Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Jumat, 03 Agustus 2012

Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4-Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4-Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4-Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4

'Sute, cobalah engkau kejar. Aku akan menunggunya disini"
bisik Oh Sun.
Kaki-satu Hong Lui menurut. Dengan gerak sepesat
anakpanah meluncur, ia loncat ke pohon tempat si monyet
bersembunyi. Setelah terjadi saling kejar mengejar beberapa
saat, monyet itu agak bingung, la kembali loncat pada pohon
yang pertama lagi.
Tetapi pada saat ia tengah meluncur, dua batang golok Liuyap
to telah melayang ke arahnya.
Monyet itu terkejut. Untung dia pun pandai main silat.
Dengan sebuah gerak jungkir balik yang indah, ia berhasil
menyelamatkan diri dari golok Liu-yap-to yang ganas. Tetapi
pada saat itu pula, sebatang liu-yap to telah meluncur dalam
laju yang luar biasa cepatnya, mengarah tangannya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Monyet hitam terkejut. Dlluar kesadaran, ia lepaskan
pedang pusaka dan berjungkir balik untuk menyelamatkan
tangannya.
“Crek ....” pedang jatuh menancap di tanah. Dengan girang
Oh Sun dan Hong Lui terus berhamburan melayang dari
puncak pohon yang tinggi. Keduanya tak mempeduhkan lagi
kepada monyet hitam.
Tetapi sebelum mereka mendarat di tanah, 'kekonyongkonyong
Oh Sun menjerit kaget : "Hai, anjing keparat itu....."
Dan selekas tiba di tanah, ia terus loncat kemuka.
Ternyata begitu pedang jatuh ke tanah, si Kuning anjing
kawan monyet hitam, sudah menerkam, menggigit tangkai
pedang lalu dibawanya lari menuruni lembah.....
Oh Sun dan Hong Lui berkaok-kaok seperti orang yang
kebakaran jenggot. Mereka mengejar ke bawah lembah.
Lembah itu sebuah lembah yang curam, penuh ditumbuhi
paku yang licin. Si Kuning dengan lincah dan gesit menyusup
diantara gundukan batu, makin lama makin jauh ke bawah.
Walaupun memiliki ilmu gin-kang atau ilmu meringankantubuh
yang tinggi, tetapi Oh Sun terpaksa harus hati2.
Demikian pula dengan si Kaki satu Hong Lui. Walaupun ia
dapat berjalan melonjak-lonjak dengan tongkatnya, tetapi
karena tanah amat licin, terpaksa ia harus hati2 dan tak dapat
mengejar dengan cepat.
Dalam beberapa kejab mereka telah kehilangan jejak anjing
itu. Anjing Kuning itu telah menyusup kedalam rimba karang
yang berserakan memenuhi dasar lembah itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Namun kedua tokoh Jiong-pang itu tetap ngotot mengejar
sampai ke dasar lembah. Keduanya amat gemas dan marah
sekali ketika tak menemukan anjing itu. Anjing itu seolah-olah
telan menghilang.
Setelah beberapa saat
mencari kian kemari tanpa
hasil, akhirnya mereka
terpaksa naik ke atas lagi.
Di atas lembah telah
menunggu anakbuah
Jiong-pang. Kemudian
mereka beramai-ramai
kembali hendak membuat
perhitungan dengan
rombongan Blo'on.
Tetapi alangkah kejut
mereka ketika rombongan
orang2 aneh itu sudah tak
tampak. Dan makin kejut
pula mereka ketika melihat si Katai pemalas Na Kok-kong dan
Jembel-gemuk Auya Hok diikat tubuhnya dan mulutnyapun
disumbat dengan kain.
Oh Sin merah padam mukanya Sedang si Kaki satu Hong
Lui melonjak lonjak seperti orang kalap.
"Celaka, celaka !" ia berteriak-teriak, "kita telah
dipermainkan oleh gerombolan manusia gila”. Habis berkata ia
terus ayun tubuh loncat ka muka.
"Ji-te, tunggu l'* teriak Oh Sun mencegah, “hendak kemana
engkau?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mengejar dan menghajar manusia2 gila itu,” sahut Hong
Lui seraya hentikan gerakannya.
"Hm, boleh," kata Oh San," tetapi tak perlu terburu nafsu.
Kita tolong kedua sute kita dulu dan menanyakan
keterangannya. Eh, kemana sam sute ?"
Anakbuah Jiong-pang terkejut. Tadi mereka menyusul Oh
Sun kelembah dan tinggalkan ketiga pemimpin mereka yang
lain itu. Jelas To Hoan Na Kok-kong dan Auyang Hok masih
berada di-situ menghadapi rombongan Blo'on. Mengapa kini
yang dua diikat dan yang seorang tidak tampak.
"Lekas bilang," bentak si Kaki-satu Hong Lui yang cepat
marah.
"Maaf, ji-ya," seru mereka serempak, "kami sekalian telah
menyusul pangcu ke lembah dan tak tahu apa yang telah
terjadi disini. Terapi jelas ketika kami pergi, sam ya, su-ya dan
ngo-ya masih berada disini."
"Hmm, manusia2 tak berguna, "Hong Lui menggeram.
"Ji sute, tolonglah si sute dan ngo-sute," Oh Sun yang
kuatir Hong Lui akan naik pitam terhadap anakbuahnya.
Ternyata Na Kok-kong dan Auyang Hok lelah tertutuk
jalandarahnya. Setelah dibuka tali ikatan dan jalandarahnya
yang tertutuk, kedua tokoh Jiong-pang itu terus loncat dan
lari.
"Berhenti, sute," Hong Lui cepat loncat hadangkan
tongkatnya, "mau kemana sute ini ?'
"Menghajar rombongan bangsat itu!" teriak Na -Kok-kong.
"Nanti dulu”, cegah Hong Lui pula, "ceritakan dulu apa yang
telah terjadi disini ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ketika aku sedang bersemedhi untuk menyalurkan darahku
yang bergolak karena menghantam daging benjol di punggung
kakek bungkuk tadi.'' demikian Na Kok-kong mulai menutur.
"tiba2 tubuhku dicengkam dari belakang, mulutku? disumbat
kain dan lambungkupun di tutuk. Bangsat2 itu memang licik,
harus kubunuh."
Jembel-gemuk Auyang Hok pun mengalami nasib serupa. Ia
ditubruk kakek Lo Kun sehingga takdapat berkutik. Belum
sempat berteriak, mulutnya sudah disumbat oleh Blo'on
dengan kain, lalu tubuhnya diikat kencang2 dengan tali. Dan
terakhir mereka lalu menutuk lambungnya sehingga ia tak
dapat bergerak.
Tiba2 Na Kok-kong berteriak keras dan terus lari.
Hong Lui tercengang. Sebelum ia sempat bertindak, Pat-pi
sin-git Oh Sun sudah loncat menarik baju Na Kok-kong.
"Si-sute," seru ketua Kaypang utara itu, "hendak kamana
engkau ?"
"Sam ko To Hoan.....," sahut Na Kok kong, "dia tentu
dibawa oleh rombongan bangsat itu !”.
"Hai !" teriak Oh Sun terkejut sekali. Memang ia tak melihat
To Hoan tokoh nomor tiga dari Jiong-pang bergelar Jembeliblis-
tertawa berada ditempat situ.
"Apakah sam-sute juga dikalahkan ?" teriak ketua Kay pang
utara sesaat kemudian.
"Entahlah," sahut Na Kok-kong, "karena saat itu aku sedang
disiksa oleh mereka ... "
"Jahanam, hayo kita kejar!" teriak Oh Sun.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Demikian rombongan anakbuah Jiong pang dan keempat
pemimpin mereka, segera berangkat melakukan pengejaran
ke arah utara.
Ketika hendak memasuki sebuah hutan mereka terkejut
karena melihat seorang pederi gundul duduk bersandar pada
sebatang pohon.
"Paderi, apakah engkau melihat dua orang kakek dan dua
orang pemuda jalan disini ?" tegur Hong Lui seraya
menghampiri ketempat paderi muda itu.
Paderi itu tak menyahut melainkan delikan mata kepada
Hong Lui.
Sikaki satu Hong Lui terkesiap. Belum ia sempat membuka
mulut, seorang anakbuah Jiong-pang maju dan membentak :
“Paderi. jangan kurang ajar terhadap ji-pangcu kami!"
Tetapi paderi itu malah beralih deliki mata kepada orang
itu.
"Apa? Engkau berani memandang aku begitu bengis ?"
tiba2 anakbuah Jiong-pang itu membentak seraya terus
menampar mulut si paderi. Plak.....
Paderi itu memberingas. Biji matanya merah seperti darah.
Tetapi entah bagaimana dia tak dapat bicara apa2.
"Hai, apa dia bukan sara-suko," tiba2 Pengemis-gemuk
Auyang Hok berteriak seraya maju menghampiri.
„Ah, benar, sam suko," seru Auyang Hok lalu cepat2
menolong, "ah, sam suko kena di tutuk jalan-darahnya. Dia
tak dapat berkutik dan bicara ....."
Berulang kali Pengemis gemuk itu menutuk jalandarah
tokoh ketiga dari Jiong-pang yakni Pengemis iblis-tertawa To
Hoan, Tetapi tetap tak mampu membukanya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hai, aneh, aneh.....," ia menggumam, "mengapa sam suko
tak dapat terbebas ?"
Hong Lui menghampiri, memeriksa sejenak lalu berkata:
"Dia terkena ilmu tutukan yang mengunakan ilmu Ciong jiu
hwat (tangan keras). Harus menggunakan waktu agak lama
......."
Namun tokoh kedua dari Jiong-pang itupun gagal untuk
membuka jalandarah dari To Hoan. "Bagaimana ji-te," tegur
Oh Sun.
"Aneh," gumam si Kaki-satu Hong Lui "mengapa tak juga
terbuka jalandarah sam sute ini.”
Oh Sun terkejut. Ia tahu bahwa dalam ilmu tutukan, ji-te
atau adik kedua, Hong Lui itu ahli sekali. Kalau seorang seperti
Hong Lui tak mampu, Oh Sun beralasan untuk terkejut. Ia
kuatir juga tak mampu. Dan jika ia tak mampu, ia malu
kepada anakbuah Jiong-pang.
Setelah memeriksa sebentar, ia berkata : "Bawa sam-sute
pulang. Nanti kita usahakan pertolongan.
Demikian rombongan Jiong-pang itu terpaksa berangkat
pulang dengan membawa Pengemis ibiis-tertawa To Hoan
yung masih tertutuk jalan darahnya. Oleh karena itu To Hoan
tak dapat memberi keterangan apa2.
Diam2 Oh Sun menimang. Jika menilik rombongan kakek
gila dan pemuda tolol tadi, tak mungkin mereka memiliki
kepandaian menutuk jalan-darah yang sedemikian aneh. Ia
duga, tentu muncul seorang sakti yang mempermainkan To-
Hoan. Lebih baik tunggu sampai To Hoan bebas baru
mengatur langkah lagi.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sungai Kuning.
Hari baru saja terang tanah. Fajarpun mulai menyingsing.
Mentari pagi pada musim semi memancarkan sinarnya yang
keemas-emasan. Namun rupanya kabut malam yang
menyelubungi tanah pegunungan masih enggan untuk
berpisah dengan pohon2 penghuni hutan. Mereka seolah
hendak menghalangi kedatangan sinar mentari pagi.
Dalam keremangan sinar mentari berselubung kabut itulah
tampak empat sosok tubuh berjalan menyusur jalan. Yang dua
orang, pendek dan terhuyung langkah. Dan yang dua orang,
kurus dan semampai. Salah seorarrg dari orang yang bertubuh
kurus itu seperti mempunyai tanduk pada kepalanya. Lebih
aneh pula, kedua bahu orang itu seperti tumbuh dua buah
benda hitam. Siapakah gerangan mereka ?
Ah, kiranya pembaca tentu segera dapat menebak siapakah
mereka itu. Ya, benar, memang keempat orang itu bukan lain
yalah sahabat kita si B'o'on dengan kedua kakek Lo Kun,
Kerbau Putih dan pemuda Liok.
Blo'on mendongkol karena orang2 Kay-pang utara yang
mengajaknya berkelahi itu tiba2 pergi meninggalkannya. Oh
Sun, ketua Kay pang utara, mengejar monyet hitam kedalam
hutan. Anak buah Kay-pang utara atau Jiong-pang, pun segera
menyusul ketuanya.
Katak-pemalas Na Kok-kong dan Jembel gemuk Auyang
Hok sedang duduk pejamkan mata menyalurkan tenaga-dalam
untuk menenangkan darahnya yang bergolak.
Yang ada tinggal Jembel-iblis-tertawa To Hoan karena
masih bertempur dengan pemuda Liok.
"Gila." teriak Blo'on, "mengapa mereka ngacir semua ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kejar!" seru kakek Lo Kun hendak ayunkan langkah.
"Kejar siapa ?” cepat Blo'on maju menghadang.
'Lho, tentu saja orang* itu tadi -Mereka hendak merampas
pedang yang dibawa lari si Hitam."
"Ha, ha, ha....." tiba2 Blo'on tertawa.
Kakek Lo Kun melongo.
"Eh, mengapa engkau tertawa !? Apakah aku lucu ?"
teriaknya.
"Ya, kakek memang lucu," sahut Blo'on, "tetapi aku tak
tertawa."
Lo Kun kerutkan dahi : "Lalu mengapa engkau tertawa ?"
"Aku teringat pada tingkah laku orang tadi. Dia begitu
gugup setengah mati karena pedang tadi digondol si Hitam.
Teiapi monyet itu memang pintar sekali. Tak mungkin dia
dapat mengejarnya, ha, ha .... "
"Kalau begitu, aku tak perlu mengejar ?" tanya Lo Kun.
"Sudah tentu tak perlu, kecuali engkau memang hendak
berlatih ilmu lari," kata Blo'on.
Lo Kun bersungut-sungut : "Ho, anak Blo'on, beberapa hari
be!akangan ini kulihat engkau makin pintar tetapi pun makin
tak keruan. Apakah kepalamu masih sakit ?"
“Kepalaku ? Siapa bilang aku sakit kepala?"
“Bukankah engkau mengatakan sendiri, dan engkau
katanya hendak mencari otak naga untuk obatnya?” seru Lo
Kun.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
“Aih aku mengatakan begitu ? Eh, benar, benar, aku
memang ingin cari obat pengganti otakku yang kosong ini,"
kata Blo'on sambil mengelus elus gundulnya.
"Hai, apa apaan kalian !" tiba2 kakek Kerbau Putih
berteriak," mengapa omong tak keruan ? Bukankah si Liok
sedang diserang orang. Tuh, lihat. dia sibuk menghadapi
lawannya !"
Memang saat itu pemuda Liok sibuk sekali menghadapi
serangan Iblis-tertawa To Hoan. Pemuda yang berwajah cakap
dan berkulit halus serta bertubuh semampai itu, dengan
sepenuh tenaganya telah mencurahkan kepandaiannya.
Namun ia tetapi terdesak oleh lingkaran serangan To Hoan
yang juga menggunakan senjata tongkat besi.
Pemuda Liok curahkan ilmupedang Tui-hong kiam atau
Pedang-pemburu-angin. Pedangnya menyambar-nyambar
laksana kilat dan mrnderu-deru bagaikan badai.
Namun tongkat To Hoanpun tak kalah dahsyatnya. Tongkat
itu berkelebat naik turun laksana seekor naga bergeliatan di
udara. Kui gok-ciang atau Tongkat-iblis-menangis, demikian
nama tongkat dan ilmu permainan yang digunakan tokoh
ketiga dari partai Kay-pang utara itu.
"Apa apaan engkau ?” teriak kakek Lo Kun, "si Liok masih
cukup kuat untuk menahan lawan. Yang penting kita ringkus
dulu kedua orang yang sedang duduk diam itu. Kalau mereka
bargun wah, runyam. Tentu dapat membantu kawannya.”
Tanpa menunggu jawaban, kakek Lo Kun terus
menghampiri ketempat Auyang Hok. Secpat kilat ia menubruk
tubuh Jembel gemuk itu sekuat dan mengikatnya kuat2
sehingga Auyang Hok hampir tak dapat bernapas.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Melihat itu kakek Kerbau Putih pun terus lari ketempat
Katak-pemalas Na Kok-kong dan tubruknya.
Tepat pada saat itu, terjadilah detik2 yang menentukan.
Karena terdesak dan hampir terancam bahaya dengan nekad
pemuda Liok segera taburkan pedangnya kemuka orang.
"Mampus engkau !" teriaknya. Tetapi teriakan itu sudah
jauh kumandangnya karena pemuda Liok itu sudah loncat lari.
To Hoan terkejut. Untung ia masih dapat miringkan tubuh ke
samping. Cret, pedang melayang di sisinya dan hanya berhasil
memapas segumpal rambut. Sekalipun begitu, sebagai
seorang tokoh pimpinan partai Jiong-pang, To Hoan marah
sekali.
"Hai, hendak lari kemana engkau bangsat cilik!” serunya
terus loncat mengejar.
Serentak pada saat itu, kakek Lo Kun yang sedang
memeluk tubuh Auyang Hok, segera berteriak : "Hai, Blo'on,
lekas ikat tubuh babi gemuk ini”.
Saat itu To Hoan sudah berpuluh tombak larinya. Ia terkejut
ketika mendengar teriakan kakek Lo Kun. Tetapi ia
memutuskan, lebih dulu membunuh pemuda Liok baru
kemudian kembali lagi untuk menolong Auyang Hok dan Na
Kok-kong.
Demikian Blo'onlah yang mengikat tubuh kedua pemimpin
Kay-pang utara itu lalu menyumpal mulutnya dengan kain
yang dirobeknya baju kedua orang itu.
Auyang Hok dan Na Kok kong marah sekali. Dengan sekuat
tenaga mereka meronta-ronta
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kurang ajar, babi gemuk" bentak Lo Kun, "aku takkan
menyembelihmu, hanya suruh engkau tidur saja. Mengapa
engkau hendak berontak ?”
Karena mulut tersumbat kain, Auyang tak dapat berteriak.
Ia hanya dapat meronta makin keras.
Melihat itu Lo Kun jengkel sekali.
"Babi gemuk, engkau memang tak dapat perbaiki. Huh,
patutnya engkau disembelih saja,” kata Lo Kun seraya terus
mencabut pedang dari pinggang Auyang Hok.
"Hai, kakek Lo Kun, hendak engkau apakan orang itu ?"
teriak B'o'on terkejut.
"Menyembelih babi," sahut Lo Kun seraya mencekal leher
Auyang Hok dengan tangan kiri dan tangan kanan yang
memegang pedang hendak digorokkan.
"Jangan, kakek Lo Kun," seru Blo'on seraya rnenarik baju
kakek linglung itu, "dia bukan babi tetapi seorang manusia.
Apa engkau doyan makan daging manusia ?"
"Siapa bilang aku suka makan daging manusia," bantah Lo
Kun, "dagingnya nanti kita berikan pada si Kuning atau si
Hitam atau si Bagus.
Terhadap ketiga binatang piaraan Blo'on, mereka telah
bersepakat untuk memberi nama. Karena anjing itu berbulu
kuning maka diberi nama si Kuning, karena hitam, maka
monyet itu dinamakan si Hitam. Sedang burung rajawali yang
bulunya mengkilap indah, mereka memberi nama sebagai si
Bagus.
"Tidak sudi," teriak Blo'on," si Kuning tak doyan daging
manusia, si Hitam suka makan buah buah segar dan si Bagus
hanya gemar makan daging kambing. Dan jangan sekali kali
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
engkau, berani memberi mereka makan daging manusia.
Kalau mereka biasa makan daging manusia, kalau lapar, kita
kan bisa dimakan mereka nanti !”
Auyang Hok pucat wajahnya ketika lehernya hendak
digorok oleh Lo Kun. Untung karena dicegah Blo'on, kakek itu
tak jadi menyembelihnya. Sebagai seorang pemimpin Kaypang
yang biasanya mendapat penghormatan dari
anakbuahnya, sudah tentu dia tak kuat menahan hinaan yang
diderita saat itu dari seorang kakek limbung. la maronta-ronta
dan memandang kakek Lo Kun dengan mata berapi api.
Dalam pada itu Na Kok-kongpun tak kurang marahnya, la
marah bukan kepalang. Iapun meronta sekuat-kuatnya.
"Eh, babi ini juga minta disembelih," kata Kakek Kerbau
Putih yang jengkel juga melihat tingkah Na Kok kong.
"Salah !" tiba2 Lo Kun berteriak, "dia bukan babi. Babi tentu
gemuk ....."
"Huh, dia juga gemuk. Tuh lihat perutnya besar" seru kakek
Kerbau Putih.
'O, benar, memang perutnya gemuk. Tetapi badannya
mengapa kecil ?" seru kakek Lo Kun, "oh, dia mirip seekor
katak"
"Bagus, bagus !" tiba kakek Kerbau Putih berteriak
kegirangan, "katak enak sekali dimakan Hayo. kita sembelih
katak ini."
Habis berkata iapun terus menghampiri dan mencabut
golok dari pinggang Na Kok-kong.
"Jangan kakek Kerbau Putih" teriak Blo'on, "dia bukan
katak tetapi manusia"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Saat itu kakek Kerbau Putih sudah terlanjur mencekal
tengkuk Na Kok-kong dan berdiri rapat dengan orang itu.
Pada saat Blo'on berseru mencegah tiba2 Na Kok-kong
mendengkung sekuat-kuatnya dan plok ...
“Aduh ....”
Kakek Kerbau Pulih menjerit kesakitan seraya mendekap
pipinya. Ternyata karena mulutnya tersumbat. Na Kok-kong
telah melancarkan ilmu tenaga-dalam Ha ma-kang,
mengantarkan segumpal ingus untuk menyemprot muka
Kerbau Putih.
Walaupun hanya segumpal air ingus tetapi karena
disemburkan dengan tenaga Ha ma-kang maka berubahlah
ludah tercampur ingus itu menjadi semacam senjata yang
cukup membuat kakek Kerbau Putih meringis kesakitan sampai
mengaduh-aduh .....
"Aduh. baunya ..... !" teriak kakek Kerbau Putih sesaat ia
mengusap gumpalan ingus yang melekat pada pipinya!
Tiba2 ia maju dan mengusap pipinya ke pakaian Na Kokkong,
sret, sret ... kebetulan muka kakek Kerbau Putih itu
menggosok-gosok pada Lambung orang dan seketika itu
menggelinjang gelinjanglah tubuh Na Kok-kong karena geli. la
geli lekali tetapi tak dapat tertawa maka hanya tubuhnya yang
terkial-kial keras.
"Diam !" bentak kakek Kerbau Putih seraya menerkam
lambung Na Kok-kong sekuat-kuatnya. Terkaman itu tanpa
sengaja telah mengenai jalandarah yang membuat Na Kok
kong tak dapat berkutik. Dan karena tanpa sengaja kakek
Kerbau Putih itu menggunakan tenaga-dalam dingin, maka
kakulah Na Kok-kong.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tuh, sekarang engkau tentu tak dapat berkutik" kata kakek
Kerbau Putih.
"Lho, mengapa babi gemuk ini masih meronta-ronta saja."
tiba2 kakek Lo Kun berteriak, Rupanya ia malu dengan kakek
Kerbau Putih yang dapat menundukkan Na Kok kong. Maka
iapun terus menusukkan jarinya kelambung Auyang Hok.
Hek ..... Auyang Hok menjerit tertahan dan seketika iapun
kaku seperti patung.
Blo'on terkejut heran, serunya : "Kakek Lo Kun ilmu apakah
yang engkau gunakan untuk membuatnya diam itu ?"
Sambil membusungkan dada menjawablah LoKun : "Itu
namanya ilmu Tiam-hiat (menutuk jandarah). Orang yang
terkena tiam-hiat tentu akan menjadi patung yang tak dapat
bergerak"
"Apa dia akan mati ?" tanya Blo'on.
"Tidak," sahut kakek Lo kun "asal diurut lagi supaya
jalandarahnya terbuka, dia tentu dapat bergerak pula".
"O, kalau begitu cobalah kakek menutuknya supaya
bergerak."
"Anak bloon, masakan engkau tak percaya pada
omonganku, Nih, lihatlah, " ia terus tusukkan jarinya ke
lambung Auyang Hok. Crek, kembali lambung itu terkena
tutukan lagi sehingga tubuh Auyang Hok makin kaku.
"Celaka !" teriak Lo Kun, "aku lupa bagaimana cara
membukanya ... , "
"Oh," Blo'on mengeluh kaget, "lalu bagaimana dia nanti ?"
Lo Kun garuk2 kepalanya tak dapat menjawab. Kemudian ia
berpaling ke arah kawannya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hai, Kerbau Putih, apakah engkau juga dapat membuka
jalandarah si katak itu ?"serunya.
Sambil mengangkat bahu, kakek Kerbau Putih menjawab :
"Mengapa tidak bisa ? Goblok engkau Lo Kun !"
Lo Kun garuk2 kepala lagi.
"Ya, Lo Kun memang goblok, eh ... tidak, aku tidak goblok
hanya lupa caranya" bantahnya seorang diri. Kemudian
berseru, "hai, Kerbau Puluh, cobalah engkau tutuk jalandarah
si katak (Na Kok-kong) supaya dapat bergerak lagi. Setelah itu
aku minta tolong supaya engkau membuka jalandarah babi
ini" '
"Buat apa membuka jalandarahnya ? Bukankah lebih baik
biarkan saja mereka tak bergerak? Bukankah kalau bergerak
katak ini bisa menyemprot ingus lagi kepadaku ?" jawab kakek
Kerbau Putih.
“Plak”, Lo Kun menampar gundulnya sendiri.
"O, ya. ya benar" serunya "perlu apa halus membuka
jalandarahnya ?"
Kemudian ia berpaling ke arah Blo'on, tegurnya marah :
"Anak blo'on, engkau memang blo'on. Mengapa engkau suruh
aku membuka jalandarah babi ini ? Biarkan saja dia jadi
patung atau jadi apa saja. Nanti kawan-kawannya tentu
datang menolongnya ..."
"Hai, mana engkoh Liok tadi ?" tiba Blo'on tak menggubris
kata2 kakek Lo Kun melainkan berpaling kesamping. Demi
melihat pemuda Liok tidak berada di situ, demikian pula iblis—
tertawa To Hoan, menjeritlah Blo'on,
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Lo Kun dan Kerbau Putihpun melonjak kaget. Mereka baru
mengetahui bahwa kawan mereka sipemuda Liok tadi, hilang
dari tempat itu.
''Celaka, hayo kita cari !" tanpa peduli apa2 lagi, Blo'on
terus lari kemuka.
Lo Kun dan Kerbau Putih terpaksa mengikuti.
Pertama-tama yang muncul yalah burung rajawali atau si
Bagus. Kemudian muncul pula monyet si Hitam. Kedua
binatang itu rerus mengikuti Blo'on.
Sepeminum teh lamanya berlari mereka tiba di sebuah
bukit. Ketika melintasi sebuah tikungan karang, tiba2
terdengar seseorang berteriak gembira.
"Ai, ai, benar, benar, akhirnya kalian memang datang ke
sini ... "
Blo'on dan kedua kakek hentikan larinya dan berpaling.
"Ah, engkau engkoh Liok!" seru Blo'on ketika melihat
seorang pemuda tengah duduk beristirahat diatas sebuah batu
karang.
Pemuda itu memang pemuda she Liok. Siapa namanya
yang lengkap, ia hanya mengatakan: sebagai Liok Sin-lam.
Pemuda itu loncat turun ke tempat rombongan kawankawannya.
"Ya, memang aku," kata pemuda Liok itu sambil tertawa,"
sudah lama juga aku menunggumu di sini. Kukira kakek itu
bohong…”
"Aku ?" teriak Lo Kun, "engkau mengatakan aku bohong ?
Aku bohong apa kepadamu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Pemuda Liok yang sudah kenal akan watak kakek limbung
itu hanya tertawa, sahutnya: "Bukan kakek engkau, tetapi lain
orang lagi."
"O, engkau mendapat kakek baru lagi." Blo'on." mana
orangnya ?"
"Ya, memang aku bertemu dengan seorang kakek baru
yang aneh, pemuda Liok menerargkan, pada saat aku hampir
terancam bahaya hendak dipukul lawanku tadi, aku berusaha
untuk loncat ke dalam gerumbul. Tiba2 aku seperti
membentur sebuah tangan orang dan tahu aku tak sadarkan
diri. Ketika aku membuka mata, dihadapanku tampak seorang
kakek tua berjenggot putih. Dengan tersenyum dia suruh aku
menunggu kedatangan kamu sekalian ditempat ini ....."
"Siapa dia ?" seru Blo'on.
"Waktu kutanyakan bagaimana dengan tokoh Kay-pang
bertempur dengan aku itu, dia hanya tertawa dan mengatakan
kalau sudah beres. Tokoh Kay pang itu sudah jinak dan
mengakui dosa, saat ini sudah masuk menjadi paderi gundul.
Aku percaya saja keterangannya. Tetapi ketika kutanyakan
namanya, kakek jenggot putih itu hanya tertawa dan
mengatakan ringkas bahwa namanya kakek Jenggot putih.
Aku hendak membantah tetapi dia sudah lantas loncat
pergi....."
"Uh, aneh juga," gumam Blo'on, "nanti kalau ketemu
dengan seorang kakek jenggot putih kita tangkap saja."
"Mengapa ?" pemuda Liok kerutkan alis yang bagus.
"Dia harus memberi tahu namanya yang sungguh." kata
Blo'on, "masakan seorang manusia tak punya nama....."
"Ha, ha, ha." tiba2 kakek Lo Kun tertawa geli dan panjang.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Blo'on melongo, serunya: "Kakek Lo, mengapa engkau
tertawa begitu geli ?"
"Karena mendengar kata-katamu yang lucu tadi,” sahut Lo
Kun,
"Lucu ? Apanya yang lucu ?"
"Engkau mengomeli orang yang tak punya nama, ha, ha,
tetapi engkau sendiri bagaimana ?”, kata Lo Kun.
"Aku?" Blo'on menegas, "jelek2 kan aku punya nama juga?"
"Siapa ?" tanya Lo Kun.
"Blo'on !"
Terdengar gelak tertawa dalam berbagai nada dan irama
dari kawan2 Blo'on. Pemuda Liok pun tertawa mengikik.
Tiba2 Blo'on terus ayun langkah berjalan pergi.
"Hai, hendak kemana engkau?" seru kakek Kerbau Putih.
"Melanjutkan perjalanan lagi," sahut Blo'on.
Terpaksa orang2 itupun mengikutinya. Setelah melintasi
bukit tiba2 mereka mendengar suara anjing menggonggong
keras. Blo’onpun berhenti.
"Hai, si Kuning !" serunya kejut2 girang.
Seekor anjing tampak berlari lari muncul dari dalam hutan.
Mulutnya menggondol sebatang pedang.
Melihat kawannya datang, si monyet Hitam-pun terus loncat
menyambut. Ia hendak menarik pedang di mulut si Kuning.
Tetapi rupanya anjing kuning tak mau melepaskannya,
Monyet Hitam berkuik-kuik ngotot hendak menarik pedang
itu tetapi anjing tetap bertahan tak mau melepaskannya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Terjadilah tarik menarik adu kekuatan diantara kedua binatang
itu.
"Hai, apa - apaan kalian itu," Blo'on menghampiri,
"mengapa saling berebut pedang ? Hayo, berikan kepadaku."
Monyetpun menyisih ke samping dan si Kuning maju
kemuka Blo'on lalu lepaskan pedang dibawah kaki tuannya.
Sambil memungut pedang, Blo'on berkata : "Pedang ini
milik orang desa tadi. Baiklah kusimpannya dulu. Apabila
ketemu lagi dengan dia, tentu akan kuberikan."
"Benar," kata pemuda Liok, "tetapi simpanlah di dalam baju
jangan sampai terlihat orang! Ingat, orang2 Kay-pang tadi
tentu berusaha hendak merebut pedang itu."
Demikian mereka melanjutkan perjalanan lagi. Dan dua hari
kemudian tibalah mereka disebuah desa dekat perairan sungai
Hongho atau sungai Kuning.
Mereka mendapatkan desa itu sunyi senyap. Rumah2
penduduk kosong penghuninya. Di sebuah rumah mereka
bertemu dengan seorang nenek yang sudah tua sekali.
"Nenek tua," kata pemuda Liok dengan suara lembut, "kami
pendatang dari luar daerah yang kebetulan lalu di desa ini.
Maksud kami karena hari sudah petang, hendak minta
menginap disini."
Nenek itu menghela napas : "Maaf, nak… penduduk desa
nelayan sini sedang sibuk berkumpul ditempat ketua desa. Aku
seorang nenek tua tak dapat melayani kalian."
Setelah pertanyakan letak rumah ketua desa Blo'on dan
rombongannya segera mencari tempat itu.
Ternyata di rumah kediaman ketua desa sedang
diselenggarakan sebuah pertemuan besar, diri seiuruh rakyat
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
desa itu. Rumah besar yang dipakai untuk maksud pertemuan
itu, penuh dengan rakyat, baik laki maupun perempuan.
Lampu yang menerangi rumah itu terang benderang sekali.
Kedatangan rombongan Blo'on sangat mengejutkan
mereka. Kepala desa, seorang lelaki berumur 50-an, bertubuh
tegap dan berkulit kehitam-hitaman, segera diiringi oleh
beberapa lelaki, keluar menyambut.
Pemuda Liok tak ingin terjadi salah faham yang
mengakibatkan suasana keruh. Ia mewajibankan diri sebagai
jurubicara dari rombongannya.
"Paman sekalian" serta merta ia memberi hormat, "kami
datang dari jauh dan kebetulan lalu di desa ini. Karena hari
sudah malam, kami hendak mohon menginap di desa ini."
Kepala desa dan beberapa lelaki kekar itu memandang
rombongan tetamu dengan seksama. Dari pemuda Liok, Blo'on
sampai pada kedua kakek Lo Kun dan Kerbau Putih tak lepas
dari pandang penelitian mereka.
Blo'on tercengang heran. Ia sibuk memandang dan meneliti
dirinya.
"Eh, paman", tiba2 ia berseru "apa yang engkau pandang
pada diriku ?"
"Siapa engkau ini ?" tanya kepala desa.
"Aku seorang manusia seperti engkau. Apa engkau kira aku
ini monyet ? Kalau monyet, inilah macamnya,” Blo'on
menunjuk pada si Hitam.
"Ya, kutahu engkau seorang manusia," jawab kepala desa
itu, “kau masih muda, tetapi kenapa kepalamu gundul dan
memakai rambut seperti sepasang tanduk ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Keparat !" teriak Blo'on. Kepala desa itu terkejut : "Keparat
? Siapa yang engkau maki ?"
"Orang Hoa-san-pay," sahut Blo'on, "merekalah yang
menggunduli rambutku dengan pedang pusaka sehingga tak
dapat tumbuh lagi. Hanja bagian dua samping ini yang
tumbuh".
Sambil berkata Blo'on menunjuk pada kedua ikat
rambutnya.
"Siapa namamu ?" tanya kepala desa itu pula. Rupanya
diam2 kepala desa itu tertarik juga perhatiannya.
"Blo'on."
Kepala desa melongo, serunya : "Blo'on ? itu bukan nama
tetapi semacam kata ejekan."
"Eh, pak tua" kata Bio’on "jangan engkau sembarangan
bicara. Blo'on itu namaku, mengapa engkau tak percaya. Lalu
siapa namamu ?”
Tanpa menghiraukan pertanyaan Blo'on, kepala desa itu
beralih menghadap kakek Lo Kun. Melihat seorang kakek tua,
kepala desa itu mengangguk kepala selaku memberi hormat.
"Maaf, paman," katanya, "dari manakah paman ini ?"
Lo Kun deliki mata : "Sudahlah, jangan banyak bicara basa
basi. Lekas berikan kami tempat menginap dan makanan.
Sudah setengah hari aku tak menelan nasi."
Mendengar kata2 kakek Lo Kun yang kasar, seorang lelaki
yang mengiring di samping kepala desa itu, membentak :
"Kakek tua, jangan sekasar itu terhadap kepala desa kami !
Engkau tahu dengan siapa engkau berhadapan ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kepala desa buru2 mencegah orangnya : "Hay-cu, jangan
cari perkara."
Kemudian kepala desa itu berkata kepada kakek Kerbau
Putih : "Dari manakah paman ini?"
"Kami beramai-ramai hendak menuju ke Laut Hitam. Karena
kemalaman, kami minta menginap disini," sahut kakek Kerbau
Putih.
Kepala desa itu kerutkan dahi : "Laut Hitam ? Dimanakah
laut itu ?"
"Lho, apakah di negeri kita ini tak ada Laut Hitam?"
Sejenak kepala desa itu kerutkan kening, lalu menjawab :
"Kami hidup sebagai nelayan di desa Hong-ke cung sini sudah
berpuluh-puluh tahun Sering kami berlayar mencari ikan jauh
sampai ke muara laut. Sepanjang pendengaran kami, di
sebelah selatan hanya terdapat sebuah Laut Kuning. Tetapi
Laut Hitam kami tak pernah mendengar"
"O," kakek Kerbau Puih garuk2 kepala, lalu menegur Blo'on,
"tuh dengarlah. Siapa yang bilang kepadamu kalau di Laut
Hitam terdapat seekor naga ?"
Blo'on menyeringai : "Sudahlah, jangan pedulikan orang ini.
Cobalah lihat binatang piaraanku ada Kuning, ada Hitam ada
Bagus. Kalau ada Laut Kuning masakan tak ada Laut Hitam ?
Masakan laut kalah dengan binatang saja?"
"Hai, benar, benar," kata kakek Kerbau Putih lalu berpaling
kepada kepala desa, "ho, jangan engkau membohongi aku.
Ada Laut Kuning tentu ada Laut Hitam".
Kepala desa tertegun. Segera ia mendapat kesan bahwa ia
sedang berhadapan dengan rombongan manusia2 yang
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kurang waras otaknya. Lebih baik tak perlu banyak omong
agar dapat melanjutkan pertemuan lagi.
"Baiklah," katanya, "kalian boleh bermalam di rumah ini.
Tetapi karena tempat ini sedang digunakan untuk rapat, maka
harap kalian tunggu saja".
"Boleh," seru kakek Lo kun, "tetapi kami minta makan dulu.
Sudah setengah hari, perutku kosong."
Sebenarnya kepala desa itu mendongkol tetapi ternyata dia
seorang yang memiliki kesabaran besar. Segera ia perintahkan
seorang lelaki untuk membawa rombongan tetamu itu pulang
kerumah kepala desa dulu.
Kepala desa mempunyai dua orang anak, yang besar
seorang dara berumur 15- 16 tahun. Dan yang kedua,
seorang anak lelaki berumur 10 tahun.
Karena ayahnya sedang memimpin rapat di gedung
pertemuan, maka anak lelaki kecil itu yang menemani'
tetamunya makan. Sedang tacinya atau dara itu yang
melayani.
"Ho, mengapa hidangannya terdiii dari ikan laut semua ?"
seru kakek Lo Kun.
"Maaf, kakek," kata Hay-po anak kecil itu, “memang kami
nelayan disini, tiap hari makannya ikan sungai."
Beberapa saat kemudian, kembali kakek Lo Kun berteriak :
"Hai, anak kecil, siapa yang masak ikan le-hi ini ?"
"Taci ku."
"Mana tacimu ?"
"Itu," kata Hay-po seraya menunjuk kepada sidara.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hai, anak perempuan," Lo Kun berpaling, "mengapa
sebagai anak perempuan engkau tak pandai masak ? Cobalah,
masakan ikan lehi rasanya begini hambar, kurang manis,
kurang asam."
Pemuda Liok tak enak hati. Masakan seorang tetamu berani
mencelah hidangan dari tuan rumah. Ia hendak mencegah
kakek Lo Kun tetapi dara itu dengan tersenyum sudah
mendahului.
"Ya, baiklah," katanya tertawa," akan kutambah garam dan
gula."
Tak berapa lama masuk, dara itupun keluar dengan
membawa cupuk berisi garam dan gula.
"Celaka, terlalu asin !" Lo Kun menjerit lagi serelah
menambahi garam pada masakan ikan le-hi. la menyambar
gula dan terus dituangkan. Setelah mencicipi, ia berteriak,
"gila, sekarang terlalu manis ... "
Dia menambahi garam dan mencicipi : "Ai terlalu asin . , "Ia
menambahi gula, kemudian mengeluh terlalu manis. Demikian
sampai terjadi berulang kali. Gula habis, garampun habis.
"Hi, hi, hi ..... " Hay-po si anak kecil tertawa geli. Demikian
juga tacinya si dara yang bernama Hay-giok, juga tertawa
mengikik.
"Kurang ajar, bocah edan" Lo Kun delik mata pada Hay-po
"mengapa engkau malah tertawa” Hay po melongo. la tak kira
kalau seorang tetamu berani memakinya. Sesaat kemudian
iapun membalas ; "Jangan bicara sembarangan, kakek sinting.
Siapa yang gila ? Bukankah salahmu sendiri menambahi gula
dan garam ?"
"Ya, tetapi mengapa engkau tertawa ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Siapa melarang aku tertawa? Bahkan orang2 Naga
Kuningpun tak melarang aku tertawa ?"
"Naga Kuning ?" Lo Kun terkesiap, "siapa Naga Kuning ?"
Belum anak itu menjawab, tiba2 Blo'on sudah menyambar
tangan anak itu : "Adik kecil di manakah naga kuning itu ? Ah,
kalau ada naga kasih tahu aku mana tempatnya. Aku hendak
menangkap naga. Nanti kuberikan kulit dan dagingnya
kepadamu Aku hanya mengambil otaknya saja".
Sudah tentu bocah itu melongo. Diberondong dengan kata
dari Blo'on yang laksana hujan mencurah itu, dia sampai tak
dapat menjawab.
"Eh, engkoh gundul," sesaat kemudian baruIah anak itu
dapat berkata, "engkau hendak mencari naga ?"
"Betul adik kecil," kata Blo'on penuh harap "aku memang
butuh hendak membunuh naga. Akan kuambil otaknya untuk
mengobati otakku yang kosong."
Anak kecil itu merenung sejenak. Tiba2 ia mendapat akal.
"Ya, memang ada," katanya, "tetapi apa engkau berani
melawan naga ?"
"Siapa bilang tidak berani ?" teriak Blo'on, "begitu kulihat
naga tentu akan kutampar kepala nya !" ..... brak ... tanpa
disadari karena terangsang oleh semangatnya yang menyalanyala
tangan Blo'onpun menampar meja makan. Mangkuk
yang perisi masakan ikan le-hi di depan kakek Lo Kun
mencelat dan tumpah ke pakaian kakek itu.
"Aduh ... , " teriak Lo Kun seraya menyudut mundur, brak
... karena gerakan menyurut mundur itu dilakukan dengan
tiba2, kursi yang didudukinya itupun terpelanting jatuh dan ia
terjerembablah kakek itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Si dara Hay-giok terkejut. Cepat2 ia menolong kakek itu
bangun. Tetapi secepat itu kakek Lo Kun menghalau tangan si
dara supaya jangan menjamah lengannya, kemudian ia
menuding Blo’on.
"Bloon, engkau berani menyiram kuah panas kepadaku ?"
teriaknya seraya maju menghampiri.
Melihat kakek itu marah, pemuda Liok cepat menghadang :
"Sudahlah, kakek Lo, engko Blo'on memang tak sengaja.
Jangan marah ...”
“Ya, tetapi dia harus mengganti kuah lehi itu,” kakek Lo Kun
masih uring-uringan.
Dara Hay-giok melangkah maju: "Jangan kuatir, kakek. Apa
engkau suka kepiting?"
Tiba2 kakek linglung itu deliki mata kepada si dara : "Ho,
bocah perempuan, kalau punya kepiting, mengapa tidak
engkau keluarkan dari tadi? Engkau tuan rumah tetapi begitu
pelit."
'Ya, tunggulah," kata si dara terus melangkah masuk.
Dalam pada itu si anak kecilpun bertanya kepada Blo'on :
"Siapa yang dimaki blo'on itu ?”
"Dia bukan memaki, melainkan memanggil namaku," kata
Blo'on.
"Apakah namamu Blo'on ?"
Blo'on mengiakan : "Hebat bukan ?"
Bocah lelaki itu tertawa geli. "Jangan tertawa saja !" tiba2
Blo'on membentuk "lekas beritahukan di mana tempat naga
kuning itu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Oh, itu," kata Hay po, "tetapi ada kalanya naga itu
menjelma menjadi manusia. Dia memang naga siluman."
"Tidak peduli dia akan menjelma jadi manusia atau apa
saja, aku tak takut dan tetap akan membunuhnya," kata
Blo'on.
"Dan dia punya banyak anakbuah .....”
"Tidak takut!" tukas B'o'on.
"Baik," kata anak lelaki itu, "nanti engkau boleh minta izin
kepada ayahku untuk membunuh gerombolan naga kuning
itu."
Belum Blo'on menyahut, tiba2 si dara Hay-giok muncul
dengan membawa sepiring kepiting rebus lalu dihidangkan di
muka kakek Lo Kun. "Inilah kepitingnya ..."
"Bagus anak perempuan, seru kakek Lo kun, "ah, kalau
dulu aku menikah dengan kekasihku, tentu sudah mempunyai
anak perempuan sebesar engkau. Anak perempuan pandai
masak dan dapat meladeni ayahnya."
"Tetapi kepitingnya masih setengah matang."
"Apa ?" tanya kakek Lo Kun.
"Ya, memang begitulah cara memasak hilangan Kepitinggoyang-
lidah itu, kakek."
"Kepiting-goyang lidah ?" kakek Lo Kun mengulang, "hebat,
hebat sekali nama masakan itu. Hendak kubuktikan apakah
lidahku benar2 dapat bergoyang karena makan piting itu."
"Kalau makan, lebih baik pakai pisau supaya jangan tersapit
binatang itu," kata si dara.
Lo Kun tak mempedulikan. Segera ia menjemputkan tangan
dan terus meremas kepiting lalu dimakannya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aduh ..."
Sekalian orang terkejut dan berpaling.
"Mengapa ?" tegur pemuda Liok.
"Enak benar masakan anak perempuan itu” seru kakek Lo
Kun, "ya, ini baru benar2 dapat menggoyang lidah."
Cepat sekali kakek linglung itu sudah menghabiskan empat
ekor kepiting. Rupanya dia betul lupa daratan karena
menikmati masakan kepiting itu.
"Bocah perempuan'" serunya berpaling mengambil seekor
kepiting lagi, "kelak apabila pulang dari Laut Hitam, aku tentu
singgah di sini lagi. Sediakan masakan Kepiting-goyang lidah
lagi, ya !"
Selesai berkata, tangannyapun mengantar kepiting ke mulut
: "Aduh ... "
Karena sejak tadi mengoceh tak henti-hentinya, dan juga
mengaduh karena merasakan lezatnya masakan kepiting,
maka kali ini teriakan mengaduh dari kakek itu, tak mendapat
perhatian kawan-kawannya. Mereka sudah jemu mendengar
ocehan kakek linglung itu.
"Aduh ..... tolongng ... aduh, bibirku ..."
Namun kawan2 itu tak menghiraukan.
"Brak ... tiba2 kakek Lo Kun melonjak ke atas sehingga
kakinya membentur meja. Meja tergetar keras hidangan2 pun
tumpah ruah. Saat itu barulah pemuda Liok, kakek Kerbau
Putih, Blo'on dan Hay-po terkejut. Mereka serempak
memandang kearah kakek Lo Kun.
Setelah melonjak keatas Lo Kun mendekap mulutnya dan
lari keluar, menjerit-jerit …
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sekalian orang terkejut dan berhamburan memburu ke luar.
Tampak di halaman kakek Lo Kun melonjak lonjak tak keruan.
Lari sana, lari sini, tingkahnya seperti orang gila.
"Kakek Lo, mengapa engkau ?" seru Blo'on seraya mencekal
tubuh kakek itu.
"Enyah !" tiba2 Lo Kun menendang kaki Blo'on sehingga
anakmuda itu terjungkal ketanah.
*Eh, mengapa engkau ?" kakek Kerbau Pulih pun maju.
Duk ... tiba2 kakek Lo Kun mendupak perutnya sehingga
kakek Kerbau Putihpun terpelanting jatuh.
"Ih kenapa kakek ... "
Belum selesai mengucap, kakek Lo Kun sudah menyengkelit
kaki pemuda Liok sehingga pemuda itupun rubuh.
Menyusul bocah lelaki Hay-po dan tacinya sidara Hay giok
juga diamuk Lo Kun,
Serempak Blo'on dan kawan-kawannya bangun dan
menyerbu kakek Lo Kun. Blo'on memeluk tubuhnya, kakek
Kerbau Putih mencengkam tangannya dan pemuda Liok
meringkus kaki, sidara Hay-giok menyikap perut dan sibocah
lelaki Hay po merangkul leher kakek Lo Kun. Karena diringkus
oleh lima orang, Lo Kun tak dapat berkutik lagi. Ia hendak
meronta tetapi kalah kuat.
"Astaga !" teriak sidara Hay-giok, “mulut kakek ini disepit
kepiting. Aduh, sampai berlumuran darah”.
Ternyata sewaktu mengantar kepiting ke mulut tadi, Lo Kun
lupa untuk meremas kepiting itu supaya mati. Kepiting yang
belum mati, dengan cepat menyepit bibir Lo Kun dengan sepit
Lo Kun menjerit kesakitan dan terus menarik kepiting itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Tetapi celaka..... makin ditarik bibirnya makin sakit karena ikut
tertarik menjulur.
Dengan gemas Lo Kun meremas kepiting itu sampai hancur.
Tetapi sepit kepiting yang masih menyepit bibirnya tak juga
mau lepas. Sepitan itu seperti mati atau tak kena dibuka. Dia
menjerit kesakitan tetapi tiada seorang pun yang
menghiraukannya.
Karena jengkel, ia melonjak dari kursi, kakinya membentur
meja, hidangan tumpah ruah, lalu terus lari keluar dan
menjerit - jerit. Ketika kuwan- kawannya memburu keluar
mereka belum mengetahui kalau bibir Lo Kun dijepit kepiting,
karena Lo Kun mendekap mulutnya dengan tangan. Baru
setelah dia dikeroyok dan ramai2 diringkus, tahulah orang
kalau bibirnya masih disepit kepiting.
"Hai, aneh, hanya tinggal sepitnya mengapa masih
menyepit bibir Kakek Lo begitu kencang?" seru Blo'on,
"apakah dia nanti terus begitu ? Wah, runyam, kalau sepit
kepiting itu tak dapat lepas, kukek Lo tentu susah makan."
Kakek Kerbau Putih yang mendekap kedua tangan Lo Kun
dari belakang, tak dapat melihat bagaimana keadaan bibir Lo
Kun. Ia berseru : “Blo'on, hayo, tarik saja sepit kepiting itu
supaya lepas."
Tanpa banyak pikir Blo'onpun terus melakukan perintah.
"Aduh .... bangsat engkau .... bibirku hilang nanti, aduh
,...," kakek Lo Kun menjerit-jerit seperti babi hendak
disembelih.
"Lalu bagaimana ?" Blo'on lepaskan tarikannya.
"Gampang," seru dara Hay-giok lalu menyuruh adiknya.
"Hay-po, ambil semangkok air panas."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Anak itu cepat lari kedalam rumah dan tak berapa lama
muncul dengan membawa semangkuk air panas yang masih
mendidih.
"Benamkan sepit kepiting kedalam air panas lalu bukalah
sepit itu," seru Hay-giok.
Hay po segera melakukan perintah lagi, tapi karena
gopohnya, ia membenam sepit kepiting sampai dengan bibir
kakek Lo Kun.
"Aduh. bangsat engkau ..." kakek Lo Kun menjerit
kesakitan, ketika bibirnya direndam air mendidih itu. Dengan
sekuat tenaga ia meronta lalu menendang Hay po.
Anak itu terkejut. Cepat ia menghindar ke samping. Tetapi
karena ia bergerak, mangkuk air panas itupun tumpah ke
mulut dan dada Lo Kun.
"Bangsat ... !" dengan kerahkan seluruh tenaga kakek Lo
Kun menggembor dan melemparkan orang2 yang
meringkusnya itu semua. Kemudian kakek itu mengejar Hay
po. la hendak menghajar anak lelaki itu.
Hay-po ketakutan dan lari menuju kegedung pertemuan.
Blo'on dan kawan-kawannya mengejar kakek Lo Kun.
Terkejutlah kepala desa itu ketika melihat puteranya berlarilari
masuk dan terus sembunyi di belakangnya.
"Mengapa, Hay po ?” tegurnya.
"Kakek itu hendak membunuh aku ... "
Belum sempat anak itu memberi keterangan kakek Lo
Kunpun sudah menerobos masuk dan terus menerjang kepala
desa.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Beberapa lelaki yang berada di sekeliling kepala desa, cepat
maju merintangi. Tetapi mereka dihantam jungkir balik oleh
kakek Lo Kun.
Gemparlah suasana dalam gedung itu. Lo Kun diserbu oleh
rakyat nelayan desa itu. Tetapi kakek linglung itu mengamuk
seperti orang gila.
"Berhenti !" teriak kepala desa dengan nyaring. Dan
sekalian orangpun mentaati.
Dan pada itu masuklah rombongan Blo'on Mereka hendak
meringkus kakek Lo Kun tetapi dicegah kepala desa.
Setelah suasana tenang, kepala desa itu menegur kakek Lo
Kun : "Paman, mengapa engkau mengamuk ?"
"Engkau masih tanya ?" dengus kakek Lo masih geram,
"nih, lihatlah bibirku dan mulutku .. "
"Hai, mengapa berlumur darah dan bengkak ? kepala desa
terkejut.
"Inilah perbuatan anakmu yang kurang ajar itu. Aku harus
memberinya hajaran, "Lo Kun terus hendak menerjang maju.
'Nanti dulu," seru kepala desa, "kalau memang anakku
kurang ajar, hajarlah bahkan bunuhlah dia. Aku orang she
Hong takkan membelanya. Tapi akupun harus minta
keterangan dulu bagaimana duduk perkaranya "
'Bibirku disepitken kepiting lalu disiram dengan air panas.
Apakah itu bukan perbuatan kurang ajar. Engkau sebagai
seorang ayah, tak mampu menghajar anak. Tak pantas jadi
ayah. Lebih baik engkau buang dirimu kedalam laut saja”,
teriak Lo Kun seraya menuding muka kepala desa.
Kepala desa tercengang.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Pemuda Liok tampil ke muka lalu menuturkan apa yang
telah terjadi.
"Kakek Lo ini sendiri yang makan kurang hati2 sehingga
bibirnya disepit kepiting. Tetapi dia marah2 dan mengamuk.
Harap paman maafkan Kesalahan kami," kata pemuda Liok.
Mendengar cerita itu, seketika pecahlah gelak tawa riuh
rendah dari seluruh penduduk yang ada dalam ruang gedung
itu.
Ruang gedung seolah-olah bergetar …..
-ooo0dw0ooo-
Jilid. 19
Gunung pusar air.
"Ha, ha, ha ... " kakek Lo Kun ikut ter tawa geli.
"Mengapa engkau tertawa kakek Lo ?" tegur pemuda Liok
"Entahlah, aku hanya ikut tertawa karena mereka tertawa,"
sahut Lo Kun.
"Engkau tahu apa sebab mereka tertawa ?" tanya pemuda
Liok pula.
Lo Kun geleng kepala.
"Mereka tertawa karena geli melihat tingkah lakumu" seru
pemuda Liok.
"Kurang ajar !" tiba2 Lo Kun berteriak, ''aku bukan orang
gila, mengapa mereka menertawakan aku ?"
"Sudah tentu mereka tertawa karena bibirmu disepit
kepiting tadi"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Peduli apa mereka ? Bibir bibirku sendiri, mau putus mau
sumbing, kan aku sendiri yang menderita. Mengapa mereka
menertawakan aku”.
Kakek Lo Kun terus bersikap hendak menyerang orang2 itu
tetapi pemuda Liokpun cepat mencegahnya : "Kakek Lo.
janganlah membuat gaduh. Kita kan tetamu, harus pegang
aturan. Masakan dia sudah memberi tempat penginapan dan
makanan kepada kita, engkau malah membalas terima kasih
dengan pukulan ?”
"Ya, kakek Lo, mengapa engkau sudah begitu tidak tahu
aturan?" Blo'on ikut mendamprat.
"Sudahlah, jangan ikut2an memaki, memang! aku sudah
tahu dan sadar. Aku tak mau mengamuk lagi," kata kakek Lo
Kun lalu berseru kepada sidara Hay-giok. "Hai bocah
perempuan, kalau kasih makan jangan begitu lagi. Masakan
kepiting masih setengah hidup, suruh aku makan. Untung lah
aku sudah tua, biar bibirku sumbing, tidak jadi apa.
Bagaimana kalau aku masih muda, bukankah aku bisa diusir
isteriku ?"
Orang2 itu geli tetapi mereka terpaksa menahan
tertawanya.
"Kakek" seru Hay-giok "ya kuingat sekarang"
"Apa" teriak kakek Lo Kun.
"Kepiting itu betina." seru Hay-giok "maka dia tentu bukan
menggigit bibir kakek karena hendak menyakiti kakek,
melainkan karena hendak mencium ..."
"Kurang ajar, anak perempuan, mengapa kau tak malu
berkata begitu ? Sekalipun sudah begini tua, tetapi bibir Lo
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kun tak mau dicium kepiting betina biar yang bagaimana
cantiknya ... "
Kali ini orang2 tak dapat menahan gelinya, lagi. Mereka
tertawa dan sidara Hay-giok terus lari kemalu-maluan ... ,
"Paman Hong" sesaat kemudian pemuda Liok berkata,
"kami datang kemari hendak membicarakan suatu urusan
penting dengan paman "
"O," seru ketua desa. "mari kita masuk dan bicara"
Setelah Blo'on dan rombongan duduk berhadapan dengan
kepala desa. maka berkatalah pemuda Liok.
"Paman kami hendak mengusul suatu rencana menolong
rakyat disini"
"O, silahkan kami bersedia mendengarkan"
"Paman tak perlu harus mengorbankan puteri paman jadi
korban keganasan si Naga Kuning"
"Ah, kita tiada mempunyai kekuatan untuk melawan
pengaruh Naga kuning" kata kepala desa.
"Segala akibat, kamilah yang tanggung" seru pemuda Liok
dengan tegas
"Baiklan, bagaimana rencanamu ?"
"Salah seorang dari rombongan kami akan menyaru jadi
anak perempuan menggantikan puteri paman ..."
"Jangan main2" tukas kepala desa, "begitu Naga Kuning
tahu hal itu, bukan saja kalian akan dicincang, pun mereka
tentu akan membunuh seluruh rakyat desa ini"
Pemuda Liok tersenyum : "Jangan kuatir paman sudah
kukatakan bahwa kamilah yang akan menanggung semua
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
akibatnya. Dan kami jamin rakyat di desa ini pasti takkan
menderita malapetaka"
"Eh. bagaimana engkau dapat meyakinkan aku kalau
rencanamu itu dapat berhasil ?" kepala desa menegas.
"Nanti apabila kita sudah berhadapan dan berada dalam
kamar dengan si Naga Kuning, akan kita usahakan untuk
melolohnya dengan arak. Dalam arak itu akan kita campuri
dengan obat tidur. Setelah dia tidur, barulah kita bunuh"
"Hai," teriak kepala desa terkejut "tidak semudah itu !
Engkau dapat membunuhnya tetapi didalam markasnya masih
banyak anakbuahnya, yang sakti. Kalau mereka tahu
kepalanya dibunuh mereka tentu akan mengamuk dan
membunuhmu.
Kembali pemuda Liok tertawa : '"Sudahlah, paman, jangan
merisaukan hal itu. Nanti kita tentu mempunyai rencana untuk
mengatasi mereka. Peribahasa mengatakan : "membunuh ular
harus membunuh bagian kepalanya. Menangkap gerombolan
penjahat harus meringkus pemimpinnya.
Rupanya kepala desa itu masih sangsi.
"Paman," tiba2 Blo'on buka suara, "mengapa paman diam
saja ? Dalam soal menyaru jadi wanita, kita sudah mempunyai
pengalaman ketika masuk ke Lembah Melati…. "
"Betul. " seru kakek Lo Kun pula. "aku juga pernah disuruh
si Blo'on ini menjadi perempuan tua, dan dia…. " ia menunjuk
kearah kakek Kerbau Putih, "juga menyaru jadi perempuan"
"Sudahlah, paman" kata pemuda Liok "kita sudah bersatu
padu untuk menolong rakyat disini. Harap paman jangan
ragu2 lagi"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Karena didesak oleh rombongan tetamu2 aneh itu, terpaksa
kepala desa mengalah : "Baiklah tetapi kuminta kalian harus
hati2 karena hal ini menyangkut keselamatan jiwa."
Demikian setelah tercapai persepakatan, akhirnya kepala
desa itu pulang dengan meninggalkan pesan : "Silahkan kalian
berunding. Besok apa yang kalian perlukan, kasih tahu saja.
Nanti tentu kusediakan. Besok sore, rombongan orang Naga
Kuning akan datang kemari"
Setelah kepala desa pergi maka mulailah pemuda Liok
mengajak teman-temannya berunding.
"Sekarang kita harus mengatur rencana. Siapa yang harus
menjadi nona pengantin pengganti anak perempuan kepala
desa itu. Dan siapa yang harus menjadi pengiringnya" kata
pemuda Liok.
"Aku ... eh, tidak," kata kakek Lo Kun membantah
perkataannya sendiri. "lebih baik Blo'on' saja yang lebih muda
dan lebih cantik"
"Apa? Aku menjadi nona pengantin ? Ya.. ya, aku mau . ,
eh. apakah pengantin itu ?" tanya Blo'on.
Pemuda Liok tertawa : "Pengantin itu, sepasang pria dan
wanita yang akan menjadi suami isteri"
"Memang tolol benar Blo'on ini, masakan sudah sebesar itu
masih belum tahu apa artinya pengantin. Bukankah aku
pernah berceritera, bahwa aku pernah menjadi pengantin
dengan puteri seorang tihu ?"
"O engkau pernah jadi pengantin ? Kalau begitu engkau
sajalah, kakek Lo" seru Blo'on.
"Sial dangkal", teriak kakek Lo Kun. "aku memang pernah
akan menjadi pengantin tetapi batal karena calon pengantin
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
perempuan dibawa lari orang. Sekarang aku tak mau jadi
pengantin lagi. Apalagi harus menjadi calon pengantin dari
seekor Naga Kuning. Engkau saja biar dapat pengalaman jadi
pengantin.”
Blo'on menyeringai.
"Bagaimana kalau kakek Kerbau Putih saja yang jadi
pengantinnya ?" katanya.
"Aku ?" kakek Kerbau Putih deliki mata. "aku sudah tobat
menjadi perempuan di Lembah Melati tempo hari. Lebih baik
aku disuruh kerjai berat dari pada disuruh jadi perempuan
lagi"
"Kalau engkau tak mau dan kakek Lo juga tak mau, habis
siapa yang jadi calon pengantin itu ? Bukankah kita sudah
sanggup kepada kepala desa ini ?" kata Bloon.
"Engkau" Lo Kun dan kakek Kerbau Putih serempak bereru
setaya menuding Bio’on.
"Tidak bisa !" teriak Blo'on.
"Ai, sudahlah, jangan ribut2 tak keruan," kata pemuda Liok,
"kalau kalian tak mau semua, biarlah aku saja"
"Engkau ?" teriak Blo'on Lo Kun dan kakek Kerbau Putih
serentak.
"Ya, aku sudah berjanji kepada paman kepala desa disini,
akulah yang harus melaksanakan" kata pemuda Liok.
"Jangan !" teriak Bloon, "aku saja !"
"Tidak !" pekik kakek Lo Kun.
"Aku !"
"Aku !" kakek Kerbau Putih tak mau kalah.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Pemuda Liok geleng2 kepala. Geli2 mendongkol ia terhadap
tingkah laku ketiga orang aneh itu.
"Begini." katanya, "kedua kakek sudah terlalu tua dan jelek.
Engkoh Blo'on terlalu tinggi tubuhnya bagi seorang anak
perempuan Tentu mudah diketahui .....
"Apa ? Engkau menghina Lo Kun ?" teriak kakek pendek itu
“jelek2 Lo Kun ini dahulu pernah jadi pemuda yang ganteng.
Biarpun sudah tua begini, banyak gadis yang jatuh hati
kepadaku Buktinya, ketika di Lembah Melati, gadis2 cantik
disana selalu mengerumuni aku saja sampai aku muak.
Mestinya kata-katamu itu tepat engkau tujukan pada si Kerbau
Putih yang bungkuk itu."
"Kurang ajar, engkau Lo Kun !" kakek Kerbau Putih marah,
"dahulu sewaktu masih muda. akupun tidak cacat bungkuk
seperti ini. Aku seorang pemuda yang cakap, sampai2 puteri
tihu tergila-gila kepadaku."
"Sudahlah, sudah" kata pemuda Liok, "sekarang bukan
saatnya bertengkar. Yang kukatakan adalah kenyataan kalian
sekarang. Kalian sudah tua dan jelek rupa. Soal dahulu waktu
muda ganteng dan cakap, itu soal dulu."
"Benar." Blo'on garuk2 kepala, "aku sendiri memang tidak
tahu mengapa badanku tumbuh begini tinggi dan besar. Kalau
seorang nona pengantin begini tinggi seperti diriku, bukankah
pengantin laki harus lebih tinggi ? Tetapi ah. benar, benar
bukankah dia seekor naga ?"
"Tidak !" bentak pemuda Liok dengan mengkal, "dia bukan
naga tetapi seorang manusia seperti kita. Hanya namanya saja
Naga Kuning"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tak peduli dia naga atau manusia, pokoknya karena dia
disebut Naga Kuning, otaknya tetap akan kuambil untuk obat
kepalaku" kata Blo'on.
Pemuda Liok geleng2 kepala,
"Ya, ya, sudahlah." katanya "sekarang kita tetapkan saja.
Yang jadi pengantin palsu, adalah aku. Sekarang siapa yang
jadi pengiringku ?"
"Pengiring lelaki atau perempuan ?" tanya kakek Lo Kun.
"Kalau lelaki tentu menimbulkan kecurigaan si Naga Kuning,
lebih baik pengiringnya juga perempuan" sahut pemuda Liok.
"Blo'on !" seru Kakek Lo Kun serentak.
"Aku ?" Blo'on menyeringai.
"Ya, engkau masih muda. Nona pengantin muda.
pengiringnya juga harus muda" kata kakek Lo Kun,
"Benar" kata pemuda Liok, tetapi janggal kalau pengiring itu
hanya seorang. Paling tidak harus tiga empat orang.
"Lalu siapa ?" tanya Lo Kun
“Kakek dan kakek Kerbau Putih"
"Tidak" seru Lo Kun, "bukankah tadi engkau mengatakan
aku seorang tua jelek rupa? Masakan si Naga Kuning mau
menerima seorang perempuan tua yang jelek begini ?"
"Ai." pemuda Liok mendesis, "engkau kan hanya jadi bujang
perempuan, bukan nona pengantinnya, masakan si Naga
Kuning mau menikah dengan bujang perempuan yang tua"
"Kurang ajar" teriak Lo Kun "engkau anggap aku ini menjadi
bujang? Suruh saja si Kerbau Putih yang jadi bujang
perempuan"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tidak," teriak kakek Kerbau Putih. "Aku mau jadi
perempuan tetapi jangan dijadikan bujang"
"Habis, kakek minta jadi apa ?" tanya pemuda Liok.
"Jadikan aku sebagai ibumu saja"
"Auk ... auk ... " tiba2 kakek Lo Kun batuk2, "masakan
perempuan tua sejelek begitu, pantas menjadi ibu seorang
nona pengantin yang cantik Tentu tidak dipercaya"
"Lo Kun" balas kakek Kerbau Putih, "jangan terlalu
menghina diriku karera punggungku bungkuk ini. Ini karena
kecelakaan. DuIu aku tidak begini. Aku seorang pemuda yang
bagus dan ibukupun cantik sekali"
"Ha, ha, ha" Lo Kun tertawa keras, "kalau menilik anaknya
seperti engkau, pantasnya ibumu itu bangsa onta"
"Keparat, jangan menghina ibuku" kakek Kerbau Putih terus
hendak memukul tetapi pemuda Liok cepat mencegah.
"Sudahlah. kakek, jangan berkelahi," katanya, "apakah
keberatannya kalau kakek menjadi bujang perempuan ?"
"Aku malu"' jawab kakek Kerbau Putih.
"Malu ? Apanya yang harus malu? Bukankah hanya pura2
saja dan tidak sungguh2 ? Masakan aku berani memperbudak
engkau !" pemuda Liok memberi penjelasan.
"Begini sajalah, tiba2 Blo'on buka suara, "kalau kakek
Kerbau Putih malu jadi bujang, jadilah ibuku saja. Aku yang
jadi bujang sinona pengantin.”
"Tidak sudi" teriak kakek Kerbau Putih " dari pada menjadi
ibumu, lebih baik menjadi bujang nona pengantin. Kan hanya
pura2 saja. bukan sungguh2"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Baiklah" cepat pemuda Liok memutuskan "Sekarang kita
sudah sepakat. Aku yang menyaru jadi nona pengantin dan
kalian bertiga menyaru jadi bujang perempuan. Untuk pakaian
dan keperluan penyaruan itu, kita minta kepala desa supaya
menyediakan"
"Auh ... " tiba Blo'on menguap, "aku sudah ngantuk mau
tidur"
"Nanti dulu", cegah pemuda Liok seraya menarik lengan
pemuda itu. "yang selesai baru penetapan orangnya tetapi
rencana yang kedua belum selesai"
"Uh, masih ada rencana kedua apa lagi ?" Blo'on bersungutsungut.
"Untuk menghadapi si Naga Kuning kita harus
menggunakan siasat" kata pemuda Liok.
"Tak perlu" jawab Blo'on "serahkan saja dia kepadaku.
Begitu melihat begitu terus kumenabas kepalanya dan kuambil
otaknya"
Pemuda Liok geleng2 kepala.
"Hai, tidak semudah itu, engkoh Bloon" katanya, "masakan
dia mau memberikan kepalanya engkau tabas ? Dia tentu akan
melawan dan dia itu seorang jago yang sakti ? Apakah
engkaul mampu melawannya ?"
"Hah ?" Blo'on terbeliak.
"Maka untuk menghadapinya, kita harus mengatur rencana
Sebenarnya dalam kesempatan berada berdua di dalam
kamar, aku dapat menusuknya mati. Tetapi aku belum tahu
sampai dimana kepandaian orang itu. Kalau dia memiliki ilmu
kebal Thiat poh-san, tentu tak mempan ditusuk senjata tajam"
"Thiat-pon-san ? Apakah itu ?" tanya Bloon.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Thiat-poh san artinya Baju Besi, nama dari suatu ilmu
yang dapat membuat tubuh kebal takmempan ditusuk senjata"
"Masakan tak ada senjata yang mampu menabasnya ?"
tanya Blo'on pula.
"Ada" kata pemuda Liok, "tetapi harus menggunakan
pedang pusaka yang benar2 tajam sekali.
"Uh, ada. " tiba2 Blo'on berteriak. "pedang pusaka Naga
Hijau milik orang desa itu masih di titipkan kepadaku. Nih,
pakailah untuk menusuknya. Terapi jangan lupa, potonglah
leher si naga itu dan belah kepalanya lalu ambil otaknya. Aku
memerlukan sekali"
Sambil berkata Blo'on terus mengeluarkan pedang pusaka
dari dalam bajunya, diserahkan kepada pemuda Liok.
"Baiklah" pemuda Liok, "tetapi pedang pusaka ini bukan
jaminan bahwa usaha kita akan berhasil. Yang penting kita,
manusia yang akan menggunakan pedang itu memiliki
kepandaian yang tinggi. Apakah engkau dapat main silat eng
koh Blo'on ?"
"Main silat ? Buat apa main silat ? Bukankah seorang yang
pandai silat itu tentu akan cari musuh ?" balas Blo'on,
"Bukan begitu" bantah pemuda Liok "seperti halnya dengan
pedang pusaka semacam pedang Naga Hijau, tergantung
orang yang menggunakannya. Kalau dia jahat pedang ini akan
menjadi alat pembunuh yang hebat, kalau orang itu baik,
seorang pendekar ymg budiman, pedang ini akan menjadi
penolong rakyat untuk membasmi kaum penjahat. Demikian
juga halnya dengan ilmu silat. Kalau orang yang memiliki ilmu
silat orang yang jahat sombong dan suka mengagulkan diri,
dia tentu akan mengikat banyak permusuhan. Tetapi kalau dia
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
seorang manusia yang berbudi luhur dan berjiwa ksatrya, ilmu
silat itu banyak gunanya".
"Blo'on. mengapa engkau mengatakan tak dapat main silat
?" tegur kakek Lo Kun "bukanlah ketika menyerbu gereja Siaulim-
si dan dikeroyok oleh kawanan paderi. kuajarkan engkau
ilmu silat?"
“Bukan hanya engkau, akupun memberikan pelajaran
ilmusilat kepadanya" seru kakek Kerbau Putih.
"Huh, aku tak suka dengan ilmusilat dan akupun tak mau
menerima budi kalian." kata Blo’on, "nih akan kukembalikan"
"Dikembalikan ?" kakek Lo Kun melongo. Demikian juga
kakek Kerbau Putih dan pemuda Liok.
"Ya."
"Bagaimana caranya engkau hendak mengembalikan
ilmusilat itu?" tanya kakek Lo-Kun pula.
"Bagaimana caramu memberikan kepadaku dulu,
bagaimana itu pula caraku mengembalikan ilmu itu
kepadamu," sahut Blo'on.
Blo"on terus berbangkit dan memanggil Lo Kun: "Kakek Lo,
kemarilah engkau. Aku akan mengembalikan ilmusilat
pemberianmu. Dahulu engkau mengajarkan gerak2 ilmu itu
kepadaku, sekarang akupun hendak mengajarkan gerakan
ilmu itu kepadamu ?"
Kini tahulah mereka apa yang akan dilakukan Blo'on,
pemuda Liok cepat mencegah: "Sudahlah, engkoh Blo'on. Mari
kita rercanakan bagaimana membunuh Naga Kuning. Jangan
membuang2 waktu untuk hal yang tak berguna"
Kemudian pemuda Liok bertanya kepada kakek Lo Kun dan
kakek Kerbau Putih apakah mereka mempunyai rencana.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tidak punya" sahut Lo Kun, "aku sudah mulai ngantuk dan
tak dapat memikir apa2.”
Pernyataan kakek Lo Kun didukung pula oleh Blo'on dan
kakek Kerbau Putih. Terpaksa pemuda Liok mengalah. Mereka
lalu masuk tidur.
Keesokan hari datanglah kepala desa mengunjungi tempat
penginapan tetamunya.
"Bagaimana dengan rencana kalian ?" tanya kepala desa...
Pemuda Liok menuturkan apa yang dibicara kan semalam.
"O, baiklah, akan kusediakan segala keperluannya" kata
kepala desa.
"Paman Hong" kata pemuda Liok. "siapakah diantara
penduduk disini yang pandai berenang?"
"Rata2 kami kaum nelayan pandai berenang jawab kepala
desa.
"Tetapi siapakah diantara mereka yang paling berani dan
pandai berenang"
"Lima orang"
"Bagus" seru Pemuda Liok "apakah mereka dapat
menyelam kedalam air sampai lama?"
Kepala desa mengangguk : "Ya, mereka dapat berada
dalam air selama sejam dua jam.
"Bagus," seru Pemuda Liok pula lalu mendekati kepala desa
dan membisikinya.
Kepala desa tampak berulang kali menganggukkan kepala.
"Tetapi anakbuah Naga Kuning itu tentu juga pandai
berenaig!" tanyanya sesaat kemudian.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Biarlah" kata pemuda Liok lalu membisiki lagi Tampak
kepala desa itu mengangguk-angguk dengan wajib cerah.
"Harap jangan memberitahukan kepada ketiga kawanku itu.
Mereka orang linglung, malah nanti dapat menggagalkan
rencana ini" pemuda Liok menitipkan pesan kepada kepala
desa.
"Hai, apa2an kalian ini bisik2 seperti setan ?” teriak kakek
Lo Kun.
"Ah, tak apa2" sahut pemuda Liok, "aku hanya memesan
beberapa pakaian wanita untuk kita pakai nanti. Terutama
untuk kakek Lo Kun. kumintakan yang bagus"
Demikian hari itu tampaklah kesibukan dalam desa nelayan
Hong-ke-cung. Mereka sibuk menyiapkan hidangan2 untuk
upacara sembahyangan dan penyambutan temanten. Kuil
Hong liong-bio pun dibersihkan dan dihias kain merah.
Singkatnya, menjelang tengah hari segala persiapan telah
selesai. Dan mulailah pemuda Liok, kakek Lo Kun dan kakek
Kerbau Putih didandani sebagai wanita. Pemuda Liok menolak
dihias orang, ia dapat menghias dirinya sendiri.
Kakek Lo Kun. kakek Kerbau Putih dan Blo'on selesai lebih
dulu. Mereka bukan lagi kakek dan pemuda gundul tetapi
berobah menjadi dua orang wanita tua dan seorang bujang
perempuan muda.
"Ah, lelakon gila." gumam Blo'on "masakan setiap kali harus
jadi orang perenpuan”
"Uh. kita ini memang orang gila. jadi lelakonnya gila,
Sedang namamu saja sudah gila cobalah engkau cari di dunia
ini, Siapa yang punya nama Blo'on seperti engkau," desah
kakek Lo Kun.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Itulah dia" seru Blo'on, "aku memang senang memakai
nama yang tak pernah dipakai orang. Kalau nama seperti Lo
Kun. Kerbau Putih, Kerbau Hijau dan lain2, itu sudah banyak
dipakai orang ... eh, salah. Kerbau itu bukan orang tetapi
binatang. Eh, kakek mengapa engkau memakai nama binatang
? Apakah engkau sudah kehabisan nama orang ?"
Kakek Kerbau Putih menyeringai. Ia sedang, sibuk berjalan
mondar mandir untuk melemaskan gaya berjalan seorang
wanita.
Ia terkejut ketika namanya diteriaki Blo'on. Ia berhenti :
"Apa katamu ?"
"Mengapa engkau memakai nama Kerbau Putih ? Apakah
engkau tak dapat mencari nama orang ? Atau apakah
memang engkau sudah kehabisan nama ?"
"Huh" dengus kakek Kerbau Putih "memang orang itu suka
bermulut usil, Melihat punggungku bungkuk dan aku tinggal di
gunung Hok gu-san (gunung Kerbau mendekam) orang terus
memberi nama Kerbau Putih padaku. Begitu tenar nama itu
sehingga aku sampai lupa akan namaku sendiri yang aseli"
Waktu Blo'on hendak membuka mulut lagi, tiba2 ia terkejut
karena serangkum angin wangi menyambar hidungnya dan
pada lain saat dari kamar di sebelah kanan muncul seorang
nona yang aduhai ... cantiknya.
"Hah ... ?" Blo'on ternganga.
"Hoh ... ?" kakek Lo Kun melongo.
"Heh ... ?" kakek Kerbau Putih mendelik.
"Siapa engkau ?" teriak Blo'on seraya maju menghampiri.
"Ai. nona manis disayang ... " kakek Lo Kun cepat menarik
bahu Blo'on kebelakang sedang ia terus melangkah maju.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Duhai, nona cantik ... " cepat kakek Kerbau Putihpun
menarik baju Lo Kun ke belakang, lalu ia melangkah kemuka.
Lo Kun marah. Iapun balas menarik baju, kakek Kerbau
Putih lalu berusaha untuk mendahului maju. Demikian kedua
kakek linglung itupun segera tarik menarik baju.
Melihatlah itu, Blo'on jengkel. Ia maju dan menarik kedua
baju kakek itu. braat ..... baju kakek Lo Kun dan kakek Kerbau
Putih dan orangnyapun tersurut kebelakang.
Blo'on dengan langkah lebar terus mengham piri si nona
cantik : "Siapakah engkau ?"
Nona itu tertawa geli melihat tingkah laku ketiga orang
yang linglung itu,
"Cobalah engkau terka siapa aku ini ?" nona itu tertawa
mengikik,
"Otakku kosong, aku tak dapat menerka," kata Blo'on,
"bilang saja siapa engkau ini ? Mengapa engkau muncul disini
?"
"Apa engkau tak tahu namaku ?"
Blo'on gelengkan kepala.
"Aneh" desis nona cantik itu, "pada hal aku tahu engkau ini
Bio’on dan kedua kakek itu Lo Kun dan Kerbau Putih. Hayo,
coba engkau terka, siapa aku ?"
Blo'on garuk2 kepala.
"Dunia gila, lelakon gila" gerutu Blo'on. "masakan tiba2
muncul seorang nona cantik yang tahu namaku Huh ...
siapakah dia ?"
"Engkoh Blo'on," kata nona itu pula "cobalah engkau hitung
berapakah jumlah kawanmu dan siapa2 nama mereka iiu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aku Blo'on" Blo'on menuding dirinya sendiri, "lalu itu kakek
Lo Kun, kakek Kerbau Putih, si Hitam, si Kuning dan si Bagus
dan ... hai, mana si Liok ?"
Nona itu tertawa mengikik.
"Apakah engkau ini ... si Liok ?" seru Blo'on.
Nona itu geleng2 kepala : "Ah, engkoh Bloon, engkau ini
bagaimana ? Masakan engkau lupa padaku, Ya. memang aku
si Liok"
"Tetapi si Liok itu seorang anak lelaki, dan engkau seorang
nona. jangan main2 " teriak Blo'on.
"Siapa main2 ?" balas nona itu, "aku menyaru jadi nona
pengantin. Engkau memang blo'on benar, Masakan begitu
pelupa sekali engkau !"
"Oh, benarkah ? Ah, ya benar, benar" kata Blo'on, "memang
tadi engkau masuk kedalam kamar untuk dandan. Tetapi ...
mengapa engkau benar2 menjadi seorang nona ? Apakah
engkau ini sesungguhnya seorang anak perempuan ?"
Merah padam muka sinona,
"Ah, jangan mempunyai pikiran yang begitu blo'on,,
katanya, "mengapa seorang anak lelaki dapat berobah
menjadi seorang nona ? Aku kan hanya menyaru saja ? Dan
engkau sendiri, kakek Lo Kun dan Kakek Kerbau Putin,
bukankah saat ini juga menyaru jadi wanita ?"
"Blo on, jangan ngoceh tak kernan," tiba2 kakek Lo Kun
berteriak, "nih, bajuku robek. Aku malu kalau jadi wanita yang
bajunya robek begini. Lebih baik. aku jadi Lo Kun lagi saja"
"Ya, Blo'on. mentang2 engkau hendak menyambut nona
cantik, bajuku engkau tarik sampai robek begini " seru kakek
Kerbau Putih pula.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Sudahlah, jangan ribut2" kata nona pengantin. "nanti
kumintakan baju baru kepada kepala desa"
Mereka lalu duduk berunding.
"Aku telah berunding dengan kepala desa, kata nona
pengantin atau pemuda Liok. "Bahwa kali ini kita harus
membasmi kawanan Naga Kuning"
"Setuju" teriak Blo'on dan kedua kakek dengan serempak.
"Langkah pertama" kala nona pengantin pula, "dalam
penyambutan rombongan Naga Kuning nanti, kita akan
siapkan perjamuan. Diantaranya akan dihidangkan arak wangi.
Tetapi dalam arak wangi itu akan dicampur dengan obat tidur
yang agak lambat kerjanya. Diperkirakan setelah berada di
atas perahu baru mereka akan jatuh pulas".
"Bagus," seru Blo'on.
"Maka kuminta kalian jangan ikut minum arak wangi itu.
Kalau minum tentu celaka." kata nona pengantin.
"Ya. benar." sahut Bloon.
"Dan jangan lupa, masing2 harus berganti nama. Kalau
panggil aku, sebutlah nona Hong Hay-hoa. Dan engkau,
engkoh Blo'on. kuberi nama Hong Nio. Jangan lupa." kata
nona pengantin.
"Lalu apakah nama yang engkau sukai kakek dan kakek
Kerbau Putih?" tiba2 nona pengantin berseru.
Lo Kun dan Kerbau Putih gelagapan. Ternyata walaupun
diajak berunding tetapi kedua kakek linglung itu tidak
mendengarkan. Mereka hanya terlongong-longong
memandang si nona pengantin yang cantik. Kesan si nona
supaya jangan ikut minum arak. tak masuk di telinga mereka.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aku, ah, terserah padamu nona" kata Lo Kun manja.
"Bagaimana kalau kusebut Hong ma ?"
"Aduh manisnya nama itu, semanis yang memberikan" kata
Lo Kun dengan mata tak pernah lepas memandang si nona.
Pemuda Liok atau nona pengantin diam2 memaki : "Huh.
kakek jelek tak jahu diri. Masakan melihat orang tak kedip2
Mengapa orang sudah setua itu masih tergila-gila memandang
orang cantik ?"
"Dan engkau kakek Kerbau Putih," kata nona pengantin"
bibi Hong Bwe ?"
"Celaka, lagi2 pakai nama Bwe. Dulu di Lembah Melati
namaku sudah Bwe, sekarang disuruh pakai nama itu lagi.
Tidak mau. nona manis".
"Kalau begitu bibi Hong Ji saja".
Kakek Kerbau Putih mau menerima nama itu
Tak berapa lama datanglah kepala desa. Dia terkejut
melihat keadaan dalam ruang itu. Pertama, tak pernah
disangkanya bahwa nona pengantin palsu benar2 amat cantik
sekali. Bahkan lebih cantik dari anak perempuannya sendiri si
Hay-giok.
"Apakah engkau benar2 pemuda Liok tadi ?" kepala desa itu
menegas,
"Ah. mengapa paman lupa ? Siapa lagi kalau bukan dia"
sahut nona pengantin.
"Astaga" teriak kepala desa itu, "mengapa nada suaramu
juga serupa benar dengan anak perempuan ? Apakah engkau
sesungguhnya seorang anak perempuan ?"
Nona itu mengikik.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ah. beginilah cara orang menyamar yang hebat. Harus
membuat orang percaya betul bahwa aku seorang nona,
wajahku dan suaraku" jawab nona pengantin.
"Ah, tetapi engkau memang tampak cantik sekali. Mungkin
di desa ini tiada gadis vang secantik engkau" kata kepala desa
"dan Naga Kuning tentu akan tergila-gila"
"Tidak bisa" teriak kakek Lo Kun "kalau dia sungguh2
seorang nona, dia adalah milik kita, tak boleh diambil si Naga
Kuning"
Kepala desa hanya tertawa.
'Eh, kepala desa," kakek Lo Kun menyusuli kata2 pula.
"apakah patung2 malaekat yang berada dalam kuil itu keramat
sekali ?"
Kepala desa melongo.
"Ya, memang keramat. Lalu apa maksudmu?
"Aku akan sembahyang kepada malaekat2 itu, minta supaya
si Liok ini jangan bisa kembali menjadi anak lelaki. Kuminta
biar dia tetap jadi nona cantik saja,"
"Kalau begitu akupun nanti akan bersembahyangkan juga,
meminta supaya Lo Kun jugal tetap menjadi wanita yang
bernama Hong-ma”, seru Pemuda Liok.
"Tidak, tidak " teriak Lo Kun, "awas. kalau aku benar2 jadi
wanita, tentu engkaulah yang menjadi gara2. Aku tentu marah
kepadamu I"
"Eh, engkau tidak adil kakek !" teriak Bio’on. "engkau
hendak sembahyang minta supaya si Liok tetap menjadi
seorang anak perempuan, mengapa engkau marah kalau dia
akan sembahyang minta supaya engkau juga tetap jadi
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
perempuan ? Kalau begitu artinya engkau mau menang
sendiri”.
Sekalian orang tertawa ketika melihat kakek Lo meringis tak
dapat menjawab.
"Ya, terserah saja bagaimana malaekat hendak bertindak
terhadap kita" akhirnya kakek yang pantang kalah bicara itu
menggerutu.
"Bagaimana paman, apakah segala persiapan sudah beres
?" tanya nona pengantin kepada kepala desa.
Kepala desa mengangguk.
"Semua sudah beres. Kalian tunggu saja di sini. Kami akan
menunggu di kuil Hong-liong-bio. Begitu rombongan orang2
Naga Kuning sudah datang, segera akan kusuruh orang untuk
menjemput kalian" katanya.
Kepala desa segera minta diri. Tetapi ketika melangkah
keluar pintu, tiba2 ia berhenti dan masuk kembali.
"Ah, tidak benar" serunya.
"Mengapa ?" nona pengantin kerutkan dahi.
"Itu" kepala desa menunjuk kepada kakek Lo Kun "masakan
seorang perempuan macam begitu? Mereka tentu akan
mengenalnya"
"Mengapa dengan kakek Lo ?" tanya Blo'on karena tak
mengerti apa yang dimaksud kepala desa.
"Mengapa dia masih memelihara jenggot begitu panjang ?"
seru kepala desa.
"O" seru nona pengantin "ya, benar memang tak sesuai.
Seorang wanita tidak harus memelihara jenggot. Kakek Lo,
hayo potonglah jenggotmu"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hah ?" Lo Kun mendelik, "tidak bisa, jenggot ini sudah ikut
aku berpuluh-puluh tahun. Masakan sekarang harus dipotong
?"
"Kakek Lo Kun" seru nona pengantin "apabila hendak
menolong rakyat desa ini, terpaksa kita harus berkorban.
Bahkan kalau perlu berkorban jiwa. Masakan hanya seuntai
jenggot yang sudah putih saja engkau sayang ?"
"Tidak ... " belum kakek Lo Kun menyelesaikan katakatanya
tiba2 ia dicengkam dari belakang oleh sepasang
tangan yang kuat sehingga ia tak dapat berkutik. Dan lalu
tiba2 pula kres ... Blo'on telah memotong jenggotnya.
"Celaka ... " Lo Kun menjerit dan meronta. Tetapi walaupun
tak meronta memang orang yang mencengkamnya dari
belakang itu sudah lepaskan tangannya.
Ketika berpaling ke belakang, menjeritlah Lo Kun dengan
marah : "Keparat, engkau Kerbau Putih ..."
Dia terus hendak menyerang tetapi cepat dicegah nona
pengantin : "Sudahlah, kakek Lo,. jangan marah. Memang
setelah tak memakai jenggot, engkau lebih tampak muda"
"Benarkah, nona ?" tanya kakek Lo Kun.
Nona pengantin mengiakan.
Karena yang mengatakan itu seorang nona cantik maka
hilanglah kemarahan Lo Kun. Apalagi setelah melihat nona
cantik itu memberi isyarat supaya ia menghampiri kedekatnya.
Lo Kun girangi sekali dan buru2 mendekati seraya ajukan
telinganya. Nona pengantin membisikinya beberapa patah.
Kemudian nona pengantinpun membisiki Blo'on.
“Kakek Kerbau Putih, kemarilah juga", seru sinona
pengantin.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Dengan mengangkat kepala, kakek itupun segera
menghampiri. Ketika ia ajukan kepalanya ke dekat si nona.,
sekonyong-konjoig tubuhnya dipeluk dari belakang oleh Lo
Kun dan secepat itu pula Blo'onpun terus memotong jenggot
kakek Kerbau Putih.
”Jahanam besar ..... !" Kakek Kerbau Putih berputar tubuh
terus menghantam Lo Kun. Tetapi Lo Kun sudah meluncur ke
samping.
'Ei, ei, mengapa ada orang jadi pengantin malah mau
berkelahi ?" seru si nona pengantin.
"Dia ..."
"Senjata makan tuan" seru nona pengantin, "engkau tadi
menyikap kakek Lo, sekarang dia membalasmu. Ah. sudahlah.
Aku senang dan berterima kasih karena kalian berdua telah
rela berkorban jenggot"
Dengan tertawa geli, kepala desapun segera melangkah
keluar. Ia masih mendengar, di dalam ruang kakek Lo Kun dan
kakek Kerbau Putih masih mengomel panjang pendek karena
kehilangan jenggot.
Persiapan di kuil Hong liong bio telah dia-atur dengan rapi.
Menjelaig matahari silam, dari seberang sungai. Hong ho
muncul iring-iringan tiga buah perahu besar Terdengar tambur
riuh rendah dari perahu itu. Perahu yang dimuka, dihias
dengan lentera ting warna warni.
Ketika berlabuh di tepi sungai, maka dua puluh lelaki
berpakaian seragam, turun dan tegak berjajar jajar dikedua
samping jalan.
Seorang lelaki berumur 40 an tahun, muka merah, bertubuh
gagah dan mengenakan pakaian warna merah, diiring oleh
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
dua lelaki yang berbadan tinggi besar, muncul dari atas
perahu besar berhias indah tadi.
Ketika turun dari perahu, sekalian lelaki yang berbaris di
daratan itu membungkukkan tubuh dengan khidmat.
Di darat telah menyambut kepala desa bersama beberapa
penduduk.
"Kami haturkan selamat datang kepada Ang Liong-cu ji-ya"
demikian sambutan kepala desa kepada lelaki gagah berwajah
merah penuh brewok itu.
"Hm, baik" kata lelaki muka merah yang disebut Ang Liong
cu ji-ya, "apakah semua sudah engkau sediakan ?"
"Sudah siap, silahkan Ang Liong-cu ji-ya beristirahatlah ke
kuil Hong-liong-bio." kata kepala desa.
Demikian maka iringan tetamu yang dikepalai lelaki wajah
merah beserta duapuluh anakbuahnya dibawa kepala desa
menuju ke kuil Hong li-ong-bio.
Kawanan bajak sungai Hongho (Kuning) mempunyai tiga
orang kepala. Yang pertama disebut Hong Liong-cu atau Naga
Kuning. Yang kedua dua Ang Liong-cu atau Naga Merah, dan
yang ketiga Pek Liong-cu atau Naga Pulih. Disebut demikian
karena Hong Liong cu itu bermuka kuning, Ang Liong-cu
bermuka merah dan Pek liong cu bermuka putih.
Penyambutan atas kedatangan rombongan Ang Liong-cu itu
dilakukan dengan meriah dan besar-besaran. Seluruh
penduduk desa nelayan Hong-ke cung sama ikut hadir dalam
penyambutan itu.
Nelayan2 yang biasanya tiap hari selalu sibuk kelaut
menangkap ikan hari itu mereka tak menangkap ikan. Tua
muda, besar kecil sama mengenakan pakaian bagus dan
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
berkerumun di kuil Hong liong-bio untuk menyaksikan nona
pengantin akan dibawa oleh Naga Kuning.
“Ang Liong-cu ji-ya" kata kepala desa, "maafkan apabila
dalam penyambutan ini kami tak dapat mengadakan pesta
besar dan mempersembahkan barang2 antaran yang
berharga. Kami rakyat Hong ke cung memang miskin. Hidup
kami hanya dari hasil menangkap ikan. Dan tanah disinipun
tidak menghasilkan apa2
"Hm,” dengus si muka merah Ang Liong cu "lalu bagaimana
dengan persembahan gadis untuk toako-ku itu ?"
Dengan sikap agak pilu dan suara sendat, kepala desa
beikata : 'Dalam hal ini, demi mengunjuk kebaktian kami
terhadap Hong Liong cu toaya, kami akan mempersembahkan
anak perempuan kami sendiri. Hanya sukalah para toaya
sekalian memberi maaf kepada anak itu. Dia seorang gadis
desa yang kurang pendidikan"
"Ah, tak apalah, pokoknya dia cantik tidak" tanya Ang Liong
cu.
"Secantik-cantiknya gadis desa, tentulah takkan melebihi
nona2 kota" kata kepala desa. "silah kan ji-ya (tuan kedua)
melihatnya sendiri"
Demikian ketika tiba di kuil, maka terdengarlah seruling dan
harpa dikumandangkan dengan irama dan lagu2 kaum
nelayan.
Dipintu kuil telah siap menyambut beberapa orang wanita.
"Apakah artinya itu ?" tanya Ang Liong-cu."
"Mereka hendak menyambut temanten lelaki, kata kepala
desa.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hah ?" Ang Liong-cu menyalang mata, "aku bukan
penganten lelaki, aku hanya menjadi wakil dari toako untuk
membawa nona itu. Nona itu akan dijadikan isteri toako-ku"
"Tetapi sekalipun demikian, menurut adat istiadat di desa
ini, ji-ya harus mewakili temanten lelaki untuk dipertemukan
dengan temanten perempuan," kata kepala desa.
Ang Lioug-cu kerutkan dahi.
"Ah. kuminta ji-ya tak perlu keberatan. Kan itu hanya
upacara saja nanti akan kuumumkan bahwa ji-ya hanya
sebagai wakil dari Hong Liong-cu toaya"
Ang Liong-cu terpaksa menyetujui. Demi upacara
bertemunya temanten dilangsungkan, agak terkesiap Ang
Liong-cu ketika melibat perawakan temanten perempuan yang
langsing. Oleh karena muka temanten perempuan masih
ditutup dengan kain kerudung, maka ia tak sempat melihat.
Kedua temanten itu segera melakukan upacara
sembahyangan dimuka arca malaekat penunggu kuil. Setelah
selesai, maka temanten lelaki lalu membuka kerudung muka
temanten perempuan.
"Ih . , " de«is Ang Liong-cu tertahan, ketika menyaksikan
wajah temanten perempuan itu. Diam2 ia terkejut melihat
kecantikannya. Setitikpun ia tak pernah menyangka bahwa
anak perempuan dari kepala desa ternyata seorang gadis yang
cantik sekali.
"Ah, toako sungguh beruntung sekali," diam2 pula ia
membatin. Dan timbullah rasa mengiri dalam hatinya atas
rejeki toakonya si Naga Kuning.
Selesai upacara bertemu temanten, maka temanten lelaki
dan perempuan duduk dikursi yang dihias dengan kain merah.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sedang rombongan tetamu dan beberapa penduduk desa lalu
duduk di kursi meja perjamuan yang telah disiapkan.
Hidanganpun segera disajikan tak putus-putusnya.
Walaupun kesemuanya terdiri dari masakan ikan laut, tetapi
karena tukang masaknya pandai maka dapatlah dihidangkan
berbagai masakan yang lezat rasanya.
Sebagaimana lazimnya, setiap perjamuan itu takkan meriah
apabila tiada minuman arak, maka diedarkan pulalah minuman
arak yang wangi kepada para tetamu.
Blo'on, kakek Lo Kun dan Kakek Kerbau Putihpun ikut
duduk tak jauh dari pengantin. Riuh rendah gelak tertawa
memenuhi ruang kuil. Dari ruang dalam sampai serambi dan
halaman kuil penuh dengan tetamu.
Begitu arak dihidangkan maka meneteskan air liur kakek Lo
Kun. la lupa bahwa dirinya sedang menyaru jadi seorang
wanita. Maka cepat ia mengangsurkan cawan untuk meminta
arak. Untunglah rombongan anakbuah Naga Kuning tidak
sempat memperhatikan kejanggalan itu karena mereka sibuk
mengurus kegembiraan hatinya sendiri.
Demikian pula dengan kakek Kerbau Putih. Iapun turut
minum arak wangi juga.
Beberapa saat kemudian, tiba2 temanten perempuan
menjatuhkan supitnya ke lantai. Melihat itu karena
sebelumnya sudah bermufakat, maka kepala desapun lalu
berbangkit.
"Saudara2 sekalian, perjamuan akan ditutup sampai disini.
Segera mempelai perempuan akan menghaturkan tiga cawan
arak kepada mempelai lelaki selaku tanda-bakti, kemudian
diminta semua tetamu bergiliran menerima arak mohon restu
dari berdua temanten"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Terdengar tepuk tangan riuh dari segenap tetamu
menyambut pengumuman kepala desa itu.
Kemudian upacarapun segera dilangsungkan. Pertamatama,
mempelai perempuan menghaturkan tiga cawan arak
kepada Ang Liong-cu. Setelah itu mereka berdiri menerima
anakbuah rombongan Ang Liong-cu yang maju untuk
menerima pemberian arak dari kedua temanten. Demikian
seluruh penduduk desa yang menghadiri upacara perkawinan
itu minum arak dari kedua temanten.
Singkatnya Ang Liong-cu dan anakbuahnya merasa puas
atas sambutan yang meriah dari penduduk desa Hong-ke
cung. Setelah perjamuan selesai maka Ang Liong-cu lalu
membawa pengantin untuk toakonya (Hong Liong cu) naik ke
dalam perahu.
Saat itu hari sudah malam, rembulan remang bintangpun
masih jarang. Perahu menempuh perjalanan keselatan. Angin
tak berapa besar sehingga ketiga perahu itu berlayar dengan
tenang.
Setelah mengatur anakbuahnya maka Ang Liong-cu lalu
masuk kedalam kamar pengantin.
"Nona Hong. mengapa engkau belum tidur tegurnya ketika
melihat nona itu masih duduk ranjang.
Terdengar nona itu menghela napas panjang dan rawan.
"Eh. mengapa engkau nona ?" Ang Lion cu mengulangi
pula.
"Long-kun" kata si nona dengan nada sedih "mengapa
engkau tanyakan hal itu ?"
Ang Liong-cu kerutkan dahi. Terutama ketika nona itu
menyebutnya dengan panggilan Longkun atau suami.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Nona ..."
"Ah, masakan longkun hendak menyuruh ku menjelaskan
soal ini" kata nona pengantin pula, "bukankah ... bukankah
longkun lebih tahu akan kewajiban longkun pada malam
pertama kita ... "
"Nona. engkau salah" seru Ang Liong-cu tegas, "aku bukan
longkun tetapi hanya mewakili toako ku untuk menjemput
nona kemarkas Hong liong-tong"
Hong-liong tong artinya goha Naga Kuning. Tempat itu
menjadi markas gerombolan perompak yang dipimpin oleh
ketiga Naga.
"Ah, aku tak merasa salah sangka" kata nona pengantin,
"karena waktu bersembahyang dihadapan malaekat Hong
liong-bio, aku telah menyatakan setya sampai mati kepadamu,
longkun"
Ang Liong-cu terbelalak.
"Bagiku dan bagi sin-beng (malaekat) yang melangsungkan
sembahyang dihadapannya itulah yang dianggap sebagai
suami isteri" kata nona Hong-giok palsu.
"Tidak bisa !" teriak Ang Liong-cu.
“Mengapa tidak bisa”, seru nona pengantin, "apakah
longkun mengira aku seorang nona yang jelek ?"
"Bukan begitu" buru2 Ang Liong-cu menjelaskan", tetapi ...
"
"Longkun" tukas nona pengantin "jika longkun takut kepada
Hong Liong-cu toaya, akupun takkan memaksa. Karena
akupun malu mempunyai seorang suami penakut. Tetapi
menurut adat istiadat, agar perjalanan ini selamat, kuminta
longkun menjalankan peradatan sebagai pengartin baru"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ha ?" mata Ang Liong-cu makin menyalang lebar.
"Jangan kuatir, longkun" kata rona pengantin "aku tidak
akan meminta lebih jauh daripada hanya sekedar upacara
saja"
"Maksudmu ?"
"Biasanya dalam malam pengantin pertama, seorang
pengantin priya akan masuk ke dalam ruang pengantin
perempuan, harus membuka kerudung muka pengantinnya"
"Oh. lalu ?"
"Nanti kita bicara lagi"
Ang Liong-cu merenung sejenak. Karena menganggap hal
itu tak penting maka iapun mengangguk : "Baiklah ... "
Dengan agak berdebar, Ang Liong-cu pun mulai
menyingkap kain kerudung yang menutup wajah pengantin
perempuan.
"Ah ... " ia mendesis tertahan ketika menyaksikan wajah
pemuda Liok yang menyaru sebagai pengantin perempuan itu.
Diam2 ia terkejut karena berhadapan dengan seorang nona
yang cantik.
"Terima kasih, longkun " kata nona pengantin dengan suara
lembut "engkau telah memberi sinar kehidupan baru
kepadaku"
"Nona ... "
"Silahkan longkun duduk, " cepat nona pengantin menyuruh
Ang Liong-cu duduk pada sebuah kursi. Kemudian ia berlutut
dihadapannya: "longkun, terimalah hormatku yang akan
menjadi kawan hidup dan hambamu selama lamanya"
Ang Liong-cu ternganga.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Nona Hong" katanya sesaat kemudian, "harap nona jangan
memperlakukan aku sebagai suami. Karena aku hanya wakil
saja"
"Bukan halangan." sahut nona pengantin, "yang resmi atau
wakil, tetap akan mendapat pelayanan serupa "
"Ah. nona ... " Ang Liong-cu mendesah.
"Sebelum bertemu dengan Hong Liong-cu toaya, engkau
tetap kuanggap sebagai longkun"
"Hm. asal jangan melampaui batas2 yang terlarang" kata
Ang Liong-cu.
"Terserah pada longkun" nona pengantin tersenyum, "aku
sebagai seorang wanita yang telah dinikahkan akan menurut
dan paserah kepada kemauan longkun. Apabila longkun takut
kepada toaya silahkan saja. Tetapi kalau longkun memang
seorang lelaki yang jantan dan mempunyai kebebasan penuh,
Iongkunpun akan mendapat pelayananku yang penuh"
"Ah." kembali Ang Liong-cu menghela napas, "bukan soal
takut atau berani, tetapi aku harus tahu diri dan menjaga janji.
Aku hanya menjadi wakil yang diutus toako untuk menjemput
pengantin. Bagaimana aku berani melanggar janji dan
merusak kepercayaan toako ?
Nona pengantin tertawa lembut selembut angin yang
menghembus tangkai bunga sehingga berguncangan.
"Ah, apakah longkun percaya kalau ada kumbang yang tak
tertarik pada bunga yang sedang mekar ?"
Ang Liong-cu tertegun.
"Jika kumbang itu mengatakan tak tertarik, kurasa dia
membohongi hatinya. Karena bukankah kumbang itu perlu
dengan madu sang bunga?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Nona Hong, janganlah mendesak dengan ucapan begitu"
seru Ang Liong-cu.
"Tidak, longkun." sahut nona pengantin, "aku hanya merasa
kasihan kepada kumbang yang memperkosa suara hatinya itu.
Pada hal sesungguhnya ia ingin sekali mengisap sari madu
bunga itu tetapi dia takut, ah, kasihan kumbang yang bernyali
kecil itu"
Merah muka Ang Liong-cu mendengar ucapan terakhir dari
sinona pengantin. Perkataan itu sangat mengenai hatinya.
Diam2 ia memang bergetar hatinya melihat kecantikan nona
pengantin itu.
"Nona Hong. jangan membicarakan soal itu. Aku seorang
lelaki yang dapat menjaga kepercayaan saudaraku" kata Ang
Liong-cu.
Nona pengantin tertawa.
"Baiklah, longkun. Aku mengagumi peribadimu sebagai
seorang lelaki yang dapat dipercaya Tetapi akupun merasa iba
karena engkau membohongi suara hatimu. Sebagai rasa
hormat dan kasihanku ijinkanlah kupersembahkan kepadamu
arak temanten. Marilah kita lewatkan malam pengantin
pertama ini dengan duduk bercakap-cakap sambil menikmati
arak".
Karena menganggap hal itu tidak membahayakan maka Ang
Liong-cupun menyetujui.
Nona pengantin segera menghidangkan arak yang wangi.
Setelah minum beberapa cawan. Ang Liong-cu tampak berseriseri
wajahnya.
"Longkun" tiba2 nona pengantin berkata, "apabila longkun
tak memandang rendah, ingin kupersembahkan sebuah
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
nyanyian untuk mengenangkan malam pengantin yang luar
biasa anehnya ini".
"Oh, silahkan. silahkan" kata Ang Liong-cu "sesuai dengan
wajahmu, suaramu tentu amat merdu, ha, ha ... "
Nona pengantin tersenyum, Dari kata2 itu ia dapat menarik
kesimpulan bahwa Ang Liong-cu mulai tergerak hatinya.
"Ah, aku hanya seorang gadis nelayan," katanya "wajahku
jelek suara buruk maka longkun pun menolak untuk
kupersembahkan diriku"
"Ah ... " Ang Liong-cu menghela napas.
"Longkun, aku hendak menyanyi" kata nona pengantin dan
mulailah ia mengalunkan suara.
Musim semi, bunga bermekaran
Burung2 berkicau riang gembira
Langit cerah, alam indah
Semi musim, semilah usia
Semi pula harapan remaja
Ingin meneguk sari bahagia
Bagaikan kumbang dan bunga
Impian dara dibuai asmara
Menanti belaian taruna
Tetapi duhai kelana
Mengapa kau biarkan dia
Terlena dalam hampa
Menanti sia-sia
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
O, bunga, o ..... dara
Hampalah impian sukma
Lara, duka, derita ....
"Auh ... " tiba2 terdengar Ang Liorg-cu berseru tertahan.
"Longkun. mengapa engkau" nona pengantin terkejut dan
menegur. Tetapi Ang Liong-cu telah terkulai di kursinya.
"Longkun" seru nona itu seraya mengguncang tubuh Ang
Liong-cu, tetapi kepala bajak nomor dua itu sudah tak berkutik
lagi.
Dalam pada itu terdengar pekik jeritan dari anakbuah Ang
Liong-cu di atas geladak.
"Celaka, perahu bocor ... "
"Hai. perahu makin oleng, makin tenggelam ..."
Tetapi beberapa saat kemudian suara hiruk pikuk itupun
lenyap dan sunyi senyap.
"Hm, mereka tentu terkulai tidur," kata nona pengantin lalu
merabah tubuh Ang Liong cu "rupanya babi ini juga sudah
pulas ..."
Tiba2 sesosok bayangan menerobos masuk dan berseru :
"Celaka, adik Liok ... eh, nona Hong, Hong-ma dan Hong-ji
tidur dilantai bersama orang2 itu !"
"O, engkau Hong nio." seru nona pengantin, "rupanya arak
telah membuat mereka jatuh pulas. Hayo, kita cepat bekerja
saja"
"Bekerja apa," tanya wanita muda yang disebut Hong Nio
itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Perahu segera akan tenggelam, kita harus lekas2
tinggalkan perahu ini. Apakah perahu mereka sudah datang ?"
kata nona pengantin.
"Perahu yang mana ?" tanya Hong Nio "Sudah tentu perahu
dari nelayan2 desa Hong-ke-cung itu. Mereka akan
menyambut kita" kata nona pengantin.
"Mereka masih di desanya" sahut Hong Nio Nona pengantin
terkesiap tetapi segera ia teringat bahwa ia memang tak
menceritakan rencana itu kepada Hong Nio alias si Bloon.
Cepat2 ia lari keluar, diikuti Hong Nio.
"Celaka , . ! " teriak nona pengantin atau pemuda Liok.
"hujan ... "
Ang Liong cu pemimpin kedua dari gerombolan bajak
sungai Hong-ho beserta duapuluh anakbuahnya telah
tenggelam ditelan arus sungai itu,
Mereka melentuk tidur ketika perahu mereka tenggelam.
Mereka tak menyadari mengapa tiba2 mereka merasa
diserang oleh rasa kantuk yang begitu hebat sehingga
merekapun tak sempat mengetahui apa sebab perahu mereka
tiba2 bocor.
Rombongan bajak Sungai Kuning itu mati tanpa mengetahui
apa sebabnya.
Tetapi nona pengantin dan Blo'onpun mengalami peristiwa
yang celaka, lebih celaka lagi kedua kakek Lo Kun dan Kerbau
Putih.
Pada hal tidak demikian rencana nona pengantin alias
pemuda Liok. Dengan kepala desa ia telah mengatur suatu
rencana. Pada perjamuan di kuil Hong-liong bio hidangan arak
yang diberikan oleh pengantin perempuan kepada anakbuah
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
gerombolan bajak, dicampur dengan obat tidur demikian pula
dengan arak yang dihidangkan dalam perjamuan makan itu.
Untuk memastikan dan memantapkan rencananya itu berhasil,
masih pemuda Liok dalam penyamarannya sebagai nona
pengantin telah melakukan siasat merayu An Liong cu dan
memberinya minum arak yang dapat menghilangkan tenaga.
Kemudian setelah Ang Liong cu membawa sang nona
pengantin, kepala desa Hong ke-cung disuruh pemuda Liok
untuk menyiapkan beberapa orang nelayan yang pandai
berenang. Mereka disuruh menyelam kebawah perahu
anakbuah Ang Liong cu dan melubangi perahu mereka.
Rencana selanjutnya, kepala desa harus lekas mengirim
perahu untuk menolong pemuda Li ok berempat. Dengan
demikian, kepala bajak Hong Liong-cu tentu akan menyangka
bahwa perahu anakbuahnya telah tenggelam bersama nona
pengantin. Dan bebaslah rakyat serta kepala desa Hong-|ke
cung itu dari tuduhan membunuh utusan gerombolan bajak.
Karena dengan ikut sertanya anak perempuan kepala desa itu
tenggelam, tak mungkin Hong Liong cu akan mencurigai
kepala desa.
Demikian rencana yang dilakukan oleh pemuda Liok
bersama kepala desa. Dan rencana itu lelah berhasil bagus
seandainya hujan tidak turun.
Memang gangguan alam sukar diperhitungkan Dan
gangguan yang tak terduga-duga itulah telah menggagalkan
rencana yang terakhir.
Hujan itu telah menghambat perahu yang dikirim kepala
desa sehingga akibatnya pemuda Liok dan Blo'on tenggelam di
dalam sungai.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kakek Lo Kun dan kakek Kerbau Putih karena ikut minum
arak, pun jatuh pulas dan ikut tenggelam bersama anakbuah
gerombolan Ang Liong-cu. Pemuda Liok dan Blo'on tak sempat
mencari mereka karena perahu yang bocor itu makin
dipercepat tenggelamnya oleh hujan lebat.
Demikian peristiwa yang tragis di desa nelayan Hong-kecung
Dan cepat kepala desa mendapat laporan dari perahu
yang dikirim untuk memberi pertolongan itu. Dia segera
mengerahkan seluruh penduduk untuk melakukan percarian
kepada keempat orang yang telah membantu rakyat Hong-ke
cung. Tetapi usaha mereka sia2 beaka.
Kepala desa dan rakyat Hong-ke-cung merasa berhutang
budi kepada rombongan Blo'on. Mereka amat bersedih atas
musibah yang menimpa rombongan orang aneh itu.
Untuk menyatakan terima kasih kepada rombongan Blo'on
kepala desa dan rakyat. Hong ke-cung lalu mengadakan
sembahyang di tepi sungai Hong ho. Mereka memohon
kepada malaekat penunggu sungai agar mayat Blo'on dan
rombongannya diselamatkan ke tepi agar dapat dikubur. Dan
agar arwah keempat orang itu dapat naik Niiwana.
Sungai Kuning.
Sungai Kuning atau Hongho, merupakan sungai besar
nomor dua dari benua Tiongkok,
Bersumber dari pegunungan Yahaltahatse sungai itu
mengaliri sepanjang propinsi2 Kansu, Mongolia dalam,
Siamsay, Sanse, Holam, Shoa-tang lalu bermuara di propinsi
Cenghay dan berlabuh ke Laut Kuning.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sungai itu panjangnya tak kurang dari 4500 km. Daerah
sepanjang pengairan sungai itu merupakan tanah subur yang
terjadi dari tanah endapan tebal. Disitulah dahulu suku orang
Tiong hoa yang aseli pertama-tama tinggal.
Karena banyak mengeluarkan lumpur sehingga air sungai
itu berwarna kuning maka dinamakan Hongho atau Sungai
Kuning.
Dunia memang penuh dengan alam, benda dan peristiwa2
yang aneh. Bila seorang manusia tenggelam dalam sungai
sebesar Sungai Kuning, tak mungkin dia dapat hidup.
Tetapi peristiwa di dunia itu memang aneh, seaneh nasib
manusia, mati hidupnya tiada orang yang dapat menentukan
dan menyangka.
Demikian pula dengan anakmuda yang kita ikuti kisahnya
itu. Entah sudah berapa kali BIo'on menghadapi dan
menderita peristiwa aneh yang pada umumnya orang tentu
memastikan dia akan mati. Tetapi nyatanya Blo'on masih
bernyawa, masih dapat melanjutkan kisah petualangannya
yang blo'on.
Dan kali ini dia harus menghadapi sebuah petualangan baru
didasar Sungai Kuning. Kalau belum ditakdirkan mati.
walaupun tubuhnya diikat dengan sabuk pinggang bersama
tubuh pemuda Liok atau si nona pengantin baru, tetapi Blo'on
tetap belum putus jiwanya.
Ada suatu keajaiban yang telah menyelamatkan jiwanya.
Dan keajaiban itu memang sukar dipercaya tetapi memang
nyata2 dialami Blo'on.
Karena air Sungai Kuning berwarna kuning maka Blo'on
pemuda Liok tidak dapat melihat suatu apa kecuali air yang
keruh lumpur kuning. Gelap sekeliling penjuru air dan tak
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
berapa lama keduanyapun tak ingat apa2 lagi, Dan karena
terbenam air dibawa hanyut arus, sabuk pinggan yang
mengikat tubuh mereka berdua pun lepas sehingga keduanya
tercerai.
Entah tak tahu berapa lama tubuh Blo’on yang tercerai
dengan pemuda Liok itu terhanyut di dasar sungai. Tiba2
tubuh kedua orang itu tiba pada suatu kisaran air yang
berputar-putar deras sekali. Tubuh mereka ikut berputar-putar
keras dan makin keras, makin ke tengah pusat kisaran air.
Akhirnya berlenyapanlah kedua tubuh mereka tenggelam
kedasar air. Pertama kali Blo'on menyusul pemuda Liok.
Kisaran air itu terletak hampir dekat kemuara Laut Kuning.
Merupakan suatu kisaran air yang paling ditakuti oleh kaum
nelayan dan tukang2 perahu. Sering terjadi kecelakaan dari
perahu2 yang tersedot oleh kisaran air itu dan terus dibawa
berputar-putar keras lalu ditelan ke dalam sungai.
Dan secara tak terduga-duga, Blo'on serta pemuda Liok
itupun telah di 'makan' air kisaran maut.
Entah berapa lama telah berlalu, tiba2 Blo'on membuka
mata. Ia rasakan dirinya berada dalam himpitan benda lunak
yang merah, merah warnanya.
Tubuh Blo'on terasa hangat tetapi ia heran mengapa
sekelilingnya hanya dilingkungi oleh benda2 putih dan merah.
Dan celakanya, hidungnya disengat bau yang luar biasanya
anyir dan busuk. Sedemikian anyir dan busuk sehingga ia
hendak muntah.
Karena tak tahan, ia berusaha untuk menggerakkan tangan
kanannya yang tertindih di bawah perutnya. Tetapi serempak
tangannya bergerak, iapun merasa seperti dikocok naik turun,
kekanan kiri, maju mundur.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Akhirnya berhasillah ia melolos tangannya yang tertindih
perut itu lalu didekapkan kehidung. Ia benar2 tak tahan
dengan bau yang luar biasa anyirnya.
"Auup ... " sesaat tangan mendekap hidup iapun berseru
tertahan dan cepat2 ia tarik pulang tangannya lagi, huak
.....air berikut kotoran keluar dari perutnya.
Jika semula ia hanya tak kuat menahan bau yang luar biasa
anyirnya tetapi setelah tangan mendekap ke hidung, ia
rasakan bau yang luar bias busuknya. Begitu pula
mulutnyapun terasa menelan benda lunak yang luar biasa
pahitnya.
"Aduh mak, minta ampun ... " ia meratap Tetapi aneh.
mengapa suaranya tak kedengaran. Apakah ia gagu ?
Tetapi sebelum ia dapat menyelidiki keanehan2 itu, tiba2 ia
merasa seperti dibuai-buai keras, naik turun, kanan kiri.
Untung ia berada dalam gumpalan benda putih yang lunak
sekali sehingga ia tak menderita suatu apa.
Setelah guncangan itu agak reda, ia tak dapat menahan diri
untuk menggerakkan tangan kirinya, mengusap benda lunak
yang melumuri mulutnya.
Setelah sejenak melepaskan tangannya dari himpitan benda
lunak, akhirnya ia berhasil menggerakkan tangan kirinya untuk
mengusap mulut.
Cret ....
"Aduh ... " kembali Blo'on menjerit dan muntah2 lagi. Air
dan kotoran berulang kali muntah keluar dari perutnya.
Ia hendak mengusap benda lunak yang rasanya luar biasa
pahit pada mulutnya itu, tetapi siapa tahu malah tambah lagi.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Tangan kirinya juga berlumuran dengan benda lunak yang luar
biasa busuk dan pahit itu.
Karena tak tahan siksaan itu maka berontaklah ia. Dengan
sekuat tenaga ia bergeliatan meronta-ronta hendak
melepaskan diri dari himpitan dinding putih yang lunak itu.
Uh ..... tiba2 ia rasakan dirinya berada di udara yang
lapang, tidak menekan seperti tadi Tetapi ia heran mengapa
dirinya masih saja melayang deras.
Cepat2 ia hendak membuka mata. Tetapi seketika itu ia
menjerit, uh ... karena pandang matanya serasa gelap sekali
dan kembali ia masuk ke dalam sebuah guha yang gelap dan
merah.
Auuh ... kembali ia hendak muntah karena hidungnya
dilanda oleh bau yang anyir sekali, lebih anyir dari dinding
putih lunak tadi. Tetapi untung hanya anyir dan tidak busuk
seperti tadi.
'Hai, apa ini ... " tiba2 ia berkata seorang diri ketika
mukanya membentur segumpal rambut. Ia tak tahu dimana
saat itu ia berada dan apa yang telah membentur mukanya
itu. Tetapi jelas kalau
benda itu terasa seperti
seuntai rambut lebat.
"Aduh ... tiba2 ia
menjerit kesakitan dan
kaget ketika kedua
telinganya dicengkeram
sepasang tangan orang
dan terus ditarik sekeraskerasnya,
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Karena kesakitan ia meronta hendak menyilak tangan itu.
Tetapi ketika salah sebuah tangan aneh itu tersiak, tiba2
hidungnya dicengkeram dan diremas keras.
"Adu ... hajingngng…. hajingngng ……”
Salah sebuah jari tangan aneh itu telah menyusup masuk
kedalam lubang hidung Blo'on. Blo'on tak kuat menahan rasa
geli pada hidungnya dan seketika iapun berbangkis sekuatkuatnya.
Karena jarinya tersemprot ingus, tangan aneh itupun cepat
berpindah untuk meremas mulut! Blo'on.
Blo’on gemas. Ia ngangakan mulutnya lebar2! lalu
menyambar jari itu terus digigitnya.
"Huhnhh ..." Blo'on menjerit dan gelagapan ketika jari itu
tiba2 berobah menjadi semacam benda lunak. Begitu tergigit,
benda itupun pecah dan uh ..... pahit, pahit sekali rasanya.
Blo'on muntah2 tetapi air dari benda lunak yang pahit
rasanya itu terlanjur mengalir ke dalam keiongkongannya
sehingga karena luar biasa pahitnya, ia sampai mendelik.
Habis mendelik, tiba2 tangan aneh itu meraih lehernya dan
mencekik kuat2 sehingga untuk yang kedua kalinya Blo'on
harus mendelik lagi. Hanya kalau tadi mendelik karena
memakan cairan air yang luar biasa pahitnya kini ia mendelik
karena tak dapat bernapas.
Rasa marah dan bingung merangsang hati Blo'on dan
akhirnya iapun mengamuk. Dengan cepat ia mencengkeram
gumpalan benda semacam rambut tadi terus digaruk kuat2
dan serempak dengan itu iapun bergeliatan meluncur ke atas.
Tiba2 terjadi suatu gerakan yang luar-biasa kerasnya, jauh
lebih keras dan terasa daripada ketika Blo’on masih berada
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
dalam dinding benda putih lunak tadi. Ia seolah-olah
dilemparkan kian kemari, ada kalanya diangkat ke atas lalu
dibanting kebawah. Ada kalanya dibenturkan benda keras kian
kemari. Walaupun tidak langsung terkena dengan benturan2
itu, namun ia rasakan badannya sakit juga.
Dibanting dan dikocok begitu rupa, makin lama tubuh
Blo'on makin meluncur ke atas. Tiba-tiba ia melihat sebuah
benda yang aneh. Bentuknya serupa dengan hati, warnanya
merah darah.
"Harum ... " hidungnyapun serentak tergiur oleh suatu bau
harum yang membaur dari benda merah itu.
Karena sejak tadi hidung dan mulutnya selalu dijejali
dengan benda2 yang busuk dan anyir maka timbullah
keinginan Blo'on untuk menelan benda merah itu.
Cepat ia lepaskan cengkeramannya pada benda yang
menyerupai rambut, lalu ia bergeliatan meraih benda merah
itu. dipetiknya. Tetapi benda itu sukar dipetik. Akhirnya karena
jengkel, Blo'on lalu menariknya kuat2.
Cresss ... ,
Benda merah itupun putus, terus ditelannya. Maksudnya
hanya akan dikumur dalam mulut tetapi karena saat itu tiba2
terjadi suatu kegoncangan yang luar biasa kerasnya, tanpa
sengaja benda itupun terus meluncur masuk kedalam
kerongkongan dan turun ke perut.
Tepat pada saat ia menelan benda merah itu, suatu
gelombang tenaga yang luar biasa telah mendorong tubuhnya
keatas dan seperti dilemparkan, ia 'terbang' ke udara …..
Ia hanya sempat untuk membuka mata dan melihat
keadaan diluar. Ternyata di sekeliling penjuru merupakan air
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
yang bening. Tetapi iapun tak kuat membuka mata karena
menempuh air itu. Terpaksa ia pejamkan mata lagi.
Sesaat kemudian ia merasakan dirinya bebas dari aliran air
maka iapun segera membuka mata. Ah ... gelap lagi.
Bluk ... tiba2 tubuhnya jatuh diatas sebuah benda datar
yang amat keras sekali. Sedemikian keras dirinya terbanting
sehingga gundulnya berdarah.
"Aduh ... " Blo'on mengeluh kesakitan sembari mengusapusap
gundulnya. Tulang-tulang kaki dan pinggangnyapun
terasa seperti patah.
Untuk beberapa saat ia duduk diam dan pejamkan mata.
Pikirannya mulai bekerja.
"Eh. aneh ... " pikirnya, "mengapa otakku terasa dapat
untuk berpikir ?"
Kemudian ia membuka mata. Didapatinya di sekeliling
tempat disitu gelap gulita.
"Dimanakah aku ini?"
Tetapi ada suatu hal yang melonggarkan perasaannya.
Walaupun itu tidak digenangi air, Ia dapat bernapas longgar.
Begitu pula ia tidak dihamburi dengan bau yang anyir ataupun
busuk.
"Ah. mungkin malam" pikirnya. Memang walaupun sedikit2
sudah mulai dapat bekerja tetapi otaknya belum sehat betul.
"Lebih baik tidur dulu" katanya menghibur diri Iapun lalu
rebah tertelentang di atas benda keras yang datar itu.
Blo'on letih juga. Entah berapa lama ia terlempar kedalam
sungai dihanyutkan arus sungai kemudian disedot masuk
kedalam kisaran air dan masuk kedalam sebuah tempat yang
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
berdinding lunak kemudian berpindah pada sebuah tempat
gelap yang berdinding merah. Dan terakhir lalu meluncur ke
tempat gelap sekarang ini.
Entah berselang berapa lama ia tertidur, ketika membuka
mata. ia rasakan dirinya seperti bergerak-gerak. Walaupun
lambat tetapi jelas ia tengah menghampiri ke arah dinding
karang yang gelap.
"Aneh" gumamnya seorang diri, "apakah karang yang
kududuki ini yang bergerak atau memang diriku yang
melayang-layang ?"
Namun ia tak dapat menemukan jawaban. Hanya saja ia
merasa tak bergerak ataupun menggerakkan salah sebuah
anggauta badannya.
Timbul pikirannya untuk merabah tempati yang didudukinya
itu.
"Uh, halus benar" katanya, "tetapi keras dan licin"
Dicobanya memandang ke bawah untuk mengamati tempat
yang didudukinya itu, namun tak berhasil. Suasana yang
gelap, menghambat pandang matanya.
Karena tak dapat mengetahui apa benda yang didudukinya
itu, timbullah pikiran Blo'on untuk mencobanya.
la segera kerahkan tenaga, kepalkan tinju dan
menghantam, bluk ...
"Aduh ... ia menjerit kesakitan ketika tulang jarinya serasa
patah. Namun iapun penasaran juga. Setelah rasa sakit
berkurang, ia segera ayunkan tinjunya pula, duk ...
"Ah ... " kembali ia mengerang. Tetapi kali ini agak tak
keras karena rasa sakit pada tulang tinjunyapun berkurang.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Duk ... ia menghantam lagi. Walaupun masih sakit tetapi
hanya meringis saja dan tak sampai mengerang, Rupanya rasa
sakit makin berkurang.
Kemudian ia ayunkan tangan kirinya untuk menghantam,
duk ...
"Aduh ... " kembali ia menjerit keras karena tangan kirinya
serasa patah. Beda dengan tangan kanannya yang sudah
beberapa kali menghamtam tadi.
"Biar, tinju kiriku ini harus menjadi seperti tinjuku yang
kanan" pikirnya, Dan iapun lalu meninjukan tangan kirinya
lagi, Duk. duk, duk , .
Suatu perasaan berkurang sakit seperti tangan kanannya,
segera dirasakan oleh Blo'on. Maka berulang kali ia segera
menghujankan pukulan tangan kirinya kepada benda keras
yaog didudukinya itu.
Setelah kedua tangannya lelah ia berganti dengan kaki.
Sambil berdiri, ia menghentakkan kaki kanannya ke benda
keras itu.
"Duk ... aduh" ia menjerit ketika rasakan tulang kakinya
serasa remuk Namun ia ingat akan pengalamannya dengan
kedua tinjunya tadi. Diulangnya pula dua tiga sampai berpuluh
kali.
Memang seperti yang dialami dengan kedua tangannya,
rasa sakit pada kakinyapun makin berkurang dan berkurang.
Setelah jemu ia berganti menghunjamkan kaki kiri. Dan apa
yang dialami, seperti dengan kaki kanannya. Pertama sakit
sekali, kemudian berangsur-angsur kurang.
Dasar Blo'on maka ia tak menyadari bahwa diwaktu ia
menghunjamkan tinju dan kaki pada, benda keras yang
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
didudukinya itu, benda itu ternyata bergerak-gerak maju dan
makin maju, membawanya ke muka.
Iapun tak menyadari bahwa pukulan dan injakan kaki pada
benda keras itu telah memberi suatu kesempatan yang luar
biasa. Kaki dan tangannya berobah keras sekali, tahan
menghantam benda keras seperti karang dan lain2.
"Ah. capek juga" katanya, "sekarang akan kugunakan
kepala saja"
Ia terus duduk dan membungkuk lalu membenturkan
gundulnya.
Duk .....
"Aduh ... kepalaku !" ia menjerit dan mendekap gundulnya
karena kuatir akan terlepas dari batang lehernya. Kepalanya
terasa berputar-putar, pusing tujuh keliling.
"Tidak peduli, hayo kepala" teriaknya, "engkau juga harus
mengikuti jejak tangan dan kaki. Tak boleh enak2"
Duk, duk, duk. duk . , .
Berulang kali ia membenturkan kepalanya pada benda keras
yang didudukinya sehingga kepalanya sampai benjul2.
Setelah puas, tiba2 ia hentikan gerakan kepala dan berkata
seolah memberi perintah : "Hayo. sekarang giliranmu hidung !
Engkau juga harus menderita seperti gundul dan kaki tangan
itu"
Prek .....
"Aduh mak ... !" ia menjerit dan mendekap hidungnya
ketika hidung itu hampir penyek dan mengucurkan darah.
"Wah, celaka nih," katanya, "kalau kuteruskan hidungku
bisa penyek."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ah. tetapi paling tidak harus sampai lima kali, baru adil,"
katanya membantah keenggannya.
Iapun terus membenturkan hidungnya sampai lima kali.
Setelah itu, ia berseru : "Hai, mulut dan gigi. hayo engkaupun
harus memerima bagian. Engkau harus merasakan bagaimana
rasa sakit itu!"
Krek ... ,
"Minta ampun, mamah…. " ia menjerit dan mendekap
mulutnya yang berlumuran darah. Namun beberapa saat
kemudian, ia ulangi lagi menyiksa mulut dan giginya. Setelah
lima kali. barulah ia berhenti.
"Sekarang engkau, mata" katanya kepada mata. Tetapi
pada saat ia hendak membenturkan matanya kepada benda
keras itu, tiba2 ia terkejut! melihat sebuah lubang yang
memancarkan sinar terang.
"Hai. udara . !" teriaknya.Dan serentak pada saat itu. iapun
meluncur maju dan ... "Hai. udara terbuka ... "
Kemudian ketika ia menundukkan kepala, ia memekik kaget
: "Air ... "
Herannya benar2 sukar dikata ketika ia mendapatkan
dirinya terapung di atas sebuah permukaan air yang jernih.
"Dimanakah aku ini ?' serunya. Cepat2 ia memandang
kebawah untuk melihat benda apakah sebenarnya yang
diduduki itu.
Tetapi baru ia menunduk sekonyong-konyong terdengar
sebuah lengking teriakan yang bernada kejut2 girang.
"Engkoh Blo'on . , . !"
-ooo0dw0oooTiraikasih
website http://kangzusi.com.
Jilid 20
Cap kerajaan
Blo'on berpaling dan alangkah kejutnya, ketika ia melihat
yang meneriakinya itu sinona pengantin alias pemuda Liok.
Dua macam rasa kejut yang menghinggapi hati Blo'on.
Pertama. karena melihat si nona pengantin muncul di tempat
itu. Dan kedua karena kemunculan nona itu dalam keadaan
yang luar biasa anehnya.
Si Liok dengan masih mengenakan pakaian sebagai seorang
nona, tengah meluncur dipermukaan air dengan berdiri di atas
punggung seekor buaya .....
"Hai, nona pengantin, mengapa engkau disini?" teriak
Blo'on.
"Entahlah, aku sendiri juga tak tahu." sahut si Liok. "dan
engkau engkoh Blo'on mengapa engkau berada disini ?
Hendak kemanakah engkau?"
Blo'on menyeringai.
"Aku bertanya mengapa engkau balas bertanya ia
bersungut-sungut, "aku sendiri tak tahu dan tak merasa
mengapa aku begini".
Si Liok hendak menyahut tetapi tiba2 Blo'on berseru pula :
"Hai, mengapa engkau dapat berjalan dialas air ? Eh, benda
apa yang engkau na naiki itu ?
"Buaya , . "
”Hai !" Blo'on melorjak kaget, "engkau naik buaya ? Eh,
apakah buaya itu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Liok mengkal tetapi tiba2 ia ingat bahwa otak Blo'on itu
memang tidak sehat. Dia kehilangan ingatan. Terpaksa ia
menerangkan apakah buaya itu.
"Jika harimau itu disebut raja hutan maka buaya adalah raja
sungai" katanya menambah keterangan.
"Bagaimana engkau dapat menguasai binatang itu ?"' tanya
Blo'on.
Dalam pada bercakap-cakap itu, Liok sudah meluncur tiba
dibelakang Bio’on. Jaraknya amat dekat sehingga mereka
dapat bertukar cakap.
"Ketika perahu tenggelam, aku berusaha untuk berenang.
Tetapi air Sungai Kuning begitu kotor dan kuning sehingga aku
kehilangan arah dan akhirnya aku pingsan" Liok menutur, "eh.
ketika membuka mata, tahu2 aku berada dalam sebuah
tempat yang aneh sekali"
"Dimana ?" tanya Blo'on'
"Bermula kurasa aku berada dalam sebuah guha berdinding
merah. Penuh dengan benda2 yang aneh bentuknya. Tetapi
guha itu sedemikian sempit sekali sehingga hampir
menghimpit tubuhku. Aku tak dapat bergerak. Untunglah
dinding guha itu lunak sehingga walaupun terhimpit tetapi tak
melukai tubuhku"
'O." desah Bloon.
"Tiba2 terjadi getaran keras dalam guha itu. Kurasa ada
sebuah benda lagi yang masuk. Aku berusaha untuk merabahrabah
benda itu. Engkau tahu. apa yang kupegang itu ?"
"Hah masakan aku tahu ?" sahut Bloon.
"Muka seorang manusia" seru Liok. "ya. terang seorang
manusia. Tanganku merabah gundul kepalanya lalu
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
telinganya. Kutarik kedua telinga orang itu supaya dia
berteriak Tetapi celaka, orang itu menjambak rambutku
keras2.
"Kurang ajar engkau !" teriak Blo'on seraya deliki mata.
"Mengapa ?" Liok terkejut.
"Jadi yang menarik telingaku sampai hampir putus itu
engkau ?" teriak Blo'on.
"Siapakah orang itu ?” Liok makin kaget.
"Aku !"
"Engkau ?"
"Bukankah setelah lepaskan telinga, engkau terus
mencengkeram cuping hidungku?" seru Blo'on.
"Astaga! Benar" sabut Liok.
"Setan, bukankah ergkau juga meremas mukaku ?"
"Aduh. benar lagi"
"Kurang ajar, mengapa engkau tusukkan jarimu kedalam
lubang hidungku sehlngga aku sampai berbangkis ?" teriak
Bloon marah2.
"Oh, jadi engkaukah yang masuk ke dalam guha itu ?" seru
Liok. "mengapa engkau tak tahu aku juga berada disini ?"
"Bagaimana bisa tahu ?" dengus Blo'on. "tubuhku terhimpit
dengan dinding merah, sedikitpun aku tak dapat bergeiak.
Tahu2 engkau menjiwir telinga sampai hampir putus ... "
"Maaf engkoh Blo'on" kata Liok, "akupun juga serupa
seperii engkau, tak tahu berada di nana. Lalu siapakah yang
menyebabkan goncangan luar biasa itu sehingga tubuhku
terlempar ke udara ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bagaimana aku tahu. Aku sendiri juga terlempar ke udara
?" sahut Blo’on.
"Apakah selama dalam guha merah itu engkau tak
melakukan apa2 ?," tanya Liok.
“Aku sudah tak berdaya lagi" sahut Bloon “aku merasa haus
sekali waktu itu. Kebetulan dilihat ada sebuan benda merah
seperti ….
Hal 9-16 tdk ada
============
Bermula Liok segan tetapi Blo'on terus menyambar tangan
Liok, suruh menggerakkan tangannya : "Hayo, pukulkanlah !"
Terpaksa Liok menurut. Plak....aa gerakkan tangan B'o'on
kemuka tetapi tahu2 tangan itu melayang kearah kepala
Blo'on. Blo'on menyeringai, menahan sakit.
Liok ulangi lagi gerakannya. Tetapi kembali kepala B'o'on
yang menjadi sasaran. Liok makin heran. Dua, tiga, empat
sampai lima kali ia gerakkan tangan Blo'on tetapi kepala
Blo'onlah yang harus menderita pukulan.
"Gila, jangan diteruskan I" teriak Blo'on seraya menarik
tangannya kuat2, "lama2 gundulku bisa pecah.”
Liok tertegun. Ia memang, mulai heran atas peristiwa aneh
itu. Jelas ia yang menggerakkan tangan Blo'on ke muka tetapi
mengapa terus menerus berbalik memukul kepala Blo'on
sendiri.
Rasa heran berganti penasaran, Liok memandang sosok
tubuh yang punggungnya tertutup rambut putih itu. Lalu
diayunkannyalah tangan kanannya. Karena tak mau melukai
orang itu, ia tak meninju melainkan menampar.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Plak.....
"Aduh..... kurang ajar engkau !" Blo'on menjerit karena
pipinya ditampar Liok.
Liok terkejut. Jelas ia menampar orang itu tapi mengapa
tiba2 menyasar ke pipi Blo'on. Dan anehnya, ia tak merasakan
suatu tenaga apapun yang mendorong tangannya.
Memang dalam dunia persilatan terdapat sebuah ilmu
tenaga dalam yang dapat mementalkan balik tenaga pukulan
orang atau yang disebut meminjam-tenaga. Dari suhunya,
Liokpun pernah mendengar keterangan itu. Tetapi apa yang
dialaminya saat itu, tidaklah demikian. Ia tak merasa didorong
oleh suatu apa.
Untuk membuktikan dugaannya itu, ia ulangi lagi
menampar, plak .....
"Aduh....." teriak B'o'on. Ia deliki mata kepada Liok. "hai,
nona gila, kalau engkau terusan menampar pipiku, terpaksa
akan kugigit pipi-mu juga."
Merah wajah Liok. la malu karena tamparannya menyasar
lagi dan malu juga mendengar ucapan Blo'on itu.
"Baik, engkau menyingkir agak jauhlah," kata Liok yang
saat itupun mulai penasaran. Setelah bersiap, ia terus
layangkan tangannya. Plak....
"Ha, ha, ha .... ," tiba2 Blo'on tertawa gembira karena
melihat Liok menampar kepalanya sendiri, "hayo sekali lagi
kalau engkau masih tak percaya "
Liok tersipu-sipu merah wajahnya. Namun ia cepat dapat
menyadari bahwa yang dihadapinya itu seorang manusia yang
sakti. Ia hanya gelengkan kepala saja.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Dia manusia atau mahluk aneh?" tanya Blo'on. Tetapi Liok
hanya diam saja.
"Hai, engkau, berpalinglah kemari," seru Blo'on pula. Tetapi
orang itu diam saja.
Karena jengkel, Blo'on terus melangkah maju, berjalan di
samping orang itu dan terus hendak berdiri dihadapannya.
Maksudnya ia hendak melihat tampang muka orang itu.
Tetapi baru selangkah ia ayunkan kaki, ia terdorong
mundur lagi.
"Huh, apa apaan ini," ia gerakkan kakinya maju, lagi. Tetapi
untuk kedua kalinya ia terdorong mundur lagi.
"Kurang ajar, masakan orang berjalan dihalangi-halangi,"
karena penasaran Blo’on terus loncat saja.
Bum .....
Seperti dibanting kebelakang, Blo'on terlempar balik dan
jatuh ke tanah. la segera bangun dan mengelus-elus
kepalanya.
"Bagaimana ini ? Apakah tangan dan kakiku sudah macet ?
Mengapa tangan dibuat menampar malah menampar kepalaku
sendiri. Kaki digerakkan jalan, terdorong mundur. Lompat pun
malah dibanting begini rupa."
Liok makin sadar bahwa orang aneh itu memang seorang
sakti yang luar biasa.
"Sudahlah, engkoh Blo'on, jangan menggangu orang,"
katanya mencegah. Kemudian dengan nada menghormat ia
berkata : "Locianpwe kami telah kesalahan masuk kemari,
harap lo cianpwa suka maafkan.”
Namun orang aneh itu tetap diam saja.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Diulangi pula oleh Liok untuk meminta maaf, tetap orang itu
tak menghiraukan.
"Sudahlah, Liok," akhirnya Blo'on jengkel juga, "perlu apa
harus minta maaf kepada orang yang tuli. Ah, jangan2 dia
memang bukan manula."
Mata Blo'on beralih memandang kearah anak lelaki yang
duduk di kursi. Segera ia berseru : 'Hai, anak kecil, hayo
bangunlah !"
Tetapi anak lelaki itu tetap pejamkan matanya.
"Hai. anak lelaki, engkau dengar tidak!” teriak Blo'on makin
keras.
Karena teriakannya tak
digubris,, Blo'on marah. Ia
menjemput sekeping batu
karang kecil dan
dilontarkan.
Liok hendak mencegah
tetapi sudah tak keburu
lagi.
"Aduh....., "Blo'on
menjerit dan mendekap
dahinya. Batu itu balik
menimpali dahinya, hingga
benjul.
Mau tak mau Liok
tertawa juga melihat
tingkah laku Blo'on. Tetapi dalam pada itu diam-diam pun ia
heran. Mengapa disekeliling orang rambut putih dengan anak
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
lelaki itu seolah dipagari dengan tenaga aneh yang tak
kelihatan.
"Liok, hayo, engkau timpuk bocah itu!" teriak Blo'on
Bermula Liok tak mau tetapi sesaat kemudian timbul
pikirannya untuk mencoba. la ingin membuktikan benarkah
akan terjadi seperti yang dialami Blo'on.
Menjemput sebutir batu kecil ia terus menimpuk dan habis
menimpuk iapun terus loncat ke samping. la kuatir batu itu
akan mental baik dan mengenai dirinya.
Tinggg ....
"Aduh ... " kembali Blo'on menjerit ketika gundulnya
ditimpah batu lontaran Liok. "gila, setan engkau ! Mengapa
engkau menimpuk aku ?"
Kini jelasiah Liok bahwa memang sekeliling ruang tempat
anak lelaki itu terselubung oleh suatu tenaga gaib yang tak
kelihatan mata.
Tiba2 ada suatu perasaan yang mencengkam pikiran Liok.
Seketika tegaklah buluromanya.
"Setan ... " serunya terus berputar tubuh dan lari keluar.
"Hai, hendak kemana engkau Liok ?" seru Blo'on seraya
mengejarnya.
Pikir Liok, ia hendak menuju ke tepi sungai naik buaya lagi
pergi ke lain tempat. Tetapi alangkah kejutnya ketika buaya
itu lenyap Demikian pula kura2 raksasa.
"Hai, Liok, mengapa engkau lari seperti dikejar setan ?"
tegur Blo’on waktu tiba.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ya. memang," sahut Liok, "kurasa ruangan karang itu
memang menyeramkan. Orang berambut putih dan anak lelaki
itu, bukan manusia tetapi setan"
"Setan ? Bagaimanakah rupa setan itu ?" tanya Bloon
"Menyeramkan sekali."
"Huh," Blo'on mendesuh, "apakah engkau pernah melihat
setan ?"
"Be ... lum" Liok tergugu, "tetapi menurut kata orang
memang begitu"
"Ha. ha. ha" tiba Blo'on tertawa, "jangan mudah percaya
cerita orang. Aku tak percaya setan karena aku belum pernah
melihat"
Liok merah mukanya. Ia merasa malu sendiri Memang
kata2 Blo'on itu benar. Orang2 tua mengatakan setan padahal
mereka sendiripun belum pernah melihat setan. Turun
menurun cerita tentang setan itu diwariskan kepada anak cucu
sehingga sampai sekarang orang percaya akan setan
walaupun dia belum pernah melihat.
"Liok, mau kemana kita ini?" tanya Blo'on.
Liok menghela napas : "Sebenarnya lebih baik kita pergi ke
lain tempat saja. Tetapi buaya dan kura2 itu tak berada disini
lagi, Kita tak dapat tinggalkan tempat ini"
"Biarkan" seru Blo'on, "kita tak perlu pergi. Aku tak percaya
setan. Hayo, kita masuk ke dalam ruang dan menggebuk
orang itu."
Habis berkata Blo'on terus kembali kedalam rumah karang,
Karena tak dapat berbuat lain terpaksa Liokpun mengikuti.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Tiba2 Blo'on berteriak-teriak : "Hai, mengapa badanku
terasa panas sekali. Aduh, panas sekali."
la melonjak-lonjak dan melompat kian ke mari, lari masuk
keluar rumah karang itu. Namun masih menjerit-jerit : "Aduh,
panas seperti dibakar rasanya!"
"Engkau kenapa engkoh Blo'on ?" Liok terkejut.
"Jangan tanya !" bentak Blo'on, "aduh, aduh tubuhku ini ...
tubuhku panas auh ...
'Coba kulihat," Liok buru2 menghampiri dan memegang
lengan Bio’on tetapi secepat itu Blo'on menyiak dan Liokpun
mencelat sampai beberapa langkah ke belakang.
Diam2 pemuda Liok itu terkejut. Mengapa tiba2 saja Blo'on
memiliki tenaga yang begitu dahsyat.
Tiba2 Blo’on lari keluar.
"Hai, engkoh Blo’on ... " Liok yang mengejar keluar segera
berteriak kaget karena melihat Blo'on loncat ke dalam sungai.
Ketika Liok tiba di tepi sungai, ia makin terkejut sekali. Saat
itu dari dasar sungai muncul keluar buaya yang membawa
Liok tadi. Bermula Liok girang dan hendak meneriaki Blo'on
tetapi secepat kilat ia menjerit kaget ketika melihat buaya itu
ngangakan mulutnya hendak mencaplok Blo’on.
"Awas, engkoh Blo'on, buaya itu hendak memakan engkau
!" teriak Liok.
Blo'on ngeri juga melihat mulut buaya yang sedemikian
lebarnya, la cepat bergeliatan berenang ketepi. Buaya itu tetap
mengejar.
"Aduh ... tiba2 Blo'on menjerit karena kakinya terantuk
segunduk batu karang yang berada di dasar air.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Buaya dengan deras meluncur ke arahnya seraya membuka
mulutnya. Dan Liok menjerit ngeri. Cepat ia menutup muka
dengan tangannya, la tak sampai hati melihat Blo'on dimakan
buaya.
Tetapi sampai sekian saat ia tak mendengar jeritan Bloon.
Apakah buaya itu sekaligus telah menelan Blo'on ?
Karena ingin tahu, Liok membuka mata dan serentak ia
menjerit kaget : "Hui , . !"
Ternyata saat itu Blo'on telah mengangkat gundukan batu
tadi lalu dilontarkan kedalam mulut buaya. Batu masuk
kedalam mulut dan buaya itupun tak dapal mengatupkan
mulutnya lagi.
Karena bingung, buaya itu menggelepar-gelepar sehingga
menimbulkan gelombang air yang dahsyat.
"Enak, enak, sejuk sekali. Hayo, teruslah engkau
menyemprot air ke badanku," bukannya takut, Blo'on malah
tertawa gembira sekali.
"Engkoh Blo'on. engkau ini bagaimana ?” teriak Liok kejut2
heran, "berbahaya sekali kalau ekor buaya itu sampai
menyabat tubuhmu."
Tetapi Blo'on tak menggubris. Ia membiarkan dirinya
didampar oleh hamburan air yang timbul dari amukan buaya.
Beberapa waktu lamanya akhirnya buaya itu berhenti.
Rupanya dia lelah juga. Percuma dia ngamuk tak keruan
karena batu itu tetap mengganjel didalam mulutnya.
"Hai, mengapa engkau berhenti ?" teriak Blo’on seraya
berenang menghampiri ke tempat buaya. Karena buaya itu
diam saja, Blo'on marah.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Segera ia menyambar ekor buaya itu terus ditariknya naik
kedarat. Rupanya buaya itu sudah menyerah. Dia diam saja.
Kalau melawan ia kuatir orang itu akan menyiksanya. Mulut
terus menganga tak dapat ditutup sudah merupakan siksaan
berat baginya.
Naik di darat, Blo'on menyeret buaya itu beberapa puluh
langkah lalu membalikkan badan buaya itu.
"Nah, sekarang cobalah engkau bertingkah," serunya.
Selama itu Liok hanya terlongong-longong melihat tingkah
polah Blo'on. Ia benar2 heran mengapa secara tiba2 Blo'on
seperti orang kerangsokan setan. Memiliki tenaga yang luar
biasa kuatnya dan menjerit - jerit kepanasan badannya.
"Engkoh Blo'on” Liok cepat menghampiri tetapi ia hentikan
langkah ketika Blo'on memandang kepadanya.
"Ih, mengapa matamu berwarna semerah itu?" teriak Liok
ketika memperhatikan bagaimana merah kedua bulu mata
Blo'on.
Blo'on tidak menjawab melainkan terus lari,. dan loncat lagi
ke dalam sungai.
"Aduh .... panas sekali .... tubuhku seperti dipanggang
api....." ia berteriak-teriak.
"Engkoh Blo'on, kenapa engkau ini ?" Liok menghampiri ke
tepi, "dalam sungai itu banyak buayanya."
"Lebih baik berkelahi dengan buaya tetap badanku dingin
daripada kalau di darat aku seperti dibakar api" sabut Blo'on.
'Engkau ini kenapa?"
"Siapa tahu !”, sahut Blo'on," aku merasa badanku tiba2
panas seperti dibakar api "
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ih, aneh," gumam Liok. "engkau makan apa?"
“'Makan ?" Bio’on mengkal, "sejak kecemplung di sungai,
sampai saat ini aku belum makan apa2”.
"Lalu apakah engkau terus menerus hendak membenam diri
dalam sungai ?"
"Habis bagaimana ?”, balas Blo'on.
Tiba2 segunduk benda hitam mengapung di permukaan air
dan makin lama makin menghampiri ke tempat Bloon.
"Engkoh Blo'on. apakah itu ?" teriak Liok seraya menunjuk
benda hitam itu.
“Ular !" teriak Blo'on ketika melihat benda hitam itu
menjulurkan kepalanya.
"Bukan" seru Liok, "itu kura2 raksasa. Ya, kura2 yang
engkau naiki itu, engkoh Blo’on"
"Hai. mengapa dia memandang aku begitu buas ? Tuh lihai,
mulutnya merah. Hui. kurang ajar, dia hendak menggigit aku
... " teriak Bio’on terus berenang silam ke dalam air.
Kuak ... kuak .....
Kura raksasa itu berbunyi keras sekali. Rupanya ia marah
karena Blo'on menghilang, segera la berputar tubuh lalu
menyelam ke dalam air untuk mencari Blo'on.
Liok terkejut. Namun hendak menolong Blo'on ia tak dapat
karena ia tak dapat berenang.
Karena bingung. Liok segera jatuhkan diri berlutut dan
pejamkan mata. Ia berdoa semoga Tuhan melindungi jiwa
Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Cepat ia membuka mata ketika mendengar suara air
tersibak keras dan bukan main kejutnya ketika menyaksikan
pemandangan yang di depan mata.
"Hai. engkoh Blo'on…. " teriaknya seraya lari menghampiri.
Ternyata saat itu Blo'on tengah mengangkat kura2 raksasa
itu diatas kepalanya. Ia gunakan kedua tangannya. Sambil
mengangkat ia naik ke daratan, berlari-lari lalu meletakkan
kura2 itu di atas tanah.
Kura2 raksasa itu meronta-ronta keras tetapi tak berdaya
menelungkupkan tubuhnya yang telentang.
Hampir Liok tak percaya bahwa Blo'on memiliki tenaga yang
sedemikian luar biasa.
"Engkoh ... "
"Siapa engkau !" cepat Blo'on membentak pemuda Liok
yang hendak bicara padanya. "Aku Liok"
Tiba2 Bloon loncat menerkam Liok. Untunglah Liok cukup
tangkas untuk menghindar ke samping.
"Engkoh Bloon, kenapa engkau?" teriaknya.
"Akan kulempar engkau kedalam laut !" teriak Blo’on terus
loncat menyergapnya lagi.
Liok sempat memperhatikan bahwa bola mata Blo'on telah
membalik dan berwarna merah. Liok duga pikirannya telah
dihantui oleh bayangan sesuatu, cepat menduga bahwa Blo'on
tentu diganggu.
Iapun menyadari bahwa apabila ia sampai tertangkap oleh
Bloon, tentu akan celaka. Jelas Blo'on saat itu memiliki
kekuatan yang luar biasa.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Untunglah gerak tubrukan Blo'on itu secara ngawur tak
teratur. Maka dengan mudah dapatlah Liok menghindarinya.
Tetapi makin lama Blo'on makin ganas sedang Liok merasa
lelah. Akhirnya Liok lari kedalam rumah karang. Blo'on tetap
memburunya.
Di dalam ruang tengah, tampaklah orang aneh itu masih
duduk menghadap anak lelaki berpaian indah.
"Lo cianpwe, tolonglah aku ... " teriak Liok ketika lari
menghampiri. Tetapi orang itu diam saja.
Liok makin gugup. Akhirnya ia mendapat akal. Cepat ia
membalik tubuh dan berdiri membelakangi orang aneh itu.
Jaraknya hanya lima enam langkah dari orang itu.
Secepat tiba, Blo'on terus loncat menerkam Tetapi Liok
yang sudah siap pun cepat menghindar ke samping.
Blo'on memang benar2 seperti orang gila. Luput menerkam
Liok, karena melihat sesosok tubuh orang, iapun terus
menubruknya.
"Huh , . " Blo'on terpental mundur beberapa langkah. Tetapi
orang itupun tergetar tubuhnya.
Blo'on maju lagi. Kali ini dengan gerak Ioncatan menerkam
yang keras, la tersurut mundur dua tiga langkah tetapi orang
itupun mulai terayun ayun tubuhnya.
Ketika yang ketiga kalinya Blo'on menubruk orang itupun
dalam keadaan masih tetap duduk, melayang ke muka anak
lelaki dan secepat itu ia berputar untuk melindungi di muka
anak lelaki itu.
"Hah ?" Blo'on terkesiap melihat wajah orang itu. Seorang
tua berwajah merah, kumis dan jenggotnya sudah putih
semua.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Blo'on tak mau menegur ataupun menanyakan siapa orang
tua itu. la maju menghampiri. Tiba2 matanya tertumbuk pada
piring berisi benda2 putih sebesar buah kelengkeng. Seketika
timbullah nafsunya. Cepat ia menyambar piring itu dan terus
menghabiskan isinya,
Wut .....
Tiba2 orangtua itu tamparkan tangannya. Segelombang
arus tenaga pukulan yang tak bersuara melanda dan piring
itupun terlempar ke udara. Sisa biji2 putih, berhamburan
jatuh.
Blo'on terkejut. Tetapi dia diam saja. Beberapa saat
kemudian tiba2 ia rubuh.
Liok terkejut dan terus hendak menolong tetapi orangtua
berwajah merah itu berseru : "Jangan menjamah tubuhnya"
Liok tertegun.
"Lo cianpwe, apakah saudaraku mati ?" seru Liok cemas
Orang tua itu gelengkan kepala. Kemudian ia bertanyakan
diri Liok dan Blo'on. Liokpun menuturkun semua
pengalamannya.
"Ah …”orangtua itu menghela napas, "jodoh memang sukar
ditolak"
Liok terkejut serunya : "Apa maksud lo-cianpwe?”
"Ya, ya. dia tentu telah makan hati Ceng Liong ciangkue,"
kata orangtua itu.
"Apa ?” teriak Liok makin terkejut, "apakah yang lo-cianpwe
maksudkan ?"
"Tahukah engkau berada dimana engkau ini tanya orangtua
itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Sukalah lo-cianpwe memberi penerangan kepadaku" sahut
Liok.
"Engkau saat ini berada dalam istana Hay-sim-kiong"
"Hay sim kiong ?" Liok mengulang kaget. Hay sim-kiong
artinya Istana-dipusar laut.
"Ya," jawab orangtua itu. "memang tak mungkin manusia
didunia kenal akan Hay sim-kiong. Dan kalian orang pertama
yang dapat masuk kemari,
Liok tertegun pula.
"Dan dia adalah orang pertama yang dapat menikmati
kegaiban2 dalam istana ini," kata orangtua itu pula seraya
menunjuk kepada Blo'on.
"Kegaiban ?" ulang Liok.
"Ya," sahut orangtua itu, "kalian telah masuk kedalam perut
Ceng Liong ciangkun....... "
"Siapakah Ceng Liong ciangku itu ?" seru Liok. Ceng Liong
artinya Naga Hijau dan ciangkun jenderal. Jenderal Naga
Hijau.
"Istana Haysim-kiong mempunyai lima jenderal yalah
jenderal Naga Hijau, jenderal Buaya, jenderal Kura2. jenderal
Ikan, jenderal Udang dan jenderal Gurita. Mereka membawahi
pasukannya masing2, untuk menjaga keamanan istana ini."
"Pasukan istana ? Dimanakah mereka ?" tanya Liok.
"Mereka menjaga di tempat masing2 dan bergiliran
menjaga istana ini. Apabila dikerahkan datang semua, pulau
ini tak cukup menampung mereka."
"Huh, manusia tentu akan mati apabila masuk kemari." kata
Liok leletkan lidah.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Masuk ? Hmm, sebelum masuk tentu sudah jadi tahi
udang.”
"Tetapi mengapa kami tak mati ?" tanya Liok dengan penuh
keheranan.
Orang tua itu menghela napas.
"Ah, jin swi put ji Thian ting. Perhitungan manusia tak
dapat mengalahkan ketentuan Tuhan. Seperti yang telah
terjadi pada thay-sweeya....."
"Thayswe-ya ?" ulang Liok terkejut, "bukankah locianpwe
hendak maksudkan putera mahkota?"
Orangtua itu mengangguk.
"Ya, yang duduk di kursi batu mutiara itu ialah pangeran
kecil putera baginda Tay Sung dari kerajaan Song. Karena tak
kuat menghadapi serangan Kubilai Khan, akhirnya menteri dan
panglima kerajaan Sung selatan segera membawa putera
mahkota melarikan diri naik perahu. Tetapi angkatan laut
Mongol tetap mengejar dan menyerang habis habisan ....”.
"Demi menyelamatkan putera mahkota, mentri Wei telah
membawa putera mahkota loncat kedalam laut....."
"Oh," Liok mendesuh kejut. Sesaat kemudian ia teringat,
serunya "tetapi peristiwa itu bukankah sudah berselang
seratusan tahun ? Mengapa putera mahkota Sung masih
berada disini?"
“Keajaiban Thian telah menyelamatkan jenazah putera
mahkota dari kehancuran ....."
"O, jadi putera mahkota itu sudah meninggal?”, seru Liok
makin heran.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Apakah engkau kira beliau masih hidup?", balas orangtua
itu.
"Mengapa wajah dan tubuh pangeran mahkota masih utuh
seperti orang hidup ?"
"Keajaiban Tuhan, kesaktian pusaka."
"Apa maksud locianpwe ?" tanya Liok.
"Jenazah pangeran mahkota secara ajaib telah dibawa oleh
ikan masuk kedalam gunung Hay-sim-san ini."
"Apa ? Apakah tempat ini sebuah gunung di pusar laut ? -
"Mengapa setiap kali engkau terkejut?”, kata orangtua itu,
“ketahuilah, dunia ini penuh dengan keajaiban yang sukar
dipercaya orang. Karena selama ini manusia belum pernah
mengetahui rahasia alam semesta. Tahukah engkau apakah
bintang2 di langit itu ? Dan apakah langit itu? Engkau dan
manusia2 di dunia hanya dapat memandang setiap malam
tetapi belum tahu apakah sesungguhnya keadaan di langit itu.
bukan'"
Liok mengiakan.
"Demikian pula dengan keadaan di dasar laut. Orang tentu
mengira bahwa hanya di darat saja yang terdapat gunung dan
kehidupan alam. Tetapi mereka tak menyangka bahwa dalam
laut pun terdapat juga gunung dan kehidupan. Seaneh isi
jagad, seaneh itu pula isi samudera itu."
"Benar, lo-cianpwe."
"Baiklah karena engkau sudah mengalami sendiri maka
engkau tentu percaya bahwa tempat ini sebuah gunung di
pusar laut. Di gunung ini. penuh dengan alam kehidupan
seperti diatas daratan."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Liok mengangguk-angguk penuh kekaguman.
"Akupun diseret oleh ikan dan secara kebetulan atau
memang belum ditakdirkan, aku tak mati. Rupanya aku
dititahkan untuk....."
"Nanti dulu." Cepat2 Liok rnenyelutuk," siapakah lo cianpwe
ini ?
"Aku?" orangtua itu mengulang lalu merenung. Sesaat
kemudian ia menghela napas," aku adalah salah seorang dari
rombongan mentri istana ketajaan Sung yang ikut lari
menyelamatkan pangeran mahkota. Ketika pangeran mahkota
dibawa terjun kedalam laut, aku dan beberapa mentri serta
panglima2 Sung yang setia, segera berhamburan ikut terjun
kedalam laut."
"Oh," desah Liok, "siapakah nama mulia dari lo cianpwe ?"
"Sudahlah, tak perlu engkau tahu namaku. Nama itu sudah
tak penting lagi karena aku toh takkan muncul di dunia lagi.
Cukup engkau mengetahui tentang asal usulku diriku itu saja.
"Baiklah, locianpwe."
'Entah bagaimana, cukup kukatakan saja bahwa hal itu
memang suatu keajaiban dari kekuasaan Tuhan, bahwa aku
masih hidup. Tetapi waktu kuketemukan pangeran mahkota,
ternyata pangeran sudah meninggal. Karena tiada tanah kubur
maka kubaringkan jenazah pangeran di guha karang. Aneh,
sampai bertahun - tahun jenazah pangeran mahkota itu tetap
utuh, sedikitpun tak mengunjuk tanda2 busuk atau rusak"
"Ya, mengapa begitu aneh" seru Liok pula.
"Aku segera menyelidiki sebabnya. Akhirnya kuketemukan
hal itu. Ternyata pada tubuh pangeran mahkota terdapat cap
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kerajaan Sung. Cap kerajaan itulah yang mengawetkan
jenazah pangeran dari kerusakan"
"Oh," seru Liok "terbuat dari apakah cap kerajaan itu
sehingga mempunyai khasiat sedemikian hebat ?"
"Tio Kong in, cikal bakal kerajaan Sung atau Song thaycou
semasa mudanya banyak berkelana untuk memperluas
pengalaman dan mencari kepandaian. Ketika berkelana
kedaerah suku Hua didaerah barat, ia telah berjumpa dengan
seorang pertapa. Pertapa itu mengajarkan dia supaya bertapa
memohon restu kepada Thian agar kelak dapat menjadi
manusia yang termasyhur. Tio Kong in bermimpi didatangi
seekor binatang yang aneh. Mirip dengan kepala naga tetapi
kecil dan berkaki dilipat. Tiba2 binatang aneh itu
menyemburkan sebuah benda bulat kearah Tio Kong-in. Tio
Kong-in terkejut dan terjaga. Alangkah kejutnya ketika
dipangkuannya terdapat sebilah benda keras yang berwarna
putih kehijau-hijauan. Ditanyakannya benda itu kepada sang
pertapa.
Serta rnerta pertapa itu segera berlutut memberi hormat
kepada Tio Kong in.
“Bansweya, hamba menghaturkan hormat" pertapa itu.
Banswe ya berarti sebutan terhadap raja. Sudah tentu Tio
Kong-in terkejut : “Aku bukan raja!”
Pertapa itu dengan hormat segera menerangkan: "Benda
yang tuan peroleh dari mimpi itu adalah cu atau mustika dari
binatang kilin (wadali). Yang mendapat mustika ki-lin tentu
akan menjadi raja"
Liok tertarik benar akan cerita itu. Kemudian ia bertanya
lebih lanjut : "Lalu bagaimana dengan mustika kilin itu ?”.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mustika kilin itu oleh baginda Song thay-ong dijadikan cap
kerajaan"
"Oh. dengan demikian cap kerajaan yang ada pada putera
mahkota itu juga mustika kilin?" seru Liok terkejut.
"Ya," sahut orangtua itu. "kegaiban mustika kilin itu mampu
mengawetkan jenazah putera mahkota sampai berpuluh tahun
takkan rusak"
Liok tertegun.
"Dan mengapa lo-cianpwe juga tetap awet hidup dan awet
muda ?" tiba2 Liok bertanya pula.
"Telah kukatakan bahwa dalam laut ini terdapat kehidupan
yang tak kalah anehnya dengan diatas daratan" kata orangtua
itu, "bertahun-tahun kubangun istana ini dan kubuat juga
sebuah kursi mahligai untuk tempat duduk putera mahkota,"
Liok mengangguk-angguk.
"Suatu keajaiban pula terjadi di istana ini. Entah bagaimana
penghuni laut serta merta tunduk pada putera mahkota. Oleh
karena itu maka kubentuk dan kuangkat lima jenderal tadi
untuk pasukan istana Hay-sim-kiong berpuluh-puluh tahun aku
tinggal disini, dapatlah aku mengenal bahasa mereka. Aku
dapat langsung memberi perintah kepada mereka."
"Oh," untuk kesekian kalinya Liok mendesuh pula.
"Kehidupan di pulau karang ini tenteram damai. Akupun
mempunyai kesempatan untuk menjelajah perut gunung ini.
Ah.. terdapat banyak sekali jenis tanaman laut yarig aneh" dan
berkhasiat. Jamur laut yang umurnya entah berapa ribu tahun
telah memberikan aku kekuatan dan kesehatan yang luar
biasa sehingga aku dapat hidup panjang umur sampai saat
ini."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tetapi lo-ciaupwe," tiba2 Liok bertanya, "bukankah
manusia hidup itu memerlukan hawa udara ? Bagaimana
mungkin lo-cianpwe hidup dalam perut gunung dipusar laut ini
?"
"Engkau bertanya baik sekali, anak perempuan." kata orang
tua itu, "sudah seratusan tahun aku tak pernah bicara dengan
manusia sehingga banyak kata2 yang lupa. Saat ini aku
gembira sekali dapat bertemu dengan manusia dari darat.
Akan kuceriterakan semua keadaan dalam kerajaan kecil
dipusar laut ini dan akan kujawab semua pertanyaanmu."
“Terima kasih, lo-cianpwe"
"Mustika kilin itu mempunyai daya khasiat yang luar biasa
sekali. Merupakan salah sebuah mustika yang tiada keduanya
didunia. Bukan saja dapat mengawetkan jenazah orang
sampai beratus tahun, dapat pula menundukkan semua
penghuni laut pun juga memberi hidup dalam air. Berkat
mustika itu maka air laut itu tak dapat masuk kedalam
kerajaan ini. Lalu kubuat sebuah saluran agar air laut itu dapat
masuk kemari dan membentuk diri yang mengitari istana ini.
Hanya saja air laut itu dengan khasiat mustika kilin, telah
berobah menjadi air bening seperti yang engkau dapatkan
ketika engkau melalui terowongan itu, bukan?.”
"Benar, locianpwe”, kata Liok.
"Ada pula suatu keajaiban dari perut gunung di pusat laut
ini. Pada sebuah guha terdapat kebuah lubang yang tembus
ke daratan, Pernah kumasuki terowongan itu dan akhirnya tiba
disebuah puncak bukit di sebuah tempat di daratan. Dari
situlah hawa udara itu dapat mengalir masuk. Dan andai kata
tidak, pun aku tidak kuatir. Karena dengan menemukan
sejenis rumput laut yang ribuan tahun umurnya. Dengan
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
memakan rumput itu dapatlah aku bernapas dalam air seperti
ikan"
"Ah. keajaiban dunia" kembali Liok mendecak-decak mulut
keheranan.
"Demikian keadaan dalam istana Hay-sim ki ong ini " kata
orangtua itu mengakhiri penuturannya. "maka kukatakan
kalian berdua ini adalah manusia pertama yang masuk kemari
dengan masih bernyawa. Kunamakan hal itu suatu jodoh.
Tanpa berjodoh atau mempunyai rejeki. tak mungkin kalian
dapat datang kemari "
"Lo-cianpwe, tiadakah obat untuk menghidupkan kembali
pangeran mahkota itu ?" tanya Liok"
Orang tua menghela napas : "Ah, memang manusia telah
menemukan banyak sekali obat2an yang berkhasiat luar biasa.
Bermacam penyakit yang aneh2 telah dapat disembuhkan
berkat kepandaian manusia. Tetapi hanya satu yang tak dapat
terjangkau otak manusia yaitu menentang maut. Putera
mahkota sudah meninggal tak mungkin dapat kuhidupkan
lagi."
"Mengapa lo-cianpwe tak mau keluar dari tempat ini dan
hidup sebagai manusia selayaknya di daratan ?"
"Aku seorang mentri kerajaan. Kerajaan Sung hancur,
menteripun binasa. Dan pula aku sudah tua, apa perlunya aku
muncul di dunia lagi ?"
“Aku sudah senang hidup disini Istana ini pun mempunyai
rakyat yang berjenis-jenis tetapi yang setya pada kami.”
Liok diam2 mengakui ucapan orangtua itu memang benar.
Tinggal di istana Hay sim-kiong itu memang terasa tenang.
Lain halnya dengan hidup di dunia daratan. Penuh dengan
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
manusia2 yang sukar diduga hatinya. Manusia2 yang penuh
dengan nafsu dan keinginan sehingga menyebabkan dunia
ruwet dan penuh derita.
"Lo-cianpwe" tiba2 ia teringat akan Blo'on yang sampai saat
itu belum juga sadar dari pingsannya, "bagaimanakah dengan
saudaraku itu ?
"Dia?" kata orangtua itu, "memang harus pingsan selama
sehari semalam. Tetapi jangan kuatir, dia tentu akan terjaga
juga"
"Mengapa tadi dia mendadak seperti orang kemasukan
setan ? Pada hal biasanya dia tak suka mengamuk dan tak
punya tenaga yang sedemikian kuatnya? tanya Liok pula,
"Menurut ceritamu tadi, engkau telah masuk kedalam
sebuah guha berdinding lunak yang berwarna merah.
Bukankah begitu ?"
Liok mengiakan.
"Demikian juga anak itu ?" orangtua menunjuk Blo’on
"Benar" ?ahut Liok pula.
"Tahukah engkau, tempat apa yang kalian masuki itu ?”
"Entahlah"
"Kalian berdua telah masuk kedalam perut jenderal Naga
Hijau ... "
"Locianpwe ... " Liok menjerit kaget.
"Memang begitulah," kata orangtua itu.
"Bagaimana locianpwe dapat memastikan hal itu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aku telah mendapat laporan dari anakbuah jenderal Naga
Hijau itu bahwa Ceng liong ciangkun atau jenderal ini telah
mati ... "
"Hai !" teriak Liok terkejut mati "mati? Siapa yang
membunuhnya ?"
"Anak itu !" orangtua menunjuk Blo’on.
Liok tergetar. Seketika berobahlah wajahnya. Menurut kata
orangtua itu, Ceng Liong ciangkun atau jenderal Naga Hijau
adalah salah seorang panglima istana Haysim-kiong. Kalau
jenderal itu terbunuh, tentulah orangtua itu akan marah.
"Ah, tak mungkin, lo-cianpwe." bantahnya. "kutahu
saudaraku itu seorang anak yang baik hati tak pernah
berkelahi"
Orangtua itu menghela napas : "Ya, segala apa itu memang
sudah takdir. Engkau tahu siapakah Geng Liong ciangkun itu
?"
"Tidak lo cianpwe"
"Dia adalah seekor ular naga yang sudah ratusan mungkin
seribu tahun umurnya. Sejak istana Hay sim kiong berdiri, dia
setya menunggu di dasar laut. Tak mau lagi berkeliaran
muncul ke permukaan air"
"Ah. bagaimana aku dapat masuk kedalam perut jenderal
ular itu ?” tanya Liok dengan perasaan ngeri.
"Menurut laporan yang kuterima, peristiwa itu berlangsung
begini " kata orangtua itu "di dekat muara masuknya sungai
Kuning ke Laut Kuning, terdapat sebuah kisaran air yang
berbahaya. Orang ataupun perahu takut untuk melalui kisaran
itu. Sebenarnya kisaran itu memang atas perintahku yang
telah dilaksanakan dengan baik sekali oleh Ceng Liong
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
ciangkun. Jenderal itu telah memerintahkan kepada
anakbuahnya para ular2 besar supaya tiap hari menyedot air
laut. Pekerjaan itu dilakukan secara gilir. Pada hari itu yang
mendapat giliran untuk menyedot air yalah regu kuda laut.
Ketika tubuh kalian hanyut dibawa arus sungai dan tiba di
kisaran itu kalian silam dan tersedot kedalam pusar air. Anak
itu” ia menunjuk pada Blo'on "telah tersedot masuk kedalam
perut seekor kuda laut ... "
"Ih" Liok mendesuh ngeri "apakah aku juga masuk kedalam
perut kuda laut itu ?"
"Tidak" kata orangtua, "engkau terputar-putar dalam
kisaran air dan saat itu Ceng Liong ciangkunpun tengah
ngangakan mulutnya membantu pekerjaan membuat kisaran
air. Entah bagaimana biasanya dia memang senang tidur
bertapa. Tetapi saat itu rupanya dia mempunyai selera untuk
menyedot air. Engkau telah tersedot masuk kedalam
perutnya.”
"Ih....." Liok mendesah seram.
"Rupanya memang sudah ditakdirkan oleh perjalanan
hidupnya. Ceng Liong ciangkun biasanya tidak pernah
melakukan hal itu. Sepanjang tahun dia hanya melingkar tidur
bertapa."
"Lalu bagaimana saudaraku itu dapat tersedot masuk
kedalam perut ular itu” tanya Liok pula.
"Setelah berada dalam perut kuda laut, rupanya anak itu
tersadar dari pingsannya lalu meronta ronta, menarik2 jantung
dan usus kuda laut. Karena kesakitan, kuda laut muntahkan
tubuh anak itu keluar. Karena kerasnya kuda laut itu muntah,
anak itu melayang ke udara dan kebetulan telah tersedot
kedalam perut Ceng Liong ciangkun."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"O, kemungkinan memang begitu." kata Liok setelah
teringat kembali peristiwa itu.
"Ya, memang begitu, karena aku sudah mendapat laporan,"
kata orangtua itu, "begitu berada dalam perut Ceng Liong
ciangkun, anak itu main gila lagi. Dia merabah dan menariknarik
usus, meremas-remas jantung dan paru"
"Ya, memang saudaraku itu agak blo'on, lo-cianpwe." kata
Liok. "rambutku juga dijambak."
"Yang terakhir anak itu bahkan membetot hati Ceng Liong
ciangkun, terus dimakanya.”
"Ihhhh………..”
"Sudah tentu Ceng Liong ciangkun kesakitan. Dia
menggelepar-gelepar sekuat-kuatnya dan meregang-regang
dahsyat sekali sehingga gua tempat tinggalnya itu hancur
lebur. Dan terakhir ia semburkan tubuh kalian keluar ....... "
"Benar, benar, !o-cianpwe," Liok menyelutuk, "memang
saat itu aku seperti dilajangkan ke udara dan tahu2 jatuh
kedalam sebuah guha karang. Aku tak ingat apa yang terjadi
karena saat itu aku pingsan. Hanya ketika aku membuka
mata, ternyata aku sedang berada diatas punggung seekor
buaya yang tengah mengarungi sungai.....”.
"Tahukah engkau siapa buaya itu?" tanya siorang tua.
"Entahlah.”
"Dia adalah Gok ciangkun atau jenderal Buaya."
"Dan siapakah kura2 raksasa yang dinaiki saudaraku itu ?'"
"Kui ciangkun atau jenderal Kura2," kata siorangtua,
"seekor kura2 raksasa yang umurnya sudah ribuan tahun."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"O.." desuh Liok, “apakah jenderal Buaya itu juga sudah
berumur ratusan tahun ?”,
Orangtua itu mengiakan : "Kelima jenderal istana Huy-siin
kiong ini, rata2 berumur seribu tahun, bahkan ada yang lebih.
He ciangkun merupakan seekor udang raksasa, raja udang,
besarnya sama dengan seekor kerbau. He ciangkun. juga raja
ikan, besarnya sama dengan sebuah perahu. Dan jenderal
Gurita itu, besarnya sama dengan sebuah rumah."
''Ihhh....." kembali Liok mendesis ngeri.
“Tetapi jangan takut," kata orangtua itu, "walaupun mereka
merupakan raja2 dari jenis kaumnya, tetapi mereka adalah
binatang2 yang sudah jinak dan memiliki kesadaran. Mereka
lebih banyak memendam diri dalam tempatnya masing2 untuk
bertapa. Mereka tak mau mengganggu manusia."
"Oh!" Liok bernapas longgar, "apakah mereka, tak dapat
mati ?"
"Sudah tentu akan mati. Oleh karena itu mereka tekun
sekali mencari Jalan Kematian itu agar kelak mereka dapat
menitis menjadi mahluk yang lebih tinggi derajatnya."
"Lo-cianpwe, bukankah karena makan hati Ceng Liong
ciangkun, tenaga saudaraku itu menjadi bertambah luar biasa
kuatnya ?"
"Benar," orangtua itu mengiakan, "hati seekor ular naga
yang sudah ribuan tahun umurnya merupakan obat yang
berkhasiat luar biasa. Saudaramu akan kebal terhadap hawa
yang dingin dan akan memiliki tenaga yang luar biasa
dahsyatnya."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tetapi dia tak dapat ilmu silat dan memang tak mau
belajar ilmu silat. Pada hal ayahnya seorang tokoh silat nomor
satu didunia," kata Liok.
"Itu lebih bagus," kata orangtua itu, “cobalah engkau
tunjukkan, orang gagah, jago silat manakah dalam dunia ini
yang takkan mengalami hari2 kematiannya secara
menyedihkan? Bukankah mereka pada masa hidupnya selalu
diincar oleh musuh2 yang tak terhitung banyaknya? Kalau
memang dia tak mau mengikuti jejak ayahnya sebagai jago
silat, biarlah. Dia akan menempuh jalan hidupnya menurut
cara yang dikehendakinya sendiri. Tetapi apabila dia mau
belajar silat, setelah makan hati ular naga Ceng Liong
ciangkun itu, dia pasti akan menjadi jago silat yang tiada
lawannya di dunia. Yang penting harus dijaga, baik dia belajar
silat maupun tidak, sekali-kali jangan sampai dia terjerumus
dalam dunia kejahatan. Sekali dia menjadi orang jahat, dia
pasti akan menjadi momok durjana yang paling ganas.”
"Baiklah, locianpwe," Liok mengangguk. Sesaat kemudian ia
bertanya, “Locianpwe, apakah lo-cianpwe takkan menghukum
saudaraku karena telah membunuh jenderal Naga Hijau?*
"Menghukum anak itu ?" seru orangtua aneh itu, "tidak,
anak perempuan tidak ! Aku tak kan menghukumnya bahkan
kebalikannya malah akan memberi hadiah kepada anak itu"
"Memberi hadiah ?" Liok berseru kaget.
"Ya," sahut orangtua itu "seperti telah aku katakan tadi
para jenderal2 istana Ban sim kiong itu merupakan raja2 dari
jenis kaumnya yang sedang bertapa untuk mencari jalannya
Kematian. Berkat umur dan pertapaannya yang sudah
beratus-ratus tahun itu, mereka telah memperoleh
penerangan. Bahwa hanya dengan jalan bertapa. barulah
mereka kelak akan mendapat kematian yang baik sehingga
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kelak akan menitis menjadi makhluk yang lebih tinggi
derajatnya."
"Dapatkah mereka kelak menjelma menjadi manusia ?"
tanya Liok.
"Entahlah," sahut orangtua itu, "tetapi mereka percaya dan
memiliki kepercayaan yang teguh bahwa kelak mereka tentu
akan menjelma menjadi mahluk yang tinggi derajat. Itu suatu
keyakinan mereka. Orang boleh percaya, boleh tidak percaya."
"Dengan terbunuhnya Ceng Liong ciangkun oleh
saudaramu,” orangtua itu melanjutkan pula, “terbebaslah ular
naga itu dari karma hidupnya. Dari penderitaannya menjelma
sebagai seekor binatang ular. Dengan begitu saudaramu telah
menolong Ceng Liong ciangkun. Dia telah membantu
melepaskan jiwa jenderal itu lepas dari badannya. Akupun
girang karena salah seorang jenderal istana Ban sim-kiong
telah bebas dari karma hidupnya. Oleh karena itu layaklah
kalau aku akan memberi hadiah kepada saudaramu itu."
'Tetapi lo cianpwe" kata Liok "bukankah dengan begitu
saudaraku itu berhutang jiwa? Bukankah kata orang, hutang
jiwa itu harus membayar dengan jiwa ?"
"Ah. jangan risau, anak perempuan" kata orangtua itu,
"bukankah engkau mengatakan bahwa saudaramu itu seorang
anak yang blo'on pikirannya ? Tak mungkin dia sengaja
mengandung pikiran hendak membunuh, bukan ? Dan kedua,
dia tentu tak tahu berada diruang saat itu, Dan diapun tak
tahu benda apa yang ditarik dan dimakannya itu. Kalau tahu
tentu dia takkan melakukannya. Dengan begitu jelas, dia
memang tak sengaja dan tak tahu. Maka dapatlah kita
simpulkan bahwa saudaramu itu memang hanya sebagai alat
atau jalan yang diberikan oleh Thian untuk membebaskan jiwa
Ceng Liong ciangkun"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tetapi bukankah saudaraku itu tetap berdosa? Dan
bukankah kelak dia akan menerima pembalasan ?" masih Liok
membantah.
“Sudahlah, anak perempuan " kata orangtua itu" jangan
risaukan hal itu. Karma atau hutang jiwa, tak perlu engkau
pikir. Peristiwa itu telah terjadi dan biarlah terjadi. Yang
penting engkau harus dapat menyadarkan saudaramu itu agar
dia menuntut penghidupan yang baik Dengan begitu dia
takkan menyianyiakan pemberian Ceng Liong ciangkun. ya.
Ceng Liong ciangkun telah memberikan hatinya kepada
saudaramu itu hingga saudaramu akan memiliki tenaga
sebesar ular naga. Ceng Liong ciangkun tentu akan puas mati
asal pemberiannya itu dapat dimanfaatkan saudaramu untuk
tujuan hidup yang baik dan berguna kepada umat manusia"
Seketika sadarlah pikiran Liok akan peristiwa yang telah
dialami bersama Bloon. Diam2 ia berjanji akan memberi
penjelasan hal itu kepada Blo'on.
"Terima kasih, lo-cianpwe. Sekarang aku sudah jelas"
katanya,
"Tetapi lo-cianpwe, " tiba2 Liok berseru puIa "saudaraku
telah mencelakai jendral Buaya, mulut jenderal Buaya telah
disumbat dengan batu karang sehingga tak dapat menutup
lagi. Pun saudaraku juga telah menterbalikkan badan jenderal
kura2. Kedua jenderal itu sekarang masih terlentang di tepi
pulau ini"
"Itu hanya kesalahan paham saja " kata orangtua aneh itu.
"karena melihat engkau dan saudaramu lari keluar dari istana
ini lalu saudaramu terjun ke dalam sungai, kedua jenderal itu
mengira kalau saudaramu hendak melarikan diri. Atau
mungkin menerka kalau saudaramu telah mengacau istana ini
maka mereka lalu menyerangnya. Nanti setelah saudaramu
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
sadar, kita ajak dia supaya meminta maaf. Kedua jenderal itu,
binatang yang sudah bertapa ratusan tahun. Mereka tentu
mau memaafkan saudaramu."
"Terima kasih, lo-cianpwe," kata Liok, "lalu apakah yang
dimakan oleh saudaraku tadi sehingga ia jatuh pingsan sampai
begitu lama ?"
"Itulah yang disebut Cian lian-hay-te-som atau buah som
dari dasar laut yang umurnya ribuan tahun. Makan sebutir
buah som itu akan menambah kesehatan. Dua butir akan
menambah umur panjang. Tiga butir akan menambah kuat
tenaga dalam. Empat sampai lima butir, akan membuat
tenaga-dalamnya sama dengan jago silat yang berlatih ilmu
Iwekang selama dua tigapuluh tahun. Makan enam sampai
delapan butir, seluruh jalandarahnya akan tembus dengan
tenaga dalam, bahkan jalan-darah Seng si-hian-kwan yang
merupakan jalan darah yang sukar ditembus, sukar ditembus
oleh setiap orang yang melatih ilmu lwekang, juga akan
terbuka. Dengan begitu saudaramu pasti akan memiliki
tenaga-dalam yang luar biasa hebatnya."
Diam2 Liok girang dalam hati. Ia tahu bahwa Blo'on itu
sebenarnya adalah putra dari suhunya yang telah lenyap sejak
beberapa tahun. Waktu suhunya menutup mata, Blo’on tak
sempat diketemukan. Mudah mudahan anak itu kelak akan
mengikuti jejak ayahnya, menjadi seorang pendekar budiman.
"Lo-cianpwe," katanya, "berapa butirkah saudaraku telah
memakan buah som ?” tanyanya.
"Entahlah." sahut orangtua itu, "mungkin lebih dari sepuluh
butir. Untung segera kutampar. Bila tidak dia tentu akan
memakannya semua dan entah bagaimana akibat kalau
makan keliwat ukuran itu."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Dari girang kini Liok berbalik cemas. Blo'on makan lebih dari
sepuluh biji. Bagaimanakah akibatnya nanti ?
"Lo-cianpwe, bagaimana kalau saudaraku ....."
"Tenanglah, anak perempuan," kata orang tua itu, "segala
apa tergantung pada rejekinya. Baiklah kita nanti saja."
"Anak perempuan, ambillah biji buah som yang berceceran
di tanah itu." katanya pula.
Setelah mengumpulkan biji2 som itu maka Liokpun
menyerahkan kepada oreng tua itu.
"Makanlah" seru si orangtua, "agar engkau memiliki
kekuatan yang hebat"
"Tidak lo-cianpwe." diluar dugaan Liok menolak.
"Engkau tak mau ? Mengapa ?"
"Cian-lian-hay te som itu merupakan buah yang jarang
terdapat di dunia. Karena tak tahu maka saudaraku telah
memakannya. Bahwa lo-ci-anpwe tidak marah saja, aku sudah
bersyukur. Masakan aku masih berani menerima pemberian
dan lo-cianpwe lagi ?”
Orangtua itu tertawa : "Engkau terlalu polos, anak
perempuan. Di dunia daratan memang manusia membelenggu
diri dalam adat istiadat dan naluri tata susila. Tetapi di Istana
Hay sim-kiong sini kita tiada mengenal soal itu. Anak
perempuan, kuberikan kepadamu lima butir buah som sebagai
tanda perkenalan kita"
"Terima kasih, locianpwe" sahut Liok. "tetapi maaf aku tak
dapat menerima pemberian itu"
"Hah ?' orangtua itu menyalangkan mata. "mengapa ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bukankah maksud locianpwe agar aku memiliki tenagadalam
yang hebat ? Tidak, locianpwe. aku memang
menginginkan agar dapat memiliki ilmu lwekang yang tinggi.
Tetapi hal itu akan kucapai dengan jerih payah latihan2 yang
keras dan tekun. Aku tidak menyukai sesuatu yang datangnya
secara tiba2 dan ajaib”
Orangtua itu terkesiap.
"Bagus, anak perempuan" serunya sesaat ke mudian,
"mungkin engkaulah orang satu2nya di dunia yang telah
menghapus prasangkaku terhadap manusia didaratan. Pada
hal umumnya orang persilatan tentu saling berebut untuk
mendapatkan buah mujijat semacam ini. Bahkan kalau perlu
mereka saling bunuh membunuh. Tetapi engkau, anak
perempuan dengan alasan yang mengesankan hatiku telah
menolak pemberian itu"
"Harap lo cianpwe memakainya sendiri agar lo cianpwe
dapat tambah panjang umur " kata Liok pula.
"Ah, engkau menyindir aku, anak perempuan.
"Menyindir ? Apakah maksud lo-cianpwe ?"
"Setelah kematian dari Ceng Liong ciangkun, aku
memperoleh penerangan batin. Mengapa aku harus berusaha
untuk memperpanjang umur? Bukankah aku sudah bosan
hidup ratusan tahun? Mengapa aku masih temaha hidup
sampai seribu tahun ? Tidak, anak perempuan, aku ingin
mengikuti jejak Ceng Liong ciangkun itu. Aku sudah bosan
hidup ..."
“Locianpwe,” katanya, “mengapa lo-cianpwe tidak mau
tinggalkan tempat ini dan kembali hidup di masyarakat ramai ?
Locianpwe, akupun sudah sebatang kara apabila lo cianpwe
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
suka kembali ke daratan, aku sungguh bahagia sekali
mempunyai seorang kakek seperti locianpwe”.
Orangtua itu tertawa kering. "Anak perempuan, dapatkah
engkau menghidupkan bangkai ?" tanya orangtua aneh itu.
Liok kerutkan dahi: "Apakah maksud lo-cianpwe ?"
"Dahulu akupun mempunyai keluarga, anak dan isteri.
Tetapi sejak aku ikut mencebur ke dalam lautan, aku sudah
hidup seratusan tahun disini. Mereka tentu sudah meninggal.
Maka kutanamlah wajah2 dan kenangan2 mereka dalam
taman hatiku. Jika engkau menghendaki aku kembali ke dunia
ramai lagi,. berarti engkau hendak menghidupkan kembali
kenang2 yang sudah membangkai didalam hatiku itu. Tidak,
anak perempuan, aku ingin mati disini sebagai seorang
menteri yang setya terhadap raja keturunan baginda Sung
yang terakhir."
"Locinpwe, engkau benar2 seorang yang berhati emas,"
seru Liok penuh kekaguman.
Demikian dalam waktu yang amat singkat orangtua dan
Liok telah terikat dalam perasaan yang menyukai peribadi
masing2. Liok menaruh hormat atas kesetiaan orangtua itu
sebagai seorang menteri kerajaan. Dan orang tua itupun
menyukai sifat Liok yang polos dan tak temaha.
"Baiklah, anak perempuan," kata orangtua itu, "aku masih
takkan masih tak kan mundur dari keinginanku untuk
memberikan sesuatu kepadamu”.
"Ah, harap lo-cianpwe jangan sibuk2 memikirkan soal itu.
Asal kami berdua dapat keluar dari istana ini dan kembali lagi
ke daratan dengan selamat, kamipun amat bersyukur hati.”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Orangtua itu tak bicara lagi melainkan terus berlutut
dihadapan jenazah putera mhkota Sung dan mulutnya
berkemak kemik berdoa. Entah apa yang diucapkan. Beberapa
saat kemudian ia mengeluarkan dua keping batu datar, mirip
sepasang kepingan jeruk.
Kedua benda itu dilontarkan keatas.
"Terima kasih, shayswe ya," seru orangtua itu seraya
memberi hormat dengan membungkuk tubuh sampai ke
tanah. Kemudian ia menghampiri ke tempat pangeran
mahkota itu lalu mencabut pedang yang terselip di pinggang
pangeran mahkota. Setelah memberi hormat pula, dia lalu
menghampiri Liok.
"Anak perempuan, thayiweya telah meluluskan
permohonanku untuk menghadiahkan pedang pusaka kerajaan
Song ini kepadamu," serunya.
"Lo cianpwe," teriak Liok." bagaimana hal itu dapat
kuterima ? Tidak lo cianpwe, aku tak ingin mendapat apa2."
"Anak perempuan," tiba2 orangtua itu berkata dengan nada
sarat." jika demikian berarti engkau menolak permintaan dari
pangeran kerajaan Song."
"Apakah maksud lo-cianpwe?" tanya Liok.
"Pedang pusaka kerajaan Song yang akan diberikan
kepadamu itu mengandung makna bahwa engkau diminta
untuk menggunakannya membantu cita2 pangeran mahkota."
"Apukah cita2 pangeran mahkota itu ?" "Walaupun kerajaan
Song sudah lenyap tetapi cita2 kerajaan itu harus tetap
terpancar ke dunia. Cita2 itu tak lain tak bukan hanyalah untuk
menentramkan negara dan menjaga kepentingan rakyat.
Menegakkan keadilan, membela kebenaran, membasmi
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kejahatan, menumpas kelaliman, menjunjung
perikemanusiaan berdasarkan cinta kasih."
"Oh." desus Liok.
"Demikian cita2 yang terkandung dalam hati pangeran
mahkota," kata orangtua itu.
"Tetapi lo-cianpwe, apakah tidak ada kekurangan dalam
keterangan lo-cianpwe itu ?"
"Apakah yang kurang ?" balas bertanya orang tua itu.
"Bukankah kerajaan Song dihancurkan oleh Kubilai Khan
yang kemudian mengangkat diri sebagai raja Goan?. Tidakkah
pangeran mahkota bercita-citakan untuk membalas sakit hati
kepada pemerintah Goan ?"
"Oh," orangtua itu mendesah napas, “ketahuilah anak
perempuan: Bahwa raja dan kerajaan itu memang sudah
digariskan oleh Takdir Yang Kuasa. Dahulu ketika Tio Kong cu
akan menjadi pendiri kerajaan Song, maka muncullah seekor
kilin. Kubilai Khan bahkan pernah memerintahkan kepada
prajuritnya untuk menangkap binatang itu. Tetapi gagal
karena ki-lin itu lenyap.”
"Dengan munculnya kilin itu jelas sudah, bahwa Kubilai
Khan memang telah direstui oleh Thian untuk menjadi raja.
Dengan demikian keruntuhan kerajaan Song itu memang
sudah digariskan dalam ketentuan kodrat. Adakah kita akan
menentang kodrat ? Tidak, anak perempuan, pangeran
mahkota telah merelakan kerajaan warisannya itu lenyap.
Namun pangeran tetap meginginkan agar cita2 kerajaannya
itu terpancar didunia."
"Suatu cita2 yang luhur, lo-cianpwe," seru Liok.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Dan karenanya engkau tentu bersedia membantu bukan ?”
sambut orangtua itu.
"Baiklah, lo cianpwe," sahut Liok, "aku akan berusaha
sekuat tenaga untuk melaksanakan cita2 pangeran mahkota
itu karena cita2 itupun senapas dengan cita2 kaum pendekar
budiman."
"Pedang pusaka ini disebut Pek liong Kiam atau pedang
Naga Putih. Dahulu ketika baginda Tio Kang in berkelana
didaerah hutan yang didiami suku Biau, dia telah membantu
suku itu membunuh sepasang ular besar. Setelah terbunuh,
ternyata dalam sarang ular itu terdapat sepasang pedang yang
aneh. Yang satu batangnya memancarkan sinar putih
cemerlang dan yang satu berwarna hitam. Ternyata sepasang
pedang itu merupakan pedang pusaka yang luar biasa
tajamnya …”
"Oleh karena berasal dalam sarang ular yang besarnya
menyerupai seekor naga, maka baginda lalu menamakan
sepasang pedang itu Pek-Liong - kiam dan Hlek liong -kiam.
Dengan pedang pusaka Naga Putih dan Naga Hitam itu
mulailah baginda membentuk anakbuah dan pengikut2 lalu
mulai menggerakkan pasukan untuk mempersatukan raja2
kecil dan pemberontakan2 yang berlangsung selama limapuluh
tahun sejak setelah raja kerajaan Tong yang terakhir mati
terbunuh".
"Setelah menjadi raja maka turun temurun sepasang
pedang pusaka ini menjadi pusaka kerajaan. Pada waktu
melarikan diri dalam perahu. tak lupa pangeran mahkota pun
membawa juga pedang pusaka itu. Tetapi tiba di istana Hay
sim-kiong sini ternyata yang masih terbawa oleh pangeran
mahkota hanya pedang Pek Iiong kiam saja. Pedang Hek liong
kiam entah tenggelam dimana. Dan sungguh kebetulan sekali
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Pek liong kiam itu berada di bawah dekaman ular betina dan
Hek-liong kiam itu di bawah tubuh ular jantan. Maka tepatlah
kalau Pek-liong kiam ini engkau yang memakainya".
Tak pernah disangkanya bahwa Liok bakal menghadapi
peristiwa aneh semacam itu. Namun karena sudah berjanji
maka iapun menerima juga pedang pusaka itu.
Orangtua itu meminta Liok supaya memberikan janjinya di
hadapan jenazah pangeran mahkota bahwa ia akan
melaksanakan pesan pangeran mahkota itu dengan sungguh2.
Setelah selesai maka kedua orang itupun duduk pula.
Dalam kesempatan itu. Liok mendapat penjelasan pula dari
orangtua itu.
"Ada pula sebuah hal yang perlu kuberitahu kepadamu,"
kata orangtua itu. "dahulu baginda Kong in itu gemar sekali
menuntut ilmusilat dari seorang sakti, beliau telah mendapat
sebuah kitab pelajaran ilmu pedang To liong-kiam-sut. Ilmu
pedang membunuh naga. Naga disitu diartikan sebagai
durjana yang ganas dan sakti. Tetapi sayang ketika pasukan
Mongol menyerbu istana, kitab itu tak sempat dibawa dan
terjatuh ditangan Kubilai Khan. Pada waktu itu kudengar
bahwa Kubilai telah menyimpan banyak sekali ilmu pelajaran
silat dan pedang dari tanah Tiong-goan. Katanya, simpanan
kitab2 pusaka itu ditaruh di Kuil Kuning istana raja Goan di
Pakkhia. Berusahalah untuk merebut kembali kitab2 pusaka
peninggalan kerajaan Beng itu. Dengan memiliki kitab2 pusaka
itu engkau akan memperoleh ilmu silat dan llmupedang yang
tiada taranya. Berarti akan membantu usahamu untuk
melaksanakan pesan pangeran mahkota itu"
"Baik lo-cianpwe, mudah-mudahan semua pesan dan
petunjuk lo-cianpwe itu dapat kulaksanakan dengan sebaikbaiknya"
kata Liok.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kemudian Liokpun menanyakan apakah masih ada lain
pesan dari menteri tua itu yang akan diberikan kepadanya.
"Tidak ada lagi" kata orangtua itu, "sekarang silahkan
engkau beristirahat. Mudah-mudahan besok saudaramu itu
sudah terjaga."
Liok tahu apakah saat itu siang atau malam Tetapi karena
ia merasa letih dan ngantuk maka dalam beberapa saat
kemudian, iapun tidur pulas.
Entah berapa lama. ketika Liok membuka mata ia dapatkan
Bloon duduk melengong lengong. Memandang kian kemari
seperti orang keheranan.
Cepat Liok menggeliat bangun dan berseru girang :
"Engkoh Blo’on, engkau sudah terjaga?”.
Blo'on berpaling memandang Liok, menyalangkan mata
memandangnya dengan dahi berkerut.
"Engkoh Blo'on " Liok menegurnya pula
"Siapa yang engkau panggil ?" tiba2 Blo'on balas bertanya.
"Engkau !"
"Aku ?"
"Ya, bukankah engkau ini engkoh Blo'on ?" seru Liok.
"O. apakah namaku Blo'on ?"
"Eh. engkau ini bagaimana. Punya nama masakan lupa ?"
gumam Liok.
"O, namaku Blo'on" pemuda itu mengulangi pula, "lalu
siapakah namamu ?"
"Ha ?” Liok mendesah kaget, "engkau tak ingat namaku?.”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Siapa yang tahu ? Ketemupun baru sekarang, masakan
aku sudah tahu”, balas Bloon.
Liok terkejut. Mengapa tiba2 Blo'on berobah begitu bloon.
Apakah yang menyebabkan dia begitu ?
"Hai ... apakah karena dia minum buah som itu?'" tiba Liok
teringat.
"Engkoh Bloon, aku bernama Liok, sumoaymu. Ya, adik
seperguruanmu. Mengerti ?"
"Mengerti" sahut Blo'on. "lalu siapakah guruku?"
"Gurumu bernama Kim Thian-cong".
“O. baiklah."
Mendengar itu timbullah kesan pada Liok, Blo'on mengalami
perobahan yang aneh. Dia lupa semua peristiwa yang lampau.
Tetapi dia dapat mengingat dan mau menerima semua
keterangan yang diberikan kepadanya. Beda dengan yang lalu
dimana Blo'on itu seperti orang yang kehilangan ingatan,
sekarang pikirannya terang.
"Celaka, aku harus selalu memberi keterangan kepadanya
"diam2 Liok mengeluh. Tetapi dia pun bergirang karena Blo'on
mengalami perobahan yang menggembirakan.
"Engkoh Blo'on, tahukah siapa nama orang tuamu?'* tanya
Liok memancing-mancing.
"Tidak".
"Bagaimana perasaan pikiranmu?" tanya Liok "Aku seperti
manusia baru. Tak tahu apa2"
"Engkau percaya kepadaku ? Engkau percaya semua
keterangan yang kuberikan kepadamu?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Sudah tentu percaya karena engkau adalah sumoayku"
kata Bloon.
Liok tertawa gembira. Sepercik rasa bahagia menyentuh
sanubarinya.
"Baiklah, engkoh Bloon. Akan kututurkan semua riwayatmu"
kata Liok.
“Dengan panjang lebar Liok segera menuturkan asal usul
Blo'on, siapa ayahnya dan bagaimana peristiwa aneh yang
menimpali diri ayahnya itu. Pengalaman2 yang dialaminya
Blo’on selama berkelana ini, sampai menjadi penganten untuk
menolong kesulitan kepala desa Hong ke cung, kecebur dalam
muara Sungai Kuning, masuk kedalam istana Hay-sim-kiong
hingga sampai Blo'on disedot ke dalam perut ular lalu makan
buah som.
"Apakah engkau dapat mengingat semua yang kuceritakan
itu ?" tanya Liok mengakhiri ceritanya.
"Mengapa tidak ?" balas Blo'on. "lalu dimana orangtua disini
itu ?"
"Tadi dia berada di sini menunggu putera mahkota Song
tetapi entah kemana mereka sekarang ?" kata Liok.
Ternyata saat itu orang tua dan pangeran mahkota sudah
tak berada diruang itu entah kemana.
"Hayo. kita mencarinya" kata Liok seraya menghampiri
kemuka, tetapi ternyata ruangan itu buntu. Tiada pintu dan
jalan.
"Aneh, kemanakah orangtua itu ?" kata Liok lalu mengajak
Blo'on keluar.
Tiba dipintu istana karang, mereka terkejut. Halaman istana
yang merupakan dataran karang luas yang mencapai tepi
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
sungai, tidaklah berupa kurang melainkan penuh dengan
barisan buaya dan kura2. Mereka tengah merayap2 hendak
menghampiri ketempat Blo'on.
"Ih " Liok mendesih ngeri "mereka tentu akan menyerang
kita"
"Kita hajar saja binatang itu" seru Bloon. Tetapi dicegah
Liok : "Jangan mereka tentu hendak menuntut balas karena
raja mereka telah engkau terbalikkan di daratan"
"O…. kalau begitu, biarlah kukembalikan letak tubuh raja
mereka" kata Blo'on terus hendak melangkah keluar.
"Jangan" kembali Liok mencegah, "lapangan penuh dengan
buaya dan kura2 yang marah. Bagaimana engkau bendak
mencapai tempat itu ?"
Beberapa ekor buaya dengan nekad merayap naik ketitian
batu. Dengan menggelepar-gelepar binatang2 itu berusaha
untuk naik dan menghampiri ke tempat Blo'on.
Liok ngeri melihatnya. Cepat ia menyurut masuk kedalam
ruangan lagi.
Tidak demikian dengan Blo'on. Ia tenang2 saja melihat
tingkah laku buaya2 yang marah itu. Bahkan ketika sudah
tinggal dua tiga langkah di hadapannya, Blo'on tetap diam
saja.
Seekor buaya yang panjang dan besar cepat tiba di dekat
Blo'on, tiba2 binatang itu menyambar kaki Blo'on.
"Hm..” Blo'on berkisar menghindar mundur. Buaya itu masih
memburu dengan mulutnya.
"Huh." Bloon mendengus seraya loncat keatas kepala buaya
itu. Serentak mulut buaya itupun terkatup kencang, seperti
tertindih oleh benda berat. Binatang itu coba menggeleparkan
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
ekornya namun sia2 saja. Dia tak dapat terlepas dari injakan
kaki Bloon.
Buaya yang seekor segera merayap maju. merentang mulut
lebar dan terus melonjak menyambar kaki Bioon.
"Huh," kembali BIo un mendengus seraya loncat keatas
kepala buaya itu. Seperti kawannya buaya itupun tak dapat
berkutik lagi.
Buaya yang ketigapun demikian. Begitu dia hendak
menyambar, Bloon terus loncat menginjak mulutnya,
Blo'on tak menyadari bahwa kakinya itu dapat memijak
hebat sekali, jauh lebih hebat dari ilmu Cia kin tui atau
Injakan-seribu-kati. Sebuah ilmu injakan kaki yang dilambari
dengan tenaga dalam.
Bloon berlincahan loncat dari atas mulut seekor buaya ke
lain mulut buaya. la tak menyadari mengapa buaya itu
menjadi tak berkutik apabila diinjaknya.
Setelah beberapa ekor buaya, kini ia berhadapan dengan
beberapa ekor kura2. Pun caranya sama. Ia berloncatan dari
satu ke lain punggung kura2. sambil menuruni titian batu.
Karena sudah terlanjur turun di lapangan, Blo'on tak mau
kepalang tanggung. la lanjutkan perjalanan melintasi lautan
buaya dan kura2.
la hendak mencari si raja buaya dan raja kura2 atau Gok
ciangkun dan Kui ciangkun ...
-ooo0dw0oooTiraikasih
website http://kangzusi.com.
Jilid 21
Dengan berlincahan loncat dari satu ke lain buaya, akhirnya
Blo'on dapat juga mendekati tempat Gok ciangkun atau si Raja
Buaya.
Tetapi alangkah kejut Blo'on ketika ia tak melihat raja
buaya itu. Yang ada hanya sebuah bukit buaya. Beribu ribu
ekor buaya saling tindih menindih membentuk diri menjadi
sebuah tumpukan buaya yang setinggi dua meter. Tumpukan
buaya itu melingkari sekeliling rajanya.
"Mengapa kawanan buaya itu bertumpuk-tumpuk begitu
tinggi ?" kata Blo'on seorang diri.
"Oho, rupanya mereka membentuk dinding untuk
melindungi rajanya," sesaat kemudian ia menjawab sendiri.
"Hai, kawanan buaya, menyingkirlah, "dia berteriak keras,
"aku tak akan menganggu rajamu tetapi akan menolongnya.
Aku sudah merasa bersalah, sekarang aku hendak minta maaf
kepada rajamu."
Sudah tentu kawanan buaya itu tak dapat menangkap
Bahasa manusia. Mereka hanya tahu bahwa seorang manusia
datang dan serempak merekapun merentang mulut lebar2
siap hendak menerkam.
"Kurang ajar," bentak Bloon, "mengapa kalian hendak
mencaplok aku ? Aku akan menolong rajamu, tahu !"
Tetapi kawanan buaya itu tak mau menghiraukan dan
memang takdapat menghiraukan omongan Blo'on. Mereka
tetap siap mengangakan mulut dan merentang mata
memandang Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hai, buaya gila, mengapa engkau memandang aku begitu
rupa ? Apakah engkau marah ke padaku ? Tulikah engkau
bahwa aku akan menolong rajamu ?" Blo'on berteriak-teriak
seperti orang gila.
Namun kawanan buaya itu tetap tak merobah sikapnya.
Bahkan seekor buaya yang besar segera meluncur turun ke
tanah dan maju menghampiri Blo'on.
Tiba2 buaya itu merangkak cepat sekali terus menyambar
kaki Blo’on.
"Huh ... !" Blo'on berteriak dan melambung ke atas lalu
meluncur turun hendak menginjak kepala buaya itu.
Tetapi buaya besar itu beda dengan buaya2 yang dibuat
jalan Blo'on tadi. Begitu Blo'on hendak meluncur keatas
kepalanya, buaya itupun cepat menyurut mundur, ngangakan
mulut lebar2 untuk menyambut kaki Blo'on.
"Celaka ... " Blo'on mengeluh kejut. Cepat ia bergeliatan,
membuang kakinya keatas sehingga tubuhnya melambung ke
udara lagi.
Dia tak menyadari mengapa dia dapat mengayunkan
kakinya ke udara sehingga tubuhpun ikut melambung keatas
lagi. Dia hanya merasa bahwa tubuhnya ringan sekali.
Ketika meluncur turun, kembali ia menjerit: "Celaka, buaya
itu masih ngangakan mulut saja"
Kembali ia ayunkan kedua kakinya ke atas dan
tubuhnyapun ikut melambung ke udara lagi. Sampai tiga
empat kali ia terpaksa harus berbuat begitu karena mulut
buaya masih tetap terpentang lebar.
"Wah, kalau terus menerus berjumpalitan begini, aku bisa
lemas" ia mengeluh.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Ia mencari akal bagaimana menghadapi buaya itu. Pikirnya
: "Aku harus dapat menundukkan buaya itu tetapi tak boleh
membunuhnya. Aku sudah bersalah kepada rajanya, janganlah
sampai membunuh seekor buaya lagi... "
Akhirnya ia mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu
yang nekad dan berbahaya.
"Apa boleh buat, tiada lain jalan lagi, kecuali dengan gerak
tipuan itu," katanya.
Setelah mengayun kaki keudara membawa tubuh naik ke
atas, ia meluncur ke bawah. Tetapi tiba2 ia berjumpalitan
sehingga kaki melayang keatas dan kepala dibawah. Dalam
keadaan itulah ia menukik ke bawah, ke arah mulut buaya
yang menganga itu.
Blo'on tak memperhitungkan lagi adakah ia mampu
melakukan hal itu atau tidak. Dalam pikirannya hanya
tercantum bahwa ia hendak mengatupkan mulut buaya itu.
Dengan gerak kecepatan yang tak disadarinya ia merentang
kedua tangannya, mencengkeram kedua mulut buaya lalu
cepat2 dikatupkan rapat2.
Plok .....
Rupanya buaya itu terkejut ketika mulutnya ditutup. la
meronta, menyabatkan ekornya keras2 Maksudnya hendak
menyabat Blo'on. Tetapi walaupun ekornya dapat bergerak,
mulutnya tetap tak dapat terlepas dari cengkeraman Blo'on.
"Hem, buaya ini memang bandel sekali. Baiklah kuberinya
hajaran" kata Blo'on.
Tanpa menyadari bahwa apakah ia kuat atau tidak, seketika
itu juga ia mengangkat buaya itu keatas, lalu dilontarkan
kedalam sungai byurrr.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
lapun tak terkejut mengapa ia mampu melakukan hal itu.
Pada hal buaya itu beratnya ratusan kati. Ia hanya merasa
bahwa ia harus menghajar buaya itu dengan melemparkannya
ke dalam sungai.
Dan setelah berhasil melemparkan buaya besar itu,
timbullah keinginannya untuk melemparkan kawanan buaya
yang menganak bukit itu.
Tetapi tidaklah mudah untuk melemparkan mereka:
Kawanan buaya itu mengangakan mulut semua, siap untuk
menerkam.
"Kurang ajar," damprat Blo'on. Ia merenung untuk mencari
akal. Tetapi karena tak mendapat akal, iapun jengkel.
Wut, wut ..... Segera ia ayunkan tangannya menampar
tumpukan buaya itu. Sesungguhnya ia tak tahu apakah
tamparannya itu akan dapat merobohkan dinding buaya yang
sedemikian rapat dan tinggi. Tetapi ia tak mau banyak pikir. Ia
tak dapat menemukan jalan lain kecuali begitu dan cepatlah ia
mengerjakannya.
Terdengar suara macam batu roboh ketika buaya yang
mendekam pada lapisan atas, berhamburan jatuh menimpah
raja buaya yang rebah telentang di dalam lingkungan pagar
buaya itu.
Blo'on tidak heran mengapa ia memiliki tenaga sedemikian
hebat. Ia anggap, pukulannya itu sudah wajar kalau dapat
merobohkan kawanan buaya.
Sedangkan sisanya, berupa pagar buaya yang tinggal
semeter tingginya itupun berhamburan ke empat penjuru.
"Hai, kemanakah raja buaya itu ?" teriaknya ketika melihat
di tengah tingkatan pagar itu tak tampak raja buaya yang
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
diterbalikkan tadi, melainkan hanya gundukkan buaya yang
malang melintang tumpang tindih.
Rubuhnya pagar dibagian muka, menyebabkan seluruh
pagar buaya itu kacau. Beberapa buaya yang marah segera
berhamburan menyerang Blo'on tak tahu apa sebab ia tak
takut menghadapi sekian puluh buaya yang marah. Ia hanya
merasa bahwa kawanan buaya itu harus disapu bersih agar ia
dapat menolong raja buaya.
Maka berloncatan ia kian kemari untuk menghindar
sambaran mulut buaya. Secepat menghindar ia terus
menyambar ekor lawan lalu dilemparkan ke arah sungai.
la tak tahu mengapa ia kuat menarik ekor buaya dan
melemparkannya ke sungai. Ia hanya merasa bahwa buaya2
itu tak berapa berat.
Demikian terdengar suara air mendebur keras, setiap kali
seekor buaya terlempar jatuh ke sungai. Kini Blo'on dapat
melihat si raja buaya masih telentang.
"Raja buaya, maafkan kesalahanku tadi," katanya,
"sekarang aku hendak menolongmu."
Segera ia mendorong tubuh buaya itu dan dapatlah buaya
itu tengkurap lagi. Buaya itu diam saja. Tiba2 binatang itu
membuka kedua matanya dan memandang Blo'on.
"Maafkan aku, raja," seru Blo'on gopoh ketika melihat mata
buaya itu seperti menitikkan airmata.
Buaya itu tidak menjawab melainkan mengatupkan mata
lalu membukanya lagi.
"O, engkau sudah terlalu lama berada di darat, marilah
kuangkat ke dalam sungai," kata Blo'on lalu mengangkat
buaya itu dan dibawanya ke tepi sungai.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Aneh tetapi memang nyata. Buaya yang panjangnya hampir
lima meter itu diam saja ketika diangkat oleh Blo'on.
Dengan hati2 sekali Blo'on meletakkan buaya itu di dalam
air .....
Seketika muncullah ratusan buaya yang dilempar Blo'on
tadi. Mereka berbaris dipermukaan sungai untuk menyambut
dan mengiringkan raja mereka kembali ke dalam dasar laut.
Blo'on tak sempat memperhatikan barisan buaya itu lagi.
Cepat ia lari menghampiri raja kura2 Tetapi alangkah kejutnya
ketika di tempat itu pun telah dijaga ketat oleh barisan kura2.
Rupanya barisan itu mempunyai pemimpin juga. Sepasang
kura2 hitam dan putih yang lebih besar dari kura2 lain.
Begitu Blo'on datang, kedua kura2 itupun segera
menjulurkan kepalanya, menengadah tegak dan memandang
Blo’on dengan bengis.
"Jangan marah kepadaku, aku bukan musuh tetapi hendak
menolong rajamu," kata Blo'on dengan nada ramah.
Tetapi kedua kura2 besar itu diam saja
"Huh, mengapa engkau masih memandang aku begitu rupa
?"' seru Blo'on pula, "apakah engkau tak mendengar
omonganku ? Dengarkan yang terang, aku tak memusuhi
kalian tetapi akan menolong rajamu."
Namun kura2 itu tetap memandangnya.
Melihat itu Bloon jengkel, la tak menghiraukan lagi sikap
kedua kura2 itu lalu terus melangkah maju.
Ngokkk .....
Tiba2 kura2 putih mendengkung keras sekali sehingga
Blo'on terkejut mundur selangkah.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kurang ajar, engkau membikin aku kaget ” teriak Blo'on. Ia
melangkah maju lagi.
Kali ini bukan saja mendengkung keras, pun kura2 putih itu
menyemburkan segumpal asap putih.
"Kurang ajar, berani menyembur aku ?" teriak Blo'on
lalu.balas menyembur dengan mulutnya. Sudah tentu bukan
asap yang keluar melainkan angin doang. Tetapi angin bukan
sembarang angin karena angin itu sampai menimbulkan suara
menderu. Seketika asap putih itupun tertiup lenyap.
Kura2 putih itu marah. Berulang kali ia mendengkung dan
menyembur asap putih tetapi tiap kali itu pula Bloon dapat
meniupnya lenyap.
Demikian terjadi adu semburan mulut antara seekor kura2
putih yang besar dan Blo'on. Padahal Blo'on tidak menyadari
mengapa semburan mulutnya itu dapat menghembuskan
angin kuat yang mampu membuyarkan gumpalan asap putih.
Dalam pikirannya hanyalah, karena kura2 putih menyembur
maka iapun harus balas menyembur. Tanpa diketahui bahwa
semburannya itu mampu juga untuk menghamburkan batu
dan pasir di sekeliling tempat itu.
Ngokkkk
Sekonyong konyong kura2 hitam mendengkung dan terus
loncat menyambar Blo'on. Sudah tentu Blo'on terkejut sekali.
Ia tak pernah menyangka bahwa kura2 hitam dapat loncat
menyambarnya.
Karena terkejut, ia tamparkan tangan2-nya, Prak ... kura2
hitam itu terlempar sampai setombak jauhnya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Melihat itu, kura2 putihpun loncat menyambar juga. Tetapi
secepat itu Blo'on ayunkan tangan kirinya. Prak ..... kura2
putih terlempar sampai beberapa meter.
"Kurang ajar, masakan kalian hendak menyambar perutku"
teriak Blo'on tanpa menyadari mengapa ia memiliki tenaga
pukulan yang dapat melemparkan kura2 besar yang berumur
ratusan tahun. Dalam pemikirannya, karena dirinya hendak
disabar, ia harus menghalau.
Kura2 hitam dan putih tidaklah jera karena terlempar itu.
Setelah mendengkung, mereka merayap dengan cepat ke
tempat Blo'on lagi.
Entah bagaimana ketika kedua kura2 itu mendengkung
dengkung maka puluhan ekor kura2 segera mengepung Blo'on
di tengah2. Sementara kura2 putih tetap berada di muka,
adalah kura2 hitam lalu merayap menyelinap kebelakaug
Blo'on.
"Eh, kurang ajar, mereka hendak mengepung aku," kata
Blo'on seorang diri, "kalau mereka menyerang serempak,
celakalah aku".
Tetapi Blo'on tak mempunyai banyak waktu untuk
mengoceh seorang diri. Saat itu terdengarlah kura2 hitam dan
kura2 putih mendengkung keras dan serempak pada saat itu;
berhamburanlah berpuluh-puluh kura itu menerjang Blo'on.
Prak ...-.
Yang paling ditakuti Blo'on hanya kedua ekor kura besar
hitam dan putih itu. Karena kedua binatang itu dapat loncat
menerkam. Maka ketika kura putih loncat ke arahnya, Blo'on
pun cepat loncat melambung ke udara. Kemudian dia
melayang dan meluncur sampai beberapa belas langkah dari
kawanan kura2 itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Ternyata pada saat kura2 putih loncat, kura2 hitampun juga
loncat. Karena yang diserang melambung tinggi ke udara,
kedua ekor kura2 saling berbentur sendiri lalu jatuh menimpali
kura2 yang berada di bawah.
Seketika terjadilah kekacauan dalam kawanan kura2 itu.
Karena tertimpah oleh dua ekor kura2 yang besar dan berat
maka kawanan kura2 itu menjadi macet. Beberapa kura2 yang
tertindih tak dapat berkutik lagi. Bahkan ada yang terpental
dan terbalik badannya hingga tak dapat berbuat apa2 lagi.
Melihat itu timbullah pikiran Blo'on. Kini ia tahu bagaimana
untuk menyelesaikan kawanan kura2 itu. Cepat2 ia mulai
bekerja untuk menterbalikkan kura2 itu semua. Setelah
mereka tak dapat berkutik barulah Blo*on melemparkannya ke
dalam sungai. Dalam beberapa kejab saja, bersihlah tempat
itu dari kawanan kura2.
Kini barulah Blo'on dapat melihat Kui ci-ciangkun atau
panglima Kura2 yang masih terbalik badannya menelentang di
tanah.
"Raja Kura2" kata Bloon, "jangan marah. Karena badanku
seperti dibakar maka tadi aku telah mengamuk dan
menterbalikkan engkau. Sekarang aku hendak menolongmu".
Blo'on terus maju menghampiri.
"Eh, mengapa bibirmu begitu merah?" tiba2 ia menegur,
"eh, engkau bisa tertawa ?"
Ternyata kura2 yang berumur seribu tahun itu mempunyai
mulut yang merah. Dalam anggapan Blo'on, raja kura2 itu
seperti tertawa.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Blo'on mendorong totok kulit kura2 itu dan dapatlah
binatang itu tengkurap lagi. Setelah tengkurap, kura itu
menjulurkan kepalanya memandang Bloon.
"Ha, ha" Blo'on tertawa, "mengapa engkau selalu
menyungging senyuman ?"
"Baiklah kukembalikan kura ini ke dalam air lagi." pikir
Blo'on. Segera ia mengangkat badan kura yang beratnya
beberapa ratus kati lalu diangkatnya dan dimasukkan ke
dalam air lagi.
Setelah itu ia kembali ke istana karang.
Ia heran mengapa si Liok yang berdiri diatas batu titian
dimuka halaman istana tadi, tak tampak lagi.
Sambil melangkah masuk kedalam ruang, ia berseru : "Liok
sumoay, dimanakah engkau ?"
Ruangan itu kosong melompong, sunyi senyap. Tiada
tampak orangtua tadi, maupun putera mahkota.
"Hai, kemanakah gerangan mereka?" teriak Blo'on lalu
berulang kali memanggil Liok.
Setelah kerongkongannya hampir pecah, barulah Blo'on
berhenti. Ia mulai menyelidiki tempat itu. Sebuah ruangan,
batu karang yang buntu, tiada pintu dan jalanan ke belakang.
Blo'on keluar dari istana itu menuju kehalaman.
Memandang kesekeliling, dilihatnya empat penjuru pulau
karang itu dikelilingi oleh sungai.
"Ah, tak mungkin sumoay tinggalkan tempat ini. Dia tentu
tak dapat menyeberangi sungai yang penuhi dengan buaya
dan kura2. Dia tentu masih berada dalam istana karang sini,"
ia menimang-nimang.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tetapi aneh. kemanakah dia ? Dan kemana pula orangtua
yang mengaku sebagai menteri kerajaan Song itu?" kembali
timbul pertanyaan dalam hatinya.
Segera ia berjalan jalan meagelililingi istana karang itu.
Tetapi tiada, juga ia melihat barang sebuah pintu atau
terowongan, Istana itu seolah-olah merupakan segunduk batu
karang yang pepat.
Dengan bersungut sungut dan berulang kali berkata aneh.
Blo'on terpaksa kembali ke dalam ruang depan istana itu. Ia
tahu apakah saat itu malam atau siang hari. Karena hatinya
kesal tak berhasil mencari Liok, iapun rebahkan diri diatas
lantai karang. Tak berapa lama ia terlena tidur.
Entah berapa lama ia tertidur, ketika membuka mata ia
terkejut karena dataran pulau karang itu penuh dengan
bermacam-macam binatang laut. Mereka berkerumun menurut
jenisnya masing2 dan menyerupai sekelompok barisan.
Udang, kepiting, katak, ular, kuda laut, beberapa jenis ikan.
Bahkan buaya dan kura2 seperti kemarin itu, pun tampak lagi.
Dan yang mengerikan ikut hadirnya barisan gurita.
"Hai, mengapa mereka muncul disini ?" Bio’on terkejut,
"apakah mereka hendak menyerangku?”
Cepat Blo’on melonjak bangun dan lari keluar halaman.
"Ah, apa ini ?" tiba2 tangannya menyentuh sebuah benda
pada pinggangnya. Cepat ia mengambilnya.
'Hai. sebuah pedang ?' serunya heran ketika ia mencabut
benda itu.
Seperti telah dikatakan dibagian muka. keadaan Blo'on saat
itu berbeda dengan di waktu ia belum tenggelam ke dasar
laut. Kalau dulu ingatannya blo'on, sekarang tidak. Tetapi dia
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
merasa seperti orang baru. Tidak ingat apa yang telah terjadi
dulu. Yang diingatnya hanyalah apa yang diketahuinya
sekarang.
Demikian pula dengan pedang yang berada pada
pinggangnya itu. Ia tak ingat lagi bahwa pedang itu disebut
Ceng-liong-kiam atau pedang Naga Hijau pedang pusaka dari
partai Kay-pang yang dititipkan kepadanya oleh seorang desa
(bacalah jilid 17).
Ia merasa senang karena mendapat pedang tanpa
menghiraukan darimanakah asal pedang itu. Baginya, yang
penting mendapat pedang, perlu apa harus mengingat-ingat
dari mana asalnya pedang itu.
"Dengan memiliki sebuah pedang, rasanya aku dapat lebih
baik menjaga diri apabila kawanan binatang laut itu
menyerang."
Tetapi ditunggu sampai beberapa saat, ternyata kawanan
binatang itu tak bergerak menuju ke tempatnya.
"Kurang ajar, mengapa mereka tak mempedulikan aku ?”
akhirnya ia mulai jengkel lalu ayunkan langkah menuruni batu
titian.
Ia menghampiri barisan udang. Barisan itu diam saja, lalu
beralih menghampiri barisan kura2. Juga diam saja. Dari satu
ke lain barisan, kawanan binatang laut itu tidak menghiraukan
kedatangan Blo'on.
Blo'on makin heran. Mengapa binatang2 itu diam saja dan
memandang ke muka ? Apakah yang mereka perhatikan ?
Karena tertarik hatinya, Blo'on mengikuti arah yang dihadap
dan dipandang oleh kawanan binatang laut itu. Seketika ia
terkesiap. Pada samping istana ruang, tampak dua ekor
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
binatang tengah mendekam di kedua sisi sebuah lubang
besar. Yang satu seekor gurita dan yang satu seekor ular.
Tertarik perhatiannya, Blo'on secara menghampiri ke
tempat itu.
"Ah, sebuah pintu," serunya terkejut. Karena tadi waktu
menyelidiki sekeliling istana karang, ia tak melihat barang
sebuah lubang pun.
Melihat kedatangan Blo'on, gurita dan ular segera
meregang tegakkan kepalanya, bersikap hendak menyerang.
"Mengapa mereka ini ?" kata Blo'on dalam hati. Serentak
timbul keinginannya untuk masuk kedalam lubang pintu itu.
Tetapi ketika hampir dekat, tiba2 ular itu segera
menyambarnya.
Uh ,.... cepat Blo'on loncat menghindar mundur.
"Eh, rupanya mereka menjaga lubang itu dan melarang
orang masuk," pikir Blo'on.
Tetapi dengan rintangan itu bukan menyebabkan takut,
bahkan kebalikannya ia malah ngotot ingin tahu dalam lobang
pintu itu.
Sekali ayunkan tubuh, iapun sudah tiba di-hadapan gurita.
Gurita cepat rangsangkan tangannya untuk melibat tubuh
Blo'on tetapi dengan sebat sekali, Blo'on membabatkan
pedangnya. Cres, cres.....
Sebuah jari gurita itu kutung seketika. Darah berwarna
hitam segera membasahi tanah.
Melihat itu gurita gerakkan salah sebuah tangannya lagi
untuk memeluk kepala Blo'on tetapi tangkas sekali Blo'on
melangkah maju dan membabat tangan binatang itu. Cres....
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kali ini darah makin deras karena yang terbabat itu pangkal
targan yang besar.
Rupanya kali ini gurita tampak kesakitan. Jika tadi hanya
semacam jarinya yang hilang sekarang ini tangannya. Dan
marahlah gurita itu. Serentak ia gerakkan semua tangannya
untuk menerkam.
Di lain fihak karena mendapat hasil semangat Blo'on
tambah besar. Melihat dirinya hendak ditelungkupi oleh
berpuluh tangan gurita, cepat berputar-putar diri seraya
ayunkan pedangnya.
Cres, c es, cres .....
Terdengar bunyi macam besi panas dibenam dalam air
ketika pedang Naga Hijau membabat kutung puluhan jari2
tangan gurita itu.
Blo'on tak menyadari bahwa gurita yang menjaga lubang
pintu itu bukan sembarang gurita! Badannya yang lbesar dan
umurnya yang jauh lebih tua dari gurita2 yang berkerumun
dalam barisan itu, menyebabkau gurita itu terpilih sebagai
kepala barisan. Dalam istilah ketentaraan adalah seorang
senopati atau panglima.
Badannya terbunuh oleh bulu hitam, demikian pula dengan
jari2 tangannya. Kulitnyapun tebal, dan keras sekali.
Adalah karena Naga Hijau itu merupakan pedang pusaka
yang tajam sekali, dapatlah jari2 tangan gurita itu terbabat.
Blo'on tak menyadari hal itu. Tidak pula ia menyadari
bahwa gerak perputaran tubuhnya tadi ternyata, merupakan
suatu gerak yang luar biasai cepatnya. Andaikata orang biasa,
walaupun membekal pedang pusaka semacam pedang Naga
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Hijau, tetapipun tentu kalah cepat dengan gerakan jari2
tangan gurita yang berpuluh-puluh buah jumlahnya.
Gurita ngelumpruk di tanah. Namun binatang itu masih
nekad hendak menelan Blo'on. Melihat gurita terbenam dalam
darah hitam, Blo'on tak sampai hati membunuhnya. Ia
lepaskan sebuah hantaman lalu loncat mundur.
"Hai, kemanakah gerangan ular tadi ?" serunya heran ketika
tak melihat ular itu berada di samping pintu.
Memang ia tak memperhatikan apa yang terjadi sekeliling
ketika ia sibuk berhantam dengan gurita.
Pada waktu jari2 tangan gurita terbabat pedang, ada
sebuah jari yang terlempar dan melayang jatuh tepat
mengenai kepala ular itu. Sebenarnya ular tak mungkin mati
karena terlimpah benda semacam itu. Tetapi darah yang
mengucur dari kutungan jari gurita itu telah mengucur ke
mata ular. Seketika ular itu merontak sekuat-kuatnya. Kedua
matanya serasa gelap karena darah hitam gurita. Binatang itu
tak dapat melihat apa lagi. Dia buta. Rasa sakit dan mata buta
telah menyebabkan ular mengamuk. Dengan buas ia hendak
menerjang Blo'on. Tetapi pada saat itu Blo'on tengah loncat
mundur sehingga yang diterjang adalah gurita tanpa jari itu.
Dengan buas, ular itu menyeret gurita dibawa lari Sekuatkuatnya
tanpa arah tujuan yang tertentu.
Barisan binatang2 laut geger. Yang diterjang segera lari
berhamburan bubar dan masuk ke dalam sungai.
Blo'on tak mengacuhkan kekacauan itu. Ia terus melangkah
masuk pintu itu. Ah, akhirnya ia tiba disebuah ruang yang
besar dan indah.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Dikata indah karena ruang itu penuh dengan sinar
bergemerlapan dan batu2 mutiara yang sebesar telur itik.
Bahkan ada yang besarnya hampir segenggam largan orang.
Dan yang lebih mengherankan pula, mutiara2 itu
memancarkan sinar warna-warna. Hijau, biru, putih, kuning,
ungu.....
Blo'on tertegun dan terhenti langkahnya. Ketika
memandang ke muka, hampir ia menjerit kaget.
Seekor buaya raksasa, kura raksasa, udang raksasa, ikan
raksasa dan gurita besar tengah berjajar menghadap sebuah
altar yang agak tinggi. Diatas batu altar itu tampak seorang
tua tengah berlutut kearah dua buah kursi berhias mutiara.
Kursi itu diduduki oleh seorang anak lelaki dan seorang dara.
"Hai, itulah si kakek tua !" teriak Blo'on ketika mengenali
kakek itu sehagai orangtua yang berada dalam ruang, depan
istana.
Ia melangkah maju dan : "Hai, putera mahkota!" serunya
pula.
Ia maju dua tiga langkah lagi dan seketika berteriaklah ia
sekeras-kerasnya.
'"Liok sumoay engkau ,....!" teriaknya seraya lari
menghampiri.
Tetapi secepat itu udang raksasa melenting, menghadang
jalan.
"Apakah artinya ini ?" teriak B'n'on.
Namun udang raksasa itu diam saja dan hanya menegakkan
sepasang sungutnya yang tajam.
"Liok sumoay, mengapa engkau diam saja " teriak Blo'on
pula seraya hendak menerjang.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Udang raksasa itu mempunyai sepasang supit yang amat
besar dan beberapa sungut yang runcing. Begitu Blo'on
melangkah maju, cepat udang raksasa itu layangkan
sungutnya untuk menusuk tubuh Blo'on.
Blo'on loncat ke atas tetapi secepat itu ia segera disambut
oleh supit kiri udang raksasa itu.
Cret ... untunglah Blo'on merundukkan kepala sambil
menekuk kedua kaki lalu mengayunkan tubuhnya
berjumpalitan melayang.
"Berhenti ... !" tiba2 orang tua itu bersuit nyaring seraya
berteriak.
Blo'on tegak memandang orangtua yang saat itu berpaling
kebelakang.
"Orangtua, apa maksudmu ?" teriak Blo'on.
"Aku hanya melaksanakan perintah putera mahkota untuk
meminang dara itu sebagai permaisurinya."
"Apa ?" teriak Blo'on.
"Saat ini istana Hay-te kiong sedang merayakan pernikahan
agung dari putera mahkota kerajaan Song dengan nona Liok."
"Apa ? Bukankah putera mahkota itu sudah meninggal ?"
Blo'on berseru kaget, "bagaimana orang mati hendak menikah
dengan manusia hidup!”.
"Aku hanya melakukan perintah putera mahkota saja.
Sebagai seorang menteri tua, aku terpaksa harus menurut."
"Bohong !" teriak Blo'on. "dia sudah mati, bagaimana dapat
memberi perintah kepadamu ?”
"Yang mati adalah jasadnya tetapi jiwanya masih hidup.
Melalui mimpi yang memancar dalam tidurku kemarin malam
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
maka putera mahkota memerintahkan supaya beliau
dijodohkan dengan gadis Liok, sumoaymu itu. Bukankah
engkau setuju ?"
"Tidak !" bentak Blo'on. "aku tidak setuju!"
"Mengapa ?"
"Karena tak mungkin kalau Liok sumoay bersedia menikah
dengan orang yang sudah mati berpuluh-puluh tahun !"
"Yang menikah itu engkau atau sumoaymu tanya orang tua
itu pula.
"Sumoay !"
"Kalau dia setuju lalu engkau bagaimana''"
"Tidak mungkin I" teriak Blo'on.
"Kalau dia setuju T'
"Tidak mungkin, jangan ngaco belo !"
"Hm, engkau tidak percaya ?” orangtua itu menegas,
"silahkan engkau bertanya kepadanya. Tetapi sebelumnya aku
hendak minta janjimu, bagaimana kalau dia setuju ?"
"Tidak mungkin "
“Blo'on, jangan selalu mengatakan tidak mungkin saja.
Bagaimana kalau mungkin ?"
"Maksudmu ?"
"Begini " kata orangtua itu. "kalau sumoaymu tidak setuju,
silahkan mengajaknya pergi. Aku takkan mengganggunya.
Tetapi kalau setuju, engkau harus merelakannya. Bagaimana?"
Karena yakin bahwa sumoaynya tentu tak setuju, tanpa
banyak pikir lagi Blo'on terus menyanggupi : "Baik, aku terima
perjanjian apapun yang hendak engkau ajukan "
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aku tak menghendaki apa2 dari engkau kecuali hanya
minta supaya engkau jangan menganggu pernikahan ini" kata
orang tua itu. "nah, silahkan engkau bertanya kepadanya"
"Liok sumoay " seru Blo'on dengan lantang.
Tampak gadis Liok mengangkat muka dan memandang
Blo'on dengan terlongong.
"Liok sumoay ... "
"Siapa engkau ?" tukas gadis itu.
"Engkau lupa kepadaku ? Ah, aku suhengmu si Bloon.”
"O ... " gadis Liok mendesuh.
"O. bagaimana ? Engkau ingat sekarang ?"
"Ya ... " sahut gadis Liok singkat.
"Aku hendak bertanya kepadamu, sumoay. Apakah benar
engkau setuju dijadikan isteri oleh putera mahkota itu ?"
"Mengapa tidak ?"
Mendengar penyahutan itu Blo'on melonjak kaget.
"Apa katamu ? Cobalah engkau ulangi sekali lagi?”
"Apa yang harus kuulangi ?" seru gadis Liok.
"Jawabanmu atas pertanyaanku tadi ?"
"O, engkau bertanya ? Apakah yang engkau tanyakan
kepadaku ?"
Blo'on makin terbelalak. Mengapa mendadak Liok
sumoaynya yang biasanya lincah dan tangkas bicara, menjadi
seperti seorang gadis pelupa !.
"Aku tadi bertanya, apakah engkau mau di peristeri putera
mahkota itu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mengapa tidak mau ?" balas gadis Liok.
"Engkau gila, Liok sumoay " teriak Blo'on, bukankah dia
sudah mati ? Apakah engkau mau menikah dengan orang
mati?"
"Terserah ..."
"Terserah ? Terserah kepada siapa ?" teriak Blo'on.
"Cukup !" tiba2 orangtua itu mengerat kata "pertanyaanmu
sudah dijawabnya, jangan engkau bertanya macam2 lagi."
"Tidak !" tenak Blo on, "kurasa ada sesuatu yang tidak
wajar pada diri sumoay. Akan kuperiksanya."
"Jangan," seru orang tua gopoh.
"Mengapa ?"
"Ketahuilah bahwa saat ini engkau berada dalam istana Hay
te-kiong tempat kediaman putera mahkota kerajaan Song.
Dan saat ini sedang dilangsungkan pernikahan agung dari
putera mahkota. Mentri dan seluruh panglima kerajaan sedang
hadir lengkap. Bahwa engkau berani sembarangan masuk
saja, sudah melanggar dan seharusnya dihukum. Mengapa
engkau masih berani hendak mendekati permaisuri ?"
"Kentut!" teriak Blo'on, "aku tak peduli engkau ini menteri
atau kakek sinting. Aku tak peduli tempat ini istana atau
karang. Aku pun tak peduli anak lelaki itu putera mahkota itu
mayat, pokoknya aku hendak membawa sumoayku tinggalkan
tempat ini. Kalau engkau menghalangi, aku terpaksa akan
mengamuk."
"Hm, engkau ingkar janji ,...."
"Aku tidak ingkar tetapi jelas ada sesuatu yang tidak wajar
pada Liok sumoay. Aku hendak bicara dengan dia secara
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
empat mata. Mengapa engkau berani menghalangi ?" balasnya
pada orangtua itu.
"Ketahuilah, bahwa menurut undang2 kerajaan Song,
pergaulan antara wanita dan pria itu mempunyai batas.
Seorang pria tidak boleh bicara sendirian dengan seorang
wanita yang sudah menjadi isteri orang.”
"Persetan !" teriak Blo'on, "dia adalah sumoayku. Menurut
keterangannya sejak kecil dia sudah bergaul dan bermainmain
dengan aku. Hubungan kita sudah seperti saudara.
Mengapa sekarang engkau berani menghalangi ?"
Habis berkata Blo'on terus ayunkan langkah.
"Berhenti !" teriak orangtua itu pula, "hm, engkau kira
tempat ini sebuah guha karang yang boleh engkau masuki
sekehendak hatimu. Sekali kuberi perintah maka keempat
ciangkun istana Hay - te - kiong segera akan menghancurkan
engkau."
"Kakek tua," seru Blo'on. "engkaupun harus tahu, bahwa
menurut keterangan sumoayku, aku ini orang yang tak senang
setori maupun berkelahi. Tetapi kalau terpaksa harus
berkelahi... selalu tentu menang,"
"Hm, jangan bermulut besar…. "
"'Kalau tak percaya, boleh cobalah!" sambut Blo'on.
"Baik," kata orangtua itu, "engkan boleh pilih salah satu di
antara jenderal2 istana Hay-te-kiong itu menjadi lawanmu.
Kalau engkau menang, engkau boleh minta apa saja. Kalau
kalah engkau harus tinggal di sini selama-lamanya ..”
"Tinggal disini?" Bio’on menegas," kerja apa aku disinl ?"
"Menjadi wakilku dan kelak menggantikan aku melayani
putera mahkota apabila aku sudah mati."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tidak sudi!”, teriak Blo'on.
"Kalau, begitu engkau menangkan pertandingan itu."
"Tentu." sahut Blo'on. "silahkan mereka maju. Engkau boleh
tentukan sendiri."
"Mengingat engkau seorang tetamu, dan memandang muka
sumoaymu, maka kuberi kamu kelonggaran untuk memilih
lawan," kata orangtua itu.
Blo'on tak mau banyak bicara lagi. Segera ia menuding
Gurita : "Itu ...!"
Orangtua itu terkejut: "Jenderal Gurita ! Ho, mengapa
engkau memilih jenderal yang paling kuat?''
"Makin kuat makin menyenangkan," sahut Blo'on, "dan lagi
kalau dengan jendral Kura2 atau jenderal Buaya, aku sudah
pernah bertempur. Mungkin mereka tak mau berkelahi dengan
sepenuh hati karena merasa telah kutolong."
"Ah," orangtua itu menghela napas, "baiklah karena engkau
memilih sendiri, silahkan engkau menghadapinya."
'Ya." iahut Blo'on lalu bersiap.
"Nanti dulu," tiba2 orangtua itu berseru.
"Apa lagi ?"
"Hati-hatilah kalau menghadapinya,” seru orang tua itu.
Blo'on kerutkan alis. Bukankah orangtua itu lebih suka kalau
dia kalah dengan jenderal Gurita? Mengapa dia masih
memesan supaya berhati hati? Huh, pura-pura, pikirnya.
"Ya," sahutnya, "kalau menghadapi bangsa gurita atau
binatang yang ganas, aku tak tak takut. Tetapi kalau
menghadapi manusia, aku paling takut."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mengapa ?" orangtua itu karutkan alis.
"Karena manusia itu mahluk yang paling licin dan licik.
Mulutnya semanis madu, tetapi hatinya semaut tuba."
"Ho, engkau menyindir aku "
"Bukan menyindir tetapi engkau memang termasuk salah
satu dari manusia yang kumaksudkan itu."
"Dalam laut dapat diduga, hati manusia siapa yang tahu,"
orangtua itu bersenandun sendiri.
Blo'onpun tak mau menghiraukan melainkan terus berdiri
dihalaman tengah dari ruang itu.
Orangtua itu bercuit-cuit aneh seperti orang bersuit dan
segera Gurita itupun merayap menghampiri ke muka Blo'on.
Blo'on terkejut melihat perwujudan gurita raksaan itu.
Besarnya hampir tiga kali dari dirinya. Kepalanya hitam kelam,
penuh dengan bulu2 yang panjang, kaku, keras dan lebat.
Demikian pula beratus ratus akar jari tangannya.
Tiba2 pula Blo'on terbeliak kejut ketika memperhatikan
bahwa gurita itu hanya mempunyai sebuah kelopak mata.
Kelopak mata yang sebelah kanan telah kosong.
"Apakah dia buta sebelah matanya ?" pikir Blo'on.
Tetapi Blo'on tak mempunyai waktu untuk melanjutkan
pematangannya karena saat itu sebuah tangan gurita mulai
terangkat dan menjulur ke arahnya.
Pertempuran dengan gurita yang menjaga pintu tadi telah
memberi pelajaran pada Blo'on. Paling tidak ia sudah memiliki
pengetahuan bagaimana cara untuk menghadapi binatang itu.
Ia tak berani memandang ringan lawan. Karena menilik
besar dan pangkatnya, jelas gurita itu tentu raja gurita.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sebagaimana halnya dengan kura2 dan buaya yang ia
terbalikkan kemarin.
Segera ia mencabut pedang Naga Hijau dan siap
menghadapinya. Tetapi raja gurita itu pun tak mau bergerak
melainkan hanya menarikan jari-jari tangannya kian kemari
sehingga saat itu Blo'on merasa seperti dilanda oleh ribuan jari
hitam.
Blo'on memusatkan seluruh perhatiannya.
Tanpa disadarinya ia telah memiliki suatu perasaan bahwa
lebih baik jangan bergerak menyerang dulu. Tetapi selekas
lawan bergerak, ia harus cepat2 mendahului untuk
menindasnya.
Sebenarnya itulah suatu inti rahasia dari ilmu Thay-kek-kun
yalah. Dengan ketenangan menghadapi gerakan lawan. Musuh
diam kitapun diam Musuh menyerang, kita mendahului
menindas gerakannya.
Tetapi Blo'on tak mengerti apakah hal itu termasuk inti
rahasia suatu ilmu silat yang sakti atau bukan. Pokoknya, ia
merasa saat itu harus bersikap demikian untuk menghadapi
seekor gurita raksasa.
Seperti telah dikatakan, sejak sadar dari pingsannya karena
terlalu banyak makan buah som laut yang berumur ribuan
tahun, maka jadilah blo'on seorang manusia baru tidak ingat
lagi apa yang telah terjadi pada masa yang lalu. Termasuk
ilmu musilat Hang-liong-sip-pat pat ciang atau Delapan belas
tamparan menundukkan naga, yang diajarkan kepadanya oleh
kakek Kerbau Putih ketika menghadapi barisan Lo han kun
dari paderi Siau lim-si tempo hari, ia juga lupa.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Demikian jalur2 jari tangan gurita itu berayun-ayun
bagaikan orang menari, makin lama-lama dekat dan makin
penuh membayangi sekeliling penjuru tempat Blo'on berdiri.
Namun Blo'on tetap diam saja. Bahkan sampai ujung jari
gurita itu menyentuh-nyentuh tubuhnya, ia tetap diam. Adalah
setelah ujung jari binatang itu mulai meraih lalu hendak
melibat, sekonyong-konyong Blo'on berputar-putar amat deras
sekali, cres, cres, cres .... ujung jari gurita berhamburan
rontok terpapas pedang Naga Hijau.
Gurita itu menyurutkan tangannya. Rupanya dia merasa
kesakitan juga. Sesaat kemudian ia gerakkan tangannya pula
untuk melibat Blo'on.
Cepat Blo'on ayunkan kaki melambung ke udara dan
hinggap diatas kepala Gurita itu.
Memang apabila didalam laut atau air, tak mudahlah Blo'on
hendak melawan gurita itu. Pertama, karena gurita itu dapat
menyelam kebawah laut dan lincah pula gerakannya.
Sedangkan Blo'on tentu tak dapat tahan lama berada dalam
air.
Tetapi keadaan di dalam ruang itu memang lain dan
menguntungkan Blo'on. Gurita tak dapat bergerak lincah. Yang
diandalkannya hanya jalur2 jari tangannya yang berjumlah
banyak dan keras itu.
"Cep .....” Blo'on dapat berdiri diatas kepala gurita itu.
Gurita berusaha untuk menkepak-kepakkan kepalanya agar
Blo'on jatuh. Tetapi Blo'on cukup cerdik. Cepat ia
mencengkeram bulu2 hitam yang tumbuh melebat diatas
kepala gurita itu.
Gurita tetap berusaha keras menggerak-gerakkan dan
menggentak-gentakkan kepalanya supaya Blo'on jatuh.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Huh," Blo'on mendesah kaget ketika tangannya terlepas
karena bulu yang dicengkeramnya itu tercabut. Namun cepat
pula Bloon mencengkeram lagi lalu ayunkan pedang pusaka
menghantam kepala gurita
itu.
Crek, crek .
Blo'on terkejut.
Ternyata pedang itu tak
mampu melukai kepala
gurita. Tulang kepala guna
itu laksana baja kerasnya.
Karena sampai sekian
lama belum berhasil
menggelincirkan Bio'on
dari atas kepalanya,
rupanya gurita itu mulai
tak sabar. Ia
menggeliatkan kepalanya
ke kanan lalu ke kiri
dengan keras dan cepat sekali. Hasilnya, Blo'on tergelincir
jatuh.
Kali ini gurita memang sudah bergerak dengan sungguh2.
Sebelum Blo'on sempat bangun, tubuhnya sudah dilibat oleh
tangan gurita. Makin lama libatan itu makin mengencang
keras.
"Celaka, mati aku sekarang ... " diam2 Blo’on mengeluh
dalam hati. Karena merasa sakit dan membayangkan bahaya
tubuhnya akan remuk digenggam jari2 gurita. Blo'on kerahkan
tenaganya untuk memperkeras badannya agar dapat menahan
cengkeraman lawan.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Guritapun penasaran Ia memperkeras cengkeramannya.
Dan terjadilah adu kekerasan tenaga antara Gurita lawan
Blo'on.
Tanpa disadari, Blo'on telah mengembangkan daya khasiat
dari buah cian lian hay-te-som atau buah som laut yang
berumur ribuan tahun. Paling tidak sepuluh butir buah som
yang dimakannya sehingga badannya panas seperti dibakar
dan akhirnya dia pingsan.
Lima enam butir makan buah som itu maka jalan darah
Seng-si hian kwan dalam tubuh orang tentu terbuka dan
berarti dia akan memiliki ilmu tenaga dalam yang sama
dengan seorang tokoh sakti yang telah meyakinkan ilmu
Iwekang selama tiga empatpuluh tahun.
Tetapi karena makan lebih dari takeran maka terjadilah
suatu keajaiban dalam tubuh Blo'on. Dia memiliki suatu
tenaga-dalam yang aneh dan belum pernah terdapat dalam
dunia persilatan. Kosong2 isi, demikian sifat tenaga-dalam
yang mengeram dalam tubuhnya. Artinya, kosong tetapi isi, isi
tetapi kosong. Kosong atau isi, hanya menurut sekehendak
pikiran Blo'on.
Jika ia merasa bahwa dia tak kuat menahan pukulan lawan
ataupun takut terkena pukulan, maka tubuhnyapun lemas
lunglai seperti daging tak bertulang. Dipukul, rubuh. Ditendang
mencelat.
Tetapi kalau perasaannya mengatakan bahwa ia sanggup
melawan pukulan lawan yang dahsyat, bahwa ia mampu
menahan gunung rubuh, seketika tenaga dalamnyapun
mengembang dan meluap-luap setingkat seperti yang
dikehendaki. Ia menghendaki menghantam hancur segunduk
batu dan ia percaya tentu mampu, maka batu itupun tentu
hancur dipukulnya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Jadi dia memiliki suatu ilmu tenaga-dalam yang aneh dan
luar biasa. Mungkin tiada keduanya dalam dunia persilatan
sehingga sukar untuk menggolongkan nama ilmu tenagadalam
yang dipunyai Blo'on itu.
Andaikata Blo'on tahu dan menyadari, mungkin dia akan
menyebut tenaga-dalam itu dengan nama Songsi atau kosong
isi.
Orangtua menteri kerajaan Song itupun tak menyangka
akan timbulnya suatu tenaga-dalam istimewa dalam tubuh
Blo'on. Karena ia sendiri tak tahu bagaimana akibatnya orang
yang makan buah som laut sampai lebih dari sepuluh butir.
Jangankan orangtua itu, bahkan Blo'on sendiripun tak
menyadari hal itu. Mengapa ia mampu melempari kawanan
buaya dan kura2 kedalam sungai, mengapa ia mampu
mengangkat raja buaya dan raja kura2 yang beratnya ribuan
kati. ia lak mengerti sebabnya. Hanya dalam perasaannya ia
kasihan dan harus memindahkan kedua raja binatang itu
kedalam sungai.
Karena sampai sekian jenak belum juga raja gurita mampu
meremas hancur tubuh Blo'on, dia tampaknya marah sekali.
Tangannya yang menyerupai belalai keras itupun segera
bergerak-gerak membawa tubuh Blo'on kearah mulutnya.
Rupanya dia hendak menelan saja manusia yang bandel itu.
"Tidak !" teriak Blo'on ketika mengetahui apa maksud gurita
itu. Serentak hatinyapun berontak dan meluaplah seluruh
tenaga-dalamnya.
Saat itu ia memperhatikan dirinya sudah hampir tiba
dimulut gurita. Sejak tadi ia sudah memperhatikan bahwa
sebelah mata gurita itu kosong melompong. Maka bersiapsiaplah
ia.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Begitu terangkat naik ke muka gurita, dan pada saat
genggaman tangan gurita itu agak mengendor, secepat kilat
Blo’on pun segera taburkan pedang pusaka Naga Hijau ke
mata kiri gurita itu.
Tar …..!
Terdengar bunyi keras macam bola meledak ketika biji mata
gurita itu pecah berhamburan karena tertabur pedang pusaka
Naga Hijau.
Rasa sakit dan karena tak dapat melihat, raja gurita itu
berontak sekuat-kuatnya. Bum, bum, … tangannya
menghantam dinding dan lantai ruang.
Puing dan debu serentak berhamburan memenuhi ruang
dan ruang itupun bergetar keras seperti dilanda gempa bumi.
Orangtua cepat bersuit keras dan bercuit-cuit aneh.
Rupanya, dia memberi perintah kepada gurita itu. Tetapi raja
gurita tampaknya sudah kalap dan tak mau menghiraukan
lagi. Dia tetap mengamuk hebat. Sambil merayap keluar, ia
menampar-namparkan tangannya kian kemari. Bum ... !
pintupun ambrol dan raja gurita itu terus mengamuk di luar
terus menuju ke sungai. Ketika terjun ke dalam sungai, air
muncrat tinggi dan warnanya pun berobah hitam.
Orangtua itu memburu sampai diluar pintu. Setelah raja
gurita lenyap ke dalam air, ia berlutut, merentang kedua
tangan dan tengadahkan kepalanya ke langit.
"O. Thian, adakah ini merupakan alamat kehancuran istana
Hay-te-kiong ?" ia meratap dengan suara rawan, "jenderal
Naga telah mati di tangan anak itu sekarang jenderal Gurita.
Adakah Thian memang mengutus anak itu untuk
menghancurkan sisa keturunan raja Song .. ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Setelah bermenung diri bebetapa saat, ia berjalan masuk
kedalam ruang lagi.
Alangkah kejutnya ketika ia melihat apa yang berlangsung
dalam ruang itu. Blo'on tengah berdiri di belakang kursi batu
yang diduduki putera mahkota. Sedang gadis Liok tegak
termangu memandangnya dengan mencekal sebatang pedang
bersinar putih.
"Awas, jika engkau tak melemparkan pedangmu itu, anak
lelaki ini tentu kuhancurkan" seru Blo'on sambil
mengacungkan tinju keatas kepala putera mahkota,
"Berhenti !" cepat orangtua itu berseru gopoh dan lari
menghampiri.
"Berhenti !" bentak Blo'on kepada orangtua, "selangkah lagi
engkau berani maju, anak ini tentu kupukul kepalanya !"
Orangtua itu terpaksa berhenti. Ia memandang Blo'on lalu
beralih memandang gadis dengan terlongong-longong heran.
Ternyata ketika raja gurita mengamuk, diam2 Blo’on telah
menyelinap ke sudut ruang lalu maju menghampiri ke altar.
Maksudnya hendak menepuk bahu Liok lalu hendak diajaknya
lari.
"Siapa engkau !" bentak dara itu ketika bahu ditepuk,
"hayo, pergi !"
Blo'on terkejut.
"Eh, engkau ini bagaimana, sumoay ? Bukankah aku Blo'on
suhengmu sendiri?" kata Blo'on ramah. "Marilah kita cepat
tinggalkan tempat ini.”
"Tidak" bentak gadis Liok pula, "hayo, enyah dari sini orang
gundul !"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Eh. kurang ajar, masakan engkau berani memaki aku ?"
Blo'on deliki mata.
"Siapa engkau ! Bukankah kepalamu gundul. Hayo pergi,
kalau tetap membangkang terpaksa kuhajar," bentak gadis
Liok.
Blo'on makin terkejut.
"Eh, sumoay, apakah engkau benar2 tak kenal lagi
kepadaku ? Bukankah kemarin engkau mengatakan bahwa
aku ini Blo'on suhengmu. Mengapa sekarang engkau bilang
tak kenal ?"
"Sudah, jangan banyak bicara ! Engkau mau pergi atau
tidak !" bentak Liok pula.
Blo'on terkejut ketika memandang wajah dara itu
memberingas bengis sekali. Dan lebih terkejut pula ketika
gadis itu sudah menghunus pelang.
"Celaka, rupanya dia benar2 hendak membunuh aku. Aku
harus mendahului untuk meringkusnya" pikir Blo'on.
Tetapi Bloon terlambat. Saat itu juga gadis Liok sudah
loncat menerjangnya. Untunglah Blo'on masih dapat loncat
mundur.
Rupanya gadis Liok terkejut melihat ketangkasan Blo’on.
Segera ia mainkan pedang segencar angin puyuh untuk
memburu Blo'on.
Suatu peristiwa aneh terjadi. Pedang yang dipegang gadis
Liok yalah pedang Pek-Iiong-kiam atau pedang Naga Putih,
pusaka kerajaan Song. Pada saat pedang itu berhamburan
menjadi segulung sinar putih yang menyilaukan mata, ruangan
itupun berobah dingin hawanya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Dan tiba2 jenderal2 istana Hay-te-kiong yalah Udang
raksasa, Buaya raksasa, Kura2 raksasa dan Ikan raksasa,
segera berhamburan lari keluar.
Blo’on tak sempat memperhatikan mereka karena ia harus
menyelamatkan diri dari serangan sumoaynya. Untunglah ia
masih mempunyai keinginan untuk hidup. Dan keinginan2
itulah yang merangsang tenaga-dalamnya untuk
mengantarkan tubuh Blo'on berloncat ke kiri kanan dan ada
kalanya melambung ke udara.
"Wah, kalau terus menerus begini, tenagaku tentu makin
habis. Apabila terbabat pedang sumoay, aku tentu mati"
pikirnya.
Tiba2 ia melihat jenazah putera mahkota ke-rajaan Song
masih duduk dikursinya. Cepat ia mendapat akal. Sekali
ayunkan tubuh ia melayang ke atas altar lalu secepat kilat
menyelinap kebelakang tempat duduk putera mahkota itu.
"Berhenti, kalau tidak anak ini tentu kuhancurkan," serunya
memberi perintah kepada Liok seraya mengangkat tinju ke
atas kepala putera mahkota.
Gadis Liok tertegun; Dan pada saat itu kakek tuapun
masuk.
"Apa kehendakmu ?" seru orangtua itu, "kalau engkau
berani menganggu tubuh putera mahkota, aku tentu mengadu
jiwa dengan engkau !"
"Mengadu jiwa itu urusan nanti. Tetapi yang jelas, putera
mahkota ini tentu lenyap," seru Blo'on;
"Katakan permintaanmu !"
"Tidak banyak dan tidak sulit." kata Blo'on, "kembalikan
sumoayku dalam keadaan seperti semula. Kulihat dia jelas
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
telah menderita sakit ingatan. Jika tidak, putera mahkota ini ...
, ."
"Tentu saja kuterima permintaanmu itu," kata orangtua itu.
Kemudian ia berpaling memandang gadis Liok.
"Anak perempuan, lepaskan pedangmu !" serunya memberi
perintah.
Aneh benar. Dengan serta merta gadis Liok masukkan
pedangnya ke pinggang lagi. Setelah itu si orangtua lalu
mengeluarkan lima biji buah som laut dan diberikan.
"Anak perempuan, makanlah habis," serunya. Gadis itu
benar2* menurut kata. Ia segera menelan kelima butir buah
som laut itu.
Orangtua itu menyuruh Liok duduk dikursi dan tak berapa
lama gadis Liok pun jatuh pulas.
"Blo'on sumoay tak kurang suatu apa. Apabila ia bangun,
tentu sudah akan sembuh ingatannya," kata orangtua itu
tertawa.
"Engkau tidak bohong ?' Blo'on menegas.
"Kalau aku bohong, silahkan engkau menghancurkan putera
mahkota," kata kakek itu”.
Mendengar nada dan sikap orangtua itu berobah ramah,
Blo'onpun turunkan tinjunya dan melangkah ke hadapan
orangtua itu.
Orangtua itu tertawa dan mempersilahkan Blo'on duduk.
"Semua rencana telah berjalan lancar," katanya dengan
nada riang.
"Apakah artinya ucapanmu ?' tanya Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ketahuilah," kata orangtua itu." sesungguhnya semua ini
telah kami rencanakan."
"Kami siapa ?" tanya Bln'on.
"Aku dan anak perempuan itu."
"Apakah rencana kalian ?"
"Apa yang kukatakan kepadamu bahwa putera mahkota
telah memberi titah melalui mimpi dalam tidurku, memang
benar," orangtua itu menerangkan, "seketika itu timbullah
gagasanku untuk melakukan suatu rencana yang akan
rnembawa kebaikan kedua belah fihak."
Blo'on diam mendengarkan.
"Sebagai seorang mentri, aku harus melaksanakan titah
putera mahkota, "kata orangtua itu lebih lanjut," tetapi
disamping itu aku ingin memberi kebaikan kepada
sumoaymu."
"Kebaikan apa ?"
"Kutahu bahwa sumoaymu pasti menolak apabila akan
kujodohkan dengan putera pangeran," kata orangtua itu,
“padahal putera mahkota ingin memperisterinya. Karena itu
terpaksa kugunakan tipu."
"Bagaimana ?"
"Telah kurenungkan, kuputuskan. Sumoaymu tentu tak mau
maka terpaksa harus ditundukkan. Segera kupanggil raja
Gurita. Kuceritakan tentang perintah putera mahkota dan
kuminta kesediaannya untuk menyerahkan sebuah biji
matanya untuk kujadikan obat bius. Agar sumoaymu menjadi
hilang ingatan dan menurut semua perintahku …."
"O, itulah sebabnya," tukas Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Raja Gurita itu dengan sukarela menyerahkan sebuah biji
matanya. Biji itu kutumbuk halus lalu kuminumkan kepada
sumoaymu."
“Tidak mungkin!" bantah Blo'on, "mana sumoay begitu
menurut kata kepadamu ?"
"Memang," sahut orangtua itu, "maka sebelumnya kuambil
sejemput bubuk mata itu lalu kubakar dan kumasukkan
kedalam kamar sumoaymu."
"O, apakah ia engkau masukkan kedalam kamar rahasia ?"
Orangtua itu mengangguk.
"Setelah dia pingsan barulah kuminumkan bubuk hitam itu.
Dan sejak saat itu dia hilang ingatannya dan menurut
perintahku."
"Mengapa engkau melakukan hal itu?" Blo'on deliki mata,
"bukankah apabila aku mati ditelan gurita itu, sumoayku tetap
engkau jadikan istri bocah lelaki itu ?"
"Benar," dengan jujur orangtua itu mengakui, "memang hal
itu hanya tergantung pada nasib kalian berdua. Bukankah
engkau sendiri yang memilih bertanding lawan gurita itu ?
Nah, diam2 kuserahkan hal itu kepada Thian Yang Maha
Kuasa. Apabila engkau menang, jelas engkau bakal menjadi
seorang manusia yang sukar dilawan."
"Apa sebabnya ?" tegur Blo'on.
"Kerena belasan butir buah som laut yang telah engkau
makan itu, belum kuketahui batas mana khasiatnya," kata
orangtua itu, "dan kemenanganmu itu akan kujadikan suatu
pegangan bahwa Thian memang tak mengizinkan perjodohan
itu.”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ternyata engkau menang," kata orangtua itu pula, "aku
harus taat pada takdir. Sumoaymu kuberi minum lima butir
som laut. Kelak ia pun akan menjadi seorang pendekar wanita
yang sukar dilawan."
"Hm," dengus Blo'on.
"Masih ada pula sebuah keuntungan bagi kalian,” kata
orangtua itu, "seluruh rakyat dalam lautan mengetahui bahwa
sumoaymu menjadi permaisuri raja dari istana Hay-te-kiong.
Oleh karena itu, mereka akan melindungi sumoaymu untuk
selama-lamanya".
"Selama-lamanya ?" Blo'on berseru kaget.
"Ya."
"Walaupun sumoay sudah berada didaratan?"
"Ya," orangtua itu mengangguk "setiap kali sumoaymu
berlayar di laut, rakyat lautan tentu akan melindunginya."
"Ah, jangan omong melantur," kata Blo'on. "bagaimana
binatang laut kenal akan diri sumoay?
"Akan kuberikan bubuk mata gurita itu kepadanya. Tiap
waktu apabila sejemput bubuk ini dilemparkan ke dalam laut,
maka rakyat laut seluruhnya akan tahu."
"Baiklah." kata Blo'on, "tetapi kalau ketentuanmu itu
bohong, aku terpaksa tak sungkan2 kepadamu dan akan
menghancurkan istana ini"
"Anakmuda " kata orangtua itu tersenyum, "jangan suka
membiasakan dirimu dengan ucapan yang tekebur. Aku sudah
amat tua, matipun tak sayang. Engkau kira apabila
kuperintahkan seluruh jenderal2 istana Hay-te-kiong untuk
menyerang, engkau takkan binasa ? Tetapi aku tak mau
karena kulihat engkau harus hidup untuk melakukan pekerjaan
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
besar dan berguna di dunia daratan. Dan mengapa aku harus
berkata bohong kepadlamu ? Tunggulah setelah sumoaymu
sadar, engkau tentu akan tahu sendiri ......."
Blo'on terpaksa menunggu di dekat tempat duduk
sumoaynya. Entah sampai berapa lama Blo'on sendiri tertidur,
ketika ia membuka mata dilihatnya gadis Liok sudah
menunggu disampingnya.
"Engkau sudah bangun engkoh Blo'on“ tegur gadis itu.
Blo'on terkejut : "O, engkau sudah dapat mengenali aku
lagi?"
Gadis Liok mengangguk : "Ya, orangtua tadi telah
menuturkan semua yang terjadi disini kepadaku."
Tiba2 Blo'on melonjak bangun dan memandang kian
kemari: "Hai. dimanakah kakek tua dan putera mahkota itu ?"
"Mereka sudah kembali ke dalam istana."
"Hayo, kita cari !" teriak Blo'on.
"Tak perlu, suheng," kata Liok, "orangtua itu sudah
memberi petunjuk kepadaku."
"Petunjuk apa ?"
"Cara kita akan keluar dari istana ini, dipersilahkan memilih
dua jalan. Pertama, melalui perjalanan air, diantar oleh buaya
atau kura2. Dan kedua, melalui sebuah terowongan yang
tembus ke daratan."
"O," desah Blo'on, "apakah kawanan binatang laut Hu mau
mengantar kita ?"
"Asal aku yang memberi perintah, mereka tentu tunduk
semua," kata gadis Liok.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Blo'on diam merenung.
"Bukankah tujuan kita hendak kembali ke daratan ?"
katanya, "daripada harus menempuh jalan air, lebih baik kita
langsung tiba di daratan saja dengan melalui terowongan itu !"
Gadis Liok mengangguk: "Memang benar. Tetapi resikonya
lebih berat."
"Mengapa ?"
"Menurut keterangan orangtua itu, ada sebuah jalan
terowongan yang menembus ketepi laut. Tetapi dalam
terowongan itu terdapat seekor binatang yang mengerikan."
"Binatang apa ?"
"Kelelawar."
"O, apakah kelelawar itu ?" tanya Blo'on.
"Kelelawar sejenis binatang yang bentuknya menyerupai
tikus tetapi bersayap sehingga dapat terbang."
"Jika sebesar tikus saja, mengapa kita takut," kata Blo'on.
"Ah, menurut keterangan orangtua itu, kelelawar yang
tinggal dalam terowongan, bukan kelelawar biasa melainkan
seekor kelelawar raksasa yang besarnya menyamai burung
garuda. Dan yang mengerikan, kelelawar itu suka menghisap
darah manusia atau binatang yang menjadi korbannya."
Blo'on merenung diam lagi. Sesaat kemudian ia berseru :
"Lebih baik kita coba menempuh jalan terowongan itu"
Gadis Liok mengiakan.
Sesuai yang ditunjukkan oleh orangtua itu maka tibalah Liok
dan Blo'on di sebuah lubang yang berada dibelakang istana
karang Hay te-ki-ong.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Berapakah panjangnya terowongan itu sampai mencapai
tepi laut ?" tanya Blo'on.
"Menurut keterangan orangtua itu, panjangnya antara dua
tiga li." kata gadis Liok.
Demikian kedua suheng dan sumoay itu segera menyusup
kedalam terowongan.
"Ah, makin lama makin gelap. Bagaimana kita mampu
melanjutkan perjalanan ?" teriak Blo'on.
"Jangan kuatir." sahut gadis Liok. "aku membawa obor dan
korek."
''Dari mana engkau memperolehnya ?"
"Pemberian dari orangtua itu," jawab gadis Liok, "pun dia
juga memberi aku sebutir mutiara besar yang dapat
memancarkan cahaya terang."
"O, kalau begitu pakailah mutiara itu saja,” seru Blo'on,
Liok mengambil sebutir mutiara yang besarinya humpir
menyerupai telur ayam. Benar juga, dalam terowongan yang
gelap, dapatlah mutiara itu memancarkan penerangan.
"Ah dunia ini memang penuh keajaiban. Begitu pula kita
manusia sering mengalami peristiwa2 aneh yang tak terdugaduga,"
kata Liok memecah kesunyian perjalanan.
"Apa yang engkau alami ?'' tiba2 Blo’on bertanya.
"Ih, engkau ini bagaimana suheng ?” Liok terbeliak heran,
“masakan engkau lupa..... tiba2 ia hentikan kata-katanya
karena teringat bahwa saat itu Blo'on memang menjadi
seorang manusia baru. Apa yang dideritanya pada waktu lalu,
tak teringat lagi,
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Misalnya seperti dirimu sendiri, suheng," kata Liok
mengalihkan pe,bicaraannya, "dulu sebelum masuk kedalam
istana dibawah laut itu, engkau seorang Blo'on, seorang tolol
yang linglung pikiran. Tetapi setelah engkau keluar dari istana
dibawah laut, engkaupun menjadi manusia yang aneh.
Otakmu tidak blo'on tetapi engkau lupa apa yang telah engkau
alami pada masa lampau "
"Entah," sahut Blo'on, "aku memang merasa begitu.”
"Dan lagi, sskarang ini engkau memiliki tenaga dalam yang
luar biasa. Engkau mampu melemparkan raja buaya dan raja
kura2. Lalu engkau dapat mengalahkan raja gurita. Apabila
engkau mau belajar ilmusilat, wah, dunia tak ada yang
sanggup melawan engkau !"
"Belajar ilmusilat ? Untuk apa harus berlajar ilmusilat itu ?"
teriak Blo'on.
"Ilmasilat yalah ilmu bela diri. Disamping untuk
menyehatkan badan, pun engkau dapat memiliki suatu ilmu
tata-kelahi yang hebat."
"Liok sumoay, jangan engkau bicara seenak lidahmu
bergoyang," tegur Blo'on.
Gadis Liok atau lengkapnya Liok Sian terbelalak : "Apa
kesalahanku ?"
"Engkau menceritakan bahwa ayahku seorang jago silat
yang tiada lawannya di dunia persilatan ..... "
"Ya. benar."
"Tetapi mengapa ayah meninggal secara begitu
mengenaskan ? Bukankah jenazahnya telah curi orang ?"
"Ya."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Dengan begitu, seorang jago silat itu lebih malang
nasibnya dari orang biasa. Orang biasa kalau meninggal masih
dapat dikubur baik2 tapi kalau jago silat mengapa tidak ?"
"Ah, tidak semua jago silat bernasib seperti suhu," bantah
Liok Sian-li, "ada juga yang dikubur secara meriah."
"Mengapa jenazah ayah hilang ? Tentu dicuri orang dan
orang itu tentu musuh2 ayah. Jadi makin seorang jago itu
tinggi kepandaiannya, makin banyak dia akan mengikat
permusuhan. Bukankah begitu sumoay ?"
Liok Sian li agak terkejut. Tetapi diam2 ia girang bahwa
nyata pikiran Blo'on sekarang sudah mulai terang.
"Ya, memang demikian," sahut gadis itu, “tetapi'dapatkah
engkau melihat dengan berpeluk tangan apabila ada seorang
yang jatuh ? Engkau diamkan saja orang itu ataukah engkau
menolongnya ?"
"Akan kutolong," sahut Bloon.
"Jika engkau melihat seorang yang bertenaga kuat
memukuli seorang lemah, apakah engkau tinggal diam ?"
"Tidak."
"Kalau engkau melihat seorang penjahat menganiaya orang
atau merampas harta bendanya, apakah engkau berpeluk
tangan melihati saja?"
"Tidak !"
"Kalau engkau melihat seorang wanita diganggu lelaki yang
kurang ajar bahkan hendak merusak kehormatan wanita itu,
apakah engkau pejamkan mata saja ?"
"Akan kulemparkan lelaki kurang ajar itu."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kalau eugkau melihat seorang diperlakukan tidak adil,
misalnya, dia dituduh mencuri atau membunuh, pada hal tidak
melakukan perbuatan itu, apakah engkau diam saja?"
"Akan kubela orang itu."
"Bagus, bagus, suheng," seru Liok Sian li, "ternyata engkau
seorang pemuda yang memiliki hati budi yang luhur dan jiwa
ksatrya."
"Tidak, sumoay," bantah Blo'on, "aku bukan seorang
manusia berbudi luhur bukan pula seorang ksatrya perwira.
Tetapi namaku Blo'on, Bagi B'o'on, bukan soal budi luhur atau
jiwa ksatrya yang dipentingkan, tetapi mata dan perasaan.
Apabila mataku melihat sesuatu yang menurut perasaan
hatiku tidak baik, aku akan berusaha untuk menolong."
Sian-li tertawa.
"Mengapa engkau tertawa, sumoay ?" tegur Blo'on.
"Memang sederhana sekali keteranganmu itu suheng.
Tetapi ketahuilah, bahwa manusia didunia dengan segala
tingkah laku dan warna warni hatinya itu, sukar diduga
dengan penglihatan mata saja. Kelak apabila engkau
berkelana didunia persilatan, engkau tentu akan banyak
menderita kecela dan kekecewaan. Yang engkau lihat benar
itu, belum tentu benar. Yang engkau rasakan baik, belum
tentu baik. Demikian yang jahat itupun belum tentu jahat."
"Aneh, mengapa begitu ?" Blo'on heran.
"Ya, karena manusia itu pandai menggulai racun menjadi
manis rasanya. Pandai menyelimuti kebencian dengan senyum
tawa. Dan pandai menghias keculasan hati dengan budi
bahasa yang memikat. Manusia itu serigala berselubung ..."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kalau begitu kita bunuh saja semua manusia di dunia ini !"
teriak Blo'on serempak.
Sian-li tertawa
"Membunuh mereka ? Apakah modalmu, apakah
kepandaianmu untuk membunuh manusia di dunia ini ? Dunia
persilatan penuh dengan tokoh yang berilmu silat sakti. Dapat
menutuk jalan udarahmu sehingga engkau tak berkutik. Dapat
melepaskan pukulan yang menghancurkan batu. Dan engkau ?
Hi. hi. hi ... "
"Sumoay, jangan mengejek aku," kata Blo'on "aku tak
percaya hanya dengan ilmusilat saja manusia itu akan menjadi
sakti. Aku ingin menguji tokoh silat yang engkau sebutkan
paling sakti itu"
"Tidak usah yang paling sakti" kata Sianli. "tetapi dengan
manusia yang paling culas saja".
"Siapa ?"
"Toa-suheng ..."
"Siapa toa-suheng ?”
"Toa-suheng adalah engkoh seperguruan kita yang nomor
satu.
"O, kita masih mempunyai seorang engkoh perguruan ?"
"Ya," Sian-li mengangguk.
"Siapa namanya ?"
"Tio Goan pa ... "
"Dimana dia sekarang ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mungkin masih dipuncak Giok-li-nia, tetapi entah kalau
sudah pergi ... " berkata sampai di situ suara Sianli tampak
rawan.
"Mengapa engkau katakan dia seorang culas,” tanya Blo'on
pula.
Sian-li menunduk diam.
"Sumoay, mengapa engkau diam saja ?" tegur Blo'on.
Sian-li menghela napas.
"Mungkin aku yang salah ...
"Engkau salah apa ?" seru Blo'on makin heran, "hayo,
sumoay katakanlah yang jelas".
"Baiklah " kata Sian-li dengan nada sayu. Lalu ia mulai
menutur.
"Semasa masih belajar silat di gunung, kami bertiga bergaul
erat seperti saudara sekandung.”
“O, kalau begitu aku juga pernah belajar silat?" tukas
Blo'on.
"Ah, ada sedikit yang belum kuceritakan padamu", buru2
Sian-li menerangkan "yang dimaksudkan kita bertiga itu ialah
Tio Goan, Kwik Ing dan aku. Engkau sendiri tak mau belajar
silat dan akhirnya minggat"
"Hm, kalau begitu kita mempunyai dua suheng" kata Blo'on.
"Ya, tetapi Kwik suheng sudah meninggal.
"Kwik suheng sudah meninggal ? Kenapa ?” Blo'on terkejut.
"Dia meninggal waktu menjaga jenazah suhu dalam sebuah
kamar rahasia ... "
"Siapa yang membunuhnya !" teriak Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
”Suheng meninggal dan jenazah suhupun hilang dicuri
orang ... "
"Hai !" teriak Blo'on, "kalau begitu tentu dibunuh orang.
Siapakah pembunuh Kwik suheng dan siapakah yang mencuri
jenazah ayahku ?"
"Itulah yang menjadikan rahasia besar yang menghebohkan
para ketua partai persilatan. Mereka sedang mencari
pembunuh dan pencuri itu. Begitu juga mencari engkau ..."
"Mencari aku ?" Blo'on. makin kaget.
"Ya, karena engkau menghilang tanpa jejak. “Lalu
kemanakah sajakah engkau selama ini ?" tanya Sian-li, "dan
kalau tidak salah, waktu engkau masih tinggal di gunung,
engkau tidak begitu Bloon melainkan hanya bandel saja.
Mengapa setelah aku ketemu dengan engkau, engkau berobah
menjadi orang blo'on ? Siapakah yang membuat engkau
sampai begitu ?"
"Uh. uh," desuh Blo'on, "jangan engkau tanyakan hal itu.
Karena sama sekali aku tak ingat apa2 lagi kecuali sekarang
ini."
"Aneh….. aneh…" gumam Sian li.
"Sudahlah, sudahlah, jangan mengungkat hal itu' seru
Bloon, "sekarang ceritakan bagaimana dengan diri Tio suheng
yang engkau katakan itu."
"Baiklah, tetapi engkau jangan memutus ceritaku lagi" kata
Sian li lalu melanjutkan ceritanya.
"Oleh para ketua partai persilatan kami berdua, aku dan Tio
suheng, ditugaskan untuk menjaga markas Wisma Perdamaian
dan rumah suhu di gunung itu. Aku sangat berduka sekali atas
kematian ji-suheng. Karena dengan dia aku lebih erat
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
daripada dengan toa-suheng. Kwik suheng memang kalah
cakap dan kalah cerdas dengan suheng. Tetapi Kwik suheng
seorang pemuda yang jujur dan setya ... "
Sian-li berhenti sejenak lalu meneruskan:
"Berulang kali Tio suheng menghibur hatiku supaya jangan
kelewat berduka atas kematian Kwik suheng. Tio suheng
tanpa memperhatikan sekali diriku. Bahkan pada suatu hari ia
memberanikan diri untuk … "
"Untuk apa ?" Bloon menegas karena Sian li tak
melanjutkan kata-katanya.
"Untuk meminang aku"
"Apakah meminang itu ?" tanya Blo'on.
"Meminta aku suka menjadi isterinya ...
"O, dia suka kepadamu bukan ?" tanya Bloon.
Sian-li tersipu-sipu merah mukanya.
"Entah bagaimana, aku mempunyai perasaan tak suka
kepadanya. Dengan halus kuperingatkan kepadanya bahwa
hubungan kita ini hendaknya hanya terbatas sebagai kakak
adik saja. Apalagi kita masih menghadapi tugas berat untuk
mecari pencuri jenazah suhu.
Bermula ia menerima baik jawabanku itu. Bahkan dia
memuji aku sebagai seorang murid yang setya kepada suhu
dan seorang gadis yang baik.
Pada suatu hari ia mengatakan hendak turun gunung
menyelidiki seseorang yang patut dicurigai dan suruh aku
tinggal di gunung. Mungkin tiga empat hari baru dia pulang.
Demi kepentingan suhu, akupun tak mencurigainya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Tepat pada malam ketiga, muncullah seorang yang
mencurigakan. Dia mengenakan, pakaian serba hitam dan
mukanyapun mengenakan topeng hitam. Karena dia berani
masuk kedalam kamar tempat tinggal suhu, maka
kuserangnya. Dan terjadilah pertempuran seru."
"Dia tentu toa-suheng!" tukas Blo'on.
”Bermula akupun menduga begitu." kata Sian-, "tetapi
ternyata bukan."
"Bagaimana engkau tahu kalau bukan toa-suheng?" tanya
Blo’on.
"Karena jurus ilmu silatnya bukan dari ajaran suhu. Dia
menggunakan ilmusilat yang aneh dan lihay sehingga aku
dapat dikalahkan. Aku rubuh karena jalandarahku tertutuk
jarinya , ..."
"Lalu ?" desak Blo'on.
"Walaupun tak dapat berkutik tetapi aku masih dapat
melihat dan mendengar." kata Sian "kudengar dia tertawa iblis
lalu mengangkat aku kedalam kamar dan ... "
"Dan bagaimana " tanya Blo'on.
Tiba2 Sian-li menangis.
"Hai, mengapa engkau sumoay?" Blo'on terkejut.
"Dia ... dia telah membuka seluruh pakaianku dan hendak
merusak kehormatanku …."
"Hai !" Blo'on melonjak kaget tetapi ia segera mengaduh
kesakitan karena gundulnya terbentur langit2 terowongan.
"Mengapa engkau diam saja ?" teriak anak itu, "apakah
engkau tak malu dirimu dilihat dalam keadaan telanjang ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Merah padam selebar muka Sian-li. Dengan menggigit
bibir, ia berseru : "Jalan darahku telah tertutuk, aku tak dapat
berkutik."
"O, apakah jalan darah itu dapat ditutuk”, Blo'on
terlongong.
"Dapat" kata Sian-li, "ilmu menutuk jalan darah termasuk
salah sebuah dari ilmu silat".
"Hm, lagi2 ilmusilat," gerutu Blo'on, "seolah-olah ilmusilat
itu rajanya ilmu."
"Habis kalau kenyataannya memang begitu,” sahut Sian-li.
"Sudahlah, lanjutkan saja ceritamu".
"Karena tak dapat berkutik, akupun tak dapat berbuat apa2,
ketika ia ..." merahlah muka gadis itu.
"Ia bagaimana ?" desak Blo'on.
"Sudahlah, jangan tanya melilit begitu," bentak Sian-li,
"pokoknya, ia telah bertindak kurang ajar sekali kepadaku.
Setelah puas, dia terus hendak mencemarkan kehormatanku.
Aku tak dapat berbuat apa2. Karena malu dan marah, aku
hampir pingsan. Tiba2 sayup2 kudengar suara orang berseru":
"Hai, jangan menikmati gadis itu dulu. Engkau harus menepati
janjimu sebelum engkau bersenang-senang... "
Karena suara itu, orang berkerudung terkejut dan buru2
keluar. Tetapi bagaimana selanjutnya aku tak tahu karena aku
pingsan ... .
Pada saat membuka mata. kudapatkan diriku berada dalam
sebuah guha di tengah hutan yang tak kuketahui namanya.
Guha itu rupanya dihuni orang. Keadaannya bersih dan
terdapat juga beberapa sisa makanan kering dan minuman,
Kulihat di atas meja terdapat sepucuk surat yang berbunyi:
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Anak perempuan,
Tinggallah dalam guha ini sampai aku kembali. Aku hendak
menghukum murid yang murtad itu .....
Setelah sampai tiga hari belum juga pemilik guha itu
pulang, akupun segera pergi."
"Nanti dulu," tiba2 Blo’on menyelutuk, ”engkau bilang kalau
pakaianmu ditelanjangi orang berkerudung itu. Bagaimana
engkau pergi dari guha itu.”
Sian-li tersipu-sipu merah.
”Sudah tentu waktu aku membuka mata kudapatkan aku
sudah berpakaian lagi. Mungkin penolongku, si pemilik guha
itu yang memakaikan.”
”Siapakah pemilik guha itu?” tanya Blo’on
”Mana aku tahu ?” Sian-li mendesuh, ”surat itu tidak diberi
nama penulisnya.”
”Lalu siapa murid yang murtad itu ?”
”Bagaimaga aku tahu ?” Sian li makin mengkal, ”entah
muridnya entah murid ..... eh .....
”Mengapa?” seru Blo’on.
”Apakah dia maksudkan murid itu ..... ya murid itu murid
dari suhu, ya?” kata Sian-Li seorang diri.
”Murid dari suhumu ?” Blo’on menegas.
“Ya, siapa tahu kalau yang dimaksudkan itu yalah murid
dari suhu.”
”Kalau begitu engkau sendiri!” seru Blo’on
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
”Gila engkau !” bentak Sian li, ”masakan aku hendak
merusak kehormatanku sendiri ? Tentulah murid yang lain
atau suheng kita.”
”Kwik suheng sudah mati !” seru Blo’on.
”Tio suheng masih hidup dan dia ..., dia pernah
menyatakan hatinya padaku tetapi kutolak !” kata Sian-li,
”Benar, benar!” teriak Blo’on.
Sian-li tercengang : ”Apanya yang benar ?”
”Eh, bukankah tadi engkau mengatakan hendak mengadu
aku dengan Tio suheng karena suheng itu seorang yang culas
?” Blo’on balas tanya.
”O. Ya, memang dia jahat”, kata Sian-li. ”ketika dia hendak
merusak kehormatanku, aku dapat menggigit sebuah kancing
bajunya. Inilah kancing baju itu.”
Ia mengeluarkan sebuah kancing baju dari tulang.
”Kelak pada suatu ketika akan kupadu apakah kancing baju
ini miliknya,” kata Sian-li. ”tetapi kurasa aku pernah melihat
baju suheng memang mempunyai kancing baju seperti ini.”
”Itulah maka engkau menuduh dia culas ?” tanya Blo’on.
”Sejak Kwik Ing suheng mati terbunuh dalam ruang jenazah
suhu, aku sudah curiga kepada Tio suheng” kata Sian-li.
”tetapi karena tiada buktinya maka aku tak berani
menuduhnya”
”Siapakah orang yang memanggilnya pada saat itu ?” tanya
Blo”on.
”Entahlah, karena aku terus pingsan dan ketika membuka
mata sudah berada dalam guha.”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
”Ya, baiklah sumoay.” Kata Blo’on, ”apabila Tio suheng itu
memang seorang manusia jahat aku terpaksa harus mewakili
ayah untuk menghukumnya.”
Sian-li tertawa hambar.
”Mengapa engkau tertawa ?” tanya Blo’l
”Sudahlah, jangan engkau mencari balas kepada Tio
suheng.”
”Mengapa ?” Blo’on membelalak.
”Karena engkau pasti bukan tandingannya. Tio suheng
cerdas dan berbakat. Dia murid yang paling disayang oleh
suhu. Hampir seluruh kepandaian suhu telah diberikan
kepadanya. Dan engkau ? Tiap kali suhu hendak mengajar
ilmu silat kepadamu, engkau tentu menangis sehingga subo
(ibu guru) turun tangan dan menasehati suhu supaya jangan
memaksa engkau belajar silat.”
”Apakah ibuku sayang sekali kepadaku,” tanya Bloon.
”Subo seorang wanita yang sabar, seorang isteri yang
bijaksana dan seorang ibu yang penuh kasih sayang kepada
puteranya. Sayang subo sudah terburu-buru meninggal
sebelum melihat engkau dewasa ... ”
”Oh. Mamah ... ” tiba2 pecahlah tangis Blo’on demi
mendengar keterangan tentarg lbunya.
’Sst, jangan menangis !” serentak Sian membentak, “lihat di
sebelah muka itu. Kita tiba di sebuah tempat yang luas”.
”Eh, apa hubungan tempat luas dengan keharuan hatiku ?
Apakah engkau melarang aku menangis karena terkenang
pada mamahku ?”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
”Subo sudah meninggal dan mengasoh di alam baka yang
tenang. Perlu apa engkau menangis ? Apakah kalau engkau
menangis, subo akan hidup kembali ?”.
”Huh, habis kalau aku terharu dan menyesal karena dulu
tak menurut kata2”
”Menyesal tiada gunanya. Yang penting engkau harus dapat
merobah perbuatanmu dan menjadi manusia baik. Dan
caranya, bukan hanya dengan menangis. Tetapi harus dengan
perbuatan dan amal hidup yang luhur”.
”Ya,” sahut Blo’on, ”eh, apakah mendiang Ibuku pernah
memberi pesan begitu kepadamu ?”
”Tidak.”
”Kalau tidak, mengapa engkau memberi nasehat kepadaku
seolah olah aku ini seorang anak kecil ? Bukankah engkau ini
sumoay dan aku suheng?”
”Ya,” sahut Sian-li. ”biarpun suheng, tetapi engkau bloon”.
”Memang aku sendiri heran mengapa tiba2 saja aku
menjadi bloon dan tak ingat apa2 lagi. ” Bukankah engkau
mengatakan bahwa semasa kecil berdiam di gunung aku
belum blo’on ?”
Sian-li mengiakan.
”Benar, engkau memang tidak blo’on masa itu. Entah
bagaimana setelah engkau mengembara tiba2 engkau
berobah blo’on”.
”Hai, apakah itu !” sekonyong-konyong Blo’on berteriak
keras.
”Mana ?”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
”Itu !” Blo’on menunjuk ke arah langit2 ruang terowongan,
“benda hitam besar yang bergelantungan itu !”
”Ah ... ” Sian-li menjerit tertahan ketika pandang matanya
tertumbuk pada sebuah benda hitam yang ditunjukkan Blo’on.
Benda itu sebesar anjing. Tetapi tubuhnya terbungkus
dengan selimut hitam dan bergelantungan pada langit2
terowongan.
Tiba2 Sian-li teringat sesuatu. Cepat ia beteriak ? ”Suheng
siapkan pedangmu !”
”Mengapa ?” tanya Blo’on.
”Kita tiba di guha kelelawar ””
”Kelelawar?”, seru Bloon’.
”Ya,… yang..bergelantungan itu yalah kelelawar raksasa
yang suka menghisap darah manusia.”
“Siluman !” teriak Blo’on.
-oo0dw0ooo-
Jilid 22
Kelelawar.
Umumnya kelelawar itu hanya sebesar binatang tikus. Tidak
mempunyai ekor tetapi bersayap. Kelelawar disebut juga
kampret.
Tetapi kelelawar yang menghuni dilorong guha di bawah
tanah itu, bukanlah kelelawar biasa tetapi kelelawar raksasa.
Besarnya seperti seekor ayam jago, sayapnya mirip dengan
mantel.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Apabila dirempat yang gelap dan seram seperti guha
dibawah tanah itu terdapat seekor binatang yang aneh dan
mengerikan, sudah tentu orang akan menjerit ketakutan atau
bahkan mungkin pingsan.
Apalagi seorang anak dara seperti Liok Sianli. Walaupun dia
seorang gadis yang memiliki ilmu silat tinggi namun tetap juga
semangatnya terbang dan wajahnya pucat ketika melihat
kelelawar raksasa itu.
Tetapi anehnya si Bloon hanya berteriak saja dan tidak
ketakutan. Dia belum pernah melihat kelelawar ataupun kalau
sudah pernah, diapun sudah lupa bagaimana ujut binatang itu.
Ketidak tahuan atau kelupaan akan ujud binatang itulah
menyebabkan Blo'on tak merasa gentar. Andaikan tahu bahwa
kelelawar itu hanya sebesar tikus tentulah ia akan memekik
jauh lebih keras atau mungkin dia akan lari ketakutan.
"Bukan siluman" seru Sian-li sesaat - setelah menemukan
kesadarannya bahwa yang dihadapinya itu seekor binatang
istimewa. Setiap binatang yang lain atau lebih luar biasa dari
jenisnya, tentulah memiliki sifat2 yang istimewa. Mungkin
Iebih ganas, lebih berbahaya.
Karena, menghadapi kenyataan bahwa binatang aneh itu
harus dihadapi dengan akal dan bukan dengan jerit pekikan
takut akhirnya dia itupun tenahg batinya.
"Engkau tahu kelelawar ?” tanyanya kepada Blo'on.
"Tidak" sahut Blo'on.
Sian-li kerutkan dahi. Digunung tempat kediamannya
banyak sekali binatang kelelawar. Tentulah Blo'on pernah
melihat bahkan tentu pernah bermain- main dengan binatang
itu. Namun karena Blo'on kehilangan daya ingatannya akan
peristwa yang lampau maka dia tak kenal.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sian-li menceritakan tentang binatang itu kepada Blo'on.
"Kelelawar yang berada disini ini, seekor kelelawar raksasa.
Kita harus hati2 menghadapinya" Sian-li menutup
keterangannya.
"Lalu bagaimana daya kita keluar dari terowongan ini ?"
tanya Bio’on.
"Hm," Sian-li mendesuh tetapi diam lagi. Sampai beberapa
saat belum juga ia membuka suara.
Tiba2 Blo'on melangkah maju menghampiri binatang itu.
"Hai.. suko, hendak kemana ?" Sian-li berteriak kaget.
"Menghalau binatang itu!" enak saja Bio’on menjawab
seraya lanjutkan langkahnya.
"Jangan !" teriak Sian-li.
"Habis ?" Kalau begini saja kita kan akan terpancang disini
terus menerus" sahut Blo'on.
Sian-li hendak mencegah tetapi Blo'on sudah tiba dihadapan
kelelawar raksasa itu.
"Hai, kelelawar" serunya dengan lantang, apakah engkau
penjaga guha ini?"
Sudah tentu kelelawar tak dapat menyahut, "Hai. mengapa
engkau diam saja" masih anak itu berteriak, "kalau engkau
penjaga di sini; berilah kami jalan. Aku dan sumoayku hendak
ke sesama manusia."
Sian li cemas2 geli mendengar kata2 dan melihat lagak
Blo'on yang petantang petenteng itu. Namun dia diam saja
melihatnya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kurang ajar, kalau engkau diam saja. ku anggap engkau
memperbolehkan" kata Blo'on lalu berpaling kearah Sian-li
"sumoay, hayo kita jalan ... "
Tetapi baru ia melangkah dua tindak, tiba-tiba serangkum
angin bertenaga kuat telah melandanya. Uh ... ia terhuyunghuyung
ke belakang sampai berapa langkah dan tiba di tempat
Sian-li.
"Hebat benar" seru Bloon "dia dapat namparkan angin
dahsyat".
Habis berkata ia terus maju lagi. Begitu mendengar deru
angin menyambar, cepat2 iapun ayunkan tangan menampar.
Plak .....
Terdengar letupan kecil dan Blo'onpun dorong mundur dua
langkah, Ia maju lagi menampar.
Terdengar letupan2 beberapa kali. Tiba2 binatang itu
bergerak melayang ke arah Blo'on.
"Hati2, engkoh ... !" teriak Sian-li. Tetapi nona itu tak dapat
melanjutkan kata2nya karena setelah luput menyambar Blo'on
yang loncat menghindar ke samping, kelelawar itu lanjutkan
gerakannya untuk menyerang Sian-li.
Sian-li menjerit dan loncat ke samping.
Nona itu berhasil menghindari tetapi deru angin sambaran
kelelawar raksasa itu masih mampu membuat tubuh Sian-li
terhuyung huyung, membentur dinding terowongan, duk ....
Kelelawar cepat berputar tubuh lalu menyerang Sian-li.
Dara itu dengan kemati-matian terus menyelinap kian kemari
untuk menghindar.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Melihat itu Blo'on marah. Pada saat kelelawar hendak
tamparkan sayapnya kepada Sian-li, dengan murka Blo'on
loncat menghantamnya ...... Plak … pukulan tepat mengenai
sayap tetapi binatang itu tak kurang suatu apa. Bahkan ia
malah menerjang Blo'on dengan ganas. Ia hendak
menerkamnya.
Kuku kelelawar itu runcing dan keras bagai pisau. Apabila
kena dicengkeramnya, tentu hancur-luluh tubuh Blo'on.
Blo'on buang tubuh berguling ke tanah. Tetapi sebelum ia
sempat bangun, kelelawar itupun menyerang pula. Dengan
demikian terpaksa ia harus berguling-guling terus menerus.
“Setan, kalau aku harus bergelundungan begini lama2
mukaku kan bisa mumur," Blo'on menggerutu.
Untung saat itu Sian-li mulai bertindak. Iamencabut pedang
dan membabat sayap kelelawar.
Tetapi pedang hanya seperti membentur benda yang lunak
tetapi ulet. Selaput sayap kelelawar itu lunak bagai sutera, ulet
bagai laut kapas.
Sian-li terkejut. Lebih terkejut pula ketika menyadari bahwa
saat itu kelelawar menghadang ke arahnya dan menerjang.
Karena gugup Sian- li lontarkan pedangnya ke mata binatang
itu.
Crek.....
Melihat sebuah benda hendak menyerang matanya,
kelelawar cepat katupkan kelopak matanya. Pedang
membentur kelopak, terpental jatuh ke tanah lagi.
Sian-li tercengang. Saat itu kelelawar menerjangnya. Nona
itu menjerit tetapi tak keburu lagi hendak menghindar.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sepasang cakar kelelawar mencengkeram kepala Sian-li. Nona
itu hendak dibawa terbang.
"Lepaskan sumoayku !" Blo'on dengan meloncat
menyerang, menghantam kelelawar sekuatnya. Pukulannya itu
tepat mengenai muka kelelawar. Rupanya binatang itu
kesakitan lepaskan Sian-li lalu melayang kearah Blo'on.
Blo'onpun nekad. Sambil menghindar balas menghantam
bertubi-tubi sehingga walaupun tidak mati tetapi kelelawar
itupun kesakitan juga.
Seperti telah diceritakan dalam kisah si Blo'on jilid 21 yang
lalu, setelah makan belasan butir buah som yang tumbuh
didasar laut dan berumur seribu tahun, tubuh Blo'on telah
mengalami perobahan yang aneh luar biasa.
Jalan darah Seng-si-hian kwan yalah bagian jalan darah
yang paling sukar ditembus, telah terbuka. Dengan demikian
jadilah tubuh Blo'on itu sebuah tubuh yang menjadi sumber
tenaga-dalam. Apabila dikehendaki, sumber itu akan
memancar tenaga dalam yang hebat. Tetapi apabila diam,
sumber itupun tenang. Blo'on telah memiliki apa yang disebut
Ji-ih-tun-yang atau tenaga-murni yang dapat digerakkan
menurut sekehendak hatinya.
Tetapi Blo'on tak menyadari hal itu. Dan terjadilah suatu
keganjilan yang aneh. Seorang anak yang tak mengerti
ilmusilat, telah memiliki tenaga-dalam yang sempurna. Tokoh2
dalam dunia persilatan, hanya beberapa gelintir saja yang
jalandarah Seng - si - hian - kwannya sudah terbuka.
Adalah karena marah melihat Sian-li dicengkeram kelelawar,
Blo'on menyerang. Tanpa disadari gerak pukulannya itu telah
memancarkan tenaga-dalam yang hebat. Itulah sebabnya
mengapa kelelawar menderita kesakitan.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kini terjadilah sebuah pertempuran antara seorang
manusia aneh dengan seekor kelelawar aneh. Apabila dua
mahluk saling bertempur tentu dahsyat sekali jalannya
pertempuran itu.
Andaikata Blo'on mengerti ilmusilat tentu lah ia dapat
memanfaatkan tenaga-dalamnya yang istimewa itu, lebih baik
dan lebih terarah. Tetapi karena dia berkelahi menurut
kemauannya sendiri, maka pertempuran itupun berjalan lama
dan asyik.
Tiba2 ruang guha itu bertebaran dangan asap.l Makin lama
asap itu makin tebal sehingga menutup seluruh ruang guha. '
Blo'on tak tahu dari mana asal asap itu. Namun selama
masih dapat melihat, ia terus melancarkan pukulan kepada
kelelawar.
Rupanya kelelawar itupun mulai bingung. Buru2 ia
menyerang lebih hebat. Dalam sebuah kesempatan yang tak
terduga-duga, kelelawar berhasil menerkam tubuh Blo’on.
"Auh....." karena kesakitan Blo'on menjerit dan meronta
sekuat-kuatnya. Walaupun tak berhasil melepaskan diri dari
cengkeraman tetapi tenaga-dalam yang memancar dari tubuh
Blo'on berhasil melindungi tubuhnya tak sampai hancur
dicengkeram lawan.
Kelelawar marah. Cepat ia tundukkan kepala kebawah.
Hendak menggigit leher Blo'on dan hendak menghisap
darahnya.
Blo'on terkejut sekali. Kalau sampai tercengkeram kuku
kelelawar yang mengerikan itu, leher tentu remuk. Cepat ia
merundukkan kepala lalu menggoyang-goyangkan kian
kemari.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Karena gerakan itu, sepasang kuncir Blo'on pun ikut
bergoyang-goyang seperti menampar. Andaikata manusia,
tentulah kelelawar itu akan menjerit kaget. Karena kedua ikat
kuncir rambut si Blo'on tiba2 berobah seperti sapu kawat yang
keras sehingga memaksa kelelawar itu tak berani menggigit.
Tetapi Blo'on sendiri memang tak menyadari hal itu bahwa
rambutnyapun dapat digerakkan sebagai senjata, Tenagadalam
Ji ih-tun-yang pun dapat disalurkan ke rambut.
Karena tak dapat berteriak maka kelelawar itupun tiba2
menguik keras sekali. Tak kalah tajamnya dengan suitan dari
jago silat yang dilambari dengan tenaga dalam.
Blo'on mengkal karena telinganya bising mendengar suara
jeritan kelelawar itu. Iapun segera menggembor sekuat
kuatnya.
Gemboran itu mengejutkan kelelawar. Bukan saja binatang
itu hentikan suaranya yang aneh, pun juga terus menggelepar
keatas lalu secepat kilat menyambar kepala Blo'on lagi.
"Aduh ... " Bloon menjerit kesakitan ketika tubuhnya
terangkat naik. Yang disambar kelelawar itu ternyata dua buah
kuncirnya. Karena kelelawar itu menarik naik ke atas. Sudah
tentu Blo'on menjerit kesakitan karena kulit kepalanya seperti
dicabut dari tulang kepala.
Sehabis mencengkeram kuncir Blo'on. kelelawar itu
menelungkupkan kepala hendak menggigit dada Blo'on. Dan
gerakan itupun diserempaki dengan mengatupkan sepasang
sayapnya ke tubuh Blo'on.
Dengan demikian muka dan tubuh Blo’on terbungkus
dengan sayap kelelawar.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sebelum ajal berpantang maut, memang sudah menjadi
naluri kodrat setiap mahluk hidup. Dalam keadaan hendak
direnggut maut, sudah tentu Blo'onpun berusaha sekuat
tenaga untuk mempertahankan jiwanya. Dengan
mengerahkan seluruh tenaganya, ia gerakkan kedua
tangannya untuk menerkam leher kelelawar itu dan berhasil.
Saat itu terjadi pergulatan yang aneh tetapi maut dari dua
mahluk istimewa. Kelelawar raksasa itu berumur ratusan
tahun. Memiliki tubuh yang luar biasa keras dan kebalnya.
Demikian pula tenaganya pun teramat kuat. Blo'on karena
mendapat rejeki yang luar biasa anehnya telah memiliki
tenaga dalam yang aneh dan luar biasa.
Adu tenaga antara kedua mahluk itu, berlangsung seru dan
ngeri. Blo’on mendelik matanya karena kepalanya hampir
copot.
Tetapi kelelawar itupun meram melek matanya karena
lehernya seperti dicekik sepit baja sehingga sukar bernafas.
Blo'on benar2 setengah mati sekali. Di samping harus
menahan kesakitan pada kepalanya, ia pun sesak rafasnya,
Asap yang memenuhi ruang guha dan selimut sayap kelelawar
itu menelungkupi mukanya begitu rapat.
Apabila dipeluk oleh seorang gadis cantik yang harum
baunya seperti murid2 Lembah Melati dulu, biar sampai
seminggu, sebulan bahkan setahun, mau saja Blo'on. Tetapi
dipeluk oleh seekor kelelawar besar yang baunya apek, Blo’on
benar2 minta ampun. Beberapa kali perutnva berombakombak
seperli ular berenang di air. Ia berusaha untuk
menahannya. Tetapi karena terus menerus diserang oleh bau
yang luar biasa apeknya akhirnya bobollah pertahanan Blo'on.
Huak .....
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Bagaikan gunung berapi meletus, meluaplah isi perut Blo'on
berhamburan keluar Dan hal itu diulangnya berkali kali sampai
ia rasakan perutnya kempis karena sudah tak ada yang
dimuntahkan lagi.
Beberapa saat kemudian tiba2 Blo'on rasakan tubuhnya
enak sekali. Napas longgar dan tidak lagi dia muntah karena
bau apek.
Tetapi lain gangguan, muncul kembali. Karena kesakitan
dan tak dapat bernapas akibat cekikan Blo'on, kelelawar
itupun berontak juga. la mengepak-ngepakkan sayapnya,
menampar tubuh Blo’on.
Karena sayap kelelawar raksasa itu lunak tetapi keras,
Blo’onpun seperti digebuk dengan keping baja.
"Aduh… aduh ... " ia menjerit-jerit dan makin memperkeras
cekikannya.
Hampir setengah jam pertempuran maut berlangsung,
Blo’on tele2 setengah mati tetapi kelelawar itupun meregang
jiwa alias sekarat.
Beberapa saat kemudian keduanya rubuh tanah.
Ketika Blo'on membuka mata, ternyata ia sedang
menggeletak di tanah. Di sampingnya tampak sumoaynya
sedang memandangnya dengan penuh kecemasan.
"Suko, engkau bangun?”, teriak dara itu kegirangan ketika
melihat Blo'on sadar.
Blo'on menggeliat duduk.
"Bagaimana dengan kelelawar tadi?,” tanyanya.
"Mati" seru Sian-h, "engkau benar2 hebat sekali".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Mata Blo'on segera tertumbuk pada kelelawar yang
menggunduk rebah tak berkutik di tanah.
"Mati?" tanya Blo'on agak tak percaya.
"Ya, lehernya telah putus engkau cekik," Sian-li
menerangkan, "tetapi .... hi, hi, hi ...".
Tibi2 dara itu tertawa mengikik.
Blo'on melongo. “Mengapa engkau tertawa?"
"Geli." sahut Sian li .
"Apa yang menggelikan ?"
"Engkau…."
"Aku ? Memangnya aku ini kenapa ?" Blo’on makin heran.
“Eigkau sekarang berubah menjadi seekor kerbau tanduk
satu."
"Apa ? Aku mempunyai tanduk ?"
Sepasang kuncir pada kepalanya yang gundul itu memang
sepintas pandang menyerupai sepasang tanduk. Tetapi
sekarang kuncir yang satu copot, jadi tinggal satu saja.
Blo'on merabah gundulnya : "Keparat, kuncirku hilang satu.
Tentu kelelawar itu yang mengambilnya."
Sian-ii tertawa.
"Eh, sumoay, ketika aku bergulat dengan kelelawar tadi,
kemana saja engkau ?" tiba2 Blo'on bertanya.
"Kelelawar itu berhasil mencengkeram kepaIaku. Kukira aku
tentu mati tetapi untunglah yang kena hanya rambutku saja,"
menerangkan dara itu, "aku ditarik keatas lalu dilemparkan.”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aku pingsan" kata Sian-li pula. "setelah siuman, memang
kulihat engkau sedang bertempur seru dengan kelelawar. Aku
mencari akal bagaimana dapat membantumu. Tiba2 kuteringat
bahwa aku mempunyai korek dari pemberian kakek dari istana
Hay-sim-kiong. Kuteringat pula bahwa kelelawar itu takut akan
api. Aku hendak membuat api tetapi sayang tiada kayu bakar.
Ada beber kerat tulang binatang yang telah menjadi mangsa
kelelawar itu berserakan di tanah. Kukumpulkan lalu kubakar
... "
"O. itulah sebabnya mengapa guha itu penuh asap yang
menyesakkan napas ?” Sian-li mengiakan.
"Sekarang bagaimana maksudmu ?” tanya Blo'on.
"Sudah tentu lanjutkan perjalanan menembus terowongan
ini" kata Sian-li.
Tetapi ketika Bloon mulai melangkah, tiba2 pula dara itu
berseru : "Berhenti dulu, suko, aku hendak menguliti sayap
kelelawar ini ".
"Untuk apa ?" Blo'on heran.
"Kulit sayap kelelawar ini istimewa sekali. Walaupun tipis
dan lemas tetapi tahan dibacok pedang” menerangkan dara
itu. "dapat kita jadikan pakaian tahan senjata."
"Huh, untuk apa harus begitu ?"
"Suko, engkau memang ibarat orang yang baru bangun
tidur ".
"Tidak, aku belum tidur !" tukas Blo'on.
“Ea, aku hanya mengatakan perumpamaan saja. Sejak
kehilangan kesadaran pikiran, bukankah engkau seperti orang
tidur yang tak tahu apa2? Nah, sekarang agaknya pikiranmu
sudah mulai terang. Ketahuilah, dunia persilatan itu penuh
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
dengan orang2 yang berilmu sakti. Tetapi banyak yang berhati
jahat. Misalnya, coba engkau bayangkan, mengapa suhu yang
sudah meninggal dunia itu jenazahnya masih dicuri orang ?"
"Hm, buat apakah mereka mengambil jenazah ayah itu ?"
tanya Blo'on.
"Banyak kemungkinan yang dapat ditafsirkan dalam
peristiwa pencurian itu" kata Sian-li, "diantaranya yalah
pembalasan dendam, mencari pengalih, membikin gempar dan
memburu kedudukan"
"Memburu kedudukan?" Blo'on heran.
"Ya," sahut si dara, "dengan berhasil menuri jenazah suhu
orang tentu beranggapan bahwa pencuri itu seorang sakti.
Dan dengan hasil besar itu, dia tentu akan mengangkat diri
sebagai permimpin dunia persilatan."
"Apa itu sih pemimpin dunia persilatan" dengus Blo'on. "kita
kan manusia bebas, perlu apa harus dipimpin 7"
"Ah." Sian-li menghela napas, "memang demikian sifat
manusia itu. Bermula orang belajar silat untuk kesehatan, lalu
untuk bela diri. Setelah itu meningkat untuk berkelahi. Dan
setelah merasa paling menang sendiri, dia terus timbul
keinginannya untuk menjagoi, memimpin dunia persilatan
supaya tunduk pada perintahnya."
"Hm. salah mereka sendiri mengapa mau diperintah,"
gumam Blo'on.
"Ah. suko, enak saja engkau bicara. Memang tak ada orang
yang mau diperintah tetapi mereka dipaksa harus mau. Barang
siapa membangkang tentu akan digempur atau dibunuh.”
"Kurang ajar!'* teriak Blo'on, "masakan orang hendak
memaksa orang harus tunduk pada perintahnya .... eh”,
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
tiba2 Blo'on berhenti, “bukankah ayah juga menjadi pemimpin
dunia persilatan ? Apakah dia juga memaksakan kehendak
kepada setiap orang ?"
"Benar," kata Sian li," tetapi suhu menjadi pemimpin dunia
persilatan tetapi segenap ketua partai persilatan dan tokoh
dunia persilatan telah seia-sekata untuk mengangkat suhu
menjadi pemimpin. Hal itu disebabkan karena mereka
megghargai jasa2 suhu selama berjuarg untuk menyelamatkan
kaum persilatan dari gencetan pemerintah Goan."
"O, jadi terdapat dua macam pemimpin dalam dunia
persilatan itu ?"
"Ya," sahut Sian-li. "yang baik dan yang buruk. Yang
diangkat oleh orang dan yang mengangkat dirinya sendiri"."
"Kurang ajar, berani benar orang mengangkat dirinya
sendiri....."
"Banyak orang2 begitu." kata Sian-li pula, “tergantung
apakah dia kuat bertahan apabila dapat mempertannggung
jawabkan perbuatannya pada tokoh2 persilatan yang akan
menindaknya.”
"Tetapi apakah setiap hal itu terjadi tentu akan ditindak?"
tanya Blo’on.
"Demikianlah cara yang lazim berlangsung dalam dunia
persilatan."
"Lalu kalau orang itu baik perbuatannya, apakah dia tetap
ditindak ?" tanya Blo'on.
Sian-li tertawa : "Orang yang mengangkat diri sebagai
penimpin dunia persilatan, pada intinya tentu orang jahat."
"Adakah sekarang ini masih terdapat orang2 yang begitu ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
“Masih"' sahut Sian-li, "selama dunia persilatan masih ada,
selama itu tentu masih ada pula peristiwa2 semacam itu, Nanti
apabila kita keluar dari sini, engkau tentu akan mengetahui
hal2 semacam itu."
"Benar," Blo'on seperti disadarkan," hayo, kita lekas keluar
dan sini saja."
Sian-li tetap meminta supaya Blo'on menunggu sebentar. Ia
mengambil pedang lalu mulai mengerati sayap kelelawar itu.
Tetapi gagal karena pedang tak mempan digunakan.
"Ah, mengapa aku lupa ?" tiba2 ia berseru lalu
mengeluarkan pedang pusaka Pek liong kiam pemberian
kakek dari istana Hay sin-kiong.
Dengan mudah dapatlah dara itu menguliti sayap
kelelawar.
"Hebat benar pedang itu? Dari mana engkau memperoleh
pedang sehebat itu ?" tanya Blo'on.
Sian li pun menceritakan apa yang diterimanya dari kakek
penunggu istana Hay-sim-kiong.
"O, jadi engkau menyanggupi untuk melakukan pesan
kakek itu ?" tanya Blo'on.
"Ya, karena hal itu selaras dengan pendirian pendekar
utama, Apakah engkau tak mau membantu aku ?"
"Tentu," sahut Blo'on.
Setelah pekerjaan menguliti kedua sayap lelawar itu selesai
Blo'on lalu hendak angkat kaki lagi, Tetapi kembali Sian-li
mencegah.
"Eh, mengapa lagi ?" Blo'on mendongkol "apakah engkau
senang tinggal disini?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bukan, suko" sahut Sian-li. "tetapi aku ingat sesuatu".
Dara itu terus menghampiri ke sudut guha. Dan menjemput
sebutir benda hitam sebesar buah kelengkeng.
"Lihatlah ini, suko !"
"Apa?" Blo'on menghampiri, "huh, benda apa Itu ?"
"Tahi kelelawar."
"Tahi kelelawar?" Blo'on kerutkan alis. "buat apa ?"
"Aku belum tahu bagaimana khasiat dari tahi kelelawar ini.
Tetapi kupercaya setiap binatang yang sudah berumur ratusan
tahun dan memiliki bentuk tubuh yang istimewa tentu
mempunyai apa- apa yang istimewa. Yang jelas, tahi kotoran
ini beratnya bukan kepalang. Kalau tak percaya cobalah
engkau pukul kalau kuat"
"Huh, masakan tak mampu" dengus Blo'on Ialu meninju
sebutir tahi kelelawar itu "aduh ...”
Ia menjerit ketika tangannya terasa sakit. Tahi kelelawar itu
kerasnya bukan kepalang.
"Lalu bagaimana maksudmu, sumoay ?" tanyanya.
"Tahi kelelawar ini berjumlah ratusan biji, akan kubawa
bersama sayap itu. Kelak tentu ada gunanya"
Demikian setelah selesai berkemas, kedua anak muda itu
segera merayapi lorong terowongan.
"Mudah2an kita bertemu dengan mahluk aneh lagi" kata
Blo'on,
"Mengapa ?'" Sian-li terkejut.
"Agar mendapat pengalaman lagi"
"Huh. enak saja engkau ngomong !"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Lonceng menangis
"Hai, bulan purnama!" tiba2 Blo'on berteriak ketika tiba
diujung terakhir dari terowongan.
Memang kedua anak itu telah muncul didaratan. Saat itu
sudah malam. Untung rembulan sedang purnama sehingga
mereka tahu keadaan di sekeliling tempat itu. Sebuah
pegunurgan pada tepi pantai. Ombak laut bergulung – gulung
memercikkan gelombang warna putih keperak-perakan.
"Dimanakah kita sekarang, sumoay ?"
"Masakan aku tahu ?' sahut Sian-li. Dari itu naik ke sebuah
batu yang tinggi dan memandang kesekeliling penjuru.
"Hai.... !" tiba2 ia menjerit. "Kita berada disebuah pulau
karang !”
"Apa ?" teriak Blo'on seraya lari menghampiri Setelah
memandang kesekeliling penjuru iapun menjerit, “celaka, kita
akan mati kelaparan disini."
"Ai, suko. jangan cepat2 putus asa," Sian-li menghibur,
"marilah kita selidiki pulau ini. Siapa tahu mungkin terdapat
manusia yang tinggal disini.”
Kedua anakmuda itu lalu berjalan. Ternyata pulau itu
sebuah pulau gundul. Pulau karang yang hanya ditumbuhi
beberapa batang pohon jati. Dibagian tengah pulau itu
merupakan pegunungan karang yang tinggi rendah, penuh
dengan guha dan sukar dijelajahi.
Mereka tak menemukan barang seorang manusiapun yang
tinggal disitu.
"Sumoay, aku lapar!"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ya, makan saja."
Blo'on kerutkan dahi : "Apa yang dimakan?”
Siau-li tertawa mengikik, sahutnya : "Angin."
Muka Blo'on menceberut : "Aku lapar sungguh engkau
ngomong seenakmu sendiri.”
"Habis, disini kan sebuah pulau karang yang kosong. Dari
mana kita dapat memperoleh ma ...." tiba2 Sian-li berhenti
dan terus lari.
"Hai, hendak kemana engkau ?" Blo'on terkejut, lalu
mengejar.
"Ke pantai cari tiram atau kura2."
Tiba dipantai mereka mulai giat mencari binatang laut.
Akhirnya berhasil juga mendapatkan beberapa ekor tiram,
kepiting dan telur kura2.
"Apa kita makan begini saja ?" tanya Blo'on.
"Jangan kuatir" kata Sian-li, "aku mempunyai korek, mari
kita ke hutan jati. Kita cari ranting kering untuk membuat api
dan membakar binatang laut ini".
Demikian kedua anakmurla itu segera membawa hasil
perolehannya ke hutan jati. Disitu mereka membuat api
unggun dau membakar binatang laut itu.
Lumayan juga, malam itu Blo'on dan Sian li dapat mengisi
perut. Dan malam itu mereka tidur dialam terbuka. Keesokan
harinya, semangat merekapun segar kembali.
"Sekarang kita harus cari akal untuk meninggalkan pulau
ini" kata Sian-li.
"Ya, terserah bagaimana engkau, sumoay.”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Pohon jati yang tumbuh di hutan ini dapat kita jadikan
perahu. Mari kita bekerja menebang kayu itu" kata Sian-li,
Sehari itu mereka bekerja keras untuk menebang pohon jati
yang kecil. Dengan pedang pusaka Pek liong-kiam, pekerjaan
itu dapat dilakukan dengan mudah.
Setelah dapat membuat tonggak2 kayu yang sama
panjangnya, mereka lalu mulai melubangi, kemudian
menusukkan kayu yang diraut panjang dan kecil mirip tombak,
kelubang beberapa batang kayu tonggak itu.
Karena tak biasa bekerja kasar, sampai hari gelap, belum
juga rakit itu selesai.
Malam itu mereka makan tiram dan kepiting bakar serta
tidur dialam terbuka lagi.
Saat itu rembulan bersinar terang. Awan berarak-arak di
langit yang biru. Bintang kemintang memenuhi angkasa. Sunyi
senyap disekeliling penjuru alam. Hanya debur ombak dan
desau angin laut yang sebentar terdengar sebentar sayup2
menghilang.
Sambil duduk sandarkan diri pada sebatang pohon jati Sianli
termangu-mangu memandang ke sekeliling penjuru. Tiba2 ia
menghela napas.
Blo'on sebenarnya sudah rebahkan diri. Demi mendengar
sumoaynya menghela napas, ia terkejut bangun.
"Mengapa engkau, sumoay ?" tegurnya.
"Tak apa2" sahut Sian-li "hanya, melamun biasa".
"Melamun ? Apakah engkau suka melamun" Sian li
berpaling deliki mata : "Siapa yang suka melamun ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Habis mengapa engkau sekarang melamun?”, Sian-li
menghela napas,
"Dalam keadaan yang sunji, jauh dari pergaulan manusai,
dari sanak keluarga, berada di tempat pulau yang kosong,
mau tak mau hati kita mudah tersentuh. Teringat akan
kehidupan kita ini.”
Blo'on mulai tertarik tetapi dia diam saja.
"Siapa pernah mimpi bahwa kita berdua bakal berada
ditempat semacam ini ? Siapa pernah menyangka bahwa kita
akan masuk kedalam kerajaan di bawah laut ? Dan siapa yang
menduga bahwa apa lagi perjalanan hidup yang akan kita
alami nanti ?" kata dara itu.
"Ah sudahlah sumoay," desuh Blo'on, “jangan suka
melamunkan hal2 yang sudah lampau dan yang akan datang.
Yang lalu kan sudah lewat engkau pikiri, engkau tangisi,
engkau sedihkan juga takkan kembali. Yang akan datang, kan
kita belum mengalami. Perlu apa harus dipikir. Yang penting
kan sekarang ini ? Bagimana cara kita tinggalkan pulau kosong
dan bagaimana nanti kita akan menuju."
"Suko, aku tak mau pergi dari pulau ini”.
"Apa ?" Blo’on terbelalak demi mendengar kata2 Sian li
yang begitu aneh, "mengapa engkau hendak tinggal disini ?
Apakah engkau hendak makan tiram dan kepiting bakar saja?"
Sian-li menghela panas,
"Memang kita akan menderita dalam hal makan dan
minum. Tetapi batin kita lebih tentram. Engkau tahu, suko,
dunia ramai itu penuh dengan urusan2 yang ruwet dan
menjengkelkan hati. Manusia2nya itu penuh beraneka ragam.
Kadang mereka itu ada yang baik. Tetapi kadang ada yang
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
lebih buas dari serigala. Disini menikmati alam yang sunyi,
udara yang ceria dan kehidupan yang tenang damai".
"Engkau salah sumoay," seru Blo'on, "ketenangan dan
kedamaian itu yang membuat adalah manusia itu sendiri. Di
pulau kosong, di hutan belantara di puncak gunung, dikota
ramai di medan pertempuran, engkau akan menemukan
ketenangan itu. Apabila engkau merasa tenang, disitulah
engkau mendapat ketenangan. Kalau engkau merasa tidak
tenang, dimanapun juga engkau takkan mendapat
ketenangan".
Sian-li terlongong mendengar kata2 Blo'on. Tak pernah ia
menyangka bahwa sukonya yang semula begitu blo'on, tiba2
sekarang dapat mengucapkan kata2 yang penuh mengandung
falsafah tinggi. Bahkan belum pernah ia mendengar kata2
begitu indah dan tinggi dari lain orang sekalipun dari suhunya
dahulu.
"Eh, suko dari mana engkau memperoleh pikiran yang
begitu terang itu ?" serunya sesaat kemudian.
"Dari mana ? Huh, tentu saja dari pikiranku sendiri" sahut
Blo'on "karena setiap kali aku dapat merasakan. Apabila aku
merasa tenang, tempat yang kutinggali itu terasa tenang.
Tetapi apabila aku gelisah, tempat yang kutempati itu ikut
tidak enak. Makanpun begitu. Kalau aku lapar dan merasa
enak, tiram dan kepiting bakarpun terasa sedap sekali, Tapi
kalau aku kebetulan marah, nasi putih dengan capjay enak,
tetap terasa tak enak. Maka kukatakan, bukan siapa dan apa,
bukan tempat atau keadaan yang membuat kita tenang tetapi
pikiran hati kita sendiri yang menciptakab ketenangan itu."
"Uah. uah" mulut Sian-li mendecak-decak. "Engkau tak
ubah seperti orang tua yang sedang memberi nasehat kepada
anak kecil. Engkau belum merasakan pengalaman maka
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
engkau dapat berkata begitu. Coba nanti engkau menghadapi
hal2 yang menderita tentu lain lagi bicaramu.”
"Jangan menghina aku" seru Blo'on.
"Buktinya, baru lapar saja engkau sudah kaok-kaok apalagi
kalau menghadapi hal2 yang lebih sukar. Falsafahmu tentu
luntur seketika."
Blo'on menyeringai.
"Apakah engkau sungguh2 hendak tinggal di pulau ini ?"
tanyanya sesaat kemudian.
"Dan engkau ?” Sian-li balas bertanya.
"Aku masih mempunyai banyak tugas, terpaksa harus
kembali ke dunia ramai".
"Tugas apa ?"
"Eh, mengapa ini sumoay ? Bukankah kau mengatakan
kalau jenazah ayah dicuri orang?. Nah, aku terpaksa harus
mencari pencuri itu.”
"Bukan hanya engkau, tetapi aku sebagai murid dari beliau,
juga harus mencari jenasah suhu.”
"Kalau begitu engkau tak jadi tinggal di pulau ini?"
Tidak menyahut tetapi Sian-li berbangkit terus lari.
"Hai, hendak kemana engkau sumoay?" teriak Blo'on
terkejut.
"Jalan2, engkau tak perlu ikut ... " seru Sian-li seraya
lanjutkan larinya.
Saat itu Blo'on memang ngantuk. Sehari penuh dia bekerja
menebang pohon jati, melubangi tonggak2 jati. Saat itu ia
ingin beristirahat.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Pulau itu kosong tiada penghuninya. Biarlah sumoaynya
berjalan-jalan sendiri, kiranya tak berbahaya. Maka iapun lalu
rebah lagi di tempat tidurnya, sebuah karang yang datar di
bawah pohon Jati. Tempatnya cukup bersih.
Tak berapa lama Blo'onpun tidur pulas.
Tiba2 ia merasa seperti melihat seorang kakek tua renta
muncul. Tubuhnya kurus dan bungkuk. Kakek aneh itu
berhenti beberapa meter dihadapannya. Tiba2 dia
mengacungkan kedua tangannya dan berteriak keras.
Sedemikian kerasnya sehingga menyerupai aum harimau.
"Hutang jiwa harus bayar jiwa. Engkau telah merampas
jiwaku, sekarang engkau harus dibayar dengan jiwanya ... !"
teriak kakek aneh Ini.
Dia meraung lagi sekeras-kerasnya lalu dia mutar-mutar
kedua tangannya, membentuk sebuah lingkaran sinar. Dan
tahu2 kedua tangannya telah berubah menjadi sepasang
sayap.
"Kelelawar , . !"' teriak Blo'on ketika memandang dengan
penuh perhatian. Kakek itu memang telah berobah menjadi
kelelawar raksasa mirip dengan kelelawar yang dibunuhnya
dalam terowongan kemarin.
Tetapi ia tak dapat melanjutkan teriakannya karena saat itu
kelelawar telah terbang menyerangnya.
"Setan ... !" Blo'on menghantam. Tetapi lelawar itu
menyeringai. Pukulan Blo'on seperti membentur gumpalan
kapas.
Dan sebelum Blo on sempat menghindar, kelelawar sudah
menerkamnya. Kedua sayap binatang itu memeluk tangan dan
tubuh Blo'on sedemikian kuat sehingga Blo'on tak dapat
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
berkutik lagi. Dan tiba2 pula moncong kelelawar menggigit
tenggorokan Blo’on lalu menghisap darahnya.
"Mati aku ... !" karena takut. Blo'on menjerit sekuatnya dan
membuka mata ...
Ah, kiranya ia bermimpi seram.
“Eh, kemana gerangan anak perempuan itu”, ia celingukan
kian kemari tetapi tak melihat Sian-li berada di dekat situ.
Saat itu rembulan sudah menjulang dltengah angkasa,
pertanda sudah hampir tengah malam. Ia heran mengapa
sumoaynya tak kembali.
Tiba2 ia menggeliat bangun : "Ah, jangan2 dia mendapat
kecelakaan ... " .
Cepat ia menuju ke tepi pantai dimana biasanya ia bersama
Sian-li mencari tiram dan telur kura2.
Ah, Sian-li tak tampak disitu. Blo'on makin bingung. Segera
ia mengelilingi sepanjang pantai. Dari barat, keselatan lalu ke
timur.
"Aneh benar." desuhnya makin gugup, "kemana saja anak
perempuan itu ?”
Segera ia lanjutkan langkahnya menuju kearah utara. Dan
segera ia terkejut ketika jauh di sebelah muka melihat lima
sosok tubuh manusia. Yang dua tengah berlincahan seperti
orang sedang bertempur. Yang seorang tegak beberapa
langkah di samping sambil bercekak pinggang dan yang dua
orang menggeletak rebah di tanah.
Cepat Blo’on kencangkan langkah berlari-lari menghampiri.
Ia duga yang bertempur itu tentulah sumoynya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Siluman ... !" tiba2 orang yang bercekak pinggang itu
berteriak kaget ketika Blo'on berlarian tiba.
Memang tak mengherankan kalau orang berteriak demikian.
Karena disebuah pulau karang yang kosong, masakan tiba2
muncul seorang manusia yang aneh. Pakaiannya seperti orang
perempuan tetapi di sana sini compang-camping. \ Wajahnya
sukar diketahui lelaki atau perempuan. Hanya yang jelas
kepalanya gundul. Ada rambut tetapi tumbuhnya aneh, hanya
seuntai rambut seperti ekor kuda. Letakkan dari bagian kanan
mirip dengan tanduk.
Dan celakanya begitu datang manusia itu terus menyerang
orang yang sedang bertempur.
"Sumoay, siapa manusia liar ini ?" Blo'on setelah jelas tahu
bahwa Sian-li sedang diserang oleh seorang lelaki pendek.
Sian li hendak menjawab tetapi tak sempat karena orang
lelaki yang bercekak pinggang meloncat menerjang Blo'on.
"Ho, engkau juga manusia ?" teriak orang yang bercekak
pinggang itu, seorang lelaki yang hanya memiliki sebuah mata
karena yang satu ditutup dengan kain hitam. Badannya kekar,
dan penuh dengan bulu yang lebat.
"Mata Satu, engkau berani menyerang aku”, teriak Blo’on
seraya menghindar.
"Bangsat, engkau berani menghina aku? kalau tidak
keremuk tulangmu, jangan sebut si Ular seribu bisa Kim Seng
!” si mata satu berteriak dan menyerang.
Blo'on terkejut melihat gaya serangan si mata satu yang
begitu dahsyat. Ia tak tahu bahwa lawan telah menggunakan
jurus Ngo-hou tham-lilm atau Harimau lapar menerkam hati.
Tahu2 dada Blo'on tercengkeram.....
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sebenarnya setelah mencengkeram, harus tusukkan jarinya
ke ulu hati. Dan lawan tentu mati seketika karena dadanya
amblong. Tetapi si mata Satu yang menyebut dirinya bernama
Kim Seng tidak demikian. Karena hanya dalam sebuah jurus
saja dia sudah berhasil mencengkeram dada orang maka ia
mengira Blo'on itu tentu seorang pemuda tolol, tidak mengerti
ilmu silat.
"Naik," seru si Mata Satu seraya menyentakkan tubuh ke
atas, terus diputar-putar macam bulang-baling.
Setelah puas mempermainkan, tiba2 si Mata Satu hendak
melemparkan Blo'on kearah Sian li.
"Nih, terimalah tubuh kawanmu...... !", serunya terus
melempar.
“Ua.....," tiba2 si Mata Satu menjerit kaget dan tahu2
tubuhnyalah yang terangkat keatas dan terus dilemparkan ke
arah musuh yang bertempur dangan Sian li.
Lawan Sian li, siorang pendek, mengira kalau kawanrya, si
Mata Satu itu, tentu dengan mudah dapat menguhancurkan
Blo'on. Ia tahu sampai dimana kesaktian kawannya Ular
seribu-bisa Kim Seng.
Ketika Kim Seng berseru hendak melontarkan tubuh Blo’on,
si pendek itupun gembira, mengira Kim Seng tentu sudah
menang. Maka ia makin mendesak Sian-li agar nona itu tak
sempat menghindar. Dengan demikianlah biarlah tertimpah
tubuh Blo'on yang dilemparkan oleh Seng.
Memang Sian-li tak dapat meloloskan diri dari serangan si
pendek. Dan si pendekpun tahu bahwa sesosok tubuh telah
melayang di udara itu meluncur ke tempatnya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bagus ... " baru hatinya bersorak gembira tiba2 tubuh itu
telah menimpah tepat di atas kepalanya. Bruk ...
"Aduh, Kim Seng ... " maksudnya ia hendak mendamprat
mengapa Kim Seng melontar tubuh orang kepadanya. Tetapi
belum sempai melanjutkan kata2nya, kaki si nona sudah
melayang ke perutnya, duk
...
"Aduh ..." orang pendek
itu menjerit tubuhnya
terlempar sampai dua
tombak jauhnya. Jatuh
terbanting ke belakang
dengan kepala membentur
tanah karang. Prak ...
kepalanya pecah dan
putuslah jiwa orang itu.
Sementara Kim Seng
yang menimpah orang
pendek itupun berhamburan
jatuh ke tanah. Matanya
hancur mumur. Setelah
meregang jiwa berapa saat, tubuhnya diam tak dapat berkutik
lagi karena nyawanyapun sudah terbang.
Habis menyelasaikan dua orang itu, dilihatnya kedua orang
yang rebah di tanah itu bangun. Cepat Blo'on lari menghampiri
mencekal tengkuk salah seorang lalu diangkatnya dan hendak
dibanting.
"Hai, jangan suko !" Sian li berteriak kaget.
"Mengapa ?"
"Dia bukan orang jahat."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kalau begitu yang ini saja," kata Blo’on meletakkan orang
itu lalu beralih memegang yang seorang lagi.
"Jangan, dia juga bukan orang jahat," seru Sian-li.
Sambil meletakkan tubuh orang itu, Blo'on bersungutsungut
: "Huh, ini bukan itupun bukan. Tetapi mengapa
mereka menyerang engkau !"
Sian-li menceritakan bahwa ketika ia sedang berjalan-jalan
di pantai untuk menenangkan pikirannya, tiba2 tampak
sebuah perahu besar berlayar mendatangi. Perahu besar itu
tak berani berlabuh merapat pantai melainkan menurunkan
sebuah perahu kecil.
"Aku segera bersembunyi di balik karang”, menerangkan
Sian li, “untuk melihat siapa dan perlu apa mereka menuju ke
pulau ini."
Perahu kecil itu berisi empat orang yalah si Ular seribu-bisa
Kim Seng, Kura hitam Sun Hui dan dia orang awak perahu.
Mereka masing2 manggul empat buah peti besar. Peti2
ditanam disebuah guha.
"Eh, aneh benar." kata Sian-li, "selesai menanam peti dan
menuju ke pantai, tiba2 si Mata-satu dan si pendek itu
menyerang kedua orangnya. Kedua orang itu meratap-ratap
minta diampuni jiwanya tetapi tetap tak dihiraukan. Karena
menyaksikan perbuatan yang kejam itu, aku pun cepat keluar
dan menyerang mereka. Si pendek lah yang menyambut aku.
Dia lihay juga. Untung si Mata satu tak ikut mengeroyok, kalau
ikut, mungkin aku sudah rubuh."
"Siapa mereka ?" tanya Blo'on,
"Mana aku tahu ? Tanya saja pada kedua orang itu," kata
Sian li seraya menghampiri.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Siapa engkau ? Mengapa engkau hendak dibunuh ?
Bukankah mereka kawanmu sendiri ?'* kata Sian-li.
"Kami berdua pemilik perahu besar yang dibawa oleh
serombongan orang yang tak kami kenal," kata kedua orang
itu.
"Apakah bukan si Mata Satu dan si Pendek itu?" tanya Sian
li,
"Bukan, melainkan seorang kongcu putera seorang
hartawan dari kotaraja."
"Apakah dia juga ikut dalam perahumu?"
"Rasanya tidak" sahut tukang perahu itu.
"Mengapa mereka hendak membunuhmu?”
"Aku sendiri juga tak mengerti. Mereka menjanjikan upah
besar untuk pekerjaan berlabuh di pulau ini, menurunkan peti
dan menanam di guha yang mereka tunjukkan, Tetapi setelah
pekerjaan itu, bukan upah yang kami terima melainkan jiwa
kami hendak dicabut."
"Apa sebabnya ?"* tanya Sian-li pula.
"Tukang perahu itu merenung sejenak, katanya
"Kemungkinan besar, peti2 itu tentu berupa harta permata
yang tak ternilai harganya. Mereka hendak menyembunyikan
di tempat ini. Karena takut rahasianya bocor maka aku dan
saudara ini. sebagai orang yang tahu hal itu, harus
dilenyapkan."
"Jika begitu, jelas peti itu tentu berisi harta yang tak halal
mungkin dari hasil rampokan atau pencurian." kata Sian-li.
“Tahukah engkau tempat penyimpan peti itu,” tiba2 Blo’on
bertanya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kedua tukang perahu itu mengiakan.
"Mari bawa aku kesana," kata Blo'on.
Mereka menuju kesebuah guha yang cukup rahasia
tempatnya. Kedua pemilik perahu itupun disuruh menggali
lagi peti itu.
Ternyata keempat peti besar itu terbuat dari baja murni
yang kokoh. Selelah menggunakan pedang pusaka Pek-liongkiam,
barulah Sian-li dapat membuka salah sebuah.
"Astaga , . !" teriak dara itu ketika melihat apa isi peti.
Bermacam-macam emas permata yang berkilau-kilauan
menyilaukan pandang mata, memenuhi peti. "Kiranya memang
berisi harta permata yang begini hebat."
"Lalu yang ketiga peti itu ?" tanya Blo'on.
"Kurasa untuk sementara lebih baik jangan dibuka.
Tentulah isinya sama saja." kata Sian-li.
"Lalu hendak kita pengapakan peti itu ?" tanya Blo'on pula.
"Harta permata itu entah siapa yang empunya" kata si dara.
"kita selidiki dulu. Apabila pemiliknya seorang hartawan yang
baik hati. kita kembalikan kepadanya. Tetapi apabila milik
kaum hartawan jahat atau pembesar2 yang korup, tak perlu
dikembalikan".
"Lalu untuk apa ?" kata Blo'on pula.
"Kita gunakan untuk menolong rakyat miskin dan badan2
amal yang benar2 bekerja untuk kesejahteraan masyarakat".
"Ya, benar sumoay".
"Paman", tiba2 dara itu berkata kepada pemilik perahu,
"ambillah mana yang engkau kehendaki. Setelah itu segera
tanam lagi saja".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Tidak nona", kata pemilik perahu, "bahwa kau dan tuan ini
sudah menolong jiwaku, kami dua saudara sudah merasa
berterima kasih sekali. Mengapa harus mengambil barang
yang bukan milik kita."
"Bagus, paman" seru Sian li, "aku tak minta balas budi
kepadamu. Cukup asal engkau mau menyimpan rahasia
tentang tempat penyimpanan harta ini. Agar jangan diketahui
orang".
Kedua tukang perahu itu memberikan janjinya. Bahkan
bersumpah.
"Begini, paman" kata Sian-li lebih lanjut, "walaupun si Mata
Satu dan si Pendek sudah mati, tetapi rencana penyimpanan
harta di guha ini tentu sudah diketahui juga oleh pimpinan
mereka. Kurasa lebih baik kita pindahkan peti2 ini ke lain
tempat.”
"Ya, benar nona" kata kedua pemilik perahu.
Sian li dan Blo'on membantu mengangkati keempat peti itu
kelain tempat. Mereka mencari sebuah tempat yang sukar
diketahui orang dan lalu menanam peti harta karun itu.
Baru mereka hendak beibangkit dari tempat penyimpanan
peti2 itu, sekonyong-konyong Sian li menjerit kaget : "Mereka
datang ... !"
Blo’on dan kedua pemilik perahupun cepat berpaling ke
belakang. Ah, ternyata mereka sudah dikepung oleh sepuluh
orang lelaki yang menghunus senjata.
Kedua pemilik perahu gemetar seperti orang kedinginan
ketika tahu siapa pendatang2 itu.
"Ho, bagus, tukang perahu, ternyata engkau sekongkol
dengan pembunuh untuk merampas peti itu !" seru salah
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
seorang setengah tua. Seorang lelaki yang bermuka brewok
dan kedua tangannya penuh bulu2 lebat.
Tukang perahu makin keras gemetarnya.
"Bilang, siapa yang membunuh Kim Seng dan Seng Hui itu
!" bentak si muka brewok dengan suara menggeledek
sehingga kedua tukang perahu melonjak kaget.
"Aku !" tiba2 Blo'on maju selangkah di hadapan pemilik
perahu.
"Engkau ?" si muka brewok rentangkan mata memandang
Blo'on dari atas kepala sampai ujung kaki.
Karena dipandang begitu rupa, Blo'on ikut celingukan
memandang kekanan kiri lalu memandang dirinya sendiri.
"Apa yang engkau cari ?" tegur Blo'on sesaat kemudian.
"Gundulmu !" seru si muka brewok.
“Gundulku ?" kata Bloon seraya mengusap-usap kepalanya
sendiri, "kenapa gundulku ?"
"Berapa banyak yang engkau miliki ?"
"Sudah tentu hanya satu" seru Blo'on.
"Benar ?”
"Benar." sahut Blo'on, "satu saja sudah tak dapat kupelihara
masakan harus memelihara dua gundul, kan runyam nanti".
"Juga punya biji mata ?." tanya si brewok.
"Sudah tentu punya".
"Berapa biji ?"
"Satu, dua ... dua biji".
"Masih bisa melihat jelas ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Jelas sekali".
"Bisa melihat aku ini siapa ?"
“Engkau ? Ha. ha, sudah tentu dapat lihat jelas sekali.
Engkau seorang manusia berbrewok dan rambut kribo seperti
seekor singa.”
Sian-li tertawa mengikik. Dan andaikata takut kepada si
brewok, tentulah kesembilan orang kawannya itu akan ikut
tertawa gelak2 dengar jawaban Blo'on. Hanya muka mereka
merah karena harus menahan tertawa.
Si Muka brewok merah padam tetapi pada lain saat ia
tenang kembali : "Ya, bolehlah kau mengoceh untuk beberapa
saat. Sebab kalau sudah menjadi mayat, tentulah mulutmu
sudah bungkam"
"Ho, mengapa engkau marah ? Salahkah jawabanku ?"
tanya Blo'on tanpa menyadari.
"Betapa lembar jiwa yang engkau miliki?,” tanya si muka
brewok pula.
Blo'on merenung sejenak seperti orang tak mengingat
sesuatu.
"Entah, tak tahu, Aku tak dapat melihat cobalah engkau
periksa, berapa banyak jiwa yang aku miliki itu".
Si Muka Brewok ternganga. Apa yang dikatakan pemuda
gundul itu memang benar. Ia sendiri tak pernah melihat.
"Hai, bagaimana, apakah engkau sendiri juga tak tahu?,
Kalau tak tahu mengapa ditanya?”. Blo'on mengoceh.
"Umumnya orang hanya mempunyai selembar jiwa,"
terpaksa si muka brewok menjawab.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Siapa bilang ?" bantah Blo'on, "apakah engkau pernah
melihat sendiri ?"
Si muka Brewok terlongong lagi.
"Kulihat engkau sudah setengah tua tetapi bicaramu seperti
anak kecil. Kalau aku bilang mukamu brewok, engkau marah.
Tetapi kalau orang bilang, jiwa setiap manusia itu hanya
selembar, engkau percaya walaupun engkau tak pernah
melihat. Engkau ini memang goblok."
Makin merahlah wajah si brewok karena didamprat Blo'on.
"Memang setiap orang, siapapun tak pernah lihat
bagaimana ujud jiwa itu. Tetapi bukankah engkau ini hidup?
Nah, mahluk yang hidup tentu berjiwa."
"Belum tentu, bung," ejek Blo'on "itu kan kata orang.
Mengaoa engkau menelan saja apa yang dikatakan orang ?"
“Engkau ini orang hidup atau mati ?" teriak muka brewok.
“Orang hidup."
"Itu berarti engkau mempunyai jiwa. Kalau tidak,
bagaimana engkau dapat hidup?"
"Entah," Blo'on mengangkat bahu, "tahu2 aku sudah
dilahirkan di dunia. Dari dulu ya begini, sekarang begini,
besokpun begini. Aku dapat merasa dari dalam dadaku
menghambur angin. Dan selama angin itu masih berjalan aku
tetap hidup. Kedua kawanmu yang mati itu karena anginnya
habis, mereka mati. Kalau engkau tanya tentang jiwa, aku tak
punya karena tak pernah melihat jiwa itu. Tetapi kalau engkau
tanyakan angin, ya, memang aku punya angin. Tiap hari tentu
keluar melalui mulut dan hidung, ada kalanya juga dari
pantat….”.
."Hi, hi, hi ..., .," Sian-li tertawa mengikik.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Jangan banyak mulut !", bentak si brewok yang merasa
kalah bicara.
"Tidak, mulutku hanya satu!" Blo'on balas berteriak,
"Eh, engkau ini manusia waras atau gila,” akhirnya setelah
beradu mulut beberapa timbul suatu kesan dalam hati si
brewok.
"Engkau sendiri, bagaimana ?" balas Blo’on.
"Aku orang waras."
"Hanya orang gila yang mengatakan aku gila. Kalau orang
waras, tentu tidak "
"Toako, tak perlu banyak bicara dengan orang edan begitu,
lebih baik lekas disatai saja”, tiba2 seorang lelaki gemuk
berseru.
"Kurang ajar, engkau hendak menyatai aku? Pantasnya
engkau yang bertubuh gemuk seperti babi bunting itulah yang
harus disatai. “Satai babi memang enak rasanya, sayang disini
tak ada kecap," seru Blo'on.
Si Gemuk marah sekali dan terus hendak loncat menerjang
tetapi dicegah oleh si Muka brewok.
"Tunggu dulu, sute," katanya, "setelah jelas diketahui siapa
mereka, barulah kita turun tangan. Masakan mereka dapat lari
kemana ?"
"Engkaukah yang membunuh kedua kawanku?" tanya si
brewok.
"Benar"
"Benar ?'' rupanya si brewok tak percaya bahwa seorang
pemuda yang tampaknya blo'on mampu membunuh Ularseribu-
bisa Kim Seng dan Kura2 hitam Sun Hui yang sakti.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Masakan kalau tak membunuh, aku mau mengaku
membunuh. Kalau tak percaya tanya saja pada kedua
kawanmu yang mati itu.”
Muka Brewok terbeliak seperti orang hendak disambar
kumbang.
"Mengapa engkau membunuh mereka ?" tanyanya.
"Karena si pendek hendak mengganggu sumoayku ini," kata
Bblo'on seraya menunjuk Sian-li.
"O, kamu berdua ini suheng dan sumoay. Hai kamu,
mengapa engkau bertempur dengan kawanku yang bertubuh
pendek itu ?' seru si brewokan pada Sian-li.
"Dia jahat, karena hendak membunuh tukang perahu yang
telah membantunya!" sahut Sian-li.
"Itu bukan urusanmu !" teriak si brewok "mengapa engkau
ikut campur ?"
"Siapa bilang bukan urusanku ?" bantah Sian li. "Setiap
kejahatan yang berlangsung didepan mataku tentu kuurus.
Bahkan setiap orangp wajib untuk mengurus."
"Siapa engkau ini ? Mengapa engkau dan budak laki blo'on
ini berada dipulau sini ?"
"Hai muka brewok, jangan bicara seenakmu sendiri,"
bentak Blo'on, "aku tanya padamu, Apakah blo'on itu hina ?
Apakah blo’on itu suatu kejahatan ?"
"Tidak hina tetapi gila. Bukan kejahatan tetapi ke-bego-an
!”
"Hm, orang gila tidak tentu jahat, Tetapi orang yang
membunuh orang tak berdosa, itu baru jahat. Lebih baik jadi
orang gila daripada jadi orang jahat!" bantah Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Mendengar pembicaraan yang tak lekas menuju
sasarannya, si Gemuk menyelutuk : 'Budak gundul, siapakah
sesungguhnya engkau ini? Hayo lekas bilang !"
"Kalau aku tak bilang ?" seru Blo'on.
'Engkau tentu kehilangan gundulmu"
"Wah, wah, sombong benar engkau babi gemuk,” seru
Blo'on, "masa gundul orang hendak kau hilangkan".
“Oleh karena itu engkau harus bilang !"
"Harus bilang bagaimana ?" tanya Blo'on.
"Siapakah engkau ini ?"
"Engkau orang gila ! Masakan tak tahu aku apa? Aku kan
sama dengan engkau seorang manusia. Hanya bedanya
engkau seperti babi gemuk.”
“Sekali lagi kuperingatkan kepadamu budak,” seru si Gemuk
dengan wajah merah, "jangan bicara ngaco belo seperti orang
gila. Lekas jawab siapa namamu ?"
"Blo'on !"
"Itu bukan nama " bentak si Gemuk.
"Nama !" balas Bloon.
"Engkau hendak mengolok aku !"
"Aku tak sudi !"
Karena tak tahan lagi, si Gemuk terus loncat menerkam
Blo'on. Ia mengira anak seblo'on itu, sekali terkam tentu dapat
dibekuknya.
Tetapi diluar dugaan, karena terkejut dan marah, Blo'on
dorongkan kedua tangannya untuk menolak.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Uh , ... mulut si Gemuk mendesis kejut ketika tubuhnya
terlempar kebelakang sampai beberapa meter. Seorang
anakbuahnya cepat berusaha untuk menyanggapi agar si
Gemuk jangan terjerembab ketanah. Tetapi diluar dugaan
tubuh Gemuk yang berat dan tenaga dorongan Blo’on yang
luar biasa kuatnya telah menyeret orang2 ikut terdampar ke
belakang.
“Bum .....”
Si Gemuk hanya menjerit tetapi serentak pun dapat
melonjak bangun. Tetapi orang lebih celaka. Dia jatuh lebih
dulu ditanah, kepalanya sudah benjut, masih ditimpah oleh
tubuh Gemuk yang berat. Seketika orang itu tak berkutik lagi.
Melihat si Brewok marah dan hendak menyerang Blo'on,
Sian li cepat lintangkan pedang Pek-liong kiam menghadang.
"Berhenti " bentak si dara.
Ketika si Brewok hentikan gerakannya, Sian-li mendamprat :
"Kalian memang manusia tak kenal aturan. Mengapa si Gemuk
menyererang sukoku?"
"Karena sukomu mempermainkannya !.”
"Siapa yang mempermainkan ? Memang nama sukoku itu
Blo'on. Kalau memang namanya gitu habis apakah disuruh
bilang Babi gemuk?”.
Si Brewok tercengang.
"Blo'on itu namanya yang sungguh ?" katanya menegas.
"Suko" seru Sian-li kepada Blo'on. "mereka tak percaya
namamu Blo'on."
"Peduli dengan mereka, sumoay, " seru Blo’on "mereka mau
percaya boleh, tidakpun boleh".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Si Brewok termangu mangu. Tetapi secepatnya ia
menyadari bahwa saat itu kewajibannya yalah membereskan
kedua anakmuda yang telah membunuh kedua teman mereka,
Kim Seng dan Sun Hui
"Baik" serunya, "engkau bernama Blo'on atau monyet aku
tak mau mengurus. Pokok sebelum engkau mati, beritahukan
dulu dari perguruan dan murid siapakah kalian ini ?"
"Aku tidak mempunyai guru, bukan hakmu nanya
perguruan." sahut Blo'on.
"Hm, memang sudah kuduga" kata si Brewok "bahwa
engkau tentu tak mau mengaku kalau tak dipaksa. Mungkin
engkau belum tahu siapa diriku ini".
"Buat apa tahu namamu ?" seru Blo'on.
"Memang engkau lebih selamat tidak tahu, karena kalau
tahu tentu engkau akan pingsan."
"Wah. wah" seru Blo'on "aku tak percaya mendengar
namamu saja aku terus pingsan. Kalau percaya boleh coba"
“Aku adalah Algojo berdarah dingin Hun Ti siang-mo tangan
kanan dari Cian-bin-long-kun (Manusia-seribu-muka) Buyung
Kiong yang termasyhur di seluruh kota raja."
"Siapa sih Buyung Kiong itu?" seru Blo'on
"Engkau tak kenal dengan Buyung Kiong?”, seru Hun Tiongmo.
"dia adalah seorang yang paling kaya di kota raja.
Pengaruhnya besar dalam istana."
"Apakah isi keempat peti itu ?" tiba2 Sian li menyelutuk.
"Sebenarnya hal itu suatu rahasia besar yang tak boleh
didengar orang" kata si brewok Hun Tiong-mo, "tetapi
mengingat kalian dalam beberapa saat sudah pindah ke lain
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
dunia, tak apalah, kan kuterangkan. Peti itu berisi harta besar
milik Cian-bin long-kun Buyung Kiong kami diperintah untuk
menanam disini."
"O…” seru Sian-li.
"Mengapa harus ditanam disini ?" tanya Blo’on.
"Bagus ternyata walaupun blo’on, engkau dapat
mengajukan pertanyaan yang baik sekali,” seru Hun Tiong-mo.
"Suasana kota raja sudah terancam. Sejak baginda Ing Lok
gering (sakit) disana sudah mulai timbul perebutan kekuasaan,
inilah sebabnya maka Cian-bin-long-kun bergegas
menyelamatkan harta kekayaannya."
"Dari mana saja harta kekayaan yang begitu banyak itu ?"
tanya Sian-li.
"Itu urusan Cian-bin long-kun !"
"Baik, kelak akan kucari manusia seribu muka itu dan akan
kutanya dari mana dia memperoleh harta benda yang begitu
besar," kata Blo’on.
"Sayang”, dengus Hun Tiong mo.
"Apa yang sayang ?"
“Engkau segera pindah ke akhirat".
"Tidak bisa, eh, apakah akhirat itu ?" seru Blo’on pula.
"Akhirat yalah tempat arwah orang2 yang mati”.
"Tetepi aku belum ingin mati".
"Raja Akhirat sudah memanggilmu".
"Kapan ?- tanya Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Sekarang ini ... " Hun Tiong-mo menutup kata2nya dengan
mengacungkan tangan dan berseru : "Hayo, tangkap setan
gundul dan budak perempuan ini".
Belasan lelaki yang ikut dalam rombongan Tiong-mo segera
berhamburan menyerang Blo’on serta Sian li.
Sian-li tak mau memberi ampun lagi. Segera mainkan
pedang Pek-liong kiam dalam jurus hek liong jut-tong atau
Naga hitam keluar dari gua.
Pedang Pek-liong-kiam segera berhamburan memancarkan
sebuah lingkaran sinar putih yang menyilaukan.
Melihat itu anakbuah Hun Tiong-mo pun mencabut senjata
masing2 dan menyerang si nona.
Tring, tring, tring .....
Terdengar teriak kejut diiring dengan ujung pedang,
tombak berhamburan terbang ke udara karena terbabat oleh
pedang Pek liong kiam.
"Pedang pusaka !" teriak orang2 itu.
"Berhenti !" tiba2 B!o’on betteriak.
Sekalian orang terkejut dan berhenti. Mereka tak mengira
bahwa pemuda semacam bloon dapat mengeluarkan suara
teriakan yang jauh lebih dahsyat dari aum harimau.
"Siapa kepala dari orang2 ini ?" seru Bloon pula.
Algojo hati-dingin Hun Tiong-mo menyahut.
"Aku ! Mau apa engkau ?"
"Bukankah engkau hendak menangkap aku dan sunmoayku
?"
"Salah!"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Salah ? Lalu hendak mengapa ?" tanya Blo’on.
"Mencabut nyawamu !"
"Kurang ajar, ha, ha, ha," Blo'on tertawa. karena merasa
telah disengkelit dengan kata2 orang brewok itu, "Ya, boleh
saja. Asal engkau mampu."
"Untuk mencabut nyawamu, lebih mudah dari membunuh
seekor nyamuk," kata si brewok.
"Sekarang mari kita rundingkan hal itu,” kata Blo'on, "kita
akan berkelahi serempak atau satu lawan satu."
"Bebas !" seru si brewok Hun tiong mo
"Pakai senjata atau dengan tinju ?"
"Bebas!' seru Hun Tiong-mo pula.
"Apanya yang bebas? Apakah brewokmu yang tumbuh kera
ngantuk itu ?" seru Blo'on, "jelas kalau pakai senjata, orangorangmu
itu sudah menjerit-jerit ketakutan melihat pedang
pusaka Sumoayku. Masih mulutmu sombong mau berkelahi
bebas. Tidak, bung brewok. Lebih baik kita pakai tinju saja."
"Engkau menghendaki cara apa saja boleh, karena sebentar
lagi engkau harus menghadap raja Akhirat !*
“Ya, jangan kuatir," kata Blo'on, "sekarang begini saja, tak
perlu main silat, karena aku tidak bisa silat."
"Lalu pakai apa ?"
"Gigit-gitan saja. Engkau boleh menggigit aku dan akupun
menggigitmu."
"Edan!" seru Hun Tiong-mo mendongkol, “Tidak sudi!"
"Tendang menendang."
"Tidak!" !
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Sikap-menyikap ?"
"Tidak !"
"Banting membanting ?"
"Tidaaak!" teriak Hun Tiong-mo jengke.
"Habis bagaimana, coba engkau bilang ?"
"Pukul memukul!" seru Hun Tiong-mo.
"Berkelahi?"
"Ya."
"Engkau licik, kambing brewok!. Sudah bilang aku tak
mengerti ilmusilat, masih menantang aku berkelahi. Tidak sudi
!”.
"Kalau begitu serahkan jiwamu saja !"
"Begini" kata Bloon. “Kita pukul-pukulan saja. Engkau boleh
memukul aku tiga kali lalu aku memukulmu tiga kali juga".
"Boleh," serentak si brewok menyambut gembira. Ia yakin
sekali pukul anak blo'on itu remuk tulangnya.
"Aku !" seru Hun Tiong mo.
"Boleh" sahut Blo'on.
Habis berkata Blo'on terus berdiri tegak nunggu pukulan.
"Terimalah ... duk !" serentak Hun Tiong mo memukul.
Tetapi kali ini dia hanya mengenakan lima bagian tenaganya.
Pikirnya cukup dengan tenaga sebesar itu tentulah Blo’on
sudah terjungkal.
Tetapi alangkah kejutnya ketika Blo'on diam saja.
"Duk ... " kali ini Hun Tiong mo memukul perut Blo'on
dengan tenaga-dalam delapan bagian.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aduh ... " Blo'on terhuyung selangkah ke belakang, Ia
meringis tetapi tak sampai rubuh.
"Yang terakhir" Blo'on berseru ketika si brewok memukul
dadanya.
Hun Tiong-mo bergelar Algojo-hati-dingin, karena terkenal
ganas sekali. Ia tergolong seorang jago silat kelas satu.
Karena dua kali memukul tak mampu merubuhkan seorang
pemuda blo'on, marahlah Hun Tiong mo. Kali ini ia
menggunakan sepuluh bagian tenaganya. Jarang ia
menggunakan tenaga sejauh itu kalau tak menghadapi
seorang lawan yang tangguh.
Duk ....
“Ua ...ah ... terdengar dua buah jeritan kaget dari Blo'on
dan Hun Tiong-mo. Blo'on terjungkal rubuh kebelakang tetapi
Hun Tiong-mopun terlempar rubuh ke belakang. Dua2nya
jatuh terbanting di tanah.
Makin keras pukulan si brewok Hun Tiong mendarat di dada
Blo'on makin keras pula tenaga dalam Blo'on memancar.
Selunak daging domba, sekeras keping baja. Demikianlah
keanehan dari tubuh Blo'on yang memiliki sumber tenaga
dalam isimewa Ji-ih cin-kang.
"Suko. apakah engkau terluka ?" buru2 Sian-li
menghampiri.
"Jangan kuatir, sumoay. Aku tak kena apa2 kucuali tumbuh
sebulir telur di belakang kepalaku,” sahut Blo'on seraya
mengusap-usap gundulnya.
“Sekarang giliranku kambing brewok !" seru Blo’on
menghampiri ke muka Hun Tiong-mo yang saat itu juga sudah
berdiri tetapi terlongong-longong. Rupanya ia tak habis
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
mengerti mengapa pukulannya seperti membentur kulit baja
yang dapat membal.
"Sekarang aku mau memukul!" Blo'on terus menampar
muka si brewok.
Plak ….
Karena kasihan melihat si brewok terlongong- longong
maka hanya pelahan saja blo'on menampar. Tetapi tamparan
itu cukup membuat si brewok gelagapan.
"Dan ini yang kedua," kembali Blo'on ulurkan tangannya.
Tetapi tidak memukul melainkan mencengkeram rambut
brewok Hun Tiong-lalu ditariknya.
"Aduh.....!" Hun Tiong-mo menjerit kesakitan karena
brewok pada pipi kirinya tercabut habis.
"Hi, hi, hi ... ," Sian li tertawa geli.
Termasuk si Gemuk dan delapan anakbuahnya, juga geli.
Tetapi karena takut pada Hun Tiong-mo, maka terpaksa
mereka hanya ngangakan mulut tetapi tak bersuara. Kalau toh
bersuara, pun hanya terengah-engah seperti anjing habis lari
.,....
"Celaka !" teriak Blo'on seperti orang digigit anjing.
“Mengapa, suko ?" seru Sian-li yang kaget.
"Rambut brewoknya ini terlalu pendek. Pikirku akan
kupasang di kepalaku untuk pengganti rambut yang hilang
ini," kata Blo'on menunduk ke arah kepalanya.
"Cabut lagi brewoknya yang kanan suko!" sidara yang juga
senang berolok- olok.
"Hayo, bersiaplah lagi." seru Blo'on seraya maju ke hadapan
Hun Tiong mo dan terus ulur tangannya ke muka orarg lagi.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Karena mendongkol dan marah dibuat main2 Blo'on, Hun
Tiong-mo terus ayunkan tangan untuk menabas tangan
Blo'on. Karena tak menyangka orang akan berlaku curang,
tangan Blo'on terhantam ke bawah dan menjeritlah ia : "Aduh
...... "
Tangan terhantam kebawah, tubuhpun ikut menjorok ke
muka dan duk .......
"Auhhhh .....," Hun Tiong-mo menjerit ketika perutnya
diseruduk kepala Blo'on. Ia rasakan seperti didorong oleh
tenaga ribuan kati, dahsyat sehingga terjerembablah ia ke
belakang. Kepalanya terbanting ke tanah. Darah berhamburan
mengalir dari hidung dan mulut.
Rasa kejut telah membangkitlah tenaga dalam-sakti Ji ih cin
kang dalam tubuh Blo'on. Gundulnyapun segera penuh dengan
tenaga sakti. Benturan pada perut orang, membuat pekakas
perut Hun Tiong mo berantakan, ditambah pula dengau
terbanting ke tanah, pecahlah kepala Algojo hati dingin yang
terkenal ganas itu.
Melihat itu si Gemuk marah sekali. Segera ia menyerang
Blo’on seraya memberi perintah pada anakbuahnya.
Sebelum Sian-li sempat membantu Blo’on sudah diserang
oleh sembilan orang jago2 silat. Mereka menggunakan tangan
kosong karena senjatanya sudah kutung.
"Aduh , . aduh ... " teriak Blo'on sarta berusaha untuk
menangkis hujan pukulan.
Walaupun kawanan pengeroyok itu terkejut karena setiap
pukulan mereka serasa jatuh pada segumpal tubuh yang
keras namun masih menutupi kejutnya dengan berteriak-teriak
: “Amuk bangsat gundul ini … !"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Bermula ngerilah Blo'on karena dikeroyok itu. Itulah
sebabnya ia mengaduh-aduh berulang kali. Sesaat kemudian
timbullah kemarahannya.
"Kurang ajar aku hendak disatai." Dia menggumam.
Kemudian ia marah dan membalas.
Dengan gerak asal bergerak dan asal memukul maka
mengamuklah Blo'on. Bukan gerak tata-kelahinya yang seperti
orang berjoged yang menyebabkan kawanan jago2 silat
menjadi rubuh tetapi adalah tenaga sakti Ji-ih cin kang dalam
tubuh Blo’on yang menyebabkannya, tenaga naga sakti itu
bangkit karena dirangsang oleh kemarahan.
Sembilan jago silat yang termasuk orang2 yang menciutkan
nyali penduduk kota raja. Saat itu menjerit-jerit dan susul
menyusul terpelanting jatuh karena amukan Blo'on yang tak
mengerti ilmu silat tetapi memiliki tenaga sakti Ji-ih cin-kang.
Dalam beberapa kejab, enam orang jago silat telah rubuh
menggeletak di tanah. Kini hanya tinggal tiga orang termasuk
si Gemuk.
Tangan-seribu buddha Kam Hok, demikian nama si gemuk
itu juga seorang tokoh silat yang disegani orang. Walaupun
bertubuh gemuk tetapi gerakannya amat gesit sekali. Dan
sesuai dengan geIarannya, maka sepasang tangannya itupun
laksana seribu tangan yang memburu tubuh Blo'on.
Tetapi Kam Hok benar2 terkejut dan bingung melihat
lawannya, la tahu pasti bahwa gerak tangan Bloon itu tidak
tergolong jurus ilmu pukul cabang persilatan manapun juga.
Tetapi ia heran mengapa Blo'on mampu menghamburkan
tenaga dalam yang sakti sekali. Bahkan lebih tinggi dari
seorang jago silat kelas satu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sian-li gembira sekali. Karena sudah mendengar keterangan
orangtua penunggu istana Hay-im kiong maka ia tahu bahwa
Blo'on memang memiliki tenaga sakti yang aneh.
"Si gemuk jangan dibunuh, suko !" seru Sian li "nanti kita
sembelih untuk disatai babi".
"Tapi dia terus menyerang aku gencar sekali. Kalau aku
diam, kepalaku bisa hancur!" Bloon bersungut- sungut.
"Kalau begitu....." baru Sian-li hendak memberi usul, tiba2
Blo'on menjerit: "Aduh..!
Karena sedang menangkis pukulan kedua orang anakbuah
si gemuk, Blo'on tak memperhatikan kalau kaki si gemuk
mendupaknya. Ujung kaki si gemuk Karn Hok bersarang pada
lambung dan menjeritlah Blo'on karena rubuh ....
Melihat itu kedua orang tadi terus menerkam, aduh,.
aduh.....
Saat iiu Blo'on menggeletak telentang di tanah.. Melihat
dirinva hendak diterkam oleh lawan,, karena ingin membela
diri, kedua kaki serempak ditendangkan. Tendangan itu tidak
mengenai perut kedua orang.
Layang2 putus tali, demikian kiasan dari sebuah benda yang
terlempar melayang-layang di udara. Demikian juga keadaan
kedua orang temannya termakan tendangan Blo'on itu. Tubuh
mereka melayang sampai lima enam tombak dan ....
terlemparlah mereka ke laut.
Tangan-seribu-budha Kain Hok terlongong-longong kesima
melihat peristiwa itu. Hampir tak percaya apa yang disaksikan
saat itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Hek .... tahu2 ia rasakan lambungnya ditutuk sebuan jari
dan seketika itu ia tak dapat berkutik, berdiri tegak seperu
patung.
Blo'on tengel2 bangun lalu menghampiri kedapan si gemuk.
"Hai, babi gemuk, mengapa diam saja ?" teriaknya, "apa
engkau sudah menyerah ?" "Bargsat gundul, sumoaymu
curang!" si gemuk balas berteriak.
"Curang apa ?"
Kam Hok hanya tertutuk jalandarahnya yang membuat dia
tak dapat bergerak. Tetapi dia masih dapat bicara,
mendengar.
"Apa matamu buta ? Bukankah aku tak dapat bergerak
karena ditutuk dari belakang oleh sumoaymu ?"
"O, engkau tak dapat bergerak ?" sambil berkata Blo'on
mendorong tubuh si gemuk. Ia ingin membuktikan benarkah
kata2Kam Hok itu.
Bluk.....
Kam Hok menjerit karena terjungkal kebelakang, telentang
seperti patung rebah.
"Bangun !" teriak Blo'on.
"Bangsat engkau ! Jangan menyiksa aku begini. Kalau mau
bunuh, bunuhlah !" Kam Hok marah.
"Ya, memang aku ingin makan satai-babi, tetapi sayang
disini tak ada kecap. Tunggu saja setelah aku pergi dari sini
dan membeli kecap,aku tentu akan kembali lagi untuk
menyataimu."
Kemudian Blo'on berpaling : "Sumoay, engkau apakan
orang gemuk ini ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Hi, hi," Sian-li tertawa, "dia memang keberatan sekali akan
badannya. Tentulah dikota dia hidup mewah, tiap hari makan
besar sehingga sampai gemuk seperti babi".
'O benar" seru Blo'on "lalu hendak kita apakan orang gemuk
ini ? Apakah tetap hendak engkau sembelih untuk disatai ?"
Sian-li terlawa geli.
"Siapa sudi makan daging manusia sekotor itu?”.
"Eh, dia berkulit bersih, berpakaian bersih, masakan kotor
?" tanya Blo'on.
"Bukan kulit, bukan pula pakaiannya membuat orang itu
bersih, suko" sahut Sian li tapi hati dan perbuatannya.
Darimana dia makan enak tiap hari kalau tidak karena
melakukan kejahatan. Memeras rakyat, menindas yang lemah,
makanan yang diperolehnya dari perbuatan tak halal itulah
yang menjadikan darahnya kotor menjijikan".
"Benarkah itu. sumoay?"
'Engkau tak percaya ?" tiba2 Sian-li hampiri ke tempat si
Gemuk dan secepat kilat mengiris sebelah daun telinga orang
itu.
"Aduh ... budak hina bunuhlah aku !” si gemuk menjeritjerit
kesakitan.
Tetapi Sian-li tak menghiraukan, katanya pada Blo'on :
"Lihatlah suko, bukankah darahnya berwarna merah hitam ?
Inilah tandanya mereka jahat".
"Ho. benar." seru Blo'on, "lalu bagaimana maksudmu ?"
"Nona dan kongcu" tiba2 kedua tukang perahu tadi maju
kehadapan Sian-li, "orang itu jahat dan kejam sekali. Selama
berlayar dalam perahu, dia suka mabuk2an. Sedikit saja
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
anakbuahnya salah, tentu ditempeleng. Bahkan kami berdua
pun pernah merasakan tangannya. Maka lebih baik dibunuh
saja. Kami sanggup untuk membunuhnya.”
"Jangan paman" kata Sian-li. "lebih baik kita berangkat.
Tentulah paman tak keberatan apabila kami berdua numpang
berlayar dalam perahu paman ?"
"Sudah tentu dengan segala senang hati, nona,” sahut
pemilik perahu, "hendak menuju kemanakah nona ini ?"
"Ke kota raja"
"Baik, baik." kata pemilik perahu, "akan kami antarkan nona
berdua kesana".
“Tetapi toako" tiba2 tukang perahu yang satunya membuka
mulut, "bagaimana kalau kaki tangan Cian-bin long kun
mengetahui kedatangan kita tampa membawa rombongan
orang2 ini ?”
"Oh. ... " pemilik perahu yang lebih tua mendesus kaget
dan terlongong-longong.
"Tak apa paman" kata Sian-li, "paman tak usah
melabuhkan perahu dipantai. Nanti kami berdua akan
menggunakan perahu kecil untuk mencapai daratan "
"Kalau begitu, baiklah nona" seru kedua milik perahu itu
gembira sekali.
"Lalu bagaimana dengan si gemuk ?" seru Blo'on.
"Tinggalkan saja dia disini supaya mengobati orangnya
yang entah tertuka entah mati itu" sahut Sian-li.
"Tetapi sumoay, dia kan tak dapat bergerak. Bagaimana dia
akan mengurus kawan-kawannya,” tanya Blo'on pula.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
“Dua tiga jam lagi, jalandarahnya yang tetutuk itu tentu
akan terbuka sendiri. Dan saat dia sudah dapat bergerak biasa
lagi".
"Bagaimana kalau dia dan kawan kawannya mengambil peti
harta itu lagi ?” masih Blo'on bertanya.
"Suko," kata Sian-li tenang2 "engkau tahu binatang semut
?"
“Tahu"
"Tahu gula ?”
"Sudah tentu.”
"Nah, mati semut karena gula."
"Apa maksudmu ?" tanya Blo'on heran.
"Itu suatu peribahasa, suko. Yang menerangkan bahwa
karena melihat gula, semut sampai lupa diri sehingga mati
ditengah kecimpungan gula itu. Demikian pula dengan
manusia. Mati manusia karena harta".
"O, si gemuk akan mati karena peti harta itu?”, tanya
Blo'on.
"Tergantung nasibnya." kata Sian-li.
Demikian mereka segera naik perahu kecil untuk menuju
keperahu besar. Dan sesuai dengan rencana, ketika pemilik
perahu tak berani berlabuh di daratan maka Blo'on dan Sian-li
naik perahu kecil menuju ke kotaraja Pak-khia.
"Bagaimanakah rencana kita, sumoay ?" tanya Blo'on dalam
perjalanan.
"Di kotaraja kita mempunyai tujuan. Pertama kita
menyelidiki siapakah Manusia seribu-muka Buyung Kiong itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Kemudian yang kedua, kita laksanakan pesan orang tua dari
istana di bawah laut, bahwa kitab pusaka To-liong-kiam-sut
milik baginda Tio Kong In pendiri kerajaanSung berada di
keraton. Kita dianjurkan untuk mengambil kitab pusaka itu"
"Wah, kalau begitu kita harus masuk istana,” kata Blo'on.
Demikianlah Blo'on. Walaupun ingatannya sudah lebih baik
tetapi dia lupa sama sekali tentang peristiwa2 yang telah
dialaminya sebelum tenggelam di istana bawah laut.
Dia lupa sama sekali bahwa dia pernah mempunyai dua
orang kakek, kakek Lo Kun dan kakek Kerbau Putih.
Lupa juga dia akan cerita kakek Lo Kun bahwa dia adalah
putera raja Ing Lok dan lagi ocehan dari kakek Lo Kun yang
mengaku bekas kepala pengawal istana itu.
Pun lupalah Blo'on bahwa sebelum masuk ke istana bawah
laut itu Sian-li itu mengaku sebagai seorang pemuda yang
bernama Liok.
Kesemuanya itu tak teringat lagi oleh Blo’on. Yang
diketahuinya adalah apa yang diberikan oleh Sian-li bahwa
Blo’on itu adalah putra dari Kim Thian cong, pemimpin dunia
persilatan yang telah mengundurkan diri dan beristirahat
lewatkan sisa kehidupannya di puncak Giok-li.
"Sumoay. apakah di kotaraja itu terdapat raja?".
"Ya."
"Bagaimana muka raja itu ?"
“Entahlah, aku tak pernah melihat".
"Bagus sumoay" seru Blo'on gembira, kalau begitu kita cari
saja raja itu . , ...
-oo0dw0ooTiraikasih
website http://kangzusi.com.
Jilid 23
Petualang
Sejak menggantikan ayahandanya baginda Hung Wu dari
kerajaan Beng, maka baginda lng-Lok memindahkan ibu kota
ke utara lagi yalah di kota Pakkhia (Peking).
Dahulu kota Pakkhia itu dibangun sebagai kota raja oleh
Kubilai Khan, raja Mongol yang menguasai Tiongkok dan
mendirikan kerajaan Goan. Kota raja Pakkhia itu dinamakan
Kambaluk.
Kemudian setelah kerajaan Goan atau Mongol runtuh maka
berdirilah kerajaan Beng. Baginda Hung Wu memindahkan
kotaraja ke Lamkia atau Nanking.
Dan setelah Ing Lok naik tahta, ia memindahkan lagi
kotaraja ke Pakkhia atau Kambaluk. Baginda Ing Lok
mendirikan kota kerajaannya atas dasar yang telah diletakkan
oleh Kubilai Khan dahulu, diperbaiki dan dibangun lagi.
Baginda Ing Lok yang mendirikan tembok besar kota itu.
Tembok itu tingginya sampai lima belas meter dan lebarnya
sama dengan sebuah jalan besar.
Di pusat kota besar itu didirikan lagi sebuah kota lain yang
dinamakan kota Kerajaan. Kota ini mempunyai tembok kota
dan gapura sendiri. Merupakan sebuah kota dalam kota dan
dalam kota kerajaan itu diamlah para menteri, jendral serta
pegawai2 tinggi lainnya.
Lebih istimewa lagi, dalam kota kerajaan atau Kota Dalam
itu dibangun lagi sebuah bangunan yang juga dikelilingi
tembok kokoh. Kota ini sebut Kota Terlarang. Dengan
demikian terdapat tiga lapis kota dalam ibukota Pakkhia itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Dalam Kota Terlarang itulah didirikan istana dengan
ruangan dan halaman yang luas. Disitulah yang menamakan
dirinya sebagai Thian Cu atau "Putera Tuhan" bersemayam.
Kerajaan Beng berusaha keras untuk mengembangkan lagi
peradaban kuna. Karena sejak kerajaan Goan (Mongol) hal itu
diabaikan.
Dalam rangka menghidupkan dan mengembangkan
peradaban lama maka setiap tahun diadakan ujian ilmu
sastera. Di tiap kota dan desa dititahkan untuk mendirikan
sekolah dan perpustakaan.
Kaum sasterawan dan kaum terpelajar mendapat
penghargaan yang tinggi dari kerajaan. Adakalanya mereka
diundang ke istana. Demikian pula pada masa itu telah
dibangun sebuah sekolah tinggi yang disebut Han Lin.
Pada masa kerajaan Beng itu. Bangunan2 banyak didirikan:
Antara lain makam dengan kuil, tembok2 tinggi dan lebar,
gapura2 kuat untuk kota2 yang penting. Begitu pula tiap kota
dan bahkan desa dibangun dengan dikelilingi tembok. Jalan2
dibuat untuk melancarkan hubungan. Jembatan2 yang indah
bangunannya, kadang2 bentuknya seperti setengah lingkaran
sehingga jembatan dan bayangannya yang menumpah pada
permukaan air, nampak indah sekali.
Dan sejak agama Buddha masuk di Tiong-kok, maka
banyaklah didirikan pagoda2. Karena bentuk pagoda itu
berasal dari India maka pagoda2 itu selalu mempunyai tingkat
yang ganjil, lima tingkat sampai tigabelas. Menurut
kepercayaan, bilangan ganjil itu merupakan lambang Yang dan
bilangan genap ialah Im.
Ditiap tingkat dari pagoda, di ujung bubungan yang
meruncing keatas, digantungkan genta2 yang bergemerincing
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
jika tertiup angin. Dan jika pada hari2 perayaan maka
digantungkanlah lentera2. Pagoda adalah pembawa bahagia.
Didirikan sebuah pagoda disebuah kota adalah bertujuan
supaya rakyat selamat. Karena menurut kepercayaan, pagoda
itu dapat mengundang datangnya jin2 dan malaekat yang
baik.
Juga jaman Kerajaan Beng itu mempunyai banyak pelukis2.
Banyak cara baru untuk menghiasi barang2 keramik
diketemukan. Kesenian berkembang maju.
Dibagian utara kota Pakkhia, diantara Kerajaan dengan
tembok luar, terdapat dua menara besar yaitu Menara
Gendang dan Menara Genta yang didirikan oleh Kubilai Khan
dulu.
Baginda Ing Lok menyuruh memperbaiki menara itu dan
menempatkan sebuah gendang (bedug) besar yang suaranya
dapat terdengar di seluruh kota. Pada hal luas keliling kota
Pakkhia empat belas mil. Gendang itu berbunyi untuk
memberi pertandaan jam2 pada siang sampai malam hari.
Kemudian pada Menara Genta, baginda Lok menginginkan
supaya dihias dengan sebuah genta raksasa yang suaranya
dapat terdengar sampai jauh.
Mengenai pembuatan genta raksasa itu mempunyai cerita
yang menarik.
Genta raksasa seperti yang diinginkan memang belum
pernah dibuat orang. Maka baginda menitahkan salah seorang
pegawai yang bernama Kwan Yu untuk membuatnya.
Cerita tentang pembuatan genta itu memang tak terdapat
dalam catatan buku sejarah yang manapun tetapi setiap
rakyat kota raja tentu tahu hal itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Setelah mendapat titah baginda, Kwan Yu lalu
mengumpulkan seluruh ahli pembual perunggu dari seluruh
negeri. Kepada ahli2 itu diceritakan tentang titah baginda
supaya membuat sebuah genta raksasa.
"Genta itu harus merupakan genta yang terbesar di dunia.
Sedang emas dan perak harus di campurkan kedalam
perunggunya supaya dapat melantangkan bunyi yang besar
dan berkumandang nyaring." demikian Kwan Yu memberi
petunjuk kepada para ahli itu.
Maka mulailah beratus-ratus ahli itu melebur dan
mencampur bahan2 logam itu lalu dituangkan ke dalam
cetakan yang dibuat daripada tanah liat.
Baginda sendiri datang untuk menyaksikan pembuatan
genta. Baginda dan para mentri serta Kwan Yu berdiri di atas
serambi, melihat ke bawah tempat penuangan logam putih
yang mendidih dan mendesis desis mengeluarkan percikan
api. Dengan upacara yang disertai doa2 mantra, maka
dituangkanlah bahan logam itu kedalam cetakan tanah tadi.
Selesai penuangan itu maka Kwan Yu lalu memberi laporan
kepada baginda. Baginda memuji dan mengucapkan kata2
penghargaan terhadapnya karena pekerjaan itu diselesaikan.
Dan apabila pekerjaan itu sudah selesai, Kwan Yu supaya
menghadap ke istana.
Tetapi malang benar. Ketika logam itu sudah dingin dan
diambil dari cetakannya, ternyata hasilnya tidak memuaskan.
Gentanya berlubang kecil2. Tak perlu dicoba, tentulah genta
itu berbunyi jelek atau tidak berkumandang nyaring.
Ketika menerima laporan, murkalah baginda Ing Lok. Kwan
Yu diperintahkan supaya mencoba sekali lagi.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Para ahli menumpahkan seluruh kepandaiannya untuk
mencetak lagi sebuah genta. Tetapi hasilnya tetap buruk juga.
Kwan Yu gemetar karena kecewa dan takut akan mendapat
hukuman raja. Ketika menghadap ke istana, baginda dengan
murka memberi titah Genta harus jadi, jika tidak Kwan Yu
akan dihukum potong kepala.
Dengan amat sedih dan lunglai pulanglah Kwan Yu. Di
halaman ia disambut oleh puteri yang bernama Ko Ay. Puteri
itu amat disayanginya. Umurnya baru enambelas tahun. Ibarat
bunga sedang dalam masa kemekaran yang se-indah2nya.
Memang Ko Ay seorang dara yang cantik rupawan, halus budi
bahasa dan ramah tutur katanya. Ia pandai membuat syair
dan menyulam. Ko Ay merupakan puteri tunggal dari Kwan
Yu. Betapa kesayangan Kwan Yu, dapatlah dibayangkan.
Rupanya sikap dan wajah ayahnya yang murung itu cepat
menarik perhatian Ko Ay.
"Mengapa ayah bermuram durja,” tanya dara itu.
Kwan Yu lalu menuturkan tentang genta dan titah baginda.
"Oh, ayah, aku ingin menjadi anak laki2 supaya dapat
menolong ayah. Tetapi karena saya hanya seorang anak
perempuan maka saya akan berdoa siang dan malam untuk
ayah, Doa anak kecil untuk orangtuanya selalu dapat
terkabul."
Ketika keesokan harinya Kwan Yu menuju ke tempat
pembuatan genta, diam2 Ko Ay dengan bujangnya keluar dari
rumah mencari seorang ahli nujum. Ia menanyakan tentang
genta yang dibuat ayahnya kepada ahli nujum itu.
"Genta itu takkan jadi." kata nujum, "jika logamnya tidak
dicampur dengan darah seorang gadis".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Ko Ay terkejut.
"Darah seorang gadis harus dicampurkan dalam logamnya
?" sampai di rumah Ko Ay masih merenungkan ucapan
ahlinujum itu.
Menggigillah tubuh Ko Ay memikirkan hal itu, tahu betapa
panas logam yang dilebur itu. iapun tahu bahwa yang
dimaksudkan darah seorang gadis itu adalah darahnya sendiri.
Ah, apakah yang harus ia lakukan ?
Maka tibalah saatnya genta itu akan dicetak lagi. Dan kali
ini genta itu harus jadi atau kepala Kwan Yu akan dipenggal.
Ko Ay meminta kepada ayahnya supaya ia diperbolehkan
ikut melihat pembuatan genta itu. Karena Ko Ay meminta
dengan sungguh2, akhirnya Kwan Yu pun meluluskan sang
puteri pergi ke tempat pemasakan logam bersama dengan
bujangnya.
Mereka berdiri di serambi tempat raja berdiri tempo hari.
Kwan Yu amat tegang dan Ko Ay berdebar-debar hatinya
ketika melongok ke bawah, ke tempat logam yang sedang
mendidih itu.
"Siap !" teriak pemimpin pekerjaan, "tuangkan sekarang .....
!"
Dan para pekerjapun segera mengisar tabung tempat
logam mendidih itu supaya miring dan mencurah kedalam
cetakan.
"Ayah, aku akan membantumu supaya genta berhasil . , "
tiba2 terdengar lengking seorang anak perempuan.
Dan sebelum pekerja2 itu tahu apa yang terjadi, sesosok
tubuh telah melayang dari atas serambi, terjun ke dalam
tempat peleburan logam yang sedang mendidih itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Bum ....
"Ko Ay . , " terdengar jerit ayahnya.
Seluruh pekerjapun berteriak ngeri, mereka tak dapat
berbuat apa2 untuk menolong.
Bujang yang berusaha hendak menahan Ko Ay tak berhasil
kecuali hanya dapat menarik sebuah sepatunya saja.
"Ko Ay ..... " Kwan Yu menjerit kalap!. Ia hendak terjun
juga menyusul puterinya. Tetapi dapat dicegah oleh para
pekerja.
Kwan Yu meraung-raung bagai orang gila, dan sejak itu ia
menderita sakit ingatan.
Baginda diberitahukan bahwa pembuatan genta telah
selesai. Begitu pula tentang peristiwa Ko Ay. Baginda
memerlukan datang untuk menyaksikan genta itu.
Cetakannya diambil dan jadilah sebuah genta raksasa yang
tingginya tiga kali orang. Tak sedikitpun bekas2 Ko-Ay. Panas
logam yang luar biasa tingginya telah melebur tubuh dara itu
sama sekali.
Kali ini genta itu sempurna buatannya. Tak ada sebuah
lubang atau bintik pada genta. Genta amat indah dan halus
seperti sutera. Baginda titahkan supaya genta itu
digantungkan pada sebuah tiang besar yang telah disediakan.
Ketika dipukul dengan sepotong kayu, bukan main merdu
suaranya…...
Kumandangnya memenuhi rumah2, jalan2, bahkan jauh
sampai ke seluruh kota. Rakyat mendengarkan bunyi genta itu
dengan rasa kagum. Be-pernah mereka mendengar bunyi
genta yang demikian indah kumandangnya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Hanya suatu hal yang menggemparkan telah terjadi.
Setelah kumandang bunyi genta mengendur rendah,
terdengarlah lengking tinggi seolah -anak menangis. Dan
suara itu seperti membentuk teriakan kata2 : "Sepatu ...
sepatu..”
"O", kata orang2 itu. itulah Ko Ay. Ya, suara Ko Ay yang
meminta kembali sepatunya.! Sebab ketika ia terjun kedalam
bejana peleburan Iogam, sepatunya tertangkap oleh
bujangnya.
Sekarang genta itu masih dipasang di atas menara di
sebelah utara Kota Kerajaan. Tiap malam bunyi genta itu
terdengar ditiap pelosok kota. Dan juga orang mendengar
suara itu segera mereka harus mengunci pintu rumah dan
gapura kota sampai esok hari.
Pun apabila anak kecil menangis, maka orang tuanya
segera membujuknya ; "Diam, diam lah, dengarkanlah suara
Ko Ay."
Demikian sepintas keadaan dalam Kambuha seperti yang
dikatakan oleh Kubilai Khan, kemudian dirobah menjadi
Pakkhia oleh kaisar keraan Beng.
Dan Blo'on mendengarkan dengan penuh perhatian atas
cerita seorang penduduk yang dengan ramah tamah
menerimanya bermalam.
Ketika masuk ke kotaraja, haripun sudah malam. Karena
belum tahu keadaan kota, Bio’on dan Sian-li agak bingung.
Untunglah seorang penduduk dengan ramah menolong
mereka dan memberi penginapan.
Bukan saja memberi makan, pun orang itupun
menceritakan juga tentang sejarah kotaraja.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Untuk menghindari ganguan2 yang tak diinginkan maka
Sian li menyaru pula sebagal pemuda. Dan pesan supaya
Blo'on menyebutnya sute, jangan sumoay.
Dalam kesempatan itu Sian-li pun menanyakan keterangan
tentang diri Buyung Kiong yang bergelar Cian-.bin-long-kun
atau Manusia-seribu muka.
"Ah. tuan Buyung Kiong itu seorang kaya yang baik budi.
Suka memberi derma dan menolong orang", kata tuan rumah,
"seluruh kota raja kenal dengan dia".
"Dimanakah tinggalnya ?"
"Tinggal di sebelah timur kota. sebuah gedung yang besar
dan mewah. Dia membuat sebuah tempat yang khusus
disediakan untuk tetamu2"
"Tetamu2 siapa ?"
"Tuan Buyung Kiong luas sekali pergaulannya. Tiap hari
penuhlah tempat penginapan itu dengan orang2 persilatan.
Bahkan ada yang tinggal disitu sampai berbulan-bulan, makan
dan minum secara cuma2"
"Mengapa dia digelari sebagai Cian-bin-long ?" tanya Sian-li
pula.
Tuan rumah mengangkat bahu. 'Entahlah aku sendiri tak
tahu"
"Paman, dimanakah sepatu milik Ko Ay itu?”, Blo'on
bertanya.
Tuan rumah terkejut heran mendengar pertanyaan itu :
"Mengapa ?"
"Mengapa engkau tanyakan sepatu itu ?" tanya tuan rumah
dengan nada heran.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aku kasihan dengan gadis itu. „Dia sudah rela
mengorbankan diri demi kepentingan raja, mengapa raja tak
menyuruh orang untuk mengantarkan sepatu itu ?"
Tuan rumah terlongong.
"Bagaimana caranya untuk mengantarkan sepatu itu ?
Bukankah Ko Ay sudah jadi satu dengan genta?”
"Sudah tentu genta itu harus dimasak lagi lalu sepatu Ko Ay
dimasukkan kedalam leburan logam. Kan beres." seru Blo'on
seenaknya.
Tuan rumah menyalangkan mata memandangi Blo'on
dengan pandang bertanya: "Apakah engkau ini ... "
Sian-li tahu apa yang hendak dikatakan tuan rumah. Kuatir
kalau timbul percekcokan, buru2 menukas.
"Sudahlah suko " katanya, "genta itu baginda yang
menitahkan. Kalau tak ada perintah raja bagaimana orang
berani hendak melebur lagi genta yang sudah jadi itu ?"
"Raja yang tidak adil" Blo'on bersungut-sungut. "kalau aku
ketemu raja itu tentu akan minta supaya sepatu Ko Ay
dikirimkan"
Sian li cepat2 tertawa karena ia melihat tuanrumah
melongo. Ia kuwatir tuan rumah itu mengatakan bahwa
Blo'on itu kurang waras!, Dengan tertawa geli itu mudah2an
akan mendapat kesan bahwa Blo'on hanya sekedar bergurau
saja.
“Tetapi tidak su ... te " kata Blo'on "aku memang berminat
sungguh2 untuk mencari sepatu itu. Akan kukembalikan
kepada gadis Ko Ay. Aku kasihan sekali kepadanya"
"Sudahlah, suko" seru Sian-li, "besok kita jalan2 di kota ini."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Setelah menginap semalam, keesokan harinya Blo'on dan
Sian-li minta diri lalu mulai ayunkan langkah berjalan jalan
melihat-lihat kotaraja.
Memang kotaraja luar, padat dengan penduduk.
Perdaganganpun ramai, toko2, rumah makan, pasar tumpah
ruah dengan barang2 dagangan. Karena selama ini berdiam di
gunung, Sian heran juga melihat kota yang begitu ramai.
Untunglah ia menyaru sebagai seorang pemuda, Kalau tidak
tentulah ia akan menarik perhatian orang.
Apalagi Blo’on. Dia sering menghampiri ke sebuah toko
melihat-lihat barang yang diperdagangkan disitu bahkan ada
kalanya ia memegang memeriksanya.
"Mau beli kain, tuan ?" tegur seorang pelayan toko kain,
"bagus sekali kain itu. Terbuat dari sutera keluaran Hangciu
yang termasyhur, Dan harganya murah, tuan"
"Berapa ?" tanya Blo'on.
"Semeternya hanya lima tail perak".
"Huh, begitu mahal," dengus Blo'on. Letakkan kain ia terus
berputar diri hendak pergi.
"Tuan tawar berapa ?. Nanti kami beri murah harganya"
kata pelayan itu.
"Tidak punya uang"
"Tidak punya uang?" pelayan toko itu mengulang,
"mengapa engkau berani pegang2 kain dagangan ini ?"
"Apa tidak boleh ?" tanya Blo'on,
"Kain ini barang dagangan yang dijual, bukan untuk dibuat
pegang2 saja. Tahu!" pelayan toko itu deliki mata.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Habis kalau tak punya uang, apakah harus membeli ?"
balas Blo’on
"Kalau tak punya uang jangan pegang2 kain. Hm. dasar
pemuda desa ... "
"Eh, engkau menghina aku ?" teriak Blo’on.
"Ya. engkau mau apa?" tantang pelayan toko itu dengan
marah.
"Tidak mau apa2. Tidak sudi beli tidak sudi berada di toko
ini"
"Keluar !" bentak pelayan itu makin marah seraya maju
mendorong bahu Blo'on.
Karena tak bersedia, Blo'on terhuyung dua langkah keluar
Pelayan toko i:u masih muda dan rupanya dia belajar silat
juga.
Blo on melangkah masuk lagi, serunya: “Gila, aku tak mau
keluar dari sini dengan cara diusir begitu kurang ajar!"
Pelayan itu makin marah. Dia cepat mendorong tubuh
Blo'on lagi. Tetapi saat itu Blo'on sudah kencangkan tubuh
untuk bertahan.
"Huh ... " pelayan mendesuh kejut ketika tak mampu
mendorong tubuh Blo'on, Tubuh Blo’on seperti segunduk batu
karang yang kokoh.
Sebenarnya pelayan itu diam2 terkejut. Tetapi karena
sudah terlanjur jual garang, diapun tak mau mundur.
Melangkah maju ia menghantam muka Blo’on.
Plak ... ,
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Karena hendak bertahan diri maka Blo'on asongkan
kepalanya untuk menyambut. Akibatnya pelayan itu menjerit
keras. Tulang tinjunya seakan pecah ketika membentur batok
kepala Blo'on. Jeritan mengaduh dari pelayan itu
menimbulkan kegaduhan. Beberapa pelayan kain terus maju
menghantam Blo'on. Seketika kacaulah keadaan dalam toko
kain itu.
Saat itu Sian-li sedang melihat-lihat di lain toko. Walaupun
dia seorang gadis pendekar, tetapi sebagai seorang anak
perempuan, diapun terpikat juga hatinya akan kain2 pada toko
sebelah. Mendengar ribut2 ia keluar dan melihat Blo’on ribut2
dengan pelayan toko. Cepat ia lari menghampiri hendak
mencegah.
"Berhenti !" sekonyong-konyong terdengar seseorang
menghardik keras.
Nada bentakan itu kuat dan berwibawa, sehingga pelayan2
yang mengerubuti Blo'on berhenti serentak. Mereka segera
berpaling searah suara orang.
Ah, ternyata yang membentak keras itu hanya seorang
pengemis setengah tua. Walaupun bersih tetapi pakaian
pengemis itu sudah banyak dihiasi tambalan.
"Tuan. mengapa ribut mulut dengan pelayan disini ?" tegur
pengemis itu,
"Siapa engkau !" hampir serempak Blo’on dan pelayan itu
menegur.
"Seorang pengemis yang kebetulan berjalan disini" sahut
pengemis itu, "dan menyaksikan kalian perang mulut. Apa
sebabnya ?"
Pelayan menuturkan apa yang telah terjadi.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
“O hanya soal sepele itu" kata pengemis.
"Sepele engkau anggap ?" teriak Blo’on. "masakan dia
hendak memaksa aku membeli sutera itu."
"Berapa harganya yang benar ?" tanya pengemis.
"Lima tail perak "
"Lima tail, ah bilang yang benar, sahabat, lima tail perak itu
amat mahal, masakan engkau hendak menggorok leher orang
saja."
"Lalu berapa ? Cobalah tawar ?"
'"Satu tail perak saja. Aku akan mengambil banyak.
"Ya, memang kalau ambil banyak harganya bisa kurang".
"Sudah, boleh atau tidak !" sahut si pengemis seorang lelaki
setengah tua.
Karena jera dengan pengalaman terhadap Blo'on pelayan
itupun sangsi terhadap si pengemis.
“Apakah engkau membawa uang?" tanyanya.
"Untuk membeli semua kain dalam toko ini, tak perlu
memakai uang" sahut si pengemis.
"Apa ?"
"Asal engkau tunjukkan tongkatku Bak-kau yang ini kepada
tuan majikanmu, urusan tentu beres.”
'Tidak." teriak pelayan, "aku hanya menjual kain dengan
pembayaran uang, bukan tongkat!, kau tentu serupa dengan
pemuda desa itu"
"Eh.garang benar engkau" seru si pengemis.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Memang," sahut pelayan, "terhadap kaum pengemis dan
orang2 yang kantongnya kosong, aku harus tegas. Lekas
engkau keluar !"
Habis berkata, pelayan itu bahkan terus maju hendak
mendorong si pengemis. Tetapi tiba2 tengkuknya
dicengkeram Blo'on,
"Engkau sendiri yang keluar sana" sekali dorongkan tangan,
Blo'on membuat pelayan itu terlempar ke jalanan dan rubuh
mencium tanah.
Seketika gemparlah toko itu. Beberapa pelayan marah
karena kawannya dilempar Blo'on. Mereka terus menyerbu
Blo'on. Tetapi mereka harus mengalami nasib seperti
kawannya yang pertama tadi. Mencium tanah dan babak
belur.
"Hai, apakah ribut2 ini, berhenti !" tiba2 terdengar suara
orang berseru keras dan tajam. Memiliki perbawa sehingga
semua orang berhenti berkelahi.
'Toaya, ada pengacau membikin rusuh kita." seorang
pelayan buru2 menghampiri seorang lelaki setengah tua yang
keluar dari dalam."
Seorang lelaki berwajah bersih, mengenakan kopiah warna
hitam, baju putih, celana sutra hitam. Tangannya memegang
sebuah pipa huncwe.
Dia adalah pemilik toko kain yang terkenal di kota raja.
Namanya Siang Ki Hin. menerima laporan dari pegawainya, ia
terus melangkah maju menghampiri ke tempat Blo'onl
Serempak dengan itu. Sian-li pun muncul ternyata gadis itu
tengah masuk ke sebuah toko, tahu2 Blo'on menghilang dan
tahu2 pula masuk ke toko kain yang paling besar di jalan itu
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
timbul perkelahian. Ketika ia menghampiri ternyata suhengnya
berkelahi dengan pelayan2 toko itu.
"Maaf, Siang loya." buru2 pengemis tadi menyongsong
kedatangan pemilik toko seraya memberi hormat.
"Ah. Ong thincu, kiranya engkau berkunjung kemari." kata
pemilik toko dengan ramah, "mengapa thiancu minta maaf
kepadaku ?"
"Ah, kongcu inilah yang menimbulkan sedikit ribut2 .dengan
para pelayan disini, "pengemis yang disebut Ong thancu itu
menunjuk pada Blo'on.
"O, mengapa mereka tak tahu kalau Ong thancu datang ?'*
pemilik toko yang bernama Siang Ki Hin segera mendamprat
para pelayan tokonya.
"Ah, sebenarnya hanya sedikit salah paham saja tetapi
pelayan tadi telah turun tangan memukul kongcu, sehingga
sampai terjadi keributan. Sekali lagi harap Siang loya suka
memberi maaf."
"Ah, janganlah Ong thancu begitu merendah kita kan
bersahabat masakan soal sekecil itu siancu harus minta maaf."
Siang Ki Hin diam2 merasa aneh mengapa pengemis Ong
itu tak mau memperkenalkan kongcu atau tuan muda (Blo’on)
kepadanya. la hendak menanyakan diri pemuda itu kepada si
pengemis.
"Maaf Siang loya" tiba2 pengemis itu berkata, "karena
masih ada urusan penting, terpaksa aku mohon diri"
"Ai, Ong thancu. sudah lama kita tak berjumpa. Mengapa
Ong thancu tak mau singgah dulu minum teh ?"
Tetapi pengemis Ong tetap hendak pamit.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Lain hari. aku tentu akan datang menghadap Siang loya
untuk omong2 sampai puas, lalu pengemis Ong menyeret
tangan Blo’on, "kongcu. mari kita pulang"
Blo’on terbeliak. Ia tak kenal siapa pengemis itu dan
mengapa menyebut dirinya dengar sebutan 'kongcu*.
Blo'on hendak membantah tetapi tangan pengemis itu
sedemikian kuatnya sehingga ia tak bisa untuk membangkang.
Terpaksa ia ikut.
Sian-li heran juga melihat gerak gerik pengemis itu. Tetapi
ia diam saja dan terus mengikuti dari belakang.
Mereka keluar dari pintu kota sebelah barat. Dan setelah
berjalan di tempat yang sepi Blo’on bertanya :
"Hai, siapakah engkau ini ?"
"Pengemis Ong."
"Mengapa engkau menarik aku? Hendak kau bawa
kemanakah aku ini ?"
"Pulang "
"Pulang ke rumah siapa ?"
"Rumahku."
"Dimana ?"
"Sebentar kongcu tentu akan tahu sendiri.”
Tiba2 Blo'on hentikan langkah, tegurnya. "Tak mau ah, aku
tak kenal padamu, mengapa engkau membawa aku
kerumahmu ?"
"Tidak apa2, nanti dirumab kita bicara sejelas2nya".
"Huh, apakah engkau hendak menjadikan aku seorang
pengemis ?" seru Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Ong thancu, pengemis setengah tua itu tertawa ringan:
"Hm, engkau kira mudah menjadi pengemis di kotaraja ini ?"
"Apa sukarnya ?" seru Blo'on.
"Tidak mudah, kongcu. Mari ke rumah kanalanku nanti
kuceritakan tentang hal itu"
"Eh, paman apakah engkau kenal dengan orang yang
bernama si Muka-seribu Buyung Kiong, buru2 Blo'on bertanya.
"Mengapa tidak ?" sahut Ong thancu. "nanti akan kuberikan
keterangan tentang orang itu."
"Kalau begitu, maulah aku," kata Blo'on.
Kedua orang itu segera melanjutkan perjalan lagi.
Sedangkan Sian-li tetap tak mau unjuk diri melainkan
mengikuti secara diam2. Dara itupun diam2 mendongkol
mengapa Blo'on seperti tak ingat lagi kepadanya.
Rumah kediaman Ong thancu itu terletak di ujung kota,
sedikit di luar pintu kota. Dari luar gedung tampak seperti
sebuah kuil tetapi dibagian dalam merupakan sebuah gedung
yang luas. Tempat itu menjadi markas dari partai Kay-pang
cabang kotaraja. Pengemis tua Ong itu menjabat sebagai
thancu atau ketua cabang dari Kaypang.
Blo'on dibawa masuk kesebuah ruangan yang bersih dan
sedap dipandang.
"Aneh, mengapa kaum pengemis memiliki rumah yang
begini bagus ?" Blo'on heran.
Ong thancu tertawa: "Rumah ini diperuntukkan markas dari
partai Pengemis cabang kotaraja.
"O kaum pengemis juga mempunyai partai.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ya, itulah sebabnya maka tadi kukatakan tidak mudah
menjadi pengemis. Anggauta pengemis harus tunduk pada
peraturan partai Kaypang. Tidak sembarang orang dapat
diterima masuk menjadi anggauta"
Seorang pengemis muda muncul dengan membawa
hidangan minuman dan makanan, thancu mempersilahkan
Blo’on makan.
"Wah, enak juga jadt pengemis. Masakan makanannya
begini enak" kata Blo’on pula sambil menyuap hidangan.
Memang sejak pagi dia belum makan. Sungguh kebetulan
sekali seperti mendapat durian runtuh atau rejeki yang tak
terduga-duga.
Ong thancupun menemani makan. Tetapi enak2 melahap
kuah ikan kakap, tiba2 B!o’on menjerit, tinggalkan meja dan
terus berlari keluar.
Sudah tentu Ong thancu terkejut. "Hai, kongcu hendak
kemana ?" Cepat ketua cabang partai Kay-pang itu loncat
menghadang.
"Sumoayku. eh. su ... teku !" Blo'on tanggap seraya
menunjuk keluar, "dia tentu sibuk cari aku."
"Dimana ?* tanya Ong thancu.
"Di dalam kota !"
"Ah ... " baru Ong thancu menghela napas. Tiba2 Blo'on
sudah menyiaknya supaya minggir. Karena tak menduga,
tubuh Ong thancu kena terdorong.
Ong thancu terlongong-longong. Ia tak mengira bahwa
pemuda yang tampaknya blo'on itu ternyata memiliki tenaga
dalam yang sakti.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Untuk mendorong seorang ketua cabang Kay pang sampai
dua langkah kesamping, bukanlah suatu hal yang mudah
dilakukan oleh sembarang tokoh silat.
Adalah karena Ong thancu atau lengkapnya bernama Ong
Cun, memiliki kepandaian silat yang tinggi maka dia diangkat
sebagal thancu.
Pada saat Ong thiocu terlongong-longong itu-Blo’on segera
menyelinap keluar. Ketika Ong thiocu sadar. Blo’onpun sudah
berlari-lari sepanjang jalan yang menuju kepintu kota.
Tiba2 Ong Cun bersuit nyaring dan seketika dari tepi jalan,
muncullah empat orang pengemis menghadang Blo'on.
"Hai, minggirlah" teriak Blo'on.
Tetapi keempat orang itu tak menyahut melainkan berjajarjajar
menghadang di tengah jalan.
"Ho, pengemis2. mau apa engkau ?" tanya Blo’on terpaksa
berhenti, "mau minta uang ?. Sayang aku tak punya uang".
Tetap keempat pengemis itu diam saja. "Eh, mengapa diam
saja? Jangan kecewa, besok pagi aku tentu kembali kesini dan
membawakan uang untuk kalian", seru Blo'on
Tetapi karena keempat pengemis itu terdiam, Blo'on
menyuruh mereka menyingkir : “Ayo, beri jalan kepadaku ..."
Tetap tiada penyahutan apa2.
Karena mengkal, Blo'on melangkah maju hendak
memegang bahu salah seorang pengemis. Tetapi cepat
mereka menghindar ke samping dan merapat lagi memenuhi
jalan.
"Eh, kalian memang pengemis bandel. Kalau tidak mau
menyingkir, aku terpaksa akan bertindak!" Blo'on mengancam.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Tetapi ancaman itu tetap tak digubris.
"Baik, rupanya kalian memang minta bogem mentahku. Nih,
terimalah ... " habis berkata Blo’on terus menjotos pengemis
yang berdiri ditengah.
„Uh ... “
Blo'on hampir menyusur kemuka karena tinjunya luput. Dan
ketika ia berdiri tegak, keempat pengemis itu menghadang
jalan.
"Kurang ajar, kalian memang sengaja hendak mempersulit
aku !" dengan sebuah loncatan, Blo’on menerkam pengemis di
tengah.
Tetapi kembali ia mengeluh kaget karena hanya menubruk
angin kosong. Dan tahu2 keempat pengemis itu masih
mengepungnya rapat2.
Blo'on tertegun. Pikirnya, percuma berkaok-kaok menyuruh
mereka menyingkir. Percuma pula ia ngotot menyerbu
mereka. Lebih baik ia berjalan terus dan biarkan mereka akan
berbuat apa saja.'
Kini giliran keempat pengemis itu yang bingung ketika
melihat Blo'on berjalan seenaknya menghampiri kearah
mereka.
"Berhenti!" salah seorang pengemis songsongkan kedua
telapak tangannya kemuka. Dan songsongan tangan itu
disaluri dengan tenaga dalam yang kuat.
"Uh ... " bukan saja Blo'on tetap berjalan maju bahkan
tenaga dorongan pengemis itu mental kembali sehingga
pengemis itu tergetar kedua tangannya.
"Serempak !" seru pengemis itu seraya mengajak ketiga
temannya untuk mendorong Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Blo'on seperti dilanda setiup angin dahsyat hingga tubuhnya
tersurut mundur sampai tiga empat langkah. Untuk menjaga
jangan sampai ia jatuh maka ia segera kencangkan kaki
tangan untuk bertahan.
"Uh, uh, uh ... " terdengar keempat pengemis menjerit
tertahan ketika tubuh mereka terlempar setombak jauhnya
dan terbanting ke tanah .......
Karena mengerahkan tenaga untuk bertahan jangan sampai
jatuh, tenaga sakti Ji-ih-cin-kan dalam tubuh Blo'onpun
memancar. Akibatnya empat pengemis harus menelan tenagadalamnya
yang didorongkan kepada Blo'on, ditambah pula
dengan tenaga sakti Ji-ih-cin-kang,
"Hai, kenapa kalian tidur ?" seru Blo’on seraya menghampiri
keempat pengemis yang tak dapat baugun itu.
"Kongcu ... " tiba2 terdengar orang berseru tertahan. Dan
ketika Blo'on berpaling, ternyata Ong thancu tegak berdiri
terlongong-longong.
"Apakah kongcu yang merubuhkan mereka?” seru kepala
cabang Kay-pang itu dengan penuh keheranan.
"Tidak" bantah Blo'on. "entah mereka'itu kenapa mereka
serempak mendorong aku dan tiba2 mencelat jatuh sendiri."
Memang Ong Cun menyaksikan hal itu dengan mata kepala
sendiri. Ia hendak berseru cegah keempat anak buahnya
supaya jangan lukai Blo'on tetapi terlambat. Dan apa yang
dilihatnya benar2 hampir ia tak percaya sendiri.
"Engkau menggunakan tenaga apa untuk rubuhkan mereka
?" tanya Ong thancu pula.
"Entah" Blo’on gelengkan kepala, "tanyai sendiri kepada
mereka"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kongcu" kata Ong thancu pula. "tahukah engkau siapa
keempat pengemis itu ?'
"Mana aku tahu ? Kenalpun tidak dan baru sekarang saja
melihat mereka."
"Mereka adalah keempat wakil thancu dari Kay pang kota
Pak-khia ini. Bukankah mereka mengenakan ikat pinggan
sutera kuning ? Nah itulah tanda kedudukan mereka dalam
partai Kay-pang.
“O " desuh Blo’on, "mengapa mereka menghadang
perjalananku ?”
"Memang aku yang menyuruh dengan tanda suitan tadi"
kata Ong thancu, "maksudku bukan hendak mengganggu
kongcu melainkan hendak cegah kongcu kembali masuk
kedalam kota.
“Nanti sute kongcu itu, akan kuperintahkan anak buah
Kaypang untuk menjemputnya"
"Apa mereka tahu bagaimana tampang muka suteku?”.
"Justeru itulah yang hendak kutanyakan. Apa kongcu suka
memberi gambaran tentang wajah dan perawakannya tentu
akan dapat diketemukan. Pengaruh Kay-pang di kotaraja ini
besar dan asal saja sute kongcu itu tidak menuju ke arah
utara kota".
"Kenapa ?"
"Kami telah membagi daerah kotaraja menjadi dua, yang
sebelah barat dan selatan daerah anakbuah Kay-pang. Sedang
daerah utara dan timur kekuasaan partai Jembel.
“Partai Jembel ? Apakah itu ?
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Sebenarnya juga partai Kay pang, tetapi telah terjadi
perpecahan antara Kay pang selatan dan Kay pang utara maka
Kay-pang utara menamakan diri sebagai partai Jiong-pang."
"Aku tak peduli Kay-pang atau Jiong-pang pokoknya aku
hendak masuk kedalam kota mencari suteku" kata Blo'on terus
akan ayunkan Iangkah lagi".
"Kongcu, kuminta janganlah kongcu lanjutkan niat kongcu
itu." .
"Apa ? Engkau hendak melarang ? Aku bebas mau pergi
kemana saja"
"Ah," Ong thancu menghela napas, "apakah kongcu tetap
hendak ke dalam kota ?"
"Apakah engkau tetap akan merintangi?” Blo'on balas
bertanya.
"Apa boleh buat" kata Ong thancu. "aku bermaksud baik
kepada kongcu, karena kongcu tak mau mendengar kataku,
terpaksa aku rintangi"
"Bagus," seru Blo'on. "hayo, pukullah aku”. Blo’on
busungkan dadanya, lalu berjalan.
"Maaf, kongcu," tiba2 Ong thancu songsongkan sebelah
tangannya untuk menahan.
Blo'on tersurut dua tiga langkah lalu maju lagi.
Sampai dua tiga kali Ong Cun mendorongkan tangannya
tetapi Blo'on membandel. Setiap tersurut mundur, dia maju
lagi.
Lama kelamaan habislah kesabaran Ong Cun. Terakhir dia
dorongkan kedua tangannya dengan tenaga delapan bagian.
Dan Blo'on terpental sampai tiga empat langkah kebelakang.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Coba sekali lagi" seru Blo’on seraya kerahkan tenaga untuk
bertahan.
Dan ketika Ong Cun mendorong, ia segera berteriak kaget
karena tubuhnya mencelat sampai beberapa langkah. Setelah
terhuyung lagi beberapa langkah barulah dia dapat berdiri
tegak.
"Aneh ... " ketua cabang Kay pang itu bergumam diri.
"mengapa tubuhnya dapat memancarkan tenaga yang luar
biasa sehingga tenaga doronganku terpental balik mendorong
tubuhku ?"
Belum sempat ia menimang-nimang, tampak Blo'on
melangkah maju lagi.
"Kongcu ... " Ong thancu berseru keras seraya mengangkat
tangannya keatas. Terpaksa ia hendak menghantam pemuda
itu.
"Hi, hi, hi ... " tiba2 terdengar suara orang tawa mengikik.
Blo'on terkejut dan berpaling. "Engkau sute !" teriak Blo'on
ketika melibat Sian-li muncul dari balik gerumbul pohon.
"Ah," Ong thancu menghela napas longgar dan menurunkan
pula tangannya.
"Adakah kongcu ini sute dari kongcu ini ?" tanya Ong
thancu seraya menunjuk Blo'on.
"Ya". Sian-li mengangguk.
"Su ... te, kemana saja engkau ini ? tanya Blo'on agak
mengkal.
"Kemana ? Aku selalu mengikuti engkau ko".
"Mengikuti ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ya, teiapi secara diam2. Kutahu engkau masuk kedalam
kuil tetapi tak lama kemudian engkau berlari-lari keluar ..."
"Karena hendak mencari engkau!” tukas Blo’on.
Sian li tertawa.
"Memang karena curiga engkau dibawa orang jahat maka
aku tak mau menampakkan diri. Apabila terjadi sesuatu pada
dirimu, sudah tentu segera turun tangan"
"Engkau tahu aku dicegat empat pengemis itu?"
"Tahu".
"Engkau tahu aku didorong oleh Ong thoncu ini?"
"Tahu."
"Kurang ajar, mengapa engkau tak muncul. Bukankah aku
tak usah ribut2 dengan keempat pengemis itu ?"
"Hi, hi. hi" Sian-li tertawa, "aku senang kalau melihat
engkau berkelahi dengan orang.'
"Celaka !" Blo'on mengeluh "bukankah kau tahu kalau aku
tak mengerti ilmusilat, kalau berhadapan dengan jago silat,
aku tentu babak belur !"
"Agar engkau mau belajar' silat".
"Tidak mau," teriak Blo'on, "aku tak mau belajar silat".
"Selama engkau berkata begitu, tentu engkau akan
menderita kemungkinan babak belur"
''Kalau begitu, orang2 yang belajar silat itu jahat. Mengapa
mereka belajar silat untuk membuat orang babak belur"
'Telah kukatakan" kata Sian-li "kalau mereka tahu engkau
mengerti ilmusilat mereka tentu takkan mengganggumu lagi".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ah, sudahlah." kata Blo'on lalu berpaling pada Ong thancu,
melirik sejenak lalu tiba2 ia kembali ke arah kuil.
"Hai. hendak kemana engkau kongcu ?" teriak Ong thancu
yang tak mengerti akan tingkah laku Blo'on.
"Menghabiskan makananku yang kutinggal. Jangan2 sudah
dilalap oleh anak buahmu"
Ong thancu terlongong tetapi sesaat kemudian ia geleng2
kepala dan tertawa, Terpaksa ia ajak Sian-li untuk menuju
kemarkas Kay-pang.
Ketika masuk ke dalam ruangan tampak Blo’on sudah
duduk menghadapi meja dan tengah melahap hidangan.
Sian-li diajak makan oleh Ong thancu. Dalam kesempatan
sambil makan sambil bercakap-cakap, Ong thancu
mengajukan pertanyaan tentang diri kedua pemuda itu.
"Sukoku bernama Blo'on ... " baru Sian-li menerangkan
nama sukonya, Ong thancu berteriak kaget.
"Blo'on ? Apakah sejak kecil begitu namanya?" tanyanya.
Sian li hanya mengangguk. "Aku dan suko berkelana
kemana-mana untuk cari pengalaman. Dan pengalaman kami
memang aneh. Mungkin orang tentu tak percaya”
"Biarkan saja orang tak percaya, pokoknya memang
sungguh2 mengalami" tukas Blo'on.
Ketika menceiitakan tentang pertemuan dengan orangtua
penungu keraton di bawah laut Sian-li mengatakan :
"Kedatangan kami dikota ini mempunyai tiga tujuan. Pertama,
ingin melihat keindahan kotaraja yang termasyhur ini. Kedua
melaksanakan pesan kakek penunggu keraraton bawah laut,
mencari kitab pusaka peninggalan raja Beng yang katanya
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
diangkut oleh kaisar dan disimpan dikota raja ini. Dan ketiga
hendak menyelidiki tentang seseorang.”
"O, siapakah orang yang kongcu hendak selidiki itu ?"
tanya Ong thancu.
"Cian-hin-long-kun Buyung Kiong."
“Oa" Ong thancu mendesuh kejut, hendak menyelidiki
orang itu ?"
Sian-li menuturkan pengalamannya di pulau karang.
"Oh, Algojo-hati-dingin Hun Tiongmo telah mati di tangan
kongcu ?" teriak Ong Cun.
"Mengapa ?" tanya Blo'on.
"Dia adalah tokoh yang paling ditakuti penduduk kota raja.
Dia pembantu Cian-bin-long-kun Buyung-Kiong yang paling
diandalkan. Jika Bu-yung Kiong mendengar berita itu, dia-pasti
marah,” kata Ong Cun.
"Bagus!" tiba2 Blo'on berseru gembira.
Thancu dari cabang Kay-pang itu terlongong. “Mengapa
kongcu gembira sekali ?"
"Betapa tidak ?" jawab Blo’on, "bukankah Buyung Kiong
akan marah ? Dia tentu akan muncul, dengan begitu
mudahlah aku mendapatkannya"
"Lalu apa maksud kongcu hendak menemuinya?”.
"Akan kutanya dari mana dia memperoleh harta kekayaan
sebanyak itu. Kalau dengan cara halal, akan kutunjukkan
tempat penyimpan hartanya. Tetapi kalau dia mendapatkan
dengan cara tidak halal, tentu semua harta benda di
rumahnya akan kuambil".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Ong Cun melongo.
"Ah, janganlah kongcu bergurau." Katanya kemudian.
"Buyung Kiong seorang yang kaya raya. Pengaruhnya besar,
mempunyai anakbuah banyak jumlahnya. Bahkan mentri2
kerajaan sungkan kepadanya".
"Biarlah." kata Blo'on. "tetapi aku tetap mencari dan
menanyainya".
Ong Cun geleng2 kepala dan menghela napas panjang. Ia
tahu Blo’on itu keras kepala sekali disamping memang aneh
tingkah lakunya.
"Ong thancu" tiba2 Sian li menyela, "Bagaimana mungkin
Buyung Kiong tahu akan peristiwa terbunuhnya Hun Tiong-mo
dan rombongannya itu?”.
"Tentu saja akan tahu" jawab Ong thancu, "lambat atau
cepat dia tentu heran menyusul rombongan Hun Tong-mo
yang disuruhnya itu tak kunjung pulang. Kemungkinan dia
tentu akan suruh orang lagi untuk meninjau ke pulau itu"
"Ya, benar" Sian-li mengangguk. "tetapi Buyung Kiong tentu
hanya tahu kalau Hun Tong mo dan rombongannya terbunuh.
Dan siapa yang membunuhnya dia tentu tak tahu."
"Jangan lupa" kata Ong Cun, "bahwa Budha tangan seribu
Kam Hok si gemuk itu kemungkinan masih hidup dan dapat
menceritakan peristiwa yang telah dialaminya".
Kembali Sian-li membenarkan. "Sudahlah, sute, jangan
ribut2 soal itu,” tukas Blo'on. "bukankah engkau mengemban
dari kakek kerajaan Beng dibawah laut itu untuk membasmi
orang jahat"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Apa?" teriak Ong Cun seperti mendengar halilintar
berbunyi disiang hari. "kongcu juga pernah mengunjungi
sebuah kerajaan dibawah laut?”
"Sudah tentu," tahut Blo'on bangga, "tapi jangan coba2
engkau kesana. Kerajaan Beng itu mempunyai lima jenderal
perang yang hebat sekali. Engkau tahu siapakah jenderal2
perang mereka?”.
Lagi2 thancu Kay pang itu melongo.
"Jenderal Buaya. Jenderal Ular, Jenderal Kura2. Jenderal
Gurita dan Jenderal Ikan. Uh, seram benar ... " kata Blo’on
pula tanpa menghiraukan orang terlongong-longong heran.
Setelah mendengar pembicaraan dan tingkah laku Blo'on
diam2 ketua Kay pang cabang kotaraja itu mempunyai kesan
bahwa Blo’on itu tidak seperti orang yang waras pikirannya.
Benar2 seorang anak Blo’on.
"Liok Kongcu." kata Ong Can kepada Sian li yang dikiranya
seorang pemuda, "benarkah kenangan dan kongcu itu ?"
Sian-li terpaksa mengiakan. Atas permintaan tuan rumah.
Sian-lipun menceritakan pengalaman-selama kesasar masuk
ke dasar laut.
"Kongcu, engkau benar2 mempunyai rejeki yang luar
biasa", seru Ong Cun setelah mendengar cerita Sian li.
"Didunia rasanya tiada seorang pun yang pernah mengalami
pengalaman yang begitu luar biasa seperti engkau.”
"Aku sendiri juga heran", kata Blo'on tak suka mendapat
kesulitan tetapi malah dikejar kesulitan. Aku tak senang
mengalami peristiwa aneh, malah diburu oleh peristiwa yang
aneh. Aku tak suka bergaul dengan manusia jahat, tapi
dikejar-kejar manusia jahat.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Ong Cun menghela napas.
"Ya, memang demikianlah jalan kehidupan itu. Kesukaran,
penderitaan, kesakitan dan yang tak kita senangi itu, bagaikan
bayangan. Kalau kita lari, dia mengejar. Tetapi kalau kita
kejar, dia akan lari. Oleh karena itu janganlah kongcu lari
untuk menghindari kenyataan. Kalau kongcu menghindari,
kenyataan itu akan mengejar tapi kalau kongcu berani
menghadapinya, dia lari".
"Bagus, bagus, paman pengemis," teriak Blo’on gembira
sekali, "justeru karena itu aku menurut petunjukmu. Kalau aku
lari, Buyung Kiong si manusia berwajah seribu itu tentu akan
mengejar. Tetapi kalau aku mengejarnya, dia akan lari terbiritbirit
! Ya, aku akan mencari supaya dia lari".
Ong Cun melongo. Apa yang dikatakan sebenarnya
merupakan suatu falsafah hidup bernilai agar manusia jangan
lari dari tanggung-jawab hidupnya dan dari kenyataan yang
ada dalam kehidupan itu. Siapa tahu telah diartikan Blo'on
sebagai anjuran mencari Buyung Kiong, Ah, runyam ...
“Ong thancu" tiba2 Sian-li membuka suara, “ada sesuatu
yang ingin kutanyakan kepadamu.”
"Silahkan, kongcu" sahut Ong Cun.
"Mengapa Ong thancu tiba2 saja menaruh perhatian besar
kepada sukoku ? Dan mengapa pula Ong thancu memanggil
sukoku dengan sebutan kongcu ?" tanya dara itu.
"Ah. engkau cerdik benar, kongcu" seru Ong Cun. "ya,
memang ada sebabnya mengapa aku berlaku demikian".
"Kay-pang cabang kota Pakkhia telah menerima perintah
dan ketua Kaypang pusat yakni Hek ci-sin-kay Hoa Sin, agar
apabila bertemu dengan seorang pemuda yang sikapnya aneh
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
dan kelana, supaya diajak kemarkas besar. Pemuda itu baru
berumur 16 -17 tahun, berwajah cakap, nakal dan agak blo’on
...
"O, engkau anggap aku ini pemuda itu?" Blo'on menegur.
"Maaf kongcu" kata Ong Cun "memang kongcu mirip
dengan ciri2 pemuda yang ditunjuk ketua Hoa itu. Namun aku
tak berani memastikan sebelum mendapat keterangan yang
pasti mengenai di kongcu"
"Keterangan apakah itu. Ong thancu ?" tanya Sian-li.
"Menurut keterangan yang kami terima dari Hoa pangcu,
pemuda itu adalah putera dari Thian cong bengcu. Kim bengcu
telah meninggal dunia tetapi puteranya menghilang entah
kemana. Menurut persepakatan para ketua partai persilatan
maka diputuskan untuk mencari putera Kim bengcu itu".
Sian li hanya mengangguk-angguk saja.? Karena iapun
sudah mempunyai dugaan begitu.
"Kongcu, apakah engkau ini benar putra Kim bengcu ?" Ong
Cun beralih tanya kepada Blo'on.
“Entah" Blo'on gelengkan kepala, "aku tahu2 merasa sudah
begini"
Ong Cun melongo.
"Tetapi bukankah kongcu tahu ayah kongcu?”, tanyanya.
"Siapa bilang aku tahu ?" Blo'on balas tanya, "aku merata
tak pernah melihat wajah ayah bundaku".
"Aneh" Ong Cun terpaksa garuk2 kepala "masakan sejak
dulu. kongcu tak pernah melihat orangtua kongcu ?"
"Aku tak ingat lagi !"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Rupanya Ong Cun sudah mempunyai pengalaman
berhadapan dengan Blo’on. Cepat ia alihkan pertanyaan
kepada Sian li.
"Liok-kongcu " katanya, "engkau adala sute dari Blo'on
kongcu, dengan demikian engkau tahu siapakah ayah dari
Blo'on kongcu itu"
Slan-li pun sudah menduga akan menerima bertanyaan itu,
Maka sebelumnya ia sudah bersiap "Memang aku adalah muiid
dari Kim Thian cong suhu. Demikian pula suhengku itu. Tetapi
siapa ayahnya, aku tak tahu" kata Sian-li.
Sian li cukup berhati-hati untuk tidak segera
memberitahukan diri Blo’on, Ia tahu bahwa murid2 suhunya
itu banyak sekali dan masih menendam untuk melakukan
pembalasan sakit hati. Karena suhunya sudah
meninggal,tentulah musuh2 nya akan mencari balas kepada
puteranya atau Blo’on.
Tetapi alangkah kejutnya ketika tiba2 Blo'on jerit : "Engkau
bohong, sute . , ! Bukankah kau mengatakan bahwa ayahku
itu bernama Thian cong ? Mengapa sekarang engkau
mengatakan tidak tahu ?"
Sian-li melongo. Untunglah pada lain saat ia mendapat
pikiran. Cepat ia berpaling ke arah Ong cun dan memberi
kedipan mata.
"Ong thancu, akupun mempunyai tugas yang sama dengan
engkau. Aku masih harus terus menerus menyelidiki supaya
aku yakin bahwa dugaan kepadanya itu benar" kata Sian-li,
Kedipan mata Sian-li ditafsirkan oleh Ong sebagai isyarat agar
thancu itu tak usah memikirkan omongan Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
“Ong thancu" kata Sian-li pula, "kurasa tiadalah beda murid
Kim Thian cong dengan putra Kim Thian-cong. Lalu apakah
maksud thancu sekarang?”.
"Aku akan mengirim orang ke markas Kay pang pusat
membeiitahukan tentang penemuan ini. Akan kuminta supaya
Hoa pangcu datang sendiri untuk mengenalnya" kata Ong
Cun.
"Tidak mau !" Blo'on menjerit "aku ini manusia, bukan
benda yang akan diteliti palsu atau tulen. Masakan ada
manusia palsu"
Mau tak mau Ong Cun tertawa juga.
"Ong thancu, lalu bagaimana dengan kita berdua '!" tanya
Sian-li.
"Apabila kongcu berdua tak menampik kalau kongcu tinggal
disini. Semua anakbuah Kay-pang telah kuperintahkan untuk
melayani kalian berdua sebaik baiknya. Kongcu hendak ingin
apa bilang dan suruh mereka saja"
"Minta makanan yang enak juga sanggup menyediakan ?"
tanya Blo’on
"Kongcu" kata Ong Cun, "walaupun kaum pengemis tetapi
kami dapat menyediakan segala apa yang kongcu inginkan".
"O, bagus, bagus" seru Blo'on. "tetapi aku ingin jalan2
melihat keadaan kota"
"Silahkan kongcu" kata Ong Cun dengan ramah "bahkan
apabila kongcu membutuhkan, kusuruh salah seorang
anggauta Kay-pang akan menjadi penunjuk jalan.
Sian-li menyatakan terima kasih. Malam itu mereka
menginap di markas Kay-pang cabang Pakhia.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Keesokan harinya Blo'on dan Sian-li telah disediakan
seperangkat pakaian baru. Setelah makan-pagi maka keluarlah
Blo'on dan Sian-li untuk jalan-jalan melihat keindahan kota
raja. Seorang pengemis bernama To Jin-sik dan bergelar si
Wajah tertawa diperintah Ong Cun untuk menjadi penunjuk
jalan.
"Aku ingin melihat genta raksasa itu" kata Blo’on.
To Jin-sik terkejut, serunya : "Lebih baik jangan kongcu".
"Mengapa ?"
"Karena Menara Gendang dan Menara Genta terletak
dibagian utara kotaraja. Thancu telah memberi pesan agar kita
jangan masuk kesana"
"Kenapa ?" masih Blo'on bertanya. Rupanya ia lupa akan
keterangan Ong thancu semalam.
"Ah, apakah Ong thancu tak menceritakan itu kepada
kongcu ?"*
"Kalau menceritakan masakan aku harus bertanya lagi ?"
Blo'on menggeram. Pada hal dia sendiri yang lupa.
"Kotaraja ini terbagi menjadi dua. Yang bagian yakni
selatan dan barat menjadi daerah Kay pang. Bagian utara dan
timur, bagian orang-orang Jiong pang. Masing2 tak boleh
melanggar daerah yang telah ditetapkan itu"
"Kalau sampai melanggar ?"
"Berarti orang itu telah melanggar perjanjian. Dia dianggap
merampas daerah pencaharian nafkah lain orang. Orang yang
melanggar itu akan ditangkap dan dihukum potong kaki"
"Kejam " teriak Blo’on, "mengapa sekeji itu mereka
membuat perjanjian ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kecuali golongan dari orang itu berani memberi tebusan
uang yang banyak, barulah akan dibebaskan" kata To Jin-sik.
"Kalau begitu, engkau tak perlu ikut"! Blo'on.
"Tidak bisa. kongcu" teriak To Jin-sik gugup, "Ong thancu
telah memberi perintah kepadaku supaya menunjukkan
tempat2 yang indah, dan menjaga keselamatan kongcu
berdua. Kalau Ong thancu tahu kongcu berdua pergi sendiri,
aku akan mendapat hukuman"
"Tetapi ... “
"Begini kongcu , mari kutunjukkan pasar yang ramai.
Engkau tentu senang melihat rupa2 barang yang indah2.
Kemungkinan disana juga ada sandiwara rakyat. " cepat To
Jin-sik mengerat kata2 Blo'on.
"Apakah sandiwara itu ?" tanya Blo'on.
"Sandiwara adalah sebuah pertunjukan kissah raja2
pahlawan2 dan orang2 ternama jaman dahulu.”
"O, lalu apakah dalam sandiwara itu akan terdapat raja?”
tanya Blo'on.
"Ya, tetapi hanya para pemain sandiwara yang menyaru
jadi raja"
"Bagus." seru Blo'on, "mari kita lihat ke sana. Aku ingin
tahu bagaimana sebenarnya wajah raja itu".
Mereka tiba di pasar bagian barat kota. Ramai benar orang
berjual beli. Segala jenis dagangan, dari alat2 rumah,
perhiasan, keramik dan barang kebutuhan sehari-hari dijual
dalam pasar itu.
"Mana sandiwara itu ?" tanya Blo'on.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mari kita ke ujung jalan sana, Biasanya sandiwara itu
membuka pertunjukan disitu. Mudah-dahan hari ini juga main"
Setelah meloloskan diri dari kerumunan manusia yang
berjejal-jejal datang pergi ke pasar akhirnya mereka tiba di
ujung jalan disamping pasar.
"Hola, hari ini sandiwaranya main" teriak Jim-sik seraya
memimpin tangan Blo'on diajak menuju ke sebuah bangunan
perlengkapan.
Sebuah panggung, kanan kiri panggung ditutup dengan
kain merah yang bertuliskan huruf2 indah. Di muka panggung,
dijajar rapi kursi dan dingklik panjang untuk tempat penonton.
Setelah membeli karcis, ketiga orang itu duduk. Tak lama
kemudian karsi dan dingklik panjang itupun penuh dengan
penonton. Suara harpa dan khim segera mengalun nyaring
dan suasana panggung itupun mulai tampak meriah.
Layar terbuka dan tampak seorang lelaki tegak diatas
panggung. Orang itu membungkukkan tubuh memberi hormat
kepada seluruh penonton lalu mengumumkan lakon sandiwara
yang akan mainkan hari itu. Bidadari yang bernasib malang
Demikian judul lakonnya.
"O. Ong Ciau-kun ... " seru To Jin-sik.
"Apakah Ong Cian-kun itu ?" tanya Blo'on.
"Ong Cian-kun itu seorang puteri yang amat cantik sekali.
Tetapi nasibnya malang sekali. Nanti kongcu tentu akan tahu
setelah pertunjukan berlangsung".
Genderang berbunyi riuh. Genderang berhenti, maka
muncullah seorang pemain yang berpakaian indah dari pintu
kanan. Ia seorang prajurit. Dua batang bulu burung menghias
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kopiahnya. Ia diiring oleh beberapa prajurit yang membawa
bendera2.
"Sst, pertunjukan sudah dimulai, kongcu”, bisik To Jin-sik
kepada Blo'on.
Blo’onpun memandang keatas panggung.
Orang berpakaian indah tadi maju ke depan dan
memperkenalkan diri kepada penonton: Ia bernama Han Sinyu,
penduduk tua dari gunung pasir. Pekerjaan saya memburu
binatang liar dan berperang mengalahkan musuh. Aku
keturunan aseli dari kerajaan Han sebab dulu raja Han telah
memberikan seorang puterinya kepada nenek moyangku
untuk menjadi permaisuri. Dan sekarang aku datang kemari
untuk meminta seorang Menteri dari kaisar untuk permaisuriku
"
Habis berkata orang itu masuk dan dari pintu kanan keluar
pula seorang pemain yang berperan sebagai seorang menteri.
Memakai topi bundar, janggut palsu dan mukanya dipupuri
tebal.
"Aku bernama Mo Gin-siu. Aku seorang menteri kaisar Han.
Aku telah menipu, membujuk dan menyanjung-nyanjung
kaisar, pandai menjilat karena itu kaisar amat percaya
kepadaku. Semua orang di istana takut kepadaku. Pekerjaanku
yang utama ialah menjauhkan kaisar dari mentri2 yang
bijaksana dan memabukkan kaisar dengan segala macam
kesenangan ….."
Habis berkata ia mundur dan berlutut. Seorang pemain
yang mengenakan pakaian indah dan disulam dengan gambar
naga. Mengenakan mahkota yang tinggi.
"Aku adalah raja Goan Te, keturunan bangsa Han …"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Baru pemain itu memperkenalkan diri sekoyong-konyong
seorang penonton yang duduk di deretan tengah, berdiri dan
berteriak : "Astaga ! begitukah wujutnya raja ?"
Sekalian penonton terkejut dan berpaling memandang
Blo’on. Bahkan orang yang memerankan sebagai raja itu juga
memandang kebawab.
Ah ... seorang pemuda yang potongannya aneh. Kepalanya
gundul tetapi pada sebelah kann kepalanya tumbuh seikat
rambut. Siapa lagi kalau bukan Blo’on.
"Hai, raja, mana keratonmu ?" seru Blo’on pula tanpa
mengacuhkan mata sekalian orang memandangnya dengan
penuh keheranan.
"Kongcu" seru To Jin-sik terkejut "itu bukan raja
sesungguhnya melainkan hanya pemain sandiwara".
"Aku bukan raja sesungguhnya. Aku hanya sedang
menjalankan peranan sebagai raja Goan Te" seru pemain
sandiwara itu,
"Tak peduli engkau raja sungguh atau bukan, tetapi engkau
harus punya istana ... "
"lstana ?" pemain sandiwara itu melongo.
Tiba2 pecahlah gelak tertawa sekalian penonton. Mereka
segera tahu bahwa pemuda ini memang tak normal.
"Diam !" tiba2 Blo'on membentak keras.
Sekalian penonton terkejut sekali. Bentakan pemuda itu
teramat dahsyat, sama dengan harimau mengaum.
Rupanya pemain sandwara itu juga cerdas. Ia cepat dapat
mengetahui bahwa pemuda yang ber-kaok2 itu agak blo'on.
Maka cepat ia menjawab:
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Istanaku berada di kota Terlarang. Aku sekarang sedang
bermain-main disini" serunya.
"Sudahlah, suko, jangan mengganggu orang main
sandiwara" akhirnya Sian-li menarik tangan Blo'on suruh
duduk.
Setelah suasana tenang kembali, maka pemain peran raja
itu melanjutkan pula kata2nya ; "Selama sepuluh ketuiunan,
kakek moyangku memerintah di Tiong-goan dan kerajaan Han
makmur-jaya. Tetapi ketika aku jadi raja sampai saat ini
istanaku masih kosong. Aku belum mempunyai permaisuri. Ho,
bagaimana baiknya ?"
Pemain yang jadi mentri tadi segera tampil berkata :
"Mohon baginda suka memerintahkan supaya semua gadis2
cantik berumur limabelas sampai duapuluh tahun menghadap
ke istana".
Raja menyetujui usul mentri itu.
Pemain mentri masuk dan tak lama ke luar lagi menyatakan
kepada sidang penonton bahwa ia telah mencari keseluruh
kerajaan dan telah membawa sembilanpuluh sembilan gadis2
yang cantik untuk dipilih raja. Yang disetujui akan dijadi
permaisuri, yang lain2 akan tinggal di istana sebagai selir dan
dayang.
"Kurang ajar, masakan seorang begitu tamak mempunyai
sembilar puluh sembilan isteri" Blo’on bersungut-sungut
seorang diri.
To Jin-sik kuatir kalau pemuda itu akan mengganggu
pertunjukan tapi untunglah hanya mengomel saja.
Pemain mentri itu berkata lebih lanjut : “Diantaranya adalah
seorang gadis yang sungguh2 sempurna kecantikannya. Aku
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
mengatakan kepadanya bahwa ia tentu akan dipilih sebagai
permaisuri asal dia mau membayar uang sogok kepadaku.
Sayang orangtuanya miskin dan tidak dapat memberi uang
kepadaku. Hm, kalau begitu lebih baik gambarnya kubikin
buruk saja supaya baginda tidak tertarik"
"Mentri jahat engkau!" teriak Blo'on seraya berdiri dan
acungkan tinjunya.
Tetapi pemain itu tak menghiraukan dan terus masuk ke
dalam. Para penontonpun tak mengacuhkan Blo'on. Mereka
anggap Blo’on seorang pemuda sinting.
Sesaat kemudian di atas panggung muncul seorang pemain
baru, seorang gadis yang cantik tampil kemuka dan berseru
kepada penonton: "Namaku Ciau-kun aku dilahirkan di desa
Seng-to, ayahku seorarg petani …. "
Lalu ia menceritakan tentang kejahatan mentri Mo Gin-siu
tadi yang telah memfitnahnya. Kemudian ia menangis lalu
mengambil harpa dan menyanyi menumpahkan kesedihan
hatinya.
Seorang pekerja panggung muncul dengan membawa
lentera, maksudnya saat itu suasana pada malam hari.
Lalu raja tadi muncul lagi. Melihat gadis itu, rajapun tertarik
akan kecantikannya. Gadis itu segera diambil sebagai
permaisuri dan raja memerintahkan supaya mentri jahat tadi
dihukum.
Tetapi menteri itu dapat melarikan diri dan kemudian
menuju ketempat raja orang Tartar yang ternama Han Sin-yu
tadi. Mentri jahat itu segera memperlihatkan gambar Ciau Kun
yang sebenarnya. Melihat itu, raja Tartar segera jatuh cinta.
Segera ia mengirim utusan untuk meminta permaisuri baginda
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
raja Han. Apabila tidak diberikan maka kerajaan Han akan
diratakan dengan bumi.
Raja Han terkejut menerima permintaan itu. Namun ia tak
berdaya karena negerinya lemah. Puteri Ciau-kun menawarkan
diri untuk membalas budi raja. Ia rela diperisteri raja Tartar.
Perpisahan antara raja Han dan Ong Ciau-kun amat
memilukan. Kemudian para pemain itu masuk. Tak lama
kemudian Ciau Kun keluar diiring oleh prajurit2 Tartar.
Dalam menjalankan peranan itu para pemain-pun berjalan
berputar-putar di atas panggung. Tiba2 seorang pekerja
panggung itu muncul dan membawa sebuah bendera
bergambar ikan.
Pemain puteri Ong Ciau-kun segera bertanya, “sampai
dimanakah kita sekarang ?”
Jawab para prajurit Tartar itu : "Ini adalah sungai Naga
Hitam, tapal batas daerah Tartar".
Pemain Ong Ciau-kun berdiri menghadap ke arah penonton
sembari mengangkat sebuah gelas anggur. Tampak ia amat
cantik sekali dalam pakaian seorang mempelai agung.
"O, raja agung, anggur ini kutuang sebagai korbanku
kepada para dewa selatan. Inilah hormat Ong Ciau-kun yang
terakhir kepada rajaku kaisar kerajaan Han yang kupuja
dengan seluruh jiwaku. Baginda, hamba akan menanti paduka
di alam baka ... "
Ia terus loncat ke bawah panggung. Beberapa pekerja
sandiwara sudah siap disitu untuk menyambuti tubuh gadis
itu. Dengan begitu berani Ong Ciau-kun terjun ke dalam
sungai, bunuh diri.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Raja Tartar lari menuju ke tepi panggung melongok ke
tempat Ong Ciau-kun buang diri.
"Aduhai, Ong Ciau-kun yang cantik telah membunuh diri ...
" baru pemain raja Tartar mengucapkan kata2 penyesalan,
sekonyong- konyong Blo'on menyelinap dari tempat duduk
para pononton terus lari menghampiri ke tepi panggung.
Sekali loncat, ia naik ke atas panggung lalu menjambak
rambut raja Tartar itu.
"Raja jahat" teriaknya, "engkaulah yang menyebabkan
gadis cantik tadi sampai bunuh diri.”
"Aduh ... " karena kesakitan, pemain yang memerankan
sebagai raja Tartar itu menjerit-jerit kesakitan, "ampun … aku
tak bersalah.”
"Kurang ajar, engkau masih bilang tak bersalah, “plak ... "
Blo’on menampar pipi raja itu sehingga sampai mulutnya
berdarah. Melihat itu gemparlah sekalian pemain sandiwara.
Beberapa pemain yang menjadi peran raja Tartar tadi, keluar
untuk melerai tetapi malah dihajar Blo'on.
"Hai, engkau menteri jahat, engkau juga harus dihukum!"
Blo'on menjambak pula pemain yang menjalankan peranan
sebagai menteri Mo Gan siu tadi.
"Aduh ... aduh . , aku hanya bermain sandiwara, bukan
sungguh2 ... " orang itu menjerit kesakitan.
"Tidak !" bentak Blo'on, "engkau memang manusia jahat
sehingga puteri cantik tadi sampai bunuh diri. Hutang jiwa,
bayar jiwa. Engkau harus mengganti jiwa puteri itu atau
jiwamu yang kuambil."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Aduh ... " karena sambil berkata Blo'on cengkeram lebih
keras, orang itupun mengaduh kesakitan. "ya, aku sanggup ...
"
"Sanggup apa ?"
"Sanggup mengganti jiwa puteri itu ... "
“Benar ?"
“Ya."
"Kalau berani
membohong, lehermu tentu
kupatahkan"
"Ya, ya. jangan ... kuatir
... " Rupanya orang itu
sudah tahu akan tingkah
laku si Blo'on. Percuma saja
ia berkeras mengatakan
bahwa apa yang terjadi itu
hanya sebuah sandiwara,
bukan sesungguhnya. Lebih
baik ia cari akal untuk
memuaskan hati Blo'on.
Setelah dilepas, orang itupun segera berseru kepada salah
seorang kawannya supaya memanggil Sin Ay.
Sin Ay adalah gadis yang memerankan sebagai Ong Ciaukun.
Dalam pakaian dan hiasan masih sebagai Ong Ciau-kun.
Sin Ay pun keluar.
"Nah. itu dia hidup kembali" seru orang tadi pada Blo'on
"lepaskanlah kawanku yang masih kau cengkeram rambutnya
itu"
Blo'on lepas si raja panggung tadi lalu menghampiri Sin Ay.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Mengapa engkau hidup lagi?" tanya Blo'on.
"Siapa bilang aku mati ? Aku memang mati hanya dalam
lakon sandiwara saja. Tidak sesungguhnya".
"Kalau begitu, sandiwara ini bohong-bohongan" teriak
Blo'on.
Pecahlah gelak tawa para pemain dan penonton yang masih
berada disitu. Mereka anggap itu seorang pemuda sinting.
Blo'onpun ikut tertawa.
Sian-li dan Tio Bn-eik cepat menghampiri panggung dan
mengajak Blo'on lanjutkan perjalanan. Sian-li diarn2 malu
karena sukonya dianggap sinting oleh orang banyak. Sedang
Tio Jin-sik kutir kalau Blo'on akan membuat onar di tempat
pertunjukan itu.
Sekeluarnya dari tempat pertunjukan sandiwara, mereka
lalu berjalan sepanjang jalan yang amat ramai.
Ada sesuatu yang luar biasa. Diantara sekian banyak orang,
tampak berpuluh orang berpakaian indah dan membawa doos
atau bungkusan bergegas-gegas jalan.
Karena tak sengaja, Blo’on telah menabrak seorang lelaki
setengah tua yang membawa sebuah buntalan besar. Orang
itu jatuh dan buntalannya pun jatuh.
Karena merasa salah, Blo on hendak menolong tetapi orang
itupun sudah cepat meloncat bangun. Tidak sempat menolong
orang, Blo'on bermaksud hendak mengambilkan bungkusan
yang jatuh di tanah.
Tetapi tepat dikala tangan Blo’on hendak menyentuh
bungkusan itu, tiba2 orang setengah tua dengan gerak yang
tangkas loncat lalu menendang tangan Blo'on… “plak ...”
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bangsat, engkau berani merampas barangku!" bentak
orang itu dengan bengis.
Karena tak menduga akan menerima tendangan, tangan
Blo'on termakan kaki orang itu dan Blo’on sendiri juga
terdorong jatuh.
Belum sempat Blo’on bangun, orang itupun sundah ayunkan
tangannya untuk memukul kepala Blo’on, dukkkk. aduh ...
gundul Blo'on terlimpah tinju tetapi orang itupun menjerit
kesakitan seraya menarik pulang tangannya. Bukan gundul
manusia melainkan sebuah bola besi yang dipukulnya itu. Hal
itu dikarenakan rasa kejut yang diderita Blo’on menyebabkan
tenaga-sakti Ji ih-cin-kang dalam tubuhnya memancar dan
berobahlah gundul kepalanya sekeras baja.”
"Kurang ajar, mengapa engkau memukul kepalaku ?" Blo'on
mendamprat orang itu,
"Bangsat, engkau hendak merampas bingkisan yaog hendak
kupersembahkan kepada Cian-bing-kun Buyung Kiong ?"
"Apa katamu ?" Blo'on deliki mata "aku tidak merampas
barangmu ? Jangan sembarang omong! Karena merasa telah
membentur engkau sampai jatuh aku hendak menolong
engkau ambilkan barangmu itu"
To Jin-sik tampil menghampiri orang itu. "Tuan Sim
kenalkah tuan kepadaku?" tanyanya.
"O, engkau Siau-bin-git-kay To Jin-sik! Mana berani aku
lupa" seru orang itu,
"Kongcu ini." To Jin-sik menunjuk kepada Blo'on "adalah
tetamu kami, Harap Tan sian-sel maafkan kesalahannya".
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ah, tak apa hanya urusan kecil. Masakan aku tak
memandang muka kepada saudara" kata orang yang disebut
tuan Tan itu.
"Terimakasih, Tan sianseng" kata To Jin-sik, "tampaknya
tuan amat bergegas-gegas sekali. Hendak kemanakah tuan ini
?"
"O, apakah engkau tak tahu bahwa hari ini Cian-bun-longkun
Buyung Kiong sedang mengadakan perjamuan besar
untuk merayakan hari-ulang tahunnya yang ke lima puluh ?"
"Aku sendiri tak dengar, mungkin Ong thocu kami
mendengar berita itu"
"Tentu" sahut orang she Tan itu, "Cian long-kun Buyung
Kiong amat luas pergaulan dan besar pengaruhnya.
Dikalangan pembesar, mentri kerajaan dia kenal baik. Pun di
kalangan persilatan, dia mempunyai banyak kenalan, tak
heran kalau perayaan ulang-tabunnya itu pasti akan ramai
dikunjungi tetamu-tetamu."
"O, bingkisan itu hendak Tan sianseng sumbangkan sebagai
tanda-mata kepada Cian-bin-kun?„ tanya To Jm-si.
Orang itu mengiakan. Dia bernama Tan bergelar Kipas-besi.
Seorang tokoh persilatan yang tinggal di luar kota.
Hari itu ia perlukan datang ke kotaraja
"O, jika demikian, akupun akan berkunjung untuk
menghaturkan selamat kepada tuan Buyung- ih" kata To Jin
sik.
Setelah Tan Gun melanjutkan perjalanan, berkatalah Blo'on
: "Bagus, kita akan bertemu dengan Cian-bin-long kun Buyung
Kiong."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
To Jin sik cepat dapat menyadari apa yang terkandung
dalam hati Blo'on, pikirnya : "Celaka, bisa dia membuat gara2
di rumah Cian bin-long , tentu akan menimbulkan peristiwa
besar".
To Jin-sik mencari akal bagaimana dapat menghindarkan
diri dari kesulitan dengan Blo'on.
"Hayo, kita ke rumah Cian-bin-long-kun" tiba2 Blo'on
berseru.
"Ah, kita jalan2 dulu" kata To Jin-sik. "mengingat tuan
Buyung Kiong seorang yang bernama maka banyak sekali
tetamunya yang berkunjung datang. Kita agak malam saja
agar suasana sudah sepi. Tak usah menyiksa diri menunggu
giliran orang banyak memberi selamat"
"Dan kita harus membeli barang bingkisan seru Sian-li,
"Mengapa harus memberi barang bingkisan segala?” kata
Blo'on.
To Jin-sik menghela napas. “Itu memang sudah naluri adat
kebiasaan masyarakat kita. Setiap menerima undangan baik
perjamuan pernikahan, ulangtahun, melahirkan atau kematian,
kita harus memberi sesuatu sebagai tanda menghargai tuan
rumah."
"Kalau tak membawa apa2, apakah tidak akan diterima tuan
rumah ?" tanya Blo'on.
"Sudah tentu diterima" sahut To Jin-sik, "hanya kita sendiri
yang tak enak hati alias malu".
"O. dengan begitu hidup kira ini hanya diperbudak oleh rasa
malu terhadap orang"
"Bukan begitu" jawab To Jin si k "tetapi adat hidup
masyarakat kita memang begitu."
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Siapakah yang mengajari adat hidup itu pada kita ?"
"Orangtua kita tentunya."
“Siapa yang mengajari orangtuamu ?"
"Kakek, nenek dan moyang".
"Kalau begitu kita ini hanya menerima warisan saja. Hidup
kita ini sudah diisi dengan bermacam warisan ajaran orangtua,
ajaran kakek moyang."
"Sudahlah, suko, kalau engkau tak mau memberi bingkisan,
ya sudahlah. Tiada seorang pun akan menghina engkau
terserah pada hatimu sendiri" sela Sian-li,
"Memang benar, sute" sahut Blo'on, "aku memang tak mau
memberi bingkisan apa2 kepada an-bin-long kun itu. Jika lain
orang mungkin akan sih pikir2. Tetapi terhadap manusia
seperti Cian-bin-Iong kun, aku tak sudi memberi apa2. Dialah
yang harus memberikan harta bendanya bagi menolong orang
miskin.”
"Kongcu, harap jangan keras2 kalau membicarakan diri
Cian-bin long-kun. Dia mempunyai kenalan, kawan baik dan
kaki tangan" buru2 To-Jin sik mencegah.
"Tidak peduli !" seru Blo'on. "namanya saja Cian- bin-longkun
si muka seribu, orangnya tentu licin."
Tiba di sebuah tempat sepi To Jin-sik menyatakan hendak
buang air kecil. Dia menuju ke sebuah gerumbul. Tak lama
kemudian ia kembali lagi.
"Hai, mengapa engkau berganti pakaian ?", tegur Blo'on.
"Ya, kupikir kalau mengenakan pakaian anakbuah Kaypang.
tentu mudah dikenal orang, lebih nyaman kalau
berpakaian seperti orang biasa begini.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Sepanjang jalan mereka masih melihat tak hentinya orang
menuju ke arah barat. Arah menjadi tempat tinggal Cian-binlong-
kun. Hari itu sudah siang dan To Jin sik mengajak Blo'on
berdua untuk minum di sebuah rumah makan.
Rumah makan itu walaupun kecil tetapi penuh dengan para
pengunjung. To Jin-sik pesan makanan dan minuman.
"Wah, menilik gelagat, ulang tahun Cian-bin long-kun tentu
akan berlangsung sangat meriah. Sejak beberapa hari yang
lalu, sudah banyak tokoh2 persilatan yang datang ke kota
raja." kata seorang tetamu yang duduk di sebelah kanan rneja
Blo'on.
"Sudah jamak" sahut kawannya. "dimana terdapat gula
tentu semut2 akan merubungnya. Orang ternama, kaya dan
berpengaruh seperti Cian-long kun tentu akan dikerumuni oleh
para tetamu.”
"Ah jangan ewah, bung," kata orang yang pertama tadi.
"Siapa ewah" bantah orang yang kedua, “Bukankah para
tetamu itu juga takkan datang dengan sia2 ?”
"Apa maksudmu ?"
"Apalagi kalau bukan keinginan" jawab orang itu, "dengan
datang memberi selamat menghaturkan bingkisan, mereka
tentu mengharap akan mendapat perhatian Cian bin-longkun"
"Apa gunanya perhatian saja ?"
"Banyak" sahut orang itu pula. "pokoknya mereka tentu
mengharap bantuan dari Cian bin kun apabila mereka
membutuhkan. Misalnya bila mereka tersangkut perkara
hukum, untuk minta bantuan Cian-bin-long-kun. Atau mereka
hendak menginginkan kedudukan pemerintahan, Cian-binTiraikasih
website http://kangzusi.com.
long-kun tentu dapat bantu. Kalau mereka itu orang dagang,
mengharapkan perlindungan dari Cian-bin kun apabila
sewaktu-waktu mereka mendapat kesukaran. Dan lain2
menurut kepentingan masing2.
"Wah, wah, kalau tetamu2 itu mendengar omonganmu,
mereka bisa marah, " kata orang pertama.
"Memang benar" sahut orang kedua seenaknya saja
"karena malu orang memang bisa marah"
Saat itu Blo’on merasa haus. Dan pelayan sudah muncul
dengan membawa hidangan dan minuman yang dipesan To
Jin-sik. Blo'on pun sudah tertawa-tawa dan menggosok-gosok
kedua telapak tangannya.
Tiba2 dari luar masuklah tiga orang tetamu, rang berwajah
putih halus, berumur lebih kurang duapuluh lima tahun.
Mengenakan pakaian biru muda dan kopiah hitam. Yang
seorang bertubuh tinggi besar, gagah perkasa. Dan ketiga
seorang bertubuh padat, muka brewok dan lengannya penuh
ditumbuhi bulu rambut, lebat.
Begitu masuk, si brewok terus menyambar si pelayan tadi
dan ditarik ke sebuah meja kosong.
"Letakkan disini" katanya seraya mengambil guci arak lalu
semua basi yang berisi masakan.
"Tetapi loya ... hidangan ini pesanan dari tamu di meja
ujung sana ... "
"Jangan banyak mulut " bentak si brewok.
"Tetapi …."
"Setan engkau !* si brewok serentak bangkit lalu
mencengkeram leher baju pelayanl. “Pilih yang mana,
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
kepalamu pecah, matamu buta, hidungmu penyek atau gigimu
rompal ?" seru brewok seraya mengangkat tinjunya.
"Ampun, loya ... " pelayan itu merintih minta ampun.
Beberapa tetamu segera melerai untuk menyabarkan si
brewok. Tiba2 muncul pemilik rumah makan.
"Ai, kiranya Shin loya. ai, Kho kengcu, maaf, karena berlaku
tak menghormat," pemilik rumah makan itu segera memberi
hormat kepada laki2 yang berpakaian biru muda tadi.
Lelaki berwajah putih baju biru muda seorang tinggi besar
segera berbangkit dan balas memberi hormat. Keduanya
bahkan tinggalkan tempat duduk untuk melerai kawannya, si
brewok.
"Sudahlah, Shin lote, lepaskan jongos itu,” seru orang
tinggi besar.
"Ya, mengapakah Shin loya marah kepada pelayan ini ?"
tanya pemilik rumah makan.
"Kusuruh dia menaruh hidangan di meja sini terus
mengomel saja" kata si brewok yang bernama Shin Kong-tat
seraya lepaskan pelayan itu.
"Mengapa engkau sekurang ajar itu ?, pemilik rumah makan
mendamprat pelayannya.
"Hidangan itu telah dipesan lain tetamu.”
"Sudahlah, jangan ribut, lekas ganti hidangan yang dipesan
tetamu itu!" bentak pemilik rumah makan demi melihat Shin
Kong- tat sudah deliki mata.
Pelayan itu ter-sipu2 masuk.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ai. Kho kongcu. mengapa kongcu duduk diruang ini, mari
silahkan masuk kedalam." Dengan ramah sekali pemilik rumah
makan itu mempersilahkan ketiga orang itu.
"Ah, tak usahlah saudara Giam." kata Kho pangcu, "kami
hanya singgah sebentar saja, terus hendak menuju kegedung
kediaman Buyung-heng”.
"O, kalau begitu silahkan Kho kongcu menikmati minuman
arak wangi saja" kata pemilik rumah makan lalu memberi
perintah kepada pelayan supaya mengambilkan arak wangi
yang paling enak dan jangan sekali-kali menerima pembayaran
Kho kongcu.
Setelah memberi pesan, pemilik rumah makanpun masuk
lagi ke dalam. Kho kongcu dan si brewok serta orang tinggi
besar kembali ke mejanya.
"Astaga ... !" si brewok Shin Kong-tat menjadi kaget,
"kemanakah hidangan di meja ini?."
Beberapa tetamu yang duduk di dekat situ diam saja.
Mereka tak berani memberi keterangan karena kuatir akan
terlibat dalam urusan.
Shin Kong-tat celingukan memandang kian kemari, mencari
siapakah yang berani mengambil makanan dan minuman di
mejanya tadi.
Tiba2 matanya berkilat-kilat ketika tertumbuk pada tiga
orang tetamu yang duduk di meja paling ujung. Teringat
seketika bahwa pelayan tadi mengatakan kalau hidangan itu
memang pesanan meja diujung itu. Karena sudah ditaruh di
atas meja Shin Kong- tat, tentu mereka belum terima
pesanannya. Tetapi mengapa saat itu mereka tengah melahap
hidangan yang tersedi mejanya ?
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kurang ajar, tentu dia yang mengambil hidanganku."
serentak Shin Kong-tat ayunkan langkah. Giginya
berkemerutukan karena menahan marah. Tangannya
mengepal-ngepal tinju.
Meja yang hendak dihampiri si brewok adalah tempat
Blo’on, Sian-li dan To Jim-sik.
Blo'on enak2 menggerogoti paha ayam.
-ooo0dw0ooo-
Jilid 24
Pesta yang heboh.
Siau-bin-git-kay atau pengemis wajah tertawa Jin sik
terkejut ketika melihat si brewok Shin Kong-tat menghampiri
mejanya dengan mengepal tinju.
Demikian pula Sian li. Ia menyadari bahwa terjadi
perkelahian di rumah makan itu. Memang yang mengambil
hidangan dari meja ketiga pendatang itu. yakni Kho Sun-ho
yang disebut Kho kongcu. Mo Gay liok siorang tinggi besar dan
Kong-tok si brewok, adalah Blo'on.
Blo'on jengkel karena makanan yang dipesan telah
dirampas oleh si brewok. Ketika ketiga orang itu tengah
bercakap-cakap dengan pemilik rumah makan, Blo'on terus
menghampiri meja makan mereka dan mengambil hidangan
itu.
"Hai, bocah gundul, apakah engkau yang mengambil
makananku ?" teriak Shin Kong-tat ketika muka meja.
To Jin sik dan Sian li memandang Blo’on tetapi anak itu
tetap enak2 menghabiskan ayam.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Karena tidak dihiraukan, Shin Kong tat marah. Ia
menyambar paha ajam dari tangan Bio’on.
Blo'on memandang si brewok, tiba2 tertawa. "Ho, pengemis
ki cia (temaha makan), tingga tulang saja masih mau dimakan
... habis begitu Bloon mengambil ayam panggang bagian yang
masih penuh dagingnya.
Tetapi baru saja digigit sekali, Shin tat sudah merebutnya.
"Eh, engkau gemar ikan ayam?' seru Bloon, lalu tak
menghiraukan dan mengambil seeko kakap goreng,
Belum sempat kakap itu sampai padanya, Shin Kong-tat
sudah merebutnya lagi, anehnya Blo'on hanya tertawa dan
mengambil ikan. Tetapi begitu hendak ditelan selalu diambil
Shin Kong-tat.
Bukan saja To Jin-sik dan Sian-li menjadikan peristiwa itu
dengan terlongong-longong, sekalian tetamu juga heran.
Serempak seluruh tamu berhenti makan dan minum. Mereka
memandang ke arah meja Blo'on.
Karena setiap hidangan yang diambil Blo’on selalu direbut
Shiu Kong-tat lama kelamaan habislah ikan di meja. Bahkan
ketika Blo'on mau ambil cap-jay, pun basi berikut masakan
capcay telah dirampas. Semua dirampas sampaipun bakso
yang disupit Blo'on juga dirampas.
Masakan di meja telah habis berpindah ketangan Shin
Kong-tat sehingga tangan orang brewok itupun penuh dengan
bermacam-macam masakan. Sebenarnya, ia dapat saja
membuang makanan2 itu tetapi dia memang sengaja hendak
melihat Blo'on akan bertindak bagaimana. Maka sekalipun
tangannya penuh dengan makanan, ia tak mau
meletakkannya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ha, ha, pengemis ki-cia, semua-mau”, kata Blo'on tertawa
seorang diri lalu mengambil basi yang berisi kuah bakso. Kuah
itu masih panas sedang baksokya sudah dirampas oleh Kongtat.
"Nih, kalau mau kuah, ambil sekali,” seru Blo'on. Sebelum
Shin Kong-tat sempat mengulurkan tangan, sekonyongkonyong
Blo'on berdiri dan menyiramkan kuah panas itu ke
muka si brewok.
“Auuhhhh……….!”
Karena kedua tangannya memegang beberapa macam
masakan, dan karena tak menduga-duga, maka Shin Kong tat
tersiram air panas. Sebelum ia tahu apa2 mukanya pun
ditutup rapat2 dengan basi. Dan supaya jangan meronta
Blo’on pun menjambak kencang2 rambut si brewok.
Bayangkan rambut dijambak dan muka ditutup dengan basi
berisi kuah panas. Betapa Shin Kong-tat itu seorang jago yang
tinggi kepandaiannya tetapi ia tetap menjerit-jerit. Tetapi
celakanya menjeritpun tidak dapat karena mulutnya tertutup
basi.
Melihat kawannya disiksa begitu rupa, orang tinggi besar
yang bernama Mo Gayliok marah. Sekali loncat ia hendak
memukul Blo’on. Tetapi sebelum Mo Gay-hok tiba. Blo’on
sudah mendorong tubuh Shin Kong tat untuk menyongsong.
Mo Gay liok terkejut. Untung ia masih sempat berkisar ke
samping. Brak ... terdengar suara bergerodakan keras ketika
meja dan kursi dilanda oleh dua sosok tubuh.
Luput membentur Mo Gay-liok. tubuh Shin Kong-tat melaju
ke belakang dan membentur Liang-ho. Keduanya jatuh
kebelakang melanda meja dan kursi.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bangsat, engkau bosan hidup !" teriak Gay-liong lalu loncat
menerkam Blo'on. Cepat sekali gerakan orang she Mo itu
sehingga Blo’on tak sempat menghindar.
'Uh ... " Blo'on menjerit kaget ketika lehernya dicekik oleh
Mo Gay-liok. Hampir pemuda itu tak dapat bernapas. Tangan
Gay liok tak ubah seperti jepitan baja.
Karena tak dapat bernapas. Blo'on meronta sekuat-kuatnya.
Ia menendang perut Mo Gay liok.
“Duk ......”
Seperti layang2 putus tali maka tubuh si tinggi besar Mo
Gay liok melayang beberapa meter jauhnya dan brak ... jatuh
menimpah sebuah meja. Meja hancur, tetapi yang duduk di
meja itu ikut menderita jatuh terlimpah masakan.
Keadaan dalam rumah makan tampak kacau pemilik rumah
makan segera keluar. Melihat kekacauan itu. ia segera
menghampiri ketempat Kho kongcu. Ia perintahkan beberapa
pelayan untuk benggotong Kho kongcu ke dalam, begitu juga
si Brewok Shin Kong-tat dan si tinggi besar Mo I ty liok.
Mereka bertiga pingsan.
"Mengapa engkau membuat gaduh di sini ?" tegur pemilik
rumah makan setelah menghampiri tempat Blo'on,
"Maaf ciangkui." Buru2 To Jin sik berkata: “tapi . , "
"Paman To, tak perlu minta maaf. " tiba2 Blo’on
menyelutuk. "yang membikin gaduh bukan kami tetapi
mereka"
"Tetapi engkau memukul mereka" seru pemilik rumah
makan.
Tiba2 Blo'on tertawa: "Apakah engkau melihat peristiwa
tadi ?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Pembantuku memberi laporan" sabut pemilik rumah
makan.
"Kalau tidak melihat sendiri jangan suka percaya omongan
orang. Tanya saja pada sekalian tamu2 disini siapakah yang
cari gara2 lebih dulu.”
"Tetapi; mengapa engkau melayani mereka?”
Blo'on .deliki mata.
"Eh. kalau engkau diganggu seperti aku, hidangan yang
terang kupesan lalu dirampasnya, apakah engkau diam saja ?"
tanya Blo'on.
"Ah. itu urusan kecil" sahut pemilik rumah makan,
"bukankah sudah kusuruh pelayan nanti membuatkan lagi
untukmu ?"
"Kalau orang sedang makan lalu makanan itu direbut orang
lain, apakah engkau diam saja?”'
"Tetapi lebh baik engkau jangan cari perkara.”
"Kalau engkau dicekik orang sampai tak dapat bernapas,
apakah engkau diam saja?”, Blo’on melanjutkan
pertanyaannya.
"Tetapi sebaiknya jangan cari perkara”, berulang kali
pemilik rumah makan itu hanya dapat menjawab begitu.
"Eh, apakah rumah makan ini milik mereka?”, tanya bto'on.
"Bukan"
"Apakah engkau ini budak mereka ?"
"Bukan " teriak pemilik rumah makan.
"Mengapa engkan takut dan selalu berpihak kepada mereka
?"
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Ah, engkau tak tahu"
"Tahu apa ?”
"Kho kongcu itu adalah putera dari Kho tay haksu hakim
yang tertinggi di kota raja. Pengaruhnya amat besar sekali.
Setiap orang takut kepadanya"
"Apa itu hakim ?” tanya Blo on.
"Hakim yalah orang yang mengadili dan menjatuhkan
hukuman"
"O, siapa yang diadili ?"
"Orang yang bersalah"
"Kalau tidak salah ?"
"Sudah tentu tidak diadili" kata pemilik rumah makan
seraya diam2 memaki Blo'on seorang pemuda goblok.
"Jika demikian perlu apa takut ? Aku tak salah, yang salah
orang brewok dan orang tinggi besar itu, biar mereka diadili"
kata Blo'on.
Pemilik rumah makan itu mendengus. "Hm, enak saja
engkau bicara. Engkau telah pukul pengawal putera Kho
haksu, engkau tentu ditangkap dan dihukum"
"Gila" tetiak Bjo'on, "aku tak bersalah"
"Hakim dapat mengatakan engkau bersalah. Apalagi
puteranya menderita, tentu Kho haksu marah dan
menghukum engkau seberat-beratnya"
"Lalu bagaimana maksudmu 7"
"'Mana yang lebih baik ?" tanya Blo'on.
"Engkau suka yang mana ?" pemilik rumah makan balas
bertanya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
“Tidak pilih ke-dua2nya"
Pemilik rumah makan tercengang. Dalam pada itu karena
takut terlibat maka para tetamu dalam rumah makan itupun
samua pergi.
"Ciangkui" tiba2 To Jin-sik berkata, "tentang kerusakan
alat2 dan hidangan disini aku sanggup mengganti. Tetapi
bagaimana dengan urusan Kho kongcu ?"
"Ya. memang repot" pemilik rumah makan itu garuk2
kepalanya. la bingung. Kalau Bio’on menyerah, itu memang
mudah. Tetapi rasanya pemuda itu tentu tak mau. Untuk
menggunakan kekerasan ia kuatir tak dapat menandingi. Kan
Shin Kong tat dan Mo Gay liok yang termasuk sakti, dapat
dirubuhkan Bloon. Namun kalau suruh Blo'on melarikan diri, ia
kuatir akan dipersalahkan oleh Kho haktu.
"Maksudku begini saja" sesaat kemudian pemilik rumah
makan itu mendapat akal "lebih baik kalian melarikan diri"
"Terima kasih, ciangkui." kata To Jim sik, "tetapi bagaimana
dengan diri ciangkui nanti.”
"Aku mempunyai akal" kata pemilik rumah makan "kita
harus pura2 berkelahi dan kalian harus memukul aku sampai
pingsan. Satelah itu kalian boleh pergi"
Pikir2 saran pemilik rurrah makan Itu baik juga. Kuatir kalau
Blo'on menolak. To Jin sik segera menyetujui,
Demikian To Jtn-sik pura2 berkelahi dengan pemilik rumah
makan dan berakhir dengan rubuhnya pemilik makan itu tak
sadarkan diri. To Jin-sik segera ajak Blo'on dan Sian li pergi.
"Kemana kita harus pergi ?* tanya To Jin-Iik Saat itu sudah
menjelang sore.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Kita datang ke pesta ulangtahun Cian-bin-long-kun, saja"
seru Blo'on.
To Jin sik terkejut. Ia tahu bahwa pergi ke pesta
ulangtahun Cian bin-long kun berarti akan ngundang gara2
"Ah. baiklah kita pesiar ke seluruh kota sambil menikmati
peninggalan2 kerajaan yang indah. Bukankah kongcu hendak
melihat genta raksasa ?" katanya.
Blo'on merenung, katanya : "Tetapi bagaimana kita dapat
mencari orang itu kalau tak pergi ke rumahnya ?"
"Tetapi hari ini dia sedang mengadakan ulang tahun. Tentu
banyak tetamu. Dan tetamunya tentu terdiri dan pembesar2,
tokoh2 persilatan, dan orang2 ternama. Kalau mencarinya
pada saat ini rasanya tidak tepat" kata To Jin sik.
"Ya, benar”, Sin-Li ikut bicara.
"Ah. tidak" bantah Blo'on "kalau tak kesana, bagaimana kita
dapat menanyainya ?"
"Lebih baik jangan, kongcu"
"Apa engkau takut ?"
"Bukan takut" jawab To Jin-sik. "tetapi lebih baik kita
menghindari kesulitan daripada ...”
"Tanpa menghadapi kesulitan bagaimana kita akan
mendapat hasil ?" tukas Bloon.
Sian-li terkejut. Diam2 ia heran mengapa makin jauh
perubahan dalam alam pikiran Blo'on saat itu. Setiap
keinginannya tentu diingat ingati terus dan belum sudah kalau
belum selesai. Apakah otaknya benar2 sudah sembuh ? Diam2
nona Sian-li berpikir.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Begini sajalah" akhirnya ia menengahi, “kita pergi ke
rumah Cian bin long-kun tetapi tak masuk. Hanya cukup tahu
saja. Besok kita kesana lagi menemuinya "
Usul nona itu diterima, Mereka lalu menuju ke rumah
kediaman Cian-bin-long-kun.
Cin bin-long kun Buyung Kiong seorang hartawan di
kotaraja yang terkenal. Orang tak tahu dari mana sumber
harta kekayaannya itu. Dia hanya mengusahakan toko obat
saja. Tetapi usaha dibelakang layar memang hebat sekali. Dia
punyai rumah2 madat, menguasai gerombolan hitam di kota
raja. Dia bekerja sama denga Wi-hian, thaykam atau orang
kebiri dalam kerajaan yang besar pengaruhnya. Pembesar2
kerajaan banyak dikenalnya. Mereka melindungi perdagangan
madat gelap dari Cian bn long kun. Sebagai imbalan Cian bin
long kun memberikan jatah madat kepada mereka.
Hari itu kotaraja benar2 ramai sekali. Bukan saja Cian-binlong-
kun sedang merayakan hari ulang tahunnya, pun malam
itu tepat jatuh tanggal limabelas bulan delapan. Menurut
kepercayaan, pada tanggal dan bulan delapan itu, para
malaekat mengadakan rapat, maka kelenteng, biara, kuil dan
rumah2 pemujaan penuh sesak dengan para pengunjung yang
datang untuk mohon doa restu. Menurut naluri adat istiadat,
pada malam.itu para gadis2 pingitan berkunjung ke kelenteng,
bersembahyang agar cepat dapat jodoh yang baik.
Dengan diselenggarakannya pesta ulangtahun Cian-binlong-
kun maka penduduk kotaraja hampir semua keluar
rumah. Yang tua berkunjung ke rumah Cian-bin-long-kun,
yang muda berkunjung ke kelenteng dan rumah2 biara.
Pesta berlangsung dengan meriah sekali. Tamu2 bagaikan
iring-iringan semut yang tak kunjung putus. Setiap tetamu
tentu membawa barang bingkisan untuk tuan rumah. Dan
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Cian-bin long-kun dengan wajah berseri-seri menyambut dan
mempersilahkan tetamu2 itu duduk.
Hidangan yang disuguhkan pun terdiri dari makanan yang
mahal. Cian bin long-kun sengaja mengundang seorang
tukang masak termasyhur dari Hang ciu,
Tengah ramai para tetamu menikmati hidangan, tiba2
penjaga pintu masuk dengan membawa sebuah bungkusan
besar. Penjaga menyerahkan bungkusan dari kain sutera
kuning emas itu kepada Cian bin-long-kun.
"Loya" kata penjaga pintu, "seorang lelaki menyerahkan
bungkusan ini untuk loya”
"Dari siapa ?' tanya Cian- bin-long-kun. "Orang itu hanya
disuruh mengantarkan. lalu pergi. Katanya, didalam
bungkusan terdapat nama pengirimnya. Loya sudah kenal baik
sekali dengan orang itu"
Cian bin-long-kun kerutkan dahi. "Aneh" gumamnya
"apakah isinya?"
"Hamba tak tahu. loya. Tetapi orang pesuruh itu
mengatakan bahwa isinya Hiong som.”
"Apa ?" Cian-bin-long-kun menegas, "apakah hiong som itu
?"
"Hiong-som yalah kolesom beruarg. Atau kolesom yang
bentuknya mirip dengan beruang. Asalnya jauh di daerah
kutub utara. Di negeri Tiong-goan sini. lak ada som semacam
itu"
"Oi" Cian bin long kun mendesuh kejut “Aku sendiripun tak
pernah melihat hiong-som".
Biasanya setiap bingkisan tentu segera diserah terimakan
pada seorang yang mengurus penerimaan hadiah. Tetapi
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
entah bagaimana, Cian bin-long kun memerintahkan supaya
bungkusan ini ditaruh di mejanya.
"Saudara2" sesaat kemudian Cian-bin-long-kun berseru
lantang "sungguh suatu peristiwa yang tak pernah kuduga
bahwa dalam pesta ulang tahunku malam ini, akan terjadi
sesuatu yang mengejutkan"
Sekalian tetamu terkejut dan mencurahkan perhatian.
"Oleh seorang yang tak mau disebut namanya, aku telah
menerima kiriman bingkisan yang luar biasa. Sebuah benda
yang tak terdapat di negeri Tiong-goan.”
Perhatian sekalian tetamu makin tercurah.
"Pernah saudara2 mendengar tentang sebuah tanaman
yang disebut hong-som ?" seru Cian-long-kun.
Beberapa tetamu mengatakan belum pernah.
"Nah, dalam bingkisan ini terisi hiong-som hanya terdapat
di daerah kutub utara. Demi hormat dan menghaturkan terima
kasih kepada tetamu dan sanabat2 yang telah memerlukan
datang mengunjungi dan memberi selamat atas ulangtahunku
hari ini maka aku, Cian-bin long Buyung Kiong akan membuka
bungkusan ini. Maka kuperlihatkan kepada para tetamu
sekalian apakah bentuk dari hiong-som itu. Kemudian akan
kupotong-potong dan kupersembahkan kepada tamu2
sekalian"
Tepuk tangan bergemuruh dari para tetamu menyambut
pernyataan tuan rumah. Mereka gembira karena akan
menerima pemberian hiong-som yang belum pernah
diketahuinya.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Maka mulailah Buyung Kiong membuka bungkusan. Setelah
bungkusan kain dibuka maka didalamnya terdapat sebuah
kotak kayu. Di atas kotak kayu tercantum sepucuk sampul.
Cian-bin-long-kun segera mengambil sampul lalu
membukanya dan membaca.
"Ah. kawan ini memang suka bergurau”, katanya dengan
tertawa "dia memakai nama Li-ing-ti yang berarti Engkau-tahu
sendiri, ha… ha… "Bagus, bagus" seru Cian-bin-lono-kun
dengan gembira, "dalam surat ini dikatakan bahwa hiong-som
itu berkhasiat menambah panjang umur. Merupakan benda
yang jarang terdapat di dunia.
Terdengar suara gemuruh dari para tetamu yang amat
gembira.
"Ai, kawan Li ing-ti ini memang suka gurau. Dia
mengatakan bahwa sehabis makan hiong-som orang tak boleh
tidur sampai sepuluh hari sepuluh malam …. "
"Ah ... " terdengar suara desah dari tetamu. Bagaimana
mungkin orang tak tidur selama sepuluh hari sepuluh malam.
"Ah. rupanya dia memang bersungguh-sungguh"seru Cian
bin long kun pula setelah menyelesaikan membaca surat itu,
"dia mengatakan barang siapa ingin panjang umur, harus kuat
tidak tidur. Tidak tidur sehari semalam, tambah umur dua
tahun. Dua hari dua malam, tambah empat tahun. Tiga hari
tiga malam tambah enam tahun. Kalau sepuluh hari sepuluh
malam, akan tambah duapuluh tahun. Kuat sebulan, tambah
umur enampuluh tahun ... "
Kembali terdengar suara gemuruh dari para tetamu.
Bermacam-macam tangkapan mereka atas keterangan itu.
Diam2 mereka berjanji daIam hati untuk berusaha tidak tidur
selama mungkin.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Demikian bunyi surat itu dan mulailah Cian in long kun
mengambil pisau untuk membuka kotak.
Beratus-ratus pasang mata para tetamu mengikuti gerakgerik
tuan rumah dengan penuh perhatian. Walaupun diantara
mereka terdapat beberapa pembesar dan pejabat yang
berpangkat tinggi tapi mereka memang belum pernah melihat
apakah hiong-som itu.
"Ai, rapat benar" kata Cian-bin-long kun setelah kotak
terbuka dan melihat sebuah bungkusan kertas lilin.
Ia lalu membuka kertas lilin itu dan ...
Bagaikan halilintar meledak, seketika memecah Cian bin
long-kun dan beratus-ratus tetamu ketika melihat isi
bungkusan kertas lilin itu. Ruang gedung yang luas seakan2
tergetar hendak rubuh karena pekik teriakan yang meledak
saat itu.
Ternyata bungkusan kertas lilin itu bukan berisi hiong som
sebagaimana dikatakan dalam surat oleh orang yang
menamakan dirinya Li ing ti atau Engkau-tahu-sendiri,
melainkan sebutir kepala ... manusia !
Sesaat Cian-bin-long-kun tegak seperti patung. Wajahnya
pucat silih berganti merah. Suasana ruang perjamuan itu
hening lelap.
"Batang kepala orang itu bukan lain adalah kepala Tanganseribu
Buddha Kim Hok, si gemuk yang bersama Algojo
berdarah-dingin Hun Tiong mo, telah diperintahkan untuk
memendam peti harta karun dipulau karang.
Itulah sebabnya maka Cian-bin-long-kun Buyung Kiong
terkejut seperti disambar petir.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Panggil penjaga pintu " sesaat menyadari bahwa dirinya
telah menderita hinaan besar seorang yang tak diketahui
segera Cian- bin-long- kun berseru memberi perintah.
"Lihat isi bungkusan itu " teriak Cian-bin long-kun setelah
penjaga pintu datang.
Penjaga pintu memandang ke meja dan seketika pucatlah
wajahnya : "Hamba ... tak tahu kalau isinya ... "
"Kerahkan kawan-kawanmu mencari orang itu segera seret
kemari " teriak Cian bin Iong-kun dengan bengis.
Penjaga pintu itu pucat wajahnya. Orang yang
menerimakan bungkusan itu sudah pergi, kemanakah ia harus
mencarinya. Namun
perintah Cian-bin long kun
tak dapat dibantah.
Terpaksa dengan gemetar
ia mengiakan dan terus
mengundurkan diri.
Beberapa belas jago2
yang dipelihara Cian bin-
Iong kun segera dikerahkan
untuk mencari orang yang
mengantarkan bingkisan itu.
Walaupun tak mudah untuk
mencari orang dalam kota
yang begitu besar dan
ramai, namun mereka tetap
berusaha juga.
Beberapa orang yang tingkah lakunya mencurigakan segera
ditahan dan ditanyai. Tetapi terpaksa harus dilepas lagi karena
tiada bukti.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
Saat itu penjaga pintupun sedang berjalan sepanjang jalan
yang agak sepi. Tiba2 ia melihat tiga orang sedang berjalan
mendatangi. Diperhatikannya ketiga orang itu dan seketika ia
heran melihat salah seorang diantaranya, agak aneh. Seorang
pemuda yang gundul tidak, berambut pun tidak. Walaupun
gundul tetapi pada kepala bagian kanan tumbuh seikat
rambut panjang yang mirip sebuah kuncir. Memang cakap
juga wajah pemuda itu tetapi sikapnya seperti tolol.
Tiba2 salah satu diantara ketiga orang menghampiri dan
meregur: “Saudara, dimanakah kediaman Cian-bin-long-kun
Buyung Kiong?”
Penjaga pintu yang berkawan dua orang jago silat itu
terkejut mendapat pertanyaan itu.
"Siapa engkau ?" tegur penjaga pintu.
"Kami datang dari lain daerah hendak melihat-lihat
keindahan kotaraja. Kudengar Cian-bin long-kun Buyung Kiong
sedang mengadakan pesta ulangtahun"
"Apa keperluanmu menanyakan kediaman Cian bin-longkun
?" tanya si penjaga pula.
"Ei. mengapa lagakmu begitu tengik ?" tiba2 Blo'on
menyelutak, Rupanya ia tak puas melihat lagak bicara si
penjaga pintu yang angkuh.
"Kurang ajar, engkau berani memaki aku?' teriak penjaga
pintu.
"Mengapa tak berani ?"
"Kalau tak salah engkau ini mirip dengan orang yang
mengantar bingkisan istimewa itu," tiba2 penjaga pintu
berseru.
"Apa maksudmu ?" tegur pemuda itu.
Tiraikasih website http://kangzusi.com.
"Bukankah engkau yang mengantar bungkusan besar
kepada tuan Buyung Kiong ?" seru penjaga pintu.
"Hah ?" pemuda itu ternganga.
"Ho. jangan menyangkal" teriak penjaga pintu pula,
"engkau harus ikut kami menghadap Buyung loya"
"Mengapa ?" tanya si pemuda tak mengerti.
Anda sedang membaca artikel tentang Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4 dan anda bisa menemukan artikel Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4 ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2012/08/cerita-ngentot-siswi-silat-pendekar.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4 sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Cerita Ngentot Siswi Silat : Pendekar Bloon 4 with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2012/08/cerita-ngentot-siswi-silat-pendekar.html. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 270 komentar... read them below or add one }

«Terlama   ‹Lebih tua   1 – 200 dari 270   Lebih baru›   Terbaru»
Pengobatan secara herbal mengatakan...

ceritanya seru gan.

Pengobatan glaukoma herbal mengatakan...

ceritanya nlucungan,

Obat herbal gagal ginjal mengatakan...

ceritanya lumayan seru.

Obat Untuk Penyakit Kanker Paru Paru Herbal mengatakan...

artikel yang menarik gan mantap juga terimakasih banyak atas infonya

hendri prastio mengatakan...

artikelnya bagus sekali sob,,menambah pengetahuan dan wawasan.. terima kasih banyak atas sharenya..semoga selalu menciptakan karya" terbaiknya,,,dan ditunggu UPDATEan terbarunya sob,,,pokoknya mantap deh! keren buat blog ente ! dan saya mohon dukungannya sob buat lomba kontes SEO berikut:
Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan
Commonwealth Life Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia
terima kasih atas dukungannya sob,, saya doakan semoga ente selalu mendapatkan kebaikan,, dan terus sukses!! amin hehe sekali lagi terima kasih banyak ya sob...thaks you verry much...

Obat Herbal Lemah Syahwat mengatakan...

saya kasih masukan ya gan terlalu banyak aja artikel nya

obat telat bulan mengatakan...

ceritanya asik gan bikin si otong ngamuk nih ha ha ...
salam

Cara Mengobati Penyakit Kanker Otak mengatakan...

ceritanya terllau panjang he ,....

Seputar Hypnosis,Hypnotherapy Dan NLP mengatakan...

Numpang Link ya :

INFO SEMINAR,TRAINING & WORKSHOP
INFO SEMINAR,TRAINING & WORKSHOP
Seputar Hypnosis,Hypnotherapy Dan NLP
2 DAY WORKSHOP HYPNO ANESTESIA DAN HYPNO BIRTHING
2 DAY WORKSHOP HYPNO ANESTESIA DAN HYPNO BIRTHING
Rahasia Melipatgandakan Daya Magnetisme Guru Dan Melejitkan Potensi Anak Didik
2 DAY WORKSHOP HYPNOTIC SELLING FOR SUCCESS
FUNDAMENTAL HYPNOTIS Dan PROFESSIONAL HYPNOTHERAPIST
3 Day Profesional Hypnotherapy

pengobatan stroke mengatakan...

wkwkwk .. kocak bgt gan :D

Obat kanker payudara mengatakan...

nice post,,,,,,,

Obat tradisional Diabetes mengatakan...

informasi yang sangat bagus untuk disimak..terimakasih pak.

Obat Asam Lambung Herbal mengatakan...

thanks atas info yang telah diberikan pasti bermanfaat banget dan berguna banget bagi saya thnks banget yah gan

Obat Alami Maag Kronis mengatakan...

luarr biasa ... web kk pnuh dengan inpirasi bagi yamg membaca.. di tunggu kk info barunya!

obat asam urat mengatakan...

oh begitu ya..
oke pa terimakasih salah kenal

Jelly gamat gold g mengatakan...

oke mantap

Obat herbal jelly gamat gold g mengatakan...

pengen :)

Slimming Capsule mengatakan...

terima kasih informasinya,
ditunngu updatenya!!!

obat diet paling ampuh mengatakan...

makasih infonya min, ditunggu updatenya yaa.

obat herbal pelangsing mengatakan...

terima kasih informasinya,
ditunngu updatenya!!!

obat disfungsi seksual tradisional mengatakan...

nice artikel yang mantab ..

obat penyakit TBC tradisional mengatakan...

nice artikel yang menarik ..

Kamasutra mengatakan...

Salam Jabat Tangan Persaudaraan Dari Kami Gan.

blog ini lg blogwalking... jika berkenan berkunjung ya..makacih


Obat Pembesar Penis Herbal Vimax Pil Capsul
Alat Bantu Sex Lesbian
OBAT PERANGSANG
Alat Vakoom Pembesar Penis
ALAT BANTU SEX Kondom Penggeli Penis
OBAT KUAT Viagra USA original.

pengobatan herbal kanker ovarium mengatakan...

terimakasih udah menulis tulisan yang bermanfaat ..

pengobatan herbal kanker leher rahim mengatakan...

information that is useful and beneficial gan

obat benjolan di payudara tradisional mengatakan...

gan thanks for the info .. I wait for the next post ..

obat kram usus herbal mengatakan...

terimakasih ..
saya tunggi info selanjutnya ..

obat turun berok tradisional mengatakan...

extremely useful and useful for me thank you so much info that I waited behind her visit gan

obat kanker prostat herbal mengatakan...

informasinya keren sekali, sangat bermanfaat.sukses selalu

obat radang usus herbal mengatakan...

luar biasa sekali sangat bermanfaat informasinya... terimakasih banyak atas informasinya... semoga suksesnya....

pengobatan herbal kram usus mengatakan...

nice info gan ..
thanks for sharing :)

perangsang wanita mengatakan...

info nya mantap gan. sukses ya !!

obat bius mengatakan...

artikel nya keren bro !!

obat insomnia tradisional mengatakan...

thank you for a very interesting post its gan ...
may be useful

obat radang ginjal tradisional mengatakan...

this article is useful for me
thank you

obat glaukoma tradisional mengatakan...

I like your information. I have been looking for this type of information that is interesting and good

obat tumor hati tradisional mengatakan...

This is very great post and interesting :)

obat kista rahim tradisional mengatakan...

Semoga Artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak,,,
amin…

obat tumor ovarium tradisional mengatakan...

Websitenya sungguh bagus sekali,salam semangat….

obat kista bartholin tradisional mengatakan...

luarr biasa ... web kk pnuh dengan inpirasi bagi yamg membaca.. di tunggu kk info barunya!

obat kista rahim tanpa operasi mengatakan...

Selamat pagi gan, blognya di atas telah banyak memberikan informasi yang sangat penting dan menarik. Terimakasih gan.

obat radang hati tradisional mengatakan...

Informasi yang anda sajikan kepada kami sangat memberikan motifasi dan dangat menambah wawasan

obat penyakit gula tradisional mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb
selamat siang para pembaca dan khususnya empunya artikel ini,semoga kita semua selalu berada dalam lindungan dan rahmat tuhan sang maha pencupta.
Saya ucapkan terimakasih banyak untuk informasi yang anda sajikan ini, informasiny asnagat bagus,aktual,tajam dan terpercaya. saya tunggu informasi-informasi yang lain yang tidak kalah menarik lagi. Semoga Sukses selalu gan

obat kista rahim tanpa operasi mengatakan...

Makasih banyak untuk wawasannya kak,ini benar” yahuuud sekali informasinya..
salut… !

obat infeksi saluran kemih pada wanita mengatakan...

Di dalam artikel ini banyak wawasan yang bermanfaat sekali..
pokoknya saluuuuttt deh kak..

obat kanker otak tradisional mengatakan...

terimakasih gan sudah posting yang sebagus dan menarik ini dan saya sangat senang membaca nya :)

obat varikokel tradisional mengatakan...

selamat sore, ijin menyimak yah gan he

pengobatan vertigo secara alami mengatakan...

tulisan yang agan posting sangat sugguh menarik ..

cara mengobati gondok beracun secara alami mengatakan...

mantap gan semoga postingan ini bermanfaat yahh, salam kenal aja yah :)

cara mengobati ambeien tradisional mengatakan...

maksih banget untuk postingannya gan :)

pengobatan vertigo secara alami mengatakan...

nice share :)

cara mengobati ambeien tradisional mengatakan...

nice informasi yang bergunanya nya :)

cara menurunkan gula darah tinggi mengatakan...

ikut menyimak di postingan agan yang sangat menarik ini dan salam sehat untuk semua nya :)

jelly gamat gold g mengatakan...

selamat sore gan :)

obat gonore herbal mengatakan...

terimakasih banyak pak untuk informasinya, sangat bermanfaat sekali. Salam kenal aja yah pak admin :)

jeremysmart mengatakan...

Websitenya sungguh bagus sekali,salam semangat…. :)

obat kanker usus besar tradisional mengatakan...

informasi yang sangat baik kita baca dan bermanfaat,,, terimakasih telah menambah wawasan,,,

obat penyempitan pembuluh darah herbal mengatakan...

terimakasih banyak kepada admin atas informasi yang sangat bermanfaat ini ..

obat radang tenggorokan tradisional mengatakan...

mohon ijin dan menyimak tuk baca-baca sekalian numpang kenalan mas bro...

cara menyembuhkan penyakit nyeri haid mengatakan...

postingan yang sangat menarik,
kami sangat manunggu info yang lebih menarik lainnya. segera psotingan yang lebih menarik lagi yah gan

san san mengatakan...

Makasih banyak untuk wawasannya kak,ini benar” yahuuud sekali informasinya..salut… !

obat sipilis tradisional mengatakan...

Semoga Tambah sukses Dan Sehat Selalu...Aminnn
Mantaap Websitenya Mantapppp

cara menyembuhkan penyakit diare mengatakan...

terimakasih sebelumnya atas informasinya, saya tunggu info yang
lainnya yaa. . . .
salam terhangat buat seluruh bangsa indonesia.

cara menyembuhkan penyakit mengatakan...

artikelnya sangat menarik untuk dibaca,penuh ilmu pengetahuan..terima kasih pak untuk semua informasinya ...

obat penyakit migren alami mengatakan...

terima kasih atas semua informasi yang sudah disampaikan sangat bermanfaat sekali gan ..! ..ditunggu kunjungan bailknya

jelly gamat gold g mengatakan...

terima kasih pak admin telah menghadirkan informasi dan berita yg bermanfaat,semoga dengan sering di updated akan menjadikan website ini lebih bermanfaat lagi bagi pengunjung..

obat tradisional jantung mengatakan...

informasi dan berita yang agan berikan kepada kami sangat bermanfaat

obat syaraf terjepit tradisional mengatakan...

sungguh menarik dan berbobot apa yang anda sampaikan disini. Mungkin saya perlu sering-sering mampir kesini agar dapat info terbaru yang OK, terima kasih banyak.

zha herbal mengatakan...

makasih banyak atas semua informasinya. Saya sangat beruntung bisa menemukan situs web ini yang menarik sekali ..

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

postingan selanjutnya saya tunggu ...

cara menyembuhkan penyakit mengatakan...

selamat pagi selamat beraktivitas kembali gan .. :)

cara menyembuhkan penyakit mengatakan...

terimakasih banyak atas artikel yang di sajikan hari ini,
sangat bermanfaat sekali untuk saya.
Sukses selalu yan buat website dan adminnya.

jelly gamat gold g mengatakan...

banyak hal positif yang dapat saya ambil dari artikel ini.
Terimakasih untuk infonya, di tunggu informasi terbarunya.

manfaat ace maxs mengatakan...

di tunggu postingan selanjutnya,karena di sini kami sangat tertarik dengan berita anda ..

obat tradisional jantung mengatakan...

Hai, Selamat siang !!
Apakabar hari ini ?? Mudah-mudahan semuanya dalam keadaan sehat, dan mudah-mudahan yang sakit, cepat diberikan kesembuhan ..

obat herbal ace maxs mengatakan...

terimakasih untuk infromasi yang sangat berharga ini

jelly gamat gold g mengatakan...

untuk informasi sebagus ini dan sharenya ane ucapin terima kasih banyak gan,,

obat benjolan di payudara tradisional mengatakan...

terimakasih pak, informasinya sangat bermanfaat sekali
untuk menambah pengetahuan saya ..

pengobatan herbal infeksi payudara mengatakan...

Nice post, cocok buat nambah pengetahuan
post yang benar benar menarik dan bermanfaat ini ..

sinta mengatakan...

untuk informasi sebagus ini dan sharenya ane ucapin terima kasih banyak gan,,

obat kelenjar di payudara tradisional mengatakan...

semoga agan tidak pernah berhenti untuk menyampaikan informasi-informasi yang sangat menarik bagi pembaca nya , karena kami akan selalu menunggu informasi-informasi yang sangat bermutu seperti ini ....

obat penyakit bronkitis alami mengatakan...

informasi yang sangat menarik gan, ikut menyimak dan salam sehat semua :)

obat tradisional jantung mengatakan...

terimakasih banyak telah berbagi infonya..sukses selalu untuk info and websitenya always be the best and do the best to the next information..

zha herbal mengatakan...

setelah saya amati artikel nya ternyata bagus juga ya,,, semangat terus untuk mebuat informasi yang yang terbaru...

manfaat ace maxs mengatakan...

blog ini memang berisi banyak informasi yang bermanfaat. lanjutkan mas bro.

obat tradisional jantung mengatakan...

terima kasih pak admin telah menghadirkan informasi yangg bermanfaat,semoga dengan sering di updated akan menjadikan website ini lebih bermanfaat lagi bagi pengunjung..

cara menyembuhkan penyakit mengatakan...

terima kasih ya om untuk semua yang tersaji dengan apik ini,sungguh informasinya sangat menambah wawasan ane..

manfaat ace maxs mengatakan...

dengan mengunjungi website ini saya mendapat info dan ilmu yang bermanfaat
terimakasih untuk informasinya

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

saya membaca semua artikel pada website ini dan ternyata memang bermanfaat, saya ucapkan banyak terimakasih untuk berita yang telah di sampaikan, semoga admin tak jemu untuk terus berikan kami informasi seperti ini. sukses selalu ...

jelly gamat gold g mengatakan...

jumpa lagi untuk menyimak artikel yang sangat bagus ini terimakasih selamat beraktivitas kembali :)

pengobatan bekas operasi caesar herbal mengatakan...

website yang banyak bermanfaat bagi para komunitasnya, tetap berkarya dan sukses dan teruta sehat selalu :)

pengobatan herbal muntaber mengatakan...

artikel yg menarik untuk dibaca,makasih ka" telah berbagi, posting lagih yah aneu tunggu :)

obat benjolan di vagina tradisional mengatakan...

terimakasih apa yang telah disampaikannya, semoga bermanfaat bagi kami dan terus posting yah gan supaya kami bisa terus melihat postingan agan yang terbaru.. Semoga sukses !!

pengobatan herbal hipertiroid mengatakan...

terimakasih untuk infromasi yang anda berikan ini semoga dengan adanya infromasi ini bisa membantu semua pembaca dan menambah wawawan maupun ilmu pengetahuian. meskipun sedikit setidaknya ini ilmu.
Saya tunggu postingan-postingan sekanjutnya.
Thanks :)

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

situs ini emang bagus banget, wajar aja kalou pengunjungnya banyak ..

zha herbal mengatakan...

banyak site yang menyajikan berbagai informasi yang akurat dan menarik, tapi untuk yanggsatu ini ane rasa lebih kreatif dan informatif gan.. terimakasih

Obat Herbal Kanker Rahim mengatakan...

selamat siang salam hangat untuk kita semua..
Informasi ini sangat menarik dan sangat bermanfaat untuk di simak.

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

Atas informasinya saya ucapkan terimakasih, semoga apa yang ditulis bisa bermanfaat untuk pembaca umumnya.. Ditunggu postingan terbaru yang lebih bermanfaat dan lebih bagus dari pada postingan yang ini. Terimakasih salam Sukses Semangat !!

pengobatan herbal disentri mengatakan...

terima kasih atas informasi yang sudah disampaikan semoga bermanfaat bagi semuanya ..

Obat Herbal Kanker Rahim mengatakan...

situs ini memberikan informasi yang bagus sekali dan berguna ..

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

artikelnya sangat menarik untuk dibaca dan bermanfaat ...

obat usus turun tradisional mengatakan...

postingan di webnya sangat mengagumkan trimakasih atas informasinya

pengobatan herbal radang payudara mengatakan...

selamat siang :)
semangat yaaa ...
yang baca komenan ini akan semangat menjalani hari harinya :D

pengobatan herbal hipertensi mengatakan...

manfaat dari artikel ini sungguh luar biasa sekali.. terimakasih atas penerangan dan informasinya

Obat herbal Kanker Rahim mengatakan...

Kunjungan di pagi hari yang amat menyenangkan dengan suguhan artikel cukup menarik....

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

website ini penuh dengan informasi yang bermanfaat .. thank

pengobatan herbal radang prostat mengatakan...

maanfaat dari artikel ini sungguh luar biasa sekali.. terimakasih atas penerangan dan informasinya

pengobatan herbal kanker mulut mengatakan...

artikel yg memuaskan, terimakasih atas postingannya. posting lebih banyak lagi di tunggu

obat gagal ginjal tanpa cuci darah tradisional mengatakan...

terima kasih atas kesediaan untuk berbagi infonya.

pengobatan herbal prostat bengkak mengatakan...

teriamakasih info yang di tersedia sangat menarik sekali.
Terus lanjutkan berbagi infonya .

obat tumor mamae tradisional mengatakan...

terimakasih atas informasinya .... menarik sekali pembahasannya ,
ditunggu kembali artikel terbarunya

pengobatan herbal infeksi saluran pernafasan mengatakan...

trimakasih untuk informasinya baik untuk di simak dan
bermanfaat untuk semua khusus nya nmenjadi motivasi untuk ane ..

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

info yang menarik gan terimakasih

Obat Herbal Kanker Rahim mengatakan...

Terimakasih Informasi informatifnya pa

pengobatan herbal arteritis temporalis mengatakan...

luar biasa sekali gan infonya .. artikel demi artikel penuh dengan makna dan motivasi, makasih yaa

Anonim mengatakan...

Manpir ya gan, Dijamin Lebih Hot: ❀◕ ‿ ◕❀
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

◉◉► Foto Cewe Bening Toket Gede Bulat

◉◉► Aksi Binal Penari Telanjang (19 Foto)

◉◉► Foto EXE Meki Sempit Istri Orang

◉◉► Foto: Croottt Sperma Di Wajah

◉◉► Foto Cewe Bisyar Bugil di Kolam

◉◉► Foto: Semalam Bersama Tante Cantik

◉◉► Tante Ratih Yang Haus Seks

◉◉► Foto Bugil: Kenangan Bersama Mantan (hot)

◉◉► Foto Telanjang Tante Girang Indo

◉◉► Galeri Toket Gede ABG Indo


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬




★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★

FB Page ◉◉► Foto Hot Cewe Indonesia

Jangan Lupa Dilike ya. :-)

★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★ ★

























































































Unknown mengatakan...

keren broo...

Anonim mengatakan...

Jangan lupa... Manpir ya gan, Dijamin Lebih Hot: ❀◕ ‿ ◕❀
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

●●► Foto Ngent0t Meki Tante Girang

●●► Foto: kumpulan Foto Cewe Sem0k (Dijamin Mupeng)

●●► Foto: Penari Telanjang (Asli Hot)

●●► Foto Bugil: Kenangan Bersama Mantan (hot)


●●► Foto: Semalam Bersama Tante Cantik

●●► Foto: Croottt Sperma Di Wajah

●●► Aksi Binal Penari Telanjang (19 Foto)

●●► Foto: Ngentit Meki Istri Orang

●●► Galeri Toket Gede ABG Indo


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

—–-—▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
—–-▒███████████▒
—▒████▒▒▒▒▒▒▒███▒
-▒████▒▒▒▒▒▒▒▒▒███▒……………….▒▒▒▒▒▒
-▒███▒▒▒▒▒███▒▒▒███▒…………..▒██████▒
-▒███▒▒▒▒██████▒▒███▒……….▒██▒▒▒▒██▒
—▒███▒▒▒███████▒▒██▒…….▒███▒▒█▒▒██▒
—–▒███▒▒████████▒██▒…▒███▒▒███▒▒██▒
——–▒██▒▒██████████▒▒███▒▒████▒▒██▒
———▒██▒▒██████████████▒████▒▒██▒
———-▒██▒▒█████████████████▒▒██▒
————▒██▒▒██████████████▒▒██▒
————–▒██▒▒████████████▒▒██▒
—————-▒██▒▒██████████▒▒██▒
—————–▒██▒▒████████▒▒██▒
——————-▒██▒▒██████▒▒██▒
———————▒██▒▒████▒▒██▒
———————-▒██▒▒███▒▒█▒
————————▒██▒▒█▒▒█▒
————————-▒██▒▒▒█▒
—————————▒██▒█▒
—————————♥♥♥♥♥♥
—————————-♥♥♥♥♥
——————————♥♥♥
—————————-—♥♥
———————————♥

Obat Herbal Kanker Rahim mengatakan...

siang pak,,semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin,,salam sukses ..

obat tradisional jantung mengatakan...

Mudah-mudahan dengan adanya artikel ini bisa menjadi manfaat untuk kita semua

pengobatan herbal balanitis mengatakan...

info terbaik dan sangat bermanfaat bagi pembaca. .

pengobatan herbal sakit pinggang mengatakan...

terima kasih banyak untuk informasi yang telah diberikan senang bisa berkunjung semoga sukses ..

pengobatan herbal jantung bengkak mengatakan...

bagus juga nih pak informasinya ..

pengobatan herabl benjolan di zakar mengatakan...

informasi yang ada di websitenya sangat menarik dan juga sangat inovatif sekali. Ini sangat bermanfaat bagi kami semua yang membacanya.

Anonim mengatakan...

VIMAX herbal merupakan salah satu produk yang menawarkan cara membesarkan alat vital dengan mudah, cepat dan aman. Namun belum ada produk yang benar-benar mampu membesarkan alat vital sesuai keinginan mereka. Pada umumnya cara membesarkan alat vital yang ditawarkan tidak memberikan hasil yang diharapkan pria dewasa. Terkadang berbagai cara tersebut juga tidak memberikan hasil yang permanen. Cara membesarkan alat vital memang berkembang dari sekadar menggunakan minyak atau alat bantu ke metode modern seperti Vimax.

Vimax merupakan cara membesarkan alat vital pria terbaik di dunia saat ini. Obat Vimax ini menjadi sangat popular karena terbukti mampu membesarkan alat vital pria sesuai janji dari Vimax. Ukuran penis akan lebih panjang hingga 4 inci, dan membesar hingga 25%, dan yang terutama hasil yang didapat akan PERMANEN selamanya. Dengan Vimax, pria dewasa dapat memperbesar alat vital tanpa memandang usia.....

VIMAX Herbal (pembesar dan perpanjang penis)

Tersedia :
1.VIAGRA USA no 1
2.Boneka Full Body Elektrik
3.SUPER POWER USA Obat Kuat Herbal
4.Obat Kuat Cialis 80mg England
5.Golden Grow USA - Obat Peninggi Badan
6.Perangsang Wanita Spontan
7.VACUM + CREM (Pembesar & Penggencang Payudara)
8.Vacum + Lintah Oil (Pembesar Dan Perpanjang Penis)
9.Alat Bantu Pria (Sextoys) Komplit
10.Alat Bantu Wanita (Sextoys) Komplit

http://www.pusatobat-priaperkasa.com/

pengobatan herbal bibir vagina bengkak mengatakan...

terimakasih untuk info yg sangat berguna ...

pengobatan herbal bibir vagina bengkak mengatakan...

informasinya boleh banget nih.
terimakasih ya atas informasinya ..

obat gagal jantung tradisional mengatakan...

selamat dan sukses untuk website anda, tentu kami sangat beruntung bisa berkunjung kesini.

pengobatan herbal bibir vagina bengkak mengatakan...

terima kasih banyak untuk informasi yang telah diberikan senang bisa berkunjung dan salam sejahtera !!!

pengobatan herbal bisul di payudara mengatakan...

wah., mantap nih informasinya terimakasih ya.

pengobatan herbal infeksi ginjal mengatakan...

izin simak ya admin buat artikelnya

pengobatan herbal infeksi tumor rahim mengatakan...

informasinya boleh banget nih.
terimakasih ya atas informasinya ..

pengobatan herbal tumor ganas di payudara mengatakan...

share nya semoga bermanfaat dan bertambah lagi ilmunya !!! trimakasih atas infonya pencerahan baru untuk saya

pengobatan herbal tumor ganas laring mengatakan...

terimakasih informasinya, Salam hangat dan Sukses selalu. .

Obat Herbal Kanker Rahim mengatakan...

Terimakasih atas share yang sudah anda berikan, semoga bermanfaat ....

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

postingan yang sangat enak untuk disimak ...

obat bisul di payudara tradisional mengatakan...

sungguh tak ku sangka blog ini memang keren banget, thank you .

pengobatan herbal radang selaput otak mengatakan...

terima kasih sudah berbagi informasi pada kami, semoga website ini bermanfaat untuk semuanya :)

pengobatan herbal jantung rematik mengatakan...

makasi ya informasinya semoga bermanfaat tetap berkarya dan salam sehat yah kawan :)

pengobatan herbal turun rahim peranakan mengatakan...

share yang sangat ditunggu para pencari backlink, terimakasih :)

pengobatan herbal kanker kolorektal mengatakan...

dikunjungan sore ini saya izin simak beritanya gan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas infonya

obat glaukoma kronik tradisional mengatakan...

terimakasih atas infonya,,kami sangat menunggu informasi yang selanjutnya dengan postingan yang lebih menarik lagi :)

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

semoga hari ini lebih baik lagi yaa. amiin
selamat beraktifitas pagi gan ^

zha herbal mengatakan...

terimakasih banyak atas infonya pa admin ...
terus berkarnya dengan webnya ya,

obat tradisional jantung mengatakan...

Semua informasi yang adadi website anda bagus bagus
semoga anda sehat selalu, dan semangat terus ..

zha herbal mengatakan...

informasi yang sangat menarik untuk di simak gan

pengobatan herbal radang selaput otak mengatakan...

informasi yang agan posting sungguh menari dan bermanfaat, terimakasih :)

pengobatan herbal radang usus buntu mengatakan...

terima kasih banyak karena telah menyediakan informasi yang sangat menarik dan
bermanfaat. .

obat tradisional jantung mengatakan...

terimakasih, info yang sangat menarik. .
Semoga informasi selanjutnya tidak kalah menariknya dengan berita saat ini.

obat tradisional jantung mengatakan...

terimakasih banyak untuk informasinya sangat bagus sekali dan bermanfaat

pengobatan herbal tumor hati mengatakan...

terimakasih untuk informasi terupdate nya pak admin, sukses terus ya ...

pengobatan herbal kanker usus 12 jari mengatakan...

mantap keren dah, artikel yang menarik, ijin nyimak , dan saya tunggu kunjungan balik nya, :D, oh ya jangan lupa terus udatenya :D

pengobatan herbal tumor rahim mengatakan...

terimakasih atas informasinya gan sukses selalu gan webnya.

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

dengan menyimak informasi yang bagus dan bermanfaat ini saya mendapat wawasan yang luas dan menarik
untuk infonya terimakasih

pengobatan herbal darah tinggi mengatakan...

website ini telah banyak memberi manfaat bagi saya dan pengunjung lainnya
terimakasih untuk informasinya

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

Bagus nih infornya sangat Berkualitas dan Berwawasan Luas untuk tambah Pengetahuan, terima kasih...

pengobatan herbal demam berdarah mengatakan...

Terimakasih untuk informasi terupdate nya pak admin, sukses terus ya ....

zha herbal mengatakan...

artikelnya menarik untuk di simak dan juga bermanfaat thanks gan...

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

informasi yang sangat bagus dan menarik bermanfaat untuk dibaca terimakasih banyak ....

pengobatan herbal gagal ginjal tanpa cuci darah mengatakan...

artikel yang sangat bermanfaat, semoga saja dapat memberikan kontribusi kepada para pembaca setia website ini. thanks

OBAT TRADISIONAL JANTUNG mengatakan...

Terima kasih informasinya, semoga akan selalu ada informasi terbarunya.
Salam Sukses !!!!!

obat kanker tulang tradisional mengatakan...

informasi yang sangat bermanfaat, semoga menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita semua ..

pengobatan herbal turun rahim mengatakan...

Bermanfaat sekali nih informasinya.. salam kenal dan sukses selalu dengan website nya ya pa admin. .

info blog indonesia mengatakan...

bagus ceritanya sob...

cara menyembuhkan penyakit glaukoma secara alami mengatakan...

Informasi yang sangat menarik seklai :)
Terimakasih sudah bebrbagi infonya :)

obat hipertensi tradisional mengatakan...

terimakasih banyak untuk beritanya, sangat membantu. ..

obat kanker mulut tradisional mengatakan...

terimakasih atas segalanya yang agan informasikan dan agan posting, semoga blog ini selalu bermanfaat bagi para pembacanya !!

cara menyembuhkan kista rahim secara alami mengatakan...

maanfaat dari artikel ini sungguh luar biasa sekali.. terimakasih atas postingan dan informasinya ...

obat benjolan di testis tradisional mengatakan...

artikelnya sungguh bagus dan baik untuk di simak, terimakasih salam sehat dari kami yahh :)

cara menyembuhkan penyakit keputihan mengatakan...

meskipun saya ngantuk, saya semangat membaca arikel yang bapak posting :) terimakasih pak :)

obat infeksi saluran pernafasan tradisional mengatakan...

terimakasih atas artikel nya gan semoga bermanfaat ...

cara menyembuhkan penyakit TBC mengatakan...

senang bisa berkunjung ke website ini, terima kasih sudah berbagi informasi kepada kami ,

obat abses payudara tradisional mengatakan...

artikelnya mantap sekali dan bermanfaat gan thanks

cara menyembuhkan penyakit batu empedu mengatakan...

terimaksih atas informasi sangat bermanfaat dan menarik..

cara menyembuhkan penyakit radang hati mengatakan...

Terima kasih informasinya sangat bermanfaat , sukses slalu websitenya !!!

obat payudara bengkak tradisional mengatakan...

banyak cerita banyak berita disini, saya hanya ucapkan terima kasih untuk semuanya ....

cara menyembuhkan penyakit gagal ginjal mengatakan...

selamat ya untuk websitenya, sukses lo mencerahkan pikiran pembacanya termasuk saya, sukses terus..

obat angin duduk tradisional mengatakan...

Selamat beraktifitas kembali gan? Semoga kunjungan saya kali ini membawa berkah AMIIIN...

Obat tradisional jantung mengatakan...

tulisan yang bagus dan bermanfaat sekali....terimakasih untuk postingannya!

obat benjolan di dubul tradisional mengatakan...

Terimakasih atas infromasi yang sudah disampaikan sangat menarik sekali pak !

obat benjolan di pundak tradisional mengatakan...

di hari jumat ini saya semangat sekali membaca artikel bapa :)

obat benjolan di pundak tradisional mengatakan...

makasih postingannya bapak admin semoga sehat selalu ..

cara menyembuhkan penyakit osteoporosis mengatakan...

rtikel yang sangat membantu sekali.
sukses selalu dengan webnya ya pa admin.

obat benjolan di rahim tradisional mengatakan...

sukses selalu dengan webnya ya.
infonya sangat membantu sekali.

cara menyembuhkan penyakit kanker nasofaring mengatakan...

mohon ijin tuk baca-baca sekalian numpang kenalan mas bro...

obat infeksi amandel tradisional mengatakan...

selamat pagi, di tunggu update terbarunya ..

cara menyembuhkan penyakit kanker darah mengatakan...

senang berkunjung ke website anda, terimakasih atas informasinya.
semoga bermanfaat ...

obat radang selaput otak tradisional mengatakan...

info yang sangat menarik, terus berkarya, karena karya akan bermanfaat untuk diri sendiri & juga orang lain ..

cara mengobati bronkitis mengatakan...

terimakasih atas informasi yang anda posting, semoga bermanfaat bagi para pembaca, ditunggu untuk informasi selanjutnya, nice pos. thaks

obat syaraf kejepit tradisional mengatakan...

Keren banget infonya gan salam sehat ajah yah gan hhehe

cara mengobati alzheimer mengatakan...

terimakasih infonya.. WEB yang bagus sekali .sukses yaa.

cara menyembuhkan penyakit kram usus mengatakan...

Terimakasih atas semua informasinya semoga terus update

obat penyakit kista rahim alami mengatakan...

thanks gan infonya
semoga ada lagi info terbaru yang bermanfaat

Unknown mengatakan...


obat pembesar penis
alat pembesar penis
obat kuat sex
obat perangsang wanita
obat pembesar payudara
alat pembesar payudara
alat bantu sex pria
alat bantu sex wanita

pengobatan herbal usus buntu mengatakan...

Terimakasih informasinya, izin share. Semoga bermanfaat...

obat tradisional ginjal bocor mengatakan...

selamat siang
salam hangat untuk semuanya ..

Unknown mengatakan...

obat pembesar penis

obat vimax

proextender pembesar penis

pembesar penis

pembesar penis herbal

neosize xl

vagina senter

celana hernia

obat kuat cialis

obat penghilang tatto

obat kuat levitra

boneka full body

vakum pembesar peyudara

permen perangsang wanita

lintah papua pembesar penis

obat pelangsing badan

obat perangsang wanita

obat penambah sperma

vakum alat pembesar penis

obat peninggi badan

penis ikat pinggang

penis getar

semenax pengental sperma

obat kuat jogja

obat pembesar penis

boneka full body silikon

obat pembesar penis

pembesar penis

vimax herbal

vimax canada

vimax pembesar penis

cara menyembuhkan penyakit varises mengatakan...

saya tidak pernah bosan dengan berita-berita yang anda buat
karena sangat positif sekali

pengobatan herbal hernia mengatakan...

sore terimakasih untuk informasinya,
jumpa lagi untuk menyimak dan terus menyimak info-info yang bermanfaat ini ..

cara menyembuhkan penyakit radang lambung mengatakan...

artikel yang di berikan sangat bagus dan bermanfaat untuk kita semua

Posting Komentar