Sebagaimana diketahui, didalam benteng keluarga Hee
terdapat dua orang congkoan yang seorang adalah si burung
berkepala sembilan Soh Han sim sedangkan yang lain adalah
ciu Kay seng.
Walaupun kedua orang itu sama sama merupakan seorang
congkoan, namun memiliki jabatan serta kedudukan yang
berbeda sekali.
ciu Kay seng adalah congkoan yang sesungguhnya dari
benteng keluarga Hee yang tugasnya mengatur serta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengurusi semua persoalan tetek bengek dari besar hingga
persoalan kecil mengenai benteng keluarga Hee tersebut.
Sebaliknya jabatan Soh Han Sim berbeda sekali tugas yang
dipangkunya jauh lebih istimewa karena dialah yang
mengurusi masalah besar maupun kecil yang menyangkut
dunia persilatan.
Boleh dibilang dia merupakan pembantu utama bagi IHee
Im hong didalam usahanya untuk merebut kedudukan Bu lim
Bengcu tersebut
Setelah majikannya diangkat sebagai Bu lim Bengcu
otomatis dia pun akan menjadi congkoan yang membantu
semua urusan yang dihadapi Bu lim Bengcu
Itulah sebabnya sekali lagi perlu ditandaskan disini
walaupun didalam benteng keluarga Hee mempunyai dua
orang congkoan namun kedua orang itu mempunyai
kedudukan serta tugas yang jauh berbeda.
Sekarang ciu Kay seng telah berjalan mendekati pintu
gerbang kepada petugas penerima tamu yang berdiri diatas
undak undakan batu segera serunya,
"Tolong loko sampaikan kedalam katakan saja Hway lam
tayhiap Hee Im hong datang menghadap"
Sambil berkata dia segera mempersembahkan selembar
kartu nama berwarna merah
Tak lama kemudian dari balik pintu kedua telah muncul Ban
lo hujin bersama Ban Sian ceng dan Ban Huijin yang
menyambut kedatangan tamunya.
Seharusnya tempat ini adalah perkampungan Kui Im san
ceng tempat berkumpulnya sembilan partai besar dan bukan
Ban siong san ceng yang merupakan tempat kediaman Ban lo
hujin sekeluarga sebagai seorang Bu lim bengcu yang baru
terpilih kedatangannya harus disambut sendiri oleh wakil wakil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari sembilan partai besar, jadi bukan disambut oleh Ban lo
hujin sebagai tuan rumah.
Akan tetapi berhubung wakil dari sembilan partai besar
baru saja makan obat penawar racun dan hingag saat itu
belum sadar juga , mau tak mau Ban lo hujin harus tampil
sendiri untuk menyambut kedatangan tamunya itu.
Dalam pada itu, Hee Im hong ditengah suara tepuk tangan
para jago yang amat ramai telah berjalan mendekati pintu
gerbang dengan langkah lebar dan kebetulan juga pada
saatnya Ban lo hujin telah munculkan diri didepan pintu itu
untuk menyambut kedatangannya .
cepat cepat Hee Im hong maju kedepan dan memberi
hormat Seraya berkata
"Selamat bersua enso tua, berhubung sesuatu dan lain hal
sehingga kedatangan siaute agak terlambat tidak berani
merepotkan enso untuk menyambut sendiri kedatanganku"
Dalam hati kecilnya Ban lo hujin merasa amat membenci
dan dendam kepadanya karena orang ini telah merebut
kedudukan Bu lim bengcu secara licik dan keji. Ketika
mendengar perkataan tersebut sambil tertawa paksa segera
ujarnya:
"Hee tayhiap datang dari tempat jauh sudah sepantasnya
bila aku menyambut sendiri kedatanganmu"
Ia sama sekali tidak menyebutnya sebagai Bengcu pun
tidak menyampaikan ucapan selamat kepadanya.
Hee Im hong bukan manusia sembarangan dari nada
pembicaraan Ban lo hujin yang dingin dan hambar ia sudah
dapat meraba jalan pemikiran orang. Maka sambil terbahak
bahak katanya
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... ucapan enso kelewat
serius" Sambil mengangkat tangannya Ban lo hujin berkata
lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Para wakil dari sembilan partai besar sedang berkumpul
diruang sidang silahkan Hee tayhiap masuk kedalam."
"Silahkan enso" ucap Hee Im hong pula dengan senyuman
menghias seluruh wajahnya.
Sembari berkata dia segera melangkah naik ke undak
undakan baru kemudian didampingi Ban lo hujin sendiri
mereka masuk kepintu gerbang dan menuju ke ruang kedua
diserambi sebelah kiri.
Dalam pada itu Siang Han hui sekalian yang berada dlam
ruang sidang telah saar kembali dari pingsannya, sementara
Soh Han sim mengundurkan diri secara diam diam
Ketika semua orang menjumpai mereka telah tertidur
didalam ruang sidang, kontan saja kawanan jago itu menjadi
tertegun dan saling berpandangan dengan tercengang.
Selang sesaat kemudian, ketua Heng san pay Liok Tiong
goan baru berseru tertahan lebih dulu, kemudian setelah
memandang sekejap keadaan disekelilingnya. ia berkata
"Toheng sekalian, apa yang sebenarnya telah terjadi?"
Ki Cu ho, ketua dari Lek hap bun mengisap huncweenya
dalam dalam, kemudian ujarnya "Barusan, siaute seperti
mendapat sebuah impian"
"Benar, akupun seperti tertidur nyenyak" sambung ciok Lip
sam, ketua Heng gi bun cepat.
Ketua Hoa san pay Siang Han hui segera mendapat kesan
pula bahwa ia telah tertidur lalu dalam mimpinya dia seperti
mendengar ada orang membicarakan tentang situasi dalam
petemuan puncak keempa tpartai yang barusan
diselenggarakan, dimana dikatakan "Siang tayhiap Yu Huan
Tiong telah mendapat sakit sehingga tak bisa menghadiri
pertemuan puncak itu karenanya dia menarik diri dari
pencalonan dengan mendukung Hway lam tayhiap Hee Im
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hong menjadi calon tunggal, maka sembilan partai besarpun
mengangkat Hee Im hong menjadi Bu lim Bengcu yang baru."
Bukan saja situasi dalam pembukaan pertemuan puncak itu
didengar secara jelas bahkan semua persiapan dan
pembicaraan yang berlangsung dalam pertemuan itupun
terdengar olehnya secara jelas, hal ini memberi kesan seolah
olah dia telah mengalami sendiri kejadian tersebut.
Tentu saja ketujuh orang lainnya kecuali Cing Im totiang
dan Kwa Tiang tay mengalami keadaan yang sama pula
seakan akan ada orang yang membisikkan kesemuanya itu
disisi telinga mereka.
Padahal kesemuanya ini tak lebih hanya merupakan hasil
karya dari Soh Han sim, dia ingin memberi kesan kepada
kawanan jago dari sembilan partai bahwa sesungguhnya
mereka telah menghadiri sendiri pertemuan puncak tersebut.
Lama sekali setelah termenung, Siang Han hui baru berpikir
lebih jauh.
"jangan jangan dibalik kesemuanya ini masih terdapat
rencana busuk lainnya? Atau mungkin kami semua telah
diperalat orang tanpa sadar hingga bersama sama memberi
suara untuk mendukung Hee Im hong sebagai Bengcu baru
?."
Ternyata dalam keadaan tak sadar taadi beberapa orang itu
telah dipengaruhi jalan pemikirannya dengan ilmu hipnotis,
akibatnya mereka seperti sudah lupa dengan peristiwa racun
Kay ko san yang menimpa diri mereka semua semalam.
Kendatipun timbul rasa curiga didalam hati kecilnya, namun
untuk berapa saat lamanya sulit bagi mereka untuk
membedakannya secara tepat dan jelas. Sambil tertawa
nyaring Cing Im totiang segera berseru:
"Toheng bertiga benar benar telah lupa, ketika Ban lo hujin
meninggalkan ruangan untuk menyambut kedatangan Hee
bengcu tadi, mengapa sekarang jadi kebingUngan sendiri?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika mendengar perkataan ini ketua Lak hap bun Ki Cu
hoo segera mendapat kesan lagi seakan akan ia memang
berbuat begitu, maka sambil menghisap huncweenya dan
tertawa, ia berkata.
"Tampaknya kau benar benar sudah tua"
Hui san taysU dari SiaU lim pay merasakan pula ada
sesUatu yang tak beres dalam kejadian ini, namUn kecurigaan
tersebut tidak dlutarakan keluar.
Karena kepalanya masih terasa pening sekali maka dia
hanya dudUk bersila sambil memejamkan matanya rapat rapat
tanpa ikut mengucapkan sepatah katapUn- Pada saat inilah
pintu ruang sidang tiba tiba dibUka orang lebar lebar.
Lalu tampak congkoan dari pertemuan puncak bukit Hong
san, Ban Tiong tat menyelinap masuk dengan cepat sambil
berseru keras: "Hee Bengcu tiba "
Menurut tradisi yang berlaku, habis pertemuan puncak
diselenggarakan, sang bengcu memang dipersilahkan
memasuki ruang sidang untuk membicarakan soal masalah
besar dunia persilatan bersama para wakil dari sembilan partai
besar
Begitu Ban Tiong tat berteriak keras Cing Im totiang dari
Go bipay dan Kwa Tiang tay dari Kay pang segera bangkit
berdiri dari tempat duduknya.
Sedangkan ketujuh orang lainnya meskpun ragu ragu
menghadapi kenyataan tersebut, namun berhubung sudah ada
orang yang bangkit berdiri, terpaksa mereka pun ikut bangkit
berdiri.
Tampak Hway lam tayhiap Hee Im hong yang bertubuh
tinggi besar, didampingi Ban lo hujin telah melangkah masuk
ke dalam ruang tersebut.
Ruang sidang merupakan daerah terlarang, kecuali para
wakil dari sembilan partai, siapa saja dilarang memasukinya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh sebab itu congkoan - centeng keluarga Hee, ciu Kay seng
yang datang bersama Hee Im hong dan Ban sian ceng serta
Ban Huijin yang mendampingi Ban lo hujin serentak
menghentikan langkahnya sampai di luar pintu ruangan saja.
Dua orang dayang berbaju hijau segera muncul
menghidangkan air teh setelah itu mengundurkan diri kembali
dari sana
ketika dua orang dayang itu sudah mengundurkan diri,
sekalian Ban Tiong tat juga memberi hormat sambil
mengundurkan diri sekalian dia rapatkan pintu ruangan
tersebut.
Dengan senyum cerah menghiasi wajahnya Hee Im hong
memberi hormat kepada kesembilan wakil itu kemudian
berkata.
"Sesungguhnya siaute tak budi dan kemampuan apa apa
dalam dunia persilatan sungguh tak nyana para ciangbunjin
taysu dan totiang sekalian telah memandang tinggi diriku
dengan melimpahkan tugas berat ini di atas bahuku untuk
kejadian tersebut siaute benar benar merasa gugup dan
kelabakan."
"Hal ini merupakan keputusan dari kita semua" kata Kwa
Tiang tay segera, "dan juga merupakan kehendak orang
banyak untuk Bengcu tak usah sungkan sungkan lagi silahkan
memasuki sidang."
Setelah merendahkan diri berulang kali Hee Im hong baru
berjalan menuju ke kursi utama ditengah meja sidang
kemudian setelah memberi hormat kepada Ban lo hujin dan
para jago lainnya ia baru berkata
"Enso, para ciangbunjin, taysu dan to heng sekalian
silahkan duduk."
Ban lo hujin mengambil tempat duduk di sebuah kursi ada
sudut sebelah kiri, begitu ia duduk para jago lainnya pun ikut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengambil tempat duduk masing masing. Cing Im totiang dari
Go bipay segera bangkit berdiri lalu ujarnya.
"Sidang yang diselenggarakanpada hari ini merupakan
sidang pertama setelah pemilihan Bu lim Bengcu angkatan
keempat diputuskan sembilan partai besar, menurut tradisi,
didalam sidang ini kita akan memilih dua orang wakil bengcu
yang secara bergilir bertugas selama lima tahun untuk
membantu pekerjaan bengcu mengurusi masalah besar dunia
persilatan untuk itu harap toheng sekalian segera mulai
memilih kedua wakilnya."
Hee Im hong bangkit berdiri dan berkata
"siaute tak becus dan berkemampuan rendah, disamping
itu bukan tergolong orang dari sembilan partai besar,
karenanya terhadap urusan besar dunia persilatanpun terasa
awam ekali, untung sekaliBan bengcu almarhum telah tiga kali
menjabat sebagai bengcu, ehingga banyak persoalan telah
diatur dengan tradisi serta peraturan yang bagus sekali,
karenanya mari kita laksanakan semua tradisi dan peraturan
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
oleh sebab itu menurut pendapatku, dari kedua orang wakil
bengcu yang akan dipilih hari ini, aku harap seorang wakil dari
masa jabatan yang lama tetap tinggak menjabat
kedudukannya dalam masa jabatan berikut sebab dari dialah
siaute ingin mohon petunjuk serta pengarahan, entah
bagaimana menurut pendapat saudara sekalian"
"Perkataan bengcu memang tepat sekali" Kwa Tiang tay
segera menanggapi, "memang begitulah, untuk itu aku
menyatakan sangat setuju, silahkan Bengcu segera
menyebutkan namanya."
Hee Im hong mengalihkan sorot matanya kearah Cing Im
totiang dari Go bi pay, kemudian sambil menjura katanya.
"Bersediakah saudara Cing Im untuk membantuku?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketujuh orang yang sudah terkena Kay ko san tersebut
meski tetap duduk di tempat namun masing masing pihak
menaruh keCurigaan yang amat mendalam dihati masing
masing, siapapun tak turut berbicara
"Bila kalian semua tak ada usul lain, kita anggap hal ini
telah disetujui," seru Kwa Tiang tay lagi
Hee Im hong tersenyum, lalu katanya.
"Kalau begitu harap kalian semua memilih seorang wakil
Bengcu lagi"
Dengan cepat Cing Im totiang berkata
"Pinto rasa Kay pang adalah suatu perkumpulan besar yang
mengutamakan keadilan serta kejujuran, lagi pula termasuk
suatu perkumpulan yang besar didalam dunia persilatan ini,
anak muridnya tersebar luas sampai dimana mana beritanya
tajam bila jabatan wakil bengcu ini diduduki Kwa pangcu,
selain dapat membantu pekerjaan bengcu, lagi pula besar
sekali manfaatnya, oleh sebab itu kuusulkan kalau Kwa
pangcu saja yang menjadi wakil Bengcu untuk angkatan kali
ini."
Hee Im hong segera mengalihkan tatapan matanya dan
memandang sekejap kearah kawanan jago lainnya, lalu
tanyanya sambil tersenyum ramah
"Apakah kalian mempunyai pendapat lain?"
Kembali semua orang terbungkam dalam seribu bahasa.
Melihat hal itu, Hee Im hong segera berkata lagi sambil
tertawa.
"Kalau toh kalian semua tidak mempunyai pendapat lain,
kita anggap pilihan ini sah"
Tiada orang yang memberikan tepuk tangan, tiada orang
yang mengucapkan selamat, dua orang wakil Bengcupun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akhirnya terpilih dengan lancar dibawah permainan sandiwara
ketiga orang itu.
Ban lo hujin yang mengikuti jalannya pemilihan tersebut,
makin dipikir hatinya makin mendongkol, diapun merasa
semakin malu terhadap suaminya almarhum, malu kepada
semua partai persilatan yang ada di dunia ini, terutama
terhadap semua umat persilatan yang ada.
Siapakah yang akan menyangka kalau kedudukan Bu lim
Bengcu telah terjatuh ke tangan sekelompok manusia durjana
yang mempunyai ambisi besar, dan sampai dimanakah daya
pengaruhnya terhadap perkembangan dunia persilatan dimasa
mendatang?
Untuk beberapa saat lamanya ia menjadi termangu dan tak
tahu apa yang mesti dilakukan.
Sementara itu terdengar Hee Im hong berkata lagi.
"Setelah dua orang wakil Bengcu telah terpilih, apakah
saudara sekalian hendak mengajukan suatu usul yang lain?
Ataukah hendak menyampaikan sesuatu pendapat yang
berharga?"
Semua orang tetap duduk termenung di tempat semula
tanpa bergerak ataupun berkata sepatahpun, hanya Ki Cu ho
dari Lek hap bun yang menghisap huncwee tiada hentinya.
Ban lo hujin yang sudah habis sabarnya segera bangkit berdiri
seraya berkata
"Menurut pendapatku, kalau toh dari partai lain tiada
sesuatu usul atau pendapat, lagi pula saat ini tengah hari
sudah lewat, silahkan kalian menuju ke perkampungan Kui Im
san ceng untuk bersantap Siang..."
Agaknya Hee Im hong pun telah sadar bahwa pertemuan
sidang tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu apapun,
karenanya iapun segera memanfaatkan kesempatan tersebut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan menyudahi pertemuan yang sedang berlangsung.
Ujarnya kemudian sambil tersenyum.
"Baiklah, kalau toh kalian semua tiada pendapat atau usul
lain, apalagi enso sebagai tuan rumah juga telah
mempersiapkan perjamuan, mari kita santap bersama sama."
Ban lo hujin segera bangkit berdiri meninggalkan meja
sidang, sementara para jago lainnya mengikuti dari belakang.
"silahkan enso" kata Hee Im hong kemudian sambil
mengangkat tangannya.
Ban lo hujin tertawa hambar.
"Bukankah barusan Hee tayhiap mengatakan aku adalah
tuan rumah? Sebagai tuan rumah, sudah sepantasnya bila
mempersilahkan para tamunya lebih dulu."
Hingga kini ia belum bersedia menyebut Hee Im hong
sebagai Bengcu.
"Silahkan Bengcu," ucap Cing Im totiang kemudian sambil
mengangkat tangannya.
Kali ini Hee Im hong tidak menampik ia pun segera berjalan
lebih dulu menuju ke luar ruangan-
Kwa Tiang tay yang sudah diangkat sebagai wakil Bengcu
pun tidak sungkan sungkan lagi, dia segera mengikuti di
belakang Bengcu.
Hanya Cing Im totiang yang bersikap lebih luwes, sambil
tersenyum segera ujarnya. "Toheng sekalian, silahkan"
Semua orang tetap membungkam dalam seribu bahasa,
tapi mereka segera beranjak pergi dari sana.
ooooooo
Kini, diruang utama telah disiapkan belasan buah meja
perjamuan, kain merah menghiasi ruang perjamuan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suasananya meriah bagaikan sedang menyelenggarakan pesta
perkawinan saja
Dibagian utama terdapat tigabuah meja perjamuan, bagian
tengah ditempati oleh bengcu, sedang kedua sisinya adalah
para ketua sembilan partai serta wakil wakilnya.
Sedangkan pada delapan meja perjamuan dibagian bawah,
khusus disediakan para tamu undangan-
Waktu itu kedelapan meja perjamuan yang telah disiapkan
sudah penuh dengan manusia, diantaranya termasuk juga
ketua Tiam congpay Cia Yujin, ketua Sau hoa bun Hoa Siang
siang, sau CungCu dari keluarga Tong di Szuchuan Tong Bun
huan dan istrinya ciok Siu go, dewa bermuka merah Lou Siu
tong dari Go bipay, peluru baja Seng Bian tong dari Hoa san
pay, Ki Cu yu dari Lak hap bun, Ong Tin hay dan Song Jin bin
dari kau pay serta para jago dan orang kenamaan lainnya
yang diundang secara khusus untuk menghadiri pertemuan
puncak ini.
Tak heran kalau suasana dalam perjamuan tersebut sangat
ramai dan meriah sekali
Mendadak congkoan pertemuan puncak Ban Tiong tat
muncul dalam ruangan dengan langkah tergesa gesa
kemudian sambil berdiri ditengah ruangan teriaknya keras
keras "Para hadirin sekalian, harap tenang Hee Bengcu telah
masuk kemari"
Dengan suara teriakannya yang nyaring begitu seruan
dikumandangkan suasana dalam ruangan itu seketika menjadi
tenang sekali
Hee Im hong didampingi wakil Bengcu Cing Im totiang dari
Go bipay dan Kwa Tiang tay dari Kay pang dan diikuti ketujuh
ketua partai besar lainnya dan Ban lo hujin sekeluarga segera
munculkan diri di dalam ruang perjamuanTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
Begitu rombongan tersebut munculkan diri ditengah
ruangan Lou Tin tong dari Go bi pay Ong Tin hay dan SongJin
bin dari Kay pang serta ketua Sau hoa bun, Hoa siang siang
sekalian segera bertepuk tangan menyambut kedatangan
mereka, secara otomatis para hadirin yang lainpun turut
bertepuk tangan juga.
Dalam waktu singkat seluruh ruangan telah diramaikan oleh
suara tepuk tangan yang gegap gempita.
Yang tidak ikut bertepuk tangan hanya segelintir manusia
saja, diantaranya ketua Tiam cong pay Cia Yujin peluru baja
Seng Bian tong serta sau cungcu dari keluarga Tong di
Szuchuan Tong Bun hoan suami istri dan lain lainnya.
Dengan senyuman dikulum Hee Im hong segera
menganggukkan kepalanya berulang kali kepada semua orang
yang sedang bertepuk tangan disekeliling tempat itu,
sementara sorot matanya yang tajam tanpa terasa
memperhatikan juga beberapa orang yang tidak ikut bertepuk
tangan itu.
Cing Im totiang dari Gobi pay segera mengangkat
tangannya mempersilahkan Hee Im hong duduk dikursi
utama, kemudian kedua orang wakilnya masing masing
menempati di kiri dan kanannya
Urutan tingkat kedudukan tersebut memang sudah
ditentukan oleh peraturan sehingga mereka tak perlu saling
mengalah atau bersungkan sungkan lagi, dengan begitu para
hadirin pun segera dapat mengetahui siapa saja yang telah
terpilih menjadi wakil Bengcu pada pemilihan kali ini.
Menyusul kemudian, ketua Hoa sanpay Siang Han hui,
ketua Heng sanpay Liok Tiong goan ketua Lak hap bun Ki Cu
hoo dan ketua Heng gi bun Ciok Lip sam menempati meja
disebelah kiri, sedangkan Hui san taysu dari siau lim pay,
ketua Bu tong pay Giok Cing cu, ketua Pat kwa bun Hong Ci
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cing dan Ban lo hujin menempati meja perjamuan disebelah
kanan.
Ban Sian ceng segera mengundurkan diri untuk semeja
dengan Seng Bian tong, sebaliknya Ban Huijin mengundurkan
diri untuk bergabung dengan ciok Siu go.
congkoan pertemuan puncak Ban Tiong tat segera
memerintahkan anak buahnya untuk membuka perjamuan,
pelbagai hidangan lezat dan arak wangipun susul menyusul
dihidangkan Saat ini Ban lo hujin baru bangkit berdiri dan
mengangkat cawannya seraya berkata,
"Hadirin sekalian, pertemuan puncak keempat bukit Hong
san hari ini telah berakhir dengan terpilihnya bengcu serta
wakil Bengcu baru, tanggung jawab yang kupikul selama lima
tahun terakhir inipun kini sudah berakhir. Hanya satu hal yang
membuat hatiku tak tenang adalah ketidak mampuanku untuk
menjadi seorang tuan rumah yang baik didalam
penyelenggaraan pertemuan puncak kali ini, ketidak mampuan
tersebut membuat aku malu terhadap sembilan partai besar,
malu juga terhadap segenap umat persilatan ini..."
Ketika mengucap kata kata "malu terhadap sembilan partai
besar dan malu juga terhadap segenap umat persilatan"
perkataan itu sengaja diucapkan dengan nada yang berat dan
sangat mendalam, sebagian bagi mereka yang memperhatikan
dengan seksama segera dapat merasakan pula bahwa
beberapa patah kata itu memang diutarakan dengan perasaan
yang berat.
Setelah berhenti sejenak kembali dia melanjutkan
"Untuk itu, sengaja kusediakan sedikit hidangan dan arak
air untuk menebus kesalahan dan rasa terima kasihku kepada
hadirin sekalian-.."
Ketika berbicara sampai disini, tepuk tangan yang meriah
segera bergema memenuhi seluruh ruanganTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
Ban lo hujin menunggu sampai semua orang berhenti
bertepuk tangan baru berkata lebih jauh:
"Mumpung para engHiong dari seluruh dunia masih
berkumpul disini, aku hendak mengumumkan suatu persoalan
yang maha penting kepada kalian semua..."
Berhubung ucapan tersebut diutarakan dengan wajah yang
amat serius dan bersungguh sungguh, maka semua orang
segera memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama,
mereka ingin tahu pengumuman penting apakah yang hendak
disampaikan olehnya kepada semua orang? Terdengar Ban lo
hujin berkata lebih jauh
"Sejak dulu mendiang suamiku Ban sian ceng berdiam
dibukit Hong san, sedang Hong san pun bukan terhitung suatu
partai atau perguruan didalam dunia persilatan, tapi semenjak
mendiang suamiku menjabat Bu lim Bengcu angkatan
pertama, selama tiga puluh tahun terakhir ini semua orang
menganggap Hong san sebagai salah satu diantara sembilan
partai besar, padahal yang benar keluarga Ban dari bukit Hong
san hanya kebetulan berdiam dibukit Hong san dan terpilih
sebagai Bengcu dari dunia persilatan.
oleh sebab itu secara khusus hendak kusampaikan pada
hari ini bahwa bukit Hong san sudah sepantasnya terhapus
dari deretan nama sembilan partai besar, dan mulai terhitung
hari ini juga , keluarga Ban dari bukit Hong san mengundurkan
diri dari keramaian dunia persilatan, anggota keluarga Ban dari
bukit Hong san tidak akan mencampuri utusan dunia
persilatan lagi dan tak akan melakukan perjalanan didalam
dunia persilatan.
Aku mengerti, selama tiga puluh tahun terakhir ini,
keluarga Ban dari bukit Hong san bisa menjadi begini berkat
cinta kasih perlindungan serta dukungan dari hadirin sekalian,
untuk itu kuucapkan banyak terima kasih. Nah, sebagai rasa
terima kasihku ini, kuhormati hadirin sekalian dengan secawan
arak. terima kasih, terima kasih..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebagai akhir kata, dia meneguk isi cawannya sampai
habis, kemudian menjura ke empat penjuru sambil
menyampaikan rasa terima kasihnya.
Pengumuman yang disampaikan Ban lo hujin ini benar
benar muncul secara mendadak dan sama sekali diluar dugaan
siapapun juga
Berhubung dia mengumumkan peng unduran diri keluarga
Ban dari dunia persilatan hal ini membuat para hadirin enggan
bertepuk tangan sebab bila bertepuk tangan, bukankah hal ini
berarti menyambut gembira pengunduran diri keluarga Ban
dari dunia persilatan?
Sementara semua orang masih tertegun dan dibuat tidak
habis mengerti, Bu lim bengcu yang baru Hee Im hong telah
bangkit berdiri dan berkata sambil tersenyum.
"Enso, walaupun keluarga Ban dari bukit Hong san bukan
terhitung sebuah partai atau perguruan, namun diakui oleh
setiap orang sebagai keluarga persilatan, oleh sebab itu maka
semua orang memasukkan keluarga Ban dari bukit Hong san
dalam urusan sembilan partai besar. Bengcu almarhum Ban
Sian hong pun mengakuinya, dari sini membuktikan bahwa
keluarga Ban dari bukit Hong san memang mempunyai tingkat
kedudukan yang sejajar dengan pelbagai partai dan perguruan
lainnya.
"Kini walaupun saudara Siau hong telah ber pulang kealam
baka, tapi keturunannya keponakan Sian ceng masih muda
dan gagah masa depannya amat cemerlang bercahaya
ditengah angkasa, dialah merupakan bibit baru dari keluarga
besar marga dari bukit Hong san ini, mengapa enso justru
mengumumkan dirimu dari dunia persilatan?
Kendatipun enso mempunyai keinginan untuk berbuat
begitu, aku yakin para sobat lama dari seluruh dunia
persilatan tak akan menyetujuinya, mengapa masalah tersebut
tidak dibica rakan kembali dimasa mendatang saja? Mari, mari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kita semua bangkit berdiri dan menghormati keluarga Ban dari
bukit Hong san yang telah banyak berjasa bagi segenap umat
persilatan didunia ini dengan secawan arak"
Kata kata yang diutarakan tersebut segera merebut
simpatik dari banyak orang, tempik sorak yang gegap gempita
kembali bergema memenuhi seluruh ruangan, serentak para
hadirin mengangkat cawan masing masing serta
mengeringkan dalam sekali tegukan.
Ban lo hujin mengeringkan isi cawannya, kemudian
berkata.
"Terima kasih. Hee tayhiap terima kasih hadirin sekalian,
sejak wafatnya mendiang suamiku, keluarga Ban dari bukit
Hong san tinggal aku sijanda dan dua orang anak yatim yang
sesungguhnya tak patut untuk berkelana dalam dunia
persilatan-
Harapanku kini hanyalah anak cucu keluarga Ban hidup
tenteram penuh ketenangan dan kedamaian didaerah yang
terpencil tanpa mencampuri urusan dunia persilatan lagi, kami
hanya ingin menjadi seorang rakyat kecil belaka. Tekadku
sudah bulat.. terima kasih banyak atas maksud baik hadirin
sekalian mumpung sayur dan arak belum dingin, silahkan
kalian mulai bersantap."
Melihat kebulatan tekad Ban lo hujin semua jago pun tidak
berkata kata lagi.
Diantara sekian jago yang hadir hanya sipeluru baja Seng
Bian tong seorang yang mempunyai pandangan lain setelah
menyaksikan pelbagai kejadian dan perkembangan yang
berlangsung pada hari ini, terutama dari sikap keras Ban lo
hujien yang bertekad bulat hendak mengundurkan diri dari
dunia persilatan ia segera menyimpulkan bahwa didalam
pertemuan puncak yang diselenggarakan hari ini tentu sudah
menjadi suatu yang luar biasa, bahkan bisajadi merupakan
suatu golongan untuk menguasahi dunia.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mungkin juga karena tekanan yang amat besar dari
kekuatan yang tersembunyi itu akhirnya Ban lo Hujin baru
memutuskan pengunduran dirinya dari keramaian dunia
persilatan
Tapi apa yang sesungguhnya telah terjadi dibalik peristiwa
besar itu? kekuatan apakah yang dapat memaksa wakil dari
sembilan partai besar untuk bertekuk lutut dan tunduk pada
kemauan lawan?
Makin dipikir rasa curiganya makin meningkat, makin teliti
rasa heran dan ingin tahunya makin merebak ia sadar dibalik
pelbagai peristiwa yang terjadi hari ini tersembunyi suatu intri
busuk yang amat besar dan tak akan dipaham loleh siapa pun
Dalam pada itu, banayk hadirin telah maju kedepan untuk
menyampaikan selamat kepada Bengcu serta kedua orang
wakilnya, suasana menjadi tiuh dan meriah sekali.
Yaa hal ini dapat dimaklumi, sebab kedudukan Bu lim
Bengcu dalam pandangan umat persilatan sesungguhnya tak
berbeda jauh dengan kedudukan seorang kaisar yang berdiam
dibalik kota terlarang siapakah yang tak ingin menjalin
hubUngan yang akrab dengan orang terhormat semacam ini?
BiarpUn hanya menghormati BengcUnya dengan secawan
arak. ataupan mengutarakan beberapa kata merendah, hal ini
bisa dijadikan pegangan dikemudian hari untuk memperoleh
hasil besar yang tak terduga dari dalam dunia persilatan-
Tak heran kalau pesta perjamuan itu berlangsung amat
meriah dan ramai, boleh dibilang semua hadirin dibuat lupa
dengan pengumuman Ban lo hujin barusan yang
mengumumkan pengunduran dirinya dari keramaian dunia
persilatan-Hingga mendekati magrib, perjamuan tersebut baru
berakhir dan bubaran-
Hee Im hong segera berkata kepada para wakil sembilan
partai besar yang berada di kiri kanannya sambil tersenyum
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dihari hari biasa, jarang sekali kita semua dapat
berkumpul jadi satu seperti dalam pertemuan kali ini, mungkin
di waktu biasa para ciangbungjin taysu dan toheng sekalian
dibuat sibuk oleh tugas masing masing yang tersebar
didelapan penjuru dunia, suatu pertemuan macam begini
belum tentu bisa diadakan setiap saat, karenanya ingin sekali
kuundang para toheng sekalian untuk menginap selama
beberapa hari didalam perkampunganku, entah bagaimanakah
pendapat kalian ?"
"omintohud" Hui san taysu dari Siau lim pay segera
berseru, "pinceng hanya mendapat perintah untuk menghadiri
pertemuan puncak ini, kini pertemuan puncak telah usai,
karenanya pinceng harus segera kembali untuk memberi
laporan kepada hongtiang kuil kami, mungkin undangan
tersebut tak dapat kupenuhi."
Giok ceng totiang dari Bu tong pay segera berkata sambil
memberi hormat.
"Keadaan pinto tak jauh berbeda dengan Huisan taysu, aku
mesti buru buru pulang ke gunung untuk memberi laporan
maaf bila undangan tersebut tak dapat dipenuhi"
Sambil tersenyum Hee Im hong segera berkata kepada
Siang Han hui sekalian-
"Kalau memang Hui san taysu dan Giok Cing toheng harus
cepat cepat pulang gunung untuk memberi laporan, tentu saja
siaute tak untuk memaksa, tapi toheng sekalian ketua dari
partai partai besar, tentu kalian tak usah kembali ke gunung
untuk memberi laporan bukan? Bagaimanapun kalian harus
memberi muka muka kepadaku..."
Ketua Heng san pay Liok Tiong goan cepat cepat menjura
seraya berkata pula:
"Maaf, sebetulnya dalam partai kami terdapat suatu
persoalan yang belum selesai, aku terpaksa meninggalkannya
karena harus menghadiri pertemuan puncak ini, setelah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertemuan usai, siaute harus segera pulang lagi untuk
menyelesaikan persoalan ini, bila ada waktu senggang
dikemudian hari, siaute pasti akan melakukan kunjungan."
Ketua Lak hap bun Ki Cu hoo turut menjura pula seraya
berkata
"siaute sudah mempunyai janji lebih dulu dengan Cia
ciangbunjin dari Tiam cong pay serta adikku Ki Cu yu untuk
pergi ke Tiam cong. Maaf bila aku tak dapat memenuhi
undangan Bengcu"
Baru dari mulutnya kedengaran sebutan bengcu diutarakan
keluar... Ketua Heng gi bun ciok Lip sam cepat cepat berkata
pula "Siaute pun masih ada urusan lain, harap sudi
dimaafkan."
Putrinya hampir saja mengalami musibah ketika mertamu
di benteng keluarga Hee, tentu saja dia enggan untuk pergi
kesana.
Senyuman riang tetap menghiasi wajah Im hong, dia
manggut manggutkan kepalanya kepada mereka semua,
kemudian berpaling ke arah Siang Han hui serta Hong Ci Cing
sambil katanya.
"Apakah Siang ciangbunjin dan Hong ciangbunjin juga
enggan memberi muka kepadaku?"
Siang Han hui merasa dalam pertemuan puncak yang baru
terselenggara terselubung banyak hal yang mencurigakan, ia
menganggap inilah kesempatan baik baik baginya untuk
menyelidiki latar belakang kejadian tersebut setelah
memperoleh undangan dari Hee Im hong, karena itu sambil
berpaling ke arah Hong clo Cing katanya sambil tertawa.
"Setelah Bengcu memberikan undangannya, bagaimana
juga kita berdua harus memberi muka, mari kita menginap
beberapa hari disana"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena siang Han hui telah memutuskan untuk pergi Hong
Ci cingpun segera manggut manggut seraya berkata
"Kalau toh Siang toheng hendak ke sana, tentu saja siaute
akan menemanimu"
Mendengar itu, Hee Im hong segera tertawa terbahak
bahak.
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... terima kasih banyak
atas kesudian anda sekalian untuk memberi muka kepadaku,
siaute menyambut kedatangan kalian dengan senang hati"
Kwa Tiang tay dari Kay pang segera menjura pula seraya
berkata.
"Undangan dari Bengcu pasti akan siaute penuhi, tapi
berhubung dalam perkumpulan kami masih ada persoalan
yang belum terselesaikan, silahkan Bengcu dan toheng
sekalian berangkat lebih dulu, paling lambat tiga hari
kemudian siaute akan menyusul sendiri ke sana"
Hee Im hong tersenyum
"Kalau memang saudara Kwa masih ada urusan, silahkan
untuk diselesaikan lebih dulu siaute akan menantikan
kedatanganmu dirumah."
Maka keputusanpun diambil, Cing Im totiang dari Go bipay
bersama sama Siang Han hui dari Hoa san pay dan Hong Ci
Cing dari Pat kwa bun berangkat ke benteng keluarga Hee
untuk memenuhi undangan.
Hui san taysu dari siau lim pay dan Giok Cing Ci dariBu tong
pay menempuh perjalanan bersama sama, Liok Tiong goan
dari Heng san pay, Ki Cu ho dari Lak hap bun dan Ki Cu yu
serta Cia Yujin dari Tiam cong pay melakukan perjalanan
bersama sedangkan ciok Lip sam bergabung dengan
menantunya Tong Bun Huan serta putrinya ciok Siu go
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang orang itu sengaja menempuh perjalanan secara
berkelompok karena mereka beranggapan bahwa didalam
pertemuan puncak yang terselenggarakan kali ini, terlalu
banyak hal hal yang mencurigakan, oleh sebab itu mereka
ingin membicarakannya dalam perjalanan nanti dengan
harapan bisa peroleh pemecahannya.
pertemuan puncak bukit Hong sanpun berakhir setelah Ban
lo hujin sebagai tuan rumah membubarkan pertemuan,
masing masing orang segera minta diri untuk kembali ke
rumah masing masing.
Sebenarnya sipeluru baja Seng Bian tong datang
menghadiri pertemuan puncak itu bersama sama ketuanya
Siang Han hui, tapi setelah perjamuan selesai dia telah
mendapat petunjuk dari ketuanya agar pulang dulu ke Kim
leng.
Walau dia tidak memahami maksud hati ketuanya, tapi bisa
diduga bahwa kehadiran ketuanya dibenteng keluarga Hee
untuk memenuhi undangan tersebut pasti mengandung
maksud mendalam.
Sebagai jago kawakan, dia merasa tak perlu untuk banyak
bertanya lagi karenanya dia pun menggabungkan diri dengan
rombongan dari Giok Lip Gam.
An kang tong adalah sebuah kota kecil yang terletak
dipersimpangan jalan sungai Cing hua kang apa bila kau
hendak menuju ke Swan sia dari bukit Hong san maka pasti
akan melalui tempat ini.
Tentu saja jalanan tersebut tidak termasuk jalan raya
pemerintah yang lebar melainkan merupakan jalan kecil dusun
Tapi berhubung jalan kecil biasanya menyingkat jarak
perjalanan sampai sepertiganya oleh karena itu orang lebih
suka memilih jalan kecil demi menghemat waktu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di tepi jalan kecil menuju kean kang tong terdapat sebuah
kedai penjual air teh berhubung letaknya jauh dari kota
maupun dusun, biasanya orang akan beristirahat di situ
setelah menempuh perjalanan Setengah harian lamanya.
Warung penjual teh ini terbuat dari bangunan gardu
persegi enam yang terdiri dari batuan, beberapa buah meja
dan kursi yang terbuat dari batu disediakan bagi mereka yang
ingin beriStirahat.
oleh karena ramainya tamu yang Sering menggunakan
tempat itu sebagai tempat melepaskan lelah, sering kali
banyak penjaja makanan yang menggunakan daerah
sekitarnya untuk mendagang.
Ketika mendekati tengah hari, dari arah selatan muncul
empat orang yang berjalan cepat menuju kearah warung
penjual teh itu
Keempat orang tersebut tak lain adalah ketua Heng gi bun
ciok Lip si peluru baja Seng Bian tong Tong Bun huan serta
istrinya ciok Siu go.
Setelah menempuh perjalanan jauh pagi tadi hingga kini
mereka telah berada lima enam puluh li dari bukit Hong san-
Matahari di bulan lima yang panas menyengat membuat
orang merasa kegerahan, dan tak mampu bertahan diri.
Sambil menyeka peluh yang bercucuran membasahi
wajahnya, Seng Bian tong segera berkata sambil tertawa
tergelak
"Haaahhh haaahhh haaahhh...kita sudah tiba di gardu
penjual teh, sudah belasan tahun lamanya siaute tak pernah
melalui jalan ini, pandangan alamnya meski tetap sama,
orangnya justru lebih tua."
"Saudara Sneg masih tetap kekar dan sehat selama inipun
kau tak nampak tua" ucap Ciok Lip sam segera
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ayah" sela ciok Ciu go tiba tiba, "mari kita beristirahat
sejenak sebelum melanjutkan perjalanan"
"Yaa, saat ini sudah tengah hari, kita memang harus
berisitirahat dulu sebelum melanjutkan perjalanan"
Mereka berempatpun bersama sama memasuki gardu.
Ditepi gardu terdapat penjaja makanan dan minuman,
seorang nenek berambut putih segera bangkit berdiri dan
menyongsong kedatangan mereka seraya berkata
"Apakah kek koan berempat hendak minum teh? Tempat
kami bersedia air teh dari Lak san yang termashur, lagi pula
sudah didinginkan sedari tadi, rasa haus tentu akan hilang
setelah meneguk Secawan, kesegaran badanpun pasti akan
pulih kembali"
Ditengah gardu tersedia sepikul air teh dua buah gatung
kayu besar, air itu memang disediakan bagi siapa saja yang
merasa dahaga dan ingin melepaskan haus, namun biasanya
hanya pekerja kasar yang memanfaatkannya karena gayung
cuma ada dua dan digunakan siapa saja, jelas kotorannya
bukan kepalang.
Berbeda sekali dengan air teh yang dijual nenek itu, selain
air tehnya dibuat dari teh pilihan, lagi pula sudah didinginkan
sejak tadi, tamu yang hendak minumpun disediakan mangkok
yang bersih yang dijamin kebersihannya tentu saja berbeda
sekali dengan air teh yang disediakan ditengah gardu itu
Setelah keempat orang itu mengambil tempat duduk
masing masing Tong Bun huan segera berseru kepada nenek
itu
"Toa nio sediakan empat mangkuk teh buat kami"
Nenek itu segera mengiakan dan cepat cepat menyiapkan
sepoci air teh dan empat buah mangkuk putih kemudian
sambil tertawa paksa katanya lagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentunya kek koan berempat belum bersantap siang
bukan? Kami menyediakan bacang bapao dan kueh lainnya,
semua hidangan baru siap pagi tadi, apakah kalian hendak
mencicipinya? "
Keempat oran gitu segera meneguk habis air teh masing
masing, sementara nenek itu memenuhi kembali cawan
mereka yang telah kosong. Ujar ciok siu go kemudian-
"Baiklah toa nio, siapkan empat buah bacang asin dan
empat buah ketan."
Nenek itu nampak kegirangan setengah mati baginya
pesanan tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang
lumayan, maka sambil mengiakan berulang kali, dia segera
menyiapkan delapan biji bakcang, empat pasang sumpit dan
sepiring gula pasir yang semuanya dihidangkan keatas meja.
Bakcang itu sengaja dihidangkan masih utuh dengan
pembungkusnya serta memperbolehkan para tamu untuk
membuka sendiri tentu saja hal ini demi menjaga kebersihan
Biarpun orang belum terlalu memikirkan soal kesehatan dan
kebersihan pada masa itu, tapi bila si nenek kurus
mengupaskan kulit pembungkus bakcang tersebut dihadapan
tamunya dengan tangan yang kering, kurus dan penuh
berkeriput, tantu banyak tamu yang akan menganggap hal
tersebut menjijikan.
Itulah sebabnya ia mempersilahkan para tamu untuk meng
upasnya sendiri.
ciok Siu go segera menerima bakcang tadi, memotong tali
pengikatnya dan mengupas semua pembungkusnya, setelah
itu, ia baru berkata sambil tertawa.
"Empek Seng, ayah, apakah kalian ingin mencicipi yang
manis?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan jari tangannya yang halus dan lentik, tentu saja
lebih terjamin kebersihannya ketimbang tangan si nenek yang
keriput. Seng Bian tong segera tertawa terbahak bahak.
"Haa... haa... haa... aku dan ayahmu gemar makan yang
asin, hidangan yang manis hanya disukai kalian orang orang
muda."
Semua orangpun segera menggerakkan sumpit masing
masing untuk melahap semua bakcang yang dipesan-
Nyata sekali bakcang yang dibuat nenek itu memang lezat
sekali bukan saja empuk nasinya pun gurih dan enak
membuat orang jadi ingin makan sebiji lagi. Sambil tertawa
nenek itu segera berkata
"Apakah kek kcan ingin menambah dengan beberapa biji
lagi?"
ciok Siu go segera mengangkat kepala sambil bertanya
"Empek Seng ayah apakah kalian ingin tambah?"
"Tidak!! sudah cukup" tampik seng Bian tong "jika kalian
mau tambah kalian saja yang pesan"
"Tidak kami pun merasa sudah cukup," sahut Tong Bun
huan. Seusai berkata ia segera mengangkat cawan dan
meneguk air teh itu setegukan namun pada saat itulah
mendadak ia merasakan bibir bagian bawahnya terasa kaku.
Sebagaimana diketahui, Tong bun huan adalah sau Cengcu
dari keluarga Tong di Szuchuan, sebagai keturunan keluarga
Tong yang sangat ahli didalam ilmu beracun, ia segera sadar
bahwa lapisan mangkuk yang mereka gunakan telah dlolesi
racun oleh seseorang sehingga hal ini menyebabkan bibir
bagian bawahnya jadi kaku.
cepat Cepat dia menyembur keluar semua air teh yang
telah masuk ke dalam mulutnya itu, kemudian sambil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membanting mangkuk tersebut keatas tanah, bentaknya
dengan suara dalam:
"Siapa yang berani mengoleskan racun di sisi mangkuk?
Hayo jawab, siapa yang menyuruh kau berbuat begini?"
Tindakan yang dilakukan tersebut segera membuat Giok Lip
Sam sekalian jadi tercengang, mereka lebih terkejut lagi
setelah mendengar bahwa nenek itu telah mengoleskan racun
disisi mangkuk mereka.
Nenek itu nampak dibuat kaget sehingga berdiri bodoh,
sepasang matanya terbelalak lebar, diawasinya Tong Bun
huan dengan ketakutan lalu sahutnya
"Kongcu... kau, mau apa kau...? Bila kau menganggap air
teh kelewat dingin, biarlah aku sinenek memanaskannya
sebentar..."
Tong Bun huan tertawa dingin.
"Hee hee heee... kau tak usah berlagak pilon lagi, siapa
yang menyuruh kau mengoleskan racun disisi mangkuk
kami...?"
-oo0dw0oo-
Bersambung jilid 39
Jilid 38
Hanya Cing Im totiang dari Go bipay dan Kwa Tiang tay
dari Kay pang saja berada dalam keadaan sadar tanpa
terpengaruh tapi sekarang mereka pun turut membaringkan
diri demi mengelabuhi pandangan orang lain-
Soh Han sim yang masuk ke dalam ruangan mengikuti
dibelakang Ban lo hujin segera maju beberapa langkah lebih
Cepat dan serunya sambil menjura "Lo hujin, sekarang juga
akan kuberikan obat penawar racunnya kepada mereka"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia membuka sebuah bungkusan kertas dan
mengambil sebutir pil berwarna putih yang segera dimasukkan
ke dalam mulut Kwa Tiang tay dari Kay pang menyusul
kemudian satu persatu dia memberi pil tadi kepada
kesembilan orang yang berbaring diatas tanah itu.
(Padahal Cing Im dari Go bipay dan Kwa Tiang tay dari Kay
pang hanya pura pura memejamkan matanya berlagak
pingsan, namun Soh Han sim tak bisa tidak untuk
bersandiwara secara sungguh sungguh dengan mencekoki
mereka berdua dengan pil pemunah racun juga )
Dengan seksama Ban lo hujin mengikuti di belakangnya,
sampai semua orang telah diberi obat penawar racun itu, dia
baru menghembuskan napas lega.
Selesai membagikan obat penawar racun itu Soh Han sim
segera mengundurkan diri kedepan pintu kemudian bertepuk
tangan dua kali...
Ban Tiong tat yang berdiri dimuka pintu cepat cepat berlari
masuk kedalam lalu tanyanya sambil tertawa paksa.
"Soh congkoan apakah kau ada suatu persoalan?"
Sambil membungkukkan tubuhnya membopong tubuh Kwa
Tiang tay dari Kay pang Soh Han sim segera berkata.
"Ban congkoan tolong aku boponglah keluar orang orang
tersebut."
Sembari berkata dia telah membopong tubuh Kwa Tiang
tay dan segera diletakkan kembali ditempat duduknya semula
ditengah ruangan sidang
Secara bergilir kedua orang itu segera bekerja keras
memindahkan kawanan jago tersebut dari ruang dalam
menuju keruang sidang dalam waktu singkat kesembilan
orang tadi telah ditempatkan pada kedudukannya semula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selesai bekerja Soh Han sim baru memberi hormat kepada
Ban lo hujin sambil ujarnya:
"Lo hujin, sebentar lagi atasanku bakal tiba disini, sedang
orang orang yang berada disinipun dalam seperminum teh
kemudian akan sadar kembali, lebih baik Lo hujin
mengundurkan diri lebih dulu dari sini, kemudian baru masuk
dengan mendampingi atasanku, dengan demikian tindak
tandukmu baru tak akan mencurigakan orang"
"Jadi Hee tayhiap telah datang?" tanya Ban lo hujin dengan
suara dingin.
"Atasanku mengatakan akan tiba pada tengah hari,
semestinya dia atas tiba tepat pada saatnya"
"Baiklah" sahut Ban lo hujin kemudian setelah termenung
sejenak, ia membalikkan badan dan beranjak keluar dari
ruangan kepada Ban Tiong tat serunya kemudian
"Tiong tat cepat kau undang Siau Cing agar pergi
bersamaku keluar kampung untuk menyambut kedatangan
Hee tayhiap"
"Baik" sambil mengiakan dengan hormat tergesa gesa Ban
Tiong tat mengundurkan diri dari situ
Baru saja Ban lo hujin melangkah keluar dari ruang depan
seorang centeng bagian penerimaan tamu telah berlari masuk
dengan langkah tergesa gesa begitu melihat Ban lo hujin dia
segera menghentikan langkahnya sambil mempersembahkan
sebuah kartu nama besar seraya ujarnya
"Lapor lo hujin Hee Bengcu telah datang"
Sementara pembicaraan berlangsung Ban Sian ceng dan
Ban Huijin berdua telah muncul bersama Ban Tiong tat.
Ban lo hujin segera mengulapkan tangan kepada centeng
itu lalu sambil berpaling ke arah Ban Sian ceng ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hee tayhiap telah datang kalian berdua ikuti diriku untuk
menyambut kedatangannya."
"lbu..." Ban Sian ceng berbisik dengan suara amat lirih dan
ragu...
Rupanya dia merekam terjadinya banyak keanehan dan
kejanggalan yang sangat mencurigakan didalam pertemuan
puncak barusan oleh sebab itu dia mencoba untuk mencari
kabar dari pembicaraan dengan ibunya.
cepat cepat Ban lo hujin menukas "Hayo cepatjalan"
Sembari berkata cepat cepat dia berlalu dari situ:
Terpaksa Ban Sian ceng dan Ban Huijin harus mengikuti
dibelakang ibunya keluar dari perkampungan.
Kawanan jago dari pelbagai daerah yang berkumpul dibukit
Hong san untuk menghadiri pertemuan puncak belum lagipada
bubar ketika melihat kedatangan Hee Bengcu, tentu saja
mereka semua mengurungkan niatnya untuk pergi dan
bersama sama mengerubungi.
Ada diantara mereka yang ingin mempererat gabungannya
dengan sang Bengcu ada yang ingin berjabatan tangan atau
berbicara beberapa patah kata atau ingin menunjukkan bahwa
dia kenal dengan Bengcu yang baru ini sehingga bisa dijadikan
bahan kesombengan dikemudian waktu.
oleh sebab itu tatkala Hee Bengcu sampai didepan pintu
perkampungan Kui Im ceng ia telah dikerubungi oleh pelbagai
jago dari berbagai aliran diiringi suara tempik sorak yang
gempita suasana ramai sekali
Hee Im hong disebut orang sebagai Hway lam tayhiap
selama dua puluh tahun terakhir ini diapun mempunyai nama
besar dan kedudukan yang terhormat didalam dunia
persilatan, sehingga disanjung dan dihormati orang banyak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi dikerubuti begitu banyak orang sambil diiringi tempik
sorak yang gegap gempita, barupertama kali ini dia rasakan,
dan keadaan tersebut benar benar mencerminkan gaya dari
seorang Bengcu.
sebagai manusia munafik yang pura pura berwatak baik,
tentu saja ia manfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik
baiknya untuk menarik simpati orang lain terhadapnya.
Dengan senyum dikulum, ia berjabatan tangan dengan
siapa saja dan menyapa siapa pun yang ditemukan olehnya
dia ingin menanamkan kesan didalam hati semua orang
bahwa Bu lim bengcu kali ini adalah seorang jago yang ramah,
jujur, polos dan sUka bergaul dengan siapa saja.
oleh karena itu sepanjang jalan dimana ia lalu, tepuk
tangan yang meriah bergema dimana mana hal ini
menandakan kalau semua orang merasa amat puas dengan
terpilihnya bu lim Bengcu yang baru terpilih ini.
orang yang mengikuti dibelakang Hee bengcu hanya
seorang saja, yaitu congkoan dari Benteng keluarga Hee, ciu
Kay seng.
Sebagaimana diketahui, didalam benteng keluarga Hee
terdapat dua orang congkoan yang seorang adalah si burung
berkepala sembilan Soh Han sim sedangkan yang lain adalah
ciu Kay seng.
Walaupun kedua orang itu sama sama merupakan seorang
congkoan, namun memiliki jabatan serta kedudukan yang
berbeda sekali.
ciu Kay seng adalah congkoan yang sesungguhnya dari
benteng keluarga Hee yang tugasnya mengatur serta
mengurusi semua persoalan tetek bengek dari besar hingga
persoalan kecil mengenai benteng keluarga Hee tersebut.
Sebaliknya jabatan Soh Han Sim berbeda sekali tugas yang
dipangkunya jauh lebih istimewa karena dialah yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengurusi masalah besar maupun kecil yang menyangkut
dunia persilatan.
Boleh dibilang dia merupakan pembantu utama bagi IHee
Im hong didalam usahanya untuk merebut kedudukan Bu lim
Bengcu tersebut
Setelah majikannya diangkat sebagai Bu lim Bengcu
otomatis dia pun akan menjadi congkoan yang membantu
semua urusan yang dihadapi Bu lim Bengcu
Itulah sebabnya sekali lagi perlu ditandaskan disini
walaupun didalam benteng keluarga Hee mempunyai dua
orang congkoan namun kedua orang itu mempunyai
kedudukan serta tugas yang jauh berbeda.
Sekarang ciu Kay seng telah berjalan mendekati pintu
gerbang kepada petugas penerima tamu yang berdiri diatas
undak undakan batu segera serunya,
"Tolong loko sampaikan kedalam katakan saja Hway lam
tayhiap Hee Im hong datang menghadap"
Sambil berkata dia segera mempersembahkan selembar
kartu nama berwarna merah
Tak lama kemudian dari balik pintu kedua telah muncul Ban
lo hujin bersama Ban Sian ceng dan Ban Huijin yang
menyambut kedatangan tamunya.
Seharusnya tempat ini adalah perkampungan Kui Im san
ceng tempat berkumpulnya sembilan partai besar dan bukan
Ban siong san ceng yang merupakan tempat kediaman Ban lo
hujin sekeluarga sebagai seorang Bu lim bengcu yang baru
terpilih kedatangannya harus disambut sendiri oleh wakil wakil
dari sembilan partai besar, jadi bukan disambut oleh Ban lo
hujin sebagai tuan rumah.
Akan tetapi berhubung wakil dari sembilan partai besar
baru saja makan obat penawar racun dan hingag saat itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
belum sadar juga , mau tak mau Ban lo hujin harus tampil
sendiri untuk menyambut kedatangan tamunya itu.
Dalam pada itu, Hee Im hong ditengah suara tepuk tangan
para jago yang amat ramai telah berjalan mendekati pintu
gerbang dengan langkah lebar dan kebetulan juga pada
saatnya Ban lo hujin telah munculkan diri didepan pintu itu
untuk menyambut kedatangannya .
cepat cepat Hee Im hong maju kedepan dan memberi
hormat Seraya berkata
"Selamat bersua enso tua, berhubung sesuatu dan lain hal
sehingga kedatangan siaute agak terlambat tidak berani
merepotkan enso untuk menyambut sendiri kedatanganku"
Dalam hati kecilnya Ban lo hujin merasa amat membenci
dan dendam kepadanya karena orang ini telah merebut
kedudukan Bu lim bengcu secara licik dan keji. Ketika
mendengar perkataan tersebut sambil tertawa paksa segera
ujarnya:
"Hee tayhiap datang dari tempat jauh sudah sepantasnya
bila aku menyambut sendiri kedatanganmu"
Ia sama sekali tidak menyebutnya sebagai Bengcu pun
tidak menyampaikan ucapan selamat kepadanya.
Hee Im hong bukan manusia sembarangan dari nada
pembicaraan Ban lo hujin yang dingin dan hambar ia sudah
dapat meraba jalan pemikiran orang. Maka sambil terbahak
bahak katanya
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... ucapan enso kelewat
serius" Sambil mengangkat tangannya Ban lo hujin berkata
lagi.
"Para wakil dari sembilan partai besar sedang berkumpul
diruang sidang silahkan Hee tayhiap masuk kedalam."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Silahkan enso" ucap Hee Im hong pula dengan senyuman
menghias seluruh wajahnya.
Sembari berkata dia segera melangkah naik ke undak
undakan baru kemudian didampingi Ban lo hujin sendiri
mereka masuk kepintu gerbang dan menuju ke ruang kedua
diserambi sebelah kiri.
Dalam pada itu Siang Han hui sekalian yang berada dlam
ruang sidang telah saar kembali dari pingsannya, sementara
Soh Han sim mengundurkan diri secara diam diam
Ketika semua orang menjumpai mereka telah tertidur
didalam ruang sidang, kontan saja kawanan jago itu menjadi
tertegun dan saling berpandangan dengan tercengang.
Selang sesaat kemudian, ketua Heng san pay Liok Tiong
goan baru berseru tertahan lebih dulu, kemudian setelah
memandang sekejap keadaan disekelilingnya. ia berkata
"Toheng sekalian, apa yang sebenarnya telah terjadi?"
Ki Cu ho, ketua dari Lek hap bun mengisap huncweenya
dalam dalam, kemudian ujarnya "Barusan, siaute seperti
mendapat sebuah impian"
"Benar, akupun seperti tertidur nyenyak" sambung ciok Lip
sam, ketua Heng gi bun cepat.
Ketua Hoa san pay Siang Han hui segera mendapat kesan
pula bahwa ia telah tertidur lalu dalam mimpinya dia seperti
mendengar ada orang membicarakan tentang situasi dalam
petemuan puncak keempa tpartai yang barusan
diselenggarakan, dimana dikatakan "Siang tayhiap Yu Huan
Tiong telah mendapat sakit sehingga tak bisa menghadiri
pertemuan puncak itu karenanya dia menarik diri dari
pencalonan dengan mendukung Hway lam tayhiap Hee Im
hong menjadi calon tunggal, maka sembilan partai besarpun
mengangkat Hee Im hong menjadi Bu lim Bengcu yang baru."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bukan saja situasi dalam pembukaan pertemuan puncak itu
didengar secara jelas bahkan semua persiapan dan
pembicaraan yang berlangsung dalam pertemuan itupun
terdengar olehnya secara jelas, hal ini memberi kesan seolah
olah dia telah mengalami sendiri kejadian tersebut.
Tentu saja ketujuh orang lainnya kecuali Cing Im totiang
dan Kwa Tiang tay mengalami keadaan yang sama pula
seakan akan ada orang yang membisikkan kesemuanya itu
disisi telinga mereka.
Padahal kesemuanya ini tak lebih hanya merupakan hasil
karya dari Soh Han sim, dia ingin memberi kesan kepada
kawanan jago dari sembilan partai bahwa sesungguhnya
mereka telah menghadiri sendiri pertemuan puncak tersebut.
Lama sekali setelah termenung, Siang Han hui baru berpikir
lebih jauh.
"jangan jangan dibalik kesemuanya ini masih terdapat
rencana busuk lainnya? Atau mungkin kami semua telah
diperalat orang tanpa sadar hingga bersama sama memberi
suara untuk mendukung Hee Im hong sebagai Bengcu baru
?."
Ternyata dalam keadaan tak sadar taadi beberapa orang itu
telah dipengaruhi jalan pemikirannya dengan ilmu hipnotis,
akibatnya mereka seperti sudah lupa dengan peristiwa racun
Kay ko san yang menimpa diri mereka semua semalam.
Kendatipun timbul rasa curiga didalam hati kecilnya, namun
untuk berapa saat lamanya sulit bagi mereka untuk
membedakannya secara tepat dan jelas. Sambil tertawa
nyaring Cing Im totiang segera berseru:
"Toheng bertiga benar benar telah lupa, ketika Ban lo hujin
meninggalkan ruangan untuk menyambut kedatangan Hee
bengcu tadi, mengapa sekarang jadi kebingUngan sendiri?"
Ketika mendengar perkataan ini ketua Lak hap bun Ki Cu
hoo segera mendapat kesan lagi seakan akan ia memang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berbuat begitu, maka sambil menghisap huncweenya dan
tertawa, ia berkata.
"Tampaknya kau benar benar sudah tua"
Hui san taysU dari SiaU lim pay merasakan pula ada
sesUatu yang tak beres dalam kejadian ini, namUn kecurigaan
tersebut tidak dlutarakan keluar.
Karena kepalanya masih terasa pening sekali maka dia
hanya dudUk bersila sambil memejamkan matanya rapat rapat
tanpa ikut mengucapkan sepatah katapUn- Pada saat inilah
pintu ruang sidang tiba tiba dibUka orang lebar lebar.
Lalu tampak congkoan dari pertemuan puncak bukit Hong
san, Ban Tiong tat menyelinap masuk dengan cepat sambil
berseru keras: "Hee Bengcu tiba "
Menurut tradisi yang berlaku, habis pertemuan puncak
diselenggarakan, sang bengcu memang dipersilahkan
memasuki ruang sidang untuk membicarakan soal masalah
besar dunia persilatan bersama para wakil dari sembilan partai
besar
Begitu Ban Tiong tat berteriak keras Cing Im totiang dari
Go bipay dan Kwa Tiang tay dari Kay pang segera bangkit
berdiri dari tempat duduknya.
Sedangkan ketujuh orang lainnya meskpun ragu ragu
menghadapi kenyataan tersebut, namun berhubung sudah ada
orang yang bangkit berdiri, terpaksa mereka pun ikut bangkit
berdiri.
Tampak Hway lam tayhiap Hee Im hong yang bertubuh
tinggi besar, didampingi Ban lo hujin telah melangkah masuk
ke dalam ruang tersebut.
Ruang sidang merupakan daerah terlarang, kecuali para
wakil dari sembilan partai, siapa saja dilarang memasukinya,
oleh sebab itu congkoan - centeng keluarga Hee, ciu Kay seng
yang datang bersama Hee Im hong dan Ban sian ceng serta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ban Huijin yang mendampingi Ban lo hujin serentak
menghentikan langkahnya sampai di luar pintu ruangan saja.
Dua orang dayang berbaju hijau segera muncul
menghidangkan air teh setelah itu mengundurkan diri kembali
dari sana
ketika dua orang dayang itu sudah mengundurkan diri,
sekalian Ban Tiong tat juga memberi hormat sambil
mengundurkan diri sekalian dia rapatkan pintu ruangan
tersebut.
Dengan senyum cerah menghiasi wajahnya Hee Im hong
memberi hormat kepada kesembilan wakil itu kemudian
berkata.
"Sesungguhnya siaute tak budi dan kemampuan apa apa
dalam dunia persilatan sungguh tak nyana para ciangbunjin
taysu dan totiang sekalian telah memandang tinggi diriku
dengan melimpahkan tugas berat ini di atas bahuku untuk
kejadian tersebut siaute benar benar merasa gugup dan
kelabakan."
"Hal ini merupakan keputusan dari kita semua" kata Kwa
Tiang tay segera, "dan juga merupakan kehendak orang
banyak untuk Bengcu tak usah sungkan sungkan lagi silahkan
memasuki sidang."
Setelah merendahkan diri berulang kali Hee Im hong baru
berjalan menuju ke kursi utama ditengah meja sidang
kemudian setelah memberi hormat kepada Ban lo hujin dan
para jago lainnya ia baru berkata
"Enso, para ciangbunjin, taysu dan to heng sekalian
silahkan duduk."
Ban lo hujin mengambil tempat duduk di sebuah kursi ada
sudut sebelah kiri, begitu ia duduk para jago lainnya pun ikut
mengambil tempat duduk masing masing. Cing Im totiang dari
Go bipay segera bangkit berdiri lalu ujarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sidang yang diselenggarakanpada hari ini merupakan
sidang pertama setelah pemilihan Bu lim Bengcu angkatan
keempat diputuskan sembilan partai besar, menurut tradisi,
didalam sidang ini kita akan memilih dua orang wakil bengcu
yang secara bergilir bertugas selama lima tahun untuk
membantu pekerjaan bengcu mengurusi masalah besar dunia
persilatan untuk itu harap toheng sekalian segera mulai
memilih kedua wakilnya."
Hee Im hong bangkit berdiri dan berkata
"siaute tak becus dan berkemampuan rendah, disamping
itu bukan tergolong orang dari sembilan partai besar,
karenanya terhadap urusan besar dunia persilatanpun terasa
awam ekali, untung sekaliBan bengcu almarhum telah tiga kali
menjabat sebagai bengcu, ehingga banyak persoalan telah
diatur dengan tradisi serta peraturan yang bagus sekali,
karenanya mari kita laksanakan semua tradisi dan peraturan
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
oleh sebab itu menurut pendapatku, dari kedua orang wakil
bengcu yang akan dipilih hari ini, aku harap seorang wakil dari
masa jabatan yang lama tetap tinggak menjabat
kedudukannya dalam masa jabatan berikut sebab dari dialah
siaute ingin mohon petunjuk serta pengarahan, entah
bagaimana menurut pendapat saudara sekalian"
"Perkataan bengcu memang tepat sekali" Kwa Tiang tay
segera menanggapi, "memang begitulah, untuk itu aku
menyatakan sangat setuju, silahkan Bengcu segera
menyebutkan namanya."
Hee Im hong mengalihkan sorot matanya kearah Cing Im
totiang dari Go bi pay, kemudian sambil menjura katanya.
"Bersediakah saudara Cing Im untuk membantuku?"
Ketujuh orang yang sudah terkena Kay ko san tersebut
meski tetap duduk di tempat namun masing masing pihak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menaruh keCurigaan yang amat mendalam dihati masing
masing, siapapun tak turut berbicara
"Bila kalian semua tak ada usul lain, kita anggap hal ini
telah disetujui," seru Kwa Tiang tay lagi
Hee Im hong tersenyum, lalu katanya.
"Kalau begitu harap kalian semua memilih seorang wakil
Bengcu lagi"
Dengan cepat Cing Im totiang berkata
"Pinto rasa Kay pang adalah suatu perkumpulan besar yang
mengutamakan keadilan serta kejujuran, lagi pula termasuk
suatu perkumpulan yang besar didalam dunia persilatan ini,
anak muridnya tersebar luas sampai dimana mana beritanya
tajam bila jabatan wakil bengcu ini diduduki Kwa pangcu,
selain dapat membantu pekerjaan bengcu, lagi pula besar
sekali manfaatnya, oleh sebab itu kuusulkan kalau Kwa
pangcu saja yang menjadi wakil Bengcu untuk angkatan kali
ini."
Hee Im hong segera mengalihkan tatapan matanya dan
memandang sekejap kearah kawanan jago lainnya, lalu
tanyanya sambil tersenyum ramah
"Apakah kalian mempunyai pendapat lain?"
Kembali semua orang terbungkam dalam seribu bahasa.
Melihat hal itu, Hee Im hong segera berkata lagi sambil
tertawa.
"Kalau toh kalian semua tidak mempunyai pendapat lain,
kita anggap pilihan ini sah"
Tiada orang yang memberikan tepuk tangan, tiada orang
yang mengucapkan selamat, dua orang wakil Bengcupun
akhirnya terpilih dengan lancar dibawah permainan sandiwara
ketiga orang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ban lo hujin yang mengikuti jalannya pemilihan tersebut,
makin dipikir hatinya makin mendongkol, diapun merasa
semakin malu terhadap suaminya almarhum, malu kepada
semua partai persilatan yang ada di dunia ini, terutama
terhadap semua umat persilatan yang ada.
Siapakah yang akan menyangka kalau kedudukan Bu lim
Bengcu telah terjatuh ke tangan sekelompok manusia durjana
yang mempunyai ambisi besar, dan sampai dimanakah daya
pengaruhnya terhadap perkembangan dunia persilatan dimasa
mendatang?
Untuk beberapa saat lamanya ia menjadi termangu dan tak
tahu apa yang mesti dilakukan.
Sementara itu terdengar Hee Im hong berkata lagi.
"Setelah dua orang wakil Bengcu telah terpilih, apakah
saudara sekalian hendak mengajukan suatu usul yang lain?
Ataukah hendak menyampaikan sesuatu pendapat yang
berharga?"
Semua orang tetap duduk termenung di tempat semula
tanpa bergerak ataupun berkata sepatahpun, hanya Ki Cu ho
dari Lek hap bun yang menghisap huncwee tiada hentinya.
Ban lo hujin yang sudah habis sabarnya segera bangkit berdiri
seraya berkata
"Menurut pendapatku, kalau toh dari partai lain tiada
sesuatu usul atau pendapat, lagi pula saat ini tengah hari
sudah lewat, silahkan kalian menuju ke perkampungan Kui Im
san ceng untuk bersantap Siang..."
Agaknya Hee Im hong pun telah sadar bahwa pertemuan
sidang tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu apapun,
karenanya iapun segera memanfaatkan kesempatan tersebut
dengan menyudahi pertemuan yang sedang berlangsung.
Ujarnya kemudian sambil tersenyum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah, kalau toh kalian semua tiada pendapat atau usul
lain, apalagi enso sebagai tuan rumah juga telah
mempersiapkan perjamuan, mari kita santap bersama sama."
Ban lo hujin segera bangkit berdiri meninggalkan meja
sidang, sementara para jago lainnya mengikuti dari belakang.
"silahkan enso" kata Hee Im hong kemudian sambil
mengangkat tangannya.
Ban lo hujin tertawa hambar.
"Bukankah barusan Hee tayhiap mengatakan aku adalah
tuan rumah? Sebagai tuan rumah, sudah sepantasnya bila
mempersilahkan para tamunya lebih dulu."
Hingga kini ia belum bersedia menyebut Hee Im hong
sebagai Bengcu.
"Silahkan Bengcu," ucap Cing Im totiang kemudian sambil
mengangkat tangannya.
Kali ini Hee Im hong tidak menampik ia pun segera berjalan
lebih dulu menuju ke luar ruangan-
Kwa Tiang tay yang sudah diangkat sebagai wakil Bengcu
pun tidak sungkan sungkan lagi, dia segera mengikuti di
belakang Bengcu.
Hanya Cing Im totiang yang bersikap lebih luwes, sambil
tersenyum segera ujarnya. "Toheng sekalian, silahkan"
Semua orang tetap membungkam dalam seribu bahasa,
tapi mereka segera beranjak pergi dari sana.
ooooooo
Kini, diruang utama telah disiapkan belasan buah meja
perjamuan, kain merah menghiasi ruang perjamuan
suasananya meriah bagaikan sedang menyelenggarakan pesta
perkawinan saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dibagian utama terdapat tigabuah meja perjamuan, bagian
tengah ditempati oleh bengcu, sedang kedua sisinya adalah
para ketua sembilan partai serta wakil wakilnya.
Sedangkan pada delapan meja perjamuan dibagian bawah,
khusus disediakan para tamu undangan-
Waktu itu kedelapan meja perjamuan yang telah disiapkan
sudah penuh dengan manusia, diantaranya termasuk juga
ketua Tiam congpay Cia Yujin, ketua Sau hoa bun Hoa Siang
siang, sau CungCu dari keluarga Tong di Szuchuan Tong Bun
huan dan istrinya ciok Siu go, dewa bermuka merah Lou Siu
tong dari Go bipay, peluru baja Seng Bian tong dari Hoa san
pay, Ki Cu yu dari Lak hap bun, Ong Tin hay dan Song Jin bin
dari kau pay serta para jago dan orang kenamaan lainnya
yang diundang secara khusus untuk menghadiri pertemuan
puncak ini.
Tak heran kalau suasana dalam perjamuan tersebut sangat
ramai dan meriah sekali
Mendadak congkoan pertemuan puncak Ban Tiong tat
muncul dalam ruangan dengan langkah tergesa gesa
kemudian sambil berdiri ditengah ruangan teriaknya keras
keras "Para hadirin sekalian, harap tenang Hee Bengcu telah
masuk kemari"
Dengan suara teriakannya yang nyaring begitu seruan
dikumandangkan suasana dalam ruangan itu seketika menjadi
tenang sekali
Hee Im hong didampingi wakil Bengcu Cing Im totiang dari
Go bipay dan Kwa Tiang tay dari Kay pang dan diikuti ketujuh
ketua partai besar lainnya dan Ban lo hujin sekeluarga segera
munculkan diri di dalam ruang perjamuan-
Begitu rombongan tersebut munculkan diri ditengah
ruangan Lou Tin tong dari Go bi pay Ong Tin hay dan SongJin
bin dari Kay pang serta ketua Sau hoa bun, Hoa siang siang
sekalian segera bertepuk tangan menyambut kedatangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka, secara otomatis para hadirin yang lainpun turut
bertepuk tangan juga.
Dalam waktu singkat seluruh ruangan telah diramaikan oleh
suara tepuk tangan yang gegap gempita.
Yang tidak ikut bertepuk tangan hanya segelintir manusia
saja, diantaranya ketua Tiam cong pay Cia Yujin peluru baja
Seng Bian tong serta sau cungcu dari keluarga Tong di
Szuchuan Tong Bun hoan suami istri dan lain lainnya.
Dengan senyuman dikulum Hee Im hong segera
menganggukkan kepalanya berulang kali kepada semua orang
yang sedang bertepuk tangan disekeliling tempat itu,
sementara sorot matanya yang tajam tanpa terasa
memperhatikan juga beberapa orang yang tidak ikut bertepuk
tangan itu.
Cing Im totiang dari Gobi pay segera mengangkat
tangannya mempersilahkan Hee Im hong duduk dikursi
utama, kemudian kedua orang wakilnya masing masing
menempati di kiri dan kanannya
Urutan tingkat kedudukan tersebut memang sudah
ditentukan oleh peraturan sehingga mereka tak perlu saling
mengalah atau bersungkan sungkan lagi, dengan begitu para
hadirin pun segera dapat mengetahui siapa saja yang telah
terpilih menjadi wakil Bengcu pada pemilihan kali ini.
Menyusul kemudian, ketua Hoa sanpay Siang Han hui,
ketua Heng sanpay Liok Tiong goan ketua Lak hap bun Ki Cu
hoo dan ketua Heng gi bun Ciok Lip sam menempati meja
disebelah kiri, sedangkan Hui san taysu dari siau lim pay,
ketua Bu tong pay Giok Cing cu, ketua Pat kwa bun Hong Ci
Cing dan Ban lo hujin menempati meja perjamuan disebelah
kanan.
Ban Sian ceng segera mengundurkan diri untuk semeja
dengan Seng Bian tong, sebaliknya Ban Huijin mengundurkan
diri untuk bergabung dengan ciok Siu go.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
congkoan pertemuan puncak Ban Tiong tat segera
memerintahkan anak buahnya untuk membuka perjamuan,
pelbagai hidangan lezat dan arak wangipun susul menyusul
dihidangkan Saat ini Ban lo hujin baru bangkit berdiri dan
mengangkat cawannya seraya berkata,
"Hadirin sekalian, pertemuan puncak keempat bukit Hong
san hari ini telah berakhir dengan terpilihnya bengcu serta
wakil Bengcu baru, tanggung jawab yang kupikul selama lima
tahun terakhir inipun kini sudah berakhir. Hanya satu hal yang
membuat hatiku tak tenang adalah ketidak mampuanku untuk
menjadi seorang tuan rumah yang baik didalam
penyelenggaraan pertemuan puncak kali ini, ketidak mampuan
tersebut membuat aku malu terhadap sembilan partai besar,
malu juga terhadap segenap umat persilatan ini..."
Ketika mengucap kata kata "malu terhadap sembilan partai
besar dan malu juga terhadap segenap umat persilatan"
perkataan itu sengaja diucapkan dengan nada yang berat dan
sangat mendalam, sebagian bagi mereka yang memperhatikan
dengan seksama segera dapat merasakan pula bahwa
beberapa patah kata itu memang diutarakan dengan perasaan
yang berat.
Setelah berhenti sejenak kembali dia melanjutkan
"Untuk itu, sengaja kusediakan sedikit hidangan dan arak
air untuk menebus kesalahan dan rasa terima kasihku kepada
hadirin sekalian-.."
Ketika berbicara sampai disini, tepuk tangan yang meriah
segera bergema memenuhi seluruh ruangan-
Ban lo hujin menunggu sampai semua orang berhenti
bertepuk tangan baru berkata lebih jauh:
"Mumpung para engHiong dari seluruh dunia masih
berkumpul disini, aku hendak mengumumkan suatu persoalan
yang maha penting kepada kalian semua..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berhubung ucapan tersebut diutarakan dengan wajah yang
amat serius dan bersungguh sungguh, maka semua orang
segera memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama,
mereka ingin tahu pengumuman penting apakah yang hendak
disampaikan olehnya kepada semua orang? Terdengar Ban lo
hujin berkata lebih jauh
"Sejak dulu mendiang suamiku Ban sian ceng berdiam
dibukit Hong san, sedang Hong san pun bukan terhitung suatu
partai atau perguruan didalam dunia persilatan, tapi semenjak
mendiang suamiku menjabat Bu lim Bengcu angkatan
pertama, selama tiga puluh tahun terakhir ini semua orang
menganggap Hong san sebagai salah satu diantara sembilan
partai besar, padahal yang benar keluarga Ban dari bukit Hong
san hanya kebetulan berdiam dibukit Hong san dan terpilih
sebagai Bengcu dari dunia persilatan.
oleh sebab itu secara khusus hendak kusampaikan pada
hari ini bahwa bukit Hong san sudah sepantasnya terhapus
dari deretan nama sembilan partai besar, dan mulai terhitung
hari ini juga , keluarga Ban dari bukit Hong san mengundurkan
diri dari keramaian dunia persilatan, anggota keluarga Ban dari
bukit Hong san tidak akan mencampuri utusan dunia
persilatan lagi dan tak akan melakukan perjalanan didalam
dunia persilatan.
Aku mengerti, selama tiga puluh tahun terakhir ini,
keluarga Ban dari bukit Hong san bisa menjadi begini berkat
cinta kasih perlindungan serta dukungan dari hadirin sekalian,
untuk itu kuucapkan banyak terima kasih. Nah, sebagai rasa
terima kasihku ini, kuhormati hadirin sekalian dengan secawan
arak. terima kasih, terima kasih..."
Sebagai akhir kata, dia meneguk isi cawannya sampai
habis, kemudian menjura ke empat penjuru sambil
menyampaikan rasa terima kasihnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pengumuman yang disampaikan Ban lo hujin ini benar
benar muncul secara mendadak dan sama sekali diluar dugaan
siapapun juga
Berhubung dia mengumumkan peng unduran diri keluarga
Ban dari dunia persilatan hal ini membuat para hadirin enggan
bertepuk tangan sebab bila bertepuk tangan, bukankah hal ini
berarti menyambut gembira pengunduran diri keluarga Ban
dari dunia persilatan?
Sementara semua orang masih tertegun dan dibuat tidak
habis mengerti, Bu lim bengcu yang baru Hee Im hong telah
bangkit berdiri dan berkata sambil tersenyum.
"Enso, walaupun keluarga Ban dari bukit Hong san bukan
terhitung sebuah partai atau perguruan, namun diakui oleh
setiap orang sebagai keluarga persilatan, oleh sebab itu maka
semua orang memasukkan keluarga Ban dari bukit Hong san
dalam urusan sembilan partai besar. Bengcu almarhum Ban
Sian hong pun mengakuinya, dari sini membuktikan bahwa
keluarga Ban dari bukit Hong san memang mempunyai tingkat
kedudukan yang sejajar dengan pelbagai partai dan perguruan
lainnya.
"Kini walaupun saudara Siau hong telah ber pulang kealam
baka, tapi keturunannya keponakan Sian ceng masih muda
dan gagah masa depannya amat cemerlang bercahaya
ditengah angkasa, dialah merupakan bibit baru dari keluarga
besar marga dari bukit Hong san ini, mengapa enso justru
mengumumkan dirimu dari dunia persilatan?
Kendatipun enso mempunyai keinginan untuk berbuat
begitu, aku yakin para sobat lama dari seluruh dunia
persilatan tak akan menyetujuinya, mengapa masalah tersebut
tidak dibica rakan kembali dimasa mendatang saja? Mari, mari
kita semua bangkit berdiri dan menghormati keluarga Ban dari
bukit Hong san yang telah banyak berjasa bagi segenap umat
persilatan didunia ini dengan secawan arak"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata kata yang diutarakan tersebut segera merebut
simpatik dari banyak orang, tempik sorak yang gegap gempita
kembali bergema memenuhi seluruh ruangan, serentak para
hadirin mengangkat cawan masing masing serta
mengeringkan dalam sekali tegukan.
Ban lo hujin mengeringkan isi cawannya, kemudian
berkata.
"Terima kasih. Hee tayhiap terima kasih hadirin sekalian,
sejak wafatnya mendiang suamiku, keluarga Ban dari bukit
Hong san tinggal aku sijanda dan dua orang anak yatim yang
sesungguhnya tak patut untuk berkelana dalam dunia
persilatan-
Harapanku kini hanyalah anak cucu keluarga Ban hidup
tenteram penuh ketenangan dan kedamaian didaerah yang
terpencil tanpa mencampuri urusan dunia persilatan lagi, kami
hanya ingin menjadi seorang rakyat kecil belaka. Tekadku
sudah bulat.. terima kasih banyak atas maksud baik hadirin
sekalian mumpung sayur dan arak belum dingin, silahkan
kalian mulai bersantap."
Melihat kebulatan tekad Ban lo hujin semua jago pun tidak
berkata kata lagi.
Diantara sekian jago yang hadir hanya sipeluru baja Seng
Bian tong seorang yang mempunyai pandangan lain setelah
menyaksikan pelbagai kejadian dan perkembangan yang
berlangsung pada hari ini, terutama dari sikap keras Ban lo
hujien yang bertekad bulat hendak mengundurkan diri dari
dunia persilatan ia segera menyimpulkan bahwa didalam
pertemuan puncak yang diselenggarakan hari ini tentu sudah
menjadi suatu yang luar biasa, bahkan bisajadi merupakan
suatu golongan untuk menguasahi dunia.
Mungkin juga karena tekanan yang amat besar dari
kekuatan yang tersembunyi itu akhirnya Ban lo Hujin baru
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memutuskan pengunduran dirinya dari keramaian dunia
persilatan
Tapi apa yang sesungguhnya telah terjadi dibalik peristiwa
besar itu? kekuatan apakah yang dapat memaksa wakil dari
sembilan partai besar untuk bertekuk lutut dan tunduk pada
kemauan lawan?
Makin dipikir rasa curiganya makin meningkat, makin teliti
rasa heran dan ingin tahunya makin merebak ia sadar dibalik
pelbagai peristiwa yang terjadi hari ini tersembunyi suatu intri
busuk yang amat besar dan tak akan dipaham loleh siapa pun
Dalam pada itu, banayk hadirin telah maju kedepan untuk
menyampaikan selamat kepada Bengcu serta kedua orang
wakilnya, suasana menjadi tiuh dan meriah sekali.
Yaa hal ini dapat dimaklumi, sebab kedudukan Bu lim
Bengcu dalam pandangan umat persilatan sesungguhnya tak
berbeda jauh dengan kedudukan seorang kaisar yang berdiam
dibalik kota terlarang siapakah yang tak ingin menjalin
hubUngan yang akrab dengan orang terhormat semacam ini?
BiarpUn hanya menghormati BengcUnya dengan secawan
arak. ataupan mengutarakan beberapa kata merendah, hal ini
bisa dijadikan pegangan dikemudian hari untuk memperoleh
hasil besar yang tak terduga dari dalam dunia persilatan-
Tak heran kalau pesta perjamuan itu berlangsung amat
meriah dan ramai, boleh dibilang semua hadirin dibuat lupa
dengan pengumuman Ban lo hujin barusan yang
mengumumkan pengunduran dirinya dari keramaian dunia
persilatan-Hingga mendekati magrib, perjamuan tersebut baru
berakhir dan bubaran-
Hee Im hong segera berkata kepada para wakil sembilan
partai besar yang berada di kiri kanannya sambil tersenyum
"Dihari hari biasa, jarang sekali kita semua dapat
berkumpul jadi satu seperti dalam pertemuan kali ini, mungkin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
di waktu biasa para ciangbungjin taysu dan toheng sekalian
dibuat sibuk oleh tugas masing masing yang tersebar
didelapan penjuru dunia, suatu pertemuan macam begini
belum tentu bisa diadakan setiap saat, karenanya ingin sekali
kuundang para toheng sekalian untuk menginap selama
beberapa hari didalam perkampunganku, entah bagaimanakah
pendapat kalian ?"
"omintohud" Hui san taysu dari Siau lim pay segera
berseru, "pinceng hanya mendapat perintah untuk menghadiri
pertemuan puncak ini, kini pertemuan puncak telah usai,
karenanya pinceng harus segera kembali untuk memberi
laporan kepada hongtiang kuil kami, mungkin undangan
tersebut tak dapat kupenuhi."
Giok ceng totiang dari Bu tong pay segera berkata sambil
memberi hormat.
"Keadaan pinto tak jauh berbeda dengan Huisan taysu, aku
mesti buru buru pulang ke gunung untuk memberi laporan
maaf bila undangan tersebut tak dapat dipenuhi"
Sambil tersenyum Hee Im hong segera berkata kepada
Siang Han hui sekalian-
"Kalau memang Hui san taysu dan Giok Cing toheng harus
cepat cepat pulang gunung untuk memberi laporan, tentu saja
siaute tak untuk memaksa, tapi toheng sekalian ketua dari
partai partai besar, tentu kalian tak usah kembali ke gunung
untuk memberi laporan bukan? Bagaimanapun kalian harus
memberi muka muka kepadaku..."
Ketua Heng san pay Liok Tiong goan cepat cepat menjura
seraya berkata pula:
"Maaf, sebetulnya dalam partai kami terdapat suatu
persoalan yang belum selesai, aku terpaksa meninggalkannya
karena harus menghadiri pertemuan puncak ini, setelah
pertemuan usai, siaute harus segera pulang lagi untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyelesaikan persoalan ini, bila ada waktu senggang
dikemudian hari, siaute pasti akan melakukan kunjungan."
Ketua Lak hap bun Ki Cu hoo turut menjura pula seraya
berkata
"siaute sudah mempunyai janji lebih dulu dengan Cia
ciangbunjin dari Tiam cong pay serta adikku Ki Cu yu untuk
pergi ke Tiam cong. Maaf bila aku tak dapat memenuhi
undangan Bengcu"
Baru dari mulutnya kedengaran sebutan bengcu diutarakan
keluar... Ketua Heng gi bun ciok Lip sam cepat cepat berkata
pula "Siaute pun masih ada urusan lain, harap sudi
dimaafkan."
Putrinya hampir saja mengalami musibah ketika mertamu
di benteng keluarga Hee, tentu saja dia enggan untuk pergi
kesana.
Senyuman riang tetap menghiasi wajah Im hong, dia
manggut manggutkan kepalanya kepada mereka semua,
kemudian berpaling ke arah Siang Han hui serta Hong Ci Cing
sambil katanya.
"Apakah Siang ciangbunjin dan Hong ciangbunjin juga
enggan memberi muka kepadaku?"
Siang Han hui merasa dalam pertemuan puncak yang baru
terselenggara terselubung banyak hal yang mencurigakan, ia
menganggap inilah kesempatan baik baik baginya untuk
menyelidiki latar belakang kejadian tersebut setelah
memperoleh undangan dari Hee Im hong, karena itu sambil
berpaling ke arah Hong clo Cing katanya sambil tertawa.
"Setelah Bengcu memberikan undangannya, bagaimana
juga kita berdua harus memberi muka, mari kita menginap
beberapa hari disana"
Karena siang Han hui telah memutuskan untuk pergi Hong
Ci cingpun segera manggut manggut seraya berkata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau toh Siang toheng hendak ke sana, tentu saja siaute
akan menemanimu"
Mendengar itu, Hee Im hong segera tertawa terbahak
bahak.
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... terima kasih banyak
atas kesudian anda sekalian untuk memberi muka kepadaku,
siaute menyambut kedatangan kalian dengan senang hati"
Kwa Tiang tay dari Kay pang segera menjura pula seraya
berkata.
"Undangan dari Bengcu pasti akan siaute penuhi, tapi
berhubung dalam perkumpulan kami masih ada persoalan
yang belum terselesaikan, silahkan Bengcu dan toheng
sekalian berangkat lebih dulu, paling lambat tiga hari
kemudian siaute akan menyusul sendiri ke sana"
Hee Im hong tersenyum
"Kalau memang saudara Kwa masih ada urusan, silahkan
untuk diselesaikan lebih dulu siaute akan menantikan
kedatanganmu dirumah."
Maka keputusanpun diambil, Cing Im totiang dari Go bipay
bersama sama Siang Han hui dari Hoa san pay dan Hong Ci
Cing dari Pat kwa bun berangkat ke benteng keluarga Hee
untuk memenuhi undangan.
Hui san taysu dari siau lim pay dan Giok Cing Ci dariBu tong
pay menempuh perjalanan bersama sama, Liok Tiong goan
dari Heng san pay, Ki Cu ho dari Lak hap bun dan Ki Cu yu
serta Cia Yujin dari Tiam cong pay melakukan perjalanan
bersama sedangkan ciok Lip sam bergabung dengan
menantunya Tong Bun Huan serta putrinya ciok Siu go
orang orang itu sengaja menempuh perjalanan secara
berkelompok karena mereka beranggapan bahwa didalam
pertemuan puncak yang terselenggarakan kali ini, terlalu
banyak hal hal yang mencurigakan, oleh sebab itu mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ingin membicarakannya dalam perjalanan nanti dengan
harapan bisa peroleh pemecahannya.
pertemuan puncak bukit Hong sanpun berakhir setelah Ban
lo hujin sebagai tuan rumah membubarkan pertemuan,
masing masing orang segera minta diri untuk kembali ke
rumah masing masing.
Sebenarnya sipeluru baja Seng Bian tong datang
menghadiri pertemuan puncak itu bersama sama ketuanya
Siang Han hui, tapi setelah perjamuan selesai dia telah
mendapat petunjuk dari ketuanya agar pulang dulu ke Kim
leng.
Walau dia tidak memahami maksud hati ketuanya, tapi bisa
diduga bahwa kehadiran ketuanya dibenteng keluarga Hee
untuk memenuhi undangan tersebut pasti mengandung
maksud mendalam.
Sebagai jago kawakan, dia merasa tak perlu untuk banyak
bertanya lagi karenanya dia pun menggabungkan diri dengan
rombongan dari Giok Lip Gam.
An kang tong adalah sebuah kota kecil yang terletak
dipersimpangan jalan sungai Cing hua kang apa bila kau
hendak menuju ke Swan sia dari bukit Hong san maka pasti
akan melalui tempat ini.
Tentu saja jalanan tersebut tidak termasuk jalan raya
pemerintah yang lebar melainkan merupakan jalan kecil dusun
Tapi berhubung jalan kecil biasanya menyingkat jarak
perjalanan sampai sepertiganya oleh karena itu orang lebih
suka memilih jalan kecil demi menghemat waktu.
Di tepi jalan kecil menuju kean kang tong terdapat sebuah
kedai penjual air teh berhubung letaknya jauh dari kota
maupun dusun, biasanya orang akan beristirahat di situ
setelah menempuh perjalanan Setengah harian lamanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Warung penjual teh ini terbuat dari bangunan gardu
persegi enam yang terdiri dari batuan, beberapa buah meja
dan kursi yang terbuat dari batu disediakan bagi mereka yang
ingin beriStirahat.
oleh karena ramainya tamu yang Sering menggunakan
tempat itu sebagai tempat melepaskan lelah, sering kali
banyak penjaja makanan yang menggunakan daerah
sekitarnya untuk mendagang.
Ketika mendekati tengah hari, dari arah selatan muncul
empat orang yang berjalan cepat menuju kearah warung
penjual teh itu
Keempat orang tersebut tak lain adalah ketua Heng gi bun
ciok Lip si peluru baja Seng Bian tong Tong Bun huan serta
istrinya ciok Siu go.
Setelah menempuh perjalanan jauh pagi tadi hingga kini
mereka telah berada lima enam puluh li dari bukit Hong san-
Matahari di bulan lima yang panas menyengat membuat
orang merasa kegerahan, dan tak mampu bertahan diri.
Sambil menyeka peluh yang bercucuran membasahi
wajahnya, Seng Bian tong segera berkata sambil tertawa
tergelak
"Haaahhh haaahhh haaahhh...kita sudah tiba di gardu
penjual teh, sudah belasan tahun lamanya siaute tak pernah
melalui jalan ini, pandangan alamnya meski tetap sama,
orangnya justru lebih tua."
"Saudara Sneg masih tetap kekar dan sehat selama inipun
kau tak nampak tua" ucap Ciok Lip sam segera
"Ayah" sela ciok Ciu go tiba tiba, "mari kita beristirahat
sejenak sebelum melanjutkan perjalanan"
"Yaa, saat ini sudah tengah hari, kita memang harus
berisitirahat dulu sebelum melanjutkan perjalanan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka berempatpun bersama sama memasuki gardu.
Ditepi gardu terdapat penjaja makanan dan minuman,
seorang nenek berambut putih segera bangkit berdiri dan
menyongsong kedatangan mereka seraya berkata
"Apakah kek koan berempat hendak minum teh? Tempat
kami bersedia air teh dari Lak san yang termashur, lagi pula
sudah didinginkan sedari tadi, rasa haus tentu akan hilang
setelah meneguk Secawan, kesegaran badanpun pasti akan
pulih kembali"
Ditengah gardu tersedia sepikul air teh dua buah gatung
kayu besar, air itu memang disediakan bagi siapa saja yang
merasa dahaga dan ingin melepaskan haus, namun biasanya
hanya pekerja kasar yang memanfaatkannya karena gayung
cuma ada dua dan digunakan siapa saja, jelas kotorannya
bukan kepalang.
Berbeda sekali dengan air teh yang dijual nenek itu, selain
air tehnya dibuat dari teh pilihan, lagi pula sudah didinginkan
sejak tadi, tamu yang hendak minumpun disediakan mangkok
yang bersih yang dijamin kebersihannya tentu saja berbeda
sekali dengan air teh yang disediakan ditengah gardu itu
Setelah keempat orang itu mengambil tempat duduk
masing masing Tong Bun huan segera berseru kepada nenek
itu
"Toa nio sediakan empat mangkuk teh buat kami"
Nenek itu segera mengiakan dan cepat cepat menyiapkan
sepoci air teh dan empat buah mangkuk putih kemudian
sambil tertawa paksa katanya lagi
"Tentunya kek koan berempat belum bersantap siang
bukan? Kami menyediakan bacang bapao dan kueh lainnya,
semua hidangan baru siap pagi tadi, apakah kalian hendak
mencicipinya? "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keempat oran gitu segera meneguk habis air teh masing
masing, sementara nenek itu memenuhi kembali cawan
mereka yang telah kosong. Ujar ciok siu go kemudian-
"Baiklah toa nio, siapkan empat buah bacang asin dan
empat buah ketan."
Nenek itu nampak kegirangan setengah mati baginya
pesanan tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang
lumayan, maka sambil mengiakan berulang kali, dia segera
menyiapkan delapan biji bakcang, empat pasang sumpit dan
sepiring gula pasir yang semuanya dihidangkan keatas meja.
Bakcang itu sengaja dihidangkan masih utuh dengan
pembungkusnya serta memperbolehkan para tamu untuk
membuka sendiri tentu saja hal ini demi menjaga kebersihan
Biarpun orang belum terlalu memikirkan soal kesehatan dan
kebersihan pada masa itu, tapi bila si nenek kurus
mengupaskan kulit pembungkus bakcang tersebut dihadapan
tamunya dengan tangan yang kering, kurus dan penuh
berkeriput, tantu banyak tamu yang akan menganggap hal
tersebut menjijikan.
Itulah sebabnya ia mempersilahkan para tamu untuk meng
upasnya sendiri.
ciok Siu go segera menerima bakcang tadi, memotong tali
pengikatnya dan mengupas semua pembungkusnya, setelah
itu, ia baru berkata sambil tertawa.
"Empek Seng, ayah, apakah kalian ingin mencicipi yang
manis?"
Dengan jari tangannya yang halus dan lentik, tentu saja
lebih terjamin kebersihannya ketimbang tangan si nenek yang
keriput. Seng Bian tong segera tertawa terbahak bahak.
"Haa... haa... haa... aku dan ayahmu gemar makan yang
asin, hidangan yang manis hanya disukai kalian orang orang
muda."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semua orangpun segera menggerakkan sumpit masing
masing untuk melahap semua bakcang yang dipesan-
Nyata sekali bakcang yang dibuat nenek itu memang lezat
sekali bukan saja empuk nasinya pun gurih dan enak
membuat orang jadi ingin makan sebiji lagi. Sambil tertawa
nenek itu segera berkata
"Apakah kek kcan ingin menambah dengan beberapa biji
lagi?"
ciok Siu go segera mengangkat kepala sambil bertanya
"Empek Seng ayah apakah kalian ingin tambah?"
"Tidak!! sudah cukup" tampik seng Bian tong "jika kalian
mau tambah kalian saja yang pesan"
"Tidak kami pun merasa sudah cukup," sahut Tong Bun
huan. Seusai berkata ia segera mengangkat cawan dan
meneguk air teh itu setegukan namun pada saat itulah
mendadak ia merasakan bibir bagian bawahnya terasa kaku.
Sebagaimana diketahui, Tong bun huan adalah sau Cengcu
dari keluarga Tong di Szuchuan, sebagai keturunan keluarga
Tong yang sangat ahli didalam ilmu beracun, ia segera sadar
bahwa lapisan mangkuk yang mereka gunakan telah dlolesi
racun oleh seseorang sehingga hal ini menyebabkan bibir
bagian bawahnya jadi kaku.
cepat Cepat dia menyembur keluar semua air teh yang
telah masuk ke dalam mulutnya itu, kemudian sambil
membanting mangkuk tersebut keatas tanah, bentaknya
dengan suara dalam:
"Siapa yang berani mengoleskan racun di sisi mangkuk?
Hayo jawab, siapa yang menyuruh kau berbuat begini?"
Tindakan yang dilakukan tersebut segera membuat Giok Lip
Sam sekalian jadi tercengang, mereka lebih terkejut lagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
setelah mendengar bahwa nenek itu telah mengoleskan racun
disisi mangkuk mereka.
Nenek itu nampak dibuat kaget sehingga berdiri bodoh,
sepasang matanya terbelalak lebar, diawasinya Tong Bun
huan dengan ketakutan lalu sahutnya
"Kongcu... kau, mau apa kau...? Bila kau menganggap air
teh kelewat dingin, biarlah aku sinenek memanaskannya
sebentar..."
Tong Bun huan tertawa dingin.
"Hee hee heee... kau tak usah berlagak pilon lagi, siapa
yang menyuruh kau mengoleskan racun disisi mangkuk
kami...?"
-oo0dw0oo-
Jilid: 39
"Aaah... aahhah..."
Tiba tiba nenek itu menjerit kaget dan berseru agak
tergagap:
"Kongcu maksudkan keempat mangkuk itu... tadi...
sebelum kek koan berempat datang kemari..."
Mendadak diawasinya keempat orang itu dengan ragu dan
tidak melanjutkan kembali kata katanya.
"Hayo Cepat kau lanjutkan kata kata itu" desak Ciok Siu go
segera, Dengan wajah serba salah nenek itu berkata:
"ooo... orang itu memberi sekeping perak kepadaku dan
melarang aku mengatakannya..."
Ciok Siu go segera mengambil sekeping perak dan
diletakkan diatas meja sambil ujarnya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"cepat katakan asal kau bersedia berbicara uang ini
menjadi milikmu"
"Sungguh?" seru nenek itu sambil memandang uang
tersebut dengan pandangan rakus "baik akan kukatakan apa
yang sebenarnya terjadi barusan ada seorang kek koan yang
mengatakan bahwa sebentar lagi kek koan berempat akan tiba
disini ia minta kepadaku si nenek untuk menggunakan
keempat mangkuk tersebut untuk menuangkan air teh bagi
kalian dan akupun menuruti perkataannya ."
"Bagaimanakan tampang wajah orang itu?" tanya Seng
Bian tong kemudian.
Nenek itu berpikir sejenak kemudian baru berkata
"Kek koan itu berusia antara empat puluh tahunan
perawakan tubuhnya tidak terlalu tinggi dan memakai jubah
panjang berwarna hijau matanya buta satu. Aaah... benar dia
punya dua gigi yang besar dan memelihara kumis model
tikus... selain itu... jari tangan sebelah kanannya terdiri dari
enam buah..."
Tidak sampai perkataan tersebut selesai diutarakan Seng
Bian tong sudah membentak dengan suara dalam
"Kurang ajar.. kau berani sekali berbiara yang bukan bukan
dihadapanku,"
Nenek itu segera menunjukkan giginya yang putih sambil
tertawa cekikikan-
"Besar amat emosi orang ini"
Kalau tadinya dia berbicara secara lambat lambat dengan
suara yang parah dan berat maka ucapannya sekarang
berubah jadi begitu mudadan merdu sekali malah sewaktu
tertawa kelihatan barisan giginya yang putih bersih dan amat
rapih.
Ciok Lip sam segera membentak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siluman perempuan ternyata kau yang sedang bermain
gila!!"
Telapak tangannya segera diayunkan ke depan
melancarkan sebuah pukulan.
Pada saat yang bersamaan Seng Bian tong melompat
bangun juga dari tempat duduknya.
Nenek itu sama sekali tidak menghindar ataupun berkelit
malah ujarnya sambil tertawa Cekikikan.
"Ciok loya Cu lebih baik tak usah menghambur tenaga
dengan perCuma."
Ciok Lip sam adalah ketua dari Heng gi bun tenaga dalam
yang dimilikinya amat sempurna namun anehnya didalam
melancarkan serangannya kali initak setitik tenaga dalam pun
yang dapat dipancarkan keluar
Kenyataan ini sangat mengejutkan hatinya dengan mata
melotot dia segera membentak "Kau..."
Tong Bun huan dan Ciok siu go segera menyadari keadaan
yang tak beres baru saja mereka bersiap siap hendak
meloloskan pedang masing masing...
Mendadak nenek itu berpaling kearah Tong Bun huan dan
berkata sambil tertawa merdu
"Hmm... percuma kau menjadi sau Cengcu dari keluarga
Tong keluarga yang menyombongkan diri sebagai paling ahli
dalam menggunakan racun nyatanya kalian toh tidak tahu
akan perbuatanku ini? Hmmm bila aku sampai membiarkan
kalian sadar akan keracunan percuma diriku terhitung satu
diantara dua belas tusuk konde emas dari Lo Cu san-.."
Menyusul perkataan itu dia segera melepaskan selembar
topeng kulit manusia yang amat tipis dari atas wajahnya dan
melepaskan rambut palsunya yang beruban itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam waktu singkat dihadapan mereka berempat telah
muncul seorang gadis muda berwajah cantik yang berambut
panjang sebahu
Ciok Lip sam Seng Bian tong Tong Bun huan dan Ciok Siu
go berempat segera bangkit berdiri namun mereka tak mampu
bergerak lebih jauh karena tubuhnya mendadak jadi kaku
seperti patung.
ooooooo
Gadis muda itu segera berkata lagi sambil tersenyum
manis.
"Aku dapat perintah dari hujin untuk menyambut
kedatangan kalian berempat. untung saja kalian berempat
sudi memberi muka padaku untuk itu kuucapkan banyak
banyak terima kasih"
Hampir pada saat yang bersamaan Hui san taysu dari Siau
limpay dan Giok ceng Cu dariBu tong pay yang berada dikaki
bukit Bean san disebelah barat pegunungan Hong san telah
mengalami pula suatu kejadian.
Dari arah timur membentang kearah barat bukit Bean san
terdapat sebuah jalan kecil yang berbatu. Hui san taysu dari
Siau limpay dan Giok ceng totiang dari Bu tong pay yang
masing masing diikuti anak muridnya sedang menempuh
perjalanan menembusi kaki bukit Bean san sebelah barat.
Didepan sana terbentang sebuah tanah berumput yang luas
disisi lapangan tampak dua buah kereta kencana yang
berwarna hitam pekat dengan kain tirai berwarna putih
Seorang wanita cantik berambut panjang bergaun kembang
kembang nampak berdiri disisi jala nan agaknya dia sedang
menantikan sesuatu disana
Siapakah yang sedang dinantikan oleh perempuan cantik
ini? Tentu saja bukan para hwesio atau kaum tosu bukan?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi disaat Hui san taysu dan Giok ceng totiang hampir
mendekati tanah lapang itu mendadak dengan wajah berseri
dan senyum manis dikulum perempuan cantik itu segera maju
menyongsong sambil tegurnya dengan girang:
"Aaah lo totiang dan lo suhu akhirnya tiba juga disini sudah
lama sekali siauli menantikan kedatangan kalian disini"
Ternyata orang yang sedang ditunggu tunggu olehnya
bukan seorang pemuda yang tampan melainkan tosu tua dan
hwesio tua ini
Hui san taysu segera menghentikan langkahnya kemudian
menegur.
"Ada urusan apakah li sicu menantikan kedatangan lolap
dan Giok ceng toheng di tempat ini?"
Sekali lagi perempuan cantik bergaun kembang kembang
itu tertawa genit.
"Aku mendapat perintah dari suhu untuk menantikan
kedatangan lo suhu dan lo totiang ditempat ini"
Kemudian dia membalikkan badannya serta menunjuk
kearah dua buah kereta kencana yang diparkir dibelakangnya
itu sambil berkata lagi
"Apakah kalian sudah melihat kedua buah kereta kencana
itu? Suhu berpesan agar mengundang lo suhu dan lo totiang
sekalian naik keatas kereta"
"Siapakah suhu dari li sicu?" Hui san taysu segera bertanya.
Gadis cantik bergaun kembang kembang itu memutar
sepasang biji matanya yang bening, kemudian menjawab:
"Siapakah suhu ku, lo suhu tentu akan mengetahui dengan
sendiri bila kau sudah naik kedalam kereta serta tiba ditempat
tujuan, kalau sekarang mah aku tak berani banyak
berbicara..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sampai disini, dia segera meleletkan lidahnya.
Lidah yang merah lunak dan lembut itu mendatangkan
rangsangan yang menggairahkan bagi siapapin yang
melihatnya
Hui san taysu segera berkerut kening lalu katanya:
"Li sicu pandai amat bergurau, padahal lolap serta Giok
ceng totiang sama sekali tidak kenal dengan gurumu kami tak
berani mengganggu ketenangan kalian. harap li sicu segera
memberi jalan"
"Kau mengatakan tidak kenal dengan guruku?"
Gadis bergaun kembang kembang itu segera tertawa
cekikikan katanya lebih jauh
"Siapa sih yang sejak dilahirkan sudah punya teman
banyak? Guruku sudah menunggu lama sekali harap lo suhu
dan lo totiang segera naik kedalam kereta."
Agaknya Giok ceng totiang sudah mengetahui kalau gadis
tersebut sengaja hendak mencari gara gara, maka dengan
suara dalam ia segera menegur, "Li sicu tak usah banyak
berbicara lagi hayo cepat menyingkir dari situ"
"oooh, galak benar lo totiang ini, siautit cuma
melaksanakan tugas atas perintah guruku, mengapa kau
malah membentak bentak diriku? Lo suhu, lo totiang bila
kalian enggan memberi muka bagaimana caraku untuk
memberi laporan kepada guruku nanti?"
Sambil tertawa nyaring Giok Cing totiang segera menukas,
"Nona tidak usah berlagak pilon lagi, bila kau mempunyai
sesuatu maksud tujuan lebih baik utarakan saja secara terus
terang"
Dengan wajah bersungguh sungguh nona cantik itu berkata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku berbicara dengan sungguh hati guruku memang benar
benar bermaksud mengundang kalian berdua"
Hui san taysu majU selangkah ke depan kemudian sambil
merangkap tangannya di depan dada ia berkata,
"Seandainya lolap dan Giok ceng toheng menolak untuk
memenuhi undangan tersebut? oooh hal ini mana boleh jadi?"
Tapi setelah mengerdipkan sepasang matanya yang bulat
besar dan bening itu dan berpikir sejenak ia berkata lebih jauh
"Suhuku telah berpesan andaikata lo suhu dan lo totiang
menolak untuk memenuhi undangan tersebut maka siauli
diperintahkan untuk... untuk..."
Mendadak ia menghentikan kata katanya diiringi senyuman
yang ramah dan manis Giok ceng totiang segera tersenyum.
"Jadi nona ingin berkelahi melawan Hui san taysu serta
pinto ?"
"Benar!!"
Setelah mengucapkan jawaban tersebut tiba tiba si nona
bergaun kembang kembang itu mengerling sekejap kearah
Giok Cing totiang kemudian serunya lagi dengan manis
"Lo totiang kau telah berpikir sampai di mana? Kalian yang
satu adalah pendeta agung dari Siau lim si sedangkan yang
lain adalah jago kenamaan dari Bu tong pay ilmu silatnya
tentu amat hebat. bagaimana mungkin siauli mampu berkelahi
melawan kalian berdua? Maksud guruku..."
Sambil tertawa kembali ia berhenti berbicara dan tidak
melanjutkan kata katanya itu.
"Apa yang dikatakan gurumu?" Giok Cing tiotiang segera
bertanya.
Nona bergaun kembang kembang itu tertawa cekikikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Suhu berpesan apa bila lo suhu dan lo totiang enggan ikut
pergi maka kami dilarang untuk berkelahi dengan kalian
dengan kepandaian kami yang begitu minim bagaimana
mungkin dapat menandingin lo suhu serta lo totiang? Tapi
kami toh bisa menyeret kalian pergi."
"Menyeret kami ?" kembali Giok Cing totiang tersenyum
"bagaimana cara menyeretnya ?"
"Suhu bilang bila tamunya enggan datang maka kami
disuruh menyeretnya walaupun menyeret tamu bersifat
memaksa tapi hal ini toh masih mencerminkan ketulusan hati
majikan kami sekalipun tamunya tetap menolak, toh tak akan
bentrok sehingga saling bertarung ?"
"Apakah nona hendak menyeret kami ?"
Gadis bergaun kembang kembang itu segera balik bertanya
"Apakah kalian berdua benar benar tidak bersedia ikut
kami? Bila kalian memang keberatan terpaksa kamipun akan
menyeret kalian berdua..."
"omintohud" Hui san taysu dari Siau lim si segera
merangkap tangannya dimuka dada sambil berseru memuji
keagungan sang Buddha, "apabila li sicu tidak menyingkir lagi
dari situ, terpaksa lolap tak akan berlaku sungkan sungkan
lagi"
Nona bergaun kembang kembang itu segera mencibirkan
bibirnya dan berseru dengan suara mengambik.
"Dengan susah payah aku menempuh perjalanan jauh
untuk menyambut kedatangan kalian disini, masa kalian tak
mau mengikuti diriku ?"
"Li sicu, hayo cepat menyingkir dari situ" bentak Hui san
taysu dengan suara dalam. Ujung baju kirinya tiba tiba
dikebaskan ke depan denan kecepatan luar biasa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kepandaian yang dipergunakan untuk melancarkan
serangan tersebut tak lain adalah ilmu Siu li kau kun yang
merupakan salah satu ilmu sakti dari Siau limpay.
Begitu ujung baju tersebut dikebaskan ke depan, terasalah
segulung tenaga pukulan yang amat lembut dan halus
menyambar ke tubuh sinona bergaun kembang kembang itu
Sesungguhnya si hwesio tua itu memang tak berniat
melukai lawannya ia tak lebih hanya bermaksud mendesak
nona bergaun kembang kembang itu agar mundur beberapa
langkah dari tanah berumput itu sehingga jalan perginya tidak
terhadang lagi.
Berbicara dari daya kemampuan yang dimilikinya, untuk
memindahkan sinona bergaun kembang kembang sejauh
beberapa langkah dari posisinya semula dengan tenaga dalam,
sebetulnya bukan termasuk kejadian yang luar biasa.
Siapa tahu baru saja hwesio tua ini mengebaskan ujung
bajunya, tiba tiba nona bergaun kembang itu miringkan
tubuhnya dengan lincah seperti pohon yang liu terhembus
angin dengan sebat sekali ia berhasil meloloskan diri dari
ancaman tersebut. Mendadak teriaknya keras keras
"Hey, kalian cepat keluar mari kita turun tangan bersama
untuk menyeret lo suhu dan lo totiang itu naik ke atas kereta."
Begitu dia berteriak. mendadak kain tirai yang berada
dimuka pintu ruang kereta kencana tersebut disingkap orang,
lalu bagaikan hembusan angin puyuh bermunculan tujuh
orang gadis bergaun kembang kembang semua. Ditengah
suara cekikikan yang ramai dan merdu bagaikan
segerombolan kupu kupU yang beterbangan diatas bunga,
mereka menyerobot ke arah Hui san taysu serta Giok Cing
totiang.
Serentak dua orang anggota Lo han tong dari Siau lim si
serta dua orang murid Bu tong pay yang berdiri disamping
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertindak maju kemuka sambil membentak.: "Hey, apa yang
hendak kalian lakukan?"
Kawanan gadis itu hampir semuanya memakai gaun
kembang dan berusia diantara tujuh delapan belas tahunan,
hal ini membuat kau sukar untuk membedakan lagi manakah
pemimpin yang barusan telah berbicara dengan Hui san taysu
serta Giok Cing totiang tadi. pada saat itulah terdengar
seseorang berseru dengan suara yang amat merdu. "Lebih
baik seret dulu keempat hwesio cilik dan tosu cilik itu naik
keatas kereta"
"Benar" sambung yang lain dengan cepat, "mari kita seret
mereka naik ke ataS kereta"
Maka ketujuh depalan orang nona itupun maju bersama
Sama menerjang ke arah dua orang hwesio dan dua orang
tosu itu sambil berseru dengan suara merdu: "Suhu silahkan
naik keatas kereta "
"Totiang mari kita berangkat"
Dengan delapan orang nona harus menghadapi empat
orang hwesio dan totiang berarti seorang harus berhadapan
dengan dua orang lawan,
Kedua orang nona yang cantik dan manja itu, seorang dari
kiri yang lain dari kanan segera menarik tangan para hwesio
dan tosu itu sambil menyeret mereka menuju ke arah kereta
kuda.
Kedua orang murid Lo han tong dari Siau lim si serta dua
orang anggota Bu tong pay itu rata rata sudah berusia empat
puluh tahunan, ilmu silat mereka sangat hebat dan
berpengalaman sangat luas.
Tapi kali ini, entah apa sebabnya ternyata tak mampu
berkutik atau memberi perlawanan barang sedikitpun setelah
menghadapi kawanan nona nona cantik ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika mereka diseret dan didorong oleh kawanan gadis itu
menuju kearah kereta bagaikan orang yang terkena sihir saja,
ternyata mereka tidak meronta atau melawan sebaliknya
membiarkan diri mereka diseret dan didorong menuju kearah
kereta dengan langkah sempoyongan.
Suara tertawa cekikikan yang merdu dan ramai segera
mengiringi keberangkatan mereka menuju kearah kereta.
Dengan cepat Hui san taysu telah melihat bahwa keadaan
tak beres, buru buru dia berseru dengan suara rendah
"Toheng, tampaknya kawanan gadis ini sedikit agak aneh,
coba kau lihat, mereka telah turun tangan terlebih dulu
terhadap mereka" (maksudnya keempat orang pengikut
mereka).
Berbicara sampai disini, ia segera menjejakkan sepasang
kakinya keatas tanah, lalu bagaikan seekor bangau abu abu
dia menerjang kehadapan kereta kuda itu sambil bentaknya
keras keras.
"Lepaskan mereka!!"
Kedua buah kereta kuda itu diparkir ditanah berumput,
sedangkan tanah berumput itu berada ditepi jalan setapak
yang jaraknya satu dua kaki saja.
Pada waktu itu, kedelapan orang nona bergaun kembang
kembang itu sudah menyeret keempat orang hwesio dan tosu
itu hingga tiba dimuka kereta, betapa terkejutnya mereka
setelah melihat datangnya terjangan dari sihwesio tua dari
tengah udara, jeritan kaget segera bergema memeCah
keheningan.
Jeritan tajam menandakan kalau mereka terkejut, namun
hal ini bukan berarti mengalahkan langkah mereka, sebab
orang orang itu tetap melanjutkan perjalanannya dengan
menyeret keempat orang korbannya naik keatas kereta.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendadak dari balik kereta muncul sebuah tangan yang
kurus kering mencengkeram korban korban tersebut satu per
satu dalam waktu singkat seorang hwesio telah diseret masuk
kedalam kereta, menyusul kemudian cakar maut itu muncul
kembali dan seorang hwesio lagi lagi terseret masuk.
Disana Hui san taysu telah menerjang tiba, kedelapan
orang gadis bergaun kembang kembang itu telah
menyebarkan diri, empat orang diantaranya segera
menyongsong kedatangannya sambil berseru dengan gembira.
"Suhu tua, kaupun telah datang"
serentak mereka bergerak maju ke muka dan mengelilingi
Hui san taysu rapat rapat. Terdengar seorang diantara gadis
gadis tersebut berteriak lagi
"Suhu tua, kaupun kemarilah"
Suhu tua diiringi seruan seruan yang merdu ada tiga empat
orang diantaranya yang segera menggerakkan jari jari tangan
mereka yang lentik untuk menarik ujung baju hwesio tua itu
bahkan ada pula yang menyelinap ke belakang tubuhnya serta
mendorong dorong tubuhnya. Mereka semua seakan akan
tidak tahu kalau hwesio tua ini adalah ketua Lo han tong dari
Siau lim si yang memiliki ilmu silat sangat hebat mereka pun
seakan akan tak pernah mempersiapkan diri untuk mengadapi
serangan si hwesio tua itu dengan kekerasan.
Semantara keempat orang itu mengerubuti Hui san taysu
maka keempat orang gadis lainnya segera berlarian pula
mengerubuti Giok ceng totiang "Totiang tua, marilah ikut
kami"
"Totiang tua, silahkan naik ke atas kereta "
Seperti juga rekan rekan lainnya, dengan cepat mereka
menarik dan mendorong tubuh Giok ceng totian menuju ke
arah kereta.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berada dalam keadaan begini, tentu saja Hui san taysu tak
akan membiarkan lawannya mendekati dirinya, dengan suara
menggeledek dia segera membentak " jangan salahkan kalau
pinceng akan turun tangan tanpa sungkan sungkan lagi "
Ditengah bentakan keras mendadak kedua ujung bajunya
dikebaskan keluar dengan yang telah digunakan untuk
mengebut ke arah si nona bergaun kembang kembang itu.
Kalau tadi dia hanya bermaksud untuk menggeserkan
tubuh si nona bergaun kembang kembang itu dari posisinya
semula sehingga gerakannya dilakukan amat pelan dan
kekuatan yang dipakaipun lembut dan halus tanpa wujud
apapun.
Berbeda sekali dengan tindakan yang dilakukan olehnya
saat ini, setelah menyaksikan anak murid Siau lim si dan Bu
tong pay yang mereka bawa diseret kedalam kereta, ia sadar
bahwa kawanan siluman perempuan itu tidak mudah untuk
dihadapi.
Sekali lagi sepasang ujung bajunya digetarkan keras keras,
dua gulung tenaga serangan yang amat kuat, seperti
gulungan ombak ditengah samudra langsung menerjang ke
empat penjuru dengan kekuatan yang maha dahsyat.
jangan lagi tenaga manusia dinding pekarangan atau
batupun pasti akan roboh dan hancur berantakan bila
terlanggar tenaga serangannya itu.
Jeritan kaget segera bergema memecahkan keheningan,
keempat orang gadis bergaun kembang kembang itu bagaikan
kupu kupu yang terhembus angin puyuh serentak terbang
memisahkan diri ke empat penjuru, bagitu dahsyatnya
ancaman ini, hingga ujung baju yang mereka kenakan
berkibar kencang
Mereka semua dengan gerakan tubuh yang begitu ringan
seperti kupu kupu saja semuanya berhasil meloloskan diri
dengan selamat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ooooooo
Sekalipun angin serangan yang dilancarkan hwesio tua
maha dahsyat bagaikan amukan angin topan, nyatanya gadis
gadis tersebut seperti tahu bagaimana caranya untuk
menghindarkan diri.
Dengan menggerakkan tubuh mereka ke kiri dan kananentah
bagaimana caranya, yang jelas kawanan gadis itu
berhasil meloloskan diri dari daya tekanan yang maha dahsyat
itu, malahan mereka dapat menyerobot maju lagi sambil
meneruskan gerakan menarik dan mendorong tubuh si hwesio
tua itu.
Tak terlukiskan rasa terkejut Hui san taysu menghadapi
kejadian ini, dengan seksama diawasinya gerakan tubuh
mereka sewaktu meloloskan diri dari ancaman serangannya,
dimana ia memperhatikan segera tampaknya bahwa keempat
gadis itu telah menyentilkan kesepuluh jari tangannya secara
bersama sama disaat mereka sedang melejit untuk
menyebarkan diri tadi.
Dari balik sela sela jari tangan mereka yang lentik dan
indah, segera berhamburan sepuluh gulung asap tipis
berwarna merah yang pada hakekatnya sulit untuk
diperhatikan dengan mata telanjang begitu menyebar ke
udara, asap tadi segera lenyap dan tidka berwujud lagi.
Satu ingatan segera melintas dalam benak hwesio tua itu,
cepat cepat ia menutup semua pernapasannya lalu sepasang
telapak tangannya diayunkan berulang kali melancarkan
serangkaian serangan dahsyat.
Gerakan tubuh dari keempat orang gadis bergaun kembang
kembang itu memang indah dan luar biasa, apa bila angin
serangannya menyerang kesebelah timur, maka mereka yang
berada diposisi timur segera bergerak mundur kebelakang
bagaikan sedang menari saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi dibalik tarian yang indah menawan itu justru
terkandung gerakan tubuh yang paling hebat dan tepat untuk
melepaskan diri dari ancaman angin pukulan.
Disaat mereka yang berada di timur bergerak mundur,
maka mereka yang berada di sebelah barat akan segera
memanfaatkan kesempatan itu untuk menerobos masuk ke
dalam dan menarik narik kembali ujung bajumu.
Begitu angin pukulanmu ditujukan kesebelah barat, maka
mereka yang berada diposisi barat segera bergerak mundur ke
belakang sementara mereka yang berada disebelah timur
kembali menarik narik tanganmu
Begitulah keadaan selanjutnya, hal ini membuat kau akan
menjadi pusing dan panik sendiri.
"Suhu tua, kau jangan jangan galak, kenapa sih mesti
membacok tubuh kami?" terdengar seorang diantara gadis
gadis bergaun kembang kembang itu berseru. Begitu seorang
bersuara, yang lain pun segera ikut ikutan:
"Yaa betul, suhu tua, kau toh tak pantas memukul orang
yang berbaik hati kepadamu, apa lagi kau tak pernah berbuat
salah kepadamu, kenapa kau mesti bersikap galak?"
Tentu saja pernapasan seseorang tak mungkin bisa
dihentikan untuk jangka waktu yang panjang, setelah
berulang kali melepaskan serangannya mau tak mau Hui san
taysu harus berganti udara. Padahal bubuk merah yang
disebarkan lawan tak berbau dan tak berwarna lama kelamaan
orang pasti tak akan memperhatikan ancaman darinya lagi.
"Aaah, tosu tua mau membunuh orang?" tiba tiba dari
pihak lain kedengaran seseorang berteriak keras.
Setelah melepaskan beberapa buah serangan, keadaan Hui
san taysu dipihak lain-
Walaupun ilmu pukulan Tek kok ciang dari Bu tong pay
adalah semacam ilmu pukulan yang khusus menahan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kekerasan dengan kelembutan dan barang siapa terkena angin
serangan tersebut tubuhnya akan mencelat jauh kedepan
sana, tapi nyatanya kepandaian tersebut tak bermanfaat apa
apa dalam menghadapi keempat gadis bergaun kembang
kembang itu.
dalam keadaan begini, dengan kening berkerut ceng Im
totiang segera meloloskan pedangnya sambil membentak.
"Maaf, apabila kalian ribut terus tak mau mundur dari situ,
jangan salahkan apabila pinto akan melakukan pembunuhan
secara besar besaran"
pedangnya segera diayunkan kemuka, serentetan cahaya
pedang berwarna hijau segera menyapu kedepan bagaikan
serentetan biang lala panjang, serangan itu tertuju ke arah
kuda yang berada disebelah kiri.
(Kereta kuda yang berada disebelah kiri itu tak lain adalah
kereta dimana keempat anggota Siau limpay dan Bu tong pay
tersekap tadi).
Tujuan dari serangannya itu tentu saja berusaha untuk
meloloskan dari keempat orang nona itu dan berusaha
menolong keempat orang muridnya.
Tapi disaat serangannya hampir mencapai tirai kereta
itulah, tiba tiba dari balik kain tirai kereta muncul sebuah cakar
tangan yang kurus kering, dimana kelima jari tangannya itu
menyambar, ternyata ujung pedang tersebut berhasil
dicengkeramnya erat erat bahkan ditarik masuk ke dalam.
Tindakan tersebut sama sekali diluar dugaan Giok Cing
totiang, padahal serangan pedangnya itu memang tertuju ke
arah kereta tersebut, tapi pihak lawan bukan saja tak takut
dengan ketajaman pedangnya, malah sambil menggenggam
menariknya ke belakang bukankah hal ini sama artinya
dengan melipat gandakan kekuatan serangannya ?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam terkejutnya cepat cepat Giok Cing totiang
menghentikan gerakan tubuhnya lalu dengan sekuat tenaga
pergelangan tangan kanannya meronta ke belakang
Tapi saat itulah orang yang berada didalam kereta itu telah
mengerahkan seluruh tenaganya untuk membetot kedalam,
sedangkan Giok Cing totiang juga mengerahkan tenaga
keluar, akibatnya kedua belah pihak sama sama saling
membetot satu dengan lainnya.
Seandainya kejadian ini berlangsung pada situasi dan
kondisi yang berbeda, maka kekuatan kedua belah pihak
adalah seimbang dan siapapun tidak menderita kerugian apa
apa, tapi berbeda sekali dengan keadaan pada waktu itu.
Keempat orang nona bergaun kembang kembang yang
tadinya berhasil didesak mundur sejauh dua langkah oleh
serangan pedang dari Giok Cing totiang, kini berbalik
menerjang kembali kedepan bagaikan kupu kupu yang
terbang diangkasa. Mendadak terdengar seorang diantaranya
berseru keras
Sambil berseru ada empat buah telapak tangan yang
lembut mendorong punggung Giok Cing totiang.
Berada dalam keadaan begini, tosu dari Bu tong pay ini
terpaksa harus mengendorkan tangan kanannya sambil
melepaskan pedangnya, kemudian sambil membentak keras
dan membalikkan badan sambil melancarkan serangan dengan
kedua belah tangannya.
Dengan cepat kedua orang gadis bergaun kembang
kembang yang mendorong tubuh tosu itu menyelinap ke
samping dan menghindarkan diri.
Saat itulah dua orang gadis bergaun kembang kembang
lainnya bertindak cepat, mereka mengayunkan tangannya ke
muka, dua buah sapu tangan kecil yang diayunkan segera
menyiarkan bau harum yang semerbak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Giok Cing totiang amat terperanjat cepat cepat ia menutup
pernapasan sendiri.
Akan tetapi di saat Giok Cing totiang melepaskan
pedangnya sambil membalikkan badan tadi, orang yang
berada dalam kereta itu telah merebut pedangnya dan dengan
menggunakan gagang pedang ia totok jalan darah Giok -heng
hiat di belakang kepala Giok Cing totiang dengan jurus Tayhe
jatuh terjungkir.
Giok Cing totiang segera merasakan pandangan matanya
jadi gelap sedangkan keempat nona bergaun kembang
kembang itu bersorak sorai dengan gembiranya. "Totiang tua
sudah naik "
Keempat orang itu segera bekerja cepat dengan
mendorong tubuh Giok Cing totiang naik keatas kereta.
Dengan begitu, kini tinggal Hui san taysu seorang.
Setelah menaikkan tubuh Giok Cing totiang ke dalam
kereta, keempat orang nona bergaun kembang kembang itu
kembali mengerubuti Hui san taysu secara ketat.
"Suhu tua, kini totiang tua sudah naik ke dalam kereta,
silahkan kaupun naik ke atas kereta"
Sekarang Hui san taysu sudah tahu bahwa kawanan gadis
bergaun kembang kembang itu bukan manusia sembarangan,
dia pun tak dapat meraba identitas serta asal usulnya, dalam
kaget dan marahnya ia segera mengeluarkan ilmu pukulan
penakluk naga dan harimau, suatu pukulan dari Siau limpay
yang maha dahsyat dan dihari hari biasa jarang digunakan.
Dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan pendeta tua
itu telah menggelembung besar seperti sebuah lampu lentera,
dibalik gelembung itu penuh berisikan hawa murni yang luar
biasa, sembari mengepal sepasang tinjunya kencang kencang,
dia membentak dengan mata melotot amat besar
"Siapakah diantara kalian yang berani maju?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat dua buah pukulan yang dahsyat segera
dilontarkan kedepan-
Ilmu ciang hong bu hoa kun dari Siau limpay adalah sejenis
ilmu pukulan yang mengandalkan tenaga kang, begitu
serangan dilancarkan daya kemampuannya sanggup
menghancurkan batuan cadas dan merobohkan kayu besar,
kehebatannya sungguh luar biasa dan sangat mengerikan hati.
Keempat orang ncna bergaun kembang kembang yang
termakan oleh tenaga serangan tersebut, serentak
membubarkan diri ke empat penjuru bagaikan kupu kupu yang
terhembus angin kencang
Tentu saja mereka bukan terlempar tenaga serangan
pendeta tua itu, melainkan menghindarkan diri secara lincah.
Kebetulan sekali dua orang gadis lain yang sedang
memburu kehadapan hwesio itu tiba tiba saja mereka menjerit
kaget seperti dua orang orangan yang terbuat dari rumput
kering saja mereka menarik dan terlempar sejauh satu dua
kaki lebih dari tempat semula.
Dua orang rekan lainnya segera menyadari akan datangnya
ancaman bahaya, cepat cepat mereka miringkan badannya
dan menghindarkan diri kesamping.
Hui san taysu sebagai ketua Lo han tong dari kuil Siau lim
si sesungguhnya memiliki kepandaian silat yang maha dahsyat
tapi setelah melancarkan serangan dengan ilmu clong Liong
ho hou bun tadi, ia segera merasakan ada sesuatu yang tak
beres.
Berbicara dari tenaga dalam yang dimilikinya, biarpun dia
harus melancarkan lima enam ratus buah pukulan dengan
sepenuh tenaga pun hal ini bukan suatu kesulitan baginya, ia
pun tak bakal merasakan tenaganya tersendat sendat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi sekarang, baru dua serangan yang dilancarkan, ia
sudah merasakan kekuatannya tersendat sendat dan
tenaganya tak sesuai dengan keinginan didalam hati.
Tak terlukiskan rasa kaget pendeta tua itu ia sadar hal ini
pastilah disebabkan bubuk merah yang disentilkan dari ujung
kuku jari keempat orang siluman perempuan tadi, jangan
jangan bubuk tersebut adalah sebangsa bubuk pembuyar
tenaga?
Yang membuatnya lebih terperanjat bercampur keheranan
adalah hilangnya daya kemampuan dari ilmu pukulan ciang
Liong ho hou bun tersebut.
Diantara tujuh puluh dua macam ilmu silat aliran Siau
limpay, ilmu pukulan ciang Liong ho hou bun menempati
ururan kesembilan, dimana angin serangan tersebut
dilancarkan, kekuatannya luar biasa sekali, apalagi bila terkena
ditubuh, andaikata tidak matipun korbannya pasti akan terluka
parah.
Justru karena hebatnya, maka selama ini berlaku larangan
kepada murid siau limpay pada umumnya untuk berlatih
kepandaian tersebut, hanya para tiangloo atau anggota
pelindung hukum dari ruang Lo teng yang diijinkan melatih
ilmu tersebut. Itupun disertai dengan embel embel larangan
untuk dipakai secara sembarangan-
Tapi dengan amat jelas dia menyaksikan ada dua orang
gadis bergaun kembang kembang yang terkena pukulannya
sehingga mencelat ke belakang, siapa tahu kedua orang gadis
yang sedang meronta ronta waktu mencelat tadi, begitu
mencapai atas tanah ternyata dapat berdiri dengan santai di
sedikitpun tidak menunjukkan gejala terluka.
Bukan saja sama sekali tidak terluka oleh serangan tersebut
malahan begitu mencapai tanah, sepasang kakinya segera
menjejak ke atas lalu seperti dua gulung cahaya pelangi
meluncur kembali dengan kecepatan luar biasa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Padahal sela maini belum pernah ada seorang manusiapun
yang dapat meloloskan diri dari seranagn ciang Liong hu hou
kun tersebut dalam keadaan selamat.
Sudah hampir dua puluh tahun lamanya Hui san taysu
memangku jabatan sebagai ketua Lo han tong dari Siau lim si,
sedang tugas dari ruang Lo han tong adalah mengadakan
hubungan kontak dengan pelbagai perguruan didunia
persilatan, dengan sendirinya pengalaman serta
pengetahuannya amat luas.
Tatkala ia saksikan kedua orang gadis bergaun kembang
kembang itu sama sekali tidak terluka oleh serangan ciang
Liong hu hou ciang, semua hatinya agak terkejut, kemudian
seperti memahami akan Sesuatu segera pikirnya dengan
perasaan terkesiap
"jangan jangan yang mereka pergunakan adalah tarian iblis
langit ?"
Semua peristiwa itu berlangsung dalam sekejap mata,
secara beruntun sipendeta tua itu sudah melancarkan dua
buah pukulan, ia merasa kekuatannya tersendat sendat,
namun dalam situasi yang begitu kritis dan berbahaya ini,
apabila ia tidak melancarkan serangan lagi, itu berarti dirinya
akan tertangkap lawan-
Sekali lagi ia membentak keras, ditariknya napas dalam
dalam lalu segenap kekuatan yang dimilikiya dihimpun
menjadi satu, kepalan kanannya melakukan sapuan kekiri
untuk mendesak mundur ketiga orang nona bergaun kembang
kembang yang bertugas memanfaatkan kesempatan untuk
mendekatinya. menyusul kemudian tubuhnya berjongkok dan
kaki kanannya melancarkan sebuah sapuan Sau tong tui untuk
menyambar ketiga orang yang berada disebelah kiri.
Dalam perhitungannya cukup dnegan kedua buah serangan
tersebut ia sudah berhasil mendesak keenam orang itu
kesamping, lalu sambil melontarkan sepasang kepalannya ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa mendesak mundur dua orang yang mendesak kearahnya.
dengan begitu secara otomatis diapun bisa meloloskan diri
dari ancaman mereka.
Betul hawa murninya tersendat sendat seperti tak lancar,
tapi ia masih mampu untuk menahan diri serta melepaskan
diri dari musibah tersebut, ia yakin musuh musuhnya belum
tentu dapat mengejarnya.
Tentu saja jalan pemikiran ini memang tepat dan bagus,
karenanya tanpa pedulikan kedudukannya sebagai ketua
ruang lo han tong dari kuil Siau lim si lagi, dia segera
mengambil keputusan untuk angkat kaki dari sana.
Sayang sekali dia sudah salah perhitungan, ketika kepalan
kanannya diayunkan ke depan, daya kekuatannya sudah jauh
lemah, menanti kaki kanannya melancarkan sapuan, tubuh
yang sebenarnya melejit ke udara itu mendadak kehilangan
tenaga sama sekali, bukan saja dia gagal untuk melompat
pergi dari sana, malahan sebaliknya ia jatuh terjebak ke atas
tanah.
Kedelapan orang gadis bergaun kembang kembang itu
segera melompat maju ke depan, yang menggotong badan
menggotong badan, yang mengangkat kaki pun mengangkat
kaki diiringi suara tertawa cekikikan yang ramai, mereka
menaikkan tubuh pendeta tua keatas kereta.
Hui san taysu dapat mengikuti semua kejadian itu dengan
jelas, sayang ia tak berdaya untuk melawan karena sama
sekali tak berkekuatan lagi, dalam keadaan demikian terpaksa
ia pejamkan matanya rapat rapat sambil berbisik dalam hati.
"omintohud, omintohud..."
ooooooo
sia an Cu adalah suatu tempat yang terletak antara
perbukitan an hui dengan Kang say, bila berjalan menuju ke
arah selatan, tempat itu adalah kuil Thio Ong Bio yang sudah
termasuk kedalam wilayah Kang sanTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
Walaupun tempat itu sudah jauh meninggalkan daerah
pegunungan Hong san , namun jarang sekali orang berlalu
lalang disana, dilihat dari tanah perbukitan yang tinggi rendah
tidak mereka, seakan akan tempat itu masih termasuk kaki
bukit Hong san-
Antara Sin un ciu dengan kuil Thio Ong Bio terdapat sebuah
bukit kecil, letaknya persis pada lintas antaraan hui dengan
Kay say, letaknya begitu tapi setiap orang yang melalui tempat
tersebut harus melalui bukit tersebut.
Saat itu waktu menunjukkan tengah hari. matahari dibulan
lima terasa panas sekali bagaikan sangat api ditambah pula
saat itu merupakan saat yang terpanas
Sebagian besar orang yang melalui jalan bukit itu rata rata
bermandikan keringat, melepaskan pakaian dibagian dadanya
dan merasa sangat dahaga. Saat itulah, tampak ada empat
bayangan manusia berjalan menuruni bukit itu,
Keempat orang ini bukan saja tidak mandi keringat pun
tidak membuka kanCing baju bagian dadanya bahkan gerak
gerik mereka kelihatan amat lembut dan gagah.
Mereka tak lain adalah ketua Heng san pay Liok Tiong goan
yang baru turun dari perkampungan Kui Im san ceng di bukit
Hong san, bersama ketua Lek hap bun Ki Cu ho, ketua Tiam
cong pay Cia Yujin dan adik dari Ki Cu ho yaitu Ki Cu yu.
Dari keempat orang tersebut, tiga diantaranya adalah ketua
suatu perguruan besar, sedang yang lain adalah pemilik
perkampungan keluarga Ki, tentu saja sikap mereka jauh
berbeda dengan orang biasa.
Dibawah tebing Siau ni nia terbentak sungai dengan air
yang jernih serta sebuah hutan pohon siong disisi hutan
terdapat beberapa buah batu Cadas yang khusus disediakan
bagi orang untuk melepaskan lelah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil menghentikan langkahnya Ki Cu ho segera berpaling
dan katanya sambil tertawa:
"Saudara Liok. saudara Cia bagaimana kalau kita
beristirahat sejenak disini sebelum melanjutkan perjalanan
kembali ?" Liok Tiong goan tertawa terbahak bahak
"Haahh... haah... haah... nampaknya saudara Ki sudah
ketagihan merokok, kau ingin duduk sebentar untuk merokok
bukan...?"
"Tempat ini memang sangat indah dan lagi rindang" ujar
Cia Yujin pula, "tak ada salahnya kalau kita beristirahat
sejenak sebelum melanjutkan perjalanan"
Mereka pun mencari tempat duduk masing masing
diseputar tempat yang rindang itu.
Baru saja Ki Cu hoo mengisi huncweenya dengan tembakau
dan belum sempat disulut api,
tiba tiba...
Suara tertawa merdu bergema dari balik hutan, lalu
kedengaran seseorang menegur "Apakah kalian berempat
baru tiba sekarang?"
Menyusul perkataan itu, dari balik hutan muncul seorang
perempuan cantik berambut perak dan berwajah seperti
bunga tho.
Dia bukan lain aalah ketua Sau hoa bun Hoa Siang siang
yang pernah ditemui dipertemuan puncak bukit Hong san,
dibelakangnya mengikuti pula empat orang dayang berbaju
hijau. semuanya berwajah kaku dan dingin mendatangkan
kesan menyeramkan bagi siapapun yang memandangnya.
Melihat kemunculan Hoa siang siang yang sangat
mendadak itu, keempat orang itu serentak meningkatkan
kewaspadaan masing masing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apalagi Sao hoa bun ini diingat dari rambutnya yang
beruban seharusnya sudah berusia tujuh delapan puluh tahun,
tapi berbicara dari wajahnya yang segar seperti baru berusia
tujuh delapan belas tahunan hal ini sudah menimbulkan
kecurigaan yang besar bagi mereka.
Dengan pandangan tajam Liok Tiong goan memperhatikan
sekejap wajah Hoa siang siang lalu sambil menjura ia berkata
"Nyonya, kita seperti telah bersua dibukit Hong san ?"
"Aku bukan nyonya, aku adalah Sau hoa buncu" ucap Hoa
Siang siang sambil tersenyum. "oooh..."
Liok Tiong goan menjura sambil katanya lagi, "Rupanya kau
adalah Hoa buncu, maaf, maaf..."
Ki Cu hoo menyulut huncweenya dengan api kemudian
mengisapnya beberapa kali setelah itu dia bertanya.
"Apakah Hoa buncu pun kebetulan lewat disini ?"
Tiba tiba Hoa siang sian tertawa cekikikan, setelah
mengerling sekejap dengan genit, ia berkata sambil tertawa
merdu: "Aku toh sedang menunggu kalian"
Walaupun ucapan tersebut mirip kata permainan, tapi
sudah jelas dibalik perkataan itu masih terdapat sesuatu yang
tak beres.
"Apa maksud dari perkataan Hoa buncu itu?" Cia Yujin
segera bertanya.
Sebagai seorang ketua perguruan, di hari hari biasa dia
jarang sekali bergurau, karenanya sikap Hoa Siang siang yang
genit dan jalang itu segera menimbulkan perasaan muak
didalam hatinya:
sekali lagi Hoa Siang siang tertawa merdu
"Masa kau masih belum paham? Aku mendapat perintah
untuk menunggu kalian disini"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cia Yujin segera menarik mukanya, kemudian menegur:
"Aku paling tidak senang bergurau dengan orang lain, lebih
baik Hoa buncu jangan bergurau"
Melihat sikap keras lawan bicaranya, dengan cepat Hoa
Siang siang menarik wajahnya pula setelah mendengus
serunya:
"Kau anggap aku sedang bergurau denganmu? Hmmm
manusia she Cia maCam dirimu itu tak pantas...."
"Hoa buncu, harap kau jangan salah paham..." cepat cepat
Ki Cu yu menengahi
"Salah paham? Hoa siang siang segera tertawa dingin, "Cia
Yujin, tak ada salahnya kuberitahukan kepadamu, sudah
cukup lama aku menantikan kedatanganmu disini yang
kutunggu tak lain adalah kau manusia she Cia, nah manusia
she Cia kau tak usah kembali ke bukit Tiam cong lagi "
"Hmmm, dengan kemampuan Hoa buncu apakah kau bisa
menghalangi niatku ?" jengek Cia Yujin sambil tertawa dingin-
Ketika Ki Cu ho melihat kedua belah pihak makin berbicara
makin kaku, cepat cepat ia bangkit berdiri dan mendekati
kedua orang tersebut sambil katanya:
"Kalian berdua sama sama sebagai ketua suatu perguruan
besar, kenapa sih hanya disebabkan sepatah dua patah kata
yang tak berarti sudah saling gontok gontokan sendiri."
Dengan sinar mata yang tajam, Hoa siang siang
mendengus dingin-
"Hey orang she cia, dihapanku lebih baik kau menyerahkan
diri saja dari pada melawan"
-Cia Yujin amat gusar sekali, tiba tiba ia membentak
nyaring: "Perempuan siluman, besar nian baCot anjingmu itu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hmm, apakah baCotku besar atau tidak sebentar kau toh
akan mengetahui dengan sendirinya."
Menyusul perkataan itu Hoa Siang siang segera berpaling
ujarnya kepada keempat orang dayang berbaju hijau itu.
"Siapa diantara kalian yang hendak mewakili aku untuk
membekuk Cia Yujin?"
Dari keempat orang dayang tersebut, Sau Hoa segera
menampilkan dirinya, setelah memberi hormat kepada Hoa
Siang siang, dia maju ketengah arena
Sebagaimana telah diketahui, lidahnya telah dipotong
sehingga tak mampu berbicara lagi, oleh sebab itu dia tetap
membungkam diri dalam seribu bahasa. Sambil mengulapkan
tangannya, Hoa Siang siang segera berseru: "Baiklah,
sekarang juga kau maju dan bekuk dia, bila berani melawan,
bunuh saja"
sekali lagi Sao hoa membungkukkan badannya memberi
hormat sebagai ganti jawabann "Budak turut perintah"
Ia segera membalikkan badan sambii mengangkat tangan
kanannya ke atas. "criiing..."
pedangnya yang telah diloloskan dari sarungnya itu segera
diarahkan kehadapan Cia jin, sementara matanya menatap
wajah lawannya tanpa berkedip maksudnya "Ayoh cabutlah
pedangmu "
Hampir edan rasanya Cia Yujin menghadapi semaCam ini,
bagaimana pun juga dia adalah ciangbunjin dari Tiam
congpay, tapi pihak lawan Cuma mengutus seorang
dayangnya untuk menghadapinya bahkan sempat melontarkan
kata kata seperti "bila berani melawan, bunuh saja" jelas
ucapan tersebut merupakan suatu cemoohan dan penghinaan
yang sangat besar baginya.
Saking tak bisa menahan diri lagi, ia segera mendongakkan
kepalanya dan tertawa seram, lalu bentaknya keras keras:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hoa Siang siang kau memang terlalu menghina orang lain,
jika punya kepandaian lebih baik maju sendiri, mari kita
bertarung sampai salah seorang diantara kita roboh binasa "
"Hmm kau masih belum pantas untuk bertarung
melawanku"jengek Hoa Siang siang dingin-
Dalam pada itu Sau hoa telah melotot ke arah Cia Yujin
dengan pandangan tajam, pedangnya digetarkan berulang kali
sampai memperdengarkan suara dengungan nyaring artinya
"Mengapa kau belum juga mencabut keluar pedangmu?"
Liok Tiong goan yang menyaksikan peristiwa itu segera
berkerut kening, katanya kemudian
"Hoa buncu, sebenarnya persilatan apakah yang terjalin
antara kau dengan saudara cia? Persilatan yang bisa
diselesaikan secara damai lebih baik diselesaikan saja dengan
baik baik, apakah kau sama sekali tak sudi memberi muka
kepada siaute maupun Ki ciangbunjin...?"
Tiba tiba Hoa Siang sian tertawa terkekeh kekeh.
"Hoa buncu apa yang kau tertawakan ?" Liok Tiong goan
segera menegur.
"Liok ciangbunjin kau anggap aku hanya menunggu Cia
Yujin seorang ?"
Dari perkataan tersebut, sudah jelas dia membuka maksud
tujuan yang sebenarnya Sambil balas mengawasi lawannya
lekat lekat Liok Tiong goan balik menegur: "Jadi Hoa buncu
masih menanti orang lain? Siapakah dia ?"
Tiba tiba senyum manis yang semula menghiasi wajah Hoa
Siang siang lenyap tak berbekas, dengan suara dingin ia
segera menegur,
"Menurut pendapatmu, Cia Yujin datang kemari bersama
siapa saja..?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar ucapan mana, Liok Tiong goan segera tertawa
terbahak bahak:
"Haaahhh... haaahhh haaahhh... maksud Hoa Buncu kau
sedang menunggu kami berempat ?"
Ki Cu hoo segera menghembuskan asap huncweenya
sambil maju selangkah ke depan, katanya pula sambil tertawa
nyaring.
"Bagus sekali tampaknya Hoa buncu bermaksud membekuk
kami semua, bukankah begitu ?"
Hoa siang siang menggerakkan pergelangan tangannya
serta mempermainkan jari tangannya yang diberi cat kuku itu,
lalu katanya pelan-"Masih ada seorang lagi yang belum
datang"
"Siapakah dia ? tanya Liok Tiong goan cepat.
"Tentu saja siaute"
kedengaran seorang menyambung dari kejauhan sana.
Suara itu muncul dari atas tebing.
Tanpa terasa semua orang berpaling ke arah mana
berasalnya suara tersebut, tampak serombongan manusia
sedang berlari menuruni tebing itu.
orang yang berjalan dipaling muka adalah seorang lelaki
berperawakan tinggi besar, dia tak lain adalah pejabat pangcu
dari Kay pang Kwa Tiang tay yang baru saja diangkat menjadi
wakil Bengcu.
Dua orang yang berada di belakangnya adalah tianglo
bagian latihan Ong Tin hay serta tiang lo bagian hukuman
Seng Jin bin, disamping itu terdapat pula delapan orang murid
Kay pang yang menggembol karung goni dan membawa
tongkat kayu. Dengan gerakan yang cepat sekali mereka
berdatangan kehadapan para jago.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak menunggu perintah dari Kwa Tiang tay lagi, dengan
cepat kedelapan orang murid Kay pang itu menyebarkan diri
kesekeliling tempat itu
Hoa Siang siang mengangkat kepalanya sambil
memperhatikan sekejap keadaan di sekeliling tempat itu, lalu
ujarnya sambil tertawa.
"Kwa hu bengcu, kenapa sampai sekarang baru tiba ?"
Kwa Tiang tay tertawa tergelak.
"Tentunya kedatangan siaute belum terhitung terlambat
bukan?"
Yaa, memang tepatpada waktunya," jawab Hoa Siang siang
sambil mengangguk
Ki Cu ho yang menjumpai hal ini segera melirik sekejap
kearah Liok Tiong goan, lalu ujarnya.
"Rupanya saudara Kwa telah mengadakan janji dengan Hoa
Buncu."
sikap Kwa Tiang tay nampak sangat aneh dengan senyum
tak senyum dia berkata:
"Padahal kamipun tidak berniat apa apa, Bengcu hanya
berharap engkoh tua berempat sudi memberi muka
kepadanya dengan mampir sejenak diBenteng keluarga Hee."
Dari perkataan tersebut keadaan menjadi semakin jelas,
terutama mereka memang sengaja diutus oleh Hee Bengcu
untuk melakukan penghadangan disana.
Ki Cu ho segera menghentak huncweenya sambil menegur
dengan suara mendongkol.
"Sebenarnya apa maksud Hee Im hong?"
Kwa Tiang tay segera tertawa seram.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"BengCu hanya ingin mengundang kalian berempat mampir
sebentar dibenteng keluarga Hee kami sama sekali tidak
bermaksud apa apa."
Seandainya kami enggan pergi?" tanya Liok Tiong goan-
"Semua wakil dari pelbagai partai dan aliran telah
berdatangan semua disana, bila Cuma kalian berempat yang
keberatan, aku rasa hal ini kurang baik."
Padahal dari para wakil sembilan partai besar hanya ketua
Hoa san pay Siang Han hui serta ketua Pat Kwa bun Hong Ci
Cing bersedia mengUnjUngi benteng keluarga Hee sementara
lainnya telah kembali ke gunung masing masing. Tapi
sekarang Kwa Tiang tay justru mengatakan bahwa para wakil
telah kesana semua bukankah hal ini berarti Hui san taysu dari
Siau limpay Giok Cing totiang dari Bu tong pay Ciok Lip sam
dari Heng gi bun Tong Bun huan dari keluarga Tong san sarta
peluru baja Seng Bian tong sekalian telah dihadang jalan
perginya serta dipaksa menuju ke benteng keluarga Hee?
-oo0dw0oo-
Jilid: 40
Sekalipun Liok Tiong goan tidak mau mempercayainya
seratus persen, namun dia pun tidak membantah
kemungkinan tersebut diam diam hatinya merasa amat
bergetar.
Kendatipun demikian, perasaan hatinya itu tidak sampai
diperlihatkan diatas wajahnya, sambil tertawa dingin ujarnya
kemudian:
"Ketika Hee Im hong menyampaikan undangannya
kemarin, kami telah menjelaskan kepadanya bahwa kami
semua harus segera pulang ke gunung karena masih ada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
urusan lain, waktu itu diapun tidak memaksa kenapa Kwa loke
justru menyusul kemari serta mengundang kami secara
kekerasan ditengah jalan ? Beginilah Caramu terhadap tamu
?"
"Tak ada salahnya bila Kwa loko menyampaikan kepada
Hee Bengcu bahwa kami masih ada urusan dan tak mungkin
memenuhi undangannya biar maksud hatinya itu kami terima
didalam hati saja"
Kwa Tiang tay segera merentang sepasang tangannya lebar
lebar kemudian berkata:
"Siaute hanya datang kemari melaksanakan perintah dari
BengCu apabila loko berempat menampik bagaimana mungkin
siaute dan Hoa buncu mempertanggung jawabkan diri?"
"Sekali kami bilang tidak selamanya tidak. apakah Kwa loko
hendak memaksa dengan menggunakan kekerasan?" seru Ki
Cu hoo mulai gusar. Hoa Siang Siang segera tertawa terkekeh
kekeh:
"Kwa hu bengCu aku lihat tak gunanya banyak berbicara
keempat setan tua ini tak bakal melelehkan air mata sebelum
melihat peti mati"
Cia Yujin segera berseru pula sambil tertawa tergelak:
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... saudara Ki, saudara Liok
agaknya Hee Im hong memang sudah mempUnyai rencana
bUSUk kita tak usah banyak berbicara lagi dengan mereka"
"criing "
Ia membalikkan tangannya dan meloloskan pedang dari
sarung kemudian sambil melotot kearah Sau hoa bentaknya
keras keras.
"Harap nona menyingkir dari situ aku orang she Cia ingin
mencoba kehebatan dari Hoa Siang siang siluman perempuan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini. ingin kulihat sampai dimanakah kehebatan yang dimilikinya
sehingga begitu berani berbicara secara sesumbar."
Sau hoa yang berdiri dihadapan Cia Yujin tentu saja enggan
menghindarkan diri melihat lawannya meloloskan pedang
iapun tak berani berayal lagi. "sreet "
pedangnya segera digetarkan keras sambil melancarkan
sebuah tusukan ke depan
Sebagai seorang ketua dari suatu perguruan besar Cia Yujin
sungkan untuk bertarung melawan seorang dayang
pedangnya segera didorong kemuka dengan taktik
"menempel" dan. criiing dia telah membuang tusukan pedang
lawan keluar.
Dalam gerak serangannya barusan ia telah menggunakan
salah satu diantara sembilan rahasia ilmu silat Tiam congpay
asalkan pedang lawan kena ditempel oleh ujung pedangnya
maka pihak lawan pasti akan punah, sehingga tubuhnya turut
bergeser apalagi bagi mereka yang bertenaga dalam rendah
bisa jadi tubuhnya akan menerjang ke muka sejauh satu kaki
lebih.
Siapa tahu baru saja pedangnya menempel diujung pedang
Sau hoa tiba tiba saja ia merasakan senjatanya bergetar
sangat keras
Tidak nampak secara jelas gerakan tubuh apakah yang
telah digunakan Sau hoa tahu tahu saja tubuhnya berputar
kencang dengan ringannya dia terlepas dari lingkungan
pengaruh lawan-
Menyusul dengan terlepasnya dayang itu dari pengaruh
lawan cahaya pedang berkelebat lewat sebuah tusukan kilat
telah dilancarkan kembali dari sisi lain-
Diam diam Cia Yujin merasa terkejut sekali pikirnya.
Tak heran kalau Hoa Siang siang berani berbicara sesumbar
ternyata dayangnya telah memiliki daya kemampuan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
begitu hebat terutama dalam permainan pedangnya. Kalau
dayangnya saja sudah begini, bisa dibayangkan sampai
dimanakah taraf kepandaian yang dimiliki majikannya.
"Waah, hari ini aku benar benar telah bertemu musuh
tangguh, jika aku tak mampu menaklukkan perempuan ini,
mulai sekarang Tiam congpay tak akan punya muka untuk
berkelana lagi didalam dunia persilatan"
Berpikir sampai disitu, diapun menghentak keras dan
sebuah sapuan pedang dilontarkan keluar
Tiam congpay termashur didalam dunia persilatan karena
ilmu pedangnya yang hebat Cia Yujin sebagai ketua partai
sudah puluhan tahun lamanya mendalami ilmu pedang
tersebut, tenaga dalam yang dimilikinya benar benar amat
sempurna
Sejak kegagalannya untuk mengikat pedang Sau hoa
dengan taktik menempel tadi ia sadar bahwa Sau hoa
mengandalkan kelincahan tubuhnya untuk menghadapinya
kelincahan serta kecepatan gerak nona itu telah melenyapkan
tenaga tempelannya sampai berapa bagian.
Berbicara soal tenaga dalam dayang itu paling bantar baru
berusia dua puluh tahunan mana mungkin ia bisa menandingi
kemampuannya.
Karena didalam serangan berikut dia segera mengerahkan
tenaga dalamnya mencapai enam bagian lalu melepaskan
sebuah sapuan kilat ke depan
Kali ini tindakannya memberi hasil yang diharapkan begitu
sepasang pedang saling bertemu satu dengan lainnya...
"Traaang" segera terjadilah suara benturan yang amat nyaring
sau hoa segera merasakan munculnya segulung tenaga
yang maha dahsyat dari tubuh pedang lawan yang membuat
lengan kanannya tergetar keras dan menjadi kaku kuda
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kudanya gempur dan tak bisa dicegah lagi badannya mundur
sejauh tiga langkah ke belakang.
Bagi jagoan yang bertarung pantangan yang terbesar
adalah bertindak ceroboh hingga mundur apalagi sekali
mundur sampai sejauh tiga langkah lebih?
Tentu saja Cia Yujin tak akan mengejar seorang dayang
dengan serangan berikut yang maha dahsyat setelah
menggetarkan pedangnya tiba tiba dia membalikkan
pedangnya tiba tiba dia membalikkan tubuh dan menerjang ke
arah Hoa Siang siang...
Tindakan ini dilakukan olehnya dengan kecepatan luar
biasa sedemikian cepatnya sehingga Hong hoa dan Cu hoa tak
sempat meloloskan pedangnya untuk mencegah.
Dengan gerakan Cepat serentak mereka menerobos maju
kedepan Hoa Siang siang saat itulah tiga bilah pedang batu
diloloskan dari sarung sambil diayunkan keatas.
"criiingg..."
Ditengah suara benturan yang amat nyaring serangan dari
Cia Yujin segera terbendung oleh tangkisan ketiga orang
dayang itu.
Meneorong sinar tajam dari balik mata Cia Yujin setelah
menyaksikan kejadian ini, segera bentaknya "Mundur kalian
Semua dari Sini"
Pergelangan tangannya dibalik lalu menekan Senjata lawan
dengan kekuatan besar
Dalam waktu Singkat ketiga orang itu meraSakan pedang
mereka yang dipakai untuk menekan teraSa amat berat Sekali
sehingga hampir saja mereka bertiga tak mampu menahan
diri.
Diiringi seruan kaget dengan Cepat mereka membuyarkan
serangannya sambil bergerak mundur selangkah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sementara itu Sau hoa juga telah menerjang lagi ke depan
dengan kecepatan luar biasa
Dalam pada itu Hoa Siang siang berdiri tak bergerak
ditempatnya semula pelan pelan ia berkata:
"Tampaknya dia ingin mencoba kehebatan dari pedang
mestikaku mundurlah lebih dulu kalian semua"
Keempat orang dayang itu menurut dan segera
mengundurkan diri dari arena.
Pelan pelan Hoa Siang siang melangkah maju kemuka
kepada Cia Yujin ujarnya sambil tertawa hambar:
"Cia Yujin aku lihat ilmu pedangmu termasuk bagus juga ."
Sudah puluhan tahun lamanya Cia Yujin mempelajari ilmu
pedangnya ia berpendapat walaupun partai partai lain dari
sembilan partai besar seperti Hoa san, Heng san, Bu tong, Go
bi, Lak hap dan Pat kwa bun sekalian memiliki ilmu pedang
termashur namun belum tentu ilmu pedang para Ciangbunjin
itu mampu mengungguli kepandaiannya.
Sedangkan Sau hoa bun belum pernah terdengar namanya
didalam dunia persilatan namun ia tak berani memandang
enteng musuhnya sebab kalau dilihat dari rambut Hoa Siang
siang yang beruban sebaliknya paras mukanya Cantik dan
segar bisa jadi hal ini dikarenakan tenaga dalamnya yang
sempurna.
Karenanya setelah mendengar perkataan itu ia segera
mendongakkan kepalanya tertawa tergelak sambil ujarnya:
"Tak nyana Hoa buncu pandai juga menilai orang"
Hoa Siang siang mendengus dingin
"Tapi diujung pedangku belum tentu kau mampu bertahan
sebanyak sepuluh gebrakan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cia Yujin jadi tertegun setelah mendengar perkataan itu
segera ujarnya
"Apakah Hoa buncu yakin dengan perkataan itu ?"
Tiba tiba Hoa Siang siang tertawa lebar
"Seandainya aku tak mempunyai keyakinan sedikitpun
mana berani menghadang kalian berempat disini ?"
"Bagus"
Cia Yujin segera menggetarkan pedangnya dan berkata
lebih jauh:
"Aku rasa percuma kita banyak berbicara, bila Hoa buncu
memang sanggup mengungguli aku she Cia dalam sepuluh
jurus paling tidak kau mesti memiliki kepandaian yang benar
benar hebat dalam ilmu pedang. silahkan kau Cabut keluar
pedangmu "
"Baiklah"
pelan pelan Hoa Siang siang memberi tanda kepada Ti hoa
lalu katanya lagi "bawa kemari pedangku"
Tia hoa mengiakan dan segera maju ke depan
mempersembahkan sebilah pedang mestika yang bertatahkan
mutiara dengan kedua belah tangannya.
Hoa Siang siang segera menyambutnya dan cring sebilah
pedang panjang yang memancarkan sinar kehijauan telah
diloloskan dari sarungnya.
Dengan tangan kanan menggenggam pedang, tangan kiri
menggenggam sarung pedang, ia melirik sekejap kearah Cia
Yujin, kemudian berkata "silahkan Cia Ciangbunjin"
Perkataan itu selain diutarakan dengan suara yang merdu
dan lembut, nadanya pun jauh lebih sungkan
Memandang dandanan lawannya yang memakai baju model
keraton, tangan kiri memegang sarung pedang sementara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan kanannya memegang pedang, tampang ini
mengingatkan pemain opera diatas panggung tanpa terasa Cia
Yujin menjadi geli sendiri. Tapi dia merasa tak enak untuk
mentertawakan lawannya, karena itu segera ujarnya "Silahkan
Hoa buncu"
Pelan-pelan Hoa Siang siang menggerakkan ujung
pedangnya ketengah udara kemudian ujarnya.
" ciangbunjin paling baik kalau kau menghitung secara jelas
dalam sepuluh jurus aku akan membuatmu roboh terjungkal"
Cia Yujin tak sabar mendengar lebih jauh lalu dengan gusar
segera tukasnya "Hoa buncu, silahkan kau lancarkan
seranganmu dengan segera"
"Sambutlah serangan ini"
Ditengah bentakan nyaring, tiba tiba Hoa Siang siang
mendesak maju kedepan, sebuah tusukan pedang langsung
dilontarkan kedepan-
Cia Yujin tertawa nyaring, setelah menangkis datangnya
ancaman tersebut ia memutar telapak tangannya sambil
melancarkan serangan balasansementara
kedua orang tersebut terlibat dalam suatu
pertarungan yang amat seru dipihak lain ketua Heng sanpay
Liok Tiong goan tak dapat menahan sabar lagi, dengan sorot
mata tajam memancar keluar dari balik matanya ia awasi
wajah Kwa Tiang tay lekat lekat kemudian serunya
"Kwa Tiang tay, bukankah kau mendapat perintah untuk
menghadang jalan pergi kami?"
"Benar"
Kwa Tiang tay segera tertawa nyaring, kemudian berkata
lebih lanjut,
"Kalau aku memang bermaksud menghadang jalan pergi
kalian, mau apa kau sekarang?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liok Tiong goan tertawa dingin
"Bagus sekali, tampaknya kau ingin mengandalkan
kepandaian bermain ular panjangmu untuk bertarung
denganku?"
"cring" dia balikkan tangannya dan segera meloloskan
pedang Lei hwe kiam yang merupakan senjata andalannya.
pedang tersebut bergagang lebar lagi panjang tapi ujung
pedangnya mempunyai dua cabang yang persis seperti jilatan
api, ditambah lagi tubuh pedang tersebut berwarna merah
membara, karena itulah pedang ini dinamakan pedang Lei hwe
kiam. Sambil mengawasi Kwa Tiang tay dengan tajam,
kembali dia membentak.
"Hay, mana tongkat pemukul anjingmu? Aku ingin tahu
sampai dimanakah kehebatanmu di dalam kepandaian
tersebut?"
Berhadapan dengan ketua Heng sanpay yang termashur
dalam dunia persilatan sebagai seorang jagoan yang
berangasan dan lihay dalam ilmu pedang ini, Kwa Tiang tay
tak berani bertindak gegabah, dengan cepat ia memberi
tanda, seorang anggota Kay pang segera maju ke depan dan
mempersembahkan sebatang tongkat besi.
Begitu menerima toya tersebut, Kwa Tiang tay segera
berseru sambil tertawa nyaring:
"Liok Tiong san, kau menganggap ilmu pedangmu paling
lihay, nah aku persilahkan kau melancarkan serangan lebih
dulu "
"Bagus sekali "
Begitu menjawab tiba tiba tubuh Liok Tiong goan
mendesak maju kemuka secepat anak panah yang terlepas
dari busurnya, pedang Lie hwee kiam itu secepat sambaran
petir dan membawa serentetan cahaya tajam langsung
menyambar ke tubuh pengemis tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nyata sekali dia memang tak malu disebut seorang tokoh
ilmu pedang yang termashur didalam dunia persilatan,
serangan yang dilancarkan benar benar luar biasa dan
memiliki daya penghancur yang amat menggidikkan hati.
Walaupun Kwa Tiang tay bukan seorang ahli didalam
penggunaan pedang, namun pengalamannya dalam
menghadapi musuh sudah sangat banyak pengetahuannya
juga sangat luas melihat lawannya menerjang tiba sambil
menciptakan serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata
hingga tak sempat baginya untuk melihat secara pasti bagian
manakah yang terancam oleh musuh, ia menjadi terperanjat
sekali. Sialan, tampaknya monyet tua ini tidak gampang
dihadapi
Dengan cepat tubuhnya bergerak ke samping untuk
menghindarkan diri dari datangnya ancaman pedang
kemudian pergelangan tangannya diputar kencang, toya
tembaga diayunkan dari bawah menuju ke atas langsung
menyambar pedang lawan-Traangg...
Ketika pedang dan toya tembaga itu saling beradu satu
sama lainnya terjadilah suatu benturan yang amat keras.
Liok Tiong goan bersamaan pedangnya terungkit oleh toya
tersebut hingga tubuhnya meluncur ke tengah udara
Dengan suatu gerakan yang amat cekatan Liok Tiong goan
berjumpalitan beberapa kali di tengah udara pedangnya
segera digetarkan dan menciptakan serentetan cahaya
bianglala yang mengurung seluruh tubuh lawan-..
Dengan cepat Kwa Tiang tay mendongakkan kepalanya,
melihat apa yang terbentak didepan mata ia menjadi sangat
terkejut, cepat cepat toya tembaganya digetarkan ke atas, lalu
dengan jurus Awan tebal melindung puncak itu menyambet
datangnya ancaman tersebut
Kali ini terdengar beberapa kali bentrokan nyaring bergema
memecahkan keheningan, dalam satu gebrakan saja ia hampir
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menerima datangnya tujuh delapan buah tusukan pedang
lawancahaya
pedang, bayangan toya segera hilang lenyap tak
berbekas, ternyata Liok Tiong goan dengan wajah yang
garang telah melambung setinggi tiga kaki lebih di tengah
udara.
Bukan saja sorot matanya memancarkan sinar tajam yang
berkilauan, persis seperti dewa guntur pedangnya diputar
sedemikian rupa sambil berulang kali melancarkan
serangkaian bacokan maut.
Perlu diketahui, ilmu pedang aliran Heng san pay
mengutamakan sergapan yang datang dari tengah udara,
apabila pedangnya bersentuhan dengan senjata lawan maka
ia dapat memanfaatkan kekuatan tersebut untuk melambung
kembali keudara sambil melancarkan serangan kembali.
Dalam posisi dibawah, tentu saja lawan berada dalam
kedudukan dibawah angin, apabila serangan meluncur tiba,
secara otomatis kau pasti akan menangkis dengan senjatamu,
padahal asal kau melancarkan tangkisan maka diapun bisa
manfaatkan kesempatan itu untuk melambung kembali ke
tengah udara.
Biasanya bila suatu pertarungan berlangsung, kedua belah
pihak akan saling menyerang dan bertahan, tapi jikalau ilmu
pedang aliran Heng san pay sudah dikembangkan, ia akan
menyerang satu jurus demi satu jurus diiringi lambungan
tubuhnya ke tengah udara, sekali dia sudah melancarkan
serangan berarti kau tak akan mempunyai kesempatan untuk
melancarkan serangan balasan-
Sekali lagi Kwa Tiang tay menengadah keatas, tampak
selapis cahaya tajam berputar bagaikan roda, lagi lagi
serangan menyambar datang dari tengah udara dan
menyerang batok kepalanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kejadian mana sungguh membuat hatinya kaget bercampur
gusar, sambil membentak keras toyanya segera diputar
kencang menciptakan segulung bunga toya yang tebal
Berulang kali pedang dan toya saling beradu satu sama
lainnya, suara dentingan nyaringpun bergema silih berganti
setiap kali pedang Liok Tiong goan saling beradu dengan toya
lawan, ia segera manfaatkan kesempatan itu untuk
melambung kembali ke tengah udara.
Kali ini Kwa Tiang tay tidak menanti sampai lawannya
melancarkan serangan tiba tiba ia tertawa nyaring, sepasang
kakinya menjejak tanah dan tubuh menyusul lawan
melambung ditengah udara, sementara toyanya dengan jurus
"tonggak sakti menahan langit" yang disertai sekilas cahaya
kilat langsung menunjuk ke tubuh Liok Tiong goan yang
berada ditengah udara.
Sesungguhnya jurus serangan yang digunakan Kwa Tiang
tay kali ini hanya dilakukan olehnya menurut keadaan, jadi
sama sekali bukan merupakan suatu tindakan untuk
menetapkan ancaman dari ilmu pedang aliran Heng san pay.
Siapa tahu ilmu pedang Heng san pay mengutamakan
serangan dari tengah udara, di saat berlatih pedang,
merekapun sudah terbiasa menengadah keatas, hal ini
membuat semua anggota Heng san pay dapat melancarkan
serangannya baik di udara maupun didaratan dengan gerakan
yang tak berbeda
Biarpun ilmu silat yang dimiliki Kwa Tiang tay sangat lihay,
sayang sekali ia tidak terbasa dengan pertarungan ditengah
udara sehingga bagaimanapun juga posisinya jauh lebih tidak
menguntungkan-
Tatkala Kwa Tiang tay mengejar dengan serangan
mautnya, begitu sampai ditengah udara, serangan toyanya
sama sekali tidak memiliki perubahan apapun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebaliknya Liok Tiong goan yang melihat lawannya
menyusul tiba, tiba tiba saja badannya miring kesamping
sambil mengayunkan pedangnya berulang kali. Traaang
traaang, traaang.
Secara beruntun dia lancarkan tiga buah bacokan kilat yang
semuanya persis mengenai toya tersebut
Berhubung dia masih berada ditengah udara yang tiada
tempat berpijak terpaksa Liok Tiong goan harus
memanfaatkan kekuatan pada bacokan pedangnya itu untuk
memperlambat gerakan badannya yang meluncur ke bawah.
Pada serangan pedangnya yang pertama dia membacok
diujung toya pada bacokan yang kedua telah bergeser berapa
depa tapi masih tetap berada diatas tubuh toya, sementara
pada bacokan yang ketiga telah bergeser lagi sejauh berapa
depa namun ancaman tersebut masih tetap mengenai tubuh
toya lawan-
Kwa Tiang tay yang menerjang keatas terpaksa harus
meluncur turun kembali ke atas tanah guna menghindarkan
diri dari serangan toya lawan, namun dengannya ketiga
serangan pedang yang menghantam tubuh toya itu, dengan
sendirinya gerakan meluncur ke bawah pun menjadi lebih
lamban.
Akan tetapi disaat serangannya yang ketiga telah
menghantam tubuh toya tersebut, ia tidak menarik kembali
senjatanya, tapi membiarkan tubuh pedang itu membabat
menelusuri tubuh toya langsung melakukan gerakan menebas
Hal ini disebabkan Kwa Tiang tay memang tidak terbiasa
menggunakan senjata di tengah udara, sehingga serangannya
sama sekali perubahan apa pun-
Sejak toyanya digunakan untuk melakukan tusukan sambil
melompat ke udara hingga tubuhnya melayang kembali ke
atas permukaan tanah, hanya satu gerakan yang
dipergunakan olehnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berbeda sekali dengan Liok Tiong goan yang sudah melatih
suatu kungfunya, ditengah udara selama hampir sepuluh
tahun lamanya ia menjadi terbiasa dengan serangan diudara,
oleh sebab itu perubahan jurus yang digunakan olehnya pun
lebih bervariasi.
Tebasan pedangnya menelusuri tubuh toya tersebut betul
merupakan suatu ancaman yang sangat berbahaya apa lagi ia
sudah memperhitungkan bahwa Kwa Tiang tay tak mampu
berubah jurus serangan ditengah udara karena itu dibawah
ancaman babatan maut tersebut, dia yakin lawannya pasti
akan membuang senjata toyanya
Sesungguhnya Kwa Tiang tay hanya tidak terbiasa
melancarkan serangan dari tengah udara, padahal dalam
tubuh perkumpulan Kay pang ia termasuk seorang jago lihay
kelas satu ilmu silatnya sama sekali tidak berada di bawah
kemampuan Liok Tiong goan-
Tak terlukiskan rasa terkesiap pengemis itu, ketika
menyaksikan Liok Tiong goan yang masih berada ditengah
udara membabatkan pedangnya menelusuri tubuh toya
tersebut
Dalam gugup dan terdesaknya, ia mengendorkan kelima
jari tangan kanannya lalu melakukan gerakan mendorong
kearah luar dengan sepenuh tenaga, sementara tangan kirinya
melancarkan sebuah pukulan pula menghantam ancaman
yang datang dari Liok Tiong goan, setelah itu dia menarik
napaS panjang dan melompat mundur kebelakang.
Setelah berhasil mendesak lawannya melepaskan toya,
dengan cepat Liok Tiong goan melayang turun juga ke atas
tanah.
Dengan perasaan Kwa Tiang tay terdesak dibawah angin
segera membentak nyaring, sebuah pukulan dahsyat
dilontarkan dengan tangan kirinya sementara tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kanannya menyambar ke muka menyambut toyanya yang
terjatuh itu.
Tatkala Liok Tiong goan melayang turun ke bawah dan
menyaksikan serangan dasri Kwa Tiang tay dilontarkan
kearahnya, dengan cepat dia mengayunkan kembali tangan
kirinya untuk menyambut serangan tersebut dengan keras
lawan keras
Dalam bentrokan yang kemudian terjadi, terlihatlah bahwa
kekuatan mereka berdua tetap berimbang dan siapa pun tak
berhasil mengungguli lawannya.
Maka dengan menggunakan pedang serta toyanya, kedua
orang itu melancarkan kembali serangan serangannya dengan
jurus aneh, suatu pertarungan seru segera berkobar dengan
hebatnya.
Melihat Cia Yujin dan Liok Tiong goan telah terlibat dalam
pertarungan sengit Ki Cu hoo segera menuding dengan
huncweenya sambil membentak keras: "ong Tin hay, kita tak
usah menganggur terus "
"Hmm, apabila Ki Ciangbunjin berminat, siaute bersedia
untuk mengiringi keinginan itu"
"Bagus sekali"
Setelah menghisap huncweenya dalam dalam, Ki Cu hoo
berseru lagi seraya mendengus:
"Silahkan kau lancarkan serangan lagi "
ong Tin hay mengerti bahwa lawannya tak ingin
melancarkan serangan lebih dulu mengingat kedudukannya
sebagai seorang ketua partai, maka sambil tertawa keras
serunya. "Kalau begitu maafkan kalau aku she Ong akan
melancarkan serangan lebih dahulu"
Dia segera mendesak maju ke muka sambil melancarkan
sebuah pukulan dahsyat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Cu hoo segera mengoperkan huncweenya ke tangan kiri,
sementara tangan kanannya diayunkan pula ke muka untuk
menyambut datangnya ancaman tersebut
Sementara itu antara Ki Cu yu dengan Song Jin bin pun
telah terlibat dalam suatu pertarungan yang amat seru.
Empat pasang manusia bertarung dengan sengitnya
dimuka hutan, pertarungan antara Cia Yujin melawan Hoa
Siang siang dan Liok Tiong goan melawan Kwa Tiang tay
berlangsung paling seru.
Suara benturan senjata tajam berdenting tiada hentinya,
kilatan cahaya tajam yang menyilaukan mata serta desingan
angin tajam yang menyayat tubuh memberikan kesan kepada
siapa saja kalau pertarungan itu berlangsung amat sengit.
Dipihak lain, pertarungan antara Ki Cu hoo melawan Ong
Tin hay dan Ki Cu yu melawan songJin bin pun berlangsung
tak kalah sengitnya.
Kendatipun mereka hanya bertarung dengan tangan
kosong belaka namun sebagai jago jago silat yang telah
puluhan tahUn lamanya melatih diri, hampir setiap pukulan
yang dilepaskan selalu mendatangkan desiran angin tajam,
siapa saja yang tersambar pUkulan atau totokan tersebut
nisCaya akan terluka parah bahkan menemul ajalnya secara
mengenaskan.
oleh sebab itu, kendatipun keempat orang itu bertarung
tanpa senjata, namun diantara deru angin pukulan yang
memekikkan telinga, kesengitan pertarungan yang
berlangsung diantara mereka tak kalah serunya dengan
pertarungan yang berlangsung dengan menggunakan senjata.
Cia Yujin memang tidak malu disebut seorang tokoh ilmu
pedang yang termashur diseantero dunia persilatan, apa lagi
setelah dia mengeluarkan ilmu pedang Tiam cong kiam hoat
pedangnya menyambar kekiri kanan bagaikan sambaran petir
begitu hebatnya permainan pedang tersebut membuat Hoa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siang siang selalu mendesak mundur kebelakang selalu
menangkis jarang sekali dia mempunyai kesempatan untuk
melancarkan serangan balasan-
Di tengah berkobarnya pertarungan sengit tiba tiba
terdengar Cia Yujin membentak keras.
"Hoa Buncu, serangan pedangku yang kesembilan."
Sebagaimana diketahui Hoa Siang siang telah sesumbar
tadi bahwa dalam sepuluh gebrakan saja ia sanggup
membekuk lawannya karena itu ucapan yang diutarakan
olehnya sekarang lebih banyak mengandung nada sindiran
sebab jurus kesembilan kini sudah lewat padahal lawannya
boleh dibilang tak dimiliki daya kemampuan untuk
melancarkan serangan balasan lagi. Dengan suara dingin Hoa
Siang siang segera berseru: "Terima kasih banyak atas
peringatanmu"
Baru saja Cia Yujin hendak mengucapkan sesuatu lagi,
mendadak hidungnya mengendus bau bunga yang dan
semerbak.
Mendadak Hoa Siang siang menatap tajam lawannya, lalu
sambil menghentakkan pedangnya ia membentak: "Lepas
pedang "
"criing..."
Ketika sepasang pedang saling membentur Cia Yujin
merasakan tenaga pada pergelangan tangannya menjadi
lenyap tak ampun lagi pedangnya kena dihantam sampai
teriepas oleh senjata lawan-
Dengan perasaan terkejut dan mata terbelalak lebar lebar
ia membentak keras: "Kau..."
Hoa Siang siang tertawa Cekikikan:
"Setiap patah kata yang kuueapkan selalu kupegang teguh,
bukankah aku sudah bilang, dalam sepuluh jurus aku akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuatmu nyatanya kau toh tak mampu melampaui jurus
serangan yang kesebelas"
Berbicara sampai disitu, ujung pedangnya segera
digetarkan, secara beruntun dia lancarkan lima buah tusukan
yang menotok lima buah jalan darah penting ditubuh Cia Yu
jin-
Liok Tiong goan yang sedang bertarung melawan Kwa
Tiang tay masih sempat melihat keberhasilan Cia Yujin yang
mendesak Hoa Siang siang habis habisan sehingga mundur
berulang kali ke belakang, ketika mendengar suara benturan
nyaring terjadi lalu kedengaran pedang seseorang terlepas
dari genggaman, dia mengira Cia Yujin telah berhasil
memenangkan pertarungan tersebut.
Menanti dia melirik kesamping dan menyaksikan Cia Yujin
telah dikuasai oleh Hoa Siang siang hatinya baru terasaamat
terperanjat...
sebab mimpipun dia tak menyangka akan terjasi peristiwa
semaCam ini.
Pada saat itulah, tiba tiba ia mengendus bau harum
semerbak menerpa diatas wajahnya, tahu tahu Hoa Siang
siang telah melayang kehadapannya dengan pedang terhunus.
Terdengar perempuan itu berseru sambil tertawa merdu.
"Kwa hu bengCu, bagaimana keadaanmu? Apakah sampai
sekarang belum seekor monyet tua pun yang berhasil kau
bekuk?"
Bau harum bunga yang semerbak. mendatangkan perasaan
nyaman bagi siapapun yang mengendusnya .
Sebagai seorang jago kawakan yang sudah lama berkelana
didalam dunia persilatan, Liok Tiong goan segera
meningkatkan kewaspadaannya begitu mengendus bau harum
semerbak tadi, cepat cepat ia menutup semua pernapasannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sementara itu paras muka Kwa Tiang tay telah berubah
menjadi merah padam sehabis mendengar pertanyaan itu
kemudian katanya sambil tertawa terbahak bahak. "Haa, haa,
haa... Hoa buncu, monyet tua inisusah untuk dihadapi"
"Kalau begitu silahkan hu bengcu beristirahat dulu disisi
arena, biar aku yang menghadapinya" ucap Hoa Siang siang
sambil tertawa riang.
Bagaikan mendapat pengampunan besar, Kwa Tiang tay
segera mengiakan berulang kali sambil tertawa terkekeh:
"Baik, baik"
Dengan cepat dia menarik kembali senjata toyanya dan
melompat mundur dari arena
Sementara itu Liok Tiong goan yang mesti menutup
pernapasannya, tak sanggup bertahan lebih lama lagi, dia
segera manfaatkan kesempatan itu untuk menjejakkan
sepasang kakinya keatas tanah. sreet"
Dengan suatu gerakan cepat dia melejit ke tengah udara,
lalu menarik napas panjang panjang kemudian sambil
membentak pergelangan tangannya digetarkan keras keras
pedang Lei Hwee kiamnya dengan memancarkan serentetan
cahaya dingin langsung mengancam kepala Hoa Siang siang.
Menghadapi ancaman tersebut, Hoa Siang siang tertawa
dingin pedangnya segera diputar keatas dengan jurus putik
bunga menghadap matahari, dengan menciptakan beberapa
kuntum bunga pedang yang membumbung keangkasa, dia
sambut kelima buah serangan pedang dari Liok Tiong goan
itu.
Dengan cepat ujung pedang bertemu dengan ujung pedang
sehingga bergemalah lima kali dentingan nyaring yang amat
memekikkan telinga "Tring, tring, tring..."
Liok Tiong goan sama sekali tidak memberi kesempatan
kepada lawannya untuk menghindar, sambil meminjam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kekuatan pada kelima kali beruntun tersebut, sekali lagi
tubuhnya melejit ketengah udara.
Siapa tahu baru saja tubuhnya mencapai ketinggian dua
kaki (biasanya dia melejit setinggi tiga kaki sebelum
melancarkan serangan pedangnya), tiba tiba kepalanya terasa
amat pening dan tenaga dalamnya sama sekali buyar, tak
ampun lagi ia gagal mengendalikan tubuhnya dan segera
jatuh terjerembab keatas tanah.
Waktu itu Hoa Siang siang dengan pedang terhunus telah
menunggu di sampingnya, melihat kejadian tersebut ia segera
berseru sambil tertawa terkekeh kekeh "Hu bengcu,
bagaimana pendapat ?"
pedangnya segera bergerak cepat, tak sampai Liok Tiong
goan mempunyai kesempatan untuk melancarkan serangan
balasan ujung pedangnya telah menyambar ke bawah dan
secara beruntun menotok lima buah jalan darah penting
ditubuh Liok Tiong goan-Dengan perasaan girang Kwa Tiang
tay segera menjura sambil serunya : "Hoa buncu memang
sangat hebat, siaute benar benar merasa sangat kagum"
Setelah secara beruntun berhasil merobohkan dua orang
ciangbunjin, Hoa Siang siang sendiripun sudah kehabisan
tenaga, sambil menghembuskan napas panjang dia
mengembalikan pedangnya ke dalam sarung dan mundur ke
tepi arena, tampaknya ia sudah tak berhasrat lagi untuk turun
tangan-Buru buru Kwa Tiang tay berseru
"Hoa Buncu, masih ada dua orang tua bangka celaka yang
belum berhasil merobohkan tampaknya Hoa buncu harus
membantu pekerjaan kami ini... Ehmm"
Hoa Siang siang membereskan rambut putihnya yang kalut
terhembus angin kemudian berkata
"Aku pasti akan menyuruh mereka untuk membekuknya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia melemparkan pedang bertatah mutiara
ketangan Ti hoa setelah itu sambil mengangkat tangan kirinya
ke atas ia berteriak.
"Bong hoa Cu hoa bekuk kedua orang itu."
Ti hoa menyambut pedang bermutiara itu dengan hormat
sementara Bong hoa dan Cu hoa segera mengiakan lalu
dengan kecepatan tinggi mereka terjun kedalam arena
seorang menerjang kearah Ki Cu hoo sedang yang lain
menerjang Ki Cu yu.
Kali ini mereka berdua sama sekali tidak berbicara, begitu
tiba disisi arena serentak mereka mengebaskan ujung baju
kirinya ke depan, segulung bau harum bunga ya semerbak
segera menyerang kedua orang tersebut
Bubuk harum yang disebarkan itu tak lain adalah bubuk
Long jin Sin dari perguruan Sau hoa bun yang terdiri dari
serbuk bunga Pek hoa, barang siapa terendus bau tersebut
niscaya akan jatuh tak sadarkan diri
Walaupun daya kerjanya tak lebih seperti juga obat
pemabuk lainnya, namun Cara pembuatannya jauh berbeda
dengan obat pemabuk yang lainnya...
Sekalipun ilmu silat yang dimiliki Ki Cu hoo dan Ki Cu yu
sangat lihay, namun begitu bau harum semerbak itu
menyerang ke dalam lubang hidung mereka tak ampun lagi
kepala mereka jadi pening dan pandangan matanya jadi gelap.
Di dalam keadaan seperti ini, tentu saja tiada lagi mereka
untuk melakukan perlawanan, jalan darah kedua orang tokoh
silat itu segera tertotok oleh serangan Bong hoa dan Cu hoa.
Begitu kedua orang tokoh silat itu roboh Kwa Tiang tay
segera menjura berulang kali kepada Hoa Siang siang dan
ujarnya sambil tertawa:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hoa buncu telah membuat suatu pahala yang amat besar
dengan keberhasilanmu membekuk semua lawan, peristiwa ini
pantas untuk dirayakan secara meriah, ayo kita berangkat"
"Betul juga perkataan hu bengcu, silahkan " kata Hoa Siang
siang sambil tangannya
Ketiga rombongan tersebut, yaitu Hui san taysu dari Siau
lim si dan Giok Cing totiang dari Bu tong pay pada rombongan
pertama Ciok Lip sam dari Heng gi bun beserta menantunya
Tong Bun huan, putrinya Ciok Siu go dan sipeluru baja Seng
Bian tong pada rombongan kedua, Liok Tiong goan dari Heng
sanpay, Cia Yujin dari Tiam cong pay, Ki Cu hoo dan Ki Cu yu
dari Lak hap bun pada rombongan ketiga, bersama sama telah
dihadang dan akhirnya berhasil ditawan pihak lawan belum
lama setelah meninggalkan bukit Hong san-
Tentu saja diantara mereka, yang paling aman adalah
ketua Hoa sanpay Siang Han hui serta ketua Pat kwa bun
Hong Ci Cing yang khusus berangkat kebenteng keluarga Hee
untuk memenuhi undangan-
Pada mulanya mereka berangkat dengan tekad memasuki
istana harimau, siapa tahu sepanjang jalan menuju kebenteng
keluarga Hee, mereka justru paling aman, tenteram dan tidak
menjumpai gangguan apapun, malahan sekarang disambut
sebagai tamu agung dari Bu lim bengcu Hee Im hong
oooooo
Semenjak pocunya terpilih menjadi Bu lim Bengcu, segenap
anggota benteng keluarga Hee diliputi oleh suasana riang
gembira yang meluap luap
Untuk menyambut kedatangan pocunya dan merayakan
terpilihnya pocu mereka sebagai Bu lim Bengcu hari ini pesta
perjamuan diselenggarakan dalam benteng keluarga Hee,
dengan riang gembira dan wajah berseri mereka meneguk
arak bercawan cawan banyaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh karena semua orang sedang diliputi suasana gembira,
otomatis penjagaan yang dilakukan pada malam itupun
menjadi jauh lebih mengendor.
Kentongan kedua baru saja lewat ketika dari sebelah utara
benteng keluarga Hee muncul sesosok bayangan manusia
yang siap melewati dinding pekarangan dengan kecepatan
tinggi
Mendadak dari belakang tubuhnya kedengaran seseorang
membentak dengan suara rendah: "sobat, harap tunggu dulu
"
orang itu kelihatan amat terkejut karena belum lagi
memasuki benteng keluarga Hee, jejaknya sudah ketahuan
orang.
Dengan suatu gerakan cepat dia membalikkan badannya,
lalu dengan sorot mata yang tajam dia mengawasi orang yang
menegur dirinya itu
Lebih kurang empat lima kaki ke hadapannya, berdirilah
seorang kakek ceking yang membawa tongkat, dengan sorot
matanya yang tajam bagalkan sembilu, orang itu sedang
mengawasinya tanpa berkedip
orang itu memakai jubah besar berwarna biru, tulang
kening sebelah kanannya menonjol tinggi sementara sebagian
pipinya tertutup oleh sebuah codet yang sangat besar.
Menyaksikan raut wajah orang tersebut bayangan manusia itu
segera berpikir.
"orang ini berwajah menyeramkan sudah pasti bukan
manusia dari golongan lurus bisa jadi dia adalah anteknya Hee
Im hong"
Berpikir sampai disitu dia pun menegur dengan suara
dingin
"Siapakah saudara?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kakek ceking bertongkat besi itu mendengus dingin. "Aku
adalah Ju It koay yang memegang jabatan ketua pelatih
didalam benteng keluarga Hee siapa pula anda?"
orang yang berada dihadapannya adalah seorang kakek
bungkuk yang memakai jubah panjang berwarna hitam,
lengan kanannya sudah kutung tinggal ujung baju kosong
yang berkbar wajahnya sangat aneh keningnya cekung ke
dalam batang hidungnya telah kutung dan jidatnya menonjol,
ia memelihara jenggot model kambing. Jelas tampang orang
inipun sangat aneh dan misterius. Siapa kah orang ini?
Ternyata dia tak lain adalah ketua Tiang pek pay Yo Leng
kong yang berhasil membongkar perbuatan busuk Hee Im
hong dimana ia telah menceburkan adik angkatnya Huan Tay
seng ke dalam jurang gara gara mengincar ilmu puklan Siang
hong ciang. Ketika mendengar jawaban dari Ju It koay tanpa
terasa ucapnya sambil tertawa seram. "Rupanya kau adalah
kuku garudanya Hee Im hong, aku tak punya nama"
"Haah... haahh... hhhaahh..."ju It koay segera
mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak bahak. "aku
manusia she Ju tidak ingin bertarung dengan manusia tak
bernama, kau boleh pergi dari sini"
Mencorong sinar tajam dari balik mata Yu Leng kong
setelah mendengar perkataan tersebut, segera tegurnya "Apa
kau bilang ?"
"Aku manusia sheJu menyuruh kau segera pergi dari sini "
"Kau anggap siapa diriku ini ?"
"Bukankah kau enggan menyebutkan nama?"
"Namaku tak akan kuutarakan kepada sembarangan
manusia lebih baik panggil Hee Im hong agar keluar kemari"
Kembali Ju It koau tertawa terbahak bahak
"Haaahh, haaahh... haah, untuk melawan aku sekalipun
belum tentu kau mampu bertahan sebanyak delapan sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepuluh jurus, buat apa kau mesti berbicara sesumbar dengan
menantang Poocu apa lagi sudah menjadi Bu lim Kongcu
sekarang. oooh... mungkin kau beranggapan asalkan bisa
bertarung melawan Poocu sebagai Bengcu, baik kalah atau
menang dalam semalam saja namamu bisa lebih termashur
lagi ? Bila memang begitu perhitunganmu, maka perhitungan
tersebut benar benar menggelikan hati"
"Tutup mulut" bentak Yo Leng kong penuh kegusaran,
matanya melotot besar besar"Hee Im hong tidak pantas
menjadi seorang Bengcu, bahkan kedatanganku kali ini pun
bermaksud untuk membuat perhitungan lama dengannya" Ju
It koay segera tertawa hambar:
"Aku tak ambil peduli apa maksud kedatanganmu mencari
Hee Im hong, pokoknya jika ingin memasuki benteng
tersebut, maka kau harus melewati diriku lebih dulu"
"Bagus sekali" dengus Yo Leng kong dengan suara dalam,
"lagakmu benar benar sangat besar, kenapa tidak kau perlih
atkan kemampuanmu itu dihadapanku?" Ju It koay
mendengus sinis:
"Bila kau benar benar berniat untuk bertarung, ikuti saja
aku meninggalkan tempat ini"
Begitu selesai berkata, toya besinya segera ditutulkan
keatas permukaan tanah sehingga menimbulkan suara
dentingan nyaring, lalu tampak sesosok bayangan manusia
melejit ke tengah udara dan meluncur ke depan dengan
kecepatan luar biasa.
Ditengah kegelapan malam, tampak tubuhnya melayang
ditengah udara seperti seekor rajawali yang sedang
mementangkan sayapnya, benar benar suatu gerakan yang
luar biasa.
Yo Leng kong jadi tertegun setelah menyaksikan kejadian
tersebut, diam diam pikirnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sungguh tak kusangka ilmu meringankan tubuh yang
dimiliki orang ini tidak berada dibawah kepandaianku"
Perlu diketahui, partai Tiang pekpay terletak diwilayah
timur laut sebagai pedagang jimson tanpa ilmu meringankan
tubuh yang sempurna bagaimana mungkin mereka dapat
melalui daerah perbukitan yang sangat berbahaya? ilmu
meringankan tubuh yang paling hebat didalam dunia
persilatan dewasa ini adalah ilmu cau seng hui atau terbang
diatas rumput serta Tuh soat bu liang atau menginjak salju
tanpa bekas dan ilmu menginjak salju tanpa bekas tak lain
adalah ilmu kepandaian yang berasal dari Tiang Pek pay sebab
ilmu meringankan tubuh andalan Tiang pekpay adalah Soat
sang biau atau melayang keatas salju padahal intisarinya tak
lain adalah berjalan diatas salju tanpa meninggalkan bekas.
oleh sebab itulah ilmu meringankan tubuh dari Tiang
pekpay merupakan ilmu paling wahid dikolong langit dan
sudah diakui oleh setiap perguruan besar didunia ini.
Yo Leng kong adalah ciangbunjin dari Tiang pekpay, ketika
ia saksikan Ju It koay yang kehilangan sebelah kakinya
ternyata memiliki ilmu meringankan tubuh yang tidak berada
dibawahnya, tentu saja ia merasa amat terkejut disamping
keheranan-
Terdorong oleh rasa ingin menangnya, dia segera
mendengus dan ke atas tanah, lalu seperti sekilas cahaya
bianglala yang amat menyilaukan mata dia melejit ke tengah
udara dan melakukan pengejaran dari belakang.
sebaliknya Ju It koay memang sengaja hendak memanCing
kepergian orang itu setelah mendengar lawannya mengatakan
bahwa Hee Im hong tidak pantas menjadi seorang Bu lim
Bengcu.
Sepanjang jalan dia meluncur dengan kecepatan paling
tinggi tubuhnya berkelebat seperti sambaran kilat saja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menyaksikan lawannya berniat memamerkan kehebatan Yo
Leng kong semakin penasaran sambil mengerahkan segenap
tenaga dalam yang dimilikinya ia melakukan pengejaran
secara ketat.
Begitulah seorang dimuka yang lain dibelakang kedua
orang itu saling kejar mengejar dengan kecepatan paling
tinggi.
Tampak dua titik cahaya tajam berkelebat lewat diangkasa
dalam waktu singkat tiga empat li sudah dilalui tanpa terasa
sementara di depan mata telah terbentang sebuah tanah
perbukitan yang amat sepi dan liar.
Tiba tiba Ju It koay memutar badannya sambil
menghentakkan toya bajanya keatas tanah dan menghentikan
langkahnya
Dengan cepat Yo Leng kong menyusul tiba ilmu
meringankan tubuh yang dimilikinya memang amat lihay,
begitu melihat lawannya membalikkan badannya sambil
menghentikan perjalanan, serentak dia pun menghentikan
pula langkahnya dan melayang turun persis satu kaki lima
depa dihadapan Ju It koay.
Setelah berdiri saling berhadapan, kedua orang itu sama
sekali tidak kedengaran bernapas tersengkal seakan akan
mereka tak pernah melangsungkan perlombaan lari yang
menegangkan.
Lama sekaliJu It koay mengawasi wajah lawannya, setelah
itu pelan-pelan berkata: "Tak kusangka kepandaian silat yang
kau miliki hebat sekali "
"Kau pun hebat juga " sahut Yo Leng kong sambil
mendengus.
Walaupun mereka berdua berdiri berhadapan sebagai
musuh, namun kata kata pujian yang diutarakan barusan betul
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
betul muncul dari sanubarinya yang tulus jelas mereka berdua
sama sama menghargai dan mengagumi lawannya
"Dilihat dari kemampuan yang kau miliki itu, sudah jelas
anda bukan manusia sembarangan"
"Tentu saja aku bukan seorang manusia sembarangan"
sahut Yo Leng kong angkuh. Diam diam Ju It koay berpikir.
"Kalau didengar dari nada pembicaraan orang ini jelas dia
angkuh dan jumawa, tapi siapakah dia ?"
Walaupun berpikir demikian, ia tidak bertanya lebih jauh,
sebab barusan ia telah mengajukan pertanyaannya, namun
pihak lawan enggan untuk menyebutkan siapakah namanya.
Maka setelah tersenyum diapun bertanya:
"Bolehkah aku tahu, ada urusan apa anda mencari pocu?"
Tadi toh sudah kuutarakan, aku hendak mencarinya untuk
membuat perhitungan lama, setelah bertemu muka
dengannya nanti, otomatis akan kubicarakan sejelas jelas nya"
"Dapatkah anda memberi penjelasan lebih dulu?"
Yo Leng kong segera mendengus
"Jadi tujuanmu memanCing kedatanganku kemari hanya
berniat untuk mengajukan beberapa pertanyaan ini ?"
Dengan cepat Ju It koay menjura:
"Sesungguhnya tujuan aku she Ju untuk memanCing
kedatangan engkoh tua kemari adalah atas dasar niat baik,
tahukah loko bahwa benteng keluarga Hee adalah sebuah
sarang naga gua harimau. apabila kau benar benar menyerbu
kesitu rasanya sulit sekali untuk kembali dalam keadaan
selamat"
Dengan mata melotot besar Yo Leng kong segera berkata:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Setelah aku datang kemari, kenapa takut dengan sarang
naga gua harimau? Baiklah maksud baik biar aku terima
didalam hati saja."
Selesai mengucapkan perkataan itu dia membalikkan badan
dan siap siap berlalu dari situ. Ju It koay tahu bahwa ilmu
meringankan tubuh yang dimiliki tangan sangat luas
sedangkan kemampuan yang dimiliki hanya setaraf dengan
kepandaian lawan, itu berarti bila pihak lawan melejit lebih
dulu maka keadaan akan terulang kembali seperti keadaan
tadi biarpun dikejar sampai dibenteng keluarga Hee pun belum
tentu bisa menghalangi jalan perginya.
Karenanya tanpa terasa dia membentak keras. "Tunggu
sebentar!!!"
"Anda masih ada urusan apa lagi?" tanya Yo Leng kong
seraya berpaling. "Apa kah kau sudah lupa dengan perkataan
yang telah kuutarakan tadi?"
"Apa yang telah kau katakan?" tanya Yo Leng kong dengan
wajah tertegun.
"Bila loko ingin masuk kebenteng keluarga Hee kau mesti
melewatiku lebih dulu."
Mencorong sinar tajam dari balik mata Yo Leng kong
setelah mendengar perkataan itu serunya kemudian sambil
tertawa dingin
"Jadi kau benar benar akan bertarung melawan diriku?
Harap loko jangan lupa bahwa aku sheJu adalah ketua pelatih
dari benteng keluarga Hee."
"Haaahhh... haaahhh haaahhh..." Yo Leng kong tertawa
terbahak bahak "kalau begitu biar kukirim dirimu pulang ke
akherat lebih dulu dulu. lihat serangan!!!"
Begitu suara bentakan diutarakan tiba tiba tangan
kanannya diayunkan ke depan melepaskan sebuah bacokan
kilat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagi seorang ahli silat dalam sekali tangan saja akan
diketahui apakah lawannya berisi atau tidak. begitu serangan
dilepaskan oleh Yo Leng kong terasalah desing angin pukulan
yang maha dahsyat menyambar ke muka dengan kekuatan
yang maha dahsyat. Diam diam Ju It koay berpikir.
"Besar amat kepandaian silat yang dimiliki orang ini"
Ia memutar badan dengan pelan, kemudian tangan kirinya
diayunkan kedepan melepaskan sebuah serangan balasan.
Dengan berputar tubuh itu, ia berhasil meloloskan diri dari
ayunan serangan lawan yang maha dahsyat itu, meski tangan
kirinya diayunkan pula, namun segulung desingan angin
pukulan menyambar pula ke depan dengan hebatnya. Yo Leng
kong segera membentak,
"Suatu jurus Bangau putih mementang sayap yang sangat
hebat, sambutlah beberapa jurus seranganku lagi"
Tiba tiba ia mendadak maju ke muka, sepasang telapak
tangannya direntangkan lebar lebar dan secara beruntun
melancarkan serangkaian serangan berantai.
Selapis bayangan telapak tangan menyelimuti angkasa,
dalam waktu singkat tiga belas buah pukulan telah dilepaskan
Dalam rangkaian serangan berantai tersebut, angin pukulan
yang menderu deru menyambar seperti angin puyuh pada
hakekatnya sama sekali tidak memberi kesempatan kepada
orang lain untuk berganti napas
Ilmu pukulan soat ho ciang dari Tiang pekpay memang
benar benar memiliki daya pengaruh yang maha dahsyat.
Kembali Ju It koay berpiklr.
"Entah siapakah orang ini? Tak nyana dia memiliki tenaga
dalam yang begitu dahsyat?"
Serentetan ingatan tersebut masih melintas didalam
benaknya, tiba tiba terasa bayangan tangan menyebar di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
angkasa berlapis lapis, datangnya begitu dahsyat seperti
ombak yang menggulung ditengah samudra benar benar
menyesakkan napas. Dengan perasaan terkesiap dia segera
berseru didalam hati "Aaah, pukulan bunga salju dari Tiang
pek pay "
Toya besinya segera dihentakkan ke atas tanah, dengan
suatu gerakan cepat dia melayang mundur sejauh satu kaki
lebih dari posisi semula...
Menyaksikan lawannya mengundurkan diri dari arena
pertarungan Yo Leng kong segera menarik pula serangannya
sambil membentak dengan suara dalam
"Saudara kenapa kau mundur sebelum bertarung?" Ju It
koay mengawasi wajah Yo Leng kong lekat lekat kemudian
ujarnya
"Sungguh tak kusangka kalau loko adalah seorang jago
lihay dari Tiang pekpay."
Agaknya Yo Leng kong sendiripun tidak menyangka kalau
berapa jurus serangan yang barusan digunakan telah
membuat pihak lawan mengetahui asal usulnya secara pasti.
seorang kena Tiang pekpay begitu identitasnya ketahuan
orang tentu saja sungkan baginya untuk merahasiakan asal
usulnya lebih jauh
-ooodwooo-
Jilid: 41
Dengan suara lantang diapun berseru:
"Ju loko benar benar sangat hebat hanya dalam sekejap
pandangan saja telah mengetahui asal usulku terus terang
saja kukatakan aku memang Yo Leng kong ketua Tiang
pekpay"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"oooh... rupanya Yo Ciangbunjin sungguh beruntung aku
dapat bersua denganmu"
Kemudian setelah menghentakan toya besinya keatas tanah
serta menjura dia berkata lebih jauh.
"Aku mempunyai seorang sobat lama yang berada dalam
perguruan anda."
"oya...?" Yo Leng kong berseru kaget "Jadi Ju loko pernah
berkunjung keluar perbatasan ?"
"Tidak!! hanya dalam satu kesempatan aku telah
berkenalan dengannya."
Orang orang Tiang pekpay jarang sekali melakukan
perjalanan didalam dunia persilatan apalagi ke daratan
Tionggoan entah siapakah yang dia maksudkan ? Berpikir
sampai disitu dengan perasaan terheran heran Yo Leng kong
segera bertanya:
"Anggota perguruan kami jarang sekali melakukan
perjalanan didalam dunia persilatan entah siapakah sahabat
loko itu? Bersediakah kau menyebutkan namanya ?"
Ju It koay termenung beberapa saat lalu sahutnya: "Dia
adalah Lenghou Cu Lenghou loko"
"Kau..."
Tiba tiba mencorong sinar tajam dari balik mata Yo Leng
kong setelah mendengar ucapan tersebut namun setelah
mengucapkan kata "kau" dia tidak melanjutkan kata kata
tersebut melainkan mengawasi wajah Ju It koay lekat lekat...
Sampai lama sekali ia baru berkata:
"Bagaimana ceritanya sampai Ju loko bisa berkenalan
dengan Lenghou cu?"
Tiba tiba paras muka Ju It koay berubah menjadi amat
sedih katanya:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
”Aaai... walaupun peristiwa ini telah berlangsung banyak
tahun akan tetapi selama ini kejadian lama masih terkenang
terus didalam benakku dak tak sedetikpun bisaku lupakan..."
Yo Leng kong mengawasi wajah Ju It koay lekat lekat
kembali dan menukas: "Ju loko dulu wajahmu tentu bukan
seperti ini bukan ?"
Ju It koay kelihatan agak tertegun, kemudian tegurnya:
"Atas dasar apa kau bisa berkata demikian?"
"Bila dugaanku tidak salah nama Ju It koay sekarang pun
belum tentu merupakan namamu yang sesungguhnya,
bukankah begitu?"
Kali ini sorot mata Ju It koay yang tajamlah yang
mengawasi lawannya lekat lekat kemudian menegur dengan
suara dalam: "Atas dasar apa Yo Ciangbunjin bisa berkata
begitu?"
"Sebab Lenghou Cu belum pernah mempunyai seorang
sahabat dari marga Ju..."
"Kau..."
Mencorong sinar tajam dari balik mata Ju It koay setelah
mendengar perkataan itu tapi setelah mengucapkan kata
"kau" mendadak ia membungkam kembali Sambil tertawa
seram.
Kembali Yo Leng kong berkata
"Sebab Lenghou Cu tak lain adalah nama samaran yang
kugunakan ketika masih berkelana didaratan Tionggoan tempo
hari seingatku belum pernah aku memiliki seorang sahabat
dari marga Ju, tentunya Ju loko sudah paham bukan
sekarang?"
"Kau... kau adalah Lenghou cu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekujur badan Ju It koay bergetar keras menyusul
kemudian ia mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak
bahak.
Peristiwa yang dialaminya tiga belas tahun berselang
dibukit Pek sik san kembali melintas didalam benaknya
Waktu itu Lenghou Cu memaksanya untuk mengeluarkan
ilmu pukulan Sian hong Ciang dan mereka berduapun
melangsungkan pertarungan sengit diatas bukit.
Tapi kemudian dia terkena ilmu totokan Lui hwee Ci dari
Hee Im hong dalam gusar dan penasarannya sesaat sebelum
tubuhnya tercebur kedalam jurang dia mengeluarkan ilmu
pukulan sian hong ciang yang menggulung serta tubuh
Lenghou Cu hingga terjerumus pula kedalam jurang.
Pada waktu itu dia masih mengira Lenghou Cu adalah
komplotannya Hee Im hong yang sengaja mengurungnya
sehingga Hee Im hong mempunyai kesempatan untuk
melancarkan sergapan ke arahnya.
Namun setelah dilakukan penyelidikan yang seksama,
terbukti kemudian hanya Lenghou Cu tak lebih hanya seorang
jago lihay yang mengembara didaratan Tionggoan dengan
maksud mencari jago jago kenamaan dan mengikat tali
persahabatan melalui suatu pertandingan ilmu silat.
Tapi kemudian rupanya ia telah diperalat oleh Hee Im hong
untuk mencari gara gara dengannya sementara Hee Im hong
menjadi seorang nelayan mujur yang tinggal memungut
hasilnya.
Akibat sikap kurang telitinya dia telah mengeluarkan ilmu
pukulan sian hong ciang pada saatnya yang terakhir untuk
menyeret pula tubuh Lenghou Cu hingga terjerumus pula
kejurang tapi untung jiwanya tak sampai melayang dan pulang
kembali dalam keadaan hidup, Meski begitu kematian Lenghou
Cu yang penasaran membuatnya amat sedih dan menyesal.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akan tetapi setelah Yo Leng kong mengaku bahwa nama
Lenghou Cu adalah nama samarannya dulu ditambah pula
lengan kanannya kutung mukanya rusak kesemuanya ini
membuktikan bahwa dia seperti juga nasibnya tak sampai
lewat dalam jurang tersebut
Hal ini kontan sama menghapuskan rasa sesal terpendam
selama sepuluh tahun terakhir ini menyusul gelak tertawa
nyayang keras semua perasaan yang mengganjal lenyap.
Dengan heran Yo Leng kong mengawasi lawannya lekat
lekat kemudian menegur dengan suara dalam.
"ju loko mengapa kau tertawa tergelak?"
Ju It koay sama sekali tidak menjawab mendadak ia
menghentakkan tongkat besinya keatas tanah lalu secepat
sambaran kilat tubuhnya meluncur kearah semak belukar yang
berada lima kaki jauhnya dari tempat semula dan
menghentakkan kembali tongkat besinya ke atas tanah sambil
membentak.
"siapa disitu hayo cepat keluar dari tempat
persembunyianmu..."
Gaya maupun gerak geriknya tak ubahnya seperti seorang
malaikat dari langit.
Dari balik semak belukar segera muncul seorang lelaki
berbaju hitam sambil menjura kepada Ju It koay segera
ujarnya.
"congkau tau hamba adalah Be cuan gi"
Rupanya ketika terjadi kejar kejaran antara Ju It koay
dengan Yo Leng kong, tidak hanya Be cuan gi yang berjulukan
sebagai si kuda langit yang bisa membuntuti mereka secara
ngotot
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Leng kong segera tertegun dibuatnya dia tak
menyangka kalau kehadiran orang tersebut pada jarak lima
kaki dari hadapannya sama sekali tidak diketahui olehnya.
Tapi Ju It koay dapat mengetahui kehadiran orang tersebut
bukankah hal ini menunjukkan kalau ketajaman mata dan
pendengarannya jauh melebihi dirinya? Dan berarti tenaga
dalamnya pun jauh lebih sempurna
Dengan sepasang mata yang memancarkan sinar tajam Ju
It koay mengawasi orang itu lekat lekat kemudian tegurnya
dengan suara dalam. "Mau apa kau datang kemari ?"
"Ketika Hamba menyaksikan cong kautau dikejar seseorang
maka segera kususul kemari"
Ju It koay kembali mendengus
"Hmmm siapa yang memerintahkan kau untuk mengawasi
gerak gerik aku orang she Ju?"
Gemetar keras sekujur badan Be cuan gi cepat cepat dia
berseru
"cong kautau harap kau maklum mana berani hamba
mengawasi gerak gerikmu?"
"Lalu mengapa kau menyembunyikan diri dibalik semak
belukar sambil mencuri dengar pembicaraan kami?"
"Hamba..."
"Tak usah banyak bicara lagi" tukas Ju It koay "tentunya
semua pembicaraan kami sudah kau dengar bukan?"
"Ti... tidak..." suara Be cuan gi kedengaran gemetar amat
keras "tak sepatah katapun yang telah hamba dengar"
"Bagus sekali"
Paras muka Ju It koay makin lama berubah semakin keren
dan serius, setelah tertawa dingin katanya kembali
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Be cuan gi, kau anggap aku orang she Ju tidak tahu?
Bukan baru satu hari kau ikuti diriku secara diam diam,
padahal aku benci kalau ada orang mengawasi gerak gerikku,
bagi manusia seperti ini biasanya tak akan terlepas dari...."
Kata berikutnya tentu saja merupakan kata "kematian"
Sudah banyak tahun Be cuan gi berkelana didalam dunia
persilatan, sekalipun Ju It koay tidak menyebutkannya keluar,
dari perubahan mimik muka orang ia telah bisa menduganya.
Maka tak sampai Ju It koay menyelesaikan perkataannya
mendadak ia menjejakkan sepasang kakinya ke atas tanah
kemudian melarikan diri terbirit birit dari situ.
Dengan julukannya sebagai si kuda langit otomatis ilmu
meringankan tubuh yang dimilikinya amat lihay setelah
keadaan berkembang menjadi begini rupa tentu saja dia harus
angkat kaki secepatnya meninggalkan tempat itu.
Untung sekali dari pembicaraan Yo Leng kong tadi telah
diketahui bahwa nama asli Ju It koay bukan Ju It koay dan
sekarang Ju It koay bermaksud membunuhnya untuk
menghilangkan saksi kalau tidak angkat kaki sejak kini mau
menunggu sampai kapan lagi.
Setelah tertawa terbahak bahak Ju It koay segera berkata:
"Kau ingin melarikan diri dari hadapan aku she Ju? Tak
usah bermimpi disiang hari bolong" kearah depan ia
melepaskan sebuah totokan kilat.
Tatkala kata kata tersebut meluncur keluar, tubuh si kuda
langit Be cuan gi telah berada dua kaki jauhnya dari posisi
semula mendadak ia mendengus tertahan dan tubuhnya
segera roboh terjengkang ke atas tanah dan tewas seketika
itu juga.
Dengan perasaan tertegun Yo Leng kong segera bertanya:
"Ju loko mengapa kau membunuhnya?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil tertawa hambar sahut Ju It koay:
"Dia telah melanggar peraturan yang siaute tetapkan, oleh
sebab itu pantas dihukum mati"
"Apa bukan membunuh untuk menghilangkan saksi?"
"Boleh dibilang begitu" sahut Ju It koay sambil tertawa
Yo Leng kong segera mengawasi lawannya lekat lekat
kemudian bertanya lebih jauh "Sebetulnya siapakah anda ?"
Ju It koay memandang sekejap ke arahnya kemudian
menjawab:
"Lenghou loko telah merubah wajahmu yang dulu,
merubah juga namamu yang lampau karena itu wajah serta
nama ku turut dirubah pula"
"Akukan sudah mengatakan kepadamu secara berterus
terang masa Ju loko masih berniat untuk berlagak sok
rahasia?"
"Sama sama... sama sama..."
"Apa maksud perkataanmu itu ?"
"Padahal bila Yo ciangbunjin mau memikirkan dengan lebih
seksama maka tak sulit bagimu untuk menebak siapakah aku
yang sebenarnya..."
Mendadak Yo Leng kong merasakan hatinya bergetar keras,
dengan mata terbelalak lebar lebar serunya
"jangan jangan Ju loko adalah..."
Sambil tertawa malu Ju It koay menukas
"Asalkan Yo ciangbunjin sudah dapat menduganya, hal ini
lebih baik lagi. Selama ini siaute selalu merasa murung dan
menyesal tapi setelah bertemu Yo ciangbunjin pada malam ini,
semua perasaan tak tenang yang mencekam hatiku selama
inipun menjadi lenyap sama sekali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Agaknya dia tidak membiarkan Yo Leng kong menyebutkan
namanya secara langsung.
Dengan perasaan gembira yang meluap Yo Leng kong
segera berseru
"Jadi kau benar benar adalah... haa haaa... sungguh tak
nyana kita dapat bersua kembali hari ini"
Agaknya dia pun dapat memahami kesulitan yang dihadapi
Ju It koay sehingga memikul tanggung jawab sebagai ketua
pelatih dari benteng keluarga Hee sehingga hal itupun tidak
sampai diutarakan keluar.
Ju It koay kembali berkata:
"Akh kedatangan Yo ciangbunjin,,...tapi kedatanganmu
inipun tidak tepat pada waktunya"
"Apa maksud Ju loko berkata demikian?"
"Kedatangan Yo ciangbunjin sangat kebetulan karena
siaute ada suatu persoalan hendak memohon bantuanmu, tapi
kedatangan Yo ciangbunjin pun tidak tepat waktunya karena
dewasa ini kejayaan Hee Im hong sedang mencapai pada
puncaknya, benteng keluarga Hee tak ubahnya seperti sarang
naga gua harimau, kau tak boleh menyerbunya dengan
kekerasan"
Kemudian tidak menunggu Yo Leng kong sudah duduk dan
berkata lagi tersenyUm "Yo ciangbunjin, silahkan duduk untuk
berbincang bincang".
Yo Leng kong menurut dan segera duduk bersila di atas
tanah.
Dengan begitu tak bila ada orang berani mendekati wilayah
sekitar puluhan kaki disekeliling tempat itu, jejaknya untuk
ditemukan dengan segera.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Demikianlah, mereka berdua segera berbicara dengan
suara yang amat lirih pembicaraan tersebut berlangsung
hampir setengah jam lamanya.
Kemudian Yo Leng kong baru bangkit berdiri, menjura
kepada Ju It koay dan berlalu dari situ.
Ju It koay turut bangkit berdiri dan berseru sambil
menjura: "Siaute tak akan menghantar "
Ia segera membungkukkan badan dan mengempit jenasah
si kuda langit Be cuan gi setelah itu sambil menutulkan toya
besinya ke atas tanah, ia meluncur pula menuju ke benteng
keluarga Hee.
ooodwooo
Pada kentongan ketiga yang sama, dekat halaman sebelah
timur muncul pula sesosok bayangan manusia yang kedalam
dengan langkah yang amat berhati hati.
Bayangan tersebut adalah bayangan manusia yang kecil
mungil dengan gerak gerik yang lincah dan Cekatan terutama
sekali terhadap liku liku jalan dalam benteng keluarga Hee ini
kelihatan begitu hapal dan menguasai sepenuhnya.
Dia seperti pulang ke rumah sendiri saja. semua jalan yang
dilewati hampir tiada yang keliru malahan berhasil pula
menghindari beberapa buah pos penjagaan secara mudah.
Kini dia sudah menerobos dibawah sebuah rak bunga Ci wi
hoa yang rimbun
Didepan sebuah jendela dekat rak bunga Ci wi hoa tersebut
berdirilah seorang gadis berambut panjang yang mengenakan
gaun warna hijau.
Malam itu rembulan hanya muncul separuh sinar yang
dipancarkan nampak redup sampai Cahaya bintang pun
kelihatan tak bergairah...
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nona itu bukan sedang menikmati rembulan, tapi berdiri
termangu mangu disitu sambil mengawasi sinar rembulan.
Mendadak dari belakang tubuhnya terdengar seseorang
memanggil dengan suara merdu "Cici "
Dengan perasaan terkejut nona berbaju hijau itu segera
membalikkan tubuhnya, segera tampak seorang nona kecil
berbaju ungu telah berdiri dihadapannya. Dengan suara lirih
nona itu segera menegur:
"Besar amat nyalimu, siapa suruh kau munculkan diri disini?
Hayo cepat masuk" Sambil cemberut nona kecil berbaju ungu
itu segera berkata:
"Bukankah kau pernah bilang, bangunan timur ini cuma
dihuni kau seorang, kenapa aku mesti takut ?"
"Keadaan pada malam ini jauh berbeda dengan malam
sebelumnya, barusan Ho congkoan datang beberapa, katanya
ada tiga orang tamu agung akan menginap disini, aku dengar
perjamuan telah usai dan sekarang mereka sedang berbincang
bincang diruang baca, ini berarti setiap saat mereka bisa
datang kemari, bila kau tak ada urusan lebih baik cepat cepat
pergi saja dari sini."
Ternyata nona berbaju hijau ini tak lain adalah Ci Giok,
dayang yang ditugaskan melayani tamu agung di halaman
timur.
Sebaliknya nona berbaju ungu itu adalah murid si nenek
pengemis bermata buta yang bernama Siang Siau un.
Sambil tertawa nakal, nona kecil itu segera berseru:
"Cici, kau kira siapakah ketiga orang tamu agung itu?
Mereka adalah Cing Im totiang dari Go bipay, Hong totiang
dari Pat kwa bun serta yang seorang lagi adalah..."
Dia sengaja mengucapkan kata terakhir dengan kata
panjang kemudian pelan pelan baru berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ketua Hoa sanpay"
"Aaah, rupanya ayah" kalut dan girang Ci Giok berseru "jadi
ayah telah datang?"
Ternyata dia adalah kakak perempuan Siang yang bernama
Siang Cun atau selama dalam penyaruan dia menggunakan Ci
Giok sebagai nama samarannya
Sambil tertawa Siang Siau un berkata lagi. "Hati hati
dengan Cing Im totiang dia adalah seseorang yang kehilangan
kesadaran pikirannya karena pengaruh bubuk penghilang
pikiran"
"Aku mengerti" Ci Giok manggut manggut,
"Suhu menyuruh aku datang memberi tahukan kepadamu
seandainya Hee Im hong meracuni ayah atau Hong totiang
dengan racun atau obat pemabuk macam apa pun kau tak
usah merasa kaget atau gugup, juga tak boleh membuat gara
gara, anggap saja seakan akan hal tersebut tak pernah
terjadi"
"Soal ini..."
"Suhu bilang, kita harus memandang dari sudut
keseluruhan masalah tersebut dan dewasa ini tak boleh
melakukan sesuatu gerakan atau tindakan apapun, sekalipun
ayah diracuni atau diberi obat pemabok oleh mereka, kejadian
tersebut bukan suatu masalah gawat, lagi pula tak akan
mengancam keselamatan jiwanya. Sebab hampir semua jago
lihay dan para ciangbunjin yang mengikuti pertemuan puncak
dibukit Hong san telah dihadang dan diculik oleh orang orang
Lo Cu san ditengah jalan."
"Mereka telah dihadang? Kalau begitu sudah dibekuk
semua ke bukit Lo Cu san?" tanya Ci Giok tersebut.
"Yaa, tentu saja telah dibekuk semua," sahut Siang Siau un,
"tetapi untuk kejadian ini, guru punya persiapan yang matang
untuk mengatasi kejadian tersebut"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah hal ini boleh kusampaikan kepada ayah?"
"Boleh saja kau sampaikan hal ini kepada ayah. oya...
masih ada satu persoalan lagi..."
Mendadak ia tutup mulutnya, lalu diawasinya wajah Ci Giok
sambil tertawa.
Dengan wajah bersemu merah Ci Giok segera menegur:
"Kau masih ada urusan apa lagi? Hayo cepat katakan"
"Dewasa ini ada seorang yang telah hilang lenyap tak
berbekas"
Sengaja ia mengutarakan perkataan tersebut dengan nada
lambat lambat.
"Siapa yang telah lenyap?" tanya Ci Giok gelisah.
"Huan Cu im"
Mendadak sekujur badan Ci Giok gemetar keras, dengan
perasaan kaget bercampur keheranan dia berseru: "Apa yang
telah terjadi dengannya?"
"Dia telah lenyap" kata Siang Siau un sambil angkat bahu
dan merentangkan tangannya, "akupun tak tahu apa yang
telah terjadi, dia lenyap dirumah penginapan,"
"Lalu, lalu bagaimana baiknya?" tanya Ci Giok dengan
perasaan gelisah.
"Tapi kacung bukunya berhasil diselamatkan suhu, tak
disangka ternyata kacung bukunya adalah seorang nona
muda."
Paras muka Ci Giok segera berubah, dia tidak berkata apa
apa cuma bibirnya digigit kencang kencang.
"Cici, kenapa kau?" tanya Siang Siau un segera sambil
tertawa ringanTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak apa apa," sahut Ci Giok dengan nada terpaksa.
Siang Siau un kembali tertawa.
"Nona itu bernama Yap Ling, dia adalah salah satu diantara
dua belas tusuk konde emas dari Loo Cu san, setelah ditolong
oleh Huan Cu Im maka dia pun menyaru sebagai lelaki dan
mengikutinya untuk menghadapi pertemuan puncak dibukit
Hong san diantara mereka sama sekali tidak terjadi hubungan
apa apa, harap cici jangan kuatir"
"Setan cilik" umpat Ci Giok dengan gemas kemudian
tanyanya dengan lebih jauh "bagaimana tanggapan suhumu
baru tentangnya dia setelah menolong Yap Ling ?"
"Menurut suhu, kepandaian silat yang dimiliki perempuan
tua berbaju hitam itu sangat lihay, bisa jadi dia adalah orang
Loo Cu san, maka suhu mengutusku kemari untuk
memberitahukan kepadamu agar menaruh perhatian secara
diam diam, bisa jadi Huan Cu Im telah terjatuh ke tangan
orang orang Lou Cu san"
Sementara pembicaraan masih berlangsung, mendadak dari
luar sudah terdengar suara manusia sedang berbicara. Cepat
cepat Ci Giok berseru: "Kau cepat pergi ada orang datang.."
Siang Siau un manggut manggut dan-.. lompat naik ke atas
dinding pekarangan lalu dalam sekali kelebatan saja bayangan
tubuhnya sudah lenyap dari pandangan-
Pada saat itulah tampak Ho Kay sang dengan mendampingi
Cing Im totiang. Siang Han hui dan Ci Cing berjalan masuk
kedalam halaman-
Cepat cepat Ci Giok memburu kemuka dan menyambut
kedatangan mereka dengan berlutut,
"Budak menjumpai congkoan"
Ho Kay seng segera mengulapkan tangannya sambil
berseru.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ci Giok bangun dan cepat kau temui tiga orang tamu
agung kami yang ini adalah hu bengcu Cing Im totiang yang
ini adalah Siang kiang bunjin dan yang ini adalah Hong
totiang."
Satu demi satu Ci Giok memberi hormat
Kemudian Ho Kay seng baru mengangkat tangannya sambil
berkata. "Ruang beristirahat Hu bengcu bertiga terletak
digedung timur tempat ini tenang dan jauh dari jangkauan
orang lain, orang luarpun dilarang memasuki tempat ini
apabila kalian bertiga membutuhkan sesuatu katakan saja
kepada Ci Giok."
Sambil berkata dia meneruskan perjalanannya mengajak
Cing Im totiang bertiga memamerkan kamarnya setelah itu
baru mengundurkan diri dari situ.
Berhubung hari sudah larut malam maka setelah mereka
bertiga beristirahat sejenak diruang tengah dan minum air teh
secawan masing masing kembali ke kamar untuk beristirahat.
Ci Giok kembali ke kamarnya dan memadamkan lampu
lentera kemudian setelah merapatkan pintu belakang, diam
diam ia mendekati kamar tidur ayahnya lalu menyelinap
masuk dengan kecepatan tinggi.
"Apakah anak Ci yang datang?" dengan suara rendah Siang
Han hui segera menegur.
"Siauli yang datang ayah, barusan adik un berkunjung
kemari" ujar Ci Giok.
"Ada apa ?"
"Dia mempunyai dua kabar yang minta putrimu
menyampaikan kepada ayah"
"oya.. berita apakah itu ?"
"Para wakil dan ketua partai yang menghadiri pertemuan
puncak dibukit Hong san telah dihadang dan diculik orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang Lou su san sepeninggal mereka dari pertemuan
tersebut"
"Semua wakil partai besar telah diculik ?"
Siang Han hui hampir saja tak percaya dengan
pendengaran sendiri, padahal para jago tersebut kalau bukan
seorang ciangbunjin tentu jago jago pilihan dari pelbagai
persilatan, bagaimana mungkin mereka bisa diculik orang
semudah itu ? Dicekam oleh perasaan yang tak terhingga
cepat cepat dia bertanya lagi.
"Maksudmu orang orang dari Lou Cu san?"
"Benar. Lou Cu san adalah pesanggrahan milik Hee Im
hong, tempat itu dipimpin oleh Hee Im hujin."
"ooh kuatkah daya kemampuan mereka?" tanya Siang Han
hui lebih jauh.
"Soal ini putrimu kurang jelas karena semua orang yang
berada disini tak pernah menyinggung soal Lou Cu san tapi
adik bilang sukang telah mempunyai persiapan dalam
menghadapi persoalan ini beliau minta ayah tak usah kuatir."
Ketika Siang Han hui mendengar Siau bun Sin kay Yu It
leng telah mempersiapkan diri dalam menghadapi persoalan
tadi pun segera mengangguk seraya berkata.
"Bagus sekali kalau begitu."
Kembali Ci Giok berkata.
"Adik juga memberitahukan satu persoalan lagi konon Huan
Cu Im telah lenyap."
Siang Han hui sambil manggut manggut katanya:
"Dia pasti telah diculik orang orang Lou Cu san, tak heran
kalau ia tak nampak dalam pertemuan puncak dibukit Hong
san tempo hari"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Rasanya memang begitu, tapi belum bisa dipastikan
secara seratus persen. Bagaimana dengan hasil
penyelidikanmu sendiri? Apakah sudah ditemukan titik
terang?"
"Ya, aku rasa persoalan itupun ada hubungannya dengan
pihak Lou cusan, ditempat ini tidak berhasil kutemukan setitik
tanda atau jejak pun..."
"Baiklah, kalau memang tidak berada disini aku rasa
kaupun tak usah berdiam lebih lama lagi disini."
Kemudian setelah berhenti sejenak, Siang Han hui berkata
lebih lanjut,
"Hee Im hong telah mengundang aku dan Cing totiang
sekalian untuk berkunjung selama beberapa hari di Lou Cu
san, akan kumanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan
penyelidikan yang teliti"
"Putrimu berpendapat, di Lou Cu pasti tersimpan banyak
sekali rahasia besar, tapi tempat itupun sangat berbahaya,
ayah berhati hati"
Sambil mengelus jenggotnya Siang Han hui tertawa.
"Sudah banyak kejadian yang kualami, tentu saja aku akan
menghadapi secara berhati hati sekali, nah hari sudah larut
malam, pergilah beristirahat"
ci Giok segera mengiakan, kemudian diam diam
mengundurkan diri dari tempat tersebut
ooodowooo
Lou Cu san terletak ditelaga Ang Ci oh, pada sisi timur,
barat dan utara terbentang telaga yang luas hanya bagian
selatan terbentang tanah yang luasnya sepuluh li kecuali
pesanggrahan milik keluarga Hee, disekitarnya tidak tampak
rumah penduduk.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pesanggrahan keluarga Hee merupakan sebuah bangunan
gedung yang dibangun menghadap ketanah lapang dengan
punggungnya menempel diatas bukit, bangunannya sangat
besar dan megah jauh lebih mentereng daripada benteng
keluarga sendiri.
Disinilah Hway lam tayhiap Hee Im hong melewatkan hari
hari liburnya, karena selain hari hari besar, memang Hee Im
hong jarang sekali berdiam disitu.
Tapi semenjak istri tua Hee Im hong yakni Cu hujin
meninggal dunia dan dia memperistri Sim hujin, dimana Sim
hujin lebih suka dengan tempat yang sepi dan jauh dari
keramaian seperti benteng keluarga Hee yang sering
dikunjungi jago jago dari pelbagai perguruan, maka dia pun
memutuskan untuk pindah kesana
Biar begitu di pesanggrahan Lou cusanpun ada kalanya
diselenggarakan pesta perjamuan, seperti hari ini, Hee Bengcu
telah mengundang hu bengcu Cing Im totiang Siang Han hui
dan Hong Ci Cing untuk mengunjungi pesanggrahannya
Hal ini dikarenakan pada waktu itu persis jatuh hari libur,
sedang ketiga orang ciangbunjin itupun kebetulan sedang
mertamu di benteng keluarga Hee, karenanya Hee Bengcu
mengundang mereka untuk melewatkan hari libur bersama
dibukit Lou Cu san-
Seandainya bukan tamu agung atau sahabat karib, Hee
kungcu tak bakal mengundang mereka untuk berkunjung ke
Lou Cu san-
Kehadiran tiga orang ciangbunjin di pesanggrahan Lou Cu
san tentu saja merupakan kejadian besar
Ketiga orang tamu agungnya dijamu dalam tengah pagoda
air Letaknya berada di tengah kolam yang luasnya mencapai
setengah li, bangunan itu terdiri dari lima tingkat dengan
dinding yang terbuka lebar, pemandangan alam sekitarnya
amat permai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bila angin menghembus lewat, bau teratai menyebar
kemana mana kesemuanya ini mendatangkan rasa nyaman
bagi siapa saja.
Hari ini, dapur pesanggrahan keluarga Hee kelihatan sibuk
sekali untuk menyediakan hidangan yang paling lezat untuk
menjamu tamu tamunya.
Malamnya perjamuan diselenggarakan diatas pagoda air,
tuan rumah Hee Im hong suami istri mendampingi tamunya
dengan santai perjamuan itu berlangsung amat meriah dan
penuh kegembiraan-
Rupanya pagoda itu berada ditengah sebuah kolam yang
luas sekali, sebuah tanggul panjang merupakan satu satunya
jalan pergi utama, bila tidak melewati tempat tersebut
kendatipun seseorang memiliki ilmu meringankan badan yang
paling sempurna pun jangan harap bisa mencapai pagoda air
itu secara mudah.
Sedang disepanjang tanggul tampak menyinari tempat itu
terang benderang bagaikan disiang hari saja, bila ada orang
berjalan melewati tempat tersebut, maka dari kejauhan sudah
akan terlihat dengan jelas.
ooodowooo
ketika perjamuan telah bubar, Hee Im hong mendampingi
istrinya dan diiringi seorang dayang berbaju hijau yang
membawa lampu lentera dan berjalan didepan, melewati
tanggul menuju kesebuah bangunan berloteng yang berada
dibalik kebun bunga
Bangunan berloteng itu terletak disebelah barat kolam
teratai dan berdiri persis saling berhadapan dengan pagoda air
tersebut, sellsih diantara kedua bangunan itu mencapai
setengah li lebih, sehingga tidak jelas bila dihadapan dari
bangunan yang lain
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hee Im hong dengan mendampingi istrinya naik ke atas
bangunan loteng yang megah itu, ternyata tempat tersebut
merupakan sebuah kamar tidur, dibawah sinar lentera yang
lembut, pelan pelan mereka menempati kursi utama.
seorang dayang berbaju hijau segera muncul
menghidangkan dua cawan air teh wangi. Mendadak
terdengar Hee Im hong berkata:
"Kini Siang Han hui dan Ci Cing telah datang
menghantarkan diri, sedangkan semua jago yang turut
menghadiri pertemuan puncak di bukit Hong san pun telah
berkumpul semua disini, ciu nio, aku benar benar tak habis
mengerti, bukankah Soh congkoanpun merupakan utusanmu?
Mengapa kalian tidak meracuni saja semua orang itu dengan
bubuk penghilang tenaga kemudian langsung mengangkutnya
kemari sebaliknya setelah pertemuan itu selesai, kau
membiarkan mereka pergi meninggalkan tempat itu, tapi
kemudian dengan bersusah payah kau membekuknya kembali.
Sebetuinya apa rencanamu selanjutnya?"
(Saya rasa setiap pembaca tentu ingin mengetahui soal ini
bukan? Padahal setiap peserta pertemuan puncak dibukit
Hong san telah mereka robohkan, tapi waktu itu racun yang
bersarang ditubuh mereka justru dipunahkan kembali, namun
setelah meninggalkan bukit, justru mereka dihadang dan
dibekuk kembali)
Sim hujin segera tertawa dingin, lalu katanya:
"Bubuk penghilang sukma hanya akan berkasiat bila
dipergunakan tanpa mencari sebab daya kerja obat itu sangat
lemah kecuali obat pemunah kita pil Cing Sin wan dari Hoa
san pay maupun Tun yang ceng khisan dari Bu tong pay bisa
juga dipakai untuk memunahkan daya pengaruh racun
tersebut. Asal mereka tahu kalau racun kita gunakan adalah
bubuk penghilang sukma niscaya mereka akan mampu
menyadarkan mereka kembali seperti misalnya Ban Goan ceng
Tong Bun huan dan Huan Cu Im bertiga bukankah kau telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meracuni mereka dengan bubuk penghilang sukma? Tapi
kenyataannya bukankah mereka semua telah sadar kembali
seperti sedia kala?"
"Eh mm benar juga perkataan ini" sambil mengelus
jenggotnya yang panjang Hee Im hong mengangguk berulang
kali, "nah Ciu nio apa rencanamu selanjutnya?"
"Kau cukup menjabat kedudukanmu sebagai Bengcu,
sedangkan masalah orang orang tersebut serahkan saja
kepadaku"
"Baik baik, aku tak akan mengurus, tapi aku harus bertanya
kepadamu, hujin membutuhkan berapa waktu sebelum
membebaskan mereka kembali ?"
ooodowooo
"Mungkin aku butuh waktu selama tujuh hari" sahut Sim
hujin setelah menghitung sebentar, "karena saat itulah yang
membutuhkan untuk menyelesaikan soal obat obatan dari
tindakan berikut, pokoknya tujuh hari kemudian aku pasti
akan mempersilahkan mereka untuk meneruskan kembali
perjalanannya"
"Kalau begitu aku harus merepotkan hujin," ujar Hee Im
hong kemudian sembari menjura
"Hmmm coba lihat tampangmu yang begitu sok" seru Sim
hujin sambil mencibirkan bibirnya, "tapi jangan lupa, sekalipun
kau telah menjadi seorang Bu lim Bengcu tapi masih tetap
harus menuruti semua perintahku"
"Baik baik padahal hamba memang seorang pembantu
setia dibawah pimpinan hujin," jawab Hee Im hong cepat
cepat:
Bila didengar dari pembicaran tersebut seharusnya ucapan
itu tidak mirip dengan kata kata gurauan sepasang suami istri.
Sim Hujin kembali mendengus dingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hmmm asal kau sudah tahu saja itu cukup"
Mendadak Hee Im hong berseru tertahan lalu tanyanya lagi
"Apakah hujin telah membekuk pula Huan Cu im?"
"Ehmm..." Sim hujin mengiakan lalu sambil mengangkat
kepalanya ia bertanya "apakah kau mempunyai sesuatu usul?"
Hee Im hong segera mengangguk.
"Yaa, aku bermaksud akan membawanya pulang, entah
bagaimana menurut pendapat hujin??"
"oh, apakah kau ingin menerimanya sebagai menantumu ?"
Pelan pelan IHee Im hong menundukkan kepalanya rendah
rendah, dengan penuh penderitaan ia berkata:
"Dia adalah putra seorang sahabat karibku, dulu aku telah
berbuat salah sehingga malu terhadap adik angkatku itu,
maka saat ini pun aku tak boleh melakukan perbuatan yang
bersalah lagi terhadap adik angkat dan keponakanku ini."
Hitung hitung dia masih belum kehilangan perasaannya
sebagai seorang manusia. Sim hujin segera
"Kau seharusnya mengerti, Huan Cu Im tidak bakal
menuruti perkataanmu itu "
"Aku mengerti" Hee Im hong mengangguk. "didalam
tubuhnya memang mengalir cairan darah ayahnya yang
berwatak keras kepala tentu saja dia tak bakal tunduk dengan
kemauanku, aku... aai, semenjak dia masih kecil dulu aku
sudah suka dengannya, bila aku ingin membunuhnya, ketika
dia masih berumur tiga dulu aku telah turun tangan
menghabisi nyawanya"
"Aooo... rupanya kau takut kalau aku berbuat sesuatu yang
tidak menguntungkan baginya, maka kau hendak
mengajaknya kembali ke Benteng keluarga Hee?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aaai, hujin bukankah pertanyaanmu ini sama baiknya
dengan sudah tahu tapi bertanya lagi?"
Kemudian sambil tertawa paksa, Hee Im hong berkata lebih
jauh
"Terus terang saja kuakui, sesungguhnya aku memang
takut hujin sampai salah tangan dan melukainya, kedua
dimasa lampau aku sudah melakukan perbuatan yang amat
bersalah terhadap ayahnya selama sepuluh tahun terakhir ini,
masalah tersebut selalu mengganjal didalam hatiku dan
membuat aku tak pernah merasa tenang, oleh sebab itu aku
bermaksud akan menjodohkan anak Cay (atau nama kecil dari
Hee Giok) yong kepadanya." Sim hujin segera tertawa:
"Bukan dalam soal ini aku telah menerangkan kepadamu,
Giok yong memang telah cukup dewasa, bila Huan Cu Im bisa
dijodohkan kepadanya, hal ini memang paling tepat?"
"Haa haa hah... kalau begitu hujin telah setuju?" seru Hee
Im hong sambil tertawa tergelak penuh rasa gembira.
Tiba tiba paras muka Sim hujin berubah menjadi amat
serius, katanya dengan bersungguh sungguh
"Tapi kau jangan lupa, aku memberikan persetujuan karena
mengingat tindakan ini memang menguntungkan perkumpulan
kita, cuma setelah perkawinan nanti, Huan Cu Im harus bisa
berupaya untuk memaksa Giok yong menuruti perintahku..."
perkumpulan apakah yang sedang mereka perjuangkan?
Suatu pertanyaan yang mengandung teka teki besar
Dengan cepat Hee Im hong menjawab:
"Hujin tak usah kuatir, dalam hal ini aku pasti akan
memberi pengarahan kepadanya secara pelan pelan"
"Baiklah" ucap Sim hujin kemudian sambil mengangguk,
"bila kau tak mampu memberi pengarahan lagi kepadanya,
lebih baik segera kau hantar dia kembali kemari"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hujin dia dikurung dimana?" tanya Hee Im hong
kemudian-
Dengan cepat Sim hujin bertepuk tangan dua kali.
seorang dayang berbaju hijau segera munculkan diri
dengan langkah tergesa gesa, setelah memberi hormat
katanya: "Apakah hujin ada sesuatu perintah?"
"Ajaklah pocu menuju kekamar bawah tanah nomor tiga"
Dayang berbaju hijau itu segera mengiakan, lalu sambil
balikkan badan ujarnya "Pocu, harap mengikuti budak."
Padahal Hee Im hong adalah pemilik pesanggrahan di bukit
Lou Cu san, tapi dalam kenyataannya dia tidak tahu
dimanakah letak kamar tahanan nomor tiga, dari sini dapatlah
disimpulkan bahwa kekuasaan yang sebenarnya bukanlah
terletak di tangan orang tua ini.
Begitulah dengan mengikuti dibelakang dayang berbaju
hijau itu, berlalulah Hee Im hong dari situ
Huan Cu Im tidak mengetahui berada dimanakah dia
sekarang dia hanya merasa dirinya disekap dalam sebuah
bangunan rumah kecil yang gelap gulita.
Walaupun ruangan itu sangat gelap. namun ditepi dinding
masih terdapat sebuah lampu minyak yang bersinar redup dari
benda tersebut iapun bisa menarik kesimpulan bahwa ia sudah
terjatuh ketangan musuh dan kini menjadi tawanan.
Untung saja perlakukan musuh terhadapnya cukup baik
tangan dan kakinya sama sekali tidak dibelenggu diapun tak
pernah merasakan siksaan akibat dilecuti dengan cambuk. Apa
yang dideritanya sekarang tak lebih hanya terkurung di dalam
serbuah ruangan kecil yang gelap dan pengap karena
peredaran udara yang tidak sempurna.
Tentu saja pihak musuh tak akan mengurung ditempat itu
tanpa melakukan sesuatu pencegahan sebab mereka telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melakukan suatu tindakan pencegahan diatas tubuh Huan Cu
im.
Tindak pencegahan itu sama sekali tidak menimbulkan
penderitaan juga tidak menimbulkan perasaan apa apa, sebab
yang menjadi pangkal utama dari tindak pencegahan itu
hanyalah hawa murni yang tak dapat beredar secara lancar,
ini berarti dia tak sanggup mengerahkan tenaga dalamnya lagi
Walaupun pemuda itu dapat bergerak secara bebas
didalam ruangan itu tak ubahnya seperti manusia normal
lainya, tapi kepandaian silat yang dimilikinya sama sekali tidak
berfungsi lagi, dia telah menjadi seorang manusia biasa yang
sama sekali tak berdaya untuk memotong seekor ayampun.
Huan Cu Im duduk terpekur ditepi pembaringan, ia sudah
tak teringat lagi sudah berapa hari dirinya terkurung ditempat
tersebut? Tapi yang jelas pertemuan puncak di bukit Hong san
pasti telah berlangsung.
Selama ini dia tak mampu memegang hatinya, ia merasa
bersalah dan malu kepada orang tua Yu yang telah
mewariskan ilmu Heng lui ing kepadanya (dia tak tahu kalau
orang tua yang mengaku bernama Yu Long itu adalah
Pengemis sakti berwajah tertawa Yu).
Sebab orang orang tua Yu telah berpesan kepadanya agar
tiba dibukit Hong san sebelum pertemuan puncak itu
diselenggarakan
(Tentu saja diapun tidak tahu kalau pengemis sakti
berwajah tertawa telah menduga semula berhubung situasi
pada pertemuan puncak dibukit Hong san telah terjadi
perubahan besar).
Ia pun merasa malu dan menyesal terhadap Hui san taysu,
karena mereka telah berjanji akan bertemu dibukit Hong san,
tapi kenyataannya dia tak dapat hadir tepat pada waktunya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi yang paling menguatirkan hatinya adalah keselamatan
Yap Ling nona itu lenyap tanpa bekas, mungkinkah sudah
ditangkap kembali ke Lou Cu san?
Umat persilatan memang serius setiap persoalan yang
terjadi oleh anak buahnya, apalagi pihak Lou Cu san
menyimpan sesuatu rahasia yang maha besar, andaikata Yap
Ling sampai tertangkap sudah pasti jiwanya tak bisa
dipertahankan lagi
Tiba tiba terdengar suara kunci dibuka orang dari depan
pintu penjara, disusul kemudian tampak sebuah pintu kayu
terbentang lebar dan tampaklah sesosok batang tubuh yang
tinggi besar melangkah masuk ke dalam ruangan
"Cu im, keponakanku..."
Ternyata yang masuk ke dalam ruangan adalah Hee Im
hong begitu melihat Huan Cu Im berada disitu, dia segera
menyerobot masuk ke dalam dan menggenggam tangannya
erat erat lalu dengan nada suara penuh gejolak emosi dia
berseru lagi. "Nak kau tentu menderita selama ini "
Walaupun sikapnya dihari hari biasa terhadap orang lain
sangat dingin, kaku, tanpa perasaan dan bersifat memimpin,
tapi terhadap Huan Cu Im justru amat kasih dan lemah lembut
Buktinya dari dua patah kata kata yang diutarakannya
barusan, jelas terlihat bahwa perkataan itu diliputi oleh
perasaan kasih dan perhatian yang amat besar terhadap
pemuda tersebut, dan hal ini sudah jelas tak dapat dipalsukan.
Huan Cu Im sendiripun merasa amat terharu setelah
menyaksikan sikap empek Hee-nya begitu bersungguh
sungguh dan penuh rasa sayang kepadanya. Ia balas
memeluk tubuh Hee Im hong sambil serunya "Empek Hee..."
Walaupun ia telah menginjak dewasa, namun bagaikan
masih seorang bocah cilik saja, untuk beberapa saat lamanya
tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hee Im hong sendiripun tidak memberi kesempatan
kepadanya untuk banyak berbicara, sambil menarik tangannya
ia berseru:
"Keponakanku, ayoh keluar dari sini, aku masih mempunyai
banyak persoalan yang hendak dibicarakan denganmu"
Seorang dayang berbaju hijau yang membawa lentera
segera berjalan lebih dulu di depan sebagai penunjuk jalan.
Huan Cu Im digandeng oleh Hee Im hong keluar dari
rumah kecil itu, sekarang pemuda itu baru tahu kalau tempat
tersebut merupakan sebuah ruangan bawah tanah, sebab
belum sampai berapa langkah, mereka telah menaiki undak
undakan batu menuju keatas. Sementara itu dayang berbaju
hijau tadi telah mencapai tingkatan yang paling atas.
Hee Im hong menarik tangan Huan Cu Im berjalan menaiki
undak undakan batu itu, keluar dari bawah tanah
terbentanglah sebuah halaman gedung yang amat megah dan
mentereng. Seorang muda berbaju rapi telah menantikan
kedatangan mereka dimuka pintu, begitu melihat kedatangan
Hee Im hong dia segera memberi hormat seraya berseru
"Budak menjumpai poocu"
Hee Im hong melangkah masuk ke dalam ruangan, katanya
kemudian sambil tersenyum
"Tempat ini adalah ruang sitirahatku. pergilah
membersihkan badan lebih dulu sambil bertukar pakaian akan
kunantikan kedatanganmu di kamar baca"
Selesai berkata ia segera melangkah masuk ke dalam
ruangan lebih dulu.
Setelah menghantar kepergian pocunya si nona berbaju
hijau yang bernama Cui cui itu segera berkata kepada Huan
Cu Im sambil tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Huan kongcu silahkan duduk sebentar, budak akan
mempersiapkan air hangat bagimu"
Gadis itu baru berusia tujuh delapan belas tahunan
bertubuh ramping tapi montok,
suaranya merdu dan lembut sehingga kedengaran amat
menarik hati. Selesai mengucapkan perkataan itu, dia segera
beranjak pergi dari situ.
Huan Cu Im tidak sungkan sungkan lagi, ia segera duduk
disebelah kursi yang telah tersedia.
oleh karena Hee Im hong telah berkata bahwa ruang
tersebut merupakan ruangannya untuk beristirahat, maka
pemuda itu memperhatikan seluruh ruangan dengan seksama.
Ia saksikan semua perabot dalam ruangan diatur dengan
rapi dan indah, didepan pelataran rumah tersebut
segerombolan pohon pendek yang digunting sangat rapi, pada
rak bunga tampak aneka warna bunga tumbuh dengan
indahnya, bau harum yang semerbak memancar kemana
mana.
Sesungguhnya perabot dalam ruangan itu amat sederhana,
selain beberapa lembar bangku dan meja kecil, hanya
terdapat dua buah rak yang berisikan jambangan antik, benda
benda antik lainnya serta aneka macam bebungaan yang
indah.
Tapi justru dibalik kesederhanaan tersebut semakin
memancarkan suasana hening dan tenang yang
mengesankan.
sementara itu Cui cui telah muncul kembali dari balik
ruangan, sambil memberi hormat ia segera berkata
"Air panas telah tersedia, silahkan kongcu membersihkan
badan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Huan Cu Im segera bangkit berdiri, katanya sambil
tersenyum: "Harap nona sudi membawa jalan"
Cui cui segera membalikkan badan dan berjalan
meninggalkan ruangan itu sambil berjalan serunya,
"Budak bernama Cui cui silahkan Huan kongcu
memanggilku sebagai Cui cui"
"Nona Cui cui apakah kau termasuk salah satu diantara dua
belas tusuk konde emas?"
Cui cui segera menutupi mulutnya sambil tertawa cekikikan.
"Budak hanya ditugaskan untuk menjadi pelayan di tempat
ini bagaimana mungkin bisa termasuk satu diantara dua belas
tusuk konde emas?"
"Lalu dimanakah kedua belas tusuk konde emas itu?"
"Budak tidak tahu" sahut Cui cui sambil menundukkan
kepalanya rendah rendah.
"Tentu saja dia bukannya tidak tahu melainkan enggan
untuk mengutarakannya keluar..." Huan Cu Im tahu kalau
dayang itu enggan menjawab karenanya dia pun tidak
bertanya lebih jauh.
Setelah melewati beranda tibalah mereka dipintu kamar
mandi, Cui cui segera membuka pintu sambil mempersilahkan
Huan Cu Im masuk ke dalam, menyusul kemudian ia turut
masuk ke dalam dan menutup rapi pintu ruangan-Katanya
dengan lembut:
"Mari, biar budak yang melepaskan pakaian kongcu"
Sambil berkata ia segera membantu Huan Cu Im untuk
melepaskan pakaian yang dikenakan-
"Biar kulakukan sendiri" seru Huan Cu Im segera.
Ketika secara tiba tiba ia saksikan cui cui telah menutup
pintu kamar rapat rapat dengan cepat katanya lagi:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau kau tidak keluar dari sini, bagaimana mungkin aku
dapat melepaskan pakaian?"
Dengan wajah bersemu merah Cui cui segera menjawab
dengan suara lirih "BUdak memang ditugaskan untuk melayani
kongcu membersihkan badan"
Huan Cu Im semakin gelisah dengan wajah bersemu merah
cepat serunya. "Tidak tak boleh begitu aku rasa tak usah
melayaniku."
Cui cui tersenyum manis.
"Apakah kongcu tidak menginginkan budak menggosokkan
punggungmu?"
"Tidak usah lebih baik kau keluar dari sini secepatnya"
"Kongcu mengapakah mukamu jadi merah karena gelisah"
goda cui cui sambil menutup mulutnya kembali seraya tertawa
cekikikan
"baiklah biar budak mengundurkan diri dari sini"
Setelah memberi hormat dia segera membuka pintu dan
mengundurkan diri dari ruangan tersebut.
Setelah menutup rapat pintu kamar mandi Huan Cu Im
melepaskan pakaian dan membersihkan badan selesai itu dia
muncul kembali didepan pintu.
Tampak Cui cui telah menanti diluar pintu, begitu melihat
pemuda tersebut munculkan diri, ia segera memberi hormat
seraya berkata:
"Harap kongcu mengikuti budak untuk berganti pakaian
didalam kamar"
Selesai berbicara, ia berjalan lebih dulu dimuka membawa
Huan Cu Im menuju ke sebuah kamar yang indah, kemudian
sambil mengeluarkan setumpuk pakaian, katanya "Silahkan
kongcu tukar pakaian"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Huan Cu Im menjumpai pakaian yang diserahkan
kepadanya terdiri dari pakaian dalam sampai pakaian luar dan
kaus kaki secara komplit, lagi pula semuanya masih baru.
Karena itu segera ujarnya
"Harap nona keluar sebentar, biar aku tukar pakaian
sendiri"
Cui cui manggut manggut dan segera mengundurkan diri
dari ruangan tersebut.
Dengan cepat Huan Cu Im berganti pakaian, ternyata
potongannya sangat serasi dengan tubuhnya, malah sampai
kaus kaki pun seperti kepunyaan sendiri. pada saat itulah Cui
cui muncul kembali dan berkata sambil tersenyum
"Huan kongcu benar benar sangat gagah dan tampan,
apalagi setelah mengenakan pakaian baru, kau nampak lebih
manawan hati"
"Aaah nona pandai berbicara" Huan Cu Im tersenyum.
Cui cui segera maju ke depan dan menarik tangan Huan Cu
Im untuk diajak menuju ke depan cermin lalu katanya.
"silahkan duduk kongcu, biar budak menyisirkan
rambutmu"
Huan Cu Im menurut dan segera duduk. Cui cui pun
membuka pengikat rambutnya serta menyisir secara lembut.
Sambil bekerja bisiknya kemudian:
"Bila Pocu membicarakan soal apa saja kepadamu dan
meminta kau untuk berbuat sesuatu, kabulkan saja tanpa
membantah mengerti?"
Huan Cu Im tertegun dan segera mengangkat kepalanya
menengok wajah Cui cui yang berdiri dibelakangnya lewat
cermin, kemudian serunya tertahan. "Apakah nona sedang
berusaha untuk meluluhkan hatiku ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cui cui segera menggelengkan kepalanya berulang kali,
sambil menundukkan kepalanya rendah rendah, ia berbisik
ditelinga Huan Cu Im :
"Bila kongcu ingin meninggalkan tempat ini dalam keadaan
selamat, turutilah semua keinginan pocu tanpa membantah"
Walaupun ia sedang berbicara dengan Huan Cu im, tapi
oleh karena kepalanya ditundukkan rendah, maka orang lain
tidak akan tahu kalau dia sedang berbisik disisi telinga si anak
muda tersebut.
Melihat kelihayan nona itu untuk menutup diri, satu ingatan
segera melintas didalam benak Huan Cu im, segera tanyanya.
"Nona adalah..."
Cui cui tertawa, sebelum pemuda itu menyelesalkan
perkataannya dia menukas. "BUdak diutus kemari khusus
untuk melayani pocu"
Sementara pembicaraan berlangsung, dia telah selesai
menyisirkan rambut Huan Cu im, katanya lagi lembut, "Nah
sudah selesai."
"Terima kasih banyak nona" kata Huan Cu Im sambil
bangkit berdiri dan tersenyum.
"Tak usah berterima kasih lagi," kata Cui cui pocu sudah
lama menunggu," silahkan kongcu segera menemuinya."
Dengan berjalan didepan dia mengajak Huan Cu Im
menelusuri beranda menuju ke dalam sebuah kamar baca
yang luas antik dan sangat indah.
Waktu itu Hee Im hong sedang duduk bersandar disebuah
kursi malas yang terbuat dari bambu ketika melihat
kemunculan Huan Cu Im dia segera mengawasinya lalu sambil
manggut manggut dan tersenyum katanya.
"cu Im kau telah selesai membersihkan badan? Kemarilah
dan duduk disini"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
-oo0dw0oo-
Jilid: 42
Cahaya lentera didalam ruangan itu sangat lembut, ketika
angin berhembus sepoi sepoi segera mendatangkan suasana
yang sangat hangat, ditambah pula dengan senyuman Hee Im
hong yang ramah dan lembut, hampir saja Huan Cu Im Curiga
akan pengalaman yang diterimanya selama ini, hampir dia
beranggapan bahwa pembunuhan keji yang dialaminya selama
ini sama sekali tiada hubungannya dengan empeknya ini.
Dengan Cepat dia maju selangkah kemuka lalu serunya
dengan penuh hormat: "Empek Hee "
Dia menurut dan segera duduk di sebuah kursi yang berada
tepat dihadapan Hee Im hong. Tanpa diperintah lagi, cui cui
segera mengundurkan diri setelah menghidangkan teh.
Hee Im hong nampak merasa sangat puas setelah melihat
sikap Huan Cu Im terhadapnya tetap sopan dan penurut,
apalagi selesai membersihkan badan bertukar pakaian baru
dia nampak sangat tampan dan gagah, orang ini segera
berpendapat bahwa Calon menantunya betul-betul pilihan.
Kesemuanya ini membuat hatinya merasa sangat gembira,
sambil tersenyum segera ujarnya:
"cu im, tempat ini adalah kamar baCaku, tak pernah ada
orang luar yang bisa masuk kemari, mari kita berbinCang
bincang sampai puas..."
"Persoalan apa yang hendak empek Hee bicarakan dengan
keponakan-..?" tanya Huan Cu Im sambil mengangkat kepala.
Sambil mengelus jenggotnya yang panjang dan hitam,
pelan pelan Hee Im hong berkata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku dan ayahmu adalah saudara angkat yang mempunyai
hubungan sangat akrab, sebaliknya keponakan adalah putra
saudara angkatku itu, hal mana berarti hubungan kita
seharusnya sangat akrab dan erat dan tidak sepantasnya
terdapat rahasia diantara kita berdua, oleh sebab itu selama
berada dihadapanku, harap keponakan tak usah kelewat
terikat oleh tradisi, bila ada persoalan, bicarakan saja secara
langsung kepadaku, bukan begitu ?"
"Keponakan mengarti bahwa empek Hee sangat mencintai
diriku, betapapun bodohnya diriku ini, tentu saja keponakan
dapat memahami sedalam dalamnya" Sambil tertawa kembali
Hee Im hong mengangguk.
"Aku mengerti bahwa ponakan adalah seorang lelaki polos
yang suka berterus terang watak semacam ini persis seperti
tabiat ayahnya dimasa lalu, setiap menjumpai suatu persoalan
yang tak adil, maunya selalu menampilkan diri untuk membela
dan menegakkan keadilan serta kemakmuran, padahal kita
sebagai umat persilatan sudah sepantasnya bila memiliki
prinsip demikian"
Kemudian tak sampai Huan Cu Im membuka suara, dia
telah berkata lebih jauh:
"Akan tetapi semua persoalan yang berlangsung didalam
dunia persilatan, tak bisa disimpulkan dan diputuskan hanya
berdasarkan suatu bagian peristiwa yang terlihat atau
terdengar saja, karena didalam suatu persoalan, benar
tidaknya seseorang biasanya sulit untuk ditentukan sebelum
masalah itu sendiri mencapai pada saat terakhir"
Mendengarkan pembicaraan tersebut, diam diam Huan Cu
Im berpikir didalam hatinya: "Tampaknya empek Hee sedang
memberikan pembelaan buat dirinya sendiri "
Akan tetapi diapun mengerti bahwa ucapan Hee Im hong
bukannya tanpa alasan, dalam sesuatu persoalan, kadangkala
benar salahnya memang sukar ditentukan sebelum masalah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut mencapai pada titik akhir oleh sebab itu dia tidak
berbicara, tapi hanya mengangguk berulang kali. Setelah
tersenyum, Hee Im hong berkata lebih jauh:
"Seperti ambil contoh peristiwa yang menimpa ponakan,
baru saja tiba di kim-leng kau sudah perCaya dengan
perkataan orang dan mengira empek Hee adalah manusia licik
yang mempunyai ambisi besar, kau lantas berupaya memusuhi
empek Hee mu karena ingin menegakkan keadilan dan
kebenaran didalam dunia persilatan..."
Merah padam selembar wajah Huan Cu Im Cepat Cepat
serunya: "Empek Hee, keponakan tidak berani, keponakan
berpendapat bahwa..."
Hee Im hong segera tertawa terbahak bahak, sebelum
anak muda itu menyelesaikan perkataannya, dia telah
menggoyangkan tangannya berulang kali seraya berkata:
"Sudah sepantasnya apabila seorang pemuda memiliki
semangat seperti ini, empek Hee tak bakal menyalahkan
dirimu, apalagi tindakanmu itu memang betul "
Secara tiba tiba dia malah memuji tindakan Huan Cu Im
yang dibilang betul, hal tersebut tentu saja membuat si anak
muda tersebut merasa terkejut bercampur keheranan dia
hanya bisa mengawasi empek Heenya tanpa mengucapkan
sepatah katapun. "Haaahhh... haaahhh... haaa."
Hee Im hong tertawa tergelak tiba tiba dengan perasaan
hati yang berat dia berkata lagi:
"Bagaimana pun juga, sudah puluhan tahun lamanya aku
berkelana didalam dunia persilatan, sedikit banyak aku
mempunyai nama juga, sudah barang tentu diantara sahabat
yang kujalin selama ini, terdiri dari bermacam macam karakter
yang berbeda, itu berarti diantara orang baik terdapat juga
orang jahat. Rupanya mereka bermaksud akan mencelakakan
aku untuk menjadi seorang Bengcu didalam pertemuan
puncak di bukit Hong san kali ini, jelas hal itu merupakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maksud baik sahabat sahabatku saja, tentu saja tak enak
bagiku untuk menolaknya..." Kemudian setelah berhenti
sejenak dia berkata lebih jauh:
"Tapi diantara mereka, mungkin ada segelintir manusia
yang begitu bernafsunya sehingga cara kerja yang dilakukan
kurang berkenan dihati kita semua, untung saja dalam
pertemuan puncak dibukit Hong san tempo hari, ketua dari
sembilan partai besar cukup memahami jiwaku, sehingga
semua kesalah pahaman dapat dihapus, kini persoalan telah
lewat dan tak perlu dibicarakan lagi akupun ingin
memberitahukan kepada keponakan agar persoalan ini tak
usah dipikirkan lagi didalam hati"
Dengan mengucapkan perkataan tersebut, dia seolah olah
akan menyudahi persoalan itu sampai disitu saja.
Kendatipun Huan Cu Im masih setengah percaya setengah
tidak dia toh berkata juga sambil memberi hormat : "Nasehat
empek Hee sangat tepat"
"Bagus sekali" Hee Im hong tersenyum, "malam ini aku
sengaja mengundang keponakan datang kekamar baca ini,
karena ada suatu persoalan hendak kutanyakan kepada
keponakan-.."
"Empek Hee ada persoalan apa, katakan saja terus terang"
cepat cepat Huan Cu Im berseru
Pelan pelan Hee Im hong mengambil cawannya dan
menghirup air teh setegukan, setelah itu baru ujarnya:
"Apakah keponakan masih ingat, tatkala masih berada di
Benteng keluarga Hee tempo hari, kau pernah dua kali
bertemu dengan putriku, entah bagaimana pendapatmu
mengenai putriku itu?"
Ternyata dia telah mengalihkan pokok pembicaraan kesoal
Hee Giok yang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Paras muka Huan Cu Im segera berubah menjadi merah
padam, cepat cepat menyebut
"Hubungan keponakan dengan enci Giok yong tidak terlalu
rapat..."
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh..." kembali Hee Im hong
tertawa tergelak, "kalau dibilang kau sudah kenal dengan Giok
yong semenjak masih kecil dulu, suatu waktu ibumu mengajak
kau berkunjung ke Benteng keluarga Hee waktu itu Giok yong
baru berusia lima tahun, dia cuma dua tahun lebih tua dari
padamu, tapi Giok yong terus menerus memanggilmu sebagai
adik, malah memberi gula gula untukmu"
Merah padam selembar wajah Huan Cu im. "Keponakan
sudah tidak teringat lagi"
"oleh sebab itu aku toh sudah bilang bahwa hubungan kita
dua keluarga tak ubahnya seperti orang sendiri, sayang ibumu
sudah terbiasa hidup didusun Kim gau ceng dan enggan
pindah ke benteng kami, kalau tidak hubunganmu dengan
Giok yong tentu tidak akan sejauh dan seasing sekarang"
Huan Cu Im merasa rikuh untuk menjawab karenanya dia
Cuma mendengarkan dengan mulut membungkam.
Hee Im hong menghela nafas panjang katanya lebih jauh:
"Setiap orang tentu amat mencintai putra putrinya, mereka
selalu berharap putra putrinya bisa memperoleh kebahagiaan
hidup sepanjang masa, yaa... setiap manusia selalu
mempunyai perasaan egois, perasaan mementingkan diri
sendiri." Dia mengangkat kepalanya, memandang Huan Cu Im
sekejap. lalu lanjutnya:
"Tidak terkecuali dengan diriku, akupun memiliki perasaan
semaCam itu, perasaan mementingkan diri sendiri, apalagi aku
cuma mempunyai seorang putri, yaitu anak cay."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Enci Giok yang sangat halus, lembut, tahu sastra dan
pandai dalam silat, bukankah dia menurut dan berbakti pada
empek Hee?"
"Haah... haah... haahh... kau tak akan memahami perasaan
hatiku, apa gunanya anak cay menurut dan berbakti
kepadaku..?" Sesudah tertawa getir, Hee Im hong berkata
lebih jauh:
"Perempuan lebih condong keluar, aku toh tak mungkin
memeliharanya sepanjang masa didalam rumah, melarangnya
kawin dengan siapa pun? Pepatah bilang, kawin dengan ayam,
harus ikut ayam, kawin dengan anjing harus turut anjing,
setelah kawin nanti, dia tentu akan meninggalkan rumah
mengikuti suaminya, dalam keadaan begitu apakah dia masih
punya perhatian untuk mengurusi aku si bapak yang semakin
tua? Itulah sebabnya aku selalu menyeleksi calon menantuku
secara ketat..."
Dalam keadaan begini, tentu saja Huan Cu Im tak dapat
memberi komentar apa apa dia tutup mulutnya rapat rapat.
Setelah meneguk seCawan air teh, Hee Im hong berkata
lagi:
"Selama berapa tahun terakhir ini, sudah tak sedikit orang
yang datang melamar, ada yang datang dari Kanglam sebagai
keluarga pembesar, ada yang dari keluarga persilatan, tapi
semuanya kutolak, aku berpendapat bahwa perkawinan anak
Cay merupakan suatu peristiwa besar yang harus ditangani
secara serius, apa lagi keturunan dari para pembesar dan
keluarga persilatan itu kebanyakan kolot, sombong dan hidung
bangor, tak seorangpun diantara mereka yang berkenan
didalam hatiku"
Kemudian dengan wajah ramah dan lembut, ditatapnya
Huan Cu Im sekejap. setelah tersenyum dia berkata lagi:
"Tapi aku merasa ada seseorang yang sangat cocok untuk
mendampingi putriku semata wayang itu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sengaja dia menarik panjang kata katanya yang terakhir
kemudian membungkam dalam seribu bahasa.
Tak terbendung lagi Huan Cu Im merasakan hatinya
berdebar debar, tapi ia berusaha untuk mengendalikan diri
dan bersikap setenang mungkin, tanyanya kemudian:
"Siapakah yang empek Hee maksudkan?"
"Bagaimanapun juga aku harus mengajukan pertanyaan
itu, sebab bila ia bungkam dari lagi, bukankah sama artinya
sebagai seorang bisu...?" Hee Im hong segera tersenyum:
"orang itu adalah keponakan sendiri"
Merah jengah selembar wajah Huan Cu im, dengan
tergagap ia berseru: "Keponakan..."
Hee Im hong kembali tertawa tergelak
"Haah... haah... haah... terlepas hubunganku dengan
ayahmu dulu, berbicara dari kepandaian silat yang kau miliki
serta watakmu yang begitu halus, setiap ayah yang
mempunyai anak gadis tentu berharap dapat memperoleh
seorang calon menantu macam kau"
"Empek Hee terlalu memuji "
"Aku cukup memahami watak anak Cay dia tinggi hati dan
belum pernah bersikap pura pura terhadap siapa saja, tapi aku
dapat merasakan bahwa sikap dan kesannya terhadap
keponakan bagus sekali "
Kembali Huan Cu Im merasakah wajahnya jadi merah
padam, untuk sesaat dia tak mampu mengucapkan sepatah
katapun.
Dengan sorot mata yang tajam Hee Im hong mengawasi
pemuda itu lekat lekat, kemudian katanya lagi dengan ramah:
"Aku dengar, ayahmu adalah saudara angkat, sedang dari
keluarga kita berdua, keluarga Huan mempunyai seorang anak
lelaki, sedang keluarga Hee mempunyai seorang anak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perempuan, bukankah hal ini berari sudah berjodoh? Bila kita
dua keluarga merapatkan hubungan dengan perkawinan
tersebut, bukankah berarti aku yang tak berputra jadi ikut
berputra, sedang keluarga kalian yang tak berputri jadi
memiliki seorang putri ?"
Ketika dia merasa hal ini sangat membanggakan, tanpa
terasa orang tua itu tertawa terbahak bahak, kemudian
katanya lagi:
"Padahal aku sudah mempunyai keinginan tersebut,
semenjak keponakan tiba dibenteng keluarga Hee, pada hari
ketiga aku sudah mengambil keputusan tersebut"
Dia serahkan pedang pelangi hijau kepada Huan Cu Im
sebaliknya menyerahkan pedang pelangi merah yang
merupakan pasangannya kepada putrinya Giok yong,
bukankah hal ini sudah menandakan bahwa memang
berhasrat menjodohkan kedUa orang itu?
"Keponakan merasa berterima kasih sekali atas maksud
baik empak Hee..." ucap Huan Cu Im kemudian- "tapi..."
"Kenapa?"
Tidak menanti pemuda itu menyelesaikan kata katanya,
Hee Im hong telah mengawasinya lekat lekat sambil bertanya:
"Apakah kau masih tidak puas mempersunting seorang
gadis seperti anak Cay sebagai istrimu ?"
"Keponakan tidak bermaksud bagitu, tapi kepergian
keponakan kali ini adalah dalam rangka menelusuri jejak
ayahku, tapi hingga kini berita ayah belum juga ditemukan,
sebagai seorang putranya, sebelum berhasil menemukan
kembali ayahku, keponakan tak ingin..."
"Ha... ha... ha..." Hee Im hong tertawa tergelak. "sekalipun
keponakan tidak menyinggungnya, akupun setiap saat selalu
memikirkan keselamatan adik angkatku yang hilang tak
berbekas itu. Kini aku sudah diangkat ketua sembilan partai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar sebagai seorang Bengcu, jelaS kedudukanku ini akan
sangat membantu didalam usahaku menemukan kembali jejak
ayahmu yang hilang dengan kedudukanku sebagai Bu lim
Bengcu, akan kuturunkan perintah panah emas kepada
segenap umat persilatan, baik golongan hitam maupun
golongan putih untuk bersama sama mencari jejak ayahmu
yang hilang katanya..."
Mendadak Huan Cu Im menjatuhkan diri berlutut diatas
tanah, sambil menyembah kepada Hee Im hong, katanya:
"Apa bila empek Hee bersedia menurunkan perintah panah
emas sehingga jejak ayah ketahuan, budi kebaikan setinggi
langit setebal bumi ini tak pernah akan keponakan lupakan-.."
"harap keponakan segera bangkit berdiri" Hee Im hong
menarik lengan Huan Cu Im hingga pemuda itu berdiri
kembali, kemudian bertanya sambil tertawa ramah:
"Kenapa sih keponakan harus berbuat demikian, aku adalah
kakak angkat ayahmu selama tiga belas tahun ini tak
seharipun yang tidak kulewatkan untuk menyelidiki jejak
ayahmu, apa lagi sekarang setelah menjadi Bu lim Bengcu,
dimana segenap umat persilatan harus mentaati perintahku,
tentu saja untuk mencari jejak ayahmu hal tersebut jauh lebih
gampang lagi, besok aku akan pulang keBenteng keluarga
Hee, harap keponakan mengikuti aku pulang ke rumah,
pokoknya sesampainya dirumah nanti, pasti akan kuturunkan
perintah panah emas untuk mencari jejak ayahmu"
Secara tiba tiba saja Huan Cu Im merasa sikapnya terhadap
empek Heenya kelewat tak berbakti, dengan susah payah
orang tua itu berusaha menemukan kabar berita ayahnya, tapi
dia sendiri justru menentangnya menjadi seorang Bu lim
Bengcu, bukankah hal ini menunjukkan bahwa dia yang
bersalah ?
Dengan perasaan berterima kasih yang tak terlukiskan
dengan kata-kata serta air mata yang membasahi matanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia berkata dengan suara gemetar: "Terima kasih banyak
empek Hee "
Dari sikap si anak muda itu, Hee Im hong mengerti bahwa
sikap keras hati Huan Cu Im telah berhasil diluluhkan oleh
perkataannya, tak terlukiskan pula rasa gembira didalam
hatinya, dengan suara lembut dia berkata:
"oleh sebab itu mencari berita ayahmu adalah satu
persoalan, aku memilih calon menantu adalah persoalan yang
lain, kedua masalah ini tak boleh dicampur adukkan antara
yang satu dengan lainnya, sekarang aku ingin mendengar
penegasan dair keponakan sendiri, sukakah kau dengan anak
Cay ?"
sekali lagi paras Huan Cu Im berubah menjadi merah
padam,jawabnya kemudian:
"Sudah keponakan katakan tadi, sebelum berhasil
menemukan ayahku, keponakan masih belum ingin menikah"
"soal itu sih bukan masalah, sebelum ayahmu berhasil
ditemukan, keponakan toh bisa bertunangan lebih dulu"
"Tapi keponakan masih mempunyai ibu dirumah" Hee Im
hong segera tertawa:
"soal ini lebih lebih bukan menjadi masalah, sekembalinya
ke benteng keluarga Hee nanti, aku akan segera mengutus Ciu
congkoan akan segera berangkat ke dusun Kim gou can agar
membicarakan persoalan ini dengan ibumu, tapi rasa ibumu
pasti tak akan keberatan, masalahnya sekarang hanya terletak
pada keponakan sendiri..."
Kemudian setelah mengelus jenggotnya yang panjang,
pelan pelan dia berkata:
"Aku dengar ponakan telah mengenal cukup banyak anak
gadis didalam dunia persilatan, atau mungkin kau telah
menaruh hati kepada seorang diantaranya? Aaai... setiap
pemuda yang bertemu dengan anak gadis yang cantik apa lagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menarik memang gampang jatuh cinta, bukannya aku
melarang kau mencintai gadis gadis tersebut setelah
perjumpaan, tapi paling tidak kau harus memilih seorang
diantara gadis gadis yang telah kau kenal itu untuk dijadikan
istrimu, oleh sebab itulah aku bertanya kepadamu tadi
bagaimanakah pandanganmu terhadap anak Cay..."
Didalam kenyataan, Huan Cu Im memang sudah kenal
dengan beberapa orang gadis seperti misalnya Ci Giok, Hee
Giok yang, Ay Ang tho, Ban Huijin, serta Yap Ling.
Diantara sekian banyak nona, seharusnya hubungan dan
perkenalannya dengan Ci Giok yang terhitung paling dalam,
perasaan cinta yang timbul pun paling serius.
Dengan Hee Giok yang, dia hanya sempat bertemu
sebanyak tiga kali, kesan yang diperolehnya adalah gadis itu
lemah lembut dan ramah, tapi pandai menyembunyikan
perasaan hatinya didalam hati, mungkin juga hal ini
disebabkan perjumpaan mereka beberapa kali, kurang kenal
sehingga timbul perasaan asing diantara kedua belah pihak.
Sebaliknya dengan Ang Tho tak mungkin bisa menjalin
hubungan cinta kasih, sebab disaat Hoa Siang siang menjebak
mereka dengan siasat liciknya tempo hari, sudah jelas
diterangkan kalau nona itu adalah saudara tiri seayah lain ibu
dengannya, dan nampaknya hal ini tak bakal salah.
Ban Huijin memang cantik dan menaruh rasa cinta yang
mendalam terhadapnya, tapi nona ini justru selalu
memperlihatkan sikap angkuh dan tinggi hatinya. Sedangkan
mengenai Yap Ling ?
Dia memang berhasil membujuk gadis itu meninggalkan
dua belas tusuk konde emas, membantunya bertarung dengan
kaum sesat, bisa jadi nona itu menaruh perasaan cinta
kepadanya tapi dia sendiri justru menganggapnya sebagai adik
kecil...
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tatkala Hee Im hong menyaksikan pemuda itu termenung
saja tanpa menjawab, sambil tersenyum ia segera berkata:
"Keponakanku, mengapa kau tidak menjawab
pertanyaanku?"
oleh karena rahasia hatinya terbongkar, Huan Cu Im
berkata secara terus terang:
"Selama melakukan perjalanan didalam dunia persilatan,
keponakan memang sudah kenal dengan beberapa orang
nona, tapi aku cuma berkenalan biasa saja, sama sekali tidak
mempunyai hubungan yang mendalam"
"Kalau memang begitu, bagus sekali" ucap Hee Im hong
kemudian sambil mengangguk. Kemudian setelah berhenti
sejenak, dia berkata lebih jauh:
"Keponakan baru dua kali bertemu muka dengan anak Cay,
otomatis sukar kau untuk menanam bibit cinta kepadanya,
sekembali ke benteng keluarga Hee nanti, carilah lebih banyak
kesempatan untuk berhubungan lebih akrab lagi dengannya"
"Empek Hee, perasaan seseorang paling sukar untuk
dibicarakan, sekalipun keponakan berkeinginan untuk
berhubungan lebih akrab lagi dengan enci Giok yong, belum
tentu enci Giok yong sendiri bersedia untuk berhubungan lebih
dekat dengan diriku"
"oooh, kalau soal ini sih tak usah keponakan kuatirkan" Hee
Im hong kembali tertawa lebar, "tentu saja aku akan
mengaturkan kesempatan baik bagimu, agar kau bisa
berhubungan lebih akrab lagi dengannya, bila kalian sering
bertemu, lama kelamaan toh akan timbul juga benih cinta
tersebut, nah cukup sudah pembicaraan kita hari ini, waktu
sudah larut malam, kaupun boleh pergi beristirahat" Dia
bertepuk tangan dua kali sambil berteriak: "Cui cui "
Cui cui menyahut, dan melangkah masuk kedalam ruangansegera
tanyanya: "Ada urusan apa pocu ??"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Coba kau ajak Huan kongcu untuk beristirahat didalam
kamar..."
Cui cui segera mengiakan, lalu sambil membalikkan badan
dia berkata:
"Silahkan Huan kongcu mengikuti budak"
Huan Cu Im segera menyampaikan ucapan selamat kepada
empek Hee nya, lalu baru mengikuti cui cui meninggalkan
kamar baca tersebut.
Hee Im hong yang emnyaksikan kejadian ini memang tak
terlukiskan gembiranya, sekarang putra adik angkatnya akan
segera jadi menantunya dan paling taat dengan
perkawinannya .
Terutama sekali bagi putrinya Hee Giok yang, semenjak ibu
tirinya yakni Sim hujin masuk rumah, dia selalu hidup
mengasingkan diri dalam kuil Cui cui dan segan keluar masuk
rumah, dia selalu hidup mengasingkan diri dalam kuil Cu iman
dan segan keluar dari situ, sebagai anak murid Kiu hoa sinni
konon tak sedikit kepandaian silat yang telah dipelajarinya dari
nikou sakti tersebut namun selama ini dia justru enggan
menjual tenaga untuk membantu usahanya.
Tapi jikalau Huan Cu Im telah mengawininya, maka
pertama ia bisa mempengaruhi Huan Cu Im agar berpihak
kepadanya, kedua diapun dapat memperalat anak Cay agar
berpihak kepadanya, bukankah hal ini sama artinya dengan
sekali timpuk mendapat dua hasil sekaligus?
Sambil mengelus jenggot hitamnya yang panjang terurai,
sekulUm senyuman segera menghiasi wajahnya yang sudah
mulai banyak kerutan itu...
Rasa sayangnya terhadap Huan Cu Im benar benar timbul
dari sesungguhan hatinya tanpa rencana busuk apa pun, tapi
rencana tersebut justru secara diam diam ikut muncul.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hee Im hong pulang ke benteng keluarga bersama sama
Huan Cu im...
Waktu itu Hee Im hong berada didalam kamar bacanya
ketika congkoan Ciu Kay seng muncul secara tiba tiba dengan
langkah tergesa gesa, setelah memberi hormat dia bertanya
"Poocu, ada urusan apa pocu memanggil hamba ?"
Sambil menunjuk kearah Huan Cu im, Hee Im hong berkata
:
"Tentunya kau sudah tahu bukan bahwa ayah keponakan
Huan yakni sijago berbaju hijau Huan Tay seng adalah adik
angkatku" Sambil tertawa paksa Ciu Tay seng menjawab :
"Hamba tahu, dulu Huan jiya seringkali berkunjung kemari,
hamba memang mengenalinya secara baik"
Hee Im hong segea manggut manggut.
"Sudah hampir tiga belas tahun lamanya Huan jiya hilang
lenyap tak ada kabar beritanya, setelah aku menjadi Bu lim
Bengcu, bila untuk menemukan jejak adik angkatku saja tak
mampu, percuma saja aku menjadi Bengcu selama ini"
"Benar, benar" Ciu Kay seng mengiakan dengan nada ragu,
"bila pocu hendak menurunkan sesuatu perintah apa yang
harus hamba laksanakan tentu akan hamba laksanakan
dengan sebaik baiknya"
Sambil mengelus jenggot panjangnya, Hee Im hong
tersenyum :
"Ciu Kay seng sudah banyak tahun kau menguntil diriku,
apakah dalam soal ini kau pun tak dapat memikirkannya?"
"Hamba bodoh, lagi pula pada beberapa tahun berselang
hamba pernah mendapat perintah untuk menyelidiki jejak
Huan jiya, tapi hingga kini belum berhasil juga menemukan
jejaknya, hamba benar benar tak tahu bagaimana mesti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertindak. mohon pocu sudi memberi petunjuk kepada hamba,
apa yang harus kulakukan sekarang ?"
"Kau memang benar benar bodoh seperti gentong nasi"
dengus Hee Im hong cepat, "sekarang aku toh sudah menjadi
sepasang Bu lim Bengcu..."
"Benar, benar" sahut Kiu Kay seng segera, "saat ini pocu
memang sudah menjadi seorang Bu lim Bengcu"
Tampaknya ia belum berhasil juga menduga cara apa yang
hendak dilakukannya. Hee Im hong segera berkata lebih jauh:
"Setiap perintah yang diturunkan seorang Bu lim Bengcu,
harus ditaati pula oleh segenap umat persilatan didUnia ini"
"Benar, benar, semua umat persilatan memang harus
mentaatinya..." kembali Ciu Kay seng membungkukkan badan
sambil mengiakan berulang kali.
"oleh sebab itu aku hendak menyuruh kau menurunkan
perintah panah emas agar segenap umat persilatan didUnia ini
ikut berusaha mencaritahu kabar berita dari si jago berbaju
hijau Huan Tay seng"
Ciu Kay seng segera berseru tertahan, kemudian
mengiakan berulang kali.
"Panah emas dunia persilatan? Ya, benar, benar, hamba
lupa kalau seorang Bengcu memiliki perintah panah emas,
sekarang juga hamba akan menyebar luaskan perintah
tersebut"
"Bagus sekali" sambil tersenyum Hee Im hong
mengulapkan tangannya berulang kali, "cepatlah kau pergi
untuk melakukannya "
Dengan cepat Ciu Kay seng bungkukkan badannya dan
mengundurkan diri dari situ.
Huan Cu Im yang mengikuti semua kejadian tersebut,
segera berseru dengan rasa amat berterima kasih.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih banyak empek Hee, bila ayahku berhasil
ditemukan, keponakan pasti akan berterima kasih sekali
kepadamu" Hee Im hong tertawa ramah:
"Antara keponakan dengan empek Hee, kenapa mesti
mengucapkan kata kata terima kasih seperti ini ?"
Kemudian sambil bangkit berdiri, katanya lagi:
"Tadi memang ada suatu persoalan yang membuat aku
tetap merasa kuatir..."
"Persoalan apa yang empek Hee maksudkan?"
"Bukankah ilmu silat yang dimiliki keponakan telah
dipunahkan...?"
"Benar, beberapa buah jalan darah penting ditubuh
keponakan telah ditotok orang, sehingga ilmu silatku seakan
akan telah punah sama sekali"
Hee Im Ong segera menghela napas panjang:
"Sewaktu berada dipesanggrahan bukit Lou Cu san tempo
hari, banyak persoalan yang kurang leluasa bagiku untuk
bertanya, sebab ketika dalam kampanye pemilihan Bu lim
Bengcu tempo hari, saking bersemangatnya mendukungku,
bibi Hee telah mengundang suci (kakak seperguruan)nya agar
membantu, padahal sucinya adalah seorang yang berjiwa
sempit dan berpikiran pendek. ilmu silatnya beraliran sesat,
dia mempunyai dua belas orang murid perempuan yang
terlatih yang disebut dua belas tusuk konde emas, Yap Ling
adalah salah seorang diantara murid perempuannya. Aku
yakin dalam soal ini mungkin keponakan telah banyak
mendengarkan dari Yap Ling bukan?"
Mendengar empeknya menyinggung kembali masalah Yap
Ling, tanpa terasa merah padam selembar wajah Huan Cu Im
lantaran jengah dia segera menundukkan kepalanya seraya
menyahut:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Keponakan memang berusaha menanyai persoalan
tersebut kepadanya, tapi dalam banyak hal dia justru enggan
untuk mengatakannya"
"Penghianatan Yap Ling terhadap perguruannya membuat
dia merasa gusar sekali, ia telah bersumpah akan membekuk
kembali Yap Ling serta dijatuhi hukuman berat, tapi kemudian
setelah kegagalannya membekuk kembali dari Yap
Ling,amarahnya kemudian dialihkan kepadamu. dia
beranggapan bahwa Yap Ling berhianat karena mendapat
bujukan dan rayuan dari keponakan..."
Mengetahui kalau Yap Ling belum tertangkap. diam diam
Huan Cu Im menghembuskan napas lega, namun setelah
mendengar tuduhan empek Heenya yang mengatakan bahwa
dia telah merayu dan membujuk Yap Ling sehingga gadis itu
berhianat, kontan saja paras mukanya berubah kembali jadi
merah padam. Buru buru dia berseru :
"Empek Hee, waktu itu keponakan berhasil menyelamatkan
jiwa Yap Ling yang sedang menderita luka parah, sehingga dia
bersedia pula membantu keponakan, dalam hal ini tak bisa
dibilang aku telah merayu serta membujuknya, apa lagi
selama inipun keponakan hanya menganggapnya sebagai
adikku diantara kami..."
Dengan cepat Hee Im hong mengulapkan tangannya
melarang pemuda itu berkata lebih jauh, kemudian selanya :
"Pada malam itu, bukan saja dia gagal membekuk Yap Ling,
bahkan tampaknya sudah menderita luka yang cukup parah,
itulah sebabnya dia melimpahkan hawa amarahnya kepada
keponakan, dimana ia memancingmu kemudian membekuknya
dan menotok beberapa jalan darah ditubuh keponakan
sehingga ilmu silatmu seolah olah menjadi punah. Aku baru
mengetahui kejadian ini setelah kunjunganku ke Lou Cu san
dan diberi tahu bibimu, waktu itu berhubung suci bibimu telah
pulang kegunung dengan membawa serta semua murid nya,
maka totokan mana tak berhasil dipunahkan siapapun, dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keadaan begitu terpaksa aku membawamu pulang ke rumah
lebih dulu..."
Perkataan mana diucapkan dengan nada bersungguh
sungguh, seakan akan dia tidak bermaksud untuk mengelabui
Huan Cu im.
Sebaliknya Huan Cu Im yang mendengar penjelasan
tersebut, sudah barang tentu mempercayainya seratus persen-
Tidak sampai Huan Cu Im sempat buka suara, sambil
mengelus jenggotnya Hee Im hong telah berkata kembali :
"Walaupun jalan darahmu tertotok. namun gerak gerikmu
tidak jauh berbeda dengan manusia biasa, dari sini
membuktikan bahwa ilmu totokan yang digunakan merupakan
sejenis ilmu totokan yang sangat hebat, karena itu aku tak
berani mencoba secara sembarangan untuk membebaskan
jalan darahmu itu, karena sistim totokan yang digunakan pada
umumnya, sebagaimana kau ketahui, setiap partai memiliki
sistim totokan yang berbeda beda, aku kuatir bila salah dalam
pandangannya, bukan saja tak dapat membebaskan pengaruh
totokan tersebut, kalau sampai menyebabkan peredaran darah
menyerang jantung sehingga mengakibatkan kematian, atau
membuatmu cacad seumur hidup,kan berabe ?"
Sudah barang tentu Huan Cu Im percaya pula dengan
keterangan tersebut, sebab dia sudah berapa kali mencoba
akan membebaskan pengaruh totokan itu, namun setiap kali
dicoba, baru saja hawa murninya disalurkan, dia tak pernah
berhasil menghimpun kembali tenaga dalamnya, terpaksa
usaha tersebut selalu dibatalkan di tengah jalan-Karenanya
diapun berkata :
"Yaa,m sistim totokan yang digunakan memang sangat
liehay, sudah beberapa kali keponakan berusaha untuk
membebaskan pengaruh totokan tersebut tapi setiap kali niat
tersebut kuurungkan setelah rasa sakit menyayat badan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Berbicara sesungguhnya, tujuanku mengajakmu kembali
ke benteng keluarga Hee adalah ingin berusaha membebaskan
pengaruh totokan tersebut dari atas tubuhmu."
"Apakah didalam benteng keluarga Hee ini terdapat
seseorang yang bisa membebaskan pengaruh totokan diatas
tubuhku?"
"Ada, dan sekarang juga aku akan mengajakmu untuk
menemul orang tersebut."
Selesai berkata dia lantas bangkit berdiri.
Huan Cu Im turut bangkit berdiri, tanyanya lagi :
"Empek Hee, dimanakah orang itu?"
"Ikutilah diriku."
Hee Im hong berjalan keluar dari kamar bacanya dan
membawa Huan Cu Im menuju kekebun bunga sebelah
belakang.
Kebun bunga itu luas sekali, dimana mana terdapat gardu
dan bangunan yang indah
Dengan mengikuti dibelakang Hee Im hong Huan Cu Im
berjalan menelusuri kebun yang luas itu sehingga akhirnya
tiba didepan sebuah gedung yang di depan pintunya
tergantung sebuah papan nama bertuliskan : "Hawa merah
datang dari timur."
Ketika Hee Im hong mendekati gedung tersebut, seorang
tosu kecil berjubah hijau segera menyambut kedatangannya
sambil memberi hormat :
"Siaute menjumpai pocu." Hee Im hong tersenyum:
"Aku datang mengajak keponakanku untuk bertemu
dengan totiang, coba kau laporkan kedatangan kami."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tosu kecil itu mengiakan dan segera lari masuk kedalam
gedung tersebut. Diam diam Huan Cu Im berpikir didalam
hati:
"Kalau ditinjau dari nada pembicaraan empek Hee, agaknya
disini berdiam seorang totiang, tapi siapakah dia ?"
Sementara itu Hee Im hong berdiri sambil bergendong
tangan, dia berdiri didepan pelataran tanpa mengucapkan
sepatah katapun.
Selang berapa saat kemudian, barulah tampak tosu cilik itu
munculkan diri dengan langkah tergesa gesa sambil
memberikan hormat katanya: "suhu mempersilahkan pocu
masuk kedalam."
Hee Im hong manggut manggut, sambil berpaling segera
berkata: "Keponakan, ikutilah aku masuk kedalam."
Dia segera melangkah naik keatas undakan batu dan
masuk kedalam ruangan-
Huan Cu Im mengikuti dibelakang tubuhnya dengan ketat,
begitu melangkah masuk kedalam ruangan, terlihatlah
ruangan tersebut sangat indah dan mewah.
Waktu itu, seorang tosu tua berjubah hijau berdiri ditengah
ruangan, melihat kemunculan mereka berdua, ia segera
memberi hormat seraya ujarnya:
"Selamat berjumpa pocu, pinto dengar pocu telah berhasil
menduduki jabatan sebagai Bu lim Bengcu, peristiwa ini patut
diberi selamat..."
Tosu tua itu menggulung rambutnya dengan sebatang
tusuk konde kemala,alis matanya tebal dan telah memutih,
matanya kecil serta mukanya penuh dengan kerutan, kalau
tertawa nampak kerutannya bertambah banyak. hal ini
membuat paras mukanya nampak seram dan menggidikkan
hati.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terutama sekali nada pembicaraannya yang rendah, berat
dan lirih, membuat orang yang mendengarkan merasakan
hatinya amat tak sedap.
Huan Cu Im yang sudah cukup lama berkelana didalam
dunia persilatan, kini sudah mempunyai pengalaman yang
cukup matang dalam sekilas pandang saja ia telah merasa
bahwa tosu tua ini agak seram dan menggidikkan hati, sudah
jelas bukan seorang jago dari golongan lurus.
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... mana, mana" Hee Im
hong tertawa tergelak kemudian sambil menjura katanya lagi,
"berkat dukungan dari sembilan partailah Siaute berhasil
menduduki jabatan tersebut, padahal kedudukanku tak leih
hanya mengurusi masalah masalah dunia persilatan yang
umumnya dan kesulitan umat persilatan pada khusunya"
Ketika tosu tua itu melihat di belakang Hee Im hong
mengikuti seorang pemuda yang masih asing baginya, dengan
cepat dia bertanya lagi : "Pocu, siapakah orang ini ?"
"Dia bernama Huan Cu im" sahut Hee Im hong cepat cepat,
"dialah putra adik angkatku Huan Tay seng"
Lalu sambil berpaling katanya lagi:
"Keponakan, hayo cepat menjumpai totiang."
Ternyata dia sama sekali tidak memperkenalkan identitas
tosu tua tersebut kepada Huan Cu im.
Terpaksa sianak muda itu maju selangkah kedepan dan
berkata sambil menjura: "Aku Huan Cu Im menjumpai totiang"
"Sauhiaptak usah banyak adat"
Kemudian setelah tersenyum, tosu tua berkata lebih jauh
dengan suara yang tak sedap.
"Ehmm, pocu, aku lihat bocah ini mempunyai watak yang
bagus sekali, entah dia belajar silat dari siapa ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ilmu silatnya berasal dari silat keluarga bila ada
kesempatan, harap totiang sudi banyak memberi petunjuk"
Tentu saja perkataan semacam ini hanya merupakan suatu
basa basi belaka. Sambil mengelus jenggotnya yang telah
memutih, tosu itu segera manggut manggut.
"Ehmmm..., sauhiap ini memiliki tulang belulang yang
bagus sekali, dia memang merupakan bahan bahan baik untuk
belajar silat..."
Tiba tiba dia baru teringat kalau tamunya masih berbicara
sambil berdiri maka setelah berseru tertahan dia mengangkat
tangannya seraya berkata lagi : "Poocu, silahkan duduk. Huan
sauhiap. silahkan duduk "
Setelah semua orang mengambil tempat duduk. tosu kecil
tadi muncul kembali menghidangkan air teh.
Selang sejenak kemudian Hee Im hong baru berkata:
"Sesungguhnya kedatangan siaute mencari totiang kali ini
karena ingin merepotkan satu hal kepada diri totiang"
Dalam setiap pembicaraan, dia selalu menghormati
lawannya dengan membahasai "totiang" dari sini dapat
disimpulkan bahwa dia menaruh rasa sangat menghormati
terhadap tosu tersebut.
"Pocu terlalu merendah " sahut tosu tua tadi sambil
memicingkan matanya, kemudian setelah tertawa
sambungnya lebih jauh, "ada urusan apa sih pocu
mengharapkan bantuan pinto. Silahkan saja diutarakan secara
berterus terang"
Bagaimana pun juga, kehidupannya memang ditunjang dan
dipelihara oleh Hee Im hong selama ini, sehingga sudah
barang tentu dia harus menjawab secara sungkan.
Namun apa bila dilihat dari kesediaan Hee Im hong untuk
memelihara tosu tua tersebut didalam kebun bunganya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahkan bersikap menghormati pula kepada tamunya, bisa
disimpulkan bahwa tosu tua tersebut tentu mempunyai asal
usul yang sangat besar.
"Tidak berani" Hee Im hong membungkukkan badannya
dengan sikap merendah, kemudian sambil menuding kearah
Huan Cu Im dia berkata lebih jauh :
"Keponakanku ini telah ditotok jalan darahnya oleh
seseorang dengan ilmu totokan yang khas, sehingga beberapa
buah jalan darahnya tidak berjalan lancar, aku mohon totiang
sudi memeriksakan keadaannya"
Dengan sorot mata yang tajam tosu tua itu mengamati
seluruh badan Huan Cu Im sekejap. lalu sahutnya sambil
manggut manggut:
"Yaaa, bila ditinjau dari menonjolnya otot hijau diatas jidat,
dia memang telah dilukai orang"
Kemudian sambil berpaling kearah Hee Im hong, tanya nya
lebih lanjut: "Tahukah pocu, siapa yang telah melukainya?"
Mendadak Hee Im hong menggerakkan bibirnya tanpa
mengeluarkan suara, ternyata ia telah mengucapkan sesuatu
kepada tosu tua itu dengan mempergunakan ilmu
menyampaikan suara.
Kalau dilihat dari sikapnya mengucapkan sesuatu kepada si
tosu tua itu dengan ilmu menyampaikan suara, bisa diduga
kalau dia tak ingin Huan Cu Im turut mengetahui siapa kah
kakak seperguruan dari Sim hujin itu
Atau mungkin juga perbuatan tersebut merupakan hasil
karya dari Sim hujin sendiri Tapi Huan Cu Im segan untuk
memberi tahu akan persoalan tersebut.
Beberapa saat kemudian baru kedengaran tosu tua itu
mendehem pelan, kemudian sambil berpaling kearah Huan Cu
im, tanyanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku rasa sudah cukup lama sauhiap menderita keadaan
seperti ini. pernahkah selama ini kau mencoba untuk
mengatur pernapasan? Dan bagaimana rasanya?"
"Sudah beberapa kali aku mencoba untuk mengatur
pernapasan serta berusaha untuk membebaskan diri
daripengaruh totokan tersebut, namun setiap kali mengatur
napas, rasa sakit yang luar biasa segera menyerang kedalam
hati, hawa murniku tak pernah dapat terhimpun kembali"
"Ehmmm..." sekali lagi tosu tua itu mendehem pelan,
kemudian sambil bangkit berdiri katanya lagi:
"silahkan sauhiap mengikuti pinto menuju keruang dalam,
lalu berbaringlah, pinto akan mencoba melakukan
pemeriksaan terlebih dulu..."
Selesai berkata dia membalikkan badannya serta mengajak
Huan Cu Im masuk ke ruang belakang.
Tempat itu merupakan sebuah kamar semedi, dibagian
tengah terletak sebuah pembaringan kayu yang terbuat
sangat indah dengan kasur yang lembut, rupanya dihari hari
biasa tempat tersebut digunakan tosu tua itu bersemedi.
Hee Im hong sangat menguatirkan keselamatan Huan Cu
Im yang beberapa buah jalan darahnya tersumbat, dengan
sendirinya dia pun turut masuk kedalam.
Tosu tua itu segera menuding kearah sebuah pembaringan
kayu dan menitahkan Huan Cu Im agar berbaring disitu. Huan
Cu Im menurut dan segera berbaring.
pelan pelan tosu tua itu berjalan mendekati pembaringan,
kemudian pelan pelan berkata:
"Sauhiap. coba tariklah napas panjang panjang tapi jangan
mengerahkan tenaga, pinto akan melakukan pemeriksaan
dengan seksama..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sembari berkata, dia lantas menggerakkan sepasang
tangannya yang berjari tangan kurus dan tajam bagaikan
cakar elang itu untuk meraba setiap jalan darah yang ada
secara berurut dan teliti sekali.
Tatkala jari tangannya meraba jalan darah Thian yu hiat,
Thian yong hiat (urat yang Leng keng ditangan), Hu ciat hiat
(urat yang Leng keng dikaki), Khiswan hiat (urat tay Im keng
dikaki), Thian tong hiat (urat tay yang kang ditangan), Thian
swan hiat (urat sau Im keng ditangan) dan nadiJui Im keng
ditangan, dengan suara rendah segera serunya :
"Tarik napas"
Huan Cu Im menurut dan segera menarik napas panjang,
tapi secara lamat dia merasakan jalan darah yang dimaksud
terasa sakit sekali.
Selesai melakukan pemeriksaan atas kedua belas buah urat
penting itu, si tosu tua itu baru menghembuskan napas
panjang, katanya pelan pelan- "Ehmmm, rupanya telah
mengetahui ilmu totokan apakah yang dipergunakan ?"
"Kalau dilihat dari keadaannya seperti mirip dengan ilmu Im
Jiu Cing hiat, sejenis ilmu totokan yang paling lihay diantara
sekian banyak ilmu totokan yang ada"
Kemudian tidak menunggu sampai Hee Im hong bertanya
kembali, dia telah meraba jalan darah si anak muda tersebut
sembari berkata lebih jauh:
"Pinto harus memeriksa pula kedelapan buah jalan darah
penting pada bagian nadi Khi keng pat meh, akan kulihat
apakah ikut tersumbat juga, bila cuma keenam buah jalan
darah itu saja yang tertotok. keadaannya masih rada
mendingan, tapi bila kedelapan nadi lainnya turut tersumbat,
waaah... aku lihat persoalannya menjadi lebih gawat"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berbicara sampai disitu, pelan pelan dia memejamkan
matanya dan tidak berbicara lagi. Hee Im hong yang berdiri
depan pembaringan, terpaksa tidak ikut berbicara pula
Dengan jari tangannya si tosu tua itu mulai meraba jalan
darah ditubuh Huan Cu Im dengan lembut dan amat seksama
namun kelihatan pula amat serius dan berhati hati.
Tatkala jari tangannya itu meraba jalan darah Hiu Im hiat
atau nadi jiu meh, Cian sut hiat atau Tok meh dan Thian tu
hiat atau nadi Im wi meh, mendadak Serunya: "Tarik napas..."
Huan Cu Im menurut dan pelan pelan menarik napas
panjang, begitu dia menarik napas segera terasalah ada
Sebatang jarum Siu hoa ciam yang amat lembut seperti
menusuk diatas jalan darahnya.
Rasa sakit yang dialaminya kali ini serasa ada wujud namun
tiada kenyataannya, seolah olah terdapat segulung hawa
dingin yang jahat menyumbat peredaran darahnya. Tak tahan
lagi dia segera berseru tertahan-Buru buru Hee Im hong
bertanya "Bagaimana perasaanmu keponakan ?"
Cepat cepat tosu tua itu menggoyangkan tangannya
mencegah dia berbicara lebih jauh tukasnya :
"harap sauhiap bersabar sebentar, tunggulah sampai pinto
menyelesaikan pemeriksaan ini"
Selanjutnya dia melakukan pemeriksaan yang seksama atas
jalan darah lainnya pada kedelapan nadi yang tersisa, setelah
itu baru menarik kembali tangannya sambil berkata :
"Sauhiap. sekarang boleh bangun"
Huan Cu Im menurut dan melangkah turun dari atas
pembaringan-
"Poocu, mari kita berbicara diluar saja." ajak si tosu tua itu
lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka semua keluar dari kamar semedi dan mencari
tempat duduk diruang depan.
Dengan perasaan tak sabar, Hee Im hong segera bertanya
:
"Totiang, bagaimana keadaannya?"
"Yaa, diantara sekian banyak jalan darah yang tersumbat,
yang paling gawat adalah penyumbatan pada jalan darah
disekitar nadi Jiu, tok dan Im wi" Lalu sambil menuding kearah
Huan Cu im, dia berkata lagi:
"Silahkan pocu bertanya kepada Huan sauhiap. disaat pinto
menyuruh dia tarik napas tadi, bagaimanakah perasaannya?"
Hee Im hong segera berpaling sambil tanya nya :
"Keponakan, bagaimana perasaanmu disaat menarik napas
tadi?"
"Ketika keponakan menarik napas tadi, terasa bagaiada
segulung hawa dingin yang menyerang dan seperti berbentuk
tapi tiada kenyataannya, atau lebih tepatnya seperti ada
sebatang jarum tajam yang menusuk jalan darahku,
karenanya begitu menarik nafas, rasan sakit sekali..."
"oooh..."
Dengan kening berkerut Hee Im hong segera berpaling
kearah tosu tua itu, tanyanya kemudian-
"Totiang, soal ini..."
Dengan wajah serius dan bersungguh sungguh, tosu tua itu
menjawab:
"Seperti apa yang kukatakan tadi, ia telah ditotok dengan
ilmu Im jiu, hanya dalam serangan tersebut rupanya dia telah
menambahkan pula dengan jarum Im khek ciam..."
"Apakah totiang mampu menghilangkan pengaruh totokan
tersebut?" Hee Im hong bertanya lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Susah Susah " tosu tua itu menggelengkan kepalanya
berulang kali, "andaikata hanya dua belas buah jalan darah
biasa yang tertotok oleh ilmu Im jiu ciang hiat tersebut
mungkin pinto masih dapat memaksakan diri untuk
menyembuhkannya, tapi kedelapan nadi penting tersebut
mempengaruhi seluruh kehidupan seseorang, pinto merasa
tak sanggup untuk memberi bantuan apa apa, lagi pula orang
itu sudah melepaskan jarum Im khek ciam didalam tiga buah
jalan darah penting tersebut, aku lihat bila ingin disembuhkan
dari pengaruh totokan tersebut, lebih baik hubungi saja orang
yang melakukan serangan tersebut"
"Apakah totiang bisa mencarikan akal lain ?" pinta Hee Im
hong dengan perasaan cemas. Tosu tua itu menggelengkan
kepalanya berulang kali.
"Selain orang yang melancarkan serangan tersebut,
kecuali..."
"Kecuali apa?" desak Hee Im hong.
Kembali tosu tua itu menggelengkan kepalanya berulang
kali.
"Aai, percuma untuk dibicarakan, sebab kecuali ada orang
pandai menggunakan ilmu jari Can hoa Ci dari golongan
Buddha, atau ilmu kan goan Ci dari golongan imam yang
bersedia menotokkan kedua belas jalan darah dan kedelapan
nadinya itu, rasanya susah untuk melenyapkan pengaruh
jarum Im khek ciam tersebut dari dalam tubuhnya..."
"Ilmu jari Cian hoa Ci ?" Hee Im hong segera bersorak
gembira, sambil menjura serunya lagi, "terima kasih banyak
atas petunjukmu, keponakan, mari kita pergi "
Selesai berkata, dia segera bangkit berdiri. Huan Cu Im
turut bangkit berdiri pula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Selamat jalan pocu" kata tosu tua itu kemudian sambil
memberi hormat, " maaf kalau pinto tak akan menghantar
lebih jauh"
"Totiang tak perlu sungkan sungkan"
Setelah mengajak Huan Cu Im meninggalkan pesanggrahan
tersebut, Hee Im hong baru berkata:
"Keponakan mari kuajak kau menengok anak Cay." Huan
Cu Im yang mengkuti dibelakangnya menjadi ragu "Soal ini..."
"Anak Cay adalah putriku dan kau adalah calon menantuku,
sedang kalian berduapun bukannya belum pernah ketemu,
menurut pengamatanku, anak Cay menaruh kesan yang cukup
baik kepadamu."
Merah jengah selembar wajah Huan Cu Im setelah
mendengar perkataan itu, dia merasa risih untuk menjawab.
Terdengar Hee Im hong berkata lagi:
"Apa lagi semua pembicaraan dari totiang tadi toh sudah
kau dengar, satu satunya orang yang bisa membebaskan
pengaruh totokan atas dirimu hanyalah anak Cay seorang."
"Enci Giok yang dapat membebaskan aku dari pengaruh
totokan ?" tanya Huan Cu Im terkejut bercampur keheranan.
"Benar" sahut Hee Im hong sambil mengangguk. "anak Cay
telah berkenalan dengan Kiu hoa sinni ketika suatu ketika dia
turut ibunya bersembahyang di Kiu hoa san tampakya sinni
tersebut menyukai anak Cay sehingga dia diterima menjadi
seorang muridnya serta mewariskan ilmu jari Can hoa Ci
kepadanya"
"oooh... rupanya enci Giok yang adalah anak murid dari Kiu
hoa Sin nie"
"Aaai..." Hee Im hong menghela napas panjang, "sejak
kematian ibunya dan waktu aku kawin lagi dengan bibi
Simmu, anak Cay merasa tak cocok dengan ibu tirinya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sehingga mengambil keputusan untuk pindah ke kuil Cu Im
an, dihari hari biasa dia jarang sekali bertemu dengan orang
padahal makin lama dia tumbuh menjadi seorang gadis
dewasa, masa gadis semacam dia harus hidup menyendiri
terus menerus? keadaan tersebut sungguh membuat aku
merasa amat kuatir..."
Memanfaatkan kesempatan tersebut Huan Cu Im segera
bertanya:
"Empek. siapa sih totiang tadi ?
Hee Im hong mendehem pelan kemudian menjawab:
"Dimasa lampau totiang itu memiliki nama yang cukup
termashur, kepandaian silat yang dimiliki juga amat lihay dan
sempurna, tapi berhubung dia sudah bosan kehidupan dalam
dunia persilatan, akhirnya dia hidup mengasingkan diri dengan
mengenakan jubah tosunya. Antara diriku dengan mempunyai
hubungan cukup akrab dimasa lalu, karenanya sebelum
mendapat persetujuan darinya, akupun merasa segan untuk
menyinggung namanya lagi"
Berhubung dia enggan menjawab, tentu saja Huan Cu
impun merasa kurang leluasa untuk bertanya lagi.
Perjalanan selanjut meraka tempuh dengan mulut
terbungkam hingga akhirnya tiba di depan pintu gerbang kuil
Cu Im an-
Sambil menggelengkan kepalanya berulang kali, Hee Im
hong segera berkata lagi:
"Aaai, bagaimana pun juga anak Cay adalah seorang nona
yang telah menginjak dewasa, masa sepanjang hari dia
mengurung diri didalam kuil, aaai..."
Sambil menggelengkan kepalanya dia menaiki pelataran
dan mengetuk pintu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tak selang berapa saat kemudian, pintu kuil dibuka dan
muncullah seorang nona yang ternyata adalah Ji Giok.
Ketika melihat Hee Im hong muncul bersama Huan Cu Im
ia nampak agak terkejut dan segera mundur selangkah
kebelakang sebelum akhirnya berkata : "ooo... rupanya Poocu
dan Huan kongcu... budak... menjumpai poocu"
"Ehmmm, bangunlah, apakah kau baik baik disini?" tanya
Hee Im hong sambil mengelus jenggotnya.
Dengan kepala tertunduk rendah rendahJi Giok bangkit
berdiri, lalu sahutnya: "Nona bersikap baik sekali terhadapku"
"Mana nona?"
Walaupun dia bertanya, tapi sebelum Ji Giok sempat
menjawab, dia telah melangkah masuk kedalam ruangan.
Huan Cu Im mengikuti dibelakangnya, sedang Ji Giok
segera menutup pintu kuil dan terpaksa mengikuti dibelakang
kedua orang itu, dia tak berani melampaui mereka untuk
memberi laporan kepada semua nya.
Sesudah melalui ruang tengah, mereka belok kearah
sebuah pintu samping, disitulah Hee Giok yang yang diiringi
Hopopo telah munculkan diri.
Hari ini gadis tersebut mengenakan sebuah gaun warna
putih, dia nampak lembut, cantik dan anggun.
Ketika mengetahui kalau orang yang datang adalah
ayahnya serta Huan Cu im, gadis itu nampak agak tertegun,
kemudian sambil maju kedepan dan menjatuhkan diri berlutut,
serunya:
"Putri memberi hormat untuk ayah" Hee Im hong tertawa
terbahak bahak:
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... bangunlah nak, oya...
kau kenal dengan keponakan Cu Im ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Huan Cu Im segera maju ke depan dan berseru sambil
menjura: "Siaute menjumpai enci Giok yang"
Dengan wajah bersemu merah Hee Giok yang segera balas
memberi hormat, sahutnya pula lirih:
"oooh, adik Cu im..."
Sementara itu Ho popo telah maju kedepan dan memberi
hormat kepada Hee Im hong katanya :
"Aku si nenek menjumpai pocu serta Huan kongcu"
"Ho popo tak usah banyak adat" kata Hee Im hong sambil
tersenyum hambar.
Hee Giok yang segera mempersilahkan ayahnya dan Huan
Cu Im memasuki ruangan samping, sementara Ji Giok muncul
menghidangkan dua cawan air teh. ujar Hee Giok yang
kemudian :
"Siauli dengar, ayah telah terpilih menjadi Bu lim Bengcu,
aku belum sempat mengucapkan selamat kepadamu."
Hee Im hong segera tertawa terbahak bahak :
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh... keputusan itu diambil
oleh sembilan partai besar dan tak mungkin dapat kutampik,
apalagi sebagai Bengcupun hanya namanya enak didengar,
padahal dalam kenyataannya toh cuma seorang bekerja bagi
segenap umat persilatan?"
-oo0dw0oo-
Jilid: 43
"Aku tahu, selama ini ayah selalu jujur dan terbuka, apabila
kau dapat ikut melakukan pelbagai pekerjaan yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bermanfaat bagi segenap umat persilatan, siaulipun turut
merasa bangga"
Sementara itu Ho Popo telah memanfaatkan kesempatan
itu untuk bertanya:
"Huan kongcu, sudah lama kita tak bersua, mengapa kau
tak bermain ke kuil Cu Im an ?"
Sesungguhnya kuil Cu Im an tertutup bagi orang luar,
andaikata nona Giok yong tak pernah memberi bisikan bahwa
dia merindukan Huan Cu im, tak nanti nenek tersebut berani
mengucapkan perkataan semaCam ini.
Hee Im hong adalah seorang yang sangat berpengalaman,
tentu saja dia pun dapat menyimpulkan arti yang sebenarnya
dari perkataan Ho popo barusan, diam diam ia merasa girang
sekali, diluarnya dia hanya tertawa sambil mengelus jenggot.
Huan Cu Im segera menyahut:
"Selama berapa hari berselang aku telah berkunjung kekota
Kim leng, baru hari ini tiba kembali disini"
"Ehmmm..." sambung Hee Im hong pula sambil berpaling
ke arah nona Giok yong, "anak cay, kedatanganku bersama
keponakan Cu Im adalah disebabkan ada satu persoalan
hendak kurunding denganmu..."
Dengan sepasang matanya yang jeli dan bening Hee Giok
yang memandang sekejap kearah Huan Cu im, tiba tiba ia
menundukkan kepalanya sambil berkata dengan suara lirih:
"Ayah, ada urusan apa sih yang hendak kau rundingkan
dengan putrimu?"
"Kau tahu, sembilan buah jalan darah penting ditubuh
keponakan Cu Im telah ditotok orang dengan menggunakan
ilmu Im jiu Cing hiat..."
"Aaah..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hee Giok yang merasa sangat terkejut sehingga paras
mukanya berubah hebat, tapi begitu teringat bahwa dia
sedang berada di hadapan ayahnya dan tidak pantas
menunjukkan Sikap penuh perhatiannya terhadapnya Huan Cu
im, dengan wajah bersemu merah cepat cepat dia
mengalihkan pembicaraan ke soal lain-
Tanyanya kemudian-
"Lihaykah ilmu Im jiu ceng hiat tersebut?"
"Aku dengar ilmu totokan Im jiu ceng hiat merupakan
Sejenis ilmu menotok jalan darah yang paling lihay, tapi apa
yang diderita keponakan Cu Im bukan Sampai disitu saja..."
"Aaah" Sekali lagi Hee Giok yang merasakan hatinya
berdebar sangat keras, tanyanya dengan perasaan gelisah:
"Adik Cu Im telah menderita luka apa lagi?"
"Walaupun ia sudah tertotok jalan darahnya oleh ilmu Im
jiu ceng hiat, namun di antara tiga buah jalan darah
pentingnya di antara delapan nadi, orang itu telah
menusukkan jarum Im khek ciam kedalam tubuhnya, hal ini
membuat tidak sembarangan orang dapat menyembuhkan
lukanya itu"
"Jadi maksud ayah, siauli sanggup melakukannya?"
"Menurut apa yang kuketahui, hanya seseorang yang
memiliki ilmu can hoa Ci atau kan goan Ci saja yang dapat
menyelamatkan seseorang yang terkena ilmu totokan Im jiu
ceng hiat serta tusukan jarum Im khek ciam"
Ketika mendengar nama "Im khek ciam" disinggung, tiba
tiba saja seluruh badan Hee Giok yong gemetar keras, namun
dia berusaha keras untuk menenangkan hatinya Sesudah
sangsi sejenak, akhirnya dia mengangkat kepalanya sambil
bertanya: "Sanggupkah siauli untuk menyembuhkan lukanya
itu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja" jawab Hee Im hong sambil tertawa,
"bukankah ilmu yang kau latih adalah ilmu jari can hoa ci?
Tentu kau mampu menyembuhkan lukanya"
"Tapi siauli tidak tahu bagaimana cara mempergunakan
kepandaian tersebut sehingga luka yang diderita adik Cu Im
bisa disembuhkan kembali..."
Melihat putrinya telah memberikan persetujuannya, sambil
mengelus jenggotnya dan tertawa Hee Im hong berkata lebih
jauh:
"Gampang sekali, jalan darah keponakan Cu Im yang
terkena tusukan jarum Im khek ciam adalah jalan darah hui
Im hiat, cian hut hiat dan Thian to hiat, semua jalan darah
tersebut termasuk diantara nadi nadi Jiu, tok dan Im hui meh,
sedang dua buah nadi yang menderita sumbatan adalah Jiu
yang beng, cut yang beng, cut tay Im jiu san Im jiu tay yang
dan Jiu ko im, jalan darahnya terdiri dari Thian Ci hiat, Thian
tiong hiat dan Thian swan hiat."
"Kau cukup mengerahkan ilmu can hoa Ci untuk
menyalurkan hawa murni yang tersumbat didalam beberapa
buah nadi tersebut, asal nadi yang tersumbat dapat
dilancarkan kembali, niscaya adik Cu Im mu akan terbebas
dari pengaruh totokan"
Untuk beberapa saat lamanya Hee Giok yang menjadi
sangsi, bagaimana tidak? Sejak jaman dulu, antara lelaki dan
perempuan ada batasnya, padahal diantara beberapa buah
jalan darah yang disebutkan tadi terdapat beberapa buah
diantaranya yang tak pantas disentuh oleh tangan seorang
gadis remaja, bagaimana mungkin ia bisa bertindak. Maka
dengan wajah bersemu merah serunya agak ragu:
"Soal ini..."
Tentu saja Hee Im hong cukup memahami jalan pemikiran
putrinya, setelah mendehem dia berkata:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Anak cay, aku cukup memahami maksud hatimu, tapi Cu
Im adalah putra adik angkat ayahmu, hubungannya dengan
ayahku sangat akrab sekali, sedang kau dengan sendirinya
juga seperti saudara kandung sendiri, semenjak jalan
darahnya tersumbat, keponakan Cu Im telah kehilangan sama
sekali tenaga dalamnya, padahal cuma ilmu Can hoa cimu
yang dapat membebaskan, sudah sepantasnya bila kau tak
berkeberatan untuk menyembuhkannya. "
"Siauli mengerti, cuma... cuma..."
Huan Cu Im yang menyaksikan kesulitan orang segera
menyela :
"Empek Hee, kalau toh enci Giok yang menjumpai
kesulitan, lebih baik tak usah saja..."
Dengan cepat Hee Im hong mengulapkan tangannya
memotong pembicaraan yang belum selesai itu, lalu ujarnya:
"Keponakan tak perlu sungkan sung kan, anak Cay adalah
satu satunya orang yang bisa menggunakan ilmu jari Can hoa
Ci dewasa ini, masa kau mengesampingkan bantuan orang
sendiri dengan memberi bantuan orang lain? Apa lagi orang
luarpun belum tentu bersedia menolongmu, bayangkan saja,
orang yang pandai Can hoa Ci hanya Kiu hoa Sin nie seorang,
sedang ilmu kan goan Ci sudah lama tak kedengaran lagi
kabar beritanya dalam dunia persilatan, hendak kemanakah
kau pergi mencari orang yang mengerti ilmu tersebut?"
Kemudian dengan paras mukanya sering diawasinya putri
sendiri, luar katanya lebih jauh:
"Anak Cay, aku hanya mempunyai kau seorang putri,
sedangkan Huan Ji siokmu hanya mempunyai Cu Im seorang
putra, sebelum Huan lenyap dulu, antara aku dengannya pun
sudah mempunyai kesempatan untuk menjodohkan putra putri
kami masing-masing..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ayah..." Hee Giok yang berseru dengan wajah tersipu sipu
karena malu.
"Lelaki yang telah dewasa tentuakan kawin, gadis yang
menginjak remaja pun tentu akan berumah tangga, apa sih
yang perlu kau malukan?" kata Hee Im hong lebih jauh
dengan wajah bersungguh sungguh, "dulu aku telah
membicarakan pula persoalan ini dengan ibumu, yang lagi
keponakan Cu Im berwatak baik dan berilmu tinggi. dia
merupakan lelaki pilihan dewasa ini, sekalipun dia adalah
manusia yang tak berguna pun ayah tetap akan menjodohkan
dirimu kepadanya"
"Peristiwa ini berbeda jauh dengan hubungan antara
persahabatan antara ayah dengan ayahnya bila putra dari
keluarga Huan bisa memberi keturunan bagi keluarga Hee,
sekalipun ayah matipun tentu akan mati dengan rasa
tenteram."
"Ayah sengaja mengucapkan kata kata semacam ini
kepadamu, alasannya tak lain adalah ingin memberitahukan
kepadamu atas kehendak ayah selama ini, dihadapan kalian
juga hari ini kujodohkan dirimu kepada keponakan Cu Im,
dengan demikian kau pun tak usah merisaukan perbedaan
antara lelaki dan perempuan lagi bukan?"
Perkataan tersebut benar benar membuat si nona teramat
jengah, mukanya sampai berubah jadi merah padam seperti
buah apel, kepalanya tertunduk rendah rendah dan
mempermainkan ujung baju sambil membungkam dalam
seribu bahasa.
Betapa tidak. Huan Cu Im tepat duduk dihadapannya, tentu
saja ia tak berani mengangkat kepala untuk memandangnya.
Huan Cu Im sendiri pun tidak menyangka kalau empek
Heenya bisa mengucapkan perkataan semacam itu dihadapan
enci Giok Yong, namun setelah diutarakan tentu saja tak baik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
baginya untuk menampik, kalau tidak betapa malunya enci
Giok yang nanti?
Namun dia pun tak bisa tidak mengemukakan
pendapatnya, dengan wajah bersemu merah dan agak tersipu
sipu katanya: "Empek Hee, keponakan masih kecil..."
"Haaahhh... haaahhh... haaahhh...." Hee Im hong tertawa
terbahak bahak, "akutoh tak akan memaksamu untuk segera
menikah, besok akan kuutus Ciu congkoan untuk
membicarakan persoalan ini dengan ibumu, yang penting
kalian bertUnangan dulu..."
Ho popo yang berdiri disisinya segera berseru pula dengan
wajah berseri seri: "Kionghi Pocu, kionghi nona" Setelah
tertawa bangga Hee Im hong berkata lagi:
"Anak Cay, antara kau dengan keponakan Cu Im sudah
mempunyai ikatan sekarang, berarti kalian pun tak usah
membataskan diri pada hubungan antara lelaki dan
perempuan, tapi kalian boleh saling menyebut sebagai kakak
beradik"
Tentu saja Hee Giok yang gembira sekali, dengan wajah
tersipu sipu sahutnya:
"Baiklah..."
Hee Im hong segera berpaling ke arah Ho Popo sambil
pesannya:
"Ho Popo, coba kau siapkan sebuah kamar tidur didalam
kuil ini buat keponakan Huan, untuk menyembuhkan luka
yang dideritanya itu paling tidak anak Cay membutuhkan
waktu selama dua-tiga hari, Sebelum tenaga dalamnya pulih
kembali Seperti Sedia kala, biar dia berdiam disini untuk
sementara waktu"
"Aku sinenek mengerti" buru buru Ho Popo bungkukkan
badannya memberi hormat. Hee Im hong segera bangkit
berdiri sambil katanya lagi:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah keponakan Huan, berdiamlah dulu disini, aku harus
pergi lebih dulu karena masih ada urusan lain"
"Empek Hee, apakah hal ini tidak kurang enak?" tanya
Huan Cu Im sangsi.
"Apanya yang tidak enak? Biarpun perkawinan kalian masih
terlalu awal untuk dibicarakan, namun mengingat empek Hee
dengan ayahmu adalah saudara angkat, berarti kau dengan
anak Cay pun merupakan saudara sendiri, kini ilmu silatmu
telah punah, bila tidak berdiam disini hingga anak Cay dapat
menyembuhkan lukamu itu, kau hendak berdiam dimana?"
Selesai berkata, ia segera beranjak pergi dari situ dengan
langkah lebar. Cepat cepat Ho Popo berkata lagi:
"Huan kongcu, sekarang juga aku sinenek akan
mempersiapkan sebuah kamar bagimu, kau tahu, kuil Cu Im
an bukan tempat yang kecil, didepan situ masih terdapat
beberapa buah kamar yang kosong. Tak usah kuatir, tiada hal
yang mencanggungkan dirimu"
Tidak menanti jawaban dari Huan Cu Im serta Hee Giok
yang lagi, ia beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut.
Kini tinggal Huan Cu Im berdua duduk saling berhadapan,
namun hati masing masing berdebar keras sehingga siapa pun
tak berani berbicara lebih dulu.
Suasana hening semacam ini berlangsung sampai
seperminum teh lamanya, ketika secara tiba tiba Hee Giok
yang mengangkat kepalanya dan berseru dengan lembut:
"Adik Cu Im "
Akhirnya toh dia yang membuka suara terlebih dulu.
Huan Cu Im segera mengangkat kepalanya, ketika sorot
mata mereka saling bertemu satu sama lainnya, segera
ditemukan bahwa diatas wajahnya yang putih bersemu merah
terselip perasaan jengah yang menawan hati
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sikap semacam itu kontan saja membuah hatinya tegang,
dia segera bertanya: "Enci Giok yang apa yang hendak kau
katakan ?"
Hee Giok yang menggigit bibirnya kencang kencang
sehingga tampak sederet giginya yang putih bersih, katanya
kemUdian dengan suara yang pedih :
"Aku ingin mengajukan satu pertanyaan kepadamu,
siapakah yang telah menancapkan jarum Im khek ciam
tersebut diatas jalan darahmu?"
Ternyata dia menguatirkan jarum Im khek ciam yang
bersarang ditubuh si anak muda tersebut.
Huan Cu Im segera menghela nafas panjang :
"Aaai... panjang sekali untuk menceritakan kembali
peristiwa tersebut..."
Secara ringkas diapun bercerita bagaimana secara tak
sengaja menolong Yap Ling, kemudian baru diketahui bahwa
nona itu adalah salah satu diantara dua belas tusuk konde
emas dari bukit Lou Cu san...
"Dua belas tusuk konde emas dari bukit Lou Cu san?" seru
Hee Giok yang tercengang.
"Yaa, mereka adalah dua belas orang nona yang dilatih dan
dididik oleh seorang hu congkoan dibawah pimpinan Sim
hujin" Hee Giok yang segera mendengus.
Menyusul kemudian Huan Cu Im bercerita tentang pelbagai
peristiwa yang dialaminya ia bercerita bagaimana Yap Ling
hilang lenyap dari rumah penginapan pada hari kedua,
bagaimana pula seorang dusun datang mengajaknya pergi
kerumah petani untuk menengok Yap Ling yang dibilang
terluka, lalu bagaimana jalan darahnya ditotok orang...
"Jadi dalam keadaan begitulah jalan darahmu tertotok ?"
tanya Hee Giok yang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak!! aku diangkut pergi dari situ dalam keadaan tak
sadar, tatkala mendusin kembali, ternyata kutemukan diriku
disekap dalam sebuah ruang bawah tanah"
Menyusul kemudian diapun bercerita bagaimana empek
Hee mengajaknya keluar dari ruang bawah tanah, lalu
mengajaknya kembali keBenteng keluarga Hee.
Berubah hebat paras muka Hee Giok yang sesudah
mendengar kisah tersebut, ucapnya kemudian:
"Kalau begitu kau disekap didalam penjara bawah tanah
dibukit Lou Cu san, atau dengan perkataan lain, orang orang
dari Lou Cu san yang telah membekukmu?"
"Benar"
"Pernahkah ayah menjelaskan kepadamu siapa yang telah
menotok jalan darah ditubuhmu?"
"Empek pernah bercerita, dia bilang orang tersebut adalah
kakak seperguruan Sim hujin, namun berhubung dia sudah
pulang ke rumahnya, sehingga tak ada orang yang dapat
membebaskan jalan darahku itu..."
Sekali lagi paras muka Hee Giok yang berubah hebat,
serunya tiba tiba sambil menggertak gigi:
"Ternyata memang perbuatan mereka, aku... aku... aku
bersumpah akan mencincang siluman perempuan itu hingga
hancur berkeping keping"
Dengan perasaan terkejut Huan Cu Im berseru : "Enci Giok
yang, kau..."
Dengan air mata bercucuran membasahi wajahnya, Hee
Giok yang berkata lagi dengan lirih:
"Sepuluh tahun berselang, ibuku meninggal dunia karena
menderita sakit dihatinya waktu itu aku masih kecil dan tak
tahu urusan, kuanggap ibu mati karena sakit, kemudian Ho
popo lah yang secara diam diam memberitahukan kepadaku,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan mata kepala sendiri ia saksikan diatas dada ibuku
tertancap sebutir titik hitam kehijau hijauan sebesar mata
jarum, dia suruh aku bertanya kepada suhu, apakah tanda
tersebut merupakan gejala seseorang yang tewas akibat
senjata rahasia?"
"Jadi bibi tewas dibunuh orang" tanya Huan Cu Im
terperanjat.
Hee Giok yang manggut manggut, dua titik air mata jatuh
berlinang membasahi pipinya yang lembut, katanya lagi:
"Kemudian gurukupun bercerita, ketika ibu mati, suhu
datang melawat, dia orang tua setelah melihat dengan pasti
bahwa gejala tersebut bukan bekas senjata rahasia, melainkan
sejenis ilmu beracun yang amat sesat yang disebut jarum Im
khek ciam..."
"Aaah " tak kuasa lagi Huan Cu Im menjerit kaget. Sambil
menggertak gigi, Hee Giok yang berkata lebih jauh:
"Aku bertanya kepada suhu, siapakah jago persilatan yang
melatih ilmu beracun tersebut, namun suhu dia orang tua tak
tahu, tapi dia berpesan agar aku tidak membocorkan dulu
rahasia tersebut melainkan melakukan penyelidikan secara
pelan pelan. Hari ini kau muncul disini dengan membawa luka,
kebetulan kaupun terluka oleh jarum Im khek ciam, bukankah
ini berarti dendam berdarah kematian ibuku sudah mulai
nampak titik terangnya ?"
"Apakah empek Hee mengetahui tentang persoalan ini ?"
"Aku tidak memberitahukan soal ini kepada ayah" sambil
membesut air mata yang membasahi wajahnya, Hee Giok
yang menggeleng, "waktu ayah telah mengawini perempuan
she sim itu, ia menurut sekali dengan semua perkataan
siluman tersebut dan melupakan ibuku, lagi pula suhu pun
berulang kali berpesan kepadaku agar jangan membocorkan
rahasia tersebut kepada siapa pun bila ingin mendapatkan
hasil dari penyelidikan nanti, katanya, jika rahasia ini sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bocor, kemungkinan besar aku tak pernah akan memperoleh
titik terang"
Ditatapnya pemuda itu sekejap dengan pandangan
mendalam, kemudian terusnya :
"Kemudian aku menemukan bahwa perempuan she Sim itu
adalah seorang perempuan yang licik dan banyak tipu
muslihatnya, aku sangat membencinya, maka bersama Ho
popo, kami pun pindah ke kuil Cu Im an sampai sekarang"
"Aku sendiripun tidak habis mengerti" ucap Huan Cu Im
dengan nada menyelidik, "Sim hujin yang berdiam di kuil Lou
Cu san, nampaknya sedang memupuk pula suatu kekuatan
yang maha besar?"
Hee Giok yang segera tertawa dingin.
"Itulah akibat ayah kelewat menyayanginya... ehmm, suhu
dia orang tua pun tidak salah berkata, waktu itu andaikata
kubocorkan soal ibuku yang tewas terkena jarum Im khek
ciam, mungkin setelah kaupun terkena jarum Im khek ciam,
mereka tak akan membiarkan aku tahu tentang peristiwa ini"
"Maksudmu... bibi... bibi..."
"Apakah fakta ini kurang jelas ?" tukas Hee Giok yang,
"jelas sudah bahwa perempuan she sim itulah yang telah
mencelakai ibuku hingga tewas"
"Aku pikir dibalik kesemuanya ini pasti ada masalah lain,
bukankah waktu itu Sim hujin belum menjadi penghuni tetap
keluraga Hee...?"
"Hmm" sambil menggertak gigi Hee Giok yang mendengus,
"bila ibu tidak mati, jangan harap dia bisa melangkah masuk
kepintu gerbang keluarga Hee, diapun tak nanti bisa
mengendalikan ayahku "
Mendengar ucapan "mengendalikan" tersebut, satu ingatan
segera melintas di dalam benak Huan Cu im.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekarang, ia teringat kembali dengan perkataan Yap Ling,
nona itu pernah bilang, semua tindak tanduk Hee selalu
menuruti perkataan Sim hujin, itu berarti semua perbuatan
yang dilakukan empek Hee selama ini bukankah didalangi oleh
Sim hujin dari belakangnya?
Berpikir sampai disitu, dia semakin yakin bahwa semua
peristiwa yang telah dijumpainya didalam perjalanan ke kota
Kim leng waktu itu benar benar ada sangkut pautnya dengan
pihak bukit Lou Cu san-..
Melihat pemuda tersebut termenung sambil membungkam
diri, Hee Giok yong segera berpaling sambil menegur: "Adik
Cu im, apa yang sedang kau pikirkan?"
"oooh... tidak..."
Dengan sorot mata yang lembut Hee Giok yang mengawasi
wajah pemuda itu lekat lekat, mendadak paras mukanya
berubah jadi semu merah, katanya kemudian dengan suara
lirih :
"Adik Cu im, tadi ayah telah..., telah men... menjodohkan
aku ke... kepadamu, sebagai wanita aku hanya memiliki
seorang suami itu berarti aku... aku seharusnya su... sudah
menjadi milikmu,... tapi dendam kesumat ibuku belum
terbalas, kemungkinan besar aku akan beradu jiwa dengan
mereka mungkin aku tak dapat mendampingimu terus,
tentunya kau... kau tak akan menyalahkan aku bukan?"
Kata katanya diucapkan dengan nada yang pedih dan
memilukan hati, membuat siapapun ikut merasa terharu.
"Enci Giok yang, sebagai seorang anak memang wajar bila
berbakti kepada orang tuanya, mengapa aku harus
menyalahkan dirimu? Bila kau ingin membalaskan dendam
bagi kematian bibi, aku pasti akan membantumu dengan
sekuat tenaga..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak sampai perkataan tersebut selesai diucapkan, Hee
Giok yang telah menggelengkan kepalanya berulang kali,
ujarnya tegas
"Dendam sakit hati ibuku akan kubalas dengan tanganku
sendiri, aku tak ingin dibantu oleh siapa pun"
"Dendam kesumat kematian ibu memang lebih dalam dari
samudra, tentu saja kau harus membalasnya sendiri,
maksudku, kau toh tak mungkin bertindak seorang diri,
bagaimanapun juga harus ada orang yang membantumu dari
samping"
"ooah..." mendadak Hee Giok yang seperti teringat akan
sesuatu, ia segera bertanya "bukankah kau pernah berkata,
bahwa Yap Ling telah memberitahukan kepadamu kalau dua
belas tusuk konde emas dilatih dan dididik oleh Hu congkoan?
Kini ayah mengatakan bahwa mereka adalah anak murid
kakak seperguruan perempuan she Sim itu, bukankah dibalik
persoalan ini terjadi pertentangan yang tak beres ?"
"Benar, maksud empek Hee tak sulit untuk dipahami,
dengan mengatakan kalau dua belas tusuk konde emas adalah
murid murid dari kakak seperguruannya Sim hujin, berarti bila
ia pergi meninggalkan tempat itu, otomatis murid muridnya
diajak serta, hal ini melambangkan kalau dua belas tusuk
konde emas bukan anggota Lou Cu san"
"Menurut pendapatmu perkataan siapa yang lebih dapat
dipercaya ? Pengakuan ayah atau Yap Ling ?"
"Aku rasa pengakuan empek Hee mengandung maksud
menutupi keadaan yang sebenarnya, tentu saja pengakuan
dari Yap Ling jauh lebih bisa dipercaya" Hee Giok yang segera
manggut manggut
"Aku rasa pengakuan mereka berdua sama sama dapat
dipercaya, bisa jadi orang yang melatih dua belas tusuk konde
emas ini di atas nama adalah hu congkoan dari Lou Cu san,
padahal dipimpin sendiri oleh kakak seperguruannya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perempuan she Sim ini, atau siapa tahu Hu congkoan itu
sesungguhnya adalah sucinya perempuan she Sim itu ? Sebab
Lou Cu san tak lebih hanya salah satu pesanggragan keluarga
Hee, mustahil kalau dia diberi pangkat congkoan, karena
itulah mereka menggunakan istilah hu congkoan, oleh karena
perempuan Sim mengundang sucinya sebagai pembantu
utama, maka diapun terpaksa mendapat kedudukan hu
congkoan tersebut"
"Yaa, perkataan dari enci Giok yang memang sangat masuk
diakal, bisa jadi memang begitu keadaannya"
"Malam nanti aku akan menyembuhkan lukamu, meski aku
belum pernah mengobati orang, tapi ayah bilang ilmu Can hoa
Ci bisa memunahkan pengaruh Im khek ciam, aku percaya hal
ini tak bakal salah, setelah sembuh nanti beristirahatlah
barang satu dua hari disini, mungkin kesehatan tubuhmu akan
pulih kembali seperti sedia kala"
Dengan panda ngan yang lembut dia mengawasi pemuda
tersebut, seakan akan sedang menantikan jawabannya . Huan
Cu Im segera tertawa.
"Asal pengaruh totokan itu sudah bebas, seketika itu juga
aku akan sembuh kembali"
"Bagus sekali kalau begitu" senyum kegirangan menghiasi
wajah Hee Giok yang.
Tapi kemudian ia menggelengkan kepalanya lagi seraya
berkata: "Tidak, lebih baik kau beristirahat sehari lagi disini"
Dari mimik mukanya, Huan Cu Im merasa seakan akan
gadis itu hendak mengucapkan sesuatu, maka dia bertanya
lagi : "Enci Giok yang, apakah kau ada urusan?"
"Benar" Hee Giok yang mengangguk. "aku tak pernah
meninggalkan rumah, karena itu setelah kau sembuh kembali
nanti, bersediakah menemani aku pergi kebukit Lou Cu san?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau hendak pergi ke Lou Cu san?" tanya Huan Cu Im
terkejut.
"Benar, ibuku sudah mati sepuluh tahun, kini aku telah tahu
bahwa pembunuh ibuku berada dibukit Lou Cu san, apakah
aku tak pantas kalau pergi kesana ?"
"Aku rasa hal ini kurang sesuai ?" ucap Huan Cu Im dengan
perasaan ragu ragu.
"Apanya yang tidak sesuai?" Hee Giok yang mencibirkan
bibirnya. "hmm... bila kau enggan menemaniku, biar aku pergi
seorang diri...
"Bukannya aku enggan menemanimu, tapi persoalan ini
harus diselidiki dulu secara seksama dan berhati hati sebelum
mengambil sesuatu tindakan"
"Benar " kata Hee Giok yang, "tapi untuk melakukan
penyelidikan kita toh tak bisa duduk berpeluk tangan saja di
dalam kuil Cu Im an? Dulu aku masih tidak tahu siapakah
orang yang menggunakan jarum Im kek ciam tersebut,
mencari orang itu bagaikan mencari sebatang jarum di dasar
samudra luas, tapi sekarang kau tertusuk pula oleh jarum
khek ciam dan orang tersebut adalah orang orang Lou Cu san,
bukankah hal ini merupakan suatu bukti bahwa orang tersebut
berada dimana? Aku akan mencari perempuan she Sim itu
untuk menyerahkan orang yang telah menggunakan jarum Im
khek ciam tersebut"
"Sampai sekarang, empek Hee kan belum tahu kalau bibi
tewas oleh jarum Im khek ciam? Aku rasa, ada baiknya kalau
kita beritahukan dulu persoalan ini kepada empek Hee,
kemudian bersama sama empek kita baru pergi kebukit Lou
Cu san, tindakan tersebut tentu lebih aman dan mantap..."
"Ayah ?" Hee Giok yong mencibirkan bibirnya, "apakah dia
masih teringat dengan ibuku?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak... persoalan ini merupakan suatu peristiwa besar
bagaimanapun juga kita harus memberitahukan kepada
empek Hee, sebab inilah tindakan yang paling tepat"
Perasaan kurang senang segera menghiasi wajah Hee Giok
yong, katanya tiba tiba:
"Tidak!! aku bertekad tak akan memberitahukan persoalan
ini kepada ayah, bila kau enggan membantu, akupun tak bakal
memaksa, tapi paling tidak kau tak boleh menghalangi
rencanaku"
Huan Cu Im agak tertegun, tapi ia segera tertawa :
"Enci Giok yang, perkataanmu itu terlalu serius masa aku
akan menghalangi rencanamu?" Hee Giok yang mendengus.
"Hmm, kukatakan menghalangi sudah cukup sungkan,
padahal yang lebih tepat adalah merusak dan mengacaukan
rencanaku, coba bayangkan sendiri, bila kau memberitahukan
persoalan ini kepada ayah, bukankah sama artinya dengan
menghancurkan seluruh rencana yang telah kusiapkan?"
Dengan cepat Huan Cu Im menggelengkan kepalanya
berulang kali, katanya:
"Sampai dimana sih jalan pemikiran itu? Sekalipun
kuanjurkan agar empek Hee diberitahu, toh bukan aku sendiri
yang akan melaporkan hal ini kepadamu, tapi kau sendiri yang
berbicara dengannya, lagi pula, kalau toh kau bersikeras
melarangku memberitahukan kepada empek Hee, aku tentu
tak akan melakukannya, jika kau hendak pergi ke Lou Cu san,
tentu saja aku akan mendampingimu, walau betapa besarpun
resikonya"
"Aaah, kau..." sekarang Hee Giok yang baru merasa girang,
dengan matanya yang jeli dia mengerling sekejap ke arahnya,
lalu sambil cemberut dan tertawa ringan katanya lagi: "Kalau
begitu akulah yang salah dugaan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Baru saja dia berbicara sampai disitu Ho popo telah muncul
dengan wajah berseri seri, serunya:
"Huan kongcu, nona silahkan bersantap malam"
"Ho popo, bila hidangan telah siap, suruh saja Ji Giok yang
datang memanggil kami, mengapa kau harus repot repot
sendiri?" ujar Hee Giok yang. Ho popo segera tertawa
tergelak.
"Akulah yang melarang mereka datang mengganggu kalian,
dihari hari biasa kan jarang sekali berbincang bincang, kini
Huan kongcu telah datang, apa salahnya kalau berbincang
bincang lebih banyak lagi?"
Merah padam selembar wajah Hee Giok yang. "Padahal
kami tidak berbicara apa apa..." katanya pelan. Tiba tiba ia
berseru tertahan, lalu katanya lagi:
"oya Ho popo, aku telah berhasil menemukan pembunuh
yang telah mencelakainya jiwa ibuku dulu"
"Nona..." dengan tubuh bergetar keras Hopopo
membelalakkan matanya lebar lebar.
Tidak menunggu sampai ia menyelesaikan perkataannya,
Hee Giok yang telah berkata lebih jauh:
"Dia adalah sucinya perempuan she Sim itu yakni orang
yang telah menyUmbat jalan darah adik Cu Im dengan jarum
Im khek Ciam tersebut. bila aku telah membebaskan adik Cu
Im dari pengaruh totokan nanti, diapun telah berjanji akan
menemaniku pergi ke Lou Cu san-.."
"Bukankah tadi Pocu telah bilang bahwa orang yang telah
menotok jalan darah Huan Cu Im telah pergi meninggalkan
bukit Lou Cu san-..?" kata Hopopo.
"Kalau dia sudah pergi dari situ, maka kita tak dapat
mencarinya kembali ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian sambil menggertak gigi menahan gejolak emosi
didalam hatinya, ia berkata lebih jauh :
"Biar hwiesionya pada kabur, kuilnya toh tetap utuh,
sebagai sucinya perempuan she Sim, kitakan bisa menuntut
kepadanya untuk menyerahkan orang tersebut, masa dia
dapat pungkir lagi ?"
"Jadi nona bertekad akan mengunjungi bukit Lou Cu san ?"
ujar Ho popo. "kau harus sadar bahwa persoalan ini
merupakan suatu masalah besar, paling tidak berilah laporan
kepada pocu agar pocu yang mengambilkan keputusan, kau
boleh melakukan penyerbuan secara langsung dan gagah ke
atas bukit Lou Cu san-"
"Aku mengerti " seru Hee Giok yang tak sabar.
"Kalau begitu cepatlah pergi bersantap. hidangan sudah
dingin"
Dia berjalan lebih dulu didepan sementara Huan Cu Im dan
Hee Giok yong mengikuti dibelakangnya .
Disebuah ruang tamu yang kecil telah disiapkan meja
perjamuan, hidangan telah berada diatas meja tersebut.
Ciu gwat, Ciu kui dan Ji Giok berdiri menanti ditepi
ruangan, ketika melihat kemunculan mereka berdua Ji Giok
tanpa disuruh segera memenuhi mangkuk dengan nasi dan
disiapkan dimeja.
"silahkan duduk adik Cu im" kata Hee Giok yang kemudian
sambil mengangkat tangannya. Mereka berdua duduk saling
berhadapan muka.
Hopopo segera mengerling memberi tanda kepada Ji giok
sekalian bertiga, setelah itu katanya :
"Kalian boleh pergi bersantap dibelakang sana, tak perlu
melayani disini lagi" Ji Giok sekalian bertiga segera mengiakan
dan berlalu dari tempat itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hopopo" Hee Giok yang segera berkata "padahal kau
seharusnya menyuruh salah seorang diantara mereka tetap
tinggal disini, kau telah berusia lanjut, sudah sepantasnya
kalau pergi bersantap secara teratur" Hopopo segera tertawa.
"Kalau nona tidak menyinggung, aku si nenek tidak begitu
merasa lapar, setelah nona membicarakannya, aku si nenek
benar benar merasa lapar sekali, baiklah, biar akupun pergi
bersantap"
Begitu selesai berkata, tanpa menanti sampai Giok yang
berkata lagi, dia telah mengundurkan diri dari situ dengan
langkah tergesa gesa.
Tentu saja Hee Giok yang mengerti bahwa perbuatan dari
Hopopo itu dilakukan secara sengaja, agar dia dapat berduaan
saja dengan Huan Cu im.
Tanpa terasa mukanya berubah merah padam, kepalanya
tertunduk rendah rendah dan segera berpura pura mengambil
sayur.
Huan Cu Im mencicipi beberapa macam sayur yang
dihidangkan, ia merasa setiap jenis hidangan tersebut
semuanya lezat dan enak dimakan, tanpa terasa dia
mengangkat kepala sambil berseru:
"Enci Giok yang, hidangan ditempatmu ini benar benar
lezat dan enak semua..."
Namun ketika dilihatnya gadis itu hanya menundukkan
kepalanya tanpa menjawab dia segera berseru tertahan sambil
tegurnya lagi: "Enci Giok yang, mengapa kau tidak
bersantap?"
pelan pelan Hee Giok yang mengangkat kepalanya dan
tertawa jengah, sahutnya :
"Bukankah aku pun sedang bersantap. kau anggap
masakan ini lezat? Kalau begitu tak usah sungkan sungkan,
makanlah agak banyak..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia segera mengambil sepotong ayam dan memakan
dengan kepala tetap tertunduk.
"Enci Giok yang" ujar Huan Cu Im lagi "siaute dengar, Kiu
hoa Sin nie pandai sekali didalam Ilmu pedang, kau sebagai
murid siaute tentu memiliki Ilmu pedang yang sangat lihay
bukan?"
Hee Giok yang memandang sekejap kearahnya, kemudian
tertawa ringan :
"Aku tak lebih hanya seorang mudir tercatat guruku, apa
yang berhasil kupelajari tak lebih hanya kulitnya saja"
"Tapi paling tidak toh jauh lebih tangguh daripada
siaute...?"
"Bila kudengar dari perkataanmu barusan, tampaknya
kaupun pernah berlatih ilmu pedang?"
"Dulu siaute tak pernah belajar Ilmu pedang, yang
kupelajari hanya ilmu jari pedang, kemudian setelah tiba
dibenteng keluarga Hee, empek Hee menghadiahkan sejilid
kitab catatan ilmu pedang Kiu kiong kiam hoat kepadaku,
sejak itulah kupelajari ilmu tersebut secara bersungguh
sungguh jadi apa yang kupelajari baru dasarnya saja"
"Ilmu jari pedang?" tanya Hee Giok yang "apa sih yang
disebut ilmu jari pedang itu?"
"Ilmujari pedang adalah ilmu pedang yang dimainkan
dengan jari tangan "
"Siapa kah yang mewariskan ilmu tersebut kepadamu ?"
"Guruku "
"Siapa pula gurumu ?"
Huan Cu Im tak berani berbicara terus terang, terpaksa
ujarnya agak terbata-bata:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Guruku tak ingin dikenali orang lain oleh sebab itu tak
pernah memberitahukan nama aslinya kepadaku, maka selain
memanggil suhu kepadanya, siaute sama sekali tidak tahu
nama dia orang tua."
"Coba lihat, masa siapa kah guru sendiripun tidak kau
ketahui ?" omel Giok yang sambil tertawa cekikikan-
Tapi kemudian dia berkata lagi sambil manggut manggut:
"Akupun sering mendengar guruku bercerita, katanya
banyak sekali jago lihay dunia persilatan yang enggan
menyebutkan nama aslinya dihadapan orang lain, aku rasa
gurumu itu tentu seorang tokoh maha sakti yang sudah lama
hidup mengasingkan diri"
Begitulah, sambil bersantap mereka berbincang bincang
kian kemari tanpa terasa Huan Cu Im telah menghabiskan nasi
tiga mangkuk. sebaliknya Hee Giok yang hanya menghabiskan
semangkuk.
Selesai bersantap Ji Giok munculkan diri menghidangkan air
teh wangi... Hee Giok yang segera bangkit berdiri seraya
berkata:
"Adik Cu im, setelah jalan darahmu tersumbat, otomatis
ilmu silatmu tak dapat dikembangkan lagi, aku rasa paling baik
bila disembuhkan selekasnya, mumpung sekarang baru selesai
bersantap. kembalilah kekamar untuk beristirahat sebentar,
kentongan pertama nanti, aku akan bersiap siap untuk
menyembuhkan lukamu itu"
Kemudian kepada Ji Giok. pesannya pula
"Ji Giok. ajaklah Huan kongcu kembali ke gedung muka
untuk beristirahat"
Ji Giok segera mengiakan, kemudian setelah
mempersiapkan sebuah lentera, dia berkata sambil memberi
hormat: "Huan kongcu, silahkan mengikuti budak"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan membawa lentera, dia berjalan lebih dulu dimuka.
Huan Cu Im segera menjura pula sambil katanya : "Siaute
mohon diri lebih dulu" Hee Giok yang tersenyum.
"Kau memang kelewat banyak adat"
Huan Cu Im mengikuti dibelakang Ji Giok menelusuri
sebuah serambil yang amat panjang, kemudian setelah
melewati sebuah pelataran kecil, mereka masuk lewat sebuah
pintu bulat sebelah kanan dan tiba di sebuah gedung.
Gedung tersebut terdiri dari tiga buah ruangan dan
merupakan sebuah bangunan yang berdiri sendiri, pepohonan
tumbuh sangat subur ditengah halaman, suasana hening dan
nyaman.
Ji Giok berjalan lebih dulu membukakan pintu ruangan, lalu
dengan suara lirih katanya:
Setelah Huan Cu Im masuk ke dalam Ji Giok baru ikut
masuk dan menyalakan lentera, setelah itu baru katanya:
"Ruangan ini merupakan ruang tamu, disisi kiri adalah
kamar baca, sedang disisi kanan adalah ruang tidur, apakah
kongcu akan langsung beristirahat didalam kamar?"
"Tidak usah, biar aku duduk sebentar di sini"
"Kalau begitu, biar duduk siapa air teh"
"Apakah disini tersedia tempat untuk memasak air?" tiba
tiba pemuda itu bertanya.
"Ada"Ji Giok tertawa, "ketika Hopopo dan budak
membereskan ruangan ini tadi, Ho popo merasa ada
kemungkinan kongcu akan haus dan ingin minum teh, bila
dimasak didapur tentu kurang leluasa dan jauh, oleh sebab itu
kami telah siapkan sebuah anglo kecil yang setiap saat bisa
digunakan untuk memasak air, dan oleh karena budak pernah
melayani kongcu, maka akulah yang diutus untuk bertugas
disini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Huan Cu Im memandang sekejap ke arahnya, lalu sambil
tertawa mengangguk berulang kali :
"Ehm, berapa bulan tak bersua, kau nampak lebih tinggi
dan dewasa, wajahmupun nampak lebih cantik dan menarik."
Merah jengah selembar wajah Ji Giok. dengan kemalu
maluan dia berbisik :
"Aaah, kongcu pandai bergurau, seandainya tiada kongcu,
mungkin selembar jiwa budak sudah lama melayang."
Mendadak ia berseru tertahan, lalu bisiknya lagi:
"Budak telah memberi kabar kepada enci Ci Giok
bahwasana kongcu telah terluka karena ditotok orang."
"Hey, bagaimana caramu berhubungan dengannya?"
"Budak sering kali pergi menjenguk enci Ci Giok. oleh
karena saat ini budak sudah menjadi orangnya nona, Ciu
congkoanpun tak berani menyusahkan diriku lagi." Tiba tiba ia
tertawa misterius, kemudian sambungnya lagi:
"Budak dapat merasakan bahwa enci Ci Giok sangat
merindukan dirimu, dia sering kali menyinggung kau
dihadapan budak, oleh sebab itu..." setelah berhenti sejenak "
kongcu terluka oleh totokan musuh, budak merasa
berkewajiban untuk memberitahukan soal ini kepadanya."
Kemudian setelah berhenti sejenak, katanya lagi: "Sudahlah,
budak harus mengambilkan air teh buat kongcu."
la segera membalikkan badan, dan berjalan menuju
kedalam, tak selang berapa saat kemudian telah muncul
kembali sambil membawa secawan air teh.
"Terima kasih " bisik Huan Cu Im kemudian-Ji Giok segera
tertawa manis.
"Tugas tersebut sudah menjadi kewajiban budak. masa
kongcu harus berterima kasih kepadaku? Jangan membuat
budak menjadi serba salah sendiri..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Berapa orang sih yang berdiam di kuil Cu Im an?" segera
mengalihkan pokok pembicaraan ke soal lain-
"Selain nona dan Ho popo, masih ada Ciu gwat, Ciu kui,
seorang Thian loya yang mengurusi segala persoalan tetek
bengek. Siupopo yang mengurusi soal dapur dan ahoa yang
menjadi koki, jadi semuanya berjumlah delapan orang."
"Agaknya Hopopo tidak mengerti ilmu silat, tapi kepandaian
silat yang dimiliki enci Ciu gwat dan enci Ciu kui lihay sekali,
sedang yang lain aku kurang tahu"
"Bagaimana dengan kau sendiri ?"
Kembali paras muka Ji Giok bersemu merah :
"Nona sih menitahkan kepada budak agar berlatih silat
bersama sama Ciu gwat dan Ciu kui, tetapi latihan budak
kurang bagus."
Huan Cu Im manggut, diambilnya cawan teh lalu pelan
pelan dihirup satu tegukan. Kembali Ji Giok berkata :
"Kongcu, sampai sekarang jalan darahmu masih tersumbat,
perhatikan soal kesehatan lebih baik pergilah beristirahat
sebentar..."
Huan Cu Im memang merasa agak lelah, maka diapun
manggut manggut sambil bangkit berdiri:
"Baiklah..."
Cepat cepat Ji Giok maju kedepan dan membukakan pintu
kamar sebelah kanan, setelah memasang lampu dia baru
berkata: "Kongcu, sekarang kau boleh masuk."
Huan Cu Im melangkah masuk ke dalam ruangan, suasana
dikamar itu terasa tenang dan bersih, pembaringan dengan
seprei yang teratur rapi telah dipersiapkan-
"Mari budak bantu kongcu untuk melepaskan pakaian" kata
Ji Giok lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak usah, kaupun harus pergi beristirahat"
"Tidak bisa jadi, budak akan berjaga di luaran silahkan
kongcu beristirahat dengan hati yang tenang"
"Kalau begitu biar aku berbaring sejenak tanpa membuka
pakaian-.."
"Tidak apa apa,jika nona datang nanti, budak pasti akan
membangunkan kongcu"
Selesai berkata dia lantas membalikkan badandan
mengundurkan diri dari situ, sekalian menutup rapat pintu
kamar.
Huan Cu Im berbaring diatas ranjang tanpa melepaskan
pakaian luar, tapi bagaimana mungkin dia bisa tertidur dengan
nyenyak?
Teringat olehnya, semenjak kembali keBenteng keluarga
Hee kali ini, sampai sekarang dia belum berkesempatan untuk
menjumpai gurunya, entah bagaimanakah keadaannya pada
belakangan hari ini?
Teringat akan suhunya, tanpa terasa timbul pula perasaan
curiga didalam hati kecil pemuda ini, apa sebabnya dia datang
kebenteng keluarga Hee dan bersedia menjadi ketua pelatih
disitu?
Selain itu, diapun teringat kembali dengan Ci Giok. ditinjau
dari kesediaannya untuk menjadi seorang dayang dalam
benteng keluarga Hee, bisa dipastikan dia mempunyai maksud
maksud tertentu.
Lalu bagaimanakah watak empek Hee yang sebenarnya
"Apakah dia adalah seorang lelaki sejati ? Ataukah seorang
manusia munafik, ?"
Berdasarkan pengamatannya, sikap si empek Hee
terhadapnya boleh dibilang sangat baik dan sedikitpun tidak
mirip dengan orang jahat, lalu bagaimanakah dengan tindak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tanduk serta ulahnya selama pemilihan Bu lim Bengcu tempo
hari ? Apakah semua perbuatannya itu merupakan hasil
rancangan dari Sim hujin yang menjadi dalang kesemuanya ini
? Apakah Sim hujin sebetulnya manusia dibelakang layar?
sim hujin yang tinggal di Lou Cu san tampaknya memegang
suatu kekuasaan yang sangat besar, apakah empek Hee yang
tidak menyadari akan hal ini? Ataukah mungkin hal ini
merupakan kerja sama dari sepasang suami istri itu ?
Disamping itu, keterangan yang diberikan empek Hee serta
Yap ling pun sama sekali tidak cocok sama lainnya.
Menurut Yap Ling : Dua belas tusuk konde emas
merupakan anak buah yang dilatih oleh hu congkoan dari
bukit Lou Cu san-
Tapi empek Hee mengatakan bahwa dua belas tusuk konde
emas adalah anak murid dari kakak seperguruannya Sim
hujin-
Seandainya dua belas tusuk konde emas benar benar
merupakan hasil didikan dari Ho congkoan, ini berarti mereka
adalah anak buah Sim hujin, sebaliknya kalau menjadi
muridnya kakak seperguruan dari Sim hujin, berarti mereka
bukan termasuk anak buah Sim hujin-
Disamping itu yakni keinginan empek untuk menjodohkan
enci Giok yong kepadanya malah persoalan tersebut telah
dikemukakan pada hari ini dihadapan enci Giok yong sendiri,
ini berarti hubungan mereka sudah diresmikan-
Padahal ia pernah mengemukakan soal perkawinan ini
kepada gurunya, tapi suhunya justru memberikan ketidak
setujuannya...
Pemuda itu merasakan pikirannya sangat kalut, persoalan
yang dipikirnya juga kian lama kian bertambah banyak. makin
lama semakin rumit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagaimana pun juga dia belum lama terjun dalam
perguruan bebas, pengalamannya masih belum cukup,
menghadapi persoalan tersebut ia menjadi kelabakan dan
hampir saja dibuat serba salah.
Waktu pelan pelan merambat dan berputar terus, tanpa
terasa kentongan pertama pun sudah menjelang tiba.
Baru saja Huan Cu Im melangkah turun dari pembaringan,
ji Giok telah mendorong pintu sambil melangkah masuk
kedalam.
Ia segera tersenyum setelah melihat Huan Cu Im telah
mendusin dari tidurnya, segera tegurnya :
"oooh... rupanya kongcu telah mendusin, nona telah
datang, dia melarang budak untuk membangunkan kongcu
dari tidurnya"
"Aaah, aku toh belum tertidur, hanya tidur tiduran ayam
belaka..." sahut sang pemuda.
Dengan cepat ia berjalan keluar dari kamar tidurnya.
Ternyata Hee Giok yang, Hopopo dan Ciu kui telah berada
didepan kamar.
Agar lebih leluasa didalam pengobatan nanti, Hee Giok
yang telah bersalin dengan seperangkat pakaian ringkaS
berwarna hijau serta membungkus rambutnya dengan kain
hijau pula.
Tapi justru dalam dandanan begini dia nampak lebih cantik,
menarik dan lembut, di balik keayuan dan kelembutan terselip
pula sikap yang gagah dan anggun.
Huan Cu Im belum pernah menjumpai nona tersebut
mengenakan pakaian ringkas, apalagi dimusim panas begini,
pakaian yang dikenakan begitu tipis sampai lekukan tiap
bagian tubuhnya terlihat dengan nyata sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Untuk sesaat dia merasakan pandangan matanya menjadi
silau, hingga tanpa terasa memperhatikan beberapa kejap
lagi.
Bukan cuma begini, sepasang matanya seolah olah telah
terpaku diatas tubuh nona itu, sampai dia menjadi tertegun
dan lupa untuk berbicara.
Merah jengah selembar wajah Hee Giok melihat tatapan
orang itu, ia segera bangkit dan menyambut kedatangan sang
pemuda sambil katanya :
"Adik Cu im, tadi sudah kularang Ji Giok untuk
membangunkan dirimu, tapi kau toh terbangun juga "
Huan Cu Im baru tersentak kaget dan menyadari
kesilafannya setelah mendengar perkataan itu, dia segera
berseru tertahan sambil buru buru katanya:
"Sebetulnya siaute belum tertidur nyenyak, tadi hanya tidur
tidur ayam saja, justru siautelah yang merasa tidak enak.
sebab gara gara urusan siaute, enci mesti risau dan repot"
Hee Giok yang tertawa manis.
"Ayah menyuruhku untuk mengobati luka tersebut, padahal
biar ayah tidak menyuruhpun, jika kau tertotok jalannya aku
pasti akan berupaya untuk menyembuhkan- Hanya
masalahnya sekarang, aku belum pernah mencoba mengobati
orang dengan menggunakan ilmu jari, sehingga tidak
kuketahui apa yang mesti kuperbuat?"
Kemudian tidak menunggu Huan Cu Im menanggapi
perkataan itu, dia telah menyambung lebih jauh :
"Nah, waktu sudah cukup larut malam, kita harus segera
bekerja..."
"Terima kasih cici" ucap Huan Cu im
Hee Giok yang membalikkan tubuhnya dan berkata lagi:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ho Popo, kau ikut aku masuk ke dalam Ciu gwat, Ciu kui,
kalian berdua berjaga jaga disini"
la sambut pedang pelanginya dari tangan ciu kui kemudian
melangkah masuk lebih dulu ke dalam kamar tidur.
Huan Cu Im dan Ho Popo segera mengikuti dibelakangnya,
masuk pula ke dalam kamar tidur.
Tanpa disuruh Ji Giok segera bekerja keras menutupi
semua jendela dan menarik hordennya.
Hee Giok yang segera memandang sekejap kearah Huan Cu
im, kemudian ujarnya dengan suara lembut :
"Kau harus melepaskan pakaian luar dan berbaring diatas
pembaringan..." Ji Giok memburu ke depan dan katanya:
"Kongcu, biar budak membantumu untuk melepaskan
pakaian"
"oooh tidak usah" buru buru Huan Cu Im menampik
dengan muka bersemu merah, "biar aku melepas sendiri..."
Terpaksa dia melepaskan jubah luarnya kemudian
diserahkan kepada Ji Giok.
"Nah, kongcu, berbaringlah sekarang" kata Ho Popo
kemudian, "agar nona segera turun tangan"
Terpaksa Huan Cu Im naik ke atas pembaringan dan segera
membaringkan diri.
Hee Giok yang menyusul di belakangnya, tapi dengan muka
memerah lantaran jengah ia berbisik :
"Selama ini aku belum pernah mencoba, hatiku merasa
rada takut."
"Aaai, inilah kesalahan pocu," omel Ho Popo. "Padahal dia
sudah tahu kalau kau belum pernah mencoba, setelah
meminta kepadamu untuk mengobati kongcu, seharusnya
diapun hadir disini untuk memberi petunjuk"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kapan sih ayah pernah mencampuri urusan kita?" Giok
yang balik bertanya.
"Kalau begitu kaupun tak perlu takut lagi kalau toh pocu
sudah mengatakan bahwa hanya ilmu Can hoa cimu yang bisa
membebaskan pengaruh totokan tersebut, sudah pasti
perkataannya tak bakal salah, yang penting kerjakan saja
secara berhati hati."
Hee Giok yang segera berseru :
"Adik Cu im, dari ayah aku dengar jalan darahmu yang
tertotok terdiri dari Jiu yang beng, Tay jiu hiat, Sau im, Cu
yang beng, Tay Im Hui Im serta nadi nadi jiu, tok. Im wi dan
sembilan tempat pertemuan syaraf lainnya, bukankah begitu?"
"Benar" sahut Huan Cu Im sambil tetap membaringkan diri.
"Ayah cuma menerangkan bahwa jalan darah yang
tersumbat itu akan bebas kembali jika ditotok oleh ilmu jari
Can hoa ci, tapi yang dimaksud cuma ditotok saja ataukah
harus diuruti pula ? Apakah kau tahu ?"
Huan Cu Im segera bangkit dan duduk di atas ranjang,
sahutnya :
"Seperti misalnya urat Jiu yang beng, sesungguhnya jalan
darah yang tertotok hanya jalan darah Thian Ci hian nya, bila
dalam ilmu totokan biasa, asal jalan arah tersebut dibebaskan
maka persoalan pun jadi beres, tapi berbeda jika ditotok
dengan ilmu Im jiu hiat, sebab yang mereka totok adalah nada
urat nadi. hal ini menyebabkan satu saja jalan darah tertotok.
seluruh urat tersebut menjadi tersumbat dan tidak berfungsi
lagi.Jadi menurut pendapatku, yang dimaksudkan oleh empek
Hee bukan cuma membebaskan pengaruh totokan saja, tapi
harus diuruti semua nya"
"Nenek keparat itu betul betul jahanam dan keji" umpat
Hoo Popo kemudian dengan rasa mendongkol, "coba kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nona tak mengerti ilmu Can hoa ci, bukankah jalan darah
kongcu akan tersumbat untuk selama nya"
"Ehmmm..." sementara itu Hee Giok yang telah tersenyum
sambil mengangguk, "kalau begitu kesembilan uratmu harus
dibikin lancar semua... nah, berbaringlah sekarang"
Huan Cu Im menurut dan segera membaringkan diri keatas
pembaringan.
Hee Giok yang termenung sebentar, lalu tanyanya lagi:
"Apakah dalam urat Jiu yang beng terdapat jalan darah
Thian Ci hiat...?"
"jalan darah itu merupakan nadi samping yang terletak
dibawah Coat kun dan kek hui atau dengan nama lainnya Hee
kut dan termasuk dalam lingkungan usus besar"
"Waaah, tampaknya kau sangat menguasahi tentang ilmu
jalan darah ketimbang aku" puji Hee Giok yang, "ehmm...
kalau dipikir kembali, orang tersebut memang sangat keji dan
jahat, dan sengaja menotok jalan darah Thian Ci hiatmu agar
kau tidak mengerti termasuk dalam kelompok manakah jalan
darah itu, maka jika kau mencoba mengatur pernapasan bisa
berakibat hawa murnimu mengalir secara terbalik..." Lalu
setelah berhenti sejenak. katanya lagi
"Sudalah, kau jangan berbicara lagi, aku segera akan mulai
turun tangan"
pelan pelan dia menarik napas panjang sambil mengangkat
pergelangan tangan kanannya, jari telunjuk dan jari
tengahnya ditegakkan seperti tombak lalu menyalurkan hawa
murni ke ujungnya, pelan pelan dia totok jalan darah Siang
yang hiat pemuda tersebut.
Lalu secepat kilatjari tangannya bergerak naik keatas
dengan menotok jalan darah Coat kay, kemudian bergeser
kebawah hingga menotok jalan darah Thian Ci hiat sebelum
berhenti dan pelan pelan menarik kembali tangannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagaimana pun juga dia adalah seorang nona yang
memiliki tenaga dalam jauh lebih cetek ketimbang kaum pria,
sehabis menotok sebuah jalur nadi penting, napasnya telah
terengah dan selembar mukanya berubah menjadi merah
padam.
Ia segera menghembuskan napas panjang, lalu tanyanya:
"Adik Cu Im bagaimanakah perasaanmu sekarang?"
Tatkala gadis itu menotok jalan darah Thian Ci hiatnya tadi,
Huan Cu Im merasakan jalan darahnya amat panas seperti
digarang dengan besi panas segulung aliran hawa panas yang
menyengat langsung menembusi jalan darahnya melewati
nadi nadi penting dan melumerkan hawa dingin yang semula
membeku disitu.
Dalam waktu singkat ia merasakan bagian tubuhnya itu
menjadi hangat dan sangat nyaman, ia sadar jalan darahnya
yang semula tertotok kini sudah bebas kembali. Yang
dimaksud bebas hanya satu bagian nadinya belaka, jadi bukan
keseluruhan-Maka sembari membuka matanya, dia berkata:
"Enci Giok yang, ilmu jari Can hoa Ci mu betul betul sangat
hebat dan manjur, nyatanya nadi Jiu yang beng siaute yang
semula tertotok. kini telah bebas kembali"
"Sungguh?” seru Hee Giok yang kegirangan lalu, "bagus
sekali kalau begitu, sekarang akan kutotok nadi San yang
kengmu"
Selesai berkata ia segera menghimpun tenaga dalamnya
dan mulai menggerakkan jari tangannya menotok dari jalan
darah Khek swan hiat terus turun kebawah lengan kanannya
hingga mencapai jalan darah Sau cicng hiat.
Perlu diketahui, nadi Jau sau Im keng dari mula hingga
berakhir dijalan darah Sau ciong hiat mempunyai hubungan
yang erat dengan nadi Jin tay yang keng, oleh karenanya
selesai menotok nadi Jiu sau Im keng tadi, Hee Giok yang
sama sekali tidak menghentikan jari tangannya dan langsung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menotok pula jalan darah Sau Ci hiat pada lekukan pemuda
itu.
Selesai membebaskan ketiga buah jalur nadi penting itu,
Hee Giok yang sudah bermandi keringat, napasnya tersengal
sengal...
-oo0dw0oo-
Jilid: 44
Hopopo segera mengambilkan kursi sambil berbisik:
"Nona, duduklah sebentar untuk beristirahat."
Hee Giok yang manggut manggut dan segera duduk.
Waktu itu napasnya telah tersengal sengal hingga tak
mampu berbicara, tapi dasar keras kepala, dia berlagak
seakan akan tak pernah terjadi apa apa atas dirinya dan pelan
pelan membereskan rambutnya yang kusut.
Tanpa disuruh Ji Giok menyerahkan selembar handuk
panas kepadanya, pelan pelan nona itu menyeka keringat
diwajahnya dengan handuk. sementara secara diam diam dia
mengatur napas untuk menenangkan kembali gejolak dalam
dadanya.
Selang berapa saat kemudian pelan pelan ia baru dapat
menguasahi diri dan menjadi tenang kembali.
Sementara itu Huan Cu Im telah terbebas dari pengaruh
totokan pada ketiga bagian nadi pentingnya setelah mendapat
pengobatan tersebut, hawa murninya dapat beredar kembali
dengan lancar pada bagian lambung serta sepasang
lengannya. Pelan pelan ia bangun duduk dan berkata:
"cici Giok yong, sepasang lengan siaute telah pulih kembali
dalam keadaan normal siaute rasa lebih baik pengobatan pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
malam ini diakhiri sampai disini lebih dulu sebab Cici pasti
sudah kehilangan banyak tenaga karena harus membebaskan
totokan tadi, mengenai keenam nadi penting lainnya lebih
baik disembuhkan besok malam saja."
"Aaah, mana boleh jadi ?" seru Hee Giok yang sambil
tersenyum, "lagi pula aku tak begitu lelah, asal beristirahat
sebentar saja kekuatanku bakal pulih kembali seperti sedia
kala. Berbeda dengan kau dengan tersumbatnya jalan darah
penting ditubuhmu, sama artinya ilmu silatmu telah punah,
aku harus membebaskan dirimu lebih dulu dari keadaan
tersebut, karena bila ilmu silatmu dapat pulih kembali malam
ini, berarti besok pagi kita dapat segera berangkat ke bukit
Lou Cu san"
"Tapi cici apa tahan untuk menembusi kesembilan nadi
penting siaute sekaligus? Hati hatilah dengan kesehatan
badanmu"
Hee Giok yang memandang sekejap wajah pemuda itu,
melihat sikapnya yang begitu kuatir dan penuh perhatian, ia
merasakan hatinya menjadi manis. Sambil tersenyum lembut
segera sahutnya:
"Sekarang aku telah membebaskan tiga buah nadi penting
mu, berarti sepertiga pekerjaanku telah rampung, dengan
duduk beristirahat sebentar, bukankah kekuatan tubuhku akan
segera pulih kembali? Sudahlah kau tak perlu kelewat
menguatirkan keselamatanku"
Berbicara sampai disitu, dia lantas bangkit berdiri untuk
membebaskan jalan nadi jiu hui Im keng, disusuk kemudian
nadi penting disepasang kakinya yakni Cu yang beng dan Cu
tay Im keng.
Tatkala ketiga bagian nadi penting itu selesai dibebaskan
dari hambatan, nona itu sudah mandi keringat, dengusan
nafasnya lebih tersengal sengal, bahkan dia sendiripun mulai
merasa tak sanggup menahan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan berpegangan pada sisi pembaringan, pelan pelan ia
duduk kembali.
HoPopo merasa amat terkejut menyaksikan paras muka
nonanya pucat pias seperti mayat, dengan parasaan cepas
segera tanyanya: "Nona, kau tidak apa apa bukan?"
Pelan pelan Hee Giok yang memejamkan matanya tanpa
menjawab, selang beberapa saat kemudian ia baru membuka
matanya kembali dan berkata sambil tertawa :
"Selain membebaskan pengaruh totokan, akupun mesti
mengerahkan tenaga dalam, dengan sendirinya badanakan
terasa letih, tapi tidak mengapa, asal duduk beristirahat
sebentar, kekuatan tubuhku pasti akan pulih kembali seperti
sedia kala."
"Aku si nenek tidak mengerti ilmu silat," kata Ho Popo,
"tetapi aku situa merasakan betapa beratnya pekerjaan ini,
apa lagi dengusan napasmu tadi sudah tersengal sengal
seperti itu. Aku rasa, perkataan Huan kongcu tadi memang
benar, sisanya lebih baik dikerjakan besok malam saja."
"Kini hanya tinggal tiga bagian nadi penting saja yang
belum dibebaskan, kenapa harus ditunda sampai besok
malam?" sahut Hee Giok yang tertawa, "lagi pula meski aku
rada lelah untuk membebaskan kesembilan buah nadi penting
itu sekaligus, tapi setelah beristirahat semalam saja, kekuatan
tubuhku toh bakal pulih kembali seperti sedia kala"
Ji Giok segera menuang secawan air teh panas, katanya
sambil diangsurkan kemuka: "Nona, minumlah dulu"
Hee Giok yang menyambut cawan itu serta menghirupnya
setegukan, kemudian sambil menyerahkan kembali ke tangan
Ji Giok. ia bangkit berdiri seraya berkata:
"Nah, sekarang tinggal tiga buah jalan nadi saja yang
belum dibebaskan, asal semuanya telah kulakukan
pekerjaanpun akan selesai..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nona beristirahatlah sebentar lagi"
"Tidak usah"
Sambil mengerahkan tenaga dalamnya dia pun bersiap siap
melakukan gerakan menotok kembali.
Tapi secara tiba tiba dia mengurungkan niatnya, sebab
diketahui jalan darah yang bakal ditotoknya sekarang akan
dimulai dari jalan darah Hui Im hiat yang terletak diatas
"anunya" pemuda itu.
Sebagai seorang nona remaja, bagaimana mungkin ia tidak
merasa rikuh dan malu untuk meraba dan menguruti bagian
terlarang dari pemuda tersebut.
Kontan saja paras mukanya berubah menjadi merah padam
lantaran jengah, jari tangannya yang telah dipersiapkanpun
pelan pelan diturunkan kembali kebawah.
Ho Popo menjadi keheranan menyaksikan sikap jengah
nonanya itu, tak tahan ia segera bertanya:
"Nona, mengapa kau?"
"Aku... aku... aaah, tidak apa apa, cuma... cumaa..."
Ketika berbicara sampai disitu, kembali ia terhenti
sementara selembar wajahnya berubah semakin merah
padam.
Dengan cepat Ho Popo memahami duduknya persoalan,
sambil manggut ia segera berkata: "Apakah nona merasa
rikuh dan serba salah ?padahal persoalan semacam ini tak
perlu dirisaukan, bukankah poocu telah berkata, hubunganmu
dengan kongcu telah resmi, biarpun antara lelaki dan wanita
ada bedanya tapi hanya nona seorang yang dapat berbuat
begini. Apa aku dan Ji Giok menyingkir dulu, agar nona bisa
bekerja seorang diri tanpa canggung"
Sementara itu Huan Cu Im yang berbaring diatas ranjang
pun merasa rikuh untuk turut berbicara, sebab itu matanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
segera dipejamkan rapat rapat dan tidak bersuara lagi. Diam
diam Hee Giok yang menggertak giginya kencang kencang,
kemudian berkata:
"Kalian tak usah menyingkir, ucapan popo betul juga, aku
toh sedang berusaha membebaskan adik Cu Im dari pengaruh
totokan kenapa mesti memikirkan hal yang bukan2?"
Maka sambil memberanikan diri dia mengangkat jari
tangannya kembali lalu menotok jalan darah Hui Im hiat
ditubuh Huan Cu im.
Betapa pun dia berbicara secara leluasa, toh jari tangannya
yang dipakai untuk menotok kelihatan gemetar keras,
sementara hatinya turut berdebar pula dengan kerasnya.
Nona itu harus menghentikan sebentar jari tangannya
diatas jalan darah IHui Im hiat itu sebelum menenangkan dulu
hatinya yang bergolak dan melakukan totokan-
Ho Popo dan Ji Giok kuatir ia merasa malu, karenanya
mereka cepat cepat berpaling kearah lain-
Hee Giok yang tidak bersuara, seluruh perhatiannya telah
dicurahkan dalam gerak pengobatan tersebut, secepat kilat
jari tangannya menotok nadi Jin meh sampai selesai.
Sesudah itu dia baru menarik kembali jari tangannya dan
menghembuskan napas panjang, katanya kemudian:
"Adik Cu im, balikkanlah tubuhmu sekarang, aku hendak
membebaskan nadi Tok mehmu yang tertotok."
"Terima kasih cici." ucap Huan Cu Im dengan wajah
bersemu merah karena jengah. Ia segera membalikkan badan
dan berbaring dengan miringkan tubuhnya.
Hee Giok yang menarik napas panjang, dimulai dari jalan
darah Tiang Jiang hiat dia mulai melakukan serentetan
totokan naik keatas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perlu diketahui, jalan darah yang tergabung dalam susunan
nadi Tok meh ini terdiri dari dua puluh delapan buah jalan
darah, padahal nona itu harus membebaskannya sekaligus
dengan tanpa beristirahat atau kesempatan untuk mengatur
pernapasan, tak heran kalau banyak tenaga yang terkuras
habis.
Ketika selesai membebaskan susunan nadi Tok meh dari
pengaruh totokan, ia sudah merasa letih sekali sampai
tenaganya tak mampu dihimpun kembali. Sambil berpegangan
ditepi pembaringan ia terengah engah tiada hentinya. Pelan
pelan Huan Cu Im membuka matanya lalu berkata:
"Enci Giok yang cepatlah beristirahat sejenak. sisa Im hui
meh yang belum dibebaskan lebih baik dikerjakan nanti saja."
Sambil mengatur napasnya yang tersengal, Hee Giok yang
segera tertawa manis:
"Yaa, aku memang harus beristirahat dulu sebelum
melanjutkan pekerjaan, aaaii... siapa suruh tenaga dalamku
kelewat rendah sehingga beginilah akibatnya... tapi,
bagaimana perasaanmu sekarang? Apakah beberapa buah
jalan darah yang telah kutotok tadi semua dari sumbatan?"
"Yaa, semuanya telah dibebaskan" jawab Huan Cu Im
sambil duduk. "ilmu jari can hoa Ci dari Cici betul betul
merupakan tandingannya dari jarum Im khek ciam"
"Asal kau sudah sembuh, hal ini sudah cukup" kata Hee
Giok yang sambil tertawa.
Setelah menghirup air teh setegukan dan membereskan
rambutnya yang kusut, ia bangun berdiri sambil katanya:
"Sekarang tinggal Im hui meh saja yang belum tembus,
asal ini telah kukerjakan, kau pasti akan bebas dari pengaruh
totokan"
"Beristirahatlah dulu, mengapa harus terburu napsu? Toh
tenagamu belum pulih kembali"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak Aku sudah merasa pulih kembali biarlah aku
beristirahat setelah jalan nadi Im hui mehmu terbebas dari
totokan nanti. Waktu itu kau pun bisa segera mulai bersemedi
untuk mengatur pernapasan"
Karena mengapa apa yang dlucapkan nona itu ada betulnya
juga maka Huan Cu impun segera manggut manggut:
"Baiklah, silahkan kau segera turun tangan"
Berbicara sampai disitu, ia segera membaringkan diri
kembali ke atas ranjang.
Pelan pelan Hee Giok yang menarik napas panjang,
totokannya kali ini dimulai dari jalan darah Cu pia hiat.
Adapun jalan darah yang tergabung dan susunan nadi Im
hui hiat ini terdiri dari tujuh buah, dengan sendirinya
pekerjaanpun dapat diselesaikan lebih cepat.
Tapi keadaan Hee Giok yang waktu itu sudah kepayahan,
secara beruntun dia telah menotok bebas delapan buah
susunan nadi yang terdiri dari delapan buah jalan darah,
sekalipun diantaranya ia sempat beristirahat sebentar, tak
urung dengan tenaga dalam yang rendah, banyak juga
kerugian yang dideritanya.
Untuk berapa saat, ia tak mampu memulihkan kembali
kekuatannya dalam waktu singkat.
Sejak menotok jalan darah cupia hiat tadi, sinona sudah
merasakan hatinya berdebar keras dan tenaganya hampir
terkuras habis.
Tapi karena ia telah terlanjur turun tangan dan mustahil
dihentikan kembali ditengah jalan, terpaksa sambil
menggertak gigi kencang kencangkan tarik hawa murninya
berulang kali, percepat gerakan totokan
Dalam waktu singkat dia telah menotok jalan darah Husi
hiat, Tay heng hiat, IHupay hiat, Ki bun hiat, Thian tu hiat
serta Lian swan hiat, enam buah jalan darah penting.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebagaimana diketahui tadi tenaga yang terhimpun
sekarang sudah kelewat dipaksakan maka begitu selesai
menotok jalan darah Lian swan hiat dan perasaan tangannya
ikut mengendor, gadis tersebut segera merasakan kepalanya
pusing sekali dan pandangan matanya berkunang kunang.
Dia mencoba untuk berpegangan pada sisi pembaringan
untuk mempertahankan diri, siapa tahu kakinya sudah terasa
amat lemas sehingga tak ampun lagi tubuhnya jatuh terduduk
diatas lantai
Dengan perasaan terkejut buru buru Ho Popo berteriak
keras: "Nona mengapa kau?"
pada saat tubuh Hee Giok yong jatuh terduduk diatas lantai
inilah, tiba tiba bergema dua kali dengusan tertahan pula
diluar pintu kamar, disusul terdengar ada orang roboh
terjungkal ke atas tanah...
Ji Giok buru buru memburu kemuka tatkala ia melihat
nonanya jatuh pingsan, Tapi baru saja dia mendongakkan
kepalanya, tampaklah sesosok bayangan manusia berkelebat
lewat tahu tahu didalam kamar telah muncul seorang nenek
berbaju hitam.
Dengan senyuman licik menghiasi ujung bibirnya,
selangkah demi selangkah nenek berbaju hitam itu mendekati
Hee Giok yang yang pingsan serta Ho Popo. Ji Giok menjadi
teramat gelisah, segera bentaknya dengan suara keras: "Siapa
kau? Hayo cepat berhenti"
"Sreeet..."
Ia segera meloloskan pedang pendeknya dan menyelinap
ke depan untuk menghadang jalan perginya.
Atas bentakan tersebut, Ho Popo pun segera sadar akan
apa yang terjadi, cepat cepat dia mendongakkan kepalanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semua peristiwa ini beriangsung dalam waktu singkat,
sementara Ji Giok baru menyerbu ke depan, nenek berbaju
hitam itu telah membentak keras: "Minggir kau"
Tangan kirinya segera dikibaskan pelan ke muka.
Belum sempat Ji Giok meloloskan pedangnya, ia sudah
merasakan pandangan matanya menjadi kabur, tahu tahu
seperti orang orangan yang terbuat dari rumput kering,
tubuhnya mencelat kesamping dan roboh terjungkaL
Ho Popo gelisah sekali menyaksikan kejadian tersebut,
dengan cepat dia mengeluarkan sebuah tabung jarum
berwarna hitam dari sakunya, lalu sambil diarahkan
kehadapan nenek berbaju hitam itu, tegurnya dengan suara
gemetar :
"Jika kau berani maju selangkah lagi, jangan salahkan
kalau aku si nenek tak akan berlaku sungkan-"
Nenek berbaju hitam itu segera tertawa seram :
"Heeeh heeeh heee... biarpun jarum Kiu hoa lian bong ciam
dikatakan amat lihay, sayang sekali tidak akan mampu
mengapa apakan diriku."
Bagaikan setan yang lagi gentayangan, secepat sambaran
petir ia mendesak maju ke muka menerjang Ho Popo.
Ji Giok yang terlempar sejauh beberapa kaki tadi kembali
merangkak bangun, dia sangat menguatirkan keselamatan
majikannya, maka tanpa mempedulikan kelihayan orang,
begitu melompat bangun dia melancarkan terkaman kembali
menusuk tubuh nenek berbaju hitam itu dengan pedangnya.
Nenek berbaju hitam itu menyelinap ke samping kemudian
mendesak ke samping kanan Ho Popo, dengan cepat tangan
kanannya diayunkan ke muka. "Bluuukk "
Dia langsung menghantam keatas tabung jarum yang
berada ditangan Ho Popo.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seperti diketahui Hoo Popo sama sekali tidak mengerti ilmu
silat, ketika mendengar desingan angin tajam seperti tusukan
pisau tajam mengancam tubuhnya, nenek berbaju hitam itu
segera membentak keras: "Bangsat, pingin mampus rupanya "
Dengan cepat dia membalikkan tubuhnya, lalu dengan
jurus emas "Seratus emas melilit tangan" dia cengkeram
tangan kanan Ji Giok yang menggenggam pedang itu.
Ji Giok belum lama belajar tiga jurus Ilmu pedang dari Hee
Giok yang, tapi sekarang bagaikan orang kalap dengan
mempertaruhkan selembar jiwanya dia lancarkan tiga buah
tusukan secara berantai.
Ketiga jurus serangan pedang yang dipergunakan olehnya
itu bukan lain adalah jurus pedang Biu hoat lian hoa kiam
ajaran Kie hoa Sin ni.
Biarpun nenek berbaju hitam itu memiliki ilmu silat yang
seratus kali lipat lebih dari pada kepandaian silat Ji Giok, akan
tetapi ia tak berani memandang enteng terhadap ketiga jurus
pedang yang digunakan lawannya. (ia tak tahu kalau Ji Giok
hanya mengerti tiga jurus saja).
Dengan suatu gerakan tubuh yang sangat ringan, nenek itu
bergeser sejauh tiga depa ke samping, kemudian tangan
kanannya langsung diayunkan ketubuh pedang Ji Giok,
Ketiga jurus pedang yang dipahami Ji Giok ketika itu sudah
habis dipergunakan pada saat melakukan terjangan tadi, itu
berarti untuk melancarkan serangan kembali, dia harus
mengulang kembali dari depan, dan dengan sendirinya
gerakan pun menjadi terhenti ditengah jalan-
Sayang sekali sebelum pedangnya sempat melancarkan
tusukan kembali, pukulan dahsyat yang dilancarkan nenek
berbaju hitam itu telah menghantam persis diatas pedangnya
hingga rontok keatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sesungguhnya ilmu silat yang dimiliki Ji Giok belum bisa
dibilang "sempurna"
Kendatipun ia mengerti beberapa jurus serangan yang
hebat.
Seketika itu juga ia merasakan pergelangan tangan
kanannya bergetar keras dan tangannya menjadi kesemutan,
tak ampun lagi pedangnya mencelat ke udara dan terlepas
dari cekalannya.
Menyaksikan hal ini, tak tertahan lagi dayang itu menjerit
kaget.
Disaat yang kritis itulah, tiba tiba terdengar seseorang
membentak keras dari luar pintu kamar.
"Adik Ji Giok. jangan takut, biar aku yang
menghadapinya..."
Bersamaan dengan bergemanya suara teriakan itu, tampak
sesosok bayangan manusia melintas masuk ke dalam ruangan
dengan kecepatan luar biasa. "criiing..."
Ditengah dentingan suara pedang yang nyaring, orang itu
sudah melepaskan sebuah tusukan kilat ke tubuh si nenek
berbaju hitam itu.
Sebetulnya orang yang menjadi sasaran utama dari
penyerbuan nenek berbaju hitam itu adalah Hee Giok yang,
tapi belum tujuan tercapai, secara beruntun ia menjumpai
beberapa hadangan apa lagi setelah melihat bahwa orang
terakhir yang menghalangi niatnya adalah seorang budak
berbaju hijau, hawa napsu membunuhnya makin berkobar.
Dengan cepat dia menyentilkan jari tangan kirinya
melepaskan dua buah serangan mengarah ujung pedang
lawan, sementara tangan kanannya melancarkan sebuah
pukulan dahsyat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ji Giok segera bersorak gembira setelah mengetahui bahwa
pendatang itu adalah Ci Giok, cepat cepat ia berteriak:
"cici Ci Giok. sungguh kebetulan sekali kedatanganmu,
cepat halangi nenek itu, dia berniat mencelakai nona serta
Huan kongcu"
Padahal tanpa ia berteriak pun Ci Giok telah melancarkan
serangkaian serangan gencar untuk meneter musuhnya habis
habisan dalam waktu singkat pertempuran sengit telah
berkobar dengan hebatnya.
Sebagaimana diketahui Ci Giok adalah nama samaran dari
Siang Ci un, dengan mengandaikan ilmu pedang Hoa san kiam
hoatnya yang hebat, dia memutar pedangnya sedemikian rupa
membuah seluruh angkasa diliputi oleh sinar pedang yang
sangat menyilaukan mata.
Nenek berbaju hitam itu harus melancarkan beberapa buah
serangan sekaligus sebelum dapat mendesak mundur
serangan gencar dari lawannya.
Pada saat yang bersamaan itu juga Siang Ci un
menghindarkan diri ke samping, lalu jari tangan kirinya
digetarkan ke depan-.. "Sreeet..."
Segulung desingan angin serangan yang amat tajam
langsung mengancam alis mata dari nenek berbaju hitam itu.
Tampaknya nenek berbaju hitam itu sama sekali tidak
menyangka kalau lawannya yang sudah didesak mundur
kebelakang masih sanggup melancarkan serangan balasan
untuk melukai dirinya, cepat cepat dia berkelit ke samping
sambil serunya dengan nada tercengang: "Kau berasal dari
perguruan Hoa san pay...?"
"Kalau memang murid Hoa sanpay, mau apa kau?"
Setelah melancarkan sebuah totokan tadi tubuh Siang Ci un
mendesak maju lebih jauh pergelangan tangannya digetarkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berulang kali, secara beruntun dia telah melancarkan tiga
buah tusukan secara berantai.
"Budak sialan yang tak tahu diri " umpat nenek berbaju
hitam itu penuh amarah.
Dengan cepat sepuluh jari dipentangkan lebar lebar,
bagaikan seekor monyet tua saja, dia mencakar dan
mencengkeram berulang kali ke tengah udara, semua
ancamannya itu ditunjukkan kebalik kapisan cahaya pedang
lawan.
Ancaman tersebut betul betul sangat hebar, bertemu
pedang ia sambar pedang, bertemu orang mencakar orang,
semuanya ancamannya berbahaya dan mematikan. hal ini
membuat Siang Ci un terdesak hebat dan harus berkelit kian
kemari agar dapat meloloskan diri dari ancaman mematikan
itu.
Tapi dengan munculnya Sian Ci un tepat pada saatnya
sehingga gerak maju si nenek berbaju hitam itu terbendung,
maka Ho poo dan Ji Giok mempunyai kesempatan baik untuk
membangunkan nona mereka yang pingsan-
Sesungguhnya Hee Giok yang tidak apa apa, dia bisa
pingsan karena kekeras kepalaannya yang memaksakan diri
untuk menyembuhkan penyakit Huan Cu Im sekaligus,
lantaran kehabisan tenaga itulah menyebabkan ia roboh tak
sadarkan diri.
Kini setelah dibangunkan oleh Ho popo dan Ji Giok dari atas
tanah, diapun menghembuskan napas panjang serta pelan
pelan membuka matanya kembali.
Tiba tiba dia mendengar ada suara orang sedang bertarung
didalam kamarnya, cepat cepat ia berpaling kearah mana
berasalnya suara tersebut
Benar juga, ia saksikan ada dua sosok bayangan manusia,
seorang menggunakan pedang, yang lain bertangan kosong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang terlibat dalam suatu pertarungan yang amat seru.
Kejadian tersebut amat mencengangkan hatinya tanpa terasa
ia pun bertanya : "Siapakah kedua orang yang sedang
bertarung itu ?"
Ho Popo segera menjawab :
"Entah siapakah si nenek berbaju hitam itu, dia langsung
menyerbu ke dalam kamar dan agaknya berniat untuk
mencelakai Huan kongcu..."
"Lantas siapakah yang satunya lagi ?"
"Dia bernama Ci Giok" cepat cepat Ji Giok
memperkenalkan, "dia pun anggota benteng kita"
"Ehmm... sekalipun ilmu silat yang dimilikinya cukup
tangguh, namun dia masih bukan merupakan tandingan dari
nenek berbaju hitam itu. Ji Giok. coba ambilkan pedangku"
Sembari berkata, pelan pelan dia bangkit berdiri.
"Nona" Ho Popo segera membujuk, "kau belum pulih
kembali seperti sedia kala, beristirahatlah dulu sejenak"
"Tidak salah" tampik Giok yong sambil menggelengkan
kepalanya berulang kali, "kalau aku tidak segera membantu,
Ci Giok pasti akan menderita kekalahan"
Disaat Siang Ci un mulai terdesak hebat sehingga mundur
berulang kali kebelakang inilah, tiba tiba tampak bayangan
manusia kembali berkelebat dari luar pintu kamar, tampak ada
tiga sosok bayangan tubuh yang mungil menyerbu kedalam
ruangan.
Dua orang nona berbaju hijau berpedang pendek yang
menyerbu paling duluan adalah ciu gwat dan ciu kui.
Sedangkan dibelakang mereka mengikuti seorang nona
berbaju ungu yang membawa sebuah alat pengail yang
panjang tapi tipis, mukanya masih bersifak kekanak kanakan
tapi mungil dan menawan hati.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu tak lain adalah Siang Siau un.
Sebetulnya kakak beradik ini datang bersama sama, tapi
berhubung mereka temukan ciu gwat dan ciu kui yang berada
didepan pintu telah roboh ditotok orang, maka Ci un
menyerbu masuk ke dalam kamar lebih dulu untuk
menyelamatkan Ji Giok, sedangkan Siang Siau un menolong
ciu gwat dan ciu kui lebih dulu sebelum menyusul pula ke
dalam.
Begitu menyerbu masuk ke dalam kamar dan melihat si
nenek berbaju hitam itu bagaikan bertemu dengan musuh
besar saja, ciu gwat dan ciu kui segera membentak keras.
Seorang dari kiri dan yang lain dari kanan, serentak mereka
menyerbu kedepan, dua belah pedang pendek mereka secepat
sambaran kilat melancarkan sergapan kilat.
Dengan terjun kedua orang itu ke dalam arena
pertarungan, daya tekananyang menghimpit Siang Ci unpun
menjadi berkurang, bukannya mundur nona itu malah
mendesak maju lebih ke depan, dengan mengimbangi
serangan dari kedua orang nona lainnya, dia mengkhususkan
diri ancaman tangan musuh.
Nenek berbaju hitam itu makin gusar lagi setelah melihat
kedua orang dayang yang telah tertotok jalan darahnya tadi,
kini turut menyerangnya.
Tapi untuk menghadapi siang Ci un seorang yang ilmu
silatnya tidak begitu tinggi pun untuk sesaat dia sudah dibikin
kewalahan dan tak sanggup untuk merobohkannya, apalagi
dengan bertambahnya dua bilah pedang pendek dari kedua
orang budak yang menyerang dengan menggunakan ilmu
pedang Biau hoat lian hoa kiam dari Kia hoa sinni, posisinya
makin terdesak.
Sambil tertawa seram ia segera membentak keras:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Budak sialan, aku tak akan puas sebelum dapat membacok
mampus kalian beberapa orang budak "
Sepasang tangannya segera digetarkan berulang kali,
kemudian langsung menyerbu ke balik cahaya pedang
mereka, kelima jari tangannya yang mirip cakar elang itu
khusus mengancam pedang mereka bertiga.
Sayang sekali Siang Ci un, ciu gwat dan ciu kui sudah
cukup mengetahui akan kelihayan musuhnya, ketika
menyaksikan nenek itu selalu mengincar pedangnya, mereka
pun menghindarkan diri dari pertarungan langsung.
Setiap kali nenek itu melakukan terkaman, merekapun
berkelit ke samping, mereka mengurung musuhnya dari posisi
tiga penjuru.
Disaat lain mengancam seseorang, maka dua orang lainnya
segera memanfaatkan kesempatan untuk menyerang, Tapi
bila kau mengalihkan ancamannya kepihak lain, kedua orang
yang lain pun segera menyergap atau menyerang dari sisi
yang berbeda, begitu seterusnya.
Akibat dari taktik bergerilya ini, nenek berbaju hitam itu
menjadi kelabakan setengah mati, seperti lagi bermain petak
saja mereka saling kejar mengejar, hindar menghindar.
Tiba tiba Siang Siau un merasa tertarik, sambil tertawa
cekikikan segera serunya: "Eeehh... jangan bermain sendiri,
aku ikut satu ?"
Sambil berseru, ia segera terjunkan diri ke dalam arena
secepat hembusan angin.
Alat pancingnya yang terbuat dari bambu itu panjangnya
mencapai delapan depa lebih belum lagi tubuhnya mendesak
tiba, sebuah serangan yang amat cepat telah mengancam
punggung si nenek berbaju hitam itu.
Biasanya, sambaran alat pancing sepanjang delapan depa
itu pasti akan membawa deruan suara yang keras. Tapi dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kenyataan, gerak alat pancing Siang Siau un hanya
menerbitkan suara yang lembut, tak jauh berbeda dengan
suara desingan angin serangan jari, tentu saja ilmu yang
digunakan adalah kepandaian khusus dari si nenek pengemis
bermata buta.
Sejak melihat alat pengail berwarna hijau ditangan Siang
Siau un tadi, nenek berbaju hitam itu sudah merasa amat
masgul, sebab dia tahu andaikata tidak memiliki jurus yang
tangguh, mustahil seorang nona kecil akan menggunakan alat
pancing yang begitu panjang sebagai alat senjatanya.
Maka ketika merasakan datangnya desingan angin
serangan yang mengancam bahu kirinya, diam diam ia
tertawa dingin, sambil miringkan badan, tiba tiba tangan
kirinya melakukan gerakan menyambar ke belakang
Dalam anggapannya, sebuah alat pengail yang begitu kecil,
sudah pasti tak akan mampu menahan desingan serangan jari
tangannya, siapa tahu ancamannya tersebut ternyata
mengenai sasaran yang kosong.
Bukan begitu saja, malah tangannya secara tiba tiba terasa
sakit bagaikan ditusuk dengan gurdi, ternyata ujung alat
pengail itu sudah menghajar tangannya.
Betul rasa sakitnya tak seberapa hebat tapi rasa kagetnya
tak terlukiskan dengan kata tanpa terasa dia berpikir:
"Kepandaian apakah yang telah digunakan budak ini?
Mengapa begitu aneh?"
Sementara itu, siang Ci un serta ciu gwat dan ciu kui yang
melihat Siang Siau un telah terjun pula ke dalam arena,
segera merasakan semangatnya makin berkobar, serangan
mereka pun bertambah ketat.
Diantara kilatan Cahaya pedang, jurus jurus serangan aneh
dilancarkan berulang kali dan mengurung si nenek berbaju
hitam itu rapat rapat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diantara mereka semua, tentu saja serangan alat pengail
dari Siang Siau un dan yang paling hebat dan luar biasa,
sebentar tongkatnya menyerang ke atas, sebentar ke bawah,
sejenak mengancam bahu si nenek berbaju hitam, sebentar
lagi mengancam kaki musuh kesemuanya ini membuat
lawannya menjadi kerepotan setengah mati.
Sayang sekali Siang Siau un masih kecil, tenaga dalamnya
tidak memadahi hingga dia tak mampun menyalurkan hawa
murninya ke dalam tongkat pengailnya, karena itu walaupun
tusukannya bersarang telak ditubuh lawan, hal ini tidak terlalu
menimbulkan rasa sakit tapi sebaliknya justru membuat nenek
berbaju hitam itu menjadi amat gusar dan amat tidak
tenteram.
Huan Cu Im yang telah dibebaskan dari pengaruh totokan
Im jiu Ceng hiat oleh ilmu can hoa cinya Hee Giok yang, kini
sedang duduk bersemedi untuk mengatur pernafasan, dalam
keadaan demikian ia sekali tak berani banyak berkutik.
Dalam pada itu Ji Giok telah menyodorkan pedang pelangi
milik nonanya kepada gadis tersebut.
Sebagai seorang gadis yang berpengalaman, sudah barang
tentu Hee Giok yong juga tahu kalau waktu itu Huan Cu Im
sedang bersemedi dan berada dalam keadaan paling kritis,
dimana ia tak boleh memperoleh gangguan orang lain
sehingga menyebabkan peredaran hawa murninya meleset
dan mengalami jalan api menuju ke neraka.
Melihat ciu gwat, ciu kui, Ci Giok dan seorang nona berbaju
ungu yang bersenjata tongkat pengail telah berhasil
mengurung nenek berbaju hitam itu rapat rapat, dia pun
berdiri didepan pembaringan dengan pedang terhunus untuk
melindungi keselamatannya Huan Cu im.
(Hingga sekarang dia masih belum memahami maksud dari
kedatangan si nenek berbaju hitam yang sebenarnya, yaitu
menggunakan kesempatan disaat dia sedang lemah akibat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
habis mengobati Huan Cu Im dengan ilmu can hoa cinya
untuk menghabisi nyawanya).
Dalam pada itu, si nenek berbaju hitam itu betul betul
merasa gusar sekali setelah dipecundangi Siang Siau un
dengan permainan senjata pengailnya, paras mukanya yang
kurus kering itu dilapisi hawa dingin yang menggidikkan hati,
sementara hawa pembunuhan yang memancar keluar dari
balik matanya makin lama semakin bertambah tebal.
"Weess..."
Mendadak dia melancarkan sebuah totokan kearah ciu gwat
lalu bagaikan sambaran bayangan setan dia berputar ke
samping ciu kui dan menyambar pergelangan tangan dayang
itu dengan kecepatan tinggi.
Semua gerakan tersebut benar benar dilancarkan dengan
kecepatan luar biasa, bersamaan waktunya d isaat ia
mencengkeram ciu kui dengan tangan kirinya, tangan
kanannya telah ditarik kembali, lalu sambil dipentangkan lebar
lebar dia cengkeram batok kepala ciu kui...
Andaikata batok kepala tersebut benar benar sampai kena
dicengkeram, niscaya batok kepala ciu kui akan hancur
berantakan tak kelihatan bentuknya lagi, atau tidak pasti akan
muncul lima buah lubang besar.
Padahal waktu itu Siang Ci un ciu gwat telah didesak
mundur olehnya pada satu jurus sebelumnya, hal ini
membuatnya tak sempat untuk membantu lagi.
Sedangkan Hee Giok yang berjaga jaga di depan
pembaringan, hal ini membuatnya tak mungkin memberi
bantuan.
Melihat ciu kui hampir tewas terterkam oleh cakar tajam
nenek berbaju hitam itu, semua orang merasakan hatinya
tertekat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tatkala cakar maut nenek itu tinggal lima inci dari atas
ubun ubun ciu kui inilah, tiba tiba ia merasakan pergelangan
tangannya mengencang, seakan akan terikat oleh seutar
benang lembut, hal mana membuat serangannya tak mampu
dilanjutkan kembali. Mendadak terdengar Siang Siau un
berseru sambil tertawa cekikikan : "Hey nenek jahat, hayo
cepat lepaskan dia"
Ternyata entah sejak kapan diujung alat pengail itu telah
dipasang senar panjang yang berhasil mengkait tangan kanan
nenek berbaju hitam itu hingga tergantung ditengah udara.
Sementara nona itu tertawa bangga sembari mengangkat
alat pengailnya tinggi tinggi ke tengah udara.
Sebagai seorang jagoan yang berilmu tinggi, tentu saja
nenek berbaju hitam itu tidak memandang sebelah matapun
terhadap seutar senar tipis, sambil mendengus dingin ia
mengerahkan tenaga dalamnya ke dalam pergelangan tangan
kanannya kemudian dibetot kebawah.
Siapa tahu meskipun senar itu kecil dan lembut, nyatanya
sangat kuat lagi keras, biarpun lawan meronta dengan sekuat
tenaga yang terjadi senar tersebut hanya ikut bergetar
diudara, usahanya untuk melepaskan diri sama sekali tidak
berhasil.
Siang Ci un dan ciu gwat yang menyaksikan tangan kanan
lawannya kena dibelenggu benang kaitan lawan, tentu saja
enggan melepaskan kesempatan yang sangat baik itu dengan
begitu saja, sepasang pedang segera digetarkan keras
kemudian bersama sama menerkam kedepan...
Tampaknya si nenek berbaju hitam itu sama sekali tidak
menyangka kalau seutas senar yang begitu lembut, ternyata
memiliki daya kekuatan yang begitu hebat, melihat usahanya
untuk memutuskan tali senar tersebut tidak berhasli, dengan
cepat ia menarik ciu kui dan dihadangkan dihadapan mukanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebagai tameng, lalu bentaknya keras keras : "Siapa yang
berani kemari ?"
"Hey nenek jahat" seru siang Siau un cepat, "bila kau tidak
membebaskannya, aku pun tak akan membebaskan dirimu"
Nenek berbaju hitam itu mendengus gusar, berulang kali
tangan kanannya digetarkan keras keras.
Namun senar pengail itu bukan saja sangat kuat, lagi pula
dikarenakan bentuknya lembut, maka semakin dia bergetar
keras, makin kencang pula senar itu memiliki lengannya
sehingga nyaris terbenam ke dalam kulit badan sakitnya
bukan kepalang.
la segera mengerti, bilamana ia berani meronta lagi, itu
berarti kulit badannya akan semakin robek dan terluka.
Dalam gelisah dan gusarnya, ia segera membentak keras :
"Hey budak cilik, bila kau mengharapkan kubebaskan orang
ini, kau harus mengendorkan dulu tali senarmu itu"
Seperti diketahui, tangan kanannya terpanCing hingga
terangkat tinggi diangkasa, dengan muka bengis dan marah,
ia nampak mengenaskan sekali. Siang Siau un segera tertawa
dingin:
"Huuh... merdu amat, perkataanmu itu melebihi suara
nyanyian, kalau kau tidak melepaskan saudaraku lebih dulu,
siapa yang bakal percaya dengan ucapanmu itu?"
ciu kui yang diCengkeram pergelangan tangannya saat itu
merasakan kesakitan yang luar biasa, tulang belulangnya
serasa mau rontok dan hancur. Sambil menggigit bibir
menahan diri, ia segera berteriak keras keras:
"Nona, kalian jangan melepaskan orang ini tangkap saja
bajingan tua ini lebih dulu serta ditanya maksud
kedatangannya... aah nenek bajingan, biar kau meremukan
tulang tanganku ini, jangan harap kau bisa... bisa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meninggalkan kuil Cu Im an dalam keadaan selamat pada
malam ini..."
Ancaman itu kontan saja mengejutkan hati si nenek
berbaju hitam itu, diam diam pikirnya:
"Kalau ditinjau dari situasi, sekarang ini keempat dayang
tersebut sudah jelas susah dihadapi apalagi kalau waktu makin
berlarut dan kondisi badan Hee Giok yang makin pulih
kembali, bila sandera ini tidak segera kubebaskan, bisa jadi
aku benar benar tak akan mampu lolos dari tempat ini."
Sementara dia masih berpikir, Hee Giok yang telah berkata
: "Bebaskan dulu ciu kui, aku bersedia membebaskan kau dari
sini"
"Bisa dipercayakan perkataan nona Hee" tegur nenek
berbaju hitam itu dengan suara dalam.
Hee Giok yang segera tertawa dingin:
"Setiap perkataan yang telah diucapkan, tentu saja dapat
dipercaya"
"Baik" kata nenek berbaju hitam itu kemudian dengan
suara dalam, "aku akan membebaskan dia lebih dulu"
Dengan cepat dia mengendorkan kelima jari tangannya
serta membebaskan cengkeramannya atas pergelangan
tangan ciu kui.
Hee Giok yang segera berpaling ke arah siang Siau un dan
katanya pula: "Adik kecil, harap kau sudi memandang wajahku
dengan kebebaskan dirinya" Siang Siau un mengerutkan
hidungnya lalu mendengus:
"Hmmm, terlalu keenakan nenek peyot ini"
la segera menggetarkan alat pengailnya yang
membelenggu pergelangan tangan nenek berbaju hitam itu,
dan terlepaslah tersebut dari ikatan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan sorot matanya yang tajam bagaikan sembilu,
nenek berbaju hitam itu melotot sekejap kearah siang Siau un,
lalu setelah tertawa seram katanya:
"Hay budak cilik, hutang apa yang kau buat pada malam ini
tak pernah akan kulupakan"
Siang Siau un segera menarik kembali senar pengailnya
seraya mencibirkan bibirnya
"Huuuh, kau sedang mimpi mungkin, kalau sampai bertemu
lagi denganku lain kali aku pasti akan memancingmu sampai
tergantung balik..."
Nenek berbaju hitam itu tidak banyak berbicara lagi, ia
segera berkelebat lewat dan cepat cepat kabur keluar pintu.
"Troook..."
Mendadak terdengar suara tongkat besi diketukan keras
keras ke atas tanah, disusul kemudian terdengar seseorang
membentak dengan suara keras: "Nenek siluman, kau jangan
keburu pergi dulu"
"Aah...Ju congkautau telah datang" Siang Ci un yang
mendengar suara itu segera berseru kegirangan.
"Blaamm..."
Kembali terdengar suara benturan keras bergema diluar
pintu kamar, agaknya kedua orang tersebut telah saling
beradu satu pukulan disana.
"Haah... haah... haah..." kembali terdengar Ju It koay
tertawa tergelak, lalu membentak.
"Nenek busuk, kau ingin beradu pukulan denganku?
Hmm... masih ketinggalan jauh "
Sebetulnya nenek berbaju hitam itu sudah menerjang
keluar dari pintu ruangan, tapi kini didesak mundur kembali
kedalam ruangan ,rambutnya yang beruban tampak terurai
tak karuan dan bergoncang sendiri meski tidak terhembus
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
angin, selangkah demi selangkah tubuhnya mundur terus
kebelakang.
"Siapakah kau?" bentaknya kemudian dengan suara yang
menyeramkan.
Ju It koay segera menghentikan toya besinya ke atas
tanah, lalu serunya sambil tertawa nyaring :
"Kau menanyakan tentang aku? Aku sih tak pernah
berganti nama marga maupun nama besarku, orang
memanggilku Ju It koay ketua pelatih dari benteng keluarga
Hee, siapa pula kau?"
Ketika Siang Ci un, ciu gwat dan ciu kui se kalian melihat si
nenek berbaju hitam itu telah terdesak mundur kembali ke
dalam ruangan, serentak menyerbu ke depan serta
mengurungnya secara ketat.
Hee Giok yang kuatir nenek itu menjadi kalap dan
menyerang Huan Cu Im yang sedang bersemedi karena
posisinya terjepit, maka dengan suatu gerakan cepat dia
meloloskan pedang pelangi dari sarungnya kemudian pelan
pelan mundur ke depan pembaringan dan bersiap sedia
menghadapi segala kemungkinan yang tak diinginkan-..
Dibawah timpaan sinar lentera, tubuh pedang pelangi itu
membiaskan selapis cahaya hijau yang menyilaukan mata dan
sangat menggidikkan hati.
"Aku yang tua..."
Baru saja si nenek berbaju hitam itu mengucapan dua
patah kata, tiba tiba matanya berkeliaran sekejap ke sekeliling
tempat itu kemudian bagaikan anak panah yang terlepas dari
busurnya langsung menerjang kearah jendela disebelah timur.
"Blaaammm. . . "
Ditengah benturan keras, kedua lembar daun jendela itu
kena ditumbuk olehnya sampai ambruk. sementara ia segera
melesat keluar dari jendela dengan cepatnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Oleh karena Ju It koay telah menghadang di depan pintu,
terpaksa dia melarikan diri dengan menjebol jendela.
Ju It koay sama sekali tidak melakukan pengejaran, hanya
bentaknya dengan suara keras:
"Nenek bengis, hebat juga kepandaianmu untuk meloloskan
diri..."
Maksud kedatangannya kesitu ternyata bukan menghadang
kepergian si nenek berbaju hitam itu, tapi untuk menengok
keadaan dari Huan Cu im, itulah sebabnya tiada niat sama
sekali baginya untuk melakukan pengejaran-Kepada Hee Giok
yang dia segera menjura seraya bertanya :
"Huan kongcu tidak apa apa bukan? Maaf kalau
kedatanganku terlambat satu langkah"
"Terima kasih banyak atas perhatian cong kautau, adik Cu
Im tidak apa apa..."
"Bagus sekali kalau begitu" kata Ju It koay kemudian, "aku
dengar Huan kongCu telah tertotok jalan darahnya oleh ilmu
Im jiupit hiat, apakah nona yang telah memunahkan pengaruh
totokan tersebut dengan ilmu jari can hoa Ci ?"
Rupanya dia mendengar kesemuanya itu dari Ci Giok.
Hee Giok yang segera meng ia kan, ujarnya kemudian
hambar :
"Adik Cu Im sedang bersemedi, tapi ia sudah sembuh
kembali seperti sedia kala"
"oooh... ooh... aku benar benar mesti berterima kasih
kepada nona "Ju It koay segera menjura, "maaf kalau aku tak
bisa berdiam kelewat lama disini, biar aku melakukan ronda
diluar sana, maaf..."
Habis berkata ia lantas menghentakkan toya besinya ke
atas tanah, kemudian membalikkan badan dan mengundurkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diri dari situ dengan gerakan cepat. Hee Giok yang yang
melihat kejadian itu segera berpikir didalam hatinya.
"Jika dilihat gerak gerik Ju It koay, tampaknya dia amat
menguatirkan keselamatan adik Cu im, padahal dia cacad
kakinya, tapi ayah toh mengundangnya untuk menjadi ketua
pelatih bagi Benteng keluarga Hee, bisa jadi ilmu silat yang
dimiliki orang ini sangat lihay"
Ia segera membalikkan badan dan berkata kepada Siang
Siau un:
"Adik kecil, banyak terima kasih atas bantuanmu pada
malam ini, kau tentunya bukan anggota benteng keluarga Hee
bukan? Sampai kini aku belum menanyakan siapa namamu ?"
Siang Ci un cepat cepat mengerdipkan matanya kearah
adiknya sebagai tanda agar dia jangan mengatakan
identitasnya sendiri, kemudian sambil memberi hormat kepada
Hee Giok yong, katanya:
"Nona, budak sudah tiada urusan disini karenanya ingin
memohon diri lebih dulu"
Sambil tersenyum Hee Giok yang segera berkata :
"Kau bernama Ci Giok bukan? Tampaknya ilmu pedang
yang kau miliki hebat sekali lain kali seringlah bermain
kemari..."
"Terima kasih nona"
Ciu gwat segera ikut berbicara pula :
"Enci Ci Giok. untung kau datang membantu kami pada
malam ini, sekarang sudah larut malam, kamipun tak akan
menahanmu lebih lama, tapi seringlah bermain ke kuil Cu Im
an, bukankah nona yang menyuruh kau sering kemari?"
"Aku pasti akan datang" jawab Siang Ci un sambil
tersenyum ramah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mari kami hantar kau keluar" kata ciu kui. Sedang Ho Popo
berkata pula:
"Nona Ci Giok terima kasih banyak atas bantuanmu, maaf
kalau aku tidak menghantar kepergianmu"
"Ho Popo tak usah kelewat sungkan"
Maka dengan dihantar oleh ciu gwat dan ciu kui,
berangkatlah Siang Ci un meninggalkan tempat tersebut.
Sementara itu Hee Giok yang telah berkata kepada Siang
Siau un dengan ramah : "Silahkan duduk adikku"
"Aku bernama Siang Siau un, dikemudian hari panggil saja
sebagai Siau un"
"Adik siau un, aku bernama Giok yang"
Siang Siau un segera manggut manggut: "Yaa, aku sudah
tahu"
"Kau mengetahui namaku" tanya Hee Giok yang dengan
perasaan sekejap dan mengucapkan juga sepatah kata
sebelum menyambar guci araknya untuk menghindar, pada
hakekatnya peristiwa semacam ini mustahil dapat terjadi
(""sambungan yang aneh..."")
"orang menyebut guruku sebagai sinenek pengemis
bermata buta, dia adalah sahabat karib Kiu hoa sinni semenjak
puluhan tahun berselang, nah tentunya enci Giok yang sudah
mengerti bukan sekarang ?"
"oooh..." Hee Giok yang berseru tertahan, kemudian
dengan gembira serunya lebih jauh:
"Mengerti aku sekarang, seringkali kudengar guruku
memuji akan kelihayan ilmu silat yang dimilikisi nenek
pengemis locianpwee, konon permainan toya Tah kau
pangnya tiada tandaingan di dunia ini... oya adik Siau un,
apakah permainan toya bambu yang barusan kau gunakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah bagian dari ilmu Tah kaupang hoat yag amat
termashur itu?"
"Sayang sekali tenaga dalam yagn siau moay miliki masih
teramat cetek. sehingga walaupun berhasil mengajar
tubuhnya, namun tak berhasil melukainya"
Pembicaraan makin berlangsung kedua orang itupum
berlangsung lebih akrab, tak pelak lagi kedua orang itu segera
terlibat dalam pembicaraan yang sangat asyik.
Sementara itu Huan Cu Im telah menyelesaikan semedinya
danpelan pelan membuka matanya kembali.
"Aaah, Huan kongCu telah mendusin kembali"
Serentak Hee Giok yang dan Siang Siau un berpaling ke
arah samping pembaringan-
Saat itu Huan Cu Im telah melangkah turun dari
pembaringan, sambil menjura kepada Hee Giok yang, segera
ujarnya:
"Syukurlah semua jalan darah siaute yang tertotok telah
berhasil dipunahkan, kesemuanya ini tak lain berkat anugerah
dari cici..."
Merah membara selembar pipi Hee Giok yang karena
perkataan itu, agak tersipu ia segera bertanya:
"Adik Cu im, tatkala mengatur pernapasan tadi, apakah kau
sudah merasa sembuh sama sekali?"
"Yaa, sama sekali telah sembuh"
Sambil tertawa Siang Siau un segera berjalan
menghampirinya, kemudian berkata: "Huan kongCu, masih
kenal dengan aku?"
Huan Cu Im memandang sekejap ke arahnya, kemudian
menyahut: "Yaa... rasanya nona seperti kukenal baik..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Eeei... rupanya kalian saling mengenal?" Hee Giok yang
segera menegur pula dengan keheranan.
Siang Siau un segera tertawa Cekikikan:
"Aku sih masih mengenalinya, tapi dia mungkin sudah tidak
teringat lagi" Mendadak Huan Cu Im berseru tertahan
"Aaah... teringat aku sekarang, bukankah nona pernah
membujukku agar pergi ke kota Kim leng pada tiga bulan
berselang?"
"Ehmm... betul, selain itu apa lagi yang kau ingat?"
"Suatu ketika, aku pun melihat nona sedang berjalan
bersama seorang nenek..."
"Dia adalah guruku" seru Siang Siau un cepat.
Lalu sambil tertawa misterius dia melanjutkan:
"pada malam itu, kami telah menyelamatkan seseorang dari
cengkeraman maut"
"Siapakah dia?” Hee Giok yang segera bertanya.
"Hiihh... hii.. hiiih... orang itu mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan Huan kongcu" ucap Siang Siau un sambil
tertawa cekikikan-
Satu ingatan segera melintas dalam benak Huan Cu im,
segera tanyanya dengan gelisah "Apakah dia adalah Yap
Ling?" Siang Siau un mengangguk.
"Tepat sekali dugaanmu, memang Yap Ling yang telah
ditolong suhu dari tangan seorang nenek berbaju hitam, dan
sekarang dia telah menjadi kakak seperguruanku "
"oooh... rupanya Yap Ling sudah mengangkat suhUmU
sebagai gurUnya, tapi siapa sih gurumu itu ?" tanya pemuda.
"Suhunya adik siau un bukan lain adalah nenek pengemis
bermata tunggal locianpwee" sela Hee Giok yang. "oya... adik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siau un, barusan kau bilang kalau suhumu telah
menyelamatkan Yap Ling dari cengkeraman seorang nenek
berbaju hitam, apakah si nenek berbaju hitam itu adalah
nenek berbaju hitam yang kita temui malam ini...?"
"Agaknya memang dia, tapi gerakan tubuhnya pada malam
itu terlalu cepat sehingga aku sendiripun tak sempat
memperhatikan dengan seksama"
"Pasti orang itu" kembali Hee Giok yang berseru. "bisa jadi
kedatangannya pada malam ini adalah untuk menghabisi
nyawa adik Cu im..."
"Benar" sambung Huan Cu Im pula, "aku masih mengenali
nada logat pembicaraannya, katika memperalat seorang
hartawan kampung untuk membokong tempo hari, diapun
mengenakan baju berwarna hitam serta berbicara dengan
nada suara yang dingin menyeramkan"
"Kalau memang kau sudah mengenali suaranya, kenapa
tidak dikatakan sedari tadi?" omel Hee Giok yang.
"Habis waktu itu aku sedang bersemedi, bagaimana
mungkin bisa berbicara ?"
"Huuh tahu kalau dia, semestinya jangan kita biarkan dia
kabur dengan begitu saja"
Tiba tiba Huan Cu Im seperti teringat akan sesuatu, sambil
bertepuk tangan segera serunya:
"Aaah... benar, tahu sekarang siapa dia yang
sebenarnya..."
"Siapa dia?" cepat cepat Giok yang bertanya.
"Dialah wakil congkoan dari bukit Lou Cu san"
"Darimana kau tahu?" tanya Giok yang dengan paras muka
berubah hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Malam itu, ketika sedang mengutil Yap Ling, tiba tiba
kudengar ada orang sedang berbicara dibawah jendela dekat
kamarku, dia bertanya kepada Yap Ling apakah tugas sudah
telah selesai dilaksanakan. Suara orang itu kedengaran amat
dingin dan menyeramkan, maka ketika aku berhasil
menyelamatkan jiwa Yap Ling diperkampungan keluarga Ki
akupun bertanya kepada nya, siapa yang telah diajak
berbicara pada berselang, Yap Ling bilang seorang itu adalah
wakil congkoannya"
la kuatir Hee Giok yang menaruh kesalah pahaman karena
ia pernah melakukan perjalanan bersama Yap Ling, karenanya
kisah pengalamannya itu dilakukan perubahan dimana perlu.
Tergerak hati Hee Giok yang sehabis mendengar
penjelasan tersebut buru buru tanyanya
"Kau mengatakan, dialah yang telah menculikmu dari
rumah petani sampai di bukit Lou Cu san, kalau begitu
kemungkinan besar dia pula yang telah menancapkan jarum
Im kheh ciam kedalam tubuhmu ?"
"Aku tidak tahu apakah dia yang telah menancapkan jarum
Im khek Im ciam ke tubuhku atau bukan, tapi tak salah kalau
dialah wakil congkoan dari Lou Cu San"
-oo0dw0oo-
Jilid: 45
"Sebetulnya dendam sakit hati apa sih yang terjalin antara
mereka denganmu ? Mengapa mereka harus menotok jalan
darahmu dengan ilmu Im jiu Ceng hiat kemudian menusukkan
pula jarum Im khek Ciam kedalam tubuhmu ?"
Kemudian setelah berhenti dengan wajah penuh emosi dia
berkata lagi :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi beginipun ada baiknya juga, setelah mengetahui
bahwa dia adalah wakil congkoan dari Lou Cu san, besok kita
naik kebukit Lou Cu san, akan kutegur perempuan she Sim itu,
mengapa dia menyuruh wakil congkoannya mendatangi kuil
Cu Im an ditengah malam buta..."
"Sekalipun kau kesitu juga percuma, andai kata Sim hujin
mencari orang lain yang dilakukan sebagai wakil congkoannya,
kau sendiri toh tidak mengetahui secara pasti "
Hee Giok yang segera mendengus dingin :
"Hmmm, aku toh bukan seorang bocah kecil berusia tiga
tahun, masa dia bisa membohongi aku?"
"Siapa sih Sim hujin itu?" tiba tiba Siang Siau un pura pura
bertanya.
"Dia adalah ibu tiriku"
"Lalu siapakah kakak seperguruan dari Sim hujin?"
"Entahlah, itulah sebabnya aku hendak berkunjung sendiri
ke bukit Lou Cu san serta melakukan penyelidikan hingga jelas
"
"Enci Giok yong, apakah kau sudah mengetahui identitas
serta asal usul mereka?"
Hee Giok yang segera menggeleng.
"Aku belum tahu, perempuan she Sim itu licik dan pandai
sekali, aku rasa ayah sendiri pun belum tentu mengetahui asal
usul mereka secara jelas "
"Aaah, belum tentu begitu. Menurut hasil pengamatanku,
empek Hee pasti mengetahui asal usul mereka, hanya saja dia
enggan mengatakannya kepada kita"
"Aku rasa andaikata nenek berbaju hitam yang datang pada
malam ini adalah wakil congkoan dari bukit Lou Cu san, maka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang telah menancapkan jarum Im khek ciam ke tubuh
Huan Cu Im pasti bukan orang tersebut" ucap Siang Siau un.
"Atas dasar apa kau berkata begitu?"
"Im khek ciam adalah semacam ilmu lihay dari golongan
sesat, bila toh si nenek berbaju hitam itu mengerti ilmu Im
khek ciam mengapa tidak ia pergunakan kepandaian tersebut
diatas terkepung oleh kita tadi...?"
Hee Giok yang segera manggut manggut.
"Betul juga perkataan ini, dalam keadaan terdesak tadi
seharusnya dia sudah menggunakan ilmu Im khek ciam
tersebut untuk mempertahankan diri, atau paling tidak ciu
gwat, ciu kui dan Ci Giok bertiga pasti akan terluka
ditangannya"
Siang Siau un segera mencibirkan bibirnya sambil berseru:
"Huuuh, apa sih hebatnya ilmu Im khek ciam yang
merupakan kepandaian dari golongan sesat itu? Tak nanti
kepandaian itu bisa melukai ciciku " Tanpa sadar ia telah
membuka rahasia.
Hee Giok yang segera memandang sekejap ke arahnya
sambil bertanya:
"Adikku, siapa sih cicimu itu?"
Sadar kalau telah terlanjur bicara, siang Siau un jadi jengah
sendiri, lagipula perkataan yang sudah terlanjur diutarakan tak
mungkin bisa ditarik kembali, maka segera katanya lagi:
"Akupun tak berniat membohongimu lagi, ciciku bernama
siang Ci un..."
"Kapan kau pernah membohongi aku ?" tanya Hee Giok
yang semakin keheranan- "apa pula sangkutpautnya dengan
cicimu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja ada" jawab Siang Siau un setelah mengerling
sekejap kearah Huan Cu im, ciciku tak lain adalah Ci Giok"
"ooh... diam diam Huan Cu Im berseru tertahan, "ternyata
Ci Giok adalah encinya"
Sementara itu Hee Giok yang pun merasa agak terCengang
atas kejadian tersebut, hal ini sama sekali diluar dugaannya, ia
segera bereru lagi : "Mengapa encimu bisa berada di dalam
benteng keluarga Hee...?"
"Aai,,, panjang sekali untuk diceritakan-.."
Kemudian setelah memandang sekejap ke arah Huan Cu Im
dan Hee Giok yang sambil tertawa, Siang Siau un berkata
lebih jauh :
"Asal kalian berjanji akan merahasiakan persoalan ini, tentu
akan kuberitahukan kepada kalian berdua"
"Aku janji rahasia ini tak bakal bocor" seru Huan Cu Im
tanpa berpikir panjang.
"Adik kecil, tak usah jual mahal lagi" seru Hee Giok yang
pula, "tak usah kuatir, tak bakal kuceritakan rahasia ini kepada
orang lain"
"Sesungguhnya ayahku adalah siang Han hui, ketua Hoa
san pay sekarang" kata Siang Siau un kemudian.
Tak pelak lagi Huan Cu Im segera dibuat tertegun sehabis
mendengar perkataan itu, dia tak mengira kalau Ci Giok
sebetulnya adalah putri sulung empek Siang. Tiba tiba ia
teringat sesuatu:
"Aaah, tak salah lagi, bukakah sewaktu akan berangkat ke
Kim leng tempo hari, Ci Giok telah menitip sepucuk surat
untuk empek Siang...?"
Siang Han hui, ketua Hoa san Pay adalah seorang tokoh
persilatan yang amat termashur diantara sembilan partai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
besar, tentu saja Hee Giok yang pernah mendengar nama
tersebut orang, tanpa terasa diapun dibuat tertegun.
"Adik kecil" serunya kemudian, "ternyata kau adalah putri
kesayangan siang Ciangbunjin, aaah... cicimu..."
Ia memutar biji matanya yang jeli sekejap. lalu terusnya
dengan nada curiga:
"Sebagai putri Siang ciangbunjin, mengapa ia bisa menjadi
seorang dayang di benteng kami?"
Persoalan ini pun merupakan masalah yang ingin diketahui
oleh Huan Cu im, maka tanpa terasa sorot mata mereka
berdua bersama sama dialihkan ke wajah siang Siau un
"cici ku bisa menjadi dayang disini, karena dia hendak
menyelidiki jejak Im khek Ciam tersebut."
"Menyelidiki Im khek ciam?" Hee Giok yang semakin
keheranan, "kalau begitu kalianpun sudah mengetahui kalau
antara Im khek ciam dengan perempuan she Sim itu
sebetulnya mempunyai hubungan yang sangat erat."
"Soal itu sih aku sendiri kurang jelas" Siang Siau un
menggeleng, "aku hanya tahu ibuku telah tewas diujung
jarum Im khek ciam yang jahat dan teramat keji itu."
sekali lagi Hee Giok yang dibuat tertegun oleh perkataan
tersebut, segera tanyanya. "Jadi bibipun tewas oleh jarum Im
khek ciam?"
Siang Siau un manggut manggut tak tahan matanya
menjadi merah dan segera katanya lagi.
"Benar, peristiwa ini berlangsung pada sepuluh tahun
berselang, waktu itu ibu sedang mengajak kakak dan adik
kami berdua dalam perjalanan menuju ke kuil Yang su Bio
dibukit Tlong lam san, tiba tiba saja ibu merasa hatinya sakit
lalu roboh terjengkang ke atas tanah, hanya didalam setengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jam saja beliau telah pergi meninggalkan kami untuk
selamanya..."
Berubah hebat paras muka Hee Giok yang setelah
mendengar penuturan itu, dia menggertak giginya kencang
kencang lalu mengangguk. "Ya, keadaannya persis seperti
ibuku mati."
Terdengar Siang Siau un berkata lebih jauh:
"Kemudian ayah mendapat kabar dan segera menyusul
datang, ketika diperiksa dengan seksama, diketahui ada
sebutir tanda hijau kehitam-hitaman didada ibuku, konon
gejala kematian semacam itu merupakan tanda khas dari ilmu
Im khek jui sim clan yang merupakan ilmu jahat andalan Tay
Im kau dimasa lalu..."
"Tay Im kau ?" seru Hee Giok yang dengan perasaan
terkejut bercampur keheranan.
Siang Siau un tidak menanggapi dia berkata lebih jauh
"Kemudian setelah ayah melakukan penyelidikan dengan
seksama, baru diketahui disaat ibu menemui ajalnya waktu
itu, disekitar kuil Yang su Bio sama sekali tiada jago persilatan
yang kebetulan lewat disitu, hanya pada saat yang sama ada
sepasang kakak beradik dari keluarga sim yang
bersembahyang juga didalam kuil Nyoo yu bio, katanya
setelah sembahyang dikuil, adiknya akan menikah jauh ke
Hway lam"
"Aaah... ternyata memang mereka?" seru Hee Giok yang
sambil menggertak giginya, "jadi disebabkan persoalan inilah,
ayahmu baru mengutus kakakmu datang kemari?"
"Tidak, kedatangan cici keBenteng keluarga Hee baru
berlangsung satu tahun berselang."
Setelah berhenti sejenak, Siang Siau un berkata lebih lanjut
:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tatkala mendengar berita tersebut, ayah segera
merasakan hatinya tergerak. sebab kebetulan sekali ketua Tay
Im kau waktu itu memang berasal dari marga Sim..."
"Mungkin ada sangkut pautnya dengan perempuan she Sim
itu ?" cepat cepat Hee Giok yong bertanya.
"Waaah, kalau soal itu sih aku kurang tahu" ucap Siang
Siau un. Kemudian setelah berhenti sejenak, diapun berkata
lebih jauh :
"Berhubungan ayahku merasa peristiwa ini berlangsung
amat tepat dan kebetulan sekali waktunya, maka ia bertekad
akan melakukan penyelidikan sampai tuntas..."
"Bagaimana dengan hasil penyelidikan ayahmu? Apakah
telah diperoleh sesuatu petunjuk ??"
Tak heran kalau dia menaruh perhatian khusus atas
persoalan ini karena peristiwa itu memang mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan kematian ibunya. Siang
Siau un berkata lebih jauh :
"Menurut hasil penyelidikan ayahku dijumpai bahwa Sim
hujin yang menjadi istri kedua ayahmu ini memiliki identitas
yang sangat ruwet..."
Mendadak ia tutup mulut dan tidak melanjutkan kata
katanya lagi.
"oooh adikku, katakanlah segera sungguh membuat hatiku
sangat gelisah..." ucap Hee Giok yang.
"Menurut hasil penyelidikan ayahku, ayahmu berkenalan
dengan Sim hujin ketika mereka berpesiar dengan perahu
disungai chin hway ho..."
Sekali lagi paras muka Hee Giok yang berubah sangat
hebat, katanya kemudian dengan suara dingin :
"Hmmm sejak semula aku sudah tahu bahwa ia berasal dari
keluarga yang tak beres."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi dalam penyelidikan atas asal usul yang menyangkut
dua bersaudara Sim itu, ayahku menjumpai kesulitan, ada
yang bilang dia adalah seorang gadis yang berasal dari bawah
bukit Tay pak san, ada pula yang mengatakan dia adalah putri
seseorang di wilayah Kang lam, tapi sewaktu diselidiki lebih
jauh ditemukan juga bahwa dia adalah seorang pelacur
murahan dari dunia persilatan, sebentar lagi berubah jadi
pelacur yang sering beroperasi disungai chin hway ho."
"Aneh benar, mengapa dia bisa mempunyai identitas begitu
banyak...?"
"sepanjang saat ayahku melakukan penyelidikan atas
identitas keluarga Sim, sudah dua kali beliau menghadapi
serangan yang luar biasa, ancaman tersebut datangnya amat
tiba tiba dan menggunakan cara yang paling keji, sudah jelas
penyerangnya adalah seorang tokoh silat yang berilmu tinggi,
namun kedua serangan tersebut semuanya gagal tapi
merekapun selalu berhasil melarikan diri menurut perasaan
ayah besar kemungkinan mereka punya hubungan yang erat
dengan dua bersaudara Sim, atau paling tidak tindakan yang
dilakukan ayahku telah menimbulkan perasaan tak tenang
dihati mereka..."
"Bagaimana selanjutnya?" tanya Giok yang dengan
perasaan tak sabar.
"Tapi sejak Sim hujin kawin dengan ayahmu, ia tak pernah
muncUlkan diri kembali di dalam dUnia persilatan, bahkan
kabar berita tentang kakaknya juga lenyap tak berbekas, tak
seorangpUn yang mengetahui kabar beritanya lagi..."
Kemudian sesudah berhenti sejenak. dia berkata lebih jauh :
"Menurut dugaan ayah, besar kemungkinan kakak beradik
dua orang itu menyembunyikan diri didalam benteng keluarga
Hee, tapi karena sulit buat orang luar untuk penyelidikan,
maka terpaksa cici dikirim kemari dengan nama samaran Ci
Giok. tujuannya tak lain adalah untuk menyelidiki persoalan
tersebut..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Adik kecil, terima kasih banyak atas kesediaanmu untuk
berbicara sejujurnya kepadaku" seru Giok yang kemudian.
Lalu setelah berhenti sejenak. sambil menggertak giginya
kencang kencang ia berkata lebih jauh:
"ibuku tewas juga diuJung Im khek ciam itu berarti kita
mempunyai musuh yang sama, mari kita bersama sama
berjuang untuk balas dendam kepada perempuan she Sim itu"
"Kalau begitu nasibku masih terhitung mujur sekali" seru
Huan Cu Im kemudian, "karena dia hanya menotok beberapa
buah jalan darahku dengan ilmu Im khek Ci dan tidak sampai
merenggut nyawaku, coba kalau ia membunuhku dengan
jarum Im kek ciam, waah, tragis sekali, habis anak untuk
membalasan dendam bagikupun tidak kupunyai"
Siang Siau un segera tertawa cekikikan sambil menggoda :
"Idiih... kau benar benar tak tahu malu, kawin saja belum
sudah pingin punya anak"
Merah padam selembar wajah Huan Cu Im sehabis
mendengar perkataan itu, demikian juga dengan Hee Giok
yang, pikirnya pipinya bersemu merah dan gerak geriknya
menjadi tersipu sipu.
Ji Giok yang Cerdik segera melumerkan suasana yang serba
rikuh itu sambil berseru: "Nona, perlukah kuundang datang
enci Ci Giok ?"
Perkataan itu segera menyadarkan kembali Hee Giok yang,
cepat cepat dia mengangguk dan berseru dengan gembira :
"Bagus bagus sekali, cepatlah pergi, malam ini kita harus
berunding dengan sebaik baiknya, kita harus menyusun
rencana Yang masak sebelum berangkat ke bukit Lou Cu san
bersama sama..."
cepat Cepat Ji Giok berlalu dari situ.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Eeei Ji Giok. tunggu sebentar " mendadak Ho Popo
berseru keras. Kemudian sambil berpaling katanya:
"Nona, sekarang sudah larut malam, lebih baik kita undang
besok saja..."
"Tidak. Ji Giok, pergilah sekarang juga" seru Giok yang
sambil mengulapkan tangannya berulang kali, "apa yang mesti
kita kuatirkan? Biar tengah malampun bukan masalah, kita
harus merundingkan persoalan ini dengan sebaik baiknya
sebelum pergi tidur"
Ji Giok segera mengiakan, kemudian membalikkan badan
dan cepat cepat mengundurkan diri dari situ.
"Adik Cu im" kata Giok yang kembali, "lebih baik kita duduk
duduk diluar saja, ciu gwat, pergilah masak air dan siapkan
sepocu air teh, sehingga bila nona Siang telah datang nanti,
kita dapat minum teh sambil merundingkan persoalan ini.
Semua orang segera beranjak dari tempat duduknya dan
pindah ke ruang tamu. Hee Giok yang segera berpaling kearah
ciu kui dan katanya lagi:
"ciu kui, lebih baik kau berdiri diluar saja, perhatikan kalau
ada orang menyadap pembicaraan kami, Cuma kau mesti
berhati hati kali ini jangan sampai dipeCundangi orang lagi..."
Merah padam selembar wajah ciu kui sahutnya segera.
"Tidak nanti nona, budak akan tingkatkan kewaspadaan."
Selesai berkata, ia menyiapkan pedang pendeknya
kemudian melangkah keluar dari ruangan-Tak selang berapa
saat kemudian Ji Giok telah muncul kembali bersama Siang Ci
un. Hee Giok yang segera bangkit berdiri, katanya sambil
tertawa.
"cici Siang pandai betul kau menipu kami semua rikuh
rasanya hatiku karena selama berapa hari belakangan ini aku
bersikap kurang hormat kepadamu, padahal kau adalah putri
Siang ciangbunjin yang terhormat."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siang Ci un segera melotot sekejap kearah Siang Siau un,
kemudian katanya :
"Siau un, pasti kau yang banyak mulut dengan
membocorkan rahasiaku ini kepada nona" Lalu sambil
berpaling kearah Hee Giok yang, katanya pula sambil tertawa
: "Maafkanlah nona, siaumoay terpaksa harus berbuat
begitu..."
Hee Giok yang segera menggenggam tangannya erat erat
dan berseru lagi sambil tertawa:
"Harap cici jangan berkata begitu, kita mempunyai musuh
yang sama, lebih baik kita saling menyebut sebagai saudara
saja" Siang Ci un segera tertawa manis.
"Asal Cici berkata begitu, tentu adik tak berani
membangkang..." ucapnya. Hee Giok yang makin gembira
lagi.
"Hayo kemari, kita saling menyebut usia, coba lihat siapa
yang pantas menjadi cici"
"Aaai... peduli berapa pun usia yang bakal kalian sebut,
yang pasti selama hidup aku tetap akan menjadi si adik yang
terkecil..." gerutu Siang Siau un.
Siang Ci un segera berpaling seraya berseru : "Kau
memang selamanya tetap seorang budak Cilik..."
"Tahun ini aku berusia sembilan belas, dan kau ?" kata Giok
yang selanjutnya.
"Kalau begitu kau tetap akan menjadi ciciku tahun ini aku
berusia delapan belas dilahirkan pada bulan dua belas ?"
"Aku enam belas tahun" sambUng Siau un.
"Waaah... kalau begitu aku adalah toa Ci " seru Giok yang
kegiranganTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
"Yaa, dan seperti apa yang dikatakan, aku tetap si adik
yang terkecil" sambUng Siau
pelan pelan siang Ci un melepaskan topeng kulit manusia
dari atas wajahnya, kemudian setelah membenahi rambutnya
yang kuSut berkata sambil tertawa : "Mulai sekarang aku tak
akan menjadi Ci Giok lagi ?"
"Aaah, rupanya kau mengenakan topeng kulit manusia"
seru Giok yang terkejut bercampur keheranan, "waah... bagus
benar topengmu itu.Ji moay (adik kedua) wajahmu nampak
jauh lebih Cantik tanpa topeng tersebut"
"Toacu memang suka menggoda..." seru Ci un dengan
muka bersemu merah.
"Tidak aku tidak menggoda, perkataanku ini sejujurnya,
kalau tak perCaya coba bertanyalah kepada adik Cu im,
bukankah wajahmu kelihatan lebih cantik tanpa topeng itu?"
Ketiga orang nona itu berusia hampir sebaya, apa lagi
setelah hubungan mereka bertambah akrab dengan panggilan
saudara, boleh dibilang Huan Cu Im sudah tersingkir sama
sekali dari pergaulan tersebut.
Seorang diri pemuda itu hanya duduk disamping tanpa
mengucapkan sepatah katapun
Untung ciu gwat segera muncul menghidangkan air teh,
maka untuk mengisi waktu senggangnya dia mengangkat
Cawan dan pelan pelan menghirup air tehnya.
Berhadapan dengan Hee Giok yang yang lembut dan
anggun, Siang Ci un yang cantik jelita dan Siang Siau un yang
binal dan masih kekanak kanakan, hampir saja dia merasakan
matanya silau, untuk berapa waktu dia hanya bisa duduk
dengan wajah termangu mangu...
Ketika Hee Giok yang menyebut namanya secara tiba tiba,
ia segera tersentak kaget dan melompat bangun dari tempat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
duduknya agak gugup ia berseru : "Enci Giok yang, kau
memanggil siaute?"
"Aaakh... tidak ada urusan denganmu di sini." cepat cepat
Ci un berkata dengan wajah bersemu merah.
"Aaakh, tak mungkin, dengan jelas siaute mendengar cici
Giok yang memang gilku."
ci un segera Cemberut, katanya sambil tertawa : "Toad
bilang, kau harus memanggil ji Ci kepadaku"
cepat cepat Huan Cu Im bangkit berdiri sambil menjura
dalam dalam, ucapnya:
"Benar, benar... kau memang lebih tua sebulan daripada
siaute, sudah sewajarnya kalau siaute memanggil ji Ci
kepadamu"
Atas panggilan tersebut, tiba tiba Ci un merasa rikuh
sendiri, maka dengan wajah bersemu merah segera katanya :
"Huuh... persis seperti seorang kutu buku"
sedangkan Siau un berseru sambil bertepuk tangan
kegirangan:
"Horee... malam ini kita sudah menetapkan aturannya,
Toaci, jici, samko dan aku sumoay, kau tetap seorang adik
kecil dihadapan mereka berdua, hanya aku seorang yang akan
memanggilmu samko"
"Daripada menjadi kakak, mendingan jadi seorang adik"
sahut Huan Cu Im kegirangan pula, "sebab setelah menjadi
adik, sang cici tentu akan lebih memperhatikan"
"Kalau begitu, semua kalian harus memperhatikan aku si
adik paling cilik," sambUng siau un.
"Yaa, tentu saja..."
Dalampada itu Hee Giok yang telah menyampaikan kepada
siang Ci un tentang kematian ibunya diujung Im khek ciam,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maka kedua orang itupun segera terlibat dalam pembicaraan
yang amat asyik.
Melihat itu, siau un segera mengomel:
"Toaci, jici, apa sih yang sedang kalian bicarakan ?"
"Ssstt... jangan ribut dulu" seru Ci un seraya berpaling.
"Kalau ada urusan lebih baik dibicarkan bersama sama
dengan kami, toh kalian berdua tak bisa memecahkan
persoalan itu sendirian, mengapa tidak mengajak serta kami
berdua ?"
"Tunggulah sebentar, asal masalahnya telah dirundingkan
tentu akan dibicarakan denganmu, sana, berbinoang
binoanglah dengan samko"
"Huuuh... toh kau yang senang berbincang bincang dengan
samko, mengapa bukan yang berbicara dengan samko?" sahut
Siau un.
Kontan saja selembar pipi Ci un berubah menjadi merah
padam, segera bentaknya:
"Huusss... bicara sembarang saja, kau nanti"
Hee Giok yang cepat cepat melerai, katanya sambil
tertawa:
"Eei... masa antar saudara sendiri juga ribut ribut Adik
kecil, kau tak usah gelisah dulu, duduklah sebentar dan
dengarkan perkataanku" Siang Siau un manggut manggut dan
segera duduk. Hee Giok yang segera berkata:
"begini urusannya aku dan ji moay telah berunding tadi,
besok pagi kita beristirahat seharian penuh, menanti hari
sudah malam kita baru akan berangkat ke bukit Lou Cu san,
tapi kita semua mesti berdandan sebagai pria agar tidak
sampai memanCing perhatian pihak lawan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saking girangnya Siang Siau un segera meloncat loncat,
katanya dengan gembira:
"Oooh... bagus sekali, betul, keberangkatan kita kali ini
paling tidak harus menimbulkan kerugian yang cukup besar
dipihak mereka"
"Aaah...?"
Mendadak ia seperti teringat akan sesuatu setelah berseru
tertahan katanya kepada siang Ci un:
"cici, perlukah kita memberi kabar kepada Ju locianpwee..."
"Aku rasa tidak perlu" sahut Siang Ci un sambil
menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Siapa sih yang kalian maksudkan?" Hee Giok yang segera
bertanya.
"oooh, dia adalah Ju Congkautau, urusannya disini sudah
kelewat banyak. kita tak usah merepotkan dirinya lagi"
Tiba tiba saja timbul satu perasaan dihati kecil Giok yang,
la merasa kedatangan Ju It koay dalam Benteng keluarga Hee
pun mempunyai maksud tertentu, seakan akan terdapat suatu
rahasia yang menyelubungi orang orang itu.
Namun ingatan tersebut hanya selintas lewat dengan
begitu saja, karena siang Ci un telah mengalihkan pokok
pembicaraan kesoal lain, maka diapun merasa rikuh untuk
banyak bertanya lagi.
la sendiri memang dapat merasakan bahwa dalam
beberapa tahun belakangan ini, ayahnya mempunyai banyak
rahasia yang tak boleh diketahui orang, bisa jadi hal inipun
menyebabkan timbulnya banyak kesalah pahaman orang lain
terhadap ayahnya.
oooooooo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
siang Siau un yang belum hilang sifat kekanak kanakannya,
begitu mendengar mereka semua akan berperan sebagai
lelaki, diapun segera menirukan langkah lebar seorang pria
dan berjalan kesana kemari sambil ujarnya diiringi suara
tertawa cekikikan :
"Benar benar menarik, barusan saja saling menyebut
sebagai toaci dan jici, dalam waktu singkat akan berubah lagi
menjadi toako jiko dan samko..."
Hee Giok yang segera berpaling ke arah Huan Cu Im dan
bertanya dengan lembut. "Adik Cu im, apakah kau mempunyai
sesuatu usul atau pendapat yang lain ?" Huan Cu Im
tersenyum.
"Setelah cici berdua mengambil keputusan, tentu saja
siaute selain menyatakan setuju, tak akan mempunyai usul
lain, hanya saja..."
"Hanya saja kenapa ?"
"Samko, bukankah kau mengatakan tak ada usul lain,
lantas dari mana pula datangnya perkataan hanya itu ?" sela
Siang Siau un cepat.
"Kalau toh kau bermaksud tak akan memberitahukan
rencana ini kepada empek Hee, lebih baik gerak gerik kita
dilakukan dengan sangat rahasia, kalau tidak, belum lagi bukit
Lou Cu san tercapai, kita sudah disusul oleh empek Hee"
"Itulah sebabnya kuputuskan akan berangkat besok malam
saja, menunggu waktu ayah tahu akan hal ini, paling tidak
waktunya sudah kelewat fajar keesokan harinya, waktu
mungkin kita sudah sampai di Lou Cu san-.."
"Tidak bisa" Huan Cu Im segera menggeleng, "sekalipun
tengah hari lusa kita telah tiba ditempat tujuan toh tak bisa
memasuki disiang hari."
"Yaa, benar juga perkataan itu" seru Hee Giok yang sambil
manggut manggut, "andai kata kita tak mendatangi bukit Lou
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cu san di siang hari, perempuan she Sim itu tentu akan
meningkatkan kewaspadaannya."
Dengan pandangan penuh rasa cinta Siang Ci un
memandang sekejap kearah pemuda itu, kemudian tanyanya :
"Lantas apa yang kita lakukan menurut pendapatmu?"
"Menurut pendapat siaute lebih baik kita berputar ketelaga
Ang bioh saja dengan begitu lusa malam mungkin kita telah
sampai dikota Yu tay sia lalu mencari penginapan untuk
beristirahat dan makan kenyang, setelah larut malam kita baru
melakukan penyelidikan dibukit tersebut dengan berbuat
demikian maka tindakan ini tak akan sampai menimbulkan
keCurigaan dan perhatian pihak Lou Cu san."
Sambil tersenyum Siang Ci un segera berpaling katanya.
"Toako, benar juga perkataan itu, bagaimana menurut
pendapatmu sekarang?"
"Kalau begitu, kita turuti saja perkataannya itu."
Hee Giok yang segera termenung sejenak kemudian sambil
berpaling kearah Ho Popo, kembali katanya.
"Ho Popo kita butuh lima stel pakaian pria coba kau
bersama ciu gwat dan ciu kui kerjakan seCepatnya."
Ho Popo tertawa dan manggut manggut.
"soal menyiapkan lima stel pakaian lelaki sih bukan menjadi
masalah tapi aku kuatir sekali dengan perjalanan kalian
kebukit Lou Cu san. Andaikata si nenek berbaju hitam yang
baru datang tadi benar benar adalah anak buahnya
perempuan she Sim itu maka setelah kegagalannya pada
malam ini, mereka tentu akan berjaga jaga terhadap
pembalasan kita."
"Aaah tidak mungkin" Hee Giok yang tersenyum
"bagaimana mungkin ia dapat menduga kalau aku bakal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mendatangi bukit Lou Cu san ditengah malam buta? Ho Popo,
kau tak usah menguatirkan kami..."
"Baik, baik, aku tak akan menguatirkan kalian" Ho Popo
tertawa, "nah, sekarang sudah larut malam, lagi pula Huan
sauya baru bebas dari pengaruh totokan, kalian harus pergi
beristirahat dulu."
"Baiklah" Giok yang segera bangkit berdiri, "jimoay, sammoay,
hayo kita tidur bersama didalam kamarku"
Habis berkata dia lantas mengajak Siang Ci un dan Siang
Siau un beranjak pergi dari situ.
Ho Popo berlalu paling belakang, kepada Huan Cu Im
segera pesannya:
"Huan sauya, beristirahatlah secukup mungkin "
ooooooo
Keesokan harinya, pagi pagi sekali Ho Popo telah bangun
dari tidurnya, ia segera mengajak ciu gwat dan ciu kui untuk
bekerja keras mempersiapkan lima stel pakaian lelaki.
Baru saja matahari menyinari atas pelataran, dari pintu
gerbang kuil Cu Im an sudah kedengaran ada orang mengetuk
pintu.
Waktu itu Ji Giok sedang berlatih silat didepan beranda
rumah, cepat cepat dia memburu keluar dan membukakan
pintu.
Tapi setelah mengetahui kalau orang yang muncul adalah
congkoan ciu Kay seng, hatinya menjadi amat terkejut. cepat
cepat dia memberi hormat sambil ucapnya : "Selamat pagi ciu
congkoan "
ciu Kay seng segera memperlihatkan sekulum senyuman
diujung bibirnya, sambil manggut manggut katanya : "Selamat
pagi nona Ji Giok"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan langkah lebar dia berjalan masuk kedalam
ruangan-
Ji Giok segera bertanya lagi: "Ada urusan apa ciu
congkoan?"
"oooh... tidak apa apa" ciu Kay seng tetap mengulumkan
senyumannya, "aku hanya ingin menanyakan satu hal
kepadamu"
Dengan perasaan terkejut bercampur curiga Ji Giok
memandang sekejap ke arahnya kemudian bertanya:
"Persoalan apakah yang ingin Ciu congkoan tanyakan
kepada budak?"
Setelah mendengus pelan, ciu Kay seng bertanya:
"Bukankah semalam kau pergi mencari Ci Giok?"
Ternyata kedatangannya disebabkan urusan Ci Giok. Ji Giok
segera manggut manggut membenarkan-
"Aaa, ada urusan apa Ciu congkoan menanyakanku
persoalan ini...?" ia balik bertanya
"Apakah Ci Giok telah datang kemari bersama sama
dirimu?"
"Tidak... tidak sama sekali, setiap malam budak memang
pergi menengok enci Ci Giok bila ada waktu senggang, tapi
dengan cepat balik kembali kemari, kenapa dengan enci Ci
Giok?"
"Dia telah lenyap"
"Lenyap?" Ji Giok berlagak kaget, "kemanakah dia telah
pergi?"
"Karena itulah aku sengaja datang kemari untuk bertanya
kepadamu," ucap Ciu Kay seng sembari bertopang dagu,
"semalam apa saja yang telah kalian bicarakan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, kami tidak berbicara apa apa," sahut Ji Giok sambil
mundur selangkah tanpa terasa, "dia sendiripun tak
mengatakan apa apa..."
"Jujurkah perkataanmu itu?" jengek Ciu Kay seng sambil
tertawa seram.
"Jadi Ciu congkoan tidak percaya ?" ji Giok balas
menatapnya lekat lekat.
"Aku tahu, selama ini Ci Giok selalu berhubungan sangat
baik denganmu, ketika dia akan melarikan diri semalam
kebetulan kau pun telah berkunjung kekamarnya, oleh sebab
itu kau tak akan lolos dari persoalan ini. Karena kuanjurkan
kepadamu agar beritahukan saja kepadaku secara terus
terang sebenarnya ia sudah kabur kemana ?"
"Aku benar benar tidak tahu" sahut Ji Giok kaget
bercampur ketakutan. Pada saat itulah mendadak terdengar
Ho Popo menegur dari dalam gedung : " Ji Giok. kau sedang
berbicara dengan siapa ?"
"Ho Popo, Ciu congkoan telah datang"
"Mau apa dia datang kemari ?" tegur Ho Popo ketus.
Sambil berkata dia segera melangkah keluar dari balik
ruangan gedung. Bagaikan bertemu dengan bintang penolong
saja, cepat cepat Ji Giok berseru :
"Ho popo, Ciu congkoan mengatakan enci Ci Giok yang
bertugas di gedung sebelah timur telah lenyap. dia sengaja
datang mencari enci Ci Giok."
Buru buru ciu congkoan melangkah maju kedepan, lalu
ujarnya sambil menjura : "Selamat bersua Ho popo."
Dengan wajah dingin dan kaku Ho popo segera mendengus
dingin :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hmm... apa urusannya antara hilangnya seorang dayang
dari gedung timur dengan urusan kami? Mau apa kau datang
ke kuil Cu Im an ini?"
Cepat cepat Ciu Kay seng tertawa paksa.
"Harap Ho Popojangan salah paham, berhubung selama
ada orang melihat nona Ji Giok telah pergi ke gedung timur
mencari Ci Giok, sedang pagi ini Ci Giok telah lenyap tak
berbekas, maka aku datang mencari nona Ji Giok menanyakan
persoalan ini..."
"Kalau begitu Ciu congkoan mencurigai Ji Giok telah
mengajak Ci Giok datang ke mari ? Bagus sekali, mengapa kau
tidak mengajak beberapa orang untuk menggeledah setiap
sudit gedung Cu Im an ini ?"
Cepat cepat Ciu Kay seng menjura sambil tertawa paksa :
"Aaah... aku yang rendah tidak berani, aku rendah tidak
berani"
"Asal Ciu congkoan tahu diri saja itu lebih bagus" dengus
Ho Popo, "hilangnya seorang dayang toh cuma urusan sepele,
kenapa kau justru mengganggu ketenangan kuil Cu Im an?
Apakah Poocu yang menyuruh kau berbuat begini?"
"oooh... bukan, bukan. "Setelah mengucapkan dua patah
kata "bukan", kembali ia berkata lagi sambil tertawa paksa.
"Aku hanya ingin mencari nona Ji Giok untuk menanyakan
duduknya persoalan."
Hoo Popo segera menarik mukanya sambil berseru.
"Sekarang nona belum bangun tidur Ciu congkoan, lebih baik
kau pergi saja dari sini kalau sampai nona terbangun dari
tidurnya aku si nenek tak berani bertanggung jawab."
"Baik, baik,.." Ciu Kay seng segera menjura berulang kali,
"aku tak akan datang mengganggu lagi."
Dengan suara keras kembali Ho Popo membentak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ingat baik baik Ciu congkoan, lain kali jangan datang lagi
ke kuil Cu Im an ini, mengerti ?"
"Baik, baik,.." Ciu Kay seng mengiakan berulang kali, cepat
cepat ia membalikkan badan dan beranjak pergi meninggalkan
tempat itu. Dengan suara keras Ho Popo berteriak lagi :
"Ingat baik baik Ji Giok. lain kali kecuali Pocu sendiri yang
datang berkunjung, siapa saja dilarang masuk kemari"
"Baik,.." jawab Ji Giok, la segera menutup rapat pintu
gerbang.
ooooooo
Tengah hari itu, diruang tamu kuil Cu Im an
diselenggarakan sebuah perjamuan yang amat meriah.
hidangan yang tersedia pun beraneka ragam dan terdiri dari
masakan masakan yang mewah dan lezat.
Ayam panggang dan Ang sio bak adalah hidangan yang
dimasak sendiri oleh Ho Popo. Nenek tersebut benar benar
amat sibuk hari ini, selain harus membantu Ciu gwat dan Ciu
kui untuk menjahit pakaian lelaki, diapun mesti meluangkan
waktu untuk memasak sendiri didapur.
Tamunya terdiri dari tiga orang, mereka adalah Huan Cu
im, Siang Ci un dan Siang Siau un, sedangkan tuan rumahnya
tentu saja Hee Giok yang.
Setelah dilakukan pengurutan menurut tingkat usia dan
mengangkat saudara, hubungan mereka bertiga pagi ini
kelihatan lebih akrab dan hangat.
Dimeja perjamuan disediakan pula arak yaitu arak bunga
anggrek yang tersohor karena keharumannya .
Sebagaimana diketahui, dalam kuil Cu Im an ditanam
beratus ratus pot bunga anggrek, sebab Cu (ibu kandung Giok
yang) dulu paling senang menanam bunga anggrek. Setiap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hari menjadi tugas Ho Popo untuk menyirami serta memberi
rabuk.
Tiap tahun bila benteng keluarga Hee membuat arak. tentu
ada sepuluh guci yang dikirim ke kuil Cu Im an untuk
menghormati Cu hujin almarhum, maka Ho Popo pun memetik
bunga anggrek dan melekatkannya di atas guci arak dengan
lumpur.
Lama kelamaan, bau harumnya bunga anggrek pun
meresap kedalam arak. sehingga bila diminum akan membawa
harumnya bunga anggrek.
Itulah sebab arak tersebut dinamakan arak bunga anggrek
dan merupakan buatan kuil Cu Im an sendiri
Waktu itu Ciu gwat dan Ciu kui sedang sibuk menjahit
pakaian, dengan begitu hanya Ji Giok seorang yang melayani
perjamuan tersebut.
Tuan rumah dan tamu berempat sama sama tidak
mengikat diri dalam tata cara, karena itu perjamuan
berlangsung hangat, meriah dan penuh gurauan.
Disaat perjamuan masih berlangsung dengan ramai inilah,
mendadak ada orang mengetuk pintu kuil.
Dengan kening berkerut Hee Giok yang segera mengomel :
"Siapa lagi yang mengetuk pintu? Ji Giok. coba kau keluar
dan tengoklah, kalau Ciu Kay seng yang datang, katakan saja
kalau kami sedang bersantap. suruh dia pergi selekasnya"
Ji Giok mengiakan dan buru buru keluar untuk
membukakan pintu gerbang.
Tapi setelah megnetahui siapa yang datang, ia menjadi
tertegun dan buru buru menjatuhkan diri berlutut sambil
berkata: "Budak menjumpai Poocu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ternyata yang datang adalah Hee Im hong. Sambil tertawa
ia segera berkata kepada dayang itu: "Bangunlah Ji Giok.
mana nona?"
"Nona sedang bersantap..."
"Bagus sekali"
Hee Im hong segera melangkah masuk ke dalam ruangan.
Ji Giok sangat gelisah, namun dia pun tak berani
menghalangi jalan perginya, terpaksa setelah menutup pintu
rapat rapat dia berjalan mengikuti dibelakangnya.
Baru saja Hee Im hong melangkah masuk ke dalam
ruangan, ia sudah mendengar Hee Im hong berseru.
"Ji Giok. apakah kau telah mengusir pergi Ciu Kay seng dari
sana ?"
Hee Im hong mendengar perkataan itu segera tertawa
terbahak bahak : "Haa... haa... haa... anak Cay, ayah datang"
Menyusul perkataan itu segera melangkah masuk kedalam
ruangan, kemudian katanya sambil tersenyum :
"oooh, rupanya kau sedang ada tamu anak Cay ?"
Hee Giok yang sendiripun merasa agak tertegun setelah
mengetahui kalau yang datang adalah ayahnya, cepat cepat
dia bangkit berdiri seraya berseru : "Ayah"
Huan Cu Im dan Siang Ci un dua bersaudara segera ikut
bangkit berdiri pula.
Sambil tersenyum kembali Hee Im hong berkata :
"Silahkan duduk semua, kalian tak perlu sungkan
sungkan..."
Terpaksa Hee Giok yang harus memperkenaikan Siang Ci
un dua bersaudara kepada ayahnya :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ayah, kedua orang ini adalah adik seperguruanku, Ci un
dan Siau un" Kemudian sambil berpaling kearah Siang Ci un
berdua, katanya pula : "Dan dia adalah ayahku"
Cepat cepat Siang Ci un berdua bangkit berdiri dan
memberi hormat sambil serunya "Empek"
Setelah Siang Ci un melepaskan topengnya, tentu saja Hee
Im hong tidak mengenalinya lagi sebagai Ci Giok. mendengar
ucapan tersebut segera katanya sambil tertawa tergelak.
"Haaahh... haaahh... haaahh... bagus, bagus sekali
ternyata nona berdua adalah murid kesayangan sinni, baik
baikah guru kalian?"
Terpaksa Siang Ci un harus memberi hormat seraya
menjawab sekenanya: "Suhu berada dalam keadaan baik baik"
Hee Giok yang segera bertanya: "Apakah suhu telah
bersantap?"
"Ehmmm... silahkan duduk semua, ayah telah bersantap"
sambil Hee Im hong sambil tersenyum, "karena aku masih
menguatirkan keadaan keponakan Huan yang tertotok jalan
darahnya, maka khusus aku datang kemari untuk
menengoknya"
Hee Giok yang berkata:
"Semalam aku telah membebaskan adik Cu Im dari
pengaruh totokan pada tiga buah jalan darahnya, sayang
tenaga dalamku sangat rendah hingga tak bisa membebaskan
secara keseluruhan sekaligus, karenanya malam nanti siauli
akan bekerja keras lagi"
Hee Im hong segera manggut manggut.
"Benar, semalam ayah lupa memberitahukan kepadamu,
berhubung jalan darah keponakan Huan sudah tertotok
kelewat lama, maka untuk membebaskannya dari pengaruh
totokan dibutuhkan tenaga dalam yang sangat besar, oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebab itu dibagi jadi empat hari kerja saja, malam nanti kau
cukup membebaskan dua buah jalan darahnya, lalu besok
membebaskan nadi jin meh dan tok mehnya dan sampai
malam lusa, jalan nadi Im hui mehnya baru
dibebaskan, dengan demikian pengorbanan tenaga
dalammu tak akan terlalu besar"
Hee Giok yang mengangguk berulang kali.
"Benar juga perkataan ayah, siaulipun berpendapat
demikian-.."
"Bagus sekali kalau begitu" ucap Hee Im hong kemudian
sambil manggut manggut, "baiklah, kehadiranku disini
mungkin akan mengganggu gurauan kalian anak muda,
silahkan bersantap. biar ayah mohon diri lebih dulu, malam
nanti aku akan datang membantumu, agar selama kau
melakukan pekerjaan berat sekali untuk mengobati luka
keponakan Huan, akupun dapat melindungi keselamatanmu"
"Aaa, ayah Kau orang tua tak perlu datang lagi" cepat
cepat Hee Giok yang berseru, "dengan bantuan kedua orang
adik seperguruanku ini,rasanya kekuatan kami sudah cukup,
bila kau orang tua ikut datang malah..."
Dia sengaja tidak melanjutkan kata2nya.
"Baik, baik" ucapkan Hee Im hong kemudian sambil
tertawa, "begitu pun ada baiknya juga, kalian kakak beradik
satu perguruan tentu susah untuk saling bertemu muka, biar
ayah tidak mengganggu kalian lagi"
Habis berkata dia lantas membalikkan badan dan
meninggalkan tempat itu.
Menanti ayahnya pergi, tak tahan lagi Hee Giok yang
menjulurkan lidahnya sambil berbisik :
"oooh sungguh berbahaya, jika ayah benar benar datang
malam nanti, rencana kita pasti akan berantakan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seusai bersantap malam, Hee Giok yang dan Siang Ci un
kakak beradik pergi berganti pakaian pria dengan dibantu oleh
Ciu gwat serta Ciu kui, semuanya membawa senjata tajam,
kemudian bersama Huan Cu Im sehingga jumlahnya berenam,
diam diam meninggalkan kuil Cu Im an menuju ke bukit Lou
Cu san-
Benteng keluarga Hee terletak antara Su yang dengan
wilayah Hway im, sedangkan telaga ang Ci oh terletak diutara
sementara pesanggrahan keluarga Hee dibukit Lou Cu san
terletak diselatan telaga tersebut.
Antara wilayah utara dan selatan, ditengahnya terbentang
telaga Ang Ci oh yang luas.
Dihari hari biasa, hubungan antara Benteng keluarga Hee
dengan bukit Lou Cu san selalu diselenggarakan
menggunakan jalan air, dengan perabu cepat yang dibuat
khusus oleh benteng keluarga Hee maka perjalanan sejauh
delapan puluh li bisa ditempuh dalam waktu singkat.
oleh karena itulah daerah diseputar telaga Ang Ci oh, boleh
dibilang sudah berada dibawah kekuasaan keluarga Hee.
Hee Giok yang serta Siang Ci un bertiga khusus datang ke
bukit Lou Cu san untuk menyelidiki sebab kematian ibu
mereka oleh ilmu Im khek ciam, karena itulah mereka sengaja
menghindari pengawasan mata matapihak Benteng keluarga
Hee.
Untuk itu mereka harus berganti dengan menempuh
perjalanan darat, mereka harus berputar dari timur telaga Ang
Ci oh menuju keselatan dengan menelusuri sungai, padang
ilalang dan jembatan besar.
Dengan berjalan memutar ini, berarti mereka harus
menempuh perjalanan tambahan sejauh Seratus empat puluh
lima li lebih...
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam rombongan tersebut, kecuali Huan Cu Im maka ilmu
Silat Hee Giok yang serta Siang Ci un yang terhitung agak
tinggi, tenaga dalam Siang Siau un agak selisih sedikit dari
mereka sedang Ciu gwat dan Ciu kui berilmu paling rendah.
Tak heran kalau sepanjang menempuh perjalanan, bukan
saja mereka selalu tertinggal jauh, lagi pula seringkali harus
berhenti untuk melepaskan lelah.
Begitulah, dengan perjalanan semacam itu mereka baru
tiba dikota kan gi sia pada sore hari kedua.
Dikota tersebut terdapat sebuah jalan raya, disisi jalan raya
terdapat sebuah rumah penginapan, tapi karena sedikit tamu
yang menginap disana, maka suasana disitu terasa agak
remang remang.
Rumah penginapan ini bernama Yu gi ceng yang terdiri dari
tiga deret toko, didepan merupakan rumah makan dan
dibelakanglah terletak rumah penginapan tersebut.
Baru tiba dijalan raya, mereka berenam sudah membaca
tulisan Yu gi ceng tersebut dengan jelas.
Siang Siau un segera berseru
"Samko, disini terdapat rumah penginapan mari kita segera
menyusul ke situ" Siang Ci un segera berpesan :
"Eeeh, kau tak boleh berbicara, biar dia saja yang berbicara
dengan orang lain mengerti ?"
"Eei, kenapa kau tidak memanggilnya ? Dia, dia melulu,
siapa kah dia itu ?"
Merah dadu selembar wajah Siang Ci un karena jengah,
segera bentaknya : "Huus, jangan sembarangan bicara"
Dengan dipimpin oleh Huan Cu im, berangkatlah mereka
menuju kedepan rumah penginapan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang pelayan segera munculkan diri menyambut
kedatangan mereka tanya nya : "Apa kah kek koan akan
menginap disini?"
Huan Cu Im segera manggut manggut
"Benar, kami telah menempuh perjalanan semalam suntuk.
minta tiga buah kamar"
Pelayan itu memandang sekejap ke belakang, lalu
bertanya: "Berapa orang sih kek- koan ?"
Sementara itu Hee Giok yang dan Siang Ci un sekalian telah
bermunculan pula disitu. "Kami semuanya berenam,
siapkanlah yang terbaik untuk kami semua..."
Ketika pelayan itu menyaksikan dari keenam orang itu ada
lima orang diantaranya yang membawa bungkusan kain
berbentuk panjang (tongkat bambu Siang Siau un berbentuk
panjang, walaupun nampaknya terbuat dari bambu sebetulnya
dibuat dari baja yang bisa ditekuk menjadi tiga bagian, kalau
tidak dipakai maka panjangnya cuma dua depa sehingga
mudah dibawa dan tidak nampak orang lain) maka sikapnya
menjadi lebih menghormat lagi.
"oooh... ada" sahutnya berulang kali, "silahkan kek-koan
sekalian mengikuti hamba"
Dia segera berjalan lebih dulu didepan dengan mengajak
tamunya naik ke atas loteng.
Benar juga suasana diatas loteng jauh lebihnya man dan
terdiri dari tujuh delapan
buah kamar, lantai ruangan bersih tanpa debu, sehingga
dalam sekilas pandangan saja dapat diketahui bahwa tamu
yang menginap disitu kebanyakan adalah orang yang
berpendidikan.
Menanti pelayan membukakan pintu kamar, terlihatlah
perabot disitu meski sederhana namun semuanya serba bersih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sehingga tak salah kalau dibandingkan dengan kamar kelas
satu dikota besar.
Dengan cepat pelayan itu berkata lagi :
"Silahkan kek koan sekalian beristirahat dulu, hamba akan
menyiapkan air untuk mencuci muka".
Selesai berkata dia segera membalikkan badan dan segera
mengundurkan diri dari situ.
Dengan suara rendah Siang Siau un segera berbisik :
"Eeei, kita berenam, bagaimana caranya membagi diri
nanti...?"
Siang Siau un berkata :
"Aku dan toako satu kamar, Khu Heng (nama samaran ciu
gwat) dan Khu Hoat (nama samaran ciu kui) sekamar, tentu
saja kau tidur sekamar dengan samko"
Merah dadu selembar wajah Siang siau un setelah
mendengar perkataan itu, segera serunya :
"Mengapa bukan kau yang tidur sekamar dengan samko ?"
Cepat cepat Hee Giok yang menarik tangan Siang Siau un
sambil bisiknya :
"Kau tidur sekamar dengan samte hanya sebagai alasan
untuk membohongi orang lain jika sipelayan sudah pergi nanti,
kau boleh pindah kesini, kita tidur sekamar tiga orang"
Dengan suara mendongkol Siang Siau un segera
mengomel:
"Baiklah, suruh tidur sekamar dengan samko pun tak
apalah, masa samko bakal makan aku"
Sementara ia masih mengomel, muncul dua orang pelayan
yang membawakan air cuci muka bagi mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menyusul kemudian sepoci air teh dengan tiga cawan pun
dihantar kedalam kamar. Terdengar pelayan itu berkata lagi
sambil tertawa:
"Kek koan, air teh ini diseduh dengan daun teh hasil bukit
Yu gi san kami, baunya harum dan rasanya sedap. silahkan
kek koan mencicipinya, tanggung kalian pasti akan suka"
Sembari berkata sepasang matanya segera menengok
kearah Huan Cu im, seakan akan sedang menantikan sesuatu.
Tentu saja dia sedang menunggu jawaban dari Huan Cu Im
sebagai berikut: "aku memang suka dengan air teh hasil bukit
Yu gi san ini.."
Sebab bila itulah jawabannya, maka jawaban tersebut
memang betul dan sedang ditunggu.
Sayang Huan Cu Im tidak memahami arti perkataannya itu,
dia segera manggut manggut dan berkata sambil tertawa:
-oo0dw0oo-
Jilid: 46
"Kalau begitu letakkan saja disitu"
Pelayan itu menjadi tertegun, lalu segera tanyanya :
"Jadi kek koan sekalian bukan datang ke mari untuk
berpesiar ke atas gunung ?"
"Yaa, kami memang datang kemari untuk berpesiar"
"Nah itulah dia" kembali pelayan itu berkata sambil tertawa,
boleh aku tahu siapa nama kek koan dan berasal dari mana ?"
Siang Siau Un segera menyela dengan tak sabar :
"Hey, kami toh menginap disini bukan secara gratis, maU
apa kau tanyakan persoalan tersebut ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pelayan itu nampak agak tertegun, kamudian sambil
mengawasi Huan Cu Im dan tertawa paksa, kembali ujarnya :
"Bukankah kek koan ini berkata akan Berpesiar ke bukit ?
Apakah kalian bukan mendaki bukit untuk melihat rembulan ?"
"Hey, apa sih yang sedang kau bicarakan?"
Siang Siau Un segera menegur dengan kening berkerut.
"ooo... ooh... ti... tidak apa apa... tidak apa apa..."
Dengan cepat pelayan itu memberi hormat kemudian cepat
cepat mengundurkan diri dari situ.
Siang Siau Un segera membuat muka setan dan berkata
lagi sambil tertawa :
"Samko, bagaimana menurut pendapatmu cerewet amat
pelayan itu... huuh, kalau bukan aku mengusirnya dengan
kata kata yang kasar, mungkin dia masih mencoba untuk ribut
terus denganmu..."
Siang Ci Un segera mendengus dingin :
"Hmmm, dasar budak tolol, masakau tidak merasa kalau ia
sedang mengajak kita berb icara dengan kata sandi?"
"Mengajak kita berbicara dengan kata kata sandi?" Siang
Siau Un menjadi tertegun "jiko, apakah kau yakin dengan hal
tersebut Kata sandi apa yang telah dia utarakan?"
"Darimana aku tahu?" Siang Ci Un menggelengkan
kepalanya berulang kali, "tentu saja hanya orang orang
mereka yang memahami arti dari kata kata sandi tersebut."
"Lantas darimana kau bisa tahu kalau perkataan yang
diucapkan pelayan tersebut merupakan kata kata sandi?"
"Pada ucapannya yang pertama tadi, ia mengatakan bahwa
air teh yang disuguhkan merupakan teh baru yang dipetik dari
Lip hee, padahal daun teh hanya terdiri dari dua jenis, yakni
dipetik sebelum hujan dan daun teh sebelum musim terang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mana ada yang dipetik dari Lip hee...? Bukankah hal ini
menunjukkan kalau kata tersebut merupakan kata kata sandi
?"
"Ehmmm..." Siang Siau Un manggut manggut, "selain itu ?"
"Kedua, ia selalu mendesak kita untuk menjawab apakah
datang untuk mendaki gunung, padahal Yu tay hanya terdapat
sebuah Be an san, tempat itu bukan nama gunung juga bukan
tempat kenamaan, mengapa orang harus jauh jauh kemari
untuk mendaki gunung ? Nah, kata 'mendaki gunung' disini
jelas merupakan kata sandi pula".
Sebetulnya Siang Siau Un menganggap pembicaraan tadi
merupakan pembicaraan yang sangat umum, tapi setelah
mendengar penjelasan dari cicinya, ia segera berpendapat
bahwa perkataan dari pelayan tadi nyatanya memang
mengandung maksud tertentu. Karena itu dia segera bertanya
kembali: "Apa lagi yang berhasil kau dengar?"
"Tentu saja masih ada yang lain-.." ucap Siang Ci Un,
kemudian setelah berhenti sejenak untuk menarik napas
panjang, dia berkata lebih jauh :
"Kata kata yang paling menyolok adalah 'Naik gunung
untuk melihat Rembulan', di sekitar tempat ini toh tiada
tempat kenamaan yang biasanya dipakai untuk menikmati
rembulan, selain itu malam ini bukan malam tanggal lima
belas disaat bulan purnama bukankah hal ini menunjukkan
kalau kata katanya tentang 'naik gunung menikmati bulan'
hanya kata sandi belaka...? Bukankah kata kata tersebut
hanya dipakai untuk mengartikan sesuatu?"
Hee Giok yang yang baru selesai membersihkan muka dan
berjalan keluar dari ruangan, segera menyela :
"Jite, kau benar benar teliti sekali, coba kalau aku, tak
mungkin perkataan semacam itu akan kuperhatikan secara
serius."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau begitu, pelayan tersebut pasti seorang penyamun."
seru Siang Siau Un kemudian-Selesai berkata, dia segera
membalikkan badandan siap berlari turun dari loteng.
"Hey, mau apa kau?" Siang Ci Un segera menegur.
"Akan kucari orang itu dan memeriksanya dengan seksama"
"Hayo cepat kembali" bentak Siang Ci Un dengan suara
rendah, "kau tidak usah membuat keonaran disini, bila kau
sampai berbuat demikian, nisCaya tindakanmu ini akan
menyebabkan musuh kabur lebih dulu, ini namanya
'menggebuk rumput mengejutkan ular'..."
"Yaaa, benar," sambung Hee Giok yang pula, "sute, selama
berada diluar rumah, kau harus dapat mengedalikan emosi,
jika tidak urusan besar bisa berantakan jadinya"
"Hmmm, kalian memang sentimen, semuanya memusuhi
aku seorang..." omel Siang Siau Un sambil Cemberut.
"Bukan sentimen, tapi kalau kau sampai berbuat semaUnya
sendiri tanpa disertai rencana yang matang, bukan saja tak
akan menghasilkan apa apa, sebaliknya urusan besar bisa
berantakan- Nah menurut pendapatku rumah penginapan ini
sangat mencurigakan. Jangan-jangan rumah penginapan
hitam?" bisik Siang Siau Un tiba tiba membelalakkan matanya
lebar lebar.
"Aaah, tidak mungkin" Siang Siau Un segera menggeleng.
Hee Giok yang belum pernah keluar rumah, tentu saja tidak
mengetahui secara jelas hal ikhwal tentang persoalan
semacam itu, tak tertahankan ia segera bertanya : "Lantas
rumah penginapan apakah itu ?"
Huan Cu Im yang selama ini membungkam diri, tiba tiba
ikut menimbrung:
"Setelah disinggung oleh jiko tadi, tiba tiba siaute jadi
teringat akan suatu persoalan, bukankah tempat ini dekat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali letaknya dengan bukit Lou cu san? Ini berarti wilayah
disekitar tempat ini termasuk dalam wilayah kekuasaan bukit
Lou cu san, tak heran kalau banyak jago persilatan yang
seringkali melakukan perjalanan diseputar tempat ini, ditinjau
dari sini, bisa penginapan ini ada hubungannya dengan pihak
Lou cu san"
"Yaaa, jawaban tersebut memang tepat sekali" seru Siang
Ci Un segera sambil tertawa manis, "menurut pendapatku,
pada hakekatnya rumah penginapan ini memang khusus
dibuka oleh pihak Lou cu san-"
"Masa penginapan ini dibuka oleh pihak Lou cu san ?" bisik
Hee Giok yang dengan perasaan amat terkejut.
"Tak bakal salah..." ucap Siang Siau Un lagi, "ketika Jaman
Liang sanpek tempo hari, bukankah pihak pemberontakpun
membuka sebuah kedai arak disebrang benteng air mereka
yang khusus dipakai untuk menyambut para jagoan persilatan
yang bermaksud mengunjungi atau menyambangi benteng
pemberontak tersebut ?"
"Ehmm, benar juga perkataan ini " dengan kening berkerut
Hee Giok yang segera termenung sejenak. kemudian katanya
lebih jauh, "seandainya penginapan ini benar benar dibuka
oleh pihak Lou cu san, berarti jejak kita beberapa orang sudah
bocor dan diketahui mereka..."
Siang Ci Un segera merogoh kedalam saku dan
mengeluarkan selembar topeng kulit manusia, topeng itu
adalah topeng yang pernah dikenakan tempo hari, sambil
diserahkan kepada Hee Giok yang katanya:
"Rombongan kita terdiri dari enam orang belum tentu
mereka dapat mengenali kita satu persatu tapi yang penting
saat ini adalah kau, sekalipun sipelayan penginapan itu tidak
mengenali dirimu, tapi orang orang Lou cu san tentu banyak
yang mengenalimu, karenanya kenakanlah topeng kulit
manusia ini secepatnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil menerima topeng kulit manusia itu, Hee Giok yang
segera bertanya.
"Selama hidup aku tak pernah mengenakan topeng,
bagaimana sih caranya mengenakan topeng ini?"
Siang Ci Un segera mengajarkan kepadanya bagaimana
caranya membentangkan topeng tersebut lebih dulu,
kemudian bagaimana caranya dikenakan di wajah, kemudian
menempelkan lapisan tersebut pada bagian muka dan sisi
telinganya, setelah itu baru berkata,
"Nah, beres sudah sekarang."
Sambil meraba lapisan kulit muka yang dikena diwajahnya
itu, Hee Giok yang segera berkata:
"Rasanya kok kurang leluasa begini..."
"Kalau sudah terbiasa nanti, perasaan tersebut kau bisa
lenyap dengan sendirinya" sahut Siang Ci Un sambil tertawa.
"Lantas apa yang harus kita perbuat sekarang?"
"Sedapat mungkin kita tak usah menggubris mereka,
laksanakan saja semua pekerjaan kita sesuai dengan apa yang
telah direncanakan semula"
Dalam pada itu seorang pelayan yang lain telah muncul
didepan pintu kamar, sambil tertawa paksa orang itu
bertanya:
"Tuan tuan sekalian tentunya belum sarapan bukan? Kalian
pingin makan apa?"
"Hidangan apa saja yang terdapat disini?" tanya Huan Cu
Im dengan cepat.
"Tempat kami tersedia bubur ayam, bakmi, makanan kecil
maupun wedang ronde, pokoknya lengkap untuk sarapan"
"Ehmm,... kami baru saja menempuh perjalanan semalam
suntuk, selesai bersantap nanti akan tidur dulu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepuasnya, begini saja, coba siapkan bubur ayam dan tiga
jenis hidangan kecil, tapi harus disiapkan secepatnya"
Pelayan itu segera mengiakan dan mengundurkan diri dari
situ, tak selang berapa saat kemudian hidangan yang dipesan
telah dihantar kedalam kamar. Huan Cu Im kembali berkata
sambil mengulapkan tangannya: "Kami tak perlu pelayananmu
lagi, kau boleh tinggalkan tempat ini..."
Setelah pelayan itu mengundurkan diri, semua orang pun
segera menyerbu hidangan yang ada, maklumlah, setelah
menempuh perjalanan semalaman suntuk. perut mereka
sudah keroncongan sedari tadi.
Selesai sarapan, merekapun kembali ke kamar masing
masing untuk beristirahat, tiga buah kamar menutup pintu
hampir bersamaan waktunya...
Setelah tidak tidur semalam suntuk, kali ini mereka betul
betul tertidur nyenyak sekali.
Hanya Huan Cu Im seorang yang tetap duduk bersila diatas
pembaringan sambil mengatur pernapasan, hal ini memang
sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya segala sesuatu
yang tidak diinginkan-
Padahal hal ini sebetulnya tidak usah dilakukan, sebab
betapa pun beraninya seseorang, tak mungkin ada yang
berani bertindak Sembarangan dipagi hari begini.
Menjelang tengah hari, pelayan itu muncul kembali didepan
pintu kamar, tapi berhubung tamu tamunya tidur nyenyak. ia
tak berani mengganggu ketenangan tamunya dan Secara diam
diam mengundurkan diri kembali.
Menjelang magrib, Semua orang baru mendusin dari
tidurnya, pelayanpun segera muncul menyiapkan air untuk
mencuci muka, setelah itu katanya sambil tertawa paksa: "Kek
koan, apakah kalian akan bersantap malam diluar saja?" Tapi
kemudian tambahnya pula dengan cepat :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Padahal rumah makan Ki eng lo yang tepat berada
diseberang penginapan ini, mau bersantap sendiri disana, atau
hamba yang pesankan untuk dibawa kemari, sesungguhnya
tidak jauh berbeda, terserah pada keinginan tuan sendiri."
"Samte" Siang Ci Un segera menimbrung "Malam ini kita
malas untuk bersantap di luar..., suruh saja dia hantar
hidangan ke dalam kamar..."
Pelayan itu cepat cepat mengiakan :
"Kek koan ingin memesan sayur apa? Biar hamba segera
pesankan kerumah makan Ki eng lo."
"Begini saja" ujar Huan Cu Im, "siapkan hidangan yang
menjadi keistimewaan rumah makan itu..."
"Keatas kekkoan ingin minum apa ?"
"Kami semua tidak minum arak ?"
"Baik, baiklah kalau begitu..."
Sambil mengiakan berulang kali, cepat cepat pelayan itu
memberi hormat dan mengundurkan diri dari situ.
Semua orang membersihkan muka, sementara langit sudah
semakin menggelap.
Tak lama kemudian lentera pun dipasang, hidangan segera
muncul didalam kamar, untuk itu ditengah ruangan kamar
telah mereka siapkan sebuah meja perjamuan sehingga
semua orang bisa bersantap bersama sama.
Hidangan dari rumah makan Ki eng lo memang lezat sekali,
sekalipun hanya terjadi dari delapan macam yang semuanya
merupakan hidangan setempat, namun mempunyai cita rasa
yang tidak memalukan.
Selesai bersantap. pelayan muncul menghidangkan air teh,
malam itu semua orang tidak keluar penginapan, mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hanya melewatkan sisa waktu dengan berbincang bincang,
kemudian kembali ke kamar masing masing untuk beristirahat.
Segala sesuatunya berjalan dengan tenang dan lancar,
siapa pun tak akan menduga kalau pada malam itu, orang
orang tersebut akan melakukan suatu aksi.
Menjelang kentongan pertama, secara diam diam semua
orang bangun tidur sambil mempersiapkan diri, kemudian
dengan mengetuk pintu dinding kamar sebagai kode rahasia,
serentak mereka membuke jendela belakang dan menerobos
keluar dari kamar.
Waktu itu, semua lampu penerangan di dalam rumah
penginapan telah dipadamkan, rakyat dikota Yu tay memang
sudah terbiasa tidur sejak sore hari, sehingga tak heran kalau
suasana waktu itu amat sepi, hening dan remang remang.
Suasana yang gelap hanya diterangi oleh kerlipan bintang
diangkasa serta secercah sinar yang muncul dari kejauhan
Sana.
Keenam orang itu berhenti Sejenak diatas atap rumah,
kemudian dengan dipimpin oleh Huan Cu Im, ia mengulapkan
tangannya dan bergerak lebih duluan.
Kelima orang lainnya segera mengikuti pula dari belakang,
bagaikan beberapa gulung asap hitam, beberapa orang itu
bergerak meninggalkan rumah penginapan dengan kecepatan
tinggi.
Tak lama mereka melewati tembok kota dan menempuh
perjalanan sejauh dua lie lebih mendadak dari arah belakang
sana terdengar suara ledakan mercon yang sangat keras.
"Blummm..."
Menyusul suara ledakan itu, terlihatlah sekilas Cahaya
bunga api berwarna merah membumbung tinggi ke angkasa.
Siang Ci Un menghentikan perjalanannya sambil berpaling
kebelakang, kemudian serunya dengan nada tercengang :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aaah, coba lihat.. Ada orang melepaskan bom udara "
"Yaaa, tampaknya bom udara itu dilepaskan dari kota Yu
tay san" sambung Siang Siau Un
"Jite, bagaimana menurut pendapatmu?" seru Hee Giok
yang kemudian, "jangan jangan pihak lawan telah mengetahul
jejak kita"
"Aaah, bagaimana mUngkin bisa terjadi? Sewaktu keluar
dari rumah penginapan tadi toh tak seorang manusia pun
yang tahu " bantah Siang Siau Un segera
"Ehmmm, kemungkinan juga hanya suatu kejadian yang
kebetulan" kata Siang Siau Un kemudian, "bisa jadi pihak kota
Yu tay san melepaskan bom udara karena persoalan yang lain,
tapi bisa juga bom udara itu dilepaskan karena mereka
menaruh curiga kepada kita toh rumah penginapan itu
mempunyai hubungan yang erat dengan pihak lawan?"
Dengan penuh emosi Hee Giok yang segera berseru:
"Bagaimana pun juga , kita toh sudah keluar rumah,
biarpun jejak kita sudah ketahuan, pokoknya kita tetap
melanjutkan rencana kita semula..."
"Betul" sambung Siang Siau Un dengan cepat, "kalau tidak
masuk kesarang harimau bagaimana mungkin bisa
memperoleh anak macan? Sekalipun bukit Lou cu san adalah
sarang naga gua harimau, kita harus tetap mendatanginya "
"Yaa, rencana sih harus tetap dilaksanakan seperti semula"
ucap Siang Ci Un, "tapi kalian harus ingat bahwa maksud
kedatangan kita kali ini adalah untuk menyelidiki sipenyerang
dengan jarum im khek ciam tersebut alangkah baiknya kalau
kedatangan kita ini tak sampai mengejutkan pihak pihak
mereka, tapi kalau mereka sudah melakukan persiapan, ini
berarti posisi kita menjadi tidak menguntungkan, sebab musuh
berada ditempat gelap sedangkan kita berada ditempat
terang. gerak gerik kita semua pasti berada dibawah
pengawasan orang"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jadi menurut pendapatmu, kita urungkan saja rencana
malam ini...?" seru Siang Siau Un cepat.
"Urungkan rencana sih tidak perlu, tapi gerak gerik kita
selanjutnya harus lebih berhati hati lagi"
"Itu mah tak perlu dipesan lagi" seru Siang Siau Un jengkel,
"hayo kita percepat langkah kita "
Sebagai jago jago muda yang berdarah panas, tentu saja
orang itu enggan mengurungkan rencana semula hanya
dikarenakan pihak lawan telah melepas bom udara.
Begitulah, dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuh
masing masing, berangkat keenam orang itu menuju ke bukit
Lou cu san-
Perjalanan sejauh belasan li hanya ditempuh dalam
sepertanak nasi saja, kini bukit Lou cu san telah berada
didepan mata. Pesanggrahan keluarga Hee yang megah dan
angker dan nampak gelap gulita dicekam kegelapan malam.
Sebagai anggota keluarga Hee, semestinya Hee Giok yang
hapal sekali dengan keadaan di dalam Pesanggrahan keluarga
Hee tersebut, tadi setelah melompat naik ke atas pekarangan
rumah, ia segera berbisik lirih:
"Sst, sejak kedatangan perempuan she Sim itu aku tidak
begitu menguasahi lagi keadaan didalam pesanggrahan ini,
tapi kalau dugaanku tak salah, perempuan she Sim itu pasti
berdiam digedung tengah, sementara gedung sebelah muka
dikhususkan bagi para pelindung perkampungan ini, lebih baik
kita hindari saja gedung muka, asal tidak mengusik mereka,
rasanya penghadanganpun bisa dikurangi. Sebelah kiri
perkampungan sana merupakan sebuah hutan yang menjurus
keatas bukit, bila kita tembusi dulu hutan itu kemudia baru
masuk kegedung tengah, rasanya banyak rintangan yang bisa
kita hindari."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah hutan tersebut tidak diberi penjaga ?" tanya Huan
Cu Im keheranan. Hee Giok yang segera tertawa.
"Penjagaan pasti ada, itulah sebabnya setelah tiba ditepi
hutan nanti rombongan kita mesti dipeCah menjadi kelompok
kelompok kecil yang masing masing arah yang berbeda, tapi
yang penting kita harus menerobos masuk kedalam hutan itu
dengan kecepatan paling tinggi paling baik lagi jika kita dapat
merobohkan para penjaga dalam hutan tersebut tanpa mereka
sadari. Sementara itu Siang Siau Un telah menyiapkan alat
pancingnya yang segera dibetot sampai panjang, kemudian
katanya:
"Kalau begitu kita berpisah disini saja, daripada jejak kita
keburu ketahuan lawan"
Maka mereka pun merundingkan kode rahasia untuk
mengadakan kontak nanti, yaitu dengan mematahkan seuntai
ranting pohon lalu menggoyangkan ke tengah udara, suara
gemirincing daun diujung ranting itulah menandakan kode
rahasia pihak sendiri.
Maka berangkatlah Huan Cu Im dan Siang Ci Un kakak
beradik meninggalkan tempat itu, dengan meminjam
kegelapan malam menerobos masuk kedalam hutan melalui
arah yang berbeda: Hee Giok yang segera berpaling kerah Ciu
Gwat dan ciu kul sambil berpesan:
"Sekarang kalian berjalanlah lebih dulu didepan, kita masuk
melalui jalan kecil di sebelah kiri, tetapi ingat, ketika hampir
tiba dalam hutan nanti, kalian harus berhenti sejenak sebelum
meneruskan perjalanan dengan langkah lambat, perhatikan
kiri kanan dengan seksama sebelum meneruskan perjalanan-"
"Budak mengerti" Ciu Gwat dan Ciu Kui segera
menganggUk.
ALWAYS Link cerita silat : Cerita silat Terbaru , cersil terbaru, Cerita Dewasa, cerita mandarin,Cerita Dewasa terbaru,Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Pemerkosaan Terbaru
{ 1 komentar... read them below or add one }
Ekiosku.com Jual Beli Online Aman Menyenangkan
Commonwealth Life Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia
Posting Komentar