DALAM klsah "Payung Sengkala" diceritakan bahwa
dalam suatu perebutan sengit diatas jembatan kota Lok
Yang untuk memperebutkan jinsom sisik naga yang berusia
sepuluh ribu tahun, akhirnya benda mestika itu berakhir
diperoleh Lam-kong Pak sijago kita.
oleh Pek-li Gong sipencuri sakti benda mustika yang
seharusnya menjadi hak miliknya itu diserahkan kepada
Soen Han siang ibu dari Lam-kong Pak sebagai mas kawin.
Dimana kemudian Jinsom itu harus ditelan oleh Lamkong
Pak agar tenaga dalamnya bertambah sehingga
perlawanannya menghadapi Perkumpalan Bulu Hijau yang
ditunjang dua orang gembong iblis sakti bisa berhasil
dengan sukses.
Tapi timbul masalah baru, karena untuk menelan Jinsom
sisik naga berusia sepuluh ribu tahun itu harus dibarengi
pula dengan obat pengiring yang merupakan cairan lendir
dari enam sampai delapan orang gadis perawan.
Untung disamping Pek-li Hiang serta Yoe Tien masih
ada coe Li Yap, cioe cien cien, Liuw Hoei Yan serta cioe Ih
Boen enam orang.
Demikianlah, maka diputuskan keenam orang gadis
perawan itu membantu Lam-kong Pak untuk mencairkan
jinsom yang tak ternilai harganya itu.
Terdengar Pek-li cong berkata: "Dewasa ini dikalangan
kita keparat Cilik she Lamkong inilah merupakan
pemimpin kita, agar pertarungannya memperebutkan
kekuasaan dengan pihak perkumpulan Bulu Hijau berhasil
dengan sukses, kita musti jadikan dirinya sebagai jago kelas
kelas satu, oleh sebab itu didalam melaksanakan tugas yang
amatpenting ini, kita musti mencari suatu tempat yang
tersembunyi letaknya".
"Eeei pengemis tua" sela siang Hong Tie. "aku lihat
rumah gubukmu terletak disuatu tempat yang terpencil dan
sunyi keadaannya, lebih baik kita berangkat kesitu saja"
Maka berangkatlah beberapa orang itu menuju ketempat
tinggal dari pek-li Gong. Rumah gubuk dengan belasan bilik
serta pemandangan yang indah memang merupakan suatu
tempat yang strategis letaknya.
sepintas lalu rumah itu menyerupai rumah kaum petani
biasa yang dikelilingi sawah dan kebun. serentetan pohon
Liuw tumbuh disisi pagar bambu menutupi pandangan
orang luar terhadap gerak gerik didalam.
Ketika soen Han siang menyampaikan maksud tersebut
kepada kedua orang dara ayu itu, dengan wajah tersipu-sipu
dan kemalu-maluan mereka menganggukan kepalanya,
padahal memang kejadian ini merupakan pucuk dicinta
ulam tiba bagi mereka.
sebab setelah soen Han siang berkata demikian, berarti
pula kejadian itu akan berubah jadi kenyataan dan mereka
tak usah menanti dilamar orang lagi.
sementara itu Pek-li Gong telah membagi jinsom sisik
naga berusia sepuluh ribu tahun itu jadi enam bagian, dua
bagian diberikan lebih dabulu kepada Lam Long Pak untuk
ditelan. kemudian baru memberi kisikan kepada kedua
orang gadis itu untuk masuk kedalam ruangansedangkan
sekalian para jago lihay segera menyebarkan
diri disekeliling rumah gubuk itu untuk menjaga segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Setelah Lam-kong Pak masuk kedalam kamar,
tampaklah kedua orang dara ayu itu dengan wajah bersemu
merah duduk tersipu di sudut pembaringan.
"Yoe cici" terdengar Pek-li Hiang berbisik lirih. "Kau
duluan aach...."
"Tidak bisa jadi" sahut Yoe Tien sambil gelengkan
kepalanya berulang kali. "Meski pun cici lebih tua beberapa
tahun darimu, tapi kalian berkenalan lebih duluan, tidaklah
pantas kalau cici mendahului dirimu. . . ayolah kau tak
perlu malu2 lagi....,"
"Begini saja bagaimana kalau adik Pak saja yang
memutuskan???"
"Baiklah " kata Lam-kong Pak. " Lebih baik enci Yoe
lebih duluan- . . .aaaai kalian rela membantu diriku,
membuat siauw-te merasa amat berterima kasih".
"Adik Pak kau tak usah mengucapkan kata- kata yang
tak enak didengar lagi, asal kau jangan sampai suka yang
baru melupakan yang lama, kami sudah merasa cukup
puas". Air muka Lam kong Pak berubah jadi serius.
"Enci Yoe" katanya. "Meskipun siauwte bodoh dan tidak
bisa berpikir, tetapi aku bukan seorang lelaki yang gampang
melupakan yang lama untuk menikmati yang baru, kalian
berdua boleh legakan hati dan tak usah kuatirkan lagi. .
.persoalan itu".
Dalam pada itu Pek li Hiang telah menyingkir kesamping
dan alihkan sinar matanya memandang keluar jendela.
sedangkan Yoe Tien sambil baringkan tubuhnya diatas
pembaringan. ujarnya dengan mata memancarkan
kelembutan: "Adik Pak ayohlah kita mulai",
Lam-kong Pak naik keatas pembaringan dan mereka
berdua pun segera saling bertindih-tindihan dan saling
memeluk dengan kencangnya, bibir beradu dengan bibir,
hati bertemu dengan hati. air liur yang berbau wangi setetes
demi setetes mengalir keluar dari bibir Yoe Tien,
membasahi tenggorokan sianak muda itu dan langsung
turun kearah pusar.
Dua buah jantung berdebar dengan kerasnya. empat
mata bersatu padu memancarkan napsu birahi yang amat
tebal, terutama sekali Yoe Tien adalah seorang gadis yang
mulai menanjak dewasa, sepasang payudaranya yang
montok putih dan besar bagaikan sepasang bukit cukup
membuat hati Lam kong pak syurr-syurran, hampir saja
sukmanya terasa melayang meninggaikan raganya.
"Adik pak.jangan terpengaruh oleh napsu birahi. . .cepat
tarik kembali angan2mu yang nyeleweng..."bisik Yoe Tien
memperingatkan.
Lam Kong Pak terperanjat. cepat2 tarik kembali
pikirannya yang mulai terpengaruh oleh napsu birahi dan
salurkan hawa murninya kedalam pusar, dengan cepat air
liur yang mengalir keluar dari bibir Yoe Tien telah
bercampur jadi satu dengan jinsom sisik naga berusia
sepuluh ribu tahun itu ada menyebar keseluruh urat penting
ditubuhnya.
setengah jam sudah lewat, Yoe Tien mendorong tabuh
sianak muda itu kesamping sambil bisiknya:
"sudah selesai, sekarang tiba gilirannya adik Hiang untuk
menggantikan kedudukanku".
Lam Kong Pak tidak melepaskan dara ayu itu begitu
saja. Ia peluk tubuhnya kencang2 dan mencium bibirnya
dengan penuh kemesraan.
Yoe Tien semakin tersipu sipu, dengan wajah merah
padam ia segera meronta bangun, selesai berpakaian ia
menuju ketepi jendela sambil serunya:
"Adik Hiang, sekarang tiba giliranmu"
Pek-li Hiang, rada sangsi sejenak. tapi ia menurut juga.
setelah melepaskan pakaiannya ia jatuhkan diri berbaring
diatas pembaringan dan membiarkan tubuh pemuda she
Lam-kong itu menindih dirinya.
Entah berapa lama sudah lewat, akhirnya sianak muda
itupun telah menyelesaikan tugasnya. menanti kedua orang
dara ayu itu sudah berlalu. seorang diri Lam-kong pak
duduk bersila mengatur pernapasan, sebab ia harus duduk
sementara di selama tiga hari tiga malam lamanya untuk
menyebarkan penggabungan cairan liur gadis perawan
dengan jinsom berusia sepuluh ribu tahun itu keseluruh
bagian tubuhnya.
Dua hari dua malam dengan cepatnya telah berlalu,
ketika tengah malam kentongan ketiga pada hari ketiga
menjelang tiba, dimana Lam-kong Pak sedang duduk
bersemedi didalam keadaan lupa segala-galanya. tiba-tiba ia
rasakan dari jalan darah Pak Hoei-biat diatas tubuhnya
mengalir masuk segulung hawa panas yang amat deras dan
gencar.
Mula2 dia masih mengira bahwa itulah akibat dari reaksi
jinsom sisik naga berusia sepuluh ribu tahun yang
menunjukkan kasiatnya, hingga tanpa menggubris pemuda
itu maneruskan kembali semedinya, tapi kemudian hawa
panas itu makin lama semakin dahsyat, didalam urat2
penting disekujur tubuhnya serasa ber-gerak2 seperti ada
ber-puluh2 ekor tikus yang berlarian kesana kemari, hatinya
jadi bergerak.
Tetapi pada saat itu ia berada dalam keadaan yang paling
penting. tak mungkin baginya untuk membuka matanya
memeriksa. Menunggu fajar telah menyingsing dan
semedinya telah selesai barulah matanya per-lahan2
direntangkan.
Alangkah terkejutnya sianak muda itu tatkala matanya
sempat menangkap bayangan sesosok tubuh manusia
tembaga sedang bergerak sempoyongan keluar lewat
jendela.
sadariah Lam-kong Pak babwa manusia tembaga itu
telah membantu dirinya dengan salurkan hawa murni yang
sempurna. Tidak sempat memberitahu kepada sekalian
penjaga yang bersiap siaga disekeliling tempat itu lagi, ia
segera enjotkan badandan menyusul dari belakang.
Terlihatlah manusia tembaga itu makin lama berjalan
semakin cepat, gerakan tubuhnya mulai mengambang dan
sukar dilukiskan dengan kata2.
Lam-kong Pak segera mengerahkan segenap kekuatan
yang dimilikinya, dalam waktu singkat ia berhasil menyusul
sampai jarak dua puluh tombak lebih, teriaknya keras2:
"cianpwee tunggu sebentar, boanpwee sudah sepantasnya
kalau mengucapkan rasa terima kasihku atas budi kebaikan
yang telah kau berikan"
Tetapi manusia tembaga itu tetap berlagak pilon dan berpura2
tidak mendengar, bukannya berhenti malahan
gerakan tubuhnya kian lama kian bertambah cepat, se-olah2
dia takut disusul oleh sianak muda itu.
Lam kong Pak enjotkan badannya dua kali, tubuhnya
melesat jauh lebih cepat lagi dari keadaan semula Jarak
diantara mereka berdua pun semakin dekat lagi, kini
mereka hanya terpaut antara tujuh sampai delapan tombak.
sementara ia hendak berteriak lagi, mendadak bayangan
manusia berkelebat lewat, tahu-tahu seorang wanita
berkerudung hitam telah menghadang pergi jalan orang itu.
Lam- Kong Pak mengenali orang itu sebagai "Toa-Pei-
Liong in" atau si wanita pengasingan, sedangkan manusia
tembaga itu kemungkinan besar adalah ayah kandungnya
"Hong Loei Khek" si jago Angin Geledek Lam Kong Liuw,
karena ingin tahu ganjalan serta hubungan apa yang terjalin
diantara kedua orang itu. maka cepat2 ia sembunyikan diri
dibelakang sebuah batu besar.
Dalam pada itu si manusia tembaga tadi sudah
menghentikan langkah kakinya, namun ia tetap
membungkam seribu bahasa.
"siapakah dirimu??" terdengar perempuan pengasingan
menegur dengan suara berat.
"Manusia tembaga"
"omong kosong lebih baik dikurangi " seru perempuan
pengasingan lagi dengan suara berat. "tentu saja aku tahu
bahwa kau adalah manusia tembaga, yang kutanyakan
adalah nama aslimu serta asal usulmu yang sebenarya"
"Nama asliku pun bernama manusia tembaga." Toa Pei
Liong in perempuan pengasingan segera tertawa dingin-
"Hmmm.... kau tak usah melebihi diri, aku tahu bahwa
kau adalah "Hong Loei Lhek" Jagoan Angin Geledek Lam
kong Liuw bukankah begitu??".
"salah besar Poen jien bukankah Lam kiong Liuw. juga
bukan Loe It Beng....",
"Berbicara tanpa bukti tiada gunanya. bolehkah kau
unjukkan wajah aslimu sehingga loo-soen dapat
menyaksikan raut wajahmu yang sebenarnya?...".
"Antara Poen-jien dengan dirimu tiada ikatan maupun
hubungan apapun. kenapa musti unjukkan wajah asliku
dihadapanmu??".
"Lam kong Liuw, kau betul2 berhati kejam... kau tidak
mempunyai perasaan sedikit pun juga " teriak perempuan
pengasingan dengan setengah menjerit.
Tapi manusia tembaga itu tetap tertawa. "Aku tidak
mengerti apa yang telah kau ucapkan? apakah kau tidak
takut bahwa pengutaraan perasaanmu itu telah keliru
dihadapan orang lain??".
Ucapan ini manjur sekali, seketika itu juga Toi Pei
Liong-In betul2 tak berani mengutarakan isi hatinya lagi,
hanya ujarnya:
"Bila kau berani berlagak pilon pura-pura bodoh lagi,
Hmmmm jangan salahkan kalau Loo-soen segera akan
turun tangan menyerang dirimu".
"omong kosong aku justru tidak habis mengerti apa
alasanmu mengejar diriku terus menerus dan menuduh aku
dengan segala tuduhan yang tidak genah."
Toa Pei Liong in siperempuan pengasingan itu kontan
naik darah, ia menjerit keras lalu menubruk. kedepan, cakar
mautnya langsung meayambar wajah bagian depan
manusia tembaga itu.
Dengan sebat si manusia tembaga berkelit kesamping,
kemudian bergeser dengan sempoyongan seakan-akan
hampir saja ia kena dicengkeram.
kejadian yang sama sekali diluar dugaan ini tentu saja
membuat perempuan pengasingan jadi tertegun, ia tidak
mengerti apa sebabnya manusia tembaga tersebut secara
tiba-tiba berubah jadi begitu tak becus.
Tetapi Lam-kong Pak yang bersembunyi dibalik batu
besar mengerti sedalam-dalamnya. apa yang sebetulnya
telah terjadi, justru disebabkan sebagian besar hawa
murninya sudah tersalur kedalam tubuhnya itulah
mengakibatkan si Maausia Tembaga jadi lemah dan tiada
kekuatan untuk melancarkan serangan balasansementara
itu si-perempuan pengasingan telah tertawa
dingin dengan suara yang menyeramkan.
"Heeeh-heeeh-heeeh... aku mau lihat. dengan cara
apakah kau hendak meloloskan diri dari cengkeraman
telapakku....".
Jurus2 serangan aneh segera dilancarkan dengan gencar
memaksa manusia tembaga itu terdesak mundur kebelakang
berulang kali, beberapa kali hampir saja badannya kena
cengkeram oleh pihak lawan-
Didalam keadaan demikian Lam-kong Pak justru malah
menaruh rasa simpatik terhadap Manusia Tembaga itu,
walaupun dia sendiripun kepingin tahu siapakah
sebenarnya maausia tembaga itu, tetapi la tidak ingin
memaksa orang dikala orang lain dalam kesusahan, tanpa
berpikir panjang tubuhnya segera melesat kearah depan dan
langsung mengirim satu pukulan dahsyat kearah perempuan
pengasingan-
Jurus serangan yang digunakan saat ini tidak lebih hanya
gerakan permulaan dari ilmu pukulan sam Hoo-It-Ciang-
Hoat, bilamana berada dimasa yang lampau tak nanti
dirinya merupakan tandingan dari si perempuan
pengasingan, siapa tahu ....
ketika dua gulung angin serangan membentur satu sama
lainnya sehingga menimbulkan suara ledakkan yang amat
dahsyat. kedua belah pihak masing2 tergetar mundur tiga
langkah lebar.
Menyaksikan hasil yang sama sekali diluar dugaan ini.
Lam Kong Pak jadi terkejut bercampur girang. Pikirnya^
"Andaikata bukan tenaga dalamnya yang mengalami
kemunduran pesat,pastilah tenaga lwekangku yang
memperoleh kemajuan diluar dugaan- Rupanya inilah hasil
dari khasiat jinsom sisik naga berusia sepuluh ribu tahun
yang tak ternilai harganya itu". Dalam pada itu perempuan
pengasingan telah membentak dengan suara keras:
"Huuuh.... bajingan lagi2 kau si keparat cilik. . . ."
Blaaam.... sekali lagi terjadi bentrokan keras yang
menimbulkan suara ledakan dahsyat, kedua orang itu
masing2 mundur lagi sejauh satu tindak.
"Bajingan cilik" teriak perempuan pengasingan- "
^Rupanya kalian ayah dan anak dua orang memang sudah
sekongkol sedari tadi. Hmm ...hati-hati kau".
selama pembicaraan berlangsung kedua orang itu
kembali saling menghantam sebanyak tiga jurus, tetapi
siapapun tidak berhasil mendapat keuntungan didalam
bentrokan itu sementara bayangan tubuh si manusia
tembaga dalam sekejap mata telah lenyap tak berbekas.
Kemarahan dari Toa-pei Liong-in semakin memuncak.
sambil mencak2 kegusaran teriaknya:
"Bajingan cilik. kau telah melepaskan si manusia
tembaga itu. Bagus sekarang loo-nio akan mencari
perhitungan dengan dirimu"
"Tahan" hardik Lam kong Pak. "sebelum pertempuran
dilanjutkan, terlebih dahulu aku hendak bikin terang duduk
persoalan, sebenarnya permusuhan apakah yang terikat
antara dirimu dengan keluargaku?".
Ditanya secara gamblang. Toa-pei Liong-in jadi merasa
sungkan sendiri untuk menjawab, hanya serunya: " Untuk
mengetahui duduknya perkara lebih baik kau pulang dan
tanyakan sendiri persoalan ini kepada ibumu yang tak tahu
malu itu".
Habis berkata ia mengirim satu pukulan dahsyat kedepan
dan kemudian putar badan meneruskan pengejarannya
kearah manusia baja itu.
Tanpa terasa Lam-kong Pak jadi gelengkan kepalanya.
terhadap persoalan yang menyangkut antara ibunya dengan
Toa-poe Liong-in dia memang sedikit mengetahuinya,
menurut perkiraannya mungkin dendam kesumat yang
terjadi diantara mereka berdua disebabkan oleh karena
ayahnya seorang,
Rupa2nya sang ayah sudah berkenalan lebih dahulu
dengan Toa poe Liong-in cioe Hong Hong, tetapi kemudian
ia kawin lagi dengan ibunya.
sekarang yang menjadi persoalan, tatkala ibunya mencuri
kitab pusaka dari Payung sengkala tersebut. pernahkah
beliau turun tangan terhadap dirinya? sedangkan kalau
kedua orang manusia tembaga itu yang seorang adalah
'Hong Loe Kek' jago Angin Geledek. sedang yang lain
adalah 'siauw Yauw sianseng' si sianseng suka pelancongan
maka siapa pula manusia tembaga ketiga yang membawa
payung sengkala tersebut?? Hmmmmm "
Belum habis ia melamun, mendadak dari belakang
tubuhnya berkumandang datang suara dengusan yang amat
dingin.
Dengan cepat ia berpaling, terlihatlah Cien cien serta
Cioe It Boen dengan wajah diliputi kesedihan serta
memakai pakaian berkabung telah berdiri kaku disitu.
Rupanya sejak Cioe hujien menemui ajal diatas telapak
Lam-kong Pak. kedua orang dara ayu itu siang malam
mencari Lam Kong Pak untuk bikin pembalasan.
sadarlah sianak muda itu bahwa kesalah pahaman yang
telah terjadi tidak gampang diselesaikan, sebab walaupun
ketika itu ia ada maksud untuk turun tangan mencabut jiwa
Cioe hujien tetapi tak seorangpun yang akan mempercayai
perkataannya.
Maka dengan wajah serius dan nada bersungguhsungguh
ujarnya: "Nona Cioe atas keteledoran cayhe
sehingga melukai ibumu, harap kau suka memaafkan"
"Hmm enak benar ucapanmu itu," jengek Cioe Cien cien
dengan suara bengis. "Seandainya aku yang telah
membinasakan ibumu apakah kau dapat berbicara dengan
suara seenteng itu?".
Lam Kong Pak tidak ingin ribut apalagi cekcok dengan
kedua orang gadis ini lagi, mulutnya segera membungkam
dalam seribu bahasa.
Melihat pemuda itu hanya melulu membungkam, Cioe
Cien cien jadi semakin bertambah sengit, teriaknya sambil
menggertak gigi kencang2:
"Ayahku terikat dendam kesumat sedalam lautan dengan
orang tuamu dan kini ia sudah mati dalam keadaan
mengerikan diujung telapakmu, sebetulnya hubungan sakit
hati diantara kita toh sudah bares? sungguh tak nyana
hatimu kelewat bengis dan keji.jiwa ibukupun sekalian kau
cabut... Hmm Hmm orang she Lam-kong. hari ini aku tak
akan melepaskan dirimu dengan begini saja" .
"Berulang kali siauw-heng toh sudah menerangkan
bahwa aku tidak secara sengaja melukai ibumu." kata Lamkong
Pak tenang, " kalau memang kau tidak ingin
memaafkan diriku, nah cepatlah turun tangan-."
Air mata mengucur keluar dari kelopak mata Cioe Cien
cien kian lama kian bertambah deras, hingga akhirnya
seluruh wajah dan pakaiannya basah kuyup,
"Hubungan jodoh kita telah berakhir dendam kematian
ibuku lebih dalam dari saudara tentu saja aku harus
menuntut balas atas kesedihan hatimu itu...."
"cici. . ." terdengar cioe It Boen yang berdiri disamping
menyela dengan suara terpatah-patah. "Aku lihat...aku lihat
ia memang tidak bermaksud untuk berbuat begitu..."
"omong kosong?" teriak cioe cien- cien dengan suaranya
yang melengking keras.
"Memangnya ia tak pernah membinasakan ibu
kandungmu, maka kau bisa berkata demikian??" Cioe It
Boen jadi membungkam, dengan sedih ia mengundurkan
diri kesamping kalangansementara
itu Cioe Cien- Cien dengan langkah lebar
telah maju kedepan, dengan wajah penuh nafsu membunuh
serunya^ "Lebih baik kaupun tak usah menaruh belas
kasihan terhadap diriku, ini hari kalau kau tidak
membinasakan diriku, maka aku harus
mencabutjiwamu...".
"silahkan turun tangan aku tidak nanti akan membalas".
cioe cien- cien membentak keras, telapak tangannya
bagaikan sebilah golok dengan dahsyatnya segera dibabat
keatas batok kepala lawan.
LAM KONG PAK sedikitpun tidak berkutik dari tempat
semula, terlihatlah serangan itu dalam sekejap mata akan
menghajar telak diatas batok kepalanya.
Mendadak terdengat suara bentakan keras disusul
terjadinya ledakan nyaring yang memekakkan telinga.
sambil terhuyung-huyung mucdur tiga langkah
kebelakang, Cioe Cien Cien membentak dengan penuh
kegusaran.
"Budak rendah. perempuan sialan kau berani membantu
pihak lawan??..."
Kiranya disaat yang paling kritis itulah Cioe It Boen
telah melancarkan pukulan sebuah serangan untuk
menyambut babatan itu dari kakak perempuannya, tapi
didalam bentrokan tersebut badannya terpental jauh tujuh
delapan langkah dari tempat semula.
"cici. tenangkan dahulu hatimu" ujar cioe It Boen dengan
suara halus... "Dalam peristiwa ini kedua belah pihak
sama2 ada salahnya, lagipula. ...moay-moay pun tahu
bahwa kau sangat mencintai dirinya, kenapa sekarang kau
malah hendak membunuh jiwanya? bukankah dia sendiri
pun tiada maksud untuk berbuat demikian- ..."
"Tutup mulut perduli bagaimanapun juga, kedua orang
tuaku telah mati binasa ditangannya seorang semestinya
diapun tahu bahwa dengan matinya ibuku maka aku harus
hidup sebatang kara, tanpa sanak tanpa keluarga. . .
.Hmmmm dasarnya dia memang tidak memiliki
perikemanusiaan- ..."
selama ini Lam-kong pak tetap bungkam dalam seribu
bahasa, tak sepatah katapun yang ia ucapkan keluar untuk
menanggapi orang.
Dengan gusar cioe Cien cien menerjang maju lagi
kedepan, teriaknya: "Lam- kong Pak, kalau kau masih tak
mau turun tangan, setelah modar janganlah salah kau kalau
aku berhati kejam".
cioe It Boen jadi gugup dan semakin gelisah, tiba-tiba ia
bertiak keras: "Kau. ..kau cepatlah melarikan diri"
Dengan pandangan penuh rasa berterima kasih Lamkong
Pak melirik sekejap kearah gdis she cioe itu, kemudian
menggeleng.
"Mati atau hidup telah ditakdirkan oleh yang Maha
Kuasa sekalipun aku harus menemui ajalku ditangannya,
hatikupun merasa rela. sebab ia pernah melepaskan budi
yang tak terhingga kepadaku, satu budi dibalas dengan satu
budi. itulah namanya takdir"
Cioe Cien- Cien sama sekali tak mau mengubris ocehan
orang, pergelangan tangannya segera dijulurkan kedepan,
inilah gerakan pembukaan dari ilmu sakti "Too-Thian Coe-
Hiang",
"Ibu"serunya dengan penuh rasa dendam. "Ini hari
putrimu akan membinasakan dirinya dengan kepandaian
saktimu,...".
Habis berkata, desiran angin tajam menderu-deru...
bagaikan gulungan taupan segera mengurung sekujur tubuh
sianak muda itu.
Cioe It Boen tidak ingin menyaksikan sianak muda itu
mati konyol, menyaksikan datangnya angin pukulan yang
begitu dahsyat, tanpa memikirkan keselamatan sendiri lagi
gadis itu menubruk maju kedepan dan menghadang
didepan tubuh Lam kong Pak.
Cioe Cion cien jadi terperanjat. ia ingin menarik kembali
serangan mautnya itu tapi terlambat..^.
Blaaaam ditengah benturan keras, terdengar cioe It Boen
menjerit ngeri. dengan kepala hancur dan otak
berhamburan diatas tanah robohlah gadis itu diatas
genangan darah. selembar jiwanya segera tinggalkan raga
kembali kealam baka.
Kematian yang tanpa disengaja dan tak bisa dihindari
lagi itu menegunkan hati kedua belah pihak. hampir
bersamaan waktunya Lam-kong Pak serta Cioe Cien cien
mengucurkan air mata sedih,
Dengan adanya peristiwa ini kegusaran cioe Cien cien
semakin memuncak sehingga boleh dibilang hampir
mendekati kalap. ia himpun segenap kekuatan yang
dimilikinya dan melancarkan serangan dahsyat kearah si
anak muda itu dengan ilmu sakti Too Thian it coe Hiang.
Lam-kong Pak menghela napas panjang, ia pejamkan
matanya menanti kematian menimpa dirinya.
Tiba tiba... suara bentakan nyaring berkumandang
memenuhi angkasa, diikuti suatu bentrokan keras kembali
terjadi ditengah kalangan-
Terlihatlah tubuh Cioe Cien cien tergetar mundur
kebelakang sejauh satu tombak dengan sempoyongan,
sedangkan dihadapan mukanya telah berdiri tegap seorang
dara ayu yang bukan lain adalah Coe Li Yap.
Perbuatan gadis ayu itu bukan mengundang rasa terima
kasih bagi pemuda itu, malahan sebaliknya Lam kong Pak
menganggap gadis she Coe ini terlalu suka mencampuri
urusan orang lain, tegurnya dengan suara berat:
"Persoalan ini tiada sangkut pautnya dengan dirimu,
ayoh cepat menyingkir dari sini".
Maksud baik Coe Lie Yap malah mendapat benturan
ketus dari pihak lawan, dari malu dara itu jadi marah,
serunya:
"Kau pingin mati itu memang urusan pribadimu dan tak
usah disayangkan, tapi dengan perbuatanmu itu justru telab
menyia-nyiakan serta mengecewakan tumpukan harapan
yang telah dibebankan para patriot dari kalangan lurus
kepada dirimu".
Tergetar keras sekujar tubuh badan Lam kong Pak
sehabis mendengar perkataan itu dalam hati berpikir:
"Apabila aku mati maka per-tama2 aku merasa malu dan
menyesal terhadap oei Ci Hoe cianpwee yang telah
menghadiahkan tenaga murni Lak Ing Cong
Khie-nya kepadaku lebih2 merasa malu dan menyesal
terhadap orang tuaku. suhuku serta beberapa orang gadis.
disamping itu malu juga terhadap manusia tembaga
misterius yang beberapa kali telah membantu diriku.".
sementara itu Cioe Cien- Cien sudab nekad mengambil
keputusan untuk membinasakan Lam kong Pak lebih
dahulu kemadian baru melakukan bunuh diri, tetapi setelah
menyaksikan perbuatannya kembali dihalangi orang. hawa
amarahnya jadi tak terkendalikan lagi.
Ia membentak nyaring, tubuhnya segera menubruk
kearah Coe Lie Yap sambil melancarkan sebuah pukulan
yang maha dahsyat.
Coe Lie Yap mendengus dingin, menghadapi datangnya
ancaman yang mengerikan itu ia segera gunakan salah satu
jurus sakti yang tercantum didalam Payung sengkala.
Blaaam.... ditengah bentrokan dahsyat tubuh Cioe Cien
Cien tergetar mundur lima langkah lebar kebelakang,
setelah sempoyongan akhirnya jatuh duduk diatas tanah.
"Kau cepat menyingkir dari sini" terdengar Lam kong
pak berteriak dengan suara keras. "Persoalan ini tiada
sangkut pautnya dengan dirimu, kau tak usah ikut campur"
"Huuuh siapa yang sudi mencampuri urusanmu, aku
bergebrak melawan dirinya karena hendak membereskan
hutang piutang yang terikat antara perguruanku dengan
ibunya"
"Apa?? kaupun ada ikatan dendam dengan dirinya??".
"Pada masa berselang ibunya pernah juga mencuri
sejilid salinan kitab pusaka Payung sengkala, ibuku tahu
bahwa ada orang sedang mengincar benda pusakanya maka
jauh sebelumnya terjadi peristiwa pencurian itu beliau telah
melakukan sedikit permainan dengan menyiapkan sebuah
salinan kitab palsu ditempat pusaka tersebut. Tatkala
usahamu untuk mencuri kitab pusaka diperkampungan Toa
Loo san-cung mengalami kegagalan, cioe Ci Kang suami
isteripun menyadari bahwa mereka tertipu, kitab itu
kemudian dimusnahkan dari muka bumi".
sekarang Lam kong Pak baru mengetahui apa sebabnya
Cioe Ci Kang suami istri tidak melatih isi kitab pusaka
tersebut walaupun benar itu sudah terjatuh ketangan
mereka, rupanya mereka sudah menaruh curiga sejak dulu
kala bahwa kitab yang berbasil mereka dapatkan adalah
sejilid kitab yang palsu.
Dalam keadaan begini, Cioe Cien cien sadar bahwa dia
bukan tandingan lawannya. Tetapi sebagai seorang gadis
yang berwatak keras, sambil mendongak keatas jeritnya
sedih: "oooh ibu, putrimu tidak becus... selama hidupku tak
nanti aku berhasil membalaskan dendam sakit hatimu, lebih
baik aku menyusul engkau menuju kealam baka saja...".
suaranya lengking bagaikan jeritan kuntilanak begitu
tajam... sedih ..dan putus asa membuat siapa pun yang
mendengar ikut berhiba hati.
selesai mengucapkan kata2 itu, telapak tangannya segera
berkelebat menghajar keatas ubun-ubun sendiri.
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat, dengan cepat ia
berkelebat maju kedepan sambil melancarkan sebuah
cengkeraman mencekal urat nadinya,
Melihat usahanya untuk bunuh diri mengalami
kegagalan, cioe cien cien merasa semakin mendendam,
teriaknya: "Lam kong Pak. aku sangat membenci dirimu
hingga rasa benciku menusuk kedalam tulang sumsum,
sampai matipun aku tak akan mengampuni dirimu, jadi
setan pun aku akan mengejar dirimu dan membetot
nyawamu....".
sembari berkata ia segera menggigit tangan sianak muda
itu dengan bengis dan buasnya.
Lam-kong Pak sama sekali tidak menghindar atau pun
berkelit, ia biarkan gigi taring gadis itu menggigit dagingnya
hingga darah segar bercucuran membasahi seluruh lantai.
Coe Lie Yap yang menyaksikan kejadian itu tentu saja
merasa sakit hati, badannya dengan cepat maju menerjang
kedepan, ia cengkeram tubuh cioe cien cien lalu dibanting
keluar hingga tubuhnya mencelat sejauh tiga tombak lebih
dari tempat semula,
Didalam peristiwa hari ini, seandainya Lam Kong Pak
bisa memutar-balikan masalahnya dan suka bicara secara
baik2, ditambah pula bantuan dari Cioe It Boen yang
membelai dirinya, Cioe Cien cien tidak nanti akan
bertindak secara senekad dan sekalap ini, sebab
bagaimanapun juga ia merasa amat menciniai diri Lamkong
Pak.
Tetapi sayang seribu kali sayang tabiat sianak muda itu
tidak mengijinkan dia untuk berbuat begitu, sehingga
akhirnya kejadian yang sebenarnya masih bisa diatasi
berubah semakin fatal
Cioe cien cien melototkan sepasang matanya bulat2, titik
darah segar nampak mengucur keluar dari kelopak
matanya, sambil menyeringai seram dia angkat kembali
telapak tangannya untuk dihajarkan keatas batok kepala
sendiri
Kali ini jarak diantara kedua belah pihak agak jauh,
untuk menolong sudah jelas tidak sempat lagi Lam-kong
pak segera membentak keras: "Tunggu sebentar"
Mendengar bentakan itu cioe Cien cien tarik kembali
tangannya dan berpaling.
Coe Lie Yap segera menjengek sambil tertawa dingin:
"Heee heeeh-heeeh... kalau memang tak tega untuk bunuh
diri lebih baik cepat2 enyah dari sini, buat apa berlagak sok
sokan didepan mata orang lain Huuuh... siasat menyiksa
diri yang kau tunjukkan sudah basi... sudah ketinggalan
jaman-".
Ejekan ini betul2 amat tajam bagi pendengaran siapapun,
cioe Cien cien segera mendongak dan tertawa seram.
setelah itu sambil bangkit berdiri serunya tegas:
"Sedikitpun tidak salah aku tak boleh mati, kalau aku
mati terlalu enakan bagi kalian semua...Heeeh,. heeeh.
..sampaijumpa lagi dilain kesempatan-."
selesai berkata tanpa berpaling lagi ia segera berlalu dari
tempat itu, dalam sekejap mata bayangan tubuhnya sudah
lenyap dari pandangansepeninggalnya
dari gadis she-cioe itu per-lahan2 Lam
kong Pak berpaling dan menghela napas panjang.
"Aaaai.,. kenapa kau musti terlalu banyak urusan??".
"Hmm usahaku untuk menyelamatkan selembar jiwamu
apakah keliru?? kau anggap tindakanku ini suatu kekeliruan
besar?" teriak Coe Lie Yap dengan wajah berubah jadi hijau
membesi.
"Aaaaai.... sudah, sudahlah.... aku toh tidak
menyalahkan dirimu".
"Hmmm" Coe Lie Yap mendengus berat- berat.
"Bagaimana dengan jinsom sisik naga berusia sepuluh ribu
tahun?? apakah sudah kau dapatkan??....".
"Sudah. sudah kudapatkan- terima kasih atas
perhatianmu"
"sudah kau makan belum?^
"sudah. Tapi baru perenamnya saja"
"Dua perenam?? kenapa tidak sekaligus kau telan semua
mustika yang tak ternilai harganya itu?".
"Tentang hal ini....eehmm....tentang soal ini..."
Lam-kong Pak tidak ingin mengatakan secara terus
terang bahwa dua orang dara ayu telah menghadiahkan air
liurnya untuk mencairkan jinsom berusia sepuluh ribu
tahun itu. sekali lagi Coe Lie Yap mendengus berat.
"Hmmm. masa hanya mengenai persoalan inipun kau
tidak berani mengatakannya kepadaku?? kau harus tahu
bahwa aku sama sekali tidak menginginkan jinsom sisik
naga tersebut".
"Eeei...nanti dulu, nanti dulu...kau jangan-salah paham,
aku tidak bermaksud begitu."
"Lalu apa sebabnya??".
Didesak terus menerus akhirnya terpaksa Lam kong pak
harus mengakui apa yang sudah terjadi.
Mendengar kisah itu Coe Lie Yap merasa suatu perasaan
yang sangat aneh sekali dalam hati kecilnya, ia tak dapat
menyalahkan sianak muda ini sebab soen Han siang lah
yang berkuasa didalam mengatur segala-galanya. sedangkan
Lam kong Pak bagaimana pun juga harus tunduk dan
patuh terhadap perintah ibunya.
Tetapi tak urung ia mendengus juga, katanya: "Hmm kau
berani tak pandang sebelah matapun terhadap diriku??...".
"Eeei. kapan sih aku pernah tidak pandang sebelah
matapun terhadap dirimu??.. bantah Lam kong Pak setelah
tertegun beberapa saat lamanya.
Mendadak merah padam selembar wajah Coe Lie Yap
hingga menjalar sampai keujung telinga.
"Kalau bukan begitu mengapa kau tidak mengundang
diriku." bisiknya lirih.
"Mengundang dirimu??? mengundang dirimu mau
apa??".
Dengan wajah tersipu Coe Lie Yap berjalan
menghampiri sianak muda itu, kemudian tambahnya: "Kau
harus memberi bagian kepadaku lho masa aku tidak
kebagian??...".
Habis berkata karena saking malunya. gadis itu segera
menyandarkan diri diatas dada pemuda she Lam kong.
Kini Lam kong Pak baru mengerti apa yang
dimaksudkan, cepat-cepat sahutnya: "Adik Yap terima
kasih atas maksud baikmu itu Tak usah kuatir aku pasti
akan memberi bagian kepadamu".
setelah merandek beberapa saat lamanya, mendadak dari
sakunya sianak muda itu mengambil sebuah patung
kelelawar hijau. dan katanya lagi: "Adik Yap. masih
ingatkah kau akan benda ini??".
Begitu melihat benda yang diambil keluar dari saku Lamkong
pak adalah patung Kelelawar Hijau. Coe Lie Yap
segera menyahut: "Darimana siauw-moay bisa melupakan
benda itu?? toh benda itu adalah tanda mata yang siauwmoay
berikan kepadamu.".
"Betul, dan sekarang siauw-heng berhasil temukan benda
yang lain dari patung kelelawar ini".
"Dimana?? " gadis itu buru-buru bertanya.
"Diatas gagang payung sengkala yang dipergunakan oleh
si manusia tembaga tersebut".
Maka berceritalah sianak muda ini atas kejadian yang
telah dialaminya selama berada dilembah Thian-Kok.
ooooooooooo
SELESAI mendengar kisah cerita itu, tergetarlah hati
Coe Lie Yap. katanya: "Ia bisa membantu dirimu untuk
memukul mundur musuh tangguh, kejadian ini benar2
merupakan suatu peristiwa aneh. orang itu kalau bukan
musuh besar pembunuh orang tuaku, pastilah ia punya
hubungan dengan dendam berdarah ini, sebab Payung
sengkala adalah benda pusaka milik orang tuaku, atau
jangan2 memang dialah yang telah melukai orang tuaku
serta merampas, Payung sengkala tersebut dimasa yang
silam??",
"Apa sih bubungan antata ibumu dengan sang pangcu
dari perkumpulan Liok Mao Pang? kalau didengar dari
pembicaraan mereka, rupanya sedari dulu mareka sudah
saiing mengenal"
"Aku sendiripun tidak tahu. aku pernah menanya kepada
ibuku tetapi beliau sendiri pun tidak berani memastikan
siapakah sebetulnya dirinya. tetapi ibu percaya babwa tidak
lama kemudian rahasia asal-usulnya pasti akan diketahui
olehnya".
Berbicara sampai disitu, kedua orang itu pun mulai
bekerja keras untuk mengubur jenazah dari cioe It Boenselesai
bekerja, Lam kong Pak berkata kembali: "Ayoh
berangkat beberapa orang cianpwee tentu sedang merasa
gelisah dan cemas karena lenyapnya diriku secara
mendadak".
Ketika kedua orang itu kembali kerumah gubuk.
sedikitpun tidak salah. semua orang yang ubek2an
disekeliling tempat itu dengan hati gelisah. Menanti mereka
berdua menceritakan apa yang telah terjadi, soen Han siang
lantas berkata:
"Manusia tembaga itu pasti ayahmu, setelah ia salurkan
hawa murninya kedalam tubuhmu, aku jadi sangat
menguatirkan keselamatan jiwanya entah apa maksud
hatinya yang sebenarnya selama ini terus menerus menyaru
sebagai manusia tembaga???".
Keesokan harinya, Coe Lie Yap pun menbantu diri Lamkong
Pak untuk menelan sebagian jinsom sisik naga berusia
sepuluh ribu tahun, bahkan soen Han siang pun nampaknya
merasa amat senang dengan diri Coe Lie Yap.
sehabis menelan sebagian jinsom berharga sebagaimana
sebelumnya sianak muda itu harus bersemedi selama sehari
semalam.
Dikala Lam- Kong Pak hampir menyelesaikan
semedinya itulah, malam sebelumnya telah terjadi suatu
peristiwa besar.
Menunggu Lam-kong pak muncul dari balik kamar,
siang Hong Tie serta Pek-li Gong sekalian telah menanti
diluar pintu,jelas mereka sudah menanti lama sekali
ditempat itu, air muka mereka serius dan nampak tegang.
sianak muda itu segera menyadari bahwa suatu peristiwa
yang tak dlinginkan tentu sudah terjadi. buru-buru tegurnya:
"Apakah sudah terjadi suatu peristiwa yang tak
dlinginkan??"
"Benar" jawab siang Hoag Tie. "ibumu secara mendadak
lenyap tak berbekas"
Nguuuung. . . . kontan Lam-kong Pak merasakan
kepalanya pusing tujuh keliling matanya berkunang-kunang
dan pandangannya jadi gelap. hampir saja badannya roboh
terjengkang keatas tanah.
Untung disisi tubuhnya terdapat tiga orang gadis yang
segera memayang tubuhnya, hibur mereka:
" Kau tak usah terlalu gelisah atau berkecil hati,akhirnya
peristiwa ini pasti akan berhasil dibikin terang".
"secara bagaimanakah ibuku bisa lenyap tak berbekas?"
tanya Lam-kong Pak dengan air mata bercucuran-
"pada malam sebagai mana mestinya kita melakukan
perondaan malam secara bergilir untuk melindungi
keselamatanmu, ibumu bersikeras untuk menjaga dua kali
giliran kerena ia merasa tidak berlega hati, tentu saja kami
tak dapat menghalangi maksud hatinya itu. maka sehabis ia
melakukan giliran perondaan untuk kedua kalinya yaitu
tengah malam kentongan keempat tadi pagi, kami sekalian
pergi tidur betapa tahu setelah fajar menyingsing tadi kami
telah temukan jejaknya lenyap tak berbekas, seandainya
secara tiba-tiba ia hendak tinggalkan tempat ini, tidak
mungkin kalau ia tidak memberi kabar lebih dulu, maka
dari itu. . . ."
" Coba para cianpwee sekalian pikirkan, mungkin ibuku
kena dibokong oleh seseorang?".
semua orang tidak leluasa untuk menduga secara
sembarangan- mereka membungkam dalam seribu bahasa.
Terdengar Pek-li Gong dengan rada serius berkata.
"Beberapa hari berselang sewaktu masing2 berada diatas
jembatan Lok-Hoo-Kiauw bukankah loohu pernah berkata
kepada kalian semua bahwa "Koen-TOen-sioe" si-kakek
ombak menggulung bukan saja sepasang tangannya sudah
ternoda oleh amis bau darah, bahkan ia mempunyai suatu
kegemaran yang sangat aneh sekali yaitu suka dengan kaum
nenek tua. aku rasa tentu kalian masih ingat bukan akan
perkataanku itu?? Yaaah....^ semoga saja ibumu bukan
terjebak ditangan orang-orang perkumpulan Liok Mao
Pang".
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, air muka
semua orang berubah hebat, Lam-kong Pak pun teringat
akan perkataan dari sipencuri sakti ini yang mana dikatakan
Toensioe amat gemar menggauli perempuan yang berusia
diatas lima puluh tahunan, hatinya jadi bergetar keras.
Yang pasti. seandainya soen Han siang benar-benar
tertawan oleh pihak musuh maka kemungkinan besar ia
telah terjebak ditangan orang-orang dari perkumpulan Liokmao
Pang
Dan seandainya soen Han siang benar-benar sudah
digauli serta dinodai oleh gembong iblis tua itu, bagaimana
malunya Lam-kong Pak untuk hidup sebagai seorang
manusia???
Berhubung gawatnya situasi, maka pada detik itu juga
kawanan jago lihay ini serentak berangkat menuju
kemarkas besar perkumpulan Liok Mao Pang.
Malam telah menjelang tiba. udara gelap gulita tiada
berbintang, angin berhembus kencang menyapu ranting,
daun serta pasir hingga menimbulkan suara desiran yang
amat keras.
Dibawab pimpinan Lam-kong Pak, berangkatlah
sekawananjago-jago lihay itu memasuki markas besar
perkumpulan Bulu HHijau.
Tampaklah pagoda loteng dimana sang Pang cu berdiam
diterangi oleh cahaya lampu hingga suasana amat
benderang bagaikan siang hari, irama musik yang lembut
dan merdu merayu bergema keluar dari atas loteng
menyebar hingga ketempat kejauhan, sedang disekeliling
bangunan tinggi tadi tersebarlah bayangan manusia yang
melakukan penjagaan amat ketat.
Lam kong Pak ulapkan tangannya memberi tanda agar
para jago menanti disekitar tempat itu. kemudian dengan
membawa Coe Lie Yap. Pek-li Hiang serta Yoe Tien
berkelebat menubruk kearah loteng.
sianak muda ini memilih ketiga orang dara muda
tersebut sebagai temannya, hal ini disebabkan karena
kepandaian yang mereka miliki jauh lebih lihay dari pada
siang Hong Tie sekalian,
Dengan meoggunakan ilmu kepandaian yang paling
sakti, Lam kong Pak berhasil merobohkan "Thiat-sauw-
Cio" si-sapu Baja Kin Kioe serta "Pat-Pit- Loei- Kong"
sidewa geledek berlengan delapan sie Poet dua orang
sementara ketiga orang gadis yang lain dengan
menggunakan kepandaian saktinya masing-masing berhasil
merobohkan pula tiga jago tangguh, gerakan mereka
dilakukan amat cepat, dan dalam sekejap mata beberapa
pos penjagaan yang amat ketat itu berhasil disingkirkanselesai
membereskan jago-jago itu, keempat orang mudamudi
tadi segera menengok kearah dalam ruangan loteng,
tapi dengan cepat hati mereka bergetar keras.
Ternyata didalam ruangan yang terang benderang itu
terdapat empat orang nyonya yang didandani dengan
megahnya, kepala memakai mahkota yang bertaburkan
mutiara sedangkan pakaiannya adalah model pakaian
keraton, masing2 perempuan itu duduk diempat buah kursi.
Perempuan pertama adalah soen Han siang kedua adalah
si-Perempuan Pengasingan. Coe Hong Hong, ketiga adalah
ibu kandung Cioe It Boen dan yang keempat adalah
perempuan yang paling tua diantara mereka, rambutnya
telah beruban semua. pipinya kisut dan peot, usianya
diantara tujuh puluh tahunan tapi mereka tidak mengenali
siapakah nenek tua tersebut,
sinar mata keempat orang itu redup tak bercahaya,
keadaan mereka bagaikan orang bodoh yang kehilangan
ingatan-
Kursi kebesaran dan sang pangcu yang disepuh emas
murni masih berada dalam keadaan kosong, suasana diatas
loteng sunyi senyap tak kedengaran sedikit suara pun-
Lam-kong Pak yang menjumpai keadaan ibunya jadi
naik pitam, begitu berkobar hawa amarah dalam dadanya
sehingga ingin sekali ia mendobrak pintu jendela dan
mengobrak-abrik orang2 itu.
Belum sempat ia bertindak sesuatu, mendadak terlihatlah
Liok Mao Pangcu diiringi sekawanan gembong iblis
munculkan diri didalam ruangan tersebut lewat pintu
belakang.
Mereka semua rata2 memakai pakaian serba baru, seakan2
hendak menghadiri suatu perayaan besar.
setibanya didepan kursi kebesaran yang disepuh dengan
emas murni itu, kawanan gembong iblis tadi menjura
dalam2 untuk memberi hormat, lalu seruaya lantang:
" Keempat orang hujien telah slap menanti, silahkan
Thaysang Pangcu menempati kursi kebesaran"
selesai bicara mereka mengundurkan diri sejauh tiga
tombak dan berdiri menanti dengan sikap yang amat serius,
suara irama musik segera berkumandang memecahkan
kesunyian, horden tersingkap dan muncullah delapan orang
nenek tua yang berdandan amat menyolok. mereka semua
rata- rata berbedak tebal dan bergincu merah hingga
tampangnya bagaikan siluman tua yang amat mengerikan,
diantara kerumunan nenek- nenek tersebut berjalan keluar
seorang kakek tua yarg kecil kurus tinggal kulit dibungkus
tulang yang bermata tikus dan berambut pendek. Melihat
potongan sikakek ceking yang sama sekali tak enak
dipandang itu, Lam-kong pak sekalian jadi tertegun, pikir
mereka hampir berbareng.
"Masa beginikah tampangnya Koen Toen sioe sikakek
ombak Menggulung yang dikatakan sudah pernah
menggetarkan seluruh dunia persilatan??....."
Diantara kedelapan nenek tua yang berdandan menyolok
itu terdapat pula sijanda kawin Tujuh-kali Poei Koen, meski
pun pipinya sudah peot dan berkeriput tetapi setelah
memakai bedak dan gincu, wajahnya kelihatan rada cantik
dan mengiurkan juga.
Begitulah setelah sikakek tua kurus kecil tadi duduk
diatas kursi kebesaran yang bersepuh emas, Liok Mao
Pangcu segera maju kedepan dan berkata:
"segala sesuatunya telah disiapkan semua, Keempat
orang hujien pun telah tecu loloh dengan arak pemabok
"siauw Yauw Liok ", tecu rasa pada saat ini daya kerja obat
itu sudah mulai menunjukkan reaksinya ".
Ucapan itu sedikitpun tidak salah, pada waktu itu air
muka keempat orang nyonya itu sudah berubah jadi merah
padam, wajah mereka dalam waktu yang amat singkat itu
terlihat jaun lebih muda beberapa bagian.
Dengan sepasang mata tikusnya yang kecil dan tajam.
kakek kurus ceking itu menyapu sekujur tubuh keempat
orang nyonya itu bergantian, lalu tanyanya: "Siapakah
diantara mereka yang paling tua??"
"Lapor yang paling tua adalah ibu dari si "Lak-Gwee
soat" salju bulan keenam Tongi Hoei itu ciangbunjien dari
keluarga Tong yang ada dipropinsi su Cuan".
Mendengar disebutnya nama itu kembali Lam-kong Pak
berempat merasa tertegun, ternyata nenek tua itu bukan lain
adalah ibu dari Tong Hoe . padahal sang ciangbunjien dari
keluarga Tong dipropinsi su- cuan itu telah berusia empat
puluh tahun, bisa dibayangkan kalau usia ibuny a paling
sedikit diatas enampuluh lima tahun.
"Bagus" seru kakek kecil ceking tadi dengan suara
lantang " siapkan Ranjang Pembawa nikmat".
suara sahutan bergeletar memecahkan kesunyian, suara
gemuruh segera bergema diatas loteng dan terlihatlah
delapan orang pria kekar mejinjing sebuah pembaringan
istimewa yang amat besar sekali.
Pada keempat kaki pembaringan tersebut dipasang
dengan empat buah roda kayu, diatas roda terdapat sebuah
palang kayu yang besar danpada keempat penjuru palang
kayu tadi diberi empat buah rantai besi yang berhubungan
dengan pembaringan besar tersebut.
Dengan demikian keadaan dari pembaringan itu jadi bisa
bergoyang kekiri maupun kekanan bagaikan ranjang
bergoyang.
sebuah seprei yang bersulamkan bunga indah menutupi
permukaan pembaringan tadi. kelambu yang tipis
menggantung diatas ranjang dan menyiarkan bau harum
yang semerbak.
Perlahan-lahan Liok Mao Pangcu berjalan mendekati
sinenek tua yang usianya paling tua itu, ia ketuk perlahan
dagunya dan sinenek tua tadi segera bangkit berdiri,
bagaikan orang yang kehilangan ingatan selangkah demi
selangkah langsung berjalan menuju kearah Ranjang
Pembuat Nikmat.
Lam kong Pak siap tunjukkan dirinya untuk
melancarkan serangan. mendadak terdengar suara bentakan
keras bergema diseluruh ruangan- disusul terdengarya suara
desiran angin tajam mendesir diempat penjuru, dalam
sekejap mata seluruh ruangan loteng tadi telah beterbangan
senjata-senjata rahasia yang terdiri dari perbagai macam
ragam, ada panah bulu. ada Piauw pendek, paku Thian
Long Tin- jarum Hang Wie cum dan lain macam senjata
rahasia yang jarang diketahui dikolong langit.Senjata2
rahasia itu ada yang langsung meluncur lurus kedepan, ada
yang berpusing bagaikan gangsingan, ada yang Cepat dan
ada pula yang lambat kesemuanya diarahkan ketubuh
kakek kurus Ceking itu serta pangawal dari perkumpulan
Bulu Hijau,
Selesai hujan senjata rahasia tadi, sesosok bayangan
manusia laksana kilat menerobos masuk keatas loteng.
Sikakek kurus ceking itu tertawa dingin, dengan cepat
tangannya diraup kedepan-seluruh senjata rahasia yang
mengancam dirinya dengan cepat mengumpul jadi satu,
kemudian bagaikan segulung bola hitam meluncur keluar
jendela langsung menyerang Lam-kong Pak yang
mendekam disana.
Dengan hati terkesiap buru2 keempat orang muda mudi
itu mengundurkan diri kebelakang.
Traaang.... gumpalan senjata rahasia tadi menerobos
jendela dan meluncur kedepan sejauh puluhan tombak dari
tempat semula.
Dalam ruangan diatas loteng pun segera terjadi suara
getaran keras, suasana jadi gelap gulita dan sunyi senyap
tak kedengaran sedikit suara pun.
Keempat orang muda mudi itu semakin terkejut, dengan
cepat mereka menengok kedalam loteng. ternyata keadaaa
disitu telah berubah sama sekali, bukan saja Ranjang2
pembuat nikmat sudah lenyap tak berbekas bahkan sikakek
kurus ceking Liok Mao Pangcu serta keempat orang nyonya
itu pun lenyap tak berbekas.
Dalam pada itu siang Hong Tie serta Pek li Gong
sekalian yang mendengar suara gaduh telah menyusul
datang pula kesana.
"Kalian berjaga2lah ditempat ini," Lam kong pak segera
berseru,"Aku hendak melakukan pemeriksaan kebawah".
"Bocah cilik. kau harus ber-hati2 "Pek-li Gong
memperingatkan." Didalam loteng itu telah dipasang alat
jebakan yang ber-lapis2 jelas.
"Lak Gwee soat "sisaiju bulan keenam Tong Hoei sudah
menemui bencana, aku lihat.....".
Belum habis berkata Lam kong Pak telah enjotkan
badannya melayang turun ditengah loteng tersebut.
sebetulnya beberapa orang gadis itu hendak menyusul
pula kebawah, tetapi dengan sebat Pek li Gong telah
menghalangi jalan pergi mereka. Ujarnya:
"Jangan sembarangan bergerak. ikut sertanya kalian
turun kebawah malah justru akan mencabangkan
pikirannya serta menambah bahaya keadaannya. Dengan
kepandaian silat yang dimiliki dirinya saat ini. asal mau
bertindak lebih berhati-hati saja, tanggung tidak akan
menemui bencana apa pun juga".
sementara itu Lim kong Pak sudah mengelilingi ruang
loteng itu satu kali, tetapi tiada sesuatu gerakan apapun
yang ditemukan dengan langkah yang ber-hati2 ia mulai
mengetuki dinding ruangan serta papan lantai. Mendadak.
.. .
Blaaam terdengar suara benturan keras, pintu serta
jendela yang ada disekeliling tempat itu merapat sendiri
suasana dalam loteng itu seketika berubah jadi gelap gulita.
Lam- kong pak tetap berdiri tidak berkutik. dengan
telinganya ia menggantikan mata, seluruh perhatian
dipusatkan jadi satu untuk bersiap siaga menngadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Tiba2 terdengar suara langkah manusia yang lirih
berkumandang didalam loteng. begitu halus dan lembut
suaranya sehingga menyerupai gerakan sukma yang
gentayangan.
Tidak lama kemudian suara langkah kaki itu berhenti.
terdengar Liok Mao Pangcu berkata: "Than-sang Pangcu
harap kau orang tua suka melepaskan diri Coe Hong Hong"
"Kenapa??" tanya sikakek ceking. "sebab dia adalah....".
Lam kong pak yang bersembunyi didekat tempat itu,
tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia himpun segenap
kekuatan yang dimilikinya dan melancarkan sebuah
pukulan dahsyat kedepan,
siapa tahu walaupun serangan itu mengandung hawa
pukulan yang maha dshsyat, tetapi setelah meluncur
kedalam ruangan loteng segera lenyap tak berbekas
bagaikan batu cadas yang tenggelam didasar samudra.
sedikitpun tiada reaksi apapun.
Terdengar sikakek ceking itu berseru berat setelah hening
beberapa saat lamanya: "Tangkap sikeparat cilik itu dan
belenggu jadi satu dengan bocah keparat she-Tong"
Pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang segera
mengiakan dan suasana didalam ruangan loteng itu pun
segera tercekam dalam ketegangan yang memuncak, setiap
saat mara bahaya kemungkinan akan menimpa siapa pun.
Lam kong Pak tak berani berayal, dengan cepat ia
himpun segenap kekuatannya dan bersiap siaga
menghadapi segala kemungkinan.
Mendadak.... terdengar suara bisikan yang halus dan
lembut berkumandang disisi telinganya. "Berjalanlah tiga
langkah lebar kesebelah samping kiri, lalu mundurlah satu
setengah langkah lebar kebelakang, getarkan lantai loteng
dengan sekuai tenaga, dengan cepat kau akan lolos dari
tempat ini".
Lam- kong Pak tertegun, ia tidak tahu jago lihay dari
manakah yang telah memberi petunjuk kepadanya lewat
ilmu menyampaikan suara, mungkinkah orang itu adalah
sang pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang?? hampir
saja ia tak berani untuk mempercayainya.
Tanpa berpikir panjang lagi ia menuruti perkataan itu
dan melangkah tiga kali tindak kesamping kiri lalu mundur
satu setengah langkah kebelakang, tatkala dengan sekuat
tenaga ia menjejakkan kakinya keatas lantai loteng,
mendadak ,..
sreeet.... papan loteng tersebut secara otomatis bergerak
naik dan meluncur keatas dengan kecepatan penuh .
"Aduuuh celaka " seru sianak muda didalam hati, sebab
kalau badannya meluncur keatas dengan kecepatan yang
demikian tingginya, niscaya dia akan remuk dan menjadi
gepeng bila menghantam atap loteng tersebut.
siapa tahu belum babis ingatan itu berkelebat didalam
benaknya. tampaklah atap loteng itu bergeser kesamping
dan muncullah sebuah liang iingkaran yang persis pas
dengan ukuran tubuhnya.
Dengan manis dan tepat badannya terpental keluar dan
liang celah tersebut dan meluncur sejauh sepuluh tombak
lebih diangkasa.
Menanti badannya melayang turun kembali diluar
loteng, ditemuinya bayangan tubuh Pek-li Gong sekalian
sudah lenyap tak berbekas.
Baru saja badannya mencapai permukaan tanah, dari
atap loteng tersebut telah meluncur keluar tiga sosok
bayangan manusia.
orang pertama adalah wakil pangcu dari perkumpulan
Bulu Hijau, Ngo-Hoa-Bak si Daging Lima Bunga oei Hoen,
sedangkan dua orang lainnya adalah "swie-sang-Biauw
melayang diatas air Ma Tie serta Pat-Pit Loei-Kong si
malaikat guntur berlengan delapan sie Poet sioe.
Lam- kong PaK amat menguatirkan keselamatan ketiga
orang gadisnya, ia tidak ingin bertempur terlalu lama,
karena ia menyaksikan datangnya orang2 itu ia segera
mengirim satu pukulan dahsyat dengan ilmu sakti Payung
sengkala.
Blaaam... ditengah ledakan keras. ambil kesempatan baik
itu badannya segera berkelebat kearah depan.
Pemuda itu tidak langsung meninggalkan tempat
tersebut. ia berputar satu kali mengelilingi markas besar
perkumpulan Bulu Hijau itu, tapi bayangan tubuh dari Pek
li Gong sekalian belum juga nampak, maka akhirnya iapun
tinggalkan markas besar perkumpulan itu.
Hatinya jadi sangat kuatir, setelah berlarian beberapa
saat lamanya iapun berhenti dan duduk diatas sebuah batu
besar. pikirnya: "Baiknya aku menanti sejenak lagi didalam
markas besar lawan..."
Belum lama ia duduk. mendadak ditengah hembusan
angin malam yang menderu-deru, secara lapat2 ia
mendengar suara pembicaraan sepasang pria dan wanita.
Mendengar suara itu Lam koog Pak tertegun, sebab
suara sang pria ia dengar mirip sekali dengan suara dari
suma Ing, maka badannyapun segera bergerak mendekati
tempat pembicaraan tersebut.
sedikitpun tidak salah. tampaklah suma Ing masih
diborgol jadi satu dengan 'Lam-hay Cioe-khek' sijago arak
dari Lam- hay, keadaan mereka mengenaskan sekali.
Dihadapan kedua orang itu berdirilah seorang dara
muda, dia bukan lain adalah cioe Cien cien.
Ketika itu sidara muda she Cioe itu sedang tundukan
kepalanya dengan sedih, terdengar ia bertanya: "Mengapa
keadaanmu bisa berubah jadi demikian mengenaskan??".
Kedua orang itu menghela napas panjang. mereka
merasa bahwa wajah mereka tak secerah dahulu lagi,
terutama sekali 'Lim-hay Cioe-khek' sijago arak dari Lamhay
It-boen Kao.
Pada masa berselang nama besarnya amat tersohor
diseluruh kolong langit, sungguh tak nyana kemunculannya
pada saat ini berada dalam keadaan yang mengenaskan
sekali, bukaa saja nama besar hancur berantakan bahkan
badanpun jadi runyam.
Tampaklah suma Ing dengan wajah menyeringai seram
dan menggertak gigi kencang menyahut: "Bibit bencana dari
kesemuanya ini bukan lain adalah Lam kong Pak bajingan
keparat itu. gara2 dialah kami jadi tersiksa seperti begini...".
"Apakah dia yang membelenggu kalian jadi satu??".
"Hmm dia masih belum pantas untuk berbuat begitu,
dialah hasil karya dari manusia tembaga".
"Apa manusia tembaga??" seru Cioe Cien cien dengan
hati bergetar keras." Manusia tembaga yang mana??"
"Akupun tak tahu manusia tembaga yang mana,
pokoknya salah satu diantara ketiga orang manusia
tembaga tersebut??".
"Apakah rantai baja ini tidak bisa dipatahkan??".
"Tentu saja bisa, tetapi dikolong langit dewasa ini hanya
beberapa orang saja yang sanggup melakukan itu, orang
pertama adalah Thay sang pangcu serta Pangcu dari
perkumpulan kami, kedua adalah ketiga orang manusia
tembaga itu dan ketiga adalah Lam kong Pak".
"Apa ? jadi Lam kong Pak pun bisa mematahkan rantai
ini? " seru Cioe Cien cien terkejut.
"Sedikitpun tidak salah secara beruntun bajingan keparat
itu mengalami penemuan diluar dugaan, bahkan barusan
diapun sudah makan jinsom sisik raga berusia sepuluh ribu
tahun, tenaga lweekangnya telah memperoleh kemajuan
yang amat pesat ".
"Hmmmm kepandaian silat yang dimiliki bajingan ini
makin hari makin bertambah tinggi, dendam berdarah
siauw-moay berarti semakin sulit untuk dituntut balas" seru
Cioe cien cien dengan penuh kebencian.
"Hubungan dendam sakit hati apa sih yang terikat antara
dirimu dengan bajingan keparat itu ??? " tanya suma Ing.
Maka Cioe Cien cien pun lantas bercerita secara
bagaimana Lam kong Pak telah membinasakan cioe Cie-
Kang suami istri.
Selesai mendengar penuturan tersebut, sepasang biji
mata suma Ing segera berputar, kemudian katanya: "Adik
Cioe. inginkah kau membalas dendam sakit hatimu itu?? ".
"Dendam kematian ayah ibuku lebih dalam dari
samudra. tentu saja siauw-moay harus menuntut balas"
sahut gadis she Cioe itu dengan wajah berubah jadi dingin
menyeramkan.
"Adik cioe, kalau begitu kemarilah dan dekatilah aku,
aku hendak mengucapkan sesuatu kepadamu".
cioe cien cien tidak menaruh curiga terhadap dirinya,
mendengar perkataan itu dia pun segera maju menghampiri
dan tempelkan telinganya disisi bibir pemuda tersebut,
katanya: "Nah sekarang utarakanlah akalmu itu. siasat
bagus apa yang kau miliki untuk menghadapi dirinya??. . .".
Belum habis ia berkata, tiba-tiba suma Ing menyeringai
seram, sambil mencengkeram jalan darah Ciao-Cing
Hiatnya ia berseru ketus: "cioe cien cien bukan saja aku
sangat membenci diri Lam kong Pak. aku lebih membenci
dirimu si perempuan binal yang punya angan2 yang muluk.
Bukankah mula2 diantara kita sudah terikat oleh tali
perkawinan yang ditetapkan oleh orang tua kita? tetapi
sungguh tak nyana setelah kau berjumpa dengan Lam kong
Pak. hatimu segera berubah. Hmmm .. sekarang kaupun
sudah merasakan bagaimana tersiksanya seseorang yang
patah hati. Hmm inilah dosa yang harus kau pikul akibat
perbuatanmu itu...".
saking terkejutnya cioe cien cien berdiri menjublak. lama
sekali ia baru bisa membentak dengan nada gusar: "suma
Ing, kau,..kau,..apa yang hendak kau lakukan??",
"Hmm. , Hmm. . . kau hendak menggunakan tubuhmu
untuk melampiaskan rasa benci dan dendam yang sudah
merasuk didalam hatiku," sahut suma Ing dengan suara
mengerikan.
Air muka Cioe Cien Cien berubah hebat menyaksikan
raut wajahnya yang telah dipengaruhi oleh napsu birahi,
sadarlah dara manis ini bahwa dirinya tak akan lolos dari
cengkeraman sianak muda itu.
Dengan penuh kebencian dan rasa mendendam serunya:
"Bajingan anjing busuk, sebetulnya apa yang hendak kau
lakukan terhadap diriku?"
suma Ing tertawa sinis, ia tidak menjawab pertanyaan
orang sebaliknya malah balik bertanya,
"Apakab antara kau dengan Lam- kong Pak benar2
pernah terikat dalam ikatan perkawinan??"
"sedikitpun tidak salah, tetapi sekarang kesemuanya
telah habis, hubungan tersebut sudah putus"
"Heeeh....heeeh....heeeh....bagimu memang sudah habis,
tapi baginya belum habis, dia adalah seorang lelaki yang
amat menyukai gengsi dan sekarang aku orang she suma
akan memaksa dia untuk mengenakan topi berwarna hijau.
Hmm.,..Hmm.... sekaranglah saatnya bagiku untuk
melampiaskan seluruh rasa benci serta dendam yang sudah
lama ketanam didasar hati kecilku".
Dengan sekuat tenaga cioe cien cien berusaha untuk
melepaskan diri dari cekalan orang, tapi sia2 belaka
usahanya itu.
sementara suma Ing telah berpaling kearah rekannya
sijago arak dari laut selatan, ujarnya:" It boen-heng.
terpaksa siauwte harus bertindak kasar dihadapan matamu."
"Keadaan kita sudah dibuat jadi demikian mengenaskan,
apakah kau masih punya semangat dan kegembiraan untuk
melupakan perbuatan itu?".
suma Ing mendongak dan tertawa ter-bahak2. "Haaahhaaah-
haaah... inilah yang dinamakan memetik tali Pie-pa
dibawah pohon Huang-Lian... mencari kesempatan
ditengah kegetiran hidup, sudah lama siauwte tidak pernah
melepaskan hajadku ditubuh perempuan, inilah kesempatan
yang paling baik bagiku".
PIE PA adalah semacam alat musik kuno di Tiongkok
yang menyerupai kecapi, sedang pohon Huang Lian adalah
sejenis pohon yang buahnya amat pahit sekali melebihi
pahitnya empedu.
Lam- kong Pak yang menyaksikan kecabulan suma Ing,
napsu membunuhnya seketika muncul menyelimuti seluruh
wajahnya, dalam hati ia berpikir: "Bajingan yang tak tahu
diri, rupanya kau telah memilih jalan menuju kearah
kematian- Hmmm jangan salahkan kalau aku tertindak
kejam terhadap dirimu".
sambil meloncat ketempat persembunyiannya ia tertawa
dingin tiada hentinya, selangkah demi selangkah badannya
perlahan-lahan mendekati tubuh suma Ing.
Ketika meras akan datangnya seseorang ditempat itu,
dengan cepat Cioe cien cien berpaling kesamping. Tetapi
setelah mengetahui bahwa orang yang hadir bukan lain
adalah Lam kong Pak, dalam waktu singkat air mukanya
berubah beberapa kali, ditengah kebencian terselip pula rasa
cinta dan sayang. Begitu kacau perasaan hatinya sehingga ia
sendiripun tak jelas bagaimanakah perasaannya ketika itu.
Tetapi ketika ia teringat kembali kalau ayah serta ibunya
mati ditangan si anak muda ini, bahkan mati dalam
keadaan yang mengerikan. ia segera mengertak gigi
kencang2 dan melengos kesamping.
"suma Ing" seru Lam kong Pak dengan suara keras
"Sungguh tak nyana tabiat jelekmu hingga kini tetap tak
berubah. Hmmm.., Hmm.,. kau inginkan Cara mati yang
bagaimana? katakanlah cepat. aku bisa memenuhi
harapanmu itu".
suma Ing tertawa dingin. ia tetap mencengkeram jalan
darah Cian Cing Hiat dibahu cioe cien cien dengan
kencang. sementara biji matanya berputar kesana mencari
akal. Ia tahu bahwa Lam-kong Pak adalah seorang koen-cu.
meskicun antara dia dengan gadis she- cioe itu terikat dalam
dendam berdarah, tetapi tak nanti ia biarkan cioe cien cien
menderita kerugian ditangannya.
si jago arak dari Lam-hay malu bertemu dengan orang. ia
tundukkan kepalanya rendah2 dan tak berani memandang
wajah Lam kong Pak secara langsung.
Ketika dilihatnya suma Ing tertawa dingin terus menerus
tanpa menjawab pertanyaannya. Lam kong Pak semakin
gusar. herdiknya: "Bangsat kau masih belum juga mau
melepaskan orang??".
Cioe cien cien yang selama ini membungkam dalam
seribu bahasa. mendadak entah dari mana datangnya
keberanian tiba2 berteriak keras
"Urusan pribadiku tidak sudi kau ikut campur aku tak
ingin kau ikut Campur didalam persoalan ini"
Lam- kong Pak berdiri melengak. serunya tnpa terasa^
"Apakan kau rela di. . .di. . ."
"Tentu saja rela." tukas Cioe Cien cien ketus. "Lebih baik
aku bersama dia dari pada bersama kau simanusia berhati
keji yang sama sekali tak berperikemanusiaan"
"Cien-Cien " ujar Lam-kong Pak sambil menekan hawa
gusar yang telah berkobar didalam hatinya. "Untuk
kesekian kalinya aku minta maaf yang sedalam dalamnya
kepada-uiu, terus terang kuakui bahwa aku memang punya
maksud dalam melakukan pembunuhan terhadap Cioe Ci
Kang, tetapi kematian ibumu sebetulnya jauh diluar
kemauanku "
"Tutup mulutmu" bentak Cioe Cien- Cien dengan keras,
teringat akan kematian ibunya yang mengerikan, bagaikan
kalap gadis itu menjerit lebih jauh.
"Kau anggap setelah dirimu memukul tubuh orang
sampai sakit lalu memberi orang itu sebiji gula2, urusan jadi
beres dengan begitu saja?. . .Hmmm aku Cioe Cien-Cien
begitu benci dan dendamnya kepadamu sehingga ingin
sekali kugigit dagingmu, kuhirup darahmu untuk
melampiaskan rasa sakit hatiku ini"
Lam kong Pak tidak ingin melayani gadis itu untuk
bersilat lidah lebih jauh, sambil tetap bersabar diri ia
berpaling kearah suma Ing dan menegur: "suma Ing, apakan
kau belum juga mau lepaskan gadis itu??".
"Lebih baik kau bertanya dulu dengan dirinya
Hmm....kenapa kau musti mencampuri urusan peribadi
orang lain???..,., toh orang tidak sudi menerima
kebaikanmu itu. Heee.-eeeh...heee.. kau harus tahu bahwa
dikolong langit bukan kau saja yang menjadi seorang pria,
meskipun wajahku sudah hancur dan rusak. tetapi hatiku
masih...".
"Tutup mulut anjingmu" hardik Lam- kong Pak keraskeras,
dengan sikap menghina ia meludah keatas tanah lalu
jengeknya sinis: "Kau masih terhitung seorang manusia?
Hmm, delapan keturunan nenek moyang sendiri sudah
lupa, itu masih disebut seorang manusia???... eeei, suma ing
kau lebih pantas jadi seekor anjing yang pintar
menggonggong, . . . " .
suma Ing tidak memperdulikan ejekan lawan,
Cekalannya pada bahu Cioe Cien cien tetap tidak
dilepaskan bahkan semakin lama semakin kencang.
Perlahan-lahan Lam-kong Pak mendesak lebih maju
kedepan, serunya lagi: "Bajingan anjing kalau aku ingin
membunuh dirimu pekerjaan itu bisa dilakukan dengan
gampang sekali bagaikan membalik telapak tangan sendiri .
. ."
suma Ing tetap tertawa dingin tidak hentinya. tak sepatah
katapun yang diucapkan keluar.
cioe cien cien sebaliknya jadi mendongkol, terdengar ia
membentak keras: "Enyah Enyah dari sini aku takkan sudi
membiarkan urusan pribadiku kau Campuri."
Lam kong Pak sendiri pun tak dapat menahan sabarnya
lagi, diapun berteriak keras: "Apakah kau mencintai
dirinya???".
"sedikitpun tidak salah. aku memang amat mencintai
dirinya. Huhhh. kau cemburu?? kau merasa iri dan
dengki??...".
"Heeeh-heeh-heeeh...omong kosong" sahut Lam kong
Pak sambil tertawa dingin." Aku Lam kong Pak tidak nanti
bakal dengki. iri atau cemburu terhadap manusia macam
itu. Hmm aku berbuat demikian karena aku tidak ingin
meyaksikan kau tertipu dan terjebak didalam perangkapnya,
tetapi kalau memang kau berharap demikian. Tentu saja
aku tak usah mencampuri urusan pribadimu lagi".
Walaapun diluar ia berkata demikian tetapi badaanya
sama sekali tak berkutik dari tempat semula, sebab ia
mengetabui dengan pasti. selama cioe cien cien berada disisi
suma Ing, maka delapan puluh persen dia tak akan
memperoleh hasil yang baik,
Melihat sianak muda itu belum juga berlalu dari situ,
cioe cien cien segera tertawa dingin.jenjeknya. "Kau toh
tidak ingin mencampuri urusan pribadiku lagi. kenapa tidak
segera angkat kaki dari sini?? ayoh silahkan pergi".
Dengan sedih Lam-kong Pak menghela napas panjang,
dengan pcrasaan apa boleh buat ia putar badan dan berlalu
dari situ
Mendadak suma Ing mendongak dan tertawa ter-babak2.
"Haaah.... haaah.... ternyata dikolong langit masin ada
perempuan yang tidak menyukai dirimu haaah....haaah....".
Mendengar sindiran tersebut Lam kong pak segera
menghentikan langkahnya dan berpaling.
Tetapi sebelum ia mengumbar amarahnya. sambil
tertawa dingin Cioe cien cien telab menyambung:
"Ucapannya sedikitpun tidak salah. meskipun raut
wajahnya sudah hancur dan musnah tetapi aku masih tetap
mencintai dirinya".
Lam- kong Pak jadi melongo dan merasakan hatinya
sangat tak enak, ia merasa bahwa tindakannya kali ini telah
terbentur kena batunya.
Kendati begitu namun sianak muda itu tetap merasa
tidak tega membiarkan cioe Cien Cien tetap berada
ditangan suma ing, sekali lagi sambil menahan rasa gusar
yang berkobar didalam benaknya ia berkata
"cien cien terhadap persoalan yang menyangkut
kematian ayah dan ibumu perduli maukah kau memaafkan
diriku atau tidak. aku tetap tak akan menyalahkan dirimu,
Tetapi demi kesucianmu serta kehormatanmu aku berharap
agar kau jangan bergaul lagi dengan sampah masyarakat
tersebut . . ."
"Hmmm ...ayoh kita pergi saja dari sini"" seru Cioe Cien
Cien sambil menarik tangan suma Ing. "Aku tak sudi
melihat tingkah lakunya yang serba tengik dan memuakkan
itu berlangsung terus dihadapan mataku?"
suma Ing jadi amat gembira. cepat2 ia gandeng tangan
gadis sho-Cioe itu dan berlalu dari sana.
Dengan berlalunya kedua orang itu, mau tak mau si jago
arak dari Lam-hay terpaksa harus mengikuti dibelakangnya.
Lam- kong Pak merasa benar-benar terhina, seluruh
hawa amarah yang berkobar dalam dadanya terkumpul
semua diatas sepasang matanya, dengan pandangan berapiapi
bentaknya keras: " cien- cien, kau inginkan aku berbuat
apa. sehingga kau sudi memaafkan aku???". -
Mendadak Cioe cien cien berhenti dan menyahut dengan
suara keras: "selamanya aku tak akan memaafkaa dirimu.
selama aku masih hidup tidak nanti aku sudi melepaskan
dirimu dengan begitu saja. Tetapi kalau kau dapat
mematahkan rantai yang membelenggu tubuh mereka,
maka aku segera akan tinggalkan dirinya.".
Dengan langkah lebar Lam-kong Pak maju menghampiri
suma Ing. segenap bawa murni yang dimilikinya dihimpun
kedalam telapak, dalam sebuab sentakan dahsyat... "Kraak"
rantai baja yang kuat dan keras itu seketika putus jadi dua
bagian.
Cioe Cien cien berdiri tertegun, mendadak sambil
menutupi wajahnya ia lari tinggalkan tempat itu.
"suma Ing?" hardik Lam kong Pak dengan suara keras
sepeninggalnya gadis she-cioe itu. "Aku Lam kong Pak
terhadap dirimu sudah melebihi batas2 kesabaran
seseorang, kalau moralmu yang bejad tidak berubah juga.
Hmm bila kita simpai bertemu kembali dilain saat, kau
harus tahu bagaimanakah akibatnya.".
Bicara sampai disitu ia merandek, kemudian bentaknya
kembali: "Ayoh pergi lewat arah situ".
suma Ing sadar bahwa dirinya bukan tandingan lawan,
dangan pandangan yang benci dan penuh rasa dendam ia
melotot sekejap kearah sianak muda itu dari sorot matanya
jelas menunjukan bahwa ia sama sekali tidak menyesal atas
perbuatannya. Lam kong Pak tidak bisa berbuat lain kecuali
mengbela napas panjang ...
Beberapa saat kemudian iapun ber-siap2 untuk
tinggaltkan tempat itu guna menyatroni kembali markas
besar perkumpulan Liok Mao-Pang, belum sampai
badannya bergerak tiba2 tampaklah segumpal bola asap
yang besar dan aneh per-lahan2 membumbung tinggi
keangkaaa ditempat kejauhan.
sekilas pandangan saja Lam kong Pak segera kenali hawa
gumpalan bola asap yang barusan ditemuinya bukan lain
adalah asap khie-kang yang dilancarkan oleh sikakek Im
Yan sioe sikakek asap berawan si-Coe Lok, buru2 ia
momburu kesitu
Terlihatlah Hek Tong Tui Hoen si Lampu Hitam
pengejar nyawa Leng cing cioe beserta Im Yao sioe. sie Coe
Lok. HooBoe siang. sisetan gantung hidup Gouw chiet dan
Hoo Hek Coen Coe. si Rasul hitam tebal Chin Tong empat
orang sedang mengecung Liuw Hauw siang kakak beradik
ditengah kalangansementara
itu sikakek asap berawan sedang
menyemburkan segumpal asap huncwee yang tebal kearah
tubuh Liuw Hauw siang.
Gumpalan bola asap yanp besar dan aneh itu
mengumpul tanpa buyar. tiba2 dengan mengubah diri jadi
sebuah lingkaran asap langsung menjirat leher majikan
muda dari benteng Hoei Him Poo tersebut.
Menyaksikan datangnya serangan Liuw Hauw siang
segera keluarkan jurus Hoei Hi-Pa-sih delapan jurus biruang
terbang untuk memapakinya.
Blaaam gelang asap itu seketika tergetar buyar keempat
penjuru, tetapi tubuh Liuw Hauw siang sendiripun terpukul
mundur satu langkah kebelakang.
"Haaaah.. .haaaaah... haaaaah.... "keempat orang
gembong iblis itu segera tertawa terbahak-bahak. tiga orang
sisanya tetap tak ada maksud untuk turun tangan. rupanya
mereka ada maksud untuk mempermainkan dua bersaudara
she Liuw ini.
Kembali Im-Yan-sioe sikakek asap berawan hisap
hunweenya dalam- dalam, kemudian disemburkan keluar
lewat lubang hidung dengan membentuk dua buah tangan
yang besar langsung mencomot keatas dada dari Liuw Hoei
Yan.
Rupanya ia hendak menggunakan ilmu Liok-san Eng
Jiauw tersebut untuk meraba dan meremas-remas payudara
orang.
Liuw Hoei Yan yang mehghadapi serangan cabul seperti
ini langoung saja naik pitam, tangan kirinya dengan
memakai jurus "Hoei Yan-Pat-sih "Delapan jurus burung
walet terbang melancarkan sebuah serangan dahsyat,
sementara ujung baju kanannya dikibaskan keluar.
sreeeeet sreeeeet sreeeeeet tiga batang senjata garcu " Coe
Bo Lei Hoen Lok" langsung meluncur keluar.
Im Yan sioe sikakek asap berawan tidak malu jadi
seorang jago kawakan yang mempunyai nama harum,
mangkukan huncwenya segera dikibaskan keluar. sebelum
senjata garpu Coe Bo-Loi Hun- Lok tadi memisahkan diri ia
telah melepaskan pula kantongan tembakau kulit
menjangan. korekan huncwee serta tangkai kumala hijau
untuk memapakinya.
criiing criiing tiga kali suara dentingan yang amat
memekikkan telinga. tiga batang Coe Bo Lie Hun Lok yang
mengancam datang ada dua batang yang berhasil disapu
rontok, sedang sisanya yang sebatang mendadak meluncur
kebawah dan langsung mengancam mata kaki sikakek tua
cabul tadi.
Im Yan Sioe si kakek asap bera wan jadi amat
terperanjat, mangkokan huncweenya segera ditekan
kebawah. dengan jurus "Lok Hoa Hong Kauw" Tenaga
sakti menggurat selokan satu serangan hebat kembali
dilepaskan.
Traaang... gerakan yang amat keras bergeletar diseluruh
bumi, senjata garpu Coe Bo Lie Lok yang terakhir berhasil
dipukul rontok.
"Haa..ha..haaah..." si setan gantung hidup Gouw Chie
tertawa tergelak. "Permainan dari sie-heng barusan betul2
luar biasa nama besarmu ternyata bukanlah nama kosong
belaka."
Im Yan sioe sikakek asap berawan jadi teramat bangga,
dengan wajah berseri-seri kembali ia maju merangsek
kedepan, dalam hatinya timbul niat untuk
mendemontrasikan kelihayan ilmu silatnya.
Mangkok huncwee. kantongan kulit menjangan, korekan
buncwee serta tangkai kumala hijau yang dilepaskan
ketengah udara tadi kembali digetarkan keras- keras,
bagaikan titiran angin puyuh keempat macam benda tadi
segera meluncur kemuka dan mengancam empat buah jalan
darah diatas dada gadis she Liuw tersebut.
Pada dasarnya kepandaian silat yang dimiliki Liuw Hoei
Yan memang kalah setingkat kalau dibandingkan dengan
dirinya. menyaksikan semua serangan yang dilepaskan
mengarah pada bagian vital yang terlarang dari kaum
wanita, ia jadi naik pitam.
Dengan penuh kegusaran gadis itu membentak keras,
badannya segera menerjang maju kedepan. Tetapi justru
karena disebabkan karena pikiran serta hatinya sedang
diliputi oleh hawa gusar yang meluap-luap. tanpa sadar
gerakan tubuhnya pun jadi kacau balau tidak karuanMenyakaikan
adik perempuan keteter. Liuw Hauw siang
segera membentak keras. badannya bergerak siap
memberikan bala bantuannya.
siapa tahu Im Yan sioe si kakek asap berawan
mempunyai rencana masak didalam hatinya, asap
Khiekang yang telah dipersiapkan sebelumnya didalam
mulut segera disemburkan keluar.
Bluuum... Liuw Hauw siang sama sekali tidak menduga
akan datangnya serangan aneh itu, ditengah bentrokan
keras badannya terpukul mundur sejauh lima langkah lebih,
sedangkan tangkai kumala hijau yang disambit sikakek asap
berawan telah melanjutkan kembali serangannya
menghantam pergelangan tangan Liuw Hoei Yan.
Mendadak terdengar suara gertakan keras berkumandang
datang memecahkan kesunyian, sesosok bayangan manusia
laksana sambaran kilat cepatnya meluncur datang.
Kraaak... tangkai kumala hijau dan sikakek Asap
Berawan yang hampir saja menghantam pergelangan Liuw
Hoei Yan itu mendadak patah jadi beberapa bagian.
Menggunakan kesempatan yang sangat baik itulah Liuw
Hoei Yan segera mundur tiga langkah kebelakang,
sedangkan im Yam sioe sikakek asap berawan dengan
ketakutan mundur pula dua langkah kebelakang.
Terlihatlah Lam- kong Pak dengan wajah penuh napsu
membunuh berdiri seram ditengah-tengah kalangan.
Ditangannya masih mencekal kutungan tangkai kumala
hijau tadi, serunya dengan suara ketus: "Bajingan tua she
sie, hitung2 kau pun termasuk seorang jago lihay kelas satu,
sungguh tak nyana perbuatan yang bisa kau lakukan
hanyalah menganiaya serta mempermainkan kaum wanita
belaka.. .Hmm benar-benar tak tahu malu"
Perlahan-lahan im Yan sioe si kakek berawan berhasil
juga menenangkan hatinya yang kaget dan seram itu,
walaupun ia sadar bahwa kepandaian silatnya masih bukan
tandingan lawan. tetapi dengan hadirnya tiga orang jago
lihay yang lain ditempat itu keberaniannya tanpa terasa
muncul kembali. Mendengar ejekan tersebut. ia tertawa
dingin.
"Bajingan cilik. kau pingin campur tangan dalam
persoalan ini?... " serunya.
"sie Coe Lok kau tak usah tekabur" sahut Lam kong Pak
dengan suara dingin,"permainan busukmu itu sudah
kuketahui dan kukenal sedari dulu kala...begini saja
andaikata kau dapat menyambut datangnya kutungan
tangkai kumala hijau ini tanpa berhasil menggetar
mundurkan tubuhmu. maka hari ini aku akan mengampuni
dirimu satu kali. sebaliknya kalau badanmu terpakul
mundur... Hmmm ..hmmm...".
Begitu ucapan tersebut diutarakan. keempat orang
gembong iblis itu serentak tertawa dingin tiada
hentinya,jelas mereka tidak percaya dengan apa yang
dikatakan pemuda itu. "Nah, sambutlah." hardik Lam kong
pak.
sreeet.. sekilas bayangan hijau yang tajam laksana
sambaran kilat cepatnya langsung menghantam dada sie
Coe Lok.
Walaupun sie Coe Lok tidak begitu percaya akan
kedahsyatan lawannya. tetapi dalam pandangan umum
serta rekan2nya iapun tak berani bertindak gegabah, hawa
murni segera disalurkan kedalam telapak kemudian laksana
kilat menyambar kearah bayangan hijau itu.
Traaang .. ditengah suara dentingan keras, mimik sie
Coe Lok berubah sangat hebat.
Badannya tergetar mundur tiga langkah lebar kebelakang
sementara tangkai kumala hijau tadi menancap diatas
telapak tangannya dalam- dalam.
Darah segar segera mengucur keluar lewat jari2
tangannya. ia berdiri menjublak ditempat semula.
Tiga orang gembong iblis lainnya juga ikut merasa
terkesiap setelah menyaksikan kehebatan lawan. serentak
mereka menyerbu kedepan dan mengeroyok sianak muda
itu.
"sebelum cayhe turun tangan. terlebih dahulu aku
hendak menasehati kalian semua." seru Lam kong Pak
dengan suara keras ."Dan akupun tahu. menasehati kalian
sama halnya dengan memetik kecapi didepan kerbau, tetapi
aku masih ingin memberikan satu jalan keluar bagi kalian
semua. Bila kalian tahu diri cepat2lah bertobat dan kembali
kejalan benar. sebab itulahh jalan menuju kehidupan yang
langgeng. haruslah kalian tahu...".
Belum habis sianak mudaitu berkata, keempat orang
gembong iblis itu telah membentak keras, serentak mereka
menyerbu kearah depan-
Melihat perbuatan orang itu Lam kong-pak segera
membentak pula, hawa saktinya segera dihimpun ditelapak.
dengan sorot mata yang menggidikkan hati ia keluarkan
jurus Payung sengkalanya yang hebat untuk menyambut
serangan lawan.
Dalam sekejap mata hawa khi-kang men-deru2 laksana
gulungan ombak ditengah samud ra, seluruh permukaan
bumi bergetar keras.
sreeet...sreeet ..sreeet.. srteei.... Empat kali desiran tajam
menggeletar diangkasa. dengan sempoyoogan keempat
orang itu mengundurkan diri kurang lebih satu tombak
jauhnya dari tempat semula. jubah panjang mereka terpapas
putus semua separuh bagian- bahkan robekan itu rata dan
teratur seolah-olah dibabat dengan senjata tajam.
suasana dikalangan segera berobah jadi sunyi senyap tak
kedengaran sedikit suara pun dengusan napas berat dan terengah2
terdengar memancar dari hidung keempat orang
gembong iblis tadi. bagaikan ayam jago yang kalah
bertarung mereka berdiri menjublak dengan wajah sangat
ketakutan-
" Cepat enyah dari sini" bentak Lam kong Pak sambil
tertawa dingin. "Sebelum Pun-Jien berubah pikiran untuk
menghabisi jiwa kalian, lekaslah tinggalkan tempat ini
hingga nyawa anjing kalian untuk sementara waktu masih
bisa dipertahankan".
se-konyong2...dari tengah udara berkumandang datang
suara desiran angin tajam, dua sosok bayangan manusia
bagaikan burung elang melayang turun keatas permukaan.
Lam kong Pak tercekat hatinya melihat gerakan tubuh
orang dengan cepat sinar matanya dialihtan kearah raut
wajah kedua orang itu.
Ternyata mereka berdua bukan lain adalah Pangcu dari
perkumpulan Bulu hijau serta sikakek kurus ceking yang
pernah dijumpainya beberapa saat berselang.
= = oooo ooo oooo = =
DUA bersaudara she Liuw itu tak tahu asal usul dari si
kakek kurus ceking tersebut, melihat kehadiran kedua orang
gembong iblis itu mereka segera bersiap sedia untuk
melancarkan serangan.
"Kalian berdua harap segera berlalu dari sini" seru Lam
kong Pak dengan suara berat.
sebagai seorang jago dari kalangan lurus dan patriot
sejati. tentu saja Liuw Hauw siang serta Liuw Hoei Yan tak
sudi tinggalkan dia seorang diri disitu, maka walaupun si
anak muda itu sudah berseru namun tubuh mereka sama
sekali tak berkutik dari tempat semula.
Terdengar sikakek kurus ceking tadi telah menegur:
"Apakah kau adalah Lam kong Pak, si jago muda yang baru
saja muncul didalam dunia persilatan??".
"Sedikitpun tidak salah, dan aku rasa kau pastilah Koen
Toen sioe si kakek ombak menggulung bukan" sahut Lamkong
Pak lantang.
"Heeeh...heeeh...." kakek ombak menggulung tertawa
seram. "Belum pernah ada orang yang berhasil melanjutkan
hidupnya setelah menyebut langsung julukan loohu"
"sunggub besar bacot anjingmu" Lam-kong Pakpun
tertawa dingin. "Ini hari aku akan suruh kau melek mata
lebar?. iblis tua bagaimanakah dengan keadaan keempat
orang nyonya tua itu saat ini??"
"Bajingan cilik, kau berani memper-olok2 diri loohu??
Heeeh, . . heeebh. . . mereka telah ditolong orang semua.
Bajingan keparat hampir saja kau akan menjadi anakku".
Mendengar perkataan itu, Lam-kong Pakpun merasa
hatinya jadi lega dan kemurungan serta kekesalan mulai
lenyap dari raut wajahnya, ia tahu babwa ibunya belum
sampai ternoda ditangan iblis ini.
Tanpa terasa keberaniannya muncul kembali, teriaknya
dengan suara keras: "lblis tua ini hari aku akan memukul
tubuhmu hingga kau mencium tanah....akan ku Paksa kau
untuk pulang sambil merangkak bagaikan seekor anjing..
..".
sepasang biji mata sikakek ombak menggulung yang kecil
bagaikan mata tikus kontan melotot sebesar-besarnya, sinar
mata yang dingin menggidikkan hati memancar keluar dari
kelompak matanya. "Tangkap dia" teriaknya.
Perlahan-lahan pangcu dari perkumpulan Liok Mao
Pang itu maju kedepan, serunya dengan nada keras:
"Kalau sekarang kau ingin melarikan diri mungkin masih
ada waktu bagimu" ".
Ucapan ini kedengarannya seperti lagi menyindir dan
mengolok-olok Lam-kong Pak. tetapi disamping lain
mengandung pula unsur kisikan atau dengan perkataan lain
ia sedang memberitahukan kepadanya, bila ia hendak
mengundurkan diri maka mereka tak akan mengejar.
Tentu saja Lam-kong Pak juga menyelami maksud
hatinya, ia segeru tertawa dingini "Berduel satu la wan satu
membuat orang jadi jemu dan tidak sabar, lebih baik kalian
maju bersama-sama saja".
Ketua dari perkumpulan bulu hijau itu segera
membentak keras,angin pukulan tajam itu menderu-deru,
daerah seluas sepuluh persegi terbungkus dalam angin
pusaran yang keras, membuat pasir dan debu berterbangan
memenuhi angkasa,
Lam-kong Pak segera menghimpun delapan bagian hawa
murninya kedalam telapak. lalu mendorong tangannya
kedepan melancarkan pukulan dengan jurus ketujuh dari
ilmu sakti payung sengkala.
Blaaam... pasir debu dan batu kerikil berterbangan
memenuhi seluruh angkasa, ditengah ledakan keras yang
memekakan telinga masing-masing pihak mundur tiga
langkah lebar kebelakang, rupanya kesaktian yang dimiliki
kedua orang itu seimbang.
"Heeeh...heeeh..,heeeh.. . Rupanya kau memang
sedikitpunya kehebatan,"jengek Koen Toen-sioe sikakek
ombak Menggulung sambil tertawa seram.
"Tunggu sebentar" sela Lam-komg Pak, "Tenaga
lweekang yang dimiliki kita berdua berdua dalam keadaan
seimbang, beranikah kau adu kekuatan dan kelihayan
dengan diriku didalam hal jurus serangan???"-
"Hiiih...hiiih...hiiih... Pun pangcu dengan senang hati
akan mengiringi kemauanmu itu," Habis berkata ia
menyingkap jubahnya dan ambil keluar sebuah tongkat
penakluk iblis yang terbuat dari emas murni.
Lam-kong Pak juga tak mau unjukkan kelemahan, ia
cabut keluar tanduk naga saktinya dan pasang kuda-kuda
mempersiapkan serangan.
Tenaga dalam yang dimiliki kedua orang ini seimbang,
lagipula jurus serangan yang mereka milikipun hampir
sama kuatnya, pertarungan antara kedua orang tokoh sakti
dunia persilatan ini bisa dibayangkan sampai dimanakah
kehebatannya. Napsu membunuh, kematian dan maut
mulai menyelimuti seluruh kalangan pertarungan.
Lam-kong Pak tak membuang waktu terlalu lama,
senjata tanduk naganya diayun kedepan, dengan membawa
desiran tajam segera meluncur dari atas menghajar
kebawah, serangan ini telah membuka jurus pembukaan
dari ilmu sakti Payung sengkala.
Traaaaaang. . . . bentrok keras berkumandang memenuhi
angkasa, percikan api memancar keempat penjuru, setelah
mundur kedua orang itu menerjang maju lagi kedepan,
angin desiran tajam merobek setiap udara yang berada
didalam lingkungan jarak setiap sepuluh tombak persegi,
dan membentuk sebuah pusaran angin puyuh yang dahsyat.
Pepohonan siong yang tumbuh diluar jangkauan sepuluh
tombak bergoyang kencang bagaikan tertiup angin taupan,
daun dan ranting berguguran keatas tanah.
Dua bersaudara she Liuw dengan ketakutan dan hati
tercekat buru2 mumdur kebelakang. pakaian mereka
berkibar tajam terhembus angin keras.
Traaang...traaang. . .suara dentingan keras yang
memekakkan telinga bergema tiada hentinya diangkasa.
bagaikan tukang besi yang sedang menempa besi baja.
Terdengar kedua orang itu hampir pada saat yang
bersamaan membentak keras, dua macam senjata mustika
yang tak ternilai harganya itu saling membentur satu sama
lainnya menimbulkan suara pekikan nyaring.
Dari luar kalangan pertarungan bergema datang suara
jeritan kaget, tampaklah dua macam benda mustika itu
mencelat ketengah udara.
Pada saat yang bersamaan pula kedua orang itu enjotkan
badannya melayang ketengah udara dan menyambar
senjata milik masing2.
Pada ketinggian empat puluh tombak kedua orang itu
berhasil menyambret senjata masing2, kemudian dengan
mengeluarkan jurus Heng siuw Lak Hoo atau menyapu
datar enam kelompok kembali terjadi bentrokan keras
ditengah angkasa.
Tubuh kedua orang itu dengan cepat meluncur turun
kembali keatas permukaan bumi. dalam pertarungan ini
pun tak dapat ditentukan siapa menang dan siapa kalah.
Debu, pasir dan batu kerikil berserakan di-mana2,
suasana dalam kalangan tercekat dalam kesunyian yang
luar biasa.
"Kau mundur kembali" bentak si kakek ombak
menggulung dengan suara nyaring.
Dengan mulut membungkam sang ketua dari
perkumpulan Bulu Hijau sepera mengundurkan diri
kebelakang, sementara Koen Toen sioe sikakek ombak
menggulung selangkah demi selangkah masuk kedalam
kalangan.
Gembong iblis ini sejak delapan puluh tahun berselang
telah menjagoi seluruh kolong langit, setelah mengasingkan
diri beberapa tahun lamanya. kehadirannya kali ini didalam
dunia persilatan tentu saja disertai dengan kepandaian yang
lebih dahsyat. Dan bisa dibayangkan pula sampai dimana
kehebatannya dalam melancarkan serangan nanti.
"Bajingan cilik" terdengar Keen Toen sioe si kakek
ombak menggulung berseru dengan suara berat. "Andaikata
kau sanggup menyambut tiga jurus pukulan loohu. maka
kedudukan ketua dari perkumpulan Bulu Hijau segera akan
kuserahkan kepadamu"
"Heeeh . . . heeeh . . .pendapat serta jalan pikiran yang
berbeda tak bisa berjuang bersama, siapa yang sudi
menjabat kedudukan sebagai pangcu??" jengek Lam-kong
pak sambil tertawa dingin.
Air muka Keen Toen sioe si kakek ombak menggulung
segera berubah jadi membesi, terlihatlah tubuhnya yang
kurus ceking tinggal kulit pembungkus tulang itu mendadak
menggelembung dan membesar beberapa kali lipat dari
keadaan semula.
Dalam sekejap mata daerah seluas tiga tombak di
sekeliling tubuhnya tertutup oleh selapis kabut warna hitam
yang tipis,
Lam kong Pak sadar bahwa ilmu tenaga dalam Keen
Toen Kang Khie yang dimiliki gembong iblis itu luar biasa
lihaynya, ia tak berani berayal. segenap tenaga dalam yang
dimilikinya segera dihimpun didalam telapak siap
menghadapi segala kemungkinan.
Mendadak. . .tong . . . tooong .. terdengar suara
dentingan nyaring berkumandang datang, disusul
munculnya dua orang manusia tembaga berjalan secara
berdampingan mendekati tempat itu.
setelah berhenti ditengah kalangan- salah satu diantara
manusia tembaga itu mengulurkan tangannya menunjukan
gaya seperti mempersilahkan. sedangkan manusia yang lain
segera anggukkan kepalanya dan berjalan mendekati Keen
Toen sioe sikakek ombak menggulung.
"Heeeeh-heeeeh-heeeeh" terdengar sikakek kecil Ceking
itu tertawa seram. " Keempat orang perempuan itu pastilah
kalian yang telah menolongnya, loohu bersumpah hendak
membekuk kalian semua."
sambil berkata ia segera melancarkan sebuah
cengkeraman menyambar tubuh manusia tembaga itu.
Dengan gesit dan sebat manusia tembaga tadi merangkak
kebawah menghindarkan diri dari datangnya serangan.
siapa tahu Keen Toen sioe si kakek ombak menggulung
bukanlah manusia sembarangan, dengan gerakan yang tak
berubah sedikitpun kembali ia lancarkan sebuah
cengkeraman kedepan.
Didalam posisi yang terdesak. tak mungkin lagi bagi
manusia tembaga itu untuk menghindarkan diri.
Menyaksikan simanusia tembaga itu terancam mara
bahaya, Lam-kong Pak segera mempersiapkan diri untuk
turun tangan.
Blaaam.. . terdengar suara bentrokan keras
berkumandang memecahkan kesunyian, simanusia tembaga
itu tergetar mundur tiga langkah lebar kebelakang, diatas
pakaian tembaganya tertera jelas lima buah bekas telapak
tangan yang berwarna merah. Lam-kong Pak jadi amat
terperanjat, ia segera majukan tubuhnya melancarkan
tubrukan.
Tetapi sebelum ia sempat berbuat sesuatu simanusia
tembaga yang lain telah ulapkan tangannya memberi tanda
kepadanya agar mengundurkan diri, sedangkan ia sendiri
segera maju kedepan mendekali tubuh Keen Toen sioe
sikakek ombak menggulung.
Kedua orang manusia tembaga itu sendiri sejajar dan
berdampingan, tetapi Keen Toen sioe sikakek ombak
Menggulung sama sekali tidak memandang sebelah
matapun terhadap mereka, sekali lagi badannya menerjang
kedepan, daerah seluas tiga lima tombak segera terkurung
kembali didalam angin pukulan yang maha dahsyat.
Udara jadi gelap. desiran tajam men-deru2 begitu seram
dan ngerinya suasana ketika itu sehingga menyerupai
neraka.
Tiba-tiba Keen-Toen sioe si kakek ombak Menggulung
merentangkan sepasang telapaknya kesamping, secara
terpisah ia tekan batok kepala kedua manusia tembaga itu.
Blaaam.... kembali terjadi benturan yang memekakkan
telinga, debu dan pasir berterbangan memenuhi angkasa,
tubuh kedua orang manusia tembaga itu ternyata kena
dihantam sampai menancap di dalam tanah sedalam dua
depa lebih.
Tenaga dalam yang begini dahsyat dan sempurnanya
benar2 luar biasa dan sukar dibayangkan dengan kata2.
tetapi dengan cepat kedua orang manusia tembaga itu pun
memberi reaksinya, serentak mereka lancarkan sebuah
pukulan dahsyat dengan jurus sakti Payung sengkala.
"Blaaaaam..." pasir dan debu beterbangan memenuhi
angkasa, diikuti terdengar suara robekan nyaring menggema
memecahkan Kesunyian, ternyata pakaian tembaga dari
manusia tembaga itu sudah tersambar robek.
Dengan pakaian bagian dada yang robek mencapai
beberapa depa panjangnya, kedua orang manusia tembaga
itu buru-buru mengundurkan diri sejauh satu tombak lebih
dari tempat semula.
Lam-kong Pak membentak keras, senjata tanduk naga
saktinya diiringi desiran angin pukulan yang paling kuat
meluncur keluar menghantam batok kepala kakek ombak
menggulung.
Seluruh bumi dan tanah bergetar keras, seakan-akan
terjadi gempa bumi yang paling dahsyat semuanya goncang
dahsyat. Badan dua bersaudara she-Liuw terlempar keudara
sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan jatuh
terduduk diatas tanah,
Sedangkan Lam-kong Pak sendiri dengan sempoyongan
mundur tujuh delapan langkah dari tempat semula,
persendian tulang lengan kanannya terlepas dari
sambungaan dan tergantung lemas kebawah.. . .
"Heeeh...heeeh..."Koen-Toen Sioe sikakek ombak
menggulung tertawa seram, dengan wajah menyeringai
selangkah demi selangkah ia maju kedepan menubruk
kearah tubuh dua orang manusia tembaga itu.
Disaat yang amat kritis itulah, mendadak dari tempat
kejauhan kembali muncul seorang manusia tembaga yang
diiringi oleh empat orang nyonya tua .
manusia tembaga yang diiringi oleh empat orang nyonya
tua .
begitu sampai ditengah kalangan, dengan nada penuh
kegusaran keempat orang nyonya tua itu segera membentak
keras dan masing2 melancarkan sebuah pukulan dahsyat
kedepan-
Sekali lagi terjadi benturan keras yang memekikkan
telinga, tidak ampun lagi badan keempat orang nyonya tua
itu terpental sejauh satu tombak lebih dari tengah kalangan
dan jatuh terjengkang diatas tanah.
Simanusia tembaga yang datang kemudian ini tanpa
mengucapkan sepatah katapun meneruskan langkahnya
setindak demi setindak mendekati tubuh kakek ombak
menggulung.
Setelah berulang kali berhasil memuKul keok beberapa
orang totoh silat dunia persilatan yang tersohor akan
kelihayannya, Koeo Toen Sioe si kakek ombak
menggulUng semakin takabur lagi. sambil tertawa sombong
lalu balas mendekati tubuh simanusia tembaga itu dua
langkah . . .tiga langkah , . . .
pada saat yang bersamaan kedua orang itu sama2
melancarkan sebuah pukulan kedepan, "Blaaam ..." bumi
goyang, gunung bergoyang. empat penjuru bergetar keras
membuatpohon Siong yang tumbuh disekitar situ
bergemencitan dan roboh tumbang keatas tanah.
begitu dahsyat bentrokan itu sehingga debu dan pasir
berterbangan menutupi pemandangan disana, dengan
ketakutan dan sambil men-jerit2 ngeri kawanan iblis itu
melarikan diri ter-birit2 dari situ.
Menanti debu dan pasir telah reda kembali,
pemandangan disekitar sana telah pulih seperti sedia kala.
Terlihatlah ketiga orang manusia tembaga itu telah lenyap
tak berbekas, bahkan sikakek ombak menggulung pangcu
dari perkumpulan bulu hijau serta sekalian kawanan iblis
pun tidak tampak batang hidungnya lagi.. . .
Saat itu disisi kalangan tinggal empat orang nyonya tua
serta Lam-kong Pak lima orang.
Disamping itu pada jarak lima enam tombak dari tengah
kalangan. dua bersaudara she Liuw dengan kepala pecah
darah bercucuran dan badan penuh lumpur menggeletak tak
sadarkan diri,
Suasana ditengah kalangan sunyi dan sepi bagaikan
ditanah pekuburan, didalam sebuah llang yang besar dan
sedalam beberapa tombak hanya tersisa beberapa buah
lempengan tembaga belaka.
Lam-kong Pak segera menubruk kearah sun Han Siang
sambil serunya: "lbu. kau tidak menderita luka bukan?".
"Masih untung keadaanku baik2 saja." Jawab perempuan
she Sun itu sambil tersenyum. "Nak. tenaga dalammu telah
memperoleh kemajuan yang sangat pesat, meskipun kau
masih bukan tandingan dari Koen Toen Sioe sikakek
ombak Menggulung, tetapi dengan pangcu dari
perkumpulan Liok-Mao-pang kekuatanmU adalah
seimbang. sejak hari ini kau sudah terhitung sebagai seorang
Tokoh silat yang paling lihay didalam dunia persilatan."
Saking terharunya titik2 air mata bercucuran membasahi
wajah Soen Han siang, ia segera memeluk tubuh Lam-kong
Pak erat-erat.
Dalampada itu dua bersaudara she Liuw telah
merangkak bangun dari atas tanah, karena merasa malu
untuk berdiam lebih lama lagi disitu. dengan hati sedih
mereka segera berlalu dari situ
Dipihak lain Toa Pei Llong in siperempuan naga
pengasingan telah membentak dengan suara keras:
"Soen Han Siang. kita berhasil meloloskan diri dari
kematian dan memungut kembali jiwa kita, itu berarti
bahwa sudah tiba pula saatnya bagi kita berdua untuk
menyelesaikan dendam sakit hati yang terikat diantara kita
berdua"
"Hmmmrm siapa yang jeri terhadap dirimu????" sahut
Soen Han Siang dengan gusar pula.
Sambil berpandang pandangan dengan penuh
kemarahan, kedua orang itu siap sedia untuk
melangsungkan pertarungan.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu segera
berteriak dengan suara keras.
"Kalau memang diantara kalian berdua tiada ikatan
dendam sakit hati yang sedalam lautan, berada dalam
keadaan bahaya dan musuh tangguh berada didepan mata.
Seharusnya kita bersatu padu untuk menghimpun tenaga,
perselisihan yang tak ada gunanya kenapa musti dibereskan
dalam keadaan seperti ini.....".
"Pak-jie, kau tak usah turut campur, berulang kali nenek
pengemis ini mengucapkan kata2 yang tidak senonoh dan
tak enak didengar, ia anggap aku jeri kepadanya.., .IHmm,
persoalan ini memang sudah sepantasnya kalau diselesaikan
hari ini juga ".
"Diantara kita berempat pernah selama beberapa hari
hidup bersama dalam kesengsaraan dan penderitaan,"
Teriak ibu Tong Hoei Si saiju bulan keenam dengan keras.
"Setelah lepas dari bencana, seharusnya kita baik-baik
menjaga sisa hidup kita selanjutnya, Apakah kalian berdua
sudi memandang diatas wajah Cici untuk menyelesaikan
persoalan ini seCara baik2??...."
"Enci Tong. kaU tidak tahu." teriak Perempuan naga
pengasingan dengan cepat. "Tempo dulu ia telah merampas
kitab pusaka Payung Sengkala dari tangan siauw-moay.
bahkan mendorong pula diri siauw-moay sehingga
terjerumus kedalam jurang yang tak terkirakan dalamnya
dan masuk kedalam mulut naga bertanduk tunggal, karena
kejadian itu aku harus menahan siksaan selama puluhan
tahun lamanya. coba kau bayangkan perempuan semaCam
ini apakah tidak pantas kalau kusingkirkan dari muka bumi.
Terutama sekali dia adalah perempuan Cabul, perempuan
tak tahu malu yang pintarnya merebut orang lelaki"
Mendengar perkataan itu Teng Hujien jadi tertegun.
"coe toa-ci" katanya. "Dapatkah kau menerangkan
dengan, lebih jelas lagi atas persengketaan kalian dimasa
lampau??"
"Tong Toa-ci, kau jangan percaya dengan omongannya"
sela Soen Han siang dengan cepat. "Setelah ditinggalkan
oleh Sian Wan Ping otaknya jadi miring dan jadi gila
bagaikan seekor anjing edan, coba kau tanya kepadanya
siapakah yang sedang berebutan lelaki??"
Kedudukan Tong Hujien dalam tingkatan usia jauh lebih
tinggi dari mereka semua, terhadap persengketaan yang
terjadi diantara mereka pada masa silam pun sedikit banyak
mendengar, karena itu dia pun berkata kembali:
"Kita sudah lanjut usia dan umur kita telah melebihi
setengah abad, sekalipun dimasa yang silam pernah terjadi
persengketaan dan perselisihan. setelah hidup sampai setua
ini sepantasnyalah kalau pandangannya terhadap pelbagai
masalah bisa lebih leluasa. Bukankah begitu cioe temoay??..."
Ia mengangguk kearah ibu dari cioe It Boen dengan
harapan agar siperempuan itu pun suka tampil kedepan
untuk menyelesaikan persoalan ini.
Siapa tahu dimasa yang silam antara ibu dari cioe It
Boen dengan siperempuan naga pengasingan terikat oleh
dendam permusuhan karena itu mendapat pertanyaan
tersebut ia segera tertawa dingin.
"Heeeh-heeeb-heeeh. . menurut apa yang siauw-moay
ketahui, dimasa yang silam Hong Loei-Khek sitamu angin
geledek Lam-kong Liauw memang mempunyai hubungan
dengan, enci Soen, tetapi coe Toa-cie dengan
kedudukannya sebagai seorang perempuan yang bersuami
ternyata mati2an mengejar terus diri Lam-kong Liuw tanpa
ada maksud untuk melepaskannya . . . "-
Merah padam selembar wajah coe Hong Hong setelah
mendengar perkataan itu tanpa terasa hawa gusarnya segera
memuncak.:
"Perempuan Cabul" makinya. "Kau yang sudi dijadikan
isteri kedua dari cioe ci-kang jadi bintang keCilnya. jadi
gundiknya.. jadi isteri mudanya...kaulah yang tidak tahu
malu, mungkin disebabkan permainan diatas ranjang dari
cioe ci-kang paling yahuud....maka kau jadi kepincut...kau
jadi terpikat dan ter-gila2 oleh goyang pinggulnya....".
Mendengar ocehan yang kotor, rendah dan sangat
rendah itu, cioe Hujien jadi ikut naik pitam, teriaknya :
"coe Hong Hong, janganlah karena malu dan kesal lantas
jadi marah2 sendiri. Peristiwa dirimu dimasa silam yang
telah mencintai serta ter-gila2 dengar Hong Loei-Khek
sudah dijadikan bahan tertawaan oleh umat Bu-lim
dikolong langit, dikalangan angkatan yang lebih tua Siapa
yang tidak tahu bahwa diantara kita berdua mana yang
lebih tak tahu malu".
coe Hong Hong membentak keras, ia segera menerjang
kearah tubuh cioe Hujien.
"Blaammm " tubuh cioe Hujien terhajar telak hingga
badannya mencelat sejauh lima tombak dari tempat semula
dan jatuh terjengkang diatas tanah....".
Dengan terjadinya peristiwa ini maka Soen Han Siang
serta Tong Hujien jadi ikut mendongkol dan naik pitam.
Sambil menubruk kedepan bentak soen Han Siang keraskeras
^
"coe Hong Hong ini hari aku baru tahu kalau kau adalah
seorang perempuan liar yang tak tahu malu, kau tak usah
menganiaya orang yang lemah dan tak bertenaga. Kalau
benar-benar bernyali mari kita saling bergebrak sebanyak
seribu gebrakan".
"Tak usah banyak cing-cong dan pentang baCot anjing
lagi, kEnapa kau rampas kitab pusaka ilmu silat
milikKu???". soen Han siang Tertawa dingin,
"berhubung Lam-kong Liuw dihantam orang dan
lukanya baru akan sembuh setelah mempelajari kitab
pusaka Payung sengkala, ditambah pula kitab pusaka
Payung SengkaLa itu bukanlah benda mustika milik nenek
moyangmu maka siapapun berhak untuk mendapatkannya.
Waktu itu pun-jien toh tidak merampasnya dari tanganmu
melainkan mendapatkannya dari tangan Sian Wan Peng".
"Apa????" Dengan amat terperanjat coe Hong Hong
berseru tertahan. "Kau mendapatkannya dari tangan Sian
Wan Peng??",
"IHmmm . . . IHmmm. . . boleh bilang tidak
merampasnya tapi memungutnya dari tangan orang itu ".
"ciiisss ..." coe Hong Hong meludah diatas tanah.
"Perempuan busuk. kau tak usah ngomong tidak karuan
tanpa dasar yang kuat. kitab pusaka itu selamanya berada di
dalam sakuku, Meskipun dengan Sian Wan Peng kami
adalah suami istri tapi belum pernah kuperlihatkan kitab itu
kepadanya, bahkan dimanakah kitab pusaka itu
kusimpanpun ia tidak tahu",
"IHiiiih . .IHiiiih . . . IHiiiih. . .nah itulah dia." jengek
Soen IHan siang sambil tertawa cekikikan- "Justru karena
diantara kalian suami istri berdua saling tidak perCaya
memperCayai maka sejak dulu kala ia sudah mempunyai
rencana untuk mencuri kitab pusakamu itu. Ketika malam
itu aku punya rencana hendak mencuri kitab pusaka,
kebetulan sekali kutemui sian Wan Peng sedang bertarung
melawan seorang manusia berkerudung menggunakan
kesempatan itulah aku menyusup masuk kedalam dimana
kemudian telah berjumpa dengan dirimu dan menghajar
kau masuk kedalam jurang sudah setengah harian lamanya
aku mencari tanpa berhasil menemukan jejak kitab pusaka
itu, menanti aku keluar dari tempat itu maka temukan Sian
Wan Peng sedang bertarung mencapai titik beradu jiwa
dengan manusia berkerudung tadi, tetapi berhubung
kekuatan mereka berimbang maka sulit ditentukan siapa
yang menang dan siapa yang kalah. Kemudian dari saku
Sian Wan Peng tiba2 terjatuh sebuah benda, seCara diam2
aku ambil bendatadi ternyata bukan lain adalah kitab
pusaka Payung sengkala, aku jadi kegirangan setengah
mati, diam2 aku segera ngeloyor pergi dari situ".
Mendadak terdengar coe Hong Hong berteriak sedih,
sambil menangis ter-sedu2 ia putar badan dan berlalu dari
tempat itu dengan Cepatnya.
Dalam pada itu Lam-kong Pak pun jadi menyadari dan
paham kembali apa yang sebenarnya sudah terjadi antara
ibunya dengan perempuan Naga pengasingan coe Hong
Hong dimasa yang silam.
Tetapi iapun merasa bahwa dipihak ibunya juga ada
kekeliruan- sebab bukan saja ia telah mencuri kitab pusaka
tersebut bahkan menghantamnya pula kedalam jurang
sehingga membuat dia harus menanggung sengsara selama
sepuluh tahun.
Setelah urusan jadi beres, cioe hujien serta Tong Hujien
pun segera mohon diri dan berlalu dari situ.
Sepeninggalnya mereka berdua. Sun Han Siang
menghela napas panjang dan berkata kembali:
"Ibu juga menyadari bahwa didalam persoalan ini
tindakanku agak kelewat batas, seandainya perkataan coe
Hong Hoog setiap kali berjumpa tidak sekotor dan serendah
itu, ibu pun sudah bersiap sedia untuk minta maaf
kepadanya".
"Mama karena kejadian itu Sin Wan Peng, pasti sudah
ribut dan bentrok dengan Sinaga pengasingan- kemudian
apakah ia telah meninggalkan perempuan itu??".
"Tidak. ia tidak pergi meninggalkannya. cuma tidak lama
kemudian Sin Wan Peng telah lenyap tak berbekas".
"Lalu siapa kah manusia berkerudung yang telah
bertarung melawan Sian Wan Peng itu".
"Pada waktu itu aku tak dapat melihat raut wajahnya
dengan jelas, sudah tentu aku pun tidak tahu siapa kah dia,
tetapi yang pasti ilmu silat yang dimiliki manusia
berkerudung itu sangat lihay dan tidak berada dibawah Sian
wan Peng, aku hanya melihat ia memakai jubah panjang
terbuat dari kain kasar dan berdandan seperti orang
dewasa."
Satu ingatan dengan cepat berkelebat didalam benak
Lam-kong Pak. ia teringat kembali akan sikakek dusun yang
pernah memberi petunjuk kepadanya sewaktu berada
diloteng rumah makan. Berpikir demikian, diapun segera
menyampaikan apa yang dipikirkannya itu kepada ibunya.
soen Han Siang berpikir sebentar, kemudian menjawab:
"Jago lihay kelas satu yang seringkali suka memakai baju
kasar dan berdandan seperti orang desa pada masa itu
hanyalah Wu-Im-Tui-Gwat atau Siawan hitam mengejar
rembulan oei ci-Hoe seorang, tetapi dia adalah sahabat
karib dari coe Hong Hong suami istri. tentu saja tak
mungkin kalau sampai bentrok dan tarung melawan Sian
Wan Peng ".
"Kalau memang bukan dia yang telah mencelakai coe
Hong Hong suami isteri, kenapa hingga kini ia tak pernah
munculkan diri?? mungkinkah simanusia tembaga yang
membawa senjata payung sengkala itu adalah dia dirinya??"
Lam kong Pak mengmukakan kecurigaannya.
"Aaaah, tidak mungkin teringat bahwa Goan Ing ceng
Khi yang dilatih olehnya telah berhasil kau tiup masuk
kedalam tubuh, tentu saja kepandaian yang dilatih
selanjutnya belum akan mencapai kesempurnaan, lagi pula
kedahsyatan serta kelihayan dari ilmu silat yang dimiliki
manusia tembaga yang membawa senjata payung sengkala
itu mungkin tidak berada dibawah kelihayan dari sikakek
ombak menggulung. lbu rasa mungkin dia adalah siawan
hitam pengejar rembulan oei ci Hoe".
"Dua orang manusia lembaga yang lain mungkinkah
ayahku serta guruku??".
"lbu sendiri juga dibikin bingung dan tak habis mengerti
oleh persoolan ini, menurut keadaan yang seharusnya
kedua orang manusia tembaga itu sepantasnya kalau ayah
serta gurumu, tetapi setiap mereka berusaha untuk
menghindari pertemuan dengan kita, entah apa sebabnya?".
"Andaikata kedua orang manusia tembaga itu adalah
ayah serta suhu, maka kita bisa membuktikan bahwa tenaga
lweekang yang mereka miliki telah mendapat kemajuan
yang amat pes at, lagipula mereka selalu berada bersamasama
simanusia tembaga yang membawa senjata payung
sengkala itu, jangan2 kepandaian mereka adalah didapatkan
dari manusia tembaga tersebut??"
"Akupun berpikir demikian, tetapi entah siapakah
simanusia tembaga itu??" kata soen Han siang.
"Payung Sengkala sebenarnya adalah milik Coe Hong
Hong, kenapa bisa terjatuh ketangannya?. . . ."
"Kalau didengar dari nada suara Coe Hong Hong,
agaknya ia tahu siapakah sang ketua dari perkumpulan Liok
Mao Pang".
Soen Han Siang termenung dan berpikir sejenak.
kemudian katanya: "Menurut pendapat ibu mungkin dia
adalah Sian Wan Peng yang telah lenyap puluhan tahun
berselang".
"Apa?? mungkinkah dia?? kenapa rambutnya jadi
hijau??".
"Inilah persoalan yang tidak dapat dipecahkan olehku,
tetapi kalau dilihat dari peraturan perkumpulan Liok Maopang
yang dapat merubah rambut para anggotanya jadi
berwarna hijau. rasanya kalau Sian Wan Peng bisa memiliki
rambut hijau bukanlah suatu kejadian yang aneh, hanya
saja kenapa ia berbuat jadi begini rupa. Itulah yang
membikin orang tidak habis mengerti".
"lbu. kali ini siapakah yang telah menolong kalian
berempat?" tiba2 Lam-kong Pak bertanya.
"oooh, itulah hasil perbuatan dari si manusia tembaga,
tetapi sepanjang waktu ia tak pernah mengucapkan sepatah
kata pun,.,, oleh sebab itu ibupun tidak tahu siapakah
dia??".
"Ditinjau dari lempengan tembaga yang berserakan
didalam liang, aku lihat didalam bentrokan kekerasan
barusan simanusia tembaga itu telah menderita kerugian?".
"Mungkin kedua belah pihak sama tidak berhasil
memperoleh peruntungan apa2, sebab itu yang kalah adalah
si manusia tembaga si kakek ombak menggulung tidak nanti
akan melarikan diri".
Demikianlah .... dikota yang terdekat ibu dan anak
berdua tidak berhasil menemukan Pek-li Gong bertiga,
karena itu mereka segera berangkat menuju kekota Lokyang.
Ketika tiba di kota kacil Pek-See disebelah Selatan Lie-
Chiu, tiba-tiba Sun Han Siang berkata:
"Pak-jie. mari kau bermalam disini bagaimana pun juga
beberapa orang gadis itu ditemani oleh Siang Hong Tie
serta Peksli Gong^ rasanya tak mungkin mereka jumpai
mara bahaya.".
= = ooooooooooo = =
SETIBANYA didalam kota, mereka berdua mencari
sebuah rumah makan dan memesan sayur dan arak serta
bersantap terdengar, Lam-kong Pak berkata:
"Mama, dikolong langit dewasa ini adakah jago lihay
lain yang lebih dahsyat dari pada si kakek ombak
menggulung serta manusia tembaga yang membawa payung
sengkala itu ???"
"Kalau angkatan yang lebih tua aku kurang lebih tahu."
sahutSoen Han Siang. "Tetapi kalau siawan hitam pengejar
rembulan oei Ci-IHoe masih hidup dikolopg langit,
mungkin saja. . . ."
Berbicara sampai disini, mendadak Soen Han Siang
merandek sejenak. Dengan ilmu menyampaikan suara
ujarnya kepada si anak muda itu "Pak-jie. coba kau lihat
pelayan ini mirip siapa???".
Lam-kong Pak berpaling dan segera memperhatikan sang
pelayan itu, segera dirasakannya raut wajah orang itu
seperti dikenal olehnya, jantungnya segera berdebar keras,
ia merasa bahwa sipelayan tersebut sangat mirip dengan
"Thiat-Pak-Teng "si-bangku besi oh Boei Kay.
"Cobakau menoleh kesamping dan perhatikan wajah
Ciang-kwee sianseng tersebut, lihatlah dia mirip siapa???"
kembali Soen Han Siang berbisik lirih.
Lam-kong Pak menoleh kearah meja ciangkwee, hatinya
segera bergetar keras, bukankah orang itu adalah "Hek Teng
TUi Toen" silampu hitam pengejar nyawa Leng Cing
cioe??? Sinar mata mereka dengan cepat menyapu sekejap
kesekeliling tempat itu.. . .
"Amboi terlihat "Tiat-Sauw Coe" si sapu baja Kin Kloe,
"Boe-Siang To "si Golok tanpa tandingan Hong Gwan-
"Pat-Pit-Loei Kong" malaikat guntur Sie Poet Sioe serta
"Shian Bin Loo couw "sikakek moyang berwajah kepiting
Pit Hoo sekalian dengan menyaru sebagai pelayan, koki dan
pembantu dapur telah hadir semua disana.
"Pak-jie" kembali Soen Hao Siang berbisik. "Gembong2
iblis itu tak mungkin membuka restoran ditempat ini, jelas
kehadiran mereka ditempat ini mempunyai rencana
tertentu".
"Jangan2 didalam sayur dan arak telah mereka campuri
dengan racun??..." Lam-kong Pak mengemukakan
kecurigannnya,
"Aku telah memasukkan obat penawar racun didalam
sayur serta arak ini, sekalipun sudah mereka kasih racun
juga tidak mengapa, entah permainan setan apa yang
sedang mereka persiapkan?",
"Aku rasa didalam sayur tentu sudah dicampuri racun,
mari kita ber-pura2 keracunan hebat dan roboh diatas meja,
coba lihat apa yang hendak mereka lakukan".
Setelah berkata demikian, kedua orang itu segera pura2
keracunan dan roboh diatas meja, sementara sepasang
matanya diam-diam mengawasi gerak-gerik gembonggembong
iblis itu.
Sedikitpun tidak salah, ketika menjumpai mereka berdua
roboh tak sadarkan diri, kalangan gembong iblis itu segera
meninggalkan tugasnya masing2, melepaskan penyaruan
dan seorang demi seorang lenyap dari tempat itu.
Lama sekali Lam-kong Pak berdua menanti, namun
tiada reaksi atau gerak-gerik apa pun yang terjadi, hal ini
mencengangkan hati mereka. segera pikirnya: "Janganjangan
mereka telah melepaskan kami ibu dan anak dua
orang???...".
Belum habis ingatan tersebut berkelebat lewat didalam
benaknya, tiba2 dari luar pintu berjalan masuk dua orang.
seorang tersebut perawakan tinggi kurus bagaikan bambU,
berjalan sempoyongan seolah-olah ia bakal roboh kalau
terhembus angin- sebuah kantong uang tergantung diatas
pUnggUngnya.
Sedang orang kedua berperawakan tinggi besar dengan
kepala besar bagaikan bligo, berpinggang kasar, mereka
bukan lain adalah Hay Thian Siang-Sat. sepasang malaikat
dari IHay-Thlan.
"Jie-ya " terdengar Seng-sie Boh Sicatatan mati hidup
Pek Boh berseru. "Ini hari adalah tanggal ganjil atau tanggal
genap??".
"Toa-ya" sahut Hek Sim Wangwee cepat. " Tanggal
genap atau tanggal ganjil adalah sama saja, pokoknya
menurut peraturanmu pada tanggal ganjil tak akan
mengundang orang makan, sedang tanggal genap orang lain
yang mengundang kita"
"Jie-ya. lalu bagaimana dengan peraturanmu. ..."
"Bagiku setiap tanggal Cia Gwee cap Go tak pernah
mengundang orang makan, sedang hari-hari yang lain
hanya makan bila dijamU orang lain-. ".
"Waaah. kalau begitu kita setali tiga uang.. ...lalu siapa
yang mengundang kita hari ini?".
"Kali ini seharusnya tiba giliran dari Toa-ya untuk
mengundang makan bukan????" sahut Wangwee berhati
hitam cepat.
"Begitu pun baiklah tempo dulu aku Toa-ya memang ada
maksud menjamu dirimu, tetapi jie-ya telah keburu
membayarnya. maka kalau diingalt-ingat aku si Toa-ya jadi
tak enak hati. terhadap orang lain kita memang memakai
segala macam peraturan busuk. masa terhadap orang
sendiripun juga begitu. . . .malu bukan??".
"Toa-ya. kau memang berpandangan lebih terbuka,
silahkan pesan sayur" seru Hek Sim Wangwee.
Si Catatan mati hidup ambil keluar pit serta selembar
kertas, kemudian menulis beberapa patah kata diatas kertas
tadi, selesai menulis lantas ujarnya.
"Jie-ya. aku masih teringat selama beberapa hari
belakangan ini kau sakit perut dan berak mencret terus".
"Tidak salah tempo dulu terlalu banyak makan makanan
yang berminyak. maka perutku rada sakit terus".
Mendengar perkataan itu wajah Si- Catatan mati hidup
kontan berubah menjadi berseri ?,
"Jie-ya "katanya. "Kita toh mempunyai hubungan yang
sangat erat sekali melebihi hubungan kita terhadap
siapapun, bukan begitu?? Nah unjuk menunjukan perasaan
kuatir serta perhatian dari aku si Toa-ya terhadap diri Jieya,
maka kalau memang selama beberapa hari ini karena
terlalu banyak makan makanan yang berminyak sehingga
membuat Jie-ya sakit perut dan mencret- mencret, lebih
baik kali ini kita ganti macam sayur lain saja. sengaja
kupilihkan yang berjenis ringan begitu....setuju
bukan????...".
Hek Sim wangwee tahu kalau ia tertipu, kertas catatan
tadi segera direbut dan dibaca isinya:
"Babi panggang memang lezat tapi terlalu banyak lemak.
kepiting dan udang goreng wangi sedap dirasa tapi
berminyak. tahu tempe dan sayur asem memang segar tapi
kurang cocok dilidah, maka lebih baik dikirim semangkok
kuah saja "
Air muka Hekssim Wangwee yang putih seketika
berubah hebat, serunya:
"Toa-ya, kau. . . ."
"Dengarkanlah maksud hati Toa-ya mu, aku bermaksud
baik kepadamu. sebab makanan itu jauh lebih baik dari
pada toa-ya suruh kau makan Yan oh atau Hie-Sit .... nanti
kau bisa mencret lagi. .".
Bicara sampai disini ia berteriak namun tak seorangpun
yang menyahut, akhirnya habislah sudah kesabaran "Seng
si Boh " si catatan mati hidup, omelnya: "Sebenarnya apa
yang sudah terjadi ?? coba kutengok kebawah"
Sebentar si catatan Mati Hidup turun ke bawah. kembali
ia naik keloteng sambil membawa selembar kertas, katanya:
"Jie-ya, semua orang yang berada didalam rumah makan
ini telah roboh tak berkutik karena jalan darahnya
tertotok"^
"Siapa yang telah melakukan hal ini?" seru Hek Sim
Wangwee dengan hati bergetar keras.
"Coba kau lih at"seru si- catatan Mati Hidup sambil
angsurkan kertas yang dibawa tadi ketangannya.
Hek Sim Wangwee menerima kertas tadi dan dibaca
isinya, kemudian ia berkata:
"Semua orang yang berada didalam rumah makan ini
telah ditotok jalan darahnya oleh dua orang anggota
perkumpulan Liok Mao pang, semua uang yang ada
dirampok habis2an lalu mereka minum sampai mabok,
kalau begitu orang yang dimaksudkan pastilah pria wanita
yang mendengkur diatas meja itu",
Si hartawan berhati hitam ini segera tertawa seram,
ujarnya lebih jauh:
"Toa-ya, mari kita jagal dulu kedua orang sampah
masyarakat ini kemadian baru kita bicarakan kembali"
telapak tangannya laksana golok segera dibabat keatas
batok kepala Lam-kong Pak berdua.
"Tunggu sebentar" diiringi suara bentakan keras, kedua
orang itu segera meloncat bangun dari tempat duduknya.
Hay Thian Siang Sat sepasang malaikat dari Hay Thian
tertegun mendengar bentakan itu, tatkala mengetabui
siapakah kedua orang itu segera serunya hampir berbareng:
"oooh kiranya majikan berdua"
Soen Han Siang mengambil kertas tadi untuk dibaca
isinya, kemudian ia berkata: "Kemungkinan besar
gembong2 iblis itu telah melarikan diri semua. hampir saja
kalian berdua digunakan tenaganya orang lain- Begitu
masih tidak mengerti keadaan- Huuuuuh ayoh cepat kejar"
Hay Thian Siang Sat segera membebaskan jalan darah
dari semua orang yang tertotok didalam rumah makan itu,
ksemudian mengundurkan diri.
Terdengarlah jauh beberapa li dari tempat itu
berkumandang datang suara derapan kaki kuda yang amat
santar.
Lam-kong Pak serta Soen Han Siang segera
mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang paling top
untuk melakukan pengejaran, tidak lama kemudian
beberapa ekor kuda itu berhasil disusul oleh mereka.
Terlihatlah beberapa orang gembong iblis itu sambil
melarikan kudanya kencang2, dalam gepitan masing2 orang
mencekal seorang korban yang berada dalam keadaan tak
sadarkan diri.
Lam-kong Pak segera enjotkan badannya meluncur
kedepan dengan gerakan yang lebih cepat. sambil
menghadang jalan pergi beberapa orang itu hardiknya
keras- keras^ "Berhenti "
Keenam ekor kuda jempolan itu meringkik panjang
berulang kali, dengan cepat, mereka menghentikan larinya.
Sementara itu tatkala keempat orang gembong iblis yang
berada diatas punggung kuda, setelah melihat orang yang
menghadang ialan pergi mereka bukan lain adalah Lamkong
Pak serta Soen Han Siang, diam2 hati mereka terasa
tercekat.
Kiranya orang-orang yang berada didalam kempitan
mereka bukan lain adalah Peksli Gong, Siang Hong Tie,
Loo Liang Jen- Siang Goo berdarah Yoe Tien, Coe Lie Yap
serta Pek-li Siang.
Menurut keadaan yang semestinya, dengan kepandaian
silat yang dimiliki keenam orang itu tak mungkin kalau
mereka sampai tertawan ditangan gembong2 iblis itu, lalu
apa yang sebenarnya telah terjadi?
Kiranya ketika mereka berenam sedang masuk kelalam
sebuah rumah makan untuk menangsal perut, enam orang
gembong iblis yang telah menguntil diri mereka sejak tadi
segeri menyerbu kedalam rumah makan itu dan
merobohkan seluruh pelayan dan penghuni yang ada
disana, kemudian mereka menyaru sebagai pelayan dan
mencampuri makanan yang dihidangkan dengan obat
pemabok.
Ketika Lam-koag Pak serta ibunya mampir dirumah
makan tadi, keenam orang jago itu telah terbokong dan
keenam orang gembong iblis tadi sudah siap meninggalkan
tempat itu, menyusul Hay Thian Siang Sat pun datang
kesitu, maka muncullah siasat keji meminjam goloK
membunuh orang. untuk melenyapkan Lam-kong Pak
berdua.
Dalam pada itu, meskipun keenam orang gembong iblis
tersebut telah sadar bahwa mereka bukan tandingan sianak
muda itu, tetapi disebabkan dalam kempitan mereka
terdapat sandera yang cukup ampuh, maka tak seorang
diantara mereka yang merasa jeri. Terdengar Soen Han
Siang dengan suara keras membentak.
"Leng cing cioe cepat melepaskan orang itu, loo-soen
dengan mengingat hubungan kita dimasa lampau. untuk
kali ini suka melepaskan sebuah jalan hidup kepadamu."
Hek Teng Tui Hoen silampu hitam pengejar nyawa Leng
cing cioe tidak menjawab, ia melirik sekejap kearah
rekannya "Shia Bin-Loocouw" sikakek moyang berwajah
kepiting Pit Hoo,
Terdengar gembong iblis itu tertawa seram, ujarnya
dengan nada mengejek.
"Tidak sulit kalau inginkan orang2 ini, silahkan datang
berkunjung kemarkas besar perkumpulan Liok Mao Pang
kami".
"Apakah kalian semua tidak pingin hidup?" bentak Lamkong
Pak dengan gusar.
"Heeeh..heeeh...selembar nyawa ditukar dengan
selembar nyawa, siapapun tidak merasa dirugikan"
Ancaman ini ternyata cukup ampuh, Lam-kong Pak serta
Soen Han Siang benar2 tak berani bertindak secara
sembarangan lagi.
sementara itu Pek li Gong telah mendusin dari
pingsannya, ia segera berteriak keras:
"Kalian jangan sudi mendengarkan gertak sambal
mereka, silahkan kalian turun tangan selekasnya, aku
tanggung ia tak akan berani mengganggu seujung rambut
kamipun"
"Hmm kau tak usah bermimpi dihari siang belong."
jengek Hek Teng Tui Hun sambil menotok jalan darahnya.
"Kalau kalian berani turun tangan, maka tak seorangpun
diantara mereka yang bakal hidup,^.
"ENG CING CIOE " bentak Lam-kong Pak keras-keras.
"Sekalipun kalian membinasakan mereka tidak lebih jiwa
mereka bakal melayang. Tetapi kalian- . .Hmmmm aku
hendak menggunakan cara penyiksaan yang paling kejam
untuk menyiksa dirimu... agar kalian mati secara perlahanlahan
dan merasakan penderitaan yang paling hebat "
Kawanan iblis itu segera tertawa dingin tiada hentinya,
tak seorang pun yang menggubris ancaman tersebut.
"Hmmm pernahkah kalian dengar akan siksaan air
garam dicampur dengan merica??" seru Lam kong Pak
kembali.
"Belum pernah kudengar akan cara penyiksaan semacam
ini"
Shia Bin Loocouw sikakek moyang berwajah kepiting
dengan cepat. berseru.:
"Tunggu sebentar"
Lam-kong Pak segera menyilangkan telapak tangannya
didepan dada, serunya dengan suara berat:
"Apakah kalian siap sedia untuk beradu jiwa dengan
kami??"
"Kecuali kalau kau sudah tidak maui jiwa keenam orang
ini lagi"
Mendadak terdengar suara tertawa cekikikan
berkumandang memenuhi angkasa, sipencuri sakti Pek-li
Gong tahu-tahu sudah membebaskan diri dari pengaruh
totokan dan ngeloyor turun dari kempitan Shia Bin
Loocouw sikakek moyang berwajah kepiting.
"Makhluk jelek tua." serunya." Kali ini adalah enam
lawan lima, kami telah untung satu lagi...."
Wajah sikakek moyang berwajah kepiting yang pada
dasarnya sudah merah, kini berubah semakin tak sedap
dipandang lagi.
sementara itu Pek-li Gong telah membisikkan sesuatu
disisi teliaga Lam-kong Pak, setelah mendengar bisikan tadi
air muka si anak muda itu segera berubah jadi berseri-seri.
Sedangkan Pek-li Gong bagaikan tiada suatu persoalan
apapun segera berjalan kearah samping.
Lam-kong Pak pun segera berkata:
"Aku hendak memberitahukan satu persoalan yang maha
besar kepada kalian, harap kalian bisa
mempertimbangkannya sendiri."
"Sudah. kau tak usah banyak bacot lagi, enam ditukar
dengan lima, itupun tidak terlalu rugi bagi kami"
"Jangan terburu napsu dulu, coba dengarkan dulu
perkataanku"
Bicara sampai disini ia melirik sekejap kearah Pek-li
Gong^ tampaklah sipengemis tua itu sambil bergendong
tangan berjalan pulang pergi disekitar situ, sorot matanya
memandang keatas seakan-akan sedang menikmati
indahnya rembulan.
"Tahukah kalian siapakah sebetulnya pangcu dari
perkumpulan Bulu Hijau kalian???" tanya Lam-kong Pak.
Pertanyaan ini memang mengandung daya tarik yang
sangat kuat, sebab bagi anggota perkumpulan Bulu Hijau
jangan dikata siapakah pangcunya mereka tak tahu,
sekalipun Hoe Pangcu wakil ketua pun tak ada yang tahu.
Shia Bin Loa couw sikakek moyang berwajah kepiting
segera berseru: "ApaKah kau tahu??"
"Pun-jien sudah tentu tahu. andaikata ku-ucapkan keluar
nanti kalian pasti akan merasa amat terperanjat sekali."
Mendengar perkataan semua gembong iblis tersebut
segera pusatKan seluruh perhatiannya untuk
mendengarkan.
"Sudahlah.. percuma kukatakan keluar." seru Lam Kongpak.
"Bagi kalian tahu atau tidak adalah sama saja
sedikitpun tak ada artinya..."
Shia Bin Loocouw sikakek moyang berwajah kepiting Pit
Hoo yang dipermainkan oleh sianak muda itu segera
tertawa dingin tiada hentinya.
"Heeh. .heeh-heeh... kau tak usah ngaco belo yang tidak
karuan- siapa yang tidak tahu bahwa kaupun tidak mengerti
siapakah pangcu kami."
"Harap kalian dangarkan baik-baik. dia adalah salah
seorang jago Bu-lim yang paling lihay dikolong langit
tempo dulu."
Kawanan iblis itu cepat- cepat pasang telinga dan
mendengarkan dengan penuh seksama.
Dalam pada itu Lam-kong Pak dapat menyaksikan
adanya sesosok bayangan manusia sedang berkelebat turun
dari balik lambung kuda lawan, diam2 ia merasa amat
kagum.
Maka untuk lebih menarik perhatian para gembong iblis
itu, terlaknya keras2: "Sebetulnva kalian mau
mendengarkan atau tidak??? "
"Hmmm" jengek Leng Cing cioe sambil mendengus
dingin. "Kalau kau tahu siapakah pangcu kami, mengapa
tidak kau utarakan sedari tadi??"
Tatkala Lam-kong Pak menyaksikan Pek-li Gong sambil
bergendong tangan telah balik kesisinya, tahulah ia bahwa
permainan setannya sudah selesai dilakukan. segesa
terlaknya:
"Kalian harus mendengarkan dengan jelas dan penuh
perhatian, sebab aku tidak akan mengulangi untuk kedua
kalinya..."
Baru saja perkataan terakhir diucapkan mendadak
terdengar suara benturan keras berkumandang tiada
hentinya.
"BluuukBluuukBluuuk" kawanan iblis itu sama2 roboh
terjengkang dari atas pelana kudanya, sedangkan Siang
Hong Tie, si malaikat raksasa Loo Liang Jen serta ketiga
orang gadis lainnya setelah menghadiahkan sebuah pukulan
dahsyat keatas tubuh beberapa orang iblis itu segera
berkelebat sejauh satu tombak dari tempat semula.
Sedangkan para iblis itu setelah termakan pukulan
dahsyat, pelananya patah dan mereka terpelanting jatuh
keatas tanah.
Kiranya dikala bergendong tengah menikmati rembulan
tadi secara diam2 si-Pencuri sakti Pek-li Gong telah
mengeluarkan kesaktiannya untuk membebaskan jalan
darah mereka.
Sesudah menderita kerugian, kawanan iblis itu tak berani
berayal lagi. sambil meloncat bangun dari atas tanah segera
melarikan diri ter-birit2 dari situ. Menyaksikan kesemuanya
itu sambil tertawa Sun Han Siang lantas berkata.
"Pek-li Gong sungguh tak nyana kepandaian yang maha
sakti itu telah berhasil kau latih hingga mencapai
kesempurnaan, andaikata hari ini tiada kau yang
menggunakan gerak aneh untuk rebut kemenangan, entah
bagaimanakah kita musti membereskan persoalan ini."
Setelah merandek sejenak, sambungnya, "Eeei, pencuri
tua jinsom sisik naga berusia sepuluh ribu tahun masih ada
separuh, sedangkan disini cuma ada tiga orang gadis
bagaimana baiknya sekarang??"
"Tidak menjadi halangan biarlah mereka kerjakan sekali
lagi, untung bocah2 itu masih perawan semua, walaupun
tenaga dan kekuatannya sudah agak berkurang tapi tak jadi
soaL"
Soen Han siang pun lantas menceritakan pula kehadiran
ketiga orang manusia tembaga itu, selesai bercerita katanya
lebih jauh:
"Selama Koen Toen Sioe sikakek ombak Menggulung
tidak dibasmi, selamanya pula kita tak berhasil mengungkap
wajah yang sebenarnya dari pangcu perkumpulan Bulu
Hijau, aku lihat selama perkumpulan Liok Mao Pang belum
terbasmi ketiga orang manusia tembaga itu pun tak akan
menjumpai kita dengan wajah yang sebenarnya. Kalau
ditinjau dari lempengan tembaga yang berserakan dalam
liang kemungkinan besar manusia tembaga itu telah terluka,
kita harus mencari jejak mereka disekeliling tempat ini. aku
pikir ketiga orang manusia tembaga itu tentu
menyembunyikan diri pula disekitar markas besar
perkumpulan Liok Mao Pang"
"Tentang persoalan itu rasanya tak usah terlalu kita
ributkan," kata Pek-li Gong.
"Menggunakan kesempatan yang sangat baik ini kita
musti menciptakan suatu kepandaian yang maha sakti bagi
sibocah cilik itu hanya berada dalam keadaan yang ampuh
saja kita baru punya jaminan menang bila berjumpa
kembali dengan beberapa orang gembong iblis itu. soen
Han Siang bukannya aku sipencuri tua sengaja mengganggu
kegembiraanmu, sekarang diantara kita beberapa orang
semestinya bocah cilik itulah yang pantas memimpin kita."
"Hanya mengandalkan ilmu silat belaka kadangkala
masih bisa menderita kerugian besar, contohnya saja
kejadian yang kalian alami barusan, bukankah karena
kurang cerdik maka kalian jatuh kecudang ditangan orang
lain???...,"
"Sudahlah, kau tak usah memaki orang lagi. kita toh
sudah cukup dibikin menderita karena persoalan itu. Ayoh
berangkat lebih baik kita sempurnakan dahulu putra
mustikamu itu"
Berangkatlah beberapa orang itu memasuki Kota Ik
Chiu. setelah mencari rumah pengicapan ketiga orang gadis
itu segera dikirim masuk kedalam kamar Lam-kong Pak.
Tetapi pada saat itulah dua sosok bayangan manusia lain
telah mendahului mereka masuk kedalam kamar Lam-kong
pak dan menyembunyikan diri sebaik2nya.
"Soen Han siang" terdengar Pek-li Gong
memperingatkan- "Kali ini kau harus bertindak lebih hati2,
jangan sampai ketangkap lagi oleh sikakek ombak
Menggulung sehingga musti menanggung akibat yang
fatal...."
"Eeeei pencuri tua, kau tidak takut lidahmu jadi busuk
karena mengucapkan kata-kata semacam itu??" maki Soen
Han Siang sambil tertawa.
Dalam pada itu suasana dalam kamar Lam-kong Pak
gelap gulita, karena mereka merasa malu maka tak seorang
pun yang berani memasang lampu. Tetapi justru disebabkan
karena persoalan inilah telah mengakibatkan suatu kejadian
yang tragis. Semeatara itu Lam-kong Pak telah naik ke atas
pembaringan, lalu bertanya^ "Siapa duluan???"
"Aku duluan" mendadak terdengar bisikan lirih
berkumandang dari dalam kamar.
Lam-kong Pak segera memeluknya kencang-kencang dan
menempelkan bibirnya keatas bibir lawan, air liur yang
wangipun segera mengalir masuk kedalam mulut sianak
muda itu dan mengirimnya turun kearah dalam pusar.
Setengah perminum teh kemudian pekerjaan telah
selesai, gadis itu pun turun dari atas pembaringan-
"Kedua...."seru Lam-kong Pak.
Belum habis ia berseru kembali seorang gadis telah naik
keatas pembaringan, Lam-kong Pak pun tidak tahu
siapakah dia. tetapi ketika badannya dipeluk segera
terasalah tubuh lawannya padat berisi terutama
payudaranya yang montok dan memantul empuk^
"Aaaah. dia pastilah Yoe Tien" pikir si anak muda itu.
Iapun tempelkan bibirnya keatas bibir lawan, mendadak
sianak muda itu rasakan gadis itu menghantarkan ujung
lidanhya masuk kedalam bibir diikuti suatu cairan yang
wangi dan berbau aneh mengalir masuk kedalam
tenggorokannya.
Seketika itu juga ia rasakan tubuh gadis dalam
pelukannya berubah jadi panas membara, bahkan nampak
agak gemetar.
Lam-kong Pak yang menghadapi kejadian seperri ini jadi
tertegun, pikirnya: "Kenapa keadaan enci Yoe pada hari ini
agak sedikit tidak beres?? apakah ia tak sanggup
memusatkan perhatiannya dan menahan emosi sehingga
terpergaruh oleh napsu birahi ???"
Baru saja ingatan tersebut berkelebat lewat dari
benaknya, tiba2 Lam-kong Pak merasa kan munculnya
segulung hawa panas yang sangat aneh dari dalam Tan
Thian mengalir keseluruh penjuru badan- napsu birahi
segera berkobar memenuhi benaknya dan terasa amat sulit
untuk dikendalikan lagi.
Ia jadi terperanjat. cepat- cepat seluruh perhatiannya
dipusatkan jadi satu dan berusaha keras untuk
memadamkan napsu birahi yang semakin berkobar itu.
Siapa tahu hawa panas yang membakar tubuhnya itu
bukannya berkurang sebaliknya malah semakin bertambah
lipat ganda, seluruh tubuhnya terasa mulai tegang terutama
sekali alat kelaminnya yang terasa aneh sekali. . . .bulu
kuduknya pada bangun berdiri. . . .
Lama kelamaan ia tak kuasa menahan diri, dipeluknya
tubuh lawan yang padat berisi itu se-kencang2nya....napsu
birahi yang berkobar sudah sulit dikendalikan lagi,
pertahanan tubuhnya semakin mengendor dan lemah
sedang kesadaran dan ingatannya makin kabur.
Diam2 mereka sama2 mendengus didalam hati. mereka
tahu kalau seorang diantara mereka sedang bercumbu rayu
dengan Lam-kong Pak diatas ranjang, meskipun dalam hati
merasa tak amat senang hati... tetapi tak seorang pun
diantara mereka yang sudi buka suara lebih dahulu, sebab
mereka takut gengsinya merosot.
Waktu berjalan dengan lambat sekali se-olah2 jalannya
siput yang mendaki gunung, kurang lebih setengah jam
kemudian diatas pembaringan sudah tak kedengaran suara
lagi.
yang tersisa diruangan itu hanya dengusan napas berat
dari Lam-kong Pak yang kehabisan tenaga, dia merasa lelah
sekali.
Akhirnya ketiga orang gadis itu tak bisa menahan sabar
lagi. mereka saling satu sama lainnya, diikuti Cu Li Yap
berseru setelah meraba Pek-li Hiang. "Eeei. kau adalah...."
"Aku addah Hiang-moay, dan kau?"
"Aku adalah Cu Li Yap"
Cu-li Yap segera meraba tubuh Yu Tien, lalu serunya.
"Kalau begitu engkau tentulah enci Yu bukan??"
"Sedikitpun tidak salah, lalu siapakah orang pertama
yang turun tangan lebih dahulu?"
"Kami belum mendapat giliran "jawab Pek-li Hiang
maupUn Cu Li Yap hampir berbareng.
"Belum mendapat giliran?" Yu Tien diam2 tertawa
dingin, pikirnya. "Heeeh heeeh heeeh....rupanya kalian
berdua akan membohongi diriku secara mentah, Huuuh
kalau belum mendapat giliran lalu siapakah yang telah
kekerja lebih dahulu tadi? bukan kamu berdua yang bekerja
lalu siapa lagi?"
Dalam pada itu Cu Li Yap telah bertanya: "Enci Yu.
engkau pasti sudah mendapat giliran bukan??"
"Tidak aku sama sekali belum mendapat giliran" sahut
Yu Tien setengah berteriak. "barusan aku masih mengira
kalian berdua telah menyelesaikan tugas dengan puas"
Dalam hati kedua orang gadis itu pun tertawa dingin
tiada hentinya, pikir mereka didalam hati:
"Huuh... bagaimanapun lagi orang yang usianya lebih
besar sering sekali berlagak sok dan akalnya banyak sekali,
kalau sudah mendapat giliran apa salahnya untuk berterus
terang? buat apa berbohong kepada kami.... sekalipun sudah
bercumbu dan main cinta dengan dirinya juga tak jadi soal
toh, yang penting harus mengaku" Begitulah ketiga orang
itu segera saling menebak dan mencurigai satu sama
lainnya.
Sementara itu Lam-kong Pak yang berbaring diatas
pembaringan telah mendusin tatkala ditemuinya ia berada
dalam keadaan telanjang bulat hatinya jadi terperanjat,
pikirnya:
"Barusan agaknya aku mendapat suatu impian cabul
yang mengerikan sekali.... dalam mimpiku tadi se-akan2
aku sedang bermain cinta dengan seorang gadis,"
Ia segera meraba tubuh bagian bawahnya ketika meraba
suatu lendir yang membasahi seluruh bagian bawahnya, ia
jadi tertegun bukti itu menunjukan kalau ia telah
melakukan hubungan senggama dengan salah seorang
diantara ketiga orang gadis muda itu, tapi ia telah
berhubungan dengan gadis yang mana??
Ia tak ingin berpikir lebih jauh karena kejadian ini bila
tersiar diluaran maka akan mendatangkan ketidak
beruntungan-bagi kedua belah pihak. setelah mengenakan
pakaian teriaknya:
"Enci Yu, adik Yap. adik Hiang"
Ketiga orang gadis itu segera memburu ketepi
pembaringan, tanya mereka dengn cepat: "Siapa sih orang
pertama yang mendapat giliran tadi??"
"Aku tidak tahu"
"Lalu siapakah orang kedua? "tanya Yu Tien.
"Aku tak tahu"
Lam-kong Pak makin kebingungan tapi ia yakin bahwa
barusan dirinya telah melakukan hubungan senggama
dengan salah seorang diantara ketiga orang gadis itu hanya
saja mereka tak ada yang berani mengaku.
Dengan adanya penstiwa itu maka keempat orang itu
sama2 jadi tak senang hati, mereka saling menduga pihak
lain-
"Sekarang mari kita mulai lagi." seru Yu Tien kemudian,
"adik Yap kau maju lebih dulu "
Cu Li Yap sangat tidak ingin, karena dia mengira dua
orang rekannya telah mendahului dirinya, atau dengan
perkataan lain mereka mendapat giliran lebih banyak dari
dirinya, ternyata yang lainpun mempunyai pikiran yang
sama.
Selesai kesemuanya itu, lampu dipasang dan Lam-kong
Pak menatap wajah ketiga orang gadis itu dengan
pandangantajam, pemuda itu berharap dari perubahan
wajah ketiga orang dara tersebut ia berhasil menebak
siapakah diantara mereka yang telah mengadakan
hubungan kelamin dengan dirinya.
Lama sekali dia mengawasi wajah ketiga orang dara ayu
itu, namun tiada suatu tanda pun yang berhasil ditemukan
olehnya, lama kelamaan Lam-kong Pak jadi kewalahan
juga , sambil geleng kepala pikirnya:
"Pandai amat mereka berpura-pura dan berlagak pilon
dihadapanku....sekalipun hubungan telah dilakukan
bersama aku akan tetapi sikap mereka masih tetap tenangtenang
saja seakan-akan sama sekali tak terjadi sesuatu
apapun....bahkan air muka pun sama sekali tidak berubah
jadi merah..."
Walaupun dalam hati pemuda itu menaruh curiga yang
amat sangat, tetapi tiada bukti yang berhasil didapatnya hal
ini membuat Lam-kong Pak pun tak bisa menentukan
siapakah diantara ketiga orang gadis itu yang sudah
melakukan hubungan dengan dirinya. Yu Tien kah??
atauPek li Hiang?? ataukah mungkin cu Li Yap yang sudah
punya hubungan dengan diriku???
Ia jadi ragu....mungkinkah ia hanya bermimpi saja?? tapi
Cairan seperti lendir yang melekat ditubuh bagian
bawahnya membuktikan kalau ia telah melakukan
hubungan seks dengan seorang gadis...dan bukti itu tak bisa
dibantah lagi.
Setelah putar otak berpikir keras namun tiada hasil
apapun yang berhasil didapat, akhirnya pemuda itu
mendengus dingin dan membatin didalam hati:
"Sungguh tak tahu malu. . . .bukan saja sudah
mengadakan hubungan dengan diriku, bahkan untuk
mengakupun tak mau"
Tentu saja perkataan semaCam itu tak dapat diutarakan
keluar, untuk sementara waktu masalah tadi hanya bisa
disimpan didalam hatinya saja. . . .
- - ooo- -
Tanpa terasa tiga bulan sudah lewat dengan cepat,
selama tiga bulan ini meskipun Lam-kong Pak dan ibunya
sudah beberapa kali mengunjungi markas besar
perkumpulan Liok-mao-pang, tapi mereka tak berani
melakukan bentrokan secara kekerasan karena kepandaian
silat yang dimiliki kakek ombak menggulung masih belum
ada orang yang mampu menandinginya .
Lam-kong Pak masih samar-samar pikirannya terhadap
peristiwa yang telah terjadi tiga bulan berselang, karena
ketiga orang itu sama sekali tidak menunjukan perubahan
apapun.
Suatu hari rombonganpun dibagi menjadi dua bagian
dengan tujuan melakukan pengintaian disekitar gunung Hugou-
san, mereka harus menemukan ketiga orang manusia
tembaga itu untuk kemudian bersama sama menyapU rata
perkumpulan bulu hijau.
= =ooooooooo= =
LAM KONG PAK dengan membawa Toa Lek Sin "Si
malaikat bertangan raksasa" Loo Liang Jan serta Hay Thian
Siang cho. sepasang manusia jelek dari Hay Thian
membentuk satu kelompok.
Sedang Soen Han Siang dengan membawa Pe-li Gong.
Siang Hong Tie serta ketiga orang gadis lainnya membentuk
satu kelompok.
Setelah berpisah, Lam-kong Pak dengan membawa anak
buahnya melakukan pengintaian disekitar gunung Hoa
Gouw-san selama dua hari. suatu malam tibalah mereka
didalam sebUah selat yang terpencil, dan dalam selat itu
mereka temUkan adanya asap yang mengepul keangkasa.
"Sudah kalian lihat asap itu??" seru Lam-kong Pak
segera. "Didalam selat ini pasti ada orang yang tinggal
disini."
"siauw-ya bagaimana kalau kita periksa kesitu? perutku
sudah terasa amat lapar" seru Simalaikat bertenaga perkasa
cepat,
Keempat orang itu segera meneruskan perjalanannya
memasuki selat itu dengan melewati sebuah jalan kecil yang
membentang diantara jepitan dinding tebing yang curam
dan terjal sampailah mereka didasar selat, tampaklah
gumpalan asap itu bertembus keluar dari dalam sebuah gua.
Dengan gesit dan sebat keempat orang itu segera
menyebarkan diri bersembunyi dibelakang sebuah batu
besar didepan mulut gua lalu melongok kedalam. terlihatlah
tiga orang manusia tembaga sedang duduk berkerumun
didepan seunggokan kayu yang sedang memanggang
kelinci.
Melihat akan hal itu Lam-kong Pak jadi kegirangan
setengah mati, pikirnya: "Huuuh... ini hari akan kulihat
kalian mau lari kemana??"
Suasana hening untuk beberapa saat lamanya. mendadak
salah seorang manusia tembaga munculkan diri dari balik
gua untuk mengumpulkan kayu bakar.
Tiba-tiba... dari balik tumpukan batu cadas disamping
gua mancul kembali seorang manusia tembaga, begitu
kedua orang manusia tembaga itu saling berhadapan muka,
simanusia tembaga yang berusaha munculkan diri dari
dalam gua itu nampak berdiri tertegun.
Terlihatlah manusia tembaga dibalik batu cadas itu
menggapai kearahnya, namun tak sepatah katapun yang
diucapkan keluar,
Melihat gapaian tangan manusia tembaga itu segera
berjalan menghampiri terdepak dan lenyap dibalik batu
cadas.
"Blaaam..." Terdengar suara benturannya ring
berkumandang datang dari balik batu, rupanya salah
seorang manusia tembaga itu telah roboh keatas tanah.
Lam-kong Pakjadi terpanjat, pikirnya:
"Didalam gua itu hanya ada tiga orang manusia
tembaga, setelah satu keluar dari gua kenapa disana muncul
lagi seorang manusia tembaga?? rupanya barusan ada salah
satu manusia tembaga yang roboh, apa yang sebetulnya
telah terjadi??".
Setelah terjadi suara benturan keras tadi suasana pulih
kembali didalam kesunyian. ketiga orang manusia tembaga
itu sama2 lenyap tak berbekas.
Lam-kong Pak jadi curiga. baru saja ia hendak
melakukan pemeriksaan kebalik batu tersebut, tiba2 dari
dalam gua muncul kembali seorang manusia tembaga.
Terlihatlah manusia tembaga itu memandang sekejap
sekeliling tempat itu lalu berjalan menuju kearah tumpukan
batu cadas.
Mendadak dari tumpukan batu muncul kembali seorang
manusia tembaga yang segera mengapai kearahnya.
Manusia tembaga itu tanpa ragu atausangsi barang
sedikit pun juga segera berjalan menghampiri rekannya itu,
baru saja badannya lenyap dibalik batu cadas itu kembali
terjadi suara benturan keras berkumandang dari situ. . .
.Blaaam se-akan2 ada seseorang yang roboh terjengkang
diatas tanah.
"Aduuh celaka" seru Lam-kong Pak didalam hati, cepat2
ia enjotkan badan dan meluncur kebalik batu cadas tersebut.
Terlihatlah olehnya dua orang manusia tembaga
menggeletak tak berkutik diatas tanah, sedang salah satu
manusia tembaga yang laim berdiri disisi mereka sambil
tertawa dingin tiada hentinya:
"Heeeeh...heeeeh...heeeeeh..,. kalian berani memusuhi
perkumpulan kami...lHmm terpaksa aku harus suruh kalian
tidur satu musiman lagi"
Lam-kong Pak tahu bahwa gelagat tidak
menguntungkan- ia segera membentak keras dan menubruk,
kedepan, dengan kerahkan segenap kekuatan yang
dimilikinya ia melancarkan sebuah serangan dengan jurus
ketujuh dari ilmu sakti Payung sengkala.
Menghadapi datangnya ancaman yang demikian
dahsyatnya itu, simanusia tembaga itu sama sekali tidak
menghindar ataupun berkelit, dengan melancarkan pula
sebuah serangan ia sambut datangnya ancaman itu dengan
keras lawan keras.
"Blaaaaaaaam...." ditengah benturan keras yang
membelah bumi, pasir debu beterbangan memenuhi
angkasa. tubuh kedua orang itu sama-sama tergetar mundur
sejauh tiga langkah kebelakang.
Menggunakan kesempatan yang sangat baik itulah,
mendadak manusia tembaga itu menyambar tubuh kedua
sosok tubuh manusia tembaga yang lain dan kabur dari situ.
Lam-kong Pak tentu saja tidak akan membiarkan
lawannya merat dengan menggondol dua orang manusia
tembaga itu, ia membentak keras dan melakukan tubrukan
kembali kearah depan.
Sementara itu si malaikat bertenaga raksasa Loo Liang
Jen sekalian sudah mendengar suara terjadinya
pertempuran, mereka segera memburu kesitu dan
menghalangi jalan perginya manusia tembaga itu.
Menjumpai datangnya bala bantuan, si manusia tembaga
itu tertawa dingin, ia tangkap kaki kedua orang manusia
tembaga itu kemudian diayunkan kemuka dengan
menimbulkan desiran angin tajam, tubuh Loo Liang Jen
seketika terancam bahaya.
"Loo tua, cepat mundur " hardik Lam-kong Pak.
Ia menubruk kedepan dengan menggunakan gerakan
tubuh yang lincah hasil pelajaran dari Pek li Gong laksana
kilat badannya menyusup kedepan dan melancarkan tiga
buah serangan berantai.
Tetapi si manusia tembaga itu bukanlah manusia
sembarangan, bukan saja tenaga dalam yang dimilikinya
amat dahsyat bahkan jurus-jurus serangan yang
dipergunakanpun aneh dan maha sakti, ditambah pula
Lam-kong Pak tidak berani menggunakan telapaknya untuk
memukul miring tubuh kedua orang manusia tembaga itu,
maka dalam hal serangan ia sudah menderita kerugian yang
amat besar,
Setelah bergebrak puluhan jurus, Lam-kong Pak telah
didesak mundur sejauh satu tombak lebih.
Rupanya simalaikat bertenaga raksasa Loo Liang Jen
merasa tidak puas dengan kehebatan lawannya, kembali ia
menubruk kedepan dalam hati ia telah mengambil
keputusan, sekalipun badan bakal kena digebuk ia harus
berhasil mencengkeram si-manusia tembaga itu.
"Blaam,.." pantatnya kontan kena dihantam keras2
hingga terasa amat sakit sekali, kepalanya jadi pusing tujuh
keliling dan matanya jadi ber-kunang2, tapi ia cukup
tangguh
sekalipun sudah terhajar namun ia tak gentar, bukannya
mundur dia malah maju kedepan dan mencengkeram
lengan kanan si- manusia tembaga itu.
Kedua orang itu sama2 memiliki tenaga raksasa yang
maha dahsyat, setelah saling membetot keadaan kedua
orang itu tetap berada dalam keadaan seimbang.
Si-Malaikat bertenaga raksasa segera membentak keras,
kedua tangannya mencengkeram tubuh lawan kencang2
kemudian ditarik dengan sekuat tenaga.
"Jangan ditarik" bentak Lam-kong Pak.
Menggunakan kesempatan yang sangat baik itulah
simanusia tembaga itu merampas kembali manusia tembaga
yang jadi rebutan. kemudian putar badan dan kabur lagi.
"Berhenti"
Baru saja simanusia tembaga itu meluncur sejauh tigalima
tombak dari tempat semula. dihadapan mukanya telah
muncul kembali seorang manusia tembaga.
"Lepaskan kedua orang manusia tembaga itu." terdengar
manusia tembaga yang baru saja muncul itu membentak
keras. "maka aku akan memberi sebuah jalan hidup bagimu.
aku tahu siapakah kau?".
"Kau tahu siapakah aku???".
"Hmm pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang."
Lam-kong Pak segera ulapkan tangannya, Loo Liang Jen
serta Hay Thian Siang cho segera mengiakan dan
mengurung kedua orang manusia tembaga itu ditengah
kalangan.
"Sedikitpun tidak salah" terdengar Liok Mao Pangcu
dengan suara keras. "Tetapi... Hmm sekalipun kau berhasil
merampas kembali kedua orang manusia tembaga ini juga
tiada gunanya. mereka sudah terkena ilmu sihir Tong Bin
Toa hoat dari pun-pangcu, dikolong langit dewasa ini
kecuali pun-jien seorang tak ada orang lain yang sanggup
membebaskan mereka"
"Aku tidak akan memperdulikan apakah mereka bisa
dibebaskan atau tidak dari pengaruh ilmu sihirmu itu, yang
penting lepaskan mereka saat ini juga mari kita bertempur
dengan batas sepuluh gebrakan, siapa menang dia boleh
bawa pergi kedua orang manusia tembaga itu."
Liok Mao Pang cu segera melepaskan pakaiannya dan
menaruh tubuh kedua orang manusia tembaga itu keatas
lantai.
"Begitupun baik juga." serunya. "Mari kita tentukan
menang kalah kita dalam sepuluh jurus, lihat serangan-..."
Serangan ilmu telapaknya sepintas lalu mirip sekali
dengan ilmu sakti Payung Sengkala tapi kenyataannya
bukan ilmu ampuh tersebut, menghadapi serangan yang
demikian dahsyatnya itu bukan saja manusia tembaga itu
tidak menghindar bahkan malah menyongsoDg maju
kedepan, ia sambut datangnya serangan itu dengan keras
lawan keras.
"Blaaam..." batu dan pasir beterbangan bagaikan hujan
gerimis. kedua orang itu saling berpisah dan masing2
mundur tiga langkah kebelakang....
Sekali lagi simanusia tembaga itu melancarkan seranganternyata
jurus serangan yang dipergunakan adalah ilmu
sakti Payung Sengkala.
Walaupun menggunakan jurus serangan yang sama tapi
didalam penggunaan orang ini ternyata jauh berbeda sekali,
daerah seluas puluhan tombak disekeliling kalangan
pertempuran segera tertutup oleh desiran angin puyuh yang
men-deru2, pasir dan debu kembali berterbangan diangkasa.
Kali ini tubuh Liok Mao pangcu tergetar mundur satu
langkah lebih banyak dari semula.
Mendadak terdengar suara bentakan keras
berkumandang gegap gempita, kawanan iblis yang
tergabung dalam perkumpulan Bulu Hijau sama2
munculkan diri ditempat itu.
Hoe pangcu atau wakil ketua "Ngo Hoa Bak "si daging
lima warna segera memapak diri Lam-kong Pak.
"Hoo Boe Siang" sisetan gantung hitam GouwJit
menandingi Loo Liang Jen sedang Suma Ing serta Lam-hay
coe Khek segera menghadapi Hay Thian Siang cho.
Blaaam.. Blaaam... benturan2 nyaring berkumandang
tiada hentinya memekikkan telinga, walaupun tenaga
lwekang yang dimiliki Liok Maopangcu masih kalah
setengah tingkat dari manusia tembaga itu. tetapi untuk
beberapa saat lamanya ia tidak sampai menderita kalah,
Sedangkan sidaging lima warna setelah saling beradu
tenaga sebanyak tiga kali dengan Lam-kong Pak. meskipun
tubuhnya bergetar mundur sampai sejauh lima enam
langkah. tapi secara mati2an ia bertahan terus dari
posisinya saat ini.
Sedang sisanya yang lain untuk sementara waktupUn
berada dalam keadaan seimbang, mereka sama2 berusaha
bertahan dan mendesak lawannya,
Luas lapangan dikalangan batu cadas itu tidak terlalu
luas, setelah pertempuran berkobar maka kian lama orang2
yang sedang bertempur itu kian menjauhi tempat dimana
kedua orang manusia tembaga itu menggeletak.
Lam-kong Pak merasa hatinya selalu cemas dan gelisah
memikirkan keselamatan kedua orang manusia tembaga itu.
melihat pihak musuhnya terus menerus mendesak dirinya ia
jadi naik pitam. mendadak sambil membentak keras ia
melancarkan kembali sebuah pukulan dahsyat kearah
lawannya dengan jurus ilmu payung sengkala yang disertai
tenaga lweekang sebesar sepuluh bagian.
Blaam... terjadi ledakan keras ditengah udara, dengan
sempoyongan "Ngo-Hoa-bak". atau si Daging lima warna
mundur sejauh lima tombak dari posisinya semula, darah
segar muntah keluar tiada hentinya dari mulutnya,jelas
wakil ketua dari perkumpulan Bulu Hijau ini telah
menderita luka dalam yang amat parah.
Lam-kong Pak tidak menggubris keadaan musuhnya
lagi, dia segera enjotkan badannya meluncur kearah balik
batu dimana kedua orang manusia tembaga tadi
menggeletak.
Tapi dengan cepat sianak muda itu berdiri tertegun
dengan hati kaget, kiranya dua orang manusia tembaga
yang semula masih menggeletak ditempat itu kini sudah
lenyap tak berbekas.
Dalam pada itu si- manusia tembaga sedang bertempur
melawan ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang juga
mulai tidak sabaran lagi, ia membentak keras.,. dari
sakunya mendadak dicabutnya senjata tajam payung
sengkala yang di-idam2kan oleh setiap umat Bu-lim itu.
"Blaaam...." payung tersingkap lebar, cahaya merah yang
amat tajam menyilaukan mata diiringi be-ribu2 bayangan
hitam segera mengurung sekeliling tubuh Liok Mao Pang.
Dengusan berat segera terdengar meluncur keluar dari
mulut Liok Mao Pangcu, dengan sempoyongan ia mundur
tiga langkah kebelakang. jelaS jago lihay ini sudah
menderita luka dalam dadanya.
Setelah berhasil melukai musuhnya, simanusia tembaga
itu pun tidak menggubris lawannya lagi. Ia segera kembali
kebelakang batu dimana kedua orang manusia tembaga
yang lain menggeletak. tapi iapun segera dibikin tertegun
oleh kenyataan yang dihadapinya, sambil bersuit nyaring
tubuhnya segera berkelebat meninggalkan tempat ini.
Mengetabui bahwa mangsanya telah hilang, ketua dari
perkumpulan bulu hijau itupun patah semangat, ia segera
kumpulkan seluruh anak buahnya dan mengundurkan diri
dari situ.
Dalam pada itu Lam-kong Pak telah melakukan
pencarian disekitar tempat kejadian itu, tapi bayangan
tubuh kedua orang manusia tembaga itu masih juga tak
ditemukan. Ia jadi sedih dan murung.
Disamping itu iapun merasa amat benci terhadap diri
ketua dari perkumpulan Bulu Hijau, seandainya pada
malam itu ia tidak munculkan diri ditempat itu sambil
menyaru manusia Tembaga itu untuk diajak bekerja sama
menumpas perkumpulan Liok Mao Pang.
Terdengar "Sin-si-Boh" atau si-catatan mati dan hidup
sedang menggerutu:
"Huuuh... aku lihat pada saat ini semua orang sedang
mengincar senjata Payung sengkala yang maha sakti dan
maha berharga itu, jelas siapa yang berhasil memiliki
payung tersebut dialah yang bakal merajai kolong langit
tanpa tandingan".
"Aaaaaah, belum tentu benar" bantah Hek Sim
Wangwee atau si- Hartawan berhati hitam Cepat.
"Seandainya kita berdua yang mendapatkan senjata
mustika itu, belum tentu kita berdua berhasil menjagoi
dunia kangouw tanpa tandingan"
"Sudahlah, kau tak usah menyangkutkan kita berdua
dalam persoalan ini." teriak catatan mati hidup,
Lam-kong Pak yang berada disamping mereka segera
melerai sambil ujarnya:
"Kalian jangan ribut melulu karena persoalan yang sama
sekali tak berguna. ayoh kita pisahkan diri jadi dua
kelompok untuk melakukan pencarian disekeliling tempat
ini, aku pikir kedua orang manusia tembaga itu pasti bukan
terjatuh ketengah kawanan perkumpulan Liok Mao Pang,
seandainya terjatuh ketengah orang lain pun kemungkinan
besar belum pergi terlalu jauh".
"Mungkinkah kedua orang manusia tembaga itu
melarikan diri sendiri??..." tanya Loo Liang Jen
mengemukakan pendapatnya .
"Tidak mungkin bukankah Liok Mao Pang tadi sudah
berkata bahwa ia telah menggunakan ilmu sihir Tong Bin
Toa Hoatnya^ untuk merobohkan mereka?? itu tak bakal
salah lagi, asal orang terkena ilmu sihir Tong Bin Toa Hoat
berarti keadaannya tidak jauh berbeda dengan orang mati,
kecuali ia yang turun tangan membebaskan sendiri dikolong
langit tiada seorang pun yang sanggup menolong mereka "
"Tempo dulu bukankah Liok Mao Pangea pernah
menyerahkan secarik kertas kepada si perempuan naga
pengasingan?? " seru Loo Liang Jen- "Aku lihat diatas
kertas itu bertuliskan ilmu pemunah pengaruh sihir Tong
Sin Toa- hoat"
"Hmmm masaada urusan yang begitu gampang dan
menguntungkan ?? apa yang ditulis diatas kertas itu adalah
ilmu pemunah pengaruh sihir Tong Bin Toa Hoat yang
palsu. kau anggap ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang
gampang tertipu?? lagi pula pada waktu itu si perempuan
naga pengasingan pun telah menggunakan orang mati
sungguhan untuk menipu dirinya"
Berbicara sampai disitu, Lam-kong Pakpun segera
membawa Loo Liang Jen berangkat menuju kearah Timur.
sadangkan Hay Thian Siang cho berangkatk earah Barat
untuk melakukan pencarian.
Setelah bekerja keras SeDjang sepanjang malaman
suntuk akhirnya sampailah kedua orang itu ditengah sebuah
Celah bukit, tampak sebuah bangunan rumah gubuk keCil
berdiri disitu, Cahaya lampu yang redup memancar keluar
dari balik jendela menyiarkan bayangan manusia yang
berlalu-lalang.
"Loo tua." Lam-kong Pak segera berbisik, "aku masih
ingat, belum lama berselang bukankah kitapun pernah lewat
ditempat ini? aku masih ingat bahwa rumah gubuk itu tiada
penghuninya?".
= =oooooooo= =
"SIAUW-ya, aku sudah tidak ingat lagi," sahut Loo
Liang Jen- "Asal perutku mulai terasa iapar. maka segala
persoalan apapun akujadi lupa sama sekali"
Lam-kong Pak segera tertawa dingin. "Loo tua, seorang
manusia bukan hidup dikolong langit karena makan,
kecuali makan masih ada tujuan yang lebih besar".
"Tapi kalau perutku iapar tenagaku jadi lemas, apalagi
sekarang... addduh....coba kau dengar? kluk... kluk... kluk...
bunyi terus tiada hentinya, tenggorokan seperti muncul
sebuah tangan keCil yang menggapai-gapai".
Mendadak pintu depan rumah gubuk itu terbentang lebar
dan muncul seorang gadis muda. Lam-kong Pak yang
berhasil menyakslkan raut wajah orang itu, hatinya jadi
berdetak keras, kiranya dara itu bukan lain adilah Siauw
Hong dayang kepercayaan dari Liuw Hoei Yan"
Sungguh aneh," sianak muda itu segera berpikir didalam
hatinya^ "Dua bersaudara she Liuw termasuk dalam urutan
kedua diantara empat keluarga Kaya, rumah mereka megah
dan harta melimpah. mengapa sekarang malah pindah
kerumah gubuk yang reyot dan jelek ditengah pegunungan
yang sunyi ini...??".
"Loo tua, ayoh kita pergi saja" akhirnya Lam-kong Pak
berseru.
Mendadak. pintu rumah gubuk itu kembali terbuka dan
muncul seorang gadis lain, kali ini sianak muda itu merasa
semakin terperanjat, sebab ia kenal gadis ini sebagai Liuw
Hoei Yan sendiri,
Yang membuat ia terkejut bukan hadirnya gadis itu
disitu, sebaliknya adalah terlihat karena perut Liuw Hoei
Yan menggelembung besar se-olah2 seorang gadis yang
sedang bunting lima bulan.
pada waktu itu meskipun Lam-kong Pak berdiri pada
posisi yang bermusuhan dengan gadis itu, tetapi
berhubungan ia pernah menyelamatkan jiwanya satu kali
didalam perkampungan Toa Loo san-cung lagi pula
hubungan mereka cukup akrab. maka pemuda kita segera
tertawa dingin sambil bertanya didalam hati.
"Perut sudah bunting segede itu, entah anak jadah dari
siapa yang dikandungnya itu?"
Sementara itu Liuw Hoei Yan, siauw Hong telah
menyapu sekejap keadaan disekeliling sana kemudian
masuk kedalam ruangan dan tidak lama berjalan keluar
lagi.
Dibawah ketiak masing2 orang mengepit seorang
manusia tembaga, dengan gerakan yang cepat mereka
segera berlalu dari situ.
"Aaah. kiranya kedua orang inilah yang telah mencuri
kedua orang manusia tembaga itu dlkala kami sedang
bertempur." pikir Lam-kong Pak segera dengan hati
terperanjat, "Entah apa maksud tujuan mereka mencuri
manusia2 tembaga itu???"
"Ayoh kejar" ia segera berseru,
Kedua orang itu segera melakukan pengejaran menguntit
dibelakang dua orang gadis tadi, baru saja keluar dari celah
bukit mendadak dari hadapan mereka muncul seseorang
yang segera menghadang jalan perginya, Terdengar orang
itu sambil tertawa terkekeh-kekeh berseru:
"Heeeh...heeeh...heeeh... susah payah kucari kesana
kemari tanpa berhasil. eeei... tahunya sekarang bertemu
dengan begini gampang, ayoh serahkan mereka kepadaku".
Menyaksikan jalan pergi mereka terhadang kedua orang
gadis itu merasa amat terperanjat, kiranya orang yang
sedang menghadang jalan pergi mereka bukan lain adalah
"Toa Pei-liong-In" atau si-Perempuan naga pengasingan coe
Hong Hong.
"cianpwee apa maksudmu menghalangi jalan pergi
kami?? "Liuw Hoei Yan segera menegur.
"Serahkan manusia tembaga itu kepadaku" jawab coe
Hong Hong ketus dan singkat.
"Oooh jadi cianpwee hendak mengandalkan ilmu silatmu
yang tinggi untuk menganiaya dan mempermainkan
boanpwee?? Hmm belum tentu segampang apa yang kau
bayangkan".
"Budak sialan" Coe Hong Hong segera memaki sambil
tertawa dingin, "Loo Nio sudah bersikap teramat sungkan
terhadap kalian berdua lagi pula apa gunanya manusia
tembaga itu bagi kalian??"
Liuw Hoei Yan tak mau kalah, diapun tertawa dingin.
"Lalu cianpwee sendiri. apa gunanya menghendaki
manusia2 tembaga ini??"
coe Hong Hong nampak melengak untuk beberapa saat
lamanya. kemudian dengan suara gusar bentaknya:
"Budak ingusan apakah benar2 kau hendak memaksa
aku untuk turun tangan sendiri???"
"Bilamana cianpwee sudah ambil keputusan untuk
merampas manusia tembaga ini dengan andalkan ilmu silat,
boanpwee pun tiada Cara lain keCuali melakukan
perlawanan bagaimanapun juga kau harus memberikan
alasan yang tepat kepada kami"
"Bagus tahukah kalian siapakah yang berada dibalik
pakaian tembaganya itu??"
"Menurut dugaan siauw-li mereka pastilah Hong-Loei-
Khek sijagoan angin guntur Lam-kong Liuw serta siauw-
Yau-sianseng, si sastrawan yang suka berpelancongan Loe
It Beng dua orang Locianpwe".
"begini saja kalian bukalah pakaian tembaga yang
dikenakan oleh kedua orang manusia tembaga ini.
seandainya mereka bukanlah kedua orang itu maka loosoenpun
tak sudi merebutnya dari tanganmu".
"Seandainya mereka adalah kedua orang cianpwee itu,
cianpwee hendak merebutnya dengan kekerasan?" sindir
Siauw Hong.
coe Hong Hongjadi naik pitam, segera hardiknya:
"Ditempat ini tiada hak bagimu untuk ikut berbicara tahu,
budak sialan yang tak tahu diri."
Siauw Hong menyengir sinis.
"Menurut apa yang boanpwee ketahui." ujarnya lagi.
"Sijago angin guntur Lam-kong Liuw serta sisastrawan yang
suka berpelancong Loe ItBeng dua orang cianpwee tiada
hubungan apapun dengan dirimu, entah kau.. . ."
"Budak rendah tutup mulut anjingmu yang kotor itu."
tukas coe Hong Hong semakin gusar. "Loo-soen hanya
ingin menanyakan sepatah dua patah kata saja terhadap diri
Lam-kong Liuw, bila kau budak sialan berani mengolok2
Loo-soen lagi, Nanti kubabat dirimu hingga modar....".
"Sekalipun dibalik kain tembaga ini adalah kedua orang
cianpwee yang kau maksudkan. merekapun tak akan
sanggup menjawab pertanyaanmu, lalu apa gunanya ??"
ujar Liuw Hoei Yan pula.
"Aku punya cara untuk membuat mereka bicara, cepat
serahkan kepada Loo-soen agar kuperiksa "
Terpaksa Liuw Hoei Yan meletakkan manusia tembaga
itu keatas tanah dan membiarkan coe Hong Hong untuk
melakukan pemeriksaan-
Dalam pada itu si perempuan naga pengasingan maupun
Lam-kong Pak yang bersembunyi ditempat kegelapan
sama2 merasa tegang dan hatinya bergolak keras, dalam
waktu singkat mereka akan segera mengetahui siapakah
sebetulnya manusia tembaga itu.
Perlahan-lahan Liuw Hoei Yan serta Siauw Hong
melepaskan pakaian tembaga yang dikenakan oleh kedua
orang itu, tapi dengan cepat mereka berseru kaget dan
mundur satu langkah kebelakang sambil menutupi mulut
sendiri.
coe Hong Hong segera mendekati manusia tembaga itu
untuk diperiksa sendiri dengan seksama, tetapi dengan
Cepatnya ia temukan dua sosok mayat yang tak dikenal
terbungkus dibalik pakaian tembaga itu.
Hatinya jadi gusar dianggapnya kedua orang gadis itu
sengaja sedang mempermainkan dirinya.
"Perempuan rendah kau berani membohongi Loo-nlo
???" teriaknya setengah melengking.
"Siapa yang membohongi dirimu??" balas Liuw Hoei
Yan dengan nada gusar pula, "Kami berdua sudah setengah
harian lamanya repot sendiri, siapa tabu akhirnya tertipu
oleh perangkap orang."
"Dari tempat mana kalian berhasil merampas Kedua
orang manusia tembaga ini ??"
"Kami bukan merampas tapi berhasil menemukan
disekitar tempat ini, sebenarnya kami hendak mencari
tempat yang tersembunyi untuk membuka pakaian tembaga
mereka siapa tahu kau sudah keburu datang kemari ".
coe Hong Hong mendengus dingin, tanpa mengucapkan
sepatah katapun ia segera putar badan dan berlalu dari situ.
Dengan termangu-mangu Liuw Hoei Yan serta Siauw
Hong memandang bayangan punggung si perempuan naga
pengasingan lenyap dari pandangan, lama sekali dayang itu
baru berkata:
"Sungguh tak nyana setelah kita bekerja repot setengah
barian lamanya, hasil yang diperolehnya hanya nihil, entah
jenasah siapakah kedua orang ini??"
"Sudah kau lihat belum. Tuh rambut mereka berwarna
hijau, itu tandanya kalau mereka orang perkumpulan Bulu
Hijau, bahkan kematian merekapun belum lama berselang"
Berbicara sampai disitu gadis she- Liuw itu merandek
sejenak dan menghela napas panjang, "Aaaai-.. sebenarnya
aku mengira manusia tembaga itu adalah Lam-kong Liuw
cianpwee tapi sekarang.....apa pun sudah runyam, lagi pula
keadaanku pun sudah berubah jadi begini entah adik Pak
suka mengakui atau tidak??"
"Bocah itu adalah hasil dari bibitnya sekalipun tak mau
mengakui juga tak bisa" sahut Siauw Hong,
Lam-kong Pak yang mendengarkan pembicaraan itu jadi
terperanjat. hatinya jadi sakit seperti terpagut ular berbisa.
segera pikirnya: "oooh. kiranya dialah yang telah. . . .".
"Tetapi bagaimana caranya aku terangkan persoalan ini
kepadanya??" terdengar Liuw Hoei Yan mengeluh.
"Kalau kau tidak berani menceritakan kepadanya biar
akulah yang menemui Lam-kong Pak. bagaimanapun juga
kalian sudah menjadi suami istri. Dan dia berbuat begitu
pun Karena ingin menyempurnakan dirinya"
"Aaai kesempatannya ini adalah gara-garamu yang bikin
urusan. Siapa Suruh kau mencari akal yang begini
memalukan... .aaai akupun tahu bagaimana tabiatnya, ia
pasti akan memandang rendah diriku."
Sekarang Lam-kong Pak telah mengetahui duduknya
perkara, tanpa sadar saking gemasnya sepasang gigi jadi
gemerutukan nyaring, ia tahu kembali Siauw Hong yang
telah mengeluarkan siasat busuk itu. Mungkin mereka
berhasil mendengarkan pembicaraan antara soea Han Siang
dengan Pek-li Gong^ maka sebelum urusan dimulai mereka
telah bersembunyi dulu dibawah ranjang dan dengan
menyaru sebagai coe Li Yap sekalian mengadakan
hubungan Cinta dengan dia.
Sekarang diapun membenci pula diri Liuw Hoei Yan,
dalam anggapannya walaupun tempo dulu kejadian
semacam itu hampir saja terjadi tetapi gadis itu masih dapat
dimaafkan karena Siauw Honglah yang telah memasukkan
obat perangsang tanpa sepengetahuan dirinya. Tetapi kali
ini Liuw Hoei Yan telah ikut berkomplot maka dari itu
dosanya tak bisa dimaapkan lagi.
Sebetulnya dia ingin unjukkan diri untuk memaki kedua
orang gadis itu habis2an-bahkan hendak menghajar pula
Siauw Hong yang berbati licik dan banyak akal cabul.
Tetapi setelah dipikir kembali akhirnya ia batalkan niatnya
itu. sebab ia tahu bila sampai bertemu maka dirinya bakal
jadi repot karena itu lebih baik tidak bertemu, sambil
melihat apa yang bakal mereka katakan kepadanya bila
berjumpa lagi nanti.
Beberapa saat kemudian Liuw Hoei Yan serta Siauw
Hong telah berlalu dari situ, Lam-kong Pak serta Loo Liang
Jen pun munculkan diri dari tempat persembunyian, ketika
mereka periksa kedua sosok mayat itu segera ditemuinya
bahwa mayat itu memang mayat dari anggota perkumpulan
Liok Mao Pang.
Kejadian ini semakin mengherankan hati pemuda kita,
segera pikirnya: "Kedua orang manusia tembaga itu
sebetulnya adalah manusia hidup, bahkan mereka sudah
terkena ilmu sihir Tong Bin Toa- hoat dari Liok Mao
Pangcu kenapa sekarang bisa berubah jadi anggota
perkumpulan Bulu hijau ??.... aaah sudah pasti ada orang
yang menukarnya.".
Tapi siapa yang menukar mereka?? anggota
perkumpulan Liok Mao Pang?? tidak mungkin sebab kalau
ditinjau dari keadaan mayat itu sepantasnya kalau
perbuatan ini dilakukan oleh musuh dari perkumpulan bulu
hijau itu.
Kapankah penggantian itu dilakukan?? Liuw Hoei Yan
mengatakan bahwa ia temukan kedua orang manusia
tembaga itu disekitar sana, hal ini membuktikan bahwa
kedua orang manusia tembaga yang asli telah diculik orang
ketika si manusia tembaga yang ketiga sedang bertempur
melawan ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang, dimana
kemudian orang itu telah membinasakan dua orang anggota
perkumpulan bulu hijau dan menggantikannya.
Lam-kong Pak merasa otaknya jadi tumpul dan kacau
balau, terutama sekali setiap kali teringat akan pembicaraan
antara Liuw Hoei Yan dengan Siauw Hong, hatinya terasa
amat tidak gembira.
Dasarnya ia adalah seorang Koen-cu, walaupun
peristiwa ini terjadi atas dasar Siauw Hong yang bertindak
sebagai sutradara tetapi Lam-kong Pak tak bisa tidak
tersangkut pula dalam hal itu sebab dia adalah pelaku
utamanya. Dalam kekesalannya ia segera mendengus.
Mendadak terdengar perut Loo Liang Jen berbunyi
gemerutukan yang sangat nyaring, suara itu bagaikan
gulungan air bah yang membobol tanggul.
Rupanya Loo Liang Jen sudah salah paham, ia mengira
sianak muda itu mendengus karena perutnya berbunyi
keras. buru-buru ujarnya:
"Sauw ya, kau jangan marah sebetulnya perutku tidak
akan secepat ini menjadi lapar kembali, tetapi barhubung
kemarin hari aku hanya makan sembilan puluh biji bak-pau,
tujuh mangkok mie kuah dimana makanan2 itu banyak
yang tidak pakai minyak babi. maka perutku jadi lapar jauh
lebih cepat dari keadaan sebenarnya...".
Lam-kong Pak ulapkan tangannya memberi tanda agar ia
jangan ribut, terlihatlah dua sosok bayangan manusia
meluncur datang dengan cepatnya dariarah depan.
Tanpa terasa sianak muda itu mendengus dingin. kiranya
mereka berdua adalah Suma ing serta cioe cien cien dua
orang, tampaknya hubungan mereka akrab dan mesra sekali
sebab sepanjang perjalanan mereka selalu bergandengan
tangan-
"Kalau memang ia sudah terjerumus sejauh ini, kenapa
aku musti banyak mencampuri urusan orang??" guman
sianak muda itu. "Loo-toa mari kita berangkat"
"Siauw-ya nona cioe toh mempunyai hubungan cinta
dengan dirimu??? apakah kau tega melihat gadis itu tertipu
oleh manusia laknat??" seru Loo Liang Jen dengan cepat.
"Lagi pula.... lagi pula".
"Lagi pula kenapa??"
"Lagi pula kemungkinan besar disaku mereka membawa
rangsum kering...kan kita bisa nunut".
"Huuh dasar kau memang gentong nasi..." gerutu Lamkong
Pak.
Tetapi tak urung hatinya tergerak juga oleh perkataan
dari Loo Liang Jen- sebab cioe cien cien adalah gadis
pertama yang menaruh cinta kepadanya, kesan itu sudah
terlalu mendalam tergurat dalam hatinya ia tidak rela
membiarkan gadis itu dirusak dan direnggut kegadisannya
oleh Suma ing.
Dengan cepat kedua orang itu mengintil dari belakang
mereka, terdengarlah Suma ing berkata:
"Adik cien, kalau memang kau sudah bersedia untuk
kawin dengan aku, mengapa kau selalu tolak kehendakku
untuk..:"
"Kenapa musti ter-buru2?? pokoknyakan cepat atau
lambat tubuhku bakal kupersembahkan kepadamu." sahut
cioe cien cieo cepat.
"Hiih-hiih. . .hiih... .betul, cepat atau lambat toh sama
saja apalagi... ." Sambil berkata ia segera mengeluarkan
ilmu cengkeraman Liok-san-eng Jiauwnya untuk mencomot
sepasang payudara dari gadis she cioe itu.
Melihat tingkah lakunya itu cioe cien cien jadi naik
pitam, segera makinya: "Kau ...kau masih mempunyai
martabat sebagai seorang manusia atau tidak....".
Suma ing tertawa seram. "Heeeh-heeeh-heeeh.....aku
tahu dalam hati kecilmu hanya Lam-kong Pak seorang yang
mempunyai martabat tinggi, tapi sayang sekali orang lain
sudah tidak maui dirimu lagi"
Sekilas perasaan dendam dan benci berkelebat diatas
wajah cioe cien caen, segera sambungnya. "Karena itulah
aku baru sudi menikah dengan dirimu"
Lam-kong Pak yang mendengar pembiCaraan tersebut,
dalam hati segera menghela napas panjang, pikirnya. "Siapa
yang berdekatan dengan gincu dia akan jadi merah, siapa
yang berdekatan dengan tinta bak dia akanjadi hitam,
sungguh tak kusangka cioe cien cien dia.....".
Belum habis ingatan tersebut berkelebat didalam
benaknya, terdengar Suma ing berseru tertahan dan roboh
terjengkang keatas tanah.
Sambil meloncat bangun cioe cien cien segera tertawa
dingin dan memaki kalang kabut.
"Kau anggap aku bisa mencintai dirimu? Hmm aku ingin
hanya menggunakan dirimu saja untuk menjengkelkan hati
Lam-kong Pak..,.heeh. . .heeeh....heeeh... sungguh tak
nyana kau sibajingan tengik sama sekali tidak
berperikemanusiaan?"
Walaupun jalan darahnya tertotok. namun Suma ing
masih sanggup untuk berbicara, sepasang biji matanya
segera berputar dan ujarnya. "Adik cien, kau tidak dapat
memahami perasaan hati siauw- heng."
"Sekalipun kulit tubuhmu sudah dibeset. aku masih tetap
akan mengenai tulang tenggorokanmU." maki cioe cien
cien. "kau adalah bajinaan tengik yang paling cabul
dikolong langit dewasa ini.".
"Adik cien, aku hendak memberitahukan satu kabar
kepadamu, setelah mendengar berita itu kau akan perCaya.
Bahkan didalam kenyataan aku hanya merasa kasihan
terhadap dirimu".
"Hmm kau tak usah ngaco-belo lagi, aku tak akan
memperCayai segala perkataanmu lagi." seru gadis itu
sambil tertawa dingin.
"Aku tahu bahwa kau masih ingat dan rindu selalu
terhadap diri Lam-kong Pak, tetapi sedari dulu ia telah
melupakan dirimu sama sekali. kau sudah tak dianggapnya
sama sekali olehnya".
"omong kosong, akulah yang sudah tak mau dirinya lagi,
beberapa hari berselang dia masih...".
"Adik cien, tahukah kau bahwa Liau Hoei Yan sudah
bunting beberapa bulan?".
"Dia bunting apa sangkut pautnya dengan diriku??"
"Tentu saja ada sangkut pautnya, kuberitahukan
kepadamu. jabang bayi yang ia kandung adalah anak Lamkong
Pak"
sekujur tubuh cioe cien cien bergetar keras setelah
mendengar perkataan itu, walau pun ia benci kepada Lamkong
Pak karena pemuda itu membinasakan orang tuanya,
tetapi ia percaya bahwa pembunuhan yang menimpa diri
ibunya adalah suatu kecelakaan yang tak disengaja, maka
dari itu walau pun diluaran ia bersikap keras dan ketus
terhadap Lam-kong Pak. tetapi dalam hatinya sudah lemas
dan lunak sebab cintanya terhadap diri sianak muda itu
sudah terlalu dalam.
Sekarang sesudah ia mendengar berita buruk itu. hatinya
segera terasa amat sakit bagaikan diiris-iris, teriaknya:
"omong kosong antara dia dengan Liuw Hoei Yan tak
pernah terikat tali perkawinan, mana mungkin jabang bayi
yang dikandungi adalah anaknya? darimana kau bisa bual
akan persoalan ini??"
"Aku dengar dari mulut dayangnya Siauw Hong oooh...
adik cien, aku takut merasa sedih bagi kemalangan yang
menimpa dirimu. cinta mu terhadapnya begitu dalam
bagaikan lautan sebaliknya dia...heeeh... heeeh....".
Saking gusar dan mendongkolnya sekujur badan coei
cien cien gemetar keras, Lam-kong Pak yang menyaksikan
kejadian itu jadi ikut bersedih hati, sekarang ia baru tahu
bahwa coei cien cien benar2 sangat mencintai dirinya.
Terdengar Suma ing menghela napas dan berkata kembali:
"Dalam kenyataan setelah raut wajah siauw-heng rusak
maCam begini, siauw-heng sudah tak punya muka lagi
untuk menjumpai orang, apa lagi mendampingi adik cien
yang begini Cantik jelita bagaikan bidadari hanya saja
siauw-heng sukar untuk memadamkan rasa cinta ku
terhadapmU. sekalipun kau sudah tak mencintai diriku lagi,
selamanya... sepanjang aku masih bernapas, cinta ku
kepadamu tak akan padam.".
Rupanya hati coei cien cien yang kukuh lama kelamaan
lumar juga setelah mendengar rayuan maut serta
pertanyaan isi hati dari pemuda she Suma ini terdengar ia
tertawa:
"Aaaai..,. andaikata dikolong langit ini tiada seorang
pemuda yang bernama Lam-kong Pak. mungkin aku bisa
mempertimbangkan kembali keputusanku untuk menerima
kau dalam hatiku"
"Adik cien, kalau memang begitu bukankah itu berarti
bahwa harapan siauw-heng sudah punah sama sekali?? lalu
apa senangya melanjutkan hidup dikolong langit dengan
hati merana?? oooh.... adik cien-ku sayang kumohon
kepadamu hadiahkanlah sebuah pukulan keatas tubuhku.
agar aku lebih cepat meninggalkan dunia yang penuh
penderitaan ini"
"Apa gunanya kau mengambil keputusan pendek?? toh
dikolong langit bukan aku seorang yang jadi perempuan" .
"Mengarungi samudra yang terlihat hanya air, mendaki
gunung Wu-san yang terlihat hanya awan, sepanjang
hidupku tak akan kuambil pikiran untuk mencari gadis
kedua"."
cioe cien cien jadi sangat terharu dibuatnya. tanpa sadar
ia tepuk bebas jalan darah Suma Ing yang tertotok.
Merasakan jalan darahnya telah bebas, Suma Ing segera
bangun duduk. katanya: "cien cien, aku akan pergi sebab
selama aku berada disisimu maka aku merasa malu dan
rendah hati, aku ., . aku . . ."
Belum habis ia berkata, laksana sambaran kilat yang
membelah bumi mendadak ia lancarkan serangan dahsyat
yang seketika berhasil menotok beberapa buah jalan darah
ditubuh cioe cien cien.
Gadis itu mengeluh dan segera roboh terjengkang keatas
tanah, dari balik sorot matanya yang jeli terlintas perasaan
kaget dan ketakutan yang tak terkirakan.
Terdengar Suma Ing tertawa seram, lalu mengejek:
"Hmmmm satu-satunya jalan bagi aku orang she Suma
untuk membalas dendam atas sakit hati yang dilimpahkan
Lam-kong Pak kepadaku hanyalah menggunakan cara ini".
Sambil berkata tangannya bekerja cepat melepaskan
pakaian yang dikenakan gadis she- cioe itu.
Melihat tingkah pola Suma Ing yang brutal dan Cabul
timbul napsu membunuh dalam benak Lam-kong Pak, ia
sudah mengambil keputusan untuk tidak berlaku sungkansungkan
lagi, sekali bergebrak jiwa orang itu akan dicabut.
Tapi sebelum niatnya dijalankan, mendadak nampaklah
sesosok bayangan manusia melayang turun ditengah
kalangan.
orang itu bukan lain adalah "Lak Giok soat" si Salju
bulan enam Tong Hoei, sejak ibunya diculik oleh Koen
Toen-Sioe sikakek ombak menggulung untuk diperkosa,
walau pun akhirnya berhasil diselamatkan oleh manusia
tembaga. namun ia sangat membenci setiap anggota dari
perkumpulan Liok Mao Pang.
Dalampada itu tatkala Suma Ing menyaksikan orang
yang datang adalah Tong Hoei, ia jadi tenang dan tidak
terlalu memikirkannya didalam hati. malahan sambil
tertawa dingin ejeknya:
"Tong Hoei, cepat- cepatlah pergi mencari ibumu, kalau
terlambat aku takut kalau kau bakal mendapatkan seorang
adik baru".
"Suma Ing?" seru si "Lak Giok Soat" Salju bulan enam
Tong Hoei dengan ketus^ "Meskipun ilmu silat yang aku
miliki cetek dan tidak sanggup menandingi kepandaian
orang. tapi selama napasku masih jalan maka aku tak akan
melepaskan setiap anggota perkumpulan Liok Mao Pang
yang kujumpai, termasuk juga dirimu".
"oohoo... jadi kau sudah kepingin modar?" jengek Suma
Ing sambil tertawa dingin. "Bagus kalau begitu janganlah
kau salahkan diriku kalau bertindak kelewatan kejam, lihat
serangan-..".
Rupanya Tong Hoei sadar bahwa dalam hal ilmu silat
dia masih belum tandingan lawannya, dengan sebat sang
badan mundur lima enam langkah kebelakang, kemudian
sambil membentak keras dari ayunan tangannya,
anggukkan Kepalanya, tekukan pinggangnya serta
tendangan kakinya meluncur keluar lima enam macam
senjata rahasia yang secara cepat bagaikan sambaran kilat
meluncur kemuka
"Huuh kepandaian kucing kaki tiga yang begini jelekpun
akan kau pameran dihadapanku." jengek Suma Ing tertawa
dingin. "Kalau digunakan untuk menghadapi orang lain
mungkin masih mendingan. kalau bagi aku Suma Ing sih
tidak jeri...."
Telapak tangannya segera menyapu keluar secara
menyilang, senjata rahasia yang berhamburan ditengah
udara itu seketika terpental kocar-kacir kemana-mana. tidak
berhenti sampai disitu saja badannya malah merangsek
maju lebih kedepan-
Siapa tahu Toog Hoei sudah bersiap sedia, tiba2 la
pentangkan mulutnya dan menyembur kedepan, lima biji
bola merah yang besarnya bagaikan buah Tho bagaikan
sambaran kilat segera meluncur kedepan-
Suma Ing sama sekali tidak pikirkan datangnva ancaman
itu didalam hati, telapak kirinya segera diayun kedepan
melancarkan serangan sebuah pukulan. sementara tangan
kanannya mencengkeram kearah bahu orang she Tong itu.
Tong Hoei yang cerdik. ia sama sekali tidak berkelit atau
pun menghindar, ujung bajunya dikebaskan kemuka dan
serentetan semburan cairan berwarna hitam dengan cepat
menyemprot ketubuh pemuda itu.
Mimpipun Suma Ing tak pernah menyangka kalau pihak
musuhnya masih menyembunyikan permainan semacam
ini, untuk berkelit sudah tak sempat lagi... "cruuui" sekujur
badandan kepalanya segera tersemprot telak,
Jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera
berkumandang memeCahkan kesuayian, dari atas wajah
Suma Ing segera mengepul keluar segulung asap berwarna
kuning. bau busuk daging yang meleleh serta nanah yang
amis dengan cepat tersiar diangkasa membuat siapapun
yang mencium jadi muak rasanya.
Sambil menutupi wajahnya Suma Ing kabur dari situ,
jeritan2 kesakitan yang mendirikan bulu roma
berkumandang terus membikin hati orang jadi seram dan
ngeri.
Melihat bayangan punggung lawannya yang menjauh,
Tong Hoei tertawa dingin, iapungut kembali senjata rahasia
dan berkata:
"Semburan air keras Sam Moay-cin-swie^ adalah
merupakan senjata rahasia terganas dari perguruan Tong
kami. Bajingan Cabul itu sudah terlalu banyak melakukan
kejahatan. sudah sepantasnya kalau ia memperoleh
ganjaran yang setimpal."
Selesai berkata. ia bebaskan jalan darah cioe cien cien
yang tertotok dan berkata kembali.
"Antara aku orang she Tong dengan ayahmu masih
mempunyai sedikit ganjalan hati namun setelah ayahmu
meninggal raSanya akupun tak usah mempersoalkan
kejadian itu lagi. Nah sekarang kau telah loloS dari mara
bahaya, bila mau berlalu Silahkan".
"Siauw- li banyak mengucapkan terima kasih atas budi
pertolongan Tong-tayhiap yang telah menyelamatkan
selembar jiwaku"
"Nona tak usah banyak adat, asal lain kali kau bisa
bertindak lebih hati2 lagi jika bertemu dengan bajingan
cabul itu, rasanya itu sudah cukup,..."
Habis berkata tanpa menanti jawaban lagi ia sudah
segera berlalu.
Menyaksikan urusan semua sudah beres, Lam-kong Pak
serta Loo Liang Jen pun slap hendak berlalu dari situ,
mendadak.... terdengarlah suara gemeratuk yang amat
nyaring. berkumandang keluar dari balik perut Loo- Liang
Jen yang sedang lapar.
cioe cien cien segera menoleh kearah sana tegurnya
dengan suara setengah membentak: "Siapa yang
bersembunyi dibalik batu??"
"Aku "sahut Lam-kong Pak sambil meloncat keluar dari
tempat persembunyiannya.
BEGITU mengetahui siapa yang muncul, hati cioe cien
cien jadi bergetar keras. ia tak bisa merasakan
bagaimanakah perasaannya pada waktu itu. hanya tegurnya
kembali dengan suara berat:
"sudah berapa lama kau datang kemari??"
"Kurang lebih setengah jam berselang."
"Jadi apa yang telah terjadi barusan telah kau lihat
semua??"
"Sedikitpun tidak salah".
cioe cien clan kontan mendengus dingin. hatinya yang
sudah bersemi oleh Cinta kini mendingin kembali. ia
mengira Lam-kong Pak telah berpeluk tangan belaka
membiarkan Suma Ing barsikap kurang ajar terhadap
dirinya. Dari keCewa ia jadi gusar. segera bentaknya^
"Lam-kong Pak. tadi Suma Ing mengatakan bahwa kau
telah mempunyai hubungan dengan Liuw Hoei Yan
sehingga mengakibatkan gadis itu hamil, benarkah sudah
terjadi peristiwa ini???".
Mendapat pertanyaan seperti itu. Lam kong Pak jadi
tertegun. dalam keadaan tidak sabar seCara lapat2 ia
memang pernah teringat bahwa ia sudah melakukan
hubungan seks dengan seorang gadis, tetapi ia tak tahu
siapakah gadis tersebut.
Setelah mendengar pembicaraan antara Siauw Hong
dengan Liuw Hoei Yan tadi. ia baru tahu bahwa
kesemuanya ini adalah hasil rencana dari Siauw Hong
Menurut perkiraannya pada malam itu orang pertama
yang berhubungan dengan dia adalah siauw Hong dan
kedua adalah Liau Hoei Yan, tidak aneh kalau coa Lie Yan
bertiga saling mencurigai rekannya.
Menjumpai air muka sianak muda itu beberapa kali
berubah. cioe cian cien merasakan hatinya amat sakit
bagaikan di-sayat2 dengan pisau, segera bentaknya
kembali:"Sungguhkah telah terjadi peristiwa itu?".
"Kemungkinan besar benar."jawab Lam-kong Pak
sejujurnya, sebab ia merasa tak pernah berbohong. "Hanya
saja....."
Dengan penuh kebenCian cioe cien cien meludah keatas
tanah kemudian putar badan dan kabur dari situ.
Memandang bayangan punggungnya yang menjauh dari
pandangan, Lam-kong Pak menghela napas panjang.
"Aaai.. Sulit amat hidup sebagai seorang manusia, aku jadi
tak tahu apa yang musti kulakukan-"
Tidak lama kemudian Hay Thian siang cho tiba disitu
diikuii Soen Han Siang, Pek-li Gong, Siang Hong Tieserta
beberapa orang gadis itu telah datang semua.
Maka merekapun segera berunding untuk menentukan
langkah2 selanjutnya. setelah berunding beberapa waktu
akhirnya diputuskan untuk melakukan penyelidikan
kembali kemarkas perkumpulan Liok Mao Pang, sebab
kemungkinan besar pihak perkumpulan itulah yang telah
mencuri lari kedua orang manusia tembaga itu dan
menggantikan dengan anggota perkumpulannya .
Keesokan harinya berangkatlah para jago itu menuju
kemarkas besar perkumpulan Liok Mao pang, Lam-kong
Pak. Soen Han Siang serta Loo Liang Jen tiga orang
mendapat tugas menyusup kedalam sedang sisany
amenunggu ditempat luaran.
Dengan ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna
ketiga orang itu meloncat naik keatas atap. dengan
meminjam rapatnya wuwungan sebagai tempat
persembunyian mereka tiba didalam sebuah ruangan yang
besar.
Penjagaan ditempat itu rupanya amat kendor, baru saja
ketiga orang itu melayang turun kebawah, Soen Han Siang
dengan gerakan yang amat cepat tahu-tahu sudah menotok
jalan darah dari "Pat Pit Loei Kong" si malaikat guntur
berlengan delapan.
Sedangkan Lam-kong Pak pun telah berhasil
merobohkan Thiat Sauw chiu sisapu besi Kim Kioe.
Ketiga orang itu segera menyembunyikan diri baik2 dan
melongok kebawah. tampaklah suasana dalam ruangan itu
terang benderang bermandikan Cahaya lampu, Liok Mao
PangCu duduk disisi Koen Toen Sioe. Sedangkan para jago
lainnya sama sama berdiri dikedua belah sisi. sikap mereka
serius dan tenang.
Terdengar pangCu dari perkumpulan Liok Mao Pang itu
berseru dengan suara lantang: "Persembahkan payung "
begitu ucapan tersebut diutarakan keluar wakil ketua
"Ngo-Hok-Bak" si-daging lima warna serta pelindung
hukum Hoo-Hek coan-cu siraCun tebal mengiakan dan
berjalan keluar dari barisan.
Tidak lama kemudian- dari belakang horden munculah
kedua orang itu sambil menggotong Seorang manusia
tembaga. mereka segera berjalan kehadapan kursi kebesaran
berlapiskan emas yang diduduki "Koen Toen Sioe" dan
meletakkannya disana.
Lam-kong Pak serta Soen Han siang yang menyaksikan
akan hal itu segera merasakan hatinya bergetar keras.
mereka tak tahu siapakah si manusia tembaga itu??
mungkinkah Hong Loei Khek sijagoan angin guntur Lamkong
Lauw???
Sekarang mereka berdua malahan tidak mengharapkan
kalau simanusia tembaga itu adalah Hong Loei Khek
sijagoan angin guntur.
Terlihatlah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang
segera berjalan meninggalkan kursi kebesarannya dan
mendekati manusia tembaga itu, pakaiannya ditarik dari
dalam saku dicabutnya keluar sebilah senjata Payung
Sengkala yang panjangnya mencapai empat depa serta
memancarkan Cahaya ke-merah2an.
Sekali lagi Lam-kong Pak berdua merasakan jantungnya
berdebar keras. hampir saja mereka berseru kaget, pikirnya
hampir berbareng:
"Apakah si manusia tembaga yang memiliki senjata
Payung Sengkala itu sudah terjatuh pula ketangan kawanan
perkumpulan Liok Moa Pang ???...."
Dengan sepasang tangannya pangCu dan perkumpulan
Liok Moa Pang itu mengangsurkan senjata mustika tadi
kehadapan kakek ombak menggulung, sikapnya sangat
menghormat dan munduk-munduk.
Koen Toen Sioe mengambil senjata tersebut lalu dibelai
dengan penuh kasih sayang. lagaknya bagaikan seorang ibu
yang sedang membelai anaknya,
Kawanan iblis lainnya pun sama-sama alihkan sinar
matanya kearah benda mustika Bu-lim yang diidamidamkan
oleh setiap orang itu mata mereka hampir boleh
dikata menatap tanpa berkedip.
Lam-kong Pak segera berbisik kepada soen Han siang
dengan ilmu menyampaikan suaranya:
"ibu kalau dilihat dari senjata mustika itu sudah terjatuh
ketangan pihak Liok Moa Pang, jelas si manusia tembaga
itu pun sudah tertangkap oleh orang-orang perkumpulan
bulu hijau. kita harus berusaha untuk merebutnya kembali."
"Jangan terburu napsu... kita pertimbangkan dulu
persoalan ini secara baik-baik, kau harus sadar bahwa
seorang "Koen Toen Sioe" saja sudah tiada tandingannya
dikolong langit, apalagi setelah payung sengkala terjatuh
ketangannya, bukankah keadaan orang itu bagaikan
harimau yang tumbuh sayap ?? asalkan kita tunjukkan diri
maka untuk mundur kembali dari situ merupakan suatu
pekerjaan yang amat sulit "
"Seandainya si manusia tembaga yang memiliki senjata
payung sengkala itu sudah tertawan oleh mereka, sudah
pasti dua orang manusia tembaga lainnya pun berada
didalam perkumpulan ini, apakah tanpa bertempur kita
harus mengundurkan diri dari sini ???".
"Aku tetap beranggapan bahwa urusan ini agak
mencurigakan hati"
"Mungkinkah senjata Payung Sengkala itu adalah sebuah
benda yang palsu?..."
"Kemuagkinan besar memang palsu."
Dalampada itu "Koen Toen Sioe" sikakek ombak
menggulung sambil mencekal payung sengkala itu telah
bangkit berdiri, dibelainya senjata mustika itu dengan
penuh kasih sayang lalu ujarnya:
"Oooh... sungguh suatu payung yang indah suatu payung
yang bagus sekali"
"Ilmu silat yang dimiliki suhu sudah tiada tandingannya
dikolong langit..." sambung Liok Mao Pang cu, "Setelah
memiliki payung sengkala tersebut kepandaianmu sudah
tanpa tandingan lagi dikolong jagad dewasa ini haaahhahahaaah....."
Kedua orang itu saling berkata dan saling menimbrung.
se-olah2 dunia persilatan telah berada dibawah telapak kaki
mereka, lagaknya sungguh jumawa dan tekabur.
Mendadak terdengar sikakek ombak Menggulung
membentak dengan suara berat: "Hey bocah keparat,
apakah kau belum puas melihat senjata ini??"
Alangkah terperanjatnya hati Lam-kong Pak berdua
setelah mendengar teguran itu. sadarlah mereka bahwa
jejaknya sudah diketahui oleh gembong iblis tersebut. dalam
keadaan begini tidak unjukkan diri tak mungkin, maka
terpaksa mereka melayang turun ketengah halaman-
Wakil ketua Ngo Hoa Bak atau si-daging lima warna
dengan cepat maju menyongsong sambil siap turun tangan,
tapi Liok Mao Pang sudah keburu mencegah:
"Kau tak akan mampu menghadapi mereka biarlah pun-
Pangcu sendiri yang akan turun tangan sendiri."
Habis berkata perlahan-lahan ia turuni anaktangga dan
mendekati halaman tersebut, ujarnya, "Seandainya kau
sanggup menerima sepuluh buah serangan dan Pun Pangcu
tanpa menunjukkan gejala kalah. maka Pun Pangcu akan
berbesar hati untuk melepaskan jalan hidup bagi kalian"
Lam-kong Pak jadi tergerak hatinya mendengar
perkataan itu. ia jadi teringat kembali akan perkataan Liok
Mao Pangcu yang menanyakan dirinya apakah suka dengan
coe Lie Yap. apa sebabnya ia mencampuri urusan yang
tiada sangkut paut dengan dirinya itu??? Sedang tenaga
lweekang yang di miliki dirinya pun tidak jauh berbeda
dengan tenaga dalam yang ia miliki, kenapa ia memberi
batas hanya sepuluh jurus saja?? apakah ia sengaja ada
maksud melepaskan diriku untuk pergi??
"Tunggu sebentar" mendadak terdengar sikakek ombak
Menggulung berseru. "Mereka ibu dan anak merupakan
bibit bencana terbesar bagi perkumpulan kita, kali ini tak
bisa kita biarkan mereka untuk meloloskan diri lagi, perduli
menang atau kalah mereka barus kita ringkus"
"Baik"
Liok Mao Pangcu mengiakan, ia segera keluarkan
tongkat penakluk iblisnya yang berwarna keemas-emasan
itu, sedangkan Lam-kong Pak pun meloloskan senjata
tanduk naganya siap menghadapi segala kemungkinan-
Diam2 Lam-kong Pak mengepos tenaganya, ia merasa
setelah makan jinsom kumis naga berusia sepuluh ribu
tahun itu tenaga dalam yang dimilikinya jadi berlipat
ganda, hanya sayang tenaga itu tak bisa melebur jadi satu
dengan tenaga yang sudah berada dalam dirinya, andaikata
bisa bersatu niscaya ia akan ampuh sekali.
Yang dimaksudkan sebagai segulung tenaga lain yang
ada ditubuhnya adalah tenaga hasil dari buah merah serta
tenaga Goan Eng cin Khie, oleh sebab tak dapat bergabung
jadi satu itulah membuat kedua gulung tenaga tadi saling
berseliweran tanpa ujung jantungnya.
Dan kini setelah Lam-kong Pak mengepos tenaganya,
mendadak ia merasa bahwa kedua kelompok tenaga itu
seolah-olah makin lama semakin mendekat untuk melebur
jadi satu, maka dengan Cepat pula ia kerahkan tenaganya
lebih jauh.
Tapi dengan cepat ia mendusin kembali, sadarlah
pemuda itu bahwa menyalurkan tenaga dalam keadaan
begini sangatlah berbahaya, terutama sekali berhadapan
muka dengan musuh tangguh. Terpaksa ia urungkan
maksudnya itu dan berseru dengan suara berat: "Hati
hatilah...."
begitu turun tangan jurus-jurus Serangan yang digunakan
adalah ilmu Sakti dari Payung Sengkala, antara lain terdiri
dari jurus ciong Koei Kay San atau ciong Koei buka
payung, Hwee san Toa Thio atau payung api Mengembang
besar "Ban San Tiauw Thian "atau selaksa payung
menghadap kelangit serta "Loei san Phu ciauw " atau
payung guntur bersinar kilat, sekalipun empat jurus ampuh
meluncur keluar, seketika itu juga seluruh halaman
terkurung ditengah gulungan angin pUyuh yang menderuderu.
. . .
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang ini tahu bahwa
tenaga lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak di-hari2
belakang ini memperoleh kemajuan yang sangat pesat. ia
segera mengerahkan delapan bagian tenaga murninya untuk
menyambut datangnya ke-empat buah serangan tersebut.
"Blaaam Blaaam" benturan nyaring yang memekikkan
telinga berkumandang tiada hentinya memenuhi seluruh
angkasa.
Senjata tajam yang dipergunakan kedua orang itu sama2
merupakan beoda mustika dari dunia persilatan,getaran
nyaring dan dengusan keras pun menggema tiada hentinya.
Diam2 Lam-kong Pak salurkan hawa murninya dua
bagian lebih besar, jurus-jurus serangan seperti "San-Kay-
Pat-Hong" atau Payung sakti membelenggu delapan
penjuru, "It San Keng Thian" atau payung tunggal
mengejutkan angkasa serta San Hoen Im Yang atau payung
sakti memisahkan Im dan Yang pun dengan cepat meluncur
keluar....
Getaran demi getaran bentrokan demi bentrokan
berkumandang terus menerus diseluruh angkasa, membuat
bangunan rumah disekeliling tempat itu bergetar dahsyat,
atap beterbangan debu pasir melayang-layang. . . .
"Sreeeet" tiba2 terdengar suara desiran tajam menyambar
lewat, kedua orang itu sama2 meloncat mundur sejauh lima
langkah kebelakang.
Tampaklah pakaian yang dikenakan Liok Mao Pangcu
tahu2 sudah tersambar robek sepanjang satu depa lebih,
kutungan kain tersebut berkibar tertiup angin-
= =000000= =
TENAGA lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak
akhirnya berhasil melampaui kelihayan dari Liok Mao
Pangcu, kesempurnaan hawa murninya menang setengah
tingkat dari musuh besarnya itu, Soen Han Siang yang
mengetahui akan hal ini segera mengucurkan air matanya
saking gembira dan terharunya.
Sambil membawa payung sengkala tersebut, perlahan2 si
Kakek ombak Menggulung masuk ketengah kalanganujarnya
kepada sang ketua dari perkumpulan Liok Mao
Pang itu
"Kau boleh segera mengundurkan diri dari sini"
Dengan mulut membungkam Liok Mlo Pangcu
mengundurkan diri dari tengah kalangan-Terdengarlah
kakek ombak Menggulung berseru dengan sesumbar^
"Didalam tiga jurus serangan yang akan loobu lancarkan
sebentar lagi nanti. andaikata senjatamu bisa tak kau
gunakan, maka loohu akan menuruti ucapan dari pangcu
tadi dan melepaskan kalian keluar dari sini dalam keadaan
hidup".
Lam-kong Pak tidak menggubris ucapan lawannya,
dengan pandangan tak berkedip ia awasi payung sengkala
tersebut, dahulu ia pernah menggunakannya satu kali,
hanya saja waktu itu tidak terlalu ia perhatikan-
Ia mengerti bahwa harapannya pada malam ini untuk
meninggalkan tempat itu dalam keadaan selamat tidaklah
terlalu besar karena itu ia tak mau menggubris ucapan
orang.
Seseorang apa bila sudah berada dalam keadaan seperti
ini, maka dengan hati yang jelas ia dapat menghadapi
kenyataan yang berada didepan mata, ia merasa bahwa
tenaga lweekang yang dimilikinya amat dahsyat sekali
bahkan dirasakannya dalam serangan terakhir yang
dipergunakan untuk menghadapi ketua dari perkumpulan
bulu hijau tadi, agaknya ia tidak menggunakan seluruh
kekuatan yang dimilikinya.
"Kalau memang begitu. maaf kalau aku harus mulai
dulu" terdengar sianak muda itu berseru.
Dengan senjata tanduk menggantikan payung, ia segera
kerahkan hawa murninya kedalam senjata tersebut.
Terlihatlah cahaya kemerah-merahan memancar keluar
dari ujung senjata tanduk naga itu, begitu dahsyat
keadaannya sehingga nampaknya jauh lebih mengejutkan
dari pada pancaran cahaya merah yang dipantulkan oleh
senjata payung sengkala ditangan sikakek ombak
menggulung.
Agaknya siarak muda ini sudah bersiap sedia
melancarkan serangan dengan jurus kelima dari ilmu
Payung sengkala.
Dari ujung senjata tanduk naga meluncur keluar seberkas
desiran tajam yang menggidikkan hati, angin puyuh
menderu-deru bahkan disertai suara suitan yang membetot
hati.
Yang aneh ternyata sikakek ombak menggulung tidak
menyambut datangnya serangan itu dengan senjata payung
sengkalanya, malahan dengan telapak satu serangan
dipunahkan dengan satu serangan,
Tenaga lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak benar2
telah mencapai pada puncaknya laksana gulungan ombak
disungai Tiang-kang desiran tajam meluncur kedepan tiada
hentinya.
Lama kelamaan sikakek ombak menggulung merasakan
juga akan kelihayan lawannya, hawa murni segera
disalurkan kedalam senjata payung sengkala itu dan segera
dibabatkan kearah bawah.
Lam-kong Pak membentak keras, ilmu "coan Eng ceng-
Kie" atau hawa murni bayi sakti yang dimilikinya segera
mengunjukkan kedahsyatannya, dari atas ubun2 meluncur
keluar sekilas cahaya putih dan langsung menyumbut
datangnya serangan payung itu,
Bersamaan waktunya pula senjata tanduk naga diiringi
dengan angin tajam menyapu kearah pergelangan tangan
lawannya.
Dengan sebat sikakek ombak menggulung berkelit satu
langkah kesamping, ia tidak menyambut datangnya kilatan
cahaya putih itu dengan senjatanya, malahan dengan
pandas terkejut bercampur kaget ia tatap wajah lawannya
tanpa berkedip.
Jelas ia merasa jeri dan takut terhadap munculnya
kilatan cahaya putih dari atas ubun2 Lam-kong Pak itu
hingga tak berani menyambutnya dengan kekerasan-
Soen Han Siang yang berada disisi kalangan jadi
sedemikian tegangnya sampai telapak tangannya jadi basah
oleh air keringat, perasaan itu dengan jelas tertera diatas
wajahnya,
Hati Lam-kong Pak jadi tergetar, seandainya payung
sengkala yang berada ditangan lawan benar2 adalah sebuah
senjata mustika Bu-lim, kenapa ia tak berani menyambut
datangnya serangan tanduk naga dengan payung
tersebut????
Kepercayaannya pada diri sendiri ketika itu semakin
berlipat ganda, kembali dia melancarkan serangan dengan
jurus ketujuh dari ilmu payung sengkala, disamping itu
hawa murni yang di milikinya pun disalurkan kedalam
senjata tanduk naga,
Dalam waktu singkat suasana disekeliling tempat itu jadi
gelap gulita, seluruh halaman tercekam dalam deruan angin
puyuh yang maha dahsyat.
Rupanya dalam hatinya Lam-kong Pak sudah
mempunyai perhitungan yang masak. ia mengincar
datangnya senjata payung lawan dan dengan cepat senjata
tanduk naganya diayun kemuka menyongsong
kedatangannya.
"Kraaak..." Lempengan baja berhamburan diudara,
tahu2 senjata payung sengkala yang berada dalam
genggaman si-Kakek ombak Menggulung itu telah patah
jadi dua bagian-
Bersamaan itu pula tubuh mereka berdua sama2 tergetar
mundur tiga langkah kebelakang.
Kejadian tersebut sama sekali berada diluar dugaan
siapapun, mimpipun mereka tak pernah menyangka kalau
senjata mustika Payung Sengkala bisa tergetar pecah jadi
dua bagian.
Tentu saja hanya tiga orang yang mengetahui jelas apa
sebetulnya yang telah terjadi, mereka yaitu Soen Han Siang,
si Kakek ombak mensgglung serta Liok Mao Pangcu, sebab
soen Han Sianglah pertama-tama yang menaruh curiga
bahkan kemungkinan besar payung itu adalah sebuah
payung palsu.
Semua orang yang berada disekitar halaman berdiri kaku
bagaikan patung, mereka dibikin tertegun semua oleh
kejadian yang sedang berlangsung didepan mata hingga tak
seorangpun yang tahu apa yang musti mereka lakukan.,.
"Payung itu adalah payung palsu, Pak-jie mari kita pergi
saja ...." seru Soe Han siang kemudian dengan suara berat.
Baru saja perkataan itu diucapkan keluar, sikakek ombak
menggulung sambil tertawa seram telah menjengek:
"Heeeeh... heeeeeh.^.heeeeh kalian mau pergi kemana??
sambutlah kembali sebuah pukulanku..."
sepasang tangan disilangkan dan segera didorong
kemuka sejajar dengan dada.
"Braaaak...." angin puyuh menyambar-nyambar, atap
dan genting berterbangan diangkasa membuat suasanaamat
kacau dan riuh.
Lam-kong Pak himpun tenaga dalamnya dan
melancarkan serangan dengan jurus ketujuh dari ilmu sakti
Payung Sengkala.
"Blaaaaaam..." ditengah benturan dahsyat Lam-kong Pak
muntah darah segar dan tubuhnya mencelat sejauh satu
rombak lebih tujuh delapan depa.
Sebaliknya sikakek ombak menggulung cuma mundur
tiga langkah lebar kebelakang,
Soan Han Siang tanpa mengucapkan sepatah katapun
hampir pada saat yang betsamaan melontarkan pula satu
serangan dahsyat kearah sikakek ombak menggulung.
Loo Liang-jan segera mengempit tubuh Lam-kong Pak
siap loncat keatas wuwungan rumah untuk kabur dari situ,
tapi sikakek ombak menggulung yang senjata payung
sengkalanya dihajar patah sudah bangkit napsu
membunuhnya, melihat orang mau berlalu ia segera
enjotkan badannya menghadang jalan pergi musuhnya.
"Keparat citik" ia berseru. "Kalau kau sanggup menerima
sebuah pukulanku lagi, aku segera akan memberi hidup
bagimu". Sun Han Siang tertawa dingin.
"Hmmm iblis tua, kau sungguh tak tahu malu..,. ucapan
yang telah kau utarakan tadi masih terhitung atau tidak ??"
"Huuuh... kau anggap aku siorang tua adalah siapa ??
ucapan yang telah kuutarakan tentu saja berlaku ".
"Bukankah tadi kau sudah berkata, bila Lam-kong Pak
sanggup melawan tiga jurus pukulanmu tanpa menderita
kalah, maka kami sekalian diperkenankan keluar dari
tempat ini?? Hmmm dalam tiga jurus gebrakan tersebut,
bukan saja Lam-kong Pak tidak kalah, malah sibaliknya kau
yang sudah kalah... kenapa kau malah halangi jalan pergi
kami??"
"omong kosong. kepandaian sakti yang kumiliki tiada
tandingannya dikolong langit masa aku bisa dikalahkan
oleh seorang bocah cilik yang masih ingusan?? Payung ini
adalah barang palsu, sudah tentu tak bisa menandingi
ketajaman tanduk naga itu."
"Heeeh-heeeh heee... sekalipun begitu, sebagai seorang
jago lihai yang sedang bertempur seharusnya kau lindungi
senjatamu dengan tenaga dalam." teriak Sun Han Siang
sambil tertawa dingin.
"Senjata aku patah jadi beberapa bagian- sekalipun benda
itu palsu tapi menurut keadaan yang umum kau sudah
menderita kalah."
Sikakek ombak menggulung jadi teramat gusar, segenap
tenaga dihimpun dalam telapak kemudian menghajar tubuh
perempuan itu.
Tiba2... ^Ploook^ dari atas atap rumah berkumandang
datang suara bentakan keras: "Tua bangka ombak
menggulung. terimalah sebuah serangan payungku., . ."
Kakek ombak Menggulung terperanjat, ditengah jalan ia
tarik kembali lima bagian hawa murninya lalu berpaling
kebelakang.
Tampaklah seorang manusia tembaga berkelebat lewat
dihadapannya.
Dalampada itu Sun Han siang setelah menyambut
serangan dahsyat itu ia segera menggapai kearah Loo
Liang-jan dan laksana kilat kabur dari situ.
Yang aneh ternyata sikakek ombak menggulung tidak
melakukan pengejaran ia biarkan manusia tembaga itu
kabur dari situ, yang lebih aneh lagi walaupun manusia
tembaga itu mengancam akan menyerang dengan senjata
payung, tetapi ia sama sekali tidak mengeluarkan Payung
Sengkala tersebut.
Sekeluarnya dari markas besar perkumpulan Liok Mao
Pang, mereka bertiga tidak menjumpai jejak Pek-li Gong
sekalian berada disitu, sementara luka dalam yang diderita
Lam-kong Pak amat parah, ia harus segera mendapat
pengobatan.
Dengan cepat ketiga orang itu melakukan perjalanan
sejauh puluhan li, akhirnya mereka temukan sebuah gua
yang tersembunyi letaknya, Sun Han Siang memberi sebutir
pil buah kepada putranya lalu kerahkan pula hawa
murninya untuk membantu sianak muda itu
menyembuhkan luka dalamnya, sedang Loo Liang-jan tetap
berada dimulut gua melakukan perlindungan.
Kurang lebih setengah jam kemudian penyembuhan itu
telah selesai maka Sun Han Siang pun lantas berkata:
"Pak-jie, cobaaturlah dulu pernapasanmu beberapa saat,
aku hendak pergi mencari Pek-li Gong sekalian- aku rasa
seandainya mereka bukan menjumpai musuh yang amat
tangguh tidak nanti meninggalkan tempat itu tanpa pamit".
"ibu aku sudah sembuh." jawab Lam-kong Pak. "Mari
kita pergi bersama-sama"
"Luka dalam yang engkau derita tak akan sembuh
didalam setengah jam yang amat singkat, sekarang luka itu
hanya tertutup saja untuk sementara waktu, kau harus
bersemedi dahulu untuk menyembuhkan betul2 luka tadi.
Pak-jie dengarkanlah perkataan ibumu.jaga badanmu baik2
Nah aku pergi dulu..." setiba dimulut gua, kepada Loo
Liang-jen pesannya:
"Loo Liang-jen. Pak-jie sedang bersemedi mengatur
pernapasan, kau harus baik2 melindungi dirinya"
"Majikan tak usah pesan lagi, aku pun sudah tahu
tentang hal ini. kau tak usah kuatir...." Sahut Loo Liang-
Jen.
Sepeninggalnya Sun Han Siang, sianak muda itu pun
pusatkan pikiran untuk bersemedhi, sedang Loo Liang-jan
yang berada dimulut gua mengomel panjang lebar:
"Huuuh... aku sungguh amat bodoh, kenapa sewaktu
berada dimarkas besar perkumpulan Liok-Mao Pang tadi
cuma mencuri seratus dua puluh lembar kue serabi... mana
cukup kue sesedikit itu untuk menggajal perutku yang
gede,..."
Dia ambil keluar kueh serabi itu. lima belas lembar
ditumpuk jadi satu lalu ditekuk jadi bentuk bulan sabit dan
dimasukkan semua kedalam mulutnya.
Tidak sampai tiga lima suap. seratus dua puluh lembar
kueh serabi tadi sudah berpindah tempat semua disikat
habis oleh Loo Liang-jan dalam pada itu Lam-kong Pak
pun telah menyelesaikan semedhinya. Sianak muda itu
segera meloncat bangun dan berseru:
"Loo tua, aku ingin melakukan pencarian disekitar
tempat ini, kautetaplah berada disini menunggu ibuku,
katakanlah kepada beliau bahwa didalam satu jam aku pasti
kembali kesini"
"Aku mengerti sauw-ya seandainya disekitar situ ada
makanan yang enak tolong bawalah pulang untukku".
"Hmm apakah seratus dua puluh biji kueh serabi tadi
masih belum cukup untuk mengganjal perutmU? "
"ooohh. . .sauw-ya ku yang baik." rengek Loo Liang-jan
dengan wajah yang patut dikasihani. "Kau musti tahu kueh
serabi tadi kecil dan tipis sekali, sekalipun ada tiga ratus biji
disinipun belum tentu bisa mengenyangkan
perutku....oooh... selama beberapa hari ini perutku selalu
merana menantikan datangnya bantuan...."
Lam-kong Pak mendengus dingin, ia tidak gubris ocehan
orang itu lagi dan segera keluar dari dalam gua, pikirnya:
"ibu berangkat kearah timur, biarlah aku pergi kearah
barat sekalian mencari jejak ketiga orang manusia tembaga
itu. mungkin saja diluar dugaan aku bisa bertemu dengan
mereka".
Setelah melakukan perjalanan sejauh tiga lima puluh li
dan melewati dua buah bukit masuklah dia disebuah celah
bukit. Tampak dibalik semak belukar yang lebat dua sosok
bayangan manusia sedang bergebrak dan saling menyerang
dengan gencarnya.
Ketika ia lebih mendekati tempat kejadian itu segera
dikenalinya dua orang yang sedang bertempur itu bukan
lain adalah "Lak Giok Soat" si Salju bulan keenam Tong
Hoei serta Suma Ing.
Sejak wajahnya tersembur air keras "Sam Hoei cin Swie"
milik Tong Hoei tempo dulu, wajah Suma Ing yang
sebetulnya sudah jelek dan menyeramkan itu kini kelih atan
semakin mengerikan sekali, tonjolan daging busuk sebesar
buah delima penuh bergelantungan diatas kepala dan
wajahnya, bibir mulut yang tipis sekarang jadi tebal dan
membalik keatas hingga sebaris giginya naik menonjol
keluar.
Dalampada itu posisi Tong Hoei berada dibawah angin
ia keteter hebat dan tak sanggup mempertahankan diri, tapi
Suma Ing sendiripun tak berani mendesak terlalu dekat
sebab ia masih jeri terhadap kelihayan senjata rahasianya.
"Tong Hoei " terdengar Suma Ing berteriak keras.
"Bukannya aku orang she Suma mengibul atau omong
sombong kau sudah bukan tandinganku lagi, seandainya
kau mau menyanggupi sebuah syaratku maka untuk
sementara waktu aku bisa melepaskan dirimu pergi dari sini
dalam keadaan hidup "
Rupanya Tong Hoei sendiripun menyadari bahwa tenaga
lweekang yang dimiliki pihak lawan jauh lebih lihay dari
pada dirinya. setelah pihak musuh menderita kerugian besar
tempo dalu senjata rahasia yang dilancarkan saat ini sudah
tak mampu untuk melukai dirinya lagi.
Maka mendengar seruan tersebut ia segera bertanya:
"Apa syaratmu itu?? coba katakanlah keluar "
"Asal kau serahkan air keras Sam Hoei ceng Swie itu
kepadaku, maka aku akan melepaskan dirimu berlalu dari
sini dalam keadaan selamat "
"Heeeh...heeeh...heeee,.. apa gunanya benda itu
bagimu?" jengek Tong Hoei sambil tertawa dingin.
"Kau harus tahu bahwa air keras beracun itu tiada
tandingannya dikolong langit, aku sendiripun tak berani
menggunakan seCara sembarangan apa lagi serahkan
kepada dirimu?? Hmm jangan bermimpi disiang hari
belong."
"Lalu mengapa kau hadapi diriku dengan menggunakan
air racun itu??" bentak Suma Ing.
Kembali Tong Hoei tertawa dingin.
"Heeeeb...heeeh...heeeh...sekalipun air beracun itu tak beleh
digunakan secara sembarangan tetapi lain halnya kalau
orang yang dihadapi itu adalah seorang manusia yang
kebejatan moralnya sudah tak tertolong lagi."
"Suma Ing kau adalah seorang manusia laknat yang
berhati kejam bagaikan binatang... ..manusia macam kau
sudah tak tertolong lagi...."
"Bangsat sebetulnya kau suka menyerahkan air itu
kepadaku atau tidak...???" hardik Suma Ing lagi.
"Kalau aku serahkan air racun ini kepadamu, maka aku
pasti akan mencelakai orang dimana-mana, bukankah aku
orarg she Tong akan berubah jadi...."
Laksana kilat tubuh Suma Ing secara tiba2 mendesak
maju kedepan dan mencengkeram urat nadi Tong Hoei.
Si Salju bulan keenam jadi terkesiap. buru-buru ia
meloncat mundur kebelakang. bersama itu pula kepalanya
meng-angguk2 pinggangnya mengegol, tangannya
menggapai kakinya menjejak. Ber-puluh2 macam senjata
rahasia beracun serentak meluncur kedepan menghajar
tubuh manusia itu.
Sejak tadi Suma Ing sudah melakukan persiapan,
sepasang tangannya segera disilangkan didepan dada dan
melancarkan satu pukulan dengan jurus ketiga dari ilmu
sakti payung sengkala, angin puyuh menderu-deru menyapu
seluruh jagad, bukan saja semua ancaman senjata rahasia
itu mencelat tak berbekas bahkan tubuh Tong Hoei
sendiripun tergetar mundur sejauh lima langkah lebih dari
tempat semula.
Laksana kilat Suma Ing merangsek kedepan, dengan
suatu gerakan yang sukar dilukiskan dengan kata2 ia
sambar pinggang lawannya.
Tong Hoei terkesiap dan berusaha keras untuk
melindungi diri dari ancaman, sekali lagi badannya
meloncat mundur kebelakang,
"Beeet..." tiba2 pakaiannya tersambar robek, dan tahu2
dalam genggaman Suma Ing telah bertambah dengan
sebuah botol porselen kecil.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat. ia tahu andaikata air keras beracun Sam Hoei
ceng Swie itu sampai terjatuh ketangannya, maka jiwa
manusia didalam jagad akan terancam mara bahaya. Ia
segera membentak keras dan meluncur ketengah kalangan.
Sementara itu Suma Ing sedang mempersiapkan satu
serangan mematikan untuk menghabisi jiwa Tong Hoei,
ketika seCara mendadak ia jumpai kehadiran Lam-kong
Pak disitu, ia jadi ketakutan dan segera urungkan niat
tersebut, badannya buru2 diputar dan kabur dari situ.
"ooooh... kiranya Lam-kong sauwhiap yang telah
datang." seru Tong Hoei dengan tersipu-sipu. "Seandainya
sauwhiap tidak muncul tepat pada waktunya mungkin aku
orang she Tong sudah termakan oleh serangannya yang
mematikan- Air keras beracun Sam Hoei ceng Swie sudah
dirampas olehnya. ia pasti akan gunakan benda itu untuk
meracuni dunia...Aaaai... akulah yang membuat gara2
sehingga terjadinya peristiwa ini...."
"Tong-heng tak usah terlalu bersedih hati" hibur Lamkong
Pak, "meskipun air raCun itu sangat lihay, tetapi asal
kita hadapi seCara hati-hati rasanya masih bisa dihindari.
cuma...entah apa maksudnya merampas air beracun itu??"
"Keg unaan air beracun yang paling terutama adalah
merusak wajah asal tertetes sedikit saja maka seluruh
wajahnya akan hancur berantakan, Suma Ing adalah contoh
yang paling jelas, aku orang she Tong hanya meneteskan
separuh botol kecil saja, ia sudah berubah jadi begitu
mengerikan"
Mendengar penjelasan ini Lam-kong Pakjadi terkesisp.
pikirnya:
"Jangan-jangan ia hendak membalas dendam terhadap
diriku. dan ia hendak menggunakan air beracun itu untuk
merusak wajah Ketiga orang gadis itu???"
Berpikir sampai disini ia lantas bertanya^ "Tong-heng,
apakah kau memiliki obat air yang anti air keras itu??"
"Ada ada kalau sauwhiap membutuhkan aku orang she
Tong akan menghadiahkan sebetol untukmu" Sambil
berkata ia segera merogoh kedalam sakunya dan ambil
keluar sebuah betol kecil, ujarnya lagi. "Air obat didalam
botol ini adalah khusus digunakan untuk memunahkan
daya kerja air keras Sam Hoei ceng Swie tersebut tapi obat
ini harus digosokkan dulu diatas wajah sebelum digunakan"
,
"Terima kasih Tong-heng Siauwte rasa mungkin ia bisa
turun tangan terhadap beberapa orang gadis, maka aku mau
tak mau harus mempersiapkan diri terlebih dahulu".
"sauwhiap. bila obat itu telah habis kau gunakan,
katakanlah kepada siauwte, setiap saat aku buatkan sebetol
obat air lagi untukmu" .
Lam-kong pak pun segera berpamitan dengan Tong Hoei
dan berlalu dari situ, tidak jauh ia melanjutkan perjalanan
nampaklah dari tempat Kejauhan siperempuan naga
pengasingan coe Hong Hong sedang bergerak datang
dengan Cepatnya. bahkan dibelakang tubuh perempuan itu
seCara lapat2 kelihatan ada seseorang sedang
menguntilnya.
Lam-kong Pak dengan cepat menyembunyikan diri disisi
jalan- terlihatlah gerakan tubuh orang yang ada dibelakang
itu makin lama semakin cepat. dalam sekejap mata ia sudah
berhasil menyusul perempuan itu.
coe Hong Hong mendengar suara langkah dibelakang
tubuhnya segera berpaling. tiba2 dengan hati terkejut
bentaknya^
"Bajingan anjing apakah kau disuruh si kakek ombak
menggulung untuk menangkap aku??".
Kiranya orang yang menguntit dibelakang siperempuan
naga pangasingan ini bukan lain adalah ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang, padasaat itu wajahnya masih
tertutup oleh rambutnya yang berwarna hijau sehingga tak
dapat dilihat raut wajah yang sebenarnya.
"Heeeh.-.heeeh.. heeeh... anjing menggigit majikan. kau
benar2 tak dapat menghargai kebaikan hati orang lain-" seru
ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu sambil tertawa
dingin- "Disebabkan karena persoalan itu, aku telah
berulang kali mohon kepada Suhuku untuk melepaskan
dirimu, mengertikah kau???"
"Kenapa kau tidak unjukkan ujudmu yang
sebenarnya???" bentak coe Hong Hong.
"Sekarang waktunya belum tiba, sampai saatnya tentu
saja aku akan menemui orang dengan wajahku yang
sebenarnya.".
"Kau hendak menanti sampai kapan??".
"Aku harus menunggu sampai ketiga orang manusia
tembaga itu tertangkap semua kemudian membiarkan lelaki
penghianat perempuan Cabul saling berjumpa muka".
coe Hong Hong tidak tahan mendengar ucapan itu, ia
membentak keras dan segera melancarkan serangan jurus
ketujuh dari ilmu sakti Payung Sengkala,
Angin pukulan men-deru2, rumput dan pasir terCabut
dari tanah dan melayang memenuhi angkasa...
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu juga tidak
lemah. menghadapi datangnya ancaman dahsyat itu ia
segera maju ke depan dan menyambutnya dengan keras
lawan keras.
"Blaaam. ." ditengah ledakan dahsyat, tubuh coe Hong
Hong mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula. menggunakan kesempatan itu ia segera putar badan
dan kabur.
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu segera
tertawa dingin. sumpahnya: "Suatu hari aku pasti berhasil
membunuh kau siperempuan lonte yang Cabul dan tak tahu
malu" . Habis berkata dengan penuh kebencian ia berlalu
dari situ.
Lam-kong Pak yang bersembunyi disana dan sempat
mengikuti pembicaraan tersebut diam2 jadi bingung dan tak
habis mengerti sebab kalau ditinjau dari nada ucapan ketua
dari perkumpulan Liok Mao Pang itu rupanya ia
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan coe Hong
Hong, lalu siapakah yang dimaksudkan suami pengkhianat
dan isteri cabul oleh ketua dari perkumpulan Liok Mao
Pang itu???
Tiba2 ia dengan suara tertawa terkekeh-kekeh yang genit
dan tengik berkumandang datang memecahkan kesunyian,
Lam-kong Pak segera kenali suara tertawa itu sebagai suara
dari sijanda kawin tujuh kali Poei Koen, segera pikirnya:
"Keaapa siperempuan janda sialan ini berada disekitar
sini??? kalau begitu mungkin saja disekeliling tempat ini
masih ada para anggota dari perkumpulan Liok Mao
Pang...."
Perlahan-lahan ia memasuki hutan belantara
dihadapannya, sedikitpun tidak salah disana ia temui
seorang perempuan bermulut lebar berbibir tebal, memakai
celana warna merah dengan tepi warna hijau dan memakai
pupur yang tebal sekali, dia bukan lain adalah sijanda kawin
tujuh kali Poei Koen.
Dihadapannya berdiri seseorang yang bukan lain adalah
Swie Sang-Piauw atau simelayang diatas air Ma Tie.
"Poei Koen" terdengar Ma Tie mengoceh. "Kita berdua
benar-benar sepasang jodoh yang ideal, inilah yang
dinamakan si katak buduk mendapat anjing...."
Poei Koen putar sepasang biji matanya dan mengeriing
sekejap kearah Ma Tie lalu omelnya:
"Huuh sekalipun semua lelaki yang ada dikolong langit
sudah modar semua, aku juga tak sudi kawin dengan
dirimu."
"Kenapa????".
"Huh selama hidupmu kau paling suka royal da
npelesiran. menyengat sana mengantup sini bikin semua
perempuan jadi bunting dan cacingan, sedikit tabunganpun
tidak punya IHmm... itulah yang dinamakan tidak takut
dibakar api langit, hanya takut tersandung batu. pakaian
satu2nya yang dimiliki pun sudah dikenakan dibadan- kalau
aku sampai kawin dengan dirimu bukankah aku bakal mati
kelaparan???".
"Aku sih bukan sungguh2 mau kawin dengan dirimu,
kita... hiiih-hiiih... mari kita indehoy dan main naik
kuda2an, soal harga terserah deh padamu... pokoknya
beres...."
Poei Koen bertambah genit, ia segera pasang aksi dan
goyang2 pinggang jual lagak. Jangan dilihat usianya sudah
melampaui empat kepala ternyata kegenitan dia tidak kalah
dengan perempuan muda.
Ma Tie jadi kesemsem dan semakin terangsang, matanya
terbelalak lebar sementara air liurnya menetes keluar dan
tiada hentinya.
"Memandang diatas uang perak milikmu. belehlah kita
bermain satu babak... ingat? cuma satu kali hajat saja
lhoo..." seru Poei Koen, kemudian sambil menunjuk tiga
jarinya ia menambahkaa. "Soal biaya untuk bermain satu
babak... Hiii...Hiii... tidak mahal, cuma segini saja, murah
toh??" Ma Tie jadi kegirangan.
"Hoooreeee tiga tahil perak untuk bermain satu babak. .
.adduuuh.."
Dengan sempoyongan Ma Tie mundur tiga langkah
kebelakang. bentaknya^ "Hmm, kau jangan salahkan aku
kalau bertindak kejam terhadap dirimu."
Sambil berkata ia rentangkan senjata garpunya dan
secepat kilat melepaskan tujuh delapan jurus serangan
berantai yang segera memaksa Poei Koen terdesak mundur
lima langkah kebelakang.
Sijanda kawin tujuh kali tak mau unjukkan
kelemahannya, kesepuluh jari tangannya segera
direntangkan- Sreeet Sreeet sreeet ditengah desiran tajam
sepuluh biji Kuku "Liok Eng Ka" telah melancur kedepan
bagaikan sambaran anak panah.
Ma Tie tak berani menghadapi langsung berhadapan
muka, dengan senjata garpunya ia pukul mencelat lima
enam biji kuku tersebut sementara tubuhnya meloncat
mundur tiga langkah kebelakang.
Siapa tahu Poei Koen juga bukan manusia yang
gampang dianiaya, rupanya ia sudah menduga kalau
musuhnya pasti akan mundur kebelakang. tubuhnya
bagaikan bayangan segera mengejar kedepan dan segera
melepaskan tiga belas buah sapuan maut.
Ma Tie jadi kepepet dan kelabakan setengah mati, ia
menjerit kesakitan dan tahu2 sebiji kuku "Liok Eng Ka"
telah bersarang di atas dada kirinya.
Merasakan dirinya terluka Ma Tie jadi gusar, ia maju
sambil mengirim satu serangan balasan-..
"craaaat" Poei Koen menjerit kesakitan dada luarnya
tertusuk pula oleh senjata garpu lawan hingga darah segar
segera meluncur keluar dengan derasnya.
Ma Tie segera mundur kebelakang dan cabul keluar kuku
Liok Eng Ka tadi, ketika dilihatnya diujung kuku itu
mengandung racun ia tak berani berdiam lebih lama lagi
disitu, badannya segera berputar dan kabur dari situ.
Setelah musuhnya berlalu Poei Koen duduk diatas batu
dengan napas tersengkal-sengkal bagaikan kerbau, dua
tulang kiri dadanya terhajar patah membuat keadaannya
jadi amat payah.
Lam-kong Pak mendengus dingin, sementara ia hendak
berlalu dari situ mendadak tampaklah sesosok bayangan
manusia melayang datang, begitu melihat siapakah orang
itu, pemuda Lam-kong ini jadi terkejut, sebab orang itu
bukan lain adalah Suma ing.
Ketika dilihatnya Poei Koen sedang terluka, Suma ing
segera maju menghampirinya sambil berkata:
"Poei Koen sekarang kau sedang menderita luka parah,
kalau aku ingin membunuh dirimu maka pekerjaan ini bisa
aku lakukan dengan sangat gampang sekali bagaikan
membalik telapak sendiri ".
"Akupun merupakan anggota perkumpulan Liok Mao
Pang, apakah kau berani membunuh aku?" seru sijanda
kawin tujah kali.
"Hmmm sekalipun kau sudah menggabungkan diri
menjadi anggota perkumpulan Liok Mao Pang tapi kau
sama sekali tidak punya kedudukan. Sedangkan aku adalah
seorang pelindung hukum, setelah kubunuh dirimu maka
aku bisa mencari alasan saja untuk mempertanggung
jawabkan peristiwa ini....lagi pula kalau kubunuh dirimu
pada saat ini, maka tak seorang manusia pun yang
mengetahui perbuatanku ini"
Sijanda kawin tujuh kali menyadari bahwa dirinya bukan
tandingan, maka dia lantas mengalah dan berseru:
"Kau hendak memerintahkan aku untuk berbuat apa??
cepat katakan, tak usah belok-belok memutar balikkan
urusan lagi ".
"Sebentar lagi bakal ada beberapa orang gadis akan lewat
disini, kau harus berteriak-teriak minta tolong. bila mereka
mendekati dirimu maka totoklah jalan darah mereka hingga
orang-orang itu menggeletak tak berkutik asal tugas ini kau
laksanakan secara baik aku segera akan melepaskan
dirimu."
"oooh...cuma urusan sekecil ini saja? gampang, aku
segera akan melakukannva untukmu"
Suma Ing pun segera berkelebat dan menyembunyikan
diri dibelakang sebuah batu besar, Sedanpkan Poei Keen
sijanda kawin tujuh kali mulai berteriak keras minta tolong,
suaranya mengalun sampai beberapa li jauhnya.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu segera
menghela napas panjang untuk menghindari ibunya jadi
susah dan sedih beberapa kali ia sudah lepaskan Suma Ing
dalam keadaan hidup, ia kuatir diejek orang sebagai
pembunuh saudara sendiri, tak nyana kejahatan yang
dilakukan pemuda itu sudah kelewat batas hingga tak
tertolong lagi.
Tidak lama kemudian dari tempat kejauhan benar-benar
muncul beberapa orang. orang pertama adalah Pek-li Gong
serta Siang Hong Tie, sedang dibelakang mereka mengikuti
coe Lie Yap. Yoe Tien serta Pek-li Hiang.
Ketika Pek-li Gong melihat Poei Koen berbaring disitu
dengan dada berpelepotan darah. ia segera tertawa dan
menegur:
"Perempuan tua rupanya napsu jahatmu masih belum
hilang juga hingga dipukul orang sampai terluka ??".
"ooh. pencuri tua" rintih Poei Koen dengan nada
kesakitan, "Cepatlah datang menolong diriku."
Pek-li Gong maju menghampiri dan slap ulapkan
tangannya. tiba2 sijanda kawin tujuh kali berseru kembali:
"Walaupun aku sudah berusia melebihi empat puluh
tahun, tapi bagaimanapun juga aku tetap seorang
perempuan antara laki dan perempuan ada batasnya, kau
musti tahu bukan akan tata kesopanan ini".
"Hiiih. .hiii. .hiiih... perempuan rongsokan, rupanya kau
masih ingat juga akan tata kesopanan segala??? Huuh apa
itu tidak keliru ..." jengek Pek-li Gong sambil tertawa
Cekikikan.
"oooh. pencuri sakti, kau musti tahu bahwa nasibku
amat buruk dan selalu dalam keadaan sengsara. sejak tujuh
orang suamiku modar semua hingga detik ini aku selalu
menjaga kesucianku secara baik-baik, belum pernah timbul
pikiran menyeleweng dalam benakku, dan lagi celana
dalamkupun, belum pernah terbuka bagi orang lain-"
Siang Hong Tie serta Pek-li Gong yang mendengar
ocehan orang itu tak bisa menahan gelinya lagi, mereka
tertawa terbahak-bahak.
"Haaaah-haaaah-haaaah bagus sekali, tak nyana siluman
tua ini bisa bicara serius dan genah pada hari ini" .
"Hiang-jie " si pencuri tua itu segera berseru. "coba
bubuhilah obat diatas lukanya."
"Tunggu sebentar" mendadak Lam-kong Pak berseru dan
meloncat keluar dari tempat persembunyiannya. "Harap
kalian menyingkir ke belakang"
"Hey kau mau apa???" tegur Pek-li Gong terCengang.
Lam-kong Pak tidak menjawab kembali ia berteriak
keras: "suma Ing. ayoh menggelinding keluar dari tempat
persembunyian ini"
Iaulangi teriakan itu sampai tiga kali namun tiada
jawaban, sianak muda itu segera berkelebat menuju kebalik
batu Cadas tapi bayangan tubuh pemuda she Suma itu
sudah lenyap tak berbekas. jelas ketika menyaksikan
kemunculan musuh bebuyutannya itu Suma telah
mengeloyor pergi dari situ
"Hey bocah keparat, permainan setan apa yang sedang
kau persiapkan buat kami ?" teriak Pek-li Gong keras2.
Lam-kong Pak segera membeberkan siasat busuk yang
direncanakan Suma Ing berserta sijanda kawin tujuh kali.,
Mendengar perkataan itu Pek-li Gong kontan memaki:
"Barang rongsokan rupanya kau sudah bosan hidup
didunia yah?? berani betul punya pikiran jahat terhadap
kami??".
Sijanda kawin tujuh kali Poei Koen membungkam dalam
seribu bahasa, sambil gertak gigi ia segera merangkak
bangun dan dengan langkah sempoyongan lari dari situ.
= =ooooooooo= =
SEPENINGGALNYA sijanda kawin tujuh kali. Siang
Hong Tie baru berkata:
"Keponakan Lam-kong bagaimana dengan perjalananmu
menyatroni markas besar perkumpulan Liok Mao Pang kali
ini?? Apakah berhasil mendapatkan sesuatu ??"
Lam-kong Pak segera menceritakan kisahnya menghajar
kutung payung sengkala palsu yang dimiliki si kakek ombak
menggulung lalu balik tanyanya: "cianpwee sekalian selama
ini telah pergi kemana ??".
"Kurang lebih setengah jam setelah kalian ibu dan anak
memasuki markas besar perkumpulan Liok Mao Pang,
kami telah menemukan seorang manusia tembaga meluncur
keluar dari dalam markas, kami segera melakukan
pengejaran, siapa tahu makin dikejar semakin jauh dan
akhirnya jejak orang itu lenyap tak berbekas, ketika kami
mendengar teriakan minta tolong tadi segera memburu
kemari.".
"Menurut dugaan beanpwee, payung sengkala yang
dimiliki sikakek ombak menggulung pastilah sebuah payung
palsu. tetapi manusia tembaga yang munculkan diri itu pun
tidak mempunyai payung sengkala, hal ini sungguh
membuat orang kebingungan dan tak habis mengerti. ..."
"Manusia tembaga toh semuanya berjumlah tiga orang,
darimana kau bisa tahu kalau manusia tembaga itulah yang
memiliki payung sengkala???" seru Pek-li Gong.
Lam-kong Pak berpikir sebentar dan merasa benar juga
ucapan itu, setelah manusia tembaga itu tidak memiliki
payung sengkala. sudah tentu dia bukan tandingan sikakek
Ombak menggulung .Jelas yang diserukan terimalah sebuah
serangan payungku adalah gertak sambal belaka untuk
menolong dirinya berdua lolos dari mara bahaya.
Karena berpkir begitu, maka ia bertanya kembali:
"Apakah kalian tidak berjumpa dengan ibuku??"
"Tidak bahkan si Loo Liang-janpun tidak kelihatan-"
"Kalau begitu mari kita segera berangkat si Loo tua
masih menunggu diriku didalam gua tersebut mungkin
ibuku pun telah berkumpul disitu menantikan
kehadiranku."..
Berangkatlah beberapa orang itu menuju kearah gua,
setibanya disitu tampak Sun Han Siang serta Loo Liang-jan
sedang melangkah keluar dari dalam gua.
Begitu bertemu muka Sun Han Siang kontan berteriak^
"Hey pencuri tua. kalian sudah pergi kemana??
Huuuh...sungguh membuat aku jadi kelabakan dan mencari
kau di-mana2."...
Pek-li Gong segera menceritakan kembali
pengalamannya beberapa waktu berselang, lalu kepada
Lam-kong Pak katanya:"Bocah keparat kenapa kau
patahkan rantai yang membelenggu tubuh Suma Ing si
bangsat itu? gara2 perbuatanmu maka sejak kini didalam
dunia persilatan bakal muncul banyak urusan lagi, terutama
sekali yang bakal menimpa kalangan dan kerepotan adalah
ketiga orang budak ini. Aaaaai..., terserah deh pada dirimu
sendiri, pokoknya aku sipencuri tua telah serahkan putriku
kepadamu, kalaU kau tidak mampu melindungi ketiga
orang binimu ini...oohooo... sungguh merupakan suatu
lelucon yang paling menggelikan dikolong langit"
"Ayah kalau bicara dapatkah bernada halus sedikit???
masa omongnya kasar amat" omel Pek-li Hiang.
"Aaai. kenapa kau musti halus2 macam kapas???
pokoknya kalian toh sudah menjadi bininya. apakah ia
bukan kejadian sesungguhnya?? siapa yang bakal tertawain
diriku?"
Tiba2 dari tempat kejauhan muncul seorang gadis muda,
ia berhenti kurang lebih sepuluh tombak jauhnya dari
beberapa orang itu dan berseru kepada Lam-kong Pak.
"Lam-kong Pak Siuwhiap. harap kemarilah sebentar. aku
ada urusan hendak disampaikan kepadamu."
begitu mengetahui orang yang muncul adalah siauw
Hong. sianak muda itu kontan mendengus dingin.
"Hmm kalau ada urasan cepat katakan kenapa musti
sembunyi2 amat mencurigakan orang..,"
"Kesinilah sebentar, urusan ini rasanya kurang leluasa
kalau dibicarakan secara terbuka" pinta Siauw Hong.
Mendengar sampai disitu ketiga orang gadis itu serentak
segera mendengus, terdengar coe Lie Yap menyindir:
"Sudahlah... tak usah banyak bertingkah kesanalah orang
lain toh ada rahasia penting mau disampaikan kepadamu
secara pribadi... kesanalah nanti kami ikut mengetahui
rahasiamu lhoo"
"Apanya yang leluasa atau tidak. kalau ada urusan ayoh
cepat katakan terus terang" teriak Lam-kong Pak.
"Kalau aku sudah mengatakannya keluar dan sampai
terjadi keonaran, kau jangan salahkan diriku yaah".
Dengan cepat otak Lam-kong Pak berputar ia tahu yang
hendak dikatakan pastilah hubungan antara dirinya dengan
Liuw Hoei Yan, sekalipun peristiwa itu bukan salah dirinya
tapi mana boleh dikatakan dihadapan umum secara
terbuka?? Akhirnya sianak muda itu maju kedepan dan
menghampiri Siauw Hong.
Pek-li Hiang segera berbisik kepada coe Li Yap. katanya:
"Adik Yap. tahukah kau sedari kapan ia punya hubungan
dengan Siauw Hong??".
"Mungkin dia punya hubungan dengan Liuw Hwie Yan
siauw Hong paling banter cuma seorang pcrantara yang
menyampaikan berita saja".
"Adik berdua tak usah menduga dan memikirkan yang
bukan-bukan-" sela Yoe Tien dari samping. "Menurut apa
yang aku ketabui adik Pak sama sekali tidak mempunyai
hubungan yang mendalam dengan nona Liuw, mungkin
saja mereka betul-betul ada urusaa lain"
Sementara itu Lam-kong Pak sudah mendekati Siauw
Hong, segera tegurnya: "Kau ada urusan apa??? cepat
katakan-"
"Lam-kong sauwhiap. tahukah kau bahwa nona kami
telah....."
"Telah kenapa??" seru Lam-kong Pak pura2 bertanya,
padahal ia sudah tahu apa yang akan dikatakan.
sepasang pipi siauw Kong berubah jadi merah jengah,
dengan tersipu-sipu katanya: "Dia sudah bunting besar"
"Bunting toh sutu kejadian yang lumrah bagi seorang
wanita, kenapa kau musti kaget dan kelabakan tak
karuan???" jengek sianak muda itu sambil tertawa hambar.
siauw Hong jadi gelisah, buru buru ^erunya: "Lam-kong
sauw-ya cabang bayi yang ia kandung adalah anakmu
sendiri"
"Kau jangan ngaco belo tak karuan yaaah, berani ngoceh
yang tidak genah lagijangan salahkan kalau aku tak akan
berlaku sungkan-sungkan lagi terhadap dirimu"
"Lam-kong Sauw-ya kejadian ini adalah sesungguhnya.
kalau kau hendak menyalahkan seharusnya kau salahkan
diriku dan tak usah salahkan nona kami, karena ia tahu
kalau kau hendak menelan jimson naga berusia sepuluh
ribu tahun dan membutuhkan lima enam orang gadis untuk
mewujudkan tenagamu. maka ia ingin menyempurnakan
dirimu. maka akupun mendapatkan satu akal".
"Apakah nonamu tidak tahu???" jengek Lam-kong Pak
sambil tertawa dingin.
"Dia sudah tentu tidak tahu, akulah orang pertama yang
naik keatas pembaringan waktu itu aku masukkan obat
perangsang kedalam mulutmu lewat bibirku. kemudian
ketika tiba gilirannya untuk naik keatas pembaringan- obat
perangsang yang berada didalam tubuhmu mulai bekerja
tatkala bibir bertemu dengan bibir obat perangsang yang
berada dimulutmu sekarang masuk kedalam mulut nona,
akhirnya kalian berdua sama-sama terpengaruh oleh obat
perangsang hingga tak kuat menahan diri dan terjadilah".
Lam-kong Pak mendengus, ia putar badan siap berlalu
dari situ.
Buru2 siauw bong berkata kembali: "Nona kami tahu
bahwa perbuatannya ini sangat memalukan sekali, maka ia
hendak bertemu sekali lagi dengan dirimu kemudian
mencukur rambut jadi nikouw"
Lam-kong Pak terkesiap. sebenarnya kesannya terhadap
Liuw Hwie Yan tida kjelek, tetapi sejak ia mengetahui
kejadian didalam benteug Hwie Him Poo tempo dulu,
ditambah pula permusuhan pada generasi yang lalu.
hubungan diantara mereka jadi lebih renggang dan jauh.
Kini setelah mendengar perkataan dari Siauw Hong,
timbullah rasa kasihan didalam hatinya. segera pemuda itu
bertanya: "Sekarang dia berada dimana???"
"la sedang menanti dirimu didalam sebuah selat gunung
kurang lebih tiga empat li dari sini."
"cepat bawa jalan" kepada Sun Han Siang la berseru.
"ibu, aku ada sedikit urusan hendak kuselesaikan, satu jam
kemudian aku pasti akan menyusul kalian, berangkatlah
kekota Lok-yang lebih dulu dan tunggu aku disitu".
"Kami akan menunggu disini saja, cepat2lah pergi dan
cepat kembali" ,
Sementara itu tatkala ketika orang itu melihat sianak
muda tersebut telah pergi. Yoe Tien jadi tak kuat menahan
diri. ia melotot sekejap kearah Siauw Hong dan
menyaksikan sepergian mereka dengan hati mendongkol.
Beberapa saat kemudian sampailah Lam-kong Pak serta
Siauw Hong disebuah mulut selat, tiba2 mereka mendengar
suara orang sedang bertempur. Ketika kedua orang itu
menyusul ketempat kejadian, terlihatlah Liuw Hwie Yan
sedang bertempur sengit melawan cioe cien cien.
Liuw Hwie Yan sedang bunting besar gerak geriknya
sangat tidak leuasa dan terganggu sekali, saat itu posisinya
sudah terdesak dibawah angin. sedangkan cioe cien cien
sedikitpun tiada maksud untuk mengendorkan serangannya,
makin lama ia makin meCeCar musuhnya habis2an bahkan
setiap serangan yang dilancarkan semuanya diarahkan
keatas mulut lawan.
Dalampada itu Lam-kong Pak serta siauw Hong sudah
berada seratus tombak dari kalangan pertempuran, dayang
itu segera berteriak keras: "Nona cioe harap tahan, Lamkong
sauw-ya telah datang."
cioe cien cien berpaling, ketika dilihatnya Lam-kong Pak
berada ber-sama2 Siauw Hong, sadarlah dia bahwa
kehadiran sianak muda itu pastilah atas panggilan dan
Siauw Hong, hawa gusar yang berkobar dalam dadanya
semakin memuncak.
Sejak ia mengetahui bahwa jabang bayi yang dikandung
Liuw Hwie Yan adalah hasil hubungannya dengan Lamkong
Pak. dalam hati perempuan itu sudah timbul niat
jahatnya untuk menghabisi jiwa gadis she Liuw ini.
Seandainya Siauw Hong tidak berteriak tadi mungkin
keadaan masih mendingan, dengan teriaknya itu segera
memancing napsu membunuh dalam benak cioe cien cien
berkobar makin ganas, ilmu Cakar mautnya Boe Khek-HekHongJiauw
segera dikerahkan keluar dengan segenap
tenaga.
"Tahan" bentak Lam-kong Pak. tubuhnya laksana kilat
meluncur ketengah selat.
cioe cien cien mengerti asal sianak muda itu telah tiba
disana maka usahanya akan menemui kegagalan, tanpa
mengucapkan sepatah katapun telapak tangannya segera
berputar dan melancarkan satu serangan dengan ilmu
Thong Thian it coe Hiang.
Begitu serangan tersebut dilancarkan, Liuw Hwie Yan
mundur kebelakang dengan sempoyoogan, ia rasakan
segulung angin puyuh yang amat dahsyat bagaikan timpaan
baja seberat selaksa kati menekan perutnya yang bunting, ia
jadi kaget segenap tenaga dalam yang dimilikinya segera
dihimpun dan balas melancarkan serangan dengan satu
jurus serangan dari ilmu Hwie Him Pat-sih.
"Blaaam," ditengah benturan dahsyat, tubuh Liuw Hwie
Yan mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula
dan terbanting keras diatas tanah. darah segar
bermuncratan keempat penjuru. perutnya robek dan
ususnya berhamburan diatas tanah.
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat menyaksikan
peristiwa itu, saking tertegunnya ia sampai berdiri
menjublak.
Menanti cioe cien cien telah melarikan diri dari situ, ia
baru mendusin kembali dari impian. Sambil memeluk
jenasah Liuw Hwie Yan menangislah pemuda itu ter-sedu2.
Liuw Hwie Yan yang telah bunting lima enam bulan,
janin bayi yang dikandungnya telah berwujud sebagai
manusia, Kini setelah perutnya robek dan kandungannya
berlubang maka muncullah batok kepala mayat bayi yang
muncul diluar kulit perut, keadaan perempuan itu benarbenar
mengerikan sekali.
Walaupun kesan Lam-kong Pak terhadap diri Liuw
Hwie Yan telah berubah sama sekali, tetapi bagaimana pun
juga bayi yang dikandung perempuan itu adalah darah
dagingnya sendiri, lagi pula kedatangannya ketempat itu
adalah untuk mewujudkan apa yang diinginkan Liuw Hwie
Yanla
tahu bahwa gadis itu sama sekali tidak salah, sebab
Siauw Honglah yang telah menaruh obat perangsang
didalam mulutnya, cinta kasihnya yang begitu mendalam
terhadap dirinya membuat sianak muda itu merasa sangat
terharu.
Air mata telah kering dan yang mengalir keluar dari
kelopak matanya adalah titik darah segar, butiran darah itu
jatuh membasahi jenasah Liuw Hwie Yan yang berbaring
diatas tanah dalam keadaan mengerikan- bisiknya dengan
suara serak:
"Enci Yan siauw-te pasti akan membalaskan dendam
sakit hatimu ini, beristirahat dengan tenang"
Dalam pada itu Siauw Hong telah maju menghampiri
dirinya sambil menghibur.
"Lam-kong sauw-ya kau jangan menangis terus hingga
merusak kesehatan serta badanmu, orang yang telah mati
tak dapat hidup kembali, kau harus. . . ."
Mendadak Lam-kong Pak berpaling, dengan mata merah
berapi-api dan wajah menyeringai seram ia tatap wajah
Siauw Hong tanpa berkedip. sorot matanya tajam bagaikan
pisau.
Siauw Hong jadi terkesiap dan ketakutan ia mundur tiga
langkah kebelakang sambil berbisik: "Lam... Lam-kong
sauw-ya... aku.. .aku...demi nona... aaa...aaaku...."
"Kaulah bibit bencananya....perempuan rendah macam
dirimulah yang sudah menanamkan bibit bencana ini
bagiku maupun baginya....aku hendak membinasakan
dirimu".
Sekujur tubuh Siauw Hong gemetar keras giginya saling
beradu dengan penuh ketakutan, per-lahan2 ia mundur
kebelakang,
Selangkah demi selangkah Lam-kong Pak mendesak
maju kedepan, teriaknya dengan suara dingin: "Perempuan
rendah beberapa kali kau telah membokong diriku, manusia
semacam kau tak boleh dibiarkan hidup lebih jauh dikolong
langit."
Telapak tangannya disilangkan didepan dada dan siap
didorong kemuka.
Tiba2 dari mulut selat muncul tiga orang gadis muda.
mereka adalah Yoe Tien, coe Lie Yap serta Pek-li Hiang.
Kiranya mereka bertiga merasa tidak lega hati
membiarkan Lam-kong Pak pergi mengikuti Siauw Hong,
mereka ingin tahu apa yang sedang dilakukan sianak muda
itu bersama dayang genit tadi. maka mereka minta
persetujuan dari Sun Han Siang dan menyusul kesana.
Ketika menyaksikan kemunculan ketiga orang dara ayu
itu biji mata Siauw Hong segera berputar, tiba2 teriaknya.
"Tolong... Tolong ..dia mau memperkosa diriku..
.tolong,...aku mau diperkosa"
Lam-kong Pak jadi kaget mendengar teriakan itu, segera
bentaknya, "Perempuan rendah, apa yang kau teriakan???
jang an ngaco-belo tak karuan-"
Siauw Hong tidak gubris bentakan lawan, kembali ia
berteriak tiada hentinya:
"cici bertiga cepat datang menolong aku karena dia gagal
memperkosa diriku sekarang mau turun tangan
membinasakan diriku."
Hampir saja Lam Kong Pak tidak mempercayai telinga
sendiri. telapak tangannya laksana kampak segera dibacok
kemuka.
pada saat itu pula coe Lie Yap bertiga telah menyusul
kesitu, mereka mendengus dingin- Yang dua menarik
lengan Lam-kong Pak agar tidak meneruskan serangannya,
sedang yang lain menarik siauw Hong untuk menyingkir
dari situ,
"Siauw Hong, sebenarnya apa yang sudah terjadi??"
herdik coe Lie Yap dengan suara keras.
Siauw Hong tergagap sejenak. kemudian jawabnya^
"Antara nona kami dengan dirinya sudah mempunyai
hubungan suami- istri secara resmi. jadi aku disuruh panggil
dia karena nona kami sudah bunting besar, nona kami
berharap bisa cepat2 melangsungkan perkawinan dengan
dia, siapa tahu Lam-kong Sauw-ya... dia....".
Dengan pandangan dingin coe Lie Yap melirik sekejap
kearah sianak muda itu, sementara Lam-kong Pak
membungkam dalam seribu bahasa, sebab apa yang
dikatakan siauw Hong memang benar2 terjadi, dan ia
memang sudah mempunyai hubungan dengan Liuw Hwie
Yan
"cepat lanjutkan perkataanmu" bentak coe Lie Yap
kembali.
"cici kalau aku mengatakannya keluar dia pasti akan
mencabut jiwaku. aku tak berani bicara" seru Siauw Hong
berlagak ketakutan-
"Jangan kuatir" sahut coe Lie Yap setengah berteriak.
"Ada kami bertiga disini, tanggung ia tak akan berani
mengganggu seujung rambutmupun." Siauw Hong raguragu
sejenak kemudian berkata:
"Nona kami berkata kepadanya bahwa ia sudah bunting
lima enam bulan bahkan mendesak dia agar cepat2
meresmikan hubungannya, siapa tahu hati orang ini benar2
terlalu kejam dan telengas, suatu ketika mendadak ia
lancarkan serangan membunuh nona kami. oooh .. cici
bertiga, coba lihatlah nona kami menemui ajalnva dalam
keadaan yang mengerikan sekali...."
Ketiga orang gadis itu sama-sama berpaling menyaksikan
kematian Liuw Hwie Yan yan-begitu mengerikan tanpa
terasa air muka mereka sama2 berubah hebat.
Lam-kong Pak sendiri setelah mendengar ocehan dari
Stauw Hong itu, saking gusarnya sekujur tubuhnya gemetar
keras. teriaknya: "Perempuan lonte kau berani mengoceh
tidak karuan, memfttnah orang lain,., kemanakah liang-sim
mu????...."
"cici coba lihat, setelah dia membunuh orang sekarang
malah tidak mau mengaku.. ...Huuuh lelaki apa itu
namanya????" seru Siauw Hong.
coe Lie Yap melirik sekejap kearah sianak muda itu, lalu
katanya: "Siauw Hong. lanjutkan kata-katamu"
"Setelah nona kami menemui ajalnya ditangan bangsat
itu. aku menangis ter-sedu2. siapa tahu dia bukan saja tidak
bersedih hati, malahan-...malahan-..."
"MALAHAN kenapa?" bentak coe Lie Yap.
"Aku...aku merasa malu dan jengah untuk mengatakan
peristiwa ini..." bisik Siauw Hong lirih.
"Apakan dia mempermainkan dirimu?".
"Kalau Cuma digoda dan dipermainkan sih, budak
anggap se-olah2 tidak mendengar siapa tahu dia memegang
dan mempermainkkan sepasang tetekku sambil berkata. . .".
"cuuh cuuh" pada saat yang bersamaan ketiga orang itu
segera meludah keatas wajah Lam-kong Pak. serunya
sambil tertawa dingin.
"IHmm kami semua benar2 sudah buta sepasang
matanya. ternyata bisa tertarik dengan srigala maCam kau".
Sampai disini Lam-kong Pak sudah tak kuasa menahan
diri lagi, otaknya terasa mau meledak dibuatnya, ia segera
berteriak keras: "Kalian tak boleh mendengarkan ocehan
dari sepihak saja..,."
coe Lie Yap tertawa dingin. katanya: "Sepasang mata
Thian masih belum buta, ia suruh kami menemukan
kejadian ini, kalau kami tidak datang kedua orang majikan
dan pelayan pasti sudah mati ditengah gunung tanpa
diketahui siapakah pembunuhnya. Lam-kong Pak sungguh
tak nyana raut wajahmu yang begitu halus dan sopan
ternyata memiliki hati yang keji bagaikan srigala."
"Siauw Hong, lanjutkan perkataanmu" ujar Yoe Tien.
Air muka Lam-kong Pak berubah pucat ke-hijau2an- otot
hijau pada keningnya pada menonjol keluar semua,
bentaknya:
"Kalau kau menfitnah diriku lagi. segera kucabut
selembar jiwamu."
"Heeeh-heeeh-heeeh...apakah kau hendak membunuh
orang untuk melenyapkan saksi??" jengek coe Lie Yap
sambil tertawa dingin.
"Hmm sekarang kalau kau ingin melenyapkan saksi
maka masukkanlah kami bertiga kedalam hitungan. Ayoh
bunuh kami sadar bahwa kami bertiga bukan tandinganmu.
. ."
"Adik Yap..." saking gelisahnya Lam-kong Pak sambil
memukul dada sendiri, "coba kalian pikirlah, mungkinkah
siauw-heng melakukan perbuatan rendah semaCam itu?"
"Aku ingin bertanya," tukas coe Lie Yap dengan suara
keras^ Jabang bayi yang dikandung dalam perut Liuw Hwie
Yan apakah merupakan hasil hubungan gelap dengan
dirimu??"
Lam-kong Pak tak dapat menjawab pertanyaan ini
karena ia sendiripun tak tahu duduk perkara yang
sebenarnya kalau tidak mengaku ia merasa tidak tega
sebaliknya ingin mengaku namun ia merasa tidak begitu
yakin. sebab siauw Hong dapat membokong dirinya tentu
saja dapat membokong lelaki lain-
"Hmm" akhirnya dia mengaku.
Ketiga orang gadis itu segera mendongak dan tertawa
terbahak-bahak hati mereka telah hancur berantakan, bisa
dibayangkan betapa hancur mumurnya hati mereka setelah
mengetahui bahwa sesuatu yang penting bagi mereka dan
diperjuangkan untuk mendapatkannya dengan susah payah
ternyata adalah suatu benda yang sama sekali tak berharga.
"Siauw Hong, lanjutkan perkataanmu" ujar Pek-li Hiang.
"cici bertiga. setelah aku mengatakannya keluar harap
kalian segera membiarkan aku pergi dari sini. Kalau tidak ia
pasti akan membinasakan diriku."
"Selesai kau mengatakan kisah itu. aku yang akan
menghantarkan kau untuk keluar dari selat ini, ia tak akan
melukai dirimu" Pek-li Hiang memberikan jaminannya.
"la mempermainkan sepasang buah dadaku sambil
berkata. "siauw Hong buah dadaku... buah dadamu jauh
lebih montok daripada yang dimiliki nonamu, mari...
mari... kita masuk kedalam gua sana untuk bermain satu
babak...."
Saking gusarnya Lam-kong Pak merasakan pandangan
matanya jadi gelap. hampir saja ia jatuh tak sadarkan diri.
la tahu penjelasan dari Siauw Hong makin lama semakin
merunyamkan dirinya, ia cuma bis ageleng kepala sambil
menghela napas tiada hentinya.
Serentak ketiga orang gadis itu berjalan mendekati tubuh
sianak muda itu, wajah mereka begitu ketus. dingin dan
memandang hina.
Didesak secara begitu Lam-kong Pak malahan
melangkah mundur kebelakang.
"cici bertiga kalian harus berhati-hati....." teriak siauw
Hong memperingatkan- "Dia bisa membinasakan kalian
semua"
Lam-kong Pak benar-benar tak kuasa menahan diri lagi,
ia berputar menghindari ketiga orang itu lalu menubruk
kearah Siauw Hong, hardiknya:
"Perempuan anjing sebenarnya apa maksudmu
memfitnah diriku dengan kata-kata yang tidak senonoh
itu??"
"Tolong....:" jerit Siauw Hong ketakutancoe
Lie Yap segera menubruk kedepan, dengan sekuat
tenaga ia lancarkan sebuah pukulan dengan menggunakan
ilmu sakti Payung Sengkala.
Lam-kong Pak sama sekali tidak menduga akan hal
ini...Blaaam dengan telak serangan tersebut bersarang
ditubuhnya membuat badannya mencelat dua tombak
jauhnja dari tempat semula dan muntah darah segar.
siauw Hong yang melihat kejadian sudah berlangsung
jadi semakin besar, ia sadar bila dirinya berada disitu lebih
lanjut hingga rahasianya terbongkar, jiwanya pasti bakal
terancam bahaya maut, karena itu kepada Pek-li Hiang
serunya: "cici. tolong hantarlah aku pergi dari sini."
"Ayoh berangkat, aku hantar kau keluar dari selat ini."
sahut Pek-li Hiang tanpa berpikir panjang.
= =ooocoooQoo= =
LAM KONG PAK merangkak bangun, darah kental
mengucur keluar dari ujung bibirnya. dengan suara keras ia
berterlak:
"Jangan lepaskan perempuan rendah anjing itu, aku...
aku pasti akan membinasakan dirinya"
Sambil berkata kembali ia lancarkan tubrukan kedepan-
Yoe Tien tertawa dingin, jengeknya "Bukankah
disebabkan kedokmu sudah terbongkar maka kau jadi sakit
hati dan akan membinasakan dirinya????"
"Enci Tien" seru Lam-kong Pak dengan hati amat sedih,
"Apakah kaupun tidak percaya dengan siauw-te????"
"Bukti yang nyata sudah tertera didepan mata, apa yang
hendak kau katakan lagi??".
"Apakah kalian tak mau mendengar penjelasanku
lagi???"
"Tak usah. sekalipun kau hendak memberi penjelasan
sampai lidahmu hancurpun kami tetap tak akan percaya"
sahut coe Lie Yap ketus.
Diam2 Lam-kong Pak menghela napas panjang sekarang
hatinya benar-benar sudah membeku, ia percaya bahwa
perempuan memang merupakan bibit bencana. Karena itu
dari sedih ia malah jauh lebih tenang.
Perlahan-lahan senjata tanduk nagany adiambil keluar,
lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun ia menggali liang
kubur disitu.
coe Lie Yap serta Yoe Tien berdiri disisi kalangan sambil
tertawa dingin tiada hentinya, mereka tidak memberi
komentar juga tidak membantu.
Selang tidak lama kemudian Pek-li Hiang pun telah
kembali, ketiga orang gadis itu hanya berpeluk tangan
belaka menyaksikan si anak muda itu bekerja keras.
Ketika Lam-kong Pak menggali liang sampai ditengah
jalan, tiba2 ia berhenti, seakan akan sedang memikirkan
sesuatu urusan yang amat penting, akhirnya ia simpan
kembali senjata tanduk nag anyadan sambil membopong
jenasah Liuw Hwie Yan berlalu dari selat tersebut.
"la hendak pergi kemana?? tanya Yoe Tien-
"Perduli amat" sahut coe Lie Yap tidak senang hati.
"Terhadap manusia yang Cabul dan tidak setia semaCam
dia. aku jadi ogah untuk mencampuri urusannya"
"Tapi aku rasa dia bukanlah manusia maCam itu." kata
Pek-li Hiang pula, "Mari kita ikutin dirinya dari belakang,
coba kita lihat apa yang hendak dilakukan????"
Demikianlah ketiga orang gadis itu segera membuntuti
dibelakang Lam-kong Pak. setelah keluar dari Selat
terlihatlah sianak muda itu sambil membopong jenasah
Liuw Hwie Yan meluncur kearah Utara, sepanjang
perjalanan air matanya mengucur keluar membasahi
seluruh wajahnya.
Kurang lebih setelah melakukan perjalanan sejauh lima
enam puluh lie. sampailah dia disebuah bukit gunung. Lamkong
Pak berhenti didepan sebuah kuburan baru dan
meletakkan mayat tadi keatas tanah.
la Cabut keluar senjata tanduk naganya, kemudian mulai
menggali kuburan batu itu.
Ketiga orang gadis itu jadi terCengang dan tidak habis
mengerti, berhubung mereka menyembunyikan diri disisi
samping dari kuburan itu. maka siapapun tak sempat
melihat jelas tulisan yang tertera diatas batu nisan tersebut.
Dalam pada itu Lam-kong Pak telah masukkan jenasah
dari Liuw Hwie Yan kedalam liang kubur itu, gumamnya:
"Enci Yan- siauw-te bersumpah akan menuntut balas
bagi sakit hatimu selama aku masih bernapas, niatku ini
selamanya tak akan padam. . . .beristirahatlah kau disini
dengan tenang"
la tutup kembali liang kubur itu dengan tanah, lalu
mencari sebuah batu besar dan meratakan permukaan batu
tadi dengan telapak tangannya.
"Sreeet" permukaan batu yang tidak rata dalam sekali
gosokan segera menjadi rata bagaikan Cermin.
Setelah itu dengan jari telunjuknya menggantikan pit, ia
salurkan tenaga dalamnya dan menulis beberapa huruf
diatas batu nisan tadi.
"Sreeeeeet-sreeeet" beberapa saat kemudian batu nisan
itu telah selesai diukir dengan tulisan dan didirikan didepan
kuburan tersebut, sementara tongkat kayu yang semula
berdiri disana segera dicabut keluar,
Dengan sikap yang serius dan ber-sungguh2 ia berlutut
dihadapan kuburan tadi dan menjalankan penghormatan
sebanyak tiga kali, lalu gumamnya:
"Mulai sekarang aku akan mengakui cioe It Boen sebagai
istri kesayanganku. semoga istriku berdua bisa saling
membantu dan hidup rukun dialam baka, asal kalian bisa
beristirahat dengan hati tenang, akupun ikut berlega hati."
Habis berdoa ia segera bangkit dan berlalu dari situ.
Sementara itu coe Lie Yap sekalian tiga orang gadis yang
bersembunyi didekat kuburan itu dibuat tidak habis
mengerti apa sebabnya jenasah dari Liuw Hwie Yan
dikubur didalam kuburan tersebut.
Karena diliputi perasaan heran dan ingin tahu, akhirnya
mereka bertiga keluar dari tempat persembunyian dan
mendekati kuburan itu.
Terlihatlah diatas batu nisan terukir beberaapa huruf
yang kira2 berbunyi demikian^ "Pusara dari isteriku
terCinta Cioe It Boen serta Liuw Hwie Yan-"
Disudut bawah batu nisan tadi terukit nama Lam-kong
Pak serta bulan tanggal dan tahun dibuatnya nisan itu.
Ketiga orang gadis itu jadi tertegun dan berdiri melongo,
kemudian tanpa sadar mendengus dingin.
Ujar coe Lie Yap dengan nada tidak senang hati:
"coba lihat bagaimana ini?? Hmm aku sudah tahu kalau
dia memang bukan manusia baik2, dahulu apakah kalian
pernah mendengar bahwa ia mempunyai ikatan perkawinan
dengan cioe It Boen adik perempuan cioe cien cien???"
"Tidak" jawab kedua orang gadis lainnya hampir
berbareng.
"Huuuh pokoknya orang itu memang tidak genah dan
Campur aduk macam sayur asin, ia sudah pergi hal itu
memang jauh lebih baik, yang jelas aku sudah tak sudi
untuk bertemu lagi dengan dirinya"
Kedua orang gadis lainnya membungkam dalam seribu
bahasa. setelah keluar dari tempat itu merekapun segera
berangkat menuju ketempal dimana sun Han Siang berada.
Sementara itu Lam-kong Pak yang berlalu meninggalkan
kuburan Liuw Hwie Yan dengan hati yang sedih berjalan
tanpa ujung pangkal ia mulai merasa membenci setiap
orang terutama kaum wanita ia hendak meninggalkan
semua orang dan hidup sebatang kara.
Pertama-tama ia hendak membinasakan cioe cien cien
lebih dahulu karena itu setelah pikirannya agak tenang
berangkatlah si anak muda itu menuju keperkampungan
Toa Loo San-cung.
Tingkah lakunya pada saat ini sudah mendekati bagaikan
seorang kalap. ia bersumpah hendak membunuh setiap
orang yang dibenci ketika tiba diperkampungan Toa Loo
San cung, ditemuinya cioe cien cien tidak ada, mungkin
gadis itu belum pulang kerumah.
Lebih- lebih ia membeCCi diri Siauw Hong, ia
bersumpah hendak mencabik-cabik tubuhnya hingga hancur
berantakan, maka berangkatlah pemuda itu menuju
kebenteng Hwie Him Poo,
Kedatangannya kali ini dilakukan secara terang-terangan
dan terbuka, ia masuk melalui pintu besar dan hendak
memaksa Liuw Hauw Siang untuk menyerahkan Siauw
Hong kepadanya.
Pintu besar benteng Hwie Him Poo tertutup rapat,
dengan sekuat tenaga ia mengetuk tiga kali, Kurang lebih
setengah harian kemudian baru kelihatan muncul seorang
pria kekar.
Terdengar orang itu dengan suara ketus menegur. "Siapa
yang mengetuk pintu diluar??"
"Aku Lam-kong Pak. datang kemari untuk bertemu
dengan Liuw Poocu...".
"harap tunggu sebentar. aku segera masuk kedalam
untuk memberi laporan."
Kurang lebih dua perminum teh setelah pria kekar itu
masuk kedalam untuk memberi laporan- terdengar suara
langkah kaki manusia berkumandang keluar dari balik
benteng.
Menyaksikan kesemuanya itu, Lam-kong Pak segera
mendengus dingin. pikirnya didalam hati: "Gede amat gaya
orang ini...sialan"
Setetah pintu terbuka munculah Liuw Hauw Siang
menyambut kedatangannya terdengar pemuda itu berkata:
"oooh... kiranya Lamkong-heng yang sudah datang...
silahkan masuk... bilamana aku sudah terlambat
menyambut ke datanganmu harap kau suka dimaafkan,
sebab dalam waktu dekat ini pengaruh perkumpulan Liok
Mao Pang terlalu hebat mau tak mau perkampungan kami
harus melakukan persiapan untuk menghadapi segala hal
yang tidak diinginkan-"
Lam-kong Pak merasakan walaupun sikap Liuw Hauw
Siang masih tetap menghormat dan ramah, tapi wajahnya
kelihatan murung dan kusut gerak geriknya jauh berbeda
dengan keadaan tempo dulu.
"Aaaah, mana mana... ini hari sia uw-te kembali datang
untuk mengganggu ketenanganmu "sahut pemuda kita
cepat.
Sambil berkata merekapun segera masuk kedalam ruang
tamu.
"Siauw-te dengarpada waktu akhir2 ini ilmu silat yang
dimiliki Lamkong-heng telah memperoleh kemajuan yang
amat pesat, kejadian ini sungguh mengagumkan hatiku."
kata Liuw Hauw Siang kemudian-
Senyuman yang menghiasi wajahnya nampak terlalu
dipaksakan Lam-kong Pak mengira hal itu pasti berkenan
atas kematian Liuw Hwie Yan dalam keadaan
mengenaskan, ia anggap kejadian itu sudah jamak. Maka
segera sahutnya:
"Liuw-heng terlalu memuji. dewasa ini dipihak
perkumpulan Hok Mao Pang telah kedapatan seorang jago
lihay yang bernama si kakek ombak menggulung, ilmu silat
yang dimilikinya sangat lihay tiada tandingannya dikolong
langit. kepandaian yang siauw-te miliki masih belum
terhitung seberapa."
"Lamkong-heng, secara tiba2 kau datang berkunjung
kedalam benteng kami. sudah tentu siauw-te akan
menyambutnya dengan senang hati. tetapi entah ada urusan
apa Lamkong-heng datang kemari??"
sepasang alis Lam-kong Pak berkerut kencang. sahutnya:
"Liuw-heng, terus terang saja kedatangan siauw-te kali
ini bukan lain adalah disebabkan karena persoalan Siauw
Hong..:."
Liuw Hauw Siang tersenyum ia segera ulapkan
tangannya mencegah sianak muda itu berkata lebih jauh,
selanya:
"Aaaai itu toh cuma suatu urusan kecil, nanti siauw-heng
pasti akan menyerahkannya kepadamu. Lamkong-heng
setelah kau datang kemari sudah sepantasnya kalau siauwte
sebagai tuan rumah harus menjamu dirimu "
Bicara sampai disini, ia segera berterlak keras: "siapkau
meja perjamuan"
Suara sahutan berkumandang nyaring dari balik
ruangan, tidak lama kemudian meja perjamuan telah
disiapkan dan kedua orang itupun segera saling
menghormat arak dan menghabiskan beberapa cawan
besar.
"Lamkong-heng, entah dikarenakan persoalan apa kau
hendak menangkap diri Siauw Hong????" tanya Liuw Hauw
Siang ditengah perjamuan-
Lam-kong Pak mendengus dingin, sementara ia hendak
membeberkan rahasia dimana sebanyak dua kali Siauw
Hong telah menjerumuskan dirinya kedalam lembah
kenistaan, tiba2 ia merasakan matanya berkunang-kunang
dan kepalanya pusing tujuh keliling tetapi ia masih tetap
belum menaruh curiga bahwa Liuw Hauw Siang telah
mencampuri obat racun didalam sayur dan arak itu.
Tapi makin lama rasa pusing yang menyerang kepalanya
makin bertambah hebat sehingga akhirnya ia tak sanggup
mempertahankan diri.
Pada saat itulah Siauw Hong munculkan diri dari balik
pintu belakang. sambil bertolak pinggang katanya :
"Siauw-ya, seandainya aku tidak menggunakan akal ini,
jangan dikata kita berdua. sekalipun ditambah tiga lima
orangpun kita masih bukan merupakan tandingannya."
Sementara itu kesadaran Lam-kong Pak belum punah,
begitu mendengar ocehan dari Siauw Hong hatinya segera
tertegun keras. ia tidak mengira kalau Liuw Hauw Siang
bisa bersekongkol dengan dayangnya untuk merobohkan
dia dengan cara yang begitu rendah.
Siapa tahu tubuh Liuw Hauw Siang pun mundur dengan
sempoyongan akhirnya ia mendekam diatas meja tak
berkutik lagi.
Tenaga lwekang yang dimiliki Lam-kong Pak amat
sempurna, ia masih sanggup untuk mempertahankan diri,
saat inilah ia barutahu bahwa peristiwa ini adalah hasil
pemikiran dari Siauw Hong, bahkan Liuw Hauw Siang
sendiripun tertipu dan masuk kedalam perangkapnya.
Dengan susah payah ia bangkit berdiri lalu menubruk
kearah tubuh siauw Hong, siapa tahu baru maju tiga
langkah kedepan bumi terasa berputar kencang, ia tak
sanggup menahan diri dan segera roboh keatas tanah.
siauw Hong goyangkan pinggulny aberjalan mendekat
kepada diri Lam-kong Pakjengeknya sambil mendengus:
"Walaupun wajahmu tampan dan menarik hati, tetapi
kau sudah pernah berhubungan dengan beberapa orang
gadis aku tidak sudi mendekati badan bobrok seperti
dirimu. Hmmm aku Siauw Hong sudah banyak tahun
menginginkan jejaka dari Liuw-siauwya malam ini
keinginanku baru terkabulkan...".
Sambil berkata ia membopong tubuh Liuw Hauw Siang
masuk kedalam kamar, kain horden yang berwarna merah
darah diturunkan menutupi jendela, lampu lenterapun
segera ia dipadamkan-
Maka didalam kamarpun segera terjadi suatu pergulatan
manusia antara sang majikan dengan dayangnya.
Mereka berdua sama2 mengerahkan tenaganya untuk
mencapai KepUasan badaniah bagi diri sendiri. dengusan
napas memburU rintihan kenikmatan bergema menghiasi
sUasana ditengah malam itu,
Lam-kong Pak yang menggeletak diatas tanah
kesadarannya sama sekali belum punah. Sejak ia salah
makan Buah merah serta menghisap hawa murni bayi
"Goan Eng-ceng Khie" didalam tubuhnya sudah terjadi
perubahan besar dan jauh berbeda dengan orang lain,
ditambah pula beberapa saat berselang telah makan sebuah
jimson naga berusia sepuluh ribu tahUn hal ini membUat
daya tahan tubuhnya berlipat ganda lebih hebat dari orang
lain-
= =ooooooooo= =
SEMENTARA itu sambil menggeletak diatas tanah.
dalam hati pikirnya:
"Aku berulang kali telah mendapat penemuan aneh.
pelbagai raCun tidak mempan di tubuhku. asal diam2
kukerahkan hawa murni untuk menolak daya kerja obat
pemabok itu ketepi tubuh. bukankah aku segera bisa
membebaskan diri dari Cengkeraman musuh."
Karena itu dia menggeletak tak berkutik diatas tanah,
hawa murninya per-lahan2 di salurkan menyelusuri seluruh
bagian tubuh.
Kurang lebih seperminun teh kemudian tenaga dalam
tubuhnya telah pulih kembali sebagian, ia percaya dalam
keadaan seperti ini walaupun bertemu kembali dengan
Siauw Hong ia masih bukan tandingannya.
Suara dengusan napas memburu serta rintihan
kenikmatan masih berkumandang keluar dari dalam kamar,
pemuda itu semakin menyadari asal Siauw Hong telah
menyelesaikan pekerjaannya maka perempuan itu pasti tak
akan melepaskan dirinya begitu saja.
Dengan sekuat tenaga ia meranngkak diatas tanah,
kepalanya terasa berat bagaikan membawa beban seberat
beberapa ratus kati, tetapi ia berusaha terus untuk
menggeserkan badannya keluar dari ruangan itu.,.
Demikianlah dengan susah payah dia mengerahkan
segenap tenaga yang dimilikinya ia merangkak keluar dari
ruangan itu. kurang lebih setengah perminum teh kemudian
akhirnya ia berhasil meninggalkan tempat itu.
la tak berani berhenti sampai disitu saja, sebab ia merasa
andaikata dirinya mati ditangan seorang jago kenamaan
maka kematiannya masih terhitung berharga, sebaliknya
kalau dia harus mati ditangan datang terkutuk ini. sekalipun
mati ia tak akan pejamkan matanya.
Tiba2... dariarah ruang tamu berkumandang datang
suara jeritan kaget. "Aaah... dia sudah lari, sungguh aneh
apakah ia tidak mempan dlobat bius???"
Tiba2 terdengar suara bentakan lagi berkumandang
memecahkan kesunyian: "Siapa yang telah lari??"
begitu mendengar suara gadis itu Lam-kong Pak
merasakan hatinya tergetar keras sebab dia kenali suara itu
sebagai suara dari cioe cien cien .
"Tii. . .tiiidak mee. . .mengapa." terdengar Siauw Hong
menjawab dengan tergagap.
cioe cien cien tertawa dingin, disusul siauw Hong
menjerit ngeri sambil berteriak: "Lepas tanganmu aku aku
akan beritahukan kepadamu ".
"cepat bicara" hardik cioe cien cien. Rupanya cioe cien
cien merasa agak tertegUn, lalu bertanya^
"Mau apa Lam-kong Pak datang kemari?? kenapa dia
melarikan diri???"
"Nona cioe lepaskan dulu Cekalanmu, aku akan
memberitahukannya kepadamu. aku.,.sejak keCil hidupku
amat sengsara sungguh tak nyana Liuw Sauw-ya menaruh
niat busuk terhadap diriku, ia telah mencampuri obat
perangsang didalam arakku dan memabokkan budak serta
Lam-kong Pak. akhirnya. budak telah diperkosanya secara
brutal..."
"Bajingan terkutuk" maki Lam-kong Pak didalam hati
sambil menggertak gigi, "Pandai bena rperempuan rendah
ini mengarang cerita bohong"
"sekarang Lam-kong Pak berada dimana??" bentak cioe
cien cien.
"Barusan ia masih berbaring diatas lantai ruang tamu,
tapi dalam sekejap mata ia sudah lenyap tak berbekas."
"Aduh Celaka..," teriak Lam-kong Pak dalam hati. buru2
ia merangkak kedepan lebih cepat lagi. pikirnya: "Asal aku
dapat merangkak masuk kedalam hutan bambu yang
terbentang didepan mungkin jejakku tidak sampai ketahuan
cioe cien cien."
Siapa tehu belum habis ingatan tersehut berkelebat dalam
benaknya. tiba2 terdengar jeritan tertahan berkumandang
dari belakang tahu-tahu cioe cien cien sudah berdiri disitu,
hal membuat hatinya jadi gelisah berCampur mendongkol,
ia tak ambil perduli apakah perempuan itu dapat
membinasakan dirinya atau tidak. yang penting ia tak ingin
bertemu dengan dirinya dalam keadaan yang begitu
mengenaskan.
Terdengar cioe cien cien mendengus sambil mengepit
tubuh Lam-kong Pak ia putar badan sembari melancarkan
sebuah pukulan kedepan, jeritan ngeri berkumandang
memeCah kesunylan, tubuh Siau Hong yang berada disitu
segera terhantam sampai mencelat beberapa tombak dari
tempat semula. . . .
Dengan cepat cioe cien cien meluncur keluar dari
benteng Hui Him Poo, larinya semakin lama semakin
kencang hingga akhirnya mereka sudah amatjauh
meninggalkan tempat semula.
Diam2 Lam-kong Pak salurkan hawa murninya untuk
memulihkan kembali kekuatan tubuhnya setelah merasa
keadaan semakin baik ia segera membentak keras: "Hey,
cepat lepaskan aku"
cioe cien cien tidak ambil perduli ia lanjutkan
perjalanannya semakin kencang.
"Eeei. cepat lepaskan aku" sekali lagi Lam-kong Pak
berterlak keras. kali ini suaranya dingin lagi ketus,
Namun perempuan itu tetap bungkam dalam seribu
bahasa.
"sebetulnya apa maksudmu?" maki si anak muda itu
dengan suara yang amat sinis.
"Tidak ada maksud apa2." sahut cioe cien cien
mendadak sambil menghentikan gerakan tubuhnya, "Aku
merasa kasihan melihat kau merangkak diatas tanah
bagaikan anjing, maka aku hendak menolong dirimu"
Lam-kong Pak membenci perempuan ini karena dia telah
membunuh Liuw Hui Yan yang sedang bunting tua,
sebetulnya pemuda ini memang ada maksud untuk
membalas dendam. sekarang setelah dilihatnya pihak lawan
ada maksud mempermainkan dirinya, ia jadi naik pitam:
Sekuat tanaga ia meronta tapi tak berhasil melepaskan diri.
Akhirnya ia jadi putus asa dan membatin- "Sudah...
sudahlah... anggap saja aku orang she Lam-kong memang
lagi sial, setiap kali harus berjumpa dengan perempuan yang
tak tahu malu macam begini."
Mendadak satu ingatan berkelebat didalam benaknya, ia
segera berteriak keras:
"Eeei... kalau kau tak mau lepas tangan lagi jangan
salahkan kalau aku akan mulai mencaci maki dirimu "
"Silahkan memaki selamanya belum pernah aku dengar
kau mencaci maki orang lain-.. ayoh cepat lakukan"
Lam-kong Pak jadi kehabisan akal dibuatnya. kembali ia
membentak.
"cepat lepaskan diriku aku hendak melakukan duel
dengan dirimu secara adil. karena aku hendak membunuh
mati kau siperempuan busuk"
cioe cien cien tertawa dingin-..Bruuuk^ ia banting tubuh
sianak muda itu keatas tanah secara keras2, kemudian
sambil bertolak pinggang teriaknya:
"Ayohlah sedari dulu aku memang sudah pingin mati
ditanganmu, ayoh cepat bunuh aku" Bantingan keras itu
bukan saja tidak melukai pemuda itu,justra karena tindakan
tadi maka daya kerja obat pemabok yang masih bersarang
didalam tubuhnya segera terpencar keluar dari dalam
tubuhnya.
Ia segera meloncat bangun. setelah menyalurkan hawa
murninya mengelilingi seluruh badan, serunya penuh rasa
benci: "Mengapa kau membinasakan diri Liuw Hui Yan??"
"Aku??" ejek cioe cien cien sambil tertawa dingin,
"Heeeh...heeeh...heeeh.^. karena aku senang sekali
membinasakan dirinya"
"Aku akan membinasakan dirimu dengan menggunakan
tangan kiri serta lima bagian tenaga dalam. dengan begitu
andaikata kau mati maka tiada perkataan yang bisa kau
ucapkan lagi"
cara membunuh orang semaCam ini belum pernah
kedengar ataupun terjadi dikolong langit. cioe cien ciea
seketika dibikin tertegun untuk beberapa saat lamanya,
kemudian dengan marah ia berteriak:
"Kau tak usah berlagak sok berjiwa besar. aku tak sudi
menerima kebaikan hatimu itu"
"Siapa sih yang pingin memberi hati kepadamu??? aku
berbuat demikian adalah untuk mententeramkan hatiku
sendiri"
"Bagus kalau begitu bersiap siaplah. ..." cioe cien cien
masih tetap bertolak pinggang, air mukanya sama sekali
tidak kelihatan jeri atau takut.
Perbuatan gadis itu segera menyentuh hati kecil pemuda
kita, ia jadi tetingat akan kesan pertamanya sewaktu ia
memasuki perkampungan Toa Loo-san- Chung tempo dulu,
ketika itu dia sudah menaruh kesan yang baik terhadap
dirinya bahkan menemukan bahwa gadis itu mempunyai
jiwa jantan yang jarang ditemuipada gadis lainSementara
itu cioe cien cien sambil bertolak pinggang,
mencibirkan bibirnya yang kecil. sikap semaCam ini segera
membuat Lam-kong Pak jadi tertegun dan ragu2.
Dalam hati kecilnya dia mulai berpikir sebenarnya salah
siapakah ini??...tapi sejenak kemudian ia merasa bahwa
perbuatan gadis ini memang terlalu telengas. dengan mata
kepala sendiri ia saksikan pertempuran yang berlangsung
antara dia dengan Liuw IHui Yan, waktu itu ujung
telapaknya tak pernah menjauhi perut gadis she Liuw
tersebut. Berpikir sampai disini, napsu membunuhnya
segera berkobar. teriaknya keras2: "Lihat serangan"
Bersamaan dengan bergemanya teriakan itu sebuah
pukulan dengan menggunakan ilmu Thian So Jiu ajaran
perguruannya telah dilancarkan kedepan, dalam hati
kecilnya ia telah ambil keputusan bahwa gadis itu tak akan
dibunuh dengan menggunakan ilmu sakti Payung Sengkala.
Tetapi...ia telah melupakan sesuatu, tenaga dalam yang
dimilikinya sekarang sudah jauh berbeda dengan keadaan
dahulu, walaupun hanya sebuah serangan yang dilancarkan
dengan gerakan biasa namun daya kekuatannya amat luar
biasa.
cioe cien cien sendiripun tahu bahwa pemuda itu telah
dipengaruhi oleh napsu membunuh yang berkobar-kobar,
mau tak mau dia harus himpun segenap kekuatan yang
dimilikinya untuk menyambut datangnya ancaman
tersebut,
Siapa sangka sewaktu serangannya mencapai tengah
jalan, tiba 2gerakan telapak Lam-kong Pak sama sekali
berubah dari ilmu Thian So Jiu dia berubah memakai ilmu
pukulan "Lian Tiong Sam Goan ciang Hoat".
"Bluuum Bluuuum Bluuuum "pukulan demi pukulan
dilancarkan dengan hebatnya, tubuh cioe cien cien seketika
terdorong mundur tiga langkah kearah belakang.
Sebenarnya dalam hati kecil dara she cioe itu ada
maksud untuk menyudahi persengketaan diantara mereka
sampai disini saja, ia mengira Lam-kong Pak pasti akan
memaafkan perbuatannya .
Siapa tahu dugaannya sama sekali meleset kematian dari
Liuw Hui Yan terlalu mengenaskan, dalam anggapan
sianak muda itu bila ia tak berhasil membunuh gadis ini
untuk membalas dendam atas kematiannya, maka ia akan
merasa tidak tenang hatinya hingga akhir hayat nanti.
Menyaksikan serangan pemuda itu kian lama kian
bertambah gencar. cioe cien cien dibuat naik pitam juga
oleh perbuatannya itu, ia membentak keras dan segera balas
melancarkan serangan dengan menggunakan ilmu Too
Thian It cu Hiang.
Pada saat itulah Lam-kong Pak sedang melancarkan
serangan dengan menggunakan lima bagian tenaga dalam,
suatu benturan keras tak terelakkan lagi....
"Duuuk..." tubuh cioe cien cien terpukul sempoyongan
tiga langkah lebar kearah belakang.
Lam-kong Pak tidak berhenti sampai disitu saja, sekali
lagi ia membentak keras. jurus "Nu-To-Thian so" atau
Murka melempar senjata langit satu jurus serangan yang
paling ampuh dari ilmu Thian-So Jiu segera dilancarkan
keluar....
Dalam waktu singkat angin desiran tajam bertiup menderu2.
seluruh angkasa jadi gelap tertutup awan hitam.
Tedengar cioe cien cien mendengus berat, badannya segera
terlempar sejauh tiga tombak dari tempat semula....
Meskipun Lam-kong Pak amat membenci dirinya hingga
serangan yang dilancarkan agak berat dan membuat gadis
itujatuh pingsan, tapi dalam hati kecilnya ia merasa tak
tega.
Melihat gadis itu roboh keatas tanah, ia segera memburu
kesisi tubuhnya sambil teriak keras:
"cien cien... cien cien...."
= =ooooooooo= =
PERLAHAN- LAHAN cioe cien cien siuman kembali
dari pingsannya, melihat sianak muda itu berada disisinya,
dengan wajah Cemberut dan sorot mata memancarkan api
dendam yang membara makinya:
"Kau.., kau...anjing keparat.. enyah dari sini,
aku...selama hidup .. aku tak ingin bertemu lagi
de....dengan dirimu...enyah...."
Lam-kong Pak ingin mengucapkan sesuatu tiba2 ia
merasa datangnya desiran angin tajam mengancam batok
kepalanya, disusul seseorang membentak keras: "Lihat
senjata rahasia."
Lam-kong Pak terkejut. dengan tangkas ia geserkan
badannya tiga langkah dari tempat semula kemudian
melancarkan sebuah babatan, angin pukulan yang maha
dahsyat kebelakang.
"criiit..." bunga air bunga bermuncratan ke empat
penjuru, terdengar cioe cien cien menjerit ngeri.
Lam-kong Pak jadi amat terkejut, untuk beberapa saat
lamanya ia berdiri tertegun dan tak tahu apa yang musti
dilakukanKiranya
yang barusan mengancam tubuhnya bukan lain
adalah air keras beracun Sam Wi ceng Swie, setelah
termakan oleh angin pukulannya yang maha dahsyat itu.
percikan bunga air segera berhamburan keempat penjuru
dan sebagian besar bersarang diatas wajah cioe cien cien.
Asap kuning segera mengepul dari atas wajah gadis itu,
daging dan kulit pipinya jadi membusuk dan hancur
berantakan- jeritan ngeri yang menyayatkan hati bergema
memeCahkan kesunyian- wajah yang semula Cantik jelita
kini berubah jadi jelek melebihi setan atau kuntilanak.
Suma ing dengan wajah menyeringai seram berdiri
kurang lebih lima tombak dari kalangan, saat itu dengan
suaranya yang sinis sedang berkata:
"cioe cien cien, aku sama sekali tiada maksud untuk
mencelakai dirimu, aku berbuat demikian karena ingin
merusak wajahnya yang memuakkan itu, sungguh tak
nyana telah menggetarkan air racun itu hingga mengenai
wajahmu yang halus. . .bisa kau bayangkan sekarang,
betapa kejam dan telengasnya orang itu aku tak usah
kuterangkan lebih jauh"
Mendengar ocehan orang yang tidak karuan, ingin sekali
Lam-kong Pak meludahi mulutnya yang kotor itu. dengan
marah yang meluap-luap ia menubruk kedepan, bentaknya:.
"Berhenti"
"Nanti dulu.., " tiba2 cioe cien cien menjerit dengan
suara yang tinggi bagaikan lengkingan setan, "Kalau kau
hendak binasakan dirinya. bunuhlah dahulu diriku "
Lam-kong Pak jadi tertegun melihat tindak gadis itu,
serunya dengan Cepat.
"Dia...dia. ..hatinya kejam bagaikan kala wataknya
busuk melebihi binatang, apakah kau. . . ."
"Kau lebih kejam daripadanya kau lebih ganas dan
berutal" jerit cioe cien cien sambil menutupi wajahnya yang
makin membusuk. darah kental mengucur keluar lewat
celah2 jari tangannya, "kalau mau bunuh, bunuhlah kami
berdua seCara berbareng. kalau tidak biarkaniah kami pergi
dari sini..."
Kemudian ia menoleh kearah Suma ing dan
menambahkan. "Engkoh Ing, meskipun air beracun itu
kaulah yang melepaskan tapi dia yang telah menggetarkan
keatas wajahku. Aku tak akan menyalahkan dirimu, setelah
aku berubah jadi begini jelek. kau tentu tak akan menampik
diriku bukan???"
"Ooh adik cien, aku sungguh2 mencintai dirimu
sekalipun wajahmu telah rusak dan musnah, tetapi aku
masih tetap Cinta dan setia kepadamu"
UCapan yang begitu merdu merayu dalam pendengaran
cioe cien cien benar2 mendatangkan kehangatan yang tak
terkirakan, ia berjalan kedepan Suma ing lalu menggandeng
tangannya dan berlalu dari situ,
Memandang bayangan punggung mereka berdua yang
makin menjauh, Lam-kong Pak berdiri ter-mangu2.
seperminum teh lamanya ia berdiri mematung tanpa
mengetahui apa yang musti dilakukan.
dalam hati keCilnya ia merasa benci dan keCewa,
kepada angin malam yang berhembus sepoi2 serunya:
"oooh..,. Thian mengapa kau atur demikian diri kami?
kau terlalu kejam aku mau balas dendam aku mau
bunuh....."
Suaranya penuh mengandung napsu membunuh yang
ber kobar2, begitu keras suaranya hingga menggema
diseluriih angkasa.
Mendadak sesosok bayangan manusia yang tinggi besar
muncul dari balik kegelapan. dia bukan lain adalah
simalaikat raksasa Lo Liang-jen-
Ketika Loo Liang jen menjumpai Majikan mudanya
berdiri mematung sama sekali tak berkutik, segera maju
menghampiri sambil berkata.
"Lam-kong sauw-ya. aku tahu bahwa kau mendapat
penghinaan serta cercaan. Tetapi Pek li Gong, Siang Hong
Tie serta ibumu dapat memahami watak serta
perbuatanmu, mereka secara berpisah sedang mencari
jejakmu. Ayohlah ikutlah aku pulang kerumah."
Dengan termangu-mangu Lam-kong Pak menatap wajah
simalaikat raksasa itu tanpa berkedip. sekarang ia merasa
amat mengagumi akan nasib dari Loo Liang-jen, setiap hari
tahunya makan dan berbuat menurut suara hati sendiri,
rasanya tiada kesulitan atau kemurungan apapun yang
pernah dirasakan olehnya.
"Lam-kong sauw-ya, tahukah kau bahwa aku si-Loo tua
tak bisa kau tinggalkan, iKutlah aku pulang kerumah"
kembali malaikat raksasa merengek dengan nada penuh
pengharapan.
Lam-kong Pak jadi amat terharu setelah menyaksikan
kesetiaan rekannya ini. ia merasa andaikata dalam dunia
persilatan terdapat beberapa orang macam Loo Liang-jen
niscaya tiada kelicikan serta kekejaman yang akan terjadi
dikolong langit.
Saat ini hampir saja hatinya jadi lembek dicairkan oleh
kesetiaan orang, rasa setia kawan Loo Liang-jen yang begitu
hangat membuat ia merasa amat terharu.
Tatkala menyaksikan sianak muda itusudah
menunjukkan tanda2 mau pulang kerumah, Loo Liang-jen
segera jatuhkan diri berlutut diatas tanah. dengan air mata
bercucuran ujarnya:
"sauw-ya. tahukah kau meskipun aku si Loo tua adalah
gentongan nasi tetapi aku masih mengetahui cara
seorangjadi manusia yang baik. selama hidup aku belum
pernah berlutut dihadapan siapapunjua. kecuali hari ini...
sauw-ya tak usahlah mendongkol akupun jengkel terhadap
nona bertiga, pulanglah kerumah"
Menyinggung soal ketiga orang gadis itu, Lam-kong Pak
segera merasa kepalanya bagaikan diguyur dengan
sebaskom air dingin, niatnya untuk pulang kontan larut tak
berbekas.
la merasa selama hidupnya belum pernah melakukan
perbuatan yang menyalahi suara hatinya tetapi ketiga orang
gadis itu tanpa menanyakan mana yang merah dan mana
yang hijau telah memandang dirinya begitu rendah dan tak
ada harganya. ia merasa tersinggung perasaannya dan tak
bisa memaafkan perbuatan mereka itu. Air mukanya
seketika berubah jadi ketus, dengan suara hambar segera
ujarnya.
"Loo tua aku telah mengambil keputusan untuk tidak
pulang kerumah, yang paling aku kuatirkan sekarang
adalah nasib dari ibuku serta beberapa orang cianpwee
lainnya. semoga kau bisa baik melindungi mereka. Pergilah
akupun akan melanjutkan perjalanan"
Loo Liang-jen jadi amat gelisah, dengan susah payah ia
baru berhasil menemukan jejak sianak muda ini, tentu saja
dia tak akan melepaskan tenaganya dengan begitu saja.
Sambil mencekat pergelangan kaki orang, terlaknya:
"Sauw-ya, kalau kau tak mau pulang hajarlah aku sampai
mati sebab akupun tak ingin pulang lagi"
Lam-kong Pak benar2 terharu dibUatnya oleh kesetiaan
rekannya ini. air mata tanpa terasa jatuh berlinang
membasahi pipinya, tapi dengan cepat ia keraskan hatinya
sambil berseru dangan suara berat:
"Omong kosong kalau kau tak mau dengarkan
perkataanku lagi, jangan salahkan kalau aku tak akan
berlaku sungkan2 lagi terhadap dirimu...."
Bukannya lepas tangan, Loo Liang-jen malah semakin
kencang mencekal pergelangan kakinya, kembali ia
merintih:
"sauw-ya, daripada aku harus tinggalkan dirimu lebih
baik aku mati saja ditanganmu. kau.. .kabulkahlah
permintaanku ini."
Lam-kong Pak mendengus dingin. hawa murninya
segera disalurkan kedalam kaki, sambil membentak gusar
satu tendangan segera dilepaskan-
Tubuh Loo Liang-jen yang tinggi besar bagaikan pagoda
segera mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula dan jatuh mencium tanah.
Lam-kong Pak menghela napas panjang, ia putar badan
dan segera berlalu dari situ. Jeritan sedih dari Loo Liang-jen
berkumandang ditengah angkasa bagaikan guntur
membelah bumi, membuat orang yang mendengar ikut
beriba hati karenanya.
Sekuat tenaga Lam-kong Pak lari meninggalkan tempat
itu, seluruh kekesalan serta kemangkelan yang bersarang
dalam dadanya dilampiaskan keluar, pikirnya didalam hati:
"Sejak kini aku mau berkelana didalam dunia persilatan
seorang diri, akan kubasmi semua kaum laknat dan kaum
iblis yang ada didalam sungai telaga untuk itu tenaga
dalamku harus kulatih lebih dahulu agar peroleh kemajuan
yang lebih pesat"
Karena berpikir demikin ia lantas masuk kedalam
gunung yang sunyi. mengunjungi tempat yang jarang
didatangi manusia dan mencari tempat yang tersembunyi
untuk melatih diri secara giat selama satu bulan.
Saat itulah sesosok bayangan manusia diam2 menguntit
terus dibelakang tubuhnya tanpa ia sadari, hingga akhirnya
sampailah mereka disuatu selat yang terpencil.
Diantara celah2 bukit terjal Lam-kong Pak temukan
sebuah goa yang tersembunyi letaknya, suatu tempat yang
paling cocok untuk melatih diri,
Ia masuk kedalam gua itu. suasana gelap gulita tapi tidak
begitu lembab udaranya. setelah mengumpulkan buah2an
sebagai ramsum kembalilah dia kedalam gua itu.
Langkah pertama yang ia harus tempuh adalah
menggabungkan dua kekuatan besar yaag mengalir didalam
tubuhnya hingga mencair dan membaur jadi satu kekuatan
besar.
Ia duduk bersila dan pusatkan semua perhatiannya.
seperminum teh kemudian pemuda ini sudah berada dalam
keadaan lupa segalanya. . . .
Tiga hari kemudian dua kekuatan hawa murni itu sudah
makin mendekat satu lainnya, tetapi untuk mencair dan
membaur jadi satu masih membutuhkan beberapa hari
latihan lagi. pemuda itu segera ambil keputusan untuk
berlatih diri lebih jauh.
Yang aneh. selama dalam latihannya itu ia merasakan
munculnya siau kekuatan lain yang mangalir didalam
tubuhnya, setiap kali ia sedang bersemedi kekuatan itu
segera muncul lewat ubun2nya.
Ia tak tahu dari mana asalnya aliran hawa panas itu?
dalam anggapan Lam-kong Pak pastilah suatu penemuan
aneh lagi yang berhasil ia dapatkan, atau mungkin itulah
hawa murni yang pernah disalurkan Coe Lie Yap kedalam
tubuhnya.
Setengah bulan kemudian kedua kekuatan hawa murni
yang mengalir didalam tubuhnya telah berhasil membaur
jadi satu. ia segera merasakan perubahan yang amat besar
didalam badannya, tiga sampai lima hari tidak makan atau
minum sedikitpun tidak merasa haus atau lapar.
Disamping itu diapun merasakan suatu kesegaran yang
sangat aneh. se-olah2 badannya sedang terbang diudara.
Lewat dua puluh hari kemudian,ia mulai merasa bahwa
hawa aliran hawa panas muncul dari ubun2nya itu makin
lama semakin lemah, kehebatannya tidak menyerupai
keadaan dulu lagi, walaupun merasa heran namun sianak
muda itu tidak sampai memikirkannya didalam hati.
Masa berlatih selama satu bulan akhirnya telah penuh,
dengan hati riang gembira keluarlah sianak muda itu dari
dalam gua dibalik celah bukit, waktu itu bukan saja
ketajaman mata serta pendengarannya bertambah. bahkan
tubuhnya enteng bagaikan kertas, hawa murni yang
mengalir dalam tubuhnya penuh dan segar, sampai suara
lirih yang terjadi ditempat beberapa lie dari tempat dimana
ia beradapun dapat ditangkap dengan jelas.
Setelah kepandaian silatnya mengalami kemajuanpertama-
tama yang hendak ia lakukan adalah mengunjungi
markas besar perkumpulan Liok Mao Pang dan berduel
melawan si Kakek ombak Menggulung, kemudian mencari
jejak ketiga orang manusia tembaga dan secara diam2
menengok ibunya.
Keesokan harinya ia telah tiba dimarkas besar
perkumpulan Liok Mao Pang, tiba2 satu ingatan berkelebat
didalam benak Lam-kong Pak^ pikirnya didalam hati:
"Kemajuan yang berhasil kucapai dalam tenaga dalam
sudah jauh melebihi keadaan dahulu, sekalipun belum tentu
aku bisa menangkan si-kakek ombak menggulung, paling
sedikit perbedaan diantara kami tidaklah terlalu jauh. aku
harus unjukan diri dengan raut wajah yang lain"
Satu ingatan bagus muncul dalam benaknya, maka ia
segera melakukan pencarian didalam markas besar itu.
Dengan tenaga dalam yang dimilikinya sekarang, ilmu
meringankan tubuh yang ia yakini pun sudah memperoleh
kemajuan yang pesat. datang perginya enteng bagaikan
hembusan angin meskipun penjagaan yang diatur dalam
markas besar perkumpulan Liok Mao Pang itu berlapis,
jago lihaynya amat banyak namun tak seorangpun diantara
mereka yang berhasil mengetahui jejaknya.
Akhirnya ia sampai didalam ruang penyimpanan barang.
disitu ia temukan dua stel pakaian tembaga terletak disitu,
hal ini membuat hatinya jadi sangat girang.
Ia pilih salah satu diantaranya yang sesuai dengan
potongan tubuhnya lalu dikenakan dibadannya.
Setelah mengenakan baju tembaga tersebut ia baru tahu
bahwa pakaian itu bukan terbuat dari baja asli, melainkan
merupakan campuran dengan bahan logam lainnya.
walaupun keras dan kuat tapi empuk dan bisa dilipat-lipat
sekehendak hatinya.
Disamping itu terdapat pula beberapa buah persendian
yang bisa membebaskan gerak-geriknya, walaupun
memakai pakaian itu gerakannya tetap leluasa seperti sedia
kala. ^
Sekarang ia baru sadar dan mengetahui apa sebabnya
ketiga orang manusia tembaga itu bisa datang dan pergi
sekehendak hatinya ketika Liok Mao Pangcu mengadakan
pertemuan besar dibukit Lok Hua-Poo tempo dulu,
seandainya pakaian tembaga itu tidak luas dan bisa
bergerak dengan leluasa mungkin untuk mendaki bukit itu
belum tentu sanggup,
Setelah keluar dari gudang penyimpanan barang. si-anak
muda itu langsung menuju keruang tengah ia masih ingat
ketika tempo dulu mengunjungi tempat itu, kakek ombak
menggulung pernah menggunakan payung sengkala palsu
untuk bergebrak melawan dirinya. tapi senjata itu berhasil
dipukul patah oleh tanduk naganya yang sakti.
Tapi bagaimanapun juga kekuatan tenaga dalam yang
dimiliki Kakek ombak menggulung jauh lebih tinggi
beberapa kali lipat dari pada dirinya, akhirnya ia terpukul
oleh tenaga pukulannya itu hingga melesat sejauh beberapa
tombak dan jatuh tak sadarkan diri.
Dalam pada itu Lam-kong Pak temukan bahwa
penjagaan disekitar ruang tengah amat ketat,pada setiap
sudut bangunan terdapat seorang jago lihay yang
melakukan penjagaan, bahkan mereka semua terdiri dari
jago kelas satu didalam perkumpulan Liok Mao Pang.
Diantaranya terdapat si-Lentera hitam mengejar nyawa
Leng Cing Cioe, sikakek moyang berwajah kepiting, sisetan
gantung hidup GouwJit serta sirasul hitam tebal Chin
Thong.
Lam-kong Pak ada niat untuk menguji ilmu
kepandaiannya, ilmu meringankan tubuhnya segera
dikerahkan hingga mencapai pada puncaknya, cepat
bagaikan hembusan angin ia berkelebat lewat disisi tubuh
Lentera hitam pengejar nyawa, diikuti mengitar pula Sekitar
tubuh kakek moyang berwajah kepiting, sisetan gantung
hidup serta sirasul hitam tebal, sambil berputar jari
tangannya bergerak cepat menotok jalan darah keempat
orang tokoh lihay tersebut.
Kepandaian yang amat mengejutkan ini sangat
menggirangkan hatinya. belum pernah ia merasa seriang
dan gembira seperti ini selama satu bulan terakhir.
Ketika ia melongok keruang dalam, tampaklah kakek
ombak menggulung duduk dikursi kebesaran, pangcu dari
perkumpulan Liok Mao Pang duduk disisi tubuhnya,
sedang dikursi paling bawah duduklah bersanding dua
orang manusia berkerudung hitam satu pria dan satu
wanita.
Para jago lihay lainnya berdiri sejajar di kedua belah
samping. suasana dalam ruangan sunji senyap tak
kedengaran sedikit suarapun, hingga keadaan waktu itu
kelihatan bertambah seram.
Tiba2 kakek ombak menggulung buka suara dan berkata:
"malam ini aku Tay-sang pangcu sekali lagi
mengumumkan bahwa aku terima Suma Ing sebagai
muridku, bahkan mengangkat dia sebagai wakil ketua dari
perkumpulan kita. Ngo Hoa Bak berulang kali gagal
menunjukan prestasinya gemilang. perbuatan itu sudah
mencemarkan nama baik perkumpulan kita dimata umum.
oleh sebab itu kedudukannya aku turunkan jadi seorang
pelindung hukum"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, sekujur tubuh
Ngo Hoa Bak gemetar keras, wajahnya yang burik nampak
berubah jadi amat jelek. Terdengar kakek ombak
menggulung bicara lebih jauh.
"Sedangkan sisetan gantung hidup Gou Jit sirasul hitam
tebal sekalian tak dapat pula menunjukkan kehebatannya
sebagai pelindung hukum. maka kedudukan mereka aku
turunkan jadi seorang Thiancu, bila dikemudian hari
membuat prestasi yang gemilang kemungkinan naik
pangkat masih terbuka"
Pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang mengiakan
berulang kali, sementara pria berkerudung itu segera
bangkit berdiri dan jatuhkan diri berlutut dihadapan kakek
ombak mengguluag sambil menjalankan penghormatan
besar, kemudian balik lagi ketempat duduknya semula.
Lam-kong Pak tahu bahwa pria berkerudung ini bukan
lain adalah Suma Ing. sedangkan perempuan berkerudung
itu bila dilihat dari potongan badannya, jelas bukan lain
adalah Cioe Cien Cien yang wajahnya telah rusak.
Diam2 ia menghela napas panjang. sikap seseorang
untuk menentukan lurus atau sesatnya hawa telapak pada
perbedaan ingatan disatu detik yang amat singkat, dahulu
Cioe Cien Cien amat lurus dan amat jujur. siapa tahu
setelah berkumpul dengan Suma Ing ia telah berubah jadi
begini rupa.
Terdengar Kakek ombak menggulung berkata lagi.
"Cioe Cien Cien telah tinggalkan rumah bergabung
dengan perkumpulan kita. kejadian inipatut dihargai dan
diberi selamatan untuk itu kuhadiahkan kedudukan
pelindung hukum baginya"
Cioe cien cien bangkit berdiri dan menjura dalam2
sahutnya. "Aku yang rendah banyak2 mengucapkan terima
kasih atas budi pemeliharaan dari Tay-sang Pangcu"
Setelah upacara selesai, ketua dari perkumpulan Liok
Mao Pang tampil kedepan dan berkata^
"Selama satu bulan belakangan ini. bukan saja jejak dari
Lam-kong Pak sudah lenyap tak berbekas. ketiga orang
manusia itupun belum pernah munculkan diri, aku pikir
mereka sedang menyusun rencana busuk untuk menghadapi
ketiga orang bila mana tujuan dari perkumpulan kita adalah
merajai dunia persilatan, aku pikir menghadapi mereka2 itu
kita musti bersikap lebih berhati-hati"
Tiba2 kakek ombik Menggulung mendongak dan tertawa
terbahak-bahak, "Haaaa...ha.,.haaaah....haaaa. . .baru saja
kita bicarakan cho Cho, ternyata Cho Cho sudah datang,
orang yang kau maksudkan sedari tadi sudah muncul
disini."
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat setelah mendengar
perkataan itu. ia mengira jejaknya sudah ketahuan- Baru
saja tubuhnya akan loncat keluar dari tempat
persembunyian mendadak dari atas wuwungan rumah
dihadapannya melayang turun sesosok bayangan manusia
yang langsung melayang ketengah halaman-
Begitu orang tadi munculkan diri. seluruh ruangan jadi
gempar. sebab orang itu bukan lain adalah seorang manusia
tembaga.
Terdengar manusia tembaga itu dengan suara yang
rendah dan serak berkata:
"Kakek ombak Menggulung andaikata kau sanggup
menyambut tiga buah serangan payungku sejak detik ini
aku tak akan mencampuri urusan dunia persilatan lagi. aku
akan biarkan dirimu malang melintang diseluruh Bu-lim
dan merajai kolong langit"
Kakek ombak Menggulung segera tertawa dingin.
"Heeeeh...heeeeeh...heeeh.,, untuk membereskan
manusia seperti kau, kenapa aku mesti turun tangan
seadiTi?? Pangcu dengarkan perintah"
Ketua diri perkumpulan Bulu Hijau segera mengiakan
dan tampil ketengah gelanggang menunggu perintah . Kata
kakek ombak menggulung lagi.
"Aku beri batas lima puluh jurus kepadamu untuk
mengusir pergi orang ini dari markas besar perkumpulan
kita ini"
"Baik "
Dengan langkah lebar ketua perkumpulan Liok Mao
Pang berjalan keluar dari ruang tengah, turun dari
undak2an batu dan berdiri saling berhadapan dengan
manusia tembaga itu.
"Hiiiih.,. Hiiih...Hiiiih..." ia tertawa cekikikan, "sekarang
kau boleh unjukan kehebatan dari ilmu sakti Payung
Sengkalamu itu"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun manusia tembaga
itu melancarkan sebuah babatan kedepan
Dengan wajah tetap tenang bahkan tersungging satu
senyuman mengejek, Liok Mao pangcu mengirim pula satu
pukulan menyambut datangnya ancaman tersebut. . . .
"Blaaam ,." satu ledakan keras segera bergeletar
diangkasa, kedua orang itu sama terpukul mundur tiga
langkah kebelakang untuk kemudian saling menyerang
kembali dengan serunya.
Lam-kong Pak yang menyaksikan jalannya pertarungan
dari tempat persembunyian dapat melihat dengan jelas
keadaan mereka berdua, ia dapat temui bahwa tenaga
dalam yang dimiliki manusia tembaga itu tidak cukup kuat,
dibawah teteran pukulan Liok Mao Pangcu yang ber-tubi2
ternyata ia terdesak mundur sejauh lima enam langkah dari
tempat semula.
Diam2 Lam kong Pak merasa amat gelisab dia siap
untuk turun tangan membantu. tetapi pemuda itu masih
sangsi ia mengira ada kemungkinan besar manusia tembaga
itu bisa mengeluarkan payung sengkalanya yang maha
dahsyat itu.
Tapi keadaan dari manusia tembaga itu kian lama kian
bertambah payah. ia terdesak hebat dan mundur kebelakang
tiada hentinya. Sementara kedua orang itu baru
melewatkan tiga puluh jurus gebrakan, agaknya tidak
sampai mencapai lima puluh jurus manusia tembaga itu
bakal roboh keatas tanah,
Mendadak manusia tembaga itu membentak keras:
" Lihat payung sengkala "
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu jadi
tertegun, ambil kesempaian yang sangat baik itulah manusia
tembaga tadi segara meloncat naik keatas atap rumah.
Liok Mao Pangcu sadar kena tertipu, sambil membentak
keras dia segera menyusul dari belakang.
Diatas rumah atap kedua orang itu kembali
melangsungkan pertempuran sengit, sedang kawanan iblis
lainnya ber-duyun2 ikut meloncat naik keatas atap rumah
dan mengurung kedua orang itu ditengah kalangan.
Empat puluh jurus telah lewat, Liok Mao Pangcu
selangkah demi selangkah maju mendesak lebih kedepan,
keadaan dari manusia tembaga itu kian lama kian
bertambah bahaya. Lam-kong Pak ingin maju membantu
tapi sayang tindakannya itu terlambat.
Terdengar ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu
membentak keras, dia cengkram tubuh manusia tembaga itu
lalu diangkat tinggi2 keatas, kawanan iblis lainnya yang
menyaksikan kejadian itu segera bersorak sorai kegirangan.
Tindakan dari Liok Mao Pangcu ini sangat mengejutkan
sekali. bukan saja ia berhasii memenangkan musuhnya
sebelum batas waktu lima puiuh jurus yang teiah ditetapkan
oieh Tay-sang pangcu. bahkan berhasii pula menawannya
dalam keadian hidup, hidup tanpa terasa ia tertawa aneh.
Sambil melemparkan tubuh manusia tembaga itu
kebawah. terlaknya:
"Kalau kau tidak puas mari kita bertanding satu kali lagi"
belum habis ia berkata...
"Sreeet... ^ tiba2 manusia tembaga itu menyusupkan
batok kepalanya kedalam cerobong asap yang ada ditengah
ruangan hingga yang tertinggal diluar hanya sepasang
kakinya belaka, ia sama sekali tak berkutik,
Lam-kong Pak membentak keras. tubuhnya dengan cepat
berkelebat keluar dari tempat persembunyiannya .
Ketika kawanan iblis itu melihat disitu kembali muncul
seorang manusia tembaga suasana jadi gempar dan mereka
sama mengundurkan diri kebelakang.
Setelah memperoleh kemenangan yang pertama. Liok
Mao Pangcu jadi semakin bersemangat, sambil tertawa
cekikikan serunya:
"Bila kau sanggup menyambut lima puluh Jurus
seranganku, maka aku bertanggung jawab untuk melepasan
kedua orang manusia tembaga itu dalam keadaan hidup,"
Lam-kong Pak tertawa seram. sambil merubah suaranya
hingga tidak dikenal orang ejeknya^
"Jangan dibilang lima puluh jurus andaikata kau
sanggUp menerima tiga bUah pukulanku, maka aku akan
membelenggU sepasang tanganku sendiri untuk menunggu
keputusan hukum darimu."
Setelah ucapan itu dlutarakan keluar bukan saja sekujur
badan Liok Mao Pangcu bergetar keras, sampai2 kakek
ombak menggulung yang berada ditengah ruangan pun
segera bangkit berdiri.
Ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu mengira
pihak lawan sedang menggertak dirinya dengan ucapan
yang sesumbar sekuat tenaga ia lancarkan sebuah babatan
kemuka. angin puyuh seketika menyapu seluruh permukaan
bumi membuat atap dan debU berterbangan diangkasa.
Lam-kong Pak tertawa dingin. ia himpUn delapan
bagian tenaga murninya lalu melancarkan sebuah pukulan
dengan gunakan jurus ketiga dari ilmu sakti Payung
Sengkala.
"Blaaam.. " seluruh bangunan rumah itu bergoncang
keras, secara beruntun Liok Mao Pangcu terpukul mundur
sejauh tujuh langkah kebelakang. atap rumah yang
diinjaknya pada hancur berantakan.
Kejadian ini sangat mengejutkan kakek ombak
menggulung, ia percaya bahwa orang ini pastilah manusia
tembaga yang memiliki payung sengkala itu.
Dalam pada itu Liok Mao Pangcu telah himpUn segenap
tenaga dalamnya untuk menerjang kembali kedepan- angin
pukulan men-deru2. yang digunakan dalam jurus ketujuh
dari ilmu sakti payung sengkala.
Angin topan bagaikan sebuah dinding baja yang tak
berWujud menggulung kearah depan. kawanan iblis itu
tergencet diatas atap rumah dan pada menjerit kesakitan.
Kepercayaan Lam-kong pak terhadap diri sendiri semikin
bertambah, ia sambut datangnya serangan itu dengan jurus
keenam dari ilmu payung sengkala tersebut.
Suatu benturan yang maha dahsyat dan menggetarkan
seluruh angkasa kembali meledak memecahkan kesunyian,
sebagian ujung dari bangunan itu segera roboh dan hancur,
sedang tubuh ketua dari perkumpulan bulu hijau itu
terlempar jatuh kedalam halaman-
Lam-kong Pak sangat menguatirkan keselamatan
manusia tembaga itu. apalagi setelah dilihatnya setengah
harian lamanya orang itu sama sekali tak berkutik.
Menurut anggapannya manusia tembaga itu kalau bukan
si tamu angin dan guntur Lam-kong Liuw pastilah sijago
yang suka pelancongan Lu ItBeng, atau kalau tidak dialah
siorang tembaga yang memiliki payung sengkala.
Tetapi kemungkinan terakhir tak mungkin terjadi. sebab
tenaga dalam yang dimiliki orang itu sangat tinggi dan lihay
sedikitpun tak ada dibawah kekuatan kakek ombak
menggulung jadi tak mungkin kalau ia sampai menderita
kekalahan ditangan Liok Mao pangcu.
sementara itu Kakek ombak menggulung sudah bangkit
dari tempat duduknya dan meloncat keatas atap rumah.
Lam-kong Pak tiada kesempatan untuk menemui jago lihay
ini lagi. Ia gerakan tubuhnya mendekati cerobong asap dan
segara cabut keluar manusia tembaga itu lalu dibawa kabur.
Setelah keluar dari markas besar perkumpulan Liok Mao
Pang, ia baru merasakan bahwa manusia tembaga itu
enteng sekali, hatinya jadi amat terperanjat, pikirnya:
"Seseorang bila mengenakan seperangkat pakaian
tembaga. paling sedikit beratnya akan mencapai seratus
lima enam puluh kati, kenapa berat manusia tembaga ini
begitu enteng??"
Ia segera berhenti dan memeriksa manusia tembaga itu
dengan lebih seksama, mendadak ia berseru kaget. ternyata
bagian kepala dari orang tembaga itu sudah retak. sedang
isinya kosong melompong.
Lam-kong Pak jadi terjeblos hatinya. bagaikan diguyur
sebaskom air dingin ia berdiri termangu-mangu. bukankah
manusia tembaga itu telah jatuh tak sadarkan diri ketika
dibanting oleh Liok Mao Pangcu hingga menancap didalam
cerobong asap itu?? kenapa sekarang mendadak bisa lenyap
tak berbekas??
Lagi pula walaupun cerobong asap itu besar, tak
mungkin seseorang bisa melewati tempat itu, lewat
manakah manusia tembaga itu meloloskan diri???? ...
Tapi sejenak kemudian Lam-kong Pak telah mengetahui
duduknya perkara. bagi seorang jago lihay yang sudah
tinggi ilmunya kepandaian menyusutkan tulang bukanlah
termasuk suatu hal yang aneh, jelas manusia tembaga itu
sudah menggunakan ilmu menyusut tulang untuk ngeloyor
pergi lewat cerobong asap,
Lalu siapakah manusia tembaga itu?? apakah ayahnya
sitamu angin geledek Lam-kong Liuw? tenaga dalam yang
dimilikinya jelas sudah peroleh kemunduran yang amat
banyak bila dibandingkan dengan keadaan dulu, apa
sebabnya bisa begitu??
Mendadak Lam-kong Pak teringat akan sesuatu. ia masih
ingat ketika untuk pertama kalinya ia menelan jinsom
berusia sepuluh ribu tahun kemudian duduk bersemedi,
mendadak dirasakannya ada segulung aliran hawa panas
menyusup kedalam tubuhnya, ketika ia selesai bersemedi
ditemuinya seorang manusia tembaga sedang melarikan diri
lewat jendela. ia baru tahu kalau manusia tembaga itulah
yang telah menyempurnakan dirinya.
Lagi pula ia temukan langkah kaki manusia tembaga itu
amat gontai seolah-olah tubuhnya akan roboh bila
terhembus angin, tanda itu jelas menunjukkan bila kekuatan
tubuhnya mengalami pengurangan yang amat besar.
Berpikir sampai disini, tanpa terasa ia bergumam seorang
diri,
"Ditinjau dari hal ini. jelaslah sudah bahwa manusia
tembaga itu kalau bukan ayah tentulah guruku "Siau Yau
sianseng" Lu It Beng....,"
MENDADAK terdengar suara hiruk pikuk
berkumandang datang dari tempat kejauhan, disusul
seseorang berteriak keras^
"Cepat lihat manusia tembaga itu berada disini, kita
harus menangkapnya hidup,hidup,"
Lam-kong-Pak terkejut, ketika ia menoleh kearah mana
berasalnya suara itu tampaklah ibunya Sun Han Siang,
Siang Hong Tie, Pek-li Gong^ sepasang manusia jelek dari
Hay-thian, simalaikat raksasa serta ketiga oraog gadis itu
sedang memburu datang.
= =ooooooooo= =
DALAM waktu singkat Lam-kong Pak merasakan
hatinya bergolak keras, ia sudah mengambil keputusan
untuk berkelana seorang diri hingga perkumpulan Liok
Mao-Pang musnah dan ketiga orang manusia tembaga itu
ditemukan, tentu saja ia tak ingin menjumpai beberapa
orang itu dengan wajah aslinya.
Berhadapan muka dengan ibu kandUngnya sendiri tanpa
berani mengakuinya. tanpa terasa ia mengucUrkan air mata
sedih. tapis iapa yang bisa menyelami perasaannya saat
itu???
Terlihatlah ketiga orang dara muda itu sangat gembira,
seakan-akan mereka telah menemUkan sesuatu yang
menyenangkan hati, seru mereka hampir berbareng^ "Kali
ini jangan biarkan dia lolos dari cengkeraman kita"
Diam2 Lam-kong Pak mendengus. walau-pun ia tahu
ketiga orang gadis itu menaruh kesalah pahaman terhadap
dirinya, tapi ia menganggap cinta mereka terhadap dirinya
kurang kokoh, sebab perkenalan diantara mereka toh sudah
cukup mendalam^ mengapa mereka masih percaya dengan
fitnahan orang?
Pokoknya perduli menghadapi kejadian macam apapun
sepantasnya kalau mereka hadapi dan selidiki dengan hati
tenang dan tanpa emosi, bila ternyata ia memang bersalah,
rasanya belum terlambat kalau mereka baru cekcok.
Karena itulah hawa amarahnya segera berkobar. dia
ingin memberi sedikit pelajaran terhadap mereka bertiga.
sementara itu beberapa orang itu telah mengepung
dirinya rapat2, semua orang bersiap sedia menghadapi
segala kemungkinan, rupanya mereka kuatir kalau dirinya
berhasil meloloskan diri.
Terdengar Sun Han Siang menegur:
"Beberapa kali kau telah unjukkan diri, tapi setiap kali
tak berani menemui orang dengan wajah aslimu,
sebenarnya apa sebabnya?"
Lam-kong Pak tak berani menjawab, karena sekalipun ia
sudah ganti suaranya namun ibunya tentu akan kenal
dirinya.
"Menurut dugaan dari aku sipencUri tua." ujar Pek-li
Gong pula. "Kalau kau bukan Lam-kong Liuw pastilah Lu
ItBeng, apakah kau masih akan meneruskan penyaruanmu
itu???"
Lam-kong Pak ada mulut sukar berbicara ia tetap
membungkam diam seribu bahasa. . . . Siang Hong Tie
menghela napas dan ikut berbicara:
"Lamkong-heng sejak kau menemui bencana banyak
bencana hebat melanda dunia persilatan- perkumpulan
Liok-Mao Pang punya ambisi besar untuk merajai seluruh
kolong langit, dan sekarang muncul pula kakek ombak
menggulung yang hampir boleh dikata tiada tandingannya.
Lamkong-heng dengan cita2mu yang luhur serta budimu
yang tebal, se-tidak2nya kau tentu akan mencampuri urusan
ini bukan agar kaum iblis gagal untuk mewujudkan
harapannya???"
Lam-kong Pak tetap tidak menjawab atau pun bergerak.
tindak tanduknya ini segera menggelikan hati ketiga orang
gadis itu, tanpa terasa mereka tertawa cekikikan.
"Apa yang musti kalian tertawa kan?" tegur Siang Hong
Tie, "Bagaimana yang terjadi hari ini kita harus menahan
dirinya, kita jangan biarkan ia lolos lagi dari tangan kita"
"Sekarang kita kurang orang itu dalam dua lapis
lingkaran, kita harus bekerja secara erat untuk meringkus
dirinya." kata Sun Han Siang pula.
"Sun Han Siang" seru Pek li Gong "Kalau begitu biarlah
kau yang beri komando. kita akan turun tangan secara
berbareng"
Dalam pada itu Lam-kong Pak sedang mengawasi ketiga
orang dara muda itu. tiba2 ia perdengarkan suara
tertawanya yang aneh dan menyeramkan.
Kawanan jago lihay itu jadi tertegun dan tak habis
mengerti, gelak tertawa orang itu penuh dengan napsu
membunuh, se-olah2 seseorang yang sedang melampiaskan
hawa amarah
"Sebetuinya siapakah kau??" bentak Sun Han Siang
kembali, "jelas kau bukan seorang bisu bukan??"
suasana hening dan sunyi tak kedengaran sedikit
suarapun, Lam-kong Pak tetap membungkam dalam seribu
bahasa. "Serbu" akhirnya perempuan itu memberi
komando.
Sembilan orang jigo lihay berbareng menerjang kedepan,
mereka tidak melanccarkan pukulan udara kosong
sebaliknya melakukan pertarungan jarak cepat, serentak
mereka menerjang kesisi tubuh Lam-kong Pak.
Sedari tadi sianak muda ini sudah bikin persiapan, ia
mendengus dingin, dengan suatu gerakan yang amat cepat
hingga sukar dilukiskan dengan kata-kata ia terobos kemuka
dan mendekati tubuh ketiga orang dara muda itu.
"Ploook Ploook Ploook" tiga buah gaplokan nyaring
dilancarkan, pipi kiri ketiga orang gadis itu seketika
membengkak besar dan mundur kebelakang sejauh tiga
langkah dengan sempoyongan.
Sedang Lam-kong Pak sendiri telah berdiri pada jarak
empat tombaK dari kalanganGerakan
apakah itu??? bukan saja angkatan yang lebih
tua dibikin tertegun, bahkan ketiga orang gadis yang tertera
gaplok-pun sama-sama berdiri terbelalak dengan mulut
melongo, mereka tak habis mengerti dengan cara apakah
dirinya ditampar??
Lam-kong Pak tertawa seram, sehabis memerseni satu
tamparan kepipi tiga orang gadis itu, ia putar badan dan
segera berlalu.
Sembilan orang jago lihay itu hanya bisa saling
berpandangan dengan mulut melongo, begitu lihay ilmu
silat yang dimiliki orang ini sehingga tak seorangpun yang
sempat menyaksikan demgan gerakan apakah ketiga orang
gadis itu diserang.
Jangan dikata menampar. andaikata manusia tembaga
itu ada maksud membunuh mereka bertiga pun bukan suatu
pekerjaan yang terlalu sulit.
Sementara itu setelah Lam-kong Pak menggaplok ketiga
orang gadis itu, dadanya terasa jauh lebih lega. Perjalanan
segera dilakukan dengan sangat cepat.
Suatu ketika mendadak ia temukan sesosok bayangan
manusia yang hitam hangus sedang bergerak dihadapannya.
Satu ingatan segera berkelebat didalam benaknya,
hampir saja ia berseru tertahan, pikirnya:
"orang itu pastilah manusia tembaga yang terjerumus
kedalam cerobong asap, dilihat dari badannya yang hitam
dan hangus, jelas dugaanku tak bakal salah lagi...."
Ia segera percepat larinya mengejar kedepan. tampak
gerakan tubuh orang yang hitam hangus itu makin lama
semakin cepat, sedikitpun tidak menunjukkan tanda kalau
ia sedang terluka.
Tidak lama kemudian sampailah mereka ditepi sebuah
sungai keciL rupanya orang yang hitam hangus itu telah
mengetahui bahwa Lam-kong Pak sedang meng until
dibelakangnya, ia tak pernah berpaling bahkan wajahnya
kelihatan bertambah cemas.
Mendadak dari tengah semak belukar ditepi sungai itu
meluncur keluar sebuah sampan kecil, seorang pria berusia
pertengahan dengan memakai topi yang lebar sambil
mendayung sampannya bersenandung lantang.
"Siang menyeberang sungai. malam menyeberang
sungai. Dua orang menyeberang seorang yang sampai.
Tiga arah menghadap air satu arah menghadap langit.
Raja akhirat diistana lima tertawa terbahak-bahak"
orang yang hangus hitam itu tertegun kemudian
mendengus dan segera loncat naik ke atas sampan tersebut.
Walaupun sungai itu kecil, luasnya mencapai tiga lima
puluh tombak, jago Bu-lim yang bagaimana lihaypun sukar
untuk meloncati tempat itu sekaligus, apalagi airnya dalam
dan alirannya sangat deras.
Dari syair lagu yang dinyanyikan orang dalam sampan
itu Lam-kong Pak merasa suatu gelagat yang tak beres tapi
disebabkan topi lebar yang dikenakan olehnya terlalu
rendah hingga menutupi hampir seluruh wajahnya, sulitlah
bagi pemuda itu untuk melihat jelas raut mukanya.
Kedatangan Lam-kong Pak terlambat satu langkah,
ketika ia tiba disitu tampaklah sampan kecil itu sudah
meluncur ketengah sungai mengikuti aliran yang deras,
terpaksa si anak muda itu harus melakukan pengejaran
disepanjang tepi sungai itu. Terdengar orang yang berada
diatas sampan itu kembali bersenandung:
"malam menyeberangi sungai, siang menyeberangi
sungai. Dua orang menyeberang seorang hidup,
Satu arah menghadap langit tiga penjuru menghadap air.
Raja akhirat mati sekarat karena kegelian" ^
Kembali orang yang hangus hitam itu mendengus seolah2
ia sama sekali tidak ambil perduli atas peringatan dari
orang itu.
Ketika sampan kecil itu mencapai tengah sungai
mendadak pendayung itu berkata: "harap serahkan uang
ongkos perahu ini"
orang hitam hangus itu merogoh sakunya, namun tiada
benda apapun yang dimilikinya maka ia menjawab"
"Lain kali pasti akan kubayar ongkos tersebut tolong
tanya berapa besar ongkosnya?"
"Seratus tahil perak untuk satu kali penyeberangan
setengah pun tak boleh kurang lagi pula tak ada jaman
untuk main hutang. Kalau kau tak ada uang untuk
membayar ongkos dan tiada benda berharga sebagai
tanggungan terpaksa aku persilahkan dirimu untuk
mencebur kesungai "
Bersamaan dengan selesainya ucapan itu. ia segera
mengerahkan tenaga dalamnya dan membalik sampan kecil
tadi sehingga mereka berdua bersama-sama tercebur
kedalam air.
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat menyaksikan
kejadian itu sedari tadi ia sudah kenali pendayung sampan
itu sebagai si Melayang diatas air Ma Tie, sedangkan
siapakah pria hitam hangus itu sama sekali tak terlihat
olehnya.
Tanpa berpikir panjang sianak muda itu segera
menceburkan diri kedalam sungai dan menjelam kedasar
air, tampaklah orang yang hitam hangus itu sedang
melangsungkan pertempuran yang amat sengit melawan
simelayang diatas air Ma Tie.
Posisinya waktu itu sudah jelas terlihat. Ma Tie yang
dipersenjatai senjata garpu berhasil menguasai keadaan dan
duduk diatas angin-
Lam-kong Pak kuatir kalau orang yang hitam hangus itu
terluka. cepat2 ia berenang mendekati kedua orang yang
sedang bertempur itu,
Sungguh hebat kepandaian Ma Tie didasar air, dari
gerakan air yang agak keras ia segera menyadari bahwa ada
seseorang sedang mendekati kearahnja, ia segera berpaling.
Ketika mengetahui bahwa orang yang sedang mendekati
dirinya adalah seorang manusia tembaga. ia jadi amat
terperanjat. buru2 ia lepaskan cairan hitam bagaikan tinta
yang disemburkan ikan cumi2 untuk menutup pandangan
disekeliling sana.
Dalam sekejap mata daerah seluas sepuluh tombak
disekeliling tempat itu berubah jadi hitam pekat, Lam-kong
Pak tahu bahwa orang itu hendak melarikan diri. buru2 ia
menyusup keluar dari permukaan.
Siapa tahu kali ini dia telah tertipu, diatas permukaan
sama sekali tiada bayangan manusia, menanti ia menyelam
lagi kedasar sungai tinta hitam itu telah buyar tapi bayangan
tubuh orang yang hitam hangus serta Ma Tie telah lenyap
tak berbekas.
Apa boleh buat terpaksa Lam-kong Pak munculkan
kembali dari dalam air, ditepi sungai dia mencari suatu
tempat yang tersembunyi dan melepaskan baju tembaga
serta pakaian yang dikenakan olehnya untuk dijemur diatas
batu cadas. Mendadak dari sisi tepi suagai berkumandang
suara pembicaraan manusia:
"Cepat lihat. disitu ada orang sedang mandi, seluruh
pakaiannya telah dilepaskan semua"
"ooh. manusia tembaga" Sambung orang lain sambil
berteriak. "Coba lihat pakaian tembaganya telah dilepaskan-
"
Dari nada suara itu Lam-kong Pak kenal sebagai suara
dari Pek-li Hiang, ia jadi amat gelisah, tidak sempat
memakai baju lagi dia sambar baju tembaga serta pakaian
sendiri lalu menceburkan diri kedalam sungai dan
menyelam kedasar air.
Kurang lebih satu li ia berenang kemudian baru muncul
kembali diatas permukaan, disitu bayangan ketiga orang
gadis tadi sudah tidak kelihatan lagi, dengan hati kesal
bercampur murung pemuda itu segera berenang ketepi
pantai.
Kali ini ia tak berani telanjang bulat lagi, dengan masih
tetap mengenakan baju tembaga ia jemur pakaiannya diatas
batu.
Mendadak dari sekitar tempat itu berkumandang datang
suara pembicaraan manusia, Lam-kong Pak segera
menyusup kedalam celah-celah batu. Terdengar salah
seorang diantaranya sedang berkata^
"Toa-ya disini masih ada sebuah paha ayam, sekerat
daging panggang serta delapan biji bakpao,entah bagaimana
baiknya untuk dibagi?"
"Jie-ya sakit perut yang baru saja menyerang dirimu
apakah sudah sembuh atau belum?"
Dari pembicaraan tersebut Lam-kong Pak segera kenali
mereka sebagai Hay Thian-siang Cho sepasang manusia
jelek dari Hay Thian.
"Sudah baik...sudah sembuh ...terdengar IHek Sim
Wangwee menyahut dengan suara panik, sekarang aku bisa
makan makanan apa pun"
"Kalau memang begitu. paha ayam serta daging
panggang itu biarlah Jie-ya saja yang makan"
"Apa??? jadi Toa-ya cuma mau makan bakpao keras
belaka???"
"Aaai... kita berdua sudah berkumpul hampir setengah
abad lamanya, apakah kau masih tidak jelas dengan
watakku??? selamanya aku selalu mengalah kepada orang
lain, aku lebih rela menyiksa diri sendiri daripada membuat
sahabat jadi menderita"
"oooh toa-ya sungguh tak nyana kalau kau punya hati
welas seperti Buddha, kalau memang kau ada maksud
demikian seandainya kutolak permintaanmu itu, rasanya
tindakanku ini agak kurang hormat terhadap
dirimu....baiklah. biar kuterima saja keinginanmu itu"
Selesai berkata, terdengarlah suara orang mengunyah
makanan dan ditelan kedalam perut.
Suasana heniag untuk beberapa saat lamanya, mendadak
terdengar Wang wee berhati hitam berteriak keras:
"Toa-ya, kau... kau... apa yang kau makan????"
"Bukankah paha ayam serta daging panggang itu telah
aku serahkan kepadamu, tentu saja yang kumakan adalah
bakpao keras"
"Tidak benar. Toa-ya kalau yang kau makan adalah
bakpao keras kenapa didalam ada isi dagingnya????"
"Ehmm tidak salah didalam bakpao keras ini memang
ada isinya, sudah setengah harian aku makan belum
kurasakan juga. Aah ... mungkin pelayan rumah makan
sudah salah mengambil"
Mendengar sampai disitu tanpa terasa Lam-kong Pak
gelengkan kepalanya berulang kali, pikirnya:
"Dua orang manusia ini, yang satu lebih lihay daripada
yang lain, sungguh luar biasa" Mendadak terdengar Wang
wee berhati hitam berteriak lagi:
"Aaaah, tidak benar, masa didalam bakpao keras
terdapat daging tiga macam, terdapat daging ayam dan
daging babi. itu toh bukan bakpao keras...waaaah...waaaah
...kau main curang"
"Jie-ya" sahut sicatatan mati dan hidup, "lebih baik kau
terima nasib saja, itu toh atas pilihanmu sendiri karenanya
janganlah kau salahkan diriku..."
Sementara itu Lam-kong Pak sudah ganti pakaian,
diam2 dia naik ketepi sungai. Terdengar suara ribut
sepasang manusia jelek dari Hay thian itu kian lama kian
bertambah ramai. ia angkat bahu dan segera berlalu dari
situ.
Ketika itu diapun merasa agak lapar, sementara pemuda
itu sedang mencari sedikit makanan untuk menangsal
perutnya. mendadak tampak sesosok bayangan manusia
berkelebat lewat dihadapannya.
Ketajaman mata Lam-kong Pakpada saat ini sudah jauh
berbeda dengan keadaan dulu, terutama sekali disiang hari
yang cerah ia sanggup memandang pamandangan yang
berada puluhan lie jauhnya. sekilas memandang ia segera
kenali bayangan kecil itu bukan lain adalah Siauw Hong.
Pemuda itu segera teringat kembali akan nasibnya yang
jadi begini jelek dan musti ter-lunta2 seorang diri dalam Bulim,
kesemuanya ini adalah hadiah dari Siauw Hong,
teringat perbuatan dayang itu, napsu membunuh segera
berkobar didalam dadanya, dengan cepat tubuhnya melesat
kedepan melakukan pengejaran-
Setelah melewati sebuah tikungan bukit, tampakiah
Siauw Hong sedang berdiri dibawah sebuah pohon besar
bersama seorang pria berkerudung kain hitam.
"Lonte yang tak tahu malu" maki Lam-kong Pak didalam
hati.
Rupanya pria berkerudung itu bukan lain adalah Suma
Ing, sekarang ia telah mengadakan hubungan gelap dengan
Siauw Hong.
Menyaksikan tingkah lakunya itu, diam2 Lam-kong Pak
merasa penasaran bagi diri Cioe Cien Cien, ia tahu moral
Suma Ing sudah bejat, apa bila ia sampai bergaul terlalu
dengan Cioe Cien Cien maka akhirnya gadis itupasti akan
mengalami akhir yang tragis. Dalam pada itu terdengar
Siauw Hong sedang berkata:
"Aku....aku...aku telah menyerahkan tubuhku
kepadamu, lagi pula... lagi pula aku masih seorang perawan
suci.,.."
Suma Ing tertawa enteng, sambil angkat bahu selanya:
"Eeei...eeei... tak usah bohong, aku Suma Ing bukanlah
bocah cilik yang barusan muncul didalam dunia persilatan
betulkah kau masih perawan atau tidak rasanya hati
kecilmu jauh lebih jelas daripada aku sendiri"
Siauw Hong ternyata cerdik dan pandai melihat gelagat,
melihat sianak muda itu jauh lebih licik daripada dirinya, ia
segera berseru kembali:
"Apakah...apakah kau tidak melihat darah diatas
pembaringan itu??... aku...aku toh benar- benar masih
perawan"
Berbicara sampai disitu, kepalanya sengaja ditundukkan
dengan tersipu-sipu lagaknya macam gadis perawan yang
merasa amat jengah. Kontan Suma Ing tertawa dingin.
"Huuuh lebih baik kau tak usah mempergunakan siasat
lapuk semacam itu, kau anggap aku tidak mengerti dengan
siasat macam begitu?? cairan darah diatas pembaringan itu
toh hasil dari persiapanmU sebelumnya, bukankah kau
telah sebarkan bubuk warna marah disitu?? Hmmm kau
anggap dengan siasat seperti itu maka aku lantas bisa tertipu
??"
sekujur badan Siauw Hong segara gemetar keras.
"Aku... aku....aku memang sudah di.... diperkosa oleh
Liuw Hauw Siang. ..." bisiknya kemudian-
"Liuw Hauw Siang? dia toh seorang pendekar sejati dari
golongan kaum lurus masa dia pun melakukan perbuatan
semacam ini"
"Betul dia telah mencampurkan obat perangsang
kedalam arak yang disuguhkan kepadaku dalam keadaan
tidak sadar aku telah diperkosanya secara brutal. . . ."
Lam-kong Pak jadi teramat gusar mendengar fitnahan
itu, saking tak tahannya ia sampai menggigit bibirnya
kencang-kencang belum sempat ia munculkan diri
mendadak dari balik batu cadas meloncat keluar sesosok
bayangan manusia yang kecil ramping sambil bertolak
pinggang, bentaknya penuh kemarahan: "Suma Ing apa
yang hendak kau katakan sekarang?"
orang itu bukan lain adalah cioe clen clen, wajahnya
masih tertutup oleh kain kerudung.
Sekujur badanSuma ing gemetar keras ketika melihat
kehadiranperempuan itu Cepat katanya^
"Kebetulan saja aku bertemu dengan p^rempuan ini, bermain2
dengan dia toh tak ada salahnya bukan?? apa sih
ruginya bagimu??"
cioe clen clen semakin naik pitam. kembali teriakny a
:"Sumpah setiamu masih mendengung disisi telingaku.
apakah kau telah melupakannya????"
"Heeeh-heeeh-heeeh... akusuka mainp^rempuantetap
mainperempuan, kau ini manusia macam apa?? terus terang
kuberitahukan kepadamu. Karena tertarikoleh
selaputperawanmu itu maka aku suka bermain beberapa
kali dengan dirimu. bicara sesungguhnya. Huuh coba
cermin dulu raut wajahmu yangjelek itu kalau
bukanperawan. IHmmtak usah yaah..."
Berbicara sampai disitu ia segera peluk tubuh Siauw
Hong dan menciumpipinya: "Siauw Hong. ayoh kitapergi."
dia mengajak.
Sekujur badan cioe clen clen gemetar keras, rasa benci
dan kesalnya berCampur aduk didalam hati. Setelah
gelagapan setengah harian lamanya ia baru memaki:
"Anjing bajingan, aku menyesal tidak mendengarkan
nasehat dari Lam-kong Pak. kau....kau lebih bejad daripada
seekor anjing, aku akan beradu jiwa dengan dirimu..,."
Sambil berkata tubuhnya segera menerjang kearah Suma
ing.
"Siauw Hong" pemuda itu segera berseru "Hadiahkan
sebuah pukulan baginya, perempuan
semacam ini betul2 tak tahu malu."
Siauw Hong dalampelukanSuma ing betulbetulsangatpenurut.
telapak tangannya segera berputar
menghajar kearah batok kepala gadis she coe itu.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat. untuk turun tangan sudah tak sempat lagi
baginya, kelihatan gadis itu bakal termakan oleh pukulan
orang.
dalam pada itu cioe clen clen sendiri sudah tentu tak sudi
dirinya terhajar oleh siauw Hong, kemudian dengan
menghimpun segenap kekuatannya ia balas melancarkan
sebuah serangan dengan ilmu "Tong-Thian-It ci ciang".
Suma ing tertawa seram telapaknya mendadak berkelebat
melancarkan sebuah pukulan dengan ilmu sakti Payung
sengkala.
Anginpuyuh menggulung seluruh permukaan, cioe clen
clen mendengus berat dan segera terpental sejauh
tigatombak dari tempat s emu la. untuk kemudian tak
berkutik lagi.
Suma ing segera tertawa ter-baha^2 sambil menurunkan
siauw Hong dari bopongannyaia berkata:
"Siauw Hong. majulah kesitu danperseni sebuah pukulan
lagi keatas tubuhnya?"
"Engkoh ing." bisik siauw Hong dengan genit, "apakah
kemudian hari kaupun akan menggunakan Cara yang sama
untuk menghadapi diriku???"
"Haaah haaah haaah... Sia uw- hong, janganpikir yang
bukan2, Mana kau bisa dibandingkan dengan dirinya?? kau
Cantik lagipula kepandaianmu bermain diatas ranjang
Sangatpintar. mana aku tegauntuk membinasakan dirimu"
Siauw Hong mencubitperlahan lenganpemuda itu lalu
melangkah maju mend ekati tubuh
perempuan itu.
Lam-kong Pak yang bersembunyi ditempat kegelapan tak
kuasa menahan diri lagi ia segera berkelebat keluar dari
tempatpersembunyiannya dan berdiri dibelakang Suma ing
tanpa diketahui oleh pemuda itu.
B
aru saja siauw Hong ayunkan telapaknya siap mencabut
nyawa cioe cien clen, Lam-kong
Pak telah membentak keras. "Tahan"
Suma ingamat terperanjat, baru saja ia mau meloncat
mundur kebelakang tahu-tahu sebuah lengan tembaga dari
Lam-kong Pak telah mencengkeramjalan darah clan cin-hiat
pada bahunya.
siauw Hong jadi ketakutan setengah mati. terutama
setelah dilihatnya Suma ing jatuh ditangan orang, dia ping
in melarikan diri tapi sianak muda itu sudah keburu
berkata.
"Aku akan biarkan dirimu lari satu li lebih dahulu nanti
aku akan mengejar dirimu dan mencabutjiwa anjingmu
yang kotor"
Grm^etar keras sekujur badan Siauw Hong, serunya terpatah2.
"Aku...aku toh tidak berbuat salah terhadap dirimu,
kenapa kau hendak membunuh aku"
"IHmm apa dosanya Lam-kong Pak???? danpermusuhan
apapula yang terikat antara kau dengan orang itu??
mengapa kau fitnah dirinya dengan kata2 yang tak
senonoh??"
siauw Hong tundukkan kepalanya tidak berb icara.
sekujur badannya gemetar keras sedang Celananya basah
kuyup, Rupanya saking kuat dan ngerinya perempuan ini
sampai ter-kencing2.
"Suma ing" kembali Lam-kong Pak berkata, "untuk
sementara waktu aku tak akan mengungkap kembali
dosa2mu yang telah lampau. berbicara mengenai kejadian
sekarang ini. Bagaimanakah sikap cioe clen clen terhadap
dirimu?? kau toh tidak mencintai dirinya, mengapa kau
nodai kesuciannja sebagai seorang gadis??"
"Siapakah kau??" tegur Suma ing dengan suara berat.
"Kau musti tahu bahwa aku Suma Ing bukanlah seorang
manusia yang bisa diganggu seenaknya"
Lam-kong Pak mengubah suaranya jadi dingin dan berat
hingga Suma ing maupun Siauw Hong berhasil dikelabuhi
olehnya, sambil tertawa seramjengeknya.
"Kau tak usah mengajukanpertanyaan yang begitu
banyak, Cepatjawab dulu perta ny aanku"
"Menangkan dahulu diriku. kemudian baru berbicara"
seru Suma ing sambil mundur tigalangkah kebelakang.
Sekali lagi Lam-kong Pak tertawa seram, gelak tertawa
yang penuh mengandung g eta ran tenaga dalam membuat
semua orang yang hadir disitu jadi terkesiap.
"Bukannya aku mengibul atau bicara besar." kata sianak
muda itu sambil tertawa dingin, meskipun kau telah
menjadi anak murid kakek ombak menggulung. belum
tentu kau sanggup menyambut setengahjurus
seranganku...."
"Setengah jurus???" Suma ing mendongak dan tertawa
keras, "Andaikata aku sanggup untuk menerima pukulan
itu???"
"Kalau kau mampu berbuat demikian itu, berarti
umurmu masih Cukup panjang untuk hidup dikolong
langit"
Kendati Suma ing dengan mata kepala sendiri telah
menyaksikan bahwa manusia tembaga ini berhasil
mengalahkan ketua dariperkumpulan Liok Mao Pang serta
merampas manusia tembaga yang lain dari cerobong asap.
tapi ia tidakpercaya kalau dirinya tak mampu menerima
setengah jurus pukulan orang.
Segenap tenaga dalam yang dimilikinya segera dihimpun
didalam tangan, kemudian sambil membentak keras ia
lancarkan sebuah pukulan dengan gerakan Koea Tun Kang
Khie.
Lam-kong Pak mendengus dingia dia himpun
kekuatannya mencapai delapan bagian lalu menyerang
dengan jurus kelima dari ilmu sakti payung sengkala.
^Blaaam..." ditengah ledakan dahsyat yang membelah
bUmi, pasir dan debU beterbangan memenuhi angkasa.
tubuh Lam-kong Pak masih tetap berdiri tegak ditempat
semula.
Dalam dUgaan sianak muda itu, tubuh Suma ing pasti
akan terpukul mencelat sejauh satu tombak lebih, siapa tahu
setelah pasir dan debu sirap kembali tampaklah Suma ing
masih tetap berdiri ditempat semula, wajahnya kelihatan
menunjukkan rasa sesakitan, kaget bercampur heran.
Lam-kong Pakjadi melongo dan tak habis mengerti, ia
percaya pukulan yang dilancarkan dengan mengerahkan
tenaga dalam sebesar delapan bagian ini cukup memukul
mundur ketua dari partai Liok Moa Pang hingga sejauh
beberapa langkah. dengan sendirinya bagi Suma ing
sekalipun ia sudah pelajari ilmu Kun-tun- kang- khie selama
beberapa hari belum tentu mampu bertahan.
Sementara itu Suma ing telah tertawa seram. ejeknya.
"Bagaimana?? aku boleh pergi bukan???"
Sekalipun Lam-kong Pak sangat membenci dirinya
hingga merasuk ketulang sumsum, tapi sebagai seorang pria
sejati tentu saia ia tak ingin mengingkarijanji sendiri, segera
bentaknya:
"Suma ing, aku akan memberikan kesempatan yang
terakhir bagimu untuk bertobat, bilamana lain kali kau
berbuat kejahatan lagi.. .I Heeeh.. .heeeh. .tak usah aku
katakan lagi, kau tentu bisamenduga sendiri hukuman apa
yang bakal menimpa dirimu" suma ing tertawa dingin, ia
putar badan dan segera kabur dari situ.
Tiba2 dari balik batu besar berjalan keluar seorang
manusia tembaga, sambil tertawa ter-baha^2 pujinya.
"Haaah-haaah haaah. . janji yang telah diucapkan selalu
ditepati, kau tidak malu d is ebut seorang pria sejati lelaki
gagah. bagus ,.bagus.. ." Habis berkata ia lenyap kembali
dibalik batu.
Lam-kong Pak siap mengejar manusia tembaga itu,
mendadak ia temukan siauw Hong masih berada disekitar
situ, Sambil teetawa seram tubuhnya segera berkelebat
mendekati dirinya.
Pada dasarnya Siauw Hong adalah seorang perempuan
yang bernyali kecil, selama ini nyalinya sudah pecah karena
ketakutan, melihatpemuda itu berjalan mendekati
kearahnya. dengan suara gemetar segera rengeknya,
"Aku mohon kepadamu sudilah kiranya
mengampunijiwaku untuk kali ini saja, dikemudian hari
aku...."
Lam-kong Pak mendengus dingin. Laksana kilat
tangannya berkelebat kedepan "Breeet" terdengar Siauw
Hong menjerit ngeri dan mundur tiga langkah kebelakang
dengan
sempoyongan, bibirnya yang kecil mungil telah
tersambar robek sepanjang tigacoen lebih, hampir saja
robek hingga mencapai kearah telinga.
"Perempuan anjing" maki Lam-kong Pak dengan suara
ketus. Kau anggap hanya begini saja lantas lepaskan
dirimu? Hmmjangan mimpi disiang hari belong, akan
kusuruh kau rasakan matitak bisahid up pun menderita..."
"Sreet" kembali Siauw Hong menjerit ngeri suaranya
bergema memecahkan kesunyian ya mencekam sekeliling
tempat itu, sepasang telinganya kena tersambar dan kutung
jadi dua.
Dalam wakiu singkat ia telah berubah jadi manusia
darah, tubuhnya jatuh terjungkal diatas tanah.
Sekali lagi Lam-kong Pak maju menyerang kedepan baru
saja ia akan turun tangan keji, mendadak terdengar suara
teriakan keras bergema datang: "Tunggu sebentar "
Tampa klah cioe clen clenperlahan-lahan bang kit
berdiri, ujarnya kembali. "Aku sudah tahu siapakah kau"
"Tahu atau tidak sama saja artinya. sekali salah
melangkah selamanya akan menyesal, sekarang kau tentu
sudah menyadari bukan???".
"Selama aku orang she cioe terikat d end am sakit hati
itupasti akan kubalas." seru cioe- clen clen sambil
menggertak giginya kencang-kencang, "aku bersumpah tak
akan melepaskan Suma ing bajingan anjing ini kini
akupunya satupermintaan, dapatkah kau
kabulkanpermintaanku itu?..." "Katakanlah "
"Setelah kubunuh mati nonanya dalam hati aku
merasaamat menyesalperduli apa dosa serta kesalahannya
aku berharap agar kau bisa mengampunijiwanya. dan
menganggap sebagai usahaku untuk menebus dosa."
"Baiklah. tetapi kalau ia masih tetap berbuat kejahatan
dan lain kali sampai bertemu lagi dengan aku. Hmmm
seiembar jiwa anjingnya pasti akan kucabut"
"Terima kasih atas kebaikan hatimu, sekarang aku baru
tahu bahwa Kaulah yang benar, tapi segala sesuatunya
sudah terlambat, Aaaai... aku buKanlah seorang manusia
yang takui mati, aku akan gunakan sisahidupku untuk
membalas d end am atas sakit hati yang telah menimpa
diriku"
"Ing in membalas d end am aku rasa sukar untuk
te^wujud, sebab Suma Ing telah masuk jadi anak murid
kakek ombak menggulung, tenaga dalam yang dimilikinya
telah berlipat ganda, semoga kau bisa baik baik menjaga
diri, selamat tinggal" Habis berkata iaputar badan dan
berlalu.
Dengan mulut membungkam cioe clen clen hanya bisa
melelehkan air mata sambil memandang
bayanganpunggung Lam-kong Pak lenyap dari panda ng an,
hampirsaja ia berteriak keras uutuk melampiaskan hawa
mangkel yang terkumpul dalam dadanya.
sementara itu Lam-kong Pak setelah tinggalkan cioe cien
cien sambil melanjutkan perjalanan, otaknya berputar terus.
tiba2 satu ingatan berkelebat dalam benaknya, ia merasa
kemunculan simanusia tembaga itu agak mencurigakan,
jangan2 dia.... Lam-kong Pak segera menyadari apa yang
telah terjadi, pikirnya:
"Aaah benar, tadiSuma ing sanggup menyambut delapan
bagianpukulan dahsyatku, hal
inipastilah manusia tembaga itu yang sudah membantu
dirinya secara diam-diam^ dari balik batu, kalau tidak
darimana ia mampu untuk mempertahankan diri??"
Tapi Lam-kong Pak ma rasa tidak habis mengerti,
mengapa manusia tembaga itu membantu Suma Ing????
apakah manusia tembaga itu adalah ayahnya Lam-kong
Liuw kalau benar dia, orang tua itu tentulah merasa tidak
tegamelihat kedua orang putranya saling membunuh.
Tapi tahukah ayahnya bahwa watak Suma Ing sudah
bejad dan terlalu serius melakukan kejahatan dikolong
langit????
Sudah lama Lam-kong Paktak pernah bersantap
kenyang. setelah melepaskan baju tembaganya ia masuk
kekota Lim-tay dan menuju kesebuah rumah makan kecil.
Dalam keadaan begini ia berusaha keras untuk
menghindaripertemuannva dengan ketiga orang gadis,
karena itu ia tak berani memasuki rumah makan yang agak
besar,
Baru saja tubuhnya melangkah masuk ke dalam rumah
makan itu, mendadak sorot matanya terbentur dengan
seseorang, ia jadi kaget buru2 tubuhnya berputar dan
berusaha keluar dari situ.
Tapi orang itu sudah keburu menemukanjejaknya, ia
segera bang kit berdiri dan mendekati kearahnya sambil
berkata:
"Siau-te tidak panda i mencaripembantusehingga
membuat Lamkong-heng hampirsaja kena dicelakai oleh
Siau Hong harap saudara suka ^^^^^ kepergianku dari
benteng kami inipun bermaksud untuk menangkap Siauw
Hong dayangjahanam itu agar bisa dijatuhi hukuman yang
setimpal"
Lam-kong Pak telah mengetahui bahwa Liuw Hauw
Siang telah tertipu oleh akal licik
^iau Hong segera tanyanya: "Waktu itu setelah Liuwheng
dibikin mabuk olehnya entah apa yang kemudian
terjadi
Merah padam selembar wajah Liuw Hauw Siang setelah
sangsi sebentarjawabnya:
"Sungguh tak nyana dayang jahanam itu adalah seorang
perempuan cabul yang tak tahu diri, apa yang kemudian
terjadi aku rasa Lamkong-heng tentu bisa menebak sendiri
bukan ??"
Lam-kong Pak terkesiap. dengan cepat dia pun
menceritakan tentang kisah pertemuannya dengan Siau
Hong yang berkumpal ber-sama2 Suma Ing. Mendengar
cerita itu Liuw Hauw Siang segera berkata^
"Lamkong-heng sepantasnya kalau kau bunuh b udak
cabul yang tak tahu malu itu, selama dia berada ber-sama2
Suma Ing tak akan ada perbuatan baik yang bakal dia
kerjakan."
"Siau-te sudah memberikan sebuah jalan kehidupan baru
bagi dirinya, jika dia tidak menyesal dan tetap
melakukanperbuatan2 yang terkutuk. bila sampaijatuh
kembali ke tanganku. akupastitak akan melepaskan dirinya
dengan begitusaja"
Suasana hening untuk beberapa saat lamanya, mendadak
Liuw Hauw Siang buka suara dan berkata kembali.
"Baru2 ini aku dengar berita yang mengatakan dalam
waktu dekat pihakperkumpulan Liok Mao Pang akan
membuka sebuah pertemuan besar manusia2 tembaga,
apakah kau sudah mendengar tentang berita tersebut??"
"Pertemuan besar manusia tembaga??" seru Lam-kong
Pak tertegun, "Siau-te belum
pernah mendengar ada orang yang membicarakan
tentang persoalan itu, apakah yang disebut sebagai
pertemuan besar manusia tembaga itu?? apakah kau tahu??"
"Bukankah belakangan ini telah muncultiga orang
manusia tembaga?? Lagipula ketiga orang manusia tembaga
itu merupakan musuh-musuh besar serta bib it bencana
bagipihak perkumpulan Bulu IHijau? Nah itulah sebabnya
pihak mereka segera berpikir untuk menyelenggarakansuatu
pertemuan besar antara manusia tembaga yang katanya
akan dia d akan ditebing Toan ciang Gak digunung IHu
Gou-san, akupikir kemungkinan besar ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang serta sikakek ombak
menggulung akan menyarupula sebagai manusia tembaga
untuk menghadiri pertemuan tersebut. Bila waktunya sudah
tiba dan lima orang manusia tembaga muncul ber-sama2,
siapapun tak akan tahu siapakah pihak lawannya, sampai
waktunya terpaksa masing2 pihak harus mengandaikan
keCerdasan serta ilmu silat masing2 untuk
mempertahankan diri."
Satu ingatan dengan Cepat berkelebat dalam benak Lamkong
Pak, pikirnva didalam hati:
"Seandainya apa yang dia katakan bukan berita
isapanjempol belaka. maka aku rasa sesungguhnya bukan
ketiga orang manusia tembaga itu yang dituju, melainkan
kemungkinan besar tujuannya adalah untuk menghadapi
aku simanusia tembaga gadungan." Karena berpikir
demikian, dia lantas berkata:
"Kapan pertemuan besar manusia tembaga itu akan d is
elenggarakan??"
"Tehgah malam bulan tigatanggal lima belas. katanya
keCuali manusia tembaga, siapapun tidak diperkenankan
ikut serta didalam pertemuan besar itu, barang siapa yang
berani melanggar ancamannya adalah hukuman mati
akupikir pertemuan itu d is elenggarakan
bukan lain adalah bermaksud untuk. membengkar
rahasia yang sesungguhnya dan asal-usul ketiga orang
manusia tembaga itu, jika pihak perkumpulan Liok Mao
Pang tidak menyembunyiKan kekuatan disekeliling tempat
itu dan melakukanpengeroyokan di saat yang penting.
pertemuan yang ters elenggara kali inipastisemarak dan ra
ma i sekali, lagipula kemungkinan besar satu atau dua
orang manusia tembaga diantaranya akan ketahuan rahasia
asal-usulnya."
Lam-kong Pak mengangguk tanda membenarkan ucapan
tersebut, sedang dalam hati pikirnya,
"Tujuan yang terutama dari kakek ombak menggulung
meny elenggarakan pertemuan besar manusia tembaga kali
ini, bukan lain adalah untuk menghadapi aku si manusia
tembaga gadungan serta manusia tembaga yang memiliki
senjata Payung sengkala tersebut, dengan diberikannya
tantangan secara terbuka inijelas dibalik kesemuanya itu
nanti sudah tersusun suatu rencana busuk, aku harus
berjaga-jaga terhadap intrikjahatnya"
"Lamkong-heng, apakah kau ada minat untnk ikutpula
didalam pertemuan besar itu??? tanya Liuw Hau Siang.
"Sampai waktunya kita bica rakan lagi toh kalau dihitung
mulai sekarang waktunya masih ada satu bulan lebih.
"Lamkong-heng tahukah kau sebetulnya
adikperempuanku menemui ajalnya ditangan siapa?? aku
tidak berani mempercayaiperkataan dari siauw Hong..."
Mendengar pertanyaan itu Lam-kong Pak segera
menceritakan kisah kejadian yaag sebenarnya ketika itu.
Mendengar cerita tersebut, denganpenuh kebencian Liuw
Hauw Siang segera berkata kembali^
"Selama masih hidup adikku tak dapat hidup sebagai sua
mi isteri dengan Lamkong-heng, setelah mati ia bisa
mendapat kehormatan tersebut anggaplah kematiannya
tidak sia-sia belaka, cuma saja kata-kata bohong yang di
ucapkansiau Hong sehingga menyebabkan Lamkong-heng
bentrok muka dengan ketiga orang nona lainnya, hal ini
sungguh membuat hati orang jadi panas dan benci.... "
Lam-kong Pak menghela napas panjang.
"Yang sudah lewat biarkanlah berlalu, aku sudah
memandang enteng persoalan macam itu, terutama sekali
terhadap kaum wanita dalam hatiku sudah timbulperasaan
was- was dan ngeri, mulai sekarang aku hendak
menghimpun segenap kekuatan serta pikiran yang kumiliki
untuk berusaha menemukanjejak ketiga orang manusia
tembaga itu serta berusaha untuk membengkar rahasia asalusul
mereka, setelah itu akan kuajak mereka bekerja sama
untuk ber-sama2 menyapu bersih perkumpulan Liok Mao
Pang dari muka bumi..."
"Dengan andaikan kecerdasan serta kepandaian yang
dimiliki saudara, aku rasa semua persoalan bisa berjalan
dengan la near." kata Liuw Hauw Siang kemudian, "Aku
ucapkan selamat kepadamu semoga kau sukses selalu. Nah
sampai disini saja perjumpaan kita kali ini, aku ada maksud
untuk mohon diri terlebih dahulu"
I Habis berkata pemuda itu berebut membayar rekening.
kemudian berpisahlah kedua orang pemuda tadi.
Sebenarnya Lam-kong Pak ada maksud menjumpai
ibunya secara diam2 agar rasa kang en
orang tua itu terhadap dirinya bisa sedikit terhibur. tetapi
setelah mendengar kabar
berita penting dari mulut Liuw Hauw Siang barusan ia
ambil keputusm untuk mencarijejak
ketiga orang manusia tembaga itu terlebih dahulu.
Sebab secara lapat2 ia telah merasakan bahwa tenaga
dalamnya dua kaliperoleh kemajuanpesatsecara misterius ia
merasa ada kemungkinan besar hal itu disebabkan dua
orang manusia tembaga telah menyumbangkan tenaga
dalamnya kepada dia, dalam keadaan begini tenaga dalam
yang dimiliki kedua orang manusia tembaga tersebut pasti
akan peroleh kerusakan hebat, dan kemungkinan pula
mereka berdua adalah ayahnya serta gurunya.
Beberapa waktu kemudian tibalah pemuda itu ditengah
gurung Hu Gou-san setelah tiba disuatu bukit yang sunyi
danterpencil. dia segera tukarpakaiannya dengan baju
tembaga.
Suasana disekitar tebing tersebut sunyi senyap tak
nampak sesosok bayangan manusia pun, batu cad as
berserakan dimana-mana pikirnya didalam hati:
"Aku sudah hampir beberapa bulan lamanya berputar
dan berkeliaran disekitar gunung IHu Gou-san, tetapi tebing
ini baru kudatangi untuk pertama kalinya... hal ini
bukankah menunjukkanpula bahwa luas bukit IHu gou-san
sebenarnya luar biasasekali?"
Sementara dia masih termenung, tiba2 tigasosok cahaya
merah yang amat menyilaukan mata berkelebat
membungbung diangkasa dibawah sorot cahaya sang surya
tampaklah cahaya merah tersebutamat menusukpandangan.
Lam-kong Pakjadi kegirangan bercampur terkejut,
rupanya tanpa sengaja ia telah jumpai tigaorang manusia
tembaga dengan masing2 mencekal sebuah rpayung
sengkala sedang berdiri tegak dalam posisi segi tiga tidak
jauh dari tempat itu.
Tiba2 terdengar salabhseorang diantara manusia
tembaga itu membentak keras, "Berubah "
Ketiga orang manusia tembaga itu segera menggerakkan
tubuhnya, dalam waktu singkat
mereka telah berubah tempit kedudukan walaupun masih
berada dalamposisisegitiga,
^ ^J
Sekilas memandang Lam-kong Pak segera mengetahui
bahwa ketiga orang g manusia misterius itu sedang berlatih
semacam ilmu barisan yang ampuh. ia heran dan
tercengang. tercengang karena ketiga orang itu ^^^^^^
mencekal sebuah payung sengkala. payung yang manakah
yang asli??
Mendadak manusia tembaga tadi membentak kembali
dengan suara keras: "Berubah"
Dengan suatu gerakan yang cepat dan sukar dilukiskan
dengan kata-kata ketiga orang itu kembali bertukar tempat
kedudukan mas ing- mas ing, kali iniarah perputaran
mereka merupakan kebalikan daripada perputaran yang
pertama kali tadi. Dalam hati sianak muda itu kembali
berpikir.
"Mungkinkah mereka bertiga sudah mengetahui kalau
kakek ombak menggulung hendak membuka suatu
pertemuan besar manusia tembaga satu bulan mendatang?
dansekarang mereka berkumpul disini untuk berlatih
semacam ilmu barisan untuk menyongsong kedatangan
musuh tangguh???"
Dalampada itu setelah ketiga orang manusia tembaga
tadi berdiri kaku kurang lebih eperminum teh lamanya,
manusia tembaga yang memberi komando tadi kembali
berkata.
"harap kalian berdua suka memperhatikan dengan
seksama. pertukaran yang bakal
terjadi kali ini adalah pihak kiri dan pihak kanan
masing2 mengitari titikpusat satu kali, terutama sekali
disaatpertukaransenjata tajam gerakan itu harus dilakukan
dengan cepat dan rapat sekali."
Selesai berkata ia lantas membentak: "Berubah lagi"
Dalam waktu singkat tigasosok bayangan kuning
berkelebat dan saling berg era k kesamping kiri dan kanan
dengan gerakan yang cepat, begitu cepat gerakannya s eh
ing gasepintas lalu seakan-akanporos kiri dan kanan
masing2 hanya berputarsatu kali.
Tetapi Lam-kong Pak yang memiliki ketajaman mata
yang luar biasasempat menyaksikan gerakan itu dengan
jelas sekali, ia saksikanpada putaran yang terakhir tadi
bukan saja ketiga orang manusia tembaga itu mas ing- mas
ing sudah bertukar tempat kedudukan bahkan senjata
Payung sengkala yang berada didalam genggaman
merekapun sudah bertukar satu sama lainnya, andaikata
manusia tembaga tadi tidak memberi keterangan terlebih
dahulu mungkin pemuda Lam-kong tidak sampai menaruh
perhatianpada pertukaran senjata tersebut.
"Ehmm. latihan kita kali ini sudah cukup lumayan." kata
manusia tembaga yang memberi komando itu, cuma
perubahan yang dilakukan masih kurang hapal dan matang.
akupikir rencana busuk yang disusun oleh pihak lawan kali
inipastijahat dan hebat karena itu kita musti
menghadapinya secara hati2. Marilah kita berlatih sebanyak
beberapa kali lagi
Lam-kong Pak yang selama ini menontonjalannya
latihan itu dari tempat kesunyian, dalam hati segera
berpikir. "Kemungkinan besar manusia tembaga yang
memberi komando itu adalah manusia yang memiliki
senjata payung sengkala tersebut, diantata ketiga orang
manusia tembaga itu tenaga dalamnya yang paling tinggi
dan sempurna meskipun sekarang mereka berhasil
menciptakan ilmu barisan semacam ini sampai waktunva
mampukah mereka rebut kemenangan dari tangan kakek
ombak menggulung serta membongkar asal-usul yang
sebenarnya dari ketua perkumpulan Liok-Mao Pang masih
merupakan suatu tanda tanya besar.. ..sebaliknya jika aku
bisa pula ikut serta dalam barisan itu siapa tahu kalau daya
kekuatannya malah berlipat ganda??...,"
Berpikir demikian ia segera menyapu sekejap keadaan
disekeliling tempat itu, setelah temukan suatu tempat yang
agak datar ia turuni tebing curam itu dan meluncur kearah
ketiga orang manusia tembaga itu.
Dengan sangat hati2 ia mengepos tenaga agar
gerakannya tidak sampai menimbulkan sedikit suarapun
tetapi ketika tubuhnya tiba pada jarak lima sampai tujuh
tombak dari permukaan tanah tiba2 manusia tembaga yang
memberi komando itu telah merasakan akan kehadirannya,
terdengar ia mendengus dan menegur^ "Siapa yang berani
menyusup datang kemari?"
Lam-kong Pak menyusup keluar dari balik semak
belukar, tatkala ketiga orang manusia tembaga itu melihat
dihadapan mereka muncul kembali seorang manusia
tembaga macam mereka. jelas terlihat hati ketiga orang itu
terkejut keras. salah satu diantara mereka segera berseru:
"Kau kalau bukan ketua perkumpulan dari Liok Mao
Pang pastilah kakek ombak menggulung. terimalah sebuah
pukulanku..."
"Weees. .." sebuah angin pukulan yang maha dahsyat
segera meluncur kedepan dan
mendekati tubuh sianak muda itu, dalam keadaan
demikian Lam-kong Pak tidak ing in menunjukkan asal
usulnya, dengan ilmupukulanSam-Ho It-ciang-hoat ia
sambut datangnya ancaman tersebut.
"Blaaam..." ditengah bentrokan yang amat keras,
masing2 pihak tergetar mundur satu langkah lebar
kebelakang, dengan cepat Lam-kong Pak merasakan bahwa
manusia tembaga yang sedang bertarung melawan dirinya
ini bukanlah manusia tembaga yang memiliki senjata
payung sengkala tersebut.
Tetapi pihak lawanpun rupanya sudah merasakan pula
bahwa Lam-kong Pak bukanlah kakek ombak menggulung
ataupun ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang yang
mereka benci. Salah seorang manusia tembaga diantara
ketiga orang itu segera menegur kembali. "sebenarnya siapa
kah kau??"^
Lam-kong Pak tidak berani buka suara, sebab ia
menduga kemungkinan besar gurunya bisa mengenali
suaranya, karena itu ia membungkam dalam seribu bahasa.
dengan ilmu pukulan Sam Ho It ciang-hoat kembali dia
lancarkan sebuah pukulan dahsyat kedepan. Manusia
tembaga yang lain dengan cepat berkelebat maju kedepan,
serunya: "Biar aku yang sambut datangnya serangan ini...."
"Blaaam..." benturan nyaring yang memekakkan telinga
kembali berkumandang diangkasa, pasir dan batu
beterbangan memenuni udara, mas ing- mas ing pihak
tergetar mundur satu langkah kebelakang akibat benturan
keras itu.
Lam-kong Pak yang hanya menggunakan tenaganya
sebesar tujuh delapan bagian saja itu, dengan cepat dapat
mengenali kembali bahwa manusia tembaga inipun bukan
manusia tembaga
yang memiliki senjata payung sengkala tersebut.
Manusia tembaga yang lain dengan cepat berg era k maju
Kedepan, sementara ia siap untuk turun tangan mendadak
terdengar desiran angin tajam berkumandang datang dari
tempat kejauhan.
Dengan cepat Lam-kong Pak berpaling kebelakang dia
lihat dari situ muncul kembali dua orang manusia tembaga.
Menyaksikan kehadiran dua orang manusia tembaga
yang terakhir itu ketiga orang manusia tembaga pertama
sama2 tertegun, kemudian tanpa mengucapkan sepatah
katapun mereka putar badandankabur masuk kebalik batu2
cad as yang berserakan disekitar tempat itu.
Dalam hati kecilnya Lam-kong Pak mengetahui bahwa
dua orang manusia tembaga, yang muncul belakangan ini
kemungkman besar adalah Kakek ombak menggulung,
serta ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang.
Dalam hati timbullah ingatan untuk menjajal kekuatan
tenaga dalam dari kakek ombak menggulung, tanpa
menimbulkan sedikit suarapun ia segera menerjang
kedepan- Dengan meng g una kan jurus kelima dari ilmu
sakti payung sengkala ia la ncarkan sebuah pukulan dahsyat
kearah salah satu diantara dua orang manusia tembaga itu.
"Blaaam.,." ditengah benturan keras, pihak lawan
tergetar muadur tiga langkah kebelakang, melihat hal itu
dalam hati kecilnya Lam-kong Pak segera mengetahui
bahwa orang itupastilah ketua dari perkumpulan Liok Mao
Pang....
Sekali lagi Lam-kong Pak menghimpun tenaga dalamnya
sebesar delapan bagian kemudian
mengirimpula satu pukulan dahsyat kearah manusia
tembaga yang lain-
"Blaam .." Termakan oleh pukulannya yang maha
dahysat itu pihak lawan segera tergetar mundur pula
tigalangkah kebelakang.
Menyaksikan hal itu Lam-kong Pak tak bisa menahan
rasa tertegunnya lagi, dalam hati segera pikirnya:
"Masakekuatan tenaga dalam dari kakek ombak
menggulung begitu tak becus. . .?? atau tenaga
dalamkutelah memperoleh kemajuan yang
sangatpesatsehingga berhasil melampaui dirinya???"
Tetapi Lam-kong Pakpercaya, sekalipun tenaga
dalamnya memperoleh kemajuan yang amat pes at. tak
mungkin ia sanggup mengalahkan kakek ombak
menggulung dalam masawaktu ya demikian pendek.
Kalau b eg itu siapa kah kedua orang manusia tembaga
itu?? pemuda itupercaya kecuali tigaorang manusia tembaga
yang lain hanya kakek ombak menggulung serta ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang saja yang sanggup menerima
pukulan dengan tenaga sebesar delapan bagian itu, atau
lebih tegasnya saja Sun Han Siang ibu kandungnya pun tak
mampu menerima datangnya serangan tersebut.
Jika dua orang manusia tembaga yang datang terakhir ini
benar2 adalah Kakek ombak menggulung mungkinkah dia
menyembunyikan kepandaiannya dan sengaja hendak
membikin dirinya jadi kebingungan ? ataukah ia takut
dirinya berhasil menebak asal usulnya itu maka sengaja ia
sambut serangan tersebut dengan tidak sepenuh tenaga ??
Pada saatpikirannya sedang berputar dengan penuh
kebingungan dua orang manusia
tembaga tadi dengan cepat menyusup pula ke balik batu
cadas dan lenyap disana.
Lam-kong Pak segera melakukanpencarian yang
seksama disekeliiing tempat itu namun tiada hasil yang
didapatkan- akhirnya dengan perasaan murung ia mendaki
kembali keatas tebing.
Tibatiba... jeritan ngeri yang menyayatkan hati dari
seorang gadis berkumandang datang dari tempat kejauhan,
Lam-kong Pak terkejut dan cepat-cepat ia memburu
ketempat berasalnya suara tadi.
Tampa klah Yu Tien dengan sepasang tangan
memegangi muka sendiri berdiri dengan badan gemetar,
jeritan yang memilukan hati tadi berkumandang keluar dari
mulutnya.
coe Li Yap serta Peksli Hiang dengan mata terbelalak
dan mulut melongo berdiri menjublak disisi kalangan,
tampak sekali kedua orang gadis itu dibikin gugup dan
kelabakan setengah mati.
Tepat dihadapan ketiga orang gadis tadi berdirilah
seorang manusia berkerudung. dia bukan lain adalah Suma
ing, ditangannya mencekal sebuah botol keCil terbuat dari
porselen. sambil tertawa seram ujarnya:
"Siapa yang berani merusakorang lain harus b era ni pula
menanggung pembalasan yang setimpal, sejakjaman dahulu
kala hukuman itu selalu berlaku terus. Aku Suma ing bisa
berubah jadi sedemikian mengenaskan kesemuanya adalah
berkat perb uatan dari Lam-kong Pak Hmm...I
Hmm....karena itulah dari tubuh kalian akan kutatik
kembali uang modalku"
Hampirsaja Lam-kong Pak jatuh pingsan karena gusar
serta mendongkolnya ia tahu manusia tembaga yang
berulang kali menyelamatkanjiwa Suma ing kemungkinan
besar adalah
ayahnya Lam-kong Liuw, sungguh tak nyana
pengharapan orang tua selama ini ternyata hanya sia-sia
belaka, tabiat busuk dari pemuda itu sudah mengakar
daging dalam tubuh ny, bukannya bertobat kelakuan serta
perbuatannya klan lama klan bertambah nekat.
Da rah kental mengucur keluar lewat celah-celah jari
tangan Yu Tien, dengan menahan rasa sakit yang tak
terhingga perempuan itu duduk diatas tanah sambil
menjeritjerit dengan suara yang memilukan hati, membuat
siapapun yang ikut mendengar tanpa terasa bulu kuduk
akan bangun berdiri semua.
Lam-kong Pak tahu bahwa kecantikan wajah Yu Tien
sudah musnah dan tak tertolong lagi, ia segera mengambil
keputusan dalam hati kecilnya. hari ini dia akan
membinasakan pemuda laknat itu dengan cara yang paling
keji serta hukuman yang diluarperikemanusiaan-Dalam
pada itu Suma ing sambil tertawa s era m telah berkata
kembali:
"Isi dari botol porselen ini adalah air keras Sam Wi ceng
Swi milik Lak-gwee-soat si saiju bulan keenamTong IHui,
asalterkena sedikitsaja maka raut wajahnya akan hancur
berantakan, kini isi botol ini masih ada separuh lebih,
Cukuppersediaan untuk merubah wajah kalian berdua
menjadi buruk seperti keadaan Yu Tien...haaah..haaah
haaah. .mulai hari ini kalian bertiga akan berubah jadi setan
iblis yang paling jelek danpaling mengerikan wajahnya
dikolong langit"
Dengan hati berdebar keras kedua orang gadis itu ambil
keluar bubuk obat dan ditaburkan Keatas wajah Yu Tien
yang hancur, sementara Suma ing telah maju dua langkah
kedepan, terdengar ia membentak keras:
"Aku memberi batas waktu selama setengah perminum
teh kepada kalian, kalau kalian
berdua tak mau datang kesisiku, IHmm., ...IHmm..."
"Anjing laknat" teriak cu Li Yap dengan wajah
menyeramkan. kalau punya kepandaian ayoh tunjukkan
keluar. suatu hari kau akan berjumpa kembali dengan Lamkong
Pak. dan waktu itu dia akan suruh kau merasakan
siksaan hidup yang paling hebat, dia akan membuat kau
mati tak bisa hiduppun tak dapat..." Suma ing angkat
kepala dan tertawa lebih seram lagi.
"Heeeh heeeh heeeh... menurut apa yang kuketahui.
Lam-kong Pak sudah bertengkar dengan kalian bertiga. dia
sih tak akan mencampuri urusan kalian lagi... bocah manis,
sedikitlah tahu diri...mari kesini, temanilah Siau-ya mU
bermain-main, aku tanggUng kalianpasti akan merasakan
kenikmatan yang tak terhingga..."
"Setelah wajah Cici hancur seperti itu, kamipun tidak
ingin hidup lebih lanjut," seru Peksli Hiang dengan suara
keras, "anjing laknat ayoh lekas turun tangan-"
"Hmm,.. janganlah bermimpi disiang hari belong. terus
terang kuberitahukan kepada kalian, sekalipun aku telah
merusak wajah kalian semua, tak nantt kalian kulepaskan
dengan begitu saja. , haaah., haaaah,..haaaah... seCara
bergilir aku hendak menikmati kehangatan tubuh kalian
serta mencicipi keperawanan kalian-..."
Terkesiaplah hati kedua orang gadis itu setelah
mendengar ancaman tersebutjika wajah mereka saja yang
hancur itu masih agak mend ing an, sebaliknya bila wajah
mereka telah rusak harus merasakan pula perkosaan yang
berutal dari lawannya sekalipun mati jadi setanpun mereka
akan merasa tidak tenang...
Dengan hati terCekat dan mata terbelalak lebar kedua
orang gadis itu menatap botol
kecil ditangan lawannya tanpa berkedip. otak mereka
bekerja cepat untuk mercari akal guna melepaskan diri dari
tersebut. Suma ing tertawa seram, kembali serunya,
"Siauw-ya akan memberi bukti kepada kalian bahwa apa
yang kuucapkan bukan hanya main2 saja... lihatlah
kejantananku "
I Habis berkata ia cabut lepas tutup botol porselen itu
dan menuang sedikit keatas tanah
"Bess..." asap kuning segera mengepul keluar dari atas
permukaan tanah, rumput yang tumbuh disekitar tempat itu
seketika hangus dan musnah tak ada bekasnya.
Air muka kedua orang gadis itu seketika berubuh hebat,
meskipun mereka tidak takut menghadapi kematian, tetapi
siksaan hidup yang melebihi kematian itu cukup
menggetarkan hati mereka berdua,
"Bagaimana ?" jengek Suma ing sambil tertawa seram
berulang kali. "Kalian lebih suka menemani siau-ya untuk
bermain cinta ataukah lebih suka wajah kalian kuhancurkan
dengan air keras ini??"
Tiba2 Yu Tien bang kit berdiri, dengan kedua belah
tangannya masih menutupi wajah ia berseru.
"Suma ing, biar aku yang melayani kebutuhanmu itu,
harap lepas kanlah mereka berdua"
"Kau???? haaah haaah haaah...." Suma ing mengejek
sambil tertawa dingin, "wajahmU sudah rusak dan tak
berwujUd lagi, meskipun kau masih perawan dan belum
dijamah lelaki tetapi siau-ya sudah tidak berminat lagi
terhadap dirimu"
Yu Tien membentak keras, sambil meraung kalap ia
menerjang kedepan dengan hebatnya. "Tahan"
Bentakan keras yang memekikkan telinga berkumandang
memecahkan kesunyian, semua orang yang hadir dalam
kalangantidakterkecualipula Suma ing amattercekat hatinya
mendengar bentakan tersebut, tatkala mereka berpaling
tampaklah pada jarak kurang lebih dua tombak dari sisi
kalangan berdiri tegak seorang manusia tembaga.
"IHmmm. . .IHmmm. setiap gelak tertawa manusia
tembaga itu memaksa Suma ing tanpa sadar mundur satu
langkah kebelakang.
Sementara itu cu Li Yap bertiga jadi kegirangan setengah
mati ketika melihat munculnya bintang penolong ditempat
itu, mereka segera berteriak keras:
"Lociaopwee, jangan biarkan sekali-kali bajingan anjing
laknat itu terlepas diri tempat ini dalam keadaan hidup"
Lam-kong Pak mendengus dingin, begitu ketus suaranya
membuat cu Li Yap sekalian seketika membungkam dalam
seribu bahasa.
"Suma ing" kembali Lam-kong Pak berseru dengan nada
menyeramkan- "Tahukah kau aku hendak membinasakan
dirimu dengan Cara apa??"
Rupanya Suma Ing tahu bahwa dia masih bukan
tandingan lawannya, tetapi berada dihadapan ketiga orang
dara muda itu ia tak mau unjukkan kelemahannya, dengan
suara keras ia berseru:
"Saudara kau tidak merasa tekebur dengan perkataanmu
itu??" Sembari berkata perlahan-lahan ia mundur terus
kebelakang.
"Aku akan membiarkan kau melarikan diri terlebih
dahulu sejauh setengah li." ujar Lam-kong Pak sinis.
"sekalipun begitu kau tak akan mampu melepaskan diri dari
cengkeramanku, percaya tidak? cuma kalau sampai
demikian keadaannya. maka kau akan merasakan siksaan
yang jauh lebih hebat..."
Suma ing segera menghentikan gerakan tubuhnya setelah
mendengar ucapan itu dia tahu bahwa manusia tembaga
tersebut bukan sedang bicara bohong, sekalipun melarikan
diri ia tak akan lolos dari cengkeramannya.
"Aku hendak membinasakan dirimu." seru Lam-kong
Pak kembali. "akupun hendak membinasakan dirimu s eh
ing gakau mati dengan hatipuas, kau harus berhati-hati....
dikala kuhitung sampaipada hitungan ketiga maka akan
kupatahkan sebuah tulang igamu teriebih dahulu...."
Suma ing tercekat hatinya mendengarkan ancaman itu,
diam2 dia himpun segeoap kekuatannya didalam tubuh
untuk bersiap-siap menjaga diri. "Satu.... "
Lam-kong Pak tidak berg era k dari tempat semula,
sedang tigaorang gadis muda itu karena tegang tanpa terasa
mundur beberapa langkah kebelakang, enam buah biji mata
yang jeli menatap kearah kalangan tanpa berkedip. mereka
ing in menyaksikan manusia tembaga tersebut akan turun
tangan dengan cara apa??? "Dua..."
Sekujur badan Suma ing gemetar keras. dengan sekuat
tenaga ia berusaba untuk menahan rasa tegang serta rasa
ngeri yang mulai mencekam seluruh pikiran serta
perasaannya.
"Tiga..."
Bersamaan dengan selesainya ucapan tersebut, sekilas
cahaya kuning segera meluncur kedepan dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat. sebelum Suma Ing sempat berbuat
sesuatu tahu2 pihak lawan telah berada disisi tubuhnya.
"Kraaak..." Suma Ing menjarit kesakitan, tahu2 manusia
tembaga itu sudah mundur kebelakang dengan didalam
genggamannya telah bertambah dengan sekerat tulang iga
yang belumuran darah.
Suma Ing mundur kebelakang dengan sempoyongan,
darah segar mengucur keluar dari dadanya yang
terluka....air mukanya pucat pas i sedang badannya
menggigil keras.
Dalam pada itu ketiga orang gadis muda tersebut dibUat
amat kagUm dengan kelihayan manusia tembaga itu, Pek-li
Hiang yang tak dapat mengendalikan emosinya segera
berteriak keras^
"Locianpwee, patahkan lagi sebuah lengannya...."
Dengan mata melotot Lam-kong Pak mendengus berat,
dengusan yang begitu mantap membuat gadis she Pek-li itu
menjulurkan lidahnya dan tak berani berbicara lagi.
"Kali ini aku hendak menggunakan tulang anjing ini
untuk mematahkan lengan kirimu seperti juga semula akan
kuhitung sampai angkka yang ketiga..." kata Lam-kong Pak
kemudianselesai
berkata ia segera mulai menghitung: "Satu,."
Suma Ing kesakitan setengah mati, peluh dingin telah
mengucur keluar membasahi
seluruh tubuhnya, dia himpun sisatenaganya dan
berusaha untuk mempertahankan diri, "Dua..."
Ketika Lam-kong Pak menghitung sampai angka kedua.
Suma Ing sudah tak dapat menahan diri lagi. ia membentak
keras dan mendahului menerjang maju kedepan sambil
melancarkan sebuah pukulan dahsyat dengan jurus ketujuh
dari ilmu sakti payung sengkala.
Anginpuyuh yang amat dahsyat berh embus men-deru2.
rumput tercabut lepas dari permukaan bumi dansekilas
cahaya kuning serta terkepung ditengah h embusan
anginpuyuh tadi. "Tiga...."
Kembali terdengar suara gemeratukan nyaring, untuk
kesekian kalinya Suma Ing menjerit kesakitan- dengan
sempoyongan dia mundur tujuh delapan langkah
kebelakang, tangan kirinya terhajar sampai hancur dan
remuk sama sekali...
Sebaliknya Lam-kong Pak masih tetap berdiri pada jarak
satu tombak dari sisi kalangan.
Ketiga orang gadis muda itu sama2 bersorak kegirangan,
mereka merasa gembira sekali menyaksikan musuh yang
paling dibenci itu disiksa dan dihajar setengah mati oleh
manusia tembaga tersebut.
"Tutup mulut" bentak Lam-kong Pak dengan suara
keras.
Bentakan itu mengejutkan hati ketiga orang gadis tadi,
dengan ketakutan mereka berhenti tertawa, pikirnyadidalam
hati dengan perasaaan tercengang:
"Sungguh aneh manusia ini?? apa sih salahnya kalau
orang lain tertawa kegirangan??
kenapa dia musti turut campur dalam masala h ini?"
Sementara mereka masih membatin dengan perasaan
bingung Lam-kong Pak telah berkata kembali:
"Kali ini aku harus menghajarpula kaki kirimu biar
kutung..."
Suma Ing gemetar keras.., ia ngeri juga menyaksikan
cara lawannya menjatuhkan hukuman yang begitu keji
terhadap dirinya. meskipun sebuah tulang iganya sudah
patah serta lengan kirinya telah hancur namun ia tetap
nekad dan keras kepala, walaupun kesakitan ia tak mau
merintih ataupun menjerit kesakitan-..
Tiba2 sekilas cahaya kuning muncul ditengah kalangan.
kembali seorang manusia tembaga muncul disitu.
Mendengar manusia tembaga yang baru muncul itu
berkata:
"Saudara. aku harap kau suka bermurah hati. ampunilah
jiwanya untuk terakhir kali ini."
"Bila kau suka memperlihatkan raut wajahmu terlebih
dahulu, akan kupertimbangkan permintaanmu itu,
sebaliknya kalau kau menolak. maaf terpaksa aku tak dapat
menuruti kehendakmu itu..."
"Thian mengharapkan umat manusia bisa hidup dengan
cinta damai dan tidak saling membunuh, terutama sekali
dia adalahsaudarasedarah sedaging dengan dirimu, berilah
kesempatan yang terakhir baginya untuk bertobat. aku rasa
kaupasti bisa memberikan kepadanya satujalan kehidupan
baru."
Selesai berkata tanpa manantijawaban lagi, laksana kilat
manusia tembaga itu
berlalu dari sana.
UNTUK beberapa saat lamanya Lam-kong Pak berdiri
dengan hati sangsi akhirnya sambil menggertak gigi ia
berseru: "cepat enyah dari sini "
Suma Ing membungkam dalam seribu bahasa, dengan
tubuh sempoyongan ia segera berlalu dari tempat itu.
Sepeninggalnya Suma Ing, Lam-kong Pak baru berpaling
dan menatap wajah ketiga orang gadis muda itu diamZ ia
menghela napas panjang pikirnya didalam hati: "Selama
hidup mungkin aku tak dapat hidup bersama dengan kalian
lag .....mungkin aku tak bisa mengawini kalian semua...
sebab...."
Ketika menyaksikaa raut wajah Yu Tien yang sudah
hancur dan tidak berwujud muka lagi itu. diam2 ia
merasakan hatinya pedih tetapi apa yang harus dikatakan
lagi?? nasi telah berubah jadi bubur.
Maka sambil ambil keluar botol porselen yang berisikan
obat anti air keras yang dihadiahkan Lak -gwe-soat
kepadanya itu, ia berkata:
"Isi botol ini merupakan air anti racun air keras. "Sam
Wi ceng Swie" tersebut ambilah lain kalijika bertemu lagi
dengan Suma Ing bubuhkan lebih dahulu obat tersebut
diatas wajahmu, maka kalian tidak akan terluka oleh
semburan air keras" Selesai berkata ia serahkan botol
porselen itu ketangan cu Li Yap. kemudian putar badan
berlalu dari situ.
"LoCianpwe seru cu Li Yap dengan cepat,
"budipertolongan yang telah Locianpwee
berikan kepada kami semua, suatu ketika boanpwee
semua akan berusaha untuk membalas^ dapatkah kami
mengetahui nama dari cianpwee??"
"Aku adalah kakek bersedih hati. nama serta she-ku
sudah lama kulupakan disamping itu akupun tidak
mengharapkan balasan dari kalian-
"Locianpwee seru Pek-li Hiang pula, jika kudengar dari
suaramu yang serak agaknya kau tidak terlalu tua."
"Tahun ini aku telah berusia delapan puluh sembilan
tanun, cucu serta buyutkupun jauh lebih tua dari kalian
semua, HHmmm berani benar kau mengatakan aku belum
tua "
"Loocianpwee, ilmu silat yang kau miliki toh sudah
mencapaipada puncak yang tiada taranya, persoalan apa
yang tidak berkenan dihatimu s eh ing gakau menyebut diri
sebagai kakek bersedih hati??"
"Tempo dulu aku telah ditipu cinta kasih serta rasa
sayangku oleh tiga orang gadis muda. dalam gusarnya aku
segera berlalu tanpa pamit sehingga berakhir dengan
keadaan yang tragis. dalam sedihnya aku lantas menyebut
diriku sebagai kakek bersedih hati sebelum aku pergi dari
sini ada sepatah dua patah kata hendak kusampaikan
kepada kalian semua. cinta Kasih antara pria dan wanita
bisa berlangsung dengan langgeng jika kedua belah pihak
menaruh perasaan saling percaya mempercayai saling
hormat menghormati, janganlah dikarenakan suatu
persoalan yang kecil segera menaruh curiga terhadap tabiat
dari lawan jenisnya, seringkali karena persoalan ini
hubungan cinta yang murni bisa rusak dan hancur
berantakan-.."
Ketiga orang gadis itu tertegun mendengar ucapan dari
manusia tembaga itu, sebelum mereka sempat menyaksikan
sesuatu Lam-kong Pak telah berlalu dari sana.
Meskipun pemuda itu tidak berhasil membinasakan diri
Suma ing, namun boleh dibilang ia berhasil memberi
peringatan yang paling berat terhadap dirinya rasa
mendongkol dan gusar yang berkecambuk dalam hatinya
sedikit banyak jauh telah berkurang.
Tanpa terasa ia teringat kembali akan diri Yu Tien serta
ciu cien cien, meskipun mereka telah menaruh perasaan
salah paham terhadap dirinya, bagaimanapun juga antara
mereka pernah terjalin hubungan cinta, Lam-kong Pak
merasa sedih dan simpatik terhadap nasib buruk yang telah
menimpa mereka berdua.
Tetapi apa gunanya merasa simpatik? seseorang yang
wajahnya telah hancur berantakan tak berwujud lagi mana
dapat ditolong lagi?? Sekalipun ada obat mujarab pun
belum tentu bisa memulihkan kembali kecantikan wajah
mereka berdua.
"Berhenti "
Ketika Lam-kong Pak sedang berjalan sambil melamun.
mendadak terdengar suara bentakan keras berkumandang
datang, dengan hati terkesiap ia segera menghentikan
langkah kakinya.
Si-Naga pengasingan cu Hong Hong dengan sorot mata
memancarkan Cahaya tajam telah berdiri ditengah jalan
menghadang jalan perginya, terdengar perempuan itu
menegur: "Kau adalah Lam-kong Liu atau Lu-It Beng???"
"Kedua-duanya bukan, aku adalah Kakek bersedih hati"
jawab Lam-kong Pak Cepat.
"Kakek bersedih hati???" cu Hong Hong berdiri tertegun.
"Kau jangan ngaco belo tak karuan, dikolong langit dewasa
ini hanya ada tiga orang manusia tembaga belaka. yang satu
adalah Lam-kong Liu. yang kedua adalah Lu-It Beng
sedang yang ketiga adalah manusia bersenjatakan payung
sengkala tersebut, tetapi diapun tidak bernama kakek
bersedih hati.,.."
"Antara aku dengan ketiga orang itu sama sekali tiada
hubungan ataupun sangkut paut apapun juga , kakek
bersedih hati adalah aku dan aku adalah kakek bersedih
hati"
cu Hong Hong mendengus dingin, tanpa mengucapkan
sepatah katapun ia menerjang lalu mencengkeram urat nadi
dari pemuda itu.
Lam-kong Pak tertawa dingin, ia kebaskan tangannya
kebawah, setelah memukul mundur cu Hong Hong
sehingga tersurut dua langkah kebelakang ujarnya kembali,
"Kalau kau berani turun tangan maka itu berarti kamu
hendak mencari penyakit buat diri sendiri"
cu Hong Hong terkejut, ia perCaya tenaga dalam yang
dimiliki manusia tembaga ini sama sekali tidak berada
dibawah Lam-kong Liu ataupun Lu-It Beng, sedangkan bila
dibandingkan dengan manusia yang memiliki senjata
payung sengkala itu, maka kekuatannya adalah seimbang.
karena itu kembali dia menegur,
"Sebenarnya siapakah kau?? kenapa kau menyaru
sebagai manusia tembaga?? apakah kau juga bersiap-siap
untuk ikut serta menghadiri pertemuan besar manusia
tembaga?"
"Mau ikut atau tidak itu urusan pribadiku sendiri dan
sama sekali tiada hubungannya dengan dirimu, sedangkan
siapakah aku yang sebenarnya kau lebih lebih tak usah
tahu. karena urusan ini tiada berkepentingan dengan
dirimu"
Pemuda itu berhenti sebentar untuk tukar napas, setelah
itu lanjutnya kembali:
"Menurut apa yang kuketahui, sebetulnya antara kau
dengan Sun Han Siang sebenarnya sama sekali tidak terikat
dendam sakit hati yang terlatu mendalam, kesalahan paham
yang terjadi dimasa lampau seharusnya dibikin beres seCara
damai dengan jalan berunding"
"Hmmm Apa urusannya persoalan ini dengan dirimu?"
dengus cu Hong Hong tidak senang hati.
"Badai pembunuhan yang mengerikan sudah menjelang
tiba dalam dunia persilatan, seandainya didalam pertemuan
para manusia tembaga itu pihak perkumpulan Liok Mao
Pang tidak berhasil mendapatkan sesuatu mereka pasti akan
mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya untuk
melakukan pembunuhan seCara besar-besaran terhadap
seluruh umat Bu-lim setiap manusia yang tidak termasuk
perkumpulannya tak akan terhindar dari pembunuhan
tersebut. kau berdiri sebagai seorang jago kalangan lurus
masa tega hanya berpeluk tangan belaKa menyaksikan
badai pembunuhan ini melanda kolong langit???"
"Kalau memang kau memiliki perasaan welas asih
terhadap sesama umat manusia lagi pula memiliki ilmu silat
yang begitu lihay apa sebabnya kau tidak secara resmi
unjukkan diri didalam dunia persilatan untuk memimpin
para jago dari golongan lurus guna melakukan pertarungan
yang menentukan dengan pihak PerkumPulan Liok Mao
Pang??"
"Waktu masih belum tiba, sampai saatnya aku pasti akan
turun tangan dengan sendirinya. Sekarang aku ingin
bertanya kepadamu bukankah payung sengkala adalah
benda mustika yang berhasil kau temukan dimasa yang
lampau??"
"Sedikitpun tidak salah."
"Masih ingatkah bagaimana bentuk dari senjata mustika
tersebut???"
"Tentu saja masih ingat... panjangnya kurang lebih
empat depa dengan cahaya merah darah, bisa dibuka dan
bisa ditutup dengan gampang dan leluasa. Bagi mereka
yang memiliki ilmu meringankan tubuh dapat membantu
seseorang untuk melayang diangkasa, pada gagang payung
terdapat sebuah lambang yang berbentuk Kelelawar hijau,
inilah ciri2 yang kuingat?"
"Kitab ilmu silat Payung sengkala telah hilang dari saku
suamimu Sian Yang Ping dimasa yang telah silam, dimana
secara kebetulan telah ditemukan oleh Sun Han Siang
sedangkan payung sengkala itu sendiri sama sekali tidak
lenyap. tetapi yang aneh secara bagaimana bisa terjatuh
ketangan manusia tembaga itu??"
"Siapa bilang kalau payung sengkala itu tidak lenyap dari
tanganku??? tempo dulu senjata mustika itulah yang lenyap
terlebih dahulu, kemudian baru kuketahui bahwa kitab
pusaka payung sengkala pun ikut lenyap tak berbekas,
sedangkan mengetahui bagaimana keadaan selanjutnya
sehingga bisa terjatuh ketangan manusia tembaga itu, aku
sendiripun tidak tahu"
"Bagus, terima kasih atas keteranganmu itu. putrimu
berada tidak jauh dari sini, kurasa lebih baik cepat2lah pergi
kesitu untuk melindungi keselamatannya. jangan sampai
membuat dia menderita kerugian besar seandainya sampai
berjumpa dengan Suma ing"
Habis berkata tanpa menanti jawaban lagi ia loncat tiga
puluh tombak jauhnya dari tempat itu. dengan gerakan
kuda langit melayang diawan ia meluncur kedepan dan
lenyap dari pandangan.
cu Hong Hong menjerit kaget, uotuk beberapa saat
lamanya ia berdiri menjublak ditempat semula karena
terkejut menyaksikan kelihayan lawannya.
Sementara itu dengan Cepatnya Lam-kong Pak telah
jauh meninggalkan cu Hong Hong ya masih berdiri
menjublak ditempat semula, sambil melanjutkan perjalanan
dalam hati ia berpikir keras.
Dahulu ia pernah menaruh Curiga bahwa manusia
tembaga yang memiliki senjata payung sengkala itu adalah
si-Awan hitam mengejar rembulan oei ci Hu yaitu jago sakti
yang hawa murni bayinya dipeCahkan olehnya itu. tetapi
setelah mengetahui akan hubungan persahabatan antara oei
ci Hu Yang Peng serta cu Hong Hong ia merasa tak
mungkin jago tua itu mencuri payung sengkala tersebut.
Lalu siapakah kakek tua yang pernah dijumpai sewaktu dia
dirumah makan tempo dulu??
mungkinkah kakek desa itu adalah manusia tembaga
yang memiliki senjata payung sengkala???
Secara beruntun puluhan hari sudah lewat tanpa
terasa,jarak dengan disenggarakannya pertemuan besar
antara manusia tembaga sudah tinggal setengah bulan lagi,
Lam-kong Pak segera mencari bahan makanan Sebagai
rangSum. dan mencari Sebuah gua yang tersembunyi
letaknya untuk berlatih ilmu silat dengan tekun.
Suatu hari ketika ia telah menyelesaikan latihannya.
kentongan ketiga baru saja menjelang tiba, rembulan
bersinar terang dan cuaca bersih sekali, Lam-kong Pak yang
berdiri dibawah keheningan malam tanpa terasa terbayang
kembali akan beberapa orang gadis muda kekasihnya,
pada waktu itulah tiba2 ia menemukan dua sosok
bayangan manusia muncul dibalik jeram yang terdapat
didekat tempat itu,
Angin malam berhembus lewat mengibarkan ujung baju
sang perempuan, sedang ujung baju yang lelaki sama sekali
tidak bergoyang suatu kejadian yang aneh sekali.
Siapakah mereka?? dan apa yang hendak mereka
lakukan? ingatan tersebut dengan cepat berkelebat didalam
benaknya.
= =oo^^o^^= =
DIAM-DIAM pemuda itu telah menyusup maju
kedepan dan bersembunyi dibelakang sebuah batu cadas
yang besar.
Ketika sinar matanya dialihkan kearah sepasang lelaki
perempuan itu, seketika hatinya terasa bergetar keras,
tampaklah olehnya ditepi jeram berdiri seorang manusia
tembaga, sedang perempuan yang berada dihadapan
manusia tembaga itu bukan lain adalah ibunya Sun Han
Siang.
Satu ingatan dengan cepat berkelebat di dalam benaknya.
ia membatin. "Aaah benar rupanya manusia tembaga itu
adalah ayahku Lam-kong Liu, tetapi kenapa mereka saling
berhadapan muka tanpa bergerak ataupun berbicara??"
Jarak diantara kedua orang itu hanya terpaut tiga empat
tombak. namun sekalipun saling berhadapan muka tak
seorangpun yang berkutik atau buka suara terlebih dahulu.
Kurang lebih seperminum teh kemudian dengan sedih
Sun Han Siang menghela napas panjang dan berkata:
"Karena kau aku telah dicaci-maki oleh seluruh umat Bulim
yang ada dikolong langit bahkan ada orang yang
menuduh aku telah meracuni suami sendiri sampai mati,
namun kau harus mengetahui bahwa tempo dulu andaikata
aku tidak pergunakan ilmu hipnotis Tong-bian-tai-hoat
mungkin jiwamu sukar untuk dipertahankan hingga saat
ini"
Manusia tembaga yang berada dihadapannya tetap
membungkam dan sama sekali tak berkutik, seolah-olah dia
sama sekali tidak tergerak hatinya oleh keluhan tersebut.
Terdengar Sun Han Siang melanjutkan kembali kata
katanya:
"Sekarang kedua orang bocah itu sudah berdiri pada
posisi yang saling bermusuhan mereka sama2 bersumpah
tak mau berdiri dan hidup bersama dikolong langit, coba
bayangkanlah apa yang harus kulakukan dalam keadaan
begini?? Sejak Suma Ing masuk menjadi anggota
perkUmpulan Liok Mao Pang kejahatan yang dilakukan
olehnya bukan saja tidak mereda bahkan jauh lebih gencar
lagi. aku rasa kau pasti sudah mendengar atau mengetahui
sendiri bukan akan kejadian ini"
Manusia tembaga itu tetap membungkam dalam seribu
bahasa. tingkah lakunya yang aneh itu diam-diam membuat
Lam-kong Pakjadi teramat gelisah.
"Tempo dulu demi menyelamatkan jiwamu aku telah
mencuri kitab pusaka payung sengkala dan harus bertempur
melawan cu Hong Hong." ujar Sun Han Siang lebih jauh,
"tidak sampai sepuluh jurus aku telah memukulnya hingga
jatuh kedalam Celah batu besar didekat puncak Beng-gwathong
digunung Thay-san, waktu itu aku merasaamat
menyesal sekali dengan terjadinya peristiwa tersebut, tetapi
setelah kupikir lebih lanjut timbul kecurigaan dalam hatiku,
sebab waktu itu ia telah berhasil menguasahi ilmu silat
payung sengkala meskipun jauh dari kesempurnaan namun
kepandaiannya jauh diatas ilmu silatku. bagaimana aku
mampu menjatuhkan dirinya kedalam celah batu? kejadian
mencurigakan sekali, siapa tahu secara diam2 ada orang
yang telah turun tangan terhadap dirinya...."
Manusia tembaga itu tetap membungkam dan tidak
menunjukkan suatu reaksi apapun juga , sekali pun Sun
Han Siang telah berbicara setengah harian lamanya tetppi ia
hanya mendengarkan saja tanpa memberi komentar.
Lama kelamaan perempuan she Sun itu jadi naik pitam
juga , segera tegurnya: "Kenapa tidak berbicara? kau bisu
??"
Sekujur badan manusia tembaga itu gemetar keras
namun dia masih tetap membungkam dalam seribu bahasa.
"sebenarnya kau adalah Lam-kong Liu atau bukan ??"
bentak Sun Han Siang keras- keras.
Manusia tembaga itu tidak mengaku pun tidak
membantah ia tidak berbicara dan tetap berdiri kaku
ditempat semula.
Lama kelamaan Sun Han Siang kehabisan akal juga
dengan suara keras teriaknya:
"Jika kau mempunyai kesulitan yang tak bisa dikatakan
sehingga untuk sementara waktu tak dapat unjukkan wajah
aslimu, kaupun bisa memakluminya. Masa terhadap isteri
sendiripun kau tidak percaya? sebenarnya kau adalah Lamkong
Liu atau bukan??"
Manusia tembaga itu masih tetap membungkam.
Sun Han Siang segera tertawa dingin, teriaknya.
"Baiklah. kalau kau membungkam terus aku akan
menanggap dahulu dirimu." Sembari berkata ia segera
menerjang kedepan.
Lam-kong Pak ketika itu masih mengenakan pakaian
tembaganya, segera berpikir didalam hati:
"Kenapa aku tidak membantu ibu untuk menangkap
dirinya? aku ingin tahu siapakah sebenarnja orang itu??"
Sementara itu manusia tembaga tadi dengan gerakan
yang manis telah berhasil meloloskan diri dari cengkeraman
Sun Han siang, ketika Lam-kong Pak menerjang datang
dariarah belakang dengan gerakan secepat kilat manusia
tembaga itu terperanjat.
Sebenarnya dia mau mundur kebelakang untuk
menghindar, tetapi dengan datangnya terjangan tersebut
jalan mundurnya segera tersumbat.
Sun Han Siang sendiri seketika berdiri tertegun ketika
dilihatnya dari arah depan muncul kembali seorang
manusia tembaga, karena rasa tertegun itulah gerakan
tubuhnya jadi agak terlambat.
Manusia tembaga itu tak mau membuang kesempatan
baik itu dengan begitu saja. secepat kilat ia loncat masuk
kedalam jeram dan lenyap didasar air....
Lam-kong Pak serta Sun Han Siang jadi melotot melihat
tindakan manusia tembaga tadi, mereka tidak mengira
kalau orang itu akan bertindak secerdik ini. Beberapa waktu
kemudian Sun Han Siang buka suara dan menegur:
"Siapakah kau??? ^
Lam-kong Pak merasa amat sedih. sebenarnya dia tidak
ingin membohongi ibunya sendiri. tetapi sekarang diapun
tidak ingin rahasianya ketahuan orang, sebab bila ibunya
tahu siapakah dia maka gerak-geriknya pasti akan dikekang
dan ia tak akan diijinkan untuk berlalu lalang seorang diri.
Kesalahan pahamnya dengan beberapa orang gadis itu
belum lenyap. hidup bersama beberapa orang itu
merupakan sesuatu siksaan yang berat bagi dirinya. Karena
itu setelah termenung sebentar akhirnya dengan suara serak
sahutnya: "Aku adalah kakek bersedih hati."
"Apa??? siapakah kau??"
"Kakek bersedih hati."
"oooh.Jadi kau yang telah menolong ketiga orang budak
itu pagi tadi??"
"Sedikitpun tidak salah."
"Menurut apa yang kuketahUi. dikolong langit tiada
seorang jago yang mempergUnakan julukan sebagai kakek
bersedih hati?"
"SesUai dengan nama julukanku sikakek bersedih hati.
aku tiada berambisi dan tidak menginginkan nama besar,
hidupku terasing dari keramaian dunia, tentu saja tak ada
yang mengetahui siapakah aku."
"Apakah payung sengkala berada didalam sakumu???"
"Tidak kau salah paham, aku bukan manusia tembaga
yang mempunyai payung sengkala tersebut."
Sun Han Siang tertawa dingin.
"Kalau memang kau tiada bermaksud untuk mencari
nama dan hidupmu menjauhkan diri dari keramaian dunia.
mengapa tindakanmu terhadap Suma ing begitu kejam tak
berperikemanusiaan???? "
"Sampah masyarakat adalah musuh umum setiap
manusia. siapapun pantas untuk untuk melenyapkan
dirinya dari muka bumi"
"Sreeeeet... sreeeet... sreeeet..." secara beruntun ditengah
kalangan telah muncul sembilan sosok banyangan manusia.
mereka adalah Pek-li Hiang. cu Li Yap. YuTien, Pek-li
Gong, Siang Hong Tie, Loo Liang-jan, Hay Thian-siangcho
serta naga pengasingan cu Hong Hong.
Yu Tien mengenakan kain kerudung diatas wajahnya,
jelas raut mukanya yang rusak masih belum sembuh.
Ketika itu Lam-kong Pak serta Sun Han Siang berdiri
ditepi jeram, kesembilan orang itu dengan Cepat
mengepung sekeliling tempat itu dengan ketat dan rapat.
"Kali ini jangan biarkan dia lolos lagi dari Cengkeraman
kita" teriak Pek-li Gong.
"Bila kau adalah seorang jago dari kalangan lurus, maka
kau tidak akan turun tangan terhadap orang2 ini" seru Sun
Han Siang kemudian terhadap diri Lam-kong Pak. "Mereka
tidak lebih hanya ingin menyaksikan raut wajahmu yang
sebenarnya, kami sama sekali tidak mengandung rasa
permusuhan terhadap dirimu"
Lam-kong Pak merasa benar juga perkataan itu, tentu
saja ia tidak ingin rahasia asal usulnya diketahui mereka.
tetapi posisinya ketika itu sudah terkepung. walahpun dia
tidak mau turun tanganpun rasanya sudah tak mungkin
lagi.
"Aku adalah kakek bersedih hati." kembali Lam-kong
Pak berseru dengan suara mendalam. "Aku tidak berambisi
untuk merebut kedudukan atau nama besar, akupun tidak
ingin ribut dengan orang lain, aku harap kalian jangan
memaksa diriku keterlaluan-"
"Bibi Lam-kong." cu Li Yap segera berseru. "Dia adalah
kakek bersedih hati dia pernah menyelamatkan jiwa kami
semua."
"Aku sudah dibikin bingung dan tidak habis mengerti
oleh tingkah laku beberapa orang manusia tembaga ini.
malam ini aku bersumpah ingin melihat raut wajah yang
sebenarnya."
"Kakek bersedih hati." teriak Pek-li Hiang, "biarkanlah
kami menyaksikan raut wajahmu...."
Lam-kong Pak segera mendengus dingin. "Hmm
janganlah membuat kegusaranku. berkobar, andaikata aku
sampai marah maka terhadap kalian aku tak akan sungkan2
lagi, kamu semua haruslah sedikit tahu diri..."
Sun Han Siang sama sekali tidak menggubris perkataan
orang, dia ulapkan tangannya, kesembilan orang jago lihay
itu per-lahan2 segera maju kedepan, termasuk juga naga
pengasingan, mereka siap2 menangkap manusia tembaga
dihadapannya.
Lam-kong Pakjadi mengeluh menyaksikan kejadian ini,
ia tak mungkin melukai orang orang itu maka terpaksa
hanya melarikan diri dari tempat itu secepat-cepatnya.
Berpikir demikian, tanpa banyak bicara lagi tubuhnya
laksana kilat segera terjun kedalam jeram.
Tiba-tiba air didasar jeram beriak keras, dari balik
permukaan air munculpula sesosok batok kepala manusia
tembaga, yang mana segera membentak keras: "Manusia
laknat, kali ini kau hendak lari kemana...."
Lam-kong Pak terkejut dia himpun tenaga dalamnya
sebesar delapan bagian dan mengirim satu pukulan dahsyat
keatas permukaan air, pukulan itu sama sekali tidak
ditujukan kearah tubuh mnnusia tembaga didalam air itu
sebaliknya mengancam permukaan air tepat di hadapannya.
Sungguh dahsyat angin pukulan yang diterbitkan oleh
serangannya tersebut "Blaaaam" suatu gulungan air yang
menyembur tinggi keangkasa muncul didepan mata,
semburan air tadi membentuk sebuah jalur setinggi dua tiga
puluh tombak yang memecah ditepian dan seketika
menimbulkan gulungan ombak yang amat dahsyat.
Jeritan kaget bergema dari tepi jeram, menggunakan
kesempatan baik itulah Lam-kong Pak segera menyelam
kedasar air.
Pemuda itu menyadari bahwa manusia tembaga tadi
sama sekali tidak mengetahui asal-usulnya. tetapi pukulan
yang baru dilancarkan dengan dahsyatnya itu mungkin
telah melukai dirinya,
Denggn cepat dia menyelam kedasar air dan berenang
menuju kearah mana manusia tembaga tadi berada. tetapi
jejak dari manusia tersebut sudah lenyap tak berbekas.
Demikianlah dengan berenang didasar air pemuda itu
berlalu dari tempat kejadian beberapa li kemudian ia baru
mendarat dan melepaskan pakaiannya yang basah untuk di
jemur.
Sementara menunggu pakaiannya kering permuda itu
mencari tempat yang tersembunyi untuk beristirahat serta
memulihkan kembali tenaganja.
Tiba-tiba....
Sultan nyaring yang aneh dan memekik di telinga
bergema memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh
jagad, suara itu begitu lengking dan memilukan hati seolah2
ada binatang sebangsa gorilla yang sedang
melangsungkan pertarungan seru.
Buru2 sianak muda itu mengenakan pakaiannya dan
segera memburu kearah mana datangnya suara tadi, belum
sempat ia mencapai tempat tujuan mendadak terdengar
kembali suara benturan keras, seolah-olah ada suatu benda
yang berat jatuh keatas tanah.
Dengan cepat Lam-kong Pak menyusup kebalik sebuah
tebing, disitu ia saksikan seekor gorilla yang amat besar
telah menggeletak mampus dibawah sebuah pohon besar,
begitu besar binatang itu sehingga cukup mengejutkan hati
orang.
Tinggi gorilla tadi mencapai tujuh delapan depa seluruh
tubuhnya berbulu emas, lengan kirinya telah dipotong
orang sebatas bahu sedang bagian dadanya termakan
sebuah pukulan keras, begitu dalam bekas telapak itu
terbenam didalam tubuhnya sehingga nampak amat nyata.
Ditinjau dari dalamnya bekas telapak yang tertera diatas
dada binatang itu bisalah ditarik kesimpulan bahwa
pukulan itu dilancarkan oleh seseorang yang berkepandaian
sangat lihay, kecuali kakek ombak menggulung serta
manusia tembaga yang memiliki senjata payung sengkala,
mungkin tak ada orang lain yang mampu untuk
melakukannya.
Yang aneh lengan kiri gorilla yang terpapas kutung itu
tidak nampak disekitar tempat itu, kemana perginya lengan
tersebut??? atau mungkin telah dilalap oleh binatang lain????
Kalau tidak jelas orang yang telah membinasakan gorilla
itulah jang telah mengambil pergi lengan tersebut, tetapi apa
gunanya orang itu mengambil lengan kirinya ??
Kenapa tidak berhasil memecahkan itu akhirnya Lamkong
Pak menuruni tebing-tebing tadi.
Dari jarak seratus tombak ia lihat pada sebuah kalangan
berdiri beberapa orang jago lihay dari perkumpulan Liok
Mao-pang yang sedang mengerubuti seorang padri dan
seorang toosu.
Para jago lihay itu bukan lain adalah "Ngo-hoa-bak"
daging lima warna oei Hun sirasul hitam tebal chin Tong.
sisetan gantung hidup Gau Jit sikakek asap berawan Si cu
Lok sijago arak dari Lam-hay It-bun Ko serta janda kawin
tujuh kali Poei Kun.
Sedangkan sang padri serta sang toosu yang dikerubuti
bukan lain adalah saksi dalam pertemuan urutan nama
yakni padri naga serta toosu harimau dua orang.
Diam-diam Lam-kong Pak merara terCenggang
menyaksikan peristiwa itu ia tahu bahwa kedua orang tokoh
sakti itu selamanya tak pernah memperebutkan nama serta
kedudukan dengan orang bu-lim, bahkan sejak pertamuan
besar para jago tempo dahulu belum pernah mereka
munculkan diri didalam dunia persilatan, apa sebabnya
pihak perkumpulan Liok Mao Pang hendak melenyapkan
kedua orang itu???
Sementara itu terdengar sidaging lima warna telah
berseru:
"Aku mendapat perintah dari Thay-sangpangcu
perkumpulan kami untuk menyampaikan kartu undangan
kepada kalian berdua, Thay-sang pangcu kami berharap
agar kalian berdua suka hadir ditebing Toa-ciang-gay
digunung Hoa-goan-sanpada bulan ini tanggal lima belas
guna bertindak sebagai saksi didalam pertemuan besar
manusia tembaga.
Sambil berkata dia ambil keluar dua lembar kartu
undangan berwarna merah dan segera diangsurkan
kedepan.
"omitohud" padri naga berseru memuji keagungan
buddha, "aku merasa tidak berkemampuan untuk memikul
tugas berat tersebut, dan takut menyia2kan harapan dari
Thay-sang pangcu perkumpulan kalian, dari pada merasa
malu, tolong sampaikanlah permintaan maaf kami yang
mana tak dapat menerima tawaran tersebut"
Daging lima warna segera tertawa dingin.
"Thay-sang pangcu dari perkumpulan kami bisa
mengirim kartu undangan kepada kalian berdua, itu berarti
bahwa dia memandang tinggi kalian berdua. apakah kalian
berani mela wn perintahnya?? "
"Bu-liang-so-hud" seru toosu harimau dengan suara
lantang. "Ketika diadakan pertemuan puncak para jago
untuk menentukan urutan nama tempo dulu secara paksa
akan diri kami masih mampu untuk bertugas sebagai saksi,
tetapi dalam pertemuan yang diadakan kali ini yang hadir
hanyalah beberapa gelintir mauusia tembaga yang tidak
berani unjukkan diri dengan wajah aslinya, lagipula tidak
disaksikan oleh seluruh umat Bu-lim yang ada dikoloog
langit, terhadap pertemuan rahasia semacam ini kami
merasa tidak pantas untuk bertindak sebagai saksi.
karenanya maafkanlah kami jika kami berdua tak dapat
menerima undangan tersebut"
Habis berkata ia menganggukkan kepalanya terhadap
padri naga, kemudian mereka berdua putar badan dan siap
berlalu dari sana.
"Hey toosu hidung kerbau," bentak janda kawin tujuh
kali Pui Kun dengan suara melengking, "rupanya kalian
diberi arak kehormatan tak mau menerima sebaliknya
malah memilih arak hukuman. Hmm tak mau
menerimapun harus diterima, kalau tidak terimalah lebih
dahulu sebuah tendangan mautku..." -
Sembari berseru kakinya segera mengirim satu tendangan
kuat kedepan- celananya yang memang sengaja berlubang
segera mempertontonkan gumpalan daging hitam yang
muncul dari balik celana tersebut...
Padri naga serta toosu harimau adalah dua orang
beribadah yang tebal imannya, menyaksikan pemandangan
seram itu. mereka berdua segera berseru memuji keagungan
Buddha. secara beruntun tubuh mereka mundur beberapa
langkah kebelakang untuk meloloskan diri dari tendangan
tersebut.
Janda kawin tujuh kali Pui Kun mengira pihak lawan jeri
terhadap dirinya, melihat pihak musuh mundur kebelakang
ia segera mendesak lebih jauh kedepan, pada saat yang
bersamaan tendangan berantai penggaet sukma serta
ilmujari Liok-eng-kanya dilancarkan secara gencar.
Pertama-tama padri naga yang tak kuat menaban diri,
rmenyaksikan datangnya ancaman tersebut ujung bajunya
segera dikebaskan kedepan, bagaikan ular yang cerdik
dengan cepat
ia membelenggu kaki Pui Kun yang sedang melancarkan
tendangan itu.
"Blaaaam" dalam sebuah kebasan dahsyat tubuh Pui
Kun mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula,
tubuhnya segera terbanting keras-keras diatas tanah dengan
badan menghadap kebawah, seluruh wajahnya kontanjadi
kotor oleh tanah .
Serangan itu dilakukan dengan cekatan dan manis sekali,
bukan saja kawanan iblis itu tidak menyangka bahkan Lamkong
Pak yang ikut menyaksikan peristiwa itupun merasa
amat kagum.
Dalam perkiraan sementara orang, ilmu silat yang
dimiliki padri naga serta toosu harimau paling banter hanya
seimbang dengan kekuatann dari tiga miskin empat kaya.
tetapi setelah meninjau dari kelihayannya didalam
melemparkan tubuh Pui Kun sejauh satu tombak lebih ini
bisa di tarik kesimpulan bahwa kepandaian silat yang
dimiliki kedua orang itu sebetulnya sangat luar biasa.
"Heeeh heeeh heeeh... ternyata luar biasa juga ," seru
daging lima warna sambil tertawa seram, "tidak aneh kalau
pangcu bisa tertarik kepada kalian berdua. It Bun Ko.
dimana kau???"
Jago arak dari Lam-hay, It-bun Ko segera mengiakan
dan loncat keluar dari barisan, "Hamba menanti perintah
dari Ho-hoat" serunya.
"Bagus. temanilah liong taysu untuk bermain beberapa
jurus,"
Dalam hati It- bun Ko bisa menyadari sampai
dimanakah taraf kepandaian silat yang dimilikinya, kalau
dibandingkan dengan Pui Kun sebenarnya ia tidak selisih
seberapa. janda kawin tujuh kalipun dibikin keok dalam
satu jurus apa lagi dirinya.
Tetapi diapun tak dapat mengundurkan diri dengan
begitu saja, terpaksa sambil melepaskan cupu2 araknya
untuk meneguk setegukan ia segera maju kedepan-
"Tunggu sebentar," tiba2 padri naga membentak keras,
"It-bun tayhiap. selamanya kau selalu bertindak jujur dan
ksatria. sudah lama aku mendengar tentang kegagahanmu
itu... jika kau sekarang dapat cepat bertobat dan
mengundurkan diri. maka.. . ."
It-bun Ko tidak tahu mendengar perkataan semacam itu,
belum sampai padri itu menyelesaikan kata2nya dia sudah
membentak keras. dengan menggunakan cupu2 tersebut dia
hantam batok kepala padri naga, sedang pada waktu yang
bersamaan arak dalam mulutnya segera disemburkan
kedepan-
Lam-kong Pak baru untuk pertama kali ini menyaksikan
It-bun Ko turun tangan. tampaklah padri naga
mengebaSkan ujung bajunya kedepan, Semburan arak yang
gencar dan tajam iiu Setelah termakan oleh tangkisan angin
pukulannya itu segera berbelok arah dan meluncur kearah
kakekawan berasap Si cu Lok yang berada disisi kalangan-
Seandainya It-bun Ko tahu diri dan segera
mengundurkan diri. mungkin dia tak akan sampai perasaan
lupa dan menerima keadaan yang begitu mengenaskan,
tetapi berada didalam keadaan demikian sulit baginya
untuk mengendalikan emosi yang telah berkobar, bukannya
mundur dia malah semakin maju kedepan, sebab dengan
hadirnya daging lima warna disitu tak mungkin lagi baginya
untuk menyusut kebelakang.
It-bun Ko segera membentak keras, laksana kilat cupu2
araknya melancarkan belasan jurus serangan tajam, sedang
pada saat yang bersamaan semburan arak diri mulutnya
kembali meluncur kearah tubuh bagian bawah dari padri
Naga.
Hweeslo itu mendengus dingin, ujung jubahnya kembali
dikebaskan kedepan, sambil meloncattiga tombak ketengah
udara dia mengirim pula satu pukulan gencar kebawah.
"Krarak..." termakan oleh pukulan yang maha dabsyat
itu, cupu2 arak dalam genggaman It-bun Ko hancur
berantakan jadi berkeping-keping. cairan arak menyembur
keluar membasahi seluruh wajah dan tubuhnya, dengan
perasaan kaget ia meloncat mundur tiga langkah
kebelakang.
Sekarang Lam-kong Pak baru menyadari bahwa ilmu
silat yang dimiliki dua orang tokoh Bu-lim itu sebenarnya
sangat lihay, ditinjau dari hal ini bisa ditarik kesimpulan
bahwa para iblis itu tak mungkin bisa mengalahkan mereka
berdua walaupun beberapa orang jago lihay dari
perkumpulan Liok Mao pang itu maju secara berbareng,
Daging lima Warna tertawa mengekeh dengan suara
yang aneh, rupanya ia sudah dibikin gusar oleh kenyataan
yang ada didepan mata, sambil melangkab maju dengan
tindakan lebar serunya:
"Pu Hu-hoat akan menyambut sebuah pukulanmu"
sepasang telapak bekerja cepat dan serentak melancarkan
pukulan dahsyat kearah depan,
Agaknya padri naga sudah tahu, bila mereka ingin
meloloskan diri dari tempat itu dalam keadaan selamat
maka satu-satunya jalan adalah mengalahkan orang ini
terlebih dahulu, hawa murninya segera dihimpun dan
sepasang ujung baju dikebaskan secara berbareng.
"Blaaam,.." ditengah bentrokan keras, pasir dan debu
beterbangan memenuhi seluruh angkasa, mereka berdua
sama2 tergetar mundur tiga langkah kebelakang.
Sekali lagi Daging lima warna menghimpun tenaga
dalamnya sebesar sepuluh bagian, secara beruntun ia
lancarkan tiga buah pukulan secara berantai.
Padri Naga dengan cepat merangkap sepasang
telapaknya didepan dada, ketika direntangkan kesamping
seketika itu juga terdengarlah suara pekikan guntur yang
menggeletar membelah bumi,
Daging lima warna tersurut mundur kebelakang sejauh
satu tombak dengan ketakutan, pasir dan debu dalam waktu
singkat menyelimuti seluruh udara dan membuat
pemandangan jadi kabur.
Ditengah jeritan kaget yang amat nyaring padri naga
serta toosu harimau tiba2 lenyap tak berbekas dari tempat
itu.
Kawanan iblis itu jadi tertegun dan berdiri dengan mata
terbelalak. terutama sekali daging lima warna yang
bertindak sebagai pelindung hukum, wajahnya nampak
jengah dan sukar dilukiskan dengan kata2.
Tetapi Lam-kong Pak dapat menyaksikan kesemuanya
itu dengan jelas, kiranya dikala Padri naga merentangkan
sepasang telapaknya tadi dan pasir serta debu mengepul
memenuhi angkasa, dia telah menarik tangan toosu
harimau untuk berkelebat pergi dari situ lewat sisi tubuh
Janda kawin tujuh kali Pui Kun.
Buru2 Lam-kong Pak mengejar dari belakang, terdengar
toosu harimau bertanya: "Apakah kita akan menghadiri
pertemuan besar manusia tembaga atau tidak????"
"Tentu saja harus hadir cuma caranya harus kita ganti..."
Kedua orang itu tertawa terbahak-bahak. gerakan tubuh
mereka semakin cepat dan segera lenyap dibalik
pepohonan.
Suatu ingatan segera berkelebat dalam benak Lam-kong
Pak setelah mendengar pembicaraan itu, pikirnya:
"Apakah yang dimaksudkan dengan kedua orang itu
sebagai tukar cara???? cara apa yang hendak dipergunakan
oleh mereka???"
Tanpa terasa Lam-kong Pak membayangkan kembali
tentang manusia tembaga yang ditemuinya didepan gua
kemarin malam, siapa dia? benarkah orang itu adalah
manusia tembaga yang memiliki payung sengkala????
Demikianlah, sejak itu haripemuda Lam-kong masih
tetap menyembunyikan diri disekitar tebing tersebut untuk
melatih ilmu silatnya dengan lebih tekun, tanpa terasa lima
enam hari kembali sudah lewat dan ilmu silatnya pun
memperoleh kemajuan kembali, terutama sekaii didalam
hal tenaga dalam serta ilmu meringankan tubuh.
malam itu ketika kentongan ketiga baru saja belangsung,
ia berjalan keluar dari gua-nya untuk menikmati keindahan
malam.
Ketika itu malam tak berbintang dan angin gunung
berhembus kencang, ia bersuit nyaring dan meloncat
ketengah udara dengan ilmu meringankan tubuhnya yang
lihay, sekali meleset ternyata dua puluh tujuh delapan
tombak lebih dilewatkan tanpa terasa.
Kejadian ini sangat mengejutkan hatinya, ia tahu kedua
gumpal hawa murni yang terdapat dalam tubuhnya telah
bersatu padu. atau dengan perkataan lain tenaga dalamnya
telah memperoleh kemajuan pesat.
Ia jadi sangat kegirangan, sambil mengempos tenaga
tubuhnya segera melesat ketengah udara dan meluncur
kedepan dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
Tidak sampai seperminun teh lamanya dan dua tiga buah
puncak telah dilalui tanpa terasa akhirnya Sampailah dia
didalam sebuah selat sempit.
Andaikata ilmu meringankan tubuhnya tidak peroleh
kemajuan yarg pesat ia percaya tak mungkin dirinya bisa
tiba didalam selat ini, sebab sekeliling selat tersebut
merupakan tebing curam yang tingginya mencapai ratusan
tombak. lagi pula licin dan tiada bersemak, bukan saja tak
bisa dijamah dengan tangan- Bahkan untuk didakipun tak
mungkin-
Setibanya didasar selat pemuda itu sekali lagi merasa
keheranan bercampur kagum, ternyata rumput yang
tumbuh ditempat itu subur sekali, bunga beraneka warna
menyiarkan bau harum, kicauan burung serta aliran air
membuat suasana disekeliling tempat itu terasa nyaman.
Dengan perasaan yang kagum dan tenang Lam-kong Pak
segera melanjutkan perjalanannya menuju kedepan,
Tiba-tiba ia berseru kaget dan menghentikan langkah
kakinya bahkan ia merasa ragu-ragu dengan pandangan
mata dihadapannya..-,
Tampak olehnya dua orang bayi bertubuh telanjang yang
berbadan putih lagi gemuk sambil bergandengan tangan
sedang berjalan mondar-mandir disekitar bebungaan
dihadapannya, bayi itu kira2 berusia empat bulan dan
semuanya merupakan bocah pria.
Dengan cepat Lam-kong Pak menyusup masuk kebalik
tumbuhan bebungahan sambil menyembunyikan diri
gumamnya^
"Aaaaah ... rupanya bayi hawa murni sedikitpun tidaK
salah, pastilah bayi hawa murni tokoh silat darimanakah
yang sedang berlatih kepandaiannya ditempat ini?? kalau
ditinjau dari keadaan dua sosok bayi hawa murni itu
rupanya jauh lebih besar dan segar jika dibandingkan
dengan bayi hawa murni dari awan hitam pengejar
rembulan oei ci Hu "
Kiranya bayi hawa murni dari oei ci Hu tempo dahulu
meskipun dapat meloncat dan lari tetapi belum bisa
berbicara, sebaliknya kedua orang bayi tersebut dapat
bercakap-cakap hanya saja suaranya lirih dan perlahan
sekali dan menyerupai suara nyamuk.
Lam-kong Pak amat terkesiap. ia tak berani bergerak
secara sembarangan lagi, sebab bisa untuk melatih bayi
hawa murni maka seorang paling sedikit harus memiliki
tenaga dalam sebesar enam puluh tahun hasil latihan, lagi
pula jika dasarnya kurang kuat maka akan mengakibatkan
hal2 yang tidak diinginkan.
Dalam pada itu kedua orang bayi hawa murni tersebut
telah berjalan kebawah pohon yang pendek dan rindang,
mereka berbicara lirih sekali dan entah apa saja yang sedang
dibicarakan, setelah itu memanjat keatas pohon dan duduk
dirantingnya.
Pohon kecil itu luar biasa sekali bentuknya, dahan
berwarna putih dengan daun berwarna merah lagi pula
bentuk daun itu aneh sekali bersusun-susun bagaikan buah
anggur.
Tampaklah kedua orang bayi hawa murni itu sambil
memetik daun segera memasukkannya kedalam mulut.
dengan nikmat mereka kunyah dan makan daun- daun tadi.
Tidak sampai seperminum teh kemudian, sebagian besar
daun-daun pohon itu sudah habis termakan oleh mereka
berdua, perutnya yang kecil nampak menggunung besar.
keadaannya semakin menarik hati.
Makin melihat Lam-kong Pak merasa semakin tertarik,
ingin sekali ia tangkap kedua orang bocah itu dan dicium
dengan penuh kasih sayang, tetapi dia tak berani berkutik
secara sembarangan- sebab pengalaman yang lampau
membuat tindak tanduknya kali ini bertambah waspada.
Setelah turun dari atas pohon, kedua orang bayi hawa
murni itu berjalan menuju ketepi sungai disitu mereka
minum air dengan riang gembira.
"Belum pernah kujumpai pohon kecil yang begini aneh
bentuknya " pikir Lam-kong Pak didalam hati, "pastilah
pohon itu termasuk benda mustika yang langka sekali
dikolong langit, sedang air itu kemungkinan besar adalah
air inti bumi yang luar biasa... sungguh tak nyana ditempat
seperti ini terdapat aneka ragam benda yang aneh2..,."
Ketika itulah Lam-kong Pak baru sempat melihat jelas
bentuk wajah dari bayi hawa murni tersebut, rupanya bayi
yang satu berkepala gundul seperti padri dan yang lain
punya rambut yang digulung keatas menyerupai toosu
hanya gulungan rambut itu jarang sekali.
"Mungkinkah orang yang sedang menjalankan latihan
bayi hawa murni ini adalab seorang padri dan seorang
toosu??" pikir pemuda itu didalam hati kecilnya. Mendadak
satu ingatan berkelebat dalam benaknya, ia membatin lebih
jauh. "Jangan2 mereka adalah padri naga serta Toosu
harimau???"
Tetapi pendapat tersebut dengan cepat dibantah kembali
olehnya, ia merasa walaupan tenaga dalam yang dimiliki
Padri Naga serta Toosu harimau sudah mencapai pada
puncak kesempurnaan, namun kepandaian itu masih belum
mencapai pada taraf untuk berlatih bayi hawa murni.
Lalu siapakah mereka??? mungkin dua orang diantara
tiga orang manusia tembaga itu????
Dikala ia masih termenung dengan pelbagai pikirannya,
kedua orang bayi hawa murni itu sambil bergandengan
tangan telah masuk kebalik taman bunga yang lebat....
Lam-kong Pak mengetahui bahwa disekitar selat itu
terdapat dua orang tokoh maha sakti sedang berlatih ilmu
tenaga dalamnya, ia segera berhenti sebentar dengan hati
ragu-ragu, ketika dilihatnya suasana disekeliling tempat itu
tetap sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun, ia baru
berjalan keluar.
Per-tama2 ia mendekati lebih dahulu tepi pohon yang
pendek dan bentuknya sangat aneh itu, ia merasa tercium
bau harum yang semerbak tersiar keluar dari pohon aneh
tersebut, segera pikirnya didalam hati:
"Kalau kulihat cara kedua orang bayi hawa murni itu
menikmati daun hasil dari pohon ini yang demikian nikmat,
mungkin daun dari pohon ini memang enak sekali
dimakan...."
Sebagai pemuda yang belum hilang sifat kekanakkanakannya.
setetah timbul rasa ingin tahu serta keheranan
dalam hatinya ia segera memetik beberapa lembar daun
tersebut dan segera dimasukan kedalam mulut,
Semula dia mengira daun pohon yang begitu harum
semerbak pasti akan menghasilkan rasa yang manis dan
enak dimakan, siapa tabu setelah masuk kedalam mulutnya
ternyata rasa yang didapatkan justru kebalikan dari apa
yang didUga semula, kalau dikatakan kecut tidak kecut.
pedas tidak pedas pokoknya sangat tak sedap dan
memuakkan sekali.
Pemuda itu mengira dirinya tertipu, dengan cepat ia
berusaha untuk memuntahkannya kembali siapa sangka
ketika daun aneh itu bercampur dengan air liurnya segera
membuih dan cair jadi air yang dengan cepat mengalir
masuk kedalam tenggorokannya. Lam-kong Pak jadi amat
terperanjat, pikirnya didalam hati:
"Seandainya daun pohon itu beracun... waah bukankah
aku bakal mati secara penasaran "
Tetapi nasi sudah menjadi bubur, daun tadi telah
mencair dan mengalir masuk kedalam perut sekali pun dia
merasa gelisah juga tak ada gunanya dalam hati dia lantas
berpikir:
"Sungguh pahit dan memuakkan sekali rasa mulutku...
kenapa aku tidak meneguk sedikit air selokan itu untuk
menghilangkan perasaan tersebut ??...."
Ia segera berjalan mendekati selokan tersebut, kali ini
pemuda itu tak berani bertindak secara gegabah lagi, ia
jongkok dan mencium dahulu air selokan tadi, setelah
merasa tiada bau apapun ia meneguk sedikit dicicipinya
lebih dahulu.
Dugaannya kali ini ternyata jauh diluar dugaan, air
selokan itu terasa manis segar dan nikmat sekali bahkan
terasa nyaman disekitar badan, secara beruntun ia segera
meneguk puluhan tegukan setelah itu baru bangkit berdiri.
Tidak lama kemudian perutnya terus mual dan bergolak
keras sekali, ia terperanjat dan buru2 mencari sebuah gua
kecil untuk duduk mengatur pernapasan.
Tidak sampai seperminum teh kemudian- bunyi
gemerutukan didalam perutnya telah berhenti. hanya saja
dari antara kelangkangannya timbul suatu perasaan yang
sangat aneh.
Seperminum teh kembali sudah lewat tanpa terasa, kali
ini dia merasa ubun2 diantara kepalanya se-akan2 terbuka
sebuah lubang, ketika ia membuka matanya rasa terkesiap
seketika menyelimuti benaknya, rupanya tepat dihadapan
tubuhnya berdiri pula seorang bayi hawa murni yang
nampak montok dan segar sekali.
Lam-kong Pak jadi terkejut bercampur girang. buru2 ia
pusatkan perhatiannya dan menekan golakan perasaan yang
berkecamuk didalam dada, ia tak menyangka secara
kebetulan berhasil melatih ilmu bayi hawa murni tetapi
pemuda itu sadar keberhasilannya ini pasti ada
hubungannya dengan daun pohon pendek serta air selokan
tersebut.
Setelah golakan perasaan dalam hatinya berbasil
dikuasai, Lam-kong Pak membuka matanya kembali
danperhatikan bayi hawa murni dihadapannya itu, ia lihat
bentuk bsaan dari bayi hawa murni tersebut dua kali lipat
lebih besar dari bayi hawa murni semula, bahkan berwajah
bagaikan pinang di belah dua dengan dirinya, waktu itu
sambil berloncatan dengan riang gembira bayi hawa murni
itu berlarian keluar dari gua,
Didepan mulut gua bayi hawa murni itu berdiri sambil
bertolak pinggang, sejenak kemudian ia angkat kepala seakan2
sedang berteriak keras, hanya suaranya kedengaran
lirih sekali.
Tidak lama kemudian dua orang bayi hawa murni yang
pertama tadi sambil bergandengan tangan telah muncul
disekitar sana, sewaktu menyaksikan kehadiran bayi hawa
murni lainnya mereka kelihatan agak tertegun, tapi
akhirnya dihampiri juga bagi hawa murni tersebut.
Bayi hawa murni yang keluar dari tubuh Lam-kong Pak
itu masih tetap berdiri sambil bertolak pinggang, sikapnya
sangat jumawa dan memandang rendah lawannya, suatu
ketika mendadak dia ayun kepalanya yang kecil dan
menjotos dada salah seorang bayi hawa murni yang berada
dihadapannya,
Walaupun Lam-kong Pak merasa amat gelisah sekali
menyaksikan peristiwa tersebut, namun ia tak mampu buka
suara ataupun berkutik dari tempat semula, terpaksa
dilihatnya bayi hawa murni dirinya itu mengirim satu
pukulan keras kedada lawan-
"Buuuuk...." benturan keras terjadi dan tubuh bayi hawa
murni yang termakan oleh jotosan tersebut tergetar mundur
satu langkah kearah belakang....
Rupanya bayi hawa murni yang lain merasa tidak puas
setelah melihat rekannya termakan oleh pukulan lawan,
diapun ayunkan kepalan kecilnya untuk menjotos bayi
hawa murni dari Lam-kong Pak.
"Bruuuk..." benturan keras kembali berkumandang
ditengah udara, bayi hawa murni dari Lam-kong Pak hanya
bergoncang sebentar tubuhnya oleh pukulan itu, sebaliknya
bayi hawa murni yang melancarkan serangan tadi tergetar
mundur satu langkah kebelakang.
Peristiwa ini segera membangkitkan hawa amarah dari
dua orang bayi hawa murni itu, mereka serentak ayunkan
kepalannya dan melancarkan pukulan gencar kearah bayi
hawa murni dari Lam-kong Pak.
Rupanya bayi hawa murni milik pemuda tersebut tidak
bodoh, menyaksikan datangnya ancaman ia segera pasang
kuda2 sambil membacokkan telapaknya kesamping. bukan
begitu saja bahwa diantara pukulannya disertaipula
denganang in tajam.
"Bruuuk... Brauck" dua kali benturan keras memaksa
tubuh kedua orang bayi hawa murni itu mundur tiga
langkah kebelakang dengan sempoyongan.
Rupanya mereka tahu akan kelihayan lawannya. tanpa
banyak bicara mereka putar badan dan kabur dari situ
dalam sekejap mata bayangan tubuh mereka sudah lenyap
tak berbekas.
Satu ingatan segera berkelebat dalam benak Lam-kong
Pak. ia merasa bayi hawa murni sama artinya dengan
nyawa kedua dari kehidupan seorang manusia, bukan saja
raut mukanya bagaikan pinang dibelah dua bahkan
tabiatnya setali tiga uang.
contohnya perangai yang diperlihatkan bayi hawa
murninya tadi, bukan saja menunjukkan rasa ingin menang
sesuai dengan Wataknya, bahkan diapun tidak jeri
menghadapi kerubutan lawan yang jumlahnya jauh lebih
banyak.
Dalam pada itu setelah menyaksikan kedua orang
musuhnya kabur, bayi hawa murni itu segera berlarian dan
berlompatan masuk kedalam gua. Kemudian lenyap tak
berbekas. Lam-kong Pak merasa bayi hawa murni tadi
menerobos masuk lewat ubun-ubun dikepalanya dan
terbenam diantara selangkangannya, dimana perasaan aneh
tersebut seketika lenyap tak berbekas.
Lam-kong Pak segera meloncat bangun dan berjalan
keluar dari gua itu, rasa girang yang berkeCambuk didalam
dadanya ketika itu sukar dilukiskan dengan kata-kata, ia tak
pernah menyangka kalau ilmu sakti yang paling sukar untuk
dilatih itu berhasil dikuasai olehnya tanpa sengaja.
Mendadak.. . .
dari balikpohon2 bunga kurang lebih puluhan tombak
disisi gua berjalan ke luar seorang padri dan seorang toosu,
Lam-kong Pak terkesiap.
Ternyata dugaannya sedikitpun tidak salah, mereka
adalah Padri Naga serta Toosu Harimau.
Sementara itu Padri Naga serta Toosu Harimaupun
berseru kaget ketika dilihatnya dihadapan mereka berdiri
seorang manusia tembaga dan bayi hawa murni yang
dijumpainya tadi, mereka sadar bahwa kepandaian silat
yang dimiliki orang itu sangat lihay dan sudah mencapai
pada puncak kesempurnaan. Padri Naga segera maju
kedepan dan berseru dengan suara lantang:
"Keberhasilan yang dicapai sicujauh diatas
kemampuanku serta Hau Too-yu, hal ini merupakan suatu
kejadian yang sangat menggembirakan dan patut diucapkan
selamat, dapatkah kami mengelahui nama besar dari sicu
??"
"Taysu terlalu memuji." jawab Lam-kong PaK. "untuk
menyelidiki kepandaian tersebut aku telah mengorbankan
waktu selama hampir enam puluh tahun lamanya, tetapi
hasil yang berhasil kucapai masih terbatas sekali, hal ini
membuat diriku merasa amat kecewa dan menyesal,
sebaliknya kalian berdua dalam waktu yang singkat telah
berhasil mencapai tingkat setinggi itu, itulah baru
merupakan suatu kejadian yang patut dikagumi, sedang
mengenai siapakah namaku, untuk sementara waktu tak
dapat kuberitahukan kepadamu harap kalian suka memberi
maaf"
"Kalau memang begitu aku sekalian akan mohon diri
terlebih dahulu." kata Padri Naga kemudian. "cuma
sebelum itu ada sepatah dua patah kata hendak kukatakan
kepadamu, selat ini merupakan suatu daerah rimba
belantara yang jarang sekali disinggahi manusia, banyak
tumbuhan mujijad yang tumbuh disekitar tempat ini. Sicu
dapat menemukannya berarti kaupun berjodoh dengan
tempat ini. aku harap kau suka memegang rahasia untuk
sementara waktu, janganlah biarkan orang lain tahu sebab
untuk melatih bayi hawa murni seseorang harus seringkali
makan daun dari pohon itu serta minum air dari selokan
itu, dengan demikian ilmunya baru bisa cepat memperoleh
kemajuan"
"Sampai kapan bayi hawa murni baru bisa dilatih hingga
sempurna?? dan setelah sempurna bagaimana jadinya???"
Pertanyaan ini membuat Padri Naga serta Toosu
harimau jadi melengak. sebenarnya mereka mengira Lamkong
Pak adalah seorang tokoh silat yang maha sakti, tetapi
setelah mengutarakan pertanyaan semacam itu timbullah
rasa curiga didalam hatinya.
Tetapi kenyataan membuktikan bahwa pihak lawan telah
berhasil melatih ilmu bayi hawa murni, keberhasilannya itu
menunjukkan pula bahwa tenaga dalam yang ia miliki
paling sedikit sudah mencapai enam puluh tahun hasil
latihan, bila dikatakan ia tak tahu bagaimana caranya
melatih kepandaian hebat itu tentu saja hal tersebut
merupakan suatu lelucon yang aneh sekali.
Sekalipun curiga baik Padri Naga maupun Toosu
harimau sama2 tak berani memandang rendah pihak
lawannya. apalagi mereka semua merupakan tokoh silat
yang bersifat terbuka, terhadap pertanyaan itu tanpa
berpikir panjang mereka segera menjawab.
"Dengan hasil yang berhasil dicapai sicu pada saat ini.
kurang lebih satu tahun kemudian bayi hawa murni itu pasti
akan sudah berhasil bersatup adu dengan tub uhmu." kata
Padri Naga. "Waktu itu asal pikiranmu bergerak maka
pihak lawan segera akan terluka oleh serangannya, bila kau
tekun berlatih sepuluh tahun lagi, maka kau akan berhasil
melatih tubuhmu jadi kebal dan kuat terhadap segala
serangan penyakit ataupun senjata tajam...."
Lam-kong Pak banyak mengucapkan terima kasih atas
penjelasan itu, maka mereka pun lantas saling berpisah.
= =oodoooowo= =
SEJAK itulah Lam-kong Pak selama tiga hari berlatih
tekun dalam selat yang terpencil dan jauh dari keramaian
dunia itu, kemudian ia bersuit nyaring dan meluncur keluar
dari tempat itu.
Setelah berada diatas tebing, pemuda itu baru teringat
bahwa pertemuan besar manusia tembaga akan
diselenggarakan esok pagi, ia segera berangkat menuju
ketebing pemutus usus.
Kentongan pertama keesokan harinya Lam-kong Pak
telah tiba ditempat pertemuan itu diselenggarakan, yang
dimaksudkan sebagai tebing pemutus usus sama sekali tiada
keistimewaan apapun kecuali tempatnya curam berbahaya,
lagipula disekelilingnya menjulang tinggi batu tebing yang
tingginya mencapai puluhan tombak.
Diantara tebing2 batu curam itu terdapat sebuah tanah
datar yang sepintas lalu nampak merupakan tanah
berumput biasa. namun dalam kenyataan tempat itu
merupakan rawa2 yang bertanah lunak. siapapun yang
berdiri ditempat itu seketika akan tenggelam dan terhisap
oleh bumi.
Dengan tindakan yang enteng dan hati2 Lam-kong Pak
bersembunyi dibalik tebing batu itu, perhatiannya
dicurahkan kearah rawa2 bertanah lunak tadi,
Suasana disekeliling sana sunyi senyap tak nampak
sesosok bayangan manusiapun. tetapi tidak jauh dari tebing
batu secara lapat2 pemuda itu dapat menangkap bayangan
manusia yang bergerak....
Haruslah diketahui malam itu adalah malam bulan tiga
tanggal lima belas, Rembulan bersinar dengan terangnya
diatas awang2 membuat suasana disekitar tebing batu itu
terang benderang bagaikan disiang hari saja, bila bayangan
manusia yang bergerak maka Lam-kong Pak segera akan
mengetahuinya,
Waktu berlalu bagaikan siput yang merangkak,
kentongan kedua sudah lama lewat dan Lam-kong Pak
sudah ber-jam2 lamanya mengawasi kearah sekitar tempat
itu namun tak nampak seorang manusia tembaga pun yang
munculkan diri ditempat itu.
Kentongan ketiga sudah hampir menjelang tiba, sang
rembulan sudah bergeser dari tempat kedudukannya dan
bayangan yang tertera dibumipun semakin menyusut kecil.
Tiba2 berkumandang datang suara gemuruh yang
nyaring dan tempat kejauhan tampaklah dua orang manusia
tembaga muncul ditempat itu dengan kecepatan bagaikan
kilat.
Lam-kong Pak segera menduga bahwa kedua orang
manusia tembaga yang barusan munculkan diri ini pastilah
Kakek ombak menggulung serta pangcu dari perkumpulan
Liok Mao Pang.
Dengan mulut membungkam dan tidak menunjukkan
suatu tindakan apapun, dua orang manusia tembaga tadi
berdiri ditepi rawa2 berpasir itu, se-akan2 mereka sedang
menantikan sesuatu.
Seperminum teh kembali sudah lewat tanpa terasa. Dari
kejauhan meluncur datang kembali tiga orang manusia
tembaga.
Kedua orang manusia tembaga yang datang duluan itu
dengan cepat meloncat keatas rawa-rawa berpasir tadi,
tubuh mereka enteng sekali dan bagaikan berdiri ditempat
datar saja.
Tiga orang manusia tembaga yang datang terakhir itu
segera memberi tanda dan mereka pun menerjunkan diri
kedalam rawa-rawa berpasir tadi, dalam posisi mengepung
dengan rapat dua orang manusia tembaga yang pertama
tadi dikurung ditengah kalangan.
Lam-kong Pak yang menyembunyikan diri dengan cepat
mengenali kembali ketiga orang manusia tembaga itu
sebagai tiga orang manusia tembaga yang masing-masing
membawa sebuah senjata payung sangkala serta
mempelajari suatu ilmu barisan ketika berada diselat
terpencil itu
Sedang dua orang manusia tembaga yang terkurung
kemungkinan besar adalah kakek ombak menggulung serta
ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang.
Suasana hening untuk beberapa saat lamanya, kemudian
dua orang manusia tembaga yang terkepung itu turun
tangan lebih dahulu, mereka membentak kemudian masingmaking
orang melancarkan tiga buah pukulan dahsyat.
Menyaksikan datangnya ancaman, salah satu diantara
tiga orang manusia tembaga itu segera membentak keras:
"Berubah"
Bayangan manusia saling berseliweran, dalam sekejap
mata ketiga orang manusia itu sudah saling bertukar tempat
kedudukan.
Tiga gulung angin pukulan yang maha dahsyat
berhembus lewat dan mengena ditempat kosong...
BlaaamBlaaam.,. Blaaam... pasir dan debu berterbangan
memenuhi seluruh angkasa. bagaikan hujan gerimis pasir
tadi berhamburan diudara dan rontok kembali kebumi.
Manusia tembaga yang berdiri diposisi tengah itu
kelihatan agak tertegun, dengan cepat ia memberi tanda
kepada rekannya, dua orang itu bersamaan waktunya
segera melancarkan serangan, masing2 mengirim satu
pukulan dahsyat menghajar ruang kosong diantara ketiga
manusia tembaga tadi.
Melihat datangnya ancaman yang demikian dahsyat, tiga
orang manusia tembaga itu segera manghentikan gerakan
tubuhnya dan bersiap siaga menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Siapa sangka serangan yang dilancarkan kedua orang
manusia tembaga itu cuma serangan kosong belaka, ketika
mencapai tengah jalan setelah ditarik kembali dan sekuat
tenaga mereka kirim tiga buah pukulan berantai yang amat
dahsyat.
"Berubah" bentakan keras kembali berkumandang
memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh jagad.
Dengan menuju kearah yang saling berlawanan
porosnya, tiga orang manusia tembaga itu saling bertukar
tempat kedudukan. dalam waktu yang bersamaan
merekapun mengirim satu pukulan gencar.
"Blaaam.,. Blaaam... Blaaam..." tiga benturan keras
memaksa tiga orang manusia tembaga itu tergetar mundur
satu langkah kebelakang,
Dua orang manusia tembaga itu segera tertawa seram,
jurus2 serangan yang aneh dan Sakti segera bermunculan.
mereka tidak beri peluang bagi lawannya untuk merubah
posisi barisannya, serangan kiri suara kanan yang
dipergunakan dua orang manusia tembaga itu dalam taktik
serangannya seketika itu juga membuat tiga orang manusia
tembaga itu jadi kelabakan dan bingung dengan sendirinya.
"Berubah lagi ... mendadak salah seorang diantata tiga
manusia tembaga itu membentak keras bersamaan
waktunya pula payung sengkala yang memancarkan cahaya
merah darah bermunculan diudara.
Poros sebelah kiri serta poros sebelah kanan berputar
kencang gerakan ini memaksa dua orang manusia tembaga
itu jadi silau dan pening kepalanya....
"Traang.. Traarg... Traaang ..." tiga batang senjata
payung sengkala bersama-sama menghajar telak ditubuh
dua orang manusia tembaga itu membuat lempengan baju
tembaga mereka hancur dan berserakan ditanah.
Kiranya pakaian tembaga bagian celana yang dikenakan
dua orang manusia tembaga itu sudah terhajar hancur dan
robek sehingga kelihatan pakaian dalam mereka,
keberhasilan yang dicapai ini seketika mempertebal
kepercayaan tiga orang manusia tembaga itu terhadap
kekuatan sendiri, payung sengkala disebelah kiri serta
payung sengkala disebelah kanan dengan cepatnya
memaksa dua orang manusia tembaga itu terjebak dan
sama sekali terkurung.
"Traang... Traaang...." benturan nyaring tiada hentinya,
lempengan tembaga berhamburan diatas bumi rawa
berpasir jadi bergolak keras membuat suasana nampak
mengerikan sekali.
Dibawah kepungan ilmu barisan yang amat sakti dan
kuat itu, dalam waktu singkat dua orang manusia tembaga
tadi sudah dipaksa berada dibawah angin.
Tidak sampai lima enam puluh jurus kemudian seluruh
lempengan tembaga ditubuh bagian bawah kedua orang itu
sudah terpukul hancur sama sekali, bahkan pakaian dalam
mereka penuh berpelepotan lumpur dan pasir, keadaan
mereka mengenaskan sekali,...
Dalam pada itu bayangan manusia nampak bermunculan
dari balik tebing batu disekeliling tempat itu, rupanya
disekitar sana telah hadir jago-jago Bu-lim yang amat
banyak sekali sedang mengikuti jalannya pertarungan itu
secara diam2.
Suasana ditengah kalangan dengan cepat terjadi kembali
perubahan besar tampaklah salah seorang manusia tembaga
itu mendadak merubah gerakan tubuhnya dengan gerakan
yang cepat bagaikan hembusan angin, ia sambar payung
sengkala ditangan orang,
Serangan yang dilancarkan sangat mendadak dan sama
sekali berada diluar dugaan ini sangat mengejutkan manusia
tembaga yang mencekal senjata tersebut, untuk menghindar
sudah tak sempat lagi terpaksa ia kerahkan tenaganya untuk
membetot kembali.
"Kraak..." dalam perebutan senjata itu tiba-tiba terdengar
bunyi nyaring menggema di angkasa, payung sengkala yang
dibuat perebutan tadi mendadak patah jadi dua bagian.
Rupanya orang yang merampas payung itu menyadari
bahwa dirinya tertipu dan payung tersebut bukaniah payung
sengkala yang asli, dengan cepat ia tinggalkan lawannya
untuk menubruk kearah manusia tembaga yang lain-
Lam-kong Pak menduga manusia tembaga yang turun
tangan merampas payung sengkala itu pastilah kakek
ombak menggulung, keadaannya yang mengenaskan
sewaktu kena dihajar tadi bukan lain adalah siasat untuk
mengelabuhi pandangan musuh, dan bukannya kepandaian
yang ia miliki tidak becus.
Dalam pada itu manusia tembaga tersebut telah berganti
menubruk kearah manusia tembaga lain- dengan suatu
serangan yang jitu payung sengkala milik orang itupun kena
dicengkeram dengan telak.
Manusia tembaga itu tidak melawan, tiba2 ia lepas
tangan dan mendorong sang perampas itu hingga tergetar
mundur kebelakang.
Kebetulan sekali ketika itu manusia tembaga yang ketiga
telah berputar kearah situ, payung sengkala dalam
genggamannya segera diayun kearah depan-
"Traaang...." sebuah benturan keras berkumandang
keangkasa, sang perampas menangkis datangnya ancaman
itu dengan payung sengkala hasil rampasannya....
Lempengan tembaga kembali berhamburan diangkasa,
payung yang berhasil dirampas tadi kembali terpukul
hancur jadi berapa bagian termakan oleh getaran keras
tersebut yang tersisa hanyalah sebuah pegangan payung
yang kecil sekali.
DENGAN demikian maka tinggal sisa sebuah payung
sengkala belaka dan payung itulah merupakan payung
sengkala yang asli, bahkan orang yang memegang payung
tersebut kemungkinan besar adalah manusia tembaga yang
memiliki ilmu silat paling tinggi.
Dua orang manusia tembaga itu segera tertawa seram.
dengan gerakan yang ganas mereka segera menerjang
kedepan.
"Berubah" bentak manusia tembaga yang memegang
senjata payung tersebut.
Tiga orang manusia tembaga bersamaan waktunya
segera berubah tempat kedudukan, payung sengkala itupun
pada saat yang berbareng sudah berpindah tangan kearah
manusia tembaga lainnya.
Dengan terjadinya perubahan ini maka tubrukan dari
dua orang manusia tembaga itu mengenai sasaran yang
kosong.
Tiga orang manusia tembaga itu kembali merubah posisi
barisan mereka, bahkan payung sengkala itupun untuk
kesekian kalinya berganti tangan-
Sekali lagi tubrukan kedua orang manusia tembaga itu
mengenai sasaran yang kosong. tatkala tubuh mereka
bergerak agak lambat itulah manusia tembaga yang
memegang payung sengkala itu membentak keras. serangan
segera dilancarkan dan cahaya merah berhamburan
diangkasa, hembusan angin puyuh menderu2 menebarkan
lumpur dan pasir, suasana seketika berubah jadi mengerikan
sekali.
"BlaamBlaam.." secara beruntun dua orang manusia
tembaga itu termakan oleh dua pukulan dahsyat.
lempengan tembaga berhamburan dan tubuh mereka
terpukul mundur lima enam langkah kebelakang dengan
langkah sempoyongan.
Setelah terjadinya benturan keras ini, boleh dibilang
hampir seluruh pakaian tembaga yang dikenakan oleh dua
orang manusia tembaga itu hancur berantakan, yang
tertinggal hanya topi tembaga yang menutupi raut wajah
mereka belaka.
oleh karena itulah semua orang masih tetap tidak tahu
siapakah mereka?? kecuali topi tembaga terpukul hancur
pula sulit rasanya untuk mengetahui siapakah mereka,
Diam-diam Lam-kong Pak terkesiap juga menyaksikan
kejadian tersebut, ia mengetahui sampai dimanakah
kedahsyatan payung sengkala itu, bagi orang yang memiliki
tenaga dalam agak lumayan, asal memegang senjata itu saja
niscaya sudah cukup baginya untuk merajai seluruh kolong
langit.
Kedua orang manusia tembaga itu segera memberi tanda
dan bersama-sama menerjang kearah manusia tembaga
yang memegang payung sengkala itu, ilmu barisan dari tiga
orang manusia tembaga tersebut segera berubah kembali
dan payung sengkala tadi berpindah tangan lagi kearah
orang lain-
Tetapi rupanya kedua orang manusia tembaga itu sudah
dapat meraba perubahan gerak dari barisan tersebut, salah
satu diantaranya segera tertawa seram dan laksana kilat
menerjang kedepan sambil menyambar ujung payung itu.
Lam-kong Pak merasa amat terperanjat. andaikata
payung sengkala yang ma ha dahsyat itu sampai terjatuh
ketangan pihak perkumpulan Liok-Mao-pang maka bisa
dibayangkan akibatnya pasti mengerikan sekali.
Terdengar suara bentakan keras berkumandang
memecahkan kesunyian, ketika dua orang manusia tembaga
itu membetot dengan sepenuh tenaga, tahu2 payung
sengkala tersebut sudah berpindah tangan-
"Adu....h. ..celaka" seru Lam-kong Pak dalam hati, ia
siap unjukkan diri untuk menolong situasi tersebut, tetapi
sebelum ia sempat berbuat sesuatu kembali terdengar
desiran angin tajam menyambar lewat, tahu-tahu diatas
rawa-rawa berpasir itu telah bertambah pula dengan dua
orang manusia tembaga.
Tatkala menyaksikan senjata payung sengkalanya kena
dirampas orang, ketiga orang manusia tembaga itu slap
melancarkan terjangan kedepan untuk merampasnya
kembali, siapa tahu ternyata dua orang manusia tembaga
yang datang terakhir rupanya satu komplotan dengan dua
orang manusia tembaga yang pertama tadi, terdengar
mereka berseru dengan suara berat :
"Bukankah kalian berdua telah berhasil?? ayoh cepat
mundur kebelakang.^.."
Dua orang manusia tembaga itu tertegun karena rupanya
mereka sendiripun tidak tahu siapakah dua orang manusia
tembaga yang datang terakhir itu, disaat mereka masih
berdiri dengan wajah tertegun itulah salah seorang diantara
dua manusia tembaga itu merentangkan sepasang
telapaknya kearah samping, dua pukulan angin puyuh yang
dahsyat seketika meluncur kearah depan.
"Blaaaam ombak dahsyat terjadi diatas rawa berpasir itu,
ditengah jeritan kaget payung sengkala tersebut kembali
kena dirampas oleh manusia tembaga yang datang terakhir
itu.
Sekali lagi Lam-kong Pak tercengang di-buatnya oleh
peristiwa itu, sekarang dia baru tahu bahwa dua orang
manusia tembaga yang datang terakhir itu sebenarnya
bukan satu komplotan dengan dua manusia tembaga yang
pertama, rupanya apa yang dilakukan oleh mereka hanya
suatu tipu muslihat belaka...,
Tetapi siapa pula dua orang manusia tembaga itu?? jika
panyung sengkala sampai kena dirampas oleh mereka. apa
akibatnya sukar dibayangkan mulai sekarang.
Begitulah tujuh orang manusia tembaga berdiri pada
posisi yang saling berbeda, bersiap sedia untuk turun tangan
secara berbareng....
Manusia tembaga yang saat itu berbasil mencekal senjata
payung sengkala sama sekali tidak kelihatan jeri
menahadapi musuh musuhnya itu. karena ia tahu babwa
lima orang manusia tembaga yang datang itu tak mungkin
akan bekerja sama untuk menghadapi dirinya.
Tiba2 manusia tembaga yang barusan kehilangan senjata
payung itu membantak keras dan segera menerjang maju
kedepan. sedang tiga orang manusia tembaga yang lain
tanpa mengucapkan sepatah katapun juga bergerak maju
kedepan sambil mencengkeram kepada dua orang manusia
tembaga itu.
Jelas tujuan dan ketiga orang manusia tembaga itu
adalah untuk mengetahui raut wajah yang sebenarnya dari
dua orang manusia tembaga itu, sedang merebut kembali
payung tersebut merupakan tujuan yang kedua.
Menghadapi ancaman yang seperti ini mau tak mau
kedua orang manusia tembaga itu terpaksa harus
mengundurkan diri kebelakang. mereka takut topi tembaga
yang menutupi raut wajah mereka itu terlepas sehingga
muka mereka ketahuan.
Posisi seperti inipun segera berlarut lebih Jauh, andai
kata ketiga orang manusia tembaga itu berusaha merampas
payung sengkala itu maka dua orang manusia tembaga yang
pertama tentu akan berusaha untuk merebutnya kembali.
dengan demikian posisi dari manusia tembaga yang
memegang payung sengkala kokoh bagaikan batu karang,
telapi bila dia ingin berlalu sambil membawa benda itu
tentu saja urusan jadi tidak mudah. Tiba2 terdengar
manusia tembaga yang memegang payung sengkala itu
berkata:
"Payung ini merupakan benda mustika dari partai kami,
be-ratus2 tahun lamanya turun temurun dalam partai kami,
tiba2 puluhan tahun berselang benda ini lenyap tak berbekas
dan hingga malam ini baru jatuh kembali ketanganku,
itulah yang dikatakan sebagai barang kembali pada pemilik
semula. Andaikata Naga pengasingan hadir ditempat ini
maka dia akan bertindak sebagai saksi untuk ucapanku itu."
begitu ucapan tersebut diutarakan keluar lima orang
manusia tembaga yang lain jadi tertegun, sedangkan Lamkong
Pak segera menyadari akan sesuatu, ia teringat
kembali akan perkataan dari ibunya Sun Han Siang
terhadap diri Naga Pengasingan yang dikatakan payung
sengkala itupun bukan benda milik nenek moyangnya.
Tiba2 dari balik tebing batu melayang keluar sesosok
bayangan manusia, dia adalah Naga Pengasingan cu Hong
Hong. Sambil berdiri tegak ditepi rawa berpasir serunya
dengan suara keras:
"Aku tidak akan membantah kebenaran dari ucapanmu
itu. tetapi yang kuketahui payung sengkala berasal dari
partai Gobie. andaikata kau mengatakan bahwa benda itu
kembali pada pemilik yang sebenarnya maka aku berharap
agar kau suka menemui kami dengan wajah aslimu. agar
kami semua bisa membuktikan benar atau tidak ucapanmu
itu"
Dua orang manusia tembaga tersebut jadi merasa serba
salah tetelah mendengar ucapan itu, mereka berdiri termangu2
untuk beberapa saat lamanya, tentu saja mereka
tak dapat unjukkan diri didepan umum dengan wajah
aslinya. cu Hong Hong segera tertawa dingin, ujarnya
kembali:
"Kalau kau tidak mau unjukkan raut wajahmu yang
sebenarnya, itu berarti bahwa perkataanmu adalah bohoog.
Malam ini setiap orang yang hadir disini berhak untuk ikut
serta dalam perebutan ini"
Bersamaan dengan selesainya perkataan itu dari balik
tebing batu segera bermunculan bayangan manusia.
sembilan sosok manusia dengan cepat munculkan diri
dibelakang perempuan Naga pengasingan itu.
Orang pertama yang munculkan diri adalah Sun Han
Siang, berikutnya adalah tiga orang gadis. Loo Liang-jan,
sepasang manusia jelek dari Hay-thian, Siang Hong Tie
serta Pek li Gong.
Ditambah cu Hong Hong berarti ada empat belas orang
jago yang sangat lihay mengurung sekeliling tempat itu.
Suasana berubah jadi tegang dan keritis sekali, setiap saat
suatu pertarungan sengit bakal berlangsung... pada saat
itulah dari balik tebing batu kembali nampak bayangan
manusia bermunculan, puluhan jago lihay dari
perkumpulan Liok Mao-pang hampir pada saat yang
bersamaan pada menampakkan diri ditempat itu.
Dengan kemunculan para jago sakti itu maka keadaaa
posisi ketika itupun segera berubah, kali ini rombongan dari
Sun Han Siang sekalianlah yang malahan kena terkepung.
Nafsu membunuh menyelimuti seluruh daerah rawa2
berpasir itu. pertarungan sengit setiap saat bakal meletus
ditempat itu.
"Siapa yang tidak puas silahkan turun tangan untuk coba
merampas sendiri benda ini." seru manusia tembaga yang
mencekal senjata payung sengkala itu. "Karena benda ini
aku telah berkelana selama puluhan tahun lamanya dalam
dunia persilatan, setelah ini hari aku berbasil
mendapatkannya kembali. tentu saja tak akan kuberikan
lagi kepada orang lain dengan demikian mudah kecuali
kalau orang itu memang punya kemampuan untuk merebut
sendiri dari tanganku...."
Dua orang manusia tembaga yang tinggal mengenakan
tutup tembaga diatas kepalanya itu membentak keras,
serentak mereka terjang kedepan- yang satu menerjang
kearah manusia tembaga yang memegang payung sedang
yang lain menerjang kearah tiga orang manusia tembaga
lainnya, ia takut mereka turun tangan untuk menghalangi
niatnya tersebut.
Manusia tembaga yang mencekal payung itu sama sekali
tidak turun tangan, rekannya yang berdiri disamping
dengan cepat berkelebat kedepan dan menyambut
datangnya serangan itu....
"Blaaaam.-" ditengah benturan keras, tubuh manusia
tembaga itu terpukul mundur satu langkah kebelakang.
Sedang manusia tembaga lain yang menerjang kearah
tiga orang manusia tembaga itu. tidak sampai lima jurus
serangan dia sudah kena didesak mundur sejauh tiga empat
langkah lebih, posisinya kritis dan sangat berbahaya
sekali....
"Aku rasa kalian semua tak usah membuang tenaga serta
pikiran dengan sia2." teriak manusia tembaga yang
mencekal senjata payung itu, "Kecuali kalian berlima turun
tangan secara berbareng, aku rasa benda ini dengan mudah
akan kubawa pergi dari sini"
"Tunggu sebentar ....." mendadak terdengar bentakan
keras bergema diseluruh angkasa, dari balik tebing batu
yang tingginya mencapai dua puluh tombak itu kembali
meluncur datang seorung manusia tembaga, gerakan
tubuhnya cepat dan luar biasa sekali.
Ketika hampir tiba diatas rawa-rawa berpasir tadi.
manusia tembaga itu kembali mendorong telapaknya
mengirim satu pukulan keras.
Getaran keras bagaikan guntur membelah bumi hampir
saja menggoncangKan seluruh permukaan rawa itu. suatu
gusuran angin bercampur pasir yang mencapai ketinggian
puluhan tombak terjadi ditengah rawa itu.
Pada waktu itulah tampak sekilas cahaya putih meluncur
keluar dari atas batok kepala manusia tembaga itu, diikuti
jeritan kaget bergema diangkasa.
ALWAYS Link cerita silat : Cerita silat Terbaru , cersil terbaru, Cerita Dewasa, cerita mandarin,Cerita Dewasa terbaru,Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Pemerkosaan Terbaru
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar