Menanti pasir dan lumpur sudah reda, terlihatlah payung
sengkala tadi sudah terjatuh ketangan manusia tembaga
yang datang terakhir.
Sedangkan manusia tembaga yang lain serta para jago
baik dari kalangan lurus mau-pun dari kalangan sesat yang
mengepung disekitar tempat itu telah berubah jadi manusia
berlumpur,
Angin malam berhembus kencang, keheningan serta
kesunyian mencekam seluruh jagad, sebagian besar para
jago yang hadir ditempat itu tidak sempat melihat jelas
dengan cara apakah manusia tembaga itu merampas
payung sengkala tadi dari tangan lawannya.
orang yang terakhir munculkan diri itu bukan lain adalah
Lam-kong Pak, sedangkan cahaya putih yang terlintas
keluar dari batok kepalanya adalah bayi hawa murni, ketika
ingatan untuk merebut payung sakti itu terlintas dalam
benaknya, bayi hawa murni langsung menerobos keluar
dari selangkangan dan menyambar payung sengkala itu.
Meskipun sebagian besarjago-jago lihay itu berhasil
dikelabuhi oleh gerakannya yang maha sakti itu, dua orang
manusia tembaga yang ketika itu sedang mencekal payung
tersebut dapat mengikuti semua peristiwa itu dengan jelas,
mereka tahu bahwa Lam-kong Pak adalah manusia
tembaga yang telah munculkan diri dilembah terpencil itu.
Dengan adanya dugaan ini maka kitapun segera bisa
menebak siapakah gerangan dua orang manusia tembaga
ini, mereka bukan lain adalah Padri Naga serta toosu
harimau.
Dengan payung sengkala ditangan semangat Lam-kong
Pak semakin berkobar, pertama-tama ia hendak
membongkar lebih dahulu raut wajah dari ketua
perkumpulan Liok Mao-pang, dengan gerakan yang cepat
bagaikan sukma gentayangan ia segera menerjang kedepan-
"Blaaam...." payung sengkala terbentang lebar, tubuhnya
menyusup diudara dan meluncur kedepan dengan suatu
gerakan aneh tangannya langsung mencengkeram batok
kepala manusia tembaga itu.
Melihat begitu hebat datangnya ancaman, tentu saja
manusia tembaga itu tak berani menyambut datangnya
ancaman payung sengkala dengan keras lawan keras,
tubuhnya buru2 berkelit tiga langkah kesamping dan segera
melancarkan satu babatan kedepan-
"Blaaaam.. " tubuh orang itu bergetar keras, dengan
sempoyongan ia terpukul mundur tiga langkah kebelakang.
Lam-kong Pak tidak menghentikan gerakannyaa sampai
disitu saja, ia menerjang kembali kedepan dan tiba-tiba
berbelok kearah lain, sewaktu mencapai tengah jalan kali ini
ia menerjang manusia tembaga ke-dua.
"Traaang...." pukulan yang jitu bersarang telak diatas
batok kepala manusia tembaga tadi, lempengan tembaga
segera hancur berkeping-keping dan rontok keatas tanah,
raut wajah aslinyapun nampak dengan jelas.
Kiranya orang itu bukan lain adalah ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang, dan dengan sendirinya
manusia tembaga yang lain bukan lain adalah kakek ombak
mengggulung. Dalam hati kecilnya Lam-kong Pak segera
berpikir:
"Setelah aku mengetabui bahwa manusia tembaga ini
adalah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang, maka tak
usah diragukan lagi manusia tembaga yang satu ini adalah
kakek ombak Menggulung, aku tak usah menggubris
dirinya lagi .....sekarang yang penting adalah membongkar
rahasia dari tiga manusia tembaga itu serta mencari tahu
siapakah sebenarnya ketua dari perkumpulan Liok Mao
pang itu itu??". . .
Ia segera pura2 menerjang kearah tiga orang manusia
tembaga itu, cahaya merah yang amat menyilaukan mata
memancar keluar dari senjata payung itu. membuat
pandangan mata setiap orang jadi silau.
Ketika tubuhnya mencapai tengah jalan. ia segera
berbalik dan menyambar keatas batok kepala dari ketua
perkumpulan Liok Mao-pang itu.
Nampaknya cengkeraman itu segera akan mengenai
sasaran, pada saat yang keritis itulah sekuat tenaga Kakek
ombak menggulung melancarkan sebuah pukulan dahsyat.
Lam-kong Pak segera tarik kembali cengkeceramannya
dan mendorong senjata payung kedepan untuk
menyongsong datangnya ancaman itu.
"Bruuuk.." benturan keras terjadi dan kedua belah pihak
sama2 terpukul mundur sejauh satu langkah kebelakang.
Melihat kehebatan musuhnya Lam-kong Pakamat
terperanjat, ia tak mengira kalau tenaga dalam yang dimiliki
Kakek ombak menggulung telah mencapai tingkat yang
sedemikian sempurna, andaikata ia tidak peroleh penemuan
aneh Secara berkali kali, niscaya Sulit baginya untuk
menundukkan muSuh tangguhnya ini.
Kakek ombak menggulung Sendiri walaupun dalam hati
meraSa terkejut, tetapi ia sama sekali tidak merasa gentar.
ia menganggap pihak lawan berhasil merebut diatas angin
karena ditangannya membawa senjata mustika, andaikata
tidak maka keadaan pastilah merupakan kebalikan-
"Sebenarnya siapa kau??" terdengar kakek ombak
menggulung menegur dengan suara berat
"Aku adalah kakek bersedih hati"
"Apa?? Kakek bersedih hati?? belum pernah aku dengar
tentang nama ini"
"sekarang bukankah sudah kau dengar?? Nah terimalah
kembali sebuah pukulanku...."
Laksana kilat dia himpun tenaga dalamnya dan
mengirim satu pukulan kedepan, pada saat yang bersamaan
tubuhnya mendadak meluncur kedepan tiga manusia
tembaga itu serta melancarkan sebuah cengkeraman-
"criiing.." seorang manusia tembaga berhasil
ditangkapnya dengan jitu, dalam hati segera pikirnya:
"Kali ini aku ingin melihat siapa kah sebenarnya dirimu
itu."
Siapa tahu belum sempat ingatan tadi berkelebat dalam
benaknya, manusia tembaga yang lain telah menerjang
maju kebelakang tubuhnya. dia tidak ingin rahasia tentang
dirinya ketahuan orang, terancam oleh bahaya terpaksa ia
lepaskan mangsanya dan mengundurkan diri tiga langkah
kebelakang.
Dengan demikian maka dirinya segera terkepung oleh
tujuh orang manusia tembaga, sekalipun begitu ketujuh
orang tadi sama sekali tiada bermaksud untuk turun tangan
berr-sama2.
"Kakek bersedih hati." tiba2 cu Lie Yap berteriak keras,
"bukankah kau telah berhasil mendapatkan payung
sengkala, kenapa tidak cepat2 berlalu darisinit, apakah
kau...."
"Hmm" Lam-kong Pak mendengus dingin, "tujuanku
menghadiri pertemuan pada malam ini bukanlah untuk
merebut payung sengkala, kecuali Kakek ombak
menggulung serta dua orang manusia tembaga yang
memegang payung sengkala tadi, sisanya empat orang
manusia tembaga bila berani unjukan raut wajah aslinya
maka akan kuserahkan payung sengkala ini kepadanya, aku
pasti tak akan mengingkari janji"
Beberapa orang manusia tembaga itu tetap
membungkam dalam seribu bahasa, mereka saling bertukar
pandangan namun tak seorang manusiapun yang
menanggapi tawa ran tersebut. jelas mereka merasa rahasia
asal-usul mereka jauh lebih penting daripada paayung
tersebut.
Tiba2 terdengar tiga manusia tembaga itu berseru
berbareng: "Kalau. memang begitu. kami tak mau ikut
perebutan ini lagi...."
Sambil berkata mereka segera mengundurkan diri dari
situ dan berlalu.... Manusia tembaga yang barusan
kehilangan payung sengkala itupun berkata.
"Setelah payung sengkala itu terjatuh ketanganmu,
kamipun merasa berlega hati. Nah. Sampai jumpa . "
Habis berkata kedua orang itupun segera putar badan
dan berlalu dari situ.
Sekarang yang tertinggal hanya Kakek ombak
menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang
saja, terdengar orang itu dengan suara menyeramkan
berseru: "Sebenarnya kau hendak serahkan payung sengkala
itu kepadaku atau tidak.. ,?"
"Bukankah payung sengkala berada disini??" sahut Lamkong
Pak, "kalaupunya kepandaian, silahkan untuk
merampasnya sendiri. "
"Hmm kau anggap aku tak mampu untuk merebutnya
dari tanganmu??"
"Sahabat. lebih baik kurangilah ulahmu itu, hanya bicara
kosong sama sekali tak ada gunanya. yang penting dicoba
dulu."
Kakek ombak menggulung segera angkat kepala dan
tertawa ter-bahak2.
"Haaah haah-haabh... kalau kutinjau dari kepandaian
silat yang kau miliki, rupanya tidak berada dibawah
kepandaian silat kelima orang manusia tembaga itu, tetapi
sayang sekali kau tak punya otak dan kurang cerdas, bila
kau sanggup mempertahankan jiwamu pada malam ini, hal
itu sudah merupakan suatu keberuntungan bagimu "
Sambil berkata bersama-sama dengan ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang satu dari arah kiri yang lain
dari sebelah kanan perlahan-lahan menerjang maju
kedepan-
Kawanan jago dari kalangan lurus yang menyaksikan
kejadian itu segera ikut maju pula kedepan untuk
menghadapi segala kemungkinan, tetapi para jago lihay dari
perkumpulan Liok Mao Pang yang mengetahui akan hal itu
segera membentak dan menyerang kedepan-suatu
pertarungan sengit pun segera berkobar dengan ramainya.
Dengan senjata payung sengkala ditangan, keberanlan
serta semangat bertempur dari Lam-kong Pak seketika
berkobar, ia membentak keras dan mengayun senjatanya
menghantam batok kepala Kakek ombak menggulung.
Desiran angin puyuh menderu-deru, cahaya merah
berhamburan diudara... suasana jadi tegang dan
mengerikan sekali.
Kakek ombak menggulung tidak berani menyambut
dengan keras lawan keras, sambil melancarkan sebuah
pukulan buru-buru dia mengundurkan diri kebelakang.
"Blummm.... pasir dan lumpur beterbangan diempat
penjuru, Lam-kong Pak segera menyusul maju kedepantetapi
Kakek ombak menggulung serta ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang segera mengundurkan diri
sejauh satu tombak lebih dari tempat semula.
Lam-kong Pak mengira mereka jeri dan tak berani
melanjutkan pertandingan- ia tutup kembali payung
sengkala itu kemudian menghimpun tenaga dalamnya
sebesar delapan bagian dan melancarkan sebuah pukulan
dengan ilmu Sam Hoo It-ciang-hoat.
= =ooooooooooo= =
SIAPA TAHU baru saja angin pukulannya dilancarkan
kedepan, tiba2 permukaan bumi yang diinjaknya
bergoncang keras. "Aduuuuh celaka...." serunya didalam
hati.
Sebelum dia sempat membuyarkan pukulan untuk
mengundurkan diri, tiba2 dari balik rawa yang berlumpur
muncul sebuah tangan berbulu yang mengerikan sekali,
tangan berbulu itu dengan cepat dan hebat langsung
menyambar payung sengkala yang berada digenggamannya.
Lam-kong Pakamat terperanjat, dengan cepat ia kirim
satu pukulan dahsyat kearah munculnya tangan berbulu itu.
"Bruuuuk...." lumpar dan air kembali beterbangan
memenuhi angkasa.
Melihat payung sengkala tersebut telah berhasil dirampas
oleh tangan berbulu aneh itu, Kakek ombak menggulung
serta ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang sama2
tertawa keras. mereka melayang mundur kebelakang sambil
bentakan keras-keras: "Mundur semua"
Dengan cepat kawanan jago lihay dari perkumpulan
Liok Mao-pang sama2 menarik diri dan mundur
kebelakang, tidak selang beberapa saat kemudian ditempat
itu hanya tertinggal Lam-kong Pak serta Sun Han Siang
sekalian belasan jago.
Payung sengkala yang berhasil didapatkan ternyata
lenyap kembali, Lam-kong pak merasa murung bercampur
kesaL yang paling menyedihkan hatinya adalah payung itu
sebetulnya milik salah seorang diantara tiga manusia
tembaga itu, sedang manusia tembaga tersebut berulang kali
telah memberi pertolongan kepadanya, kini bukan saja budi
kebaikannya belum dibalas malahan payung sengkalanya
dihilangkan-
Untuk beberapa saat lamanya karena merasa dongkol dia
hanya bisa berdiri ditepi rawa dengan menjublak kedepan
dan berkata
"cianpwee bersedih hati, menurut dugaanku lengan
berbulu yang muncul dari balik rawa berlumpur itupastilah
merupakan salah satu siasat busuk yang dipersiapkan
sebelumnya oleh Kakek ombak menggulung serta ketua dari
perkumpulan LiokMao-pang. sekarang tentulah payung
sengkala itu sudah jatuh kembali ketangan pihak mereka."
Lam-kong Pak pun mengetahui babwa dugaan gadis
tersebut tidak salah, walaupun begitu dia menaruh curiga
yang besar terhadap lengan berbulu itu, dia teringat kembali
akan gorilla yang mati terbunuh beberapa waktu berselang.
ketika itu diapun merasa heran
kenapa justru bhnya tangan kirinya saja yang hilang,
mungkinkah tangan berbulu yang berusaha munculkan diri
itu adalah lengan kiri gorilla tersebut??
Tapi apa gunanya lengan binatang berbulu itu?? kalau
ditinjau dari kekuatan lengan berbulu itu jelas kelihatan
bahwa tenaganya sangat luar biasa sekali, walaupun
perampasan terhadap payung sengkala dilakukan dikala
pikirannya bercabang, namun kekuatan yang dipergunakan
lengan berbulu itu memang sangat hebat.
Lalu bagaimana caranya lengan berbulu itu
menyembunyikan diri dibalik rawa2 berlumpur??
Lam-kong Pak merasa tidak habis mengerti, disamping
itu rasa benci seketika menyelimuti benaknya, sambil
meloncat kedepan secara beruntun dia lancarkan tiga
pukulan dahsyat keatas rawa2 itu.
Serangan yang dilancarkan dalam keadaan gusar ini
boleh dibilang telah menggunakan segenap kekuatan
tubuhnya. bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan
itu.
Lumpur dan pasir seketika muncrat setinggi puluhan
tombak dari atas permukaan, laksana ombak dahsyat
seluruh bumi bergetar, andaikata dibalik lumpur ada
manusia yang menyembunyikan diri, maka orang itu pasti
akan ketahuan tempat persembunyiannya.
Tetapi ketika lumpur telah mereda tiada sesuatu apapun
yang kelihatan, rupanya lengan berbulu itu sudah pergi
jauh, hanya tidak diketahui dari mana ia pergi dan
bagaimana caranya....
Lam-kong Pak jadi gemas sekali, ia loncat naik keatas
daratan dan siap berlalu dari sana. Sun Han Siang serta cu
Hong Hong dengan cepat meloncat kedepan dan
menghadang jalan perginya.
"Tolong tanya siapakah kau??" tanya mereka hampir
berbareng.
"Kakek bersedih hati"
"Apa kah kau mempunyai suatu pengalaman yang
menyedihkan hati sehingga bernama demikian??" tanya cu
Hong Hong.
"sedikitpun tidak salah, kesedihan yang sudah mendarah
daging, seperti pula keadaanmu aku hampir saja rusak
nama hancur badan hanya dikarenakan soal Cinta"
"Nada pembicaraanmu membawa nada anak kecil,
kaupasti bukan seorang kakek yang telah berusia delapan
puluh tahunan" seru Sun Han siang dengan nada curiga.
"oooh... kau keliru besar, tahun ini usia-ku telah
mencapai delapan puluh sembilan tahun, sedang nada
suaraku yang membawa nada kekanak-kanakan hal itu
disebabkan aku sudah melatih ilmuku hingga mencapai
pada puncaknya, maka suara yang tua berubah jadi muda
kembali."
Habis berkata ia segera meloncat keudara setinggi dua
puluh tombak lebih, ditengah jeritan kaget yang
menyelimuti angkasa tubuhnya tahu-tahu sudah lenyap dari
pandangan-
Dengan tanpa tujuan Lam-kong Pak berlarlan sepanjang
jalan- ia merasa murung dan kesal sekali andaikata ketika
itu ia cepat-cepat berlalu niscaya terhindarlah dirinya dari
musibah tersebut.
Bila payung sengkala yang maha sakti sampai terjatuh
ketangan Kakek ombak menggulung, itu berarti
pembantaian besar dalam dunia persilatan sudah hampir
menjelang tiba.
Ia merasa amat bersalah sekali terhadap ketiga orang
manusia tembaga itu, perduli mereka adalah ayahnya atau
gurunya, paling sedikit mereka semua pernah melepaskan
hudi serta memberi pertolongan kepadanya..
Didalam sedihnya tanpa terasa ia teringat kembali akan
ciu It Boen serta Liu Hui Yan yang mati seCara
mengenaskan, tanpa terasa ia bergerak menuju kearah
tanah pekuburan mereka,
Ketika ia mencapai jarak kurang lebih satu lie dari
termpat tujuan- tiba2 dari atah kuburan berkumandang
datang jeritan ngeri yang menyayatkan hati. suara itu
muncul dari mulut seorang gadis yang rupanya sudah
berada diambang kematian.
Lam-kong Pak merasa amat terkejut. buru2 ia meluncur
kearah mana berasalnya suara
Tampaklah didepan kuburan berbaringlah seorang gadis
muda yang raut wajahnya telah hancur sama sekali, gadis
itu bukan lain adalah ciu cien cien yang mukanya sudah
rusak oleh air keras.
Pada waktu itu ia menggeletak dalam keadaan telanjang
bulat, bagian alat kelaminnya sudah hancur sama sekali,
dadanya terbekas sebuah Cakar kuku yang besar dan
panjang sekali, tulang dadanya hancur dan nyawanya sudah
melayang.
Jelas sebelum menemui ajalnya gadis she- ciu itu telah
diperkosa lebih dahulu kemudian baru dicakar sampai mati,
ditinjau dari cakar yang ditinggalkan tidak mungkin kalau
perbuatan itu dilakukan oleh tangan manusia.
Mungkinkah ia diperkosa oleh binatang buas kemudian
dicakar sampai mati? tapi tak mungkin hal itu bisa terjadi,
peristiwa itu tak masuk diakaL... binatang buas hanya tahu
menerkam mangsanya untuk dilahap dan tiada binatang
buas yang pandai memperkosa manusia kecuaii binatang itu
adalah sebangsa monyet atau gorilla yang sudah mengerti
akan sifat kemanusiaanTanpa
terasa Lam-kong pak terbayang kembali akan
tangan berbulu yang muncul dari balik rawa berlumpur, ia
mulai termenung dan berpikir mungkinkah bekas cakar
yang besar dan memanjang ini ada hubungannya deengan
tangan berbulu itu??
Menyaksikan kematian dari gadis itu tanpa terasa air
mata jatuh bercucuran membasahi wajah pemuda itu. ciu
cien Cien adalah gadis yang pertama-tama dicintai olehnya,
sungguh tak njana semasa hidupnya banyak kejadian
mengenaskan yang diaalami dan akhirnya mati pula dalam
keadaan yang mengerikan-
Tiba2. ia temukan beberapa buah bekas telapak kaki
yang samar, telapak itu ditinggalkan belum lama berselang
dan ternyata telapak kaki manusia, bukan monyet sebangsa
gorilla seperti apa yang dibayangkan semula.
Lam-kong Pakjadi tidak habis mengerti, bila perbuatan
itu dilakukan oleh manusia kenapa dia memiliki cakar yang
begitu besar?? mungkinkah setelah manusia itu melakukan
perkosaan, kemudian ia memerintahkan sebangsa monyet
untuk membinasakan dirinya??
Tetapi dikolong langit dewasa ini, ia tidak pernah
mendengar ada orang yang lihay dengan memelihara
sebangsa monyet.
Dengan perasaan sedih Lam-kong Pak segera menggali
kuburan dan mengebumikan jenasah dari ciu cien cien satu
liang dengan dua orang gadis pertama, disana dia mengukir
nama pula dibatu nisan.
Rasa malu, menyesaL dendam, benci danama rah
berkecamuk dalam hati pemuda ini, dia bersumpah hendak
menuntut balas, dia hendak menemukan jejak pembunuh
itu serta membalas dendam bagi kematian ciu cien- cien
yang mengenaskan itu.
Tujuannya sekarang adalah berangkat menuju kemarkas
besar perkumpulan Liok Mao-pang, ia menduga
kemungkinan besar senjata payung sengkala itu berada
ditangan gembong2 iblis dari perkumpulan itu. ia berusaha
hendak mencurinya kembali agar tidak sampai me-nyia2kan
pengharapan bagi ketiga orang manusia tembaga.
Hari kedua ketika kentongan keempat baru menjelang
tiba. ia telah tiba disekitar markas besar perkumpulan Liok
Mao-pang, diam2 pemuda itu merasa terperanjat setelah
memeriksa sejenak keadaan disekeliling tempat itu. dia lihat
penjagaan disitu ketat sekali, dan sebelumnya belum pernah
dijumpai,jelas bila dia ingin menyusup masuk kedalam
maka satu2nya jalan adalah membinasakan lebih dahulu
beberapa orang penjaga.
Disuatu tempat yang sunyi dan tersembunyi. sianak
mudaitu melepaskan pakaian tembaganya dan dibungkus
kemudian diikat diatas punggung, dengan keadaan
demikian ia merasa gerak-geriknya jauh lebih leluasa,
lagipula dalam melakukan perjalanan sama sekali tidak
menimbulkan sedikit suara pun-
Dengan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya yang
amat sempurna, bagaikan sukma gentayangan ia berkelebat
maju kedepan dalam sekali gebrakan pemuda itu berhasil
meringkus sibangku besi oh Sak Kay serta Golok tanpa
tandingan Hong Gan-
Setelah melepaskan pakaian tembaganya. ia merasa
seluruh tubuh jadi enteng seperti kapas, pergi datangnya
ringan melebihi hembusan angin- Setelah berhasil
meringkus dua orang jago lihay itu dia langsung berkelebat
menuju kearah bangunan loteng di tengah markas.
Ditempat itu dia tidak temukan jejak dari Kakek ombak
menggulung maupUn ketua dari perkumpulan Liok Maopang,
maka dengan cepat ia bergerak menuju Keruang besar
ditengah markas besar.
Dalam ruang besar itupun ia tidak menemukan sesosok
bayangan manusiapun kecuali penjagaan disana yang amat
ketat.
Tidak lama kemudian sampailah Lam-kong Pak ditengah
sebuah hutan bambu yang lebat, dibalik pepohonan tadi
tampak tiga buah bangunan berdiri dengan megahnya
diantara tiga bangunan tadi sorot cahaya lampu memancar
keluar dari bangunan sebelah tengah.
Dengan suatu gerakan yang manis ia berhasil menyusup
kebawah jendela bangunan tersebut, setelah melubangi
kertas jendela pemuda itu mengintip kedalam.
Bila tidak melihat mungkin keadaan masih mendingan,
dengan cepat pemuda itu berseru keheranan, bulu kuduknya
tampak pada bangun berdiri semua.....
Kiranya ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang sedang
duduk didepan meja sedang menyisiri rambut hijaunya
yang panjang, setelah itu dengan pergunakan sepasang
tangannya ia memegang kepala sendiri lalu dicopot dari
atas tenggorokan dan diletakkan diatas meja.
Hampir saja Lam-kong Pak menjerit kaget karena tak
kuat menahan diri. sudah banyak cerita setan yang pernah
didengar olehnya tetapi sebagai orang Bu-lim ia tak mau
mempercayainya. Tetapi apa yang terlihat didepan mata
merupakan suatu kenyataan yang tak bisa di bantah, ketua
dari perkumpulan Liok mao-pang benar2 telah mencopot
batok kepala sendiri dan kemungkinan meletakkannya di
atas meja, sementara sisirnya masih menyisiri rambutnya
dengan tenang.
Darah dan daging bekas bacokan nampak mengerikan
sekali diantara bekas lukanya di atas tenggorokan, namun
luka itu rata bagaikan dibacok dengan pisau.
Ditengah malam buta ditengah hutan bambu yang sunyi
dengan mata kepala sendiri melihat seorang manusia tanpa
kepala menyisir rambut, bagi orang yang bernyali kecil
tentu akan mati karena ketakutan.
Mungkinkah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang
adalah setan?? kalau tidak kenapa rambut hijaunya
mencapai kepanjangan beberapa depa?? kalau dia bukan
setan, kenapa batok kepalanya bisa dicopot dan diletakkan
di meja?? yang paling mengerikan bagi Lam-kong Pak
adalah sepasang biji matanya masih tetap mengerling
kesana kemari dengan sorot mata tajam itu,...benar2
membuat orang hampir semaput.
Mungkinkah dia memiliki ilmu hitam, kalau benar
demikian mengapa selama ini tak pernah ia pergunakan
ilmu sihirnya itu.
Sementara pemuda Lam-kong masih tercekam oleh
ketakutan dan peluh dingin membasahi seluruh tubuhnya,
Liok Mao Pangcu sudah bangkit berdiri dan berjalan hilir
mudik dalam ruangan itu.
Manusia tanpa kepala bisa berjalan hilir mudik dalam
kamar, peristiwa ini benar- benar luar biasa sekali.
Tiba-tiba ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu
menghentikan langkahnya seakan- akan teringat akan suatu
masalah besar cepat-cepat ia sembunyikan batok kepalanya
kemudian membuka jendela dan melayang keluar.
Lam-kong Pak ada maksud untuk melakukan
pengejaran, mendadak satu ingatan berkelebat dalam
benaknya, ia berpikir :
"Kenapa aku tidak curi saja batok kepalanya?? akan
kulihat sebenarnya dia adalah seorang manusia atau setan
??"
Pertama-tama ia melayang lebih dahulu kebelakang
bangunan itu, setelah melihat ketua dari perkumpulan Liok
Mao-pang meloncat keluar dari tembok pekarangan dan
berlalu dari markas, tanpa ragu2 lagi pemuda itu segera
meloncat masuk kedalam ruangan, dari bawah
pembaringan dia ambil batok kepala tadi, sementara
jantungnya merasa berdebar keras.
Tanpa diperhatikan lagi dia meluncur keluar dari markas
besar perkumpulan Bulu hijau dan menuju kearah utara, dia
ingin menyaksikan lebih jauh kemana perginya ketua dari
perkumpulan Liok-mao-pang itu.
Tetapi walaupun sudah dikejar sejauh puluhan li
bayangan tubuhnya belum nampak juga, akhirnya dia
berhenti dan memperhatikan batok kepala itu dengan
seksama. Dengan cepat pemuda itu tertawa terbahak-bahak
karena kegelian.
Ternyata batok kepala itu adalah sebuah batok kepala
palsu, bukan saja rambut hijaunya palsu sepasang biji mata
itupun palsu. rupanya biji mata itu bisa bergoyang karena
dihubungkan satu sama lainnya dengan kawat besi.
Sekarang Lam-kong Pak baru memahami apa yang
sebetulnya telah terjadi, rupanya batok kepala dari ketua
perkumpulan Liok-mao-pang itu disembunyikan dibalik
bajunya, atau dengan perkataan lain bekas bacokan diatas
lehernya itu bukan lain adalah barang bikinan belaka.
Ditinjau dari hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa
Kakek ombak menggulung sendiripun belum tentu pernah
menyaksikan raut wajah yang sebenarnya dari Liok Maopangcu
itu.
Ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang itu saling
menyebut guru dan murid dengan Kakek ombak
menggulung, tetapi Naga pengasingan cu Hong Hong serta
Sun Han Siang sekalian jago lihay tak seorangpun yang
mengetahui asal-usul sebenarnya dari Liok Mao-pangcu itu,
sekalipun mengetahui sedikit itupun tidak pasti. hal ini jelas
merupakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi.
Dalam hati Lam-kong Pak merasa yakin bahwa
pengangkatan guru oleh Liok Mao-pangcu terhadap Kakek
ombak menggulung pasti dilakukan pada saat belakangan
ini, tidak mungkin pengangkatan guru itu dilakukan sejak
dahulu kala, atau dengan perkataan lain seharusnya para
jago dari kalangan Putih mengetahui siapakah sebenarnya
ketua dari perkumpulan bulu hijau itu.
Lam-kong Pak tertawa dingin, ia hendak
menghancurkan batok kepala palsu itu tiba2 satu ingatan
berkelebat dalam benaknya.
Kenapa tidak kuserahkan saja batok kepala palsu ini
untuk cu Hong Hong...? mungkin Sekali dengan
perbuatanku ini malah membantu dirinya untuk
mengetahui siapakah dia sebenarnya? karena dia toh pernah
berkata kepada ketua dari perkumpulan Liok Mao-pang itu
bahwa dia mengetahui siapakah dirinya.
la segera bertukar pakaian tembaga dan membungkus
batok kepala palsu itu didalam buntalannya.
Setelah melakukan perjalanan sejauh beberapa puluh li,
fajar telah menyingsing, ia segera berhenti untuk
beristirahat sambil mengisi perut.
Tiba2 terdengar suara langkah kaki manusia
berkumandang datang, tampaklah Sun Han siang sekalian
bermunculan dari kejauhan dan bergerak menuju
kearahnya.
Dalam rombongan itu tampak cu Hong Hong serta cu Li
Yap melakukan perjalanan bersama, sedang sisanya
mengikuti dibelakang Sun Han Siang. Ketika tiba disuatu
tempat datar terdengar Sun Han Siang berkata
"Mari kita bersantapan dahulu ditempat ini selama
beberapa hari ini kita terus menerus mencari jejak beberapa
orang manusia tembaga itu, aku rasa kalian semua tentu
sudah Cukup lelah bukan...",
Maka para jagopun duduk sambil mengelilingi Sun Han
siang, hanya cu Hong Hong serta cu Li Yap dua orang yang
memisahkan diri dari rombongan dan duduk disudut yang
lain-
"lbu" terdengar cu Li Yap berkata, " mari kita duduk
kesana, sekarang seharusnya kita bersatu padu untuk
menghadapi musuh tangguh dari dunia persilatan"
"Hmm" cu Hong Hong mendengus, kepada Sun Han
Siang dia berseru, "Sun Han siang, budi dan dendam
lampau tak usah kita bicarakan, setelah putramu lenyap tak
berbekas bagaimana tindakanmu terhadap putriku ini??.."
"Putraku lenyap toh bukan berarti dia sudah mati,
putrimu saja tidak gelisah kenapa kau gelisah lebih dahulu?
tidak aneh kalau kau tidak mampu menjaga suami
sendiri...."
cu Hong Hong jadi naik pitam setelah mendengar
perkataan itu, dia loncat bangun sambil teriaknya:
"Sun Han Siang, kau perempuan lonte yang pandainya
merebut lelaki orang, ayoh enyah dari sini"
Sejak Lam-kong Pak lenyap tak berbekas, tabiat Sun Han
Siang boleh dibilang berubah jadi jelek sekali, Iapun ikut
bangkit berdiri. serunya dengan suara dingin:
"Siapakah yang suka merebut lelaki orang, setiap
manusia dikolong langit telah mengetahuinya, kau ucapkan
kata2 semaCam itu bukankah berarti ditujukan pada diri
sendiri?? haaah...haaah...haaah.... suatu lelucon yang
menggelikan sekali"
cu Hong Hong semakin gusar, sambil membentak keras
ia segera menerjang kedepan.
"Blaaam..." kedua belah pihak saling beradu pukulan
satu kali dan masing2 orang terpukul mundur satu langkah
kebelakang,
Menyaksikan dua orang jago itu saling bertempur, Pek-li
Gong segera meloncat maju kedepan dan terjun kedalam
gelanggang, sambil berdiri diantara kedua orang itu
serunya:
"Kalian semua tidak ada yang rebut lelaki orang,
bagaimana kalau aku Pek-li Gong yang suka rebut lelaki
orang?? sekarang kita sedang menghadapi musuh yang amat
tangguh, kenapa kalian musti saling bunuh membunuh
hanya disebabkan urusan kecil yang telah berlalu?
tindakanmu semacam ini dihadapan kaum muda apakah
tidak merasa memalukan sekali??"
Mendengar perkataan itu, beberapa orang gadis muda
tadi segera tertawa ter-bahak2.
cu Hong Hong jadi makin kalap. bentaknya: "Pek-li
Gong, kau Cepat menyingkir dari sini"
"Kalau aku tidak menyingkir??"
"Jangan salahkan kalau aku akan berbuat keji dan
melakukan serangan maut terhadap dirimu"
"Baiklah. aku memang sudah bosan hid up,
hadiahkanlah sebuah pukulan untukku"
"sebetulnya kau hendak menyingkir tidak??"
Menyaksikan keadaan yang begitu kritis. Lam-kong Pak
dirinya harus segera munculkan diri.
Sambil meloncat keluar dari tempat persembunyiam ia
berseru dengan suara berat:
"Sejak perkumpulan Liok Mao Pang berhasil merebut
payung sengkala. bencana besar telah mengancam seluruh
dUnia persilatan- kalian berdUa bukannya bekerja sama
untuk menghadapi musuh, kenapa karena urusan kecil yang
sepele harus bertengkar sendiri? apakah kalian tidak merasa
bahwa perbuatanmu itu menggelikan??"
"Siapakah kau??" tegur cu Hong Hong.
"Kakek bersedih hati"
Kembali kakek bersedih hati, para jago berdiri tertegun
dan memperhatikan manusia tembaga itu lebih tajam.
"Apakah kau adalah manusia tembaga yang berhasil
merampas payung sengkala kemudian kehilangan kembali
itu?" tanya cu Hong Hong.
"sedikitpun tidak salah"
"Dari mana kau bisa tahu kalau pihak perkumpulan
Liok-mao-pang yang berhasil merampas benda mustika
itu?"
"Itu hari seCara beruntun kakek ombak menggulung
tidak berani menerima seranganku dan mundur seCara
berulang kali, ketika aku berhenti tepat diatas tangan
berbulu itu ia tidak mundur lagi dan disitulah payung
sengkala itu kena dirampas, hal ini jelas sekali
menunjukkan bahwa peristiwa itu merupakan siasat busuk
dari kakek ombak menggulung, lagi pula mereka segera
melarikan diri tanpa ada maksud untuk memeriksa tangan
berbulu dalam lumpur, hal ini semakin membuktikan
bahwa tangan berbulu merupakan satu komplotan dengan
dirinya"
"Dugaanmu itu memang masuk diakal, tetapi apakah
kau mengetahui siapakah dua orang manusia tembaga yang
lain ??"
"Maaf bila aku tak dapat menjawab pertanyaan ini, tetapi
aku dapat beritahu kepada kalian bahwa kedua orang
manusia tembaga itu juga merupakan jago-jago lihay dari
golongan putih, siapapun tak akan menduga kedudukan
mereka yang sebenarnya. . . ."
Pemuda itu berhenti sebentar, setelah tarik napas
panjang-panjang katanya kembali, "Saudara cu, aku lihat
rupanya kau mengetabui akan asal-usul yang sebenarnya
dari Liok Mao Pangcu, dapatkah kau memberi keterangan
kepadaku??"
"Aaaah itu hanya suatu dugaan belaka, sekarang rasanya
terlalu pagi untuk diucapkan keluar...."
"Baiklah aku hendak memperingatkan akan sesuatu yang
penting kepada kalian semua, mulai sekarang terutama
sekali para gadis muda harus waspada dan lebih berhati-hati
dalam setiap tindakan, baru ini didalam dunia persilatan
telah muncul seorang mahluk aneh yang misterius sekali,
perbuatannya amat keji... sering kali dia memperkosa kaum
gadis muda kemudian membunuhnya seCara kejam. aku
harap kalian semua lebih waspada dalam tindak tanduk...."
Habis berkata dia melemparkan batok kepala palsu itu
kearah cu Hong Hong sambil serunya:
"Mungkin benda ini bisa membantu dirimu untuk
menduga kedudukan serta asal-usul yang sebenarnya dari
ketua perkumpulan Liok Mao Pang. Nah sampai jumpa...."
Habis berkata dia segera berkelebat dan berlalu dari tempat
itu.
Dari arah belakang terdengar jeritan kaget
berkumandang memeCahkan kesunyian, rupanya cu Hong
Hong telah membuka buntalan itu serta menemukan kalau
isinya merupakan kepala palsu.
Beberapa lie sudah dilewatkan dengan Cepat, tiba2
jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang dari
seratus tombak dihadapannya. suara itu jelas berasal dari
mulut seorang gadis.
Lam-kong Pak mengira suara jeritan itu berasal dari Yu
Tien- cu Li Yap atau Pek-li Hiang, tetapi setelah
membedakan arah berasalnya suara itu dia merasa suara itu
muncul dari arah depan, bukan begitu saja dia pun merasa
ketiga orang gadis itu tak mungkin akan menjumpai mara
bahaya, sebab mereka berada bersama Sun Han Siang
sekalian para jago.
Dengan Cepat dia memburu kearah berasalnya suara itu,
tampaklah Siauw Hong dalam keadaan telanjang bulat
menggeletak di atas batu, alat kelaminnya robekk dan
hancur darah kental masih mengucur keluar tiada hentinya
dari tempat itu. tulang dadanya hancur dan sebuah bekas
Cakar yang besar dan panjang membekas diatas dadanya.
Siauw Hong sudah seringkali melakukan kejahatan,
sekali pun mati boleh dibilang itulah hukuman yang
setimpal baginya, tetapi Cara sang pembunuh membereskan
jiwanya betul-betul kejam dan tiada berperikemanusiaan,
bukan saja diperkosa lebih dulu bahkan tulang dadanya
hancur dan meninggalkan bekas cakar yang panjang.
Manusia atau binatangkah pembunuh itu ??
Lam-kong Pak melocat naik sebuah pohon dan
melakukan pemeriksaan disekeliling tempat itu, tetapi
apapun tak terlihat olehnya kecuali kesunyian serta
keheningan yang mencekam seluruh jagat.
Hatinya terasa semakin terkejut bercampur tercekat,
seandainya Perbuatan itu dilakukan oleh manusia maka
bisa ditarik kesimpulan ilmu meringankan tubuh yang
dimiliki orang ini lihay sekali, sebaliknya kalau di-akukan
binatang buas maka binatang itu pastilah binatang ajaib
yang langka sekali.
Setelah meloncat turun dari atas pohon, ia menggali
sebuah liang dan mengubur jenasah Siau Hong yang
mengerikan itu. kemudian sambil duduk diatas sebuah batu
ia termanggu-manggu, sekarang ia tak dapat bertemu
dengan ibunya walaupun telah saling berjumpa, ia
membayangkan kembali ayahnya yang telah lenyap dan
tidak diketahui jejaknya itu. terbayang pula kesalahan
paham yang sudah terjadi antara dia dengan tiga orang
gadis yang telah mengikat janji sehidup semati dengan
dirinya.,..
Tetapi kesemuanya itu peristiwa lenyapnya payung
sengkala merupakan persoalan yang paling menggemaskan
hatinya. karena masalah itu hatinya jadi tak tenang walau
hanya sedetikpun.
Mendadak selembar kertas melayang jatuh dari atas
angkasa, bagaikan kupu2 yang amat besar kertas tadi
kebetulan sekali terjatuh tepat dihadapan Lam-kong Pak.
Pemuda itu segera memungut kertas tadi dan membaca
isinya, terbaca olehnya surat itu berbunyi demikian.
"Atas berkah Thian serta firman dari Pangcu, mulai saat
ini perkumpulan Liok-Mao Pang dirubah namanya menjadi
perkumpulan "Kun-Tun-Kau" atau ombak menggulung,
dan akan diresmikan pembukaannya pada tanggal lima
bulan lima pada tengah hari, barang siapa yang merasa satu
golongan serta satu tujuan dengan kita dipersilahkan ikut
serta didalam upacara peresmian itu bagi mereka yang tak
mau menggabungkan diri dengan perkumpulan kami
semuanya akan diusir keluar dari wilayah Tlong-goan,
perkumpulan kami telah menyiapkan be-ratus2 meja
perjamuan serta atraksi untuk dinikmati bersama dengan
kalian kawan setujuan, jika ada pengacau yang hendak
bikin keonaran ketika itu, kamipun telah menyiapkan beratus2
liang kubur siap untuk mengebumikan
jenasahnya...harap yang mengetahui maklum adanya...."
Membaca tulisan itu tanpa terasa Lam-kong Pak angkat
kepala dan tertawa ter-bahak2.
"Haaah...haaah...haaah-.. lagaknya sungguh besar sekali
macam surat firman dari kaisar saja .. sungguh menggelikan
sekali...."
Meskipun nada surat itu terlalu jumawa dan tekebur,
namun Lam-kong Pak mengagumi juga akan kelihayan
gerakan tubuh yang dimiliki sang penyebar surat undangan
itu.
Lagipula Payung sengkala telah terjatuh ke tangan Kakek
ombak Menggulung, kalau ditinjau keadaan sesungguhnya
sampai detik itu boleh dibilang ia memang lihay sekali dan
sukar dicarikan tandingannya.
Tiga hari kemudian Lam-kong Pak telah datang kembali
kepusara ciu It Bun, Liu Hui Yan dan ciu cien cien untuk
bersiarah menghadapi gundukan tanah liar yang penuh
dengan rumput, sianak muda itu hanya bisa memandang
awan diangkasa sambil merenungkan kembali semua
kenangan yang pernah berlangsung dimasa lampau.
Ia menghela napas panjang. terasa olehnya bahwa
kematian gadis-gadis itu sebagian besar adalah karena
perbuatannya. meskipun Pak-jin bukan aku yang bunuh,
tapi Pak-jin mati lantaranaku.
Dari tempat kejauhan terdengar suara hiruk pikuk
berkumandang memeCahkan kesunyian, salah seorang
yang sedang berbicara ternyata adalah ciu Li Yap.
"Enci berdua, mari kita Cari tempat untuk beristirahat,
bagaimana kalau kita sekalian makan rangsum?".
"Adik Yap. apakah engkau ingin makan rangsum yang
kita bawa?" suara Pek-li Hiang berkumandang .
"Masa sudah tidak ada lagi?"
"Heeeehh-heeeeh-heeehh.,... coba bayangkan saja siapa
yang membawa kantong rangsum kering itu....?" jengek
Pek-li Hiang sambil tertawa dingin tiada hentinya.
Lam-kong Pak segera berkelebat menyembunyikan diri
keatas sebuah pohon besar, ketika ia menengok kebawah
tampaklah kantong rangsum yang dibawa Malaikat raksasa
Loo Liang-jen telah kosong melompong, sementara tiga
orang dara cantik mengikuti dibelakangnya.
Sementara itu, ketika cu Li-yap melihat kantong
rangsumnya telah kosong, dengan gusar ia segera menegur:
"Loo tua, kemana larinya rangsum kering itu?"
"Aduuuh...maaf nona.... rangsum.... rangsum kering itu
sudah berpindah semua kedalam perutku, padahal...paa...
padahal..." rengek Loo Liang-jan dengan muka masam.
"Padahal kenapa? engkau memang dasarnya gentong
nasi... sekali gentong nasi selamanya tetap gentong nasi"
"Padahal aku cuma setengah kenyang belaka, waah ..
selama aku Loo-tua mengikuti nona bertiga, setiap hari
musti menahan lapar.. belum pernah aku merasa kenyang
barang satu haripun. . . aaai teringat ketika Lam-kong sauya
masih berada bersama aku, oooh betapa nikmatnya aku
Loo-tua, setiap hari aku selalu kenyang dan puas.., aku
masih ingat ada satu kali dia pernah mencukongi aku
makan Liang-jen Loo ..nyaamm...nyaaamm,..aduuuh
lezatnya"
"Hmm kenapa engkau ungkap tentang dirinya lagi?"
tegur cu Li Yap dengan suara dalam. " kami sudi bertemu
dengan dirinya lagi?"
Lam-kong Pak yang mendengar pembicaraan itu diam2
menghela napas sedih, sementara ia hendak berlalu
mendadak terdengar Yu Tien berkata:
"Adik berdua tak usah menyalahkan dirinya, ia memang
berkekuatan besar dengan daya makanan yang
mengejutkan, tentu saja tak bisa dibandingkan dengan
keadaan kita, selama dia ikut Lam-kong Pak memang tak
pernah menderita, tentang soal ini aku tahu jelas,
sedangkan mengenai adik Pak...dia...."
Berbicara sampai disini ia berhenti sebentar, lalu dengan
terbata2 sambungnya lebih jauh: "Aku perCaya ia tak akan
melakukan perbuatan terkutuk yang memalukan seperti itu"
cu Li Yap segera mendengus dingin.
"Hmmm lalu apakah kita yang memfitnah dirinya?" ia
berseru, "Siau-hong toh tiada hubungan sakit hati apapun
dengan dirinya"
"Berdiri sebagai seorang perempuan- sebenarnya tidaklah
pantas bagi enci untuk merendahkan derajat kaum wanita.
tapipada umumnya perkataan seorang wanita memang tak
boleh diperCaya dengan begitu saja, oleh sebab itulah para
pujangga pernah berkata: ^wanita dan manusia rendahlah
yang sukar diperCayai. siapa tahu kalau siau-hong memang
sengaja mengaco-belo serta menfitnah diri adik Pak?"
= =000000= =
PEK LI HIANG membungkam dalam seribu bahasa.
SedangKan cu Li Yap kembali mendengus dingin dan
berkata:
"Dugaan semacam itu sama sekali tak ada dasarnya, kita
tak boleh menilai atau menodai akhlak siau-hong secara
sembarangan, kita tak boleh menduga yang bukan2
terhadap perbuatan gadis itu dan sebaliknya malah
mempercayai perkataan dari Lam-kong Pak?"
Mendadak sesosok bayangan manusia berkelebat lewat.,
setibanya ditengah kalangan orang itu segera berkata:
"Kalian keliru besar didalam kenyataan dalam peristiwa
tersebut memang Siau-hong lah yang sudah berbicara tidak
karuan serta menodai nama baik Lam-kong Pak. dalam hal
ini siau-te bersedia menjadi saksi"
orang yang baru datang bukan lain adalah Liu Hau
Siang, ia merasa berterima kasih kepada Lam-kong Pak
karena beberapa kali jiwanya diselamatkan. karena itu
sesudah mengetahui tentang pembicaraan beberapa orang
gadis itu secara kebetulan. ia segera menampilkan diri
untuk mencuci bersih fitnahan yang dilontarkan keatas
tubuh Lam-kong Pak itu.
"Oooh.... kiranya Liu tayhiap yang datang." kata cu Li
Yap. "apakah perkataan dari Liu tayhiap itu didasarkan
bukti-bukti yang sangat kuat ?"
Dengan wajah tersipu-sipu karena malu, Liu Hau Siang
menhela napas panjang.
"Aaaii didalam kenyataan bukan saja Lam-kong pak
menjadi korbannya, aku orang she liupun sudah merasakan
akibat dari perbuatan yang terkutuk itu"
Maka sianak muda itupun segera berCerita bagaimana
ciu cien cien membinasakan Liu Hui Yan dan secara
kebetulan diketahui oleh Lam-kong pak dengan
memperhubungi siau Hong berulang kali mencelakai
pemuda Lam-kong dengan mencekoki obat pemabuk dan
obat perangsang kepadanya, maka sesudah bertemu muka
pemuda itu berhasrat membinasakan dirinya,
Siapa tahu gadis itu berteriak minta tolong, kebetulan
tiga nona lewat disana, maka Siau Hong segera berfitnah
Lam-kong Pak dengan mengatakanya hendak memperkosa
dirinya hingga akhirnya terjadilah kesalah pahaman itu.
Mendengar penjelasan tersebut. ketiga orang gadis itu
merasa amat terperanjat, paras muka mereka berubah hebat
dan air mata bercucuran membasahi pipinya.
Sekarang mereka baru menyesal atas perbuatan mereka
yang sudah dilakukan atas diri Lam-kong Pak, sikap yang
sangat keterlaluan itu sudah tentu tak dapat diterima oleh
sang pemuda yang berwatak keras itu.
Akhirnya ketiga orang dara muda itu menangis terisak
karena sedihnya yang bukan kepalang....
"Nona bertiga tak usah bersedih hati." hibur Liu Hau
Siang, "beberapa hari berselang aku orang she Liu pernah
berjumpa muka dengan Lam kong-heng, bukan saja ia sehat
wal'afiat bahkan tenaga dalamnya telah memperoleh
kemajuan yang amat pesat"
"Bolehkah aku mengetahui dengan cara apakah Liu
tayhiap bisa terperangkap. dan apa pula yang terjadi atas
dirimu?" tanya Yu Tien beberapa saat kemudian.
"Ini...ini... aku sudah dicekoki obat perangsang
sehingga...sehingga...."
Tiga orang gadis muda itu bukan gadis yang bodoh,
tentu saja mereka tahu apa yang dimaksudkan, sesudah
dipikir kembali mereka segera menyadari bahwa Siau Hong
benar2 bukan seorang manusia baik, gadis2 itu jadi
mendongkol dan menggertak gigi tiada hentinya karena
marah bercampur benci.
Setelah Liu Hau Siang berpamitan dan berlalu dari sana,
tiga orang gadis itu saling menggerutu dan mengeluh tiada
hentinya. Beberapa saat kemudian, Yu Tien berkata:
"Sekarang kita tak usah saling menggerutu dan
menyalahkan, siapapun diantara kita tak ada yang salah,
kalau mau mencari yang salah maka orang itu bukan lain
adalah Siau Hong perempuan rendah itu, satu2nya
perbuatan yang harus segera kita lakukan adalah mencari
jejak adik Pak"
"Beberapa hari terakhir ini dalam dunia persilatan secara
beruntun telah terjadi beberapa kali peristiwa besar, tapi ia
tak pernah memunculkan diri...." kata Pek-li Hiang, "aku
rasa mungkin perasaan hatinya sudah tawar dan mulai
sekarang sulitlah bagi kita untuk berjumpa kembali dengan
dirinya"
"Begini saja" kata cu Li Yap kemudian, "kita berempat
dibagi menjadi dua rombong an, aku dan adik Hiang satu
rombongan melakukan pengusutan kearah timur menuju ke
selatan, sedang enci Yu dan Loo-tua mencari dari arah
barat menuju keutara, perduli ada atau tidak jejaknya besok
malam kita harus mengumpulkan kembali disini,
bagaimana pendapat kalian?"
Lam-kong Pak yang mendengar pembicaraan itu merasa
sangat terharu, tapi ketika ia terbayang kembali peristiwa
yang terjadi hari itu, dalam hati segera berpikir:
"Akan kusuruh kalian ribut dan kepayahan lebih dahulu,
daripada lain kali sedikit2 lantas ngambek dan marah"
Empat orang itu telah terbagi jadi dua rombongan dan
berlalu dari situ, Lam-kong Pak segera loncat turun dari
atas pohon, sementara ia masih mempertimbangkan akan
mengejar rombongan yang mana, mendadak terdengar
suara bentakan keras berkumandang tidak jauh dari sana.
jelas suara bentakan itu berasal dari Loo Liang-jen-
Sianak muda itu sadar bahwa mereka pasti telah bertemu
dengan musuh tangguh. ia tak berani berayal lagi, sambil
enjotnya badan laksaca kilat ia meluncur kearah mana
berasalnya suara tadi.
Jeritan ngeri yang memilukan hati bergema kembali
diangkasa, memecahkan kesunyian yang mencekam hutan
belantara itu, Lam-kong Pak tercekat hatinya, ia percepat
gerakan tubuhnya menyusul kearah mana terjadinya
peristiwa itu.
Sesosok manusia berbentuk aneh sedang menghajar Loo
Liang-jan hingga tergetar mundur tujuh delapan langkah
kebelakang, kemudian dengan suatu gerakan yang terkutuk
mencengkeram dada Yu Tien-
Sekarang Lam-kong Pak dapat melihat jelas bentuk
badan manusia itu dari atas kepala sampai kekaki, orang itu
membungkus tubuhnya dengan kain hijau, dari balik ujUng
baju sebelah kirinya muncul suatu cakar berbulu yang besar
dan mengerikan.
pemuda itu segera sadar babwa makhluk aneh inilah
yang secara beruntun telah memperkosa dan membunuh
beberapa orang gadis muda, ia segera membentak keras dan
menerjang kedepan-
Rupanya makhluk aneh itu merasa segan dan takut
terhadap Lam-kong Pak, ketika menyaksikan datangnya
terjangan itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun ia putar
badan dan melenyapkan diri dibalikpepokonan yang lebat.
Terihatlah tulang dada Yu Tien remuk dan hancur tak
keruan, kematiannya mengenaskan sekali, Loo Liang-jan
berdiri menjublak ditempat semula, air mata sebesar kacang
kedelai mengalir keluar tiada hentinya membasahi pipi dan
bajunya.
Lam-kong Pak menggertak gigi menahan golakan hawa
amarah dalam dadanya, sepasang mata berubah merah
membara, tubuhnya sedikit gemetar dan napsu membunuh
menyelimuti seluruh wajahnya, ia tak menyangka kalau
kehidupan Yu Tien bakal diakhiri dengan keadaan yang
demikian mengerikan.
"Sreeet.. Sreeet..." dua sosok bayangan manusia
meluncur masuk kedalam gelanggang, mereka adalah Pek-li
Hiang dan cu Li Yap yang berlalu jauh, ketika mendengar
jeritan ngeri itu mereka segera menyusul kembali.
Ketika dua orang gadis itu menyaksikan seorang
manusia tembaga berdiri disamping Yu Tien dan melihat
pula gadis she Yu itu mati dalam keadaan mengenaskan,
mereka segera mengira manusia tembaga itulah yang sudab
turun tangan, hawa amarah berkobar dalam benaknya.
Dua orang gadis itu membentak keras, mereka ber-sama2
melancarkan satu pukulan dahsyat kearah dada Lam-kong
Pak.
Tenaga dalam yang dimiliki dua orang gadis itu luar
biasa sekali, Pek-li Hiang pernah salah makan buah merah,
sedang cu Li Yap menguasai ilmu sakti dari Payung
sengkala. gabungan tenaga dari kedua orang ini bisa
dibayangkan betapa dahsyatnya.
Lam-kong Pak mendengus dingin, dengan mengerahkan
tujuh bagian tenaga dalamnya ia dorong telapaknya
kemuka untuk menyambut datangnya ancaman tersebut.
"Blaaam..." benturan keras mengakibatkan suara ledakan
yang memekikkan telinga, dua orang gadis itu terdorong
mundur sejauh lima langkah dari tempat semula. hal ini
semakin mengobarkan hawa amarah dalam dada dua orang
gadis itu.
"Bangsat bajingan sialan.... sesudah membunuh orang.
engkau masih berani mengumbar napsu?" hardiknya keras2.
"Eeeei... kalian keliru... kamu berdua keliru besar" teriak
Loo Liang-jan, "nona Yu bukan mati ditangannya...."
Dua orang gadis itu terperangah. "Kalau bukan dia yang
membunuh, siapa yang melakukan pembunuhan
tersebut..?" tanya mereka hampir berbareng.
"seorang manusia aneh.. ooh, bukan seekor makhluk
aneh yang sangat mengerikan"
"Macam apakah makhluk aneh itu? mengapa engkau
tidak berusaha untuk melindungi dirinya?" bentak cu Li
Yap gusar.
"Ketika aku Loo-tua menyambut serangan yang
dilancarkan makhluk aneh itu, badanku terpental hingga
sejauh beberapa tombak. pada waktu itulah makhluk aneh
itu menjulurkan cakar bulunya yang besar dan mencekeram
nooa Yu sampai mati"
"Apa? tangan berbulu ?" jerit dua orang gadis itu dengan
hati terperanjat.
"TIDAK salah, tangan berbulu itu panjang dan besar
sekali, lagi pula memiliki kekuatan yang besarnya luar
biasa, tatkala ia lihat kehadiran manusia tembaga itu segera
melarikan diri ter-birit2"
Lam kong Pak tertawa dingin dengan seramnya.
"Heeeh.. heeehhh...heeh... kalian tak bisa menghadapi
setiap persoalan dengan hati yang tenang. tapi mengikuti
emosi dan angkara murka. sedikit lantas turun tangan
melukai orang... Hemm kamu berdua sungguh tolol dan tak
berguna. Huuh kalau aku tidak memandang diatas wajah
Pek-li Gong dan cu Hong Hong, pasti akan kuberi pelajaran
setimpal kepada kalian berdua"
Dua orang gadis itu tahu bahwa mereka telah salah
menuduh orang, maka walaupun ditegur mulutnya tetap
membungkam dalam seribu bahasa, menyaksikan keadaan
Yu Tien yang mengerikan, mereka menangis ter-sedu2.
Dalam kenyataan pada waktu itu pakaian yang
dikenakan Lam-kong Pak sudah basah oleh air mata, hanya
saja orang lain tidak melihat keadaannya.
Dengan suara berat Lam-kong Pak berkata, "Boponglah
jenasah gadis itu, ikutilah aku"
Pek-li Hiang segera membopong tubuh Yu Tien, tiga
orang itu berlalu mengikuti dibelakang Lam-kong Pak.
Setibanya didepan pusara ciu cien cien sekalian, pemuda
itu berkata kembali. "Kebumikan tubuhnya jadi satu dengan
mereka"
"Apa maksud cianpwe dengan perbuatan itu?" seru cu Li
Yap agak terCengang-
"Aku tahu kalau kalian semua adalah calon-calon istri
dari Lam-kong Pak bukankah begitu?"
"Darimana cianpwe bisa tahu dengan begitu jelas?"
"Aku adalah kakek bersedih hati. terhadap semua
kejadian yang menyedihkan hati dari orang yang sedang
bersedih hati mengetahui bagaikan melihat jari tangan
sendiri, tentu saja kalau cuma persoalan itu saja aku lebih
dari tahu"
"coba tebaklah cianpwee, apakah kami mempunyai
persoalan yang menyedihkan hati?" tanya Pek-li Hiang.
"menurut air muka kalian berdua, bintang bencana
sedang bersinar terang, kesialan sudah diambang pintu,
tentu saja ada persoalan yang menyedihkan hati kamu
sekalian. bahkan dalam seratus hari mendatang kalian harus
lebih ber-hati2"
Dua orang gadis itu merasa amat terperanjat, seru
mereka hampir berbareng: "Bencana apa yang hendak kami
hadapi? harap cianpwee suka memberi keterangan"
"Bocah perempuan yang mati sekarang dan ciu cien cien
adalah contoh yang paling jelas. makhluk aneh itu khusus
merusak kaum wanita, lagipula diperkosa lebih dulu
sebelum dibunuh, masa ia mau lepaskan kalian dengan
begitu saja?"
Dua orang gadis itu semakin ketakutan. cu Li Yap
berseru: "cianpwee, dapatkah engkau tebak kesedihan
apakah yang sedang kami alami??"
"Menurut penglihatanku. kesedihan yang kalian alami
sekarang adalah hasil dari-pada mencari penyakit buat diri
sendiri, sekalipun aku tidak terangkan rasanya dalam hati
kalian jauh lebih jelas"
Dua orang gadis itu merasa batinnya terpukul, untuk
beberapa saat lamanya mereka tak mampu mengucapkan
sepatah katapun"
Kuburlah bocah perempuan itu jadi satu dengan yang
sudah ada." perintah Lam-kong Pak lebih jauh. "tulis pula
kata-kata diatas batu nisan, terangkan kalau dia adalah istri
dari Lam-kong Pak"
"Hmm kalau cianpwee mengetahui dengan jelas semua
orang yang sedang bersedih hati dikolong langit, tolong
tanya Lam-kong Pak adalah seorang baik2 atau seorang
jahat?"
"Dia orang baik atau jahat mestinya kalian lebih tahu
hubungan antara pria dan wanita baru bisa harmonis jika
mereka saling percaya mempercayai dan saling menyelami
perasaan masing2... Hmmm kalau rasa cinta kalian kurang
teguh dan tidak kokoh, masa depan kalian boleh dikata
terlalu berbahaya."
Sesudah berhenti sebentar, sambungnya lebih jauh:
"Mulai sekarang kalian tak boleh saling berpisah lagi, paling
sedikit harus berkumpul tiga sampai empat orang. lagipula
sikap kalian harus lebih waspada dan hati2, Nah nasehatku
hanya sampai disini, selamat tinggal..."
Selesai berkata dengan cepat ia meluncur keudara dan
berlalu dari sana, dikarenakan usia Yu Tien lebih besar.
lebih tahu urusan dan lagi rasa cintanya jauh lebih
mendalam daripada cintanya terhadap gadis manapun. oleh
sebab itu sianak muda itu segera ambil keputusan untuk
mencari makhluk aneh itu sampai dapat.
Setelah berlarian beberapa lijauhnya dan melewati
sebuah bukit yang tinggi, mendadak ia temukan ada tiga
orang sedang berdiri saling berhadapan ditepi hutan,
rupanya mereka siap bertarung.
Lam-kong Pak terkejut. sebab ketiga orang itu adalah
dua orang manusia tembaga dan kakek ombak menggulung,
ketika itu kakek ombak meuggulung tidak mengenakan
pakaian tembaga.
Terdengar gembong iblis itu sedang berkata:
"Meskipun aku tidak tahu siapakah kalian- tapi setelah
perkumpulan ombak menggulung berdiri, semua jago silat
baik dari golongan putih maupun dari golongan hitam
harus menggabungkan diri dengan kami, jika kalian tak
suka mendengarkan nasehatku. janganlah menyesal
dikemudian hari"
"cita-cita yang berbeda tidak akan saling berkomplot."
seru salah seorang diantara dua manusia tembaga itu. "iblis
sesat tidak akan berhasil menguassi seluruh jagad" Kakek
ombak menggulung jadi amat gusar terlaknya:
"Kalau aku hendak membereskan kalian berdua,
sekalipuntak usah mengandalkan payung sengkala juga
dapat, mari-mari, mari....sambutlah dahulu tiga buah
pukulanku" Sambil berkata dua telapak dirapatkan, lalu
didoreng kedepan sejajar dada.
Dari nada pembicaraan itu Lam-kong Pak sudah dapat
mengenali bahwa dua orang manusia tembaga itu bukan
lain adalah Padri Naga dan imam Harimau, dalam hati
segera pikirnya:
"Dengan tenaga gabungan dari kedua orang ini rasanya
untuk menyambut serangan dari kakek ombak mengulung
masih bukan merupakan satu persoalan-..."
Siapa tahu, baru saja ingatan tersebut lewat
mendadak..."Blaaam" pasir dan debu beterbangan
diangkasa, dua orang manusia tembaga itu terpental
mundur satu langkah kebelakang.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat, ia tak menyangka kalau tenaga gabungan dua
orang manusia tembaga itu ternyata masih kalah setingkat
dari lawannya. tidak aneh kalau iblis tua itu lagaknya sok
sekali.-
Rupanya dua orang manusia tembaga itu tidak puas
dengan hasil serangan tersebut kembali mereka membentak
keras dan melancarkan satu pukulan-
Dalam serangannya kali ini mereka telah mengerahkan
segenap kekuatan yang dimilikinya, deruan angi npukulan
mengibarkan ranting dan daun-.."Blaaaam". ditengah
benturan keras, kembali dua orang manusia tembaga itu
terdorong mundur satu langkah kebelakang.
Dengan terjadinya bentrokan kedua masing-masing
pihak telah mempunyai gambaran atas kekuatan masing2,
kenyataan membuktikan bahwa tenaga dalam yang dimiliki
iblis tua itu betul2 hebat.
"Kalau kalian berdua bersedia masuk kedalam
perkumpulan kami, akan kuberi kedudukan yang tinggi
kepada kalian-" kembali kakek ombak menggulung berkata,
"aku tak akan memendam bakat bagus, aku harap kalian
suka berpikir tiga kali sebelum ambil keputusan"
Dua orang manusia tembaga itu tertawa terbahak-bahak.
mendadak mereka enjotkan badannya dan berlalu dari situ.
Kakek ombak menggulung siap menghadang jalan
perginya. tiba2 sesosok bayangan manusia melayang turun
ketengah gelanggang, gerakan tubuhnya sama sekali tidak
menimbulkan suara se-akan2 sukma gentayangan.
Kakek ombak menggulung merasa terperanjat. ia lihat
pendatang berperawakan tinggi berjubah merah api dan
memakai kain kerudung merah diatas kepalanya sehingga
yang kelihatan hanya sepasang matanya belaka.
"Siapa engkau ???" bentak kakek ombak menggulung.
"apakah engkau datang karena mencari aku??"
ManuSia aneh baju merah itu hanya mengangguk dan
sama sekali tidak berbicara.
Kakek ombak menggulung tertawa dingin, kembali
ujarnya: "Bag us, kalau engkau tak mau bicara, sambutlah
dahulu sebuah pukulanku ini...."
Dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar delapan
bagian ia lancarkan sebuah pukulan kedepan,
Manusia baju merah itu sama sekali tidak
menghindarkan, diapun dorong telapaknya menyambut
ancaman tersebut dengan keras lawan keras.
"Blaaam..." bumi menggoncang pasir beterbangan,
manusia aneh baju merah itu hanya tergetar mundur sejauh
setengah langkah sebaliknya kakek ombak menggulung
terdorong sampai satu langkah setengah.
Hampir saja Lam-kong Pak menjerit tertahan saking
kagetnya, ia tak mengira kalau tenaga dalam yang dimiliki
orang itu satu tingkat lebih tinggi daripada kakek ombak
menggulung, pemuda itu mulai men-duga2 siapakah
gerangan orang itu?
Kakek ombak menggulung tak kalah kagetnya
menghadapi kenyataan tersebut, sebenarnya dia hendak
mengandalkan kehebatan payung sengkala untuk merajai
kolong langit dan perkumpulan ombak menggulung akan
memimpin umat persilatan.
Siapa sangka mendadak muncul seorang manusia aneh
baju merah yang memiliki tenaga dalam sangat tinggi,
bahkan ilmu meringankan tubuhnya jauh diatas kepandaian
sendiri, sudah tentu rasa kaget yang dialaminya pada saat
ini sukar dilukiskan dengan kata-kata.
"Bukankah kedatanganmu kemari adalah karena payung
sengkala?" hardik kakek ombak menggulung.
Manusia aneh baju merah itu tetap membungkan dalam
seribu bahasa, ia cuma gelengkan kepalanya sebagai tanda
bahwa ia tidak berambisi terhadap senjata mustika itu.
Kalau tujuan kedatangannya bukan karena payung
sengKala maka sekarang dapat dibuktikan bahwa
kedatangannya adalah untuk mencari satori.
Sekali lagi kakek ombak menggulung menghimpun
sepuluh bagian tenaga murninya dan mengirim satu
pukulan lagi.
Dalam sekejap mata puluhan tombak disekitar tempat
itupenuh diliputi oleh debu dan pasir yang beterbangan
diangkasa, hawa hitam meng-gulung2 bagaikan hembusan
taupan, pohon dan tumbuh2an berguguran ke atas tanah.
Manusia aneh baju merah itu sama sekali tidak berkelit,
diapun mendorong telapaknya untuk menerima serangan
itu.
"B la a am..." laksana guntur yang
menyambarpermukaan bumi, ledakan dahsyat bergelegar
diangkasa, kakek ombak menggulung terdorong mundur
sejauh tiga langkah kebelakang. ementara manusia aneh
baju merah hanya mundur satu langkah setengah.
s
= =ooooooo= =
KENYATAAN sekarang membuktikan bahwa tenaga
dalam yang dimiliki manusia aneh baju merah itu jauh lebih
tinggi satu tingkatjika dibandingkan dengan kakek ombak
menggulung.
Kun Tun-siu merasa amat terperanjat, ia segera merogoh
kesakunya dan ambil keluar payung Sengkala yang
memancarkan cahaya ke-merah2an- teriaknya dengan
geram: "Sambut lagi seranganku ini"
Manusia aneh baju merah itu hanya tertawa dingin,
seperti selambar kertas yang enteng sekali enjot badan ia
sudah melenyapkan diri daripandangan mata.
Kakek ombak menggulung merasa tercengang, ia
tahupihak lawan bukan kabur karena takut dengan payung
Sengkalanya, sebab orang itu memiliki g era kan tub uh
yang sang at aneh.
Lam-kong Pak tak mau membuang kesempatan yang
sangat baik ini, mengunakan kesempatan ketika kakek
ombak menggulung sedang tertegun- ia salurkan ilmu
meringankan tubuhnya hingga titik tertinggi, sekali
berkelebat ia sambar payung sengkala tersebut.
Gerakan tubuhnya ini bukan saja sangat cepat bahkan
sukar dilukiskan dengan kata2, tetapi kakek ombak
menggulung bagaimana pun juga merupakan seorang
gembong iblis yang luar biasa, ia segera menyadari akan
bahaya dan sembari putar badan melepaskan satu babatan
kilat.
"Bluuum.,," masing2 pihak tergetar mundur satu langkah
kebelakang.
Lam-kong Pak merasa kan tenaga dalamnya masih kalah
setingkatjika dibandingkan dengan musuhnya. ia merasa
terperanjat .sebab hal ini menunjukkan bahwa ia masih
selilih jauh kalau dibandingkan dengan manusia aneh baju
merah.
Kakek ombak menggulung tertawa seram. diaangkat
payung sengkalanya tinggi2, dan selangkah demi selangkah
majU mendekati sianak muda itu.
Lam-kong Pak sadar bahwa tenaga dalamnya masih
kalah setingkat jika dibandingkan dengan lawannya, apa
lagi sekarang ia membawa payung sengkala bisa
dibayangkan sampai dimanakah dahsyatnya serangan
orang.
Tapi ia adalah seorang pemuda keras kepala. baginya
hanya ada maju dan tiada mundur. tentu saja ia tak sudi
melarikan diri karena tahu bukan tandingan.
Kakek ombak menggulung tertawa seram tiada hentinya.
sambil mendesak kedepan serunya berulahg kali:
"Heeeh-heeeh-heeehh... aku akan memaksa engkau
untuk memperlihatkan wajah aslimu"
Payung sengkala itu memancarkan cahaya merah yang
amat menyilaukan mata. membuat siapapun yang
memandang terasa ber-kunang2 dan pusing tujuh keliling.
benda tersebut benar- benar suatu benda mustika yang
langka dari dunia persilatan , Lima langkah.... Tiga
langkah....
Mendadak kakek ombak menggulung membentak keras.
Payung sengkala direntangkan lebar-lebar.... diiringi
ledakan dahsyat senjata mustika itu menekan batok kepala
pemuda itu.
Disaat yang amat kritis itulah. tiba-tiba serentetan cahaya
merah laksana kilat meluncur kedalam gelanggang. Kakek
ombak Menggulung terperanjat buru-buru ia melancarkan
satu pululan-
Ledakan dahsyat kembali bergeletar diangkasa,
bayangan manusia saling berpisah dan tahu-tahu kakek
ombak menggulung sudah terlempar hingga sejauh tujuh
langkah dari tempat semula.
Ternyata manusia aneh baju merah yang telah pergi telah
muncul kembali disitu,
Lam-kong Pak amat terperanjat, ia bukan kaget karena
tenaga dalam yang dimiliki manusia baju merah itu terlalu
tinggi, tapi disebabkan karena jurus serangan yang barusan
dia pergunakan ternyata adalah jurus ampuh dari ilmu
payung sengkala, dan jurus tersebut belum pernah dilihat
olehnya sebelum ini.
Sementara pemuda itu masih berdiri tertegun manusia
aneh baju merah itu sudah lenyap dari pandangan,
sedangkan kakek ombak menggulung membentak keras dan
segera mengejar lawannya.
Lam-kong Pak benar- benar amat terperanjat, ia heran
dan kagum atas kedahsyatan ilmu silat yang dimiliki
manusia baju merah itu, jelas tenaga gabungan beberapa
orang manusia tembaga masih bukan apa-apa jika
dibandingkan dengan orang itu.
Lagipula rupanya manusia aneh baju merah itu sengaja
memancing pergi iblis tua itu sehingga ia bisa lolos dari
bahaya kematian-
Jarak hari itu sampai bulan lima tanggal lima masih ada
satu bulan lamanya. teringat akan kematian dari Yu Tien,
ciu It Bun dan ciu clen clen tanpa terasa Lam-kong Pak
menghela napas sedih.
Tiba-tiba segulung desiran angin dingin berhembus
lewat, seorang kakek desa berbaju biru tahu-tahu sudah
berdiri dibelakang tubuhnya. Lam-kong Pak segera
memberi hormat dan berkata.
"Jejak cianpwee amat rahasia bagaikan naga sakti yang
kelihatan kepala tidak nampak ekornya, bolehkah aku
mengetahui siapa nama besarmu?"
"Bukankah engkau adalah kakek bersedih hati? menurut
apa yang kudengar kakek bersedih hati sudah tersohor sejak
puluhan tahun berselang, kalau dihitung dari usianya jelas
tidak berada dibawahku, kenapa engkau malah sebut aku
sebagai cianpwee?"
"Karena pelbagai alasan, mau tak mau terpaksa
boanpwee harus menyaru sebagai manusia tembaga, aku
harap cianpwee bersedia merahasiakan persoalan ini"
"Apakah sedang menghindarkan diri dari keributan
dengan bocab2 parempuan itu?"
"Tidak yang paling penting boanpwee ingin tahu
siapakah ketiga orang manusia tembaga itu? siapakah
pangcu dan perkumpulan bulu hijau? serta siapakah...."
"Siapakah aku? bukan begitu?"
"Sedikitpun tidak salah menurut dugaan boanpwee,
kemungkinan besar cianpwae adalah salah seorang diantara
tiga manusia tembaga itu"
"Sekarang engkau tak usah ter-buru2 untuk menyelidiki
asal usul dari beberapa orang itu, yang paling penting
adalah terlatih ilmu silat dengan lebih tekun dan rajin-
Ketahuilah selewatnya bulan lima tanggal lima kakek
ombak menggulung akan melakukan pembantaian secara
besar2an, apa yang kuucapkan bukan gertak sambal atau
sengaja hendak menakut-menakuti dirimu, payung sengkala
sudah terjatuh ketangannya dan tiada seorang manusia pun
yang bisa menandingi dirinya lagi"
"cianpwee. aku lihat engkau menguasahi sepenuhnya
urusan2 yang menyangkut dunia persilatan, aku rasa
engkau pasti mengetahui bukan akan jejak dari ayah dan
guruku?"
"Tentu saja tahu. Mereka berada dalam keadaan baik
dan engkau tak usah menguatirkan keselamatan mereka,
sekarang mereka sedang berlatih ilmu silat dengan tekun
dan rajin untuk sementara waktu tak bisa bertemu dahulu
dengan kalian ibu dan anak"
"Tolong tanya apakah ajahku dan guruku termasuk dua
diantara tiga manusia tembaga itu?"
"Benar atau tidak tak lama lagi engkau akan tahu dan
sekarang aku hendak memberitahukan satu rahasia besar
kepadamu, yakni ilmu silat yang dimiliki pangcu
perkumpulan bulu hijau tidaklah berada dibawah
kepandaian silat dari kakek ombak menggulung."
"Aah hal ini tidak mungkin bisa terjadi?" seru Lam Kong
Pak dengan hati bergetar keras, "kakek ombak menggulung
adilah gurunya ketua perkumpulan bulu hijau, masa ada
murid mempunyai ilmu silat yang jauh lebih tinggi dari
gurunya?"
"Kalau tidak begitu, mana bisa dikatakan sebagai suatu
rahasia besar....? asal engkau suka memperhatikan dengan
lebih seksama maka hal ini akan segera kau temukan, hanya
saja sampai sekarang kakek ombak menggulUng masih
tetap tidak tahU"
"Kenapa ia musti mengelabuhi kakek ombak
Menggulung? apakah ia mempunyai maksud2 tertentu atas
diri kakek ombak menggulung?" tanya sang pemuda dengan
wajah terperanjat.
"Tentang soal itu sih aku kurang jelas Pokoknya diantara
ketua perkumpulan bulu hijau dengan kakek ombak
menggulung terdapat perselisihan juga, mungkinkah
diantara mereka terikat dendam sakit hati? hal ini masih
merupakan suatu tanda tanya besar"
Tiba-tiba dari tempat kejauhan berkelebat datang tiga
sosok bayangan manusia, orang berjalan dipaling depan
adalah malaikat raksasa Loo Liang-jan, dibelakangnya
mengikuti dua orang gadis yakni cu Li Yap serta Pek li
Hiang.
"cianpwee" seru Lam-kong Pak dengan Cepat. "aku
harap engkau suka menjaga rahasia ku,..."
Belum habis ia berkata, kakek desa itu sudah tertawa
teirgelak2 sambil berkata:
"Haaah,..haaah...haah.. .Lebih baik aku pergi saja jadi
engkau pun punya kesempatan untuk bermesraan dengan
mereka"
Selesai berkata, tanpa menunggu jawaban lagi laksana
kilat ia berlalu dari situ. Satu ingatan berkelebat dalam
benak Lam-kong Pak, dia ambil keputusan hendak
menghindari kedua orang gadis itu, dengan cepat tubuhnya
menyembunyikan diri dibelakang batu.
dalam waktu singkat ketiga sosok bayangan manusia itu
sudah tiba ditengah kalangan, terdengar cu Li Yap berseru
keras:
"Sungguh heran barusan seperti melihat ada dua sosok
bayangan manusia berdiri disini, kenapa sebentar saja
sudah lenyap? aku lihat salah satu diantaranya adalah
manusia tembaga"
"Akupun seperti melihat seorang manusia tembaga
berada disini" sambung Pek-li Hiang, "kenapa bisa lenyap
tak berbekas? Mari kita cari disekitar tempat ini, mungkin
saja ia menyembunyikan diri dibalik semak belukar atau
batu karang tersebut."
"ooh... sudah tengah harian lamanya kita berlarian
terus." keluh Loo Liang-jan, "sekarang sudah tiba waktunya
kita menyembah dewa isi perut...waduuh perutku lapar
kembali,.."
cu Li Yap segera tertawa dingin. "Engkau benar2
gentong nasi satu bungkus rangsum kering sudah kau
habiskan seorang diri, sekarang masih mengomel terus
kalau perutnya lapar... sialan benar"
"Aah makanan sedikit seperti itu paling banter hanya
bisa mencuci bibir saja, mana mungkin perutku bisa
kenyang? kalau dilihat begini Lam-kong sau-ya jauh lebih
baik daripada kalian, melakukan perjalanan bersama
dirinya makan minumku terjamin, aku tak usah pusing
kepala karena harus menderita kelaparan"
Tiga orang itu segera memasuki sebuah hutan batu yang
tinggi, tidak lama kemudian terdengar jeritan kaget
berkumandarg memecahkan kesunyian, Lam-kong Pak
merasa amat terperanjat, dengan cepat ia menyusul
ketempat berasal jeritan tadi.
Tampaklah pakaian yang dikenakan Pek li Hiang telah
tersambar robek. belahan dadanya dan gumpalan bola
dagingnya nampak menongol separuh dari balik robekan.
Sesosok makhluk aneh berkain hitam berkerudung hitam
dan memiliki ujung baju kiri yang lebar dan panjang berdiri
disamping Pek li Hiang, tangan berbulunya secara lapatlapat
tersembul keluar dari balik bajunya.
"Aah-. " Lam-kong Pak berseru kaget dia masih ingat
makhluk aneh inilah yang pernah membinasakan ciu cien
cien, Yu Tien serta Siau Hong.
Makhluk aneh itu bersuit aneh dengan suatu gerakan
tubuh yang aneh dan sukar dilukiskan dengan kata-kata, ia
Cengkeram tubuh cu Li Yap.
"Breeet.,." pakaian bagian dada gadis she-cu itu
tersambar robek pula hingga kelihatan sepasang
payudaranya yang putih bersih.
Loo Liang-jan membentak gusar, ia menubruk maju
kedepan sambil melancarkan pukulan... "Bluum ia tergetar
mundur satu langkah lebar kebelakang...
Tangan berbulu yang amat besar dari makhluk aneh itu
seakan-akan jepitan baja yang kuat, ketika menghajar diatas
dada Loo Liang-jan, pakaian yang dikenakan segera koyak
dan kulitnya robek.
Namun ia sama sekali tidak memperdulikan lukanya,
dengan menggunakan telapaknya yang besar ia balas
mencengkeram Cakar bulu dari makhluk aneh itu.
Menghadapi datangnya ancaman semaCam ini, makhluk
aneh itu tak berani menyambut dengan kekerasan ia berkelit
kesamping dan melancarkan satu babatan maut disertai
pukulan hawa khikang.
Lam-kong Pak tertegun menyaksikan peristiwa itu,
Pukulan tersebut jelas merupakan satu pukulan yang
ampuh, mana mungkin seekor binatang mampu
menggunakan ilmu silat yang begitu tingginya?
Sementara ia masih termenung, dua orang gadis itu
sudah membentak keras dan ber-sama2 menubruk kedepan.
cu Li Yap menggunakan ilmu sakti payung sengkaia,
sedangkan Pek-li Hiang menggunakan ilmu pukulan Samho-
it-ciang-hoat... "Ploook Ploook" dua orang gadis itu
tergetar mundur sejauh lima enam langkah dari tempat
semula dengan sempoyongan.
Lam-kong Pak makin terkesiap. ibunya sendiri Sun Han
siang pun tak berani menghadapi serangan gabungan dari
ketiga orang itu seCara sembarangan tak nyana makhluk
aneh itu ternyata dapat mengatasi seCara mudah, ini
menunjukan bahwa kepandaian silatnya betul2 lihay sekali.
cakar bulunya yang besar dan luar biaSa panjangnya itu
dengan membawa hawa khikang dan desiran angin tajam,
menguaSahi daerah SeluaS empat tombak. memaksa ketiga
orang itu terdesak hebat dan kaCau tak karuan.
Kendatipun begitu. makhluk aneh itupun tak mungkin
bisa melukai tiga orang tersebut dalam waktu singkat.
Mendadak... ,makhluk aneh itu merogoh kedalam
sakunya dan ambil keluar sebuah botol porselen. kemudian
diguyurkan kearah wajah dua orang gadis tersebut.
Lam-kong Pak tercekat hatinya untuk turun tangan
sudah tak sempat lagi, "cesss" sekujur badan Loo Liang-jan
mengepulkan asap kuning, sambil menjerit kesakitan ia
mundur tiga langkah kebelakang.
Lam-kong Pak terperangah menyaksikan kejadian itu.
tapi ia segera mengerti, rupanya dua orang gadis itu sudah
memoleskan air penawar raCun diatas wajah dan tubuhnya,
maka dari itu tidak sampai menderita luka bakar yang
hebat.
Makhluk aneh itupun kelihatan agak tertegun sewaktu
dilihatnya air raCun itu bukannya berhasil melukai dua
orang gadis itu, sebaliknya malah melukai Loo Liang-jan,
ketika itulah Lam-kong Pak telah munculkan diri dari
tempat persembunyiannya.
Sekujur badan makhluk aneh itu gemetar keras, ia tak
tahu slapakah manusia tembaga itu? karena beberapa waktu
berselang telah muncul kembali dua orang manusia
tembaga, satu diantaranya ada seorang yang memiliki ilmu
silat paling dahsyat, ia tak berani mendekati lawannya
seCara gegabah...
Melihat kemunculan Lam-kong Pak. dua orang gadis itu
segera berteriak kegirangan dan lari menghampirinya
sambil berseru:
"LoCianpwee, untung engkau berikan obat penawar
raCun kepada kami, kalau tidak wajah kami sudah hancur
berantakan"
"Berhenti" bentak Lam-kong Pak.
Dua orang gadis itu berhenti dengan hati ketakutan,
katanya kembali:
"LoCianpwee, tangkap saja binatang itu, coba kita lihat
dia adalah manusia atau binatang?"
Lam-kong Pak mendengus dingin, selangkah demi
selangkah ia maju kedepan menghampiri makhluk aneh itu.
Makhluk aneh itu sama sekali tidak berhenti, terlihatlah
dia rentangkan cakar bulunya siap melakukan tubrukan-
"Binatang" hardik Lam-kong Pak dengan suara berat,
"secara beruntun eogkau telah membinasakan Yu Tien, cu
cien cien, Siau Hong, sebenarnya apa tujuanmu?"
Makhluk aneh itu tidak bicara maupun berkutik, ia
hanya menatap tajam sepasang bahu Lam-kong Pak,
seorang jago yang berpengalaman, cukup memperhatikan
bahu lawan sudah dapat meraba apakah ia akan di serang
atau tidak
Lam-kong Pak berpaling memandang sekejap kearah
tubuh Loo Liang-jan yang hangus, hawa amarahnya
berkobar hebat karena hUbungannya dengan malaikat
raksasa erat sekali bagaikan terhadap saudara sendiri.
Diam2 bayi hawa murninya dihimpun, tiba2 sesosok
bayi hawa murni yang kekar sehat muncul dari
selangkangan dan menampakkan diri melalui ubun2.
Makhluk aneh itu menjerit kaget, ia enjotkan badan dan
melarikan diri ter-birit2.
Bayi hawa murni itu sama sekali tidak mengejar lebih
jauh. sebab Lam-kong Pak tahu bahwa bayi hawa murninya
belum berhasil dilatihnya hingga sempurna, ia tak berani
menempuh bahaya, Karena ingatan itu bayi hawa
murninya segera masuk kembali kedalam selangkangan-
Loo Liang-jen sendiri walaupun sudah terbakar dengan
hebatnya, namun ia sama sekali tidak ambil perduli
terhadap lukanya itu, sambil menghampiri sianak muda itu
serunya:
"Lociaopwee, aku dengar nada suaramu se-olah2 sangat
kukenal sekali...."
Sebenarnya Lam-kong Pak hendak mengejar makhluk
aneh itu. tapi setelah mendengar pertanyaan dari Loo
Liang-jan itu, ia jadi terperanjat. buru? menjawabnya,
"Aku belum pernah saling mengenal dengan dirimu,
darimana engkau bisa kenal dengan aku?"
"Aah tidak salah." sambung dua orang gadis itu pula seakan2
berhasil menemukan sesuatu, "nada suara canpwee
tidak terlalu tua, aku merasa pernah mendengarnya disuatu
tempat"
"Ketika aku serahkan obat penawar racun kepada kalian
tempo hari, bukankah kita pernah berbicara satu kali?"
Dua orang gadis itu merasa benar juga perkataan
tersebut, mereka pun tidak mendesak lebih jauh.
"cianpwee. tahukah engkau akan asal usul dari makhluk
aneh itu?" tanya Pek-li Hiang kemudian-
"Sewaktu diadakannya pertemuan manusia tembaga
tempo hari, dari dasar telaga pasir mendadak muncul
sebuah tangan berbulu yang merampas payung sengkala,
kemungkinan besar perbuatan itu dilakukan oleh makhluk
aneh ini, dari sini dapat diketahui bahwa dia adalah
anggota perkumpulan bulu hijau."
"Sebenarnya dia manusia atau binatang ?" tanya cu Li
Yap pula.
"Tentu saja manusia, cuma saja aku tak habis mengerti
dari mana ia bisa memiliki sebuah tangan berbulu yang
begitu besar dan aneh ??"
Mendadak satu ingatan berkelebat dalam benak Lamkong
Pak seakan-akan menyadari akan sesuatu ia berseru
tertahan dan berguman seorang diri
"oooh.,.. mungkin ada orang yang membinasakan seekor
monyet raksasa, memotong lengannya dan disambungkan
pada lengannya?"
Ketika dua orang gadis itu melihat bahwa manusia
tembaga tersebut agaknya sudah menyadari akan sesuatu
dengan cepat mereka bertanya: "Menurut dugaan cianpwee.
siapakah dia?"
"Walaupun aku tak dapat menebak siapakah dia tapi aku
berhasil menemukan suatu kejadian yang mencurigakan."
"Apakah cianpwee dapat beritahu kepada kami,
kecurigaan apa yang berhasil kau dapatkan?"
"Tidak lama berselang ketika aku berada di sebuah bukit
yang terpencil. kudengar ada pekikan monyet yang sedang
kesakitan, aku segera memburu kesana dan kutemukan ada
seekor monyet raksasa terkapar ditengah selokan dengan
lengan kirinya putus dan diatas dadanya tertera bekas
telapak tangan, bulu dada yang terpukul itu pada rontok
semua, ini membuktikan bahwa ia terkena pukulan udara
kosong dari seorang jago lihay, pada waktu itu aku merasa
curiga, monyet raksasa memiliki kekuatan tubuh yang luar
biasa, kawanan binatang buas biasa tak mungkin dapat
melukai dirinya, kalau tak dibunuh jago lihay kenapa
lengan kirinya dikutungi?? sekarang kalau dipikir kembali,
pastilah ada orang yang kehilangan tangan kiri dan hendak
disambung kembali dengan memakai lengan monyet"
"Lengan monyet diatas badan manusia, jadi macam
apakah manusia itu?" ujar dua orang gadis tersebut sambil
gelengkan kepalanya berulang kali.
"kejadian kemungkinan besar dapat terjadi, tabib
kenamaan dimasa lampau Hoa To dapat membelah otak
untuk mengambil tumor masa untuk menyambung sebuah
lenganpun tak bisa?"
Gadis itu berpikir sebentar, mereka merasa benar juga
perkataan tersebut, kalau makhuk itu adalah monyet atau
gorilla maka tak mungkin ia bisa main silat selihay itu,
apalagi sewaktu manusia tembaga itu mengeluarkan bayi
hawa murninya, jeritan kaget yang diperdengarkan adalah
suara manusia...
"cianpwee, siapakah orang itu?" tanya cu Yap. "tak
nyana ia mampu menghadapi serangan gabungan kami
bertiga tanpa menunjukan tanda-tanda kalah"
"Sebenarnya kamu bertiga masih mampu untuk
menangkan dirinya tapi berhubung pakaian kalian berdua
telah robek hingga perhatiannya peCah maka tenaga murni
yang kalian miliki tak dapat dihimpun sebagaimana
mestinya. sedangkan mengenai siapakah dia, asal kalian
berpikir dengan seksama maka akan segera
mengetahuinya.."
Dua orang gadis itu berpikir sebentar ketika mereka gagal
untuk menemukan siapakah orang itu Pek-li Hiang segera
bertanya: "cianpwee, katakanlah siapakah dia?"
Lam-kong Pak tertawa dingin. "Kalian toh dikenal orang
karena Cerdas dan banyak akal? sungguh tak nyana ketika
hendak dipergunakan keCerdikannya, ternyata kalian sama
sekali tidak becus"
Merah padam paras muka dua orang gadis itu karena
jengah, mereka mendengus dingin dan tidak bicara.
Sesudah hening beberapa saat, Lam-kong Pak berkata
kembali:
"Kalau kalian hendak menebak masalah aneh ini maka
per-tama2 harus berpikir dahulu baru2 ini jago silat
manakah yang baru saja kehilangan tangan kirinya...."
Sepasang mata gadis itu terbelalak lebar, mereka menjerit
kaget dan serunya tak tahan:
"Apakah dia adalah Suma Ing?" Lam-kong Pak kembali
tertawa dingin.
"Heeehh ..heehh...heehh... coba bayangkansaja kalau
bukan dia siapa lagi? pertama, belum lama berselang dia
kehilangan tangan kirinya. kedua ia telah merampas air
keras beracun milik salju bulan keenam Tong Hui dan
ketiga kecuali dia siapa lagi yang gemar turun tangan
terhadap kaum wanita, bahkan dengan tindakan yang
begitu brutal ?" Mendengar penjelasan tersebut dua orang
gadis itu merasa kagum dan takluk sekali. "cianpwee benarbenar
sangat itihay boanpwee sekalian merasa amat
kagum....."
"Aku hanya seorang lelaki biasa yang pernah menderita
kheki karena ulah beberapa orang gadis bau yang ada
sekarang hanya seorang kakek bersedih hati "
Dua orang gadis itu tertegun, pikirnya: ^cianpwee ini
pasti pernah dihina oleh kaum wanita kalau tidak mengapa
ia begitu benci terhadap perempuan?"
"ciaepwee " cu Li Yap segera berkata, "Engkau pasti
pernah menderita kerugian ditangan kaum wanita,
bolehkah boanpwee sekalian mengetahui kisahnya ?"
Sejak dahulu Lam-kong Pak sudah ingin melampiaskan
rasa dongkol dalam dadanya ia segera tertawa dingin dan
berkata:
"Hanya perempuan dan manusia rendah yang paling
susah dilayani begitu. ujar pujangga lama itu mengartikan
perempuan itu hatinya gampang berubah menghadap
persoalan tak mau membedakan dulu mana benar mana
salah tapi main pukul dulu dengan emosi,... Hmm
perempuan memang menyebalkan sekali "
"Hmm perkataan dari pujangga besar itu hanya
merupakan suatu perumpamaan belaka toh tidak
mengartikan seluruh perempuan yang ada dikolong langit ?"
"Ketika pujangga itu mengatakan kata-kata tersebut ia
tidak memberi keterangan lebih jauh meskipun tidak
termasuk seluruh perempuan dikolong langit dalam
kenyataan jumlahnya besar sekali "
cu Li Yap segera tertawa dingin.
"Kalau apa yang dikatakan cianpwee benar, boanpwee
jadi menaruh curiga atas pendapat dari pujangga tersebut"
"Apa ? engkau berani menghina pujangga?" seru Lamkong
Pak dengan hati bergetar.
"IHehhh....heehhh....heehhh...jangan salahkan aku
dalam kenyataan dialah yang menghina kaum wanita lebih
dahulu "
"Bagian manakah dari kata-kata Pujangga itu patut
dicurigai?"
Wajah cu Li Yap Cemberut. ia Cibirkan bibirnya yang
kecil dan berkata: "Tolong tanya bagaimana tabiat dari Yau
Sun?"
"Yau Sun adalah Kaisar suci jaman dahulu kala, Para
pujangga memuji akan pahala yang mereka lakukan, nama
besarnya harum dan diketahui setiap masyarakat, mereka
adalah orang2 besar yang terpuji"
cu Li Yap mendengus dingin, kembali ia bertanya:
"Bagimanakah dengan tabiat dari Toa-gi?"
"Toa Gi mengatasi banjir dan menolong rakyat jelata,
walaupun tiga kali dia lewat pintu rumahnya tapi sama
sekali tidak masuk untuk menjenguk keluarnya, ia dianggap
sebagai orang bijaksana yang mementingkan umum
daripada kepentingan pribadi"
"Bagaimana dengan Sian-yang Bun-Bu?"
"Mereka adalah kaisar2 bijaksana dari jaman kuno, tentu
saja tak usah dikatakan lagi"
"Masih ada lagi ciu-kong, apakah engkau katakan dia
adalah seorang suci yang bijaksana?"
"Apa yang musti kukatakan lagi? "jawab Lam-kong Pak,
"para kaisar suci dan pujangga kenamaan itu dikenal oleh
setiap orang, anak keCilpun mengetahuinya, masa engkau
tidak mengakui?"
Kembali cu Li Yap tertawa dingin.
"Hehh ,.heeeh...heehhh... dengarlah orang sekarang
sering berkata bahwa makin hari watak manusia makin
rusak, sekarang banyak orang berwatak rendah dan tidak
ada orang jujur dan polos seperti dulu, dari sini bisa ditarik
kesimpulan bahwa banyak orang mengeluh karena tak bisa
kembali seperti jaman dulu. kalau kita amati seCara
seksama, yang dimaksudkan oleh sementara orang
bukankah perbuatan beberapa orang dijaman dulu bukan?"
"Banyak benar yang kau ketahui, tidak salah, yang
dimaksudkan orang-orang yang berwatak rendah adalah
sesudah Yau. Sun, sian-yang Bun-bu serta ciu kong..."
Tiba-tiba cu Li Yap tertawa Cekikikan.
"Hiiihh...hiihh...hiihh... cianpwee, berbicara tentang
ilmu silat, engkau memang jauh tinggi dari aku, tapi kalau
bicara tentang berdebat rasanya...."
"Rasanya tak bisa menangkan engkau?" sambung sang
pemuda sambil tertawa dingin.
"Boanpwee tidak berani mengatakan begitu. setiap
persoalan harus didasarkan pada alasan tertentu, berdebat
seCara paksa juga tak ada gunanya, aku bukan bicara
seCara sembarangan tapi seCara tiba2 telah menemukan
bahwa para pujangga yang dipuja sebagai orang suci
sebenarnya tidak suci dan patut dihormati cianpwee tak
usah gelisah dulu, dengarkan penjelasanku sebelum
mengumbar hawa amarah"
Setelah berhenti sebentar, gadis itu melanjutkan- "Kaisar
Yau merebut kekuasaan kakaknya, Kaisar Sun merebut
kekuasaan mertuanya, benarkah kejadian ini?"
"Tidak salah, memang begitulah kaisar yang bijaksana
merasa tak puas dengan kelaliman kaisar tak becus, karena
itu mereka rebut kekuasaan untuk kepentingan dan keadilan
umat manusia..."
cu Li Yap tertawa dingin, ujarnya lagi,
"Menurut buku Cerita, gadis dari bukit To-san yang
dipersunting Toa Gi adalah siluman rase, ia melukiskan
dirinya se-akan2 seorang sastrawan dalam cerita Liau-cay.
ia mengatakan dirinya sudah menciptakan keharmonisan
hidup dibukit To-san kemudian mengatakan sewaktu
mengatasi air bah ia telah membohongi siluman, ceritanya
macam Kau Tee Thian dalam cerita see-yu, atau Kiang cu
Gi yang sakti. ia selalu mengingat dendamnya dimana ia
rampas kekuasaan musuhnya dan memaksa musuhnya mati
di pegunungan terpencil, Huuh... perbuatannya itu benar2
tingkah laku seorang manusia rendah yang pintar bohong
dan kibulin orang."
Diam2 Lam-kong Pak gelengkan kepalanya sambil
berpikir: "Tak nyana ia begitu hapal diluar kepala dengan
sejarah...." Sambil tertawa dingin segera ujarnya:
"Apa yang kau ketahui toh dari buku cerita, isinya tak
bisa dipercayai dengan begitu saja"
"Syair yang Bun-bu sebagai pembesar menghianati
kaisarnya, ciu-kong sebagai adik membunuh kakaknya,
apakah perbuatan itu mulia? apakah mereka termasuk
pujangga dan kaisar suci?"
"Ehmm...,"
"Horee..." teriak Pek-li Hiang sambil bertepuk tangan,
"kali ini cianpwee tak bisa menjawab lagi"
Lam-kong Pak benar2 tak bisa bicara lagi, terpaksa ia
mendengus dingin dan berseru:
"Berani bicara sembarangan didepan orang tua, tahukah
kalian bahwa perbuatan itu berdosa?"
cu Li Yap tertawa dingin.
"Heeh.. hehh..,heeh...,rupanya cianpwee karena malu
jadi gusar ya,..?"
"Hmm kalian musti hati2 gerak-gerik makhluk aneh itu
tidak menentu, kalau sampai bertemu lagi dengan dirinya
maka lebih banyak bencana daripada untungnya"
Berbicara sampai disitu, ia melirik sekejap kearah Loo
Liang-jan kemudian menurunkan kantong rangsumnya dan
dilemparkan kepadanya.
Pada waktu itu Loo Liang-jan sedang kelaparan setengah
mati, mencium bau makanan ia segera berteriak.
"Loocianpwee. engkau mirip dengan Lam-kong sau-ya
ku itu, aku mau ikuti dirimu sebab kalau tidak maka aku
bisa mati kelaparan "
"Tidak bisa, dua orang gadis itu perlu perawatanmu, Nah
selamat tinggal" Tanpa banyak bicara lagi ia putar badan
dan berlalu.
= =ooooooooo= =
Lam KONG tak bergerak meninggalkan tempat itu,
belum jauh ia berlalu tiba2 terdengar olehnya bahwa dua
orang gadis itu sedang berbicara dengaa seorang asing,
hatinya agak bergerak dan cepat ia berjalan balik ketempat
semula. dari situ ia mengintip keluar lewat celah batu.
Tampaklah Lak-gwee Soat salju bulan keenam Tong-hui
sedang berdiri dihadapan dua orang gadis itu, sambil
memandang kearah Loo Liang-jan ujarnya:
"Saudara Loo, aku lihat badanmu dilukai oleh air keras
beracun Sam-wi ceng-sui dari perguruan kami, siapa yang
telah turun tangan sekeji itu terhadap dirimu?"
Loo Liang-jen sedang makan bak-pao, mulutnya penuh
dengan makanan- mendapat pertanyaan tersebut dia cuma
bisa aah...Uuh ... uh.,.belaka.
"Seekor mahkluk aneh berlengan monyet telah
mengguyurkan air racun keatas tubuhnya" ujar Pek li Hiang
menerangkan-
"Aaah..." salju bulan keenam berseru kaget, "air racun
Sam wi-ceng-sui dari perguruanku belum pernah digunakan
orang luar"
Berbicara sampai disini. mendadak hatinya bergetar
keras, katanya lebih jauh:
"oooh... benar, beberapa waktu berselang air racun samwi
ceng-siu milik aku orang she Tong sudah dirampas
sebotol oleh Suma Ing, mungKin bangsat itulah yang telah
melakukan perbuatan terkutuk ini"
"Tapi... bagaimana dengan lengan berbulunya itu?
begaimana dengan penjelasanmu tentang soal ini?" kata cu
Li Yap coba membantah,
"masa lengan manusia yang sudah kuntung bisa
disambung dengan lengan dari monyet....??"
"Hal ini kemungkinan juga dapat terjadi." sahut salju
bulan keenam Tong Hui, "ketua dari perkumpulan bulu
hijau serta kakek ombak menggulung sama2 merupakan
manusia aneh yang berkepandaian sangat tinggi, aku rasa
untuk menyambung lengan yang buntung bukan suatu
kesulitan bagi mereka"
"Kalau memang begitu perbuatan terkutuk tersebut
sudah pasti merupakan perbuatan dari Suma Ing bangsat
manusia latnat itu. sebab hanya manusia jadah macam dia
yang dapat melakukan perbuatan yang rendah dan hina
seperti itu." seru gadis-gadis dengan marah,
"heran, mengapa ia selalu mengganggu kami dan
berusaha membinasakan kami berdua entah apa tujuannya
?"
"Kemungkinan besar hal ini dikarenakan Lam-kong
sauhiap aaai...sungguh tak kusangka Suma Ing bisa begitu
bejad moralnya hingga terhadap ibunya sendirinyapun
berani melawan dan terhadap saudara sendiri pun tega
bertindak kejam .... moral bajingan sialan itu sudah hancur
dan tak bisa dlobati, manusia seperti itu harus segera
dilenyapkan dari muka bumi daripada selalu mengacau saja
"
"Tong-tayhiap pernah kah engkau bertemu dengan Lamkong
Pak?" tiba-tiba Pek li Hiang bertanya.
"Sudah lama tak pernah bersua tapi dulu pernah bertemu
satu kali dengan dirinya....."
Bicara sampai disitu ia berhenti sebentar kemudian
sambungnya lebih jauh: "Tujuan Suma Ing merampas botol
air keras beracun Sam wi-ceng-sui milikku adalah untuk
menghadapi Lam-kong Pak serta nona sekalian- ia berbuat
begitu untuk melampiaskan rasa benci dan mendongkolnya,
tapi. ..aneh sekali kenapa ia tidak turun tangan terhadap
nona berdua. sebaliknya malah membuat Loo-tayhiap jadi
hancur badannya dan berada dalam keadaan mengerikan?"
"Tong-tayhiap. engkau tidak tahu," cu Li Yap
menerangkan, "beberapa hari berselang kami telah bertemu
dengan seorang manusia tembaga, ia telah serahkan satu
botol air penawar racun kepada kami menurut
keterangannya air penawar tersebut bisa musnahkan
pengaruh air racun Sam-wi-ceng-siu. ketika kami bertemu
dengan musuh, air penawar itu kami poles kan dulu dimuka
dan badan Kami, oleh sebab itulah kami sama sekali tidak
terluka"
sekali lagi salju bulan keenam Tong Hui berdiri
terperangah.
"Seorang manusia tembaga yang serahkan obat penawar
tersebut kepada nona berdua? aah tidak mungkin, aku orang
she Tong belum pernah memberikan obat penawar racun
kepada manasia tembaga"
"Apakah dalam dunja persilatan dewasa ini kecuali
keluarga Tong dari propinsi Sucuan sudah tak ada orang
lagi yang mampu membuat obat penawar racun?" tanya Pek
li Hiang.
"Sedikitpun tidak salah air penawar racun merupakan
resep rahasia perguruan kami yang tidak diwariskan kepada
orang lain, aku she-Tong berani menyatakan bahwa di
kolong langit tak ada manusia lain yang mampu membuat
air penawar itu,.., heran,.. peristiwa ini benar- benar
mencengangkan hati?"
"Apakah Tong-tayhiap tidak pernah memberikan obat
penawar air racun itu kepada orang lain?" tanya cu Li Yap.
"Tidak lama berselang aku pernah menghadiahkan satu
botol untuk Lam-kong tayhiap.,.." Begitu ucapan tersebut
diutarakan keluar. dua orang gadis itu menjerit kaget
mereka saling bertukar pandangan dan duduknya
perkarapun segera mereka pahami.
"Adik Yap. mungkinkah manusia tembaga yang kita
jumpai tadi adalah dia...?" seru Pek-li Hiang dengan Cepat.
"Sejak dahulu aku sudah curiga karena nada suaranya
membawa suara bocah, sekarang setelah dipikir lebih jauh
tak bakal salah lagi, orang itu pastilah dia "
"Rupanya ia telah tukar nama menjadi kakek bersedih
hati, hal ini pastilah dikarenakan kesalah pahamnya dengan
kita- kita sudah salah menuduh dirinya dengan tuduhan
yang bukan-bukan dalam sedihnya ia telah ganti nama
menjadi kakek bersedih hati ?"
Dalam pada itu Lak-gwee-soat salju bulan enam Tong
Hui telah ambil keluar sebungkus bubuk obat sambil
diserahkan ketangan Loo Liang-jan, pesannya^
"Loo-tayhiap obat ini merupakan obat yang paling
mujarab dari perguruan kami untuk menyembuhkan lukaluka
bakar, obat itu manjur sekali Cepatlah digosokkan
keatas tubuhmu "
Kemudian sambil mengambil keluar sebotol obat
penawar air racun, ujarnya kembali kepada dua orang gadis
itu:
"Mungkin sebotol air penawar obat racun yang nona
berdua miliki sudah hampir habis dipakai, terimalah sebotol
obat penawar ini lagi untuk dipakai"
Dua orang gadis Itu menyatakan terima kasih dan
menerima pemberian tersebut. Lak-gwee-soat salju bulan
keenam Tong Huipun mohon diri dari ketiga orang itu ia
berlalu dari sana.
Dua orang gadis itu berdiri membungkam setelah
kepergian Tong Hui mereka tahu bahwa Lam-kong Pak
merasa sedih sekali mungkin ia sudah tak mau memaafkan
diri mereka lagi.
"Adik Yap mari kita pergi mencari dirinya" ajak Pek li
Hiang kemudian. "Kita tak akan menemukan dirinya aku
rasa dia paling benci terhadap diriku "
"Apakah dia tidak membenci aku ?"
"Kalau keadaanku dibandingkan keadaanmu jauh lebih
baikan, aku masih ingat sekali ketika siau Hong menfitnah
tempo dulu aku pernah menempeleng wajahnya beberapa
kali bahkan mengucapkan pula kata-kata yang tak enak
didengar dia..... dia pasti sangat membenci diriku"
Berbicara sampai disitu tak tahan lagi air mata jatuh
bercucuran membasahi pipinya.
Pek-li Hiang pun menangis karena sedih ia berkata^
"Tidak aneh kalau nada perkataannya kasar sekali, sayang
aku tidak sampai teringat kepadanya pada waktu itu"
"Aku Loo-tua juga sudah mendengar bahwa nada suara
itu adalah nada suara dari Lam-kong sau-ya." teriak Loo
Liang-jen dengan suara lantang, "cuma... pada waktu itu
aku tak berani bicara apa2.., aku kuatir kesalahan"
cu Li Yap yang mendengar perkataan itu kontan saja
tertawa dingin tiada hentinya.
"Hehhh...hehh...hehhh... engkau Cuma tahu makan.
kenapa pada waktu itu tak mau bicara kalau benar2 tahu?
kamu memang sialan...Huuh"
Lam-kong Pak yang mengikuti pembicaraan tersebut dari
tempat persembunyiannya hanya bisa menghela napas
panjang pikirnya:
"Aaai... kalau toh mereka masih menyayangi aku,
akupun tak usah terlalu menyusahkan mereka lagi. biarlah
lain kali kalau mau unjukan diri, aku muncul dengan paras
muka yang asli saja..."
Sekalipun hubungan mereka pernah retak karena salah
paham, namun antara kedua belah pihak masih cinta
mencintai karena itulah setelah ada perjelasan mengenai
persoalan itu dan duduknya perkara sudah menjadi terang,
hubungan yang retak pun bisa dipulihkan kembali seperti
sedia kala.
Diam-diam Lam-kong Pak berlalu dari tempat itu,
ditengah jalan sambil melakukan perjalanan jelas ia
berpikir.
"Rambut hijau milik ketua perkumpulan bulu hijau
adalah rambut yang palsu, lagi pula aku pernah lihat bahwa
gayanya tempo hari luar biasa sekali... asal usulnya
memang sangat mencurigakan, tak nyana sampai kakek
ombak menggulung pun berhasil dibohongi olehnya...."
Sesudah berhenti sebentar. ia berpikir lebih jauh:
"Pada bulan lima tanggal lima kakek ombak menggulung
akan menyelenggarakan pertemuan besar, dalam pertemuan
itu entah mereka sudah manyiapkan rencana busuk atau
tidak? apa salahnya kalau aku gunakan kesempatan yang
sangat baik ini untuk melakukan penyelidikan?"
Setelah ambil keputusan pemuda itu berangkat kemarkas
besar perkumpulan bulu hijau, karena kantong rangsumnya
sudah diberikan Loo Liang-jen maka sesudah isi perut
dikota terdekat, ia langsung berangkat menuju kekota Kayhong.
Dikota tersebut kembali pemuda itu isi perut dan
membeli rangsum kering, kemudian baru berangkat
kemarkas besar perkumpulan bulu hijau.
Suatu bari sampailah pemuda itu disekitar bukit Hu Gousan,
mendadak ia dengar dalam hutan ada suata perempuan
sedang saling membentak. ia memburu kesana...
Ternyata perempuan naga pengasingan cu Hong Hong
sedang ribut dengan Sun Han Siang. Karena masalah yang
terjadi dahulu kala, dua orang itu setingkali cekcok satu
sama lain-
Siang Hong Ti. Pek-li Gong dan Hay-thian siang cho
duduk disamping kalangan, rupanya mereka tak suka
mencampuri urusan orang, berhubung cekcok itu sudah
sering terjadi maka mereka tahu dinasehati juga tak ada
gunanya. Terdengar cu Hong Hong berseru:
"Sun Han Siang, bocah mustikamu sudah lenyap
bagaimana tanggung jawabmu atas keadaan dari putriku?"
Sun Han Siang sedang gelisah karena putra
kesayangannya lenyap tak berbekas dan sampai saat itu
belum ada kabar beritanya, mendengar teguran tersebut
dengan gusar ia menjawab:
"cu Hong Hong karena persoalan ini aku merasa gelisah
sekali, rasa gelisahku mungkin melebihi siapapun- Putrimu
saja tidak Cemas kenapa sih engkau ribut terus kalau
engkau takut putrimu jadi janda kembang lebih baik mulai
sekarang carikan jodoh lagi, aku Han Siang bukan manusia
picik aku takkan mempersoalan hal itu..,.."
cu Hong Hong loncat bangun sambil berkacak pinggang,
bentaknya:
"Putriku tak akan mencari lelaki lain di tempat luaran,
tapi putramu justru sudah terlalu sering mempermainkan
putriku. sesudah dicipipi maka mau dibatalkan? Huuuh...
jangan mimpi urusan bisa segampang itu."
"Kalau putraku masih hendak ia nantikan maka dia
harus sabar menunggu tok sampai sekarang ia masih belum
ketemu "
"Kalau putramu sudah modar??" bentak cu Hong Hong
dengan marah.
"Hmmm.. putrimu mungkin yang sudah modar
selamanya dimoncong anjing memang tak bisa keluar
gadingnya.. .. kalau mulut sudah menyerupai mulut gombal
perkataan apapun langsung meluncur keluar....."
cu Hong Hong teramat gusar ia membentak keras dan
melancarkan sebuah pukulan kearah depan,
Sun Han Siang tak mau unjukkan kelemahannya ia balas
melancarkan pula satu pukulan untuk menyambut
datangnya ancaman tersebut... "Blaaam" ledakan dahsyat
menggeletar diangkasa membuat batang pohon
disekelilingnya pada tumbang dan pasir serta debu
beterbangan memenuhi seluruh angkasa.
Pek-li Gong yang menyaksikan jalannya prrtarungan itu
segera tertawa terbahak-bahak.
"Haaahh ..haaahh, .haahh.. sebenarnya apa yang sedang
kalian lakukan??jika kamu berdua merasa sudah bosan
hidup sebenarnya gampang sekali penyelesaiannya tunggu
saja sampai bulan lima tanggal lima nanti dan pergilah bikin
kekacauan didalam perkumpulan ombak menggulung aku
percaya kakek ombak menggulung pasti akan
menyempurnakan keinginan kalian itu, apa sih gunanya
saling membunuh?"
Dua orang perempuan itu sama sekali tidak ambil gubris,
mereka lanjutkan terus pertarungannya yang berlangsung
kian bertambah seru.
"Enso Lam-kong" teriak Siang Hong Ti pula dengan
suara lantang, "mundur selangkah kebelakang, buat apa sih
ribut2 dengan dirinya??"
cu Hong Hong yang mendengar perkataan itu jadi amat
gusar, ia tarik kembali serangannya dan membentak kepada
diri orang she Siang itu: "Siang Hong Ti, apa yang kau
katakan barusan?"
"Dewasa ini dunia persilatan sedang diliputi kekalutan,
golongan lurus dan golongan sesat sudah saling
bertentangan seCara tajam, siapa kuat dia akan tetap hidup
siapa lemah dia akan musnah dari muka bumi, kalian
berdua toh sama2 merupakan manusia yang punya nama
dan kedudukan, buat apa sih ribut2 sendiri karena persoalan
yang tak jelas? apakah tak malu ditertawakan orang?"
"Kalau memang begitu, kenapa engkau hanya menyindir
aku seorang??..." bentak cu Hong Hong penuh kegusaran-
"Setiap kali timbul percekcokan tentu kau yang bikin
gara2, aku orang she Siang tak akan membelai siapapUn,
aku bicara menurut keadaan yang sebenarnya,"
cu Hong Hong marah sekali, kembali dia ayun telapak
tangannya melancarkan sebuah pukulan dahsyat kearah
Siang Hong Ti,
"Blaaaam" ledakan dahsyat menggetar diangkasa. jago
she Siang itu segera terdorong mundur sejauh lima langkah
dari tempat semula. Pek-li Gong melototkan mata
monyetnya lalu menggembor keras: "cu Hong Hong, kalau
engkau berani main kasar disini??"
"Pencuri tua. kalau engkau tidak puas silahkan turun
tangan-" teriak cu Hong Hong dengan gusar, "aku tak takut
menghadapi kalian bertiga, aku tahu bahwa kalian semua
pada membela Sun Han Siang?"
"cu Hong Hong engkau jangan mengira setelah
menguasai ilmu sakti Payung sengkala maka kau jadi luar
biasa sekali, aku Pek li Gong akan suruh engkau jadi melek
dan tahu diri"
cu Hong Hong tertawa dingin,
"Heeh...heeehh...heehh... bukannya aku pandang rendah
dirimu, engkau masih terpaut jauh kalau dibandingkan
dengan diriku" serunya.
"Hiihhi..hiiih.. .hiiih.... rupanya sebelum
kudemostrasikan kepandaian sakti yang kumiliki engkau tak
akan tahu tingginya langit dan tebalnya bumi
mari..,mari...mari akan kusambut lima jurus serangmu ...."
"Kenapa musti harus menunggu sampai lima jurus??
dalam dua jurus saja aku sudah dapat menyuruh engkau
terkapar diatas tanah "
"Saudara-saudara sekalian aku minta kalian suka
bertindak sebagai saksi." teriak Pe-li Gong dengan keras,
"seandainya aku sampai turun tangan mempermainkan
dirinya harap saudara-saudara sekalian suka memberi maaf
karena kepandaian yang kumiliki hanya kepandaian
semacam itu bukannya berarti bahwa aku sengaja hendak
mencari untung pun tak ada gunanya...."
Perlahan-lahan Pek-li Gong mendesak maju kedepan
sambil tertawa haha-hihi ujarnya kembali.
"cu Hong Hong kau adalah seorang janda semestinya
aku tak pantas untuk mempermainkan dirimu akan tetapi
kau terlalu sombong, mau tak mau aku harus memberi
sedikit pelajaran pahit kepadamu agar kesombonganmu itu
bisa sedikit dikurangi, Cuma sebelum itu aku hendak
menerangkan lebih dahulu, andai kata engkau mendapat
malu karena kelihayanku maka janganlah kau salahkan aku
terlalu genit, sebab usiamu jauh lebih tua dari aku
sedangkan Sian Yan Peng sendiri jauh lebih tua pula dari
pada diriku, kalau dihitung maka sepantasnya aku jadi adik
iparmu, kalau adik ipar mencari keuntungan dari ensonya
sudah jamak dan umum bukan??"
Diam-diam Sun Han Siang tertawa geli setelah
mendengar pembicaraan tersebut, ia tahu pencuri sakti ini
mempunyai kepandaian menjawil yang sangat lihay dan
tiada tandingannya dikolong langit, dalam pertarungan ini
kemungkinan besar cu Hong Hong akan menderita
kerugian besar.
Dengan suara serius Siang Hong Ti berseru:
"Tua bangka she Pek li, aku harap engkau suka berpikir
tiga kali lebih dahulu sebelum bertindak, ketahuilah bahwa
wataknya berangasan sekali, seandainya ia sampai
mendapat malu didepan umum bagaimana kalau sampai ia
melakukan bunuh diri?"
"Siang Hong Ti " teriak cu Hong Hong denganpenuh
kegusaran, "kalau engkau berani mempermainkan diriku
lagi, jangan salahkan kalau kubunuh dirimu"
Siang Hong Ti gelengkan kepalanya. "Waah...waaah..
.aku bersusah payah bicara banyak dengan maksud baik,
siapa tahu sebagai pembalasannya menerima caci maki
yang pedas, yaa sudahlah...kalian boleh bertempur"
Lam-kong Pak yang bersembunyi didekat tempat itu
diam2 merasa amat gelisah, ia tahu bahwa watak cu Hong
Hong beranggasan sekali, andai kata Pek-li Gong sampai
mempermainkan dirinya maka akibat yang mungkin terjadi
sukar dibayangkan mulai dari sekarang, kendatipun begitu
iapun merasa tidak leluasa untuk munculkan diri pada saat
seperti ini. karena itu kecuali gelisah ia tak dapat berbuat
yang lainPada
saat itulah sicaCatan mati hidup Loo-toa dari
sepasang manusia jelek dari Hay-thian berkata:
"Jie-ya, bagaimana kalau kita bertaruh??"
"oooh .. aku Ji-ya memang mempunyai maksud untuk
berbuat demikian, katakanlah Toa-ya" sahut Wang wee
berhati hitam dengan Cepat.
"Aku bertaruh pencuri tua itu pasti akan berhasil
mendapatkan keuntungan "
"Aku bertaruh cu Hong Hong berhasil pula mendapat
keuntungan sedang pencuri tua itupun tidak akan menderita
kerugian "
Tertegun hati catatan mati hidup sesudah
mendengarperkataan itu. "Ji-ya apa maksudmu bertaruh
demikian ??" tegurnya.
"oooh tidak apa- apa aku hanya maksudkan mereka
berdua sama-sama berhasil mendapat keuntungan dan
kedua belah pihakpun akan sama-sama menderita kerugian"
Lam-kong Pak yang menyembunyikan diri ditempat itu
diam-diam menganggukkan kepala, dia mengetahui bahwa
kecerdasan Wan-gwee berhati hitam masih lebih tinggi satu
tingkat jika dibandingkan dengan catatan mati hidup,
didalam kenyataan pencuri tua itu memang tak mungkin
bisa berhasil merebut kemenangan mutlak. sebab
kepandaian silat yang dimiliki cu Hong Hong terlalu lihay
kalau dibandingkan dengan dirinya sekalipun gerakan
tubuh pencuri tua dengan ilmu copetnya luar biasa dan
tiada tandingannya dikolong langit, akan tetapi ia tak
mungkin bisa menangkan pertarungan ini dengan gampang.
Air muka catalan mati hidup berubah sesaat, terdengar dia
mengomel:
"Ji-ya. bukankah kau Curang?? dengan bertaruh beg ini
bukankah sama artinya engkau memegang kedua belah
pihak?? Huuh apanya kau hendak meCari keuntungan dari
diriku??"
"Toa-ya, sudahlah... engkau tak usah mengatakan apa2
lagi, dalam pertaruhan ini aku Ji-ya sudah pasti akan
menderita kekalahan total"
Lam kong Pak yang sempat mendengarkan pembicaraan
itu, kembali berpikir didalam hatinya:
"Ia pandai dan licik, rupanya Wang we berhati hitam
memang lebih jauh licik daripada catatan mati hidup"
Sementara itu catatan mati hidup sudah bertanya: "Apa
yang akan kita pertaruhkan?"
"Satu meja hidangan yang paling lezat, barang siapa
menderita kalah maka dia diwajibkan membayar rekening"
"Baik. kita tetapkan begitu"
sementara itu Pek-li Gong serta cu Hong Hong telah
berdiri saling berhadapan-sedangkan Sun Han Siang serta
Siang Hong Ti bertindak sebagai saksi.
"Bersedialah" bentak cu Hong Hong dengan suara keras,
dengan Cepat ia lancarkan sebuah pukulan dahsyat dengan
ilmu sakti payung sengkala,
Pek-li Gong tak berani menerima serangan tersebut
dengan keras lawan keras. dengan gesit ia ngeloyor
kebelakang dan muncul dibalik punggung perempuan itu.
cu Hong Hong amat terperanjat, sekarang ia barusadar
hawa ilmu kepandaian yang dimiliki pencuri tua itu luar
biasa sekali. dengan cepat ia kirim satu babatan mendatar
kearah depan, angin pukulan yang maha dahsyat segera
memancar keempat penjuru membuat pepohonan yang
berada disekeliling tempat itu tersapu dan roboh keatas
tanah.
Pek-li Gong sendiri pun merasa amat terkesiap melihat
kelihayan musuhnya, sejak permulaan ia telah mengambii
keputusan untuk tidak terlalu jauh meninggalkan dirinya ia
harus melakukan pertarungan jarak dekat dan selalu
menempel ditubuhnya.
Tetapi gerakan tubuh cu Hong Hong luar biasa sekali.
rupanya diapun sudah mengetahui maksud hati Pek-li Gong
untuk sementara waktu ia tidak turun tangan melainkan
dengan gerakan tubuh yang sangat cepat dalam waktu
singkat telah berganti delapan belas buah tempat kedudukan
yang berbeda..,,
Dalam keadaan begini kendatipun ilmu kepandaian yang
dimiliki Pek-li Gong lebih baik pun belum tentu bisa
berbuat apa- apa, dalam waktu singkat ia telah tertinggal
sejauh lima enam langkah dibelakang, suatu ketika tiba-tiba
cu Hong Hong membentak keras dan melancarkan sebuah
serangan dengan sepenuh tenaga.
"Blaaam... " ledakan dahsyat mengakibatkan pasir dan
debu beterbangan menyelimuti daerah seluas beberapa
puluh tombak namun bayangan tubuh dan Pek-li Gong
telah lenyap tak berbekas sedangkan diatas tanah muncul
sebuah liang besar segumpal ujung baju tertinggal dalam
liang tersebut.
Gelak tertawa bergema memecahkan kesunyian dari para
jago yang menyaksikan pertarungan itu, cu Hong Hong
loncat masuk kedalam liang dan menjemput ujung baju itu
ternyata kain itu bukan lain adalah sebuah jubah panjang.
Perempuan itu segera sadar bahwa dirinya tertipu, baru
saja tubuhnya hendak berputar kebelakang, tahu2 pencuri
sakti yang telah berhasil menyelinap kebelakang
punggungnya itu dengan cepat sudah menggerayangi
kearah tali ikat pinggangnya.
cu Hong Hong menjerit kaget, sambil memegangi
Celananya yang terlepas karena ikat pinggangnya sudah
dicopot oleh pencuri sakti itu ia loncat mundur tiga langkah
kebelakang.
Kiranya Pek-li Gong dengan ilmu "Melepaskan jubah"
yang menjagoi kolong langit dalam sekejap mata ia telah
melepaskan jubah tuanya, ketika sang badan tergetar masuk
kedalam liang oleh pukulan dahsyat dari cu Hong Hong,
menggunakan kesempatan itulah ia loncat keluar dari tanah
dan menyelinap kebelakang tubuh cu Hong Hong, dimana
ia copot tali pinggang perempuan itu.
SUN HAN Siang dengan cepat melengos kearah lain,
karena gelinya ia sampai mengucurkan air mata. Siang
Hong Ti sendiri sesudah memaki "Konyol"
Dia pun pura2 tidak melihat, hanya sepasang manusia
jelek dari Hay-thian saja demi semeja hidangan lezat, mau
tak mau mereka harus memperhatikan dengan Seksama
pantat perempuan itu.
Merah padam Selembar wajah cu Hong Hong Saking
malunya, sambil memegang Celananya yang kedodoran
karena talinya putus ia berdiri menjublak ditempat semula.
Pek-li Gong dengan Cepat jatuhkan diri berlutut dihadapan
cu Hong Hong, serunya,
"Enso Sianyan. aku harap engkau jangan marah, dalam
kenyataan aku sipencuri tua pun tidak berhasil mendapat
keuntungan apa- apa. Nih lihatlah bahuku....."
"Rupanya diatas bahu sang pencuri sakti yang telanjang
terlihatlah muncul sebuah bisul yang bengkak besar dan
berwarna merah kehijau-hijauan, agaknya hal itu sebagai
akibat dari sapuan ujung telaPak cu Hong Hong yang
sangat lihay itu.
Dari malunya cu Hong Hong jadi teramat gusar, ia
membentak keras dan segera melancarkan sebuah
tendangan kilat kearah depan,...
"Blaaang...." tubuh pencuri itu terlempar sejauh tiga
tombak lebih dari tempat semula dan roboh terjengkang
keatas tanah^
"Toa-ya" terdengar wangwee berhati hitam berseru keras.
"pertaruhan kita sudah nampak hasilnya."
"Ji-ya" seru catatan mati hidup dengan wajah berubah
"dalam kenyataan Pencuri tua telah beroleh kemenangan
total, aku lihat pertaruhan kita ini...."
Dalam pada itu Cu Hong Hong telah mengenakan
kembali celananya yang merosot kebawah itu, mendengar
ucapan tersebut ia jadi teramat gusar sambil memaki kalang
kabut ia lancarkan sebuah pukulan dahsyat kearah catatan
mati hidup,
Melihat betapa dahsyatnysa serangan yang meluncur
datang, sepasang manusia jelek dari Hay-thian segera
mendorong pula sepasang telapak untuk menyambut
datangnya serangan tersebut, "Blaaaam" ditengah benturan
dahsyat tubuh mereka terpental sejauh satu tombak lebih
dari tempat semula.
Dengan badan atas telanjang dantubuhnya terbungkus
oleh debu dan pasir. kembali pencuri tua Pek-li Gong
berseru sambil memberi hormat:
"Enso Sian Yan, harap engkau jangan marah tiada
dasarnya, aku pencuri tua memang mempunyai watak
konyol seperti ini, kau tentu tak akan merasa gusar
bukan??"
Cu Hong Hong melirik sekejap kearah Sun Han siang
dengan wajah amat jengah, tanpa mengucapkan sepatah
katapun ia putar badan dan segera kabur dari tempat itu.
Pencuri tua jadi amat gugup teriaknya keras- keras:
"Enso Sian Yan, enso Sian Yan aku toh hanya
menggoda enso ...kenapa engkau jadi marah dan tidak
menggubris diriku lagi??? eeeei..-,enso Sian Yan,..apa
kau......"
Cu Hong Hong sama sekali tidak menjawab, dalam
waktu singkat ia sudah lenyap dari pandangan.
Dengan perasaan apa boleh buat pencuri tua angkat
bahunya sambil bergumam seorang diri:
"Waaaah....waaaah... celaka tiga belas, rupanya godaan kali
ini sudah rada keterlaluan-., waah ia tentu membenci
setengah mati terhadap diriku"
"SEKARANG kau baru tahu bukan?" seru Siang Hong
Ti sambil tertawa dingin, "^ Heeeehh... heeehhh...
heeehhh...dengan wataknya yang beranggasan setelah
terjadi peristiwa ini maka tak mungkin lagi ia bersedia
kembali kesini"
Lam-kong Pak ada maksud menanyakan hubungan
antara cu Hong Hong dengan pangcu dari perkumpulan
Liok Mao-pang, ia segera menguntil dibelakang tubuhnya.
Setelah melakukan perjalanan beberapa saat lamanya. cu
Hong Hong berhenti dan duduk diatas batu besar. makin
berpikir ia merasa semakin sedih meskipun wataknya keras
kepala tapi bagaimanapun juga dia adalah seorang wanita.
setelah disekelilingnya tiada orang, maka tak dapat
dibendung lagi menangislah perempuan itu dengan
sedihnya.
Lam-kong Pak yang bersembunyi dibelakang pohon
diam-diam simpatik terhadap dirinya, tempo dulu mungkin
disebabkan hubungannya dengan Sian yang paling kurang
serasi atau mungkin karena seCara diam-diam ia mencintai
ayahnya Lam-Kong Liu maka hubungan suami isteri jadi
makin retak sehingga akhirnya mengakibatkan hal-hal yang
tidak diinginkan, tentu saja dalam hal ini tak dapat salahkan
dirinya saja.
Setelah menjanda belasan tahun. kembali ia dilukai oleh
ibunya sehingga terCebur Kedalam jurang dan masuk
keperut naga bertanduk tunggal, disana ia harus menahan
Penderitaan selama belasan tahun, kalau dipikir lagi nasib
perempuan ini memang patut dikasihani.
Setelah menangis beberapa saat lamanya, cu Hong Hong
menyeka air mata dengan ujung bajunya, lalu dengan
gemas serunya:
"semua ini adalah Sun Han siang perempuan rendah itu
yang mencelakai diriku..., aku tak akan melepaskan dirinya
dengan begitu saja"
pada saat itulah Lam-kong pak munculkan diri dari
tempat persembunyiannya, melihat kemunculan manusia
tembaga ditempat itu cu Hong Hong merasa amat
terperanjat, sambil bertolak pinggang segera teriaknya:
"Kau siapakah?? Hmm rupanya sengaja datang untuk
melihat aku sedang menangis."
"Aku adalah kakek bersedih hati, aku bukan bermaksud
menyaksikan engkau menangis, melainkan hendak
menanyakan suatu persoalan kepadamu."
"Maaf" tegas cu Hong Hong dengan keras, "perasaan
hatiku kurang begitu baik,lebih baik tak usah kita bicarakan
tentang masalah apa pun"
"Urusan ini menyangkut masalah dunia persilatan serta
kepentingan umat Bu-lim yang ada dikolong langit, aku
harap engkau jangan bertindak menuruti emosi"
cu Hong Hong yang sedarg gusar jadi semakin naik
pitam. bentaknya: "siapa yang suruh engkau nasehati
diriku?? enyah kamu dari tempat ini. ..."
"Aku hendak menanyakan masalah mengenai pangcu
dari perkumpulan Liok-mao-pang serta ada urusan banyak
disampaikan kepadamu "
Begitu Lam-kong Pak mengungkap tentang ketua dari
perkumpulan Liok-mao-pang itu, kegusaran cu Hong Hong
segera berkurang, serunya: "Kalau engkau ada perkataan,
Cepat utarakan keluar.."
"Aku masih teringat ketika tempo hari secara kebetulan
aku berhasil melihat raut wajah asli dari pangcu
perkumpulan Liok mao-pang, ternyata ia mempunyai raut
muka yang ganteng juga ...."
"Engkau melihatnya dimana??" tanya cu Hong Hong
dengan hati terperanjat.
"Tempo hari ketika Lam-kong Pak dan ibunya
terjerumus dalam markas besar Perkumpulan Liok-maopang,
waktu itu Loo Liang-jan telah beradu kepandaian
dengan ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu,
dandanan rambut hijaunya yang panjang ia berhasil
melemparkan tubuh Loo Liang-jen sampai beberapa depa
jauhnya, aku yang bersembunyi disamping dapat
menyaksikan raut muka aslinya" Sekali lagi cu Hong Hong
merasakan hatinya bergetar keras.
"coba katakaniah, bagaimana macam mukanya??"
"Mata jeli hidung mancung, bibir tipis dan muka putih
bersih, alisnya melengkung keatas"
sekujur badan cu Hong Hong gemetar keras, katanya
kemudian:
"Antara dia dengan diriku sama sekali tak ada
hubungannya, apa yang hendak kau tanyakan lagi??"
Tempo hari aku toh pernah menyerahkan rambut palsu
warna hijau kepadamu apakah engkau berhasil menebak
siapakah orang itu ??"
"Antara diriku dengan dia sama sekali tak ada
hubungannya. buat apa aku mesti menebaknya ??" Lamkong
Pak tertawa dingin.
"Heehh.,.heeh ....menurut apa yang kuketahui, antara
engkau dengan ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang
mempunyai hubungan yang sangat erat, masih ingatkah
akan perkataanmu yang kau sampaikan kepadanya, 'aku tau
siapakah dirimu ..??'"
"Tau sih tau, cuman untuk sementara waktu belum dapat
kuberitahukan kepadamu"
Rupanya Lam-kong Pak tahu kalau pertanyaannya tak
akan mendatangkan hasil. setelah mendengus ia putar
badan dan segera berlalu dari situ.
"Bagaimana caramu mendapatkan rambut palsu itu ??"
seru cu Hoag Hong seCara tiba-tiba.
Lam-kong Pak segera menceritakan kisah pengalaman
ketika mencuri rambut palsu itu, mendengar kisah tadi cu
Hong Hong mengangguk tidak hentinya.
"Baiklah." serunya, "tidak lama kemudian- aku pasti
akan memberitahukan rahasia ini kepadamu, akan
kuberitahukan siapakah dia?"
"Sudahkah, tak perlu.. aku perCaya tidak lama kemudian
akupun sanggup untuk menyelidiki sendiri tentang
persoalan ini."
Habis berkata ia segera tinggalkan tempat itu dan
langsung berangkat menuju kemarkas besar perkumpulan
Liok- mao-pang .
Ketika ia tiba ditempat tujuan. waktu menunjukan sudah
hampir mendekati kentongan keempat, Lam-kong Pak
segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya hingga
mencapai pada puncaknya meskipun la memakai baju
tembaga namun sedikitpun tidak mengeluarkan sedikit
suarapun.
Dia langsung menuju keruang dimana ia pernah
melakukan pengintaian, ketika jendela didekati dan mau
melongok kedalam, tampaklah ruangan itu gelap dan tiada
cahaya penerangan, sesorok bayangan manusia sedang
duduk bersila diatas pembaringan, rupanya orang itu sedang
berlatih ilmu.
Dengan seksama Lam-kong Pak memperhatikan orang
itu, ternyata dia bukan lain adalah ketua dari perkumpulan
Liok mao-pang, entah sejak kapan kepalanya sudah tertutup
kembali oleh rambut palsu warna hijau, seluruh wajahnya
sama sekali tertutup rapat.
Lam-kong Pak mengira latihannya itu akan berlangsung
agak lama, baru saja dia akan berlalu dari tempat itu, tibatiba
ia lihat ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu
bangkit berdiri setelah mengencangkan tali pinggangnya, ia
membuka pintu dan keluar dari ruangan dengan ilmu
meringankan tubuhnya yang amat sempurna, ia berkelebat
menuju keatas sebuah gunung-gunungan.
Diam-diam Lam-kong Pek merasa keheranan, ia tak tahu
apa yang hendak dilakukan ketua dari perkumpulan Liokmao-
pang itu diatas gunung-gunungan tersebut.
Sekali kelebat ia sudah masuk kedalam sebuah gua
dibalik gunung-gunungan itu, Lam-kong Pak segera
menyembunyikan diri dibawah jembatan kecil tidak jauh
dari tempat itu.
Kurang lebih setengah perminum teh kemudian,
tampaklah sesosok bayangan merah munculkan diri dari
balik gua itu, Kemudian sekali enjotkan badan bayangan
tubuhnya sudah lenyap dari pandangan.
Saking terkejutnya Lam-kong Pak sampai berdiri
termangu dan untuk beberapa saat lamanya ia tak mampu
mengucapkan sepatah katapun, pikirnya didalam hati:
"Bukankah dia adalah manusia aneh baju merah yang
kutemui tempo hari .... aaah. . . sungguh tak kusangka
kalau manusia lihay itu bukan lain adalah hasil penyaruan
dari ketua perkumpulan Liok-mao Pang . .."
Yang paling mengejutkan hati sianak muda itu adalah
kelihanyan ilmu silat yang dimiliki manusia aneh baju
merah itu ternyata jauh melebihi kakek ombak menggulung
beberapa kali lipat,
Diam-diam Lam-kong Pak gelengkan kepalanya dan
berpikir didalam hati:
"Asal-usul ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang pada
dasarnya sudah merupakan suatu teka-teki, sekarang ia
menyaru kembali sebagai manusia aneh baiu merah,
sebenarnya apa tujuannya?? dan sungguh heran, kenapa ia
justru turun tangan terhadap kakek ombak menggulung ??"
Timbullah rasa ingin tahu dalam hati kecil pemuda She
Lam-kong ini setelah menyaksikan bayangan tubuh dari
manusia aneh baju merah itu lenyap dari -pandangan, ia
segera menerobos masuk kedalam gunung-gunungan
tersebut.
Suasana dalam gua gunung-gunungan itu gelap gulita,
dimanapun terdengar suara gemericikan air. tetapi tidak
nampak ada air yang mengalir disana. pada dinding gua
terdapat banyak sekali gua- gua kecil sebesar batang pohon.
begitu banyak sehingga mirip sarang lebah.
Ketika ia melongok kedalam gua itu maka tampaklah
satu stel baju dan sebuah rambut palsu warna hijau
tersimpan disana.
Lam-kong Pak segera menyadari apa yang telah terjadi,
ia tahu ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang akan
munculkan diri dengan raut wajah yang lain dan rupanya
setiap kali dia berusaha untuk mengelabui mata kakek
ombak menggulung entah apa tujuannya.??
Setelah membungkus kembali buntelan itu dan
kembalikan ketempat semula kembali, pemuda itu berputar
dalam markas besar perkumpulan Liok-mao pang itu
sehingga akhirnya sampailah didepan sebuah bangunan
loteng yang amal tinggi.
Da lam ruangan terlihatlah kakek ombak menggulung
sedang mempermainkan payung sengkala tersebut sambil
bergumam seorang diri:
"Dengan payung sengkala ini dalam genggamanku.
seluruh dunia persilatan akan kutundukan dan semua orang
akan tunduk dibawah perintahku---"
"Sreeeei.. " ia membuka payung sengkala tadi dalam
sekejap mata cahaya merah yang amat menyilaukan mata
segera memancar keempat penjuru.
Sekarang Lam-kong Pak baru sempat melihat jelas
keadaan serta bentuk dari payung sengkala tersebut. iaj
umpai payung mustika panjangnya mencapai empat depa
dengan cahaya tajam memancar keluar keempat panjuru
entah terbuat dari apakah berda itu, nampaklah halus dan
lunak akan tetapi kuatnya bukan kepalang.
Sebuah patung kelelawar hijau yang mungil dan persis
apa yang diberikan cu Li Yap kepadanya yang tertera pada
gagang payung itu.
Lam-kong Pak segera membayangkan kembali kejadian
yang berlangsung belum lama berselang, dimana payung
tersebut sebenernya sudah terjatuh ketangannya. tapi karena
keteledoran sendiri payung itu kembali dirampas oleh
mahluk bertangan bulu, dan kemungkinan besar makhluk
bertangan bulu itu bukan lain adalah Suma Ing yang sudah
kehilangan tangan kiri dan mukanya hancur itu.
Ia mengerti sampai dimana sempurnanya tenaga dalam
yang dimiliki iblis ini dalam keadan biasa pun ia sudah
bukan tandingannya apa lagi setelah payung sengkala
berada ditangannya kelihatannya orang itu pasti bertambah
hebat, merampas payung itu secara gegabah belum tentu
akan mendatangkan hasil apa- apa.
"Heeeh,...heeehh....heeeeh. .." kakek ombak menggulung
tertawa seram. "aku akan menguasai dunia persilatan.
kekuasaan yang paling besar dikolong langit akan terjatuh
ditanganku...oooh betapa gembira hatiku...."
Belum habis ia tertawa, tiba-tiba diatas loteng menggema
benturan keras disusul meja kursi mencelat keudara dan
hancur berantakan- sedangkan seluruh bangunan loteng
bergetar keras.
Sesosok bayangan merah berkelabat masuk kedalam
ruangan tersebut. dan langsung menyambar kearah payung
sengkala itu.
Rupanya Kakek ombak menggulung sudah bikin
persiapan, menyaksikan datangnya ancaman tersebut. . .
."Bluum" ia pentang payung mustika lebar-lebar kemudian
dibacokkan ketubuh bayangan baju merah tadi.
"Bluuum. .." bayangan manusia berpisah sama lainnya
ditengah bentrokan yang amat nyaring, bayangan merah itu
mencelat kebelakang dan sekali berkelebat lenyap dari
pandangan Lam-kong Pak yang berada disekitar situ pun
tak berani berhenti terlalu lama, ia segera kabur pula dari
markas besar perkumpulan Liok-mao-pang itu.
Ia yakin seyakin yakinnya bahwa bayangan merah yang
menyambar payung sengkala tadi pasti adalah ketua dari
perkumpulan Liok-mao-pang, hanya saja ia tak menyangka
kalau orang itu ada maksud-maksud lain sehingga tidak
segan untuk bentrok dengan orang sendiri.
Sebenarnya siapakah pang cu dari perkumpulan Lokmao-
pang ini?? kenapa ia memusuhi kakek ombak
menggulung?? dan apa pula hubunganya dengan cu Hong
Hong?? apa sebabnya cu Hong Hong tak mau menyebutkan
asal-usulnya yang sebenarnya??
Lam-kong Pak merasa kepalanya pusing tujuh keliling
dan tidak habis mengerti, pikirnya kemudian:
"Aaaai,. . jaraknya sampai bulan lima tanggal lima masih
amat lama,apa salahnya kalau masih menggunakan
kesempatan yang amat baik ini kulatih kembali bayi sakti
hawa murniku agar lebih sempurna??" berpikir demikian,
berangkatlah dia menuju kearah lembah yang letaknya amat
terahasia itu.
Setibanya dilembah rahasia. keadaan disitu tampak
seperti sedia kala. hanya saja daun aneh telah tumbuh
kembali diatas pohon aneh, rumput ditanah tumbuh
bagaikan sebuah permadani hijau, air mengalir dengan
tenangnya membuat suasana ditempat itu tidak jauh
berbeda dengan sorga loka,
Lam-kong pak menghela napas panjang pikirnya:
"Dalam dunia persilatan bunuh membunuh terjadi
sepanjang tahun. Pertikaian dan persengketaan terjadi tiada
hentinya, andaikata aku dapat menghilangkan semua
pikiran itu dan selamanya berdiam dalam tembah ini... ooh
hidupku pasti bahagia bagaikan kaum dewa."
Dipetiknya daun-daun pohon yang muda dan dimakan
dengan penuh kenikmatan, kemudian diapun pergi kemata
air untuk minum dengan kenyang.
Lembah itu bening seperti dunia lain, begitu sepinya
sehingga yang terdengar hanya hembusan angin gunung
serta gemerisiknya daun serta rumput.... Lam-kong Pak
masuk kedalam gua karang disana ia duduk bersila dan
mulai melatih ilmu bayi sakti hawa murninya.
Tidak lama kemudian, bayi sakti telah tercipta dan ia
menerobos keluar dari selangkangan melewati ubun-ubun
dan muncul di depan mata.
Sekarang Lam-kong Pak dapat membuka matanya untuk
menyaksikan wujud bayi saktinya itu tampak bayi tadi
meloncat-loncat dan berlari menuju keluar gua. dimana ia
pentang mulutnya dan menjerit-jerit.
Meskipun suaranya tidak begitu keras tetapi ditengah
lembah yang hening dan sunyi itu, suara teriakan tadi dapat
terdengar amat jelas sekali.
Tidak lama kemudian muncul kembali dua orang bayi
sakti, sekilas memandang Lam-kong Pak segera mengetahui
bahwa mereka adalah bayi-bayi sakti dari Padri naga serta
Imam harimau.
Dalam hati sianak muda itu segera berpikir,
"Ketika terjadi pertarungan antara bayi saktiku melawan
bayi sakti dari padri naga serta Imam harimau. bayi saktiku
berhasil duduk diatas angin, hal ini menandakan bahwa
tenaga dalamku jauh lebih sempurna dari pada mereka
entah bagaimana dengan kesempurnaan tenaga dalamku
akhir-akhir ini. ..."
Siapa tahu karena terpengaruh oleh daya ingatan itu.
bayi sakti tersebut mendapat firasat dan segera menunjukan
reaksinya, sambil bertolak pinggang dengan sikap yang
gagah, ia melotot kearah dua orang bayi sakti lainnya.
Dua orang bayi sakti itu segera berjalan kehadapannya
kemudian mereka memisahkan diri dan satu dari kiri yang
lain dari kanan mereka melakukan pengepungan terhadap
bayi sakti lawannya.
Bayi sakti dari Lam-kong Pak segera mementangkan
sepasang telapaknya dengan jurus "Ji-be-hun si" atau kuda
liar memisahkan mayat, ia serang dua orang bayi sakti
tersebut.
siapa tahu kedua orang bayi sakti itu sama sekali tidak
menghindar atau berkelit, yang satu dari kiri yang lain dan
kanan mereka peluk bayi sakti dari Lam-kong pak itu eraterat
dan sampai matipun tidak dilepaskan kembali.
Lam-kong pak jadi sangat gelisah, sebab bayi sakti tak
mampu meronta kembali sedangkan pukulan dua orang
hayi sakti lainnya kian lama kian bertambah kencang dan
kuatnya....
Lam- Kong pak seketika merasakan napasnya jadi sesak
sekali sebab bayi sakti itu adalah hasil ciptaannya, jika bayi
itu terpeluk kencang dengan sendirinya dia sendirinya pun
merasakan napasnya jadi susah^
Tiba-tiba kejadian aneh muncul didepan mata,
tampaklah dua orang bayi sakti itu dari gumpalan asap yang
tebal kian berubah jadi tawar sehingga akhirnya beruhah
jadi dua gulung hawa putih yang kecil dan menerobos
masuk lewat kedua lobang hidung bayi sakti dari Lam-kong
pak tadi.
Dalam waktu singkat Lam-kong pak merasakan segenap
tubuhnya jadi mengelembung besar seakan-akan mau
meledak. segera pikirannya kembali kedalam hati,
"Aaaah,..." tanpa sengaja aku telah melakukan suatu
perbuatan yang akan membuat hatiku menyesal untuk
selamanya."
pada saat itulah tidak jauh dari tempat itu berkumandang
datang suara helaan napas panjang yang amat berat, suara
itu begitu tua dan mengenaskan, membuat siapapun yang
mendengar akan ikut merasa beriba hati.
Buru2 Lam-kong Pak tarik kembali bayi saktinya dan
siap memeriksa suara dari siapakah itu. belum Sempat ia
bangun berdiri terlihatlah dua sosok bayangan manusia
telah berdiri didepan mulut guanya.
Mereka bukan lain adalah Padri naga serta Imam
harimau, air muka kedua orarg jago lihay itu pucat pias
bagaikan mayat, tubuhnya gontai sedang sepasang matanya
sayutak bersinar. se-akan2 baru saja sembuh dari sakit
parah. Terdengar Padri naga berkata:
"Siau-hiap engkau tak usah bersedih hati aku serta
Hautooyu memang sengaja hendak menyempurnakan
dirimu. cepatlah salurkan hawa murnimu untuk membawa
dua gulung hawa murni bayi sakti itu menuju jalan besar.
engkau membutuhkan waktu selama tiga hari tiga malam
lamanya untuk bersemedi serta mempersatukan kedua
gulung tenaga itu dengan tenaga murnimu seodiri...."
Lam-kong Pak mengangguk tanda mengerti, ia segera
pejamkan mata dan bersemedi, dalam waktu singkat
pemuda itu sudah berada dalam keadaan lupa akan segala2nya.
Dibawah perlindungan Padri naga dan harimau, Lamkong
Pak dapat bersemedi selama tiga hari tiga malam
tanpa terjadi suatu apapun, ketika ia telah menyelesaikan
latihannya pemuda itu segera loncat bangun dari atas tanah,
ditemuinya kedua orang tokoh sakti itu sudah berada dalam
keadaan yang gawat dengan muka putih ke-kuning2an-
Dengan cepat ia jatuhkan diri berlutut diatas tanah, ujarnya:
"Selama hidup boanpwee akan merasa hatinya tak
tenang karena peristiwi ini, jika ada cara untuk
mengembalikan hawa murni bayi sakti itu kepada cianpwee
sekalian, boanpwee bersedia untuk menyerahkan kembali
kepada kalian-.."
"Siauhiap tak usah pikirkan yang bukan2." jawab padri
naga dengan suara lirih, "kami adalah orang beribadah yang
sudah menjadi kewajiban untuk mementingkan
keselamatan umat manusia dikolong langit dan pada
kepentingan pribadi, sekarang dunia persilatan sedang
terancam malapetaka dan setiap saat badai pembunuhan
dapat melanda seluruh permukaan bumi, bila kami dapat
mengorbankan diri untuk menolong umat sesamanya, hati
kami akan lega dan girang sebab dapat menjalankan
harapan Buddha yang maha pengasih....omitohud"
"Usia pinto dan Llong taysu memang tak lama lagi akan
berakhir, keadaan ini boleh dibilang ibaratnya menjalankan
perahu mengikuti hembusan angin- bila kami sudah mati
maka harap Lam- Kong siauhiap suka mengubur jenasah
kami berdua ditempat ini saja, setelah ituu setiap bulan
engkau harus datang kemari untuk makan daun pohon serta
air jernih itu sambil berlatih diri lebih giat lagi, jika engkau
dapat berlatih giat selama setengah tahun lagi maka Siauhiap
akan berhasil melatih ilmu bayi sakti berbadan kebal,
pada taraf seperti itu jarakmu untuk mewujudkan badan
yang kebal dan usia yang panjang sudah tak terlalu jauh
lagi."
Lam-kong pak jatuhkan diri berlutut diatas tanah,
dengan air mata bercucuran serunya:
"cianpwee berdua, seandainya kalian berdua tiada
maksud untuk menyempurnakan diriku, mungkin usia
kalian berdua akan mencapai seratus tahun lebih. selama
hidup aku akan merasa tidak tenteram---"
"Tidak sala"h sahut padri naga.... "seandainya kami
berdua tidak terlalu mementingkan kehidupan keduniawian
mungkin aku bisa hidup puluhan tahun lagi dalam dunia
Persilatan. tetapi engkau pun harus tahu bahwa kematian
manusia ada yang berat bagaikan bukit Tay-san ada pula
yang ringan bagaikan bulu, kami bersedia memilih jalan
yang terakhir....Siauhiap aku rasa saat kami sudah hampir
tiba. . . .selamat tinggal.. . ."
Mendadak kedua orang jago lihay merapatkan matanya
dan kepala mereka terkulai lemas kebawah. Lam-kong Pak
merasa amat terperanjat segera terlaknya: "cianpweee,...
cianpwee ... kalian tak boleh mati....."
Tetapi kepala padri naga dan Iman harimau telah
terlukai lemas dan kedua orang jago sakti itu telah
menghembuskan napas terakhir dalam sekejap mata saja air
muka mereka sudah berobah menjadi kuning pucat.
Air mata jatuh bercucuran membasahi seluruh wajahh
Lam-kong Pak, ia merasa amat benci terhadap beberapg
orang gembong iblis yang ada dikolong langit. seandainya
dunia persilatan tidak terancam oleh badai pembunuhan,
kedua orang jago lihay inipun tak akan mempunyai ingatan
seperti itu... kalau dipikirkan kembali maka kesalahan serta
dosa ini adalah akibat dari tingkah laku kakek ombak
menggulung serta ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang.
ia bersumpah akan menuntut balas bagi kematian dua orang
jago lihay ini.
Setelah memberi hormat kepada jenasah itu. Lam-kong
Pak segera mengubur mayat dari Padri naga dan imam
harimau dalam lembah tersebut, menanti semua pekerjaan
telah selesai dengan wajah sedih ia baru berangkat
tinggalkan lembah itu.
Meskipun kepandaian silat yang dimiliki Lam-kong Pak
telah mendapat kemajuan yang amat pesat, tetapi cara yang
dilakukan sehingga kepandaiannya mendapat kemajuan ini
membuat hatinya selalu murung dan merasa tidak gembira.
= =000000000= =
SEKARANG pemuda itu teringat kembali akan kedua
orang manusia tembaga yang lenyap tak berbekas, ia mulai
menduga bahwa kemungkinan besar mereka adalah suhu
serta ayahnya, menurut perkataan kakek desa katanya
mereka berada dalam keadaan baik2, tapi siapakah
sebenarnya kakek desa itu? darimana ia bisa tahu akan
persoalan ini?? apakah dia adalah salah satu diantara tiga
orang manusia tembaga itu?? atau dengan perkataan lain
orang yang memiliki payung sengkala tersebut??
Tidak lama kemudian sampailah pemuda itu ditepi
sungai, ia dengar suara tertawa gadis yang riuh rendah
berkumandang datang, Lam-kong Pak segera berjalan
menuju kearah mana berasalnya suara tadi, ternyata mereka
bukan lain adalah Pek li Hiang serta cu Li Yap. hal ini
membuat hatinya merasa amat terperanjat.
Malaikat raksasa Loo Liang-jan duduk bersandar
dibawah sebuah pohon besar, tangannya meng-gurat2
diatas tanah entah apa yang sedang ditulis olehnya??
Dengan gerakan yang enteng Lam-kong Pak berkelebat
keatas pohon, dari situ ia melongok kebawah, tampaklah
Loo Liang-jan termenung beberapa saat lamanya,
kemudian diatas tanah ditulisnya kata "Kueh kering"
Diikuti ia menelan air liur dan menulis pula kata "bakpao"
diatas tanah. mulutnya yang besar mengunyah seolah2
sedang melahap makanan-
Akhirnya ia menulis sebuah huruf "Besar" kemudian
berpikir lama sekali. rupanya tulisan selanjutnya tak dapat
ditulis olehnya karena tak tahu bagaimana cara menulisnya.
dalam keadaan begitu ia pun melukis sebuah mangkok
besar yang diberi garis2 panjang seperti benang dan
diatasnya diberi garis kembali seperti uap panas.
Lam-kong Pak tahu bahwa Loo Liang-jan adalah
seorang manusia kasar yang tidak mengerti tulisan, setelah
lukiskan itu diamati iapun segera mengerti apa yang
dituliskan oleh lelaki tersebut, pikirnya^
"oooh..... rupanya ia mau menulis semangkok besar Mi
kuah, tapi karena tak dapat menulis hurupnya maka ia
menulis mangkoK dengan garis-garis sebagai tanda
bakmi..... konyol benar orang ini."
Diam diam sianak muda itu merasa geli, ia merasa
saudaranya ini hanya tahu memikirkan soal makanan
belaka, dalam otaknya cuma tahu bagaimana makan
dengan kenya dan sama sekali tak ambil peduli terhadap
bencana yang melanda dunia persilatan.
Tiba-tiba dari arah depan berkumandang datang suara
jeritan kaget yang amat nyaring, Lam-kong Pak amat
terperanjat. dengan cepat ia berkelebat menuju kearah
sungai.
Tampakah olehnya Pek-li Hiang sedang ditarik oleh
seekor mahkluk berwarna hitam menyelam kedasar sungai
sedangkan cu Li Yap dengan tubuh telanjang bulat ikut
menyelam pula kedasar air.
Dengan cepat Lam-kong Pak terjun pula kedalam sungai
ia lihat Pek li Hiang dalam keadaan telanjang bulat sedang
ditarik kaki kanannya oleh seekor mahkluk aneh menuju
ketengah sungai.
Sekilas memandang Lam-kong Pak segera kenali kembali
bahwa mahkluk yang dikira sebagai binatang tadi ternyata
bukan lain adalah Melayang diatas air Ma Tie, hanya saja
tubuhnya memakai baju berenang yang berwarna hitam
pekat.
Yang paling menyusahkan Lam-kong Pak adalah kedua
orang gadis itu berada dalam keadaan telanjang bulat tanpa
mengenakan sehelai benangpun, apa lagi disiang hari
bolong, semua lekukan badan gadis itu nampak dengan
begitu nyata sekali.
cu Li Yap sendiri walaupun mengerti ilmu dalam air,
tetapi berhubung tangannya yang satu dipergunakan untuk
menutupi alat vitalnya dibagian bawah, dengan sendirinya
gerakan jadi agak terlambat.
Lam-kong Pak tahu bahwa kepandaian Ma Tie didalam
air sangat lihay sekali, andainya ia sampai berhasil
meloloskan diri maka Pek-li Hiang tentu akan mengalami
nasib Celaka. dengan cepat ia muncul kembali diatas
pemukaan air.
Dari atas permukaan air dia meluncur sejauh dua tiga
puluh tombak kearah depan, kemudian menyelam kembali
kedalam air dan menghadang jalan pergi dari Melayang
diatas air Ma Tie.
Dalam pada itu dua orang gadis tersebut-pun sudah
mengetahui akan munculnya seorang manusia tembaga
ditempat itu, tetapi karena mereka tak tahu manusia
tembaga ini adalah manusia tembaga yang mana, saking
malunya buru-buru mereka menutupi alat vitalnya dibawah
badan-
Melayang diatas air Ma Tie merasa yakin bahwa ilmu
dalam airnya sangat lihay. ia tiada maksud untuk melarikan
diri. sambil putar senjata garpunya dengan cepat ia
menyusup kemuka mengirim satu tusukan kilat. Sejak
memperoleh bantuan dari orang bayi sakti, Lam-kong Pak
belum pernah mencoba kepandaian silatnya. sekarang ia
berdiri tepat dihadapan Ma Tie pada jarak tiga tombak
lebih.
Baru saja sianak muda itu hendak turun tangan. tiba-tiba
Ma Tie melepaskan cairan tinta hitamnya untuk
menyelimuti pandangan musuh, dalam waktu singkat air
sungai disekitar sana telah berubah jadi hitam gelap. Lamkong
pak hendak melarikan diri. ia berseru tertahan:
"Aduuhh celaka...."
Belum sempat ingatan tersebut berkelebat lewat tiba-tiba
desiran tajam terasa mengancam batok kepalanya.
Dengan munculnya kejadian itu ia jadi girang, pikirnya:
"Ini hari siau-ya akan suruh engkau merasakan
kelihayanku"
Pemuda itu tidak menghindar ataupun berkelit, ia purapura
berlagak seolah-olah sama sekali tidak merasa ada
datangnya ancaman tersebut, sementara hawa murni bayi
saktinya secara diam-diam dikerahkan keluar.
"Kraaak...." senjata garpu milik Ma Tie seketika patah
jadi dua bagian, sementara tubuhnya tersusut mundur
kebelakang.
Siapapun tahu bahwa pakaian tembaga yang dikenakan
manusia tembaga tipis sekali jangan dibilang serangan dari
Ma Tie dilakukan dengan mengerahkan segenap tenaga
dalam yang dimilikinya, sekalipun orang biasa pun yang
melakukan pakaian itupun akan tembus.,
Dengan terjadinya peristiwa ini, bukan saja Ma Tie jadi
amat terkesiap. bahkan dua orang gadis sama-sama tertegun
dibuatnya.
Lam-kong Pak memberi tanda kepada Ma Tie untuk
melepaskan cekalannya pada diri Pek-li Hiang, tentu saja
orang she-ma itu tak sudi melepaskannya, karena dia tau
andaikata tawanannya dilepaskan maka hal ini akan
mendatangkan mara bahaya bagi dirinya, dengan gadis itu
sebagai sandera malah kemungkinan besar ia dapat
meloloskan diri dari ancaman maut,
Dengan senjata garpunya diarahkan keatas alat vital Pekli
Hiang dibagian bawah tubuhnya ia menunjukan gerakan
seakan- akan hendak melakukan penusukan.
Napsu membunuh dengan cepat menyelimuti wajah
Lam-kong Pak. jari tangannya disertai hawa murni yang
amat dahsyat segera disentilkan kearah urat nadi Ma Tie.
Serangan tersebut sangat aneh dan luar biasa sekali,
segumpal cahaya putih yang amat menyilaukan mata
memisahkan air dan meluncur kedepan bagaikan sambaran
petir.
Sekujur badan Ma Tie gemetar keras, darah mengalir
keluar dari urat nadinya, ia segera lepas tangan dan
mengeluarkn cairan hitam penyelimut mata untuk
menyelamatkan diri.
Lam-kong pak tahu bahwa Ma Tie ber-siap2 untuk
melarikan diri meskipun rasa dongkolnya terhadap kedua
orang gadis itu masih belum hilang. akan tetapi pemuda
itupun merasa tak tega untuk tinggalkan mereka dalam
keadaan telanjang bulat. Setelah berpikir sebentar. ia
lepaskan pakaian tembaganya dan menarik tubuh dua orang
gadis itu kedalam pakaian tembaga tapi kemudian
mengepitnya menuju kearah sungai.
Loo Liang-jan tidak mengenal ilmu dalam air ia sedang
menanti ditepi sungai dengan hati gelisah. ketika dilihatnya
Lam-kong Pak muncul dari air sambil menghimpit seorang
manusia tembaga, ia terkejut bercampur girang sehingga
untuk beberapa saat lamanya berdiri menjublak setengah
harian- kemudian ia baru berteriak dengan suara keras:
"Lam-kong siau-ya,aku tak akan tinggalkan dirimu lagi.
aku....selama beberapa hari ini selalu makan tak kenyang...,
oooh aku menderita sekali..,."
"Blaaaam" Lam-kong Pak membanting baju tembaga itu
keatas tanah. dari balik pakaian segera berkumandang suara
jeritan tertahan dari dua orang gadis itu. Kepada Loo
Liang-jan pemuda itu segera berseru:
"Loo-tua coba pergilah kesekitar tempat sini dan cari
pakaian mereka ....."
Setengah harian lamanya Loo Liang-jan mencari
disekeliling tempat itu akan tetapi tidak berhasil juga
ditemukan, Lam-kong Pak segera memaki: "Huuuh....dasar
gentong nasi....kamu memang bedoh sekali "
Lam-kong Pak mengira pakaian mereka tentu
disembunyikan disamping sungai ia segera melakukan
pencarian sendiri tetapi setengah harian lamanya ia mencari
tak ada pula hasilnya, dalam hati segera pikirnva:
"Aaah.... kalau begitu pastilah melayang diatas air Ma
Tie telah sembunyikan lebih dahulu pakaian mereka...."
Tiba-tiba....terdengar bentakan keras berkumandang
datang. Lam-kong Pak segera berpaling ia lihat makhluk
aneh bertangan bulu itu muncul kembali disana sambil
menubruk kearah msnusia tembaga, sedangkan Loo Liangjen
melancarkan sebuah pukulan dahsyat kearah makhluk
aneh itu.
Sambil berpaling makhluk aneh itu kebaskan telapaknya
melancarkan sebuah pukulan dahsyat, tubuh Loo Liang-jan
seketika tergetar mundur lima langkah kebelakang ia segera
menyambar kearah manusia tembaga itu.
"Berhenti " bentak Lam-kong Pak dengan hati
terperanjat.
Makhluk aneh itu berpaling ketika dilihatnya Lam-kong
Pak muncul disana sambil mengempit manusia tembaga itu
ia putar badan dan segera terbirit-birit lari dari sana.
Dengan kencang Lam-kong Pak mengejar dari belakang,
berhubung makhluk aneh itu harus mengempit dua orang
gerakan tubuhnya jadi makin lambat sedangkan tenaga
dalam yang dimiliki Lam-kong Pak sudah mendapat
kenaikan yang amat pesat. tidak sampai satu li ia sudah
kena dikejar oleh sianak muda itu.
"Suma Ing anjing bangsat " bentak Lam-kong Pak
dengan amat gusar, "Ayoh lepaskan mereka "
Makhluk aneh itu sama sekali tidak mengambil gubris, ia
tetap kabur dengan cepatnya dari tempat itu.
Lam-kong Pak segera menghimpun tenaga dalamnya
keujung jari lalu dari tempat kejauhan melancarkan satu
totokan kilat kearah punggung makhluk aneh itu.
Sungguh lihay mahkluk aneh itu ia tahu kalao serangan
jari itu dilancarkan dengan kekuatan yang luar biasa, buruburu
badannya mengengos kesamping .... "Kraaak"
sebatang pohon besar beberapa tombak jauhnya dari tempat
itu segera tumbang terhajar oleh serangan tersebut.
Lam-kong Pak maju menghalangi jalan perginya, dengan
suara kers ia membentak:
"Aku tahu bahwa engkau adalah Suma Ing, ayoh
lepaskan manusia tembaga itu, sekali lagi aku akan
mengampuni jiwa anjingmu...."
Mahkluk aneh itu masih membungkam dalam seribu
bahasa, tubuhnya sama sekali tak berkutik dari tempat
semula, Lam-kong Pak menggeretak gigi kencang- kencang
selangkah demi selangkah ia maju kedepan.
Mahkluk aneh itu segera angkat tubuh manusia tembaga
keudara rupanya dia akan turun tangan memusnahkan dua
orang tersebut.
Lam-kong Pak terkesiap dan menghentikan langkahnya
dengan suara keras ia berteriak.
"Suma Ing, perbuatanmu begitu keji dan hatimu begitu
hitam, apakah engkau tidak takut pembalasan dikemudian
hari??" Mahkluk aneh itu tetap membungkam.
"Hmmm.. jangan kau anggap aku belum tahu siapakah
dirimu itu?" seru Lam-kong pak kembali, "Hmmm.. Hmmm
^ tempo hari kau telah merampas sebotol air racun Sam Wicheng-
sui dari tangan Tong Hui, dengan air racun itu kau
rusak wajah Yu Tien kemudian turun tangan pula terhadap
beberapa orang gadis lain- Heemm . heehmm.. kau anggap
perbuatanmu bisa mengelabui aku...." ^
Mahkluk aneh terap saja membungkam dalam serihu
bahasa.
Lam-kong pak jadi mendongkol sekali, sambil menghela
napas panjang katanya:
"Suma Ing. sampai sekarang ibu masih tidak
mempersoalkan kelakuan busukmu dimasa-dimasa yang
lampau masih bersedia mengampuni jiwamu asal kau mau
bertobat dan kembali kejalan yang benar."
Belum habis ia berpikir. . . .tiba-tiba. . .^ciit ditengah
desiran angin tajam yang menggeletar diudara mahkluk
aneh itu menjerit ngeri, manusia tembaga itu segera terlepas
dari genggamannya.
Tam-kong Pak tak mau membuang kesempatan yang
sangat baik ini dengan menghimpun delapan bagian tenaga
dalamnya ia lancarkan sebuah babatan dahsyat kedepan-
Dalam waktu singkat seluruh bumi bergetar keras, tubuh
makhluk aneh itu mencelat sejauh dua tombak lebih dari
tempat semula dan robeh terjengkang diatas tanah.
Lam-kong Pak tak tahu apa yang telah terjadi, ketika ia
menengok kearah manusia tembaga itu maka terlihatlah
sebuah lubang muncul diatas pakaian manusia tembaga itu
segera pikirnya:
"Dua orang gadis itu tentu sudah melancarkan sebuah
totokan lewat dibalik baju tembaga itu karena makhluk
aneh itu terluka maka ia baru melepaskan sanderanya...."
Sementara ingatan tersebut berkelebat dalam henaknya
makhluk aneh tadi sudah kabur dari tempat itu dan entah
kemana perginya, tapi jelas isi perutnya suah menderita
luka yang cukup parah.
Lam-kong Pak mendengus dingin serunya dengan suara
keras:
"Hmmm kalian mencari penyakit buat diri sendiri....
kemana kalian simpan pakaianmu itu ??"
"Engkoh Pak. ampunilah kami" seru dua orang gadis
dalam baju tembaga itu.
"Hmmm.... cara kalian menggaplok orang sekali
memberi gula2 sepotong benar2 tak berani kuterima. ..."
"Engkoh Pak. kami toh sudah mengaku salah kenapa
engkau mesti mendesak kami terus menerus??" seru Pek-li
Hiang.
"Kami mengaku salah.... engkau boleh memaki kami
sepuas hati." sambung cu Li Yap pula, "pakaian kami sudah
dicuri oleh Ma Tie bangsat itu sekarang apa daya kita??"
"Hmmm... apa daya kita?? tentu saja kita harus lanjutkan
perjalanan dengan mempersilahkan memamerkan pantat2
kamu itu."
"Bagus, bagus engkau ingin menganiaya kami... aku tak
mau ambil peduli. kau harus Carikan akal bagi Kami.
bagaimana pun juga kami sudah tunjukan kejelekan,
kalau....kalau kami malu maka engkaupun akan malu.."
Dalam pada itu Loo Liang-jan telah menyusul datang
dengan suara keras ia berteriak: "Lam-kong sauya. apakah
didalamnya berisikan makanan yang lezat??"
"Hmmm sedikitpun tidak salah memang ada makanan
enak, cepat kempit dibawah ketiak dan kita menuju kekota"
Begitu mendengar ada makanan enak. Loo Liang-jan
segera berseru dengan keras "Sau-ya kalau mau makan mari
kita makan disini saja kenapa musti pergi kekota??"
"Tolol, kecuali makan nasi rupanya kau tak akan tahu
urusan lain ??" bentak Lam-kong Pak dengan gusar.
"Sau-ya, engkau jangan menyalahkan diriku, selama
beberapa hari ini aku selalu tersiksa karena kekurangan
makanan-..."
Tiba-tiba Loo Liang jan menjerit keras dan membuang
manusia tembaga itu keatas tanah lalu loncat mundur tiga
langkah kebelakang teriaknya:
"Sau-ya bukankah engkau bilang isinya makanan enak.
kenapa bisa menggigit orang?"
"Loo Liang-jen." terdengar cu Li Yap membentak keras
"kalau engkau berani bicara tak genah lagi jangan salahkan
kalau aku tak akan mengampuni dirimu lagi" Loo Liang-jan
tertegun kemudian serunya.
"oooh.....rupanya nona yang bersembunyi didalam,
harap engkau jangan marah, tadi... heeh...heeehh.... aku
masih mengira makanan yang enak ....."
Begitulah dengan Loo Liang-jan yang mengempit
manusia tembaga itu berangkatlah Lam-kong Pak menuju
kesebuah kota keCii menurut maksud sianak muda itu
mereka Cari pakaian dulu dan mempersilahkan dua orang
gadis itu berpakaian kemudian baru besantap.
Kebetulan pada saat itu cu Li Yap pun sedang berkata:
"Engkoh Pak belikan dulu dua pakaian wanita,
kemudian dari rumah penginapan untuk berpakaian lebih
dahulu setelah itu baru urus pekerjaan lain ..."
"Engkau sudah menyiksa aku sampai hidup merana ini
haripun aku akan suruh kalian rasakan siksaan yang paling
bernilai"
Buru2 jerit Pek-li Hiang serta cu Li Yap dengan suara
keras, " Engkau jahat sekali kami tak akan mengampuni
dirimu".
"Mau mengampuni atau tidak itu toh urusan dikemudian
hari, sekarang kalau kau merasa punya kepandaian silahkan
dikeluarkan aku ingin lihat apakah kalian berani muncul
dari dalam pakaian tembaga untuk memamerkan pantatpantat
kalian yang mungil itU?".
"Duuuk Duuuk Duuuk" dua orang gadis menggedorgedor
kain tembaga namun Lam-kong Pak sama sekali
tidak menggubris mereka, disebuah toko pakaian ia
membeli dua perangkat pakaian nenek-nenek kemudian
menuju kesebuah rumah makan-
"Siau-ya, manusia tembaga ini diletakkan dimana ??"
terdengar Loo Liang-jen bertanya.
"Letakkan saja dibawah meja "
setelah meletakkan manusia tembaga itu dibawah meja,
Loo Liang-jan berteriak keras: "Hey pelayan,...pelayan...."
Pelayan rumah makan itu segera lari menghampiri
dengan ketakutan, dari bentuk badan Loo Liang-jan yang
mengerikan serta gerak gerik kedua orang itu yang aneh,
rupanya sang pelayan sudah tahu bahwa mereka bukan
manusia sembarangan.
"Toa-ya....aku sudah datang " serunya dengan gelagapan.
Loo Liang-jan melengak sejenak kemadian serunya:
"Keparat engkau berani menghina aku?"
"Hamba mana berani menghina toa-ya. harap engkau
jangan marah....Toa-ya. mau pesan apa ??"
"Bawa kemari daftar makanannya .. .."
Buru-buru pelayan berikan daftar makanan itu kepada
Loo Liang-jan- setelah memandang daftar itu sebentar ia
serahkan ketangan Lam-kong Pak. sebab ia tak dapat
membaca, ujarnya:
"Sau-ya silahkan engkau saja yang milih sayur" Lamkong
Pak tertegun.
"Loo-toa, setiap kali masuk kerumah makan, engkau
tentu berteriak lapar dan pasti pesan beberapa puluh bakpao
untuk cuci mulut lebih dahulu, ini hari mengapa
sikapmu berubah??"
"oooh .. Sau-ya. aku sudah belajar tindak sopan, apa lagi
setelah bergaul dengan Sau-ya aku merasa bahwa banyak
makan sebenarnya sama sekali tidak berarti, lebih baik
makan hidangan lezat saja sambil perlahan-lahan
mencicipinya, dengan begitu terasa kenikmatannya
....bukan begitu ??"
"Kalau begitu. engkau saja yang pesan sayur "
Loo Liang jan menerima kembali daftar makanan itu dan
diserahkan ketangan sang pelayan- katanya:
"coba aku saja yang membaCa daftar makanan itu"
"Meletus tiga macam. mendayung air di Tong-teng, satu
bebek dimakan tiga, putar-putar kayun....."
"Apa yang disebut putar-putar kayun??" sela Loo Liangjan
tercengang.
"Putar-putar kayun adalah usus yang dimasak saus....."
"Baiklah. kalau begitu buatkan empat macam sayur itu
ditambah lima kati arak wangi, seratus lima puluh biji
lumpiyah. delapan mangkok bakmi kuah serta semangkok
besar kuah bak-so......"
Pelayan itu tertegun dalam hati pikirnya,
"Gentong nasi orang ini.. masa pesan sayur begitu
banyak?? gila benar orang ini...."
Sementara itu Lam-kong Pak sudah berkata,
"Loo-tua engkau dapat empat macam sayur itu
menandakan bahwa engkau sudab mendapat kemajuan
rupanya sudah banyak yang kau pelajari ini hari kita harus
baik-baik bersantap sampai kenyang"
"Bagaimana dengan kedua orang gadis itu........"
"Mereka sedang beristirahat dibawah, bagaimanapun
makan atau tidak makan tak jadi soal buat mereka....."
Ucapan tadi membuat mendongkol dua orang gadis itu,
mata mereka langsung melotot besar namun tak sepatah
katapun dapat diucapkan.
Tidak lama kemudian, sayur dan arak telah dihidangkan
dua orang itu segera menyikat semua makanan itu dengan
lahapnya bahkan Lam-kong Pak tiada hentinya memuji "Eh
mm, lezat sekali sayur ini.,.. arak wangi rupanya"
ia sengaja hendak menggoda gadis-gadis itu.
Menunggu santapan telah habis dan Lam-kong Pak telah
membayar rekening, ia jadi kaget ketika diketahuinya
manusia tembaga dibawah meja itu lenyap tak berbekas,
bahkan pakaiannya yang baru saja dibelipun lenyap tak
berbekas.
Dikolong langit dewasa ini hanya percuri sakti Pek-li
Gong seorang memiliki ilmu pencuri lihay itu tak mungkin
ia bergurau dengan dirinya, lalu siapakah yang telah
mencuri manusia tembaga itu tanpa diketahui oleh mereka
berdua??
Sekarang Lam-kong pak baru menyesal, seandainya tadi
ia mendengarkan perkataan gadis itu dan membiarkan
mereka tukar pakaian lebih dahulu maka takkan terjadi
peristiwa semacam itu
"cepat kejar" bentak Lam-kong Pak dengan keras,
mereka berdua segera mengejar keluar dari rumah makan
itu dan menuju keluar kota.
Tapi empat penjuru sunyi senyap. kemanakah ia harus
melakukan pengejaran?? ketimur, barat, utara atau selatan?
pencarian semacam ini ibaratnya mencari jarum didalam
samudra.
Lam-kong pakjadi amat gelisah, tiba-tiba ia temukan
pada punggung Loo Liang-jan tertempel secarik kertas
ketika kertas itu diambil maka terbacalah diatas kertas itu
bertulisan beberapa huruf:
"Untuk mencari orang yang sedang kau cari,
berangkatlah kekuil Shia-hong-blo diutara kota tertanda.
kakek bersedih hati"
Sekali lagi Lam-kong pak merasa terperanjat, ia berseru
tertahan dan gumamnya seorang diri.
"Kakek bersedih hati ?? apakah benar dikolong langit
terdapat seorang manusia bernama kakek bersedih hati ??"
Dengan suara dalam ia segera berseru:
"Ayoh berangkat, kita tengok kekuil shia-hong-blo
diutara kota "
Jarak dari situ diutara kota terpaut lima enam belas li
jauhnya ketika mereka tiba di luar kuil itu masih setengah li,
terdengarlah suara bentakan keras bergema memecahkan
kesunyian.
Lam-kong Pakjadi amat terperanjat. sekuat tenaga ia
berkelebat maju kedepan pada jarak dua puluh tombak dari
kuil itu ia menerobos naik keatas tembok pekarangan-
Ketika ia melongok kebawah hatinya kontan tercekat,
ternyata Sun Han siang, siang Hong Ti. Pek-li Gong ayah
dan anak. cu Li Yap serta sepasang manusia jelek dari Haythian
telah terluka parah semua hanya tiga orang manusia
tembaga masih melangsungkan pertarungannya melawan
orang-orang dari perkumpulan Liok Mao Pang.
Pihak lawan dipimpin oleh kakek ombak menggulung,
dengan senjata payung sengkala ditangan ia nampak begitu
tangguh sehingga kendatipun harus menahan serangan
gabungan dari dua orang manusia tembaga, akan tetapi ia
masih tetap duduk diatas angin-
Sedangkan manusia tembaga yang lain melayani
kerubutan dari "Ngo-hoa-bak daging lima warna oei Hun.
Hek teng toi-hun lampu hitam pengejar nyawa Leng ciang
ciu, HanBu Siang setan gantung hidup Gou Jit serta Pat-pit
Lui-kong dewa geledek berlengan delapan Si-put-siu jelas
sekali manusia tembaga itu terdesak dibawah angin-
Lam-kong pak membentak keras, dengan cepat ia
menerjang kearah kakek ombak menggulung sambil
melancarkan sebuah pukulan dengan ilmu sakti payung
sengkala.
"Blaaam. ." sepasang telapak saling membentur dengan
payung sengkala menimbulkan ledakan yang amat dahsyat.
Lam-kong Pak segera merasakan darah panas dalam rongga
dadanya bergolak kencang. bahwa cahaya merah yang
memancar keluar dari atas payung itu amat menyilaukan
matanya dengan cepat pemuda itu tergetar mundur kembali
sejauh tiga langkah lebar kearah belakang.
Dalam pada itu Loo Liang-jen telah menyusul datang.
sambil membentak keras dia hajar tubuh setan gantung
hidup Gou Jit sehingga terpental sejauh lima langkah lebih
dari tempat semula.
Kakek ombak menggulung menyeringai seram ejeknya
sambil tertawa sinis:
"Keparat cilik. rupanya dikolong langit hanya engkau
yang mampu melayani aku untuk bergebrak sebanyak
beberapa jurus. Hehhmm....hehbmm.....akan kukirim
engkau untuk melakukan perjalanan lebih dahulu. ..."
Belum habis dia berkata cahaya merah memancar keluar
dari balik senjata payung Sengkala itu, hawa tekanan yang
maha dahsyat seketika mengurung sekujur tubuhnya.
Lam-kong Pak tahu bahwa tekanan yang maha dahsyat
itu adalah hasil dari hawa murninya yang disalurkan
kedalam senjata payung itu, tentu saja akibatnya luar biasa.
Begitu ingatan berkelebat dalam benaknya sekilas cahaya
putih memancar keluar dari atas ubun2nya. ternyata bayi
sakti hawa murninya telah muncul dari dalam selangkangan
dan menyongsong datangnya serangan maut itu.
"BLAAAM ...." ledakan dahsyat menggeletar diseluruh
udara, sebagian besar bangunan kuil itu roboh jadi puing2
yang berserakan, desingan angin puyuh melanda seluruh
permukaan bumi membuat keadaan tersebut benar2
mengerikan sekali.
Pertarungan semacam ini boleh dikata merupakan suatu
pertarungan yang sadis sekali, Kakek ombak menggulung
telah mengerahkan segenap kekuatan yang dimilikinya
ditambah ia membawa payung sengkala, bisa dibayangkan
kekuatan badannya sukar dilukiskan dengn
kata2.Sebaliknya bayi sakti milik Lam-kong Pak baru saja
terwujud dan ketangguhannya belum matang, setelah
termakan oleh getaran hawa khiekang yang maha dahsyat
itu, hampir saja bayi sakti tadi buyar jadi beberapa bagian-
...untung dengan cepat bayi sakti tadi menyusup kembali
kedalam selangkangan kendati begitu tubuh pemuda tesebut
mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan
jatuh tak sadarkan diri.
Kakek ombak menggulung sendiripun menderita
kerugian besar ia muntah darah segar tapi payung mautnya
masih sempat menyapu kembali kearah
samping......Bruuuk^ ditengah benturan keras pakaian
tembaga dari ke dua orang manusia tembaga itu hancur berkeping2
dan merekapun roboh tak sadarkan diri.
Dipihak lain Loo Liang-jen serta manusia tembaga yang
bekerja sama melayani empat tokoh sakti dari perkumpulan
Liok-mao-pang berlangSung seimbang tetapi kakek ombak
menggulung sudah kalap ia bermaksud membasmi segenap
jago kalangan putih yang hadir ditempat itu, sambil
menahan luka parah dalam isi perutnya ia terjun kembali
kedalam gelanggang.
"Blaaam.... blaaam..." dua benturan keras yang
menggeletar diangkasa membuat Loo Liang-jan serta
manusia tembaga itu roboh terjengkang diatas tanah dan
tidak bangun lagi.
Sedangkan kakek ombak menggulung sendiri keadaanya
sudah bagaikan lampu tak berminyak dengan badan
sempoyongan ia memperdengarkan suara tertawanya yang
menyeramkan
Halaman depan kuil Shia-hong-bio tidak terlalu luas
sekarang setelah dipenuhi oleh jago-jago lihay yang
menggeletak diatas tanah, hampir saja tiada tempat untuk
menancapkan kakinya lagi, kakek ombak menggulung
segera membentak keras dan membawa empat orang jago
lihaynya kabur dari kuil tersebut.
Suasana sekitar kuil itupun pulih kembali daam
kesunyian dan keheningan, diatas tanah banyak
menggeletak tubuh-tubuh manusia yang sama sekali tak
berKutik. Tiba-tiba, sesosok bayangan manusia berkelebat
lewat dengan pandangan yang tajam ia menyapu sekejap
kearah tubuh manusia yang bergelimpangan diatas tanah
nampa kjelas orang itu amat terkejut,
orang itu adalah seorang manusia aneh baju merah
dengan pandangan yang seksama ia memeriksa semua
orang yang menggeletak disana, akhirnya ia berhenti disisi
tubuh Sun Han Siang dan memperdengar helaan napas
panjang.,^.
Perlahan-lahan ia membalik tubuh Sun Han siang
sehingga menghadap keatas nampaklah air mukanya pucat
pias bagaikan mayat sedang matanya terpejam rapat,
namun kecantikannya masih tertera nyata.
Lama sekali manusia aneh baju merah itu berdiri
tertegun disana, akhirnya ia bergumam seorang diri,
"Sun Han Siang kau ...kau memang terlalu menarik
sekali sampai detik ini juga aku tetap tak dapat
menyalahkan dirimu, kalian sepasang suami isteri memang
merupakan pasangan yang paling cocok... Aaa aku keliru. .
. cu Hong Hong pun keliru. tapi siapa yang bisa
disalahKan?? akan tetapi aku tak akan melepaskan Lamkong
Liu"
Kembali ia menghela napas panjang, lalu sambungnya:
"Pejamkanlah matamu kematianmu Cukup berharga
sebab pada akhirnya engkau telah mendapatkan Cinta yang
sejati serta akhir yang tenang, Lam-kong Liu memang
pantas kau Cintai. tetapi aku harus membinasakan
dirinya...."
Tiba-tiba, kembali terengar desiran angin berhembus
lewat dari luar kuil, manusia aneh baju merah itu segera
menyembunyikan diri kebalik reruntuhan kuil.
Tidak lama kemudian muncul sesosok bayangan hitam
ditengah halaman kuil sambil menyapu sekejap tubuhtubuh
yang terkapar ditanah ia menyeringai seram katanya:
" Heehh...heeehh....heeehh... akhirnya kalian pun
mengalami nasib seperti ini rupanya Thian memang belum
buta matanya...I Hmmm ...IHmmm... untuk melampiaskan
rasa dendam dalam hati serta rasa benci yang sudah
merasuk ketulang sumsum aku akan ...."
la tidak melanjutkan kata- katanya tapi mengangkat
Cakar mautnya dan dikebas-kebaskan diudara menyatakan
betapa gusar dan tekadnya yang meluap-luap....
Dengan pandangan yang tajam ia memeriksa setiap
tubuh yang menggeletak diatas tanah dan akhirnya tiba
disisi tubuh cu Li Yap serta Pek-li Hiang.
Tetapi karena kedua orang gadis itu mengenakan
pakaian nenek-nenek dan terlalu longgar lagi mereka
ditambah pula tubuhnya menghadap kebawah maka raut
wajah mereka tidak nampak jelas.
Makhluk aneh itu nampak tertegun lalu bergumam
seorang diri:
"Rupanya dua orang bocah perempuan itu tak berada
disini, aaai...:.dendam berdarah ini terpaksa harus dituntut
balas pada lain kesempatan."
Maka ia segera berjalan mendekati Sun- Han siang,
setelah mengawasi raut wajah serta tubuhnya, sambil
menggertak gigi ia berseru:
"Sun Han Siang, putramu yang telah menyiksa aku jadi
begini rupa, putramu yang membuat ku cacad. aku hendak
menyiksa dirimu.. agar setelah matipun kau tak akan tenang
didalam baka...."
Bicara sampai disitu, sorot matanya menyapu sekejap
kearah tubuh Sun Han Siang terutama bagian payudara
serta alat vital bagian bawahnya. setelah itu ia perdengarkan
gelaK tertawanya yang amat cabul.
Perlahan-lahan ia berjalan mendekati tiga orang manusia
tembaga itu, ditemuinya pakaian tembaga yang mereka
kenakan telah bancur berkeping-keping, yang tersisa tinggal
bagian-bagian yang menutupi raut wajahnya belaka.
Darah berceceran diatas tanah. keadaan mengerikan
sekali, namun mahluk aneh itu sama sekali tidak
memperhatikan, ia bongkokan dadanya mencengkeram
salah seorang diantara manusia tembaga itu sambil
gumamnya seorang diri^ "Akan kulihat siapakah
sebenarnya mereka- mereka itu?"
Tetapi ketika tangannya yang berbulu itu bampir
menempel diatas wajah manusia tembaga tadi tiba-tiba ia
menarik kembali tangannya sambil bergumam kembali:
"Aaah... lebih baik nanti saja untuk sementara waktu tak
usah kulihat dulu siapakah ketiga orang manusia tembaga
ini, toh aku hendak memperkosa mayat dari Sun Han
Siang.... andaikata salah satu diantaranya adalah Lam-kong
Liu, bukankah aku....."
la segera tinggalkan manusia tembaga itu dan kembali
kesisi Sun Han Siang sambil katanya:
"Aaah... sekarang aku baru tahu bahwa dahulu kau
bersikap baik kepadaku karena engkau hendak
menggunakan tenagaku untuk memperkokoh serta
memperkuat kedudukanmu sebagai pemilik pegadaian Bulim
rupanya semua sikap baikmu itu hanya palsu..-.. setelah
bertemu dengan Lam-kong Pak engkau segera menyuruh
putramu untuk mencelakai aku membuat wajahku rusak
dan hancur sama sekali, membuat aku ingin hidup tak bisa
ingin matipun tak dapat....."
la tertawa seram setelah berhenti sebentar lanjutnya:
"Aku tak dapat melukiskan betapa sakit hati dan
dendamnya aku terhadap kalian semua. aku telah
bersumpah akan merusak kehormatanmu serta beberapa
orang gadis itu kemudian memusnahkan kalian dari muka
bumi.... heehh. . heeeh^... meskipun engkau sudah mati
ditangan anggota perkumpulan kami tapi kematianmu ini
masih belum dapat menebus dosa serta kesalahan yang
pernah kau lakukan terhadap diriku. aku hendak
menggagahi mayatmu. menodai tubuhmu agar setelah
menjadi setanpun engkau tak dapat mempertahankan
kebersihanmu. . . ."
Bicara sampai disini, ia segera membopong tubuh Sun
Han siang dan menuju ke ruang kuil.
"Berhenti" tiba-tiba bentakan keras berkumandang
memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh jagad.
Mengikuti menggemanya suara bentakan itu terlihatlah
perempuan naga pengasingan cu Hong Hong melayang
masuk kedalam kuil, kembali bentaknya dengan suara
dalam: "Makhluk jelek. siapa yang kau bopong itu??"
Mengetahui orang yang datang itu adalah cu Hong
Hong, legalah hati Suma Ing sebab ia tidak pandang sebelah
matapun terhadap perempuan tersebut, sambil tertawa
seram jawabnya: "Siapa lagi? heehh...heebhh...heehhh ..dia
adalah Sun Han Siang .,.."
cu Hong Hong tertegun kemudian tegurnya: Apa yang
bendak kau lakukan ?"
"HaahIH...haaahh... haaahhh.. . engkau ingin lihat apa
yang hendak kulakukan terhadap dirinya ?" ejek Suma ing
sambil perdengarkan gelak tertawanya yang cabul.
cu Hong Hong bukan seorang perempuan ingusan yang
bodoh, dari nada ucapan itu segera diketahui olehnya apa
yang hendak dilakukan pemuda itu, sekujur badannya
gemetar keras dengan wajah berubah sangat hebat
bentaknya keras- keras: "Apakah engkau hendak...."
"heehh...heeehh...heehh, meskipun kata-katamu
selanjutnya belum kau lanjutkan tetapi aku sudah tahu apa
yang hendak kau ucapkan sedikitpun tidak salah akan
kusuruh dia mati tidak meram karena penasaran.. ..akan
kusuruh dia menjadi setan penasaran"
Sebenarnya perempuan Naga pengasingan cu Hong
Hong menaruh rasa benci yang amat sangat terhadap Sun
Han Siang ia selalu tak dapat memaafkan perempuan itu,
sebab Sun Han Siang Pernah mendorong tubuhnya hingga
terperangkap dalam lambung naga dan menderita selama
belasan tahun lamanya, tetapi alasan yang terpenting bukan
demikian, alasan yang terutama adalah karena ia tak dapat
melupakan Lam-kong Liu.
Inilah yang dikatakan orang dendam karena cinta
kadangkala jauh lebih mendalam dari pada dendam pribadi,
hanya dendam akibat Cintalah yang bisa membuat orang
jadi lupa segala-galanya.
Kita mendengar perkataan dari Suma Ing barusan,
Perempuan tersebut merasa girang sekali, jadi ingatan tadi
hanya berkelebat sebentar saja dalam benaknya, sebab
bagaimana juga dia bukan seorang manusia berhati jahat.
akibat cinta butalah selama beberapa tahun belakangan ini
wataknva berubah jadi buruk, kendatipun begitu sebagai
seorang perempuan ia tak sudi menyaksikan terjadinya
peristiwa brutal semacam itu.
"Bukankah engkau adalah Suma ing??" bentak cu Hong
Hong dengan suara keras.
"Sedikitpun tidak salah aku adalah Suma Ing engkau
mau apa ?"
"Kalau tingkah laku dan perbuatan seorang manusia
tidak sesuai dengan moral seorang manusia. dia adalah
seekor binatang yang tak berotak. Suma Ing terus terang
kuberitahukan kepadamu, sekalipun aku mempunyai
dendam sedalam lautan dengan Sun Han Siang dan aku
sangat mengharapkan Kematiannya dalam keadaan
mengerikan tetapi dengariah baik- baik selama aku cu Hong
Hong masih bisa bernapas tidak nanti aku perkenankan
engkau melakukan perbuatan brutal seperti binatang
maCam itu "
Suma Ing segera tertawa setan.
"Haahh...haaahh...haaahh cu Hong Hong, bukannya aku
orang she Suma sengaja bicara mengibul, terus terang saja
Kukatakan bahwa engkau masih bukan tandinganku."
serunya, "hmmm kalau engkau sampai terjatuh ketanganku
maka akan kupersembahkan tubuhmu buat guruku karena
dia orang tua paling gemar bermain cinta dengan wanita
setengah baya atau nenek tua "
Mendengar perkataan itu, cu Hong Hong segera teringat
kembali pengalamannya ketika terjatuh ketangan ombak
menggulung tempo hari dimana hampir saja tubuhnya dan
dirinya hampir saja ternoda, hawa amarahnya seketika
memuncak dalam benaknya, dengan suara keras ia
membentak:
"Bajingan anjing busuk serahkan nyawamu" bersamaan
dengan menggeletaknya suara bentakan tersebut dengan
sepenuh tenega ia lancarkan sebuah pukulan dengan jurus
ilmu sakti payung sengkala.
Suma Ing memindahkan tubuh Sun Hang Siang
ketangan kiri, sedang tangan kanannya yang berupa Cakar
berbulu yang amat besar dengan ancaman hawa pukulan
yang maha dahsyat menyongsong datangnya ancaman itu
"Blaaam" ditengah benturan keras yang menggeletar
diangkasa, tubuh cu Hong Hong tergentar mundur satu
langkah lebar kebelakang hal ini membuat hatinya amat
terperanjat.
Perempuan itu lebih rela dirinya menemui ajal ditangan
Suma Ing daripada membiarkan pemuda itu melakukan
penggagahan secara brutal terhadap sesama kaum wanita,
ia berteriak keras dan sekali lagi menubruk kedepan-
Sekali lagi Suma Ing mengerahkan segenap kekuatan
yang dimilikinya melakukan sapuan tajam kedepan. jeritan
ngeri yang menyayatkan hati segera bergema memecahkan
kesunyian, tubuh cu Hong Hong terpental sejauh satu
tombak lebih dari tempat semula dan roboh terkapar dikaki
tembok kuil, badannya menggeletak dan tak berkutik lagi.
suma Ing tertawa seram ejeknya:
"hmmn itu namanya mencari penyakit buat diri sendiri
sesudah kuselesaikan pekerjaanku akan kubawa pulang
dirimu kerumah dan persembahkan kepada suhu "
Habis berkata ia naik ketangga batu dan masuk kedalam
ruangan untuk melaksanakan perbuatan yang terkutuk itu.
Tiba-tiba.... gelak tertawa yang berat dan rendah
berkumandang keluar dari balik kuil bobrok tersebut, diikuti
berhembusnya segulung angin dingin yang membuat bulu
kuduk. pada bangun berdiri.
DENGAN hati terperanjat Suma Ing menghentikan
langkah kakinya, ia membentak dengan suara keras.
"Siapa yang bersembunyi didalam kuil? ayoh Cepat
gelindingkan keluar dari tempat persembunyianmu"
Sesosok bayangan hitam berkelebat lewat dari balik
kegelapan. sambil berdiri tegak dihadapan Suma Ing
serunya:
"Suma Ing. aku perintahkan engkau untuk segera
malepaskan Sun Han Siang dari pondonganmu, dengan
memandang diatas wajah Sun Han Siang aku bersedia
untuk mengampuni jiwamu"
Suma Ing tidak mengetahui sampai dimanakah
kelihayan dari manusia aneh baju merah ini, dia mengira
setelah dikolong langit dewasa ini tiga orang manusia
tembaga dan Lam-kong Pak saja bukan tandingan dari
kakek ombak menggulung, apalagi orang yang lain lebih tak
usah dikatakan lagi. Ia segera menengadah keatas dan
tertawa seram.
"Haaah...haaahh...haaah ..haaahh.... sungguh besar
bacot anjingmu itu kalau tidak kau ungkap tentang Sun Han
Siang mungkin keadaannya masih mendingan, sekarang
setelah kau mohonkan pelepasan baginya itu berarti engkau
punya hubungan pula dengan dirinya, baiklah akan siau-ya
kirim pula dirimu untuk pulang kesorga"
cakar berbulunya menyambar kedepan, diiringi desingan
angin pukulan ombak menggulung yang maha dahsyat
segera menekan kedada orang aneh baju merah itu.
Terdapat datangnya ancaman tersebut, orang aneh baju
merah itu sama sekali tidak berkutik, dengan telapaknya ia
menggulung kearah angin serangan lawan kemudian
menekan kedepan-.. "Blaaam" undakan batu itu seketika
tergetar sampai retak beberapa bagian, sementara Suma Ing
sendiripun terlempar jatuh dari tempat semula.
Kejadian ini sangat mengejutkan hati pemuda she-Suma
itu, untuk beberapa saat ia berdiri tertegun dengan hati tidak
puas, dia mengira dalam bentrokan barusan dirinya kurang
pusatkan pikiran sehingga digunakan kesempatan baik itu
oleh lawannya.
Sekali lagi dia membentak keras. dengan tenaga pukulan
sebesar sepuluh bagian sebuah serangan maut kembali
dilancarkan.
Seperti juga pada serangan yang pertama tadi, manusia
aneh baju merah itu masih tetap tidak menghindar ataupun
berkelit ia sambut datangnya ancaman tersebut dengan
keras lawan keras.
"Blaaam" kembali terjadi gempuran dahsyat yang
mengakibatkan sudut kuil gumpil sedikit. debu beterbangan
diangkasa dan asap berguguran keatas tanah. sekali lagi
Suma Ing terpukul mundur dua langkah lebar kebelakang,
membuat ia tertegun dan berdiri menjublak.
"Engkau masih belum puas?" tegur manusia aneh baju
merah itu dengan suara dingin.
Suma Ing tabu bahwa dia masih bukan tandingan
lawannya, tetapi diapun merasa tidak rela untuk
melepaskan Sun Han Siang dan pergi dengan tangan
kosong, biji matanya berputar mencari akaL. tiba2 dia
ambil keluar sebuah botol kecil kemudian tanpa
mengeluarkan sedikit suarapun mengguyurkan botol tadi
keatas badan orang aneh baju merah tadi.
Rupanya maausia aneh itu sudah mengetahul akan siasat
bUsUk lawannya, dengan cepat dia berkelebat menyingkir
lima langkah kesamping, bersamaan itu pula telapaknya
didorong kedepan melancarkan sebuah pukulan dahsyat.
Menghadapi keadaan yang begitu mendesak. terpaksa
Suma Ing mengendorkan tangannya dan melepaskan Sun
Han Siang dari bopongannya.
"Pyraaang ..." Air keras Sam-kui-ceng-swie menghantam
diatas dinding kuil dan mengepulkan segulung asap kuning.
"Sebenarnya siapa kah engkau?" bentak Suma Ing
dengan suara keras. Manusia aneh baju merah itu tertawa
dingin.
"HHeehh- heehh -heehh . . . dengan memandang
kedudukanmu yang rendah, engkau masih belum berhak
untuK mengetahui siapa kah diriku"
Suma Ing tidak mau tunjukkan kelemahannya. sekali lagi
dia melancarkan sebuah pukulan dengan sepenuh tenaga.
Kali ini manusia aneh baju merah benar2 sudah
dipengaruhi oleh hawa amarah, sepasang telapaknya segera
kembali mengirim satu pukulan dengan sejajar dada.
"Duuuk" jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memecahkan kesunyian. tubuh Suma Ing
terpental sejauh satu tombak lebih dari tempat semula,
hampir saja ia roboh terjengkang keatas tanah.
Se-konyong2 gelak tertawa aneh berkumandang datang
dari kejauhan. Kakek ombak Menggulung muncul ditengah
halaman kuil dan berseru lantang:
"Dalam kolong langit dewasa ini hanya engkau seorang
yang pantas untuk beradu kekuatan dengan diriku. Mari . ,
.mari . . .sambutlah dahulu beberapa buah pukulan"
Dalam benturan yang terjadi belum lama berselang,
Suma Ing sama sekali tidak menderita luka. ia segera maju
kedepan dan memberi hormat kepada Kakek ombak
Menggulung. ujarnya:
"Suhu orang ini mempunyai tenaga dalam yang luar
biasa hebatnya, dia merupakan bibit bencana paling besar
buat kejayaan perkumpulan kita, orang semacam ini sudah
sepantasnya kalau segera dilenyapkan dari muka bumi"
Kakek ombak Menggulung tertawa seram-
"heehhh...heeehh,..heeehh ..bukannya aku sengaja
omong besar dan mengibul." katanya,
"dikolong langit dewasa ini belum ada orang yang
mampu menandingi kepandaian silatku. Kendatipun orang
baju merah ini hebat sekali, tetapi bila dibandingkan dengan
diriku maka keadaannya ibarat kunang2 dengan cahaya
rembulan"
"oooh.. .sudah tentu saja suhu lebih hebat" seru Suma
Ing sambil tertawa licik. "Tidak lama kemudian, bukankah
suhu akan diangkatjadi Bu-lim Bengcu yang menguasai
seluruh persilatan dikolong langit? siap lagi yang mampu
menghadapi engkau orang tua?"
Tanya jawab dua orang guru dan murid yang mengibul
setinggi langit ini dengan cepat menjengkelkan hati orang
berbaju merah itu, dengan hati mendongkol ia tertawa
dingin tiada hentinya.
Per-lahan2 Kakek ombak Menggulung mencabut keluar
senjata mustika payung sengkalanya dari dalam sakunya,
cahaya merah yang menyilaukan mata segera menyebar
keempat penjuru, tegurnya:
"Sebenarnya siapakah engkau??"
"Seumur hidup engkau tak mungkin dapat menduga"
Kakek ombak menggulung jadi gusar ia membentak
keras dan payung mustikanya segara dikembangkan
lebar2...."Blaaaam" cahaya merah darah yang amat
menyilaukan mata segera mengurung sekujur badan orang
aneh baju merah itu.
Sedangkan Suma Ing sendiripun telah melupakan
perkataan sendiri yang begitu tekebur dengan sepenuh
tenaga dia segera lancarkan pukulan maut untuk
mengerubuti orang baju merah itu.
Bisa dibayangkan berapa dahsyatnya tenaga gabungan
yang datang oleh dua orang jago lihay itu, walaupun
manusia aneh baju merah sangat lihay tetapi ia tak berani
menyambut datangnya ancaman tersebut dengan keras
lawan keras cepat2 badanya menyingkir tiga langkah
kesamping.
"Blaaaam" dentuman keras bergelegar di-angkasa,
dinding tembok kuil itu kena hajar sampai hancur dan
roboh berserakan di ataS tanah.
Manusia baju merah itu amat terparanjat namun kakek
ombak mengulung tidak sudi memberi kesempatan kepada
lawannya untuk ambil napas, sekali lagi ia menerjang
kedepan, denganpayung sengkala dia lancarkan sebuah
serangan.
pada saat yang hampir bersamaan Suma Ing
melancarkan pula serangan dengan menggunakan ilmu
sakti payung sengkala, arah yang diserang adalah bagian
batok kepala musuhnya membuat orang baju merah itu tak
mungkin bisa menghindarkan diri lagi.
Menghadapi keadaan yang amat kritis dan berbahaya itu.
tiada jalan lain bagi orang baju merah itu untuk manerima
datangnya ancaman . tubuhnya segera merendah kemudian
dengan sepenuh tenaga menyambut datangnya ancaman
dari payung sengkala, dua telapak itu diadu dengan keras
lawan keras.
"Blaaaaam .." dentuman keras kembali menggeletar
diangkasa diikuti dengusan berat memecahkan kesepian,
tubuh Suma Ing tergetar hingga mencelat sejauh satu
tombak lebih dari tempat semula dan roboh di sisi Lamkong
Pak. sedang orang aneh baju merah itu sendiri tergetar
hingga mundur sejauh lima langkah dari kedudukan
semula.
Walaupun didalam bentrokan ini Kakek ombak
Menggulung berhasil menempati posisi atas angin. namun
tak urung hatinya merasa terperanjat juga . dalam hati ia
mengatahui, jika payung mustika itu tidak berada
ditangannya dan andaikata Suma Ing tidak membantu
dirinya. dia masih bukan tandingan dari orang aneh baju
merah itu.
Kakek ombak Menggulung tertawa seram dengan wajah
menyeringai selangkah demi selangkah ia maju mendekat
kedepan, sedangkan orang baju merah itu perlahan2
mundur terus kebelakang.
Suma Ing yang kena dibanting diatas tanah merasakan
kepalanya pusing tujuh kaliling dan matanya ber-kunang2.
namun isi perutnya sama sekali tidak terluka, ketika ia
membuka mata dan melihat Lam-kong Pak berbaring tepat
dihadapannya, timbullah napsu membunuh dalam benak
pemuda itu.
Ada dua alasan mengapa dia begitu membenci terhadap
Lam-kong Pak, pertama karena beberapa orang gadis cantik
itu terjatuh semua ketangannya, dan kedua Lam-kong Pak
telah merusak wajahnya sehingga hancur dan jeleknya luar
biasa.
Tetapi yang aneh. walaupun Lam-kong Pak masih tetap
menggeletak tak berkutik namun paras mukanya merah
bercahaya. sedikitpun tidak menunjukkan tanda bahwa dia
sudah mati.
Memandang paras muka lawannya yang begitu gagah
dan tampan, Suma Ing merasa semakin mendendam, niat
jahat muncul dalam benaknya, ia berpikir:
"Engkau telah membuat aku jadi sengsara dan hidup
menderita, sekarang akupun hendak merusak wajahmu
hingga hancur, jelek dan menyeramkan seperti setan,
nyawamu untuk sementara waktu tak akan kubereskan
dahulu, aku akan suruh engkau rasakan bagaimana
beratnya hidup dengan wajah yang porak poranda"
Karena punya pikiran begitu, maka diapun berbaring tak
berkutik diatas tanah, ditunggunya Lam-kong Pak sampai
mendusin dari pingsannya, apabila pemuda itu tunjukkan
gejala telah sadar maka dia akan segera turun tangan.
Dipihak lain, orang aneh baju merah itu sudah
bertempur kembali dengan Kakek ombak Menggulung, tiga
lima puluh gebrakan kemudian orang aneh baju merah itu
kembali sudah dipaksa berada dibawah angin- Karena
bagaimanapun juga payung sengkala adalah sebuah senjata
mustika yang sangat ampuh.
Setelah bayi hawa murninya tergetar sehingga mencelat
kembali kedalam tubuhnya, Lam-kong Pak jatuh tak
sadarkan diri namun jiwanya tidak melayang, karena itulah
ia sama sekali tidak mengetahui kalau Suma ing sudah
bersiap sedia mengagahi ibunya.
Disamping itu, dia merasakan hawa murni dalam
tubuhnya bergolak kencang dan se-akan2 hendak buyar,
karena itulah ia tak berani bicara maupun bergerak diam2
hawa murninya mulai diatur kembali.
Menanti Suma Ing sudab roboh terkapar disamping
tubuhnya, ia baru per-lahan2 membuka matanya, pada saat
itu hawa murninya sudah banyak yang telah pulih kembali.
ia yakni dengan kemampuannya masih mampu untuk
mengatasi Suma Ing.
Tetapi la tak tahu apa maksud dan tujuan Suma Ing ada
dihadapannya. ia ingin mengetahuinya lebih dahulu
kemudian baru mengambil keputusan apakah
membinasakan dirinya atau tidak.
Suma Ing sendiri dengan tenang dan sabar menanti terus
sebab dipihak lain Kakek ombak Menggulung telah berhasil
menduduki posisi diatas angin-
Kurang lebih seperminum teh lamanya sudah lewat.
tetapi Lam-kong Pak masih tetap berbaing diatas tanah
tanpa berkutik, bahkan senyuman tersungging diujung
bibirnya, Dalam hati Suma Ing mendengus dingin,
pikirnya:
"hmm sekarang gembiralah sampai puas....sebentar lagi
akan kubuat dirimu manusia tidak mirip manusia, setan
tidak mirip setan. ..."
Tiba2 cu Li- yap bangkit berdiri. dengan pakaiannya
yang longgarseperti nenek2 serta darah yang ternoda
tubuhnya, gadis itu tampak lucu dan menggelikan-
Dia menengoK kekiri kekanan, ketika menjumpai cu
Hong Hong menggeletak pula disampingnya ia segera
memburu kedepan. "lbu . .. ibu . . ." teriaknya, "Cepatlah
mendusin . . .?"
Suma Ing masih tetap tidak bergerak dari tempat semula,
sebab ia perCaya dengan keadaan cu Li-yap yang rapuh
pada saat ini, dalam sekali gebrakan saja dia sudah mampu
untuk merobohKannya-
Tiba2 dengan badan sempoyongan Pe-li Hiang juga
bangkit berdiri, Ketika sinar matanya yang jeli menemukan
Lam-kong Pak, terkapar disamping tubuhnya. Ia berseru
tertahan.
Rupanya gadis itu menemukan pula sesosok aneh
dengan tangan yang berbulu menggeletak pula disamping
Lam-kong pak, ia segera maju kedepan dan siap memayang
bangun pemuda tadi.
Pada saat itulah Suma Ing menyeringai dan tertawa
seram sambil mencengkeram kakinya, ia menghardik:
"hmm.... kali ini engkau akan lari kemana?"
Ketika kakinya kena ditangkap Pek li Hiang merasakan
hatinya tergetar keras, ia segera berteriak:
"Aku tahu engkau adalah Suma Ing, bangsat terkutuk
apa yang hendak kau lakukan?"
"Apa yang hendak kulakukan?? akan kugagahi dirimu
leoih dahulu kemudian baru di bunuh"
cu Li yap yang menyaksikan kejadian itu segera
menerjang datang untuk melancarkan serangan tetapi
Sebelum Serangannya Sempat dilancarkan lengan
kanannya sudah keburu kena ditangkap oleh tangan berbulu
dan Suma Ing. Pemuda itu segera tertawa seram serunya,
"heehhh,..heeehhh..,heehhh rupanya kalian sudah
memakai pakaian kedodoran dari nenek tua. Hmm kalau
tidak begitu, sedari tadi Siau-ya pasti sudah lalap kalian
seCara bergantian"
Terkesiap hati gadis-gadis tersebut mendengar perkataan
itu, mimpipun mereka tak pernah menyangka kalau dua stel
pakaian nenek yang dibeli Lam-kong pak dalam
mendongkolnya justru telah selamatkan mereka dari
bencana perkosaan, mungkin inilah yang dinamakan takdir.
Suma Ing turun tangan dengan keCepatan sebagai
sambaran kilat, setelah berhasil menotok roboh dua orang
gadis itu, serunya kembali tertawa seram
"heeehh.. heeehh ..heehh ... akan kuperiksa dahulu
orang-orang yang ini apakah sudah mati atau belum,
kemudian baru akan kuperankan sandiwara hidup untuk
kalian lihat"
Dua orang gadis muda itu menyangka bahwa Suma Ing
akan menggagahi tubuh mereka, karena takutnya wajah
mereka berdua. berubah hebat.
Namun pemuda She Suma itu tidak berbuat demikiansambil
membopong tubuh Sun Han Siang serunya:
"Sudah kalian lihat? aku akan mengetahui dahulu
mayatnya..., agar dia mati dengan mata tidak meram"
Dua orang itu jadi amat terperanjat hingga matanya
terbelalak dan mulutnya melongo, mimpipun mereka tak
menyangka kalau perkataan itu diucapkan oleh seorang
manusia, karena bagaimanapun juga Sun Han Siang adalah
ibunya sekalipun bukan ibu kandungnya, tapi semenjak
kecil sudah dirawat olehnya.
Lam-kong Pak yang pura2 pingsan tak dapat menahan
hawa amarahnya lagi, sambil menggertakkan giginya,
tubuhnya meluncur kedepan sambil melepaskan serangan-
Suma Ing hanya merasakan pandangannya kabur dan
tahu2 jalan darah coan-sim-hiat dibawah ketiaknya sudah
kena dicengkeram oleh lawannya membuat ia kesakitan
hingga sekujur badanya gemeter keras.
Setelah jalan darahnya tertotok tadi Cu Li-yap berdua
mengira kali ini jiwa mereka tak dapat diselamatkan lagi,
kini menyaksikan kemunculan Lam-kong Pak bagaikan
malaikat yang turun dari kahyangan kedua orang segera
menghembuskan napas lega.
Dalam pada itu seorang manusia tembaga yang
menggeletak diatas tanah itu loncat bangun kemudian
sambil menggepit dua orang manusia tembaga lainnya
segera melayang tinggalkan tempat itu
Lam-kong Pak sendiri telah pusatkan semua
perhatiannya pada Suma Ing, karena gusar berCampur
mendongkol sepasang matanya telah berubah jadi merah
membara. dengan penuh kebencian teriaknya:
"Anjing yang tak tahu diri, akan kuhancur lumatkan
tubuhmu untuk melampiaskan rasa benci dan marahku
terhadap dirimu."
Waktu itu Cu Hong Hong telah bangkit pula dari atas
tanah. melihat Suma Ing sudah ditangkap oleh Lam-kong
Pak, ia jadi kegirangan, teriaknya:
"Bocah engkau harus selesaikan binatang itu sehingga tak
bisa berbuat jahat lagi di kolong langit, ketahuilah barusan
dia akan , . .."
"Boanpwee sudah tahu, harap cianpwee suka
membebaskan jalan darah dua orang gadis itu, kemudian
sadarkan pula orang-orang yang lain"
Mula pertama Cu Hong Hong membebaskan jalan darah
dari Cu Li yap lebih dahulu, sesudah saling berpelukan
mereka baru membebaskan jalan darah dari Pek li Hiang.
Setelah mendapatkan siksaan dan penghinaan, kedua
orang gadis itu menaruh penasaran yang amat membenci
terhadap Suma Ing. terdengar Cu Li- yap berseru:
"Enci Hiang, mari kita siksa dirinya agar ia tahu
bagaimanakah enaknya hidup menderita dikolong langit"
"Tentu saja harus disiksa."jawab Pek-li Hiang, "apakah
engkau mempunyai cara yang baik?"
"Coba lihatlah kelihayanku ini"
Gadis she-cu itu segera masuk kedalam kuil, mencari
segenggam hio dan dipasang, kemudian hio yang menyala
dan sedang terbakar itu ditusukan keatas dada Suma Ing...
^Ciiiiss...^ asapputih segera mengempul disertai bau daging
yang hangus.
Namun Suma Ing tidak mendengus. ia tetap menggertak
gigi menahan siksaan tersebut.
"Adik Yap" sela Pek li Hiang dengan cepat, "caramu itu
memang bagus sekali, sekarang coba lihatlah kelihayanku"
Ia terima hio itu kemadian ditusukkan kebawah perut
diantara selangkangan pemuda itu.
"Ciiis..." kembali tercium bau hangus daging yang
terbakar, kali ini Suma ing tak dapat menahan diri lagi, ia
menjerit kesakitan.
Haruslah diketahui alat kelamin adalah bagian tubuh
yang paling lemah,jangan dibilang dibakar dengan api,
dibetot keras2-pun sudah sakitnya luar biasa, dapat
dibayangkan betapa sakitnya kalau benda itu ditusuk
dengan hio yang menyala. Cu Li- yap tertawa cekikikan.
serunya:
"Enci Hiang, engkau memang hebat sekali, bagian itu
memang harus dibakar sampai hangus sering kali dia
menggagahi dan menodai kaum wanita. memang
sepantasnya kalau kita bakar anunya ..."
Sementara itu ketika Lam-kong Pak melihat orang aneh
baju merah itu sudah terdesak dibawah angin, ia segera
menotok jalan darah Suma Ing dan menerjang maju ke
depan-sebuab pukulan dahsyat dilepaskan-
Kakek ombak Menggulung sendiri yang sudah berempur
setengah harian lamanya melawan orang baju merah itu.
meskipun dengan andalkan payung sengkala ia berhasil
merebut posisi diatas angin. tetapi itupun dilakukan dengan
susah payah.
Seketika Lam-kong pak menyerang dengan tenaga
sebesar delapan bagian, dalam suatu bentrokan yang sangat
keras, tubuh Kakek ombak menggulung seketika terpental
sejauh dua langkah lebar kebelakang,
Dalam pada itu Sun Han Siang, Loo Liang-jan- Siang
Hong Ti, Pek-li Gong dan sepasang manusia jelek dari Ha
y-thian telah mendusin semua dari pingsannya.
Melihat gelagat tidak menguntungkan Kakek ombak
menggulung jadi terperanjat, kendatipun ia punya payung
sengkala namun tak mungkin baginya untuk sekaligus
menghadapi belasan orang jago lihay secara berbareng. apa
lagi cukup orang baju merah dan Lam-kong Pak pun sudah
bikin pusing kepalanya.
= =000000000= =
IA BERSUIT nyaring. payung sengkalanya
direntangKan lebar2. .Bluuumm tiba2 bayangannya
meluncur lima enam puluh tombak ke angkasa, melayang
ikuti hembusan angin dan sekejap kemudian sudah
lenyapkan diri. . . .
pandangan mata kawanan jago persilatan yang hadir
ditengah kalangan jadi terperanjat, setelah melihat
kemampuan payung sakti itu mereka semakin menyadari
bahwa siapa pun yang berhasil mendapatkan payung
sengkala berarti itu juga orang yang tanpa tandingan
dikolong langit.
"Siapa engkau?" terdengar Lam-kong Pak menegur
manusia baju merah itu dengan suara lantang.
Manusia aneh baju merah itu tidak mengucapkan
sepatah katapun dengan mulut membungkam ia loncat
keudara dan berlalu dari situ.
Andaikata Lam-kong Pak sadar lebih pagian dan bisa
mendengar suara gumamam dari orang baju merah itu,
mungkin ia bisa menduga siapakah orang baju merah itu,
namun ada satu yang paSti yakni orang itu bukan lain
adalah penyaruan dari ketua perkumpulan Liok- mao-pang
.
Dipihak lain Cu Li- yap dan Pek li Hiang tiada hentinya
membakar tubuh Suma Ing. jetitan-jeritan ngeri yang
menyayatkan hati bergema tiada hentinya memecahkan
kesunyian, namun tak seorang manusiapun yang buka
suara untuk menghalangi perbuatan mereka.
Asap hijau mengepul dari seluruh tubuh Suma Ing, bau
daging hangus amat menusuk penciuman. kawanan japo
dari kalangan putih yang menyaksikan penyiksaan itu
hanya geleng kepala sambil menghela napas, karena
pemuda itu terlalu jahat bahkan melebihi tingkah laku
binatang, maka walaupun mereka tidak tega, tak
seorangpUn yang mencegah.
"Pleetaak... pieetaak..," bUnyi gemerutuk menggema
tiada hentinya, seperti babi hendak disembelih Suma Ing
menjerit-jerit karena kesakitan. suaranya amat memilukan
hati. Tiba-tiba Sun Han Siang. membentak dengan suara
dalam: "Tahan"
Cu Hong Hong segera tertawa dingin. ejeknya,
"Kenapa? perasaan halus wanita mu sudah tergetar dan
ingin melepaskan dirinya lagi?"
Sun Han Siang menghela napas panjang. "Aaai... Aku
tidak menghalangi kalian, jika kamu semua hendak
membereskan jiwanya. sebab bagaimana pun juga ia
memang jahat, tapi aku minta berilah penyelesaian secara
cepat. janganlah disiksa lagi...."
"heeehhh...heeehh...heeehhh... Perempuan rendah,
sudah sembuh dari koreng lantas melupakan sakitnya" seru
Cu Hong Hong, sambil tertawa seram, "bajingan cilik ini
sudah tak tertolong lagi, moralnya sudah terlalu bejad...
melepaskan dia sama artinya mencari kesulitan buat diri
sendiri....Tahukah engkau apa yang hendak dilakukan
olehnya atas dirimu?"
Sun Han siang menggeleng.
"Aku tahu ia tak dapat memaafkan diriku adalah karena
anak Pak..."
"Ciss... enak benar kalau bicara." terlak Cu Hong Hong
sambil bertolak pinggang, "terus terang kuberitahukan
padamu, tadi ia mengira engkau sudah mati, ia telah
bersiap-siap untuk menggagahi mayatmu....mengerti?"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar air muka Sun
Han Siang berubah hebat, benar demi Lam-kong Liu
berulang kali telah mengampuni jiwa Suma Ing tapi dalam
kenyataan orang itu bukan saja tidak menyadari akan belas
kasihannya bahkan membuat lebih gila.
Mendengar ucapan itu saking mendongkol dan gusarnya
pandangan mata perempuan itu jadi gelap tubuhnya
sempoyongan dan hampir saja roboh terjungkal diatas
tanah.
"Bunuh saja" teriak Catatan mati hidup dengan suara
dingin,
"Benar bunuh saja" sambuag Wang we berhati hitam
dengan muka serius.
"Bunuh.-." semua orang menyatakan pendapatnya.
Suasana jadi ramai dengan para jago sama2 menunjukan
wajah penuh napsu membunuh terhadap pemuda she suma
itu.
Lam-kong Pak berjalan mendekati Sun Han Siang sambil
memayang tubuhnya sambil berkata:
"lbu, jangan gusar hingga merusak kesehatanmu, perduli
bagaimanapun juga engkau sudah cukup memperlihatkan
kebijaksanaanmu sebagai seorang perempuan, lain kali jika
bertemu dengan ayah, engkau mempunyai alasan yang
cukup kuat untuk bertanggung jawab atas terjadinya
peristiwa ini..."
Sun Han siang membungkam dalam seribu bahasa,
karena bagaimanapun juga ia tak tega menyaksikan
putranya yang dipelihara hingga dewasa ita menemui
ajalnya dihadapan mata sendiri.
Tetapi ketika teringat akan perkataan dari Cu Hong
Hong tadi, rasa malu dan gusar bercampur aduk. tanpa
terasa napsu membunuhpun berkobar dalam benaknya.
Sesudah sangsi beberapa saat, akhirnya dia mengambil
keputusan untuk membiarkan orang lain yang membunuh
pemuda itu, namun dia sendiri tak akan mengikuti sendiri
peristiwa tersebut,
Dengan suara berat dia lantas berkata:
"Kalau kalian ingin membinasakan dirinya. lakukanlah
dengan cepat sebab dia memang patut dijatuhi hukuman
mati. tetapi aku tetap merasa menyiksa badannya bukan
suatu tindakan yang terpuji..."
Cu Hong Hong yang mendengar perkataan itu tertawa
seram, serunya dengan lantangnya.
"Sun Han Siang sewaktu mengUcapkan kata-kata
tersebut apakah tidak melihat wajahmU jadi panas dan
memerah? coba pikirkanlah dengan baik-baik ketika engkau
jadi pemilik pegadaian Bu-lim tempo duu sudah barapa
ratus orang yang menemui ajalnya ditanganmu.. cctt cctt.
tak kusangka hari ini engkau malah menunjukan hati yang
saleh dan welas, terus terang kuberitahu padamu sekalipun
engkau tidak akan membinasakan dirinya aku tetap akan
membunuh dirinya siapa berani menghalangi niatku ini
maka atu akan mengadu jiwa dengan dirinya"
Perkataannya itu diucapkan dengan tegas dan bertenaga
sedikitpun tidak manutup,nutupi, membuat orang segera
dapat menangkap maksud hatinya,
Dalam kenyataan diantara para jago yang hadir dalam
gelanggang ketika itu kecuali Sun Hiang Siang seorang
boleh dibilang semua orang mengharapkan kematian dari
Suma Ing termasuk juga Lam-kong Pak sendiri.
Cu Hong Hong berjalan mendekati kesisi tubuh Suma
Ing, lalu bertanya:
"hey budak kalian setengah harian sudah Kalian
membakar tubuhnya, apakah masih ada bagian lain dari
badannya yang belum sempat dibakar?"
sekujur badan Sun Han Siang gemetar keras, meskipun
perkataan dari Cu Hong Hong itu amat sederhana dan
biasa, tetapi kedengarannya ganas dan telengas sekali.
Setelah hidup menjanda selama sebelas tahun lamanya,
sejak dahulu perempuan naga pengasingan sudah ingin
melampiaskan rasa mendongkolnya, dahulu ia selalu
berharap untuk melampiaskan diatas tubuh Sun Han Siang,
dan kini setelah ada Suma Ing maka semua rasa
dongkolnya disalurkan kearas tubuh pemuda itu, siapa
berani menghalangi niatnya berarti dialah musuh umum.
cu Li Yap berdua segera menjawab: "hampir seluruh
badannya telah terbakar hangus"
Bau hangus daging dan kulit manusia tersebar kesetiap
sudut kuil tersebut, Sikujur badan Suma Ing gemetar keras,
dari tenggorokannya memperdengarkan rintihan yang aneh.
"Sun Han Siang, coba lihatlah . , .."
"Kraaak . . ." lengan berbulu yang amat besar itu segera
patah jadi dua bagian, terusnya: "Lengan ini adalah lengan
seekor binatang. tidak termasuk miliknya, aku harus
mematahkan pula anggaota badan miliknya sendiri . , ."
Sambil berkata kembali ia cengkeram lengan kanan
Suma Ing. jelas perempuan itu bermaksud untuk
mematahkannya.
Andaikata lengan Suma Ing kena dipatahkan juga , itu
berarti kehidupan selanjutnya sudah habis, kendatipun
mendapat petunjuk suhu yang kenamaan pun tak ada
gunanya.
"Tunggu sebentar" seru Sun Han Siang dengan air mata
bercucuran. "Cu Hong Hong, selama hidup belum pernah
aku mohon kepada orang, kali ini aku akan memohonkan
pengampunan bagi binatang ini, aku harap engkau bersedia
untuk melepaskan dirinya, lain kali kalau dia sampai
terjatuh kembali ketanganmu, saat itulah terserah hukuman
apa yang hendak kau limpahkan terhadap dirinya"
Cu Hong Hong tertawa seram,
"Gampang benar perkataanmu itu, sejak binatang ini
menjadi anak murid kakek ombak menggulung, ilmu
silatnya telah memperoleh kemajuan yang amat pesat,
sampai-sampai akupun bukan tandingannya, kalau sampai
kulepaskan kembali dirinya maka dikemudian hari akan
susah untuk menguasai kembali. disamping itu keselamatan
diri beberapa orang gadis itupun sangat menguatirkan sekali
salah bertindak maka,..."
"Sesudah menderita kekalahan yang hebat pada saat ini,
ia tentu bisa bertobat dan merubah wataknya, aku mohon
kepada saudara sekalian sudilah kiranya untuk
mengampuni jiwanya untuk kali ini saja"
Cu Hong Hong segera berpaling kearah para jago lainnya
dan berseru dengan suara lantang,
"Saudara-saudara sekalian, siapa kah yang setuju
mengampuni jiwanya ??"
Pertanyaan itu diulangi sampai tiga kali namun tak
seorangpun yang buka suara, jelas kesalahan dan kejahatan
yang dilakukan Suma Ing sudah kelewat batas sehingga
amat menyakitkan hati orang lain, oleh sebab itu siapapun
tidak bersedia untuk menyelamatkan jiwanya.
Sun Han Siang mundur kebelakang dengan
sempoyongan, sambil menangis tersedu-sedu katanya:
"Aku sendiri pun ingin sekali membinasakan dirinya,
tetapi nasib ayahnya hingga sekarang masih belum
diketahui... aku, aku rasa sepantasnya kalau kejahatan yang
dia lakukan-.. . dihukum sendiri oleh ayahnya."
Lam-kong pak adalah seorang anak yang berbakti kepada
orang tuanya, rasa bencinya terhadap Suma Ing jauh lebih
mendalam kalau dibandingkan dengan siapapun juga ,
tetapi ia dapat memahami keadaan dari ibunya, dan
persoalan tersebut hanya dia seorang yang dapat
mengatasinya .
Namun untUk menyelesaikan Persoalan itu dia bakal
menyalahi Cu Hong Hong atau paling sedikit akan
menyakitkan hatinya, sedang para jago lainnya pun tentu
akan merasa tidak senang hati.
Tetapi setelah melihat kesedihan yang menyelimuti
wajah ibunya, pemuda itu segera mengambil keputusan.
laksana kilat ia menolak jalan darah Ji-pit-hiat ditubuh Cu
Hong Hong membuat perempuan itu tergetar mundur tiga
langkah kebelakang.
Lam-kong Pak segera melancarkan satu tendangan kilat
kedepan menghajar tubuh Suma Ing sehingga mencelat
keluar dari dinding halaman, serunya.
"Bajingan terkutuk kalau engkau masih juga tidak
bertobat, maka engkau malu hidup sebagai manusia ..."
"Blaaam . . ." benturan keras bergema diluar tembok
pekarangan- dengan hati gusar bercampur tertegun Cu
Hong Hong segera menyusul kedepan, tapi bayangan tubuh
Suma Ing sudah lenyap tak berbekas.
Rupanya dalam tendangannya tadi, Lam-kong Pak
dengan tepat telah menghajar jalan darahnya hingga
totokannya bebas, dalam keadaan demikian sudah tentu
Suma Ing melarikan diri sambil menahan sakit.
Ketika Cu Hong Hong melayang kembali kedalam
gelanggang, semua oraog segera mengetahui apa yang bakal
terjadi, tampaklah perempuan naga pengasingan bagaikan
setan yang meringis seram langsung menerjang ke arah
Lam-kong Pak.
Pemuda itu pejamkan matanya sekali tidak berkutik. Cu
Hong Hong langsung mencengkeram bahunya sambil
berseru: "Keparat cilik, engkau berani memusuhi diriku??"
"Boanpwee berbuat demikian hanya karena ingin
memenuhi harapan ibuku dan semua perbuatanku ini akan
kutanggung sendiri apa bila cianpwee masih tidak puas
silahkan bunuh saja diri boanpwee."
Cu Hong Hong jadi semakin gusar sehingga mencak2
teriaknya dengan wajah menyeringai seram:
"Bocah keparat engkau anggap aku tidak berani
membinasakan dirimu....??"
"Berani atau tidak adalah urusan dari cianpwee sendiri,
boanpwee melepaskan Suma Ing sama artinya melepaskan
musuh besarnya dari kalangan lurus, perbuatanku itu
memang berdosa dansalah besar, karena itu aku slap
menantikan hukuman mati bagi diriku"
"Keparat, apakah angkau akan tinggalkan pesan
terakhir??" teriak Cu Hong Hong dengan napsu membunuh
menyelimuti seluruh wajahnya. cu Li yap menjerit keras
sambil menubruk ibunya, dia berteriak:
"lbu engkau tak boleh membinasakan dirinya, kalau dia
sampai mati bagaimani dengan diriku??"
Pada saat ini Cu Hong Hong benar2 sudah diliputi hawa
gusar yang meluap-luap. dia kebaskan ujung bajunya
menggetar mundur putrinya sehingga terdorong tiga
langkah kebelakang dengan sempoyongan, kemudian
sahutnya dengan tajam:
"Setelah dia mati maka engkau akan kehilangan
kekasihmu, engkau akan tetap menjanda sepanjang hidup
seperti diriku, kalau engkau tak bersedia menjadi perawan
tua. cari saja pasangan yang lain"
Pek-li Hiang sadar bahwa perempuan itu sudah diliputi
oleh hawa napsu membunuh, ia pun berteriak keras:
"Bibi, sekalipun engkau tidak memikirkan bagi putrimu,
semestinya memikirkan bagi keponakan, sekalipun jalan
pikiran orang persilatan jauh lebih terbuka namun kitapun
tak mau membuat secara sembarangan-jikalau engkau
membinasakan dirinya maka keponakan pun akan mati
pula dihadapanmu"
Pada dasarnya cu Hong Hong adalah seorang
perempuan yang berwatak berangasan dan gampang gusar,
apalagi sekarang sering diliputi kemarahan, mendengar
ucapan Pek-li Hiang yang jelas merupakan ancaman itu, ia
jadi tak tahan- dengan lebih gusar teriaknya:
"Ayoh matilah akan kusaksikan dengan mata kepalaku
sendiri akan kematianmu itu, kemudian akan kusuruh Pekli
Gong untuk mendirikan batu nisan bagimu"
Pek-li Hiang tertegun sedang semua jagopun mulai
menyadari bahwa persoalan telah berubah jadi serius. apa
yang diucapkan cu Hong Hong bisa benar2 dilakukan,
andaikata ia benar2 membinasakan Lam-kong Pak maka
pihak perkumpulan ombak menggulung tanpa turun tangan
sendiripun, para jago kalangan lurus akan saling bertempur
sendiri.
Selain itu, diantara jago2 kalangan putih yang ada saat
ini ilmu silat Lam-kong Pak yang paling lihay. dalam
upacara pembukaan perkumpulan ombak menggulung
nanti semua orang masih mengandalkan kekuatannya
untuk mengatasi pelbagai kesulitan, maka kehilangan
sianak muda itu berarti suatu kehilangan yang besar sekali.
Dengan langkah lebar Pek-li Gong segera maju kedepan,
wajahnya saat ini serius sekali, ujarnya dengan nada
sungguh2."cu Hong Hong, janganlah karena pengaruh
emosi maka engkau akan melakukan perbuatan yang akan
kausesali dikemudian hari, pepatah kuno bukankah pernah
mengatakan siapa yang bisa diampuni, ampunilah jiwanya
walaupun dosa dan kejahatan yang dilakulan Suma Ing
sudah terlalu besar dan tak bisa diampuni lagi tetapi
andaikata ia bisa bertobat dan merobah sikapnya itu
bukankah hal ini lebih baik dari pada membinasakan diri?
coba bayangkan seandainya kau bunuh Lam-kong Pak...."
"Kalau kubunuh dirinya lantas kenapa?" tukas cu Hong
Hong dengan nada amat gusar, "paling2 semua orang akan
mengadu jiwa dengan diriku"
"Dua lembar jiwa kalian masih belum memadahi untuk
ditukar oleh selembar jiwanya aku harap kau suka berpikir
tiga kali lebih dahulu sebelum bertindak"
"Bajingan tua Cukup dengan andalan perkataanmu itu
aku semakin berhasrat uatuk membinasakan dirinya kau
mau apa?^"
Diam2 Siang Hong Tie merasa gelisih juga , dengan
langkah lebar ia maju kedepan serunya:
"Enso Sian Yen bagaimana kalau engkau dengarkan
dahulu sepatah dua patah kataku?"
Siang Hong Tie amat serius dan menaruh hormat
terhadap dirinya, cu Hong Hong tidak tega untuk
menghadapinya dengan kasar, maka ia lantas berseru:
"Kalau ada perkataan, katakan saja dengan Cepat"
"Lam-kong Pak adalah seorang anak yang berbakti,
perbuatannya barusan tidak lebih hanya ingin mnghibur
hati ibunya belaka, tindakannya itu bakan berarti dia tidak
membenci terhadap Suma ing, terhadap dirimu sendiripun
dia menaruh rasa hormat dan berbakti, Cuma sayang kau
berada dalam keadaan gusar dan tak dapat meresapi
maksud baiknya itu. .."
Tertegun hati cu Hong Hong mendengar perkataan itu.
"Antara aku dengan dirinya toh tidak pernah tersangkut
hubungan apapun juga . kenapa dia musti menaruh rasa
berbakti terhadap diriku??"
"Engkau adalah bakal mertuanya, dan semua orang yang
hadir didalam kalangan mengetahui akan hal ini, masa
engkau tidak bersedia untuk mengakuinya??" cu Hong
Hong tertawa dingin tiada hentinya.
"Persoalan telah berubah jadi begini rupa, apa itu mertua
atau tidak...tadi engkau mengatakan bahwa dia menaruh
rasa bakti hormat dan kagum terhadap diriku. kapankah dia
..?"
Siang Hong Tie tersenyum, jawabnya:
"Tenaga dalam yang dimiliki Lam-kong Pak baru2 ini
telah memperoleh kemajuan yang sangat pesat, bicara yang
lebih tak aneh didengar lagi setiap orang yang hadir dalam
gelanggang pada saat ini sudah bukan tandingannya lagi,
tentu saja termasuk pula diri enso Sian yan, disamping itu
malindungi keselamatan sendiri adalah suatu kemampuan
yang dimiliki setiap manusia, perduli dalam keadaan
apapun semua orang pasti akan berusaha untuk selamatkan
diri sendiri lebih dahulu, tetapi Lam-kong Pak sendiri
setelah mendepak pergi Suma ing, ternyata ia pejamkan
mata menunggu hukuman darimu. bukankah itu berarti
bahwa sikapnya amat menghormati dirimu? rasa hormat
tersebut merupakan suatu ledakan perasaan yang muncul
akibat rasa baktinya kepadamu, karena engkau adalah bakal
ibu mertuanya, dia tidak ingin melihat ibunya bersedih hati
tetapi rasa tak tega pula melihat engkau kecewa karena
Suma ing telah dilepaskan. kerena itulah ia pasrah untuk
dijatuhi hukuman, ketulusan hatinya ini sangat
mengagUmkan, tapi sayang engkau tak dapat menerima
cinta kasihnya itu. bukankah kejadian ini patut
disayangkan?"
cu Hong Hong berdiri tertegun, kembali ia lirik sekejap
kearah Lam-kong Pak. dalam waktu yang singkat itulah ia
dapat merasakan bahwa pandangan putrinva sedikit pun
tidak salah. walaupun dikolong langit terdapat banyak
sekali pria, namun untuk menemukan seorang pria
semaCam Lam-kong pak boleh dibilang susah sekali.
Makin dilihat ia makin tertarik sehingga akhirnya
perempuan itu menghela napas dan berpikir:
"Aaai... sudahlah. memang terlalu sayang kalau bocah
itu dibinasakan . , ,"
Pek-li Gong tak mau melepaskan kesempatan baik ini. ia
segera berteriak keras:
"Eeei . . , kalian sudah melihat semua? ibu mertua
melihat sang menantu. makin dilihat makin tertarik. Haahhhaahh
haah...."
cu Hong Hong mencibirkan pipinya, sedang cu Li-yap
segera jatuhkan diri kedalam pelukan ibunya sambil
berseru^ "Oooh... ibu, engkau sangat baik"
Sun Han Siang pun merasa terharu, per-lahan2 ia maju
kehahadapan cu Hong Hong dan berkata:
"Enso, tempo hari siau-moay telah salah mengusik
dirimu, harap engkau suka memberi maaf biarlah siaumoay
memberi hormat kepadamu"
Sambil berkata ia segera menjura dalam2.
Meskipun cu Hong Hong telah mengampuni Lam-kong
Pak. akan tetapi ia tidak bersedia memaafkan Sun Han
Siang, perempuan itu segera mendengus dan melengos
kearah lain-"hmm tidak segampang itu..." serunya,
Dengan wajah tersipu Sun Han Siang berdiri menjublak
ditempat semula. Pek-li Gong yang melihat situasi tersebut
segera mengetahui bahwa rasa gusar cu Hong Hong sudah
mereda, ia segera memberi tanda kepada Lam-kong Pak
serta kedua orang gadis itu.
Pemuda Lam-kong gelengkan kepalanya tanda tidak
mau, Pek-li Gong dengan suara keras segera berseru: "Sun
Han Siang, bagaimana dengan persoalan perkawinan antara
kalian dua keluarga?"
"Pihakku sini sih tiada soal lagi "
"cu Hong Hong, bagaimana dengan engkau sendiri?"
teriak Pek-li Gong kembali.
"Urusan kami lebih baik tak usah dicampur oleh engkau
pencuri tua..."
Melihat kesempatan baik, pencuri she Pek-li itu segera
berseru kepada Lam-kong pak dengan suara dalam:
"hey bocah, kenapa engkau tidak memberi hormat
kepada ibu mertua muu...,"
Lam-kong pak jadi serba salah dibuatnya, meskipun
dalam urusan itu sudah tiada persoalan lagi, tetapi ia kuatir
apabila ia berlutut dihadapan orang dan cu Hong Hong
tidak menggubris dirinya, bukankah dia bakal kehilangan
muka?
Dengan perasaan susah dia berpaling kearah cu Li-yap.
tampaklah gadis itu dalam pakaian nenek2 yang kedodoran
kelihatan lucu sekali, ketika itu gadis tersebut sedang
memberi kerlingan kearahnya agar dia berlutut.
Lam-kong pak segera berpaling pula kearah Siang Hong
Tie, ketika jago tua mengangguk dan semua orang
menyetujui Caranya itu, maka tanpa ragu-ragu lagi ia
jatuhkan diri berlutut dihadapan cu Hong Hong sambil
berseru.
"Menantu memberi hormat untuk Gak-bo" Habis
berkata. ia benar-benar menjalankan pengbormatan besar
sebanyak tiga kali.
"Eei bocah, apakah engkau masih akui diriku sebagai ibu
mertua? "
"Gak-bo apa maksud ucapanmu? menantu sama sekali
tidak maksud memandang rendah dirimu "
"ibu cepatlah bimbing dia bangun"
"Engkau saja yang membangunkan, setiap kali melihat
tampang ibu dan anaknya aku jadi mendengkol"
Merah padam selembar wajah cu Li-yap karena jengah.
sambl menyandarkan kepalanya dalam pelukan ibunya
kembali ia berkata:
"ibu, jangan gusar lagi cepat bangunkan dirinya " cu
Hong Hong tertawa dingin.
"heehh.heehh heehh... bocah. ayoh bangun aku hendak
perintahkan dirimu, kalau engkau berani bersikap kasar
terhadap putriku, aku tidak akan mengampuni dirimu^"
Dengan wajah ter-sipu2 Lam-kong Pak bangkit berdiri.
Pek-li Hiang yang ada disampingnya tiba-tiba jatuhkan
diri kedalam pelukan Pek li-Gong sambil berseru.
"Ayoh dia belum memberi hormat kepadamu, aku ... aku
tak mau.... "
Mendengar perkataan putrinya Pek-li Gong segera
berteriak keras.
"Eeei bocah bagus sekali yaa... bagus atau jelek aku juga
merupakan bapak mertuamu, masa engkau pilih kasih?
Kalau kaya dikasih hormat kalau miskin ogah mengakui??"
Terpaksa Lam-kong pakjatuhkan diri memberi hormat
kembali sambil berkata^
"Menantu sama sekali tidak bermaksud demikian, harap
Gak-hu jangan berpikir yang bukan2"
Pek-li Gong segera membangunkan sianak muda itu lalu
sambil tertawa ter-bahak2 serunya:
"haahh haahh-haahh... sungguh tak kusangka aku
beruntung sekali hingga sempat jadi bapak mertua orang,
bagus . . . kalau kalian ingin minta arak kegirangan,
silahkan saja mencari cu Hong Hong"
"IHuuuh engkau akan mengawinkan putriku, kenapa
semua orang kau suruh minum arak kegiranganku belaka?"
omel cu Hong Hong.
"Aduuh siapa sih yang tidak tahu kalau engkau punya
uang banyak" seru Pek-li Gong "engkau dan Sun Han Siang
sama2 punya uang banyak. yang satu membuka pegadaian
Bu-lim dan yang lain adalah orang kaya dalam persilatansemuanya
jauh lebih mampu daripada diriku sendiri."
"Pencuri tua, engkau tak usah ribut." sela Sun Han Siang
dengan cepat. "Perjamuan ini akan kubiayai semua...."
Mendengar perjamuan, perut Loo Liang-jan langsung
saja berbunyi gemerutuk keras. sambil menggigit jari tangan
air liurnya mengalir keluar terus menerus. catatan mati
hiduppun putar biji matanya lalu kepada Wang wee berhati
hitam katanya.
"Ji-ya tadi bukankah aku sudah kalah bertaruh satu meja
perjamuan? aku toa-ya yang merasa berhutang ogah untuk
hutang terlalu lama aku telah bersiap sedia untuk
membayar kekalahanku itu sekalian dengan perjamuan
yang akan diadakan oleh majikan Sun"
Wangwee berhati hitam segera mendengus,
"hmm Toa-ya lebih baik jangan kau gunakan Cara
macam itu, majikan mengadakan perjamuan lantaran
hendak merayakan hari perkawinan dari siau-ya tentu ada
makanan dan minuman buat kita, lebih baik pertaruhan
satu meja perjamuan itujangan dicampur adukan menjadi
satu, kalau mau dibayar maka bayarlah dilain hari."
"Jie-ya aku toh sudah berkata lebih dahulu babwa hutang
pertaruhan akan kuadakan berbareng dengan diadakan
perjamuan untuk merayakan perkawinan sau-ya kalau ingin
makan pada waktu itulah makan sampai sekenyangnya, aku
rasa engkau kan tau tentang pertaruhanku?"
"Menurut apa yang aku ketahui. peraturan dari toa-ya
adalah: hari ganjil tidak menjamu orang. hari genap hanya
menerima dijamu orang, itu berarti selama hidup engkau
tidak akan menjamu orang"
"Justru karena itulah maka kubayar kekalahan
pertaruhan itu bersamaan dengan diselenggaranya pesta
perkawinan Sau-ya, dengan begitu akupun tak usah
merusak peratiranku sendiri"
"Toa-ya, engkau hendak mengingkari janji?" teriak
wangwee berhati hitam.
"Ji-ya, kalau toh engkau sudah tahu akan peraturan
busukku. tidak seharusnya engkau ajak diriku untuk
bertaruh."
Dalam pada itu Lam-kong Pak segera berkata:
"cianpwee sekalian- tahukah kalian semua siapa
sebenarnya manusia aneh baju merah itu??"
semua orang segera menggeleng.
"Bocah engkau pasti tahu bukan?" sela Pek-li Gong
dengan cepat.
"Benar, rahasia itu baru kuketahui belum lama berselang,
ternyata manusia aneh baju merah itu bukan lain adalah
pangcu dari perkumpulan Liok-mao-pang"
begitu ucapan tersebut diutarakan keluar semua orang
berdiri tertegun terutama sekali cu Hong Hong merasakan
hatinya tergetar keras, teriaknya dengan cepat: "hey bocah
engkau tak usah ngaco belo yang tidak karuan"
"ibu mertua dengarkan dulu penjelasanku." Maka
berceritalah pemuda itu apa yang berhasil dilihatnya dalam
gua dibalik gunung-gunungan.....
Mendengar kisah tersebut. air muka kawanan jago dari
kalangan lurus itu sama-sama berubah jadi serius, sedang cu
Hong Hong pun sangat dipengaruhi oleh emosi.
Disamping itu Lam-kong Pak juga memberitahukan
kepada Sun Han Siang bahwa ia telah berhasil melatih ilmu
bayi hawa murni, asal tekun setengah tahun lagi nisCaya
dia akan berhasil menciptakan bayi ampuh yang kebal.
Sun Han Siang sangat gembira, namun dia pun merasa
kagum berCampur sedih atas pengorbanan yang telah
dilakukan padri naga dan imam harimau demi
mensukseskan kepandaian dari putranya.
Beberapa saat kemudian. terdengar perempuan she-Sun
itu berkata:
"Sekarang kita harus beehasil temukan ketiga orang
manusia tembaga itu sebelum bulan lima tanggal lima belas.
kemudian dengan kekuatan yang bersatu kita hancur
ratakan perkumpulan ombak Menggulung. Sekarang lebih
baik, kita membagi diri jadi tiga rombongan saja dan
berusaha mencari disekitar seratus li dari sini, kemudian
kita tentukan waktu dan berkumpul kembali disini, entah
bagaimanakah pendapat kalian semua?"
= =ocoooooo= =
SEMUA orang menyatakan setuju, bahkan cu Hong
Hong pun tidak menyatakan keberatan karena panggilan
"ibu mertua" dari Lam-kong Pak telah menggirangkan
hatinya, disamping itu diapun dapat melihat bahwa Lamkong
Pak jauh lebih mencintai putrinya. Terdengar Pek-li
Gong berseru
"Ketiga rombongan ini biar akulah yang membagi.
rombongan pertama adalah Lam-kong Pak dengan
membawa dua orang gadisnya. rombongan kedua adalah
Sun Han Siang dan cu Hong Hong,"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, cu Hong Hong
kontan melotot sekejap kearah Pek-li Gong, tetapi ia tahu
bahwa pencuri itu ada maksud tertentu dan sengaja
menggabungkan mereka jadi satu, karena itu perempuan itu
tidak menyatakan keberatannya. Terdengar Pek-li Gong
melanjutkan kembali kata2nya:
"Rombongan ketiga akan dipimpin oleh Siang Hong Tie
dan aku dengan membawa serta Loo Liang-jen dan
sepasang manusia Cantik dari Hay-thian-"
Gelak tertawa bergetar memeCahkan kesunyian.
sepasang manusia jelek dari Hay-thian segera mendengus.
serunya:
Pencuri tua. bagaimana sih tampangmu sendiri, aku lihat
tampangmu juga lucu dan jelek seperti kunyuk"
"Eeei. jangan marah dulu, dalam kenyataan kalian toh
tidak kekurangan hidung atau telinga, cantik atau jelek
perbedaan cuma selisih sedikit saja. apalagi kalian berdua
yang satu seperti bambu persis menyerupai ular panjang
memakai topi.- .tinggi tapi gagah. sedang yang lain
berwajah hok-ki. siapa pun tahu bahwa kalian
mendatangkan banyak rejeki... apakah aku pencuri tua
salah berbicara?"
Sepasang manusia jelek dari Hay-thian saling bertukar
pandangan sekejap. kemadian terdengar catatan mati hidup
berkata:
"Ji-ya benar juga perkataannya kita memang bertampang
bagus dan menarik",,
"Siapa bilang tidak?" sambung Wang wee berhati hitam
dengan cepat, "aku masih ingat tempo dulu sijanda kawin
tujuh kali Pui Kun perempuan murahan itu sering lirik-lirik
main mata dengan aku."
"haahh..haaahh..haaahh..." gelak tertawa kembali
meledak memecahkan kesunyian. Pek-li Gong segera
berkata kembali:
"Bagaimana pendapat kalian semua tentang pembagian
regu ini? apa ada yang tidak setuju??"
"Aku tidak setuju" teriak Loo Liang-jan dengan cepat,
"aku ingin mengikuti Lam-kong sauya saja"
"Tidak mau tidak mau kita tak mau jadi satu rombongan
dengan perut karet itu." teriak cu Li-yap dan Pek-li Hiang
hampir bersamaan waktunya,
"kalau kamu merasa lapar karung isi ransum pasti sudah
kosong melompong."
"Toh ada Lam-kong sauya?" seru Loo Liang-jen dengan
keCut, "Dia tidak akan pelit seperti kalian dan Selama
mengikuti dia, maka perut aku Loo-tua pun paSti akan
terjamin"
Maka Sesudah beberapa regu sudah ditetapkan maka
semua orangpun segera berangkat tinggalkan tempat itu,
Lam-kong Pak sendiri dengan membawa dua orang gadis
dan Loo Liang-jan berangkat menuju kegunung Bong-san-
Ditengah jalan terdengar cu Li Yap berkata: "Engkoh Pak
coba Lihat bagaimana macam kita berdua ini??"
Melihat nadanya kedua orang gadis itu Lam-kong Pak
tak dapat menahan gelinya lagi ia lantas menjawab:
"Ditengah pegunungan yang terpencil jauh dari
keramaian kan tak ada orang yang melihat kalian, nanti saja
setelah tiba dikota baru kita beli pakaian lain-"
Setelah hening baberapa waktu lamanya mendadak Lamkong
Pak seperti sudah teringat akan sesuatu persoalan
kepada cu Li yap segera ujarnya dengan cepat:
"Adik Yap. ada suatu persoalan aku merasa kurang
begitu mengerti dan sudah lama ingin kutanyakan padamu,
cuma sayang tempo hari tak ada kesempatan untuk
menanyakan kepadamu"
"Kalau begitu tanyalah, apakah persoalan itu mengenai
kesalah paham yang terjadi tempo hari sehingga aku
menampar dirimu beberapa kali...?"
"oooh bukan- walaupun tempo hari kalian telah
menghina diriku serta menghantam pipiku. tetapi dari situ
pula dapat dibuktikan bahwa cinta kalian terhadap diriku
amat mendalam, sebab semakin mendalam cinta kalian
terhadap diriku, semakin besar pula kemarahan yang
dilimpahkan terhadap diriku..."
Mendengar perkataan itu, dua orang gadis tersebut
segera mendengus dan mengomel: "Hmmm tak tahu malu.
perkataan semacam itupUn bisa2nya diutarakan keluar...."
"Aku ingin menanyakan bagaimana caramU menjadi
anggota perkumpulan Liok-mao-pang pada beberapa bulan
berselang?? dan ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang
agaknya menaruh sikap yang lUar biasa terhadap dirimu,
apa sebabnya bisa begitu??"
"ibu yang suruh aku menyusup kedalam perkumpulan
Liok-mao-pang, tujuannya adalah secara diam2 menyelidiki
siapa kah ketua perkumpulan Liok-mao-pang itu?"
"Apa engkau berhasil menyelidikinya?"
"Pangcu dari perkumpulan Lio-mao-pang amat licin dan
selalu waspada, walaupun aku sudah menggunakan
pelbagai macam cara untuk melakukan penyelidikan, sama
sekali tidak mendatangkan hasil kendati begitu sikapnya
terhadap diriku baik sekali dan akupun tak dapat
mengatakan apa sebabnya"
"Kemudian engkau menceritakan kejadian itu kepada
Gak-bo, bagaimana pernyataan dari Gak-bo?"
"Rupanya ibu sudah mempunyai pendapatnya sendiri.
dia hanya tertawa tawa belaka, aku rasa kemungkinan besar
ibu sudah mengetahui tentang asal usul dari Pangcu Liokmao-
pang itu"
"Akupun mempunyai pendapat yang sama, aku masih
ingat ada suatu ketika ibu mertua pernah berkata kepada
ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu. Aku tahu siapa
kah engkau"
"Benar." sambung cu Li Yap pula, "akupun masih ingat
belum lama berselang ibu pernah bergumam seorang diri:
pasti dia, pasti dia ketika aku bertanya kepada ibu siapakah
"dia" itu? ibu tidak bersedia memberi keterangan-"
Tiba tiba.... serenteran suara tertawa yang Cabul dan
jalang berkumandang datang. Lam-kong Pak segera
mengenali sebagai suara jago arak Lam-hay-ciu-kek It-tun
Ko dan janda kawin tujuh kali pui Kun.
Pada waktu itu jago arak dari Lam-hay sedang berkata:
"Pui Kun, baik engkau maupun aku sama-sama tidak
dihargai dalam perkumpulan Liok Mao-pang. kemudian
hari setelah perkumpulan ombak menggulung telah
diresmikan kitapun belum tentu mendapat kebaikan apaapa.
aku lihat lebih baik kita mulai bikin rencana mulai
sekarang"
"Sedari permulaan aku sudah mengetahui akan hal ini.
tetapi dewasa ini pengaruh perkumpulan Liok-mao-pang
sedang mencapai pada saat jaya-jayanya. kita tidak berani
membangkang ataupun melawan kehendak mereka....."
"Pui Kun, aku punya satu cara cuma tidak kuketahui
apakah engkau bersedia atau tidak: "coba katakanlah"
"Tempo dulu setelah aku dilepaskan seCara diam2 oleh
Suma ing dari pegadaian Bu-lim aku telah berhasil
mengumpulkan sedikit harta. jika engkau ada niat mari kita
Cari suatu tempat yang terpencil dan hidup bergembira
sepanjing masa tanpa harus kekurangan uang. sebab aku
rasa bergaul terus dalam perkumpulan Liok-mao-pang toh
akhirnya tidak akan memperoleh hasil apa2."
Janda kawintujuh kali segera menggoyang pinggul
pasang gaya, ternyata setelah termenung sejenak.
"Berapa banyak sih harta yang kau miliki ?"
"Berlian mata kucing ada lima butir harganya ditaksir
melebihi ratusan, tiga emas murni. mutiara asli satu untai
dan tiap bijinya sebesar buah lengkeng harganya kira2
ratusan tahil emas murni. selain itu masih ada uang kontan
sebesar tiga puluh tahil lebih"
Janda kawin tujuh kali adalah manusia dari golongan
miskin, sepanjang hidupnya tidak pernah punya tabungan,
ketika mendengar Jago arak dari Lam-hay mempunyai
kekayaan sebesar itu, hatinya kontan saja bergerak. sambil
mengerling sekejap kearah pria itu serunya:
"It- bun Ko, kalau memang engkau mempunyai selera
terhadap diriku. mengapa kalau bicara buru-buru dan putar
balik tidak karuan? katakan saja secara terus terang, apakah
engkau hendak ajak aku untuk hidup bersama.....??"
"Engkau tohjauh lebih mengerti dari pada diriku, kenapa
aku mesti mengatakannya lagi? manusia setua kita ini.
sekalipun bergaul lebih jauh juga tak akan menghasilkan
apa- apa, dari pada begitu toh lebih baik segera
mengundurkan diri dan hidup dengan gembira ?"
"sekarang, hartamu berada dimana??"
"Asal engkau bersedia untuk hidup bersama aku, akupun
akan segera mengajak engkau pergi mengambil"
Kembali janda kawin tujuh kali melemparkan kerlingan
mautnya kearah pria tersebut, kemudian sambil duduk
diatas sebuah batu besar. dia goyangkan pahanya sengaja
memamerkan celananya yang berlubang dengan
pemandangan hutan belukar lebat dibaliknya.
jago arak dari Lam-hay menurunkan cupu-cupu araknya
dan mereguk arak satu tegukan, kemudian sambil picingkan
matanya ia berkata: "Pui Kun, bagaimana pendapatmu??"
"Setan tua "seru Janda kawin tujuh kali sambil tertawa
jalang, "dengan usiamu yang setua itu, masa masih mampu
untuk,,..?"
"Pui Kun, engkau tak usah kuatir." sahut jago arak dari
Lam-hay sambil menepuk dada, "bukannya aku It-bun Ko
sengaja mengibul atau bicara besar. walaupun sudah tua
satu malam tiga lima kali masih mampu, kalau tidak
percaya kita segera buktikan-"
cu Li-yap berdua yang mendengar perkataan itu air
mukanya segera berubah jadi merah padam karena jengah.
sambil mencibir mereka berpaling kearah lain-
"Baiklah," terdengar janda kawin tujuh kali menjawab,
"kukabulkan permintaanmu itu, tapi kita harus lihat dahulu
harta kekayaan itu, kemudian kita baru berangkat."
Kedua orang itu segera berangkat menuju keatas sebuah
puncak bukit yang tinggi, Lam-kong Pak sekalian dengan
cepat mengikuti dibelakangnya.
Setibanya diatas puncak bukit itu.Jago arak dari Lamhay
segera memandang sebuah pohon besar sambil berkata.
"harta itu berada disini"
Janda kawin tujuh kali menengok kearah pohon besar
itu, pohon tersebut besar sekali tapi daun dan rantingnya
telah mengering. sekali tidak terlihat tanda2 kalau di tempat
itu terdapat harta.
Perempuan jalang itu segera tertawa dingin serunya,
"Engkau hendak membohongi diriku?" Jago arak dari Lamhay
tersenyum.
"Buat apa aku membohongi dirimu? coba lancarkan
sebuah pukulan kearah pohon itu."
Lam-kong Pak yang mendengar perkataan itu segera
merasakan hatinya agak bergerak. dia tahu harta kekayaan
tersebut tentu disembunyikan dibalik pohon besar tersebut,
dan pohon itu sudah pasti kosong.
Dengan tendangan pembetot sukma Janda kawin tujuh
kali melancarkan sebuah sapuan keatas pohon yang layu
itu, "Blaaam" dahan pohon terhajar sampai hancur, dan
dari balik dahan itu tumpahlah satu bungkosan besar emas
murni, berlian dan permata....
Melihat harta banyak itu sepasang mata janda kawin
tujuh kali berubah jadi merah tiada hentinya dia mengirim
kerlingan maut kearah jago arak dari Lam-hay. IT- bun Ko
tertawa ter-bahak2, serunya:
"Haaahh...haaahh...haaahh... Pui Kun, harta sebanyak
itu rasanya cukup bukan untuk hidup kita sepanjang
masa...??"
"cukup, ..cukup sekali, It- bun Ko, kemarilah. ..."
Melihat tingkah lakunya yang begitu merangsang bahkan
boleh dibilang setiap bagian tubuhnya menyiarkan daya
rangsangan yang luar biasa, terutama sepasang matanya
yang jalang, seketika membuat jantung pria itu berdebar
keras.
Bagaikan mendapat rejeki besar dengan cepat ia maju
kedepan. tampaklah Janda kawin tujuh kali pejamkan
matanya rapat2 dan mempersiapkan bibirnya yang lebar
kearah depan.
Napsu birahi segera berkobar dalam dada jago arak dari
Lam-hay. bagaikan harimau lapar menubruk kambing ia
peluk tubuh perempuan itu erat2, serunya: "Engkau benar2
seorang perempuan yang merangsang ...."
Belum habis ucapan tersebut meluncur keluar dari
mulutnya, mendadak jago dari Lam-hay itu berseru
tertahan, kemudian tubuhnya roboh terkulai diatas tanah
dengan lemas, dari balik sorot matanya memancar keluar
sinar penuh rasa kaget dan terkesiap. Terdengar Janda
kawin tujuh kali tertawa dingin tiada hentinya.
"heeehh,..heeehh..^heehh.. jangan kau anggap setelah
melihat hartamu maka aku lantas mandah diapakan saja
oleh siapapun. ketahuilah aku harus melihat dulu
bagaimanakah pasanganku itu, cocok dengan seleraku atau
tidak, huuh... kalau cuma bertampang seperti engkau, akusih
belum punya minat"
Lam-kong Pak dan kedua orang gadis mengikuti
jalannya peristiwa itu, diam2 menghela napas panjang
mereka menyadari betapa bahayanya dunia persilatan
ternyata jago kawakan seperti It- bun Kopun akhirnya kena
tipu juga .
Mula pertama janda kawin tujuh kali mengambil dahulu
Intan mata kucing dan mutiara sebesar kelengkeng itu
kemudian sambil ctt.,cctt.. memuji tiada hentinya ia
berkata.
"Dengan harta sebanyak ini kalau aku bisa mencari
pemuda tampan untuk menemani diriku ooh...betapa
bahagianya hidupku selanjutnya."
"coba lihatlah bagaimana dengan aku??" suara itu tiba2
berkumandang memeCahkan kesunyian.
Janda kawin tujuh kali merasa amat terperanjat dengan
cepat ia putar badandan alihkan pandangan matanya
kearah mana berasalnya suara itu, tampaklah melayang
diatas air Ma Tie sudah berdiri dihadapan mukanya.
Dalam perkumpulan Liok-mao-pang kedudukan
melayang diatas airjauh lebih tinggi daripada dirinya Janda
kawin tujuh kali segera mengerlingkan matanya sambil
menjawab:
"Sebenarnya sudah lama aku menaruh maksud terhadap
dirimu, asal engkau tidak memandang usiaku terlalu tua.
tentu saja kita dapat hidup berdampingan"^
Lam-kong Pak yang mengikuti peristiwa itu hanya bisa
gelengkan kepalanya sambil berpikir:
"Sungguh cepat gembong iblis ini mengikuti gelagat.
sayang sekali keadaan dari jago arak she It- bun tersebut,
dia terlalu penasaran-.."
Dalam pada itu Melayang diatas air Ma Tie sudah
tertawa aneh sambil meremas payudara perempuan itu.
serunya,
"Waaduuh ...sUngguh tak kusangka dengan usiamU
yang telah lanjUt, ternyata sepasang bola dagingmU ini
masih keras dan kencang... benar2 luar biasa"
Janda kawin tujuh kali segera goyang pa ha mengirim
kerlingan maUt, serunya:
"Ma Tie, engkau masih belum pernah merasakan sorga
dunia milikku...wah kalau engkau sudah mencicipinya, aku
tanggung engkau akan kenikmatan sehingga minta diulang
terus"
Ma Tie menowel pipi perempuan itu dan menanggapi:
"Aku rasa bakal tidak salah lagi kenapa mahkluk tua itu
selalu punya ingatan untuk mengincar sorga dunia milikmu
itu"
"Ma siau-te mari...mari...mari.. biar cici beri gula2 lebih
dahulu untukmu." sambil berkata ia pejamkan mata dan
mendorong bibirnya yang lebar kearah depan-
Sedari permulaan tadi Ma Tie sudah melihat bahwa
disamping menggeletakjago arak dari Lam-hay, meskipun
ia cabul dan tingkah laku konyol akan tetapi secara diamdiam
hawa murni disiapkan juga untuk menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
KETIKA Janda kawin tujuh kali memberikan bibirnya
yang lebar, ia maju menghampiri namun langkahnya sangat
ber-hati2.
Janda kawin tujuh kali segera mendemontrasikan
kepandaiannya lagi. dengan kuku Liok ia totok jalan darah
Ma Tie yang ada dipinggang Melayang diatas air segera
mendengus berat dan roboh terkapar diatas tanah.
"Haahhaahhaah..." perempuan itu tertawa jalang,
"jangan mengira usiamu masih muda maka aku lantas suka
kepadamu. kalau aku mau cari pemuda tampan maka akan
kucari mereka yang tak bisa bersilat, engkau masih belum
masuk hitungan"
Siapa tahu, baru saja perempuan ituputar badan- tiba2
Ma Tie melancarkan sebuah sapuan membuat ia roboh
bagaikan anjing mencium air kencing, Ma Tie segera loncat
bangun dan menginjak ubun2nya sambil berkata diiringi
tertawa:
"heeehh...heeehh...heeehh...Pui Kun, engkau tahu aku
Ma Tie berasal dari mana? Hmm permainan semacam ini
hanyalah permainan dari seorang bocah cilik"
Diam2 janda kawin tujuh kali mengeluh dalam hatinya,
ia berpikir didalam hati:
"Sepanjang hari berburu burung. akhirnya mataku kena
dipatuk juga oleh burung . . .sialan"
Biji matanya berputar, ia lantas berkata: "Ma Tie, kalau
otakmu bisa berputar lebih gesit, maka akupun bersedia
uatuk memberikan suatu rahasia yang jauh lebih besar
kepadamu"
Ma Tie tertawa dingin-
"hmm perempuan jalang, setelah engkau terjatuh
ditanganku, walaupun aku mau gagahi tubuhmu sampai
berapa kalipun bisa, kenapa musti tertipu oleh siasatmu?"
"Kalau engkau tangkap aku sehingga aku sama sekaii tak
berkutik, kendatipun kau gauli diriku juga rasanya tak
sedap." kata Janda kawin tujuh kali dengan sungguhsungguh,
"kalau aku tidak pertunjukkan kebolehanku
goyang pinggul dan gesek "bawah" engkau tak bisa nikmati
puncak kenikmatan dari sorga dunia, lebih baik lepaskan
saja diriku kalau engkau bersedia maka bukan saja kau bisa
miliki tubuhku secara komplit, bahkan akan kuberitahukan
pula satu rahasia yang lebih besar kepadamu."
"coba katakan dulu. rahasia apa yang hendak kau
beritahukan kepadaku?" kata Ma Tie.
"Tentu saja rahasia mengenai emas perak dan intan
permata, tahukah engkau bahwa harta kekayaan yang dia
miliki bukan cuma sebagian ini saja, tapi masih ada separuh
bagian yang masih disembunyikan ditempat lain
bagaimana? ada minat tidak??"
"Harta itu disembunyikan dimana?"
"Lepaskan aku dulu dong pasti aku akan beritahukan
kepadamu,..."
Ma Tie segera melepaskan injakan kakinya dan Janda
kawin tujuh kali loncat bangun dari atas, katanya kembali.
"Sebagian dari harta kekayaan itu masih berada didalam
sebuah lembah yang terpencil, mari ikut aku akan kubawa
englau kesana...."
Bersamaan dengan selesainya perkataan itu mendadak
kuku Liok-eng-ka miliknya meluncur ketengah udara dan
menghajar jalan darah cian-keng-hiat diatas bahu Ma Tie,
kemudian sebuah tendangan kilat yang maha dahsyat
menghajar tubuh orang itu sehingga mencelat sejauh satu
tombak lebih dari tempat semula.
"hmm sekarang. lihatlah siapa yang jauh lebih lihay"
Janda kawin tujuh kali segera turun tangan menelanjangi
pakaian yang dikenakan dua orang itu, Celananya diikat
kencang2 dan digunakan untuk mengisi uang perak.
kemudian diikatkan pada pinggangnya sesudah itu
diapergunakan pula jubah lebar dua orang itu untuk
menbungkus harta kekayaan lainnya.
Namun untuk membawa pergi empat buntalan besar
bukanlah suatu pekerjaan yang terlalu gampang. Janda
kawin tujuh kali segera putar biji matanya dan kemudian
mengambil senjata garpu milik Ma Tie. dengan ujung
senjata tadi ia bebaskan jalan darah jago arak dari Lam-hay
yang tertotok. katanya dengan suara dalam:
"It- bun Ko. setelah aku pikir pulang pergi, terasa olehku
bahwa engkau jauh lebih jujur dari pada orang itu, maka
aku telah ambil keputusan untuk membawa serta dirimu.
Mari kau panggullah bungkusan tersebut dan cepat berlalu
dari sini"
Lam-hay ciu-kek jago arak dari Lam-hay mengetahui
bahwa perempuan jalang itu sedang mempergunakan
tenaganya untuk membawa buntalan, namun rahasia
tersebut tidak sampai diungkapkan maka berangkatlah
kedua orang itu untuk meninggalkan tempat tersebut. cu Li
Yap yang bersembunyi disekitar situ segera berbisik:
"Engkoh Pak, apakah kita perlu untuk turun tangan
menghadapi jalan perginya?"
"Tentu saja harus dihadang." jawab Lam-kong Pak,
"cuma sayang tindakan kita terlambat satu langkah"
Baru saja ucapan sianak muda itu selesai di utarakan
keluar, tiba-tiba dari sisi alangan berkelebat lewat sesosok
bayangan manusia, begitu mencapai gelanggang dia segera
tertawa seram tiada hentinya.
"heehh...heehh heehh... Hiangcu berdUa ada maksud
hendak pergi kemana?" orang itu menegur.
Ternyata orang yang barusan munculkan diri itu bukan
lain adalah Ngo-hoa-bak atau Daging lima warna oei Hun-
Menyaksikan kehadiran jago tersebut. dua orang itu
merasa amat terperanjat, untuk beberapa saat lamanya
mereka tak mampu mengucapkan sepatah katapun.
= =000000000= =
BAGAIMANAPUN juga Janda kawin tujuh kali Pai
Kun adalah seorang kawakan yang banyak pengalaman,
sesudah termenung sebentar ia lantas tertawa jalang,
sahutnya:
"Lapor wakil ketua. kami berdua baru saja menemukan
ada dua orang menyembunyikan sejumlah harta
kekayaannya didalam sebatang pohon yang telah
mengering, sebenarnya kami hendak bawa harta kekayaan
tersebut untuk kembali kemarkas dan diserahkan kepada
perkumpulan sebagai ongkos pengeluaran, siapa tahu
Melayang diatas air Ma Tie bermaksud merampas dengan
kekerasan, oleh karena itulah terpaksa kami harus bertindak
untuk merobohkan dirinya"
Ngo-hoa-bak daging lima warna oei Hun tertawa dingin-
"heeehh...heehhh ..heeehh... aku rasa bukan begitu
bukan kenyataannya..." ia mengejek. "andaikata memang
terjadi peristiwa seperti itu sudah sepantasnya kalau kalian
seret orang itu kembali kemarkas untuk dijatuh hukuman
oleh pangcu, bukanlah berusaha kalian hendak pergi tanpa
menggubris dirinya lagi?? Hmm lantas anggap aku tak bisa
menebak maksud tujuan kalian yang sebenarnya?"
Bicara sampai disini dia segera bertepuk tangan tiga
kali...
"Sreet Sreet Sreet" ujung baju tersampok angin secara
beruntun munculah beberapa orang jago lihay ditengah
gelanggang mereka adalah Sia-bin Lucou atau Kakek
moyang bermuka kepiting Pit Hoo, Tiat-pan-teng bangku
baja ou-put Kay serta Pat-pit-lui-kong Dewa guntur
berlengan delapan Si Put Sin-
"Tangkap dua orang bangsat itu dan gusur kedalam
markas, biar mereka dijatuhi hukuman yang setimpal oleh
pangcu" perintah Daging lima warna oei Hun dengan ketus.
Sebelum para gembong iblis itu sempat bertindak Lamkong
Pak munculkan diri dari tempat persembunyiannya,
sambil tertawa dingin ia berkata.
"heehh...heehh heehh... mau pergi boleh saja, tapi
tinggalkan dahulu harta kekayaan tersebut ditempat ini."
Beberapa orang gembong iblis itu mengetahui sampai
dimanakah kelihayan dari Lam-kong Pak, apalagi disitu
masih ada Loo Liang-jen serta dua orang gadis lainnya,
kemunculan mereka sangat menggidikkan hati orang2 itu..,
Melihat gelagat tidak menguntungkan pihaknya, dengan
cepat Daging lima warna oei Hun menyepak tubuh Ma Tie
serta membebaskan jalan darahnya yang tertotok. teriaknya
dengan keras:
"Kalian berdua cepatlah kabur dari sini dengan
membawa buntalan itu. sisanya tetap tinggal disini untuk
menghadapi musuh."
Janda kawin tujuh kali dan jago arak dari Lam-hay
mengiakan, dengan cepat mereka kabur dari tempat itu.
sedangkan beberepa orang gembong iblis lainnya perlahan2
maju mendekati tempat orang musuhnya.
Dengan suara dingin Lam-kong Pak berseru: "oei Hun
dalam tiga jurus sau-yamu akan suruh kalian pulang
kerumah dengan jalan merangkak..."
Belum habis ia berkata dengan menggunakan tenaga
sebesar enam bagian ia lancarkan sebuah sapuan kedepan.
"Weess.." jeritan kaget bergema memecahkan kesunyian
kecuali Daging lima warna oei Hun seorang para gembong
iblis lainnya rata2 tersapu oleh angin pukulan tersebut
sehingga mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula.
Daging lima warna oei Hun sendiripun tersurut mundur
sejauh tiga langkah, melihat kelihayan musuhnya ia tak
berani bertindak lebih jauh. segera bentaknya keras2: "cepat
mundur kebelakang"
Ia putar badan kabur lebih dahulu menuruni bukit
tersebut sambil melarikan diri serunya:
"Lam-kong Pak dalam pertemuan yang akan
diselenggarakanpada bulan lima tanggal lima nanti,
perkumpulan kami pasti akan menyambut baik2
kehadiranmu"
"huuuh manusia berhati srigala bernyali kelinci, benar2
memalukan nama besar perkumpulan ombak menggulung"
hina sang pemuda sambil angkat bahu.
Tiba2 cu Li Yap berkata:
"Janda kawin tujuh kali dan jago arak Lam-hay tentu
belum pergi terlalu jauh, mari kita kejar mereka berdua"
Empat orang itu segera berangkat menuju kearah dimana
dua orang tadi kabur, namun kendatipun sudah melalui
belasan li belum nampak juga jejak kedua orang itu.
padahal mereka membawa dua buntalan besar emas dan
perak yang sangat berattak mungkin perjalanan bisa
dilakukan dengan begitu Cepatnya. Lam-kong Pak segera
berkata:
"Menurut dugaanku, delapan bagian dua orang keparat
itu pasti sudah melarikan diri kearah lain"
Berbicara sampai disini, dia segera loncat naik keatas
puncak sebuah pohon besar dan mengamati keadaan
disekelilingnya. sebentar kemudian katanya,
"oh sedikitpurn tidak salah, arah yang mereka tuju justru
merupakan jalan yang bertolak belakang dengan arah
markas besar perkumpulan bulu hijau, ayoh cepat kita
kejar"
Tidak selang seperminuman teh kemudian mereka telah
berhasil menyusul dua orang itu. Lam-kong Pak segera
membentak keras: "hey berhenti"
Dua orang itu merasa sangat terperanjat dan segera
berhenti. Lam-kong Pak berkata kembali:
"Loo-tua aku utus dirimu untuk menggusur kedua orang
ini kembali kekuil Shia-hong-bio, serahkan harta kekayaan
tersebut kepada beberapa orang cianpwee"
"Setelah selesai menjalankan tugas kemana aku harus
pergi mencari diri sau-ya?" tanya Loo Liang-jan-
"Engkau tak usah mencari diriku lagi, tidak lama
kemudian kami pasti akan berkumpul kesitu dan ber-sama2
mengikuti pertemuan besar perkumpulan ombak
menggulung"
Loo Liang-jan tidak banyak bicara lagi dengan
membawa dua orang tawanannya berangkatlah dia
tinggalkan tempat itu.
sepeninggalnya ketiga orang itu, Lam-kong pak kembali
berkata:
"Pui Kun adalah gembong iblis perempuan yang paling
jahat. aku takut Loo-tua tertipu olehnya, mari secara diam2
kita ikuti jejaknya dan coba lihat apa yang hendak mereka
lakukan"
Berangkatlah ketiga orang itu secara diam2 untuk
mengikuti kepergian Loo Liang-jan-
Tampaklah Janda kawin tujuh kali dan jago arak dari
Lam-hay berjalan didepan sedang Loo Liang-jen mengikuti
dibelakangnya, suatu ketika tiba2 Pui Kun berkata:
"Aku sudah tak kuat berjalan lagi, bagaimana Kalau kita
menangsal perut lebih dahulu??"
Jago arak dari Lam-hay mengetahui kalau rekannya
sedang bermain gila, ia segera menyambung :
"Benar, mari kita bersantap dulu sebelum melanjutkan
perjalanan"
Dua orang itu segera menurunkan buntalan besarnya dan
masing2 mengambil keluar kantong rangsum kering
mereka,
Ketika Janda kawin tujuh kali membuka kantong
rangsumnya, ternyata isinya adalah Bakpao, kueh kering,
daging panggang. ayam goreng dan macam2 makanan lezat
lainnya yang menyiarkan bau harum semerbak.
Loo Liang-jen yang menyaksikan makanan- makanan
lezat itu segera menelan air liur dan berpaling kearah lain-
Janda kawin tujuh kali melirik sekejap kearah jago arak
dari Lam-hay kemudian sambil tertawa katanya:
"Kalau seseorang sedang lapar perutnya makan
hindangan apapun rasanya tentu lezat dan nikmat sekali,
apa lagi ayam goreng ku ini adalah ayam goreng dari rumah
makan Ki-eng-loo dikota Lok yang.-"
Kembali Loo Liang-jan merasakan perutnya
keroncongan, namun ia tak sudi berpaling barang
sekejappun.
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu segera
berpikir didalam hatinya: "Emm ternyata Loo-tua masih
mempunyai semangat dan gengsi juga ."
"Loo Liang-jan- terdengar Pui Kun berseru, "bantulah
aku membopong buntalan ini nanti kuhadiahkan separoh
bagian rangsum kering ku ini kepadamu bagaimana?"
"Setelah aku Loo-tua mengikuti Lam-kong sauya sudah
banyak yang telah kupelajari," teriak Loo Liang-jan dengan
suara keras, "seseorang yang bijaksana akan mengutamakan
gengsi dan semangat daripada perut, aku tidak sudi makan
makananmu itu, Ayoh cepat sedikit kita harus melanjutkan
perjalanan lagi, kuperintahkan kepadamu janganlah
bermain setan lagi dihadapanku, ketahuilah bahwa aku
Loo-tua tak bisa dipermainkan dengan begitu saja"
Diam2 Lam-kong Pak anggukkan kepalanya, ia lihat
Loo Liang-jen telah menggusur dua orang tawanannya
untuk melanjutkan perjalanan kembali. cu Li Yap yang
menyaksikan kejadian itu diam2 berbisik:
"Sungguh tak nyana Loo-tua begitu bersemangat dan
tahan uji. dia memang benar2 sangat hebat"
"Itulah yang dinamakan dekat dengan gincu badan jadi
merah, dekat dengan tinta bak badan jadi hitam."
Pek-li Hiang manambahkan, "ia selalu memuji
kehebatan Lam-kong sauyanya itu berarti sama sekali tak
pandang sebelah matapun kepada kita...."
Mendadak...
terdengar suara gemerincing yang amat nyaring
berkumandang datang, tampaklah tiga orang manusia aneh
yang memakai baju bersisik tembaga berkelebat masuk
kedalam sebuah hutan pohon siong.
Diikuti sesosok bayangan merah ikut menerobos pula
kedalam hutan tersebut.
Lam-kong Pak yang menyaksikan hal itu jadi sangat
kegirangan, sebab dilihat dari manusia berbaju sisik
tembaga itu jelas mereka adalah tiga orang manusia
tembaga itu, sesudah pakaian mereka dihancurkan oleh
kakek ombak menggulung tempo hari, sekarang mereka
telah merubah pakaiannya jadi sisik tembaga.
Dengan cepat ketiga orang itu menyembunyikan diri
kebalik semak belukar dipinggir jalan dan mengawasi gerak
gerik beberapa orang itu.
Tampaklah manusia baju merah itu bukan lain adalah
ketua dari perkumpulan bulu hijau. ia sedang berdiri saling
berhadapan dengan tiga orang manusia bersisik tembaga.
Terdengar orang baju merah itu berkata:
"Kalian bertiga mengundang kehadiranku kesini entah
disebabkan karena urusan apa?" Salah seorang manusia
berbaju sisik tembaga itu menjawab:
"Ketika engkau menyerahkan ilmU Tong-bin-tai-goantoa-
hoat kepada naga pengasingan cu Hong Hong tempo
hari apakah sengaja telah meninggalkan sebagian dari ilmU
tersebut?"
"SedikitpUn tidak salah. kalau aku menulis ilmu tersebut
seCara komplit bukankah semua orang yang ada dikolong
langit bakal mengUasai pula ilmu Tong- bin-tai- goan-toahoat
tersebut?? "
"Apa yang engkau kehendaki sehingga bersedia
menyerahkan ilmu Tong-bin-tai-goan-toa-hoat tersebut
secara lengkap dan asli kepada kami?"
kembali manusia berbaju sisik tembaga itu bertanya.
"hmm" manusia kain merah itu mendengus dingin,
"kalau kamu sekalian barsedia menyanggupi sebuah
syaratku, maka aku pasti akan berikan ilmu tadi kepada
kalian secara komplit dan asli, aku tak akan mengingkari
janjiku ini" , , .
"Tolong tanya apakah syarat yang hendak kau ajukan
itu?? bolehkah kami mengetahui lebih dahulu?"
Sekujur badan tiga orang manusia berbaju sisik tembaga
itu bergetar keras, tanya mereka hampir berbareng:
"Engkau mempunyai hubungan dendam dan sakit hati
dengan Lam kong Liu. ...??"
"Maaf, pertanyaan itu tak dapat kujawab. kalau kalian
bertiga ada hasrat untuk menukar orang itu dengan ilmuku,
setiap saat akan kulayani barter ini"
Lam-kong Pak sendiri diam2 merasa terperanjat, dia
tahu bahwa ketiga orang manusia tembaga itu sudah
mengetahui bahwa manusia aneh baju merah itu adalah
ketua dari perkumpulan bulu hijau, dan diapun menyadari
bahwa diantara tiga orang manusia berbaju sisik tembaga
itu terdapat pula ayahnya Lam-kong Liu.
Kendatipun begitu ada satu hal yang belum dipahami
oleh Lam-kong Pak, dia masih ingat ketiga tempo hari cu
Hong Hong membawa dua orang manusia tembaga untuk
ditukarkan kepada ketua perkumpulan bulu hijau dilembah
yang sepi, ketika itu untuk membuktikan ilmu Tong-bin-taigoan-
toa-hoat yang diberikan adalah aslinya, ketua
perkumpulan Bulu Hijau telah melakukan demontrasi
dihadapannya dan akhirnya seorang manusia tembaga yang
lain ternyata isinya adalah sesosok mayat.
Kalau sebelum peristiwa itu cu Hong Hong telah
melakukan persiapan, lalu kemana perginya manusia
tembaga yang lain? apakah orang itu berada dalam keadaan
tak sadarkan diri?? ataukah orang yang lennyap tak
berbekas itu tak mampu memulihkan kembali ilmu silatnya
karena ilmu hipnotis tersebut hanya digunakan separuh
bagian??
Lalu siapakah tiga orang manusia tembaga yang
seringkali munculkan diri pada belakangan ini?? kenapa
merekapun masih membutuhkan ilmu Tong-bin-hu-goantoa-
hoat??
Dalam pada itu tiga orang manusia berbaju sisik tembaga
itu sambil bertukar pandangan sekejap. kemudian salah
seorang diantaranya siap maju kedepan, tapi dua orang
manusia tembaga lainnya menarik orang itu kembali.
"Jangan tertipu oleh siasatnya" seru mereka hampir
berbareng, "marilah kita mencari akal lain untuk
memeCahkan persoalan ini"
Lam-kong pak merasakan hatinya bergetar keras, dia
tahu bahwa manusia berbaju sisik tembaga yang barusan
munculkan diri itu pastilah ayahnya Hong-lui-kek jago
geledek dan angin Lam-kong Liu.
Tentu saja manusia aneh baja merah itu pun dapat
mengetahui juga akan hal itu, dia tertawa seram dan
tubuhnya laksana sambaran kilat menyerang manusia
tambaga tersebut.
Menyaksikan datangnya ancaman tersebut pada saat
yang bersamaan tiga orang manusia bersisik tembaga itu
melancarkan sebuah pukulan dahsyat...
"Blaamm" debu dan pasir beterbangan memenuhi
angkasa, ditengah benturan keras yang memekikkan telinga
kedua belah pihak sama2 tergetar mundur tiga langkah
lebar kebelakang.
Lam-kong pak tahu bahwa ketua dari perkumpulan bulu
hijau itu sengaja menyembunyikan kepandaian silatnya,
pada saat ini walaupun dia sangat berharap bisa melihat
paras muka asli dari ayahnya, namua dia-pun tidak ingin
membiarkan ayahnya tertangkap oleh ketua perkumpulan
bulu hijau tersebut.
Sementara dia masih berpikir, kedua belah pihak telah
saling bertempur belasan jurus banyaknya.
Selama pertarungan berlangsung beberapa kali ketua dari
perkumpulan bulu hijau itu mengeluarkan jurus2 serangan
anehnya untuk merobohkan pihak lawan, begitu dahsyat
dan ampuhnya serangan tersebut memaksa ketiga orang
manusia bersisik tembaga itu setiap kali terdesak mundur
beberapa langkah kebelakang.
Terdengar manusia aneh baju merah itu berkata: "Salah
satu diantara kalian bertiga ada yang terpengaruh separoh
bagian ilmu hipnotis Tong-bin-tai-goan-toa-hoat dari tenaga
cu Hong Hong karena kurang komplitnya ilmu itu maka
tenata dalamnya tak dapat dipergunakan pula sebagai mana
mestinya, Heehhmm...heehmm... selama hidup jangan
harap kalian bisa pulihkan kembali tenaga dalam kalian
sebagaimana mestinya"
Selesai berkata ia lancarkan kembali sebuah pukulan
dengan suatu jurus serangan yang sangat aneh laksana
sambaran petir tangannya menyengkeram salah seorang
manusia berbaju sisik tembaga itu.
Sekarang Lam-kong Pak sudah tak dapat mengenali
kembali siapakah diantara mereka bertiga yang barusan
munculkan diri kedepan. sebab perawakan badan ketiga
orang manusia bersisik tembaga itu satu sama lainnya. akan
tetapi berhubung manusia baju merah itu hanya khusus
menyerang salah seorang saja diantaranya, maka Lam-kong
Pak segera menyadari bahwa orang itulah pasti adalah
ayahnya.
Serangan dari manusia baju merah itu cepat laksana
sambaran kilat. kelihatan ujung telapaknya sudah hampir
mencengkeram bahunya, dalam keadaan begini tak
mungkin bagi dua orang rekannya untuk memberikan
bantuannya,..
"Tahan" Lam-kong Pak membentak keras, laksana kilat
ia munculkan diri dari tempat persembunyiannya, tanduk
naga saksinya di lepaskan dan langsung menusuk jalan
darah ki-bun-hiat ditubuh manusia baju merah itu.
Namun.. bagaimanapun juga gerakan tubuh manusia
baju merah itu jauh lebih cepat setindak daripada gerakan
tubuhnya.,."Blaaaamm" sisik tembaga bagian bahu yang
dikenakan orang itu tercengkeram hingga hancur. tubuhnya
tergetar mundur dua langkah lebar kebelakang,
dalam keadaan begitu, manusia baju merah itu tak berani
meneruskan kembali serangannya sebab serangan Lamkong
Pak yang maha dahsyat telah meluncur datang, buru2
ia berkelit dua langkah kesamping.
Tiga orang manusia berbaju sisik tembaga itu saling
berpandangan sekejap sesudah melirik kearah sianak muda
itu mereka segera putar badan dan kabur dari situ.
"Ayoh cepat kejar" seru Lam-kong Pak
Namun manusia baju merah itu tidak melakukan
pengejaran, sebaliknya sambil tertawa dingin ia berkata:
"Tak usan dikejar lagi.. engkau telah merusak rencana
bagus diriku, sekarang aku hendak memberi pelajaran yang
setimpal kepadamu... ber-siap2lah menerima pelajaranku
ini."
Lam-kong Pak balas tertawa dingin.
"Heehhh .heehh ..heehh.. engkau tak usah berlagak sok
rahasia ketahuilah bahwa aku tahu siapa engkau?"
"coba katakan siapakah aku?"
"Engkau adalah ketua dari perkumpulan Bulu Hijau"
Manusia baju merah itu bergetar keras sesudah
mendengar jawaban tersebut. teriaknya: "Keparat Cilik,
engkau berani bicara sembarangan?"
"Haahh haahh haahh...," Lam-kong Pak menengadah
keatas dan tertawa ter-bahak2, "engkau anggap tindak
tandukmu itu cukup rahasia dan misterius?? Haah-haah . . .
aku mengetahui akan rahasiamu itu "
"Aku punya rahasia apa???"
"Suatu kali ketika engkau berada dipesanggrahanmu
dalam markas besar perkumpulan bulu hijau. kulihat
engkau lepaskan batok kepalamu dan meletakkannya diatas
meja lalu sisiri rambutnya yang panjang, padahal batok
kepalamu yang sebenarnya kau sembunyikan dibalik
bajumu. kalau orang yang bernyali keCil pasti akan
ketakutan setengah mati dan mengira engkau adalah
setan...."
Sekali lagi sekujur badan manusia baju merah itu
gemetar keras, ia tertawa dingin tiada hentinya dan tetap
membungkam dalam seribu bahasa. Terdengar Lam-kong
Pak melanjutkan kembali kata2nya:
"Ada suatu kali aku melihat engkau masuk kedalam
sebuah goa ditengah gunung2an menanti engkau telah pergi
aku masuk kedalam goa itu, dari sana kutemukan pakaian
serta rambut palsu."
Manusia baju merah itu menjerit dan mundur satu
langkah kebelakang, teriaknya: "Keparat cilik,jadi rambut
palsu yang hilang tempo hari adalah dicuri olehmu?"
"Sedikitpun tidak salah, untuk mengetahui siapakah
engkau yang sebenarnya, aku telah membawa lari rambut
palsu itu"
"sekarang dimanakah rambut palsu itu??"
Telah kuserahkan kepada seseorang yang kemungkinan
besar mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
dirimu."
"Siapakah orang itu???
"Perempuan naga pengasingan cu Hong Hong."
"Aai.." manusia baju merah itu menjerit tertahan karena
kagetnya yang bukan kepalang. "apa maksudmu
menyerahkan rambut itu kepadanya....??^
"Aku rasa diantara kalian berdua tentu mempunyai
hubungan yang erat sekali karena itu aku serahkan
kepadanya untuk diselidiki dengan saksama"
"Dan hasilnya?"
"la tak bersedia berbicara. tetapi aku perCaya ia telah
mengetahui siapakah dirimu ini"
"Dari mana engkau bisa tahu?" Lam-kong Pak tertawa
dingin.
"IHehhh heeehhh heeehhh aku tidak habis mengerti
kenapa sampai sekarang engkau belum juga bersedia untuk
ngaku? aku masih ingat ada satu kali cu Hong Hong pernah
berkata padamu: "aku tahu engkau?" masih ada satu
kejadian lagi yang cukup membuktikan bahwa engkau
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan cu Hong
Hong"
"coba katakanlah aku lihat permainan setanmu cukup
banyak juga .."
"Ketika nona cu menyusup kedalam perkumpulan bulu
hijau untuk menjadi mata2 dengan pengalamanmu rasanya
engkau pasti akan mengetahui kejadian ini tapi engkau
bukan saja bersikap sangat baik kepadanya bahkan
memandang dirinya seCara luar biasa sehingga wakil ketua
Daging lima warna pun harus mengalah tiga bagian
kepadanya, tolong tanya apa sebabnya bisa begitu?"
Manusia baju merah itu tertawa dingin tiada hentinya, ia
tetap membungkam dalam seribu bahasa.
"Saudara. aku ingin tahu sebenarnya sakit hati apakah
yang sudah terjalin antara engkau dengan jago guntur dan
angin Lam-kong Liu?" hardik Lam-kong Pak dengan suara
keras, "mengapa engkau ajukan syarat tersebut untuk
menukar rahasia ilmumu??"
Sambil menggigit bibir menahan rasa benci dan
geramnya, manusia baju merah itu berkata dengan nada
seram:
"Terus terang kukatakan kepadamu aku mendirikan
perkumpulan bulu hijau tujuannya tidak lain adalah untuk
menghadapi dirinya, suatu saat Lam-kong Liu terjatuh ke
tanganku, pada saat2 itu juga engkau akan mengetahui
siapakah aku"
Perkataan dari manusia baju merah itupenuh
mengandung napsu membunuh, membuat Lam-kong
Pakjadi amat tercekat hatinya. Beberapa saat kemudian
sianak muda itu bertanya kembali:
"Kalau begitu, bolehkah aku mengetahui lebih dahulu
siapakah engkau yang sebenarnya?"
Manusia baju merah itu sama sekali tidak mengucapkan
sepatah katapun. mendadak ia melirik sekejap kearah cu Li
Yap kemudian putar badan dan berlalu dari sana.
cu Li Yap yang menyaksikan peristiwa itu jadi melongo.
ia segera bertanya dengan keheranan:
"sebenarnya apa sih yang telah terjadi?"
"Barusan ia memandang sekejap kearahmu." kata Pek-li
Hiang, "sorot matanya memancarkan Cahaya yang penuh
rasa Kasih dan sayang, entah apa arti kesemuanya itu??"
"Akupun mempunyai perasaan seperti itu tapi aku tidak
tahu apa sebabnya bisa begitu "
Lam-kong Pak yang ada disisinya segera menyela:
"Kalau engkau ingin mengetahui duduk perkara yang
sebenarnya, pulanglah kerumah dan tanyakan kepada
ibumu, aku perCaya ibumu pasti mengetahui asal usulnya^"
= =ooooooooo= =
"KETIKA tiga orang manusia tembaga itu melihat
kedatangan kita, mereka segera kabur." kata Pek-li Hiang.
"aku rasa tak ada faedahnya kita Cari jejak orang2 itu,
kecuali kalau kita mampu membekuk mereka, kalau tidak
rasanya sepanjang hidup jangan harap kita dapat
menemukan jejaknya"
"Tidak salah" ujar Lam-kong Pak sambil tertawa,
"rupanya untuk sementara waktu mereka belum bersedia
untuk bertemu dengan kita, begitu berjumpa muka segera
kabur secepatnya. tapi aku yakin salah satu diantara mereka
pasti terdapat ayahku Lam-kong Liu..."
Selama hampir lima hari lamanya ketiga orang itu
melakukan pencarian jejak disekitar gunung Bong-san,
namun bukan saja jejak ketiga orang manusia tembaga itu
tak berhasil ditemukan bahkan rangsum kering merekapun
telah habis dimakan-Akhirnya sianak muda itu
mengusulkan
"Lebih baik kita kembali saja kekuil Shia-hong-bio, aku
merasa kuatir atas keselamatan dari Loo-tua yang
menggusur dua orang tawanannya"
"Betul sambung cu Li Yap. sekarang jarak dengan bulan
lima tanggal lima sudah tinggal sepuluh hari, kita harus
menemukan para Cianpwee dan berangkat ber-sama2"
Ketika mereka bertiga hampir mencapai kuil shia-hongbio
kurapg sepuluh li, mendadak terdengarlah suara
rintihan lirih berkumandang datang dari atas sebuah pohon.
cu Li Yap yang mendengar suara rintihan tersebut jadi
amat terperanjat, ia segera berseru:
"coba dengar, bukankah suara rintihan itu adalah suara
dari ibuku. . . .?"
"Mari kita tengok kesitu, mungkin mereka sudah terluka
parah karena berjumpa dengan musuh tangguh" sambung
Pek-li Hiang.
"Enci.. .enci suara panggilan dari Sun Han Siang yang
lirih dan menyeramkan berkumandang mengikuti
hembusan angin malam, ketika Lam-kong Pak berpaling
kearah berasalnya suara itu maka tampaklah Sun Han Siang
dengan sekujur badan basah oleh darah sedang lari menuju
kebawah pohon besar itu dengan sempoyongan.
Suara rintihan tadi berkumandang kembali dari atas
pohon besar itu, Sun Han Siang kelihatan bergetar keras
dan segera menengok keatas pohon.
Dia lihat cu Hong Hong sudah berubah jadi manusia
darah, badannya tergantung di atas dahan pohon dan
nampaknya menderita luka dalam yang cukup parah.
Menyaksikan keadaan dari rekannya itu ia berseru sedih
dan segera loncat naik keatas pohon, serunya dengan
perasaan amat terperanjat.
"Enci, kau... kau..: siapa yang telah melukai dirimu
hingga jadi begini??" tegurnya.
"Kaa...kaa... kaakeeK.,. kakek ombak menggulung...
dan..kau... sii.,. siapa yang teee ,,,tee... telah mee... melukai
diiri,,, dirimu?"
"Aa,., aku terluka juga di.,. ditangan kakek ombak
menggulung,,,."
"Enci,., bii...biarlah a a,.. aku mee,.. me..nyem„,
menyembuhkan dahulu luu...lukamu."
"Tidak... aku harus mengobati dirimu lee.,.lebih
dahulu...aku...kaa...kalau engkau membenci diriku...
bee.,.bencilah aku..aku..taa.. tak akan menyalahkan
engkau...."
Sambil berkata ia tempelkan sepasang telapaknya diatas
jalan darah Leng-tay-hiat dibelakang punggung cu Hong
Hong.
Tiga muda mudi yang menyaksikan hal itu hanya bisa
saling bertukar pandangan sekejap dengan air mata
berCucuran membasahi wajah mereka, pemandangan
seperti itu memang mengharukan sekali, terutama sekali cu
Li Yap dia segera menjatuhkan diri kedalam pelukan Lamkong
Pak dan menangis dengan sedihnya.
Kendatipun Sun Han Siang berusaha untuk
menyembuhkan luka yang diderita cu Hong Hong, tapi
disebabkan dia sendiripun terluka parah, hanya sedikit lebih
ringan jika di bandingkan dengan luka yang diderita oleh cu
Hong Hong, maka sesudah mengerahkan sedikit tenaganya
ia sudah tak tahan dan tubuhnya goncang keras. Dengan
suara dalam Lam-kong Pak segera berkata:
"Harap kalian berdua berjaga dibawah pohon, aku akan
naik keatas untuk menyembuhkan luka yang diderita
mereka berdua...."
Tanpa banyak bicara lagi dia segera meloncat naik keatas
pobon besar.
Dalam pada itu Sun Han Siang telah bersandar diatas
dahan pohon dan sudah mulai tak mampu
mempertahankan diri lagi.
Sianak muda itu segera mengeluarkan sepasang
telapaknya dan ditempelkan diatas jalan darah Leng-tayhiat
kedua orang itu, hawa murni yang segar dan kuat
dengan Cepatnya mengalir masuk kedalam tubuh dua
orang perempuan yang terluka parah itu.
Dengan kesempurnaan tenaga dalam yang dimiliki Lamkong
Pak, tidak selang setengah jam kemudian keadaan
luka dari dua orang itu sudah berangsur sembuh kembali.
Pada saat itulah mara bahaya sudah menghilang dari
empat penjuru...ditengah kesunyian yang mencekam
seluruh jagad, mendadak dari balik semak belukar yang
lebat mengepul keluar segumpal asap rokok yang besar dan
tebal langsung meluncur keatas pohon-
Menyaksikan kemunculan gumpalan asap itu, dua orang
gadis berjaga dibawah pohon jadi amat terperanjat mereka
tahu bahwa Im-Yang-siu atau kakek asap berawan Si cu
Lok berada disekitar situ, gumpalan asap tebal itu bukan
lain adalah asap berhawa Kie-kang yang dipancarkan
olehnya.
Walaupun tahu bahaya dua orang gadis itu tak berani
bersuara secara sembarangan. cu Li Yap segera enjotkan
badannya meluncur kedepan dan melancarkan satu pukulan
untuk membuyarkan serangan asap hawa kie-kang yang
maha dahsyat tersebut.
Sedangkan Pek-li Hiang sendiri menubruk kedalam
semak belukar sekalian tangannya mencabut keluar tanduk
naga sakti.
Walaupun gumpalan asap hawa kie-kang tersebut
berhasil dipukul buyar oleh serangan cu Li Yap namun
segera muncul kembali lima buah gumpalan bola hawa
tebal yang besar dan aneh meluncur tiba.
cu Li Yap takut terjadi hal2 yang tidak diinginkan atas
diri kekasihnya, ia segera berdiri diatas pohon dan
melancarkan pukulan kembali untuk membuyarkan
serangan kelima gumpalan bola asap yang tebal dan besar
itu.
Lima buah gumpalan asap tadi segera terhajar telak tiga
buah diantaranya dan buyar sementara dua buah gumpalan
lainnya tetap meluncur kedepan mengancam punggung
Lam-kong Pak,
cu Li Yap yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat ia tahu jika pemuda itu sampai terhajar telak
oleh gumpalan asap tersebut bukan saja Lam-kong Pak
akan menemui ajalnya seketika itu juga bahkan Sun Han
Siang dan cu Hong Hong pun akan mengalami keadaan
jalan api menuju neraka.
Dalam gelisah dan Cemasnya dia lupakan bahaya yang
bakal mengancam dirinya sambil melancarkan pukulan
dahsyat ia terjang kearah datangnya dua gumpalan bola
asap itu.
"ciiiiss..." bola asap itu terhantam hingga buyar,
sementara tubuh gadis itu terpental dan roboh dari atas
dahan pohon.
Dipihak lain baru saja Pek-li Hiang menerjang masuk
ketepi semak belukar tiba-tiba mendengar suara dingin
berkumandang memecahkan kesunyian, dua belas buah
lentera berwarna hitam laksana sambaran petir meluncur
kearahnya dengan amat dahsyat.
Dari senjata yang mengancam datang itu, Pek-li Hiang
tahu bahwa dia sedang berhadapan dengan Hek teng-tuihun
atau lampu hitam mengejar nyawa Leng cing cui.
Senjata tanduk naga saktinya langsung disodok kedepan,
ditengah desiran angin tajam diantara dua belah lampu
lentera hitam itu ada tujuh delapan buah diantaranya
tergetar dan hancur berantakan- sisanya lima enam buah
lentera hitam yang masih utuh dengan tajam meneruskan
ancamannya menyambar tubuh bagian bawah.
Telapak kiri Pek-li Hiang segera bertindak cepat. ia
lancarkan satu pukulan dengan ilmu telapak Sim-hoo-itciang-
hoat.
"Blaamm-.." ditengah benturan keras yang memekikkan
telinga, lima buah lentera hitam yang tersisa berhasil
dipunahkan juga hingga hancur berantakan-
Baru saja gadis itu bisa berlega hati karena berhasil
memusnahkan serangan musuh, mendadak... dua rentet
semburan darah dengan cepatnya meluncur datang.
Inilah "Gumpalan darah menyembur orang" suatu ilmu
ampuh yang dipergunakan Lentera hitam pengejar nyawa
untuk menolong diri sendiri, serangan tersebut luar biasa
sekali akibatnya.
Pek-li Hiang sama sekali tidak menduga sampai kesitu,
dengan cepat ia menyambut datangnya ancaman tersebut
dengan senjata tanduk naga saktinya...^sreet^ walaupun
serangan itu berhasil menolong diri dari bahaya total
namun masih ada sebagian kecil dari semburan itu yang
bersarang diatas bahu kirinya.
"Blaaam..." pakaian yang dikenakan gadis itu bancur
berantakan dan kulitnya terluka dengan sempoyongan ia
mundur tiga langkah kebelakang....
Daripada itu pertarungan yang sedang berlangsung
antara cu Li Yap melawan kakek asap berawanpun berjalan
seimbang mereka saling menyerang dan bertahan...
Kakek asap berawan mempunyai pengalaman luas ia
selalu berusaha menghindar dari yang berat mendahulukan
yang ringan sebentar dengan mangkok bunoweenya
mengetuk batok kepala sebentar menggunakan buntalan
tembakaunya menyambar dada sebentar lagi menotok
sepasang mata dengan gagang huncwee membuat gadis shecu
jadi repot dan harus menghadapinya dengan bersungguh2.
Bicara sesungguhnya, ilmu silat yang dimiliki cu Li Yap
masih jauh lebih tinggi daripada orang ini. tetapi berbubung
gadis itu sedang menguatirkan keselamatan tiga orang yang
berada diatas pohon- perhatiannya tak bisa dipusatkan jadi
satu, ia dipaksa berada diatas angin.
Dipihak lain Pek-li Hiang yang terhajar lengan kirinya
oleh semburan darah musuhnya. seketika merasakan
tulangnya sakit hingga sukar ditahan, namun ia tak berani
mengendorkan perhatiannya dengan begitu saja, sambil
menggertak gigi serangan berikutnva dilancarkan seCara
ber-tubi2...
Hek teng-tui-bun lentera hitam pengejar nyawa tertawa
seram tiada hentinya, kembali ia lancarkan tujuh delapan
buah lampu lentera hitam dan mengepung sekitar tubuh
Pek-li Hiang rapat2.
"Ploook Ploook Ploook" Pek-li Hiang mengengos napas
dan mengeluarkan ilmu pukulan Sam-tiam-sip-sam-sih atau
tiga belas pukulan berantai, dalam waktu singkat seluruh
lampu lentera berwarna hitam itu berhasil dirontokkan
semua.
Sejak salah makan buah merah padam lembah yang
terpencil, tenaga dalam yang dimiliki gadis ini telah peroleh
kemajuan yang sangat pesat, kalau tidak begitu semburan
darah yang mengena ditubuhnya tadi sudah cukup untuk
merobohkan dirinya.
Tiga belas buah pukulan berantai dari pencuri tua ini
semuanya merupakan gerakan yang menggunakan
kelincahan tubuh, banyak gerakan yang bertahan jadi
menyerang semuanya diluar dugaan dansukar diduga oleh
musuhnya...
Menghadapi serangan yang begitu ampuh kali ini Lampu
Hitam Pengejar nyawa yang sebaliknya kena didesak
sehingga kalang kabut dan tak mampu menguasai diri.
Dilain pihak. cu Li Yap berhasil memusatkan
perhatiannya untuk bertempur, daya serangannya semakin
meningkat dan pukulan dari ilmu payung sengkala yang dia
lancarkan berhasil mendesak mundur kakek awan berasap
sehingga satu tombak jauhnya dari tempat semula.
Tiba2 terdengar Heksteng-tui-hun lentera hitam pengejar
nyawa Leng ceng ciu membentak keras:
"Pui Kun, It-bun Ko ayoh cepat keluar dan bantu kami"
cu Li Yap sangat terperanjat dia segera menengok
kesamping tampaklah Janda kawin tujuh kali Pui Kun dan
jago arak dari Lam-hay It-bun Ko sambil membawa dua
buah bungkusan besar sedang munculkan diri dari tepi
hutan.
Dua orang gadis itu amat terperanjat mereka menyadari
bahwa nasib Loo Liang-jan tak bisa menangkan akal
muslihat dari Pui Kun.
Sementara itu Janda kawin tujuh kali saling bertukar
pandangan sekejap dengan jago arak dari Lam-hay
kemudian tanpa menggubris atau mengucapkan sepatah
katapun kedua orang itu siap berlalu dari sana....
Kakek awan berasap Si cu Lok yang menyaksikan
tingkah polah kedua orang itu segera membentak keras:
"Sekalipun kamu berdua berhasil kabur sejauh satu li
tidak mungkin kalian akan mampu melepaskan diri dari
Cengkeramanku kalau tahu gelagat Cepatlah bantu diriku
bila urusan disini telah beres kamipun pasti tak akan
menyusahkan kalian"
Dua orang itu kembali saling bertukar pandangan
sekejap. akhirnya Janda kawin tujuh kali berkata:
"Mari kita sembunyikan dahulu barang2 milik kita ini,
kemudian baru ikut serta dalam pertarungan itu, tapi
engkau musti ingat bilamana perlu kita harus turun tangan
untuk lenyapkan kakek awan berasap dan lentera hitam
pengejar sukma dari muka bumi lebih baik lagi kalau kita
bisa lukai mereka dengan senjata rahasia"
"Aku mengerti" sahut It-bun Ko.
Mereka berdua segera berpisah untuk menyembunyikan
barang bawaan mereka itu, kemudian muncul kembali
digelanggang dan terjunkan diri dalam pertarungan
tersebut.
Janda kawin tujuh kali Pui Kun menyerang cu Li Yap
sedang kan It-bun Ko menubruk Pek-li Hiang.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Pui Kun
melancarkan tiga tendangan berantai menggaet nyawa
kearah cu Li Yap...BluuumBluum bluum seCara beruntun
gadis itu menyambut datangnya tendangan tadi memaksa
Pui Kun tergetar mundur tiga langkah kebelakang.
Dipihak lain It-bun Ko yang melancarkan tujuh delapan
buah pukulan dahsyat segera berhasil mendesak mundur
Pek-li Hiang sejauh tiga langkah kebelakang karena gadis
itu sedang menderita luka pada bahunya.
Ditengah pertarungan tiba2 It-bun Ko melepaskan cupu2
araknya dan meneguk araknya dengan la hap. sementara
lentera hitam pengejar nyawa sedang bertempur dengan
sengitnya.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun orang she It-bun
itu menyemburkan panah araknya langsung mengancam
jalan darah glok-seng-hiat pada otak belakang lentera hitam
pengejar nyawa.
Leng cing ciu sama sekali tak menduga kalau dalam
keadaan begitu, rekan sekomplotannya bisa turun tangan
keji kearahnya, untuk menghindarkan diri sudah tak sempat
lagi, terpaksa ia mengepos tenaga dan menyemburkan pula
panah darahnya yang dahsyat kearah pihak lawan-
"criit...criiit..." panah arak yang disemburkan oleh It-bun
Ko dengan telak bersarang diatas jalan darah tay-yang-hiat
dikedua belah kening Lentera hitam pengejar nyawa Leng
cin ciu,jeritan ngeri yang menyayat hati berkumandang
memeCahkan kesunyian gembong iblis itu terkapar diatas
tanah tak berkutik lagi untuk selamanya.
In-bun Ko sendiri karena sudah melakukan persiapan
lebih dahulu dengan mudah ia berhasil melepaskan diri dari
semburan panah darah pihak lawan.
Pek-li Hiang tertegun menyaksikan kejadian itu sebelum
gadis itu sempat memikirkan sesuatu It-bun Ko telah
menyerbu kembali sambil melancarkan sebuah serangan
berantai, bersamaan itu pula sisa arak yang masih berada
didalam mulutnya disemburkan keluar juga dengan
hebatnya.
"criiit " bahu Pek-li Hiang Kembali terhajar kembali oleh
semburan arak itu hingga roboh terjengkang diatas tanah.
Jago arak dari Lam-hay It-bun Ko tidak melanjutkan
serangan berikutnya kearah gadis itu ia putar badan dan
balik menerjang kakek asap berawan Si cu Lok
Rupanya kakek asap berawan telah mengetahui apa yang
telah terjadi dipihak lain, dengan suara berat ia menegur:
"It-bun Ko rupanya engkau adalah pagar makan
tanaman,... berani melukai rekan sendiri"...
Belum habis dia berkata. janda kawin tujuh kali Pui Kun
tanpa mengucapkan sepatah-kata ia melepaskan kesepuluh
buah kuku Liok-eng-kanya sepuluh desiran angin tajam
serentan meluncur kedepan dan mengancam jalan darah
penting disekujur badan kakek asap berawan-
Si cu Lok gembong iblis yang gemar menghisap
huancwee ini jadi sangat terperanjat buru2 dia
menyemburkan segumpal asap berhawa kie-kang,
sementara mangkok huncweenya dengan membawa desiran
angin tajam memukul rontok kuku2 Liok-eng-ka yang
sedang mengancam jalan darah diatas tubuhnya
It-bun Ko yang sudah menanti sejak tadi tentu saja tak
mau membuang kesempatan yang sangat baik itu dengan
begitu saja. sejak pemulaan tadi ia sudah menghisap
araknya kedalam mulut ketika dilihatnya kakek awan
berasap sudah dibuat kalang kabut dan kebingungan
setengah mati pada saat itulah arak yang sudah
dipersiapkan tadi disemburkan kedepan-
Kakek asap berawan Si cu Lok mendengus berat karena
kesakitan semburan arak itu dengan tepat bersarang diatas
wajahnya membuat luka yang besar muncul diatas
keningnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun gembong
iblis itu roboh terjengkang keatas tanah.
Janda kawin tujuh kali Pui Kun tidak berhenti sampai
disitu saja, pada saat cu Li Yap masih berdiri tertegun
kembali sepuluh desiran angin tajam meluncur kedepan
menyambar tubuh bagian bawah dari gadis itu
Dengan cepat cu Li Yap meloncat naik ke tas udara
untuk menghindarkan diri dari ancaman tersebut namun Itbun
To yang sudah siap dengan cupu2 araknya dengan
cepat menggetarkan cupu2 tadi sekuat tenaga segumpal
semburan arak yang maha dahsyat seketika itu juga
meluncur kearah depan.
cu Li Yap yang masih berada ditengah udara sama sekali
tak menyangka kalaupihak musuh bakal melancarkan
serangan dengan Cara begitu, tak sempat untuk menghindar
lagi tubuhnya tersembur telak oleh arak berhawa dalam tadi
dan tidak ampun badannya segera terjungkal keatas tanah.
"cepat kabur^ bentak It-bun Ko cepat2.
"Tunggu sebentar. akan kujagal dulu mereka itu..." jawab
Janda kawin tujuh kali.
"Heehh..heeehh..heehh...."
Mendadak serentak suara tertawa seram berkumandang
datang dari arah belakang Pui Kun, dua orang ituputar
badan dengan cepat dan terlihatlah Ngo-hoa-bak daging
lima warna oei Hun, Melayang diatas air Ma Tie. sapu baja
Kim Kiu, Golok tanpa tandingan Hong Gwat serta dewa
guntur berlengan delapan Si Put Siu sekalian gembong iblis
telah berdiri kurang lebih tiga tombak dihadapan mereka.
Empat buntelan besar yang mereka sembunyikan
sebelum melakukan pertarungan tadi, Kini sudah
ditemukan oleh kawanan gembong iblis itu dan berada
disisi tubuh mereka.
Paras muka Janda kawin tujuh kali Pai Kun dan Jago
arak dari Lam-hay It-bun Ko berubah sangat hebat, mereka
tahu bahwa keadaan sangat berbahaya, mereka sudah di
kepung dan kendatipun punya sayap juga tak mungkin bisa
melepaskan diri lagi.
Sepasang biji mata Janda kawin tujuh kali berputar
kencang, mendadak ia maju kedepan menghampiri Daging
lima warna dan berkata^
"oei Hukaucu. aku Pui Kun sudah lama sangat
mengagumi dirimu. cuma sayang selama ini tak ada
kesempatan baik..."
Daging lima warna oei Hun adalah seorang gembong
iblis yang sudah banyak melakukan kejahatan. namun
paling benci main perempuan. melihat tingkah pola
perempuan dihadapannya itu ia segera membentak keras:
"Bekuk mereka"
Melayang diatas air Ma Tie segera tampil kedepan,
sesudah memberi hormat kepada Daging lima warna Oei
Hun, katanya:
"Hu pangcu, menurut apa yang aku orang she-Ma
ketahui, diantara harta kekayaan yang berhasil mereka
temukan itu separuh diantaranya berupa intan permata dan
beberapa biji mata kucing yang tak ternilai harganya. nilai
tersebut bisa mencapai beberapa ratus laksa lahil perak, aku
rasa benda2 yang berharga itu masih disembunyikan dalam
saku mereka...."
"Heeehhh- heeehhh- heeehhh." Daging lima warna oei
Hun tertawa dingin, "Geledah"
Sambil menyeringai seram Ma Tie maju kedepan dan
mula pertama mendekati It-bun Ko lebih dulu katanya:
"orang she It-bun, apakah engkau hendak paksa aku
untuk turun tangan sendiri??"
"Barang itu tidak berada didalam sakuku, kalau ingin
geledah silahkan menggeledah sendiri"
"Lepaskan pakaianmu lepas semua sampai telanjang
bulat" hardik Ma Tie.
It-bun Ko tahu bahwa dalam keadaan Seperti ini tidak
mau buka baju juga tak bisa terpaksa sambil menahan malu
ia lepaskan baju luarnya sehingga tinggal pakaian dalam
dan celana dalam saja yang masih melekat dibadan,
ujarnya:
"Ma Tongkee silahkan kau raba saja tubuhku, tanggung
benda itu tak akan kau temukan pada diriku"
Ma Tie segera tertawa dingin.
"Heeehhh-heeehhh-heeehhh.. engkau toh bukan nona
gede atau menantu cilik yang menyenangkan hati? Huh aku
tidak punya napsu untuk meraba tubuh bangkotanmu itu
lebih baik lepas sendiri saja"
"Ma tongkee, apakah engkau suka berbaik hati dan
melakukan pemeriksaan sendiri atas diriku?? kalau suruh
aku telanjang bulat aku benar2 merasa sangat malu"
"Ploook" sebuah tempelengan yang sangat keras
bersarang diatas wajah It-bun Ko membuat hidungnya jadi
bengkak hijau dan matanya biru, dalam keadaan begini
terpaksa ta melepaskan celana dalam dan pakaian
dalamnya hingga berada dalam keadaan telanjang bulat.
"Totok jalan darah dua orang gadis itu" perintah Daging
lima warna oei Hun.
Dewa guntur berlengan delapan Si Put Siu terima
perintah dan segera menotok jalan darah dari cu Li Yap dan
Pek-li Hiang namun kawanan gembong iblis itu masih
belum tahu kalau diatas pohon masih ada orang Lain-
Setelah It-bun Ko melepaskan seluruh pakaiannya
sehingga berada dalam keadaan telanjang bulat keadaan
jago tua itu jadi mengenaskan sekali hingga sukar
dilukiskan dengan kata2.
Kawanan gembong iblis lainnya sama2 tertawa tergelak
menyaksikan rekannya ditelanjangi, hal ini membuat paras
muka It-bun Ko berubah makin memerah hingga
menyerupai kepiting rebus, seandainya diatas tanah ada gua
mungkin ia sudah menerobos masuk kedalam gua tersebut.
. . .
Dalam pada itu Ma Tie sudah menghampiri kehadapan
Janda kawin tujuh kali, ujarnya:
"Pui Kun- pekerjaan yang paling kau gemari sepanjang
hidupmu adalah melepaskan celana dalam, aku rasa
melepaskan celana dihadapan umum mungkin baru kau
lakukan untuk pertama kali ini bukan??"
Janda kawin tujuh kali mengerling cabul kearah
lawannya, kemudian berseru:
"Eeei.. engkau jangan berani2 sembarangan bicara...
sekarang aku sudah menjadi miliknya oei Hu-pangcu. Ma
Tie engkau berani...."
Daging lima Warna oei Hun yang mendengar perkataan
tersebut segera menengadah keatas dan tertawa seram.
"Haaahh..haaahhh..haaahhh...perempuan lonte, berani
sembarangan bicara? hadiahkan sebuah tamparan yang
keras keatas wajahnya...."
Ma Tie yang mengandalkan kekuasaan atasannya segera
bertindak kasar. telapak tangannya diayun secara beruntun
dan-, "plook..plookplookplook" empat buah tempelengan
membuat sepasang pipi Pui Kun jadi merah membengkak,
darah segar menetes keluar dari ujung bibirnya.
"Perempuan lonte. ayoh cepat lepas kan pakaianmu"
perintah Ma Tie dengan kasar.
Janda kawin tujuh kali bukan seorang perempuan yang
takut malu, ia punya rahasia dalam tubuhnya karena itu
jikalau pakaiannya dilepaskan semua hingga telanjang bulat
maka rahasia tersebut akan ketahuan.
oleh sebab itulah sambil meliuk-liukkan pinggulnya
seperti ular ia berkata kembali^
"oei Hu-pangcu. dapiakah engkau membuka jaring dan
melepaskan taliku untuk kali ini saja? bagaimana pun juga
aku toh anggota perkumpulan, jikalau rahasia ini sampai
terbongkar bukankah nama baik perkumpulan kitapun akan
ternoda??"
sekali lagi Daging Lima warna oei Hun menengadah
keatas dan tertawa seram.
"Haahhh,. haahh.. haahhh,. perempuan lonte yang tak
tahu diri masa engkau juga mengetahui akan nama baik???
Hmm orang she-Ma ayoh cepat geledah tubuhnya"
Ma Tie menyahut, dengan gerakan tubuh yang cepat
laksana sambaran kilat ia bertindak. tangannya menyambar
kemuka dan . . . "Breeet" pakaian luar yang dikenakan Pui
Kun segera terlepas sehingga nampaklah pakaian dalamnya
yang be^warna merah. "Breet. . ."
Pakaian dalam yang dikenakan perempuan itu kembali
tersambar hingga robek. kali ini kelihatanlah kutangnya
yang berwarna merah membungkus dua gumpalan bola
daging yang padat berisi dan masih montok sekali.
sorot mata kawanan iblis itu sama2 tertuju pada sepasang
payudara sang perempuan binal tadi tanpa berkedip. semua
orang mengecap tiada hentinya sementara air liur ibarat
ditelan berulang kali. "Breet..."
Kutang berwarna merah yang sudah minim sekali itu
kembali tersambar robek hingga terlepas dari badan, kini
separuh bagian tubuh Janda kawin tujuh kali sudah berada
dalam keadaan telanjang bulat, kulihatnya yang putih
bersih dengan sepasang gundukan bola daging yang besar
padat dan kencang benar2 mempesonakan hati.
Kedatipun usia perempuan itu sudah mencapai empat
puluh tahunan, namun wajahnya sama sekali belum
berkerut, tubuhnya masih tetap mulus. halus dan
menggairahkan sekali, bila dilihat dari tubuhnya saja maka
orang pasti akan mengira dia masih berusia belasan tahun.
Janda kawin tujuh kali melemparkan kerlingan mautnya
keempat penjuru. ia tahu kawanan iblis itu rata2 sudah
terikat oleh keindahan dan kemontokan tubuhnya, asal
pakai siasat maka ia pasti dapat meloloskan dari jeratan
lawan"
Pui Kun" terdengar Ma Tie berseru dengan suara
dalam." celana dalam itu lebih baik kau lepaskan sendiri"
Janda kawin tujuh kali memutar sepasang biji matanya,
perempuan ini sedang peras otak untuk mencari siasat guna
meloloskan diri dari ancaman tersebut, ketika ia
menengadah keatas mendadak sbrot matanya berhasil
menemukan adanya tiga sosok bayangao manusia yang
sedang bersembunyi dibalik kerimbunan daun pohon, ia
segera menyadari bahwa ketiga orang itu pastilah jago2
lihay dari dunia persiliatan.
Satu ingatan deangan cepat berkelebat dalam benaknya,
ia mendapat akaL Namun perasaan tesebut tidak sampai
diutarakan keluar, ujarnya dengan suara jalang:
"Ma Tie, engkau tak usah memaksa terus-menerus,
biarlah kulepaskan sendiri celana dalamku ini tapi engkau
harus mundur dulu.^"
Ma Tie mundur tiga langkah kebelakang, sorot mata
kawanan iblis itu ber-sama2 ditujukan keatas tubuhnya,
tampaklah perempuan itu melepaskan tali celananya
dan...Sreeet^ celana berwarna merah itu meluncur lepas
dari tubuhnya....
"Aaah ..." kawanan iblis itu menjerit kaget.
Terlihatlah sepasang pahanya yang putih, mulus dan
halus....begitu montok dan menawan hingga
menggairahkan siapapun yang memandang.
Dibalik celana merah tadi ternyata masih ada selembar
celana dalam lagi yang jauh lebih kecil dan tipis, sambil
bergoyang pinggul dan memperlihatkan gerakan2 yang
merangsang, Janda kawin tujuh kali berseru kepada Daging
Lima warna:
"oei Hu-pangcu, masa aku harus lepaskan semua celana
dalamku hingga telanjang bulat?"
"Tentu saja " jawab Ma Tie dengan cepat.
"Begini saja " kata janda kawin tujuh kali kemudian,
"aku akan memberi kesempatan kepada kalian untuk
meraba tubuh bagian bawahku, seandainya dibalik celana
dalamku ada benda yang kusembunyikan, bukankah asal
diraba lantas tahu?"
Mendengar usul yang sangat luar biasa dan sangat
menguntungkan dirinya itu. buru2 Ma Tie ingin
menyetujuinya.
Tetapi sebelum dia sempat berbicara. Daging lima warna
oei Hun sudah keburu berkata lebih dahulu:
"Bagi mereka yang ditunjuk untuk melakukan merabaan
tersebut, maka orang itu harus dipilih dari mereka2 yang
dihari biasa memperlihatkan tingkah laku serta perbuatan
yang baik, dengan begitu aku baru dapat mempercayainya"
Setelah ucapan tersebut diutarakan keluar, maka sama
artinya wakil ketua ini merasa curiga bahwa Ma Tie tak
dapat dipercaya. seandainya ia mempunyai maksud2
tertentu, walaupun sudah diraba dan ada barangnya namun
dia mengatakan tak ada, bukankah dialah yang bakal
dirugikan?
"Apakah wakil ketua tidak percaya dengan aku?" bentak
Ma Tie dengan nada tidak puas.
"Hmm karena engkau pernah bergelumut dengan
perempuan itu maka itu berarti engkau sudah mempunyai
rasa yang lain dari-pada yang lain dengan dirinya,
perbuatanmu susah untuk dipercayai"
Bicara sampai disini sorot mata Daging lima warna yang
tajam per-lahan2 menyapu keatas wajah kawanan iblis
lainnya.
Kawanan iblis itu rata2 segera menunjukkan wajah yang
serius dan jujur, semua orang menunjukkan se-olah2 dialah
yang paling bisa di percaya sehingga dapat dipilih oleh
daging lima Warna oei-Hun untuk meraba tubuh dibalik
celana dalam perempuan binal tersebut.
Lama sekali Daging lima warna oei Hun mengamatamati
anak buahnya, namun tak seorangpun yang penuju
dengan hatinya sementara ia masih bingucg karena tak tahu
siapakah yang bakal dipilih mendadak Tiat-sau-co sapu baja
Kim Kiu berkata dengan serius.
"Wakil ketua, sejak dilahirkan aku mempunyai suatu
keburukan yaitu paling takut mendekati kaum wanita, aku
harap wakil ketua jangan sekali mengutus diriku"
"Kalau begitu engkau saja yang melaksanakan tugas ini"
seru Daging lima warna dengan cepat.
Dalam hati kecilnya sapu baja Kim Kiu merasa sangat
kegirangan, namun diluaran ia ber-pura2 takut sehingga
mengucurkan keringat dingin kembali serunya:
"oooh .. wakil ketua... aku harap engkau berpikir sekali
lagi... aku takut dengan perempuan"
Dewa guntur berlengan delapan Si Put Siau yang melihat
siasat tersebut rupanya manjur sekali dengan cepat
terlintaslah satu akal dalam benaknya. agar ia bisa dipilih
untuk meraba benda yang paling menyenangkan dikolong
langit itu. tiba2 dengan tubuh gemetar ia jatuhkan diri
keatas tanah dan duduk tak berkutik. ,
Daging lima warna yang menyaksikan kejadian itu
nampak terperangah. lalu menegur, "Hey orang she-Si,
kenapa engkau? pennyakit apa pula yang kau derita...??"
"Wakil ketua.." jawab dewa guntur berlengan delapan
dengan suara ter-bata2, "Urrusan ini... sebenarnya
memalukan sekali. lebih baik tak usah kukatakan saja"
"cepat katakan" hardik Daging lima warna.
"Sejak kecil aku sudah mempunyai satu penyakit, yaitu
jika menyentuh kaum wanita maka badanku akan gemetar
dan bulu kudukku pada bangun berdiri, barusan aku
mengira engkau memerintahkan akulah yang meraba
daging dibalik celana dalamnya, maka...maka... penyakitku
itu kontan saja kambuh kembali."
Ketika kawanan iblis itu ber-sama2 alihkan sorot
matanya kearah orang itu, maka tampaklah bulu kuduknya
pada bangun berdiri, bahkan sekujur badannya masih
gemetar keras. Daging lima warna Oei Hun tertawa dingin
katanya:
"Heehh. .heeehh..heeehh.. bagi seorang pria yang tidak
suka bermain perempuan, hal ini merupakan salah satu
kebaikan yang terpuji, tapi keadaanmu itu terlalu kelewat
batas, aku tetah berubah ingatan, sekarang juga akan kuutus
dirimu untuk meraba tubuhnya. engkau harus belajar
meraba perempuan sebelum dikemudian bari bisa cari bini
dan punya anak"
Dewa guntur berlengan delapan Si Put Siu merasa sangat
kegirangan, dengan cepat dia bangkit berdiri, ujarnya
kembali:
"Wakil ketua...tangan-tanganku masih gemetar terus
tiada hentinya...."
Golok tanpa tandingan Hong Gwan jadi mendongkol
sekali menyaksikan ulah rekan2nya, ia berpikir dalam
hatinya:
"Hmm permainan keparat in ijauh lebih hebat, aku tak
boleh memberi kesempatan kepadanya untuk mendapat
keuntungan tersebut...."
Berpikir sampai disini, sepasang biji matanya segera
berputar, kemudian sambil berteriak ia melarikan diri
terbirit-birit. "Aduuuh tolong . . . tolong.. . ."
Kejadian yang timbul sangat mendadak ini segera
membuat kawanan ibhs itu jadi tertegun.
Daging lima warna oei Hun segera membentak keras:
"Berhenti "
Dengan ketakutan Golok tanpa tandingan Hong Gwan
berhenti larinya, lalu serunya: "oooh wakil Ketua. engkau
sangat mengejutkan hatiku"
= -^^^^^-^ =
"APA YANG kau takuti??" hardik Daging lima warna
sambil tertawa dingin tiada hentinya.
Dengan tubuh bergetar karena ketakutan golok tanpa
tandingan Hong Gwan menjawab:
"Aku...jika aku mencium bau perempuan-..maka...
rasanya perutku lantas jadi mual dan ingin muntah..
bahkan-. kalau sudah muntah maka aku akan muntah
selama tiga hari tiga malam"
Daging lima warna oei Hun kembali tertawa dingin,
"Heehh...heehh..heeehh..sungguh tak kusangka kalian
memiliki penyakit aneh sebanyak itu, baiklah begini saja,
kalian bertiga boleh maju bersama dan meraba tubuhnya
ber-sama2"
Mendengar perintah tersebut, ketiga orang jago itu
merasa sangat kegirangan, sedangkan Janda kawin tujuh
kali sendiri sedikit pun tidak menunjukKan keberatannya
malahan melemparkan kerlingan2nya kearah tiga orang itu.
Kejadian itu sangat menggusarkan hati Melayang diatas
air Ma Tie, ia tahu ketiga orang itu sedang ber-pura2 main
sandiwara, dikolong langit tak mungkin terdapat penyakit
aneh seperti itu maka dengan hati yang mendongkol
seruoya dengan suara berat:
"Wakil ketua engkau jangan percaya dengan obrolan
mereka, dikolong langit tak mungkin ada....."
Belum habis ia berkata tiga orang sampah masyarakat itu
sudah menerjang kedepan "Breeet" tiga buah tangan bersama2
menerobos masuk kebalik celana dalam dari Janda
kawin tujuh kali.
TAPI... pada saat itu juga terdengarlah jeritan kesakitan
yang melengking berkumandang memecahkan kesunyian.
Kawanan iblis lainnya sama2 berdiri tertegun, ketika
mereka menengok kearah tiga orang rekannya, tampaklah
tiga buah tangan yang menerobos masuk kedalam celana
dalamnya Janda kawin tujuh kali sudah kutung jadi dua
bagian, masing2 pihak sambil membawa lengannya yang
cacad sedang mundur kebelakang dengan sempoyongan.
Tiga buah kutungan lengan itu terjatuh ke atas tanah
lewat lubang dibawah celana dalamnya, darah segar
mengucur keluar membasahi lantai, keadaan benar2
mengerikan sekali.
Saking terperanjatnya kawanan iblis itu jadi tertegun dan
berdiri melongo mereka tak menyangka kalau dalam celana
perempuan itu bukan saja tak ada hartanya malahan ada
pisaunya, hal ini sama sekali diluar dugaan siapa pun-
Siapa pun tak ada yang tahu sampai dimanakah
kelihayan dari Janda kawin tujuh kali, meskipun ia cabul
dan jalang sekali namun ia tak sudi dirugikan oleh siapapun
juga kecuali kalau ia sudah penujui maka jangan harap ada
orang bisa menikmati tubuhnya secara gratis.
Untuk menghindari perbuatan2 jahil orang lain terhadap
dirinya sengaja ia telah membuat sebuah gunting otomatis
yang amat tajan yang dipasang pada pinggangnya dan
mulut gunting tersebut berada diantara kedua pahanya jika
sepasang kaki dijepitkan satu sama lain maka gunting tajam
itu segera akan mengatup dan menguntungi benda apapun
yang berani berbuat jahil kepadanya.
Daging lima warna oei Hun makin bertambah gusar
hardiknya:
"Ma Tie, ajoh maju dan periksa sekujur badannya
dengan teliti... bilamana perlu telanjangi seluruh tubuh
perempuan itu"
Dengan langkah lebar Ma Tie maju mendekati
perempuan tersebut tangannya bertindak secepat kilat.
Breeet^ sisa celana dalam yang masih melekat ditubuh
Janda kawin tujuh kali tersambar robek dan terlepas dari
tubuhnya.
Kini perempuan binal yang bernama Janda kawin tujuh
kali tersebut berada dalam keadaan polos alias telanjang
bulat.
"Waeduuuh...cctt..crtt...cctt..." seruan kaget dan kagum
berkumandang dari mulut kawanan iblis itu.
Ternyata gunting istimewanya itu berbentuk lingkaran
yang dihubungkan dengan sebuah lingkaran bulat yang
melekat pada pinggangnya mulut gunting tersebut persis
berada didepan alat kelaminnya dan kelihatan tajam sekali.
Bukan begitu saja bahkan beberapa butir mata kucing
dan intan permata itu tergantung pula bisa putar lingkaran
baja pada pinggangnya tersebut.
"Tangkap perempuan itu" bentak Daging lima warna oei
Hun dengan sangat marahnya.
Kawanan iblis ber-sama2 maju kedepan dan mengurung
perempuan itu rapat2 Janda kawin tujuh kali tetap bersikap
tenang, mendadak ia menuding keatas pohon sambil
berseru: "cepat lihat keatas"
Tatkala semua orang menengadah keatas, tampakiah tiga
sosok bayangan manusia sedang melayang turun dengan
Cepatnya mereka bukan lain adalah Lam-kong Pak. Sun
Han Siang serta cu Hong Hong.
Dengan gerakan tubuh yang cepat bagaikan kilat pemuda
Lam-kong melayang kesamping tubuh dua orang gadis itu
dan turun tangan membebaskan jalan darah mereka yang
tertutuk.
Menggunakan kesempatan dikala perhatian semua orang
ditujukan pada kemunculan tiga orang itu. Janda kawin
tujuh kali dengan badan telanjng bulat segera melarikan diri
ter-birit2 dari situ.
Untaian berlian intan permata dan mata kucing yang
tergantung pada selangkangannya saling beradu dengan
gunting bajanya tadi hingga menyiarkan bunyi ting tang
ting tang yang amat merdu.
Daging Lima warna oei Hun mengetahui bahwa
kemampuan yang mereka miliki masih belum sanggup
menandingi kelihayan musuhnya, sementara mereka siap2
hendak melarikan diri, mendadak Lam-kong Pak berkelebat
kedepan dan menghadang jalan perginya:
"oei Hun- ia membentak keras, "engkau anggap bisa
melarikan diri dari sini dengan mudah?"
Sapu baja Kim Kiu membentak keras, dengan
menggunakan senjata sapunya yang berat segera
melancarkan satu babatan kearah batok kepala sianak muda
itu.
Lam-kong Pak sama sekali tidak menghindar ataupun
berkelit, ia putar telapaknya dan mencengkeram senjata
lawan, kemudian merebutnya dengan kekerasan-
Termakan tenaga betotan yang maha besar itu, tubuh
Kim Kiu mencelat sejauh satu tombak dari tempat semula.
tangannya bergetar keras dan robek^ darah segar mengucur
keluar tiada hentinya.
Lam-kong Pak mendengus dingin, serunya:
"Kakek ombak menggulung punya ambisi yang sangat
besar dan ada cita-cita ingin menjadi dunia persilatan
memimpin kolong langit ini, tapi aku Lam-kong Pak akan
suruh kalian buka mata lebar2 dan melihat siapakah yang
lebih lihay diantara kami berdua.Jika kalian bersedia
mengundurkan diri dari perkumpulan ombak menggulung
mulai sekarang juga , itu berarti pikiran kalian masih benar
dan tak malu disebut manusia bijaksana yang pandai
melihat gelagat. sebaliknya kalau kalian belum juga
sadarkan diri dan mengekor terus dibelakang jahanam
tersebut. IHmm aku rasa nasib yang akan kalian alami
mungkin jauh lebih mengenaskan daripada pemimpin
kalian sendiri"
Berbicara sampai disitu, diam2 hawa murni bayi sakti
telah disalurkan kedalam telapak terlihatlah sapu baja itu
dari warna hitam telah berubah jadi abu2, kemudian dari
warna abu2 berubah jadi warna merah membara.
"Aaaah..." para iblis dengan ketakutan berseru keras,
mereka semua mundur tiga langkah kebelakang tanpa
sadar.
Lam-kong Pak tidak berdiam sampai disitu saja,
tangannya membetot dengan sepenuh tenaga dan sapu baja
yang sudah berubah jadi merah membara itu segera terbetot
menjadi sebuah pentungan yang panjang kemudian
pentungan baja itu diputusnya jadi empat belas bagian, tiap
bagian dari Keempat belas bagian itu dipencet pula jadi dua
batang pipa kecil serunya:
"Ayoh silahkan kalian maju ber-sama2 seorangpun
diantara kalian jangan harap bisa lolos dari tempat ini?^
Begitu ucapan ladi diutarakan keluar cu Hong Hong
dengan Cepat menghadang jalan pergi Daging lima warna
oei Hun. Sun Han siang menghadang melayang diatas air
Ma Tie dan dewa guntur berlengan delapan Si-Put Siu
sedangkan cu Li Yap dan Pek Li Hiang masing2
menghadapi golok tanpa tandingan Hong Gwan sapu baja
Kim Kiu danjago arak dari Lam-hay It- bun ko.
Tidak sampai belasan jurus Daging lima warna oei Hun
sudah kena dipukul oleh cu Hong Hong.
Lam-kong Pak segera berkelebat maju kedepan
tangannya laksana kilat menyambar rambutnya yang
panjang.
Daging warna oei Hun sebagai wakil ketua perkumpulan
Bulu hijau, sewaktu menyaksikan rambutnya dicengkeram
oleh seorang pemuda yang masih muda belia, paras
mukanya kontan berubah hebat, sekuat tenaga ia berusaha
melepaskan diri dari cengkeraman pemuda tersebut,
membuat rambutnya yang berwarna hijau sama2 rontok
ketanah,
la rela mengorbankan rambutnya yang berwarna hijau
daripada tetap dicengkeram rambutnya oleh pihak musuh.
Siapa tahu Lam-kong Pak sudah mempunyai rencana
lain- pipa besi yang telah berubah jadi merah membara dan
berada dalam cekalan tangan kirinya itu tiba2 dimasukkan
keatas tulang Phi-pa-kut pada tubuh Daging lima warna.
"ceeesss..." asap hijau mengempul keangkasa, setelah
pipa besi itu berbasil menembusi phi-pa-kut lawan- degsan
cepat pipa tadi ditekuknya menjadi satu lingkaran gelang.
dengan begitu pipa tersebut tak dapat terlepas lagi.
Dipihak lain- Sun Han Siang telah berhasil memukul
keok Melayang diatas air Ma Tie serta dewa guntur
berlengan delapan Si Put Siu. Lam kong Pak segera
menggunakan bara yang sama menembusi tulang phi-pa-kut
mereka dengan pipa baja dan kemudian ditekuknga pipa itu
menjadi gelang.
Beberapa orarg jago itu termasuk tokoh2 inti kekuatan
dari perkumpulan bulu hijau, namun kali ini mereka harus
menelan kekalahan yang mengenaskan sekali membuat
semua orang harus menggigit bibir menahan rasa dongkol.
Terdengar Daging lima warna oei Hun dengan gemas
dan marah berteriak keras.
"Keparat cilik engkau tak usah sombong lebih dahulu
Hmm kalau hari ini kamu tidak sekalian membinasakan
kami, dalam pertemuan bulan lima tanggal lima nanti kami
akan suruh kalian mati secara mengenaskan semua dalam
kerubutan anggota ombak menggulung"
"Justru karena bulan lima tanggal lima nanti kami akan
menghadiri pertemuan besar yang diselenggarakan
perkumpulan ombak menggulung maka kali ini aku sengaja
mengampuni jiwa anjing kalian semua." kata Lam-kong
Pak dengan ketus, "aku akan suruh kalian semua mampus
tanpa mampu mengucaptan kata2 lagi"
Dia layangkan tendangannya..."Plook" pantat daging
lima warna kena disepak hingga tubahnya mencelat sejauh
beberapa tombak dari tempat semula....
Kawanan iblis lainnya jadi ketakutan setengah mati.
karena tulang phi-pa-kut mereka sudah ditembusi oleh pipa
besi maka sewaktu melarikan diri ter-birit2, dari tubuh
mereka berkumandanglah suara dentingan yang amat
nyaring.
cu Li Yap dan Pek-li Hiang yang menyaksiken kejadian
iiu, segera bertepuk tangan sambil bersorak sorai:
"Puas... sungguh puas. serangan kita kali ini pasti Cukup
membuat kawanan iblis dari perkumpulan bulu hijau sama2
keder dan bergidik..."
dalam pada itu Lam-kong Pak telah bertanya kepada dua
orang perempuan itu .
"lbu, cu-cianpwee, bagaimana Ceritanya sehingga kalian
bisa menderita luka dalam yang sedemikian parahnya? apa
sih yang telah terjadi?"
"lbumu yang kau sayangi itulah yang bikin gara2." omel
cu Hong Hong dangan Cepat,
dia mengusulkan agar kita berdua melakukan pencarian
secara terpisah, akhirnya kami ditemukan oleh kakek
ombak menggulung dan dirobohkan satu persatu akibatnya
kami berdua menderita luka parah"
"Setelah Kakek ombak menggulung berhasil melukai
kalian berdua maka ia melepasan kalian dengan begitu saja
tanpa bertindak lebih jauh?"
"Setelah aku terluka parah sebenarnya kakek ombak
menggulung akan melakukgn tindak kekerasan lebih
lanjut." Sun Han Siang menerangkan, "tapi entah apa
sebabnya tiba2 dia meraung kesakitan dan melarikan diri
ter-birit2 se-akan2 ada orang yang secara diam-diam
melukai tubuhnya"
"Tidak salah" ujar cu Hong Hong membenarkan,
"akupun mengalami keadaan yang sama, mungkin ada
orang yang telah memancing kepergiannya dan orang yang
berhasil memancing pergi dirinya pasti memiliki ilmu silat
yang amat lihay."
Mendengar keterangan tersebut Lam-kong Pak segera
berpikir dalam hati kecilnya:
"orang yang mampu memancing pergi kakek ombak
menggulung tanpa diketahui jejaknya. Kemungkinan besar
orang itu adalah ketua dari perkumpulan bulu hijau, tapi
apa sebabnya ia menolong ibuku...? apa yang sebenarnya
telah terjadi??"
Sementara itu Sun Han Siang telah berkata,
"Ayoh kita berangkat kita harus seCepatnya kembali
kekuil shia-hong-blo, aku merasa sangat khawatir atas
keselamatan beberapa orang rekan kita"
"Loo Liang-jen yang mendapat tugas untuk menggusur
Janda kawin tujuh kali serta jago arak dari Lam-hay
rupanya sudah kena dilukai oleh kedua orang itu," kata
Lam-kong Pak,
"aku harus segera pergi mencari jejaknya, ibu berdua
harap berangkat lebih dahulu selesai menemukan jejaknya
Loo-tua kami akan menyusul kesana"
Dimikianlah setelah perpisah dengan cu Hong Hong
serta Sun Han Siang berangkatlah Lam-kong Pak dengan
membawa kedua orang gadis itu menuju kearah depan.
Setelah melewati tiga buah bukit mendadak dari hadapan
mereka muncul sesosok bayangan tubuh yang tinggi besar
sedang berjalan dengan sempoyongan, jelas orang itu sudah
menderita luka parah.
Dengan ketajaman mata Lam-kong Pak yang luar biasa
meskipun ditengah malam buta pun masih terpaut jarak
yang cukup jauh namun ia dapat melihat bahwa orang itu
bukan lain adalah Loo Liang-jan, dengan gelisah segera
serunya:
"Ayoh Cepat, didepan situ ada sesosok bayangan
manusia dan dia bukan lain adalah Loo-tua, rupanya ia
sudah menderita luka yang cukup parah..."
Tiga orang itu segera memperCepat gerakan tubuh
mereka dan laksana sambaran petir menyusul kedepan.
sementara itu Loo Liang-jan sudah masuk kedalam
sebuah hutan yang lebat dan lenyap dibalik kegelapan.
Sementara Lam-kong Pak bertiga mencari di tepi hutantiba2
terdenaar Loo Liang-jan yang berada dalam hutan
sedang berteriak keras: "Aduh mak...ada siluman"
Lam-kong Pak bertiga kelih atan tertegun. cepat2 mereka
sembunyikan diri dibalik sebuah pohon yang besar dan
melongok kearah mana berasalnya suara itu.
Setelah mengetahui apa yang telah terjadi. mereka cuma
bisa gelengkan kepalanya ambil berpikir:
"Kalau sudah digariskan oleh takdir. kemanapun
akhirnya berjumpa kembali..."
Tampaklah Janda kawin tujuh kali Pui Kun dengan
tubuh polos alias telanjang bulat sedang berdiri dengan
sikap yang genit dihadapan Loo Liang-jan- diatas wajah
perempuan itu sedikitpun tidak mengunjukkan rasa malu
atau jengah.
Sebaliknya Loo Liang-jan sendiri dengan
membelalakkan sepasang matanja lebar2 berdiri menjublak
disitu. paras mukanya berubah hebat dengan suara tergagap
ia sedang berseru :
"Siluman perempuan tua, kau .. sebenarnya engkau
orang aa...atau setan?"
Janda kawin tujuh kali tertawa jalang.
"Hiiihh...hiiih...hiiihh...aku adalah seorang perempuan
asli, siapa bilang aku adalah siluman?"
"Aaah tidak benar." seru Loo Liang-jan sambil berteriak
keras, "aku pernah dengar orang berkata bahwa perempuan
bukan begitu bentuknya...."
Janda kawin tujah kali tahu bahwa lelaki yang sedang
dihidapi sekaraag ini adalah seorang pemuda tolol. ia ingin
memancing daya rangsangnya atas diri sendiri maka segera
bertanya kembali:
"Lalu bagaimana macamnya perempuan itu?"
"Menurut keterangan dari Wangwee berhati hitam,
perempuan katanya memiliki dua lembar mulut, mulut
yang ada dibawah ada giginya dan bisa menggigit orang
kenapa mulutmu cuma satu dan diatas saja?? aku tidak
terlihat mulutmu yang ada dibawah"
"Hiihhh... hiihhh .. hiihhh... tolol" Janda kawin tujuh
kali tertawa semakin jalang, "ia sengaja membohongi
dirimu perempuan itu beginilah macamnya, kau ingin lihat
mulut yang ada dibawah? Nah lihatlah sepdiri inilah yang
dinamakan mulut sebelah bawah"
Seraya berkata perempuan binal itu rentangkan sepasang
pahanya sehingga nampaklah bagian "Rahasia" nya yang
tertutup oleh hutan bakau yang sangat lebat itu.
Akan tetapi Loo Liang-jan tidak memberi reaksi apapun
juga dia hanya berdiri melongo dengan mata terbelalak
besar se-olah2 sedang melihat sesuatu yang sangat aneh,
Perempuan binal tersebut mengetahui bahwa Loo Liangjan
adalah seorang jejaka tulen yang bodoh dan tidak
mengerti urusan diantara muda mudi, napsu birahinya
segera berkobar menguasahi seluruh kesadarannya ia segera
berseru dengan lirih: "Loo Liang-jan aku rasa engkau pasti
belum pernah mendekati kaum wanita bukan?"
"Selama hidup aku tak akan mendekati wanita" teriak
Loo Liang-jan dengan suara keras, "barusan engkau dan
jago arak dari Lam-hay telah menyergap diriku, kalian
masing2 orang menghadiahkan satu pukulan membuat aku
roboh karena mengira aku sudah mampus maka kalian
lantas kabur ter-birit2. Hm, tapi sayang aku Loo-tua belum
mampus aku cuma semaput saja. memandang engkau
adalah seorang perempuan biarlah kuampuni selembar
jiwamu, ayoh cepat pergi dari sini... aku tidak suka melihat
wajahmu lagi"
Sesudah napsu birahi menguasai seluruh pikiran dan
perasaan Janda kawin tujuh kali tentu saja perempvan itu
tak mau melepas korbannya dengan begitu saja dengan
cepat ia memperlih atkan gerakan-gerakan erotis yang
paling cabul danpaling mesum untuk merangsang
bangkitnya birahi Loo Liang-jen, dari gerakan yang konyol
sampdi gerakan bersetubuh semuanya diperlihatkan dengan
gerak-gerik yang merangsang, berulang kali ia melebarkan
sepasang pahanya untuk memperlihatkan bagian "rahasia"
kaum wanita, bahkan menggosok2kan pula sepasang
payudara dan hutan bakau diantara kedua belah pahanya
diatas badan Loo Liang-jan-
Pemandangan semacam ini tentu saja membuat
terperangah cu Li Yap berdua yang mengintip dari tempat
persembunyian, dengan ter-sipu2 mereka berpaling kearah
lain dan tidak berani memandang lebih jauh.
Loo Liang-jan adalah seorang pemuda kasar yang tidak
terpengaruh, perlahan sambil melototkan matanya bulat2 ia
berteriak keras .
"Hey siluman tua, apa sih maksudmu goyang2 pinggul
terus tiada hentinya?? benar2 tak habis mengerti? eei...
apakah kamu sudah edan atau sinting?"
Mendengar tegutan itu Janda kawin tujuh kali Pui Kun
jadi tertegun ia segera berpikir lebih jauh:
"Manusia ini benar2 berperasaan keras bagaikan baja,
aku tidak perCaya kalau engsau tak bakal lumer dan
terpengaruh oleh daya rangsanganku ini..."
Setelah napsu birahi mengUasai seluruh benaknya,
perempuan itu merasa tak puas jika apa yang diinginkan
tidak berhasil diperoleh maka ia maju kembali beberapa
langkah kedepan tubuhnya bergerak makin erotis, sepasang
bola dagingnya yang padat besar dan montok itu bergetar2
tiada hentinya penuh daya rangsangan, sepasang pahanya
direntangkan makin lebar alat Rahasia nya dinaik turunkan
dengan daya rangsangan yang hebat membuat setiap bagian
organ tubuhnya yang paling rahasia itu tertera nyata dan
dapat dilihat dengan amat jelas.
Bila orang lain yang menghadapi keadaan seperti ini
kendatipun orang itu bukan seorang pria yang gemar berma
in perempuan tak urung akan terpengaruh juga oleh
rangsargan yang liar binal itu.
Tetapi Loo Liang-jan masih tetap sama sekali tak
terpengaruh, sesudah memandang setengah harian
lamanya, ia gelengkan kepala sambil bertanya:
"Eei... siluman tua, engkau sudah goyang pinggul
setengah harian lamanya, apakah tak merasa capai atau
tidak lelah?? heran apa sih artinya semua goyangan itu? aku
tak mengerti "
Lam-kong Pak yang melihat sampai situ benar2 tak
dapat menahan rasa gelinya ia hampir saja ia tertawa
tergelak. pikirnya:
"Hahhh...haah...haahh...usaha yang susah payah selama
ini akhirnya kandas juga ditengah jalan tanpa memperoleh
hasil apa2. betul2 mengenaskan"
Tiba2 janda kawin tujuh kali menghentikan gerakan
tubuhnya, sepanjang hidupnya entah sudah berapa banyak
pemuda ingusan yang telah jatuh ketangannya, tapi baru
pertama kali ini dia gagal untuk merangsang perasaan
seorang pria.
makin Loo Liang-jan tidak tertarik, minat perempuan
jalang ini terhadap dirinya makin besar, ia lantas berseru:
"Loo Liang-jan apakah engkau tidak ingin mencicipi
bagaimana nikmatnya rasa seorang perempuan?"
"Hey perempuan siluman tua. engkau punya rangsum
kering atau tidak...?" tiba-tiba Loo Liang-jan berseru.
Janda kawin tujuh kali menghela napas panjang, ia
menjawab.
"Aaai . asal aku punya kesabaran. aku tidak percaya
Kalau tak mampu menggerakan hatimu"
Dari dalam buntalan perempuan itu ambil keluar sebuah
kantongan berisi rangsum lalu dilemparkan kearah Loo
Liang-jan-
Ketika buntalan itu dibuka ternyata isinya adalah
separuh potong ayam goreng dua potong daging masak
kecap serta dua puluh biji bak-pao yang besar.
Loo Liang-jan jadi amat kegirangan bagaikan hembusan
angin puyuh yang menerbangkan semua benda
dipermukaan bumi dalam sekejap mata semua makanan itu
sudah disikat sampai ludas, katanya:
"Meskipan tidak terlalu kenyang, rasanya masih caKup
untuk mangganjal perut Eh mm ...lumayan juga "
kepada Janda kawin tujuh kali teriaknya dengan suara
keras: "Aku telah menghabiskan sekantong rangsum
keringmu lain kaii kalau bertemu kembali pasti akan
kubayar kembali, cepatlah pergi dari sini aku tak ingin
menyusahkan dirimu, sekarang aku ingin tidur dengan
nyenyak..."
Habis berkata ia membaringkan tubuhnya diatas tanah
tidak selang beberapa saat kemudian ia sudah terlelap tidur.
Sekarang Janda kawin tujuh kali baru percaya kalau
dikolong langit benar2 ada pria yang sama sekali tidak
tertarik hatinya oleh gaya rangsangannya, dia menghela
nafas panjang dan bergumam seorana diri:
"Walaupun uang perak dan uang mas itu susah dirampas
oleh mereka aku masih sempat melarikan seuntai mutiara,
intan permata dan beberapa biji mata kucing, benda2
berharga ini cukup untuk membiayai separuh hidupku. aai
sayang bocah ini tidak mengerti soal cinta, kalau tidak...ooh
betapa bahagianya hidupku"
Dengan uring2an perempuan itu mengenakan kembali
pakaiannya kemudian berlalu dari sana.
Sepeninggalnya perempuan binal tadi, cu Li Yap dengan
Pek-li Hiang segera munculkan diri dari tempat
persembunyiannya, sambil menyepak tubuh Loo Liang-jan
mereka berseru : "Hei, sesudah perut kenyang lantas tidur
nyenyak...ayoh cepat bangun"
Loo Liang-jan menggeliat, memudian menggerutu:
"Siluman perempuan tua, cepat pergi dari sini. aku...aku
sama sekali tidak tertarik kepadamu"
cu Li Yap kontan ayunkan telapaknnya menghadiahkan
sebuah tempelengan keatas pipi lelaki raksasa itu.
"Ploook. " Loo Liang-jan loncat bangun dari atas tanah,
tetapi sesudah mengetahui kalau orang yang menggaplok
dirinya adalah cu Li Yap. ia segera berseru: "ooooh.. aku
mengira perempuan siluman tua itu belum pergi dan sedang
mengganggu aku"
"Loo-tua " ujar Lam-kong Pak dengan suara dalam, "aku
merasa sangat kagum kepadamu karena engkau sama sekali
tidak terpengaruh oleh rangsangan kaum wanita, tapi
hatimu terlalu jujur dan polos. ketahuilah Janda kawin
tujuh kali adalah seorang perempuan licik yang berhati
kejam, mengapa sebelum ia pergi dari sini engkau sudah
tertidur dengan nyenyaknya?"
"Aku lihat perempuan itu tidak terlalu jahat."jawab Loo
Liang-jan, "ia mengira aku Suka sekali melihat goyang
pinggulnya itu hingga makin lama gerakannya makin
menggila dan makin seperti orang sinting, padahal aku
sama sekali tidak tertarik."
"Huuh apa yang kau ketahui? dia ingin memperkosa
dirimu, tahu?" teriak Lam-kong Pak dengan suara keras.
"Aaah sau-ya, engkau jangan menakut2i diriku, masa
ada perempuan hendak memperkosa orang laki? kan aneh
aku cuma tahu ada lelaki mau perkosa perempuan..."
"Aaaih... kamu ini.. benar2 sudah tak dapat dlobati lagi..
kamu sudah keterlaluan" kata sang pemuda Lam-kong
sambil gelengkan kepalanya berulang kali.
"Kita tak usah membuang waktu lagi dengan si tolol ini."
sela cu Li Yap dari samping, "ayoh kita segera pulang"
Berangkatlah empat orang itu melanjutkan
perjalanannya menuju kekuil Shia-hong-bio
Malam bulan lima tanggal lima akhirnya telah tiba,
malam itu ketika kentongan pertama barusaja lewat,
suasana dalam markas besar perkumpulan bulu hijau
digunung Hu-hou-san amat ramai sekali. papan nama
didepan pintu gerbang telah diubah menjadi papan nama
emas yang bertulisan: "perkumpulan ombak Menggulung".
Sesudah memasuki pintu gerbang, meskipun persiapan
dan penjagaan dilakukan sangat ketat, namun jelas terlihat
bahwa dalam ucapan peresmian perkumpulan ombak
menggulung pada hari itu, mereka sama sekali tidak
pandang sebelah matapun terhadap orang-orang dari
golongan putih.
Diujung iapangan yang luas terlihatlah sebuah liang
tanah yang amat besar sekali dengan luas beberapa tombak
persegi, ditepi itu berdiri sebuah papan nama dan tertera
huruf-huruf besar yang berwarna merah darah, tulisan itu
berbunyi: "Liang selaksa orang"
Ditepi liang besar itu terdapat sebuah alat penggilingan
batu yang sangat besar dengan tingginya satu tombak batu.
penggiling yang ada ditengah mempunyai dua buah iubang
besar yang dapat dimasuki tubuh dua orang manusia, gigi
alat penggiling maupun tempat penggiling yang ada
disebelah bawah penuh berpelopotan darah yang tebalnya
mencapai beberapa cun dapat diketahui entah sudah berapa
banyak manusia yang menemui ajalnya dalam alat
penggilingan tersebut.
Dibawah alat penggilingan diatas tiang besi terdapat pula
sebuah papan nama, diatas papan nama itu tertera tiga
huruf besar berwarna merah darah yang berbunyi: "cu si
Mo" atau alat penggiling penghancur mayat.
Disamping alat penggiling tadi terdapat pula sebuah meja
besar yang terbuat dari kayu, diatas meja terdapat sebuah
bangku panjang, didepan bangku terdapat sebuah tiang
kayu dan diatas tiang kayu itu merupakan sebuah pisau
besar yang bersinar tajam, pada papan nama yang tertera
disampingnya tertera tiga huruf merah darah yang berbunyi:
"Tam Wa-cha" atau pisau pembasmi korupsi dan keCa
bulan.
= =oooooooo= =
DITENGAH iapangan yang sangat luas berdirilah
sebuah panggung kehormatan yang megah dan indah.
ditengah panggung terdapat dua buah kursi kebesaran yang
disepuh emas, tepi kursi kebesaran itu masih kosoog.
Dikedua belah sisi panggung kehormatan berjejerlah
beberapa ratus kursi yang telah diisi penuh oleh manusia,
mereka dipimpin oleh Daging lima warna oei IHun.
Sementara para jago dari kalangan putih delapan buah kursi
yang masih kosong, Lam-kong Pak tahu bahwa tempat itu
disediakan beberapa orang manusia tembaga.
Tiba2 desiran angin tajam bergema memecahkan
kesunyian ^sreet. ^ Sreet./ tampak tiga orang manusia
berbaju hitam berpakaian kerudung hitam menempati kursi
yang kosong itu. .
Lam-kong Pak menyaksikan hal itu segera berbisik
kepada ibunya Sun Han Siang:
"lbu ketiga orang itu mungkin tiga orang manusia
tembaga, karena pakaian tembaga yang mereka miliki
sudah hancur dan pakaian bersisik tembaga yang mereka
kenakanpun sudah hancur oleh payung sengkala dari kakek
ombak menggulung maka mereka gunakan lagi bahan
pakaian yang sama warnanya untuk mengaburkan
pandangan kita"
Baru saja perkataan itu selesai diucapkan suara tambur
dan gembrengan dibunyikan ber-talu2, kawanan iblis yang
duduk disisi mimbar kehormatan ber-sama2 bangkit berdiri
sikap mereka sangat hormat dan suasana sunyi senyap tak
kedengaran suara sedikitpun.
Terlihatlah empat orang pria menggotong sebuah kursi
lemas yang bersepuh emas muncul ditengah iapangan,
diatas kursi lemas itu duduklah Kakek ombak menggulung
mengenakan pakaian perlente yang memancarkan sinar
gemerlapan payung sengkala berada dipelukannya mulut
dimoncongkan seperti monyet.
Disisi kursi lemas tersebut berdirilah seorang manusia
berkerudung yang berlengan buntung dia bukan lain adalah
Suma ing yang tangan bulunya dipatahkan oleh cu Hong
Hong.
Dibelakang kursi lemas itu mengikuti dua orang pria
yang menggotong sebuah kursi emas diatas kursi itu
duduklah ketua dari perkumpulan bulu hijau.
Empat orang berpakaian ketat lainnya membawa
gembrengan berjalan dipaling depan dibawah tetabuhan
yang sangat ramai mereka berjalan mendekati mimbar
kehormatan tersebut.
Kakek ombak menggulung turun dari kursi emasnya.
sedang ketua perkumpulan Bulu hijau juga turun dari kursi
kebesarannya mereka seCara beruntun naik keatas mimbar
kehormatan dan ambil tempat dikursi masing-masing
sementara Suma ing berdiri dibelakang dua orang
Suasana dalam kalangan sunyi senyap tak kedengaran
sedikit suarapun. begitu sepi suaranya hingga jarum yang
jatuhpun dapat kedengaran dengan nyata.
Perlahan2 Kakek ombak menggulung bangkit berdiri. dia
ulapkan ujung bajunya dan sreCet...^ dari sekeliling
gelangang muncullah be-ratus2 orang pria kekar yang
masing2 orang membawa senjata terhunus dan anak panah
siap diatas busurnya. seluruh kalangan terkepung rapat
membuat siapapun jangan harap bisa lolos dari situ dalam
keadaan selamat. Sun Han Siang yang menyaksikan
kejadian itu segera mendengus dingin, ujarnya:
"Ini hari ia sudah bersiap sedia menjaring seluruh jago
dari kalangan putih untuk dibinasakan ditempat ini. tentu
saja tiada sisa kekuatan yang dibiarkan menganggur.
lihatlah permainan setan lainnya bakal menyusul
dibelakang Pencuri tua dan sepasang manusia jelek dari
Hay thian segera jalankan perintahku dan perhatikan siasat
busuk pihak lawan secara seksama"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun pencuri sakti Pekli
Gong dan sepasang manusia jelek dari Hay-thian diam2
ngeloyor pergi dari tempat duduknya dan menghilang entah
kemana.
Kalek ombak menggulung sambil membopong senjata
payung sengkalanya menyapu sekejap sekitar tempat itu
dengan sorot mata tajam, sikapnya se-akan2 dunia
persilatan sudah berada dalam kekuassaanya, dengan
sombong ujarnya:
"Mulai detik ini perkumpulan ombak menggulung
diresmikan, kami mengutamakan kebajikan untuk
kesejahteraan masyarakat dan kesamaan bagi umat
persilaian beramal didunia, oleh karena itu mau tak mau
kami harus memperingatkan kepada semua umat persilatan
yang ada dikolong langit agar bersatu padu dan
menghimpun kekuatan disuatu wadah. Teringat kata2
Kwan Kong dalam kitab Kak-si-cin-liok nya, dia
mengatakan: Kalau sukar ditaklukkan dengan pelajaran,
terpaksa harus dicoba dengan kekerasan. berdasarkan
ajaran itulah maka dalam mendirikan perkumpulan ini,
kami akan lebih mengutamakan kekuatan badan daripada
kekuatan ajaran, oleh sebab itu bagi mereka yang dak
bersedia mengikuti parkum pulan kami ini, dipersilahkan
segera angkat kaki daratan Tionggoan, kalau berani
melanggar akan kami bunuh tanpa pilih bulu. Dari ucapan
pembukaan nanti, kalau ada orang yang berani menolak
untuk melakukan persembahan kepada kami akan kami
ceburkan pula dalam liang selaksa orang"
Berbicara sampai disini ujung bajunya segera dikebaskan,
beratus-ratus orang pria yang ada diempat penjuru segera
menyebarkan diri dan anak panah dilepaskan sementara
golok dimasukkan kembali kedalam sarungnya semua
berjalan dengan tertib tapi penuh kewibawaancukup
ditinjau dari kemampuannya itu dapat diketahui
bahwa kakek ombak menggulung adalah seorang manusia
yang luar biasa dengan bakat memimpin yang sangat hebat.
Beberapa saat suasana kembali diliputi oleh keheningan.
tiba2 kakek ombak menggulung berkata dengan suara berat:
"Ajukan para tawanan"
Setelah perintah itu dikeluarkan, para pria kekar yang
ada diempat penjuru ber-sama2 menyingkir kesamping,
delapan oraBg pria kekar sambil menggusur Janda kawin
tujuh kali Pui Kun dan jago arak dari Lam-hay It-bun Ko
masuk kedalam gelanggang dan mendekati mimbar
kehormatan-
Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu diam2
mendengus dingin, pikirnya:
"Dua orang sampah masyarakat itu sudah amat banyak
dosa yang dilakukan, inilah yang dinamakan dengan racun
dibalas raCun, orang jahat sudah sepantasnya mendapat
ganjaran yang setimpal, akhirnya toh mereka tak dapat
lolos dari hukuman orang2 perkumpulan ombak
menggulung ..."
Kendatipun Janda kawin tujuh kali Pui Kun adalah
seorang jago kawakan yang banyak pengalamannya, tapi
menghadapi keadaan seperti ini tak urung gemetar juga
sekujur badannya, saking ketakutannya sampai perempuan
itu ter-kencing2.
Jago arak dari Lam-hay sendiripun berubah hebat paras
mukanya menghadapi keadaan tersebut, ia lepaskan cupu2
araknya dan meneguk isinya beberapa tegukan.
Per-lahan2 Kakek ombak menggulung duduk kembali
kekursi kebesarannya, kepada Suma Ing yang berada
dibelakang ia titahkan:
"Umumkan dosa dan kesalahan yang telah mereka
mereka lakukan"
Suma Ing berjalan ketepi mimbar sambil mengeluarkan
secarik kertas, katanya dengan suara dalam:
"Mula pertama jago arak dari Lam-hay It-bun Ko adalah
korban yang hampir saja mampus ditangan pemilik
pegadaian Bu-lim Sun Han Siang, kemudian ditolong oleh
Suma Ing dan masuk jadi anggota perkumpulan Bulu Hijau.
tak nyana bukan saja ia tidak membalas budi pertolongan
yang telah diberikan sebaliknya malah bersiap2 akan
melarikan diri, tindakannya ini telah melanggar peraturan
baru dari perkumpulan kita nomor seratus tiga puluh lima
ayat tujuh ia harus menerima hukum siksa diatas alat
penggiling penghancur mayat... "
begitu kata2 itu diutmumkan udara diseluruh kalangan
jadi beku dan sepi Jago arak dari Lam-hay ketakutan
setengah mati kakinya jadi lemas dan ia jatuh terduduk
diatas tanah.
Kawanan jago kalangan putih yang mendengar
perkataan itupun merasakan hatinya bergetar keras, mereka
tahu bahwa alat siksa penggiling penghancur mayat adalah
suatu alat siksa yang paling keji dikolong langit. Terdengar
Suma Ing melanjutkan kembali pembacaannya:
"Janda kawin tujuh kali Pui Kun pernah mendapat budi
pertolongan pula dari kami, ia bisa terhindar dari siksaan
dimana badannya akan diguyur oleh cairan tembaga, tapi
bukan membalas budi dia sebaliknya secara diam2 akan
menghianati perkumpulan dan mengajak It- bun Ko
melarikan diri dari kewajiban dan mencari kesenangan
pribadi, perbuatannya itu telah melanggar peraturan dari
perkumpulan kami nomor seratus tiga puluh lima ayat
enam, dia harus menerima hukuman diujung, pisau
pembasmi korupsi dan kecabulan"
Sesudah pengumuman itu diutarakan keluar perasaan
hati ratusan orang yang hadir dalam kalangan sama2
terjeblos, terutama sekali Janda kawin tujuh kali. ia
terkencing2 sampai celananya baSah kuyup,
"Siksaan dimulai " bentak Suma Ing dengan suara berat.
Dua orang pria kekar keluar yang tujuh bagiannya
atasnya telanjang munculkan diri ketengah gelanggang dan
menghampiri jago arak dari Lam-hay, sekali bekuk ia
cengkeram tengkuk lawan kemudian menyeretnya kesisi
alat penggiling penghancur mayat.
Salah seorang diantara dua pria kekar itu mencekal
sebuah kaju besar disisi alat penggiling itu. kemudian
memutarnya sebanyaK tiga Kali, gilingan batu itu seketika
itu juga memperdengarkan suara gemuruh yang amat
memekakkan telinga.
Tiba2 jago arak dari Lam-hay jatuhkan diri berlutut
diatas tanah, sambil anggukkan kepalanya ia berseru
dengan suara yang amat memilukan hati:
"Aku tahu bahwa kesalahan yang telah kulakukan adalah
suatu dosa yang besar, harap kaucu bersedia mengampuni
selembar jiwaku. aku bersedia membuat pahala untuk
menebus kesalahanku ini"
Sebenarnya kawanan jago kalangan pUtih sudah
menaruh rasa simpatik terhadap dirinya, tapi menyaksikan
sikap tengik yang diperlihatkan jago dari Lam-hay tersebut
tak kuasa lagi mereka semua sama2 tertawa dingin-Siang
Hong Tie segera berkata,
"Sungguh tak kusangka, seorang tayhiap yang dahulu
dihormati orang ternyata memiliki watak rendah yang
begitu memalukan, benar2 suatu kejadian yang
memuakkan"
Dalam pada itu kakek ombak menggulung mendengus
dingin. ia tetap membungkam dalam seribu bahasa. Suma
ing yang berada disisinya segera berkata:
"Dalam upacara peresmian hari ini tiada ampunan bagi
setiap hukuman yang telah dijatuhkan untuk menunjukan
betapa kerasnya peratursn kami hukum harus segera
dilaksanakan penyiksaan dimulai. . . . "
Dua orang kekar mencengkeram tubuh jago arak dari
Lam-hay dengan kepala dibawah kaki diatas mereka
masukan jago tua itu kedalam sebuah lubang batu diatas
alat gilingan tersebut, jago arak dari Lam-hay segera
menjejakkan kakinya sekuat mungkin melolong dan
menjerit dengan penuh kepedihan.
Dua orang kekar itu bertindak cepat seorang memegang
ujung kayu pemutar yang ada disudut alat pengiling itu
mereka segera memutar alat tadi sekuat tenaga.
Alat penggiling mulai berputar,jeritan yang menyayatkan
hati berkumandang memecahkan kesunyian, suara
kemerutuknya tulang yang hancur dan daging yang remuk
bergema tiada hentinya tidak lama kemudian dari balik
gigi2 alat penggiling itu mengalirlah cairan darah dan
hancurnya daging.
"Gluuduuk...Gluuduuk..." bunyi tajam yang sangat
membetot sukma bergema tiada hentinya membuat setiap
orang yang hadir dalam kalangan secara lapat2 merasakan
telinganya jadi sakit.
Terlihatlah mayat dari It- bun Koperlahan-lahan makin
merendah kebawah, darah dan hancuran daging yang
mengalir keluar makin lama semakin banyak. bau amis
tersebar memenuhi seluruh angkasa.
Janda kawin tujuh kali Pui Kun yang menyaksikan
peristiwa itu memperdengarkan jeritan lengking yang
menyayat hati, pepatah kuno mengatakan- Semutpun ingin
melanjutkan hidup apa lagi manusia? perempuan itu sadar
bahwa saat kematiannya sudah hampir tiba.
Bukan kematian yang biasa, kematian yang harus
dihadapi adalah kematian yang benar2 mengerikan kalau
ada orang mengatakan bahwa ia tidak takut dengan alat
siksa tersebut, ucapan itu sudah pasti adalah kosong belaka,
Tetapi seseorang yang punya semangat dan gengsi dia
tak akan berlutut dihadapan lawannya ia akan memandang
kematiannya hanya pulang kerumah, sekalipun harus mati
secara mengenaskan tidak akan memperlihat kejelekan
dihadapan umum.
Dalam pada itu dua orang manusia kekar masih
melanjutkan pekerjaannya memutar alat penggiling yang
satu memasukan air kedalam lobang penggilingan, sedang
yang lain melanjutkan penggilingan tersebut tidak selang
seperminum teh kemudian selurub mayat itu sudah berubah
jadi cairan darah dan hancuran daging kesemuanya itu
mengalir keluar dan ditampung dalam sebuah jambangan
dibawah alat penggilangan tadi.
Seorang jago lihay yang pernah dihormati dan disegani
oleh umat persilatan karena tindak tanduknya yang salah
dimasa tuanya. akhirnya dia harus menerima nasib yang
mengenaskan sekali, kejadian ini benar2 merupakan suatu
peristiwa yang membuat hati orang jadi sedih bercampur
kasihan-
Dua orang pria tadi menghentikan gerakan mereka untuk
menggiling mayat tersebut. Suma Ing dengan suara berat
segera berseru: "Bersihkan alat penggiling itu"
Setelah perintah tersebut diutarakan keluar suara
gonggongan anjing berkumandang datang dari luar
halaman tampaklah para pria yang berkumpul disekeliling
kalangan pada menyingkir kesamping, seorang pria kekar
sambil membawa lima ekor anjing raksasa yang berasal dari
Tibet masuk kedalam gelanggang dan mendekati alat
penggiling tersebut.
Terdengar pria itu bersiul nyaring, lima ekor anjing
raksasa itu bagaikan srigala yang kelaparan segera
menubruk kearah alat penggiling itu, kaki didepan diangkat
keatas alat penggiling dan moncong mereka yang panjang
dengan lahapnya menyikat daging dan cairan darah yang
bertumpukan dibawah alat penggiling tersebut.
Rupanya kelima ekor anjing raksasa itu memang
dibesarkan dengan makan daging manusia, keganasan
mereka jauh melebih srigala dengan mata merah berapi
sambil melahap daging dan darah manusia kawanan ajing
tersebut melolong tiada hentinya, membuat siapapun yang
mendengar merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri.
Tidak sampai setengah jam kemudian, cairan darah dan
hancuran daging yang bertumpuk dibawah alat penggiling
itu sudah disantap habis hingga sedikitpun tak tersisa,
bahkan sisa kulit manusia dan darah diatas gigi alat
penggiling itupun dijilat sampai benar2 bersih.
Melihat hancuran daging manusia dan cairan darah yang
ada diatas alat penggiling sudah habis ludas, pria kekar tadi
bersiul kembali, lima ekor anjing raksasa itu segera loncat
turun dan sambil melonglong panjang binatang2 bengis itu
dibawa keluar dari gelanggang.
Lam-kong Pak merasa amat gusar menyaksikan
peristiwa berdarah itu, ujarnya dengan suara dalam:
"Penyiksaan semacam ini benar2 mengerikan sekali dan
sama sekali tidak berperikemanusiaan, lbu mari kita
musnahkan saja alat siksaan tersebut"
"Tak usah" jawab Sun Han Siang, "Manusia semacam
janda kawin tujuh kali Pui Kun memang sudah sepantasnya
kalau dibereskan oleh manusia bengis dengan cara yang
bengis pula, untuk memunahkan alat siksaan itu ada
baiknya kita lakukan setelah terjadinya pertarungan sengit
nanti..."
Selama ini ketua perkumpulan bulu hijau yang duduk
disisi kakek ombak menggulung sama sekali tidak
mengucapkan sepatah katapun, se-akan2 ia tak mau turut
campur dalam persoalan tersebut.
Terdengar Suma Ing berseru kembali dengan suara
bengis: "siksaan kedua segera dimulai"
Sambil terkencing2 janda kawin tujuh kali jatuhkan diri
berlutut diatas tanah, serunya dengan suara menyedihkan:
"ooh... Kaucu Aku mohon kepadamu sudilah kiranya
melepaskan aku. aku masih ingat bahwa engkau paling suka
bermain dengan perempuan yang usianya rada tua-an- aku
adalah perempuan tua yang berbadan muda, keadaanku
jauh berbeda dengan perempuan-perempuan yang lain, aku
tidak akan berani membohongi diri kaucu, harap kaucu
mencoba lebih dahulu serta memberi komentar,.,"
Tertarik juga kakek ombak menggalung mendengar
ucapan itupikirnya dihati:
"Benar juga perkataan itu meskipun sudah tua tapi
perempuan ini jauh berbeda dengan keadaan perempuan
yang lain terlalu sayang kalau sampai dibunuh dengan
begitu saja apa lagi meskipun ia sudah melanggar peraturan
toh pelanggaran itu dilakukan selama dalam kekuasaan
perkumpulan bulu hijau apa sangkut pautnya dengan
perkumpulan ombak menggulung ..."
Walaupun didalam hatinya sudah timbul perasaan untuk
melepaskan perempuan itu dari hukuman sudah tentu
Kakek ombak munggulung tak dapat begitu saja tanpa
mengajukan alasan2 yang dirasakan cukup kuat.
Dengan suara dalam ia berkata: "Tunda dahulu
pelaksanaan hukuman ini"
Janda kawin tujuh kali yang melihat siasatnya
mendatangkan hasil dan kesempatan hidupnya muncul
kembali ia jadi sangat kegirangan, pinggulnya bagaikan
seekor ular ber-liuk2 dengan cabulnya payudara dibalik
bajunya bergoncang keras memantulkan daya rangsangan
yang amat besar, sementara muiutnya memperdengarkan
suara desahan yang merangsang dengan meongan kucing
yang sedang birahi.
Sepasang biji mata tikus dari kakek ombak menggulung
menatap goyangan pantat janda kawin tujuh kali tanpa
berkedip. ia memperdengarkan suara tertawa cabul yang
menunjukkan perasaan bangga. sambil berpaling kearah
ketua perkumpulan bulu hijau katanya,
"Hu-pangcu, apa pendapatmu mengenai persoalan ini?
apakah engKau ada usul2 lain? aku menganggap bahwa
kesalahan yang telah dilakukan sebelum peresmian
perkumpulan kita ini sudah sepantasnya kalau menerima
hukuman sesuai dengan peraturan dari perkumpulan bulu
hijau"
"Keputusan yang jelas diambil kaucu tak akan aku rubah
atau ganggu gUgat lagi." jawab ketua perkumpulan bulu
hijau, "kalau kaucu mengharapkan juga pendapatku
mengenai masalah ini. maka menurut pengalamanku orang
ini memang masih ada manfaatnya terhadap perkumpulan
kita. kalau dibunuh rasa nya terlalu sayang, lebih baik
hukuman tersebut diwakilkan kepada wakilnya saja"
Mendengar perkataan itu Kakek ombak menggulung
merasa amat girang segera ujarnya^
"Perkataan wakil ketua sedikitpun tidak salah,
selanjutnya peraturan dari perkumpulan kita harus
dijalanKan dengan tegas dan keras dengan begitu wibawa
kita baru dapat diangkat bagus sekali...bagus sekali..."
Terdapat ucapan dari kakek ombak menggulung itu
ketua perkumpulan bulu hijau sama sekali tidak bersuara
lagi, ia biarkan ketua itu bicara sesuka hatinya.
"Suma Ing" dengan suara keras kakek ombak
menggulung berteriak. "cepat umumkan maksud hatiku ini"
Dengan suara lantang Suma Ing berteriak,
"Meskipun Janda kawin tujuh kali telah melanggar
peraturan besar tetapi kesalahan itu tidak melangar
peraturan dari perkumpulan ombak menggulung tak
seharus dihukum menurut peraturan perkumpulan bulu
hijau, tapi atas usul dari ketua perkumpulan tersebut,
menurut peraturan perkumpulan bulu hijau, tapi atas usul
dari ketua perkumpulan tersebut dan berhubung Janda
kawin tujuh kali Pui Kun masih ada gunanya hingga terlalu
sayang kalau sampai dibUnuh maka hukuman itu
diwakilkan muridnya untuk dilaksanakan"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar para jago dari
kalangan putih segera tertawa dingin tiada hentinya, cu
Hong Hong mendengus dengan mendongkol omelnya:
"Baik Janda kawin tujuh kali maupun jago arak dari
Lam-hay telah mati secara mengenaskan dibawah gilingan
alat penggiling sebaliknya Janda kawin tujuh kali
dibebaskan sama sekali dari tuduhan Hmm... keputusan ini
benar2 suatu lelucon yang tak lucu dikolong langit..."
Para jago dari perkumpulan ombak menggulung pun
sama2 mengetahui bahwa keputusan itu sangat tidak adil
tetapi siapapun tidak berani memperlihatkan perasaan tak
puas itu.
Sesaat kemudian muncullah seorang pria kekar
menggusur seorang gadis muda tawanannya itu langsung
dibawah kesisi pisau pembasmi korupsi dan kecabulan itu.
Melihat pisau yang tajam dan besar gadis itu jadi
ketakutan setengah mati hingga sukma serasa melayang
tinggalkan raganya ia menjerit: "Suhu, apa salahnya diriku
sehingga harus menjalankan siksaan?"
Janda kawin tujuh kali adalah seorang perempuan yang
sama sekali tak berperasaan, ia dapat lolos dari kematian
maka ia tak akan memperdulikan keselamatan orang lain-
Mendengar pertanyaan itu, jawabnya:
"Inilah kesempatan yang paling bagus dari kaucu untuk
mewujudkan rasa baktimu bagi demi perkumpulan,
perbuatan merupakan suatu kebanggaan bagimu. Nah
terimalah kebaikan kaucu itu dengan- tangan terbuka"
Ucapan itu diutarakan secara mudah dan gampang, seakan2
suatu perbuatan yang sederhana dan tidak ganas,
sebaliknya suatu permainan yang menarik hati.
pada dasarnya gadis itupun bukan manusia baik2, seperti
juga gurunya sang muridpun merupakan seorang
perempuan binal yang kecabulannya tidak kalah dengan
sang guru, melihat sang suhu tetap menghendaki
kematiannya, ia segera menjerit keras dan menangis tersedu2.
Terdengar Suma Ing berkata dengan suara dalam:
"Waktu sudah tidak pagi, siksaan segera dimulai...."
Dua orang pria kekar segera mencengkeram tubuh gadis
itu dan ditidurkan diatas papan siksaan, kedua belah
tangannya diikat persis diatas pisau tajam tersebut
sementara pria yang lain mencengkeram gagang pedang
dan memotongnya kebawah.
Gadis itu memperdengarkan jeritan ngeri yang
memilukan hati, kelihayan dari alat siksaan ini justru
terletak pada cara penyiksaan yang dilakukan secara
lambat...
"Kraak kraak kraak" bunyi suara pisau yang memotong
benda berkumandang tiada hentinya, dibawah potongan
pisau, alat siksa tersebut mulai dari ujung jari gadis itu
hingga batas lengannya segera tersayat tipis2 bagaikan
kertas
Tidak selang seperminum teh kemudian, ujung telapak
gadis itu sudah dicincang jadi lapisan2 yang tipis. karena
kesakitan gadis itu jatuh tak sadarkan diri.
Siang Hong Tie yang menyaksikan kejadian itu, segera
menghela napas panjang dan berkata:
"Kalau menggunakan alat siksaan semacam ini untuk
menghukum kaum pembesar korup rasa nya hukuman
tersebut tidak terlalu berlebihan, tapi kalau digunakan
seorang gadis muda cara ini benar2 terkeji dan tidak
berperikemanusiaan"
Dalam pada itu pria tadi mencincang tubuh gadis
tersebut makin cepat tapi cincangan pun dilakukan lebih
tipis seakan-akan seorang koki yang berpengalaman sedang
memotong sayuran.
Meskipun cincangan dilakukan lambat tapi darah yang
mengalir keluar banyak sekali ketika cincangan mencapai
seluruh telapak gadis itu sudah tak sadarkan diri lagi.
Tapi pria yang satunva tidak membiarkan gadis itu jatuh
tak sadarkan diri dengan segayung air dingin ia membasahi
wajah gadis itu sehingga sadar kembali dari pingsannya dan
memperdengarkan jeritan2 lengking serta rintihan2
kesakitan yang mendirikan bulu roma.
pada saat itu Janda kawin tujuh kali yang diatas mimbar
kehormatan sama sekali tidak ambil perduli dengan apa
yang dialami oleh muridnya, kerlingan2 maut dan goyang
pinggul yang memuakkan dilontarkan terus guna
merangsang birahi kakek ombak menggulung.
Para jago kalangan lurus yang menyaksikan kejadian itu
segera menggertak gigi saking gusarnya. cu Hong Hong tak
kuat menahan diri lagi ia seeera meludah kearah janda
kawin tujuh kali.
Ketika pencingCangan itu dilaksanakan hingga batas
pergelangan tangan, paras muka sang gadis yang sudah
berubah jadi kuning, sekarang berubah jadi hijau
menyeramkan, napasnya sudah lemas sekali dan jiwanya
berada diambang kematian-
Dengan suara keras Loo Liang-jan segera membentak
keras: "Perempuan siluman tua, apakah engkau tega
menyaksikan muridmu mampus karena disiksa?"
"Perbuatan ini merupakan suatu kebanggaan dan
kehormatan bagi dirinya, sekalipun mati juga tak usah
disesalkan, untuk bergembira saja aku tak sempat, kenapa
musti bingung2 mengurusi dirinya???"
Akhirnya karena terlalu banyak mengucurkan darah,
gadis itu menemui ajalnya secara mengenaskan.
Melihat korbannya sudah binasa, Suma Ing segera
membentak keras. "Hentikan siksaan bersihkan alat siksa"
Lima ekor anjing raksasa kembali muncul ditengah
gelang gang, binatang2 buas itu langsung menerjang keatas
mayat gadis itu dan "breet...breet..." dua buah bola daging
diatas dada gadis itu disambar lebih dahulu hingga robek
dan tertelan kedalam mulut anjing2 tersebut.
Dalam waktu singkat mayat itu sudah dikoyak dan
disayat oleh terkaman binatang hingga hancur berantakan
seperminum teh kemudian hancuran daging dan tulang
mayat tadi sudah disikat sampai ludas dan pria kekar itupun
membawa anjing2 tersebut berlalu dari situ.
Selesai melakukan perbuatan sadis yang sangat brutal
tadi dengan suara berat Suma Ing berkata:
"Janda kawin tujuh kali dengarkan perintah"
Janda kawin tujuh kali menghentikan goyang pinggulnya
dan berdiri dengan muka serius. Terdengar suma Ing
melanjutkan kembali kata2nya dengan serius:
"Engkau segera menuju istana Siau-yau kiong untuk
mandi dan ganti pakaian, selesai upacara pembukaan nanti
kaucu akan memberi kesenangan kepadamu"
Wajah Janda kawin tujuh kali berseri-seri ia memberi
hormat kepada sang ketua sambil melemparkan satu
Kerlingan maut kemudian putar badan dan menuju keistana
belakang. Sepeninggal perempuan janda itu dengan suara
keras Suma Ing berteriak:
"Upacara pembukaan dimulai, harap kaucu pasang hio
untuk bersembahyang tambur dibunyikan"
Bersamaan dengan diucapkannya kata2 itu suara tambur
dan gembrengan segera dibunyikan bertalu2. Kakek ombak
menggulung bangkit berdiri dan pasang hio sesudah
menancapkan hio ia tadi diatas hiolo ia berdiri kaku tanpa
berkutik.
Suma Ing berjalan menuruni mimbar kehormatan,
sesudah berdiri tegak didepan meja sembahyang ia segera
jatuhkan diri berlutut dan menjalankan penghormatan
besar.
Setelah itu diikuti para jago lainnya yang dipimpin
daging lima warna oei Hun melakukan penghormatan besar
pula dengan jatuhkan diri berlutut didepan mimbar.
Selesai para gembong ibkis itu menjalankan
penghormatan dengan suara lantang Suma Ing berseru^
"sekarang adalah tiba gilirannya bagi para tanu untuk
menyatakan sikap. bagi mereka yang bersedia tunduk dan
setia kepada perkumpulan kami. maka dipersilahkan maju
kedepan mimbar dan melakukan penghormatan, bagi
mereka yang tidak bersedia tunduk kepada kami,
perkumpulan kamipun tak memaksa"
Lam-kong Pak dengan sorot mata yang tajam mengawasi
sekejap sekeliling tempat itu, sewaktu dilihatnya tak
seorangpun diantara mereka bangkit berdiri. pemuda itu
segera tertawa dingin dan berkata:
"Apa gunanya berbuat demikian? lebih baik kita segera
langsungkan pertarungan untuk adu Kekuatan-..."
Belum habis ia berkata, mendadak tiga manusia baju
hitam berkerudung kain hitam yang duduk ditepi mimbar
bangkit berdiri, kemudian bersama2 maju kedepan
mimbar.Kawanan iblis dari perkumpulan ombak
menggulung yang menyaksikan kejadian itu segera bersorak
sorai tanda kegirangan, karena mereka mengira ketiga
orang itu adalah tiga orangg manusia tembaga, dengan
kedudukan dan ilmu silat yang mereka miliki jika sampai
tunduk kepada perkumpulan mereka itu berarti tindakan
tersebut akan mendatangkan pengaruh yang sangat besar
bagi para jago kalangan putih.
Sun Han Siang sekalian yang melihat hal itupun jadi
tertegun dan berdiri melongo.
Cu Hong Hong pertama2 yang berseru lebih dahulu:
"Eei... apa yang sebenarnya sudah terjadi?"
"Apakah ketiga orang itu bukan tiga orang manusia
tembaga?" sambung Sun Han Siang keheranan.
"Mungkin bukan" sahut Siang Hong Tie pula,
"seandainya mereka benar adalah tiga manusia tembaga
maka sudah pasti mereka punya permainan setan dibalik
perbuatannya itu, yang jelas ketiga orang itu tidak akan
menyerah dengan begitu saja"
Suara tambur dan gembrengan telah berhenti berlalu,
tiga orang manusia aneh baju hitam bersama2 Jatuhkan diri
keatas tanah dan menjalankan penghormatan besar.
Siapa tahupada saat tiga oraag manusia aneh itu
jatuhkan diri untuk memberi hormat itulah tiba2 mereka
ayunkan tangan kirinya secara bersama dalam anggukan
kepala dan goyangan pinggul dalam sekejap mata suara
desingan angin tajam men-deru2.
Beratus2 jenis senjata rahasia dari arah berbeda sama2
meluncur kearah mimbar kehormatan diantaranya terdiri
dari peluru cabang tiga, piau besi, panah tak berbulu, paku
pek kut-ting, jarum Hong-wi-ciam, mata uang che-liang-cu
dan Kim-che-kiau...
Sekarang para jago dari goloogan putih tahu bahwa tiga
orang manusia aneh itu bukan tiga orang manusia tembaga
seperti yang mereka duga, sebaliknya mereka para jago dari
keluarga Tong dipropinsi Sucuan diantara ketiga orang itu
pasti terdapat salju bulan keenam Tong Hui.
Kakek ombak menggulung dan ketua perkumpulan bulu
hijau bukanlah manusia sembarangan mereka segera
ayunkan bajunya secara berbareng, seluruh senjata rahasia
yang ditujukan kepada mereka sama2 terpukul rontok
keatas tanah.
Salah seorang diantara tiga manusia aneh itu mendadak
ayunkan sepasang telapaknya, dua bulatan hitam dengan
cepat meluncur ke muka.
"Blaamm..." dentuman dan ledakan dahsyat bergelegar
diudara, panggung kehormatan itu terhajar hancur sampai
berantakan dan asap hitam mengepul menutupi angkasa.
Para jago dari golongan putih segara bangkit berdiri dan
turun tangan, suara bentakan dan kilauan senjata
bercampur aduk membuat suasana jadi tegang dan ramai...
Ketika asap mulai menipis tampakiah kakek ombak
menggulung ketua perkumpulan bulu hijau dan Suma Ing
berdiri dalam keadaan segar bugar kurang lebih sepuluh
tombak dihadapan mereka, pada beberapa saat itu beberapa
orang tersebut sedang tertawa dingin tiada hentinya.
"Aduh celaka..." mendadak kakek ombak menggulung
berteriak keras dengan nada amat terperanjat.
Para jago segera berpaling dan menatap kearahnya
tampakiah payung sengkala yang emula berada dalam
pelukannya kini sudah lenyap tak berbekas...
= =0000000= =
SAKING terkejutnya kakek ombak menggulung sampai
berdiri tertegun, para jago lainnya yang sedang
melangsungkan pertarunganpun segera berhenti bertempur
dan saling berpandangan.
Siapakah yang memiliki kemampuan selihay itu?
siapakah yang mampu mencuri payung sengkala dari badan
kakek ombak menggulung dikala terjadi ledakan tersebut
tanpa dirasakan olehnya?
Jika kakek ombak menggulung benar2 kehilangan
payung sengkalanya, maka ia tidak berhak untuk merajai
kolong langit dan memimpin dunia persilatan lagi.
Ditengah keheningan yang mencekam seluruh jagad,
tiba2 terdengar suara bentakan bergema memecahkan
kesunyian, tiga orang manusia aneh itu melancarkan
tubrukan lebih dahulu.
Setelah benda mustika miliknya hilang kakek ombak
menggulung merasa amat gusar sekali, sekarang melihat
datangnya terjangan tersebut. dengan marah ia membentak
keras, sekuat tenaga telapaknya disapu kedepan
melancarkan satu pukulan dahsyat.
Tiga kali dengusan berat bergema diudara. tiga orang
manusia aneh yang melakukan tubrukan itu segera terpental
sejauh tiga tombak dari tempat semula dan masing2
muntahkan darah segar.
Lam-kong Pak membentak keras menubruk kedepan, Cu
Hong Hong menahan Suma ing, sedangkan Sun Han Siang
dan Siang Hong Tie sekalian para jago menghadapi sisa
jago lainnya dari perkumpulan ombak menggulung.
Loo Liang-jan sendiri langsung menghampiri ketua
perkumpulan bulu hijau, sambil membentak keras ia
lancarkan satu pukulan kedepan.
Ketua perkumpulan bulu hijau mendengus dingin.
dengan meminjam kekuatan lawan ia kirim balik pukulan
tersebut kearah musuhnya. Loo Liang-jan segera terpental
sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan hampir
saja roboh terjengkang.
Loo Liang-jan tidak puas berdiam diri sampai disitu saja,
walaupun ia kena dipukul mundur tapi dengan nekad
tubuhnya menerjang lagi kedepan, dalam sekejap mata ia
melepaskan belasan jurus pukulan.
Dalam pada itu Lam-kong Pak sendiri dengan
menghimpun tenaga sebesar delapan melancurkan satu
pukulan dengan ilmu payung sengkala kearah Kakek
ombak menggulung.
"Bluumm.. " dalam benturan yang melibatkan suara
ledakan dahsyat. kakek ombak menggulung terdorong
mundur setengah langkah kebelakang. kepercayaan pada
kemampuan sendiri timbul dalam benak Lam-kong Pak.
jurus2 serangan ampuh dilancarkan secara berantai. dalam
waktu singkat ia sudah melepaskan delapan buah pukulan
yang memaksa kakek ombak menggulung terdesak hebat
hingga mundur sejauh delapan langkah dari tempat semula.
Setelah benda mustikanya dirampas orang. pikiran dan
perasaan hati kakek ombak menggulung jadi tak tenang,
karena itu ia keteter hebat, tapi sekarang setelah dirinya
didesak habis-habisan oleh Lam-kong Pak. hawa gusarnya
kontan berkobar. Hawa kie-kangnya disalurkan keseluruh
tubuhnya membuat keadaan kakek ombak menggulung ini
nampak sangat mengerikan.
"Anak Pak, hati2 " teriak Sun Han siang dengan suara
keras.
Lam-kong Pak sendiri secara diam2 mengerahkan pula
hawa murni bayi saktinya. sekilas cahaya putih meluncur
ketengah angkasa dan langsung menubruk kearah kakek
ombak menggulung.
Inilah hawa murni bayi saktinya yang munculkan diri,
ketika dua gumpal kekuatan saling bertemu satu sama
lainnya terjadilah suatu ledakan dahsyat yang
menggetarkan seluruh permukaan bumi, dalam bentrokan
itu masing2 pihak tergetar mundur sejauh lima langkah
kebelasang, siapapun tidak berhasil merebut kemenangan-
Lam-kong Pak sendiri diam2 merasakan hatinya
bergidik, ia segera tarik kembali bayi saktinya, sebab ia tahu
bahwa hawa murni bayi saktinya belum sempurna, jika
sampai tergetar buyar maka usahanya selama ini akan sia2
belaka.
Dipihak lain Kakek ombak menggulung sendiripun
merasa amat terperanjat, napsu membunuh seketika
menyelimuti seluruh benaknya, ia tahujika pemuda itu
dibiarkan lebih jauh maka beberapa waktu kemudian sudah
jelas ia tak akan mampu menandingi kelihayan sianak
muda itu.
Yang lebih aneh lagi setelah payung sengkala itu dicuri
orang ternyata sampai detik ini orang tersebut belum juga
munculkan diri.
Kakek ombak megggulung tertawa seram tiada hentinya,
sekali lagi ia menubruk kedepan dua orang itu segera
mengeluarkan segenap kepandaian ampuhnya Untuk
melangsUngkan pertarungan sengit, hawa pukulan
bergabung menciptakan angin puyuh, keadaan benar-benar
mengerikan sekali.
Dipihak lain cu Hong Hong yang menghapi Suma Ing
telah berhasil menduduki posisi diatas angin setelah tangan
bulunya dipatahkan oleh perempuan itu Suma Ing yang
menghadapi lawan dengan telapak tunggal benar2 dibikin
kewalahan.
"Serbu semuanya" mendadak kakek ombak menggulung
membentak keras.
Dalam waktu singkat ratusan orang pria berada
disekeliling tempat itu sama-sama tarik gendewa dan cabut
pedang, desiran benda tajam memenuhi angkasa dan
memekikan telinga.
Kawanan jago dari golongan putih sama2 putar senjata
dan ayun telapak tangan untuk memukul rontok anak
panah yang ditujukan kearahnya disamping itu merekapun
harus mendapat serangan2 para gembong iblis membuat
keadaan jadi sangat bahaya dan repot sekali.
Tiba2.. para pria kekar yang berada disekitar kalangan
jadi kacau balau tak karuan jeritan ngeri bergema susul
menyusul beberapa orang diantaranya roboh terjengkang
dalam keadaan terluka dan binasa.
Cahaya merah, yang berbentuk sebuah payung
mengembang diantara gerombolan manusia, tiada orang
yang mampu menentang kekuatan itu, siapa yang mendekat
segera tersapu rontok ketanah.
"Aduh mak... payung sengkala" tiba2 terdengar
seseorang berteriak keras.
KAWANAN iblis yang mendengar seruan itu buru2 lari
kesamping suasana jadi kacau dan tidak karuan-
"Blaaamm..." payung sengkala itu mengembang lebar
diikuti melayang keangkasa lagi beberapa puluh tombak
lalu melayang turun ditengah kalangan.
"Aaahh.. " baik jago dari kalangan hitam maupun para
jago dari golongan putih sama2 memperdengarkan jeritan
kaget yang sangat, kiranya orang yang mencekal payung
sengkala tersebut bukan lain adalah pencuri sakti Pek-li
Gong.
Rupanya sejak permulaan tadi ia sudah mengetahui
kalau tiga orang manusia itu bukanlah tiga orang manusia
tembaga ia segera bertanya kepada mereka dan diketahuilah
bahwa ketiga orang itu bukan lain adalah salju bulan
keenam Tong Hui beserta kedua orang anak muridnya.
Maka secara diam2 pencuri itu segera merunding suatu
siasat dengan mereka bertiga mereka berjanji Setelah
melepaskan senjata rahasia nanti Tong Hui akan
melepaskan sebuah peluru Ngo-lui-hwee tan menanti asap
tebal menyelimuti seluruh kalangan menggunakan
kesempatan baik itulah Pencuri tua tersebut akan mencuri
payung sengkala tersebut.
salju bulan keenam Tong Hui pun memberitahukan
kepada pencuri tua ini kendati-pun peluru sakti itu memiliki
daya penghancur yang luar biasa asal menempel diatas
tanah maka ia akan terhindar dari mara bahaya.
Beginilah disaat ratusan jenis senjata rahasia
berterbangan diangkasa dan kakek ombak menggulung
sekalian dibikin kalang kabut tak karuan salju bulan keenam
Tong Hui melepaskan peluru Ngo-lui-hweetannya.
Kakek ombak menggulung bukan manusia bodoh ia
berpengalaman luas sekali maka sewaktu ledakan tadi
buru2 badannya menempel diatas tanah hingga lolos dari
bahaya.
Tapi karena tindakannya ini maka payung sengkala yang
berada dipunggungnya jadi terbuka tanpa lindungan,
menggunakan kesempatan yang sangat baik itulah pencuri
sakti segera menyerobot senjata mustika kemudian
menyembunyikan diri dibawah panggung penghormatan
tanpa diketahui oleh siapa pun.
Sementara itu Pek li Gong sambil memegang payung
sengkala tersebut perlahan2. melayang turun keatas tanah
setelah berdiri berhadapan Kakek ombak menggulung
sambil tertawa haha-hihi ejeknya:
"Hey, mahluk tua kali ini akulah yang berhasil
mendapatkan payung mustika ini aku pun akan segera
mendirikan perkumpulan untuk merajai seluruh kolong
langit"
Sepasang mata Kakek ombak menggulung berubah jadi
merah darah dengan penuh kemarahan ia menubruk kearah
pencuri tua itu sambil melancarkan satu pukulan dahsyat.
Pek-li Gong pencuri tua itu sadar bahwa kepandaian
silatnya bukan tandingan lawan, dengan menggunakan
gerakan yang lincah dan manis ia menyingkir kesamping
dan sambut datangnya serangan tersebut dengan
menggunakan payung sengkalanya.
"Blaamm" dalam benturan keras yang kemudian terjadi
Kakek ombak menggulung kena didorong sampai mundur
tiga langlah kebelakang, sedangkan pencuri tua Pek li Gong
merasa telapaknya jadi panas dan sakit sekali, pikirnya
dalam hati:
"Sekalipun ia sudah memiliki payung sengkala yang
maha luar biasa itu seseorang masih membutuhkan ilmu
silat yang luar biasa pula, sebab kalau tidak maka akhirnya
toh ia harus mengorbankan diri karena mempunyai benda
mustika tersebut . . .bukan begitu saja, selembar jiwapun
akan ikut melayang - . . "
Sementara itu, kawanan iblis dari golongan hitam sudah
melakukan terjangan lagi kearah depan dibntu oleh
beberapa ratus orang pria kekar. serbuan itu benar2 luar
biasa sekali, pihak jago dari kalangan lurus terpaksa harus
menghadapi serbuan itu dengan mengerahkan segenap
kemampuan yang dimilikinya.
Dengan wajah menyeringai seram kakek ombak
menggulung mengincar terus pada payung sengkala dalam
genggaman pencuri tua. selangkah demi selangkah ia maju
kedepan, jago tua itu bersumpah dalam hatinya untuk
merampas kembali payung sengkala tersebut, sebab kalau
tidak maka dalam peresmian pembukaan perkumpulan
ombak menggulung ini ia bakal kehilangan muka.
Sekali lagi kakek ombak menggulung melancarkan
tubrukan kearah depan, ia menghimpun tenaga dalamnya
sebesar dua belas bagian, menyaksikan betapa dahsyatnya
serangan itu, pencuri tua Pek li Gong jadi sangat
terperanjat, meskipun sudah menghindar kesamping
namun tak urung badannya dibikin sempoyongan juga
oleh hembusan angin pukulan yang maha dahsyst itu.
"Blaamm.." sekali lagi pencuri tua Pek li Gong
menyambut datangnya serangan tersebut dengan payung
sengkalanya, ia merasakan telapak tangannya jadi pecah
dan sakit sekali begitu sakitnya sampai mata jadi melotot
besar.
Lam-kong Pak yang sedang bertempur sengit melawan
ketua perkumpulan bulu hijau dipihak lain sangat
memperhatikan keadaan Pek-li Gong yang sedang
bertempur melawan kakek ombak menggulung, ia kuatir
pencuri tua itu terluka ditangan lawan-
Sun Han Siang sekalian jago2 kalangan lurus yang harus
bertempur melawan ratusan orang jago musuh kelihatan
mulai keteter dan terdesak hebat. namun para pria kekar
dari perkumpulan ombak menggulung banyak sudah yang
jatuh korban, mayat mereka bergelimpangan diatas tanah
dalam keadaan yang sangat mengerikan.
Diam2 Lam-kong pak merasa keheranan tak mungkin
tiga orang manusia tembaga itu tidak tahu kalau pada hari
ini perkumpulan ombak menggulung akan didirikan secara
resmi kalau mereka sudah tahu mengapa hingga sekarang
belum juga munculkan diri??
Karena pikiran bercabang ia segera kena didesak oleh
ketua perkumpulan bulu hijau sehingga mundur tiga
langkah kebelakang.
Dalam pada itu Pek-li Gong yang bersenjatakan payung
sengkala harus mengandalkan gerakan2kan yang lincah dan
gesit untuk menghindar dan berkelit dari serangan2 lawan
sekali pun Kakek ombak menggulung sendiri tidak dapat
menghadapi serangannya dengan berhadapan muka namun
pencuri tua itu sendiripun tidak berhaisil mendapatkan
keuntungan apa2 keadaan untuk sementara waktu tetap
berjalan keadaan seimbang.
Tiba2 terdengar Cu Li Yap menjerit keras hampir saja
bahunya dicengkeram oleh daging lima warna oei Hun,
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat dan cepat2 ia
berpaling.
Melihat kesempatan yang sangat baik ini ketua
perkumpulan bulu hijau tak mau sia2kan- jurus2 serangan
aneh dilancarkan dan seketika itu juga Lam-kong Pak dan
Loo Liang-jan kena didesak sehingga harus mundur tujuh
delapan langKah dari tempat semua gerakan tubuhnya yang
cepat segera meluncur kedepan, sebelum tiba pada sasaran
jari tangannya langsung meluncur mengirim sebuah totokan
keatas sikut pencuri tua itu.
Pek-li Gong merasakan lengan kanannya jadi lemas dan
kehilangan seluruh tenaganya, sementara ia maSih tertegun
ketua perkumpulan bulu hijau sudah tiba dihadapannya dan
merampas payung sengkala dari genggamannya .. Kakek
ombak menggulung jadi sangat girang, serunya:
"Hu kaucu pahalamu sangat besar sekali, aku akan
segera mengumumkan kepada seluruh anggota
perkumpulan agar mentaati semua perintah dari Hu-pangcu
tanpa melalui persetujuan diriku lagi"
Ketua perkumpulan bulu hijau tertawa dingin tiada
hentinya. gelak tertawa itu se-akan2 sedang menyindir
ucapan dari Kakek ombak menggulung, tapi menyerupai
pula sedang tertawa gembira karena berhasil mendapatkan
benda mustika tersebut.
Tercekatlah hati para jago dari kalangan lurus
menyaksikan peristiwa itu, mereka tahu seandainya payung
sengkala tersebut sampai terjatuh ketangan ketua
perkumpulan bulu hijau maka untuk merampas kembali
akan mengalami kesulitan besar.
"IHu kaucu" seru kakek ombak menggulung dengan
cepat, "bawa kemari payung sengkala tersebut malam ini
aku akan melaksanakan janjiku untuk membasmi mereka
semua dan menguburnya didalam liang selaksa orang"
ketua perkumpulan bulu hijau sangsi sebentar, tiba2 ia
menuding kearah ujung lapangan sambil berseru:
"Barusan disitu ada tiga sosok bayangan manusia sedang
berkelebat lewat rupanya mareka adalah tiga orang manusia
tembaga biar kuperiksa dulu kesana..."
Bukannya serahkan payung sengkala itu kepada kakek
ombak menggulung dia malahan lari menuju kesudut
lapangan-
Padahal pada saat itu baik para jago dari golongan putih
ataupun para iblis dari golongan hitam sama sekali tidak
lihat sesosok bayangan manusiapun, tapi mereka
mempercayai perkataan dari ketua perkumpulan bulu hijau
sebab bagaimanapun juga tiga orang manusia tembaga itu
pasti akan berkunjung kesana.
Sepeninggalnya ketua perkumpulan bulu hijau Lam-kong
Pak segera berkata kepada kakek ombak menggulung
dengan suara keras:
"iblis tua beranikah engkau berduel satu lawan satu
dengan aku?"
"Huuh. . .. engkau anggap aku bisa jeri terhadap seorang
bocah cecunguk yang usianya bau ingusan??"
"Bagaimana kalau pertarungan ini kita sertakan juga
sedikit barang taruhan?"
"Bagus sekali jika aku sampai menderita kalah
ditanganmu maka mulai detik ini juga perkumpulan ombak
menggulung akan kububarkan, bagaimana kalau engkau
yang kalah?"
"Kalau aku yang kalah maka batok kepadaku ini boleh
kau petik sekehendak hatimu," teriak Lam-kong Pak dengan
suara keras.
"Anak Pak, kau.... " teriak Sun Han Siang dengan suara
keras.
"Aku rasa pertarungan ini cukup adil." kata Lam-kong
Pak dengan wajah serius, "dengan begitu kitapun tidak usah
selalu bertempur terus tiada habisnya, ibu legakan hatimu."
"Heeeh...heeehh...heeahh... bocah kamu sudah edan??"
bentak Cu Hong Hong pula sambil tertawa dingin, "ayoh
cepat mengundurkan diri kebelakang. ."
"ibu mertua, legakan hatimu aku memiliki..."
"Bocah keparat engkau berani membangkang
perkataanku??" kembali Cu Hong Hong membentak.
"ibu mertua, keputusan yang menantu ambil sudah bulat,
maafkanlah mantumu jika tidak dapat menuruti nasehatmu
lagi " seru Lam-kong Pak tegas dangagah.
"Engkoh Pak" kata Cu Li Yap berusaha menasehati pula
sianak muda itu, "ibu bermaksud baik kepadamu ayoh cepat
mundur kebelakang"
"Keputusanku sudah tetap. silahkan kalian semua
mundur sejauh satu tombak kebelakang."
Cu Hong Hong gusar sekali tanpa mengeluarkan suara
barang sedikitpun juga ia menerjang kemuka sambil
melepaskan satu cengkeraman maut kearah sianak muda
itu, katanya
"Keparat cilik, kalau engkau ingin mampus maka hal itu
merupakan urusan pribadimu, tapi bagaimana dengan
putriku?? bagaimanakah pertanggungan jawabmu atas
dirinya??"
Lam-kong Pak berkelit kesamping. kemudian serunya:
"ibu mertua. jika engkau tak mau hentikan seranganmu
lagi, jingan salahkan kalau aku akan bertindak kasar"
"Kurang ajar, engkau hendak memberontak?" jerit Cu
Hong Hong semakin gusar, "bagus sekali kali ini harus
baik2 menghajar dirimu hingga tahu rasa"
Dalam pada itu para jago baik dari golongan putih
maupun anak buah dari perkumpulan ombak menggulung
sama2 telah menghentikan pertarungan- mereka semua slap
menonton jalannya pertarungan seru antara Lam-kong Pak
melawan kakek ombak menggulung. Kakek ombak
menggulung tertawa seram,
"Heehh...heehh,.heehh.. .keparat cilik, masih bisa
dihitung tidak perkataanmu tadi? " ejeknya.
"Setiap patah kata yang telah kuucapkan tak akan
kuingkari kembali. tentu saja perkataanku itu masih
berlaku...."
Dalampada itu Cu Hong Hong telah menubruk kembali
kedepan- hal ini membuat Lam-kong Pak naik darah,
dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar enam bagian
ia lepaskan satu sapuan tajam kedepan-
"Blamm ...." dalam benturan keras yang kemudian
terjadi. Cu Hong Hong tergetar mundur sejauh tiga langkah
kebelakang sementara ia hendak melakukan tubrukan lagi,
pencuri tua Pek li Gong telah keburu membentak Keras:
"Cu Hong Hong engkau sudah edan?"
"Engkau sendiri yang sudah edan "
Pencuri tua Pek-li Gong tertawa dingin- "Heehh. . .heehh
. . heehh . . aku ingin bertanya kepadamu, engkau
menginginkan menantumu adalah seorang pria sejati
seorang lelaki yang gagah perkasa ataukah seorang manusia
rendah yang tak dapat dipercaya perkataannya ?"
Cu Hong Hong balas tertawa dingin.
"Heh..heh..heh, berhubungan dengan gembong iblis
semacam itu, tak perlu kita menuruti peraturan atau
percaya tidaknya perkataan. pencuri tua engkau tak usah
turut campur "
"ibu mertua, saat ini adalah saat yang bagaimana,
keadaan pada saat ini adalah keadaan yang bagaimana ?
masa engkau masih akan melanjutkan percekcokan yang
sama sekali tak ada gunanya ini?"
Mendengar perkataan itu diucapkan dengan kata2 yang
tegas dan serius, Cu Hong IHoog tidak berani melakukan
tubrukan lagi, ia segera menghentikan gerakan tubuhnya
dan berdiri membungkam.
setelah suasana reda, Sun Han siang pun berkata.
"Pak-ji. apakab engkau merasa punya keyakinan untuk
menangkan pertarungan ini?"
"Bagi diriku hanya tahu kaUm lurus tak bisa hidup
berdampingan dengan kaUm sesat, siapa menang siapa
kalah hanya bisa ditentukan dalam suatu pertarungan, aku
tak berani mengatakan yakin atau tidak"
Malaikat raksasa Loo-liang-jen selamanya makin kagum
dan tunduk kepada Lam-kong Pak, pada waktu itu dia
segera berpikir dalam hatinya:
"Perduli apakah sau-ya dapat menangkan pertarungan ini
atau tidak. yang jelas gembong iblis tua bangka ini bukanlah
manusia sembarangan, apa salahnya kalau aku peras dulu
tenaganya sehingga kemampuannya dalam pertempuran
nanti jauh berkurang?"
Apa yang dipikirkan segera dilakukan, habis berpikir
sampai disitu oraog she Loo ini segera membentak keras.
"Hey iblis tua sambutlah dahulu seratus buah pukulan
dahsyat dari aku Loo-tua"
Belum habis dia berkata dengan menghimpun segenap
kekuatan tubuh yang dimilikinya ia lancarkan satu pukulan
dahsyat kearah depan-Kakek ombak menggulung tertawa
dingin, ejeknya:
"IHeeeh... heehh.. heeehh kendatipun kalian hendak
melakukan sistim roda berputar untuk menghadapi kami,
aku tak akan ambil perduli. .. Hmm akan kulihat sampai
dimanakah kemampuan yang kau miliki"
"Blaamm. ." benturan keras terjadi diangkasa, tubuh Loo
Liang-jan yang tinggi besar terdorong mundur sejauh lima
langkah lebar kebelakang, sebaliknya kakeK ombak
menggulung sendiri terdorong mundur sejauh satu langkah.
"Loo-tua cepat mundur kebelakang" bentak Lam-kong
Pak dengan nada keras.
Loo Liang-jan tidak mau mendengarkan seruan itu,
sekali lagi badan-nya menerjang maju kedepan-..
"Bluum bluum, bluum" secara beruntun ia lancarkan tiga
pukulan berantai, debu dan pasir beterbangan bumi
bergoyang keras, badannya terdorong mundur sejauh enam
langkah sebelakang dengan sempoyongan.
Loo Liang-jan sudah tersohor memiliki watak seperti
kerbau sebelum mampus ia tak tahu apa artinya jera, sekali
lagi tubuhnya menerjang kedepan dan secara beruntun
melepaskan pukulan berantai.
Kakek ombak menggulung yang menghadapi keadaan
tersebut lama kelamaan jadi naik pitam juga dia himpun
tenaga dalamnya hingga mencapai sepuluh bagian,
kemudian sambil membentak keras telapaknya didorang
kemuka melepaskan satu pukulan yang dahsyat.
"Blaaamm.... Duuk" ditengah benturan keras yang
menggelegar diangkasa tubuh Loo Ling-jan terpental sejauh
satu tombak lebih dari tempat semula dan hampir saja
roboh terjungkal keatas tanah.
Dari kesempurnaan dan keampuhan tenaga dalam yang
diperlihatkan pihak lawan itu dengan cepat semua jago dari
kalangan putih telah menyadari bahwa selain Lam-kong
Pak seorang Siapapun yang ada dalam gelanggang pada
saat ini tidak akan mampu menghadapi Kakek ombak
menggulung.
Dengan satu lompatan lebar Lam-kong Pak meluncur
kedepan dan berdiri tegak tepat dihadapan Kakek ombak
menggulung, serunya:
"Hey iblis tua, kalau engkau menganggap kemunculanku
pada saat ini akan merugikan dirimu. maka aku akan
memberi kesempatan bagimu untuk beristirahat serta
memulihkan dahulu tenaga dalammu. aku tak sudi mencari
keuntungan dengan cara semacam ini"
Ucapan tersebut betul2 sangat tajam dan lihay, harus
diketahui bahwa belakangan ini Lam-kong Pak sudah
banyak belajar menggunakan akal untuk mengibuli
lawannya, pemuda sadar selama Seseorang masih
melakukan perjalanan dalam dunia persilatan- maka sering
kali disamping menggunakan tenaga, otakpun harus
digunakan pula, sebab seringkali hanya mengadalkan ilmu
silat belaka hanya akan merugikan diri sendiri, apa lagi
menghadapi manusia sebangsa sampah masyarakat yang
tidak mau tahu akan peraturan, sama halnya dengan
memetik khiem dihadapan kerbau dungu.
Kakek ombak menggulung sendiri. kendatipun ia tahu
bahwa posisi lawan jauh lebih menguntungkan daripada
keadaannya, namun bagaimana pun juga dia harus berlagak
jadi seorang pria sejati, mendengar perkataan itu sambil
tertawa dingin segera ujarnya:
"Heeeh... heeeh... heeehh... sekalipun posisimu jauh
lebih menguntungkan daripada diriku, akupun masih
mampu untuk menjagal dirimu,.. Hem. kalau tidak percaya
silahkan saja untuk mencoba"
"Kalau memang begitu andaikata engkau sudah
menderita kekalahan nanti janganlah mengatakan kalau
kemenangan yang kuperoleh tidak adil " ejek Lam-kong Pak
sambil tertawa dingin-
Kakek ombak Menggulung teramat gusar. dengan
menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya dia
lepaskan satu babatan dahsyat kearah depan, angin pukulan
bagaikan ombak dahsyat yang menggulung setinggi bukit
menggulung kedepan dan menekan batok kepala sianak
muda itu.
Lam-kong Pak sama sekali tidak berani bertindak ayal
menghadapi serangan pihak lawan yang begitu dahsyat,
dengan cepat ia menggerakkan hawa murni bayi saktinya
keseluruh badan tanpa menyemburkan bayi saktinya keluar
dari ubun2nya ia balas menyerang dengan sebuah jurus
serangan dari ilmu Payung sengkala.
Dalam melepaskan pukulan yang maha dahsyat kali ini
tenaga dalam yang dipergunakan sama sekalijauh berbeda
dengan keadaan pada umumnya begitu hebat dan
mengerikan pukulan itu ibaratnya terjadi gempa bumi yang
amat dahsyat diatas permukaan tanah.
"Duuk... Blaammmmm..." benturan yang
mengakibatkan suara menggelegar kembali menggema
diangkasa kedua belah pihak sama-sama terdorong mundur
beberapa langkah kebelakang atau dengan perkataan lain
kekuatan mereka adalah seimbang.
Menyaksikan jalannya pertarungan yang sedang
berlangsung ditengah gelanggang para jago dari golongan
putih sama2 merasakan jantungnya berdebar keras sebab
mereka sangat memahami tabiat dari Lam-kong Pak,
andaikata dalam pertarungan itu ia benar2 menderita
kekalahan maka apa yang telah dijanjikan olehnya pasti
akan dilaksanakan.
oleh sebab itulah dalam pertarungan yang sedang
berlangsung pada saat ini dia hanya boleh menang dan tak
boleh kalah.
Dua orang gadis itu lebih-lebih gelisah daripada yang
lain, keringat dingin mengucur keluar membasahi seluruh
tubuh mereka, sepasang tangan dikepalkan kencang
sehingga kesepuluh jarinya menghujam telapak sendiri
dalam2, tapi mereka sama sekali tidak merasakannya .
Ratusan jurus sudah lewat tanpa terasa, namun kedua
belah pihak masih tetap bertempur dalam keadaan
seimbang, bahkan makin bertempur makin seru dan ramai.
ditengah hembusan angin puyuh hancuran kain
beterbangan memenuhi angkasa. rupanya pakaian luar yang
dikenakan kedua orang itu sudah tercabik dan terbang
mengikuti hembusan angin puyuh....
Setelah dua ratus jurus lewat, pakaian bagian atas yang
dikenakan kedua orang itu sudah hancur berantakan dan
sama sekali terlepas, sedang baju bagian bawah yang
dikenakanpun tinggal pakaian dalam belaka^
Pertarungan yang sedang berlangsung pada saat ini
benar2 merupakan suatu pertarungan sengit yang belum
pernah ditemui sepanjang masa, saking teganya kesepUluh
buah buku pada jari tangannya telah mulukai telapak dua
orang gadis itu hingga darah mengalir keluar dengan
derasnya. tapi mereka sama sekali tidak merasakannya.
Andaikata pertarungan itu tidak disertai dengan taruhan,
mungkin kedua orang gadis itu sudah tertawa geli
menyaksikan jalannya pertarungan yang dilangsungkan
dalam keadaan setengah telanjang itu, tapi sekarang.
mereka sama sekali tak mampu untuk tertawa.
Diam2 Pek-li Goog melirik sekejap kearah Sun Han
Siang, ia temukan sekujur badan perempuan itu gemetar
keras hal ini membuat hatinya sangat gelisah, tapi pencuri
sakti inipun mengerti bukan watak dari Lam-kong Pak, ia
sadar pemuda itu telah memberikan janjinya maka tak
mungkin ia bersedia mengingkarinya ditengah jalan-
Dengan suara lantang ia segera berteriak keras:
"Tua bangka yang tak tahu malu, mata keranjang kalau
sekarang juga kau sudahi pertarungan ini, mungkin
selembar jiwamu masih bisa diselamatkan, lebih baik
cepat2lah pulang kerumah sebab mumpung masih
bernyawa engkau bisa pulang membopong cucu""
Kakek ombak menggulung bukan seorang manusia yang
bodoh, dia tahu bahwa tujuan si pencuri tua itu ber-teriak2
sambil mengejek bukan lain adalah untuk mengacaukan
perhatian serta pikirannya, ia sama sekali tak ambil perduli
bahkan pura2 berlagak pilon. Melihat teriakannya tidak
manjur sekali lagi Pek-li Gong berteriak keras:
"Tua bangka yang tak tahu malu, janda kawin tujuh kali
sedang menantikan dirimu sekarang tentunya engkau sudah
tahu bukan bagaimana nikmatnya mengawini perempuan
jalang itu??"
Kakek ombak menggulung berpengalaman sangat luas ia
tak sudi mendengarkan ejekan yang sedang ditujukan
kepadanya itu sambil memusatkan perhatiannya menjadi
satu dia malah semakin mempergencar seranganserangannya.
Melihat ejekannya tetap tidak mendatangkan hasil
pencuri tua itu jadi gelisah sekali sehingga ia garuk2
kepalanya yang tidak gatal, walaupun di-hari2 biasa dia
punya banyak akal tapi sekarang dia benar2 kewalahan dan
kehabisan akaL. Akhirnya setelah ter-mangu2 beberapa
waktu lamanya ia berteriak kembali:
"Tua bangka mata keranjang Bukankah engkau paling
suka bermain cinta dengan sebangsa nenek2 tua? beberapa
hari lagi aku pasti akan mengirimkan beberapa orang nenek
tua yang sudah keriputan, berbadan bongkok dan berjalan
tertitah2 untuk suguhanmu, bagaimana setuju? setuju
bukan??...."
Kakek ombak menggulung tetap berlagak tidak
mendengar, sementara itu serangan2 yang dilancarkan
olehnya kian lama makin bertambah gencar, suatu ketika
bahkan ia berhasil mendesak Lam-kong Pak sehingga
mundur satu langkah kebelakang,
Sianak muda itu dengan cepat berusaha untuk
melancarkan dua pukulan dahsyat guna mengembalikan
posisinya itu. tapi ia gagal untuk mencapai maksudnya itu,
"Blaaamm.. blaaamm.." kecuali benturan2 dahsyat yang
menggelegar diangkasa, tidak terdengar suara pembicaraan
lagi. semua oraog berdiri dengan perasaan tegang, sebab
kian lama pertempuran berjalan makin seru,
Tiba2... Ketua perkumpulan Bulu hijau yang telah pergi
tadi kini muncul kembali membawa senjata payung
sengkala, begitu tiba ditengah gelanggang dia segera
berseru^ "Kaucu harap mundur dari sini biarlah aku yang
akan meringkus bocah muda itu."
Bersamaan dengan meluncurnya kata2 itu senjata
payung sengkalanya dengan menggunakan satu jurus yang
aneh tiba2 meluncur kedepan dan-....
"Blaamm" pukulan yang maha dahsyat itu dengan telak
bersarang diatas bahu Kakek ombak menggulung.
Peristiwa ini benar2 ada diluar dugaan orang, suasana
jadi amat gempar dan para jago dari kalangan lurus
maupun sesat sama2 berdiri terbelalak dengan perasaan tak
habis mengerti.
Tubuh Kakek ombak menggulung yang kena dihantam
segera mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula hampir saja ia jatuh tersungkur keatas tanah, darah
segar segera memancar keluar dari mulutnya. . . .
Dalam pada itu kawanan jago lihay dari kalangan hitam
maupun putih telah berdiri menjublak dengan wajah
tegang, pengkianatan memang bukan Suatu peristiwa yang
mengherankan tapi yang membuat mereka kaget dan
tercengang adalah kedua orang itu mempunyai hubungan
sebagai guru dan murid.
Sejak dahulu kala, yang muda berani melawan yang tua
merupakan perbuatan yang terkutuk. apalagi pengkhianatan
terhadap guru, perbuatan itu sama dosanya dengan anak
yang mendurhakai orang tuanya.
Kendatipun begitu. bagi Lam-kong Pak, Cu Hong Hong
sekalipun peristiwa ini bukanlah satu kejadian yang sama
sekali ada diluar dugaan, sebab mereka telah mengetahui
bahwa hubungan antara ketua perkumpulan bulu hijau
dengan kakek ombak menggulung, meskipun diluar baik
dalam kenyataan mereka tidak memiliki kesan yang baik
dalam hati masing2.
Dengan perasaan terperanjat kakek ombak menggulung
membelalakan matanya lebar2. dengan suara dalam ia
berseru^ "Kau... kau berani mengkhianati gurumu sendiri?"
Dengan suara dingin dan ketus ketua perkumm pulan
bulu hijau menjawab:
"Aku memerintahkan kepadamu untuk segera enyah dari
sini kalau tidak maka untuk selamanya engkau akan
kehilangan kesempatan untuk membalas dendam.
Heehh...heehh.,. heehh.., dengan andalkan kedudukanmu
sebagai seorang sampah masyarakat berani benar mengaku
sebagai guruku. Hmm sayang sekali engkau belum berhak
sebagai suhuku mengerti ?"
Saking gusar dan mendongkolnya paras muka Kakek
ombak menggulung berubah jadi merah membara, matanya
melotot besar bagaikanjengkol dengan suara berat
bentaknya.
"Baik, kukagumi akan kelihayanmu tunggu saja sampai
kemunculanku kembali untuk membalas dendam sakit hati
yang kuterima pada saat ini, aku bersumpah akan
mencingcang tubuhmu jadi ber-keping2"
Kepada kawanan jago lihay dari golongan sesat kembali
ia berteriak lantang: "Siapakah diantara kalian yang
bersedia mengikuti diriku untuk mundur dari sini?"
Para jago diri golongan sesat saling berpandangan tanpa
seorangpun yang buka suara, untuk beberapa saat suasana
jadi hening dan sepi, ternyata tak seorangpun yang
mengajukan diri untuk ikut Kakek ombak menggulung
mengundurkan diri dari situ.
"Haahhh...haaahhh...haahhh..." ketua perkumpulan bulu
hijau tertawa ter-bahak2,
"iblis tua, dari kejadian ini sudah cukup membuktikan
bahwa Caramu hidup sebagai manusia masih terlalu Cetek
karena keCabulanmu yang berlebih2an, tindakanmU yang
kelewat kejam dan Cara hidupmu yang kurang benar
engkau telah kehilangan simpatik dari seluruh anak buahmu
dengan keadaan SemaCam ini mana mungkin engkau bisa
memimpin orang lain-..."
Belum habis perkataan itu diselesaikan tiba2 Suma ing
tampil kedepan dan mendekati kakek ombak menggulung
dengan langkah lebar serunya dengan keras:
"Suhu, engkau tak usah putus asa, teCu bersedia
mengikuti dirimu untuk selamanya, aku tetap berpihak
kepada engkau orang tua....."
"Baik... baik...." seru Kakek ombak menggulung dengan
suara amat terharu. "bagaimanapun juga aku memang tak
salah menyayangi dirimu, anak ing pergilah mencari Janda
kawin tujuh kali Pui Kun dan mari kita perg bersama dari
sini"
"Suhu, Pui Kun adalah sebangsa manusia yang tidak
mempunyai perasaan-.." ujar Suma Ing, "dia adalah
manusia sebangsa bunglon yang pandai memutar kemudi
menurut hembusan angin, buat apa kita menggubris
manusia semaCam itu??"
"orang itu masih berguna bagi kita, engkau harus
mendengarkan perkataanku. anak Carilah dia dan kita
harus berlalu dari sini"
Baru saja Kakek ombak menggulung menyelesaikan
kata2nya mendadak terdengarlah Janda kawin tujuh kali
Pui Kun tertawa jalang dari satu tempat kurang lebih
belasan tombak dihadapannya.
Sambil tertawa terkekeh dengan nyaring perempuan itu
mengejek dengan nada sinis.
"Hiiihh..hiihhh...hiiihh.. tua bangka bermuka tebal,
kenapa engkau tidak kencing dulu disini kemudian
memakai air kencing mu itu untuk bercermin? sekalipun
semua pria yang ada dikolong langit sudah pada mampus
tidak nanti aku bisa tertarik dan jatuh hati kepadamu,
haahh.. haaah..haaah, apa lagi kamu sudah tua dan loyo
itupun paling sudah keriputan.. Huuh tidak bisa tahan
lama...."
Paras muka Kakek ombak menggulung berubah merah
padam bagaikan kepiting rebus, untuk beberapa saat
lamanya ia berdiri menjublak dan tak tahu apa yang musti
dikatakan.
Ditengah gelak tertawa yang riuh rendah dari semua jago
yang hadir ditempat itu, Pek-li Gong berteriak pula dengan
suara tinggi melengking .
"Tua bangka yang tak laku perempuan- keadaanmu pada
saat ini ibaratnya raja babi? Ti Pat Kay sedang bercermin...
orang luar orang dalam semuanya memusuhi dirimu...
Hmm mimpipun engkau tak akan pernah menyangka
bukan?"
Lam-kong Pak gelengkan kepalanja berulang kali,
terlepas dari keadaan kekek ombak menggulong yang
mendapat hinaan dan cemoohan dihadapan umum
memang sudah pantas diterima sesuai dengan dosa dan
kcsalahan yang pernah dilakukan olehnya, tapi
bagaimanapun juga Janda kawin tujuh kali benar2
merupakan seorang perempuan yang tak tahu malu.
Barusan saja ia masih berlutut sambil minta ampun
bahkan menggunakan semua keahliannya yang jalang
untuk memikat hati orang. tapi hanya beberapa saat
kemudian ia sudah berubah pikiran. bukan begitu saja
bahkan bisa2nya mengejek orang yang pernah menolong
jiwanya belum lama berselang. manusia semacam itu
memang tidak sepantasnya dibiarkan hidup dikolong langit,
sebab akhirnya toh hanya akan mendatangkan bencana
belaka bagi umat manusia.
Sementara itu janda kawin tujuh kali sambil tertawa
dingin telah mengejek kembali:
"Hey ikan kakap tua tak enak dimakan kenapa engkau
belum juga enyah dari sini? Apakah hendak menunggu
sampai pangcu yang mengusir dirimu dari tempat ini???"
Dengan penasaran dan hati mendongkol Kakek ombak
menggulung menengadah keatas lalu tertawa seram
teriaknya.
"Didalam tiga bulan mendatang aku akan suruh kalian
semua merasakan kelihayanku"
Sehabis berseru bersama Suma Ing dia segera berlalu dari
sana.
Kawanan iblis dari golongan sesat yang hadir dalam
kalangan tak seorangpun yang menghalangi jalan perginya
mereka hanya mengiringi perginya itu sambil tertawa
mencemooh.
Sepeninggalnya kakek ombak menggulung serta Suma
Ing tiba2 terdengar ketua perkumpulan bulu hijau
membentak keras: "Bekuk perempuan cabul Pui Kun"
Rupanya Janda kawin tujuh kali sudah menduga sampai
kesitu dengan cepat ia menerobos masuk diantara
kerumunan orang banyak membuat suasana jadi amat
gaduh.
Perempuan binal ini merupakan incaran dari setiap
orang, para gemboag iblis yang ada disitu sebagian besar
sudah lama mengincar perempuan tersebut. dengan
keadaan seperti itu setiap orang berusaha mendekati
perempuan itu bukan dengan maksud untuk
menangkapnya. melainkan berusaha untuk meraba dan
menggerayangi tubuhnya.
Janda kawin tujuh kali sama sekali tidak ambil perduli
akan perbuatan jahil orang banyak. justru menggunakan
kerakusan dan kelemahan tersebut ia menyusup ketengah
kerumunan orang banyak dan kabur keluar dari
perkumpulan bulu hijau.
Setelah suasana jadi reda kembali dan bayangan tubuh
janda kawin tujuh kali telah lenyap dari pandangan, ketua
perkumpulan bulu hijau alihkan sorot matanya kearah
kawanan para jago dari golongan putih, tegurnya dengan
suara keras: "Kenapa kalian masih belum juga
mengundurkan diri dari tempat ini...?"
Cu Hong Hong tertawa dingin,
"Heehh..heehh,.heehh.. dan engkau. mengapa kau belum
juga memperlihatkan paras aslimu?"
Ketua perkumpulan bulu hijau mengejek sinis.
"Huuh.. kalau kalian belum juga pergi dari sini, aku akan
segera turun perintah untuk membekuk kalian semua"
"Saudara, sebenarnya engkau ada kesulitan apa?" seru
Lam-kong Pak dengan suara lantang, "kenapa eagkau
menyaru jadi macam begitu? bukankah diantara kita tak
pernah terikat berselisihan atau dendam sakit hati, kenapa
engkau...."
Ketua perkumpulan bulu hijau menengadah keatas dan
tertawa seram, tukasnya sambil menggigit bibir.
"Dendam sakit hati diantara kita dalamnya melebihi
samudra, penghinaan dan rasa malu yang kualami selama
ini tak akan terlupakan walau sudah menurun lima
generasipun"
Setelah berhenti sebentar, bentaknya keras2. "Saudara2
sekalian, ayoh maju dan bekuk mereka"
Dalam waktu singkat be-ratus2 orang jago lihay dari
golongan sesat bersama2 menerjang maju kedepan, mereka
menyebarkan diri dan mengepung para jago kalangan lurus
dengan rapat.
Sementara itu ketua perkumpulan bulu hijau telah
mengundurkan diri kesamping. cu Hong Hong sambil
menggertuk gigi bentaknya:
"Perempuan binal, kukirim dahulu dirimu untuk pulang
keakhirat".
Dengan suatu jurus serangan yang sangat aneh dia
lepaskan satu pukulan dahsyst kedepan-
"Duukk" pukulan tersebut dengan telak bersarang didada
perempuan itu, cu Hong Hong menjerit kesakitan tubuhnya
mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan
jatuh tersungkur diatas tanah.
Cu Li Yap yang melihat ibunya dilukai musuh jadi amat
gusar, tanpa memperdulikan keselamatan jiwa sendiri ia
menerjang maju kedepan, jeritnya: "iblis tua, aku akan
beradu jiwa dengan dirimu"
Ketua perkumpulan bulu hijau sama sekali tidak
melayani datangnya serangan tersebut, dia mengebaskan
ujung bajunya kedepan membuat tubuh cu Li Yap terpental
sejauh lima enam langkah kebelakang, jelas ia sudah
mengampuni jiwa gadis itu.
Lam-kong Pak yang Kebetulan berada didekatnya segera
berkelebat maju kedepan dengan sepenuh tenaga dia lepas
Kan satu pukulan dahsyat kearah tubuh lawan-
Menyaksikan datangnya ancaman tersebut ketua
perkumpulan bulu hijau segera berkata,
"Memandang diatas wajah Sun Han Siang aku telah
berulang kali mengampuni jiwamu, ini hari jangan salahkan
kalau aku akan membuka pantangan membunuh"
"Blaammm" benturan nyaring terjadi diangkasa, tubuh
Lam-kong Pak terdorong mundur sejauh tiga langkah lebar
kebelakang sedangkan ketua perkumpulan bulu hijau sama
sekali tidak mempergunakan payung sengkalanya.
Sun Han Siang sangat menguatirkan keselamatan
putranya, dia meloncat maju kedepan dan berseru: "Engkau
adalah..."
= =000000000= =
" CEPAT pergi diri sini" bentak ketua perkumpulan bulu
hijau, "kalau sampai menunggu aku berubah pikiran, Hmm
jangan harap kalian bisa lolos dari sini barang seorangpun"
Mendadak dari tempat kejauhan berkumandang suara
gemerincingan yang amat nyaring dan tahu2 dihadapan
ketua perkumpulan bulu hijau telah muncul seorang
manusia berbaju tembaga, kepada ketua itu ujarnya:
"Jika engkau menyetujuinya aku bersedia untuk
menemani engkau dalam bertemu dengan semua orang
dalam paras muka yang asli"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar semua orang
segera sorot matanya kearah ketua perkumpulan bulu hijau,
haruslah diketahui bahwa asal-usul dari manusia tembaga
ini pun merupakan teka-teki, jika mereka bersama dia
menjumpai orang dengan paras muka aslinya maka
kejadian itu dengan tepat akan memenuhi harapan dari Sun
Han Siang serta Lam-kong Pak.
Terdengar ketua perkumpulan bulu hijau tertawa dingin
lalu berkata:
"Ehmm... pandai benar engkau bertindak sebagai
perantara. asal engkau bersedia menyerahkan jago angin
dan guntur Lam-kong Liu kepadaku. maka detik itu juga
aku akan memperlihatkan paras wajah asliku dihadapan
semua orang."
sekujur badan manusia tembaga itu nampak gemetar
keras dengan cepat ia bertanya:
"Apakah engkau mempunyai dendam sakit hati dengan
Lam-kong Liu?? boleh kah aku tahu dendam sakit hati
apakah yang sudah terikat diantara kalian berdua??"
"Maaf soal ini tak bisa kuterangkan kepadamu. tapi aku
percaya engkau bukan jago angin dan guntur Lam-kong
Liu, juga bukan Siau-yau sianseng Lu It Beng."
"sedikitpun tidak salah dan aku percaya engkaupun tak
akan mampu menebak siapakah aku?"
"Cianpwee bersedia kah engkau menunjukkan paras
muka aslimu agar bisa dikenali oleh kita semua?" teriak
Lam kong pak dengan suara lantang.
"Tak bisa." sahut manusia tembaga itu sambil
menggeleng. "kecuali ketua perkumpulan bulu hijau
bersedia memperlihatkan paras muka aslinya. kalau tidak
maka aku akan mudah tertipu."
Lam-kong pak segera enjotkan badan dan laksana
sambaran kilat menyambar topi baja yang menutupi wajah
orang itu.
Manusia tembaga itu sama sekali tak menduga kalau
Lam-kong Pak bakal melancarkan serangan secara tiba2,
untuk berkelit sudah tak sempat lagi dan nampaknya kedok
orang itu bakal segera terbongkar.
Siapa tahu disaat yang paling kritis itulah tiba2 ketua
perkumpulan bulu hijau dengan gerakan tubuh bagaikan
sambaran kilat telah menerjang maju pula kedepan dengan
satu jurus serangan yang sangat aneh ia ancam tekukan
sikut pemuda itu.
Lam-kong Pak merasa terperanjat bercampur heran- ia
tak berani menyambut cengkeraman tersebut, dengan
cekatan badannya mundur tiga langkah kebelakang untuk
menghindarkan diri.
Tindakan dari ketua perkumpulan bulu hijau itu sama
sekali diluar dugaan semua orang dan membuat para jago
berdiri terperangah, dari tindakan tersebut sudah jelas
terihat bahwa ketua perkumpulan bulu hijau tidak ingin
kalau sampai kedok manusia tembaga itu ketahuan, sebab
dengan diketahuinya jejak orang itu kemungkikan besar
diapun akan membongkar rahasia asal usul dari ketua
perkumpulan bulu hijau.
Rupanya teka-teki yang menyelubungi asal usul mereka
berdua saling berhubungan satu sama lainnya, asal salah
seorang diantara meteka ketahuan jejaknya maka tidak
susah untuk menebak yang lain-Sementara itu ketua
perkumpulan bulu hijau sambil tertawa dingin telah
mengancam kembali:
"Heeeh heeeh heeeh... sebenarnya kalian mau pergi dari
sini atau tidak??" Sambil mengancam senjata payung
sengkalanya direntangkan dan siap untuk turun tangan.
"Bukankah engkau bersikeras hendak mendapatkan jago
angin dan guntur Lam-kong Liu?" bentak Lam-kong pak
dengan keras, "Aku adalah putranya. kalau kau bisa
mendapatkan diriku maka sama artinya telah mendapatkan
ayahku. tunjukkan dahulu Wajah aslimu, kemudian aku
akan pergi mengikuti dirimu tanpa membantah."
"Tidak orang yang kuinginkan bukan engkau tapi Lamkong
Liu pribadi, sekarang kalian tak usah banyak bicara
lagi. jika masih membandel dan tidak mau mengundurkan
diri dari sini maka jangan salahkan kalau aku akan
melakukan pembantaian secara besar2an-"
Sementara para jago masih berdiri dengan perasaan
ragu2 untuk kesekian kalinya. Ketua perkumpulan bulu
hijau telah membentak keras: "Serbu"
Ratusan orang pria kekar dan jago lihay golongan sesat
ber-sama2 gerakkan senjata dan menerjang kedepan-
Kali ini Lam-kong Pak benar2 sudah dipengaruhi hawa
amarah, diam2 dia salurkan hawa murni bayi saktinya
kedalam seluruh tubuh, kemudian senjata tanduk naga
saktinya diloloskan dari dalam sakunya.
Terdengar Sun Han Siang dengan nada sedih telah
berkata:
"Secara lapat2 aku sudah dapat menduga siapakah
engkau yang sebenarnya dapatkah kau memandang diatas
wajahku dan lepaskan anak Pak..,.??"
cu Hong Hong yang berada disampingnya sambil ketawa
segera mengejek:
"Heeeh hh..heeehh..heeehh...tentu saja ia bersedia
melepaskan bocah Pak dengan begitu saja demi engkau
bagaimana beratpun syarat yang kau ajukan pasti akan
disetujui olehnya..."
Ketua perkumpulan bulu hijau terpengaruh, untuk
beberapa saat lamanya ia tak tahu apa yang musti dilakukan
olehnya.
Lam-kong Pak sendiri tak ingin terlalu banyak
membuang waktu, dengan suara dalam ia berseru,
"Lebih baik persoalan yang tak ada gunanya tak perlu
dibicarakan labih dahulu. ayoh kita adu kepandaian dan
coba lihat siapakah yang lebih unggul diantara kita berdua."
Sambil berkata senjata tanduk naga saktinya dibabat
kemuka diiringi deruan angin puyuh yang memekikkan
telinga, begitu cepat dan dahsyatnya serangan tadi, dalam
waktu singkat seluruh batok kepala musuhnya sudah berada
dalam kurungannya.
Ketua perkumpulan bulu hijau merentangkan senjata
payung sengKalanya, dengan gerakan Tiang-hong-koan-jit
atau bianglala menutupi sang surya, ia sambut datangnya
ancaman tersebut.
"Taaggg..." letusan bunga api berhamburan diangkasa,
kedua belah pihak sama2 tergetar mundar dua langkah
Kebelakang. ini membuktikan bahwa posisi Lam-kong Pak
sama sekali tidak berada dibawah angin.
kendatipun begitu, ketua perkumpulan bulu hijau sendiri
tidak menggunakan seluruh tenaganya dalam bentrokan
tersebut. rupanya ia masih ada perasaan belas kasihan
terhadap lawannya ini.
Setelah terjadinya bentrokan tersebut, kepercayaan Lamkong
Pak pada kekuatan sendiri semakin berlipat ganda. ia
segera mengembangkan permainan ilmu dari payung
sengkala untuk saling berebut menyerang dengan pihak
lawan, ia berusaha melontarkan serangan2nya yang paling
ampuh untuk melumpuhkan pertahanan lawan-
Sementara itu para jago lainnya dari kalangan lurus telah
terlibat dalam pertarungan sengit melawan para jago lihay
dari perkumpulan bulu hijau, hanya manusia baju tembaga
seorang yang tetap berpeluk tangan sambil menonton
jalannya pertarungan itu dari sisi kalanganRatusan
jurus kemudian, posisi Lam-kong Pak mulai
terdesak dibawah angin. itupun disebabkan perasaan belas
kasihan dari ketua perkumpulan bulu hijau yang tidak
menyerang dengan sepenuh tenaga, kalau tidak niscaya
sejak tadi pemuda itu sudah keok. Sambil bertempur sengit.
dalam hati kecilnya Lam-kong Pak berpikir:
"Untuk membuka kedoknya serta melihat wajah aslinya.
aku harus menempuh mara bahaya, kalau tidak maka
keinginanku ini tak akan terpenuhi untuk selamanya..."
Diam2 hawa murni bayi saktinya disalurkan keluar,
tatkala ingatan tersebut melintas dalam benaknya, bayi
hawa murni itu segera menorobos keluar dari
selangkangannya dan langsung menyambar batok kepala
ketua perkumpulan bulu hijau.
Ketika menyaksikan kemunculannya bayi hawa murni
tersebut, manusia tembaga yang berada disisi kalangan
menjarit kaget, agaknya ia tak menyangka kalau sianak
muda itu sudah berhasil melatih ilmu silatnya hingga
mencapai taraf sehebat itu.
Dengan suatu luncuran yang sangat cepat bayi hawa
murni itu meleset keudara dan menyambar rambut palsu
diatas kepala Ketua perkumpulan bulu hijau, tapi serangan
bayi hawa murni itu tak bisa dilanjutkan, sebab sekeliling
tubuh ketua perkumpulan bulu hijau dilindungi oleh selapis
hawa khi-kang yang amat kuat dan tebal.
Dalam pada itu, ketua perkumpulan bulu hijau telah
mendengus dingin, hawa murninya disalurkan kedalam
senjata payung sengkalanya kemudian dibabat keatas bayi
hawa murni tersebut.
Lam-kong Pak sendiri menyadari bahwa pertarungan ini
merupakan suatu pertarungan adu jiwa yang akan
menentukan mati hidup mereka, ia tidak menarik kembali
bayi hawa murni tapi sambil menggigit bibir siap menanti
datangnya serangan tersebut.
"Blaaamm..." Benturan keras menggelegar diangkasa,
daerah disekitar gelanggang terbungkus dalam suatu
pusaran angin pUyuh yang menjangkau wilayah seluas
puluhan tombak
Tubuh bayi hawa murni itu tergetar keras dan akhirnya
meleset kembali kedalam selangkangan Lam-kong Pak.
Sebaliknya pemuda itu sendiri dengan sempoyongan
tergetar mundar sejauh tujuh delapan langkah, tubuhnya
terjengkang keatas tanah dan muntah darah segar. paras
mukanya pucat pias bagaikan mayat.
Ketua perkumpulan bula hijau sendiripun tidak
memperoleh keuntungan apa2, secara beruntun ia mundur
lima langkah kebelakang, lengan kanannya hampir saja tak
dapat diangkat,
Napsu membunuh yang amat tebal melintas diatas
wajahnya, sambil menahan rasa sakit ia meleset kehadapan
lam-kong Pak. rupanya sang ketua ini sudah dibikin marah
oleh perbuatan sianak muda itu dan siap membereskan
jiwanya,
"Tahan-.." bentak manusia tembaga itu dengan suara
keras,
Tapi napsu membunuh yang ber-kobar2 telah
menyelimuti seluruh benak Ketua perkumpulan bulu hijau.
segumpal cahaya merah yang amat menyilaukan mata
segera mengurung batok kepala pemuda itu
Manusia berbaju tembaga itu membentak keras. sekuat
tenaga dia lancarkan satu pukulan kedepan.
Ketua perkumpulan bulu hijau sama sekali tidak
merubah gerakan serangannya dengan payung sengkala,
telapak kiri dengan tenaga yang tak kalah besarnya
melepaskan pula satu pukulan.
"Blaamm.." dalam benturan keras yang kemudian
manggema diudara tubuh manusia tembaga itu tergetar
mundur sejauh dua langkah kebelakang sementara serangan
dari payung sengkala itu sudah hampir mencapai batok
kepala Lam-kong Pak.
Disaat yang kritis dan gawat itulah tiba2 terdengar suara
gemerincingan nyaring berkumandang datang disusul
munculnya dua orang manusia tembaga yang ber-sama2
menyambar kearah payung sengkala itu.
Sekali lagi terjadi benturan keras yang memekikan
telinga. ditengah gelanggang dua kali dengusan berat
mengiringi robohnya dua orang manusia tembaga itu keatas
tanah, sekalipun tenaga gabungan kedua orang itu cukup
ampuh namun mereka masih tak mampu untuk
menghadapi serangan payung lawan, setelah tebanting
keatas tanah. badan mereka masih harus bergelinding
sejauh dua tombak lebih dahulu sebelum akhirnya jatuh tak
sadarkan diri.
Lam-kong Pak sendiri walaupun nyaris menemui ajalnya
diujung senjata lawan, rasa kaget yang dialaminya pada
saat itu sukar dilukiskan lagi dengan kata2, tanpa
menggubris diri ketua perkumpalan bulu hijau lagi ia
langsung mendekati dua orang manusia tembaga yang
terpental jauh itu.
Siapa tahu cepat gerakan tubuhnya ketua perkumpulan
bulu hijau lebih cepat lagi bahkan sampai manusia tembaga
yang lain-pun masih terlambat setindak. dalam sekali
enjotan badan ketua perkumpulan bulu hijau telah
meluncur kesamping dua orang manusia tembaga itu dan
siap mencengkaram tubuh mereka.
"Tahan..." bentak Sun Han siang sambil melancarkan
beberapa pukulan dan meluncur kemuka.
Sementara Ketua perkumpulan bulu hijau masih berdiri
terperangah, manusia tembaga yang lain telah
menggunakan kesempatan baik itu sebaik2nya, ia
menyambar kemuka dan sambil menghimpit dua orang
rekannya dengan cepat kabur dari situ. "cepat kejar" bentak
Sun Han Siang.
Dia segera mengajak cu Hong Hong untuk mengejar
manusia tembaga itu dan lari keluar dari ruangan markas
besar perkumpulan bulu hijau.
Tampaklah manusia tembaga itu sambil mengempit dua
orang rekannya sedang kabur dengan Cepatnya ditempat
kejauhan-
"cianpweee, engkau hendak kabur kemana...?" teriak
Lam-kong Pak dengan suara keras, "pada saat ini kaum iblis
dan manusia sesat malang melintang dikolong langit,
sedang kaum pendekar dan golongan putih terdesak dan
selalu terdesak bahaya. Kita sudah sepantasnya bersatu
padu untuk menumpas bibit bencana bagi umat persilatancianpwee
kenapa engkau masih terus menerus
menyembunyikan diri??"
Manusia tembaga yang kabur didepan tetap tidak
menggubris ucapan tersebut, bahkan larinya semakin cepat
lagi.
Sun Han Siang dengan suara keras segera berteriak:
"Lam-kong Liu... Lam-kong Liu... benarkah engkau
begitu tega hati.--?? mengapa engkau tidaK memperdulikan
kami berdua??"
orang itu masih tetap membungkam dalam seribu
bahasa, ia tidak menggubris teriakan orang2 dibelakangnya,
sambil mengempit dua oraag rekannya ia kabur terus
kedepan.
Lam-kong Pak segera mengerahkan segenap kekuatan
yang dimilikinya untuk melakukan pengejaran, dalam
beberapa kali loncatan saja dia berhasil melampaui
manUsia tembaga itu dan menghadang jalan perginya.
"cianpwee engkau hendak lari kemana lagi?" bentaknya.
Dengan hati terperanjat orang itu menghentikan gerakan
tubuhnya, tiba2 ia membentak keras:
"Lihat senjata rahasia..."
Lam-kong Pak terkecoh oleh bentakan itu, dia tidak
sempat berpikir bahwa orang itu sedang mengempit dua
orang rekannya dalam setiap tangannya dalam keadaan
demikian mana mungkin ia bisa melepaskan senjata
rahasia?
Ketika mendengar bentakan tersebut dengan cepat
tubuhnya berkelit lima langkah kesamping, menggunakan
kesempatan yang sangat baik itu dengan cepat manusia
tembaga tersebut kabur masuk kedalam hutan belantara.
Lam-kong Pak ikut menyusul kedalam hutan, tapi hutan
itu sangat lebat dan banyak semak2nya bahkan setiap
batang pohon mempunyai dahan yang besarnya bukan
kepalang, dalam waktu singkat ia sudah kehilangan jejak
orang itu.
Sun Han Siang telah menyusul kesana pula, tapi
bayangan tubuh manusia tembaga itu sudah tak tampak
dalam penglihatan.
"lbu." kata Lam-kong pak kemudian. "mari kita berpisah
dan mencari jejaknya disekitar tempat ini, aku rasa mereka
pasti belum meninggalkan hutan ini, kita harus berhasil
menemukan mereka bertiga, sebab dua orang manusia
tembaga yang lain telah menderita luka dalam yang sangat
parah..."
"Baik mari kita memisahkan diri...."
Dalam keadaan terburu2, Lam-kong Pak tidak sempat
menyapa kedua orang gadis itu lagi, ia segera menyusup
kedalam hutan dengan cepatnya, ketika mengejar sejauh
setengah li tampaklah hutan itu kian lama kianjadi gelap
dan tak nampak sesosok bayangan manusiapun disana.
Akhirnya sianak muda itu menghentikan langkah
kakinya dan kerahkan tenaga untuk memeriksa gerak gerik
disekitar tempat itu.
Secara lapat2 ia mendengar ada suara orang sedang
berbicara, namun ia tak sempat menangkap apa yang
sedang mereka bicarakan sebab jaraknya terlampau jauh.
Dengan langkah yang sangat berhati2 ia meneruskan
perjalanannya mendekati asal suara tadi, kurang lebih dua li
sudah dilewati namun hutan tersebut belum juga sampai
ujungnya, sementara suara pembicaraan kian lama
terdengar kian jelas.
Saat ini ia dapat mengenali salah satu suara pembicara
sebagai suara dari ketua perkumpulan bulu hijau sedang
yang lain mirip sekali dengan suara manusia tembaga yang
membawa kabur dua orang rekannya tadi.
Satu ingatan berkekebat dalam benak Lam-kong Pak ia
semakin ber-hati2 lagi mendekati tempat pembicaraan itu
dan sekarang secara lapat2 ia dapat melihat dua sosok
bayangan tubuh yang sedang berdiri saling berhadapan
pada jarak beberapa tombak dihadapannya. Terdengar
manusia tembaga itu sedang berkata:
"Mengenai soal perselisian dan sengketa yang terjadi
dimasa lampau aku mengetahuinya paling jelas dalam
peristiwa ini engkau tak dapat menyalahkan Lam-kong Liu"
"Hmm.. jadi kalau begitu engkaupun bukan orang luar"
seru ketua perkumpulan bulu hijau dengan suara dingin.
"sebenarnya siapakah engkau?? darimana kau bisa tahu
akan perselisihan yang terjadi diantara kami dimasa silam?"
Sambil tetap mengempit dua orang rekannya, manusia
tembaga itu menjawab dengan suara dalam:
"Tentang soal ini maaftah jika aku tak bisa menerangkan,
tapi aku benar2 bermaksud baik, apabila engkau bisa
berpikiran lebih terbuka, marilah kita berempat sama2
melepaskan kedok masing2 dan bertemu dengan muka
aslinya, dari peperangan kita beralih menjadi perdamaian"
"Tutup mulut" bentak ketua perkumpulan bulu hijau
dengan suara keras, "karena peristiwa ini aku telah
menderita selama puluhan tnhun lamanya, aku baru puas
jika telah membinasakan Lam-kong Liu dengan tanganku
sendiri usahamu yang licin dan pakai akal2an itu bakal siasia
belaka...."
Sambil berkata per-lahan2 dia maju kedepan, ia sudah
siap untuk melepaskan serangannya.
Manusia tembaga itu tampak terkesiap dan mundur
kebelakang dengan perasaan kaget.
Lam-kong Pak yang bersembunyi disekitar tempat itu tak
dapat berdiam diri lebih jauh, sambil tertawa dingin ia
segera melayang keluar dari tempat persembunyiannya.
"Saudara?" serunya dengan suara lantang, "engkau selalu
mengatakan tak akan melepaskan ayahku sebenarnya apa
sebabnya?? kalau engkau tidak mau menerangkan lebih baik
kita langsungkan pertarungan sengit ditempat ini"
Ketua perkumpulan bulu hijau tertawa dingin,
"Heehhh... heeehh... heehhh... kalau aku ada niat untuk
membinasakan dirimu, engkau sibocah cilik tak akan bisa
hidup sampai ini hari... mengerti?"
"Aku tak sudi menerima kebaikanmu itu, kalau engkau
tidak bersedia melepaskan sikapmu yang bermusuhan
dengan ayahku lebih baik kita adu kekuatan untuk
menentukan siapa yang lebih unggul diantara kita "
Ketua perkumpulan bulu hijau tertawa seram^.
"Haaahh-haaahh-haaahhh... jika engkau bisa mati tanpa
penasaran aku akan memenuhi keinginanmu itu"
Sambil berkata ia menggantungkan kembali senjata
payung sengkalanya keatas pundak lalu pasang kuda2 siap
bertempur, rupanya ia tidak ingin mencari kemenangan
dengan andalkan benda mustika dari dunia persitatan itu.
Lam-kong Pak sendiripun segera menyimpan kembali
senjata tanduk naganya. lalu pasang kuda2 siap menerima
serangan-
Pertarungan sengit bakal berlangsung, nafsu mensbunuh
yang amat tebal menyelumuti seluruh hutan tersebut.
Disaat suasana jadi tegang dan pertarungan hampir
berlangsung tiba2 manusia tembaga itu berseru keras.
"Eeei bocah cilik, engkau tak usah begitu tahu diri, lebih
baik jangan engkau campuri urusan ini "
"Maksud baik cianpwee biarlah kuterima didalam hati
asal engsku bersedia memperiihatkan paras aslimu. maka
akupun akan sudahi persoalan sampai disini.
orang itu merasa serba salah, untuk beberapa saat
lamanya ia membungkam dalam serlou bahasa,
Melihat orang itu berdiam diri, Lam-kong Pak berkata
lagi:
"Kalau memang engkau merasa keberatan, lebih baik
jadilah saksi bagi pertarungan kami berdua"
Lam-kong Pak telah bertekad untuk membongkar kedok
yang menyelubungi paras muka ketua perkumpulan bulu
hijau itu, dia tak ambil perduli resiko yang harus dipikul
olehnya, setelah mengucapkan kata2 tersebut ia bersiap
siaga melakukan serangan-Tiba2 ujarnya lagi kepada
manusia tembaaga itu:
"cianpwee, menggunakan kesempatan yang sangat baik
ini sembuhkanlah luka dalam yang diderita dua orang
rekanmu aku perCaya masih mampu untuk bertahan
sampai lima ratus gebrakan"
"Tak usah, aku sudah memberi obat kepadanya. dalam
tiga lima jam mendatang lukanya tak akan memburuk. aku
harus bertindak sebagai saksi dalam pertarungan yang akan
kalian langsungkan"
Lam-kong Pak tidak banyak bicara lagi.. sepasang
telapaknya disilangkan didepan dada dengan ilmu Sanghao-
it-ciang-hoat laksana kilat dia lepaskan tiga buah
pukulan berantai dengan dasar tenaga dalam yang
sempurna dalam tubuh pemuda itu ditambah kasiat dari
buah merah yang dia salah makan cairan empedu dari naga
sakti yang dia minum serta peroleh tambahan tenaga dari
tiga sosok bayi hawa murni, bukan saja kekuatan tubuhnya
telah mencapai seperti enam puluh tahun hasil latihan
bahKan tanpa sadar semua kekuatan itu telah membentuk
suatu semangat juang yang luar biasa.
= OOOO^^OOOO= =
MESKI pun ilmu pukulan Sam-hao-it ciang- hoat yang
berhasil diciptakan olehnya tidak termasuk suatu
kepandaian yang sangat ampuh dikolong langit tapi setelah
dimainkan sendiri olehnya bukan saja kekuatan tenaganya
maha dahsyat bahkan memancarkan suatu wibawa yang
membuat orang jadi segan.
Ratusan jurus kemudian kedua orang itu mulai
bertempur sambil bergerak kian kemari, sekilas pandangan
tampaklah serangan yang dilancarkan kedua orang itu seolah2
tidak bersungguh hati bahkan mendatangkan
perasaan yang melihat, walaupun begitu manusia tembaga
itu adalah seorang ahli silat paras mukanya tampaklah kian
lama kian bertambah serius.
Walaupun pertarungan itu tidak mengejutkan hati
bahkan nampak enteng dan ringan, namun daun2 pohon
Siong yang ada disekitar gelanggang pertarungan ternyata
pada berguguran keatas tanah, dalam waktu singkat diatas
permukaan tanah telah tertumpuk daun pohon Siong
sampai beberapa cun tebalnya.
Lam-kong Pak dengan mainkan serangkaian ilmu
pukulan Sam-hao-it- ciang- hoat, walau pun berhasil
mempertahankan diri sampai dua ratus gebrakan lebih, tapi
selewatnya itu ia mulai terdesak di bawah angin memaksa
sianak muda itu mau tak mau terpaksa harus mengeluarkan
ilmu sakti payung sengkala.
Ketua perkumpulan bulu hijau sendiripun
menggunakanjurus2 serangan aneh untuk melayani
pertarungan itu.jurus serang yang dipergunakan olehnya
mirip sekali dengan jurus pukulan dari ilmu payung
sengkala. tapi dalam kenyataan mempunyai gerakan yang
lain dari pada yang lain, membuat orang sukar untuk
meraba arah tujuannya.
Kedua orang itu sama2 mengutamakan kecepatan dan
kemantapan untuk mengimbangi kecepatan lain, kedua
belah pihak sama2 bertempur tanpa menimbulkan desingan
suara, mereka sama2 mempunyai jalan pikiran yang sama
yakni tidak mengharapkan kedatangan Sun Han Siang
ditempat itu sehingga mengganggu jalannya pertarungan
tersebut.
oleh sebab itulah, lima ratus gebrakan kemudian kedua
belah pihak mulai penat dan napasnya mulai ter-sengkal2,
mereka telah mengerahkan sisa tenaga yang dimilikinya
untuk meneruskan pertarungan tersebut.
Sementara itu. walaupun manusia tembaga yang
bertindak sebagai saksi merasa sangat gelisah. namun tidak
leluasa baginya untuk turut serta dalam pertarungan ini,
sebab ke dua belah pihak sedang melangsungkan suatu
pertarungan yang adil dan seimbang, jika ia sampai turut
campur maka salah satu pihak pastt akan merasa tak senang
hati.
Tujuh ratus jurus sudah lewat tanpa terasa, kedua belah
pihak telah saling bertempur hingga hampir dua jam
lamanya, dengusan napas yang memburu kedengaran
makin lama semakin keras. bahkan keringat sebesar kacang
kedelai mulai membisahi jidat masing2.
Hal itu menunjukkan bahwa pertempuran sudah
mencapai pada puncaknya. siapa menang siapa kalah siapa
mati siapa hidup akan segera ditentukan dalam dua ratus
gebrakan berikut ini.
Kedua belah pihak sama2 berusaha untuk mencapai
kemenangan bagi pihaknya sendiri, semua sisa tenaga yang
dimilikinya dikerahkan keluar... bentrokan2 nyaring
berkumandang tiada hentinya..
Kedua orang sama2 membentak keras. sekuat tenaga
mereka lepaskan satu pukulan dengan tenaga penuh.,.
"Blaaamm... " desingan nyaring menggelegar diangkasa.
pusaran angin berpusing menggulung diseluruh gelanggang
beberapa batang pohon besar yang tumbuh disekitar tempat
itu pada tumbang keatas tanah dengan menerbitkan suara
keras, dalam benturan itu kedua belah pihak terdorong
mundur sampai satu tombak lebih dengan tubuh
sempoyongan. Manusia tembaga itu segera berseru dengan
suara dalam:
"Aku rasa pertarungan sudah cukup berlangsung seru.
sekarang kalian boleh berhenti bertempur"
Tapi kedua orang itu sama-sama tak mau mengalah
ataupun menyudahi pertarungan itu. dalam hati masing2
mempunyai suatu kepercayaan yang meyakinkan hati
mereka. siapapun diantara mereka berdua tak ada yang
memiliki kepandaian lebih lihay, atau dengan perkataan
lain mereka berdua sama mempunyai harapan untuk
mengalahkan lawan.
Sekali lagi kedua orang itu maju mendekat dengan
langkah yang amat lambat, kemudian sambil membentak
keras kedua belah pihak saling melepasksn ber-puluh2 buah
pukulan berantai dengan menggunakan segenap kekuatan
yang mereka miliki...
"Blaaamm... blaaamm.." benturan keras bergetar
memekikkan telinga, kedua orang itu mundur lima enam
langkah kebelakang dengan sempoyongan, paras muka
mereka berubah jadi merah darah dan wajahnya nampak
menyeramkan sekali-
Melihat keadaan yang semakin parah dari kedua orang
itu. manusia tembaga tersebut segera letakkan kedua orang
rekannya keatas tanah, kemudian cdengan wajah serius
katanya: "Hey. kenapa kalian berdua masih juga tidak
hentikan pertarungan ini...??"
Sebelum ada jawaban yang diberikan tiba2 salah seorang
manusia tembaga yang berbaring diatas tanah telah
menyela:
"Pertarungan yang sedang berlangsung pada saat ini
adalah suatu pertarungan yang seimbang dan adil
biarkanlah mereka bertempur sampai selesai"
Satu ingatan berkelebat dalam benak Lam-kong Pak ia
merasa nada ucapan orang itu penuh mengandung anjuran
dan membangkitkan semangat dalam keadaan yang payah
dan kehabisan tenaga ucapan tersebut segera mendorong
kembali semangatnya untuk bertempur, sekali lagi ia
menerjang maju kedepan.
"Blaam... B la a mm... Blaammm.." benturan demi
benturan berlangsung memecahkan kesunyian tubuh kedua
orang itu bergetar keras dan mundur empat lima langkah
kebelakang akhirnya mereka sama2 roboh terjengkang
diatas tanah.
Manusia tembaga yang berdiri berpaling kearah
rekannya yang berbaring diatas tanah kemudian serunya:
"Loo-te kau."
"Engkau tak usah kuatir." jawab manusia yang ada diatas
tanah dengan nada serius, "mati hidup sudah digariskan
oleh takdir engkau gelisah tak ada gunanya"
Sementara itu mereka berdua sudah sama-sama duduk
diatas tanah, badan bagian keatas terjengkaDg kebelakang
sepasang tangan menahan diatas permukaan dan kepalanya
berputar lemas diatas bahu nafas mereka memburu
bagaikan kerbau andaikata tidak memikirkan nama baik
mungkin mereka sudah merebahkan diri untuk tidur, sebab
kedua orang itu sama2 sudah terlampau lelah
Sementara itu Lam-kong Pak dan ketua perkumpulan
bulu hijau dengan susah payah telah bangkit kembali dari
atas tanah dengan sempoyongan mereka maju saling
mendekat lalu melancarkan satu serangan-
Pukulan yang dilepaskan kali ini merupakan serangan
yang dilancarkan bersama dengan majunya sang badan
karena itu setelah kedua belah telapak saling menempel
siapa pun tak berhasil mendorong lawannya, telapak
mereka se-olah2 menempel jadi satu dan tak bisa
dipisahkan lagi.
Pertarungan semacam ini mirip sekali dengan pertarungn
tanpa aturan yang sering dilakukan oleh orang2 yang tak
mengerti akan ilmu silat bukan saja tidak pakai aturan
bahkan sangat menggelikan sekali tapi dalam kenyataan
kedua orang itu sudah mengerahkan sisa tenaganya yang
dimilikinya untuk melakukan pertarungan terakhir.
Meski pun kedua belah pihak sama2 sudah kehabisan
tenaga tapi dorongan terakhir yang dipancarkan olehnya
benar2 luar biasa angin pukulan yang tajam memancar
keluar dari balik telapak mereka begitu bebatnya pusingan
angin puyuh membuat tiga orang manusia tembaga yang
berada disisi kalangan pun tergetar mundur sejauh beberapa
langkah kebelakang...
Tapi setelah terjadi benturan yang keras tubuh mereka
berdua sama2 mencelat sejauh satu tombak lebih tujuh
delapan depa, badan mereka terbanting keatas tanah dan
roboh terkapar, siapapun tidak menggerakan tubuh lagi
bahkan napaspun bampir saja ikut berhenti.
MANUSIA tembaga yang berdiri disisi kalangan itu
menjerit kaget dan siap maju kedepan, tapi sebelum
perbuatan itu dilakukan tiba2 manusia tembaga yang duduk
diatas tanah itu berkata:
"Saudara, aku minta engkau menahan diri dan jangan
melakukan suatu apapun terhadap diri mereka, sekarang
engkau tak boleh maju kedepan-"
"Apakah engkau tega menyaksikan ia mati dalam
keadaan yang mengenaskan..?" tanya orang itu dengan
wajah serius.
"Sekalipun mati diapun akan mati dengan gagah dan
terhormat, kematiannya pasti akan menggemparkan seluruh
kolong langit, kenapa engkau musti gelisah??"
Meskipun diluaran ia berkata begitu, namun kain hijau
yang menutupi wajahnya telah basah oleh air mata.
suarapun bertambah jadi agak parau.
Kemurungan dan kesedihan yang tebal menyelimuti
seluruh hutan, membuat suasana yang sunyi terasa semakin
menyeramkan.
Tiba2 dua orang yang berbaring diatas tanah mulai
merangkak bangun dengan susah payah, Dengan suara
kagum manusia tembaga yang berdiri itu segera berseru:
"Loo-te. ketajaman matamu benar2 mengagumkan...."
"Heng-tay tak usah memuji diriku" sahut manusia
tembaga yang duduk ditanah. "bila tiada perubahan yang
lain dalam bentrokan yang terakhir itu kedua orang tersebut
pasti sudah menggunakan tenaga kelewat bataS jika begitu
maka mereka akan mati karena kehabisan tenaga..,."
Dalam pada itu ketua perkumpulan bulu hijau maupun
Lam-kong Pak telah bangkit kembali, tubuh mereka
sempoyongan tiada hentinya darah kental mengalir keluar
dari mulut dan hidung, bahkan telinga pun basah oleh
darah yang mengucur keluar.
Menyaksikan keadaan yang sangat mengerikan itu,
manusia tembaga yang berdiri segera berseru dengan nada
terperanjat,
"Saudara, apa gunanya engkau adu jiwa tanpa
mendatangkan hasil apa2?? lebih baik sudahilah
pertarungan itu sampai disini saja...."
Lam-kong Pak terengah-engah, tiba2 serunya:
"barang siapa berani mencampuri urusan ini. aku akan
segera memukul ubun2ku sendiri untuk bunuh diri...."
Sementara berbicara, buih bercampur darah telah
memancar Keluar dari lubang hidung dan mulutnya,
keadaan benar2 mengerikan sekali.
orang itu saking terperanjat sampai berdiri tertegun,
sudah sekian puluh tahun lamanya ia hidup dikolong langit.
tapi belum pernah menyaksikan pertarungan yang
berlangsung begitu sengitnya.
Tiba2.. terdengar suara ujung baju tersampok angn
berkumandang datang, disusul munculnya beberapa sosok
bayangan manusia yang dipimpin oleh Sun Han Siang.
Ketika perempuan itu menyaksikan keadaan dari
putranya, paras mukanya kontan berubah jadi pucat pias
bagaikan mayat, air mata jatuh berlinang membasahi
seluruh tubuhnya.
Untuk beberapa saat ia berdiri menjublak karena
kejutnya, kemudian sambil berseru sedih ia menerjang
kearah Lam-kong Pak.
Manusia tembaga yang duduk diatas tanah itu mendadak
berseru dengan suara kera:
"Kalau engkau tak ingin menyaksikan putramu dituduh
sebagai manusia pengecut yang tak berani menghadapi
kenyataan, lebih baik cepatlah mundur dari situ"
Dengan hati terkesiap Sun Han Siang menghentikan
langkan kakinya, lama sekali dia mengamati orang itu,
kemudian baru menegur: "Siapa engkau?"
"Tak usah banyak bertanya." jawab orang itu dengan
hambar. "yang penting engkau harus segera mengundurkan
diri, jika engkau tak bersedia mendengarkan nasehatku
maka putramu akan mati dengan mata yang tidak
meram...^"
"Apakah engkau adalah Lam-kong Liu?" bentak Sun
Han Siang.
"Bukan-"
"Kalau engkau bukan Lam-kong Liu^ dengan hak dan
kedudukan apakah engkau melarang gerak gerikku??"
orang itu tertawa dingin-"Aku tidak melarang tapi
memperingatkan...."
Belum habis orang itu berbicara, tiba2 Lam-kong Pak
menempelkan telapaknya keatas ubun2 sendiri dan
mengancam.
"Ibu, aku harap engKkau bersedia memenuhi harapanku.
jika aku mati maka diapun tak akan hidup lebih jauh.
setelah kematian ini maka kakek ombak menggulung sudah
bukan merupakan suatu ancaman lagi, biarlah aku berada
dalam keadaan begini. sebab pertarungan kami berjalan adil
sekali, sekali-pun aku harus mengorbankan jiwaku demi
keamanan dunia persilatan, kematianku ini berharga sekali"
Setelah perkataan itu diutarakan keluar, semua orang
tertunduk dengan parasaan hormat dan kagum, tapi
menghadapi masalah besar yang mempengaruhi mati hidup
seseorang ini siapapun merasa tidak leluasa untuk buka
suara secara sembarangan. Hanya cu Hong Hong seorang
yang tidak mau tahu akan keadaan tersebut, lalu serunya .
"Huuh.. apa itu keadilan atau kebenaran, aku tidak
perCaya dengan kesemuanya itu.. bagaimanapun juga
mereka berdua tak boleh melanjutkan lagi pertarungan
ini...."
Sambil berseru ia segera maju kedepan dan
mencengkeram tubuh Lam-kong Pak.
Pencuri tua Pek-li Gong yang menyaksikan tindakan
perempuan itu jadi amat gelisah, dengan andaikan gerakan
yang lincah ia lompat kedepan dan segera mencubit
pantatnya keras2.
cu Hong Hong menjerit kesakitan ia segera putar badan
dan menerjang kearah pengemis tua.
"cu Hong Hong" seru Pek Li Gong cepat "Engkau tak
boleh marah kepadaku, tahukah engkau jika
cengkeramanmu itu dilanjutkan maka bagaimanakah
akibatnya?"
"Hmm engkau si tua bangka sialan benar2 membuat
hatiku jadi gemas." seru cu Hong Hong gemas, "bukan
mencubit tempat lain kenapa engkau justru mengarah
pantatku??"
"Huuh... jangan mengira pantatmu wangi, apa lagi
dihadapan banyak orang mereka akan menjadi saksi bagiku
bahwasanya aku sama sekali tak bermaksud untuk
mempermainkan dirimu..."
Bicara sampai disini pencuri tua itu segera mencium jari
tangannya yang barusan digunakan untuk mencubit lalu
sambungnya kembali:
"Waduuh... .Sudah bau belum? aku rasakan jari
tanganku berbau sebangsa belirang dan bau minyak2kan
bau sekali"
"Bajingan tua jangan mencari kata2 yang tak sedap
didengar untuk menggoda aku, hati2 aku tak akan
melepaskan dirimu begitu saja." Pek-li Gong tertawa dingin.
"IHeehhh...heeehhh..,heeehh...cu Hong Hong engkau
benar2 sudah makan nasi dengan perCuma selama puluhan
tahun. pepatah mengatakan: Kalau punya otak tidak pernah
digunakan maka apa artinya hidup seratus tahun? coba
bayangkan setelah terjadi bentrokan yang terakhir keadaan
dari Lam-kong Pak dan ketua perkumpulan bulu hijau
sama2 gawat dan kritisnya tapi itu bukan berarti bahwa
mereka sudah tak ada harapan untuk hidup. jika engkau
bersikeras mencampuri urusan ini, Hooohh-hooohhh. .
.apakah engkau masih belum paham dengan tabiat bocah
muda itu....."
"orang lain tak akan kugubris tapi bagaimanapun juga
aku tak bisa menyaksikan putriku hidup menjanda"
Begitu perkataan tersebut diutarakan keluar ketua
perkumpulan bulu hijau segera mendengus dingin tubuhnya
kelihatan gemetar agak keras.
Tingkah lakunya itu bisa diketahui oleh siapapun yang
ada didalam kalangan terutama sekali Sun Han Siang dan
ketiga orang manusia tembaga itu, mereka hanya bisa
menggeleng sambil menghela napaS panjang tiada
hentinya.
JelaS perkataan yang diucapkanoleh cu Hong Hong telah
melukai halus ketua perkumpulan bulu hijau.
"Kii... kita. kita a... boleh.. ber...bertempur lagi."
terdengar Lam-kong Pak berbisik
Hampir saja perkataan itu tak mampu diutarakan keluar
sebab buih berCampur darah mengalir keluar terus dari
mulutnya.
cu Li Yap dan Pek li Hiang jadi kalap. mereka menjerit
Sedih dan segera menerjang kedepan-
Melihat perbuatan dua orang gadis itu malaikat raksasa
Loo Liang-jan jadi amat gusar, dia rentangkan sepasang
tangannya yang lebar untuk mendesak mundur gadis itu
sampai beberapa langkah kemudian Serunya lantang:
"Jangan mengira aku Loo-tua adalah Seorang manusia
dungu, lebih baik aku berbuat salah kepada nona berdua
dari pada membuatkan kalian berdua menjerumuskan Lamkong
sau-ya sebagai seorang manusia yang tidak berbudi...."
Dua orang gadis itu sudah kehilangan pikiran warasnya
mereka menerjang tubuh Loo Liang-jan secara kalap dan
masing2 melepaskan pukulan dahsyat kearah depan.
Namun Loo Liang jan sama sekali tidak melepaskan
serangan balasan- Blaaaammm Blaamm dua pukulan amat
dahysat dengan telak bersarang diatas dada Loo Liang-jan
yang tinggi besar, tubuhnya kontan mencelat sejauh satu
tombak lebih dan muntahkan darah segar.
Dua orang gadis itu berdiri tertegun, sementara hendak
menerjang kembali kearah Lam-kong Pak terlihatlah sianak
muda itu serta ketua perkumpulan bulu Hijau sedang
menghimpun sisa tenaganya yang dimilikinya untuk saling
menyerang kembali dengan hebatnya.
"Ploookk" dalam benturan yang kemudian terjadi dua
orang jago itu sama muntahkan darah segar yang
membasahi wajah masing2, dalam waktu singkat kedua
orang itu sudah terubah jadi manusia berdarah tubuhnya
roboh terkapar diatas tanah, mereka sama sekali tak
berkutik lagi keadaannya bagaikan orang mati.
Payung sengkala yang tergantung diatas punggung ketua
perkumpulan bulu hijau terjatuh diatas tanah ditengah
hutan belantara yang gelap. benda itu memancarkan sinar
merah yang menyilaukan mata.
Suasana berubah Jadi sunyi sepi dan tak kedengaran
sedikit suarapun yang kedengaran kecuali hembusan angin
yang mengoncangkan pohon hanya dengusan napas para
jago yang bergema diatas udara, keadaan pada waktu itu
betul2 mengenaskan.
Kecuali tiga orang manusia tembaga yang masih tetap
tenang dan tidak menunjukan perubahan apapun para jago
lainnya sama2 berdiri menjublak dengan perasaan kaget
siapapun tidak berani maju kedepan untuk melihat keadaan
yang sebenarnya.
Sun Han siang berteriak sedih, meskipun tidak sampai
bersuara tapi kelihatan sekali akan kesedihan hatinya dan
kesedihan tersebut dengan cepat merambat kepada yang
lain sampai2 Pek li Gong yang dihari biasa selalu tersenyum
simpulpun tak kuat untuk menahan diri dan akhirnya ikut
mengucurkan air mata.
Dengan sempoyongan dua orang gadis itu maju kedepan
akhirnya mereka roboh keatas tanah.
Suasana ditengah gelanggang jadi amat kalut, Pek-li
Gong lari menghampiri Pek-li Hiang sedang cu Hong Hong
lari kesamping cu Li Yap. sebaliknya Sun Han Siang
lambat2 dan sangat berhati2 sekali mendekati Lam-kong
Pak.
Sambil maju kedepan diam2 ia berdoa dalam hatinya,
meskipun ia tak perCaya akan malaikat atau setan tapi
dikala seseorang sedang dirundung susah dan putus asa
maka satu2nya yang diharapkan bantuannya adalah Yang
Kuasa, dia berharap agar Thian- menaruh kasihan
kepadanya hingga satu2nya sanak yang dimilikinya itu
masih tetap hidup didunia.
Disamping itu, diapun amat membenci manusia tembaga
yang telah menghalangi jalan perginya. ia menganggap
orang itu pastilah Lam-kong Liu, ia membenci dirinya
dalam anggapan Lam-kong Liu terlalu mementingkan diri
sendiri, terlalu kejam karena ingin menjaga nama baiknya
maka dari itu ia tidak merasa sayang putranya tersiksa dan
menderita.
"Berhenti" manusia tembaga itu membentak lagi, dia
bukan lain adalah manusia tembaga yang telah
menghalangi Sun Han Siang tadi.
Kali ini Sun Han Siang tak mau mendengarkan lagi,
sekalipun andaikata ada orang yang hendak membinasakan
dirinya pada saat itu diapun tak mau mengundurkan diri.
Lam-kong pak terkapar diatas tanah secara lapat2 ia
saksikan percikan darah menodai seluruh wajahnya ia
merasakan sakit hati dan perasaannya bagaikan di-iris2
pisau.
"Berhenti..."
Bentakan orang itu dingin tegas dan nyaring jelas itu
diutarakan keluar setelah mengambil keputusan yang amat
berat.
Sun Han Siang masih tetap tidak menggubris ucapan
orang itu, namun langkah kakinya pada saat ini kian lama
kian bertambah lambat, hampir saja ia kehilangan
keberanian untuk maju kedepan-
Tapi.. bagaimanapun juga dia harus membuat terang
keadaan yang sebenarnya, dia ingin tahu apakah putranya
yang hanya satu itu masih hidup dikolong langit, ia
berharap dalam waktu yang amat singkat itu Thian- telah
bermurah hati dan tidak mengambil jiwa putranya.
"Berhenti engkau dengar tidak ucapanku itu?" bentakan
nyaring untuk kesekian kalinya bergema diangkasa.
Entah darimana munculnya hawa amarah. tiba2 sun
Han Siang meludah kearah orang itu. Manusia tembaga
tersebut sama sekali tidak menghindarkan diri, dengan
cepat ludah tersebut mampir kebawah dagunya, namun ia
tidak berusaha untuk membersihkannya. Sun Han Siang
mendengus dingin, katanya:
"Hmm engkau punya hak apa untuk mengurusi tingkah
laku dan gerak-gerikku?"
"Putramu sama sekali belum mati tapi jika engkau maju
untuk mengganggu dirinya. maka jiwanya tak ketolongan
lagi^.."
sekujur badan Sun Han Siang gemetar keras. ia segera
bertanya dengan suara dalam: "Sungguhkah perkataanmu
itu?"
"Hmmm kalau tidak percaya majulah kedepan dan
cobalah sendiri."
Tindakan tersebut ternyata manjur sekali, sekalipun Sua
Han Siang bernyali besar namun ia tak akan berani
menempuh bahaya untuk mempermainkan jiwa putranya,
untuK beberapa saat lamanya ia berdiri menjublak ditempat
semula.
Dengan suara dingin manusia tembaga itu berseru
kembali.
"Aku harap engkau segera mengundurkan diri dan
tunggu ditempat semula"
"Sampai berapa lama ia baru sadar dari pingsannya?"
"Aku bukan malaikat penolong darimana bisa tahu kalau
dia akan sadar sampai kapan?"
Sun Han Siang jadi gusar sekali. "Hmmm jadi engkau
hanya bicara secara ngawur?"
orang itu tertawa dingin.
"Heehh-heeehh-heehh... apakah aku sedang bicara ngaco
belo atau tidak tak lama kemudian engkau akan tahu sendiri
boleh kau tak mau dengarkan nasehatku berarti kamu akan
menyesal untuk selamanya "
Selama hidupnya Sun Han Siang hanya bertindak
menurut suara hati sendiri, tak sekalipun ia suka diperintah
orang, meskipun wataknya tidak sampai berangasan seperti
watak cu Hong Hong, namun diapun tak sudi bertekuk
lutut dengan begitu saja.
Tapi sekarang, demi putranya mau tak mau dia harus
bertekuk lutut, hal ini membuat perempuan itu sambil
menggigit bibir segera mengundurkan diri.
Suasana ditengah gelanggang kembali berubah jadi
hening dan sepi, dua orang gadis itu sudah disadarkan dari
pingsannya, tapi seperti orang kehilangan pikiran mereka
hanya duduk ter-manggu2 sambil memandang kearah Sun
Han Siang.
Setengah perminum teh sudah lewat, namun ketua
perkumpulan bulu hijau maupun Lam-kong Pak yang ada
digelanggang masih menggeletak tak berkutik, bahkan sama
sekali tiada tanda yang menunjukkan bahwa mereka masih
hidup,
Lama kelamaan cu Hong Hong tak kuat menahan sabar
lagi, dengan suara keras ia segera berteriak:
"Payung sengkala itu adalah benda milikku, perduli
bagaimanakah nasib kedua orang itu. pusaka dari dunia
persilatan itu sudah sepantasnya kalau diserahkan kembali
kepada pemiliknya"
Manusia tembaga itu mendengus dingin.
"Hmm engkau tak usah terburu napsu mereka masih
akan melangsung kan satu pertarungan lagi sebelum
menang kalah bisa ditetapkan.."
"Apa? mereka akan langsungkan satu pertarungan lagi?"
saking terperanjatnya Sun Han Siang sampai berdiri termagu2.
kawanan jago dari golongan putih lainnya pun tertegun,
hampir boleh dikata mereka tak perCaya dengan perkataan
tersebut.
"Apakah kalian anggap aku sedang bergurau?" seru
manusia tembaga itu.
Belum habis ia berkata, dua orang jago yang
menggeletak diatas tanah itu mulai menggerakkan tubuh
mereka, semua orang yang hadir disana saling
berpandangan tanpa mengucapkan sepatah katapun.
hampir saja mereka mengira bahwa orang itu telah
menggunakan ilmu sihir untuk mempengaruhi kedua orang
itu.
= =ooooooooo= =
KETUA perkumpulan bulu hijau dan Lam-kong Pak
yang terkapar diatas tanah bergetar tiada hentinya,
kemudian dengan susah payah bangkit dan duduk bersila
diatas tanah.
cu-li Yap dan Pek-li Hiang bersorak gembira, mereka
hendak menyerbu maju kedepan-Tapi Sun Han Siang
segera berseru dengan nada dalam:
"Mati atau hidup ditentukan oleh takdir, untuk
sementara waktu aku harap kalian suka bersabar diri"
Mendengar ucapan tersebut, terpaksa dua orang gadis itu
menghentikan gerakan tubuhnya, sementara cu Hong Hong
sendiri dengan perasaan tidak tenang garuk2 kepalanya
yang tiada gataL
Ketua perkumpulan bulu hijau telah mengetahui bahwa
payung sengkalanya terjatuh diatas tanah. tapi ia tidak
mengambilnya, sebab setelah benturan berikutnya ini
meskipun tidak sampai mati mereka harus berbaring
setengah harian lamanya. mengambil atau tidak bukan
persoalan yang penting karena akhirnya toh akan diambil
orang lain-
Ia rela benda itu diambil orang dari atas tanah. dari pada
membiarkan orang lain mendapatkannya dari tubuhnya.
Dengan sempoyongan kedua orang itu bangkit berdiri.
bagaikan orang mabuk mereka maju mundur tidak
menentu.
pada saat itulah dengan suara lantang tapi berat manusia
tembaga itu berseru:
"Pertarungan ini adalah pertarungan yang terakhir. kita
akan mengambil patokan siapa yang mundur paling jauh
dialah yang akan dianggap kalah, sang pemenang berhak
untuk mendapatkan payung sengkala tersebut."
Setelah ucapan itu diutarakan keluar, semua jago baru
merasa terperanjat. sekarang mereka baru tahu akan
maksud dari manusia tembaga tersebut. untuk
mendapatkan payung sengkala itu maka sesaorang harus
mampu menaklukan hati ketua perkumpulan bulu hijau.
Kendatipun maksud dan tujuannya adalah benar tapi
setelah terjadi bentrokan yang terakhir itu maka walaupun
mereka tak akan sampai mati paling sedikit kedua orang itu
harus berbaring selama tiga sampai lima bulan sebelum
semua tenaga dan kekuatannya pulih kembali seperti sedia
kala.
pada jarak tiga langkah, kedua orang itu sama2 berdiri
tegak. keadaan mereka sudah menyerupai setan yang
mengerikan, hawa murni sudah tak dapat dihimpun
kembali. karenanya mereka terpaksa harus saling beradu
kekuatan dengan menggunakan gerakan biasa
Perasaan hati semua orang kembali tercekat. seluruh
hutan tercekam dalam suasana yang mendebarkan hati.
Lama kelamaan Sun Han Siang tak kuat menahan
tekanan, suasana yang amat menyeramkan itu dengan suara
berat ia berkata.
"Lam-kong Liu. kalau anak Pak tidak beruntung dan
menemui ajalnya. maka sepanjang hidup aku tak sudi
bertemu lagi dengan dirimu"
Manusia tembaga itu sama sekali tidak menjawab,
seluruh perhatiannya telah dipusatkan kearah Pertarungan-
Mendadak. . . .disaat yang paling kritis itulah dari dalam
hutan terhembus lewat bau belirang yang amat tebal.
"Aduuh.. celaka" teriak Pek-li Gong dengan terperanjat.
Semua orang kaget dan sorot matanya segera jelalatan
sekeliling tampat itu.
Asap tebal yang menyelimuti sekeliling tempat itu kian
lama kian menebal, dalam waktu singkat wilayah seluas
beberapa puluh tombak sudah terkurung semua oleh asap
tersebut.
Dalam keadaan seperti itulah dari tempat kejauhan
berkumandang suara gemerisik yang amat lirih, se-akan2
ulat sutera yang sedang makan daun.
Walaupun gelagat tidak menguntungkan dan ancaman
bahaya muncul di empat penjuru. akan tetapi siapapun
tidak bergerak dari tempat semula, sebab pertarungan
terakhir dari Lam-kong Pak melawan diri ketua
perkumpulan bulu hijau ini jauh lebih penting daripada
keselamatan jiwa mereka sendiri.
Sementara itu dua orang jago tersebut per-lahan2
mendorongkan sepasang telapaknya kedepan ketika saling
menempel kedua belah pihak sama2 menggigit bibir sambil
mendengus berat, tubuh mereka bergentar keras kemudian
roboh terjengkang keatas tanah
Darah bagaikan pancuran menyembur keluar diri mulut
serta lobang hidung mereka berdua, manusia berbaju
tembaga yang duduk disisi kalangan segera bangkit berdiri
dan mengukur jarak mundur yang dilakukan oleh dua orang
itu, ternyata kedua belah pihak sama2 mundur satu langkah
kebelakang, hal ini membuktikan bahwa kekuatan mereka
adalah seimbang.
Meskipun menang kalah sukar dibedakan tapi ditinjau
dari darah yang mengalir keluar dari ketujuh lubang indera
mereka dapat dipastikan delapan puluh persen mereka tak
bisa hidup lagi.
Tiga orang manusia tembaga itu sama2
memperdengarkan helaan napas sedih lambat-lambat ketiga
orang itu menuju ketengah gelanggang.
Sun Han Siang serta cu Hong Hong tidak
memperdulikan segala sesuatu lagi, merekapun ikut
menerjang masuk ketengah gelanggang.
Tiba2 dari sekitar gelanggang yang terkurung oleh asap
tebal itu bergema datang suara keras yang amat
menyeramkan disusul seseorang berseru "Kalian semua
sudah jatuh kedalam Cengkeramanku coba kalian
periksalah keadaan disekitarmu..."
Semua orang kenal suara itu sebagai suara dari Kakek
ombak menggulung yang belum lama berselang telah
dipaksa mundur oleh ketua perkumpulan bulU hijau.
Sun Han Siang serta cu Hong Hong segera memeriksa
keadaan disekelilingnya, mereka saksikan Kobaran api telah
berkobar dengan besarnya dan menjilat setiap benda yang
ditemuinya, api mulai merambat keataS ranting pohon dan
membakar dahan pohon disekitarnya.
"Kreeseekskreeseeekk-kraak-buumm" Sebatang pohon
yang sangat besar dengan kobaran api tumbang keatas
tanah.
Jarak antara para jago yang hadir dalam gelanggang itu
dengan Lam-kong Pak berdua yang menggeletak diatas
tanah masih ada dua tiga puluh langkah jauhnya sementara
semua orang masih terperangah menghadapi kejadian yang
sama sekali tak terduga itu batang pohon tadi tepat tumbang
disisi tubuh kedua orang itu.
Disusul pohon raksasa lainnya pun ikut tumbang, kayu
terbakar menciptakan lautan api disekitar sana yang dengan
cepat mengepung kedua orang itu ditengah kalangan.
Kobaran api yang menjilat setiap benda disekitar tempat
itu dengan cepat pula merambat kesegala penjuru semua
orang merasakan dirinya seakan2 berada ditengah tungku,
pakaian mereka mulai terjilat tapi membuat suaSana jadi
kalut dan kacau balau.
Sun Han Siang sangat menguatirkan keselamatan
putranya sambil menjerit sedih ia menerjang masuk
kedalam kurungan lautan api.
Tapi empat penjuru terkurang api mereka se-akan2
berada disebuah samudra api yang tiada batasnya dalam
keadaan begitu sukar mereka untuk temukan jejak ketua
dari perkumpulan bulu hijau serta Lam-kong Pak.
Suasana menjadi kritis dan ancaman jiwa setiap saat
bakal terjadi...
pada saat itulah tiba2 muncul sesosok bayangan manusia
yang menerobos masuk kedalam kurungan api, dengan
gerakan cepat orang itu bukan lain adalah Lak-gwee-soat
salju bulan keenam Tong Hui.
Baik pakaian maupun badannya sama sekali tidak
terbakar ataupun terjilat api. namun paras mukanya telah
berubah jadi merah padam bagaikan babi panggang.
Setibanya digelanggang, ia segera berteriak keras: "Jangan
gelisah. ikuti padaku dan mari kita tinggalkan tempat ini..."
cu Hong Hong tertawa dingin.
"Heehh...heeehhh...heeehh... masa engkau tak takut
terbakar??"
"Aku mempunyai obat pemadam api tapi jumlahnya
tidak terlalu banyak" seru Tong-Hui dengan suara keras,
"karena itu terpaksa kita musti menerjang keluar dari sini
ber-sama2, kalau ketinggalan seorang saja niscaya bakal
celaka. sebab aku tak berdaya untuk menolongnya
kembali."
Semua orang percaya kalau salju bulan ke enam ini
benar2 memiliki obat anti api sebab diantara senjata
rahasianya yang ampuh terdapat pula sejenis peluru yang
disebut Ngo-luiyan-hwee-tan, bahan mepedak itu
dahsyatdaya penghancurnya karena itu dia pasti memiliki
obat anti kebakaran yang mujarab untuk digunakan setiap
saat.
Diantara rombongan para jago itu hanya Sun Han Siang
serta dua orang gadis yang tak menggubris anjuran tersebut,
mereka tidak memikirkan nasib sendiri bahkan secara nekad
malahan menerjang masuk ketengah lautan api.
Menyaksikan tingkah laku ketiga orang perempuan itu,
dengan cepat Pek-li Gong berseru kepada malaikat raksasa
Loo Liang-jan serta Siang Hong Tie:
"cepat kita Cegah tingkah laku yang nekad dari ketiga
orang itu, kita rundingkan lagi persoalan ini setelah lolos
dari kobaran api yang makin menghebat ini"
Tanpa membuang banyak waktu, Loo Liang-jan
langsung menerjang kearah Sun Han Siang yang
kesadarannya sudah makin menurun akibat keCemasan
serta kekuatirannya.
Ketika Loo Liang-jan mencapai belakang punggungnya.
pemuda itu masih belum merasakan apa2. menunggu
tubuhnya sudah tertangkap dan dikempit oleh orang she-
Loo itu, dia baru sadar. tapi keadaan sudah terlambat dan
tak bisa banyak berkutik lagi. Dengan mudahnya ia dirarik
kembali ketempat semula oleh malaikat raksasa.
Dipihak lain Pek-li Gong dengan gampang berhasil
menguasai Pek-li Hiang sedangkan Siang Hong Tie
menyeret kembali cu Li Yap.
dalam keadaan begitu tiada pilihan lain bagi para jago
untuk mengundurkan diri dari sana dengan mengikuti salju
bulan keenam Tong Hui, berangkatlah rombongan para
jago itu menerjang kearah wilayah kebakaran yang agak
tipis kobaran apinya.
Dari dalam sebuah kantung terbuat dari kulit menjangan,
Tong Hui mengambil segenggam bubuk berwarna hitam
dan segera disebarkan kearah kobaran api.. ^ceesss^
kobaran api disana seketika padam dan musnah tak
berbekas, diikuti beberapa sebaran berikutnya menciptakan
sebuah jalan kecil yang bisa dilewati rombongan para jago
itu untuk mengundurkan diri.
Begitulah, sambil menyebar bubuk obat mereka
undurkan diri dari tempat kejadian.
Kendatipun badan tak sampai terkapar atau terluka
tetapi berhubung jalan tembus itu Cuma beberapa tombak
dan lagi kedua belah sisi jalan merupakan kobaran api yang
dahsyat maka lama kelamaan terpengaruh oleh hawa panas
yang luar biasa, beberapa orang jago itu mulai pusing dan
ber-kunang2 hampir saja mereka jatuh tak sadarkan diri.
Untuk sementara waktu baiklah kita tinggalkan dahulu
rombongan para jago yarg berusaha meloloskan diri dari
ancaman kobaran dengan mendapat pertolongan dari Tong
Hui, sementara itu Lam-kong Pak dan ketua perkumpulan
bulu hijau telah sadarkan ketika batang pohon didekat
mereka kendatipun begitu sekujur badannya terasa lemah
dan sama sekali tak bertenaga untuk berbuat apa2.
Beberapa saat kemudian dengan susah payah mereka
berusaha bangkit kembali tapi akhirnya roboh kembali
keatas tanah, sementara itu pohon besar telah
bertumbangan disekitar mereka membuat kedua orang itu
sama sekali terputus hubungannya dengaa dunia luar.
Tiga otang manusia tembaga itu menjerit kaget
menyaksikan peristiwa itu dengan cepat mereka lancarkan
beberapa buah pukulan dahysat kearah kobaran api.
Tapi sayang kobaran api yang menjilat daerah disekitar
tempat itu terlalu hebat meskipun angin pukulan mereka
berhasil memadamkan sebagian kecil dari jilatan api
tersebut tapi dengan cepat kobaran api lain menutup celah
kosong itu bahkan kobaran api dari arah belakang
merambat kedepan makin cepat.
Akhirnya keadaan betul2 kritis sekali pada saat itulah
salah satu dari manusia tembaga itu menghela napas
panjang dan berseru sedih:
"Aaaai mungkin akulah yang mencelakai jiwanya..,."
Sambil berkata ia berusaha menerjang masuk kedalam
kobaran api yang sedang membara itu.
Dua orang rekannya dengan cepat bertindak. mereka
tarik lengan manusia tembaga itu kemudian sambil
menghimpit tubuhnya mereka bergerak menuju keluar
gelanggang menjauhi tempat kebakaran tersebut.
Pada waktu itu Lam-kong Pak serta ketua perkumpulan
bulu hijau yang terkepung diantara kobaran api telah putus
harapan dan tipis kemUngkinannya untuk hidup, mereka
sadar bahwa jiwa mereka telah terancam mara bahaya....
Karena putus harapan kedua orang itu tak ada yang mau
memperdulikan payung sengkala yang menggeletak diatas
tanah meskipun isi perutnya sudah terluka parah tapi
karena tenaga dalamnya masih utuh maka walaupun api
membakar disekelilig mereka namun kedua orang itu masih
sanggup mempertahankan diri.
Suatu ketika tiba2 Lam-kong Pak buka suara dan
berkata:
"SeKarang kita sudah berada dalam keadaan yang kritis
dan setiap saat keselamatan jiwa kita terancam oleh maut,
dalam keadaan demikian sudah sepantasnya kalau kita
kesampingkan semua urusan pribadi maupun perselisihan
sebelumnya bukankah begitu?"
Pada waktu itu sianak muda tersebut tak mau pikirkan
persoalan lain karena tak ada gunanya memikirkan
kesemuanya itu misalnya saja bagaimana dengan
keselamatan ibu-nya, kedua orang gadis itu serta tiga orang
manusja tembaga itu??
Sebelum ajalnya tiba, dia hanya ingin mengetahui
sesuatu yakni siapakah ketUa perkumpulan bulu hijau itu?
"Benar" terdengar ketua perkumpulan bulu hijau
menjawab, "semua perselisihan yang pernah terjadi diantara
kita memang sudah sepantasnya dikesampingkan, kita
harus berterima kasih kepada Thian- karena Beliau telah
mengatur segala sesuatunya ini buat kita"
Lam-kong Pak terperangah mendengar ucapan itu. "Apa
maksudmu?" tegurnya.
"Dewasa ini dikolong langit hanya engkau seorang yang
mampu bertarung seimbang dengan aku, dan Kita berdua
harus mati bersama ditempat yang sama pula, bukankah itu
berarti bahwa Thian telah mentakdirkan kita untuk
mengalami keadaan seperti ini? sebaliknya andaikata kita
berdua tidak mati bersama, melainkan mati bersama orang
lain, aku percaya kejadian ini pasti akan merupakan suatu
peristiwa yang amat disesalkan Sepanjang hidupku hingga
mati pun tak meram"
Batin Lam-kong Pak Sangat terpukul setelah mendengar
perkataan itu, dengan cepat sahutnya lantang:
"Benar tepat sekali pendapat orang gagah memang selalu
sama, sayang perkenalan kita berlangsung agak lambat"
"Tidak. sama sekali tidak terlambat, asal bisa bertemu
itu, namanya belum terlambat."
Lam-kong Pak menengadah keatas dan tertawa terbahak2.
Kobaran api sudah hampir menjilat tubuh mereka
berdua. tapi kedua orang itu sama sekali tak ambil perduli,
perasaan hati mereka pada saat ini hanya mereka berdua
yang memahami.
Setelah tertawa ter-bahak2 beberapa saat lamanya
keadaan luka mereka semakin parah, tubuh mereka
sempoyongan hampir roboh. Lam-kong Pak segera berkata:
"Saudara sebelum ajal kita tiba dapatkah saksikan raut
wajah aslimu??"
"Boleh saja, tapi sebelum itu aku hendak ajukan suatu
pertanyaan lebih dulu. dan engkau harus memberi jawaban
yang sejujurnya."
"Tanyalah asal aku tahu. aku pasti tak akan membuat
engkau jadi kacewa"
"Apakah engkau tahu kalau kita masih mempunyai
sedikit harapan untuk hidup?"
"Aku pikir kesempatan hidup bagi kita sudah putus,
sekalipun ada dewa atau malaikat turun dari kahyanganpun
tak mungkin bagi kita untuk meloloskan diri dari jepitan
lautan api, sebab aku tak tahu sampai berapa ribu li luasnya
hutan belantara ini"
"Memang benar seandainya kita tak punya benda
mustika dunia persilatan, sudah tentu kita dapat pejam
mata sambil menantikan datangnya kematian ..."
"Kau maksudkan payung sengkala benda mustika itu?"
"Benar dengan payung tersebut ditangan, bukan saja tak
mempan dibakar tak mungkin pula kita jadi tenggelam,
masa pengetahuan seremeh itupun tak diketahui olehmu?"
Lam-kong Pak segera berpaling kearah payung sengkala
tersebut, ia lihat cahaya merah memancar keluar keempat
penjuru, jilatan api betul2 tak dapat mendekati wilayah
disekelilingnya.
Diam2 pemuda itu merasa tercengang bercampur
kagum, sebab seandai kata tiada benda mustika itu niscaya
kobaran api telah membakar hangus badan mereka.
"Aku rasa sekarang engkau harus unjukkan wajah aslimu
" seru pemuda itu kemudian.
"Lihatlah..."
Ia sambar rambut palsunya dan segera dilepaskan dari
atas wajah. sehingga tampaklah paras muka aslinya.
Padahal bagi Lam-kong Pak raut wajah tersebut sama
sekali tidak membuat hatinya tercengang, sebab ketika
masih berada dalam markas besar perkumpulan bulu hijau
tempo hari menggunakan kesempatan dikala Loo Liang-jan
sedang bertempur melawan ketua dari perkumpulan bulu
hijau. secara lapat2 ia telah melihat pula paras muka yang
asli dari orang ini.
Sekarang dibawah sorot cahaya api yang ber-kobar2
diempat penjuru, terlihatlah nyata paras muka asli orang
itu.
Ia baru berusia lima puluh tahunan, alisnya panjang
dengan mata yang jeli, hidung mancung mulut lebar,
kecuali kerutan dahinya membawa hawa sesat yang tipis.
semestinya muka orang itu termasuk tampan dan gagah.
"Sebenarnya siapakah engkau??" sekali lagi Lam-kong
Pak menegur.
"Bukankah engkau sudah saksikan paras muka asliku??"
"Tapi sama sekali aku tak kenali dirimu, terus terang saja
kukatakan sejak dulu aku sudah tahu akan paras muka
aslimu itu"
"Kapan sih engkau pernah melihat paras mukaku??"
"Tempo hari. sewaktu engkau sedang melangsungkan
pertarungan seru melawan Loo Liang-jan dalam markas
besar perkumpulan bulu hijau"
"Hmm... aku hanya menyanggupi kepadamu untuk
periihatkan paras muka yang asli aku toh tak pernah
menyanggupi engkau untuk beritahu siapakah aku??"
"Kalau begitu bolehkah aku tahu, kenapa engkau angkat
kakek ombak menggulung sebagai gurumu??"
"oooh ... tindakanku itu sih hanya merupakan tipu
muslihat belaka, dalam kenyataan dalam ilmu silat yang dia
miliki sama sekali bukan tandinganku"
"Lalu apakah maksud tujuanmu yang sebenarnya ??"
"Untuk menyelidiki dendam berdarah yang telah
berlangsung banyak tahun berselang"
"Jadi dia adalah musuh besarmu??"
"Benar, tapi hingga detik ini aku masih belum tahu
dengan jelas "
"Apa hubunganmu dengan cu Hong Hong?"
"Jangan kau sebut perempuan loote itu lagi..." tukas
ketua perkumpulan bulu hijau dengan geram, "kalau
engkau berani mengungkap namanya lagi aku akan
tinggalkan engkau dalam kepungan lautan api seorang diri."
Lam-kong Pak mendengus dingin.
"Hmm aku memang tak ingin keluar dari dalam keadaan
hidup, engkau tak usah mengancam atau menggertak diriku
dengan ancaman semacam itu, menurut apa yang kutahu
kecuali watak cu Cianpwee agak berangasan sebenarnya dia
adalah seorang perempuan yang baik akhlaknya."
"coba ulangi lagi perkataanmu itu" seru ketua
perkumpulan bulu hijau dengan menyambar payung
sengkalanya.
Lam-kong Pak adalah seorang lelaki jujur ia tak mau
bertekuk lutut dihadapan orang lain, mendengar ancaman
tersebut dengan lantang ia berteriaK kembali: "Ia terhitung
seorang perempuan yang berhati baik"
"Blaaanmmm" ketua perkumpulan bulu hijau rentangkan
payung mustikanya, dengan suara dingin ia berseru:
"Dalam persoalan yang lain aku masih dapat bersabar
diri, tapi kalau engkau mengatakan dia adalah seorang
perempuan yang baik, maka aku tak dapat bersabar
diri....hehehe...hemm.. sekarang aku mau pergi dahulu"
"Pergilah cepat " jawab L^m-kong Pak tak kalah
ketusnya. "selama hidup aku tak akan merubah cara
berpikirKu, kalau engkau hendak merubah jalan pikiranku
maka itu berarti engkau sedang berhayal disiang hari
belong"
Ketua perkumpulan bulu hijau tertawa dingin tiada
hentinya, ujung kakinya menjejak tanah dan tubuhnya
segera meluncur kearah udara, per-lahan2 badannya
melayang diudara mengikuti hembusan angin. dimana
payung sengkalanya tiba. kobaran api segera menyingkir
kesamping dan sama sekali tak mampu merusak atau
melukai orang serta payungnya. "Hey bocah muda,
sekarang kau...."
Sebelum teriakan dari ketua perkumpulan bulu hijau
berakhir. dengan suara tak kalah kerasnya Lam-kong Pak
menukas:
"Kalau mau pergi cepatlah pergi, selama hidup jangan
harap engkau bisa merubah jalan pikiranku kalau baik
selamanya tetap baik kalau jahat selamanya tetap jahat."
Baru saja bicara sampai disitu, karena payung sengkala
telah beralih ketangan ketua perkumpulan bulu hijau, maka
kobaran api diempat penjurpun mulai merambat
kesekeliling tubuhnya.
Lam-kong Pak menggertak gigi menahan diri, walaupun
keringat telah membasahi badannya namun ia tetap
membungkam dalam seribu bahasa.
Ketua perkumpalan bulu hijau yang tubuhnya berhenti
ditengah udara jadi serba salah dibuatnya, ia tak tega
meninggalkan si anak muda itu sendirian, tapi kalau ia balik
kesisinya berarti ia telah mengaku kalah, untuk beberapa
saat lamanya jago tua itu jadi serba salah dan tak tahu apa
yang musti dilakukannya.
Tiba2 terdengar suara gemerisik yang nyaring
berkumandang datang, tampaklah kobaran api menyingkap
kesamping dan muncullah sesosok bayangan manusia.
Dengan satu gerakan tubuh yang cepat bagaikan
sambaran kilat ia menerjang kesamping tubuh Lam-kong
Pak dan sekali sambar tahu2 jalan darahnya kena
dicengkeram, orang yang barusan munculkan diri itu bukan
lain adalah Suma Ing musuh bebuyutan dari jago muda
kita.
ALWAYS Link cerita silat : Cerita silat Terbaru , cersil terbaru, Cerita Dewasa, cerita mandarin,Cerita Dewasa terbaru,Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Pemerkosaan Terbaru
{ 1 komentar... read them below or add one }
Obat Ambeien Herbal
Obat Ambeien Berdarah
Obat Keputihan
Obat Ambeien Dalam
Obat Ambeien Luar
Obat Ambeien Tradisional
Obat Ambeien Ampuh
Obat Ambeien Untuk Ibu Menyusui
Obat Ambeien Alami Tanpa Operasi
Obat Ambeien Dalam
Obat Ambeien Dokter
Posting Komentar