Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Selasa, 07 Agustus 2012

Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2-Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2-Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2-Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2-Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2-Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2


“Lebih baik bicara dulu, supaya nanti jangan ribut, silakan
Siauhiap memberi petunjuk!”
Dengan sombong Seng Cung berkata, “Aku belum pernah
menyerah pada wanita!”
“Kalau begitu aku yang akan menyerang dulu!”
Pedang digerakkan dengan jurus-jurus aneh terus
menyerang, Seng Cung dengan cepat menggunakan pedang
untuk menahan, tapi jurus Yu Bwee-nio cepat berubah, segera
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
berubah dari menusuk jadi menepis, sewaktu Seng Cung
mengikuti jurusnya, Yu Bwee-nio mengganti serangan lagi,
berturut-turut Yu Bwee-nio selalu menyerang, kedua senjata
mereka tidak ada kesempatan untuk beradu, Seng Cung pun
belum pernah membalas dengan satu jurus pun, karena dia
hanya meladeni jurus-jurus aneh, semua membuat Seng Cung
kalang kabut.
Keluarga Goan kaget, mereka sama sekali tidak menyangka
ilmu pedang perempuan itu begitu lihai, Goan Hiong terlihat
lebih tegang lagi, dia memberi petunjuk, “Jit-te tidak sungguhsungguh
menghadapi serangannya.”
Dia Toa-suheng di antara murid-murid Goan Jit-hong,
ilmunya lebih tinggi, dia sudah melihat jurus-jurus Yu Bweenio,
jurus tipuannya lebih banyak dari jurus asli, maka
jurusnya bisa berubah begitu cepat, dia memberitahu Seng
Cung, untuk melawan gerakan-gerakan tipuan harus
menggunakan jurus benar untuk mengatasinya.
Yang pasti Seng Cung mengerti apa maksud Toasuhengnya,
melihat Yu Bwee-nio menyerang dari pinggir, dia
tidak meladeninya, malah balik menyerang, tapi jurus Yu
Bwee-nio kali ini adalah jurus sebenarnya, karena kedua belah
pihak bergerak cepat, kalau tidak ada yang menghindar
kedua-duanya akan terluka, Seng Cung adalah laki-laki, masih
muda lagi, dia ingin menusuk Yu Bwee-nio sekalipun keduaduanya
akan terluka.
Yu Bwee-nio membentak, “Kurang ajar, kau harus dihajar!”
Pedang diturunkan dia melayangkan tangan, Seng Cung
mengira dia akan mengeluarkan senjata rahasia, apa lagi jarak
mereka begitu dekat, ingin menghindar tidak akan keburu,
dalam kemarahannya dia masih terus memajukan pedangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Sewaktu ujung pedang hampir mengenai lawan, dia baru
melihat ujung pedang berada di payudara kanan, bertarung
dengan perempuan itu adalah larangan pertama, maka
dengan cepat dia menarik tangannya, tapi pipinya sudah
ditampar oleh Yu Bwee-nio.
Tamparan ini sangat kuat, membuat tubuh Seng Cung
terhuyung-huyung, sewaktu dia ingin menyerang lagi, Yu
Bwee-nio sudah kembali ke tempat semula.
Goan Jit-hong membentak, “Binatang yang tidak berguna,
pergilah!”
Dari kata-kata gurunya tadi, dia sadar dia kalah,
sebenarnya sesudah ditampar dia benar-benar sudah kalah.
Seng Cung mengelus pipinya sambil berteriak, “Aku tidak
mau mengaku kalah.” Goan Hiong ikut berkata, “Jit-te ku tidak
bermain curang, karena lawan menggunakan senjata rahasia
maka dia bisa seperti itu.”
“Kapan aku menggunakan senjata rahasia? Dia tidak
terkena senjata rahasia, aku juga tidak membawa senjata
rahasia,” kata Yu Bwe-nio.
“Aku tahu tanganmu tadi mengeluarkan jurus tipuan, kalau
sedang bertarung akan membuat orang curiga dan salah
paham!” kata Goan Hiong.
“Maksudku berteriak memang aku ingin menamparnya,
mengapa dia harus dihajar karena dia terlalu kurang ajar!”
Seng Cung berteriak, “Pedangku baru keluar, sebetulnya
masih bisa keluar banyak parisai, kalau bukan karena
teriakanmu, aku tidak akan menyerang ke tempat di mana
tidak boleh diserang!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Yu Bwee-nio berkata, “Betul, kalau aku tidak berteriak, kau
akan mengganti jurus dan aku tidak bisa memukulmu,
sewaktu bertarung yang penting adalah harus mengambil
keputusan benar, kelak kalau bertemu hal seperti ini lagi kau
harus dengan tenang menghadapinya, melihat sasaran dengan
benar baru menyerang, kalau tidak, kau akan gugup, malah
kesempatan yang ada diambil oleh orang lain, memang kau
terkena tamparanku tapi kau mendapat pengalaman, maka
tamparan tadi ada nilainya.”
In Tiong-ho berteriak, “Babak ini yang kalah adalah Sengheng,
dia kalah karena kurang berpengalaman kalau Sengheng
tidak buru-buru menarik kembali pedangnya dia tidak
akan kalah, tiba-tiba menarik pedang berarti Seng-heng
adalah orang yang jujur, dia lebih memilih kalah daripada
melanggar aturan dunia persilatan, dari sini dapat diketahui
kalau didikan Goan Toako benar-benar hebat, pantas diberi
selamat!”
Kata-kata In Tiong-ho ini benar-benar membuat wajah
Goan Jit-hong bertambah bercahaya, dengan senang Goan Jithong
berkata, “Seng Cung, kembalilah, tidak apa kau kalah,
kalah sekali kau mendapat pengalaman sekali, kau punya
semangat ksatria, jadi kau tidak membuat malu aku, aku
merasa terhibur!”
Seng Cung menundukkan kepala dan kembali ke
tempatnya, Thio Yan-to bertanya, “Kalah dan menang dari
pertarungan ini apakah harus disatukan atau dipisah
pencatatannya?”
Kie Tiang-lim menjawab, “Disatukan, pihak Goan Toako
menang satu kali dan kalah satu kali, kita kalah 2 babak, Nona
Yu menang 2 babak.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kata Yu Bwee-nio, “Karena aku mewakili Lim Siauhiap,
maka kemenangan dua ronde ini dicatat atas nama Tuan Lim!”
Thio Yan-to memprotes, “Ini sangat tidak adil, setiap kali Lim
Hud-kiam selalu berada di ronde terakhir, menang dihitung 2
ronde, kalah dihitung satu ronde, terakhir dia yang selalu
mengambil keuntungan!”
“Kata-kata ini sangat adil, kalau hanya aku sendiri yang
bertarung, mengambil sedikit keuntungan tidak apa, sekarang
aku menambah 2 pembantu, tidak boleh dicatat seperti itu,
selanjutnya siapa pun yang menang, aku akan menerima
lawan dari dua belah pihak,” kata Lim Hud-kiam.
Goan Jit-hong marah, “Bocah, kau terlalu sombong.”
“Aku punya hak demikian, karena aku belum pernah kalah,”
kata Lim Hud-kiam sambil tertawa.
Goan Jit-hong marah dia berdiri, tapi Kie Tiang-lim segera
menggoyangkan tangannya, “Goan-heng, tidak perlu
berpendapat seperti dia, aku tidak sanggup menghadapinya
sebab kali ini perusahaan perjalanan membawa barang dan
membawa semua orang-orang terbaik di Su-hai, tapi tetap
kalah di tangannya, walaupun dia berkata dia sendiri akan
mengalahkan perusahaan perjalanan Su-hai, aku pun tidak
bisa membantahnya.”
Tiba-tiba di belakang ada yang menjawab, “Aku tidak
setuju.”
Semua orang menoleh, tampak Kie Pi-sia dan Souw Thiansia
berjalan membawa sebuah bungkusan, wajah mereka
dingin dan berjalan datang, Kie Tiang-lim membentak, “Pi-sia,
mengapa kau datang secara diam-diam dan tidak memberi
hormat kepada Paman Goan.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Dari tadi aku ingin memberi kabar, tapi aku tidak melihat
ada siapa pun terpaksa aku langsung masuk, harap Paman
Goan memaafkan aku.”
Goan Jit-hong tertawa malu, “Ini kekurangan kami dalam
melayani para tamu, di sini adalah kampung kecil, muridmurid
yang ada di sini semua datang kemari menonton
pertarungan, maka terjadi seperti itu, harap kalian berdua
memaafkan Paman!”
Kie Pi-sia berkata, “Paman Goan, di antara kita hanya ada
kesalahpahaman, kesalah-pahaman ini dibuat oleh Lim Hudkiam,
aku memberanikan diri meminjam tempat Paman untuk
membuat perjanjian, sebenarnya tujuanku adalah untuk
menghadapi orang she Lim itu.”
Kemudian dia melempar bungkusan itu ke depan Lim Hudkiam
dan berteriak, “Sambutlah!”
“Apa ini?” tanya Lim Hud-kiam.
“Perhiasan yang kau rampas dari kami, aku cari kembali!”
kata Kie Pi-sia sambil tertawa dingin.
“Bukankah perhiasan ini sudah dijual?” tanya Kie Tiang-lim.
“Betul, aku mendatangi 7 toko perhiasan di kota Seng-touw,
dengan cara barter, aku menukar barang palsu dan
mengambil kembali barang aslinya!”
Kie Tiang-lim marah, “Kau tidak boleh melakukan hal
seperti ini!”
“Tidak apa-apa, saat aku menukarkan barang, aku sudah
meninggalkan sebuah kartu nama dan sepucuk surat.”
“Apakah semua atas namaku?” Lim Hud-kiam marah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Betul, kau benar-benar pintar, sekarang semua bos toko
perhiasan di kota Seng-touw sedang berkumpul di kantor
polisi, mereka meminta agar polisi menangkap pencuri besar
ini!” jawab Kie Pi-sia dingin.
Kie Tiang-lim marah, “Kurang ajar, mengapa kau
melakukan hal seperti ini!”
“Dia dulu menggunakan nama kita, merampas perhiasan
dan mewakili kita membuat kebaikan, tapi kita tidak menerima
kebaikannya, maka dengan namanya aku menukarkan barang
ini, ini namanya menggunakan racun menyerang racun!”
jawab Kie Pi-sia.
Dengan kesal Kie Tiang-lim duduk kembali, dia menarik
nafas, “Kau sungguh keterlaluan, benar-benar kurang ajar,
kelak bagaimana aku bisa menghadapi orang-orang? Thiansia,
mengapa kau juga ikut-ikutan membuat keributan?”
Thio Yan-to berkata, “Lo-enghiong jangan marah, semua ini
adalah ideku dan putrimu tidak jadi perampok, semua
perhiasan ini kubeli lagi dengan uangku, kemudian aku
menyuruh mereka pura-pura dirampok dan menyuruh mereka
mengadukan kasus ini kepada kantor polisi, sebetulnya
putrimu hanya mengadukan kasus ini dan mengantar surat
kepada setiap toko perhiasan!”
“Susiok, itu adalah kenyataan sebenarnya, kalau tidak mana
mungkin aku akan menyuruh adik melakukan hal seperti ini,”
jawab Souw Thian-sia.
Lim Hud-kiam tertawa dingin, “Aku hanya membantu orang
miskin mendapatkan sedikit uang, aku bisa
mempertanggungjawabkan ini kepada hati nuraniku, tapi
dengan cara seperti itu kalian telah mencelakaiku!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku merampas perhiasan tidak sengaja dibuat-buat,
tentang sumbangan pada fakir miskin aku sendiri bisa
melakukan, tidak perlu kau yang atur, barang yang kau
rampok aku kembalikan kepadamu, aku persilakan Enghiong
yang ada di perusahaan perjalanan Su-hai, membawa
perampok ini ke kantor polisi untuk diproses, sekarang kau
mau membantah apa?”
Lim Hud-kiam terdiam dan tidak bisa menjawab.
“Tentang sumbangan kepada fakir miskin, kami sudah
mengaturnya, sekarang barang yang ada di tanganmu adalah
barang yang hilang dari perusahaan perjalanan kami, apakah
aku telah menjebakmu?” tanya Kie Pi-sia.
Wajah Lim Hud-kiam terlihat marah, dia marah kepada Thio
Yan-to, “Kau menjebak dan memojokkanku menjadi
perampok, baiklah, kalau begitu aku benar-benar akan
melakukannya, perhiasan ini kuterima, kalau hari ini kalian
tidak bisa menangkapku, kalian akan rugi 100 ribu tail perak.”
Thio Yan-to menjawab, “Seumur hidupku, aku tidak mau
dipermainkan oleh orang lain, walaupun harta bendaku habis,
aku akan menangkap dan menjebloskanmu ke penjara, boleh
dikatakan ini adalah hukuman ringan, aku tidak akan
melepaskanmu karena telah memalsukan pasukan pemerintah
dan merampok perahu pemerintah, kau akan dihukum dan
semua keluargamu akan terlibat dan akan ikut dihukum!”
Lim Hud-kiam tertawa dingin, “Ciam Tayhiap ingin tahu
identitasku, ternyata berencana melaporkan aku kepada
pemerintah untuk mendapatkan hadiah besar!”
Nama besar Ciam Giok-beng di dunia persilatan sangat
tinggi, dia tidak tahan diejek oleh Lim Hud-kiam, Dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
membentak, “Jangan sembarangan bicara, aku bukan orang
seperti itu!”
Lim Hud-kiam pun ikut membentak, “Kalian menganggap
aku apa?”
Ciam Giok-beng dengan marah melotot pada Kie Pi-sia dan
Souw Thian-sia, tapi Thio Yan-to berkata, “Ciam Tayhiap,
jangan salahkan mereka, semua ini adalah ideku, di tempat
mana pun aku bisa berdiri tegak, Lim Hud-kiam dengan cara
tidak benar telah merampok barang-barangku kemudian
menyumbangkan kepada fakir miskin, ini adalah keinginan dia
menjadi perampok.”
“Tapi jangan dengan cara seperti itu mencelakainya!” ucap
Ciam Giok-beng.
“Aku tidak menjebaknya, melainkan membuktikan semua
kesalahannya, dan perhiasan ini adalah barang titipanku
kepada perusahaan perjalanan kalian, karena barangnya
hilang di tangan kalian, jadi kalian wajib mencarinya kembali!”
“Dengan segala upaya Ciam Toako menutupi kesalahan
perusahaan perjalanan kami, kami berterima kasih karenanya,
tapi tanggung jawab atas barang yang hilang di kertas sudah
tercatat dengan jelas!”
Thio Yan-to tersenyum, “Kalau begitu, berarti Ketua Kie
tidak ingin mencari kembali barang yang hilang?”
“Barang yang hilang pasti akan dicari kembali, ini tanggung
jawab perusahaan perjalanan kami kepada semua langganan!”
jawab Kie Tiang-lim.
“Apakah betul hanya tanggung jawab dalam perdagangan?”
kata Thio Yan-to.
Kie Tiang-lim terpaku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Ayah, aku sudah mengembalikan kwitansinya kepada Tuan
Thio, ini adalah surat jaminan kalau dia membeli kembali
perhiasan dengan harga 100 ribu tail perak!” jelas Kie Pi-sia.
“Mengapa kau melakukan ini?”
“Aku harus melakukan ini, artinya perusahaan perjalanan
Su-hai sudah berhasil mengantarkan barang bawaan sampai di
tempat tujuan, kelak kita bisa berdiri di dunia persilatan!” jelas
Kie Pi-sia lagi.
Thio Yan-to berkata, “Aku tidak bermaksud mencuri dengar,
hanya putrimu bersikukuh mengembalikan kwitansi ini kepada
ku, kalau Lo-enghiong curiga aku bermaksud tidak baik, aku
bisa menyerahkan kwitansi ini kepada perusahaan perjalanan
kalian untuk membuktikan bahwa aku bersungguh-sungguh!”
Dia mengeluarkan selembar kwitansi, Kie Pi-sia segera
merebutnya, dan menyobeknya, “Tidak perlu! Kami membawa
barang Tuan dan sudah menerima kebaikan Tuan, Lim Hudkiam
yang hanya mendapat nama kosong, aku tidak mau
melakukan hal bodoh, maka aku harus mencari kembali
perhiasan yang hilang dan mengembalikannya kepada Tuan,
semua sudah jelas!”
Kie Tiang-lim melihat kwitansinya sudah dirobek, dia hanya
bisa menarik nafas.
Kata Kie Pi-sia, “Ayah, semenjak perusahaan perjalanan ini
berjalan, 10 tahun lebih tidak pernah terjadi kesalahan,
setelah kejadian ini apakah Ayah akan menyelesaikannya
secara asal-asalan, Siau Couwsu sangat terkenal, Kian-kun-itkiam
tidak terkalahkan, kita tidak bisa menutup telinga
membiarkan perampokan terjadi, kita harus mempunyai cara
menghadapinya.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kata-kata ini terdengar gagah, membuat Ciam Giok-beng
berkata, “Baiklah Pi-sia, memang perbuatanmu tidak terangterangan,
tapi aku lihat kau melakukan itu karena ingin
menjaga nama baik perusahaan perjalanan kita, aku tidak
marah malah ingin mendukungmu!”
“Uang yang disumbangkan Lim Hud-kiam di Seng-touw
diambil dari uang Thio Yan-to, Tuan Thio sudah lapor kepada
polisi untuk menangkapnya, ini tidak ada hubungannya
dengan kami, caraku bukan cara yang licik, sekarang tujuan
kita adalah mengambil kembali perhiasan itu!”
Lim Hud-kiam marah, “Sungguh hebat kau menyusun
rencana, tapi keuntungannya hanya untuk dirimu sendiri!”
Kie Pi-sia tertawa dingin, “Aku harus seperti itu, kau
menyumbangkan barang yang kau rampok kepada fakir
miskin, kalau tersebar luas, yang mendapat nama baik adalah
dirimu, yang dirugikan adalah kami, malah kami masih harus
berterima kasih kepadamu, tapi kami tidak mau menjadi orang
bodoh, sekarang perhiasan berada di tanganmu, aku akan
mencari cara untuk merebutnya kembali.”
Lim Hud-kiam ragu-ragu sebentar, kemudian dia
meletakkan perhiasan itu di atas meja dan berkata, “Perhiasan
ada di sini, silahkan ambil kembali, aku akan pergi dari sini!”
“Kau mau ke mana?” tanya Kie Pi-sia.
Dengan dingin Lim Hud-kiam menjawab, “Mau ke kantor
polisi untuk menyerahkan diri, perampok yang dicari adalah
aku, kau yang menuduhnya, terpaksa aku harus
mengakuinya!”
Yu Leng-nio berkata, “Lim Kongcu, kau menyerahkan diri,
bukankah sama dengan masuk perangkap dan mengaku kalau
kau adalah perampoknya?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Lim Hud-kiam tersenyum, “Tidak apa-apa, yang penting
perhiasan itu tidak masuk kantong sendiri, aku
menyumbangkan semuanya kepada orang yang terkena
bencana, aku ingin tahu dosa apa yang akan kuterima?”
Kie Pi-sia menghadang Lim Hud-kiam dengan pedangnya
dan berteriak, “Tidak, kita harus bertarung dan membereskan
masalah barang yang hilang!”
“Aku khawatir selamanya kau tidak akan bisa
memenangkan pertarungan ini!” jawab Lim Hud-kiam dingin.
“Aku akan membunuhmu!” Kie Pi-sia mengayunkan
pedangnya yang berkilauan.
Tapi kepala Lim Hud-kiam malah dijulurkan dan dia berkata,
“Silakan!”
Pedang Kie Pi-sia sudah berada di tenggorokan Lim Hudkiam,
ujung pedang sudah menusuk ke dalam kulit dan darah
mulai menetes, tapi Lim Hud-kiam sama sekali tidak
mengadakan perlawanan.
Karena itu Kie Pi-sia menangis dan berteriak, “Cabut
pedangmu, cabut pedangmu dan bertarung denganku, kau
pengecut!”
Lim Hud-kiam dengan dingin berkata, “Mengapa kau tidak
membunuhku? Penggallah kepalaku dan bawa ke kantor polisi
di Seng-touw, maka kau akan mendapat hadiah, mungkin
pemerintah akan memberikan piala dan memuji karena kau
telah membantu mereka menumpas penjahat, dan perusahaan
perjalanan Su-hai akan berjaya kembali!”
Kie Pi-sia memajukan pedangnya lagi, Lim Hud-kiam
memejamkan matanya, diam tidak bergerak, seperti siap
menerima hukuman dari Kie Pi-sia.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ciam Giok-beng berteriak, “Pi-sia, taruh pedangmu, biarkan
dia pergi!”
“Namanya sudah tercatat di kantor polisi, dibunuh pun tidak
menjadi masalah!” seru Thio Yan-to.
“Kami adalah orang perusahaan perjalanan, tugasnya hanya
mengantar barang, kami tidak membantu pemerintahan
menangkap penjahat, lebih-lebih tidak sembarangan
membunuh orang, Pi-sia, taruh pedangmu segera kemari!”
perintah Ciam Giok-beng.
Sambil meneteskan air mata, Pi-sia menarik kembali
pedangnya, dia menampar Lim Hud-kiam dengan marah,
“Pengecut, pengecut, kau benar-benar tidak pantas jadi lakilaki!”
Dengan dingin Lim Hud-kiam berkata, “Tadinya aku masih
mempunyai perasaan tidak enak kepada kalian, pedang dan
tamparan tadi kuanggap impas, Bwee-nio, Leng-nio, mari kita
pergi dari sini!”
Dia memberi hormat kepada Goan Jit-hong, “Cianpwee,
maafkan, pertarungannya tidak bisa dilanjutkan, kuharap kelak
aku bisa datang lagi untuk menerima petunjuk!”
“Tidak apa-apa, apakah lukamu perlu diobati dulu?” tanya
Goan Jit-hong sambil tertawa.
“Tidak usah, lukanya tidak parah!” Lim Hud-kiam
menggelengkan kepala.
“Lukamu memang tidak berat, tapi kalau kena angin akan
infeksi, kalau menunggu lama baru diobati akan lebih lama
sembuhnya!” kata Goan Jit-hong.
“Tujuanku memang demikian, bekas luka di leherku nanti
akan kuceritakan kepada teman-teman dunia persilatan bahwa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
ini adalah ciri kemenangan dari perusahaan perjalanan Suhai!”
kata Lim Hud-kiam.
Tiba-tiba Kie Tiang-lim berdiri, dengan nada sedih dia
berkata, “Lim Siauhiap, aku minta maaf atas kelakuan putriku,
tentang namamu yang sudah tercantum di kantor polisi Sengtouw,
nanti aku dan Tuan Thio ke sana untuk mencabut
perkara ini, kau tidak perlu ke sana menyerahkan diri!”
“Kalau kalian di sana bisa menjelaskan semuanya, itu akan
lebih baik, tapi aku tidak akan berterima kasih kepada kalian!
“Kurang ajar, mengapa mencabut perkara mengurangi
kerepotan kami?” kata Thio Yan-to marah.
Lim Hud-kiam berkata, “Ketua Kie, aku merampok untuk
menolong orang miskin, demi perusahaan perjalananmu aku
harus membereskan masalah ini, sebab aku merasa aku tidak
bersalah!”
“Sembarangan bicara! Kau sudah mencemarkan nama
perusahaan perjalanan kami, apakah kau tahu?” Kie Pi-sia
marah.
“Aku pikir kehilangan barang yang dibawa adalah kesalahan
kalian, jangan salahkan orang lain, barang kalian hilang tapi
membuat banyak orang miskin mendapat kebaikan, untung
dan ruginya harus kau perhitungkan sendiri, kau ingin
mengembalikan nama baik perusahaan perjalanan kalian, kau
bisa melakukannya dengan cara yang lain, tapi kau bersikukuh
mengatakan perampoknya adalah aku, begitu tersebar kabar
ini apakah akan berakibat baik bagi perusahaan perjalanan
kalian? Apakah kalian masih punya muka dengan bendera Suhai
berkelana di dunia persilatan?”
Kata-kata ini membuat Kie Pi-sia menundukkan kepala, Lim
Hud-kiam berkata kepada Thio Yan-to, “Tentang dirimu, aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tidak perlu mencemarkan namamu, aku hanya memberitahu,
kau menjebakku menuduhku sebagai perampok, tapi kau
harus ingat, yang mengantar sumbangan adalah aku, ini
adalah bukti nyata, walaupun dengan kekuatan pemerintah
kau menekan orang, tapi hukuman untukku tidak akan berat,
apa lagi ini hanya sebuah penjara kecil, kalau aku balas
dendam kepadamu, kau baru tahu!”
“Apakah kau ingin membunuhku?”
“Kalau aku ingin membunuh, orang yang kubunuh bukan
kau saja!” jawab Lim Hud-kiam dingin.
Thio Yan-to tertawa terbahak-bahak, “Kau menggunakan
nama Hud-kiam, senjata yang kau gunakan adalah pedang
tumpul, kukira kau tidak akan mampu membunuh orang!”
Lim Hud-kiam tertegun, dia berpikir sebentar lalu berkata,
“Walau aku tidak membunuh orang, dengan cara lain aku bisa
menghadapimu, misalnya mencuri lagi harta bendamu untuk
menolong orang yang miskin!”
“Semenjak aku mengalami perampokan, aku menjadi lebih
pintar, di rumah sudah tidak ada uang kontan, aku sudah
membeli banyak sawah dan disewakan kepada orang lain
untuk dikelola, sawah tidak akan bisa dirampok!”
Yu Bwee-mo tiba-tiba membentak, “Orang she Thio, kau
jangan senang dulu, Lim Kongcu adalah orang terpelajar, dia
tidak akan melakukan hal-hal yang kelewat batas kepadamu,
kami 2 bersaudara tumbuh besar di tempat perampok, apa
pun kami bisa lakukan kepadamu, kami membunuh orang,
membakar rumah adalah hal biasa, kalau Lim Kongcu sampai
dipenjara, maka jika di rumahmu terjadi sesuatu, itu bukan
tanggung jawab Lim Kongcu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Thio Yan-to pernah melihat ilmu silat kedua gadis itu,
sesudah mendengar kata-kata mereka, wajahnya segera
berubah, dia melihat pada Kie Tiang-lim dan lain-lain yang
tidak berkomentar apa-apa, maka dengan cemas dia berkata
kepada Kie Pi-sia, “Nona Kie, bukankah kau mengatakan akan
menjamin keselamatanku?”
“Betul! Tapi kami pernah menjelaskan hanya dalam waktu
yang tertentu dengan waktu yang telah kami janjikan kami
bertanggung jawab, sesudah itu kami tidak menjaminnya,
sebab kami tidak mungkin tinggal terus di rumahmu!” jawab
Souw Thian-sia.
Thio Yan-to berpikir sebentar, lalu tersenyum dan berkata,
“Lim Hud-kiam, tentang perkara yang kami laporkan, aku akan
menariknya kembali, kau tidak perlu menyerahkan diri, tapi
bukan berarti aku bertekuk lutut dan mengaku kalah,
melainkan aku tidak sanggup menjaga diri, terpaksa aku
menerima ancamanmu!”
“Jangan sembarangan bicara, kapan Lim Kongcu
mengancammu?” kata Yu Leng-nio marah.
“Apakah kata-kata cicimu tadi bukan ancaman kepadaku?”
tanya Thio Yan-to.
“Kami adalah kami, Lim Kongcu adalah Lim Kongcu, kau
jangan mencampur-adukkan!” kata Yu Bwee-nio dingin.
“Kalian kan satu komplotan!” ucap Yan-to.
“Lim Kongcu lahir dari keluarga lurus, sedang kami tidak,
kami punya banyak kebiasaan jelek, dengan adanya Kongcu di
sisi kami, kami sering mengaca padanya untuk mengubah
kebiasaan jelek kami, kalau Lim Kongcu dijebak masuk
penjara, tidak ada lagi yang mengontrol kami dan kami pasti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
akan terlepas kontrol, dan membuat masalah yang tidak kami
inginkan!” jelas Yu Bwee-nio.
Thio Yan-to terpaku, lama baru berkata, “Lim Hud-kiam,
aku benar-benar angkat tangan, tapi aku juga tidak mau
dikuasai orang, walaupun aku jadi bangkrut, aku akan
mengundang pesilat tangguh untuk menghadapimu, supaya
aku bisa mengeluarkan nafas yang selalu kau tekan!”
Lim Hud-kiam tersenyum, “Kau hanya punya sedikit uang,
pendekar-pendekar sejati tidak bisa dibeli dengan uang!”
“Belum tentu, di dunia ini siapa yang tidak suka uang?
Punya ilmu silat tinggi, apakah bisa dipakai makan, Tuan
senang uang, banyak jalannya, aku akan mengundang
seorang pesilat tangguh untuk menghukummu, bocah
sombong!” ancam Thio Yan-to.
“Kalau begitu, aku akan menunggunya,” kata Lim Hudkiam.
“Hai, orang she Lim, bagaimana dengan masalah kita?” Kie
Pi-sia berteriak.
“Aku akan menunggu bagaimana kalau kau, pikirkan
caranya!” jawab Lim Hud-kiam.
“Dunia begitu luas, kemana aku harus mencarimu?” tanya
Kie Pi-sia.
“Gunung tidak berputar, tapi air mengalir, jalan tidak
berputar, tapi orang selalu berkelana, asalkan kau masih
berkelana di dunia persilatan, kita akan bertemu lagi!” jawab
Lim Hud-kiam dengan santai.
Kemudian dia mengangguk kepada dua Yu bersaudara,
mereka bertiga segera pergi.
Ooo)d*e(ooO
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
BAB 7 Su-hai tetap seperti dulu
Sesudah mereka pergi Kie Tiang-lim mengeluarkan bendera
Su-hai, dia melihat pada Ciam Giok-beng, Ciam Giok-beng
mengangguk, kedua tangan Kie Tiang-lim memegang
bendera, kemudian dike bawahkan, terdengar CRAP! Bendera
Su-hai patah menjadi 2 bagian.
Kie Pi -sia dengan terkejut melihat semuanya, mata
ayahnya tampak berbinar-binar, dengan sedih dia berteriak,
“Ayah, ada apa denganmu?”
“Su-hai kalah dengan mengenaskan, apakah kita masih ada
muka berkelana di dunia persilatan lagi?” jawab Kie Tiang-lim.
Kie Pi-sia memegang pedang, dia bersiap menggorok
lehernya sendiri, untung Ciam Giok-beng dengan cepat
melihat, dia menyentil pedang dan membentak, “Kau mau
apa?”
“Nama perguruan rusak karena kesalahanku!” kata Kie Pisia
sambil menangis.
Ciam Giok-beng menarik nafas, “Anak bodoh, barang yang
dibawa oleh perusahaan perjalanan Su-hai hilang di tangan
ayahmu, aku juga berada di tempat kejadiannya, tanggung
jawabku lebih besar darimu, kau melakukan ini bukankah kau
memaksa kami 2 orang tua ini bunuh diri?”
Dengan mata berbinar Kie Tiang-lim berkata, “Pi-sia, apa
yang terjadi hari ini bukan salahmu, walaupun kau
melakukannya dengan tidak sempurna, tapi Lim Hud-kiam
memang terlalu lihai, perbuatannya membuat kita tidak bisa
berbuat apa-apa, aku sudah tua di dunia persilatan aku sudah
ada sedikit nama, ada pepatah mengatakan makin tinggi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
naiknya, jatuhnya pun makin sakit, kejatuhanku tidak bisa
membuatku bangkit lagi, kau masih muda, jangan takut
gagal!”
“Sekarang aku harus bagaimana?” tanya Pi-sia. “Kau pasti
bisa membuka perusahaan perjalanan lain, Su-hai sudah
ditutup, kau boleh membangun kembali perusahaan
perjalanan yang lain!”
“Mengganti kuah tapi tidak mengganti obat, apa bedanya?”
kata Goan Jit-hong.
Dengan serius Kie Tiang-lim menjawab, “Tentu saja tidak
sama, nama apa pun yang akan dia pakai, bisa sampai
terkenal dan sukses harus dia sendiri yang membangun,
semua tidak ada hubungannya dengan perusahaan perjalanan
Su-hai!”
“Kalau begitu bagaimana dengan masalah kita?” tanya
Goan Jit-hong tertawa.
“Kalau Goan-heng mencari perusahaan perjalanan Su-hai
untuk membuat janji, bendera perusahaan perjalanan sudah
tidak ada, berarti perusahaan perjalanan Su-hai sudah
berhenti beroperasi di dunia persilatan, maka semua
kegiatannya pun dihentikan, kalau Goan-heng ingin
menghadapi Kie Tiang-lim, aku akan menanggung semuanya
sendiri.”
Jawaban Kie Tiang-lim membuat Goan Jit-hong tidak
berkutik, sebenarnya Kie Tiang-lim adalah pemilik perusahaan
perjalanan Su-hai, semua orang pun tahu hal ini, walaupun
Kim-leng-su-seng sangat terkenal di dunia persilatan, tapi
perusahaan perjalanan Su-hai tetap menjadi tanggung jawab
Kie Tiang-lim, apa lagi sekarang ada Ciam Giok-beng, dia
adalah Suhengnya Kie Tiang-lim, juga murid Kian-kun-it-kiam,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
semenjak Kian-kun-it-kiam Siau Pek meninggal, boleh dibilang
Ciam Giok-beng adalah ketua perguruan.
Karena perusahaan perjalanan Su-hai adalah usaha
peninggalan Siau Pek, maka Goan Jit-hong ingin mengambil
kesempatan ini untuk membuat namanya terkenal, maka dia
membuat pertarungan seperti pura-pura tapi sebenarnya
adalah kenyataan kalau memang dia akan terkenal di dunia
persilatan, kalau kalah, oleh karena perusahaan perjalanan Suhai
yang terlebih dulu mencari gara-gara, maka dia akan
mudah membereskannya.
Tidak disangka Lim Hud-kiam membuat ulah, membuat Kie
Tiang-lim menghancurkan bendera perusahaan dan menutup
perusahaannya, semua itu membuat Goan Jit-hong susah,
sebab kalau sekarang dia bertarung dengan Kie Tiang-lim, dia
tidak akan mendapat kebaikan apa-apa.
Menurut Goan Jit-hong, belum tentu dia bisa mengungguli
Ciam Giok-beng dan Kie Tiang-lim, tapi putra dan adiknya
mungkin bisa menang dari Kim-leng-su-seng, ini juga
merupakan kesempatan untuk bisa terkenal, tapi kalau
sekarang dia jadi bertarung dengan Kie Tiang-lim, pengurus
perusahaan perjalanan Su-hai belum tentu mau bertarung.
Dia harus bertarung dengan Kie Tiang-lim, kalau tidak dia
harus menghentikan pertandingan ini, ingin terkenal malah
mendapat malu, kedua dia tidak ingin melepaskan kesempatan
ini!
Kie Tiang-lim terus melihat menunggu jawabannya, Goan
Jit-hong masih belum bisa mengambil keputusan, lalu Goan
Hiong berkata, “Pui Ji-siok berpesan, harap ayah masuk untuk
bertemu beliau dulu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kesempatan ini segera diambil Goan Jit-hong, dia berkata,
“Kie Tayhiap, harap tunggu sebentar, aku masuk dulu!”
“Silakan!” jawab Kie Tiang-lim.
Goan Jit-hong segera masuk ke sekat belakang.
Ciam Giok-beng bertanya, “Yang dimaksud Goan Siauhiap
dengan Ji-siok, apakah dia teman ayahmu?” Goan Hiong
berkata, “Betul! Pui Ji-siok adalah Ji-tenya ayahku, dia dan
ayahku adalah saudara angkat, juga bisa dikatakan beliau
adalah Susiok kami.”
“Mengapa bisa begitu?” tanya Ciam Giok-beng.
“Kami semua diajar silat oleh ayahku dan Pui Ji-siok, karena
Pui Ji-siok tidak suka terjun ke dunia luar maka semua
dikatakan sebagai murid ayah, memang mereka berdua sangat
akrab, kami saudara-saudara seperguruan juga dekat
dengannya seperti satu keluarga!”
“Mengapa Pui Enghiong tidak ingin bertemu dengan orang
luar?” tanya Ciam Giok-beng.
“Sebetulnya tadi Pui Ji-siok ingin sekali keluar, hanya saja
beliau merasa malu, maka dia meminta ayahku masuk dan
menyuruh ayah memperkenalkan dia pada semua orang!”
Tidak lama kemudian Goan Jit-hong membawa seorang
setengah baya, wajah orang itu tampan, alisnya tebal,
bermata besar, rambut panjang lurus, rapi bersih, dan
berkilau.
Goan Jit-hong tertawa sambil berkata, “Aku kenalkan, dia
adalah adik angkatku, namanya Pui Ciauw-jin, kami adalah
saudara angkat dari kecil!”
Pui Ciauw-jin memberi hormat, “Aku sudah mengenal
kalian, tadi sebenarnya aku ingin keluar untuk berkenalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dengan kalian, tapi Toako sudah berpesan untuk tinggal di
dalam maka aku tidak bisa keluar untuk memperkenalkan diri,
harap maklum.”
Ciam Giok-beng dan Kie Tiang-lim memberi hormat dengan
sikap sungkan, In Tiong-ho pun datang menghampiri.
“Di dunia ini semua orang bersaudara, mengapa Pui
Tayhiap begitu sungkan?” kata Ciam Giok-beng.
Wajah Pui Ciauw-jin menjadi merah, “Aku bukan malu
bertemu orang, aku tidak ingin bertemu orang bukan tanpa
alasan, aku malu mengatakannya, lebih baik Goan Toako yang
menjelaskannya.”
“Apakah Ji-te ingin aku mengatakannya?” tanya Goan Jithong.
Pui Ciauw-jin mengangguk, “Dengan jujur, aku harus
memberitahu mereka, kuharap Ciam-heng dan Kie-heng tidak
menertawakan!”
“Baiklah, kalau ceritanya sulit untuk membuat orang
percaya, aku harap In Tayhiap menjawab satu pertanyaan
supaya kita bisa lebih terbuka pada masalah ini, mengenai
daerah Su-chuan kukira In Tayhiap pasti sudah tahu dengan
sangat jelas dan mengenal kebiasaan orang-orangnya, juga
pasti tahu aku lahir di Kiong-lai, apakah ilmu silatku dan
perguruan Kiong-lai ada perbedaan?”
“Aku belum pernah melihat kepandaian Goan Toako,” jawab
In Tiong-ho.
“Lihat saja dari penerusku, In Tayhiap pasti bisa tahu
secara garis besarnya,” kata Goan Jit-hong.
“Kiong-lai-pai menitik beratkan pada ilmu pedang, tapi jurus
mereka tidak segesit Goan Toako, apa lagi jurus pedangnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
bercampur dengan jurus telapak, itu bukan jurus-jurus Kionglai-
pai!”
“In Tayhiap terlalu memuji, sebenarnya demi memperluas
ilmu perguruan, aku memberikan ide supaya jurus-jurus ini
menjadi dasar ilmu silat Kiong-lai, tapi Suheng juga Ketua
Kiong-lai menolaknya, sekarang ketua Kiong-lai sudah
meninggal, maka hubunganku dengan Kiong-lai-pai jadi
semakin jauh!”
“Apa hubungan semua ini dengan Pui Tayhiap?” tanya Ciam
Giok-beng.
“Sebentar lagi aku akan ceritakan, aku bisa mengubah ilmu
pedang Kiong-lai menjadi seperti ini, semua adalah jasa Puite.”
“Teknik ilmu silat semakin hari pasti semakin berbeda,
memang seharusnya terus mencari kemajuan, Pui Tayhiap
bisa mempunyai ide seperti itu, benar-benar orang berbakat!”
kata Ciam Giok-beng.
“Ciam Tayhiap berlapang dada luas, sepertinya kita bisa
bekerja sama!” ucap Pui Ciauw-jin.
“Bekerja sama?” Ciam Giok-beng terpaku. “Sebenarnya Puite
punya sebuah keistimewaan, yaitu apa yang sudah dia lihat,
dia tidak akan lupa, semua jurus dari yang gampang sampai
yang tersulit asal dia melihatnya sekali, dia akan ingat dan
juga bisa mengubah jurus ini menjadi jurus perguruan kami,
Pui-te mengumpulkan semua jurus dari semua pesilat tangguh
di semua tempat, kemudian diubahnya!”
Ciam Giok-beng sedikit marah, Pui Ciauw-jin dengan cepat
berkata, “Aku bersembunyi di balik sekat, tadinya ingin
mencuri ilmu kalian berdua, tapi kebesaran jiwa Kie Tayhiap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
telah membuatku malu, maka aku keluar ingin berkenalan
dengan kalian!”
Kata Goan Jit-hong, “Pui-te tidak hanya bisa melihat, dia
juga sanggup menguasainya, asal dia melihat kemudian dia
baru mengingat, sesudah itu dia harus menelitinya lagi,
sekarang Pui-te sudah muncul berarti dia tidak ingin mencuri
ilmu kalian berdua, kalian bisa percaya dengan
kesungguhannya.”
“Aku percaya, kami tidak tahu kalau Pui-heng mempunyai
bakat ini, sebenarnya Pui-heng tidak perlu memberitahu
kami!” kata Ciam Giok-beng.
“Melihat aku tidak muncul Ciam Tayhiap sudah curiga, maka
aku harus memberitahu semuanya supaya jelas!” kata Pui
Ciauw-jin.
“Pui-heng memberitahu alasan tidak munculnya, kukira
akan memberi petunjuk kepada kami!”
“Aku tidak berani, aku sangat kagum kepada Ciam Tayhiap
dan ingin belajar dari anda, aku berharap kita bisa bekerja
sama!”
“Kerja sama apa yang bisa kita lakukan?” tanya Kie Tianglim.
“Kie Tayhiap ingin membubarkan perusahaan perjalanan
Su-hai dan menyuruh putrimu membuka perusahaan
perjalanan yang lain, anak buahku yang belajar ilmu silat
dariku bila sudah selesai belajar mereka tidak mempunyai
tempat untuk bekerja, mereka pun ingin bekerja di
perusahaan perjalanan, jadi mengapa kita tidak membuka
sebuah perusahaan perjalanan terbesar juga terkuat?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku membuka perusahaan perjalanan hanya untuk
menjalankan perintah guruku, bukan ingin mendapatkan
nama,” kata Kie Tiang-lim.
Goan Jit-hong berkata, “Keluarga Goan memang bukan
orang terkaya, tapi kami mandiri, kami juga bukan mencari
keuntungan, melainkan ingin agar penerus kami bisa
mengabdi kepada orang lain, semua ini sama dengan cita-cita
guru Anda, Siau Lo-cianpwee.”
“Mengapa Goan-heng ingin bekerja sama dengan kami?
Bukankah kalau masing-masing berjalan itu akan lebih baik?”
tanya Kie Tiang-lim.
“Generasi muda kalau ingin bekerja, mereka ingin bekerja
tidak tanggung-tanggung dan siap membuka cabang di tempat
lain, kalau sudah begitu bisa bentrok dengan putrimu, supaya
tidak terjadi sesuatu yang tidak enak lebih baik kita bekerja
sama!”
“Di kota Kim-leng perusahaan perjalanan ada 10 lebih, tapi
kami tidak pernah bentrok,” kata Kie Tiang-lim.
Pui Ciauw-jin berkata, “Kie Tayhiap salah, bukan di Kimleng
saja, di semua tempat perusahaan perjalanan Su-hai
adalah nomor satu, memang putri Anda akan mendirikan
perusahaan perjalanan yang lain, tapi tetap akan membawa
nama Kie Tayhiap, orang yang sadar, sekali melihat langsung
tahu kalau perusahaan perjalanan putrimu adalah penerus
perusahaan perjalanan Su-hai....”
“Aku sudah jatuh di tangan Lim Hud-kiam, bagaimana
masih punya wibawa dan kepercayaan kepada orang lain?”
Keluh Kie Tiang-lim.
Pui Ciauw-jin berkata, “Kie Tayhiap hanya kalah dalam hal
perhitungan, bukan kalah dalam ilmu silat, dengan nama SuTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
hai sama sekali tidak ada hubungannya, bendera Su-hai sudah
hancur, tapi perusahaan perjalanan Anda tidak perlu berganti
nama.”
“Tidak, nama tetap harus diubah!” kata Kie Tiang-lim.
“Kalau Tayhiap bersikukuh ingin mengubah nama, kerja
sama kita tidak akan terjadi, terpaksa kita mengambil nama
yang dibuang orang lain, di kota Kim-leng dengan nama Suhai
aku akan membuat sebuah perusahaan perjalanan.”
Wajah Kie Tiang-lim segera berubah, “Pui Tayhiap, apakah
kau sengaja....”
Pui Ciauw-jin memotong, “Aku dan Goan Toako
menganggap perusahaan perjalanan Su-hai paling baik di
dunia ini, kalau Tayhiap ingin membuangnya, mengapa tidak
memberikannya kepada kami saja?”
“Dengan cara apa Pui-heng akan bekerja sama dengan
kami?”
“Dua keluarga disatukan untuk meneruskan perusahaan
perjalanan Su-hai, kita yang tua-tua bekerja di belakang layar,
biar anak muda yang bekerja, di perusahaan perjalanan kalian
ada putrimu dan Su-seng, ditambah dengan murid kami di sini
jumlahnya ada 10 orang lebih, aku kira tenaga kita sudah
cukup, kita akan sukses!”
“Kalau kita bergabung masih ada satu kebaikan, walaupun
Kie Tayhiap sudah dirugikan oleh Lim Hud-kiam, tapi hari ini
Lim Hud-kiam tidak mau bertarung, ini membuktikan bahwa
kita tidak tertipu olehnya, kalau bendera perusahaan
perjalanan Su-hai berkibar lagi di dunia persilatan, untuk pihak
mana pun ada kebaikan!” kata Goan Jit-hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ciam Giok-beng berkata, “Bendera Su-hai dirusak karena
terpaksa, kalau bisa bangkit lagi, itu adalah hal yang sangat
bagus, kalau kita bekerja sama bagaimana kita membagi
tugas?”
“Kita jangan membeda-bedakan, kalau mau bekerja harus
maksimal!” kata Goan Jit-hong.
“Tidak, tugas harus dibagi dengan jelas, di perusahaan
perjalanan harus ada yang bertanggung jawab, antara
pekerjaan dan kekuasaan harus jelas, dengan begitu baru bisa
bersatu!” kata Ciam Giok-beng.
“Kalau orang yang bertanggung jawab adalah Ciam
Tayhiap, itu paling tepat!” kata Pui Ciauw-jin.
“Aku tidak bisa, karena aku jarang berkelana di dunia
persilatan, perusahaan perjalanan Su-hai biasanya dijalankan
oleh Suteku, sekarang suteku bermaksud pensiun, maka lebih
baik pekerjaan ini harus dijalankan oleh generasi muda!”
jawab Ciam Giok-beng.
“Anak muda selalu sombong dan tidak sabaran, untung
orang tua yang dari kedua belah pihak masih ada bisa
membantu mereka menentukan arahnya, kelak siapa yang
tidak menuruti perintah, dia akan dihukum oleh ketua.”
“Itu cara yang baik, bagaimana kita menentukannya?”
tanya Ciam Giok-beng. Pui Ciauw-jin berkata, “Aku dan Goan
Toako akan mengadakan pertandingan persahabatan, kalau
kalian berdua menang, Nona Kie yang akan menjadi
penanggung jawab perusahaan perjalanan, kalau kalah, akan
dialihkan kepada Goan Hiantit, tapi ini adalah urusan intern,
urusan di luar perusahaan perjalanan Su-hai tetap menjadi
perusahaan perjalanan yang dibangun oleh Kie Tayhiap,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
semua masalah tetap menggunakan nama Kie Tayhiap untuk
membereskannya.”
“Bukankah dengan demikian aku yang mendapat
keuntungan?” tanya Kie Tiang-lim.
“Anda pantas mendapatkannya sebab Kie Tayhiap adalah
orang pertama-tama yang membangun Su-hai, minum air
harus ingat pada mata airnya, kami hanya ingin berbagi tugas
dengan Kie Tayhiap dan sekalian mencarikan pengalaman
untuk anak-anak muda!” jawab Pui Ciauw-jin.
Kie Tiang-lim melihat Ciam Giok-beng, lalu Ciam Giok-beng
berkata, “Aku rasa kita bisa bekerja sama, selama puluhan
tahun perusahaan perjalanan Su-hai tidak bisa maju karena
kekurangan orang, aku pernah melihat kepandaian anak didik
Goan-heng, mereka adalah orang yang bisa diandalkan, di
tempat-tempat lain kita bisa membuka kantor cabang untuk
memperluas usaha, apa yang dipelajari anak muda bisa
digunakan, ini adalah kewajiban orang dunia persilatan, maka
tidak perlu dibagi begitu serius!”
Dengan senang Goan Jit-hong berkata, “Berarti Ciam
Tayhiap sudah setuju?”
“Secara pribadi aku setuju, tapi hal-hal tentang perusahaan
perjalanan keputusannya diambil oleh Suteku, maka aku tidak
berhak untuk menentukannya,” kata Ciam Giok-beng.
“Suheng jangan berkata demikian, aku selalu menurut
perintah Suheng, kalau Suheng setuju, aku juga setuju!” kata
Kie Tiang-lim.
Pui Ciauw-jin tertawa dan berkata, “Kerja sama kita sudah
disepakati, hal-hal kecil bisa kita rundingkan nanti!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kita bisa bekerja sama, tapi untuk membuka cabang kita
jangan terburu-buru, dulu aku juga bermaksud begitu, tapi
tidak bisa terlaksana, kekurangan orang adalah masalah
penting, kekurangan uang juga bukan masalah sepele,
membuka perusahaan perjalanan harus mempunyai rumah
besar, kereta, kuda, selain pengurus masih harus ada
pegawai, membangun sebuah perusahaan perjalanan harus
menghabiskan banyak biaya dan tenaga, apa lagi tidak setiap
hari orang mencari perusahaan perjalanan, kalau setiap bulan
ada yang menitipkan barang itu sudah bagus, tapi gaji
pegawai setiap bulan tetap harus dibayar!”
Goan Jit-hong berkata, “Aku punya 5000 tail perai, bisa
menjadi modal Su-hai yang baru, Kie Tayhiap bisa
menggunakan uang ini dengan bebas!”
Tiba-tiba Thio Yan-to berkata, “Kalau kalian setuju, aku bisa
memberi modal 300 ribu tail, aku punya banyak teman yang
sudah pensiun dan jadi pedagang, kalau kalian mau aku akan
meminta mereka memberikan modal!”
Kie Tiang-lim dengan dingin berkata, “Thio-heng harus
berpikir matang, membuka perusahaan perjalanan sangat
berbahaya, kalau barang yang dibawa hilang, mungkin 300
ribu tail Anda akan dijadikan biaya mengganti kerugian!”
“Tidak apa-apa, aku sudah mengerti, uang adalah barang
titipan, saat lahir tidak membawa apa-apa, mati pun tidak bisa
membawa harta, aku tidak perlu setiap hari merasa khawatir
pada uangku dan aku tegaskan sekali lagi, aku sudah lama
berkecimpung di bidang usaha garam, sehingga namaku pun
jadi berobah panggilan, aku tidak berani mengaku kalau aku
bersih seperti air, tapi aku juga bukan mendapatkan untung
dari hasil korupsi atau memeras orang, hanya karena aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
berdagang dengan saat yang tepat dan kerja keras, juga
bukan karena aku adalah seorang pejabat!”
“Apakah menjadi pejabat bisa sambil berbisnis?” tanya
Goan Jit-hong.
Thio Yan-to menghembus nafas, “Pejabat yang pintar tidak
akan memeras uang rakyat, karena uang yang didapat tidak
begitu banyak, malah berbahaya sebab sering diperiksa oleh
pemerintah, pemasukanku tang paling besar berasal
keuntungan dagang, seperti aku menjadi pejabat, bila aku
mendapat kabar di daerah mana ada kekurangan barang,
kami bisa mendapat hak pertama mengirimkan kekurangan
barangnya ke sana, laba yang kami peroleh lebih besar!”
“Dari mana Anda bisa mendapat kabar daerah yang
kekurangan barang?” tanya Goan Jit-hong.
“Aku mengandalkan teman sesama pejabat, maka kami
mendapat kabar ini lebih awal dari pedagang biasa.”
“Bukankah itu sama saja dengan berebut keuntungan
dengan rakyat?” tanya Goan Jit-hong.
“Boleh dikatakan seperti itu, tapi kami tidak bersalah kalau
kami tidak mendapat keuntungan dan keuntungannya akan
diperoleh pedagang biasa, sebab mereka akan menjual
barangnya lebih mahal, sebab mereka masih harus memberi
uang pelicin di setiap instansi, otomatis modal mereka akan
bertambah, menjual barang pun jadi lebih mahal, yang rugi
tetap rakyat kecil, kalau kami yang turun tangan, modal 1 tail
sampai di tempat tujuan paling-paling menjadi 1,5 tail, sampai
di tangan rakyat paling-paling 2 tail, sebab pedagang di sana
harus mengambil sedikit keuntungan, kami berbisnis seperti
itu bukankah membuat rakyat lebih sejahtera?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim berkata, “Kata orang, menjadi pejabat di luar
daerah yang sangat jauh semua demi uang, sesudah
dijelaskan oleh Thio-heng, ternyata betul juga!”
Thio Yan-to ikut tertawa dan berkata, “Bagaimana, apakah
mau menerima modalku?”
Kie Tiang-lim bertanya, “Mencari uang demi keuntungan
dapat diperoleh melalui banyak jalan, mengapa Thio-heng
ingin menanam modal di perusahaan perjalanan kami?”
“Harta yang kumiliki sekarang cukup untuk membiayai
hidupku sampai tua, aku tidak bermaksud ingin menambah
harta lagi, apa lagi semenjak terjadi musibah ini, melihat
orang-orang aneh dan cara aneh di dunia persilatan
membuatku sangat tertarik, maka aku ingin mendapat
kesempatan menjadi sahabat kalian, apa lagi aku sudah
membuat Lim Hud-kiam marah!”
Kie Tiang-lim menghibur, “Thio-heng tidak usah khawatir,
Lim Hud-kiam tidak akan mencarimu!”
“Mungkin Lim Hud-kiam tidak akan datang, tapi belum tentu
dengan 2 gadis she Yu, di kota Kim-leng aku pernah menolak
permintaan Lan-tiang-siang-sat, berarti aku sudah membuat
mereka marah, demi keselamatan masa depan, aku harap bisa
bekerja bersama kalian.”
Kie Tiang-lim berpikir sebentar, “Demi diriku Thio-heng
membuat Lan-tiang-siang-sat marah, aku tidak bisa menolak
permintaan Anda, apa pendapat Goan-heng?”
Goan Jit-hong berkata, “Aku menyambut baik keinginan
Thio-heng bekerja bersama-sama dengan kita, dengan begitu
dalam kekuatan atau keuangan kita, bisa membuat kita benarbenar
bekerja!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim mengerutkan alis, “Goan-heng, bisnis
perusahaan perjalanan hanya dijalankan orang-orang dunia
persilatan, tidak bisa membuat kita jadi terkenal!”
Goan Jit-hong tersenyum, “Tapi nama besar Kie Tayhiap, di
dapatkan dari berusaha di perusahaan perjalanan!”
Kie Tiang-lim tidak bisa menjawab. Kata Pui Ciauw-jin,
“Tentang kerja sama ini semua sudah setuju, sekarang kita
pilih penanggung jawab, baru bicarakan hal yang lain.”
“Kata-kata Pui-te benar, permintaan kami bertanding secara
persahabatan hanya formalitas saja, aku yakin aku tidak akan
menang dari kalian berdua, maka yang menjadi penanggung
jawab perusahaan perjalanan tentunya Nona Kie.”
Dengan kebesaran hatinya Ciam Giok-beng berkata, “Goan
Toako jangan terlalu sungkan, pertandingan persahabatan
bagi semua pihak tetap ada kebaikannya, dengan cara apa
kalian berdua akan bertarung?”
“Goan Toako bertarung dengan Kie Tayhiap, aku
memberanikan diri bertarung dengan Ciam Tayhiap,
bagaimana menurut kalian?” Jawab Pui Ciauw-jin.
“Kalau aku kalah oleh Goan Toako, dan Ciam Suheng
menang dari Pui-heng, dengan cara apa kita akan
memperhitungkannya?” tanya Kie Tiang-lim.
“Jika kedua belah pihak masing-masing menang satu ronde,
yang menang bertarung lagi dengan yang menang, bukankah
beres?”
“Baiklah, kita ambil keputusan begini, In Tayhiap tetap
menjadi wasitnya.”
“Aku tidak berani, kalian adalah pesilat tangguh, sudah
tidak perlu wasit lagi!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Jangan sungkan In Tayhiap, semua hanya formalitas saja,
pertarungan kita juga formalitas, aku dan Goan Toako pasti
kalah, tapi karena kerja sama ini adalah ide kami, paling
sedikit Kie Tayhiap dan Ciam Tayhiap harus tahu sampai di
mana kepandaian kami, baru kami berani mengikuti Kie
Tayhiap dan Ciam Tayhiap yang begitu terkenal, karena aku
dan Goan Toako hanya orang biasa, kami benar-benar tidak
tahu diri!” kata Pui Ciauw-jin.
“Pui Toako terlalu sungkan, baiklah, Goan Toako, kita mulai
sekarang, supaya hal ini cepat beres dan kita bisa beristirahat
dengan tenang!” kata Kie Tiang-lim.
“Kata-kata Kie tayhiap sama dengan pemikiranku, silakan!”
kata Goan Jit-hong tertawa.
Dia memberi hormat, kemudian dengan membawa pedang
masuk ke arena, Kie Tiang-lim pun mencabut pedang dari
sarungnya, mereka berdua saling berhadapan, saling memberi
hormat dan mulai bertarung.
Jurus pertama Goan Jit-hong yang menyerang, demi sopan
santun dia hanya dengan pelan menotol langsung menarik
pedangnya kembali, Kie Tiang-lim juga seperti itu, hanya
pelan-pelan membalas satu jurus.
Sesudah jurus awal berlalu, mereka mulai serius dan
berhati-hati, walaupun ini hanya pertarungan persahabatan
tapi mereka terlihat serius.
Ciam Giok-beng dan Pui Ciauw-jin berdiri menonton
pertarungan itu, wajah mereka terlihat serius, sesudah lewat
10 jurus lebih pedang mereka belum pernah beradu, sebab
jurus pedang mereka sangat tinggi, begitu menyerang,
lawannya sudah ada cara untuk mengatasinya, mereka segera
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
menarik kembali pedang mereka, dan jurus mereka pun tidak
pernah digunakan sampai selesai.
Souw Thian-sia dan Kie Pi-sia berdiri berbarengan, melihat
Souw Thian-sia sangat senang, Kie Pi-sia dengan aneh
bertanya, “Souw Toako, apa yang membuatmu senang?”
“Pesilat tangguh bertarung, kita bisa mendapatkan banyak
manfaat, ilmu silat Susiok sangat tinggi, ilmu silat Goan
Tayhiap pun berada di atas kita.”
“Mengapa kau tidak melihatnya?”
“Adik, pengalaman bertarungmu sangat sedikit, maka kau
tidak melihatnya, kedua orang itu sudah mencapai ilmu
pedang tertinggi, dalam waktu 10 tahun pun kita belum tentu
bisa menyusul mereka!”
“Hanya dengan kemantapan, apa bisa mengalahkan
musuh? Ilmu pedang harus aneh dan hebat, tapi jurus-jurus
mereka berdua bukan yang terhebat!” kata Kie Pi-sia.
“Jurus hebat itu berasal dari jurus biasa, mereka sedang
mencari tahu ilmu silat lawannya, jurus-jurus yang hebat pasti
ada di balik semuanya, tapi karena lawan berjaga sangat
ketat, maka mereka tidak merobah jurusnya kalau kau tidak
percaya, kau bisa dengan teliti melihatnya, kalau salah satu
pihak mulai menyerang, itu berarti adalah waktunya untuk
menentukan kalah atau menang.”
“Aku tidak percaya!” kata Kie Pi-sia.
Kie Tiang-lim menyerang dengan pedangnya, Goan Jit-hong
bertahan, tapi jurus Kie Tiang-lim berobah dengan tiba-tiba,
dia menyerang dari miring, gerakan cepat, jurusnya aneh dan
sangat rapi, terlihat ujung pedang akan mengenai baju bagian
dada Goan Jit-hong, tapi Goan tiba-tiba mengempiskan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dadanya, hanya dengan jarak sedikit menghindar ujung
pedang lawannya.
Kemudian Goan Jit-hong menyerang berturut-turut
sebanyak 9 jurus, setelah Kie Tiang-lim gagal menyerang,
kesempatannya sudah hilang terpaksa dia menarik pedangnya,
terlihat dia menahan serangan Goan Jit-hong, tapi Goan Jithong
sudah mendapat inisiatif penyerangan, Kie Tiang-lim
sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk menyerang.
Souw Thian-sia menghembuskan nafas, “Adik, apakah kau
sudah melihat, karena kesalahan sedikit Susiok kehilangan
kesempatan untuk menyerang, entah harus menunggu berapa
lama baru bisa mendapatkan kesempatan lagi.”
Kie Pi-sia memperhatikan pertarungan ayahnya dengan
tegang dia melihat pertarungan itu dengan serius sehingga
tidak mempunyai waktu untuk bicara.
Goan Hiong mendekatinya, lalu bertanya, “Nona Kie,
menurutmu siapa yang kalah dan siapa yang menang?”
Kie Pi-sia mengira dia sengaja bertanya, maka dia melotot
kepada Goan Hiong dengan marah.
Goan Hiong cepat berkata lagi, “Nona Kie, kau jangan salah
paham, aku bukan datang untuk mengejekmu, aku melihat
Paman Kie sekarang tertekan, tapi yang menang pasti Paman
Kie.”
“Mengapa kau bisa tahu?” Kie Pi-sia balik bertanya.
Goan Hiong tertawa, lalu berkata, “Nama Paman Kie sangat
terkenal di dunia persilatan, selama puluhan tahun belum
pernah kalah, ilmu pedangnya sangat tinggi, tidak ada yang
sanggup mengalahkan dia, mana mungkin dia kalah begitu
cepat? Dia sengaja berbuat seperti itu supaya ayahku bisa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
menyerang, dan begitu ayahku terpancing, dia akan menyesal
karena harus terus menyerang Kie Tiang-lim.”
Terlihat pedang Kie Tiang-lim mulai diluruskan dan
pedangnya terus menotok ke arah dada.
Jurus Goan Jit-hong sudah habis, sewaktu dia ingin menarik
pedang untuk menahan, sudah tidak keburu, terpaksa dia
meloncat ke belakang, dengan penuh bahaya dia menghindari
serangan Kie Tiang-lim, kemudian sambil tertawa dia memberi
hormat, “Kie Toako sangat hebat, aku mengaku kalah!”
Kie Tiang-lim mengangkat tangan untuk memberi hormat
juga, “Tampaknya aku seperti menang, tapi dalam hati aku
belum merasa menang, mari kita lanjutkan lagi!”
“Mengapa bisa begitu?” tanya Kie Pi-sia.
Goan Hiong berkata, “Apakah Nona Kie sedang mendikteku,
aku tidak tahu banyak, tapi aku mengatakan apa yang aku
tahu, ketika Paman Kie sedang bertahan, dia bersiap-siap
untuk membalas, maka serangan pedangnya tidak banyak,
tapi tidak ada celah, juga tidak kacau, ayahku terdorong terus
menyerang dan tangannya tidak berani berhenti bergerak
kalau sedikit saja lambat menyerang, dia akan terkena
serangan balasan lagi, jadi dia harus terus menyerang, kalau
tidak dia akan kalah, sebab Paman Kie menunggu serangan
ayahku habis, kalau dihitung-hitung ayahku yang dirugikan.”
Melihat dia bisa menjelaskan dengan baik, Kie Pi-sia mulai
merasa Goan Hiong lebih bisa melihat jauh, diam-diam dia
mulai mengaguminya, maka dia tersenyum, katanya, “Mungkin
dalam serangannya ayahmu mencari celah-celah pertahanan
ayahku!”
Kata Goan Hiong, “Karena lawan ayahku adalah Paman Kie,
maka kesempatannya sangat sedikit, dengan teknik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
pedangnya tidak setengah jurus pun didapat dari pengalaman,
beberapa tahun ini ayahku hanya meneliti, jarang melakukan
pertarungan, maka dia tidak bisa bersaing dengan Paman Kie,
karena pancingan Paman Kie tadi, dia jadi kesulitan, kali ini
Paman Pui memberi ide bekerja sama dengan perusahaan
perjalanan kalian tidak lain untuk mencari pengalaman, kelak
di bawah pimpinan Nona, aku harap Nona banyak memberi
petunjuk!”
Kie Pi-sia tidak pintar bicara, tapi kalau berkelahi atau
berkenalan dia masih bisa, begitu mendengar bahasa yang
sungkan, dia malah bengong tidak bisa menjawab, untung
pertarungan sudah dimulai lagi, Goan Jit-hong sedang
menyerang lagi, membuat Kie Tiang-lim agak kewalahan,
sekali tidak tertahan ujung pedang Goan Jit-hong menyerang
kepalanya.
Ujung pedang Kie Tiang-lim sudah menuju di depan dada
Goan Jit-hong, tiba-tiba Kie Tiang-lim mengangkat pedangnya,
membuat pedangnya digeserkan ke samping dan berkata,
“Goan Toako lebih unggul, aku tidak sanggup menahan
seranganmu!”
Goan Jit-hong berkata senang, “Kita tidak perlu sungkan,
kalah atau menang kita masing-masing sudah tahu, Kie Toako
terlalu merendah lebih baik wasit yang menentukan.”
In Tiong-ho masih terpaku, karena kedua pihak punya
tanda-tanda kekalahan, dan waktunya bersamaan pula, benarbenar
sulit ditentukan, dia terdiam sebentar baru berkata,
“Kalian berdua adalah pesilat tangguh, kalau bertarung untuk
menentukan, hidup atau mati, kalah atau menang harus jelas,
tapi sekarang hanya pertarungan persahabatan, maka aku
tidak bisa berkata apa-apa!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong sengaja berkata, “In Tayhiap terlalu sungkan,
anda tidak ingin mengatakannya biar aku yang mewakili anda
menjelaskan, ayahku dan Paman Kie memang bersamaan
waktu menyerang, tapi pedang ayahku yang mengenai bagian
atas kepala, hanya bisa memotong rambut Paman Kie, sedang
pedang Paman Kie berada di dada ayahku, bukankah Paman
Kie lebih unggul?”
“Tidak, semua ini karena sikap sungkan ayahmu, kalau
ayahmu menginginkan nyawaku, mungkin kepala ku pun akan
terlepas!” kata Kie Tiang-lim.
Kata Goan Hiong, “Tidak pernah ada pesilat tangguh
bertarung terkena di bagian leher, sebab dia tahu kalau
pedang lawan akan mengarah kemana, maka dengan cara
sederhana dia akan menghindar, karena hari ini adalah
pertarungan persahabatan, maka Paman Kie tidak terpikir hal
ini dan dia jadi ceroboh, kalau pertarungan menyangkut
masalah nyawa, aku kira ayahku tidak akan menang dengan
mudah.”
Kie Tiang-lim tertawa terbahak-bahak, “Hiong Hiantit
memang pandai bicara, tapi terlalu memihakku, pendapatmu
memang benar, tapi ayahmu lebih unggul dalam menyusun
taktik.”
Goan Hiong tersenyum, “Ayahku bisa menang dalam taktik,
tapi itu hanya kebetulan saja, Paman Kie lah yang benar-benar
mempunyai tehnik pedang yang tinggi dan sempurna!”
“Taktik Goan Toako memang tinggi, tapi tetap tidak bisa
lolos dari mata putramu, kelihatannya putramu lebih kuat
darimu!” kata Pui Ciauw-jin.
In Tiong-ho mendukung, “Goan Toako, putramu benarbenar
hebat, kita yang tua-tua memang lebih tinggi ilmu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
silatnya tapi tentang pandangan dan melihat masalah, dia
lebih unggul dari kita, kelak orang muda akan mengalahkan
orang yang tua!”
Mendengar orang lain terus memuji putranya, Goan Jithong
sangat senang dia tertawa, “In-heng terlalu memuji,
putraku tidak pintar seperti kata-katamu!”
Pui Ciauw-jin berkata, “Kalau baik ya baik, tidak perlu
sungkan, Goan Hiong adalah muridku, aku harus mengakui
kelebihannya, kali ini aku berusaha ingin bekerja sama dengan
kalian berdua karena takut kami berdua tidak bisa memberi
ilmu lebih tinggi lagi kepadanya dan bakatnya akan tertutup
aku berharap dia bisa mendapatkan guru yang lebih baik!”
“Pui Ji-siok, aku memang ingin belajar ilmu pedang tingkat
tinggi, tapi jangan lupa Kian-kun-it-kiam Siau Pek adalah
rajanya ilmu pedang, aku yang bodoh apakah bisa belajar ilmu
pedangnya? Mungkin kalau Ciam Lo-cianpwee bersedia
mengajarku, baru aku bisa mempelajarinya!”
Ciam Giok-beng tersenyum, “Hiantit sudah belajar dari
ayahmu, dibantu Pui-heng lagi, sebetulnya kau sudah
mempunyai dasar yang kuat, jurus-jurus ilmu pedang kami
tidak sama dengan jurus-jurus kalian kalau aku memaksa
menerima dan mengajarimu, malah akan terhambat
kemajuannya, kelak kalau ada kesempatan, aku akan meneliti
jurus-jurus pedang kalian, mungkin pendapatku yang tidak
seberapa ini bisa membantumu supaya bisa mendapat sedikit
kemajuan!”
Goan Hiong segera berterima kasih, “Lo-cianpwee adalah
orang yang langsung mewarisi ilmu pedang dari raja pedang,
kalau bisa memberi petunjuk kepadaku, ini adalah
kebanggaanku sebelumnya aku mengucapkan terima kasih!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ciam Giok-beng tertawa dan bertanya kepada Goan Jithong,
“Apa Goan-heng merasa aku terlalu serakah?”
Goan Jit-hong dengan cepat berkata, “Oh, tidak, tidak,
kalau putraku bisa dididik oleh Ciam Toako, aku akan sangat
berterima kasih!”
Mendengar Ciam Giok-beng akan mengajari ilmu pedang
kepada Goan Hiong, Kie Pi-sia tidak suka, tapi dia juga tidak
berani berkomentar, dia hanya bisa melihat Goan Hiong.
Ciam Giok-beng tahu maksud Kie Pi-sia, dia segera tertawa
dan berkata, “Hiong Hiantit, aku sudah mengucapkan katakata
besar, aku ingin mengajar ilmu pedang kepadamu,
apakah kau merasa aku terlalu serakah dan sombong?”
“Boanpwee tidak pernah berpikir seperti itu!” Goan Hiong
segera menjawab.
Ciam Giok-beng tertawa, katanya, “Punya pikiran seperti ini
pun tidak apa-apa, tidak punya pun tidak apa-apa, yang
penting aku sudah berniat ingin mengajarimu, kau sudah
mempunyai sedikit pegangan, tentang kemajuan ilmu
pedangmu harus mengumpulkan banyak pengalaman,
menutup kekurangan dan pelan-pelan mencari yang terbaik,
itu harus menghabiskan waktu yang lama, dengan
pengalaman selama puluhan tahun, aku bisa memberitahu
kepadamu di mana aku telah berbuat kesalahan, aku akan
memberitahu kesalahan itu kepadamu, jadi tidak akan
terulang lagi, aku merasa bisa memberi petunjukmu, apakah
kau sependapat denganku?”
Dengan serius Goan Hiong menjawab, “Penjelasan
mengenai pengalaman Lo-cianpwee sangat sempurna, dan
telah memberi masukan yang banyak untukku, apa lagi jika
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Lo-cianpwee bisa memberi petunjuk, aku benar-benar sangat
berterima kasih!”
“Tapi aku punya syarat,” kata Ciam Giok-beng.
“Silakan katakan, Lo-cianpwee!”
“Ini masih mengenai masalah Lim Hud-kiam, bocah ini
mempunyai ilmu pedang yang tinggi, apa lagi kepintarannya
melebihi semua orang, kali ini Pi-sia sudah membuatnya
marah juga menaruh dendam, dia pasti akan kembali mencari
masalah, kelincahan dan kepintaran Pi-sia berada di
bawahnya, aku minta Hiong Hiantit bisa lebih banyak
membantu!”
“Supek, ini masalah pribadiku!” seru Kie Pi-sia.
Dengan serius Ciam Giok-beng berkata, “Tidak! Dia datang
karena perusahaan perjalanan Su-hai, maka masalah ini
adalah masalah semua orang, Su-hai dan Goan-heng telah
bekerja sama, berarti Su-hai sekarang ini adalah usaha baru,
kalau kau sampai kalah, akan menyangkut semua orang, aku
merasa kepintaran Hiong Hiantit cukup untuk melawan Lim
Hud-kiam, maka aku berharap kalian bisa kerja sama, jangan
mengikuti emosi sendiri, itu akan membuat nama dan wibawa
kita turun!”
Kie Pi-sia terdiam.
“Hal ini menyangkut aku juga, walaupun Lo-cianpwee tidak
berpesan ini, aku tetap tidak akan memandang sebelah mata!”
kata Goan Hiong.
Ciam Giok-beng tertawa dan berkata, “Baiklah, sekarang
giliranku meminta petunjuk dari Pui-heng!”
Pui Ciauw-jin tersenyum dan masuk ke lapangan,
“Seharusnya aku yang meminta petunjuk pada Ciam Tayhiap!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Jangan sungkan, guruku mewariskan 12 jurus ilmu 'Tay-lokiam-
hoat', selama beberapa tahun ini sudah kutambahkan
menjadi 18 jurus, ilmu pedang ini belum pernah digunakan di
dunia persilatan, sampai saat ini hanya Pi-sia yang belajar, tapi
pengalamannya mengenai jurus pedang ini belum sempurna,
hingga jika sudah dikeluarkan dia tidak akan bisa
menghentikannya, maka kalau tidak terpaksa aku melarang
menggunakan jurus ini, sekarang aku ingin bertarung dengan
Pui Toako menggunakan jurus ini, sekalian meminta pendapat
kepada semua orang!”
Pui Ciauw-jin terpaku, “Apakah aku bisa menghadapi jurus
ini?”
“Kita coba saja, tadi aku sudah melihat ilmu pedang Goanheng,
aku rasa jurus pedangku ini bisa saling melengkapi
dengan jurus Goan-heng, kalau dugaanku betul, aku akan
mengajarkannya kepada Hiong Hiantit, nanti dia bisa bekerja
sama dengan Pi-sia, ilmu ini juga menjadi dasar perusahaan
perjalanan Su-hai,” kata Ciam Giok-beng.
Kie Tiang-lim terpaku, Kie Pi-sia merasa terkejut. Ciam
Giok-beng tertawa lagi, “Jurus pedang ini memang diwariskan
oleh guruku, aku telah menambah beberapa jurus, maka aku
berhak untuk mengatur siapa yang boleh mempelajarinya, aku
akan mengajarkannya kepada Hiong Hiantit, semua ini demi
Pi-sia, karena aku lihat jurus pedang Goan-heng dan Tay-lokiam-
hoat bisa saling mendukung, kalau kalian berdua bisa
mempelajarinya, tentu akan lebih cepat menguasainya,
sehingga kalian bisa segera menggunakannya!”
Kie Pi-sia merasa tidak senang, saat dia akan menyelak
terdengar Ciam Giok-beng berkata lagi, “Kalau Pi-sia ingin
mengalahkan Lim Hud-kiam, dia harus menggunakan jurus ini,
kalau belajar sendiri, dia membutuhkan waktu 20 tahun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
berlatih, apakah dia bisa menunggu sampai 20 tahun? Kalau
aku mengatakan akan mewariskan jurus ini kepadamu, dari
dulu sudah kuberikan, kau lebih berhak menentukan apakah
boleh mengajarkannya kepada orang lain!”
Goan Hiong dengan cepat berkata, “Aku hanya meminta
petunjuk dari Lo-cianpwee, Tay-lo-kiam-hoat milik Nona Kie,
aku tidak berani memilikinya.”
“Tapi dia harus dibantu olehmu agar bisa menguasainya!”
Ciam Giok-beng tertawa.
“Kaku aku bisa aku pasti akan membantu, tidak perlu
mengajariku ilmu pedang!” kata Goan Hiong.
“Pemikiran Pi-sia tidak sempit, tapi sifatnya sombong, dia
malu meminta pertolongan Hiong Hiantit, padahal itu akan
membuat semua pihak mendapat kebaikan dan tidak termasuk
meminta pertolongan kepada Hiong Hiantit, apalagi kelak
kalian akan bekerja sama membuka perusahaan perjalanan,
banyak bidang di mana kalian harus saling mendukung, jadi
jangan bersifat kekanak-kanakan!”
Perkataan Ciam Giok-beng membuat Kie Pi-sia merasa
malu, dia menundukkan kepala dan berkata, “Supek, mengapa
kau terus menjelek-jelekkan aku?”
“Aku ingin mengubah sifatmu yang kekanak-kanakan, kalau
nanti aku bisa beruntung menang dari Pui Toako, kau akan
menjadi ketua pengurus Su-hai yang baru, apa lagi kita siap
membuka kantor cabang untuk memperluas usaha ini, ketua
perusahaan perjalanan tugasnya sangat berat, maka
pikiranmu harus dewasa!”
“Supek, kalau memang posisi ketua perusahaan jatuh
kepada kita, seharusnya Souw Toako lah yang menjadi ketua
Su-hai!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ciam Giok-beng menggelengkan kepala, “Posisi ketua
perusahaan bukan ketua perguruan, memakai orang harus
hati-hati, siapa yang lebih dulu masuk ke perguruan tidak ada
hubungannya, Thian-sia memang Suhengmu, tapi dia kurang
berani mengambil keputusan, maka posisi ketua perusahaan
tidak cocok untuknya, jadi tinggal antara kau atau Hiong
Hiantit, kelak siapa pun yang menjadi ketua dan wakil
ketuanya sama saja, dengan begitu aku baru bisa tenang.”
“Souw Toako adalah Suheng Nona Kie, aku tidak berani
memikul posisi ini, kalau Nona Kie menjadi ketua perusahaan,
biarlah Souw Toako jadi wakilnya!” kata Goan Hiong.
Ciam Giok-beng berkata, “Sifat Thian-sia mirip denganku,
bakat seperti ini tidak akan bisa mengurus masalah dunia luar,
karena beberapa tahun yang lalu Suteku kekurangan orang,
aku menyuruhnya kemari untuk membantu, sekarang dengan
adanya kalian, Thian-sia tidak perlu menjadi pengurus
perusahaan lagi, paling dia hanya akan membantu selama
beberapa bulan, sesudah itu dia akan kembali ke tempatku
untuk berlatih pedang, kalian jangan sungkan, ini tidak ada
hubungannya dengan urutan, Suteku adalah adikku, tapi
perusahaan perjalanan Su-hai selalu dia yang urus, seperti
sekarang mengantarkan barang, walaupun aku ikut tapi tetap
dia yang mengambil keputusan, aku juga harus mendengar
kata-katanya, kalau dipaksa malah akan jadi kacau, Pui-heng,
mari kita mulai!”
Pui Ciauw-jin segera membawa pedang, “Siaute bersedia
menerima petunjuk Toako!” Ciam Giok-beng pelan-pelan
masuk ke lapangan, dia berkata, “Bukan aku sombong,
memang Tay-lo-kiam-sut tidak ada jurus permulaan, jurus ini
bergerak kalau kita sudah bertarung karena itu aku minta Puiheng
terlebih dulu mengeluarkan serangan!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Baiklah, sebelumnya aku minta maaf dulu!”
Baru saja kata-katanya habis, dia langsung menyerang
Ciam Giok-beng, tapi ditahan oleh Ciam Giok-beng, gerakan
Pui Ciauw-jin berobah dengan cepat serangan kedua dan
ketiga terus datang bertubi-tubi, dia tidak memberi
kesempatan kepada lawan untuk membalas, jurusnya ganas,
jurus-jurusnya hampir semuanya berasal dari semua
perguruan, tapi jurus-jurus ini bisa bergabung.
Ciam-giok-beng sangat terkenal di dunia persilatan, tapi
untuk pertama kalinya dia bertarung dengan orang lain, maka
gerakannya sangat diperhatikan oleh semua orang, sikapnya
tenang juga mantap, dia sudah mulai mengeluarkan serangan,
tapi jurusnya sangat biasa, dia berdiri sangat kokoh, dengan
cara apa pun lawan menyerang tetap tidak bisa membuatnya
bergeser, walaupun itu hanya setengah langkah. Goan Hiong
terus memuji, “Ciam Lo-cianpwee benar-benar lihai, walaupun
kehebatannya belum keluar, tapi serangannya bisa begitu
hebat, ilmu pedang yang demikian tinggi bukan saja 'mantap'
juga 'kokoh' kita tidak akan sanggup melakukan!”
Kie Tiang-lim berkata, “Sepuluh tahun lagi Hiong Hiantit pun
bisa mencapai tahap ini, yang hebat adalah Pui-heng, ilmunya
berasal dari bermacam-macam aliran, berobah-robah dengan
cepat, untung lawannya adalah Suhengku, kalau aku yang
menghadapi, pasti sudah kalang kabut.”
“Paman terlalu sungkan, memang ilmu pedang Pui Ji-siok
sangat aneh, tapi dalam kemantapan, tidak semantap Paman
Kie!” kata Goan Hiong.
“Hiong Hiantit terlalu merendah, jurus-jurus pedang Puiheng
sangat istimewa, meski serangannya terlihat ada celah,
tapi tertutup oleh banyaknya perobahan, perobahan ini
memberi jalan untuk membuka jurus berikutnya, di antara dua
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
jurus ada jalur yang berlawanan, kalau menggunakan
kesempatan ini menyerang, dia akan terpukul dan terkena
tipuan Pui-heng!”
“Paman Kie sungguh lihai, Pui Ji-siok meneliti jurus pedang
sudah lama, dia menganggap jarang ada orang yang bisa
melihat ilmu pedangnya ini, tapi begitu Paman Kie melihat
sudah langsung tahu rahasianya!” kata Goan Hiong.
Kata Kie Tiang-lim, “Itu hanya kebetulan saja, karena aku
melihat Ciam Suheng terus bertahan tidak menyerang, aku
baru mengetahuinya dan karena kita bertarung secara
bersahabat, aku bisa dengan tenang melihat pertarungan nya,
kalau pertarungan ini menyangkut pertaruhan nyawa, semua
pasti ingin menang, pasti tidak bisa melihat kekurangan yang
ada!”
“Betul, Pui Ji-siok memang tidak suka bertemu dengan
orang alasannya adalah ini, dia tahu jurus pedangnya akan
bersaing dengan orang lain, kalau dia mengulur waktu,
jurusnya akan diketahui orang, akhirnya malah tidak berguna,”
kata Goan Hiong.
“Tidak mungkin dia hanya mengandalkan jurus pedang ini
saja, di belakangnya pasti ada jurus yang lebih lihai lagi!” Kie
Tiang-lim tertawa.
“Dia tidak pernah berkata demikian, tapi aku pikir pasti
begitu, kesempatan hari ini sulit didapatkan selain bisa melihat
teknik Tuan Ciam dulu, aku masih bisa melihat jurus pedang
yang tersimpan rapi oleh Pui Ji-siok!” kata Goan Hiong.
Pui Ciauw-jin sudah menyerang sebanyak 40-50 jurus, tapi
Ciam Giok-beng satu jurus pun tidak membalas, tapi tidak
terlihat pertarungan mereka jadi membosankan karena
mereka menyerang atau bertahan dengan jurus sangat aneh,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tapi yang terpenting teknik pedang mereka tidak berbeda
jauh, seperti tukang besi menempa besi dengan palu, besi
ditempa, tapi tidak ada yang protes, besi ditempa karena besi
keras memberi kesan kuat dan kokoh!”
Semakin bertarung Pui Ciauw-jin semakin tidak memberikan
hasil, tapi sikapnya malah semakin tenang, ilmu pedangnya
dari cepat menjadi pelan, setiap jurus seperti tidak ada
perubahan, sebaliknya sikap Ciam Giok-beng menjadi serius,
menghadapi jurus-jurus pedang yang datang menyerangnya,
dengan hati-hati dia melayaninya, tapi dia selalu menghindar.
Awalnya Pui Ciauw-jin mengelilingi Ciam Giok-beng
sekarang Pui Ciauw-jin terus memaksa Ciam Giok-beng
mundur.
Kie Pi-sia berteriak, “Supek, ada apa denganmu? Mengapa
terus mundur dan tidak membalas?”
Dengan serius Kie Tiang-lim berkata, “Awalnya tidak ada
waktu untuk membalas, sekarang tidak ada waktu untuk
membalasnya lagi, sepertinya Tay-lo-kiam-hoat pun tidak bisa
dikeluarkan!”
Kie Pi-sia memang tidak percaya, tapi melihat sikap Ciam
Giok-beng begitu serius, dia tidak berani banyak berkomentar,
hanya dengan bengong melihat mereka berdua.
Tiba-tiba Ciam Giok-beng berkata, “Ilmu pedang Pui-heng
sangat aneh membuatku terkurung terpaksa aku harus
mencoba-coba dengan Tay-lo-kiam-hoat!”
Kata-katanya baru selesai, pedang sudah didorong keluar,
dua pedang beradu, Pui Ciauw-jin tiba-tiba mempercepat
serangannya, bayangan pedang seperti gunung, angin pedang
terus menderu, Ciam Giok-beng tidak mau kalah, tampak ada
cahaya kemudian terderngar suara terus berbunyi, Kie Pi-sia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
melihat Tay-lo-kiam-hoat sudah dikeluarkan oleh Ciam Giokbeng
sampai ke jurus ke-14, tapi Pui Ciauw-jin masih tidak
terlihat akan kalah, sewaktu Kie Pi-sia sedang cemas tiba-tiba
bayangan mereka terpisah, kemudian pedang Pui Ciauw-jin
terjatuh!
Kalah dan menang sulit terlihat, tidak ada yang tahu
dengan cara apa Ciam Giok-beng bisa menang dan Ciam Giokbeng
menang dengan sangat sulit, dia masih terengah-engah,
sedangkan nafas Pui Ciauw-jin tampak tenang dan tidak
terlihat kalau lelah.
Goan Jit-hong memecah kesunyian, “Adik Pui, kali ini kau
bertemu lawan yang kuat, apakah kau kalah dengan puas?”
Pui Ciauw-jin tersenyum, “Terhadap Tay-lo-kiam-hoat, aku
menyerah.”
Menunggu nafas lega, Ciam Giok-beng baru memberi
hormat, “Kebetulan saja aku bisa menang, tapi kemenangan
ini susah didapat, kecuali guruku, Pui-heng adalah orang yang
pertama membuatku kagum!”
“Ciam Tayhiap jangan sungkan, aku memang sudah
mengeluarkan semua ilmuku, mengenai stamina tubuh itu
adalah bakat tidak perlu dibahas!”
“Pui-te memang berbakat mempunyai stamina yang kuat,
karena kami sering berlatih maka aku tahu, aku ingat sewaktu
kecil kita pernah taruhan, tangannya diikat dengan gilingan
batu, dari kaki gunung naik ke puncaknya, waktu itu aku naik
kuda mengikutinya, aku ingin melihat dia bisa bertahan jalan
berapa lama, tidak disangka dia bisa berjalan dua hari satu
malam tanpa berhenti, aku sudah mengganti kuda 4-5 kali,
terakhir aku yang tidak kuat dan tertidur di atas kuda, tapi dia
sama sekali tidak terengah-engah atau terlihat lelah.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Bakat Pui-heng ini benar-benar luar biasa,” Ciam Giokbeng
memuji.
“Karena bakat ini aku bisa meneliti ilmu pedang dari semua
perguruan, sebelum kita bertarung aku masih tidak percaya
aku bisa kalah, aku tahu ilmu pedangku tidak sebagus Ciam
Tayhiap, tapi aku bisa menggunakan bakatku ini membuat
Ciam Tayhiap tidak ada waktu untuk membalas, kemudian
dengan cara menghabiskan stamina Ciam Tayhiap supaya
terus bertarung dengan cara lambat, tapi hebatnya Ciam
Tayhiap, pada jurus ke-14 dia bisa mengalahkanku.”
Kie Tiang-lim berkata, “Suhengku tinggal di gunung selama
puluhan tahun, dia hanya menang sedikit dari Pui Toako, kalau
aku yang bertarung aku pasti kalah.”
Pui Ciauw-jin tertawa, “Mengandalkan stamina untuk
mendapatkan kemenangan, itu benar-benar sulit! Lebih baik
mengandalkan ilmu yang bagus, tingginya ilmu silat Ciam
Tayhiap membuatku kagum, kerja sama ini sudah kita
sepakati, sekarang Nona Kie menjadi ketua yang baru!”
Goan Hiong dengan tertawa memberi selamat, “Aku
menghormati ketua yang baru, kami 12 saudara seperguruan,
mulai sekarang akan mendengar perintah Ketua!”
Kie Pi-sia yang sombong semenjak melihat pertarungan
antara Ciam Giok-beng dan Pui Ciauw-jin, dia baru sadar
ternyata di dunia persilatan banyak sekali orang yang
mempunyai ilmu silat tinggi, dia memang mendapatkan ilmu
silat dari ayahnya, juga belajar ilmu silat kepada Supeknya,
tapi kalau dibandingkan dengan mereka, dia benar-benar
merasa masih jauh, karena itu kesombongannya sekarang
sudah sirna, di luar dugaan dia bisa dengan ramah berkata,
“Kelak aku masih akan meminta banyak petunjuk pada Goan
Toako.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Jit-hong berkata, “Kalian jangan sungkan, kalau ada
masalah, kalian bisa berunding, tapi sekarang Nona Kie adalah
ketua perusahaan kalau ada pekerjaan tinggal berpesan
kepada mereka, bila mereka tidak menurut, aku dan Adik Pui
akan mendukungmu menghukum mereka.”
Kata Pui Ciauw-jin, “Toako tidak perlu khawatir, Hiong Sutit
adalah Toako mereka, begitu Goan Hiong menurunkan
perintah, mereka akan mendengarnya.”
“Aku rasa kalau mereka sudah bekerja di perusahaan
perjalanan Su-hai, mereka harus mendengar perintah Nona
Kie!”
Pui Ciauw-jin mengangguk, “Betul, jabatan dan kekuasaan
harus terbagi dengan jelas, kerja harus disiplin, kelak dua
keluarga harus seperti satu keluarga, jangan dibeda-bedakan,
sekarang kami yang tua-tua akan mengawasi kalian dari
belakang, Hiong Sutit, bawa adik-adikmu sekali lagi
melaksanakan upacara dan bersumpah pada Nona Kie!”
“Tidak perlu demikian,” kata Kie Tiang-lim.
“Tidak, harus begitu, Kie Toako membuka perusahaan
perjalanan Su-hai sewaktu pengurus baru datang, Kie Toako
juga mengadakan upacara bukan!”
“Kalau begitu, sesampainya di Kim-leng dan saat semua
orang berkumpul aku baru akan memberitahu kepada mereka
bahwa posisi ketua perusahaan sudah kuserahkan kepada
putriku, baru kita akan mengadakan upacara.”
“Sekarang kita bersiap-siap dengan pekerjaan kita, begitu
kembali ke Kim-leng, kita akan segera membuka usaha, lebih
baik kita bereskan dulu upacara ini,” kata Pui Ciauw-jin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim menarik nafas, “Apakah Pui-heng tahu, Lantiang-
siang-sat sudah mengumpulkan orang-orang dunia
persilatan golongan hitam untuk mencegat kami dalam
perjalanan pulang ke Kim-leng, aku merasa tidak tenang,
maka lebih baik upacara ini dilaksanakan setelah tiba di Kimleng.”
Pui Ciauw-jin tertawa terbahak-bahak, “Tikus-tikus yang
tinggal di atap rumah untuk apa dikhawatirkan, kali ini biarlah
generasi muda kita yang menghadapinya, Kie Toako tidak
perlu repot-repot.”
Kie Tiang-lim terkejut, “Generasi muda?”
“Betul, Adik Pui benar, putraku dan adik-adik
seperguruannya sedang tidak ada pekerjaan, biar Kie Toako
sekalian membawa mereka ke Kim-leng, bila Lan-tiang-siangsat
mencari keributan, merekalah yang akan menghadapinya,
kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk mendapatkan
pengalaman,” kata Goan-jit-hong.
“Tidak bisa, permusuhan ini adalah antara aku dan Lantiang-
siang-sat, kalian jangan ikut-ikutan masuk ke dalam
permusuhan ini,” kata Kie Tiang-lim.
“Kie Toako terlalu membeda-bedakan, kita sudah bekerja
sama, artinya kita adalah sekeluarga, murid-muridku berarti
juga keponakanmu, mereka pantas mewakili Kie Toako
menghadapi musuh, apa lagi kelak mereka bekerja di
perusahaan perjalanan, mereka akan berhadapan dengan
orang-orang golongan hitam, lebih baik belajar mulai dari
sekarang!” kata Pui Ciauw-jin.
Kie Tiang-lim belum memberi pendapat, Goan Jit-hong
sudah berbicara, “Kie Toako tidak perlu sungkan, aku dan Adik
Pui akan ikut ke Kim-leng, pertama kita akan berjalan ramaiTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
ramai, kedua aku ingin lebih tahu tentang Lan-tiang-siang-sat,
Kie Toako tidak ingin kami ikut campur biar kami menonton
dari samping, aku kira kalau menonton pasti tidak halangan?”
Kie Tiang-lim tahu bila terjadi sesuatu, mereka tidak akan
berpangku tangan, kata-kata Goan Jit-hong malah membuat
Kie Tiang-lim merasa tidak enak hati, dia menghela nafas,
“Kalian begitu perhatian kepadaku, aku sangat berterima
kasih, sebetulnya Lan-tiang-siang-sat tidak perlu
dikhawatirkan, hanya aku berpikir bila berselisih dengan
mereka, benar-benar tidak ada gunanya!”
Pui Ciauw-jin tersenyum, “Kie Toako selalu
mempertimbangkan keadaan orang lain, bila Lan-tiang-siangsat
tidak berbuat onar, kita biarkan saja tapi bila mereka
berani berbuat onar, maka mereka akan hancur!”
Dari matanya Pui Ciauw-jin tampak penuh hawa
membunuh, Kie Tiang-lim terkejut, tapi karena baru kenal, dia
pun tidak mengungkapkan apa-apa.
Tidak lama mereka pun membubarkan diri, hari kedua
orang-orang kantor perusahaan perjalanan masih beristirahat
di rumah Goan Jit-hong, menunggu mereka bersiap-siap
melakukan perjalanan jauh untuk membuka usaha baru.
Thio Yan-to mengeluarkan perhiasan senilai 800 tail perak
sebagai modal pertama, dia bersiap-siap pulang ke rumah
untuk menyiapkan uang lagi sebagai modal membuka cabang
perusahaan perjalanan Su-hai, Goan Jit-hong menyuruh Pui
Thian-hoa dan Seng Cung mengantar Thio Yan-to dan
putranya pulang ke Seng-touw, kemudian membawa uang ke
Kim-leng, karena In Tiong-ho ingin menunggu keponakannya
maka dia mengambil keputusan berjalan dengan Thio Yan-to
supaya di sepanjang jalan nanti ada teman, uang yang akan
dibawa jumlah tidak sedikit, tapi karena tidak banyak yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tahu maka tidak akan banyak yang curiga, beberapa orang
mengawal saja sudah cukup, hari ke-3 mereka mulai kembali
ke Kim-leng.
Ooo)*dw*(ooO
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Si Pedang Tumpul JILID KE DUA
Karya : Tong Hong Giok
Terjemahan : Liang Y L
Edisi Ke 1 : January 2009
Kiriman : Lavilla (trims yeee)
Edit & Ebook : Dewi KZ
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz. info/
http://kang-zusi.info http://cerita-silat.co.cc/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
BAB 8 Kilauan pedang, kelebatan pedang
Di tengah perjalanan Kie Tiang-lim sudah mulai bergurau,
dia sering memacu kudanya ke depan, bendera perusahaan
perjalanan Su-hai memang sudah rusak tapi bendera itu milik
pribadi, karena di atas bendera itu ada sulaman tulisan 'Kie'.
Tapi saat di rumah keluarga Goan, Goan Hiong menyuruh
beberapa orang perempuan desa membantu Kie Pi-sia
membuat bendera baru.
Warna dasarnya tetap biru dan huruf Su-hai disulam
dengan warna emas, di ujung bendera ada huruf 'Sia', berarti
dia adalah penanggung jawab perusahaan perjalanan Su-hai.
Sedangkan Goan Hiong menjadi wakil ketua perusahaan,
dia juga membuat bendera yang sama, hanya di ujung
bendera disulam huruf 'Goan' lebih kecil dari huruf 'Sia'.
Kedua bendera ini dibawa oleh 2 pegawai yang
menunggang kuda dan berjalan di baris paling depan. Kie Pisia
dengan sikap gagah dan angkuh menunggang kuda. Di
depannya seperti terbentang masa depan yang cerah, Goan
Hiong menunggang seekor kuda hitam yang besar. Sangat
kontras dengan kuda putih milik Kie Pi-sia. Kuda besar
sedangkan penunggangnya gagah, benar-benar sangat serasi.
Dengan alasan minta pendapat, sepanjang jalan Goan
Hiong selalu mengajak bicara dengan Kie Pi-sia karena Kie Pisia
pernah mengantarkan barang. Tentu saja dia sedikit lebih
mengerti, maka dengan rendah hati Goan Hiong selalu
meminta pendapat dan Kie Pi-sia dengan senang hati
memberitahu, sepanjang jalan bila ada gunung mereka selalu
berteriak, “Su-hai jaya....” Kie Pi-sia selalu menyuruh orang
mencari jalan terlebih dulu. Yang terpenting semua
pengalaman yang didapat sudah dia praktekkan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Mereka saling menyapa juga saling bercanda, memang
tidak begitu akrab tapi juga tidak terlalu asing. Goan Jit-hong
dan Pui Ciauw-jin selalu menyuruh Kie Tiang-lim dan Ciam
Giok-beng yang berada di depan barisan, ini merupakan suatu
kehormatan. Souw Thian-sia terkadang di depan barisan
terkadang di belakang barisan. Dia selalu menyapa orangorang.
Saat beristirahat atau bermalam semua berada dalam
pengawasannya.
Semua adalah keinginan Ciam Giok-beng, sebab setelah
tiba di Kim-leng, Ciam Giok-beng akan menyuruhnya berlatih
ilmu pedang lagi, maka saat-saat sekarang ini apa yang harus
diperhatikan di perusahaan perjalanan dia ajarkan kepada Kie
Pi-sia dan Goan Hiong, maka sekarang ini Souw Thian-sia
sangat sibuk dan semua tindakannya sangat bertanggung
jawab.
Ciam Giok-beng melihat sepasang anak muda yang sedang
bersemangat itu, dia tertawa kepada Kie Tiang-lim, “Sute, aku
rasa memberi beban dan tanggung jawab kepada anak muda
adalah tindakan yang tepat, mereka bersemangat dan pantang
mundur, mereka lebih mempunyai masa depan yang cerah!”
Kie Tiang-lim mengangguk, “Para pemuda dari keluarga
Goan benar-benar mempunyai masa depan yang cerah, kalau
hanya mengandalkan Pi-sia saja aku akan menutup
perusahaan perjalanan Su-hai, aku takut dia bertindak
sembarangan karena dia belum sanggup menanggung
tanggung jawab ini!”
“Karena itu aku setuju bekerja sama dengan Goan Jithong!”
sahut Ciam Giok-beng.
“Suheng, aku sedikit tidak mengerti, ilmu silat Goan Jithong
dan Pui Ciauw-jin setingkat dengan kita, ditambah
dengan kemampuan murid mereka yang hebat bila ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
membuka perusahaan perjalanan mungkin mereka akan lebih
sukses dari kita, mengapa mereka ingin bekerja sama dengan
kita?”
Ciam Giok-beng berkata, “Kerja sama ini mereka yang tibatiba
mengajukannya, mungkin mereka sudah lama
berkeinginan membuka perusahaan perjalanan, sebab mereka
tidak mau terus menerus tinggal di desa, membuka
perusahaan perjalanan adalah usaha baik bagi kalangan
persilatan, mereka membuka perusahaan perjalanan juga
merupakan jalan singkat yang bisa membuat mereka
terkenal!”
“Mengapa mereka tidak membuka sebuah perguruan saja?
Itu lebih bergengsi dibandingkan membuka perusahaan
perjalanan!” tanya Kie Tiang-lim.
“Tidak semudah itu, mendirikan sebuah perguruan harus
mempunyai kekuatan dan keuangan yang kuat, mereka belum
mencapai tahap itu, apalagi Goan Jit-hong berasal dari Kionglai-
pai. Dia memang sudah keluar dari perguruan itu, tapi
orang dunia persilatan selalu memandang asal usulnya,
walaupun perguruan yang dia dirikan sukses tapi orang selalu
menganggap mereka membuka cabang Kiong-lai. Lebih baik
memilih membuka perusahaan perjalanan, bila ingin membuka
perusahaan perjalanan, Su-hai lah yang bisa diandalkan,” jelas
Ciam Giok-beng.
“Tapi aku selalu merasa mereka mempunyai tujuan yang
lain!” kata Kie Tiang-lim.
“Niat mereka memberi kebaikan untuk kita, selain itu
mereka juga mendapat kebaikan dari kita, kalau tidak mereka
tidak akan mau begitu saja mengalah kepada kita, aku juga
tidak semudah itu untuk setuju!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kira-kira apa tujuan mereka?”
“Sute, kau bisa membaca pikiran Pi-sia, mengapa terhadap
orang lain malah bingung?”
Dia menunjuk sosok 2 pemuda dan pemudi, Kie Tiang-lim
terpaku kemudian baru mengerti, “Suheng, maksud
mereka....”
Ciam Giok-beng mengangguk, “Goan Jit-hong dan Pui
Ciauw-jin sangat memperhatikan pemuda itu, mereka ingin
memberikan yang terbaik untuknya, begitu juga dalam hal
memilih istri, kalau bisa menjadi menantu Jit-in-sin-liong itu
akan menjadi sempurna keinginan mereka, apalagi
kelihatannya Goan Hiong sangat menyukai Pi-sia, maka
mereka memilih jalan ini.”
“Pantas saat itu Goan Jit-hong ke belakang untuk berunding
dengan Pui Ciauw-jin, setelah itu sikap mereka jadi berubah
kepada kita.”
Ciam Giok-beng berkata, “Aku kira Goan Hiong sendiri pun
memang menyukai Pi-sia, mungkin dia malu mengatakan
kepada ayahnya, maka dia meminta bantuan pada Pui Ciauwjin,
Goan Jit-hong selalu mendengar perkataan Pui Ciauw-jin,
apalagi ini adalah hal yang baik, karena itu dengan cepat
mereka setuju!”
“Dipandang dari sudut mana pun Goan Hiong termasuk
orang yang lumayan, kalau Pi-sia bisa mendapatkan pasangan
seperti Goan Hiong aku setuju saja, tapi apakah....” kata Kie
Tiang-lim.
“Mereka sangat pintar, mereka tidak mengatakannya secara
langsung, mereka memulainya dengan cara meminta bekerja
sama dengan kita untuk membuka perusahaan perjalanan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tujuan mereka adalah supaya Goan Hiong dan Pi-sia bisa lebih
dekat lagi, supaya bisa memupuk rasa kebersamaan.”
“Kalau betul begitu aku pun setuju, tapi Pi-sia adalah
seorang gadis yang bersifat keras dan selalu memegang teguh
pendirian,” keluh Kie Tiang-lim.
“Anak itu belajar ilmu pedang padaku, sebenarnya aku pun
sudah menganggapnya sebagai putriku, karena kau telah
memaparkan perasaannya yang tidak wajar kepada Lim Hudkiam,
maka aku merasa cemas aku berharap kerja sama ini
bisa membuat perhatiannya berpindah kepada orang lain!”
kata Ciam Giok-beng.
“Menurut Suheng apakah kita ada harapan untuk hal ini?”
tanya Kie Tiang-lim.
“Lim Hud-kiam lebih dekat dengan 2 gadis she Yu itu, hal
ini membuat Pi-sia tidak suka, paling sedikit Pi-sia tidak
menaruh harapan lagi pada Lim Hud-kiam, apakah perasaanya
bisa berpaling kepada Goan Hiong, kita harus lihat juga
dengan kesungguhan Goan Hiong.”
“Kesungguhan Goan Hiong?” tanya Kie Tiang-lim.
“Pertama harus dengan sungguh-sungguh mendapatkan
hati Pi-sia, lama kelamaan mungkin akan timbul perasaan di
antara mereka berdua, apalagi Goan Hiong adalah pemuda
yang bisa mengambil hati, semua soal bisa berbalik maka
perasaan mereka akan bertambah dalam, tapi sebenarnya bila
dia ingin mendapatkan hati Pi-sia, dia harus lebih kuat dari Lim
Hud-kiam!”
“Pengamatan Suheng sangat teliti, aku juga khawatir
tentang hal ini, setinggi apa ilmu silat Goan Hiong, sampai
saat ini kita belum tahu, tapi bila ingin mengalahkan Lim Hudkiam
bukan hal yang mudah,” kata Kie Tiang-lim.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Benar, aku lihat bocah itu sudah beberapa kali bertarung
dengan orang lain, dia memang mempunyai ilmu silat yang
tinggi, tapi kalau bertarung denganku belum tentu bisa
mengalahkanku!” kata Ciam Giok-beng.
“Benar, kalau tidak Pi-sia yang begitu sombong mana bisa
mempunyai perasaan yang tidak normal,” jawab Kie Tiang-lim.
“Karena itu aku berharap Lim Hud-kiam jangan cepat-cepat
datang kemari, begitu aku sudah mengajarkan Tay-lo-kiamhoat
kepada Goan Hiong, kemenangan kita lebih terjamin!”
“Suheng ingin mengajarkan Tay-lo-kiam-hoat, pada Goan
Hiong, apakah karena alasan itu?”
“Benar, Tay-lo-kiam-hoat adalah ilmu pedang yang
diciptakan guru dengan susah payah, ditambah lagi dengan
penelitian selama puluhan tahun hingga rampung, memang
aku tidak mengatakan kalau ilmu pedang ini adalah ilmu
pedang terbaik. Tapi sampai sekarang tidak ada satu ilmu
pedang pun yang bisa mengalahkannya, tadi aku mengatakan
ingin menyempurnakan ilmu pedang ini dengan ilmu pedang
keluarga Goan, sebenarnya ini hanya perkataan asal saja,
sebenarnya Tay-lo-kiam-hoat yang terdiri dari 18 jurus setelah
diciptakan tidak bisa dirobah lagi, aku hanya ingin membuat
Pi-sia percaya.”
“Apakah ini melanggar perintah guru?”
“Guru tidak membuat sebuah perguruan, beliau juga tidak
menentukan bahwa ilmu pedang ini tidak boleh diajarkan
kepada orang lain, apalagi kalau Goan Hiong bisa menjadi
menantumu, dia juga bukan orang lain lagi.”
“Bila pernikahan itu tidak terjadi, bagaimana keinginan
Suheng?” tanya Kie Tiang-lim.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Tidak apa-apa, karena perusahaan perjalanan adalah
usaha yang diperintahkan oleh guru, Goan Hiong termasuk
anggota Su-hai berarti dia bukan orang luar, kepada arwah
guru di sana aku tetap tidak merasa bersalah.”
Kie Tiang-lim sangat terharu, “Suheng benar-benar
memperhatikan Pi-sia, gadis itu hanya merepotkanmu saja.”
Ciam Giok-beng berkata, “Sute, di antara kita tidak perlu
merasa sungkan seperti itu, Pi-sia adalah putri kita, aku hidup
sendiri, kau juga tidak mempunyai putra, kelak yang
menyembahyangi kuburan kita semuanya mengandalkan anak
ini, kesulitan apa pun kita tetap harus bisa mengatasinya,
seharusnya dulu istrimu melahirkan seorang putra, jadi
sekarang kita tidak perlu repot seperti ini!”
Kie Tiang-lim menghela nafas, “Sewaktu masih muda aku
terlalu berkonsentrasi pada ilmu silat dan merintis usaha,
urusan keluarga jadi terbengkalai, selama satu tahun setengah
berada di luar, karena itu setelah istriku melahirkan Pi-sia, dia
meninggal dunia. Aku pun tidak berniat menikah lagi, kalau
dulu masih bisa menambah satu atau dua anak lagi, aku akan
membiarkan Pi-sia melakukan apa yang dia inginkan.”
“Sute, kau seperti tidak menyukai Pi-sia?”
“Benar, apalagi saat dia mengatakan Lim Hud-kiam adalah
perampok, itu benar-benar keterlaluan!”
“Semenjak usia 11 tahun Pi-sia sudah ikut denganku belajar
ilmu pedang, selama 9 tahun penuh dia ikut denganku,
sifatnya menjadi seperti itu aku ikut bertanggung jawab,” kata
Ciam Giok-beng.
“Suheng, kau jangan salah paham, aku tidak
menyalahkanmu.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Jangan salah, cara Pi-sia memang kurang terus terang tapi
itu belum kelewatan, Lim Hud-kiam merampok perhiasan ini
adalah kenyataan sebenarnya, mengatakan kalau dia adalah
perampok itu pun tidak salah, hanya saja niat membalas Pi-sia
terlalu membara, itu adalah penyakit anak muda, pelan-pelan
nanti dia akan menyadari kekurangannya ini!”
Kie Tiang-lim tidak bisa berkata apa-apa.
“Mungkin karena aku tidak mempunyai keturun an, maka
aku terlalu menyayangi Pi-sia, tapi aku tahu dia bisa
membedakan mana yang benar dan mana yang salah,
memberikan tanggung jawab mengelola perusahaan
perjalanan Su-hai akan menambah tanggung jawabnya, itu
pun salah satu cara mendidiknya. Dia adalah seorang
perempuan tapi cita-citanya begitu tinggi, dia tidak mau kalah
dari laki-laki, dia lebih kuat dari Souw Thian-sia, asalkan dia
bisa kompak dengan Goan Hiong dan mengelola Su-hai
dengan baik, hasilnya akan lebih baik darimu.”
“Aku benar-benar tidak tahu kelebihan putri sendiri!” kata
Kie Tiang-lim sambil tertawa.
Ciam Giok-beng juga tertawa, “Bisa dikatakan seperti itu,
tentang Pi-sia biar aku yang mengurusnya, kau yang menjadi
ayah tidak perlu merasa khawatir.”
“Kalau begitu aku akan merasa lebih nyaman!”
Mereka tertawa terbahak-bahak, hal ini membuat Pi-sia
merasa aneh dan bertanya, “Supek, ayah, apa yang membuat
kalian begitu senang?”
“Ayahmu sudah memberikan kau kepadaku, aku juga akan
memberikan seseorang kepadamu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia tahu kalau mereka sedang bergurau, maka dia
tertawa dan berkata, “Kalian berdua tidak menginginkan aku
dan melemparkan aku ke dunia persilatan, aku akan
mengatakannya kepada Goan Toako, kami siap menjadi tua di
dunia persilatan, satu hari pun tidak akan melepaskan pedang
ini, hidup di dunia persilatan mati pun harus di dunia
persilatan!”
Ciam Giok-beng berkata, “Kalian yang muda tetap lebih
bersemangat dibandingkan kami yang tua-tua, aku berharap
kalian jangan lupa pada sumpah ini, hidup dan mati harus
selalu bersama!”
Wajah Kie Pi-sia tiba-tiba menjadi merah.
Ooo)d*w(ooO
Mereka sudah tiba di Kim-leng, dua bersaudara Ma yang
sudah menunggu di sana, langsung mencari mereka. Dengan
aneh Kie Tiang-lim bertanya, “Mengapa kalian menunggu di
sini dan tidak pulang?”
Ma Hiong-hui mengerutkan alis, “Kie Toako, Lan-tiangsiang-
sat sudah tahu kalau kita bersekongkol menipu mereka,
maka mereka sangat membenci kami, kemarin mereka
menyuruh orang mengantarkan sepucuk surat peringatan,
dalam surat itu ditulis bahwa mereka akan membuat
perhitungan dengan kami, dari teman-temanku aku mendapat
kabar kalau mereka mengumpulkan orang-orang persilatan
dari golongan hitam di Su-chuan dan Hun-lam, mereka akan
menunggu kami di jalan depan, aku takut aku tidak bisa
melawan mereka, terpaksa aku datang untuk meminta
tolong.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong berkata, “Waktunya sangat tepat, kami sedang
bersiap-siap membasmi sampah-sampah dunia persilatan
supaya barisan perusahaan perjalanan bisa berjalan dengan
lancar dan tidak terganggu oleh mereka, pada kesempatan ini
kita bisa membereskan mereka!”
Tadinya dua bersaudara Ma tidak mengenal Goan Hiong,
tapi Kie Tiang-lim segera memperkenalkan mereka juga
menceritakan kerja sama dengan keluarga Goan. Ma Hiong-hui
dengan senang berkata, “Sungguh bagus, di Su-hai sudah ada
kalian serta berencana membuka cabang di banyak tempat,
kami juga akan merasa beruntung, kelak kalau kami
mengantarkan barang jarak jauh kami akan lebih aman, bila
terjadi sesuatu aku bisa minta bantuan.”
Ma Hiong-seng berkata, “Itu masalah yang masih jauh,
kesulitan kita sekarang adalah kalau kita dibantu oleh keluarga
Goan dan teman-teman yang masih muda kita akan lebih
tenang, ada beberapa perusahaan perjalanan di Kim-leng di
mana orang-orang golongan hitam tidak suka karena
menghalangi datangnya rejeki mereka, kali ini mereka telah
menyiapkan banyak uang, kalau hanya mengandalkan kami
dan Kie Toako serta beberapa orang lagi sepertinya kita tidak
akan bisa menghalangi mereka!”
“Apakah Ma-heng tahu siapa saja mereka itu?” tanya Pui
Ciauw-jin.
“Kami belum jelas, dengan sangat rahasia Lan-tiang-siangsat
mengundang mereka melalui surat, ternyata diam-diam
golongan hitam selama beberapa tahun ini mulai memperluas
kekuatannya, mereka mengundang orang-orang tempo dulu
yang lihai, dari dunia persilatan juga menarik banyak pesilat
tangguh, katanya mereka siap secara terang-terangan
dipimpin oleh Lan-tiang-siang-sat dan keponakan mereka,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mengajak bertarung secara terbuka, yang pasti pesilat
tangguh secara diam-diam akan menghadang kita di
sepanjang jalan,” kata Ma Hiong-seng. Kata Pui Ciauw-jin,
“Mereka sungguh pintar, bila mereka melakukan secara
terang-terangan kita bisa menghindar, tapi kalau menyerang
secara diam-diam jadi akan lebih susah, cara yang akan kita
lakukan adalah menghadapi kedua-duanya!”
“Apa yang dimaksud menghadapi kedua-duanya?” tanya
Goan Jit-hong.
“Aku tidak pernah bertemu orang secara terang-terangan
maka tidak ada yang mengenalku, Goan Toako pun sudah
lama tidak muncul di dunia persilatan, juga tidak memiliki
hubungan dengan orang golongan hitam, jarang ada yang
mengenalnya, karena itu kami berdua akan membawa 4 orang
anak buah kami dan kita akan berpencar, Hiong Sutit
membawa yang lain terus mengikuti barisan perusahaan
perjalanan, kita membagi menjadi dua kelompok, satu di
depan dan satu di belakang, kami akan menjadi orang yang
melewati jalan itu tapi kami akan selalu memperhatikan
keadaan, bila ada yang menyerang perusahaan perjalanan kita
yang akan lebih dulu membasmi mereka,” jawab Pui Ciauw-jin.
“Cara yang baik, tapi dengan cara apa kita tahu kalau lawan
adalah orang golongan hitam?” tanya Goan Jit-hong.
“Jika mereka ingin menyerang perusahaan perjalanan tentu
membutuhkan banyak orang, asalkan mata kita jeli, melihat
ada orang yang pantas dicurigai kita harus hati-hati, kita tidak
akan sulit mengenali identitas mereka!”
“Aku tidak secerdik kau dalam menilai orang, terpaksa kau
berjalan di depan karena kesempatan untuk bertemu orangorang
lebih besar!” kata Goan Jit-hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Baiklah, kita tetapkan dulu rute yang akan kita lewati aku
akan membawa orang berjalan terlebih dulu, sepanjang jalan
nanti aku akan memberi kode, bila ada kesempatan, sebisa
mungkin aku akan membereskan musuh, kalau tidak barisan
perusahaan perjalanan yang di belakang harus siap
menghadapi musuh!” kata Pui Ciauw-jin sambil tertawa.
“Lebih baik barisan perusahaan perjalanan dibagi menjadi
2-3 kelompok, satu kelompok berjalan di depan untuk mencari
tahu, sebenarnya juga untuk memancing perhatian mereka,
dengan begitu aku bisa melayani mereka.”
“Pui-heng jarang berkelana di dunia persilatan, tapi
pendapatnya ternyata lebih bagus dari kita orang dunia
persilatan,” kata Kie Tiang-lim sambil tertawa.
“Sebenarnya dia sering berkelana di dunia persilatan,
mungkin lebih sering dibandingkan kalian hanya saja dia selalu
mengubah penampilannya, dengan mengenakan baju pelajar
usang menjadi pelajar miskin, siapa yang tertarik padanya
dengan penampilan seperti itu?” kata Goan Jit-hong.
“Dengan penampilan seperti itu di setiap kota yang kita
lewati kalau ada kabar aku akan membuat sebuah puisi di
penginapan untuk menjelaskan keadaannya, begitu kalian
sampai kalian akan tahu situasinya, kalau tidak ada puisi di
penginapan, artinya keadaan aman-aman saja,” kata Pui
Ciauw-jin.
“Bagaimana kalau di penginapan tersebut tidak bisa
digantung puisi?” tanya Kie Tiang-lim.
“Bila tempat untuk menginap banyak orang pasti bukan
penginapan biasa, maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan,”
jawab Pui Ciauw-jin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Jit-hong berkata sambil tertawa, “Tulisan kaligrafi
Adik Pui sangat bagus bisa bersaing dengan tulisan kaligrafi
dari orang terkenal, maka kalian tidak perlu merasa khawatir.
Puisinya akan digantung di tempat yang mudah dilihat, maka
begitu membaca puisinya kita akan segera tahu situasi di
sana.”
“Kalau begitu itu lebih baik, aku berharap puisi Pui-heng
jangan terlalu dalam maknanya, karena pengetahuanku dalam
bidang sastra sangat terbatas, takutnya akan timbul salah
pengertian malah akan membuat petaka!” kata Kie Tiang-lim.
“Kie Toako jangan terlalu sungkan, tanda di perutku tidak
sampai 20 gram, paling-paling aku akan menulis puisi biasa,
tidak akan sulit dimengerti oleh kalian, bila aku berada di
penginapan berarti situasi di sana gawat, tapi kalian jangan
sampai menyapaku, kita pura-pura tidak saling mengenal
mungkin dengan demikian kita bisa memberi pukulan secara
tiba-tiba!” jelas Pui Ciauw-jin.
“Baiklah, kita tentukan cara ini, Thian-sia dan Piauw-leng
berjalan paling depan, Pui Toako bisa memperhatikan keadaan
mereka, barisan perusahaan perjalanan berada di tengah,
Goan Toako berjalan di baris belakang, rutenya tidak tentu
tapi harus jalan darat, Thian-sia sangat hafal dengan jalan di
daerah sini, dia akan memilih jalan yang cocok!” pesan Kie
Tiang-lim.
Setelah berunding, Souw Thian-sia dan Lim Piauw-leng
segera berangkat.
Pui Ciauw-jin membawa 2 murid Kie Tiang-lim berada di
kelompok kedua, Kie Pi-sia dan Goan Hiong tetap
menggunakan identitas mereka sebagai ketua dan wakil ketua
perusahaan perjalanan Su-hai dan berjalan bersama
perusahaan perjalanan Kim-leng, dua bersaudara Ma berjalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
di kelompok ketiga, Goan Jit-hong dan 2 anak buahnya
berjalan di paling belakang.
Setiap kelompok berjarak 1.5 li begitu menginap Souw
Thian-sia tetap harus berhenti, ini adalah cara yang paling
cocok.
Hari pertama berjalan dengan aman, mereka berjalan
sampai 50 li lebih dan beristirahat di kota Bu-liong, hari kedua
di Peng-sui menurut orang-orang ada 3 pedagang yang diikat
dan ditelanjangi di penginapan dan disekap di kandang kuda,
mulut mereka disumpal dengan kotoran kuda.
Ketiga orang itu sama-sama menginap di penginapan yang
sama dengan barisan perusahaan perjalanan Su-hai.
Kie Tiang-lim tahu semua itu adalah pekerjaan Pui Ciauwjin,
dia masih pura-pura datang untuk menghibur, ketiga
orang itu pura-pura tidak ingin banyak bertanya juga tidak
mengatakan apa-apa. Setelah ditolong mereka pergi dengan
terburu-buru, dari pandangan mata mereka terlihat kalau
mereka punya tenaga dalam tinggi dan orang yang berilmu
tinggi, diam-diam Kie Tiang-lim mengagumi teknik Pui Ciauwjin
yang tinggi.
Mereka bertiga pasti pesilat tinggi di dunia persilatan,
setelah terkena gurauan Pui Ciauw-jin mereka pasti malu
bertemu dengan sesama orang golongan hitam dan mereka
pasti mengira kalau ini adalah hasil pekerjaan Kie Tiang-lim
dan Ciam Giok-beng. Karena sewaktu mereka pergi dari
pandangan mereka terpancar kebencian, tapi mereka pasti
tidak akan mau bertemu dengan Lan-tiang-siang-sat lagi. Kie
Tiang-lim masih berpura-pura tidak tahu apa-apa dia memberi
ongkos dan baju untuk mereka, karena gurauan Pui Ciauw-jin
sangat unik, mereka ditelanjangi bila tidak mau menerima
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
bantuan dari Kie Tiang-lim mereka akan telanjang bulat pergi
dari sana.
Hari kedua, mereka sudah berada di perbatasan Su-chuan
dan Holam, Goan Hiong melihat di penginapan ada sebuah
puisi yang digantung di dinding, dia segera berkata kepada Kie
Pi-sia, “Nona Kie, hari ini sepertinya keadaan tidak begitu
aman.”
Kie Pi-sia yang sudah lama menganggur setelah mendengar
kata-kata Goan Hiong malah senang, dia berkata, “Di mana
puisi Paman Pui? Apa yang dia katakan?”
Goan Hiong dengan mulutnya memberi tanda ke arah
dinding dan berkata, “Puisi kedua dihitung dari kanan.”
Dia berkata lagi, “Dibaca dalam hati jangan sampai keluar
suara!”
Kie Pi-sia melihat ke arah dinding ada tulisan kaligrafi yang
berbunyi, “Tubuh berada di dunia persilatan tapi hati berada
dalam Budha, di depan bunga di bawah sinar bulan melihat
keadaan sendiri, setelah bertarung di waktu senggang minum
arak, benar-benar hal yang mengasyikkan, dengan begitu kita
akan sempurna menjadi manusia.”
Kie Pi-sia lama membaca dengan aneh dia berkata, “Puisi
itu tidak begitu bagus, artinya juga tidak jelas, apa maksud
puisi itu?”
Goan Hiong tersenyum dan berkata, “Puisi Paman Pui hanya
aku yang bisa mengerti, kami juga mempunyai kode khusus,
kalau dikemukakan kalian tidak akan mengerti, Nona Kie,
cobalah dengan perasaan memikirkannya aku percaya kau
akan mengerti apa maksud Paman Pui!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia malu bertanya lagi, terpaksa dia mencoba
mengerti puisi itu, Goan Hiong memanggil pelayan rumah
makan dan meminta dia menyiapkan nasi, sayur, dan arak.
Lalu memberitahu kepada pelayan kalau dia adalah ketua
perusahaan dan barisan perusahaan perjalanan akan segera
datang kemari.
Biasanya orang perusahaan perjalanan selalu royal, maka
pelayan itu buru-buru ke kasir dan bagian dapur bahwa akan
datang barisan perusahaan perjalanan.
Sewaktu Goan Hiong kembali, Kie Pi-sia sambil tertawa
berkata, “Goan Toako, aku sudah mencoba menebak-nebak
puisi itu, tapi aku tidak tahu apakah artinya benar atau tidak.”
“Coba kemukakan tebakanmu,” pinta Goan Hiong.
“Puisi Paman Pui semua berada di huruf kedua di tiap
kalimat, kalau digabung kata-katanya menjadi 'di sekeliling
kita ada musuh', apakah benar?”
Goan Hiong mengangkat jempolnya memuji, “Nona benarbenar
pintar, Nona sangat cepat menangkap artinya, maksud
Paman Pui memang seperti itu!”
“Kata-kata 'di sekeliling kita ada musuh' sepertinya tidak
sempurna, di mana musuh itu? Dan siapakah mereka? Dia
tidak menjelaskannya.”
“Kalau dijelaskan dengan teliti akan kehilangan maknanya,
dia memberitahu di sekeliling berarti ada di sekeliling kita,”
jelas Goan Hiong.
“Apakah maksudnya di rumah makan ini?” tanya Kie Pi-sia.
“Jangan sampai terlalu menyolok kalau kau sedang mencari
orang, tapi aku sudah melihat sasaran, kita ambil kesempatan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
saat paman belum datang. Tapi bagaimana kita bisa mencoba
kekuatan musuh?”
“Baiklah, dimana mereka berada?” tanya Kie Pi-sia.
“Di meja di dekat jendela di sebelah kiri,” jawab Goan
Hiong.
Diam-diam Kie Pi-sia melihat ke arah yang diberitahu Goan
Hiong, di meja itu ada 2 orang hweesio yang satu kulitnya
putih dan gemuk, sedangkan yang satu lagi kurus usia mereka
sekitar 50 tahun.
Di sisi meja itu ada seorang berusia sekitar 30 tahunan, dia
memakai baju berwarna putih, sepertinya suaminya baru saja
meninggal, karena di salah satu telinganya terselip bunga
putih yang terbuat dari benang wol, warna putih biasanya
menandakan ada orang yang meninggal.
Kie Pi-sia melihat 3 orang itu, dengan suara rendah dia
berkata, “Aku yakin dua orang itu bukan hweesio dan
perempuan itu bukan janda, mereka adalah orang dunia
persilatan golongan hitam!”
“Orang golongan hitam ada dua jenis, yang satu adalah
bandit yang bergerombol, yang satu lagi adalah perampok
yang aksinya sendiri-sendiri, mereka selalu memakai identitas
bermacam-macam untuk melindungi diri mereka sendiri.”
“Tapi itu belum tentu mereka!” kata Kie Pi-sia.
“Memang, puisi Pui Ji-siok di bait pertama berbunyi 'tubuh
berada di dunia persilatan hati berada di Budha' artinya dia
adalah seorang hweesio, kalimat kedua adalah 'melihat
keadaan sendiri' itu maksudnya perempuan yang baru
ditinggal suaminya, memang di penginapan ini banyak tamu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
yang datang untuk makan, tapi yang cocok dengan puisi
Paman Pui hanya mereka bertiga, masa Pui Ji-siok bisa salah?”
Kie Pi-sia masih tidak percaya, “Paman Pui hanya
mengatakan di sekeliling kita ada musuh, belum tentu musuh
berada di rumah makan ini, dan musuh belum tentu tahu kita
akan beristirahat di sini.”
“Sekarang hari sudah sore, kita harus beristirahat di sini,
hanya penginapan ini yang mempunyai tempat luas baru bisa
menampung orang-orang Su-hai yang begitu banyak,” jelas
Goan Hiong.
“Setelah musuh mendapat informasi ini, mereka menunggu
kita di sini tapi aku juga tidak 100% yakin ketiga orang itu
yang dimaksud, tapi kita bisa mencobanya!”
“Bagaimana caranya?” tanya Pi-sia.
“Aku akan mengajak bicara dengan mereka, mungkin katakataku
akan membuat Nona marah, aku harap kau jangan
menyimpannya di hati,” lanjut Goan Hiong.
Karena ingin tahu Kie Pi-sia tidak berpikir panjang lagi, dia
segera menjawab, “Tidak masalah!”
“Aku melakukan ini karena terpaksa, sepertinya musuh
ingin diam-diam menyerang kita, kalau belum tahu keadaan
mereka dulu, begitu orang-orang Su-hai tiba akan lebih sulit
lagi, demi keselamatan semua orang, harap kau jangan
menyimpannya di hati!, Goan Hiong langsung berdiri dan
berjalan ke depan perempuan itu, dia bertanya, “Enci, apakah
kita bisa mengobrol?”
Perempuan itu mengangkat alisnya, menjawab, “Aku adalah
janda yang baru ditinggal suami, kau seorang lelaki kita tidak
saling kenal, mengapa kau mengajakku mengobrol?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Suara perempuan itu sangat besar, membuat para tamu
yang ada di rumah makan itu bisa mendengar nya, semua
tamu melihat ke arah mereka, hweesio kurus itu sepertinya
ingin datang menegur tapi dilarang oleh hweesio gemuk, Kie
Pi-sia sangat memperhatikan gerak-gerik mereka, diam-diam
dia mengagumi penafsiran Goan Hiong.
Kedua hweesio itu jelas-jelas adalah orang yang mencari
masalah, yang kurus mulai terlihat tidak sabar, yang gemuk
terus menasihatinya supaya tidak terlihat kalau mereka adalah
orang yang sedang menunggu orang-orang Su-hai.
Ada sebagian tamu mulai mengawasi mereka, Goan Hiong
berteriak, “Kalian jangan salah paham, aku tidak berniat
jahat!”
Perempuan itu tetap berteriak, “Kau adalah seorang lelaki
dan aku perempuan, kau datang mengajakku mengobrol, kau
pasti berniat jahat! Tuan-tuan, aku harap kalian menjadi orang
baik, tolong aku untuk mengusir lelaki cabul dan jahat ini!”
Tamu-tamu menghampiri mulai mendorong, Goan Hiong
menahan dengan tangan, dia menunjuk Kie Pi-sia, “Istriku ada
di sana, masa aku tertarik pada bibi ini? Kalian harus berpikir
apa mungkin ini terjadi?”
Kie Pi-sia terpaku, dia tidak menyangka kalau Goan Hiong
akan berkata demikian, pantas dari tadi dia selalu meminta ijin
supaya dia jangan marah, memang dia tidak suka tapi apa
boleh buat!
Para tamu rumah makan mulai tahu kalau mereka adalah
pasangan suami istri, mereka melihat lagi Kie Pi-sia yang
begitu cantik seperti bunga dan masih muda, lebih cantik
dibandingkan perempuan itu, maka mereka pun tertawa keras,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
paling sedikit orang-orang menganggap Goan Hiong bukan
orang yang mata keranjang!
Perempuan itu tetap dengan nada marah bertanya, “Kau
ingin bicara apa padaku?” Goan Hiong tertawa, “Aku orang Suchuan,
aku adalah pengurus perusahaan perjalanan di Kimleng,
sebulan yang lalu aku baru pulang, aku baru tahu kalau
satu-satunya Toakoku sudah meninggal dunia setengah tahun
yang lalu.”
“Lalu apa hubungannya denganku?” tanya perempuan itu.
“Menurut keluargaku, semenjak kakakku meninggal, ensoku
mengikuti seorang hweesio kabur dari rumah, dan sebelumnya
ensoku memang sudah mempunyai hubungan dengan hweesio
itu, sepertinya Toakoku itu meninggal karena kejengkelannya.”
Perempuan itu bertambah marah lagi, “Itu adalah aib
keluargamu, mengapa kau mengatakan kepadaku?”
“Aku sudah 10 tahun meninggalkan rumah, maka aku tidak
begitu akrab dengan keluargaku tapi mendengar ensoku yang
begitu tidak tahu malu itu, aku masih ingat wajahnya, hari ini
aku bertemu denganmu membuatku teringat pada ensoku
yang kabur dengan hweesio, maka aku menghampirimu untuk
bertanya lebih jelas.”
Karena Goan Hiong bicara dengan serius, sepertinya hal itu
memang benar-benar terjadi, maka para tamu mulai curiga,
perempuan itu berteriak lagi, “Kau bicara seperti kentut, aku
sama sekali tidak mengenalmu mengapa kau sembarangan
bicara seperti itu?”
“Aku memang tidak mengenal orang yang membawa kabur
ensoku, tapi menurut keluargaku yang membawa kabur
ensoku adalah seorang hweesio gemuk dan putih, aku lihat di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
sampingmu ada 2 orang hweesio, salah satunya sangat mirip
dengan ciri-ciri itu.”
Hweesio gemuk dan putih itu mulai marah dia berdiri, “Omi-
to-hud, Tuan jangan sembarangan mengeluarkan kata-kata
menghina hweesio!”
“Aku hanya berkata demikian kalau pelakunya bukan taysu,
untuk apa taysu begitu tegang?” tanya Goan Hiong.
Seorang tamu berkata, “Perempuan itu semalam datang
bersama kedua hweesio ini, mereka menginap di loteng,
mereka menyewa dua kamar yang bersebelahan, tadi pagi aku
masih melihat mereka saling menyapa dan mengobrol!”
Hweesio gemuk dan putih itu berkata, “O-mi-to-hud, Tuan
kalau bicara harus hati-hati, ini bukan waktunya untuk
bergurau!”
Tamu itu berkata, “Aku tidak bercanda, aku juga sempat
melihat perempuan ini keluar dari kamar kalian!”
Hweesio kurus itu marah dan dari bawah baju hweesio yang
lebar dia mengeluarkan sebuah golok, membentak, “Kau
menghina kebersihan sorang hweesio, aku akan
membunuhmu!”
Tamu itu ketakutan dan terus mundur sambil berteriak,
“Tolong, Tuan-tuan! Tolong aku! Hweesio ini ingin
membunuhku!”
Hweesio gemuk itu segera menarik temannya dan berkata,
“Sute, kita adalah hweesio, jalan kita selalu lurus, kalau kau
bertengkar malah akan membuat kita berada di pihak yang
salah!”
Dari tempat jauh tamu itu masih berteriak, “Aku tidak salah
lihat, mereka satu komplotan, Tuan, kalian harus menghukum
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
orang-orang cabul ini mungkin kakakmu dibunuh oleh
mereka!”
Perempuan itu berdiri, “Kalian benar-benar sedang kentut,
aku sama sekali tidak mengenal orang ini juga tidak mengenal
kedua hweesio ini!”
Tamu itu masih berteriak dari jauh, “Kalau begitu, mengapa
kau masuk ke kamar kedua hweesio itu? Perempuan baik-baik
masuk ke kamar hweesio, apakah tidak akan terjadi sesuatu?”
Mendengar teriakan tamu itu Goan Hiong tahu kalau tamu
itu adalah Pui Ciauw-jin, maka dia bertambah yakin.
Kie Pi-sia pun mulai mengetahui siapa tamu itu, dia datang
dan mencabut pedangnya, lalu berkata, “Toako, kita tangkap
dia dan kita antar mereka ke pihak berwajib!”
“Tunggu dulu, kita belum mendapatkan bukti, kita tidak
boleh sembarangan menuduh orang baik-baik, siapa nama
enso? Dan apa shenya? Mengapa sendirian berada di sini?”
“Mengapa aku harus memberitahumu?”
“Kalau aku sudah tahu, kau bukan ensoku yang memalukan
keluargaku itu, aku pasti tidak akan berani mengganggmu
lagi!” jawab Goan Hiong.
“Rumahku sangat jauh, ada di Hun-lam, 5 tahun yang lalu
suamiku meninggal, kali ini aku datang ke Kim-leng untk
mencari saudara,” jelas perempuan itu.
Tamu yang diperankan oleh Pui Ciauw-jin kembali berteriak,
“Jangan percaya pada kata-katanya, semua itu bohong, Tuan,
apakah dia kakak iparmu? Aku tidak tahu tapi dia benar-benar
bersekongkol dengan kedua taysu itu!”
“Apakah kau dengar, enso?” tanya Goan Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Tidak ada terjadi seperti yang dia katakan!” jawab
perempuan itu.
Pui Ciauw-jin kembali berteriak, “Tuan, ikat mereka dan
serahkan kepada yang berwajib, aku bisa menjadi saksi, kedua
hweesio itu pun jangan dibiarkan kabur!”
Tiba-tiba hweesio kurus itu melayangkan tangan kemudian
keluar sinar berkelebat.
Kie Pi-sia yang tahu Pui Ciauw-jin tidak akan terkena
senjata rahasia itu demi menutupi identitas aslinya, dia
mengangkat sebuah kursi dan menahannya di depan Pui
Ciauw-jin, lalu terdengar CREP! Sebuah senjata rahasia
menancap di kursi itu!
Kie Pi-sia mengangkat kursi itu dia menunjuk senjata
rahasia itu dan berkata kepada para tamu, “Hweesio jahat ini
ingin membunuh supaya tutup mulut, berarti mereka bukan
orang baik-baik!”
Para tamu rumah makan menjadi ribut, melihat keadaan
menjadi kacau, perempuan itu segera meloncat ke atas dan
berteriak, “Kalian jangan ribut, aku mengaku mengenal kedua
taysu itu tapi kami adalah orang dunia persilatan, kami bukan
orang yang berbuat cabul, dan aku tidak mempunyai
hubungan apa pun dengan bocah ini, dia sembarangan
bicara!”
Dengan ringan dia naik ke atas meja, satu kakinya
menginjak sebuah cangkir, satu kaki diangkat tapi tubuhnya
sama sekali tidak bergoyang, berarti dia berilmu silat tinggi,
hal ini membuat para tamu terkejut.
Terdengar perempuan itu berkata, “Namaku adalah Ho
Gwat-nio, dijuluki Ho-kiu-bwee (Rase berekor 9), kedua taysu
ini yang gemuk bernama Liu Kong, dan yang kurus Liu Hwan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
teman-teman yang datang dari Su-chuan, Hun-lam, Kwie-ciu,
dan Sam-cu pasti mengenal nama kami!”
Perkataan ini baru keluar, para tamu yang sedang makan
dan selalu berkelana di dunia persilatan tahu nama mereka,
mereka adalah perampok besar, membunuh orang seperti
membunuh semut, maka para tamu pun merasa takut.
Goan Hiong tertawa terbahak-bahak, “Kalian bertiga
sungguh berilmu tinggi, kalau bukan dengan cara tadi
memancing kalian, benar-benar sulit untuk mengetahui
identitas kalian!”
Ho Gwat-nio tertawa dingin, “Hei, orang she Goan, kau
tidak perlu berpura-pura, dari awal kami sudah tahu kalau kau
adalah putra kesayangan Goan Jit-hong, apakah karena hidup
kalian terasa nyaman selama ini maka hati kalian ditutupi
setan, untuk apa kalian bekerja sama dengan Su-hai? Kalian
harusnya tahu diri sebab kita tidak saling bermusuhan, maka
segeralah keluar dari Su-hai, kami tidak akan membuat kalian
susah!”
“Kalian sengaja mencari ribut dengan perusahaan
perjalanan Su-hai, ada perselisihan apa kalian dengan
perusahaan perjalanan Su-hai?” tanya Kie Pi-sia.
Liu Kong tertawa terbahak-bahak, “Tidak ada permusuhan
apa pun, hanya saja semua usaha perusahaan perjalanan
diambil oleh Su-hai, kalian benar-benar tidak punya perasaan,
kalian sudah menghalangi teman-teman golongan hitam
mencari rejeki, maka kami diundang oleh teman-teman untuk
membasmi kesombongan kalian!” Goan Hiong berkata, “Maaf
sekali, kami baru saja bekerja sama dengan perusahaan
perjalanan Su-hai dan siap melebarkan usaha, dan kami pun
siap membuka beberapa cabang, bila barisan perusahaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
perjalanan Su-hai lewat, harap Lo-cianpwee bisa membantu
kami lewat dengan tenang!”
Ho Gwat-nio marah, “Kentut, hari ini juga kami akan
menghancurkan perusahaan perjalanan Su-hai, kau masih
bermimpi akan membuka kantor cabang?”
“Membuka kantor cabang Su-hai harus dilaksanakan, kami
tidak diijinkan teman-teman golongan hitam untuk banyak
bertanya, kalau kalian bertiga tidak memberi ijin kami akan
membuat kalian marah, kalian boleh bertarung dengan kami!”
Liu Hwan marah, “Bocah ingusan, kau belum mencapai
tahap mengajak kami bertarung, kami akan menunggu Kie
Tiang-lim!”
Goan Hiong tersenyum, “Kabar yang Anda dapatkan terlalu
lambat, Paman Kie sangat terkenal dan berwibawa di dunia
persilatan, selama puluhan tahun ini belum pernah bertemu
musuh, sekarang beliau telah pensiun dari perusahaan
perjalanan Su-hai, penanggung jawab perusahaan perjalanan
Su-hai yang sekarang adalah kami anak-anak muda, ketuanya
adalah Nona Kie, aku Goan Hiong adalah wakil ketuanya,
kalau kalian bertiga ingin menghancurkan perusahaan
perjalanan Su-hai, kalian harus berhadapan dengan kami!” Ho
Gwat-nio tersenyum, “Kau memanggil dia Nona Kie, ternyata
dia bukan istrimu!”
Wajah Kie Pi-sia berubah, Goan Hiong berkata, “Itu hanya
asal berkata, seperti tadi aku mengatakan kalau kau adalah
janda yang kabur bersama hweesio, tapi sebenarnya bukan.”
Pui Ciauw-jin yang berdiri di tempat jauh berteriak lagi,
“Tuan, kau dan nona itu bukan suami istri, kau hanya
bercanda, tapi perempuan ini masuk ke kamar hweesio,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kemudian menutup pintu, lama baru keluar! Itu adalah
kenyataan!”
Liu Kong marah dan berteriak, “Kurang ajar! Apakah kau
ingin cari mati?”
Tangannya melayang, sebuah piau terbang keluar, Pui
Ciauw-jin dengan cepat masuk ke kolong meja, piau itu
menancap di dinding.
“Hweesio gemuk, aku jarang berkelana di dunia persilatan
aku tidak tahu siapa kau, tapi melihatmu sembarangan
menyerang orang yang tidak bisa ilmu silat, aku duga kau
tentu sampah dunia persilatan!”
Liu Kong benar-benar marah, dia mencopot tasbih yang
tergantung di lehernya kemudian dia menggoyang-goyang
tasbih itu, tasbih itu berbunyi dengan suara besar ternyata
butiran tasbih terbuat dari besi.
Dia membuka tasbih itu menjadi rantai dengan panjang kira
6 kaki, dengan suara besar dia berteriak, “Orang tidak tahu
diri, biar aku mengirim nyawamu dengan rantai ini!”
Goan Hiong sama sekali tidak takut, dengan pedang di
tangan dia berdiri dengan gagah, “Baiklah, aku sudah
mengabdi kepada perusahaan perjalanan Su-hai tapi belum
pernah berjasa, kau akan menjadi sasaran pertamaku!”
Ho Gwat-nio mengerutkan alis, “Suheng, bertarung dengan
bocah tengik ini, itu akan merusak nama kita yang sudah
terkenal!”
Goan Hiong tersenyum, “Ho-kiu-bwee, di depan mataku,
kau belum pantas menyandang sebagai Lo-cianpwee, apakah
kau tidak lelah terus berdiri di atas cangkir arak?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ho Gwat-nio tersenyum, “Ibumu memang merasa sedikit
lelah, tapi belum ingin turun, kalau kau punya hati yang
sayang kepada orang tua, carilah akal supaya aku turun dari
sini!”
Dengan santai Goan Hiong tertawa, “Itu sangat mudah, asal
tanganku boleh dijulurkan kau tentu akan menuruti perintahku
dan kau akan turun dari sana!”
Setelah itu Goan Hiong menggebrak meja dan berteriak,
“Turunlah!”
Tenaga menggebrak mejanya sangat besar membuat poci
dan cangkir arak bergetar tapi Ho Gwat-nio tetap berdiri di
sana dan tidak bergerak sama sekali, dia tersenyum, “Putraku
yang baik, apakah hanya dengan cara seperti itu kau ingin
mengagetkan ibumu, masih jauh, Nak!”
Goan Hiong tersenyum, “Ho-kiu-bwe, kau sedang
berdandan seperti seorang janda, kau harus tahu diri,
mengapa di tempat umum kau membuka celana?”
Ho Gwat-nio terkejut, dia merasa di bawah tubuhnya
seperti ada angin yang berhembus, dengan cepat dia melihat
ke bawah, ternyata celana bagian depan dan belakang
semuanya basah, tadi ketika Goan Hiong menggebrak meja,
membuat poci dan cangkir bergertar sehingga arak yang ada
di dalam cangkir dan poci meloncat keluar membasahi
celananya, dia berbaju putih dan udara saat itu hangat,
celananya terbuat dari bahan sutra yang tipis kalau basah
kainnya akan menempel di kulit membuat lekukan tubuhnya
terlihat dengan jelas.
Orang yang menonton keramaian memang mereka
bersembunyi di kejauhan tapi mereka tidak tahan mendengar
gurauan Goan Hiong dan mereka pun tertawa keras.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Wajah Ho Gwat-nio berubah tapi ini adalah hal yang
memalukan, dia berada di tempat umum, dia adalah orang
dunia persilatan golongan hitam dan sering berkelana, tapi jika
telanjang dia tetap merasa malu.
Yang membuat dia terkejut adalah tenaga Goan Hiong,
begitu dia menggebrak meja, membuat arak menyemprot ke
atas, itu tidak aneh, yang aneh adalah mangkuk arak yang
besarnya hanya sebesar telapak tangan dan setengah bagian
cangkir tertutup oleh kakinya tapi arak tetap bisa
menyemprot, yang anehnya lagi arak tidak membasahi
sepatunya malah membasahi celananya, dan dia sama sekali
tidak merasa!
Tenaga dalam pemuda itu ternyata hebat, sudah mencapai
pada taraf di mana dia menginginkan dia bisa melakukannya,
tampaknya anak muda itu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Matanya berputar, dia berkata kepada Liu Kong, “Toako
gendut, tolong jaga bocah ini, jangan biarkan dia kabur, aku
ke kamar dulu untuk mengganti baju, nanti aku akan
membereskan dia!”
“Apakah kau butuh aku membereskan dia sekarang juga?”
tanya Liu Kong.
“Tidak perlu! Aku sendiri bisa membereskan dia!”
Dia meloncat dan sudah melewati pagar loteng kemudian
dia masuk ke sebuah kamar.
Pui Ciauw-jin berteriak lagi, “Tuan, perempuan itu sekamar
dengan hweesio, orang seperti mereka tidak punya rasa malu,
aku rasa dia mengganti baju hanya pura-pura, yang benar dia
sedang mengambil sesuatu untuk menghadapimu!”
“Mengapa Tuan bisa tahu?” kata Goan Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Karena kamar yang dia masuki adalah kamar hweesio itu,
bukan kamarnya sendiri!”
Goan Hiong berkata, “Hweesio gemuk, seorang janda
masuk ke kamar hweesio untuk mengganti baju, ini adalah
berita yang aneh!”
“Tamu ini benar-benar cabul! Kau jangan cerewet, mereka
adalah perampok yang membunuh orang tanpa berkedip,
apakah kau tidak takut kepalamu akan dipenggal?” tanya Kie
Pi-sia.
Pui Ciauw-jin berteriak lagi, “Ya, Tuhan! Aku benar-benar
takut kepada janda itu, kalau kepalaku hilang, aku sungguh
tidak berguna!”
Dengan cepat dia masuk ke kolong meja dan tepat saat itu
sebuah pisau datang menancap di depannya, kalau dia tidak
segera menarik kepalanya, pisau itu sudah menancap di
lehernya, Pui Ciauw-jin berteriak lagi seperti ketakutan,
kemudian dia berkerut seperti seekor landak.
Ho Gwat-nio turun seperti seekor burung, dia sudah
mengganti bajunya dengan celana panjang berwarna merah,
satu tangannya mengangkat Pui Ciauw-jin, tangan yang lain
memegang pisau, kemudian dia berteriak, “Kalau kau berani
menertawakanku lagi, aku akan memotong lidahmu!”
Pui Ciauw-jin terus gemetar, kedua tangannya terus
memberi hormat, “Li-enghiong, Thay-hujin, ampuni aku, aku
tidak berani cerewet lagi!”
Kie Pi-sia tahu kalau Pui Ciauw-jin hanya pura-pura, maka
dia sengaja berkata, “Ho-kiu-bwee, kau membunuh seorang
desa yang tidak tahu apa-apa, itu bukan tindakan seorang
enghiong, apakah kau tidak malu ditertawakan oleh sesama
orang dunia persilatan?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Setelah mendengar perkataan ini, Ho Gwat-nio jadi merasa
malu, tapi dia tetap mengancam dengan pisau belatinya,
“Baiklah, aku akan memaafkanmu, lebih baik kau pukul sendiri
wajahmu 10 kali!”
Pui Ciauw-jin benar-benar menampar dirinya sendiri
sebanyak 10 kali, hal ini membuat Kie Pi-sia terkejut.
Tapi Goan Hiong malah tertawa, “Orang ini sangat cerewet
tapi penakut, benar-benar pantas dipukul!”
Kie Pi-sia tahu kalau paman dan keponakan ini pasti sedang
merencanakan sesuatu, tapi melihat Pui Ciauw-jin yang
menampar dirinya sendiri, dia merasa itu tidak pantas, maka
Kie Pi-sia pun membuang muka tidak tega melihatnya.
Ho Gwat-nio adalah perampok besar yang berkelana di
dunia persilatan, matanya sangat jeli, dari awal dia sudah
curiga kepada Pui Ciauw-jin, maka begitu dia turun dari
loteng, dia segera mencari Pui Ciauw-jin.
Demi mengetahui identitas Pui Ciauw-jin, dia sengaja
menyuruh Pui Ciauw-jin menampar dirinya sendiri, kalau Pui
Ciauw-jin adalah orang yang punya nama dia akan menolak
permintaannya, tidak disangka Pui Ciauw-jin benar-benar
menampar dirinya dengan tenaga lumayan besar, karena di
wajahnya sekarang ada bekas jari, karena itu Ho Gwat-nio
mulai hilang rasa curiganya, apalagi Kie Pi-sia membalikkan
wajahnya, dia mengira karena Kie Pi-sia benci dengan sikap
ketakutan Pui Ciauw-jin, hal ini membuatnya tenang dan rasa
curiganya tidak bertambah terus.
Setelah memukul wajahnya sendiri, Ho Gwat-nio melempar
Pui Ciauw-jin ke bawah dengan dingin dia berkata, “Hari ini,
kau bernasib baik, kalau lain kali kau masih berani
menghinaku, aku akan memenggal kepalamu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Karena dilempar begitu keras Pui Ciauw-jin kesakitan,
dengan cepat dia masuk ke kolong meja dan tidak berani
keluar lagi.
Lalu Ho Gwat-nio baru melihat Goan Hiong, “Bocah tengik,
sekarang giliranku memberi pelajaran kepadamu!”
Dengan santai Goan Hiong berkata, “Ho-kiu-bwee, kau tadi
ke loteng apa membawa senjata kemari?”
Ho Gwat-nio marah dia menarik ikat pinggangnya yang
berwarna-warni, kemudian mencambuknya ke arah Goan
Hiong.
Sikap Goan Hiong memang terlihat santai tapi di dalam hati
dia sudah bersiap-siap, begitu ikat pinggang Ho Gwat-nio
mencambuk ke arahnya, dia menyambutnya kemudian ditarik
ke depan, sepertinya Ho Gwat-nio tidak tahu kalau Goan
Hiong akan melakukan hal ini, tubuhnya seperti terbawa oleh
tarikan Goan Hiong kemudian dia menabrak Goan Hiong.
Goan Hiong membawa pedang, dia ingin melukai Ho Gwatnio
dengan pedangnya, tapi dia juga takut kalau Ho Gwat-nio
mempunyai rencana busuk maka dia membalikkan pedangnya,
dia memukul kepala Ho Gwat-nio dengan pegangan
pedangnya.
Kalau terkena Ho Gwat-nio akan pingsan, jadi Goan Hiong
mempunyai kesempatan bersiap-siap, benar saja Ho Gwat-nio
mengangkat pedangnya, tapi dengan sebelah tangannya lagi
dia memutarkan ikat kepalanya ke atas kepala Goan Hiong.
Awalnya Goan Hiong akan membiarkan kepalanya terlilit
oleh ikat pinggang berwarna itu, kemudian mereka akan
beradu tenaga dalam, tapi begitu ikat pinggang berada di atas
kepala, dia berubah pikiran, sebab dia merasa kalau sampai
terlilit oleh ikat pinggang perempuan itu dia akan malu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Apalagi tubuh Ho Gwat-nio terus mengeluarkan bau
menyengat, otomatis ikat pinggangnya juga sangat bau. Dia
tidak mau ikat pinggang itu melilit kepalanya, maka dengan
cepat dia mengubah jurus.
Awalnya lehernya ditarik untuk menghindari lilitan,
kemudian dia menahan dengan pedangnya, maksud Goan
Hiong adalah dia ingin memotong ikat pinggang itu.
Tapi sewaktu ikat pinggang itu beradu dengan pedangnya
terdengar suara seperti besi beradu, Goan Hiong terpaku dia
segera berdiri dan mengambil sikap siaga, tangannya
memegang pedang dengan erat. Ho Gwat-nio tertawa,
katanya, “Bocah, untung kau bernasib baik!” Begitu ikat
pinggang dilepaskan, dia sudah memegang sebilah pedang
tipis yang lentur, dia menggoyang-goyangkan pedang lentur
itu, dan pedang segera menjadi lurus, ternyata pedang itu
tersimpan di balik ikat pinggangnya.
Diam-diam Goan Hiong mengucapkan syukur pantas Hokiu-
bwee pura-pura seperti tidak ada tenaga dan tertarik
olehnya, kalau saja ikat pinggangnya melilit ke tubuhnya dan
mereka beradu tenaga dalam, begitu lawan mengerahkan
tenaga untuk menarik, pedang lentur itu akan membuat
tubuhnya terpotong menjadi dua.
Hweesio gemuk Liu Kong berkata, “Gwat-nio, bocah ini sulit
diatasi, sebenarnya ikat pinggangmu yang tersimpan pedang
telah membuat banyak pesilat tangguh mati, tapi sekarang
ketahuan olehnya!”
“Aku kira itu hanya kebetulan saja!” kata Ho Gwat-nio
tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Benar, itu hanya kebetulan! Kalau bukan karena bau
tubuhmu yang menyengat, hampir saja aku terkena tipuan
busukmu!”
Karena bau tubuh inilah maka Ho Gwat-nio dijuluki rase, Ho
Gwat-nio tertawa terbahak-bahak, “Mengapa aku dijuluki Hokiu-
bwee, mungkin kau tidak tahu alasannya.”
“Aku memang tidak tahu, silakan ceritakan!”
Dengan angkuh Ho Gwat-nio berkata, “Karena aku
mempunyai 9 jurus ilmu silat istimewa, setiap jurus bisa
membunuh orang tanpa diduga. Bocah, kau baru melihat satu
jurus, masih ada 8 jurus!”
Goan Hiong tertawa terbahak-bahak, “Ternyata seperti itu,
satu ekormu sudah keluar, silahkan keluarkan 8 ekor lainnya!”
Ho Gwat-nio menggoyangkan pedangnya lalu dia
menyerang, Goan Hiong menahan dengan pedangnya,
sekarang Goan Hiong baru merasa tenaga pergelangan Ho
Gwat-nio sangat kuat, malah dia bisa menggunakan pedang
lentur beradu dengan pedangnya, tenaganya berada di atas
Goan Hiong, maka Goan Hiong tidak berani menganggap
enteng, dengan penuh semangat dia mulai bertarung dengan
Ho-kiu-bwee.
Jurus pedang Goan Hiong separuhnya ajaran dari ayahnya,
sedangkan sebagian lagi ajaran oleh Pui Ciauw-jin, maka ilmu
pedangnya terdiri dari bermacam-macam aliran, aneh juga
sulit diatasi.
Ho Gwat-nio memang mempunyai tenaga dalam sangat
tinggi, tapi tetap saja tidak mudah mengalahkan Goan Hiong
malah beberapa kali posisinya berada dalam bahaya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Melihat situasi kurang menguntungkan, hweesio gemuk
mulai mengeluarkan tasbihnya yang terbuat dari besi, dia ingin
membantu, tapi Kie Pi-sia menghadangnya, memang Liu Kong
kuat dan berilmu tinggi, tapi ilmu pedang Kie Pi-sia pun tidak
lemah, setelah beberapa jurus bertarung, hweesio gemuk itu
jadi berputar-putar.
Hweesio kurus Liu Hwan melihat mereka berdua tidak bisa
mengalahkan dua orang muda itu, dia merasa malu, dia
segera datang membawa golok ingin membantu temannya. Ho
Gwat-nio berteriak, “Toako kurus, jangan membantu!”
“Kalau sekarang kalian tidak membereskan mereka, temanteman
mereka dalam jumlah besar akan datang, maka kita
akan bertambah repot lagi!”
“Justru kita harus bertarung dengan cepat, jadi Toako
jangan kemari, dasar ilmu silat kedua bocah ini sangat kuat,
jika kau membantu malah jadi menghalangi, kau nanti terikat
dengan pertarungan ini, lebih baik gunakan Cui-hun-po
(Simbal mengejar roh).”
Liu Hwan segera menyimpan kembali goloknya, dia
meloncat ke atas meja, dari balik baju hweesio yang lebar dia
mengeluarkan sebuah tas besar, dan mengeluarkan simbalsimbal
yang terbuat dari tembaga. Simbal-simbal itu sebesar
piring tapi sangat tajam.
Dengan kedua jarinya dia menjepit pinggiran simbal,
kemudian dia melemparnya, simbal itu terbang ke atas dan
mengeluarkan suara yang menusuk telinga.
Simbal itu terbang dengan arah tidak lurus, kemudian
berputar-putar di atas kepala mereka, ditambah dengan
suaranya yang menusuk telinga membuat Kie Pi-sia dan Goan
Hiong jadi terganggu konsentrasinya, gerakan tangan mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
menjadi kurang cepat, membuat Ho Gwat-nio dan Liu Kong
berada di atas angin.
Simbal tembaga itu terbang sebentar, kemudian berputar
ke arah kepala Goan Hiong, bersamaan waktu itu Ho Gwat-nio
menyerang, karena diserang dari depan dan belakang, maka
keadaan Goan Hiong menjadi gawat.
Terpaksa Goan Hiong menahan serangan Ho Gwat-nio,
sambil menundukkan kepala untuk menghindari simbal yang
terbang, dari sudut matanya dia melihat simbal kembali
datang akan membabat lehernya, dia berpikir asalkan sedikit
menundukkan kepala dan menggeser pinggangnya dia bisa
menghindar.
Tapi simbal yang terbang itu tiba-tiba memutar arah, dia
terbang menuju ke pinggang Goan Hiong, dan Goan Hiong
sama sekali tidak melihatnya, untung tubuh Kie Pi-sia berputar
dengan cepat dia memukul jatuh simbal itu dengan
pedangnya, tapi Goan Hiong sudah mengeluarkan keringat
dingin.
Ho Gwat-nio berteriak lagi, “Toako kurus, hanya
menerbangkan sebuah simbal saja tidak akan cukup!” Liu
Hwan berkata, “Aku hanya mencoba gerakan refleknya,
jangan takut aku akan menerbangkan simbal yang lain untuk
membereskan mereka!”
Dia bersiap-siap menerbangkan simbal yang lain, Goan
Hiong tahu begitu dia menerbangkan simbal dengan jumlah
mencapai 10 buah, maka akan sulit diatasi.
Terpaksa dia berteriak, “Nona Kie, kita harus punggung
memunggungi mereka supaya bisa saling melihat datangnya
simbal itu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia berputar ke belakang Goan Hiong tapi Liu Hwan
berteriak, “Toako dan Gwat-nio silahkan serang terus, aku
yang akan membuat mereka kalang kabut!”
Sekarang 9 simbal sudah beterbangan seperti bintik jatuh,
suaranya sangat kencang, bersamaan itu Ho Gwat-nio dan Liu
Kong menyerang mereka semakin gencar.
Sewaktu Kie Pi-sia merasa cemas, tiba-tiba dia melihat Ciam
Giok-beng masuk, dia segera berteriak, “Paman, cepat bantu
kami!”
Dari wadah sumpit yang ada di atas meja, Ciam Giok-beng
mengambil segenggam sumpit, sebatang demi sebatang
dilemparkannya, terdengar TING, TING, TING! Setiap sumpit
berhasil melubangi satu simbal, sumpit itu membuat simbal
terpaku ke pagar loteng, dan semuanya tersusun dengan rapi
seperti hiasan dinding.
Simbal itu terbuat dari tembaga yang keras tapi dengan
sumpit yang terbuat dari bambu, Ciam Giok-beng bisa
membuat simbal itu berlubang dan terpaku di pagar loteng,
hal ini membuat Ho Gwat-nio terpaku sehingga mundur, Liu
Kong juga mundur, mereka bertiga berkumpul dan mengambil
sikap siaga.
“Siapa kau, pak tua!” tanya Ho Gwat-nio.
Ciam Giok-beng tertawa angkuh, “Kalian tidak perlu tanya
namaku!”
“Paman Ciam, mereka bertiga adalah orang kerdil, mereka
mempunyai nama bau, yang ini adalah Ho-kiu-bwe, hweesio
gemuk Liu Kong, hweesio kurus Liu Hwan, mereka adalah
penjahat besar!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Mendengar nama Ciam disebut Ho Gwat-nio segera
berkata, “Ternyata adalah Tuan Thiat-kiam Ciam Tayhiap,
pantas ilmu Anda begitu tinggi, mengapa Kie Tiang-lim tidak
datang?”
Ciam Giok-beng tersenyum, “Menghadapi kalian tidak perlu
repot-repot, aku sendiri saja sudah cukup!”
Goan Hiong berkata, “Paman Ciam, asal paman mengawasi
mereka supaya jangan memberi kesempatan kepada mereka
menggunakan senjata rahasia, biarlah pertarungan ini aku dan
Nona Kie yang akan melayani mereka!”
Ciam Giok-beng tersenyum, “Aku tidak hafal dengan
keadaan dunia persilatan, aku tidak tahu ketiga orang ini
siapa, tapi simbal yang mereka gunakan tadi bukan senjata
rahasia, memang kita harus memperhatikan menang dan
kalah, tapi kita juga tidak boleh sembarangan menuduh
orang!”
“Ternyata pandangan Paman terhadap senjata rahasia
seperti itu, tapi menurutku kecuali senjata yang dipegang,
senjata itu pun merupakan senjata rahasia!”
Ciam Giok-beng berkata lagi, “Masuk akal juga, tapi harus
lihat dulu siapa yang kita hadapi, kalau orang itu dari aliran
lurus kita bisa memberi pengertian kepadanya, tapi kalau
menghadapi mereka kukira tidak bisa mengandalkan kalian!”
Kata-kata ini membuat ketiga perampok besar itu menjadi
ketakutan. Ho Gwat-nio marah, “Orang she Ciam, aku
menghargai kedudukanmu di dunia persilatan, maka aku
memanggilmu Tayhiap, mengapa kau begitu tidak tahu diri,
begitu membuka suara langsung memarahi orang?”
Ciam Giok-beng tertawa terbahak-bahak, “Aku tidak
memarahi kalian, karena memang perilaku kalian yang buruk!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ho Gwat-nio bertambah marah lagi, “Katakan dimana
kesalahan kami?” Kami sedang minum, orang she Goan ini
yang datang mencari ribut!”
“Kalian yang mencari ribut dengan perusahaan perjalanan
Su-hai, untuk mempersingkat waktu aku mencari kalian
supaya tidak diam-diam melukai orang, kalau kalian tidak
bermaksud jahat, asal kau jujur mengatakan pada kami, aku
akan berlutut pada kalian!”
Kie Pi-sia dengan cepat berkata, “Tidak boleh begitu, Goan
Toako, mereka memang terbiasa bermain licik, mereka tidak
akan mengaku apa yang akan mereka perbuat, dengan begitu
apakah kau benar-benar akan berlutut?”
Goan Hiong tersenyum, “Sebelum Paman Ciam datang, Hokiu-
bwee secara terang-terangan berkata ingin mencari
masalah dengan perusahaan perjalanan Su-hai, apakah
mereka akan tebal muka tidak mau mengakui hal ini? Aku
tetap akan berlutut biar mereka tidak bisa berkelana lagi di
dunia persilatan!”
Wajah Ho Gwat-nio berubah, pedang lentur yang
dipegangnya mulai menyerang Goan Hiong, Goan Hiong sudah
bersiap-siap melawan tapi Kie Pi-sia berkata, “Goan Toako,
biar aku yang bertarung dengan Ho-kiu-bwee ini!”
Dia menahan pedang yang dilancarkan oleh Ho-kiu-bwee,
kemudian membalasnya dengan satu jurus, jurus itu adalah
salah satu jurus Tay-lo-kiam, Ho Gwat-nio sama sekali tidak
menyangka jurus Kie Pi-sia begitu ganas, dia berguling ke sisi
untuk menghindar tapi Kie Pi-sia sudah membabat rambutnya
hingga berjatuhan cukup banyak!
Dari balik rambut itu ternyata tersimpan wadah panah kecil,
sekarang wadah itu ikut terlempar keluar!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong mengambil wadah itu dengan pedangnya dan
tertawa, “Nona Kie, jurusmu benar-benar ganas, kau sudah
membabat satu ekornya lagi, rase genit ini di dalam tubuhnya
tersimpan banyak perangkap kalau kau tidak mengeluarkan
mainan ini, siapa pun tidak akan menyangka karena tidak ada
persiapan!”
Karena Ho Gwat-nio diserang terus oleh Kie Pi-sia, dia tidak
sempat menjawab tuduhan itu, hweesio gemuk Liu Kong
berteriak, “Gwat-nio, jangan tunggu penjahat Kie Tiang-lim
lagi, kita harus cepat-cepat membereskan mereka kalau tidak
kita akan bertambah repot, karena jumlah mereka semakin
banyak!”
Ho Gwat-nio berteriak, “Aku sulit melepaskan diri dari
jurusnya!”
Ho Gwat-nio pun tidak sempat mengeluarkan senjata
lainnya. Liu Kong dan Liu Hwang saling pandang dan saling
melempar isyarat, seuntai tasbih dan sebilah golok bersamasama
menyerang Kie Pi-sia.
“Dua lawan satu, kalian benar-benar tidak tahu malu!”
teriak Goan Hiong.
Dalam teriakannya terdengar suara TING! Kemudian Liu
Hwan dan Liu Kong bersama-sama menjatuhkan senjata
mereka, masing-masing memegang pergelangan tangannya
dan mundur. Di pergelangan tangan mereka tertancap 3-4
panah kecil, Ho Gwat-nio bertambah marah, “Bocah tengik,
kau menggunakan senjata rahasia!”
Kie Pi-sia merasa Goan Hiong terlalu banyak mengurusi
urusannya, dia berteriak, “Goan Toako, aku masih sanggup
menahan tiga orang ini untuk apa kau menjadi cemoohan
orang?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong membuka telapaknya, dia membuang wadah
panah itu dan berkata, “Ketua, aku tidak mem-bantumu, aku
hanya menekan wadah ini sebentar tidak disangka benda yang
ada di dalamnya terbang keluar semua, untung panah ini
bermata sehingga tidak melukaimu!”
Ternyata Goan Hiong menggunakan senjata rahasia yang
terjatuh dari rambut Ho Gwat-nio, karena di dalamnya ada per
begitu ditekan, panah kecilnya melesat keluar dan melukai
orang. Goan Hiong menggunakan senjata ini untuk melukai
kedua hweesio itu, untung tidak sampai melukai Kie Pi-sia.
Kelihatannya dia sangat paham menggunakan senjata ini, tapi
dia melemparkan kesalahanya kepada Ho Gwat-nio membuat
ketiga penjahat itu tidak bisa bicara lagi.
Ho Gwat-nio dengan marah berkata, “Panah itu sudah
kuberi racun dan sangat ganas, harap kalian memberi waktu
kepadaku untuk menawarkan racun di kedua tangan kawanku,
baru kita akan bertarung lagi!”
“Aku sudah mencium panah ini, sepertinya tidak ada
racunnya,” kata Goan Hiong.
“Kau tahu apa, bocah tengik! Senjata rahasiaku sudah lama
menjadi nomor satu di dunia persilatan golongan hitam, sekali
mengenai akan mencabut nyawa orang jadi kau bisa tahu,
apakah senjataku masih ada harganya nga?” kata Ho Gwatnio.
Goan Hiong melihat Ciam Giok-beng, berkata, “Paman
Ciam, bagaimana pendapat paman?”
“Aku tidak mempunyai pendapat apa pun, sekarang
perusahaan perjalanan Su-hai telah diurus kalian berdua, yang
pasti kalian berdua yang harus mengambil keputusan!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kalau begitu ketua Su-hai yang harus mengambil
keputusan!” kata Goan Hiong.
Kie Pi-sia tampak berpikir sejenak lalu berkata, “Kita adalah
orang yang membela keadilan dan kebenaran, tidak mungkin
kita membunuh mereka, walaupun mereka terluka oleh
senjata rahasia mereka sendiri, kita tetap mengijinkan dia
menolong temannya!”
“Tapi aku takut dia hanya beralasan menolong temannya,
sebenarnya diam-diam dia telah mempunyai rencana lain!”
“Aku tahu!” kata Kie Pi-sia tersenyum.
“Mengapa kalau sudah tahu kau masih membiarkan dia
bermain curang?” tanya Ciam Giok-beng sambil tertawa.
“Nama ketiga orang ini sangat jelek, mereka sudah lama
berkeliaran di dunia persilatan, ayahku pasti tahu mereka
dengan jelas, maka dia tidak mau masuk dan membiarkan
Ciam Supek datang menolong kami, tapi kukira ayah sedang
berada di suatu tempat mengawasi kita!”
Ciam Giok-beng tertawa terbahak-bahak.
“Sejak kau menjadi ketua boleh dikatakan kau sudah
bertambah banyak pengalam an, dan tebakanmu semua
betul!”
Kie Pi-sia tertawa dan berkata pada Ho Gwat-nio, “Kau
boleh menolong temanmu menawarkan racun, tapi bila kau
ingin berniat lain, kau akan sial!”
Wajah Ho Gwat-nio berobah, dia tertawa dingin, kemudian
menyuruh Liu Hwan dan Liu Kong mendekati, lalu dia
mengeluarkan sebuah botol, dia mencabut terlebih dulu panah
kecil yang menancap, tampak luka mereka sudah menghitam,
berarti panah itu benar-benar beracun, tapi saat dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mengangkat botol dari jauh tiba-tiba melesat sebuah benda,
benda ini membuat botol itu menjadi pecah hingga hancur
berantakan.
Ternyata benda yang membuat botol itu pecah adalah
sebuah kancing, wajah Ho Gwat-nio berubah dan marah, “Apa
maksud kalian?”
Kie Pi-sia tertawa dingin, “Aku melihat di botol itu ada
sesuatu!”
Benar saja, setelah botol itu pecah dari dalam terlihat ada
pil-pil kecil berwarna merah, pil-pil itu mengeluarkan asap
berwarna merah, dan membuat ubin berlubang, kelihatannya
pil berwarna merah itu sangat lihai!
“Apakah itu adalah obat penawarnya?” tanya Kie Pi-sia.
Melihat rencana busuknya terbongkar, Ho Gwat-nio
berteriak, “Kalau kau tidak mengerti jangan banyak tanya!
Kalian sudah menghancurkan obat penawarnya, sudah bagis
aku tidak menyuruh kalian mengganti rugi, aku masih
membawa sebotol lagi, kali ini kalian jangan bertindak
sembarangan kalau obat penawarnya dihancurkan lagi, nyawa
kedua kawanku akan terancam, dan semua orang golongan
hitam akan memusuhi kalian, perusahaan perjalanan kalian
jangan harap bisa terus berjalan!”
“Asal kau jujur dan mengeluarkan obat penawar yang asli,
tidak akan ada orang yang mengganggumu, bila kau macammacam
berarti kau sudah menentukan jalanmu sendiri, kami
sudah memberi kelonggaran kepadamu!”
Ho Gwat-nio mengeluarkan sebuah tas dari dalam dia
mengeluarkan 2 bungkusan kecil, lalu memberikan kepada
kedua kawannya dan berpesan, “Separuh ditempelkan di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tempat yang terluka separuhnya lagi diminum, pelayan, bawa
sepoci arak kemari!”
Karena sejak tadi mereka bertarung di sana, orang yang
penakut sudah keluar dari rumah makan itu, sebagian yang
masih ingin menonton keramaian mereka mencari tempat
bersembunyi sambil menonton keramaian yang terjadi supaya
tidak menjadi sasaran amukan para pesilat itu.
Beberapa pelayan bersembunyi di kolong meja kasir setelah
beberapa kali Ho Gwat-nio berteriak, baru ada seorang
pelayan yang masih agak muda menghampirinya, dengan
gemetar dia membawa sepoci arak untuk diberikan kepada Ho
Gwat-nio.
Ho Gwat-nio mencengkeram pelayan itu dan membentak,
“Kau takut apa? Apakah aku akan memakanmu, berdiri di
depanku!”
Pelayan itu berlutut dan memohon, “Hujin besar, jangan
bunuh aku, di rumah masih ada ibuku yang sudah tua!”
Ho Gwat-nio mengangkat pelayan itu lalu memegang
lehernya dan mendekatkan kepadanya, setelah itu dia tertawa
terbahak-bahak, “Kie Tiang-lim, aku tahu kau bersembunyi di
tempat gelap, pelayan ini tidak berdosa apalagi di rumahnya
masih ada ibunya yang sudah tua, kalau kau orang yang
membela keadilan dan kebenaran, kau harus berhati-hati
jangan sampai aku mengambil nyawanya!”
Wajah Kie Pi-sia berobah, dia berteriak, “Lepaskan dia, apa
yang kau lakukan!”
“Aku ingin nyawa kalian!” seru Ho Gwat-nio, Sebelah
tangannya dikepal dan diacungkan, dia berkata, “Di tanganku
ada sebuah bom yang bernama Cui-hun-tan yang terbuat dari
bahan peledak dan racun, bila tergetar dia akan meledak!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Di luar jendela terdengar Kie Tiang-lim berkata, “Keluarlah
kalian, mainan itu sangat lihai!”
Kie Pi-sia ingin keluar, tapi Ho Gwat-nio berteriak, “Tetap
berdiri di sana, kau tidak boleh pergi!”
“Ketua jangan bergerak!” ucap Goan Hiong.
“Apakah kita akan menunggu kematian di sini?” tanya Kie
Pi-sia.
“Di pintu dan di loteng banyak orang, jika bomnya meledak,
akan terkena orang yang tidak berdosa, kita jangan sampai
membuat mereka terluka!”
Tamu-tamu yang makan di sana ada sebagian yang belum
pergi, wajah mereka tampak ketakutan.
Kie Pi-sia menghela nafas, “Terpaksa kita keluar
menyambut bom itu!”
“Bom harus meledak dulu baru bisa melukai orang, kita
sambut dia hingga tidak meledak!”
Dengan tenang Ciam Giok-beng berkata, “Perkataan Goan
Hiantit benar, mereka adalah perampok kejam, mereka akan
melukai orang-orang kita, karena kita membela keadilan dan
kebenaran, orang yang tidak bersalah tidak boleh mati, maka
lebih baik kita berdiri agak jauh dan berusaha menyambut
bomnya, kalau tidak tersambut, itu akan menjadi resiko kita!”
Kie Tiang-lim yang ada di luar berteriak lagi, “Ho-kiu-bwee,
kalau kau melukai orang kami, jangan harap hari ini kau bisa
keluar dari sini!”
Ho Gwat-nio menjawab dengan sinis, “Aku sudah banyak
membunuh orang, bisa dikatakan sudah balik modal, hari ini 3
nyawa ditukar dengan 3 nyawa, itu adalah labanya!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong berkata, “Ho-kiu-bwee, kau jangan merasa
senang dulu, kalian adalah kura-kura dalam tempayan,
dengan cara apa pun kau tidak akan bisa meloloskan diri dari
sini dan kami juga belum tentu akan mati ditanganmu!”
Ho Gwat-nio marah, dia melempar sesuatu benda berwarna
hitam, Goan Hiong melihatnya, dengan cepat dia menyambut
benda itu.
He Gwat-nio berturut-turut menyentil banyak bintik benda
berwarna hitam, semua disambut oleh Ciam Giok-beng dan
Kie Pi-sia, melihat mereka bergerak begitu lincah, Ho Gwat-nio
malah kebingungan. Liu Hwan yang berdiri di sisi berkata,
“Gwat-nio, kau tembak ke bawah dekat kaki mereka, jangan
tembak orangnya!”
Kie Pi-sia segera berteriak dengan cemas, “Kalau kalian
berani, di tanganku banyak bom, aku akan melemparkan
kepada kalian juga!”
He Gwat-nio tertawa dingin dan berkata, “Tidak apa-apa,
sebab ada satu oran yang akan menemaniku mati!”
Dia menarik pelayan itu lebih dekat dengannya, pelayan itu
sudah pingsan saking ketakutannya, pelayan itu dengan lemas
bersandar ke tubuh He Gwat-nio, Kie Pi-sia mengira pelayan
itu mati karena terjepit, dia bersiap-siap melempar bom itu,
tapi Ciam Giok-beng membentak, “Pi-sia, jangan membunuh
orang yang tidak bersalah!”
“Supek, kalau dia mengarah ke bawah, aku tidak akan bisa
menyambut bomnya!”
Ciam Giok-beng tertawa dengan tenang, “Percayalah, aku
punya cara mengatasi dia!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku malah ingin tahu dengan cara apa kau akan
mengatasiku!” bentak He Gwat-nio.
Berturut-turut He Gwat-nio menembakkan 3 benda ke
depan kaki Ciam Giok-beng, segera Ciam Giok-beng
mengeluarkan telapaknya dan menangkap-nya, dengan
tenaga dalamnya yang sangat kuat dia menyambut 5 benda
hitam itu ke dalam genggamannya.
Wajah Liu Kong berubah, “Gwat-nio, si tua bangka ini
terlalu sulit diatasi, sekarang kita harus bagaimana?”
“Aku akan melepaskan sisa bomku dengan cara Boan-thianhoa-
ie, kalian siap-siap menerobos keluar!”
“Kami tidak mempunyai senjata!” kata Liu Kong.
“Senjatamu sudah tidak ada gunanya, putri Kie Tiang-lim
begitu kuat, dia pun memegang senjata, kita tetap bukan
lawannya, gunakan saja kepalan kalian!”
Liu Hwan dan Liu Kong mengangguk, lalu mereka berteriak,
“Gwat-nio, mari kita bergerak!”
Tangan He Gwat-nio melayang, segera senjata rahasia
seperti hujan melesat ke arah lawannya, yang pasti Ciam Giokbeng
tidak berani bertindak ceroboh, lengan bajunya terus
berkibar, dia menyapu dan menangkap senjata rahasia yang
dilemparkan ke depannya juga ke depan Kie Pi-sia. Goan
Hiong berdiri di tempat agak jauh maka tenaga He Gwat-nio
tidak sampai ke sana, dia mengira Goan Hiong bisa menjaga
diri, tapi Goan Hiong sama sekali tidak bergerak, sewaktu dia
akan memberitahu....
Terlihat Goan Hiong menunggu senjara rahasia yang
datang, dengan posisi bersalto dia berbaring ke bawah dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
membiarkan bintik-bintik hitam itu melewatinya dan bintikbintik
itu terus melesat ke arah dinding.
Pui Ciauw-jin yang bersembunyi di sana segera keluar,
kedua tangannya terus bergerak menangkap bintik-bintik
hitam yang datang seperti hujan, setelah itu semua benda itu
dimasukkan ke dalam mulutnya, sambil mengunyah dia
berkata, “Enak dan wangi, sayang jumlahnya terlalu sedikit,
jadi kurang memuaskan, Ciam Toako, kau mendapatkan lebih
banyak, mengapa kau tidak ikut makan? Bagaimana kalau
sebagian berikan padaku, makanan seperti ini cocok untuk
dijadikan sebagai teman minum arak!”
Ciam Giok-beng terpaku sebab dia melihat Pui Ciauw-jin
menelan benda-benda yang dikatakan bom-bom yang
disambutnya, dan masih terdengar ada suara yang keluar dari
mulutnya, melihat senjata rahasia yang disambutnya tadi dia
merasa aneh, sebab yang disangka bom tadi ternyata kacang
goreng yang bisa dijadikan sebagai teman minum arak!
Kie Pi-sia mulai tahu, dia tertawa terbahak-bahak,
“Perempuan itu pintar menakut-nakuti orang!” Pui Ciauw-jin
tertawa terbahak-bahak, “Dia tidak menakuti orang, senjata
rahasianya memang bisa mencabut nyawa orang, kalau tidak
mana aku rela menampar diriku sebanyak 10 kali?”
Kie Pi-sia tampak terus berpikir, sekarang dia baru mengerti
mengapa Pui Ciauw-jin berpura-pura terangkat oleh Ho Gwatnio,
dan dia juga rela menampar dirinya sendiri sebanyak 10
kali, semua itu untuk mengambil kesempatan ini, dengan
keahlian tangan yang tinggi dia menukar senjata rahasia itu
menjadi kacang goreng.
Karena itu sambil tertawa dia berkata, “Paman Pui, paman
sungguh telah mempermainkan orang!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Perempuan itu hanya menyukai hweesio, dengan
ketampananku, tetap tidak bisa mendekati dia, terpaksa aku
memainkan sedikit siasat baru bisa mendekati dan
mengeluarkan jimatnya!”
“Paman, dari tadi ternyata kau sudah menukar senjata itu,
mengapa tidak memberitahu kami?”
“Aku yang disiksa kalian yang jadi pahlawan, itu tidak adil,
aku juga ingin kalian mendapat sedikit kejutan!” kata Pui
Ciauw-jin.
“Apalagi aku dipaksa menampar diri sendiri, hutang ini
harus dibalas, bila dari awal aku menceritakan kepada kalian,
mereka akan kabur, lalu aku harus menagih kepada siapa?”
Ho Gwat-nio bertiga sedang menunggu hasilnya, begitu
muncul Pui Ciauw-jin mereka baru sadar kalau mereka sudah
tertipu, wajah mereka menjadi pucat bahkan hampir pingsan,
mereka berteriak marah-marah, “Awas, kau berani menipu
kami, nanti akan kami balas!”
“Kau jangan mencariku, semalam aku tidur di sebelah
kamarmu, bau tubuhmu membuatku tidak bisa tidur,
hutangmu harus dibayar sekarang, setelah kau menampar
dirimu sendiri sebanyak 10 kali, kita jalan masing-masing,
kelak kalau bertemu di jalan kau jangan bilang kenal lagi
denganku!”
He Gwat-nio melotot kedua kawannya, berkata, “Ayo, kita
pergi dari sini!”
Dia melepaskan pelayan itu dan berniat segera
meninggalkan Kim-leng, tapi tiba-tiba pelayan itu menjulurkan
tangannya dan menarik kakinya, hal ini membuat langkah He
Gwat-nio terhenti, Liu Kong dan Liu Hwang terpaku, kemudian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
bersama-sama memukul pelayan itu dengan kepalan tangan
mereka.
Tapi tiba-tiba pelayan itu menjadi gesit, kedua tangannya
bergerak, dia menotok nadi di ketiak kedua orang itu, He
Gwat-nio segera menendangnya, pelayan itu berguling ke
bawah, kemudian berputar ke belakang He Gwat-nio, kakinya
diangkat kemudian menotok pinggang He Gwat-nio, dan dia
pun menjadi kaku.
Ooo)dw*kz(ooO
BAB 9 Penjahat besar dari golongan hitam
Ternyata pelayan itu dengan mudah menaklukkan 3
perampok besar, hingga orang-orang merasa aneh.
Pui Ciauw-jin pun merasa heran, dengan cepat dia
bertanya, “Sobat, ilmu silatmu bagus, siapa she dan
namamu?”
Pelayan itu tertawa terbahak-bahak, “Namaku tidak perlu
tahu, sebab aku satu barisan dengan mereka, hanya saja aku
tidak bisa secara diam-diam menyerang orang!”
Wajah Kie Pi-sia berubah menjadi merah, karena dari suara
itu dia tahu kalau pelayan itu ternyata Lim Hud-kiam, maka dia
berkata, “Perkara di Seng-touw, sudah kami cabut, Lim Hudkiam....!”
Karena Lim Hud-kiam menyamar, maka wajah aslinya tidak
terlihat, semua orang tidak mengenalnya, sesudah Kie Pi-sia
menyebutnya, mereka baru merasa pelayan itu rada mirip
dengan Lim Hud-kiam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Karena identitasnya sudah terbongkar, Lim Hud-kiam
dengan dingin berkata, “Meski perkara itu dicabut, namaku
sudah tercatat di pemerintahan, nama perampok selamanya
tidak bisa bersih, kalau aku tidak merampok, malah akan
mengecewakan Nona Kie yang telah mengangkat-ku menjadi
perampok!”
Goan Hiong maju selangkah memberi hormat, “Lim Toako,
masalah Nona Kie menuduhmu sebagai perampok memang
tidak benar, tapi juga tidak salah, sebab kau memang sudah
merampok barang yang mereka bawa!”
Lim Hud-kiam tertawa dingin, “Perusahaan perjalanan
kalian sudah kehilangan barang yang dibawa, tapi kalian
mengandalkan pemerintah untuk mengambilnya kembali,
benar-benar aneh!”
“Melaporkan barang yang hilang kepada pemerintah adalah
hal yang biasa, aturan ini tidak dibuat oleh perusahaan
perjalanan Su-hai, aku kira pemerintah tidak akan mengurus
hal seperti ini, jika ingin mendapatkan kembali barang yang
hilang tetap harus perusahaan perjalanan sendiri yang
berusaha memperolehnya kembali!” kata Goan Hiong.
“Nama perampok ini terlalu berat kupikul, aku tidak
mengambil barang yang kurampok sedikit pun malah harus
nombok 50 ribu tail perak!”
Kie Tiang-lim masuk dan berkata, “Lin Kongcu, tentang
laporan pada pemerintah semua itu adalah ide Thio Yan-to,
putriku masih muda dan tidak ada pengalaman, maka dia
telah berbuat salah kepadamu!”
“Aku tidak mau mengaku salah, sebab dia telah membuat
kita susah, perusahaan perjalanan Su-hai adalah perusahaan
perjalanan pengantar barang, dia merampok barang yang kita
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
bawa, otomatis aku harus mencari cara untuk mendapatkan
kembali, bukan kita yang mencari masalah dulu dengannya!”
jawab Kie Pi-sia.
Dengan gerakan tangan Kie Tiang-lim melarang Kie Pi-sia
meneruskan kata-katanya, dia bicara dengan Lim Hud-kiam,
“Perkara di Seng-touw belum dijadikan perkara sebenarnya,
sebab Thio Yan-to sudah mencabut perkara ini, nama baik Lim
Kongcu tidak akan tercemar, tentang kerugianmu, aku pasti
akan mengantinya!”
Lim Hud-kiam menjawab dengan dingin, “Aku dengar
perusahaan perjalanan Su-hai akan memperluas sayapnya,
aku akan mengambil kembali hutangku!”
“Lim Toako, sekarang perusahaan perjalanan Su-hai adalah
perusahaan perjalanan gabungan dari dua keluarga, bila kau
berniat jahat kepada Su-hai, aku akan membuat hal tidak enak
kepadamu!” kata Goan Hiong.
Lim Hud-kiam melihatnya dengan dingin, lalu dia
tersenyum, “Apa pun yang Goan-heng kerjakan, aku tidak
akan mengganggu aku akan menagih hutang kepada
pengurus Su-hai yang lama, apakah itu keterlaluan?”
“Tidak bisa! Aku sudah menanam saham di Su-hai, semua
hal tentang Su-hai berhubungan denganku, bila kau
mengacaukan Su-hai, hari ini juga kita bereskan masalah ini!”
Dengan santai Lim Hud-kiam menjawab, “Hari ini aku tidak
mempunyai alasan untuk bertarung, aku datang hanya untuk
memberi kabar, kata-kataku hanya sampai di sini, maaf, aku
pamit dulu!”
Dia berniat pergi, tapi Goan Hiong menghadangnya dengan
pedang, katanya, “Kau harus berjanji tidak akan mencari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
keributan lagi dengan Su-hai, kalau tidak, jangan harap kau
bisa pergi dari sini!”
Lim Hud-kiam tersenyum, “Aku hanya berkata demikian,
aku belum bertindak! Mengapa sekarang wakil ketua mencari
masalah denganku, apakah ini tidak terburu-buru?”
“Kau sudah mengeluarkan kata-kata seperti itu, berarti kau
akan membuktikan kata-katamu, dari pada menunggumu
mencari masalah, lebih baik kita bereskan sekarang,” kata
Goan Hiong.
“Semua orang ingin menjadi raja, tapi raja tidak akan
dianggap sebagai pengkhianat, apakah Tuan tidak merasa kau
terlalu egois?” tanya Lim Hud-kiam.
“Hei orang she Lim, apakah kau seorang lelaki?” tanya
Goan Hiong.
“Seorang lelaki tidak hanya mengandalkan keberanian, lebih
baik kau simpan pedangmu, dan menjaga aturan, membuka
perusahaan perjalanan dan mengantarkan barang adalah
pekerjaan yang sangat berbahaya, kalau sifatmu begitu
terburu-buru tentu akan banyak masalah!” ucap Lim Hudkiam.
Goan Hiong tidak bisa menahan diri lagi, dia menyerang
dengan pedangnya, Lim Hud-kiam sambil menghindar,
berkata, “Hari ini aku tidak ingin bertarung, jadi aku tidak
membawa pedang.”
“Aku bisa meminjamkan pedang untukmu!” kata Goan
Hiong.
“Tidak bisa, pedangku adalah pedang tumpul, pedang tajam
terlalu menimbulkan nafsu membunuh, aku sudah bersumpah
tidak akan menggunakan pedang tajam!” kata Lim Hud-kiam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dia membalikkan tubuhnya dan akan pergi, tapi Goan Hiong
mengejarnya, Lim Hud-kiam menoleh dan berkata, “Aku tidak
akan melawan, kalau kau sanggup mengeluarkan jurusjurusmu
di belakangku!”
Sekali lagi Goan Hiong menyerang, tapi Lim Hud-kiam tidak
melihat juga tidak melayaninya, ujung pedang Goan Hiong
sudah menggores baju Lim Hud-kiam hingga sobek, tapi dia
seperti tidak merasakannya, dia hanya tertawa, “Baju ini
kupinjam dari penginapan ini, sekarang sudah sobek, aku
tidak bisa mengembalikannya lagi, ingat kau harus mengganti
kerugian 6 sen, kalau bisa memberi lebih itu lebih bagus, bila
kurang orang lain akan marah dan menuduh Su-hai adalah
perusahaan perjalanan pelit, nama baik kalian akan tercemar!”
Goan Hiong terpaku, karena Lim Hud-kiam dari tadi tidak
membalikkan tubuh, dia tidak bisa terus menyerang maka
dengan melotot dia melihat Lim Hud-kiam keluar dari
penginapan, Kie Tiang-lim berteriak, “Orang she Lim, kita tidak
ada permusuhan, mengapa kau selalu mencari masalah
denganku?”
“Semua tidak perlu alasan, sebab kau sudah punya nama
juga harta, sudah waktunya kau mundur!”
“Memang aku berniat seperti itu, setibanya di Kim-leng, aku
akan berhenti bekerja dan pensiun!”
“Tapi perusahaan perjalanan Su-hai masih berjalan dan
tetap orang kalian yang menguasainya, cara kalian adalah
mengganti kuah tapi tidak mengganti isinya!” kata Lim Hudkiam.
“Maksudmu adalah Adik Kie harus keluar dari dunia
perusahaan perjalanan?” tanya Ciam Giok-beng.
“Aku tidak bermaksud seperti itu,” Lim Hud-kiam tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Paling sedikit kau bermaksud seperti itu, kau hanya
menjalankan tugas!” kata Ciam Giok-beng.
Lim Hud-kiam berpikir sebentar lalu dia berkata, “Ketiga
orang itu adalah penjahat besar di dunia persilatan golongan
hitam, tapi mereka tidak punya permusuhan mendalam
dengan kalian, kalau bisa melepaskan mereka itu paling
bagus, kalau tidak, serahkan mereka kepada pemerintah, aku
menotok mereka, karena tidak ingin mereka mati di sini.”
Pui Ciauw-jin berkata, “Tidak perlu khawatir, kami adalah
orang dunia persilatan, kami tahu aturan dunia persilatan,
mengantarkan mereka ke pemerintah bukan pekerjaan kami,
asalkan aku bisa meminta kembali 10 kali tamparan, aku akan
melepaskan mereka.”
Lim Hud-kiam berkata, “Bagus, ketiga orang itu adalah
ketua golongan hitam, mereka kalah di sini mungkin mereka
akan terus bersembunyi, mungkin ke depannya tidak akan ada
orang yang mengganggu kalian, tapi Lan-tiang-siang-sat
sudah mengumpulkan banyak orang, mereka siap di dua
tempat di depan sana untuk bertarung dengan kalian, maka
kalian harus berhati-hati, kalau bisa jangan menambah banyak
musuh, orang golongan hitam tidak bermusuhan dengan
kalian, mereka hanya digosok oleh Lan-tiang-siang-sat untuk
memamerkan kekuatannya, kalau kalian bisa merobah
sebagian musuh menjadi teman, itu sangat bermanfaat bagi
kalian.”
“Maksudmu ingin aku melepaskan mereka?” tanya Pui
Ciauw-jin.
“Tamparan 10 kali dilakukan oleh Lo-cianpwee sendiri bila
tidak bisa diminta kembali, aku kira tidak akan rugi atau
memalukan bagi Lo-cianpwee.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Orang she Lim, kau selalu menasehati orang harus menjadi
pemaaf, tapi mengapa kau sendiri selalu tidak bisa
memaafkanku? Putriku terpancing kata-kata Thio Yan-to dan
berbuat tidak sopan padamu, kami sudah berusaha
memperbaikinya!” sanggah Kie Tiang-lim.
“Aku tidak marah pada masalah ini,” kata Lim Hud-kiam.
“Kalau begitu kita tidak saling bermusuhan bukan?” tanya
Kie Tiang-lim.
Lim Hud-kiam tidak bisa menjawab, lama baru menjawab,
“Masalahnya bukan terletak di sini, yang terpenting adalah
membuka perusahaan perjalanan bukan jalan untuk membela
keadilan dan kebenaran!”
“Bila kita serahkan perusahaan perjalanan Su-hai kepada
Goan Hiong, apakah Tuan masih tetap akan mencari masalah
dengan kami?” tanya Ciam Giok-beng.
“Apakah itu mungkin?” tanya Lim Hud-kiam.
“Asal Tuan mempunyai alasan yang masuk akal, aku bisa
mengambil keputusan!” kata Ciam Giok-beng.
“Nanti, kita bicarakan lagi!” jawab Lim Hud-kiam.
Kemudian dia pergi begitu aja.
Semua orang terdiam, sedang Ciam Giok-beng mengeluh,
“Sekarang aku yakin dia sengaja berseberangan dengan kita,
semua karena Ji-te Lok Su-hoan.”
“Tapi ilmu pedangnya tidak ada yang sama dengan kita,”
ucap Kie Tiang-lim.
“Karena marah Adik Lok meninggalkan perguru an, dia
benci sekali dengan ilmu pedang perguruan kita, jadi dia tidak
akan menggunakannya!” jelas Ciam Giok-beng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Apakah Supek benar-benar ingin menghentikan usaha
perusahaan perjalanan dan beristirahat?” tanya Kie Pi-sia.
Ciam Giok-beng berpikir sebentar, “Tidak! Membuka
perusahaan perjalanan adalah salah satu jalan untuk
menegakan keadilan dan kebenaran, apalagi semua ini adalah
perintah dari kakek gurumu, dan ini sama sekali tidak salah,
jangan karena seorang Lim Hud-kiam, kita berhenti membuka
usaha ini, aku hanya ingin tahu keberadaan Ji-supekmu dari
mulut Lim Hud-kiam dan menjelaskan semuanya supaya tidak
salah paham lagi!”
“Kalau Supek bermaksud begitu, aku pasti akan
meneruskan usaha perusahaan perjalanan, aku tidak mau
tunduk karena ancaman orang lain!” kata Kie Pi-sia.
Semua orang terdiam lagi, Kie Tiang-lim tiba-tiba memberi
hormat kepada Pui Ciauw-jin, “Pui-heng, mengenai ketiga
orang ini, aku ingin meminta kelonggaran darimu!”
“Apakah Kie Toako ingin melepaskan mereka?” Pui Ciauwjin
tertawa dan bertanya.
“Kata-kata Lim Hud-kiam masuk akal, orang-orang
golongan hitam tidak bermusuhan dengan kami, dan ketiga
orang ini sangat berpengaruh di dunia persilatan, kalau kita
melukai mereka mungkin akan membuat orang-orang
golongan hitam marah, bila ingin memberi tanggung jawab
kepada angkatan muda, untuk apa karena sedikit masalah,
kita menambah repot mereka?”
Goan Hiong cepat-cepat menjawab, “Kata-kata Paman Kie
benar, Ji-siok, kau selalu menyayangiku, demi diriku tolong
sedikit mengalah!” Pui Ciauw-jin tertawa terbahak-bahak,
“Bocah, demi dirimu, aku terkena pukulan tapi tidak boleh
membalas?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Itu karena Paman sendiri yang mencarinya, kalau benarbenar
bertarung, ilmu silat Paman lebih tinggi dari Ho-kiubwee,
apa lagi Paman yang berniat memukul diri sendiri.”
Goan Jit-hong masuk dari luar dan berkata, “Adik Pui, kau
memang pantas dipukul, kau tahu Ho-kiu-bwee bukan orang
lurus, tapi dia sangat bisa menjaga diri, setahuku, semenjak
suaminya meninggal, dia terus menjanda bukan karena dia
sengaja berdandan seperti seorang janda untuk menakuti
orang, mengapa kau mengarang cerita kalau dia mempunyai
hubungan dengan hweesio?”
“Bagaimana Toako bisa tahu?” tanya Pui Ciauw-jin tertawa.
“Aku mendengarnya dari dekat pintu,” jawab Goan Jit-hong.
“Aku tidak sembarangan bicara, memang dia selalu keluar
masuk kamar hweesio ini dan gerakannya juga
mencurigakan!” ucap Pui Ciauw-jin.
Kata Goan Jit-hong, “Mereka sedang merencanakan
sesuatu, hweesio gemuk dan hweesio kurus itu adalah orang
terkenal di dunia persilatan golongan hitam, membunuh orang
atau merampok semua dilakukannya, tapi mereka tidak
memperkosa wanita, karena itu mereka sangat dihormati oleh
orang-orang golongan hitam, kau menceritakan seakan
mereka bertindak begitu menjijikkan, pantas kau disuruh
menampar diri sendiri!”
“Kalau begitu, berarti aku pantas mendapatkan tamparan
itu?” kata Pui Ciauw-jin tertawa.
Goan Hiong menjawab, “Tapi tidak sia-sia juga, setelah
Paman mendapat tamparan, paling sedikit Paman bisa
menukar bom-bom milik Ho-kiu-bwee, kalau tidak kita akan
dirugikan, berarti tamparan itu untuk menolong nyawa kami,
aku berterima kasih kepada Paman.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Jit-hong berkata lagi, “Kau sendiri juga mendapat
hasil, sebab bom milik Ho-kiu-bwee itu adalah senjata rahasia
yang sangat lihai, kau suka meneliti mainan-mainan semacam
ini, kau bisa memuaskan hobimu ini jadi kau tidak perlu
merasa kesal!”
Pui Ciauw-jin berkata, “Kalau begitu, aku harus mengakui
kalau aku sedang sial, sesudah menampar diri sendiri, tapi
mengakui musuh menjadi teman, sementara waktu ini aku
belum bisa meneliti, jadi bom yang kucuri harus kuambil dari
Ho-kiu-bwee, tamparanku jadi mubazir!”
Kata-kata Pui Ciauw-jin membuat semua orang tertawa,
Ciam Giok-beng dengan serius berkata, “Kata-kata Pui-heng
seperti sedang bergurau, tapi sangat masuk akal, penjahatpenjahat
yang ada di golongan hitam sangat sombong juga
jahat, tidak dengan 2, 3 kata bisa meluluhkan hati mereka,
demi keamanan kita, senjata mereka tetap harus disita, bom
tidak boleh di kembalikan, simbal terbang yang dimiliki
hweesio itu pun lebih baik ditahan.”
Pui Ciauw-jin tertawa terbahak-bahak, “Kata-kata Ciam
Toako betul sekali, kalau senjata mereka dikembalikan, itu
namanya mencuri ayam, tapi tidak dapat, malah umpan pun
ikut ludes!”
Kie Tiang-lim berbisik-bisik kepada Kie Pi-sia, karena semua
orang sedang bergurau maka tidak ada yang memperhatikan
mereka, Kie Pi-sia segera berjalan ke depan mereka dan
berkata, “Paman Goan, Paman Pui, kalau diijinkan aku
mengajukan permintaan kepada kalian berdua.”
“Tidak masalah, kau adalah ketua, nama kami memang
tidak tercantum, tapi kami tetap anggota Su-hai, kami tidak
berani tidak mendengar perintahmu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia tertawa, lalu berkata, “Paman Pui ingin meneliti
bom-bom milik Ho-kiu-bwee, Paman bisa menyimpannya
beberapa butir, simbal yang terpaku di dinding, aku kira lebih
baik dikembalikan kepada mereka!”
Pui Ciauw-jin terpaku, “Untuk apa? Bukan aku berjiwa
sempit dan menginginkan barang rase bau itu, kata-kata Ciam
Toako tadi serta kekhawatirannya, apakah kau tidak
mendengarnya?”
“Justru demi keselamatan kita semua, aku harus
mengembalikan barang mereka, kalau kita sita barang-barang
itu, mereka akan membuatnya lagi, bila dikembalikan mereka
akan malu menggunakannya lagi, karena mereka adalah orang
yang sangat sombong, kedudukan mereka di golongan hitam
sudah tinggi, mereka akan malu menggunakannya lagi, kita
harus berjiwa besar.”
“Betul, Nona Kie sungguh ketua yang baik, melihat masalah
bisa lebih mendalam, mengembalikan senjata mereka pertama
bisa mengartikan kita berjiwa besar, kedua bisa mengikis
keganasan mereka, paling bagus karena malu mereka
mengundurkan diri dari dunia persilatan, atau paling sedikit
bisa membuat mereka malu menggunakan senjata ini lagi!”
kata Goan Hiong.
Pui Ciauw-jin melotot kepadanya, “Bocah, muka pamanmu
semakin tidak berharga lagi!”
“Paman bisa menyisakan beberapa butir untuk diteliti, untuk
apa mengambil banyak-banyak, apakah Paman ingin
menyerang orang dengan senjata ini?”
Pui Ciauw-jin mengeluarkan sebuah tas kulit dan berkata,
“Di dalam tas ini ada 64 butir bom, diambil beberapa butir
pasti orang lain akan mengetahuinya. Kalau ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mengembalikan harus semua, kalau tidak jangan
mengembalikan, sebab akan percuma.”
Goan Hiong mengambilnya dan berkata, “Aku akan
mengambil 4 butir, bagaimana pendapat Paman?”
“Baiklah, siluman kecil, aku ingin mendengar apa
ucapanmu?”
Goan Hiong mendekat dan membuka totok mereka, karena
sudah terlalu lama tertotok, mereka tidak bisa langsung
bergerak, dengan hormat dan sungkan, Goan Hiong memapah
mereka duduk di kursi, Ho Gwat-nio pertama yang membuka
suara, “Orang-orang berbakat semua berada di perusahaan
perjalananmu, termasuk mencuri ayam, mencuri anjing,
komplit semua!”
Goan Hiong tersenyum, katanya, “Ho Gwat-nio, orang yang
berpura-pura menjadi pelayan tadi namanya Lim Hud-kiam,
dia bukan anggota perusahaan perjalanan Su-hai!” Ho Gwatnio
mengerutkan alis, “Bocah itu lagi, aku dengar dia
membawa kabur 2 putri Lan-tiang-siang-sat, sebenarnya siapa
dia?”
“Entah, dia bermusuhan dengan kalian, dia juga
bermusuhan dengan perusahaan perjalanan Su-hai.”
“Kentut, jelas-jelas dia membantu kalian!”
“Kau kira dia membantu kami adalah hal yang bagus, apa
yang dia kehendaki tidak ada yang tahu bukan? Beberapa hari
yang lalu dia masih membantu Lan-tiang-siang-sat, akhirnya
dia membawa kabur kedua putrinya, jadi kita tidak mau
menerima bantuan-nya, bila kau ingin mencarinya untuk
membalas dendam, kita bisa bekerja sama!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Bekerja sama apa? Aku akan mencari dia untuk membuat
perhitungan, aku belum pernah mendapat penghinaan seperti
ini, aku pasti akan membuat perhitungan kepadanya!” kata Ho
Gwat-nio.
“Terserah, aku hanya memberitahu kalau Lim Hud-kiam dan
kami tidak ada hubungan apa pun!” Ho Gwat-nio melihat Pui
Ciauw-jin, “Siapa orang yang miskin dan pelit itu? Aku kagum
kepada ilmunya, suruh dia berhati-hati!”
Run Hiong memberikan tas yang terbuat dari kulit dan
berkata, “Dia adalah Ji-siokku, jangan melihat dia seperti
orang miskin, sebetulnya dia adalah tuan tanah!”
Ho Gwat-nio marah, “Aku tidak tahu siapa dia, juga tidak
menanyakan harta kekayaannya, aku hanya ingin tahu
namanya, supaya mudah untuk membalas dendam!”
Goan Hiong tertawa dan mendekatinya, lalu dia berbisik
sebentar kepada Ho Gwat-nio, terlihat Ho Gwat-nio berteriak
dengan marah, “Kurang ajar, kau harus tahu siapa aku!”
“Semua itu tentang pamanku, apakah kau mau mendengar
atau tidak, terserah padamu, aku akan memberitahu lagi, dia
adalah orang yang jago silat juga sastra, kau sudah
menyaksikan sendiri ilmu silatnya, mengenai ilmu sastranya
kau bisa melihat puisi yang tergantung di dinding, lihatlah
tulisan kaligrafinya, tidak kalah dengan sastrawan-sastrawan
dari dinasti Han dan Tong.”
Ho Gwat-nio masih marah, Goan Hiong berbisik lagi terlihat
Ho Gwat-nio menendang meja yang ada di depannya sampai
terguling, kemudian berteriak, “Kentut, Jiwi Toako, mari kita
pergi dari sini!”
Dia sudah meloncat dan menghancurkan jendela kemudian
pergi melewati jendela.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Liu Kong dan Liu Hwan ikut keluar, Goan Hiong berkata,
“Taysu berdua, kuharap kalian membawa senjatanya, bila
bertemu Ho Gwat-nio lebih baik nasehati dia jangan terus
berkelana sendirian di dunia persilatan, itu tidak baik,
sekarang dia masih muda, kata-kataku tadi bisa dijadikan
bahan pertimbangan!”
Liu Hwan marah, “Bocah tengik, apa maksudmu?”
“Kalian berdua bisa tanyakan langsung pada Ho Gwat-nio!”
kata Goan Hiong tertawa.
Liu Kong mengambil kembali goloknya, Liu Hwan naik ke
loteng, mencabut simbal yang sudah berlubang ditembus
sumpit, dia berdiri di atas loteng berkata, “Hari ini kami sudah
mendapat banyak kebaikan, kelak bila kita bertemu lagi
dengan beberapa simbal berlubang ini aku akan minta
petunjuk, aku harap Ciam Tayhiap bisa panjang umur untuk
bertemu kembali dengan kami!”
Ciam Giok-beng tertawa terbahak-bahak, “Selama aku
masih hidup aku akan menunggumu!”
Kie Pi-sia dengan cepat menjawab, “Kalau kalian tidak bisa
bertemu Ciam Supek, perusahaan perjalanan Su-hai selalu
berada di Kim-leng murid-murid Kian-kun-kiam-pai bersedia
menerima tantanganmu.”
Liu Hwan mengucapkan bacaan Budha, kemudian
membalikkan tubuh masuk ke dalam, Liu Kong mengambil
simbal dan tasbih besinya, kemudian dia mengeluarkan uang
perak pelan-pelan meletakkan dan menekan ke atas meja dia
berpesan, “Bos, uang ini untuk ongkos penginapan, makan
juga arak, sisanya harap dicatat di buku, lain kali kami akan
mampir lagi.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong marah dia menggebrak meja, membuat uang
perak itu tergetar dan meloncat keluar, dia berkata, “Hweesio
gemuk, sungguh kau bukan seorang Enghiong, untuk apa kau
menghina bos penginapan ini?”
“Sebab salah seorang pelayan di sini sangat lihai!” Liu Kong
menjawab sambil tertawa dingin.
“Aku sudah mengatakannya kalau dia adalah Lim Hud-kiam,
dia juga meminjam baju pelayan!” jawab Goan Hiong.
“Dari tadi aku sudah mengatakan aku mengenal baju tidak
mengenal orang, lebih baik Lim Hud-kiam sendiri yang datang
untuk membereskannya, kalau tidak bila aku lewat lagi kemari
aku akan merobohkan rumah makan ini jadi rata,” ancam Liu
Kong.
“Mengapa kau tidak mencari Lim Hud-kiam saja untuk
membuat perhitungan?” tanya Goan Hiong.
Dengan marah Liu Kong menjawab, “Orang yang
mencarinya terlalu banyak, 4 orang she Yu juga ingin
mengelupas kulitnya, tapi sulit menemukan dia, maka aku
meninggalkan pesan di sini!”
Goan Hiong berkata, “Tidak perlu kau mencarinya, dia
sendiri akan mencari kalian, Lan-tiang-siang-sat sudah
mengumpulkan banyak orang menunggu kami di kota Pa-tong
untuk bertarung, saat itu dia akan ke sana.”
Liu Kong terpaku, “Bagaimana kau bisa tahu?”
“Semua orang golongan hitam yang berkumpul di Pa-tong
sudah banyak yang tahu!” Goan Hiong tersenyum.
“Lebih baik kalian mengetahuinya langsung, orang-orang
golongan hitam akan membuat perhitungan dengan kalian,
bila kalian takut, lebih baik jangan berjalan ke arah sana,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kalian bisa memutar ke Hun-lam, Kwie-ciu lalu ke Kwie-tang,
kemudian naik perahu ke Kim-leng!”
“Jalan itu terlalu memutar juga terlalu jauh!” kata Goan
Hiong.
Liu Kong tertawa dingin, “Itu adalah jalan satu-satunya
yang bisa kalian lewati!”
Goan Hiong tersenyum, “Di dunia ini bukan hanya
perusahaan perjalanan Su-hai saja, masih banyak perusahaan
perjalanan yang lain, mengapa golongan hitam terus mencari
kami!”
“Karena Su-hai adalah perusahaan perjalanan yang paling
besar, bila bisa memukul kalian hingga jatuh, sama dengan
memukul orang-orang yang membuka usaha perusahaan
perjalanan lainnya!” jawab Liu Kong.
Goan Hiong menjawab, “Kalau golongan hitam menganggap
Su-hai mewakili semua perusahaan perjalanan, maka kami
tidak boleh mempermalukan teman-teman seprofesi, aku ingin
meminjam mulutmu agar menyampaikan kepada teman-teman
golongan hitam, lebih baik memberi kemudahan, kalau tidak
cepatlah cuci tangan dan keluar dari dunia persilatan, kelak
jalan yang akan dilewati Su-hai, teman-teman golongan hitam
harus berlutut sambil mengantarkan kami lewat!”
“Apakah ini adalah pesanmu?” tanya Liu Kong dengan
marah.
“Betul, aku adalah wakil ketua perusahaan perjalanan Suhai,
aku beritahu kepada semua orang golongan hitam di
dunia persilatan, karena kalian dulu yang membuat masalah
dengan kami, maka kami tidak akan sungkan lagi!” jawab
Goan Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Liu Kong mengatupkan kedua telapaknya dan memberi
hormat, “Aku akan menyampaikan pesanmu, kita akan
bertemu di depan!”
Lalu dia naik ke loteng, sesudah itu terdengar jendela
berbunyi, mungkin mereka keluar melalui jendela.
Kie Tiang-lim mengerutkan dahi dan berkata, “Goan Hiantit,
kata-katamu tadi terlalu besar, akan membuat orang-orang
golongan hitam marah!” Goan Hiong tersenyum, “Paman Kie,
Anda menjalankan perusahaan perjalanan ini sudah lama,
orang yang menanam permusuhan pada Paman hanya Lantiang-
siang-sat, tapi kali ini semua golongan hitam
berseberangan dengan Paman berarti mereka sudah lama iri
kepada Su-hai dan mereka sengaja ingin menggulingkan Suhai,
untuk apa kita berlaku sungkan lagi pada mereka, lebih
baik kita agak keras dan tegas!”
Kie Tiang-lim menundukkan kepala, Ciam Giok-beng
berkata, “Pi-sia, tadi kau menyebut Kian-kun-kiam-pai, kapan
kau mendirikan perguruan ini?”
“Bukankah Supek akan menerima murid untuk mewariskan
ilmu silat kakek guru? Berarti Supek akan mendirikan sebuah
perguruan, kakek guru dijuluki Kian-kun-kiam, maka kita
memakai nama Kian-kunkiam-pai artinya adalah mengejar
hingga jauh, berpikir pun harus jauh.”
“Bila Ciam Tayhiap mempunyai cita-cita seperti itu sungguh
bagus!” kata Goan Jit-hong.
“Aku hanya ingin menerima beberapa murid, tapi tidak
bermaksud mendirikan perguruan, Pi-sia sedang mengada-ada
saja!”
“Supek, Sucouw semasa hidupnya tidak pernah kalah, boleh
dikatakan beliau adalah guru persilatan, kita adalah orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
yang diwarisi langsung ilmu silatnya, ini bukan hal yang jelek,
kalau mau menerima murid harus secara terang-terangan dan
tetap harus melaksanakan perintah guru, artinya Supek akan
mendirikan perguruan, untuk apa harus sembunyi-sembunyi!”
Goan Jit-hong berkata, “Kata-katanya betul, Ciam Tayhiap
dan Kie Toako memang sudah terkenal di dunia persilatan,
tapi semua orang di dunia persilatan menganggap kalian
berdua adalah murid Siau Lo-cianpwee, dari sana terlihat
semua orang menganggap kalian satu perguruan, mengapa
tidak secara terang-terangan melakukan sesuatu, kalau aku
bukan murid Kiong-lai, sudah dari dulu aku mendirikan sebuah
perguruan, aku memang sudah terlepas dari Kiong-lai, tapi
kita tidak boleh lupa diri, maka aku menyerahkan muridmuridku
kepada Adik Pui, berusaha tidak menggunakan dasar
ilmu silat Kiong-lai untuk mendidik mereka, bila telah berhasil,
aku akan menyuruh anak didikku membuka sebuah usaha.”
Kie Tiang-lim mengeluh, “Pi-sia sudah membocorkan hal ini,
bila Suheng tidak setuju, sesudah sampai di Kim-leng, kita
baru mengundang semua orang dunia persilatan dan temanteman
dan secara terang-terangan membantah semua ini,
untuk sementara waktu terpaksa kita harus mengaku dulu!”
“Sampai pada waktunya baru kita bicarakan tentang ini lagi,
bila lancar dan cukup orang kita tetap bisa mencobanya,
sebetulnya guru pun mempunyai cita-cita seperti ini hanya
saja beliau meninggal terlalu awal, beliau hanya menerima 3
murid dan mempunyai seorang murid yang bersifat
pemberontak, karena kecewa beliau membatalkan niat untuk
mendirikan perguruan, dan beliau menyuruhmu membuka
perusahaan perjalanan, bila kita ada kesempatan untuk
memperluas sayap, ini adalah cara untuk memperkenalkan
nama guru, aku hanya takut melukis harimau tidak mirip
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
malah mirip anjing, menjadi bahan tertawaan orang!” kata
Ciam Giok-beng.
“Tidak akan terjadi hal seperti itu, ilmu pedang kalian
berdua sangat terkenal, seharusnya dengan cara ini kalian bisa
mendidik yang muda, sesudah 3-4 tahun pasti akan terlihat
hasilnya!” kata Goan Jit-hong.
Tiba-tiba Pui Ciauw-jin bertanya, “Hiong Sutit, waktu kau
mengembalikan bom kepada Ho Gwat-nio, kau membisikka
apa kepadanya?”
“Tidak membisikkan apa pun!”
“Kalau kau tidak mengatakan apa-apa, mengapa dia begitu
marah? Dan kau masih sempat membeberkan identitasku dan
mengatakan dalam bidang sastra dan silat...” kata Pui Ciauwjin.
Goan Hiong berkata, “Aku bilang Paman adalah tuan tanah,
hebat dalam ilmu silat maupun ilmu sastra, aku juga
menyuruh dia berpikir-pikir, apakah dia mau kawin lagi atau
tidak, dan mengatakan kalau Ji-siok suka kepadanya!”
“Kau benar-benar kurang ajar!” Pui Ciauw-jin segera marah.
Goan Jit-hong juga marah, “Hiong-ji, kau benar-benar tidak
punya otak!”
“Biasanya Ji-siok sangat sopan, semenjak bibi meninggal,
beberapa kali aku menyuruh dia kawin lagi, dia selalu
menolak, Supaya tidak kawin lagi, dia menolak bicara dengan
perempuan, tapi hari ini dia berbeda, dia membiarkan Ho
Gwat-nio mengangkatnya, dia juga terus meraba-raba tubuh
Ho Gwat-nio, kalau bukan punya perasaan, lalu apa
alasannya?”
Pui Ciauw-jin marah, “Itu karena aku menukar bomnya!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dengan serius Goan Hiong berkata, “Tadinya aku juga
menganggap Ho Gwat-nio adalah perempuan tidak benar
menganggap Paman bergurau dengannya, sejak mendengar
ayah mengatakan kalau dia adalah perempuan yang sangat
ketat menjaga diri dan janda yang setia kepada suaminya
maka aku jadi menghormatinya, maka aku merasa Ji-siok
keterlaluan kepadanya!”
“Semua ini demi kalian, kemarin aku sudah mendengar
rahasia mereka dan tahu kalau bomnya sangat lihai, tapi
mereka sangat waspada, aku tidak mempunyai kesempatan
mendekati mereka, maka dengan rencana ini aku baru bisa
mendekati mereka supaya kalian tidak terluka.”
“Ji-siok, aku bilang kau suka kepada dia, dia sama sekali
tidak ada respon, kalau hal ini tidak ada yang membereskan
pasti akan hilang sendiri, lain kali bila bertemu dengan dia,
Paman jangan terlalu bersemangat, karena dia adalah
perempuan yang bisa menjaga diri, aku kira dia tidak akan
mengatakan kalau dia suka kepada Paman.”
Pui Ciauw-jin membentak, “Bocah kurang ajar, kalau kabar
ini tersebar, apakah aku ada muka bertemu orang-orang?”
“Ji-siok, kau belum pernah punya nama di dunia persilatan,
tidak ada orang yang mengenalimu, Paman takut apa?”
Pui Ciauw-jin melotot, “Kau benar-benar anak kurang ajar,
aku benar-benar ingin memotongmu dengan pedang!” Goan
Jit-hong berkata, “Adik Pui, Goan Hiong benar-benar kurang
ajar, tapi semua ini kau yang mengajarkannya, jadi kau jangan
menyalahkanku, kalau kau marah kau boleh membunuhnya,
aku tidak akan sedih.”
Pui Ciauw-jin terus melotot, dia tidak bisa berkata apa-apa
lagi, semua orang ingin tertawa, tapi menahan tawanya, tibaTiraikasih
Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tiba Pui Ciauw-jin melotot lagi dan berteriak, “Rase kecil, kau
pasti sudah mengatakan sesuatu kepada Ho Gwat-nio, kalau
tidak mengapa dia akan mencariku lagi?”
“Menurutnya, Paman sudah bergurau dengan dia maka dia
akan membalasnya!”
“Bocah tengik, kau jangan bergurau, aku tahu kecuali hal
ini, kau pasti sudah mengatakan sesuatu kepadanya, katakan
kepada paman!”
Goan Jit-hong berkata lagi, “Hiong-ji, apa yang kau katakan
kepada Ho Gwat-nio, kau harus beritahu kepada pamanmu, Jisiokmu
lahir dari keluarga terpelajar, kau jangan sembarangan
menjodohkan dia, kau benar-benar keterlaluan!”
“Ji-siok tidak akan berpandangan seperti itu, dia mungkin
sedang mengkhawatirkan Pui Thian-hoa, Adik Hoa sangat
menyayangi ayahnya, dia selalu berharap Ji-siok ada yang
mengurus, tapi pilihan Adik Hoa memang tinggi, dia berharap
bisa punya ibu lagi, tapi ibunya harus perempuan yang sangat
menonjol, aku dan Adik Hoa sangat akrab, perasaan kami
lebih dalam dari kalian yang lebih tua, boleh dikatakan kami
sedang berunding tentang hal ini, maka Adik Hoa pasti setuju
dengan pilihanku!”
“Hayo katakan, kau masih bicara apa lagi kepada Ho Gwatnio?”
Bentak Pui Ciauw-jin.
“Aku tidak bergurau, aku hanya mencari bisnis untuk
Paman, aku beritahu kepada Ho Gwat-nio, kalau Paman
menguasai ilmu ketabiban khusus bisa menghilangkan bau
badan, kalau dia ingin menghilangkan bau badannya yang
menyengat, dia pasti akan mencarimu, maka kalian akan bisa
lebih akrab!”
“Bocah, kau benar-benar kurang ajar!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Gurauan ini membuat semua orang tertawa, sambil tertawa
Goan Hiong berkata lagi, “Ji-siok, ini adalah hal yang baik, bila
kau tidak suka padanya, obatilah dia supaya dia juga bisa
mendapatkan jodoh, beberapa tahun ini dia tidak menikah
karena bau tubuhnya, orang jadi tidak berani mendekatinya!”
Goan Jit-hong menahan tawa dan berkata, “Kau benarbenar
makin kurang ajar, kapan pamanmu bisa mengobati bau
badan?”
“Ji-siok memang bisa mengobati bau badan, menurut Adik
Hoa!”
“Kurang ajar! Kalau kau berani bicara lagi, aku akan
membunuhmu!” Pui Ciauw-jin mulai menggebrak meja.
“Baiklah! Aku tidak akan bicara lagi, maafkan aku, Ji-siok!”
“Kau benar-benar kurang ajar, aku selalu membantumu,
tapi kau malah membuatku susah, melihatmu aku jadi muak!”
Dia mendorong meja dan keluar.
Goan Jit-hong terus berteriak, “Pui-te, jangan pergi, kau
jangan mendengar perkataan anak-anak?”
Pui Ciauw-jin berhenti di ambang pintu, “Kalau aku masih di
sini, aku bisa mati berdiri, Toako, nanti kita bertemu di 'Patong'!”
Begitu tubuhnya bergerak dia sudah menghilang, Goan Jithong
membalikkan tubuh berkata marah, “Kau benar-benar
kurang ajar!”
Goan Hiong membela, “Ayah, kau jangan cemas, Ji-siok
hanya marah di dalam mulut, sebetulnya di dalam hati dia
sangat berterima kasih kepadaku! Dia buru-buru pergi untuk
meramu obat!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Meramu obat apa?” tanya Goan Jit-hong aneh.
“Obat untuk bau badan! Aku sudah menyiarkan bahwa dia
bisa mengobati bau badan, bila Ho Gwat-nio mencarinya,
apakah dia akan kosong tangan begitu saja?”
Setengah percaya Goan Jit-hong berkata, “Apakah betul dia
bisa mengobati bau badan?” Goan Hiong berkata, “Kalau obat
sudah dioleskan, bau badan pasti hilang, ini adalah obat paling
mujarab, Paman Pui dulu menolong istrinya mengobati bau
badannya sebelum menikah, sesudah bau badannya hilang,
mereka pun menikah!”
“Aku sudah lama berteman dengannya, mengapa aku tidak
tahu tentang hal ini?” tanya Goan Jit-hong.
“Dia malu memberitahu kepada ayah, tapi adik Hoa berkata
demikian, adik Hoa mendengar bibi yang mengatakannya jadi
pasti tidak akan salah lagi?”
Goan Jit-hong menundukkan kepala dan berpikir, kemudian
tertawa, “Belum tentu dia mau mengobati Ho Gwat-nio.”
“Masalah ini, putra mu lebih tahu dari ayah, dia memang
menyukai Ho Gwat-nio, ayah tahu dia tidak bisa dipegang
perempuan, hari ini dia rela diangkat oleh Ho Gwat-nio,
bukankah ini tidak biasa? Biasanya dia bicara dengan serius,
tapi hari ini dia pura-pura menjadi bloon dan pura-pura gila,
juga terus bergurau, ini hal yang jarang terjadi, apakah ini
tidak aneh?”
Mulut Goan Jit-hong menganga lebar, “Betul, hari ini dia
tidak seperti biasanya!”
“Orang biasanya bila bertemu dengan lawan jenis yang
disukainya, selalu berusaha mengeluarkan kelebihannya, ini
sama dengan burung merak sewaktu dia bertemu dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
lawan jenis, dia selalu membuka ekornya yang cantik, Ji-siok
memang suka kepada Ho Gwat-nio, hanya saja dia malu untuk
mengakuinya, dia juga khawatir kalau Adik Hoa tidak setuju,
tapi aku jamin Adik Hoa pasti akan mendukung, dia pasti akan
senang!”
Goan Jit-hong tetap menggelengkan kepala, “Aku tetap
tidak percaya!”
“Goan Toako, mungkin putramu lebih tahu, anak muda
sekarang lebih pintar dari kita-kita yang tua!” kata Kie Tianglim.
Goan Jit-hong menarik nafas, “Kalau ini benar-benar terjadi,
aku sangat senang, semenjak istrinya meninggal sifat dia jadi
aneh, aku berharap ada orang yang bisa mengubahnya, tapi
Ho Gwat-nio tampak sama sekali tidak menyukainya. Kalau
hanya bertepuk sebelah tangan itu akan melukai adik Pui.”
“Tidak mungkin, aku lihat Ho Gwat-nio juga suka
kepadanya!” jawab Kie Pi-sia.
“Dari mana kau tahu?” tanya Goan Hiong.
“Karena Ho Gwat-nio sangat benci kepadanya, semakin
perempuan membenci seseorang berarti dia suka kepadanya!”
jawab Kie Pi-sia.
“Kadang-kadang karena ingin menyampaikan rasa suka dan
tidak mungkin, maka hanya rasa bencilah yang muncul, rasa
cinta semakin dalam, rasa benci semakin besar, bila Ho Gwatnio
bisa menjadikan paman Pui sebagai teman, dia tidak akan
benci lagi!”
“Apakah mereka bisa saling tidak benci?” tanya Goan Hiong.
“Ho Gwat-nio hanya diadu domba oleh Lan-tiang-siang-sat,
apa lagi dia ingin terkenal, maka dia bermusuhan dengan kita,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kita tidak bermusuhan apa-apa dengannya, sebenarnya
permusuhan ini akan segera habis,” kata Kie Pi-sia.
Wajah Goan Hiong terlihat kecewa dia bertanya, “Tampak
nona Kie sangat tahu tentang hal ini!”
“Ini adalah perasaan seorang perempuan!”
Goan Hiong terdiam, dia tidak membuka mulut lagi.
Kie Tiang-lim tahu dari perkataan Kie Pi-sia tadi Goan Hiong
bisa melihat kalau Pi-sia mempunyai perasaan kepada Lim
Hud-kiam, maka Kie Tiang-lim cepat-cepat mengalihkan
pembicaraan, “Sudah, sudah, keramaian sudah lewat, kita
harus mengisi perut, Pi-sia, kau ganti baju dulu, kita cari
makan!”
“Bajuku masih bersih, mengapa harus mengganti baju
dulu?” tanya Kie Pi-sia.
“Tadi kau berguling-guling di bawah, bagian belakangmu
penuh dengan debu, sekarang kau adalah ketua, kau harus
punya wibawa, masa berdandan seperti itu mencari makan?”
Perempuan selalu memperhatikan penampilan, Kie Pi-sia
seorang pendekar perempuan, tapi dia tetap memperhatikan
kecantikannya, maka dia segera memesan kamar untuk
mengganti baju.
Pertarungan seru sudah berlalu, tamu-tamu banyak yang
pulang sedangkan orang-orang Su-hai sudah banyak yang
berdatangan, otomatis pelayan-pelayan segera melayani
mereka, hanya sebentar beberapa sayur sudah disiapkan lagi.
Kie Tiang-lim mengajak mereka duduk, dia melihat Goan
Hiong yang sedang duduk menyendiri minum arak, maka dia
mendekatinya dan berkata dengan pelan, “Hiantit, aku tahu
kau sedang tidak enak hati!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong menghabiskan arak di cangkirnya dan berkata,
“Paman tidak akan mengerti.”
“Kalau aku tidak mengerti, aku tidak akan setuju bekerja
sama dengan kalian, aku sudah lama berkelana di dunia
persilatan, banyak masalah bisa kutebak dan kulihat?”
Goan Hiong melihatnya, Kie Tiang-lim tertawa dan berkata
lagi, “Pi-sia masih kecil, dia selalu berseberangan dengan Lim
Hud-kiam, hal ini membuatku khawatir, Lim Hud-kiam dari
segi ilmu silat atau sifat sangat baik, jarang ada anak muda
seperti dia, maka 2 gadis dari keluarga Yu itu demi dirinya,
mereka putus hubungan dengan Yu Ji-tong yang sudah
membesarkan mereka!”
“Itu karena Yu Ji-tong sudah membunuh ibu dan ayah
mereka!” kata Goan Hiong.
“Sebetulnya ini adalah perkara yang sudah lama terjadi,
kalau kedua gadis ini tidak curiga, masa lalu tidak akan digali,
aku kalah oleh Lim Hud-kiam, maka aku siap pensiun, karena
bertemu denganmu, aku rasa kau bisa membantu Pi-sia, maka
aku setuju kalian bekerja sama, aku punya harapan besar
kepadamu, kau jangan patah semangat dulu!”
Goan Hiong menundukkan kepala dan berkata, “Paman baik
kepadaku, aku sangat berterima kasih, tapi putrimu....”
“Pi-sia masih kecil, pikirannya belum dewasa, dia sama
sekali tidak tahu apa yang dia lakukan, asalkan kau
bersemangat dan mengeluarkan kepintaranmu untuk menekan
Lim Hud-kiam, selain itu kau harus sedikit sabar, apa yang kau
takutkan?”
Dengan senang Goan Hiong menjawab, “Terima kasih,
Paman!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim menepuk pundaknya dan berkata, “Jangan
berterima kasih kepadaku, aku hanya mempunyai Pi-sia,
Suhengku juga menganggap sebagai putrinya, Tay-lo-kiam-sut
akan diajarkan kepadamu, itu demi kebaikan semua orang,
aku menyukaimu, aku akan memberi sedikit saran, kau harus
berjiwa besar, dan kepintaranmu jangan sampai terlihat orang,
sikap jujur itu yang dicari gadis-gadis, dengan kelebihan ini,
kau pasti akan melebihi semua orang.”
“Betul! Aku akan menuruti petunjuk Paman, tapi sepertinya
putrimu sangat menyukai laki-laki istimewa.”
“Sekarang dia baru berusia 19 tahun, dia terlihat sudah
dewasa tapi pikiran belum, harus menunggu 2-3 tahun lagi,
dia sudah mendapatkan banyak pukulan, dia akan berubah,
Hiantit percayalah kepadaku, aku tidak akan membohongimu,
ingat, aku dan Suhengku akan mendukungmu, tapi kami tidak
bisa dengan posisi guru membantumu, semua harus
mengandalkan kekuatan sendiri.”
“Terima kasih paman!” Goan Hiong berdiri dan memberi
hormat.
Kie Tiang-lim juga berdiri dan berkata, “Jangan sungkan,
kelak kami masih akan terus mengandalkanmu, kita saling
membantu, hanya ingat, setiap saat kau harus sedikit berjiwa
besar, bakat bukan harus muncul dengan kepintaran, kalah
menang bukan ditentukan 1-2 kali, pikiran dewasa itu adalah
satu-satunya jalan menuju kemenangan.”
Goan Hiong sangat terharu, dia tidak berkata apa-apa lagi.
Dengan tersenyum Kie Tiang-lim kembali ke tempatnya,
Goan Jit-hong bertanya, “Kie Toako bicara tentang apa
dengan putraku? Tadi tanpa sebab tiba-tiba dia jadi bengong,
sesudah mengobrol dengan Toako, dia kembali bersemangat!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku hanya menasehati dia supaya jangan
mengkhawatirkan hal yang akan terjadi kelak, asal kita punya
jiwa besar itu tidak akan terjadi, perusahaan perjalanan
memang sudah kuserahkan kepada mereka, tapi kita yang
tua-tua masih ada, langit jatuh pun kita harus membantu
untuk menahannya!”
Goan Jit-hong tertawa terbahak-bahak, “Bocah itu terlalu
banyak berpikir, sekarang masih belum waktunya dia sudah
mengkhawatirkan masa depan!”
“Betul! Tapi putramu mengkhawatirkan masa depan juga
benar, kita yang tua-tua tidak bisa seterusnya mendukung
mereka, lambat laun mereka harus bisa mengatasi semua
masalahnya sendiri, sekarang mereka harus mulai belajar
sambil mencari pengalaman supaya mereka mandiri!” kata Kie
Tiang-lim.
Goan Hiong sangat berterima kasih kepada Kie Tiang-lim.
Kebetulan Kie Pi-sia yang sudah mengganti baju baru dan
sudah membersihkan tubuh, dia turun dari loteng dan
bertanya, “Ayah bercerita tentang siapa?”
“Aku sedang bercerita tentang kau dan Goan Toako!” jawab
Kie Tiang-lim.
“Tentang aku dan Goan Toako?”
“Apa yang terjadi hari ini, untung ada Paman Pui dan
pamanmu membantu mengatasinya, kalau tidak kalian sudah
dirugikan, dari sini dapat diketahui orang pintar di dunia
persilatan sangat banyak, kalian belum bisa mengatasi
masalah-masalah berat!”
Kie Pi-sia tidak bisa menerima perkataan ayahnya, sewaktu
dia akan membantah, Kie Tiang-lim tertawa dan berkata lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kau jangan membantah, kami tadi sudah menentukan di
depan masih ada halangan berat, kita harus berpisah menjadi
beberapa kelompok, bila Lan-tiang-siang-sat ingin membalas
dendam, kami yang menghadapinya, tapi bila golongan hitam
mencari kelengahan Su-hai, kalianlah yang menghadapinya!”
“Memang harus begitu!” kata Kie Pi-sia.
“Kita memang akan dibagi menjadi beberapa kelompok, tapi
kita tetap berjalan bersama, jadi sewaktu-waktu kita bisa
saling membantu, tapi paling penting bertanggung jawab pada
tugas masing-masing, memang musuh kalian akan lebih kuat
dari kalian, mereka juga beranggota banyak, karena itu ketua
dan wakil ketua harus berunding dan membuat rencana,
bagaimana cara mengatasi bila musuh datang, aku harap
rencana kalian bisa bagus!”
Karena merasa ditantang Kie Pi-sia duduk di depan Goan
Hiong dan berkata, “Baiklah, Goan Toako, kita harus bertarung
dengan sebaik-baiknya dan tidak perlu meminta bantuan
kepada orang yang lebih tua.”
Goan Hiong berkata, “Kau adalah ketua perusahaan, apa
yang kau katakan, kami pasti akan menuruti!”
“Goan Toako, kau begitu sungkan, berarti kau tidak
mendukungku, aku paling tidak bisa menggunakan otak.”
“Pertarungan di Pa-tong adalah pertarungan keras, tidak
banyak memakai otak, yang terpenting harus punya
pengalaman di dunia pesilatan, aku belum pernah keluar dari
rumah, tentang hal ini aku masih nol besar, kau sudah pernah
satu kali mengantar barang, juga pernah melewati beberapa
kali pertarungan aku hanya bisa memberitahu kelebihan dan
kekurangan adik dan Suhengku, kau bisa memberi tugas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
sesuai kelebihan mereka, kau harus bisa mengambil
keputusan.”
Karena dipuji, hati Kie Pi-sia sangat senang, dia berkata,
“Bagaimana kalau kita gabungkan meja-meja ini, kemudian
kita berkumpul, untuk membuat rencana, pengalamanku juga
tidak banyak, untung ada Souw Toako, Pengurus Lim, dan
Pegurus Oh, mereka sangat berpengalaman, 2 pengurus bisa
menunjukkan bila kita membuat kesalahan.”
Goan Hiong setuju, mereka menggabungkan tiga meja, dia
dan Kie Pi-sia duduk di tempat utama, Lim Piauw-leng dan Oh
Yan-cauw berada di kiri dan kanan, adik seperguruan Goan
Hiong duduk sesuai urutan, sekelompok anak muda sedang
berunding dengan ramai!
Karena Lim Piauw-leng dan Oh Yan-cauw sudah beberapa
tahun berkelana di dunia persilatan, mereka memberitahu
tentang orang-orang dunia persilatan golongan hitam yang
dikumpulkan oleh Lan-tiang-siang-sat, Kie Pi-sia secara garis
besar membuat sebuah rencana.
Goan Hiong hanya mendengar dengan diam, dia sering
memberi pendapat, sepertinya semua rencana dibuat oleh Kie
Pi-sia, karena itu dia sangat senang, 3 orang tua yang duduk
di pinggir tersenyum terus!
Sesudah rencana dibuat, orang-orang yang makan dan
minum pun sudah selesai, mereka masing-masing kembali ke
kamar untuk beristirahat, tapi mereka tetap tidak bisa tidur
dengan tenang.
Goan Hiong tetap berpesan kepada adik seperguruannya,
satu kelompok terdiri dari 2 orang bergiliran berpatroli.
Tengah malam, Kie Pi-sia tiba-tiba terbangun, dia
mengkhawatirkan keadaan di luar, sewaktu akan keluar untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
melihat, Goan Hiong mengetuk jendela, “Ketua perusahaan
jalan tidak perlu khawatir, aku sudah menyuruh orang untuk
berpatroli!”
Wajah Kie Pi-sia menjadi merah, katanya, “Goan Toako, kau
sangat teliti, aku baru ingat harus ada patroli, ternyata kau
sudah mengaturnya.”
“Kami sudah terbiasa seperti itu, maka sewaktu berada di
luar rumah kebiasaan ini tetap dijalankan, Ketua harus
mengurusi masalah besar, hal kecil biar aku yang mengurusi,”
kata Goan Hiong.
“Kalau begitu, aku membuat Goan Toako repot.”
“Tidak apa-apa, kalau masalah kecil tidak bisa dibereskan,
aku tidak pantas mengikutimu, tidurlah!”
Kie Pi-sia kembali tidur, melihat bayangan Goan Hiong yang
sedang berpatroli, perasaannya jadi hangat, tapi dia teringat
lagi pada Lim Hud-kiam, wajah Lim Hud-kiam yang dibencinya,
sikapnya yang dingin dan sering berlawanan membuat Kie Pisia
kesal.
Dia bermimpi melihat Lim Hud-kiam berlutut kepadanya
sambil minta maaf, hal ini membuat Kie Pi-sia senang dan
puas.
Tapi rasa senangnya tidak bertahan lama, dia terbangun
oleh suara ribut, ternyata hari sudah terang, semua orang
sedang bersiap-siap untuk berangkat.
Kie Pi-sia malas bangun, dia masih teringat mimpi tadi, dia
mulai merasa kebingungan, dia membenci Lim Hud-kiam,
apakah dia hanya ingin Lim Hud-kiam bertekuk lutut di
depannya?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Tapi dia segera membantah pemikiran ini, dia ingin
membuat Lim Hud-kiam jadi apa? Dia sendiri pun tidak bisa
menjawabnya.
Ooo)dw*kz(ooO
BAB 10 Semangat menjelajahi dunia persilatan.
Setelah menempuh perjalanan sehari setengah, mereka
sudah sampai di kota Cu-kui, Souw Thian-sia sudah menunggu
di sana, perusahaan perjalanan Kim-leng yang dikelola 2
saudara Ma masih berada di sana.
Karena Lan-tiang-siang-sat sudah mengirimkan surat bahwa
mereka berjanji akan bertarung di Pa-tong, untuk
membereskan masalah yang sudah lama belum selesai.
Suratnya terbagi menjadi dua pucuk, yang satu ditanda
tangani oleh 2 bersaudara Yu dan keponakannya, diberikan
kepada Kie Tiang-lim, sedangkan yang satu lagi berisi tanda
tangan dari ketua perampok di Tiang-kang yang bernama
Liong-li-hek-sai (Naga betina berkumis hitam), Biauw-eng,
ditujukan pada perusahaan perjalanan Su-hai dan Kim-leng,
mereka diperintahkan harus melepaskan bendera perusahaan
perjalanan baru boleh melewati daerah ini.
Ma Hiong-hui dan Ma Hiong-seng tidak punya kekuatan
menahan serangan dari komplotan ini, maka mereka
menunggu perusahaan perjalanan Su-hai tiba untuk
berunding.
Sesudah membaca surat ini, Kie Tiang-lim tersenyum,
“Artinya orang she Kie tidak gagal total, teman-teman
golongan hitam masih menganggap diriku!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Ayah, mereka menyuruh kita melepaskan bendera
perusahaan perjalanan, berarti memerintahkan kita untuk
menghentikan perusahaan perjalanan Su-hai, apa yang akan
mereka berikan?” tanya Kie Pi-sia.
Kie Tiang-lim tertawa, lalu berkata, “Jangan menganggap
demikian, melepaskan bendera, bukan berarti menyuruh kita
menutup perusahaan perjalanan, melainkan dengan damai
membagi hasil, kelak bila perusahaan perjalanan kita melewati
tempat ini, berarti kita harus membayar kepada mereka
sebanyak 2 % dari keuntungan kita, dan barang yang kita
bawa, mereka akan ikut bertanggung jawab, bendera tidak
akan benar-benar disita, hanya diserahkan ke tangan mereka
sebagai formalitas saja, mereka akan mengembalikan bendera
itu kepada kita lagi, ini hanya simbol sudah memberi mereka
bagian!”
“Kalau begitu, sewaktu kita melewati rumah Goan Toako,
dan Goan Toako ingin menahan bendera kita, apakah itu juga
sama artinya?”
“Tidak sama, perampok-perampok golongan hitam adalah
komplotan yang benar-benar mengandalkan penghasilan
seperti ini untuk hidup, mereka meminta bagian merupakan
permintaan yang masuk akal, kalau dia hanya meminta kita
melepaskan bendera, berarti dia sengaja mencari masalah!”
“Kita membawa barang cukup mengeluarkan tenaga,
sampai-sampai nyawa pun terancam, dengan alasan apa
mereka harus meminta bagian?” tanya Kie Pi-sia.
Kie Tiang-lim tertawa, “Itu harus melihat kekuatan kita
sendiri, bila perusahaan perjalanan yakin barang yang mereka
bawa tidak ada masalah, kita bisa mengabaikan permintaan
ini, dan dengan kekuatan sendiri melewati daerah mereka
kelak bila perusahaan perjalanan lewat disini lagi dan mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tetap berani meminta bagian, tapi mereka harus bertanggungjawab
atas keutuhan barang yang dibawa!”
“Kalau kita bertarung lalu kalah, bagaimana?” tanya Kie Pisia.
“Kalau tidak bisa lewat, kita bisa bicara baik-baik, kita tetap
menerima perlindungan mereka, tapi hasil yang mereka ambil
akan lebih tinggi 1 kali lipat, setiap kali kita harus membayar 4
%, kepada kelompok golongan hitam, biasanya golongan
hitam meminta perusahaan perjalanan meninggalkan bendera
berarti mereka masih bersahabat dengan perusahaan
perjalanan ini, kalau tidak mereka secara diam-diam akan
merampok barangmu, dan kau harus mengganti kerugian.”
Kata Ma Hiong-seng, “Karena memandang wajah Tuan Kie
baru mereka mengeluarkan permintaan seperti ini, perusahaan
perjalanan yang mempunyai wibawa seperti itu tidak banyak!”
“Tapi biasanya perusahaan perjalanan akan menerima
syarat ini bila tidak ada masalah, ongkos yang diminta pun
tidak begitu tinggi, sering kali sesudah kita membayar pajak
untuk mereka, bila akan mengantar barang lagi, pengurus
yang kita kirim cukup hanya satu orang saja, kita hanya
menyapa mereka, maka barang kita dengan aman akan
sampai di tempat tujuan, dan tidak perlu khawatir akan terjadi
sesuatu, kalau dihitung-hitung tidak akan rugi!”
“Ayah, apakah kau juga melakukan cara itu?” tanya Pi-sia.
“Tidak, aku tidak seperti itu, aku mengandalkan wibawa
Siau Couwsu, apa lagi sebagian golongan hitam berteman
denganku, maka tidak pernah timbul masalah, orang lain juga
malu mengajukan syarat ini, tapi beberapa tahun ini tetuatetua
golongan hitam banyak yang sudah meninggal,
angkatan muda yang baru muncul mereka bukan temanku,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kali ini mereka begitu sungkan pasti karena Goan-heng!” ucap
Kie Tiang-lim.
Goan Jit-hong dengan cepat berkata, “Kie Toako jangan
sungkan, aku belum pernah berkelana di dunia persilatan, aku
tidak mempunyai hubungan dengan dunia persilatan, dari
mana mereka bisa memberi muka?”
Kie Tiang-lim tertawa, “Goan-heng memang tidak keluar
rumah, tapi apa yang Goan-heng lakukan di Su-chuan, dunia
golongan hitam sangat jelas mengetahuinya, kali ini golongan
hitam diundang Lan-tiang-siang-sat untuk membuat masalah
dengan kita, kalau bukan gara-gara Goan-heng yang
bergabung Su-hai, mereka pasti tidak akan sungkan begini!”
Goan Jit-hong tetap tidak mengaku.
Kie Pi-sia berkata, “Kalian 2 orang tua jangan bersungkansungkan
lagi, masalah sudah ada di depan mata, dengan cara
apa kita harus mengatasinya?”
“Dua hari yang lalu aku sudah mengatakan masalah Lantiang-
siang-sat biar aku yang atasi, masalah perusahaan
perjalanan kalian yang mengatasi, kau adalah ketua, maka
kau sendiri yang harus menentukan.”
“Bagaimana pendapat Goan Toako?” tanya Kie Pi-sia.
“Ketua perusahaan jalan yang menentukannya!” jawab
Goan Hiong.
“Hal ini berhubungan dengan banyak orang, maka harus
mendengar pendapat semua orang, tidak mungkin aku sendiri
yang menentukannya,” kata Kie Pi-sia.
“Kami sudah mengambil keputusan untuk bergabung
dengan Su-hai, berarti apa yang ketua katakan, kita akan
menurut!” kata Goan Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia berpikir sebentar dan berkata, “Pengurus Ma,
masalah ini juga menyangkut perusahaan perjalanan kalian,
apa rencana kalian?”
Ma Hiong-hui tertawa kecut, “Perusahaan perjalanan Kimleng
tidak ada artinya bagi orang-orang golongan hitam, kami
berada di sini, semua karena Tuan Kie, maka kami 2
bersaudara tidak berani mengambil keputusan, harus kalian
yang menentukannya.”
“Bagaimana kalau pendapat Pengurus Ma secara pribadi?”
tanya Kie Pi-sia.
Ma Hiong berpikir sebentar, “Di lingkungan perusahaan
perjalanan yang mendapat fasilitas ini hanya perusahaan
perjalanan Tung-ta, yang dipimpin oleh Lim Enghiong dan
perusahaan perjalanan Koan-hiong di Lok-yang yang dipimpin
oleh Kie Lo-enghiong, yang satu murid Siauw-lim, yang satu
lagi murid Bu-tong, mereka berdua mempunyai dukungan dari
perkumpulannya dan mempunyai fasilitas ini, ini benar-benar
kesempatan bagi mereka!”
“Kalau begitu perusahaan perjalanan Kim-leng harus
menerima tawaran mereka untuk menaruh bendera di sana,
dan tidak mengikuti Su-hai berjuang dengan cara bertarung!”
tanya Kie Tiang-lim.
“Tapi aku tidak ingin menurut aturan mereka,” kata Kie Pisia.
“Apa keputusan Nona Kie?” Tanya Ma Hiong-hui.
“Aku hanya tahu membuka perusahaan perjalanan,
mengantarkan barang, aku tidak ingin berteman dengan
golongan hitam, maka tidak mungkin melepaskan bendera,”
jawab Kie Pi-sia.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Tentu saja, perusahaan perjalanan Su-hai sangat terkenal,
tidak mungkin sebelum bertarung sudah mengaku kalah,
menerjang agar bisa lewat itu wajar, kalah pun tidak apa-apa,
paling-paling mengurangi keuntungan 2%!”
Kata Kie Pi-sia, “Bila bisa lewat itu paling bagus, kalau tidak
bisa lewat, aku tetap tidak akan menyerah, jalan ini tetap
harus kita lewati, sepeser pun tidak akan kuberi kepada
mereka, kalau mereka berani cobalah merampok kami!”
Ma Hiong Feng terpaku, “Dengan begitu kalian akan
membuat orang-orang golongan hitam marah, dan kita tidak
akan dipercaya oleh dunia persilatan....”
Kie Pi-sia tertawa dingin, “Dari awal aku harus menjelaskan,
syarat apa pun tidak akan kuterima, sampai saatnya aku tidak
akan ingkar janji!”
“Tapi sepertinya susah buat melewatinya!” kata Ma Hionghui.
“Tugas perusahaan perjalanan adalah mengawal barang,
kalau berteman dengan mereka, lebih baik tutup usaha,
jangan berusaha lagi!” kata Kie Pi-sia.
Kata-katanya belum habis, semua orang jadi terpaku, hanya
Goan Hiong yang bertepuk tangan berarti dia setuju, “Apa
yang ketua katakan, sudah menjadi ketentuan, kita harus
mendukung ketua sepenuhnya.”
Kie Tiang-lim mengeluh, “Kalian masih muda, sifat kalian
tidak mau kalah, dengan begitu mungkin nanti kalian akan
sulit melangkah di dunia persilatan!”
Tapi Ciam Giok-beng malah tertawa, “Adik, aku setuju
dengan cara Pi-sia, tujuan kita membuka perusahaan
perjalanan tidak mendapatkan untung besar, kalau harus
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tunduk kepada dunia persilatan golongan hitam lebih baik
hentikan saja usahanya!”
“Paman Kie, dengan nama besarmu telah membuat Su-hai
terkenal, sekarang Su-hai diurus oleh kami, kami tidak akan
memalukan Paman!” kata Goan Hiong.
“Kami marga Goan bukan keluarga miskin, bukan karena
miskin jadi ingin bersandar pada Su-hai, kami hanya ingin
mendirikan suatu usaha, seperti perusahaan perjalanan,
perusahaan perjalanan tentu akan berseberangan dengan
golongan hitam, bila kita takut kepada mereka dan berbagi
dengan mereka berarti kita memberi makan kepada perampok
dan membuat mereka semakin besar kepala, kasarnya lagi,
namanya bersekongkol!”
Goan Jit-hong membentak, “Kau bicara berlebihan!” Ciam
Giok-beng berkata, “Goan-heng, kata-kata putramu tidak
salah, golongan hitam dari dulu sampai sekarang tidak pernah
akur dengan pendekar, karena mereka sering kali
menggunakan ilmu silatnya menghina orang, kita adalah orang
yang menegakan keadilan dan kita tidak akan tunduk kepada
mereka.”
Kie Tiang-lim tertawa pahit, “Goan Hiantit mungkin benar,
aku sudah tua, hingga banyak pertimbangan.”
Ciam Giok-beng berkata, “Kau belum tua, karena kau sering
berkelana di dunia persilatan, setiap saat kau selalu bertindak
hati-hati, keberanianmu jadi terkikis!”
Kie Tiang-lim menarik nafas, “Aku berpikir untuk
keselamatan mereka, mungkin kelakuan mereka itu akan
membawa banyak bencana, dulu aku hanya membunuh Yu
Ta-tong....“
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Ayah, apakah sesudah membunuh Yu Ta-tong, lalu kau
merasa bersalah?”
“Perbuatan Yu Ta-tong pantas mati, aku membunuh dia
bukan karena dendam pribadi, bagaimana mungkin aku
merasa bersalah?”
“Itu sudah cukup, asal tidak merasa bersalah, kita tidak
usah khawatir, kita berusaha menegakan keadilan dan
kebenaran, pasti berseberangan dengan orang jahat, sudah
pasti mereka akan menjadi musuh, asal kita berjalan lurus kita
tidak perlu banyak berpikir!” kata Kie Pi-sia.
Goan Jit-hong tertawa keras, “Sungguh nona Kie keturunan
keluarga hebat, selain berilmu tinggi, kau juga mempunyai
harga diri yang tinggi, aku sungguh kagum, asal kau
menganggap perbuatanmu benar, kerjakanlah dengan hati
mantap, putraku dan murid-muridku kalau perlu nyawaku
yang sudah tua ini akan membela sikapmu!”
Kie Pi-sia berkata, “Terima kasih, Paman Goan, Pengurus
Ma, kita membuka perusahaan perjalanan pasti masingmasing
ada tujuannya, jadi kau tidak perlu terus mengikuti
sikap kami!”
Ma Hiong Feng menundukkan kepala, “Kata-kata Nona Kie,
membuatku malu.”
“Walaupun ilmu silatku tidak begitu menonjol, tapi aku
masih punya kepandaian....”
Kie Tiang-lim berkata, “Kalian berdua jangan sungkan, di
Su-hai semua adalah orang sendiri, semua masalah bisa kita
cari jalan keluarnya, tapi beda dengan perusahaan perjalanan
kalian.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ma Hiong-hui tertawa kecut, “Tuan Kie, kami sangat malu,
kalau bukan karena Su-hai kami tidak akan mendapat
undangan itu, di jalan sudah diperas orang, kalau berkerja
sendiri, orang lain tidak akan memandang walaupun kami
berdua menyerahkan bendera dengan dua tangan, orang akan
menyobeknya menjadi kertas tisu, jadi kemana pun
perusahaan perjalanan Su-hai melangkah, perusahaan
perjalanan Kim-leng akan ikut, itu adalah kebanggan kami,
kalau perusahaan perjalanan Su-hai meninggalkan kami, kami
tidak akan malu minta untuk membubarkan pegawai-pegawai
perusahaan Kim-leng dan kami dua bersaudara yang akan
menanggung keganasan orang-orang golongan hitam.”
Kata-kata Ma Hiong Feng seperti main-main, tapi
sebenarnya sungguh-sungguh, mereka pura-pura
bersekongkol dengan Lan-tiang-siang-sat tapi diam-diam
memberi kabar pada Kie Tiang-lim, kalau mereka terjatuh ke
tangan Lan-tiang-siang-sat akibat tidak bisa dibayangkan.
Dengan tidak enak hati Kie Tiang-lim berkata, “Karena aku,
kalian jadi begini!”
“Tuan Kie jangan berkata seperti itu, Tuan mempunyai
nama besar, bagaimana pun aku tidak bisa membantu Lantiang-
siang-sat membunuh Anda, apa lagi kita satu profesi,
harus saling mendukung, kalau bisa ikut Tuan Kie masuk ke
dunia persilatan, kami lebih merasa bangga!” kata Ma Hiongseng.
“Kekuatan lawan kali ini tidak lemah, bila kalian berdua
bermusuhan dengan mereka, kekuatan kalian tidak cukup,
kalau lawan menyuruh kalian memohon, aku percaya kalian
berdua bukan tipe orang seperti itu, karena kita masih
berjalan bersama dan tinggal di satu tempat, kita harus saling
membantu, besok mungkin kita akan bertemu orang-orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
golongan hitam, aku harap kalian ikut bersama kami,
kelemahan, kesulitan kita atasi bersama, kalau bisa sukses
perusahaan perjalanan Kim-leng bisa membuat perusahaan
perjalanan lain menarik nafas lega,” kata Kie Pi-sia.
Ilmu silat 2 bersaudara Ma tidak lemah, tapi bila
dibandingkan dengan orang-orang Su-hai masih jauh!
Kata-kata Kie Pi-sia yang memberi dukungan kepada 2
bersaudara Ma, membuat mereka merasa sangat berterima
kasih.
Semenjak Su-hai bekerja sama dengan keluarga Goan,
orang-orang dari keluarga Goan adalah pemuda-pemuda yang
sangat aktif, Kim-leng-su-seng yang paling tua adalah Souw
Thian-sia, umurnya hampir 30 tahun, memang dia tidak
sombong tapi karena sudah lama mengikuti Kie Tiang-lim yang
sangat terkenal, sedikit banyak mereka terbawa sikap
angkuhnya, mereka selalu mendukung ide Kie Tiang-lim yang
keras maka sekarang dengan seru mereka berunding.
Kali ini Kie Pi-sia sangat tenang, dia bertanya dengan
sangat teliti dan berkata, “Rencana sudah disusun, kita tidak
boleh hanya mengandalkan keberanian saja, paling sedikit kita
harus tahu siapa lawan kita? Souw Toako, siapakah ketua
golongan hitam yang dijuluki Liong-li-hek-sai, Biauw-eng?
Mengapa kita belum pernah mendengar namanya?”
“Tentang ini, aku juga tidak tahu jelas!” jawab Souw Thiansia.
Goan Jit-hong berkata, “Golongan hitam di Su-chuan yang
paling kuat adalah kelompok Tiang-kang-cui-cai, saat dipimpin
oleh Cia Ie-hui, dia disebut pemimpin 6 propinsi, tapi 10 tahun
yang lalu banyak orang baru muncul, sebenarnya mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
muncul sendiri-sendiri, Tiang-kang-cui-cai boleh dikatakan
sudah menghilang!”
“Setahuku memang seperti itu, mengapa Biauw-eng
mempertahankan diri menjadi ketua?” tanya Souw Thian-sia.
Jawab Goan Jit-hong, “Biauw-eng adalah istri Cia Ie-hui dia
putri ketua perkumpulan Pak-kauw-biauw-ciu-jit, sebelum Cia
Iehui mati, mereka sudah tidak akur, mungkin kali ini dia
diundang oleh golongan hitam dan diangkat menjadi ketua,
sebagai janda Cia Ie-hui, dia mempunyai posisi kuat menjadi
ketua.”
“Bagaimana ilmu silatnya?” tanya Kie Bi Xua.
“Tidak begitu jelas, tapi perkumpulan Pak-kauw kecuali ilmu
silat, mereka masih memiliki ilmu-ilmu yang aneh, katanya
bisa memanggil angin atau hujan, juga bisa memanggil setan
dan dewa, apakah benar atau bohong, aku tidak tahu,” kata
Goan Jit-hong.
Goan Hiong berkata, “Memanggil angin atau hujan itu
adalah bohong, itu hanya ilusi, dulu Pek-lian-kauw dengan
teknik ini selalu membohongi orang-orang kampung yang
masih bodoh, apakah kita juga akan tertipu oleh teknik ini?”
“Hiantit jangan terlalu gegabah!” kata Kie Tiang-lim.
“Apakah ayah juga percaya hal ini?” tanya Kie Pi-sia.
“Aku tidak percaya ilmu sesat ini, tapi sewaktu aku masih
muda aku pernah ikut rapat akbar Pak-kauw 1-2 kali, orangorang
mereka bisa berjalan di atas api, tapi kaki mereka tidak
terbakar, golok tajam pun tidak bisa melukai mereka, ini
adalah ilmu sungguhan, ini juga ilmu silat yang dalam, hanya
saja mereka selalu mengatakan ilmu ini pemberian dewa,
memang ilmu ini sangat misterius, kita tidak perlu takut tapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
juga tidak boleh menganggap enteng!” kata Kie Tiang-lim.
Goan Hiong berpikir sebentar, berkata, “Nasehat Paman tadi
harus kita perhatikan dengan Cu-sha (semacam pasir) bisa
menangkal setan, darah anjing dan ayam bisa menangkal ilmu
ini, kita bisa menyiapkankannya terlebih dahulu, asal tidak
tertipu oleh ilmu sesat mereka, yang ada tinggal ilmu silat
sesungguhnya, maka ini harus dihadapi dengan ilmu silat lagi,
bagaimana pendapat Paman?”
“Kita tidak banyak tahu tentang Pak-kauw, terpaksa
persiapannya hanya demikian, tapi kita harus hati-hati, harus
bisa melihat situasi, sepertinya Pi-sia kurang mengerti untuk
hal ini, aku berharap kau selalu mengingatkannya, besok kita
akan berpisah untuk menghadapi musuh, tentang masalah
perusahaan perjalanan, kalian berdua dan 2 bersaudara Ma
harus banyak berunding!” kata Kie Tiang-lim.
“Ayah, apakah kau tidak akan bersama kami?”
“Kalau kita bisa bersama-sama itu paling baik, tapi Lantiang-
siang-sat memberi undangan terpisah, dia sengaja
membuat kita terpecah menjadi 2 bagian, dia ingin membuat
kita tidak bisa saling membantu, karena itu kalian harus ada
persiapan.”
“Bila besok kita harus berpisah menghadapi musuh, aku
dan Goan Toako mungkin harus berada di pihak ayahmu untuk
menghadapi Lan-tiang-siang-sat, golongan hitam memberi
undangan kepada perusahaan perjalanan biasanya secara
terang-terangan, tugas kalian lebih ringan, kalian harus
mengandalkan kepintaran dan teknik, untuk mengatasinya aku
kira tidak begitu berat!” kata Ciam Giok-beng.
“Tidak masalah, tapi tugas kalian lebih berat, aku khawatir
kalian yang sudah tua, Lan-tiang-siang-sat ingin membalas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dendam, mereka akan melakukannya dengan cara apa pun!”
kata Kie Pi-sia.
Goan Jit-hong tertawa terbahak-bahak, “Ada Ciam Tayhiap
dan Kie Tayhiap, ditambah aku yang sudah tua, mungkin tidak
perlu takut kepada mereka, apa lagi ada Pui Ciauw-jin yang
sudah berjalan di depan, aku kira tidak akan ada masalah
besar!”
“Mengapa Paman Pui tidak memberi kode?” tanya Kie Pi-sia.
“Paman kedua tidak memberi kode, pasti dia sedang
bersama Ho Gwat-nio, mungkin dia sudah mengalahkan
hweesio gemuk dan hweesio kurus, hanya dengan cara seperti
itu, pekerjaan kita akan lebih enteng, tapi aku takut dia....”
“Apakah kau begitu yakin?”Kata Goan Jit-hong.
Goan Hiong tersenyum, “Ji-siok adalah orang yang sangat
teliti, jika di depan ada bahaya, dia akan memberi kode,
sekarang sama sekali tidak ada kabar darinya, berarti
pekerjaannya sedang lancar!”
“Apakah Ji-siokmu menemui kesulitan?” tanya Kie Pi-sia.
“Aku tidak khawatir akan hal ini, bila Ho-kiu-bwee bisa
menggoda Ji-siok, margaku yang Goan akan kubalikkan cara
menulisnya!”
Goan Jit-hong terus tersenyum tapi tidak menjawab, ayah
dan anak ini sangat mengerti tentang Pui Ciauw-jin, maka
yang lain mulai tenang dan tidak mengkhawatirkannya lagi,
malam ini dilewati semua orang dengan senang juga tegang!
Keesokan harinya pagi-pagi mereka mulai berangkat, kali ini
mereka tidak terbagi menjadi beberapa kelompok, Souw
Thian-sia memegang bendera Su-hai, bendera perusahaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
perjalanan Kim-leng dipegang Ma Hiong-hui, mereka berjalan
bersama!
Sore hari mereka sudah tiba di Pa-tong, di luar kota Yu
Liong, Tuan Muda Tiang-kang-cui-cai Cia Liang sekali lagi
memberi undangan, mereka berjanji hari kedua sore akan
bertemu di sisi Tiang-kang untuk bertarung.
Dalam surat undangan ini, Kie Pi-sia, Ma Hiong-hui, dan Kie
Tiang-lim menandatanganinya dengan huruf 'Ci' (mengetahui),
lalu surat undangan dibawa kembali, berarti itu jawaban
mereka, sebetulnya jawaban ini sangat tidak sopan, apa lagi 2
perusahaan perjalanan menandatangani bersama, lebih
menambah suasana permusuhan dengan dunia golongan
hitam.
Yu Liong dengan wajah dingin tidak bersuara, Cia Liang
tertawa dingin berkata, “Ibuku sudah 2 kali memberi
undangan, berarti kita sudah cukup sopan pada mereka, masa
jawabannya hanya satu huruf?”
Goan Hiong mewakili semua menjawab, “Kalau dari awal
kita tidak menerima undangan lain, maka satu huruf terlalu
sedikit untuk teman-teman golongan hitam, tapi ibumu terlalu
rajin, maka ketua kami menganggap jawaban dengan satu
kata sudah cukup.”
Cia Liang tahu maksud Goan Hiong dengan perkataan
sudah 2 kali, yaitu mencoba mencari tahu dengan memberi
undangan, maka wajahnya menjadi merah, dia menerima
undangan itu dan langsung pergi, sesudah mereka menjauh,
Kie Tiang-lim baru tertawa, “Jawaban Goan Hiantit cepat dan
tepat, berarti belum apa-apa sudah memberi pukulan supaya
mereka tahu kelihaian kita, tapi ini juga akan membuat
kerepotan di kemudian hari!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong berkata, “Memang kita tidak ingin mengalah
kepala kepada mereka, jadi pasti akan terjadi kerepotankerepotan,
dari pada mereka tiba-tiba marah, lebih baik
mereka tahu terlebih dulu!”
“Memang begitu, tapi kedua belah pihak harus ada sedikit
sungkan supaya tidak timbul masalah besar, bila perlu kita
akan menyelesaikannya dengan kata sepakat!”
“Paman, masalah ada pada putrimu, karena dia adalah
ketua perusahaan perjalanan Su-hai, di benaknya tidak ada
urusan yang diselesaikan dengan sepakat!”
Kie Tiang-lim tertawa kecut, Ciam Giok-beng berteriak,
“Sute, aku lihat sudah waktunya kau pensiun, kegagahanmu
sudah habis!”
Kie Tiang-lim melihat sosok Goan Hiong, dia menarik nafas,
“Suheng, kuakui, dunia persilatan sudah mengikis habis
kegagahanku, tapi aku lihat mereka terlalu menonjol, ini
bukan hal yang bagus!”
Ciam Giok-beng tersenyum, “Mengapa kau tidak beritahu
pada mereka?”
“Aku tidak tega menyiram air ke atas kepala mereka, saat
mereka sedang begitu bersemangat!” kata Kie Tiang-lim.
“Aku tahu mereka terlalu menonjol, tapi aku tidak
mengkhawatirkan mereka, apakah kau sudah lupa saat kau
masih muda dulu? Waktu itu kau pun lebih gila dari mereka,
setelah kau mengalami banyak kegagalan, jadi berkurang
semangatnya, umurku lebih tua darimu, aku bisa melihat
dengan jelas, dulu guru terlalu menekan Ji-sute, hingga dia
kabur dan tidak kembali lagi, aku tidak pernah melarangmu
berbuat ini dan itu, seorang pendekar yang tumbuh dewasa,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dia harus terus diasah, Ji-sute adalah contoh yang harus kita
ingat, mendidik generasi muda kita harus hati-hati!”
Kie Tiang-lim tidak berkata apa-apa lagi.
Malam itu mereka tinggal di sebuah penginapan, karena
sudah berjanji mereka tidak takut kalau tiba-tiba ada orang
yang menyerang, mereka tertidur pulas semalaman, jam 3
subuh mereka bangun untuk bersiap-siap menuju tempat
perjanjian mereka.
Janji bertemu adalah urusan yang penting, sewaktu mereka
tiba di sana, lawan sudah datang terlebih dulu, lapangannya
adalah punggung sungai Tiang-kang yang bergelombang
besar.
Yang membuat Kie Tiang-lim merasa aneh adalah, kecuali
Lan-tiang-siang-sat dan keponakannya yang terdiri dari 4
orang, yang lain tidak ada yang dia kenal, dia membuka
perusahaan perjalanan Su-hai sudah lama, dia sering melewati
jalan ini, hanya beberapa tahun ini dia jarang keluar, karena
perusahaan perjalanan Su-hai selalu sukses maka membuat
dia jarang melihat perkembangan dunia persilatan.
Sekarang dia baru sadar ternyata dunia persilatan golongan
hitam sudah berganti orang baru, orang-orang yang
dikenalnya dulu hampir tidak ada.
Gelombang selalu mendorong dari belakang ke depan,
pertukaran orang baru dengan orang lama ternyata lebih
cepat terjadi di dunia golongan hitam.
Tuan rumah Liong-li-hek-sai Biauw-eng sendiri yang
menyambut kedatangan mereka, selain Yu Ji-tong, You Samtong,
dia orang yang paling tua karena dia adalah istri Cia Iehui,
umurnya paling sedikit sudah ada 60 tahun lebih, tapi
terlihat masih seperti 40 tahun lebih, rambutnya masih hitam,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
gerakannya tidak kasar, sama sekali tidak tercium bau dunia
golongan hitam.
Biauw-eng dengan sungkan dan muka berseri berkata,
“Nama Kie Tayhiap sangat terkenal di dunia persilatan, hari ini
aku baru bisa mengenal Anda, tampak semangat Kie Tayhiap
tetap berkobar, nama besar Anda benar-benar parut
disandang.”
Kie Tiang-lim memberi hormat, “Waktu berlalu dengan
cepat, aku tetap tidak bisa melawan takdir alam, aku sekarang
sudah tua nama dulu sudah tidak pantas disandang lagi, kami
tidak bisa seperti Hujin selalu terlihat awet muda!”
Biauw-eng berkata, “Sejak suamiku meninggal, aku sudah
mundur dari dunia persilatan, kali ini aku diundang oleh
teman-teman untuk datang mengobrol dengan Kie Tayhiap,
kalau ada kesalahan mohon maaf!”
Kie Tiang-lim belum menjawab apa-apa, Kie Pi-sia yang
berdiri di pinggir sudah menjawab, “Kedatangan ayahku
karena menepati janji dengan 2 bersaudara Yu, masalah
perusahaan perjalanan akan ditangani olehku, silakan Hujin
bicara langsung denganku!”
Biauw-eng sedikit terkejut, “Apakah betul Kie Tayhiap sudah
menyerahkan perusahaan perjalanan Su-hai kepada putrimu?”
“Betul! Aku sudah memutuskan tidak akan berkelana lagi di
dunia persilatan, sebetulnya aku ingin pensiun, tapi karena
Goan Toako ingin bekerja sama dengan kami, aku jadi sulit
menolak, maka aku menyerahkan perusahaan perjalanan ini
kepada putriku, sehingga tanggung jawabnya dipikul oleh
putriku dan Goan Hiong, maka untuk urusan perusahaan
perjalanan aku sudah tidak mau campur tangan lagi.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng berhenti sebentar lalu berkata, “Kemarin putraku
memberikan undangan, jawabanmu sepertinya terlalu singkat,
aku menghormati Kie Tayhiap, aku menganggap Kie tayhiap
sangat berwibawa, satu kata adalah bukti, sangat cocok
dengan identitas Kie Tayhiap, bila putrimu yang menanda
tangan, sepertinya keterlaluan.”
Kie Pi-sia segera bertanya, “Dengan jawaban apa baru
Hujin merasa puas?”
“Nona Kie lahir dari keluarga terkenal, seharusnya Nona
mengetahuinya!” jawab Biauw-eng.
“Yang aku tahu hanya kata itu!” Kie Pi-sia menjawab.
Goan Hiong menyambung, “Satu kata ini demi Hujin kami
menulisnya, bila Hujin bermaksud membicarakan aturan
dengan Su-hai, seharusnya hujin tidak menyuruh anak buah
mencegat di tengah jalan, kalau itu aturan hujin jangan, kami
pun tidak bisa disalahkan!”
“Apakah ini Goan Siauhiap?” tanya Biauw-eng tertawa.
Goan Hiong memberi hormat, “Aku adalah wakil ketua
perusahaan perjalanan Su-hai, kalau Hujin ingin bicara tentang
aturan dunia persilatan, Hujin jangan bicara dengan istilah
dunia sastra!”
Mendengar dia membantah, Biauw-eng tidak marah, dia
malah tertawa dan berkata, “Usia wakil ketua Su-hai masih
muda, tapi pengalaman di dunia persilatan sudah banyak,
kalau begitu aku tidak perlu sungkan lagi, bagaimana kalau
kalian melepaskan bendera? Apa jawaban perusahaan
perjalanan kalian?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Undangannya sudah diberikan kepada 2 perusahaan
perjalanan, mengapa Hujin hanya bertanya kepada kami?”
tanya Kie Pi-sia.
“Jawaban dari perusahaan perjalanan Kim-leng tidak perlu
ditanya aku sudah tahu jawaban mereka, syarat kami boleh
dikatakan cukup sungkan, mereka tidak ada alasan untuk
menolaknya,” kata Biauw-eng.
Ma Hiong-hui berteriak, “Pandangan Hujin kepada
perusahaan perjalanan kami tidak benar, memang aku tidak
berguna, tapi aku juga tidak sudi membiarkan orang-orang
golongan hitam duduk menikmati hasil jerih payah kami.”
“Apakah betul?” tanya Biauw-eng dengan marah.
Ma Hiong-hui berteriak, “Betul, jangankan melepaskan
bendera atau menyerahkan pajak 2%, walaupun tidak bisa
melewati jalan ini, aku pun menolak membayar pajak, karena
kami menukar uang dengan darah dan nyawa, kami tidak akan
membaginya kepada orang lain, orang-orang golongan hitam
sudah banyak menggunakan senjata.”
Biauw-eng berteriak, “Kalian jangan sembarangan bicara,
pantas orang lain memandang remeh kepada kalian, lihatlah,
kalian sama sekali tidak ada aturan! Aku berada di sini tidak
meminta kalian mengeluarkan pendapat!”
Orang-orang jadi tertekan, Cia Liang dengan marah
berkata, “Ibu, orang ini membuat kita marah, apakah lebih
baik diberi sedikit pelajaran?”
“Dengan cara apa? Apakah kau bisa memberitahuku?”
tanya Biauw-eng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Cia Liang baru merasa nada bicara ibunya tidak seperti
biasa, dengan cepat dia memjawab, “Ibu, putramu tentu akan
mendengar petunjuk dari Ibu!”
Biauw-eng dengan dingin berkata, “Petunjukku adalah
berlutut dan menampar dirimu sebanyak 20 kali!”
Cia Liang terpaku, tapi dia segera berlutut dan menampar
dirinya, tamparannya sangat kuat, hingga suarabta terdengar
sangat keras, selesai memukul dirinya, dengan tenang Biauweng
berkata, “Bangunlah dan berdiri di sebelah sana!”
Cia Liang berdiri di sana, Biauw-eng berkata kepada orangorang
di belakangnya, “Tadinya aku tidak ingin ikut campur,
tapi kalian memaksaku, aku sudah berjanji tampil, maka aku
akan memberi jawaban yang membuat kalian merasa puas,
supaya tidak membuat kalian malu, maka aku menjadikan
putraku sebagai contoh, bila kelak ada yang berani bertindak
tidak sesuai dengan keinginanku atau sembarangan berbicara,
aku tidak akan sungkan menghuku mny a.”
Suaranya penuh wibawa membuat semua orang terdiam.
Sekarang Biauw-eng baru bicara kepada Ma Hiong-hui,
“Ketua Ma, keberanianmu membuatku merasa kagum, aku
tahu sampai di mana kekuatanmu, kalau ingin melewati jalan
kami, itu tidak mudah, tapi kau berani mengatakan seperti itu,
kau mempunyai sifat tidak mau tunduk kepada kekerasan
mulai sekarang di 6 propinsi di bagian barat, kau bisa berjalan
dengan bebas, bila barang bawaanmu ada yang hilang, aku
yang akan bertanggung jawab, pembicaraan kita sampai di
sini, aku mohon Anda ke sana untuk beristirahat!”
Jawaban Biauw-eng membuat Ma Hiong-hui terkejut, maka
dia berdiri dengan termangu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng berkata, “Apakah Ketua Ma masih merasa tidak
puas?” Ma Hiong-hui melihat Kie Tiang-lim untuk menunggu
petunjuknya.
Kie Tiang-lim berkata, “Hujin sungguh berjiwa besar, Adik
Ma harus berterima kasih kepada Hujin!”
Ma Hiong-hui memberi hormat dan berkata, “Terima kasih,
Hujin!”
“Tidak perlu sungkan, sejak suamiku meninggal, golongan
hitam jarang berhubungan dengan teman-teman perusahaan
perjalanan, kali ini aku keluar dari gunung untuk
membereskan usaha dahulu, aku hanya ingin berunding
dengan teman perusahaan perjalanan, aku ingin ada usaha
jangka panjang, mengajak perusahaan perjalanan Kim-leng
adalah suatu persahabatan.”
Seorang lelaki berwajah penuh cambang berteriak, “Kalau
Hujin terus bersahabat dengan orang lain, kami hanya bisa
makan air Tiang-kang!”
“Siapa kau?” tanya Biauw-eng. Cia Liang menjawab, “Dia
adalah Ketua Lu Ta-hiong dari sungai Bu!” Biauw-eng tertawa
dingin, “Ketua Lu, air Tiang-kang sangat banyak, cukup
membuatmu kenyang, sekarang kau boleh mencoba minum
yang pertama!”
Baru saja Lu Ta-hiong akan mencabut pedang yang terselip
di pinggangnya, dari kerumunan orang muncul seorang
perempuan berbaju hijau, pelan-pelan dia menggerakkan
tangannya, tangan kirinya langsung mengambil senjata Lu Tahiong,
sedang tangan kanannya memukul leher belakang,
tubuh Lu Ta-hiong yang besar seperti pagoda, jadi roboh ke
bawah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Perempuan itu mengangkat tubuhnya dan melemparkan
begitu saja.
Tubuh Lu Ta-hiong masuk ke Tiang-kang yang dalam dan
segera tenggelam tidak terlihat lagi.
Perempuan itu berumur sekitar 20 tahunan, dengan mudah
dia mengalahkan seorang lelaki tinggi besar dan berilmu
tinggi, peristiwa ini membuat orang-orang di sana terpaku.
Biauw-eng dengan dingin berkata, “Su-hoa, aku hanya
menyuruh dia minum air Tiang-kang, tapi tidak bilang harus
membunuhnya!”
Perempuan itu tersenyum, “Tenanglah Hujin, dia sangat
rakus, lama baru bisa kenyang, sebentar lagi pelayanmu ini
akan mengangkatnya dari dalam air!”
“Dia memang lahir di sisi Bu-kang, tapi dia belum tentu
pernah minum air Tiang-kang, ini pertama kalinya dia minum,
jangan terlalu banyak suruh dia bangun!”
“Aku akan menuruti perintah Hujin!” jawab perempuan itu
dengan hormat.
Seperti seekor burung, perempuan itu sudah meloncat ke
pinggir sungai, kemudian tangannya terulur, sebuah benda
berkilau keluar dari tangannya dan jatuh ke dalam air,
kemudian tubuh Lu Ta-hiong keluar dari dalam air, tangan
perempuan itu bergetar, lalu Lu Ta-hiong terbang dan
terbanting ke atas pasir, tubuhnya basah, dia terus
memuntahkan air.
Orang-orang baru melihat dengan jelas, ternyata
perempuan itu memegang sebuah rantai putih, rantai itu
teranyam dari benang-benang berwarna abu, di ujung rantai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
ada benda berbentuk tangan, tangan ini mencengkeram Lu
Ta-hiong dari dalam air dan melemparkannya.
Hari mulai terang, di sekeliling sana ada api unggun untuk
penerangan, tapi di dalam sungai tetap gelap, perempuan ini
tanpa melihat sekaligus bisa mengeluarkan orang dari dalam
air dengan rantai yang hanya sebesar jari, dan rantai itu bisa
membawa Lu Ta-hiong yang beratnya 150 kati lebih,
tampaknya tenaga dalam perempuan ini sangat tinggi.
Biauw-eng memanggilnya Su-hoa, tapi dia selalu menyebut
dirinya sebagai pelayan, artinya dia hanya seorang pelayan
yang melayani Biauw-eng, pelayannya sudah memiliki
kepandaian seperti ini, apa lagi tuannya.
Pelayan itu sekali lagi bertanya kepada Biauw-eng, “Apakah
masih ada pesan dari Hujin?”
Biauw-eng melihat sekelilingnya, melihat orang-orang yang
tertekan oleh seorang pelayan, dengan senang dia tertawa,
“Silakan Ketua Lu mengganti baju dulu, sesudah itu baru ikut
rapat akbar ini!”
Su-hoa mengambil kembali rantai dan benda berbentuk
tangan, pelan-pelan dia mendekati Lu Ta-hiong, “Ketua Lu,
aku mohon maaf! Silakan.”
Dengan wajah malu Lu Ta-hiong merangkak bangun dan
pergi tanpa suara, Su-hoa mengikutinya dari belakang.
Sekarang Biauw-eng baru berkata pada orang-orang
golongan hitam, “Kalian tahu, saat suamiku masih hidup, kami
tidak akur, itu karena kami berbeda pendapat, aku melihat
kalangan golongan hitam selalu tidak disiplin, kita terpencar
dan tidak bersatu, maka sering kali diremehkan orang,
sekarang aku mendapat kehormatan semua orang, untuk
menjadikan aku seorang pemimpin untuk meneruskan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kedudukan suamiku, hal pertama yang ingin kutegakkan
adalah disiplin, tapi aku bukan ingin menekan kalian supaya
mendengar perintahku, di golongan hitam pekerjaan kita tidak
sama, aku tidak bisa mengurusnya satu per satu, Ketua Lu
adalah cabang dari Tiang-kang-cui-cai, dia adalah bawahan
suamiku dulu, dengan bersikap seperti itu terhadapku,
sungguh sangat tidak pantas, teman-teman yang lain yang
bukan berasal dari cabang Tiang-kang-cui-cai, bila tidak suka
dengan caraku, kalian boleh mundur, aku tidak akan
memaksa!”
Sesudah 2 kali bertanya, baru ada seorang yang keluar
suara untuk bertanya, “Aku ingin bertanya, apa hubungan
nona tadi dengan Hujin?”
“Semenjak suamiku meninggal, aku melatih 8 orang
perempuan, salah satunya adalah Su-hoa, 8 orang perempuan
itu dari kecil sudah ikut denganku, boleh dikatakan mereka
adalah pelayanku, kalau kalian ingin mengatakan mereka
adalah muridku, itu pun tidak salah!”
Orang itu terdiam, Cia Liang tertawa, “Ibu, Anda melatih
mereka begitu baik, putramu jadi terlihat tidak berguna!”
Biauw-eng tersenyum, “Siapa suruh kau mau tidak ikut
denganku, adik laki-laki dan adik perempuanmu selalu berada
di sampingku, mereka lebih pandai darimu!”
Cia Liang berkata, “Aku juga ingin berada disamping ibu,
supaya lebih banyak mendapat pengajaran, tapi aku adalah
putra sulung, semenjak ayah meninggal, banyak usaha ayah
yang tidak terurus, maka putramu ini harus tinggal di pusat!”
“Betul, itu betul, kelak bila aku yang mengurus usaha
ayahmu, kau akan ada waktu untuk berlatih ilmu silat.”
“Terima kasih, Ibu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Bagaimana pendapat kalian?”
Orang-orang dari golongan hitam berunding sejenak,
diwakili oleh orang tadi berpendapat, “Kami mendukung
Hujin!”
Biauw-eng tersenyum, “Terima kasih, aku tidak meminta
apa-apa kepada kalian, semua peraturan tetap berjalan seperti
biasa, hanya di tempat terbuka seperti sekarang ini, aku harap
kalian bisa menghormati aku sebagai seorang pemimpin,
jangan membuat kesulitan.”
Orang itu tetap mewakili semua kalangan golongan hitam
berkata, “Silahkan Hujin yang ambil semua keputusan.”
Biauw-eng mengangguk, dia berkata kepada Kie Pi-sia,
“Nona Kie, perusahaan perjalanan Su-hai sedang maju pesat,
aku harap kau memberi kehidupan kepada anak buahku!”
Kie Pi-sia tahu Biauw-eng sengaja melepaskan perusahaan
perjalanan Kim-leng, wibawa Kim-leng milik 2 saudara Ma
tidak tinggi dan anggotanya sedikit, barang yang mereka
terima jumlahnya pun sedikit atau berjarak dekat, melepaskan
mereka tidak akan rugi, dengan cara seperti itu melepaskan
mereka, buat dua bersaudara Ma merupakan penghinaan, tapi
mereka pun malu menyebarkannya.
Hanya perusahaan perjalanan Su-hai yang menjadi tujuan
golongan hitam, karena itu sambil tertawa Kie Pi-sia
menjawab, “Hujin terlalu sungkan, kami sangat jarang
melakukan perjalanan ke Su-chuan, mengambil 2% untuk
golongan hitam rasanya terlalu sedikit, kalau Hujin mau, kita
bisa menyerahkan semua keuntungan kami kepadamu!”
Jawaban ini di luar dugaan Biauw-eng, dia terus berpikir
tapi tetap tidak tahu apa maksudnya, terpaksa dia bertanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kalau begitu bukankah perusahaan perjalanan kalian akan
rugi?”
Kie Pi-sai tersenyum, “Semua orang ingin hidup, orang yang
membuka perusahaan perjalanan sangat banyak, belum tentu
mereka mau berjalan ke arah Su-chuan.”
“Itu pun tidak ada alasan perusahaan perjalanan harus
rugi....” jawab Biauw-eng.
“Hujin salah mengerti mengenai pembicaraanku, aku tidak
perlu datang kemari, aku hanya butuh menyebarkan berita ini,
itu sudah cukup....”
Biauw-eng terpaku, “Aku tidak mengerti apa maksud
Nona....”
“Aku bilang Hujin punya kekuatan di 6 propinsi, mengapa
harus menarik pajak 2%, lebih baik kalian membuka
perusahaan perjalanan untuk mengantarkan barang ke daerah
sini, dengan kepintaran dan posisi Hujin, ditambah dengan
banyak pembantu, kalian pasti berhasil....”
Biauw-eng jadi serba salah, setelah lama dia baru berkata,
“Ternyata Nona ingin kami berjalan di jalan yang lurus!”
“Hujin kan tahu yang mana lurus dan yang mana sesat,
mengapa masih memilih jalan sesat?”
Biauw-eng tertawa terbahak-bahak, “Saat suamiku masih
hidup, aku pernah berpikir demikian, tapi begitu bicara satu
kata, langsung di bantah oleh suamiku, sekarang perusahaan
perjalanan Su-hai memiliki berapa orang anggota? Apakah
Nona mengetahuinya?”
“Aku baru menerima tugas ini, maka aku belum tahu
dengan jelas, aku kira 100-200 orang pasti ada, sekarang
setelah dibantu oleh Goan Toako, kami siap memperlebar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
usaha, mungkin akan menambah satu kali lipat jumlah
anggotanya!”
Biauw-eng berkata, “Su-hai paling besar di antara
perusahaan perjalanan lainnya, jalurnya sangat luas, palingpaling
Su-hai bisa menghidupi 300-400 orang, kami di satu
tempat saja jumlah orangnya melebihi jumlah itu, bila semua
golongan hitam di selatan dijumlahkan akan ada 30-40 ribu
orang, dengan jumlah orang begitu banyak, apakah kami bisa
mengandalkan usaha dengan membuka perusahaan
perjalanan, mereka akan kelaparan.”
“Sisanya bisa mengerjakan usaha lain!”
“Tidak mungkin, kecuali bisa ilmu silat yang lain mereka
tidak bisa, apa lagi kebanyakan mereka adalah terpidana,
kecuali bersembunyi di dunia persilatan golongan hitam, bila
mereka muncul hanya akan dipenjara, apa lagi membuka
perusahaan perjalanan terlalu melelahkan,” kata Biauw-eng.
Kie Pi-sia tertawa dingin, “Hujin sudah tahu membuka
membuka perusahaan perjalanan dan mengantar barang
adalah pekerjaan yang melelahkan, apakah laba yang kita
dapat dari hasil keringat dan darah ini dengan mudah harus
diberikan kepada orang lain?”
“Apakah ini adalah jawaban Nona?” Biauw-eng bertanya
dengan dingin.
“Betul, jawabanku adalah ini !”
Biauw-eng menjadi marah, “Ayahmu sudah sangat terkenal,
tapi dia tidak berani meremehkan teman-teman golongan
hitam, kau baru berkelana di dunia persilatan, apakah kau
ingin mencari jalan sendiri?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia menjawab dengan lantang, “Ayahku tidak diperas
oleh orang lain, maka dia tidak sampai membuat temantemannya
marah, bila keadaanku seperti ayahku, aku akan
bertindak seperti ayah, bila keadaan ini dikembalikan pada
Hujin, apa yang akan Hujin lakukan?”
Biauw-eng tidak bisa menjawab, setelah lama dia baru
berkata, “Aku tidak akan mendapat masalah ini, karena di
golongan hitam hukum yang berlaku adalah memakan orang?”
“Siapa yang harus dimakan?” tanya Kie Pi-sia.
“Tidak ada yang mau dimakan, berkelana di dunia
persilatan harus mengandalkan ilmu silat sendiri, kalau bisa
kita memakan orang, kalau tidak malah sebaliknya!” jawab
Biauw-eng.
“Kalau begitu, silakan Hujin menggunakan ilmu silat Hujin
mengambil perusahaan perjalanan Su-hai, apakah Anda
sanggup?”
“Kami berani menyuruh Su-hai melepaskan bendera, kami
tidak hanya bicara saja!”
“Kami tidak akan melepaskan bendera juga tidak membagi
hasil 2%!” Jawab Kie Pi-sia dengan tegas.
Biauw-eng melihat Kie Tiang-lim dan berkata, “Kie Tayhiap,
semua ini adalah perkataan putri Anda, jangan salahkan
kami!”
Dengan enteng Kie Tiang-lim menjawab, “Sku sedang
berurusan dengan keluarga Yu, aku sendiri tidak tahu apakah
aku bisa mengatasinya atau tidak, untuk masalah putriku, biar
dia sendiri yang membereskannya!”
Kata Biauw-eng, “Dua bersaudara Yu sama-sama dari
golongan hitam, mereka memakai nama golongan hitam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
memper-silahkan orang-orang golongan hitam membantu
mereka, aku menghormati Kie Tayhiap, tadinya aku ingin
membantu membereskan masalah, tapi putrimu bersikap
demikian, aku malas jadi perantara, apa lagi kalau temantemanku....”
“Sekalian kita bereskan!” jawab Goan Hiong.
Kie Tiang-lim menggelengkan kepala, “Tidak, masingmasing
urus masalah sendiri, kita sudah berjanji, masalahku,
aku yang membereskannya.”
Biauw-eng tertawa, lalu berkata, “Kie Tayhiap memang
berpengalaman, bila urusannya dipisahkan, perusahaan
perjalanan Su-hai jadi menguntungkan, karena 2 bersaudara
Yu ingin membalaskan dendam kakaknya, mereka bisa
menggunakan segala cara, sedang perusahaan perjalanan Suhai
yang berurusan dengan golongan hitam, harus dengan
kepandaian sebenarnya supaya bisa mengalahkan lawan, tapi
dengan sikap putrimu seperti ini, kita tidak akan pandang bulu
lagi, aku rasa kita bereskan sekali gus saja!”
Karena Biauw-eng bicara dengan nada memaksa, maka Kie
Tiang-lim tidak bisa berkata apa-apa, terpaksa dia berkata,
“Biarlah Hujin yang mengambil keputusan.”
“Tapi peraturan di dunia persilatan tidak boleh diabaikan,
kita tetap jalankan seperti biasa, kami akan menyiapkan 9 kali
pertarungan, bila salah satu pihak bisa memenangkan
pertarungan ini, dia berhak mengajukan syarat!”
Goan Hiong segera berkata, “Bila Paman Kie disimpan di
ronde penentuan kemenangan, aku kira tidak baik, bila kita
berturut-turut memenangkan 5 ronde apakah ada yang berani
menjamin mereka tidak akan membalas dendam?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dengan dingin Biauw-eng berkata, “Hari ini aku bisa
menjamin, kelak kalian harus mengandalkan kekuatan
sendiri!”
“Bukankah ini percuma saja?” tanya Goan Hiong.
“Kalau kalian menang, kalian boleh minta untuk membunuh
semua keluarga Yu, kalau masih ada satu keluarga Yu yang
masih hidup, aku yang akan bertanggung jawab memenggal
kepala mereka, dengan begitu tidak akan ada yang susah!”
“Paman Kie tidak ingin membunuh seluruh keluarga Yu!”
kata Goan Hiong.
Kie Tiang-lim menarik nafas, “Goan Hiantit, tidak perlu
banyak bicara dengan mereka, kalau mereka menang, bukan
nyawaku saja yang mereka inginkan!”
“Aku terpikir akan hal ini, maka aku ingin mendapat
kepastian dengan jelas, kalau hanya menang dan kalah untuk
menentukannya, orang yang tidak ikut bertarung bagaimana?
Kita tidak mau membunuh mereka, tapi pikiran mereka tidak
seperti kita.”
Biauw-eng marah, “Kau menganggap apa orang-orang
dunia persilatan golongan hitam? di dunia persilatan tetap ada
aturan, kalau kami kalah, kami tidak akan melukai orang lain!”
“Goan Hiantit, aturan di dunia persilatan bukan ditentukan
dengan sembarangan, kalau salah satu pihak sudah mengaku
kalah tapi masih tidak menjamin nyawanya, siapa yang mau
mengakui kekalahan? Aturan-aturan ini jadi sudah hilang
artinya!”
“Keponakan sudah tahu kalau syarat mereka sangat kejam,
mereka bisa menyuruh membuntungkan kaki atau tangan, kita
akan jadi orang cacat, lebih baik kita mati!” kata Goan Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng tertawa dingin, “Itu sangat mungkin, karena itu
kalian jangan sampai kalah, dunia persilatan bukan untuk
main-main, bisa hidup itu sudah bernasib baik!”
Goan Hiong membantah, “Hujin jangan terlalu berkhayal,
sembilan babak pertarungan, belum tentu kalian bisa
memenangkan 5 babak.”
“Bila kami kalah, dunia persilatan golongan hitam bagian
selatan yang berjumlah 40 ribu nyawa, nasibnya kalian yang
tentukan.”
“Tentang nyawa orang lain, kami tidak berani mengambil
keputusan, tapi setiap orang tentu ingin nyawanya terjamin,
bukan aku menganggap remeh Hujin, aku sendiri bila ada
orang yang menginginkan kepalaku, kecuali orang itu sendiri
bisa memenggalku, tidak mungkin aku mau melakukannya
sendiri, aku tidak sebodoh itu!”
Biauw-eng terpaku, memang orang persilatan sangat
berani, mereka sering kali meremehkan nyawa mereka sendiri,
tapi itu mungkin hanya di mulut saja, kalau kalah dan
nyawanya melayang, ini adalah hal yang tidak bisa dipungkiri,
tapi menyuruh orang hanya karena janji harus memenggal
kepala sendiri, tidak ada yang berani melakukannya!
“Menurutmu, cara apa yang lebih baik?”
“Aku rasa tidak perlu banyak aturan, asal dengan
pertarungan yang adil, itu sudah cukup, bagi perusahaan
perjalanan sangat mudah paling-paling kami akan menutup
perusahaan perjalanan kami, persoalan antara Paman Kie dan
Lan-tiang-siang-sat biarlah berlangsung secara alami !”
“Baiklah aku setuju, dengan cara apa memang dan kalah
ditentukan?” tanya Biauw-eng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Sangat sederhana, kedua belah pihak silahkan
mengumpulkan orang terkuat mereka, nanti kalau tidak ada
yang berani bertarung lagi di atas panggung mengandalkan
ilmu terbaiknya, nasibnya sudah ditentukan, asal jangan ada
yang sembarangan membunuh, itu sudah cukup!”
Biauw-eng berpikir sebentar lalu berkata, “Baik! Silahkan
kalian berunding siapa yang akan bertarung dulu kemudian
tentukan urutannya!”
“Aku kira tidak bisa ditentukan dulu cara bertarung terbuka
seperti ini, setiap orang ada kelebihan dan kekurangan, yang
penting dari pihak kami, kami yang bertanggung jawab, bila
yang keluar adalah orang she Yu, itu tanggung jawab Paman
Kie, kita masing-masing punya tanggung jawab, Hujin bisa
mulai menyiapkan orang untuk bertarung!”
Goan Hiong terus bicara membuat Biauw-eng kebingungan,
sehingga tidak ada kata-kata bantahan, dia mundur selangkah
dan berkata, “Baiklah, aku akan menyuruh orang pertama
untuk bersiap-siap, kalian juga demikian! Yang lain kita
bicarakan nanti.”
“Masih ada satu lagi, dari pihak kami setiap orang hanya
bertarung 2 babak, bila kalian tidak bisa menang, kalian
jangan bertarung lagi!” kata Goan Hiong.
“Baik, tapi Kie Tayhiap....” tanya Biauw-eng.
“Keluarga Yu berjumlah 4 orang, walaupun 4 lawan satu,
Paman Kie tidak akan kalah, kalau memang ingin mencari
orang untuk membantu, dari pihak Paman Kie juga akan ada
orang yang membantu, yang penting jangan sampai kosong,”
jelas Goan Hiong
Biauw-eng tidak bisa bicara apa-apa, dia hanya
mengangguk dan mundur ke pinggir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kali ini karena golongan hitam yang mengajak bertarung,
persiapan mereka jadi sangat sempurna, tempat duduk
tersedia sampai dibuatkan atap supaya tidak terjemur oleh
terik matahari, masih ada lagi makanan kecil, benar-benar
lengkap, sesudah orang dari kedua belah pihak masuk, Goan
Hiong segera berkata, “Ketua, kau yang menentukan siapa
yang maju di babak pertama!”
“Babak pertama sangat penting, itu menyangkut semangat
kedua belah pihak, entah lawan akan mengeluarkan orang
macam apa untuk bertarung, aku kira Souw Toako yang
pantas bertarung pada ronde pertama karena pengalamannya
di dunia persilatan lebih banyak!”
Goan Hiong tertawa, katanya, “Menurutku, pada ronde
pertama Biauw-eng pasti akan menyuruh pelayannya yang
tampil, karena dia belum begitu mengenal orang-orang dunia
persilatan golongan hitam, untuk ilmu pedang Souw Toako
pasti menang, tapi hati Souw Toako kurang kejam, dia akan
malu menyerang perempuan, malah akan membuat kita
kalah!”
Ciam Giok-beng mengangguk, “Sangat masuk akal,
perempuan itu sangat pintar, menjadi pemimpin golongan
hitam sepertinya sudah lama dia rencanakan, sesudah
mendapat posisi ini, pada babak pertama dia pasti ingin
menang, perkiraan ku, ilmu pedang Thian-sia belum tentu bisa
mengalahkan orang itu!”
“Biauw-eng adalah janda Cia Ie-hui, kedudukan pemimpin
golongan hitam sebenarnya miliknya, untuk apa dia berusaha
mendapatkannya?” tanya Kie Pi-sia.
Ciam Giok-beng berkata, “Apakah kau tidak tahu suami istri
ini tidak akur? Aku pikir dia pasti ingin menguasai dunia
persilatan hitam dan Cia Ie-hui tidak mau menuruti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kehendaknya, juga tidak memberi kekuasan kepadanya,
mungkin sebelum dia mati dia sudah mengatur semuanya,
membuat Biauw-eng tidak bisa menguasai golongan hitam!”
Kata Goan Hiong, “Belum tentu juga, sesudah Cia Ie-hui
mati, golongan hitam selatan tidak ada yang menggantikan
posisi ketuanya, posisi ini selalu dikosongkan untuk menunggu
Biauw-eng.”
“Biauw-eng adalah orang pintar, Cia Ie-hui juga tidak
bodoh, Cia Ie-hui tidak perlu secara terang-terangan
memboikot dia, asal memberi kode kepada anak buahnya agar
jangan mendengar kata-kata Biauw-eng, pasti tidak ada yang
mendukung Biauw-eng, maka Biauw-eng tidak buru-buru
mengambil posisi ini, diam-diam dia mengumpulkan kekuatan,
juga memperdalam ilmu silatnya, 10 tahun kemudian semua
hasilnya bisa dipetik, 8 pelayan itu sudah dilatih dengan baik,
setelah mempunyai kekuatan, dengan tenang dia akan
mengambil posisi ketua ini, siapa yang akan menolaknya!”
kata Ciam Giok-beng.
“Paman Ciam benar-benar teliti, dari tadi gerak-gerik Biauweng
berusaha membangun wibawanya, karena kebetulan kita
berada di sini jadi memberinya kesempatan untuk sekalian
mengangkat derajatnya, sebetulnya dia bukan benar-benar
ingin berseberangan dengan kita!” kata Goan Hiong.
Kie Tiang-lim mengeluh, “Dari awal aku sudah melihatnya,
memang Lan-tiang-siang-sat adalah orang golongan hitam,
tapi mereka sudah lama mundur dari kegiatan golongan hitam,
sepertinya mereka tidak didukung oleh orang sana, kalau tidak
mereka tidak akan bisa mencari begitu banyak pendukung,
perusahaan perjalanan Su-hai terlalu terkenal, Biauw-eng ingin
mengambil kesempatan ini untuk memukul kita, tujuannya
kesatu membangun wibawanya, kedua mengangkat namanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
ke dunia luar, kebetulan bertemu dengan kita saat seperti ini,
sekarang untuk menasehatinya sudah tidak mungkin, satusatunya
jalan adalah melawannya, maka ronde pertama bila
Souw Thian-sia yang keluar tidak akan cocok, munurutku,
Goan Hiong yang lebih cocok!”
“Tidak masalah, tapi aku tidak berani mengatakan ilmu
silatku lebih tinggi dari Souw Toako, seperti ilmu pedang, dia
lebih tinggi dariku, apa lagi sebagian ilmu pedangku diajar
ayah sebagian lagi diajar paman maka terlihat tidak lengkap,
yang pasti tidak bisa seperti Souw Toako yang mempunyai
ilmu pedang sempurna.”
“Tidak perlu ragu, aku lihat perempuan yang bernama Suhoa
itu, jurus-jurusnya agak aneh, bila kita bertarung dengan
serius, Thian-sia pasti akan menang, tapi Thian-sia terlalu
serius, apa lagi dia tidak mau membunuh orang, gerak
refleknya cepat, mungkin 20 tahun lagi kalian akan kalah
darinya, tapi sekarang dia tidak bisa mengalahkan mereka,
maka ronde pertama ini lebih baik Goan Hiantit yang tampil,
dengan ilmu silat aneh melawan aneh, lebih banyak
perobahan jurus lebih baik, membuat lawan bingung, baru ada
kesempatan untuk menang!”
Goan Jit-hong berkata, “Ilmu pedang yang menggunakan
jurus-jurus tidak aneh itu paling bagus, sifat Adik Souw sangat
jujur, ini adalah dasar melatih ilmu pedang yang paling
mantap, kelak kukira tidak akan ada yang bisa melebihi dia,
memang sekarang kalau belum mantap susah menghadapi
mereka yang berilmu aneh, Hiong-ji, kau yang tampil pertama
untuk bertarung, Souw Toako adalah penerus Kian-kun-kiam,
bila kalah akan membuat namanya tercemar!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Betul! Aku lupa tentang ini, Souw Toako jangan
berhadapan dengan mereka, Goan Toako, kali ini kami harus
merepotkanmu!” kata Kie Pi-sia.
Ciam Giok-beng berkata, “Mendirikan perkumpulan ilmu
pedang belum pasti, jadi jangan mengatakan penerusnya
dulu, masih terlalu dini, sifat Thian-sia terlalu jujur, bila
banyak mengalami kegagalan akan mengganggunya dan
membuatnya kurang percaya diri, apa lagi bila pada ronde
pertama kita sudah kalah, mental kita pun akan terganggu
juga, sebetulnya ingin mendidik seseorang harus diasah dari
kegagalan, hanya saja Thian-sia adalah tipe orang yang
memandang menang atau kalah terlalu serius, tekanan babak
pertama harus menang itu akan mengganggu kemajuan ilmu
silatnya kelak, padahal aku malah berharap dia bisa mendapat
kegagalan, semua untuk membantu mengasahnya!”
“Baiklah, babak pertama ini aku yang tampil, sesudah
mendengar kata-kata Paman Ciam, aku jadi tegang, kuharap
aku tidak mengecewakan kalian.”
Goan Jit-hong berkata, “Kalau kau kalah, kau harus pulang
bertani lagi, semua orang menaruh harapan padamu, kau
malah berkata begitu!”
“Ayah, tenanglah, kecuali lawan berilmu lebih tinggi dariku
aku tidak bisa apa-apa, kalau tidak, aku tidak akan
membuatmu malu!”
“Kalau membuat malu marga Goan tidak apa-apa, bila
membuat perusahaan perjalanan malu itu tidak boleh, apa lagi
kau adalah wakil ketua Su-hai, kau harus hati-hati dan tidak
boleh ceroboh, nasib dan masa depan adik-adik
seperguruanmu yang berjumlah 10 orang lebih berada di
tanganmu!” kata Goan Jit-hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim tertawa, lalu berkata, “Goan Toako, itu
berlebihan, kalah atau menang adalah hal biasa ketika orang
bertarung, dalam keadaan begitu semakin tenang bertindak
semakin bagus!”
“Aku tidak akan tegang, tadi aku hanya bergurau, aku boleh
kalah, tapi ketua tidak boleh kalah, dengan begitu tidak akan
membuat Su-hai kehilangan muka.”
“Goan Toako, kau jangan banyak berharap kepadaku!” kata
Kie Pi-sia.
Goan Hiong berkata, “Ketua, kau adalah seorang ketua
semua orang pasti berharap kau bisa menang!”
Hal ini membuat Kie Pi-sia bertambah cemas. Ciam Giokbeng
berkata, “Anak bodoh, apakah kata-kata Goan Toako
tadi tidak kau mengerti, maksudnya adalah kau hanya boleh
memilih pertarungan yang akan membuatmu menang, carilah
lawan yang paling lemah untuk bertarung, kalau lawan kuat,
pasti kami yang tua-tua akan menghadapinya, buat apa kau
tegang?”
Goan Hiong sudah berada di panggung, dia memberi
hormat kepada Biauw-eng dan bertanya, “Apakah orang-orang
Anda sudah ditentukan?”
“Sudah, babak pertama yang akan tampil adalah putra
bungsuku Cia Beng, dari Su-hai siapa yang keluar?”
Goan Hiong sedikit tertegun, dia merasa perhitungannya
meleset, karena dalam perkiraan semua orang, babak pertama
yang keluar pasti salah satu dari 8 pelayan Biauw-eng, tidak
disangka yang keluar malah putra bungsunya!
Dia berpikir sebentar, putra bungsu dan putrinya sedari
kecil ikut ibunya belajar ilmu silat, orang yang bernama Cia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Beng pasti berilmu lebih tinggi dari 8 pelayan itu, maka dia
terpilih yang pertama bertarung, karena itu segera Goan Hiong
menjawab, “Aku menunggu!”
“Apakah perusahaan perjalanan Su-hai mengeluarkan wakil
ketuanya?” Biauw-eng sedikit terkejut.
“Sebutan wakil ketua merupakan pemberian Paman Kie, bila
dibandingkan dengan ilmu silat, ilmu-ilmu silat pengurus Suhai
lebih tinggi dariku, biasanya burung bodoh akan terbang
dulu, di perusahaan perjalanan kami orang yang berilmu silat
lemah pasti akan disuruh bertarung dulu!”
Biauw-eng belum menjawab, seorang pemuda di sisinya
segera berkata, “Ibu, pilihanmu tepat sekali, putramu sedang
khawatir mengapa pada ronde pertama ibu sudah suruh orang
yang paling tidak berguna untuk bertarung, ternyata lawan
pun orang yang paling lemah, mungkin putramu bisa bertahan
sebentar!”
Goan Hiong tahu pemuda itu adalah Cia Beng, dia tertawa,
katanya, “Baiklah, Babab pertama diramaikan oleh kami 2
orang bodoh, aku kira seterusnya akan jadi ramai, silakan,
sobat!”
Umur Cia Beng sekitar 23-24, dia bersemangat hanya saja
dari matanya terlihat sinar sadis dan hawa membunuhnya pun
sangat berat!
Dia memberi hormat dan bertanya, “Dengan cara apa kita
akan bertarung, Tuan?”
Goan Hiong berkata, “Kita hanya meramaikan panggung,
untuk apa harus menentukan ini dan itu, nanti akan
ditertawakan orang! Tuan bisa jurus apa, keluarkanlah, tidak
perlu menentukan cara!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kata-kata Tuan sangat cocok denganku, aku pun demikian,
semua ilmu silat kukuasai tapi tidak ada yang sempurna, tapi
bertarung dengan gaya bebas, kukira aku masih sanggup, bila
ditentukan harus dengan batasan tertentu, aku akan
menyerah kalah!”
Goan Hiong berkata, “Aku harus beritahu padamu dulu,
kecuali ilmu silatku yang tidak seberapa kukuasai, aku sangat
menguasai jurus mencuri ayam atau mencuri anjing, apakah
Tuan ingin aku menggunakan jurus ini?
“Silahkan, dari kecil aku ikut ibuku, tumbuh besar di rumah
kakek dari pihak ibu, kakekku adalah Ketua Pak-kauw,
sewaktu suasana hati kakek sedang senang, aku sering belajar
beberapa jurus ilmu ilusi dari Pak-kauw, bila tadi Toako tidak
mengatakannya, aku malu untuk mengeluarkannya, sekarang
Toako berkata menguasai ilmu mencuri ayam, aku juga akan
mengambil kesempatan untuk memperagakan ilmu ilusi biar
kita bisa saling melihat kemampuan kita, dan jangan punya
keahlian yang disimpan!”
“Baik sekali, pembukaan dari kita berdua tidak akan
membuat suasana sepi, silakan!”
Goan Hiong mengeluarkan pedang yang terselip di
pinggangnya, seorang gadis melempar sebuah pentungan
bergerigi kepada Cia Beng, yang lalu disambutnya, dan
digoyang-goyangkan senjatanya, “Sementara aku akan
melawan dengan senjata ini, pada pertarungan nanti jurus apa
pun boleh digunakan.”
Goan Hiong melihat pentung bergerigi itu dan berkata,
“Senjata Tuan sepertinya tidak biasa, mengapa begitu
ringan?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Pentung bergerigi itu berwarna hitam berkilau, di atas
pentungan penuh dengan gigi-gigi tajam, tidak terlihat ada
keanehan.
Tapi begitu Goan Hiong mengeluarkan pertanyaan itu,
semua orang jadi terpaku, sampai Cia Beng sendiri pun
dengan aneh bertanya, “Bagaimana Toako bisa
mengetahuinya?”
“Kalau pentunganmu terbuat dari baja, beratnya paling
sedikit 40 kati, dan begitu kau memegangnya tidak akan
terlihat begitu enteng, maka aku bertanya kepadamu, tentu
pentungan itu terbuat dari kayu dan di tengahnya pasti
kosong, di tempat kosong itu entah tersimpan mainan apa?”
“Dengan cara seperti itu memperkirakan berat dan
ringannya, sepertinya terlalu terburu-buru, apakah Toako
mengira tenaga pergelanganku tidak kuat untuk memegang
senjata yang terbuat dari baja?”
“Mungkin tenagamu sangat besar, tapi nona yang tadi
melemparkan senjata ini, dia tidak mempunyai tenaga yang
besar, dan sewaktu melempar tadi dia terlihat tenang dan
tidak merasa berat.”
“Dia adik perempuanku, tenaganya lebih besar dariku!”
jawab Cia Beng.
“Semua Enghiong lahir dalam satu keluarga, hanya saat
pentungan itu dilempar, bagian atas dan bawah terus
bergoyang, dari sana dapat diketahui benda itu tidak berat,
bila pentungan terbuat dari baja, tidak akan tampak keadaan
seperti itu!”
Cia Beng terpaku, “Kau benar-benar sangat teliti, aku
kagum kepadamu, dan aku harus mengaku pentungan
bergerigi banyak ini terbuat dari kayu, memang pentung ini
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tengahnya kosong, apakah di dalamnya tersimpan mainan,
lebih baik Toako sendiri yang mencari tahu, paling bagus
pentungan ini jangan sampai tersentuh pedangmu, kalau tidak
Toako akan dirugikan, kalau sudah begitu jangan salahkan
aku!”
Goan Hiong tertawa terbahak-bahak, “Aku sengaja berkata
demikian, supaya kau jangan terlalu percaya dengan mainan
yang ada di dalamnya, supaya tidak merugikan diri sendiri,
kalau aku siap aku tidak akan bicara kepadamu, aku memang
belum pernah berkelana di dunia persilatan, tapi terhadap hal
yang aneh-aneh aku sangat tahu, apa lagi di dalam senjata
tersimpan senjata rahasia, aku paling suka menelitinya, juga
paling sering meminjam barang seperti itu, bila Tuan ingin
menggunakan senjata rahasia untuk mendapat keuntungan,
kau harus hati-hati!” Cia Beng tertawa dingin, “Senjataku ini
kubuat sendiri dan belum pernah dicoba, kuharap ada yang
bisa memecahkan fungsinya, silakan, Tuan!”
Goan Hiong pelan-pelan menyerang, Cia Beng menangkis
dan balik menyerang, mereka mulai bertarung, biarpun
mereka mengaku mereka adalah orang yang paling bodoh
juga lemah, tapi semua orang tahu itu bukan hal sebenarnya,
memang mereka bukan yang terkuat, tapi boleh dikatakan
mereka adalah pesilat tangguh, sesudah beberapa jurus
berlalu keadaan lebih jelas lagi.
Jurus-jurus yang mereka gunakan sangat aneh, dan setiap
jurus bisa membunuh orang, bila ilmu silatnya kurang dan
reflek kurang cepat, maka akan terluka oleh senjata mereka,
ilmu silat mereka berdua hampir sama, ada yang menyerang
ada juga yang bertahan, tampak santai tapi sangat keras.
Semua orang kagum pada pengamatan Goan Hiong sebab
saat pedang dan pentungan beradu, suara yang keluar dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
sana, membuktikan kalau pentungan itu memang terbuat dari
kayu.
Dari awal sampai akhir Goan Hiong tidak pernah menepis
pentungan itu, sebab sebelumnya sudah diberitahu, bahwa
jika pentungan dibabat putus, senjata rahasia yang ada di
dalamnya akan terbang keluar menyerangnya.
Tapi Cia Beng sepertinya selalu memancing Goan Hiong
untuk membabat pentungnya, setiap jurus Cia Beng sangat
aneh, begitu Goan Hiong menekan, dia selalu menjulurkan
pentungannya kepada pedang Goan Hiong, dengan segala
daya Goan Hiong berusaha tidak menyenggol dan menepis
pentungannya.
Ooo)de*wi(ooO
BAB 11 Mencari kemenangan dengan cahaya
golok dan kilauan pedang
Setelah 40 jurus berlalu kedudukan mereka tetap seimbang,
Cia Beng mulai tidak sabar, serangannya semakin hebat, Goan
Hiong ingin menghindarkan bentrokan dengan pentungannya
tapi sulit, Goan Hiong tetap berusaha setelah 50 jurus berlalu
tiba-tiba Cia Beng mendapat kesempatan, dengan
pentungannya dia menyerang miring, serangan Goan Hiong
tidak mengenai sasaran, tapi ingin berbalik bertahan sudah
tidak sempat lagi.
Tampaknya serangan itu akan mengenai pinggang Goan
Hiong tapi Goan Hiong malah maju kedepan dengan cepat.
Dia menyodok dada Cia Beng dengan pundaknya membuat
pentungan Cia Beng yang tadinya akan memukul jadi tidak
mengenai sasaran. Dan dia pun terdesak mundur 2 langkah,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
jurus ini tidak terburu-buru membuat orang yang menonton
segera bertepuk tangan.
Tapi Cia Beng bukan pesilat sembarangan, melihat Goan
Hiong menyerang dengan pedangnya, perutnya ditarik dan
pinggangnya dibungkukkan, dengan jarak sangat dekat dia
bisa menghindari pedang yang datang menyerang, dia
membalikkan tangan untuk memukul. Dia memukul bagian kiri
Goan Hiong, pedang Goan Hiong tidak sempat ditarik, ingin
menghindar pun sudah tidak sempat. Gerigi pentungan itu
sangat tajam, Goan Hiong tidak bisa mendorong dengan
tangannya.
Semua orang yang menonton meneteskan keringat dingin,
tiba-tiba tangan kiri Goan Hiong menjulur keluar menahan
pentungan dan mendorongnya, Cia Beng terkejut, dia melihat
tangan kiri Goan Hiong memegang sebuah kipas lipat, tulang
kipas terbuat dari bambu, dengan kipas lipat inilah dia
mendorong pentungan bergerigi.
Orang-orang terkejut, ternyata kipas lipat itu tadinya diselip
di belakang leher Cia Beng, mungkin saat Goan Hiong
menyodok Cia Beng dia lalu mengambilnya, dengan kipas lipat
inilah dia berhasil menghindari hawa pembunuhan tadi.
Wajah Cia Beng berubah dan dia berkata, “Tuan sungguh
mempunyai ilmu tinggi!”
“Oh tidak, tadi itu hanya kebetulan saja, kebetulan Tuan
membawa kipas lipat, dan beruntung juga aku belajar cara
mencopet, maka aku bisa mencopet kipas lipat Tuan, kalau
tidak aku tadi sudah mati!”
“Aku ingin coba, bagaimana kau menghindari jurus ini!”
teriak Cia Beng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dia maju, pentungannya memukul ke bawah. Tenaganya
sangat kuat, melihat lawan datang menyerang dengan hebat,
dia menahan dengan pedang pada posisi horisontal, tapi
pedang tidak bisa bertahan terhadap tenaga sebesar itu,
pedang dan pentungan patah jadi. Dari dalam pentungan
keluar asap berwarna kuning. Goan Hiong tidak sempat
menghindari dia membuka kipas lipat itu dan segera mengipas
asap kuning itu ke wajah Cia Beng.
Cia Beng tidak terpikir akan tindakan Goan Hiong, dia pun
tidak sempat menghindar dan dia menghisap asap kuning itu.
Mereka saling berhadapan dengan lama, Cia Beng baru
tertawa dingin, “Mata Tuan benar-benar jeli, kau mengira di
dalam sana ada senjata rahasia, tapi mengapa kau tidak
terpikir ada mainan lain?”
Goan Hiong berkata, “Masa aku tidak tahu, dari awal
pertarungan aku sudah tahu, di dalam pentungan itu kosong,
apalagi sewaktu kau mengayunkannya pentungan itu terus
berbunyi, berarti di dalamnya ada mainan bubuk!”
“Pintar, pintar! Apa kau tahu itu bubuk apa?”
“Kebanyakan bubuk seperti itu adalah obat membuat orang
pingsan!” jawab Goan Hiong.
“Mengapa bukan racun yang membuat orang mati?” tanya
Cia Beng.
“Karena ibumu adalah pemimpin golongan hitam tidak
mungkin di depan banyak orang tuan berani menggunakan
cara memalukan seperti itu!”
Biauw-eng yang duduk jadi tertawa lalu berkata, “Kata-kata
wakil ketua membuatku terkejut, sebab tadinya memang di
dalam pentungan putraku diisi dengan racun, aku
menyuruhnya mengganti dengan bubuk pembius, begitu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
terhisap orang akan tertidur selama 6 jam, tapi tidak akan
mengalami gangguan apa pun. Hanya saja ilmu silat orang itu
akan menghilang, dan kelak dia tidak akan bisa berlatih silat
lagi. Wakil ketua masih muda tampan pula, dengan cara
seperti itu mundur dari dunia persilatan benar-benar
disayangkan. Beng-ji, keluarkan obat penawarnya!”
“Apakah sekarang aku harus memberikan obat penawarnya
kepada dia?” tanya Cia Beng.
Biauw-eng tampak berpikir sejenak, “Wakil ketua Goan
sangat lincah, gerak refleknya pun cepat, dia sudah
menghisap racunmu, menang atau kalau belum pasti, begitu
dia pingsan baru beri obat penawar kepadanya, dengan begitu
kau bisa memenangkan pertarungan ini dan tidak membuat
orang-orang marah!”
“Aku ingin bertanya kepada Hujin, bila sudah menghisap
racun ini, berapa lama racun ini akan bekerja?” tanya Goan
Hiong.
“Untuk orang biasa akan segera terlihat hasilnya, mungkin
bagi wakil ketua yang lebih kuat, racun akan bereaksi lebih
lambat, tapi akan segera bekerja!” jawab Biauw-eng.
“Kalau begitu aku harus menunggu, aku ingin lihat apakah
aku yang akan roboh dulu atau putramu yang roboh terlebih
dulu,” kata Goan Hiong.
“Aku punya obat penawarnya, begitu aku akan roboh aku
akan segera meminum obat penawarnya, obat itu akan segera
menawarkan racun, dan Tuan pasti akan kalah!” kata Cia
Beng.
Kata Goan Hiong, “Lebih baik kita tunggu sebentar,
mungkin aku mempunyai cara lebih cepat mendapatkan obat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
penawarnya, yang penting siapa yang roboh terlebih dulu dia
yang kalah!”
Cia Beng tertawa dingin, “Obat penawarnya buatan kami
sendiri, mana mungkin kau mempunyai obat penawarnya?”
Goan Hiong hanya tertawa, mereka berdua berdiri
berhadapan, tidak lama kemudian kedua belah pihak mulai
merasa sulit bertahan, tubuh mereka mulai bergoyanggoyang,
dari balik baju bagian dadanya Cia Beng
mengeluarkan sebuah botol kecil, dia mengeluarkan sebutir
obat, dan memasukkan ke dalam mulutnya. Dia mengeluarkan
sebutir lagi dan berkata, “Lebih baik kau juga meminumnya,
kalau menunggu sampai pingsan baru meminumnya memang
bisa mempertahankan ilmu silatmu supaya tidak musnah tapi
kau harus tertidur 6 jam lamanya dan tidak akan bangunbangun!”
Goan Hiong juga mengeluarkan sebuah botol kecil dari balik
baju bagian dadanya, dia juga meminum sebutir obat dan
tertawa, “Aku lebih percaya kepada obat penawar buatan
sendiri!”
Cia Beng melihat botol yang dipegang oleh Goan Hiong, lalu
melihat botol yang dipegangnya, wajahnya segera berubah,
dua melempar botol keramik itu hingga hancur dan berteriak,
kakinya lemas dan dia pun roboh.
Goan Hiong dengan tersenyum memungut obat yang
terjatuh dan berkata, “Ini adalah obat sakit perut, ini adalah
obat sakit kepala, dan ini adalah obat masuk angin, kalau
dibuang begitu saja sungguh sayang!”
Biauw-eng merasa aneh dia berdiri dan bertanya, “Apa yang
telah terjadi?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong tertawa dan menjawab, “Saat mengambil obat,
putramu salah mengambil botol, botol obatku berwarna hijau,
sedangkan botol obatnya berwarna putih, dia tidak melihat
dengan jelas....”
Biauw-eng melihat botol berwarna putih yang ada di tangan
Goan Hiong, melihat botol yang telah pecah berwarna hijau,
dia terpaku dan bertanya, “Dengan cara apa kau bisa
mendapatkan obat penawarnya?”
Goan Hiong menjawab, “Aku sudah menebak di dalam
pentungan putramu ada obat bubuk, jadi aku bertindak hatihati,
tapi aku juga tidak tahu apa yang tersimpan di dalam
pentungan itu, maka aku harus mencari tahu, aku melihat di
dada putramu ada sebuah botol, aku tahu kalau itu adalah
obat penawar, maka aku mencari kesempatan untuk menukar
obat penawar itu, tapi apakah itu obat penawarnya aku tidak
tahu, terpaksa aku menyuruh Cia Beng menghisap asapnya
untuk mencoba-coba, ternyata aku sangat beruntung, obat
yang kuambil ternyata obat penawar! Bila obat ini bukan obat
penawarnya, aku terpaksa harus mengaku kalah!”
Dengan bingung Biauw-eng bertanya, “Mengapa kau tahu
kalau di dada putraku tersimpan botol?”
“Dalam kepandaian mencopet orang harus memiliki mata
yang lihai, walaupun hanya ada sebuah uang logam aku harus
tahu, barang itu disimpan di mana, maka aku menggunakan
kesempatan saat bertabrakan tadi, dengan jurus copet aku
menukar obatnya!”
Kemudian dia mengeluarkan sebutir obat dan dimasukkan
ke dalam mulut Cia Beng, “Obat ini milik putramu, aku yakin
tidak akan salah, sebenarnya dari tadi aku ingin
mengembalikannya, tapi kata Hujin siapa yang roboh terlebih
dulu baru bisa menentukan menang dan kalah, terpaksa dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
harus tidur selama 6 jam, tapi apakah ilmu silatnya akan
berkurang, itu bukan urusanku!”
Wajah Biauw-eng benar-benar terlihat marah, tapi dia
tertawa terpaksa dan berkata, “Pepatah yang mengatakan
jangan mempunyai niat jahat kepada orang lain benar-benar
tidak salah, ketika itu putraku berniat jahat kepada wakil
ketua, sekarang yang celaka adalah dirinya sendiri!”
Dia sengaja mengucapkan pepatah ini hanya sebagian,
sedangkan sambungannya adalah orang harus berjaga-jaga
jangan sampai niat jahat ini tercapai, diam-diam dia menyindir
Goan Hiong yang telah mencuri obat penawarnya, dan Goan
Hiong masih mencoba-coba kepada Cia Beng baru dia mau
memakainya, cara ini dianggap Biauw-eng tidak terangterangan.
“Apa yang Hujin katakan benar sekali, pertama kali keluar
rumah dan aku langsung bergabung dengan perusahaan
perjalanan, perusahaan perjalanan baru belum diresmikan tapi
sudah menemui masalah ini, pengalamanku sangat sedikit,
harus sering berlajar baru bisa menjadi orang yang sukses,
maka aku berharap Hujin janan marah karena kebodohanku,
harap memberi banyak petunjuk kepadaku!”
Kata-kata Goan Hiong bulat dan licin, sama sekali tidak
tersimpan kebohongan, usianya masih muda pertama kali
keluar rumah itu adalah kenyataan sebenarnya. Biauw-eng
tidak bisa berbuat banyak, terpaksa terdiam, dia berpesan
kepada pelayannya, “Kau majulah untuk bertarung dengan
wakil ketua!”
Dua orang pelayan keluar dan membawa Cia Beng keluar
dari sana, seorang pelayan dengan pelan berjalan ke
panggung, dia membungkukkan tubuh untuk memberi hormat,
“Silakan, Goan Kongcu memberi petunjuk!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Perempuan itu bermata besar, beralis kasar, tubuhnya
tinggi juga besar, lebih tinggi satu kepala dari Goan Hiong,
pundaknya lebar juga berisi, terlihat kalau dia adalah orang
yang sangat pemberani.
Goan Hiong melihat babak kedua ini Biauw-eng
mengeluarkan lawan seperti ini, dia merasa aneh dan
bertanya, “Nona ingin bertarung dengan apa?”
Dari pinggangnya Su Eng mengeluarkan sebuah pecut
lemas, dia melambaikannya, ternyata itu adalah sebuah pecut
besar, sebesar telur ayam panjangnya 1 tombak, di ujungnya
terikat sebuah bola yang terbuat dari baja, diikat dengan ring
yang terbuat dari baja juga, sulit menjelaskan pecut ini mirip
senjata apa.
Dia mengenakan mantel, awalnya tidak terlihat dia
membawa senjata, setelah pecut lemas itu dikeluarkan dan dia
membuka mantelnya, di pinggangnya masih terselip sebuah
pecut lagi, ujung pecutnya juga terikat sebuah bola baja, dia
tersenyum, “Aku menggunakan pecut dan bola ini untuk
bertarung, bila perlu aku akan menggunakan pecut yang satu
lagi!”
Setelah Goan Hiong mendengar perkataannya dia mulai
ragu, pecut dan pecut diikat dengan bola seperti batu terbang,
itu merupakan senjata keras juga lemas, biasanya kedua
tangan hanya menggunakan sebuah senjata sekarang
perempuan ini bisa sekaligus menggunakan dua, dari sana
dapat diketahui kalau kepandaiannya bukan kepandaian biasa,
apalagi pecut yang masih terlilit di pinggangnya, setiap saat
bisa digunakan. Untuk bertahan pun rasanya sulit.
Dalam babak kedua ini Goan Hiong tidak yakin bisa
menang, karena itu dia mengerutkan alis, Kie Tiang-lim yang
berdiri di sana tahu kalau Goan Hiong mengalami kesulitan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dengan cepat dia berkata, “Goan Hiantit, kau kembali untuk
beristirahat dulu, biar Pengurus Oh yang melanjutkan
pertarungan!”
Kata Goan-hiong dalam hati, 'Benar, Oh Toako dijuluki
'Pian-seng' (dewa pecut), nona itu juga menggunakan pecut,
biar mereka berdua bertarung, kita juga bisa membuka mata
untuk melihat pertarungan ini!'
Alis Su Eng bergerak dan dia berkata, “Apakah Goan
Kongcu menganggap aku tidak pantas untuk bertarung
dengan Anda?”
“Bukan begitu, pecut adalah senjata yang paling lihai dari
semua jenis senjata, harus ada lawan yang pantas baru bisa
terlihat kehebatan pecut itu, aku hanya bisa beberapa jurus
pedang dan ilmu copet, bila digunakan kepada Nona itu
sungguh tidak pantas, Oh Toako adalah Pian-seng, ilmu
pecutnya adalah warisan dari keluarganya, dia yang pantas
menggantikan aku, ini adalah cara kami menghormati Nona!”
Kata-kata ini membuat siapa pun tidak bisa membantah,
sebab ilmu silat Oh Yan-cauw adalah ilmu asli dan telah diakui
di dunia persilatan, sama terkenalnya dengan tombak keluarga
Yang dan golok dari keluarga Koan, setelah dijelaskan Su Eng
jadi malu karena bersikukuh ingin bertarung dengan Goan
Hiong. Goan Hiong kembali ke barisannya, Oh Yan-cauw
membawa pecutnya yang terbuat dari baja menuju panggung!
Terpaksa Su Eng memberi hormat lagi, “Oh Tayhiap dari
perkumpulan terkenal, bisa bertarung dengan Oh Tayhiap
adalah kebanggaan bagiku!”
Oh Yan-cauw berkata, “Nona jangan sungkan, sebenarnya
ilmu pecut keluargaku tidak pantas mengunjukan diri di dunia
persilatan, aku pun tidak berani membuat nama keluargaku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tercemar, maka pada pertarungan kali ini menang atau kalau
adalah urusanku, tidak ada hubungannya dengan ilmu pecut
Oh Yan-cauw!”
“Silakan, Oh Tayhiap!”
“Aku adalah lelaki, tidak ada alasan aku yang menyerang
dulu, silakan Nona yang mulai!”
“Baiklah, aku minta maaf dan aku akan menyerang dulu!”
Pecut langsung sudah menyerang Oh Yan-cauw yang
dengan pecutnya juga menahan, bola baja mengenai pecut
baja terdengar suara keras serta percikan api, dari sini terbukti
tenaga pergelangan kedua orang itu sangat besar.
Pertarungan sudah dimulai, mereka segera mengeluarkan
kemampuan mereka, jurus pecut Su Eng sangat aneh, tapi dia
tidak bermaksud melukai musuhnya, pecutnya berusaha ingin
melilit pecut Oh Yan-cauw, tapi jurus Oh Yan-cauw sangat
lancar dan tepat, setiap kali pecutnya pasti mementalkan bola
baja lawannya, membuat serangan Su Eng selalu gagal.
Setelah 10 jurus berlalu pertarungan semakin ramai dan
terdengar suara keras, setiap serangan keras dilawan dengan
keras.
Goan Hiong melihat pertarungan itu sambil berkata,
“Tenaga pergelangan perempuan itu sangat kuat, untung Oh
Toako yang menghadapi dia, kalau aku yang melawannya, aku
pasti akan kalah karena pecutnya begitu panjang!”
“Senjata panjang atau pendek, berat atau ringan tidak bisa
menentukan menang atau kalah,” kata Kie Pi-sia.
“Memang seperti itu, tapi ilmu pecut lebih mementingkan
pertahanan, sedangkan ilmu pedang mengutamakan jurus
aneh, bila tidak, tentu tidak akan bisa memecahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
pertahanannya yang ketat dan Kakak Oh Yan-cauw akan
kalah, apalagi di pinggangnya masih melilit sebuah pecut, kita
harus awas terhadap serangannya!”
“Kalau begitu berarti Pengurus Oh akan kalah darinya?”
tanya Kie Pi-sia.
“Belum tentu, pecut Kakak Oh Yan-cauw juga berat, tenaga
pergelangan tangannya pun kuat, maka terjadi keras melawan
keras, supaya pecut yang dililit di pinggangnya tidak bisa
digunakan, tapi bila melawan pedangku, aku tidak akan bisa
mengalahkan dia!”
Mereka bertarung telah mencapai 30 jurus lebih, sekarang
pecut Oh Yan-cauw mulai menyerang tapi Su Eng pun tidak
terlihat akan kalah, mereka tetap bertarung dengan seru!
“Kemampuan perempuan itu sepertinya tidak seberapa,”
kata Kie Pi-sia.
“Belum tentu, pada babak kedua ini Biauw-eng mengurun
dia keluar untuk mengimbangi kekalahanya di babak pertama,
maka perempuan itu pasti memiliki keunggulan, hanya saja
dia belum mengeluarkan semuanya, perhatikan tangannya
yang mulai diletakkan di pinggang, sepertinya dia mencari
kesempatan untuk menggunakan pecut yang diikat dengan
batu timbangan itu!”
Su Eng menyambut lagi serangan cepat dari Oh Yan-cauw,
dia sepertinya tidak bisa mengimbangi serangan itu membuat
tubuhnya berputar, tapi kunci rantai di pinggangnya sudah
terlepas, sambil memutar tubuhnya, baru timbangan pecutnya
segera terbang dari pinggangnya dan memukul ke wajah Oh
Yan-cauw, Oh Yan-cauw melayangkan pecut dan
memukulnya, tangan Su Eng terulur, membuat pecutnya
bertambah panjang lagi, pecut Oh Yan-cauw memukul ke arah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
pecut Su Eng, batu timbangan menggulung ke atas, dia
mengggulung pecut Oh Yan-cauw.
Pada kesempatan ini pecut lemas yang ada di tangan kiri Su
Eng sudah keluar, bola yang terbuat dari baja dan pecut
ditarik membentuk garis lurus dan terus memukul ke pundak
Oh Yan-cauw.
Reflek Oh Yan-cauw sangat cepat, tangannya sekali lagi
melayang membuat benda berbentuk batu timbangan itu jatuh
ke arah sebaliknya dan tepat memukul bola baja yang ada di
pecut lemasnya. Dengan cara seperti itu serangan Su Eng bisa
diatasi, sekali gus pecutnya menyapu ke pinggang Su Eng,
senjata Su Eng jadi saling membelit, jarak mereka sangat
dekat, kelihatan dia akan sulit menghindari sapuan pecut itu.
Tiba-tiba Su Eng bersalto ke belakang, dengan kecepatan
tinggi dia merendahkan diri hampir sejajar dengan tanah,
membuat pecut Oh Yan-cauw menyapu ke tempat kosong, dia
juga menduga Oh Yan-cauw akan terus menyerang, maka
kedua kakinya segera menendang, tubuhnya meluncur di
bawah. Benar saja setelah pecut Oh Yan-cauw tidak mengenai
sasaran, dia merobah jurusnya, pecut hanya berputar
setengah lingkaran dan kembali lagi menyapu kaki Su Eng, bila
tadi Su Eng tidak segera menghindar dia akan tersapu dan
pecut lawan akan mengenai tulang kakinya!
Gerakan kedua belah pihak cepat seperti kobaran api,
hanya sekejap telah memperlihatkan gerakan-gerakan yang
berbahaya, sebab ilmu yang mereka gunakan adalah ilmu silat
tingkat tinggi.
Su Eng meloncat jauh, kemudian dia berdiri akhirnya
pertarungan ini terhenti, penonton memberi aplus dan sorakan
yang meriah, tepukan dan sorakan ini ditujukan bagi mereka
berdua sebab mereka berdua pantas mendapatkannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Melihat kedua senjatanya dibuat saling membelit, mata Su
Eng bercahaya, wajahnya pun menampakkan rasa senang
juga kekaguman, dia tersenyum, “Nama besar Oh Tayhiap
benar-benar tidak bernama kosong, Pian-seng (dewa pecut)
memang pantas disandang oleh Tayhiap, hanya saja Anda
mengeluarkan serangan terlalu berat, jurus pertama saja
hampir membuatku kalah, jadi jurus kedua seharusnya Anda
tidak perlu menyerang lagi!”
Dengan serius Oh Yan-cauw berkata, “Aku jarang
menyerang, bila aku menyerang berarti aku menganggap
lawanku adalah pesilat tangguh, kesempatan untuk meraih
kemenangan pun tidak akan kulepas, ilmu silat Nona sangat
hebat, serangan keduaku tetap tidak akan berhasil!”
“Kalau begitu berarti jurus yang Tayhiap keluarkan kurang
ganas? Padahal dalam situasi tadi seharusnya Tayhiap tidak
menyapu secara horisontal tapi menyapu dengan lurus! Bila
menyapu secara lurus aku tentu tidak akan bisa menghindar!”
kata Su Eng.
“Benar, aku sudah terpikir akan hal ini, dan memang aku
mengganti jurus lurus menjadi jurus horisontal!” kata Oh Yancauw.
Su Eng terpaku, “Mengapa Pendekar mengambil jurus yang
sulit dan melepaskan jurus yang mudah?”
“Karena Nona seorang perempuan,” jawab Oh Yan-cauw.
Kata-kata ini membuat semua orang mengerti, karena
begitu Oh Yan-cauw menyerang untuk kedua kalinya dengan
arah lurus, memang itu lebih mudah dan lebih kuat, saat Su
Eng sedang bersalto ke belakang, jika pecutnya bergerak
lurus, akan mengenai bagian yang sensitif dari seorang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
wanita, dan itu adalah larangan bila bertarung dengan
perempuan.
Su Eng tersenyum dan berkata, “Sungguh Oh Tayhiap
seorang laki-laki sejati, aku tidak perlu banyak bicara lagi, mari
kita teruskan pertarungan ini!”
Tangan kirinya bergetar, batu timbangan mulai berputar
lagi, Oh Yan-cauw memecut ke arah batu timbangan itu
membuat batu itu bergoyang ke tempat lain dan tepat
membelit pecut lemas itu. Karena jaraknya sangat dekat Oh
Yan-cauw tidak memaksa maju, tapi tangan kanan Su Eng
dikendorkan pecutnya mengikuti pecut yang satu lagi terbang
menyerang.
Saat Oh Yan-cauw sekali lagi menghantamkan pecutnya,
tangan Su Eng bergetar lagi sehingga pecut terlepas dari
libatan pecut lainnya, serangan Oh Yan-cauw jadi mengenai
pecut lemas.
Su Eng menarik batu timbangan pecutnya dengan cepat dia
melilitkan ke pergelangan kaki Oh Yan-cauw, dan begitu dia
menariknya Oh Yan-cauw terguling dan jatuh!
Setelah Su Eng menarik kembali pecutnya, dia tertawa dan
berkata, “Kalau bukan karena Oh Tayhiap tadi bersikap sopan,
aku akan membuat Anda jatuh lebih parah lagi!”
Oh Yan-cauw merangkak bangun, dia memberi hormat,
“Jurus Nona sangat hebat, aku mengaku kalah!”
“Pengurus Oh Yan-cauw, masa kau begitu mudah sudah
mengaku kalah?” tanya Kie Pi-sia.
“Tehnikku sudah kalah, apa yang bisa kukatakan?” jawab
Oh Yan-cauw.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Tapi sebenarnya kau bisa menang darinya!” jawab Kie Pisia.
“Kalau tadi aku menyerang secara lurus, dia juga akan
menyerang lurus, mungkin dua-duanya akan kalah bahkan
terluka!” kata Oh Yan-cauw.
“Pemikiranku juga demikian, maka aku merasa kau tidak
perlu mengaku kalah,” kata Kie Pi-sia.
Oh Yan-cauw tersenyum, “Jangankan kalah dan keduanya
terluka, kalau bisa menang pun aku tidak akan menggunakan
cara ini menghadapi seorang perempuan.”
Kie Pi-sia berpikir sebentar, “Benar juga, kesopanan
seorang pesilat lebih penting dibandingkan menang atau
kalah, Oh Toako sudah lelah, kembalilah untuk beristirahat!”
Oh Yan-cauw kembali ke tempatnya dengan tenang, hal ini
membuat para pendekar golongan hitam merasa aneh, dalam
pertarungan ini terlihat Oh Yan-cauw yang kalah, tapi apa
yang dikatakan Oh Yan-cauw tadi bahwa dua-duanya bisa
kalah dan terluka, itu juga masuk akal. Ilmu silat Su Eng
memang hebat tapi kalau dari pertama sudah dikeluarkan
belum tentu dia yang akan menang!
Sebenarnya dia sudah kalah lebih dulu, walau pun terakhir
Su Eng yang menang tapi Biauw-eng yang menjadi tuan
rumah tidak menganggap itu adalah kemenangan, dia
menganggap kedudukan mereka seimbang dan harus terus
bertarung, tidak disangka Oh Yan-cauw mengaku kalah, ketua
Kie pun mau mengaku kalah!
Satu pihak mengaku kalah, yang pasti pihak yang lain
menang, tapi kata-kata Oh Yan-cauw tadi membuat pihak
yang menang tidak merasa bangga. Biauw-eng berpikir
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
sebentar baru berkata, “Oh Tayhiap memang mengaku kalah,
tapi kami juga tidak terima kemenangan ini!”
“Mengapa? Aku memang sudah kalah!”
Biauw-eng tertawa dingin, “Karena Oh Tayhiap menang
terlebih dulu dan pelayanku baru menang belakangan.”
“Aku tidak menang, kalau kalah itu memang benar!”
“Itu karena Oh Tayhiap merasa sungkan, sebenarnya
pelayanku tidak ingin bertarung keras lawan keras, dia hanya
berusaha menghindar, bila Oh Tayhiap dari awal sudah
sungguh-sungguh menyerangnya, pelayanku pasti akan kalah.
Dalam keadaan seperti itu walau pun pelayanku ingin
menekan hanya ada kesempatan 1% menang, dan 1% lagi
akan membuat kedua-duanya terluka, untuk kemenangan ini,
kami benar-benar malu menerimanya!”
Dengan serius Oh Yan-cauw berkata, “Nona Su Eng tidak
menyerang lebih dulu, karena dia percaya aku bukan oran
yang hanya mencari kemenangan dengan segala cara. Untung
aku juga tidak ingin mengambil kesempatan saat berbahaya
untuk memenangkan pertarungan, maka kami berdua tidak
terluka, tapi pertarungan terakhir aku memang sudah kalah!”
Biauw-eng tidak bisa berkata apa-apa lagi, “Kalau Oh
Tayhiap berkata demikian, terpaksa kami menerimanya, tapi
kami tetap merasa kemenangan ini tidak jelas, baiklah,
pertarungan ronde ketiga aku harap ada orang yang bisa
memberi pelajaran kepada pelayanku ini!”
Kie Pi-sia membuka jubahnya, dan berkata, “Baiklah, aku
yang akan bertarung pada ronde ini!”
Goan Hiong terpaku, “Mengapa kau harus lebih awal
bertarung?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Sebab di pihak kita hanya ada seorang perempuan, jika
digantikan dengan orang lain keadaannya akan sama seperti
Oh Toako tadi, sewaktu ada kesempatan menang dia malah
ragu, tangan dan kakinya seperti terkekang!”
Biauw-eng berkata, “Ketua tidak perlu menyindir, sekarang
lebih baik kita jelaskan dulu kepada semua orang supaya tidak
terkekang!”
Dengan santai Kie Pi-sia berkata, “Tidak usah, kami terlibat
dalam usaha perusahaan perjalanan juga mempunyai prinsip
tidak melukai sesama manusia dan bertarung harus secara
jujur. Yang kumaksud dengan terkekang adalah permintaan
kepadanya tidak berbuat canggung agar diperlihatkan kepada
orang lain, kalau tidak kami juga bisa dimasukkan ke dalam
golongan hitam dan merampok dengan sepuasnya, untuk apa
menjual nyawa membuka perusahaan perjalanan kalau hanya
untuk mendapatkan keuntungan sedikit?”
Kata-kata ini terlalu berat, membuat orang-orang golongan
hitam tersinggung, wajah Biauw-eng berobah-robah, “Apakah
ketua perusahaan menganggap kami tidak ada orang yang
baik?”
Kie Pi-sia tertawa dingin, “Yu Ta-tong dulu merampok juga
memperkosa, karena membela kebenaran ayahku
menyingkirkannya, apakah tindakannya salah? Mengapa
golongan hitam mau saja mendukung dia dan mencari ayahku
untuk membalas dendam?”
Dia menunjuk keluarga Yu yang terdiri dari paman dan
keponakan, kata-kata ini membuat Biauw-eng tidak bisa
menjawab, tapi dia adalah orang yang pembawaannya tenang,
dia berpikir sebentar lantas menjawab, “Golongan hitam selalu
tidak mengijinkan terjadi perkosaan, kematian Yu Ta-tong
pantas dia dapatkan tapi kami dari golongan hitam tetap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mempunyai aturan tersendiri untuk menghukumnya, tidak
perlu ayahmu yang melaksanakan tugas kami!”
Kie Pi-sia yang masih muda tidak bisa menjawab
pertanyaan ini tapi Goan Hiong dengan tertawa berkata,
“Kata-kata Hujin memang masuk akal, tapi Lan-thian-siang-sat
dulu begitu jahat dan bertindak sesuka hati, aku kira
kejahatan mereka bukan itu saja, mengapa golongan hitam
tidak pernah menghentikan perbuatan mereka?”
“Saat itu suamiku yang berkuasa, mungkin dia tidak
mendengar perbuatan mereka jadi tidak mengambil tindakan
tepat, sebelum Kie Tiang-lim membunuh Yu Ta-tong apakah
pernah memberitahu dulu kepada suamiku? Kalau sudah
berarti suamiku sudah tahu tapi tidak melaksanakan tugasnya,
sekarang aku adalah pemimpin golongan hitam, aku jamin
tidak akan timbul hal seperti itu lagi!”
“Kalau begitu berarti Hujin setuju kalau Yu Ta-tong
memang pantas dibunuh?” tanya Goan Hiong.
Jawab Biauw-eng, “Harus dibunuh, tapi jangan dilakukan
oleh Kie Tiang-lim, mengenai balas dendam aku tetap
mendukung mereka!”
“Kita tidak perlu bicarakan hal lain lagi, tentang balas
dendam ini ayahku yang bertanggung jawab, sekarang atas
nama perusahaan perjalanan Su-hai mari kita bertarung!”
Biauw-eng tersenyum, “Baiklah, aku mempunyai 8 orang
pelayan, apakah ketua perusahaan sanggup melayani
mereka?”
“Mengandalkan perempuan bertarung, sampai mati
kelelahan aku terima,” jawab Kie Pi-sia.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kata-kata ini sangat lihai, membuat Biauw-eng tidak bisa
menjawab, dia tertawa dingin, “Baiklah, asal ketua perusahaan
bisa mengalahkan pelayanku aku tidak akan menyuruh mereka
bertarung lagi!”
Dengan santai Kie Pi-sia menjawab, “Tidak perlu sampai
begitu, kulihat ilmu silat 8 pelayanmu lebih tinggi dari orangorang
golongan hitam!”
Kata-kata ini membuat para pendekar golongan hitam
marah, tapi mereka takut dengan wibawa Biauw-eng, maka
mereka berusaha untuk tetap diam, tapi dari mata mereka
memancarkan sinar ganas.
Cia Liang dengan cepat berkata, “Ibu, kalau Ibu tidak
berbuat sesuatu, anakmu dan semua pendekar golongan
hitam akan ditertawakan orang-orang!”
Biauw-eng menghela nafas, “Liang-ji, bukan aku
menganggap remeh kalian, aku benar-benar belum
mengetahui keadaan kalian, sedangkan 8 pelayan ini kulatih
sendiri maka aku tahu sampai di mana kemampuan mereka.
Tidak disangka akan dicemoohkan oleh semua orang, aku
tidak bisa berbuat apa-apa, setelah babak ini, kalian yang atur
tapi aku tetap berharap agar kalian hati-hati, jangan sampai
memalukan membuat wibawa orang-orang golongan hitam
selatan hancur!”
Cia Liang menundukkan kepala tanpa bersuara, Biauw-eng
berkata kepada Su Eng, “Hati-hatilah menghadapi ketua
perusahaan perjalanan, di antara kedelapan pelayanku kau
yang memiliki ilmu silat paling tinggi, bila kau kalah, yang
lainnya tidak perlu bertarung lagi!”
Dengan sikap hormat Su Eng membungkukkan badan
kepada Kie Pi-sia, “Silakan, Ketua!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dengan tenang Kie Pi-sia mencabut pedangnya, “Jangan
sungkan, ilmu silatku tidak lebih tinggi dari Oh Toako, aku
sudah lama berada di bawah naungan ayah untuk
mendapatkan posisi ini, walaupun kau bisa mengalahkanku
bukan berarti kau bisa menghancurkan perusahaan perjalanan
Su-hai!”
Su Eng tetap teliti dan berhati-hati, satu per satu
serangannya dicoba kepada Kie Pi-sia.
Kie Pi-sia memegang pedang, dengan tenang dia berdiri
menghadapi pecut yang mengeluarkan suara dan berayunayun
di depannya, dia tidak melayani pecut itu.
Setelah beberapa jurus menyerang, Kie Pi-sia tidak ada
reaksi, maka Su Eng mulai marah, dia mulai menyerang Kie Pisia
dari dekat.
Inilah yang ditunggu-tunggu Kie Pi-sia, dia sudah melihat
jelas, tenaga Su Eng lebih besar darinya, satu-satunya cara
adalah dengan cepat menyelesaikan pertarungannya. Karena
itu dia tidak menggunakan jurus pedang biasa, begitu Su Eng
mendekat, dia akan segera mengeluarkan Tay-lo-kiam-hoat.
Tay-lo-kiam-hoat diciptakan oleh Kiam-sian Siau Pek,
setelah puluhan tahu diteliti oleh Ciam Giok-beng, jurus
pedang ini memang hebat dan belum pernah digunakan di
dunia persilatan, maka tidak ada yang mengetahui kehebatan
Tay-lo-kiam-hoat ini.
Su Eng adalah murid kepercayaan Biauw-eng, ilmunya
paling tinggi di antara 8 pelayan lainnya, tingkatnya sudah
termasuk pesilat tangguh.
Tapi pengalamannya di dunia persilatan juga terlalu sedikit,
bertarung dengan ketua perusahaan perjalanan Su-hai yang
terkenal, membuat hatinya tegang apalagi melihat penampilan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia begitu tenang, dia menjadi lebih gentar lagi, dengan
emosi dia menyerang terus, tapi tetap mencoba-coba dulu,
jurus pertama pecutnya menyerang tidak dengan kekuatan
penuh jadi jurus itu tidak sempurna.
Maka setelah Kie Pi-sia dengan pedangnya bergeser ke
samping, dia mulai menggunakan Tay-lo-kiam-hoat, dia selalu
berada di atas angin, setelah 5-6 jurus Su Eng masih bisa
melawan, setelah 8 jurus tubuhnya tertutup oleh hembusan
angin yang dihasilkan dari pedangnya, pecut di tangan kiri dan
kanan tidak bisa digunakan untuk menyerang hanya bisa
digunakan untuk melindungi diri.
Saat jurus Kie Pi-sia hampir mencapai jurus ke-10
pedangnya mulai mengikuti pecut lemas Su Eng, dengan
gerakan reflek Su Eng bersalto ke belakang untuk menghindari
pedang yang datang tapi pergelangan Kie Pi-sia tiba-tiba
diturunkan, dengan sedikit digetarkan, kedua kaki Su Eng
terkena tusukan pedang, darah segera menetes dari dua
lubang di celananya.
“Maaf!” kata Kie Pi-sia tersenyum.
Dia membawa pedangnya kembali ke tempatnya,
pertarungan ini paling tenang, Su Eng hanya menyerang satu
jurus, kemudian semua pertarungan dikuasai oleh Kie Pi-sia,
melihat saat dia mengalahkan Oh Yan-cauw begitu ganas tidak
disangka saat bertarung dengan Kie Pi-sia dia begitu tidak
berdaya, tapi kekalahan yang dialami olehnya tidak ada
seorang pun yang menyalahkannya, sebab jurus yang Kie Pisia
keluarkan memang ilmu pedang tingkat tinggi, di antara
para pesilat tangguh banyak yang menggunakan pedang tapi
tidak ada seorang pun yang tahu jurus apa yang digunakan
oleh Kie Pi-sia. Su Eng masih berdiri dengan bengong di
tengah lapangan, Biauw-eng menarik nafas, “Kembalilah!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Jangan terus berdiri di sana, kau bisa mempertahankan
nyawamu saja sudah sangat beruntung!”
Dengan diam Su Eng kembali ke tempatnya, luka di kakinya
memang sangat ringan tapi saat dipakai berjalan tetap
mengeluarkan darah, tapi dia tidak merasa sakit sehingga lupa
untuk mengobatinya.
Dia juga lupa mengenakan mantelnya lagi, matanya terus
melotot seperti sedang merekam kembali peristiwa yang
terjadi tadi.
Dengan serius Biauw-eng berkata, “Ilmu ketua sangat
tinggi, apakah aku bisa tahu jurus apakah itu?”
“Itulah Tay-lo-kiam-hoat, yang diciptakan oleh kakek guru
Siau Pek, kemudian disempurnakan oleh Supek Ciam Giokbeng,
jumlahnya 14 jurus tapi bila sudah sempurna bisa
digunakan pada situasi yang berobah-robah, seperti tidak ada
habisnya!”
“Sampai sekarang sudah berapa orang yang menguasai
jurus ini?” tanya Biauw-eng.
“Sekarang Supek hanya mengajarkan jurus ini kepadaku,
tapi kelak akan ada orang yang menggunakan ilmu pedang ini
di perusahaan perjalanan Su-hai, dan akan menjadikan ilmu ini
menjadi dasar ilmu silat.”
Biauw-eng sepertinya tidak percaya, “Apakah ilmu pedang
sangat lihai ini akan di ajarkan kepada orang lain oleh Ciam
Tayhiap?”
Kie Pi-sia berkata, “Aku hanya bisa menggunakan ilmu
pedang ini tapi belum berani mengajarkannya kepada orang
lain, yang mengajarkan ilmu pedang ini tentu saja Ciam
Supek, ilmu silat untuk dipakai bukan harta turun temurun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mengapa tidak boleh diajarkan kepada orang lain? Kebesaran
hati Ciam Supek luas seperti samudra, beliau hanya ingin
mendidik supaya semua orang bisa menguasainya, beliau
bukan orang yang egois, dan menyimpan ilmunya rapatrapat!”
Biauw-eng masih tidak percaya dia bertanya, “Ciam
Tayhiap, apakah benar kata-kata tadi?”
“Benar, memang ilmu pedang biasanya harus diwariskan
kepada perkumpulan sendiri, tapi bila bisa dikembangkan baru
akan ada kemajuan, jurus pedang Tay-lo-kiam-hoat diteliti
oleh guru dan aku sendiri dengan susah payah, tapi bukan
berarti sudah mencapai puncaknya, bakatku sangat terbatas,
maka aku tidak bisa menutup diri untuk menyimpan ilmu
pedang ini, aku berharap ada orang berbakat yang bisa
mengembangkan dan memperkuat ilmu ini!”
“Kebesaran hati Ciam Tayhiap benar-benar luas hal ini tidak
bisa sembarangan orang bisa melakukannya, tadi aku sudah
melihat ilmu pedang murid-muridmu, kukira ilmu Tayhiap lebih
tinggi, belum tentu aku bisa menghadapinya!” kata Biauw-eng.
“Bila kata-kata murid Tayhiap benar, ilmu pedang ini akan
diwariskan di perusahaan perjalanan, aku kira golongan hitam
akan sulit untuk mempertahankan hidup, aku dipilih oleh
teman-teman untuk menjadi pemimpin mereka, terpaksa aku
harus bertanya untuk hal ini!”
Ciam Giok-beng tersenyum, “Apa pendapat Hujin?”
“Ciam Tayhiap tahu aku lahir di Pak-kauw memang
semenjak menikah aku ikut suami, aku sudah keluar dari Pakkauw
tapi ilmu-ilmu sihir dari Pak-kauw aku masih
menguasainya, bila Ciam Tayhiap ingin mengajarkan ilmu
pedangnya kepada perusahaan perjalanan Su-hai, terpaksa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
aku akan mengajarkan ilmu sihirku kepada dunia persilatan
golongan hitam supaya mereka bisa bertahan hidup!”
“Apa maksud Hujin?”
“Orang-orang golongan hitam bila mempunyai kepandaian
rendah hanya bisa mengandalkan ilmu sihir, mungkin
Pendekar menganggap itu adalah ilmu sesat tidak perlu
dikhawatirkan tapi kalian bisa mencobanya, ilmu sihirku hanya
kuwariskan kepada putriku, maka sekarang putriku yang akan
keluar bertarung, silahkan tayhiap menyuruh satu orang untuk
mencoba ilmuku!”
Dia segera berpesan, “Cu-ji, coba kau keluar untuk
memperagakan kebisaanmu!”
Cia Cu keluar dengan pelan, pertama-tama dia membuka
ikatan rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerak di
pundak, kemudian dia mengeluarkan pedangnya dia berdiri
dengan tegak menunggu.
Apa yang dia perbuat tidak ada seorang pun yang tahu,
Biauw-eng berkata, “Silakan wakil kalian yang keluar, asal bisa
bertahan 3 jurus dan tidak kalah, aku akan mengaku kalah
dan tidak akan membuat kalian repot lagi!”
Kie Pi-sia melihat Ciam Giok-beng dia tidak tahu apa yang
harus dia lakukan, Ciam Giok-beng pun tampak ragu dan sulit
mengambil keputusan, Biauw-eng berkata, “Pada babak ini
putriku yang keluar untuk memperlihatkan ilmu sihirnya, lebih
baik perwakilan dari kalian orangnya yang jujur dan lugu,
karena ilmu sihir ini sangat kejam, semakin pintar orang
setelah terkena sihir akan mengalami luka yang sangat dalam,
mungkin nyawa pun sulit dipertahankan, aku tidak ingin
melukai orang dan membuat permusuhan dengan kalian,
maka aku beritahu dulu kepada kalian!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong berpikir sebentar dan bertanya, “Bagaimana
pendapat ketua?”
“Aku tidak tahu, lebih baik Goan Toako yang mengambil
keputusan,” kata Kie Pi-sia.
Goan Hiong berbisik, “Tentang sihir, antara percaya dan
tidak, tapi dia begitu yakin pada ilmu sihir walau kita percaya
ilmu itu ada, lebih baik Seng Sute yang keluar, dia adalah
pemuda lugu, sesuai dengan permintaan lawan!”
Kie Pi-sia mengangguk, Goan Hiong memanggil Seng Cung
dan dengan pelan berpesan memberitahu apa yang harus dia
perhatikan baru memerintahkan dia untuk bertarung.
Sambil tertawa Seng Cung memberi hormat kepada Cia Cu,
“Dengan cara apa Nona akan memberi petunjuk?”
“Siapakah Anda?” Tanya Cia Cu dingin.
“Aku she Seng, namaku Cung, umurku 18 tahun, aku shio
kerbau lahir bulan 9 tanggal 16,” jawab Seng Cung.
“Aku hanya menanyakan she dan namamu,” kata Cia Cu
ketus.
“Aku dengar di Pak-kauw ada suatu ilmu aneh, ilmu ini bisa
menarik roh orang, maka itu sekalian aku beritahukan tanggal
lahir dan shio ku supaya Nona bisa dengan mudah
menggunakan ilmu sihirmu!”
Cia Cu berkata dingin, “Kau mungkin tertipu oleh dukundukun
yang ada di dunia persilatan, tentang ilmu menarik roh
itu hanya penipuan, ilmu sihir sebenarnya tidak perlu sampai
seperti itu!”
Seng Cung berkata, “Kalau begitu apa yang Nona
butuhkan?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku tidak butuh apa-apa, aku hanya menanyakan
namamu, karena aku takut saat aku mengeluarkan sihirku,
karena tidak berhati-hati membuat nyawamu hilang, supaya
aku bisa memanggil hweesio untuk membacakan doa
mengantarkan rohmu ke dunia sana dan rohmu tidak
gentangan!”
“Tenanglah, Nona! Walaupun aku mati aku yang mencari
sendiri, aku tidak akan mencari Nona untuk menagih hutang!”
“Baiklah, silahkan Seng Siauhiap memberi petunjuk!”
“Apakah kita tetap harus bertarung?”
“Kau gunakan ilmu silat, aku menggunakan ilmu sihir,
masing-masing mengeluarkan kepandaiannya, aku tidak akan
menghinamu, ibuku sudah menentukan 3 jurus bila dalam 3
jurus kau bisa mengalahkanku, aku akan membiarkan
perusahaan perjalananmu malang melintang di dunia
persilatan!”
“Baiklah, silakan!” Seng Cung mencabut pedang.
Cia Cu dengan dingin berkata, “Silakan, kau menyerang
lebih dulu, aku tidak akan bertarung denganmu, karena aku
tidak akan bertarung dengan ilmu silat!”
“Tidak bisa, perguruan kami ada suatu peraturan, bila
bertarung dengan perempuan tidak boleh menyerang dulu,
pelajaran pertama yang diajarkan guru pada kami adalah tidak
boleh menyerang perempuan!”
Cia Cu tertawa dingin, “Apakah kau kira kau bisa
menghinaku?”
“Itu lain, kalau kau tidak menyerang, aku tidak akan
menyerang, ini adalah aturan perguruanku, aku harus
mentaatinya,” kata Seng Cung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dengan marah Cia Cu berjalan, tiba-tiba dia menyerang
dengan pedangnya, Seng Cung mengangkat pedangnya untuk
menahan, saat kedua senjata bentrok, dari pedang Cia Cu
mengeluarkan asap berwarna hijau.
Semua orang terpaku, Seng Cung pun terkejut, dia
meloncat keluar dan berteriak, “Toako, lengan bajunya sudah
kuraba, tidak tersimpan apa pun di dalam sana!”
Biauw-eng tertawa dingin, “Benar, pedang putriku yang
mengeluarkan asap, itu bukan ilmu sihir, tapi ada tombol lain!”
“Tangan adikmu yang senang mencopet sudah memeriksa
lengan baju putriku, apa Tuan mengira tombol itu tersimpan di
sana?”
“Kalau tidak ada di lengan baju, pasti ada di pedangnya!”
kata Seng Cung.
“Cu-ji, berikan pedangmu untuk diperiksa,” kata Biauw-eng.
“Ambillah!” Cia Cu memberikan pedangnya.
Tanpa sungkan Seng Cung mengambilnya, dia memeriksa
dari ujung ke ujung juga mencium-cium pedang itu dengan
hidungnya, dia masih sempat menyentil pedang untuk
mendengar bunyinya, pedang itu tidak ada keanehan!
“Apakah Goan Kongcu masih curiga ada hal lain?” tanya
Biauw-eng dengan dingin.
“Sementara ini tidak ada, dari awal sampai akhir aku tidak
percaya pada sihir itu!” jawab Goan Hiong.
Biauw Eng menjawab dengan dingin, “Nanti akan terbukti,
sebab percuma saja kalau sekarang diberitahu, Cu-ji, cepat
keluarkan ilmu sihirmu, jangan menghabiskan waktu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Lalu Cia Cu menunjuk Seng Cung dengan pedang tapi
ditahan oleh Seng Cung dengan pedangnya juga, terdengar
Cia Cu membentak, “HIA!”
Ujung pedangnya keluar api berwarna hijau, api seperti
kunang-kunang terus terbang ke arah Seng Cung, Seng Cung
menepis dengan pedangnya, saat pedang mengenai api itu,
apinya segera padam dan Seng Cung pun roboh.
Pertarungan itu selesai dengan cepat, orang-orang dari
pihak Kie Pi-sia merasa terkejut sampai-sampai orang-orang
golongan hitam pun diam tidak bersuara.
“Ibu, orang ini harus diapakan?”
“Dengan cara apa kau mengatasinya?”
“Dengan cara Ngo-kui-ih-hun-tay-hoat (Lima setan
memindahkan roh)!”
“Itu terlalu berat!”
“Putrimu hanya mengambil sebagian rohnya, masih ada
sebagian lagi, jadi nyawanya tidak akan terancam!”
“Baik sekali, paling baik kau kembalikan rohnya, kita hanya
menjadikan dia sebagai kelinci percobaan, tidak perlu sampai
mencabut nyawanya!”
Cia Cu segera menyuruh orang membawa semangkuk air
kemudian dia minum dan menyimpan di mulutnya, sewaktu
dia akan menyemburkan ke tubuh Seng Cung, Goan Hiong
keluar dengan cepat dia merebut mangkuk itu, dengan marah
Biauw-eng bertanya, “Goan Kongcu, apa yang kau lakukan?”
“Aku hanya ingin memeriksa Suteku, apakah benar dia
terkena ilmu sihir atau masih ada sebab yang lain?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Cia Cu marah, “Rohnya sebagian besar sudah hilang kalau
ditunda lagi rohnya akan menghilang lebih banyak lagi!
Walaupun dia tidak mati, dia akan jadi orang idiot, saat itu
terjadi jangan salahkan aku!”
“Sedikit terganggu otaknya tidak jadi masalah, Cu-ji, tunggu
sebentar, biar Goan Kongcu memeriksa Sutenya, kalau tidak
dia akan mengatakan kita memakai tipuan, wakil ketua, kau
harus bertindak cepat, karena rohnya sudah melayang, dalam
keadaan seperti itu jangan dibiarkan terlalu lama!”
Goan Hiong memencet seluruh tubuh Seng Cung, kemudian
memeriksa denyut nadinya, kemudian mencoba air yang ada
di dalam mangkuk, dia menyiramkan ke wajah Seng Cung tapi
Seng Cung tetap pingsan.
Terpaksa Goan Hiong berdiri dia memberikan mangkuk itu
kepada Cia Cu, “Ilmu sihir menarik roh milik Nona benar-benar
misterius, aku harap Nona bisa menolong nyawa Suteku!”
Cia Cu tampak senang, dia menerima mangkuk itu
kemudian minum airnya dan menyimpannya di mulut, dia
memejamkan kedua matanya dan diam, kemudian dia
menyemburkannya, begitu air tersembur ke tubuh Seng Cung,
tidak lama kemudian Seng Cung pelan-pelan mulai sadar, dia
bengong sambil membuka matanya yang lebar. Goan Hiong
bertanya, “Adik seperguruan, bagaimana perasaanmu saat
rohmu terlepas dari tubuhmu?”
Seng Cung berpikir sebentar, “Aku tidak tahu, aku hanya
pingsan dan tahu baru sadar kembali!”
Cia Cu tertawa dingin, “Roh tidak ada bentuk juga tidak
terlihat, mana mungkin kau bisa merasakannya?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong menepuk-nepuk pundak Seng Cung, “Adik,
rohmu sudah kembali, cepat berterima kasihlah kepada Nona
Cia.”
Dengan sikap tidak rela Seng Cung memberi hormat, dan
segera pergi dari sana. Goan Hiong berkata, “Adik, mengapa
kau mengambil anting Nona Cia dan tidak mengembalikannya?
Apakah kau ingin mati sekali lagi?”
Seng Cung sedikit tertegun, Goan Hiong mendekati dan dari
dalam lengan bajunya Seng Cung mengeluarkan sebuah
anting, lalu memberikannya kepada Cia Cu, “Nona Cia,
maafkan Suteku, dia masih kecil dan suka berbuat jahil,
apalagi dia senang mengambil perhiasan yang ada di tubuh
perempuan, ayahku sudah beberapa kali memperingati dia,
tapi penyakit dia ini tidak bisa dirubah, ini adalah
kebiasaannya sejak kecil, bukan karena dia tidak menghormati
Nona, aku mohon Nona bisa memaafkan dia!”
Cia Cu baru sadar kalau antingnya yang di sebelah kiri
sudah hilang, cepat-cepat dia mengambilnya kembali,
wajahnya menjadi merah dia merasa malu!
Biauw-eng tertawa dan bertanya, “Apakah wakil ketua
masih menganggap ilmu sihir ini adalah tipuan?”
“Pendapatku yang dangkal membuat Hujin marah, aku
minta maaf!” kata Goan Hiong.
Biauw-eng tertawa senang dan berkata kepada Ciam Giokbeng,
“Ciam Tayhiap, bila aku mengajarkan ilmu sihir ini
kepada saudara-saudara dari golongan hitam, apakah mereka
akan takut pada ilmu Tay-lo-kiam-hoat?”
Goan Hiong berkata, “Anak muda kurang tenang, maka
rohnya mudah goyah sehingga gampang terkena ilmu sihir,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
paman Ciam yang berpengalaman mungkin akan sulit terkena,
kalau tidak percaya Hujin boleh mencobanya!”
Biauw-eng bertanya, “Apakah Ciam Tayhiap bermaksud
seperti ini aku tidak sungkan-sungkan menaklukkan Ciam
Tayhiap dengan ilmu sihir!”
Goan Hiong tertawa, “Putrimu harus menggunakan 3 jurus
baru bisa menaklukkan Adik Seng, aku percaya putrimu
memperhitungkan waktu, tapi kalau diganti dengan paman
Ciam, dalam satu jurus bisa ditentukan siapa yang menang
dan kalah, aku kira Hujin tidak akan sempat mengeluarkan
ilmu sihirnya!”
“Aku tidak percaya satu jurus pun aku tidak sanggup
menerimanya,” kata Biauw-eng marah.
“Kalau pertarungan biasa kami bisa dengan tenang
menghadapinya, tapi sekarang Hujin yang mengajak paman
Ciam bertarung, pasti paman Ciam akan mengumpulkan
seluruh tenaga, dalam satu jurus beliau bisa mengalahkanmu,
maka Hujin harus berpikir lagi!”
Biauw-eng terdiam.
“Kalau Hujin bisa menerima satu jurus dari paman Ciam
berarti ilmu Hujin lebih tinggi dari paman Ciam, tidak perlu
menggunakan ilmu sihir untuk mengalahkan paman Ciam,
apakah benar menurut Hujin?”
Lama Biauw-eng baru menjawab, “Aku mengaku katakatamu
benar, bila Ciam Tayhiap bersikukuh bertarung aku
tidak berani menolaknya, tapi berarti ilmu sihir berlawanan
dengan ilmu pedang. Aku tidak bermasalah dengan Ciam
Tayhiap, Ciam Tayhiap ingin mewariskan ilmu pedangnya
kepada orang lain, paling sedikit 10 tahun kemudian baru
terlihat hasilnya, dan belum tentu semua orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
memperlihatkan hasil maksimal, sedangkan ilmu sihirku hanya
membutuhkan waktu 2 jam, dengan sungguh-sungguh
mengajari satu orang maka dia akan menjadi lihai. Aku harap
kalian mempertimbangkannya masak-masak!”
“Apakah Hujin ingin mengajukan syarat?” tanya Goan
Hiong.
“Benar, bila Ciam Tayhiap mengajarkan ilmu Tay-lo-kiamhoat
kepada orang-orang perusahaan perjalanan, demi
kehidupan orang-orang golongan hitam terpaksa aku
mengajarkannya kepada semua orang supaya bisa bertarung
dengan perusahaan perjalanan Anda!”
“Ilmu pedang dan ilmu sihir sama saja, kalau salah
mengajari orang, akan membuat dosa di dunia ini, paman
Ciam hanya mengatakan ingin mewariskan ilmu pedang
mengenai orang yang akan diajari pasti beliau akan memilih
dengan ketat, untuk apa karena hal ini Hujin harus
mempunyai pikiran seperti ini?”
“Demi menyambung hidup saudara-saudara golongan
hitam, aku tidak ada pilihan lain lagi!” jawab Biauw-eng.
Goan Hiong menjawab, “Kalau begitu aku memberanikan
diri mewakili paman Ciam menjawab setuju, ilmu sihir Hujin
jangan sembarangan diajarkan kepada orang lain, mengenai
ilmu pedang Paman kecuali murid-murid perkumpulannya
beliau tidak akan mengajarkannya kepada orang lain. Apakah
dengan cara seperti ini Hujin merasa puas?”
“Apakah Ciam Tayhiap akan setuju?”
“Aku mewakili Paman Ciam menyetujuinya, aku yakin beliau
akan mendukung pendapatku,” kata Goan Hiong.
“Baiklah, kita tetapkan perjanjian kita,” jawab Biauw-eng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Sampainya di tempatnya, Goan Hiong dikelilingi oleh Ciam
Giok-beng, Kie Tiang-lim, Goan Jit-hong, Kie Pi-sia, dan lainlain.
“Bocah, apa yang kau perbuat? Dengan alasan apa beraniberaninya
kau mewakili paman Ciam mengambil keputusan?”
tanya Goan Jit-hong.
“Paman, Goan Hiong berkata tidak bermaksud
menyebarluaskan ilmu Tay-lo-kiam-hoat, hanya pada Nona Kie
saja, dengan satu kata ini membuat mereka percaya!” kata
Goan Hiong.
Ciam Giok-beng berkata, “Memang Pi-sia tidak
sembarangan bicara, aku memang pernah membicarakan
tentang hal ini, asal ada orang yang cocok aku tidak akan pelit
mengajarkan ilmu pedang ini dan aku juga akan
mengajarkannya kepada semua orang,”
“Aku tidak sembarangan mengambil keputusan, yang akan
diajari oleh paman Ciam pasti murid-murid paman Ciam
sendiri, dengan cara ini mencegah supaya ilmu sihir Pak-kauw
jangan disebar luaskan, aku kira ini adalah jalan yang terbaik!”
“Apa yang kau mengerti, bocah? Aturan Pak-kauw sangat
ketat, apalagi ilmu sihirnya tidak mudah diwariskan, Biauweng
hanya menakuti orang-orang!” kata Goan Jit-hong.
“Aku tahu, apa yang Cia Cu perlihatkan tadi bukan sihir,
ilmu sihir dari Pak-kauw diturunkan pada menantu perempuan,
tidak diturunkan kepada anak perempuan, karena takut ilmu
sihirnya disebarluaskan, Biauw-eng sendiri tidak begitu banyak
menguasai ilmu ini, apalagi Cia Cu!” kata Goan Hiong.
Dengan terkejut Kie Tiang-lim bertanya, “Bukan ilmu sihir,
lalu ilmu apa?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dengan pelan Goan Hiong menjawab, “Sampai sekarang
aku hanya bisa mengatakan kalau itu adalah semacam obat
yang membuat orang pingsan, obat apakah itu harus diteliti
dulu oleh Pui Ji-siok, baru kita tahu!”
Dengan terkejut Kie Pi-sia herkata, “Aku tidak melihat dia
menaburkannya!”
“Caranya menaburkan obat itu menggunakan teknik sangat
tinggi, kalau kita tidak melihatnya dengan teliti kita tidak akan
tahu, Seng Cung sendiri pun tidak melihatnya!”
“Kenapa kali ini aku juga tidak melihat tempat di mana dia
menyimpannya, padahal aku terus mengawasi, tapi aku tidak
melihat ada celahnya?”
Goan Hiong membuka telapaknya, di tangannya ada
sejumput rambut, Kie Pi-sia bertanya, “Dari mana kau
mendapatkannya?”
“Dari pinggir telinga Cia Cu, sebenarnya anting itu aku yang
ambil, supaya dia tidak mencurigaiku, aku sengaja meletakan
di lengan baju Adik Seng!” kata Goan Hiong sambil tertawa.
“Goan Toako benar-benar seorang play boy, masih sempat
memotong rambut seorang gadis dan menyimpannya!”
Goan Hiong dengan sedikit gugup berkata, “Nona Kie,
jangan salah paham, aku bukan tipe orang seperti itu, obat
yang membuat Adik Seng pingsan berada di rambutnya!”
“Dari mana kau bisa tahu?” tanya Kie Tiang-lim.
“Julukan Biauw-eng yang membuatku curiga, dia disebut
Llong-li-hek-sai, rambut yang ada di kepalanya tidak ada satu
pun yang berwarna putih, itu sangat cocok dengan
julukannya, bisa dikatakan dia bisa menjaga rambutnya yang
bagus, tapi sewaktu aku melihat dengan teliti, akar rambutnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
ada beberapa yang berwarna putih, berarti rambutnya bisa
hitam karena dicat!”
“Itu hal yang biasa!” kata Kie Pi-sia.
“Dia sudah tua, bila rambut dicat memang tidak aneh, tapi
putrinya baru berusia 18 tahun, tidak perlu harus dicat
rambutnya,” kata Goan Hiong.
“Dari mana kau tahu kalau rambut Cia Cu dicat?” tanya Kie
Pi-sia.
“Semua orang berambut hitam, tapi rambut Biauw-eng
yang hitam masih memancarkan warna kehijauan, begitu juga
dengan rambut Cia Cu, rambut dari orang yang sudah
berumur akan ada sedikit perubahan, tapi ibu dan anak ini
memiliki warna rambut yang sama, hal ini pasti ada sebabnya,
dua kali asap hijau keluar dari pedang, dan aku
memperhatikannya dengan seksama, dia setiap kali meludahi
pedang dulu saat aku mendekatinya, aku lihat di mulutnya
masih ada sisa rambut. Api di atas pedang bisa menyala, pasti
dia menggigit rambutnya baru terjadi seperti itu,” jelas Goan
Hiong.
“Keponakan melihat semuanya dengan detil, benar-benar
membuat orang kagum,” kata Kie Tiang-lim.
Goan Hiong tertawa, lalu berkata, “Aku sudah mengambil
sejumput rambutnya, aku juga meludahinya dan tahu kalau
rambutnya dicat, mengapa api bisa berwarna hijau aku sudah
terpikir akan hal ini, hanya untuk sementara waktu tidak bisa
dicoba, aku yakin perkiraanku ini tidak salah!”
“Apa alasannya?” tanya Kie Pi-sia.
“Obat yang ada di rambut harus dicampur dengan ludah
perempuan baru ada khasiatnya, setelah jadi asap berwarna
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
hijau akan membuat orang pingsan, maka sewaktu Cia Cu
akan bertarung rambutnya digerai seperti akan mengeluarkan
tenaga sihir, sebenarnya dia sedang menaburkan obat bius,
gerakannya sangat natural, maka orang-orang tertipu!”
“Itu hanya tebakanmu, sama sekali tidak ada buktinya!”
kata Kie Pi-sia.
“Sebenarnya ada, hanya saja aku tidak tahu bagaimana
cara menawarnya karena itu aku tidak berani mencoba-coba
pada seseorang, tapi aku masih mempunyai bukti yang lain!”
Ciam Giok-beng mulai tertarik, “Bukti apa lagi?”
“Aku sengaja membuat paman Ciam bertarung dengan
Biauw-eng, dia segera setuju, dari sana dapat diketahui yang
dia gunakan bukan ilmu sihir, kemudian aku mengatakan
kalau paman Ciam dalam satu jurus bisa mengalahkan dia, dia
segera mundur, kalau dia menggunakan ilmu sihir, dia bisa
menggunakan sihirnya sebelum bertarung dengan paman
Ciam, tidak perlu khawatir seperti itu! Dari sana dapat
diketahui obat bius itu harus ada saatnya baru bereaksi, maka
dia tidak berani mencobanya!”
“Bocah, kau benar-benar seperti Pui Ciauw-jin, banyak
akalnya, kalau kau menganggap ini bukan sihir, mengapa kau
harus mewakili paman Ciam mengajukan syarat?”
“Karena aku belum tahu khasiat dari obat bius ini, apakah
Pui Ji-siok bisa memecahkannya, aku juga tidak tahu, lebih
baik kita mundur sedikit, kalau membuat dia marah dia akan
menyebarkan resep obat bius ini kepada golongan hitam, itu
akan menjadi bencana untuk kita, di kalangan golongan hitam
banyak orang jahat, bila dibantu obat ini, bukankah mereka
akan lebih jahat?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Benar juga, tapi apakah dia bisa memegang janji ini?”
tanya Ciam Giok-beng.
“Biauw-eng tidak sejahat itu, dia hanya mengancam, aku
percaya dia tidak sembarangan bertindak, dia hanya ingin
meminjam kesempatan ini untuk menaikkan wibawanya, biar
kita beri sedikit muka kepadanya!” kata Goan Hiong.
“Memberi muka kepadanya berarti kita tidak bisa lewat,”
kata Kie Pi-sia.
“Itu hanya teknik saja, yang pasti keuntungan dan posisi
kita tidak terancam, semua orang tidak akan terganggu!”
“Bagaimana bisa membuat semua orang tidak terganggu?”
tanya Kie Pi-sia.
“Bila bertarung dengan golongan hitam, kita berusaha
menang, kalau dia atau putrinya bertarung dengan kita, kita
berikan kemenangan 1-2 ronde kepadanya,” jawab Goan
Hiong.
“Kalau dalam posisi menentukan menang atau kalah,
apakah kita juga harus mengalah?” tanya Kie Pi-sia.
“Para pelayan Biauw-eng tidak lemah, apalagi dia sendiri,
kalau benar-benar harus menang, kita yang masih muda
bukan lawannya, harus paman Kie atau paman Ciam baru bisa
menang darinya, aku yakin dua Cianpwee ini akan melakukan
hal yang tepat yang bisa membuat dia kalah setengah atau
satu jurus!” kata Goan Hiong.
Kie Tiang-lim tersenyum, “Sayang Hiantit terjun ke dunia
persilatan, kalau tidak bisa kau menjadi jenderal atau perdana
menteri!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Paman terlalu memuji, bila ada niat menjadi orang
terkenal, aku diam di rumah dan belajar, tidak akan belajar
ilmu silat!”
Kata Kie Tiang-lim, “Mencari nama belum tentu harus
sekolah, berperang di perbatasan harus menggunakan ilmu
silat, bila keponakan bekerja keras di bidang ini, akan punya
masa depan yang cerah!”
Goan Hiong menggelengkan kepala, “Sekarang negara
sedang aman, orang yang belajar ilmu silat tidak ada gunanya,
sedang orang yang bersekolah mempunyai masa depan cerah,
apalagi aku tidak mempunyai bakat menjadi pejabat, dan citacitaku
berada di dunia persilatan, yaitu menegakan keadilan
dan kebenaran!”
Kie Tiang-lim tertawa dan berkata, “Aku hanya memberi
saran, sebenarnya kita tidak ada yang senang menjadi
terkenal atau beruntung, kalau tidak kita bekerja saja pada
kerajaan, meski hanya menjadi seorang pejabat yang
tugasnya mengurusi toilet, kita masih mempunyai kesempatan
menjadi makmur!”
“Kata-kata Paman benar, karena cita-cita dan pikiran kita
sama, maka kita baru bisa berkumpul, orang yang bernama
Thio Yan-to adalah orang yang sangat ingin menjadi makmur,
aku takut dia bekerja sama dengan kita hanya karena ingin
menjadi terkenal dan kaya!” kata Goan Hiong.
“Dari awal aku sudah tahu, tapi dengan ada Hiantit yang
membantu mengurusi Su-hai, aku yakin kita tidak akan
tertipu!”
Mereka mengganti pembicaraan mengenai ini, maka
obrolan mereka semakin seru, Biauw-eng yang ada di sana
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mulai berteriak, “Apakah kalian sudah menentukan siapa yang
akan bertarung berikutnya?”
“Tadi putrimu sudah menang, dan putrimu menolak
meneruskan pertarungan, maka kami sedang menunggu
petunjuk dari Hujin!”
“Aku sudah mengatakan kalau tidak terpaksa, orangorangku
tidak akan keluar, tapi untuk menggantikan saudarasaudara
golongan hitam biar mereka juga mempunyai
kesempatan untuk bertarung, maka kali ini yang keluar adalah
ketua muda dari Tuo-sui yang bernama Ha Goan-tai!”
Goan Hiong berkata, “Di golongan hitam ada 28 orang yang
sangat terkenal, di antaranya ada 12 orang dari selatan,
apalagi ketua muda Ha Goan-tai termasuk salah satu dari yang
terkenal, sekarang dia mau keluar bertarung, benar-benar
kebanggaan buat kami, maka orang kami yang keluar harus
benar-benar dirundingkan dengan benar!”
Kata Biauw-eng, “Wakil ketua Goan benar-benar banyak
mengenal orang golongan hitam!”
“Orang yang bekerja di perusahaan perjalanan pasti akan
tahu 28 orang terkenal ini,” jawab Goan Hiong.
Ternyata di kalangan golongan hitam ada 28 orang
terkenal, mereka masing-masing menguasai ilmu rahasia, di
antara 28 jagoan ini ada 12 orang yang tinggal di daerah
Tiang-kang mereka juga disebut sebagai 12 bintik pembunuh,
keduabelas orang ini ada yang sudah tua ada pula yang masih
muda, yang tua 5 orang sudah meninggalkan tempat ini
sedangkan sisa 7 orang masih aktif di jalur air.
Dari mulut Souw Thian-sia dan Lim Piauw-leng, Goan Hiong
tahu tentang hal ini, sekarang melihat lawan akan
mengeluarkan seorang pesilat tangguh dari golongan hitam,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dia merasa aneh karena 28 orang ini kedudukan mereka
sangat tinggi di kalangan golongan hitam dan mereka jarang
merampok sendiri, kekuatan mereka sangat hebat, mereka
juga mempunyai pengawal yang kuat dan setia, Goan Hiong
hanya mendengar tapi sampai di mana kekuatan mereka dia
tidak tahu.
Setelah lama Goan Hiong baru berkata, “Sebenarnya aku
bisa menyuruh Suteku yang kain mencoba kekuatan lawan
tapi usia mereka masih terlalu muda, pengalaman mereka
tidak ada apalagi mereka tidak ternama, sedangkan lawan
adalah orang terkenal dengan keadaan seperti ini terlalu
menganggap remeh orang lain, lebih baik ketua memilih
sendiri di antara Su-seng! Kim-leng-su-seng sangat terkenal di
dunia persilatan kalau mereka bertarung boleh dikatakan
tidakmemandang remeh golongan hitam, tapi Oh Yan-cauw
baru saja bertarung, Bu Ta-kuang belum kembali dari
mengantarkan Thio Yan-to dan putranya, sekarang hanya ada
Ki-seng, Lim Piauw-leng dan Kiam-seng, Souw Thian-sia!”
Ha Goan-tai sudah berdiri di tengah-tengah, badannya
pendek juga kecil, penampilannya biasa saja, dia memegang 2
golok, di pinggangnya masih terselip sejejeran pisau terbang
berjumlah 9 buah, sangat jelas kalau dia adalah tipe pesilat
bersenjata ringan dan senjata rahasia. Lim Piauw-leng sudah
terbiasa memegang Ki yang besar, dia tidak akan bisa
bertarung dengan musuh seperti itu, maka sejak tadi dia diam
tidak bersuara.
Kie Pi-sia lebih akrab dengan Souw Thian-sia, maka dia
lebih mudah mengajak bicara, apalagi sebenarnya juga Souw
Thian-sia lebih cocok untuk bertarung, maka dengan pelan Kie
Pi-sia berkata, “Souw Toako, babak ini sepertinya akan
merepotkanmu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Semenjak Souw Thian-sia bertemu dengan Lim Hud-kiam,
dia selalu bernasib buruk, bertarung dengan orang lain selalu
kalah, kali ini dalam perjalanan ke Su-chuan membuat dia tahu
tentang dunia persilatan si selatan yang memiliki banyak
pesilat tangguh, memang tekniknya masih kurang, dia adalah
orang yang bertipe sangat hati-hati. Kegagalan-kegagalan
yang dialaminya telah mengikis sifat pemarahnya tapi tidak
mengikis habis semangatnya yang kuat. Dia akan mengikuti
gurunya lagi untuk mempelajari ilmu pedang untuk
memperkuat diri maka begitu ada masalah, dia jarang keluar
sendiri.
Kata-kata adik seperguruannya membuatnya terpengaruh
itu membuktikan bahwa di dalam hati Kie Pi-sia, dia masih
menjadi kakak yang bisa dipercaya!
Karena itu sesudah dia menyahut, dengan pelan dia keluar
dan memberi hormat kepada Ha Goan-tai, “Aku Souw Thiansia
bersedia menerima petunjuk dari Anda!”
Ha Goan-tai memang pendek dan kecil tapi suaranya sangat
besar, dia segera tertawa, “Aku sangat beruntung, kau adalah
Kim-leng-kiam-seng!”
Souw Thian-sia dengan ramah tetap berkata, “Ketua muda
terlalu sungkan, 28 orang jago adalah orang terkenal di dunia
persilatan, hari ini bisa bertemu salah satunya adalah
keberuntungan bagiku!”
“Perusahaan perjalanan dan golongan hitam selalu tidak
akur, aku sudah lama mendengar nama Kiam-seng, Pengurus
Souw jarang pergi ke daerah Tiang-kang karena itu kita tidak
pernah bertemu, hari ini bisa bertemu, akan memberi petunjuk
yang bagaimana?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku hanya mempunyai sebilah pedang!” jawab Souw
Thian-sia.
“Kalau begitu aku yang beruntung karena aku mempunyai
11 golok. Selain yang ada di tangan di pinggangku masih
terselip 9 bilah pisau kecil, aku memberitahu dulu 9 pisau kecil
ini adalah senjata rahasia, begitu keluar pasti akan terlihat
oleh Pengurus Souw!”
“Orang-orang perusahaan perjalanan tidak pernah
menentukan lawan harus menggunakan senjata apa,
walaupun itu adalah senjata rahasia, aku juga akan
menjulurkan leherku!”
Ha Goan-tai tersenyum, “Aku tidak bermaksud seperti itu,
maksudku memberitahu hal ini berarti Pengurus Souw bukan
hanya bisa menggunakan pedang!”
“Kecuali pedang aku tidak mempunyai senjata lain lagi!”
Ha Goan-tai berkata, “Pengurus Souw dijuluki Kiam-seng,
dengan sebilah pedang bisa menahan ribuan senjata rahasia,
9 pisau kecil ini mana bisa dipandang Tuan, apalagi murid
Kian-kun-it-kiam Siau Pek, selain pedang mereka tidak
membutuhkan senjata yang lain, silakan, Pengurus!”
Baru saja akan bersiap-siap, dua golok Ha Goan-tai
menyerang seperti angin topan, Souw Thian-sia menahan
dengan pedangnya, bersamaan waktunya dia masih bisa
membalas menyerang begitu pedang digetarkan dia segera
menarik kembali karena serangan kedua kalinya gerakan Ha
Goan-tai lebih cepat, hal ini membuat Souw Thian-sia tidak
mempunyai waktu menyerang kecuali bila ingin kedua-duanya
terluka.
Saat mulai bertarung, sampai 10 jurus lebih selalu seperti
itu, membuat Kie Tiang-lim yang berdiri di pinggir terus
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mengangguk. Dia berkata kepada Ciam Giok-beng dan Goan
Jit-hong, “Orang berbakat dari kalangan hitam benar-benar
banyak, memang Bu Ta-kuang dijuluki To-seng (dewa golok)
bila bertemu dengan Ha Goan-tai belum tentu dia bisa
menang, di antara 28 jago itu, ada beberapa yang sudah tua
dan aku kenal dengan mereka, tapi mereka tidak sekuat yang
muda-muda!”
“Biasanya pesilat tangguh jarang ada yang menggunakan 2
tangan dengan 2 senjata karena menggunakan dua tangan
dipergunakan sulit untuk berkonsentrasi, artinya pemusatan
pikirannya terbagi menjadi dua, satu orang dengan dua tubuh
mengapa orang itu begitu lancar melakukannya, benar-benar
berbakat!”
Memang 2 golok Ha Goan-tai sangat kuat biasanya orang
yang menggunakan dua senjata selalu menyerang dengan dua
jurusan, waktu, dan arah yang sama, tapi Ha Goan-tai selalu
menyerang yang satu di depan yang satu di belakang, begitu
juga dengan jurusnya yang tidak sama, arahnya pun tidak
sama, golok yang satu baru tiba golok yang lain mengikuti dari
belakang, membuat lawan jadi kerepotan.
Beberapa kali Souw Thian-sia menyerang tapi sampai
setengah selalu menarik kembali pedangnya untuk melindungi
diri, karena kedua golok Ha Goan-tai tidak ada gerak tipuan,
semua adalah jurus menyerang dengan sangat cepat.
Dari awal selalu menyerang dengan cepat dan aneh,
terhadap pedang Souw Thian-sia dia sama sekali tidak
menaruh di hati, perhatiannya hanya tertuju kepada kedua
goloknya, bila Souw Thian-sia memiliki kesempatan
menyerangnya, dia tidak menghindar tapi golok kedua sudah
datang, terpaksa dia melepaskan keinginannya menyerang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dengan konsentrasi penuh dia menghindar atau memusnahkan
serangan yang datang bertubi-tubi.
“Orang ini benar-benar tidak sayang nyawanya! Dia hanya
menyerang dan tidak melindungi diri, bila Souw Toako tadi
tidak melayaninya, dia harus bagaimana?” tanya Kie Pi-sia.
Goan Hiong berkata, “Itulah kepintarannya, sekarang bukan
waktunya bertarung mati-matian, tapi dia dengan cara matimatian,
otomatis dia berada di atas angin.”
“Tapi Souw Toako akan diserang terus dan tidak bisa
membalas, bila tidak bisa bertahan lagi, dia akan menyerang
balik!” kata Kie Pi-sia.
“Aku tidak tahu Souw Toako sangat berpengalaman selalu
bertahan sambil menyerang, mungkin setelah tahu kelemahan
lawannya, dia akan menyerang!” kata Goan Hiong.
Dengan marah Kie Pi-sia berkata, “Dia hanya bisa bermain
keras dan licik, kalau aku yang berada di posisi Souw Toako
aku akan menyerang dan menghajar dia!”
Kie Tiang-lim mengerutkan alis dengan suara kecil berkata,
“Sia-ji, sifatmu yang cepat marah ini kalau tidak berubah kau
yang akan rugi, orang lain berani keras melawan keras, dia
pasti yakin bisa mengalahkan, kalian harus banyak melihat
bagaimana cara Thian-sia menghadapi orang itu. Orang-orang
dunia persilatan ganas juga sadis, mereka banyak akal
busuknya, kalau tidak hati-hati kita sendiri yang akan
terpancing.”
Kie Pi-sia jadi terdiam, setelah 30 jurus hampir berlalu,
Souw Thian-sia tetap dalam posisi bertahan dan tidak
mempunyai kesempatan menyerang, tapi dia bertahan dengan
ketat, serangan Ha Goan-tai selalu diatasi dengan tenang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Hampir 40 jurus berlalu, Souw Thian-sia mulai terlihat tidak
sabar, tiba-tiba dia menyerang ke jantung Ha Goan-tai, dia
sama sekali tidak melihat serangan golok Ha Goan-tai, Ha
Goan-tai membiarkan ujung pedang lawan terus melaju ke
dadanya, dia menepis dengan golok pada posisi miring,
kelihatannya kedua belah pihak akan beradu, tiba-tiba tangan
Souw Thian-sia diangkat, ujung pedang yang tadinya
mengarah ke jantung, sekarang diarahkan ke tenggorokan,
wajah Ha Goan-tai berubah, dia berusaha ingin menghindar
tapi tidak sempat lagi, terpaksa dia menarik jurus yang
bertumpu di pundak, ujung pedang dengan tepat
melewatinya, kedua belah pihak terhindar dengan hanya
berselisih jarak sedikit.
Kedua orang diam dan menghentikan pertarungan, Ha
Goan-tai tersenyum, “Pengurus Souw benar-benar cepat
dalam mengubah jurus!”
Souw Thian-sia berkata, “Tadinya aku mengira ketua muda
benar-benar ingin mangadu jiwa, ternyata hanya mencobacoba
saja!” Ha Goan-tai juga berkata, “Mengadu jiwa harus
melihat hasilnya dulu, kalau seranganku bisa melukai pundak
Pengurus Souw tapi ujung pedang Anda akan mengambil
nyawaku, bila dihitung-hitung aku akan rugi, jadi aku tidak
mau mati-matian meneruskannya.”
“Kalau aku tidak mengubah jurusnya, pedangku akan
menembus jantungmu, apakah Tuan masih bisa hidup?”
“Hati perampok selalu kejam, malah terkadang tidak
berperasaan, pedang yang melewati jantung belum tentu akan
membuatku mati, layaknya pengurus perusahaan perjalanan
harus bertanggung jawab, karena itu tulang mereka lebih
keras, itu sama saja dengan perampok, hanya satu kepala
tidak bisa hilang.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kalau begitu bila ingin menang dari ketua muda kita harus
memikirkan cara di bagian kepala?”
“Benar, kecuali kepalaku terjatuh, kalau tidak aku tidak
akan mengaku kalah, maka pedang Pengurus Souw harus
mengarah ke kepalaku!”
Souw Thian-sia tertawa, mereka mulai bertarung lagi, Kie
Pi-sia tidak mengerti orang itu bicara tentang apa.
Kie Tiang-lim berkata, “Kali ini kau sudah sedikit pintar, di
balik baju orang itu ada pelindung golok, maka dia berani
melawan kalau menuruti caramu begitu bertarung pasti
langsung kalah, kakakmu melawan dengan tenang,
serangannya yang tiba-tiba tadi jadi tahu bagaimana
keadaannya, pegalaman ini harus dicari sendiri, guru tidak
akan bisa mengajarkanmu, ingin menjadi ketua perusahaan
dalam waktu lama, kau harus banyak belajar!”
Dengan malu Kie Pi-sia berkata, “Siapa yang menyangka dia
begitu licik?”
“Di balik baju mengenakan pelindung adalah hal yang
wajar, tidak termasuk licik, di bagian pundak dan dada
kakakmu juga terpasang pelindung, kalau tidak, mana
mungkin dia berani menyambut golok lawan? Bekerja di
perusahaan perjalanan selalu mempertaruhkan nyawa tapi
tidak selalu harus dibereskan dengan pertarungan, karena itu
harus hati-hati dan harus ada persiapan.”
“Paman Kie, mengapa Anda tidak memberitahukan hal ini
kepada kami?” tanya Goan Hiong.
“Kalian baru menerima tugas perusahaan perjalanan dan
belum mulai bertugas, aku belum memberitahukan kalian
pelindung harus dengan mengukur badan, dijahit oleh orang
yang sudah terbiasa membuatnya, jadi tidak akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mengganggu gerakan kita, bukan asal pasang saja sudah
cukup, di Kim-leng nanti kalian baru membuatnya.”
Pertarungan semakin seru ada yang menyerang juga ada
yang bertahan, mereka masing-masing tahu kekurangan dan
kelebihan lawan, tapi tetap terlihat Souw Thian-sia berada di
bawah angin, karena yang bisa diserang hanya bagian kepala
dan leher, dia sangat bisa melindungi kedua tempat ini, 20
jurus berlalu lagi, tiba-tiba Souw Thian-sia mengeluarkan jurus
aneh, dia menghindari kedua golok Ha Goan-tai dengan cepat
menarik lehernya, pedang Souw Thian-sia ke bawah, Ha
Goan-tai mengangkat golok balik menepis, sewaktu Souw
Thian-sia menahan dengan pedang, tiba-tiba Ha Goan-tai
memegang dua golok di satu tangan, dia mengunci pedang
Souw Thian-sia, sebelah tangan lainnya dengan cepat
mencabut golok kecil yang ada di pinggang, 2 titik cahaya
terlihat melesat keluar.
Pisau kecil pertama bisa dihindari Souw Thian-sia, tapi golok
kedua sudah menancapkan ke dada kanan Souw Thian-sia,
karena semua gerakan dilakukan di depan Souw Thian-sia,
maka itu bukan serangan yang dilarang, tapi karena tenaga
Ha Goan-tai tidak keluar dengan kuat, pisau kecil itu hanya
menancap 1-2 sentimeter, kemudian terjatuh ke bawah.
Ha Goan-tai mundur, dia memberi hormat dengan kedua
tangan, “Pengurus Souw, aku minta maaf karena sudah
melukaimu!”
Souw Thian-sia memeriksa lukanya, kemudian berkata,
“Pisau terbang Tuan benar-benar lihai, aku bisa selamat dari
serangan Anda sungguh berterima kasih!”
“Tidak perlu sungkan, kita bukan bertarung secara betulan,
sampai titik terbatas sudah cukup, aku sudah melukai Anda,
maafkan aku!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Tapi Biauw-eng dengan wajah marah berkata, “Ketua
muda, cepat kembali orang lain terus mengalah, kau masih
tidak tahu malu terus bicara!”
“Apa maksud Ketua Biauw?” tanya Ha Goan-tai dengan
aneh.
“Lihatlah dadamu!”
Begitu Ha Goan-tai melihat, baju bagian dadanya sudah
digores oleh pedang, kulit bagian dalam sudah terlihat,
wajahnya berubah dan bertanya, “Pengurus Souw, kapan kau
menggoresnya?”
“Sebelum kau mengeluarkan pisau terbang, kalau dia
menginginkan nyawamu pedang itu sudah membelah dadamu,
apakah kau masih ada waktu menggunakan golok terbang?”
tanya Biauw-eng.
Ha Goan-tai menundukkan kepala, lama baru berkata,
“Pengurus Souw bisa menggoresku, benar-benar di luar
dugaanku!”
Kata Biauw-eng, “Kau sengaja bertarung mati-matian
supaya orang menyangka kau menggunakan pelindung, kau
hanya bisa menipu sebentar, semakin lama orang lain melihat
kau begitu lincah tidak seperti menggunakan pelindung, orang
lain tidak akan tertipu lagi.”
Souw Thian-sia baru berkata dengan tersenyum, “Aku tidak
mendengar dari kata-kata Hujin tadi, aku pikir 28 orang
terhebat di golongan hitam tidak akan mau menggunakan
pelindung, maka aku tadi mencoba-coba saja!”
“Sebetulnya kalau aku bertarung, biasanya aku selalu
menggunakan pelindung, karena hari ini adalah pertarungan
persahabatan aku yakin nyawaku tidak akan terancam, maka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
aku membuka baju pelindungku supaya lebih bebas bergerak
karena sudah terbiasa maka aku jadi lupa!” jawab Ha Yuan
Tian.
“Bila kau menggunakan pelindung, serangan pedang tadi
tidak dihitung, tapi karena kau tidak menggunakannya, sekali
serang sudah terlihat kulitmu, maka kau harus mengaku
kalah!”
“Tentu saja, aku pasti mengaku kalah, tapi aku beritahu
dulu bila tidak berada di tempat ini aku akan memakai
pelindung, waktu itu Pengurus Souw harus berhati-hati!” kata
Ha Goan-tai.
Kemudian dia memungut 2 pisau kecilnya dan kembali ke
tempatnya, Souw Thian-sia pun membawa pedang kembali ke
tempat, Kie Pi-sia bertanya, “Souw Toako, apakah lukamu
berat?”
“Tidak, ketua muda sangat sungkan!” jawab Souw Thiansia.
Dengan dingin Biauw-eng berkata, “Hari ini kita bertanding
secara tehnik, semua orang melakukan dengan sungkan, tapi
bila perusahaan perjalananmu akan membuat kehidupan
golongan hitam terputus, kami akan mempertaruhkan nyawa
untuk bertarung, waktu itu kita akan mengandalkan nasib
masing-masing!”
“Apakah maksud Hujin, pertarungan hari ini tidak
diperhitungkan?” tanya Kie Pi-sia.
“Tentu saja diperhitungkan, hanya ketua perusahaan dari
awal sudah mengatakan tidak ingin melakukan hal sesuai
aturan biasanya, walaupun perusahaan perjalanan kalian
kalah, kau pun tidak akan berbagi sesuap nasi kepada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
golongan hitam, maka kami juga tidak menjamin kelak tidak
akan mengganggu perusahaan perjalanan kalian!”
“Kalau begitu apa maksud rapat akbar hari ini?” tanya Kie
Pi-sia.
Biauw-eng menjawab, “Untuk menguji ilmu silat semua
orang, sesudah tahu akan mendatangkan kebaikan, kalau
perusahaan perjalanan kalian tidak bisa melewati ini, lebih
baik kalian jangan lewat 6 propinsi di bagian selatan untuk
mengantarkan barang, atau kalian bisa mencari pesilat yang
lebih tinggi ilmunya untuk mengantarkan barang dengan
begitu baru terjamin tidak akan terjadi sesuatu, hari ini
golongan hitam kalah dari kalian, tapi kelak kami akan
menghadang kalian di tempat lain.”
Kie Pi-sia tidak bisa menjawab, lama dia baru berkata,
“Untuk apa? Lebih baik kita bereskan sekarang juga, tidak
perlu berbelit-belit, bukankah itu lebih baik?” kata Biauw-eng,
“Kami punya aturan, kecuali untuk balas dendam atau demi
usaha, kalau tidak kita tidak akan melukai orang, pepatah
mengatakan, perampok juga ada aturan yang mereka buat.
Hari ini, karena perusahaan perjalanan kalian lewat sini
dengan tangan kosong, maka kita hanya bertarung biasa dan
kami tidak akan melukai atau membunuh!” Biauw-eng berkata
lagi, “Ini hanya aturan kami, perusahaan perjalanan kalian
tidak dipatok, kalau ketua tidak merasa puas, kita tetap
menunggu, apakah kalian akan membacok atau mem-bunuh,
kami siap menghadapi!”
“Kami membuka perusahaan perjalanan tidak sembarangan
membunuh kecuali membela diri atau melindungi barang yang
dibawa, terpaksa kami harus melakukannya/' jelas Kie Pi-sia.
“Kalau begitu hari ini terpaksa kita berjalan masing-masing,
asal kita saling tahu diri!” kata Biauw-eng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong menarik Kie Pi-sia, pelan-pelan berkata, “Ketua,
jangan mengobrol lagi dengannya, hari ini karena ada
beberapa tetua di barisan kita mereka tidak bisa mengalahkan
kita, maka mereka sengaja melepaskan kita, kalau mereka
bisa, mereka akan mencegat kita di sini!”
“Perempuan itu sangat lihai, dia tahu bagaimana
mengandalkan beberapa orang mereka tapi tidak akan bisa
mencegat kita, maka dia berani berkata seperti itu, pertama
mereka membuat orang lain merasa mereka itu baik, kedua
mereka sanggup menahan kita dan kita tidak berani
membunuh mereka, ketiga walaupun hari ini mereka kalah
juga sekalian ada alasan untuk mundur, kelak mereka akan
mencari kita dengan alasan tertentu!” kata Kie Tiang-lim.
“Kalau begitu apa kebaikan untuk kita?” tanya Kie Pi-sia.
Kie Tiang-lim berpikir sebentar baru menjawab, “Kita harus
melihat ke depan baru tahu, siapa suruh dari awal kau sudah
mengatakan demikian, hari ini kita bisa lewat dengan lancar,
kita kembali ke Kim-leng, kemudian mengundang perusahaan
perjalanan lain dan memikirkan cara lain!”
Karena Biauw-eng terus mengalami kekalahan kecuali Su
Eng yang menang dari Oh Yan-cauw, maka dia berpikir
kembali untuk mengeluarkan orang untuk bertarung, dia terus
berpikir dengan teliti.
Empat keluarga Yu sedang berbisik-bisik, tiba-tiba Yu Jitong
berkata, “Hujin, apakah kami bisa mencari Kie Tiang-lim
untuk membuat perhitungan?”
Biauw-eng bertanya, “Apakah kalian akan balas dendam
secara pribadi? Atau demi golongan hitam?”
“Kami memang sudah lama tidak bercampur dengan dunia
golongan hitam, tapi bukan berarti kami sudah bukan orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
golongan hitam, yang pasti kali ini dengan kedudukan dari
golongan hitam kami akan bertarung.”
“Kalau ini untuk membalas dendam, aku tidak akan ikut
campur tapi kalian berdua mengatakan akan bertarung demi
dunia persilatan golongan hitam, berarti aku tidak bisa lepas
tangan.”
“Harap Hujin memberi petunjuk!” kata Yu Ji-tong.
“Apakah kalian sudah siap untuk membalas dendam?” tanya
Biauw-eng.
“Aku dan kakakku, masing-masing hanya mempunyai
sebelah tangan, 2 keponakanku masih muda, ilmu silat mereka
tidak tinggi, kami tidak berani mengatakan sudah siap, maka
kami meminta bantuan dari Hujin!” kata Yu Ji-tong.
“Apa yang kalian minta?” tanya Biauw-eng.
“Sekarang kami hanya mohon Hujin bisa memberikan
keadilan,” jawab Yu Ji-tong.
“Tidak masalah!” ucap Biauw-eng.
Yu Ji-tong memberi hormat, kemudian berkata, “Kie Tianglim,
apa yang kau lakukan kau harus bertanggung jawab,
tangan kami putus, dendam ini tidak akan pernah ku I u
pakan, sekarang waktunya kau membayar hutang ini!”
Yu Sam-tong membawa Yu Liong dan Yu Houw keluar, Yu
Liong berteriak, “Tua bangka Kie, dendam karena kau
membunuh ayahku, tidak ada yang bisa menghalangi, beri
keadilan kepadaku.”
“Apakah kalian berempat akan bersama-sama bertarung?”
“Hujin, kami akan membalas dendam bukan bertarung ilmu
silat, kami berempat ingin membunuh orang yang telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
membunuh keluarga kami, maka kami berempat akan
bersama-sama bertarung.”
“Apa pendapat Kie Tayhiap?” Tanya Biauw-eng.
Kie Tiang-lim baru tahu mereka sudah bersekongkol
menyusun rencana busuk, kalau di tempat dan lain waktu, di
depan banyak orang berteriak membalas dendam bisa
memanggil orang untuk membantu, tapi sekarang di depan
banyak orang mereka mengatakan dengan alasan sangat
maksud akal membuat dia tidak bisa mencari orang untuk
membantu, karena itu Kie Tiang-lim tersenyum, “Bagaimana
pendapat Hujin sendiri?”
“Tentang balas dendam, sulit dibicarakan, yang dua sudah
tua, mereka ingin membalas dendam karena kau sudah
membacok putus tangan mereka, yang muda ingin balas
dendam karena kau telah membunuh ayah mereka, mereka
sama-sama ingin membalas dendam kepada Kie Tayhiap dan
mereka ingin membela kebenaran, kalau menurut Kie Tayhiap,
aku harus bagaimana?”
“Benar-benar kurang ajar, kalau ingin balas dendam pun
tidak bisa 4 lawan satu!” Kie Pi-sia berteriak.
“Inilah membalas dendam secara langsung, maka tidak bisa
ditentukan dengan jumlah orang, bila di pihak kalian masih
ada orang yang mempunyai dendam dengan keluarga Yu, dia
bisa bergabung dengan ayahmu, kalau tidak, terpaksa ayahmu
harus melawan mereka sendiri.”
“Sebagai putrinya, aku bisa bergabung dengan ayahku
melawan mereka!” seru Kie Pi-sia.
Biauw-eng menggelengkan kepala, “Tidak bisa! Bila ayahmu
terbunuh oleh mereka, kau boleh mencari mereka untuk
membuat perhitungan, berapa orang yang akan balas dendam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
demi ayahmu, aku tidak akan melarang, tapi sekarang aku
tidak akan mengijinkan ada orang yang membantu.”
“Keadilan apa yang Hujin ambil?” teriak Kie Pi-sia.
Wajah Biauw-eng terlihat marah, “Kalau kau ingin campur
tangan, aku dan saudara-saudara di sini tidak akan berpangku
tangan, waktu itu kita tidak ada alasan yang akan
dibicarakan!”
Kie Pi-sia ingin mengatakan sesuatu, tapi Kie Tiang-lim
sudah membentak, “Pi-sia, jangan banyak bicara, bila aku
benar-benar terbunuh, kau boleh datang membantu, sekarang
kau adalah ketua perusahaan perjalanan Su-hai, jangan
karena keinginan sendiri membuat semua orang jadi repot!”
Ciam Giok-beng datang menarik Kie Pi-sia, dia berkata, “Pisia,
biar ayahmu sendiri yang bertarung, bila dia mati, aku,
kau, dan Suhengmu sudah cukup untuk membalas dendam
ayahmu, jangan menarik orang lain masuk ke dalam lingkaran
kita!”
“Ciam Toako jangan begitu, kami juga bukan orang lain!”
kata Goan Jit-hong.
Kie Tiang-lim menarik nafas, “Aku berterima kasih atas
kebaikan Goan Toako, tapi keadaan sekarang tidak sama!”
Biauw-eng berkata, “Kie Tayhiap sangat mengerti aturan,
aku pun tidak ingin terjadi pertarungan yang kacau, maka aku
mengambil keputusan ini, karena orang-orang dunia persilatan
golongan hitam bukan orang yang takut mati, demi teman
mereka berkewajiban membantu, maka untuk menghindari
keinginan yang tidak baik, aku ambil keputusan ini.”
Kie Tiang-lim tertawa terbahak-bahak, “Kata-kata Hujin
sangat benar, tapi masih ada satu pertanyaan yang ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kutanyakan kecuali mereka berempat, apakah masih ada
orang yang ingin mencariku lagi?”
“Bila Kie Tayhiap hanya sendiri sudah cukup, kalau keluarga
Yu masih ada yang lain lagi, yang pasti tidak akan dilarang!”
kata Biauw-eng.
“Maksudku adalah apakah masih ada keluarga Yu yang
lain?” tanya Kie Tiang-lim.
Biauw-eng berpikir sebentar, “Tidak ada lagi, maka aku beri
saran kepada Kie Tayhiap, kalau ilmu Kie Tayhiap lebih tinggi,
lebih baik cabut rumput sampai ke akarnya, supaya kelak tidak
akan kesulitan!”
Dengan lantang Kie Tiang-lim berkata, “Kalau aku ingin
membunuh mereka semua, mereka tidak akan hidup sampai
sekarang, aku akan bertarung sekuat tenaga menghadapi
mereka, kalau aku sampai kalah aku terima kematianku, aku
sudah membunuh Yu Ta-tong, satu nyawa diganti satu nyawa,
ini hal yang sangat pantas, aku kira putriku, tidak akan
mencari mereka untuk membalas dendam, bila aku bisa
melewatinya, apakah Hujin sebagai teman akan meminta
keadilan lagi? Aku ingin penjelasannya.”
Kie Tiang-lim yang banyak pengalaman di dunia persilatan
sudah melihat jelas, maka sebelumnya dia bertanya dulu hal
ini, sehingga Biauw-eng diam dan tidak bisa menjawab, Kie
Tiang-lim masih terus bertanya, “Kali ini aku sangat beruntung
dibantu oleh Goan Toako dan murid-muridnya, jumlah mereka
tidak sedikit, bila ingin bertarung secara massal, belum tentu
kami akan kalah, bila Hujin ingin mencegat kami, mungkin
Hujin harus membayar dengan harga lumayan tinggi, aku kira
Hujin tidak ada hati mengasihani orang, juga tidak akan
mengurusi masalah orang lain, sampai-sampai ingin
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
membantu membunuh, dengan begitu aku akan setuju, maka
aku minta jawaban yang jelas dari Hujin.”
Kie Tiang-lim tahu rencana Biauw-eng, bila dia membunuh
4 keluarga Yu, Biauw-eng akan marah karena Kie Tiang-lim
terlalu kejam, dia akan mengadu domba supaya semua orang
golongan hitam yang ada di sana bertarung secara massal,
maka dia memaksa Biauw-eng menjawab, tampak kalau Kie
Tiang-lim adalah orang yang lihai.
Terpaksa Biauw-eng berkata, “Kalau Kie Tayhiap bertarung
sendiri, aku jamin orang golongan hitam tidak akan campur
tangan untuk hal ini!”
“Cukup, kalau tidak teman-temanku yang ada di dunia
persilatan, seperti Goan Jit-hong yang keluar dari Kiong Kie
juga tidak akan berpangku tangan, balas dendam tidak akan
ada habisnya, aku harap Hujin berpikir dulu!”
Mendengar Kie Tiang-lim semakin serius, Biauw-eng
tertawa, katanya, “Kita setuju dengan perjanjian ini, tapi Kie
Tayhiap harus mengerti, karena ini adalah urusan balas
dendam, maka dengan segala cara akan diijinkan.”
“Tentu saja, nyawa marga Kie hanya ada satu bila sanggup
ambillah dengan cara apa pun!”
Biauw-eng bertepuk tangan, “Baiklah! Silahkan kalian
bereskan sendiri, aku ingin menegaskan lagi, dalam
pertarungan ini tidak ada orang yang boleh ikut, kalau tidak
jangan salahkan aku.”
Kie Tiang-lim menoleh kepada Ciam Giok-beng dan
berpesan, “Suheng hanya kau yang bisa menahan Pi-sia,
mohon Suheng perhatikan dia, dalam situasi apa pun jangan
sampai dia ikut campur!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia menahan air mata yang akan menetes dan
berkata, “Ayah, aku mengerti, tenanglah, hari ini aku akan
menahan emosiku, tapi aku pun akan mengatakan bila terjadi
sesuatu pada ayah, akan kukuliti dan kutarik urat orang yang
telah membunuh ayah!”
“Anak, aku sudah bilang, jangan membalas dendam!” kata
Kie Tiang-lim.
“Hanya hari ini, setelah hari ini berlalu, aku akan bergerak
sendiri, tidak ada yang bisa menghalangiku, aku tidak akan
minta bantuan dari orang lain!”
“Apakah kata-kata Supekmu juga tidak akan kau dengar?”
tanya Kie Tiang-lim.
Kie Pi-sia berteriak, “Dulu ayah membunuh Yu Ta-tong demi
membela kebenaran, Supek mengajariku ilmu silat demi
menegakan keadilan, bila beliau menghalangiku membalas
dendam, berarti dia menampar diri sendiri, Supek bahkan akan
bersalah kepada Sucouw yang ada di dunia sana.”
Ciam Giok-beng menarik nafas, “Sute, kata-katanya benar
juga, bila aku melarangnya membalas dendam, berarti belajar
ilmu silar percuma saja, belajar ilmu silat gunanya untuk
menegakan keadilan, tapi kita selalu tunduk kepada orang
jahat, lebih baik kita bunuh diri saja, hari ini aku bisa
melarangnya jangan sembarangan bertindak kelak aku tidak
bisa melarangnya melakukan hal yang dia inginkan, paling
baik kau hati-hati terhadap pertarungan ini, jangan pikirkan
hal yang lain!”
Kie Tiang-lim menarik nafas, dia mengeluarkan pedang
yang terselip di pinggangnya, pelan-pelan dia berjalan ke
tengah lapangan, Yu Ji-tong Yu Sam-tong masing-masing
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
membawa sebuah tongkat, Yu Liong Yu Houw masing-masing
membawa golok, mereka berempat mengurung Kie Tiang-lim.
“Kita sudah pernah bertemu dua kali, maka kita sudah tahu
kepandaian masing-masing, ilmu silat kalian memang ada
kemajuan, tapi kalau ingin menang dari pedang yang
kupegang rasanya masih kurang sedikit, karena itu aku
nasehati kalian, jangan lama-lama membuatku menunggu,
apa yang kalian kuasai cepat keluarkan supaya tidak habis
waktu!”
Mereka meraung, dua tongkat dan dua golok, bersamaan
waktu menyerang, tapi semua ditahan oleh pedang Kie Tianglim,
balik pedangnya balas menyerang, Lan-tiang-siang-sat
muncul kembali, karena mereka ingin membalas dendam tentu
saja ilmu silat mereka tidak bisa dibandingkan lagi, apa lagi Yu
Liong Yu Houw mereka tumbuh besar dalam suasana ingin
membalas dendam, maka ilmu silat mereka pasti sangat
ganas, mereka mempunyai tambang emas di pinggir sungai
Lan-tiang, harta mereka sangat banyak, dengan uang yang
begitu banyak mereka mengundang pesilat-pesilat tangguh
untuk mengajari kepandaiannya kepada mereka, maka ilmu
mereka mengalami kemajuan.
Saat Kie Tiang-lim berulang tahun yang ke 60, di
perusahaan perjalanan Su-hai, 2 bersaudara ini dengan
barisan goloknya mengalahkan Kim-leng-su-seng, walau tidak
mengandalkan barisan golok, ilmu silat mereka memang
tinggi, tidak berada di bawah pesilat-pesilat tangguh, kalau
tidak mereka tidak akan begitu terkenal apalagi sekarang
didukung Biauw-eng.
Ilmu pedang bisa matang karena pengalaman, tidak perlu
meragukan iimu pedang yang sudah berada pada taraf
kesempurnaan, tapi 1 lawan 4, dia tetap merasa kewalahan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Satu-satunya yang bisa diandalkan adalah jurus-jurusnya
yang matang dan sempurna, tapi 4 orang yang ada di
depannya sepertinya mereka tahu kekurangan dan kelebihan
masing-masing, taktik bertarung pun seperti sudah disusun
begitu rapi, mereka sangat kompak, masing-masing bertarung
pada posisi tidak sama dan tempat di mana mereka
menyerang adalah tempat terpenting Kie Tiang-lim.
Mereka berempat menyerang juga bertahan, posisi mereka
tidak berubah, tapi begitu melancarkan serangan,
serangannya mati-matian, satu lawan satu Kie Tiang-lim bisa
bertarung dengan santai, satu lawan dua masih bisa
menyerang dan bertahan, satu lawan empat, dia kewalahan
juga, apa lagi tujuan 4 orang ini adalah membunuhnya.
Ooo)de*wi(ooO
BAB 12 Emas banyak tapi sulit menaklukkan hati
10 jurus lebih sudah berlalu, sekarang Kie Tiang-lim benarbenar
terkejut, awalnya dia tidak ingin melukai orang, maka
pedangnya masih tidak ganas, semakin lama dia mulai
merasa, mau melukai orang pun tidak bisa menghindari
bahaya, melukai satu orang memang gampang, tapi 3 orang
lainnya tidak akan menolong atau peduli temannya dalam
bahaya karena tujuan mereka adalah membunuhnya, mereka
tidak akan berhenti sebelum tujuan mereka tercapai.
Berarti mereka akan mengorbankan 1-2 orang untuk
mencapai tujuan mereka, yang lebih dahyat lagi 4 orang ini
sudah siap mati demi mencapai tujuan mereka, taktik mereka
ini membuat Ciam Giok-beng yang berilmu silat tinggi pun
tidak bisa berbuat banyak, kecuali satu kali menyerang bisa
membereskan mereka berempat, kalau tidak dia tidak akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
aman, tapi ke empat orang itu bukan pesilat biasa, ingin
menyingkirkan mereka bukan hal yang mudah. Sesudah 20
jurus lebih Kie Tiang-lim mulai merasa tidak nyaman, ingin
melukai orang tidak sulit tapi keempat orang itu berdiri di
tempat yang sangat dekat dengannya, melukai satu orang
masih bisa, bila tangan bisa bergerak lebih cepat dua orang
tidak menjadi masalah, tapi sesudah lolos 2 orang lagi akan
menyerangnya, karena itu hanya mengandalkan ilmu pedang
yang sangat mahir dan perubahan-perubahan jurusnya, baru
bisa menahan 4 senjata yang menyerang dalam waktu
bersamaan, tapi itu pun sangat terpaksa.
Orang yang melihat dari samping sangat cemas, keinginan
lawan tidak jelas, tapi semua orang yang ada di pihak Kie
Tiang-lim tidak bisa berbuat apa-apa, Ciam Giok-beng berkata
dengan sedih, “Strategi mereka benar-benar lihai, pantas
Biauw-eng tidak mengijinkan orang lain membantu, ternyata
mereka sudah berencana dengan matang.”
Kie Pi-sia sudah hampir menangis, dia berteriak, “Supek,
apakah kau rela menyaksikan ayah terbunuh oleh mereka?”
Ciam Giok-beng menarik nafas panjang, “Aku tidak bisa
berbuat apa-apa? Ayahmu bermusuhan langsung dengan
mereka, tidak ada alasan kita membantu ayahmu, terpaksa
demi membalas dendam mereka bertarung dengan cara
seperti itu, ilmu Tay-lo-kiam-hoat pun belum tentu bisa
menahan mereka!”
“Aku tidak mau tahu, aku ingin membantu ayah!” Kie Pi-sia
berteriak.
Ciam Giok-beng menariknya, “Kalau aku bisa masuk, masa
aku masih berdiri di sini? Di dunia persilatan ada aturan
karena peraturan inilah kita tidak bisa berbuat apa-apa!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Aku tidak peduli pada aturan, masa melihat nyawa ayah
terancam, putrinya tidak datang menolong, bukankah nanti
aku di katakan bersalah?”
Dengan serius Ciam Giok-beng berkata, “Betul, kalau kau
masuk membantu ayahmu, semua orang akan mendukungmu,
aku dan Thian-sia masuk ke sana, itu masih masuk akal, tapi
orang mereka begitu banyak, mereka pun bisa masuk untuk
membantu, Paman Goan pasti ikut membantu, waktu itu
pertarungan massal akan terjadi, yang mati dan terluka pasti
banyak, yang salah adalah kita, karena kita yang melanggar
aturan!”
Kata Goan Hiong, “Kalau bisa menolong Paman Kie,
mengapa kita tidak mencobanya, kukira tidak banyak yang
bisa membantu, karena mereka sudah siap, begitu kau
bergerak mereka akan bergerak juga, jumlah kita lebih sedikit,
belum tiba di sisi paman Kie sudah dihadang oleh mereka,
malah membuat Paman Kie keadaannya lebih berbahaya!”
“Aku tidak percaya mereka bisa menghalangiku!” kata Kie
Pi-sia.
“Orang-orang golongan hitam belum tentu seperti keluarga
Yu, begitu berusaha keras untuk masuk, mendekati Paman Kie
tidak masalah, tapi Paman Kie tidak ingin ada pertarungan
massal, dia akan pasrah dan membiarkan orang
membunuhnya!” kata Goan Hiong.
“Dengan sifatnya dia akan melakukan hal demikian, kalau
tidak sebelum dia bertarung dia tidak akan berkata begitu, kau
datang menolong ayahmu, tapi hal ini akan membuatnya
bunuh diri, akhirnya kesempatan balas dendam juga tidak
ada.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Pi-sia melihat orang-orang golongan hitam dengan
konsentrasi melihat juga menunggu, dia tahu apa yang
dikatakan oleh Goan Hiong adalah benar, maka dengan cemas
dia menangis dan berteriak, “Jadi apa yang harus kita harus
lakukan?”
“Tidak ada cara lain lagi, satu-satunya cara adalah berharap
paman dilindungi oleh Tuhan, merobah bahaya menjadi
kemenangan, bila terjadi sesuatu kita hanya bisa membalas
dendam demi dia, kita akan membalikkan aturan, kita akan
membereskan mereka!” Kie Pi-sia berteriak, “Kelak kita baru
bisa membunuh mereka semua, apa gunanya? Ayahku tidak
akan hidup kembali!”
Goan Hiong menarik nafas panjang, “Kita berkelana di
dunia persilatan pasti akan sering kali bertemu hal seperti ini,
Paman Kie adalah pesilat pedang dari pada dia mati karena
sudah tua atau sakit, labih baik mati dan selamanya akan
diingat oleh semua orang!”
Kie Pi-sia melotot kepadanya, Goan Hiong menarik nafas
panjang, “Nona Kie, aku bukan Paman Kie, kalau aku bisa
menggantikan dia, dari tadi aku sudah keluar, demi nama baik
Paman Kie, maka aku harap kau berkepala dingin.”
“Dalam keadaan begini kau masih menyuruhku berkepala
dingin? Kalau kau menjadi aku, apakah kau bisa?” Kie Pi-sia
berteriak.
“Kalau kau berpikir begitu, aku tidak bisa apa-apa, kau
adalah ketua perusahaan, kau berhak untuk menentukannya,
asal kau menurunkan perintah, kami semua anggota Su-hai
akan menurutimu, tidak peduli ada api atau bencana!”
Kie Pi-sia belum bicara, Ciam Giok-beng sudah membentak,
“Jangan sembarangan mengambil keputusan, kalau kau tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mau dewasa, dengan posisi sebagai Supek, akan
menghukummu, hidup atau mati itu masalah kecil, bila nama
perguruan tercemar penghinaan yang akan diterima sangat
besar, ayahmu adalah Suteku, kita selalu merasa bangga
dengan nama baiknya, aku tidak akan mengijinkanmu
merusak namanya.”
“Kalau ayah terbunuh, untuk apa ada nama baik?” kata Kie
Pi-sia menangis.
“Kematian ayahmu sulit dihindari tapi dengan kekuatannya,
dia bisa membuat 2 orang mati bersamanya, tapi dia tidak
mau menyerang, berarti dia punya kebesaran hati yang luas,
semua itu akan membuat namanya tidak hilang di dunia
persilatan, dia adalah contoh baik di kemudian hari, kalau kau
tidak punya kebesaran hati seperti itu, kau tidak pantas
menjadi putrinya, lebih-lebih tidak pantas menjadi murid
perguruan kita, kau harus banyak berpikir, aku tidak akan
banyak bicara lagi.”
Kie Pi-sia melihat ayahnya dalam keadaan yang kritis,
tubuhnya sudah terluka di 2-3 tempat karena digores oleh
golok Yu Liong, dia hanya bisa menangis dengan sedih.
Mengingat ayahnya akan mati dibacok orang, Kie Pi-sia
tidak ingin melihatnya, dia menutupi wajahnya dengan kedua
tangannya kemudian menangis.
Tiba-tiba dia mendengar ada teriakan juga bentakan marah,
dia bertambah sedih lagi, dia tahu ayahnya pasti sudah mati,
sewaktu dia melihat dengan mata berlinang, dengan terkejut
dia melihat ayahnya berdiri dengan tegak di tengah-tengah,
pundaknya bertambah satu luka membuat bajunya basah oleh
darah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Yu Ji-tong salah satu dari Lan-tiang-siang-sat roboh dan
berguling di bawah, suara bentakan marah terdengar dari
orang-orang golongan hitam, apa lagi Biauw-eng, wajahnya
penuh kemarahan dia berteriak, “Kita semua adalah orang
dunia persilatan, mengapa tidak menepati janji dan
melepaskan senjata rahasia untuk melukai orang?”
Teriakannya ditujukan kepada Ciam Giok-beng dan lain-lain,
hal ini membuat mereka saling pandang, Goan Hiong
bertanya, “Apa maksud Hujin? Kapan kami melepaskan
senjata rahasia?”
Biauw-eng marah, “Yu Ji-tong terkena senjata rahasia ini
adalah bukti, senjata rahasia datang dari arah kalian, masa
aku sembarangan menuduh kalian?”
Orang-orang golongan hitam mulai bergejolak, mereka
berteriak seperti siap bertarung massal.
Biauw-eng mengangkat tangan menghentikan mereka dan
berkata, “Kie Tayhiap, kau sedang bertarung, kau pasti
melihat jelas Yu Ji-tong terluka, apa menurutmu!”
Dengan wajah marah Kie Tiang-lim bertanya kepada Pi-sia,
“Pi-sia, siapa yang melakukan ini?”
Dengan aneh Kie Pi-sia menjawab, “Aku tidak tahu!”
Goan Hiong ikut bicara, “Paman Kie, di sebelah kami tidak
ada orang yang melepaskan senjata rahasia!”
Kie Tiang-lim menarik nafas, “Tapi senjata rahasia datang
dari arah kalian, aku tidak tahu siapa yang berbaik hati
menolongku, tapi demi menolong nyawaku akan membuat
pertarungan yang kacau, itu benar-benar tidak boleh terjadi,
aku harap kau bisa mencegat saudara-saudaramu supaya
tidak membantu.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Jit-hong berkata, “Apakah Kie Toako mengira senjata
rahasia ini kami yang menembakkannya?”
“Senjata rahasianya berupa paku tembaga, perusahaan
perjalanan kita tidak bisa menggunakan senjata rahasia ini!”
“Hiong-ji, coba kau keluar untuk melihat siapa pelakunya?”
Goan Jit-hong berkata dengan marah.
“Ayah, dipihak kita, tidak ada yang menggunakan paku dari
perak!” jawab Goan Hiong.
“Goan Toako, tidak perlu diperiksa lagi, siapa pun
pelakunya aku harus berterima kasih kepada dia, karena dia
telah menolongku, hanya saja pertarungan ini adalah
pertarungan membalas dendam, maka tidak baik kalian juga
terseret dalam pertarungan ini, jadi jangan membantuku lagi!”
Kie Tiang-lim mengeluh.
Dia berkata kepada Biauw-eng, “Hujin, apa yang terjadi tadi
semua di luar dugaanku, Hujin harus percaya kepadaku.”
Biauw-eng mengangguk, “Betul, apa yang ingin Kie Tayhiap
katakan sekarang?”
“Aku pasti akan membereskan semuanya dengan pantas!”
jawab Kie Tiang-lim.
Sesudah bicara, Kie Tiang-lim segera menggorok lehernya
sendiri dengan pedang semua orang berteriak lagi.
Pegangan Kie Tiang-lim melonggar, pedang pun terjatuh ke
bawah, kali ini semua orang melihat cahaya berwarna perak
dengan kecepatan tinggi melesat mengenai pergelangan
tangannya, Biauw-eng dengan marah berteriak, “Siapa?”
Semua orang terpaku, apa lagi pihak Kie Pi-sia, cahaya
keluar memang dari arah mereka, siapakah dia, tiba-tiba dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
atas tenda terdengar tawa dua bayangan orang dari atas
tenda terbang dan turun ke tengah-tengah lapang.
Salah seorang perempuan bertanya, “Cia Hujin, kau adalah
pemimpin golongan hitam, mata pun selalu mengawasi
kemari, mengapa senjata rahasia yang dilepaskan dari arah
mana, kau tidak bisa melihatnya? Kau masih menyalahkan
orang lain!”
Kedua perempuan itu mengenakan baju polos, warna baju
mereka sama dengan warna tenda, mereka bersembunyi di
atas pantas tidak ada orang yang tahu, paku yang terbuat dari
perak tidak perlu ditanya lagi pasti mereka yang
melepaskannya, dengan terkejut Biauw-eng bertanya, “Siapa
kalian?”
Yu Sam-tong di sana sudah berteriak, “Ternyata 2 pelayan
jalang!”
Kie Tiang-lim pun terkejut, karena dia baru melihat orang
itu, ternyata mereka adalah Yu Bwee-nio dan Yu Leng-nio,
mereka mengenakan baju ketat, wajah mereka penuh nafsu
membunuh.
Dengan penuh amarah, Yu Bwee-nio memberi hormat
sambil membungkukkan tubuh kepada Biauw-eng, “Boanpwee
adalah Yu Bwee-nio dan Yu Leng-nio, kami memberi hormat
kepada Ketua!”
Begitu mendengar nama mereka, Biauw-eng bengong lagi,
dia berkata kepada Yu Sam-tong, “Dua orang marga Yu ini
bukankah mereka adalah keponakanmu?”
Dengan wajah marah Yu Sam-tong berkata, “Betul, kedua
perempuan itu adalah anak angkat kakakku, mereka telah ikut
pemuda bernama Lim Hud-kiam, karena kami merasa malu
maka kami tidak menyebarkan berita ini, tidak kusangka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mereka malah menolong musuh, aku harap Hujin bisa
bertindak bijak menghukum mereka!”
Yu Leng-nio dengan marah berkata, “Perampok tua, kau
jangan sembarangan bicara, kau dan Yu Ji-tong telah
membunuh ayah kami, kemudian memperkosa ibu kami,
membuat ibuku bunuh diri dengan minum racun, kau angkat
kami menjadi anak kalau bukan karena Lim Kongcu yang
memberitahu tentang hal ini kepada kami, seumur hidup kami
akan menganggap musuh sebagai ayah!”
Biauw-eng merasa aneh dan bertanya, “Tuan Yu, apakah
betul kata-kata mereka?”
“Tidak! Ayah dan ibu mereka adalah sepasang suami istri
yang menjual ilmu di jalanan, mereka terbunuh dan
meninggalkan sepasang anak yatim piatu ini, karena marga
mereka Yu juga, satu marga dengan kami maka kakakku
menerima mereka dan mengangkat mereka jadi anak!” jawab
Yu Sam-tong.
Yu Leng-nio berteriak, “Yu Sam-tong, kau benar-benar licik,
kami punya saksi, setiap saat kami bisa membuktikan hal ini!”
“Yang kalian maksudkan saksi adalah paman kalian, dia
adalah seorang perampok, karena sudah mencuri uang kami,
kami memarahinya, dia menaruh dendam dan dia membuat
bukti-bukti palsu!”
Karena marah tubuh Yu Bwee-nio gemetar, “Yu Sam-tong,
biarpun kau membantah terus, tapi peristiwa yang terjadi di
kota Kun-beng, banyak orang yang tahu, pasti banyak orang
yang bisa membuktikannya, aku ingin tahu kau akan
membantah apa lagi?”
Dalam keadaan seperti itu, Yu Sam-tong harus terus
membantah dia berkata, “Tidak apa, nanti kami akan buktikan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kata-kata kalian adalah salah, dan aku ingin lihat bagaimana
kalian menebus kesalahan ini!” kata Yu Sam-tong.
Yu Leng-nio berteriak sambil menangis, “Yu Sam-tong, kau
benar-benar licik, aku sendiri yang mendengar pembicaraan
kalian, apakah aku akan salah?”
Biauw-eng bertanya, “Kapan kau mendengar dia berkata
tentang hal ini?”
“Mereka melihat kami dekat dengan Lim Hud-kiam, dan Lim
Kongcu selalu melarang terjadinya pembunuhan, Lim Kongcu
melarang mereka membalas dendam kepada Kie Tiang-lim,
karena itu diam-diam Yu Ji-tong memberi obat supaya kami
pingsan dan mereka juga menyuruh Yu Liong dan Yu Houw
memperkosa kami, dulu saat mereka membunuh ayah dan
ibuku, dia menyogok pamanku dan melarang pamanku
membicarakan hal ini, pamanku mata duitan, dia dibeli oleh 2
bersaudara Yu ini, selama puluhan tahun dia membohongi
kami, mereka juga ingin mencelakai kami, untung pamanku
muncul dan diam-diam dia memberitahu kepada Lim Kongcu,
maka Lim Kongcu menolong kami berdua dan saat kami
bersembunyi di bawah jendela mereka, mereka berempat
sedang mengobrol, dia sendiri yang menceritakan dialah yang
telah membunuh ayah dan ibuku!” kata Yu Leng-nio.
“Apa yang terjadi saat itu, apakah kau bisa mengatakannya
lebih jelas lagi?” tanya Biauw-eng.
Jawab Yu Bwee-nio, “Awalnya Lim Kongcu dan kami
bermaksud merampok barang bawaan perusahaan perjalanan
Su-hai, sedang mereka ingin membalas dendam, tapi Lim
Kongcu tidak mengijinkan kami melukai orang, kami berbeda
pendapat maka mereka ingin membunuh Lim Kongcu, karena
takut kami berdua tidak setuju, maka mereka memberi obat
bius kepada kami berdua dan menyuruh Yu Liong dan Yu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Houw memperkosa kami, karena Yu Liong dan Yu Houw tidak
tahu kalau kami adalah anak yang diangkat dari orang tua
yang telah dibunuh, mereka menolak sebab Yu Liong Yu Houw
masih menganggap kami adalah saudaranya, Yu Ji-tong dan
Yu Sam-tong ingin menjelaskan lebih jauh kepada Yu Liong
dan Yu Houw, maka mereka menceritakan dengan jelas
semuanya untung Lim Kongcu datang menolong, kami juga
mendengar pengakuan dosanya, apakah ini tidak cukup
bukti?”
Biauw-eng mengangguk, “Kalau benar itu yang terjadi, Lantiang-
siang-sat tidak akan bisa di maafkan, marga Yu apa
pembelaan kalian?”
Yu Sam-tong tertawa dengan tenang, “Mana mungkin akan
terjadi hal ini? Memang mereka adalah anak angkat, mereka
juga diasuh hingga dewasa oleh kakakku, dan mereka juga
akan menjadi istri dari dua keponakan kami, kami juga
mengajarkan mereka ilmu silat, juga memberitahu kepada
mereka dan mereka menyetujuinya, tapi kedua perempuan ini
sangat genit, begitu bertemu Lim Hud-kiam, mereka kabur
bersamanya, karena ketahuan oleh kakakku maka kami
membuat mereka pingsan dengan obat dan menyuruh 2
keponakan kami langsung melaksanakan pernikahan!”
“Perkawinan tidak boleh dipaksakan apa lagi mereka berdua
adalah anak angkat kakakmu, lebih-lebih tidak boleh
dipaksakan!” kata Biauw-eng.
“Kata-kata Hujin sangat benar, kakakku sangat menyayangi
mereka berdua, dia tidak mau mereka menikah dan tinggal
jauh darinya, maka sementara mereka dianggap anak angkat
supaya tidak ditertawakan sebagai Tong-yang-si.” (menantu
yang dibesarkan, artinya anak perempuan yang diambil dulu
dari kecil, kemudian tumbuh besar bersama anak laki-laki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
sendiri, sesudah dewasa dinikahkan, anak perempuan yang
dari kecil diambil disebut Tong-yang-si).
“Sebetulnya kedua gadis ini diambil dari kecil untuk
dijadikan istri dari 2 keponakan kami, dengan begitu mereka
tidak akan jauh dari kami selamanya, kalau tidak kami akan
menganggap mereka adalah putri kami dan mereka pun tidak
akan tahu, kami memang bersalah memaksa mereka menikah,
tapi karena kakakku sangat sayang kepada mereka, aku kira
hal ini bisa dimaafkan!” kata Yu Sam-tong.
Yu Sam-tong benar-benar pandai bicara, kata-kata
bohongnya tersusun seperti sebenarnya, kedua gadis ini
dibuat tidak berdaya, Yu Sam-tong berkata lagi, “Untuk
menutupi kegenitan mereka, mereka ingin menipu orang,
dengan alasan kami telah membunuh ayahnya, membalas air
susu dengan air tuba, mereka tidak akan bisa menipu Tuhan,
aku harap Hujin bisa menegakan keadilan dan menghukum
mereka, tolong Hujin pikirkan, bila aku yang mengatakan
akulah yang telah membunuh ayah dan ibu mereka, sesudah
mereka mendengarnya mengapa mereka tidak langsung
membalas dendam, hingga harus menunggu sampai
sekarang?”
“Kami memang ingin masuk untuk membunuhmu, tapi Lim
Kongcu menotok nadi kami dan membawa kami pergi, Lim
Kongcu adalah orang yang cinta damai, dia tidak ingin
membunuh orang,” kata Yu Bwee-nio.
“Mengapa hari ini kalian ingin membalas dendam?” tanya
Biauw-eng.
“Hari ini kami datang tanpa diketahui Lim Kongcu, Lim
Kongcu adalah seorang pelajar, dia selalu jujur dan baik, kami
berdua dari kecil di didik di dunia persilatan, dendam
membunuh ayah dan memperkosa ibu adalah dendam yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
sangat besar, apakah dendam ini tidak boleh dibalas? Apakah
Hujin menganggap kami bersalah?” tanya Yu Bwee-nio.
Biauw-eng berpikir sebentar, “Kalian masing-masing
mempunyai alasan yang kuat, membuatku sulit menentukan,
harus ada bukti yang kuat dulu!”
“Tapi mereka berniat membunuh ayah angkat, semua orang
menyaksikannya!” kata Yu Sam-tong.
“Bila yang mereka katakan adalah sebenarnya kalau mereka
membunuh Yu Ji-tong untuk balas dendam itu bukan
membunuh ayah angkat!” kata Goan Hiong.
“Ini masalah kami, tidak perlu kau ikut campur!” Yu Samtong
marah.
Goan Hiong tidak melayaninya, dia tetap dengan tertawa
berkata kepada Biauw-eng, “Hujin mendukung marga Yu
untuk membalas dendam kepada Paman Kie dan menetapkan
aturan, kalau bukan orang bersangkutan jangan ikut campur,
kami menghormati apa yang Hujin katakan, walaupun Paman
Kie berada dalam bahaya kami tidak berani menolongnya, tapi
sekarang keadaan tidak sama, kedua gadis ini mempunyai
dendam dalam kepada Lan-tiang-siang-sat, mereka boleh ikut
bertarung, Yu Liong Yu Houw ingin memperkosa mereka
memang belum jadi kenyataan, tapi sudah direncanakan,
apakah Hujin tidak mengijinkan mereka ikut bertarung?”
Biauw-eng tahu Goan Hiong ingin menambah orang untuk
membantu Kie Tiang-lim, tapi alasan Goan Hiong sangat kuat,
membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Terpaksa dia menjawab, “Kalau bisa membuktikan
kebenaran kata-kata mereka, aku pasti akan mendukung
mereka membalas dendam, tapi hal ini sulit diputuskan....”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Hiong berkata, “Bila ingin mencari bukti memang
tidak gampang, di kota Kun-beng kita bisa mencari tahu, tapi
kota Kun-beng terlalu jauh, tapi dari mulut Yu Sam-tong aku
mendapat sedikit bukti, apakah bisa dikemukakan supaya
Hujin bisa membedakannya?”
“Baiklah, wakil ketua perusahaan, silakan kemukakan buktibuktimu!”
kata Biauw-eng.
“Menurut Nona Yu, pamannya bisa menjadi saksi, Yu Samtong
menghina paman mereka, dari sini dapat diketahui
pamannya adalah orang mereka dan dipercaya mereka,
pamannya juga membantu mereka membuka pertambangan
emas dan mengurus harta benda mereka, harta benda yang
dia urus jumlahnya mencapai ratusan ribu tail, berarti hasil
mereka sangat bagus, dia hanya tidak tenang baru melakukan
hal ini, Yu Sam-tong benar-benar licik!”
“Ini bisa dijadikan bukti, mungkin masih ada hal lain?”
tanya Biauw-eng.
“Kalau paman mereka berniat mengancam Yu Sam-tong,
mengapa Yu Sam-tong tidak mengatakan 2 nona Yu karena
ingin kabur dengan Lim Hud-kiam, maka mereka membuat
alasan untuk membunuh Yu Ji-tong, bukankah bagian depan
tidak menyambung dengan bagian belakang?” tanya Goan
Hiong.
Yu Sam-tong sangat cemas, tergesa-gesa dia berkata,
“Memang paman mereka berbohong, mereka juga tahu itu
bukan sebenarnya, supaya bisa pergi dengan Lim Hud-kiam,
mereka sengaja menganggap itu benar, kata-kataku tidak ada
yang tidak menyambung!”
Goan Hiong berkata, “Kau benar-benar pintar membela diri,
kalau begitu aku ingin bertanya satu bukti lagi, apa yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
dilakukan oleh Lan-tiang-siang-sat di dunia persilatan, semua
orang di golongan hitam sangat tahu dengan jelas, apakah
mreka adalah orang baik-baik, dengan hati nurani kalian
tolong memberi keputusan, apakah kalian percaya Lan-tiangsiang-
sat akan berbaik hati menerima 2 anak yatim piatu
untuk dijadikan anak angkat? Kalau kalian dengan terangterangan
berkata ya, aku akan mengakuinya.”
Memang kata-kata ini jauh dari apa yang mereka hadapi,
tapi penting, memang dunia golongan hitam selalu merampok,
tapi mereka tetap memegang teguh kebenaran, apa lagi
terhadap kasus pemerkosaan mereka sangat benci pada orang
yang memperkosa, apa yang dilakukan Lan-tiang-siang-sat
memang dari awal sudah tidak disukai sesama golongan
hitam, karena kali ini mereka mencari masalah dengan Su-hai
maka kalangan golongan hitam terpaksa mendukung,
sekarang begitu Goan Hiong mengemukakan pertanyaan ini,
tidak ada satu pun orang yang berkata.
Yu Sam-tong melihat situasi tidak menguntungkan, dengan
cepat dia berkata, “Mungkin kami tidak sering melakukan
kebaikan, tapi aku dan kakakku tidak punya anak, dan saat
kecil kedua gadis ini sangat lucu dan cantik, maka kakakku
menerima mereka untuk dijadikan anak angkat, tidak berani
mengatakan ingin berbuat amal, mungkin boleh dikatakan
karena perasaan pribadi, sebab begitu mereka besar kakakku
akan menjodohkan mereka dengan dua keponakan kami,
kakak beradik memper-sunting 2 saudara perempuan,
bukankah ini adalah perjodohan yang ideal!”
“Keinginan kalian mengangkat mereka menjadi anak bukan
dengan maksud baik, maka mereka otomatis tidak perlu
membalas budi kalian.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Tapi budi membesarkan mereka pasti ada, walau pun
mereka kabur dengan Lim Hud-kiam, tapi kakakku masih ingat
mereka adalah anak angkatnya dan dia tidak mau mengusut,
membiarkan mereka pergi, tidak disangka mereka membalas
kebaikan dengan membalas dendam, bukankah ini namanya
air susu dibalas dengan air tuba!”
Goan Hiong tersenyum, “Masalahnya ada disini, aku tahu
ilmu silat kedua gadis ini, sepertinya lebih tinggi dari dua
keponakanmu.”
“Mereka berdua memang lebih berbakat aku mengakui hal
ini,” kata Yu Sam-tong.
“Mereka berdua ditambah satu Lim Hud-kiam, di
bandingkan kalian paman dan keponakan, kalian berempat
masih bukan lawannya, sehingga kalian tidak berani membuat
masalah!” kata Goan Hiong.
“Kenapa dihubungkan dengan Lim Hud-kiam? Walau pun
mereka tidak bisa ilmu silat, kakakku akan membiarkan
mereka pergi, seorang perempuan selalu akan keluar, kami
tidak bisa memaksa dia harus mengikuti kami terus, semenjak
mereka pergi, kakakku sudah tidak memikirkan mereka lagi!”
Kata Goan Hiong, “Dengan ilmu silatnya, mereka tidak akan
takut dikejar kalian, yang penting kalian tidak bermaksud
mengejar mereka, sebenarnya hal ini selesai begitu saja, tidak
akan ada keributan, aku lihat kedua gadis marga Yu ini bukan
tipe yang ganas, apa yang mereka inginkan bila sudah
didapatkan tentu akan pergi begitu saja, tapi mengapa mereka
masih membohongi Lim Hud-kiam, diam-diam datang ke sini
untuk membunuh kalian? Bukankah sangat tidak
berperasaan?”
“Aku tidak tahu!” jawab Yu Sam-tong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Hanya ada satu kemungkinan, berarti apa yang mereka
katakan tadi benar, dendam ayah dan ibu tidak bisa ditunda,
setelah mendengar apa yang kau ceritakan tentang ayah dan
ibu mereka, maka dengan cara apa pun mereka akan kemari,
walaupun mereka akan kehilangan kepercayaan Lim Hudkiam,
karena mereka kabur, tapi mereka dengan penuh
bahaya datang untuk membunuh, di dunia ini tidak ada orang
bodoh yang mau melakukan hal seperti itu!” kata Goan Hiong.
Kata-kata Goan Hiong sangat masuk akal, membuat Yu
Sam-tong tidak bisa menjawab.
Yu Bwee-nio terus menangis, “Betul, kalau Lim Kongcu tahu
kami kemari untuk membalas dendam, mungkin dia tidak akan
mau berteman dengan kami lagi, tapi demi bisa membalas
dendam ayah dan ibu, kami harus melakukan ini, kami harap
Ketua bijaksana!”
Biauw-eng tahu, kalau dia terus membela Yu Sam-tong
akan membuat golongan hitam yang ada di sini tidak suka,
karena semua orang tahu apa yang diceritakan Yu Bwee-nio
adalah benar, ada sebagian orang yang tidak mau tahu urusan
orang lain sekarang pun tidak suka kepada Yu Sam-tong apa
lagi yang lain.
Melihat gejolak kalangan golongan hitam, Biauw-eng
terpaksa berkata, “Yu Sam-tong, aku sudah mendukungmu
sejak tadi, sekarang aku harus mendukung kedua gadis ini,
masalahmu sendiri kau sendiri yang membereskannya!”
Yu Ta-tong merasa tidak percaya dan berkata, “Apakah
Hujin akan membiarkan mereka membunuh ayah angkat
mereka?”
“Aku hanya menjaga aturan dan disiplin golongan hitam,
tapi tidak mengurusi masalah keluargamu!” jawab Biauw-eng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Membunuh orang tua adalah dosa yang paling berat,” kata
Yu Sam-tong.
Dengan serius Biauw-eng berkata, “Orang she Yu, kau
harus lihat dengan jelas, mereka satu kelompok dengan Lim
Hud-kiam dan berseberangan dengan perusahaan perjalanan
Su-hai, tapi wakil ketua Su-hai tetap mendukung mereka!”
Yu Sam-tong berkata, “Ketika Kie Tiang-lim berada dalam
posisi bahaya, kedua perempuan jalang ini datang menolong
Kie Tiang-lim, maka wakil Ketua Su-hai mendukung mereka,
semua ini adalah rencana busuk, Hujin jangan terkena
tipuannya!”
“Bagaimana pendapat wakil ketua?” Biauw-eng bertanya.
Goan Hiong tertawa santai, “Aku marga Goan hanya tahu
aturan umum, tidak yang lain, kedua Nona Yu mungkin adalah
musuh perusahaan perjalanan kami, tapi aku mendukung
mereka karena kata-kata mereka benar semua.”
Yu Ta-tong berteriak, “Kau sama sekali tidak mengenal
mereka.” Goan Hiong berkata, “Siapa bilang aku tidak kenal
mereka? Kedua nona ini dan Lim Hud-kiam pernah datang ke
rumahku, waktu itu aku mendengar mereka bercerita tentang
Tionggoan!”
“Apakah Hujin dengar, mereka bersekongkol!” kata Yu Samtong.
“Yu Sam-tong, hati-hati kalau bicara, jangan seperti anjing
gila, kesana kemari menggigit orang. Mereka datang ke
rumahku untuk mencari gara-gara, saat akan pergi masih
sempat bertarung dengan ketua kami, Nona Kie dan saling
tidak enak, dan dia masih meninggalkan pesan akan terus
mencari gara-gara dengan perusahaan perjalanan Su-hai,
apakah aku akan sembarangan mendukung musuhku?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Mengapa kau mendukung musuhmu?”
“Kita harus tahu mana yang salah dan mana yang benar,
jangan campur adukkan yang salah dan yang benar,” kata
Goan Hiong.
“Apa alasannyamu menganggap mereka berkata jujur?”
tanya Biauw-eng.
“Alasannya karena mereka menyerang Yu Sam-tong, kalau
mereka kabur bersama Lim Hud-kiam, tidak perlu datang lagi
untuk membuat keramaian di sini, dulu saat bertemu aku
masih setengah percaya, tapi sekarang melihat mereka
muncul di sini aku percaya kata-kata mereka benar.”
“Tapi kau belum cukup bukti!” kata Biauw-eng.
“Cukup, ada satu lagi bukti yang paling kuat. Aku percaya
kepada Lim Hud-kiam, orang itu selalu menjadi musuh kami,
tapi dia adalah orang yang jujur, boleh dikatakan dia adalah
musuh yang kuhormati, aku percaya apa yang dia katakan
sama sekali tidak mengandung kebohongan!” kata Goan
Hiong.
“Kau percaya pada musuhmu?” tanya Biauw-eng.
“Betul, musuh yang jujur dan lurus, dia pantas dipercaya
karena musuh yang lurus akan memberitahu, dimana
salahnya, tapi teman yang busuk akan menarikmu sampai
musnah!” jawab Goan Hiong serius.
“Apakah maksud Tuan, aku adalah orang yang busuk?”
tanya Biauw-eng.
Goan Hiong menunjuk Yu Sam-tong, “Sifat busuk saudara
Yu semua orang sudah tahu, kalau Hujin menganggap mereka
sebagai teman, akibatnya akan fatal!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng tersenyum ringan, “Apakah kau kira Lan-tiangsiang-
sat bisa menjadi temanku? Kau kira dunia golongan
hitam butuh teman seperti mereka?”
Wajah Yu Sam-tong berubah cepat, dengan terkejut dia
berkata, “Hujin....”
Biauw-eng terdiam, dia berkata kepada Goan Hiong, “Kalau
2 perempuan itu berbohong, apa yang akan kau lakukan?”
“Akan kukorek kedua mataku sebagai hukuman pada diriku,
karena aku telah salah menilai orang, aku juga akan
memotong lidahku, karena sudah salah bicara!” jawab Goan
Hiong.
Biauw-eng tertawa, katanya pada Yu Sam-tong, “Yu Samtong,
wakil ketua Goan dan 2 gadis ini saling bermusuhan, tapi
dia berani menjamin 2 mata dan lidahnya mendukung
perkataan mereka, apakah kau bisa mencari satu orang untuk
menjamin bahwa kata-katamu juga benar?”
Yu Sam-tong benar-benar terkejut dia berkata, “Hujin,
bukankah kita sudah membuat kesepakatan!”
Biauw-eng berkata, “Betul, kita memang telah membuat
perjanjian, aku membantu kalian membalas dendam, kalian
akan memberikan uang 100 ribu Liang emas kepadaku untuk
membangun kembali Tiang-kang-cui-cai, ini adalah syarat
kami, tapi aku sama sekali tidak menyangka kau begitu buruk
di mata golongan hitam, sampai-sampai tidak, ada yang
mendukung kalian!”
Cia Liang terkejut dan bertanya, “Ibu, apa betul Ibu sudah
membuat perjanjian? Buat apa? Membangun kembali Tiangkang-
cui-cai tidak perlu begitu banyak uang!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng mengeluh, “Kau salah, semua hal yang ada di
dunia ini harus menggunakan uang, walaupun perdagangan di
dunia golongan hitam tidak harus keluar modal, tapi kita tetap
harus mempunyai modal yang kuat!”
“Sewaktu ayah jadi ketua golongan hitam, beliau selalu
mementingkan kebenaran dan jarang membicarakan masalah
uang, 16 tempat yang beliau pimpin, di kantor pusatlah yang
paling miskin!” kata Cia Liang.
“Betul! Tapi jamannya sudah berlalu maka sesudah dia
meninggal, kau tidak bisa meneruskan tugas nya, pesilatpesilat
tangguh satu per satu meninggalkanmu, karena kau
tidak mempunyai banyak uang untuk membiayai mereka
berfoya-foya, maka semua orang mendukung aku untuk
membereskan usaha lama, sebab selama beberapa tahun ini
perusahaan perjalanan semakin besar, kehidupan dunia
golongan hitam semakin miskin, maka dengan kekuatanku,
kita berunding dengan perusahaan perjalanan secara terus
terang!”
Cia Liang terdiam sambil menundukkan kepala.
“Dulu aku tidak akur dengan ayahmu, kita berbeda
pendapat juga pada masalah ini, dia hanya mementingkan
keadilan barang yang dia dapat, dia sama sekali tidak
mengambil untung, malah sering kali mengambil tabunganku
untuk menolong teman-temannya, perdagangan tanpa modal
akhirnya jadi rugi, aku tahu usahanya pasti akan bangkrut,
maka aku marah dan meninggalkan dia, benar saja, banyak
pesilat tangguh karena tidak kuat dengan kemiskinannya,
mereka meninggalkan ayahmu, karena sedih juga jengkel
ayahmu akhirnya meninggal, jika aku ingin melanjutkan
usahanya, aku butuh modal yang sangat banyak!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Cia Liang terdiam lama lalu berkata, “Kalau begitu Ibu
jangan meminta kepada orang lain, asal ibu berkata, saudarasaudara
di semua tempat akan menyumbang!”
“Mungkin semua orang bisa membantu, tapi aku tidak mau,
selama beberapa tahun ini bisnis besar sudah diambil oleh
beberapa perusahaan perjalanan besar, mereka bergabung
dengan pemerintahan, dengan tenaga prajurit dari
pemerintahan mereka berbisnis, hal ini membuat orang
golongan hitam marah tapi bisa apa-apa, terpaksa mereka
beroperasi kepada orang yang usahanya kecil, walaupun ada
uang yang dulu ditabungkan, tapi itu pun mereka kumpulkan
dengan susah payah, apakah aku pantas meminta kepada
mereka?”
Cia Liang berkata, “Apa saudara Yu menyumbang begitu
banyak emas? Setahuku, mereka memang punya
pertambangan emas, tapi emasnya sudah hampir habis.”
Biauw-eng berkata, “Memang pertambangan emas mereka
hampir habis, tapi emas murni yang sudah jadi sangat banyak
tentang ini aku sudah mencari tahu, aku minta 100 ribu Liang,
hanya sepersepuluhnya saja!” (Liang adalah kata bilangan
untuk emas, setengah kg=10 Liang).
Baru saja kata-kata ini terdengar, orang-orang golongan
hitam jadi terkejut, Kie Tiang-lim dan lain-lain juga merasa
heran dan terkejut.
Kata Yu Bwee-nio, “Mungkin Hujin salah menduga, kedua
penjahat ini hanya punya emas murni sekitar 200 ribu Liang,
Tambang emasnya memang masih terus digali tapi setiap
tahun hasilnya tidak lebih dari 12 ribu Liang!”
“Dugaanku tidak akan salah, sebab aku sudah menyuruh
orang yang sangat berpengalaman pergi ke sana untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
memeriksa pertambangannya, menurut orang ini, 10 tahun
yang lalu hasil pertambangan ini mencapai ratusan ribu Liang,
mengapa kalian berdua tidak tahu, sampai-sampai 2
keponakannya juga tidak tahu?”
“Paman ketiga, apakah betul kata-katanya?” Tanya Yu
Liong dengan aneh.
“Tidak, sejak kalian tumbuh dewasa, tambangnya diurus
semua oleh kalian, kalian pasti tahu dengan jelas!” kata Yu
Sam-tong.
Biauw-eng tertawa dingin, “Yu Sam-tong, kau jangan
berbohong, menurut pemeriksaanku kalian mengubah nama
membuka bank di 28 tempat, modal di 28 bank ini harus
banyak, ditambah lagi harta lain yang aku tidak tahu,
jumlahnya pasti sangat banyak!”
“Paman, kau tidak memberitahu kepada kami, kita masih
ada bisnis yang lain!” kata Yu Liong.
“Semua itu demi kalian, aku dan paman keduamu, tidak ada
keturunan kelak semua usaha akan jadi milik kalian, aku tidak
memberitahu kepada kalian supaya kalian merasa membangun
usaha itu susah, jangan ingin hidup enak dan lupa membalas
dendam ayahmu, supaya kalian lebih rajin berlatih ilmu silat.”
Biauw-eng tertawa dingin, “Kata-kata ini hanya bisa
membohongi anak kecil, kalian membeli rumah dimana-mana,
kau memakai nama Koan Ning, Yu Ji-tong mengganti nama
menjadi Koan Yu, kalian di tempat tertentu membeli rumah,
setiap orang memiliki 6 rumah, mempunyai istri dan anak,
jumlahnya mencapai beberapa puluh jiwa, kalau kau tidak
mengaku lagi, aku akan membocorkan semua rahasiamu
sekarang juga.”
Wajah Yu Sam-tong terlihat pucat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim berkata, “Aku jadi tidak mengerti, kalian
punya begitu banyak uang, juga punya rumah dan keluarga,
seharusnya kalian menikmatinya, untuk apa mencariku
membalas dendam?”
Kata Yu Liong, “Aku bisa menjawab pertanyaan ini, karena
tambang emas ini adalah ayahku yang menemukan, petanya
berada di tangan ibuku, sewaktu aku berumur 12 tahun, ibuku
sakit berat di depan mereka dia menitipkan kami kepada
paman dan menyuruh mereka membantu kami untuk
membalas dendam, kemudian baru memberikan peta
pertambangan itu kepada paman, maka mereka harus
membantu kami membalas dendam baru bisa mendapat
separuh hartanya, mereka ingin membalas dendam, karena
diminta oleh kami.” Yu Sam-tong marah, “Binatang kecil, kau
sembarangan bicara saja!”
“Aku tidak sembarangan bicara, setiap tahun kalian pasti
keluar hampir setengah tahun baru kembali, kau menyuruh
kami terus belajar ilmu silat, ternyata kalian pergi untuk
bersenang-senang!” kata Yu Liong.
Yu Houw juga ikut bicara, “Kali ini kita keluar untuk
membalas dendam, kau mengatakan dendam ayah harus
anaknya sendiri yang membalas, kau hanya membantu di
pinggir, tampaknya kau ingin memusnahkan kami, dan kalian
berdua bisa menikmati semuanya.”
“Jangan sembarangan bicara, bila mereka bermaksud
begitu, mereka bisa membunuh kalian berdua, bukankah akan
lebih singkat lagi!” tanya Yu Bwee-nio.
Yu Houw tertawa dingin, “Mereka tidak berani, sebab ibuku
dari suku Biauw, dia tahu kedua pamanku tidak mempunyai
hati bersih, maka dia memberi mereka makan Ku (guna-guna)
dan obat penawarnya ada di ibu asuh kami, setiap tahun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mereka harus minum satu kali, kalau tidak mereka akan
terkena Ku (guna-guna) dan mati.”
“Betul, mereka keluar dari rumah dalam waktu sangat lama
kalau bukan karena terpaksa mereka tidak akan pulang,
mereka pulang hanya untuk minum obat penawarnya!” kata
Yu Bwee-nio.
“Dari awal mereka sudah memancing kami untuk membalas
dendam, tapi ibu asuh kami mengatakan kalau ilmu silat kami
belum cukup tinggi, dia tidak mengijinkan kami pergi, tahun ini
dia baru mengijinkan kami keluar, tapi pamanku sudah lupa
membalas dendam, mereka hanya ingin meminjam tangan Kie
Tiang-lim untuk membunuh kami, kemudian baru menipu ibu
asuh untuk melepaskan guna-gunanya, paman ke-3, kau
benar-benar tidak punya hati nurani.”
Kata Yu Liong, “Paman ketiga, kau benar-benar tidak punya
hati, jangan salahkan kami kalau tidak menghormatimu lagi,
Bwee-nio, Leng-nio, ibu dan ayah kalian dibunuh oleh mereka,
saat mereka membuat jebakan untuk mencelakaimu, dia
sendiri yang mengatakan kepadaku, kau memang sudah
mendengar, tapi bila aku jadi saksi akan lebih kuat lagi,
sekarang kalian berdua boleh mencari dia untuk membalas
dendam.”
Yu Sam-tong segera meminta tolong, “Hujin, kalau aku
mati, 100 ribu Liang emas tidak akan kau dapatkan, karena
tempat persembunyian emas hanya aku yang tahu.”
“Dalam keadaan seperti ini, apakah kau masih ingin minta
pendapat dariku?” tanya Biauw-eng.
“Kalau Anda bisa melindungiku hingga aku tidak mati, aku
akan memberi emas yang kusimpan kepada saudara-saudara
golongan hitam!” kata Yu Sam-tong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Emas itu milik kami!” kata Yu Liong. “Tapi sekarang berada
di tanganku,” kata Yu Sam-tong.
Dengan wajah minta belas kasihan, Yu Sam-tong melihat
Biauw-eng, Biauw-eng tertawa dingin, “Suamiku melihat harta
seperti melihat kotoran dia salah besar, tapi aku juga bersalah,
kesalahanku adalah meremehkan hati nurani saudara-saudara
yang ada di sini, tadi aku melihat jelas sewaktu kedua gadis ini
menceritakan dosa-dosa kalian, saudara-saudara golongan
hitam sangat membenci kalian, ini membuktikan bahwa di
dunia golongan hitam masih tetap ada yang orang yang tahu
mana yang benar dan mana yang salah, emas sulit membeli
hati manusia bila aku melindungimu lagi, saudara-saudara
golongan hitam akan membenci perbuatanku, apa gunanya
emas yang kau berikan itu?”
Wajah Yu Sam-tong sangat pucat, tubuhnya gemetar, dia
berkata kepada 2 gadis marga Yu, “Yang membunuh ayah dan
ibumu adalah Ji-ko, tapi dia juga sudah mati di tangan kalian,
dendam kalian sudah terbalas, mengapa masih mencari
kepadaku? Coba pikir, dari kecil aku sayang kepada kalian
seperti putriku sendiri!”
Kedua gadis Yu saling berpandangan, Yu Bwee-nio berkata,
“Adik, kata-katanya tidak salah, dia bukan orang yang
membunuh ayah dan ibu, apa lagi dia juga telah
membesarkan kita!”
“Tapi paling sedikit dia pernah membantu membunuh!” kata
Yu Leng-nio.
Yu Bwee-nio menarik nafas panjang, “Kalau bisa
memaafkan orang lain, maafkanlah, kita harus ingat kata-kata
Lim Kongcu, budi dan dendam disatukan, kita lepaskan dia.”
Yu Leng-nio mengangguk.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Yu Bwee-nio memberi hormat kepada Biauw-eng, “Hujin,
semua sudah jelas, kami juga sudah membalas dendam,
terima kasih Hujin sudah mendukung, kami pamit dulu!”
Yu Liong memanggil mereka, “Adik, tunggu sebentar!”
“Jangan panggil kami adik!” kata Yu Bwee-nio.
Yu Liong dengan sedih berkata, “Bwee-nio, sudah bertahuntahun
kami selalu menganggapmu adik, apa lagi sewaktu
paman kedua mengeluarkan ide itu, kami tidak setuju, berarti
di antara kita memang tidak permusuhan!”
Yu Bwee-nio berkata, “Kalau hari itu kami tidak melihat
kalian berdasarkan perasaan manusia, hari ini kami tidak akan
melepaskan kalian.”
Yu Liong menarik nafas lagi, “Hari ini kami juga baru tahu
hati orang itu sangat jahat, untung kami tidak mewarisi
kejahatan dari generasi atas, kebaikan atau kejelekan dari
yang tua tidak perlu kita urus, kita masih kakak adik, kalian
bisa mengikuti orang seperti Lim Hud-kiam, aku sangat
senang, di rumah masih ada 200 ribu Liang emas,
setengahnya untuk perkawinan kalian, tinggalkan alamat
kepada kami aku akan mengantarnya ke sana.”
Yu Bwee-nio terharu, karena dia sama sekali tidak
menduganya, “Kami tidak mau mengaku sebagai anak angkat
Yu Ji-tong, berarti kami bukan adikmu!”
“Aku tidak mau tahu, paman kedua adalah musuhmu
hubungan kalian bisa dihapus, kita adalah adik kakak yang
sudah lama terjalin, memberikan hadiah pernikahan, itu
pantas kalian dapatkan.”
Mata Yu Bwee-nio menjadi basah dan berkata, “Terima
kasih Toako, tolong simpan dulu emasnya, kami dan Lim
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kongcu adalah teman akrab, belum sampai pada taraf akan
menikah.”
“Kalau begitu untuk apa kalian terus mengikutinya?” tanya
Yu Liong.
“Kami juga tidak tahu, kami menghormatinya, dia juga
menghormati kami, tapi dia belum pernah mengatakan
mencintai kami!” kata Yu Bwee-nio mengeluh.
Kata Yu Liong, “Apakah kalian selalu bersama?”
“Betul! Tapi dia tidak mengatakan apa-apa, kami sudah
mengambil keputusan akan mengikuti dia, biar dia yang
mengatur semua ini!” Yu Bwee-nio tertawa kecut.
Yu Liong marah, “Bila dia kurang ajar kepada kalian, aku
akan menghajarnya!”
“Lim Kongcu bukan tipe orang seperti itu, Toako tenang
saja, bila terjadi seperti itu, aku akan datang melapor
padamu.”
Yu Liong mengangguk, “Baiklah, tapi kalian harus
memberitahu hari pernikahan kalian, kalian memang sudah
tidak punya orang tua, tapi kalian masih mempunyai 2 orang
kakak, aku pasti akan mengantar hadiah pernikahan kalian.”
“Aku kira Lim Kongcu tidak akan mau menerimanya, dia
sama sekali tidak melihat harta bila ingin memberikan emas
kepada kami, berikan saja untuk amal, banyak orang sangat
membutuhkan dibandingkan kami!”
Yu Liong mengangguk, “Baiklah, setelah kami kembali,
harta kami akan dibagikan kepada orang miskin, kemudian
kami akan menyisakan sedikit untuk membeli sawah, dan
melanjutkan kehidupan kami, ayah kami sering melakukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kejahatan, emasnya untuk menebus dosa yang telah dia
perbuat!”
Biauw-eng terpaku, “Apakah kalian tidak ingin membalas
dendam lagi?”
“Tadi melihat sikap orang golongan hitam kepada paman
ke-3, aku sudah mengerti kedudukan ayahku di mata mereka,
kedua paman selalu dengan alasan membalas dendam
mengajar kami, sebenarnya mereka ingin dengan cara ini
membunuh kami, aku kira balas dendam ini sudah tidak perlu
lagi.”
Yu Sam-tong berteriak, “Dendam adalah dendam, apakah
ayahmu akan mati konyol?”
“Paman ke tiga tenang saja, tentang emas yang diambil
paman ke-2 aku juga tidak akan mengambilnya kembali,
tentang ayah kami, kami putranya tidak akan mengatakan dia
pantas mati, tapi sewaktu dia mati di tangan Kie Tiang-lim, Kie
Tiang-lim bukan membalas dendam karena urusan pribadi,
saat kita berada di jalan, kalau kita melihat keadaan yang
seperti Kie Tiang-lim lihat, kita juga sama akan mencabut
golok untuk membantu, dengan hati seperti itu aku pikir kami
tidak harus membalas dendam lagi kepada Kie Tiang-lim!”
kata Yu Liong.
“Kalian benar-benar anak durhaka!” seru Yu Sam-tong.
Dengan serius Yu Liong berkata, “Kie Tiang-lim membunuh
ayahku, hal ini banyak orang yang tahu, tapi tidak ada
seorang pun yang berpendapat bahwa Kie Tiang-lim bersalah,
maka aku pun tidak akan membalas dendam lagi.”
Yu Sam-tong tidak bisa berkata lagi, hanya melihat
keponakannya pergi, 2 gadis Yu menyapa Goan Hiong, kata
Yu Bwee-nio, “Goan Siauhiap, untung kau membela dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
mendukung, kami sangat berterima kasih, bila tadi kami tidak
melepaskan senjata rahasia, Kie Tiang-lim akan mati, kita
saling impas, kita bisa saling berhutang budi, kelak bila Lim
Kongcu merampok barang Su-hai, kita tetap musuh!”
Goan Hiong berkata, “Tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu,
di antara Lim Hud-kiam dan perusahaan perjalanan
sebenarnya ada permusuhan apa?”
Jawab Yu Bwee-nio, “Aku juga tidak tahu, tapi kami percaya
kepada Lim Kongcu, apa yang dia lakukan pasti benar.”
Kemudian kedua gadis Yu pergi meninggalkan tempat itu.
Ooo)dw*kz(ooO
BAB 13 Salah paham sudah jelas Mengulurkan
tangan menolong
Perubahan yang tiba-tiba ini membuat semua orang
termangu, apalagi Yu Sam-tong, dia berdiri tegak di tengah
lapangan, entah apa yang akan dia lakukan.
Kie Tiang-lim merasa senang, dia tertawa lepas, “Yu Samtong,
saat aku membunuh Yu Ta-tong aku merasa tenang,
sekarang kepada dua putranya aku merasa sangat menyesal,
tapi mengenai aku membacok sebelah tanganmu aku merasa
hukuman yang kuberikan kepadamu terlalu ringan!”
“Kie Tiang-lim, jangan menyudutkan orang, kau tadi sudah
mendengar kami sebenarnya tidak ingin membalas dendam
kepadamu, tapi dipaksa oleh kakak iparku, dia membubuhkan
guna-guna di tubuh kami dan mengancam kami harus
melakukannya!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng tertawa dingin, “Yu Sam-tong, Lan-tiang-siangsat
sangat terkenal, jangan membuat malu kalangan
persilatan!”
Yu Sam-tong menarik nafas, “Dulu kami memang berkeras
ingin membalas dendam, tapi selama beberapa tahun ini
kehidupan kami yang nyaman membuat niat kami terkikis
habis, karena menyayangi nyawa sendiri, kami benar-benar
tidak ingin membuat pertarungan, tapi kakak iparku membuat
kami susah, kalau tidak membalas dendam dia tidak akan
memberikan obat penawarnya!”
“Kalau begitu, kau tetap tidak akan bisa hidup lebih lama,
setelah satu tahun begitu guna-gunanya kambuh walaupun
kau mempunyai banyak emas, tetap tidak akan bisa membeli
nyawamu!”
Wajah Yu Sam-tong bersimbah keringat, wajahnya pucat,
tubuhnya gemetar.
Kie Tiang-lim tidak tega melihatnya dan berkata, “Yu Liong
dan Yu Houw sudah melepaskan niat membalas dendam,
setelah mereka pulang mereka akan menyuruh perempuan
suku Biauw itu membuang guna-guna yang ada di tubuhmu!”
“Aku rasa tidak akan semudah itu!” Biauw-eng tertawa
dingin.
“Sifat asli kedua pemuda itu tidak jahat, mereka bisa
melepaskan dendam ayah mereka, apalagi Yu Sam-tong
terhadap paman mereka!”
“Mereka melepaskan niat membalas dendam karena mereka
menghormati Kie Tayhiap yang sangat berwibawa, dan tahu
kalau dulu Yu Ta-tong mati karena kesalahannya sendiri, tapi
apakah mereka akan mengorbankan ibu asuh mereka untuk
menolong orang ini?” tanya Biauw-eng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Mengapa harus mengorbankan ibu asuh mereka?” tanya
Kie Tiang-lim.
“Guna-guna yang dibubuhkan perempuan itu sebelumnya
pasti telah disumpah kepada dewa, bila akan menarik gunaguna
itu dia harus bunuh diri dulu, tentang hal ini kau
sebaiknya tanyakan kepada Yu Sam-tong!” kata Biauw-eng.
Dengan suara gemetar Yu Sam-tong berkata, “Benar,
sebelum kakak iparku meninggal dia mengajarkan kepada
pembantu setianya, pembantu setia ini adalah ibu asuh
mereka, ibu asuh ini sangat setia kepada kakak iparku, dia
tidak akan memaafkan aku!”
“Selama beberapa tahun ini bagaimana caramu
melewatinya?” tanya Kie Tiang-lim.
“Aku menggunakan obat penawar khusus untuk guna-guna,
obat penawar ini dengan susah payah dibuat dan bisa
menekan agar guna-guna itu tidak kambuh!” kata Yu Samtong.
“Kalau begitu setiap tahunnya kau meminta sebutir
kepadanya?” tanya Kie Tiang-lim.
Biauw-eng berkata, “Paling sedikit dengan tenaga manusia
harus menghabiskan waktu 30 tahun untuk membuatnya,
setelah lewat waktunya guna-guna itu akan memakan orang,
mereka sudah 14 tahun terkena guna-guna!”
“Masih ada waktu 16 tahun lagi, Yu Sam-tong, tahun ini kau
telah berusia 50 tahun, 16 tahun lagi usiamu hampir 70 tahun,
kehidupan manusia bila bisa mencapai 70 tahun itu sudah
cukup, selama 16 tahun ini nikmatilah hidup, itu sudah cukup
lumayan!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Setiap kali kami mengambil 2 butir obat penawarnya,
dibagi dengan Yu Ji-tong, selama 14 tahun ini sudah memakan
28 butir, berarti hanya sisa 2 tahun lagi,” kata Yu Sam-tong.
Kie Tiang-lim terpaku, “Kami tidak mempunyai cara lain,
kalau harus mengorbankan nyawa satu orang untuk bisa
menolongmu, aku kira keponakanmu akan sulit membuka
mulut!”
“Yu Sam-tong, kalau kau ingin hidup, aku bisa
menolongmu, tapi apakah kau pantas ditolong?”
Yu Sam-tong terpaku, “Apakah Hujin mau menolongku?”
Biauw-eng menjawab sambil tertawa, “Benar, di dunia ini
hanya aku yang bisa menolongmu dari guna-guna itu, kalau
perempuan suku Biauw itu mau mengorbankan diri
menolongmu, itu tidak berbeda lagi!”
“Denga cara apa Hujin akan menolongku?” tanya Yu Samtong.
“Racun guna-guna suku Biauw kecuali orang yang
membubuhkannya, pasti ada satu orang lagi yang bisa
menolongmu!” Jawab Biauw-eng.
Tanya Yu Sam-tong, “Apakah Biauw-tong-sian-gouw
(Dukun sakti bangsa Biauw), Hoa Ciu-nio. Kami juga sudah
terpikir padanya, dia adalah nenek moyangnya ilmu gunaguna
di daerah suku Biauw, pil-pil yang dibuatnya bisa
mengatasi semua guna-guna, satu tahun yang dibutuhkan
cukup makan satu butir pil saja, pil ini bisa dikatakan obat
penawar, tapi dia sudah meninggal 10 tahun yang lalu, kalau
tidak kami tidak akan dikuasai oleh perempuan suku Biauw
itu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kata Biauw-eng, “Sebelum Hoa Ciu-nio meninggal, dia
pernah bertemu dengan ayahku, waktu itu pamanku terkena
guna-guna seorang suku Biauw juga, ayahku minta tolong
agar dia mau mengobati pamanku, dengan teknik gaib dia
mengalahkannya, kemudian dengan syarat mengajar ilmu gaib
ini ditukar dengan pil berjumlah 50 butir, tapi pamanku hanya
hidup selama 10 tahun, dia kemudian meninggal karena
penyakit lain, pil itu tersisa 40 butir, 40 pil itu ada di tanganku,
cukup untuk digunakan seumur hidupmu!”
Yu Sam-tong sangat senang dia berkata, “Bila Hujin
bersedia memberikan obat ini kepadaku, aku akan
membelinya dengan uang yang banyak!”
“Umurmu setahun berharga berapa?” tanya Biauw-eng
sambil tertawa.
Yu Sam-tong tahu kalau Biauw-eng ingin mengambil
kesempatan ini untuk memeras uangnya, tapi bila ingin hidup
lebih lama, dia harus mengorbankan uangnya, terpaksa dia
berkata, “Biar Hujin yang buka harga dulu!”
“Bagaimana dengan harga 20 ribu Liang emas?”
“Tidak mahal, dengan harga 800 ribu Liang emas aku beli
40 butir obat dari Hujin!” kata Yu Sam-tong.
“20 ribu Liang emas untuk membeli butir kesatu,
selanjutnya setiap tahun bertambah satu kali lipat, berapa
uang yang bisa kau keluarkan, aku juga akan memberimu
berapa.”
Dengan terkejut Yu Sam-tong berkata, “Kalau begitu, tidak
sampai 6 tahun emasku akan habis diambil Hujin!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Biauw-eng tersenyum, “Aku tidak membutuhkan sedikit pun
emasmu, semua emas itu untuk membangun Tiang-kang-cuicai,
kalau kau tidak setuju kau boleh menolaknya!”
Akhirnya Yu Sam-tong dengan penuh rasa marah berkata,
“Baiklah, aku akan segera pulang menyiapkan emas untuk
membayar obat butir pertama!”
“Emasmu kau ambil dari keponakanmu, terpaksa dengan
cara ini aku melakukannya terhadapmu, supaya kau bisa
memuntahkan tapi kalau kau tidak sanggup, harganya akan
kuturunkan, jadi kau tidak perlu khawatir lagi hanya bisa
bertahan hidup selama 6 tahun, asal kau tidak meninggal
karena penyakit lain, aku jamin kau tidak akan mati terkena
guna-guna!”
Dengan bingung Yu Sam-tong mundur dari sana, Biauw-eng
berkata, “Hal ini harus cepat dilaksanakan, karena waktumu
sedikit sekali, lebih baik kau ambil emas yang tersimpan,
mengenai mayat kakakmu, aku akan menyuruh orang
membereskannya dan diantarkan kepada keluarganya.”
Yu Sam-tong memang setuju, tapi dia diam saja.
“Mengapa kau belum pergi? Apa yang membuatmu merasa
khawatir?” tanya Biauw-eng.
“Uang selalu membuat hati orang bergerak, tadi di depan
banyak orang Hujin sudah membuka rahasiaku, aku khawatir
ada orang yang akan membunuhku, maka aku harap
keamananku dijamin supaya aku tidak diserang atau diculik!”
kata Yu Sam-tong.
“Kau sangat takut mati, aku menyuruhmu pergi sekarang
juga, karena semua anak buahku masih berada di sini, begitu
kau mengantarkan emas yang pertama ke sini, aku akan
menjamin keselamatanmu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Yu Sam-tong baru cepat-cepat pergi dari sana!
Melihat Biauw-eng dengan cara seperti itu memperlakukan
Yu Sam-tong, semua orang perusahaan perjalanan merasa
aneh, Kie Tiang-lim berkata, “Ternyata Hujin membantu
mereka membalas dendam ada tujuannya, dan cara tersebut
bertehnik tinggi!”
Biauw-eng tersenyum, “Tujuan orang-orang golongan hitam
adalah merampok orang kaya untuk menolong orang miskin,
Yu Sam-tong adalah penjahat kaya, kukira perlakuanku tidak
berlebihan!”
Goan Hiong tertawa, “Hujin merampok uang orang lain
untuk menolong kemiskinan sendiri!”
Kata-kata ini tidak dianggap oleh Biauw-eng, dia tertawa,
“Orang-orang golongan hitam semuanya adalah orang miskin,
kalau seperti dua bersaudara Yu yang kaya, sampai-sampai
membalas dendam pun jadi malas, otomatis tidak tertarik
untuk merampok lagi, saudara-saudara Tiang-kang-cui-cai bila
bisa mendapatkan uang ini mereka tidak akan mengganggu
pedagang-pedagang kecil. Merampok untuk menolong
kemiskinan sendiri tapi juga menolong orang lain, apakah
kata-kataku ini benar, wakil ketua?”
Goan Hiong tidak bisa menjawab, Kie Tiang-lim berkata
dengan cepat, “Tujuan Hujin sudah tercapai, sepertinya tidak
perlu lagi terus berseberangan dengan perusahaan perjalanan
Su-hai!”
“Aku sendiri memang sudah ingin berhenti dari golongan
hitam, karena tujuanku sebenarnya adalah 2 bersaudara Yu,
keadaan sekarang lebih baik dari perkiraanku!”
“Sebenarnya perkiraan Hujin seperti apa?” tanya Goan
Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Tadinya aku ingin membantu mereka membalas dendam,
setelah sukses sewaktu mereka pulang untuk mengambil emas
yang mereka simpan, aku akan menyuruh orang membuntuti
mereka dan mencari tahu di mana tempat penyimpanan emas
mereka, kemudian kami akan mengambilnya, kebetulan
mereka terkena guna-guna, dan kebetulan juga aku
mempunyai obat penawar guna-guna, dia akan mengantarkan
emasnya kemari, itu akan lebih mudah bagiku dan tidak
merepotkan!”
Kie Pi-sia emosi, “Demi mendapatkan emas dari orang lain,
kau membantu orang jahat dan nyawa ayahku menjadi syarat
penukaran!”
Biauw-eng juga marah, “Ketua, jangan berkata demikian,
perusahaan perjalanan selalu berseberangan dengan golongan
hitam, apalagi dua bersaudara Yu dari dulu adalah orang
golongan hitam, aku juga punya kewajiban membantu mereka
membalas dendam!”
“Yang ingin membalas dendam adalah Yu Liong dan Yu
Houw, mereka sudah mengumumkan melepaskan niat mereka
untuk membalas dendam, otomatis urusan dianggap beres,
tapi untuk masalah golongan hitam dengan perusahaan
perjalanan Su-hai aku harus berunding dulu dengan masingmasing
ketua-ketua golongan hitam, baru bisa ditentukan.”
Dia berkata kepada putranya, “Liang-ji, kumpulkan semua
ketua masing-masing kelompok, aku akan menanyakan
pendapat mereka, baru aku akan menjawab pertanyaan Nona
Kie.”
Semua ketua masing-masing kelompok golongan hitam
berkumpul di tenda Biauw-eng untuk berunding, tidak lama
kemudian Biauw-eng keluar dan mengumumkan, “Menurut
hasil rapat hari ini pertarungan kita berakhir sampai di sini,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
karena golongan hitam tidak ada dendam pribadi dengan
kalian!”
Goan Hiong segera bertanya, “Sekarang kalian tidak ada
dendam dengan kami, tapi bagaimana kalau nanti?”
Biauw-eng tertawa, “Perusahaan perjalanan kalian tidak
setuju dikenai pajak 2%, kami juga tidak akan mengubah
sikap kami, bila perusahaan perjalanan kalian melewati
wilayah sini, baru akan kami tentukan, sekarang Tiang-kangcui-
cai sudah mengambil keputusan besar, kami tidak peduli
dengan pendapatan kecil, bila barang yang kalian bawa
nilainya di bawah 200 ribu tail kami tidak akan ikut campur,
bila lebih dari 200 ribu tail lebih baik kalian berhati-hati,
pertemuan kita sampai di sini, kalian boleh pergi!”
Kie Pi-sia marah, “Ini sama sekali tidak berguna, tidak bisa!
Berikan pendapat yang pasti kepada kami!”
Dengan santai Biauw-eng berkata, “Kalau ingin mendapat
kepastian, silahkan ketua dengan pedangmu membunuh kami,
kelak tidak akan ada lagi masalah yang muncul!”
Kie Pi-sia mengeluarkan pedangnya, “Baiklah, sekarang kita
selesaikan di sini!”
Biauw-eng dengan santai berkata, “Biarpun kau menyerang,
aku tidak akan membalas, bukan hanya aku, hari ini semua
orang golongan hitam tidak akan membalas!”
Kie Pi-sia menyerang dengan pedangnya, Biauw-eng tetap
tidak membalas dan diam!
“Apa maksudmu?” tanya Kie Pi-sia marah.
“Tidak ada maksud apa pun, orang-orang golongan hitam
merampas barang yang dibawa oleh perusahaan perjalanan
demi menyambung hidup mereka, hari ini kalian melewati
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
wilayah kami dengan tangan kosong, kalian bukan sasaran
kami, kami tidak akan tanpa alasan melukai orang, ini adalah
maksudku!”
Kie Pi-sia berteriak lagi, “Mengapa kalian menyuruh kami
datang menepati janji?”
“Hari ini yang terpenting adalah mengajak perusahaan
perjalanan kalian mengobrol, tapi perusahaan perjalanan
kalian tidak berniat menuruti peraturan kami, maka kita tidak
perlu lagi meneruskan pembicaraan, kita lihat saja, kelak apa
yang terjadi, pertemuan kita sampai di sini, aku dan semua
saudara-saudara golongan hitam juga untuk pertama kalinya
bertemu, masih banyak masalah yang ingin kami rundingkan,
maka kami tidak bisa melayani kalian lagi. Silakan!”
Dia membalikkan tubuh dan pergi.
Kie Pi-sia berniat mengejarnya, tapi Kie Tiang-lim
menahannya dan berkata, “Sudahlah Pi-sia, mari kita pergi
dari sini!”
Biauw-eng menoleh dan tertawa, “Kami semua berada di
Tiang-kang di tempat itu aku mengadakan rapat, kalau ketua
ingin sekali lagi membereskan masalah, kau boleh datang ke
sana untuk membunuh kami semua, hal lainnya tidak perlu
dibicarakan lagi, karena hari ini kami tidak akan bertarung
dengan kalian!”
Dia berjalan mendekati sungai, di sana sudah ada perahu
kecil yang menunggu dan menjemputnya. Para ketua-ketua
golongan hitam mengikutinya naik ke perahu, dua pelayan
Biauw-eng membawa mayat Yu Ji-tong pergi dari sana. Hanya
sekejap di lapangan itu tersisa 10 orang anak buahnya yang
membereskan tenda-tenda.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Perempuan itu benar-benar lihai, kelak kalau perusahaan
perjalanan melewati daerah ini harus hati-hati!”
“Mengapa tadi kau tidak membantuku mencegahnya?”
tanya Kie Pi-sia.
Goan Hiong tertawa kecut, “Kita adalah orang perusahaan
perjalanan, mereka tidak melawan, kita pun tidak boleh
sembarangan membunuh orang, apa boleh buat.”
Goan Jit-hong menyambung, “Dia melakukan pekerjaan
seperti kepala harimau dengan ekor ular, tapi kita juga tidak
rugi, boleh dibilang cukup beruntung, apakah keponakan
merasa tidak puas?”
Kie Tiang-lim tertawa kecut, “Inilah kelihaiannya, kalau kita
terus bertarung dengannya, ada Goan-heng dan Ciam Suheng
yang membantu, mereka pasti akan kalah, sekarang mereka
pergi begitu saja, tidak ada masalah yang dibereskan, kelak
bila perusahaan perjalanan kita lewat kemari, tidak semua
orang bisa ikut mengantarkan barang, saat itu kita akan
repot!”
“Karena itu aku menyuruhnya membereskan masalahnya
sekarang!” teriak Kie Pi-sia. Goan Jit-hong tertawa, “Aku
mengerti maksud Biauw-eng, tapi apa boleh buat. Melanggar
peraturan adalah salah, kita tidak bisa membuatnya
membereskan semua masalah hari ini, yang paling kesal
adalah tadi dia diserang tapi tidak melawan!”
“Kalau aku benar-benar membunuhnya, apakah dia juga
tidak akan melawan?” tanya Kie Pi-sia.
“Kalau benar-benar membunuhnya dia tidak akan melawan,
tapi kita tidak akan bisa berdiri lagi di dunia persilatan, dia
sudah melihat alasan ini!” kata Kie Tiang-lim.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Ciam Giok-beng menarik nafas, “Perempuan itu benarbenar
lihai dan banyak akal, kukira bila dia memimpin Tiangkang-
cui-cai akan lebih berjaya dibandingkan saat dipimpin
oleh suaminya, padahal kelak jalan ini yang akan sering kalian
lewati!”
Kie Pi-sia dengan wajah cemberut berkata, “Lalu kita harus
bagaimana? Tidak bisa karena kita takut padanya maka kita
tidak akan menerima barang titipan yang melewati 6 propinsi
ini!”
Kata Ciam Giok-beng, “Kau siap memperluas sayap Su-hai,
6 propinsi di selatan sangat luas, tidak mungkin kau
melepaskan usaha ini, satu-satunya cara adalah memperkuat
perusahaan perjalanan dengan ilmu silat, hati-hati, dan
menggunakan kepintaran!”
“Benar, dulu Kie Toako dan golongan hitam juga tidak
bersahabat, tapi bendera Su-hai tetap bisa berjalan dengan
lancar, berarti semua peraturan ditetapkan manusia.”
Kie Tiang-lim mengeluh, “Sekarang sudah berbeda,
angkatan-muda yang baru muncul lebih kuat dari angkatan
tuanya apalagi Tiang-kang-cui-cai yang dipimpin oleh Biauweng
benar-benar hebat, aku benar-benar mengkhawatirkan
mereka yang lebih muda dalam menjalankan perusahaan
perjalanan ini!”
Goan Hiong tertawa lepas, “Perkataan Paman memang
tidak salah, dunia golongan hitam sudah maju, kita yang
membuka perusahaan perjalanan pun harus ikut maju, baru
bisa mengejar mereka, Paman, tenanglah, aku bergabung
dengan Nona Kie belum tentu akan kalah dari mereka!”
Ciam Giok-beng juga berkata, “Benar, Enghiong muncul
tidak memandang generasi, anak muda belum tentu akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
kalah dari yang tua, anak muda, belajarlah, sesampainya di
Kim-leng aku akan mengajarkan ilmu pedang Tay-lo-kiam-hoat
kepadamu juga adik-adik seperguruanmu, siapa yang tertarik
aku akan mengajarkannya, biar kalian yang lebih muda bisa
membangun masa depan yang cerah!”
“Tidak boleh!” Jawab Goan Jit-hong cepat.
“Mengapa tidak boleh? dasar ilmu silat harus dipelajari di
perguruan sendiri, dengan ilmu silat menegakan keadilan, aku
kira murid-murid Goan-heng tidak beralasan karena Tay-lokiam-
hoat menjadi orang jahat, membuat anak muda maju itu
adalah tanggung jawab yang lebih tua!” kata Ciam Giok-beng.
“Ciam Toako dan Biauw-eng sudah ada kata sepakat tidak
akan mengajarkan ilmu Tay-lo-kiam-hoat kepada orang lain,
bukankah dengan begitu kau akan melanggar perjanjian itu?”
tanya Goan Jit-hong.
Goan Hiong tertawa, “Tidak masalah, Paman Ciam berjanji
tidak akan mengajarkan kepada orang lain, tapi tidak dilarang
untuk mengajarkannya kepada murid sendiri, kami bisa
berguru kepada Paman Ciam.”
Ciam Giok-beng dengan cepat berkata, “Itu tidak bisa,
sebab aku tidak bolah merebut murid orang lain, apa yang
bisa kukatakan kepada Kiong-lai-pai?”
Goan Jit-hong tertawa, “Ciam Toako tidak perlu sungkan,
aku memang menerima banyak murid, tapi bukan atas nama
Kiong-lai-pai, aku juga tidak membuat sebuah perkumpulan.
Kita mempunyai tujuan yang sama yaitu memperkuat Su-hai,
berarti kita adalah satu keluarga dan jangan sungkan
kepadaku, Ciam Toako ingin memperluas Kian-kun-kiam-hoat,
generasi muda bisa diterima Ciam Toako, itu nasib baik untuk
mereka, aku pun merasa bangga!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Kian-kun, Paman Ciam terkenal karena nama ini, sekarang
menerima kami menjadi murid, aku kira itu bukan berarti
merebut hasil kerja ayah, apalagi ayah sudah keluar dari
Kiong-lai-pai, tidak akan terjadi keributan, dan sebagian
kepandaian kami diajarkan oleh Paman Pui, dan itu bukan ilmu
silat Kiong-lai.”
“Masalah ini harus lebih dipikirkan lagi, tapi Tay-lo-kiamhoat
tidak akan kusimpan sendiri, aku belum tentu juga
mendirikan suatu perkumpulan.”
“Sekarang sepertinya sudah terjadi, sebab Nona Kie secara
terang-terangan sudah mengatakan kepada Biauw-eng,
terpaksa Paman Ciam harus mengakuinya.”
“Paman, tadi Paman tidak bicara apa-apa, tapi dengan
keadaan sekarang setelah berkata seperti itu harus
dilaksanakan!”
“Kau yang membuatku jadi bingung!” kata Ciam Giok-beng.
“Tapi Paman sendiri yang mengatakan ingin
mengembangkan Tay-lo-kiam-hoat!” kata Kie Pi-sia.
“Tay-lo-kiam-hoat memang diciptakan oleh Sucouw, tapi
aku yang menyelesaikannya, aku bisa menentukan apakah
akan mendirikan perguruan dan menerima murid-murid Goanheng
sebagai muridku atau tidak, tapi aku tidak berani
mengambil keputusan.”
Kie Tiang-lim tertawa, “Suheng, guru tidak mendirikan
perguruan, maka bagian ini kau bisa mengambil keputusan,
apalagi tadi Goan Hiantit mengatakan kalau mereka tidak ada
hubungannya dengan perguruan Kiong-lai, asal Goan-heng
mendukung, tidak ada lagi yang harus dipikirkan!”
“Aku akan mendukung!” jawab Goan Jit-hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Itu cukup, perguruan pedang akan didirikan dan Goan
Toako beserta adik-adik seperguruannya akan menjadi murid
Supek, setelah itu kita baru secara terang-terangan belajar
Tay-lo-kiam-hoat untuk menutup mulut Biauw-eng, dan
perusahaan perjalanan Su-hai membutuhkan pesilat-pesilat
yang menguasai ilmu pedang tinggi untuk menghadapi
masalah-masalah yang akan terjadi nanti. Supek, dengan
tenagamu aku baru bisa menjadi ketua Su-hai, Supek jangan
menurunkan reputasiku dan membuat orang lain menghina
namamu!”
Dengan terpaksa Ciam Giok-beng berkata, “Kau benarbenar
membuat paman pusing, aku sudah lama hidup dengan
tenang, sekarang aku sudah tua, kau masih menarikku masuk
dunia persilatan.” Kie Pi-sia tertawa, “Supek, jangan salahkan
aku, dulu Supek sendiri yang bilang, kalau berpangku tangan
hati terasa malu, karena itu aku mencari pekerjaan untukmu!”
Goan Hiong tertawa, “Mari kita pergi dari sini, kali ini kita
menemui banyak masalah, tapi tetap ada hasilnya, paling
sedikit dendam antara Paman Kie dan keluarga Yu telah
selesai!”
Kie Tiang-lim tertawa, “Benar, semenjak tahu Lan-tiangsiang-
sat giat belajar ilmu silat, aku tahu peristiwa hari ini
pasti akan terjadi, hatiku belum pernah tenang. Sekarang
masalah telah selesai, berarti beban yang menindih hatiku
sudah terangkat, Suheng, kita akan sibuk 2 tahun lagi, setelah
generasi muda kita sudah kuat, kita akan mengalihkan usaha
ini kepada mereka, saat itu aku akan menemanimu
beristirahat melewati hari-hari tua kita!”
Ciam Giok-beng menghela nafas, “Tidak semudah itu, aku
yang tidak masuk dunia persilatan saja masih sulit menikmati
hidup, apalagi sekarang, tentu lebih sulit lagi!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Goan Jit-hong tertawa, “Benar juga, kalau Ciam Toako
tinggal di luar perbatasan, tidak akan sesibuk sekarang,
seperti aku kalau masih berada di kota Ceng-liong bercocok
tanam, mana mungkin aku akan masuk ke dalam lingkaran
ini? Semua hal yang terjadi di dunia ini yang membuat pusing
adalah mencari masalah itu sendiri, tapi kalau berdiam di
gunung kita tidak perlu belajar ilmu silat, kalau sudah belajar
harus digunakan, orang persilatan ditakdirkan tidak bisa hidup
tenang! Aku juga begitu, bagaimana dengan Kie Toako, aku
kira Ciam Toako juga seperti itu!”
Tiga orang tua itu tertawa terbahak-bahak, kata-kata Goan
Jit-hong membuat mereka tertawa.
Dengan senang Goan Hiong berkata, “Kelak ketiga orang
tua ini akan serius mendidik kita, bila ada masalah yang rumit,
kami akan atasi sendiri, ketiga orang tua tidak perlu merasa
khawatir!”
“Kau mulai sombong lagi, apakah kau sanggup menghadapi
masalah yang timbul?” Goan Jit-hong bertanya sambil terus
tertawa.
Goan Hiong membusungkan dada, “Apapun yang terjadi,
kami yang akan hadapi, ini adalah tanggung jawab kami,
hanya saja kami harus hati-hati, tidak ada masalah yang tidak
bisa diatasi!”
“Baiklah, kalau kelak menemui masalah, kau jangan
mencari bantuan!” kata Goan Jit-hong.
“Tidak akan, kalau tidak bisa mengatasi masalah, aku akan
mencari Paman Pui, dia tidak seperti kalian bertiga yang hanya
bisa diam, tidak ada masalah malah mencari sendiri, apalagi
ada masalah, kalian lebih cemas dari pada kita,” kata Goan
Hiong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Semua orang tertawa.
“Adik Pui orangnya memang tidak bisa diam, aku merasa
aneh mengapa hari ini dia tidak datang menonton keramaian
ini?” tanya Goan Jit-hong.
“Dia pasti sudah datang, mungkin dia menonton di tempat
yang tersembunyi, karena melihat masalah yang terjadi tidak
berat maka dia tidak keluar!” kata Goan Hiong sambil tertawa.
“Jangan sembarangan bicara, dimana dia bersembunyi?
Mengapa kita tidak melihatnya?” tanya Goan Jit-hong.
Goan Hiong berkata, “Dia keluar masuk dengan secara
sembunyi, mana mungkin kita bisa melihatnya, dua
bersaudara Yu yang bersembunyi di atas, kita juga tidak
melihatnya.”
“Paman Pui adalah orang yang tidak bisa diam, aku pikir dia
pasti bersembunyi di dekat sini, coba kita cari,” kata Kie Pi-sia.
“Tidak mungkin di dekat sini, kalau ada aku pasti sudah
menciumnya, beberapa hari ini dia bersama rubah berekor 9,
bau badannya dari jarak 5 kilometer saja sudah tercium,” kata
Goan Hiong.
Kata-katanya baru selesai tiba-tiba TAK, sebuah batu kecil
tepat mengenai belakang kepalanya, Goan Hiong mengeluselus
kepalanya dan berteriak, “Paman Pui. Paman benar-benar
tidak masuk akal, aku tidak menjelek-jelekkanmu, mengapa
kau memukulku?”
Dari depan tenda berkelebat sesosok bayangan, dan sosok
itu mendarat di depan mereka, dia adalah Pui Ciauw-jin,
setelah berdiri tegak dia langsung marah-marah, “Pengacau
kecil, di belakangku kau berani menyindirku, untung di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
tanganku hanya ada batu kecil, kalau tidak aku akan
memecahkan kepalamu!”
Goan Hiong mengelus-elus kepalanya dan mendekati Pui
Ciauw-jin, “Paman, keponakanmu tidak berani lagi, aku minta
bibi kedua, maafkan aku!”
Pui Ciauw-jin melotot, “Bocah, apa yang kau katakan?”
Goan Hiong tertawa, “Keponakanmu tidak menyangka kalau
Paman benar-benar mempunyai ilmu pengobatan yang tinggi
dan bisa menyembuhkan bau badan bibi kedua, maka bau
badan paman tidak tercium, kalau tidak saat Paman
bersembunyi diatas, mengapa keponakanmu tidak mencium
ada bau?”
Pui Ciauw-jin marah, “Setan kecil, apakah kau mau dipukul
lagi?”
“Keponakanmu tidak asal bicara, kalau Paman tidak
bersama bibi kedua, aku akan memenggal kepalaku.”
Goan Jit-hong dengan cepat mendekat, “Adik Pui, apakah
itu benar?”
“Toako, jangan dengarkan kata-katanya,” jawab Pui Ciauwjin.
Goan Hiong tertawa, “Ji-siok, keponakanmu tidak akan
berbohong, memang dari tubuh Paman tidak tercium ada bau
badan, tapi ada bau kosmetik, karena itu aku yakin bibi kedua
pasti bersamamu!”
“Tidak akan terjadi!” jawab Pui Ciauw-jin.
Mulutnya memang bicara seperti itu tapi dia mengangkat
bajunya untuk diendus, Goan Hiong tertawa terbahak-bahak,
“Ji-siok, kali ini kau mengakuinya sendiri, bibi kedua pasti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
masih berada di atas tenda, kalau tidak mau mengakuinya,
aku akan ke atas....”
Goan Hiong pura-pura akan naik, Pui Ciauw-jin dengan
cepat berkata, “Hai setan kecil, jangan sembarangan!”
Teriakan ini membuat semua orang tahu kalau Ho Gwat-nio
berada di atas tenda.
Kie Tiang-lim melarang Goan Hiong ke atas, dia berkata
kepada Pui Ciauw-jin, “Pui-heng, persilahkan Ho lihiap turun
kemari untuk berkumpul bersama kita!”
Goan Jit-hong juga ikut bicara, “Adik Pui, aku masih
mengira Hiong-ji bergurau, tidak disangka ternyata kalian
benar-benar bersatu, ini adalah hal baik. Silakan turun!”
Wajah Pui Ciauw-jin menjadi merah dan dengan pelan
berkata, “Toako, aku hanya mengobati bau badannya yang
lainnya tidak ada apa-apa, bila dia turun jangan mengoda
dia!”
Goan Jit-hong tertawa, “Tentu saja, aku bukan anak kecil
juga tidak seperti Hiong-ji yang tidak bisa menjaga mulut, tapi
apa yang terjadi sebenarnya?”
Dengan malu Pui Ciauw-jin menjawab, “Aku belum bertanya
kepadanya, apakah dia bersedia, lebih baik Toako yang
mencari tahu sendiri kepadanya.”
Goan Hiong datang sambil tertawa, “Tidak masalah, aku
jamin tidak akan ada masalah!”
Goan Jit-hong tersenyum, katanya, “Hiongji, jangan
bergurau lagi!” Pui Ciauw-jin berteriak ke atas tenda, “Gwatnio,
turunlah untuk bertemu dengan semua orang, salah
paham yang dulu terjadi jangan ditaruh di hati, Kie Toako
bukan orang yang selalu mengingat kejelekan orang lain....”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Dari atas tenda turun sesosok bayangan, dia adalah Ho
Gwat-nio, dia tetap mengenakan baju putih, tapi sikapnya
terlihat lebih serius, dia memberi hormat, “Kie Tayhiap, Ciam
Tayhiap, kejadian yang terjadi di penginapan dulu, aku minta
maaf.”
Kie Tiang-lim dengan tertawa balas memberi hormat,
“Orang muda sudah membuat Ho Lihiap marah, seharusnya
kami yang minta maaf. Ho Lihiap, maafkan mereka!”
Pui Ciauw-jin berkata, “Gwat-nio sangat menyesal dengan
kejadian kemarin itu, maka pada kesempatan sekarang dia
berbuat sedikit kebaikan untuk Kie Tayhiap, dengan tujuan
menebus kesalahannya!”
Kie Tiang-lim terpaku, dia tidak tahu apa yang telah
dilakukan He Gwat-nio kepadanya, maka dia tidak bisa
menjawab.
Pui Ciauw-jin dengan cepat berkata lagi, “Gwat-nio
mengetahui dari mulut kedua hweesio itu, bahwa Biauw-eng
dan dua bersaudara Yu sedang merencanakan bagaimana
caranya menghadapi Kie Tayhiap, dia sangat mencemaskan
keselamatan Kie Tayhiap, karena cara mereka terlalu kejam,
kecuali orang yang langsung berhubungan membalas dendam
boleh bertarung, yang lainnya tidak boleh ikut campur. Kie
Tayhiap harus melawan 4 orang, waktu itu Kie Tayhiap pasti
tidak akan bisa menang.”
“Memang tidak masalah, tapi cara mereka adalah cara matimatian,
kecuali Tayhiap akan mati bersama mereka tidak ada
cara lainnya lagi, tapi dengan sifat Kie Tayhiap tidak mungkin
mau melakukan hal seperti ini, dan secara kebetulan aku
bertemu dengan dua gadis Yu....” kata Ho gwat-nio.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim baru mengerti ternyata 2 gadis Yu itu dibawa
oleh Ho Gwat-nio.
“Tadinya mereka bersama Lim Hud-kiam, dan Lim Hud-kiam
selalu menyuruh mereka supaya jangan membalas dendam
dan melarang mereka datang kemari, maka aku memberi
saran kepada mereka supaya mereka datang dan bersembunyi
dulu, bila diperlukan baru menyerang, dan aku juga meminta
2 hweesio itu memancing Lim Hud-kiam pergi supaya mereka
bisa lepas dari Lim Hud-kiam dan datang kemari, ini adalah
satu-satunya cara kami membantu Kie Tayhiap, kami tetap
orang golongan hitam, tidak bisa langsung membantu Kie
Tayhiap.”
Kie Tiang-lim dengan cepat memberi hormat, “Terima kasih
kepada kalian bertiga, kalau bukan karena kalian hari ini aku
sudah mati!”
Dengan malu-malu Ho Gwat-nio berkata, “Tayhiap terlalu
sungkan, nama Kie Tayhiap sangat terkenal di dunia
persilatan, aku terpengaruh oleh kata-kata Lan-tiang-siangsat,
aku minta maaf karena telah menyerang Kie Tayhiap,
apalagi hari ini aku melihat dua putra Yu Ta-tong bisa
membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan
melepaskan niat membalas dendam, hal ini lebih-lebih
membuatku malu, sekali lagi maafkan aku, Kie Tayhiap!”
Pui Ciauw-jin berkata, “Kita tidak perlu sungkan lagi, nama
Kie Toako terlalu besar, membuat semua orang ingin
menjatuhkan, aku dan Goan Toako juga pernah mencari garagara
dengannya, akhirnya kami bertarung, berita yang
tersebar terlalu dibesar-besarkan, mengatakan kalau ilmu
pedangnya sangat lihai tapi tidak mengatakan kalau dia tidak
menginginkan nama besar, maka terjadilah hal yang tidak
diinginkan.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kie Tiang-lim tertawa kecut, katanya, “Semua nama yang
diberikan adalah nama kosong, saat aku masih muda kurang
bisa membawa diri, demi nama kosong aku telah membuat
masalah yang merepotkan, sekarang setelah bertemu dengan
Suheng, aku baru merasa menyesal, ilmu pedang Suheng
lebih tinggi dariku, tapi dia bisa menahan diri, dan tidak
pernah ada permusuhan dengan siapa pun, dari sini dapat
dinilai sungguh aku kurang bisa menahan diri!” kata Pui
Ciauw-jin, “Tidak juga, semua orang tahu kalau Ciam Toako
adalah murid pertama dari Siau Lo-cianpwee, ilmu pedangnya
berada di atas Kie Toako, banyak orang yang mencari ingin
mencoba ilmunya, tapi terhadap Kie Toako saja kami saja
tidak bisa menang, siapa lagi yang berani mencabut kumis
harimau Ciam Toako?”
“Kalau begitu berarti selama beberapa tahun ini aku bisa
hidup tenang semua itu karena Kie Sute yang sudah
membantuku menahan banyak hal yang merepotkan?” kata
Ciam Giok-beng.
Souw Thian-sia ikut berkata, “Boleh dikatakan begitu, tapi
sebenarnya karena nama Sucouw yang terlalu besar, saat aku
mengantar barang melewati beberapa tempat, sering kali aku
harus bertarung dengan alasan yang aneh, katanya karena
mereka mempunyai perselisihan dengan Sucouw, ntu apalagi
Susiok, tlebih sering bertemu dengan hal seperti itu!”
“Karena bermusuhan dengan Sucouw mereka mencari
muridnya yang sudah sampai generasi ketiga, apakah mereka
tidak malu?” tanya Kie Pi-sia.
Souw Thian-sia tertawa kecut, “Sumoi, kau jangan
menganggap hal ini tidak masuk akal, sekarang kau sudah
masuk dunia persilatan, hal seperti ini pasti akan kau temui
juga!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
Kata Ho Gwat-nio, “Pohon besar selalu lebih kencang
tertiup angin, Kie Kouwnio baru terjun ke dunia persilatan,
setelah menjadi pemimpin Su-hai dan telah memimpin dengan
baik, apa yang telah kau katakan kepada Biauw-eng, sikap
gagahmu tidak kalah dengan seorang lelaki, tapi juga akan
mendatangkan banyak hal yang tidak diinginkan, maka kelak
tempat di mana bendera Su-hai akan lewat, orang golongan
hitam tidak akan dengan mudah melepaskan kalian!”
Kata Goan Hiong, “Ketua memang tidak mau tinduk kepada
golongan hitam, kelihatan memang terlalu keras tapi kita juga
tidak perlu merasa khawatir.”
“Wakil ketua pasti mempunyai rencana yang jitu bukan?”
tanya Ho Gwat-nio.
“Aku tidak mempunyai cara apa pun, tapi ada Ho Cianpwee,
hweesio gemuk, dan hweesio kurus yang mendukung kami,
kami tidak akan takut!” jawab Goan Lliong.
Ho Gwat-nio terpaku, kata Pui Ciauw-jin, “Bocah tengik,
rencanamu sungguh keterlaluan, saat di penginapan kau
menyindir orang lain, dia tidak menghajarmu itu sudah
untung, mengapa mereka harus menjadi pendukungmu?”
Goan Hiong memberi hormat kepada Ho Gwat-nio, “Ho
Cianpwee, atas kejadia dulu aku yang salah, sekarang aku
minta maaf, kuharap Anda bisa memaafkan kami, sekarang
Anda adalah teman Paman Pui, bagaimana pun Anda tidak
ingin melihat keponakan dihina orang, bukan?”
“Wakil ketua terlalu sungkan, kau dan Nona Kie seperti dua
ekor harimau yang baru keluar dari hutan, siapa yang berani
mencari masalah dengan kalian?”
Goan Hiong memberi isyarat mata kepada Kie Pi-sia, kali ini
Kie Pi-sia lebih mengerti dan berkata, “Ho Cianpwee, aku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
memberi hormat kepadamu untuk menebus kesalahan kami
yang dulu!”
Dia lalu memberi hormat untuk kedua kalinya dan berkata,
“Pemberian hormat yang kedua adalah sebagai ungkapan
terima kasih karena Anda sudah membantu kami menolong
ayahku, penghormatan ketiga adalah kami memohon kepada
Anda supaya kelak lebih banyak membantu kami!”
Ho Gwat-nio terpaku entah apa yang harus dia katakan.
“Gwat-nio, bukankah aku sudah mengatakan Goan Hiong
adalah mie yang masih basah, kalau sudah menempel pada
mie ini tidak akan bisa lepas, lihat sekarang kecuali dia
melilitmu, dia masih membawa-bawa satu orang lagi, aku
ingin lihat dengan cara apa kau bisa lepas dari mereka?” kata
Pui Ciauw-jin.
“Paman Pui, kau jangan ikut campur, aku tahu Ho Cianpwee
paling bisa menjaga harga diri, salah paham sudah hilang, dia
juga telah menganggap kami sebagai keponakannya, kalau
kami membuat malu Paman dia juga akan merasa malu,
apakah benar Ho Cianpwee?”
Kata Kie Tiang-lim, “Hiantit, kau jangan memaksa,
kedudukan Ho Lihiap di golongan hitam sangat tinggi, mana
mungkin dia bisa menjadi pendukung perusahaan
perjalananmu?”
“Aku tidak minta Ho Cianpwee secara terang-terangan
mendukung kami, hanya saja bila ada orang yang ingin
mencelakai kami dia bisa memberi kabar, jadi kami ada
persiapan dulu sebelumnya, bila perusahaan perjalanan kami
dirampok, dia bisa memberi sedikit kabar kemana harus
mencari barang itu?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
“Semua cara ini hanya tinggal menunggu, lebih baik
menggunakan namaku serta kedua kedua hweesio,
memberitahu teman-teman, supaya mereka jangan membuat
masalah dengan perusahaan perjalanan Su-hai!”
“Itu lebih baik, tapi apakah tidak akan menyusahkan Ho
Cianpwee?” tanya Goan Hiong.
“Golongan hitam dibagi menjadi 2 bagian, yang satu benarbenar
mempunyai tempat jadi tempat tinggal dan markas
mereka menjadi satu, sedangkan kami hanya berdiri sendirisendiri,”
kata Ho Gwat-nio.
Anda sedang membaca artikel tentang Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2 dan anda bisa menemukan artikel Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2 ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2012/08/cerita-abg-mupeng-si-pedang-tumpul-2.html?m=0,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2 sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Cerita ABG Mupeng : Si Pedang Tumpul 2 with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2012/08/cerita-abg-mupeng-si-pedang-tumpul-2.html?m=0. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar