hanya menonton disamping, aku tidak
percaya kalau kita punya senjata pusaka Thian Liong Suo,
keempat orang iblis sakti itu masih berani mengganggu kita"
Kong sun Seh tertawa besar, sahutnya.
"Setan arak, Paras elok, harta dan kedudukan empat orang
iblis sakti, telah mengundurkan diri selama tiga puluh tahun
lamanya hingga kini ketinggian dan kehebatan dari
kepandaian mereka tak ada yang mengetahuinya, senjata
pusaka Thian Liong Suo apa dapat menundukkan mereka,
juga sukar untuk memastikannya" Pek Hian Liong mendengus,
jengeknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa dapat dibilang mereka lebih hebat dari Thian Jan Shu
???"
Kong sun sek tertawa besar dan tak menjawab, dia tahu
pada waktu itu Thian Jan Shu tewas dibawah senjata pusaka
Thian Liong Suo adalah sebagian besar terlalu memandang
ringan pada pihak lawannya, jika tidak demikian, kiranya
Thian Jan Shu waktu itu tidak mungkin akan mati karena hal
ini.
setan arak paras elok, harta dan kedudukan, empat orang
iblis sakti, meskipun kepandaiannya jauh dibawah kepandaian
Thian Jan Shu, tetapi empat orang iblis sakti itu kalau tidak
memandang ringan pada pihak lawan, tidak mungkin dengan
mudah dapat ditundukkan dibawah senjata pusaka Thian
Liong Suo.
Boen ching tiba-tiba teringat pada ilmu silat peninggalan
Thian Jan shu, meskipun seluruhnya terdapat tujuh buah
hioloo kuno, tetapi pada enam partai besar hanya terdapat
enam buah hioloo saja, sedang hioloo yang satunya lagi telah
ditenggelamkan kedalam Telaga Naga Dingin, jika dirinya
mendapat hioloo ini, dengan rajin selama dua bulan
mempelajarinya bukankah mungkin akan menambah
kepandaian sendiri.
Tetapi dia telah berjanji dengan Bwee Giok haruslah pergi
ketelaga thay-Ouw dahulu ?
Pek Hian Ling nampak Boen ching sedang termenung,
tanpa terasa mengajukan pertanyaan, tanyanya. "Hei . .
engkau sedang memikirkan apa ?" Boen ching tertawa,
sahutnya.
"Suhuku sedang menanti aku di telaga Thay-Ouw, aku
harus pergi ke sana terlebih dahulu"
"ooh ..." kata Kong Sun Sek sambil tertawa. "Sungguh
kebetulan sekali, dengan Pangcu dari perkumpulan Elang
sakti, Siauw Siang Kiam Khek, Bwee Hong aku pernah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengenalnya, kita juga lebih baik mengunjungi satu kali,
tetapi entah Boen siauwhiap bagaimana dapat berkenalan
dengan Bwee Pang cu ? " Boen ching tertawa, sahutnya
dengan nada yang perlahan.
"Aku tidak pernah bertemu dengan Bwee Pangcu, tetapi
aku kenal dengan Siauw-pangcunya."
"ooh . . " ujar Kong Sun Sek. ia tidak berbicara apa- apa
lagi.
Per Hian Ling mendengus, dia tahu puteri dari pangcu
perkumpulan Elang sakti Bwee Hong yakni Bwee Giok baru
saja keluar dari perguruan, juga merupakan seorang gadis
cantik yang ternama, ternyata Boen ching mengenalnya.
Hoan Suan paling benci kalau Pek Hian Ling tidak tahu
aturan, nampak dia tanpa urusan telah mendengus, diapun
juga balas mendengus.
Pek Hian Ling segera mendelik kearah Hoa Suan, Hoa
Suanpun tak mau menunjukkan kelemahannya, dia balik
melototkan matanya ke arah Pek Hian Ling, nampak hal ini
Kong sun sek menjadi mengerutkan alisnya, tetapi tetap
berdiam diri. Boen ching tersenyum-senyum, ujarnya. "Kalau
begitu, mari kita berangkat."
Empat orang itu setelah berjalan entah berapa jauhnya,
mendadak Kong Sun Sek mengeluarkan suara tertahan,
tanyanya kepada Boen ching.
"Kalau aku lihat keadaan wajahmu, agak nya kau sedang
menderita luka dalam benarkah?"
Sambil tertawa jawab Boen ching. "Ah--- tak mengapa"
Begitu Kong Sun Sek berkata, Hoa Suan dan Pek Hian Ling
pun mengambil perhatian, dengan cemas tanya Hoan Suan-
"Boen Toako, siapakah yang telah memukul kau hingga
terluka dalam?." Pek Hian Ling malah berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau telah terluka dalam demikian parahnya, mengapa tak
kau katakan? masih pura-pura berlagak jantan, sampai
matipun agaknya tak mau berkata terus terang." Boen ching
tertawa pahit ujarnya.
"sekarang sudah banyak baikan, hanya kurang istirahat
saja tak mengapa"
Pek Hian Ling lanjutnya,
"Kalau begitu lekaslah beristirahat"
Hoan Suan ketika mendengar ucapan Pek Hian Ling ini,
segera merasa agak heran, ia memandang sekejap pada Pek
Hian Ling. Terdengar ia mendengus dan lanjutnya lagi.
"Aku pernah menolongmu, sudah tentu tak mengijinkan
kau mati" Sehabis berkata ia mendelik kepada Hoa Suan.
Ujar Kong Sun Sek.
"Boen Siauwhiap. aku lihat kau lebih baik beristirahat
terlebih dahulu, kesehatan tubuh sendiri haruslah kau jaga
baik-baik, juga agar jangan sampai orang lain yang
menguatirkanmu"
Boen ching nampak dengan perkataan ini Kong Sun Sek
telah menegornya, terpaksa ia hanya menganggukkan
kepalanya, ia telah pingsan selama tiga hari, kekuatan
tubuhnya sebenarnya telah tak tahan tetapi dengan menelan
pil "Liong-Hiat Sin Tan" dengan paksa ia bertahan untuk
sementara waktu. Ujarnya kemudian kepada Kong Sun Sek.
"Kalau begitu cianpwee boleh berangkat terlebih dahulu,
dengan nona Pek, aku dengan Hoa Sute akan segera
menyusul"
Kong Sun Sek agaknya tak mau menerima, sahutnya.
"Ini perkataan apa, apa kau kira aku tak dapat menanti
dirimu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak Kong San Sek demikian nampak
memperhatikan dirinya, terpaksa ia menganggukkan
kepalanya tanda menyetujui nya.
Dia mencari sebuah batu yang agak bersih, kemudian
duduk bersila menjalankan pernapasannya, waktu didalam
gua kuno ia telah biasa menjalankan pernapasan secara
demikian, begitu ia duduk bersemedi, mulai lagi dengan
menjalankan latihannya, sekali duduk telah menghabiskan
waktu selama tiga jam lebih pada saat ini ia telah merasakan
luka dalamnya telah sembuh seluruhnya, barulah ia bangkit
berdiri. Pek Hian Ling yang berada disampingnya segera
berkata.
"Yang kau pelajari kepandaian dari perguruan mana, toch?
mengapa sekali duduk demikian lamanya apa lukamu sudah
sembuh?"
Boen ching tertawa, tak mengucapkan sepatah katapun
dalam hati Kong Sun Sek diam2 merasa sangat terkejut, dia
telah lama berkelana didunia kangouw, dengan sikap Boen
ching semacam ini dapatlah disimpulkan bahwa kehebatan
lweekangnya jauh melebihi dirinya, entah selama berpisah
Boen ching telah mendapatkan ilmu macam apa lagi sehingga
lweekangaya demikian maju dengan pesatnya.
Tetapi perkataan ini ia juga tidak enak untuk
menanyakannya, terpaksa ia hanya memandang kearah Boen
ching. Terdengar Hoa Suan berkata pada Boen ching.
"Suhu, supeh mereka mungkin akan menghadiri pertemuan
diloteng oei Hok Loo, entah benar tidak ?"
Boen ching menggelengkan kepala, sahutnya. "Mungkin
tidak benar"
Hoa Suan mengerutkan alisnya, ujarnya lagi.
"Tetapi suhu memberitahukan kepadaku, menyuruh aku
mengikuti kau terlebih dahulu baru setelah selesai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengadakan pertemuan diloteng oei Hok Loo pada bulan
delapan malam Tiong chiu, suhu akan mulai menurunkan
ilmunya kepadaku."
Mendengar perkataan Hoa Suan itu, jawab Boen ching.
"Mungkin Tong Hong Supek dapat mengikutinya, kaujangan
kuatir."
Pek Hian Ling mendelikkan matanya kearah Hoa Suan yang
berada disampingnya itu menjadi mendongkol. tetapi ia
dengan Boen ching adalah suhengte, sehingga tak mempunyai
cara apa2 untuk menariknya pergi dari tempat tersebut.
Empat orang itu bangkit berdiri dan melanjutkan perjalanan
lagi.
Se-konyong2 terdengar suara tertawa dingin seorang
sastrawan berusia pertengahan muncul dihadapan mereka.
Boen ching menjadi terkejut, ternyata adalah Ouw Yang Bu
Kie, entah bagaimana ia dapat mencarinya kembali, mengapa
ia kembali datang ke gunung Lu San ini, beberapa kali secara
kebetulan dapat meloloskan diri dari cengkeremannya, tetapi
ini hari ada empat orang di sana, kiranya sukar bagi dirinya
untuk melolos kan diri.
Pek Hian ling sama sekali tidak mengenal pada Ouw Yang
Bu Kie, mendengus, bentaknya. "Siapa kau?"
Meskipun Kong Sun Sek belum pernah bertemu dengan
Ouw Yang Bu Kie, tetapi mengetahui kalau orang ini bukan
sembarangan orang, dia menarik tangan Pek Hian Ling
kebelakang kemudian tanyanya.
"Saudara entah siapa, maafkan aku Kong Sun Sek tidak
mengenalnya." Ujar Ouw Yang Bu Kie dengan dingin.
"Aku datang bukan untuk mencari kau, kau pun tak berhak
untuk menanyakan namaku"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Sun sek juga terhitung sebagai orang yang
mempunyai nama2, belum pernah dipandang ringan
sedemikian rupa, baru ia akan membalas memaki, terdengar
Boen ching telah berkata dengan suara yang perlahan-"Ini
adalah setan paras elok. Ouw Yang Bu Kie"
Baru perkataannya diucapakan, saking kagetnya sampai
telapak tangan Kong Sun Sek mengeluarkan keringat yang
dingin, sedang Pek Hian Liong pun tak berani berkata seucap
katapun.
Selain Boen ching, ketiga orang lainnya belum pernah
bertemu dengan Ouw Yang Bu Kie, tetapi terhadap nama
Setan arak. Paras elok. harta dan kedudukan, empat orang
iblis sakti mereka sudah sering mendengarnya, sehingga
begitu mendengar perbuataan ini menjadi sangat terkejut
bukan buatan-
Dengan dingin Ouw Yang Bu Kie bertanya kepada Boen
ching. "Siapakah yang memukul genta pada waktu itu?"
Boen ching mendengar Ouw Yang Bu Kie bertanya
kepadanya, ia menjadi tertegun, pikirnya.
"Entah waktu itu Ouw Yang Bu Kie dengan Toan Bok cie
jien pergi menguntit orang itu telah menemukan apa, entah
dia telah bertemu dengan orang yang membunyikan genta itu
tidak?"
Dengan perlahan dia menggelengkan kepala nya, jawab
nya. "Mana aku tahu?"
Ouw Yang Bu Kie selangkah demi selangkah berjalan
mendekati Boen ching, ujarnya.
"Selama satu bulan ini, entah ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
mu itu telah kau latih bagaimana hebatnya, tidak ada
halangan untuk diperlihatkan sekali lagi" Boen ching hanya
tertawa tawar, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini tidaklah menjadi soal, hanya tempat ini tidak sebahaya
waktu berada digunung oei San"
Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, ujarnya.
"sukar diduga, kiranya kau juga mempunyai kegembiraan-"
Sehabis berkata dia menengok keempat penjuru, katanya
kemudian kepada Boen ching.
"Gunung Lu San ini bukannya tidak ada tempat yang
bahaya, bagaimana kalau kita daki pada puncak sebelah
kanan, nomor pertama?"
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang puncak
yang ada disebelah kanan itu, tingginya melewati mega, dia
tertawa ujarnya. "Sungguh cocok sekali dengan seleraku"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tergelak, dia bergerak berjalan
menuju kearah sana, Boen ching pun menggetarkan tubuhnya
mengikuti dari belakangnya.
Sebenarnya Boen ching memang mendapatkan didikan
langsung oleh Ie Bok Tocu didalam hal ginkang, dan
ginkangnya dapat melebihi dari siapapunn juga, apalagi kini
lweekangnya telah mendapatkan kemajuan yang pesat, dia
yang berlari dibelakang Ouw Yang Bu Kie dengan jarak yang
selalu tetap tanpa dapat tertinggal jauh setengah langkahpun.
Ouw Yang Bu Kie mengeluarkan suara tertahan, ujarnya.
"Ginkang mu kiranya juga mengalami kemajuan"
Meskipun dua orang itu sedang lari naik, tetapi setiap
ucapannya dengan jelas masuk kedalam telinga Boen ching.
Boen ching balas menjawab.
"Bagainana kalau kita berdua mengadu ilmu, Ouw Yang Bu
Kie yang mendengar setiap perkataan yang diucapkan oleh
Boen ching masuk ketelinganya juga dengan sangat jelas,
hatinya menjadi sangat terkejut, lweekang dari Boen ching
kiranya juga mea dapatkan kemajuan yang sangat pesat, ia
tertawa besar, sahutnya dengan nyaring.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baik kita berdua beradu ginkang, lihat siapa yang terlebih
dahulu mencapai ke puncak gunung itu".
Baru perkataannya selesai diucapkan tubuhnya telah
melayang dan lari dengan cepat kearah puncak gunung itu.
Boen ching bersiul panjang, tubuhnya berkelebat dengan
menggunakan ilmu "Shan Au Ban Li" yang dipadukan dengan
gerakan tubuh "Hui Sie Yu Seh" tubuhnya bagaikan daun
kering yang sangat ringan melayang kearah puncak gunung.
Ginkang dari ie Bok-Tocu menjagoi seluruh dunia kangouw,
Boen ching yang mendapatkan didikan langsung dari Ie Bok
Tocu, karena lweekangnya lemah ketika pertama kali terjun
kedalam dunia kangouw, sehingga tak dapat
menggunakannya dengan sebaik-baiknya, sedang pada saat
ini lweekang Boen ching tidaklah dibawah IeBok Tocu sendiri,
begitu ilmu ginkang nya dikerahkan, belum ujung kakinya
menempel ketanah, tubuhnya telah melayang naik.
Ujung kaki Boen ching sedikit menutul diatas batu dan
mengejar naik, dua orang itu ternyata bersamaan waktu
mencapai diatas puncak gunung itu.
Ouw Yang Bu Kie waktu permulaan naik masih dapat
berada didepan Boen ching sekejap mata dua orang itu telah
menerebosi mega, begitu mencapai tempat ini, Boen ching
telah berhasil berada disamping Ouw Yang Bu Kie.
Dalam hati Ouw Yang Bu Kie merasa sangat terkejut dan
gusar, Boen ching didalam pandangannya sama sekali tidak
dipandang sebelah matapun olehnya, tetapi kini ternyata
ginkangnya berada diatas dari dirinya, dengan cepat ia
menarik napas panjang-panjang tubuhnya bagaikan anak
panah yang lepas dari busurnya meluncur keatas puncak
gunung.
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin mendengus, meskipun dua
orang itu bersama-sama mencapai diatas puncak gunung itu,
tetapi Boen ching telah menginjakkan kakinya terlebih dahulu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan kini dalam hal bertanding untuk mencapai puncak gunung
sudah terang ia mengalami kekalahan-
Dengan tangan sebelahnya ia melakukan serangan kearah
dada Boen ching, Boen ching nampak dalam hal ginkang dia
tidak terkalahkan oleh Ouw Yang Bu Kie, hatinya menjadi
sangat girang, kepercayaan pada diri sendiri makin tumbuh,
lima jarinya membalik mencekal kearah Ouw Yang Bu Kie
dengan menggunakan ilmu "Thay Thien Kioe Sih" ia berusaha
untuk mengalahkan Ouw Yang Bu Kie.
Nama Ouw Yang Bu Kie termasuk sebagai empat orang iblis
sakti, kehebatan dari lweekangnya tidak usah begitu
dikatakan, dengan gerakan yang dari ilmu ginkang Boen ching
baru dapat ditimbang dalam pertandingan tadi, dan kini Ouw
Yang Bu Kie setelah mengeluarkan ilmunya "chieh Hun Pak
ciang," untuk melawannya ilmu "chieh Hun Pat ciang" dari
Ouw Yang Bu Kie ini, seluruhnya menggunakan telapak kiri
sedang jurus serangannya pun sangat aneh sekali. setelah
ber-turut2 melancarkan tiga kali serangan, Boen ching saking
terdesaknya hingga tak mendapat kesempatan untuk
melakukan serangan balasan-
Dalam hati Boen ching sangat terkejut, sekalipun dia
sangat paham dan hafal terhadap ilmu "Thay Thien Kioe Sih"
yang mempunyai perubahan yang sangat banyak tetapi
baginya kesempatan untuk membalas melakukan serangan
pun tidak diberi, sehingga bagaimanapun juga ia berusaha
juga tak dapat berbuat apa2 terhadap Ouw Yang Bu Kie.
Tetapi dalam hati Ouw Yang Bu Kie makin merasa terkejut,
jika sebulan yang lalu, dalam dua jurus saja Boen ching tentu
akan mengalami kekalahan, tetapi kini berturut2 dia
melancarkan serangan, Boen ching ternyata masih tidak
nampak akan kalah, dalam satu bulan ini kemajuan dari
lweekang Boen ching ternyata satu kali lebih hebat dari
dahulu, jika demikian terus, dalam waktu pendek saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepandaian Boen ching akan jauh melebihi dirinya, ini
sungguh sangat mengejutkan sekali.
Dia menggigit bibitnya, Boen ching terlalu menakutkan dan
harus dibasmi, segera dia melancarkan jurus "Hong cong Lie
Ie" atau suara genta menggema hebat, ber-turut2
melancarkan sepuluh kali serangan, seluruhnya diarahkan
pada jalan darah penting ditubuh Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut, kepandaian dari Ouw
Yang Bu Kie ternyata belum dapat dipandang ringan, dia
sendiri masih tidak mengapa, tetapi mana dia dapat menyuruh
Kong sun sek, Pek Hian Ling serta Hoa Suan mengawani
dirinya ?? apalagi dalam hal ginkang dirinya tidak dibawah
Ouw Yang Bu Kie jika berjalan selangkah terlebih dahulu,
pastilah dapat lolos dari tangan Ouw Yang Bu Kie.
Dia tak berani menerima serangan dari Ouw Yang Bu Kie
itu, tubuhnya melayang dengan menggunakan ilmu "Shen Au
Boe Li dan lari turun kebawah gunung.
Ouw Yang Bu Kie mana mau melepasnya, dengan cepat dia
lari mengejar, tubuhnya bagaikan seekor rajawali rakasa yang
melayang turun dari puncak gunung mengejar kearah Boen
ching. .
-oo0dw0oo-
BOEN CHING SEORANG diri berlari bagaikan terbang,
sedang Ouw Yang Bu Kie tak henti2nya mengejar dengan
kencangnya.
Setelah berlarian, dia tidak mengetahui pula telah sampai
dimana, Boen ching hanya berputar disekitar jalan gunung itu,
tetapi waktu lebih panjang lagi, dia bagaimanapun juga baru
sembuh dari luka parahnya, mana dapat bertahan berlari
kencang sedemikian jauhnya dengan tenaga penuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gerakan tubuhnya mulai menjadi perlahan, Ouw Yang Bu
Kie yang menguntuti dibelakang nya tertawa dingin, dengan
sekuat tenaga ia mengejar ke depan-
Boen ching diam2 berpikir, jika demikian terus menerus
tentu dia akan dapat dikejar oleh Ouw Yang Bu Kie, dan pada
saat itu tentu dirinya dalam keadaan sangat letih sukar di
tahan, dengan keadaan waktu itu jika sampai terkejar,
bukankah lebih baik sekarang juga berhenti terlebih dahulu.
Dia segera menghentikan gerakan tubuh nya dan balikkan
tubuhnya menghalang Ouw Yang Bu Kie dengan dingin
tertawa besar tubuhnya melayang menubruk maju.
Boe ching balikkan tubuhnya mencabut keluar pedangnya,
dan kemudian dengan pedangnya itu menusuk ke arah Ouw
Yang Bu Kie dengan ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat", tubuhnya
berkelebat kesana kemari setiap langkahnya mengikuti tempat
kedudukan "Ngo Heng" dengan jurus pedangnya yang
merupakannya kebalikan dari ilmu pedang biasanya, dimana
pedang itu menyambar bagaikan angin taufan mengulung
tubuh Ouw Yang Bu Kie.
Dia dengan tangan kosong menerima lima enam kali
serangan, sedang pada mulutnya memuji:
"Jurus pedang yang sangat bagus"
Perkataannya baru diucapkan keluar, kipas emasnya telah
dikeluarkan, diantara buka dan tutup nampak gambar
tengkorak berwarna merah yang mengeramkan, diikuti
dengan dikeluarkannya ilmu "cong Thian Llok Shan".
Ngo Heng Kiam Hoat" yang digunakan Boen ching sekarang
ini adalah ilmu yang digunakan Tan coen waktu melawan
Thian Jan Shu tempo hari, kekuatan dan kehebatannya luar
biasa, tetapi sayang leweekangnya tidak dapat menandingi
Ouw Yang Bu Kie, apalagi tidak hafal, diantara berkelebatnya
bayangan kipas, kakinya terdesak mundur hingga salah
menginjak tempat kedudukan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ouw Yang Bu Kie tertawa dingin, kipas emasnya dibuka
dan ditekan kebawah kemudian menyapu ke arah pinggang
Boen ching.
Boen ching segera menarik kembali pedang nya dan
menghalau serangan kipas Ouw Yang Bu Kie ini.
Tetapi kipasnya tiba-tiba menutup dan menotok kearah
pedang ditangan Boen ching, tangan kanan Boen ching cepat
melancarkan serangan, tetapi pedang ditangannya tetap
tertutul oleh kipasnya, sedang kipas emasnya mengikuti
gerakkan ini menekan kebawah, kemudian memotong kearah
urat nadi di pergelangan tangan Boen ching.
Dalam hati Boen ching merasa sangat terkejut dengan
terburu-buru ia mundur kebelakang.
Ouw Yang Bu Kie tertawa tergelak kipasnya dikembangkan
dan menyambar kesembilan jalan darah terpenting didepan
tubuh Boen ching.
Jurus Ouw Yang Bu Kie ini dilakukan dengan sangat cepat
sekali, hampir saja Boen ching tidak tahan untuk melawannya,
bahkan dia tak dapat melihat dengan jelas jurus yang
digunakan Ouw Yang Bu Kie untuk menyerangnya itu.
Ia membalikkan tubuhnya bersiap melari kan diri, Ouw
Yang Bu Kie dengan dingin tertawa panjang, sinar emas yang
berkelebat bagaikan pelangi melayang mengitari Boen ching
sedang pada mulutnya membentak. "Kau masih ingin pergi?"
Boen ching dengan gusar membentak. tangan kirinya
dengan sekuat tenaga melancarkan serangan, dan
menyambar kipas emas yang berada ditangan kanan Ouw
Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie dengan dingin mendengus, tangan kirinya
menyambar mencekal tangan kiri Ouw Yang Bu Kie, sedang
pedangnya bagaikan kilat cepatnya menggores ke leher 0uw
Yang Bu Kie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kipas emasnya segera dikembangkan, baru akan memukul
jatuh pedangnya untuk kemudian baru membereskan
orangnya mendadak. dalam hatinya tergerak. kipasnya
ditutupnya kembali dan ditempelkan diatas pedang Boen
ching, dalam hatinya pikirnya: "Aku akan melihat lweekangmu
sebenarnya seberapa tingginya"
Pedang Boen ching yang ditempelkan oleh kipas emasnya
Ouw Yang Bu Kie, hatinya menjadi sangat terkejut, seluruh
tenaga dalamnya telah dikerahkan pada kipas emasnya
perlahan-lahan tetapi tak henti-hentinya menyerang kearah
Boen ching.
Boen ching tak dapat berbuat apa-2 lagi, terpaksa hanya
dengan sekuat tenaga memberikan perlawanannya .
Begitu pedang dan kipas beradu, Ouw Yang Bu Kie segera
telah dapat mengukur bahwa tenaga lweekang yang dimiliki
Boen ching masih lebih rendah lima bagian dari dirinya, tetapi
dia mengetahui sebulan yang lalu lweekang yang dimiliki Boen
ching tidak sampai dua bagian saja dari dia. kini ternyata
bertambah demikian banyaknya, apalagi Boen ching
mempunyai ilmu silat yang sangat lihay, jika membiarkan dia
hidup demikian terus menerus, kiranya tak sampai setahun
kemudian dianya sendiripun tak dapat bertahan serangannya.
Baru Ouw Yang Bu Kie akan menurunkan tangan jahatnya,
sekonyong-konyong kipas emasnya mengendor dan dengan
perlahan-lahan mundur kebelakang.
Sebenarnya Boen ching telah merasa sukar untuk
menghindarkan diri dari kematian tetapi keadaan ternyata
berubah dengan cepatnya, ia mengikuti arah pandangan dari
Ouw Yang Bu Kie dimana dia memandang, tanpa terasa dia
menjadi termangu-mangu, gadis yang mirip dengar gambar
pada cermin pualam itu, Sek Giok Siang telah berdiri
mematung disana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh Ouw Yang Bu Kie nampak sedikit gemetar,
selangkah demi selangkah ia mundur kebelakang.
Boen ching dengan termangu memandang ke arah wajah
Sek Giok Siang, nampaknya gadis itu baru saja menangis, air
mata pada wajahnya masih belum mengering, ia sedang
memandang termangu-mangu pada Ouw Yang Bu Kie dan
Boen ching dua orang.
Tiba-tiba Ouw Yang Bu Kie dengan menutupi wajah
menjerit keras kemudian dengan kaiap lari pergi.
Boen ching menjadi tertegun, ia memandang terpesona
pada Sek Giok Siang, nampak dia berdiri melawan datangnya
angin yang bertiup, sedang kedua matanya memandang awan
putih yang melayang di tengah udara, agaknya dia tidak
memperdulikan sikap Ouw Yang Bu Kie yang lari pergi dengan
kalap itu.
Boen ching merasa heran mengapa Sek Giok Siang dapat
berada ditempat ini dengan tiba-tiba, dia berjalan mendekati
sek Giok Siang dengan tenang ia berdiri disamping nya, dia
tak mengetahui karena urusan apa sehingga menyebabkan
Sek Giok siang melelehkan air matanya.
Dengan perlahan Sek Giok- Siang menundukkan kepalanya,
kepada Boen ching tanyanya dengan perlahan. "Kenapa kau
berada ditempat ini?"
Sahut Boen ching dengan suara yang sangat halus. "Nona
Sek, apakah telah terjadi sesuatu urusan pada dirimu?"
Sek Giok Siang menggelengkan kepalanya, setelah
termenung sejenak tanyanya pada Boen ching.
"Aku hanya berjalan sampai disini, siapa orang tadi itu,
agaknya dia takut padaku hingga melarikan diri."
Boen ching menjadi tertegun pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kiranya Sek Giok Siang ini tidak mengenal pada Ouw Yang
Bu Kie." Setelah berpikir sejenak lalu sahutnya.
"Dia bernama Ouw Yang Bu Kie"
Sek Giok Siang dengan suara perlahan menganggukkan
kepalanya, kemudian balik kan tubuhnya berjalan lagi.
Boen ching menjadi termangu disana, dia tidak berani
mengejarnya untuk bertanya, bayangan sek Giok Siang
perlahan-lahan hilang dari pandangannya, dengan tenang ia
berdiri disana sedang pada benaknya timbul wajah Sek Giok
Siang yang sedang tertawa, sedih dan mengucurkan air mata.
Sek Giok Siang mengapa dapat berbuat demikian-.? Dia
sebenarnya akan lari mengejarnya, tetapi diapun merasa agak
takut, takut terhadap pnrkataan yeng diucapkan oleh cu Khek
ci Yun kepadanya, dia tadi dapat melibatkan diri dalam
bayangan lamunannya diri sendiri.
Dia berpikir bolak balik hingga lama tetapi akhirnya dia
berpikir pula, jika ia sama sekali tidak mengenal Sek Giok
Siang, setelah bertemu dengan keadaan ini dapat berbuat
bagaimana ? pada saat itu dia dapat menggunakan seluruh
tenaganya untuk memberi bantuan kepadanya.
Boen ching menjadi melamun tak karuan, kemudian dia
berjalan mengikuti dimana sek Giok siang tadi melaluinya .
Dengan sekuat tenaga ia lari, tak lama telah nampak
bayangan pungung dari Seh Giok-siang, dia lari mengejar
mendekat.
Dengan suara perlahan tanyanya kepada Seh Giok Siang.
"Nona Sek. apa kau memerlukan bantuanku kah ??".
Seh Giok- siang hanya menggelengkan kepalanya,
kemudian berjalan kedepan lagi.
Boen ching menjadi ragu-ragu, sejenak ia mengetahui
geraknya ini membuat Sek Giok siang menaruh rasa curiga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepadanya, dia maju selangkah kedepan, katanya pula pada
Sek Giok siang.
"Nona Sek. tawaranku ini adalah keluar dari dalam hati
sanubariku ". sek Giok Siang memandang ke arah Boen ching,
ujarnya.
"Urusan ini kaupun tak akan mempunyai daya untuk
menolong aku, ibuku sakit keras dan telah meninggal dunia".
Selesai berkata dia berjalan kedepan lagi.
Boen ching menjadi termangu-mangu di sana, bayangan
dari wanita berusia pertengahan dengan wajah yang sangat
cantik itu muncul kembali pada benaknya, dia merasa heran
ibu dari Sek Giok Siang demikian sehat nya mengapa dengan
demikian mudahnya telah meninggal dunia.
Dia merasakan sesuatu yang sangat mendadak. sebenarnya
dia akan maju menghibur padanya, tetapi terpikir olehnya
mungkin Sek Giok siang tidak menyukai dirinya, dengan diam-
diam terpaksa ia mengundurkan diri.
Dia berjalan menuju ketengah gunung, entah telah
melewati berapa jauh terus hingga cuaca menjadi gelap.
Boen ching memandang kekanan dan kekiri sejenak.
setelah itu ia mencari suatu gua yang bersih dan masuk ke
dalamnya umtuk beristirahat.
Hari kedua, baru udara menjadi terang Boen ching telah
meningalkan gunung Lu San, dan mulai melanjutkan
perjalanannya menuju Telaga Thay Ouw.
Selama tiga hari melakukan perjalanan, kini Boen ching
telah tiba di Telaga Thay-Ouw, dia memandang air dari telaga
itu, tak tahu harus berbuat bagaimana untuk memberi kabar
pada markas perkumpulan Elang Sakti itu, waktu itu adalah
cah We yang mencari dirinya dan menyambutnya kedalam
markas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berjalan mendekati sebuah perahu nelayan, kepada
pemilik perahu itu katanya.
"Aku bernama Boen ching, ingin bertemu dengan siauw
Pang-cu dari perkumpulan Elang Sakti, dapatkah kau
menolong aku pergi kesana?"
Wajah orang itu segera berubah, dengan membungkukkan
badannya ia memberi hormat, ujarnya.
"Kiranya adalah Boen Siauw hiap. aku segera pergi
memberi kabar".
Selesai berkata ia mendayung perahunya ke dalam telaga,
dalam hati diam-diam Boen ching berpikir, orang itu tentunya
orang dari perkumpulan Elang Sakti, jika dilihat hal itu dapat
membuatkan pengaruh dari perkumpulan Elang Sakti tidaklah
kecil.
Tak lama sebuah perahu besar muncul, Bwee Giok dengan
menyamar sebagai seorang pria berdiri dujung perahu, sambil
memberi hormat pada Boen ching ujarnya,
"Boen heng datang dari tempat jauh, siauwte tidak
mengetahuinya hingga tak dapat menyambut secara layaknya
harap suka dimaafkan"
Boen ching yang nampak Bwee Giok, teringat olehnya apa
yang dikatakan oleh cu Khek ci Yun kepadanya waktu berada
didalam gua kuno itu, tanpa terasa wajahnya menampilkan
rasa gembira, dengan cepat sahutnya.
"Bwee heng, mengapa demikian menggunakan banyak
aturan segala"
Bwee Giok menyilahkan Boen ching naik ke atas perahu,
Boen ching tak dapat menahan perasaannya lagi dengan
terburu buru ia bertanya kepada Bwee Giok.
"Apa suhuku telah mempunyai kabar?" Bwee Giok
menggelengkan kepalanya, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ie Bok Tocu mungkin telah lewat dari tempat ini atau
mungkin tidak dapat mencarinya, tak usahlah kau kuatirkan"
Boen ching menjadi termenung, Bwee Giok yang nampak
Boen ching termenung, dengan tertawa ujarnya.
"Boen Toako, apa tak mau memberi muka kepadaku,
berdiam beberapa hari didalam perkumpulan kami?" Boen
ching sambil tertawa sahutnya.
"Nona Bwee, aku masih mempunyai urusan hendak
menjelajahi kegunung Siong San, urusan sangatlah penting
sekali, tak dapat tinggal lebih lama lagi ditempat ini"
"Oh -- -"Jawab Bwee Giok, ia telah dapat menebak ia akan
berbuat apa, dengan suara perlahan tanyanya kepada Boen
Ching. "Apakah karena urusan hioloo peninggalan dari Hay
Gwat Thaysu?" Boen Ching menganggukkan kepalanya. Bwee
Giok berpikir sejenak, dia mengetahui urusan ini sangatlah
penting sekali, dia tak mungkin dapat mencegah kepergian
dari Boen Ching dan menyuruhnya jangan pergi.
Setelah berpikir bolak balik sambil tertawa ujarnya. "Ayahku
juga karena ada urusan tidak berada dalam markas, sekalipun
demikian tak ada salahnya kalau aku mengawani kau menuju
kegunung Siong San kau pikir bagaimana?"
Boen Ching menjadi tertegun, dia tak enak untuk
menolaknya, terpaksa ujarnya. "Nona Bwee demikian baiknya,
aku Boen Ching entah harus berkata apa baru baik, hanya
janganlah karena urusanku ini hingga menghalangi urusan
dalam perkumpulan nona Bwee"
Bwee Giok tersenyum, ujarnya. "Kau tentunya masih belum
melupakan paman Tong ku bukan? Urusan dalam
perkumpalan ada dia disini, tak usah merepotkan aku lagi?jika
kau sangat tergesa-gesa, kita dapat berangkat sekarang juga"
Boen Ching terpaksa hanya tersenyum saja dengan demikian
dua orang itu melakukan perjalanannya menuju kegunung
Siong San .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepuluh hari telah berlalu dua orang itu baru naik ke
gunung Siong San, sekonyong-konyong muncul seorang kakek
sambil tertawa katanya kepada Boen Ching.
"waktu kau telah menang, tetapi kali ini kau naik ke gunung
Siong san, aku tak mungkin akan tertipu lagi oleh akalmu yang
licik itu. Boen Ching begitu nampak orang itu, hatinya diam-
diam merasa terkejut, yang datang ternyata adalah Siauw
Bian Hui Yuen atau si kera terbang berwajah riang, Yoen Fu.
Entah dengan bagaimana Yuen Fu ini menguntit hingga
sampai ke gunung Siong san ini,
belum dia menjawab Yuen Fu dengan tertawa telah berkata
lagi. "Boen Ching kau kali ini naik kegunung Siong san tak
usah ditanyakan lagi tentunya
karena hioloo yang ditinggaikan oleh Hay Gwat Thaysu itu
bukan, sekarang kau harus memberi tahukan kepadaku
dimana adanya Hioolo itu."
Boen Ching dengan tawar menyapu sekejap pada wajah
Yuen Fun Yuen Fu terkenal dengan nama sebagai sikera
terbang yang berwajah riang, wajahnya tambah riang sudah
tentu makin mengandung apa2 yang tidak beres, kemudian
ujarnya. "Apakah hanya karena beberapa ucapanmu itu saja
lalu menyuruh aku memberitahukan kepadamu?"
Yuen tertawa besar, ujarnya. "Kau ternyata juga sangat
menyenangkan"
Selesai perkataannya itu, tangannya menyambar ke arah
Boen Ching.
Bwee Ciok tahu kepandaian Yuen Fu sangat tinggi, hampir-
hampir sejak muncul dalam dunia kangouw belum pernah ia
mendapatkan lawannya, tubuhnya yang menubruk mendekat
itu dilakukan secepat kilat, tak dapat disalahkan lagi kalau
julukannya sebagai sikera terbang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Chingpun mengetahui keistimewaan daripada Yuen
Fu ini, begitu tubuh Yuen Fu mendesak mendekat, tubuhnya
balik mundur cepat. Yuen Fu sambil tertawa tergelak maju
mendekat, Boen Ching sangat hapal dengan ilmu "Tay Thien
Kioe Sih" ilmu inipun juga mengutamakan pertarungan jarak
dekat dia nampak kuku Yuen Fu bagaikan cakar, tak dapat
dikatakan sebagai lawan yang ringan, dia menghentikan
gerakan tubuhnya dan balik membalas menyerang, lima
jarinya balik mencekal kearah Yuen Fu.
Yuen Fu sambil memajukan tubuhnya lebih dekat lagi ia
tertawa tergelak, selamanya belum pernah ada orang yang
berani melawannya dengan pertarungan jarak dekat, kini
ternyata Boen Ching berani melakukannya tanpa terasa diapun
mengagumi atas keberanian nyalinya.
Lima jarinya dari mencakar berubah menjadi totokan dan
menyapu keurat nadi pergelangan tangan Boen Ching.
Boen Ching terasa matanya silau, tangan kanannya telah
terkena serangannya, dalam hati diam-diam merasa terkejut,
pikirnya nama dari Yuen Fu ini sungguh bukanlah merupakan
nama yang kosong belaka. Tetapi pada saat ini lweekangnya
telah mengalami kemajuan yang pesat sekali, bukanlah
bandingannya ketika waktu tempo hari, tangan kanannya
ditekan kebawah sedikit dan balik mencekal tangan kanan
Yuen Fu. Dalam suara tertawanya tubuhnya telah berkelebat
dan berada dibelakang tubuh Boen Ching dimana dia
melakukan serangan lagi. Boen Ching nampak gerakan dari
Yoen Fu ini ternyata demikian cepat dan gesitnya jika
dilawannya dengan mudah sungguh bukanlah merupakan
pekerjaan yang enteng. Dia balik mencengkeram kearah Yuen
Fu dia tertawa tergelak, dengan mudah malah mencekal
tangan kanan Boen Ching tidak menanti Yuen Fa
mengerahkan tenaganya bagaikan kilat cepatnya ia balik
mencekal urat nadi pada pergelangan Yuen Fu, diikuti dengan
bahu kanannya sedikit bergetar, ternyata ia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggunakan jurus "Ling Coa Cien Sian". Yuen Fu yang
terkena getaran tenaga bahu kenannya menjadi terlempar
terbang ke tengah udara dan menubruk kepohon yang berada
disebelah kirinya. Dalam hati Yuen Fu merasa sangat terkejut
karena sesaat dia terlalu memandang ringan pada pihak
lawan, hingga masuk perangkap dan terpancing oleh tipu
muslihat Boen Ching.
Sepuluh jurus belum sampai, ia telah terlempar oleh Boen
Ching kearah -pohon besar, jikalau tidak mati juga sedikitnya
akan terluka parah, hanya satu-satunya jalan baginya yaitu
mengerahkan tenaga murninya untuk menjaga diri.
Sekonyong-konyong terdengar suara tertawa tergelak,
sebuah bayangan dari dalam hutan dengan sangat cepat
menerima tubuh Yuen Fu yang sedang melayang itu,
kemudian meletakkannya diatas tanah dan berjalan mendekati
Boen Ching. Boen Ching nampak orang yang baru datang itu
pada tangan kirinya membawa sebuah gentong arak yang
besar, ternyata tak salah lagi dia adalah Setan arak, Toan Bok
Cie Jien, diam-diam dalam hatinya merasa sangat terkejut.
Toan Bok Cie Jien tertawa tergelak tak berkata dengan
perlahan ia berjalan mendekati Boen Ching.
---ooo0w0ooo---
BOEN CHING nampak Toan Bok Cie Jien mendadak muncul
ditempat itu, mau tak mau dalam hatinya timbul rasa terkejut.
Dengan perlahan, sambil tertawa Toan Bok Cie Jien berkata.
"Urusan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
telah menggetarkan setiap orang didalam dunia kangouw,
ciangbunjin dari enam partai besar jejaknya tidak jelas,
sedang kau datang kembali kegunung Siong San, hal ini
bukankah sudah jelas sekali ?"
Boen Ching sambil tertawa ujarnya. "Apakah dapat
dikatakan dengan nama besarmu itu kaupun ternyata ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memperebutkan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu.:
Toan Bok Cie Jien memandang tajam kepada Boen CHing
sejenak dengan tertawa sahutnya. "Mereka tiga orang mau
memperebutkan nama, dalam hatiku sendiri juga sangat
paham, kepandaian dari Thian Jan Shu jauh melebihi kita
berempat orang, sekalipun empat orang bergabung juga tak
mampu untuk menandinginya."
Ia berhenti sejenak, kemudian terusnya.
"Berbicara terus terangpun tak mengapa, aku ternyata kini
juga telah datang kemari, sudah tentutak usah diragukan lagi
juga karena urusan tujuh buah hioloo kuno tersebut." Hati
Boen Ching menjadi tergetar,jika empat iblis sakti ini turut
serta dalam perebutan ini, kiranya diri sendiri tak mudah
untuk menghadapi mereka itu.
Si Kera terbang berwajah riang, Yuen Fu yang berdiri
disamping, nampak Toan Bok Cie Jien juga hadir disana, diam-
diam merasa terkejut. Dia paham akan kekuatan sendiri
bukanlah tandingan dari Toan Bok Cie Jien, tetapi mana dia
mau dengan demikian mudah melepaskannya.
Dia berbatuk batuk perlahan, sambil tertawa katanya
kepada Toan Bok Cie Jien "Toan Bok heng, tahukah kau siapa
saja yang mengetahui tentang urusan ini pada hari ini?"
Toan Bok Cie Jien dan Thian Jan Shu hanya tertera
beberapa tahun saja, sehingga dapat dihitung setingkat, Yuen
Fu selamanya congkak dan ganas, tetapi karena takut
membuat marah pemimpin dari empat iblis sakti ini sehinga
terpaksa ia membahasai dia dengan sebutan cianpwee.
Toan Bok Cie Jien dengan dingin tertawa terkekeh-kekeh,
ujarnya. "Siapakah kau ?"
Si Kera terbang berwajah riang, Yuen Fu mendengar Toan
Bok Cie Jien dengan cara demikian menanyakan namanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hatinya sebenarnya merasa kurang senang, didalam Bulim ia
juga dapat dihitung sebagai orang yang disegani, Setan arak
ternyata malah balik bertanya kepadanya, bukankah
tingkatnya dengan Boen Ching pun dibikin menjadi rendah?
Tetapi dengan paksaan diri dia tertawa dan sahutnya.
"Aku adalah Yuen Fu, didalam dunia kangouw dengan
julukan Si Kera terbang berwajah riang adalah cayhe sendiri."
Toan Bok Cie Jien tertawa tawar, ia memandang sekejap
kearah Boen Ching, kepada Yuen Fu ujarnya.
"Engkau demikian cara mengatakannya, bukankah sengaja
ingin mencari seteru dengan ku?"
Yuen Fu tersenyum, ujarnya. "Cianpwee janganlah
menaruh rasa curiga, tetapi menurut apa yang aku ketahui
tiga bersaudara dari Chie Lan Kong pun sangat
memperhatikan tentang urusan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu ini, pertemuan diloteng Oei Hok Lo
pada dua bulan yang akan datang pasti tidaklah dapat
kekurangan mereka bertiga orang. sedang ini hari Boen Ching
menuju kegunung Siong San,jika urusan ini diketahui pula
oleh mereka tak urung merekapun akan ikut serta."
Kedua alis Toan Bok Cie Jien menjadi berdiri, nama dari
Chie Lan Kong waktu itu pernah menggetarkan seluruh sungai
telaga, tapi setelah munculnya Thian Jan Shu, dimana ia naik
ke istana Chie Lan Kong untuk mengacau, dengan
mengandalkan kepandaiannya yang sangat tinggi itu dengan
paksa ia menutup pintu dari istana Chie Lan Kong dan tak
memperkenankan mereka ikut campur dengan urusan dunia
kangouw lagi. Pernah tersentil berita, waktu Thian Jan Shu
menuju keistana Chie Lan Kong telah terjadi suatu
pertempuran yang amat dahsyat, tiga bersaudara Chie Lan
dipukul luka, sekalipun dia belum pernah bertempur dengan
mereka bertiga, tapi dapatlah diduga dari pertempuran yang
terjadi waktu melawan Thian Jan Shu, tingginya kepandaian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang mereka miliki, didalam hatinya menduga dengan
sendirinyapun jauh lebih lihay lagi. Tiga bersaudara Chie Lan
telah menutup sendiri selama hampir empat puluh tahun,
bukanlah suatu waktu yang sangat pendek, kiranya tingginya
kepandaian yang mereka miliki sukar sekali untuk diduga.
Setelah ia mengerutkan alisnya, dengan tertawa besar
ujarnya. "Nama dari tiga bersaudara Chie Lan sudah lama aku
dengar,jika mereka tiga orang datang kemari, paling sedikit
juga harus minta sedikit penghajaran dari mereka bertiga."
Sehabis mengucapkan perkataan itu, ujarnya lagi kepada
Boen Ching. "Hay Gwat sebelum mati tentunya telah
memberitahukan kepadamu hioloo yang satu itu
disembunyikan ditempat mana, cepat kaupimpin aku pergi
ketempat itu."
Diam2 Boen Ching membatin. "Ini hari aku datang kemari
tentunya telah dikuntit banyak orang dari kalangan dunia
kangow, kiranya juga sukar untuk meloloskan diri, lebih baik
aku membawa mereka pergi ke sana, Hay Gwat Thaysu
pernah mengatakan bahwa hioloo kuno yang satu ini adalah
sukar untuk didapatkan kembali, entah benar atau tidak,
paling sedikit yang sudah pasti adalah hioloo itu sukar untuk
diambil mengapa tak membuat hioloo itu hingga saling
membumuh ?-?"
Berpikir sampai disini dia tertawa tergelak, sambil
menganggukkan kepalanya kepada Bwe Giok, ia memimpin
mereka berdua menuju kekelakang gunung Siong San. Telaga
naga dingin telah muncul dihadapan mereka berempat, air
telaga itu berwarna hitam gelap, luas sekelilingnya kurang
lebih tiga empat kaki, sedang empat penjuru dikelilingi oleh
tebing gunung yang tinggi dan curam, hawa lembab perlahan-
lahan mengepul naik dari dalam telaga.
Toan Bok Cie Jien tertawa besar, ujarnya. "Disinilah
tempatnya??"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Ching menganggukkan kepalanya, dan menatap
tajam kearah Toan Bok Cie Jien. Pada wajahnya meskipun
Toan Bok Cie Jien tak menampilkan perasaan apapun, tapi
dalam hatinya diam2 merasa terkejut. Menurut berita yang
didengar, didasar telaga Naga Dingin ini terdapat seekor naga
dingin kuno yang berdiam disana sehingga menyebabkan air
telaga itu jadi sangat dingin.
Selama ribuan tahun ini tak ada seorangpun yang berani
masuk kertalam telaga itu, kini hioloo kuno itu telah
ditenggelamkan kedalam dasar telaga itu, kiranya hingga saat
itu tak seorang pun yang berani menuruni telaga Naga Dingin
itu hingga sampai ke dasarnya.
Apa lagi yang menyebabkan orang2 sangat takut terutama
karena adanya naga ganas yang berdiam didasar telaga
tersebut.
Toan Bok Cie Ten setelah tertawa tergelak gentong arak
ditangan kirinya diangkat dan digetarkan, tampak suatu
kumpulan arak memancar masuk kedalam mulutnya.
Boen Ching mengetahui Ton Bok Cie Jien mempunyai niat
untuk mencoba menuruni telaga dingin itu, dan mencoba
menahan rasa dinginnya dari hawa telaga itu dengan tenaga
arak, Sekonyong-konyong diantara suara tertawa tergelak,
sebuah bayangan manusia berkelebat bagaikan terbang
melayang ketempat mereka itu Toan Bok Cie Jien dengan
gusar tertawa panjang, sambil membalikkan tubuhnya dia
mendorong gentong arak itu kearah orang yang baru datang
itu. Orang yang baru tiba itu dengan cepat melancarkan
serangan, dalam sekejap mata saja dua orang itu telah saling
membalas menyerbu sebanyak lima jurus, tahu-tahu gentong
arak Toan Bok Cie Jien yang terbuat dari tembaga itu
mengeluarkan suara yang perlahan sedang orang yang baru
datang itu tertawa besar tetap melanjutkan larinya. Boen
Ching memandang orang yang baru datang itu, ternyata
adalah Seh Tu Hoa yang tadinya berseru kini berubah menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merah padam menahan rasa gusarnya, sebuah bayangan
merah danputih berturut-turut melayang turun ketempat itu,
yang ternyata adalah Shie Chiau Nio dengan putranya Seh Tu
Hong. Dalam hati Boen Ching diam-diam merasa terkejut, tapi
Toan Bok Cie Jien merasa jauh lebih terkejut lagi, arak dalam
gentong araknya ternyata telah menjadi mendidih, oleh
pukulan aneh yang dilancarkan Seh Tu Hoa itu, dan hampir-
hampir membuat arak yang ada dalam gentong araknya
menjadi terpental.
Yuen Fupun tak dapat menahan rasa terkejutnya, Seh Tu
Hoa ternyata muncul pula ditempat itu, kini jago-jago Bulim
telah banyak yang hadir ditempat itu, ini hari jika dia hendak
mendapatkan hioloo kuno itu dengan mudah kira nya adalah
tak mungkin akan terjadi.
Toan Bok Cie Jien tiba-tiba tertawa tergelak, telapak tangan
kirinya sedikit diangkat dan didorong kearah Seh Tu Hoa. Seh
Tu Hoa juga tertawa tergelak, tubuh kedua orang itu
bersamaan waktunya, saling menubruk maju, ditengah udara
bagaikan kilat cepatnya saling berganti melancarkan sepuluh
jurus lebih kemudian melayang turun lagi ke atas tanah. pada
wajah kedua orang itu memampilkan rasa yang sangat
terkejut, bentrokan sekali ini dalam batinnya masing-masing
telah mengetahui bahwa ini hari mereka telah menemui lawan
yang tangguh.
Boen Ching memandang kedua orang itu sekejap, dalam
hatinya ia sadar jika dirinya akan melawan kedua orang yang
berada didepan matanya itu hal ini merupakan persoalan yang
sukar lagi kiranya ini hari untuk mendapatkan hioloo kuno
yang satu itu tak mungkin akan menjadi kenyataan. Toan Bok
Cie Jien dan Seh Tu Hoa dua orang saling pandang
memandang, seorang pun tak ada yang bergerak sedikitpun.
Yuen Fu kenal dengan Seh Tu Hoa ketika mula-mula nampak
munculnya dia ditempat itu, ia menjadi tertegun, tetapi
setelah tertegun, pada wajahnya segera menampilkan wajah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang berseri-seri, dalam hatinya ia berpikir, dengan
munculnya Seh Tu Hoa ini dengan tepat malah telah
menggugah keadaan dari suasana yang agak tegang. Seh Tu
Hoa dan Toan Bok Cie Jien dua orang itu menjadi tenang
kembali, kedua orang itu memutarkan tubuhnya menghadap
ketelaga dan memandang air telaga yang berwarna hitam
gelap.
Sejenak kemudian Toan Bok Cie Jien tertawa terbahak-
bahak kemudian ujarnya. "Sungguh sangat menggelikan, kita
belum saja melihat bayangan dari hioloo kuno itu, telah saling
bergebrak untuk mengadu jiwa"
Seh Tu Hoa pun memandang ke arah air telaga itu, dengan
dingin ujarnya: "Mengenai hal ini apanya yang menggelikan,
lihat saja siapa yang mempunyai kepandaian turun ke telaga
itu untuk mengambil hioloo kuno yang satu ini, apakah hal itu
bukan merupakan suatu persoalan yang sangat penting
sekali?" Toan Bok Cie Jien mendengar nada ucapan Seh Tu
Hoa ini, diapun merupakan orang yang ternama mana dapat
tahan terhadap orang yang jumawa, segera dia mendongakan
kepalanya tertawa tergelak, ujarnya dengan keras. "pada
waktu itu Tan Coe Coen sangat alim dan saleh, tak terkira
muridnya ternyata demikian tak memandang sebelah mata
pun kepada setiap orang".
Seh Tu Hoa tertawa dingin, sahutnya. "Nama kebesaran
Toan Bok Cie Jien telah lama aku mendengarnya, tetapi kini
telah bertemu muka, juga tak urung hanya begitu saja." Toan
Bok Cie Jien mengerutkan alisnya dengan tawar ujarnya:
"Anak muda,jangan kau mengira kalau di kolong langit ini
hanya terdapat kau seorang saja, ini hari musuh yang tangguh
masih belum muncul, hem — misalnya kalau tidak ada yang
muncul lalu aku akan berbuat bagaimana terhadapmu, dalam
hatimu sendiri tentunya telah mengetahuinya bukan?"
Wajah Seh Tu Hoa segera berubah, dia tahu Toan Bok Cie
Jien mengatakan dia tadi ketika saling melancarkan serangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah jatuh dibawah angin, dia balikkan tubuhnya berkata
kepada Shie Chiau Nio. "Bawa kemari pedangku"
Tangan kanan Shie Ciau Nio segera mencabut keluar
pedang yang antik kuno yang kemudian diangsurkan ketangan
Seh Tu Hoa.
Begitu pedang tersebut keluar dari sarungnya, warna
keperak-perakan memancarkan sinarnya keempat penjuru.
Boen Ching belum pernah melihat Seh Tu Hoa
menggunakan pedangnya, saat ini nampak di tangan Seh Tu
Hoa mencekal sebilah pedang, dapat dilihat semangat dan
sifat kejantananya.
Sedang sikap yang gila-gilaan yang terlihat waktu pertama
kali beejumpa dengannya, kini telah ienyap tanpa bekas, dia
mengetahui selamanya Seh Tu Hoa suka mengunggulkan
dirinya, selamanya dia menganggap dirinya sebagai jago
nomor wahid dikolong langit ini, ketika ia berpikir sampai
disini, barulah dapat memikirkan kesalahannya, sedang kini
dia mengetahui bahwa persoalannya tidak seperti apa yang
dia pikirkan, hingga dia dapat menampilkan kembali semangat
dan kejantanannya seperti waktu itu.
Toan Bok Cie Jien yang tadi telah saling tukar melancarkan
serangan-serangan sebanyak sepuluh jurus, sudah tentu
diapun mengetahui kehebatan dan kelihayan dari kepandaian
Seh Tu Hoa, diapun sadar bahwa dia bukanlah dapat dihadapi
dengan mudah, apa lagi keanehan dari serangan pukulannya
jauh lebih istimewa.
Seh Tu Hoa setelah mencekal pedangnya ditangan, dia
tertawa terbahak,pedangnya sedikit digetarkan dengan
secepat kilat melancarkan satu kali tusukan.
Toan Bok Cie Jien tertawa tawar, tangannya diangkat,
gentong arak tembaganya telah diangkat untuk menyambut
serangan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seh Tu Hoa dengan gusar melancarkan lagi, mana semua
serangannya dipunahkan oleh Toan Bok Cie Jien dengan
damikian mudahnya, tangan kanannya melancarkan pukulan,
sedang tubuhnya melayang dan memutar setengah lingkaran
ditengah udara disaat tubuhnya turun keatas tanah berturut-
turut ia melancarkan sembilan kali tusukan.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut, meskipun
dia tak dapat menggunakan jurus ini, tetapi dengan terus
terang dia mengetahui, jurus dari ilmu pedang peninggalan
Tan Coe Coe, yakni ilmu "Hui Kiam Seh Jiet" atau emas
terbang mengarah matahari, kehebatan dan kelihayan dari
jurus ini dapat menandingi jurus "Kiam Coan Thian Hwa." atau
pedang berputar di udara dari ilmu Ie Bok Kiam Hoat
sampaipun kelincahannya.
jurus yang digunakan Seh Tu Hoa sekarang ini adalah jurus
yang lihay dari ilmunya "Sie Kiam Hoat" bahkan digunakan
demikian gesitnya, gerakannya demikian indah, tak dapat
disalahkan lagi diantara murid-murid Tan Coe Coen itu, dia
dapat dlhitung sebagai muridnya yang paling tinggi ilmunya.
Toan Bok Cie Jien begitu gentongnya dihantamkan, segera
terpental balik oleh pukulan Seh Tu Hoa itu, bahkan waktu
tubuhnya melayang kembali dia melancarkan lagi sembilan kali
tusukan, dalam hati mau tak mau sedikit merasa jeri, segera
tubuhnya bergeser kesamping tiga langkah untuk
memunahkan tenaga pantulan dari gentong arak sambil
menyambut serangan yang dilancarkan Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa pada saat ini mempunyai niat untuk bertempur
mati-matian melawan Toan Bok Cie Jien mana mau dia
membiarkan Toan Bok Cie Jien demikian meninggalkan tempat
ini, tubuhnya yang masih ditengah udara itu dengan sedikit
bergeser kaki kanannya dengan perlahan menginjak pada tepi
gentong arak dari Toan Bok Cie Jien sedang pedangnya dari
jurus "Hui Kiam Seh Jiet" segera berubah menjadi "Han Thiat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cie Sin" atau besi dingin menotok hati, pedangnya ditusukan
kearah pelipis Toan Bok Cie Jien.
Toan Bok Cie Jien diantara empat iblis sakti menduduki
sebagai pimpinan dari mereka.
nama ini juga tidak didapatkan dengan seenaknya, pada
saat melancarkan serangan dengan gentong araknya itu, ia
telah menduga kalau Seh Tu Hoa dapat menggunakan jurus
ini, tubuhnya segera direndahkan sedang tangannya
melontarkan gentong arak itu kearah udara. Seh Tu Hoa tidak
menyangka kalau Toan Bok Cie Jien dapat melemparkan
gentongnya, sekali lagi ia menarik napas panjang2, tahu-tahu
tubuhnya telah terlontar bersama-sama dengan gentong arak
itu sejauh tiga kaki lebih, begitu tubuhnya meninggalkan
gentong arak itu kaki kirinya segera mencongkel, maksudnya
hendak menendang gentong arak ke dalam telaga.
Tetapi Toan Bok Cie Jien pun sejak tadi telah menduga
dengan keadaan yang gusar, Seh Tu Hoa dapat berbuat
demikian, waktu dia melontarkan gentong araknya bersamaan
waktu telah melayang maju, tangan kanannya segera
menyambar gentong araknya itu, sedang tangan kirinya
dengan cepat dipukulkan kearah Seh Tu Hoa. Ia yang
diserang lagi oleh Toan Bok Cie Jien itu, pedang ditangan
kanannya segera menekan ketepi gentong arak itu sedang
tubuhnya dengan cepat melayang kesamping. Baru saja tubuh
Toan Bok Cie Jien menginjak tanah, pedang Seh Tu Hoa yang
menempel pada gentong arak itu telah melancarkan serangan
gencar lagi kearah Toan Bok Cie Jien, nampak hal itu Toan
Bok Cie Jien dengan gusar mendengus, gentong araknya
sedikit digerakkan, seketika itu juga mengisap pedang di
tangan Seh Tu Hoa itu.
Seh Tu Hoa nampak Toan Bok Cie Jien ternyata dia dengan
keras ia hendak mengadu tenaga dalamnya dengannya, sudah
tentu ia tidak mau mengalah, tubuhnya segera turun keatas
tanah, dengan demikian kedua orang itu dengan dibatasi oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gentong arak dan pedang telah melakukan pertempuran
dengan mengadu tenaga dalam. Pedang ditangan Seh Tu Hoa
sedikit gemetar sedang arak didalam gentong arak Toan Bok
Cie Jien juga tak henti2nya memperdengarkan suara arak
yang sedang mendidih.
Setelah lewat berapa lama, kedua orang itu masih tetap
tegak kaku tak bergerak, Sekonyong-konyong Toan Bok Cie
Jien dengan dingin mendengus, kedua matanya memancarkan
sinar yang sangat tajam, sedang wajah Seh Tu Hoa segera
berubah, dengan pusatkan pikirannya ia tak bergerak
sedikitpun. Dengan perlahan dari dalam gentong arak itu
mengepul uap yang sangat panas, sedang pada jidat Seh Tu
Hoa penuh dengan air keringat yang telah mengalir keluar.
Nampak hal ini Boen Ching nenjadi terkejut, hal ini dapat
membuktikan kalau Toan Bok Cie Jien telah mengubah tenaga
dalam Seh Tu Hoa yang dilancarkan kearahnya menjadi uap
yang sangat panas sedang Seh Tu Hoa tak dapat berbuat apa-
apa lagi, sekalipun dia mempunyai tenaga "Koen Yuen Ciang"
tetapi karena digunakan bertahan diri keluar batas,
sehingga dapat menjadi sedemikian rupa,jika hal ini diteruskan
tidak dapat diragukan lagi Seh Tu Hoa tentuakan mengalami
kekalahan secara total. Uap dari arak itu makin lama makin
tebal sedang pada wajah paras Toan Bok Cie Jien mulai timbul
senyuman yang sangat dingin dan mengejek, kaki kanannya
sedikit bergerak memaksa Seh Tu Hoa mundur selangkah
kebelakang.
Toan Bok Cie Jien selangkah demi selangkah mendesak Seh
Tu Hoa mundur ketepi jurang, sedang tenaga dalam yang
dilancarkan Seh Tu Hoa telah dipunahkan oleh Toan Bok Cie
Jien sedang meminjam tenaga dalam pada arak didalam
gentongnya padahal tenaga yang dilancarkan oleh Toan Bok
Cie Jien sedikitpun tak mengalami gangguan apapun juga.
Shie Chiau Nio yang berdiri disamping tak berani maju
menolong, dia tahu bahwa lweekang dari kedua orang yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang melakukan pertempuran ditengah kalangan itu jauh
lebih tinggi dari lweekangnya sendiri.Jika ia memaksa untuk
maju, mungkin malah Toan Bok Cie Jien dapat menggunakan
tenaga dua orang yang digabungkan untuk menyerang
dirinya.
Pada saat ini Toan Bok Cie Jien masih merupakan orang
yang menyerang terus sehingga sekali dia yang menghentikan
pertempuran, kalau tidak siapapun tak mungkinakan berhasil
untuk melarikannya.
Yuen Fu yang nampak hal itu dalam hatinya diam-diam
merasa cemas, jika Seh Tu Hoa benar didesak Toan Bok Cie
Jien hingga jatuh ke dalam Telaga Naga Dingin, dengan
keadaan lelah dan kehabisan tenaga pastilah ia tak dapat
menghindarkan diri dari kematian, kalau demikian halnya,
maka keadaannya akan segera berubah dan
kedudukannyapun dalam keadaan yang berbahaya. Dengan
cemas teriaknya. "Tahan aku ada ucapan hendak kukatakan."
Toan Bok Cie tidak memperdulikan padanya, dia tahu pada
saat ini segera ia dapat memaksa Seh Tu Hoa jatuh kedalam
Telaga Naga Dingin. sedang orang lain yang hadir ditempat itu
tak seorangpun yang dipandang sebelah matapun olehnya.
Seh Tu Hoa yang didesak eedemikian rupa, selangkah demi
selangkah ia mundur kebelakang, ditangan kanannya tak
hentinya gemetar.
Dapat dilihat dia hampir saja terdesak masuk kedalam
telaga, sekonyong-konyong uap dari arak itu menjadi lenyap,
Sedang Seh Tu Hoa pun mendapatkan tempat untuk
mempertahankan dirinya, dengan keras dia membentak,
disaat pedangnya menggetar dengan keras ia mendesak
mundur Toan Bok Cie Jien sebanyak dua langkah.
Toan bok Cie Jien tak menyangka kalau arak didalam
gentongnya telah habis, tetapi ketika ia menjadi tertegun,
segera ia mengerahkan seluruh tenaganya, dalam hatinya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berpikir "kalau Seh Tu Hoa tadi telah menggunakan banyak
tenaga dalamnya apakah sekarang masih sanggup untuk
melawan dirinya ???"
Tetapi "Koen Yuen Ciang" nya Seh Tu Hoa bukan saja
sangat hebat, bahkan dapat bertahan lama, walaupun dia
merasakan sangat ngotot, tetapi tetap bertahan.
Dalam hati Yuen Fu menjadi girang, tetapi diapun juga
dapat melihat bahwa Seh Tu Hoa hampir kehabisan tenaga,
dengan keras ujarnya kepada Toan Bok Cie Jien.
"Toan Bok cianpwae,jika kau tak menghentikan
pertempuran ini lagi,jangan kau salahkan kepadaku kalau kita
berdua bersatu padu untuk memaksa kau nyebur ke dalam
telaga."
Toan Bok Cie Jien mendongakkan kepalanya tertawa besar,
ia menarik kembali gentong araknya, berkali-kali kedua orang
itu memangnya mempunyai niat uutuk menghentikan
pertempuran itu, diantara suara getaran yang nyaring dua
orang itu segera memisahkan diri.
Toan Bok Cie Jien memutarkan kepalanya memandang
kearah Yuen Fu, dengan dingin ujarnya.
"Apa kau juga ingin mendesak aku kedalam telaga ?"
Yuen Fu melirik sekejap pada Seh Tu Hoa, dia tahu
tentunya Seh Tu Hoa akan memberi bantuan kepadanya,
dengan tertawa besar ujarnya:
"Cianpwee mengapa harus berbuat demikian? hioloo itu
hingga kini belum muncul,jika ada musuh tangguh datang
kemari lagi, dan kita sedang mengadu otot sendiri. bukankah
terlalu banyak keenakan bagi mereka datang hanya untuk
memungut hasil."
Toan Bok Cie Jien mendengus, ia tak mengucapkan apa-
apa lagi, sedang Seh Tu Hoa pada saat ini sedang bersemedi
nntuk memulihkan tenaganya, dia sebenarnya mengira kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia tak mungkin kalah ditangan Toan Bok Cie Jien, berani
dengan keras mengadu tenaga dalam dengannya, tetapitak
disangka ternyata Toan Bok Cie Jien menggunakan sisa
araknya untuk mengembalikan setiap pukulannya, sehingga
membuatnya kurang sedikit saja terkubur didasar telaga ini,
kalau bukannya ada Yuen Fu, walaupun Toan Bok Cie Jien
melancarkan serangan gencar sekali lagi, kiranya dia juga tak
mempunyai tenaga lagi untuk bertahan. Toan Bok Cie Jien
karena tahu Yuen Fu itu, orangnya sangat licik, sekarang
sebaliknya malah dia menguasai keadaan, dengan dingin
tanyanya pada Yuen Fu.
"Jika menurut kau harus berbuat bagaimana ?"
Yuen Fu sambil tertawa sahutnya.
"Suruh Boen Ching menuruni telaga ini untuk mengambil
hioloo kuno itu"
Dalam hati Boen Ching menjadi tergetar, sedang Toan Bok
Cie Jien berpikir demikianpun merupakan cara yang
bagus,Boen Ching adalah murid Ie Bok Tocu dilautan timur,
kepandaiannya didalam air tentunya sangat mahir sekali, apa
lagi tempat untuk menyembunyikan hioloo kuno itu, sungguh
merupakan satu hal yang sangat tepat sekali. Boen Ching
nampak seluruh sinar mata ditujukan ketubuhnya ia tak
menantikan hingga orang lain membuka mulut, dengan
tersenyum ujarnya. "Demikianpun baik, tapi siapa yang mau
menanggung jika aku meloloskan diri dari jalan lain?"
Toan Bok Cie Jien tahu maksud dari Boen Ching, kepada
Yuen Fu ujarnya dengan nyaring. "Dia yang pergi memang
merupakan pendapat yang bagus," setelah agak lama
sahutnya. "Itu sih tak usah, masih ada orang yang datang
bersamanya, kita buat barang tanggungan saja beres,
bukankah tak usah mengkhawatirkan lagi ? ?.."
Sepasang alis Bwe Giok menjadi berdiri, dengan dingin
ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yuen Fu, tahukah kau suhuku Lam Hay Coei Hong telah
muncul kembali kedaerah Tionggoan ? kau haruslah timbang2
dulu kepandaianmu" Yuen Fu telah mengetahui sejak tadi
kalau Bwee Giok adalah murid dari Lam Hay Coei Hong,
sekarang mendengar berita itu lagi meskipun dalam hatinya
agak terkejut tetapi dengan tertawa besar sahutnya.
"Suhumu datang lagi kedaerah Tionggoan, urusan ini
memang sangat menyenangkan hatiku" Boen Ching tertawa
tawar pada Yuen Fu ujarnya: "Julukan si Kera terbang
berwajah riang telah lama aku mendengarnya, aku saat ini
turun ke dasar telaga belum tentu dapat naik kembali, disaat
sebelum aku masuk kedasar telaga mohon pengajaran barang
satu dua jurus darimu"
Sepasang mata Yuen Fu memancarkan sinar yang tajam,
dengan tertawa besar ujarnya:
"Engkau pasti ingin aku yang melempar kanmu kedalam
telaga, kalau begitu janganlah kau menyalahkan aku lagi."
Boen Ching tertawa2, kepada Toan Bok Cin Jien dan yang
lain2 ia memandang sekejap sudah tentu tentang urusan ini
Toan Bok Cie Jien tak mau menyinggungnya, Yuen Fu
menghendaki dia turun telaga, sudah tentu Boen Ching
mempunyai hak untuk bertempur dengannya.
Yuen Fu disebut orang sebagai Si kera terbang berwajah
riang, sudah tentu sesuai dengan kepandaian yang dimilikinya,
tubuhnya segera bergerak bagaikan terbang menubruk kearah
Boen Ching, didalam hatinya ia menganggap tak lebih hanya
murid Ie Bok Tocu, sedang kepandaian Ie Bok Tocu dalam
urusan murid2 dari Tan Coe Coen adalah yang memiliki
kepandaian yang paling rendah, sudah jelas Boen Ching
takkan kuat menahan sekali pukulannya.
Boen Ching tertawa dingin, kaki kanannya sedikit mundur
kebelakang, dengan sebelah telapaknya memukul mental
pukulan yang dilancarkan oleh Yuen Fu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam hati diam2 Yuen Fu merasa terkejut, kemahiran dan
kehebatan lweekang Boen Ching jauh lebih hebat dari yang
dipikirkan semula.
Sebenarnya dia mengira dia hanya perlu mengangkat
tangan dan kakinya saja dapat dengan mudah melontarkan
tubuh Boen Ching kedalam telaga itu.
Tetapi julukannya sebagai si kera terbang berwajah riang,
bukanlah didapatkan dengan mudah, berturut-turut dia
melancarkan serangkaian serangan sebanyak sepuluh jurus
lebih, tetapi Boen Ching pada saat ini bukanlah musuh yang
dapat dipermainkan dengan seenaknya.
kedua belah pihak sating serang menyerang hingga saat ini
tak dapat diketahui siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Hati Toan Bok Chi Jien diam2 merasa sangat terkejut,
kepandaian Boen Ching kalau dibandingkan dengan apa yang
diketahui sangat jauh berbeda sekali.
Yuen Fu yang dihadapan banyak orang secara ngotot dapat
mengalahkan Boen Ching, membuatnya menjadi sedikit gusar,
disaat dia mengerutkan alisnya, seluruh tulang ditubuhnya
mengeluarkan suara keras, sedang tubuhnya menjadi lebih
pendek setengah depa. Melihat hal ini dalam hati Boen Ching
menjadi terkejut, Yuen Fu terkenal didalam Bulim, semuanya
tergantung dalam ilmu Hui Yuen Kang-nya, waktu
menggunakan ilmu Hui Kang ini dapat dilakukan secepat kilat,
dalam kolong langit kiranya pada saat ini tak ada yang dapat
menandinginya. begitu Yuen Fu memendekkan tubuhnya,
bagaikan terbang ia menubruk kearah Boen Ching,
ia menjadi terkejut segera menggunakan ilmu "Sie Liu Eng
Hong" memunahkan musuh. Tetapi Yuen Fu yang dalam satu
jurus tak berhasil mencapai sasaran, kedua tangannya
mendayung ditengah udara, bagaikan kilat cepatnya memutar
kebelakang tubuh Boen Ching,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang dirinya menotok kejalan darah "Ling Tay To"
dipunggung Boen Ching. Boen Ching dengan membelakangi
tubuh melancarkan tendangan dengan sebelah kakinya
menendang kearah Yuen Fu. Tubuh Yuen Fu bagaikan
bayangan setan berkelebat menubruk kearah Boen Ching
dengan hebatnya.
Kedua kaki Boen Ching itu berturut-turut melancarkan
serangan tendangan, tetapi tetap terdesak oleh Yuen Fu
sehingga berulang ulang mundur kebelakang dan dalam
hatinya diam2 merasa terkejut. Nama si kera terbang
berwajah riang sungguh bukanlah merupakan nama yang
kosong, kecepatan tubuh dalam bertempur jarak dekat
sungguh diluar dugaan orang.
Yuen Fu mendesak Boen Ching hingga berada ditepi telaga
Naga Dingin, sedang pada mulutnya tak henti2-nya
memperdengarkan suara tertawa dingin. Sepasang kaki Boen
Ching tak bergerak lagi, sedang kedua telapaknya berturut-
turut melancarkan serangan, dia tahu jika dia mundur
selangkah lagi, pastilah teejatuh kedalam telaga. Yuen Fu
mengulurkan tangannya mencekal tangan kanan Boen Ching.
Boen Ching menjadi terkejut, segera ia balikkan tangannya
mencekal tangan Yuen Fu. Yuen Fu tak menduga kalau
gerakan Boen Ching ini dilakukan demikian cepatnya, tangan
kanannya segera dikencangkan dan mendahului selangkah
dari Boen Ching, mencekal urat nadi.
Urat nadi tangan kanan Boen Ching dicekal tangan kirinya
segera dipukulkan kedada Yuen Fu.
Yuen Fu tertawa dingin, tangan kanannya didorong,
maksudnya hendak mendorong Boen Ching jatuh kedalam
telaga. Tetapi Boen Ching telah rajin melatih ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" nya, sedang jurus-jurus dari ilmu Thay Thien Kioe
Sih itu kebanyakan digunakan untuk menolong diri dari
serangan musuh, dan menyerang musuh dalam keadaan yang
kritis, Yuen Fu mendorong ia menerka pasti dapat mendorong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jatuh Boen Ching kedalam telaga tetapi Boen Ching dalam
keadaan yang bahaya itu tidak menjadi kacau, disaaat
tubuhnya menjatuhkan diri kebelakang, kaki kanannya
disontekkan keluar, sedang tangan kanannya dibalikkan
melemparkan tubuh Yuen Fu ketengah telaga. Yuen Fu tidak
mengira kalau Boen Ching dalam keadaan yang kritis itu masih
dapat menolong dirinya sambil menyerang pada musuh, ia
yang disontek dan dilempar ini telah terlempar sejauh puluhan
kaki dan jatuh ketengah telaga. Tetapi Boen Ching sendiripun
terpeleset jatuh kedalam telaga, tangan kirinya secepat kilat
memegang sebuah batu besar sedang tubuhnya menyelonong
ketepi pantai. Tubuh Yuen Fu yang jatuh ketengah telaga
hanya terdengar suara yang sangat perlahan, kemudian
tenang tak ada suara lagi. Orang-orang yang ada ditepi telaga
itu menjadi terkejut, kepandaian Yuen Fu juga tidak dapat
dihitung rendah, dia yang jatuh kedalam telaga seharusnya
muncul kembali di atas air, tetapi kini setelah masuk kedalam
air, ternyata tak dapat tanda-tanda apapun juga.
Toan Bok Cie Jien dan Seh Tu Hoa dengan termangu-
mangu memandang ketengah telaga. Hati Boen Ching pun
merasa sedikit berat, dia tak mengetahui, Yuen Fu sebenarnya
bagaimana sekarang ini. Hay Gwat Thaysu memberitahukan
kepada nya bahwa hioloo itu telah tenggelam kedasar telaga
sudah tentu takkan muncul kembali. ini membuktikan kalau
telaga Naga Dingin ini tidak seperti telaga yang biasa nya,
sudah terang Yuen Fu yang jatuh kedalam telah menemui
bahaya. Setelah lewat entah berapa waktu, dari tengah telaga
tetap tak ada gerak gerik atau tanda tanda apapun juga.
Toan Bok Cie Jien tertawa dingin, kepada Boen Ching
ujarnya.
"Kemajuan yang kau capai dalam melatih kepandaianmu
sungguh cepat sekali"
Boen Ching dengan tawar sahutnya. "Itu sih tak berarti
apa-apa" Toan Bok Cie Jien mendengus, ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia telah turun kedasar telaga, sekarang seharusnya
adalah giliranmulah yang turun" Dalam hati Bwee Giok
menjadi tergetar, ujarnya.
"Dia yang turun?? mengapa kau sendiri tak turun ?" Toan
Bok Cie Jien dengan dingin tertawa besar, sesaat kemudian
kepada Boen Ching ujarnya.
"Engkau menyetujui dengan sendirinya turun ataukah harus
aku yang melemparkan kau turun?"
Boen Ching tertawa tawar, dia menyapu kepada Toan Bok
Cie Jien dan Seh Tu Hoa sekejap, dengan perlahan sahutnya.
"Kau yang melemparkan turun aku saja "
Toan Bok Cie Jien dengan dingin mendengus, Bwee Giok
segera mencabut pedang nya dan berkelabat berdiri
disamping Boen Ching. Hati Boen Ching menjadi cemas,
kepandaian Bwee Giok meskipun tinggi, tetapi dua orang
bersatu padu sekalipun juga tidak tentu merupakan lawan dari
Toan Bok Cie Jien, Bwee Giok sekalipun mempunyai niat untuk
membantu dirinya tetapi kiranya juga hanya mengantarkan
nyawanya dengan sia-sia. Toan Bok Cie Jien tertawa dingin
ujarnya. "Kau dua orang apa mau turun tangan bersama-
sama."
Kepada Bwee Giok ujar Boen Ching. "Nona Bwee, aku
seorang diri menghadapi dia sudahlah lebih dari cukup"
Sambil tertawa sahut Bwee Giok, "Boen Toako, mengapa
menampik kehendak orang? apa lagi keadaan yang
sesungguhnya dari Telaga Naga Dingin inipun masih belum
jelas, mengapa harus pergi menempuh bahaya, jika suhumu
berada disinipun tak akan mengijinkan kau berbuat demikian."
Boen Ching mendengar Bwee Giok menegurnya, dia hanya
dapat berdiam diri saja.
Terdengar dengan dingin Toan Bok Cie Jien bertanya.
"Kamu dua orang apa sudah selesai berunding"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bwee Giok sambil tertawa berkata pada Toan Bok Cie Jien.
"Toan Bok cianpwe, sekalipun melemparkan aku berdua ke
dalam telaga lalu apa gunanya? Masih ada orang yang berada
disampingnya.
Toan Bok Cie Jien menjadi tertegun dia melemparkan Boen
Ching dan Bwee Giok kedalam telaga Naga Dingin, Seh Tu
Hoa dan Shie Chiau Nio kalau bergabung diri kiranya
dirinyapun akan dilemparkan kedalam telaga itu. Dia segera
menghitung enteng beratnya, sambil mendengus ujarnya:
"Tetapi jika aku tidak melemparkan kau berdua ke dalam
telaga, adalah baik atau buruk, aku juga tidak dapat
dipastikan."
Bwee Giok tahu Toan Bok Cie Jien takut dirinya berdua
merepotkan dirinya, dengan tertawa ujarnya:
"Tetapi jika Seh Tu Hoa mendapatkan keuntungan dia
terhadap kami berduapun juga tak akan melepaskan".
Pada mulutnya dia berkata demikian, sebenarnya adalan
memberi tahu pada Toan Bok Cie Jien supaya jangan takut
mereka membantu Seh Tu Hoa juga tidak akan mendapatkan
kebaikan terpaksa hanya membantu pada dia. Toan Bok Cie
Jien mendengus, ia tak berkata apa-apa lagi. SI HE CI HAU
NIO yang berada disamping dengan keras ujarnya.
"Bagaimana ini ? Apakah dapat dibilang kita tak jadi
mengambil hioloo kuno itu itukah?"
Bwee Giok yang mendengar perkataan itu sambil
tersenyum ujarnya.
"Bagaimanapun juga tak mungkin kami mengambilnya
untuk diberikan kepadamu, kalau kau mau mengambil
mengapa tak mengerjakannya sendiri ? Telaga Naga Dingin
kau sudah berada dihadapan matamu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam hati Shie Chiau Nio merasa sangat gusar, dengan
geram ia menyabut pedang nya, kepada Bwee Giok ujarnya.
"Kita berdua lebih baik coba2 bertempur, siapa yang kalah
dia lah yang turun mengambil hioloo itu."
Bwee Giok meskipun merupakan murid dari Lam Hay Coei
Hong, tapi nama si Kelabang Merah bukanlah dia tak
mengetahui nya, kepandaian Shie Chiau Nio tidak saja sangat
tinggi, bahkan sangat beracun- Sekali, diapun- mengetehui
kalau dirinya bukanlah tandingannya, mendengar perkataan
ini, Sambil tertawa ujarnya.
"Apakan bertempur ini dilakukan secara seimbang ?"
Perkataan Bwee Giok ini terang-terangan memberitanukan
kepada Shie Chiau Nio yang mengatakan dia dengan yang
besar menyakiti yang muda.
Shie Chiau Nio dengan dingin mendengus, dengan dingin
ujarnya: "Tiga puluh jurus sebagai patokan,jika dalam tiga
puluh jurus aku tak dapat mengalahkan dirimu, boleh dibilang
akulah yang mengalami kekalahan."
Bwee Giok tertawa, dia menyapu kekanan dan kekiri
sekejap dengan tersenyum ujarnya. "Engkau takkan
menyesaikah? Tiga puluh jurus? tak tahukah kau bahwa aku
adalah murid dari Lam Hay Coei Hong?"
Shie Chiau Nio setelah mengatakan tiga puluh jurus sebagai
patokan, dalam hatinya juga sedikit merasa menyesal, dalam
hati Lam Hay Coei Hong menggunakan pedang dapat
menyalurkan tenaga untuk menyerang pihak musuh, didunia
ini tiada duanya dia mengetahui bahwa dirinya tak mempunyai
pegangan yang teguh, tapi Bwee Giok sekali lagi menanyakan,
terpaksa dengan mengeraskan kepalanya dengan dingin
sahutnya: "Kau jangan menganggap dirimu tiada
tandingannya, tiga puluh jurus yah tiga puluh jurus, mengapa
harus menyesal segala?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Ching tahu tingginya lweekang yang dimiliki Bwee
Giok, ia masih sanggup untuk menerima sebanyak ratusan
jurus lebih, Shie Chiau Nio kini hanya memutuskan sebanyak
tiga puluh jurus sudah tentu sukar baginya untuk
mendapatkan kemenangan. Shie Chiau Nio dengan gusar
mencabut pedang nya, pedang ditangan Bwee Giok segera
diluruskan dan mulailah memainkan ilmu "Hong Liong Kiam
Hoat" atau ilmu pedang pekikan naga yang terkenal itu.
dimana pedang itu berada ditubuh pedang itu membawa
suara yang sangat halus bagaikan pekikan dari naga. Shie
Chian Nio berturut-turut melancarkan serangan. Tapi Bwee
Giok bagaikan tak terjadi apa-apa dengan tenang berdiri
disana hanyapada tubuh pedangnya mengeluarkan suara
sebentar keras sebentar lemah bagaikan suara pekikan naga.
Boen Ching yang menonton disamping menjadi termangu-
mangu, kepandaian yang dimiliki Bwe Giok ternyata demikian
anehnya, terhadap ilmu "Hon Liong Kiam hoat" ini ia hanya
pernah mendengar namanya saja, tapi kini dapat melihatnya
sendiri, ternyata Lam Hay Kiam hoat amat berbeda sekali
dengan ilmu pedang yang berasal dari daerah Tionggoan.
Shie Chiau Nio dengan gusar mendengus dengan sekuat
tenaga ia maju menyerang lagi.
Seh Tu Hoa dengan suara yang sangat dalam mendadak
membentak Chiau Nio kembali. Shie Chiau Nio tahu kalau
dirinya nekad terus menyerangnya, pada tiga puluh jurus
paling banyak hanya dapat mendesak Bwee Giok untuk
menggeserkan tubuhnya. Kini Seh Tu Hoa membentak
memanggilnya kembali, lebih baik urusan ini dia yang
memberes kan, maka begitu mendengar perkataannya segera
ia mundur kebelakang. Bwee Giok pun menarik kembali
pedangnya, ia juga tak berkata apa-apa hanya dengan
tertawa memasukkan kembali pedangnya kedalam sarung.
Boen Ching yang nampak hal ini dalam hatinya diam2
memujinya, pikirnya dalam hati.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jika aku menjadi dia, tak mungkin kalau tak mengejek
beberapa kata terlebih dahulu kepadanya."
Seh Tu Hoa nampak Bwee Giok tidak mengeluarkan
perkataan mengejek diapun merasa sedikit diluar dugaan,
setelah mendengus ujarnya. "Ilmu Hou Liong Kiam hoat" dari
Lam Hay sungguh sangat hebat, aku Seh Tu Hoa ingin
mendapatkan barang satu dua jurus darimu bagaimana--???"
Toan Bok Cie Jien yang berada disamping dengan dingin
ujarnya. "Kamu semua sedang melakukan apa?"
"Nama Seh Tu Hoa pada waktu itu didalamn dunia
kangouw selalu saja dikatakan sebagai pendekar yang
membela keadilan, cuma juga tak lebih hanya begitu saja."
Seh Tu Hoa nampak Toan Bok Cie Jien baru membuka
mulut telah mengejek kepadanya, dengan dingin ia
mendengus kemudian ujarnya. "Urusan hioloo kuno itu mau
tak mau harus dengan cepat diselesaikan,jika me-nunggu
hingga ia medapatkan keuntungannya, kita seharus nya
sangat bodoh sekali."
Toan Bok Cie Jien mendengus, tak mengucapkan sepatah
katapun. Sepasang matanya memandang keempat penjuru,
disekitar Telaga Naga dingin itu tak nampak bayangan
seorangpun juga, tetapi dia yang telah berkelana didunia
kangow juga bukanlah dalam satu hari atau satu tahun saja,
makin dingin dan makin tenang saja suasananya, makin
nampak hawa pembunuhnya disekitar tempat itu. Sekonyong-
konyong dari tempat yang tertinggi disamping telaga Naga
Dingin melayang sesosok bayangan manusia.
Enam orang bersama-sama menjadi terkejut, dihadapan
tokoh-tokoh yang berkepandaiannya tinggi ini, orang itu
ternyata muncul dengan demikian saja, entah siapakah orang
itu."
Toan Bok Cie Jien setelah menenangkan pikirannya, dialah
yang pertama kali mengeluarkan suara tertawa dingin. Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ching mendongakkan kepalanya memandang orang itu,
nampak pada punggungnya menyoren sebilah pedang,
tubuhnya memakai jubah hijau, kepalanya didongakkan
memandang awan yang bergerak diangkasa, sedang jubahnya
tertiup angin, sungguh orang yang sangat jumawa sekali.
Seh Tu Hoa memperhatikan orang itu sekejap, ia telah
dapat menebak siapakah orang itu sebenarnya, dalam hatinya
diam-diam merasa sangat terkejut, tetapi diluarnya segera ia
mendongakkan kepalanya sambil tertawa tergelak, Suara dua
orang itu yang satu dingin dan yang satunya lagi seperti orang
kalap, dengan keras menggema dilembah tersebut. Orang-
orang berbaju hitam itu dengan serentak pula bersiul nyaring,
begitu suara siulannya menggema, segera suara tertawa dari
dua orang itu tertekan lenyap, pohon-pohon dan tumbuh2an
disekitar tempat itu mengeluarkan suara bagaikan ranting-
ranting yang patah, sedang burung-burung dengan terkejut
berterbangan diangkasa.
Pada saat suara siulan itu berhenti, orang berbaju hijau itu
telah bergerak dan berada dihadapan enam orang itu. Dengan
dingin ujarnya.
"Hm ... sudah tiga puluh tahun" Sahut Toan Bok Cie Jien.
"Selama tiga puluh tahun ini kepandaian Ku heng mengalami
kemajuan yang demikian pesatnya membuat aku Toan Bok Cie
Jien sangat mengaguminya".
Dalam hati Boen Ching sangat terkejut, orang yang baru
datang itu tak lain dan tak bukan ternyata adalah salah satu
dari Tiga bersaudara Chie Lan Kong sejak tiga puluh tahun
yang lalu telah dianggap oleh orang-orang didunia kangouw
sebagai tempat yang terlarang, setelah Thian Jan Shu naik ke
istana Chie Lan Kong, orang-2 dari Chie Lan Kong tidak lagi
berkelana didalam dunia kangow tetapi istana Chie Lan Kong
tetap jarang yang berani pergi. Kong Ku dengan dingin
mendengus, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak kusangka masih ada orang yang ingat padaku, tetapi
peraturan dari istana Chie Lan kong tetap tak dapat
dihilangkan, aku pertama kali dengan resmi muncul ditempat
ini, perintahkan semuanya harus mundur"
Toan Bok Cie Jien mendengar Kong Ku ternyata
memindahkan peraturan yang tak dapat di bangkang oleh
setiap orang dari istana Chie lan Kongnya, dengan dingin ia
tertawa panjang, sahutnya.
"Kong ku heng apa menganggap dibawah kolong langit ini
selain Thian Jan Shu telah tiada orang lainkah???"
Sahut Kong ku dengan dingin. "Kau jangan menyesal..."
Seh Tu Hoa dengan dingin tertawa panjang, ujarnya.
"Istana Chie Lan Kong pada waktu itu telah diobrak abrik
oleh Thian Jan Shu seorang, pada saat ini telah tak ada nama
lagi dari istana Chie Lan Kong. mengapa harus
mengungkapnya kembali?"
wajah Kong ku segera berubah, dengan dingin ujarnya.
"Siapakah kau, sungguh besar perkataanmu"
"Han Ing Coen, Seh Tu Hoa" Jawab Seh Tu Hoa dengan
dingin. Kong ku tertawa dingin, sahutnya:
"Han Ing Coen, Seh Tu Hoa ?.? sayang sekali aku belum
pernah mendengarnya."
Sebenarnya Kong ku mengandung maksud hendak
membangun kembali nama istana Chie Lan Kong, Terhadap
nama Seh Tu Hoa mana dia tidak pernah mendengarnya,
tetapi Seh Tu Hoa demikian memandang rendah nama istana
Chie Lan Kong, diapun dengan meminjam kesempatan ini
membuat malu Seh Tu Hoa.
Dengan dingin jawab Seh Tu Hoa. "Kau belum pernah
mendengarnya itu menandakan pengetahuanmu terlalu
rendah"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada wajah Kong Ku terlintas suatu senyuman yang sangat
dingin, ujarnya kemudian. "Seh Tu Hoa coba sambutlah satu
kali serangan ku ini." Selesai berkata tubuh nya bergerak
dengan sebelah tangannya ia menepuk Seh Tu Hoa.
Seh Tu Hoa dengan keras berteriak. "Mengapa tidak
boleh?"
Tubuhnya bergeser kekiri dengan telapak tangan kanannya
ia menyerang kearah Kong Ku. Kedua telapak tangan dari
masing-masing saling bertemu, Seh Tu Hoa hanya merasakan
dari telapak tangan Kong Ku merembes masuk suatu hawa
yang sangat dingin, hatinya menjadi kaget setengah mati,
segera ia mengerahkan tenaga "Koen Yuen Ciang" nya hingga
dua belas bagian, dan tubuhnya mulai bergeser kesamping.
Dua orang itu saling beradu satu kali, dalam hati Kong Ku
diam-diam juga merasa sangat terkejut, Seh Tu Hoa disebut
jago nomor wahid dari angkatan muda, bukanlah tidak ada
sebabnya, kekuatan tenaga pukulannya cukup untuk
menggempurkan kuda-kudanya.
Dengan dingin ujar Kong Ku. "Kamu enam orang jika tidak
lekas meninggalkan tempat ini maka akan kubunuh semuanya
ditempat ini pula."
Dalam hati Boen Ching diam-diam merasa heran bercampur
terkejut, diantara orang itu hanya Seh Tu Hoa dan Toan Bok
Cie Jien yang membuka mulut, Kong Ku ternyata dapat
menutup mata dengan hanya mendengarkan suara
pernapasan dari enam orang itu sudah dapat
mengetahuijumlah orang yang hadir di tempat itu. Sungguh
bukanlah merupakan suatu pekeejaan yang mudah. Toan Bok
Cie Jien nampak pukulan yang dilancarkan Kong Ku itu, dan
mendengar dari suara siulannya, perkataan Kong Ku ini
bukanlah merupakan omongan yang besar,jika diantara tiga
bersaudara Chie Lan Kong datang lagi seseorang sudahlah
cukup untuk menundukkan orang itu. Enam orang itu berdian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diri dengan termenung, sedang Kong Ku menghadap kearah
air Telaga, dengan jumawa berdiri disana.
Mendadak Kong Ku menoleh kebelakang terhadap Boen
Ching ujarnya.
"Kau adalah anak murid dari siapa?"
Boen Ching menjadi tertegun, kemudian sambil tertawa
ujarnya. "Suhuku adalah Ie Bok Tocu".
Kong Ku dengan dingin mendengus, ujarnya: "Ie Bok Tocu
tak mungkin dapat melatih seorang murid yang memiliki ilmu
silat setinggi kau, telah mengangkat siapa lagi sebagai
suhumu"
Dalam hati Boen Ching diam2 merasa terperanjat, Kong Ku
ini ternyata hanya begitu saja telah mengetahui tinggi
rendahnya kepandaian yang dimilikinya, dengan tawar
sahutnya .
"Aku hanya pernah mengangkat seorang sebagai suhuku,
tak ada lagi orang yang kedua". Kong Ku tertawa dingin,
ujarnya. "Kalau demikian, aku hanya dapat menghantarkan
kau masuk kedalam telaga ini saja". Hati Boen Ching menjadi
tergetar, entah mengapa Kong Ku ini berbuat demikian,
tanyanya. "Mengapa.....? .
Kong Ku tertawa dingin, sahutnya. "Memangnya aku akan
menghantarkan kau masuk kedalam telaga tak ada halangan
untuk memberitahukan kepadamu, karena engkau telah
melatih ilmu Hiat Mo Kang" Boen Ching menjadi tertegun, dia
tak pernah mengetahui kapan dirinya pernah melatih ilmu
"Hiat Mo Kang" itu pikirannya segera bergerak pikirnya
pastilah karena dia pernah menjalankan ilmu untuk
membalikkan jalannya hawa murni didalam tubuhnya,
mungkin Kong Ku lalu mengatakan dia pernah melatih ilmu
"Hiat Mo Kang".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Ku dengan perlahan berjalan mendekati Boen Ching,
Boen Ching segera memusatkan pikirannya menanti
kedatangan musuh, ketinggian dari ilmu yang dimiliki Kong Ku
ini jauh melebihi Toan Bok Cie Jien maupun Seh Tu Hoa satu
tingkat, ini hari rupanya sukar baginya untuk lolos dari
kematian.
Bwee Giok yang berada disamping nampak hal ini dengan
keras membentak: "Tahan.— "
Kong Ku dengan dingin tertawa terkekeh, ujarnya.
"Ternyata ada orang yang datang menghalanginya" Sehabis
mengucapkaa itu ia tertawa dingin lagi.
Kepada Bwee Giok ujar Boen Ching. "Nona Bwee tak boleh
berbuat demikian, turun ketelaga ini belum tentu mati, apalagi
belum tentu aku mau menurutinya, kau mau menemani aku
datang kemari aku sudah sangat berterima kasih, engkau
sebagai Siauw TOuwcu dari perkumpulan Elang Sakti haruslah
dapat menjaga dirimu baik2."
Bwee Giok dengan perlahan menundukkan kepalanya, tak
berkata sepatah katapun. Sambil tersenyum ujar Boen Ching
lagi. "Nona Bwee tahukah kau aku selamanya sangat
menghormati dan memuji kau, semangatmu sikapmu,
semuanya tak dapat dilampui oleh orang lain."
Bwee Giok menundukkan kepalanya, sejenak kemudian
ujarnya. "Aku dapat membalaskan dendam bagimu"
Selesai berkata ia mendongakkan kepalanya memandang
tajam kearah Boen Ching.
Boen Ching yang nampak sepasang matanya, hatinya tak
urung menjadi berdebar, sepasang mata Bwee Giok penuh
dengan air mata, setelah memandang tajam sejenak kearah
Boen Ching, ia balikkan tubuhnya dan lari turun gunung. Boen
Ching memandang terpesona pada bayangan Bwee Giok,
hatinya terasa sangat terharu, Bwee Giok demikian teguhnya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dirinya akan segera jatuh kedalam telaga seperti halnya Yuen
Fu.
oooXcoo
BAYANGAN dari Bwee Giok mulai lenyap ditengah
pepohonan, tetapi pada mata Boen Ching tetap terbayang
wajahnya, sekonyong- konyong ia merasa lirikan dan
senyuman Bwee Giok sangat mendalam sekali tertera didalam
hati nya, sedang gadis pada cermin itu sekalipun mempunyai
kesempatan hanya dua kali saja untuk bertemu tetapi itu
semuanya lamunan saja di dalam benaknya, seolah-olah
dalam waktu yang sekejap itu dia telah merasakan itu
semuanya hanya terombang-ambing tak menentu jaraknya
dengan dia demikian jauhnya, sedangkan Bwee Giok adalah
yang sesungguhnya.
-ooo0dw0ooo-
SEPASANG mata Boen Ching memandang terpesona kearah
dimana bayangan Bwee Giok tadi lenyap, dengan tertawa
dingin ujar Kong Ku. "Orang sudah pergi jauh, masih ada
apanya yang baik untuk dilihat, aku akan melihat gadis cilik itu
mempunyai daya apa untuk membalaskan dendammu." Boen
Ching pun tertawa dingin, sahutnya.
"Tetapi aku kira ini hari yang akan jatuh ke dalam telaga
bukannya aku melainkan kau sendiri, akupun akan melihat
murid-murid dan cucu muridmu itu dengan cara apa untuk
membalaskan dendam bagimu."
Kong Ku mendongakkan kepalanya, tertawa panjang,
sejenak kemudian kepada Seh Tu Hoa dan Toan Bok Cie Jien
ujarnya dengan dingin.
"Kau berdua apakah masih berani tinggal disini ? Apakah
harus aku yang menghantarkan ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Toan Bok Cie Jien tertawa dingin, ujarnya. "Apakah kami
harus dengan demikian saja meninggalkan tempat ini ?"
Kong Ku dengan dingin tertawa tergelak, tubuhnya
bagaikan kilat mendesak mendekati Toan Bok Cie Jien, tangan
kanan Toan Bok Cie Jien segera mendorong, dengan
menggunakan gentong arak ditangannya ia mendorong
kearah Kong Ku.
Ia menjadi mendengus melihat hal ini, kedua jarinya
ditegakkan, dengan menggunakan kekuatan dari jarinya itu
dengan keras menerima tenaga dorongan dari gentong arak
Toan Bok Cie Jien itu.
Suatu bunyi yang sangat nyaring terdengar, Toan Bok Cie
Jien segera terdesak mundur sebanyak dua langkah oleh
tenaga jari yang dilancarkan Kong Ku ini, wajahnya berubah
menjadi pucat pasi, sejenak kemudian ujarnya.
"Karena dua jarimu ini, aku Toan Bok Cie Jien terpaksa tak
dapat berbuat apa-apa lagi, tetapi lain waktu kalau kita
ketemu lagi, sampai waktu itu pulalah kita harus membuat
perhitungan lagi."
Sesudah berkata tubuhnya berkelebat turun ke bawah
gunung. Kong Ku dengan dingin membalikkan tubuhnya,
wajahnya berhenti tepat dihadapan Seh
Tu-Hoa.
Seh Tu Hoa tahu dirinyapun bukanlah tandingannya,
dengan perlahan ia menghela napas, segera ia memberi tanda
kepada Shie Chiau Nio dan Seh Tu Hong, puteranya, tiga
orang ber-sama2 mundur turun kebawah gunung. Kong Ku
terakhir memutar kearah Boen Ching, ujarnya. "Aku masih
akan memberikan waktu sejenak bagimu untuk hidup, kau
boleh lihat bagaimana aku akan mengambil hioloo itu."
Seusai berkata ia balikkan tubuhnya dan bertepuk dua kali
kedalam rimba.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepuluh orang yang berpakaian hijau muncul dari rimba itu
dengan menggotong seutas tali.
Boen Ching nampak tali itu dibuat dari serabut yang sangat
keras, pada ujung tali itu terdapat sebuah bola besi yang
berwarna hitam, belum saja ia berjalan mendekat ia sudah
merasa getaran yang hebat dari pedangnya itu, bagaikan mau
terlepas dari sarungnya. Dalam hati Boen Ching menjadi
sangat terkejut, ia tahu besi itu tentulah adalah sebuah besi
semberani, Kiranya Kong-Ku hendak menggunakan bola besi
semberani itu untuk menghisap hioloo kuno yang berada
didasar telaga itu, sehingga dirinya tak usah menempuh jalan
yang lebih bahaya lagi. Kong Ku menerima ujung tali yang ada
bola besinya itu dari orang-orang itu, dia mendengus,
berpuluh-puluh kaki tali dari serabut itu hanya sedikit
digetarkan telah menjadi kencang bagaikan panah, kemudian
besi semberani itu di lemparkan ketengah telaga.
Boen Ching memperhatikan air dari telaga itu nampak pada
telaga itu timbul gelombang-gelombang kecil, pada wajah
Kong Ku timbul suatu senyuman yang seolah-olah bangga
akan pekerjaan itu. Tak lama kemudian tangan kanan Kong Ku
di sontekkan keatas, besi semberani tersebut segera melayang
meninggalkan air. Boen Ching nampak pada sekitar besi
semberani itu penuh dengan bermacam-macam senjata, Kong
Ku menunggu hingga besi semberani itu meninggalkan dari
atas air, ia tak perlu memandang, hanya dengan mendengar
dari suara benda itu meninggalkan air, serta tenaga
ditangannya telah mengetahui bahwa ia tak berhasil
menghisap hioloo itu keluar dari telaga.
tangan kanannya segera dibalik, besi semberani itu sekali
lagi masuk kertalam telaga, kali ini Kong Ku telah
mengarahkan seluruh tenaganya keatas tali itu, tampak tali itu
lurus bagaikan toya, dan disabetkan keatas permukaan air
telaga itu. Sekonyong-konyong dari dalam telaga itu muncul
suatu tiang air yang menerjang keluar dari dalam telaga, air
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telaga mengembang naik dengan cepatnya, sedang pada
wajah Kong Ku nampak perasaan yang sangat terkejut.
Air telaga itu terus mengembang naik hingga setinggi
sepuluh kaki lebih, terdengar suara gemuruh, sebuah kepala
naga yang berwarna putih salju muncul kepermukaan air.
Boen Ching menjadi sangat terkejut, telaga itu ternyata
bernama sebagai telaga Naga Dingin, binatang aneh itu sudah
tentu tak dapat diragukan lagi adalah Naga Dingin yang
diceritakan bersembunyi didasar telaga itu, tak disangka ini
hari ternyata terpancing keluar oleh besi semberani yang
dilemparkan oleh Kong Ku.
pada tigapuluh tahun yang lalu, sepasang mata Kong Ku
dikorek keluar oleh Thian Jan Shu, tetapi sekarang sekalipun
ia tak dapat melihat, tetapi ketajaman dari perasaannya ini
lebih dari sepasang mata orang biasa. Dia hanya mengetahui
kalau Naga Dingin dari telaga itu telah terpancing keluar oleh
besi semberani yang dilemparkan oleh dia, ini hari kalau mau
dengan lancar mendapatkan hioloo kuno itu, kiranya tak
mungkinakan teejadi. Naga dingin itu munculkan kepalanya
kepermukaan tetapi bagaikan ekornya dirantai tak dapat
munculkan lagi tubuhnya, sepasang matanya yang
memancarkan sinar bagaikan dua buah gulungan api yang
memandang kearah tepi telaga. Kong Ku mendengus dengan
dinginnya, dia agaknyapun telah mengetahui kalau naga
dingin itu tak dapat munculkan tubuhnya lagi, tangan
kanannya ditarik dengan keras, untuk menarik kembali besi
semberaninya itu, tetapi tarikannya kali ini tetap tak berhasil,
besi semberani itu bagaikan terkait sesuatu benda yang tak
dapat bergerak, sehingga tak dapat di tarik keluar. Naga
dingin itu mendongakkan kepalanya sambil mementangkan
mulutnya, suatu percikan air yang berwarna putih memancar
kearah dua orang itu.
Kong Ku mundur selangkah kebelakang, Boen Ching juga
tak berani menentang datangnya air itu, dia juga mundur
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kebelakang selangkah. Kong Ku mendengus, kepada Boen
Ching ujarnya.
"Naga dingin telah muncul, ini hari akan mengambil hioloo
sudah tentu tak mungkin akan dapat dilakukan, sekarang apa
kau mau bergebrak deagan aku ? ."
Boen Ching tahu orang2 dari golongan sesat itu tak ada
seorangpun yang mempunyai aturan, dengan tawar sahutnya.
"Aku memang mempunyai niat untuk berbuat demikian."
Mendengar perkataan Boen Ching itu dengan dingin sahut
Kong Ku.
"Bagus kiranya juga mempunyai semangat, kalau begitu
cabutlah pedangmu keluar." Boen Ching dengan tertawa
berkata.
"Mengapa harus menggunakan pedang, apa boleh dibilang
dengan menggunakan sepasang tanganku itu tak mempunyai
harga untuk bertempur denganmu?"
Kong Ku dengan dingin tertawa terkekeh, ujarnya. "Kalau
memang nya demikian aku juga tak akan sungkan-sungkan
lagi" Boen Ching melirik memandamg ketengah telaga, pada
saat ini naga dingin telah menyelam lagi kedalam air, sedang
airpun mulai menjadi surut kembali sedang tali serat dari Kong
Kupun telah dibuang pada permukaan air kembali menjadi
tenang, bagaikan tidak pernah terjadi sesuatupun. Kong Ku
nampak Boen Ching demikian besar nyalinya, malah mengira
mungkin dia mempuyai jurus- jurus ilmu silat yang lihai,
tangan kanannya dengan perlahan dipukulkan keluar dengan
menggunakan jurus "Yu Ling Tang Cau" atau mencakar sisik
mega, ditepukkan ketubuh Boen Ching.
Boen Ching mengangkat tangan kanannya, dan mencekal
tangan pada urat nadi tangan Kong Ku.
Kong ku dengan perlahan mendengus, tangan kanannya
dibalik dan balik mencekal tangan kanan Boen Ching, ia
segera mengeraskan tangan kanannya, ternyata dia tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghindar atau berkelit sedikitpun juga dan dengan perlahan
dia membiarkan tangannya dicekal oleh Kong Ku.
Kong ku dalam satu jurus berhasil mencekal tangan kanan
Boen Ching. dia pun merasa amat terkejut. jurus "Yun Ling
Tang Cau" ini sebetulntya sebagian besar adalah merupakan
gerakan pancingan, dan digunakan untuk memancing musuh
untuk turun tangan, sedang Boen Ching ternyata mengajukan
diri untuk ditawan, entah dia mempunyai tujuan apa. Dia yang
mencekal tangan Boen Ching, dalam hatinya malah balik
merasa curiga, untuk sesaat tak dapat mengambil keputusan
untuk apa pun. Boen Ching tak bergerak sedikitpun juga, ia
menanti Kong Ku untuk turun tangan untuk ke dua kalinya.
Kong Ku dengan perlahan mendengus pikirnya:
"Tak perduli kau akan berbuat apa, pokoknya akan
kulemparkan kau kedalam telaga terlebih dahulu baru berkata
lagi". Tangan kanannya digetarkan dan melemparkan tubuh
Boen Ching ketengah telaga dingin itu.
Boen Ching sejak tadi telah bersikap menanti gerakannya,
Kong Ko kini ternyata melemparkan tubuhnya, ia segera
mengembalikan tangannya untuk balas mencekal pergelangan
tangan Kong Ku dan mengerahkan jurus "Thian tee Ie weh"
dari ilmu "Thian Thien Kioe Sih".
Pergelangan tangan Kong Ku yang dicekal oleh Boen Ching
segera mengeluarkan suara tertahan, ternyata jurus Boen
Ching ini tidak berhasil menggerakan tubuh Kong Ku
sedikitpun juga dalam hatinya sedikitpun juga, dalam hatinya
sedikit merasa sangat terkejut, kemudian melancarkan lagi
jurus "Shie Thian Song Gwat" Tubuhnya berputar diudara,
semula Kong Ku oleh jurus "Thian tee Ieweh" dari Boen Ching
ini telah membuat kuda-kudanya menjadi tergempur, pada
saat ini dibuat berputar lagi oleh tenaga dalam jurus Boen
Ching ini, mau tak mau membuatnya terjungkir balik, untung
dia segera memutarkan tubuhnya, kalau tidak maka tubuhnya
akan terlempar ke tengah telaga oleh jurus Boen Ching ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
wajah Kong ku segera berubah, dengan dingin ujarnya:
"Tak dapat disalahkan lagi kau berani bicara besar, kiranya
kau masih sangat hafal dari ilmu sakti dunia kangouw yakni
ilmu "Thian Thien Kioe Sih." Boen Ching nampak dirinya harus
berputar berpuluh2 kali baru dapat membuat Kong ku
terjungkir sekali bahkan tidak terjatuh pada arah yang dituju
olehnya, hatinya menjadi sangat terkejut, tetapi ia tidak tahu
kalau dalam hati Kong kujauh lebih terkejut jika dibandingkan
dengan dirinya, kehebatan dari ilmu Thay Thien Kioe Sih tak
ada bandingan nya, kalau saja lweekang yang dimiliki Boen
Ching lebih tinggi dari dirinya, bukankah dirinya akan
terlempar jatuh ke tengah telaga, Boen Ching ini tak dapat
dibiarkan hidup lebih lama lagi. kalau tidak jika bertambah
beberapa tahun lagi, dirinya mana dapat menandingi dia lagi.
Kong Ku pertama kali karena memandang rendah pada
pihak musuh sehingga terkena pancingan, setelah berdiri
tegak ditanah tak henti-hentinya ia tertawa dingin sedang
tubuhnya mendekat pada Boen Ching lagi.
Boen Ching dengan tawar berkata.
"Thay Thien Kioe Sih tidaklah hanya sebagian itu saja,
engkau mau melemparkan aku ke dalam telaga untuk
bertempur mati-matian dengan naga dingin itu, aku kira
tidaklah demikian mudahnya untuk melakukannya."
Kong Ku tertawa dingin, ujarnya. "Aku harap kau jangan
terlalu meninggikan dirimu sendiri, ilmu Thay Thien Kioe Sih
mungkin sungguh dapat disebut sebagai ilmu sakti didalam
Bu-lim, tetapi kalau kau yang menggunakan, aku kira masih
sangat terlalu jauh untuk dikatakan. Sewaktu mengucapkan
perkataan itu,"
tubuhnya bagaikan kilat cepatnya mendesak mendekat
ketubuh Boen Ching. Boen Ching sambil mengundurkan diri
melancarkan serangan dengan menggunakan gerakan tubuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sie Liu Eng Hong" ia berusaha untuk memunahkan serangan
musuh itu.
Kong Ku dengan dingin mendengus,jari tengah dan
telunjuk dari tangan kanannya dengan perlahan disentilkan,
segulung angin yang amattajam mengikuti arah yang ditunjuk
menyerang kearah tubuh Boen Ching.
Dalam hati Boen Ching merasa sangat terkejut, sungguh
tak disangka olehnya kalau Kong Ku ternyata dapat melatih
ilmu sakti semacam ini, dengan demikian gerakan tubuh "Sie
Liu Eng Hong" nya jadi kehilangan kehebatannya.
Dengan tergesa-gesa ia menghindar kesamping untuk
menghindari serangan yang menyerang dirinya Itu dengan
hebatnya Itu.
Kong Ku dengan dingin mendengus, pada saat tubuhnya
berkelebat tangannya telah menyambar mencengkram
punggung Boen Ching, sedang tangan kanannya bergerak
menotok jalan darah pada punggung Boen Ching, kemudian
ujarnya.
"Kau sendiri dapat membebaskan totokan ini, setelah
sampai pada dasar telaga bebaskanlah sendiri, Ilmu Thay
Thien Kioe Sih terhadapku juga telah tak ada gunanya,
hanyalah tinggal menanti budak kecil itu membalas dendam
bagimu."
setelah berkata dengan perlahan tangan kanannya
mendorong, melemparkan tubuh Boen Ching ketengah telaga.
Jalan darah pada punggung Boen Ching tertotok, dia sadar
bahwa satu satunya jalan kehidupan baginya adalah jika ia
dapat membebaskan totokan tepat pada waktunya, kalau
tidak kiranya dirinya juga akan terkubur didasar telaga itu.
untuk membebaskan totokan bukanlah suatu pekerjaan
yang sangat mudah dan tak mungklin dalam waktu yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
singkat dengan menggunakan hawa murninya untuk
membebaskan totokan tersebut.
Begitu Kong Ku melepaskan tangannya, dia mulai dengan
mengerahkan hawa murninya untuk membebaskan totokan
itu.
Tubuh Boen ching yang dilemparkan ketengah telaga
ditengah udara berturut-turut ia bersalto beberapa kali, dan
kemudian jatuh ditengah telaga naga dingin itu.
Begitu tubuhnya bertemu dengan air telaga, tanpa terasa
seluruh tubuhnya menjadi berkerut, rasa dingin dari air telaga
naga dingin ini jauh lebih hebat dair penderitaannya jika
dibandingkan dengan rasa dingin daripada Han Siong Leng
Uh.
Seluruh tubuhnya terasa diserangoleh rasa dingin yang
hebat dari air telaga tersebut, tapi pada dadanya terasa
hangat sekali.
Dalam hati Boen Ching diam2 merasa heran dan bercampur
terkejut. Cermin "Thian Tuen" yang biasanya ditempatkan
pada dadanya itu mengeluarkan suatu hawa yang dingin dan
nyaman, pada saat ini bagaimana dapat berbalik
mengeluarkan hawa yang hangat?
Dia yang dibesarkan dilautan Timur, sudah tentu menyelam
diantara ombak bagi dia tidaklah merupakan suatu urusan
yang berat baginya untuk bertahan napas didalam air dapat
mancapai tiga jam lamanya tapi jika jalan darahnya tak dapat
dibebaskan, dengan sendirinya tangan dan kakinya menjadi
tak dapat bergerak. Tubuhnya yang masuk jadi tak dapat
bergerak, tubuhnya yang masuk ke dalam air segera
tenggelam ke dasar telaga.
Boen Ching menutup matanya dan mulai menjalankan
pernapasan, dia tahu pada tubuhnya ada cermin pusaka yang
melindungi tubuhnya dna tak usah lagi takut akan hawa dingin
dari air telaga itu, dia hanya dengan memusatkan seluruh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perhatiannya untuk menjalankan pernapasan guna
membebaskan totokannya.
Setelah menjalankan tiga kali putaran tiga tempat jalan
darah yang tertotok dalam tubuhnya telah dapat dibebaskan
seluruhnya, baru tubuhnya akan digerakan untuk naik keatas
sebuah arus berputar yang sangat santar telah menerjang
ketubuhnya.
Dalam hati Boen Ching diam2 merasa sangat terkejut,
ketika ia membuka matanya untuk melihat, ternyata naga
dingin penghuni telaga naga dingin itu sedang datang
mendekati tubuhnya dan menerjang kearahnya dengan cepat
dan ter-gesa2 ia menghindar kesamping.
matanya memperhatikan keadaan sekitarnya, sebenarnya
memangnya telah melatih untuk memandang di tempat yang
gelap, di tempat yang gelap gulita itu dengan samar-samar ia
telah dapat melihat dasar telaga yang letaknya tak jauh dari
dirinya. Didasar Telaga naga dingin tersebut, terlentang
berpuluh2 sosok tengkorak manusia, ada yang dalam sikap
duduk ada pula yang dalam keadaan telentang, sedang
tengkorak2 itu banyak juga yang telah hancur berantakan,
diatas tubuh tengkorak-tengkorak itu penuh dengan lumpur,
ketika air mengalir melalui tengkorak itu dan menghilangkan
Lumpur yang ada diatasnya, barulah dapat dilihat wajah
sesungguhnya dari tengkorak itu. Naga dingin itu ditengah
remang2nya air telaga tampak yang sangat putih sekali-
bagaikan salju, panjangnya kira-kira empat lima kaki,
sepasang matanya berwarna merah darah, didalam air
sekalipun gerakannya sangat lincah, tetapi ekornya terdapat
seutas rantai besi yang sangat besar sekali. Boen Ching
setelah menghidari terjangan naga dingin itu, menurut
pengalamannya yang ia dapatkan,jika menemui binatang buas
didalam air sekali kali tidak dapat melarikan dirinya, sebagai
manusia kegesitan waktu bergerak tidak mungkin dapat
melawan kelincahan dan gerakan binatang penghuni air. Dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membalikkan tubuhnya sambil mencabut keluar pedang
panjangnya, matanya dengan tajam memperhatikan naga
dingin itu. Naga dingin itupun memperhatikan Boen Ching
kedua belah pihak menantikan saat yang baik untuk bergerak.
Boen Ching tahu bahwa sebangsa ular atau naga jika dalam
air kekuatan ekor naga dingin itu, meskipun dia mempunyai
cermin pusaka yang melindungi jantungnya tetapi
bagaimanapun juga tak dapat menghindarkan diri dari
serangan hawa dingin dari telaga itu, kakinya dan tangannya
mulai menjadi kaku.
Naga dingin itu setelah memperhatikan Boen Ching
sejenak, mulutnya yang besar itu membuka dan menutup,
sekumpulan air yang sangat santar kembali menyerang kearah
Boen Ching dengan hebat.
Boen Ching menjadi sangat terkejut tubuhnya bergerak
menghindar kesamping, tetapi sekumpulan air yang santar itu
setelah melewati pergi, terasa lagi suatu hawa yang sangat
dingin sekali menyerang kearah nya, saking dinginnya,
membuat dia hampir2 gemetar.
Naga dingin itu nampak serangannya tidak mengenai
sasaran, tubuhnya maju mendesak kearah Boen Ching lebih
dekat lagi.
Pedang panjang ditangan kanan Boen Ching dengan cepat
menusuk keluar tetapi naga dingin itu tetap meneejang
kedepan sekalipun pedang Boen Ching dengan cepat
mengenai tubuh naga dingin itu, tetapi naga dingin itu
sedikitpun tidak menderita luka apapun, sambil
mementangkan mulutnya lebar-lebar, tubuhnya mendesak
lebih dekat lagi ke tubuh Boen Ching, dalam jarak tidak lebih
dari tiga kaki saja.
Boen Ching dengan tergesa-gesa menyingkir ke samping.
Naga dingin itu dengan gusar melototkan matanya, tubuhnya
bergerak dengan kerasnya, membuat pada dasar telaga itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
timbul suatu ombak yang keras, pasir dan lumpur bergolak,
segulung demi segulung ombak besar itu menerjang
ketubuhnya dengan keras. Boen Ching yang terpukul oleh
ombak yang sangat besar itu dipaksa mundur terus
kebelakang.
Naga dingin itu disamping menggerakkan tubuhnya hingga
menimbulkan ombak yang besar, tubuhnya bagaikan kilat
cepatnya mendesak kearah Boen Ching. Boen Ching berturut-
turut menghindar kesamping, mendadak dia merasakan suatu
arus yang sangat cepat dan santer menerjang dari belakang
tubuhnya. Dia menjadi terkejut, tidak sempat lagi untuk
menoleh kebelakang, tahu-tahu telah dihisap oleh arus keras
yang menyerang dirinya itu dan membawanya kedalam suatu
gua yang sangat gelap sekali.
Boen Ching dengan cepat menutup seluruh pernapasannya,
mengikuti arus keras itu tubuhnya mengalir terus, dia dengan
seluruh perhatiannya memperhatikan keadaan sekelilingnya,
nampak didalam gua itu empat penjurunya penuh dengan
batu2 aneh yang sangat runcing sekaU.
Dalam hatinya diam-diam dia merasa sangat terkejut,
ditengah teejangan arus telaga yang demikian derasnya itu
ternyata terdapat batu-batu aneh yang demikian runcing nya,
jikalau bukan dirinya telah berhasil melatih ilmu memandang
didalam kegelapan, kiranya sejak tadi telah mengalami
kematian. Arus deras itu menerjang terus dengan santer nya,
tak lama kemudian telah sampai ditengah suatu telaga yang
sangat gelap sekali. Boen Ching yang telah sangat lama
menutup seluruh pernapasannya, pada saat ini merasa arus
air itu mulai menjadi perlahan, dengan cepat tubuhuya
digerakkan, untuk timbul keatas permukaan air dan mengirup
udara segar. Setelah ia menghirup udara panjang2, dengan
perlahan ia membuka kedua matanya kembali tetapi terasa
didalam gua itu sangat terang sekali oleh suatu sinar yang
berkilauan, sinar itu menusuk kedalam matanya, membuat dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hampir2 tak dapat mementangkan matanya, dalam hatinya
diam2 merasa heran dan terkejut, Boen Ching dengan cermat
memandang kekanan dan kekirinya, nampak disebelah kiri dari
goa itu terdapat sebuah batu gunung yang panjangnya
beberapa kali dan muncul dari permukaan atas, sinar yang
menyilaukan mata itu timbul dari atas batu gunung yang besar
itu.
Boen Ching yang tidak dapat melihat dengan jelas, dalam
hatinya mendadak timbul rasa ingin tahunya, tak disangka di
belakang dimana terdapat arus yang demikian santarnya itu
ternyata terdapat suatu tempat seperti ini, entah barang
apakah yang terlihat memancarkan sinar yang berkilauan itu.
Dia menarik napas panjang2, tubuhnya melompat melayang
keatas dan hinggap diatas batu besar itu.
Sesampai diatas batu itu, nampak disekeliling dari batu itu
ternyata ada beberapa kaki luasnya, diatas batu itu terdapat
tulang belulang dari seekor naga yang membujur panjang,
sepasang matanya memancarkan sinar merah yang
berkilauan, sedang didalam mulutnya terdapat sebuah benda
bulat yang menyerupai sebutir pil yang berwarna emas. Sinar
berkilauan yang tadi terlihat itu kiranya berasal dari pil
berwarna emas tersebut.
Disamping tulang belulang dari naga itu masih terdapat
sebuah mayat dari seorang hweesio yang dalam sikap sedang
bersila, sekalipun hweeesio itu telah wafat lama sekali, tetapi
wajahnya masih tetap utuh seperti orang yang masih hidup,
pada wajahnya terlihat senyuman yang sangat ramah sekali.
Boen Ching menarik napas panjang-panjang, dalam hati
pikirnya. "Entah hweesio ini berasal dari angkatan yang
keberapa, ternyata dapat wafat ditempat ini."
Dia memandang keadaan sekelilingnya, nampak arus itu
mengalir kesuatu gua yang gelap, sedang tulang dari naga
itupun menerobos masuk lagi kedalam gua yang tingginya
satu setengah kaki.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Untung baginya pedang panjang dan buntalannya terbawa
pada tubuhnya, dia sambil menghela napas lega, menurunkan
pedang dan buntalannya keatas tanah, dapat sampai ditempat
ini juga dapat dihitung sangat beruntung sekali, kalau tidak
banyak waktu lebih lama sedikit lagi berdiam di dalam telaga
naga dingin itu, juga bukannya mati kedinginan juga mungkin
mati tertelan oleh Naga dingin itu. Dia bertindak dua langkah
kedepan, nampak diatas dinding batu didepan gua itu agaknya
terukir beberapa tulisan, dia bertindak ke depan memandang,
diatas batu itu ternyata terukirkan kata.
"Thay Tong tahun kedua, Pendeta Thian Tok Wang Huo
wafat ditempat ini, bersama-sama dengan naga emas melawat
kebarat, merantai Naga dingin didasar telaga Naga dingin.
pendatang yang berjodoh dapat menelan pil berwarna
emas yang ditinggalkan oleh naga emas itu, ilmu sakti dari
Tinggoan yang telah lenyap empat abad yang lalu "Hong Loei
Chiet Kiam" dapat menundukkan naga, ilmu "Hong Loei Chiet
Kiam ini sebenarnya adalah ilmu sakti dari daerah Tionggoan,
tetapi karena merasa akibatnya terlalu hebat dan kelihayannya
tak ada bandingannya, bukanlah orang persilatan yang dapat
mempelajarinya, hingga tak berani menerima murid, ilmu yang
berasal dari Tionggoan sudah tentu harus dikembali kan
kedaerah Tionggoan, kini diwariskan pada orang yang
mendatang, gua ini, karena menurut anggapan orang yang
dapat memasuki gua ini tentu orang yang mempunyai rejeki
besar, dan jangan menggunakannya untuk melakukan
kejahatan. Tulisan itu sampai disitu telah berhenti, Boen Ching
setelah nampak hal ini menjadi menghela napas, kira nya pil
yang berwarna emas itu adalah pil sakti naga emas itu.
Dia membalikkan tubuhnya dan berjalan ke depan Wang
Huo Thaysu, dapat diduga hwesio sakti dari ribuan tahun yang
lalu ini pasti adalah seorang manusia aneh yang sakti, segera
ia berlutut dan bersujut memberi hormat, seluruh tubuh dari
Wang Huo Thaysu itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian dengan perlahau-lahan ia bangkit berdiri dan
mengambil pil berwarna emas itu yang diletakkan keatas
tanganya setelah memandangnya sejenak barulah
memasukkan kedalam mulut dan ditelan.
Segera ia duduk bersila untuk mengatur jalan
pernapasannya, begitu pil berwarna emas itu masuk kedalam
mulutnya, segera pula ia merasa sebuah arus yang panas
mengalir masuk kedalam tubuhnya, sedang tulangnya
mengeluarkan serentetan suara yang perlahan, hawa dingin
yang tadi menyerang dirinya kini dengan cepat telah tersapu
hilang.
Setelah mengatur pernapasannya hingga hawa murninya
berputar tiga kali keseluruh tubuh nya dia baru menghela
napas lega dan bangkit berdiri terasa tubuhnya menjadi
sangat segar sekali, hawa murninya terus menembus
keseluruh urat nadi dan jalan darahnya.
Pada saat bernapas, tenaga tubuh dan hawa murninya
bergerak dengan sangat perlahan sekali, bagaikan akan
menerobos terus keseluruh tubuhnya.
Dalam hati diam-diam merasa sangat girang, tak disangka
pada saat menghadapi keadaan yang bahaya malah balik
berganti dengan mendapat keuntungan dan menemui kejadian
yang aneh.
Boen Ching setelah menelanpil berwarna emas itu dan
nampak empat penjuru dari tempat itu memancarkan sinar
yang sangat menyilaukan mata itu, dalam hatinya mulai timbul
rasa curiga, dengan memusatkan seluruh perhatiannya ia
memandang, nampak tulang belulang dari naga emas itu
menjulur masuk kedalam gua itu bahkan memancarkan sinar
yang sangat menyilaukan mata.
Dia teringat akan pesan yang ditinggalkan oleh Wang Huo
Thaysu yang mengatakan bahwa terdapat ilmu sakti dari dunia
persilatan yaitu "Hong Loei Chiet Kiam" atau tujuh pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
angin petir, dalam hati diam-diam pikirnya "Aku kini ternyata
telah menelanpil berwarna emas dari naga emas itu, mengapa
tidak sekalian mempelajari ilmu "Hong Loei Chiet Kiam", apa
lagi aku kini tidak mempunyai urusan, mau keluar dari gua
inipun tak mungkin dapat keluar."
Berpikir sampai disini, ia memungut pedang panjang nya
kembali samhil mengambil buntalannya ia berjalan masuk ke
dalam gua tersebut.
Baru ia masuk kedalam gua itu, pandangan dihadapannya
menjadi terang, dalam gua itu dari tingginya yang hanya
setengah kaki itu kini telan berubah menjadi beberapa kaki
tingginya empat penjuru dari gua batu itu penuh dengan intan
permata, sedang ubinnya terbuat dari batu giok, di tengah
gua itu terdapat sebuah kolam air dan ditengah kolam itu
terdapat seekor naga emas yang memancarkan airnya.
Boen Ching yang nampak hal itu menjadi tertegun,
pemandangan semacam ini sekaiipun di dalam istana
kaisarpun juga tak dapat menemuinya.
Disamping dari kolam itu terdapat tujuh buah patung
manusia yang terbuat dari emas, dengan mencekal sebilah
pedang panjang masing-masing berdiri dengan gayanya yang
berbeda satu dengan yang lainnya, setiap patung dari emas
itu sungguh sangat hidup dan indah pembuatannya, bagaikan
orang sungguh-sungguh.
Boen Ching setelah menurunkan buntalannya ke atas
tanah, dengan perlahan ia berjalan mendekati, dengan sinar
yang terkejut bercampur heran ia memandang ketujuh patung
yang terbuat dari emas itu, dengan hasil pembuatannya yang
demikian indahnya itu,
kiranya pada saat ini tak seorangpun yang dapat
menandingi hasil pembuatannya yang demikian hidupnya itu.
Dengan perlahan dia mencabut keluar pedangnya satu
gerakan demi satu gerakan, satu jurus demi satu jurus ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mulai mempelajarinya, diam-diam dia merasakan bahwa ilmu
"Hong Loie chiet Kiam" ini bukan saja sangat hebat sekali,
bahkan keanehan dan akibat yang timbul dari jurus-jurus itu
sukar sekali untuk ditandingi, seluruh jurus itu terdiri jurus-
jurus serangan semuanya.
Boen ching setelah mencoba menirukan ilmu "Hong Loei
chiet Kiam" itu satu kali, merasakan bahwa untuk mempelajari
ilmu itu ia menemukan kesukaran-kesukaran. mulailah dia
memandang dengan Cermat satu jurus demi satu jurus,
seluruh patung yang terbuat dari emas itu terlihat bentuk-
bentuk dari otot-otot dan urat-urat nadinya.
Boen ching sambil menirukan Cara dan bentuk dari tiap
jurus, ia mulai menggerak-gerakkan pedangnya, terasa
baginya sangat berat sekali.
Didalam gua itu tumbuh pula berbagai macam buah-
buahan liar, Boen ching pun mulai melatih ilmu "Hong Loei
chiet Kiam" itu didalam gua tersebut, setelah merasa lelah ia
baru beristirahat didalam gua itu tak nampak matahari, hal ini
membuatnya tak mengetahui kalau waktu itu adalah siang
atau malam.
Entah telah lewat berapa lama Boen ching masih selalu
memusatkan perhatiannya pada pertemuan yang bakal
diadakan diloteng oei Hok lo pada jam 8 malam Tiong chiu, ia
tinggal lebih lama lagi didalam gua itu, begitu ia selesai
melatih ilmu "Hong Loei chiet Kiam" itu segera pula mulai
bersiap untuk meninggalkan gua tersebut.
Setelah keluar dari dalam gua, ia berlutut dan memberi
hormat pada mayat Wang Huo Thaysu kemudian
mengencangkan pedang dan buntalannya pada tubuhnya dan
balikkan tubuhnya loncat masuk kedalam air, mengikuti
mengalirnya air ia bergerak maju.
Setelah lewat beberapa saat sampailah dia pada arus yang
deras itu, sekali lagi ia menutup seluruh pernapasannya, tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kali ini arus itu mengalirnya terlalu panjang, belum saja
sampai diluar gua dia telah didesak untuk mulai minum air
telaga itu, baru kemasukan air dua tegukan, tak tahan diri dan
jatuh tak sadarkan diri.
lewat beberapa waktu, ketika ia siuman kembali, dirinya
telah terlentang di suatu sungai kecil.
Boen ching mengelengkan kepala, terdengar dari samping
tubuhnya ada orang yang sedang bertanya pada dirinya.
"Siangkong, akhirnya kau sadar kembali."
Boen ching miringkan mukanya memandang kesamping
tubuhnya tampak seorang tukang kayu berusia pertengahan
berdiri disamping tubuhnya, Boen ching merasakan tubuhnya
sangat lelah sekali, kepada tukang pencari kayu itu sambil
tertawa, ujarnya. "Tempat ini tolong tanya apa namanya "
Tukang pencari kayu itu sambil tersenyum balas menyahut.
"Tempat ini adalah dikaki gunung Tlong Thiau, tadi aku
sedang pergi mencari kayu nampak siangkong terombang
ambing oleh air dan lewat ditempat ini, untung aku sempat
dengan Cepat menolong dirimu."
Boen ching dengan seenaknya menganggukkan kepalanya,
sedang dalam hatinya diam-diam ia berpikir.
"Bukankah aku sedang berada digunung Hong San? "
Mendadak hatinya menjadi tergetar, dengan Cemas tanyanya:
"Benarkah tempat ini adalah gunung Tlong Thiau ?"
Tukang pencari kayu berusia pertengahan itu dengan
tersenyum menganggukkan kepala.
dalam hati Boen ching merasa sangat terkejut, dia berdiam
didalam gua dimana terdapat kolam nagaemas itu entah telah
berapa lamanya, sedang jarak antara Gunung siong San
sampai disini ratusan li jauhnya, dengan cemas tanyanya pula.
"Tolong tanya apakah malam Tiong chiu telah lewat atau
belum?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tukang pencari kayu berusia pertengahan itu nampak
wajah Boen ching demikian tegangnya, dia menjadi tertegun,
kemudian sambil tersenyum ujarnya .
"Siangkong, kini sedang bulan tujuh tanggal lima belas,
jarak sampai malam Tiong chiu masih sangat jauh sekali "
"oh... " setelah mendengar perkataan itu Boen ching baru
dapat menjadi agak tenang, walaupun demikian dia berdiam
didalam gua itu juga kurang lebih satu bulan lamanya, setelah
termenung sejenak dari dalam sakunya ia mengambil
sepotong perak dan diberikan kepada tukang pencari kayu
berusia pertengahan itu sambil ujarnya.
"Terima kasih sekali kepadamu, ini sedikit pemberian
dariku, harap kau mau menerimanya "
sehabis berkata ia berjalan kearah depan.
Tukang pencari kayu yang berusia pertengahan itu menjadi
tertegun, dengan termangu-mangu ia memandang kearah
Boen ching.
dalam hati Boen ching menjadi sedikit merasa bingung,
kejadian yang dialami pada beberapa hari ini semuanya
bagaikan impian saja, dengan perlahan dia berjalan maju
kedepan setelah mencari suatu tempat yang sunyi dan bersih
ia mulai menjalankan pernapasan untuk kemudian
melanjutkan perjalanannya lagi.
Dia teringat akan Kong Ku kemudian teringat pula Bwee
Giok, saat Bwee Giok sebelum meninggalkan dirinya, sinar
matanya juga perkataan yang diucapkannya, hatinya makia
lama makin merasa menjadi berat sekali, dia tidak
menginginkan Bwee Giok naik keatas istana chie Lan Kong,
tentu dia telah menganggap dirinya telah binasa, sekarang
bagaimana baiknya.
Boen ching berpikir terus, entah Bwee Giok kini berada
dimana, ingin sekali dia untuk menemui seseorang untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ditanyai bagaimana keadaan dunia kangouwpada waktu baru-
baru ini. .
Sambil berpikir tak karuan, dia menarik napas panjang-
panjang dan berlari kearah gunung siong San.
Setelah melewati sebuah pa dang rumput, sampailah
disuatu bukit kecil. Mendadak Boen ching mendengar suatu
suara yang sangat aneh sekali menggema dari belakang bukit
itu, dengan Cepat tubuhnya berkelebat melayang keatas
puncak kecil itu, tanpa terasa hatinya menjadi sangat terkejut.
Dibawah bukit kecil itu tampak berpuluh-puluh orang
berbaju hijau sedang mengepung beberapa orang. orang itu
ternyata adalah Kong Sun Seh, Pek HOuw serta Pek Hian Ling
tiga orang.
Ditinjau dari dandanan serta pakaian yang dipakai orang-
orang itu, sekali pandang saja telah mengetahui kalau orang-
orang itu adalah anak buah dari pihak chie Lan Kong, dalam
hati Boen ching diam-diam merasa sangat terkejut, tak
disangka entah karena urusan apa ternyata orang-orang dari
chie Lan Kong telah bergebrak dengan orang-orang dari pihak
Thian San Pay.
Jlka dilihat dari situasi serta keadaannya dapat dilihat Kong
sun Seh bertiga telah didesak dibawah angin, sedang Kong
Sun Sekpun telah mulai melancarkan ilmu "Thay Bong cap
Pwee san" yang sangat terkenal itu.
Lawan orang-orang berbaju hijau itu nampak tubuh Kong
Sun Seh melayang ketengah udara segera pula berpencar
membentuk suatu barisan pedang.
Kong Sun Sek dengan sekuat tenaga menyerang kebawah,
tetapi seluruh jurus serangannya berhasil dipunahkan oleh
pihak lawan-
Begitu jurus serangan dari ilmu "Thay Kong cap pwee san"
itu telah habis digunakan tubuhnya melayang turun lagi keatas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tanah. Selain dari orang berbaju hijau itu bagaikan angin
puyuh mendesak mendekat, diantara berkelebatnya sinar
pedang yang berkilauan, dari bentuk menyerang yang tak
karuan kedudukannya tadi, kini telah berubah menjadi suatu
jaringan pedang yang sangat tepat sekali, dalam waktu
sekejap mata saja Kong Sun Sek, Pek Hian Ling telah
terjerumus dalam suatu pertempuran yang sangat payah
sekali.
Boen ching menjadi mengerutkan slisnya, dalam hatinya
dan sadar bahwa jika hal ini diteruskan demikian, tiga orang
itu pasti akan mengalami kekalahan seCara total, terhadap
tiga orang itu dia sedikitpun tidak mempunyai permusuhan
apapun, bahkan sebaliknya terhadap pihak chie Lan Kong dia
mempunyai sedikit ganjalan.
Sebenarnya didalam hatinya memang sudah mempunyai
niat untuk mencari orang untuk menanyakan berita-berita dari
dunia kangouw baru2 ini, kini dia tak dapat lagi untuk
bertindak terlambat. sambil bersiul nyaring, ia menarik napas
panjang-panjang sedang tubuhnya meloncat ke tengah udara
dandari atas puncak bukit kecil itu melayang turun dan
menubruk kearah belasan orang berbaju hijau itu.
Begitu siulan nyaring Boen ching itu keluar dari mulutnya,
sekelompok orang-orang itu telah mengetahui kalau telah
kedatangan musuh yang tangguh, pada saat miringkan
mukanya untuk memandang, Boen ching dari tempat setinggi
puluhan kaki itu telah melayang turun.
Kong Sun Sek bertiga dalam hatinya menjadi sangat girang,
sedang puluhan orang berbaju hijau itu sebaliknya merasa
sangat terkejut, didalam Bu lim orang yang dapat
melayangkan tubuhnya ditempat datar sejauh puluhan kaki
saja sudah sangat sukar untuk menemuinya, Boen ching kini
dapat meloncat naik keatas sejauh puluhan kaki untuk
kemudian melayang turun kembali keatas tanah, sungguh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan suatu berita yang dapat mengejutkan orang yang
mendengarnya.
Nampak keadaan demikian itu mereka telah mengetahui
kalau Boen ching adalah musuh bukan kawan. kini musuh
tangguh telah tiba, mana sempat untuk mengusir Kong Sun
Sek bertiga.
Puluhan orang berbaju hijau itu bersama-sama bergerak
mundur, dengan sendirinya telah membentuk suatu barisan
pedang yang sangat kuat sekali.
Tubuh Boen ching yang baru berada ditengah udara
mencabut keluar pedangnya, pada saat tubuhnya hendak
turun keatas tanah, dengan Cepat ia menarik napas panjang-
panjang, dengan keras ia meloncat kan tubuhnya naik lagi
setinggi dua kaki lebih, kemudian bersalto dan mengubah
kedudukannya dengan kepala diatas dan kakinya berada
dibawah.
Ie Bok Kiamnya ditengah udara membuat suatu guratan
panjang, menyapu kearah puluhan orang berbaju hijau itu.
Jurus serangan yang dilakukan Boen ching ini dilancarkan
dengan sangat hebat sekali, dengan mendatar menyapu
kearah puluhan orang berbaju hijau itu, pedang panjang dari
orang-orang berbaju hijau itu bersama-sama ditusukkan
keluar membentuk suatu bayangan pedang dan balas
menyapu kearah Boen ching.
Ketika pertama kali Boen ching tiba di tempat itu telah
mengandung niat untuk menekan orang-orang itu dibawah
pedangnya, dia dengan dingin mendengus, tenaga murninya
dikerahkan ketubuh pedang Ie Bok Kiamnya bukannya
menghindar malah sebaliknya menyambut kemuka.
Kong Sun Sek yang nampak dengan tiba-tiba Boen ching
muncul ditempat itu, sebenarnya dalam hatinya merasa
sangat girang. tetapi kini ternyata Boen ching berani dengan
keras melawan "Yun cang Tin Hoat" atau ilmu barisan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kelambu mega dari pihak chie Lan Kong, bukankah dengan
akan menjerumuskan diri kedalam maut??
Yun cang Tin Hoat dari pihak chie Lan Kong adalah sakti
yang paling diandalkan oleh chie Lan Kong didalam menjagoi
dunia kangouw, begitu barisan itu di gerakkan barisan ini
dapat menyerupai ilmu Pek pay, bahkan jika dibandingkan
dengan ilmu Pat Sian Tian Hoat itu jauh lebih hebat lagi, jika
barisan ini dibentuk keCuali bagi mereka yang memiliki ilmu
tenaga dalam yang tinggi, kalau tidak sekali terjerumus
didalamnya sukar sekali untuk meloloskan diri dari kematian.
TETAPI dia hanya mengkhawatirkau keselamatan dari Boen
ching dengan sia2 saja, Boen ching setelah menelanpil
berwarna emas dari Naga emas itu, kemajuan yang dicapai
didalam tenaga dalamnya adalah diluar dugaan dirinya dimana
tempat yang disabet oleh pedang panjang dari puluhan orang
berbaju hijau itu, diantara suara yang sangat aneh telah patah
menjadi dua semuanya.
Boen ching dengan wajah yang seperti tak pernah terjadi
hal apa-apa turun keatas tanah, sedang puluhan orang
berbaju hijau itu dengan termangu2 berdiri mematung disana.
Kong Sun sek pun saking terkejutnya berdiri tertegun
disana, untuk sesaat tak dapat mengucapkan sepatah katapun
juga .
Boen ching berjalan mendekati ketiga orang itu, kepada
Pek HOuw dan Pek Hian Ling ia tersenyum, kemudian ujarnya
kepada Kong Sun Sek: "Kong Sun Cianpwe, telah lama tak
bertemu apa baik-baik saja ?" Kong sun Sek setelah tertegun
sejenak. kemudian sambil tersenyum sahutnya.
"Didalam dunia kangouw telah mengabar kan bahwa kau
telah dilemparkan kedalam telaga naga dingin hingga
menemui ajalnya oleh pimpinan Tiga bersaudara chie Lan
Kong, Kong Ku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak Kong Sun Sek meskipun tertawa, tetapi
pada wajahnya tertutup oleh kedukaan, diapun memandang
sejenak pada Pek HOuw serta Pek Hian Ling pada waktu
biasanya tak mungkin dapat demikian tenangnya, tetapi
sebaliknya pada wajah dua orang itu pun terlihat sikapnya
yang aCuh tak aCuh, agaknya ada suatu urusan yang sangat
berat yang menimpa diri mereka. Sambil tertawa tawar
ujarnya.
"Berita yang disiarkan memang benar, tetapi sekalipun aku
dilemparkan oleh Keng Ku ke dalam telaga, tetapi untung
tidak sampai mengalami kematian, ini hari baru saja lolos dari
kesukaran, ternyata telah bertemu dengan Cianpwe."
Kong Sun sek setelah menyapu sejenak pada puluhan
orang berbaju hijau itu, kemudian ujarnya.
"Mereka itu semuanya adalah orang-orang dari pihak chie
Lan Kong, sedang chie Lan Kong telah mendapatkan hioloo
peninggalan dari Hay Gwat Thaysu, bahkan kini telah
bergabung dengan enam partai besar lainnya."
Dengan nada yang terkejut Boen ching mengeluarkan suara
tertahan, hioloo kuno itu ternyata akhirnya juga didapat oleh
Kong Ku, tetapi entah oleh karena sebab mengapa dia dapat
bergabung dengan keenam partai besar lainnya, menurut
pendapatnya hal ini sebetulnya tak penting untuk terjadi. Kong
sun Sek sambil tersenyum tawar ujarnya.
"ciangbunjin dari Thian San Pay, Pek Hong Siang dengan
membawa senjata pusaka Thian Liong Suo telah pergi
kegunung Khongtong, tetapi ternyata telah menemui ajalnya
ditangan Bu Kie cie".
Hati Boen ching menjadi tergetar, ciangbunjin dari Thian
San Pay ternyata telah mengalami kematian ditangan Bu Kie
cie, kalau begitu tak salah lagi kalau sikap dari Pek HOuw dan
Pek Hian Ling demikian anehnya. Tetapi . . .. dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepandaian Bu Kie cie apakah dapat menahan kehebatan dan
kelihayan senjata pusaka Thian Liong Suo ?-?
Kong Sun Sek tidak menanti Boen ching membuka mulut
untuk bertanya, dengan mendengus ujarnya lagi.
"Senjata Thian Liong Suo yang berada ditangan Pek Hong
Siang kiranya-kiranya adalah yang palsu, yang asli sejak
sepuluh tahun yang lalu telah diganti oleh Bu Kie chie, tak
dapat disalahkan lagi kalau sepuluh tahun kemudian pihak
Kong-tong-pay demikian rapat hubungannya dengan pihak
Thian San Pay, dia adalah karena takut terbongkar rahasianya,
dan sekarang telah mendapatkan tiga buah senjata pusaka
Thian Liong Suo bahkan bersekongkol dengan pihak chie Lan
Kong."
dalam hati Boen ching segera sadar, Bu Kie chie ternyata
demikian kejamnya, pada sepuluh tahun yang lalu telah
merencanakan suatu rencana busuk untuk membunuh mati
Thian San chiet Kiam.
"Malahan menukar senjata pusaka "Thian Liong Suo" yang
asli dengan yang palsu dan kini membunuh pula Pek Hong
siang.
Sedang mereka bercakap-cakap. dari atas gundukan atas
punoak gunung kecil itu melayang turun seorang lelaki
berpakaian berwarna hijau.
Setelah lelaki berbaju hijau itu muncul, bagaikan kilat
cepatnya berkelekat dihadapan empat orang itu, sedang
matanya dengan sinar yang sangat dingin memandang
pedang ditangan berpuluh orang berbaju hijau yang telah
patah semuanya itu. Sejenak kemudian dengan nada yang
dingin ujarnya kepada Boen ching. "Suatu kepandain yang
sangat tinggi "
Boen ching dengan dingin mendengus, sambil balikkan
tubuhnya, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Suatu gerakan Cakar ayam saja, tak berguna sedikitpun
jua, hanya masih belum memandang sebelah matapun pada
ilmu silat dari chie Lan Kong."
Kong Sun Sek yang nampak munculnya orang itu, tanpa
terasa dalam hatinya timbul rasa yang sangat terkejut, kiranya
yang baru datang ini adilah anak murid dari Kong Ku yakni
Yuen cong Hong.
Yuen cong Hong adalah anak murid kebanggaan dari Tiga
bersaudara chie Lan, sedang sebelum chie Lan menginjakkan
kakinya didunia kangouw, dia telah mempunyai nama yang
sangat Cemerlang, dan kini sekali lagi munculkan dirinya,
Ketinggian kepandaian yang dimilikinya dapat diterka
bagaimana tingginya. Dengan munculnya dia ini, kiranya
keempat orang itu sukar sekali untuk meloloskan diri.
Terdengar Yuen cong Hong dengan dingin tertawa panjang
kemudian ujarnya.
"Siapakah kau? Istana chie Lan selamanya tak ada seora
ngpun yang berani demikian memandang rendahnya, ternyata
engkau berani tidak memandang sebelah matapun juga
sungguh besar sekali omonganmu itu"
Dengan dingin sahut Boen ching. "Aku adalah Boen ching"
Yuan cong Hong menjadi tertegun tegasnya. "Kau adalah
Boen ching.?"
Boen ching dengan dingin tertawa panjang sejenak
kemnudian ujarnya lagi.
"Aku memang benar adalah Boen ching, orang yang telah
dilempar kedalam Telaga naga Dingin oleh seorang yang
berasal dari istana chie Lan Kong Ku."
sepasang alis Yuen cong Hong menjadi berkerut dengan
dingin katanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekalipun kau adaloh Boen ching lalu bagaimana? kau
baru saja lolos dari kematian ternyata kini telah
menghantarkan nyawa lagi." Sehabis berkata ia tertawa
dingin.
Sepasang mata Boen ching dengan tajam memperhatikan
Yuen cong Hong, tak henti-hentinya ia mengeluarkan tertawa
dinginnya.
Dengan nada yang dingin ujar Yuen cong Hong "Engkau
ternyata dapat sekaligus mematahkan lima belah pedang
panjang, tentunya mempunyai selikit andalan, berharga juga
bagiku untuk mempergunakan pedang."
Sambil berkata dengan perlahan lahan ia mencabut keluar
pedang panjangnya. Boen ching masih tetap tertawa dingin
tak mengucapkan sepatah katapun juga . Dalam hati Yuen
cong Hong makin menjadi gusar ujarnya
"Kali ini sejak ketiga orang suhunya menginjakkan kakinya
kembali didalam dunia kangouw belum pernah aku
menggunakan pedang selama tiga puluh tahun didalam dunia
kangouw belum pernah orang melihat ilmu pedang yang sakti
dari istana chie Lan dan kini kau bolehlah mencoba
kelihaiannya."
Sehabis berkata, pedang panjangnya sedikit digetarkan,
disaat memancarnya sinar pedang yang berkilauan pedang
tersebut telah ditusukkan ke tubuh Boen ching.
Kong Sun Sek yang nampak Boen ching demikian
memandang ringan pada pihak musuh, dalam hatinya diam-
diam merasa sangat cemas, perpisahannya yang demikian
lama dengannya, entah dia telah menemukan peristiwa aneh
apa lagi, dan mend apatkan jurus2 aneh apa.
Golongan istana chie Lan Kong ku adalah mengandalkan
ilmu Pedang "Mei Huan Kiam Hoat" atau ilmu pedang
pencabut sukmanya untuk menggetarkan seluruh dunia
kangouw.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekali serangan yang dilancarkan Yuen cong Hong ini telah
membuat Boen ching mengetahui tinggi rendah dari
kepandaian yang dimilikinya, dia mundur kebelakang
selangkah, pedang panjang ditangan kanannya dicukilkan
keatas, menangkis tusukan pedang yang dilancarkan oleh
Yuen cong Hong.
Terdengar Yuen cong Hong dengan dingin mendengus,
pedang panjangnya ditekan kebawah ternyata telah
menggunakan arah yang berlawanan menusuk masuk lagi.
Dalam hati Boen ching sedikit merasa terkejut, ilmu pedang
"Mie Huan Kiam Hoat" dari golongan istana chie Lan ternyata
benar2 sangar aneh sekali, mau tak mau dia harus menunggu
saat yang baik baru bergebrak, kakinya menginjak dengan
kedudukan Pat Kwa, dengan gerakan tubuh "Sie Liu Eng
hong" menahan serangan musuh.
Pedang panjang Yuen cong Hong dengan datar menyabet
kedalam, tetapi ketinggian tenaga dalam yang dimiliki Boen
ching saat ini bukanlah dia dapat melawannya, Boen ching
hanya karena masih belum dapat meraba jelas keanehan dan
kelihayan dari ilmu pedangnya ia baru mengubah
kedudukannya menjadi pihak bertahan, membuat Yuen cong
Hong yang melancarkan serangannya ber-turut2 tak
mendapatkan hasilnya.
Boen ching sekaligus bertahan hingga berpuluh kali
serangan, sedang dalam hatinya berpikir, dirinya telah
menelan pil berwarna emas dari naga emas itu apakah hanya
dapat bertahan saja ??? Sejak dia menginjak kakinya didaerah
Tlonggoan, belum pernah dia memainkan ilmu pedang "Ie Bok
Kiam Hoat"nya dengan sungguh2, kini semangatnya telah
timbul, pedang panjang digetarkan. Ie Bok Kiam segera
menyerang dengan hebatnya dengan menggunakan jurus
"Kiam Hwie Thian coan menerjang kearah Yuen cong Hong.
Ie Bok Kiamnya dengan meminjam tenaga yang digerakkan
dari jari telunjuk dan jari tengahnya berputar setengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lingkaran ditengah udara, dengan disertai suatu desiran
pedang yang sangat tajam menusuk kejalan darah ching Boen
Hoat dibawah dada Yuen cong Hong.
Yuen cong Hong selamanya tidak menyangka kalau Boen
ching dapat melancarkan serangannya dari tempat itu, saking
terkejutnya berturut2 dia terdesak mundur sebanyak dua
langkah.
Boen ching yang nampak dalam satu jurus dia telah
mendapatkan hasil, tubuhnya segera mental kedepan pada
saat tangan kanannya ditekuk dan diluruskan lagi, ilmu
pedang "Ie Bok Kiam Hoat"nya telah dikerahkan seluruhnya.
Tan coe coen dengan mengandalkan ilmu pedang Ngo
Heng Kiam Hoatnya telah menjagoi daerah Sie Pak. dan Shie
Yuh Ku adalah puteri kesayangannya, sedang ilmu "Ie Bok
Kiam Hoat" pun telah menghisap hampir separuh bagian dari
intisari ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat^ Boen ching yang dengan
rajin melatih ilmu "ie bok Kiam Hoat" terhadap ilmu "Ngo
Heng Kiam Hoat" tidaklah hafal, kini begitu ilmu "Ie Bok Kiam
Hoatnya dikerahkan, segera pula telah memaksa Yuen cong
Hong berada dibawah angin-
Golongan istana chie Lan dengan ilmu "Mie Huan Kiam
Hoat"nya telah menjagoi Bulim, tetapi keistimewaan dari ilmu
Mie Huang Kiam Hoat ini pada saat menyerang musuh
membuat pihak musuh sukar sekali untuk membedakan
tempat kedudukan tetapi kini begitu pihak musuh bertahan
dengan rapatnya, keistimewaannya dari ilmu pedang itu
menjadi punah sama sekali.
Begitu Boen ching mengerahkan ilmu "Ie Bok Kiam Hoat"
pada saat itu pula ia berhasil menduduki diatas angin, dimana
ujung pedangnya menunjuk ternyata semuanya memaksa
Yuen cong Hong untuk tetap berada dibawah angin-
Pada saat ini kesadaran dari Boen ching telah hilang sama
sekali, sejak dia datang kedaerah Tiong goan baru pertama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kali ini dengan sungguh-sungguh dia melancarkan ilmu "ie Bok
Kiam Hoat" saking gembiranya dia menyerang membuatnya
lupa segala-galanya segera ia bersiul nyaring, ilmu "Huan Ie
Bok Kiam Hoat" telah dikerahkan pula seluruh jurus yang
digunakan adalah kebalikan dari jurus pedang biasa, keanehan
dan kelihayannya jauh melebihi dari ilmu "Mie Huan Kiam
Hoat"^
Sepuluh jurus belum sampai Yuen cong Hong telah dipaksa
untuk melepas pedang panjangnya dimana pedang di tangan
Boen ching berkelebat membuat pedang yang berada
ditangan Yuen cong Hong terpental terbang.
Boen ching sambil memasukkan pedangnya kembali
kedalam sarung ia memandang wajah Yuen cong Hong yang
pucat pasi itu, dengan dingin ujarnya.
"Tidak perduli golongan istana chie Lan akan bergabung
dengan beberapa golongan partai besar, tujuh buah hioloo
kuno peninggalan Thian Jan Shu itu pasti akan kurebut
kembali, kau Cepat merat dari sini dan beritahu pada Kong
Ku".
Wajah Yuen cong Hong sangat pucat sekali, setelah
termangu-mangu sejenak sambil memungut kembali pedang
panjangnya, ujarnya pada Boen ching.
"ini hari aku Yuen cong Hong kalah ditanganmu, aku
mengakui bahwa kepandaianku masih sangat Cetek. tetapi
kau ternyata berani memusuhi pihak istana chie Lan, kecuali
kau miliki ilmu silat yang tinggi seperti kepandaian Thian Jan
Shu itu, kalau tidak kau jangan harap dapat hidup lebih lama
lagi."
Sehabis berkata ia memandang tajam pada Boen ching
sejenak, kemudian memberi tanda pada berpuluh orang
berbaju hijau itu, dan putar tubuh meninggalkan tempat itu
dengan cepat.
Terdengar Boen ching dengan nada yang dingin ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pertemuan yang diadakan diloteng oei Hok-Lopada bulan
delapan malam Tiong chiu apakah pihak istana chie Lan
mengambil bagian?"
Yuen cong Hong dengan membelakangi Boen ching,
dengan dingin ujarnya.
"Golongan istana chie Lin memiliki sebuah hioloo kuno
sudah tentu harus mengambil bagian pula, tentang soal ini
harap kau legakan hati saja". Sehabis berkata menolehpun
tidak dia, lari ke depan.
Boen ching memandang bayangan dari Yuen cong hong
dan berpuluh orang berbaju hijau itu sedang dalam hatinya
dia termenung. Senjata pusaka "Thian Liong Suo ternyata
telah jatuh ketanganBu Kie cie bahkan golongan istana chie
Lan pun telah melibatkan diri dalam persoalan ini, pada saat
yang diadakannya pertemuan diloteng oei Hok Lopada bulan
delapan malam Tiong chiu entahakan muncul beberapa
banyak lagi tokoh-tokoh Bulim yang telah lama mengasingkan
diri dari keramaian.
Kong Sun Sek nampak Boen ching ternyata dengan
demikian mudahnya telah dapat mengalahkan Yuen cong
Hong, mau tak mau membuatnya sedikit merasa terkejut,
kemajuan yang dicapai oleh Boen ching dalam kepaadaian
ilmu silat, sukar baginya untuk memperCayainya .
Tetapi kejadian ini telah terasa dihadapan matanya
membuat dia mau tak mau harus memperCayainya
Boen ching sambil membalikan tubuhnya tanyanya pada
Kong Sun Sek.
"Kong Sun Cianpwee aku mempunyai suatu urusan yang
hendak ditanyakan entah Cianpwe mengetahuinya tidak?"
Sambil tersenyum sahut Kong Sun Sek.
"Selama pisah dengan Boen Siauwhiap dalam beberapa
bulan saja, kini ketinggian dari tenaga dalam yang kau miliki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuat aku orang tua untuk memikirkannyapun tidak berani
kalau sekiranya kau mempunyai urusan hendak ditanyakan,
tanyakanlah padaku, asal aku mengetahuinya tentu akan
memberitahukan padamu". Boen ching setelah termenung
sejenak dengan perlahan-lahan tanyanya:
"Bagaimana dengan keadaan dari Siauw Tou weu
perkumpulan Elang Sakti dari daerah TiangKang ini?"
"ooo --- " sahut Kong Sun sek. kemudian diapun termenung
tak mengucapkan sepatah katapun. Dalam hati Boen ching
terasa menjadi agak berat, ia tahu tentunya tidak ada
beritanya entah Bwee Giok ini bagaimana.
Kong Sun Sek setelah termenung sejenak ia memandang
sekejap pada Boen ching kemudian ujarnya.
"Pada masadekat ini orang-orang didalam dunia kangow
semuanya telah mengetahui kalau engkau telah terkubur
kedasar telaga naga dingin, bahkan Bwee Giok dengan kau
hubungannya sangat baik sekali dan setelah kembali ke telaga
thay Ouw lalu meminta ayahnya siauw siang Kiam Khek, Bwee
Hong untuk tampil ke depan membalaskan dendam untuk
kematianmu, bahkan suhunya Lam Hay coei Hong pun telah
terjun pula kedaerah Tionggoan, golongan istana chie Lan
telah bersatu padu dengan enam partai besar sudah tentu
perkumpulan Elang sakti tak berani bergerak seCara
gegabah".
"oooh---" sahut Boen ching, kemudian tanyanya.
"Bagaimana dengan Nona Bwee ?"
Kong Sun sek dengan terpaksa tersenyum kemudian
sahutnya. "Dia telah lenyap tanpa bekas-"
Dalam hati Boen ching terasa seperti dipukul dengan martil
yang sangat berat, Bwee Glok telah lenyap tanpa bekas? Dan
tentu telah pergi ke istana chie Lan Kong dengan kepandaian
yang dimilikinya itu sudah tentu hanya pergi menghantarkan
nyawanya saja dan berbuat demikian tentunya karena ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memancing ayahnya dan suhunya untuk ikut serta naik
keistana chie Lan Kong.
Mendadak pikiran yang serentetan menakutkan berkelebat
didalam benaknya. Terdengar Kong Sun Sek berkata lagi.
"Boen Siauwhiap apa tahu keadaan suhunya sicu.?"
Diam hati Boen ching sekali lagi merasa terkejut, didalam
dunia kangouw dia dikabarkan telah meninggal dunia, sudah
tentunya suhunya Ie Bok Tocu tidak akan menerimanya, entah
sekarang bagaimana keadaanya, dengan tergesa-gesa
tanyanya.
"Bagaimana dengan suhuku sekarang?" Sahut Keng Sun
sek.
"Suhumu dengan putrinya thian Jan shu pernah sekali naik
keistana chie Lan banyak sekali jago-jago yang lihay dan
jebakan maut terpaksa tanpa mendapatkan hasil ia balik
kembali, dan kini berada di telaga thay Ouw"
Boen ching menjadi lega hatinya, selamanya dia
mengetahui bahwa ilmu ginkang dari suhunya Ie Bok Tocu
pada saat ini tidak ada bandingannya, sekalipun tidak dapat
memenangkannya, tetapi juga tidak sampai mengalami
kekalahan, Han ching Yu adalah putri dari Thian Jan Shu,
kepandaian yang dimilikinya sudah tentu sangat tinggi sekali,
sehingga tidak usah menguatirkan keselamatan mereka
berdua tetapi masih ada seseorang Shie Siauw In, entah
bagaimana nasibnya.
Pada saat ini mau tak mau juga harus memikirkan
keselamatan dari Shie Siauw In-
Sambil menghela napas kata Kong Sun Sek pula. "Sedang
sumoaymu itu pun juga ikut lenyap pula."
Boen ching tak mengucapkan sepatah katapun dan
menundukkan kepalanya rendah2, diapun tidak mengetahui
bagai mana sebaiknya, Bwee Giok telah lenyap tanpa bekas,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Shie Siauw In pun ikut lenyap pula, bagaimana ia dapat tidak
menjadi sedih.
Setelah termenung sejenak Boen ching bertanya lagi
kepada Kong Sun Sek.
"Kong Sun Cianpwe sekarang akan pergi kemana?" Kong
Sun sek dengan perlahan menghela napas sahutnya.
"Kini aku akan membawa kedua kakak beradik ini pergi ke
gunung Thian San"
Boen ching berdiam diri tak mengucapkan sepatah
katapun, Kong Sun Sek menghela napas lagi ujarnya.
"Tetapi aku kira tidak mudah untuk pulang kembali, apa
lagi sekalipun setelah tiba digunung Thian san lalu apa
gunanya?
Tiba-tiba dalam hati Boen ching segera sadar kembali Kong
Sun sek sudah tentu sedang pergi mengundang Thian San
Hwie Eng atau elang sakti dari gunung Thian San suami isteri
turun gunung tetapi kedua orang itu sejak dahulu telah
bersumpah untuk tidak berkecimpung didunia kangouw lagi,
sekalipun telah sampai di gunung Thian San Hwee Eng belum
tentu akan menyetujui muncul kembali. setelah berpikir
sejenak. kemudian ujarnya:
"Kong Sun cianpwee harap berlega hati, sekalipun golongan
chie Lan Kong serta empat iblis sakti telah muncul, mungkin
juga Toasupek, Jie supek dan Sam supek ku tidak akan
berdiam diri untuk menonton, sampai pada saat ini aku telah
menemui Toa supek serta Sam supek ku, jika Jie Supek ku
muncul pula, maka Ngo Heng Tin bukanlah sudah hampir
menjadi genap?"
Kong Sun Sek menjadi termenung Tan coe coen sejak dulu
memangnya telah mempunyai tujuan hendak mengalahkan
Thian Jan Shu dengan menggunakan Ngo Heng Tin ini,
sekalipun Ngo Heng Tin selamanya belum pernah muncul
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
didalam Bulim, tetapi Thian Jan Shu beserta Tan coe coen dua
orang yang satu di Timur dan yang lain diBarat semuanya
adalah orang2 aneh yang bersama-sama mengangkat nama,
sekalipun perkataannya yang diucapkan melebihi dari pada
kenyataanya, tetapi kekuatan dari istana chie Lan Kong tentu
tidak akan memandang sebelah matapun juga .
Kong sun sek setelah termenung sejenak. kemudian
ujarnya.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan Boen ching
Siauwhiap hari ini, pada hari-hari mendatang apabila ada
kesempatan tentu akan kubalas budimu ini"
Boen ching sambil tertawa ujarnya. "Tak usah sungkan-
sungkan lagi"
Kong Sun Sek dan Pek How kakak beradik setelah berpisah
dengan Boen ching lalu berangkatlah menuju kegunung Thian
San, Boen ching memandang bayangan ketiga orang itu
hingga lenyap dari pandangan, sedang didalam hatinya diam-
diam menghela napas, kini Seh Tu Hoa telah masuk dalam
golongan hitam, kalau tidak kekuatan dari Ngo Heng Kiam Tin
bukanlah dapat menakuti golongan istana chie Lan Kong.
Dia menjadi termenung, "entah ini bagaimana baiknya,
pergi ketelaga Thay ow kah? ataukah langsung menuju
keistana chie Lan Kong"
Setelah berpikir sedang ia mengangkat mata keempat
penjuru, mendadak dia mend engar suara tertawa yang
sangat kalap. hatinya terasa sangat terkejut, dengan tergesa-
gesa ia menoleh memandang seora ng tua yang rambutnya
terurai panjang, kakinya telanjang dan pada tangannya,
mencekal sebatang pedang berlari dengan Cepatnya dari atas
bukit kecil itu.
Boen ching tidak mengetahui siapakah orang itu, tampak
orang tua itu begitu lari sampai dihadapan Boen ching segera
mengangkat pedangnya dan disabetkan ketubuhnya, Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ching dengan cepat menyingkir ke samping, dalam hatinya
terasa sangat terkejut, tenaga dalam yang dimiliki orang tua
itu tidaklah berada dibawah Seh TU Hoa, entah kerena apa dia
telah mengangkat pedangnya dan menyerang kearah nya,
padahal dirinya tidak mengenalnya sama sekali dengan dia.
orang tua itu nampak tusukkan pedangnya tidak mencapai
pada sasarannya, sambil tertawa kalap sekali lagi ia menusuk
kearah Boen ching, sedang pada mulutnya teriaknya.
"Kalian semuanya selalu mengatakan kepandaian yang
dimiliki oleh Thian Jan Shu nomor wahid didalam dunia
kangouw, tetapi kalian semua seorangpun tidak mengetahui
bahwa kepandaian yang dimilikinya itu seluruhnya berasal dari
aku orang tua yang mewarisinya."
Boen cning menjadi sangat terkejut dengan tergera-gesa
dia menyingkir kesamping, dia tidak mengetahui siapakah
orang itu sebenarnya, kepandaian yang dimiliki Thian Jan Shu
selamanya dikatakan orang sebagai ilmu sakti yang tanpa
tandingan, tetapi juga tidak seorangpun yang mengetahui
siapakah sebenarnya suhunya yang mewarisi ilmu silat yang
demikian tingginya itu.
orang tua itu berturut-turut melancarkan beberapa kali
serangan, Boen ching yang nampak orang itu agak kegila-
gilaan, sedangkan jurus-jurus pedang tidak karuan sama
sekali, tetapi jika dipandang olehnya agaknya sangat dikenal
sekali.
Mendadak hatinya menjadi tergetar, didalam ilmu "Ngo
Heng Kiam Hoat" dia pernah melihat jurus-jurus ilmu pedang
tersebut, apakah dapat dikata dia adalah Jie Supeknya Lie
Hwee Yu She, Lam Kong Hun?
Tubuhnya dengan cepat mUndur ke belakang dan
teriaknya. "Tahan? Apa kau adalah Lam Kong supek?"
orang tua yang gila itu agaknya merasa terkejut, mendadak
menjadi tenang kembali, sedang pada mulutnya kemak kemik.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Lam Kong supek? Siapa yang memanggil Lam Kong
supek??."
Boen ching yang nampak orang tua gila itu berbuat
demikian, hatinya terasa berdesir, dalam hati pikirnya,
"kiranya tidak salah lagi, orang ini tentunya adalah Lie Hwee
Yu she, Lam Kong Hun, tetapi entah karena apa ia menjadi
gila, suhunya dan para supeknya telah berpisah hampir
mendekati dua puluh tahun lamanya, sedang Seh TU Hoa pun
telah menjadi sesat, Lam Kong Hun pun menjadi gila, dalam
hatinya tanpa terasa menjadi merasa sedikit keCewa.
Setelah termenung sejenak kemudian ujarnya.
"Benar engkau bernama Lam Kong Hun" Lam Kong Hun . .
."
Lam Kong Hun dengan termangu-mangu berdiri mematung
disana, sedang pada mulutnya tetap berkemak kemik,
ujarnya. "Lam Kong IHun? Lam Kong IHun???" sehabis
berkata ia tertawa terbahak-bahak dan lanjutnya.
"Aku adalah suhengnya Thian Jan Shu, Seluruh kepandaian
yang dimilikinya itu adalah aku yang mewariskan kepadanya,
jika kau ingin belajar ilmu silat yang seperti kepandaian dari
Thian Jan Shu, haruslah kau mengangkat aku sebagai suhu
terlebih dahulu."
Boen ching dengan keCewa menundukkan kepalanya
rendah-rendah, untuk sesaat tidak mengucapkan sepatah
katapunjua.
Terdengar Lam Kong Hun mendengus, dengan gusar
ujarnya.
"Bagaimana?, kau ternyata demikian beraninya tidak
mengangkat aku sebagai suhumu?, apakah dapat dikata kau
tidak takut kepadaku??"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berkata tangannya yang mencekal pedang itu
digerak-gerakkan- Boen ching mengangkat kepalanya, sedang
diam-diam dia berpikir.
"Lam Kong IHun adalah supekku sendiri, dia dapat gila
hingga menjadi demikian, itu pasti ada sebabnya, aku tidaklah
tidak mengurusi urusan ini, bahkah Ngo Heng Kiam Tin yang
telah menggetarkan seluruh dunia kangouw itu pasti harus
dapat dikerahkan pula". Setelah termenung sejenak kemudian
ujarnya.
"Baiklah aku akan meugangkat kau sebagai suhuku"
Lam Kong Hun memandang kearah Boen ching dengan
tajam, bagaikan baginya terasa diluar dugaan, sejenak
kemudian dengan tertawa mengejek ujarnya. "Kiranya tidak
mempunyai semangat sedikitpun jua" sepasang alis Boen
ching menjadi berkerut, sedang dalam hati pikirnya.
"Bagaimanakah sebenarnya, tadi dia masih memaksa
dirinya untuk diangkat sebagai anak murid nya. bagaimana
dalam waktu sekejap telah berubah menjadi sedemikian rupa"
Hatinya segera bergerak pikirnya mungkin hal ini bukanlah
hasil pemikirannya, dirinya jika ingin mendapatkan kabar
berita mengenai sebab-sebab hingga Lam Kong IHun menjadi
gila, pastilah harus menuruti segala pemikiran diingininya.
Setelah berpikir demikian, ia dengan suara dingin
mendengus, dan ujarnya.
"Jangan dikata aku telah memiliki ilmu kepandaian silat
sedikitpun juga tidak mungkin aku mau mengangkat kau
sebagai suhuku"
Wajah Lam Kong Hun berubah menjadi dinugin, setelah
tertawa dingin sahutnya.
"Sungguhkah?? Engkau mengira kalau tidak mau
mendengar perkataan yang aku ucapkan lalu dapat enak-
enakankah? Tahukah Thian Jan Shu itu seluruhnya adalah aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang mengajarkan, asalkan kau dapat mempelajari
kepandaian sedikit saja telah dapat menjagoi seluruh Bu lim."
Boen Ching setelah berpikir sejenak kemudian sahutnya.
"sekalipun demikian engkau mengapa harus memaksa
untuk mewariskan kepadaku?, jika kau memiliki kepandaian
silat yang demikian tingginya mengapa tidak kau pergunakan
sendiri???"
Lam Kong Hun yang mendengar perkataan ini menjadi
termenung, sedang mulutnya berkemak kemik entah
mengatakan apa, suaranya sangat kacau sekali, sekalipun
Boen ching telah memusatkan seluruh perhatiannya untuk
mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh Lam Kong
Hun itu.
Lam Kong Hun setelah mengucapkan beberapa kata itu,
kemudian menggelengkan kepalanya dan tertawa terbahak-
bahak, pedang panjang yang berada ditangannya itu
disabetkan dua kali ditengah udara kemudian balikkan
tubuhnya dan lari pergi.
Boen ching menjadi tertegun, ia tahu bahwa pasti karena
jawaban yang diberikan olehnya itu tidak sesuai, dengan
tergesa-gesa ia lari mengejar, sedang mulutnya berteriak.
"Kau mempunyai kepandaian silat apa??"
Lam Kong Hun hanya tertawa terbahak-bahak tak
menjawab, dan tetap lari kearah depan.
Boen ching tidak mau melepaskan begitu saja, tubuhnya
segera bergerak mengejar, Ginkang dari Ie Bok Tocu adalah
menjagoi seluruh bulim, sedang tenaga dalam yang dimiliki
Boen ching sekarang ini sangat tinggi sekali bahkan melebihi
Ie Bok Tocu sendiri.
Pada saat ini begitu ilmu meringankan tubuhnya
dikerahkan, sedang Lam Kong Hun pun dalam keadaan tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
beres ingatannya, sehingga Boen ching dapat mengejar
disamping orang tua itu.
Terhadap Boen ching yang mengejar hingga disampingnya
itu, Lam Kong hun bagaikan tidak merasakan sama sekali, dia
sambil mengobat-abitkan pedangnya sambil lari kearah depan,
setelah berputar dijalanan yang sempit itu, tak lama kemudian
sampailah dibawah suatu pohon yang sangat besar.
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya berkelebat dan
menubruk kearah pohon besar itu, pedang panjangnya
berturut-turut menusuk beberapa kali, membuat tubuh pohon
yang besar itu tertusuk hingga berpuluh-puluh lubang besar.
Boen ching yang nampak pada tubuh pohon besar itu
terdapat berpuluh-puluh lubang tusukan yang besar, pula
beberapa bekas sabetan pedang, dalam hatinya terasa agak
terkejut, pada waktu itu kekuatan tenaga dalam yang dimiliki
oleh Seh TU Hoa, sedang jika dilihat sekarang ini didalam hal
kegesitan dan kehebatan dalam permainan ilmu pedang Lam
Kong Hun jauh melebihi Seh Tu Hoa, sedang kepandaian Seh
Tu Hoa dapat demikian lihaynya adalah berkat ilmu Thay
Thien Kloe Sih yang sangat aneh gerakannya dan ilmu pukulan
Koen Yuen ciang Hoat nya.
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya bagaikan terbang
Cepatnya mengitari pohon besar itu sambil melancarkan
serangan, sedang pada mulutnya teriaknya :
"Siapa yang mau belajar dari kau, jika kepandaian yang kau
miliki itu sangat tinggi mengapa dapat dirantai oleh orang lain
dengan besi yang demikian besarnya?"
Dalam hati Boen ching merasa terkejut, mendadak dari
sebelah kiri dari pohon tersebut terdengar suara tertawa yang
sangat aneh sekali, Boen ching tak mengetahui siapakah
orang yang tertawa itu tapi dalam hatinya dia menduga bahwa
pastilah orang inilah yang membuat Lam Kong IHun menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak beres ingatannya, dengan cepat ia bersembunyi
dibelakang sebuah pohon besar didekatnya.
Seorang kakektua yang sangat kurus dan berambut
panjang berjalan mendatang, Boen ching nampak pada
punggung kakektua itu membawa seutas rantai yang sangat
besar, dia tahu orang yang disebut Lam Kong Hun tadi.
Lam Kong Hun terhadap orang yang sangat aneh ini
bagaikan tak melihatnya sama sekali, dia masih tetap tertawa
ter-bahak2 sedang tubuhnya bagaikan terbang cepatnya
menyerang ketubuh pohon yang besar itu.
Terdengar orang aneh itu tertawa dingin, dengan perlahan
ucapnya.
"Bagaimana? engkau masih tak mau menyerah,?" Sekalipun
waktu dia bicara sangat perlahan sekali, tapi setiap kata dan
setiap kalimat yang di ucapkan itu mengandung tenaga dalam
yang dapat dilihat jauh melebihi orang biasa,
Boen ching pernah melihat Kong Ku waktu ketawa besar
telah membuat gentar batang pohon hingga berbunyi
gemerisik, tapi orang aneh yang berada dihadapannya itu
telah dapat membuat daun dan bunga2 menjadi bergetar tak
henti2nya.
Tubuh Lam Kong Hun segera berhenti bergerak. setelah
menghembus napas dengan keras teriaknya.
"Siapa yang mau menyerah padamu, sedang rantai besar
yang ada ditubuhmupun itu tak sanggup untuk
melepaskannya masih ingin menerima aku sebagai muridmu?"
orang aneh itu dengan dingin tertawa panjang, untuk
sejenak ia menutup sepasang matanya, sedang pada
mututnya berkata. "Thian Boen Thay cing Siauw Hu. . ."
pada wajah Lam Kong Hun tampak rasa yang sangat
terkejut dan ngeri, setelah lewat beberapa waktu ia baru
menghembus napas lega dan ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak takut padamu yang tetap tak takut padamu, lalu
kau dapat berbuat bagaimana"
Sehabis berkata ia menggerakkan pedang panjang yang
ada ditangannya itu.
Pada wajah orang aneh itu menampakkan perasaan yang
sangat kecewa sekali sahutnya.
"Selama sepuluh tahun ini aku hanya pernah berjumpa
dengan kau seorang yang memiliki tenaga dalam yang
demikian tingginya, hanya kaulah seorang yang dapat
membantu aku melepaskan diri dari belenggu,jika kau
membantu aku membebaskan diri pastilah terhadapmu
mempunyai kebaikan"
Lam Kong Hun tertawa besar, tubuhnya melayang dan
menyabetkan pedangnya kesebuah pohon besar itu.
orang aneh itu dengan dingin mendengus, terdengar suara
yang sangat perlahan sekali tubuhnya bersama ramai yang
besar, itu telah menubruk ketubuh Lam Kong Hun, Boen ching
yang nampak hal ini dalam hatinya merasa sangat terkejut
sedang Lam Kong Hun diantara suara tertawa besarnya ia
balikkan tubuhnya menusuk ketubuh lawannya.
orang aneh itu setelah berhasil menghindar tusukan
pedang itu, ujarnya dengan nada yang keras.
"Kau ternyata berani melawan aku, jurus- jurus silatmu itu
seluruhnya aku telah mengetahuinya dengan jelas, aku
menasehatkan padamu lebih baik kau melepaskan pedangmu
saja "
Lam Kong Hun tidak memperdulikan padanya, pedang
panjangnya sekali lagi menusuk kearah orang aneh itu
sekalipun pada tulang iga orang aneh tersebut telah dirantai,
tetapi kegesitan dan kecepatan bergeraknya sangat
mengejutkan sekali, tampak dia mendatarkan tubuhnya sambil
melancarkan tusukan dengan jari tangannya, maka pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
panjang ditangan Lam Kong Hun menjadi miring kesamping,
sedang tangannya meneruskan serangan mencekal jalan
darah dibelakang punggung Lam Kong Hun.
Jalan darah Lam Kong Hun yang kena dicekal membuat
seluruh tubuhnya menjadi menggigil, dia menjadi kendor dan
terjatuh keatas tanah.
orang aneh itu meletakkan tubuh Lam Kong Hun keatas
tanah, dengan dingin ia tertawa serta ujarnya.
"Kau mau tidak membantu aku untuk melepaskan diriku ?"
Begitu jalan darah Lam Kong Hun dibebaskan ia tertawa
besar lagi tak henti-hentinya. orang aneh itu dengan dingin
mendengus, ia telah termenung sesaat kemudian ujarnya.
"Sudah hampir satu bulan lamanya engkau masih tetap
demikian, mungkin memangnya telah menjadi gila benar-
benar.
Sehabis berkata dia dengan dingin mendengus lagi, Boen
ching yang bersembunyi dibelakang pohon nampak waktu
orang aneh itu mendengus pada sepasang matanya
menampilkan napsu untuk membunuh tanpa terasa membuat
dia menjadi terperanjat, entah, orang aneh itu akan berbuat
apa.
Terdengar orang aneh itu berkata padalam Kong Hun-
"Kau janganlah berpura-pura menjadi gila, kau harus
mengetahui, jikalau kau memangnya benar-benar telah
menjadi orang gila aku juga tidak mungkinakan melepaskan
dirimu, terpaksa aku harus membunuh mati kau."
Lam Kong Hun masih tetap tertawa besar tiada henti-
hentinya.
orang aneh itu sekali lagi mendengus, Boen ching menjadi
terperanjat, ia tahu bahwa orang aneh itu segera akan
menurunkan tangan jahat terhadap Lam Kong Hun. pada saat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini kalau tidak munculkan diripun tidak mungkin bisa terjadi,
dengan Cepat dia gerakkan tubuhnya dan berdiri didepan
pohon besar itu.
orang aneh itu nampak munculnya Boen ching ditempat itu
menjadi sangat terkejut, dengan tangan sebelah dia
mencengkeram tubuh Lam Kong Hun, sedang tubuhnya
dengan tergesa-gesa mundur satu kaki lebih kebelakang.
Dalam hati Boen ching menjadi bergerak ia tertawa tawar,
dengan perlahan mencabut keluar pedang Ie Bok Kiamnya,
ketika tangan kanannya digetarkan, Ie Bok Kiam telah lepas
dari cekalan tangan kanannya dengan menggunakan jurus
yang sangat lihay dari ilmu "ie Bok Kiam Hoat" Ie Bok Kiamnya
berputar setengah lingkaran ditengah udara membuat pohon
yang besar patah menjadi dua bagian, sedang pedangnya
dengan disertai suara yang sangat pertahan melayang kembali
ketangan Boen ching.
jurus ini adalah jurus "Kiam Hwee Thian con" dari ilmu
pedang "Ie Bok Kiam Hoat, Kiam Hwe Thian con" ini jika tidak
dilepaskan dari tangan merupakan jurus serangan untuk
menolong diri sendiri, sedang apabila pedang itu dilepaskan
dari tangan kehebatannya jauh lebih lihay.
orang aneh itu nampak Boen ching memperlihatkan
kepandaian yang sangat aneh dan lihay ini, menjadi berdiri
termangu2 disana.
Boen ching sambil tertawa memasukkan pedangnya
kedalam sarung, kepada orang aneh itu ujarnya:
"coba kau lihat tenaga dalamku ini apakah dapat
menolongmu untuk melepaskan diri dari bahaya ?"
Setelah berkata dengan tanpa terasa dia menyapu Lam
Kong Hun sekejap.
orang aneh itu dengan dingin memandang Boen ching dia
tidak mengetahui Boen ching karena urusan apa datang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ketempat ini, setelah termenung gejenak kemudian tanyanya.
"Engkau menginginkan apa?" Boen ching tertawa tawar
sahutnya. "Aku tidak menginginkan segala sesuatu"
orang aneh itu dengan dingin mendengus dia nampak Boen
ching munculkan diri dihadapannya tentu sangat
menguntungkan tetapi Boen ching mengatakan tidak
menghendaki segala sesuatu, dia tidak berani
memperCayainya, sebaliknya malah menaruh perasaan
Curiganya terhadap Boen ching.
Dia bertindak maju delapan langkah, Boen ching sambil
tersenyum, ujarnya.
"Tunggu kaujangan berjalan mendekat, jika aku berhasil
kau Cekal, halakan tindakan terlalu baik "
orang aneh itu dengan dingin mendengus, ujarnya.
Kau kalau memangnya tlah menyetujui menolong aku
keluar dari kesusahan dengan tanpa syarat apapun, tetapi
mengapa demikian takut kepadaku?? Engkau sebenarnya
disebabkan karena apa?-? ?"
Boen ching dengan tindak sewajarnya tertawa setelah
memandang kekanan dan kekiri sejenak kemudian ujarnya.
"Aku hanya merasa sangat heran, aku dengar kepandaian
silat yang dimiliki Thian Jan shu, itu adalah semuanya yang
kau ajarkan kalau memang begitu siapakah yang dapat
merantai kau disini?"
orang aneh itu mendengus, dengan nada yang gusar,
ujarnya.
"Jika kau menghendaki cepatlah menolong ku lolos dari
kesukaran tak usah banyak bicara lagi!"
Boen ching tertawa tawar sahutnya.
"Kalau memangnya begitu selamat tinggal "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata dia lalu membalikan tubuhnya dan berjalan
pergi.
orang aneh itu nampak Boen ching hendak pergi, dengan
keras teriaknya.
Boen ching balikkan tubuhnya sambil tersenyum, dengan
seenaknya tanyanya..
"Masih ada urusan apakah? ?"
orang aneh itu mendengus, setelah termenung sejenak
baru ujarnya..
"Engkau apa pasti ingin menanyakan soal itu kepadaku ?-?
?"
Boen ching melirik sejenak ke arah Lam Kong Hun, sambil
tertawa ujarnya.
"Aku memangnya ingin membantu kau meloloskan diri,
sudah seharusnya aku tahu siapakah kau sebenarnya, dan
karena urusan apakah hingga terkurung ditempat ini?"
orang itu menjadi termenung, sedang sepasang matanya
memandang tajam kearah Boen ching, sejenak kemudian
ujarnya. "Kau anak murid siapa ?"
Sambil tertawa sahut Boen ching.
"Sekarang ini adalah aku datang untuk menolong kau,
sudah seharusnya kau tak usah banyak bertanya."
orang aneh itu tertawa dingin, ujarnya:
"Baik kau sungguh sangat lihay sekali. tetapi telah aku
mengatakan siapakah aku sebenarnya, aku kira kau tak berani
datang menolong diriku ?" Boen ching mengerutkan alisnya,
sahutnya.
"Perkataanmu sungguh keterlaluan, aku kira walaupun kau
telah menyebutkan namamu aku juga belum pernah
mendengarnya." orang aneh itu tertawa dingin, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau memangnya demikian, memberi-tahukan kepadamu
tak ada halangannya, aku bersama San Kwan Yu "
Boen ching menjadi termangu-mangu, sungguh tak
disangka iblis dari daerah Selatan yang telah lama dilupakan
oleh orang-orang Bulim ternyata telah muncul kembali
ditempat ini, sekalipun nama San Kwan Yu tak terlalu terkenal,
tetapi waktu itu untuk pertama kalinya berkelana didaerah
Tionggoan sekaligus membinasakan ratusan jago- jago Bulim
telah menggetarkan seluruh dunia kangouw, sedang sejak itu
pula jejaknya menjadi tak jelas, walaupun keturunan dari
jago-jago Bulim yang telah dibinasakan itu selalu mencarinya
tetapi tetap tak dapat mencari jejaknya. Dia menjadi
termangu-mangu kemudian sambil tertawa tawar ujarnya.
"Kukira pada saat ini didalam Bulim sudah jarang sekali
orang yang masih ingat akan nama Sang Kwan Yu lagi? "
Sang Kwan Yu tertawa dingin, ujarnya.
"Jika didengar dari perkataanmu, aku kira kau juga tak
mengenal akan aku Sang KwanYu" Sahut Boen ching dengan
tawar.
Sang Kwan Yu berturut-turut membunuh mati ratusan jago-
jago Bulim, mengenai urusan ini sih aku pernah
mendengarnya."
Sang Kwan Yu dengan dingin tertawa panjang, sejenak
kemudian ujarnya.
"Kiranya kau hanya mengetahui tentang urusan itu, tetapi
jika orang-orang yang benar2 mengetahui tentang diriku
seharusnyalah mengetahui tentang peristiwa aku membasmi
cing Jen dan chiong Lay dua partai".
Sepasang alis Boen ching menjadi berkerut,pada waktu itu
pengaruh dari partai cing Jen dan chiong Lay tidaklah di
bawah pengaruh dari tujuh partai besar, setiap partai
mempunyai anak murid sampai ribuan jumlahnya, sekali pun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia belum pernah mendengar tentang peristiwa ini tetapi
cukup dengan mendengar perkataan yang diucapkan oleh
Sang Kwan Yu sendiri, bahkan waktu berbicara seperti tidak
pernah terjadi hal tersebut, sudah cukup membuat hatinya
terasa berdesir dan ngeri.
Sang Kwan Yu tertawa dingin, tubuhnya berkelebat
bagaikan kilat Cepatnya menubruk kearah Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terperanjat, tubuhnya dipaksa
mundur dua kaki lebih, Sang Kwan Yu dengan dingin
mendengus, ia mundur kembali ketempat asal, kepada Boen
ching ujarnya.
"Kau beranikah menolong aku ??".
Boen ching tidak menyangka kalau Sang- Kwan Yu datang
melanjutkan serangan mendadak, jika bukannya dia selalu
waspada, bukankah pada saat ini telah terjatuh di tangan
Sang Kwan Yu ?? berpikir sampai dismi, tanpa terasa
tubuhnya telah penuh dengan keringat dingin-
Setelah lewat beberapa waktu dia baru menyambut dengan
nada yang berat. Sang Kwan Yu tertawa dingin. ujarnya.
"Aku juga tidak perCaya kalau engkau mau menolong aku
dengan tanpa meminta apa- apa, bagaimana kalau aku
menurunkan serangkaian ilmu silat kepadamu sebagai balas
jasa kau menolong aku?-? ".
Tujuan dari Boen ching yang sebenarnya adalah ingin
menolong Lam Kong Hun saja, tetapi pada saat Boen ching
munculkan diri, Sang Kwan Yu telah berhasil menotok jalan
darah dari Lam Kong Hun, sehingga memaksa Boen ching
tidak dapat turun tangan untuk menolong.
Sambil tertawa kemudian ujarnya
"Boleh sih boleh, tetapi kau masih belum mengatakan
siapakah yang merantai dirimu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, setelah
memperhatikan sejenak seluruh tubuh Boen ching, dia dapat
merasakan bahwa Boen ching agaknya terhadap urusan dia
akan mewariskan serangkaian ilmu silat kepadanya itu tidaklah
terlalu memperhatikan, dia mulai mencurigai kalau Boen ching
mempunyai lain tujuan- Dengan tawar ujarnya.
"Adalah Thian Jan Shu yang merantai aku".
Dalam hati Boen ching terasa bergetar, kemudian dengan
tertawa ujarnya.
"Itulah sangat aneh sekali, Thian Jan Shu mengapa mau
merantai dirimu, jika menurut adatnya, dia tidaklah mungkin
mau membuang demikian banyak waktu hanya untuk
merantai kau"
Sang Kwan Yu memandang tajam kearah Boen ching dan
ujarnya.
"Aku mempunyai serangkai ilmu silat untuk ditukarkan
dengan bantuanmu menolong aku lolos dari bahaya, menurut
kau bagaimana ?-?"
Boen ching menganggukkan kepalanya.
Mendadak dia sadar bahwa Sang Kwan Yu telah mencurigai
dirinya, dengan tawar ujarnya.
"Baik sih baik saja, tetapi aku harus mengetahui terlebih
dahulu ilmu silat apakah yang akan kau wariskan kepadaku ".
Dengan dingin sahut Sang Kwan Yu:
"Setelah kau melepaskan diriku sudah tentu aku akan
memberitahukannya kepadamu " Boen ching setelah
termenung sejenak. baru ujarnya.
"Harus berbuat bagaimana, untuk melepaskan dirimu?-? " .
Ujar Sang Kwan Yu kemudian-
Sehabis berkata dia balikkan tubuhnya dan berjalan, tetapi
ketika dia melirik kesamping, nampak Lam Kong Hun masih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terlentang disampingnya, dengan perlahan dia mendengus,
sekarang ini Lam Kong Hun terhadapnya sudah tidak berguna
sama sekali, dia berpikirpun tidak, tangan kanannya diangkat,
dan akan memukul binasa Lam Kong Hun.
Boen ching yang nampak hal ini menjadi terkejut, dengan
cemas ujarnya dengan nada yang keras . "Tahan - - "
Sang Kwan YuBegeta menarik kembali hawa pukulannya,
setelah termenung sejenak, kemudian balikkan tubuhnya
memperhatikan Boen ching dengan tajam, tak henti-hentinya
dia tertawa dingin, sedang dalam hatinya berpikir, kiranya dia
datang kemari adalah karena Lam Kong Hun ini.
Boen ching nampak sikap Sang Kwan yu yang demikian itu,
dalam hatinya diam-diam merasa terkejut, sambil berpura-
pura bagaikan tak ada urusan sedikitpun ujarnya .
"Bagaimana aku dapat mengikuti kau pergi??"
Sang Kwan Yu setelah ragu-ragu sejenak, pikirnya
"Kiranya dia adalah takut setelah mengikuti aku lalu
ditangkap oleh aku ". Setelah memandang sejenak kearah
Lam Kong Hun, kemudian ujarnya .
"Kau legakanlah hatimu, kalaupun aku telah menyetujuinya
sudah tentu tidak akan menyesal lagi "
Boen ching nampak kecurigaan dari Sang-Kwan Yu telah
hilang, dia baru merasa berlega hati, sambil tertawa ujarnya.
"Kalau kau memangnya berkata demikian tapi bagaimana
aku dapat mempercayai omongan mu itu??"
sepasang mata Sang Kwan Yu memancarkan sinar yang
berkilat-kilat, kemudian ujarnya. Sambil tersenyum sahut Boen
ching:
"Hal ini adalah urusanmu sendiri, kau ingin aku
membantumu, sudah tentu urusan ini kau harus memikirkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesuatu cara untuk menyelesaikan hal ini." Sambil berkata
tanpa sadar matanya, melirik sejenak kearah Lam Kong Hun.
Lirikannya ini sekalipun secara tak sengaja, tapi sejak tadi
Sang Kwan Yu memangnya telah menaruh rasa curiga. tapi
ketika dia memandang sekali lagi terlihat Boen ching bagaikan
tak tertarik akan urusan ini dalam hatinya timbul lagi perasaan
curiga terhadap Boen ching mungkinkah dia datang kemari
adalah karena urusan Lam Kong Hun.
Pikirannya segera berputar, teringat olehnya ketika saat
Boen ching munculkan dirinya adalah pada saat dia akan
membereskan Lam Kong Hun, didunia ini urusan yang
demikian tepatnya adalah tak mungkin demikian banyaknya.
Berpikir sampai disitu, dia tertawa dingin.
"Aku mempunyai suatu cara yang sangat bagus," sambil
berkata dia memandang sekejap kearah Lam Kong Hung dan
terusnya.
"orang ini aku berikan kepadamu, kau bolehkah berlega
hati."
Dalam hati Boen ching menjadi bergerak. dengan nada
yang Cepat ujarnya.
"Janganlah bergurau, aku meminta dia apa gunanya,
bukankah tadi kau masih ingin membinasakan dia dibawah
tanganmu ???" Dengan dingin Sang Kwan Yu.
"Tapi kau telah mencegahnya, bahkan sebanyak dua kali
kau mencegahku untuk membunuhnya..,"
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Mungkin karena kau terlalu bercuriga terhadap aku."
Sang Kwan Yu dengan dingin tertawa panjang ujarnya.
"Apa boleh dikata kau datang kemari bukannya karena dia
????"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berkata dia tertawa dingin dia memandang tajam
kearah Boen ching, pada saat ini dia sudah dapat memastikan
maksud kedatangan Boen ching ke tempat itu. Boen ching
menjadi tertegun, ujarnya,
"Kau tak usah ber-pura2 lagi, jika kau berpura-pura sekali
lagi segera aku akan membunuh mati dia, aku mau melihat
kau bersiap akan berbuat bagaimana." Boen ching diam tak
menjawab, sasaat kemudian katanya.
"Untuk mengatakan yang sebenarnya juga tidaklah
mengapa, dia adalah Supekku, aku datang kemari
memangnya bertujuan untuk menolong dia." Sahut Seng
Kwan Yu dengan nada yang dingin-
"Bagus kalau memangnya demikian, supekmu kini telah
berada ditanganku, seharusnyalah kau turun tangan untuk
menolongnya, kalau tidak nyawa dari supekmu ini aku takkan
tanggung lagi."
Boen ching sambil membalikkan tubuhnya, ujarnya.
"supekku itu kutitipkan padamu untuk menjaganya, kini aku
berangkat terlebih dahulu." Seusai berkata ia bersiap untuk
meninggalkan tempat itu. Sang Kwan Yu dengan nada keras,
bentaknya:
"Jangan pergi,jika kau berani bertindak selangkah lagi, aku
segera akan membunuh mati supekmu Lam Kong Hun ini
dibawah telapakku."
Pada saat dia mengucapkan kata-kata itu suaranya sangat
keras dan sungguh2, Boen ching terpaksa menghentikan
langkahnya, ketika dia memandang sejenak nampak tangan
kanan Sang Kwan Yu telah diangkat keatas, jika
seumpamanya tangan itu diturunkan dengan mudah telah
dapat membinasakan Lam Kong Hun.
Boen ching yang membalikkan tubuhnya nampak keadaan
yang demikian itu, dalam hatinya sekalipun merasa terkejut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tetapi tetap pada wajahnya bersikap tenang, sambil tertawa
ujarnya.
"Apa kau ingin menggunakan tindakan demikian untuk
memaksaku ??" Sang Kwan Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Sejak aku dikurung selama puluhan tahun baru ini hari
mendapatkan kesempatan yang benar-benar untuk
meloloskan diri, tidak mungkin aku akan melepaskan dirimu
dengan mudah."
Dengan tawar ujar Boen ching lagi.
"Kau menghendaki akupun terjatuh ketanganmu, aku kira
kau tak mungkin dapat melaksanakannya "
Sang Kwan Yu tertawa dingin, sahutnya.
"Pada waktu kau datang tadi kau ber-pura2 sungguh
sangat mirip sekali, hampir saja aku dapat kau kelabui,
engkau tidak menginginan terjatuh ketanganku, tetapi engkau
pergi dari sini, kau haruslah tahu bahwa saat ini Supekmu Lam
Kong Hun telah terjatuh ketanganku."
oooXooo
BOEN CHING termenung dan berpikir keras dia tahu
sekarang ini untuk meloloskan diri sangat sukar sekali. Nyawa
dari Lam Kong Hun semuanya tergantung ditangannya, dia
tidaklah mungkin untuk meninggalkan hal tersebut dengan
seenaknya, berpikir begitu tanpa terasa ia menghela napas
dengan perlahan-
Sekarang sinar mata dari Sang Kwan Yu terus berputar dan
tertawa dingin tak henti2
-ooo0dw0ooo-
BOEN CHING nampak Sang Kwan Yu demikian mendesak
dirinya, dengan perlahan-lahan dia tertawa, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi diantara kita berdua harus mempunyai suatu
penyelesaian, bukankah begitu?" Sang Kwan Yu dengan dingin
tertawa panjang, ujarnya^
"Hanya engkau harus melepaskan diriku, selain itu tak ada
cara-cara lainnya lagi."
Boen ching tertawa tawar, dengan perlahan dia mencabut
pedang panjangnya dan dikebutkan kesebelah kanannya
sambil katanya.
"Tetapi aku kira jika kita selesaikan dengan cara mengadu
kepandaian, bukankah itu sangat cocok sekali ?."
Pada sinar mata Sang Kwan Yu terlihat menampilkan sinar
yang ragu-ragu, dengan sinar yang tidak percaya dia
memandang kearah Boen ching.
Boen ching dengan seenaknya menyapu sejenak keempat
penjuru dari tempat itu, dengan perlahan dia berjalan
mendekat kearah Sang- Kwan Yu.
Didalam hati sakalipun Sang Kwan Yu telah mengetahui
bahwa Boen ching bukanlah lawannya, tetapi diapun
mengetahui bahwa kepandaian yang dimiliki pemuda ini
tidaklah dapat dihadapi dengan mudah, dengan perlahan dia
meletakkan tubuh Lam Kong Hun diatas tanah dan tertawa
dingin tak henti-hentinya.
Anda sedang membaca artikel tentang Bentrok Para Pendekar 2 [Cersil Anyar] dan anda bisa menemukan artikel Bentrok Para Pendekar 2 [Cersil Anyar] ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/09/bentrok-para-pendekar-2-cersil-anyar.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bentrok Para Pendekar 2 [Cersil Anyar] ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Bentrok Para Pendekar 2 [Cersil Anyar] sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Bentrok Para Pendekar 2 [Cersil Anyar] with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/09/bentrok-para-pendekar-2-cersil-anyar.html. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar