Bentrok Para Pendekar 3 [Cersil Anyar]

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Rabu, 28 September 2011

Dalam hati Boen ching diam2 membatin, pada tubuh Sang
Kwan Yu terdapat rantai yang sangat besar sekali, sudah pasti
gerakannya tidaklah lincah, dirinya sekalipun tidak berhasil
menolong dia juga tidak usah dikuatirkan tak dapat
meloloskan diri.
Dia maju mendesak satu langkah lagi, Sang Kwan-Yu
tertawa dingin, tubuhnya diantara suara bergeseknya rantai
besi, secepat kilat menubruk kearah Boen ching, sedang
kedua telapak tangannya menghantam kedada Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
BOEN CHING sambil miringkan tubuhnya melancarkan
serangan, pedangnya menyerang ke jantung Sang Kwan Yu.
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, ia disebut orang
sebagai iblis sakti dari daerah selatan, sudah tentu ada
sebabnya, tubuhnya berputar dan tahu2 telah berada
dibelakang tubuh Boen ching, dengan sikutnya dia menerjang
punggung Boen ching.
Boen ching yang diserang secara demikian itu hatinya
menjadi berdesir, dia tidak menyangka kalau gerakan tubuh
dari Sang Kwan Yu dapat demikian cepatnya, dengan cepat ia
dengan membelakangi musuh melancarkan serangan
tendangan kilat.
Sang Kwan Yu juga merasa sedikit diluar dugaan, dia tidak
menyangka kalau Boen ching dapat balas melancarkan
serangan dengan demikian cepatnya.
Tubuhnya segera bergerak mundur, sedang lima jari
tangan kanannya bergerak secepat kilat mencekal kaki kanan
Boen ching.
Boen ching menjadi sangat terkejut, tetapi pengalaman dan
kesusahan yang dialami beberapa bulan ini telah membuat ia
tidak menjadi kalut waktu menghadapi bahaya, kaki kanannya
ditekuk kebawah menginjak pergelangan tangan Sang Kwan
Yu, salah satu jurus dari ilmu "Thay Thien Kioe Sih" yakni
jurus "Shia Then Sang Gwat" telah dilancarkan pada saat
tubuhnya berputar ditengah udara dia telah berhasil melempar
pergi tubuh sang Kwan Yu, dengan demikian tubuh kedua
orang itu menjadi agak terpisah. Sang Kwan Yu setelah
berhasil berdiri tegak tanpa terasa menjadi tertegun disana.
Tubuh Boen ching pun berhasil mencapai di atas tanah
dengan selamat sedang hatinyapun merasa sangat berat
sekali, kaki kanannya segera terasa sangat sakit, kali ini jika
bukannya gerakannya sangat cepat, sehingga pada saat Sang
Kwan Yu belum sempat mengerahkan tenaganya dia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berhasil menghidarkan diri, kalau tidak sekitarnya lima jari
Sang Kwan Yu dirapatkan kaki kanannya bukankah telah
menjadi hancur berantakan, entah pada saat ini telah menjadi
bagaimana.
Sepasang mata Sang Kwan Yu berkilat, keanehan dari
kepandaian silat yang dimiliki pemuda dihadapannya ini belum
pernah dia menemuinya, tadi dia mengira bahwa pasti dia
dapat berhasil menangkapnya, tetapi sungguh tak disangka
pada saat yang sangat tepat sekali Boen ching dapat
meloloskan diri, bahkan melemparkan dirinya hingga sejanh
dua kaki lebih, tanpa terasa dia mulai memperhatikan
kepandaian dari Boen ching ini dan lebih berwaspada lagL
Boen ching setelah termenung sejenak pedang panjangnya
menyabet setengah lingkaran ditengah udara, kemudian
berjalan mendekati kearah Sang Kwan Yu, dia telah
mempunyai niat untuk menggunakan ilmu "Hong Loei Chiet
Kiam utuk mengalahkan Sang Kwan Yu.
Hati Sang Kwan Yu pun terasa sangat berat. Sekalipun
pedang panjang yang berada ditangan kanan Boen ching
hanya dengan seenaknya menyabet setengah lingkaran
ditengah udara, tetapi sekali pandang saja ia telah
mengetahui kalau Boen ching hendak menggunakan ilmu
pedang yang disertai dengan tenaga dalam yang lihay untuk
bertempur melawan dia.
ilmu pedang sebenarnya juga merupakan suatu ilmu dari
limu silat, dia dengan tangan kosong ingin bertempur
melawan ilmu pedang yang disertai ilmu tenaga dalam yang
lihay sudah tentu tidak mungkin akan dapat mendapatkan
kemenangan, tetapi jika dikatakan akan melarikan diri ?? dia
tidak mungkin akan mau melaksanakan niat itu.
Disaat pikirannya masih bergolak. tubuhnya telah
menubruk maju, bagaikan seekor burung rajawali raksasa
menyerang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pedang panjang Boen ching segera direndahkan kemudian
dipantulkan keatas jurus pertama dari ilmu "Hong Loei Chiet
Kiam" yakni jurus "Hong Tong Loei Tong" atau angin santar
petir menyambar telah dilancarkan. Ie Bok Kiamnya dengan
disertai sinar yang berkilauan dan disertai pula suara angin
dan petir menyerang ketubuh Sang Kwan Yu dengan
dahsyatnya.
Ketika Sang Kwan Yu mendengar suara angin dan petir
yaug dahsyat, hawa dari pedang Ie Bok Kiam itu telah
menyerang ke tubuhnya, dia merasa sangat terkejut sekali,
tubuhnya dengan cepat mundur kebelakang.
jurus pedang yang dikerahkan oleh Boen ching telah
dilancarkan, mana dia mau melepaskan Sang Kwan Yu dengan
demikian, bahwa pedangnya menyebar keseluruh penjuru,
sedang sinar pedang berkilauan sehingga menyilaukan mata,
mennerjang kearah Sang Kwan Yu.
Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut bercampur gusar,
sungguh sangat tak disangka olehnya bahwa dirinya ternyata
berhasil didesak oleh seorang pemuda yang tidak dipandang
sebelah matapun olehnya itu, pikirannya segera bergerak
tubuhnya dengan keras berputar sedang rantai besi yang
berat itu melayang ketengah udara dan menyambut
datangnya serangannya pedang yang dilancarkan oleh Boen
ching.
Gaya serangan Boen ching segera berubah suara
pedangnya yang bagaikan angin kencang danpetir menyambar
itu segera berubah menjadi angin keras yang keluar dari
lembah, melambung menyapu kearah Sang Kwan Yu.
Tangan kanan Sang Kwan Yu mencekal rantai besi yang
berat, nampak pedang Boen ching sekali lagi menyerang
kearahnya dengan dingin dia mendengus, tangan kanannya
sedikit digetarkan, rantai besi yang berat itu bagaikan ular
yang cerdik melibat ketubuh Ie Bok Kiam ditangan kanan Boen
ching..
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tahu bahwa jika dia tidak cepat menarik
serangannya, pedangnya pasti tak dapat melawan rantai besi
yang berat itu, tetapi Sang Kwan Yupun akan terluka dibawah
pedangnya.
Jago2 yang berkepandaian tinggi waktu bertanding hanya
terlambat setengah detik, pun mungkin akan mengalami
kekalahan- Begitu dia agak ragu2, rantai besi Sang Kwan Yu
yang berat itu telah makin mendekat. tidak menanti dia
berpikir panjang lagi, Sang Kwan Yu yang nampak pedang
Boen ching tidak mungkin dapat menghindarkan diri dari
libatan raatai besinya itu, tak hentinya dia tertawa dingin.
Dia tidak mengetahui bahwa ilmu pedang Boen ching yang
disertai oleh tenaga dalam yang lihay itu sangat besar sekali
perubahannya dan sangat lihay akibatnya, sekalipun Boen
ching belum medapatkan inti sarinya tapi jika digabung kan
dengan tenaga dalam didalam tubuhnya sudahlah cukup untuk
mematahkan rantai besi"-"Miauw Thian Han Lien" itu.
Bahkan dengan ilmu pedang Boen ching ini, hanya dapat
menolong dia untuk mematahkan rantai besi itu, dan sampai
melukai dia.
Tapi mendadak sepasang mata Boen ching berkilat,
gerakan pedangnya darisebelah kanan telah beputar
kesebelah kiri dan Ie Bok Kiamnya pun dari tangan kanan
Boen ching berputar ke tangan kirinya, dalam sekejap mata
saja suara angin dan petir menyambar lagi sedang gerakan
pedangnya menusuk keluar dari arah yong tidak pernah
diduga oleh Sang Kwan Yu, dengan menempel pada rantai
besi yang berat itu menusuk ke dada kiri Sang Kwan Yu.
Sang Kwan Yu merasa sangat terrkejut dia hanya
merasakan empat penjurunya diliputi oleh angin yang sangat
tajam membuat dia hampir2 tidak dapat bernapas dia
mengancangkan gigi dengan seluruh tenaga dalam yang
dimilikinya itu mengangkat rantai "Miauw Thian Han Lien-nya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan dipukulkan kearah kiri, sedang tubuhnya menghindar
kesebelan kanan.
Pedang Ie Bok Kiam yang berada ditangan Boen ching
segera bertemu dengan rantai "Miauw Thian Han Lim" terlihat
percikan bunga api berterbangan, diantara suara dengusan
gusar, pundak kiri Sang Kwan Yu telah berhasil tertusuk oleh
serangan pedang Boen ching.
Sang Kwan Yu mundur dua langkah kebelakang, dengan
menahan rasa sakit yang bukan buatan dengan sekuat tenaga
menarik putus rantai besi yang berada ditubuhuya sedang
menderita luka dalam yang parah, dia tak berani bertempur
lebih lama lagi sambil membalikkan tubuhnya ia lari kearah
hutan yang ada didepannya.
Boen ching yang dengan sekuat tenaga melancarkan
serangan, juga merasakan bergolaknya tenaga murni didalam
tubuhnya, sekalipun dia mempunyai niat untuk mengejar Sang
Kwan Yu dan menyerang dia lebih parah lagi, tetapi
keadaannya tak mengijinkan, apalagi Lam Kong Hun masih
tergeletak disamping, tidak mungkin dia pergi meninggalkan
dia seorang, terpaksa dengan melotot dia memandang Sang
Kwan Yu sambil mematahkan rantai besi yang ada ditubuhnya
dan lari pergi.
Setelah Sang Kwan Yu meninggalkan tempat itu Boen ching
baru dapat menghembus napas lega, Sang Kwan Yu juga
merupakan orang dari golongan sesat, dengan lolosnya dia
hari ini, kiranya didalam Bu Lim akan bertambah lagi seorang
iblis yang sangat manakutkan?.
Boen ching balikkan tubuhnya dan berjalan ke arah Lam
Kong Hun, Lam Kong Hun yang telah ditotok jalan darahnya
oleh Sang Kwan Yu telah digeletakkan diatas tanah, segera
Boen ching datang mendekat dan membantunya untuk
membebaskan diri dari totokan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lam Kong Hun dengan perlahan mementangkan sepasang
mata dengan tajam dia melotot ke arah Boen ching di ikuti
dengan tertawa kalap dia bangkit berdiri, Boen ching menjadi
sangat terkejut pikirnya.
Kali ini tidak boleh membiarkan Lam Kong Hun pergi lagi,
"dia telah dipaksa oleh Sang Kwan Yu hingga menjadi tidak
beres ingatannya, aku harus mencari suatu tempat yang
bagus untuk berusaha memulihkan kembali ingatannya".
Ingatan ini berkelebat didalam benaknya, dengan segera ia
bangkit berdiri, sepasang matanya memandang tajam kearah
Lam Kong Hun, dengan suara yang dalam bentaknya. "Pungut
kembali pedangmu "
Lam Kong Hun segera bangkitkan tubuhnya, dengan
termangu-mangu memandang terpesona ke arah Boen ching,
setelah lewat beberapa waktu dengan perlahan menggeserkan
tubuhnya dan memungut kembali pedangnya.
Pedang Ie Bok Kiam ditangan Boen ching sedikit digetarkan
ujarnya: "Hati hatilah kau "
Sehabis berkata tidak menunggu sampai ingatan kedua
berkelebat didalam benak Lam Kong Hun pedangnya telah
melancarkan serangan, jurus dari ilmu "Ngo-Heng Kiam Hoat"
yaitu jurus "Hong Juan Cie Tie" atau air deras menerjang
daratan.
Lam Kong Hun terdesak. segera dia mengangkat
pedangnya menyambut, tetapi jurus ini merupakan kedudukan
"swie" dan tepat merupakan lawan dari gerakan pedang yang
dimainkan Lam Kong Hun-
Lam Kong Hun menjadi sangat terkejut, dengan cepat dia
mundur setindak ke belakang dengan jurus "Chie Hwee Lian
Thian" atau membawa api memusnakan langit, balas
menyerang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tertawa tawar, dia dengan cepat menarik
pedangnya dan melancarkan jurus "Kiem lien Tang-Tie" atau
Kota emas memusnahkan kolam, jurus ini merupakan suatu
jurus untuk mempertahankan diri, tetapi termasuk dalam
kedudukan "Sie Kiem" terlihat Lam Kong
Hun balas menyabet dan menusuk ke arahnya.
Boen ching berturut-turut mundur kebelakang, Lam Kong
Hun bagaikan orang yang kemasukan roh jahat, pedangnya
dibalik, ilmu "Lie Hwee Kiam Hoat" segera dilancarkan
bagaikan angin taupan dan ombak yang menggulung di
samudra menyerang ke arah Boen ching.
Boen ching sambil mengangkat pedangnya berturut-turut
dia mundur kebelakang sebanyak sepuluh langkah lebih,
bersamaan dengan bentakan nyaring, Ie Bok Kiam Hoat
segera dilancarkan, kedua belah pihak saling balas
menyerang, bukan saja untuk sementara tidak dapat
ditentukan siapa yang menang dan siapa yang mengalami
kekalahan, bahkan gerakan pedangnya bagaikan saling
melekat satu dengan yang lainnya.
Sinar mata Lam Kong Hun mulai menampilkan rasa sangat
terkejut, dengan cepat dia memusatkan seluruh perhatiannya
pada gerakan pedang dari kedua belah pihak, sedang matanya
dengan tajam memperhatikan jurus pedang yang dilancarkan
oleh Boen ching, tak henti-hentinya sinar matanya berkelebat.
Terhadap gerakan dari ilmu Ie Bok Kiam Hoat, Boen ching
telah lama mengenalnya, pada saat ini sewaktu melancarkan
telah sangat hafal sekali. Pada waktu itu ketika Tan Coe Coen
menciptakan ilmu "Ngo Heng Kiam Hoat", untuk mengimbangi
atas jerih payah hasil ciptaannya itu, jurus- jurus pedang itu
telah diwariskan kepada Ie Bok Tocu serta keempat anak
muridnya. Sekali pun jurus pedangnya satu sama lain
berlawanan, tetapi tetap ssluruhnya merupakan serangkaian
ilmu pedang, sehingga jika antara jurus pedang yang satu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan yang lain bertemu akan menampilkan suatu bentuk
yang saling menempel.
Boen ching dengan nyaring membentak ilmu pedang "Ngo
Heng Kiam Hoat" dari kedudukan "Swie" segera dilancarkan,
berturut-turut dia mengerahkan jurus "Hoa Cing Cay Yen- atau
"sungai aman laut tenang, "Ciang Huan Lang Yong" atau
Telaga terbalik ombak mengganas dan "Swie Yun Pih Jiet"
atau air mega memutari matahari, sehingga memaksa Lam
Kong Hun berturut-turut mundur kebelakang.
Lam Kong Hun dengan ilmu "Lie Hwee Kiam Hoat"nya
berusah keras menahan serangan musuh, tetapi tetap tak
dapat melawan, terpaksa dia berturut-turut mundur ke
belakang, sejenak kemudian punggungnya menempel pada
pohon besar.
Serangan Boen ching makin lama makin kencang, juga
bertambah cepat, cahaya pedang beterbangan keempat
penjuru, nampaknya dia ingin membinasakan Lam Kong Hun
dibawah pedangnya
Sepasang mata Lam Kong Hun memancarkan sinar yang
sangat terkejut, pedang panjangn berturut-turut melancarkan
serangan menahan datangnya serangan dari Boen ching.
Tetapi setiap jurus yang dilancarkan oleh Boen ching itu
merupakan lawan dari ilmu "Lie Hwee Hoat"nya membuat dia
tak berdaya untuk balas menyerang.
Begitu Boen ching mengerahkan ilmu "Ie Bok Kiam
Hoat"nya, bagaikan air bah yang melanda, setitik lubangpun
tak terdapat, Lam Kong Hun tak berdaya untuk menghindar,
sedang dia menutupi matanya menanti saat kematian, pedang
Boen ching tahu2 telah mendesir dan menancap dipinggir
telinganya.
Lam Kong Hun menjadi sangat terkejut, seluruh tubuhnya
basah oleh kiringat dingin yang mengalir turun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching berdiri tegak tak bergerak sedikitpun juga,
sedang Lam Kong Hun pun berdiri termangu-mangu disana
sejenak kemudian kepada Boen ching tanya nya: "Siapa kau ?"
Sehabis berkata dia mendongakkan kepalanya, memandang
keangkasa, agaknya dia sedang memikirkan sesuatu haL
Boen ching yang nampak Lam Kong Hun demikian agaknya
telah menjadi sadar kembali, diam-diam dia menghembuskan
napas lega, dengan perlahan dia membungkukkan badannya
dan ujarnya.
"Keponakan murid Boen ching memberi hormat kepada Jie
Supek, suhuku Ie Bok Tocu menanyakan keselamatan dari
Supek ?"
Lam Kong Hun setelah termangu-mangu sejemak dengan
perlahan ujarnya.
"Ie Bok Tocu, kau adalah muridnya sumoay "
Dalam hati Boen ching merasa sangat girang ujarnya:
"Benar, aku adalah muridnya Ie Bok Tocu"
Lam Kong Hun yang telah dibikin sadar oleh permainan
"Ngo Heng Kiam Hoat" dengan perlahan-lahan dia tersenyum
tanyanya. "Dimana Sang Kwan Yu ?"
Boen ching yang nampak Lam Kong Hun masih ingat pada
Sang Kwan Yu, mengetahui kalau dia kini telah sadar benar2,
lalu ujarnya: "Sang Kwan Yu telah berhasil meloloskan diri"
Lam Kong Hun memperhatikan tajam kearah Boen ching,
kemudian dengan perlahan ia menghela napas, ujarnya:
"Sumoay ternyata berhasil memungut seorang murid yang
demikian bagusnya, tak disangka ini hari malah sebaliknya
muridnya telah menolong aku . . " Ia berhenti sejenak,
kemudian lanjutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hanya sayang Sang Kwan Yu berhasil meloloskan diri dari
belenggu. . Hari-hari yang akan datang didalam Bulim sekali
lagi akan terjadi hujan badai. Tetapi kalau dihitung juga masih
Untung, karena engkau masih dapat mengalahkan dia."
Boen ching mencabut kembali pedangnya yang menancap
diatas pohon, kemudian pada Lam Kong Hun dia menceritakan
yang baru saja terjadi. Pada waktu Lam Kong Hun
menanyakan riwayatnya, maka berceritalah Boen ching
tentang kejadian yang menimpa dirinya, pun kejadian yang
terjadi didunia kangouw baru- baru ini.
Sebab Lam Kong Hun telah amat lelah, maka dia
beristirahatlah, kepada Boen ching ujarnya:
"kalau memangnya demikian, maka sekarang ini kau
bersiap hendak berbuat bagaimana ?."
Boen ching setelah termenung sejenak kepada Lam Kong
Hun ujarnya.
"Aku kira sekarang ini harus pergi keistana Chie Lan Kong
untuk melihat-lihat"
Lam Kong Hun setelah termenung sejenak. ujarnya:
"Menurut apa yang kuketahui, diantara ketiga saudara Chie
Lan, selain Kong ku, sisanya dua orang karena telah menderita
luka yang sangat parah telah binasa, dengan kepandaian yang
kau miliki sekarang ini, pergi kesana juga tak akan mengalami
kerugian yang sangat besar, pertemuan pada tanggal delapan
malam Tiong chiu sangatlah penting sekali, aku akan pergi
dahulu. keTelaga Thay-Ouw untuk menemui suhumu,
mungkin juga Toa supek dan Sam Supekmu akan datang pula,
sehingga pada saat itu dapat dirundingkan "perjanjian pada
malam Tiong Chiu."
Boen ching pun mengetahui pada saat ini banyak sekali
orang2 aneh, yang telah lama mengasingkan diri telah muncul
kembali sekalipun dirinya telah menelan pil berwarna emas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari Naga emas itu, tetapi juga kiranya tidak cukup tenaga
untuk mengalahkan demikian banyak jago- jago yang
berkepandaian tinggi, berpikir sampai disini lalu ujarnya
dengan perlahan-
"Jie Supek, waktu mengatur ilmu barisan Ngo Heng Tin,
dapatkah kedudukan Sie Kiem aku mewakili?"
Sambil tertawa sahut Lam Kong Hun:
"Ngo Heng Kiam Hoat adalah hasil ciptaan kakek gurumu
waktu itu, sedang Ngo Heng Tin itu hasil ciptaan dia orang tua
ketika hari tuanya, didalam masih banyak sekali perubahan2,
jika seorang diri menggunakan ilmu tersebut masih dapat,
tetapi jika harus mengatur barisan tersebut aku kira malah
sangat kurang sekali, apa lagi keistimewaan dari Ngo Heng Tin
ini bukanlah sehari atau setahun saja sudah dapat
menyatupadukan, aku lihat lebih baik engkau seorang diri
pergilah terlebih dahulu ke istana Chie Lan, carilah sumoaymu
dan Bwee Siauw TOuwcu. tetapi janganlah sekali- kali terburu-
napsu" Boen ching terpaksa menganggukkan kepala tanda
menyetujuinya.
"Kau haruslah berhati-hati, janganlah sampai melukai diri
sendiri, kalau hal ini terjadi bukankah tidak enak kepada
suhumu, pun terhadap ayah dan ibumu."
Boen ching menundukan kepalanya tidak menjawab, Lam
Kong Hun sambil tersenyum, ujarnya:
"Aku pergi dahulu "
Sehabis berkata dia bangkit berdiri dan meninggalkan
tempat itu.
Boen ching memandang bayangan punggung Lam Kong
Hun hingga lenyap dari pandangan, dia tidak mengetahui
bagaimana kah perasaannya waktu ini.
Gunung Hua San puncak Sin Tok Hong, nampak kabur
dengan perlahan naik keatas, Boen ching setelah memandang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sejenak kearah puncak gunung itu tubuhnya berkelebat lari
kearah sana.
Baru saja dia berjalan setengah jalanan, mendadak didepan
matanya nampak bayangan berkelebat, dia nampak sesosok
tubuh yang dikenal berkelebat dari arah kiri, dia menjadi
termangu-mangu, dengan cepat dia menghentikan gerakan
tubuhnya dan menengok kesamping.
Empat penjuru dari tempat itu tak nampak sesosok
bayanganpun dalam hatinya berkelebat perasaan ragu-ragu
siapakah orang itu ? dia terus berpikir, matanya tidak mungkin
melamur tetapi tetap tidak dapat mengingat siapakah
sebenarnya bayangan yang dikenal itu.
Dia setelah termangu-mangu sejenak mulai bergerak
menuju keatas puncak gunung itu.
Mendadak ketika mendongakkan kepalanya dia menjadi
berdiri mematung disana bayangan yang sangat dikenal itu
ternyata telah muncul dihadapanmya, dengan termangu-
mangu diapun berdiri mematung di sana kiranya orang yang
berada dihadapannya itu adalah Sek Giok Siang.
Boen ching tidak menyangka kalau Sek Giok Siang dapat
muncul ditempat tersebut pada saat itu, dia menjadi
termangu-mangu entah dia munculkan diri pada saat itu
ditempat tersebut mempunyai tujuan apa.
sek Giok siang memandang terpesona kearah Boen ching,
baru tanyanya. "Engkau akan pergi keistana Chie Lan??"
Boen ching dengan perlahan menganggukkan kepalanya,
sahutnya. "Nona Sek mempunyai urusan apa?"
Sek Giok Siang tidak menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh Boen ching itu ia hanya mengangkat kepalanya
memandang terpesona ketempat kejauhan beberapa saat
kemudian baru ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Istana chie Lan sangat bahaya sekali, lebih baik kau
jangan pergi ketempat itu "
Boen ching tersenyum, dia merasa heran mengapa Sek
Giok Siang dapat mengatakan demikian, sambil tertawa
sahutnya. "Terima kasih atas perhatian nona Sek "
"Aku tahu kau pasti akan pergi kesana, tapi kau haruslah
banyak berhati-hati."
Boen ching menjadi tertegun dalam hati dia merasa sangat
heran, ini hari Sek Giok Siang mengapa dapat demikian
memperhatikan dirinya, dengan terpesona dia memandang
kearah Sek Giok Siang.
Tiba2 dia nampak sinar matanya dari Sek Giok Siang
menampilkan suatu sinar sesat yang belum pernah dia
menemuinya, hatinya terasa terdesir, gadis yang demikian
Cantiknya itu dimana dalam hatinya dia pernah
mengaguminya. bahkan terhadapnya pernah menolong
nyawanya, ini hari mengapa dirinya mendadak dapat demikian
takutnya terhadap dia? dirinya sendiripun tak dapat
mengetahui mengapa. Sambil tersenyum ujar sek Giok Siang.
"Engkau pergilah, aku akan menantinya dibawah gunung."
Boen ching berdiri tertegun tak berbicara, tubuh Sek Giok
Siang bagaikan seekor burung walet dengan sangat ringan
melayang turun kebawah kaki gunung, Boen ching tertegun
entah saat ini dalam hatinya dia sedang memikirkan apa.
Dia sendiripun merasa sangat heran dirinya mengapa dapat
mempunyai pemikiran semaCam itu, Sek Giok Siang belum
pernah melakukan sesuatu hal apapun jua.
Boen ching setelah tertegun beberapa waktu, mulailah dia
mendaki puncak gunung itu lagi, baru saja dia berjalan
setengah jalanan terdengar suara yang sangat ringan, sebuah
bayangan manusia telah berdiri didepannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika dia memandang seoraag yang baru saja datang itu
kiranya adalah murid dari Kong Ku, Yuen cong Hong, setelah
munculkan diri, kepada Boen ching sambil tertawa ujarnya.
"Istana chie Lan selamanya tiada orang berani datang, ini
hari ternyata kau berani untuk mendaki kesini." Dengan tawar
sahut Boen ching.
"Istana cie Lan bukanlah merupakan suatu tempat yang
terlarang, mengapa tak berani mendatanginya? "
Seberarnya dia ingin dengan diam2 menaiki istana chie Lan
untuk melihat apakah Bwee Glok serta Shie Siauw In berada
ditempat itu, tapijika dilihat keadaan sekarang ini, terpaksa
harus menerjang dengan menggunakan kekerasan.
Yuen cong Hong menolongak keatas sambil tertawa ter-
bahak2 dia dengan dingin ujarnya. "Istana chie Lan meskipun
bukanlah merupakan suatu tempat yang istimewa,
sekurang2nya juga tanyalah Thian Jan Shu seorang pada
waktu itu yang dapat pergi tapi justru dia seorang saja."
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, Yuen cong Hong
terang2an mengatakan bahwa selain dia mempunyai
kepandaian silat seperti Thian Jan Shu, kalau tidak janganlah
harap dapat pulang kembali lagi setelah memasuki istana chie
Lan-Dia memandang keempat penjuru, sejenak kemudian
baru ujarnya.
"Ini hari aku telah datang, tujuannya yang utama ialah
ingin melihat keanehan apa yang terdapat didalam istana chie
Lan"
Yuen cong Hong mengatakan bahwa selain Thian Jan Shu
tiada orang lain yang berhasil keluar dari istana tersebut,
kemungkinan juga Bwee Giok Shie Siauw In dengan diam2
telah naik keistana chie Lan dan kini terkurung disana.
Terdengar Yuen cong Hong sambi tertawa dingin ujarnya..
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekalipun suhumu datang kemari sendiri, juga belum tentu
dapat memasuki istana chie Lan Kong dengan kepandaian
yang kau miliki sekarang ini, kau ingin memasuki istana,
kukira belum tentu berhasil memasukinya."
Boen ching mundur selangkah kebelakang sedang tangan
kirinya memegang gagang pedangnya sambil tertawa ujarnya:
"Kalau memangnya demikian, terpaksa aku harus
menerjang dengan menggunakan kekerasan, benarkah?"
Agak lama Yuen cong Hong memandang tajam kearah
Boen ching, dia tahu kepandaian silat yang dimiliki Boen ching
sekarang ini sangat tinggi sekali, dia tak berani dengan
seorang diri turun tangan mencegah, sambil tertawa dingin
ujarnya. "Kalau begitu silahkan"
Boen ching dengan dingin mendengus, tubuhnya segera
bergerak menubruk keatas puncak gunung didalam hatinya
pikirnya.
"Aku ingin belajar kenal dengan istana chie Lan Kong ini
yang didalam bu lim dipandang sebagai suatu tempat yang
terlarang itu bagaimana maCamnya."
Dia terus lari menuju keatas punCak gunung tersebut,
mendadak dia jadi tertegun, diatas puncak gunung itu
ternyata tak nampak apa yang di kabar kabarkan didalam
bulim sebagai istana chie Lan-
Ketika ia memusatkan seluruh perhatiannya untuk
memandang, terlihat sebuah istana yang tinggi besar dan
sangat megah sekali berdiri disebelah sebuah bukit gunung,
sedang sebuah rantai baja yang mengeluarkan sinar
berkilauan menghubungkan dua buah bukit dihadapannya itu.
Boen ching segera memperCepat langkahnya dan
menerjang kearah puncak gunung itu, sedang sepasang
matanya dengan tajam memperhatikan istana chie Lan Kong
yang ada pada punCak satunya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Angin gunung bertiup santar membuat ujung bajunya
berkibar, tapi rantai baja yang ratusan kaki panjangnya itu
dan menghubungkan dua buah puncak tapi tak bergerak
sedikitpun juga rantai baja yang berwarna keperak-perakan itu
dibawah sorotan sinar matahari memantulkan Cahaya yang
menyilaukan mata.
Boen ching, dengan tenang berdiri diatas puncak gunung
itu dengan jarak yang demikian panjangnya itu apabila baru
berjalan sampai ditengah jalan pihak musuh dengan tiba-tiba
memutuskan rantai baja tersebut sekalipun orang yang
memiliki ilmu silat yang bagaimana tingginyapun juga sukar
untuk mempertahankan kehidupannya
Tetapi jika tidak melalui rantai baja yang menghubungkan
dua puncak itu, sudah tentu tidak mempunyai cara lainnya lagi
untuk menyeberang ketempat itu. .
Setelah termenung agak lama, terpaksa dia harus
menempuh bahaya melewati rantai itu, dirinya ternyata telah
sampai disini, ingin memasuki istana chie Lan Kong tetapi
tidak berani melewati rantai baja itu, hal ini bukankah tidak
masuk diakal.
Dengan diam-diam dia menjalankan pernapasannya satu
kali, sambil menarik napas panjang-panjang tubuhnya
melonoat dan berdiri di atas rantai baja itu.
Rantai baja itu entah siapa yang memasangnya, ternyata
sangat kuat sekali, ketika dia berdiri diatas rantai tersebut,
bergerak sedikitpun tidak, diam-diam pikirnya sekalipun
ginkangnya lebih baikpun jika Kong Ku memerintahkan orang
untuk memutuskan rantai besi dirinya juga tidak dapat
menyembunyikan diri, lebih baik dengan perlahan berjalan
kesana.
Tetapi sekalipun dia telah berjalan sampai di ujung
seberang tetap tak terdapat dapat gerak gerik sedikitpun jua.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seorang anak keCil berpakaian warna hitam berjalan
mendekat, sambil bungkukkan diri memberi hormat ujarnya.
"orang yang baru datang kalau memandangnya,
mempunyai nyali yang demikian besarnya sehingga berani
melewati jembatan Thian Hong. silahkan memasuki kedalam
istana".
Boen ching nampak anak lelaki kecil yang memakai baju
berwarna hitam itu sangat tampan sekali, bahkan berbicara
dengan dirinya sangat sopan sekali, sambil tertawa ujarnya:
"Majikanmu Kong Ku apakah berada didalam istana ?-? ?- "
"Benar, tetapi harus dapat menerobos lima buah istana
baru dapat menemul dia".Jawab anak lelaki kecil berbaju
hitam itu.
Boen ching tertawa tawar, tangan kirinya memegang
gagang pedangnya, dengan langkah yang lebar dia berjalan
menuju dalam istana chie Lan, istana chie Lan yang dianggap
oleh orang-orang Bu lim sebagai tempat yang terlarang kini
telah muncul dihadapan matanya. Waktu itu Thian Jan Shu
sambil menjepit pedangnya naik keatas puncak gunung Sin
To-Hong itu, bukansaja berhasil menerobos masuk istana chie
Lan Kong, bahkan berhasil pula melukai Tiga bersaudara
hingga luka parah, hal ini membuat nama chie Lan Kong
didalam Bu lim menjadi ternoda. Ini hari dirinya juga akan
menerjang kedalam Istana chie Lan Kong, moga-2 saja juga
dia mengobrak abrik stana chie Lan Kong.
Berpikir sampai disini dengan langkah yang lebar dia
meneruskan langkahnya memasuki istana chie Lan Kong
tersebut.
Disamping pintu masuk istana chie Lan Kong itu berkelebat
keluar dua orang anak lelaki yang berbaju hitam, satu dikiri
dan satu dikanan kedua bilah pedang itu bersama-sama
menusuk ke tubuh Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching menjadi terkejut, dia dipaksa mundur selangkah
kebelakang.
Kedua anak lelaki berbaju hitam itu miringkan tubuhnya
sambii mengganti langkah, sepasang pedang itu tetap
menjepit menyerang kearah Boen ching. Boen ching menjadi
mengerutkan alisnya, pikirnya.
"Jika aku sekali lagi didesak mundur oleh kedua anak lelaki
ini, bukankah itu sangat lucu sekali?, IHanya dua orang anak
lelaki yang menjaga istana saja tidak dapat menerobos, bagai
mana masih memikirkan hendak menerjang ke dalam istana
chie Lan Kong."
Dengan gusar dia mendengus, tangan kirinya diluruskan
keluar, membuat serangan pedang yang dilancarkan oleh anak
lelaki kecil yang berdiri disebelah kiri didorong kepintu luar,
sedang pada saat itu serangan pedang dari arah kanan telah
menerjang datang, tubuhnya segera miring kearah kiri,
sedang kaki kanannya secepat kilat melancarkan tendangan-
jurus yang baru-2 ini dilakukan dengan sangat cepat sekali,
tidak menunggu anak lelaki itu merubah jurus, pedang yang
berada ditangan anak lelaki itu telah tertendang lepas oleh
kaki kanannya.
Tidak menanti tubuhnya berdiri tegak. diantara berputarnya
tubuh, pedang panjang yang berada ditangan lelaki kecil
disebelah kiri itupun telah pula disapu terbang.
Ke dua anak lelaki itu nampak pedangnya telah terlepas,
bersama-sama segera mundur ke belakang, dan bersembunyi
dibalik pintu istana. Boen ching juga mengejar lebih jauh lagi,
dia mendongak memandang pintu istana tersebut, pintu istana
itu panjangnya kurang lebih dua kaki, seluruhnya berwarna
hijau tua, dikanan kiri pintu tersebut terdapat sebuah gelang
yang sangat besar dan memanwarkan sinar yang sangat
terang sekali, sedang ditengah pintu itu terdapat gambar dari
sebuah mulut iblis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching setelah menenangkan diri sejenak. tubuhnya
bergerak lagi, sepasang telapak tangannya menepuk keatas
pintu istana itu, terdengar suara yang memekikkan telinga,
dua buah pintu istana itu membuka kesamping.
Didalam iatana yang gelap gulita itu terdengar suara
pantulan yang sangat keras sekali, Boen ching dengan
perlahan maju masuk kedalam istana tersebut.
Baru dia berjalan masuk sepuluh kaki, terdengar suaru
yang keras dibelakang tubuhnya, ternyata pintu istana itu
telah menutup kembali.
Boen ching tertawa dingin, dia tahu hal ini tentu adalah
orang-orang istana chie Lan Kong itu yang sedang main gila.
Dia pernah melatih ilmu untuk melihat diwaktu malam,
sehingga tak mengurusi segala urusan kecil. setelah dia
memandang kekiri dan ke kanan sejenak. mulailah berjalan
lagi menuju kedalam.
Dihadapannya terdapat sebuah lorong yang sangat lebar,
diujung lorong itupun terdapat sebuah pintu batu yang
tertutup rapat, sedang diatas pintu itu memancarkan sinar
yang berkelap kelip. dibawah sinar tersebut terdapat beberapa
buah tulisan.
"Ingin menemui Pemilik istana, harus menerjang istana
dewa sakti ini terlebih dahulu."
Boen ching tertawa tawar, ujarnya.
"Mengapa harus demikian misteriusnya, sehingga suasana
menjadi demikian mengerikan"
Sehabis berkata kedua telapak tangannya dipukulkan
keluar, membuat sinar yang berkelip- kelip diatas pintu itu
menjadi berterbangan keempat penjuru.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pintu batu tersebut dengan perlahan terbuka, Boen ching
setelah mengerutkan alisnya sambil mengangkat kepala,
dengan langkah lebar masuk kedalam ruangan itu.
Baru saja dia memasuki pintu gua itu, mendadak diarah
kirinya terdengar suara yang sangat nyaring, Segulung angin
kencang yang sangat hebat telah menyerang dirinya dari arah
sebelah kiri.
Boen ching sejak terjun dalam dunia kangow telah
menemui jago-jago berkepandaian tinggi entah berapa
jumlahnya, tetapi kini diserang oleh angin yang demikian
hebatnya itu membuat dia menjadi terkejut, dia menduga
orang yang datang pastilah seorang jago berkepandaian tinggi
dari Bulim.
Dia balikan tubuhnya melancarkan serangan dengan
menggunakan delapan bagian tenaga dalamnya dia balas
menyerang kearah musuh.
Angin pukulan dari dua belah pihak segera bertemu, Boen
ching terasa sangat terkejut, ternyata itu bukanlah seorang
manusia, dia telah dapat melihat bahwa yang baru saja
menyerang dirinya adalah sebuah tangan yang dibuat dari
emas dan panjangnya beberapa kaki.
Ketika sinar matanya berputar nampak dia dalam ruangan
itu empat penjurunya penuh dengan tangan-tangan raksasa
yang panjangnya beberapa kaki bahkan mencapai dua tiga
kaki panjangnya, serangan balas yang dilancarkannya itu
segera membuat bergetar seluruh alat rahasia yang ada
didalam ruangan itu menjadi bergetar, sedang tangan-tangan
raksasa itu menjadi menyerang dirinya dengan sangat kaCau
sekali.
Boen ching menjadi sangat terkejut, dia yang melihat
keadaan itu segera sadar, bahwa Jika dia ingin melawan
dengan kekerasan, tidak mungkin dia dapat beradu dengan
masing-masing alat rahasia itu, apalagi melawan dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangannya yang terdiri dari darah dan daging, sudah tentu dia
bukanlah tandingannya.
Terlihat angin kencang menyerang tubuhnya dari empat
penjuru, semua menggetarkan ruangan tersebut dan berbunyi
tak henti-hentinya.
Didalam keadaan yang sangat kaget dan ribut itu, dengan
cepat ia mengerahkan ilmu ginkangnya "Hui Sie Yu She" untuk
menghindar.
Tubuhnya berkelebat dan melayang di tengah udara,
sedang beberapa tangan raksasa itu telah melancarkan
serangan lagi dan menimbulkan angin yang sangat kencang
sekali membuat tubuhnya terdampar pada ujung ruangan itu.
Dalam sekejap mata saja angin kencang itu menjadi sirep
kembali, tetapi pada saat itu pula berpuluh-puluh panah
beracun menyambar keujung ruangan tersebut, sedang
beberapa tangan raksasa itupun mulai melancarkan serangan
lagi, keadaan didalam ruangan dari batu itu sangat tegang
sekali bahkan lebih tegang dari suasana tadi.
Boen ching dengan cepat mencabut keluar pedang Ie Bok
Kiamnya dan dicekal ditangan, tubuhnya segera bergerak dan
melancarkan jurus dari ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam"
yakni jurus "Hong Loei cu lie" atau angin petir bekerja sama.
Dalam sekejap mata didalam ruangan batu itu penuh
dengan sambaran pedang yang mengeluarkan angin bagaikan
sambaran petir dan melandanya angin taupan, dengan segera
panah-panah beracun itu tersapu jatuh oleh sinar pedang,
dimana Ie Bok Kiam menyabet, dengan cepat pula tiga buah
tangan raksasa lainnya.
Boen ching sendiri juga selamanya tidak menduga kalau
ilmu "Hong Loei chiet Kiam" itu ternyata mempunyai
kehebatan yang demikian besarnya, tidak salah lagi kalau
dapat dikatakan mempunyai daya untuk menundukkan naga
dan harimau.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semangatnya segera berkobar-kobar di antara suara sultan
nyaring, ilmu" Hong Loei chiet- Kiam" segera dikerahkan, Ie
Bok Kiamnya dari tangan kanan berputarpindah ketangan kiri.
Pada saat itu pula tangan-tangan raksasa yang terdapat
didalam ruangan itu runtuh seluruhnya keatas tanah.
Boen ching sambil turun keatas tanah menyimpan kembali
pedangnya, setelah menghela napas lega, matanya dengan
perlahan menyapu sekejap keseluruh penjuru ruangan
tersebut. Tangan-tangan raksasa itu diantara sepuluh buah,
delapan sembilan buah telah berhasil dibabat putus oleh
pedangnya, sehingga waktu itu ruangan tersebut tak ada
sebuah bendapun yang masih utuh.
Dia berjalan maju kedepan, sambil mengerahkan tenaga
dalamnya memukul keatas sebuah pintu batu yang lain-
Kali ini dia tidak berani lagi masuk kedalam ruangan
tersebut seCara gegabah, barulah dengan perlahan-lahan
berjalan menuju kedepan pintu batu itu.
Setelah masuk kedalam ruangan itu sejauh dua langkah,
dia memandang keempat penjuru, tampak seluruh dinding
batu tersebut tidak nampak lagi benda-benda yang lain,
malahan terdapat banyak sekali lumut melekat diatas dinding.
Boen ching mengerutkan alisnya, sedang berpikir hendak
berjalan maju kedepan lagi. Mendadak terdengar suara
hempasan pintu yang sangat keras sekali, kiranya pintu batu
dibelakang tubuhnya telah menutup kembali. Mendadak Boen
ching teringat mengapa pada seluruh dinding dalam ruangan
tersebut penuh dengan lumut- lumut yang masih segar. Tetapi
pada saat ini telah terlambat, pada ujung dinding dalam
ruangan itu terbuka sebuah lubang yang tidak begitu besar,
segulung air yang sangat keras sekali menerjang masuk
kedalam ruangan batu itu.
Boen ching merasa sangat terkejut, dia tidak pernah
menyangka kalau Kong Ku ternyata telah mengatur siasat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk membenamkan dengan air didalam istana chie Lan
Kong ini sekalipun ilmu menyelam yang dimilikinya itu
bagaimana baiknyapun, tetapi juga tidak mungkin kalau dia
tidak dapat binasa didalam air.
Sambil balikkan tubuhnya dia melancarkan sebuah
serangan hebat kearah pintu batu itu, tetapi hanya terdengar
suara yang sangat perlahan sekali dan kemudian tidak nampak
gerakan apa-apa lagi.
Air yang mengalir masuk itu sangat deras sekali dan sangat
cepat, dalam sekejap mata saja telah mencapai setinggi lutut.
dalam hati Boen ching merasa agak terperanjat, berturut-turut
dia melancarkan dua kali serangan hebat kearah pintu batu
tersebut, tetapi tetap tak nampak perubahan apapun juga.
Tak sampai beberapa waktu, air yang mengalir masuk itu
telah mencapai setinggi paha, pada saat ini Boen ching
sebaliknya malah sedikit menjadi lebih tenang, hatinya tiba-
tiba bergerak. pikirnya.
"Pada waktu itu Thian Jan Shu pernah menaiki istana chie
Lan Kong ini, sudah tentu dia pasti juga melewati tempat ini,
dan pada waktu itu Thian Jan Shu pun harus melewati
ruangan air ini terlebih dahulu baru dapat menemui tiga
bersaudara chie Lan, dia dapat meloloskan dari ruangan ini,
akupun harus dapat mencari suatu Cara untuk keluar dari
ruangan ini."
Dia mendongakkan kepalanya memandang empat penjuru
dari dinding ruangan itu, sedang pada saat ini air telah
mencapai setinggi lubangnya.
Boen ching segera menarik napas panjang2, tubuhnya
meloncat ketengah udara, sedang Ie Bok Kiamnya dia Cabut
keluar dari sarungnya, sinar pedang beterbangan
memancarkan Cahaya yang menyilaukan mata, lumut- lumut
yang terdapat pada dinding ruangan itu segera rontok
beterbangan jatuh kebawah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika Boen ching sekali lagi turun kebawah air, dalamnya
air dalam ruangan itu telah mencapai setinggi dada. Lumut-
lumut yang rontok dari dinding ruangan mengotori seluruh
permukaan air, sedang empat penjuru dari dinding itu pun
telah berubah menjadi keadaan yang semula.
Boen ching segera memusatkan seluruh perhatiannya
memandang pada dinding- dinding itu, tetapi tetap dia tak
dapat menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Air yang mengalir masuk makin lama makin meninggi,
setelah menarik napas panjang2, sekali lagi dengan
memusatkan seluruh perhatiannya ia memeriksa dinding batu
itu kalau mungkin terdapat hal-2 yang mencurigakan, sinar
matanya tiba2 berhenti disalah satu sudut. Dimana terdapat
sebuah garis yang menyerupai sebuah retakan dan pada
dinding tersebut terbentuk suatu gambar yang sangat-sangat
rapat sekali.
Mana dia mengetehui kalau retakan itu adalah pada waktu
itu Thian Jan Shu dengan mengerahkan ilmu Khiekangnya
yang lihay yakni ilmu "ciet Keng Khie baru dapat
menggetarkan dinding ruangan itu sehingga bobol, walaupun
Kong Ku telah berusaha untuk membangunnya dengan
menutupi tempat bekas retakan itu dengan batu yang besar
tetapi setelah Boen ching berhasil memapas hilang lumut-
lumut yang merekat pada dinding itu terlihat kembali bekas
retakan tersebut.
Air telah makin meninggi hingga mencapai leher Boen
ching, sambil mengerahkan seluruh tenaga dalamnya,
tubuhnya meloncat dari dalam air, sepasang tangannya
melancarkan serangan kearah dinding batu tersebut, tetapi
hanya terdengar suara yang nyaring, dinding batu itu tetap
tak mengalami kerusakan sedikitpun.
Haruslah diketahui bahwa ilmu Khiekang "chiet Kong Kang
Khie" yang dimiliki Thian Jan Shu selamanya sejak dahulu tak
ada yang dapat melawannya, dan Thian Jan Shu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengandalkan ilmu inilah menjadi kan dirinya manusia tanpa
tandingan, dia yang dengan ilmu Khiekang "Thlet Keng Kang
Khie"nya berhasil membobolkan dinding itu. Keng Ku yang
telah banyak membuang waktu untuk memperbaikinya,
walaupun perbaikannya itu tak sempurna juga bukanlah hanya
satu dua kali serangan yang dilancarkan Boen ching itu dapat
membobolkannya.
Boen ching tak menunggu tubuhnya jatuh kembali kedalam
air, sepasang kakinya melancarkan tendangan kilat, tetapi
dinding batu itu sedikitpun tak mengalami perubahan.
Tubuhnya sekali lagi jatuh ke dalam air, pada saat ini air
yang terdapat dalam ruangan itu telah mencapai setinggi
mulutnya. hampir2 saja mencapai pada hidungnya, baru saja
Boen ching mengerahkan tenaganya bersiap-siap sekali lagi
meloncatkan diri ketengah udara, dari lubang air itu
menerobos masuk seekor ular raksasa kedalam ruangan itu.
Boen ching yang nampak munculnya ular raksasa itu,
dalam hatinya merasa sangat terkejut, dia tak mengijinkan
ular tersebut masuk lebih jauh kedalam ruangan itu, tangan
kanannya digerakkan, Ie Bok Kiamnya telah lepas dari
tangannya dan meluncur ketubuh ular raksasa tersebut.
Ular raksasa itu mengikuti mengalirnya air menerobos
masuk terus kedalam ruangan itu, Boen ching yang
melemparkan pedangnya kearah tubuh ular raksasa tersebut,
nampak ular itu mendongakkan kepalanya, melihat Ie bok
Kiam telah melayang dekat pada tubuhnya badannya dengan
cepat merendah. Ie Bok Kiam tersebut meluncur terus dan
menatap pada dinding ruangan-
Boen ching yang nampak serangannya tidak mencapai pada
sasaran, tubuhnya secepat kilat meloncat keatas, sepasang
kakinya melancarkan tendangan kilat mengarah sepasang
mata ular raksasa itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tampak ular raksasa telah menyelam kedalam air lagi,
terhadap serangan tendangan yang dilancarkan Boen ching ini
sedikitpun tak menggubrisnya.
Boen ching nampak seluruh tubuh dari ular raksasa itu kini
telah masuk kedalam ruangan itu dengan cepat ia mencabut
pedangnya, sedang tubuhnya menubruk ke dinding ruangan
yang lain, sepasang telapak tangannya melancarkan serangan
hebat kearah dinding ruangan-
Ular raksasa itu begitu menyelam kedalam air dengan
perlahan-lahan menyusup terus, tiba2 tubuhnya meloncat
keatas membuat air memancar dengan hebatnya kearah Boen
ching.
Pada saat ini Boen ching baru saja habis-melancarkan
serangan kearah dinding ruangan, tampak air itu dengan
hebatnya memancar kearahnya, dalam hatinya merasa agak
terkejut, entah Keng Ku memperoleh binatang aneh ini berasal
dari mana, ular raksasa yang demikian besarnya jarang sekali
nampak.
Ie Bok Kiamnya yang dicekal ditangannya itu adalah barang
pemberian dari suhunya Ie Bok Tocu, dia tidak ingin dengan
demikian lalu dibuang, sebenarnya dia dapat menggunakan
pedang Ie Bok Kiam itu untuk menusuk ke arah mulut ular
tersebut sehingga membuat ular itu menderita luka yang
parah, tetapi dia ternyata tidak berbuat demikian-Tubuhnya
dari dinding ruangan sebelah meloncat kearah dinding yang
lain-
Tubuh dari ular raksasa itu sekalipun sangat besar, tetapi
gerakannya ternyata sangat lincah dan gesit sekali, begitu
serangannya tidak mencapai pada sasaran, ekornya yang
sangat besar itu melingkar menyapu kearah Boen ching.
Ketika itu, air telah makin meninggi hingga tiga empat kaki
dari atas ruagan itu. . Boen ching tak dapat berbuat apa-apa
lagi, terpaksa dia terjun kembali kedalam air, dia sadar bahwa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
begitu tubuhnya terjun kembali kedalam air maka ratusan kali
lipat lebih bahaya jika tubuhnya masih berada ditengah udara.
dengan ular yang demikian besarnya itu, jika sampai terkena
oleh ekornya saja, kiranya untuk selamanya tidak mungkin
akan lolos kembali dari ruangan itu.
Tubuh Boen ching begitu masuk ke dalam air segera
tenggelam kedasar ruangan itu.
Tubuh dari ular raksasa itu mulai bergerak tak hentinya,
membuat tekanan didalam air itu menjadi makin bertambah,
Ie Bok Kiam ditangan kanan Boen ching segera diangkatkan
keekor ular raksasa itu.
Didalam ruangan batu yang demikian sempitnya itu, apabila
ular raksasa itu bergerak makin hebat lagi saja, tak usah dia
harus menangkap dirinya, hanya cukup tekanan yang besar
dari air itu saja sudah dapat membinasakan dirinya ditempat
itu.
Ular raksasa itu sambil mementangkan mulutnya
menyambut datangnya Boen ching, nampak Boen ching
mengangkat pedangnya hendak menyabet ekornya, dia segera
menyabetkan ekornya balik menyerang kearah Boen ching.
Tubuh Boen ching segera menyelam lagi ke dasar ruangan,
dia mengetahui kalau sekarang ini air didalam ruangan itu
pasti telah menjadi penuh sehingga tak memberi kesempatan
baginya untuk berganti hawa segar, didalam dua tiga jam ini
apabila dia tidak berhasil meloloskan dirinya, kiranya tidakakan
lagi mendapat kesempatan untuk lolos.
Dia termenung berpikir keras, mendadak hatinya menjadi
bergerak, tubuhnya segera menyusup kearah dinding ruangan
yang terdapat Celah itu.
Ular raksasa itu didalam air yang paling gesit untuk
menyerang adalah ekornya, begitu Boen ching menyusup,
ekornya yang besar itu mengikutinya dan menyapu kearah
Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching segera memusatkan perhatiannya memandang
tempat yang disapu oleh ekor ular itu, tubuhnya yang
menempel pada dinding ruangan mendadak menghindar
kesamping, ekor dari ular raksasa itu tak dapat dicegah lagi
telah mengenai dinding ruangan itu, terdengar suara yang
keras dan menimbulkan gelombang-gelombang air yang
deras.
Boen ching hanya merasa bahwa gelombang2 yang
menyerang ketubuhnya itu mengandung tenaga yang luar
biasa membuatnya hampir-hampir sesak sekali
pernapasannya. Gelombang-gelombang yang ditimbulkan oleh
ular raksasa itu bergolak terus didalam ruangan itu membuat
tekanan air menjadi makin meninggi, hal itu terjadi karena
ruangan itu tak terdapat lubang lain, sehingga gelombang
yang terkena pada dinding segera memantul kembali
kedinding yang sebelah.
Belum saja dia berhasil memusatkan perhatiannya ular
raksasa itu sekali lagi menyapukan ekornya ke tubuhnya.
Boen ching dengan cepat mengapitkan sepasang kakinya
sedang tubuhnya meluncur keatas menghindari sambaran
ekor ular raksasa itu.
tanpa melihat lagi dia telah mengetahui kalau serangan dari
ekor ular raksasa itu tidak mengenai sasarannya kalau tidak
geombang yang ditimbulkan mana dapat demikian hebatnya.
Tubuhnya sekali lagi menubruk kearah dinding ruangan
yang terdapat celahnya itu, dia tak dapat menahan sabar lagi,
Ie Bok Kiamnya bergerak dengan hebatnya didalam air dan
melontarkan ilmu pedang yang sangat kuno dan baru saja
berhasil dipelajarinya itu "Hong Loei chiet Kiam"
Begitu pedangnya digerakkan diikuti dengan suara petir
dan angin yang menyambar menerjang kearah dinding itu.
Pada saat itu ular raksasa itupun telah membalikkan
tubuhnya menerjang kearah Boen ching tetapi nampak Boen
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ching telah mengerahkan ilmu "Hong Loei chiet Kiam"nya ular
itu menjadi terkejut kepalanya ditekuk dan menerjang pula
kearah dinding ruangan itu.
Dua buah kekuatan yang sangat dahsyat bersama2
menerjang kearah dinding ruangan itu, terdengar suara yang
memekikkan telinga, dinding batu itu telah terdapat sebuah
lubang yang sangat besar, segulung air yang sangat deras
sekali mengalir keluar. Ketika itu Boen ching bagaikan berada
dialam impian, dia merasa sangat terkejut berCampur girang,
sungguh tak pernah disangka olehnya bahwa kali ini ternyata
dia berhasil menerjang hancur dinding itu, dia tidak
mengetahui bahwa dia beberapa kali menerjang dan
menggempur dinding itu membuatnya sedikit menjadi
bergetar, ketika dengan seluruh kekuatannya menggempur
sekali lagi, dinding itu sudah hampir tergempur roboh dan kali
ini dengan kekuatan gabungan dari ular raksasa tersebut
tidaklah heran kalau dinding itu segera roboh.
Air deras yang mengalir keluar dari ruangan itu segera
lenyap tanpa bekas, ular raksasa itupun ikut tersapu keluar,
sedang dalam ruangan itu air telah tak mengalir keluar lagi,
tinggal Boen ching seorang yang berdiri termangu- mangu
disana.
Oooo0dw0oooo0
BOEN CHING setelah berdiri termangu- mangu ditempat itu
segera memandang sekeliling dari ruangan tersebut, dirinya
ternyata telah berada ditengah sebuah lorong yang panjang,
sedang lorong tersebut bentuknya sangat aneh sekali,
keempat penjurunya bukannya terdiri dari batu-batu
melainkan dibuat dari balok2 kayu yang sangar besar.
Sepasang matanya memperhatikan lorong itu dengan
tajam, entah didalam lorong itu akan terjadi peristiwa apa lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
baru saja dia lolos dari ruangan batu itu, jika bukannya secara
kebetulan berhasil membuat dinding dari ruangan itu menjadi
hancur, kiranya dirinya sukar sekali lolos dari kematian.
Jika dilihat dari kepandaian silat yang dimiliki sekarang ini
tanpa diragukan lagi dia dapat menduduki sebagai jago nomor
satu didalam Bu-lim, tetapi jika akan dibandingkan dengan
Thian Jan Shu waktu itu, kiranya masih terpaut sangat jauh
sekali dan jika bukannya tempo hari Thian Jan Shu telah
membuat ruangan itu berlubang, sampai kinipun kiranya sukar
baginya untuk keluar dari ruangan itu.
Lorong itu jika dibandingkan dengan ruangan batu itu jauh
lebih aneh lagi, dia tidak berani mengatakan kalau akan terjadi
peristiwa lagi, tetapi dia tidaklah mungkin terus2an berdiam
ditempat itu dan harus melewati lorong itu.
Setelah menenangkan pikirannya sejenak, ternyata masih
tetap tak dapat melihat tempat keanehan dari lorong tersebut.
Diam-diam dalam hati pikirnya, berdiri termangu2 lebih
lama disinipun tidak ada gunanya, tubuhnya dengan perlahan
mulai bergerak berjalan menuju kedalam lorong tersebut.
Dia berjalan terus hingga ditengah lorong tersebut, masih
tetap tak nampak benda-benda yang sangat aneh.
Tetapi pada saat itu pula, dikanan dan dikiri dari tubuhnya
mendadak melompat jatuh dua buah balok kayu yang sangat
besar, diikuti dengan angin kencang yang sangat hebat,
secepat kilat meluncur kearah Boen ching.
Boen ching merasa sangat terkejut, pada ketika itu juga
mendadak ia sadar mengapa didua belah lorong itu terdapat
balok-balok kayu sebagai dinding.
Tetapi sekarang ini dia telah berjalan sampai pada tengah
lorong, kiranya sukar sekali untuk meloloskan diri, dia pikir
bahwa jika ia ingin menghindar kiranya tidaklah demikian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mudahnya, masih berpuluh-puluh balok kayu yang masih
menanti dirinya.
Kayu- kayu besar yang menyerang dirinya itu tidak
memberikan banyak waktu baginya untuk berpikir lagi, Ie Bok
Kiamnya secepat kilat di sentil keluar, jurus pertama dari ilmu
"Hong Loei chiet Kiam, "Hong Hou Loei cing" atau pekikan
angin mengejutkan petir segera dilancarkan, Ie Bok Kiam
ditangannya itu dari sebelah kanan bergerak kesebelah kiri
dan dari sebelah kiri berputar lagi kesebelah kanan, demikian
terus hingga berpuluh-puluh kali banyaknya, suara sambaran
angin dan petir memenuhi lorong tersebut.
Dua batang balok kayu yang besar itu disaat yang sangat
kritis itu menerjang lagi, tetapi ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
yang merupakan ilmu pedang yang disertai hawa tenaga
dalam yang dahsyat, begitu sinar pedang berkelebat telah
memaksa dua batang kayu itu terpukul jatuh.
Tidak menanti dia sekali lagi berganti jurus dari samping
tubuhnya dua batang kayu telah melayang menerjang
kearahnya.
Boen ching merasa sangat terkejut, dia mengira kalau
dengan sekuat tenaga berhasil menahan serangan dua batang
kayu yang semula itu tak mungkinakan mendapatkan
serangan lagi, tapi sungguh tak terkira ternyata dari
sampingnya masih terdapat balok kayu yang melayang
menerjang kearahnya.
Hatinya terasa sedikit menjadi gugup, terpaksa sekali lagi ia
melancarkan serangan-
Pada saat tubuhnya miring kesamping telah dapat melihat
bahwa dibelakang dari balok kayu yang menerjang dirinya itu
terdapat dua buah rantai besi besar, hal ini dapat
membuktikan kalau semua itu digerakkan oleh alat-alat
rahasia yang tersembunyi, hatinya menjadi sedikit bergerak,
pedangnya dilancarkan dari samping menerjang dua buah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kayu yang besar itu, diikuti dengan tanpa ragu2 lagi Ie Bok
Kiamnya segera lepas dari tangannya, Ie Bok Kiam tersebut
membuat setengah lingkaran terlebih dahulu ditengah udara
kemudian mematahkan dua buah rantai besi yang terdapat
dibelakang kayu tersebut.
Baru saja Ie Bok Kiamnya kembali ketangannya, dua
batang kayu dari belakang tubuhnya telah melayang
menerjang kearahnya.
DIA tak dapat berbuat apa-apa, terpaksa tangan kanannya
diangkat untuk menempel pada tubuh kayu dibelakangnya itu,
tak menanti kayu tersebut menerjang tubuhnya, kaki
kanannya mengikuti datangnya kayu besar itu melancarkan
tendangan, terlihat kayu besar itu berputar tak henti2nya
terdengar suara yang nyaring dua batang kayu besar saling
bertubrukan satu sama lainmya dan bersama-sama jatuh
keatas tanah.
Pada saat ini lweekang yang dimiliki oleh Boen ching dapat
dihitung sebagai jago yang lihay didalam Bulim, apalagi dia
berhasil melatih memandang didalam kegelapan, sedang jurus
yang baru saja digunakan itu ternyata adalah jurus "Kiam
coan Thian Hwee" dari ilmu pedang Ie Bok Kiam Hoatnya.
Pada waktu dia menghindari dua buah kayu yang
menerjang kearahnya itu, Ie Bok Kiamnya telah meluncur
kearah dinding sebelah kirinya, terdengar dua kali suara yang
sangat perlahan dua buah rantai besi yang terdapat
dibelakang kayu itupun telah terputus oleh sambaran
pedangnya itu.
Dari dinding sebelah kiri menjadi tidak bergerak lagi, tetapi
dari dinding sebelah kanan masih terdapat sebuah kayu besar
yang secepat kilat menerjang kearahnya, dengan disertai oleh
suatu angin yang sangat dahsyat sekali menerjang
ketubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak alat rahasia pada dinding yang ada
disebelah kirinya itu ternyata dapat dirusak sesuai dengan
keinginannya, dalam hatinya merasa sangat girang, tubuhnya
berkelebat secepat kilat menempel pada dinding sebelah
kanan, tangannya segera mencabut kembali pedang Ie Bok
Kiamnya yang tertancap pada dinding tersebut.
Dengan sinar mata yang sangat tajam dia memandang
kayu besar yang dapat menyerang orang dengan bersilang
didalam lorong itu, sedang dalam hatinya diam2 merasa
sedikit terkejut, pikirnya.
"Jika tadi aku berada ditengah lorong itu dan mendadak
dari kanan kiri bersamaan waktunya dua buah kayu raksasa
menyerang, bukankah aku akan mengalami kematian yang
sangat mengerikan ditempat itu untung aja Ie Bok Kiam ini
telah menolong jiwaku."
Jika dia bukannya telah melatih ilmu memandang dalam
keadaan gelap. kiranya tidak sampai lorong ini, sekalipun
rintangan pertama pun tidak akan berhasil menerobosnya,
berpikir sampai disini, tanpa terasa dia agak merasa sedikit
ngeri.
Disebelah kanan dari lorong tersebut, kayu2 raksaaa telah
dapat dipatahkan seluruhnya dan berserakan tak keruan di
dalam lorong tersebut, Boen ching yang memandang kayu2
yang berserakan tak karuan itu dalam hatinya membatin,
entah dibawah sana dua buah rintangan yang lain itu terdiri
dari apa saja.
Setelah mengatur pernapasan sejenak. sekali lagi dia
gerakan tubuhnya berjalan menuju kelorong yang lain-
Keluar dari lorong itu, pada ujungnya terlihat sebuah
ruangan batu yang tertutup rapat sekali.
Boen ching berdiri tertegun sejenak didepan pintu batu itu.
Mendadak pintu batu tersebut dengan sendirinya dengan
perlahan2 membuka, hawa panas dari dalam pintu batu itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memaksa Boen ching untuk mundur setindak kebelakang
terlihat sinar merah memancar keempat penjuru didalam
ruangan itu, ternyata terdapat sebuah liang api yang besar
sekali, sedang dalam liang tersebut api ber-kobar2 dengan
hebatnya.
Dalam hatinya sedikit merasa terperanjat, pada ujung liang
api itupun terdapat sebuah pintu batu, tetapi masih tertutup
dengan rapatnya kini, ketika itu pintu batu tersebut saking
panasnya hawa telah berubah warnanya menjadi merah
padam.
Boen ching sekalipun berdiri didepan pintu batu itu, tetapi
diapun dapat merasakan panasnya hawa yang sukar untuk
ditahan, terpaksa sekali lagi dia mundur kebelakang
selangkah.
Tetapi begitu dia mundur dirinya ke belakang, dari
belakang tubuhnya segera berkelebat keluar belasan pemuda
berbaju merah yang memegang pedang ditangan, tangan
kanannya mencekal pedang sedang pada tangan kirinya
tampak memegang obor.
Boen ching mengerutkan alisnya, dia tahu bahwa orang2 ini
telah bersiap untuk memaksa dia terjun kedalam liang api
yang berkobar kobar itu, tangannya segera dibalikkan
mencabut pedangnya dan berdiri tegak ditempat itu.
Belasan pemuda yang mencekal pedang itu setelah dengan
tenang berdiri ditempat itu sejenak. segera mulailah
melancarkan serangan menerjang kearah Boen ching, luas
dari lorong tersebut tidaklah begitu lebar, hanya empat lima
enam orang menerjang seCara bersama-sama, tetapi belasan
orang itu agaknya telah mendapatkan latihan yang lama,
terlihat dihadapannya terdapat enam orang pemuda yang
mengangkat pedangnya mendesak maju, sedang yang lainnya
berdiri diatas dinding, dan berkelebat ke kaman dan kekiri,
dengan pedangnya menerjang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tampak hal ini Boen ching menjadi mengerutkan alisnya,
mana dia mau dengan begitu saja terpaksa oleh beberapa
orang pemudaitu masuk kedalam liang api itu, pedang
panjangnya segera melancarkan serangan bertubi-tubi
mematahkan setiap serangan yang dilancarkan oleh belasan
orang itu.
Tetapi yang paling dikuatirkan olehnya bukanlah pedang
panjang yang berada ditangannya itu, karena kepandaian
yang dimiliki oleh belasan orang itu tidaklah begitu tinggi,
tetapi pada tangan kiri dari orang-orang itu mencekal sebuah
obor dan diletakkan dibelakang punggungnya, entah apa
kegunaannya dari obor tersebut.
Dalam sekejap mata saja sepuluh jurus telah berlalu,
mendadak tubuh dari belasan pemuda itu melayang
berkelebat, sedang belasan pedang panjangnya meluncur
seluruhnya kearah Boen ching, ternyata dalam waktu yang
singkat itu telah berganti tempat kedudukan-
Boen ching menjadi sangat terkejut, begitu pedang panjang
dari orang-orang itu bergerak dia baru dapat melihat bahwa
belasan pedang panjang itu bersamaan waktunya telah
meluncur keseluruh tubuhnya, dia terperanjat atas kerja sama
yang demikian eratnya diantara belasan orang pemuda itu.
Tidak menanti dia untuk berpikir panjang lagi, pedangnya
segera dengan datar menyorong kedepan, sedang
tubuhnyapun meloncat ketengah udara, memukul jatuh lima
bilah pedang yang menyerang didepan tubuhnya itu.
Baru saja Boen ching menggerakkan pedangnya, belasan
pemuda berbaju merah itu telah menggerakan tangan kirinya,
belasan gulungan api telah meluncur ketubuhnya.
Boen ching menjadi sangat terkejut, dengan tergesa-gesa
ia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang paling lihay,
"Hui Sie Yu-She "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuhnya segera melayang ketengah udara tetapi gerakan
tubuhnya ternyata masih tetap terlambat setindak. ilmu "Hui
Se Yu She" sekalipun merupakan ilmu meringankan tubuh
yang sangat aneh, tetapi bagaimanapun juga masih tetap
terdapat kekurangan, tubuhnya yang berada ditengah udara
itu dengan meminjam angin kencang yang menyambar segera
melayangkan tubuhnya lagijauh keatas, tetapi dengan
demikian tak dapat mengerahkan tenaga lagi, begitu sedikit
mengerahkan tenaga maka tubuhnya akan terjatuh kembali
keatas tanah.
Tubuhnya yang melayang ketengah udara itu sekalipun
telah berhasil menghindarkan diri dari serangan pedang 2 itu,
tetapi belasan gumpalan minyak bakar dan api itu tak dapat
lagi dihindarkan seluruhnya, terdengar suara minyak yang
mengenai jubah panjang yang dipakainya, sekalipun hanya
terkena separuh saja, tetapi dengan segera api berkobar
keseluruh tubuh.
Dia tak berani berpikir panjang lagi, dengan cepat dia
jatuhkan dirinya keatas tanah dan berguling tak hentinya
untuk memadamkan api yang sedang berkobar.
Belasan pemuda berbaju merah itu bersama-sama segera
menubruk ketubuh Boen ching, hati Boen ching pada saat ini
telah dibikin menjadi sangat gusar, sekali Ie Bok Kiamnya
segera dilancarkan keluar, terdengar suara jeritan ngeri,
seorang pemuda berbaju merah telah terpancang diatas
dinding oleh tusukan pedang itu.
Tangan dan kakinya segera dikerahkan melancarkan
seluruh jurus dari ilmu "Thay Thien Koei sih." dengan segera
pula belasan pemuda yang menubruk kearah itu telah herhasil
melemparkan keluar dua orang diantaranya terjatuh di dalam
liang api itu terdengar suara yang sangat mengerikan dari
mulut pemuda itu, membuat pemuda yang berbaju merah
lainnya saking terkejutnya lantas saja telah mundur ke
belakang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching segera bangkit berdiri, api yang telah berkobar
pada tubuhnya pada saat ini telah berhasil memadamkan,
dengan termangu-mangu dia berdiri disana, dan memandang
pemuda berbaju merah yang telah binasa dibawah pedang Ie
Bok Kiamnya dan tertancap diatas dinding itu.
Terlihat pemuda berbaju merah itu, kedua tangannya
dengan lemah lurus kebawah, sedang dari mulutnya mengalir
darah segar.
Didalam hati Boen ching entah merasa kan bagaimana
rasanya pada saat ini orang tersebut telah binasa sedang dua
orang lainnya yang terlempar kedalam liang api itupun tak
terdengar gerakan apa- apa lagi setelah termenung sesaat
tanpa terasa dia tertawa tawar.
Lima barisan yang diatur aleh golongan istana Chie Lan
Kong itu juga tidak berarti apa- apa dan tidak lain juga diatur
menurut kedudukan "Ngo Heng" setelah lewat barisan ini,
dibawahnya pastilah termasuk kedudukan "Toh" atau tanah.
Dia memandang pada bajunya sejenak yang telah robek
itu, tangannya segera digerakkan merobek baju itu yang
kemudian dirobek lagi menjadi dua bagian dan dibuang
kedalam liang api itu.
Api dari liang segera berkobar dengan cepat membuat
potongan baju itu menjadi abu.
Boen ching balikkan tubuhnya mencabut kembali pedang Ie
Bok Kiamnya, sedang tangan kirinya menahan jatuhnya mayat
pemuda berbaju merah tersebut.
Dengan diam-diam dia kerahkan tenaga dalamnya, tangan
kirinya didorongkan kedepan dengan kerasnya, dan
melemparkan mayat dari pemuda berbaju merah itu kepintu
batu yang ada dihadapannya itu, pintu batu itu dengan cepat
terpentang lebar begitu mendapat serangan yang demikian
kerasnya itu, sedang mayat pemuda berbaju merah itupun
terjatuh masuk daldam ruangan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching setelah menarik napas panjang-2, tubuhnya
segera melayang ke tengah udara, bagaikan kilat Cepatnya
tubuhnya menubruk ke ruang sebelah itu, sekalipun gerakan
itu dilakukan dengan sangat Cepat sekali, tetapi dia tetap
merasakan hawa panas yang sukar ditahan.
Tubuhnya dengan cepat melayang masuk ke dalam
ruangan itu, begitu dia masuk segera hidungnya dapat
mencium bau harum yang menusuk sekali.
sepasang mata Boen ching segera menyapu memandang
keempat penjuru tempat itu, nampak diluar dari pintu batu itu
ternyata terdapat sebuah kebun bunga, gunung-2,jembatan
keCil dan sungai yang mengalir dengan perlahan, Sinar
mataharipun memancarkan sinarnya dengan terang, jika
dibandingkan dengan ruangan-2 sebelumnya jauh berbeda
sekali.
dalam hati dia merasakan sangat heran, entah Kong Ku
dengan begundal2nya itu akan berbuat apa, ditempat yang
demikian ini entah masih mempunyai alat-alat lihay apa lagi.
Didalam kebun bunga itu sangat sunyi sekali keadaannya,
sekalipun keempat penjuru dari kebun itu adalah dinding
tembok yang tinggi, tetapi tidaklah sampai mengurangi
keindahannya, bunga- bunga yang tumbuh samar-samar
mengeluarkan bau harum yang menusuk hidung.
Boen ching tidak berani gegabah, setelah memeriksa
sebentar pedang Ie Bok Kiam yang dicekal pada tangannya
itu, dengan perlahan bertindak kedepan.
Mendadak dia menghela napas, ditengah kebun bunga itu
ternyata berdiri tegak sebuah batu nisan yang tinggi besar,
entah apa kegunaannya.
Baru saja dia merasa heran, batu nisan yang tinggi besar
tersebut dengan perlahan telah mulai membuka dan
membelah kesamping. Ketika Boen ching memperhatikan
dimana batu nisan membelah mendadak dia terjerumus dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suasana yang sangat tegang sekali, dia telah dapat melihat
dari tempat Celah dimana tadi membelah menjadi dua itu
bergerak keluar segerombolan tawon-tawon beraCun
Dia balikkan tubuhnya bersiap hendak mundur, tetapi pintu
batu dibelakang tubuhnya itu telah menutup dengan kerasnya,
dia menjadi sangat terkejut ketika menoleh kebelakang sekali
lagi, batu nisan yang membelah itu makin lama makin besar
celahnya, dan telah ada belasan tawon-tawon beracun yang
berwarna hitam terbang keluar.
Sekejap mata saja telah keluar berpuluh-2 tawon beracun
yang segera berterbangan disekitar batu nisan tersebut. Boan
ching tidak berani lagi memikirkan bagaimana akhirnya, begitu
batu nisan tersebut rubuh keatas tanah, tawon-tawon beracun
itu pastilah akan terbang menyerang dirinya, kecuali kalau
memiliki kepandaian yang tinggi seperti Thian Jan Shu,
sehingga dengan ilmu Khiekangnya melindungi seluruh
tubuhnya dan tahan terhadap serangan tawon beracun itu.
Dia nampak rubuhnya batu nisan itu telah tinggal
menunggu saatnya saja, hatinya tiba-tiba bergerak matanya
melirik pada pintu batu di ujung kebun bunga itu sejenak,
mendadak tangan kanannya bergerak mencekal mayat
pemuda berbaju merah yang terdahulu, kemudian tangan
kanannya didorong kedepan, mayat dari pemuda berbaju
merah itu segera melesat ke tengah udara dan berputar
setengah lingkaran kemudian menubruk batu nisan itu dengan
hebatnya.
begitu dia melemparkan mayat dari pemuda berbaju merah
itu, tubuhnya segera pula menerjang kearah pintu batu.
Terdengar suara yang sangat keras, batu nisan itu telah
berhasil dirobohkan, suara tawon segera berbunyi dengan
kerasnya bagaikan sekumpulan awan hitam, tawon-tawon
beracun itu bersama-sama menubruk mayat pemuda berbaju
merah itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching yang nampak menubruk kepintu batu itu, kedua
telapak tangannya segera melancarkan serangan untuk
membuka pintu batu itu sedang tubuhnya bagaikan kilat
Cepatnya melayang masuk kedalam.
Baru keluar dari pintu batu itu sepuluh tindak. diluar sana
berdirilah Kong Ku dengan wajah yang masam.
Boen ching menghembus napas lega, dan berdiri dihadapan
dengan Kong Ku, dia dengan Kong Ku memangnya pernah
bertemu satu kali, dia tahu bahwa telinga Kong Ku sangat
tajam sekali, bahkan jauh lebih hebat dari sepasang mata
orang biasa..
Dua orang saling berhadapan dan berdiam diri, tak lama
kemudian Kong Ku baru membuka mulut, dengan dingin
ujarnya.
"Tidak kusangka ternyata kau masih tetap hidup, masuk
kedalam Telaga naga dingin tidak binasa, hal ini sudah
merupakan suatu peristiwa yang aneh dan kini ternyata
kaupun tidak mengalami kematian juga."
Boen ching setelah mendengarkan perkataan dari Kong Ku
ini barulah dapat menghembus napas, jago-jago kepandaian
tinggi waktu bertanding haruslah memusatkan keseluruh
perhatiannya, kini Kong Ku telah membuka mulut untuk
berbicara sudah tentu tidak mungkin akan melancarkan
serangan bokongan terhadapnya lagi.
Sinar matanya dengan perlahan bergerak memandang
keadaan-keadaan dari sekitar ruangan itu, terdengar suara
perlahan, pintu belakang batu tubuhnya ternyata telah
menutup kembali, pada saat ini dia nampak dirinya ternyata
telah berada didalam suatu ruangan istana yang sangat tinggi
dan luas.
Atap dari ruangan itu dibuat dari kaca yang berwarna ungu,
dibawah sorotan sinar matahari warna tersebut memancar
kebawah sedang kedua sisinya berdiri tegak belasan orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemuda dan diatas dari istana tersebut terletak dua buah
kursi. Dengan perlahan dia tertawa ujarnya..
"Ini hari aku telah berada dihadapanmu, engkau
seharusnyalah memberikan suatu pertanggung jawabkan
kepadaku." Kong Ku dengan dingin tertawa kalap. sahutnya:
"Sungguh besar sekali omonganmu, kau harus mengetahui
orang yang masuk ke dalam istana ini tidaklah sedikit
jumlahnya, tetapi yang dapat keluar dari tempat ini secara
hidup,hidup hanyalah Thian Jan shu seorang saja, kecuali jika
kau memiliki kepandaian seperti Thian Jan Shu tingginya,
kalau tidak aku kira hanya dapat memasuki istana ini secara
hidup, hidup tetapi jika ingin keluar secara hidup pula, aku kira
masih jauh dari dUgaan". ^
Boen ching tertawa mengejek ujarnya.
"Golongan istana chie Lan Kong, ingin menahan diriku, aku
kira tidaklah demikian mudahnya, aku menasehatkan dirimu,
lebih baik lepaskan saja Bwee Giok serta Shie siaw In"
Dari mulut Kong Ku terlihat terlintas senyuman yang dingin
sekali, ujarnya.
"Aku mengira nyawamupun tidak akan lebih panjang lagi,
sehingga menanti pada pertemuan diloteng oei Hok Lo pada
bulan delapan malam Tiong chiu barulah menyelesaikan
urusan diantara kita, tetapi kini kau telah datang kemari, hal
ini adalah lebih baik lagi."
Dengan dingin sahut Boen ching:
"Aku masih lupaakan sesuatu lagi, aku dengar ada berita
yang mengatakan hioloo kuno yang terdapat di dalam Telaga
naga dingin itu telah kau dapatkan, dan aku masih belum
memintanya kembali."
Kong Ku tertawa dingin ujarnya. "Engkau sekarangpun
boleh minta kembali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching dengan perlahan bertindak selangkah kedepan,
dia mengetahui bahwa lweekang yang dimiliki Keng Ku ini
sangat tinggi, bahkan masih diatas dari empat iblis sakti,
apalagi ilmu "Mie Huan Kiam Hoat" dari golongan istana chie
Lan Kong pun dia pernah mencoba dari tangan Yuen cong
Hong dan bukanlah dapat dilawan dengan seenaknya.
Kong Ku sekalipun tak melihat dengan sepasang matanya,
tapi telinganya jauh melebihi matanya, dari majunya Boen
ching setindak ke depan, serta pernapasannya dia telah
mengetahui bahwa lweekang yang dimiliki Boen ching
sekarang ini jauh lebih tinggi dari dahulu. Sedang perkataan
yang diucapkan oleh Yuen cong Hong pun tidaklah bohong,
dengan kepandaian yang dimiliki Boen ching sekarang ini
bukanlah dengan tangan kosong dirinya dapat menahan
serangannya.
Dengan perlahan dia mencabut keluar pedangnya dari
belakang punggungnya. Boen ching sambil sedikit
menggetarkan pedangnya ujarnya:
"Lebih baik kita berjanji dahulu. Jika aku mengalami
kekalahan kau bolehlah menghukum aku, tapi apa bila kau
yang mengalami kekalahan, kau harus menyerahkan dua
orang nona itu kepadaku, sedang hioloo kuno tersebut saat ini
aku tak menginginkannya, kalau tidak akuakan membumi
hang us kan istana chie Lan Kong mU ini."
Kong Ku mendengar perkataan yang diucapkan oleh Boen
ching demikian tegasnya, dia tertawa dingin, pedang ditangan
kanan nya di kiblatkan kesamping, sambil ujarnya.
"Bangs at, omonganmu itu bukanlah terlalu ber-lebih2 an??
ingin membumi hang us kan istana chie Lan Kong ?? sungguh
besar sekali omonganmu, aku kira kau harus terkubur di
tempat ini terlebih dahulu." .
Boen ching mengerutkanalis nya, kegu-saran didalam
hatinya memuncak. dalam hati pikirnya, aku hanya ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menanyakanBwee Giok-^rta ShieSiauw In, kau ternyata malah
tak mau membicarakannya.
Pedang panjangnya membuat setengah lingkaran ditengah
udara kemudian melin-tang kannya didepan dadanya^
Wajah Kong Ku sedikit dikerutkan, dia takperCaya kalau
Boen ching memiliki ilmu pedang yang demikian lihaynya,
sekalipun Boen ching hanya dengan sangat perlahan sekali
menyabetkan pedang nya, tapi telah disertaioleh suara petir
dan angin yang menyambar.
Dia pernah mendengar bahwa waktu masasebelumnya itu
ada ilmu pedang yang disebu "Hong Lui chiet Kiam" ilmu
tersebut adalah suatu ilmu sakti yang dapat menundukkan
iblis, kehebatannya luar bias a, samba ran pedang nya baru
saja dilakukan Boen ching ini ternyata mirip sekali dengan ilmu
"Hong Loei chiet Kiam yang pernah dia dengar, tapi dia
takperCaya kalau Boen ching dapat memiliki ilmusilat yang
demikian saktinya itu, hal itu tak mungkin bisa terjadi.
Boen ching sambil melintang kan pedang Ie Bok Kiamnya
didepan dada, dia berpikir hendak menggunakan ilmu "Hong
Loei chiet Kiam" ini bertempur mati-matian melawan Kong Ku,
tetapi diapun tak menginginkan ilmu sakti tersebut, apabila
Kong Ku lari bersembunyi sehingga hawa pedang yang
dilancarkan tak mengenai sasaran, bukankah dia hanya sia-sia
belaka mengerahkan ilmu sakti itu ?? ?
Pikirannya segera bergerak. dia memutuskan untuk
menggunakan ilmu "Thian San Kiam IHoat" mencoba
mengukur kekuatan musuh terlebih dahulu,pada waktu itu
ketika dipuncak gunung Hwee Ing dia pernah lihat
pertempuran yang terjadi antara Thian Jan Shu dengan Thian
San chiet Kiam, sehingga jurus2 yang lihay dari ilmu pedang
Thian San Pay itu sebagian besar masih diingat didalam
otaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pedang Ie Bok Kiamnya segera menyabet ke depan, ilmu
"Tui Yun Toan Jiet cap Sah Seh" dari ilmu pedang Thian San
Kiam Hoat segera dilancarkan- jurus pertama "Thian Way Lay
Hong" ini adalah suatu jurus untuk mencoba kekuatan musuh.
Kong Ku yang nampak jurus ini menjadi mengerutkan
alisnya, terhadap Thian San Kiam IHoat diapun memahami.
begitu Boen ching melancarkan serangan dengan jurus ini ia
segera pula dia mengetahui kalau Boen ching telah
menggunakan ilmu pedang dari Thian San Pay.
Sekalipun ia tak takut terhadap jurus serangan ini, tetapi
didalam hatinya dia merasa sangat heran sekali, bagaimana
Boen ching dapat memahami ilmu pedang dari Thian San Pay
ini.
Tanpa berpikir panjang2 lagi, pedang nya diangkat keatas
untuk menangkis serangan musuh.
Pada saat ini kepandaian yang dimiliki Boen ching telah
dapat dijajarkan sebagai jago berkepandaian tinggi dalam Bu
lim, ilmu "Tui Yun Toan Jiet cap Sah Sih" yang dilancarkan
ditangannya, kehebatan dan kelihayannya tidak kalah dengan
kehebatannya ketika Thiat San chiet Kiam bertempur melawan
Thian Jan Shu.
jurus- jurus dari ilmu "Tui Yun Toan Jiet- cap Sah sih" ini
semuanya mengutamakan gerakan yang cepat dan ganas,
begitu dia mulai melancarkan jurus- jurus serangan, pedang Ie
Bok Kiamnya bagaikan ombak yang menggulung ditengah
samudra terus mengejar kearah Kong Ku dengan serangan-
serangan hebat.
Kong Ku terdesak mundur dua langkah kebelakang, dengan
dingin dia mendengus dengan perlahan pedangnya
menyambar keluar, segulung tenaga dalam yang sangat hebat
menyambar keluar membuat jurus serangan yang dilancarkan
Boen ching menjadi miring kesamping.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching merasa sangat terkejut, sambaran pedang yang
dilakukan Kong Ku ini kiranya mengandung tenaga dalam
yang sakti sekali, dia tak mengetahui mengapa Tan coe coen
yang mengangkat nama bersama-sama dengan Thian Jan Shu
itu, tetapi ternyata tak melatih ilmu Khiekang yang tinggi.
Dia tak mengetahui jika pada waktu itu membicarakan
tentang jurus- jurus serangan, maka Tan coe coen dapat
dikatakan paling lihay, tetapi oleh karena Tan coe coen
mengalami penderitaan jalan api menuju neraka, sehingga
tidak dapat melatih ilmu sema cam Khie-kang lagi, dengan
demikian telah mengalami kekalahan-
Begitu dia yang ditarik oleh tenaga Khie kang Kong Ku ini,
kakinya yang berkedudukan disebelah utara itu segera dipaksa
berdiri miring kesamping, Kong Ku tertawa dingin dan tidak
melancarkan serangan lagi, dia mengira kepandaian yang
dimiliki oleh Boen ching itu ternyata tidak seberapa.
Pada saat diatas gunung Siong-san, dia pernah mengira
Boen ching melatih ilmu "Hiat Mo Kang^, tetapi jika
dipandang sekarang ini, agaknya Boen ching tidak melatih
ilmu itu dan juga ketinggian dari lweekangnya tak setinggi
yang dipikirnya, sehingga hatinya sedikit merasa lega.
Boen ching yang dalam satu jurus telah dipaksa berdiri
miring dari kedudukan semula, sebenarnya menduga tentunya
Kong Ku akan mengangkat pedangnya untuk menyerang lagi,
tetapi kini nampak pedang ditangan kanan Kong Ku dengan
lemas ditunjukkan kebawah, bahkan dengan sombongnya
berdiri disana, bagaikan tidak memandang sebelah matapun
kepadanya:
Hatinya menjadi bergerak, pedangnya mulai bergerak lagi
dan melancarkan ilmu pedang yang paling sakti dari golongan
Thian San Pay, yakni "chieh sian chiet Kiam" ilmu "chien Sian
chiet Kiam" ini merupakan ilmu pedang yang disertai tenaga
murni pula, Kong Ku tak berani berayal lagi pedang
panjangnya digetarkan dengan sangat mudah sekali telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memusnahkan jurus pedang yang dilancarkan oleh Boenching
itu.
Gerakan pedang Boen ching berubah lagi ilmu "Ie Bok Kiam
IHoat" segera dilancarkan tetapi Kong Ku dengan congkaknya
telah berdiri tegak dengan mengerahkan ilmu "Im Yang ceng
Khie" yang dilatihnya selama empat puluh tahun dan
disalurkan kedalam pedang nya dia menghadapi serangan
musuh.
Boen ching mengalami kerugian karena tidak pernah
mendapatkan pelajaran ilmu Khie-kang untuk melindungi
tubuhnya, sehingga lwekangnya mengalami kerugian yang
besar, sekalipun dia telah menelan pil berwarna emas dari
naga emas, tetapi kekuatan yang ditimbulkan oleh pil
berwarna emas itu tak mungkin akan bisa menandingi dari
Khiekang sekalipun Iwee-kangnya mengalami kemajuan yang
pesat, tetapi masih tetap tak dapat menandingi kekuatan Kong
Ku.
Dua orang yang saling serang menyerang itu, dalam
sekejap mata saja seratus jurus telah lewat. Lweekang Boen
ching yang tak dapat menandingi ketinggian daripada
lweekang Kong Ku, dalam hatinya segera mengambil
keputusan hendak menggunakan ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
untuk melawan musuh.
Hawa pedang nya segera menyebar keempat penjuru,
K^ong Ku yang nampak hal itu dengan dingin mendengus,
baru akan mengangkat pedangnya balas menerjang,
mendadak sinar pedang Boen ching berkelebat menyilaukan
mata, sedang suara angin dan petir menyambar keempat
penjuru sebuah sinar hijau tua yang diiringi oleh suara angin
dan guntur telah menyambar ketubuhnya.
Kong Ku menjadi sangat terkejut, hal ini membuktikan
bahwa ilmu pedang tersebut memang benar-benar adalah
ilmu pedang "Hong Loei chiet-kiam".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia merasakan empat penjuru dari tubuhnya diliputi sinar
pedang yang menyambar-nyambar dengan diikuti oleh suara
menyambarnya guntur dan angin taupan, membuatnya
hampir2 tak dapat bernapas lagi.
Dengan gusar dia memekik nyaring, pedangnya dengan
jurus "Hui HongJu chau" atau burung hong terbang kembali
kesarang yang disertakan seluruh tenaga "im Yang cheng
khie" nya menerjang kearah Boen ching dengan hebatnya.
Terdengar suara yang nyaring bentrokan dua buah pedang
menjadi bergetar dengan kerasnya dan meluncur keatas
istana tersebut.
Boen ching tidak menyangka kalau Kong Ku ternyata berani
mengadu kekuatan dengannya, sekalipun dia menggunakan
jurus pedang yang dapat menundukkan naga untuk
menghadapi musuh, tetapi tetap tak tahan terhadap serangan
Kong Ku yang menggunakan seluruh tenaganya, ilmu "Hong
Loei chiet Kiam" nya itu seluruhnya hanya terdiri dari jurus
serangan saja, dan tak terdapat sejuruspun untuk bertahan,
begitu kedua belah pedang tersebut bentrok satu sama
lainnya, kedua- dua nya segera terlepas dari tangan dan
meluncur keatas istana sedang Boen ching pun dengan
sempoyongan terdesak mundur beberapa tindak kebelakang.
Tubuh Kong Ku segera melayang datang dan mendesak
kearah Boen ching.
Tubuh Boen ching belum saja berdiri tegak nampak Kong
Ku sudah mendesak kembali kearah dia, di dalam keadaan
yang kritis itu segera dia malancarkan jurus terakhir Sari ilmu
"Thay Thien Kioe Sih" yaitu jurus Ta Kan Kun atau menjungkir
balikkan bumi tubuhnya belum berdiri tegak, tangan kanannya
segera dimundurkan kedepan.
Kong Ku dengan dingin mendengus, ia balikkan tangannya
balas mencekal urat nadi tangan kanan Boen ching sedang
kaki kanannya segera melancarkan tendangan mengancam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jalan darah "Nan Hu Hiat" dibelakang batok kepalaBoen ching,
dia ber-siap2 hendak dengan jurus serangan ini
membinasakan Boen ching.
Tapi dia tak sadar bahwa dirinya telah terpancing oleh akal
musuh, justru kehebatan dan kelihayan dari ilmu "Thay Thien
Kioe Sih" itu adalah hal-hal yang tak pernah dia duga
sebelumnya, tubuh manusia yang belum berdiri tegak dan
melancarkan serangan hal ini pasti akan tidak mencapai pada
sasarannya tapi apabila sekali lagi melancarkan serangan
pastilah akan mengalami hal yang diluar dugaan-
Kong Ku sebenarnya tak salah, salahnya adalah Boen chin
sejak sebelumnya telah menduga bahwa dia pasti akan
melancarkan jurus yang demikian itu, tangannya baru saja
menempel pada pergelangan kanan Boen ching, tahu2 tangan
kanan Boen ching membalik dan kini ternyata saling
berCekalan dengan tangan kanan Kong Ku.
Kaki kanan Kong ku tak menghentikan gerakannya dan
melanjutkan serangannya menyapu belakang batok kepala
Boen ching. Lima jari tangan kanan Boen ching segera
merosot turut kebawah dan tepat menekan pada urat nadi di
tangan Kong ku, kemudian di ikuti dengan membalikkan
tubuhnya melemparkan tubuh Kong ku ketengah udara.
Kong ku hanya merasakan lima jari dari tangan kanannya
jadi kaku, tempat yang dicekal oleh Boen ching itu sedemikian
tepat dan anehnya membuat separoh tubuh kanannya
sedikitpun tak mempunyai tenaga untuk mengadakan
perlawanan, segera tubuhnya berhasil dilemparkan oleh Boen
ching ketengah udara.
Tapi kaki kanannya tak berhenti, sekalipun Boen ching
berhasil menghindarkan dari- dari tendangan yang
mengancam batok kepalanya itu tapi tak urung bahu kirinya
tetap terkena sapuan dari Kong ku ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua orang itu segera bangkit berdiri dan berhadapan
dengan terpesona, bahu kiri Boen ching segera terasa linu dan
sakit sekali, dalam hatinya diam-diam merasa terkejut, jikalau
seandainya tadi terlambat satu langkah saja, kiranya sekarang
ini bahu sebelah kirinya itu akan terlepas dari tempat aslinya.
Sedang dalam hati Kong ku pun jauh merasa lebih terkejut
lagi, saat pengerahan tenaga dari Boen ching yang demikian
tepatnya itu belum pernah dia menemui sebelumnya,
sekalipun pedang panjang dari Boen ching telah terlepas dari
tangannya, kiranya juga belum dapat dilawan dengan enteng.
Dengan kepandaian silat demikian tingginya ini sekali kali
tidaklah boleh memperkenankan Boen ching lolos dari tempat
ini, pada bulan yang lalu ketika bertempur melawannya,
dirinya dengan demikian mudahnya telah berhasil
melemparkan dia kedalam dasar telaga Naga Dingin, hanya
berpisah selama satu bulan saja, kepandaian yang dimiliki itu
ternyata dapat mengalami kemajuan yang demikian pesatnya,
bukan saja dapat bertempur seimbang dengan dirinya, jika
dilihat keadaan dihadapan mata ini, dirinya tak mungkin
berhasil dapat mengalahkan dirinya.
Boen ching setelah berdiri termangu sejenak dia melirik
memandang dua bilah pedang yang tertancap diatas atap
istana tersebut, dua bilah pedang itu tertancap demikian
dekatnya, jaraknya tak lebih hanya setengah cun saja, sedang
kedua bilah pedang itu membentuk suatu bentuk sudut, jarak
gagang pedang yang satu denugan yang lain hanya dua coen.
Didalam hatinya dia telah mempunyai perhitungan,
sekarang ini saja yang berhasil merebut pedang terlebih
dahulu, dialah yang akan menguasai keadaan, sekalipun
keadaannya sekarang ini dapat dikatakan seimbang, tapi dia
hanya menggantungkan diri dari ilmu " Thay Thien Kioe Sih"
saja adalah tidak cukup, ilmu "Thay Thien Kioe Sih" tersebut
hanya dapat digunakan untuk menyerang musuh apabila pihak
musuh tak mengadakan persiapan terlebih dahulu, dalam hal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini haruslah merebut kedudukan terlebih dahulu dan ketepatan
saat bergeraklah yang mempengaruhi, sedang apabila harus
bertempur saling berhadapan pastilah dirinya akan mengalami
kekalahan-
Kong ku dengan dingin mendengus, dalam hati diapun
telah mempunyai perhitungan, dia takkan bertempur dengan
Boen ching dalam jarak dekat dia ingin menggunakan hawa
"im Ya ceng Khie" untuk membinasakanBoen ching di bawah
telapak tangannya.
Boen ching dengan perlahan menggeserkan tubuhnya
kesebelah kiri, tubuhnya segera melompat keatas, dan
melayang menubruk keatas istana
Kong ku menjadi tertegun segera dia sadar bahwa Boen
ching adalah hendak merebut pedang, apabila Boen ching
berhasil mendapatkan pedangnya kembali dan melancarkan
ilmu Hong Loei chiet Kiam, dirinya yang melawan dengan
tangan kosong sudah tentu takkan sanggup untuk menahan
serangan tersebut. Tubuhnyapun segera meloncat keatas
mengejar kearah Boen ching.
Kedua orang itu semuanya terhitung sebagai jago2
berkepandaian tinggi didalam Bulim, sekalipun Kong ku
mengejar dari belakang tapi jika dilihat kedua orang itu hanya
terpaut setengah badan saja.
Boen chingpun sejak tadi telah menduga kalau Kong ku
tentu akan mengejar dirinya, sepasang kakinya berturut-turut
melancarkan tendangan dengan menggunakan ilmu "cing Po
chiet Your dan mengancam jalan darah terpenting di depan
tubuh Kong ku.
Kong ku dengan gusar mendengus, sepasang tangannya
menyambar dengan menggunakan tenaga ^Im Yang ceng
Khinya menerjang Boen ching.
Boen ching dengan cepat menarik kembali sepasang
kakinya, dan menarik napas panjang-panjang, tubuhnya tahu-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tahu telah mencapai jarak satu orang lebih dari Kong Ku, ilmu
meringankan tubuh yang dimiliki Boen ching itu didapatkan
dari Ie Bok Tocu, dan dapat disebut sebagai jago nomor
wahid, sedang Kong Ku, ditengah udara harus mengerahkan
tenaga, sehingga membuat tubuhnya agak merosot ke bawah,
dengan demikian Boen ching menjadi dapat melampaui jauh
diatas, saking gusarnya dia tak henti-hentinya mendengus,
dan tidak lagi mengejar kearah Boen ching, sambil
memberatkan tubuhnya dia turun kembali keatas tanah.
Boen ching segera mencabut pedang Ie Bok Kiamnya,
sambil balikan tubuhnya bersiap akan mengadakan
penyerangan, tetapi nampak Kong Ku ternyata telah
menerima sebatang pedang dari anak murid istana chie Lan
Kong, dengan memegang pedang dia berdiri tegak.
Dalam hatinya terasa agak keCewa. dengan perlahan dia
mendengus, tubuhnya segera melayang turun kebawah, dan
berdiri dihadapan Kong Ku dengan jarak tiga kaki jauhnya.
Dengan dingin ujar Kong Ku:
"Pada saat kedua belah pihak kehilangan pedang nya, pada
saat itu pula waktumu untuk menerima binasa".
sekalipun dalam hati Boen ching merasa terkejut, tetapi
tetap dengan dingin ujarnya.
"Aku kira kali ini tidaklah sampai kedua belah pihak harus
kehilangan pedang lagi, jika kau sekali lagi melancarkan
serangan, aku kira kaupun akan mengalami kematian dibawah
ilmu "Hong Loei chiet Kiam" yang aku lancarkan".
Kong Ku dengan perlahan memandang pedang
panjangnya, bersiap-siap melancarkan serangan-
Boen ching dengan dingin mendengus, kepada Kong Ku
ujarnya lagi,
"Sedikit-sedikitnya kali ini kedua belah pihak akan
mengalami luka parah, ilmu "Hong Loei chiet Kiam"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan jurus- jurus serangan, jikalau bukannya tadi
menyerang menjadi kedudukan bertahan aku kira pada saat
ini darahmu menjadi berCeCeran diatas tanah."
Dalam hati Kong Ku diam-diam merasa sangat terkejut,
dirinya membatin, bahwa perkataan yang diucapkan Boen
ching ini agaknya tidak berbohong, pada saat ini dia tidak
mengijinkan dirinya binasa bersama-sama dengan Boen ching,
dengan tindakan dari Boen ching diatas gunung siong San itu,
dia juga dapat melakukannya.
Boen ching nampak Kong Ku tidak berbicara lagi, ujarnya
kemudian. "Mana Bwee Giok dan Shie Siauw In???"
Kong Ku tidak ingin bertempur mati-matian melawan Boen
ching, tetapi kalau dengan demikian melepaskan Boen ching
sebenarnya dalam hatinya tidaklah mengijinkan, setelah
berhenti sejenak dia tidak membuka mulut bercakap-cakap
lagii . . .. Tanya Boen ching lagi: "Mana mereka ??"
Kong Ku membuka lebar mulutnya tapi sepatah katapun tak
keluar dari mulutnya, yang terbuka itu, sebenarnya dia ingin
mengucapkan beberapa kata yang membuat Boen ching
menjadi gusar, tapi diapun tak ingin bertempur secara
mati2an melawan Boen ching. Boen ching yang nampak
sikapnya yang demikian itu dengan cepat bertanya lagi.
"Mengapa kau tak menjawabnya ??"
Hati Kong Ku menjadi tergerak. dalam hati pikirnya
"kesempatan selanjutnya untuk bertemu dengannya masih
sangat banyak sekali, mengapa harus ini hari
membereskannya, "dengan suara yang serak ujarnya.
"Bagaimana aku dapat mengetahuinya"
Boen ching menjadi tertegun, tapi segera dia menarik
napas panjang-panjang, dia takut Kong Ku melancarkan
serangan kearah nya dia tak berani memeCahkan
perhatiannya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pendengaran dari Kong Ku itu sangat tajam sekali melebihi
orang biasa, begitu dia mendengar Boen ching menarik napas
panjang2, kaki kanannya dengan perlahan mundur setengah
langkah kebelakang, sedang pedang ditangan kanannya
sedikit diangkat, dia mengira Boen ching akan mengadu jiwa
dengan dirinya. Boen ching setelah berdiri tertegun sesaat,
kemudian ujarnya:
"Kalau memangnya demikian, kukira urusan diantara kita
dapat kita selesaikan pada malam Tiong chiu pada bulan
Delapan "
Kong Ku tertawa dingin ujarnya. "Maksudmu apa kau mau
pergi dari sini??"
Sekalipun didalam hatinya dia tak menyetujuinya, tetapi
didalam ucapannya dia bagaimanapun juga harus
memperlihatkan sedikit kekerasan.
"Kau apakah menginginkan pada saat ini juga menentukan
siapa yang menang dan siapa yang akan mengalami
kekalahan ??"
Pada ujung bibir Kong Ku memperlihatkan senyuman yang
sangat dingin, ujarnya.
"Begitupun baik, kita tak usah membereskan urusan
tersebut pada hari ini juga, apa lagi kau masih mempunyai
janji dengan Bu Kie chie dan kawan-kawannya, sedang
akupun mempunyai ikatan persahabatan dengan mereka,
sampaipada waktunya kita dapat membicarakan lagi"
Boen ching segera mendengus, diapun mengetahui maksud
perkataan dari Kong Ku itu, pada pertemuan diloteng oei Hok
Lo itu seluruh pendekar dan jago-jago dari empat penjuru
dunia akan berkumpul menjadi satu, danpada saat itu dirinya
tentu yang menjadi sasaran mereka, apabila Kong Ku dapat
berserikat dengan salah seorangpun sudahlah Cukup untuk
mengalahkan dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia melirik memandang orang-orang yang ada dalam istana
chie Lan Kong itu sejenak sambil menarik napas, tubuhnya
bagaikan elang raksasa, telah melayang keatas istana itu.
Kong Ku menjadi tertegun, segera dia merasakan apa
maksud tujuan dari Boen ching itu, tubuhnya segera meloncat
mengejar dibelakang Boen ching.
Pedang Ie Bok Kiam ditangannya segera diputar, terdengar
suara petir dan angin topan yang menyambar, diiringi dengan
suara benda yang hancur, atap istana chie Lan Kong yang
dibuat dari kaCa itu telah hancur satu lobang yang luasnya
beberapa depa, sedang Boen ching bersama pedangnya telah
menerobos keluar dari istana tersebut.
Kong Ku mehjadi gemas berCampur gusar, segera dia
menggerakkan tubuhnya mengejar ke arah Boen ching, ketika
dia mencapai diatas atap istana itu, Boen ching telah berada
dua tiga-puluh kaki jauhnya, dengan menahan perasaan
gusarnya, dia mengejar terus.
Tubuh Boen ching bagaikan anak panah yang lepas dari
busur, bagaikan kilat cepatnya terus ke depan, ketika Kong Ku
mencapai ditepi rantai baja itu, Boen ching telah berada
ditengah dari rantai baja itu.
Kong Ku mengetahui betapa hebat ginkang yang dimiliki
Boen ching itu tidak dibawah dirinya segera pedang
ditangannya itu ingin mematahkan rantai baja tersebut, tetapi
pikirannya segera berubah, berbuat demikian ini belum tentu
Boen ching akan mengalami kematian ditangannya, malah
sebaliknya rantai baja yang dibangun dengan susah payah itu
musnah ditangannya sendiri, berpikir sampai disini sambil
menghela napas dia balikkan tubuhnya dan berjalan pergi.
Boen ching sambil memasukkan pedangnya kedalam
sarung, dia terus lari turun dari puncak sin Tok Hong itu, dia
masih ingat Sek Giok Siang pernah memberitahukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepadanya, bahwa dia akan menunggu dirinya dibawah
puncak Sin Tok Hong ini, entah ada urusan apa
Pandangannya segera berputar kekiri dan kekanan, nampak
Sek Giok siang seorang diri dengan ter-mangu2 berdiri
dibawah sebuah pohon yang besar. Boen ching lari kesana,
samail tertawa panggilnya.
"Nona Sek"
Sek Giok siang mengangkat kepalanya terpesona
memandang kearah Boen ching, bagaikan tidak mengenalinya
sama sekali, Boen ching menjadi tertegun, entah karena apa
Sek Giok siang memandang dirinya dengan sinar mata yang
demikian-setelah lewat beberapa waktu, mendadak Sek Giok
siang dengan tertawa ujarnya^ "Kiranya adalah engkau baru
datang, aku telah menanti sangat lama sekali.
Boen ching pun tersenyum sahutnya. "Nona Sek mencari
aku entah mempunyai urusan apa??"
sek Giok siang mendongakkan kepalanya memandang
angkasa, dengan seenaknya tanyanya. "Engkau datang kemari
apakah hendak mencari dua orang nona ??".
"Benar Yang seorang adalah putri dari Pangcu perkumpulan
Elang Sakti, Bwee Giok, sedang yang lain adalah sumoayku,
shie Siauw In". Sahut Boen ching dengan cepat.
Sek Giok siang memandang ujung langit, agaknya dia
sedang memikirkan urusan yang lain, setelah lewat sesaat, dia
baru miringkan kepalanya sambil bertanya pada Boen ching.
"Kau sudah mendapatkan mereka ??".
Boen ching dengan lemas menggelengkan kepalanya.
Ketika dia naik keatas gunung tadi pernah merasakan kalau
Sek Giok siang sedikit membawa hawa jahat, tetapi kini Sek
Giok siang demikian memperhatikan urusannya, membuat
dalam hatinya sedikit merasa menyesaL
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sek Giok siang mendongakkan kepalanya lagi memandang
ujung langit, dengan seenak nya pula ujarnya.
"Aku sejak tadi telah menduga kalau kau tentu tidak akan
berhasil mencari mereka berdua".
Boen ching menjadi tertegun, belum sempat dia berbicara
Sek Giok siang telah melanjutkan ucapannya.
"Karena, mereka memangnya bukan berada di istana chie
Lan Kong".
Boen ching sedikit menjadi bingung, dia terhadap sikap dari
Sek Giok siang ini makin tidak dapat menduga, tanyanya:
"Kalau begitu mereka berdua dimana ?? ". Sek Giok siang
tersenyum, ujarnya:
"sudah tentu aku mengetahuinya, bahkan hanya aku
seorang yang mengetahuinya"
Boen ching tidak mengetahui perkataan yang diucapkan
oleh sek Giok siang itu benar atau tidak^ tetapi dia tetap
mengharapkan Sek Giok siang mengetahuinya dengan
sungguh2. Dengan cepat tanyanya.
"Apa nona Sek dapat memberitahukan kepada ku??".
sek Giok siang tersenyum, sambil menggelengkan
kepalanya ujarnya.
"Mana aku dapat memberitahukan kepada mu, tetapi aku
dapat membawa kau pergi kesana, hanya aku takut kau tak
dapat mengikuti diriku." Boen ching tak dapat berbuat apa2,
sambil tersenyum pahit ujarnya:
"Nona Sek, jika mau membawa akupegi, aku pasti akan
sangat berterima kasih sekali, aku pasti dapat menyusul
dirimu".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sek Giok siang sambil tersenyum menganggukkan
kepalanya, tubuhnya segera berkelebat, masuk kedalam rimba
dan berlari terus.
Boen ching segera bangkit berdiri dan lari mengejar,
hatinya terasa sangat terkejut,
kecepatan dari gerakan tubuh Sek Giok siang ini ternyata
tidak dibawah dari suhunya Ie Bok Tocu, ternyata tak dapat
mengejarnya.
Tubuh Sek Giok siang dalam sekejap mata saja telah lenyap
dari pandangan, Boen ching yang berada ditengah hutan ini
entah harus berbuat bagaimana baiknya, sungguh tak
disangka olehnya kalau Sek Giok siang ternyata memiliki
kepandaian silat yang demikian tingginya, teringat olehnya
sikap serta perkataan yang diucapkan oleh iblis yang gemar
paras elok, Ouw Yang Bu Kie, kini entah Sek Giok siang telah
pergi kemana, berpikir sampai disini tanpa terasa dia
menghela napas.
sek Giok siang mendadak muncul kembali dihadapannya,
sambil tersenyum ujarnya.
"Aku bilang kau tentu tidak akan berhasil mengejar aku
toh, tetapi aku tak ingin menunggu dirimu, ditengah jalan aku
meninggalkan tanda, kau turuttlah tanda itu mengejar diriku."
Dalam hati Boen ching sedikit merasa keCewa, semula Sek
Giok siang berkata padanya bahwa dia tak mungkin akan
berhasil mengejarnya, dia masih mengira perkataan yang
diucapkan olehnya itu bohong, tetapi kini ternyata terbukti
memang benar, terpaksa dia hanya menganggukkan
kepalanya.
Sek Giok siang sambil tersenyum, tubuhnya segera
bergerak. sekejap mata saja telah lenyap dari pandangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching berdiri termangu-mangu di sana, setelah lewat
beberapa waktu dia baru mulai mengggerakkan tubuhnya
mengejar Sek Giok siang.
Diatas batu gunung atau pada pohon sering kali terlihat
tanda-tanda yang ditinggaikan oleh Sek Giok siang, gambar
tersebut dibuat oleh jari tangannya dan membentuk suatu
gambar cermin pualam Thian Tuen, sedang diatas dari gambar
tersebut terdapat panah yang menunjukkan arah yang harus
ditempuh.
Dalam hati diam-diam Boen ching merasa sangat terkejut,
kepandaian yang dimiliki sek Giok siang ini ternyata demikian
tingginya, cukup dilihat dari kekuatan Sek Giok siang saja
telah jauh melebihi kepandaian dirinya.
Demikianlah selama tiga empat hari Sek -Giok siang selalu
meninggalkan tanda petunjuk jalan. Boon ching sendiripun
tidak mengetahui Sek Giok siang ini sebenarnya hendak
membawa dirinya kemana, dia hanya mengejar dengan
kencangnya.
Dia perCaya kalau Sek Giok siang dapat menipu dirinya,
apalagi dia memiliki kepandaian silat yang demikian tingginya,
sudah tentu dia jauh lebih mengetahui urusan yang dirinya
sendiri, tidak mengetahuinya.
Telah lewat dua tiga hari lagi, masih tetap sepanjang jalan
terdapat tanda-tanda petujuk jalan, sedang dalam hati Boen
ching pun merasa agak tegang, jalan yang ditunjukkan oleh
Sek Giok.siang itu ternyata adalah jalan yang menuju ke gurun
pasir. Tetapi dia masih tetap terus mengejar dari belakang.
Akhirnya sampailah dia ditepi gurun pasir, sedang tanda
petunjuk jalan yang terakhir pun menunjukkan kearah gurun
pasir.
Boen ching menjadi sedikit bimbang, dengan seorang diri
dia berdiri ditepi padang pasir, dan memandang gurun yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak ada ujung pangkalnya itu, dia sama sekali tidak
mengetahui apa yang harus dikerjakan sekarang ini.
Apakah boleh dikata dia akan memasuki gurun pasir ini?.
jika dikatakanBwee Giok dan shie Siauw In berada ditengah
gurun pasir yang demikian luasnya itu, dia tidak akan
mempercayainya, mereka berdua bagaimana dapat berada
disana?"
Sesosok bayangan manusia berkelebat, sekali pandang saja
dia telah mengenalnya dialah Sek Giok siang adanya. Kepada
Boen ching ujarnya. "Sudah hampir sampai, kau turutlah aku."
Sambil berkata tubuhnya bergerak dan lari menuju
ketengah gurun pasir tersebut. Hati Boen ching seperti
bergerak, pikirnya:
"Selama tiga puluh tahun lamanya Ouw Yang Bu Kie
berdiam digurun pasir yang sunyi ini, bahkan katanya pada
tiga puluh tahun yang lalu itu bukanlah disebabkan karena
didesak oleh Thian Jan Shu, sudah pastilah mempunyai
hubungan yang erat dengan Sek Giok siang ini. "
Berpikir sampai disini, tubuhnya segera bergerak. dengan
Cepatnya ia mengejar kearah sek Giok siang.
Empat penjuru hanya terlihat pasir berwarna kuning
melulu, dari ke jauhan Boen ching hanya dapat melihat setitik
bayangan punggung dari Sek Giok siang, pada dadanya terasa
sakit sekali, jikalau dia kehilangan jejak dari Sek Giok siang,
mungkin juga selama nya dia akan terkubur ditengah gurun
pasir yang sunyi ini. Dia tidak paham mengapa Sek Giok siang
berbuat demikian-
oooXooo
DIA BENAR2 tak sanggup untuk mengejarnya lagi, pada
ujung langit mulai nampak mega yang mempunyai lima
warna, sebuah demi sebuah terbang dan melayang ditengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
udara, sekejap mata saja telah berubah menjadi sebuah layar
yang dengan perlahan bergerak ditengah udara itu.
Boen ching saking lelahnya dia tertunduk diatas pasir
berwarna kuning yang sangat panas itu, sedang bayangan dari
Sek Giok siang pun telah lenyap dari pandangan mata.
-oooo0dw0oooo-
TUBUH Boen ching merasa sangat lelah sekali, berturut-
turut beberapa hari ini hampir dia tidak mendapatkan istirahat
yang cukup,
Sejak lolos dari Telaga naga Dingin, bertempur melawan
lblis sakti dari daerah selatan, dengan ilmu Ngo Heng Kiam
Hoatnya menyadarkan Lam Kong Hun, terus naik ke istana
chie Lan Kong, ditengah lima barisan dalam istana chie Lan
Kong, harus menempuh bahaya kemudian diikuti dengan
setelah keluar dari barisan bertempur melawan Kong Ku, turun
dari istana chie Lan Kong dan melakukan perjalanan yang
demikian jauhnya, setiap hari sampai tidur pun tak berani
terlalu lama, dengan sekuat tenaga melakukan pengejaran,
ditambah lagi baru saja lari dengan sekuat tenaga, bagaimana
dia dapat bertahan terhadap penderitaan yang demikian
hebatnya itu
Dia merangkak diatas pasir yang berwarna kuning itu,
setelah menghembuskan napas dengan keras dia
menggoyangkan kepalanya, barulah pandangan yang melamur
tadi dapat dihilangkan-
Dia menutup kedua belah matanya, setelah beristirahat
sejenak dari dalam sakunya dia mengeluarkan pil "Liong Hiat
Sin Tan- pemberian suhunya Ie Bok Tocu dan menelannya
tiga butir, kemudian berisirahat sejenak lagi, barulah bangkit
berdiri mengejar kearah dimana tadi Sek Giok siang pergi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cuaca makin menjadi gelap. Boen ching mengangkat
kepalanya memandang bintang2ya bertebaran dilangit, dan
diingatnya kedudukan dari bintang2 tersebut, benar2 saat ini
dia merasa sangat lelah, saking tak tahannya dia merebahkan
dirinya diatas pasir dan jatuh tertidur dengan nyenyaknya.
Ditengah gurun pasir yang sunyi itu, kalau dipagi hari
hawanya panas tak tertahan, sedang pada malam hari sangat
dingin sekali hawanya, Boen ching yang pernah tinggal
ditengah "Han Sien Leng Uh" serta Telaga Naga Dingin yang
demikian dinginnya itu, sudah tentupada saat ini tidak
merasakan dinginnya hawa.
cuaca baru saja menjadi terang, Boen ching baru
mementangkan kedua matanya, tampak sek Giok siang telah
berdiri didepannya.
Dia menjadi terkejut, dengan cepat bangkit berdiri, belum
sempat dia membuka mulut untuk berkata, terlihat Sek Giok
siang sambil tersenyum telah berkata. "Sungguh tak enak
denganmu, membuat kau menjadi kedinginan-"
Boen ching menjadi termangu-mangu, ia nampak pada
wajah Sek Giok siang sekalipun menampilkan senyuman yang
menarik. tetapi sinar matanya ternyata telah memancarkan
sinar yang sangat sesat sekali, dalam hatinya merasa sangat
takut, tetapi dia tetap tersenyum, sedang dalam hati pikirnya.
"Aku terhadapnya tidak pernah berbuat sesuatu kesalahan,
mengapa harus takut padanya ?"
Sekalipun dia berpikir demikian tetapi pada mulutnya dia
tetap berdiam diri tak berbicara.
sek Giok Siang dengan perlahan menghela napas, sambil
tertawa ujarnya.
"Kau ikutlah aku, kali ini aku akan berjalan lebih lambat
lagi, dengan demikian mungkin kau masih dapat
mengikutinya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching merasa sedikit keCewa, tetapi ia tetap
mengikuti Sek Giok siang dari belakang.
Sek Giok siang yang berjalan didepan itu, dengan kencang
Boen ching mengikuti dari belakangnya, dia memandang
wajah Sek Giok siang dari samping, nampak sinar matanya
berkedip terus, pipinya yang berwarna merah dadu itu
membuat wajahnya kelihatan sangat Cantik.
Boen ching tak dapat mengatakan apa- apa, ternyata dia
merasa sangat takut dengan gadis cantik dihadapannya itu.
Dirinya pun tidak dapat mengatakan mengapa dia dapat
berbuat demikian, sebelumnya ia pernah mengagumi gadis ini,
tetapi kini ternyata dia demikian takutnya terhadap dia, Sek
Giok siang belum pernah melakukan kejahatan atau
mengandung maksud jahat sedikitpun kepadanya bahkan
pernah menolong jiwanya, tetapi ternyata dia sangat takut,
dia takut terhadap sinar mata yang mengandung hawa sesat
dari mata Sek Giok siang.
Itukah yang dinamakan sinar yang sesat? Dia sendiripun
tak mengetahuinya, dia hanya tahu bahwa sinar mata itu
membUat dirinya sangat takut sekali.
Sek Giok siang terus tidak mengangkat bicara, dengan
diam2 dia berjalan kedepan kali ini, dia telah memper^lambat
tindakannya, sedang Boen ching pun dapat mengikutinya.
Dia membawa Boen ching terus menuju ketengah gurun
pasir, dalam hati Boen ching menjadi ragu-ragu, apakah dua
orang nona itu benar-benar berada ditengah gurun pasir ini?
tapi urusan ini membuat orang sukar untuk memperCayainya.
Dengan diam-diam sambil melanjutkan perjalanannya dia
mengingat arah yang ditujunya.
Kedua orang itu setelah berjalan setengah harian terdengar
Sek Giok Siang sambil tersenyum ujarnya. "Sudah sampai....."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching mendongak memandang ke depan, nampak
ditengah gurun pasir terdapat sebuah tanah yang subur dan
hijau disamping sebuah kolam tumbuh rumput hijau dengan
suburnya, dia segera mengusap kedua matanya, dia tak
perCaya kalau ditempat semaCam ini dapat muncul tanah
yang demikian subur itu.
Tampak disamping kolam keCil itu berdiri sebuah rumah
yang dibuat dari kayu. sek Giok Siang tertawa kepada Boen
ching, ujarnya. "Mereka berdua berada dalam rumah kayu
itu."
Boen ching jadi termangu-mangu, dia memandang sejenak
pada rumah kayu itu, kepada sek Giok Siang tanyanya.
"Siapakah yang berdiam dirumah kayu itu"
SAMBIL tertawa, ujar Sek Giok Siang:
"Engkau menanyakan majikan dari rumah itu? "
Boen ching menganggukkan kepalanya, sedang dalam hati
pikirnya. "Apa bedanya dengan pertanyaanku? ? "
Sambil tersenyum sahut Sek Giok Siang: "Akulah
majikannya"
Boen ching menjadi terkejut dia mundur selangkah
kebelakang, dengan terpesona memandang wajahnya,
sejenak kemudian setelah menghembuskan napas, sambil
tertawa ujarnya: "Nona Sek, janganlah kau bergurau ".
Sambil tersenyum balas Sek Giok Siang:
"Perkataan yang aku ucapkan adalah ucapan yang
sungguh-sungguh " .
Boen ching menjadi tertegun, dengan tertawa yang dipaksa
tanyanya: "Lalu siapakah yang menawan Nona Bwee serta
sumoayku kemari? ? ? " .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berbicara, dia menduga mungkin Sek Giok Siang
sedang bergurau dengan dirinya, sambil tersenyum ujarnya
lagi:
"Nona Bwee dan sumoayku apa benar-benar didalam
rumah kayu itu? ? ? "
Sek Giok Siang tersenyum, pada matanya sekali lagi
berkelebat sinar mata yang sesat, ujarnya.
"Berbicara terus terang, mereka berdua adalah aku yang
menangkap dan membawanya disini, oleh sebab itu selain aku
tak seorangpun yang akan mengetahui tempat di mana
mereka berada"
Boen ching menjadi termangu, dia mundur selangkah
kebelakang, dengan nada yang sungguh-sungguh tanyanya:
"Nona Sek bukankah sedang bergurau? ".
Sambil tersenyum sahut Sek Giok Siang.
"Kalau kau tak percaya bolehlah pergi kesana untuk
melihatnya"
Sehabis berkata dia berjalan lebih dahulu memimpin Boen
ching kerumah kayu disisi kolam keCil tersebut. dalam hati
Boen ching merasa setengah perCaya dan setengahnya ragu-
ragu, dengan Cepat dia berjalan disisi Sek Giok Siang.
Belum sampai didepan rumah kayu itu, dari dalam rumah
itu muncul dua orang gadis yang bersama-sama memanggil:
"ching Toako--------"
Boen ching menjadi sangat terkejut, kedua orang gadis itu
jika bukannya Bwee Giok dengan Shie Siauw In masih ada
siapa lagi? dengan termangu-mangu dia berdiri mematung
disana, matanya terasa sedikit menjadi basah, kedua gadis itu
semuanya adalah karena dirinya sehingga mengalami
penderitaan yang demikian itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil tersenyum Sek Giok Siang berkata lagi.
"Bagaimana? aku tidak menipu dirimu bukan? "
Boen ching balikkan tubuhnya memandang sek ciok Siang,
kemudian ujarnya dengan perlahan.
"Nona Sek, dapatkah kau melepaskan diri mereka berdua,
biar aku yang membawanya pulang? "
sek Giok Siang dengan perlahan menggelengkan
kepalanya, sambil tertawa ujarnya.
"Tidak dapat, aku telah menangkap mereka berdua kemari,
bagaimana dapat melepaskan mereka begitu saja "
Boen ching memandang kearah rumah kayu itu, nampak
kedua orang gadis itu agaknya dikurung didalam rumah itu
dan tak dapat keluar lagi.
Dia sadar bahwa kepandaiannya yang dimiliki Sek Giok
Siang itu jauh lebih tinggi dari dirinya, tetapi entah karena apa
dia telah mengurung Bwee Giok dan Shie Siauw In ditempat
ini.
Apakah mungkin mereka berdua telah menyalahi Sek Giok
Siang? Dia termenung sejenak, kepada Sek Giok ujarnya lagi.
"Jika mereka berdua telah membuat salah terhadap nona
Sek, aku mewakili mereka berdua meminta maaf kepadamu,
harap nona Sek mau melepaskan mereka berdua".
Jarak antara Boen ching serta Sek Giok Siang dengan
rumah kayu itu masih jauh sekali, sehingga perkataan yang
diucapkan oleh kedua orang itu tak dapat didengar oleh kedua
gadis tersebut, terdengar Shie Siauw In dengan nada yang
keras berteriak.. "ching Toako, engkau sedang membicarakan
apa dengan dia? " sek Giok Siang tersenyum, kepada Boen
ching ujarnya.
"Mereka berdua tidak pernah berbuat salah terhadapku,
aku menawan mereka berdua adalah bermaksud hendak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memancing kau datang kemari, tak usahlah kau mewakili
mereka meminta maaf terhadapku" Boen ching menjadi
tertegun, ujarnya.
"Nona Sek, kau adalah tuan penolongku ada urusan apa,
aku Boen ching, jika dapat melakukannya tentu akan
kukerjakan dengan sekuat tenaga, agar Nona Sek jangan
menyulitkan diri mereka berdua" sek Giok Siang tertawa
tawar, dia menggelengkan kepalanya, sambil ujarnya.
"Tidaklah demikian mudahnya, tahukah kau urusan apa
yang aku inginkan? "
Boen ching termenung sejenak. lalu sahutnya Boen ching
"sekalipun disuruh menyebrangi lautan apipun akan
kukerjakan".
Terlihat sinar mata yang sesat berkelebat dimata Sek Giok
Siang, dengan suara yang tegas ujarnya.
"Aku ingin kau pergi merebutkan tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu kepadaku".
Hati Boen ching menjadi bergetar, pikirnya. "Kiranya adalah
karena urusan tujuh hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
itu, urusan ini sungguh-sungguh tak ku nyana sekali, jika
menurut pandangan yang aku lihat, kepandaian yang dimiliki
Sek Giok.-siang ini jauh lebih tinggi setinggi dari kepaedaian
yang dimiliki oleh Kong Ku, ternyata diapun juga ingin
memperebutkan tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu itu". Dia termenung agak lama, sepatah kata pun, tak
diucapkan. sek Giok Siang dengan nada yang keren tanyanya.
"Bagaimana, engkau tidak sanggup? "
Boen ching sambil menundukkan kepalanya ujarnya.
"Nona sek, kau harus tahu bahwa tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu seluruhnya berada ditangan
ciangbunjin dari enam partai besar Serta pemilik IStana chie
Lan Kong-Kong Ku, sedang perjanjian yang diadakan pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bulan delapan malam Tiong chiu entah masih berapa banyak
tokoh-tokoh berkepandaian tinggi yang menghadirinya, aku
Boen ching hanyalah seorang dari angkatan muda, mana
mempunyai hak untuk merebutkan tujuh buah hioloo kuno
tersebut" Sek Giok Siang tersenyum ujarnya.
"Siapa yang tidak tahu kalau lima orang murid Tan coe
coen jika bergabung bersama-sama turun tangan pada saat ini
sukar untuk mencari tandingannya, tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu akhirnya pasti jatuh ke
tanganmu."
Dengan Cemas sahut Boen ching.
"Nona sek, kau tidak tahu, Su supekku Seh TU Hoa telah
menghindari pergUruan, aku kira barisan Ngo Heng Tin tidak
mungkin bisa diatur lagi". Dengan tawar ujar Sek Giok Siang
lagi.
"Engkau jangan menolak. pokoknya kau haruslah
membawah tujuh buah hioloo peninggalan Thian Jan Shu itu
datang kemari untuk ditukar dengan mereka berdua, aku
membawa kau datang kemari hanyalah untuk
memberitahukan kepadamu babwa mereka berdua benar-
benar telah terjatuh di tanganku, dan aku tidak sedang
menipu dirimu".
Boen ching segera mundur selangkah, dengan terpesona
dia memandang Sek Giok siang, dia tidak pernah menyangka
kalau gadis yang demikian Cantiknya itu ternyata adalah
seorang yang rakus akan harta pusaka berhati kejam dan
sangat licik sekali.
Didalam hatinya segera terasa suatu perasaan yang tidak
enak sekali, mendesaknya sehingga sukar untuk ditahan.
Sinar mata yang mengandung hawa sesat itu terasa
memancar keluar dari mata Sek Giok Siang. kemudian sambil
menutup kedua matanya ujarnya dengan perlahan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku sekarang akan melepaskan kau pergi, cepatlah kau
meninggalkan tempat ini, setelah mendapatkan tujub buah
hioloo kuno itu bawalah kembali kemari".
"Sreeet-----" Tahu ditangan Boen ching telah mencekal
pedang Ie Bok Kiamnya dengan terpesona memantang Sek
Giok-siang. sek Giok-siang tertawa ringan ujarnya.. "Kiranya
hendak bergebrak dengan aku."
Boen ching menutup mulutnya tidak menjawab, setelah
berdiri tertegun sesaat barulah ujarnya.
"Nona Sek. engkau pernah melepaskan budi padaku dan
menolong jiwaku, tetapi budi dan dendam tidaklah dapat
menjadi satu, jika kau tidak melepaskan sumoayku dan nona
Bwee maka kita berhadapan sebagai musuh." Terdengar Shie
siauw In berterlak lagi.
"Boen Toako, jangan kau bertempur melawan dia,
kepandaian yang dimiliki sangat tinggi sekali, engkau tidak
mungkin dapat mengalahkan dirinya."
sek Giok-siang tidak berbicara, hanya dengan tawar
ejeknya: "Engkau dengar tidak perkataaan Sumoay mu itu"
Boen ching tidak memperdulikannya, pedang ditangan
kanannya digetarkan, dan melanjutkan serangan mengancam
pelipis Sek Giok-siang.
Sek Giok-siang tersenyum, tubuhnya berkelebat dua jari
kanannya berkelebat bagaikan ular mendesak mengancam
sepasang mata Boen ching.
Boen ching segera menghindar kekanan, tubuh Sek Giok
siang bergerak seCepat kilat, sejak sebelumnya dia telah
menduga Boen ching tentu akan menghindar ketempat itu,
kedua jari kanannya dikerahkan, dengan perlahan ditotokan
keatas urat nadi ditangan Boen ching, pedang panjangnya
segera terpukul jatuh ketanah. sek Giok-siang memandang
tajam kearah Boen ching sejenak. kemudian baru ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engkau pergilah, sekarang ini aku masih tidak ingin
membunuh dirimu, jika kau tidak pergi lagi, janganlah
menyalahkan aku kalau akan menggunakan kekerasan".
Boen ching memungut kembali pedang Ie Bok Kiamnya, dia
merasa sangat berduka sekali, sebenarnya dia ingin
menggunakan ilmu pedang “Hong Loei chiet Kiam" untuk
bertempur mati-matian melawan Sek Giok-siang, tetapi
mendadak semangatnya untuk bertempur menjadi hilang,
sedikit semangatpun tidak ada. Terdengar sekali lagi Shie
Siauw In berteriak dari jendela.
"ching Toako, Cepatlah kau pergi memanggil ibuku datang
Kemari".
Boen ching segera memandang kearah Shie Siauw In
berteriak, sedang pada saat itu Bwe Giok sebelumnya telah
bersembunyi kembali, dia tahu kedua orang gadis itu tentunya
tidak akur dalam hatinya merasa sangat berduka sekali. Sek
Giok-siang berkata lagi kepada Boen ching.
"cepatlah kau pergi dari sini, jarak pertemuan pada bulan
delapan malam Tiong chin tanggal sepuluh dari hari ini, jika
kau tidak berangkat lagi kiranya akan terlambat datang dalam
pertemuan tersebut".
Boen ching segera memasukan pedang Ie Bok Kiamnya
kedalam sarung, setelah menghela napas panjang, dengan
gemasnya dia menepukkan kakinya diatas tanah, dengan
keras kemudian baru membalikkan tubuhnya lari pergi.
Ditengah perjalanan dia terus berpikir, dengan seorang
macam Sek Giok Siang ini bagaimana dapat menjadi sesat?
ketika dia tertawa sungguh Cantik sekali, bahkan diapun tak
mempunyai alasan untuk berbuat demikian-Sungguh tak
disangka kepandaiannya demikian tingginya, ternyata sifatnya
sangat kejam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia sambil berpikir, sambil melakukan perjalanan Siang
malam untuk memenuhi pertemuan yang diadakan diloteng
oei Hok Lo pada bulan delapan pada malam Tiong chiu.
Bulan delapan malam Tiong chiu, udara demikian
Cerahnya, sedang loteng oei Hok Lo berdiri dengan teguhnya,
tetapi didalam gedung yang megah itu terkumpullah jago-jago
dari dunia kangouw sedang memperebutkan tujuh buah hioloo
kuno peninggalan Thian Jan Shu. oei Hok Lo sejak tadi telah
diatur sedemikian rupa oleh anak murid dari enam partai
besar, sedang diatas loteng tersebut kosong melompong tak
nampak sesuatu bendapun .
ciang bunjin dari enam partai besar satu demi muncul
diatas loteng oei Hok Lo itu, ciangbunjin dari Go bie Pay, Gong
Yun Suthay, ciang bunjin dari Kong tong Pay, Bu Kie chie,
Butong Pay, Siang Kok Toosu, Thian cong Pay chiet Poh Tui
Hun Kiam, chie Kun-Tie, ciangbunjin dari Kun Lun Pay, Kiam
Kiem Siu cay chiang Thian Yu, dan ketua Hoa San Pay, sui
Gwat ciang, shia cie soat, pada sepuluh tahun yang lalu ketua-
ketua tujuh partai besar yang telah mengakibatkan Boen ching
menderita luka berat, pada saat ini diantara tujuh orang telah
datang enam orang.
Keenam orang tersebut pada masing-masing tangannya
membawa sebuah hioloo kuno, begitu naik keatas loteng tak
seorang pun yang membuka mulut untuk berbiCara, bersama-
sama duduk bersila diatas tanah, sedang Hioloo kunonya
diletakan dihadapannya masing-masing .
Terlihat bulan yang bulat itu dengan perlahan terbit dari
sebelah timur, bayangan bulan baru saja timbul, ditengah
suara tertawa yang sangat kalap telah muncul pemilik istana
chie Lan Kong, Kong Ku. Tubuhnya berkelebat seCara kilat
melayang masuk kedalam loteng itu, sedang pada tangan
kanannya pun menyungging sebuah hioloo. ciang bunjin dari
enam partai tersebut segera bersama-sama bangkit berdiri,
sambil tertawa besar, ujar Kong Ku:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kiranya ciangbunjin dari enam partai besar telah hadir
seluruhnya. Tetapi mengapa Boen ching masih belum hadir?".
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya"Dia pasti akan hadir? " .
Peristiwa sepuluh tahun yang lalu dipuncak gunung Hwee
Ing dia masih ingat di benaknya, sedang gerak gerik dari Boen
ching pun masih sangat jelas sekali didalam benaknya itu, dia
tahu Boen ching pasti akan hadir ditempat ini.
Mendadak segulung angin yang kencang menyambar
datang, terlihat empat buah bayangan manusia bersama-sama
turun di atas loteng tersebut.
Kong Ku begitu mendengar suara menyambarnya angin
diam-diam merasa terkejut, sambil membelakangi tubuhnya
ujarnya.
"Sungguh sangat beruntung sekali, setan arak, paras elok,
harta serta kedudukan, empat orang iblis sakti ternyata dapat
bersama-sama muncul ditempat ini" . Toan Bok ci Jien tertawa
dingin, ujarnya:
"Hal ini tidaklah aneh sekali, mengapa harus demikian
kagetnya" . ciangbunjin dari enam partai nampak munculnya
empat iblis sakti ditempat itu, juga tanpa terasa menjadi
terkejut .
Kong Ku dengan dingin mendengus, dia tetap tidak
menoleh memandang, tanyanya kemudian:
"Kalian berempat apa juga datang karena urusan Tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu ini? "
Empat iblis Sakti itu semuanya merupakan orang-orang
yang telah lama mempUnyai nama, mana dapat menahan
perasaannya melihat Kong Ku demikian memandang rendah
diri mereka. Kong Beng Sang pertama yang menjadi tidak
sabar, dengan dingin ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku kira Kong Ku adalah seorang yang sangat lihay sekali,
tak tahunya hanyalah sebuah gentong nasi yang tak berharga
".
Kong Ku dengan dingin tertawa panjang, dia sebenarnya
hendak membuat gusar keempat orang iblis sakti itu baru
bertempur, Kong Beng Sang membuka mulut membuat dia
menjadi gusar, hioloo kuno ditangan kanannya itu segera
diletakkan diatas tanah, yang kemudian melancarkan
serangan hebat ketubuh Kong Beng Sang.
Sekalipun pada mulutnya Kong Beng Sang kelihatannya
tidak jeri kepada siapapun juga , tetapi saat ini diapun tidak
berani untuk tidak lebih berhati-hati lagi, pedang tembaga
serta pit peraknya bersamaan waktu melancarkan serangan
secara berbareng, pedang tembaga ditangan kirinya
mengancam leher Kong Ku, sedang pit peraknya menotok
dada kanannya.
Kong Ku begitu nampak Keng Beng Sang melancarkan
serangan secara demikian, dalam hatinya diam-diam merasa
sangat terkejut, kecepatan Kong Beng Sang didalam
melancarkan serangan ternyata diluar dari dugaannya, ketika
digunumg Siong San, Toan Bok ci Jien belum sampai
bertempur dengannya telah lari pergi, dia mengira kelihayan
dari keempat iblis sakti itu jauh berbeda dengan berita yang
tersiar, tetapi kini setelah lewat satu jurus, dia segera paham,
jika dia ingin menggunakan tangan kosong untuk melawan
sepasang senjata dari Kong Beng Sang, sukar sekali baginya
untuk merebut kemenangan-Telapak tangan kanannya segera
melancarkan pukulan mematahkan serangan pit perak dari
Kong Beng Sang, tubuhnya miring kesamping, telapak tangan
kirinya balas menerjang keiga kanannya.
Kong Beng Sang juga tidak menghindari serangan itu,
dengan Cepat dia menarik kembali sepasang senjatanya untuk
melin-dungi tubuhnya, sedang dalam hatinya diam-diam dia
merasa terkejut. ternyata Kong Ku dengan tangan kosong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah menerima serangan sepasang senjatanya, membuat dia
tak berlutik sama sekali.
Dua orang itu saling melancarkan serangan hanya
dilakukan dalam waktu sekejap mata saja, orang-2 di empat
penjuru yang melihat pertempuran seru inipun diam-diam
merasa terkejut, sedang ke enam ciangbunjin dari enam partai
besar, diam-diam pun dalam hatinya bercekat.
Dengan tenaga dalam setiap orang yang hadir ditempat ini
jika dibandingkan dengan tenaga dalam dari keenam
ciangbunjin dari enam partai jauh lebih tinggi sepuluh kali
lipat, tetapi dalam hati mereka telah mempunyai rencananya
masing-masing, mereka semua hanya mengandaikan satu
jurus saja, satu jurus yang mereka berhasil mendapatkannya
dari tubuh hioloo kuno yang mereka miliki.
Apabila satu jurus ini tidak mendatangkan hasil, kiranya jika
pertempuran dilanjutkan lagi sukarlah bagi mereka untuk
mendapatkan kemenangan.
Kong Ku yang saling serang menyerang dengan Kong Beng
Sang, dalam hati kedua orang tersebut masing-2 merasa
terkejut, dalam kalangan itu segera menjadi sunyi senyap
sama sekali tak nampak seorangpun yang membuka mulut
mengangkat bicara.
Lama kemudian terdengar Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar,
setelah menyapu sekejap pada orang yang hadir ditempat itu,
baru ujarnya:
"Waktu itu Thian Jan Shu telah meninggaikan telapak
tangan pada tubuh ketujuh buah hioloo kuno itu, dan
meninggalkan kepandaian silatnya, sudah tentu tujuh buah
hioloo kuno itu setiap orang berhak untuk mendapatkannya,
kita berempat selamanya tidak bersama-sama tetapi bila
dilihat keadaan ini hari, kita berempat tidak akan mengijinkan
orang lain selain kita berempat untuk mendapatkan ketujuh
buah hioloo kuno tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata sepasang matanya yang memancarkan
sinar tajam itu menyapu ke sekeliling kalangan-Perkataan
yang baru saja diucapkan itu terang-terangan mengatakan
bahwa ini hari empat iblis sakti akan bergabung menjadi satu,
dan tidak mengijinkan orang lain ikut campur.
Urusan ini adalah hasil pemikiran dari ke empat iblis sakti
itu dan berguna bagi mereka, sudah tentu diantara keempat
orang itu tak seorangpun yang membantahnya.
Kong Ku diam-diam merasa terkejut, setan arak. paras
elok. harta dan kedudukan apabila menjadi satu, kiranya
merupakan lawan yang paling tangguh dari tujuh orang pada
saat ini, ke empat orang itu masing2 memiliki ilmu silat yang
sangat lihay, hal ini adalah sukar sekali untuk dihadapinya.
Terdengar Bu Kie chie dengan dingin mendengus ujarnya:
"Apa kau kira demikian mudahnya? "
Kiem cang Thiat cie mengerutkan alisnya, dengan dingin
dia tertawa panjang, ujarnya.
"Ditempat ini kau kira tidak mempunyai kesempatan
bagimu untuk ikut serta angkat bicara."
Bu Kie chie tertawa dingin, sahutnya.
"Tahukah kau waktu itu, Thian Jan Shu bagaimana
mengalami kematian? "
Dia binasa dibawah senjata pusaka "Thian Liong Suo
kepandaian silat yang kau milik sekarang ini apa jauh lebih
lihay dari kepandaian silat yang dimilikinya? " Chang Sun Loei
yang mendengar ucapan Bu Kie chie ini, tahu bahwa senjata
pusaka Thian Liong Suo kini berada ditangannya, dia tertawa
besar ujarnya.
"Aku Chang Sun Loei selamanya paling gemar
mengumpulkan segala benda pusaka, bagaimana bentuk dari
Thiang Liong Suo aku ingin melihatnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bu Kie chie tertawa dingin, pada saat itu dia masih tidak
menginginkan untuk mengeluarkan senjata pusaka Thian
Liong Suo tersebut, senjata pusaka untuk melindungi
tubuhnya itu didalam kalangan yang baru saja dibuka itu
bahkan Boen ching pun belum menampakkan dirinya, dia tidak
ingin menggunakan senjata pusaka tersebut untuk
menghadapi Chang Sun Loei. Dengan dingin ujarnya.
"Aku kira kau masih belum mempunyai hak untuk
memerintahkan aku mengeluarkan senjata Thian Liong Suo."
Chang Sun Loei dengan dingin mendengus, terhadap ciang
bunjin-2 dari partai besar, dia memangnya sedikipun tidak
memandang sebelah matapun terhadap mereka, kini ternyata
tidak mau mengeluarkan senjata Thian Liong Suo itu.
Tetapi tidak menanti sampai dia mulai melancarkan
serangan, lima orang ciangbunjin dari lima partai besar lainnya
telah berkumpul menjadi satu membantuk setengah lingkaran-
Chang Sun Loei tidak mengetahui mereka itu sedang
membuat sandiwara apa, dengan dingin dia menyapu sekejap
pada enam orang itu, dalam hatinya dia berpikir.
"IHm. . . kalian hanya enam orang saja, sekalipun enam
puluh orang juga belum tentu dapat berbuat apa-apa terhadap
aku"
Berpikir sampai disitu, tubuhnya berkelebat mendesak
mendekat kearah enam orang itu.
Kong Ku sekalipun telah bekerja sama dengan ciangbunjin
dari keenam partai, tetapi dia mempunyai rencana yang
tersendiri, dia menduga tidaklah mungkin kalau ciangbunjin
dari enam partai itu sedikitpun tak dapat berbuat apa-apa,
pada saat inipun dia tidak ingin turun tangan memberikan
bantuannya.
Tubuh Chang Sun Loei makin mendesak mendekat, tetapi
baru saja berjalan sampai di tengah kalangan dari setengah
lingkaran tersebut, tahu-tahu keenam orang itu bersama-sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melancarkan serangan, dia begitu nampak serangan yang
dilancarkan keenam orang itu sangat aneh sekali, dalam
hatinya terasa sangat terkejut mendadak dia teringat kembali
pada tujuh buah telapak yang tertera diatas tubuh tujuh buah
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu.
Keenam ciangbunjin dari enam partai ini telah
mendapatkan hioloo kuno itu sepuluh tahun lamanya, tidaklah
mungkin kalau mereka tidak mendapatkan sedikit ilmu
kepandaianpun sekalipun kepandaian dari ke enam orang itu
tidak terpandang sebelah matapun olehnya, tetapi kepandaian
silat diri Thian Jan Shu tidaklah dapat dipandang rendah.
Tetapi pada saat itu sekalipun telah terpikir olehnya, tetapi
telah terlambat, terdengar angin pukulan menyambar dari
empat penjuru, dalam hatinya sebelumnya telah merasa
terkejut, kini ia tak berani mendesak lebih mendakat lagi,
dengan cepat dia menghindar kesamping, tetapi
bagaimanapun juga tubuhnya tetap terkena tiga pukulan
hebat. Dengan sempoyongan dia mundur dua langkah
kebelakang, dan mundur ke belakang, untung baginya ketiga
pukulan itu tidak begitu berat, sehingga dia hanya menderita
luka ringan saja.
Keenarn ciangbunjin dari enam partai besar itu tetap tidak
bergerak sedikitpun juga , tetapi pada wajahnya mulai
menampilkan rasa girangnya yang tak terkendali.
Ketiga iblis sakti lainnya nampak hal ini menjadi terkejut.
Diantara empat iblis itu masing-masing dalam hal kepandaian
silat mempunyai keistimewaannya tersendiri, kini Chang Sun
Loei baru saja bergerak satu jurus telah menderita luka dalam,
hanya dalam hal ini saja, bahwa kepandaian silat yang dimiliki
keenam ciangbunjin dari enam partai besar saat ini tak dapat
dianggap ringan-Kong Ku tertawa dingin. diatas hioloo kuno
itu ternyata memang tertera ilmu silat yang sangat aneh
sekali, dengan tenaga dalam yang dimiliki keenam orang
ciangbunjin dari enam partai itu saja telah sanggup untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memukul luka Chang Sun Loei, hal ini semuanya tergantung
pada enam telapak tangan yang ditinggalkan oleh Thian Jan
Shu saja. Chang Sun Loei tanpa mengucapkan sepatah
katapun telah mengundurkan diri kebelakang, sekalipun luka
yang dideritanya tidak parah, tetapi hal ini merupakan suatu
peristiwa yang sangat memalukan sekali.
Kong Ku menyapu sekejap pada empat orang itu kemudian
ujarnya dengan dingin.
"Bagaimana? , aku lihat lebih baik kalian berempat
memadamkan keinginan untuk merebut ketujuh buah hioloo
kuno itu saja, aku lihat demikian jauh lebih baik sedikit..."
sehabis berkata ia tertawa mengejek.
Suasana saat ini dapat dilihat pihak mana yang lemah dan
pihak mana yang lebih kuat, ke empat ibis sakti apabila masih
hendak meneruskan niatnya untuk memusuhi ke tujuh orang
itu, untuk menghadapi Keng Ku terang saja haruslah ada dua
orang untuk menghadapinya, sedang barisan yang diatur oleh
keenam orang itupun sukar sekali untuk dibobolkan, lagi di
tambah sekarang Chang Sun Loei telah menderita luka dalam.
Toan Bok ci Jien dengan nyaring tertawa besar, gentong
araknya dituangkan, setelah meneguk araknya kemudian
ujarnya.
"Tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu yang
berada ditangan kalian bertujuh itu belum tentu adalah suatu
benda pusaka, aku lihat sudahlah kalian berenam orangpun
tak dapat bergerak apa gunanya? "
Perkataannya baru diucapkan selesai, tubuh Bu Kie chie
mendadak berkelebat, sedang sisanya lima orangpun mulai
bergerak kedepan, bersama-sama melancarkan serangan
kearah Toan Bok cie Jien.
Sejak sebelumnya, keenam orang ciang bunjin dari enam
partai besar itu telah mengadakan perundingan dan melatih
baik-baik barisan ini selama berbulan-bulan lamanya, Bu Kie
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
chie dengan senjata pusaka Thian Liong Suo ita menduduki
sebagai pimpinan, untuk tetap memegang kesatuan diantara
mereka, terpaksa lima orang lainnya menurut saja.
Toan Bok ci Jien nampak barisan itu mulai bergerak. dia
menjadi terkejut, tetapi dengan gerakan tubuhnya yang
demikian gesitnya itu, keenam orang ciangbunjin itu mana
dapat mengejarnya terlihat tubuhnya terus mundur
kebelakang. Bu Kie chie tidak memperdulikannya, dia terus
mendesak kearah Toan Bok ci Jien.
Toan Bok ci Jien sebagai pimpinan dari empat iblis sakti itu,
mana mau didesak orang sehingga harus mundur kebelakang
terus-terusan, dengan gusar dia mendengus, sambil tertawa
kalap. kemudian ujarnya.
"Ini hari aku kira ada orang mau mengangkatkan gentong
arakku."
Sehabis berkata tangan kanannya didorongkan kedepan,
gentong arak yang terbuat dari tembaga itu segera
mengeluarkan suaranya ring, disertai dengan angin tajam
yang dahsat menerjang ketubuh enam orang itu, kemudian
sepasang telapaknya berturut-turut melancarkan serangan
bertubi-tubi, sedang tubuhnya bukannya mundur kebelakang,
dia malah maju ke depan mendesak enam orang itu.
Ke enam orang cianbunjin yang sedang mendesak kearah
Toan Bok ci Jien tidak pernah menyangka kalau Toan Bok ci
Jien menggunakan gentong araknya mendorong kearah
mereka.
Sedang kan keenam orang itu menjadi gugup, Kong Ku
sambil tertawa besar telah maju ke depan, ujarnya.
"Ini hari beruntung sekali dapat bertemu dengan kau,
biarlah aku saja yang mengangkatkan gentong arakmu itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berkata dia mengulurkan tangannya untuk
menyambut Toan Bok cie Jien menjadi terkejut, sepasang
telapak tangannya melancarkan serangan serentak.
tetapi dari pihak lawanpun melancarkan serangan
berbareng pula, dalam hatinya terasa berdesir. Tadipun Chang
Sun Loei mengalami luka dalam karena serangan itu, dengan
demikian kedudukannya kini menjadi terdesak.
Ouw Yang Bu Kie nampak Toan Bok cie Jien dalam keadaan
bahaya, dia tertawa besar, kipasnya dibuka ditutup, terlihatlah
gambar tulang manusia berwarna merah dan melancarkan
serangan hebat kearah enam orang itu, menurut anggapannya
diantara empat orang pada saat ini haruslah bersatu padu
baru dapat mencapai kemenangan.
Kong Ku dengan dingin tertawa panjang, gentong arak dari
Toan Bok cie Jien segera didorong keluar jendela, sedang
tubuhnya berkelebat menubruk kearah Toan Bok cie Jien serta
Ouw Yang Bu Kie. Toya emas serta pedang tembaga, pit perak
dari Chang Sun Loei serta Kong Beng Sang segera bergerak
menghalang jalan pergi dari Kong Ku. Pedang Kong Ku belum
dicabut keluar dari sarung nya, dia tidak berani menyambut
tiga buah senjata itu dengan tangan kosong, tubuhnya segera
bergerak mundur ke belakang.
Dipihak sana, Toan Bok cie Jien yang mendapatkan
bantuan dari Ouw Yang Bu Kie segera membentuk barisan
menanti serangan lawan-Keenam orang itupun tidak berani
melawan kipas emas dari Ouw Yang Bu Kie dengan bertangan
kosong, sehingga dengan demikian kedua belah pihak segera
mengundurkan dirinya masing-masing. Ouw Yang Bu Kie
tertawa dingin, sambil menyimpan kembali kipasnya dia
mengundurkan diri ke belakang.
Wajah Toan Bok cie Jien berubah menjadi merah padam,
dia dengan nama setan arak menjadi terkenal, kini gentong
araknya berhasil di lempar keluar oleh Keng Ku keluar jendela
mana tidak membuat dia menjadi malu. Begitu kedua belah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pihak mengundurkan diri kebelakang, dari jendela luar terlihat
bertiupnya angin tajam, Boen ching sambit membawa gentong
arak milik Toan Bok cie Jien ditangan kanannya telah muncul
diatas loteng itu.
Boen ching adalah merupakan orang yang terpenting
didalam pertemuan pada bulan Tiong chiu ini, begitu dia
muncul ditengah kalangan suasananya segera berubah
menjadi tegang.
Tubuhnya terlihat sangat kotor, sekali pandang saja telah
dapat dilihat bahwa dia baru saja melakukan perjalanan jauh,
tetapi dia yang berdiri dihadapan demikian banyak orang itu
sedikitpun tidak memperlihatkan sikapnya yang gugup,
Dengan tawar dia menyapu orang-orang yang hadir sekejap.
pada matanya menampilkan sinar yaag sangat heran,
bagaimana dengan tidak hadirnya Ie Bok Tocu sekalian
ditempat ini, dia agak merasa heran sekali.
Sinar mata yang menyapu orang-orang itu membuat hati
mereka menjadi agak tegang, sinar mata Boen ching itu
sedikitpun tidak menampilkan rasa takutnya. siapapun tidak
tahu apa yang akan diucapkan pertama kali olehnya dan
siapapun tidak akan mengetahui gerakan apa yang akaa
dilakukan olehnya pertama kali.
-ooo0dw0ooo-
SEPASANG mata Boen ching setelah menyapu sekejap pada
orang2 yang hadir ditempat itu, dengan perlahan tangan
kanannya didorongkan kedepan dan mendorong kembali
gentong arak itu ke hadapan Toan Bok cie Jien, dengan tawar
ujarnya: "Gentong arakmu ..."
Toan Bok cie Jien menyambut kembali gentong arak itu,
tetapi tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching dengan dingin memandang ciang bunjin dari
enam partai besar, sesaat kemudian baru berkata.
"Telah sepuluh tahun lamanya, aku masih dapat bertemu
dengan kalian lagi."
Sehabis berkata dia mendengus dengan dingin sedang
matanya menyapu sekejap pada tujuh buah hioloo kuno yang
berada diatas loteng.
Bu Kie chie melirik kearah lima orang lainnya sekejap.
sedang tubuhnya bersiap bangkit berdiri untuk bertempur
melawan Boen ching.
Kong Ku segera menggoyangkan tangannya mencegah Bu
Kie chie bang kit berdiri, kepada Boen ching ujarnya.
"Sungguh bagus kau datang kemari, pertemuan yang
diadakan ini hari diatas loteng oei Hok Loo ini sebenarnya
adalah bertujuan hendak menyelesaikan urusan diantara kau
dengan kami tujuh orang sebagai pemilik dari tujuh buah
hioloo, tetapi orang luar terlalu banyak. aku kira lebih baik kita
mengusir pergi mereka itu terlebih dahulu baru menyelesaikan
urusan di antara kita."
Boen ching tertawa tawar, dia tahu maksud dari ucapan
Kong Ku itu yang ingin bergabung dengan dirinya untuk
mengusir pergi empat orang itu, untuk sesaat dalam hatinya
tak dapat mengambil suatu keputusan apapun.
Dia yang berangkat secara tergesa-gesa dari gurun pasir
untuk menghadiri pertemuan di loteng oei hok loo, semula dia
menduga tentu ia terlambat menghadirinya, tetapi sungguh
tak di sangka selain enam orang ciangbunjin dari enam partai
besar serta Kong Ku, hanyalah empat iblis sakti saja yang
hadir ditempat itu.
Setan arak. paras elok, harta serta kedudukan empat iblis
sakti itu begitu mendengar perkataan yang diucapkan oleh
Kong Ku diam2 dalam hatinya merasa terkejut, jika dilihat cara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching meloncat masuk kedalam loteng itu saja didalam
hati mereka telah mempunyai perhitungan, apabila benar2
Boen ching bergabung dengan Kong Ku sekalian, dirinya
empat orang mana dapat melawannya? Ouw Yang Bu Kie
tertawa dingin, ujarnya.
"Tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
sebenarnya memang barang-barang yang ditinggaikan Thian
Jan Shu untuk Boen ching. Tujuh orang ciangbunjin telah
merebut benda tersebut dari tangan Boen ching sudah dapat
dikatakan tidak beraturan, kini masih juga tidak mau
mengembalikan kepadanya, dengan sengaja memperpanjang
waktu, bukankah mempunyai niat untuk mengangkanginya."
Wajah Bu Kie chie segera berubah, dengan dingin ujarnya.
"Urusan ini adalah urusan kami dengan dia, kau tak usah ikut
Campur."
Toan Bok cie Jien melirik, nampak Kong Beng Sang masih
merawat luka dalamnya, dengan tawar ujarnya kemudian-
"Kalau begitu kami berempat akan berdiri disamping
menonton, kalian bolehlah menyelesaikan urusan kalian
terlebih dahulu."
Kong Ku dengan dingin mendengus, setelah memandang
sekejap pada empat orang iblis sakti itu, kepada Boen ching
ujarnya. "Bagaimana pendapatmu?"
Boen ching masih tetap tertawa tawar, sesaat kemudian
baru dengan perlahan ujarnya.
"Kalau begitu kalian bolehlah mengusir mereka berempat
terlebih dahulu barulah kita membicarakan urusan diantara
kita". Kong Ku tertawa dingin dalam hati pikirnya.
"Biarlah kami akan mengusir mereka terlebih dahulu, pada
saat itu aku akan melihat mu seorang diri dapat berbuat apa?
"
Dengan dingin kemudian ujarnya. Baiklah ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bu Kie chie yang berdiri disamping mendadak berteriak.
"Tahan "
Boen ching sebenarnya ingin tujuh orang itu bertempur
mati2-an melawan empat iblis sakti, kini nampak Bu Kie chie
mengangkat bicara lagi, dalam hatinya diam-diam merasa
gusar, dia tahu Bu Kie chie jadi orang yang sangat licik sekali
dan kejam, sudah tentu dia tak akan dapat melakukan
pekerjaan yang baik.
Bu Kie chie yang mendengar Boen ching berkata demikian,
hatinya menjadi bergerak, napsu untuk membunuh menjadi
timbul, dengan dingin ujarnya kepada Boen ching. "Thian Jan
Shu apakah waktu itu telah menghadiahkan tujuh buah hioloo
kuno kepada mu"
Dengan dingin sahut Boen ching. "Benar, memang
demikian adanya"
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya:
"Apabila begitu baik, tujuh-buah hioloo kuno aku
kembalikan kepadamu, hitunglah kau yang mendapatkannya"
Hati Boen ching menjadi bertambah berat, dengan Cepat
dia telah mengetahui maksud hati dari Bu Kie chie itu.
Terdengar Bu Kie chie, meneruskan perkataan nya.
"Thian Jan Shu adalah iblis yang harus dibasmi, barang-
barang yang ditinggaikan olehnya setiap orang berhak untuk
mendapatkannya, kau berhati-hatilah, jangan sampai
kehilangan nyawa"
Setelah tertawa dingin dia berkata. orang-orang yang hadir
dikalangan itu semuanya mengetahui maksud dari Bu Kie chie
itu, tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
sekarang telah menjadi barang yang sangat berbahaya. Bu Kie
chie dengan enaknya mengatakan hendak mengembalikannya
kepada Boen ching, sudah tentu agar dia terbinasa oleh
orang-orang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ditengah kalangan itu segera berubah menjadi sunyi,
sedang orang-orang yang berada dikalangan itupun merasa
sangat takpuas dengan keputusan yang diambil oleh Bu Kie
chie .
Maksud dari Bu Kie chie yang sebenarnya ingin untuk
sementara tak menggerakkan pusakanya, sehingga boen
ching harus bertempur mati-matian untuk mempertahankan
tujuh buah hioloo kuno itu, asalkan mereka menjaga agar
tujuh buah hioloo kuno itu tidak sampai direbut oleh orang lain
bukankah sudah cukup, Boen ching setelah termenung
sejenak. segera dia mengetahui akal kejam dariBu Kie chie ini,
apa dia dapat mengatakan bahwa dia tidak menghendaki
dengan dingin. dia tertawa panjang, ujarnya dengan nada
yang keras.
"Sepuluh tahun yang lalu dengan licik kau bersama-sama
hendak membunuh seorang anak kecil dan merebut pergi
benda-bendanya, kini kau mengembalikan kepadaku apa
gunanya? apa kau kira dapat menebus semua dosamu? " Kong
Ku tertawa dingin ujarnya.
"Engkau lebih baik menjaga nyawamu sendiri terlebih
dahulu baru berbicara lagi."
Boen chiug dengan tawar menyapu ketujuh hioloo kuno itu
sekejap. kemudian tersenyum, bagaikan sedang berbicara
sendiri, terdengar dia berkata.
"Sepuluh tahun yang lalu ketika berada dipuncak gunung
Hwee Ing bukankan demikian letaknya."
Perkataannya baru saja selesai diucapkan tubuhnya telah
bergerak. diantara berkelebatnya tubuh itu ke tujuh buah
hioloo kuno itu telah dilemparkan ketengah udara, sekejap
mata saja hioloo-hioloo kuno itu telah diatur menjadi satu
menjadi bentuk bersilang.
Boen ching dengan tenang berdiri ditengah ruangan,
sedang pada mulutnya menampilkan suatu senyuman-orang-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang hadir ditengah kalangan itu tak seorangpun yang
turun tangan untuk mencegahnya, bahkan mereka terkejut
atas kemajuan yang dicapai oleh Boen ching didalam
kepandaian silat, yang membuat mereka itu terpesona dan tak
sanggup untuk turun tangan.
Boen ching sendiripun juga sadar bahwa kalau tidak
mengangkat tujuh buah hioloo kuno itu keluar loteng oei Hok
Lo maka tak seorang pun yang akan turun tangan
mencegahnya.
Dia setelah memandang sekejap pada tujuh buah hioloo
kuno itu, dengan perlahan dia duduk diatas lantai loteng itu,
dia tahu sebentar lagi Ie Bok Tocu akan berkunjung ditempat
itu pula, dan dia pada waktu itu juga dirinya dapat mulai
membawa pergi ketujuh buah hioloo kuno tersebut.
Boen ching tidak bergerak. dalam ruangan itu tak
seorangpun mengeluarkan suaranya masing-masing sedang
memikirkan urusannya masing2, tetapi urusan tersebut juga
tidak lebih dari urusan cara bagaimana dapat merebut ketujuh
buah hioloo kuno itu ketangannya. Mendadak Ouw Yang Bu
Kie tertawa besar, kepada Boen ching ujarnya: "Saudara
Boen, mengapa kau masih tidak pergi dari sini?".
Begitu Ouw Yang Bu Kie mengeluarkan perkataan itu, Kong
ku sekalian dalam hatinya mulai menjadi tegang pada saat ini
Ouw Yang Bu kie ternyata telah menyebut Boen ching sebagai
saudara, bahkan tadi Ouw Yang Bu kie lah yang mengusulkan
agar ketujuh buah hiolooa kuno itu dikembalikan kepada Boen
ching, sekalipun apa yang sedang direncanakan itu sukar
diduga, tetapi apabila keempat orang itu akan menghantar
kan Boen ching keluar dari loteng oei Hok Lo, hal ini bukanlah
suatu urusan yang enteng. Kong Ku tertawa dingin, pedang
panjangnya dengan perlahan dicabut keluar, ujarnya:
"Pada ketujuh buah hioloo kuno ini terkandung kepandaian
silat yang sangat tinggi dari Thian Jan Shu, orang2 dari bulim
semuanya berhak untuk mendapatkannya, kini aku Kong Ku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berada disini. aku tidak akan mengijinkan setiaparang
manapun untuk memindahkan tujuh buah hioloo kuno ini
keluar dari loteng ini"
Ouw Yang Bu Kie memandang sekejap pada Toan Bok cie
Jien, kemudian tertawa dingin, tanya nya: "Benarkah-..? ?"
Sambil berkata dia mengambil keluar kipas emasnya dan
dicekal ditangan, kipasnya digerak buka tutup, sehingga
terlihat sinar emas yang gemerlapan agaknya dia bersiap-siap
untuk bertempur.
Kong Ku dengan dingin tertawa panjang, ujarnya. "ini hari
aku akan meminta pengajaran dari kepandaian kalian
berempat" Ouw Yang Bu Kie tertawa panjang, kipas emasnya
dibUka dan disabetkan kearah Kong Ku.
Kong Ku tertawa dingin, dia tetap berani tak bergerak,
menanti setelah Ouw Yang Bu Kie mendesak mendekat,
pedang panjangnya baru diputar keluar dengan gagang
pedangnya mencekal kipas emas dari Ouw Yang Bu Kie.
Ouw Yang Bu Kie tidak berani menyambut serangan dari
Kong Ku ini, kipasnya segera ditarik kembali sedang tangan
kirinya melancarkan satu serangan hebat menggempur bahu
kanan Kong Ku.
Begitu Ouw Yang Bu Kie turun tangan, semangat dari Toan
Bok cie Jien-pun menjadi berkobar, sepasang alisnya
dikerutkan, sedang dalam hati diam2 pikirnya.
"Aku sebagai pemimpin dari empat iblis sakti, bagaimana
tidak memiliki semangat sedikitpun, apakah sungguh takut
pada Kong Ku?"
Berpikir sampai disini, dia tertawa kalap tubuhnya
berkelebat, gentong arak ditangan kanannya diterjangkan
kearah Kong Ku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Ku yang diserang oleh dua orang musuh tangguh,
tubuhnya segera meloncat keatas, pedangnya ditekuk keluar
menutul ujUng gentong arak dari Toan Bok ciJien itu. .
KedUa belah pihak segera terpisah, Untuk menubruk kedUa
kalinya, serangan gencar segera memenuhi seluruh kalangan.
Kiem ciang Thiat, Chang Sun Loei memandang kalangan itu
sejenak. nampak Ouw Yang Bu Kie dan Toan Bok cleJien yang
bersama-sama mengerubuti Kong Ku telah menduduki diatas
angin, dua orang itu tak henti-hentinya tertawa kalap.
Dia menoleh kebelakang nampak Kong Beng sang pun
pada saat ini sedang memandang tajam ketengah kalangan,
dia tahu luka yang diderita oleh Kong Beng Sang tidaklah
berat, dia hanya terkena sambaran pukulan saja, dan pada
saat ini tentunya telah sembuh sama sekali.
Kepada Boen ching ujar Chang sun Loei. " Boen ching saat
ini kita boleh berangkat."
Boen ching dengan perlahap membuka kedua matanya,
dan menyapu sekejap pada Bu Kie chie yang nampak hal ini
mendengus dengan dinginnya, dia tahu tidak bergerakpun kini
tidak mungkin terjadi dengan dingin ujarnya. “Hm---aku kira
haruslah melewati aku terlebih dahulu"
Chang Sun Loei dengan dingin tertawa panjang, ujarnya..
"Kau mempunyai Cara apa untuk menahanku?"
Sambil berkata tangan kanannya bergerak menarik keluar
toya emasnya, terlihatlah toya emas itu sedikit bergetar sinar
permata yang berada pada ujung toya segera berkelebat
menyilaukan mata.
Bu Kie chie masih belum membuka mulutnya terdengar
Kong Ku mendengus dengan beratnya pedangnya dengan
sangat hebat menyambar terdengar suara yang nyaring,
ketiga orang itu segera berpisah, dia menutup matanya
mengatur pernapasan-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching telah dapat melihat bahwa ketiga orang itu tadi
telah menyambut satu kali serangan dengan sekuat tenaga,
sehingga kedua belah pihak mengalami luka dalam, dan saat
ini belumlah tiba saatnya untuk beradu secara mati2an, ketika
orang itu tidak menginginkan bergebrak seCara keras
melawan keras, sehingga menambah berat luka dalam yang
dideritanya.
Bu Kie chie tertawa dingin, ujarnya:
"Kalian jika benar2 ingin bergerak janganlah menyalahkan
aku kalau aku menggunakan senjata pusaka "Thian Liong
Suo".
Selesai berkata tangan kanannya cerkelebat, tahu-tahu
diatas tangannya telah bertambah dengan suatu benda yang
berbentuk naga dan panjangnya lima coen lebih, sinar emas
berkilauan sedang pada ujung senjata tersebut terlihat bekas
darah yang telah kering, membuat orang yang melihatnya
menjadi bertambah terperanjat dan jeri.
Inilah senjata pusaka dari Bulim Thian Liong Suo, pada
waktu itu Thian San chiet Kiam mengandalkan senjata ini pula
telah berhasil membinasakan Thian Jan Shu, hal ini dapat
dimengerti karena senjata pusaka ini memangnya khusus
untuk memeCahkan ilmu tenaga khiekang. Begitu senjata
pusaka Thian Liong Suo muncul didalam ruangan loteng itu
segera diliputi suasana yang sangat sunyi.
Kong Ku, Toan Bok cie Jien serta 0uw Yang Bu Kie sekuat
tenaga sedang berusaha menyembuhkan luka dalam yang
dideritanya, terhadap urusan luar bagaikan tak melihatnya,
ketiga orang itu memusatkan seluruh perhatiannya untbuk
menyembuhkan luka dalamnya.
Sesaat kemudian ketiga orang itu nampak mulai bergerak
bersamaan waktunya pula mereka bertiga telah
menyelesaikan semedinya didalam menyembuhkan lukanya
itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Toan Bok cie Jien tertawa kalap. kaki kirinya diangkat
sedang gentong arak di tangan kanannya dituangkan
segumpal arak segera menerjang kearah Kong ku, sehingga
hawa arak memenuhi ruangan diatas loteng tersebut.
Kong ku dengan dingin mendengus, tangan kirinya segera
melancarkan serangan dengan menggunakan hawa "im Yang
ceng khie"nya dia memukul kearah gumpalan arak yang
menyerang dirinya itu, sedang pedang ditangan kanannya dari
pinggang kirinya menusuk keluar mengancam Ouw Yang Bu
Kie.
Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, kipasnya di buka ditutup
dengan sangat ringan memaksa miring pedang Kong Ku,
sedang tangan kirinya dengan menggunakan jurus "Suat ciang
Jui Sin" atau telapak salju pembetot hari memukul ke arah
Keng ku.
Arah dengan tenaga pukulan yang dilancarkan oleh Keng
ku segera bertemu, diantara suara getaran, arak itu berubah
menjadi uap. berturut2 melancarkan serangan lagi.
Kong Ku tak berani berayal, kaki kirinya segera menutul
tanah, dan melompat satu kaki lebih ketengah udara,
pedangnya diputar sedemikian rupa dan melancarkan ilmu
pedang "Mee Huang Kiam Hoat" yang pernah menggetarkan
sungai telaga, dalam sekejap mata saja sinar pedang
berkelebat memenuhi ruangan, sebentar santar perlahan tak
henti-hentinya menerjang ke arah Ouw Yang Bu Kie serta
Toan Bk cie Jien, Ouw Yang Bu Kie disebut orang sebagai
Kiam Shan Suat ciang atau si kipas emas pukulan salju, sudah
tentu kepandaian silatnya sanagat tinggi, ilmu "ceng Thian
Liok Shan-serta ilmu "chieh Hun pan ciang"nya bersamaan
waktu dilancarkan keluar menerjang kearah Keng Ku, Toan
Bok cie Jien tertawa kalap. dengan gentong araknya dia
menahan setiap serangan yang dilancarkan oleh Keng Ku .
Ketiga orang itu begitu bertempur seCara bersungguh-
sungguh, diatas loteng oei Hok Lo itu diliputi oleh angin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
taupan yang menyambar-nyambar, membuat orang sukar
untuk bernapas.
Bu Kie chie dengan dingin memandang sekejap ketengah
kalangan, sedang dalam hatinya diam-diam menjadi cemas,
pikirnya:
"Bagaimana jadinya masih tidak ada yang datang ..."
Dia memandang sekejap keluar jendela, dengan nada yang
berat bentaknya:
"Tahan, kalau tidak senjata pusaka Thian liong Suo
ditanganku tak akan sungkan-sungkan lagi."
Sahut Keng Beng Sang dengan dingin. "Bu Kie chie, saat
kau melepaskan senjata pusaka Thian Liong Suo tersebut dari
tanganmu berarti saatnya pula bagi kematianmu"
Perkataan tersebut diucapkan dengan nada yang sangat
dingin, tanpa terasa hatinya merasa agak berdesir.
Dia mendongakkan kepalanya memandang ke arah Kong
Beng Sang, dalam tubuhnya kini dia menyimpan tiga buah
senjata Thian Liong Suo, tetapi waktu dia melancarkan senjata
Thian Liong Suo yang pertama, senjata yang kedua
memangnya belum diambil keluar, dan saat itu dirinya
sedikitpun tak terdapat penjagaan bagi dirinya.
Suara bentakan itu begitu keluar dari mulutnya, tetapi
ketiga orang yang berada ditengah kalangan itu bagaikan
tidak pernah mendengarnya, jago-jago berkepandain tinggi
waktu bertempur harus memusatkan seluruh perhatiannya
kepada jurus-jurus serangan yang dilancarkan pihak lawan,
mana mereka sempat untuk mendengarkan segala perkataan
yang diucapkan orang-orang di samping.
Bu Kie chie menjadi termangu-mangu kemudian sambil
tertawa dingin ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku telah melupakan kau berdua yang masih berdiri
disamping, kalian kalau tidak mau mundur kebelakang lagi,
janganlah menyalahkan aku kalau tidak sungkan-sungkan
lagi".
Wajah Kong Beng Sang segera berubah, tetapi hanya
sekejap saja telah menjadi biasa lagi sambil tertawa panjang
ujarnya: "Kau boleh mencoba-coba . . "
Diam-diam Bu Kie chie membatin, disamping dirinya
bukannya tidak terdapat orang lain, apa masih takut kepada
kalian? ? berpikir sampai disini segera dia mengangkat senjata
pusaka Thian Liong Suonya dan bersiap hendak menyerang .
Pada saat itu pula, dari kejauhan berkumandang suara
suitan yang sangat nyaring sekali, suara suitan itu tinggi
melengking tak enak di telinga, begitu suara suitan berhenti,
orang2 yang hadir didalam kalangan itu segera berubah
wajahnya.
Kong Ku Ouw Yang Bu Kie serta Toan Bok cie Jien sedang
memusatkan perhatiannya bertempur, tetapi saat ini mau tak
mau juga harus undurkan dirinya masing-masing dan berdiri
disamping, sedang wajah merekapun segera berubah hebat.
Tenaga dalam yang dimiliki orang yang baru datang itu
dapat diketahui sangat tinggi sekali, hal ini dapat diketahui
dari suara suitan yang begitu tinggi melengking sehingga
menyakitkan telinga.
Sesudah ditengah ruangan segera berubah menjadi sunyi
senyap sedikit suarapun tak terdengar.
Baru saja suara yang melengking itu masuk di telinga, dari
kejauhan berkelebat dengan Cepatnya sesosok tubuh manusia
menubruk naik ke atas loteng oei Hok Lo itu.
Dalam hati Boen ching tiba-tiba sadar siapakah sebenarnya
orang itu, tanpa terasa wajahnya berubah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dua buah bayangan manusia serta disertai angin yang
kencang berkelebat masuk kedalam loteng.
Kedua orang itu memakai baju dari kain blacu, rambutnya
digulung seperti seorang toosu, wajahnya pucat pasi, sedang
sepasang matanya memancarkan sinar yang sangat dingin
sekali.
Ternyata dugaan Boen ching tidak meleset, orang yang
baru datang itu ternyata adalah iblis nomor satu pada saat ini,
bekas murid dari Thian Jan shu, Tok Thian coen Liauw Hoa
Liong, serta muridnya, Thiat Pek Tocu, atau sipunggung baja
Cakar beracun, Mo cing adanya.
sepasang mata Liauw Hoa Liong dengan dingin menyapu
sekejap ketengah kalangan, sedang Mo cing sambil
meluruskan kedua tangannya kebawah berdiri dibelakang
tubuhnya dia telah menyapa sekejap pada orang-orang yang
hadir ditempat, lalu ujarnya kepada Mo cing. "Angkat ketujuh
buah hiolo kuno itu"
Tubuh Mo cing segera bergerak, Chang sun Loei yang
nampak hal ini bentaknya dengan nada yang sangat berat
"Tahan-."
Perkataannya baru saja diucapkan, toya emas ditangan
kanannya bagaikan kilat Cepatnya telah menotok jalan darah
"Jung Hiat To" dibawah telinga Mo ching.
Mo cing dengan dingin mendengus, dia miringkan
kepalanya menghindar dari serangan itu, sedang tangan
kanannya berkelebat, tahu2 ditangannya telah bertambah
dengan sebuah pedang panjang berwarna hitam gelap yang
panjangnya tiga depa lebih, dengan ujung pedangnya dia
balas menutul kepelipis Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei merasa agak terkejut tetapi namanya yang
terCantum diantara empat iblis sakti mana dapat dengan
demikian mudahnya dapat ditundukkan, dia tertawa dingin,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
toya emasnya berturut-turut berkelebat beberapa kali, dan
mendesak kembali pedang panjang yang berada ditangan Mo
cing.
Diikuti tubuhnya melayang mendesak dengan toya
emasnya dia menotok mata Mo cing.
Dalam hati Mo cing merasa sangat terkejut, dia tidak
mengenal pada Chang Sun Loei, tetapi dengan toyanya itu
Chang Sun Loei dengan sangat mudah telah berhasil
mendesak mundur pedang panjangnya, hal ini merupakan
suatu kejadian yang belum pernah dia alami.
KeCepatan Chang Sun Loei didalam melancarkan
seranganpun jauh melebihi dugaannya semula, dia mengira
orang-orang yang hadir diatas loteng ini paling2
kepandaiannya setingkat dengan kepandaian Boen ching
dahulu, dan paling tinggi juga setingkat dengan kepandaian
diri Shie Siauw In.
Toya Chang Sun Loei yang menyerang ke arah sepasang
matanya itu membuat hatinya, menjadi gugup, tubuhnya
segera melompat ke atas sambil memutar tubuhnya, serangan
Chang Sun Loei itu dengan tepat mengenai punggungnya,
tetapi punggung Mo cing itu tidak dapat merasakan sakitnya
sekalipun demikian tetapi serangan dari Chang Sun Loei inipun
telah memaksa tubuhnya bergeser dua langkah.
Tok Thian coen Liauw Hoa Liong nampak hal ini dengan
dingin mendengus bentaknya. "Kembali. ."
Sekalipun serangan yang dilancarkan oleh Chang Sun Loei
ini tepat mengenai Mo cing, tetapi diapun tanpa terasa
menjadi terkejut dengan serangan yang baru saja dilancarkan
dengan toya oleh Chang Sun Loei ini, dia menduga Mo ching
kalau bukannya binasa tentunya akan menderita luka parah,
tetapi tak di sangka dia hanya sempoyongan mundur dua
langkah saja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang-orang yang hadir ditempat itu sebagian besar
menginginkan dirinya, dan tidak mengenal nama dari Tok
Thian coen Liauw Hoa Liong, sedang sebaliknya Liauw Hoa
liong sekalipun mengetahui nama dari orang yang hadir
dikalangan itu tetapi diapun tidak mengenalnya.
Mo cing menarik kembali pedang panjangnya dengan sinar
mata yang terkejut memandang orang-orang yang hadir
ditempat itu.
Tok Thian coen yang biasanya sangat congkak itu kini
dengan dingin dia mendengus, sinar matanya berhenti pada
gentong arak besar yang dibuat dari tembaga dari Toan Bok ci
Jien itu, dia tertawa dingin, pikirnya, "kiranya adalah setan
arak. paras elok. harta serta kedudukan empat orang iblis."
Kong Beng Sang juga dengan tertawa panjang, lalu
ujarnya. "Siapa kau? ? ? ? "
Liauw Hoa liong dengan dingin mendengus, sahutnya.
"Segera kau akan mengetahui dengan sendirinya."
Sambil berkata tubuhnya bagaikan terbang Cepatnya telah
berkelebat, dengan tangan kanannya berturut2 melancarkan
sepuluh kali serangan ke arah Kong Beng Sang.
Kong Beng Sang sebenarnya hendak menyambut serangan
tersebut, tetapi nampak pada telapak tangan Liauw Hoa Liong
itu berwarna hitam gelap. dengan hatinya yang menjadi
sangat terkejut, dia segera sadar bahwa tak mungkin dapat
disambut dengan menggunakan tangan kosong, pedang
tembaga serta pit peraknya bersamaan waktu melancarkan
serangan secara berbareng, dan menyambut serangan telapak
yang dilancarkan oleh Liauw Hoa Liong itu.
Diantara suara tertawa panjang yang dingin dari Liauw Hoa
Liong, gerakan telapaknya itu dari tiga belas segera berubah
menjadi berpuluh serangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
DALAM HATI KONG BENG Sang makin merasa terkejut,
dengan tenaga pukulan yang demikian beracunnya dari Liauw
Hoa Liong asalkan dirinya terkena sedikitpun juga , kiranya
dirinya akan segera mengalami kematian yang sangat
mengerikan, pedang tembaga serta pit peraknya dengan
sekuat tenaga menahan serangan itu, tetapi serangan yang
dilancarkan olah Liauw Hoa Liong ini sangat aneh sekali,
sekalipun dia menggunakan dua buah senjata untuk menahan
serangan tersebut, tetapi masih tetap ada lima buah serangan
yang terus menerjang ketubuhnya.
Terpaksa Kong Beng Sang menutup kedua matanya
menantikan kematian baginya.
Sebuah bayangan manusia tiba2 berkelebat, terdengar
suara yang nyaring, Kong Beng Sang dengan wajah yang
pucat pasi mundur ke belakang, sedang Kong Ku dengan
mencekal pedang berdiri tegak disamping Kong Beng Sang.
Dia sadar apabila dia tidik turun tangan menolong, Kong
Beng sang pasti akan terluka di tangan orang aneh ini,
sekalipun Kong Beng sang tadi berhadapan dengan dia
sebagai musuh, tetapi jika dilihat dari keadaan sekarang ini
kemungkinan sekali dia masih membutuhkan pertolongan dari
empat iblis sakti tersebut.
Jika dipandang dapat dilihat bahwa lwekang yang dimiliki
orang aneh ini mungkin masih lebih tinggi dari lwekang yang
dimiliki dirinya itu.
Sepasang alis Liong Hoa Liong berkerut, napsu
membunuhnya pun mulai nampak, dengan dingin tanyanya:
"Kau sibuta siapa namamu?-? ?-"
Dengan dingin sahut Keng Ku:
"Jikalau hanya name Tiga bersaudara dari istana chie Lan,
Kong saja kau tidak mengenalinya, maka hal ini menandakan
pengalamammu yang sangat Cetek sekali, didalam bu-lim
mana masih ada tempat bagi dirimu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liauw Hoa Liong dengan dingin mendengus, ujarnya.
"Kiranya adalah iblis dari istana chie Lan Kong ."
Sekalipun pada mulutnya dia berkata demikian, tetapi
sebenarnya didalam hatinyapun dia sedikit merasa terkejut,
dengan kehadiran empat iblis ditempat itu saja sudah Cukup
sukar untuk melawannya, kini orang dari golongan istana chie
Lan Kong pun telah muncul, jikalau dia bergacung dengan
empat iblis sakti itu, kiranya dirinya harus pula melepaskan
niatnya untuk merebut tubuh hiolo kuno tersebut.
Kong Ku mendengar Liauw Hoa Liong demikian
memandang rendah pada golongan istana chie Lan Kong,
dengan dingin dia tertawa panjang, sesaat kemudian baru
tanyanya. "Siapa kau? "
Liauw Hoa Liong belum saja membuka mulutnya
menjawab, Bu Kie chie yang berada di samping itu telah
menyahut:
"orang ini adalah Tok Thian coen, Liauw Hoa Liong, yang
merupakan iblis nomor satu pada saat ini didalam dunia
kangouw".
Kong Ku dengan nada yang tajam jengeknya: "Kiranya
hanya angkatan muda saja ". Liauw Hoa Liong tertawa dingin,
sahutnya.
"Benar... angkatan muda, tetapi waktu itu suhuku pernah
naik ke istana chie Lan Kong, bukankah sepasang matamu itu
menjadi buta karena dicukil oleh Thian Jan Shu"
Begitu ucapannya keluar dari mulutnya selain Boen ching,
orang yang hadir ditempat itu seluruhnya merasa sangat
terkejut, sekalipun Ciangbunjin dari enam partai besar
mengetahui julukan dari Liauw Hoa Liong adalah Tok Thian
coen, tetapi siapapun tidak mengetahuinya kalau Tok Thian
coen itu adalah murid dari Thian Jan Shu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, ujarnya: "Kiranya adalah
murid buangan dari Thian Jan Shu"
Liauw Hoa Liong menoleh kebelakang memandang Ouw
Yang Bu Kie dengan dingin, nampak tubuhnya memakai jubah
panjang, sedang pada tangannya mencekal sebuah kipas dari
emas, lalu ujarnya.
"Kaukah Ouw Yang Bu Kie? ?"
Ouw Yang Bu Kie membuka kipasnya, setelah di goyang-
goyangkan sejenak. kemudian menutupnya kembali, sambil
tertawa sahutnya. "Benar memang aku adanya".
Liauw Hoa Liong sebenarnya telah bersiap untuk mulai
bergerak. tetapi nampak keadaan di ruangan itu agaknya
semua menganggap dirinya sebagai musuh, dalam hatinya
sudah tentu dia tidak ingin demikian, bahkan diapun tidak
mempunyai pegangan untuk memenangkan pertempuran ini.
sepasang matanya menyapu kearah tujuh buah hiolo kuno
itu, dengan dingin ujarnya. "Aku kira kalian pun semuanya
juga karena tujuh buah hiolo kuno ini bukan? ".
Sekalipun perkataan itu diucapkan dengan nada yang
dingin, tetapi dapat dilihat jauh lebih lunak lagi.
Hati Kong Ku menjadi tergerak. Liauw Hoa Liong yang
muncul pada saat dan tempat itu pula, tak usah dikatakan
lagi, sudah tentu karena urusan tujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu pula, dia kalau memangnya telah
datang kemari, sudah tentu mempunyai suatu tujuan tertentu,
jika kalau dia dapat bergabung dengan dia untuk mengusir
empat iblis sakti serta melenyapkan Boen ching bukankah hal
ini merupakan suatu pekerjaan yang sangat besar sekali, dan
kemudian dirinya bergabung dengan Bu Kie chie sekalian juga
masih sanggup untuk menyingkirkan dirinya. Wajahnya segera
berubah menjadi lunak, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalaupun engkau juga datang karena urusan tujuh buah
hiolo kuno itu, sekarang ke tujuh buah hiolo kuno itu telah
dikembalikan kepada Boen ching, dan empat iblis itulah yang
hendak melindungi dia keluar dari tempat ini"
"ooh--" sahut Liauw Hoa Liong, sekalipan didengar dari
perkataan Kong Ku itu dia tidak mengucapkannya dengan
jelas, tetapi siapa yang tidak mengetahui kalau dia mempunyai
minat untuk bergabung dengan dirinya untuk melenyapkan
Boen ching serta empat iblis.
Dia mendengus dan menyapu sejenak ke arah Boen ching,
nampak pada saat ini Boen ching sedang duduk bersemedi
dan memusatkan seluruh perhatiannya, dengan telinganya
menggantikan matanya dan dengan Cermat mendengarkan
setiap perkataan yang diucapkan oleh orang-orang tersebut.
tetapi jika diiihat dari keadaan sekarang ini, terhadap dia
kedudukannya tidaklah begitu baik, Tok Thian coen serta
muridnya telah munculkan diri, jika dia mempunyai maksud
untuk bekerja sama dengan Kong Ku, juga tidak ada gunanya,
hanya jika Ie Bok Tocu sekalian tidak munculkan diri, sehingga
tidak dapat mengatur barisan Ngo Heng Tin sukarlah untuk
membereskan iblis itu, membuatnya sesaat menjadi bingung
apa yang harus dikerjakan.
Liauw Hoa Liong nampak Boen ching hanya seorang
pemuda yang tidak lebih baru berusia kira2 dua puluh tahun,
kemudian dia memandang pada keenam orang ciangbUnjin
dari enam partai besar, diam-diam membatin, "jika ia dapat
membereskan Boen ching serta keempat ibis itu, dirinya tak
usah takut terhadap Kong Ku."
Kepada Mo cing kemudian ujarnya. "Pergi kau
mambereskan bocah itu"
Mo cing mengenal kepada Boen ching dengan langkah yang
lebar dia bertindak mendekati Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Empat orang iblis sakti itu tertawa dingin, ia telah tahu
bahwa kepandaian dari Boen ching sangat aneh serta lihay.
Mo ching majupun tak mungkin ada gunanya, mereka hanya
kuatir kalau Kong Ku bersama Tok Thian coen bersama-sama
maju secara berbareng, ditambah lagi dengan ke enam orang
ciangbUnjin dari keenam partai yang telah mendapatkan ilmu
dari hiolo kuno itu, kalau demikian adanya, kiranya dirinya
sukar sekali untuk mendapatkan kemenangan-
Kong Ku nampak Mo ching maju kedepan, dia menjadi
membuka mulutnya, dia mengira untuk membereskan empat
iblis sakti serta Boen ching tidak perlu harus menggunakan Mo
ching lebih baik biarkan dia sekarang juga menemui
kematiannya di tangan Boen ching, dirinya mempunyai
pegangan untuk mengusir pergi Liauw Hoa Liong^
Mo ching berjalan mendekati Boen ching, tetapi Boers ching
tetap menutup kedua mata, pada benaknya teringat kembali
peristiwa dipuncak gunung Pak sek dimana Mo ching telah
membinasakan empat naga dari lima bersaudara, dan kini
sekali lagi kalau kita lihat dengan kepandaian yang dimiliki
sekarang ini, tidak akan dia memandang sebelah matapun
terhadap Mo ching.
Hoa Suan kini telah menjadi sutenya, dan bagaimanapun
juga dirinya harus mewakilinya untuk menuntut balas, apalagi
Mo ching adalah seorang iblis pengisap darah.
Mo ching berjalan makin mendekati Boen ching, baru saja
dia akan turun tangan, dan Boen ching pun bersiap untuk
membalas dendam bagi Ngo Liong, mendadak Liauw Hoa
Liong dengan nada yang mendalam bentaknya. "Tahan---"
Mo ching segera menghentikan langkahnya, sedang
didalam hati Boen ching merasakan agak keCewa.
Liauw Hoa Liong dengan dingin memandang kearah Boen
ching, dia nampak Boen ching masih tetap tenang2 saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahkan terhadap suara bentakannya itupun tidak menjadi
terkejut.
Dalam hatinya terasa agak terkejut, jika dilihat keadaannya
yang dapat demikian tenangnya itu. Buyung In seng dapat
dihitung sebagai jago berkepandaian tinggi dari dunia
kangouw.
Tetapi jika dilihat dari usia Boen ching sekarang ini, dia
menjadi agak ragu-ragu kemudian dengan dingin ujarnya
kepada Mo cing.
"Kau sedikit berhati-hatilah, jangan terlalu memandang
rendah musuh".
Mo cing nampak Tok Thian coen, demikian berhati-hatinya,
dalam hatinya dia merasa Tok Thian coen terlalu berhati-hati,
dia pernah bergebrak melawan Boen ching, apakah dapat
dibilang dia tidak mengetahui dengan jelas ketinggian
kepandaian silat yang dimilikinya?
Tetapi dia tidak pernah menyangka kalau perpisahan hanya
beberapa bulan ini kemajuan yang dicapai Boen ching didalam
kepandaian silat tidaklah dibawah Liauw Hoa Liong sendiri.
Mo cing masih menganggukkan kepalanya, tubuhnya
segera melayang berputar putar setengah lingkaran diudara,
tangan kirinya melindungi jantungnva, sedang tangan
kanannya seCepat kilat melancarkan serangan menepuk
punggung Boen ching.
Dia mengira kepandaian silat Boen ching ini dengan
pukulan yang pertama, jika Boen ching dapat menghindarkan
diri, pukulan kedua apabila dilancarkan lagi, paling tidak Boen
chin akan menderita kekalahan-Tetapi tangan kanan yang
melancarkan serangan tersebut belum juga mengenai
punggung Boen ching, tahu-tahu tubuh Boen ching telah
meloncat ketengah udara.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tok Thian coen yang nampak gerakan tubuh Boen ching
melayang, hatinya terasa agak terkejut, dengan gerakan
tubuh yang semaCam ini, kiranya Mo cing bukan lawannya,
bahkan mungkin akan terluka ditangan Boen ching.
Tetapi dia belum sempat bangkit berdiri. Tubuh Boen ching
yaug masih ditengah udara itu telah melancarkan jurus
serangan Ie Bok Kiamnya dengan menggenakan jurus "Hong
Yong Loei Tong" atau angin santer petir menyambar dari ilmu
pedang " Hong Loei chiet Kiam" telah dilancarkan keluar, Mo
cing mana dapat menahan serangan pedang yang dapat
menundukkan naga harimau itu, dengan terkejut dia hendak
melancarkan serangan, tetapi suara angin dan petir telah
berhenti menyambar, sedang jurus serangan pedang dari
Boen ching pun telah berhenti menyerang dengan sangat
terkejut dia berdiri termangu-mangu disana.
Tubuh Tok Thian coen segera menubruk maju bersiap
hendak menolong Mo cing.
Ditengah kalangan bayangan manusia berkelebat, Tok
Thian coen dengan Boen ching segera berpisah dan turun
kebawah, sedang Mo cing yang berada ditengah kalangan
telah binasa seketika itu juga .
Terlihat Tok Thian coen berdiri berhadap-hadapan dengan
Boen ching, wajah Tok Thian coen sangat dingin sekali, dia
tak pernah membayangkan kalau dirinya yang menggerakkan
tubuhnya dengan tergesa-gesa dan demikian Cepatnya itu, Mo
cing tetap binasa ditangan Boen ching.
Boen ching membolang balingkan pedang Ie Bok Kiamnya,
tadi dia dengan pedang membinasakan Mo cing kemudian
mendesak mundur Tok Thian coen pula, dalam hatinya dia
tahu bahwa dengan kepandaian yang dimiliki Tok Thian coen
sekarang ini, masih belum dapat menandingi ilmu pedang
“Hong Loei chiet Kiamnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ouw Yang Bu Kie menghirup napas panjang2 setelah itu
menenangkan pikirannya. dia tak pernah menyangka kalau
kepandaian silat Boen ching dapat demikian tingginya, Boen
ching ternyata dapat menerima serangan dari Tok Thian coen
dengan demikian bukankah kedua belah pihak menjadi
berimbang kekuatannya.
Sedang Tok Thian coen sendiripun juga mengetahui kalau
dia tak mungkin dapat menerima kebaikan dibawah pedang
Boen ching.
Sinar matanya yang sombong itu perlahan2 makin
berkurang, kepada Boen ching kemudian ujarnya. "Kau anak
murid dari siapa? "
Dia tak dapat memikirkan seseorang yang dapat
mengajarkan ilmu silat yang demikian tingginya kepada Boen
ching.
Boen ching tertawa tawar, sambil memasukkan pedang Ie
Bok Kiamnya kedalam sarung, ujarnya.
"suhuku adalah Ie Bok Tocu."
Tok Thian coen menjadi tertegun, dengan nada yang
terkejut tanyanya. "Engkau adalah anak muridnya..? "
Dia tak menyangka kalau suhu dari Boen ching adalan Shie
Yun Ku, hal ini tak pernah terpikirkan olehnya.
Kong Ku sebenarnya menanti begitu Tok Thian coen mulai
bergebrak diapun akan ikut turun tangan, dengan tenaga
dalam yang dimiliki oleh Liauw Hoa Liong ini dia menduga
pastilah dia dapat mengalahkan Boen ching.
Menanti setelah dia membereskan Boen ching, pada saat
itu dia akan mulai turun tangan, bukankah dengan demikian
dengan mudah dapat membereskan empat iblis sakti itu. Tapi
jika melihat sikap Tok Thian coen ini, terpaksa dia tak jadi
turun tangan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching setelah memandang sekejap pada mayat Mo
cing, dalam hatinya timbul rasa kasihannya, sayang orang
yang memiliki kepandaian yang tinggi itu harus dibinasakan,
karena jika dia tidak binasa berapa banyak orang yang akan
binasa ditangannya. Terdengar Tok Thian coen mendengus
dengan perlahan, tanya nya: "Mana suhumu? "
Boen ching tahu kalau Tok Thian coen ini sangat
menghormati sekali terhadap suhunya Ie Bok Tocu, sambil
tertawa, sahutnya:
"Aku telah berpisah selama beberapa bulan lamanya
dengan suhuku, tapi aku kira sebentar lagi tentu akan datang
pula^"
Kong Ku nampak Tok Thian Coen terhadap Boen Cing
bukannya karena kematian Mo Ching menjadi
mendendamnya, sebaliknya malah menanyakan keadaan
suhunya, dalam hatinya segera sadar suasana yang tidak
beres:
Tok thian Coan setelah memandang terpesona kearah Boen
Ching sejenak. kemudian dengan perlahan ujarnya.
"Tujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu ini
adalah diberikan kepadamu.? "
Boen ching menganggukkan kepalanya, Tok Thian Coen
agak termenung sejenak, kemudian lanjutnya.
"Kalau begitu ambillah tujuh buah hiolo kuno itu dan segera
meninggalkan tempat ini, terus kita berbicara lagi."
orang2 yang berada disekitar tempat itu mendengar Tok
Thian coen mendadak berkata demikian, tanpa terasa menjadi
terkejut semuanya, ujar Kong Ku. "Tahan-----aku masih belum
memberikan jawaban"
Dengan dingin tanya Tok Thian Coen-"Kaukah? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Toan Bok Chie Jienpun dengan dingin ujarnya.. "Masih ada
kami berempat "
Setan arak. paras elok. harta serta kedudukan sebenarnya
memang orang2 yang tak pernah memegang janji, dan
berusaha untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya saja.
Kini nampak Tok Thian Coen akan melindungi Boen ching
keluar dari loteng oei Hok Lo, mereka berempat mana mau
menerimanya. Dalam hati pikir Toan Bok Ci Jien-"Kami tadipun
telah berusaha untuk berbuat seperti kau sekarang ini, dan
kini mana dapat mengijinkan kau berbuat demikian ".
Terdengar Tok Thiang coen tertawa dingin jengeknya.
"Benarkah? ".
Keempat orang itu segera berdiri berjajar menghalangi
jalan pergi Boen ching serta Tok Thian Coen kearah dimana
tujuh buah hiolo kuno itu terletak.
Toan Bok Ci Clen tertawa panjang, tubuhnya miring
kesamping sedang tangannya membabat ketubuh Tok Thian
Coen dan gentong arak ditangan kanannya didorongkan
kedepan, menghalangi tubuh Tok Thian Coen-Ouw YangBu Kie
pun tertawa besar, kipas emasnya dibuka tutupkan, dan
melancarkan serangan dari samping menotok jalan darah "Cie
Boen ching Hiat" dibawah dada Liauw Hoa Liong.
Sepasang tangannya segera mengubah jurus serangannya,
terdengar suara benturan yang nyaring, kedua belah pihak
masing-masing berpisah dan mundur kebelakang.
Toan Bok cie Jien serta Ouw Yang Bu Kie mengundurkan
diri kembali ketempat semulanya, terlihat pada tubuh gentong
arak besar yang terbuat dari tembaga itu terasa sebuah
telapak tangan yang sangat dalam, sedang suara mendidihnya
arak didalam gentong arak itupun samar-samar dapat
terdengar. .
Tok Thian Coen pun mundur kembali ketempat semulanya,
dengan wajah yang masam dia tak mengucapkan sepatah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kata pun, jika dilihat dari keadaan sekarang ini dengan
kekuatan sendiri kiranya juga masih sukar untuk meloloskan
diri dari tempat tersebut.
Boen ching terhadap sikap dan tindak tanduk dari Tok
Thian Coen ini mulai merasa curiga, oleh sebab itu dia hanya
nonton disamping saja, tanpa turun tangan memberikan
bantuan.
Sepasang mata Liauw Hoa Liong menyapu sekejap pada
kalangan itu, kemudian tertawa dingin tak henti-hentinya.
Kong Ku yang berada disamping, ujarnya:
"Demikianpun sangat baik sekali, dengan kekuatan
gabungan dari kita berlima kiranya untuk membereskan
mereka berdua itu sangat mudah sekali bagaikan
membalikkan tangan"
Lima orang itu baru saja hendak mulai turun tangan,
terdengar suara tertawa yang sangat halus berkumandang,
seorang wanita berusia pertengahan dan memakai baju
berwarna hijau telah melayang turun keatas loteng itu, setelah
memandang sekejap pada sekeliling tempat itu, kepada Boen
ching lalu tanyanya. "Kaukah yang bernama Boen Ching? "
Boen ching menganggukkan kepalanya kemudian terlihat
wanita berusia pertengahan itu mencabut keluar pedangnya
yang ditunjukkan kehadapan Kong Ku, tanyanya. "Mana murid
ku? "
Kong Ku dengan dingin telah datang mendengus, dia tidak
mengetahui wanita berusia pertengahan ini sedang
mengatakan urusan apa tetapi begitu ucapan itu keluar dari
mulut wanita berusia pertengahan itu, sebaliknya Boen-Ching
menjadi sangat girang sekali, yang datang ternyata adalah
suhu dari Bwee Giok Lam Hay Coei Hong, Tie Liok Yun
adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tie Liok Yun ternyata telah datang ketempat itu, suhunya
sudah tentu juga sebentar lagi akan datang pula, dengan
cepat dia maju kedepan dan ujarnya.
"cianpwee bukankah adalah suhunya Bwee Giok. Tie
cianpwee? jejak dari nona Bwee aku mengetahui bukan
berada dalam istana Chie Lan Kong, tetapi aku mengetahui
tempatnya"
"ooh---" sahut Tie Liok Yun-Dalam hati Ouw Yang Bu Kie
merasa sangat terkejut, sungguh tak terkira murid dari Thiat
Bian Kwan im, Lam Hay Coei Hong, Tie Liong Yun ternyata
dapat hadir pula ditempat itu pada saat ini.
Ilmu pedang dari golongan Lam Hay sangatlah berbeda
sekali dengan ilmu pedang dari daerah Tionggoan, sekalipun
dirinya tidak takut tetapi akhirnya pihak lawan kedatangan
pula seorang pembantu yang merupakan jago berkepandaian
tinggi.
Kong Ku begitu mendengar desiran angin sesaat Tie Liok
Yon mela yang masuk kedalam loteng itu, segera telah
mengetahui kalau kepandaian yang dimilikinya itu sangat
tinggi sekali, tetapi jika dilihat keadaan sekarang ini diapun
tidak takut kalau dengan kekuatan lima orang ditambah
dengan enam orang ciangbunjin dari enam partai besar masih
belum dapat mengalahkan Boen ching tiga orang.
Pedang panjangnya segera digetarkan, tubuhnya
berkelebat melewati empat iblis dan melancarkan serangan
mendesak kearah Tie Liok Yun.
Tie Liok Yun tertawa dingin, pedang ditangan kanannya
sedikit diangkat ke atas bagaikan kilat cepatnya, Keng Ku
berturut-turut melancarkan dua belas kali serangan, tetapi Tie
Liok Yun hanya perlu berganti tiga jurus saja telah berhasil
memunahkan seluruh jurus serangan yang dilancarkan oleh
Keng Ku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam hatinya Kong Ku merasa sangat terkejut, sekali lagi
dia bersiap untuk melancarkan serangan lagi. Terdengar Boen
ching berkata kepada Tie Liok Yun.
"Biarlah beanpwee yang menyambut beberapa jurus
serangan-"
Sambil berkata tubuhnya berkelebat melampaui Tie Liok
Yun, dengan pedang Ie Bok Kiamnya dia melancarkan
serangan kearah Kong Ku dengan menggunakan jurus "Kiam
Coan cian IHwe"
Jurus serangan yang dilancarkan oleh Boen ching itu
ternyata dapat menyerang tempat yang sangat tepat sekali,
membuat Kong Ku pada saat itu tak sanggup untuk
menghindar lagi, dan terpaksa mundur selangkah kebelakang.
Tie Liok Yun yang nampak kepandaian silat yang dimiliki
Boen Ching ternyata demikian lihaynya, membuat dia sedikit
merasa diluar dugaan, setelah berdiri termangu-mangu
sejenak baru bertindak mundur kebelakang, sambil ujarnya:
"suhumu sedang menanti Sapekmu, dan sebentar lagi akan
tiba".
Boea Ching menjadi sangat girang sekali, diantara suara
bentakannya yang sangat nyaring itu, tubuhnya berjumpalitan
ditengah udara sambil mengganti jurus serangannya, dengan
menggunakan jurus "Bok Yen Hui Thian" atau Layang-layang
terbang membubung angkasa, pedangnya disabetkan ke
depan, mendesak kearah Kong Ku.
Kong Ku yang berturut-turut melancarkan dua kali
serangan tetapi seluruhnya dapat dipunahkan, mana pernah
dia merasakan hal tersebut, dengan gusar dia mendengus,
pedang panjangnya sedikit digetarkan, terlihat suatu sinar
pedang yang sangat rapat mendesak serangan yang
dilancarkan oleh Boen Ching.
Sedang suara angin serta petir yang menyambarpun mulai
berhenti.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tahu bahwa Kong Ku hendak mengandaikan
tenaga dalamnya yang telah sempurnanya ini disalurkan
kedalam tubuh pedang panjangnya itu untuk merebut
kemenangan,
segera ia menarik napas panjang2, begitu tubuhnya turun
keataS tanah, dengan memusatkan seluruh perhatiannya dia
menyabetkan suatu jurus serangan-orang2 yang hadir didalam
ruangan itu tak seorangpun yang tidak menjadi tegang, jika
dilihat keadaannya, kiranya Boen ching sedang bertanding
melawan Kong Ku dengan ilmu pedang yang disertai oleh
tenaga dalam yang sempurna.
Tie Liok Yun dengan terkejut memandang kearah Boen
ching, dengan usia yang begitu muda Boen ching ternyata
telah berhasil mempelajari ilmu pedang yang disertai dengan
tenaga dalam yang demikian hebatnya itu, hal ini sungguh
luar biasa sekali, bahkan agaknya dia telah melancarkan
serangan dengan ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam" yang
dapat menundukkan naga dan harimau itu.
Kong Kupun menyabetkan pedangnya ketengah udara dan
membentuk setengah lingkaran, serangan pedangnya inipun
telah mengandung hawa im Yang Ceng Khie yang sangat
lihay, begitu pedangnya disabetkan ketengah udara segera
terdengar suara desiran yang sangat tajam sekali.
orang yang berada di empat penjuru dari tempat itu segera
memusatkan seluruh perhatiannya kepada dua orang itu,
pertempuran ilmu pedang yang disertai tenaga dalam yang
sempurna ini kiranya selama ratusan tahun juga jarang dapat
terjadi satu kali, karena dalam satu jurus saja kemungkinan
sudah dapat dilihat siapa yang menang dan siapa yang akan
menderita kekalahan.
Begitu pertempuran itu dimulai, tak akan seorangpun yang
sanggup untuk meleraikannya, termasuk Tok Thian coen
sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi didalam hati Boen ching serta Kong-Ku mereka tidak
menghendaki bentrok secara kekerasan, dua orang itu
bukannya baru bertemu untuk pertama kalinya, sehingga
dalam hati masing-masing telah mempunyai perhitungan yang
masak. hanya perlu satu jurus saja dilancarkan, kemungkinan
kedua belah pihak akan mengalami kematian-Mendadak. .. . .
suatu suara yang sangat aneh masuk kedalam telinga mereka
berdua, dengan segera mereka menarik kembali serangannya
dan mundur kebelakang.
oooo(0dw0)oooo
Boen ching serta Kong Ku sebenarnya memang tidak ingin
untuk mengadu jiwa, begitu mendengar suara yang aneh,
kedua orang itu dengan kesempatan itu segera menarik
kembali jurus serangannya dan mundur ke belakang.
Diatas loteng oei Hok Loo itu telah bertambah dengan dua
orang, Seh Tu Hoa serta si Kelabang merah, Shie Chiau Nic
Seh Tu Hoa memandang sekejap pada orang-orang yang hadir
diatas loteng itu, dalam hatinya diam-diam dia merasa agak
terkejut, pada saat ini demikian banyaknya jago-jago
berkepandaian tinggi yang berkumpul, kiranya kedatangannya
kali ini tak akan mendapatkan hasil lagi..
Tetapi dia tetap mengharapkan dapat mendapatkan sedikit
percikan keuntungan, dia menoleh memandang keempat
penjuru, dan memandang kearah orang-orang itu, sedang
dalam hatinya pikirnya, jika di lihat keadaan sekarang ini,
agaknya tidaklah memberikan tempat baginya untuk ikut serta
dalam perebutan ini.
Tok Thian Coen Liauw Hoa Liong nampak yang datang
ternyata adalah Seh Tu Hoa, dengan dingin mendengus, tetapi
tak mengucapkan sepatah katapun jua.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Ku sekalipun tidak mengetahui maksud tujuan dari
kehadiran Seh Tu Hoa itu, dan tak ada seorangpun yang
membuka mulut terlebih dahulu.
Seh Tu Hoa menjadi termenung, dia memandang keadaan
dihadapannya sejenak. kemudian sambil tersenyum ujarnya.
"Kehadiranku ditempat ini sungguh tepat sekali waktunya,
kiranya permainan bagus juga hampir mulai."
Didalam ruangan itu tetap sunyi senyap. kedua belah pihak
tak seorangpun yang mengangkat bicara.
Seh Tu Hoa sebenarnya juga merupakan seorang yang
cerdas begitu dia melihat suasana di tengah kalangan, segera
telah mempunyai suatu ketetapan, pihak Boen ching sudah
tentu hendak membawa pergi ketujuh buah hiolo kuno itu
sedang pihak Kong Ku tentunya tidak mengijinkan.
Dia harus berpihak kegolongan Kong Ku, dengan demikian
baginya baru mempunyai kesempatan untuk ikut serta
mendapatkan hiolo2 itu, apalagi Boen ching sekalipun dengan
dirinya selalu tidak cocok, baginya sudah tentu sukar untuk
memasukinya. Sambil tertawa kepada Kong Ku ujarnya.
"Sampai saat ini ketujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu masih belum didapatkan seseorang bukan? ? "
Kong Ku hanya mendengus, tak mengucapkan sepatah
katapun.
Begitu ucapan Seh Tu Hoa keluar dari mulutnya, Ouw Yang
Bu Kie segera mengetahui maksud perkataannya, hatinya
menjadi berputar, pikirnya jika dirinya mendapat bantuan dari
Seh Tu Hoa dan Shie chiau Nio, bukankah dengan mudah
Boen ching sekalian dapat dibereskan dengan Cepat, dan
setelah membereskan Boen ching, dirinya waktu berhadapan
dengan Kong Ku bukankah bertambah lagi bantuan yang
sangat kuat.
Berpikir sampai disini segera sambil tersenyum ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ketujuh buah hiolo kuno peninggalan dari Thian Jan Shu
telah ditetapkan milik Boen ching seorang."
Seh TU Hoa menjadi tertegUn, terdengar Ouw Yang Bu Kie
telah melanjutkan ujarnya:
"Tetapi ini hanya suatu permulaan saja, akhirnya siapakah
yang berhak mendapatkan tujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu ini aku kira juga harus tergantung pada
kepandaian serta keCerdasan yang dimilikinya " Sehabis
barkata dia tersenyum, dan berkata kepada Boen ching. Seh
TU Hoa tertawa besar, ujarnya.
"Jika demikian adanya kukira Boen ching saat ini telah
merupakan sasaran bagi orang, dan semua orang berhak
untuk merebut tujuh buah hiolo kuno itu bukan?-? ? "
Ouw Yang Bu Kie tertawa besar, sahutnya. "Memang
demikian adanya "
Tok Thian coen dengan dingin mendengus, belum dia
membuka mulut untuk berbicara, dari atas jendela loteng itu
terdengar suara yang sangat dingin yang berkata: "Siapa yang
ingin turun tangan untuk merebutnya? ? " .
Semua orang menjadi terkejut, ketika menoleh
memandang, diatas jendela itu berdiri seorang siucay
berjubah warna hijau, ternyata adalah ie Bok Tocu, shie Yun
Ku yang sedang menyamar sebagai seorang pria.
Dalam hati Boen ching men jadi sangat girang, teriaknya.
"Suhu . . . . "
Wajah Seh TU Hoa berubah menjadi pucat pasi, dia
mUndur kebelakang setindak. sedang orang2 yang hadir
ditempat itu menjadi terkejut, ginkang dari Ie Bok Tocu
ternyata memang benar menjagoi seluruh dunia persilatan,
sehingga kehadiran ditempat itu tak seoranpun yang
mengetahuinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
shie Yun Ku menyapu sekejap pada orang2 itu, dengan
perlahan dia berjalan masuk kedalam kalangan, dan berjalan
mendekati Boen ching.
Boen ching yang nampak wajah dari Ie Bok Tocu
bartambah keras, dia yang manganggap Shie Yun Ku sebagai
ibunya sendiri, setelah mengalami berbagai kesulitan dan
akhirnya dapat bertemu muka kembali, ingin sekali dia maju
kedepan menubruk untuk memeluknya, tapi hal ini tak
mungkin terjadi ditempat yang semaCam ini.
Dia berdiri terrnangu-mangu ditempat itu, Shie Yun Ku
berjalan mendekat kearah Boen ching, sepasang tangannya
memegang bahu Boen ching sambil dengan perlahan ujarnya.
"Engkau bertambah besar.. "
Dalam hati Boen ching merasa agak hangat, dengan paksa
menahan mengalirnya air mata, ujarnya.
"Suhu, jejak dari Siauw in sumoay aku telah
mengetahuinya"
shie Yun Ku tersenyum, sedang Seh Tu Hoa yang berdiri
tidak jauh dari tempat itu tampak tubuhnya agak gemetar, dia
tidak tahu bagaimana, dalam hatinya mendadak dapat muncul
suatu perasaan yang tidak enak. Siauw In sumoay, bukankah
putrinya dia dengan Shie Yun Ku?-? pada saat ini untuk
bertanyapun dia tidak berani, hanya dengan termangu-mangu
berdiri disana.
shie Yun Ka dengan perlahan melepaskan pedang yang ikat
pada pinggangnya, sambil memberikannya kepada Boen ching
ujarnya. " Inilah pedang ceng Hong Kiam mu"
Boen ching sebenarnya tidak mau menerimanya, tetapi hal
itu tak mungkin bisa terjadi, dia pun segera melepaskan
pedang Ie Bok Kiamnya, dengan dua belah tangannya dia
mengangsurkan pedang tersebut kepada Shie Yun Ku sambil
berkata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Suhu, inilah pedang Ie Bok Kiam pemberian kau orang
tua, hingga saat ini masih belum mengalami kerusakan,
kemungkinan ini hari suhu membutuhkannya"
Shie Yun Ku dengan perlahan menghela napas, ujarnya.
"Benar, ini hari harus menggunakannya "
Sejak Shie Yun Ku munculkan diri, orang2 yang berada
dikalangan itu segera dibuat menjadi termangu-mangu oleh
kewibawaannya serta keagungannya itu, tak seorangpun yang
membuka mulut lagi, hanya mereka berdua suhu dan murid
yang saling berbicara.
Sepasang sinar mata dari Liauw Hoa Liong berhenti diatas
pipi Shie Yun Ku, lama baru dia mendengus kepada Seh Tu
Hoa ujarnya.
"Seh Tu Hoa, aku kini baru mengetahuinya pada waktu itu
mengapa engkau setelah menerima suratku tetapi tidak
menepati janji tersebut, sebaliknya malah menyusahkan Nona
shie, apakah artinya semua ini? "
Sinar mata dari orang-orang yang hadir itu segera
berpindah pada Tok Thian coen serta Seh Tu Hoa, dalam
setiap hati orang-orang itu merasa sangat heran, mengapa
Tok Thian coen dapat demikian gusarnya.
Seh Tu Hoa menjadi sadar kembali atas pertanyaan itu,
tanyanya. "Surat apa? "
Dengan dingin ujar Liauw Hoa Liong.
"Surat apa? kau masih ingin berpura-pura, surat tantangan
dari Thian Jan Shu untuk mengatur barisan Ngo Heng Tin, aku
yang membawa pergi putrimu mengapa kau malah sebaliknya
malah menyusahkan nona Shie? "
Seh Tu Hoa menjadi tertegun, urusan ini dia tidak pernah
mengetahuinya, sinar matanya dengan perlahan berpindah
ketubuh Shie chiau Nio, dengan termangu-mangu dia
memandang kearah Shie chiau Nio, sedang dalam hati
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pikirnya, kiranya demikian saja. Liauw Hoa Liong dengan
dingin mendengus, kepada Seh Tu Hoa ujarnya lagi. "Engkau
adalah seorang yang tidak mengenal balas budi."
Perkataannya ini baru saja diucapkan keluar, segera dia
berdiri termangu-mangu, diatas loteng oei Hok Lo itu
bertambah lagi dengan seseorang, yang baru saja datang itu
ternyata Han cing Yu, putri dari Thian Jan Shu.
Dia memandang kearah Han cing Yu, dalam hatinya dia
bingung entah harus berbuat bagaimana baiknya, dia sendiri
bukankah seorang yang tidak mengenal budi? ? dia terhadap
Han cing Yu selalu berusaha menjauhinya, sedang dalam
hatinya dia hanya menghormati Yun Ku seorang saja.
Han cing Yu masih tetap seperti waktu itu saja, dengan
tenang berdiri disana dan memandang kearah nya.
Dalam hatinya merasa sangat menyesal, sambil berteriak
keras, tubuhnya berkelabat melayang keluar, dengan diikuti
suara sultan tajam, tubuhnya telah lari keluar.
Sesaat sebelum Han cing Yu menemui Liauw Hoa Liong,
dalam hatinya memang merasakan hancur lebur, tetapi kini
Cinta kasihnya mulai timbul lagi, dia berteriak keras. "Hoa
Liong . . . . "
Tubuhnya pun berkelebat mengejar ke depan.
Suasana di dalam kalangan itu mendadak berubah lagi,
seorangpun tidak ada yang menduga dapat terjadi seperti ini.
Setelah termenung sejenak, Kong Ku nampak disamping
tubuh Boen ching kini hanya tinggal Shie Yun Ku serta Thie
Liok Yun dua orang, segera dia merasa bahwa saat ini adalah
saatnya yaug terbaik untuk turun tangan membereskan Boen
ching.
Tidak menanti dia turun tangan, Shie Yun-Ku yang nampak
kedatangannya Han cing Yu ditempat itu, dengan segera dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengetahui kalau ketiga orang suhengnya hadir semuanya.
Dengan nada yang keras teriaknya. "Thian Hong ci Pi it "
Begitu perkataan Shie Yun Ku itu diucapkan tubuhnya
segera bergeser kesebelah timur, pedang Ie Bok Kiamnya pun
telah dicabut keluar dari sarungnya dan dicekal ditangan
kanan, tubuh pedang ditujukan kelangit dan berdiri tegak
ditengah kalangan.
Seh Tu Hoa begitu mendengar perkataan tersebut keluar
dari mulut Shie Yun Ku, sepasang alisnya diangkat sedang
matanya memancarkan sinar yang tajam.
Dari sebelah selatan dari loteng oei Hok Lo itu meluncur
dengan cepatnya sebuah bayangan manusia, seorang yang
seluruh tubuhnya memakai jubah panjang berwarna merah
telah melayang masuk. sedang pada mulutnya mengucapkan
kata2 yang tajam sekali teriaknya. "Tee Siang Huan Jen"
Lei Hwee Yu Shie Lam-Kong Hun telah berada diatas loteng
itu, pada tangan kanannya mencekal sebilah pedang dan
berdiri tegak ditengah kalangan, sedang wajahnya yang selalu
muram pada bulan yang lalu kini telah lenyap tanpa bekas.
Sepasang mata Seh Tu Hoa ma kin memancarkan sinar
yang tajam, hal ini ternyata adalah kedudukan dari barisan
"Ngo Heng Kiam Tin" yang dulu sering dilatihnya bersama.
Kehidupan pada dua puluh tahun mulai selembar demi
selembar berkelebat didalam benaknya, hatinya terasa
bagaikan dibakar, sekalipun kegembiraan waktu telah lenyap,
tapi masih tetap terukir didalam hatinya, dan selamanya dia
tak mungkin akan melupakannya.
Terdengar dari sebelah utara berkumandang suara
teriakkan yang nyaring bentak nya. "Hong Sen Yuen ie"
Tubuh Tok Hong Hek tahu-tahu telah muncul diatas loteng
oei Hok Lo dari sebelah Utara.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seh Tu Hoa tak tahan lagi dengan cepat dia mencabut
pedangnya dan berkelebat kesebelah barat sambil teriaknya
dengan nyaring. "Yuen Shen Put Tong "
Shie Yun Ku, Lam Kong Hun serta Tong Hong Hek tiga
orang nampat sikap Seh TU Hoa yang demikian itu, pada sinar
matanya menampilkan rasa yang agak terkejut, sekalipun
rambut Seh Tu Hoa tak karuan keadaannya tetapi pada saat
ini sinar matanya sangat tajam sekali dan menampilkan
kegagahannya yang dahulu. Terdengar suara keras bagaikan
genta berkumandang. "Mie Ho Kan Kun "
Tubuh dari cu Khek ci Yun telah melayang masuk kedalam
ruangan itu dan berdiri ditengah kalangan.
Lima orang itu begitu membentuk lima buah jurus
serangan, dengan kedudukan yang mereka ambil adalah
menurut kedudukan Ngo Heng Kiam tin membuat Kong Ku
dan empat iblis sakti serta enam orang ciangbunjin dari enam
partai besar menjadi sangat terkejut sekali.
Nama barisan "Ngo Heng Kiam Tin" telah lama mereka
mendengarnya, tak disangka barisan yang dipersiapkan oleh
Tan coen-coen untuk menghadapi Thian Jan Shu dan
selamanya belum pernah seCara resmi diatur itu, kini pada
tempat seperti ini telah diaturnya.
Boen ching dan Tie Liok Yun pun sejak tadi telah mundur
kesamping, sedang Kong Ku, Empat iblis serta enam orang
ciang bunjin dari enam partai besar itu dengan tepat telah
berada ditengah dari barisan "Ngo Heng Kiam Tin" tersebut
Kong Ku tertawa dingin, ujarnya.
"Inilah yang disebut sebagai barisan "Ngo Heng Kiam Tin."
Ouw Yang Bu Kie setelah menenangkan pikirannya pun
berkata.
"Tidak salah, tak disangka ini hari dapat berkenalan dengan
barisan Ngo Heng Kiam Tin yang telah menggetarkan bulim
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu, peristiwa ini benar-benar merupakan suatu kejadian yaag
sangat menggembirakan sekali." Kong Ku dengan dingin
tertawa panjang, ujarnya lagi.
"Aku ingin mencoba barisan Ngo Heng Kiam Tin ini apakah
sebenarnya benar2 sesuai dengan yang disiarkan didalan
bulim."
Sambil berkata pedangnva sedikit digetarkan bagaikan
sebuah seekor rajawali raksasa menubruk kedudukan "ceng"
yang diduduki oleh Shie Yun Ku.
Pada saat ini barisan Ngo Heng Tin segera bergerak. lima
bilah pedang menggulung membentuk suatu gambar yang
sangat aneh sekati menerjang kearah Kong Ku.
Gerakan pedang Kong Ku menjadi terdesak kesamping lima
buah pedang itu bukan saja menyerang seluruh tempat yang
terpenting pada tubuhnya bahkan untuk menghindarkan
diripun sukar sekali.
Hatinya menjadi terkejut, serangan yang dilancarkan
dengan sekuat tenaga itu bagaimana dapat dihindarkan
dengan demikian mudahnya, sedang pada saat itu lima buah
pedang telah bergerak seluruhnya membuat dia sulit untuk
mematahkan lima buah serangan yang dilancarkan.
Begitu lima bilah pedang tersebut berkelebat ditengah
kalangan pertempuran tersebut segera diliputi oleh sinar
pedang yang berkilauan, terlihat tubuh Kong Ku telah
terlempar pergi.
Dengan berat sekali dia mendengus, sedang dalam hati
empat Iblis sakti itu bersama2 merasa sangat terkejut, pada
saat ini seluruh tubuh Kong Ku penuh dengan darah yang
mengalir keluar pada tubuhnya telah bertambah dengan
empat lima goresan pedang, ketika melihat lima orang itu lagi,
nampak mereka telah kembali pada tempat semula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang2 yang nampak hal itu seluruhnya jadi terkejut, Baru
untuk pertama kali barisan Ngo Heng bergerak, Kong Ku telah
mengalami luka-luka dibawah barisan tersebut, hal ini
membuat setiap orang tak tahu harus bagaimana baiknya,
sedang didalam hati mereka masing-masing merasa berdesir.
Barisan Ngo Heng Kiam Tin dari Tan coe coen benar-benar
sangat lihay sekali, kiranya apabila barisan Ngo Kiam Hoat itu
benar-benar bergerakpada saat ini tak seorangpun didalam
ruangan itu yang dapat menghindarkan diri dari serangan itu.
ASLINYA JILID 25 HAL 25 ASLINYA JILID 25 HAL-26
Perkataan dari Kong Ku yang demikian patah semangat itu
membuat dalam hati empat orang iblis sakti itu berdesir.
Cu Khek Ci Yuen baru saja mempertimbangkan, terdengar
Ouw Yang Bu Kie talah mengangkat berbicara.
"Kong Ku heng, mengapa harus menjadi demikian
sedihnya, ditangan Bu Kie cie bukankah masih terdapat tiga
buah senjata pusaka "Thian Liong Sou" Dia tahu bahwa
mereka tidak mungkin membiarkan Kong Ku meninggalkan
tempat tersebut, dirinya lima orang jika bersatu padu
ditambah dengan kekuatan dari enam orang Ciangbujin dari
enam partai besar serta senjata pusaka Thian Liong Suo,
apakah dapat dikata masih belum dapat merebut
kemenangan?
Tetapi dalam hati Bu Kie chie malah sangat terkejut, yang
diandalkan hanyalah tiga buah senjata pusaka Thian Liong suo
itu belaka, apalagi apabila ke tiga buah senjata pusaka itu
telah lepas dari tangannya bukankah dengan demikian dia
telah tidak mempunyai andalan lagi.
Tetapi Keng Ku yang telah lolos dari kematian dibawah
sambaran pedang, pada saat ini dia benar-benar telah patah
semangat, sambil menyimpan kembali pedangnya kedalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sarungnya dengan perlahan dia berjalan keluar dari barisan
tersebut.
Boen ching dengan perlahan mencabut keluar pedang "cing
Hong Kiam"nya terlihat serentetan sinar yang hijau keluar dari
sarungnya, dia berbuat demikian untuk menjaga kemungkinan
setelah ke luar dari barisan itu mendadak Kong Ku balik
mengadakan serangan-
cu Khek ci Yuen sambil mencekal pedangnya berdiri tegak
disana, menanti Kong Ku yang dengan perlahan berjalan
keluar dari barisan Kong Ku setelah menghela napas,
tubuhnya berkelebat keluar dari atas loteng dengan Cepat
meninggalkan tempat tersebut.
Hanya satu jurus serangan dari barisan Ngo heng Tin saja
telah membuat Kong Ku menjadi demikian, membuat setiap
orang yang ada didalam kalangan itu menjadi berat sekali rasa
nya.
Setelah lewat sesaat, Toan Bok cieJ in sambi tertawa besar,
ujarnya.
"Dengan demikian golongan istana chie Lan Kong telah
mengundurkan dirinya, dengan kekuatan kita berempat,
ditambah lagi dengan kekuatan enam orang serta senjata
Thian Liong Suo, entah bagaimana? "
Ouw YangBu Kie memandang sejenak pada orang2 yang
berdiri didalam golongan nya, sekalipun dia mengetahui
bahwa dipihaknya mempunyai senjata pusaka Thian Long Suo,
tetapi kesempatannya untuk mendapatkan kemenangan
tidaklah terlalu besar, Thian Liong suo hanya dapat
memecahkan ilmu Khiekang, jika digunakan pada saat ini
paling juga hanya dapat mematahkan pedang nya, dengan
anak murid dari Tan coe coca serta putrinya, ditambah Boen
ching serta Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yu, sebenarnya
kekuatannya tidak dibawah kekuatan dirinya sepuluh orang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apabila barisan Ngo Heng Kiam Tin itu melukai dua tiga
orang dari pihak dirinya, bukankah dengan demikian mungkin
pihaknya itu akan mendapatkan suatu pukulan yang dahsyat.
Toan Bok ci Jien mengucapkan perkataan itu di sebenarnya
bermaksud ingin menanyakan pendapat dari ketiga iblis
lainnya dan yang paling penting adalah pendapat dari Ouw
Yang Bu Kie.
Diantara ketiga orang iblis itu, Toan Bok ciJien menduga
bahwa Ouw Yang Bu Kie tentunya akan memberikan
pendapatnya, kini nampak tak seorangpun yang melanjutkan
perkataannya, hatinya tanpa terasa menjadi berdesir. Sambil
tertawa besar, ujarnya.
"Ini hari kamipun tidak menginginkan ketujuh buah hiolo
kuno peninggalan Thian Jan shu itu lagi"
Sehacis berkata ia bersiap-siap hendak keluar dari
lingkungan barisan Ngo Heng Kiam Tin tersebut.
Pedang panjang cu Khek ci Yun tampak membuat lingkaran
diudara lima bilah pedang lainnya pun segera bergerak
semuanva, membuat gerakan kepungan ketengah kalangan.
ASLINYAJILID 25 HAL-31
ASLINYAJILID 25 HAL-32
ASLINYAJILID 25 HAL-33
ASLINYAJILID 25 HAL-34
"Aku baik-baik saja, entah adik Ing serta ibu baik saja kan
..? " Dengan dingin ujar Su Ma cie. "ibu angkatmu telah
meninggal dunia sepuluh tahun yerag lalu"
Hati cu Khek cie Yun makin merasa keCewa, sebenarnya
dia bersiap setelah urusan ini selesai akan kembali kegunung
Thian San, ucapnya kepada Boen ching sewaktu di gunung Lu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
San membuat diapun makin merasa harus cepat-cepat
kembali kegunung Thian San, dia sebenarnya sangat
mencintat Suma ing. Setelah termangu sejenak^ tanya lagi.
"Bagaimana dengan adik Ing? " Su ma cie mendengus,
sahutnya.
"Mana aku tahu?"
cu Khek cie Yun menjadi terkejut, jika demikian adanya
tentu Suma ing tidak berada di atas gunung Thian San-Thian
San Sin Eng munculkan diri ditempat itu membuat hati setiap
orang menjadi tegang, Kong sun sek, Pek HOuw serta Pek
Hian Ling yang berdiri disamping hanya memandang keadaan
dari kalangan itu, sepatah katapun tak diucapkan. Suma cie
tertawa dingin, kepada Bu Kie chie ujarnya.
"Sungguh besar nyalimu, ternyata berani membunuh Thian
San chiet Kiam serta Pek Hong Siang"
Bu Kie chie nampak senjata pusaka Thian Liong suo tidak
berguna, saking takutnya membuat keringat dingin
membasahi tubuh nya, dia mengetahui bahwa dengan
kepandaian yang dimilikinya itu sama sekali tidak akan
dipandang sebelah matapun oleh Thian San Sin Eng.
Pek HOuw dengan perlahan mencabut keluar pedangnya,
dan menerjang kedepan tubuh Bu Kie chie dengan suara yang
mendalam bentaknya. "Aku menginginkan nyawamu "
Bu Kie chie saking terkejutnya mundur satu langkah
kebelakang, sebenarnya ia dapat mencabut keluar pedang
panjangnya, terdengar Suma cie tertawa dingin bentaknya.
"Kau masih ingin melawan "
Tangan kanannya dikebutkan membuat pedang panjang
ditangan Bu Kie chie menjadi tersapu jatuh, kemudian
menotok pula jalan darah di tubuh Bu Kie chie.
Pedang panjang ditangan Pek HOuw segera diangkat dan
ditusukkan kedadanya hingga menembus ke belakang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
punggungnya, lima orang Ciangbunjin lainnya bersama-sama
menjadi terkejut, urusan mengenai Thian San ciet Kiam waktu
itu, mereka lima orang pun turut serta, dan kini Bu Kie chie
binasa seketika, entah bagaimana terhadap mereka lima
orang? Kepada lima orang itu, ujar Thian San Sin Eng.
"Kalian lima orang bukanlah merupakan pembunuh yang
sebenarnya, apa lagi akupun bukanlah seluruhnya karena
utusan ini, aku masih akan mencari putriku, cepat kalian
pulang gunung menutup pintu untuk memikirkan dosa2 mu"
Lima orang itu bersama2 membungkukkan tubuhnya
memberi hormat, bagaikan mendapatkan pembebasan yang
besar, segera ber-sama2 meninggalkan tempat itu.
Ditengah kalangan itu tinggal Pek HOuw dan Pek Hian Ling
yang sedang menangis terisak.
Hati cu Khek ci Yun merasa agak bimbang. Suma ing telah
pergi, entah dia telah pergi kemana.
Setan arak, paras elok, harta serta kedudukan empat orang
tertegun berdiri disana, tak seorangpun yang berani bergerak
terlebih dahulu, Thian San Sin Eng telah munculkan diri,
sedang barisan Ngo Heng Kiam Tin pun belum dibubarkan,
senjata Thian Liong suo tidak akan mendatangkan hasil,
malahan terjatuh ditangan Suma cie.
Semua hal itu tidak menguntungkan mereka berempat, kini
mereka berempat betul-betul merasa sangat berduka, tak
diduga setan arak. paras elok. harta serta kedudukan iblis
sakti pada saat itu, nyawanya kini terjatuh ketangan orang
lain-Kong sun sek tertawa besar, Kepada Pek Hian Ling
ujarnya.
"Dendam ayahmu sudah dibalas, seharusnya bergembira
baru benar, buat apa harus menangis lagi"
Boen ching pun pada saat ini telah memasukkan
pedangnya kedalam sarung, Suma cie balikkan tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memandang sekejap kearah cu Khek ci Yum, kemudian
hendak membuka mulut bertanya kepada Boen ching,
mendadak dari kejauhan berkumandang datang sutra genta
yang bertalu-talu.
orang2 yang hadir dikalangan itu masih belum mengetahui
peristiwa apa yang akan terjadi, terlihat wajah Boen ching
serta Suma ci berubah hebat.
Boen ching begitu mendengar suara genta itu segera
mengetahui kalau manusia aneh yang membunyikan genta itu
telah muncul lagi, entah maCam apakah orang aneh itu,
sehingga memiliki tenaga dalam yang demikian tingginya,
sedang ilmu "chie Jie Jen Hong" dari ilmu " Hiat Mo Kang" itu
pun sesat sekali, apalagi orang yang membunyikan suara
genta itupun belum pernah munculkan diri dan kini suara
genta itu sekali lagi bergema, entah kedatangannya
mengandung maksud baik ata ujelek.
Wajah Suma cie makin berubah hebat, kepada cu khek cie
yun cepat terlaknya. "cepat mengerahkan barisan pedang
mendesak pergi suara genta tersebut."
Begitu suara genta masuk kedalam telinganya, segera dia
mengetahui bahwa suara itu ditimbulkan oleh seorang yang
memiliki tenaga dalam yang sangat sempurna sekali, dia tidak
mengetahui siapa sebenarnya orang itu, tetapi yang jelas
kedatangan orang itu pastilah tidak mengandung maksud
baik, jika menanti hingga suara genta itu mendatangkan
kekuatan sesungguhnya keadaan waktu itu mungkin akan
sangat susah untuk membereska Hati cu khek cie yun menjadi
sangat terkejut dengan keras dia membentak, barisan Ngo
Heng Kiam Tin segera bergerak kembali, lima bilah pedang
ber-turut2 menyambar, hawa pedang berkelebat mengelilingi
sekitar tempat itu suara genta itu segera terdesak mundur
kembali.
Suma cie baru dapat menghela napas panjang, entah siapa
orang yang membunyikan suara genta itu, kalau menurut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ingatannya, Selain Thian Jan Shu dan Tan coe coen, tak ada
orang lain lagi yang dapat memiliki tenaga dalam yang
demikian sempurnanya.
cu khek ci yun nampak suara genta itu berhasil didesak
pergi, hatinya menjadi agak lega, tetapi bayangan dari Suma
ing pun segera berkelebat memenuhi benaknya.
Suara genta mendadak berbunyi lagi, cu khek ci yun
menjadi sangat terkejut, tak sempat baginya untuk
melancarkan pedangnya, barisan Ngo Heng Kiam Tin segera
berbentuk suatu lobang, hawa pedang menjadi lenyap tanpa
bekas, sedang saat itu suara menyerang bertambah keras, tak
tahan lagi cu khek ci yun terhuyung mundur beberapa langkah
kebelakang.
Semua orang menjadi sangat terkejut Boen ching dengan
nyaring segera membentak, pedang cing Hong Kiam keluar
dari sarangnya, dengan melancarkan satu kali serangan
dengan menggunakan jurus Jut ceng Siang Li" yaitu salah satu
dari jurus ilmu "Wu Tu Kiam Hoat"
Lima buah pedang segara dilancarkan bersamaan, seketika
itu juga suara genta sekali lagi berhasil dipunahkan.
Tetapi ketika Ie Bok Tocu dan ketiga orang lainnya
melancarkan jurus kedua, Boen ching dibuat sangat bingung
sekali, sebenarnya dia terhadap barisan Ngo Heng Kiam Tin ini
sama sekali tidak mengetahuinya, tadipun dia hanya
sembarangan melancarkan jurus "Jut ceng Siang Li untuk
menggerakan barisan Ngo Heng Kiam Tin saja.
Tetapi begitu barisan Ngo Heng Kiam Tin sudah mulai
bergerak. terpaksa sekali lagi dengan sembarangan dia
lancarkan satu jurus serangan-Kelihayan dari barisan Ngo
Heng Kiam Tin ini sebenarnya terletak pada keserasian
didalam melancarkan jurus pedang hingga dari sini
mengakibatkan kekuatan yang maha dahsyat sekali Boen
ching yang sedang kali melibatkan barisan dari Ngo Heng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kiam Tim seketika itu juga terpukul pecah, sedang suara
genta itupun mulai membanjiri masuk ruangan tersebut.
Suma cie yang nampak hal ini menjadi sangat terkejut,
diantara suara genta yang sedang menggema dengan
hebatnya itu samar-samar terdengar suara tertawa dingin
yang tak henti-2nya, membuat ruangan diatas loteng itu
bergetar dengan amat keras sekali..
Suara genta itu tak henti-hentinya menerjang terus, setiap
suara yang menerjang masuk itu menyerang kearah setiap
orang yang berada di kalangan itu, saat ini barisan Ngo Heng
Kiam Tin berhasil dipeCah oleh suara genta itu, memaksa
setiap orang harus berusaha memusatkan seluruh tenaganya
untuk melindungi tubuh dari serangan suara genta itu.
Suara tertawa dingin itu berCampur dengan suara genta
berkumandang dari kejauhan yang makin lama makin
mendekat pada ruangan tersebut.
Wajah setiap orang telah penuh dengan keringat yang
mengucur keluar tak henti2nya, membuat seluruh wajah dan
bajunya basah kuyup, sedang serangan genta yang
dilancarkan kepada setiap orang yang ada didalam ruangan
itupun satu dengan lainnya tak sama, agaknya orang yang
melancarkan suara genta itu tak menginginkan orang2 yang
ada didalam ruangan itu menderita luka dalam yang parah.
Suara genta itu tetap berkumandang ditengah udara,
mendadak terdengar suara suitan yang nyaring mendekati
ruangan itu.
Dari empat penjuru bermunculan seorang demi seorang
yang seluruh tubuhnya menggunakan baju warna merah
darah, pada wajahnya memakai topeng, dan melompat masuk
keatas loteng itu.
Boen ching sekalian yang mendapatkan serangan hebat
dari suara genta itu, pada saat ini terpaksa hanya dengan
mementangkan sepasang matanya lebar2 melihat beberapa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang berbaju merah darah itu melompat masuk ke dalam
ruangan itu, yang kemudian meninggalkan tempat itu lagi
dengan membawa ke tujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu tersebut.
Tak seorangpun diantara mereka mempunyai tenaga untuk
turun tangan mencegah diangkutnya ke tujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu tersebut.
orang2 berbaju warna merah itu baru saja menggotong
ketujuh buah hiolo kuno itu, mendadak dari kejauhan
berkumandang datang suara pujian, Budha yang sangat
nyaring sekali.
Begitu suara pujian itu berkumandang seketika suara genta
dapat ditindas lenyap. sedang orang2 didalam kalangan itupun
ber-sama2 jadi sadar kembali,
Ie Bok Tocu segera membentak hebat. Ie Bok Kiamnya dari
arah samping menyambar ketubuh seorang dari orang berbaju
merah itu. ^
Ie Bok Kiam dengan tepat mengenai tubuh nya, tapi orang
berbaju merah itu tetap tak berkurang sesuatupun.
Boen ching merasakan seluruh tubuhnya sanagat lelah
sekali, tapi pedang cing Hong Kiamnya tetap melancarkan
serangan-orang berbaju merah itu menjadi terkejut, disaat
tubuhnya berkelebat menghindar, ujung bajunya tetap
terpapas sepotong dan jatuh keatas lantai.
cu Khek ci Yun yang tampak hal itu menjadi sangat
terkejut, dia mengetahui kalau setiap orang yang ada didalam
kalangan itu telah terkena serangan suara genta itu dan
seluruh tubuhnya dibuat menjadi sangat lelah sekali, pedang
panjangnya segera disabetkan keluar, dan memberi tanda
kearah Shie Yun Ku sekalian untuk mengatur barisan Ngo
Heng Kiam Tin lagi guna membasmi sekawanan orang berbaju
merah ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi baru saja dia menyabetkan pedangnya, dari
kejauhan berkumandang datang lagi suara helaan napas yaag
sangat perlahan, sedang suara genta itupun mulai berbunyi
lagi.
orang didalam ruangan itu sekali lagi dikuasai seluruh
tubuhnya, tampak orang-orang aneh berbaju merah itu
dengan mengangkat hiolo kuno itu dengan sangat lincah
sekali meloncat keluar dari loteng oei Hok Lo tersebut.
Suara genta itupun makin lama makin kecil suaranya dan
akhirnya lenyap. Setiap orang yang berada diatas loteng oei
Hok Lo itu tak seorangpun membuka mulutnya, demikian
banyak orang ditempat itu memperebutkan hiolo kuno itu
demikian lamanya, tetapi akhirnya dapat di rebut oleh orang
lain dengan demikiam mudahnya, bukan saja orangnya tidak
munculkan dirinya sendiri, sekalipun orang yang mengangkat
pergi hiolo-hiolo kuno itupun tak seorangpun yang
memperlihatkan wajah aslinya.
Lam Hay coei Hong, Tei Liok Yun seorang diri berpikir
dengan keras, dengan perlahan-lahan dia mengambil seCarik
kain menaruh dari atas lantai setelah dilihatnya sejenak baru
ujarnya.
"Kiranya orang-orang dari pulau Hiat Kuang To dilaut
Selatan".
orang-orang yang hadir diruangan itu menjadi sangat
terkejut sekali, pulau Hiat Kuang To di Lautan Selatan?-?
waktu orang-orang dari pulau Hiat Kuang To pernah
mengunjungi daerah Tionggoan, bukan saja baju yang
dipakaipada tubuhnya itu tidak mempan terhadap bacokan
dan tusukan senjata tajam, kepandaian yang dimilikipun
sangat tinggi dan aneh.
Tetapi kemudian Thian Jan Shu munculkan diri, orang-
orang dari pulau Hiat Kuang to itu tak kuat melawannya dan
melarikan diri pulang ketempat asalnya, sungguh tak disangka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini hari dapat muncul lagi di daerah Tionggoan, bahkan
merebut ketujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu
tersebut.
Toan Bok ciJien menghela napas panjang, selamanya dia
mengira kepandaian yang dimilikinya itu telah mencapai pada
puncak kesempurnaan, tetapi jika dilihat hari ini, tak disangka
diantara yang kuat masih ada orang yang lebih kuat lagi,
orang lain hanya dengan menggunakan suara genta saja telah
berhasil menguasai dirinya.
Dengan patah semangat dia membalikkan tubuhnya dan
pergi, kepergian dari setan arak, paras elok. harta serta
kedudukan ke empat iblis sakti itu, tak seorangpun yang turun
tangan menghalangi kepergiannya itu.
Dalam hati cu Khek Ci Yun merasa sedikit menyesal, sesaat
hatinya berCabang, tak disangka ketujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itupun dengan mudah berhasil
jatuh ke tangan orang lain-Dengan perlahan dia, menghela
napas dan menundukkan kepalanya.
Suma Cie pun menghela napas panjang , tubuhnya
berkelebat keluar loteng dan lari kearah depan.
Cu Khek Ci Yun menjadi terkejut, dia ingin mengetahui
keadaan dari Suma Ing, kini dengan cepat teriaknya: "Gi hU
tunggU---".
SUaranya baru keluar, diapun ikut berkelebat keluar
mengejar kearahnya.
Seh Tu Hoa dengan lemas lari keluar dari ruangan, Si
Kelabang Merah, Shie Chiau Nlo nampak Seh Tu Hoa pergi,
diapun mengikuti jejaknya mengejar keluar.
Sepasang mata Shie Yun Ku hanya berkedip sebentar tetapi
pada wajahnya tak nampak perubahan sikap sedikitpun jua.
Tong Hong Hek menghela napas kepada Boen ching,
ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini hari kau telah mewakili sutemu membalaskan dendam
sakit hatinya, aku tidak menyuruh dia ikut datang, sekarang ini
aku segera akan membawa dia pulang keluar perbatasan, bila
ada urusan aku dapat kembali lagi".
Sehabis berkata tidak menanti Boen ching menjawab,
diapun membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat
tersebut.
Ditengah kalangan kini tinggal Boen ching, Ie Bok Tocu,
Lam Kong Hun, Kong SunSek serta Pek HOuw kakak beradik.
Kong Sun Sek nampak Suma Cie dengan demikian
meninggalkan tempat itu, dalam hatinya terasa agak kecewa,
tetapi terpaksa dia tersenyum juga , disaat dan tempat seperti
ini, mana mengijinkan dia untuk lebih banyak berbicara.
Boen ching memandang sejenak kearah Keng Sun Sek.
kemudian kepada Shie Yun Ku ujar nya.
"Ini adalah Kong sun sek cianpwe dan dua orang itu adalah
putra dari Ciangbunjinnya Thian San Pay Pek HOuw serta
adiknya Pek Hian Ling"
Shie Yun Ku sambil tersenyum menganggukkan kepalanya,
dia memandang sekejap pada Pek Hian Ling. dia sendiripun
seorang wanita, sekali pedang saja telah dapat melihat kalau
Pek Hian Ling ini agaknya sangat suka terhadap Boen ching.
Terdengar Boen ching berkata lagi.
"Murid mendapatkan bantuan yang tak sedikit daripada
mereka bertiga." Shie Yun Ku sambil tersenyum sahutnya.
"Terima kasih atas bantuan mereka bertiga terhadap
muridku." Sambil tertawa ujar Kong Sun sek pula.
"Nama besar dari Tocu sejak lama telah aku dengar,
kepandaian dari Boen Siauwhiap sangat lihay sekali, bahkan
waktu itu pernah menolong jiwaku, lagi kini dia sebaliknya
malah membuat aku malu saja."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berapa orang itu setelah mengucapkan beberapa kata,
bersama-sama turun dari ruangan loteng oei Hok Lo itu.
ooooooooo
GURUN PASIR---pasir berwarna kuning bergulung-gulung
tertiup angin, tampak seorang pemuda berdiri tegak ditepi
gurun pasir itu. .
Pemuda itu adalah Boen chingg, dia seorang diri melakukan
perjalanan yang sangat jauh datang kegurun pasir guna
memenuhi perjanjian yang diadakan dengan Sek Giok Siang,
pikirnya jika orang lebih banyak lagi yang datang memenuhi
perjanjian itu, mungkin malah sebaliknya membahayakan jiwa
Shie Siauw In serta Bwee Giok.
Dia seorang diri berdiri diperbatasan gurun pasir itu, entah
setelah bertemu dengan sek Giok siang bagaimana sebaiknya,
barisan Ngo Heng Kiam Tin telah diatur, tapi tujuh buah hiolo
kuno peninggalan Thian Jan Shu itu tetap terjatuh ketangan
golongan pulau Hiat Kuang To dilaut Selatan, dirinya sudah
tentu harus berangkat untuk merebut kembali, tapi sekali
berangkat ke Lam Hay paling sedikit membutuhkan waktu tiga
bulan dan paling lama satu tahun lamanya, apalagi belum
tentu mendapatkan beritanya.
Dia mengkhawatirkan keselamatan dari Bwee Giok serta
Shie Siauw In, terpaksa ia meneruskan untuk berangkat
kegurun pasir terlebih dulu.
Setelah menenangkan pikirannya, mulailah dia
mengerahkan tubuhnya berjalan memasuki gurun pasir itu, dia
mengingat arah jalan waktu dulu dilaluinya, asalkan jangan
terdapat angin taupan yang hebat saja, tentunya tak mungkin
akan tersesat arahnya.
Sinar matahari yang menyinari ditengah gurun pasir itu
sangat panas sekali, bagaikan di panggang saja, sedang pasir
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berwarna kuning pun sangat panas sekali, sukar ditahan-Dia
sedikit membungkukkan tubuhnya, dengan sekuat tenaga
berjalan kearah kolam kecil yang terdapat ditengah gurun
pasir itu.
Matahari mulai berputar kearah barat, setelah berjalan
seharian penuh, dari kejauhan mulailah nampak kolam kecil
itu.
Boen ching memandang kearah kolam kecil itu, dalam
hatinya entah merasakan girang atau berduka, dia menghirup
napas panjang2 dan berjalan kearah kolam kecil itu dengan
perlahan.
Terdengar suara tertawa yang sangat ringan, Boen ching
segera membalikkan tubuhnya memandang, nampak sek Giok
siang dengan tegak berdiri dibelakang tubuh nya, dia menjadi
termangu-mangu, nampak saat ini Sek Giok Siang sangat
marah sekali, dalam hatinya menjadi merasa agak lega.
Dia mengira kalau dilihat dari sikap Sek Giok Siang
sekarang ini mungkin tidak terlalu buruk. sambil tersenyum
ujarnya. "Nona Sek, baik-baik sajakah? "
sek Giok Siang dengan perlahan tertawa sahutnya. "Engkau
datang ingin menjemput kedua orang sumoaymu itukah? "
Boen ching tanpa sadar telah menganggukkan kepalanya,
tetapi tak sepatah katapun yang diucapkan keluar...
sek Giok siang tertawa lagi, setelah mengerdipkan
matanya, ujarnya. "Ketujuh buah hiolo kuno itu apa sudah kau
bawa kemari? "
Boen ching nampak sinar sesat itu barkelebat lebat lagi
pada sepasang matanya, hatinya menjadi berdebar, ujarnya.
"Tidak, benda-benda itu telah berhasil direbut oleh orang-
orang dari pulau Hiat Kuang to dilaut selatan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sek Giok Siang hanya tersenyum tanpa menjawab sepatah
katapun. Terdengar Boen ching berkata lagi.
"Suhuku sekalian telah mengatur barisan Ngo Heng Kiam
Tin, tetapi muncul seorang aneh yang membunyikan gentanya
dan memukul pecah barisan Ngo Heng Kiam Tin tersebut" sek
Giok siang tersenyum, ujarnya.
"Jlka seandainya ketujuh buah hiolo kuno peninggalan
Thian Jan Shu itu berhasil kau rebut, apakah kau kabur
membawanya kemari untuk ditukarkan dengan mereka
berdua? "
Boen ching termenung tak menjawab, beberapa waktu
kemudian baru ujarnya dengan perlahan-" Jikalau dipandang
periu, pada saat itu pasti aku dapat melaksanakan"
Sek Giok Sang mengangkat kepalanya memandang bulan
yang baru saja muncul dari arah timur, sinar sesat tak
henti2nya berkelebat pada sepasang matanya yang sangat
indah itu, dengan perlahan ujarnya. "Aku dapat membunuh
mereka berdua"
Boen ching menjadi sangat terkejut, teriaknya: "Nona tak
dapat melakukan hal ini"
Sek Giok Siang tidak memperdulikan perkataan dari Boen
ching ini, dia mengangkat kepalanya memandang lagi kearah
sinar bulan, pada mulutnya tersungging suatu senyuman yang
sangat tawar.
Boen ching sekali lagi menjadi terkejut, dia nampak pada
sepasang mata Sek Giok Siang berkelebat sinar mata yang
berwarna hijau, sinar mata itu tak henti-hentinya bergerak
pada matanya, suatu sinar mata yang sangat menakutkan
sekali.
Beberapa waktu telah lewat, terdengar Sek Giok Siang
memecahkan kesunyian ujarnya.
"Kau pasti akan menolong mereka berdua? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagaimanapun juga aku menolong mereka"
Senyuman pada bibir sek Giok- Siang menjadi lenyap.
ujarnya.
"Jikalau demikian baik, aku mengijinkan kau membawa
pergi mereka berdua dengan batas waktu selama setengah
jam lamanya, setelah lewat setengah jam sekalipun kau
diujung langitpun akan kukejar untuk membunuh kalian
bertiga."
Hati Boen ching menjadi bergetar, dia mendongakkan
kepalanya memandang bintang2 yang bertaburan diangkasa,
sesaat kemudian baru ujarnya.
"Kalau memangnya nona telah mengambil keputusan
demikian, aku Boen ching terpaksa mengikuti perintah saja."
sek Giok siang membawa Boen ching berjalan kearah
rumah kayu itu.
Boen ching sadar bahwa didalam setengah jam lamanya
tak mungkin dia dapat berhasil melarikan diri, dia tidak
berjalan mendekati rumah kayu itu, dangan perlahan dia
duduk bersila dibawah pohon yang sangat besar.
Sekali lagi dia ingin mencoba mengunakan ilmu "Chiet jien
Hong" dari "Hiat Mo Kang" untuk mendapatkan kemenangan.
Ilmu "Hiat Mo Kang," merupakan suatu kepandaian silat
dari golongan sesat, dengan kepandaian yang dilatih Boen
ching saat ini jauh berbeda sekali, dia berbuat demikian itu
bukan saja merusak hawa murninya, bahkan perbuatannya ini
dilakukan untuk ketiga kalinya. Sek Giok Siang pernah
memperingatkan kepadanya untuk tidak menggunakan ilmu
tersebut sekali lagi. Kalau tidak darahnya menjadi kering dan
binasa, tetapi saat ini dia mau tak mau terpaksa sekali lagi
harus menggunakan ilmu itu untuk menghadapi sek Giok
Siang yang memilikki ilmu silat demikian tingginya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sek Giok Siang membuka pintu rumah kayu itu, kemudian
memandang tajam kearah Boen ching.
Bwee Giok lan Shie Siauw In segera meloloskan diri keluar
dari rumah itu, kedua orang itu pun dengan termangu-mangu
memandang kearah Boen ching. Kepada kedua orang gadis itu
ujar Sek Giok Siang dengan tawar:
"Setengah jam kemudian aku akan mengadakan
pertempuran dengan dia untuk menentukan siapakah yang
menang, kalian berdua saat ini tak usahlah mengganggu dia"
Sehabis berkata dia berjalan memasuki salah satu ruangan
dari rumah kayu itu dan mengambil keluar sebilah pedang
panjang.
Bwee Giok serta Shie Siauw In bersamaan menjadi berdiri
termangu-mangu disana.
Boen ching dengan perlahan-lahan menjalankan ilmu "Hiat
Mo Kang" jalannya darah dibuat menjadi lurus dan terbalik,
sehingga seluruh hawa darah berkumpul menjadi satu.
Setengah jam berlalu dalam sekejap mata saja. Dengan
tawar ujar Sek Giok Siang kepada Boen ching.
"Sudahkah kau menjalankan ilmumu? "
Boen ching dengan perlahan bangkit berdiri dan mencabut
keluar pedang cing Hong Kiam nya, Sek Giok Siang yang
nampak Boen ching mencabut keluar pedang cing Hong Kiam
itu dia agak terkejut, sinar matanya berkelebat segera pula
bermunculan kehijau-hijauan dari matanya.
Tubuh Boen ching dengan Cepat melompat tinggi, dengan
pedangnya menusuk kepelipis sek Giok Siang.
Pedang panjang Sek Giok siang berturut-turut berkelebat,
tubuhnya melayang dengan gesitnya, berturut-turut
melancarkan tujuh delapan kali serangan kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching mulai merasakan hawa panas di dadanya makin
lama berputar makin cepat, gerakan pedangnyapun makin
menyerang makin bertambah cepat, pedangnya bagaikan
terjunnya air deras dari puncak gunung yang tinggi, tak henti-
hentinya mengalir keluar.
cahaya mata dari Sek Giok Siang yang berwarna kehijau-
hijauan itu tak henti2nya berkelebat, diapun dengan sekuat
tenaga balas melancarkan serangan.
Sek Giok siang dengan mendatarkan pedangnya menahan
serangan pedang Boen ching, dengan cepat Boen ching
menggunakan tiga jari tengahnya mendorong, pedang cing
Hong Kiamnya dari depan segera miring kesamping menerjang
kebawah telinga Sek Giok Sang.
Sek Giok siang menjadi sangat terkejut, dia sebenarnya
melihat pedang yang dicekal oleh Boen ching itu sebilah
pedang pusaka yang sangat tajam, selalu tak berani berbentur
dengan ujung pedang dari pedang cing Hong Kiam itu, tetapi
saat ini dia terdesak untuk mengangkat pedangnya
menyambut datangnya serangan.
Terdengar suara yang sangat perlahan, pedang yang
dicekal ditangan Sek Giok siang itu telah terpapas putus
setengah bagian.
pada saat itu Boen ching merasakan hawa yang sangat
panas itu terus menerjang ke otaknya, terasa otaknya menjadi
agak berat dan pening, urat nadi pada tubuhnya menjadi
membesar dan amat sakit.
Dengan keras dia meraung, dengan seluruh tenaga dia
melancarkan ilmu “Hong Loei chiet Kiam" gerakan pedangnya
bagaikan angin taupan yang mengaduk samudra, dan
sambaran petir dipuncak gunung, pedang cing Hong Kiamnya
yang dicekal ditangannya itu berputar mengeluarkan suara
raungan angin dan petir yang memekikkan telinga, tak habis-
habisnya menekan ke tubuh Sek Giok Siang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wajah Sek Giok Siang berubah menjadi pucat pasi, dengan
potongan pedangnya sekuat tenaga dia menyambut serangan
musuh, jurus serangannya berkelebat dengan hebatnya, tak
lama kemudian potongan pedangnya itu kini tinggal sebuah
gagang pedangnya saja.
Hampir-hampir saja Boen ching tak kuat mengUasai dirinya,
pedang cing Hong Kiamnya diselingi dengan suara
menyambarnya angin dan petir, terus menerus menerjang
kearah Sek Giok Siang.
Sek Giok Siang saking terkejutnya sampai berdiri
mematung disana, pandangan Boen ching menjadi terang
kembali, senyuman Sek Giok Siang berkelebat kembali pada
benak nya,
gambaran gadis pada Thian Tuen itu demikian cantik dan
agungnya.
Bagaimanapun juga Sek Giok Siang tetap merupakan tuan
penolongnya, dia tak mungkin dapat membinasakan Sek Giok
siang dibawah pedangnya.
Bayangan itu berkelebat dengan cepatnya didalam
benaknya, dengan keras dia menarik kembali serangannya,
tetapi bagaimanapun juga tak dapai dicegah lagi gagang
pedangnya berhasil mengenai batok kepala dari Sek Giok
siang, terdengar Sek Giok Siang mendengus dengan berat dan
roboh ke atas tanah.
Boan ching menjadi sadar kembali, dan berdiri ter-mangu2
disana, pada tangannya terlihat darah yang masih segar Sek
Giok Siang ternyata telah binasa di tangannya.
Shie Siauw in dengan cepat lari mendekat, sambil
menggoyangkan tangan Boen ching teriaknya.
"ching Koko, engkau telah berhasil memukul roboh dia,
kepandaianmu sungguh sangat tinggi sekali, kini kita dapat
pergi dari tempat ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching dengan termangu-mangu memandang Sek
Giok Siang yang berbaring diatas tanah.
Bwee Giok dari kejauhan memandang Boen ching serta
Shie Siaw in, kemudian membalikkan tubuhnya seorang diri
meninggalkan tempat itu dan berjalan pergi ketengah gurun
pasir yang sUnyi itu.
Boen ching mengeluarkan suara tertahan, sepasang
matanya memandang kearah Bwee Giok.
Shie Shiauw in nampak sikap Boen ching demikian
cemasnya itu, bagaikan baru sadar dari lamunan diapun
mengeluarkan suara tertahan, dengan cepat melepas tangan
Boen ching setelah berdiri termagu-mangu sejenak. berlarilah
dia kearah yang lain- Boen ching dengan tertegun
memandang ketiga orang gadis itu, dia mempunyai niat untuk
pergi mengejar, paling tidak harus berhasil mengejar salah
seorang dari mereka, tetapi pada saat ini dia sama sekali tak
mempunyai tenaga untuk menuruti suara hatinya itu, darah
yang mengalir terbalik itu mengakibatkan seluruh tubuhnya
menjadi lemas tak bertenaga.
Pedangnya mulai berputar tak henti-hentinya pedang cing
Hong Kiam datangnya pun dengan perlahan-lahan terlepas
dari tangan, darah segar memancar keluar dari mulutnya dan
dia jatuh tak sadarkan diri.
Tapi Bwee Giok serta Shia Siauw in telah pergi jauh sekali,
tak seorangpun yang berada disampingnya.
Entah setelah lewat beberapa waktu, Boen ching dengan
perlahan baru mulai mementangkan sepasang matanya, dia
tidak mengetahui kini dia berada dimana, tetapi ya paling
mengherankan dirinya yaitu ternyata dirinya masih dapat
mementangkan matanya Sinar matanya memandang dimana
pertama kali dia mementangkan matanya, dia masih ingat,
yang benar dia berbaring diatas pasir kuning ditengah gurun
pasir yang sunyi, tetapi sekarang siang harikah?-? atau malam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hari? -Mengapa tak terlihat bintang-bintang yang bertebaran
diangkasa atau matahari? dia tak mengetahui kini berada
ditempat mana. Mendadak terdengar suara pujian Budha,
seorang pendeta tua yang sangat ramah sekali muncul
dihadapannya, Boen ching menjadi tertegun, Pendeta tua itu
sambil tersenyum, ujarnya.
"Pinceng Wang Hoo, Boen Sicu telah pingsan selama
setengah bulan, kini dapat menjadi sadar kembali, sungguh
sangat menggembirakan sekali."
Boen ching segera mengetahui kalau dirinya telah ditolong
oleh orang lain, tapi yang sangat mengejutkan adalah dirinya
bagaimana dapat pingsan selama setengah bulan, dalam
hatinya dia merasa terkejut, mengapa pendeta tua ini
mengetahui kalau dirinya She Boen?
Dengan termangu-mangu dia berpikir, ingin membuka
mulut untuk bertanya, tapi takut kalau dirinya belum sadar
benar2 sehingga salah menanyakannya. Wang Hoo Thaysu
tersenyum ujarnya lagi.
"Boen Siauw sicu menggunakan ilmu Hiat Mo Kang untuk
membalikkan mengalirnya darah serta hawa murni didalam
tubuhmu, sampai kini baru saja sembuh kembali, untung
napasnya tak sampai menjadi putus karenanya."
Boen ching begitu mendengar Wang Hoo Thaysu berkata
demikian, segera mengetahui kalau dia pastilah seorang
angkatan tua dari dunia persilatan, dengan cepat ujarnya.
"Terima kasih Thaysu telah menolong jiwaku”
“Sehabis berkata pada otaknya terasa agak pening" Sambil
tertawa ujar Wang Hoo Thaysu lagi.
"Boen Siauw sicu lebih baik jangan banyak bicara sehingga
mungkin mengakibatkan sukar untuk menyembuhkan lukamu
itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching menghirup napas panjang2, terasa tubuhnya
agak baikan, lalu tanya nya kepadanya Wang Hoo Thaysu.
"Gadis disampingku itu dia bagaimana? ? "
Dia selalu memperhatikan keadaan dari Sek Giok siang juga
adalah tuan penolongnya, bagaimanapun juga apabila dia
membinasa kan Sek Giok Siang dibawah pedangnya, hal ini
adalah suatu pekerjaan yang tak mungkin terjadi.
Dengan tajam dia memandang kearah Wang Hoo Thaysu,
dia telah menolong dirinya, sudah tentu juga mengetahui
dirinya Sek Giok Siang kini berada dimana. Sambil tertawa
sahut Wang Hoo Thaysu. "Telah dibawa pergi oleh Pek Lian
Sianseng."
"ooh. . ." sahut Boen ching, Pek Lian Sianseng mengangkat
nama bersama-sama dengan iblis dari selatan, Sang Kwan Yu,
kalau memangnya dia telah membawa pergi Sek Giok Siang,
sudah pasti dia tak sampai menemui ajalnya. Terdengar Wang
Hoo Thaysu berkata lagi. "Tahukah kau siapakah sebenarnya
Sek Giok Siang itu "
Boen ching sendiri memangnya tak mengetahui asal usul
dari Sek Giok Siang itu, kini Wang Hoo Thaysu bertanya
demikian terhadapnya, dengan termangu-mangu dia
memandang kearahnya.
Wang Hoo Thaysu sambil menundukkan kepalanya ujarnya.
"Neneknya adalah merupakan gadis yang paling Cantik
diseluruh Kang Lam waktu itu, dia bernama Sek cing Hong,
Ouw Yang Bu Kie yang disebut orang sebagai setan paras elok
sudah tentu tak mungkin akan melepaskan dirinya, Sek cing
Hong akhirnya melahirkan seorang puteri, biasanya korban
ditangan Ouw Yang Bu Kie tak seorangpun dibiarkan untuk
hidup lebih lama lagi, tapi dia telah melepaskan Sek cing
Hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan menanti setelah puterinya itu tumbuh menjadi seorang
gadis, diapun mengakibatkan puterinya sendiri itu menjadi
mengandung, karena urusan inilah memaksa dia untuk
bersembunyi selama tiga puluh tahun lamanya."
Hati Boen ching menjadi bertambah berat, Ouw Yang Bu
Kie adalah ayahnya, tapi dia pun sebagai kakeknya, hal ini
sungguh sangat aneh sekali. Wang Hao Thaysu melanjutkan
perkataannya:
"Karena hubungan dari Ouw Yang Bu Kie yang demikian tak
karuannya itulah mengakibatkan darah didalam tubuh Sek
Giok siang mengandung racun, dia kini adalah seorang gadis
gila?"
Hati Boen ching menjadi tergetar, saking kagetnya sampai
dudukpun tak sanggup lagi, sek Giok siang adalah seorang
gadis gila? sungguh tak pernah disangka olehnya, sinar
matanya yang berwarna kehijau2an dan sangat menakutkan
itu berkelebat lagi di depan matanya.
Tanpa terasa tanya nya kepada Wang Hoo Thaysu.
"Lalu dia meminta ketujuh buah hioloo kuno peninggalan
Thian Jan Shu itu untuk apa? " Wang Hoo Thaysu setelah
termenung sejenak baru, sahutnya.
"Dia adalah anak murid dari Thian Tie Ku, sedang Tian Thie
Ku telah dibinasakan ditangan Thian Jan Shu, oleh sebab
itulah dia menginginkan ketujuh buah hioloo kuno tersebut"
Boen ching berdiam diri tak berkata dia tidak mengetahui
Sek Giok Siang kini berada di mana, kepada Wang Hoo Thaysu
tanyanya lagi. "Dia apakah masih dapat disembuhkan? "
Wang Hoo Thaysu memandang tajam kearah Boen ching
kemudian dengan nada yang perlahan sahutnya.
"Darahnya mengandung raCun sukar sekali untuk
disembuhkannya, keCuali kalau di ganti dengan darah yang
baru, tetapi hal itu tak mungkin bisa terjadi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching dengan termangu-mangu berdiri disana,
beberapa saat kemudian baru ujarnya kepada Wang Hoo
Thaysu.
"Kalau begitu bagaimana sekarang keadaan nya? " Sahut
Wang Hoo Thaysu.
"Sekarang untuk sementara dijaga oleh Pak Long sianseng"
dia berhenti sejenak kemudian lanjutnya lagi.
"Boen Siauw sicu terhadap ketujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu masih belum melupakannya
bukan? "
Boen ching menjadi terkejut, dan masih mengingatnya
dengan baik, ketika dia hendak berangkat kegurun pasir telah
mengadakan perjanjian dengan suhunya untuk
mempersiapkan perahu besar menanti setelah dia berhasil
menolong kedua orang gadis itu segera berangkat menuju ke
pulau Hiat Kuang To dilaut Selatan.
Sungguh tak disangka sekali pingsan telah melewati
setengah bulan lamanya, dia menjadi termangu-mangu tak
dapat mengucapkan sepatah katapun. Sambil tertawa ujar
Wang Hoo Thaysu.
"orang-orang golongan pulau IHiat Kuang To itu apabila
berhasil mendapatkan rahasia dari Thian Jan Shu, kiranya saat
ini tak seorangpun yang akan berhasil mengalahkan mereka."
Wang Hoo Thaysu begitu mengungkat pulau IHiat Koang
To, hati Boen ching menjadi tergerak, ujarnya.
"Pada pertemuan diloteng oei Hok Lopada bulan delapan
malam Tiong Chiu apakah Thaysu telah membantu aku seCara
diam-diam" Wang Hoo Thaysu tertawa tawar ujarnya.
"Hal itu adalah seCara kebetulan saja aku lewat ditempat
ini, tenaga dalam yang dimiiiki iblis itu sangat tinggi sekaii,
bukannya aku dapat melawannya, terpaksa aku hanya
mengundurkan diri saja". Tanya Boen ching lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapakah orang itu, dapatkah Thaysu memberikan
penjelasan? " Wang Hoo Thaysu termenung sejenak.
kemudian sahutnya.
"orang itu adalau iblis dari pulau Hiat Koang To yang
berhasil dikalahkan oleh Thian Jan Shu waktu itu, siapakah
sebenarnya aku sendiri kurang begitu jelas, waktu itupun
hanya Thian Jan Shu seorang yang berhasil menemui dia dan
mengetahui wajah aslinya, aku dengar bahwa kepandaian
yang dimilikinya itu tidak dibawah dari Tan Coe coen yang
mengangkat nama bersama dengan Thian Jan Shu."
Boen ching menjadi termenung, dilihat dari kepandaian
orang yang membunyikan genta itu, kiranya pada saat itu
sukar sekali untuk mendapatkan orang yang memiliki
kepandaian seimbang dengan dia, sedang kepandaian dari Pek
Leng Sianoengpun masih jauh dibawah kepandaian dari Thian
Jan Shu serta Tan Coe-Coen waktu itu.
orang yang membunyikan genta itu kalau pun memiliki
kepandaian yang demikian tingginya itu, lalu apa gunanya
merebut ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu
itu? Terdengar Wang Hoa Thaysu berkata lagi.
"Kepadaian pada ketujuh buah hioloo kuno itu aku kira
pada saat ini hanyalah kau seorang yang dapat
memahaminya, waktu itu ketika Thian Jan Shu meninggalkan
ketujuh buah hioloo kuno inipun hanya kau seorang yang
hadir dikalangan, dengan tindakkan dari Pulau Hiat Koang To
yang kasar ini sudah tentu mengandung maksud untuk
menguasai daerah Tionggoan, ketujuh buah hioloo kuno itu
kau haruslah berhasil mendapatkannya kembali."
Dalam hati Boen ching merasa agak menyesal, pada waktu
itu sekalipun dengan mata kepala sendiri dia melihat Thian Jan
Shu meninggalkan kepandaiannya, tetapi sampai kini dia
masih belum mengetahui dengan jelas maksud dari Thian Jan
Shu. Jika dipikir kembali sampai kini dia masih tidak jelas.
Sambil tertawa ujar Wang Hoo Thaysu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang kau tak usah banyak pikir lagi, yang penting
jagalah baik2 kesehatanmu, beristirahatlah sejenak"
Sehabis herkata dia balikan tubuhnya dan berjalan pergi.
Boen ching dengan keras berpikir, Sek Giok siang adalah
seorang gadis gila, dia menyangkapun tidak pernah, masih
Bwee Giok serta Shie Siauw In? mereka dengan gusar pergi,
entah kini bagaimana keadaannya.
Dia makin berpikir makin bertambah lelah, tanpa terasa dia
jatuh pulas dengan nyenyaknya.
Ber-turut2 dia beristirahat selama tiga hari lamanya,
barulah sembuh benar2 dari lukanya. Wang Hoo Thaysu
segera berpisah dengannya, seorang diri berkelebat neninggal
kan tempat itu.
Boen ching memandang bayangan punggung Wang Hoo
Thaysu, dalam hatinya diam2 menghela napas, manusia2
aneh didunia ini sungguh sangat banyak sekali sukar dihitung,
hanya tak pernah munculkan dirinya dikalangan dunia
persilatan-Diapun membalikkan tubuhnya melanjutkan
perjalanannya menuju ke lautan Timur.
Setelah melewati gunung Sie Sia San, kurang lebih telah
lewat setahun lebih, sekali lagi dia menginjak daratan
Tionggoan, dalam hal ini adalah semata-mata urusan tujuh
buah hioloo kuno itu, tanpa terasa dia menjadi menghela
napas.
Boen ching sambil membopong kedua tangannya
memandang ombak yang menggulung dilautan Timur itu.
Air laut dan tepi pantai masih tetap seperti semula, dimama
untuk pertama kalinya dia mendarat, tetapi dibelakang
tubuhnya, didalam dunia kangouw entah telah berapa orang
yang binasa karena ke tujuh buah hioloo kuno itu, dan entah
berapa orang aneh yang telah turun gunung pun, entah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berapa banyak kawanan jago Bulim yang bersatu padu
dengan tujuan yang sama?
Dia memandang ombak laut yang memecah dipantai,
waktu telah berlalu terlalu lama sekali, satu bulan telah berlalu
tanpa terasa, terpikir olehnya mungkin suhunya tak mungkin
dapat menanti dirinya ditempat itu.
Baru saja ia berpikir demikian, dari kejauhan muncullah
sebuah perahu besar yang sangat dikenal olehnya, dalam
hatinya segera terasa sanagat girang sekali, itulah perahu
besar milik Ie Bok Tocu.
Perahu layar itu makin lama makin membesar, pada saat ini
Boen ching telah dapat melihat Ie Bok Tocu dengan memakai
baju berwarna hijau berdiri diujung perahu.
Dalam hati Boen ching makin merasa girang, tidak menanti
perahu layar itu menepi, dengan cepat dia meloncatkan
dirinya keatas perahu itu, sambil tersenyum Ie Bok Tocu
memandang kearahnya, untuk sesaat tak seorang pun yang
mengangkat bicara.
Boen ching merasa heran mengapa Ie Bok Tocu tidak
mengungkit urusan mengenai Shie siauw in, baru ia akan
membuka mulut bertanya, Ie Bok Tocu sambil tersenyum
telah berkata:
"Siauw in telah pulang kembali "
Boen ching menjadi ter-mangu2, tanyanya:
"Baik2 kah sumoay sekarang ini? ? "
Sekalipan dalam hatinya terasa agak terperanjat, tetapi
dalam hatinya ia jauh merasa lebih baik dari pada tadi. Ujar Ie
Bok Tocu lagi.
"Nona Bwee Giok telah mengikuti suhunya pergi ke Lam
Hay, urusanmu itu aku telah mengetahui seluruhnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hati Boen ching terasa agak berat, sambil paksakan diri
tersenyum ujarnya.
"Asalkan mereka dengan selamat dapat tiba dirumah, itulah
sudah sangat baik sekali ". Ie Bok Tocu memandang tajam
kearah Boen ching beberapa waktu kemudian baru ujarnya:
"Nak beberapa hari ini telah menyusahkan dirimu, aku lihat
wajahmupun banyak berubah"
Boen ching menundukkan kepalanya tak menjawab, Ie Bok
Tocu terhadap dirinya masih tetap begitu baiknya, dia tidak
mengetahui Shie Siauw in semuanya sangat baik terhadap
dirinya. Tetapi perpisahan waktu digunung Siong San, Telaga
Naga Dingin, Bwee Giok demikian menariknya sehingga sukar
sekali baginya untuk melupakan selama hidupnya, dia tak
dapat tidak mencintai Bwee Giok.
Ie Bok Tocu memandang sejenak kearah Boen ching,
kemudian dengan perlahan menghela napas, dia tahu dalam
hati Boen ching lebih menyukai Bwee Giok. ujarnya kepada
Boen ching.
"Nak, ada urusan kau sendirilah yang harus
memutukannya, apabila kau mengambil keputusan karena
orang lain, maka akhirnya akan menyesal seumur hidupmu"
Hati Boen ching terasa bergetar, dengan bimbang dia
mengangkat kepalanya memandang Ie Bok Tocu.
Ie Bok Tocu dengan tanpa terasa telah tersenyum,
kemudian mendongakkan kepalanya memandang
kepermukaan laut, nampak perahu layar itu telah bergerak
memutar haluan dan berlayar menuju ke pulau Ie Bok Tocu ke
lautan Timur.
orang-orang yang mengemudikan perahu serta yang
berdiam di pulau Ie Bok To sebagian besar adalah merupakan
orang-orang bawahan dari Tan Coe waktu itu. Dia sambil
membawa bekas orang-orang bawahan Tan Coe Coen
berlayar menuju kelaut Timur, dan mencari sebuah pulau yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kosong, untuk memperingati Tau Coe Coen, sedang dia
sendiripun menduduki tempat kedudukan "Ie Bok" sehingga
pulau kosong itu diberi nama sebagai pulau Ie Bok To.
Dia menjadi sangat heran, sekarang mendadak dia teringat
kembali kepada Seh TU Hoa, dia sendiripun merasa sangat
terkejut dan heran mengapa dirinya dapat mendadak teringat
kepadanya, hal itu adalah peristiwa yang belum terjadi selama
sepuluh tahun ini.
ombak laut memukul tubuh perahu sehingga tak henti2nya
mengeluarkan suara yang nyaring.
Ie Bok Tocu menghela napas, dia mengedip-ngedipkan
matanya untuk menghilangkan bayangan Seh Tu Hoa dari
benaknya. Kemudian sambil tersenyum ujarnya kepada Boen
ching.
"Nak. beberapa waktu ini telah melelahkan dirimu, aku kira
lebih baik kita kembali ke pulau Ie Bok To untuk beristirahat
beberapa waktu."
Sambil tertawa sahut Boen ching. "Suhu, aku tidak lelah,
tak mengapa, apa lagi. . . "
Ie Bok Tocu mengerutkan alisnya sambil tersenyum ujarnya
lagi. "Masih ada urusan apakah? "
Dia menginginkan Boen ching kembali ke pulau Ie Bok To
terlebih dahulu, dalam hatinya sebenarnya mengharapkan
Boen ching mencintai Shie Siauw in, Boen ching adalah dia
yang memelihara hingga besar, sedang Shie Siauw in adalah
putrinya, dia mengharapkan mereka berdua dapat hidup
bersama untuk selamanya.
Boen Chiang setelah termenung sejenak kemudian
menceritakan peristiwa dimana dia bertemu dengan Wang
Hoo Thaysu.
Ie Bok Tocu hanya tertawa tawar, dia menganggap hal ini
tidaklah mengapa, sambil membalikkan tubuhnya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggerakkan tangannya, layar dari perahu itu segera
dibentangkan dan berlayar menuju ke pulau Ie Bok To.
Berjalan beberapa saat, Ie Bok Tocu diam2 mengerutkan
alisnya, pada saat ini udara telah hampir mendekati senja,
matahari menghilang dariarah barat, tetapi disekitar dimana
matahari itu tenggelam menampilkan suatu pemandangan
yang sangat indah sekali.
Dia yang berdiam dilautan Timur itu hampir mendekati dua
puluh tahun lamanya, segera mengetahui kalau beberapa
waktu kemudian akan terjadi angin taufan yang sangat
dahsyat.
Boen ching sendiri sudah tentu mengetahui akan hal ini, dia
memandang ke angkasa, nampak mega diangkasa itu
bergerak sedikitpun tidak, sedang perahu layar itu berlayar
dengan sangat perlahannya, bagaikan sedikit anginpun tidak
ada.
Ie Bok Tocu memandang arah angin, dan memberitahukan
anak buahnya untuk mulai menurunkan layarnya, untuk
menanti setelah angin taufan lewat baru dipasang kembali,
dan yang terpenting adalah jangan sampai kehilangan arah
yang sebenarnya..
Matahari baru saja tenggelam, arah bertiupnya angin telah
berputar haluan sedang angin yang bertiuppun dari kecil
berubah menjadi besar.
orang2 orang diatas perahu sejak semula telah
mengadakan persiapan, asalkan arahnya tidak sampai lenyap.
angin taufan bila telah lewat semuanya asal berubah jadi
tenang kembali.
Mendadak angin taufan mulai menyerang datang, diikuti
dengan hujan yang hebat sekali.
Kedua orang itu baru saja akan kembali ke dalam ruangan
perahu, mendadak didepan mata Boen ching melihat ada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesuatu benda, dengan nada yang sangat terperanjat
teriaknya. "Ada perahu"
Ie Bok Tocu juga merasa sangat terkejut, segera dia
menengok memandang, begitu dia melihat perahu itu,
wajahnya segera berubah hebat, sebuah perahu besar
berwarna hitam, ditengah samudra yang sedang digolak oleh
angin yang sama itu membentangkan layarnya lebar,
mengikuti bertiupnya angin dari jauh menerjang datang. Inilah
yang diberitakan sebagai perahu iblis ditengah laut timur
Terlihat tubuh perahu iblis itu miring ke samping bagaikan
terbang cepatnya menerjang ketengah perahu dimana
ditumpangi oleh Boen ching serta Ie Bok Tocu.
Wajah Boen ching segera berubah hebat, dengan keadaan
seperti ini, entah harus menggunakan cara apa baru dapat
mencegahnya.
orang2 didalam perahu lainnyapun telah dapat dilihat
datangnya perahu iblis itu, segera suasana didalam perahu
menjadi kacau balau dan berlari keluar dari ruangan perahu.
Sepasang mata Boen ching memancarkan Sinar yang
tajam, dia bersuit dengan nyaringnya, tubuhnya berkelebat,
dengan Sebelah tangannya menyambar tali dengan Sekuat
tenaga ditariknya, Seketika itu juga layar dari perahu yang di
tumpanginya itu dikembangkan setengah bagian, Angin taufan
tetap menerjang dengan hebatnya ie bok Tocu segera
mengetahui maksud dari Boen ching, dengan cepat dia
membelokkan kemudinya kearah kanan.
Tubuh perahu itu segera miring kesamping dengan
hebatnya, hampir-hampir menempel pada permukaan air,
tetapi pada seketika itu juga perahu iblis itu bagaikan kilat
cepatnya bergerak disamping tubuh perahu yang ditumpangi
oleh Boen ching itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang-orang yang berada diatas perahu itu bersama-sama
merasa sangat terkejut sekali, membuat keringat dingin
mengucur keluar.
Dilautan timur setiap terjadi angin taufan yang sedang
menyambar, perahu itu iblis pasti munculkan dirinya, dan
perahu iblis itu muncul dan lenyap ditengah lautan yang luas
itu dengan sangat aneh sekali, begitu dia munculkan diri,
pastilah sedikit-sedikitnya sebuah perahu akan di tubruk
hingga hancur lebur.
Ada pula beberapa perahu yang berada didekat tempat
terjadinya angin taufan itu, sering sekali nampak perahu iblis
itu dapat bergerak dengan gesit ditengah menyambarnya
angin taufan yang sangat hebat itu, setiap perahu yang
berhasil dikejarnya tak sebuahpun yang berhasil selamat.
Boen ching menghela napas lega, dan melepaskan kembali
layar dari perahu itu sambil turun kembali keatas perahu.
Mendadak---terdengar suara jeritan kaget, hati Boen ching
menjadi bergetar, segera dia miringkan kepalanya
memandang.
Nampak perahu iblis itu dengan sangat ringan sekali
memutar satu lingkaran ditengah bertiupnya angin taufan dan
secepat kilat datang mengejar kembali.
Boen ching hampir-hampir tidak dapat mempercayai
pandangannya, dia mengucak-ucak matanya, hal ini benar-
benar terjadi, sungguh susah untuk dipercaya perahu iblis itu
ternyata dapat memutarkan dirinya ditengah bertiup dan
menyambarnya angin taufan ya demikian dashyatnya itu.
Pada saat itu, ditengah lautan yang luas itu bertiup angin
yang sangat santar dan hujan yang sangat deras.
Perahu iblis itu setelah membuat setengah lingkaran
ditengah lautan itu, sekali lagi menerjarg datang, pada saat ini
Boen ching merasa sangat terkejut bercampur gusar, perahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
iblis ini agaknya tidak mau melepaskan diri mereka begitu
saja.
Sekali lagi dia bersuit nyaring, sambil melayangkan
tubuhnya dia menarik layar perahu lagi.
Ie Bok Tocu yang berdiam hampir dua puluh tahun
lamanya dilaut Timur, juga belum pernah melihat perahu iblis
yang demikian pesatnya itu, dengan memusatkan seluruh
perhatiannya dia menantikan perahu iblis itu sekali lagi
menerjang ke arah mereka. Boen ching begitu menarik layar
itu, perahu itu segera mengikuti bertiupnya angin bergerak
dengan cepat kearah depan.
Kecepatan dari perahu iblis itu jika dibandingkan dengan
perahu yang ditumpangi Boen ching jauh lebih cepat satu kali
lipat, bagaikan terbang saja cepatnya perahu iblis itu
menerjang kesisi kanan perahu dari Boen ching itu.
Ie Bok Tocu dengan sekuat tenaga menarik kemudinya,
layar dari perahu itu segera menjadi miring ditengah
menyambarnya angin yang dahsyat tersebut.
Sebenarnya dengan demikian tepat sekali dapat
menghindari terjangan dari perahu iblis itu, tetapi dengan
mendadak perahu tersebut meloncat dari permukaan air, dari
sebelah kanan berbelok satu sudut kembali, dan dengan tepat
menubruk keujung perahu ditumpanginya itu.
Boen ching yang berada diatas, nampak hal ini menjadi
sangat terkejut, dengan cepat dia melepaskan layarnya, yang
sangat cepatnya jatuh kebawah, tubuh perahu menjadi miring
kesamping dan jatuh kepermukaan air, diantara suara jeritan
kaget, perahu iblis itu dari samping perahunya sekali lagi
meleset pergi.
Terdengar suara yang ringan tiang dari layar itu segera
putus menjadi dua bagian-Karena Boen ching dengan tepat
dapat menurunkan layarnya sehingga dapat dengan tepat
menghindari tubrukan perahu iblis itu, tetapi pada saat perahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
miring kearah samping, telah ada dua orang yang terjatuh
kedalam air.
Ie Bok Tocu tak dapat berbuat apa2 lagi, terpaksa
memerintahkan orang untuk turun tangan menolong.
Perahu iblis itu setelah menerjang tak mencapai hasil,
setelah lewat jarak yang cukup jauh sekali lagi memutarkan
diri datang kembali, tetapi diantara ombak laut yang demikian
hebatnya itu, dua orang yang terjatuh kedalam air tak sempat
untuk ditolong lagi.
Dalam hati Boen ching merasa sangat gusar, dalam hati
pikirnya, jika hal ini terus menerus demikian adanya,
perahunya pasti akan terkena terjangan perahu iblis itu, entah
siapakah yang mengemudikan perahu iblis itu, mengapa tak
mau melepaskan perahu yang ditumpanginya itu.
Perahu ibis itu sekali lagi memutar haluan, dan arah yang
diambilnya itu tepat d ihadapan perahunya, agaknya kali ini
harus dapat meng hancurkan perahu itu.
Boen ching dengan tajam memperhatikan bergeraknya
perahu iblis itu, pada saat ini diapun telah tak mempunyai cara
lainnya, apabila hendak menghindari, perahunya adalah tidak
segesit perahu iblls itu, apalagi apabila sekali lagi menghindar
maka kedua orang yang terjatuh kedalam air itu tak ada
harapan lagi untuk dapat ditolong.
Pikirannya menjadi bergerak. tangannya segera mencabut
keluar pedang Cing Hong Kiam nya.
Ie Bok Tocu mengerti, dia akan berbuat apa, diapun tidak
mempunyai cara yang lain, sekali serangan Boen ching ini
apabila tidak mengenai sasarannya, perahunya segera akan
berhasil diterjang hancur oleh perahu iblis itu.
Ditengah angin kencang dan hujan badai itu, perahunya
bergoyang tak henti-hentinya, perahu iblis itu bergerak
dengan gesitnya, ditengah hujan yang demikian derasnya itu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jika dilihat remang-remang bagaikan iblis benar yang
gentayangan.
Boen ching sediripun mengetahui bahwa serangannya kali
ini mempengaruhi sangat besar mati hidupnya, dengan tajam
dia memperhatikan datangnya perahu iblis itu, tangan
kanannya diangkat dan bersiap-siap untuk turun tangan-
Perahu lblis ini telah mendekati perahu yang ditumpangi Boen
ching itu ratusan kaki saja, diantara bertiupnya angin yang
sangat kencang itu, jaraknya ratusan kaki itu dapat saja
ditempuh dalam waktu yang sangat singkat sekali.
Boen ching tidak menginginkan melancarkan serangannya
diatas perahu yang bergoyang tak henti2nya itu, dia bersuit
panjang, tubuhnya melayang ketengah udara, pedang Cing
Hong Kiam ditangan kanannya dilancarkan keluar, dengan
menggunakan jurus "Kiam Coan Thian IHwee" dari ilmu
pedang Ie Bok Kiam Hoat, ia melancarkan serangan-Pedang
Cing Hong Kiam itu ditengah sambaran angin yang kencang
memancarkan sinar yang kehijau-hijauan, berputar setengah
lingkaran ditengah udara kemudian meluncur kearah perahu
iblis itu.
Hati Boen ching terasa sangat berat sekali, begitu pedang
cing Hong Kiamnya meluncur ketiang layar perahu iblis itu,
tubuhnya bersamaan waktunya pula melayang turun keatas
perahu itu.
Perahu iblis itu tetap bagaikan terbang cepatnya menerjang
datang, hati Boen ching bertambah berat, dengan tanpa
mengucapkan sepatah katapun dia berdiri mematung, dia
mengira habislah sudah, apabila pedangnya itu tidak
mengenai pada sasarannya, seluruh orang yang berada
didalam perahu itu akan terkubur didasar Lautan Timur ini.
Tetapi ketika perahu iblis itu mendekati perahu yang
ditumpangi Boen ching itu dua puluh kaki jauhnya, terdengar
suara yang halus, layar bitam itu dengan sangat cepatnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
runtuh kebawah, tubuh perahu iblis itu menjadi oleng, arah
dan kecepatan semulapun segera berubah seluruh nya.
Terdengar suara teriakan girang memecahkan keheningan,
Boen ching dengan perlahan menghembuskan napas lega,
luncuran pedangaya itu telah berhasil memutuskan sebagian
besar dari tali-tali layar itu, sedang sisanya karena tak kuat
menahan serangan angin telah putus dengan sendirinya.
Perahu iblis itu mengikuti deburan ombak laut meluncur
disamping perahunya.
Mendadak terdengar lagi jeritan kaget, ketika Boen ching
mengangkat kepalanya memandang, nampak pada perahu
iblis itu dengan perlahan-lahan telah mulai menaikkan layar
hitam yang baru, dia menjadi sangat terkejut, tak dapat
berpikir panjang-panjang lagi, tubuhnya segera melesat turun
diatas perahu iblis tersebut.
oooXooo
Apabila membiarkan perahu iblis itu sekali lagi menaikkan
layar yang baru, kiranya kali ini sukar sekali untuk terhindar
dari kematian, sedang pada saat ini jarak antara perahu iblis
dengan perahunya hanya berkisar sepuluh kaki saja, terpaksa
dia hanya menempuh bahaya meloncat keperahu iblis itu.
Ie Bok Tocu yarg nampak Baen Ching melompatkan dirinya
kearah perahu iblis itu, dalam hatinya terasa sangat terkejut,
tidak berpikir panjang lagi diapun melayangkan tubuhnya
menubruk kearah perahu iblis tersebut, diantara bertiupnya
angin yang kencang itu, dua buah bayangan manusia
berturut-turut melayang turun keatah perahu iblis itu.
ooooooo
IKAN HIU RAKSASA BAYANGAN IBLIS
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching melayangkan tubuhnya turun diatas perahu iblis
itu, pada saat itu layar pada perahu itu baru dinaikan
setengah bagian saja, ketika ia melirik nampak Ie Bok Tocu
pun melayangkan tubuhnya keatas perahu itu.
Dengan secepat kilat ia menubruk kearah tiaing perahu itu,
sedang bersamaan pula ie Bok Tocu telah berhasil turun diatas
perahu iblis tersebut.
Pada saat itu layar dari perahu iblis itu telah dinaikan penuh
hingga sampai diatas, ketika tubuh Boen ching mengenai tiang
itu, tanpa terasa hatinya menjadi terkejut, tiang layar itu
ternyata dibuat dari baja yang sangat keras.
Tangannya segera diulurkan mencabut kembali pedang
cing Hong Kiamnya, baru saja mau memotong layar itu,
terdengar Ie Bok Tocu berteriak. "Anak Ching, tahan "
Boen ching menjadi terkejut, segera ia menghentikan
gerakannya, ketika menoleh memandang, tampak perahu iblis
itu ditengah sambaran hujan badai telah memisahkan dirinya
dengan perahunya itu sangat jauh sekali, sedang perahunya
pada saat ini tak dapat dilihat kembali.
Boen ching menjadi tertegun dan ragu-ragu untuk sesaat,
untuk mematahkan layar itu baginya adalah merupakan suatu
pekerjaan yang sangat mudah sekali tetapi ditengah lautan
yang demikian luasnya itu, apabila tak mempunyai layar
bagaimana dapat pulang kembali? ? ditengah hujan badai ini
sangat mudah sekali dapat menyebabkan dia kehilangan jejak
dari perahu layar itu.
Dia telah berpikir sejenak. tubuhnya melayang turun
kembali keatas perahu, apabila dapat mencari orang yang
mengemudikan perahu itu, tak sukarlah baginya untuk
memaksa perahu itu berlayar menuju ke pulau Ie Bok To.
Ie Bok Tocu pun berpikir keras, setelah lewat beberapa
saat baru ujarnya kepada Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau berjalan dari sebelah kanan untuk memeriksa, tetapi
kau haruslah berhati-hati, keadaan ditempat ini tak begitu
paham, janganlah mendapat serangan yang menggelap dari
pihak musuh."
Boen ching menganggukkan kepalanya dan berjalan kearah
kiri, pada saat itu hujan badai telah makin reda, sedang
perahu iblis itu telah berputar setengah lingkaran, dengan
perlahan menerjang dimana datangnya arah angin.
Boen ching memandang kearah bentuk layer itu, terlihat
dengan sangat perlahan sekali berputar terus, hal ini dapat
membuktikan kepandaian yang sangat lihay dari orang yang
mengemudikan perahu itu.
Dengan perlahan-lahan dia berjalan kesebelah kiri, diantara
hujan yang turun tak tampak seorangpun juga , dia setelah
berputar satu lingkaran dari perahu itu, tampak ie Bok Tocu
sambil mencekal pedangnya dengan perlahan berjalan
mendekat.
Begitu dua orang itu begitu bertemu muka, bersama-sama
pula menjadi tertegun, diatas perahu itu ternyata tak ada
seorangpun, entah orang yang mengemudikan perahu itu
pergi kemana.
Ie Bok Tocu setelah termenung sesaat, ujarnya kepada
Boen ching.
"orang-orang dari perahu itu mungkin bersembunyi didalam
ruangan dalam, marilah kita bersama-sama memasuki pintu
ruangan itu."
Dengan perlahan Boen ching mendorong pintunya.
Baru saja pintu ruangan itu membuka, wajah dua orang itu
segera berubah hebat, dan melompat kebelakang, bau mayat
yang sudah membusuk bertiup keluar dari dalam ruangan.
Sesudah lewat beberapa saat, bau yang tak enak itu baru
berkurang, sekalipun dua orang itu telah mengetahui bahwa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan keadaan yang demikian itu tak mungkin ada orang
yang bersembunyi didalam ruangan itu, tetapi juga terus
diperiksa.
Kedua orang itu berjalan memasuki ruangan itu, Boen
ching yang telah berhasil melatih ilmu melihat dalam
kegelapan bagaikan ditempat terang saja, sekali pandang saja
dia telah dapat melihat bahwa pada dasar ruangan itu penuh
dengan tulang yang berwarna putih, pada setiap tulang
lehernya terlihat sebuah rantai besi, ada yang dalam bentuk
dudUk atau berbaring, suasananya sangat menakutkan sekali.
sepasang alis Ie Bok Tocu dikerutkan, dia tidak pernah
menyangka kalau didalam perahu iblis itu ternyata merupakan
suatu tempat penjagalan manusia.
Entah majikan dari perahu itu macam apa dan tulang2
putih itu milik siapa, ternyata dapat ditangkap oleh
majikanperahu iblis ini dan mampus dalam ruangan ini,
berpikir sampai di Sini, tanpa sadar diapun masuk dalam
ruangan itu.
Baru saja dia berjalan satu langkah kedalam, dari belakang
tubuhnya terdengar suara yang nyaring pintu ruangan itu
dengan sangat keras telah menutup kembali, segera dia
membalikkan tubuhnya sambil melancarkan serangan,
terdengar suara yang sangat perlahan sekali. Pintu ruangan
itu tetap tak rusak sedikitpun.
Boen ching menjadi tertegun, dia melayang
kanpandangannya menyapu keadaan ruangan itu, nampak
didalam ruangan itu tak terdapat gerakan sedikitpun, orang
yang menutup pintu ruangan itu mungkin bermaksud hendak
membinasakan dirinya dengan jalan mengunci didalam
ruangan sehingga mati kelaparan.
Pedang cing Hong Kiam ditangannya segera digetarkan,
sedang Ie Bok Tocu segera menyingkir kesamping, dia
bertindak maju kedepan, dengan tangannya perlahan-lahan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memegang kunci dari pintu itu, kemudian memandang
sekejap kearah Ie Bok Tocu, Ie Bok Tocu dengan perlahan
menganggukkan kepalanya.
Boen ching mengangkat pedang cing Hong Kiamnya,
dengan perlahan ditusukkan keluar melalui lubang kunci yang
terdapat pada pintu itu.
Pedang cing Hong Kiam sebagai benda pusaka mustika
kuno, sangat tajam sekali, begitu pedang tersebut menusuk
keatas pintu ruangan, Ie Bok Tocu melancarkan serangan
hebat, pintu ruangan itupun terbukalah, tubuhnya dengan
cepat melayang keluar, tampak didepan matanya berkelebat
sesosok bayangan manusia yang kemudian lenyap lagi.
Tubuhnya segera berkelebat mengejar kearah bayangan itu,
tapi bayangan manusia itu sejak tadi telah hilang tanpa bekas.
Boen ching turut mengejar datang, nampak pada saat ini
hujan badai sudah berhenti, pada permukaan laut diliputi oleh
kabut yang sangat tebal, sedang perahu iblis ini ditengah
kabut yang tebal itu berjalan dengan tenangnya.
Dua orang itu tak tahu pada saat ini dia ada dimana, tanpa
terasa lagi mereka berjalan keujung perahu itu, dan
memandang kearah muka.
Disekitar perahu iblis itu sangat sunyi sekali, hanya
terdengar suara gesekan air laut yang mengenai perahu.
Mendadak diantara kabut yang sangat tebal itu muncullah
batu-batu karang yang sangat tajam, diatas pemukaan air laut
itu terdapat bertumpuk-tumpuk batu karang yang sangat aneh
sekali bentuknya, Boen ching dan Ie Bok Tocu bersama-sama
sangat terkejut.
Dasar perahu dari perahu iblis itu yang memecah ombak.
dapatlah diketahui bahwa laut itu sangat dangkal sekali, dan
perahu kini telah memasuki kumpulan batu-batu karang yang
sangar tajam, keadaannya sangat berbahaya sekali sedkit
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak berhati-hati, maka perahu tersebut akan menubruk batu
karang.
Tetapi orang yang mengemudikan perahu iblis itu agaknya
terhadap keadaan sekitar tempat itu sangat hafal sekali,
perahu iblis itu ditengah kumpulan batu-batu karang itu
melesat pergi, sedikitpun tidak menyentuh batu-2 itu.
Perahu iblis itu mendadak memutar setengah lingkaran
diatas permukaan air dan menerjang sebuah batu karang yang
sangat besar.
Ie Bok Tocu dan Boen ching menjadi sangat terkejut, entah
apa maksud dan tujuan dari Pemilik perahu iblis itu, dalam
hati kedua orang itu berpikir apabila perahu tersebut
menubruk batu, mereka segera akan meloncat naik keatas
batu karang lainnya, ditempat ini terdapat demikian banyak
batu-batu karang, sudahlah pasti jaraknya dengan daratan
tidak jauh lagi.
Perahu iblis itu dengan kecepatan yang sangat tinggi
menubruk ke tengah dua buah batu karang. terdengar suara
yang keras, perahu tersebut telah terjepit ditengah dua buah
batu itu.
Boen ching menjadi terperanjat, baru saja dia berpikir
maksud tujuan dari perbuatannya baru-baru ini, mendadak
dari belakang tubuhnya berdesir suatu angin kencang
menyerang tangan kanannya.
Pada saat dia menjadi terkejut, ditambah pula datangnya
serangan itu sangat cepat sekali, tangan kanannya terada
menjadi kaku, pedang Ie Bok Kiamnya segera terjatuh keatas
lantai, tubuhnya segera berputar ke angkasa sedang kaki
kanannya melancarkan serangan menyapu punggungnya.
Diantara suara desiran angin, sebuah bayangan melesat,
dihadapan kedua orang itu kira-kira lima kaki lebih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ie Bok Tocu serta Boen ching segera membalikkan
tubuhnya, dalam hati mereka diam-diam merasa agak
terperanjat, kiranya orang ini meluncurkan perahu iblisnya ke
tengah dua buah batu karang itu mempunyai maksud lain-
Boen ching memperhatikan orang dihadapannya itu nampak
wajahnya sangat hitam, rambutnya sangat kacau tidak
karuan, dan usianya kira-2 empat putuh tahun, sepasang
matanya memancarkan sinar mata yang tajam, sedang pada
tangannya mencekal pedang cing Hong Kiam dengan dingin
memandang ke arah dua orang itu. Pedang ditangan Ie Bok
Tocu per lahan-2 di gerakkan, menyerang orang aneh itu.
Pada wajah orang itu sekonyong-konyong menampilkan
senyumnya yang sangat dingin sekali, pedang cing Hong
Kiamnya ditariknya kembali dan mundur dan langkah ke
belakang. Ie Bok Tocu masih saja bersiap hendak menyerang,
terdengar Boen ching berkata. "Suhu biarlah aku yang
menghadapinya saja"
Tubuh Ie Bok Tocu segera berhenti dan melemparkan
pedang ditangannya itu kearah Boen ching.
Boen ching tersenyum tangan kanannya menerima pedang
Ie Bok Kiam itu, dan segera melancarkan tiga kali serangan
sekaligus ke-arah manusia aneh itu.
Sepasang mata orang aneh itu memancarkan sinar mata
yang tajam, pedang ching Hong Kiam itu ditengah udara
membuat suatu gerakan yang sangat aneh sekali, dengan
sangat mudah sekali telah memunahkan serangan yang
dilancarkan oleh Boen ching itu bahkan meneruskan pedang
ching Hong Kiamnya menusuk kedada Boen ching.
Ie Bok Tocu yang berdiri disamping nampak hal ini tanpa
terasa telah mengeluarkan suara tertahan.
Boen ching mengetahui kalau pedang ching Hong Kiam itu
sangat tajam sekali, dia tidak akan berani menyambutnya,
tubuhnya dengan mendatar berputar, tubuhnya yang masih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berada ditengah udara berturut-turut melancarkan lima kali
serangan-Pada sinar mata orang aneh itu menampilkan rasa
terkejutnya, pedang cing Hong Kiamnya sambil berputar
ditariknya kembali, dalam hati Boen ching merasa terkejut,
keanehan dari jurus serangan orang itu juga belum pernah dia
menemuinya, begitu jurus serangan dipunahkan oleh
serangan orang aneh itu ternyata dirinya malah terdesak
mundur kebelakang.
Ie Bok Tocu yang sejak kecil mengikuti ayahnya berkelana,
pengalamannya sangat luas sekali, nampak hal ini segera
hatinya terasa bergetar, teriaknya. "Thian Than Kiam Kek itu
apamu? "
Tubuh orang aneh itu segera bergetar dan mundur
kebelakang sebanyak dua langkah.
Dalam hal ini Boen ching merasa terkejut, Thian Than Kiam
Khek adalah seorang jago pedang yang sangat lihay pada saat
ini.
Jika dilihat dari gerakan pedang orang ini dapat melindungi
dirinya begitu hebatnya, sudah pasti mempunyai hubungan
yang sangat erat sekali dengan Thian Than Kiam Khek, kalau
bukannya anak murid dari Thian-Thian Kiam Khek, sedikit2nya
juga anak buahnya.
Pada waktu Tan coe coen sering sekali berkumpul dengan
Thian Than Kiam Khek, apabila pada saat ini orang itu adalah
anak murid dari Thian Than Kiam Khek bukankah masih
merupakan kawan sendiri.
Berpikir disini diapun mundur kebelakang beberapa
langkah.
Nampak orang aneh itu setelah menjadi tertegun, segera
mengangkat pedang cing Hong Kiamnya lagi, dan lalu
menerjang kearah Boen ching.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak orang itu tidak memperdulikan
perkataan yang diucapkan oleh Ie Bok Tocu, sepasang alisnya
segera dikerutkan, dalam hati pikirnya, orang ini dengan
perahu iblisnya beberapa kali telah mencelakai perahu-perahu
layar yang berlayar ditempat itu, bahkan akan mengunci
dirinya bersama Ie Bok Tocu didalam ruangan kapal, jika
dilihat dari tengkorak-tengkorak yang terdapat didalam
ruangan perahu itu saja, dapat dipastikan kalau orang ini
bukanlah orang baik-baik, apakah setelah pada tangannya
mencekal pedang cing Hong Kiam itu lalu dirinya menjadi
takut terhadap dirinya?
Berpikir sampai disini, pedang Ie Bok kiamnya ditusukkan
keluar dan mulai melancar kanjurus-jurus serangan dari ilmu
pedang “Hong Loei ciet Kiam", dalam waktu sekejap mata saja
suara angin danpetir menyambar, pedang Ie Bok Kiam itu
bagaikan kilat cepatnya menyerang ketubuhnya.
Sepasang pedang bentrok menjadi satu, melihat percikan
bunga api, seketika itu juga orang aneh itu terdorong mundur
tiga empat langkah kebelakang oleh tenaga serangan dari
pedang Boen ching itu.
Wajah orang aneh itu segera berubah, sedang Boen ching
yang telah mencoba tenaga pihak lawan telah mengetahui
kalau tenaga dalam orang aneh itu jauh dibawah dirinya,
hatinya menjadi mantap. sambit melemparkan pedang Ie Bok
Kiam itu kepada Ie Bok Tocu ujarnya.
"Suhu aku akan bertempur melawan dia dengan
menggunakan tangan kosong saja, kau jagalah jangan sampai
dia melarikan diri".
Ie Bok Tocu sambil menerima pedang itu, tubuhuya
berkelebat dan melayang ke tubuh orang aneh itu.
orang aneh itu nampak ginkang dari Ie Bok Tocu yang
demikian tingginya itu, sepasang matanya memancarkan sinar
yang sangat terperanjat, pada saat ini jalan mundur baginya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah terputus, sedang Boen ching dengan tangan kosong
telah berdiri tegak menanti serangan darinya, dalam hatinya
dirinya tak mungkin dapat dikalahkan oleh Boen ching dengan
tangan kosong saja.
Tidak menanti dia berpikir panjang lagi, Boen ching dengan
tangan kosong telah melayang kan tubuhnya menerjang
kearah nya.
orang aneh itu nampak Boen ching mulai melancarkan
serangan, agaknya dia tidak memandang sebelah matapun
kepadanya, tanpa terasa dia mendengus, pedang cing Hong
Kiamnya segera dia sabetkan kearah Boen ching dengan
kencang.
Kehebatan dari kepandaian Boen ching saat ini dapat
digolongkan sebagai jago nomor satu didalam dunia kangouw,
tubuhnya segera menghindar kesamping sedang tangan
kanannya cagaikan Cakar mencengkeram pedang cing Hong
Kiam ditangan orang itu. orang aneh itu dengan dingin
mendengus, dalam hati pikirnya.
"Sekalipun kepandaian yang kau miliki itu jauh lebih
tinggipun, aku tak percaya kalau engkau sungguh berani
merebut pedangku ini dengan tangan kosong."
Sambil bsrpikir pedang cing Hong Kiam di tangan kanannya
dengan mendatar ditusukkan keluar, dan membiarkan Boen
ching untuk mencengkeramnya.
Ie Bok Tocu yang nampak hal ini menjadi sangat
terperanjat, dengan tenaga dalam yang dimiliki Boen ching
itujika hendak merebut pedang dengan menggunakan tangan
kosong bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang sangat
ringan, menang kalah susah untuk diketahui terlebih dahulu,
apabila perhitungannya melesat, akibatnya entah bagimana,
tetapi pada saat ini diapun tidak dapat memerintahkan
Boen ching untuk berbuat demikian, begitu dia membuka
mulut, perhatian Boen ching akan menjadi berCabang, dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mungkin malah akan mengalami kekalahan-Terhadap
kehebatan dari tenaga dalam yang dimiliki lelaki aneh berusia
pertengahan ini tentu Boen ching mengetahui dengan jelas,
apalagi pedang cing Hong Kiam yang berada ditangan orang
lelaki aneh itu pun berhasil direbut dari tangannya.
Dia berbuat demikian, sudah tentu didalam hatinya telah
mempunyai perhitungan yang masak. tangan kanannya baru
saja menceng-keram pedang cing Hong Kiam di tangan lelaki
berusia pertengahan itu, segera pula dia mengerahkan ilmu
sakti tanpa bandingan "Thay Thlen Kioe Sih."
Baru saja tangan kanan Boen ching menyentuh pedang
cing Hong Kiam itu, kaki kanannya bagaikan kilat melancarkan
tendangan-Lelaki aneh itu merasa sangat terkejut, tidak
sempat mengerahkan tenaga, terpaksa ia harus menghindar
kesamping, sedang kaki kiri Boen ching dengan tepat
mencapai sasarannya pada bahu lelaki aneh itu, tangan
kanannya ditekan kebawah dan kaki kirinya diangkat, pada
waktu dia mengerahkan tenaga telah berhasil melemparkan
lelaki aneh itu ketengah udara.
Sedang pada pihak lelaki aneh itu ketika dia hendak
mengerahkan tenaga, terasa seluruh kekuatannya menjadi
hilang lenyap tak berbekas.
Ketika dia akan mengerahkan tenaganya lagi, tubuhnya
telah berhasil dilemparkan ketengah udara oleh Boen ching,
dalam hatinya menjadi sangat terperanjat, terpaksa dia hanya
sekuat tenaga mencekal gagang pedang cing Hong Kiam itu.
Boen ching yang berhasil melemparkan lelaki aneh itu
ketengah udara dalam hati ie Bok Tocu juga merasa agak
terkejut tetapi kemudian berubah menjadi sangat girang.
Boen ching nampak lelaki aneh itu mencekal gagang
pedangnya dengan begitu kencangnya, dalam hatinya menjadi
bergerak^ lima jarinya ditambah tenaga, dan
melancarkanjurus "Thian Te ie Weh"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh kedua orang itu saling berdekatan satu sama
lainnya, begitu tubuh Boen ching melompat ke udara, lelaki
aneh itu telah berhasil dilempar ketanah.
Lelaki aneh itu tidak pernah menyangka kalau Boen ching
mempunyai jurus yang begitu hebatnya itu, tubuhnya yang
dilemparkan keatas tanah oleh Boen ching itu mengakibatkan
pedang cing Hong Kiam menjadi terlepas.
Boen ching dengan Cepat mengulurkan tangannya
mencekal gagang pedang cing Hong Kiam itu, sedang
sepasang matanya dengan tajam, memperhatikan lelaki aneh
itu.
Lelaki aneh itu mengetahui bahwa dirinya bukan lawannya,
dengan perlahan-lahan dia bangkit berdiri, dan memandang
kearah Boen ching sambil mundur dua langkah ke belakang,
Boen ching menyimpan pedangnya kedalam sarung dan
memandang pula kearah lelaki itu. Ie Bok Tocu maju kedepan
dan tanyanya kepada orang itu.
"Suhumu apakah benar adalah Thian Than Kian Khek?
Lelaki aneh itu tanpa menjawab sepatah katapun memandang
kedua orang itu sekejap kemudian menundukkan kepalanya.
Ie Bok Tocu mengerutkan alisnya ujarnya lagi.
"Aku lihat kaupun anak murid dari perguruan yang
ternama, bagaimana dapat berada dilaut Timur untuk berbuat
pekerjaan yang demikian itu, urusan ini telah menjadi begini,
mengapa masih tidak menyesal."
Lelaki aneh itu agaknya tidak tergerak sedikitpun oleh
perkataan dari Ie Bok Tocu itu, dengan menundukkan
kepalanya dia tak berkata.
Sebenarnya jika dilihat dari perbuatannya di laut timur
beberapa tahun itu, beserta mayat yang berada didalam
perahu itu, orang aneh itu patutlah menerima kematiannya,
tetapi waktu itu Thian Than Kiam Khek sangat terkenal sekali
sebagai seorang pendekar yang bijaksana, sedang orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempunyai hubungan yang sangat erat sekali dengannya, apa
lagijika dilihat dari sikap dan gerak geriknya, agaknya orang
inipun tak begitu.
Terdengar Boen ching bertanya kepada lelaki aneh itu.
"Didalam perahu ini apakah hanya terdapat kau seorang? "
Lelaki aneh itu menganggukkan kepalanya. Boen ching
memandang ke empat penjuru tempat itu, nampak pada saat
ini kabut pada permukaan air laut telah lenyap. ternyata
kemudian kepada orang aneh itu tanyanya kembali: "Mengapa
kau melakukan pekerjaan semaCam ini? "
sekonyong-konyong orang aneh itu mengangkat kepalanya,
tanyanya: "Mengapa kalian tidak membunuh diriku? " Ie Bok
Tocu tersenyum ujarnya.
"Aku melihat sikap serta gerak gerikmu itu tidak mirip
seorang yang jahat, apalagi kami pun tidak mengetahui
mengapa kau dapat berbuat pekerjaan semacam ini"
orang aneh ini menjadi berdiri mematung di sana, ujarnya
dengan nada yang sangat perlahan sekali.
"Aku tidak mirip orang jahat? "
Ie Bok Tocu nampak orang ini agaknya telah mengalami
peristiwa yang sangat hebat, dia teringat pula sikap dari Shie
Siaw In dahulu, sinar matanya menjadi berkelebat, ujarnya.
"Benar kau tidak mirip"
"Benarkah? aku sebenarnya memang bukanlah seorang
yang jahat"
Ie Bok Tocu tidak menjawab lagi, pikirnya orang ini pun
karena mengalami peristiwa yang sangat mengerikan sehingga
dapat berbuat demikian-Terdengar orang aneh itu berkata
sendiri.
"Tetapi aku sedang berbuat apakah? ? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia mendongokkan kepalanya memandang permukaan air
laut, se-konyong2 dia menjerit dan meloncat masuk kedalam
air, kemudian berenang maju kedepan.
Dalam hati Ie Bok Tocu merasa sangat terperanjat, dia
menganngkat kepalanya memandang, nampak pada saat ini
angin bertiup dari arah Timur laut berputar kearah utara,
tubuhnya segera bergerak dan melayang kearan ekor perahu
itu.
Dengan gerakan yang sangat cepat dia miringkan
perahunya itu, dengan mengikuti arah angin dan
menggulungnya ombak dia terus menggoyangkan tubuh
perahu itu, terdengar suara yang nyaring, perahu iblis itu telah
berhasil melepaskan diri dari jepitan dua buah karang yang
besar itu, tangannya segera menyambar kemudi, perahu iblis
itu dengan sangat cepat meninggalkan batu karang tersebut.
Pada waktu ini orang aneh itu telah berenang sejauh dua
tiga puluh kaki lebih, Ie Bok Tocu sambil menarik layarnya,
sekali lagi perahu iblis itu dengan meluncur diatas permukaan
air laut, dan mengejar kearah orang aneh itu.
Lelaki aneh itu terus berenang ketengah lautan. Boen ching
yang berdiri diujung perahu dengan tajam dia memandang
kearah lelaki itu..
Perahu iblis itu dengan dikemudikan oleh Ie Bok Tocu
seorang, dengan sangat tenang sekali meluncur diatas lautan
yang tenang itu, tak sampai beberapa waktu telah meluncur
sejauh sepuluh pal lebih. Boen ching sambil melepaskan jubah
panjangnya dia terjun kedalam air.
Lelaki aneh itu dengan sekuat tenaga berenang kedepan,
tetapi pada saat ini napasnya hampir habis, bagaikan tak kuat
untuk berenang lagi.
Boen ching begitu terjun ke dalam air, segera dengan cepat
menyelam kedalam air dan dari arah dalam menarik kaki
kanan dari lelaki aneh itu, kemudian dengan kecepatan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
luar biasa menariknya kedalam dasar lautan-Ketika di pulau Ie
Bok To dia sering sekali bermain didalam air dan menyelam
sedalam-dalamnya, kini dua orang itu terus menyelam kedasar
lautan, nampak lelaki aneh itu dengan sekuat tenaga berusaha
untuk melepaskan pegangan itu, tetapi Boen ching sedikitpun
tidak memberikan kesempatan baginya.
Dalam sekejap mata saja mereka berdua telah menyelam
ratusan kaki dalamnya, sedang didasar lautan itupun telah
berubah menjadi sangat gelap sekali, disekelilingnya tekanan
air sangat tinggi sekali, Boen ching pun telah tak dapat
menyelam lebih dalam lagi, setelah menahan napas beberapa
waktu, lelaki aneh itu telah tak dapat bergerak lagi, dan ketika
itu pula Boen ching baru munculkan dirinya lagi keatas
permukaan laut.
Pada waktu itu perahu iblis itu telah berhenti, sedang Ie
Bok Tocu sendiri tegak di ujung perahu.
Terlihat tangan kanan Boen ching diayunkan melemparkan
tubuh lelaki aneh itu keujung perahu.
Ie Bok Tocu segera mengulurkan tangannya menyambut,
sedang Boen ching dengan cepat meloncat naik kembali
keatas perahu tersebut.
Pada saat itu lelaki aneh tersebut terlihat jatuh tak
sadarkan diri, wajahnya pucat pasi bagaikan mayat Boen ching
setelah naik keatas perahu segera mengurutkan jalan darah
serta urat nadi dari pada lelaki aneh tersebut.
Beberapa saat kemudian, lelaki aneh itu dengan perlahan-
lahan menghembuskan napas panjang-panjang dan sadar
kembali dari pingsannya, dia mementangkan sepasang
matanya memandang sekejap kearah Ie Bok Tocu serta Boen
ching, kemudian memejamkan lagi mata nya, leBok Tocu
termenung sejenak kemudian dengan perlahan-lahan ujarnya.
"Setelah mengetahui kesalahan, bertobatlah Thian pasti
akan mengampuni semua dosa2 mu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tampak tubuh dari laki2 aneh itu gemetar, tak henti2nya
dan memandang terpesona kearah Ie Bok Tocu, sejenak
kemudian mendadak dia menjatuh kan diri berlutut dihadapan
Ie Bok Tocu sambil ujarnya.
"Tecu Yuen cong chie mulai saat ini juga pasti takkan
membunuh jiwa satu orangpun juga "
Ie Bok Tocu yang mendengar orang itu menyebutkan
dirinya sebagai Yuen cong chie dalam hatinya terasa agak
terperanjat, dengan cepat dia menghindarkan diri ke samping
sambil ujarnya.
"Yuen Thayhiap. memberikan penghormatan yang demikian
besarnya, aku shie Yun Ku mana berani untuk menerimanya "
Nama besar dari Yuen cong chie waktu itu sangat
menggetarkun seluruh dunia kangouw, siapa yang tak
mengetahui nama besar dari anak murid ciangbunjin Thian
Than Kiam Khek atau si jago pedang dari daerah Tiong cho
Yuen cong chie-Tapi sungguh tak terkira dia ternyata adalah
majikan dari perahu iblis yang terkenal itu, Ie Bok Tocu begitu
mendengar orang aneh itu adalah Yuen cong chie adanya,
dalam hatinya bukan saja merasa sangat diluar dugaannya,
bahkan merasakan sangat bersyukur.
Yuen cong chie dengan perlahan-lahan bangkit berdiri,
kepada Ie Bok Tocu ujarnya. "Kiranya adalah putri kesayangan
dari Tan coe coen Cianpwee."
Sambil tersenyum Ie Bok Tocu bertanya^ "Suhumu apakah
baik2 saja? ? "
Yuen cong chie termenung sejenak. kemudian dengan
perlahan-lahan sahutnya. "suhu telah meninggal dunia lama
sekali"
^ooh...." Sahut Ie Bok Tocu, tanpa terasa diapun menjadi
teringat kembali kepada ayahnya sendiri dengan senyuman
sedih ujarnya lagi:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sungguh tak kusangka suhumu dia orang tua ternyata
juga telah meninggal dunia"
Wajah dari Yuen cong chie tampak berkerut, ujarnya
kemudian-"Pada sepuluh tahun yang lalu, suhu beserta kami
suhengte empat orang dengan menunggang perahu
mengarungi samudra, dan bertemu dengan hujan badai yang
sangat dahsyat."
Pada saat dia bicara tampak pada wajahnya timbul suatu
perasaan yang sangat aneh sekali, dengan termangu-mangu
sepa-sang matanya dengan terpesona memandang keatas
permukaan air laut.
Ie Bok Tocu tahu bahwa saat ini Yuen cang chie sedang
tenggelam dalam alam pikiran yang dulu pernah dialaminya,
diapun tak mau angkat bicara mengganggu dirinya.
Boen ching termenung tak mengucapkan sepatah katapun,
diantara ketiga orang itu segera terjerumus didalam suatu
kesunyian yang amat sangat Setelah lewat beberapa saat,
Yuen cong chie barulah dengan perlahan-lahan ujarnya lagi.
"Pada saat itu adalah pada suatu tengah malam yang
sangat gelap sekali, aku dan suhu serta para suhengte tak
seorangpun yang mempunyai pengalaman didalam
mengemudikan perahu mengarungi samudra, belum sempat
kami menurunkan layar dari perahu itu, hujan badai terus
menerjang datang"
Berbicara sampai disini dia berhenti sejenak lagi, setelah
lewat beberapa saat barulah melanjutkan kisahnya lagi,
ujarnya.
"ltulah suatu malam yang sangat gelap sekali, sampaipun
tak dapat nampak lima jari, dari hadapan perahu yang kami
tumpangi mendadak muncul bayangan hitam yang sangat
besar sekali, kedua perahu tersebut dengan cepat akan
tertumbuk menjadi satu, mendadak dari atas perahu tersebut
terdengar berkumandangnya suara sultan yang sangat nyaring
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali, entah dengan menggunakan benda apa ternyata telah
membuat rubuh layar dari perahu kami"
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, dia yang dibesarkan
ditengah lautan Timur sudah tentu mengetahui dengan jelas
sekali kalau didalam hujan badai yang sangat dahsyat tiba2
menurunkan layar adalah sangat bahaya sekali, apabila dirinya
terlebih dahulu terdapat persiapan dapatlah menggunakan
kemudi untuk membuat perahu itu menjadi tenang kembali,
kalau tidak akan bahaya sekali.
Ujar Yuen cong chie lagi.
"Pada saat itu perahu tersebut segera menjadi miring
kesamping, tapi mendadak arah bertiupnya angin berubah,
layar yang sangat besar itu dengan sangat cepat sekali
menerjang jatuh kebawah, suhu baru saja menggerakkan
tubuhnya akan menubruk maju, ternyata dengan tepat
kejatuhan tiang layar yang dengan segera binasa seketika itu
juga , sedang diantara ketiga orang suhengte pun tinggal aku
seorang saja yang masih hidup,
Ie Bok Tocu dan Boen ching setelah mendengar kisah itu,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi menghela napas,
didalam hati kedua orang itu sangat paham sekali, bahwa
Yuen cong chie pastilah dikarenakan akan hal ini sehingga
berubah menjadi sedemikian rupa.
Yuen cong chie tertawa pahit ujarnya lagi.
"Ketika aku sadarkan diriku, tubuhku telah terbawa oleh
arus sampai disuatu pulau yang kosong dan mendapatkan
pula sebuah perahu yang tertinggal diatas pulau kosong itu
yakni perahu yang digunakan sekarang ini"
Ie Bok Tocu setelah mengetahui keadaan dari Yuan cong
chie ini, dia tak menginginkan dia mengungkapkan lebih
banyak lagi tentang urusan ini, sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Didepan sana terdepat sebuah pulau keCil, mari kita naik
keatas pulau tersebut untuk beristirahat sejenak."
Boen ching dan Yuan cong chie ber-sama2 segera
mendongakkan kepalanya memandang, ternyata tak salah lagi
di hadapan mereka kini telah muncul sebuah pulau keCil yang
kosong.
Ketiga orang itu segera mengemudikan perahu tersebut
kearah pulau kosong itu, sambil bercakap-cakap mereka mulai
membersihkan benda-benda yang terdapat didalam perahu
itu.
Selama sepuluh tahun lamanya, Yuen cong chie ditengah
lautan luas itu entah telah menghancurkan berpuluh puluh
buah perahu layar.
Apalagi perahu-perahu yang didalamnya terdapat jago-jago
dari Bulim pastilah hancur ditangannya, kebanyakan orang-
orang yang tertolong olehnya dari dalam air pastilah
memohon padanya untuk diberi kehidupan, apabila tak
dikabulkan segera memaki-maki seenaknya, dan tak
seorangpun yang dapat dengan Ie Bok Tocu serta Boen ching
yang dapat menguasai dirinya.
Satu hari dengan Cepatnya telah berlalu, perahu iblis itupun
telah diatur dengan sangat rapihnya Ie Bok Tocu serta Boen
ching merasakan sangat terperanjat atas pembuatan perahu
tersebut yang menggerak-gerakkan perahu itu, dengan sangat
ringan sekali seluruh tubuh perahu tersebut bergoyang.
Pada malam harinya ketiga orang itu segera naik keatas
perahu dan mulai mengemudikan perahu itu berlayar menuju
ke pulau Ie Bok To.
Angin dingin dari lautan itu bertiup sepoi2, dengan sangat
tenang sekali perahu iblis itu berlayar diatas ombak yang
menggulung dengan perlahan, Hari kedua cuaca baru saja
menjadi terang, mereka telah tiba di pulau Ie Bok To.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
shie Yun Ku begitu melihat pulau Ie Bok To didalam hatinya
segera terasa diliputi olah suatu perasaan yang sangat tak
enak sekali, dia agaknya merasakan bahwa didalam pulaunya
itu telah kekurangan sebuah benda, Sedang Boen ching tiba-
tiba berkata. "Suhu bagaimana perahu itu belum juga tiba di
pulau? "
Didalam hati Ie Bok Tocu merasa sangat terperanjat,
ternyata tak salah lagi perahu yang ditumpanginya itu
ternyata tak terdapat di pulau itu Perahu iblis itu dengan
sangat ringan sekali meleset mendekat ketepi pulau Ie Bok To
itu, Ie Bok Tocu belum saja naik keatas, tapi seorang kakek
tua yang rambutnya sudah berubah menjadi putih semuanya
dengan sangat cepat telah menaiki keujung perahu itu.
Boen ching nampak kakek tua itu ternyata adalah Shie chie
yang telah sangat lama sekali mengikuti Tan coe coen, tampak
dia demikian tergesa-gesanya lari mendatangi, hatinya jadi
sangat bingung, entah peristiwa apa yang telah terjadi, Shie
chie dengan sangat hormat membungkukkan tubuhnya
dihadapan Ie Bok Tocu sambil ujarnya.
"Nona Siauw In melihat Tocu belum juga kembali, telah
meninggalkan pulau mengarungi samudra."
Wajah dari Ie Bok Tocu menjadi berubah hebat, tak
sepatah katapun yang diucapkan keluar.
Boen ching melihat kearah wajah Shie chie, tampak
wajahnya sangat aneh sekali, dia segera mengetahui kalau dia
ada urusan lagi yang belum diucapkan keluar, tanyanya
kemudian "Siauw In sumoay masih mengatakan apa lagi? "
Shie cie dengan nada yang keberatan memandang sejenak
pada Ie Bok Tocu, tapi kemudian sahutnya:
"Dia bilang hendak kembali ketanah Tionggoan"
Ie Bok Tocu mendongakkan kepalanya memandang dengan
melongo keatas permukaan air laut, Shie Siauw In dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sangat kecewa kembali kesana, di dalam hatinya dia
mengetahui dengan sangat jelas sekali, dan kini dia kembali
lagi kedaratan Tionggoan, hal ini membuktikan kalau bisa tak
lagi menemui Boen ching lagi, setelah memasuki kedalam
daeran Tionggoan entah dia akan berbuat apa lagi.
Boen ching setelah mengetahui bahwa Shie Siauw in tak
ingin menemui dirinya lagi, tapi hal ini hanyalah merupakan
suatu urusan perasaan hatinya, dia sendiripun juga tak
berdaya untuk memaksa
sejenak kemudian, ujarnya kepada Ie Bok Tocu.
"Suhu kalau begitu aku menemani kau melakukan
perjalanan lagi kedaerah Tionggoan."
Didalam hati Ie Bok Tocu sebenarnya mengharapkan Shie
Siauw In dengan Boen ching dapat bergaul lebih baik lagi,
tetapi diapun mengetahui jarak antara Boen cging dengan
Shie Siaw In makin lama semakin jauh. Sekalipun dia suhu
dari Boen ching, tetapi diapun tidak mau untuk memaksa
kedua orang itu bergaul menjadi satu, hal itu mungkin akan
membuat kedua orang itu menjadi sangat menderita saja.
Apabila kedua orang itu dapat saling bergaul dengan erat
sudah tentu akan dapat berkumpul menjadi satu lagi.
Dia memandang ke ujung lautan yang sangat luas itu,
sedang hatinya melayang-layang entah kemana, sambil
tersenyum tak wajar ujarnya kepada Boen ching.
"Tak usahlah, kau seorang diri harus pergi ke pulau Hiat
Koang To dilautan selatan" Ujar Yuen cong chie kepada Ie Bok
Tocu.
"Nona akan berangkat pergi ke daerah Tionggoan, aku
dapat mengantarkan nona kesana" Ie Bok Tocu memandang
sejenak kearah Boen ching, kemudian kepada Yuen cong chie
sambil tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yuen Tayhiap tak usahlah demikian sungkannya, hanya
mengharapkan Yuen Tayhiap dapat mengantarkan muridku ke
pulau Hiat Koang To dilautan selatan, dalam hatiku sudah
merasa sangat berterima kasih"
Boen ching mendengar perkataan ini hatinya menjadi
tertegun, panggilnya: "suhu "
Dengan nada yang berat ujar Ie Bok Tocu.
"Anak ching, kau sekarang bukan merupakan seorang anak
keCil lagi, apakah dapat dikatakan bahwa kau mengharapkan
orang2 dari Hiat Koang To dengan sangat mudah sekali
mendapatkan seluruh kepandaian silat yang terdapat pada
ketujuh buah hiolo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu? ?
Dalam hati Boen ching terasa berdesir, dia teringat kembali
pada orang yang membunyikan genta dimana dia mempunyai
kepandaian silat yang sangat tinggi sekali, Thian Jan Shu
pernah berkata bahwa seluruh kepandaian silat yang
dimilikinya telah diletakkan diatas ketujuh buah hioloo itu tak
dapat ditinggalkan dimiliki oleh orang-orang dari Hiat Kuang
To.
Ie Bok Tocu merasa tidak tenteram hatinya terhadap
kepergian dari Shie Siauw in, pada waktu itu didalam daerah
Tionggoan Shie Siauw in disebut orang sebagai Jen Bian Loo
Sat atau iblis wanita berwajah cantik, orang2 yang dibunuh
ditangannya entah berapa banyaknya, kini dia sekali lagi
masuk kedaerah Tionggoan, kemungkinan sekali dia dapat
menemui bahaya yang mengancam jiwanya.
Ujar Yuen cong chie lagi kepada Ie Bok Tocu:
"Kalau memang ada putri kesayangan dari nona shie telah
memasuki daerah Tionggoan, lebih baik nona Shie dengan
cepat berangkat, urusan mengenai pulau Hiat Koang To
biarlah aku segera menghantarkan murid mu ini pergi
kesana."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ie Bok Tocu merasa apa boleh buat, terpaksa dia
menganggukkan kepalanya..
Shie chie memandang sekejap kearah Ie Bok Tocu, tangan
kanannya digapekan, tampak sebuah perahu besar dengan
perlahan-lahan menaikkan layarnya dan berlayar kearah luar,
tubuhnya segera berkelebat turun diatas perahu tersebut. Ujar
Ie Bok Tocu kepada Yuen cong chie. "Yuen Tayhiap murid ku
itu aku serahkan kepadamu " Sambil tersenyum sahut Yuen
cong chie.
"Nona harap berlega hati, aku Yuen cong Chie pastilah
akan membantu sekuat tenaga". Ie Bok Tocu dengan tajam
memandang kearah Boen ching, sejenak kemudian ujarnya.
"Anak ching, urusan yang berat janganlah kau
memandangnya terlalu rendah, kepandaian dari Thian Jan Shu
itu sangat tinggi sukar diukur, dan jago2 Bulim pada saat ini
tak seorangpun yang dapat melampaui kepandaiannya, aku
selalu merasa bahwa urusan tidaklah sedemikian mudahnya,
dibelakang dari orang2 Hiat-Koang To itu masih terdapat
orang yang memiliki kepandaian yang tinggi, kau haruslah
lebih berhati-hati lagi".. Dalam hati Boen ching terasa berdesir
sahutnya.
"Anak ching telah mengetahuinya ".
Ujar Ie Bok Tocu lagi.
"Kau harus selalu mendengar perkataan yang diucapkan
oleh Yuen Supek. aku dengan sekuat tenaga akan berusaha
akan mengumpulkan ke empat Supekmu untuk diajak
bersama-sama menuju ke lautan selatan"
Boen ching tidak ingin leBok tocu selalu menguatirkan
keselamatannya, sambil tersenyum ujarnya:
"Anak ching telah mengetahuinya, suhu bolehlah berlega
hati".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ie Bok Tocu segera merangkap tangannya memberi hormat
kepada Yuen cong chie, kemudian ujarnya. "Terima kasih
Yuen Tayhiap"
Yuen cong chie, sahutnya. "Nona tak usah sungkan-
sungkan lagi."
Tubuh Ie Bok Tocu segera melayang dan melompat kearah
perahu yang telah disiapkan kepadanya itu.
Perahu layar tersebut dengan cepat meluncur keluar pulau,
Ie Bok Tocu mengharapkan membuat Boen ching tidak terlalu
menguatirkan keselamatan dirinya, dengan tenang sekali dia
berdiri diujung perahu dan memandang jauh keujung lautan-
Didalam hati Yuen cong chie sebenarnya dia sangat berterima
kasih sekali kepada Ie Bok Tocu, dapat berbuat demikian dia
nampak perahu yang ditumpangi oleh Ie Bok Tocu itu makin
lama makin jauh, didalam hatinya dia merasa sangat sedih
sekali.
Perahu besar itu telah jauh berlayar menuju kedaratan
Tionggoan, Yuen cong chie pun segera menarik layar dan
mengemudikan perahu iblis itu kearah luar pulau dan
meluncur ke pulau Hiat Koang To.
Boen ching dengan Yuen cong chie dua orang
mengemudikan perahu iblis itu dengan sangat tenang sekali
bergerak kearah pulau Hiat KoangTo dilautan selatan.
Pulau Hiat Koang To selamanya oleh para jago-jago dari
dunia kangouw disebut sebagai suatu tempat yang sangat
misterius sekali, pada waktu dahulu pemimpin dari iblis-iblis
didalam dunia kangouw, Hiat Kiam Loojien, Siang Kong Tu
setelah dikerubuti oleh ratusan jago-jago dari dunia kangouw
yang bersatu padu sehingga dia menderita luka yang amat
parah sekali, segera dia melarikan dirinya kembali ke pulau
Hiat Kuang To. Jago2 Bulim dikarenakan kerugian yang
dideritanya juga terlalu besar, tiada seorang pun yang
melakukan pencarian lagi sehingga hal ini menyebabkan Siang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Tu mulai mendirkan perguruan di pulau Hiat Kucng To
itu dan turun menurun hingga sekarang ini.
Tapi pada puluhan tahun yang lalu, iblis-iblis dari pulau Hiat
Koang To itu sekali lagi menjelajahi ke daerah Tionggoan, dan
kali ini pun berhasil diusir pulang oleh Thian Jan Shu, dengan
kegusaran, sampai kini dimana karena pikiran dari Wu Tu-
Siancoen, cu Khek ci Yun menjadi kalut sehingga dengan
mudah mereka berhasil melarikan ketujuh buah hiolo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu.
orang2 dari golongan pulau Hiat Koang To sekali lagi
muncul didaerah Tionggoan, dan merebut pergi barang
peninggalan dari Thian Jan Shu, peristiwa ini sekali lagi telah
menggetarkan seluruh dunia kangouw.
Berturut-turut sepuluh hari telah berlalu dengan Cepatnya,
Boen. ching dan Yuen cong ciepun sudah hampir sampai di
pulau Hiat Kong Tu itu.
Hari mendekati senja, perahu iblis pun dengan sangat
ringan meluncur masuk mendekuti pulau Hiat Koang To,
terlihat seluruh pulau diliputi oleh warna merah darah,
ditengah senja yang mendekati itu sungguh sangat
menyeramkan sekali.
Yuen cong chie begitu nampak pulau Hiat Koang Tu itu,
dengan diam-diam menarik napas panjang-panjang, ketika
Boen ching menoleh memandang kearahnya, dalam hatinya
menjadi sangat terperanjat sekali, pada saat itu wajah dari
Yuan cong chie berubah menjadi hijau putih dan sangat
menakutkan sekali.
Boen ching tidak mengetahui mengapa hanya dalam waktu
yang singkat itu wajah dari Yuen cong chie dapat berubah
menjadi sedemikian rupa dengan Cemas tanyanya. "Yuen
Supek, engkau mengapa? apakah merasa tidak enak badan?"
Sepasang mata Yuen-cong chie dipejam kan rapat-rapat,
dengan paksa dia tersenyum, kepada Boen ching ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku sendiri juga tidak mengetahui karena apa mendadak
didalam hatiku merasakan sedikit berdesir"
Dalam hati Boen ching merasa sangat terperanjat, dia
memandang sejenak kearah pulau Hiat Koang To itu, didalam
hatinya pun segera terasa agak berdesir.
Perahu iblis itu dengan sangat ringan meluncur mendekati
pulau Hiat Koang To, Boen ching telah dapat melihat dengan
jelas bahwa diatas pulau itu penuh tumbuh bunga-bunga yang
mempunyai bentuk sangat aneh dan berwarna merah darah,
seluruh pulau tumbuh sama-sama rata sehingga menyebabkan
seluruh pulau kelihatan berwarna merah. sepasang mata Yuen
cong chie bersila, pada Boen ching ujarnya.
"coba kau lihat, disana terdapat sebuah sungai, bagaimana
kalau kita mengemudikan perahu ini kedalam melalui sungai
itu?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, dan berjalan
menuju keujung perahu iblis itu.
Perahu iblis itu dengan sangat cepat meluncur memasuki
sungai tersebut, arus dari sungai itu tak begitu deras,
sekalipun harus melawan arus, tetapi karena arah angin
bertiup sesuai dengan arah dari tujuan perahu itu, oleh sebab
itu perahu itu bergerak dengan sangat cepat.
Boen ching dengan tenang berdiri diujung perahu itu,
tampak didua belah sampingnya hanya melulu terdapat
bunga-bunga aneh berwarna merah darah itu saja, dan tak
nampak lagi benda lainnya.
Mendadak, perahu iblis itu meluncur sampai disuatu telaga
yang keCil, dan berhenti tak bergerak.
Dalam hati Boen ching merasa agak berdesir kegesitan
serta ringan waktu bergerak dari perahu iblis itu jauh melebihi
perahu biasa puluhan kali lipat, sedang kini bagaimana
mendadak dapat berhenti bergerak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diatas permukaan dari telaga itu muncul suatu suasana
yang sangat sunyi senyap. suatu perasaan yang sangat aneh
segera timbul didalam hatinya, ditempat itu ternyata
sedikitpun tak tampak adanya bertiupnya angin-Didalam
hatinya mendadak timbul suatu perasaan yang sangat
menakutkan dan mengerikan-Yuen cong cien dengan cepat
berlari kearah ujung perahu dengan sangat terkejut sekali
memandang kearah Boen ching sambil ujarnya. "Bagaimana
ditempat ini tak ada sedikit anginpun juga "
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekitar
tempat itu, tampak disekeliling dari telaga itu keseluruhannya
diliputi oleh gunung yang sungguh sangat tinggi sekali,
seharusnya angin bertiup dari telaga itu kearah luar, tetapi
sungguh aneh sekali, ditempat ini ternyata sedikitpun tak ada
angin yang bertiup sedikitpun juga .
Yuen cong chie dengan sangat terperanjat berCampur ngeri
memandang sekitar tempat itu, dibawah sorotan sinar senja,
perahu dengan telaga itu segera nampak warna merah darah,
dengan Cemas ujarnya.
"Kini tak dapat masuk, mengapa tidak besok saja datang
kemari lagi" Sambil berjalan menuju kebelakang dari perahu
itu.
Boen ching memandang kesekitar tempat ini, hawa dari
telaga itu terasa timbul suatu perasaan yang membuat dalam
hati merasa sangat tidak enak sekali.
Sekonyong-konyong dari belakang perahu itu
berkumandang datang suatu jeritan yang sangat ngeri sekali,
tubuhnya segera meloncat dan melayang kearah belakang
perahu itu.
Dibelakang dari perahu itu tampak sebuah bunga aneh
berwarna merah darah yang sangat besar menutupi tempat
itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching tanpa berpikir panjang lagi segera mencabut
bunga merah darah itu dan dilemparkan kedalam telaga.
Air telaga itu segera timbul suatu ombak yang keCil, dia
dengan termangu-mangu berdiri mematung disana, wajah
Yuen cong chie telah berubah menjadi hijau keputih-putihan
dan terlentang diatas tanah, pada pelipisnya terlihat lima buah
lubang yang penuh dengan darah segar yang memancar
keluar^
Tak usah dilihat lagi, Boen ching segara saja mengetahui
kalau Yuen coag chie telah menemui kematiannya ditempat
itu.
Dia tak dapat mengatakan bagaimana perasaan didalam
hatinya pada saat itu, entah harus merasa terkejut atau gusar.
Dengan termangu-mangu dia berdiri disana, disekitar
tempat itu segera berkumandang datang suara tertawa yang
sangat kejam dan mengerikan-Wajah dari Boen ching segera
berubah hebat, suara itu berkumandang terus dipermukaan
telaga itu lama tak buyar-buyar, suara tertawa itu sekalipun
sangat menakutkan sekali akan tetapi sebaliknya kini didalam
hatinya bukannya merasa takut, hawa gusar didalam hatinya
segera berkobar-kobar bagaikan minyak yang terkena api.
Dia mendongakkan kepalanya bersuit nyaring dan
mengeluarkan seluruh hawa amarahnya yang terkandung
didalam hati nya, tubuhnya melompat bagaikan seekor burung
dengan secepat kilat menceburkan dirinya ke dalam air telaga
itu.
Pada saat ini hari telah hampir mendekati malam, air
dipermukaan telaga itu sangat tenang sekali bagaikan cermin,
begitu tubuh Boen chinh menceburkan dirinya kedalam telaga,
air telaga itu segera terlihat buih-buih yang memancar
keempat penjuru, tubuhnya bagaikan panah cepatnya
berenang kearah tepi telaga tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekonyong-konyong pada permukaan telaga yang sangat
tenang itu bersamaan waktunya terlihat beberapa buah bulh-
buih air meluncur kearah nya.
Dalam hati Boen ching terasa berdesir, ketika dia menoleh
memandang tampak tiga ekor ikan hiu yang sangat besar
sekali menerjang kearahnya, tubuh Boen ching segera
berhenti berenang, ketiga ekor ikan hiu raksasa itupun
menyusup kedalam dan bersiap-siap melancarkan serangan-
Boen ching yang dibesarkan dilautan Timur sudah tentu dia
mengetahui keganasan serta kehebatan dari pada sambaran
ikan hiu raksasa.
Sepasang kakinya segera digerakkan, dan dengan cepat
mencabut keluar pedang cing Hong Kiamnya, sambil
melintangkan tangannya dia melancarkan serangan hebat
kearah tiga ekor ikan hiu itu.
Ketiga ekor ikan hiu itu dengan cepat mengundurkan
dirinya dan menerjang dari arah samping, seekor diantara
ketiga ekor ikan hiu itu bagaikan seekor harimau luka dengan
sangat cepat sekali menerjang kearah batok kepala dari Boen
ching, sedang dua ekor lainnya menerjang kearah perut dari
Boen ching.
Tubuh Boen ching segera menggelinding didalam air,
pedang cing Hong Kiamnya ditusukkan kearah depan dan
dengan tepat menembus ikan hiu yang menerjang kearah
batok kepalanya, sedang dua ekor ikan hiu yang menerjang
perutnya dengan sangat cepat sekali melesat dari samping
tubuhnya.
Dalam hati Boen ching merasa sangat berdesir, sepasang
kakinya menjejak air dan mengejar kearah ikan hiu yang
tertusuk oleh pedang cing Hong Kiamnya itu.
Dengan cepat dia mencabut keluar pedang cing Hong
Kiamnya dari tubuh ikan hiu itu, sedang darah segar yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersembur keluar dari tubuh ikan hlu itu segera menarik
perhatian dari para ikan hiu lainnya.
Boen ching segera mengambil kesempatan pada saat
rombongan hiu itu berebut makan tubuh kawannya sendiri itu
dengan Cepatnya ia berenang ke tepi telaga.
Ketika dia mendongakkan kepalanya keatas permukaan air
telaga, mendadak terasa di depan matanya diliputi oleh
sekumpulan bunga aneh berwarna merah darah, dia merasa
sangat terkejut, dalam hatinya terasa sangat ngeri, kematian
yang dialami oleh Yuen cong chie baru-baru ini terbayang lagi
didalam benaknya.
Boen ching tak dapat berpikir panjang lagi, segera dia
menyelam masuk kedalam telaga itu lagi.
Ketika dia munculkan dirinya lagi, diatas permukaan air
tampak lima buah bunga aneh berwarna merah, salah satu
dari bunga aneh itu segera terlihat seekor laba2 yang
mempunyai tubuh berwarna merah dan matanya
memancarkan sinar tajam, tubuhnya sebesar kepalan tangan,
wajahnya sangat menyeramkan sekali.
Boen ching teringat lagi jeritan ngeri, pada saat Yuen cong
chie menemui kematiannya tadi, beserta pada saat setelah
mengalami kematian pada pelipisnya muncul lima buah lubang
darah segar yang memancar keluar dengan derasnya dengan
cepat dia sadar lagi atas sebab2 kematian yang dialami oleh
Yuen cong chie tadi.
Laba2 raksasa itu dengan tajam memandang kearah Boen
ching, enam buah kakinya dirapatkan, tubuhnya dengan
sangat ringan meluncur kebawah dan turun diatas sebuah
bunga merah darah.
sepasang alis Boen ching dikerutkan dalam hati pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah dapat dikata bahwa aku yang demikian besarnya
ini tak dapat memenangkan seekor laba-laba yang sedemikian
kecilnya itu? ^
Berpikir sampai disitu tubuhnya segera muncul setengah
bagian keatas permukaan air telaga.
oooXooo
Tapi pada saat ini ikan hiu yang mengejar dibelakang
tubuhnya telah ada seekor ikan hiu yang menerjang kearah
Boen ching.
Sedang laba-laba raksasa itu setelah mengelilingi bunga
merah itu satu lingkaran, tubuhnya mendadak melayang dan
dengan sangat cepat menubruk keatas ketubuh Boen ching.
ooooooo
Bab 30 PERTEMUAN PARA JAGO SEKALI LAGI
BOEN CHING nampak keadaan yang tidak menguntungkan
bagi dirinya, dari dalam permukaan air, pedang cing Hong
Kiamnya digetarkan dan ditotokan kearah laba-laba raksasa
itu.
Laba-laba raksasa itu segera menarik kembali enam
kakinya, dan berhenti sejenak ketengah udara kemudian
menyemburkan seratnya dan mengikat kearah pedang cing
hong Kiam yang menyerang tubuhnya itu, Boen ching dengan
dingin mendengus, dalam hatinya berpikir.
"Kau kira pedang cing hong Kiam ini adalah senjata tajam
yang biasa saja?? bagaimana dapat dengan demikian mudah
kau jerat?"
Begitu serat dari laba-laba berhenti, pedang cing hong
Kiam ditangan Boen ching segera disoncek keatas dan
membabat putus serat tersebut, dengan meminjam kekuatan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari sontekan itu, tubuhnya mundur kebelakang, dan turun
diatas tubuh sebuah bunga merah berwarna merah darah.
Laba2 raksasa itu nampak serat yang disemburkan keluar
itu patah seluruhnya, keenam kakinya segera ditarik kembali
dan dengan cepat pindah keatas bunga merah darah lainnya.
Boen ching nampak laba- laba raksasa itu demikian
gesitnya, dalam hatinya diam2 sangat merasa terkejut,
pedang cing hong Kiam ditangan kanannya berputar setengah
lingkaran ditengah udara dan siap disabetkan keatas tubuh
laba-laba itu.
Ikan yang mengejar datang itu tampak Boen ching berdiri
diatas bunga, dia berputar terus menerus disekitar tempat itu,
dan menerjang kearah Boen ching.
Didalam hati Boen ching merasa sangat gusar sekali,
ujarnya. "Kau sebenarnya orang macam apakah, dirinya
sendiri tak berani munculkan dirinya, ternyata hanya
menggunakan binatang2 untuk menghadapi diriku."
Dengan menahan rasa gusar, dia menarik napas panjang-
panjang, tubuhnya meloncat ketengah udara, pada saat
pedangnya disabetkan ikan hiu raksasa itu telah terbabat
menjadi dua bagian.
Boen ching tanpa mengganti jurus lagi, pedang cing Hong
Kiamnya disontek keatas, terlihat bintik-bintik air telaga
memancar kesamping dan menutul kearah laba2 raksasa itu.
Keenam kaki laba- laba raksasa itu segera dikembangkan
dan melompat pindah kebunga merah darah lainnya.
Mendadak Boen ching teringat pada saat laba- laba raksasa
itu tadi munculkan dirinya pernah berputar tak henti2nya
diatas lima buah bunga merah darah itu, ketika dia
mengalihkan pandangannya melihat, tampak ditempat laba2
raksasa itu lewat terdapatlah Sebuah serat laba yang
mengitari serat tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Didalam hatinya dia merasa terperanjat, bentuk dari serat
yang dibuat oleh laba2 raksasa itu membuktikan kalau dia
hendak menggunakan serat yang dikeluarkan itu untuk
menjaring dirinya.
Didalam hati Boen ching segera mengambil keputusan
untuk gerakan selanjutnya, tubuhnya belum turun kebawah
pedang cing Hong Kiam nya dari tangan kanannya segera
dipindahkan ke tangan kirinya.
Pada saat gerakan dan jurus pedang itu berubah segera
terdengarnya suara menyambarnya angin danpetir yang
menyambar memekikkan telinga, ternyata dia melancarkan
ilmu pedang yang ampuh "Hong Loei chiet Kiam".
Didalam sekejap mata saja hawa pedang memenuhi
sekeliling ruangan tersebut dan mendesak kearah laba- laba
raksasa itu.
Laba2 raksasa itu segera dengan mengikuti serat labanya
dengan sangat cepat sekali menghindarkan dirinya, Boen
ching bersamaan waktunyapun segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya yang telah mencapai kesempurnaan
itu, tubuhnya tidak turun ke tanah lagi, pedang cing Hong
Kiamnya dengan membawah sinar pedang yang kehijau-
hijauan, mengejar dan melancarkan kearah laba- laba raksasa
tersebut.
Ditempat yang tersambar oleh sinar pedang tampak
bayangan merah beterbangan ke sekeliling tempat itu dan
tersebar jatuh ke atas air telaga.
Boen ching sambil mengangkat pedangnya melakukan
pengejaran, mendadak laba2 raksasa its berputar kesebelah
kiri dan kemudian berputar lagi ke sebelah kanan untuk
melarikan dirinya, Boen ching nampak dia tak berhasil
mengejarnya, didalam hatinya merasa sangat gusar sekali,
segera dia tarik napas panjang2 dan bersuit nyaring, tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melompat setinggi tiga kaki lebih, gerakan pedangnya sekali
lagi melancarkan serangan hebat.
Laba- laba raksasi itu tampak tak ada tempat untuk
menyembunyikan dirinya, keenam kakinya ditariknya, ditarik
ke belakang, dan dengan cepat menubruk maju kedepan,
tetapi pedang cing Hong Kiam yang berada ditangan Boen
ching itu merupakan suatu pedang pusaka, Sekalipun laba-
laba itu menubruk maju juga bukanlah menjadi soal, dan
hanyalah menghantar nyawa saja, pedang cing Hong Kiamnya
disambar dengan disertai angin tajam, laba-laba raksasa itu
segera binasa dibawah pedangnya.
Boen ching setelah berhasil membunuh laba-laba raksasa
itu, dalam hatinya agak merasa lega, dan bersuit nyaring,
tubuhnya menutul dan melompat kearah telaga tersebut.
Jaraknya dengan tepi telaga itu sangat dekat sekali,
loncatannya ini segera membawa turun tubuhnya ketepi
telaga itu.
Suara tertawa yang mengejek dan menyeramkan itu sekali
lagi berkumandang datang, dalam hati Boen ching merasa
sangat terkejut berCampur gusar, kaki kirinya dengan sangat
Cepatnya menutul diatas bunga, tubuhnya bagaikan sambaran
kilat Cepatnya meluncur kepunCak gunung dimana suara
tertawa itu berasaL
Boen ching dengan mengandung rasa gusar yang tak
terhingga meluncur kepuncak gunung, tetapi begitu tiba
dipuncak tersebut, suara tertawa itu telah hilang lenyap.
Sepasang alis Boen ching segera dikerutkan, lalu
mengalihkan pandangannya melihat sekitar tempat itu, pada
saat ini walaupun cuaCa sejak tadi sudah menjadi gelap. tapi
dibawah ilmu untuk melihat diwaktu gelap. pemandangan
disekitar tempat itu amat jelas sekali, tanpa memperoleh
rintangan sedikitpun juga .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi bagaimanapun juga dia tetap tak dapat
mendapatkan orang yang mengeluarkan suara tertawa yang
mengejek itu.
Dengan gusar dia mendengus, baru saja dia bersiap untuk
meluncur keatas puncak gunung lagi, segulung angin yang
amat tajam, bagaikan kilat cepatnya menyambar ke belakang
tubuhnya.
Boen ching dengan rasa gusar melancarkan serangan
dengan menggunakan pedangnya, suara angin dan petir
segera menyambar memenuhi sekeliling tempat itu, pada saat
pedang dan telapak tangan orang itu terbentur satu sama
lainnnya, dia segera merasakan pedang ditangannya merasa
terdesak mundur, dan mengeluarkan suara nyaring yang tak
henti-hentinya.
Tubuh kedua orang itu bersama-sama mengundurkan
dirinya ke belakang, ketika Boen ching mementangkan mata
memandang, di dalam hatinya dia menjadi tertegun, orang
yang baru saja datang itu ternyata adalah Iblis dari Selatan
Sang Kwan Yu adanya.
Dibelakang tubuh Sang Kwan Yu masih tetap terdapat
rantai besi yang besar itu, dia begitu nampak Boen chingpun
menjadi termangu-mangu, kepada Boen ching tanyanya.
"Bagaimana dapat bertemu dengan kau lagi??"
Sinar mata Boen ching memancarkan sinar yang
mengandung keheranan dan rasa terkejutnya, Sang Kwan Yu
ternyata juga telah tiba di dalam pulau Hiat Koang To ini,
dengan dingin ujarnya.
"Tidak salah, memang aku adanya, tadi orang yang tertawa
mengejek itu apakah kau??"
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, sejenak
kemudian baru ujarnya. "Kau datang kemari apakah bertujuan
hendak merebut hioloo kuno itu? ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching nampak sikap serta gerak-gerik dari Sang Kwan
Yu ini tidak mirip dengan orang mengeluarkan suara ejekan
itu, dia tidak mau memperdulikan Sang Kwan Yu lagi, segera
dia menggerakan tubuhnya bersiapakan meninggalkan tempat
itu.
Dengan dingin bentak Sang Kwan Yu. "Tahan "
Boen ching baru saja membalikkan tubuhnya, kini
mendengar suara bentakan itu tampak membalikkan tubuhnya
lagi dengan dingin tanyanya. "Kau masih mempunyai urusan
apa lagi ?-?"
Sang Kwan Yu tertawa dingin, setelah memandang tajam
beberapa saat pada Boen ching, dengan dingin ujarnya.
"Sekarang kau hendak pergi ke tempat mana? tahukah kau
bahwa kini kau telah terjatuh dalam pancingan serta kurungan
dari orang2 Hiat Kuang To?"
Boen ching tertawa dingin, segera dia bersiap-siap untuk
menggerakan tubuhnya melanjutkan perjalanan,
Sepasang alis Sang Kwan Yu di kerutkan, segera ia
meloncat menghalangi jalan pergi dari Boen ching, ujarnya.
"Kau ingin pergi dari sini, aku takkan menghalangi dirimu,
tetapi pedang pusaka ditangan mu harus kau tinggalkan "
Boen ching tertawa tawar, dia kini baru mengerti apa yang
dikatakan oleh Sang Kwan Yu itu, rantai besi Kioe Thian Hai
Thiat Lian masih terdapat delam tubuhnya dan tak dapat
dilepaskan olehnya, terpaksa kini dia turun tangan untuk
meminjamkan pedang pusaka ditangannya ini.
Dengan tawar ujarnya kepada Sang Kwan Yu. "Kau
mengira apakah kau berhasil mempertahankan diri dari jurus-
jurus serangan ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam" ku ini ?"
Sang Kwan Yu tertawa dingin, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau mengira ilmu pedang "Hong Loei chiet Kiam mu ini
telah tanpa tandingan di dalam dunia ini.? apabila ilmu pedang
Hong Loei chiet Kiam itu amat hebat sekali, aku kira tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu ini takkan dapat
terjatuh sampai ditempat ini. "
Boen ching memandang tajam kearah Sang Kwan Yu,
terpikir olehnya sikap atau tindak tanduknya waktu munculkan
dirinya pertama kali, segera dia tahu bahwa ditempat ini dia
telah mengalami tekanan yang berat sekali.
Dalam hatinya dia terpikirkan untuk dengan cepat mencari
orang aneh yang mengeluarkan tertawa ejekan tadi, dia
tertawa dingin, ujarnya. "Untuk menghadapi dirimu aku kira
masih berlebihan " Sehabis berkata dia bersiap untuk
melancarkan serangannya. Diatas wajah dari Sang Kwan Yu
segera menampilkan senyuman, ujarnya.
"coba kau pikirkan masak-masak lagi, kekuatanku dengan
kekuatan siapapun tak mungkin dapat berhasil merebut tujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu, tapi apabila
kau mau bergabung dengan diriku, bukankah dengan sangat
mudah sekali ketujuh buah hioloo kuno itu dapat kita rebut
kembali ?" Sehabis berkata dia berhenti sejenak, kemudian
lanjutnya lagi.
"Thian Jan Shu adalah suteku, sedang ke tujuh buah hioloo
kuno itu dia telah menyerahkannya kepadamu, jika dipikir dari
sini apabila ke tujuh buah hioloo kuno itu harus didapatkan
olehmu dan olehku, urusan ini juga lah seharusnya dan
memanglah sepantasnya "
Boen ching belum saja memberikan jawabannya,
mendadak suara tertawa mengejek yang dingin menyeramkan
itu sekali lagi berkumandang datang dan bergema disekeliling
tempat itu.
Wajah dari kedua orang itu segera berubah hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara tertawa itu agaknya dipantulkan oleh orang dengan
menggunakan tenaga dalamnya yang telah mencapai
kesempurnaan sehingga suara tertawa tersebut bagaikan
disebarkan dari ke empat penjuru dari tempat itu.
Boen ching segera memusatkan perhatiannya untuk
mendengar, sejenak kemudian tubuhnya meloncat dan
meluncur dengan cepatnya dimana suara tertawa itu berasaL
Sang Kwan Yu sebenarnya hendak memperdaya Boen ching
untuk bekerja sama dengan dirinya, dan kini, belum
mendapatkan jawaban dari Boen ching mana dia mau
membiarkan Boen ching untuk meninggalkan tempat itu,
tubuhnya segera bergerak dan mengejar kearah mana Boen
ching meluncur dengan cepatnya tadi.
Gerakan tubuh dari Boen ching bagaikan angin yang sangat
ringan sekali, setelah melewati satu puncak gunung, bunga-
bunga aneh yang berwarna merah darah itu telah tak nampak
sebuahpun di lembah gunung tersebut, air jernih mengalir
dengan derasnya, sedang disitu istana megah berdiri dengan
angkernya,jika dibandingkan dengan pemandangan tadi
sungguh sangat berbeda sekali. Sang Kawan Yu menjadi
sangat girang ujarnya.
"Kita kini ternyata telah berada di-tengah2 dari pulau Hiat
Koang To, ke tujuh buah hioloo kuno itu kalau memangnya
telah direbut dan dibawa kemari, sudah tentu disimpan
didalam Istana yang megah ini "
Boen ching menghentikan langkah kakinya, diapun berpikir
demikian, tetapi dia tak mengetahui siapa yang mengeluarkan
suara tertawa itu, mengapa bagaikan sedang sengaja
memancing dirinya berdua untuk datang kemari.
Dari puncak gunung datang angin bertiup sangat kencang,
ketika Boen ching mendongakkan kepalanya memandang,
tanpa terasa dia menjadi tertegun, kiranya orang yang datang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu ternyata adalah Lam Hay coei Hong, Tie Liok Yun beserta
Bwee Giok yang telah lama berpisah dengan dirinya.
Bwee Giok yang nampak Boen ching ditempat itu pun tanpa
terasa menjadi ter mangu2.
Sang Kwan Yu miringkan kepalanya memandang, dengan
sangat jumawa sekali memandang kearah Bwee Giok serta
suhunya.
Boen ching nampak Lam Hay coei Hong Tie Liok Yun serta
Bwee Giok muncul ditempat itu, terpaksa dia membungkukkan
dirinya memberi hormat kepada Tie Liok Yun, ujarnya. "Tie
Cianpwee, selama berpisah apakah baik2 saja "
Bwee Giok yang berdiri disamping itu menundukkan
kepalanya, diam2 tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Tie Liok Yun memandang tajam kearah Boen ching, sejenak
kemudian baru sahutnya.
"Boen siauw hiap tak perlu banyak adat, entah suhumu
apakah baik-baik saja, bagaimana ia tidak bersama dirimu
datang kemari " Boen ching terpaksa tersenyum.
"Suhuku telah masuk kedalam daerah Tionggoan lagi,
mungkin akan mengumpulkan seluruh supek serta suslok
untuk segera berangkat datang kepulau Hiat Koang To ini."
Tie Liok Yun menyahut tanpa mengucapkan sepatah
katapun, sedang sinar matanya dialihkan keatas istana yang
sangat megah itu.
Sang Kwan Yu nampak Boen ching dengan Tie Liok Yun
serta muridnya itu ternyata sejak sebelumnya telah mengenal
Satu Sama lainnya, dalam hatinya menjadi tergerak. ujarnya.
"Kalau memangnya demikian mengapa tidak bersama-sama
pergi menghadapi orang-orang dari pulau Hiat Koang To ini
baru berbicara lagi?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tie Liok Yun miringkan kepalanya memandang sekejap
kearah Sang Kwan Yu, kepada Boen ching tanyanya.
"Siapakah orang ini ??"
Boen ching belum juga memberikan jawaban, Sang Kwan
Yu dengan dingin tertawa panjang sahutnya.
"Bagaimana?? apakah nama dari iblis daerah selatan saja
telah dilupakan."
Tie Liok Yun diam-diam merasa terperanjat, nama besar
dari Lam Yun Pek Leng tidaklah dibawah nama Tan Coe coen,
ini hari mendadak munculkan dirinya ditempat ini, entah
bagaima ia dapat bersama-sama dengan Boen ching.
Rasa terkejut dari Tie Liok Yun belum saja hilang dalam
hatinya, mendadak terdengar suara tertawa besar yang sangat
nyaring sekali berkumandang datang.
Wajah dari Sang Kwan Yu segera berubah, seketika Boen
ching miringkan kepalanya memandang kakek tua yang
rambutnya telah beruban menjadi putih seluruhnya telah
berdiri disebelah kanan dari keempat orang itu.
Kakek tua itu begitu munculkan dirinya sambil tertawa
ujarnya kepada Sang Kwan Yu. "Tak kau sangka bukan kalau
ini hari, akupun ikut datang ke tempat ini???"
Hati Boen ching menjadi tergerak, kepada kakek tua
berambut putih itu ujarnya: "Yang baru datang ini bukankah
Pak Leng Cianpwee ??"
Kakek tua itu tertawa, sahutnya. "Tidak salah tebakanmu
itu"
dalam hati Boen ching sangat terkejut, sungguh tak
disangka ini hari Pak Leng Sianseng dapat muncul di tempat
ini, Lam Yu Pak Leng selamanya disebut oleh orang2 dunia
kangouw sebagai orang yang sangat misterius sekali, kedua
orang itu yang satu dari aliran sesat, yang lain dari aliran
lurus, setiap orang mempunyai keistimewaannya masing-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masing, tetapi kedua orang itupun selamanya belum pernah
bertemu muka satu dengan yang lainnyapun tidak mengetahui
bagaimana kepandaian silat yang dimiliki oleh kedua orang itu.
Jejak dari Lam Yu atau iblis dari selatan ini sangat misterius
sekali, sedang jejak dari Pak Leng tidak menentu arah
tujuannya, bahkan orang-orang hanya mengetahui kalau Pak
Leng itu She Uh, nama yang sebenarnya tak seorang pun
yang mengatahuinya dengan jelas, oleh sebab itu didalam Bu
Lim orang-orang menyebutnya sebagai Pak Leng Sianseng.
Pak Leng Sianseng begitu munculkan dirinya, dalam hati
Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut sekali, pada saat itu
pada nama Lam Yu dan Pak Leng baru saja menjadi
cemerlang, dia pernah dengan merasa tidak puas menuju ke
Utara untuk mencari Pak Leng Sianseng, tetapi Pak Leng
sianseng selalu menghindarkan diri tak mau bertemu dengan
dirinya, dia hanya mau mendengar suara dari Pak Leng
Sianseng, kini begitu mendengar tertawa yeng dipancarkan
oleh Pak Leng sianseng itu, segera dia mengetahui siapakah
yang datang itu.
Sang Kwan Yu tertawa dingin, ujarnya.
"Kau datang kemari apakah juga hendak mencari tujuh
hioloo kuno peninggalan Than Jan Shu itu ??"
Pak Leng sianseng mendongakkan kepalanya tertawa
besar, ujarnya.
"Kalau kau memangnya telah mengetahui, mengapa harus
lebih banyak berbicara lagi untuk menanyakan yang bukan-
bukan"
Sang Kwan Yu yang mendengar ucapan itu, dia dengan
dingin mendengus, wajah Pak Leng siansengpun segera
berubah menjadi serius, ujarnya.
"Tetapi kalian haruslah mengetahui, iblis2 dari pulau Hiat
Koang To itu sekarang sedang menggunakan ke tujuh buah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu untuk memancing
jago2 seluruh dunia kangouw untuk saling membunuh"
Boen ching sekalipun mendengar ucapan itu, menjadi
sangat terkejut sekali, dan bersama-sama menjadi termenung.
Didalam hati Sang Kwan Yu sekalipun diam2 merasa agak
tergetar, tetapi pikirannya segera berputar, didalam hatinya
diam2 pikirnya.
"Kalau kau sendiri juga mengakui datang kemari bertujuan
untuk merebut ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu itu, tetapi mengapa harus berpura-pura dengan
menggunakan perkataan yang diucapkan untuk menakuti
orang lain"
Didalam hatinya sekalipun berpikir demikian tetapi diapun
mengetahui bahwa jumlah orang dari pihak dirinya terlalu
sedikit, Boen- Ching kemungkinan akan berjalan ber-sama2
dengan Pak Lang Sianseng, pada saat itu apa yang sedang
dlinginkannya lenyap tanpa bekas.
Satu-satunya tujuan bagi dirinya adalah mengharapkan
Boen ching dapat bekerja sama dengan dirinya, dan satu-
satuuya cara hanyalah itu saja.
Berpikir sampai disini tubuhnya segera berkelebat
mendesak kearah Bwee Giok. cakar tangan kanannya
mencengkeram bahu kirinya.
Sang Kwan Yu sejak tadi telah dapat melihat bahwa
hubungan antara Boen ching dengan Bwee Giok tidaklah
biasa, apalagi diantara orang yang demikian banyaknya itu
kepandaian silat yang dimiliki Bwee Giok paling rendah,
asalkan dia berhasil mencekal dan menguasai diri Bwee Giok.
tidaklah takut kalau Boen ching tidak akan mendengarkan
setiap perkataan yang diucapkan olehnya.
Tubuhnya baru saja bergerak. Bwe Giok telah mencabut
keluar pedang panjangnya, sedang orang yang berdiri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
disekelilingnyapun segera turun tangan memberikan bantuan
nya.
Sang Kwan Yu menduga bahwa sekali sambar saja dia akan
berhasil mencekal diri Bwe Glok, tetapi dia terlalu memandang
rendah pada diri Bwe Giok. dia sebagai satu2nya ahli waris
dari Lam Hay Coei Hong, Tie Liok Yun, bagaimana dapat
dalam satu jurus saja dengan sangat mudah dapat dikuasai.
Perguruan Lam Hay ini menjagoi seluruh dunia kangouw
dengan ilmu pedangnya yang sangat lihay, Sang Kwan Yu
hanya sekali menyambar Bwee Giok menjerit kaget dan
mengundurkan dirinya kebelakang, sekalipun Sang Kwan Yu
telah berhasil merebut pedang panjang ditangan Bwee Giok
tetapi tak berhasil untuk mencengkeram dirinya.
Tubuh Boen ching telah menerjang datang ilmu pedang
"Hong Loei Chiet Kiam" segera dilancarkan keluar, pada saat
suara angin dan petir menyamber datang, Sang Kwan Yu telah
berhasil didesak mundur kebelakang.
Sang Kwan Yusetelah mundur dua langkah kebelakang, dia
nampak Boen ching sambil mencekal pedang Cing Hong
Kiamnya dengan sangat gagah berdiri tegak. sekalipun
didalam hatinya dia tidak sampai menjadi jeri, tetapi mau tak
mau juga harus beberapa bagian merasa segan terhadap Boen
ching.
Pak Leng Sianseng tertawa besar, kepada Sang Kwan Yu
ujarnya.
"Rantai besi yang merantai tubuh Sang Kwan heng masih
belum dihilangkan, bagai mana dapat turun tangan untuk
mendapatkan hasilnya.."
Pada saat itu pedang panjang dari Lam Hay Coei Hong, Tie
Liok Yun pun telah dicabut keluar, dengan dingin memandang
kearah Sang Kwan Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang Koan Yu nampak keadaan serta suasananya menjadi
tidak benar, dia tertawa senang, sambil melemparkan kembali
pedang panjang yang direbutnya dari tangan Bwe Giok itu,
dengan perlahan2 ujarnya.
"orang2 dari pulau Hiat Koang To denga demikian
mudahnya memasuki daerah Tiong-goan untuk merebut
hioloo kuno itu, kini ternyata sedikitpun tidak mempunyai
gerakan apapun juga "
Pak Leng Sianseng tertawa, belum sampai dia membuka
suara untuk memberikan jawabannya Boen ching dengan
dingin telah membuka suara, ujarnya kepada Sang Kwan Yu.
"Cepat kau kembalikan pedang panjang dari nona Bwe"
Sang Kwan Yu menjadi tertegun, terdengar Boen ching
melanjutkan ucapannya lagi.
"Perkataan yang aku ucapkan kau telah mendengarnya
tidak? aku memerintahkan untuk mengembalikan pedang
panjang milik nona Bwee "
dalam hati Sang Kwan Yu merasa sangat gusar sekali,
tetapi nampak pedang Cing Hong Kiam ditangan Boen ching
itu memancarkan sinar yang sangat menyilaukan mata,
ditambah lagi dengan sikap dari Boen ching yang sangat
angker, terpikir olehnya pula keadaan dihadapannya ini, dia
tertawa kering, sambil mengembalikan pedang panjang itu
kepada Boen ching, ujarnya
"Kita semua merupakan golongan dari daerah Tionggoan,
dan pada keadaan yang seperti ini masih membutuhkan untuk
bekerja sama, mengapa harus berbuat demikian ".
Boen ching menyambut pedang panjang itu, sambil
memutarkan tubuhnya memberikan pedang itu kepada Bwee
Giok. ujarnya: "Nona Bwee, pedangmu "
Pada saat ini didalam hati Bwee Giok merasa sangat
berterima kasih sekali kepada Boen ching, kebencian yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
timbul didalam hatinya waktu itu kini telah tersapu lenyap.
dengan perlahan dia menerima pedang panjang itu sambil
sahutnya: "Terima kasih "
Boen ching menyodorkan pedang panjang itu, sedang
matanya dengan terpesona memandang wajah Bwee Giok.
lama sekali baru melepaskan tangannya, Bwee Giok yang
biasanya sangat gagah itu kini ternyata berubah menjadi
sangat malu sekali, untuk mengangkat kepalanyapun tak
dapat.
Pak Leng sianseng nampak sikap serta gerak gerik dari
Boen ching dengan Bwee Giok demikian, di dalam hatinya
terasa suatu perasaan yang aneh, dengan cepat dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah istana yang
megah itu, sepatah katapun tak diucapkan keluar.
Lam Hay Coei Hong memandang kearah Bwe Giok. sedang
pada matanya memancarkan suatu sinar mata yang sangat
girang sekali.
Sang Kwan Yun menjadi tertegun disana, diapun tidak
pernah menyangka kalau Boen ching dihadapan orang yang
demikian banyaknya itu tanpa rikuh-rikuh juga menyatakan
cinta kepada Bwee Giok. diapun tak dapat mengucapkan
sepatah katapun, dengan cepat dia menolehkan kepalanya
memandang kearah lain-
orang-orang yang berada diempat penjuru dari tempat itu
tak ada seorangpun yang tak menjadi terkejut.
Boen ching membalikkan tubuhnya memandang tajam
kearah istana yang sangat megah itu dan diam tak
mengucapkan sepatah katapun juga , pada saat ini baju yang
dipakainya itu telah menjadi kering. angin gunung bertiup
sepoi-sepoi, membuat ujung bajunya menjadi berkibar.
Pak Leng Sianseng miringkan kepalanya memandang
sekejap kearah Boen ching, didalam hatinya dia berpikir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"orang yang seperti ini, dihari kemudian pastilah akan
memimpin seluruh Bulim dan tidak seorangpun yang akan
berhasil merintangi dirinya".
Boen ching dengan perlahan-lahan menghela napas,
kepada Pak Leng Sianseng tanyanya. "Uh Cianpwee,
bagaimana dengan keadaan nona Sek sekarang ini ??".
Sejak dia telah bertemu dengan Pak Leng Sianseng tadi,
tanpa terasa lagi dia menjadi teringat kembali pada Pek Giok
Siang.
Pak Leng Sianseng tersenyum, setelah termenung sejenak.
ujarnya.
"Sampai saat ini dia masih baik-baik saja, kaupun tak usah
bertanya lebih banyak lagi, lebih baik kita sekarang dengan
cepat mengundurkan diri dari pulau Hiat Kuang To ini untuk
mengadakan perundingan selanjutnya".
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, dia nampak
Boen ching agaknya mengandung maksud untuk tidak mundur
dari tempat itu, ujarnya.
"Kita datang kemari adalah bertujuan untuk menghadapi
orang-orang dari pulau Hiat-Kong To ini, kalau memangnya
telah sampai ditempat ini, lebih baik berdiam diri ditempat ini,
mengapa harus mengundurkan dirinya lagi? kalau memangnya
mau mundur mengapa harus datang kemari??". Pak Leng sian
seng tertawa tawar, ujarnya.
"Jangan dikata tenaga dalam yang kau miliki masih belum
pulih seluruhnya, sekalipun tenaga dalammu telah menjadi
pulih juga belum tentu dapat memenangkan tiga iblis dari
pulau Hiat Koang To ini" Sang Kwan Yu tertawa dingin,
ujarnya.
"Kalau didengar dari perkataanmu, kita orang-orang dari
Tionggoan tak seorangpun yang akan berhasil memenangkan
diri mereka, benarkah?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek Leng Sian seng tertawa setelah memandang sejenak
kearah Sang Kwan Yu, kemudian ujarnya lagi.
"Kita sementara haruslah bersabar terlebih dahulu".
Sang Kwan Yu merasa sangat tidak puas sekali, dengan
dingin dia mendengus dan menoleh memandang kearah Boen
ching.
Terdengar Pak Leng Sian seng bertanya kepada Boen
ching:
"Kau masih ingat bukan kepada Wang Hoa Thaysu?"
Boen ching menganggukkan kepalanya, entah Pak Leng
Sianseng kini menyebut dirinya mempunyai tujuan apa?
Terdengar Pek Leng Sianseng melanjutkan perkataanmya.
"Wang Huo Thaysu memberitahukan kepadaku bahwa kau
memiliki sebuah buku dari Siauw limpay, entah urusan ini
benar atau tidak?" Ujar Boen ching kemudian.
"Buku itu adalah Hay Gwat Thysu sebelum meninggal dunia
memberikan kepadaku dan merupakan salinan yang ditulis
sendiri olah Hay Gwat Thaysu" Pak Leng sian seng
menganggukkan kepala, ujarnya lagi.
"Pada saat belakangan ini kau dengan rajin sekali melatih
ilmu sakti "Thay Thien Kioe Sih" serta ilmu pedang "Hong Loei
Chiet Kiam" saja, sedang ilmu yang paling melemahkan dirimu
adalah kau belum juga berhasil melatih ilmu Khie kang untuk
melindungi tubuhmu sendiri"
Boen ching dengan keras berpikir sejenak. diapun merasa
sendiri bahwa tenaga dalam yang dimiliki sangat rendah
sekali, ada kalanya terhadap jurus dari ilmu pedang Hong Loei
Chin Kiam" dia tidak mempunyai daya untuk memancarkan
serangan dengan sepenuh tenaga.
Hatinya menjadi tergerak. perkataan yang diucapkan oleh
Pak Leng Sian seng ini sebenarnya mengandung arti apa?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diapun mengetahui bahwa dari pihak Siauw Lim Pay
mempunyai ilmu Tat Mo Sia Kang yang diajarkan turun
temurun tetapi ilmu Khie kang bukanlah dapat dilatih sekali
jadi, beberapa turunan dari Ciangbunjin Siauw lim Pay tak
seorangpun yang berhasil melatih ilmu tersebut, dirinya mana
bisa sekali latih mencapal hasil ?"
Pak Ling Sianseng menanti setelah Boen ching berpikir
keras sejenak baru ujarnya lagi:
"Kecuali apabila sekali lagi mengatur barisan Ngo Heng
Kiam Tin atau kau berhasil melatih ilmu Khiekang yang dapat
melindungi seluruh tubuhmu, kalau tidak sangatlah sukar
sekali"
Didalam hati Boen ching merasa sangat berat sekali, Wang
Huo Thaysu merupakan pendeta berilmu tinggi dari daerah
Tionggoan, dia berkata secara demikian dia sendiri juga tidak
berani untuk tidak mempercayainya. Ujar Pek Leng sianseng
lagi kepada Boen ching.
"Pada saat ini apabila tidak mengundurkan dirinya lagi, aku
kira kita pasti akan terkepung olehnya."
Boen ching belum saja memberikan jawabannya, pintu dari
istana itu mendadak dipentangkan dan terlihat sebuah
bayangan merah berkelebat dengan sangat cepat sekali.
Pak leng Sianseng segera menggape kearah Boen ching
sekalian, tubuhnya bergerak dan memimpin terlebih dahulu
berlari kearah belakang gunung.
Tubuh dari lima orang itu baru saja bergerak. dari dalam
istana itu mendadak berkumandang datang suara genta yang
dibunyikan bertalu-talu.
Boen ching menjadi sangat terkejat sekali kiranya orang-
orang dari golongan pulau Hiat Koang To ini hendak
menggunakan suara dari genta itu untuk menguasai pihak
musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasa terkejut didalam hatinya belum saja hilang lenyap Pak
Leng Sianseng beserta Sang Kwan Yu tanpa terasa bersama-
sama telah mengeluarkan suara sultan yang sangat nyaring,
terdengar sultan yang halus tetapi sangat nyaring
memekikkan telinga bercampur dengan suara sauitan yang
berat dan rendah berkumandang memenuhi sekitar tempat
itu.
Begitu suara sultan kedua orang itu berkumandang, suara
dari genta itu segera dapat tertahan, lima buah bayangan
manusia bagaikan panah yang terlepas dari busurnya dengan
sangat cepat sekali meluncur kedepan.
Suara sultan dengan suara dari genta seketika itu juga
berhenti berbunyi, sedaug Boen ching sekalian dengant cepat
berlari ke arah depan, sekonyong-konyong Pak Leng sianseng
menghentikan langkah kakinya, sedang Boen chingpun
menjadi termangu-mangu.
Ternyata mereka telah baik kembali lagi ke dalam telaga
kematian yang tak terdapat sedikit anginnya itu. perahu iblis
itu tetap berhenti di atas air tanpa bergerak sedikitpun juga .
Pak Leng Sianseng dengan cepat lari kebawah, sepasang
telapak tangannya melancarkan serangan hebat menjatuhkan
berpuluh puluh bunga warna merah darah itu sehingga
memenuhi permukaan air telaga, kelima orarg itu sambil
menginjak bunga melompat dan berkelebat menuju kearah
perahu iblis tersebut.
Pada saat itu cuaca hampir mendekati fajar sedang suara
genta itupun sejak tadi telah berhenti berbunyi.
Sekeliling dari gunung itu terlihat bayangan merah
berkelebat, Pak Leng sianseng setelah memandang sekejap
kearah sekeliling tempat itu ujarnya.
"Asalkan kita berhasil mendorong perahu ini keluar dari
telaga ini, kita akan berhasil meloloskau diri dari bahaya yang
mengancam"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perkataan itu baru selesai diucapkan, dari kedua belah
gunung terdengar suara ledakan yang sangat nyaring sekali,
batu yang sangat besar sekali berjatuhan dari kedua belah sisi
gunung itu, didalam sekejap mata saja telah menutupi jalan
mundur bagi perahu tersebut.
Wajah dari Pek Leng Sian seng menjadi berubah hebat,
sedang diantara kelima orang itupun terjerumus didalam
lamunan masing-masing dan masing-2 memikirkan urusannya
sendiri.
Permukaan telaga yang sangat tenang itu kini berubah
menjadi bergolak dikarenakan berjatuhannya batu- batu besar
tersebut, membuat perahu iblis tersebut terseret ketengah
telaga, sedang keadaan disekeliling tempat itu menjadi sunyi
senyap kembali.
Sang Kwan Yu memaodang sekejap kesekaliling tempat itu,
dia memandang pula permukaan telaga yang penuh dengan
bunga merah, dengan nada yang amat gusar ujarnya kepada
Pak Leng Sianseng.
"Kita terkurung disini hingga menemui kematiannya, lebih
baikkan bertempur mati-matian melawan orang-orang dari
pulau Hiat Koang To itu"
Pak Leng sianseng memandang keadaan disekitar tempat
itu tak terdapat sedikit gerakpun, dalam hatinya segera
mengetahui bahwa ketiga orang iblis dari Hiat Koang To itu
memang mempunyai niat demikian, dan membuat dirinya lima
orang binasa terkurung ditempat ini atau menghantarkan
dirinya. Berpikir sampai disitu lalu ujarnya.
"Kita berlima bekerja sama didalam perahu ini mereka tak
mungkin, akan dapat berbuat apa-apa terhadap kita, tetapi
apabila dengan menempuh bahaya dari pada untung"
Boen ching dengan mengerutkan alisnya memandang
permukaan air telaga, diam-diam pikirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau memangnya aku terkurung ditempat ini dan tak
dapat keluar dan tak mungkin harus berdiam saja ditempat ini,
dan apabila di waktu singkat aku harus berhasil mempelajari
ilmu Khikang, aku kira juga tak mungkin akan terjadi."
Dia mengetahui bahwa Ie Bok Tocu baru saja memasuki
daerah Tionggoan, barisan Ngo Heng Kiam Tin tak mungkin
pada saat ini dapat diatur ditempat ini, sekalipun IeBok Tocu
mengatakan hendak secepat mungkin datang ke mari, tetapi
kiranya juga haruslah sepuluh atau setengah bulan kemudian
baru dapat sampai di tempat ini.
Diantara kelima orang itu tak seorangpun yang membuka
mulut untuk berbicara dan terus termenung berpikir keras.
setelah lewat beberapa saat, Sang Kwan Yu mendengus,
ujarnya.
"Apakah boleh dikata kita harus terkurung di tempat ini?"
Sambil tersenyum sinar matanya menyapu sekejap kearah
empat orang itu.
Jika menuruti sifat yang dimiliki biasanyadia pastilah
seorang diri akan menerjang keluar dari kurungan, tetapi dia
tadipun telah mendengar kehebatan dari suara genta itu, dan
sadar bahwa dengan kekuatan tenaga dalam yang dimiliki
sukar sekali untuk berhasil mengalahkan orang-2 dari pulau
Hiat Kong To itu. oleh sebab itu dia ingin ada orang yang mau
bersama-sama dia keluar dari kurungan-
Sudah tentu orang yang paling dipenuju oleh dirinya adalah
Boen ching. Ditangan Boen ching mencekal pedang pusaka
Cing Hong Kimn, ditambah lagi dengan tenaga dalam yang
dimilikinya sangat tinggi sekali, dengan sangat mudah sekali
dapat mematahkan rantai Kioe Thian Han Thiat Lian yang
merantai tubuhnya, dia percaya bahwa dengan dia dan Boen
ching dua orang, apabila ingin meloloskan diri dari kurungan,
hal itu merupakan suatu urusan yang sangat mudah sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tetapi semuanya ini haruslah melihat bagaimana dengan Boen
ching pribadi.
Pak Leng Sianseng segera dapat mengetahui maksud dari
Sang Kwan Yu itu, dia tertawa tawar ujarnya.
"Kalau mereka dapat melemparkan batu- batu besar itu
untuk menghalangi perjalanan kita, mengapa kita tak dapat
menyingkirkan semuanya itu?" Sang Kwan Yu mengerutkan
alisnya ujarnya.
"Apakah boleh dikata kita harus takut kepada orang-orang
dari pihak pulau Hiat Koang TO?"
Pak Leng Siangseng tersenyum tak mengucapkan kata-kata
lagi, Sang Kwan Yu tertawa dingin, dengan dingin ujarnya lagi.
"Sungguh tak kusangka kalau Pak Leng Siangs eng itu
ternyata adalah seorang yang tak mempunyai nyali sedikitpun
juga , jago berkepandaian dari daerah Tionggoan apakah tak
berhasil melawan orang-orang dari pulau Hiat Koang To?"
Sehabis berkata sinar matanya beralih menyapu sekejap
kearah Boen ching sekalian tiga orang.
Sinar mata Pak Leng Sianseng berkedip-kedip. tetapi dia
tetap tak mengucapkan sepatah katapun juga .
Ujar Lam Hay Coei Hong, Tie Liok Yun kepada Pak Leng
Sianseng.
"Kita mengapa tidak pergi kesana, orang-2 dari pulau Hiat
Kong To belum tentu bisa menghalangi jalan pergi kita"
Didalam hati Boen ching sekalipun mempunyai perasaan
yang sama, tetapi dia tidak enak untuk secara terang2an
mengucapkannya keluar, jago-jago dari daerah Tionggoan
setelah Thian Jan Shu dan Tan Coe Coen, yakni Lam Yu dan
Pak Lek bahkan kini telah berkumpul menjadi satu ternyata
tidak berani melawan orang-orang dari pulau Hiat Koang To.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang Kwan Yu memandang sekejap kearah Boen ching
sekalian, dia tertawa dingin, tubuhnya bergerak, kepada
keempat orang lainnya kemudian ujarnya. "Maafkan, aku akan
berjalan setindak terlebih dahulu"
Sehabis berkata tubuhnya segera melompat dan menutul
diatas hamparan bunga tersebut diatas permkaan telaga,
dengan sangat cepat sekali bergerak kedepan dan mendaki
kepuncak gunung.
Tie Liok Yun sejak berkecimpung dalam dunia kangouw
belum pernah dikalahkan oleh siapa pun juga , perguruan Lam
Hay That Bian Kwan Im selamanya dengan menggunakan ilmu
pedang telah menjagoi dunia kangouw, sekalipun pada waktu
itu telah bertemu dengan pimpinan tiga bersaudara istana
Chie Lan Kong, yaitu Kong Ku juga tidak sampai mengalami
kekalahan-
Kini baru saja memasuki pulau Hiat Koang To dan belum
menemui sebuah bayangan manusiapun ternyata telah
menjadi demikian takutnya, dia sendiri sudah tentu tak
menginginkan hal ini, pikirnya segera berputar, dia tahu
dirinya begitu mengaja kBwee Glok meninggalkan tempat itu
Boen ching pasti akan mengikuti pula, sedang Pak Leng
Siansengpun tak mungkin mau berdiam ditempat itu seorang
diri, dia pasti mau ikut pula pergi, dengan tenaga gabUngan
lima orang mana mungkin tak berhasil meloloskan diri. Berpikir
sampai disini dia berkata kepada Bwee Giok.
"Anak Giok, kitapun harus berangkat"
Bwee Giok dengan sangat keberatan memandang sekejap
kearah Boen ching, baru akan mengucapkan kata-kata
mendadak dia tak jadi berbicara dan mengikutinya Tie Liok
Yun melompat keluar dari telaga tersebut.
Boen ching yang nampak Bwee Giok pergi, dalam hatinya
menjadi sangat terkejut, sekalipun dia juga tidak ingin untuk
tinggal ditempat itu lebih lama lagi, tetapi dalam hatinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebenarnya ingin melihat keadaan terlebih dahulu baru
meninggalkan tempat itu, tetapi kini Bwee Giok telah
menggerakkan tubuhnya meninggalkan tempat itu, dia mau
tak mau juga terpaksa berangkat meninggalkan tempat itu
juga .
Dia membalikkan tubuhnya lalu membungkukkan tubuhnya
memberi hormat kepada Pak Leng Sianseng sambil ujarnya.
"Boanpwee terpaksa harus berangkat satu tindak terlebih
dahulu"
Sehabis berkata dia bersiap untuk meninggalkan tempat
itu. Pak Leng Sianseng menghela napas ujarnya.
"Kalau memangnya demikian, kita lebih baik bersama-sama
saja."
Sehabis barkata dia bersama-sama dengan Boen ching
meloncat dan meninggalkan perahu Iblis itu dan mengejar
ketiga orang lainnya yang telah meninggalkan perahu iblis itu
terlebih dahulu.
Boen ching melihat Bwe Giok berada didepan, Lam Hay
Coei Hong Tie Liok Yun pun dengan sengaja memperlambat
langkah kakinya menanti Boen ching dengan Pak Leng
Sianseng mengejar sampai disisinya.
Sang Kwan Yu yang seorang diri terlebih dahulu mendaki
keatas gunung ketika dia menolehkan kepalanya memandang
tampak keempat orang itupun mengikuti jejaknya, lari keatas
puncak gunung itu, dalam hatinya tanpa terasa dia menjadi
sedikit merasa bangga, dalam hati pikirnya. Ternyata pikiranku
juga tidak salah.
Pak Leng Sianseng yang telah mendapatkan peringatan dari
Wang Huo Thaysu, didalam hatinya kini merasa sangat berat
sekali, dia menarik napas panjang2, dan mendongakkan
kepalanya memandang kearah puncak gunung dihadapannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendadak dia sangat terkejut sekali, dengan nada yang keras
teriaknya. "Hati-hati--- "
Sang Kwan Yu hanya memperhatikan ke empat orang itu,
tampak Pak Leng sianseng demikian terkejutnya memandang
ke belakang tubuhnya dia menjadi sangat terkejut sekali,
dengan cepat dia membalikkan tubuhnya sambil melancarkan
satu kati serangan hebat.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang keatas
gunung itu, didalam sekejap mata saja Sang Kwan Yu telah
saling bertukar satu kali serangan dengan yang berdiri
dibelakang tubuhnya itu, terdengar suara benturan yang
sangat nyaring sekali diikuti dengan angin pukulan yang
santer menerjang membuat kedua orang itu saling berpisah.
Didalam hati Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut sekali,
kehebatan dari angin pukulan yang dilancarkan oleh itu
merupakan suatu tenaga yang selama hidupnya belum pernah
dia melihat, dia sama sekali tidak pernah menyangka kalau
tenaga dalam yang dimiliki orang itu ternyata seimbang
dengan tenaga dalam yang dimilikinya.
Ketika dia memandang kearah orang itu tampak seorang
kakek tua yang sangat kurus kering dan memakai baju
berwarna merah darah berdiri dihadapannya.
Tubuh Pak Leng Sianseng dengan sangat cepat sekali
melayang dan turun diatas puncak gunung itu, lima orang
berdiri bersama-sama dan memandang tajam kearah kakek
tua yang kurus kering itu nampak wajah dari kakek tua
berbaju merah darah itu berubah menjadi pucat kehijau-
hijauan dan dengan tenang berdiri tegak di sana.
Ujar Pak Leng Sianseng kepada Boen ching sekalian dengan
nada yang sangat perlahan-
"orang ini adalah salah satu dari ketiga orang iblis dari Hiat
Koang To dan menduduki tempat yang ketiga. Miauw Ie Tek.
mereka kini dengan resmi akan menampakkan dirinya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, dia tidak mengetahui
orang yang berdiri di hadapan matanya, tetapi dia tahu bahwa
tenaga dalam yang dimiliki oleh Sang Kwan Yu itu sekalipun
sangat tinggi tetapi kiranya juga tak sanggup untuk melawan
orang yang membunyikan genta itu.
Kakek tua berbaju merah darah itu setelah berdiri tegak
sejenak. tanpa menggerakkan tubuhnya mendadak dia
melayang dan mengundurkan diri kebawah gunung.
Kelima orang itu tak seorangpun mengetahui mengapa
MiauwBe Tek mendadak mengundurkan dirinya, sekalipun Pak
Leng Sianseng sendiripun juga tak berhasil untuk
menduganya, dia sebenarnya mengira bahwa kalau
memangnya MiauwBe Tek mengunjukkan dirinya, pastilah
akan bergebrak mati2an melawan dirinya lima orang, tetapi
dengan demikian saja tiba2 mengundurkan dirinya, sungguh
membuat dirinya menjadi sangat bingung dan sama sekali
diluar dugaan, oleh sebab itu diantara kelima orang itu, tak
seorangpun yang turun tangan menghadang kakek tua itu
mengundurkan dirinya.
Lima orang itu saling bertukar pandangan sekejap baru saja
akan maju kedepan, tiba2 terdengar suara dengusan gusar
berkumandang datang dari sebelah kiri, sebuah bayangan
ungu bagaikan kilat cepatnya terdesak mundur sanpai di
tempat itu.
Begitu bayangan manusia itu muncul, Boen ching tanpa
terasa menjadi termangu-mangu orang yang baru saja datang
itu ternyata adalah salah satu dari empat iblis yang terdiri dari
setan arak, paras elok. harta serta kedudukan, yakni Kiem
Cang Thiat Cie, Chang Sun Loei adanya.
Chang Sun Loei begitu nampak kelima orang itu, diapun
menjadi ter-mangu2, kepada lima orang itu ujarnya.
"Kiranya kalianpun juga telah tiba ditempat ini"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Didalam hati Boen ching merasa sangat heran sekali,
bagaimana Chang Sun Loei ini dapat tiba dipulau Hiat Koang
To ini, entah kedatangan mereka tempat ini, mempunyai
tujuan apa.
Dengan dingin ujar Sang Kwan Yu.
"Aku kira siapa, tak tahunya kiranya adalah Chang Sun
heng adanya, selama puluhan tahun lamanya tidak bertemu,
entah kini datang kemari apakah juga dikarenakan ketujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian JanShu itu??".
Chang Sun Loei belum saja memberikan jawabannya,
terdengar Pak Leng Sianseng telah berkata.
"Ada orang datang".
Ketika Boen ching miringkan kepalanya memandang,
didalam hatinya makin merasa bertambah terkejut, setan
paras elok. Kiem Shan Suat Ciang Ouw Yang Bu Kie ternyata
juga munculkan dirinya ditempat ini juga , entah mereka
bagaimana dapat sampai ditempat puncak gunung ini
semuanya.
Ouw Yang Bu Kie setelah mencapai dipuncak gunung itu
memandang sekejap kepada ke enam orang itu, sambil
tertawa besar ujarnya.
"Aku lihat setelah pertemuan yang diadakan di loteng oei
Hok Loo itu, ini kali merupakan pertemuan Bu lim untuk yang
kedua kalinya."
Sang Kwan Yu selalu merasa tak senang terhadap ke
empat iblis sakti, dengan dingin tertawa, ujarnya.
"Tidak salah, pertemuan pada waktu itu diloteng oei Hok
Loo terdapat tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan
Shu, kali ini diatas pulau Hiat Koang To pun terdapat juga
tujuh buah hioloo kuno. Pada waktu itu walaupun sangat
sayang sekali aku tak dapat mengikutinya, tetapi saat ini aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sangat beruntung sekali dapat bertemu dengan kalian berdua,
sungguh tidak sia-sia perjalananku saat ini."
Pada waktu itu empat iblis sakti pernah berebut nama
dengan Sang Kwan Yu didalam dunia kangouw, kini sudah
tentu merasa sangat tak puas sekali.
Ouw Yang Bu Kie mementangkan kipas emasnya, terlihat
gambar tulang belulang dihadapkan ke arah Sang Kwan Yu
sambil ujarnya.
"Sekali berpisah puluhan tahun lamanya tak pernah
bertemu, entah kepandian silat yang dimiliki Sang Kwan heng
hingga kini telah mengalami kemajuan berapa jauhnya."
Sang Kwan Yu tertawa dingin, dia nampak Ouw Yang Bu
Kie sekalipun dengan menggunakan kipas emasnya itu
melancarkan serangan dengan seenaknya tapi dia ternyata
telah melancarkan satu jurus yang sangat ganas sekali dari
ilmu kipas "Cong Thian CieJet " atau langit membela
menunjuk matahari apabila sambaran dari kipasnya ini
mencapai pada sasarannya, apabila tak mengalami luka berat
pastilah akan binasa. Kegusaran dalam hatinya menjadi
memuncak. pikirnya.
"Sekalipun aku telah terkurung puluhan tahun lamanya
tetapi juga mana dapat kau Ouw Yang Bu Kie dapat
memandang demikian rendahnya kepada diriku."
Diantara suara dingin dia berturut-turut telah melancarkan
delapan kali serangan hebat, dan secara terpisah mengancam
jalan darah terpenting yang tersebar diseluruh tubuh Ouw
Yang Bu Kie, sekalian mendesak mundur serangan kipas emas
yang dilancarkan olehnya, sedang pada mulut ujarnya.
"Ouw Yang Bu Kie heng janganlah terlalu memandang
rendah terhadap diriku"
Didalam hati Ouw Yang Bu Kie merasa sangat terkejut
sekali, dia sejak dulu telah mendengar kalau Sang Kwan Yu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah dikurung oleh Thian Jan Shu bahkan di belakang
tubuhnya telah dirantai juga dengan rantai besi yang sangat
besar, dia mengira dengan demikian dapat dipandang rendah,
tetapi sungguh tak terkira ternyata diluar dugaannya sama
sekali, tenaga dalam yang dimiliki oleh Sang Kwan Yu ternyata
sedikitpun tidak mengalami gangguan yang seperti apa yang
dibayangkan sebelumnya.
Ouw Yang Bu Kie terdesak dan terpaksa menarik kembali
kipas emasnya untuk melindungi tubuhnya, sedang pada saat
itu tongkat emas dari Chang Sun Loei telah tiba dan
mengancam belakang batok kepala dari Sang Kwan Yu sambil
ujarnya.
"Sang Kwan heng, harap bertahan sebentar, janganlah kau
sampai melupakan diriku"
Keempat iblis sakti itu biasa selamanya tak mempunyai
hubungan apapun juga , tetapi Sang Kwan Yu yang
merupakan lawan dari keempat orang itu secara bersama
bagaimana pun tidaklah dikarenakan oleh Ouw Yang Bu Kie
pun tidak untuk diri sendiri, dia juga pasti harus turun tangan
memberikan bantuannya kepada Ouw Yang Bu Kie.
Sang Kwan Yu nampak dirinya mendapatkan serangan
gencar dari dua belah samping dengan gusar dia tertawa
panjang, tubuhnya sedikit digerakkan dan menggeserkan
dirinya ke samping, bersamaan waktunya menggunakan rantai
besi Kioe Thian Han Thiat lainnya membalas melancarkan
serangan menyerang ke arah Chang Sun Loei.
Chang Sun Loei dengan cepat menarik kembali
serangannya dan mengundurkan dirinya ke belakang, ketiga
orang itu dengan gusar saling melototkan matanya, siapapun
tak ada yang mengaku kalah.
Ouw Yang Bu Kie tertawa terbahak-bahak telapak kirinya
dilancarkan keluar, sedang kipas emasnya yang berada
ditangan kanan dikembang tutupkan, gambar tulang putih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang didasari warna merah itu segera timbul, sedang
sepasang alisnya dikerutkan, agaknya dia mempunyai niat
untuk melancarkan serangan yang sangat dahsyat.
Pak Leng Sianseng nampak keadaan Ouw Yang Bu Kie
demikian, dia tahu bahwa dia mempunyai niat untuk dengan
sekuat tenaga menerjang kearah Sang Kwan Yu, dengan
tergesa-gesa dia maju kedepan sambil ujarnya. "Kalian bertiga
harap bertahan sebentar"
Ouw Yang Bu Kie tidak mempedulikan sama sekali, dia
hanya jeri kalau Pak Leng Sianseng maju membantu diri Sang
Kwan Yu.
Dia siap2 melakukan penyerangan, sepasang matanya
dengan sangat tajam sekali memandang kearah Sang Kwan
Yu, telapak kirinya melindungi dadanya, sedang tangan
kanannya mencekal kencang kipas emasnya, pada wajahnya
menampilkan suatu senyum yang sangat tawar sekali
tanyanya.
"Engkau mempunyai perkataan apa yang hendak diucapkan
keluar?" Ujar Pak Leng Sianseng.
"Kalian mengapa hanyalah dikarenakan urusan kedudukan
yang tak ada gunanya sehingga berbuat hingga menjadi
demikian, ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan
shu kini masih berada ditangan tiga iblis dari pulau Hiat Koang
To, kini untuk apa kalian bergebrak mati-matian??"
Ouw Yang Bu Kie tertawa tawar, kepada Chang Sun Loei
tanyanya.
"Chang Sun heng, apakah menginginkan dengan demikian
menyelesaikan urusan ini?"
Chang Sun Loei tertawa dingin, kepada Pak Leng Sianseng
tanyanya.
"Lam Yu dan Pak Leng selamanya tidak pernah ikut campur
didalam urusannya masing2, aku harap mengenai urusan ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kau janganlah ikut campur". Dengan dingin ujar Pak Leng
Sianseng .
"Aku tidak menginginkan ikut campur didalam urusan ini,
tetapi haruslah kalian selesaikan urusan ini setelah ketujuh
buah hioloo kuno peninggalan Thian JanShu itu telah kembali
ke daratan Tionggoan".
Ouw Yang Bu Kie tertawa ter-bahak2, sambil menarik
kembali kipas emasnya dia memandang sekejap kearah
keadaan sekelilingnya.
Dua diantara empat iblis sakti ditambah dengan Lam Yu
dan Pak Leng, bukanlah hal ini sesuai dengan perkataan yang
diucapkan oleh Wang Huo Thaysu mengenai pulau Hiat Koang
To memancing saling bunuh membunuh antara jago2
berkepandaian tinggi dari daerah Tionggoan-
Tapi pada saat ini dalam hati Pak Leng Sianseng tanpa
terasa menjadi tergerak. diam2 pikirnya, apabila dirinya dapat
bergabung dengan orang itu, ke tujuh buah hioloo kuno
peninggalan Thian Jan Shu itu bukankah masih mempunyai
harapan untuk direbut kembali.
Pada saat dia masih berpikir, mendadak terdengar Bwee
Giok menjerit kaget dengan sangat keras sekali.
Semua orang menjadi sangat terkejut, Boen ching dengan
cepat berjalan mendekat kearah Bwee Giok. Dan memandang
kearah dimana Bwee Giok memandang.
Sebuah bayangan manusia dengan sempoyongan berlari
mendatangi, seluruh tubuh dari orang itupenuh dengan darah
segar yang memancur keluar dengan derasnya.
Boen ching, begitu tampak orang itu dia segera
mengenalinya, orang tersebut tak lain adalah salah satu
anggota dari empat iblis sakti yang terdiri dari setan arak.
paras elok, harta serta kedudukan yaitu Tong Kiam Hien Piet,
Keng Beng Sang adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kong Beng Sang yang merupakan salah satu jago dari
Tionggoan, ini hari entah bagaimana bisa munculkan diri
ditempat itu juga , bahkan telah berubah menjadi sedemikian
rupa.
Ouw Yang Bu Kie, Chang Sun Loei dan Kong Beng Sang
merupakan orang mengangkat nama bersama-sama,
sekalipun diantara keempat iblis sakti itu tak seorangpun yang
memakai aturan, tetapi kini nampak tubuh Kong Beng Sang
menjadi demikian rupa, juga tak dapat dihindarkan lagi
merasa sangat sedih sekali bagaikan kucing menangisi tikus
saja.
Pada saat itu Kong Beng Sang telah tak kuat untuk berdiri
lebih lama lagi, tubuhnya sempoyongan dan roboh keatas
tanah, sekumpulan bunga merah yang aneh itu segera hancur
berantakan karena tindihan dari tubuh Kong Beng Sang yang
besar itu
Tubuh dari Ouw Yang Bu Kie serta Chang Sun Loei
bersama-sama segera berkelebat, dua orang yang satu dari
kiri dan yang lain dari kanan membantu membimbing tubuh
Kong Beng-Sang bang kit berdiri dan berjalan keatas puncak
gunung.
Seluruh tubuh dari Kong Beng Sang penuh dengan darah
segar, sepasang matanya dengan gusar melotot keluar,
keadaannya sungguh menyeramkan dan menakutkan sekali.
Boen ching yang nampak Kong Beng sang menjadi
demikian rupa, didalam hatinya menjadi bergetar, dengan
cepat ujarnya.
"Dia mungkin didesak hingga menemui kematiannya karena
suara genta yang dibunyikan dengan keras."
Dia yang mempunyai pengalaman yang sangat luas segera
ia tahu bahwa Kong Beng Sang pasti terbunuh oleh suara
genta tersebut, sebab orang membunyikan genta itu memiliki
tenaga dalam yang sangat sempurna sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seluruh orang yang berada dikalangan itu setelah
mendengar perkataan yang diucapkan oleh Boen ching ini,
tanpa terasa hatinya menjadi sangat berat sekali.
Didalam hati Boen ching sejak tadi telah mempunyai
perhitungan yang masak. orang yang membunyikan suara
genta ini, apabila memaksa jalannya darah didalam tubuh
orang menjadi mengalir terbalik, seluruh urat nadi didalam
tubuhnya pasti akan menjadi pecah dan menemui
kematiannya.
Kepandaian dari dunia kangouw, jika dibandingkan dengan
ilmu Hiat Mo Kang itu jauh berbeda sama sekali, jika dilihat
keadaan dari Kong Beng Sang ini saja, kiranya juga tak
mempunyai cara lain lagi untuk menolong, bahkan
kemungkinan sekaliakan segera mengala kematian karena
kehabisan darah.
Didalam hatinya baru saja berpikir sampai disitu, dari
kejauhan terdengar lagi suara genta tersebut berkumandang
datang lagi.
Pak Leng Sianseng yang selama hidupnya baru saja
pertama kali ini melihat kematian yang dialami orang dengan
demikian kejam dan mengerikan itu, didalam hatinya merasa
sangat terkejut bercampur gusar, pada saat suara genta itu
berbunyi lagi dengan sangat nyaring sekali.
Sang Kwan Yu merasa sangat terkejut bercampur takut,
diapun bersamaan waktunya bersuit panjang, dengan tenaga
dalamnya dia berusaha menolak suara dari genta tersebut.
Sedang dari sinar mata Boen ching memancarkan sinar
yang sangat terkejut sekali, ketika ia melirik, tampak sebuah
bayangan manusia dengan sangat cepat sekali berlari
mendatang, dengan cepat dia segera dapat melihat bahwa
orang itu tak lain dan tak bukan adalah pemimpin dari empat
iblis sakti, Toan Bok Ci Jien adanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu Toan Bok Cie Jien tiba diatas puncak gunung itu,
dengan sangat terkejut sekali dia memandang sekejap kearah
Kong Beng Sang.
Ouw Yang Bu Kie serta Chang Sun Loei bukanlah seorang
yang sangat bodoh, dia tahu Kong Bang Sang telah tak dapat
tertolong lagi, kedua tangan dari kedua orang itu segera
melepaskan dan membiarkan tubuh Kong Beng Sang rubuh
keatas tanah.
oooXooo
Pak Leng Sianseng tampak Toan Bok Cie Jien pun
memunculkan dirinya ditempat itu, dari matanya
memancarkan suatu sinar yang sangat tawar sekali, sedang
pada mulutnya pun tersungging suatu senyuman dingin,
tubuhnya segera berkelebat dan memimpin para jago lainnya
menerjang kearah istana Hiat Kong To.
Toan Bok Ci Jien ragu2 sejenak tapi kemudian diapun ikut
orang lainnya menerjang kearah istana.
Suara suitan serta suara genta itu makin lama makin
mendekat, didalam sekejap mata saja kesembilan orang itu
telah menerjang hingga sangat dekat sekali dengan istana.
ooooooo
Bab 31 TIGA IBLIS DARI PULAU HIAT KOANG TO
Pada saat kesembilan orang itu menerjang makin dekat
dengan istana tersebut, mendadak suara dari genta itu
berhenti.
Pek Leng Siansengpun segera menghentikan langkah
kakinya, dan memandang keadaan situasi disekitar tempat itu,
begitu dia mendengar suara genta tersebut berhenti berbunyi,
segera dia mengetahui bahwa pihak orang2 pulau Hiat Koang
To memangnya mempunyai niat untuk memancing kesembilan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang itu datang kemari, tetapi kalau memangnya telah
datang kemari laluakan berbuat apa ?
Sang Kwan Yu dengan dingin mendengus, kepada Pak Leng
Sianseng ujarnya. "Kalau memangnya telah datang kemari,
mengapa tidak menerjang kedalam sekalian, orang-orang dari
pihak kita ini telah banyak. apakah boleh dikata kita harus
merasa takut kepada orang-orang dari pulau Hiat Koang To ini
sekalipun dengan tiga Iblis sakti ?"
Sambil berkata dia menggerakan kakinya dengan langkah
yang lebar memimpin yang lain terlebih dahulu berjalan masuk
kedalam istana. Boen ching sekalianpun tanpa terasa ikut
berjalan masuk kedalam.
Didalam hati sekalipun Sang Kwan Yu sedikit merasa
sangat takut, tetapi ketika terpikir olehnya bahwa orang-orang
yang berjalan dibelakang tubuhnya saat ini seluruhnya
merupakan jago-jago berkepandaian tinggi yang telah
menggetarkan seluruh dunia kangouw.
Kini, dirinyapun dapat memimpin mereka semua tanpa
terasa hatinya sedikit menjadi sangat bangga. Dengan langkah
yang lebar dia berjalan masuk kedalam istana, dia
melancarkan satu kali serangan hebat kearah pintu besi yang
tertutup rapat itu, terdengar suara yang sangat nyaring, pintu
besi itu segera terbuka kesamping dan nampaklah seluruh
wajah dari isi dalam istana tersebut.
DILUAR istana sekalipun telah mendekati siang hari, tetapi
didalam ruangan istana tersebut bahkan sebaliknya sangat
gelap sekali.
Sinar tajam yang sangat samar-samar memancar keluar
dari patung area yang sangat besar, ditengah ruangan istana
itu, tingginya kira-kira dua puluh kaki, wajahnya sangat tajam
sekali, entah dewa apakah itu.
Mendadak diri mulut patung dewa itu meluncur turun
seekor laba2 raksasa, kaki dari laba- laba raksasa itu kurang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lebih sepanjang satu kaki, didalam hatinya diam2 merasa
sangat terperanjat.
Sang Kwan Yu yang berjalan sendirian dipaling depan
tampak laba2 raksasa yaag demikian besarnya itu, dalam
hatinya menjadi sangat terkejut sekali.
Tubuh dari laba-laba raksasa itu sekalipun sangat besar,
tapi gerakannya terasa sangat gesit dan lincah. Sedikit
meloncatkan diri saja, tubuhnya dengan membawa seutas
serat laba2nya meluncur naik ke atas ruangan istana, di dalam
sekejap mata saja dia telah membuat sarang laba2 yang
sangat besar sekali.
Kesembilan orang itu telah masuk kedalam pintu besar,
begitu tampak keadaan seperti hal itu, ternyata tak
seorangpun yang tahu harus berbuat bagaimana baiknya.
Laba-laba raksasa itu setelah membuat sarang laba2nya
yang sangat besar itu, segera memutarkan tubuhnya
memandang kesembilan orang itu. Sang Kwan Yu nampak
wajah dari laba2 raksasa itu sangat mengerikan sekali,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi tertegun, dan
mengundurkan dirinya satu langkah kebelakang.
Pedang Cing Hong Kiam yang tersoren dipinggang Boen
ching segera dicabut keluar dari sarungnya, dengan sekuat
tenaga dan mengandalkan pula ketajaman dari pedangnya,
dengan keras dia mematahkan rantai Kioe Thian Han Lian
yang melibat diri Sang Kwan Yu.
Begitu pedang pusaka tersebut mengenai rantai Kioe Thian
Han Lian tersebut terdengar suara yang sangat nyaring, rantai
tersebut ternyata telah patah menjadi dua bagian, dalam hati
Sang Kwan Yu menjadi sangat girang sekali, tetapi pada saat
ini laba2 raksasa itu dengan membawa serat labanya dengan
kecepatan yang sangat tinggi menerjang kearah tubuh Sang
Kwan Yu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sang Kwan Yu menjadi sangat terkejut, tangannya
menyambar rantai Kioe Thian Lian tersebut dan disapukan
kearah laba2 raksasa itu dengan hebatnya.
Tubuh dari laba-laba raksasa itu segera melingkar, sebuah
kakinya yang panjang menempel kepundak dari Sang Kwan
Yu. Sang Kwan Yu menjadi sangat terkejut bercampur gusar,
tangannya membalik melancarkan serangan kearah kaki dari
laba2 raksasa itu.
Laba-laba raksasa itu segera melayang naik ke atas,
didalam hati Boen ching menjadi sangat gusar sekali, dengan
parlahan dia bersuit tubuhnya bagalkan kilat yang menyambar
dengan cepat melayang naik keatas dan mengejar kearah
laba-laba raksasa itu, pedang Cing Hong Kiam yang dicekal
ditangan kanannya segera digerakan kearah luar menyapu
ketengah sepasang mata dari laba-laba raksasa itu.
Baru saja pedang panjang Boen ching disapukan kearah
depan, dia segera merasakan, dari samping tubuhnya
menyambar suatu serangan yang sangat hebat sekali,
walaupun dia baru saja mengundurkan diri dari perguruan
tidak lebih dari satu tahunan, tetapi pengalaman pertempuran
sangat banyak yang dialaminya, telah menambah
pengalamannya, begitu serangan yang hebat itu menyambar
ke tubuhnya, segera dia merasa bahwa kepandaian silat dari
orang itu sangat tinggi sekali, dan dia tak mungkinakan dapat
melawannya dengan mudah, dengan cepat dia menarik
kembali pedangnya dan melayang turun keatas tanah.
Begitu tubuhnya mencapai diatas tanah segera dia
menolehkan kepadanya memandang orang itu, ternyata tak
lain tak bukan adalah kakek tua berbaju merah yang tadi
membekong Sang Kwan Yu, Miauw Bie Tek.
Sepasang alis Boen ching berkerut, dia mempunyai niat
untuk sekali lagi melancarkan serangan dengan pedangnya
menerjang kearah kakek tua itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Laba-laba raksasa itu setelah menarik kembali keenam
kakinya, dengan sangat ringan sekali melorot turun keatas
puncak Miauw Bie Tek. bagaikan hal itu merupakan urusan
yang sangat biasa sekali.
Tangan dari Miauw Bie Tek segera digerak-gerakan,
tampak keenam kaki dari laba2 raksasa itu diulurkan keluar
dan dengan cepat meluncur naik keatas ruangan lagi. Pak
Leng sianseng dengan tawar tersenyum, ujarnya .
"Kalian orang-orang dari pulau Hiat Koang To ternyata
berani merebut ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
Jan Shu itu, mengapa tidak berani juga untuk bertemu dengan
wajah kalian yang asli ??-" Sahut Miauw Bie Tek dengan
sangat dingin sekali.
"Kalian seluruhnya ternyata berani datang ketempat ini,
selain Boen ching seorang, lainnya akan menerima hukuman
mati".
Boen ching menjadi tertegun, dia tertawa menghina,
kepada Miauw Bie Tek ujarnya.
"omonganmu sungguh sangat berat sekali, kalian mengapa
tidak menghukum mati aku sekalian ??".
Miauw Bie Tek dengan sangat dingin sekali memandang
sekejap kearah Boen-Ching, sepatah katapun tak diucapkan
keluar, cuma bersiap hendak mengundurkan dirinya.
Tubuh dari Sang Kwan Yu segera berkelebat menghalangi
perjalanan pergi dari Miauw Bie Tek, sambil tertawa ringan
ujarnya.
"Kau tadi dengan sangat mudah sekali dapat pergi, kini kau
ingin pergi lagi, aku kira tak demikian mudah nya"
Pada wajah dari Miauw Bie Te-k segera timbul suatu
senyuman yang sangat kejam dan licik sekali. tubuhnya
bagalkan kilat cepatnya menerjang kedepan, bersamaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
waktunya terdengar suara yang sangat nyaring sekali, sebuah
bendayang sangat berat, jatuh keatas tanah.
Boen ching sekalian menjadi sangat terkejut sekali, tak
sempat untuk menahan Miauw Be Tek lagi, bersama-sama
mengundurkan dirinya kebelakang.
Sang Kwan Yu menjadi tertegun, pada saat dia hendak
menghindarkan dirinya lagi telah terlambat Boen ching
sekalian setelah berhasil menghindarkan dirinya, ketika
memandang ke tempat itu tampak sebuah genta yang sangat
besar sekali telah menutupi seluruh tubuh dari Sang Kwan Yu
didalam genta tersebut. Miauw Bie Tek tertawa dingin,
ujarnya.
"Demikianlah caranya aku menghukum mati setiap
musuhku"
Perkataannya baru saja selesai diucapkan, dari sebelah kiri
terlihat sebuah palu besi yang besar jatuh kebawah, dan
dengan tepat mengenai genta tersebut, segera terdengar
genta itu mengeluarkan suara yang sangat berat sekali.
Boen ching sekalian yang tampakakan hal itu, didalam
hatinya merasa sangat terperanjat sekali mereka segera
terpikir sebab-sebab kematian dari Kong Beng Sang, mungkin
sekali dikarenakan demikian pula bahkan tak dapat diragukan
lagi.
Boen ching merasa sangnt terkejut bercampur gusar,
tubuhnya segera melayang bagaikan kilat cepatnya menubruk
kearah genta yang sangat besar itu, pedang Cing Hong
Kiamnya disabetkan dan memotong kearah genta besar itu.
Tidak menanti Miauw Bie Tek turun tangan mencegahnya,
Pak Leng Sianseng segera turun tangan menyerang kearah
Miauw Bie Tek.
Miauw Bie Tek tertawa dingin, tubuhnya berkelebat dan
mengundurkan diri untuk melarikan dirinya. Pak Leng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sianseng tak berani dengan sembarangan meninggalkan
orang-orang lain, terpaksa menghentikaa langkahnya untuk
pergi mengejar.
Pedang Cing Hong Kiam dari Boen ching yang ditusukkan
keluar baru saja menempel pada genta raksasa itu, dia
merasakan bahwa getaran dari genta itu terlalu lihay sekali,
tusukan pedangnya baru saja mengenai genta itu tak nyana
ternyata dapat bergetar dengan sangat hebat sekali, sedang
genta raksasa itu pun hanya terpotong sedikit pada ujungnya
saja.
Genta raksasa itu sekali lagi mengeluarkan suara yang
berat, pedang Cing Hong Kiam di tangan Boen ching dengan
megikuti keadaan tersebut menyabet keluar lagi ke arah palu
dari genta besar itu, pada saat pedang tersebut dengan
sangat hebat menyambar terlihat pula dari genta itu telah
berhasil dibabat putus menjadi dua bagian-
Tubuhnya dengan cepat membalik, pedang Cing Hong
Kiamnya segera ditusukkan kedalam genta, pada saat dia
mengerahkan tenaga dalamnya genta raksasa tersebut segera
terbelah menjadi dua bagian-
Sang Kwan Yu telah jatuh pingsan didalam genta itu,
wajahnya sangat pucat sekali, sedang dari mulutnya
memancar keluar darah segar, ke delapan orang itu begitu
melihat keadaan yang mengerikan tersebut tanpa terasa
menjadi ngeri.
Dengan tangan jahat yang dilakukan MiauBe Tek tadi,
kiranya tak perduli siapapun yang berhasil membinasakan dia,
juga sukar sekali untuk meloloskan diri dari bahaya seperti
yang dialami oleh Sang Kwan Yu ini, entah tiga iblis dari pulau
Hiat Kong To ini masihakan menggunakan cara kejam apa
lainnya.
Pak Leng sianseng segera membimbing Sang Kwan Yu
keluar dari dalam genta besar itu, dan mengurut jalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
darahnya, wajahnya berubah menjadi sangat serius sekali,
ujarnya kemudian-
"Dia telah menderita luka dalam yang sangat parah sekali,
kukira dia sama sekali takkan sanggup untuk bergebrak
dengan orang lain lagi."
Seluruh jago menjadi termenung berpikir keras, iblis dari
selatan ini sekalipun merupakan orang dari aliran sesat tapi
pada saat ini seluruhnya bekerja sama untuk menghadapi
orang2 dari pulau Hiat Koang To ini, kepandaian silatnya
sangat tinggi sekali, kemungkinan sekali dapat membantu
seluruh orang ini hari, ternyata dapat menjadi sedemikian
rupa, sekalipun tak ada hubungannya sama sekali dengan
mereka, tapi merekapun tak dapat kalau tak merasakan akan
hal itu.
Toan Bok Cie Jien dengan keras mendengus, tangan
kanannya diayunkan, gentong araknya bagaikan panah yang
lepas dari busurnya dengan sangat cepat sekali meluncur
kearah patung dewa aneh itu, terdengar suara yang sangat
nyaring sekali, patung dewa aneh itu segera terlihat sebuah
lubang yang sangat besar sekali. Kemudian ujarnya.
"Kini terpaksa hanya meninggalkan dia ditempat ini saja,
sedang kitapun harus masuk kedalam untuk mencari orang-
orang dari pulau Hiat Koang To ini."
Sambil berkata dia berjalan masuk kedalam ruangan istana
tersebut^
Dari dalam ruangan istana mendadak berkelebat seorang
kakek tua yang wajahnya sangat hitam sekali, memandang
kearah delapan orang itu.
Pek Leng Sianseng segera memandang keadaan sekitar
tempat itu, sekalipun dia merasa bahwa kekuatan dari pihak
dirinya tidak terlalu kuat, tetapi terpaksa diapun berjalan
kedepan dan berkata pada orang itu, ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Silahkan Tocu dari pulau Hiat Koang To ini keluar untuk
berbicara "
Kakek tua berwajah hitam itu tertawa dingin, sepasang
tangannya dirangkap didepan dada,, kepada Pak Leng
Sianseng ujarnya.
"Kau ingin bertemu dengan Tocu, silahkan untuk menerima
tiga pukulan dari aku Miauw Be Hua"
Wajah dari Pak leng Sian seng berubah menjadi sangat
dingin sekali, dengan sangat gusar sekali dia melancarkan
serangan hebat ke arah tubuh Miauw Bie Hua.
Telapak tangan dari kedua orang itu segera bertemu, dan
terasa angin tajam menyambar, masing-masing mundur ke
belakang satu tindak.
Pak Leng sian seng menjadi sangat terkejut sekali, dia yang
selalu merasa bahwa dirinya merupakan jago berkepandaian
tinggi dari daerah Tionggoan, sekalipun Lam Yu mencari dia
untuk bertanding, dia selalu menghindarkan diri dan tidak
ingin untuk bergebrak dengan pihak lawan, sebenarnya
didalamnya mengandung maksud memandang rendah
terhadap Sang Kwan Yu.
Kini begitu bertemu dengan Miauw Bie Hui ternyata dia
tidak berhasil untuk mendapatkan kemenangan, didalam
hatinya bukan saja merasa sangat terkejut sekali, bahkan dari
dalam hatinya segera timbul suatu rasa yang berdesir kalau
demikian halnya kemungkinan sekali apa bila Miauw Bie Hua
melancarkan serangannya tak ada seorang pun dari para jago
dari daerah Tionggoan yang hadir ditempat ini dapat
menerima pukulan tersebut.
Sekalipun didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali,
tetapi dalam hati Miauw Bie Hua jauh merasa lebih terkejut
lagi, dia selalu mengira kalau dirinya dapat menguasai seluruh
dunia kangouw, sungguh tak terkira kalau dia ternyata hanya
seimbang dengan Pak leng Sianseng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua orang itu saling berhadap-hadapan dan saling
memandang tajam kearah pihak musuhnya, MiawBe Hua
mendengus dengan sangat dingin, sekali lagi dengan sekuat
tenaga dia melancarkan serangan hebat, Pak leng Sian
sengpun segera bersuit nyaring, kali ini kedua pihak sekuat
tenaga melancarkan serangannya, terdengar suara bentrokan
yang sangat dahsyat Pak Leng Sianseng dengan wajah yang
berubah sangat merah sekali terdesak mundur setengah
tindak mundur ke belakang.
Miauw Bie Hua setelah menenangkan pikirannya, sejenak
pada wajahnya segera timbul suatu senyuman mengejek,
dengan perlahan-lahan ujarnya. "Kalian orang-orang ini
seluruhnya akan terkubur ditempat ini "
Hawa gusar didalam hati Boen ching segera memuncak, dia
memasukkan kembali pedang panjangnya kedalam sarung,
tubuhnya melayang dan menghadang Miauw Bie Hua.
Miauw Bie Hua dengan dingin mendengus. sebuah telapak
tangannya melancarkan serangan menghantam dada Boen
ching.
Tubuh Boen ching segera berkelebat menghindar, sekaligus
dia melancarkan tujuh kali tendangan hebat, dan mengancam
jalan darah penting diseluruh tubuh Miauw Bie Hua.
Miauw Bie Hua dengan dingin tertawa panjang, dari
serangan telapak tangan segera berubah menjadi serangan
cakar maut mencekal ke arah sepasang kaki Boen ching yang
sedang melancarkan serangan tendangan, tubuh Boen ching
segera berputar dan melancarkan jurus "Thien Tokan Kun"
atau menjungkir balikkan bumi dari ilmu Thay Thien Kioe Sih.
Miauw Bie Hua untuk sesaat memandang ringan kepada
musuhnya, segera dia berhasil dikuasai, pada saat tangan
Boen ching digetarkan tubuh Miauw Bie Hua segera dijungkir
balik keatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam hati Pak Lang sianseng segera menjadi berat,
kepandaian silat dari Boen ching ternyata demikian anehnya,
tenaga dalam dari MiauBe Hua jauh lebih tinggi satu tingkat
dari dirinyapun ternyata masih berhasil dilempar keluar,
sekalipun pada saat menyerang kearah musuh, pihak musuh
tidak bersiap sedia, tetapi hal inipun dapat dikata sangat aneh
sekali.
Hanyalah dengan demikian kemungkinan sekali terhadap
diri Boen ching sebaliknya malah tidak menguntungkan-
Miauw Bie Hua setelah berhasil bangkit berdiri, dengan
tajam dia memandang kearah Boen ching sedang Boen ching
sendiri, dia sadar bahwa dirinya tak mungkin dapat mencapai
kemenangan, dia tidak berani untuk melancarkan serangan
lagi, dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang
Ching Hong Kiamnya, dan membuat setengah lingkaran
ditengah udara. Miauw Bie Hua termenung sejenak. kemudian
dengan tawar tanyanya kepada Boen ching. "Kaukah yang
disebut sebagai Boen ching??"
Sinar mata dari Boen ching berkelebat memandang
keadaan disekeliling tempat itu, sambil tertawa kemudian
sahutnya. "Tidak salah"
MiauwBo Hut dengan sangat tawar sekali memandang dia
sekejap. dengan perlahan ujarnya lagi.
"orang-orang ini seluruhnya harus di bunuh mati
semuanya, dan tinggal kau seorang saja, asalkan kau masih
berada ditempat ini, para jago diri daerah Tionggoan pastilah
akan mengalir datang ke pulau ini juga " Boen ching tertawa
dingin, ujarnya:
"Hanya mengandalkan pulau Hiat Koang To inikah kau
hendak menangkap diriku?"
Pada wajah Miauw Bie Hua segera tampil sebuah senyuman
yang sangat dingin, dia menyapu sekejap kearah orang-orang
yang berada di tempat itu, mendadak tubuhnya meloncat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keatas, secepat kilat berturut-turut melancarkan sepuluh kali
serangan hebat dan menyerang keseluruh jago yang hadir
ditempat itu.
Wajah dari para jago segera berubah hebat, nyali dari
Miauw Bie Hua ini sungguh sangat besar sekali, ternyata
berani dengan demikian memandang ringan terhadap delapan
orang, bahkan melancarkan serangan sekaligus menyerang
kearah delapan orang itu.
Masing-masing segera dengan sekuat tenaga menerima
pukulan yang dilancarkan kearah mereka, Boen ching dengan
nyaring bersiul panjang, pedang cing Hong Kiamnya bagaikan
kilat yang sedang menyambar dan balik nenyerang kearah
Miauw Bie Hua, sedang ilmu pedang "Hong Loei Chiet Kiam"
pun dilancarkan keluar, terdengar suara guntur yang
menyambar-nyambar dengan dahsyatnya.
Tubuh Miauw Bie Hua segera melayang mundur
kebelakang, Boen ching pun segera menarik pedangnya dan
tidak mengejar terus kearahnya.
MiawBe Hua dengan tajam memandang tajam sekejap
kearah Boen ching, kemudian sinar matanya beralih
memandang kearah tujuh orang lainnya.
Pak Leng Sianseng tidak mengetahui didalam hati Miauw
Bie Hua kini sedang memikirkan apa?, dengan diam-diam dia
mengadakan persiapan.
Boen ching pun dengan mencekal pedangnya berdiri tegak.
dia terhadap pandangan tajam dan sinar mata Miauw Bie Hua
sedikit merasa takut, dia tidak mengetahui Miauw Bie Hua
memandang secara demikian kearahnya itu mempunyai arti
apa, masih ada lagi dia ingin mengetahui Miauw Bie Hua kini
sebenarnya sedang memikirkan tentang urusan apa?"
Mendadak Miauw Bie Hua tertawa dengan sangat anehnya,
tubuhnya berkelebat dan melayang masuk kedalam ruangan
istana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching meloncatkan tubuhnya bersiap-2 hendak
mengejar, mendadak terdengar suara tertawa yang sangat
nyaring sekali bagaikan bertalunya genta berkumandang
datang dengan hebatnya, suara tersebut membuat seluruh
ruangan istana menjadi bergetar tak henti-hentinya.
Sebuah bayangan manusia berkelebat melayang masuk
kedalam ruangan istana dan muncul dihadapan beberapa
orang itu.
Begitu orang tersebut menampakkan dirinya, disekeliling
ruangan istana itu berkelebat berpuluh-puluh bayangan
merah, tampak berpuluh-2 bayangan merah itu dengan
memakai topeng yang sangat aneh sekali bermunculan
ditempat itu, dan mengepung rapat-rapat Boen ching sekalian-
Seluruh jago didalam hatinya merasa sangat terkejut sekali,
dengan demikian kiranya situasi bagi mereka semua sedikit
tidak menguntungkan-
Dihadapannya muncullah seorang kakek tua yang
mempunyai bentuk tubuh yang sangat tinggi besar, wajahnya
putih dan wajahnya diliputi oleh senyum yang ramah, tetapi
pada tubuhnya diapun memakai buju berwarna merah darah.
ooo
WAJAH dari kakek tua berbaju merah darah itu sangat
ramah sekali, jika dibandingkan dengan kedua orang
sebelumnya sangat berbeda.
Tetapi hal ini malah sebaliknya membuat hati Boen ching
sekalian menjadi bergetar, tidak usah ditanya segera dapat
diketahui kalau orang ini pastilah tocu dari pulau Hiat Koang
To ini, dan pada waktu itu pernah diusir dari daerah
Tionggoan oleh Thian Jan Shu, Miauw Bie Fang adanya.
Disaat itu Miauw Bie Fang memasuki daerah Tionggoan
telah membuat seluruh jago didalam dunia kangouw menjadi
tergetar hatinya, baru setelah menampilkan diri memukul
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
rubuh, dia melarikan dirinya pulang kepulau Hiat Koang To,
sedangkan urusan itu telah lewat berpuluh-puluh tahun
lamanya, Thian Jan Shu pun telah binasa, kini Miauw Bie Fang
munculkan dirinya lagi didalam Bulim, kiranya sangat sukar
sekali mencari orang yang dapat melawan dirinya.
Setelah Miauw Bie Fang munculkan diri, sinar matanya
menyapu sekejap kearah Boen ching sekalian, dengan
perlahan dia membuka mulut, ujarnya.
"Apakah kalian datang kemari ini dikarenakan hioloo2 kuno
peninggalan Thian Jan Shu?"
Pada saat itu berbicara sekalipun wajahnya menampilkan
suatu senyuman yang ramah, tetapi begitu berbicara tentang
hal pokok. membuat orang-orang yang berada disana
merasakan suatu perasaan yang tegang sekali.
Pak Leng Sianseng memandang sekejap kearah
sekelilingnya, kemudian ujarnya.
"Kami datang kemari memangnya sebagian dikarenakan
ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu ?"
Miauw Bie Fang dengan perlahan menganggukkan
kepalanya, sambil tersenyum ujarnya. "Sedang bagian yang
lain mengenai apa? ?"
Pak Leng Sianseng tampak pada waktu Miauw Bie Fang
berbicara sangat memandang ringan sekali, bagaikan sama
sekali dia tidak memandang sebelah matapun kepada dirinya,
didalam hatinya tanpa terasa menjadi sangat gusar sekali,
pikirnya.
"Sekalipun kepandaian silat yang kau miliki sangat tinggi
sekali, juga tidak mungkin kalau demikian sombongnya"
Tetapi Miauw Bie Fang berbicara sambil tersenyum, dia
sudah tentu tak mau sampai kehilangan kedudukannya,
dengan tawar sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagian ini baru dapat diutarakan apabila bagian yang
pertama ini telah diselesaikan."
Dia berhenti sejenak. lalu lanjutnya lagi.
"Miauw Tocu, mengapa menyuruh orang yang demikian
banyak menyambut kedatangan kami ? mungkin masih ada
persiapan lainnya ?" Miauw Bie Fang tertawa, ujarnya.
"Sudah tentu mereka datang untuk menyambut
kedatangan kalian kemari. Tetapi selain untuk menyambut
kedatangan kalian, masih mengharapkan beberapa orang dari
saudara sekalian mau tinggal di pulau Hiat koang To ini untuk
selamanya "
Toan Bok Ci Jien menjadi sangat gusar sekali, dia tertawa
dingin, tubuhnya meloncat melayang ke angkasa dan ber-
turut2 melancarkan tujuh kali serangan hebat ke arah tubuh
Miauw Bie Fang.
Sepasang mata Miauw Bie Fang mendadak memancarkan
sinar yang sangat aneh sekali, dia tertawa terbahak-bahak,
tangan kanannya digerakkan ke depan menyambut serangan
dari Toan Bok Ci Jien itu, sedang tubuhnya dengan meminjam
tenaga pukulan tersebut menerjang masuk kedalam tengah
orang-orang itu.
Boen ching tidak mengetahui kalau Miauw Bie Fang itu
hendak berbuat apa, pedang Ceng Hong Kiam ditangannya
bersamaan waktunya sekali menusuk ke depan, dengan
menggunakan jurus "Cie Tian Yun You" atau jari menunjuk
asap mega menghalangi gerakan dari Miauw Bie Fang untuk
maju kedepan.
Boen ching tampak Toan Bok Ci Jien dengan sangat mudah
sekali dapat dilempar pergi oleh Miauw Bie Fang, didalam
hatinya merasa sangat terkejut sekali, tubuhnya dengan cepat
sekali berputar setengah lingkaran, sedang pedang cing Hong
Kiamnya menusuk kepunggung Miaw Be Fang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh dari Miauw Bie Fang menghindar ke samping
dengan sangat cepat sekali, ternyata tusukan yang
dilancarkan oleh Boen ching ini tak mencapai pada
sasarannya.
Pak Leng Sianseng, serta Ouw Yang Bu Kie sekalipun
segera bersama-sama mengepung Miauw Bie Fang ditengah.
Bentuk tubuh dari Miauw Bie Fang walaupun sangat tinggi
besar, tetapi ternyata sangat lincah dan gesit sekali, tubuhnya
segera berkelebat, sedang secara diam2 dia segera
mengerahkan tenaga dalamnya ke telapak tangannnya, dia
telah berhasil mendesak mundur sebagian dari orang2.
Boen ching yang nampak serangannya tidak mencapai
sasaran, dan tampaknya pula gerakan dari Miauw Bie Fang ini
bagaikan seekor harimau buas, didalam hatinya diam-diam
merasa agak terperanjat, segera tubuhnya berkelebat
mengejar kearahnya. Pedang Cing Hong Kiamnya
memancarkan sinar terang yang berkilauan, menusuk dari
belakang batok kepala Miauw Bie Fang.
Wajah dari Miauw Bie Fang masih tetap menampilkan suatu
senyuman yang ramah, tangannya segera disambar keluar
mematahkan serangan pedang yang dilancarkan oleh Bwee
Glok, sedang tangan kanannya tak berdaya lagi.
Boen ching yang nampakakan hal ini menjadi sangat
terkejut sekali, kiranya Miauw Bie Fang bertujuan hendak
menghadapi Bwee Giok. mencekal pergelangan tangan
kanannya.
Sepasang matanya segera memancarkan sinar berapi-api,
dengan amat gusar dia memekik panjang, pedang Cing Hong
Kiamnya dengan menggunakan jurus "Kiam Coan Thian Hweo"
menerjang kearah tubuh Miauw Bie Fang.
Miauw Bie Fang agaknya terhadap jurus2 pedang yang
dilancarkan oleh Boen ching itu, sangat hafal sekali, dia
menoleh kepalanya pun tidak. dengan cepat dia menarik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuh Bwee Giok. dan dengan tepat sekali dia menghalangan
serangan pedang yang dilancarkan Boen ching itu.
Pada saat ini Boen ching merasa sangat gusar bercampur
cemas, hanyalah terhadap Miauw Bie Fang dia tak dapat
berbuat apa-apa.
Terpaksa dia menarik kembali pedang cing Hong Kiamnya,
Lam Hay Coei Hong tampak Bwee Giok tertawan musuh,
dengan sangat gusar dia membentak nyaring, pedang
panjangnya ditusukkan keluar menyerang punggung dari
Miauw Bie Fang.
Tangan kanan dari Miauw Bie Pang segera berkelebat
menotok jalan darah dari Bwee Giok dan dikempitnya dibawah
ketiaknya, terhadap serangan pedang yang dilancarkan oleh
Tie Liok Yun itu sedikitpun dia tidak menggubris.
Tie Liok Yun nampak hal ini menjadi sangat gusar sekali,
pedang panjangnya digetarkan dan berganti menyerang ke
belakang batok kepala dari Miauw Bie Fang.
Pada saat ini, Pak Lian sianseng dengan ketiga orang iblis
saktipun telah turun tangan lagi menghalangi perjalanan pergi
dari Miauw Bie Fang.
Terdengar Miauw Bie Fang tertawa terbahak-bahak. seluruh
tubuhnya mendadak muncul suatu warna merah darah yang
sangat tajam sekali, membuat seluruh serangan yang
dilancarkan oleh kelima orang itu tergetar kembali. .
Pak Lang Sianseng nampak hal ini menjadi sangat terkejut
sekali, kiranya ilmu Hiat Mo Kang yang dilatih oleh Miaw Be
Fang telah mencapaipada taraf kesempurnaan, pada saat ini
jago-jago dariBulim yang berhasil melatih ilmu khiekang ini
selain Thian Jan Shu waktu itu, tak ada orang lain yang dapat
melatih ilmu setinggi itu.
Kini nampak Miauw Bie Fang ternyata telah berhasil melatih
ilmu Khie-kang bahkan dengan hawa khiekangnya dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melindungi seluruh tubuhnya, didalam hatinya terasa berdesir,
urusan hari ini agaknya lebih banyak kalah dartipada
kesempatan untuk menang.
Miauw Bie Fang setelah menggetarkan seluruh serangan
yang dilancarkan oleh Pak Leng Sianseng itu, pada ketika itu
juga pedang Cing hong Kiam telah menyabar datang, diantara
suara menyambarnya angin dan geledek, ilmu pedang "Hong
Loei Chiet Kiam" telah dikerahkan, dan menerjang kearah
Miauw Bie Fang.
Diantara suara besar sangat nyaring itu Miauw Bie Fang
telah melancarkan ilmu "Hiat Mo Kang"nya terdengar suara
benturan yang nyaring, telah berhasil menggetarkan pedang
panjang ditangan Boen ching sehingga melayang ketengah
udara.
Boen ching merasa sangat gusar sekali, dia tidak pernah
menyangka kalau tenaga dalam yang dimiliki Miauw Bie Fang
itu ternyata dapat demikian tingginya, tubuhnya segera
melayang mencekal kembali pedang cing Hong Kiamnya.
Pada saat itu Miauw Be Fang telah meninggalkan tempat
itu, Boen ching dengan keras membentak. tubuhnya berputar
di tengah udara, dengan mengerahkan gerakan tubuh Shen
Au Ban Li" tubuhnya melesat mengejar kearah Miauw Bie
Fang.
orang-orang berbaju merah yang berdiri disekeliling tempat
itu tampak Boen ching melayangkan tubuhnya mengejar
kearah Miauw Bie-Fang, segera memisahkan dirinya
kesamping dan membiarkan, Boen ching masih mendengar
suara bentakan gusar dari Toan Bok Cie Jien Sekalian, tetapi
dia sekarang tak mungkin akan membalikkan tubuhnya
kembali sekalipun didalam hatinya mempunyai keinginan
demikian, tetapi dia tetap mengejar kearah Miauw Bie Fang.
Mendadak tubuh Miauw Be Fang berhenti bergerak, Boen
ching dengan Cepat mengejar datang, sedang pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
panjangnya dengan disertai angin tajam menerjang ke
arahnya.
Miaw Be Fang tertawa terbahak-bahak. segera dia
menggerakkan tangannya menyambut datangnya serangan
tersebut, di dalam sekejap mata saja kedua orang itu telah
saling serang menyerang sebanyak sepuluh jurus lebih, sekali
lagi Miauw Be Fang dengan menggerakkan ilmu Hiat
Mokangnya mendesak pergi pedang yang mengancam
tubuhnya.
Tubuh Boen ching segera melayang turun ke atas tanah,
dengan gusar dia berdiri tegak dan memandang tajam kearah
Miauw Be Fang. Miauw Be Fang tertawa, kepada Boen ching
ujarnya.
"Pada saat ini diseluruh dunia kangouw, kau merupakan
lawan tangguh dariku, sekarang jika dilihat dari keadaan
sekarang ini tak mungkin akan terjadi, tetapi kemudian hari
pastilah akan terjadi juga , hanyalah aku sekarang tak dapat
membunuh dirimu"
Dengan sangat gusar bentak Boen ching. "cepat kau
lepaskan nona Bwee keatas tanah"
Miauw Be Fang tertawa tawar, dia memandang sekejap
kekanan kirinya, kemudian ujarnya.
"Aku menawan dirinya juga tak ada gunanya sama sekali,
sudah tentu aku akan melepaskan dirinya."
Boen ching dengan dingin mendengus, sedang panjangnya
dengan perlahan-lahan diangkat keatas, bersiap untuk sekali
lagi melancarkan serangan hebat kaarahnya. Miauw Be Fang
memandang sekejap kearah Boen ching, kemudian ujarnya
lagi. .
"Kau ingin menggunakan ilmu pedang Hong Loei chiet Kiam
itu untuk menghadapi diriku, tetapi tenaga dalam yang kau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
miliki belumlah Cukup, sekalipun ilmu pedang Hong Loei chiet
Kiam itu sangat hebat sekali lalu apa gunanya?"
Boen ching mengerutkan alisnya, dan bersiap untuk
melancarkan serangan-Tiba-tiba ujar Miaw Be Fang dengan
perlahan. "Ikutilah aku kemari"
Sehabis berkata tubuhnya berkelebat dan balikkan
tubuhnya lari kearah belakang.
Di dalam hati Boen ching penuh diliputi keragu-raguan,
tetapipada saat ini dia mau tak mau terpaksa harus pergi
mengejarnya, dia tidak mengetahui sebenarnya Miauw Be
Fang ini hendak membawa dirinya kemana, dia sambil
menyimpan kembali pedangnya, tubuhnya segera berkelebat
mengejar Miauw Be Fang.
Dua buah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali
bagaikan sambaran kilat menerjang kearah belakang istana.
Tubuhnya Boen ching yang berada satu kaki dibelakang
tubuh Miauw Be Fang, dengan sangat tajam sakali dia
memandang kearahnya, dimana dia mengempit tubuh dari
Bwee Giok entah bagaimana keadaan dari Bwee Giok saat ini.
Kedua orang itu berlari sangat Cepatnya menuju kelain
ruangan istana, ditengah ruangan itupun terdapat sebuah
patung dewa yang aneh sekali bentuknya tetapi jauh lebih
keCil jika di bandingkan dengan patung yang berada
diruangan luar.
Miauw Be Fang tertawa nyaring mendadak dia
melemparkan tubuh dari Bwee Giok masuk kedalam mulut dari
patung dewa tersebut.
Boen ching yang tampak akan hal ini menjadi sangat
terkejut sekali, dia masih teringat akan wajah dari laba2
raksasa yang sangat menakutkan itu, pedang ching Hong
Kiamnya dengan disertai suatu sinar panjang yang sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lihay sekali menyapu kearah tubuh Miauw Be Fang. Miauw Be
Fang tertawa besar, ujarnya.
"Kau berlegalah hatimu, aku tak mungkin akan melukai
dirinya"
Boen ching dengan sangat gusar sekali tetap melancarkan
serangannya, tetapi Miauw Be Fang bagaikan sedikitpun tidak
pernah merasanya, dengan tertawa besar ujarnya: "Apa bila
aku menginginkan kau binasa juga tak perlu untuk menanti
hingga saat ini."
Boen ching berturut-turut melancarkan berpuluh2 kali
serangan pedang tetapi semuanya tak satupun yang mencapai
pada sasarannya, tiba-tiba tubuh dari Miauw Be Fang
berkelebat, pada saat tangannya diayunkan dia telah berhasil
memukul roboh tubuh Boen ching.
Boen ching dengan menahan rasa gusarnya mengundurkan
dirinya ke belakang dia menarik napas panjang-panjang, dan
menyabetkan pedangnya setengah lingkaran, ditengah udara,
pada saat ujung pedangnya menyambar itulah dia ditengah
udara mendadak terdengar suara ledakkan yang sangat
nyaring.
Sepasang alis Miauw Be Fang dikerutkan, dari sepasang
matanya memancarkan sinar yang sangat dingin dan tajam,
dia tahu bahwa pada saat ini Boen ching sedang sangat gusar
sekali dan bersiap hendak menggunakan seluruh kepandaian
silat yang dimilikinya untuk mengadu jiwa dengannya.
Diapun menarik napas panjang2 kemudian dengan
perlahan-lahan dia berkata.
"Tujuanku yang terutama adalah hendak memancing kau
masuk kedalam, tetapi sebelum kau memasuki kedalam
patung dewa aneh itu, aku mempunyai suatu perkataan yang
hendak kuucapkan kepada mu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching sambil mencekal pedangnya erat-erat berdiri
tegak. dia merasa bahwa pada saat ini untuk menjaga
kegagahan serta keagungan dari dirinya, terpaksa dia harus
mendengarkan Miauw Be Fang hingga mengucapkan kata-kata
hingga selesai. Ujar Miauw Be Fang.
"Ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu
aku sih tidak membutuhkan, serta kini berada didalam patung
area ini, aku hanya menginginkan jago-jago berkepandaian
tinggi dari seluruh daratan Tionggoan terkubur seluruhnya di
tempat ini"
Boen ching yang mendengar perkataan itu sedikitpun tidak
tertarik hatinya, dia tetap mengambil posisi untuk
melancarkan serangannya dengan keras.
teriak Miauw Be Fang tiba2.
"Kau berbuat demikian ini apa gunanya, apakah kau telah
tidak mau memperdulikan dia lagi"
Hati Boen ching mendadak menjadi tergetar, dia
merasakan bahwa hatinya menjadi sangat bingung, untuk
sesaat dia tak tahu harus berbuat bagaimana baiknya.
Boen ching menjadi ragu-ragu untuk sesaat, belum saja dia
memikirkan suatu Cara untuk berbuat, terdengar Miauw Be
Fang telah berkata lagi.
"Sebelum kau memasuki tempat itu, terlebih dahulu kau
harus mengetahui, sesudah kau masuk kedalam patung area
tersebut, pintu keluar akan segera tertutup kembali, sekalipun
ditanganmu membawa senjata pusaka yang bagaimanapun
tajamnya juga tak akan dapat keluar dari dalam patung itu
lagi"
Setelah berkata dia sengaja mencibirkan mulutnya, sedang
pada wajahnya terlintas suatu senyuman yang mengejek.
kemudian ujarnya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ketujuh buah hioloo kuno itu kini berada didalam patung
ini, apabila kau berhasil melatih ilmu silat seperti Thian Jan
Shu lihay nya, sudah tentu dengan sangat mudah sekali akan
dapat keluar dari tempat itu"
ooooooo
Bab 32 IMPIAN BERUBAH MENJADI KENYATAAN
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, didalam hati dia tahu
bahwa dengan kepandaian silat yang dimiliki sekarang ini,
asalkan Miauw Be Fang yang berada dihadapannya kini
mempunyai niat untuk membunuh dirinya, hal ini akan
dilakukan dengan sangat mudah sekali, entah kenapa ia
berbuat seCara demikian, urusan telah menjadi demikian,
bagaimanapun juga baru satu kali ini menempuh bahaya
untuk mencobanya, dan tak dapat urusan ditinggalkan
demikian saja.
Berpikir sampai disini dia tidak berpikir panjang lagi,
tubuhnya melayang bagaikan seekor burung walet meluncur
masuk kedalam patung melalui mulut dari patung area
tersebut.
Miauw Be Fang tak menanti tubuh Boen ching berdiri tegak.
dia tertawa ter-bahak2 sepasang tangannya digerakkan,
sebuah batu raksasa yang beratnya kurang lebih ribuan kati
itu dengan per-lahan2 melayang keatas dan menyumbat mulut
dari patung tersebut.
Boen ching hanya merasakan dari belakang tubuhnya
menggulung suatu sambaran angin yang sangat tajam sekali,
ketika dia membalikkan tubuhnya memandang, tampak
sebuah batu raksasa telah melayang kearah patung tersebut,
sinar matanya menjadi berkelebat, didalam sekejap mata saja
dia telah dapat melihat bahwa batu raksasa itu bukanlah
tenaga dirinya dapat menggerakkannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuhnya baru saja memasuki kedalam mulut patung
tersebut, batu raksasa itu dengan mengeluarkan suara yang
sangat keras sekali telah menyumbat mulut dari patung itu,
sedang suara tertawa yang tadi terdengarpun segera lenyap
dari pendengaran.
Boen ching menarik napas panjang-panjang, ketika dia
membalikkan tubuhnya memandang, tampak tubuh Bwee Giok
terlentang disamping tubuhnya, dengan cepat dia membantu
Bwee Giok untuk melancarkan jalan darahnya yang tertotok.
Tubuh dari Bwee Giok bergoyang sedikit, tetapi hanya
terdengar suara dengusan yang sangat perlahan sekali, dan
tak sadarkan dirinya lagi, Boen ching menjadi mengerutkan
alisnya, ketika dia memeriksa tubuhnya dengan teliti, tampak
wajah dari Bwee Giok bagaikan seorang yang bukan tertotok
jalan darahnya.
Didalam hati Hoen ching merasa sedikit sangat heran, dia
tidak mengetahui mengapa Bwee Giok masih juga belum
sadarkan diri.
Mendadak suara napas dari Bwee Giok berubah menjadi
sangat cepat sekali, didalam hati Boen ching merasa lebih
terkejut lagi, dengan perlahan dia menggunakan tangannya
menekan dahi dari Bwee Giok. terasa dahinya sangat panas
sekali bagaikan dibakar.
Didalam hatinya menjadi terasa bergetar, dia tertegun
disana, dia tahu orang yang memiliki kepandaian silat makin
tinggi orang tersebut makin sukar menderita sakit, sedang
kepandaian silat yang dimiliki oleh Bwee Giok itupun tidak
dapat dihitung rendah, didalam dUnia kangouwpun dapat
dihitung sebagai jago berkepandaian tinggi.
Dan kini mendadak Bwee Giok tubuhnya menjadi sangat
panas sekali, kemungkinan sekali karena pada hari-hari yang
mendekat ini dia terlalu lelah sekali, sehingga menjadi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
demikian keadaannya, kelihatan penyakit yang diderita oleh
Bwee Giok ini tidaklah ringan-
Tetapi kini mereka berada didalam patung ini, sedang
mulut gua itupun telah tersumbat, entah bagaimana baiknya.
Mendadak, dia mengeluarkan suara tertahan yang sangat
perlahan sekali, setelah dia memasuki kedalam patung aneh
itu ternyata dia tidak merasakan menjadi gelap. sekalipun dia
telah melatih ilmu memandang diwaktu gelap. sehingga dapat
memandang benda yang berada didalam kegelapan dengan
sangat jelas sekali, tetapi ternyata sinar dia tetap dapat
merasakannya, begitu dia masuk kedalam dia hanya
menguatirkan keselamatan dari Bwee Giok, bukan dia sedang
menderita sakit yang berat, sehingga terpikir olehnya untuk
mencari jalan keluar, dia barulah dapat merasakan bahwa
sekalipun Miauw Be Fang telah menyumbat pintu keluar dari
tempat itu, tetapi terdapat Cukup sinar matahari yang masuk
kedalam patung tersebut.
Dia menolehkan kepalanya memandang, tampak sinar
matahari itu berasal dari bawah yang dipantulkan keatas,
didalam hatinya merasa sangat heran sekali, dengan perlahan-
lahan dia merendahkan tubuhnya, sambil membopong tubuh
Bwee Giok Ia berjalan ke bawah.
Setelah berjalan puluhan langkah tampak di dasar dari
lorong itu terdapat sebuah kolam yang memancarkan sinar
keperak-perakan yang sangat menyilaukan mata, sedang sinar
matahari tadipun dipancarkan dari kolam tersebut, dalam
patung itu sekalipun tak dapat melihat keadaan udara, tetapi
disekitar dari kolam yang dilapisi perak itu penuh ditanami
bermacam macam pepohonan dan bunga-bunga yang sangat
indah.
Boen ching memandang sekejap kearah kolam perak
tersebut, dengan perlahan lahan ia meletakkan tubuh Bwee
Giok ke atas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Didalam hati dia sangat jelas sekali, dasar dari kolam itu
adalah terbuat dari batu pualam, kini sekalipun dia telah dapat
melihat sinar matahari tetapi tak mempunyai Cara untuk
keluar dari tempat itu, apalagi sekarang ini Bwee Giok sedang
menderita sakit yang agak berat dan belum sadar kembali.
Di samping dari kolam perak itu terlihat ke tujuh buah
hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu tersebut ditempat
tersebut, tetapi pada saat ini Boen ching tidak mempunyai niat
untuk memandangnya, seluruhnya tubuh Bwee Giok sangat
panas sekali, entah sebenarnya dia telah menderita penyakit
apa.
Boen ching termenung berpikir keras untuk beberapa saat,
kemudian dengan perlahan-lahan dia meletakkan tubuh Bwee
Giok keatas tanah, dia tampak wajah dari Bwee Giokpads saat
ini berubah menjadi merah padam, tetapi napasnya sangat
cepat sekali, dia tidak mengetahui harus berbuat bagaimana
baiknya.
Setelah lewat beberapa saat, dia mendadak mengetukkan
kakinya keatas tanah, sedang dalam hati pikirnya.
"Bagaimanakah ini hari ternyata segala cara aku tak
berhasil untuk memikirkannya, sebenarnya hanya perlu
melancarkan seluruh jalan darah yang terdapat pada tubuh
Bwee Giok, bukankah sudah selesai dan dia akan sembuh
kembali?"
Berpikir sampai disini dia tersenyum, sering mendengar
orang berkata bahwa menghadapi yang penting janganlah
menjadi ribut karena akan kacaU seluruhnya, ternyata tak
salah juga, sekalipun penyakit yang diderita oleh Bwee Giok ini
lebih berat lagi, dengan kekuatan tenaga lweekang yang
dimiliki dirinya itu juga tidaklah mengapa, bagaimana dirinya
dapat demikian dungunya.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
sekeliling tempat tersebut, tampak di empat penjuru dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tempat itu sunyi senyap tak nampak seorang pun juga ,
dengan per-lahan2 menahan punggungnya dan mulai
mengerahkan tenaga dalamnya untuk melancarkan seluruh
jalan darah didalam tubuh Bwee Giok.
Tidak sampai seperminum teh lamanya hawa murninya
telah berputar tiga kali sedang wajah dari Bwse Giok pada
saat inipun makin lama berubah menjadi normal kembali,
telapak tangan kanan Boen ching dengan pe-lahan2 di
lepaskan sedang dirinyapun segera mengatur pernapasannya .
Dia merasakan sangat lelah sekali, baru saja menghembus
napas panjang? Suara yang sangat nyaring sekali dari tempat
yang kejauhan berkumandang datang.
Hati Boen ching terasa bergetar, ingatan yang kedua belum
saja keluar dari benaknya otaknya segera terasa sangat
pening sekali.
Dia hanya merasakan berpuluh puluh bayangan yang
sangat aneh sekali mengitari didalam benaknya, suara genta
itu agaknya sedang membawa dia menuju kedalam kabut Hian
Sim Leng Uh yang terdapat diatas gunung Lu san, sedang
pada saat itu dia merasa bahwa seluruh didalamnya telah
punah seluruhnya, sehingga seluruh tubuhnya menjadi kaku
saking kedinginannya. Tak lama kemudian dia sendiri juga tak
mengetahui telah lewat beberapa waktu, dia mulai merasakan
tubuhnya bagaikan telah berada di dalam suatu lorong api
yang sangat panas sekali, saking panasnya hingga dia sukar
sekali untuk mempertahankan dirinya.
Boen ching hanya merasakan bahwa didalam tubuhnya
sebentar panas dan sebentar dingin kembali, sedang pikiran
yang lain tiada satupun yang teringat didalam benaknya, dia
berusaha keras untuk mengingat sesuatu urusan, Bwee Giok.
Ie Bok Tocu. . . masih ada urusan yang lainnya tapi dia tak
dapat memikirkan yang lainnya lagi, dia hanya merasakan
otaknya menjadi kosong melompong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Se-konyong2 dia merasakan hawa yang sangat segar sekali
terus menurun kebawah tubuhnya sedang otak dari Boen
ching pun telah menjadi sadar kembali.
Dengan cepat dia mementangkan sepasang matanya,
begitu dia membuka matanya, segera hatinya menjadi sangat
terkejut sekali, Bwee Giok telah lenyap dari tempat tersebut.
Boen ching berpikir hendak bangkit berdiri, tapi baru saja
dia menggunakan tenaga dalamnya, sepasang kakinya
ternyata tak dapat menggunakan tenaga sedikitpun juga , di
dalam hatinya terasa berdesir, suatu hawa sangat dingin sekali
meluncur naik keatas tubuhnya, dia hampir2 saja tak dapat
berpikir lagi dia sadar bahwa dirinya tetah mengalami jalan api
menuju neraka, separuh dari tubuhnya telah tak dapat
bergerak lagi, dengan termangu2 dia mengalihkan sinar
matanya memandang sekeliling tempat itu..
Dia pada saat ini hanya memikirkan Bwee Giok saja,
didalam hatinya mendadak terasa sangat ngeri sekali, dengan
keras teriaknya. "Nona Bwee .. . . "
Tetapi suara sangat kecil dan serak sekali, sedikitpun dia
tidak mendengar suara balasannya.
Boen ching dengan keras berteriak dua kali lagi, tetapi
tetap tak terdengar suara balasannya dia dengan putus asa
menundukkan kepalanya sekalipun orang itu dapat
memancing tenaga dalam didalam tubuhnya mengalami jalan
api menuju neraka, sudah tentu dengan sangat mudah sekali,
dapat menawan pergi Bwee Giok dari tempat ini.
setelah lewat beberapa waktu dia mendongakkan
kepalanya memandang ke depan, hioloo kuno Thian Jan Shu
itu tetap berada ditepi kolam perak tersebut.
Sepasang tangan dari Boen ching segera menepuk
permukaan tanah, tubuhnya segera melayang dan turun ditepi
kolam tersebut, dia menundukkan kepalanya memandang
kedalam kolam itu, mendadak dia merasa sangat terkejut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali, ternyata wajahnya telah berubah menjadi demikian
kurusnya sehingga sampai dirinyapun hampir2 tidak dapat
mengenalnya kembali.
Dengan termangu-mangu dia duduk dipinggir kolam itu
beberapa saat, sedang didalam hatinya diam2 pikirnya.
"Sepuluh tahun lebih, aku telah mempelajari suatu
kepandaian silat yang sangat tinggi, tetapi hanya dikarenakan
belum pernah melatih suatu ilmu Khiekang yang dapat
melindungi seluruh tubuhnya, sehingga terjatuh hingga
menjadi demikian rupa, berpikir sampai disitu, dengan
perlahan dia menghela napas, dan mendongakkan kepalanya
memanda kearah tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian
JanShu itu, dalam hati pikirnya lagi. "Mempunyai ketujuh buah
hioloo kuno itu lalu apa gunanya ??".
cianbunjin2 dari tujuh partai besar didaerah Tianggoanpada
saat itu setelah mendapat ketujuh buah hioloo itu dan melatih
mati2an selama sepuluh tahun lebih juga tak lebih hanya
demikian saja, berpikir sampai disana dia tanpa terasa
menghela napas panjang.
Dia menundukkan kepalanya memandang ketengah kolam
dan memandang pada wajahnya berubah menjadi kurus
kering itu, didalam hatinya mendadak timbul suatu pikiran,
diam2 batinnya.
"Apa boleh dikata aku Boen ching selamanya harus
terkurung ditempat seperti ini?".
Dia teringat kembali pada dendam sakit hati terbunuh ayah
ibunya beserta budi dari Ie Bok Tocu yang menurunkan
kepandaian silatnya selama sepuluh tahun, terpikir kembali
peristiwa yang terjadi diatas pUncak Hwee Ing pada sepuluh
tahun yang lalu, wajah serta senyuman mengejek dari Thian
Jan Shu waktu mewariskan ke tujuh buah hioloo kuno itu
kepadanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepasang alis Boen ching dikerutkan, dia bagaikan
terdengar lagi suara dari Thian Jan Shu yang berkata
kepadanya.
"Inilah seluruh kepandaian silat yang aku miliki, apabila kau
berhasil memahami arti ketujuh buah telapak tangan yang
tertera diatas hioloo kuno itu, pastilah kau akan menjadi
pemimpin dari dunia kanguow".
Sepasang matanya dengan tajam menyapu sekejap kearah
ketujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu,
sedang dalam hatinya pikirnya.
"Thian Jan shu kalau memangnya berkata secara demikian
apakah boleh dikata bahwa ketujuh orang ciangbunjln dari
tujuh partai besar itu telah menyalah artikan ke tujuh buah
telapak tangan yang tertera pada hioloo2 kuno tersebut.
Thian Jan Shu tak mungkin akan meninggal dunia dengan
demikian mudahnya bahkan hanya meninggalkan suatu
rangkaian ilmu telapak tangan, sudah tentu ketujuh buah
telapak tangan tersebut didalamnya masih mengandung arti
yang jauh lebih dalam lagi.
Sepasang matanya dengan tajam memandang ke tujuh
buah telapak tangan tersebut, didalam benaknya segera
teringat kembali segala gerak gerik dari Thian Jan Shu ketika
diatas puncak Hwee Ing pada sepuluh tahun yang lalu, suatu
perasaan yang tak dapat diraba segera bergolak didalam
hatinya.
Suatu perasaan yang ber-kobar2 sedang menggerakkan
hatinya, ketujuh buah telapak tangan yang ditinggalkan Thian
Jan Shu di atas ketujuh buah hioloo kuno itu pastilah bukan
merupakan suatu rangkaian ilmu telapak tangan saja, bahkan
didalamnya pastilah telah meliputi seluruh kepandaian silat
yang dimiliki Thian Jan Shu, didalam hatinya mendadak
teringat kembali pada waktu Thian Jan Shu didalam sekejap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mata saja telah memukulkan ketujuh buah pukulannya
sehingga tertera pada ketujuh buah hlolo kuno itu.
Dalam sekejap mata tujuh buah suara yang tinggi rendah
tak sama itu dengan sangat nyaring sekali lagi berkumandang
didalam benaknya, dia bagaikan sekali lagi menghadapi
peristiwa dipuncak Hwee ing pada sepuluh tahun yang lalu.
Dia tiba2 seperti terlihat kembali wajah dari Thian Jan Shu
yang menampilkan suatu perasaan yang dapat terkejut
bercampur gemas, tubuh Thian Jan Shu berkelebat dan pada
saat dia melancarkan serangan telapak tangannya, Thian San
chiet Kiam bersamaan waktunya telah terpukul binasa
seluruhnya oleh pukulan Thian Jan Shu itu dan terlempar
keluar dari ruangan kuiL
Hampir-hampir saja Boen ching tak dapat menahan rasa
girang didalam hatinya, diam-2 pikirnya.
"Aku telah melatih ilmu pedang Ie Bok Kiam Hoat beserta
ilmu pedang Ngo Heng Kiam Hoat, ditambah lagi dengan ilmu
pedang Hong Loei chiet Kiam, beserta Thay Thlen Kice sih,
apabila ditambah lagi dengan ilmu telapak tangan yang
demikian hebatnya itu, kiranya pada saat ini sukar sekali ada
orang yang dapat menahan serangan yang dilancarkan
olehnya, sekalipun pihak musuh juga mempunyai ilmu
Khiekang yang dapat melindungi tubuhnya, sedikit-dikitnya
dirinya juga tak mungkin sampai dengan mudah dapat
dikalahkan.
Dia termenung terus, Pak Leng Sianseng pernah
memberitahukan kepadanya, yang mengatakan bahwa dia
harus dapat melatih ilmu Khiekang terlebih dahulu sehingga
baru dapat berhasil mengalahkan orang-orang dari pulau Hiat
Koang To ini, tetapi untuk melatih ilmu Khiekang bukanlah
didalam satu dua hari dapat dilatih hingga berhasiL mengapa
dirinya tidak mempelajari ilmu telapak tangan yang diwariskan
oleh Thian Jan Shu itu, dan kemudian dengan perlahan lahan
melatih ilmu Khiekaug menurut ajaran buku "Tat Mo cing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kheng" yang dihadiahkan kepadanya dari Ciangbunjin Siau lim
Pay.
Boen ching memejamkan sepasang matanya, di dalam
hatinya tanpa terasa teringat kembali pada waktu tubuh Thian
Jan Shu melayang, di dalam sekejap mata saja, telah
melancarkan tujuh buah pukulan telapak tangan-
Dengan tajam dia memperhatikannya, tanpa terasa diapun
menirukan Cara itu, mendadak dia menjadi sadar kembali,
keistimewaan dari bersamaan waktu melancarkan tujuh buah
telapak tangan tersebut, didalam hatinya merasa sangat
girang sekali, dengan keras dia membentak. sepasang
tangannya menepuk keatas tanah, tubuhnya dengan
mendadak melayang pergi, sedang sepasang telapak
tangannya bersamaan waktunya melancarkan tujuh buah
pukulan, dan ditujukan pada ketujuh buah hioloo kuno yang
terdapat disamping kolam perak itu.
Sepasang tangan dari Boen ching baru saja ditempelkannya
pada ketujuh buah hioloo kuno itu, segera pada otaknya
menjadi sangat pening sekali, sedang pada sepuluh jarinyapun
terasa menjadi linu dan kaku, hawa murni dalam tubuhnya
menjadi buyar, dan jatuh disamping ketujuh buah hioloo kuno
itu.
begitu tubuhnya mencapai diatas tanah, didalam hatinya
segera timbul suatu perasaan yang sangat keCewa sekali, dia
hampir-hampir tidak dapat menguasahi perasaan didalam
hatinya yang sedang bergolak, dan memgucurkan air
matanya.
Ke sepuluh jari tangannya baru saja menyentuh ketujuh
buah hioloo kuno itu, sungguh tak nyana ternyata sepuluh
jarinya menjadi kaku dan tak dapat merasakan apa- apa lagi.
Dia sadar bahwa telah terkena tenaga pantulan dari
ketujuh buah hioloo kuno itu, dia selamanya melatih ilmu
pedang dan kini telah menderita jalan api menuju neraka,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Separuh tubuhnya telah tak dapat digerakkan kembali, bahkan
kini sepuluh jarinyapun telah menjadi kaku tak dapat
digerakkan lagi.
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang ujung
dari dinding patung itu, tanpa terasa lagi air matanya keluar
dengan derasnya, dia menundukkan kepalanya, pada saat ini
suhunya, teman baiknya, kekasihnya, kini jauh berada
disampingnya, sedang tangannya telah tak dapat bergerak
lagi, dengan keadaan yang demikian ini, kiranya sukar sekali
baginya untuk meloloskan dirinya keluar dari tempat ini,
sepasang matanya dengan sangat lambat sekali diangkat, dan
menutupi wajahnya, dengan sangat keCewa sekali dia duduk
termangu-mangu.
SEKONYONG KONYONG suatu bayangan manusia yang
sangat jelas muncul didalam benaknya, Thian Jan Shu
bagaikan sedang memandang dirinya dengan sinar mata yang
mengejek. sedang mulutnya tersungging suatu senyuman
yang sangat ringan-
Didalam hati Boen- ching menjadi sangat terkejut sekali,
dia melepaskan sepasang tangannya, sedang sinar matanya
dengan tajam memandang kearah ketujuh buah hioloo kuno
itu dengan sangat jelas tertera tujuh buah telapak tangan,
ketujuh buah telapak tangan itu tertera sangat dalam sekali,
sedang sepasang mata dari Thian Jan Shu sedang
memandang kearah tujuh buah hioloo kuno itu, dari sinar
matanya memancarkan sinar mata yang sangat mengejek dan
bangga sekali.
Sepasang mata dari Boen ching dengan tajam memandang
kearah tujuh buah hioloo kuno peninggalan Thian Jan Shu itu,
sejenak kemudian dari mulutnya tersungging suatu senyuman
yang sangat tawar sekali, sedang sinar mata yang sangat
keCewa dimatanya telah tersapu lenyap dari pandangan.
Segera gerak gerik dari Thian Jan Shu waktu itu ketika
memberikan ketujuh buah hioloo kuno itu kepadanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ditambah lagi dengan keadaan yang dialaminya pada saat ini,
segera membuat dia mengambil keputusan untuk memahami
hingga dapat kepandaian silat yang terkandung pada ketujuh
buah hioloo kuno itu.
Dia perCaya kalau kepandaian silat yang ditinggalkan Thian
Jan Shu itu pada saat ini tak seorangpun yang dapat
memahaminya. "Tujuh buah telapak tangan- . . "
Dengan suara yang sangat perlahan ujarnya, kepandaian
silat yang ditinggalkan oleh Thian Jan Shu itu pasti bukanlah
merupakan sustu rangkaian telapak tangan saja, didalam
hatinya terus berpikir dengan keras, bahkan setelah Thian Jan
Shu terluka parah, sudah tentu tak mungkin dia akan
meninggalkan seluruh kepandaian silat yang dimilikinya
dengan sangat jelas sekali, dan satu persatu diturunkan
seluruhnya, kemungkinan sekali inti sari dari kepandaian silat
yang dipelajarinya.
Ilmu Khiekang ciet Kang Kie pikiran ini berkelebat didalam
benaknya, membuat hatinya segera terasa menjadi
bersemangat, sedang dari sinar matanya memancarkan suatu
sinar mata penuh kemenangan.
Sinar matanya dengan tajam memandang ke atas ketujuh
buah hioloo kuno itu, dan mengingat kembali sikap serta
tindak tanduk dari Thian Jan Shu setelah meninggalkan
ketujuh buah telapak tangan itu, hal ini dengan jelas sekali
membuktikan kalau Thian Jan Shu telah meninggalkan seluruh
kepandaian silat yang di milikinya itu pada ketujuh buah hioloo
kuno tersebut, dan memberikan tenaga dalam sisanya
kedalam tubuhnya sehingga dapat menahan pukulan telapak
tangan yang dilancarkan oleh ketujuh orang ciangbunjin dari
tujuh partai besar.
Jien Gwat Ngo Seng cocok sekali dengan perhitungan im
Yang Ngo Heng, tujuh orang ciang bunjin dari partai besar
beserta jago-jago dari dunia kongauw seluruhnya mengira
kalau ketujuh telapak tangan itu pastilah merupakan suatu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
rangkaian ilmu telapak tangan sehingga sekalipun telapak
tangan itu telah ditinggalkan selama sepuluh tahun lebih,
tetapi juga tak seorangpun yang akan dapat memeCahkannya.
Pada sepuluh tahun yang lalu Thian Jan Shu setelah
meninggalkannya ilmu Khiekang "chiet Kong Kang khie" pada
ketujuh buah hioloo kuno seCara tidak sengaja.
Sepasang mata Boen ching dipejamkan rapat-rapat, pada
saat ini entah didalam hatinya harus merasa girang atau
sedih, dihadapan wajahnya samar2 bagaikan muncul
senyuman d suhunya yang mengharapkan agar dengan cepat
dia dapat menguasai ilmu tersebut.
ooooooo
Bab 33 LAM YU KONGCU
MUSIM GUGUR sudah tiba, angin bertiup dengan sepoi2,
diluar kota un Jen dengan sangat perlahan berjalan
mendatang seorang pemuda berbaju hijau, pada pinggang
pemuda itu tersoren sebilah pedang panjang, sedang
wajahnya sangat muram sekali. Dialah Boen ching yang baru
lolos dari kurungan Hiat Kong To.
Boen ching setelah memahami ilmu Khiekang "ciet Kong
Kang Khie" yang ditinggalkan oleh Thian Jan Shu itu, segera
meloloskan dirinya dari kurungan, tetapi diatas pulau Hiat
Koang To itu sunyi senyap tak tampak seorangpun. Tiga iblis
dari pulau Hiat Koang To itupun entah telah pergi kemana,
terpaksa dia hanya balik kedaratan Tionggoan.
Ilmu Khiekang "ciet Kong Kang Khie" membuat separuh
tubuh bawahnya yang kaku itu menjadi sembuh kembali,
tetapi sepuluh jari tangannya tetap tak dapat digunakan, ilmu
pedang dan ilmu pukulan yang dikuasainyapun tak dapat
dikerahkan pula, sekalipun dia telah mempunyai kepandaian
silat yang tinggipun tak ada gunanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang pintu
dari kota itu, dan berjalan masuk melalui pintu kota.
Sejak dia masuk kembali kedaratan Tionggoan, bukan saja
belum pernah bertemu dengan suhu serta kawan2nya,
sekalipun Ie Bok Tocu sekalianpun telah hilang lenyap tak ada
bekasnya, dia tidak mengetahui sampai saat ini didalam Bulim
telah terjadi peristiwa apa saja, yang paling dikuatirkan adalah
keselamatan dari Bwee Giok yang kini entah telah pergi
kemana, dan entah masih hidup atau sudah mati.
Baru saja berjalan memasuki pintu kota, sebuah kereta
kuda dengan Cepatnya menerjang datang, tampak tirai dari
kereta- kuda itu bergoyang, hatinya mendadak menjadi
terkejut sekali.
orang yang duduk didalam kereta kuda itu ternyata adalah
Bwee Giok yang diimpikan siang malam.
Dia baru saja akan menggerakan kakinya untuk lari
mengejar, mendadak dari belakang tubuhnya terasa angin
tajam menyambar datang, Boen ching segera miringkan
tubuhnya, sebuah bayangan yang kurus kecil menerjang
datang, Boen ching segera dapat melihat dengan jelas bahwa
orang itu ternyata adalah seorang anak kecil yang berusia
kurang lebih sebelas dua belas tahunan, pada saat anak kecil
itu menerjang kearah Boen ching itu, tangan kanannya
mendadak menyambar kearah pinggangnya.
Boen ching mengerutkan sepasang alisnya, tubuhnya maju
kedepan dan berkelebat pergi
Anak kecil itu agaknya sangat terkejut sekali, dan
mendongakkan kepalanya memandang sekejap kearah Boen
ching, pada saat dia mendongakkan kepalanya itulah Boen
ching dapat melihat bahwa wajah dari anak kecil itu sangat
tampan sekali, jika dilihat dari sepasang matanya agaknya dia
adalah anak seorang murid yang ternama.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi disaat ini mana dia mempunyai niat untuk
memandang tentang hal itu, ketika dia mendongakkan
kepalanya memandang kearah kereta kuda itu, tampak kereta
tersebut telah berada sejauh beberapa puluh kaki dari dirinya,
dalam hatinya segera timbul kera-guan, entah dirinya telah
benar melihat atau tidak. bila memangnya tidak salah melihat
juga bingung, haruskah dia mengejar kesana, bagaimana
kalau bukan diri Bwee Giok.
Anak kecil itu memandang sejenak kearah Boen ching,
entah bagaimana baiknya Boen ching dengan seenaknya
ternyata telah berhasil menghindarkan diri dari tangannya
sungguh sangat aneh sekali, lebih aneh lagi Boen ching
agaknya terhadap perbuatannya itu sebaliknya hanya
memperhatikan kereta kuda dihadapannya agaknya sedang
memikirkan sesuatu.
Anak kecil itu memandang sekejap kearah Boen ching,
didalam hatinya diam2 pikirnya, kemungkinan sekali seCara
tidak sengaja dia berhasil menghindarkan diri, kalau tidak tak
mungkin dapat menjadi demikian-
Boen ching setelah memandang kearah kereta kuda itu,
dengan perlahan dia menundukkan kepala dan berpikir
dengan keras.
Sepasang mata dari anak kecil itu berputar kepada Boen
ching, ujarnya. "Hei --- Kau orang sedang memikirkan apa?"
Boen ching memandang sekejap kearah anak kecil itu,
didalam hatinya kini terdapat banyak urusan, dia tak ingin
banyak berbicara, dan tidak memperdulikan anak kecil itu.
Anak kecil itu mengedip-ngedipkan mata, ujarnya kepada
Boen ching lagi.
"Apakah kau ingin mengetahui kereta kuda itu pergi
kemana ? kalau tentang hal itu aku dapat memberitahukan
kepadamu".
Selesai berkata dia tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen ching memandang sekejap lagi kearah anak kecil itu,
berpikir olehnya kereta itu sangat mewah sekali, kemungkinan
sekali milik dari seorang kaya, anak kecil ini mengetahui juga
kemungkinan sekali.
Anak kecil itu nampak Boen ching agak mempunyai maksud
untuk mengetahui urusan ini, dia tersenyum licik ujarnya.
"Dipinggangmu itu kau menyoret sebilah pedang yang
demikian baiknya untuk apa? kalau kau ingin mengetahui
berita ini kau harus bertukar dengan pedangmu itu".
Boen ching memandang tajam kearah anak kecil itu,
didalam hatinya pikirnya.
"Hal ini bagaimana baiknya, hanya mengenai urusan yang
demikian kecilnya saja ternyata dia telah hendak menggertak
diriku, cing Hong Kiam ini sekalipun tidak berharga sama
sekali juga tak dapat diberikan pada anak kecil ini"
Anak kecil itu dengan seenaknya memandang kearah Boen
ching, ujarnya: " pedang yang demikian baiknya, kau
membawanyapun tak ada gunanya".
Boen ching tertawa tawar, didalam hatinya tanpa terasa dia
merasa sangat tertusuk sekali, dirinya kini tak dapat
menggunakan tangannya lagi sekalipun memiliki sebilah
pedang lalu apa gunanya.
Berpikir sampal disini dia mendongakkan kepalanya
memandang kearah kejauhan.
Anak kecil itu tidak mengetahui Boen ching sedang
memikirkan apa?, dia melirik ke arah Boen ching tiba2 hatinya
menjadi tergerak, tubuhnya bergerak, dan berkelebat
menyambar kearah sarung pedang yang tergatung pada
pinggamg Boen ching.
Boen ching adalah orang macam mana dapat dengan
demikian mudahnya dapat menguasai tubuhuya sedikit
berputar, pada saat yang sangat tepat sekali, dia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghindarkan dirinya kesamping sehingga anak itu telah
mencengkeram tempat kosong.
Anak kecil itu menjadi tertegun, dengan cepat dia
mendongakkan kepalanya memandang kearah Boen ching dan
ingin melihat bagaimanakah perubahan wajah Boen ching,
gerakan ini telah membangkitkan perasaan apa terhadapnya.
Didalam hatinya pada saat ini baru merasakan bahwa orang
ini bukankah merupakan sasaran empuk dan orang yang
berdiri dihadapannya ini memiliki kepandaian silat yang jauh
lebih tinggi dari apa yang diduga semula.
Boen ching setelah menghindarkan diri dari sambaran anak
kecil itu, segera dia menoleh memandang sekejap kearah anak
kecil itu, didalam hatinya dia berpikir entah anak kecil ini
entah murid siapa kelihatannya gerakan tubuhnya sekalipun
sangat gesit sekali, tetapi terlalu serakah .
Tetapi hal yang penting baginya, hanyalah mengharapkan
dapat mengetahui gadis yang berada dalam kereta kuda itu
sebenarnya siapakah, dia berani memastikan kalau gadis itu
adalah Bwee Giok. tetapi didalam hatinya dia merasa bahwa
gadis itu kemungkinan sekali adalah Bwee Giok sekalipun dia
telah mengganti dengan pakaian serta dandanannya, dia
pastilah dapat memastikan kalau gadis itu adalah Bwee Giok
atau bukan-
Boen ching tidak menanti anak kecil itu berbuat sesuatu
lagi, tubuhnya berkelebat dan lari mengejar kearah dimana
kereta kuda itu lenyap dari pandangan-
Anak kecil itu menjadi tertegun, diapun melayangkan
tubuhnya mengejar kearah Boen cling sambil berkata.
"Hei --- bagaimana kau cepat pergi dari sini ?"
Didalam hatinya sebenarnya telah diliputi oleh rasa takut,
takut Boen ching berbuat tidak baik kepadanya, tetapi begitu
nampak sikap dari Boen ching demikian, didalam hati segera
dari rasa takut berubah menjadi rasa ingin tahu, dia selama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hidupnya belum pernah bertemu dengan orang yang demikian
anehnya seperti Boen ching ini.
Boen ching tetap tak memperdulikan kepadanya dan
melanjutkan perjalanannya lari kearah depan.
Tetapi mendadak didepan matanya berkelebat sebuah
bayangan manusia, diantara suara tertawa manusia yang
sangat nyaring itu terasa segulung angin kencang bagaikan
gulungan ombak ditengah samudra mendesak kearah nya.
Didalam hati Boen ching merasa sangat terkejut sekali, dia
tidak pernah menyangka kalau ditempat ini ternyata terdapat
jago berkepandaian tinggi semaCam ini, sekalipun kedua
tangannya telah kaku tak dapat digunakan tetapi ilmu
khiekang "chiet Keng Kang Khie"nya telah berhasil dikuasai,
oleh kepandaian silat yang dimiliki orang yang baru saja sering
ini agaknya tidak dibawah kepandaian dari Kong Ku, sedang
dalam hatinyapun dia tak ingin mengeluarkan ilmu khiekang
"chiet Kong Khan Khie" yang baru saja berhasil dipelajarinya
itu, tampak tubuhnya berkelebat menghindarkan diri dari
serangan hebat tersebut.
orang yang baru saja datang itu mengeluarkan suara
tertahan, tubuhnya pun segera berhenti bergerak.
Boen ching tampak orang yang baru saja datang itu
merupakan seorang kakek tua berbaju kasir yang usianya
kurang lebih lima puluh tahun, kakek tua itu selamanya belum
pernah menemuinya, didalam hatinya dia marasa sangat aneh
sekali, Boen ching ternyata dapat dengan demikian mudahnya
menghindarkan diri dari serangan yang demikian dahsyatnya.
Anak kecil itu begitu nampak kakek tun itu memunculkan
dirinya dia segera berhenti bergerak dan berdiri disamping.
Boen ching mengundurkan dirinya satu langkah ke
belakang, sedang sepasang matanya dengan tajam menyapu
sekejap kearah kakek tua serta anak kecil itu, kemudian
dengan tawar ujarnya kepada kakek tua itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"cayhe Boen ching, entah ada urusan apa telah membuat
dosa kepada cianpwee?"
Kakek tun itu begitu mendengar Boen ching menyebutkan
namanya, dia agaknya menjadi tertegun, ujarnya. "Kiranya
kau adalah Boen ching"
Boen ching dengan dingin menganggukkan kepalanya
sahutnya. "Memang cayhe adanya"
Anak kecil itu mementangkan matanya lebar-lebar
memandang kearah Boen ching, agaknya dia sedikit tidak
merasa perCaya.
Kakek tua itu memperhatikan sekejap kearah Boen ching
kemudian ujarnya lagi.
"Telah lama aku mendengar nama besar mu, ini hari dapat
bertemu kiranya juga tidaklah terlambat."
Sambil berkata sepasang tangannya dibalik dan
melancarkan serangannya dengan menggunakan hawa Im dan
hawa Yang menerjang kearah Boen ching.
Boen ching yang melihat sikap dari kakek tua itu demikian,
entah dia memangnya mempunyai niat untuk memusuhinya
dirinya atau memangnya sedikit merasa tak perCaya kalau
dirinya, sekalipun sepasang tangannya telah menjadi kaku tak
dapat digunakan lagi tapi kepandaian silat yang dimilikinya
pada saat ini jika dibandingkan sebelum pergi kepulau Hiat
Kong To jauh lebih tinggi sepuluh kali lipat, sepasang matanya
memancarkan sinar yang sangat tajam, sedang sepasang
kakinya berturut-turut melancarkan tendangan kilat kearah
nya.
ltulah ilmu "cing Yo ciet Yau" yang diajarkan langsung oleh
Ie Bok Tocu dari Lautan timur, tapi pada saat ini dia telah
menguasai ilmu khiekang "chiet Keng Kang Khie" yang
merupakan ilmu khiekang yang sangat lihay sekali dan waktu
itu Thian Jan Shu dengan mengandalkan ilmu inilah telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggetarkan seluruh dunia kangouw pada saat dia
melancarkan serangan itulah ilmu khiekang "chiet Keng Kang
khie"nya telah dikerahkan keluar.
Diantara menggulungnya angin badai yang sangat dahsyat
itu, wajah dari kakek tua itu segera berubah dengan
hebatnya, dan tak berani seCara keras melawan keras
menerima serangan dari Boen ching itu dengan cepat dia
menarik kembali serangannya dan mengundurkan dirinya ke
belakang secepat kilat.
Boen chingpun segera menarik kembali tenaga khiekangnya
beserta serangan tendangannya dan mengundurkan diri ke
tempat semula.
Wajah dari kakek tug itu berubah menjadi pucat pasi
dengan perlahan dia menghela napas dengan pandangan yang
tak perCaya dia memandang sekejap kearah Boen ching dan
termenung berpikir keras, kemudian ujarnya.
"Aku Min cong Liong atau Naga dari daerah Min cong, chiao
Shen beserta Cucuku Chao Jen sungguh tak disangka ini hari
beruntung sekali dapat bertemu dengan kepandaian silat yang
dimiliki Boen Siauw hiap saugat tinggi sekali, kini dapat
mencoba sungguh kiranya bukanlah omong bohong."
Boen ching mengerutkan alisnya, dia sejak lama pernah
mendengar nama Min cong Liong chan Shen ini, tapi orang2
itu selalu akan menyendiri dan tak ingin mencampuri urusan
orang lain, entah mengapa ini hari ternyata telah
memunculkan diri didalam dunia kangouw. Kepada chau Shen
dia membungkukkan tubuhnya memberi hormat sambil
ujarnya.
"Kiranya adalah Chao cianpwee, beanie tadi telah berbuat
salah harap dapat diberi maaf."
Chao Shen dengan tajam memandang kearah Boen ching
sejenak kemudian sambil menghela napas panjang ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak usahlah demikian, sungguh tak kusangka ini hari aku
dapat dikalahkan oleh seorang pemuda dari angkatan muda."
Boen ching diam tak mengucapkan sepatah katapun juga ,
dia tahu bahwa orang semaCam cho Shen ini merupakan
seorang yang sangat congkak sekali dan ingin menang
didalam segala hal, kini ternyata telah dikalahkan dirinya,
sudah tentu dia akan demikian sedihnya.
Chao Shen memperhatikan Boen ching sekejap lagi, dan
ujarnya:
"Boen Siauwhiap telah setengah tahun lamanya tak
berkelana di dalam dunia kangouw dan kini munculkan diri
secara mendadak, entah apakah dikarenakan urusan Pagoda
Tiang coen Tha?"
Boen ching menjadi tertegun sambil menggelengkan
kepalanya, sahutnya. "Boanpwe tidak mengetahui urusan
mengenai pagoda Tiang coen Tha tersebut."
Sambil berkata, didalam hatinya diam2 dia berpikir, kiranya
dirinya sejak berangkat menuju kepulau Hiat Koang To
dilautan Selatan itu hingga kini telah ada setengah tahun
lamanya, tidaklah aneh kalau jago-jago dari dunia kangouw
demikian merasa asingnya terhadap dirinya, berpikir sampai
disini tanpa terasa dia tertawa pahit, dan dengan perlahan
menghela napaS, bayangan dari teman dan Suhunya Segera
terbayang kembali didalam benaknya.
Tanyanya kemudian kepada Chao Shen .
Chao Shen nampak sikap Boen ching menjadi demikian,
didalam hatinya menjadi sangat aneh sekali, dia
menganggukkan kepalanya, sambil sahutnya.
"Apa bila ada urusan, Boen Siauwhiap silahkan membuka
mulut untuk bertanya kepadaku"
Pada saat ini dia mengetahui kalau kepandaian silat yang
dimiliki Boen ching jauh melebihi kepandaian dirinya, sekalipun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia hanya melihat Boen Ching melancarkan satu kali
tendangan saja, tetapi dengan menggunakan ilmu
khiekangnya yang dapat menerjang dan menarik kembali
hawa murninya dengan sekehendak hatinya, membuat hatinya
sedikit menjadi jeri.
Boen Ching tersenyum tanyanya.
"Cianpwee apakah pernah mendengar kabar berita
mengenai diri suhuku?" Chao Shen termenung berpikir keras,
kemudian sambil tertawa sahutnya.
"Kabar berita tentang suhumu Ie Bok Tocu, aku kira
hanyalah Lam Yu Kongcu sekalian sajata yang dapat
mengetahuinya."
Boen Ching menjadi tertegun, dia tidak mengetahui
siapakah sebenarnya yang dimaksud dengan Lam Yu Kongcu
itu, belum sempat dia membuka mulutnya untuk bertanya,
Chao Shen telah melanjutkan perkataannya.
Siapakah sebenarnya Lam Yu Kongcu itu aku kira kau
pastilah belum mengetahui, siapakah sebenarnya orang itu,
kereta kuda yang tadi lewat itu adalah milik keluarganya, dia
tinggal didalam perkampungan Pek In chuang dekat tempat
ini.
Didalam benak Boen ching segera terlintas kembali
peristiwa terangkatnya tirai kuda yang berlari dengan
kencangnya sehingga terlihat bayangan Bwee Giok didalam
kereta itu, memancarkan sinar yang sangat tajam, agaknya
didalam hatinya telah timbul niatnya untuk berkunjung
sejenak kedalam perkampungan Pek In chuang tersebut.
Terdengar Chao Shen berbicara lagi ujarnya:
"Tetapi Boen siauwhiap haruslah mengetahui, Lam Yu
kongcu yang disebut sebagai iblis nomor wahid di dalam bulim
pada saat ini, ilmu Hiat Mo Kangnya telah dilatih sehingga
mencapai kesempurnaan bahkan sebelah pedangnya yang
disebut "Cie Hong Kiam" sangat ganas sekali tanpa bandingan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai saat ini sangat jarang sekali ada orang yang berani
bergebrak dengan dirinya, sedang jago-jago berkepandaian
tinggi yang terbunuh di tangannyapun tidak kurang dari
ratusan orang banyaknya"
Boen ching begitu mendengar "Hiat Mo Kang" tiga buah
kata, sepasang alisnya segera dikerutkan, sedang didalam
batinnya diam-diam pikirnya.
"Ilmu Hiat Mo Kang?? Kiranya masih merupakan perguruan
dari pulau Hiat Koang To, tetapi entah Hiat Koang Sam Mo kini
berada ditempat mana??" Ujar Chao Shen-
"Boen Siauwhiap kalau memangnya telah sampai ditempat
ini, sudah tentu tak dapat dihindarkan lagi pasti akan telibat
pula didalam peristiwa pagoda Tiang Coen Ta ini, tetapi harap
saja Boen siauwhiap dapat jauh lebih ber-hati2 lagi, selama
setengah tahun ini iblis2 dari seluruh penjuru dunia telah
membanjiri masuk ke dalam daerah Tionggoan, keadaan yang
demikian kacaunya ini, selain Thian Jan Shu munculkan dirinya
sekali lagi, aku kira sangatlah sukar sekali untuk membereskan
kembali"
Boen ching dengan per-lahan2 mengangukkan kepalanya,
sahutnya.
"Terima kasih atas petunjuk dari cianpwe".
pada saat ini didalam hatinya sedang berpikir kalau
memangnya telah menjadi seperti ini, jejak serta berita dari Ie
Bok Tocu serta Bwee Giok haruslah ditanyakan Lam Yu
Kongcu barulah dapat diketahui dan tak dapat dihindarkan lagi
haruslah berkunjung satu kali kedalam perkampungan Pak In
chuang itu.
Chao Shen menghela napas dengan perlahan, kemudian
ujarnya lagi kepada Boen ching.
"Boen Siauwhiap harap lebih berhati-hati lagi, situ bertindak
satu langkah terlebih dahulu, sehabis berkata tubuhnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkelebat, sambil menarik tangan Chao Jen tubuhnya
melayang melanjutkan perjalanannya kearah depan.
Boen ching segera memandang kearah kanan dan kirinya
sekejap. kemudian dengan langkah yang lambat berjalanlah
dia kearah Pek In chuang.
Cuaca mendekati senja, angin musim gugur bertiup dengan
kencangnya sehingga membawa suara yang gemerisik,
keadaan sekelilingnya sangat sunyi sekali tak tampak
bayangan manusia satupun.
Boen ching segera menarik hawa murninya dan menubruk
kearah sisi samping dari perkampungan Pek In Chuang
tersebut, sinar matanya berputar dengan tajam
memperhatikan keadaan sekitarnya, dengan sangat mudah
sekali telah dapat mengambil keputusan untuk menuju
keruangan rumah yang paling besar didalam perkampungan
tersebut, tubuhnya bagaikan kilat cepatnya menubruk kearah
tersebut.
Baru saja lewat dua tiga buah ruangan kecil mendadak
pada ujung matanya berkelebat tampak sebuah bayangan
hitam dengan cepatnya berkelebat kearah sebuah ruangan
yang berada disamping kiri.
Dia dengan cepat menyembunyikan tubuhnya dibelakang
sebuah pohon yang besar, didalam hatinya merasa terkejut
bercampur keheran-heranan, yang membuat dia menjadi
terkejut bercampur keheranan itu bukannya karena terdapat
orang lain yang menyelidiki kedalam perkampungan,
sebaliknya adalah karena kepandaian silat yang dimiliki orang
itu sedikit mengejutkan hati, peristiwa ini dapat dikatakan
sedikit tidak masuk di akal orang yang memiliki kepandaian
yang sedemikian tingginya ini mana mungkin dapat pada saat
seperti ini muncul ditempat ini.
Segera dia menggerakkan tubuhnya mengejar bayangan
manusia tersebut, tampak bayangan manusia itu dengan tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berhenti sedikitpUn berkelebat dengan cepatnya kearah
depan-
Tubuh dari Boen ching dengan sangat cepat sekali
melayang menubruk sebuah ruangan yang berada disebelah
selatan.
Bayangan hitam itu bagaikan sedikitpUn tidak merasa
curiga kalau dirinya sedang dikuntit oleh orang, tidak lagi dia
menoleh kekanan atau kekiri sekejap, dengan cepat segera
melayang turun dari atas atap rumah.
Didalam ruangan tersebut sinar lampur memancarkan
sinarnya dengan terang benderang pada saat ini Boen ching
telah dapat melihat bahwa bayangan manusia tesebut
ternyata adalah seorang gadis yang seluruh tubuhnya
memakai baju berwarna serba hitam yang sangat ketat sekali
sehingga bentuk tubuhnya yang sangat menggiurkan itu,
dibelakang kain hitam yang menyelubungi wajahnya,
tampaklah sebuah wajah yang cantik dan menarik sekali,
bagaikan seorang dewi yang baru turun dari kahyangan.
Boen ching sedikit menjadi tertegun, pada tempat seperti
ini ternyata dapat muncul seorang gadis yang demikian
cantiknya, sungguh sama sekali diluar dugaannya, menurut
berita yang tersebar didalam dunia kangouw, sama sekali
belum pernah mendengar kalau ada seorang gadis semacam
ini.
Gadis ini agaknya terlalu percaya pada diri sendiri, setelah
berjalan satu keliling diatas rumah itu, pada mulutnya
tersungging suatu senyuman mengejek. teriaknya.
"Goei Lam Yu kaupun bukannya tidak mengetahui kalau
aku datang kemari, mengapa harus tetap ber-pura2
bersembunyi didalam ruangan, tak berani keluar menemui
diriku???"
Dari dalam ruangan tersebut terdengar berkumandang
datang suara tertawa kalap yang sangat nyaring sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang pemuda yang seluruh tubuhnya memakai jubah
berwarna putih melayang ketengah kebun yang terdapat
disamping ruangan tersebut.
Boen ching tampak usia pemuda yang berbaju putih itu
ternyata tak berbeda dengan dirinya, dalam hatinya dia sedikit
merasa heran, wajah dari orang ini sangat tampan dan halus
sekali, bagaimana dapat disebut orang sebagai permimpin dari
seluruh iblis-iblis sakti.
Goei Lam Yu setelah keluar dari dalam ruangan, sinar
matanya dengan cepat menyapu kesekeliling tempat tersebut,
sambil tertawa licik tanyanya.
"sekitar tempat ini apakah masih terdapat orang lain ? ?"
Sehabis berkata dengan sangat tawar sekali dia tersenyum,
sedang sepasang alisnya dikerutkan-
Boen ching begitu tampak Goei Lam Yu munculkan dirinya,
dia tak berani lagi bergerak sembarangan, dua orang yang
berada dihadapannya ini semuanya merupakan jago-jago yang
mempunyai kepandaian silat yang tinggi, pada hal sepuluh jari
dari tangannya pada saat ini sudah berubah menjadi kaku dan
tak dapat digerakan lagi, apabila sampai diketahui oleh
mereka, kiranya tidak mudah untuk meloloskan diri.
Sepasang mata dari Lam Yu Kongcu masih tetap menyapu
memperhatikan keadaan sekelilingnya, sedang pada mulutnya
ujarnya:
"Peristiwa tentang terdapatnya kitab rahasia "Hay Thian
Kiam Boh" didalam pagoda Tiang Coen Ta telah diketahui oleh
seluruh jago2 di dalam Bulim, tetapi tak seorangpun yang
mengetahui tempat yang sesungguhnya dari kitab rahasia
tersebut, kecuali kau bekerja sama dengan diriku " .
Boen ching yang mendengar perkataan tersebut didalam
hatinya merasa sangat terkejut sekali, dia sama sekali tak
menyangka kalau didalam hatinya terasa terkejut sekali, dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sama sekali tak menyangka kalau di dalam pagoda Tiang Coen
Ta tersebut dapat tersembunyi sebuah kitab rahasia "Hay
Thian Kiam Boh", selama ratusan tahun lamanya kawan-
kawan didalam Bulim mengangkat Thian Jan Shu sebagai
orang nomor wahid didalam bulim, sedangkan Hay Thian Khek
adalah merupakan orang aneh sebelum Thian Jan Shu, kedua
orang itu yang satu didepan sedang yang lain belakangan,
kehebatan dan kepandaian silat yang dimilikinya sukar sekali
untuk ditentukan mana yang lebih lihay, tetapi Thian Jan Shu
terkenal dengah ilmu Khiekangnya yang sangat lihay, sedang
Hay Thian Khek terkenal karena Ilmu pedangnya yang sakti,
padahal ilmu Khiekang serta Ilmu pedang sama-sama
merupakan kepandaian silat yang sangat sakti semuanya.
Setelah Hay Thian wafat, tersiar berita bahwa dia telah
meninggalkan sebuah kitab rahasia "Hay Thian Kiam Boh"
tetapi tak seorangpun yang mengetahui Jejak selanjutnya, kini
muncul dirinya, tidaklah aneh kalau jago-jago berkepandaian
tinggi dari Bulim bersama-sama sekali lagi munculkan dirinya
didalam dunia kangouw. Liauw Cing cie dengan dingin
mencibirkan bibirnya, ujarnya:
"Kita berdua telah berjanji untuk bergebrak menang kalah
pada hari ini, sedang kedua buah gambar peta rahasia itupun
di dapat oleh siapa yang menang, untuk kerja sama sudah
tentu tak mungkin akan dapat terjadi " Goei Lam Yu tertawa
dingin, ujarnya.
"Ini hari kalau kita berdua hendak dengan sekuat tenaga
bergebrak mati2an, aku kira ada nelayan yang sedang
menantikan keuntungan, bukanlah hal ini sedikitpun tidak ada
harganya sama sekali ?"
Boen ching yang mendengar perkataan tersebut, hatinya
terasa bergetar, didalam hati diam-diam pikirnya .
"Apakah boleh dikata kepandaian silat yang dimilikinya oleh
Lam Yun Kongcu ini demikian tingginya, dirinya hanya sedikit
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggerakkan tubuhnya saja, dia telah berhasil menemukan
dirinya??"
Liauw Cing ce dengan dingin mendengus dan menoleh
memandang sekeliling tempat tersebut.
Boen ching baru saja berpikir cara untuk meloloskan diri,
mendadak terdengar suara yang sangat kalap berkumandang
datang, sebuah bayangan manusia dengan sangat cepat sekali
melayang turun keatas tanah, dalam hati Boen ching pada
saat ini barulah dapat menjadi lega, dan menghembuskan
napas panjang2.
orang itu seluruh tubuhnya memakai jubah panjang yang
berwarna hitam, rambutnya awut2an tak karuan, tubuhnya
belum mencapai diatas tanah dia telah tertawa keras
teriaknya.
"Siapa yang mendengar urusan ini mendapatkan bagianku
ini"
Sepasang mata Goei Lam Yu dengan sangat dingin
memandang orang itu, kemudian ujarnya. "Aku kira urusan
tidaklah demikan mudah nya" orang itu tertawa kalap.
sahutnya:
"Sungguh besar omonganmu, aku "Lu Tong Huang She"
atau Pendekar gila dari daerah Lu Tong, ciau Huang akan
mencoba kepandaian silat yang kau miliki sebenarnya
seberapa lihay nya, sehingga dapat disebut kawanan pimpinan
iblis"
Pada saat dia berbicara itu, tubuhnya bagaikan kilat
cepatnya menubruk kedepan, sepasang telapak tangannya
melancarkan serangan hebat, dengan mengerahkan seluruh
tenaga dalam yang dimilikinya memukul tubuh Goei Lam Yu.
Sepasang mata dari Goei Lam Yu yang memancarkan sinar
yang sangat dingin itu berkelebat, sepasang telapak
tangannya dibalik menerima serangan tersebut, terdengar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suara bentrokan yang sangat dahsyat sekali, terlihat batu
kerikil dan debu berterbangan memenuhi angkasa, sedang
kedua belah pihak sama-sama melayang mundur kebelakang.
Goei Lim Yu setelah berhasil berdiri tegak dari wajahnya
timbul suatu sikap yang sombong sekali, sedang wajah dari
pendekar gila dari daerah Lu Tong itu berubah menjadi merah
padam, dengan sangat gusar sekali berdiri tegak ditempat,
tetapi dari sinar matanmya terlihat timbul suatu perasaan
yang sangat berduka sekali.
Didalam hati Boen ching merasa agak terkejut, "Lu Tong
Hung She" Cian Huan sejak lama telah sangat terkenal, ini hari
dapat munculkan dirinya ditempat itu telah diluar dugaannya,
bahwa kini kepandaian silatnya ternyata jauh dibawah Goei
Lam Yu, tanpa terasa terhadap kesaktian dari kepandaian silat
yang dimiliki oleh Lam Yu Kongcu ini didalam hatinya terasa
menjadi terkejut.
Lu Tong Huang She menjadi berdiri tertegun beberapa
saat, sedangkan Goei Lam Yu tertawa mengejek kearahnya.
setelah lewat beberapa saat, Goei Lam Yu dengan dingin
ujarnya. "Bagaimana?, masih inginkah kamu menerima satu
bagian"
Ciau Huang segera menghela napas panjang setelah
mendepakkan kakinya keatas tanah, segera membalikkan
tubuhnya bersiap meninggalkan tempat itu.
Goei Lam Yu tidak menanti cian Huang menggerakkan
tubuhnya berjalan pergi, dengan dingin bentaknya.
"Bagaimana?, setelah datang kemari apakah kau kira dapat
dengan demikian mudahnya meninggalkan tempat ini?"
Ciang Huang dengan gusar mendengus, segera dia
membalikkan tubuhnya tertawa terbahak-bahak, tantangnya.
"Bagaimana hendak menahan diriku?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berkata dia memandang ke sekelilingnya, dalam hati
dia tahu bahwa kepandaian silat yang dimilikinya ini sukar
sekali untuk berhasil mengalahkan diri Lam Yu Kongcu,
serangan yang dilancarkannya tadi itu, dirinya telah
menggunakan seluruh tenaga dalam yang dimilikinya, tetapi
Goei Lam Yu ternyata dengan sangat ringan sekali telah
berhasil menerima serangan tersebut, hal ini membuktikan
kalau kepandaian yang dimilikinya jauh lebih tinggi satu
tingkat dari dirinya.
Tetapi dia yang tampak Lauw Cing Ce dengan sangat tawar
sekali berdiri disamping, bagaikan sedikitpun tidak
menguatirkan dirinya, di dalam hatinya tanpa terasa menjadi
berdesir, dalam hati dia sadar bahwa dirinya terlalu gegabah
sehingga ini hari ternyata dapat dikalahkan ditangan seorang
bocah yang baru saja berkelana didalam dunia kangouw,
hatinya terasa sangat sedih sekali. Goei Lam Yu tertawa
tawar, ujarnya.
"Perkataanku sedikitpun tidak salah, perkampungan Pek In
Chuang ini selamanya merupakan suatu tempat yang mudah
dimasuki tetapi sukar untuk meninggalkan tempat ini dan
siapa yang berani memasuki tempat ini pastilah akan
menerima hukuman mati, aku kira kaupun pastilah
mengetahui akan hal ini"
Pada saat datang, semangat Cian Huang berkobar-kobar,
pada saat ini semangatnya telah berkurang setengah bagian
lebih, Goei Lam Yu ini selamanya berbuat pekerjaan tidak
pernah mengurusi diri orang lain, waktu turun tanganpun
sangat kejam dan ganas, sungguh tak ada cara lain lagi
daripada mengadu jiwa. Hatinya menjadi agak mantap. sambil
tertawa kalap ujarnya.
"Ini hari aku akan mencoba melihat bagai manakah
kepandaian silat yang dimiliki oleh Lam Yu Kongcu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sehabis berkata tangannya berkelebat dan mengambil
keluar senjatanya yang telah lama tak digunakan, "Chia Giok
Cie". ^
Goei Lam Yu dengan dingin memandang ke arah Ciang
Huang, ujarnya.
"Aku kira kalau bergebrak dengan cara demikian malah
sebaliknya hanya mengotori tanganku saja"
Cian Huang jadi orang selamanya sangat sombong sekali,
siapapun tak ada yang dianggap dihadapan matanya, pada
saat ini ternyata diejek dan dipandang sedemikian rendah oleh
Goei Lam Yu, saking gusarnya seluruh tubuhnya menjadi
gemetar, dengan keras dia membentak. sedang senjata "Chia
Giok Cie"nya dengan diikuti angin yang keras memyerang
tubuh Goei Lam Yu.
Tubuh Goei Lam Yu dengan cepat berkelebat mundur
kebelakang, tampak sebuah bayangan manusia sambil tertawa
kalap melayang turun dari dalam ruangan, pada saat
tangannya melancarkan serangan ke depan, tubuh cian Huang
dengan terhuyung-huyung telah mengundurkan dirinya ke
belakang, dalam hati Boen Ching agak terperanjat, karena
orang yang baru saja munculkan dirinya itu ternyata tak lain
dan tak bukan adalah pimpinan dari Hiat Koang Sam Mo,
Miauw Be Fang adanya.
Kiranya Miauw Be Fang ini telah mengikuti Goei Lam Yu
datang kemari, tak dapat d isala hkan lagi kalau diatas pulau
Hiat Koang To itu satu orangpun tak tampak.
Kalau dilihat secara demikian, gadis yang berada didalam
kereta kuda itu tak dapat diragukan lagi pastilah Bwe Giok
adanya.
Miauw Be Fang dalam sekali serangannya saja telah
berhasil menggetarkan tubuh diri Chian Huang sehingga
terhuyung dan mundur ke belakang, tubuhnya dengan
cepatnya berdiri tegak ditempat tersebut, Goei Lam Yu sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggendong tangannya dengan dingin ujarnya. "Be Fang tak
usah sungkan2 lagi, bunuh mati dirinya beres"
Sinar mata yang sangat tajam dari Miauw Be Fang segera
menyapu sekejap kesekeliling tempat itu, sekali lagi tubuhnya
bergerak maju melancarkan serangannya lagi.
Dalam hati Boen Ching terasa agak tergetar, kelihatannya
Goei Lam Yu ini ternyata adalah cianpwee dari Miauw Be Fang
itu, dia tak dapat lagi terus melihat akan hal tersebut,
tubuhnya dengan cepat melayang turun kebawah, sedang
hawa Khiekangnya pun dikerahkan keluar melindungi seluruh
tubuhnya.
begitu tubuhnya bergerak, Goei Lam Yu segera telah
merasakannya, tubuhnya dengan cepat laksanakan sambaran
panah berkelebat menarik mundur tubuh dari Miauw Be Fang
itu, diikuti tangannya membalik melancarkan satu kali
serangan kearah Boen Ching.
Sepuluh jari Boen Ching telah tak dapat bergerak. terpaksa
dengan mengerahkan hawa khie-kangnya melindungi
sepasang tangannya pada saat pundakmya sedikit digerakkan
tubuhnya telah berkelebat melintasi ditengah sambaran angin
dari ilmu Hiat Mo Kang yang dilancarkan oleh Lam Yu Kongcu.
Angin puyuh tersebut dengan per-lahan2 buyar kembali,
Miauw Be Fang begitu tampak diri Boen Ching dengan terkejur
teriaknya. "Dia.... Boen Ching"
Tubuh cian Huang terdesak oleh angin santar yang
dilancarkan oleh Boen Cing sehingga terdesak mundur dua
langkah ke belakang, wajahnya berubah menjadi pucat pasi,
agaknya orang itu telah mengerahkan hawa khiekangnya
untuk mengundurkan dirinya, apabila angin santar tersebut
dengan cepat menekan keatas tubuhnya kiranya pada saat ini
nyawanya telah melayang.
Goei Lam Yu begitu tampak diri Boen tanpa terasa pula
wajahnya berubah hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa saat kemudian wajahnya menjadi pulih kembali
seperti sedia kala, sambil tertawa ujarnya.
"Kiranya kau, ternyata kau masih juga belum binasa
bahkan dapat meloloskan diri datang kedaerah Tionggoan
kembali."
Miauw Be Fang yang berdiri disamping setelah termenung
berpikir keras mendadak teriaknya.
"Ilmu Khiekang Chiet Keng Kang Khie"
"Chiet Keng Kang Khie" empat kata begitu keluar dari
mulutnya, sinar mata dari Goei Lam Yu menjadi berkedip-
kedip. setelah termenung beberapa saat sambil tertawa
sahutnya.
"Kiranya adalah ilmu Khiekang "Chiet Keng Kang Khi"
IHmm, Kiranya kepandaian silat yang tertera diatas ketujuh
buah hloloo kuno itu tak lain tak bukan adalah "Chiet Kong
Kang Khie" untung saja kau dapat memahami nya"
Pada saat dia berbicara itu tanpa terasa dari wajahnya
timbul suatu perasaan yang agak menyesaL
Liauw Cing ci yang berdiri disamping pun tanpa terasa
wajahnya berubah hebat, orang yang baru datag adalah Boen
Ching saja telah membuat orang merasa sangat terkejut,
ditambah lagi dengan ilmu khiekang Chiet Keng kang Khie
yang membuat Thian Jan Shu menjagoi seluruh dunia
kangouw, membuat dia tanpa dapat dicegah lagi memusatkan
seluruh perhatiannya.
Boen Cning dengan sangat tawar sekali memandang
sekejap kearah ketiga orang itu kemudian membalikkan
tubuhnya memandang kearah LuTong Huang See, Cian Huang
Cian Huang segera merangkap tanganya sambil ujarnya
kepada Boen Ching, "Terima kasih Boen Siauwhiap yang telah
menolong jiwaku "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Ching tersenyum, dia tahu sepasang tangannya kini
telah mati dan tak mungkin untuk digunakan kembali, pihak
lawan tak perlu Goei Lam Yu sendiri, sekalipun Miauw Be Fang
maju melancarkan serangan dan menggunakan pedang saja
kemungkinan sekali akan menemui binasa seketika itu juga.
Tetapi pada saat ini kedua orang itu pastilah belum
mengetahui, ujarnya kemudian kepada Cian Huang. "Kini
cepatlah kaupergi dari sini".
Cing Huang sadar bahwa lama menanti ditempat itupun tak
ada gunanya, segera ia membungkukkan tubuhnya memberi
hormat sambil ujarnya.
"Terima kasih atas pertolongan yang diberikan Boen
siauwhiap pada ini hari, pada waktu yang akan datang apabila
ada jodoh pasti akan kubalas budi ini" sehabis berkata dia
membalikan tububnya meninggalkan tempat tersebut.
Miauw Be Fang nampak Cian Huang hendak pergi dari
tempat itu dia tertawa terbahak-bahak, bentaknya. "Kau ingin
pergi ??"
Cian Huang yang mendengar suara bentakan tersebut
segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang,
Goei Lam Yu yang berdiri disamping segera berkata.
"Tak usah menghalangi dirinya, melihat ini di atas wajah
Boen Ching, ini hari biarkanlah dia meninggalkan tempat ini".
Cian Huang mengerutkan alisnya, kemudian menggerakkan
tubuhnya kembali lari kearah depan.
Boen Ching memandang hingga bayangan punggung dari
Cian Huang lenyap dari pandangan, setelah itu dia menoleh
memandang tajam kearah Goei Lam Yu. Goei Lam Yu tertawa
tawar, ujarnya:
"Cian Huang telah pergi, tetapi ini hari kau harus tinggal
ditempat ini.."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Boen Ching belum membuka mulut memberikan
jawabannya, Liauw Cin Ce telah berkata.
"Goei Lam Yu, urusan kita belum Selesai".
Goei Lam Yu tertawa. sahutnya.
"Urusan mengenai kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh aku
kira tak perlu demikian cepat- cepat harus diselesaikan,
apabila nona Liauw tidak menolak. silahkan nona sekali lagi
datang kemari pada esok malam untuk menyelesaikan urusan
ini".
Liauw Cing Ce dengan dingin mendengus, Boen Ching tahu
kalau Goei Lam Yu sedang mencari kesempatan untuk
menghindarkan diri dari nona tersebut, dengan tawar ujarnya.
"Urusan kita tidak begitu penting, aku hanya ingin bertanya
berapa kata saja." Dari sepasang mata Goei Lam Yu
memancarkan sinar yang sangat tajam sahut nya.
"Itulah paling bagus kau ada pertanyaan tak usah ragu-
ragu lagi, silahkan ajukan untuk bertanya kepada diriku" Boen
Ching mengerutkan alis nya, tanyanya.
"Pada saat di pulau Hiat Koang To, apakah kau yang
menculik diri Bwee Giok. untuk dibawa kemari?"
Goei Lam Yu tersenyum, sahutnya.
"pulau Hiat Koang To sama sekali aku belum pernah
berkunjung kesana"
Boen Ching dengan tajam memperhatikan wajah Goei Lam
Yu, sampai perubahan wajah dari Goei Lam Yu masih tetap
tenang-tenang saja, didalam hatinya segera terpikir bahwa
apabila Goei Lam Yu ini tidak mengucapkan kata- kata secara
sungguh-sungguh, pastilah orang itu merupakan seorang yang
jahat dan sangat ganas. Berpikir sampai disini tanyanya lagi
kepada Goei Lam Yu. "Nona Bwee apakah berada didalam
perkampungan Pek In Chuang ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Goei Lam Yu memandang sekejap kearah Liauw Cing Ce
ujarnya kemudian "Bagaimana? kau apakah ingin memeriksa
diriku?" Selesai berkata dengan sangat dingin sekali dia
tertawa^
Kegusaran didalam hati Boen Ching makin berkobar, tetapi
didalam hatinya dia tahu bahwa tak ada gunanya bergebrak
dengan dirinya saat ini, segera dia menarik napas panjang-
panjang, memandang rasa gusarnya yang sedang berkobar
didalam hatinya, tanyanya kemudian-
"Kau tidak ingin berbicara??".
Goei Lam Yu tampak Boen Ching tak dapat dibuat menjadi
gusar oleh sikapnya tersebut, segera miringkan tubuhnya
memandang kearah Miauw Be Fang, tanyanya. "Tahukah kau
Siapkah sebenarnya nona Bwee Giok itu ??^".
Miauw Be Fang tahu akan maksud tujuan dari Goei Lam Yu,
dia tertawa tawar, sahutnya.
"Tidak begitu jelas, tetapi jika didengar dari perkataan yang
diucapkan oleh Boen Ching ini agaknya dia sedang
membicarakan tentang putri dari Partai Elang sakti didaerah
sungai Tiang Kang ".
Goei Lam Yu tertawa, ujaraya kemudian kepada Boen
Ching.
"Sungguh menyesal sekali, aku tidak mengetahui siapakah
sebenarnya nona Bwee itu, sehingga tak dapat memberikan
sedikit keterangan kepada dirimu".
Boen Ching menjadi mengerutkan alisnya, dia tahu Goei
Lam Yu mempunyai maksud untuk membuat dirinya menjadi
gusar, sehingga ia dapat mengetahui bagaimanakah
kepandaian yang dimiliki dirinya tetapi apabila dia telah tahu
kalau sepuluh jari dari dirinya ini telah tak dapat digunakan
lagi, pastilah dia tak mungkin akan demikian sungkan2nya.
Ujarnya lagi kepada Goei Lam Yu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Setan arak. paras elok. arak serta kedudukan, empat
orang iblis sakti dan Pak Long sianseng, Lam Hay Coei Hong
sekalian kini berada dimana, dapatkah kau memberikan sedikit
keterangam??"
Liauw Cing Ce dengan sinar mata yang keheranan
memandang kearah Boen ching, dia heran mengapa Boen
ching belum juga dibuat menjadi gusar oleh sikap dari Lam Yu
Kongcu tersebut.
Goei Lam Yu yang tampak sikap dari Boen cning demikian,
dia tertawa tawar sahutnya:
"Sungguh sangat menyesal sekali nama2 yang kau
sebutkan tadi satupun aku tidak pernah mendengarnya "
Boen ching tampak Goei Lam Yu ternyata sikapnya
demikian ketus sebenarnya dia masih ingin menanyakan jejak
dari Ie Bok Tocu sekalian, tetapi pada saat ini pikirannya
menjadi berubah, dia rubah sekalipun bertanya lagi kepada
dirinya juga tak ada gunanya, dia menolehkan kepalanya
memandang kearah Liauw Cing Ci tanyanya.
"Nona Liauw apakah hendak meminta gambar peta dari
kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut???."
Liauw Cing Ce menjadi tertegun, belum dia membuka
mulut memberikan jawabannya, tampak Boen ching telah
berpamit kepada Goei Lam Yu, ujarnya. "Aku mohon diri
terlebih dahulu dari sini"
Goei Lam Yupun menjadi tertegun mendengar perkataan
tersebut, segera dia tertawa terbahak-bahak, sahutnya:
"Kau kira apakah demikian mudahnya, bukankah aku telah
berkata kepada Cian Hoang, tempatku ini bukanlah dapat
keluar masuk dengan sesuka hatimu, janganlah harap dapat
keluar kembali".
Boen Ching tertawa , ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekalipun di pulau Hiat Koamg To pun tak dapat menahan
diriku, apabila kini didaerah Tionggoan aku akan mencoba
melihat kau hendak menggunakan cara apakah untuk
menahan diriku ditempat ini".
Goei Lam Yu tersenyum, dia melirik memandang kearah
Miaw Be Fang. Miauw Be Fang tertawa besar, ujarnya.
"Boen siauwhiap masih ingatkah pada saat masih diatas
pulau Hiat Kong To aku menahan dirimu, kini sekali lagi aku
hendak menahan dirimu, aku kira Boen sauwhoap pun tak
mungkin akan menolaknya". Boen Ching tertawa, sahutnya:
"Kalau demikian sungguh sangat baik sekali, sungguh
seorang tamu tak akan merepotkan dari orang majikan, tetapi
pada saat diatas pulau Hiat Koang To terdapat nona Bwee
didalam kalangan, pada saat inipun aku mengharapkan nona
Bwee pun dapat hadir pula ditengah kalangan."
Miauw Be Fang tertawa lebar, dan tak menjawab sepatah
katapun juga, pads saat tubuhnya berkelebat dia telih
mengelilingi tubuh Boen ching, ditengah suara tertawa
besarnya sepasang telapak tangannya melancarkan serangan
mengancam punggung dari Boen Ching.
Boen ching tidak menanti Goei Lam Yu mengetahui kalau
sepasang tangannya telah menjadi mati tak dapat digunakan
lagi, tubuhnya mecloncat keatas, sepasang kakinya ber-turut2
melancarkan tujuh kali tendangan, sedang ilmu khiekang
"Chiet Kong Kang khie" pun mengikuti serangan tersebut
dilancarkan keluar.
Miauw Be Fang tidak berani menerima dengan keras lawan
keras, tubuhnya miring kesamping menghindarkan tujuh
tendangan kilat yang dilancarkan oleh Boen ching itu, melihat
serangan dari Boen ching ini membuat tujuh buah pohon yang
berada dibelakang tububaya menjadi putus dua bagian, dan
rubuh keatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wajab Miauw Be Fang berubah hebat, dia menghindarkan
dirinya kesamping dan tak mengucapkan sepatah katapun.
Sinar mata dari Goei Lam Yu berkelebat, dengan licik dia
tertawa, ujarnya kemudian kepada Boen ching.
"Aku dengar ilmu khiekang ciet Keng Kang Khie ini
merupakan ilmu yang paling lihay dari segala ilmu khiekang
yang ada, sehingga dapat digunakan sesuai dengan kehendak
hatinya entah benar tidak ?".
Boen ching mengerutkan alisnya, didalam hatinya dia tahu
bahwa dirinya terlalu gegabah, sehingga membuat mereka
mengetahui kelihayan dari ilmu khiekang Chiet Keng Kang Kle
nya, kini malahan sebaliknya terlihat lubang kelemahannya.
Goei Lam Yu mengangkat tangan kanannya, sebuah
pedang pendek yang berwarna keabu-abuan telah berada
ditangannya sambil tertawa licik tanyanya. "Bahkan mengapa
kau tidak menggunakan tanganmu?"
Sekalipun dia tidak mengetahui kalau sepasang tangan dari
Boen ching itu telah tak dapat digunakan lagi, tetapi dari
gerak gerik serta sikap dari Boen ching ini dia tahu bahwa diri
Boen Ching pastilah terdapat sesuatu kekurangan sehingga dia
tidak berani bentrok secara langsung dengan dirinya.
Boen ching dengan menggunakan ilmu Khiekang chie Keng
Kang Khienya dapat menentukan kelihayan kepandaian
silatnya dengan setiap orang yang ada didalam kalangan pada
saat ini, tetapi beberapa kali dia menahan rasa gusarnya
menghindarkan diri dari pertempuran, hal ini pastilah ada
sesuatu yang tidak beres.
Boen ching tampak Goei Lam Yu telah mencabut keluar
pedang Cie Hong Kiamnya dari dalam sarung, dengan dingin
dia berdiri tegak, beberapa macam bayangan berkelebat
didalam benaknya. dia cukup bertemu muka sekali saja
dengan Goei Lam Yu ini segera dia dapat mengetahui dengan
jelas kalau Goei Lam Yu ini jadi orang bukan saja sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kejam serta ganas, bahkan merupakan seorang yang memiliki
kecerdasan serta kelicikan yang melebihi orang lain-
Tempat kelemahan dari dirinya pada hari ini pastilah akan
dapat diketahui dengan keadaan situasi pada saat ini, dirinya
hanya mengharapkan dapat mengundurkan diri dari tempat
tersebut.
Goei Lam Yu begitu mencabut keluar pedangnya, Liauw
Cing ce yang berdiri disamping segera membuka mulut
tanyanya.
"Goei Lam Yu, apakah kau juga hendak turun tangan??".
Senyuman yang menghias dibibir Goei Lam Yu segera
lenyap. dia tahu bahwa apabila dirinya turun tangan tak dapat
diragukan lagi Liauw Cing Ce ini pastilah akan turun tangan
mencegah dirinya, nona ini selamanya terhadap dirinya tidak
mempunyai rasa simpatiknya sedikitpun, sudah tentu bagi
dirinya tak ada keuntungannya.
Dia bermenung berpikir keras, segera tampak lagi
senyuman menghiasi bibirnya kembali, ujarnya kepada Miauw
Be Fang.
"Be Fang Boen ching adalah ahli waris dari ilmu khie kang
"Chiet Kong Kang Khie" yang dimiliki oleh Thian Jan shu, kau
tak usah sungkan-sungkan lagi, gunakanlah pedangmu untuk
menghadapi dirinya".
Miauw Bie Fang dengan perlahan menganggukkan
kepalanya, Goei Lam Yu segera menoleh memandang kearah
Liauw Cing ci, ujarnya kemudian-
"Nona Liauw, kini kitapun dapat menyelesaikan urusan kita
mengenai kitab rahasia Hay Thian Kiam Boh tersebut".
Liaw Cing Ce memandang kearah Boen ching, pada saat ini
dia telah mengetahui kalau sepasang tangan Boen ching
pastilah ada persoalan dan tampak Miauw Be Fang telah
mencabut keluar pedang panjangnya segera dengan tawar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sahutnya: "Aku tidak menginginkan, disampingku masih
terdapat orang lain". Goei Lam Yu tertawa, tanyanya.
"Maksud dari nona Liauw apakah hendak menyuruh aku
membereskan terlebih dahulu urusan Boen Ching ini?".
Maksud sebenarnya dari Liauw Cing Ci adalah hendak Goei
Lam Yu melepaskan diri Boen Ching, tetapi Goei Lam Yu kini
berkata demikian, dia yang tidak mempunyai hubungan sanak
keluarga dengan diri Boen ching sudah tentu tak enak untuk
membuka mulut membantui diri Boen Ching.
Terpaksa dia hanya mengangkat pundaknya tak
menyangkal sepatah katapun. Miau Be Fang tersenyum
ujarnya kepada Boen ching.
"Boen siauwhiap. apakah tidak memandang sebelah
matapun kepadaku? apakah boleh dikata aku Miaw Be Fang
tidak berharga utuk meminta Boen Siauw hiap menggUnakan
pedang??."
Boen ching mengangkat pundaknya, dengan perlahan-
lahan dia mengangkat sepasang tangannya, dibawah ujung
jubahnya nampak sepuluh jarinya yang telah berubah menjadi
hitam bagaikan arang. Dia tertawa tawar, sahutnya.
"Aku Boen ching tidak berani memandang rendah terhadap
diri cianpwee, dan hendak menerima seluruh serangan dengan
menggunakan tangan kosong saja"
Sehabis berkata dengan sinar mata yang sangat dingin dia
menyapu sekejap kearah Goei Lam Yu.
Goei Lam Yu tertawa dalam hati pikirnya.
"Sekalipun kau berbuat demikian, apakah kau kira aku
dengan Miauw Be Fang mau mengampuni dirimu??"
Didalam hati sebenarnya Liauw Cing cie sedikit merasa
tidak tega, tetapi pada saat Boen Ching telah tertawa ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Berbicara secara demikian bukankah keterlaluan, Aku
orang she Boen bukannya seorang yang tidak dapat bergerak,
apabila hanya Miauw Be Fang seorang belum tentu demikian
mudahnya dapat menahan diriku "
Miauw Be Fang menggetarkan pedang panjang
ditangannya, sambil tertawa ujarnya.
Aku dengar ilmu meringankan tubuh dari Ie Bok Tocu
dilautan timur menjagoi seluruh Bulim, dan tak ada keduanya,
ini hari aku ingin mencoba-coba dari diri Boen Siauwhiap."
Boen Ching tertawa tawar sahutnya.
"Cayhe sangat gembira dapat menerima pengajaran dari
cianpwee"
Miauw Be Fang tertawa terbahak-bahak. pedang
panjangnya dengan disertai angin yang tajam menerjang
kearah Boen Ching.
Sepasang kaki Boen Ching segera melancarkan serangan,
didalam sekejap mata saja kedua belah pihak saling serang
menyerang sebanyak puluhan jurus lebih.
Pada sast ini Boen Ching telah berhasil didesak oleh pedang
panjang yang dilancarkan oleh Miauw Be Fang tersebut, dia
terdesak hingga mundur ke belakang terus menerus, sekalipun
di dalam hatinya dia mempunyai niat, tetapt tenaganya tidak
mencukupi keinginannya tersebut, sehingga tak mempunyai
daya untuk balas melancarkan serangan satu kalipun juga.
-oo0dw0oo-
Bab 34 PAGODA TIANG COEN TA
DARI ATAS WAJAH GOEI LAM YU mulai tampak perasaan
yang sangat girang sekali, tetapi dia tetap berdiri tegak tak
mengucapkan sepatah katapun juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Didalam hati Liauw Cing Ce sebenarnya punya niat untuk
turun tangan memberi bantuan pada Boen Ching, tetapi dia
selamanya tak kenal dengan Boen Ching sehingga tak enak
untuk maju memberikan bantuannya, terpaksa dia hanya
berdiri disamping melihat jalannya pertempuran tersebut.
Boen Ching terdesak hingga mengundurkan dirinya terus
menurus, dia mempunyai niat untuk meninggalkan tempat itu
saat ini, kalau tidak kemungkinan sekali dia tak dapat
menanggung dirinya dapat meloloskan diri dari tempat itu.
Mendadak pintu ruangan itu terbuka, Boen Ching menjadi
sangat terkejut sekali, terasa ia berdiri tertegun disana.
Pada saat itu Miauw Be Fang sedang melancarkan serangan
gencar pula, pikiran Boen Ching menjadi sadar kembali, tetapi
telah terlambat, bahu kanannya dengan cepat telah terkena
pukulan yang dilancarkan oleh Miauw Be Fang tersebut,
untung saja tubuh Boen Ching terdapat ilmu khiekang "Ciet
Kong Khie" yang Melindungi tubuhnya, sehingga sekalipun
dengan hebatnya tetap tak menderita luka dalam yang parah
tubuhnya hanya terhuyung mundur ke belakang.
Miauw Be Fang tampak sikap serta gerak gerik dari Boen
Ching menjadi sedemikian rupa, didalam hatinya sedikit
merasa heran, dia yang membelakangi pintu ruangan tak
dapat melihat sebenarnya telah terjadi apa, di dalam hatinya
hanya dipusatkan untuk menggunakan kesempatan yang baik
sekali pada saat itu membinasakan Boen Ching dengan sekali
tusukan pedang.
sekonyong2 terdengar Goei Lam Yu membentak. "Bie Fang
tahan.."
Miauw Be Fang menyahut dan mengundurkan dirinya
kebelakang, ketika dia memandang kearah orang yang berdiri
di depan pintu itu, tanpa terasa dalam hatinya dia merasa
sangat terkejut sekali .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepasang mata Boen Ching dengan tajam memandang
kearah gadis tersebut, yang ternyata adalah gadis yang
ditemuinya didalam kereta kuda itu, dan tak lain tak bukan
adalah Bwee Giok. tanpa terasa dia telah membuka mulut
panggilnya. "Nona Bwee"
Goei Lam Yupun dengan cemas teriaknya kearah gadis itu.
"Kakak mengapa kau berjalan keluar, lebih baik kau masuk
kedalam saja".
Gadis itu memandarg tajam kearah Boen ching, kemudian
ujarnya kepada Goei Lam Yu.
"Tunggu sebentar, dia memanggil aku apa?? Nona Bwee
siapakah nona Bwee itu."
Pada saat berkata pikirnya bagaikan terpengaruh oleh
sesuatu, sehingga bagaikan sedang merasakan kesulitan-
Sahut Goei Lam Yu.
"Aku juga tidak mengetahui dia sedang berbicara tentang
apa, kakak aku lihat lebih baik kau masuk kedalam saja, saat
ini udara sangat dingin sekali, bahkan telah tidak pagi."
Ujar gadis itu kepada Goei Lam Yu.
"Titi (adik) jangan mengurus diriku, biarlah aku bertanya
kepadanya."
Goei Lam Yu yang mendengar perkataan tersebut segera
menganggukkan kepalanya, dan berdiri dengan tenang
disamping,jika dibandingkan sifatnya seperti tadi, bagaikan
telah berubah jadi dua orang saja, dia terhadap gadis itu
seperti sedikitpun tidak mempunyai keberanian untuk
melanggar setiap perkataan yang diucapkan olehnya.
Gadis itu memandang tajam kearah Boen ching sejenak
kemudian tanyanya kepada Boen Ching. "Kau panggil diriku
apa?? Nona Bwee?? dapatkah kau memberitahu padaku
siapakah sebenarnya nona Bwee itu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepasang mata dari Boen ching dengan tajam
memperhatikan gadis tersebut, sedikitpun tidak berkedip. hal
ini membuktikan kalau orang itu adalah Bwee Giok dan tak
dapat disalahkan lagi, ujarnya kemudian-
"Nona Bwee, engkau mengapa?? kau telah lupa kepadaku?
kau adalah putri dari Pangcu perkumpulan elang sakti, kau
apakah telah melupakannya??"
Gadis itu memandang tajam pula kearah Boen ching,
sejenak kemudian sambil tertawa sahutnya.
"Kau telah salah melihat orang, aku adalah kakaknya Goei
Hong ing, bukan bernama Bwee Giok" Boen ching dengan per-
lahan2 memutar mata nya, dia tampak pada saat gadis itu
tertawa sangat mirip sekali dengan Bwee Giok. dan tak dapat
diragukan lagi adalah Bwe Giok sendiri, tetapi orang lain telah
menyebutkan sendiri sebagai Goei Hong Ing, kakak dari Goei
Lam Yu. dengan demikian masih ada perkataan apalagi yang
dapat diucapkan keluar?
Setelah termenung berpikir sejenak, terdengar lagi Goei
Lam Yu berkata kepada Goei Hong Ing:
"Cici diluar sangat dingin sekali, kau masuklah
kedalam,janganlah tinggal ditempat ini lebih lama lagi."
Goei Hong ing tersenyum, ujarnya.
"Titi kau berkelahi lagi dengan orang lain, orang itu sangat
baik sekali kau lepaskanlah biar dia pergi, dan janganlah
menyusahkan dirinya."
Goei Lam Yu menganggukkan kepalanya ujarnya kepada
Boen ching. "Kakakku telah menyuruh kau pergi dari sini kau
dengar tidak"
Boen ching mendongakkan kepalanya memandang sekejap
kearah Goei Hong ing kemudian membalikkan tubuhnya
berjalan kearah keluar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liauw Cing ce memandang sekejap ke arah Goei Lam Yu
serta Goei Hong ing tubuhnya pun segera berkelebat dan
mengikuti dibelakang Boen ching lari keluar.
Boen ching terus lari kearah depan, Liauw- Cing cepun
dengan kencang mengikuti dibelakangnya berlari keluar,
kedua orang itu dengan sangat cepat sekali berlari keluar dari
perkampungan tersebut, setelah berlari beberapa saat, Boen
Ching mendadak menghentikan gerakan tubuhnya, sambil
ujarnya kepada Liauw Cing ce.
"Terima kasih nona Liauw "
Liauw Cing Ce memandang kearah Boen Ching," tanyanya.
"Boen Siauwhiap apakah datang kemari juga dikarenakan
peristiwa terdapatnya rahasia Hay Thian Kiam yang terdapat
dalam pagoda Tiang Coen Ta ?"
Boen ching tertawa tawar, sahutnya.
"Sepuluh jari dari sepasang tanganku telah tidak dapat
digunakan lagi, dan sudah jelas sekali tidak dapat
menggunakan pedang kembali, bagaimana masih mempunyai
niat terhadap kitab rahasia Hay Chian Kiam Boh tersebut? ?"
Liauw Cing Ce tertawa, dan menundukkan kepalanya,
ujarnya.
"Goei Lam Yu itu berasal dari tempat ini, sehingga terhadap
keadaan dari tempat ini sangat paham sekali, pada saat itu
sekalipun dia mendengarkan perkataan dari kakaknya untuk
melepaskan dirimu, tetapi dengan sifat darinya, pastilah
sebentar lagi akan mengejar sampai ditempat ini juga, Boen
siauwbiap apabila tidak mempunyai niat terhadap kitab rahasia
Hay Thiam Kiam Boh tersebut, lebih baik kau menurut
perkataan yang diucapkan, dan untuk sementara
meninggalkan tempat ini."
Boen Ching tertawa, sahutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih atas kebaikkan hati dari nona Liauw, tetapi
masih banyak urusan yang harus kuselidiki terlebih dahulu,
dan yang mengetahui berita ini hanyalah dia seorang saja."
Liauw Cing Ce tertawa tawar, tanyanya kemudian kePada
Boen ching. "Apakah dapat dikata kau tidak mau
meninggalkan tempat ini ?"
Boen Ching memandang tajam kearah Liauw- Cing ce,
tampak dibalik kain hitam yang menutupi wajahnya itu tampak
sebuah wajah yang sangat Cantik sekali, didalam hatinya
tanpa terasa sedikit menjadi berdebar, segera dia miring kan
tubuhnya menghindarkan diri dari bentroknya mata dengan
dirinya, hatinya menjadi tergerak, pikirnya.
"Jejak dari suhuku Ie Bok Tocu tak mungkin hanya Goei
Lam Yu seorang saja yang dapat mengetahuinya, mengapa
tak menanyakan sekalian kePada Liauw Cing Ce ini ?" Berpikir
sampai disini lalu ujarnya kePada Liauw Cing ce.
Anda sedang membaca artikel tentang Bentrok Para Pendekar 3 [Cersil Anyar] dan anda bisa menemukan artikel Bentrok Para Pendekar 3 [Cersil Anyar] ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/09/bentrok-para-pendekar-3-cersil-anyar.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bentrok Para Pendekar 3 [Cersil Anyar] ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Bentrok Para Pendekar 3 [Cersil Anyar] sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Bentrok Para Pendekar 3 [Cersil Anyar] with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/09/bentrok-para-pendekar-3-cersil-anyar.html. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar