Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Jumat, 20 Juli 2012

Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3-Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3-Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3-Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3

Paras muka Him Ji im segera berubah hebat, agak gugup dia
segera berseru:
''Engkoh Hong, orang-orang dari perkumpulan Ban Shia kau telah
datang mencari kau dan aku..."
Seraya berkata buru-buru dia mengenakan kembali pakaiannya,
melepaskan pedang Hu-thian-seng-kiam dan segera disodorkan
kepada sianak muda itu.
Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku
See hong, segera ujarnya dengan suara dingin:
"Kalau mereka berani datang mencari gara-gara, datang seorang
kubunuh seorang, datang dua orang kubunuh sepasang, daripada
aku yang pergi mencari mereka"
Didalam waktu singkat, Him-Ji-im sudah tahu kalau Ku See-hong
adalah seorang pemuda yang angkuh dan tinggi hati, mendengar
perkataan itu, sebenarnya ia hendak menganjurkan kepada
kekasihnya untuk sementara waktu menghindari kejadian tersebut,
akan tetapi setelah menyaksikan sorot matanya yang tajam dan
buas penuh amarah itu, kata-kata yang sudah siap diucapkan
segera ditelan kembali.
Tampaknya pendatang itu memiliki ilmu silat yang luar biasa
sekali, suara pekikan aneh yang memanjang dan mula-mula berada
ditempat kejauhan tapi dalam waktu singkat telah berada semakin
mendekat.
528
Kemudian.... "Sreeet!" terdengar ujung baju terhembus angin.
Mendadak muncul seorang pemuda berbaju putih yang berwajah
tampan dan menggembol pedang ular perak disitu, tatkala dia
melihat Him Ji-im dan Ku See-hong berdiri berdampingan, dari balik
matanya segera memancar keluar sinar cemburu dan benci yang
amat menggidikkan hati.
Sebaliknya Ku See hong yang menjumpai pemuda itupun segera
menunjukkan perasaan dendam yang membara, dia merasa darah
yang mengalir didalam tubuhnya mendidih hebat, kalau bisa dia
ingin sekali membunuh manusia laknat itu dalam sekali bacokan
pedang.
"Sreeeet! Sreeeet . ! Secara beruntun berkumandang kembali
dua kali desingan angin tajam. ..
Tahu-tahu ditengah arena telah bertambah lagi dengan dua
orang manusia, yang seorang adalah lelaki setengah umur berbaju
abu-abu, berkulit putih dan bermuka kuda hingga nampak
menyeramkan.
Orang ini adalah Tee-hun-thamcu Ban shia-kau yang disebut Tasoat-
bu-liang (menginjak salju tanpa bekas) Tham Hun-khi.
Sedangkan lainnya adalah seorang manusia aneh berbadan
jangkung dan kurus kering t inggal kulit pembungkus tulang,
mukanya lebar, hidungnya pesek, mulutnya lebar dan berikat
pinggang berwarna merah.
Lengan kirinya dan kaki kananya telah kutung, sedang dibawab
ketiak kanannya terjepit sebatang bambu kecil berwarna hitam.
Orang ini tak lain adalah seorang jago lihay dari golongan hitam
yang telah termashur sejak tiga puluh tahun berselang Thian-jiantee-
jiat (langit cacat bumi berkurang) Nia Hun-shia.
Sekarang dia menjabat sebagai Im Hong Thamcu di dalam
perkumpulan ban-shia-kau.
529
Begitu menyaksikan kemunculan ke tiga orang ini, paras muka
Him-Ji-im segera berubah hebat, dia tahu hari ini lebih banyak
bahayanya bagi mereka daripada keuntungan, karena dia tahu
bahwa ilmu silat yang dimiliki ketiga orang ini lihay sekali, dan lagi
cara kerjanya juga amat kejam.
Ku See-hong sendiripun merasa amat terperanjat setelah
menyaksikan kemunculan ke tiga orang itu, namun diluar wajahnya
dia tetap bersikap dingin dan tenang, sorot matanya yang tajam
mengawasi ke tiga orang itu tanpa berkedip.
Tee hun thamcu si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun Khi
memandang sekejap sekeliling tempat itu, kemudian dengan
suaranya yang menyeramkan ia memecahkan keheningan disana.
''Ceng Kuncu. ibumu telah menurunkan perintah agar kau segera
kembali ke markas besar!"
Mendengar perkataan itu, selintas perasaan ngeri segera
menghiasi wajah Him Ji im, tapi dalam waktu singkat paras
mukanya telah berubah menjadi dingin kembali bahkan hawa napsu
membunuh segera menyelimuti wajahnya.
"Sekarang aku sudah bukan Ceng Kuncu lagi" dia berkata dingin,
"tolong sampaikan kepada kaucu, Ji im sudah merasakan segala
macam penderitaan dan siksaan di tangan nya semenjak kecil, mulai
sekarang aku telah memutuskan hubungan ibu dan anak
dengannya, sejak kini kita masing-masing menempuh jalannya
sendiri dan tidak saling berhubungan lagi"
Mendengar perkataan itu, paras muka ke tiga orang itu segera
berubah hebat, mereka sama sekali tidak menyangka kalau gadis itu
akan mengucapkan kata-kata yang tak berperasaan.
Si Menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi segera tertawa
seram:
"Heeeeehhh. . . heeeeehhh. . . heeeeehh. . . Ceng Kuncu, kau
sebagai putri kaucu mengapa mengucapkan kata-kata yang tak
berperasaan semacam itu? Hmmm, mungkin kau telah dit ipu oleh
530
bocah keparat itu sehingga terkecoh? Aku lihat, lebih baik cepatcepatlah
menyadari akan kesalahanmu dan kembali ke jalan yang
benar, kalau tidak, akibatnya tak akan terlukiskan dengan kata-kata"
Him- Ji imsegera tertawa dingin.
"Tidak berperasaan? Hmmm, kalian tak usah menggunakan
kemunafikan kalian untuk memikat diriku, seandainya Thian punya
perasaan. Ban shia kau tak mungkin bisa berdiri, masih seperti
ucapanku semula, aku dan kaucu kalian telah putus hubungan ibu
dan anak, apabila kalian tidak terima, silahkan saja berbuat apa
yang kalian inginkan."
Diam-diam Ku See hong mengagumi akan kegagahan serta
keberanian Him ji im, sebab sesungguhnya ibu yang cabul dan
berhati kejamseperti itu memang tak berguna untuk diberati.
Si Pedang ular perak Ciu Heng thian berusaha keras
mengendalikan api cemburu di dalam dadanya, dengan suara
lantang dia segera berseru.
"Adik-Im, mengapa kau berubah menjadi begini! Bila kau segera
kembali ke jalan yang benar, sekarang masih belum terlambat,
sedang kaucu sana, entar biar kakak yang bilangkan ....."
Him Ji imsegera mendengus dingin, tukasnya dengan sinis:
"Hmm, siapa yang menjadi adikmu..."
Si Pedang ular Perak Ciu Heng thian yang merasa dirinya sebagai
wakil ketua merasa bahwa baik dalam wajah maupun kepandaian
silat, dia mempunyai kelebihan daripada orang lain, siapa tahu
bukan saja tidak memperoleh balasan cinta dari gadis itu, malahan
sebaliknya kena didamprat.
Kontan saja paras mukanya berubah menjadi merah membara
saking gusarnya.
Semua kemarahan itu segera di lampiaskan pada Ku See hong,
sambil menggertak gigi dia bertekad hendak menghancur lumatkan
musuh cintanya ini hingga hancur berkeping-keping.
531
Kembali si penginjak salju tak berbekas Tham Hun khi tertawa
dingin dengan suara yang menyeramkan.
"Kalau memang Ceng kuncu berkata demikian, maaf jika aku
sekalian terpaksa harus berbuat kurang ajar! ."
Waktu itu Him ji im sudah bertekad hendak beradu jiwa,
mendengar perkataan itu diapun tertawa dingin.
"Silahkan, silahkan! Memang paling baik segera dibuatkan suatu
penyelesaian yang baik. . daripada mengulur waktu dengan
percuma.. .".
Tiba-tiba si pedang ular perak Ciu Heng thian menurunkan
perintahnya.
"Im hong Thamcu dan Tee hun bersama-sama menghadapi
keparat itu, biar siaute yang menaklukan Ceng kuncu!"
Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera mendengus
sinis, ejeknya:
"Ciu Heng thian, kita berdua sudah seharusnya berjumpa
kembali, hmmm... manusia pengecut yang takut mampus, lihat
serangan."
Sambil berkata dia segera menerjang ke muka dengan kecepatan
luar biasa, telapak tangan kirinya secepat kilat menciptakan
berlapis-lapis bayangan telapak tangan yang bersama-sama
meluncur ke muka.
Jurus serangan ini merupakan jurus pembukaan dari Ku See
hong, akan tetapi tenaga serangan yang disertakan luar biaya hebat
nya, apalagi dikombinasikan dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau
tiong yang maha lihay, tahu-tahu dia sudah menerobos masuk
melalui suatu sudut yang sangat aneh'
Selapis hawa pukulan yang maha dahsyat ibaratnya amukan
ombak dari tengah samudra segera meluncur t iba dan mengan-cam
bagian mematikan disekujur badan si pedang ular perak Ciu Heng
thian.
532
Sementara itu si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah
mempunyai perhitungan sendiri dalam hati kecilnya, dia cukup
mengetahui betapa dahsyatnya tenaga dalam yang dimiliki Ku See
hong, maka melihat datangnya ancaman tersebut, buru-buru dia
mengerahkan ilmu Tay ih kun goon khikang untuk melindungi
seluruh bagian penting dari tubuhnya, kemudian dengan suatu
gerakan yang aneh dia berkelit kesamping, kemudian berbalik
menerjang ke arah Him Ji im.
Ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sungguh luar biasa
sekali, bagaikan sukma gentayangan saja, tahu-tahu dia sudah
menyelinap maju ke depan.
Begitu serangannya mengenai sasaran kosong, Ku See hong
segera membentangkan kelima jari tangannya lebar-lebar, diantara
sentilan jari tangannya, lima gulung desingan angin tajam segera
meluncur ke tubuh Ciu Heng thian yang sedang melambung itu
dengan kecepatan luar biasa.
Si pedang ular perak Cin Heng thian tertawa dingin, sepasang
kakinya menjejak cepat, seluruh tubuhnya segera berubah arah,
lima gulung serangan tajam itupun segera mengenai sasaran yang
kosong.
Tatkala Ku See hong belum selesai melancarkan serangannya itu,
si Penginjak salju tak berbekas Tham Hun khi telah membentak
keras, tubuhnya segera menerjang ke depan, sepasang telapak
tangannya diayunkan berulang kali mengancam dua belas buah
jalan darah penting di tubuh bagian atas Ku See hong, sementara
kakinya menyerang jalan darah Ki hay Hiat ditubuh anak muda itu.
Jurus serangannya selain aneh juga amat ganas, benar-benar
bukan nama kosong belaka, kecepatannyapun mengerikan.
Angin pukulan yang menderu-deru dengan cepatnya menyapu
kedepan dan menggidik kan hati.
Tiba-tiba saja Ku See hong merasakan matanya menjadi silau,
diantara deruan angin pukulan lawan yang gencar, jalan darah
533
penting ditubuhnya telah terkurung dibawah ancaman kaki dan
tangan lawan.
Ku See hong segera memutar sepasang telapak tangannya
membentuk busur yang melingkar, berlapis-lapis hawa pukulan yang
dahsyat bagaikan ombak samudra pun segera berhamburan
kedepan.
Dalam pada itu, Thian jian tee jiat Nia Hun shia tidak diam
belaka, sambil menutulkan kaki tunggalnya keatas tanah, dia
melayang maju kedepan, tongkat bambu di tangan kanannya
bagaikan seekor ular berbisa langsung menyusup ke muka, sambil
melepaskan pagutan maut.
Serangan yang dilancarkan kedua orang itu dilakukan hampir
pada saat yang bersamaan.
Telapak tangan Ku See hong segera diputar membentuk gerakan
melingkar, hawa pukulan yang dingin dan melingkar-lingkar
bagaikan angin topan yang melanda jagad segera menyongsong
datangnya bayangan tongkat hitamdari Thian jian tee jiat.
Untuk menghadapi dua orang musuh yang tangguh, terpaksa Ku
See hong harus menggunakan serangan yang paling dahsyat untuk
menghadapinya, pukulan demi pukulan yang amat gencar
dilontarkan berulang kali.
Ketika dua orang itu menyaksikan datangnya serangan yang
maha dahsyat itu menjadi terperanjat, mereka tak berani
menghadapi dengan kekerasan, serentak mereka membuyarkan
ancaman sambil melompat mundur.
Ku See hong segera tertawa dingin, sepasang telapak tangannya
dibetot kebelakang dengan mendadak, setelah itu tiba-tiba saja
digetarkan keras-keras.
Dua gulung angin pukulan yang sangat aneh, seperti arus deras
dari sungai besar meluncur kemuka, tenaga serangannya yang
berkekuatan luar biasa itu dengan membawa hawa yang tajam telah
534
menggulung ke tubuh dua orang itu dari suatu sudut yang aneh dan
ruangan yang sempit....
Serangan yang dilancarkan Ku See hong secara beruntun ini
hampir dilakukan bersamaan waktunya dengan jurus serangan yang
aneh dan menggetarkan sukma.
Tapi kedua orang thamcu itupun bukan manusia sembarangan,
dengan cepat mereka miringkan badannya kesamping lalu dengan
suatu gerakan yang aneh pula meloloskan diri dari serangan
tersebut.
Ilmu silat yang dimiliki si cacad langi Nia Hun shia tampaknya
aneh sekali, jangan dilihat dia hanya berkaki satu dan bertangan
satu, dalam gerakan majunya ternyata ia bisa melakukannya
dengan suatu gerakan yang menggidikkan hati.
Baru saja ancaman lawan berhasil dihindari, tahu-tahu dia sudah
manfaatkan peluang tersebut untuk melancarkan serangan balasan.
Toya bambu yang berada ditangannya dengan membawa selapis
cahaya hitam yang bertenaga dahsyat disertai deruan angin yang
memekikkan telinga segera meluncur ke muka, kedahsyatannya luar
biasa, kemudian di antara lapisan cahaya hitam yang menggulunggulung
dia menggunakan taktik menutuk, membabat dan menotok,
mengancam tubuh lawannya.
Ketika si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi menyaksikan
rekannya telah mendapat peluang untuk melancarkan serangan
balasan, serta merta telapak tangan serta kakinya melancarkan pula
serangkaian ancaman yang beruntun, angin serangan bagaikan
bacokan golok menderu-deru diseluruh angkasa.
Sepasang telapak tangan Ku See-hong segera membacok dan
menghantam berulang kali, tampak seluruh angkasa dipenuhi oleh
bayangan telapak tangan serta gelombang angin pukulan yang
menderu-deru tanpa gentar barang sedikitpun dia hadapi semua
jurus serangan lawannya dengan keras lawan keras.
535
Begitulah, ketiga orang itu segera terlibat dalam suatu
pertarungan yang amat seru, sekalipun Ku See-hong memiliki ilmu
silat yang sangat lihay, tapi dihadapkan dengan dua orang jago lihay
sekaligus, untuk sesaat pun sulit baginya untuk mengalahkan
mereka.
Ketika pertarungan telah berlangsung hingga mencapai pada
puncaknya, mendadak secepat kilat Ku See-hong, melancarkan
belasan buah pukulan berantai ditambah pula dengan belasan
tendangan berantai, serangan-serangan itu dilancarkan seakan-akan
berbarengan waktunya dan seperti dilakukan oleh puluhan orang
secara berbareng.
Hawa serangannya bagaikan jaring langit dan jala bumi yang
bersama-sama menggulung ke depan untuk menggencet musuhnya.
Sekeliling tempat itu sudah tidak nampak ruang kosong lagi,
bahkan seinci titik kelemahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk
menyarangkan pukulannya pun tak ada.
Tenaga dalam yang dimiliki Ku See-hong memang luar biasa,
setiap tusukan maupun tendangan yang dilancarkan semuanya
disertai dengan jurus-jurus serangan yang kejam, ganas dan
mematikan, ditambah pula dengan perubahan yang tak terhitung
jumlahnya, benar-benar merupakan suatu ancaman yang berbahaya
sekali.
Dalam sekejap mata, ketiga orang itu telah saling bertarung tiga
empat puluh gebrakan lebih.
Sementara itu, dipihak lain Him Ji-im juga telah didesak oleh Ciu
Heng-thian sehingga jiwanya terancam bahaya maut, peluh telah
jatuh bercucuran membasahi seluruh badannya.
Sepasang telapak tangan maupun sepasang kaki Him Ji-im meski
telah melancarkan serangkaian serangan yang mematikan dan maha
dahsyat, namun Ciu Heng-thian selain berhasil menghindarinya
dengan gampang, malah setiap serangan balasan yang dilancarkan
selalu berhasil memaksa Him Ji im kelabakan dan kalang kabut
terlebih dulu sebelum berhasil dipunahkan.
536
Sementara itu Him Ji im telah melancarkan sebuah serangan
dahsyat sepasang telapak tangannya yang putih bersih mendadak
diayunkan kedepan, segulung angin pukulan segera meluncur
kedepan.
Ditengan benturan dahsyat yang memekik kan telinga, bergema
pula ledakan beruntun, seperti berondongan mercon, hawa
serangan yang tajamsegera memancar ke empat penjuru.
Hawa serangan yang tersebar itu seperti sebuah jala yang amat
besar mengurung sekujur badan Ciu Heng thian.
Si pedang ular perak Ciu Heng thian yang menyaksikan kejadian
itu menjadi amat terperanjat, dengan paras muka berubah hebat
mendadak telapak tangan kanannya disentil kedepan lalu digetarkan
keras-keras.
Pada saat sentilan dahsyat itu terjadi dari ujung jari tangan
kanan Him Ji impun memancar keluar lima gulung hawa serangan
tajam yang secepat kilat menembusi lapisan hawa serangan itu dan
langsung mengancam lima buah jalan darah penting ditubuh Him J i
im.
Betapa terperanjatnya Him Ji im melihat datangnya kelima
serangan jari tangan lawan yang berhasil menembusi lapisan hawa
serangannya, dalam kagetnya buru-buru dia nengayunkan
tangannya kedepan, selapis cahaya tajam yang berkilauan segera
meluncur ke depan dan membabat angin serangan jari musuh.
Pada saat itulah, mendadak... Him Ji im mendengar suara
tertawa licik yang penuh perasaan bangga bergema, disisi telinga,
entah sedari kapan tahu-tahu tubuh Ciu Heng thian bagaikan sukma
gentayangan telah berada tiga depa disisi kiri tubuhnya.
Him Ji im menjerit kaget, cepat-cepat tubuhnya merendah
kebawah kemudian menyelinap ke samping.
Sudah barang tentu si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak
akan membiarkan gadis itu meloloskan diri. tangan kanannya secara
537
aneh meluncur ke depan dan tahu-tahu mencengkeram urat nadi
pada pergelangan tangan kiri gadis itu.
Kontan saja gadis itu merasakan separuh badannya menjadi
kesemutan dan seluruh kekuatannya lenyap tak berbekas.
Ku See hong yang sedang terlihat dalam pertarungan sengit
sempat pula mendengar jeritan kaget dari Him Ji im, ketika sorot
matanya berpaling ke arah lain, dengan cepat dia menyaksikan Him
Ji im telah terjatuh ke tangan Ciu Heng- thian.
Melihat kejadian tersebut, Ku See hong segera berpekik nyaring,
suaranya melambung sampai membumbung tinggi ke angkasa dan
menggema tiada hentinya. .
Seperti seekor burung elang raksasa mendadak tubuhnya melejit
ke tengah udara dan meloloskan diri dari kepungan dua orang
thamcu tersebut ....
"Criiiing....!'' terdengar suara dentingan nyaring berkumandang,
tahu-tahu dalam genggaman Ku See hong telah bertambah dengan
sebilah pedang panjang yang memancarkan cahaya merah yang
amat menyilaukan mata.
Suara jeritan kaget segera berkumandang memecahkan
keheningan:
"Aaaah! pedang Ang soat kiam! Pedang Ang Soat kiam....!"
Begitu jeritan kaget itu bergema, hawa pedang Ku See hong
telah memarcar keluar ke empat penjuru, kemudian tubuh dan
pedang bersatu pula bersama-sama meluncur ketubuh Ciu heng
thian.
Kecepatan gerak tubuhnya begitu cepat sehingga tak terlukiskan
dengan kata-kata.
Pada hakekatnya tak bisa dibedakan lagi apakah cahaya itu
adalah cahaya pedang ataukah selapis cahaya bianglala.
538
Ternyata serangan yang dipergunakan olehnya itu adalah ilmu
pedang terbang yang merupakan ilmu pedang paling top di dunia
ini.
Mimpipun si pedang ular perak Ciu Heng thian tak pernah
menyangka kalau Ku See hong telah berhasil menguasahi ilmu
pedang terbang yang merupakan kepandaian paling top dalam ilmu
pedang tersebut.
Untuk menghindarkan diri jelas tak mungkin lagi, tampaknya Ciu
Heng thian yang berhati kejam dan licik ini segera akan tewas
diujung pedang Hu Thian seng kiamdari Ku See hong ....
Siapa tahu pada saat itulah mendadak terdengar suara bentakan
merdu berkuman-dang memecahkan keheningan, lalu muncul
segulung awan putih didepan tubuh Ciu Heng thian.
Tampak ujung baju berwarna putihnya itu tiba-tiba dikebaskan
kearah depan...... Seketika itu juga Ku See hong merasakan
datangnya begulung angin puyuh yang maha dahsyat menerjang ke
arah dadanya, begitu sakitnya dada yang terkena serangan itt
membuat sisa kekuatan yang dmilikinya segera membuyar.
Apalagi ketika hidungnya mengendus bau harum yang aneh,
segulung tenaga hisapan yang amat keras telah membuat seluruh
tubuhnya tanpa terasa terhisap ke samping.
Terdengar Ku See hong menjerit lengking dengan suara yang
memekikkan telinga.
Seluruh tubuhnya berikut pedang Hu thian seng kiam tersebut
segera meluncur ke arah depan dan meluncur ke dalam jurang.
Berbareng itu juga terdengar Him Ji im menjerit dengan suara
yang memilukan hati.
"Engkoh Hong, kau..."."
Dengusan tertahan mengakhiri seruan itu, seluruh badan Him Ji
impelan-pelan terkulai lemas ke atas tanah.
539
Sementara itu jeritan tajam yang memilukan hati dari Ku See
hong telah bergema makin lirih sebelum akhirnya lenyap tak
berbekas ditelan oleh jurang yang dalam.
Ilmu silat yang dimiliki bayangan putih yang berhasil menghajar
Ku See hong hingga tercebur kedalam jurang itu benar-benar luar
biasa sekali, dia muncul bagaikan sambaran sukma gentayangan,
setelah berhasil menghajar Ku See hong, diapun turun tangan
menotok jalan darah Him Ji im, beberapa buah gerakan ini
dilakukan dengan kecepatan luar biasa dan sederhana sekali.
Kepandaian semacam ini, pada hakekatnya dalam dunia
persilatan dewasa ini hanya berapa orang saja yang memilikinya.
Tetapi yang paling mengejutkan lagi adalah orang itu tak lain
adalah seorang nyonya muda yang cantik jelita, usianya antara dua
puluh tujuh delapan tahunan.
Perempuan muda itu mengenakan pakaian berwarna putih,
berhidung mancung dan kulit yang putih bersih.
Ketika angin gunung berhembus lewat dan mengibarkan ujung
baju serta rambutnya yang terurai dipunda, ia tak ubahnya seperti
bidadari yang baru turun dari kahyangan.
Kecantikan perempuan muda itu sungguh menggetarkan sukma
siapapun yang melihat nya, sedemikian cantiknya perempuan ini,
hampir saja melebihi kecantikan semua perempuan yang ada
didunia ini yang digabungkan menjadi satu.
Dilihat dari potongan wajahnya itu, siapapun tak akan
menyangka kalau perempuan ini sudah berusia empat puluh
tahunan, bahkan orang pun tak akan menduga kalau perempuan
secantik ini tak lain adalah iblis perempuan paling cabul dikolong
langit dewasa ini... Ban-shia kaucu Ceng Lan-hiang adanya.
Yaa, menilai seseorang memang tak bisa menilai dari paras muka
serta potongan badannya saja.
Wajah yang cantik kadang kala justru mempunyai hati yang
busuk dan perbuatan yang memalukan.
540
oooo0dw0oooo
BAB 25
SI PEDANG ULAR PERAK Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Nia hun shia tiga orang
manusia laknat berhati keji yang berada dalam arena segera
bersikap hormat setelah menyaksikan kemunculan Ceng Lan hiang
disana, serentak mereka menyembah sambil berseru:
"Kaucu berjaya selalu, dunia persilatan berada dibawah telapak
kakimu!"
Suaranya nyaring dan keras sehingga jauh membumbung ke
tengah angkasa ....
Setelah suasana menjadi hening kembali, si pedang ular perak
Ciu Heng thian segera tersenyum, kemudian katanya:
"Terima kasih atas kedatangan Ceng kaucu yang tepat pada
waktunya sehingga menolong aku orang she Ciu lolos dari bahaya
maut, budi kebaikan ini tak terlukiskan besarnya, sekalipun badan
harus hancur, pasti akan kubalas budi ini"
Dengan sepasang matanya yang jeli dan bening Ban shia Ceng
Lang hiang mengerling sekejap kearah Ciu Heng thian, lalu setelah
tertawa katanya dengan suara yang merdu bagaikan kicauan
burung nuri:
"Ciu hu kaucu, kau jangan membuat aku malu, kelihayan ilmu
silatmu telah diketahui setiap orang, hanya waktu itu pikiranmu saja
yang lagi bercabang sehingga kena diketahui oleh bocah keparat
itu.”
Senyumannya ini benar-benar menggiurkan hati, begitu
mempersonakan hati sehingga siapapun yang melihat senyuman
tersebut pasti akan merasakan sukmanya terasa melayang
meninggalkan raga.
541
Apalagi, suaranya yang merdu merayu cukup membuat orang
menjadi mabuk dan terlena.
Si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan si Cacad langit
Nia Hun shia yang menyaksikan Ceng Lan hiang cuma tertawa
manis saja terhadap Ciu Heng thian, tanpa memperdulikan mereka,
suatu perasaan yang tak sedap segera menyelimut i perasaan
mereka.
Jelas, perasaan tersebut adalah semacamperasaan cemburu...
Sekalipun mereka pernah merasakan kehangatan tubuh Ceng Lan
hiang, walaupun hanya sekali namun kenikmatan yang diterima
mereka tak terlukiskan dengan kata-kata, bahkan setiap saat setiap
detik selalu berkecamuk dalambenak mereka.
Malahan mereka mempunyai pikiran aneh andaikata mereka bisa
diberi kesempatan sekali lagi untuk menikmati kehangatan
tubuhnya, walaupun jiwa harus melayang, merekapun rela.
Oleh karena itulah, setiap orang dalam perkumpulan Ban shia
kau yang sudah pernah merasakan kehangatan tubuh, Ceng Lan
hiang, otomatis akan t imbul suatu perasaan cemburu bilamana
mereka saksikan perempuan itu bersikap mesrah terhadap orang
lain.
Sebagaimana diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang
perempuan siluman yang paling cabul didunia ini, semua anggota
Ban shia kau nya sedari seorang thamcu sampai orang rendahan,
hampir semuanya telah terpikat olehnya dan rata-rata pernah
mengadakan hubungan suami istri dengannya meski hanya satu
kalipun.
Tapi setiap orang yang melakukan hubungan senggama
dengannya, maka tanpa mereka sadari, tenaga hawa panas yang
mereka miliki justru kena terhisap oleh semacam ilmu Im kangnya.
Oleh sebab itu, setiap orang yang telah melakukan senggama
dengannya maka satu jam kemudian, racun dingin yang tersebar
dalam tubuh mereka akan mulai kambuh dan menyebar kedalam
542
peredaran darah mereka, rasanya waktu itu seperti digigit oleh
beribu-ribu ekor semut yang amat ganas dan sakitnya bukan
kepalang. .
Jika dalam waktu yang cepat tidak segera memperoleh obat
rahasia bikinanya, maka sang korban segera akan menderita
kesakitan hebat dan tersiksa sampai mat i.
Kekejamannya itu benar-benar luar biasa dan menggidikkan hati
siapa pun juga.
Sebaliknya bila racun tersebut begitu kambuh maka mereka
mendapat obat penawarnya dari Ceng Lan hiang, sekalipun bahaya
racun dingin menyerang jantung bisa dihindari, tapi dia tak bisa
melakukan hubungan senggama untuk kedua kalinya dengan
perempuan itu.
Sebab obat khusus itu justru merupakan pelenyap hawa panas
dari kaum lelaki, bila hawa yang khi dari kaum lelaki sudah punah
dan ia nekad melakukan persenggamaan lagi, akibatnya mereka
akan tewas secara mengerikan.
Cuma kobaran napsu birahi tersebut selalu dimulai oleh Ceng Lan
hiang sendiri, maka siapa pun tak berani mengusiknya bila
perempuan itu belumberhasrat.
Perlu diketahui, ilmu im kang yang cabul dan kejam itu berhasil
dipelajari Ceng Lan hiang dari sejilid kitab pusaka Ban shia cinkeng
yang berhasil ditemukan olehnya bahkan merupakan suatu ilmu
penghisap sari lelaki yang luar biasa hebatnya.
Itulah sebabnya, setiap kali dia selesai melakukan hubungan
dengan kaum pria, tanpa disadari ilmu silatnya menjadi bertambah
lihay lagi.
Tentu saja Ceng Lan hiang tidak melepaskan racun dinginnya
yang kejam itu terhadap setiap pria yang mengadakan hubungan
dengannya, bila lelaki itu menarik baginya, dia t idak melepaskan sari
racun im kang tersebut, tapi kalau sebaliknya maka dia pun
menyerang dengan ilmu im-kang itu.
543
Demikianlah, ketika si pedang ular perak Ciu Heng thian
menyaksikan Ceng Lan hiang tertawa manis kepadanya, kontan saja
dia dibikin terbuai dalam lamunan yang tak karuan, kemudian
sambil tertawa nyaring katanya:
"Aku orang she Ciu mengucapkan banyak terima kasih atas
kebaikan kaucu, tapi ilmu silatku tak seberapa, tak mungkin bisa
menandingi seperseratuspun dari kepandaian kaucu"
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa, suara tertawanya merdu,
wajahnya juga nampak bertambah cantik. terutama sepasang
lesung pipinya yang mungil, benar-benar memper-sonakan hati
orang.
Tapi yang paling mengejutkan orang adalah hawa sesat yang
menyelimuti wajahnya yang cantik itu, dia memiliki suatu daya pikat
yang sukar dilawan oleh setiap lelaki, semua pria yang berhadapan
dengannya otomatis tunduk dan terpikat olehnya.
Mendadak Ceng Lan hiang melirik sekejap ke arah Him Ji im yang
tergeletak semaput diatas tanah, mendadak wajahnya berubah
hebat, selapis hawa pembunuhan yang menggidikkan hati
menyelimuti seluruh wajahnya, dia segera menegur dengan dingin,
''Apa saja yang dibicarakan Ji im dengan kalian tadi?"
Mendengar pertanyaan itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian
merasa terkejut sekali, buru-buru sahutnya:
-ooo0dw0ooo-
Jilid 17
"JI IM SIOCIA mungkin kena dihasut oleh keparat she Ku itu, dia
hanya bilang tak mau pulang ke markas besar"
Walaupun Ciu Heng thian mempunyai hubungan gelap dengan
Ceng Lan hiang selama ini, tapi dalam hati kecilnya secara diamdiam
ia sangat mencintai Ji im, apalagi Ceng Lan hiang juga pernah
544
mengungkapkan kepadanya bahwa dia bermaksud untuk
menjodohkan Him Ji im kepadanya.
Namun dia pun tahu akan kekejaman dari Ceng Lan hiang, oleh
karena itu dia tak berani melaporkan kata-kata dari Him Ji im yang
bermaksud memutuskan hubungan antara ibu dan anak dengannya.
Paras muka Ceng Lan hiang tetap seram dan menggidikkan hati,
katanya kemudian setelah tertawa dingin:
"Ciu Hu kaucu, sekarang juga kalian turun kedasar jurang dan
ambil semua barang milk keparat sne Ku itu dan bawa kemarkas
besar"
Dengan hormat si pedang perak Ciu Heng thian bertanya:
"Kaucu. bagaimana dengan adik Ji im?"
Tiba-tiba Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh.
"Ciu Hu kaucu apa yang kau kuatirkan, heehhh. . . heeehhh. . .
heehh. . . pun kaucu pasti akan memenuhi keinginanmu itu,
sekarang aku hanya bermaksud untuk mengurungnya dalam istana
Leng kiong"
Betapa leganya hati si pedang ular perak Ciu Heng thian setelah
mendengar perkataan itu, buru-buru serunya:
"Terima kasih banyak atas kebaikan kaucu'
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa cekikikan.
"Dia kan putriku sendiri, buat apa kau mesti mengucapkan terima
kasih kepadaku?'
Tee hun Thamcu, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi
tiba-tiba berkata pula:
"Lapor kaucu, Ku See hong memiliki semacam ilmu khikang yang
aneh sekali, ilmu itu sangat lihay dan bagaimanapun kita
melepaskan pukulan dahsyat ke atas tubuhnya, tak pernah
serangan tersebut berhasil membuataya terluka parah, sungguh
beruntung kaucu datang tepat pada waktunya dan menghajarnya
545
hingga terjerumus ke dalamjurang. Tapi aku orang she Tham masih
tetap kuatir kalau nasib keparat itu kelewat baik hingga berhasil
lolos dari bahaya maut. persoalan ini tak boleh terlambat lagi, kita
harus segera turun ke dasar jurang untuk memeriksa mayatnya"
Paras muka Ceng Lan hiang segera berubah menjadi amat tak
sedap dipandang, segera ujarnya dingin.
"Tee Hun thamcu, kau maksudkan dibawah serangan kaucu pun
dia masih bisa hidup lagi?"
Bergidik hati si penginjak salju tanpa bektas Tham hun khi
setelah menyaksikan hawa pembunuhan yang menyelimuti raut
wajahnya itu, diam-diam ia menghembuskun napas dingin.
"Aku orang orang she Tham tidak berani" buru-buru katanya
tergagap, ”hamba cuma kuatir serangan kaucu kurang ganas
sehingga dia berhasil melarikan diri lagi dari ancaman bahaya maut"
'Kaucu nio-nio" ujar si pedang ular perak Ciu Heng thian pula.
"aku tahu kalau kau telah melepaskan serangan mematikan yang
berat terhadap bocah keparat itu, cuma aku rasa ada sedikit tidak
beres"
"Ciu hu kaucu, bagaimana tidak beresnya dengan siasatku ini?'
Ceng Lan hiang bertanya dengan tidak habis mengerti.
Sekulum senyuman licik segera tersungging diujung bibir si
pedang ular perak Ciu Heng thian katanya:
''Seharusnya kita bekuk bangsat itu hidup-hidup tolong tanya
kaucu, benarkah kau telah mclepaskan serangan yang mematikan
terhadapnya tadi? 'Moga-moga saja bukan!"
Ceng Lan hiang benar-benar dibikin tidak habis mengerti oleh
sikapnya yang berbicara sok rahasia, segera tanyanya:
"Apa maksud ucapanmu itu?'
''Bukankah keparat she Ku itu mempunyai sebuah bait lagu dan
bait lagu itu menyangkut sejilid kitab pusaka yang maha dahsyat?"
546
Mendengar pertanyaan itu Ceng Len biarg segera tertawa
cekikikan sampai seluruh badaannya bergoyang keras, katanya:
"Ciu Hu kaucu, aku mengira kau hendak membicarakan tentang
soal apa, rupanya tentang masalah tersebut'
Tiba-tiba saja si Pedang ular perak Ciu Heng thian dibikin
terpesona oleh suara tertawa dari Ceng Lan hiang, buru-buru dia
bertanya:
"Apakah kaucu sudah tidak maui kitab pusaka Cang ciong pit kip
itu lagi?".
Ceng Lan hiang menghela napas sedih.
"Aaaai. . kitab pusaka Cang cing pit kip mungkin saja tidak
kumaui lagi, tapi aku memang ingin membekuknya hidup-hidup."
"Aaaai, tadi aku telah melancarkan serangan dengan ilmu Hau
kut jian hun im kang (ilmu pukulan hawa dingin tulang hancur
sukma cacad), sebesar lima bagian, kendati pun dia memiliki ilmu
sakti yang luar biasa, sulit rasanya untuk meloloskan diri dari
ancaman bahaya maut, apalagi tubuhnya terjatuh kedalam jurang
yang lima ribu kaki dalamnya, mustahil tubuhnya masih bisa tetap
utuh'
Tatkala Ciu Heng thian, Tham Hun khi serta Nia Hun shia
mendengar Ceng Lan hiang membicarakan tentang ilmu Hau kut
jian hun im kang, paras muka mereka segera berubah hebat, jelas
ilmu pukulan tersebut merupakan suatu kepandaian yang
mengerikan sekali sehingga mereka sendiripun tidak tahu kalau
kaucu mereka memiliki kepandaian tersebut.
Yaa. didalam kenyataan ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang
memang merupakan suatu ilmu pukulan yang amat mengerikan
hati.
Ketika Ceng Lan hiang menyaksikan semua orang
memandangnya dengan wajah seram dan ketakutan sambil tertawa
terkekeh-kekeh segera serunya:
547
"Ada apa? Aku toh tak akan melancarkan serangan yang
mematikan terhadap orang sendiri, heeehh.... heeehh. . .
Sekali lagi dia perdengarkan suara tertawa cabulnya yang merdu
lembut dan menggun-cangkan sukma setiap orang itu.
Tiba-tiba si Pedang ular perak Ciu Heng thian mendongakkan
kepalanya dan ikut tertawa seram pula dengan suara yang
mengerikan bagaikan lolongan serigala. . .
Paras muka Ceng Lan hiang kontan raja berubah menjadi dingin
menyeramkan begitu mendengar suara tertawa dari Ciu Heng thian,
segera tegurnya ketus:
"Apa yang kau tertawakan?"
Si Pedang ular perak Ciu Heng thian menarik kembali suara
tertawanya, lalu berkata dengan hormat:
'Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan kaucu memiliki ilmu
sinkang tersebut, sekarang tiada jago dikolong langit yang sanggup
menandingi dirimu lagi, bila teringat kalau saat kita untuk
menguasahi seluruh kolong langit sudan semakin dekat, tentu saja
aku tak dapat membendung rasa girangku didalam hati, itulah
sebabnya aku lantas tertawa terbahak-bahak"
Mendengar itu, sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa terkekehkekeh,
sedangkan Si pedang ular perak Ciu Heng thian, si penginjak
salju tanpa bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Si Hun shia
bersama-sama ikut tertawa keras.
Suara tertawa mereka penuh diliput i kejalangan dan kekejian....
Suara tertawa yang penuh keseraman, kekejian itu melengking
menembusi angkasa dan menyebar sampai dimana-mana.
Ditengah gelak tertawa itulah, Ceng Lan hiang berjongkok untuk
membopong tubuh Him Ji im yang pingsan dan segera meluncur ke
bawah bukit.
Matahari senja condong kebarat, seluruh angkasa diliputi oleh
cahaya kemerah-merahan.
548
Pemandangan senja yang begitu indah menyelimuti seluruh
jagad dan mendatang kan pula selapis warna yang rawan, senja
kembali telah menjelang tiba.....
Meski matahari senja indah dipandang, tapi hanya singkat
waktunya, tak lama kemudian kesemuanya itu akan lenyap dibalik
bukit sebelah barat sana ...
Kemudian kegelapan malam pun menyelimuti seluruh angkasa
....
Angin malam berhembus kencang, mendatangkan perasaan
bergidik bagi siapapun, suasana berubah menjadi menyeramkan
dan mengenaskan ...
Didasar jurang yang penuh dengan bebatuan aneh tampak
bayangan manusia bergerak kian kemari, paras muka mereka ratarata
menunjukkan rasa tercengang yang amat tebal, rupanya
mereka sedang melakukan pemeriksaan secara besar-besaran.
Mendadak, pada saat itulah ....
Pada dasar jurang yang diliputi kabut dan delapan ratus kaki
lebih diudara, disana terdapat sebuah tanah datar lain seluas dua
tiga puluh kaki, berdiri pula sesosok bayangan hitam.
Dia adalah seorang manusia yang sedang menghela napas sedih
tiada hentinya.
Helaan napas itu sangat lemah bagaikan suara nyamuk, tapi dari
suara helaan napas tersebut kita dapat merasakan pula betapa
besarnya penderitaan yang sedang dialami nya waktu itu.
Permukaan tanah dimana ia berdiri sekarang penuh dengan noda
darah, sekarang dia hampir berubah menjadi seorang manusia
darah, rambutnya terurai kusut, pakaiannya compang camping,
seluruh badannya penuh luka-luka lecet yang merekah, itulah luka
gesekan akibat terjatuh dari atas puncak setinggi seratus kaki lebih
diatas sana.
549
Masih untung saja dia terjatuh disitu, coba bergeser sekali saja
ke depan, niscaya tubuhnya sudah terjerumus ke dalam dasar
jurang yang amat dalam.
Sekalipun dia berhasil meloloskan diri dari kehancuran badan,
tapi nasib masih mempermainkan dirinya, ia masih harus merasakan
siksaan dan penderitaan akibat serangan pukulan ilmu im kang yang
menyusup ke dalam tubuhnya.
Paras muka Ku See hong waktu itu pucat pias seperti mayat,
wajahnya menyeringai seram, seluruh tubuhnya mengejang keras
saking menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa.
"Bluuk !' terdengar suara lirih bergema.
Dia tidak menggeserkan badannya barang setengah langkah pun,
tubuhnya kembali terjatuh ke tanah, lalu dengan mementang kan
mulutnya bernapas terengah-engah, sepasang matanya berubah
menjadi merah darah. sekalipun waktu itu sedang merasakan suatu
penderitaan yang luar biasa, akan tetapi dia sama sekali tidak
mengeluh ataupun merintih.
Hal ini menunjukkan betapa angkuh, keras kepala dan
tangguhnya watak orang ini.
Mendadak... dari atas puncak bukit diatas tanah datar yang
menembusi angkasa itu terdengar suara teriakan seseorang:
'Kaucu cepat kemari! Cepat kemari disini terdapat sebuah tanah
datar, mungkin bangsat itu terjatuh disini"
Pendengaran Ku See hong masih tetap tajam dan cekatan,
betapa terkesiapnya dia setelah mendengar seruan itu, dalam hati
kecilnya dia segera berpekik:
"Ooh Ku See hong, wahai Ku See hong, kau harus tabahkan hati,
sekarang kau tak boleh mati ditangan kaum durjana, dendam
kesumat dari ayah ibumu, gurumu, Keng Cin sin... semuanya harus
kau balas lebih dulu kau tak boleh mati dengan begitu saja"
550
Kobaran api dendam yang membara segera mempertahankan
tubuhnya dan menimbul kan kekuatan didalam badannya, sekuat
tenaga tangannya mencengkeram permukaan tanah dan
menggelinding ke sisi tanah dasar itu, menggelinding lewat..
Perlu diketahui tanah datar tersebut hanya berada dipunggung
bukit yang berselisih delapan ratus kaki lebih dari dasar jurang atau
seratus kaki lebih dari puncak bukit tersebut. meskipun lebar tanah
tiga empat puluh kaki namun lantaran diliputi kabut yang tebal,
ditambah pula suasana malam yang remang-remang membuat
pemandangan disekitar tempat itu bagaikan dalam neraka saja.
Betapapun tajamnya sorot mata seorang jago lihay, jangan harap
bisa menyaksikan pemandangan disekeliling tempat itu dengan
jelas.
Baru saja Ku See hong menggulingkan badannya ke belakang
sebuah batu karang, telinganya telah mendengar suara langkan kaki
yang lirih menggema dari dua puluh kaki disekitar sana, lambat laun
suara langkah tersebut semakin mendekati tempat itu dan akhirnya
berhenti.
Terdengar seserang berkata dengan suara merdu:
"Ciu Hu kaucu kita tak usah melakukan pemeriksaan lagi"
Dengan perasaan tak habis mengerti si pedang ular perak Ciu
Heng thian segera bertanya:
"Bukankah dengan begitu selama hidup kita tak akan berhasil
mendapatkan pedang Ang soat kiam lagi. . . Apalagi jika bangsat itu
belum mampus, entah bagaimana seramnya akibat dikemudian
hari?"
Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh setelah
mendengar ucapan itu.
"Pedang Ang soat kiam? Kita sudah pasti dapat memperolehnya,
Cuma masih ada urusan penting lainnya yang jauh lebih serius
daripada pedang itu harus diselesaikan lebih dahulu, Mengenai Ku
See hong? Sekarang aku malah berharap dia jangan sampai mat i"
551
"Kaucu, mengapa kau tidak mengharapkan dia mati?" tanya si
pedang ular perak Ciu Heng thian keheranan.
Ceng Lan hiang segera tertawa.
"Ciu Hu kaucu, kau ini. . . memang benar-benar kebangetan!
Menjumpai persoalan apa saja selalu ingin bertanya sampai jelas,
dan kaupun tak pandai menebak isi hatiku, tampaknya makin lama
kau semakin bodoh saja"
Waktu itu Ku See hong dengan memaksakan diri menahan rasa
sakit di seluruh badannya, untuk menghimpun sisa tenaga dalam
yang dimilikinya untuk menjalankan penutupan pernapasan dengan
ilmu Ku si tay hoat, sehingga napasnya sama sekali tak terdengar.
Dalam suasana begini, setiap perkataan mereka dapat didengar
olehnya dengan jelas.
Tapi yang membuat dia merasa amat terkesiap bukan ucapan
dari Ceng Lan Hiang, melainkan dia tak menyangka kalau orang
itulah yang disebut Ban shia kaucu Ceng Lan hiang, perempuan
paling cabul dan paling kejamdikolong langit dewasa ini.
Meski dimaki bodoh, ternyata si pedang ular perak Ciu Heng
thian tidak dibikin marah, malahan sambil merendahkan diri
katanya.
"Kaucu adalah seorang manusia yang luar biasa, burung hong
dari umat manusia, baik ilmu silat maupun kecerdasannya luar
biasa, setiap patah katamu seakan-akan mengan-dung maksud yang
dalam, betul aku orang she Ciu terhitung manusia pintar, tapi kalau
dibandingkan dengan kaucu maka ibaratnya sinar kunang-kunang
dengan cahaya rembulan, mana mungkin aku bisa bersaing dalam
cahaya? Oleh karena itulah ucapan dari Kaucu semuanya membuat
aku merasa tidak habis mengerti"
Ku See hong tahu kalau ucapan tersebut hanya suatu umpakan
yang rendah dan memalukan dia sama sekali tak menyangka kalau
seorang jagoan yang biasanya bersikap buas dan kejam terhadap
seorang perempuan.
552
Mendadak Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, lalu berkata:
"Ucapan dalam hatiku kalau tak ku utarakan tentu saja kau tak
bakal tahu, maksudku Ku See hong telah terkena ilmu pukulan Hau
kut jian hun im kang ku, sekalipun tidak sampai terjatuh ke dalam
jurang, tapi akhirnya dia toh tidak berhasil juga menghindari diri dari
siksaan penderitaan yang tak terkirakan akibat dari serangan yang
amat beracun itu.
Berbicara dari dendam kesumat yang terikat antara dia dengan
perkampungan kita, aku tak ingin membiarkan dia mati dengan
begitu saja, melainkan lebih dulu membiarkan dia merasakan
siksaan yang paling kejam di alam semesta sebelum akhirnya
mampus, bukankah cara ini jauh lebih baik lagi?"
Si pedang ular perak Ciu Heng thian sendiripun merupakan
seorang manusia cerdas yang licik dan banyak akal muslihatnya,
tentu saja dia dapat merasakan pula kalau ucapan dari Ceng Lan
hiang itu banyak yang bukan muncul dari hati sejujurnya.
Mendadak dia bertanya:
"Kaucu, mengatakan kalau pedang Ang soat kiam sudah pasti
dapat kita peroleh, tapi kalau tidak diketahui dimanakah letak
mayatnya, bagaimana mungkin senjata mestika itu bisa kita
peroleh?"
''Terus terang kukatakan kepadamu, Ku See hong telah melarikan
diri, Bila kita lakukan suatu pengejaran secara besar besaran apakah
pedang Ang soat kiam tersebut tidak bisa kita peroleh? Hayo
berangkat, lebih baik kita segera tinggalkan tempat ini, coba kau
lihat kabut yang menyelimuti tempat ini makin lama semakin
bertambah tebal"
Tiba-tiba sipedang ular perak Ciu Heng thian memohon:
"Kaucu nio-nio, kau pernah mengabulkan permintaanku untuk
menjodohkan nona Ji im kepadaku, mengapa sampai sekarang kau
masih belumbersedia untuk meyerahkan tubuh Ji im kepadaku?"
Ceng Lan hiang segera tertawa jalang.
553
''Ciu hu kaucu, kau benar-benar seorang manusia yang tak
mengenal puas, kau sudah mendapatkan aku, buat apa kau
menghendaki pula putriku? Hal semacam itu berarti suatu hubungan
yang kacau!"
Ku See hong yang secara kebetulan mendengarkan pembicaraan
tersebut benar-benar menyumpah seribu keturunannya, dia tak
menyangka kalau dikolong langit bisa terdapat perempuan yang
begitu tak tahu malu, diam-diam ia lantas bersumpah didalam hati,
jika tak dapat mencincang tubuh nya sehingga hancur berkepingkeping,
sampai matipun dia tak akan mati dengan mata yang
meram.
"Nasib suhu dan adik Ji im benar-benar tak beruntung" demikian
ia berpikir "aku harus menyelamatkan adik Im dari cengkeraman
setan iblis, sekarang ia sudah menjadi istriku, aku tak boleh
membiarkan dia merasakan penghinaan maupun perbuatan terkutuk
dari siapa pun, sedetik dia masih berada dicengkeraman ibunya
yang cabul, berarti sedikit pula keselamatan jiwanya terancam, jika
sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan, bukankah aku akan
menyesal sepanjang masa...''
Sementara Ku See hong sedang berpikir sampai ke situ,
mendadak terdengar si pedang ular perak Ciu Heng thian telah
berkata lagi sambil tertawa seram:
"Heeehh. . . heeehhh . . . heeehh. . . hubungan kacau apakah,
buat hubungan diantara kita hal tersebut sama sekali tak ada
hubungannya sama sekali."
"Oooh Kaucu nio-nio, kumohon kepadamu berbuatlah baik, disini
tiada orang lain, berikanlah tubuh adik Ji im kepadaku. . . biarlah
kami menjadi suami istri, aku benar-benar sudah tak mampu untuk
menahan diri lagi...."
Tak terlukiskan rasa kaget dan terkesiap Ku See hong setelah
mendengar perkataan itu, dia kuatir kalau peristiwa yang
mengenaskan itu benar-benar akan berlangsung didepan mata,
554
sebab bila sampai begitu niscaya dia tak akan sanggup untuk
menahan diri.
Yaa, seandainya orang yang dia cintai bahkan sudah pernah
melakukan hubungan suami istri dengannya, bila sampai diperkosa
orang lain dihadapan sendiri maka pukulan batin yang demikian
beratnya itu tak akan sanggup dihadapi oleh siapapun, meski dia
adalah seseorang yang berwatak keras hati sekalipun.
Perasaan Ku See hong saat ini gelisah sekali dan benci, benci
atas diri sendiri yang lemah tak berkekuatan, lemah sehingga tak
mampu untuk melindungi kesetamatan orang yang dicintainya.
Terdengar Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh dengan nada
yang amat jalang, "Aah, kau ini mengapa mesti terburu napsu?
Baik-baiklah menunggu sekian waktu lagi, saat itu aku pasti akan
memenuhi keinginan hatimu itu, sedang sekarang... sekarang aku
tak ingin kehilangan dirimu?"
Andaikata Ku See hong tidak mendengar dengan mata kepala
sendiri, dia tidak percaya kalau dikolong langit terdapat perempuan
cabul yang begitu tak tahu malu.
Hampir boleh dibilang perempuan itu tak mirip manusia,
melainkan binatang, sebab hanya binatang saja yang bisa berbuat
cabul dan tak tahu malu seperti apa yang dia lakukan sekarang.
Kedengaran si pedang ular perak Ciu Heng thian turut tertawa
terkekeh-kekeh. "Akupun tahu kalau kau tak dapat kehilangan aku,
padahal setiap saat setiap detikpun aku merasa takut kehilangan
dirimu pula, heeehhhhh .....heeehhh....
Menyusul kemudian terdengar suara tertawa cekikikan yang amat
jalang berkumandang disisi telinga Ku See hong.
Suara apakah itu? Jelas merupakau suara tertawa cabul yang
penuh rangsangan napsu.
Dalam keadaan demikian, Ku See hong ingin sekali membunuh
dan mencincang sepasang lelaki perempuan yang cabul dan tak
tahu malu itu, tapi sayang dia sudah tak bertenaga lagi, disamping
555
itu perasaan sakit dan penderitaan yang amat hebat telah
menyelimuti pula seluruh tubuhnya.
Dia tahu ilmu pukulan hau kut jian hun im kang merupakan ilmu
pukulan yang terkeji dan paling beracun dikolong langit, siksaan
yang kejampun tak lama akan terasakan diseluruh tubuhnya.
Mendadak terdengar suara cabul dari si pedang ular perak Ciu
Heng thian kembali berkumandang datang:
'Kaucu nio-nio, aku sudah tak kuat untuk menahan diri, mari kita
bermain satu babak dialam terbuka saja"
"Jangan-jangan..." tampik Ceng Lan hiang.
Dibalik kabut put ih yang menyelimuti angkasa lamat-lamat
kelihatan ada dua sosok bayangan manusia sedang bergulingan
diatas tanah, akhirnya sepasang lelaki perempuan anjing itu telah
melakukan hubungan senggama dialamterbuka.
Suara tertawa mereka yang cabul tiada hentinya berkumandang
disisi telinga Ku See hong diiringi dengusan napas mereka yang
memburu.
Tapi perasaan Ku See hong terasa makin terluka, mengikuti
dengusan napas mereka yang memburu serta gelak tertawa mereka
yang jalang, lambat laun luka itu terasa semakin merekah dan
mengucurkan darah.
Disatu pihak penuh dengan kegembiraan karena nafsu birahi
yang semakin mendekati puncak kenikmatannya.
Maka dipihak lain penuh dengan penderitaan dan siksaan batin
yang luar biasa.
Dua macam perasaan yang berbeda menyolok itupun segera
berlangsung dibalik kabut tebal yang menyelimuti sekitar tempat itu.
Kegembiraan akhirnya berakhir dalam waktu singkat, sepasang
lelaki perempuan itupun telah pergi, pergi dengan membawa
kepuasan napsu yang terlampiaskan..
556
Sebaliknya Ku See hong berada dalam keadaan yang makin
menderita, ia menyum-pah karena ikut menyaksikan adegan
tersebut, adegan yang tak tahu malu, tapi diapun bersyukur,
bersyukur karena orang yang dicintainya...tak sampai... tak
sampai...
Tapi ingatan menyeramkan lainnya segera menyelinap kedalam
benaknya, membuat ia merasa tak tenang, dia takut, takut Him J i
im. . . .
Tapi apa gunanya? Dia hanya bisa membenci kepada diri sendiri,
membenci kepada diri sendiri yang tak berhasil menolongnya disaat
yang tepat ...
Rembulan yang berbentuk sabit telah menongol keluar dari balik
awan, tapi suasana di tempat itu masih terasa remang-remang.
Dibalik remangnya suasana terlintas pula sebuah pemandangan
yang mengenaskan.
Angin dingin yang kencang berhembus lewat mengibarkan jubah
panjangnya yang koyak, tanpa terasa seluruh tubuhnya gemetar
keras, tapi sejak merasakan gemetar itu juga, Ku See hong merasa
siksaan yang mengerikan sudan mulai menggerogoti tubuhnya.....
Tiba-tiba.....
Ku See hong merasakan datangnya segulung hawa panas yang
muncul dari pusar seakan-akan mendatangkan suatu kekuatan
baginya, tapi hawa panas yang mengalir dalam tubuhnya itu justru
membuat badannya kepanasan seperti dipanggang dibawah api
yang membara.
Siksaan semacam ini benar-benar dirasakan sangat dahsyat,
karena munculnya dari dalamdan mendesak keluar.
Ku See-hong merasa darah yang mengalir didalam tubuhnya ikut
mendidih keras ......
557
Peluh telah mengucur keluar dari beratus-ratus lubang pori-pori
diatas badannya, membuat sekujur tubuhnya basah kuyup bagaikan
terguyur air.....
Sepasang matanya melotot besar, wajahnya mengejang keras
menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa.
Semenjak berlatih ilmu sakti Kan kun mi siu ceng khi, meskipun
Ku See hong tidak takut lagi terhadap panas yang membara serta
dingin yang membekukan badan, tapi yang diderita sekarang adalah
akibat dari ilmu pukulan Hau kut jian yang amat keji.
Akibatnya, semua manfaat yang dimiliki nya seakan-akan punah
dengan begitu saja, selain tak bisa dipergunakan lagi, malahan
keadaannya bertambah mengenaskan.
Sebagaimana diketahui, setiap ilmu sakti yang ada didunia ini
sudah pasti memiliki pula ilmu tandingannya.
Kebetulan sekali ilmu Hau kut jian im kang yang dilatih Ceng Lan
hiang justru merupakan ilmu tandingan bagi ilmu Kan kun mi siu
ceng khi tersebut.
Semenjak pertempuran berdarah diatas bukit Soat san dua puluh
tahun berselang, di mana Ceng Lan hiang berhasil mencelakai jiwa
Bun ji koan su Him Ci seng, tiga tahun kemudian dalam dunia
persilatan telah muncul nyanyian "Dendam sejagad" yang
menghebohkan.
Munculnya nyanyian tersebut segera mengejutkan Ceng Lan
hiang, dia segera mengetahui kalau Bun ji koan su belum tewas
akibat dari ulahnya tempo hari.
Secara kebetulan pula pada saat itu dia memperoleh kitab pusaka
Ban shia Cinkeng, maka serta merta dia lantas memusatkan
segenap perhatiannya untuk melatih ilmu Hau kut jian hun im kang
tersebut.
Bun ji koan su sendiri pun merasa terkesiap sekali setelah
mengetahui kalau Ceng Lan hiang berhasil mendapat kitab pusaka
Ban Shia cinkeng, dia tahu sekalipun segenap ilmu sakt i yang
558
tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip berhasil dikuasahi
semua, belum tentu ia sanggup untuk membereskan perempuan itu,
maka Bun ji koan su pun tak pernah pergi mencari Ceng Lan hiang
sendiri untuk melakukan pembalasan dendam.
Berbicara soal ilmu silat yang dimiliki Ceng Lan hiang kini, boleh
dibilang dia sudah tiada tandingannya lagi di kolong langit, sebab
bukan saja dia telah berhasil mencuri belajar banyak kepandaian
sakti yang tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip, bahkan
dari kitab Ban shia cinkeng pun dia berhasil mempelajari banyak
sekali ilmu silat maha sakti.
Itulah sebabnya kepandaian silat yang di milikinya sekarang
boleh dibilang seluas samudra dan sukar diukur lagi dengan katakata.
Sekarang, Ku See hong bukan hanya terkena pukulan Hau kut
jian hun im kang yang dilancarkan Ceng Lan hiang dengan tenaga
sebesar lima bagian saja, bahkan delapan jalan darah penting
ditubuhnya sudah ada tiga diantaranya yang kena tertotok.
Seandainya berganti orang lain, sudah sejak lama ia mampus
secara mengenaskan.
Tapi Ku See hong pernah menerima inti kekuatan dari seluruh
badan Bunji koansu, selain itu diapun pernah makan nadi darah
naga bumi Tee liong hiat meh yang merupakan mestika yang langka
di dunia ini, akibatnya seluruh tubuhnya memiliki suatu kekuatan
yang melebihi siapapun.
Sayangnya kendatipun demikian, tapi jika dalam tujuh hari racun
dinginnya tak sempat dipunahkan, toh ia bakal tewas juga dalam
keadaan yang mengernaskan.
Bukan begitu saja, bahkan dalam tujuh hari tujuh malam ini
setiap hari dia pasti akan merasakan siksaan yang paling keji di
kolong langit, setiap kali selesai merasakan siksaan, berarti
nyawanya selangkah mendekati akhir.
559
Waktu itu, Ku See hong merasakan hawa panas yang berkobar
dalam dadanya makin lama semakin meninggi, penderitaan
semacam itu sungguh tak terlukiskan dengan kata, bahkan makin
lama semakin bertambah dahsyat.
Dalam keadaan seperti ini dia hanya bisa membenci, membenci
ketidak adilan Thian, membenci kekejaman akan terhadap umat
manusia, mengapa ia diberi siksaan dan penderitaan yang begitu
hebatnya.
Kematian, memang dialami setiap manusia dan tak mungkin bisa
dihindari, tapi setiap kali Ku See hong teringat akan "kematian",
segera timbul perasaan ngeri, seram dan bergidik dari dalam
hatinya.
Apakah dia takut mati?
Tidak, tidak, dia bukan seorang pengecut yang takut mati, sebab
itulah jalan yang harus dilewati oleh setiap orang, hanya
masalahnya cepat atau lambat.
Lantas, apa yang membuatnya merasa takut?
Ia takut karena dendam kesumatnya belum terbalas, suatu citacita
seorang pendekar yang belum bisa terwujud.
Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk bertarung melawan
malaikat elmaut dan tak ingin membiarkan cengkeraman maut dari
malaikat elmaut berhasil meraih kepala nya.
Apalagi mati atau hidup dari Ku See hong sekarang akan
mempengaruhi pula segala perubahan nasib bagi dunia persilatan
dimasa mendatang...
Atau dengan perkataan lain, hawa sesat atau hawa kebenaran
yang bakal menguasahi jagad, semuanya itu tergantung pada mati
hidup Kuu See hong sekarang.
Mendadak.. satu ingatan melintai dalam benak Ku See hong,
sedang dia berpikir.
560
''Ku See hong, wahai Ku See hong, kau tak boleh mati, karena
setelah kau mati bukan saja dendam kesumat tak terbalas, bahkan
akan mencelakai pula adik Ji im, kau tak boleh mati tapi kaupun tak
boleh tinggal terus disini, kau harus menggunakan sisa tenaga yang
kau miliki untuk merangkak keluar dari tempat yang terpencil ini dan
beradu nasib, makin jauh semakin baik"
Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera bekerja keras untuk
merangkak, menggelinding dan menggunakan apa saja untuk
bergerak meninggalkan tempat itu.
Diapun tak tahu harus merangkak kemana, baginya sekarang
hanyalah meninggalkan tempat itu sejauh jauhnya, makin jauh
semakin baik..
Karena dia telah membayangkan bilamana tinggal disitu kelewat
lama, maka tujuh hari tujuh malam kemudian, dia akan tewas
secara mengerikan disitu, padahal disana kecuali orang-orang Ban
shia kau, siapa pula yang kemudian datang ke tempat itu?
Maka ia ingin merangkak keluar dari sana, bila dapat dijumpai
dengan seseorang, sekalipun dia tahu orang yang dijumpainya
belum tentu bisa menolongnya, paling tidak masih terpampang
harapan baginya untuk emperoleh pertolongan dan pengobatan atas
luka yang dideritanya daripada pasrah pada nasib disitu.
Tindakan semacam ini sesungguhnya tidak ditunjang oleh
sesuatu harapan yang besar, tapi itu lebih baik daripada duduk
termenung sambil menantikan datangnya ajal.
Tapi yang lebih penting lagi adalah dia tak ingin pedang mestika
Ang soat kiam miliknya itu sampai terjatuh ke tangan kaum durjana.
Diam-diam dia telah berkata dalam hati kecilnya, bila di a
berjumpa dengan seseorang dan orang itu adalah seorang dari
golongan pendesar, dia akan menghadiahkan pedang Ang soat kiam
tersebut kepadanya, selain diapun akan menitipkan beberapa
persoalan yang belum dapat diselesaikannya itu untuk dilanjutkan
pelaksanaannya.
561
Begitulah, dia menggelinding, merangkak dan bergerak t iada
hentinya kedepan. . .
Dalam lelahnya ia merasakan hawa panas yang menyiksa dalam
tubuhnya makin lama semakin pudar sehingga akhirnya lenyap
sama sekali.
Kini ia terbaring diatas tanah dengan napas tersengkal-sengkal,
peluh telah membasahi selurun tubuhnya, juga membasahi seluruh
permukaan tanah.
oooo0dw0oooo
BAB 26
AKAN tetapi, disaat ia sedang beristirahat dengan napas
tersengal itulah, nendadak terasa munculnya segulung hawa dingin
yang luar biasa muncul dari punggung dan pelan-pelan menembusi
sekujur tubuhnya, dalam waktu singkat dia merasakan seluruh
tubuhnya gemetar keras kemudian mengejang kencang.
Seluruh darah yang mengalir didalam tubuhnya seakan-akan
berubah menjadi dingin dan membeku.
Badannya menjadi kaku, sekujur tubuhnya dingin bagaikan salju
dan hanya bisa berbaring dengan kaku seperti sesosok mayat,
sementara napasnya makin lama semakin bertambah sesak.
Walaupun demikian, kesadaran otak Ku See hong masih tetap
utuh seperti sedia kala, dengan memaksakan diri dia berusaha keras
untuk menahan penderitaan akibat menyusutnya badan, tapi dia
tetap nekad, tubuhnya masih saja dicoba untuk merangkak dan
menggulung untuk bergerak ke depan.
Tentu saja gerakannya sekarang tidak secepat tadi, malahan
semakin tak sanggup untuk melanjutkan kembali gerakannya.
Sekarang, Ku See hong sudah merangkak keluar dari balik
tempat yang diliputi kabut, rembulan yang terang menyinari seluruh
jagad, tapi sepasang matanya membelalak besar, biji matanya yang
562
hitam nampak berkerut kecil hingga lebih banyak warna putihnya,
lubang hidungnya mengembang besar pula.......
Wajah yang menyeramkan dan tak terlukiskan dengan kata-kata
ini, ditambah lagi dengan tubuhnya yang penuh noda darah serta
rambut yang awut-awutan kusut membuat tampang pemuda itu
mengerikan sekali.
Mungkin bulu roma orang akan berdiri semua bila secara tak
sengaja berjumpa dengannya.
Merangkak, menggelinding .. . .. . dia telah mengerahkan tenaga
yang paling besar untuk berjuang terus, dan ia berhasil merangkak
sampai tempat yang amat jauh.
Mendadak.... segulung hawa panas yang aneh sekali lagi muncul
dari dalam pusarnya.
Setelah itu hawa dingin yang membekukan menyelimuti setiap
bagian badannya.
Panas dingin datang silih berganti .....
Tapi dalam tubuhnya masih terdapat semacam perasaan lain
yang jauh lebih menyiksa, lagi suatu gerakan yang mengalir dan
menggeletar didalam daging dan balik kulit badannya...
Perasaan itu seperti panas dingin, seperti panas, gatal. seperti
kaku dan seperti pula linu. .
Tapi kalau dirasakan sungguh-sungguh maka seakan-akan bukan
perasaan panas yang sungguh-sungguh, bukan pula dingin, linu
ataupun sakit. .
Pokoknya segala sesuatu perasaan linu, sakit, kaku, pegal serta
aneka perasaan lainnya hampir semuanya dapat dirasakan dalam
tubuhnya.
Ada kalanya dia merasa seperti ditusuk-tusuk dengan jarum yang
tajam, ada kalanya juga dia merasa ada beribu-ribu ekor ulat
berbulu yang sedang bergerak-gerak dalam badannya.
563
Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari pepaduan antara panas
dan dingin yang datang silih berganti ini kontan saja membuat Ku
See hong yang angkuh dan keras kepala ini tak sanggup menahan
diri lagi, dia merasa kepalanya berat dan kesadarannya berangsurangsur
menghilang.
''Uaaakk ,..!" akhirnya dia muntah darah segar.
Kebetulan pada waktu itu dia sedang merangkak disisi sebuah
tebing, karena sisa hawa murninya tiba-tiba punah, sekujur
tubuhnya segera berguling kebawah tebing yang tingginya belasan
kaki itu membentur diatas sebatang pohon siong.
Pakaian yang pada dasarnya telah compang-camping tak karuan
kini semakin robek dan hancur tak karuan lagi bentuknya..
Maka diapun menjadi tenang, tidak gemetar lagi, tidak menderita
lagi, ia terkapar dengan tenang.
Ditengah keheningan malam yang mencekam, hanya terdengar
suara angin dingin yang berhembus lewat dan menggo-yangkan
ranting pohon, suaranya bagaikan isak tangis yang pedih, dedaunan
yang bergoyang, bagaikan setan iblis yang mementangkau sayap,
segala sesuatunya tampak menyeramkan, mengerikan dan
menggidikkan hati...
Rembulan yang berbentuk sabit tergantung ditengah awangawang,
waktu itu menunjukkan kentongan kelima...
Tak lama kemudian, malam pun berakhir dan fajar mulai
menyingsing diufuk sebelah timur.
Sebuah sungai yang tidak begitu lebar membujur dari sebelah
timur dan membentang kebarat, sisi sungai penuh dengan
tumbuhan pohon siong yang besar diselingi aneka bunga dan semak
yang permai dan subur. Tatkala angin berhembus lewat, terendus
bau harumyang semerbak.
Dibawah sebuah batang pohon siong raksasa di tepi sungai, saat
itu membujur sesosok bayangan tubuh pemuda yang penuh
berleporan darah, menyoren pedang kuno, berpakaian compang564
camping, kulit penuh luka-luka seperti setan dan menyeringai
menyeramkan.
Sedemikian seramnya keadaan pemuda itu membuat siapa saja
yang memandangnya akan merasa bergidik menggigil dan bulu
romanya pada bangun berdiri.
Sekalipun dia terbaring tenang di bawah pohon siong, walaupun
dadanya naik turun dengan lemah dan membuktikan kalau dia
belum putus nyawa, tapi jaraknya dengan kematian sudah tak jauh
lagi.
Cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan telah
menembusi awan putih dan memancar keseluruh penjuru dunia.
Ketika sinar matahari yang berwarna ke emas-emasan memancar
diatas air, tampak beberapa ekor ikan berlompatan kian kemari,
sungguh suatu pemandangan alamyang indah permai.
Tiba-tiba... dari arah sebelah timur terdengar suara bentakan
merdu serta suara caci maki yang kotor dan cabul menyusul
kemudian tampak dua sosok bayangan manusia berwarna abu-abu
sedang mengejar sesosok bayangan manusia yang kecil mungil
berbaju biru.
Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan manusia
berwarna biru itu nampak sempurna sekali, bagaikan seekor burung
yang menembusi ombak bergerak kian kemari, dengan lincahnya.
Sedangkan dua sosok bayangan manusia yang berada
dibelakangnya, meski ilmu merngankan tubuh mereka amat
sempurna, namun toh mereka gagal untuk menyusul bayangan biru
tersebut.
Bayangan ramping berbaju biru itu sungguh lincah gesit dan
cekatan, ia seperti ada maksud untuk mempermainkan kedua orang
itu sehingga ilmu meringankan tubuh nya sama sekali tidak
dikerahkan sepenuhnya.
Selama ini dia selalu mempertahankan jaraknya antara beberapa
kaki dari dua orang yang membuntuti di belakangnya, malah ada
565
kalanya dia berpaling sambil bertepuk tangan, ada kalanya pula dia
melepaskan serangkaian pukulan dan tendangan.
Hanya dalam waktu singkat saja, dia telah melepaskan tujuh
delapan buah pukulan ditambah dengan tiga empat buah
tendangban.
Dua orang yang membuntuti di belakangnya meski terhitung juga
seorang jago lihay dalam dunia persilatan, sayang orang berbaju
biru itu memiliki gerakan yang cekatan dengan serangan-serangan
yang maha dahsyat.
Itulah sebabnya asal kedua orang itu kena diserang olehnya,
niscaya akan dibikin kalang kabut dan terdesak tak karuan, mereka
harus bersusah payah lebih dulu sebelum berhasil memunahkan
ancaman lawan.
Menanti mereka menyiapkan serangan balasan yang dahsyat,
manusia berbaju biru itu secara licik segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya dan secepat kilat meluncur sejauh beberapa
puluh kaki dari tempat semula ......
Oleh karena itu tak heran kalau dua orang yang berada
dibelakang itu dibuat gusarnya setengah mati dan segera mencaci
maki kalang kabut.
Sambil berkejaran sambil bertarung, tak lama kemudian ketiga
orang itu sadah berada lima kaki disamping tubuh Ku See hong.
Tiba-tiba terdengar dua orang yang berada dibelakang itu
mencaci maki dengan parau bagaikan gembrengan bobrok:
'Lonte busuk, bila kau. . .`
Belum selesai ucapan itu, tampak gadis berbaju biru yang berada
didepan telah membentak nyaring.
"Anjing busuk, kau pantas dihajar!"
Pinggangnya yang ramping itu mendadak ditekuk lalu meluncur
ke depan secepat kilat, setelah itu secara tiba-tiba berputar satu
566
lingkaran dan berbalik menerjang dua orang yang berada
dibelakangnya.
Agaknya dua orang yang berada dibelakang itu tak pernah
menyangka kalau ilmu meringankan tubuh yang dimiliki gadis itu
demikian lihaynya diantara berkelebatnya bayangan biru, tampaklah
dua buah ujung bajunya yang lincah seperti ular berbisa dengan
membawa desingan angin tajam langsung menggulung t iba.
Buru-buru kedua orang itu menahan gerak maju mereka dengan
sepenuh tenaga, telapak tangannya didorong ke muka secbepat
kilat dua dgulung tenaga saerangan yang dabhsyat bagaikan
amukan angin puyuh langsung menyambut datangnya serangan
lawan.
Ilmu silat yang dimiliki gadis itu memang lihay sekali,
menyaksikan datangnya kedua gulung angin puyuh itu, dia segera
tertawa dingin, mendadak sepasang ujung bajunya diputar dan
dikebaskan ke depan segulung angin pukulan yang maha dahsyat
bagaikan luasnya samudra melalap kedua gulung angin serangan
lawan sehingga lenyap tak berbekas.
Menyusul kemudian tubuhnya berkelebat secara aneh, bagaikan
sukma gentayangan dia menerobos masuk diantara kedua orang itu,
sepasang telapak tangannya yang putih mulus diayunkan ke muka
dan menyerang ke kiri dan kekanan.
'Plook! Plook...!" dua kali benturan nyaring berkumandang
memecahkan keheningan, sepasang pipi kedua orang itu tahu-tahu
sudah diperseni dengan tempelengan keras yang membuat mereka
jadi tertegun dan berdiri kaku seperti patung.
Selesai menggaplok kedua orang itu dengan gerakan yang
cekatan si nona baju biru itu melompat mundur lagi sejauh dua kaki,
sepasang matanya yang jeli mengerling sekejap ke sana kemari.
Ketika menjumpai kedua orang itu berdiri termangu disitu,
mendadak ia tertawa cekikikan tangan kanannya segera
membereskan rambutnya yang kusut sementara tangan kirinya
dipakai untuk menutupi bibir sendiri.
567
Sikapnya yang lincah, polos tapi binal membuat orang benarbenar
serba salah, menangis tak bisa tertawapun tak dapat.
Gadis berbaju biru itu memang berwajah cantik, rambutnya yang
mulus terurai sebahu, tubuhnya ramping dengan kulit badan yang
putih mulus dan halus, hidungnya mancung, bibirnya kecil mungil,
pada hakekat nya dia merupakan seorang gadis yang cantik
rupawan.
Ternyata gadis ini tak lain adalah Im Yan cu yang lincah, polos,
hangat tapi marah atau senangnya tak menentu.
Kiranya ketika dia mewakili Ku See hong menahan sejumlah jago
lihay dari dunia persilatan di kompleks tanah pekuburan yang sepi,
karena serangannya kelewat keji, hal mana menimbulkan kesan
jelek dalam hati Ku See hong sehingga tanpa pamit pemuda itu
telah pergi meninggalkannyar.
Atas kejadian tersebut, hatinya merasa sedih sekali, malah dia
sempat menangis sehari semalam, walaupun demikian, ia masih
saja setiap saat setiap detik memikirkan Ku See hong dan mencari
jejaknya.
Tetapi berhubung jejak Ku See hong tak menentu, maka selama
beberapa bulan hasilnya nihil. .
Kendatipun demikian, dia tidak putus asa, dengan penuh
semangat dia menjelajahi seluruh tempat untuk mencari kekasihnya,
biar sampai di ujung langitpun dia bertekad hendak mencarinya
sampai ketemu.
Dua orang lelaki yang berdiri di depan Im Yan cu adalah dua
orang lelaki setengah umur yang mengenakan jubah berwarna abuabu,
perawakan mereka tinggi besar dan kekar, alis matanya tebal
matanya besar dengan sikap yang gagah.
Sebetulnya raut wajah mereka mirip antara yang satu dengan
lainnya, satu-satunya perbedaan adalah wajah mereka yang satu
penuh bercambang sedangkan yang lain bersih dan kelimis.
568
Kedua orang ini sama-sama mempunyai nama yang termashur
dalam dunia persilatan, mereka adalah saudara kembar yang di
sebut Kanglam Siang hou (sepasang orang gagah dari Kanglam)
Yang penuh bercambang adalah Pek liun jiu (si tangan geledek)
Hoo kian, sedangkan yang tanpa bercambang adala Sian hong kek
(si angin puyuh) Hoo gi.
Sepasang orang gagah dari Kanglam ini masing-masing memiliki
ilmu silat yang sangat lihay, jadi orang jujur dan gagah, mereka
tidak pernah berpikiran licik bahkan dipuji sebagai orang pandai
didalamdunia persilatan.
Kanglam Siang hou menganggap diri mereka sebagat jago kelas
satu dalam dunia persilatan, ilmu silat yang dimiliki tentu tiada
tandingannya dikolong langit.
Siapa tahu berhadapan dengan Im Yan cu ibaratnya setan kecil
bertemu setan besar, serangan yang dilakukan oleh Im Yan cu itu di
kontan saja membuat mereka jadi tertegun.
Mendadak tendengar Pek liu jiu Hoo Kian yang wajahnya penuh
bercambang bertanya:
"Nona kau murid siapa? Ilmu silat apakah yang kau pergunakan
untuk menghajar kami tadi?"
Ketika Im Yan cu menyaksikan mereka tidak marah meski kena
terhajar, bahkan mengajukan pertanyaan semacam itu, kontan saja
dia tertawa cekikikan.
"Jurus serangan yang barusan ku pergunakan ber nama
tamparan kiri kanan, apakah kalian ingin mencobanya lagi?"
Sembari berkata Im Yan cu segera mementangkan sepasang
telapak tangannya yang putih bersih dan berlagak seakan-akan
hendak melancarkan tubrukan lagi.
"Tunggu dulu nona" buru-buru Sian hong kek Hoo Gi berseru,
"lebih baik kita menerangkan dahulu duduknya persoalan sebelum
bertarung mati-matian.”
569
Sekali lagi Im Yan cu tertawa geli menyaksikan cara mereka
berbicara, sambil menarik kembali telapak tangannya, dia berkata
sambil tertawa merdu:
"Persoalan apa lagi yang hendak kalian berdua bicarakan? Cepat
katakan. ."
'Nona belum menjawah pertanyaan kami, sebenarnya kau murid
siapa?” ujar sitangan geledek Hoo Kian dengan lantang.
Mendadak paras muka Im Yan cu berubah menjadi serius,
katanya dengan bersungguh-sungguh:
'Nonamu adalah muridi dari raja akhirat bagi kaumpria!"
Baik, Sian hong kek Hoa Gi maupun Pek lui jiu Hoo Kian keduaduanya
merupakan jago yang jujur, polos sama sekali tak berakal
muslihat, mereka tidak curiga kalau Im Yan cu sengaja lagi
mempermainkan dirinya mendengar itu segera gumamnya:
`Raja akhirat bagi kaum pria? Raja Akhirat bagi kaum pria? Asing
benar nama ini '
Hampir pecah perut Im Yan Cu setelah mendengar ucapan itu
saking gelinya, tapi paras mukanya masih tetap dingin dan kaku,
ujarnya sinis:
"Hmm, mengakunya saja kalian Kanglam Siang hou adalah jagojago
yang sudah setengah abad berkelana dalam dunia persilatan,
tak tahunya nama Raja akhirat bagi kaum pria pun tak pernah
didengar, Huuuuh, kalau tidak btahu katakan sadja tidak tahu,
abuat apa mesti bberlagak? Hmmm, nonamu benar-benar ikut
merasa malu bagi kalian berdua.. .'
Merah padam selembar wajah Kanglam siang hou setelah
mendengar perkataan itu.
Dengan suara tergagap buru-buru Pek lui jiu Hou Kian berkata:
"Guru nona pastilan seorang pertapa yang jarang berkelana
dalam dunia persilatan, kami dua bersaudara oenar-benar tidak
mengetahui namanya."
570
Im Yan-cu memang seorang gadis yang suka menggoda orang,
apalagi ketika mengetahui kalau orang yang digodanya sama sekali
tidak merasa, rasa gembiranya berlipat ganda.
Yaa, mungkin didunia ini hanya dia seorang yang mempunyai
watak yang begini aneh yaitu membuat orang lain kebingungan
mencari kegembiraan buat diri sendiri.
Paras muka Im Yan cu yang semula dingin kaku, dengan cepat
berubah menjadi amat santai, ujarnya sambil tertawa dingin.
"Aduuh mak, aku lihat kalian berdua benar-benar bodoh sekali,
Raja akhirat bagi kaum pria tentu saja merupakan perempuan yang
khusus membunuh lelaki bodoh macam kalian, masa dalam dunia
persilatan benar-benar terdapat nama seperti ini?.
Sekarang Kanglam siang hou baru tahu kalau dia sedang
dibodohi orang, kontan saja hawa amarahnya berkobar.
Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian berseru:
"Nona jadi kau dengaja hendak mempermainkan kami dua
bersaudara? Hari ini kalau aku t idak memberi sedikit pelajaran
kepadamu, sulit rasanya untuk melampias kan rasa benci didalam
hatiku"
Im Yan cu mengerutkan dahinya lalu menghela napas sedih:
"Aaaai ..... kalian berdua adalah Kanglam Sianghou yang
termashur, namanya di dalam dunia persilatan, masa dua orang
lelaki hendak mengerubuti seorang perempuan lemah seperti aku?
Aaaai, tahu kalian bakal marah, aku tak akan menerangkan apa
yang dimaksud dengan Raja ahkirat bagi kaum pria itu"
Im Yan cu adalah seorang gadis cantik, selain paras mukanya
cantik menarik, orangnya juga lincah dan menawan hati, terutama
sekali bila sedang tertawa, pada hakekatnya sanggup membetot
sukma siapa saja.
Begitu dia tunjukkan wajah yang sedih, diantara kecantikan
wajahnya segera terlihat sikap yang cukup mengibakan hati.
571
Kanglam siang hou memang orang yang jujur dan terbuka, meski
mereka mengagumi kecantikan wajahnya, namun sama sekali tidak
terlintas pikirah jahat.
Maka begitu menyaksikan Im Yan cu yang berwajah memelas itu,
Sian Hong kek Hoo Gi segera berkata dengan suara pelan:
"Nona." kami dua bersaudara tak akan menganiaya kau seorang
perempuan lemah, asal barang tersebut kau kembalikan kepada
kami hari ini, urusan pasti akan beres dalamsuasana damai"
Mendadak wajah lm Yan cu berubah kembali menjadi dingin
menyeramkan, katanya ketus:
"Kalian berdua benar-benar manusia sombong yang tak tahu
malu, mengapa tidak kalian bayangkan sewaktu kugaplok mulut
kalian barusan tadi? Coba katakan, siapa yang sedang
mempermainkan siapa? Hmmm, sanggupkah kalian berbuat
demikian?"
Kanglam Siang hou benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh
perubahan sikap Im Yan cu yang sebentar marah sebentar senang
itu, dengan cepat mereka menduga kalau gadis ini jangan-jangan
mengidap penyakit syaraf...
Sekalipun begitu, mereka juga tahu kalau apa yang dikatakan
gadis itu benar, sekalipun mereka berdua turun tangan bersama,
belumtentu lawannya berhasil dikalahkan.
Maka setelah termenung beberapa saat Pek lui jiu Hoo Kian
segera berkata:
''Nona, 'lebih baik kita tak usah membicarakan hal-hal yang tidak
berguna, kami dua bersaudara memohon kepadamu agar suka
mengembalikan barang tersebut kepada kami!'
"Barang apa yang kalian maksudkan?" tanya Im Yan cu sambil
tertawa.
"Pedang kecil Jui sim kiam tersebut" sambung Sian hong kek Hoo
Gi cepat.
572
Tiba-tiba Im Yan cu merogoh kedalam sakunya dan
mengeluarkan sebilah pedang kecil sepanjang tiga inci yang
memancarkar sinar keperak-perakan, diatas pedang tersebut terukir
tiga huruf kecil yang berbunyi:
"Jui sim kiam"
'Apakah Pedang kecil ini yang kalian maksudkan?" tanyanya
sambil mengayunkan tangan kanannya.
Melihat pedang kecitl itu, si tangan geledek Hoo Krian menjadi
girang sekali, serunya dengan cepat:
"Benar-benar, Cepat kau serahkan kepada kami`
Seraya berkata, si tangan geledek Hoo Kian segera
membungkukkan pinggang dan siap menerkam kedepan.
Buru-buru Im Yan cu menarik kembali tangan kanannya dan di
sembunyikan kebalik baju lalu katanya:
"Tunggu sebentar, tidak sulit jika kalian menginginkan pedang
kecil ini, cuma kalian berdua harus memenuhi juga dua buah
permintaan ku"
"Nona, apa yang harus kami penuhi? Cepat katakan" buru-buru si
jago angin puyuh Hoa Gi berseru.
Sekulum senyuman manis segera menghiasi wajah Im Yan cu
sambil mengerling sekejap kearah mereka berdua, katanya dengan
suara yang amat merdu.
'Pertama kalian harus menerangkan dulu asal usul dari pedang
Jui sim kiam itu serta bagaimana cara penggunaannya, kedua kalian
harus membantuku untuk menemu kan seseorang"
Mendengar perkataan itu, paras muka Kanglam Siang hou segera
berubah hebat, Pek lui jiu Hoo Kian mendengus gusar, lalu serunya.
"Nona, maafkan, kami tak bisa memenuhi kedua permintaan
nona itu!"
573
Kontan paras muka Im Yan cu berubah menjadi dingin bagaikan
es, sepasang matanya melotot besar, hawa pembunuhan
menyelimuti seluruh wajahnya, keadaannya waktu itu bagaikan
sekuntum bunga mawar yang penuh berduri.
Kanglam Siang hou yang menyaksikan paras muka gadis itu
kontan saja hatinya tergetar keras, segera pikirnya.
"Nona itu sungguh aneh, marah dan gembira silih berganti,
perubahannya tak menentu dan amat mendadak, sebenarnya
permainan busuk apakah yang sedang dia siapkan untuk kami
berdua?"
Akhirnya Sian hong kek Hoo Gi menghela napas panjang
katanya:
"Tentang permintaan nona yang pertama berhubung kami sudah
terlanjur memenuhi permintaan orang, maka sebagai orang
persilatan yang mementingkan pegang janji, terpaksa kami tak
dapat membocorkan rahasia tersebut, apalagi pemilik pedang Jui
sim kiam adalah bakal majikan kami."
"Sedangkan persoalan yang kedua, kau mengatakan hendak
mencari orang, tolong berilah petunjuk kepada kami siapakah orang
itu, agar kami dapat mempertimbangkannya lebih dulu."
Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih.
''Aaaai, tentang soal pertama aku tidak tahupun tak menjadi soal,
tapi permintaanku yang kedua harus kalian penuhi, karena dia
adalah musuh besarku."
"Cuma akuputn tak ingin terlalu memaksa kalian, janganlah
bekerja bagiku dengan membawa perasaan yang tak menentu,
maka aku ingin mengajak kalian berkelahi, jika kalian kalah
ditanganku maka kau harus memenuhi permintaanku itu dan
mencarikan orang itu sampai ketemu, sedangkan pedang Jui sim
kiam ini segera akan kekembalikan kepada kalian"
Pek lui jiu Hoo Kian termenung sebentar kemudian katanya:
574
"Nona, andaikata orang yang hendak kau cari adalah seorang
manusia laknat yang terkutuk dan bejad :noralnya, tanpa syarat
kami akan menerima permintaanmu itu tapi seandainya dia adalah
seorang enghiong yang berjiwa pendekar, sekalipun badan kami
harus hancur, jangan harap kami berdua bersedia membantumu'
Diam-diam Im Yan cu merasa kagum sekali atas kebesaran jiwa
serta sifat pendekar dari KanglamSiang-hou ini."
Tapi di luaran dia masih tetap bersikap dingin dan hambar,
katanya lebih lanjut:
"Dia adalah orang jahat, orang berhati busuk, orang yang telah
mempermainkan aku"
Menyaksikan paras mukanya yang diliputi emosi, Sian hong kek
Hoo Gi segera menarik wajahnya seraya berkata.
"Nona, harap bkau utarakan dudlu siapa namanyaa mungkin
kami bKanglam siang hou bisa mengetahui watak orang itu yang
sebenarnya. Jika bisa tidak bermusuhan dengan orang, lebih baik
jangan bermusuhan, apalagi kalau tiada masalah yang terlalu besar,
jika dapat diselesaikan lebih baik diselesaikan saja''
Ternyata dalam pembicaraan tadi, secara diam-diam Kanglam
Siang hou telah mengamati perubahan mimik wajah serta nada
pembicaraannya, mereka tahu bahwa orang yang hendak dicari
gadis itu bukanlah seseorang yang memiliki dendam kusumat
dengannya, maka dari itulah mereka bermaksud untuk
membujuknya.
Tiba-tiba saja paras muka Im Yan cu berubah menjadi lembut
kembali, namun nada suaranya masih tetap dingin dan kaku:
"Aku tak akan membunuhnya, aku hanya akan memunahkan ilmu
silatnya agar sepanjang masa dia bisa mendampingi diriku"
Kanglam siang hou yang mendengarkan perkataan itu segera
merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri.
575
Seperti diketahni, bila seorang yang pandai bersilat kemudian
secara tiba-tiba ilmu silatnya dipunahkan orang, maka hal itu akan
dianggapnya sebagai peristiwa yang paling keji, paling menyedihkan
hati dan siksaan hidup yang lebih mengenaskan dari pada mati.
Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata:
"Kita sudah berbincang sekian waktu, tapi kau belum
menyebutkan siapakah nama orang yang hendak kau cari"
Im Yan cu segera tertawa cekikikan, suaranya merdu bagaikan
genta, katanya:
"Dia tak lain adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh
bersukma dingin) Ku See hong yang nama besarnya menggetarkan
dunia persilatan pada akhir ini."
Paras muka Kanglamsiang hou berubah bebat, jeritnya tertahan:
'Apa? Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong... "
Menyaksikan paras muka mereka yang terkejut dan tertegun, Im
Yan cu merasa gembira sekali, dia segera tertawa cekikikan.
"Yaa, betul, memang dia! Si sastrawan aneh bersukma dingin
Kau See hong, apakah kalian tidak bersedia mengabulkan?"
"Yaa, kami tidak bersedia menerima permintaanmu itu!" jawab si
tangan geledek Hoo Kian dengan suara lantang.
Sebenarnya Ku See hong baru beberapa bulan termashur dalam
dunia persilatan, tapi berhubung dia adalah muridnya Bun ji koan su
yang merupakan manusia aneh dari dunia persilatan dimasa lalu,
ditambah pula begitu muncul secara beruntun dia membunuh Leng
juan sam kui serta tiga puluhan orang jago persilatan di kompleks
tanah pekuburan, tak heran kalau namanya dengan cepat menanjak
setinggi langit.
Padahal semua kejadian itu bukan hasil perbuatan dari Ku See
hong seorang, melainkan hasil karya dari Im Yan cu yang bertangan
keji, walaupun demikian orang persilatan tidak tahu seluk beluk
576
yang sebenarnya, mereka semua mengira pembunuhan tersebut
merupakan hasil karya dari Ku See hong.
Apalagi setelah Ku See hong mendatangi istana Huan mo kiong
di Lam hay pada empat bulan berselang dan secara beruntun
melukai banyak jago lihay dari Huan mo kiong dan berhasil
meloloskan diri dari lima siksaan paling keji dari Huan mo kiong
yang tak pernah bisa dihindari orang lain... peristiwa yang terjadi
segera menyebar luas keseluruh penjuru kolong langit.
Maka nama besar Ku See hong pun menjadi termashur dikolong
langit, orang-orang yang iseng pun memberi julukan Leng hun koay
seng (Sastrawan aneh bersukma dingin) kepadanya.
Berhubung cara kerjanya amat keji, maka dia dinamakan sukma
dingin, sedang asal usulnya yang misterius dan penuh rahasia
membuat dia dijuluki sastrawan aneh.
Maka bila digabungkan menjadi satu terbentuklah nama julukan
baru sastrawan aneh bersukma dingin.
Tapi belakangan ini dalam dunia persilatan muncul lagi seorang
manusia yang lebih termashur dan lebih terkenal namanya daripada
Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, dia adalah seorang
manusia aneh berkerudung kain warna warni.
Dia bukan hanya seorang diri saja, bahkan empat manusia bengis
dan dikenal sebagai gembong iblis dari pulau Tang cing to pun
takluk dibawah perintahnya.
Konon selain ilmu silatnya tintggi, nama nya pun terkenal, dia
selalu mempergunakan sebilah pedang kecil berwarna perak yang
bertuliskan "Jui sim siau kiam." Sebagai lambangnya.
(Tentang rahasia ini, akan diterangkan di dalam bagian lain dari
cerita ini, terima kasih)
Demikianlah, dengan wajah yang dingin dan diliputi hawa napsu
membunuh, Im Yan cu menegur dingin:
"Mengapa kalian tidak meluluskan?''
577
Dengan gusar Pek lui jiu Hoo Kian berteriak keras:
''Dalam dunia persilatan dewasa ini, kecuali pemilik pedang Jui
sim kiam dan sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, yang
lain boleh dibilang bukan manusia sejati. kami Kanglam Siang hou
adalah manusia yang punya harga diri, kami tak akan mencelakai
pendekar-pendekar yang kami kagumi, sedang mengenai wajah
maupun jejak sastrawan aneh bersukma dingin kamipun tidak tahu
menahu, karena itu apa yang kau minta sukar untuk kami luluskan,
sedang Jui Sim kiam adalah benda milik kami, jika kau tak tahu
aturan dan ingin merampas dengan kekerasan, baiklah, sekakipun
tubuh kami harus terkapar dalam genangan darah, kami tetap
bertekad akan beradu jiwa denganmu"
Dengan perkataan itu sudah jelas tercermin sampai dimanakah
kebesaran jiwa Kanglam siang hou...
Diam-diam Im Yan cu mengangguk, dia tahu bahwa kedua orang
ini adalah manusia-manusia gagah yang punya harga diri.
Tapi watak gadis ini memang jauh berbeda dibandingkan dengan
perempuan-perempuan lainnya, dia masih suka binal, suka
membuat onar dan menggoda orang, apalagi jika sedang
menganggur, dia gemar sekali mencari orang untuk diajak berkelahi
atau menggodanya habis-habisan.
Sungguhpun watak semacam itu terasa aneh, tapi oleh karena
sejak kecil ia sudah dididik oleh gurunya dalam perbuatan semacam
ini, lama kelamaan hal itu merupakan suatu kebiasaan baginya.
Paras muka Im Yan cu dingin bagaikan es, setelah tertawa dingin
katanya dengan suara sinis:
'Hmm, dengan mengandalkan kemampuan kalian dua potong
barang rongsokan juga berani berbicara soal ilmu silat dihadapanku.
Hmm!, tidak sulit bila kalian menginginkan kembali pedang Jui sim
siau kiam tersebut, asalkan saja kalian benar-benar memiliki
kepandaian untuk menangkan diriku"
578
Didalam dunia persilatan, Siang hong kek maupun Pek lui jiu
boleh dibilang terhitung juga sebagai manusia yang punya nama,
mereka bersabar selalu selama ini karena mereka dapat melihat
meski gadis yang tak diketahui asal usul nya ini binal dan tak tahu
aturan, namun mereka bukanlah seorang manusia yang berhati
jahat.
Akan tetapi setelah dipandang hina oleh lawannya, kontan saja
hawa amarahnya berkobar.
Sambil bertekuk pinggang si tangan geledek Hoo Kian melejit ke
samping kiri lalu menerjang maju kedepan.
Im Yan cu hanya berdiri tegak sambil menunjukkan wajah sinis,
bibirnya mencibir dengan sikapnya amat santai.
Melihat itu, si Tangan 'geledek semakin naik darah, api amarah
merasuk semakin membara dalam dadanya, sepasang telapak
tangannya yang disilangkan di depan dada langsung diayunkan ke
depan.
Segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan memekikkan
telinga langsung meluncur ke depan dengan dahsyatnya.
Im Yan cu adalah murid seorang manusia aneh dalam dunia
persilatan dewasa ini, tentu saja dia tak akan memandang sebelah
matapun terhadap ancaman seperti itu melihat terjangan dari si
Tangan geledek, tiba-tiba saja tubuhnya melejit ke samping untuk
menghindarkan diri, serta merta serangan itupun mengenai sasaran
yang kosong.
Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang
merdu, serunya:
"Anjing besar busuk, lebih baibk kalian maju bdersama saja,
kaalau cuma seoranbg yang bertarung, kurang asyik rasanya!"
Sembari berkata dia bergerak ke muka, sepasang ujung bajunya
tiba-tiba diayunkan ke muka melepaskan ancaman.
-ooo0dw0ooo579
Jilid 18
DALAM waktu singkat, seluruh angkasa telah dipenuhi olah
bayangan biru yang menyilaukan mata, dua gulung ujung baju yang
membawa deruan angin dingin itu menyambar ke tubuh si Tangan
geledek dari empat arah delapan penjuru.
Si Tangan geledek Hoo Kian cukup mengetahui betapa
sempurnanya tenaga dalam yang dimiliki perempuan itu, meski
hanya dua buah ujung baju yang lemas, namun dalam
permainannya tak disangkal lagi menyerupai dua bilah pedang yang
amat tajam.
Karena itu dia tak berani menyambut dengan keras lawan keras,
tubuhnya yang tinggi besar ikut berputar kencang dan berkelit ke
sana kemari.
Pada dasarnya Im Yan cu memang tidak bermaksud untuk
melukai mereka, sambil membentak nyaring tubuhnya bergerak
secepat kilat menyambar si jago angin puyuh, sepasang telapak
tangannya yang putih bersih diayunkan keluar dari balik bajunya
dan secara beruntun melepaskan enam buash pukulan berantai.
Sekalipun serangan itu dilancarkan tidak bersamaan waktunya
namun ketika menca-pai sasarannya seakan-akan berbarengan
saatnya.
Hoo Gi berjulukan si jago angin puyuh, ilmu berkelitnya boleh
dibilang menjagoi seluruh dunia persilatan, akan tetapi menghadapi
gerakan tubuh Im Yan cu yang begitu lihay, tanpa terasa hatinya
dibuat terkesiap juga.
Dia merasakan pandangan matanya menjadi silau, tahu-tahu
enam buah bayangan telapak tangan pada saat yang hampir
bersamaan telah muncul didepan mata dan mengancam dada, bahu
serta jalan daran penting lainnya.
Selain aneh jurus serangannya, juga lihay tenaga serangannya,
boleh dibilang belumpernah dijumpai sebelumnya.
580
Si jago angin puyuh Hoo Gi merasa amat terperanjat, sepasang
telapak tangannya di angkat dan diputar membentuk satu
lingkarban bayangan teldapak tangan yanag rapat, di
kombbinasikan pula dengan perpu-taran pangkal kakinya, seluruh
badannya berputar bagaikan gasingan dan meluncur sembilan depa
dari arena.
Sekali lagi si tangan geledek Hoo Kian membentak keras, dengan
cepat ia memburu dari belakang, angin pukulannya yang dahsyat
mengikut i getaran bayangannya segera melancarkan serangan
dahsyat lagi.
Dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan
ombak ditengah samudra langsung menghantam kedepan.
Di belakang kepala Im Yan cu seperti mempunyai mata saja,
baru saja si tangan geledek Hoo Kian melepaskan serangan
mendadak dia melejit kesamping untuk menghindarkan diri, lalu
secepat kilat dia membalikkan badan, sepasang ujung bajunya di
ayunkan kemuka menyongsong datangnya ancaman dari si Tangan
geledek.
Anehnya ketika angin pukulan si tangan geledek yang maha
dahsyat itu membentur pada angin lembut yang terpancar ke luar
dari balik ujung baju gadis itu, segera terdengarlah suara ledakan
kecil dan kekuatan tersebut tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas.
Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak
tangannya diayunkan kedepan bagaikan sarang laba-laba yang
menyelimuti angkasa, menyusul kemudian badannya melejit enteng
diudara dan melepaskan serangkaian serangan berantai.
Telapak tangannya dipakai untuk menyerang si tangan geledek
Hoa Kian, sedangkan tendangan kakinya menendang si jago angin
puyuh Hoo Gi, kontan saja kedua orang jago itu melompat kekiri
dan kekanan dengan cepat...
Selain gerakan tubuhnya cepat, jurus serangannya juga lihay,
pada hakekatnya jarang dijumpai dikolong langit.
581
Si tangan geledek Hoo Kian dan jago angin puyuh Hoo Gi
merupakan dua jago yang berilmu tinggi, begitu menghindarkan diri
dari ancaman, serentak mereka maju menyerang lagi.
Pek lui jiu Hoo Kian dengan melepaskan pukulan-pukulan
dahsyatnya menggencet lawannya habis-habisan, sedangkan Sian
hong kek Hoo Gi mengandalkan ilmu gerakan tubuhnya yang luar
biasa menyerang ke depan sambil melepaskan serangkaian jurus
serangan yang dahsyat ibarat burung elang yarng terbang di
atngkasa.
Kerja qsama antara kedrua orang ini benar-benar hebat sekali,
udara serasa dipenuhi angin tajam, pasif dan debu beterbangan
memenuhi angkasa, pertarungan itu berlangsung dengan amat
serunya.
Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah bertarung
sebanyak tiga empat puluh gebrakan lebih.
Im Yan cu memang terbukti lihay, kendatipun dikerubuti oleh dua
orang sekaligus ia masih tetap tersenyum simpul sambil bergerak
kesana kemari:
Tampak ujung bajunya beterbangan terhembus angin, tubuhnya
meliuk-liuk dengan indahnya, semua serangan dilancarkan dengan
gerakan yang indah, seakan-akan bidadari yang baru turun dari
kahyangan saja, meski indah dan lincah namun semua ancamannya
ganas dan mengandung hawa serangan yang dingin merasuk
tulang.
Pek lui jiu dan Sian hong kek yang menyerang berulang kali
tanpa hasil lama-kelamaan timbul juga watak berangasannya
bagaikan kerbau terluka, serangan-serangan dilancarkan makin
membabi buta, angin pukulan menderu-deru, hampir semua
ancamannya ganas keji, dan ditujukan kebagian bagian tubuh yang
mematikan.
Angin pukulan gelombang demi gelombang berhembus keluar
seperti selapis jaring yang tebal dan rapat, bagaikan gulungan
582
ombak di tengah samudra saja, semua serangan itu meluncur
kedepan dengan amat dahsyatnya.
Begitu menggetarkan sukma keadaannya membuat bati siapapun
merasa gemetar dan ketakutan.
Sepasang telapak tangan Im Yan cu yang putih bersih
melepaskan pukulan demi pukulan dengan tenaga penuh pula, jurus
dilawan dengan jurus, gerakan ditandingi dengan gerakan, hanya
dalam waktu singkat segenap serangan dahsyat dan pukulan keji
yang dilepaskan Pek lui jiu dan Sian hong kek seperti batu yang
tercebur ke tengah samudra saja, setelah masuk ke balik pukulan
Im Yan cu, hilang lenyap tanpa bekas.
Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah saling bertarung
dua puluh gebrakan lebih.
Padahal selama ini Im Yan cu hanya bermain seenak hatinya
saja, dia enggan melancarkan serangan yang keji dan memati kan,
coba kalau bukan begitu, meski ada empat orang jagoan lihay dari
Kanglampun, seluruhnya akan tewas ditangan Raja akhirat bagi
kaumpria ini.
Lama kelamaan, Pek Lui jiu Hoo Kian sudah habis sabarnya, tibatiba
saja dia mengeluarkan ilmu pukulannya... pek lui jiu (pukulan
geledek).
Telapak tangan kirinya secara tiba-tiba beruban menjadi beribu
buah bayangan telapak tangan yang meluncur keluar seperti
sambaran guntur dan petir, menggulung dan menyambar
menerjang dengan cepatnya.
Akan tetapi tidak nampak desingan angin tajam dibalik ayunan
tangannya itu.
Pada saat yang bersamaan inilah mendadak telapak tangan
kanannya digetarkan kemuka seperti getaran gelombang, lalu
secara jitu dan sakti menerobos keluar lewat tengah tengah
lingkaran telapak tangan kirinya.
583
"Blaaammm! Blaaamm... !" seperti guntur yang menggelegar
diudara, bergema suara ledakan yang amat memekikkan telinga.
Selapis hawa pukulan yang tajam dan kuat seperti beribu ekor
kuda yang lari bersama segera meluncur keluar berbareng dengan
getaran telapak tangan kanannya.
Pada detik yang bersamaan ketika Hoo Kian melancarkan ilmu
pukulan geledeknya.
Sian hong kek Hoo Gi seperti putaran angin puyuh saja
menyelinap kesisi kanan Im Yan cu memanfaatkan peluang yang
sangat baik ini serangan mematikan segera dilancarkan dengan
kecepatan paling tinggi, sementara telapak tangannya melepaskan
segulung angin pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya
bukit Tay san.
Terkesiap juga Im Yan cu menghadapi ancaman Hoo Kian
dengan pukulan geledeknya, diam-diam ia lantas berpikir:
"Tak kusangka kedua orang ini masih memiliki ilmu silat yang
begini aneh dan sakt i.”
Berpikir demikian, ke lima jari tangan kanannya segera
dipentangkan lebar-lebar, lalu diantara getaran tangannya itu
terpancar keluar lima gulung desingan angin tajam yang dahsyat
menghajar pukulan geledek dari Hoo Kian, kemudian telapak tangan
kanannya secepat kilat membuat pula sebuah gerakan melingkar.
'Blaaammm! Blaaammm! serentetan ledakan keras menggelegar
memecahkan keheningan ...." .
Tenaga pukulan hasil dari serangan Hoo Kian dengan pukulan
geledeknya seketika lenyap tak berbekas.
Berbareng itu pula, telapak tangan kiri Im Yan cu segera
diayunkan ke depan ......
Segulung angin pukulan yang tajam dan dahsyat memekikan
telinga, bagaikan air bah yang menjebolkan tanggul, meluncur ke
584
luar dengan dahsyatnya menyongsong kedatangan angin pukulan
dari Sian hong kek.
Im Yan cu tidak berniat untuk melukai mereka, meski tenaga
serangan yang dahsyat tak terkirakan itu mengandung kekuatan
seperti ambruknya sebuah bukit karang, namun ketika membentur
pada tenaga serangan lawan .... "Blaammm!" tenaga pukulan yang
semula terhimpun menjadi satu itu tahu-tahu sudah menyebarkan
diri keempat penjuru, sementara tenaga pukulan yang dilepaskan
musuh pun tersapu lenyap tak membekas pada detik tenaga
pukulan dari Pek lek jiu dan Sian hong kek berhasil dipunahkan tibatiba
Im -Yan cu menyelinap kedepan secepat kilat dan berdiri tegak
ditengah-tengah mereka berdua dengan suatu gaya yang aneh.
oooo0dw0oooo
BAB 27
SEMENJAK terjun kedalam dunia persilatan, belum pernah Pek lui
jiu dan Sian hong kek menjumpai ilmu silat seaneh dan sesakti apa
yang telah dilakukan Im Yan cu barusan, bagaikan melihat setan di
tengah hari saja, untuk sesaat mereka berdua menjadi tertegun dan
berdiri mematung.
Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan merdu, tibatiba
sepasang lengannya direntangkan dari jari tangannya yang
putih halus segera menari-nari.
"Plaaak, ploook, plaaak, ploook!'
Serentetan suata tamparan keras bergema memecahkan
keheningan, sepasang pipi Pek lui jiu maupun Sian hong kek tahutahu
sudah diperseni dengan delapan buah tempelengan keras oleh
Im Yan cu.
Sedemikian kerasnya tamparan itu sehingga kontan saja
membuat kedua orang itu merasakan kepalanya pusing tujuh
keliling dan matanya berkunang-kunang untuk beberapa saat
mereka hanya bisa berdiri tertegun disitu dengan wajah melongo.
585
Selesai memberi hadiah delapan buah tempelengan keras ke atas
wajah kedua orang itu, Im Yan cu melompat mundur sejauh
beberapa kaki ke belakang, karena dia takut mereka lantaran malu
menjadi marah dan meluncarkan serangan belasan.
Ketika sorot matanya dialihkan kembali ke depan, dilihatnya
kedua orang itu masih berdiri termangu ditempat semula, sekulum
senyuman manis tersungging diujung bibirnya, dengan lemah
gemulai dia berjalan ke depan dan menghampiri mereka berdua.
"Heii" tegurnya dengan merdu, kenapa kalian berdua cuma
berdiri termangu-mangu saja? Kepingin dihajar lagi.....”
Seraya berkata, tiba-tiba telapak tangan nya diayunkan kembali
ke muka.
'Plaaak! Plaaak!" lagi-lagi dua tempelengan keras bersarang telak
diatas wajah mereka berdua.
Pek lui jiu dan Sian hong kek masih tetap berdiri termangu
ditempat semula, namun dua titik air mata jatuh berlinang
membasahi wajah mereka, dimana cahaya matahari tampak but iran
air mata mereka bagaikan mut iara meleleh ke bawah.
Sementara itu, Im Yan cu telah melayang kembali ke tempat
semula dengan kecepatan tinggi tapi ketika dilihatnya mereka
mengucurkan air mata, ia menjerit kaget kemudian dia berseru
dengan suara merdu:
"Hai, mengapa kalian menangis..? Aaai tahu kalau kalian begitu
lemah, tak akan kutampar kalian!"
Seluruh kulit wajah Pek lui jiu Hoo Kian mengejang sangat keras,
dengan suara menahan gerambentaknya:
"Bagi seorang lelaki lebih baik dibunuh daripada terhina,
sekarang terbukti kami dua bersaudara kalah ditanganmu, mau
dibunuh mau dicincang terserah pada kehendakmu tapi bila kau
berniat hendak menghina aku, hmm, jangan salahkan kalau kami
akan segera mencaci maki nenek moyangmu tiga turunan."
586
Senyuman yang menghiasi wajah Im Yan cu semakin manis.
"Bagi seoraug lelaki jantan, pria sejati mereka hanya tahu
melelehkan darah tak mengenal mengucurkan air mata, tapi kalian
huuhh, baru digaplok berapa kali saja air mata sudah bercucuran,
apa gunanya kau bicarakan soal keberanian lagi?'
"Sekalipun digaplok berapa kali juga tak kenal sakit, kalau tidak
percaya aku akan menggaploknya untuk kalian lihat, aku paling
takut melihat orang lelaki mengucurkan air mata, lebih baik simpan
saja air mata kalian itu..'
Seraya berkata dia lantas mengayunkan telapak tangannya dan ..
"Plaaak! Ploook Plaaak! Plook" secara beruntun dia menghajar pipi
sampai berapa puluh kali.
Mendadak gadis itu mengaduh sambil menjerit kaget.
"Aduh mak, sakit benar! Sakit benar!"
Sepasang tangannya segera digunakan untuk menutupi mulut
sendiri, lengannya yang berada diluar ujung baju nampak putih
bercahaya dengan sepuluh jari tangannya yang lembut dan berkilat
tajam.
Sambil menjerit kesakitan, sepasang matanya yang besar dan jeli
itu memandang kesana kemari dengan manjanya, gerak gerik gadis
itu bagaikan seorang anak perempuan nakal yang begitu polos,
begitu lincah cantik dan menarik.
Waktu itu Pek lui jiu dan Sian hong kek sedang bersedih hati
karena kepandaian silat mereka dikalahkan gadis itu, apa lagi
setelah menyaksikan Im Yan cu yang sangat aneh itu, dua orang
dewasa tersebut benar-benar dibikin menangis tak bisa tertawa pun
tak dapat.
Walaupun dalam hati kecil mereka merasa geli sekali, tapi
sebagai orang dewasa yang telah berusia tiga puluh tahun, sudah
barang tentu mereka tak bisa bertindak seperti anak kecil dimana
habis menangis lantas tertawa, itulah sebabnya hawa amarah masih
tetap menghiasi raut wajah mereka berdua.
587
Im Yan cu yang menyaksikan keadaan mereka menangis tak
dapat tertawa pun tak bisa, macam anak kecil yang sedang merasa
mendongkol saja, dengan suara yang manja dia balas berseru. .
''Aku tidak mau, aku tidak mau ...."
Kemudian dia melengos ke arah lain.
Akan tetapi sewaktu sorot matanya yang tajam menatap kearah
sebatang pohon siong empat kaki dihadapan matanya, tanpa terasa
ia menjerit kaget:
'Aduuh .... hei, kalian cepat kemari, coba lihat apakah itu ...?"
Pek lui jiu dan Sian hong kek segera tertawa terbahak-bahak
setelah menyaksikan sikap manja Im Yan cu, tapi mendengar jeritan
kaget gadis tersebut dan sorot matanya dialihkan ke arah depan,
serentak mereka berteriak:
'Mayat, ada mayat!'
Seraya berkata, Im Yan cu, Pek lui Jiu dan Sian hong kek
bersama-sama menerjang ke depan dengan cepatnya:
Ku See hong masih tergolek di atas tanah dengan punggung
menghadap ke atas, oleh karena itu Im Yan cu sama sekali tak
menyangka kalau mayat yang nampaknya mengerikan itu
sesungguhnya tak lain adalah kekasih yang dicintai dan dirindukan
siang dan malam.
Sementara itu Ku See hong terkapar di atas tanah dalam
keadaan kaku, ke empat anggota badannya lurus ke depan dan
sama sekali tiada gejala bernapas, sebab itu mereka mengira
tubuhnya benar-benar adalah sesosok mayat yang telah tak
bernapas.
Perlu diketahui, bagi seseorang yang terkena pukulan Hau kut
jian hun im kang, maka dalam mengalami penderitaan dan siksaan
untuk pertama kalinya, hawa murni di dalam tubuh seolah-olah
membuyar yang menyebabkan penderitanya jatuh tak sadarkan diri,
588
keadaan itu bagaikan orang yang putus nyawa saja, sama sekali
tiada dengusan napas.
Tapi ketika dia mendusin kembali, maka siksaan yang ke dua
akan segera dialaminya.
Im Yan cu, si gembong iblis pembunuh manusia tak berkedip ini
tanpa terasa menghembuskan juga napas dingin setelah
menyaksikan keadaan dari Ku See hong, katanya dengan pedih:
"Betapa mengenaskannya mayat ini, entah siapakah yang telah
melancarkan serangan sekeji ini?''..
Sian hong kek Hoo Gi turut menghela napas panjang, katanya
dengan sedih:
"Engkoh, agaknya dia adalah seorang pemuda, sungguh amat
sayang seorang anak muda harus mengalami nasib yang begini
tragis, setelah kita menjumpainya, marilah kita buatkan sebuah
liang kubur dan menguburnya, kasihan bila mayatnya harus
dibiarkan terbengkalai dengan begitu saja...."
Sepasang mata Pek lui jiu Hoo Kian sedang mengawasi pedang
antik yang tersoren dipunggung Ku See hong tanpa berkedip,
mendengar perkataan dari Sian hong kek, diapun menghela napas
sedih:
"Adikku, kalau dilihat dari dandanan sang korban, tampaknya dia
adalah seorang jago yang berilmu sangat tinggi, coba kau lihat
pedangnya yang tersoren dipunggung, bentuknya begitu antik,
sudah pasti Pedang terebut adalah sebilah pedang yang luar biasa.
"Darimana kau bisa mengatakan kalau orang itu berilmu silat
sangat tinggi?.' tanya Sian hong kek Hoo Gi.
''Kalau dilihat dari pakaian orang ini serta tubuhnya yang penuh
dengan lumpur, sudah pasti dia telah merangkak sampai disini
sesudah terkena sebuah pukulan yang amat hebat, bila dilihat dari
luka yang dideritanya, sudah pasti luka itu bukan akibat Iuka
bacokan golok atau pedang, melainkan luka akibat gesekan dengan
batuan, tapi kalau luka itu akibat gesekan batu mustahil lukanya
589
begitu parah sehingga hampir sekujur badannya tak ada yang utuh,
keadaan ini sungguh membuat orang merasa bingung an tak habis
mengerti.
Sementara mereka berbincang-bincang, Im Yan cu telah
mengawasi pula bayangan punggung Ku See hong dengan lebih
seksama, semakin dilihat hatinya merasa semakin terperanjat,
sebab ia merasa bayangan tubuh orang ini seperti pernah
dikenalinya.
Padahal hanya bayangan tubuh Ku See-hong seorang yang paling
berkesan baginya, maka tak terlukiskan rasa terperanjat gadis itu
begitu terbayang akan pemuda tersebut, dia tak berani membayang
kan apakah mayat itu adalah mayatnya, karena dia tahu bahwa dia
tak akan sanggup untuk menerima pukulan batin yang begitu berat.
Sementara itu, Sian hong kek Hoo Gi telah berkata lagi:
'Mari kita geledah sakunya, coba kita lihat jago lihay dari
manakah orang ini, paling tidak kita yang berbuat kebaikan dengan
mengabarkan berita kematian itu kepada mereka"
Tiba tiba Pek lui jiu Hoa Kian membalikkan badan Ku See hong..."
"Haaahhh... ?!" jeritan kaget yang memilukan hati segera
berkumandang memecahkan keheningan.
Paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias seperti
mayat, sekujur badannya gemetar keras dan gontai, yang muncul
dihadapan mereka adalah selembar wajah yang pucat pias seperti
mayat tapi dia memiliki alis mata yang tajam, hidung yang mancung
dengan bibir yang tipis namun memancarkan keteguhan hati.
ditambah pula mukanya yang tajam karena sama sekali tidak
terluka, bukankah orang ini adalah Leng hun koay seng (sastrawan
aneh bersukma dingin) Ku See hong.
Sekalipun Im Yan cu berwatak aneh, namun watak tersebut
hanya tercermin dibagian luar wajahnya saja, sedangkan dalam
hatinya tersimpan suatu watak yang baik dan berbelas kasihan.
590
Selain itu, diapun memiliki sifat kewanitaan yang halus, apalagi
cintanya kepada orang yang dicintainya ini sudah merasuk ke tulang
sum-sum, bisa dibayang kan bagaimanakah perasaannya waktu itu.
Bayangan tubuh Ku See hong sudah terukir begitu dalam di hati
kecilnya, telah menempati posisi yang sangat penting, siang malam
dia mengembara menjelajahi tanah perbukitan dan menuruni
lembah yang terjal, tak lain karena dia ingin menemukan pemuda
pujaan hatinya ini.
Begitu besar pengharapannya bisa bersua kembali dengan
pemuda itu, mengungkapkan rasa cintanya dan bermesraan
dengannya.
Tetapi kenyataan sekarang, ternyata wajah kekasihnya muncul
didepan matanya ternyata sudah berubah menjadi sesosok mayat
yang kaku dan mengenaskan, dalam keadaan seperti ini bayangkan
saja bagaimanakah rasa pedihnya itu? Hampir saja dia jatuh tak
sadarkan diri.
Sekarang, dia hampir saja tak percaya dengan apa yang terlihat
didepan mata, dia merasa seolah-olah kejadian tersebut seperti
suatu impian buruk, tapi semuanya merupakan kenyataan, ia
memang t idak bernapas, tidak memperlihatkan tanda-tanda
kehidupan.
Ketika Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai paras muka Im
Yan cu berubah menjadi pucat pias dengan tubuh gemetar keras,
mereka mengira gadis ini sudah dibikin terkesiap oleh keadaan
mayat tersebut.
Dengan cepat' Sian hong kek Hoo Gi berkata:
''Mari kita segera menggeledah isi sakunya, kemudian cepatcepat
menguburnya." sembari berkata ia lantas berjongkok dan siap
menggeledah saku Ku See hong.
"Jangan sentuh dia!" tiba-tiba Im Yan cu membentak dengan
suara agak gemetar.
591
Di tengah bentakan keras, air mata Im Yan cu jatuh berderai
membasahi seluruh wajah nya, tanpa memperdulikan kotornya
badan pemuda itu, ia segera menubruk ke atas badan Ku See hong
dan menangis tersedu-sedu.
Untuk sesaat lamanya Pek lui jiu dan sian hong kek dibuat
kebingungan oleh sikap maupun tingkah laku sang gadis yang sama
sekali diluar dugaan itu.
Isak tangisnya amat memedihkan hati, suara tangisnya begitu
rendah begitu melukai hati, membuat hati siapapun terasa bergetar
keras....
Pek lui jiu dan Sian hong kek semakin kebingungan lagi
dibuatnya setelah menyaksikan gadis itu menangis amat sedih.
"Siapakah pemuda itu? Siapakah dia?"
Siapakah yang bisa membuat gadis cantik yang lincah, polos,
binal dan ugal-ugalan ini menangis sampai begitu sedih dan
memilukan hati ....?
"Nona, siapakah dia?" tak tahan Pek lui jiu Hoo Kian bertanya
dengan suara yang memilukan hati.
IM Yan cu menengadah, lalu memandang ke wajah mereka
berdua dengan titik air mata membasahi pipinya.
"Orang yang hendak kucari telah mati .... dia adalah orang yang
sedang kucari!' kata nya sesenggukan.
"Apakah maksudmu?" Siau Hoo Gi bertanya lagi dengan perasaan
tidak habis mengerti.
"Dia...dia adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong!
jawab Imn Yan cu dengan pedih.
''Apa? Si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong?
Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong adalah dia?"
Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa amat terperanjat, dari
teriakan tersebut dapat dirasakan bahwa orang yang sesunguhnya
592
mereka hormati tak lain adalah jenasah yang berada didepan mata
mereka sekarang.
Dengan suara pedih Im Yan cu berkata lagi:
"Yaa, dialah orangnya, si sastrawan aneh bersukma dingin Ku
See hong''
Selesai berteriak, kembali dia menjatuhkan diri keatas badan Ku
See hong sambil menangis tersedu-sedu.
Sekarang, Pek lui jiu dan Siang hong kek sudah tahu kalau orang
yang harus mereka carikan atas permintaan dari Im Yan cu tadi, tak
lain adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, selain itu
mereka pun menjadi paham pula apa sebabnya gadis tersebut
berusaha untuk menemukan anak muda itu.
Pendekar sakti yang namanya amat tersohor dalam dunia
persilatan dewasa ini, Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See
hong, kini telah berubah menjadi sesosok mayat.
Tanpa terasa titik air mata kembali jatuh berlinang membasahi
wajah Pek lui jiu dan Sian hong kek, mereka tak sanggup menahan
rasa sedih didalam hatinya lagi, karena dalam hati kecil mereka
anak muda itu adalah seorang yang dikagumi dan dihormati.
Suara air selokan yang mengalir lewat terlelap oleh suara isak
tangis yang memilukan hati, dalam waktu singkat sekeliling tempat
itu sudah diliputi oleh selapis kabut kesedihan yang amat memilukan
hati.
Mendadak Pek lui jiu Hoo Kian berjongkok dan memegang urat
nadi pada pergelangan tangan kiri, Ku See hong, setelah
diperhatikan dengan seksama, mendadak dengan wajah berseri ia
berteriak:
"Nona dia belum mati!"
Mendengar jeritan tersebut, Im Yan cu segera menghentikan
pula isak tangisnya, dengan cepat dia memegang pula urat nadi
593
pada pergelangan tangan kanan Ku See hong, kemudian gadis itu
menjerit kegirangan.
Ternyata urat nadi Ku See hong masih memperdengarkan suara
detakan yang amat lirih detakan tersebut meski berdenyut satu kali
lipat lebih cepat daripada orang biasa, namun denyutan tersebut
amat lirih sekali. sehingga kalau tidak diperhatikan dengan seksama,
sulit untuk ditemukan dengan pasti.
"Nona, cepat kau salurkan hawa murnimu kedalam tubuhnya
guna membantu peredaran darahnya, coba kita lihat apakah dia
bisa sadarkan diri atau tidak, kemungkinan besar ia sudah terluka
oleh semacam ilmu pukulan yang amat beracun" kata Pek lui jiu Hoo
Kian lebih lanjut.
Berada dihadapan kekasihnya, Im Yan cu tidak memperdulikan
soal malu dan kotor lagi, dengan cepat dia menghimpun hawa
murninya lalu membungkukkan badan dengan mulut menempel
mulut dia salurkan hawa murninya melalui mulut Ku See hong
langsung kedalam pusar, setelah itu menyalurkannya mengelilingi
delapan nadi penting dalamtubuhnya.
Dengan cepat gadis itu dapat merasakan banyak jalan darah di
dalam tubuh Ku See hong yang t idak berhasil ditembusi oleh hawa
murninya itu, terpaksa dia harus mengganti arah sasaran dengan
membawa hawa murni itu berputar pada dua belas bagian nadi
penting ditubuh bagian atasnya.
Dengan air mata berlinang membasahi pipinya, Im Yan cu
mengawasi paras muka Ku See hong yang pucat pias itu tanpa
berkedip.
Mendadak...
Kulit wajah Ku See hong yang pucat pias itu tampak mengejang
keras, lalu tubuhnya memperdengarkan suara gemuruh lirih, setelah
itu dadanya mulai bergerak turun, tapi sesaat kemudian telah
berhenti kembali.
594
Im Yan cu berteriak keras, kembali ia membungkukkan badannya
sambil menyalurkan hawa murninya kedalam badan untuk
mengiringi hawa murni yang berada dalam badannya untuk
berputar mengitari seluruh tubuhnya.
Setelah dibantu untuk kedua kalinya oleh himpunan tenaga murni
dari Im Yan cu, Ku See hong benar-benar telah tersadar kembali
dari pingsannya.
Pelan-pelan dia membuka matanya kembali, namun paras muka
itu nampak tenang dan berat, seolah-olah sama sekali t idak melihat
kalau disisinya terdapat tiga orang manusia.
Betapa girangnya Im Yan cu ketika menyaksikan Ku See hong
telah sadar kembali dari pingsannya, dengan suara gemetar,
teriaknya:
"Engkoh Hong, engkoh Hong, dapatkah melihat diriku?"
Sebagamana diketahui, Ku See hong telah terluka oleh pukulan
Hau kut jian hun im kang yang jahat sehingga kedelapan nadi
pentingnya tersumbat, kemudian t iga buah jalan darahnya ditotok
pula oleh tenaga Im kang yang maha dahsyat, setelah melalui
penyiksaan yang pertamas kali, sebelum mengalami siksaan yang
kedua kali nya dia baru menjadi sadar dengan sendirinya.
Tapi sekarang, oleh bantuan tenaga murni Im Yan cu yang
disalurkan ke dalam tubuhnya dan membantu untuk menembusi
gumpalan darah yang menyumbat ke delapan nadi anehnya, meski
dia telah sadar kembali, tapi selang berapa saat kemudian dia akan
jatuh pingsan kembali, dan pemuda itu akan sadar kembali
menjelang saat penyiksaan yang kedua kalinya.
Dia seperti tidak percaya kalau di hadapannya berdiri seorang
gadis cantik jelita bak bidadari dari kahyangan bibirnya bergetar
pelan lalu berbisik dengan suara lirih:
"Adik Sin, kaukah yang telah datang?"
Ternyata dia mengira Im Yan cu yang berada dihadapannya
sekarang adalah Keng Cin sin yang telah tiada itu:
595
Agak berubah paras muka Im Yan cu setelah mendengar
panggilan, "adik Sin" itu, namun ia berkata pula dengan lirih:
`Engkoh Hong, akulah yang berada disini aku adalah Im Yan cu!"
Mendengar jawaban tersebut, Ku See hong segera memejamkan
kembali matanya, tapi kemudian membuka matanya lebih lebar dan
menatap wajah nona itu tanpa berkedip, seolah-olah dia sedang
berusapa untuk mengumpulkam kembali kenangan lamanya.
Lewat berapa saat kemudian, dia baru berkata:
'Hmmm, kau adalah Nona Im, Nona Im yang pernah bersua di
kuil Kuno dan tanah pekuburan? '
Walaupun Im Yan cu merasa gemas terhadap Ku See hong yang
dianggapnya tidak mengenal arti cinta, namun setelah menyaksikan
keadaan kekasihnya yang begitu mengenaskan, timbul juga
perasaan pedih dalam hatinya.
Maka dengan suara yang lemah lembut sahutnya dengan suara
lirih:
"Engkoh Hong, benar aku adalah Im Yan cu, kau... mengapa kau
terluka?"
Agak tercengang juga Ku See hong setelah menyaksikan Im Yan
cu yang di masa lampau selalu ganas dan keji, ternyata kali ini
berubah menjadi lemah lembut.
'Nona Im' ujarnya kemudian. "tempo hari aku orang she Ku telah
banyak berhutang budi kepada mu, aaai...! Sekarang mungkin aku
akan berhutang budi lagi kepada mu, meski budi itu mungkin tak
akan terbalas dalam masa hidupku kali ini, namun di alam baka atau
dalam penit isan yang akan datang aku pasti akan membayarnya..."
Im Yan cu merasa amat terkesiap setelah mendengar perkataan
itu, dengan cepat tukasnya:
'Engkoh Hong, kau harus hidup terus, kau tak akan bisa mat i ....!'
596
Kembali Ku See hong merasa sedih sekali setelah mendengar
sebutan Engkoh Hong tersebut, sekarang dia merasa Im Yan cu
yang berada dihadapannya sama lembut dan sucinya dengan Keng
Cin sin maupun Him Ji im, terbayang akan Him Ji im yang pernah
mengadakan hubungan suami istri dengannya, ia merasa hatinya
sedih sekali bagaikan diiris-iris dengan pisau tajam, karena gadis itu
masih berada ditempat cabul yang amat berbahaya, itu berarti
setiap detik besar kemungkinannya akan terjadi hal-hal yang tak
diinginkan.
"Aa.... adik Im" bisik Ku See hong kemudian dengan sedih, "aku
sudah tak berdaya lagi, aku ingin meninggalkan pesan kepadamu..
."
Panggilan Adik Im tersebut, disambut Im Yan cu dengan penuh
kegembiraan, ia dapat merasakan betapa hangat dan mesranya
sebutan itu.
Tiba-tiba Ku See hong berpaling kearah Kanglam Siang hou,
kemudian tanyanya lagi:
''Adik Im, siapakah kedua orang saudara ini?"
Selama ini Pek lui-jiu serta Sian hong kek tak pernah berani
memotong pembicaraan mereka ditengah jalan, tapi setelah ditegur
oleh Ku See hong buru-buru mereka berdua menjura.
Ujar Pek lui jiu Hoo Kian dengan rasa hormat:
`Ku sauhiap! aku adalah Pek lui jiu Hoo Kian, sedang dia adalah
adikku Sian hong kek Hoo Gi, kami dua bersaudara sudah lama
mengagumi nama besar sauhiap, sungguh beruntung kita dapat
saling bersua muka pada hari ini ....'.
Kanglam Siang hou mempunyai nama besar yang cukup
termashur didalam dunia persilatan, tentu saja Ku See hong pernah
mendengar tentang nama besar mereka.
Semula dia kuatir kalau kedua orang itu adalah manusia-manusia
rendah yang tak berkepribadian. maka dia bertanya dulu siapa
gerangan mereka, tapi begitu diketahuinya kalau mereka berdua
597
adalah Kanglam Siang hou yang bernama besar dalam dunia
persilatan, agak lega juga hatinya.
Sambil tertawa getir dia lantas berkata:
"Saudara Hoo, harap jangan membuat malu diriku, maaf aku
sedang terluka dan tak bisa memberi hormat, Tak lama lagi, aku
orang she Ku akan meninggalkan dunia ini, kuharap saudara Hoo
berdua jangan membocorkan keadaan yang diderita aku orang she
Ku hari ini kedalam dunia persilatan, atas budi kebaikan tersebut tak
akan kulupakan untuk selamanya"
"Ku sauhiap tak usah kuatir, kami dua bersaudara sudah lama
mengagumi kegagahanmu, tentu saja kami dua bersaudara tak
akan membocorkan apa yang terjadi hari ini. Bila kau ada pesan
atau perintah, harap segera disampaikan biar harus terjun ke lautan
api atau mendaki bukit bergolok, aku tak akan menampik"
Mencorong sinar penuh rasa terimakasih dari balik mata Ku See
hong, pelan-pelan dia mengangguk.
"Sayang sekarang aku orang she Ku sudah terluka ditangan
manusia laknat, kalau tidak sudah pasti aku akan mengajak saudara
Hoo sekalian untuk bersama-sama mengarungi dunia persilatan dan
melenyapkan hawa siluman dari muka bumi'
"Engkoh Hong" Im Yan cu segera berbisik, "kau jangan kelewat
putus asa, sebenarnya luka beracun apakah yang telah bersarang
ditubuhmu? Sekalipun aku tak dapat, menyembuhkan, walaupun
badan harus hancur dan ujung langit harus ditempuh, aku pasti
akan berusaha keras untuk mencari obat mujarab untuk
menyembuhkan lukamu itu'
Ku See hong menghela napas sedih, beberapa titik air mata jatuh
berlinang membasahi pipinya.
''Adik Im" ia berkata, "aku merasa berterima kasih sekali atas
cinta kasihmu, tapi luka yang kuderita ini tak mungkin bisa
disembuhkan lagi..."
598
"'Engkoh Hong, asal kau mengatakan luka yang kau derita,
suhuku pasti dapat menyembuhkan nya, tapi bisakah kau bertahan
selama sepuluh hari lagi?" kata Im Yan cu dengan nada yakin.
Sekali lagi Ku See hong tertawa getir.
`Adik Im, selewatnya enam hari aku bakal berpulang ke alam
baka, mana mungkin bisa bertahan selama sepuluh hari lagi?"
"Aaai...! Lebih baik kuserahkan beberapa persoalan kepadamu
dan kau melakukannya bagiku, mau bukan? Sebelum meninggal,
hanya inilah keinginanku, dan akupun akan menghadiahkan rahasia
yang ingin di ketahui setiap umat persilatan serta benda mestika
yang diidam-idamkan setiap orang kepadamu sebagai rasa terima
kasihku"
Air mata bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh wajah
Im Yan cu, katanya dengan pedih.
"Sesungguhnya luka apakah yang telah kau derita? Masakah kau
sudah tiada harapan lagi? Katakanlah cepat katakan ... .'.
'Adik Im, kau anggap apakah akupun rela mati dengan begitu
saja?" kata Ku See hong dengan suara yang pedih dan
mengenaskan.
Setelah berhenti sejenak, kembali ia menambahkan:
'Dendam berdarah ayah ibuku, dendam guruku serta semua
persoalan yang kualami selama ini, hampir semuanya belum berhasil
kucapai, apakah aku rela berpulang dengan begini saja? Sayang
Thian tidak adil. Dia telah menghendaki aku mengalami jalannya
takdir dalam suasana begini yaaa .... apa lagi yang bisa kulakukan?"
Im Yan cu cukup mengetahui watak dari kekasihnya, dia pun
tahu kalau pemuda tersebut berwatak angkuh. dingin dan keras
kepala, seandainya keadaan tidak kelewat serius, tak mungkin dia
akan begini putus asa sehingga seakan-akan pasrah kepada nasib.
Maka setelah mendengar perkataan itu, hatinya menjadi dingin
separuh...
599
Tapi....sebetulnya ilmu pukulan beracun apakah yang telah
bersarang ditubuhnya, ilmu apakah itu ....?
'Waktu itu Ku See hong sudah hampir jatuh pingsan kembali,
dengan suara yang amat lirih katanya:
''Adik Im, aku telah terkena pukulan Hou kut hian hun im kang
dari Ban shia kau . . . kaucu. . ."
Berbicara sampai disitu, pelan-pelan dia memejamkan matanya
kembali dan terlelap dalam keadaan tak sadarkan diri.
Begitu mendengar disebutnya "Hou kut jian hun im kang" paras
muka Im Yan cu, Pek lui jiu dan Sian hong kek berubah hebat,
saking terperanjatnya mereka sampai tak mampu mengucapkan
sepatah katapun.
Lewat berapa saat kemudian, Im Yan cu baru menjerit keras,
kemudian menubruk kembali ke atas tubuh anak muda tersebut dan
menangis tersedu-sedu.
Isak tangisnya kedengaran lebih mengenas kan, lebih
memedihkan hati siapapun. . .
Seakan-akan diapun mendapat firasat kalau nasib Ku See hong
memang sungguh tragis, dia benar-benar sudah putus harapan.
Tapi, benarkah dia sudah putus harapan dan tak mungkin bisa
tertolong lagi?
Mati dan hidup berada ditangan Thian, suatu kekuasaan maha
besar yang tiada taranya berada dibalik langit dan mengatur segalagalanya,
orang awam memang t iads yang bisa menduga akan hal
itu.
oooo0dw0oooo
MATAHARI senja telah condong kelangit barat, langit terasa
cerah dan bermandikan cahaya keemas-emasan.....
600
Suasana senja memang selalu nampak indah dan menarik, tapi
keindahannya hanya berlangsung sesaat, sebab tak lama kemudian
keheningan malampun akan menjelang t iba...
Jalan raya menuju kekota Heng yang penuh hilir mudik kudakuda
cepat yang ditunggangi jago persilatan berpakaian ringkas dan
menggembol senjata tajam, setiap orang seperti terburu-buru, kuda
dilecuti dan dilarikan dengan kecepatan tinggi.
Suasana makin lama semakin suram, kini kegelapan malam
sudah mulai menghiasi angkasa.
Pada saat itulah dari jalan raya tersebut pelan-pelan muncul
sebuah kereta keledai yang empat penjuru tertutup kain tebal, dua
ekor keledai besar menghela kereta tersebut dan berjalan dengan
penuh irama, meski tidak terlampau cepat namun menimbulkan
lapisan debu yang beterbangan diangkasa.. .
Diatas tempat duduk kusir, duduk dua orang lelaki kekar
setengah umur yang berdandan kusir kereta, Kalau dilihat dari sorot
matanya yang jeli serta alis matanya yang tebal dan lamat-lamat
memancarkan sinar kegagahan dalam sekilas pandangan saja orang
akan mengetahui kalau mereka adalah jago-jago persilatan.
Tapi diatas wajah merakapun dilapisi oleh hawa kemurungan
yang tebal, ada kalanya mereka berkerut kening, sementara cambuk
nya diayunkan berulang kali mencambuki keledai-keledai tersebut,
mulut mereka membungkamdalamseribu bahasa.
Tiba-tiba terdengar suara derap kaki kuda yang amat nyaring
menggema dari belakang kereta, kembali nampak seekor kuda putih
berjalan lewat dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat,
penunggangnya adalah seorang manusia berbaju putih yang
menyoren sebilah pedang panjang berbentuk aneh yang
memancarkan cahaya keperak-perakan:
Setelah penunggang kuda putih itu lewat, dari dalam kereta
keledai itu segera berkumandang suara teguran yang merdu dan
lembut:
601
"Saudara Hoo, penunggang kuda yang barusan lewat itu berilmu
silat sangat tinggi, kalian harus bertindak sangat hati-hati, besar
kemungkinannya dia akan balik lagi, daripada terjadi hal-hal yang
tak diinginkan aku minta kalian berdua sudi menahan diri"
"Tak usah kuatir nona Im, kami dua bersaudara pasti akan
bertindak mengikuti keadaan" jawab lelaki kekar yang duduk
disebelah kanan itu.
Helaan napas sedih kembali berkuman-dang dari balik ruangan
kereta tersebut:
"Aaaai saudara Hoo, sudah dua hari dua malam kita menempuh
perjalanan tiada hentinya, selama ini pula kita banyak menyaksikan
kuda yang hilir mudik dengan kencangnya, mungkin segenap jago
persi-latan yang ada di dunia ini telah berkumpul semua disekitar
kota Heng yang, andaikata kejadian ini bukan suatu kebetulan, bila
dugaanku tak salah, selama berapa hari ini pasti akan terjadi suatu
peristiwa yang menggetarkan hati setiap umat persilatan"
Setelah berhenti sejenak, dia menyambung lebin jauh:
"Padahal luka yang diderita engkoh Hong sangat parah, jiwanya
berada diujung tanduk, moga-moga saja sepanjang jalan tak akan
terjadi peristiwa apapun hingga perjalanan kita pun tak akan
tertunda"
Lelaki berjenggot lebat itu turut menghela napas sedih, katanya
kemudian:
"Dewasa ini, hampir setiap umat persilatan didunia ini
mempunyai ikatan dendam sakit hati dengan Ku sauhiap, yang
kukuatirkan sekarang adalah seandainya keadaan Ku sauhiap
sampai diketahui musuh-musuh besarnya, bakal runyam keadaan
kita waktu itu, apalagi diapun menggembol pedang Ang soat kiam
yang merupakan mustika idaman segenap umat persilatan"
"Kebanyakan umat persilatan adalah manusia-manusia licik yang
berbahaya, perbuatan mereka sukar diduga dan susah diterka,
begitu berita tentang terlukanya Ku sauhiap tersebar luas, niscaya
602
keadaan bertambah runyam. Misalnya saja penung-gang kuda
berbaju putih tadi. tampaknya ia sudah menaruh curiga terhadap
kereta keledai kita ini'
Orang yang bertindak sebagai kusir kereta keledai itu tak lain
adalah Kanglam sianghui, si pukulan geledek Hoo Kian serta si
Jagoan angin puyuh Hoo Gi, sedangkan orang yang berada didalam
kereta keledai itu tak lain adalah Im Yan cu serta Ku See hong
terluka parah.
Terdengar Im Yan cu yang berada di dalam kereta keledai
berseru dengan cemas:
''Saudara Hoo, andaikata ada orang yang berhasil mengetahui
rahasia kita dan melakukan pengejaran, bunuh mereka semua
secara keji, bila perlu punahkan mereka semua"
Pek lui jiu Hoo Kian termenung sesaat lamanya, mendadak ia
bertanya lagi:
”Nona Im, bila kita menempuh jalanan yang terpendek untuk
mencapai tebing Hay jin gay, maka kita masih memerlukan waktu
selama lima hari lagi, apakah Ku sauhiap masih sanggup untuk
bertahan selama lima hari lagi? '
"Walaupun setiap hari aku berhasil menembusi gumpalan darah
pada ke delapan buah nadi pentingnya dengan tenaga dalam,
namun masih ada tiga buah jalan darah penting yang belum berhasil
kutembusi, mungkin gumpalan yang terparah berlangsung disekitar
tempat itu, andaikata dalam tubuhnya tidak memiliki suatu kekuatan
yang luar biasa, mungkin jiwanya tak akan mampu untuk bertahan
selama tiga hari tiga malarn lagi, sekalipun begitu, kita harus
berusaha keras untuk mencapai tempat tujuan, kita toh tak akan
membiarkan jiwanya melayang dengan begitu saja bukan?"
"Nona Im, bagaimana mungkin kita akan membiarkan dia
berpulang ke alam baka dengan begitu saja?" seru Pek lui jiu Hoo
Kian, ”cuma ada satu hal aku ingin memberi tahukan kepadamu,
apakah kau dapat menyetujuinya?'
603
"Saudara Hoo, kau mempunyai persoalan apa yang hendak
disampaikan? Katakanlah dan mari kita rundingkan dengan sebaikbaiknya!"
"Nona Im, sampai sekarang mungkin kau masih belum tahu
bukan akan asal usul pedang Jui sim siau kiam yang berada dalam
saku kami itu?"
"Jui sim siau kiam? Aku hanya tahu kalau tanda tersebut
merupakan lambang dari seorang manusia aneh berkerudung yang
baru muncul dalam dunia persilatan, sedangkan mengenai asal
usulnya aku masih belum sempat untuk menyelidiki, Saudara Hoo,
apa maksudmu menyinggung soal pedang Jui sim siau kiam
tersebut?"
Pak lui jiu Hoo Kian menghela napas panjang.
"Aaaai.... nona Im, selama berapa hari ini banyak sekali jago
persilatan yang berkumpul di kota Heng yang, tampaknya dunia
persilatan benar-benar telah terjadi suatu peristiwa besar, tahukah
kau mengapa mereka begitu terburu-buru melakukan perjalanan?'
"Adakah peristiwa ini ada sangkut pautnya dengan pemilik
pedang penghancur hati yang misterius itu?"
"Benar, selama ini pemilik pedang Jui sim kiam memang selalu
hilir mudik disekitar kota Heng yang, Sebenarnya rahasia ini tak
boleh aku orang she Hoo bocorkan, tapi Ku Sauhiap telah terluka
begini parah, bila kita harus menuju ke tebing Hay jin gay, paling
cepatpun membutuhkan waktu selama lima hari, daripada pergi
jauh aku lantas berpikir mengapa tidak mencari didekat tempat ini
saja? Kalau toh disekitar sini memang ada yang sanggup
menolong?'
"Menurut perkataanmu itu, apakah kau bermaksud untuk mohon
bantuan dari Jui sim kiamcu guna menyembuhkan luka akibat
pukulan Hou kut jian hun im kang tersebut? Kalau toh dia memiliki
kemampuan tersebut apakah dia bersedia untuk mengulurkan
tangan dan memberikan pertolongan ....?"
604
oooo0dw0oooo
BAB 28
PEK LUI-JIU HOO KIAN tidak menjawab pertanyaan itu secara
langsung, ia menghela napas panjang kemudian berkata:
`Nona Im, tahukah kau apa sebabnya kawanan jago persilatan
itu pada berkumpul di kota Heng yang?"
'Bukankan tadi telah kau katakan, pemilik pedang Jui sim kiam
berada di sekitar kota Heng Yang? Tentu saja mereka datang untuk
mencari gara-gara dengannya, tapi mengapa kawanan jago
persilatan itu datang mencari gara-gara dengannya? Padahal
diantara mereka t iada ikatan dendam maupun sakit hati, mustahil
orang akan mengerubutinya"
Diam-diam Im Yan cu merasa amat kagum, selama ini tersiar
berita dalam dunia persilatan yang mengatakan Kanglam Siang hou
adalah manusia yang sama sekali tak punya akal muslihat, tapi
kalau dilihat keadaan mereka sekarang, dapat diketahui kalau
dugaan tersebut tidakbetul.
Kenyataannya, meski mereka nampak kasar diluar,
sesungguhnya merupakan manusia-manusia berotak cerdas yang
amat teliti dan cerdas, belum tentu orang lain dapat menandingi
kemampuan mereka.
Orang kuno pernah bilang begini, menilai orang jangan menilai
luarnya, mungkin ucapan itu kurang begitu tepat, tapi selama
berapa hari ini bukan saja Kanglam Sianghou menunjukkan
kecerdasan yang melebihi orang lain, bahkan pengetahuan
merekapun nampak luas sekali.
Pelbagai ingatan segera berkecamuk di dalam benak Im Yan cu,
akhirnya setelah menghela napas panjang katanya:
605
''Saudara Hoo, kau maksudkan pemilik pedang Jui sim kiam
memiliki benda mestika yang menjadi incaran setiap orang
persilatan..?
''Nona memang benar-benar cerdik" puji Pek lui jiu Hoo kian
dengan cepat, "seperti juga Ku sauhiap, pemilik pedang Jui sim
kiam pun mempunyai rahasia yang sama sekali tak diduga orang
lain, tapi rahasia itupun cukup menggetarkan hati setiap umat
persilatan, membuat setiap orang saling berebut untuk
mengangkangi mestika tersebut"
"Saudara Hoo, sebenarnya benda mestika apakah yang dia
miliki?" tanya Im Yan cu dengan perasaan cemas.. ''apakah benda
itu bisa digunakan untuk menyembuhkan luka beracun akibat
serangan Hou kut jian hun im kang.?'
"Sebenarnya berita tentang mestika tersebut disakunya hanya
merupakan suatu kabar berita, kenyataan sukar dipastikan, tapi
kalau dilihat dari gerakan kawanan jago persilatan berapa hari
belakangan ini, tampaknya apa yang dikabarkan itu memang
merupakan suatu kenyataan"
Im Yan cu ingin cepat-cepat mengetahui apakah benda mestika
tersebut bisa dipergunakan untuk menyembuhkan luka beracun
akibat serangan Hou kut jian hun im kang, maka buru-buru dia
bertanya lagi:
"Saudara Hoo, cepatlah kau katakan, benda mestika apakah itu? '
Paras muka Pek lui jiu Hoo Kian berubah menjadi sangat serius,
setelah menghela napas dia berkata:
"Menurut kabar berita yang tersiar dalam dunia persilatan, konon
dia berhasil mendapatkan mutiara sakti Thian hong im yang sincu
serta sejilid kitab pusaka yang tak diketahui namanya, namun
kebanyakan orang persilatan menganggap kitab pusaka itu adalah
kitab pusaka Cang ciong pit kip.'
Im Yan cu belum lama terjun ke dalam dunia persilatan,
pengetahuannya boleh dibilang masih terbatas sekali, ia tidak
606
mengetahui tentang benda-benda mestika yang ada di dalam dunia
persilatan, namun soal kitab pusaka Cang ciong pit kip, hal mana
pernah didengarnya dari mulut gurunya...
Maka dari itu, setelah mendengar perkataan tersebut, ia lantas
bertanya dengan nada tak habis mengerti:
"Saudara Hoo. kau mengatakan mutiara mestika Thian hong im
yang sin cu dan'kitab pusaka Cang ciong pit kip dapat
menyembuhkan luka yang diderita Ku See hong?''
Semenjak berjumpa dengan Im Yan cu, Pek lui jiu Hoo Kian
sudah tahu kalau gadis tersebut adalah seorang jago yang masih
cetek pengalamannya dan tidak berpengetahuan luas sebab itu dia
tidak merasa heran setelah mendengar perkataan itu.
Namun kalau ditinjau dari kepandaian silatnya yang sangat lihay,
bisa diketahui kalau gurunya sudah pasti adalah seorang tokoh
persilatan yang amat termashur dalam dunia persilatan, tapi
anehnya mengapa gurunya tak pernah memberitahukan hal-hal
tentang dunia persilatan?'
Padahal, darimana dia bisa tahu guru Im Yan cu adalah seorang
pendekar perempuan yang sangat aneh, tapi masa kehadirannya
dalam dunia persilatan amat singkat, sebab hampir sebagian besar
waktunya telah dihabiskan untuk mendalami ilmu silat.
Pek lui jiu Hoo Kian segera tertawa nyaring, katanya:
"Haaaahhh . . haaahhh. . haaahhh . . . asal terbukti kalau pemilik
pedang Jui sim kiamcu benar-benar memiliki mutiara sakti Thian
hong im yang sincu serta kitab pusaka tersebut, maka luka-luka
yang diderita Ku sauhiap tak perlu dirisaukan lagi"
"Seandainya hanya memiliki mutiara mestika Thian hong im yang
sincu belaka, apakah luka tersebut tak bisa disembuhkan?” tanya Im
Yan cu tercengang.
''Yaa, karena pelbagai kegunaan dari mutiara mestika Thian hong
im yang sincu tersebut hampir semuanya tercacat diatas kitab
pusaka tersebut, sedangkan racun yang bersarang dalam tubuh Ku
607
sauhiap adalah racun Hou kut jian hun im kang yang termashur
karena keganasannya didalam dunia persilatan, sebab itu bila tiada
petunjuk dari kitab pusaka, maka penggu-naan mutiara Thian hong
imyang sincu pun menjadi sama sekali tak berguna"
"Saudara Hoo, tahukah kau bagaimana caranya mempergunakan
mut iara Thian hong im yang sincu tersebut?''
"Bila cara penggunaan mutiara mustika Thian hong im yang sincu
dilakukan dengan menurut i catatan yang ada didalam kitab pusaka
tersebut, maka kasiatnya benar-benar melebihi apapun jua, hanya
saja keadaan yang lebih jelas tidak begitu kuketahui dengan jelas,
tapi aku yakin mut iara mestika itu sanggup untuk menyembuhkan
pelbagai macam luka pukulan yang bagaimanapun beracunnya
bahkan bisa pula digunakan untuk menambah tenaga dalam dalam
waktu singkat, tentu saja cara penggunaan rahasia tersebut tidak
diketahui oleh umat persilatan manapun juga'
”Kalau memang begitu, buat apa orang persilatan
memperebutkan mut iara mestika Thian hong im yang sincu
tersebut?"
Mendengar pertanyaan tersebut, Pek lui jiu Hoo Kian segera
mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak.
"Haaaahhh.... haaahhhh. . haaaaahh. .. itulah sebabnya barusan
kukatakan, apakah kitab pusaka itu berada ditangan Jui sim kiam cu
atau bukan masih merupakan suatu persoalan"
Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih, tanyanya:
'Saudara Hoo, apakah pemilik pedang Jui sim siau kiam dapat
meluluskan permintaan kita dan menyembuhkan luka yang
dideritanya?"
Pek lui jiu Hoo Kian agak ragu-ragu sejenak, kemudian baru
menjawab:
"Asal kita dapat berjumpa dengannya serta menerangkan
duduknya persoalan, aku rasa dia pasti akan meluluskan permintaan
kita."
608
''Seandainya dia tidak meluluskan permintaan kita, aku ingin
membunuhnya dan merampas mutiara mestika Thian hong im yang
sincu serta kitab pusaka tersebut"
Mendengar perkataan itu, Pek lui jiu Hoo Kian merasa amat
terperanjat, diam-diampikirnya:
’Gadis ini berwatak aneh, marah senang nya tak lazim dijumpai
dalam dunia persilatan, tapi dia amat mencintai Ku See hong
dengan sepenuh hati, sekarang aku sudah terlanjur membocorkan
rahasia ini kepada nya sedang diapun sudah bertekad hendak
merebutnya dengan mempertaruhkan jiwa raganya, bagaimanakah
baiknya sekarang? Pemilik pedang Jui sim kiam adalah calon
majikan kami dua bersaudara, tentu saja kami tak boleh sampai
melakukan suatu perbuatan yang berdosa kepadanya, tapi di kolong
langit dewasa ini hanya Jui sim kiamcu dan Ku See hong berdua
saja yang benar-benar merupakan seorang jago sejati, seandainya
dia benar-benar sampai mati karena terluka, kerugian ini benarbenar
merupakan suatu kerugian yang amat besar’. Pelbagai
ingatan segera berkecamuk dalam benak Pek lui jiu Hoo Kian, ia
menjadi serba salah dan untuk sesaat terbungkam dalam seribu
bahasa.
Im Yan cu menghela napas sedih, lantas bertanya:
"Saudara Ho, apakah kalian Kanglam sianghou mempunyai
hubungan yang amat mendalam dengan pemilik pedang Jui sim
kiamtersebut?''
'Sebenarnya kami dua bersaudara tak mempunyai hubungan apaapa
dengannya, peristiwa ini terjadi pada setengah bulan berselang
di tepi sungai Cho go kang.
'Waktu itu, kami dua bersaudara telah berjumpa dengan seorang
sastrawan setengah umur yang berpakaian perlente, orang itu
memanggil nama kami berdua dan mengatakan kalau kami dua
bersaudara mempunyai ikatan dendam sakit hati yang amat dalam
dengannya dengan sikap yang sombong dan tekebur, orang itu
memaksa kami dua bersaudara untuk bertarung melawannya, waktu
609
itu kami merasa terkejut bercampur keheranan, sebab sejak terjun
kedalam dunia persilatan belum pernah kami dua bersaudara
berjumpa dengan lelaki setengah umur yang berpakaian perlente
seperti itu, sehingga boleh dibilang diantara kami tak pernah terikat
hubungan dendam atau sakit hati.
"Waktu itu dengan bersusah payah kami dua bersaudara
menerangkan kepadanya kalau kami tak punya hubungan dendam
sakit hati dengannya.
"Tapi lelaki setengah umur yang perlente itu jumawa sekali, dia
berulang kali berkata hendak membela sakit hatinya dimasa lalu,
bahkan ucapannya amat menyakitkan hati, dia bilang dalam dua
puluh gebrakan hendak mengalahkan kami dua bersaudara.
"Jelek-jelek begini, kami Kanglam siang hou terhitung punya
nama juga dalam dunia persilatan, tentu saja kami tak tahan
menghadapi sikap jumawa dari pihak lawan, sehingga akhirnya
suatu pertempuran sengit pun segera berkobar.
"Begitu pertarungan berkobar, meskipun dia tidak mengatakan
lagi kalau hendak mengalahkan kami dalam dua puluh gebrakan,
namun kami berdua cukup mengerti, jika ia sampai melancarkan
serangan dengan sepenuh tenaga maka tak sampai lima belas
gebrakan, kami akan menderita kekalahan secara tragis.
'Ditengah pertarungan yang berlangsung sengit, kami dapat
merasakan betapa dalamnya ilmu silat yang dimiliki lelaki setengah
umur berbaju perlente itu, jurus-jurus aneh lahir beruntun, meski
serangannya dilancarkan amat sederhana, namun semuanya amat
ganas dan mematikan.
"Sudah banyak sekali jago lihay dalam dunia persilatan yang kami
ketahui, tapi tidak kami kenal jago lihay seperti dia itu.
"Waktu itu, timbul keinginan kami berdua untuk meraih
kemenangan, serangan mematikan dilancarkan berulang kali dengan
suatu pertarungan adu jiwa, namun kami tak berdaya untuk
memaksakan kehendak kami, malah berapa kali lantaran kelewat
gusar, bagian mematikan ditubuh kami menjadi sama sekali
610
terbuka. Sebenar-nya dia dapat membunuh kami, namun nyatanya
ia tidak berbuat demikian, bahkan makin bertarung sikapnya
berubah semakin lembut.
Menanti pertarungan telah mencapai empat ratus gebrakan lebih
dan kami dua bersaudara benar-benar sudah kehabisan
kemampuan, saat itulah kami baru tahu kalau lelaki berbaju perlente
itu sebetulnya bukan berniat untuk membalas dendam, melainkan
karena suatu maksud tertentu, maka kamipun segera melompat
mundur dari arena pertarungan dan bertanya kepadanya apa
maksud tujuannya bertuat demikian?
"Tapi diapun segera menghentikan pertarungan, bahkan
menyambut kami dengan senyum dikulum, kepada kami berdua ia
minta maaf yang sebesar-besarnya, selain menerangkan pula kalau
mereka telah mendirikan perguruan Hiat mo bun (perguruan
pembasmi iblis) dengan tujuan menghimpun kawanan jago aliran
lurus untuk bersama-sama menyapu kaum iblis dan menyelamatkan
umat persilatan.
"Mungkin karena dia tertarik kepada kami berdua, maka
diundangnya kami berdua untuk menggabungkan diri dengan Hiat
mo bun, tapi sebelum itu ilmu silat kami dicoba lebib dulu.
`Karena sikap maupun nada pembicaraan nya makin lembut
bahkan berularg kali minta maaf, hawa amarah yang semula
menyelimuti wajah kamipun pelan-pelan mereda.
"Sudah banyak tahun kami berkelana dalam dunia persilatan,
kamipun cukup mengetahui situasi dalam dunia persilatan yang
hampir sebagian besar dikuasahi oleh kaum iblis dan kaum durjana,
cuma sayang selama ini tak pernah muncul seorang manusia yang
bersedia menanggulangi suasana seperti itu.
Maka sekarang setelah kudengar kalau lelaki setengah umur
yang berpakaian perlente itu telah mendirikan perguruan Hiat mo
bun yang bertujuan membasmi kaum iblis dari muka bumi dengan
senang hati kami segera menyatakan kesediaannya untuk
menggabungkan diri, tapi kami berdua takut kalau dia hanya
611
bermaksud untuk menipu kami belaka dengan kata-kata yang
manis, maka kamipun segera mencari tahu siapakah namanya.
"Ternyata dia tak lain adalah sisastrawan berpakaian perlente
Hoa Siong si, seorang pendekar aneh yang pernah menggetarkan
dunia persilatan pada tiga puluh tahun berselang. ."
Mendengar sampai disitu, Im Yan cu yang berada dibalik kereta
segera berseru kaget:
"Apa? Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siang si?"
"Nona Im, mungkin kaupun kenali si sastrawan berpakaian
perlente Hoa Siang si, Hoa locianpwe bukan?"
"Suhuku pernah berpesan kepadaku agar mencari dua orang,
salah seorang diantaranya dia..."
Mendengar perkataan itu, Pek lui ju Hoo Kian merasa amat
terperanjat, buru-buru dia bertanya lagi dengan gelisah:
"Nona Im, ada urusan apakah mencarinya'"
"Guruku hanya berpesan agar aku menjumpainya, keadaan yang
lebih jelas tidak begitu diketahui. Cuma aku tahu dia mempunyai
hubungan yang amat besar dengan guruku, karena guruku pun she
Hoa, kemungkinan besar mereka adalah bersaudara"
Mendengar perkataan itu, Pek lui jiu Hoa Kian merasa semakin
terperanjat, kini diam-diampikirnya:
”Dimasa lalu belum pernah kudengar orang membicarakan kalau
sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si mempunyai kakak
perempuan, gurunya pun she Hoa, sebetul-nya dia itu murid siapa?"
Oleh karena banyak jago persilatan yang enggan membongkar
rahasia pribadinya, maka diapun tidak mendesak Im Yan cu untuk
mengetahui asal usul perguruannya lagi.
"Nona Im" Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata lagi, "orang yang
hendak kau cari yang satu adalah Sastrawan benpakaian perlente,
Hoa Siong si, lantas siapakah seorang yang lainnya"
612
"Yang seorang adalah gurunya engkoh Hong, manusia paling
aneh dari kolong langit Bun ji koansu, sayang dia orang tua sudah
tiada, maka akupun mencari engkoh Hong, aku memang tidak
mengetahui karena urusan apakah guruku mencari kedua orang ini,
tapi aku tahu dia orang tua amat membenci gurunya engkoh Hong."
"Guruku amat membenci kaum lelaki, semakin tampan lelaki itu
semakin benci dia kepadanya, dia pernah menyuruh aku
membinasakan setiap lelaki jahat yang berwajah tampan."
Mendengar perkataan itu, diam-diam Pek lui jiu Hoo Kian
menghela napas panjang, pikirnya:
"Watak gurunya sungguh teramat sempit, ternyata dia
terpengaruh oleh tabiat gurunya semenjak kecil sehingga akhirnya
diapun ketularan penyakit aneh tersebut."
Berpikir sampai disitu, dia lantas berkata:
"Nona Im, kau mengatakan gurumu amat membenci gurunya Ku
sauhiap, lantas bila kita pergi ke tebing Hay jin gay, apakah dia
orang tua bersedia untuk mengobati lukanya....."
"Sudah pasti bersedia" sahut Im Yan cu berulang kali, "karena
dia orang tua ingin sekali mengetahui hal-hal yang mengenai Bun ji
koansu dari mulut engkoh Hong, tak mungkin dia tak perduli
keselamatan jiwa engkoh Hong, bahkan pasti akan berusaha dengan
sepenuh tenaga untuk menyembuhkannya"
-ooo0dw0ooo-
Jilid 19
MENINJAU dari kepandaian silat yang dimiliki Im Yan cu serta
hubungan antara gurunya dengan sastrawan berpakaian perlente
Hoa Siong si serta Bun ji koansu, dapat diketahui guru gadis ini
sudah pasti merupakakan seorang tokoh aneh pula dari dunia
persilatan.
Tiba tiba Im Yan cu bertanya:
613
"Saudara Hoo, apakah Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong
si adalah pemimpin dari perguruan Hiat mo bun?."
"Sebenarnya kami berdua pun mengira dia sebagai pemimpin
perguruan Hint mo bun, sebab ilmu silat yang dimilikinya sudah
cukup diketahui setiap umat persilatan itulah sebabnya kami dua
bersaudara pun bersedia untuk menggabungkan diri dengan perguruan
Hiat mo bun"
"Lantas, siapakah orang yang memimpin perguruan Hiat mo
bun?" tanya Im Yan cu
"Seorang manusia berkerudung kain warna warni...."
"Pemilik pedang Jui sim kiam?" Jerit Im Yan cu terperanjat.
'Pek lui jiu Hoo Kian menghela napas panjang, katanya:
"Yaaa, kejadian di dalam dunia persilatan memang sukar untuk
diduga, bahkan manusia seperti Sastrawan berbaju perlente Hoa
Siong si yang berilmu silat amat lihay pun bersedia menggabungkan
diri dengan pemilik pedang Jui sim kiam, kejadian ini sungguh diluar
dugaan.
Bukan begitu saja, malah empat manusia bengis yang termashur
sebagai gembong iblis nomor wahid dari pulau lautan timur pun
telah bergabung dengan pemilik pedang Jui sim kiamtersebut."
"Dari sini dapat diketahui kalau pemilik pedang Jiu sim kiam
benar-benar memiliki ilmu silat serta kecerdasan yang melebihi
siapa pun jua."
Im Yan cu seperti tidak percaya dengan apa yang diucapkan Pek
lui jiu Hoo Kian, kembali dia bertanya:
"Saudara Hoo, mengapa kau mengatakan kalau sastrawan
berbaju perlente Hoa Siong si telah mengabungkan diri dengan
Pemilik pedang Jui sim kiam?.'
Pek lui Jiu Hoo Kian menghela napas panjang, dia melanjutkan
kembali kisah pengalamannya dimasa lalu:
614
"Ketika itu kami dua bersaudara menjadi terkejut setelah
mengetahui kalau orang itu adalah sastrawan berbaju perlente Hoa
Siong si locianpwee yang termashur dalan dunia persilatan pada tiga
puluh tahun berselang, dengan amat hormat kami mohon maaf
kepadanya disamping meluluskan pula ajakannya untuk bergabung
dengan perguruan Hiat mo bun"
"Saat itulah sastrawaa berbaju perlente Hoa Siong si
mengeluarkan sebilah pedang kecil berwarna perak yang tiga inci
panjang nya, kemudian berkata:
"Pedang kecil ini merupakan lambang dari perguruan Hiat mo
bun kami, simpanlah baik-baik, pada bulan satu tanggal satu nanti,
datanglah ke puncak Thian Kiam hong di bukit Hong san untuk
menjumpai ketua perguruan Hiat mo bun'
Waktu itu kami merasa tertegun beberapa saat lamanya,
kemudian segera bertanya:
"Hoa locianpwe, apakah ketua Hiat mo bun bukan dirimu
sendiri?"
Dengan wajah serius dan suara dalam, sastrawan berbaju
perlente Hoa Siong si menjawab:
'Aku orang she Hoa bukan manusia yang berkemampuan apaapa,
bagaimana mung-kin aku bisa menjabat sebagai ketua Hiat mo
bun? Aku tidak lebih hanya salah satu bagian dari anggota Hiat mo
bun"
Kami berdua benar-benar amat terperanjat sesudah mendengar
ucapan tersebut, siapa gerangan yang memiliki kemampuan sedemikian
hebatnya hingga dapat memimpin perguruan Hiat mo bun?
Siapa gerangan orang itu?"
Setelah tertegun beberapa saat lamanya, kami dua bersaudara
baru bertanya lagi:
"Hoa locianpwe, lantas siapakah ketua Hiat mo bun?'
615
''Hiat mo buncu tak lain adalah manusia berkerudung kain warna
warni yang belakangan ini menggetarkan dunia persilatan sebagai
manusia sakti ibaratnya naga perkasa yang nampak kepala tak
kelihatan ekornya, dia pula pemilik pedang Jui sim kiam ini, sedang
soal namanya, aku sendiripun kurang tahu"
'Padahal sastrawan berbaju Perlente Hoa Siong si mengetahui
nama serta asal usul pemilik pedang Jui sim kiam tersebut, hanya
saja dia enggan untuk memberitahukan soal ini kepada dua
bersaudara tersebut karena kedudukan sastrawan berbaju perlente
Hoa Siong si dalam perguruan Hiat mo bun hanya setingkat dibawah
ketuanya.
Waktu itu, kami dua bersaudara merasa curiga apakah pemilik
pedang Jui sim kiam benar-benar adalah seorang pendekar yang
bersedia menegakkan keadilan dan kebenaran.
Agaknya Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si mengetahui
maksud hati kami, dengan cepat dia berkata:
''Pemilik pedang Jui sim kiam adalah bintang penolong dunia
persilatan dewasa ini, kalian tak usah sangsi atau berpikir yang
bukan-bukan, seandainya kalian tidak bernama besar dalam dunia
persilatan, Hiat mo bun tak akan mencari kalian walaupun aku
orang she Hoa mencari kalian berdua sekarang, namun secara
diam-diam telah menyelidiki dahulu tingkah laku serta watak kalian
sebelumnya mengundangnya secara resmi.
"Anggota Hiat mo bun sedikit sekali dan ditetapkan hanya terdiri
dari dua belas orang, setiap orang harus memiliki ilmu silat yang
melebihi orang lain, kepandaian silat kalian berdua meski terhitung
jagoan kelas satu didalam dunia persilatan, tapi bila dibanding-kan
dengan manusia-manusia laknat dari golongan sesat, kau masih
ketinggalan jauh sekali.
"Akan tetapi soal ini tak perlu dirisaukan, setelah bersua dengan
ketua pada bulan satu tanggal satu dipuncak Thian kiam hong bukit
Hong san nanti, dia akan mewariskan beberapa macam kepandaian
616
kepadamu bahkan dalam berapa hari saja akan menambah tenaga
dalam kalian.
Setelah mendengar perkatan itu, buru-buru kami menerima
pedang Jui sim kiam itu, semua kecurigaan dalam hati kamipun
lenyap tak berbekas, bahkan rasa gembira kami tak terkirakan.
"Sedangkan Sastrawan berba ju perlente Hoa Siong si pun seusai
mengucapkan perkataan itu segera mengerahkan ilmu meringankan
tubuhnya dab berlalu dari situ dengan menyeberangi sungai"
Setelah mendengar rahasia tersebut, timbul suatu perasaan yang
aneh dalam hati Im Yan cu, sebenarnya setelah masuk kota Heng
yang dia hendak langsung mencari pemilik pedang Jui sim kiam dan
mencari mutiara mestika Thian hong im yang sin cu serta kitab
pusaka itu.
Tapi sekarang, dia sudah mengetahui kalau kepandaian silat yang
dimilikinya tak mungkin bisa menandingi kelihayan dari pemilik
pedang Jui sim kiam, karena ia cukup mengetahui akan kelihayan
ilmu silat yang dimiliki Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si,
kalau tokoh lihay seperti dia pun sampai takluk kepada pemilik
pedang Jui sim kiam, itu berarti kepandaian silat yang dimiliki orang
itu tak terlukiskan dengan kata-kata.
Tapi, Im Yan cu adalah seorang manusia yang keras kepala dan
angkuh, walaupun dalam hati kecilnya sudah timbul perasaan waswas
terhadap kemampuan pemilik pedang Jui sim kiam, namun dia
nekad untuk melaksanakan rencananya, sebab Ku See hong sudah
merupakan jiwa raganya, ancaman jiwa terhadap pemuda itu sama
artinya dengan ancaman jiwa baginya.
Walaupun diluaran Im Yan cu merupakan seorang manusia yang
aneh, namun dia memiliki hangatnya cinta kasih seorang gadis serta
cinta yang mendalam, apa yang telah menjadi tekadnya tak pernah
akan tergoyahkan lagi untuk selamanya.
Dalam pada itu, Pek lui jiu Hoa Kian telah mengalihkan sorot
matanya memandang bintang yang berada di angkasa sana sehabis
617
menyelesaikan kisahnya, kemudian telah menghela napas sedih dia
berkata:
"Nona Im, kami dua bersaudara mempunyai beberapa persoalan
ingin mohon kepadamu...".
Im Yan cu sudah mengetahui apa yang hendak dia katakan, tapi
dia tetap berlagak seperti tidak tahu.
"Saudara Ho, kalian inginkan aku berbuat apa?"
"Nona Im, kau harus tahu bagi anggota persilatan seperti kami,
pegang janji merupakan suatu yang penting, setelah kami dua
bersaudara bersedia menggabungkan diri dengan Hiat mo bun,
berarti kami merupakan salah satu bagian dari Hiat mo bun.
Sebetulnya kami tidak pantas memberi tahukan hal-hal tersebut
kepadamu, tapi sekarang setelah memberitahukan kepada mu, kami
berdua pun berharap kau bersedia memegang rahasia pada hari ini
secara baik-baik, dan akupun berharap kau jangan melakukan
bentrokan yang bakal menimbul kan hal-hal yang tak
menyenangkan dengan bakal ketua kami"
"Apakah kalian tega menyaksikan engkoh Hong tewas dalam
keadaan yang mengenas-kan!" kata Im Yan cu sedih.
Buru-buru Pek lui jiu Hoo Kian berseru:
'Nona Im, aku orang she Hoo tidak bermaksud begitu, aku hanya
berharap nona suka menahan diri bila berjumpa dengan pemilik
pedang Jui sim kiam nanti, bila berhasil menemukanya, aku yakin
dapat meminta kepadanya untuk menyembuhkan luka yang diderita
engkoh Hong mu"
''Saudara Hoo, atas dasar apa kau berani mengatakan secara
meyakinkan kalau dia pasti akan bersedia menyembuhkan luka
dalam yang diderita engkoh Hong?'
Diserobot dengan perkataan itu, Pek lui jiu Hoo Kian menjadi
terbungkam dalam seribu bahasa, padahal dia sendiripun tidak
memiliki keyakinan tersebut, dia tak tahu apakah pemilik pedang Jui
618
sim kiam akan bersedia menyembuhkan luka dari Ku See hong atau
tidak.
Dia hanya menganggap pemilik pedang Jui sim kiam sebagai
seorang yang bijaksana dan penolong kaum lemah, asal keadaan
yang sebenarnya dari Ku See hong diutarakan, niscaya hal ini akan
memancaing simatiknya untuk menurunkan tangan dan menolong
menyembuhkan luka Ku See hong.
"Asalkan pemilik pedang Jui sim kiam berhasil ditemukan, dia
pasti akan mengabulkan permintaan kita, alasannya tak mudah
kujelaskan, tapi senadainya sampai terjadi hal-hal yang tak
diinginkan atau tidak berhasil menemukan dirinya, kita harus
berangkat ke tebing Hay jin gay. . ."
"Keselamatan engkoh Hong sekarang sedang berada di ujung
tanduk, bila harus di tunda berapa hari lagi, mana mungkin ia bisa
tahan untuk mencapai tebing Hay jin gay?" kata ImYan cu sedih.
Pek lui jiu Hoo Kian menghela napas sedih.
”Akupun tahu kalau nyawanya sedang berada dalam keadaan
berbahaya, tapi sekalipun kita menempuh perjalanan kilat siang dan
malam, paling t idak membutuhkan lima hari untuk mencapai tebing
Hay jin gay, padahal ia sudah empat hari terkena ilmu Hou kut jian
hun im kang, selewatnya tiga hari, sekalipun tabib sakt i Hou To
hidup lagipun belum tentu bisa menyembuhkan penyakitnya.
Beginilah situasi yang sedang kita hadapi sekarang, sekalipun
memburu ke tebing Hay jin gay toh belum tentu bisa
menyelamatkan jiwanya, sedang tetap tinggal di Heng yang untuk
mencari Jui sim kiamcu pun masih tanda tanya besar, tapi kita harus
berbuat sesuatu, hanya apa yang harus kita lakukan? Apa yang
harus kita lakukan?"
"Menurut jalan pikiranku, tetap tinggal di kota Heng yang malah
justru masih ada setitik harapan, sebaliknya kalau berangkat ke Hay
jin gay tak lebih hanya menggantung kan pada suatu keajaiban,
maka aku pikir lebih baik kita tinggal sehari dulu di kota Heng yang,
mari kita mencoba beradu nasib, bila dalam sehari kita gagal
619
menemukan jejak Jui sim kiamcu, maka kita baru berangkat lagi ke
tebing Hay jin gay, Tentu saja aku orang she Hoo tak bisa
memutuskan masalah ini, silahkan nona mempertimbangkannya
sendiri bagaimana baiknya"
Pikiran Im Yan cu sekarang sedang diliputi oleh pelbagai ingatan
yang berkecamuk tak karuan, hatinya betul-betul terasa kalut, diamdiami
ia melelehkan air mata ...'
Dengan sikap maupun tindak tanduknya selama ini, nyatanya
menaruh perasaan cinta yang begitu mendalam dan suci bersih, hal
tersebut benar-benar berada diluar dugaan siapa saja.
Padahal kekuatan cinta memang besar tak bertepian, bila tanpa
cinta, kehidupan manusia didunia ini menjadi sama sekali tak
berharga.
'Tentu saja hal ini bukan terbatas dalam soal cinta muda mudi
saja, sebaliknya termasuk juga cinta kasih antara orang tua, cinta
dari sahabat dan lain sebagainya, tapi antara sekian banyak cinta,
sudah barang tentu cinta muda mudi yang paling mendalam.
Begitulah, dengan nada suara yang tegas dan berat Im Yan cu
berkata:
'Engkoh Hong tak mungkin bisa mati, kita tinggal sehari di kota
Heng yang. . !"
Tergetar keras perasaan Pek lui jiu Hoo Kian sesudah mendengar
perkataan itu, ia mengerti maksud Im Yan cu, buru-buru serunya:
'Nona Im. . ."
Belum habis Pek lui jiu berseru, Sian hong kek sudah
mempringatkan dengan gelisah:
"Hati-hati, penunggang kuda berbaju putih tadi telah berbalik
kemari, kali ini dia menuju ke tempat kita berada."
Si tangan geledek Hoo Kian tak sempat melanjutkan perkataan
selanjutnya, dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu dia
menatap ke arah depan lekat-lekat.
620
Waktu itu malam baru saja menjelang tiba, beribu-ribu bintang
tersebar memenuhi angkasa dan menyiarkan cahaya lembut dan
licin, jalan raya yang panjang dan lebar diliputi sinar putih dan
terang.
Dalam keheningan inilah mendadak terdengar suara derap kaki
kuda yang amat ramai bergema dari kejauhan sana, lalu tampak
sesosok bayangan putih bergerak mendekat dengan kecepatan
tinggi.
Dalam waktu singkat kuda putih tersebut sudah berada dua
puluh kaki dihadapan mereka lalu meringkik panjang, kaki depan
nya didepak-depakkan, sementara turunnya berputar kencang tepat
dihadapan mereka.
Rupanya penunggang berbaju putih itu sudah membalikkan
kudanya lagi dan melarikan ke arah kota Heng yang, tindak tanduk
yang sangat aneh itu cukup membingungkan orang.
Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Hoo Gi segera berkerut
kening setelah menyaksikan tindak tanduk penunggang kuda
berbaju putih yang aneh itu, dalam waktu singkat mereka sudah
terbuai dalam lamunan masing-masing. . .
Im Yan cu si nona yang binal tapi licik seperti siluman rase itu
hanya mengintip dari balik tirai, dia sendiri pun dibikin tidak habis
mengerti oleh tingkah laku penunggang kuda berbaju putih yang
aneh tersebut.
Namun dalam hati kecilnya sudah muncul suatu perasaan waswas,
sebab tatkala orang berbaju putih itu membalikkan kudanya
tetap dihadapan mereka, ia saksikan seluruh tubuh orang itu
melambung diangkasa kemudian dalam waktu singkat pula ia
melayang ke bawah dan duduk kembali diatas pelana kudanya.
Demonstrasi kepandaian tersebut mem-bukt ikan kalau orang itu
memiliki ilmu silat yang luar biasa sekali.
Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih, katanya:
"Saudara Hoo, apakah kau melihat jelas gerakan tubuhnya tadi?"
621
"Ya, kulihat amat jelas" sahut Pek lui Jiu Hoo Kian, 'entah
siapakah orang itu? Hebat benar ilmu silat yang di milikinya"
Kembali Im Yan cu menghela napas.
'Orang ini selalu mengikuti kita, tampaknya ia sudah mengetahui
keadaan kita yang sebenarnya, aaaai .... bicara dari ilmu silatnya
yang sangat lihay, aku pun turut menjadi ngeri rasanya...
Mendadak. ..
Dari sisi kereta berkumandang suara tertawa dingin yang
menyeramkan seperti sukma yang sedang gentayangan ...
Suara tertawa itu lengking dan lirih, seperti jarum lembut yang
ditusukkan ke tubuh orang, sungguh menggetarkan perasaan siapa
saja. . .
Di tengah suara tertawa dingin yang menggidikkan hati itulah,
tampak sesosok bayangan hitamberkelebat lewat...
Ke dua ekor keledai penghela kereta itu segera meringik panjang
lantaran kaget, kaki depannya segera didepak depakkan ke muka,
sementara laju kereta itupun segera terhenti.
Lalu kedengaran seseorarg bertanya dengan suara yang nyaring
dan lembut:
"Numpang bertanya, apakah kereta ini hendak pergi ke kota
Heng yang??
Suara tertawa dingin yang menyeramkan serta suara teguran
yang halus dan lembut, dua macam suara yang berbeda irama ini
diutarakan pada saat yang hampir bersamaan, maka ke tiga orang
tokoh persilatan yang berada diatas kereta keledai itu merasa
terperanjat dan tak tahu sejak kapan orang itu munculkan diri.
Perubahan yang sangat mendadak dan sama sekali diluar dugaan
ini membuat Kanglam siang hou yang berada diatas ia tempat
duduk kusir berubah muka, tapi dikala mereka mendengar suara
teguran dan berpaling, ke empat mata mereka kontan terbelalak
dengan wajah tertegun.
622
Sampai dimanakah rasa kaget yang mencekam perasaan mereka,
bisa diketahui dari sini.
Im Yan cu yang berada dalam kereta dapat mendengar pula
suara tertawa dingin dan suara pembicaraan tersebut maka dikala
kereta itu berhenti, sepasang matanya yang jeli dan tajam telah
melongok keluar lewat tirai dan dan memandang ke muka ....
Dengan sebat hatinya tercekat, bulu kuduknya pada bangun
berdiri, ia benar-benar amat ketakutan.
Ternyata dibawah cahaya bintang tampak seorang nenek aneh
yang bertubuh kecil sedang berdiri disebelah kiri keledainya, yang
paling mengerikan adalah wajahnya yeng jelek mengerikan itu,
separuh hijau separuh hitam, separuh merah separuh putih.
Kalau cuma ke empat warna yang berbeda itu tampangnya masih
belum seberapa mengerikan, yang menggidikkan hati adalah bisul
busuk yang menonjol dan memenuhi seluruh wajahnya itu, selain
menjijikkan juga memuakkan perut orang.
Ini masih ditambah pula dengan rambut-nya yang kusut penuh
beruban dan kulit badan yang berminyak.
Tampang muka semacam ini sungguh menggidikkan hati
membuat orang yang memandangnya benar-benar akan merasakan
pecah nyali sebab dia kelihatan seperti setan iblis, seperti
kuntilanak dari kuburan.
Mendadak nenek jelek itu memperdengar kan suara tertawa
dingin yang rendah, berat dan amat memekikkan telinga..
Suara tertawa dingin yang menggidikkan tadi itu segera
menyadarkan kembali Pek lui jiu dan Sian hong kek dari lamunan
mereka, meski demikian dengan sorot mata yang membawa
perasaan jeri mereka awasi nenek jelek ini tanpa berkedip.
Tampak sinenek bertampang jelek itu membuka mulutnya dan
memperlihatkan sebaris giginya yang kecil putih, kemudian dengan
suara yang merdu bagaikan kicauan burung nuri dia berkata:
623
"Engkoh berdua mengapa kalian? Apakah secara tiba-tiba
penyakit cacad kalian kambuh?"
Kalau tadi, Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa ngeri dan seram
karena mengira sudah menjumpai sukma gentayangan atau siluman
iblis, maka sekarang setelah mendengar suaranya yang merdu
merayu serta menyaksikan sebaris gigi nya yang putih bersih,
mereka makin tertegun lagi.
Im Yan cu yang berada dalam kereta pun turut merasa
keheranan, mereka tidak menyangka kalau nenek berwajah jelek itu
memilik suara yang begitu merdu dengan dua baris gigi yang putih
dan bersih.
Walaupun mereka telah menduga kalau orang itu sedang
menyamar, tapi dari atas wajahnya yang jelek itu, sama sekali tak
berhasil menemukan tanda-tanda penyaruan nya.
Kalau dilihat potongan badannya yang kecil mungil, semestinya
dia adalah seorang gadis remaja tapi punggungnya justru
membungkuk, ia nampak tua renta dan rambutnya telah beruban
semua, sama sekali tidak dijumpai bagian-bagian yang
mencurigakan.
Nenek jelek ini kelihatan agak marah ketika melihat Kanglam
siang hou hanya berdiri termangu-mangu belaka, dengan gusar
bentaknya:
'Hei, apakah telinga kalian sudah tuli semua?`
Walaupun dia sedang memaki orang namun suaranya masih
tetap merdu merayu, dari tubuhnya terpancar pula bau harum
semerbak bagaikan bunga anggrek, begitu syahdu, begitu harum,
membuat orang merasa mabuk dan terbuai rasanya.
Pek lui jiu Ho Kian berpengetahuan luas, sebetulnya diapun
membenci orang ini, tapi ia enggan mencari gara-gara tanpa sebab
atau suatu alasan tertentu.
Apalagi jika teringat akan luka yang sedang diderita Ku See hong
serta pedang Ang soat kiam yang cukup menggetarkan dunia
624
persilatan itu, dia merasa rahasia benar ini tak boleh sampai bocor
dengan begitu saja..
Maka dengan wajah penuh senyuman dia menjura, kemudian
katanya sambil tertawa:
'bolehkah aku tahu, siapa nama saudara?"
”Heeehhh ....heeeehhh... heehhh..." sesudah terkekeh-kekeh
nenek jelek itu terbatuk-batuk kering, kemudian dengan suara yang
tua dan memelas lanjutnya: "pemilik kereta yang berbaik hati,
berbuatlah kebajikan, bawalah serta aku si orang tua ke kota,
bersedia bukan...?"
Nada suara maupun gerak geriknya tiada yang nampak dibuatbuat,
terutama keadaannya yang tua dan lemah, membuat hati
orang merasa iba dan memelas...
Pek lui jiu Hoo Kian sekalian lebih terkesiap lagi, walaupun
mereka tahu kalau orang ini sedang menyaru, tapi mereka harus
mengagumi juga atas kemampuannya untuk memainkan sandiwara
dengan pelbagai tehnik dan taktik, bahkan sebelum ini mereka tak
pernah mendengar kalau dalam dunia persilatan terdapat manusia
seperti ini.
Pek lui jiu Hoo Kian menjadi serba susah setelah mendengar
perkataan itu, ia sama sekali tidak mengenal asal usul orang ini,
sedang ilmu menyaru mukanya juga menggidikkan hati, sudah
dapat dipastikan ilmu silat yang dimilikinya tiada kedua dikolong
langit, seandainya permintaan orang itu ditolak, sudah pasti ia tak
akan menyudahi persoalan itu sampai disitu saja.
Sian hong kek Hoo Gi menggelengkan kepalanya berulang kali
seraya berkata:
"Nenek, harap kau suka maafkan, ruang kereta kami sudah
diborong semua oleh tamu kami, sedangkan tempat disamping kusir
pun sudah disewa oleh yaya ini, maka harap kau sudi memaafkan,
untung saja jarak kota Heng yang dari sini tinggal setengah li lagi"
625
Diam-diam Pek lui jiu Hoo Kian mengagumi akan betapa
cepatnya reaksi dari adiknya ini.
Kembali si nenek jelek terbatuk-batuk, katanya:
"Aaai. . . kalau kau adalah pemilik kereta ini, urusan akan lebih
gampang dirundingkan lagi, Coba kau lihat, betapa tuanya aku,
apalagi sedang mengidap penyakit parah, jangan lagi setengah li,
setengah langkah saja rasanya sudah payah, harap kau sudi berbaik
hati...'
Diam-diam Sian hong kek Hoo Gi menyumpah didalam hati,
pikirnya:
"Sialan, jangan kau anggap sepasang mata kami sudah buta,
memangnya kami tidak tahu kalau kau sedang Menyaru?"
Pek lui jiu Ho Kian juga tahu, apabila tidak menunjukkan sikap
yang agak kasar, mustahil orang ini bisa diusir pergi, mendadak dia
menarik muka.
Baru saja akan berbicara...
Mendadak dari balik ruang kereta berkumandang suara teguran
dari Im Yan cu yang dingin:
"Nona, diantara kita tiada dendam atau sakit hati, aku minta kau
jangan mengganggu kami"
Sambil berkata, gadis itu menyingkap tirai dan melompat keluar
dari keretanya.
'Oooh nona cilik yang amat cantik" nenek jelek itu menjerit
kaget.
Im Yan cu menarik mukanya dan berseru dengan wajah sedingin
es:
'Hei, pentang matamu lebar-lebar, kalau ingin berlagak seperti
setan, lebih baik tunggulah setelah lewat tengah malamnant i"
Walaupun Im Yan cu merasa terkejut oleh penyaruan orang ini
yang dinilainya sangat lihay, tapi sebagai orang yang cermat dan
626
bermata tajam, setelah mengamati wajah orang ttu berapa saat,
segera diketahui bahwa nenek itu hasil penyaruan seorang gadis
yang wajahnya pasti amat cantik jelita.
Orang itu bisa muncul pada saat ini bahkan mengetahui keadaan
mereka, maka Im Yan cu pun berencana untuk turun tangan keji
dan membinasakan orang ini.
Padahal, Im Yan cu sekalian sama sekali t idak menyangka kalau
perempuan aneh ini sudah lama menyembunyikan diri diatas kereta
mereka, jadi apa yang telah mereka bicarakan tadi dapat didengar
olehnya dengan jelas sekali, bahkan diapun telah membantu mereka
untuk memukul mundur seorang musuh tangguh.
Si penunggang kuda berbaju putih tadi, sebetulnya datang ke
situ untuk mencari gara-gara dengan Im Yan cu sekalian, tapi
setelah diketahui olehnya kalau diatas kereta berdiri si perempuan
aneh tersebut, diapun lantas membalikkan badan dan melarikan diri.
Sementara itu, perempuan aneh tersebut masih tetap bersikap
seperti seorang nenek, katanya:
"Nona siapa namamu? Tajamamat sepasang matamu!"
Diam-diam Im Yan cu menghimpun tenaga dalamnya bersiap
siaga menghadapi segala kemungkinan, ketika mendengar
perkataan tersebut, dia tertawa dingin dengan suara sinis dan
mengnina, jengeknya:
"Aku bernama Lam sin giamlo (Raja akhirat untuk kaum pria),
tapi malam ini aku berganti nama menjadi Sin kui giam to (Raja
akhirat penakluk setan). .!"
Perempuan berdandan aneh itu seakan-akan tidak mengerti apa
yang dimaksudkan, dia bertanya lagi keheranan:
"Apa sih Raja akhirat untuk kaum pria itu? apa pula yang disebut
Raja akhirat penakluk setan?"
Im Yan cu tertawa dingin dengan seramnya:
627
'Kau tidak memahami? Inilah yang dinamakan Raja akhirat
penakluk setan... !"
Ditengah pembicaraan, gadis itu menerjang ke depan, tangan
kirinya dengan ke lima jari yang terbentang lebar mencengkeram
wajah jelek si perempuan aneh tersebut dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat.
Gerakan tubuh perempuan aneh itu memang ampuh, terdengar
ia menjerit kaget, seperti ketakutan dia mundur dengan
sempoyongan, tapi justru dengan tindakan mana ia telah
meloloskan diri dari cengkeraman kilat Im Yan cu ....
Sesudah mundur, perempuan aneh itu berseru cemas:
'Nona, tunggu sebentar! Tunggu sebentar! wajah aku siorang tua
penuh dengan tumor ganas, bila jari tanganmu sampai
menyentuhnya, aku bisa kesakitan setengah mati, masa aku mau
kau cengkeram.
Hawa napsu membunuh yang berkecamuk dalam dada Im Yan cu
semakin membara setelah menyaksikan cengkeraman mautnya
berhasil dihindari lawan, ia tertawa dingin lalu ujarnya sinis:
"Hmmmm ....selain topeng kulit manusia mu itu akan kucopot
pada malam ini, bahkan akupun hendak mengirimmu ke akhirat
untuk menakut-nakuti setan disitu"
Berbicara sampai disitu, dengan wajah penuh hawa napsu
membunuh selangkah demi selangkah Im Yan cu berjalan kemuka
dan mendekati perempuan aneh itu.
Kembali perempuan aneh itu berseru dengan cemas.
"Nona menyeramkan amat wajahmu, oooh, cepat simpan
kembali wajah ganasmu itu, aku seorang tua benar-benar ketakutan
setengah mati. . .
Walaupun perempuan aneh itu menyerukan kata-kata yang
menunjukkan rasa takut, namun dia masih berdiri tegak di tempat
628
semula, bahkah dari balik matanya memancar sinar tajam yang
menggidikkan hati.
Im Yan cu segera berkerut kening, tiba-tiba lengan kirinya
membuat gerakan satu lingkaran busur dengan suatu kecepatan
yang luar biasa, kemudian telapak tangan kanannya secepat kilat
meluncur ke depan melancarkan serangan mematikan.
Begitu serangan mana dilepaskan, bagaikan angin puyuh yang
melanda daratan rendah, segulung tenaga pukulan yang maha
dahsyat seperti ambruknya bukit karang atau melanda tibanya air
bah meluncur tiba dengan hebatnya. . .
Menyaksikan datangnya ancaman dahsyat tersebut, perempuan
aneh itu meggoyangkan tangannya berulang kali, sambil
memperlihat kan lengannya yang kecil tapi putih bersih itu, serunya
keras-keras: "Jangan! Jangan! Jangan nona. . . jangan memaksa
aku seorang tua menunjukkan ke jelekanku!"
Menyusul goyangan tangan itu, segulung demi segulung hawa
murni yang lembut dan halus tanpa menimbulkan sedikit suarapun
meluncur kemuka dan menyambut datang nya ancaman dari Im Yan
cu.
Menyusul kemudian ....
"Blaaamm, blammm, blaaamm ..!'serentak ledakan lirih
menggema di angkasa...
Sepasang bahu perempuan aneh itu nampak bergoncang sedikit
tapi segera menjadi tenang kembali.
Jauh berbeda dengan keadaan dari Im Yan-cu, sewaktu tenaga
serangan lawan yang lembut itu menyentuh tenaga pukulan yang
dilepaskan olehnya segera terasalah suatu tenaga pantulan yang
maha dahsyat berbalik mendesak kearah tubuhnya memaksa kudakudanya
menjadi gempur dan ia turut mundur sejauh dua tiga
langkah.
629
Im Yan cu termasuk seorang jago lihay pula dalam dunia
persilatan, begitu dipaksa mundur oleh perempuan aneh yang tak
diketahui asal usulnya ini, dia segera membentak nyaring...
Bagaikan gulungan ombak dahsyat, tubuhnya berputar tiga kali
secara aneh, tahu-tahu ia sudah menerjang kembali ke sisi tubuh
perempuan aneh tersebut.
Gerakannya ini dilakukan dengan kecepatan bagaikan sambaran
kilat, baru saja mundur, tubuhnya telah menerjang kembali ke
depan, pada hakekatnya sama sekali tidak memberi peluang kepada
orang lain untuk mengatur diri...
Menghadapi terjangan-terjangan maut dari lawannya, perempuan
aneh itu masih saja berteriak-teriak seperti orang gila, sementara
kakinya melangkah tanpa beraturan, sepasang tangannya turut
berputar-putar menciptakan lapisan hawa pukulan dahsyat, ketiga
gulung tenaga serangan dari Im Yan cu itu segera kena
terpunahkan hingga lenyap tak berbekas.
Im Yan cu sudah terlanjur gemas atas sikap aneh musuhnya, dia
tertawa dingin, tubuh nya menerjang ke muka dengan gerakan
cepat tangan dan kakinya digunakan bersama melakukan serangan
kilat yang kesemuanya menggulung tubuh perempuan aneh
tersebut.
Agaknya perempuan aneh itu sudah dipancing hawa amarahnya
oleh serangan balasan Im Yan cu yang maha dahsyat itu, mendadak
ia menarik kembali sikap ke edan-edanannya...
Sepasang ujung bajunya yang berwarna hitam, seperti dua ekor
ular lincah, menggulung melingkar dengan kecepatan yang luar
biasa, yaa menebas, yaa memapas, semuanya tertuju ke urat nadi
pergelangan tangan Im Yan cu.. .
Sementara itu, Im Yan cu telah mengembangkan pula segenap
kepandaian silat yang dimiliki, tenaga pukulannya yang berat seperti
bukit karang selapis demi selapis meluncur ke muka ibaratnya angin
puyuh dan hujan badai, keadaannya benar-benar mengerikan.
630
Sodokan jari tangan, bacokan telapak tangan, tendangan
berantai, semuanya dilancarkan dengan kecepatan tinggi serta
gerakan yang ganas dan keji.
Tenaga dalam yang dimiliki perempuan aneh itu benar-benar
amat sempurna, juga sangat aneh, semua ancamannya dilepaskan
dengan gerakan yang nampaknya ringan, tapi jurus serangannya
justru sangat aneh dan ganas, disertai pula dengan pelbagai
perubahan yang membuat orang sukar untuk menduga atau
mencegah sebelumnya.
Ketika Kanglam siang hou menyaksikan kecepatan gerak dua
orang yang sedang bertarung itu, diam-diam mereka menghela
napas panjang, tampaknya dunia persilatan memang penuh dengan
aneka ragam kejadian yang diluar dugaan.
Gerakan tubuh mereka indah dan lincah, serangannya ganas dan
cepat, setiap jurus serangannya dilancarkan secara beruntun dalam
satu gerakan yang memanjang, keampuhan jurus serangannya pun
merupakan sesuatu yang menggetarkan sukma setiap manusia.
Dalam waktu singkat, ke dua orang itu sudan bertarung
sebanyak puluhan jurus.
Di dalam puluhan gebrakan tersebut, meski nampaknya Im Yan
cu yang berhasil meraih kedudukan unggul, tidak begitu dalam
kenyataannya, justru jurus-jurus serangan dari perempuan aneh
itulah yang seluruhnya mengandung ancaman mematikan yang
mengerikan hati, tapi ia tidak berniat melukai Im Yan cu, maka
semua ancaman tersebut dibuyarkan dengan begitu saja setelah
mencapai pada sasarannya.
Di tengah gerakan tubuhnya yang sangat cepat, tiba-tiba Im Yan
cu berkelit ke samping menghindarkan diri dari ancaman kilat dari
perempuan aneh tersebut, telapak tangan kanannya dibalik dengan
segera, dari serangan telapak berubah menjadi cengkeraman,
dicengkeramnya urat nadi lawan dengan suatu gerakan kilat.
631
Sementara lima jari tangan kirinya disentilkan ke depan langsung
menotok jalan darah Seng hiang dan Hu to hiat pada dahi kanan
perempuan aneh tersebut.
Ilmu silat yang dimiliki perempuan aneh itu memiliki permainan
yang luar biasa, terdengar ia tertawa merdu dengan suara yang
merdu merayu seperti bunyi keleningan...
Mendadak telapak tangan kirinya direndahkan ke bawah, telapak
tangan kanannya melakukan tangkisan sejajar dengan muka
kemudian tubuhnya berputar cepat.
Telapak tangan kirinya yang merendah dengan ke lima jari
tangan yang direntangkan lebar-lebar itu membalik secara tiba-tiba
mencengkeram jalan darah Ci khi hiat di sikut kanan Im Yan cu.
Telapak tangan kanannya secara cepat menangkis gerakan Im
Yan cu dan berbalik menotok jari tangan kirinya yang lagi
mengancam dahi kanannya itu...
Terdengar, ia tertawa merdu.
"Nona Im, ilmu silatmu memang terhitung hebat juga, sayang
aku tak punya waktu senggang pada malam ini, tak ada salahnya
bila pertarungan ini kita lanjutkan dikemudian hari saja..."
Im Yan cu benar-benar tidak habis mengerti bagaimana cara
lawan mencengkeram jalan darah Ci ki hiatnya itu, sebab jurus
serangannya yang sangat aneh itu membuat orang sukar
meloloskan diri, terutama posisinya sewaktu melancarkan serangan
benar-benar hebat dan luar biasa.
Begitu selesai berkata, perempuan aneh itu segera
mengendorkan cengkeramannya pada sikut kanan Im Yan cu, lalu
tangan kanannya mengayun ke depan, segulung kertas telah
disusupkan ke dalamtelapak tangan kanan Im Yan cu . ... .
Kemudian t idak nampak gerakan apakah yang digunakan, hanya
terlihat sesosok bayangan hitam berkelebat lewat, seenteng se
lembar bulu, ia sudah melayang pergi menuju ke arah kota Heng
yang.
632
Kelihayan ilmu meringankan tubuhnya itu sungguh luar biasa
sekali, hampir saja ia tak percaya kalau umat manusia bisa memiliki
kepandaian semacam ini.
Diam-diamIm Yan cu menghela napas panjang, pikirnya:
"Sebenarnya aku mengira ilmu silatku sudah tiada tandingannya
dikolong langit, tak nyana aku harus menelan kekalahan secara
tragis ditangannya malam ini, padahal kalau kudengar nada
perbicaraannya, dia seperti belumbegitu dewasa"
Berpikir demikian, dia lantas memeriksa isi surat yang berada
dalam telapak tangan kanannya itu.
Terbaca olehnya, surat tersebut berbunyi demikian:
"Wakil ketua dari Ban shia kau, Gin coa kiam (pedang ular perak)
Ciu Heng thian telah mengetahui jejak kalian serta penyakit parah
yang diderita olehnya!''
Dibawah surat itu tidak dicantumkan tanda tangan atau lambang
lainnya.
Selesai membaca surat tersebut, Im Yan cu segera menghela
napas sedih dan pedih .... Helaan napas itu membuat orang sukar
menduga isi hatinya, pelan-pelan dia menghampiri kereta keledai itu
dan mengangsurkan surat tadi ke tangan Kanglam sianghou seraya
bertanya:
'Menurut dugaan kalian, siapakah perempuan aneh ini?"
"Berbincang dari dandanan serta kepandaian silat yang dimiliki
perempuan aneh ini, agaknya belum pernah kudengar ada manusia
semacam ini dalam dunia persilatan''
Mendergar kalau mereka pun t idak mengetahui asal usul dari
perempuan aneh tersebut sekali lagi Im Yan cu menghela napas
sedih, tanpa berbicara lagi dia lantas naik ke atas kereta keledainya.
Pek lui jiu Hoo Kian termenung sebentar, kemudian kata lagi:
633
"Tapi kalau dilihat dari gerak gerik orang ini, tampaknya dia tidak
bermaksud untuk memusuhi kita"
Padahal Pek lui jiu Hoo Kian dan Siang hong kek Hoo Gi sudah
menduga siapakah orang itu, tak terlukiskan rasa girang dalam hati
mereka, kedua orang itu sadar bahwa luka yang diderita Ku See
hong sudah tak perlu dikuatirkan lagi.
"Mari kita berangkat ke kota" terdengar Im Yan cu berseru
cemas. .
Kanglam siang hou segera membentak keras, cambuknya
dihantamkan keatas keledainya keras-keras:
Dua ekor keledai itupun mulai berlarian menuju kedepan, suara
roda kereta yang menggilas batu menimbulkan suara yang amat
nyaring dan membelah keheningan malam.
Waktu itu mereka telah percepat perjalanan untuk mencapai
tempat tujuan, dibawah kerlipan cahaya bintang tampak debu
mengepul memenuhi angkasa. .
Kota Heng yang merupakan kota pusat lalu lintas wilayah Cu ciu,
bentengnya kekar dan tinggi, waktu itu kereta keledai tersebut telah
menembusi pintu kota dan menerjang masuk ke dalam.
Tiba-tiba terdengar Im Yan cu berkata, dari balik tirai:
"Saudara Ho, cepat larikan kereta kedalam kota, kita harus
segera mencari rumah penginapan'
Sian hong kek Ho Gi berseru keras, cambuk ditangan kanannya
segera diayunkan ke depan.....
Waktu itu kota Heng yang belum lama menjelang malam,
suasana di sepanjang jalan raya amat ramai, pasar malam baru
mulai dan lampu berwarna-warni menerangi dimana-mana, untuk
berjalan kaki saja harus berdesakan, apalagi lewat dengn kereta,
hakekatnya sangat sulit.
Dengan susah payah Kanglam siang hou menjalankan kereta
mereka menuju ke depan sebuah rumah penginapan yang agak
634
besar, ketika mendongakkan kepalanya, terbaca olehnya papan
nama didepan pintu bertulis kan empat huruf besar:
"Rumah penginapan Yang tang"
Sejak memasuki kota, secara tiba-tiba Pek lui jiu Hoo Kian
menyaksikan ada banyak sekali lelaki kekar bermata tajam yang
secara diam-diam mengawasi gerak gerik kereta mereka.
Menyaksikan hal mana, diam-diam ia berpikir:
"Sudah pasti mereka adalah para begundal dari Ban shia kau,
agaknya manusia-manusia laknat tersebut telah bersiap siaga untuk
menerbitkan keonaran pada malam ini...''
Sementara dia masih termenung, tiba-tiba tampak seorang
pelayan muncul dari dalam rumah penginapan itu dan berkata
sambil menjura:
"Tuan sekalian, apa sedang mencari kamar? Penginapan kami
mempunyai sebuah ruang tersendiri yang bersih dan tenang, bila
tuan bersedia, harganya boleh dikort ing sedikit....
Belum habis dia berkata, tiba-tiba terdengar suatu derap kaki
kuda berkumandang datang, menyusul seseorang berseru dengan
suara parau:
"Apakah di rumah penginapan ini masih ada kamar? '
Baru saja pelayan itu membalikkan badan dan tak sempat
membuka suara, Sian hong kek Ho Gi sudah menyerobot lagi:
"Baik, kami pesan kamar itu!'
Baru saja selesai berkata, dua ekor kuda sudah berhenti didepan
pintu rumah penginapan Yang tang.
Penunggang kuda itu adalah seorang lelaki berusia tiga puluh
lima enam tahunan yang berwajah abu-abu dengan sebuah codet
sepanjang berapa inci menghiasi pipi kirinya.
Sedangkan yang lain adalah seorang lelaki berperawakan pendek
yang sepasang kening nya menonjol keluar, sorot matanya tajam,
635
jelas merupakan jago persilatan yang memiliki tenaga dalam amat
sempurna.
Begitu melihat kemunculan kedua orang ini, Kanglam Siang hou
segera berkerut kening.
Belum sempat mereka mengucapkan sesuatu, lelaki bercodet itu
telah berkata sambii tertawa terbahak-bahak:
"Haaaaahh....haaaaahhhh... haaahhh... pelayan cepat tuntun
kuda toayamu ini ke istal, siapkan makan dan minuman, sebentar
pasti ada persen untukmu"
Menyaksikan tampang tamunya yang mirip dua malaikat bengis
itu, si pelayan bergidik rasanya, bulu kuduk pada bangun berdiri
setengah merengek ia berkata:
"Maaf toaya berdua, dalam penginapan kami cuma tinggal
sebuah kamar saja, kebetulan kamar tersebut sudah dipesan lebih
dulu oleh tamu penunggang kereta ini"
Lelaki bercodet itu segera melotot sekejap ke arah sang pelayan
dengan sepasang mata tikusnya yang tajam, kemudian memandang
sekejap ke arah Kanglam siang hou sambil mendengus.
Sambil mengendalikan rasa gusar yang membara di dada Pek lui
jiu Hoo Kian, ia melompat turun dari atas kereta dan berkata seraya
menjura .
"Harap saudara sudi memaafkan'
"Ehmm. . .! ternyata kaupun jago kalangan persilatan' kata lelaki
bercodet itu dengan suara yang parau seperti gembrengan bobrok
''hmmm, Tapi, kalian mesti tahu aturan, kamar disini sudah kami
pesan, lebih baik kalian mengalah saja!''
Sikap mereka yang sama sekali tak tahu aturan ini sungguh
membuat orang tak sabar menahan diri.
Sian hong kek Gi segera tertawa terbahak-bahak.
636
"Haaahhhh...haaaahhhh. . . haaahhhh. . . saudara apakah kau
hendak memamerkan sifat berandalmu?"
Ketika lelaki bercodet itu mendengar suara tertawa dari Sian
hong kek, sekali lagi hatinya bergetar keras, tapi diluarannya tetap
tertawa terbahak-bahak, katnya:
"Haaaah. . . haaahhh. . . kaupun seorang jagoan dari dunia
persilatan"
Sambil berkata, cambuk yang berada di tangan lelaki bercodet itu
tahu-tahu sudah menegang kencang bagaikan sebatang tombak,
agaknya dia sudah berusaha untuk mengumbar hawa amarahnya.
Mendadak lelaki pendek yang berada di sampingnya menghalangi
niat tersebut sambil berkata:
'Saudara Kiong, kalau toh disini tak ada kamar, kita tak usah
ngotot untuk tinggal disini, apalagi rumah penginapan dikota ini
berpuluh buah banyaknya, mari kita pergi saja!"
Seraya berkata, dia lantas menarik tangan lelaki bercodet itu dan
berlalu dari situ.
Menanti kedua orang itu sudah pergi jauh pelayan itu baru
menyumpah dengan lirih:
"Maknya, dua hari belakangan ini aku selalu bertemu dengan
manusia kasar macam begitu, benar-benar lagi sial. . ."
Pek lui jiu Hoo Kian yang berada disampingnya segera
tersenyum, sapanya kemudian:
"Engkoh pelayan, apakah ruangan itu cukup tenang?"
"Bukankah tuan ingin mencari kamar? Penginapan kami terhitung
penginapan nomor satu dikota Heng yang, perlengkapan nya
lengkap, seryisenya memuaskan, tak usah dibilang lagi......"
Sejak bertemu dengan dua orang tadi, pelayan itu sudah dibikin
mendongkol, apalagi setelah mendengar perkataan Pek lui jiu Ho
637
Kian seperti orang yang tidak bermaksud mencari kamar,
amarahnya makin menjadi.
Pada saat itulah, mendadak ia pandangan matanya menjadi silau,
tirai kereta disingkap orang, seorang gadis cantik jelita melangkah
turun dari kereta.
Sebenarnya pelayan itu masih menggerutu terhadap Kanglam
siang hou, menanti Im Yan cu telah munculkan diri, dia baru
tertegun dan berdiri mematung seperti orang yang kehilangan
semangat, mimpi pun ia tak menyangka kalau didunia ini terdapat
gadis yang begitu cant ik jelita.
Setelah turun dari kereta, Im Yan cu berkata merdu:
''Pemilik kereta, tolong bimbinglah kakakku turun dari kereta!''
Mendengar ucapan tersebut, seperti baru sadar dari impian,
pelayan itu tak tahu apa yang dikatakan si nona, buru-buru serunya
dengan nada tergagap:
"Nona, biar aku yang menolongmu, biar aku yang menolongmu!"
Seraya berkata dia lantas maju ke depan siap menubruk ke arah
si nona. . .
Pek lui jiu Hoo Kian segera merentangkan tangannya
menghadang jalan pergi pelayan itu, serunya:
"Hei pelayan, kau cepat membawa nona kami masuk ke dalam"
Pelayan itu segera merasakan tubuhnya seakan-akan menumbuk
diatas kebatang tiang besi yang sangat kuat, kontan ia mundur dua
langkah dengan sempoyongan.
Tapi ia benar-benar terpikat oleh kecantikan Im Yan cu,
kemudian serunya berulang kali:
"Nona silahkan! Hamba akan mengajak mu menuju ke kamar
yang paling bersih dan tenang, tanggung kau pasti akan puas."
"Tunggu sebentar!' seru lm Yan cu dengan paras muka dingin
dan kaku seperti salju.
638
Sian Hong kek Hoo Gi telah membopong turun Ku See hong, saat
itu dia sedang tertidur nyenyak sehingga keadaannya tak jauh
berbeda dengan mati, mukanya pucat pias dan tubuhnya kaku.
Ketika pelayan itu mendengus bau darah, apalagi melihat
keadaan Ku See hong, sambil menelan air liur buru-buru serunya:
'Hei, hei, Kalau dia sudah mati, jangan kau bawa masuk ke dalam
rumah penginapan!'
Im Yan cu berkerut kening, tangannya segera diayunkan ke
depan berulang kali..
`Plaak- plook!" dia tampar mulut pelayan itu beberapa kali,
kemudian serunya dengan gusar:
`Dia sedang sakit, mengerti? Kalau berani mengaco belo, hatihati
kalau kubeset kulit badanmu.."
Ternyata di Negeri Tionggoan berlaku suatu kepercayaan yang
mengatakan, bila ada orang mati, tak boleh digotong masuk ke
dalam rumah, kalau sampai digotong masuk maka rumah tersebut
bakal ada orang yang mat i juga.'
Pelayan itu merasakan matanya berkunang-kunang dan
kepalanya pusing tujuh keliling karena ditampar oleh Im Yan cu, tapi
ia sama sekali tidak menjadi gusar, malah sambil tertawa paksa,
katanya:
”Maaf nona, heehh. . heeehh.. perlukah hamba panggilkan
seorang tabib kenamaan?"
"Tidak usah" tukas Im Yan cu dingin, ”cepat bawa kami masuk ke
dalam...'
Pelayan itu mengiakan berulang kali, lalu sambil tertawa cengar
cengir ia membalikkan badan dan berjalan masuk ke dalam rumah
penginapan.
Sementara itu, Pek lui jiu Hoo Kian telah mengambil sebuah
selimut dan ditutupkan keatas badan Ku See hong, setelah itu
sekalian menurunkan barang bawaan mereka.
639
Rumah penginapan Yang tang memang terhitung rumah
penginapan terbesar dikota Heng yang, seluruh bangunan meliput i
beberapa bau lebarnya, bangunan rumahnya mencapai dua ratus
kamar lebih.
Waktu itu hampir seluruh pandangan mata tamu yang ada disana
tertuju ke wajah Im Yan cu, tapi setelah melihat Ku See hong dalam
bopongan Sian hong kek Hoo Gi semuanya berguman dihati:
"Benar-benar merusak pandangan indah, masa seorang gadis
cantik membawa seorang penyakitan yang hampir mampus....'
Sebelum turun dari keretanya tadi, Pek lui jiu Ho Kian telah
memperhatikan semua tamu yang berada dalam ruang penginapan,
ternyata tak seorangpun yang dikenal.
Dan kini, ia berjalan di pating belakang, sementara sepasang
matanya yang jeli memperhatikan sekeliling ruang tersebut.
Waktu itu, Im Yan cu berlagak seperti seorang gadis lemah yang
tak berkemampuan apa-apa, langkahnya lemah gemulai, kepalanya
tertunduk rendah-rendah seperci gadis pemalu.
Tindak tanduknya yang lemah lembut tersebut membuat si nona
semakin mempersonakan hati orang, tak heran kalau puluhan
orsang tamu yang berada disana sama-sama terbelalak dibuatnya,
selain perhatian mereka hampir tertuju ke tubuhnya seorang.
Dengan demikian, Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Ho Gi
jadi lolos dari pengamatan orang.
Pek lui jiu Ho Kian yang menjumpai kejadian itu, diam-diam
memuji akan kecerdasan ImYan cu.
Sang pelayan membawa mereka menembusi empat buah
halaman, membelok berapa tikungan dan sampai di muka sebuah
pintu kecil berbentuk bulat, sambil berpaling ke arah Im Yan cu,
ujarnya tertawa:
"Nona, ruangan ini merupakan ruangan terbaik dari penginapan
kami, tempatnya rapi, bersih dan dekorasinya indah mewah .."
640
Sembari berkata, dia sudah membuka pintu dan melangkah
masuk lebih dahulu.
Im Yan cu mencoba memperhatikan ruangan itu, ternyata
memang sepi dan terpencil letaknya, sekeliling bangunan terdiri dari
dinding pekarangan yang tingi, dalam halaman tumbuh berbagai
macam bunga yang menyiarkan bau harum semerbak.
Sambil tertawa, pelayan itu berseru:
"Nona, coba kau lihat, cocok tidak dengan halaman ini?"
Pelan-pelan Im Yan cu melangkah masuk ke dalam ruanagn,
ketika dilihatnya perabot kamar sangat bersih dan nyaman, sambil
tersenyum dia mengeluarkan sekeping uang emas dan di serahakn
kepada pelayan sambil berkata:
"Untuk sementara simpan dulu di kasir, lewat beberapa hari kita
perhitungkan kembalinya'
Buru-buru pelayan itu tertawa paksa, segera katanya:
'Nona ingin makan apa? Silahkan saja diperintahkan, hamba
segera akan pesankan ke dapur!"
"Tidak usah" Im Yan cu menggoyangkan tangarnya berulang kali,
”bila ada urusan kami bisa memanggilmu sendiri"
Mendadak, pada saat itulah ....
Dari balik pintu bulat melangkah masuk seorang lelaki kasar
berbaju hitam, tanpa mengucapkan sepatah katapun orang itu
langsung menerjang kedalam ruangan.
Si pelayan yang kebetulan sedang mengundurkan diri dengan
badan terbungkuk-bungkuk kontan bertubrukan dengannya.
Sang pelayan yang kena tertumbuk oleh lelaki berbaju hitam itu
kontan terpental sejauh berapa kaki dan jatuh tercelentang di atas
tanah.
Tapi dengan cepat dia sudah melompat bangun kembali sambil
berteriak keras:
641
"Hei, hei, toaya .... ruangan ini telah dipesan orang semua,
mengapa kau masuk kesini dengan sembarangan?"
Sian hong kek Ho Gi sudah membaringkan tubuh Ku See hong
diatas pembaringan kayu waktu itu, mendengar suara ribut-ribut
diluar, dia segera memburu keluar dan menghadang di depan pintu,
segera bentaknya dengan suara dingin:
'Saudara, apa maksudmu menerjang masuk ke dalam kamar
kami?"
Sementara itu, Pek lui jiu Ho Kian serta Im Yan cu telah
memburu pula keluar ruangan.
Tiba-tiba terdengar Im Yan cu berseru sambil tertawa merdu:
"Pelayan, kau boleh keluar! Dia adalah anggota keluargaku,
mungkin ada urusan penting hendak mencari kami'
Pek lui jiu Ho Kian, Sian hong kek Hoo Gi serta lelaki berbaju
hitam itu nampak tertegun sesudah mendengar ucapan tersebut.
Sedang si pelayan segera membungkukkan badannya dan
berseru sambil tertawa paksa:
"Baik, baik! Nona-- '.
Berbicara sampai disitu, buru-buru si pelayan mengundurkan diri
dari sana, sekalian merapatkan pintu bulat tersebut.
Setelah pelayan itu berlalu, paras muka Im Yan cu baru berubah
menjadi dingin seperti es, di balik matanya yang jeli terpancar
keluar cahaya tajam yang menggidikan hati, katanya setelah
tertawa dingin dengan suara mengeramkan:
"Di sorga ada jalan kau ogah melewatinya, neraka tiada pintu
kau justru menerjang ke mari, aku lihat nasib sialmu memang telah
berada didepan mata"
Setelah mendengar teguran mana, Pek lui jiu Ho Kian dan Sian
hong kek Hoo Gi baru mengerti apa gerangan yang telah terjadi,
642
dengan cepat mereka melompat kesamping dan menghadang jalan
mundur lelaki berbaju hitam itu.
Semenjak menyaksikan gerakan tubuh dari Kanglam siang hou,
lelaki berbaju hitam itu sudah tahu kalau gelagat tidak menguntung
kan, tapi dia terlalu yakin dengan berapa jurus serangan dahsyat
yang dimilikinya, maka paras mukanya masih nampak sangat
tenang.
Dia pun tertawa seram.
'Heeeehhh.... heeeehhh. . .heeeeehhh. . nona mungkin kaulah
yang menjadi gendak Ku See hong?"
Im Yan cu merasa amat terperanjat sekali, mukanya berubah
menjadi merah padam.
Harus diketahui, gadis perawan di jaman itu tak pernah keluar
rumah bila belum pernah menikah, meskipun adat istiadat tersebut
tidak mengikat para gadis yang berkelana dalam dunia persilatan,
akan tetapi bila sampai dimaki orang sebagai gendaknya seorang
pemuda, mala penghinaan tersebut benar-benar suatu penghinaan
yang keterlaluan sekali. . .
Benar Im Yan cu sangat mencintai Ku See hong, tapi setelah
dikatakan sebagai gendaknya Ku See hong oleh lelaki berbaju hitam
itu, ia menjadi malu dan tersinggung perasaannya.
Dengan suara rendah dan berat Pek lui jiu Hoo Kian segera
menegur dingin:
"Kau adalah manusia laknat dari Ban shia kau?"
Lelaki berbaju hitam itu tertawa seram.
"Heeehhh. . . heeehhh. . . heeehhh. . . siapa kau? Berani benar
menghina perkumpulan kami?"
Ternyata lelaki beraju hitam ini adalah seorang hiangcu dibawah
pimpinan ruang Tee hun tham yang berada dalam perkumpulan Ban
shia kau, orang menyebutnya sebaga Thi sah ciang (pukulau pasir
besi), Ban Kwan seng.
643
Paras muka Sian hong kek Ho Gi berubah berat membesi, dia
turut berkata pula dengan nada dingin:
"Malam ini kau jangan harap bisa lolos dari kota kematian ini
dengan selamat, agar kau bisa mati dengan hati yang jelas,
ketahuilah bahwa yayamu berdua adalah Kanglamsianghou!"
Begitu Sian hong kek Ho Gi melaporkan asal usulnya, paras muka
si pukulan pasir besi Ban Kwan seng berubah sangat hebat, tapi
hanya sebentar saja telah pulih kembali seperti sedia kala, dia
tertawa seram makin keras lagi.
'Heeeehhh. . . heeehhh. . .Heeeeehhh. . . maaf, maaf! Rupanya
kalian berdua adalah Pek lui jiu dan Sian hong kek yang amat
termashur itu, cuma aku pun ingin memberi tahukan kepada kalian,
sekarang bila tidak segera mengundurkan diri dari tempat ini,
mungkin kau tak bisa hidup melewati kentongan kelima"
Im Yan cu mendengus dingin dengan nada yang menghina,
dengan wajah diliputi hawa napsu membunuh, dia berseru pula:
"Aku pun hendak memberi tahukan kepadamu, kehidupanmu
dalam dunia saat ini dengan cepat akan berakhir"
Sambil berkata, paras muka gadis itu berubah semakin dingin
seperti es, sepasang matanya memancarkan cahaya dingin yang
penuh dengan hawa pembunuhan, pelan-pelan dia berjalan
menghampiri si Pukulan pasir besi Ban Kwan seng.
Bergidik juga hati Thi sah ciang Ban Kwan seng sesudah
menyaksikan paras muka Im Yan cu yang menggidikkan hati itu,
diam-diam pikirnya:
"Aduh celaka,malam ini aku benar-benar sudah salah melihat ...."
Ternyata dia mengira Im Yan cu adalah seorang gadis yang sama
sekali tidak mengerti ilmu silat sehingga segenap perhatiannya
dipusatkan pada Kanglam siang hou berdua, dalam anggapannya
kedua orang lelaki itu pasti dapat diatasi dengan mengandalkan
kepandaian silat yang dimilikinya.
644
Tapi sesudah mendengar Kanglam sianghou melaporkan
namanya seketika itu juga hatinya menjadi dingin separuh, tapi satu
ingatan segera melintas pula di dalam benaknya, dia berniat untuk
membekuk gadis itu dan menjadikannya sebagai sandera dalam
usahanya melarikan diri nanti.
Tetapi sekarang, ia sudah tahu sampai dimanakah taraf
kepandaian silat yang dimiliki gadis itu, bahkan jauh mengungguli
kemampuan Kanglam siang hou, bisa dibayangkan betapa
terkesiapnya hati orang ini.
Sekujur badan si Pukulan pasir besi Ban Kwan seng gemetar
sangat keras, menyusul gerak tubuh Im Yan cu yang mendesak
maju ke depan, dia mundur terus berulang kali....
Udara disekeliling tempat itu segera diliputi oleh suasana seram
dan mengerikan hati...
Mendadak...
Si pukulan pasir besi Ban Kwan seng miringkan badannya ke
samping, lalu setelah bertekuk pinggang, tangan kanannya
diayunkan ke depan menghajar dada Sian hong kek Ho Gi.
Serangannya dilakukan cepat dengan kekuatan yang dahsyat,
terasa desingan angin tajam yang memekikkan telingan menderuderu.
Sian hong kek Ho Gi termasuk juga seorang jagoan yang
berdarah panas, melihat datangnya ancaman tersebut bukan
mundur, dia malah maju ke depan, kakinya berputar seperti angin
puyuh, tangan kirinya membalik dan menggunakan ilmu Ki na jiu
hoat, dia cengkeram urat nadi pada pergelangan tangan kanan
lawan.
Sebetulnya serangan yang dilancarkan si Pukulan pasir besi Ban
Kwan seng terhadap Sian hong kek tadi tak lebih cuma sebuah
gertak sambal belaka, baru saja telapak tangan kanannya didorong
ke muka, buru-buru dia membuyarkan kembali ancaman tersebut,
tangan kirinya balik dibuang ke belakang dan menghantam ke arah
645
Pek lui jiu Ho Kian yang berada disebelah kanan dengan sebuah
pukulan maha dahsyat.
Menggunakan kesempatan yang sangat baik itu, lantas
menyelinap keluar melalui celah-celah diantara Kanglamsiang hou.
Sian hong kek Ho Gi adalah seorang ahli dalam ilmu meringankan
tubuh, sudah barang tentu ia tidak membiarkan lawannya melarikan
diri dengan begitu saja, baru saja si pukulan pasir besi Ban Kwan
seng hendakmenggerakan badannya, bayangan manusia tampak
berkelebat lewat, Sian hong kek sudah menghadang dihadapan
mukanya sambil mendorongkan telapak tangan kanannya dengan
sebuah pukulan aneh.
"Blammm....!" terjadi suatu benturan nyaring yang amat
memekikkan telinga...
Bahu kiri si pukulan pasir besi Ban Kwan seng kena terhajar telak
sehingga mundur dengan sempoyongan, "Uaakk !'' ia muntah kan
darah segar, mukanya pucat pias, kulit mukanya berkerut kencang
menahan penderitaan yang sangat hebat.
Sian hong kek Ho Gi merasa terkejut bercampur tercengang juga
ketika dilihatnya serangan yang dia lancarkan sama sekali tidak
berhasil membinasakannya.
Pek lui jiu Ho Kian sudah terlanjur membenci manusia durjana
ini, ketika menyaksikan Pukulan pasir besi Ban Kwan seng mundur
ke arahnya dengan sempoyongan, sepasang telapak tangannya
segera didorong ke depan dengan cepat.
Segulung tenaga pukulan yang sangat dahsyat bagaikan
gulungan ombak di tengah samudra langsung menggulung dan
menghantam jalan darah pent ing di seluruh tubuhnya.
Seandainya tubuh si Putkulan pasir besi Ban Kwan seng terhajar
oleh serangan angin puyuh yang dilancarkan Pek lui jiu Ho Kian
niscaya dia akan tewas seketika.
Tapi, umat persilatan kebanyakan memang suka menggunakan
akal licin atau tipu muslihat untuk merobohkan lawannya.
646
Tiba-tiba terdengar Pukulan pasir besi Ban Kwan seng
memperdengarkan suara tertawa liciknya yang penuh dengan rasa
bangga, secepat kilat tubuhnya melejit ketengah udara, seperti
seekor burung rajawali, ia melompati dinding rendah halaman dan
melayang pergi.
Ternyata pukulan pasir besi Ban Kwan seng sama sekali tidak
menderita luka yang parah oleh serangan dari Sian hong kek Ho Gi
tadi, akan tetapi dia adalah seorang manusia licik yang banyak tipu
muslihatnya, dia tahu andaikata ia tak belagak luka parah,
nyawanya pasti akan beralnir hari ini.
Itulah sebabnya setelah terhajar oleh serangan Sian hong kek
tadi, dia memaksa hawa murninya mendesak ke dada yang
berakibat darah muntah keluar, dikala tubuhnya mundur dengan
sempoyongan inilah dia mencari peluang untuk meloloskan diri dari
sana.
Orang bilang diluar langit masih ada langit, diatas manusia
tangguh masih terdapat manusia tangguh lainnya.
Walaupun Pukulan pasir besi Ban Kwan seng menganggap
perhitungannya lumayan hebat, tapi justru ada orang yang jauh
lebih cerdas daripada dirinya.
Sewaktu tubuh Pukulan pasir besi Ban Kwan seng hampir
mencapai atas dinding pekarangan, entah sejak kapan, tahu-tahu
Im Yan cu bagaikan sukma gentayangan sudah berdiri diatas
dinding pekarangan tersebut. Sepasang tangannya segera
diayunkan ke depan berulang kali, diantara sentilan jari-jari
tangannya, sepuluh gulung desingan angin tajam yang membawa
serangan mematikan langsung meluncur ke muka dan menghajar
jalan darah kemant ian di tubuh Pukulan pasir besi Ban Kwan seng.
Betapa terkesiapnya Pukulan pasir besi Ban Kwan seng ketika
menyaksikan ImYan cu sudah berdiri tegak dihadapannya, belum
habis jeritan kagetnya dipancarkan. . .
Ke sepuluh gulung desingan angin tajam itu sudah menghajar
sepuluh buah jalan darah kematian di atas tubuhnya, darah segar
647
memancar keluar bagaikan pancuran, tak sempat mendengus lagi ia
mati secara mengenaskan di tangan Im Yan cu.
Badannya mencelat ke tengah udara dan "Blaaamm!" terbanting
keras di atas tanah.
Selesai membereskan nyawa pukulan pasir besi Ban Kwan seng,
dengan enteng Im Yan cu melayang turun ke atas tanah, lalu
katanya dengan suara lirih:
"Saudara Ho, tolong kau bereskan jenazah orang ini, daripada
nantinya pelayan itu geger"
Sebenarnya Kanglam Sianghou masih termangu setelah
menyaksikan Im Yan cu membunuh Pukulan pasir besi Ban Kwan
seng dengan lima jarinya, mereka menjadi kaget setelah
menyaksikan Im Yan cu tahu-tahu berdiri dihadapannya,
kesempurnaan ilmu meringankan tubuhnya itu ibaratnya sukma
gentayangan saja.
Dengan wajah penuh penyesalan, Pek lui jiu Ho Kian berkata:
"Andaikata bukan nona, hampir saja orang ini melarikan diri dari
sini....
Im Yan cu amat murung, ia berkata:
'Sekarang jejak kita sudah ketahuan, sebentar lagi segala macam
kerepotan akan berdatangan, yang paling menguatirkan adalah
keadaan luka yang diderita engkoh Hong ...."
'Kau tak usah kuatir nona Im" kata Pek lui jiu Hoo Kian dengan
penuh rasa percaya pada diri sendiri, "luka yang diderita Ku sauhiap
sudah pasti akan di sembuhkan orang"
Pikiran dan perasaan Im Yan cu saat ini sudah dibikin bingung
oleh keadaan luka dari Ku See hong, oleh karena itu ia tak bisa
menangkap maksud lain di balik ucapan tersebut, setelah menghela
napas sedih, pelan-pelan ia berjalan masuk ke dalamruangan.
Enam buah lilin menerangi ruangan tersebut, membuat setiap
bagian ruangan itu menjadi terang benderang.
648
Ku See hong berbaring di atas pembaringan kayu dengan wajah
pucat keemas-emasan, sama sekali tiada warna darah yang
menghiasi wajahnya, palagi sesudah disiksa selama berapa hari oleh
pukulan beracun Hou kut jian hun im kang, tubuhnya benar-benar
sudah dibikin kurus sekali hingga seakan-akan berubah menjadi dua
orang yang berbeda.
Kini dada Ku See hong sudah mulai naik turun tak menentu,
gejala seseorang yang hampir mendusin, berarti saat baginya untuk
menerima siksaan yang keempat dari ilmu pukulan Hou kut jian hun
im kang sudah hampir dimulai. . .
Im Yan cu mengambil selembar kursi dan duduk disamping
pembaringan Ku See hong, matanya yang indah telah basah oleh ari
mata, ia sedang menatap wajah Ku See hong tanpa berkedip.
Dalam hati kecilnya sekarang sudah timbul suatu firasat tak baik,
dia tahu kalau pemuda itu tiada harapan lagi, maka sewaktu Ku See
hong sadar nanti, dia tak akan melepaskan kesempatan yang sangat
baik itu untuk berbicara dengannya.
Bila Ku See hong sedang mengalami suatu siksaan yang teramat
keji akibat pukulan beracun yang diterimanya, hal mana selalu
berlangsung dalam satu jam lebih, karena waktu selama satu jam
adalah waktu yang dibutuhkan racun dingin Hou kut jian hun im
kang untuk merembes ke dalam tubuh.
Selama satu jam ini seluruh badannya tak akan merasakan
penderitaan apa-apa, tapi seluruh badannya akan menjadi lemas
dan sama sekali tak bertenaga.
Mendadak ....
Dari dalam tubuh Ku See hong mengeluarkan suara gemerutuk
yang aneh sekali...
---odwo---
Jilid 20
649
MENYUSUL kemudian terdengar suara dengusan lirih, sepasang
matanya yang terpejam itu pelan-pelan dibuka kembali.
Pandangan pertama yang terlihat olehnya adalah dua baris air
mata yang membasahi pipi Im Yan cu.
Bibir Ku See hong segera bergetar pelan-pelan perdengarkan
suara helaan napas sedih. .
Helaan napas tersebut mengartikan pula sebagai suatu keputusasaan
.....
"Engkoh Hong, Kau telah mendusin?" tegur Im Yan cu sambil
menahan sesenggukan.
Dua butir air mata sempat jatuh berlinang membasahi wajah Ku
See hong, ia menggerakkan bibirnya dan berkata lirih:
"Adik Im, aku sudah tak punya lagi, terima kasih banyak atas
perlindunganmu selama beberapa hari ini, meski aku tak dapat
membayar budi kebaikanmu pada kehidupan ku sekarang, dalam
penitisan yang akan datang pasti akan kubayar lunas"
Im Yan cu sedih sekali, katanya dengan lirih:
''Engkoh Hong, kau pasti tertolong, kau tak bakal mati,
seandainya kau benar-benar mati, akupun tak ingin hidup lebih
lanjut didunia ini....
Ketika untuk pertama kali bersua dengan Im Yan cu, sebenarnya
ia tidak menaruh kesan baik terhadap gadis ini, tapi semenjak ia
terluka, kesan mana sudah berubah sama sekali, sebagai gantinya
adalah rasa cinta yang amat tebal.
Hal ini tak bisa dibilang gadis yang di jumpai Ku See hong lantas
dicintai, selama hidupnya perempuan yang paling berkesan di dalam
benaknya adalah Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam
hay. kemudian adalah Him Ji im putri kesayangan gurunya Bun ji
koansu.
Terhadap gadis kedua ini, sebenarnya ia sama sekali tidak
menaruh rasa cinta, tapi berhubung ia salah menduganya sebagai
650
Keng Cin sin sehingga melakukan hubungan senggama dengannya,
setelah kejadian itu dia merasa berkewajiban untuk bertanggung
jawab.
Yang paling akhir adalah Im Yan cu, dia mencintainya karena
gadis itu amat baik kepadanya, mencintainya dengan sungguh hati
sehingga membuat dia terharu dan menimbulkan perasaan cinta
didalam hatinya. Dari ketiga orang gadis tersebut, hampir semuanya
mempunyai alasan baginya untuk mencintainya, mungkin Thian
telah mengatur cinta segitiga yang rumit ini, tapi dapatkah seorang
lelaki yang mencintai tiga orang gadis bisa hidup bahagia... ?
oooo0dw0oooo
BAB 30
"ADIK IM, buat apa kau meski berbuat demikian?" kata Ku See
hong amat pedih "bila kau sampai berbuat demikian, bagaimana
mungkin arwahku bisa hidup tenang di alam baka?"
Im Yan cu menangis terisak setelah mendengar perkataan itu,
suaranya memedih kan hati .... pada saat itu....
Dari bawah wuwungan rumah mendekap sesosok tubuh manusia,
tatkala ia menyaksikan keadaan Ku See hong yang mengenas-kan,
diam-diam air matanya bercucuran, ia merasa hatinya amat sakit,
bahkan sedihnya melebihi kesedihan yang mencekam perasaan Im
Yan cu.
Tiba-tiba Im Yan cu berkata:
”Engkoh Hong, bersabarlah untuk menerima siksaan untuk
terakhir kalinya, besok malam aku pasti akan berusaha untuk
menyembuhkan dirimu dari penyakit terkutuk ini"
Bayangan manusia yang berada di bawah wuwungan rumah
itupun bergumam dalam hati kecilnya:
"Engkoh Hong, kau pasti dapat sembuh, tapi yang diucapkan adik
Im memang benar, kau pasti dapat sembuh kembali ....''
651
Ketika mendengar perkataan itu, diatas wajah Ku See hong yang
pucat segera tersungging sekulum senyuman getir, katanya: "Adik
Im, kau jangan berpikir bodoh, Hou kut jian hun im kang sudah
merasuk kedalam tulangku, tiada obat di dunia ini yang dapat
menyembuhkan diriku lagi"
Air mata jatuh bercucuran membasahi wajah bayangan manusia
dibawah wuwungan rumah itu, diam-diam ia berpekik dihati:
"Dapat! Pasti dapat! Masih ada semacam obat di dunia ini yang
bisa memunahkan pengaruh racun Hou kut jian hun im kang
tersebut.....'
Sementara itu Im Yan cu merasa putus asa pula, setelah
mendengar ucapan Ku See hong yang putus asa itu, pikirnya:
"Apakah dalam dunia ini benar-benar tiada semacam obat atau
ilmu silat yang bisa digunakan untuk memunahkan pengaruh ilmu
pukulan Hou kut jian hun im kang?"
Satu ingatan melintas didalam benak Im Yan cu, dengan nada
bersungguh-sungguh dia segera berseru:
"Engkoh Hong, ada, pasti ada semacam obat yang bisa
menyembuhkan penyakitmu itu"
Ketika Ku See hong menyaksikan Im Yan cu berkata dengan
nada meyakinkan, segera timbul satu ingatan untuk
mempertahankan hidup dalam hatinya, sesungguhnya dia
sendiripun enggan disuruh mati dengan begitu saja, sebab dendam
kesumatnya belum dibalas, beberapa persoalan pun belum sempat
diselesaikan.....
Sekulum senyuman yang tenang segera tersungging diujung bibir
Ku See hong, katanya: "'Adik Im, obat apakah itu? Dapatkah kau
beritahukan kepadaku?" .
"Thian hong im yang sincu!''
"Thian hong im yang sin cu!'' ulang Ku See hong.
652
Ditinjau dari pertanyaan yang diulang tersebut, halmana
menunjukkan kalau dia pun tak tahu apa kegunaan dari mutiara
mestika Thian hong imyang sin cu tersebut.
''Benar" sahut Im Yan cu dengan nada meyakinkan, "benda ini
adalah mutiara mestika Thian hong im yang sin cu, mutiara tersebut
bisa digunakan untuk memunahkan pengaruh racun Hou kut jian
hun im kang"
”Adik Im, apakah kau mempunyai mutiara mestika tersebut?'
'Tidak punya, tapi besok malam pasti akan kudapat"
Sementara itu bayangan manusia dibawah wuwungan rumah
tersebut sedang menbatin di hati:
''Adik Im, besok malampun kau jangan harap bisa mendapatkan
mut iara mestika itu".
Dalam ruangan Ku See hong sedang bertanya dengan nada tidak
mengerti:
"Adik Im, apa maksud perkataanmu itu? '
Maka Im Yan cu lantas menceritakan apa yang didengarnya dari
Pek lui jiu Ho Kian mengenai manusia berkerudung warna warni (Jui
sim kiamcu) dan Hiat mo bun yang menyangkut soal mutiara Thian
hong im yang sin cu serta kitab pusaka tersebut.
Selesai mendengar kisah mana, Ku See hong menghela napas
sedih, katanya kemudian:
"Tidak kusangka dalam dunia persilatan telah muncul seorang
Pendekar aneh seperti ini, aaai! sayang nyawaku sudah hampir
berakhir, kalau tidak, aku sangat berharap bisa berjumpa
dengannya'
Dalam pada itu manusia dibawah wuwungan rumah itu kembali
bergumam seorang diri:
653
"Engkoh Hong, kau pasti dapat berjumpa dengannya, tapi selama
hidup kau tak akan menjumpai raut wajah aslinya lagi, karena raut
wajah aslinya telah mengikuti orangnya, sudah mati lama sekali...."
Tiba-tiba terdengar Im Yan cu berkata dengan sedih:
"Engkoh Hong, apakah kau menganggap dirimu sudah t iada
harapan lagi untuk melanjutkan hidup?"
"Tidak mungkin! Tidak mungkin! Sekali pun berhasil merampas
mut iara Thian hong im yang sin cu serta kitab pusaka itu, untuk
menyembubkan luka akibat pukulan Hou kut jian hun im kang pun
sangat tipis sekali harapannya'
`Engkoh Hong, seandainya harapan ini tidak berhasil, masih ada
harapan lainnya.
"Adik Im, harapan apakah itu?"' tanya Ku See hong sambil
tersenyumlemah.
"Engkoh Hong, sendainya kau dapat bertahan selama lima hari
lagi, harapan tersebut akan menjadi kenyataan"
Ku See hong menghela napas sedih, katanya:
'Hou kut jian hun im kang sudah tiga hari menyiksa diriku secara
keji, sebentar dia akan menyiksaku untuk ke empat kalinya, bila aku
sudah menderita tujuh kali, seluruh badanku akan berubah menjadi
cairan darah kental, bagaimana mungkin aku bisa bertahan selama
lima hari lagi?"
"Justru kami berharap bisa terjadi suatu keajaiban, kau bisa
bertahan selama beberapa hari lagi''
"Keajaiban? Keajaiban....? Bukankah hal mana sama artinya
dengan pasrah kepada nasib?' kata Ku See hong tertawa.
'Engkoh Hong, kau pasti akan menjumpai suatu keajaiban'.
Kembali Ku See hong tertawa.
"Aaah itu cuma khayalanmu belaka''
654
Setelah mendengar semua pembicaraan tersebut, Ku See hong
benar-benar sudah putus harapan, maka ia tak mau memper-cayai
setiap persoalan yang disodorkan kepada dirinya.
'Engkoh Hong, sungguh! Kau pasti dapat!"' kembali Im Yan cu
berseru dengan polos.
Ku See hong enggan berdebat dengannya, ia berkata kemudian
sambil tertawa:
''Adik Im, lantas kau ingin berkata apa lagi'.
"Engkoh Hong, maksudku asal kau dapat bertahan selama lima
hari lagi, aku akan menggantarmu ke tebing Hay jin gay dan minta
suhuku untuk menyembuhkan lukamu itu'
"Tebing Hay jin gay..? Hay jin gay...?" Ku See hong mengulang
dengan perasaan bergetar keras.
Dengan perasaan tidak habis mengerti Im Yan cu bertanya:
"Engkoh Hong, kaupun mengetahui tentang suatu tempat yang
bernama Hay jin gay?
Ku See hong hanya mengiakan tanpa menjawab pertanyaan itu,
sementara pikiran nya kembali terjerumus kedalam lamunan.
Suasana dalam ruanganpun segera tercekam dalam keheningan
yang luar biasa...
Sementara itu Pek lui jiu dan Sian hong kek telah berjalan ke sisi
pembaringan, tapi setelah menyaksikan Ku See hong termenung
dengan tenang, merekapun turut termenung pula:
Im Yan cu sendiri, ketika dilihatnya Ku See hong sama sekali
membungkam, dia lantas bertanya:
"Engkoh Hong, apakah yang sedang kau pikirkan?"
"Aku sedang menghubungkan nama Hay jin gay dengan nama
semacam ilmu pukulan"
"Engkoh Hong, ilmu pukulan apakah yang kau maksud?"
655
"Hay jin ciang (ilmu pukulan unggas laut).."
Dengan wajah girang Im Yan cu segera berseru:
"Engkoh Hong, kau kenal dengan suhuku bukan?"
Dengan cepat Ku See hong menggeleng:
"Adik Im, darimana aku bisa tahu siapakah gurumu itu?"
"Engkoh Hong, kau sedang berbohong, aku tidak mau. . ."
"Adik Im, aku tidak pernah berbohong, sungguh! Aku tidak
berbohong!"
"Kalau t idak, darimana kau bisa mengetahui akan suhuku
mempunyai serangkaian ilmu pukulan maha sakti yang bernama
Hay jin ciang?"
Diatas wajah Ku See hong yang pucat segera terlintas rasa
girang, serunya terkejut:
"Adik Im, kalau begitu gurumu adalah. . . gurumu adalah Seng
simcianli Hoa Soat kun?"
''Engkoh Hong, kau mengatakan tidak kenal dengan guruku,
mengapa kau bisa mengetahui nama dan julukan dari dia orang tua"
seru ImYan cu dengan manja.
Tatkala Pek lui jiu dan Sian hong kek mengetahui bahwasanya
guru Im Yan cu adalah Seng sim cian li (perempuan suci berhati
mulia) Hoa Soat kun, mereka berdua sama-sama merasa
terperanjat, tak heran kalau ilmu silat yang dimiliki gadis itu
sedemikian lihaynya.
Ternyata meski Seng sim Cian li Hoa Soat kun tak lama muncul
dalam dunia persilatan, akan tetapi ilmu silatnya yang lihay dan
tiada taranya dikolong langit sempat memberi kesan yang amat
mendalam bagi umat persilatan sehingga sukar buat mereka untuk
melupakan akan hal ini....
656
Dimasa lalu, hanya ilmu silat dari Seng sim cianli Hoa Soat kun
saja dikolong langit yang sanggup menandingi kelihayan dari Bun ji
koansu HimCi seng, tokoh aneh dalam dunia persilatan.
Oleh sebab itu, kendatipun julukannya tidak sebesar Bun jin
koansu, namun setiap pendekar dari golongan lurus hampir ratarata
menaruh perasaan kagum dan memuji akan kehebatannya.
Oleh karena para pendekar sejati dan kaum lurus dari dunia
persilatan menaruh hormat atas watak serta perbuatannya, maka
ketika itu berulang kali orang mengajukan permohonan kepadanya
agar sudi menampil kan diri guna membasi Bun ji koansu dari muka
bumi.
Akan tetapi permintaan tersebut selalu ditolak mentah-mentah,
bahkan ada pula diantara mereka yang malah sebaliknya dibunuh
olehnya.
Keadaan Seng sim cianli Hoa Soat kun ketika itu ibaratnya naga
sakti yang nampak kepala tak nampak ekornya, begitu muncul
lantas lenyap kembali.
Walaupun orang-orang persilatan waktu itu lantas menduga-duga
apa-apa gerangan yang mendorong perempuan lihay tersebut
menampik permohonan mereka, namun belum pernah ada orang
yang tahu kalau hal tersebut disebabbkan cintanya kepada Bun ji
koan su telah ditolak mentah-mentah, sehingga dalam marah dan
mendongkolnya dia lantas mengasingkan diri di tebing Hay jin gay
dan menciptakan ilmu pukulan Hay jin ciang yang khusus ditujukan
untuk melawan ilmu pukulan dari Bun ji koan su.
Bayangan manusia dibawah emper rumah itu kelihatan merasa
terperanjat pula setelah mendengar nama Hay jin ciang, diam-diam
dia bergumam:
"Diantara sekian banyak ilmu silat yang ada di kolong langit,
hanya ilmu pukulan Hay jin ciang saja yang sanggup mematahkan
serangan-serangan dari ilmu silat yang tercantum dalam kitab
pusaka cang ciong pit kip, kepandaian sakti yang dapat
mematahkan ancaman ilmu serangan Hou kut jian hun im kang
657
yang tercantum dalam kitab Pusaka Ban shia cinkeng pun hanya
ilmu Hay jin ciang..”
Dalam pada itu, tatkala Ku See hong sudah mengetahui kalau Im
Yan cu adalah murid kesayangan dari Seng sim cian li Hoa Soat kun,
dia merasa seperti lega sekali, setelah menghela napas sedih
katanya:
"Kalau memang begitu, urusan lebih mudah untuk diselesaikan,
urusan lebih mudah untuk diselesaikan..."
''Engkoh Hong, apakah luka yang kau derita ada harapan untuk
ditolong... ?'' seru Im Yan cu gembira.
Ku See hong tahu kalau orang telah salah mengartikan
ucapannya, maka serunya cepat:
"Adik Im, aku bukan maksudkan begitu, bukan maksud itu yang
kuatirkan."
"Lantas, apa maksudmu?" seru Im Yan cu tertegun, "apakah
suhuku tak sanggup untuk menyembuhkan luka racun yang kau
derita itu?"
''Bila aku sanggup bertahan selama lima hari lagi dan suhumu
bersedia mengobati lukaku, aku rasa harapanku untuk tetap hidup
masih tetap ada, tapi aku tak akan mampu bertahan selama lima
hari lagi.
"Apa yang kukatakan tadi adalah bermaksud semua pekerjaan
yang telah dititipkan kepadaku selama ini akan terpenuhi
seluruhnya, sehingga meski harus kembali ke alam baka, aku tak
akan usah malu lagi berjumpa dengan guruku'
Ku See hong adalah seorang yang amat berperasaan, dulu dia
telah berjanji kepada Bun ji koan su untuk menyampaikan pesanpesannya,
maka apapun yang terjadi ia tetap bertekad untuk
menyelesaikannya.
658
Tanggung jawab yang begitu besar dan diperlihatkan anak muda
ini, kontan saja menimbulkan perasaan terharu dihati kecil Kanglam
siang hou.
"Engkoh Hong, kau benar-benar tak sanggup bertahan selama
lima hari lagi?" seru Im Yan cu sedih.
"Tak mungkin bisa!' jawaban dari Ku See hoag ini amat
meyakinkan.
Jawaban tersebut membuat Im Yan cu amat putus asa, putus
harapan, tak terlukiskan rasa sedih yang dialaminya, titik air mata
tanpa terasa jatuh berlinang membasahi pipinya.
Perasaan cinta Im Yan cu terhadap Ku See hong boleh dibilang
sudah amat mendalam sekali, selama berapa hari terakhir ini hampir
boleh dibilang tiap saat tiap detik dia selalu berada disampingnya
tanpa berpisah barang selangkah pun, selama ini dia selalu yakin
kalau Ku See hong akan bisa sembuh kembali.
Tapi ucapan Ku See hong yang putus harapan sekarang segera
menimbulkan selapis bayangan hitam dalam hati kecilnya.
Mendadak Ku See hong seperti teringat akan sesuatu, ia
bertanya:
"Adik Im, apakah suhumu menyuruh kau datang mencari
guruku?'
Im Yan cu manggut-manggut.
'Benar, tapi aku tak tahu apa kehendak dia orang tua"
Ku See hong segera menghela napas panjang.
"Aaaai ... adik Im, gurumu hendak membunuh guruku!"
"Aku hanya tahu dia orang tua amat membenci Bun ji koan su
locianpwee. Aah....! Engkoh Hong, apakah kau mengetahui sebabsebab
perselisihan antara guruku dengan Bun ji koan su locianpwe,
sehingga mereka saling bermusuhan?"
659
Tergetar keras perasaan Ku See hong setelah mendengar
perkataan itu, diam-diam pikirnya:
"Padahal sebab musabab terjadinya persoalan ini adalah
disebabkan cinta guru nya ditolak oleh guruku, tapi... bagaimana
mungkin aku dapat membeberkan rahasia ini dihadapan muridnya.”
Berpikir sampai disitu, anak muda tersebut segera menghela
napas panjang, katanya:
"Adik Im, dibalik peristiwa tersebut masih terdapat banyak
masalah yang amat pelik, maafkan aku bila persoalan ini tak dapat
kuterangkan, sebab guruku pernah berpesan agar tidak
memberitahukan hal ini kepada orang lain, selain itu ada urusan
akan kusampaikan sendiri kepada gurumu...
"Aaaaai.! Tapi nyawaku sudah tak dapat hidup lebih panjang lagi,
tak mungkin persoalan itu tak bisa kusampaikan sendiri kepadanya?
Apa yang harus kulakukan kini?"
Sebenarnya Im Yan cu adalah seorang yang cerdik, dia tahu
kalau gurunya sangat membenci kaum lelaki bahkan suruh dia
membantai laki-laki tampan yang dijumpai nya.
Dari hal tersebut dia lantas menarik kesimpulan kalau gurunya
besar kemungkinan pernah mengalami pukulan batin yang amat
berat akibat ulah laki-laki, sehingga akhir nya menimbulkan watak
aneh serta jalan pikiran yang begitu sempit.
Im Yan cu sebetulnya tidak berwatak begini, tapi akibat
pergaulan dan pendidikan dari gurunya sejak kecil, akibatnya diapun
turut berubah sedingin dan seaneh itu.
Wataknya yang aneh dan luar biasa itu bisa berubah akhir-akhir
ini, kesemuanya itu disebabkan karena dia terlalu cinta kepada Ku
See hong, manusia aneh berhati dingin.
Terdengar Ku See hong berkata lagi dengan suara yang sedih
dan memilukan hati:
660
"Adik Im, aku amat berterima kasih sekali atas budi cinta
kasihmu kepadaku selama ini, sebelum meninggal hanya kaulah
satu-satunya orang yang dapat menerima titipanku, sekarang
mumpung aku masih punya beberapa waktu untuk hidup, aku ingin
sekali menitipkan beberapa masalah kepadamu, bersediakah kau
untuk menerima nya? Setelah siksaan yang keempat kalinya dari
hawa racun Hou kut jian hun im kang nanti, aku tak akan sanggup
berbicara lagi kepadamu."
Terbayang kembali nasibnya yang buruk dan mengenaskan,
tanpa terasa air mata jatuh bercucuran membasahi wajah Ku See
hong, perkataannya turut tersumbat di tengah jalan.
Kematian, merupakan suatu kejadian yang akan dialami setiap
manusia didunia ini, hal ini merupakan suatu kejadian yang adil,
karena setiap orang bakal kebagian dan akan merasakannya.
Mati karena tua, mati karena sakit, kejadian itu adalah lumrah,
sebab itulah jalan yang harus dilewati oleh setiap manu-sia,
kematian bukan sesuatu yang aneh.
Tapi bila kematian itu harus diterima akibat mati ditangan musuh
besarnya, maka kejadian ini kelewat keji, kelewat mengenaskan,
membuat orang itu tak bisa memejamkan mata, membuat arwahnya
tak dapat memperoleh ketenangan untuk selama nya.
Sekarang, Ku See hong sudah berada di ambang pintu kematian,
oleh sebab itu terbayang akan soal kematian, timbullah perasaaan
sedih yang tak terlukiskan dihatinya, sesungguhnya dia merasa
segan mendengar hal itu, tapi nasib menetapkan dia harus
mengalami kejadian begini, seolah-olah kematian semacam itu
sudah di takdirkan untuknya, sudah amat berjodoh dengannya.
Sejak dilahirkan, ia sudah beberapa kali bertemu dengan soal
"kematian" namun semuanya berhasil dihindari, tapi kali ini dia
benar-benar merasa putus asa,
Waktu itu, Im Yan cu sudah tak kuasa menahan rasa sedih yang
menekan perasaannya lagi, dia menangis tersedu-sedu sehingga
661
suara tangisannya kedengaran begitu memedihkan hati, membuat
orang yang mendengar pun turut merasa iba.
Tangisan yang memedihkan hati itu membuat suasana semakin
mengenaskan, bayangan manusia dibawah wuwungan rumah itu
pun turut terpengaruh hingga la nampak turut menjadi sedih.
Dia bukan bersedih hati karena Ku See hong tak dapat hidup
kembali, melainkan merasa sedih untuk sukma dirinya dimasa lalu,
sedih karena sukmanya tak bisa bangkit kembali.
Meski sekarang dia mempunyai kemampuan yang sangat besar
dan sanggup mencincang tubuh kawanan manusia laknat tersebut,
namun luka dalamhatinya tak mungkin bisa terobati lagi.
Pek lui jiu dan Sian hong kek sesungguh nya berkeyakinan besar
kalau luka yang diderita Ku See hong bisa peroleh pertolongan, tapi
sekarang mereka ikut menjadi murung dan sedih, oleh isak tangis
Im Yan cu yang memilukan hati itu, hingga tanpa mereka sadari,
titik-titik air mata turut membasahi wajah mereka.
Ku See hong membiarkan lm Yan cu menangis sepuas-puasnya,
kemudian ia baru berkata lagi dengan suara gemetar:
"Adik Im, hawa racun Hou kut jian hun im kang yang berada
dalam tubuhku sudah mulai bergerak lagi, cepat pusatkan
perhatianmu dan dengarkanlah perkataanku ini..
Im Yan cu mendongakkan kepalanya yang basah oleh air mata
dan menatap Ku See hong lekat-lekat, perasaan sedih yang semula
mencekam perasaannya kini sudah terkendali, mungkin dihati
kecilnya dia telah mengambil suatu keputusan.
"Katakanlah engkoh Hong!" dia berbisik kemudian lirih.
Agaknya Ku See hong juga tahu keputusan apakah yang telah
diambil gadis itu, namun dia cukup menyadari bahwa dinasehatipun
ta ada gunanya, terpaksa dia hanya menghela napas sedih.
662
Waktu itu urat nadi dalam tubuhnya secara lamat-lamat merasa
amat sakit, waktu tidak mengijinkannya untuk membuat
kesempatan dengan begitu saja, buru-buru dia berseru:
"Adik Im, persoalan pertama yang ingin kutitipkan kepadamu
adalah setelah berjumpa dengan gurumu nanti.. katakanlah kalau
Bun ji koansu telah mati secara menge-naskan dalam kuil kuno, ia
telah menitipkan pesannya kepada muridnya agat menyam-paikan
cerita ini kepada dia orang tua.
"Katakanlah kepada gurumu, sebetulnya aku hendak
memberitahukan sendiri hal ini kepadanya, tapi nasibku tak
beruntung menyebabkan aku terkena pukulan Hou kut jian hun im
kang lawan dan tewas ditangan musuh, karena keadaan mendesak
terpaksa aku titipkan pesan ini kepadamu.
"Bun ji koansu telah menyesal sekali atas perbuatannya dulu, dia
merasa tidak seharusnya menampik cinta kasihnya, dia membenci
kepada diri sendirl karena tak dapat mencintainya dalam hidup ini,
namun setelah berada di alam baka, dia akan mencintainya untuk
selamanya, bila ia tak bersedia memaafkan kesalahannya maka
tulang belulangnya dalam kuil terserah hendak diapakan, di alam
baka dia tak akan mendendam kejadian itu, karena dengan kejadian
itu, kemungkinan besar akan mengurangi rasa menyesalnya selama
ini.
"Adik Im, perkataan tersebut harus kau ingat baik-baik dan
sampaikan kepada gurumu."
"Ke dua, kau harus menyelamatkan Him Ji im dari kurungan
pihak Ban shia kau, dia adalah putri kandung Bun ji koan su, kau
harus menyelamatkan jiwanya."
'Ke tiga, aku minta kepadamu untuk menyelidiki apakah Keng Cin
sin . . . murid perempuan dari Han thian it kiam Cia cu kim, kiongcu
dari istana Huan mo kiong di Lam hay masih hidup di dunia ini, bila
dia masih hidup, sampaikanlah berita kematian ku ini kepadanya.
''Ke empat, kumohon kepada gurumu, seandainya dia orang tua
merasa simpatik dengan kematian Kami guru dan murid ditangan
663
kaum laknat, balaskan dendam untuk kami, musuh-musuh kami
adalah orang-orang dari Ban sia kau, Thi kiong pang, Jian khi pang
dan istana Huan mo kiong di Lam hay'
Tatkala Kanglam siang hou mendengar Ku See hong
menyebutkan nama-nama musuh besarnya, diam-diam mereka
merasa amat terperanjat, sebab ke empat organisasi tersebut
merupakan perkumpulan besar yang amat berpengaruh dalam dunia
persilatan dewasa ini, cukup hanya satu saja diantara nya sudah
mampu mengobrak abrik dunia persilatan dan mengancam
keselamatan umat manusia, tapi kenyataannya, dia seorang telah
bermusuhan dengan musuh besar sebanyak ini. .
Sementara itu, bayangan manusia dibawah wuwungan rumah
itupun segera mengingat baik-baik nama-nama dari musuh besar
yang diucapkan Ku See hong barusan, segenap rasa dendamnya
yang membara segera dilimpahkan ke semua anggota perkumpulan-
perkumpulan itu.
Tak lama setelah Ku See hong menyebutkan nama-nama Ban
shia kau, Thi kiong pang, Jian khi pang dan Lam hay Huan mo
kiong. . .
Mendadak dari atas atap rumah diseberang sana berkumandang
suara tertawa seramyang dingin dan menggidikkan hati.
Suara tertawa ini melengking tajam amat menusuk pendengaran,
seperti tangisan setan, seperti juga lolongan serigala, sungguh
mengerikan sekali kedengarannya...
Begitu suara tertawa itu berhenti, terdengar seseorang berkata
dengan nada sinis:
'Ku See hong, si bocah keparat, heeehhh. . . heehhhh. . .
heeehhh. . . kau juga tahu bahwa usiamu hampir berakhir?
Sungguh patut disayangkan, disisimu terdapat daging yang
montok dan menggiurkan sukma, tapi kau tak mampu
menikmatinya, heeehhh.... heeeehhh. . . "
664
Begitu mendengar suara tersebut, api benci dan dendam yang
berkobar dalam dada Ku See hong segera membara, apa mau di
kata pada saat itulah rasa sakit yang luar biasa telah menyerang
semua jalan darah penting disekujur tubuhnya, kontan ucapannya
tersumbat sampai ditengah jalan, dia hanya dapat merintih dengan
perasaan menderita.
Im Yan cu berkerut kening pulas setelah mendengar ucapan
kotor tersebut, dengan memancarkan selapis hawa pembunuhan
yang menggidikkan hati ujarnya kepada Kanglam siang hou:
"Saudara Ho, untuk sementara waktu lindungilah dia, aku akan
bereskan dulu manusia laknat tersebut'
Begitu selesai berkata, gadis itu segera melejit ke tengah udara
dan melayang pergi dari sama dengan kecepatan bagaikan
sambaran kilat.
Dikala Im Yan cu meluncur ke luar itulah, dari atas atap rumah
terdengar seseorang tertawa licik, kemudian nampak sesosok
bayangan putih meluncur keatas atap rumah yang lain seperti
seekor burung elang.
Im Yan cu mendengus dingin, dia turut mengembangkan ilmu
meringankan tubuh nya yang sempurna dan melakukan pengejaran
dengan kecepatan seperti sambaran kilat.
Pada saat itulah. . .
Kanglam sianghou yang berada dalam ruangan tiba-tiba
mendengar suara mendehem dari belakang, dengan cekatan kedua
orang itu segera membalikkan badan.
Dimana sorot mata mereka memandang, tampaklah entah sejak
kapan dalam ruangan itu telah bertambah dengan sesosok
bayangan manusia yang kecil dan mungil.
Begitu menyaksikan siapa yang muncul Kanglam siang hou
segera menunjukkan wajah berseri tapi belum sempat mereka
mengucapkan sesuatu, bayangan manusia tersebut sudah
mengebaskan tangan kirinya ke depan..
665
Dua gulung angin lembut berhembus lewat, Kanglam siang hou
segera mendengus tertahan dan bersama-sama roboh lemas ke atas
tanah...
Sewaktu Ku See hong merasakan pula gelagat yang tidak beres
dan segera miring kan tubuhnya ingin melihat jelas pendatang
tersebut, tapi bayangan manusia itu kembali mengayunkan tangan
kanannya, segulung angin pukulan lembut berhembus lewat dan Ku
See hong merasakan sekujur tubuhnya tak mampu berkutik lagi....
Gerak gerik orang ini seperti sukma gentayangan saja, bayangan
hitam berkelebat lewat dia telah menyambar pedang Ang Soat kiam
milik Ku See hong yang tergeletak di pembaringan itu, kemudian
sambil membopong tubuh Ku See hong, ia berlalu dari sana
Pek lui jiu dan Sian hong kek tertotok jalan darahnya oleh
sambaran tangan bayangan manusia yang kecil mungil seperti
sukma gentayangan itu, bagaikan terkena semacam ilmu totokan
istimewa, sambaran angin lembut tersebut, kedua orang itu jatuh
tak sadarkan diri.
Tapi dikala bayangan manusia kecil mungil itu sudah lenyap
diujung kegelapan sana dengan membawa tubuh Ku See hong dan
pedang Ang soat kiam.
Pelan-pelan Pek lui jiu dan Sian hong kek sadar kembali dari
pingsannya, serentak mereka melompat bangun dari atas tanah,
kedua orang itu saling berpandangan dengan wajah tertegun,
matanya terbelalak lebar dengan mulut melongo, keadaan mereka
lucu sekali membuat siapapun akan tertawa tergelak bila
melihatnya.
Tiba-tiba Pek lui jiu dan Sian hong kek sama-sama menghela
napas sedih.
"Kita sedang bermimpi!" t iba-tiba Sian hong kek Ho Gi berkata.
Pek lui jiu Ho Kian memandang sekejab ke atas pembaringan
yang kosong, mendadak ia menjerit kaget lagi. "Adik Gi, Ku See
hong telah hilang!" serunya.
666
Pek lui jiu dan Sian hong kek turut merasa terperanjat setelah
menyaksikan Ku See hong hilang, dengan cepat ke dua orang itu
memburu ke tepi pembaringan.
"Aaah, pedang Ang soat kiam itupun turut lenyap!" sambung Sian
hong kek Hoo Gi pula.
Tiba-tiba sinar mata Peklui jiu Ho Kian tertumbuk dengan secarik
kertas diatas meja, dia segera berteriak berat:
"Hoore .... Ku See hong tertolong!"
Sesudah menjerit kaget, tangan kanannya segera menyambar ke
depan secepat kilat dan melepaskan kertas yang tertempel ditepi
pembaringan itu.
"Toako, kau bilang apa?''seru Sian hong kek Ho Gi gelisah.
Sementara dimulut dia bertanya, sepasang matanya menatap
kertas tersebut lekat-lekat, sekilas rasa girang segera menghiasi
wajahnya, tapi hanya sebentar kemudian rasa girang itu sudah
diganti dengan perasaan tercengang.
Tampak olehnya, diatas kertas itu hanya dicantumkan beberapa
huruf yang amat singkat:
Adik Im Yan cu:
Racun Hou kut jian hun im kang yang diidapnya akan sembuh
kembali besok pagi, selain tubuhnya menjadi sehat kembali,
kemampuannya akan melebihi naga dan harimau."
Dia amat berterima kasih kepada budi kebaikanmu, diapun
mencintai kau, aku harap kau pun dapat mencintainya,
melindunginya, agar hatinya yang sedih bisa memperoleh
kehangatan dan ketenangan.
Aku harap surat ini jangan dibicakan kepadanya, apa yang
kutulispun jangan kau bocorkan kepadanya, bila kejadian ini sampai
diketahui olehnya, maka akan berakibat mencelakai dia dan aku
sendiri, orang bernasib malang di ujung langit berharap semoga
kalian bahagia selalu"
667
Selesai membaca isi surat tersebut, Sian hong kek Ho Gi segera
berguman seperti orang mengigau:
"Siapakah dia? Siapakah dia?'
Pek lui jiu Ho Kian memasukkan surat itu kedalam sakunya, lalu
berkata:
"Walaupun isi surat ini amat singkat, namun mencerminkan
perasaan sedih, murung dan cinta kasih yang menggetarkan
perasaannya, aku lihat hubungannya dengan Ku See hong pasti
bukan hanya hubungan biasa saja, tapi asal usulnya dan raut
wajahnya mungkin hanya Ku See hong yang dapat menebaknya."
"Toako, bukankah dalam surat itu dicantumkan agar nona Im
jangan membocorkan peristiwa ini?"
Pek lui jiu Ho Kian mengangguk:
"Benar, namun nada murung dan sedih yang termakna dalam isi
surat ini bukanlah perasaan cemburu seorang perempuan terhadap
perempuan lainnya, melainkan suatu perasaan sedih yang amat
besar, suatu perasaan menyesal yang menekan perasaannya,
membuat dia malu terhadap Ku See hong, dan tak punya muka lagi
bertemu dengannya.
oooo0dw0oooo
BAB 31
"PENDAPAT TOAKO tepat sekali!' ucap Sian hong kek Hoo gi,
meski isi surat ini singkat, namun dari nadanya bisa dirasakan
betapa suci dan murninya perasaan cinta orang itu terhadap Ku See
hong, kebesaran jiwanya betul-betul mengagumkan hati, andaikata
kita punya kemampuan untuk melakukan nya, pasti akan kubantu
dia agar cinta ini berakhir dengan suatu kebahagiaan"
"Perlukah kita berikan surat ini kepada nona Im?"
668
Bila kita berniat untuk menjodohkan mereka agar berhasil, tentu
saja masalah ini harus dirahasiakan"
"Baik! Aku pun berpendapat demikian, langkah pertama yang
harus kita lakukan sekarang adalah berapa orangkan gadis yang
mencintai Ku See hong, bila ditemukan orang yang mencurigakan
itu, kita selidiki lebih lanjut riwayat hidupnya, kemudian kita
perhatikan bagaimanakah sikap Ku See hong terhadap perempuan
itu, apakah dia pun sangat mencintainya, bila begitu keadaannya,
urusan ini lebih gampang untuk diselesaikan, sebab betapa pun
tekad seorang perempuan, dibawah kobaran api cintanya yang
membara tekad itu akhirnya pasti akan luluh, bila mereka bisa hidup
bahagia, bukanlah berarti kita telah melakukan suatu perbuatan
amal..
Gara-gara mereka berdua merahasiakan surat tersebut kepada
Im Yan cu, siapa tahu kalau dikemudian hari berakibat terjadinya
gelombang besar akibat pergolakan cinta? Mendadak pada saat
itulah ditengah suasana hening yang mencekam seluruh jagad, tibatiba
terdengar suara tertawa lengking yang sangat membetot
sukma.
Paras muka Kanglam Sianghou berubah hebat sesudah
mendengar gelak tertawa itu, sebab suara tertawa yang melengking
itu cukup menggetarkan perasaan mereka hingga telingan menjadi
sakit dan darah di dalam dadanya bergolak keras, dari sini dapat
diketahui betapa sempurna tenaga dalamyang dimiliki orang itu.
Sekilas cahaya melintas dalam benak mereka, buru-buru
Kanglam Sianghou menjatuhkan diri berbring lagi ke atas tanah,
mereka berlagak seolah-olah masih tertotok jalan darahnya oleh
totokan bayangan kecil tadi, sedang matanya menyipit dan secara
diam-diam memperhati kan gerak gerik di sekeliling tempat itu.
Tak lama kemudian, suara tertawa aneh itu sirap. . .
Mendadak terdengar jendela belakang berbunyi lirih, suara itu
amat kecil dan lirih, andaikata Kanglam sianghou tidak memper669
hatikan dengan seksama, sulit rasanya untuk menjumpai suara
tersebut.
Menyusul suara lirih tadi, tirai didepan jendela bergerak dan
sesosok bayangan manusia menyelinap masuk kedalam ruangan
dengan kecepatan luar biasa.
Pek lui jiu Ho Kian segera mengint ip dari balik ujung bajunya, ia
saksikan pendatang tersebut adalah seorang sastrawan setengah
umur yang bertubuh jangkung, berwajah tampan dengan
mengenakan jubah panjang berwarna biru, wajah orang itu putih,
hidungnya mancung meski sudah berusia setengah umur, namun
tak dapat menutupi kegagahan dan ketampanannya semasa masih
muda dulu.
Tanpa terasa Pek lui jiu Ho Kian dan Sian hong kek Ho Gi
bersama-sama mengalihkan sorot matanya memperhatikan pedang
panjang berwarna hitampekat yang tersoren dibahu orang itu.
Menyaksikan pedang hitam itu serentak mereka berpekik kaget
didalam hati:
"Aaaaah. .! Dia adalah Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi)
Cu Pok, salah satu diantara dua murid murtad Bun ji koansu
locianpwe .....''
Orang ini adalah Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu
Pok. Sedangkan manusia aneh berkerudung yang dijumpai Ku See
hong di luar kuil kuno tempo hari juga murid murtad dari Bun ji
koansu yang bernama Jian hun kim ciang (telapak tangan emas
sukma cacad) Tu Pak kim.
Tapi orang itu sudah dikalahkan oleh Im Yan cu dengan pukulan
Hay jin ciang yang dilancarkan pada akhir pertarungan tersebut.
Begitu memasuki ruangan sepasang mata Pedang sakti kayu
besi, Cu Pok memandang sekejab sekeliling tempat itu, mula-mula
paras mukanya berubah hebat, tapi selang sesaat kemudian telah
lenyap tak berbekas.
670
Sekulum senyuman menyeringai yang amat licik segera
tersungging diujung bibirnya, tidak gugup tidak panik dia masuk ke
dalam kamar orang dengan santai, seakan-akan sedang berada
dalam rumah sendiri saja.
Langkahnya begitu ringan, gerak-gerikrya amat santai. mungkin
dia tidak memandang sebelah matapun terhadap Kanglam sianghou
yang berada di situ atau mungkin juga mereka dianggap benarbenar
sudah tertotok.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok berjalan bolak balik berulang kali
dalam ruangan itu, kemudian bergumam:
"Betul-betul menggemaskan, ternyata keparat itu telah dilarikan
orang lebih dulu hingga yang tersisa hanya dua gentong nasi yang
tergeletak disini. . ."
Sembari bergumam dia menghampiri Kanglam sianghou,
mendadak dia membalikkan badan, sepasang tangannya digunakan
mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan Kanglam
Sianghou.
Mimpipun Kanglam sianghou tak menyangka kalau Pedang sakti
kayu besi Cu Pok bakal bertindak begitu licik kendatipun ilmu silat
mereka tergolong nomor wahid dalam dunia persilatan, namun
menghadapi sergapan dalam keadaan tak siap begini, kedua orang
tersebut dibikin gelagapan juga.
Tahu-tahu urat nadi merka sudah terbekuk dan seluruh kekuatan
yang mereka milikipun membuyar.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok adalah seorang jagoan yang luar
biasa, semenjak masuk kedalam ruangan, ia sudah mengetahui
kalau kedua orang itu hanya berpura-pura belaka, maka timbullah
niatnya untuk menyergap mereka.
Agar sergapan tersebut berhasil, siluman rase yang amat licik ini
segera berlagak seakan-akan tidak memperhatikan Kanglam
sianghou, dia hanya berjalan mondar mandir belaka dalam ruangan
seolah-olah tak ada kejadian apapun.
671
Padahal dia bergerak sambil mengatur posisi, secara diam-diam
dia memilih posisi yang paling cepat untuk turun tangan, selain
diapun harus waspada terhadap sergapan lawan, karena dia tahu
kalau ke dua orang itu adalah Kanglamsiang hou.
Setelah berhasil mencengkeram urat nadi pada pergelangan
tangan Kanglam Siang hou, si Pedang Sakt i kayu besi Cu Pok
tertawa terbahak-bahak, katanya:
"Haaaahh...haahhh... haaahh... Kanglam Sianghou, betapapun
lihaynya siasat yang kalian gunakan, jangan harap bisa mengelabui
aku si Pedang sakti kayu besi, haaaahhh...haaaahhh..."
Dicengkeram urat nadinya oleh musuh, Kanglam sianghou
merasakan kesakitan hebat, terpaksa mereka membungkam diri
dalam seribu bahasa, sementara dihati kecilnya berpikir setelah
menghela napas:
"Heran, mengapa orang-orang yang kujumpai selama berapa hari
terakhir ini memiliki kepandaian silat yang luar biasa? Tampaknya
apa yang diucapkan sastrawan berpakaian perlente Hoa Siang si
tempo hari memang betul, kepandaian silat yang dimiliki kami
berdua masih ketinggalan jauh bila dibandingkan dengan kaum
laknat, tapi.... benarkah anggota persilatan rata-rata berkepandaian
setangguh itu....?"
Kang lam sianghou merasakan hatinya sedih, murung dan kesal,
kepercayaannya terhadap kepandaian sendiri pun semakin
berkurang.
Meskipun sepasang tangan mereka berdua kena dicengkeram,
namun secara diam-diam mereka masih dapat menghimpun tenaga
murninya, tapi begitu perbuatan mereka ketahuan si Pedang sakt i
Kayu besi Cu Pok, dia segera perkeras cengkeramannya hingga
mengakibatkan kedua orang itu kesakitan hebat, peluh jatuh
bercucuran dengan derasnya, akan tetapi dimulut mereka masih
tertawa seram.
Mendadak terdengar Pedang sakti kayu besi Cu Pok berkata
dengan suara yang dingin menggidikkan hati:
672
"Kanglam siang hou, aku orang she Cu ingin bertanya, kalian
telah menyembunyikan Ku See hong di mana? Cepat beri jawaban
yang sejujurnya. . ."
Meskipun rasa sakit yang mencekam tubuhnya sukar ditahan,
namun Pek lui jiu Hoo Kian masih tertawa dingin tiada hentinya.
"Cu Pok!" dia berseru, "kau bajingan rendah yang bermoral bejat,
penghianat perguruan, bedebah terkutuk, setelah Kanglam siang
hou terjatuh ke tanganmu malam ini, mau dibunuh mau dibantai
terserah kepadamu, tapi bila kau hendak mempermainkan kami dua
orang, jangan salahkan kalau kami akan mencaci maki delapan
keturunan nenek moyangmu!'
Pedang sakti kayu besi Cu Pok mencibiran bibirnya
memperlihatkan sikap yang sinis dan keji, lalu setelah tertawa seram
katanya sinis:
"Kanglam siang hou, prajurit yang kalah perang, tak usah
berlagak hebat, heeehhh. . . heehhh... heeehh...heeeehhh.... jika
kalian tidak mengatakan kepadaku dimana tempat persembunyian
Ku See hong, akan kusuruh kalian hidup tak bisa, matipun susah,
selama hidup berada dalam penderitaan dan siksaan"
'Bedebah, anjing jahanam yang terkutuk! Kau tak usah banyak
ngebacot lagi .....' teriak Sian hong kek Ho Gi mendadak sambil
menggertak gigi kencang-kencang.
''Baik! Baik!" kata pedang sakt i kayu besi Cu Pok sambil tertawa
seram, "kalau begitu, aku orang she Cu ingin menyaksikan sampai
dimanakah kehebatan kalian, heeeehhh .....heeeehhh...."
Ditengah suara tertawanya yang menyeram kan, Kanglam siang
hou merasakan muncul nya segulung aliran hawa yang menembusi
tubuh mereka, menyusup kedalam urat penting dan mengakibatkan
pergolakan darah dalamtubuhnya mengalir berbalik.
Butiran keringat sebesar kacang kedelai jatuh bercucuran melalui
rongga badan mereka, tapi kedua orang itu tetap menggertak gigi
kencang-kencang, mereka berusaha keras menahan penderitaan
673
dan siksaan yang menghebat akibat darah yang mengalir terbalik
ditubuh mereka.
Tapi mengikuti berputarnya sang waktu, penderitaan yang
mereka rasakan pun kian lama kian bertambah dahsyat, kedua
orang itu hanya merasakan nadi-nadi mereka melebar dan
membengkak seperti mau meledak.
Makin besar gelombang aliran hawa sakt i yang dipancarkan Cu
Pok, makin menghebat rasa sakit yang mencekam dalam tubuhnya,
seluruh badan mereka terasa seperti di gigit semut beracun, mana
gatal, sakitnya bukan kepalang. . .
Penderitaan tersebut bagaikan sebilah pedang tajam yang
sebentar-sebentar menusuk dan mencongkel kulit badan mereka.
"Heehh...heeehhh.. heeehh.. tentunya perasaan semacam ini tak
sedap dirasakan bukan?" jengek pedang sakt i kayu besi Cu Pok
dengan suara yang dingin menyeramkan, keji dari menggidikkan
hati, "terus terang aku katakan kepadamu, siksaan yang lebih kejam
justru masih berada dibelakang! Hayo cepat kalian katakan,
sekarang dia bersembunyi dimana? atau mungkin dia telah diculik
orang lain, siapakah yang menculiknya? Hayo cepat katakan!"
Paras muka Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Hoo Gi yang
sesungguhnya berwarna merah darah itu, kini berubah menjadi
hijau kekuning-kuningan, kulit wajahnya mengejang keras penuh
penderi-taan, peluh bercucuran bagaikan hujan, gigi saling beradu
dan napasnya ngos-ngosan, meski demikian mereka sama sekali
tidak mengeluh.
Keras kepala, tangguh dan tahan uji, dapat tercemin dari sikap
mereka berdua sekarang.
Sekalipun rasa sakit yang menyiksa badan benar-benar tak
tertahankan akan tetapi Pek lui jiu Ho Kian sama sekali tidak
menunjuk kan sikap lemah atau minta ampun, sorot matanya
mencorongkan serentetan cahaya penuh rasa dendam dan benci.
674
"Bajingan laknat!" Bentaknya kemudian "siksaan macam apa lagi
yang kau miliki? Hayo, keluarkan semua! Betapa pun keji dan
mengerikannya siksaanmu itu, jangan harap bisa memaksa Kanglam
siang hou merengek minta ampun kepadamu"
"Heeeeehhh. . . heeeehh. . . heeeehhh. . . kalau begitu silahkan
dicoba" jengek pedang sakti kayu besi Cu Pok sambil tertawa kejam,
"akan kulihat sampai berapa keraskah tulang belulang kalian?"
Seusai berkata, pedang sakti kayu besi Cu Pok segera
mengerahkan haws sakti Han it ji khi sinkang (dua unsur panas
dingin) yang telah dilatihnya selama puluhan tahun ke dalam ke dua
belah tangannya lalu menyalur kan ketubuh Kanglamsianghou.
Akibat dari penyaluran hawa dua unsur tersebut, kontan saja
Kanglam sianghou merasakan tubuh mereka seakan-akan
dijebloskan ke dalam neraka tingkat delapan belas yang amat
mengerikan. . .
Yang mula-mula mereka rasakan paling dulu adalah sekujur
badan gemetar keras, seakan-akan seluruh badan mereka
diceburkan ke dalam sebuah gudang es yang sangat dingin,
menyusul kemudian terasa ada aliran hawa dingin yang menyerupai
gelombang samudra menyusup ke dalam tubuh dan menerjang
nadi-nadi penting di seluruh badan.
Kemudian, mereka rasakan hawa panas yang menyengat badan
menjalar ke seluruh badan mereka, membuat mereka kegerahan
setengah mati.
Belum lama hawa panas itu menggerahkan tubuh, hawa dingin
kembali mengalir ke dalam tubuh, untuk kesekian kalinya mereka
menggigil kedinginan.
Hawa dingin dan hawa panas menyerang tubuh silih berganti,
kontan Kang lam sianghou merasakan siksaan dan penderi-taan
yang berakibat seluruh tubuh mereka remuk redam.
Ternyata pengaruh dari serangan Han jit ji khi sin kang, ini tak
jauh berbeda dengan siksaan haws panas dan hawa dingin yang
675
dihasilkan oleh ilmu Hou kut jian hun im kang, hanya saja bedanya
kalau yang depan lebih ringan daripada yang terakhir, terutama soal
kekejaman dan kehebatan dari akibatnya.
Sebab ilmu Han jit ji khi sinkang dilakukan berdasarkan hawa
murni seseorang yang disalurkan ke tubuh korbannya, apabila hawa
murni itu ditarik kembali maka penderitaan si korban pun akan
hilang.
Betul dia pun bisa menyalurkan hawa jahatnya untuk melukai
nadi musuh, tapi sang korban hanya akan merasakan penderitaan
menjelang saat kematiannya, tidak sekeji dan selihay akibat dari
racun hou kut jian hun im kang yang menderita siksaan berapa kali
sebelum ajalnya tiba.
Kendatipun begitu, penderitaan dan siksaan yang dialaminya tak
dapat disejajarkan dengan ilmu silat beracun yang manapun.
Terutama sekali aliran hawa jahat Cu Pok yang munculnya
gelombang demi gelombang, hal mana semakin menyiksa Kanglam
siang hou sehingga isi perutnya bagaikan putus semua.
Makin lama mereka semakin tak sanggup menahan diri meskipun
mereka hampir jatuh tak sadarkan diri, namun ke dua orang itu
tidak merintih barang sekejappun.
Ketabahan dan kekerasan hati ke dua orang itu, diam-diam
membuat Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa kagum, namun
jagoan yang berhati kejam, bengis dan tak tahu peri kemanusiaan
ini hanya tahu mencapai tujuannya dengan cara apapun, dia
semakin gencar mengerahkan hawa murni nya menerjang tubuh
lawan.
Mendadak, pada saat inilah dari luar jendela berkumandang dua
kali suara desingan tajam..
Menyusul kemudian kelihatan ada dua sosok bayangan manusia
melayang masuk dengan kecepatan luar biasa, mereka berdiri di
muka rumah penginapan tersebut.
676
Ternyata mereka adalah si lelaki bercodet di wajahnya serta
seorang kakek cebol yang kurus kering.
Lelaki bercodet diwajahnya itu bertampang buas dan garang,
namun sekarang dia memberi hormat kepada Pedang sakti kayu
besi dengan rasa hormat yang luar biasa, setelah itu ujarnya:
`Lapor suhu, orang-orang Hiat mo bun telah menampakkan
jejaknya, sekarang ke empat iblis dari pulau lautan timur sudah
dikejar oleh banyak jago lihay, namun akhirnya berhasil meloloskan
diri, barusan tecu dan Tan hiangcu kebetulan menemukan tempat
persembunyian mereka...."
"Tutup mulut" mendadak pedang sakti kayu besi Cu Pok
membentak keras.
Ternyata lelaki bercodet diwajahnya itu adalah seorang
perampok tunggal dari Wilayah Kwang tong yang banyak melakukan
perbuatan jahat, orang menyebutnya sebagai Sing ci hou (harimau
bersayap) Kiong Hiong..
Sejak menggabungkan diri dengan pihak perkumpulan Ban sia
kau, bakat ilmu silatnya yang baik telah menarik hati Pedang sakti
kayu besi Cu Pok, maka diapun diterima sebagai muridnya.
Padahal berbicara yang sebenarnya, tindakan yang dilakukan
olehnya itu tak lebih hanya untuk menguatkan kedudukan nya di
dalam perkumpulan Ban sia kau.
Sedangkan kakek cebol yang berperawakan kurus kering itu
merupakan hiangcu terlihay diantara enam belas orang hiangcu
perkumpulan Ban sia kau, dia adalah hiangcu yang mengepalai
ruang Sin hwee tham (ruang api suci), orang menyebutnya sebagai
Kun thian ciang (Pukulan langit) Tan Khong lun.
Tatkala si Harimau bersayap Kiong Hiong mendengar suara
bentakan dari Pedang sakti kayu besi Cu Pok, dia segera memahami
maksudnya dan segera membungkam..
Sementara itu, semenjak masuk ke ruangan tersebut, Kun thian
ciang Tan Khong lun sudah memperhatikan wajah Kanglam siang
677
hou yang meringis menahan siksaan dan penderitaan yang sangat
hebat itu, paras mukanya segera berubah, tapi hanya sesaat
kemudian telah lenyap kembali tak berbekas, kemudian dengan
wajah sedingin es dia berkata:
`Lapor Cu Kau si (ketua pelatih), barusan aku menyaksikan ada
sesosok bayangan manusia membopong seseorang bergerak
menuju ke arah barat kota, tampaknya menuju ke arah Tay an ko
bio....'
"Sungguhkah perkataanmu itu?" belum habis Ku thian ciang Tan
Khong lun menyelesaikan perkataannya, buru-buru pedang sakti
kayu besi Cu Pok menukas.
Sembari berkata, sepasang matanya yang tajam menggidikkan
hati itu mengawasi wajah Ku thian ciang Tan Khong lun lekat-lekat,
seakan-akan dia hendak menembusi hatinya saja.
Paras muka Tan Khong lun tetap tenang seperti sediakala, sama
sekali t idak menun-jukkan perubahan apapun:
"Ucapan Tan hiangcu tepat sekali" Harimau bersayap Kiong
Hiong segera menyambung, "memang ada sesosok bayangan
manusia berkelebat lewat, hanya saja apakah dia membopong
orang atau tidak, hamba tak berani memastikan dengan pasti!"
Dengan paras muka dingin tanpa terasa si pedang Sakti kayu
besi Cu Pok segera berkata lagi.
"Kalau begitu kalian bunuh segera kedua orang bangsat ini,
kemudian bersama-sama melakukan pengejaran!"
''Tunggu dulu!” Buru-buru Kun thian ciang Tan Khong lun
berseru: "apa salahnya kalau kita totok saja jalan darah mereka,
senadainya pengejaran kita tidak mendatang kan hasil, bukankah
kita bisa memaksa mereka untuk memberikan keterangan yang
diperlukan? Seandainya pedang Ang soat kiam dan Ku See hong
sampai terjatuh ke tangan orang-orang Hiat mo bun, bisa jadi kedua
hal tersebut akan mendatangkan ancaman yang maha besar untuk
kita semua"
678
"Hmm, kalau begitu biarlah mereka keenakan untuk sementara
waktu!" pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin.
Sepasang bahunya tiba-tiba merendah kebawah, sikut kiri dan
kanannya mendadak disodok bersama-sama menghajar jalan darah
Ki bun hiat di tubuh Pek lui jiu dan Sian hong kek.
Dalam pada itu kanglam Sianghou sudah dibuat kelelahan sekian
waktu, hawa darahnya membuyar dan tubuhnya amat lemas.
Berada dalam keadaan demikian, tidak terlalu sulit buat pedang
sakti kayu besi Cu Pok untuk menotok jalan darah mereka.
Begitu jalan darah Ki bun hiatnya tertotok kedua orang itu segera
roboh ke atas tanah dalam keadaan lemas.
Tiba-tiba terdengar dengusan tertahan bergema dalam ruangan
itu, suara tersebut begini lirih dan lemahnya, sehingga andai kata
seseorang yang memiliki ketajaman pendengaran yang luar biasa,
jangan harap dapat menangkap suara tersebut.
Paras muka pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah sedikit,
sambil membalikkan badannya, dia mengebaskan ujung bajunya
kemuka seketika itu juga enam batang lilin dalam ruangan padam
bersama-sama.
Suasana gelap gulita segera mencekam seluruh ruangan, pada
saat itulah dari luar jendela terdengar seseorang mengejek sambil
tertawa dingin:
"Kawanan manusia laknat dari Ban sia kau, cepat pasang lampu
menyambut kedatangan raja akherat...'
Semua orang yang hadir dalam ruangan rata-rata memiliki
ketajaman pendengaran yang melebihi orang lain, namun mereka
tak habis mengerti apa sebabnya kehadiran orang tersebut diluar
jendela tidak dirasakan olehnya, ditinjau dari sini, dapat diketahui
betapa lihaynya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang itu.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang sombong, keji dan berhati
busuk itu turut merasa terperanjat dibuatnya, itulah sebab nya ia
679
segera memadamkan lampu lilin dalam ruangan lantaran kuatir
disergap musuh.
Sementara suara ejekan orang itu berkumandang, Harimau
bersayap Kiong hiong telah mengayunkan tangan kanannya secara
tiba-tiba segenggam jarum lembut yang berkilauan tajam dengan
cepat meluncur keluar jendela.
Senjata rahasia itu amat kecil dan lembut, sewaktu dilancarkan
sama sekali tidak bersuara, apalagi dalam kegelapan malam, lebih
sukar untuk dielakkan.
Selama berkelana dalam dunia persilatan sebagai seorang
perampok, Harimau bersayap Kiong Hiong sudah termashur karena
kekejaman hatinya, semua jarum lembut miliknya telah diolesi
dengan racun keji yang mematikan bila bertemu darah, ditambah
lagi caranya melepaskan serangan sudah mencapai tingkatan yang
luar biasa, dalam sekali serangan saja tiga puluh batang jarum bisa
dilancarkan bersama-sama, bahkan sepasang tangannya bisa
menyerang tiada hentinya.
Jarum lembutnya yang dilancarkan pada genggaman pertama
telah meluncur ke muka menembusi jendela, namun seperti batu
yang tenggelam di dasar samudra, lenyap tak berbekas tanpa
kedengaran sedikit suarapun:
'Weeeess.. !"
Tangan kiri harimau bersayap Kiong Hiong segera diayunkan
kembali melepaskan segenggamjarum beracun.
Kali ini terdengar lagi suara dengusan tertahan yang amat lirih
sekali....
Setelah dengusan itu menggema, terdengar lagi suara ujung baju
terhembus angin, tampaknya pendatang itu sudah mengundur kan
diri secara tiba-tiba....
Harimau bersayap Kiong Hiong sudah terbiasa berhati keji dan
buas, tentu saja ia tidak membiarkan musuhnya kabur dengan
680
begitu saja, dengan cepat dia menyelinap dan menerobos keluar
lewat jendela.
Pedang sakti kayu besi Cu Pak adalah seorang jago yang
berkepandaian tinggi, dan berotak amat cerdik, sejak dia
mengebaskan tangannya memadamkan api lilin tadi, ia telah
memusatkan perhatiannya mendengar kan semua gerak gerik diluar
dengan seksama.
Tatkala dilihatnya Harimau bersayap Kiong Hiong menerjang
keluar, buru-buru dia berseru:
"Hati-hati siasat lawan, waspada terhadap se. . ." belum habis ia
berseru, dari luar ruangan telah berkumandang suara gelak tertawa
yang memekikkan telinga...
Menyusul kemudian bergema pula serentetan suara jeritan ngeri
yang memilukan hati.
Selembar nyawa Harimau bersayap Kiong Hiong yang telah
banyak melakukan kejahatan pun melayang meninggalkan raga nya
di tengah jeritan tersebut, tubuhnya dihajar orang sampai terpental
balik ke dalam ruangan, batok kepalanya juga berubah menjadi
remuk dan hancur penuh dengan genangan darah.
Dari luar jendela terdengar seseorang berseru lagi sambil tertawa
dingin.
"Pedang sakti kayu besi Cu Pok, mengakunya saja orang kedua
dalam perkumpulan Ban sia kau, tak tahunya nyawa seorang
muridnya pun dikorbankan dengan begitu saja, haaahhh ...
.haaaahhh... .. bila punya kepandaian, hayo keluarkan dan mari kita
bertarung tiga ratus gebrakan..'
Tantangan yang dilontarkan secara terang-terangan ini kontan
saja membuat Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang jumawa dan
sudah terbiasa kepala besar itu tak sanggup menahan diri, ia segera
tertawa seram:
Dengan suatu gerakan cepat dia melejit tiga depa ke tengah
udara, kemudian dengan posisi yang sama sekali tak berubah,
681
mendadak tubuhnya melejit ke muka, sepasang lengannya berputar
kencang seperti roda, secepat sambaran kilat ia meluncur keluar
dari ruangan tersebut.
Akan tetapi suasana diluar, amat hening, amat gelap gulita,
bintang bertebaran diangkasa, tak sesosok bayangan manusiapun
yang kelihatan disitu.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mementangkan kembali
tangannya, sebelum kakinya menginjak tanah ia sudah melejit
kembali ke udara dan melayang keluar dari halaman tersebut.
Dalam waktu singkat ia sudah melompat naik ke atas atap
rumah, sepasang matanya yang tajam mengawasi sekeliling tempat
tersebut tanpa berkedip.
Angin malam berhembus lewat menyiarkan bau harum bunga
yang semerbak, suasana ditengah halaman amat hening, sedang
jejak musuh sudah lenyap tak berbekas.
Mendadak .. . ia menyaksikan ada sesosok bayangan manusia
melejit ke tengah udara dari atas atap rumah berapa kaki dari situ
dengan kecepatan tinggi, orang itu meluncur ke depan.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin, sorot mata
yang keji buas dan mengerikan memancar keluar dari balik
matanya, dengan suatu gerakan cepat dia mengejar ke depan sana.
Akan tetapi setelah melalui tiga buah halaman rumah, sedikit
kurang seksama, tahu-tahu bayangan manusia itu sudah lenyap tak
berbekas.
Tak terlukiskan perasaan mendongkol yang dirasakan pedang
sakti kayu besi Cu Pok pada waktu itu, akan tetapi dia pun merasa
terkejut bercampur kagum akan kelihayan ilmu meringankan tubuh
serta kecerdasan orang yang luar biasa.
Berdiri tegak diatas atap rumah, sepasang matanya yang buas
dan tajam itu memeriksa sekeliling tempat itu dengan seksama.
682
Malam sangat gelap, namun tidak terlihat jejak musuh disekitar
tempat itu.
Tiba-tiba suatu ingatan melintas dalam benaknya, segera
pekiknya tertahan:
`Aaah, celaka! Aku tertipu ...."
Sambil membalikkan badan, dia segera menerjang kembali ke
arah halaman rumah...
Kiranya sewaktu pedang sakti kayu besi Cu Pok membalikkan
tubuhnya tadi, Kun than ciang Tan Khong lun telah menerjang ke
arah Kanglam sianghou dan secepat kilat membebaskan jalan darah
Pek lui jiu dan Sian hong kek yang tertotok.
Pek lui jiu Ho Kian sekalian merupakan jago dalam dunia
persilatan, yang sudah berpengalaman, meski berada dalam
ruangan yang gelap gulita, mereka masih bisa melihat jelas keadaan
disitu.
Maka begitu jalan darah mereka dibebaskan, apalagi
menyaksikan orang yang menolong mereka adalah Kun thian ciang
Tan Khong lun, dengan cepat kedua orang itu melompat bangun.
Pada saat inilah Kun thian ciang Tan khong lun berseru dengan
nada cemas:
"Dua bersaudara Hoo, rahasia ini akan kalian ketahui dikemudian
hari, sekarang cepat kalian ikuti aku pergi dari sini!"
Selesai berkata, Kun thian ciang Tan Khong lun segera menarik
kedua orang itu dan secepat kilat menerjang keluar dari pintu
utama, kemudian berputar ke kiri membelok ke kanan, mereka
bergerak dengan kecepatan luar biasa.
Walaupun jalan darah Pek lui jiu Hoo Kian dan Sian hong kek Hoo
Gi sudah bebas, akan tetapi berhubung mereka sudah membuang
banyak tenaga tadi, hingga kini tubuhnya masih terasa linu dan
lemas, tentu saja dalam keadaan demikian sulit bagi mereka untuk
mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki.
683
Untung saja Kun thian ciang Tan Khong lun mengempit mereka
berdua dibawah ketiaknya, sehingga perjalanan dapat dilanjutkan
dengan cepat.
Sedemikian cepatnya gerakan tubuh orang itu, membuat mereka
berdua hanya merasa kan sepasang kaki mereka meninggalkan
tanah dan angin kencang berhembus lewat disisi telinganya.
Semua peristiwa tersebut berlangsung dalam waktu singkat,
kesemuanya ini membuat mereka seakan-akan berada dalam impian
saja, kelabakan dan tak tahu apa yang mesti dilakukan.
Padahal kenyataan yang berada didepan mata mereka sekarang
pun sulit dipercayai oleh Kanglam siang hou, bayangkan saja
seorang hiangcu yang rendah kedudukannya dalam perkumpulan
Ban sia kau ternyata memiliki ilmu meringankan tubuh yang begini
sempurna, bahkan kelihayannya sama sekali tidak berada dibawah
kepandaian yang di miliki sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si.
Mendadak Kanglam siang hou merasa gerakan tubuh orang itu
berhenti, menanti mereka coba memeriksa keadaan disekitar sana,
ternyata mereka sudah berada dalamsebuah kamar.
Terdengar Kun thian ciang Tan Khong lun kembali berkata:
"Tempat ini merupakan sebuah ruang kamar dalam sebuah
gedung yang terletak di barat laut rumah penginapan Yang tang,
untuk sementara waktu tinggallah kalian berdua disini barang satu
jam atau lebih baik lagi menanti sampai fajar nanti setelah itu
berangkatlah ke lembah Cu yu kok, tiga li di tenggara kota!"
"Saudara siapa namamu? Bolehkah kami tahu..." buru-buru Pek
lui jiu Hoo Kian bertanya.
"Kun thian ciang Tan Khong lun hanya nama samaranku dalam
perkumpulan Ban shia kau, persoalan selanjutnya kita bicarakan bila
ada kesempatan saja, Pedang sakti kayu besi Cu Pok selain berilmu
tinggi, berhati kejam dan tak berperi kemanusiaan, diapun amat
cerdas otaknya, bila aku bersikap kurang hati-hati, bisa jadi semua
684
rahasiaku akan ketahuan, meski aku tidak takut menghadapinya,
namun urusan lain pun t idak mudah diselesaikan."
"Nah, ingatlah baik-baik perkataanku, besok berangkatlah ke
lembah Cui yu kok, tapi gerak gerik kalian meski berhati-hati dan
rahasia, lebih baik lagi jangan sampai bertemu dengan anggota Ban
shia kau"
Selesai berkata dia lantas melejit ke tengah udara dan meluncur
pergi meninggalkan tempat itu.
Mendadak ia menyaksikan pedang sakti kayu besi Cu Pok sedang
berdiri kaku di atas atap rumah, buru-buru ia mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya yang sempurna melewati beberapa buah
bangunan rumah secara beruntun.
Ketika ia berpaling dan menyaksikan Cu Pok sedang mengejar ke
arahnya, buru-buru dia melompat turun ke atas permukaan tanah,
kemudian dalam berapa kali belokan saja dia sudah lari kembali ke
dalam kamar.
-ooo0dw0ooo-
Jilid 21
SETELAH itu dengan suatu gerakan cepat, dia menotok jalan
darah sendiri hingga tubuhnya roboh tergelepar ditanah. Disaat Kun
thian ciang Tan Khong lun selesai menotok jalan darah sendiri,
Pedang sakti kayu besi Cu Pok sudah menerjang masuk ke dalam
ruangan dengan sebuah telapak tangan melindungi dada sendiri,
akan tetapi setelah menyaksikan Kun thian ciang Tan Khong lun
menggeletak ditanah, sedang Kang lam siang hou lenyap tak
berbekas, untuk sesaat dia berdiri tertegun disana dan tak tahu apa
yang meski dilakukan?.
Seandainya kesemuanya ini merupakan kenyataan, maka bisa
dibayangkan kalau ilmu silat yang dimiliki pendatang itu benar-benar
sudah mencapai puncak kesempurnaan, bahkan ibaratnya jago sakti
yang nampak kepala tak kelihatan ekornya.
685
Lantas siapakah orang itu? Mungkin hanya manusia berkerudung
warna warni yang misterius saja yang bisa berbuat demikian.
Tapi kalau didengar dari nada ucapannya tadi, jelas orang itu
adalah seorang lelaki, padahal dalam dunia persilatan dewasa ini
paling banter hanya ada dua tiga orang saja yang sanggup
menangkan dirinya, atau mungkin hanya suci (kakak
seperguruan)nya seorang saja yang memiliki ilmu silat setaraf itu.
Diluar perkumpulan Ban shia kau memang masih ada jagoan
yang yang pernah dicoba kehebatan kepandaian silatnya, yakni Im
Yan cu, bahkan adik seperguruannya Tu Pak kim pernah bertarung
melawannya.
Namun andaikata pihak lawan hanya seorang, mustahil dia bisa
melakukan berapa macam pekerjaan tersebut bersamaan waktunya,
sebaliknya bila pihak lawan terdiri dari dua atau tiga orang, maka
ilmu silat yang dimiliki ke tiga orang ini paling t idak harus setaraf
dengan kepandaian sendiri.
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan ter-sebut, bisa diduga kalau
kehebatan yang dimiliki pihak Hiat mo bun tak boleh dianggap
enteng.
Masih ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan yakni, seandainya
pihak lawan terdiri dari tiga orang, sudah pasti mereka akan
berusaha untuk menyergapnya dan kalau bisa melenyapkan dirinya
dari muka bumi, sehingga kekuatan perkumpulannya akan jauh
berkurang.
Tapi nyatanya sekarang, mereka hanya bertujuan menolong
Kang lam siang hou, berdasarkan dari hal ini, bisa diduga pula kalau
mereka merasa sangsi atas kemampuan yang dimiliki.
Tapi dibalik kesemuanya itu masih terdapat pula banyak hal yang
mencurigakan hati atau siapa tahu kalau mereka mempunyai matamata
yang disusupkan ke dalam perkumpulannya?, tapi, siapakah
musuh dalam selimut tersebut.....?
686
Berpikir sampai di situ, sekulum senyuman menyeringai yang keji
dan mengerikan segera tersungging diujung bibir Pedang sakti kayu
besi Cu Pok, tanpa terasa sepasang matanya yang tajam
menggidikkan hati itu dialihkan ke atas wajah Kun thian ciang Tan
Khong lun yang tergeletak di tanah.
Akan tetapi orang itu sama sekali t idak mencurigakan, sudah
jelas jalan darahnya ditotok orang.
Pelan-pelan Pedang sakti kayu besi Cu Pok berjalan ke sisi Kun
thian ciang Tan khong lun, kemudian tangan kanannya diayunkan
ke depan melepaskan sebuah serangan untuk membebaskan jalan
darah Kun thian ciang Tan Khong lun yang tertotok.
Mendadak Kun thian ciang Tan Khong lun menghembuskan
napas panjang, menyaksi kan Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang
berada dihadapannya, dia berlagak mengucak matanya, seolah-olah
matanya masih berkunang-kunang saja..
Sementara itu pedang sakti kayu besi Cu Pok telah menyulut tiga
batang lilin, mukanya dingin tanpa perasaan sedikitpun, sedang
sepasang matanya yang tajam menggidikkan hati mengawasi wajah
Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa berkedip.
"Tan hiangcu, kau melihat jelas orang itu?" tegurnya dengan
suara dingin.
Mendapat pertanyaan tersebut, Kun thian ciang Tan Khong lun
menghela napas sedih.
"Cu cong kau si, sejak masuk menjadi anggota perkumpulan
lantaran kepandaian silatku kelewat rendah, berulang kali aku telah
menghilangkan kewibawaan perkum-pulan, untuk itu aku merasa
amat malu sekali”
Sepasang mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam
bagaikan sembilu itu tak pernah beralih dari wajah Kun thian ciang
Tan Khong lun walau sekejap pun, setelah mendengus berat,
katanya dingin.
'Coba kau tuturkan kembali kejadian yang barusan kau alami''
687
Kembali Kun thian ciang Tan Khong lun menghela napas panjang,
pelan-pelan ia menuturkan:
"Sewaktu Cu Congkau si menerjang keluar lewat jendela tadi,
sesosok bayangan manusia menyelinap masuk lewat pintu utama
dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, baru saja aku hendak
menjerit keras, segulung angin dingin telah berhembus datang
menerjang jalan bisuku. Begitu jalan darahku tertotok, sambil
tertawa dingin orang itu lantas berkata:
"Kalian manusia-manusia laknat, sebenar nya malam ini harus
dibasmi semua dari muka bumi, tapi berhubung waktu yang tidak
mungkin, untuk sementara waktu biar kalian yang beruntung"
mungkin lantaran dia kuatir Cu Congkau si keburu kembali, buruburu
jalan darah Ciang bun hiat di tubuhku ditotoknya, maka
akupun jatuh tak sadarkan diri, apa yang kemudian terjadi aku tidak
tahu."
Sekulum senyuman menyeringai kembali menghiasi ujung bibir
pedang sakti kayu besi Cu Pok, jengeknya sinis?
"Benarkah ilmu silatnya amat lihay? Atau mungkin ucapanmu itu
terdapat penyakit nya? Apakah kau tidak melihat raut wajahnya?
Tapi aku rasa kau pasti tak sempat melihat jelas bukan? Hmmm,
siapa kah dia?'
Sikap Kun thian ciang Tan Kong lun sangat tenang, ujarnya
pelan:
"Orang persilatan mengutamakan soal budi yang besar, aku
orang she Tan sudah banyak menerima budi dari kaucu, budi
tersebut belum sempat kubayar hingga kini, sebalik nya berulang
kali aku harus menderita kekalahan yang mengenaskan ditangan
orang, hal ini membuat rasa malu dan sedihku tak terlukiskan
dengan kata. Meski ilmu silat aku orang she Tan tak mampu
menandingi orang, namun aku pun tak akan membiarkan musuh
menghina dan memper-mainkan diriku dengan seenaknya, raut
wajah orang itu sempat kulihat jelas, namun aku tidak mengetahui
siapakah orang itu?"
688
Mendengar ucapan tersebut, kembali Pedang sakti kayu besi Cu
Pok memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang seram dan
sukar diduga maksudnya itu.
'Heeeehh.. heeehh.... heeeehh... coba kau lukiskan
bagaimanakah raut wajah orang itu?"
"Orang itu mengenakan baju perlente yang halus mutunya dan
indah bentuknya, ber-dandan sebagai sastrawan, berusia empat
puluh tahunan, bermata tajam, bertubuh sedang dan berwajah
keren penuh kewibawaan"
Begitu selesai mendengar perkataan itu, pedang sakti kayu besi
Cu Pok segera menjerit kaget, serunya tanpa terasa:
'Jangan-jangan orang itu adalah Sastrawan berbaju perlente Hoa
Siong si?"
Paras muka Kun thian ciang Tan Khong lun turut berubah hebat,
dengan perasaan kaget dan membawa nada gemetar, serunya:
"Dia... mungkinkah dia adalah... adalah sastrawan berbaju
perlente Hoa Siong si? Bukankah dia sudah mengundurkan diri dari
dunia persilatan semenjak dua puluh tahun berselang?"
Sepasang mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam
menggidikkan hati itu kembali memancarkan semacam cahaya
tajam, bibirnya mencibir lalu tertawa licik dengan seramnya.
Sedemikian mengerikannya gelak tertawa orang itu, cukup
membuat bulu kuduk orang pada berdiri lantaran ngeri, seram dan
takutnya.
Menyusul kemudian tubuhnya yang bergerak seperti sukma
gentayangan itu selangkah demi selangkah berjalan mendekati Kun
thian ciang Tan Khong lun.
Terkesiap juga Kun thian ciang Tan Khong lun menyaksikan
peristiwa tersebut, dengan cepat dia berpikir:
"Jangan-jangan bangsat ini sudah mengetahui rahasiaku? Tapi
.... tak mungkin, aku sama sekali tidak memperlihatkan gejala yang
689
bisa menimbulkan kecurigaannya, Ehmmm. . . manusia ini licik dan
banyak tipu muslihatnya, aku tak boleh sampai tertipu oleh
siasatnya, tapi akupun tak boleh mengendorkan penjagaanku, kalau
tidak, bisa jadi selembar nyawaku akan hilang dengan percuma. . ."
Walaupun ingatan tersebut secepat kilat melintas dalam benak
Kun thian ciang Tan Khong lun, akan tetapi wajahnya masih tetap
tenang dan sama sekali tidak memperlihat-kan perasaan gugup atau
takut barang sedikit pun jua, dia tak nampak tegang tapi tetap
biasa.
Padahal tenaga dalam yang dimilikinya secara diam-diam telah
disalurkan ke seluruh tubuhnya untuk melindungi jalan darah
pentingnya.
'Cu congkau si ....." serunya kemudian pura-pura dengan suara
gemetar, "benarkah dia .... dia, adalah sastrawan berbaju perlente
Hoa Siong si?".
Pedang sakti kayu besi Cu Pok tetap memperdengarkan suara
tertawa seramnya yang menusuk pendengaran itu, matanya yang
mengerikan mengawasi wajah Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa
berkedip, kini tubuhnya sudah berada empat depa saja
dihadapannya. . .
Kun thian ciang Tan Khong lun menjadi makin gelisah, pikirnya
lebih jauh.
"Andaikata bangsat ini benar-benar berniat keji dan menyerangku
dengan sepenuh tenaga, sudah pasti sulit bagiku untuk menyambut
ancamannya itu, bisa jadi aku tewas seketika ....."
Kendatipun berpikir demikian, tubuh Kun thian ciang Tan Khong
lun sama sekali tidak mundur barang setengah langkah pun, namun
diatas wajahnya sudah terlintas suatu perasaan ngeri, meski sikap
tersebut tidak nampak terlalu jelas.
Akhirnya pedang sakti kayu besi Cu Pok berhenti hanya tiga depa
saja dihadapan Kun thian ciang, dengan suara sedingin es dia pun
berkata:
690
"Tan Hiangcu, gotong pergi mayat Kiong Hiong, sekalian selidiki
jejak musuh !"
Diam-diam Kun thian ciang Tan Khong lun menghembuskan
napas lega, namun dia tetap tak berani gegabah, segera sahutnya:
"Baik!"
Pelan-pelan dia berjalan mendekati mayat Harimau bersayap
Kiong Hiong yang terkapar ditanah...
Mendadak... Pedang sakti kayu besi Cu Pok memperdengarkan
suara tertawa seramnya yang mengerikan.
Setelah itu tubuhnya bergerak ke depan secepat kilat
melancarkan sebuah serangan yang dahsyat ke tubuh Kun thian
ciang Tan Khong lun yang berdiri membelakanginya.
oooo0dw0oooo
BAB 32
TAK TERLUKISKAN rasa kaget Kun thian ciang Tan Khong lun
tatkala ia merasakan datangnya segulung tenaga tekanan yang
amat berat menekan dari belakang punggung nya dan menekannya
kuat-kuat, untuk menghimpun tenaga murninya guna memantulkan
kembali serangan tersebut jelas tak sempat lagi..
Sebelum dia bertindak sesuatu, mendadak Kun thian ciang Tan
Khong lun merasa tenaga tekanan yang maha dahsyat itu telah
ditarik kembali oleh Pedang sakt i kayu besi Cu Pok secara tiba-tiba,
mesti masih ada sisa kekuatan yang tertinggal, namun tenaga
dorongan mana tidak kelewat besar.
Tampaknya Kun thian ciang Tan khong lun sama sekali tidak
mengerahkan tenaganya untuk melawan, atau berusaha untuk
menghirdarkan diri, secara beruntun ia kena terdorong oleh
kekuatan sisa itu sehingga badannya maju dua tiga langkah dengan
sempoyongan.
691
Setelah itu dia berdiri tertegun disitu bagaikan sebuah patung
batu, ia seperti tidak habis mengerti dengan apa yang barusan
terjadi, ditatapnya wajah atasannya itu dengan wajah termangu.
Sebenarnya Pedang sakti kayu besi Cu Pok, siluman rase yang
amat licik ini menaruh perasaan curiga terhadap Kun thian ciang
Tan Khong lun, tapi oleh karena dia tak berhasil menemukan
sesuatu pertanda yang mencurigakan, maka manusia licik ini
berlagak seakan-akan telah berhasil menemukan sesuatu hal yang
mencurigakan dan menggunakan ancaman kekuatan untuk
memaksa Kun thian ciang Tan Khong lun bertindak, siapa tahu kalau
dengan cara ini dia akan berhasil memaksa lawannya untuk
menunjukkan indentitas yang sebenarnya..?
Biasanya seorang mata-mata yang menyusup ke dalam tubuh
suatu perkumpulan akan segera menunjukkan asal usul aslinya
setelah mereka dihadapkan pada ancaman kematian.
Tapi Kun thian ciang Tan Khong lun adalah manusia yang luar
biasa, ia merupakan seorang manusia berpengalaman, yang sudah
sering terjun ke kuali berminyak atau naik bukit golok.
Tentu saja dia pun bisa menduga akan siasat licik Pedang sakti
kayu besi Cu Pok tersebut, itulah sebabnya asal usulnya tidak
sampai dipaksa terungkap.
Sementara itu, Pedang sakti kayu besi Cu Pok telah
menghilangkan rasa curiganya tadi setelah menyaksikan sikap Kun
thian ciang Tan Khong lun, meski begitu diatas wajahnya masih
diliputi hawa dingin yang mengerikan.
Mendadak bentaknya keras:
"Hei, kenapa kau masih berdiri termangu saja? hayo cepat pergi
dari sini!"
Ditengah seruan mana, tubuhnya secepat kilat sudah menyelinap
keluar dari ruangan tersebut lewat daun jendela.
692
Kun thian ciang Tan khong lun segera membopong jenazah
Harimau bersayap Kiong Hiong dan turut pula meninggalkan
ruangan tersebut untuk menyusul Cu Pok.
{ Tentang riwayat hidup Kun thian ciang Tan Khong lun akan
dibicarakan dikemudian hari, untuk senentara ini tak akan
dibicarakan dulu. }
oooo0dwoooo
DALAM pada itu, secara tiba-tiba Im Yan cu menyaksikan ada
sesosok bayangan putih secepat sambaran kilat meluncur datang
dan melayang diatas atap rumah dengan gerakan yang sangat
enteng.
Ketika itu perasaan Im Yan cu sudah di bikin kalut oleh keadaan
luka yang diderita Ku See hong, dalam keadaan begini dia pun tidak
menyangka kalau orang lain sedang bermaksud memancingnys
meninggalkan tempat itu sehingga ada orang lain yang turun tangan
terhadap anak muda tersebut.
Si gadis yang angkuh dan keras kepala ini tentu saja tidak akan
dibuat terkesiap oleh ilmu meringankan tubuh lawan, bahkan justru
membangkitkan semacamrasa ingin menang yang sangat kuat.
Tiba-tiba dia pun menghimpun tenaga dalamnya, kemudian
secepat sambaran kilat menyusul dari belakang.
Tampaknya bayangan putih itu memiliki ilmu meringankan tubuh
yang melebihi orang lain, kendatipun Im Yan cu telah mengerah-kan
ilmu meringankan tubuhnya yang amat sempurna itu untuk
melakukan pengejaran, namun mereka tetap dipisahkan oleh suatu
selisih jarak tertentu yang jauhnya mencapai puluhan kaki lebih.
Dalam waktu singkat mereka berdua telah melewati dinding kota,
sementara bayangan putih di depan itu langsung kabur ke hutan
diluar kota sebelah timur.
693
Lambat-lambat Im Yan cu mulai merasa bahwa bayangan putih
yang berada di depan itu memiliki potongan badan yang sangat di
kenal olehnya dan diapun merasa bahwa kedatangan orang itu
bukan untuk mencari balas, melainkan hanya untuk melaksanakan
saaru siasat licik belaka.
Mendadak Im Yan cu membentak dengan suara keras:
"Kawanan anjing yang berada di muka, kalau memang punya
kepandaian ayolah berhenti, mari kita bertarung sepuasnya .. ."
Sementara itu mereka berdua sudah sampai di depan sebuah
hutan yang lebat, hutan itu selain terpencil sepi juga tidak nampak
sesosok bayangan manusiapun.
Mendadak bayangan putih yang berada didepan itu
memperdengarkan suara gelak tertawanya yang panjang, keras dan
menggetarkan seluruh angkasa.
Dibalik gelak tertawa itu penuh mengandung nada licik, bangga
dan gembira.
Bersama dengan menggemanya suara tertawa itu, mendadak
saja dia memper-lambat gerakan tubuhnya dan aknirnya berhenti
dengan suatu gerakan yang indah dan lincah, dia membalikkan
tubuhnya hingga nampak seluruh wajahnya dengan jelas.
Disaat ia baru saja membalikkan badannya, dengan sebuah
lompatan Im Yan cu telah berhasil pula mencapai dua kaki
dihadapan manusia berbaju putih itu, sepasang matanya yang jeli
dengan cepat mengawasi manusia berbaju putih itu lekat-lekat.
Dibawah sinar rembulan, tampak ia berperawakan tinggi,
berwajah tampan menggembol sebilah pedang aneh di
punggungnya dan berwarna keperak- perakan, dia tak lain adalah
wakil kaucu Ban sia kau yaug keji, licik dan berhati busuk.... Gin coa
kiam (si pedang ular perak) Ciu Heng thian adanya.
Sambil menghentikan gelak tertawanya si Pedang ular perak Ciu
Heng thian segera mengalihkan sorot matanya yang tajam bagaikan
sembilu itu untuk mengawasi seluruh badan Im Yan cu dari atas
694
hingga ke bawah, kemudian memperlihatkan sekulum senyuman
cabulnya yang licik dan memuakkan.
Selang sejenak kemudian, dia baru menjura kepada Im Yan cu
seraya menyapa:
"Nona Im, harap kau sudi memaafkan bila terpaksa aku harus
memancingmu datang kemari, tapi berhubung aku menguatirkan
keselamatan jiwa nona, maka mau tak mau terpaksa aku baru
berniat demikian"
Sementara itu Im Yan cu sudah melimpahkan seluruh cinta
kasihnya kepada Ku See hong seorang, walaupun diluarnya si
Pedang ular perak Ciu Heng thian memiliki daya tarik seorang lelaki,
akan tetapi kesemua nya itu masih belum dapat menggoncangkan
perasaan dari Im Yan cu.
Mendengar ucapan mana, dengan wajah sedingin es dan sama
sekali tak menunjukkan perubahan perasaan apa-apa, Im Yan cu
mendengus dingin, kemudian ujarnya:
"Kita tidak saling mengenal satu sama lainnya, mengapa tanpa
sebab kau memancing aku kemari? Sebenarnyah apa maksud dan
tujuanmu? Hmmm, malam ini nona tak akan membiarkan kau pergi
dengan begicu saja, mengerti?"
Dihari-hari biasa sikap si pedang ular perak Ciu Heng thian selalu
keji, angkuh dan keras kepala, tapi setelah mendengar ucapan dari
Im Yan cu sekarang, ia sama sekali tidak memperlihatkan hawa
amarahnya, malah sekulum senyuman segera menghiasi ujung
bibirnya.
"Nona Im" demikian ia berkata lantang, ''sebelum kuterangkan
keadaan yang sebenarnya, tak heran kalau kau menegur dengan
marah, tapi sekarang sekali lagi kumohon kepada nona agar jangan
marah dulu, malam ini aku tidak mempunyai maksud jahat apa-apa,
aku hanya berhasil mendapat kabar kalau ada sejumlah orang
bermaksud melakukan t indakan yang tidak menguntung kan nona
sekalian, karena itulah aku sengaja menyerempet bahaya dengan
mengundang nona kemari"
695
Pelan-pelan paras muka Im Yan cu berubah agak melunak,
segera tegurnya dingin:
"Siapa kau?'
Dari balik mata si Pedang ular perak Ciu Heng thian segera
memancar keluar sinar kelicikan yang menggidikkan hati, hanya
sayang sinar kelicikan tersebut tidak terasakan sama sekali oleh Im
Yan cu, karena ia sudah terpengaruh oleh sikap luar sang pemuda
yang begitu gagah dan simpatik itu.
Sambil tertawa Pedang ular perak Ciu Heng thian, menjawab:
"Aku hanya seorang prajurit tak bernama, she Wan bernama
Kiam peng.
"Belakangan ini aku baru mulai terjun ke dalam dunia persilatan,
Kali ini berhubung secara kebetulan kudengar kalau di kota Heng
yang telah terjadi suatu peristiwa yang menggemparkan, maka aku
sengaja datang kemari untuk menyaksikan keramaian tersebut,
siapa tahu setibanya di kota ini, aku baru merasa kalau
persoalanaya tidak begitu sederhana, aku lihat seakan-akan semua
jago persilatan yang berada didunia ini telah berkumpul semua
disini, bahkan akupun merasakan juga bahwa latar belakang dari
peristtwa ini bisa berakibat tejadinya suatu badai darah yang
mengerikan bagi seluruh umat persilatan..."
Sewaktu Pedang ular perak Ciu Heng thian mengucapkan katakata
tersebut, pada hakekatnya, sama sekali tidak nampak kalau dia
sedang berbohong dengan mengandung maksud yang jahat, tak
heran kalau Im Yan cu pun tidak berhasil menemukan titik
kelemahan orang.
Bagaimanapun juga, pemuda itu memang memiliki paras muka
yang tampan, gagah dan gampang menimbulkan simpatik orang lain
terutama kaum wanita, kalau bukan ke situ, bayangkan saja
bagaimana mungkin Biau ki siangsu In Han im yang berotak cerdas
dan berpengalaman begitu luas pun akhirnya bisa tertipu olehnya
hingga berakibat kematian baginya?
696
Sambil tertawa dingin lm Yan cu berkata:
"Kalau begitu kuucapkan banyak terima kasih atas jerih payahmu
yang telah menguntil kami selama beberapa hari'
Mendengar ucapan tersebut, paras muka Pedang ular perak Ciu
Heng thian agak berubah, tapi hanya sekejap kemudian sudah
lenyap tak berbekas, bahkan segera mengalihkan pokok
pembicaraan ke hal lain, ujarnya sambil tertawa:
"Nona Im, entah kau murid siapa? Kelihayan ilmu silatmu benarbenar
membuat hatiku kagum..."
lm Yan cu adalah seorang gadis suci yang cerdas dan licik, tentu
saja dia tak akan gampang terpengaruh oleh bujuk rayu Pedang ular
perak Cu Heng thian yang halus dan lembut itu, bahkan sewaktu
berada di jalan raya Heng yang tadi, ia telah mendapat petunjuk
dari perempuan aneh lainnya, maka sekarang ia sudah mengetahui
dengan pasti bahwa orang yang berada dihadapannya sekarang tak
lain adalah wakil ketua Ban sia kau, si pedang ular perak Ciu Heng
thian.
Bukankah pedang yang digembol dibelakang punggung pemuda
itu juga merupakan pedang ular perak?
Namun dalam hati kecilnya masih terdapat satu hal yang tidak
dipahami olehnya yakni apa sebabnya sikap si Pedang ular perak Ciu
Heng thian terhadap dirinya tidak seganas dan sekeji apa yang
pernah di dengar dan dibayangkan sebelumnya?
Im Yan cu mendengus dingin, lalu menukas pembicaraan Ciu
Heng thian yang belum selesai dengan bentakan keras:
"Orang she Ciu, dalam mata orang yang jeli belum kemasukan
pasir, apa salahnya kalau kita berbicara secara blak-blakan saja?
Malam ini kau telah memancingku datang kemari, sebenarnya apa
maksud dan tujuanmu? Ayo cepat katakan, agar kau bisa segera
berangkat menuju ke alam baka...."
697
Mendengar perkataan itu, si Pedang ular perak Ciu Heng thian
segera menengadah dan memperdengarkan suara tertawa panjang
nya yang keras dan memekikkan telinga.
"Haaaahhh...haaahhh...haaahh... benar-benar tajam amat
pandangan matamu, benar-benar memiliki ketajaman mata yang
mengagumkan, mungkin inilah yang dinama kan gadis cantik hanya
mengenal enghiong'
Im Yan cu segera tertawa sinis.
"Manusia bedebah yang bermuka tebal dan tak tahu malu.
Hmmm! Aku pikir mungkin malam ini kau lagi sial hingga yang kau
jumpai adalah kuntilanak yang gemar makan manusia"
Pedang ular perak Ciu Henh thian tertawa nyaring.
"Mana, mana, bila nona Im tidak menampik diriku, aku orang she
Ciu bersedia untuk memuaskan dirimu!"
Tentu saja yang dimaksudkan sebagai memuaskan dirimu oleh
Pedang ular perak Ciu Heng thian adalah kata-kata cabul yang
rendah dan kotor artinya ......
Mendengar perkataan itu, mendadak Im Yan cu
memperdengarkan suara gelak tertawanya yang amat merdu
bagaikan suara keleningan.
Tertawanya kali ini benar-benar mempersonakan hati orang,
apalagi pinggang nya yang ramping itu bergoyang tiada hentinya
kesemuanya itu menambah daya pesona gadis tersebut.
Sambil tertawa kembali Im Yan cu berkata:
"Orang she Ciu, bukankah kau mengagumi diriku, maka aku baru
kau pancing datang ke mari?"
Suara yang bernada aleman ini dikombinasikan dengan gerak
geriknya yang genit, kontan saja membuat Ciu Heng thian yang
pada dasarnya hidung bangor menjadi terperana, kontan napsu
birahinya berkobar, sekarang dia telah salah menilai diri Im Yan cu.
698
"Nona Im memang burung hong dari manusia, puji si pedang ular
perak Ciu Heng thian sambil tertawa, "cukup menilai wajahnya,
sudah mengetahui isi hatinya. Asal kau sesungguh hati, aku orang
she Ciu pun bersedia melepaskan jabatanku sebagai wakil kaucu
dan menyerempet bahaya untuk mengawini dirimu, ehmm.
perkataanmu memang benar, tadi bukan saja aku memancing
dirimu kemari karena tertarik oleh kecantikan nona, bahkan akupun
tak ingin menyaksikan nona terjatuh ke tangan orang-orang Ban sia
kau lainnya...."
”Oooh.... Kau bilang apa?" seru Im Yan cu sambil tersenyum.
Pedang ular perak Ciu Heng thian memperdengarkan suara
tertawa cabulnya yang amat tak sedap didengar, katanya:
"Aku bilang pada malam ini baik Ku See hong Si bocah keparat
itu maupun Kang lam siang hou, jangan harap mereka bisa
meloloskan diri dari kematian yang mengerikan, heeeh...
heeehh....."
"Nona Im, aku orang she Ciu tidak kalah kalau dibandingkan
dengan keparat she Ku itu, aku heran mengapa kau bersedia
mempertaruhkan selembar jiwamu hanya untuk membelai dia?
Padahal ia sudah terkena racun Hou kut jian hun im kang, tiada
obat-obatan dikolong langit ini yang bisa menyembuhkan dia lagi..."
Im Yan cu agak tertegun oleh perkataan itu, tapi sekejap
kemudian telah pulih kembali seperti sedia kala, katanya setelah
tertawa ringan:
"Orang she Ciu, kau pun rupanya kena kubohongi juga, terus
terang saja kuberitahu kan kepadamu, aku bisa merawat Ku See
hong selama ini sesungguhnya tak lain dikarenakan pedang Ang
soat kiamtersebut.
Heehh...heehh... tadi kau bilang menyukai aku, benarkah
perkataanmu itu? Orang lelaki macam kau belum tentu bisa
dipercaya perkataannya, pagi bilang begini mungkin sorenya sudah
berkata begitu...'
699
Sewaktu mengucapkan kata-kata tersebut, Im Yan cu secara
beruntun memperlihatkan sikap manjanya, sikap cemburu dan genit,
hingga kesemuanya itu menambah kecantikan dan daya tarik dari si
nona.
Pedang ular Perak Ciu heng thian merasa gembira sekali, buruburu
sahutnya:
"Nona Im, cinta kasihku kepadamu adalah cinta kasib yang tulus,
tidak percayakah kau? Kau mengatakan perhatianmu terhadap
keparat she Ku itu hanya dikarenakan pedang Ang soat kiam?
Benarkah itu?"
"'Aduuuh mak, bagaimana sih kamu ini? Sekarang kau malah
tidak percaya denganku?"
"Ooooh, tidak berani! Tidak berani Cuma mengapa kau tidak
membunuhnya semenjak dulu-dulu?'
Tiba-tiba Im Yan cu berkerut kening, ia lantas menghela napas
sedih.
"Aaaai, hal ini disebabkan dia dengan guruku masih terikat sedikit
hubungan, maka dari itu aku tak ingin disebut orang sebagai
penghianat perguruan, aku tahu ia sudah terkena pukulan beracun
Hou kut jian hun im kang, sejenis racun yang tak mungkin bisa
disembuhkan lagi, cepat atau lambat akhirnya dia pasti akan
mampus jua..."
"Nona Im, benarkah kau menginginkan pedang Ang soat kiam
tersebut? Aku orang she Ciu pasti akan mendapatkannya secara
mudah, jangan kuatir, pedang itu tentu akan kuhadiahkan
kepadamu"
"Sekarang dia sudah hampir mati, sedangkan Kang lam Siang
hou terlebih cuma dua orang manusia bodoh, untuk mendapatkan
pedang Ang soat kiam, mengapa aku harus menggantungkan
kepada mu, aku toh bisa melakukannya sendiri?"
Sekali lagi terpancar keluar sinar berahi dari balik mata si Pedang
ular perak Ciu Heng thian.
700
'Nona Im, pedang Ang soat kiam tersebut sudah didapatkan oleh
anggota perkumpulan kami. Tapi aku yakin dapat merampasnya
kembali dari tangan mereka'
Sepasang biji mata Im Yan cu yang jeli segera mengerling ke
sana ke mari, seperti mendongkol, seperti juga gembira, ia lantas
menatap wajah Pedang ular perak Ciu Heng thian dan menatapnya
dengan penuh cinta kasih.
Ditatap secara begini, Pedang ular perak Ciu Heng thian segera
merasakan jantungnya berdebar keras, segulung hawa panas
menyerang dalam hati kecilnya, dia tidak menyangka kalau gadis itu
berhasil digaet hatinya dalamwaktu sesingkat ini.
Angin malam berhembus sepoi-sepoi mengibarkan baju Im Yan
cu dan memper-lihatkan lekukan tubuh si nona yang ramping, padat
berisi dan menawan hati itu.
Tiba-tiba Im Yan cu mengulumkan sekulum senyuman manis
diujung bibirnya, sambil berjalan menghampiri Ciu Heng thian
dengan langkah yang lemah lembut, tiba-tiba katanya dengan
manja:
'Orang she Ciu, kau benar-benar manusia bodoh yang tak tahu
bagaimana bercinta. . ."
Tiba-tiba..
In Yan cu mengerakkan tubuhnya mener-jang kehadapan Pedang
ular perak Ciu Heng thian, kemudian telapak tangannya di ayunkan
ke depan dan...
'Sreeet, sreeet?" segulung desingan angin tajam segera
berkelebat membelah angkasa, lima gulung angin jari tangan yang
tajam dengan cepat mengurung jalan darah Yu bun tong kok, siang
ci, Im tok dan Magi hiat, lima buah jalan darah penting ditubuh Ciu
Heng thian.
Bukan saja serangan tersebut dilancarkan dalam keadaan orang
tak siap, jurus serangan yang dipakai juga amat ganas dan keji.
701
Sementata itu si Pedang ular perak Ciu Heng thian sedang
tertegun setelah mendengar perkataan gadis itu, mendadak dia
melihat telapak tangan lawan telah menyambar didepan dadanya,
menyusul kemudian lima gulung desingan angin tajam menyergap
keatas badannya:
Serangan itu dilepaskan dengan kecepatan bagaikan sambaran
petir, mimpipun pedang ular perak Ciu heng thian tidak mengira
kalau dalam sikap lemah lembut dan alemannya Im Yan cu bisa
begini tega untuk melepaskan serangan keji yang mematikan.
Dalam terkesiapnya buru-buru Ciu Heng thian mengegos ke
samping, tangan kanan nya segera dikebaskan ke depan
melepaskan segulung tenaga pukulan yang sangat kuat, sementara
tubuhnya mundur ke belakang dengan cepat....
Kendatipun reaksinya cukup cepat, namun ia tak dapat
mengundurkan diri dengan begitu saja.
Mendadak. .. "Brreet ?" terdengar suara pakaian yang tersambar
robek, disusul suara dengusan tertahan.
Paras muka Ciu Heng thian berubah menjadi pucat pias, iga
kirinya tersambar angin pukulan hingga pakaiannya robek dan darah
segar bercucuran membasahi tubuh nya.
Sejak tadi Im Yan cu sudah berniat melakukan pembunuhan, dia
ingin membi-nasakan anak muda tersebut dalam suatu sergapan
yang akan dilancarkan secara tiba-tiba dengan kecepatan luar biasa.
Itulah sebabnya, tadi ia sengaja mempergunakan kecantikan dan
kegenitan nya untuk mempengaruhi perhatian Ciu Heng thian, tak
heran kalau dia tak sudi berhenti sampai disitu saja ketika dilihatnya
serangan yang dilancarkannya belum berhasil juga merobohkan
lawan. . .
Terdengar dia membentak nyaring, ujung bajunya segera
dikebaskan ke depan, mendadak bagaikan gulungan salju saja
meluncur ke depan dengan membawa gulungan hawa dingin yang
702
menggidikkan hati, kali inipun serangan tersebut ditujukan ke tubuh
Ciu Heng thian.
Bukan begitu saja, berbareng itu pula kakinya menjejak tanah
lalu dengan suatu gerakan yang cepat ia menyusul dari belakang.
Senjata andalan dari Im Yan cu adalah sepasang ujung bajunya
yang kelewat panjang dan lunak itu, namun didalam permainannya,
kain yang lembek justru berubah menjadi sebuah senjata pembetot
sukma yang tajam dan mengerikan, selain banyak kegunaannya
juga dapat dirubah-rubah sekehendak hati sendiri.
Serangan yang dilancarkan kali ini di lepaskan dengan sebuah
jurus serangan yang aneh dan sakti, diam-diam Im Yan cu merasa
berbangga hati, dalam anggapannya serigala perempuan yang
memuakkan dan menjengkelkan hati itu niscaya akan termakan oleh
serangannya dan terpapas kutung menjadi empat bagian.
Mencorong sinar bengis dari balik mata Pedang ular perak Ciu
Heng thian karena menahan geram, sambil menggigit bibirnya
kencang-kencang mendadak dia melejit ke tengah udara, lalu
sepasang tangannya dilepaskan ke depan dengan suatu gerakan
aneh dan menyambut datangnya ancaman lawan dengan keras
lawan keras. . .
Angin pukulan menderu-deru seperti angin puyuh, tajamnya
melebihi golok, benar-benar sebuah ancaman yang menggidikkan
hati.
Im Yan cu sangat terperanjat, sambil membentak ujung bajunya
berbalik menggulung keluar, pinggangnya bertekuk indah, lalu
dengan mempergunakan tangan yang lain ia menghantam sepasang
telapak tangan lawan.
Setelah itu ujung kakinya menjejak tanah dan secara tiba-tiba
melambung ke angkasa sambil melepaskan tendangan, bersamaan
itu pun ujung bajunya di kebaskan ke muka secepat sambaran petir.
Dua telapak, satu tendangan ditambah kebasan ujung baju,
beberapa jurus serangan yang aneh dan sakti itu ternyata
703
dilancarkan semua dalam waktu singkat, membuat orang sukar
untuk membedakan mana serangan tangan, mana kebasan baju
dan mana tendangan.
"Plaaakk.!" terjadi suatu bentrokan yang amat nyaring ...
Bahu kiri pedang ular perak Ciu Heng thian lagi-lagi terhajar oleh
sebuah pukulan Im Yan cu sehingga mengakibatkan pemuda itu
mundur sejauh tiga empat langkah dengan sempoyongan, tapi
justru karena hal itu juga, dua serangan berikutnya berhasil
dihindari pula dengan selamat.
"Criiing. !" bunyi gemerincing nyaring berkumandang
memecahkan keheningan.
Kini ditangan kanan Ciu Heng thian telah bertambah dengan
sebilah pedang ular peraknya, cahaya keperak-perakan yang
memancar ke empat penjuru membiaskan pula raut wajahnya yang
diliputi kegusaran dan kebencian yang meluap.
Sementara itu, sebenarnya Im Yan cu hendak melancarkan
serangkaian ancaman lagi untuk membunuh lawannya setelah
serangannya bersarang telak ditubuh Ciu Heng thian tadi, akan
tetapi justru pada saat itulah Ciu Heng thian telah mencabut keluar
pedang ular peraknya sambil menyodorkan senjata tersebut ke
depan dan memasang sebuah gaya serangan aneh.
Sebagai seorang gadis yang berpengalaman dan tahu keadaan,
tentu saja ia pun mengetahui betapa lihaynya ancaman tersebut, dia
tak berani menyerang secara gegabah melainkan berdiri tenang
sambil menghimpun tenaga mempersiapkan diri.
Suara tertawa yang seram dan wajah yang menyeringai seram
karena diliputi perasaan dendam dan benci yang meluap-luap
menghiasi seluruh wajah Ciu Heng thian, terdengar ia berkata:
'Im Yan cu, kau perempuan jalang, sebenarnya aku orang she
Ciu hendak melayanimu sebagai seorang kekasih, tak tahunya kau
perempuan sundal, rupanya sudah bosan hidup lagi di dunia ini,
704
hmmm! Malam ini, bukan saja aku menghendaki tubuhmu, bahkan
akupun menghendaki selembar nyawamu. ."
Paras muka Im Yan cu berubah sedingin es, katanya sinis:
"Bajingan cabul yang tak tahu malu, malam ini juga nonamu
akan mencincang tubuhmu menjadi berkeping-keping, aku hendak
membantu umat persilatan untuk melenyapkan seorang pencoleng
dari muka bumi. . ."
Sekali lagi Ciu Heng thian memperdengarkan suara tertawanya
yang licik dan menyeramkan.
"Heeehhh. . . heeehhh. . . heebehhh. . . Im Yan cu, kau sudah
ditakdirkan untuk mampus ditangan aku orang she Ciu. Cuma, aku
pun hendak memberitahukan kepadamu bagaimanakah keadaannya
sewaktu kurenggut nyawamu nanti, heeehhh. . . . heeehhh . . . aku
orang she Ciu akan menghilangkan kesadaranmu dan merubah mu
menjadi seorang jalang dan cabul, setiap saat setiap titik selalu
membutuhkan keputusan birahi untuk memuaskan hatimu,
kemudian kau akan kehabisan tenaga dan akhirnya mampus karena
kekeringan."
Im Yan cu cukup mengetahui akan kehebatan ilmu silat yang
dimiliki Ciu Heng thian, walaupun ia berada dalam keadaan marah
sekarang, namun gadis tersebut tak berani melancarkan sergapan,
karena gaya serangan yang dipasang pemuda tersebut kini
mengandung suatu jurus pembunuh yang mengerikan sekali.
Begitulah sambil menahan kobaran hawa marah dalam hatinya,
gadis itu berkata lagi dengan dingin:
"Bajingan cabul, kalau memang punya kepandaian, ayo cepat
datang menghantar nyawamu, apa gunanya kau meski menunda
saat keberangkatanmu menuju ke akhirat."
Ciu Heng thian segera memperlihatkan sekulum senyuman licik
yang mengerikan:
"Im Yan cu" dia berseru, "terus terang kuberitahukan kepadamu,
kini keparat she Ku dan kedua orang manusia bodoh itu sudah
705
mampus di tangan Thi bok sin kiam Cu Pok, kau tak usah terburu
napsu, sebentar marilah kita nikmat i dahulu sorga dunia sebelum
kau kuhantar pulang ke rumah nenekmu!"
Sekalipun Im yan cu tahu kalau pihak lawan sengaja hendak
membangkitkan hawa amarahnya, tapi begitu mendengar tentang
keselamatan Ku See hong yang etrancam, hatinya kontan sukar
dikendalikan lagi.
Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak
tangannya didorong ke muka melancarkan dua gulung angin
pukulan yang maha dahsyat, ibaratnya bukit karang yang
berguguran ke atas tanah, diiringi suara deruan nyaring yang
membetot sukam, secepat sambaran kilat rmenggulung ke atrah Ciu
Heng thqian.
Pada saatr angin pukulannya dilepaskan inilah, tubuh Im Yan cu
turut melejit pula ke tengah udara. . .
Sejak tadi Ciu Heng thian telah memperhitungkan bahwa Im Yan
cu bakal melakukan t indakan tersebut, maka disaat si gadis
melepaskan serangannya tadi, dengan gaya burung bangau
meluncur ke angkasa, mendadak ia melejit ke udara, lalu pedang
nya digetarkan ke depan, serentetan cahaya pedang berwarna
keperak-perakan langsung menyergap ke tubuh Im Yan cu. . .
Tatkala telinganya menangkap suara desingan angin pedang
yang memekikkan telinga, Im Yan cu tidak sangsi lagi, tubuhnya
yang berada di udara segera berjumpalitan indah lalu dengan cepat
melayang turun ke bawah bermaksud hendak mencari jalan untuk
melarikan diri. . .
"Weeeesss !" kembali hembusan angin bergema diudara. . .
Bagaikan sesosok sukam gentayangan saja kembali Ciu Heng
thian menghadang dihadapannya, suara tertawa seram yang
menggetarkan sukma serasa menusuk pendengarannya.
Terdengar Ciu Heng thian berkata dengan bangga:
706
"Im Yan cu, buat apa kau mesti terburu-buru. Tunggulah sampai
kita menikmati dahulu sorga dunia sepuasnya sebelum kau
berangkat ke akhirat, dengan demikian baru tak sia-sia
kehidupanmu di dunia ini"
Im Yan cu berkerut kening, selapis hawa pembunuhan yang
mengerikan segera menghiasi wajahnya, jelas dia telah bertekad
hendak beradu jiwa dengan lawannya.
Agak terkesiap juga perasaan Ciu Heng thian setelah
menyaksikan sikap maupun paras muka gadis itu, namun dia
merasa punya kemampuan untuk menguasahi lawannya, maka
perubahan sikap tersebut sama sekali tidak membuat hatinya jeri.
Sambil tertawa dingin kembali ujarnya:
"Im Yan cu, kau tentunya bukan seorang gadis yang sudah
kehilangan keperawananmu bukan? Waaah. . . kalau selaput
daramu sudah didahului orang, aku bisa kecewa sekali, Heeehhh...
heeehhh... aku pikir keparat she Ku itu belum tentu mempunyai
rejeki yang demikian besarnya"
Disaat si anak muda itu masih berguman t iada hentinya,
sementara itu Im Yan cu telah menghimpun segenap tenaga
dalamnya ke dalam tubuh, ia telah bersiap sedia melangsungkan
suatu pertarungan mati-matian, sebab ia mengerti Ciu Heng thian
adalah serigala perempuan yang berhati cabul, seandainya sampai
terjatuh ke tangan iblis muda itu, sudah pasti dia akan menyesal
sepanjang jaman.
Sambil tertawa licik kedengaran Ciu Heng thian berkata lagi:
"Bersenang-senang sedikit nilainya melebihi seribu tahil emas,
aku orang she Ciu tak ingin mengulur waktu lagi ....."
Ditengah ucapan mana, pedang ular perak ditangan Ciu Heng
thian segera dilayangkan menciptakan berpuluh-puluh tit ik cahaya
bintang.
707
Ditengah selapis kabut cahaya yang teramat besar, serentak
hawa pedang yang tajam secepat kilat menembusi angkasa dan
meluncur ke bagian tubuh yang mematikan dari Im Yan cu.
Rupanya Ciu Heng thian juga tahu bahwa ilmu silat dari Im Yan
cu sangat lihay, maka begitu turun tangan dia lantas
mempergunakan jurus serangan yang paling ganas.
Im Yan cu membentak nyaring, tubuhnya bergerak dengan suatu
gerakan aneh, sepasang lengannya berputar membentuk satu
lingkaran cahaya busur di sisi tubuhnya, kemudian secara bersilang
melepaskan bacokan keluar.
Dua gulung angin pukulan yang dalam dan berat bagaikan
gelombang samudra, langsung menyerang hawa pedang lawan dari
dua arah yang berlawanan.
Gerak serangan yang dilancarkan itu benar-benar merupakan
suatu gerak serangan yang sangat aneh.
Kekuatan seranganya bagaikan gelombang besar di samudra,
cukup menggetarkan hati setiap orang.
"Blaaamm -Blaaammmm . !" terdengar dua kali benturan nyaring
menggelegar di angkasa.
Ciu Heng thian merasakan pergelangan tangannya menjadi kaku,
pedang ular peraknya terasa ditekan oleh segulung kekuatan
suhingga seakan-akan hendak terlepas dari cekalan.
Berbareng dengan serangan dua telapak tangan yang dilakukan
Im Yan cu tadi, kedua ujung bajunya bagaikan dua ekor ular sakti
telah menggulung pula ke atas pedang ular perak milik Ciu Heng
thian dari suatu sudut yang sangat aneh.
Ciu Heng thian benar-benar merasa terkesiap, dia tak menduga
kalau kepandaian silat yang dimiliki Im Yan cu ternyata jauh lebih
lihay daripada apa yang disangka semula.
708
Menyaksikan datangnya serangan tersebut, ia tak berani berayal,
tubuhnya segera merendah, lalu menghindar ke samping secara
mendadak dengan suatu gerakan aneh.
Disaat tubuhnya berkelit, pedang ular pendek ditangannya
membuat gerakan lingkaran, selapis cahaya perak yang berkilauan
disertai dengan desingan angin tajamkembali meluncur keluar.
Jurus pedang yang dipergunakan kali ini adalah ilmu sakti yang
tercantumdalam kitab Pek kok cinkeng warisan dari Cing hay.
Cahaya pedang tampak berputar-putar, lalu seperti ombak
disungai meluncur ke muka dan menembusi setiap peluang yang
ada.
Dari gerak serangan lawan, Im Yan cu sudah tahu lihay, kali ini
berganti dia yang harus berkelit ke samping dengan ilmu gerakan
tubuh yang aneh, kemudian sepasang telapak tangannya balas
mendorong ke muka melepaskan pukulan yang membendung hawa
pedang lawan.
Ciu Heng thian memang seorang yang berhati keji dan pandai
memanfaatkan kesempatan yang ada, cepat-cepat kakinya berputra
kencang, sambil membentak gusar pedang ular peraknya diputar
sambil digetarkan, cahaya pedang segera memancar ke manamana.
Hawa pedang yang berbentuk seperti ular itu berkelak kelok kina
kemari membawa desingan angin tajam yang mengerikan, dalam
waktu singkat delapan belas jalan darah penting di tubuh Im Yan cu
sudah terancamoleh serangan tersebut.
Kecepatan gerak yang digunakan pun sukar dilukiskan dengan
kata-kata.
Paras muka Im Yan cu berubah menjadi berat, mendadak
tubuhnya melejit ke tengah udara, telapak tangan kirinya diputar
membentuk satu lingkaran, sementara tangan kanannya langsung
menyambar dari tengah udara.
709
Dalam jurus dua gerakan disertbakan bersama dedngan
menggunakaan dua kekuatan byang berbeda, kembali ia mendesak
mundur pedang ular perak lawan.
Jurus serangan yang digunakan barusan merupakan suatu
gerakan aneh, seakan-akan terdapat daya kekuatan im dan yang
yang saling berhubungan.
Begitu gerakan serangan dilancarkan, selapis hawa pukulan yang
maha dahsyat seakan-akan selembar jaring yang amat besar dan
kuat menggulung ke arah depan.
Suatu serangan yang benar-benar dahsyat dan menggetarkan
sukma setiap orang yang menghadapinya.
Tatkala hawa pedang yang dipancarkan dari ujung pedang ular
perak ditangan Ciu Heng thian saling bersentuhan dengan hawa
pukulan yang aneh itu, seketika itu juga timbulah segulung tenaga
hisapan yang sangat dahsyat yang memaksa gerakan pedang ular
peraknya bergerak miring ke arah samping.
Setelah mempunyai pengalaman tempo hari, dalam kejutnya Ciu
Heng thian segera berjongkok ke bawah, pedang ular peraknya pun
turut segera membuyar, buru-buru dia memutar senjatanya
menciptakan selapis dinding hawa pedan untuk melindungi sekeliling
tubuhnya.
Jurus serangan Ciu Heng thian yang lincah dan gesit kali ini
digunakan secara tepat sekali serta mendatangkan manfaat yang
tak terduga.
Kiranya sewaktu Im Yan cu mengeluarkan ilmu pukulan aneh
tadi, tangan kirinya melepaskan pula lima gulung desingan angin
pukulan yang berhawa tajam.
Tapi serangan tersebut segera membentur di atas dinding
pedang Ciu Heng thian yang diciptakan sangat rapat dan kuat, oleh
karena itu telah terjadi serentetan suara ledakan yang amat nyaring,
semuanya punah dengan begitu saja.
710
Tubuh Ciu Heng thian yang berada dalam posisi setengah
berjongkok itu mendadak bergerak ke depan secepat sambaran
angin puyuh. tubuh berikut pedangnya dengan cepat menggulung
ke arah mana Im Yan cu sedang berdiri.
Im Yan cu memang berkepandaian luar biasa, berada dalam
keadaan demikian, kaki kanannya segera menutul pada kaki kirinya,
lalu sekali lagi melambung ke udara setinggi dua kaki lebih.
Kelitan yang dia lakukan inipun tepat sekali saatnya, babatan
pedang Ciu Heng thian kembali mengenai sasaran yang kosong,
meski selisihnya hanya sedikit sekali dari sasaran.
Baru saja sepasang kaki Im Yan cu menyentuh permukaan tanah,
tubuhnya kembali menerjang ke muka dengan cepat, angin pukulan,
kebasan ujung baju dan bayangan tendangan dalam waktu singkat
bersama-sama ditujukan ke tubuh Ciu Heng thian.
Pedang ular perak di tangan kanan Ciu Heng thian berputar
kencang menciptakan kabut pertahanan yang begitu rapat seperti
sebuah jaring laba-laba, bersusun-susun begitu rapatnya hingga
tercipta selapis dinding cahaya yang sangat kuat..
Jurus serangan yang dimainkan pedang ular perak pun kian lama
kian bertambah ganas, perubahannya aneh, sakti dan sukar diraba.
Gerakan tubuh Im Yan cu jauh lebih hebat lagi, bagaikan bidadari
yang turun dari angkasa, dia bergerak kian kemari dengan
kecepatan tinggi, sementara serangan demi serangan dilancarkan
bagaikan air sungai yang menjebolkan bendungan, mengalir keluar
tiada hentinya.
Dalam waktu singkat dia telah melancarkan serangkaian
serangan yang mengerikan.
Begitulah, dua orang tersebut segera terlibat dalam suatu
pertempuran yang benar-benar amat seru dan sengit. .
Angin puyuh memancar ke empat penjuru, pasir dan batu
beterbangan memenuhi angkasa, dari sini bisa dibayangkan betapa
ramainya pertarungan yang sedang berlangsung.
711
Semakin lama bertarung, ke dua orang itu bertempur makin
sengit, jurus-jurus serangan yang digunakan makin lama semakin
aneh pula, setiap jurus, setiap gerakan hampir semuanya
merupakan jurus-jurus serangan sakti yang harus memeras otak
orang lain untuk mematahkannya.
Justru karena kepandaian silat yang dimiliki ke dua orang ini
berada dalam keadaan seimbang, sedang jurus serangan yang
mereka gunakan pun hampir berimbang kekuatannya, maka
sekalipun pertarungan sengit itu telah berlangsung hampir tiga
kentongan, masing-masing pihak pun sudah saling melancarkan
delapan ratus jurus serangan, akan tetapi tiada satu pihakpun yang
berhasil meraih kedudukan di atas angin.
Sebenarnya tenaga dalam yang dimiliki Ciu heng thian lebih
tinggi, daya tahan seorang lelaki pun jauh lebih baik daripada kaum
wanita, akan tetapi berhubung sebelum pertarungan berlangsung
dia sudah termakan dua serangan dahsyat dari Im Yan cu lebih
dulu, kendatipun luka ini untuk sementara waktu masih bisa ditahan
dengan mempergunakan hawa murninya, namun lama kelamaan
hawa murninya menjadi tak lancar. dia pun mulai merasa agak
kepayahan.
Im Yan cu, ketika baru terjun ke dalam dunia persilatan tempo
hari, musuh tangguh pertama yang dia hadapi adalah manusia aneh
berkerudung yang dijumpainya di depan kuil bobrok dulu, orang itu
sebenarnya tak lain adalah salah seorang murid murtad dari Bun ji
koan su yakni Jian hun kim ciang Tu Pak kim.
Selanjutnya mata-musuh yang terhitung cukup tangguh adalah si
pedang ular perak Ciu Heng thian.
Tak heran kalau sekarang dia pun sudah mulai bermandikan
keringat, namun serangan demi serangan yang dilancarkan masih
tetap amat dahsyat dan luar biasa.
Sementara itu kentongan ke lima sudah menjelang tiba, fajar
sudah mulai menyingsing di langit timur.
712
Pedang ular perak Ciu Heng thian benar-benar dibikin terkejut
oleh kemampuan ilmu silat dari Im Yan cu.
Sejak memperoleh kitab pusaka Pek Toh cinkeng dari Cing hay,
dia beranggapan bahwa ilmu silat yang dimilikinya sekarang sudah
tiada taranya lagi, dia menganggap dalam pengembaraannya dalam
dunia persilatan nanti, sudah pasti akan malang melintang, tanpa
tandingan.
Siapa tahu, begitu muncul dalam dunia persilatan, dia segera
ditaklukkan oleh kehebatan ilmu silat dan kecantikan wajah Ceng
Lan hiang, ketua dari Ban sia kau.
Dalam pertarungan yang pertama kali diadakan kemudian iapun
harus menderita kekalahan total diujung pedang Ku See hong dan
sekarang dia pun tak mampu menaklukkan Im Yan cu.
Berada dalam keadaan demikian, sadarlah bajingan muda ini
seandainya dia tidak mempergunakan cara yang licik bdan siasat
kejid, sulit rasanyaa untuk menaklukbkan Im Yan cu, apalagi
memenuhi harapannya untuk menikmati kehangatan tubuh gadis
tersebut.
Sebaliknya lm Yan cu pun mulai kacau pikirannya setelah
menyaksikan fajar telah menyingsing, dia amat menguatirkan
keselamatan jiwa Ku See hong.
"Bila aku tidak menggunakan ilmu Hay jin ciang ajaran guruku,
niscaya sulit bagiku untuk membinasakan lawan .. .." demikian dia
mulai berpikir. berpendapat demikian, mendadak saja gadis itu
berpekik nyaring. . .
Segulung hawa pukulan yang membawa udara dingin seperti
gelombang dahsyat yang datangnya bergulung-gulung dari tengah
udara, langsung menghantam Ciu Heng thian dan mendesaknya
habis-habisan.
Sementara itu Ciu Heng thian telah menghimpun tenaga Tay ih
kun goan khikangnya kedalamtangan kiri sebesar sepuluh bagian.
713
Diiringi bentakan nyaring, dia melepaskan empat buah pukulan
secara beruntun dengan jurus Huang hong si ni (angin puyuh hujan
badai).
Begitu gerak serangan dilakukan, angin pukulan yang membawa
desingan tajam ibaratnya gunung karang yang ambruk, langsung
meluncur ke muka dan menyambar setiap benda yang dijumpainya.
Tatkala dua gulung hawa serangan yang berbeda jenis itu saling
bertemu satu sama lainnya, segera terjadilah suatu ledakan dahsyat
yang memekikkan telinga.
Menyusul kemudian. . .
"Blaaamm, blaaamm, blaamm..!"' secara beruntun terjadi lagi
ledakan-ledakan beruntun yang memekikkan telinga.
Tampak bayangan manusia saling berpisah, angin tajam seperti
sayatan pisau menyambar ke empat penjuru dan membabat habis
semua rumput, bunga dan tetumbuhan lainnya.
Sampai dimanakah kehebatan dari tenaga serangan tersebut,
bisa dibayangkan dari kerusakan yang timbul akibat ledakan mana.
Sesaat kemudian, suasana di sekeliling tempat itu diliputi
keheningan yang luar biasa, yang terdengar hanya dengusan napas
yang memberat.
Pedang ular perak ditangan Ciu Heng thian terkulai ke bawah,
noda darah membekas di ujung bibirnya, sepasang matanya merah
membara penuh mengandung kebencian yang meluap, mukanya
pucat pias sedang kulit wajahnya mengejang keras.
Tangan kirinya juga terkulai ke bawah, seakan-akan sudah tak
bertenaga lagi untuk diangkat, namun dilihat dari caranya
menggenggam, agaknya secara diam-diam ia telah
menyembunyikan sesuatu benda yang jahat dibalik jari tangannya
itu.
Im Yan cu berdiri pula dengan napas tersengkal, dadanya
berombak naik turun mengikuti napasnya yang memburu, wajahnya
714
berubah menjadi pucat pias, pakaiannya robek beberapa bagian,
namun matanya yang jeli justru memancarkan hawa pembunuhan
yang sangat menggidikkan hati.
Rupanya saat itu dia sedang menghimpun sisa tenaga dalam
yang dimilikinya untuk melepaskan serangan terakhir yang
mematikan bagi Ciu Heng thian...
Mendadak. . .
Im Yan cu menyerang dengan menggunakan ilmu simpanannya,
Hay jin ciang atau pukulan unggas laut yang maha dahsyat itu.
Tiba-tiba tubuhnya melejit ke angkasa, di tengah udara
mendadak badannya menyusut sementara sepasang lengannya
dipentangkan lebar-lebar, pakaiannya yang berwarna biru segera
bergetar menciptakan gelombang demi gelombang..
Suatu ketika, sepasang tangan Im Yan cu dirapatkan menjadi
satu dan melurus ke depan, tubuhnya seperti seekor burung elang
buas secepat kilat menyambar tubuh Ciu Heng thian.
Tatkala ujung jari tangannya mencapai enam depa dari tubuh Ciu
Heng thian, badannya bergetar keras dan mendadak menukik ke
bawah.
Disaat tubuhnya hampir mencapai tanah inilah, sepasang
tangannya secara aneh membentang lebar kembali.
Suatu kekuatan daya serangan yang mengerikanpun segera
terbentang di depan mata..
Akan tetapi pada saat itu pula...
Mendadak Ciu Heng thian mengayunkan tangan kirinya ke muka,
bubuk berwarna merah darah segera meluncur ke depan dan
menghantam wajah Im Yan cu.
"Sreeet, sreeet, sreeet...!" serentetan cahaya berkilauan
menyambar lewat, Ciu Heng thian segera memperdengarkan
dengusan tertahan.
715
Hawa khikang Tay ih kun goan yang telah dikerahkan ke seluruh
jalan darah penting di tubuhnya itu tak sanggup membendung
dahsyatnya tenaga pukulan Hay jin ciang yang dilancarkan Im Yan
cu.
"Uuaakkk....!" darah kental menyembur keluar dari mulut orang
she Ciu itu, tubuhnya mundur enam langkah dengan sempoyongan
dan akhirnya roboh lemas diatas tanah.
Tapi pada saat itu pula Im Yan cu telah mengendus bau bubuk
merah yang disambit ke arahnya, tiba-tiba saja dia merasakan hawa
murninya punah tak berbekas, lalu diiringi seruan tertahan, seluruh
badannya roboh terjungkal ke atas tanah, pandangan nya menjadi
gelap dan akhirnya gadis itu jatuh tak sadarkan diri.
oooo0dw0oooo
BAB 33
PEDANG ular perak Ciu Heng thian merangkak bangun dengan
cepat kini rambutnya sudah terurai tak karuan, sekujur badannya
penuh berlepotan darah, sambil mengangkat wajahnya yang
mengerikan, kulit mukanya mengejang keras, sepasang matanya
menatap tubuh Im Yan cu yang tak berkut ik lekat-lekat, sementara
sekulum senyuman licik dan cabul menghiasi bibirnya.
Raut wajah yang pada dasarnya sudah mengerikan, kini kelihatan
semakin menggidikkan hati.
Dengan cepat dia mengatur napas dan berusaha keras menekan
gejolak hawa darah di dalam dadanya, kurang lebih seperminum teh
kemudian pelan-pelan dia baru bergerak mendekati tubuh Im Yan
cu.
Sementara itu fajar telah menyingsing, sinar yang berwarna
keemas-emasan muncul dari balik bukit situ, menembusi kabut pagi
dan menerangi seluruh jagad.
716
Im Yan cu memejamkan matanya rapat-rapat, napasnya teratur,
payudaranya bergelobang naik turun, wajahnya yang cantik molek
bersemu merah di bawah sinar matahari pagi, ia nampak lebih
cantik dan menawan hati .
Sepasang mata jalang Ciu Heng thian tanpa berkedip mengawasi
terus wajahnya yang cantik, sementara suara tertawa licik dan cabul
bergema tiada hentinya.
"Heeehh.. heeehh.. heeeeehh, kecantikan gadis ini tidak kalah
dengan kecantikan kaucu, heeehh...heeehh...heeehh... biasanya
gadis cantik semacam ini tentu mempunyai rasa yang istimewa
pula."
Sambil memperdengarkan suara tertawa cabulnya yang
berkumandang tiada hentinya, pelan-pelan dia membopong tubuh
Im Yan cu dan berjalan menuju dalam hutan didepan sana..
Sungguh kasihan Im Yan cu, ia telah terkena obat pemabuk dari
musuh keji sehingga jatuh tak sadarkan diri, dia tidak tahu kalau
kesucian tubuhnya kini terancam bahaya, kehormatannya hendak
dinodai oleh manusia biadab tersebut.
Sambil membopong tubuh Im Yan cu, si pedang ular perak Ciu
Heng thian berjalan masuk ke dalam hutan dan membaringkan
tubuh gadis itu di bawah sebatang pohon.
Berada dalam keadaan begini, dia tak sanggup mengendalikan
kobaran napsu birahinya lagi, dengan bibirnya yang masih
berlepotan darah, dia langsung mencium pipi Im Yan cu yang halus
itu dengan bernapsu.
Im Yan cu memiliki tenaga dalam yang sempuna, walau dia
terkena obat pemabuk yang keras hingga pingsan, tapi tak selang
berapa saat kemudian pelan-pelan kesadaran nya pulih kembali.
Pertama-tama yang dirasakan olehnya adalah tubuhnya sedang
ditindihi seseorang hingga sukar bernapas, lalu terendus bau
anyirnya darah serta panasnya bibir yang sedang menciumi seluruh
wajahnya.
717
Dengan cepat Im Yan cu menyadari apa gerangan yang telah
terjadi, ia menjadi malu sekali.
Dengan sekuat tenaga dia berusbaha untuk meronta dan
melepaskan diri dari tindihan orang, tapi dia merasa sama sekali tak
bertenaga, sepasang tangannya ingin digunakan untuk mendorong
tubuh Ciu Heng thian, namun tangan itupun lemas tak bertenaga.
Ketika Ciu Heng thian menyaksikan Im Yan cu sudah mendusin,
karena kuatir gadis itu mengambil keputusan pendek lantaran malu
dan gusar, cepat-cepat membalikkan badannya lalu tangan
kanannya secepat kilat menotok jalan darah Ya si hiat diseputar
bibir serta Ay tiong hiat pada sepasang lengannya.
Sewaktu menengok jalan darah tersebut ternyata Ciu Heng thian
melakukannya dengan tenaga yang diperhitungkan, hingga dengan
demikian gadis ini tak sampai jatuh pingsan, dia hanya bermaksud
untuk mencegah korbannya bunuh diri saja.
Ternyata jalan darah Ya si hiat merupakan nadi yang menguasahi
seputar gigi, bila jalan darah itu tertotok maka mulut serta gigi tak
mampu berkut ik lagi.
Dalam keadaan begini Im Yan cu benar-benar merasa
mendendam sekali, dia tak menyangka kalau orang ini moralnya
sudah begini buruk sehingga berani berbuat bejad.
Kini jalan darah Ya si hiatnya sudah tertotok, satu satunya
harapan untuk mempertahankan kehormatan sendiri yakni dengan
menggigit putus lidah sendiripun lenyap tak berbekas.
Dengan begitu, dia benar-benar sudah mati kutunya, sekarang
dia hanya bisa pasrah nasib dan membiarkan Ciu Heng thian
memuaskan napsu birahinya atas kemontokan serta kehangatan
tubuhnya tanpa melawan.
Tiba-tiba dua tit ik air mata jatuh berlinang membasahi wajah Im
Yan cu yang cantik, ia benar-benar merasa sakit hati dan sedih
sekali, ia tak mengira dirinya bakal mati ditangan manusia laknat
718
semacam ini, bahkan harus mati dengan kehilangan kehormatannya
lebih dulu, hancur lebur rasanya perasaan gadis itu.
Namun sekarang, ia tak mampu bersuara, tenaga untuk meronta
pun tak dimiliki, keadaannya tak berbeda dengan seekor anak
domba yang diikat ke empat kakinya.
Kalau domba yang menghadapi ajalnya masih bisa merintih,
maka dia sama sekali tak dapat berbuat apa-apa lagi...
Setelah berhasil menotok jalan darah di tubuh Im Yan cu, Ciua
Heng thian merogoh sakunya dan mengeluarkan sebutir pil
berwarna merah, katanya sambil tertawa seram:
'Im Yan cu, tahukah kau apa nama pil ini? Heeeehhh...
heeeehhhh... heeeehhhh..."
Mendengar partanyaan itu, mendadak terlintas kembali dalam
benak Im Yan cu akan perkataannya tadi, kontan paras mukanya
berubah menjadi pucat pias seperti mayat, sorot matanya
memancarkan sinar ketakutan dan sinar permohonan yang
mengenaskan, dia berharap semuanya itu tidak terjadi secara
benar-benar.
Setelah tertawa seramkembali Ciu Heng thian berkata:
'Mungkin kau tahu bukan bahwa di dalam dunia persilatan
terdapat semacam obat yang bisa membangkitkan napsu birahi
orang?"
"Heeehh... heeeehhh.. heeehhhh... pil berwarna merah darah ini
adalah obat perangsang yang dapat membangkitkan napsu birahi
orang, obat ini merupakan obat perangsang terkeji dan terkeras
yang ada di dunia ini, orang persilatan menyebutnya sebagai Im
hwee si hun wan (pil api dingin perenggut nyawa)!`
-ooo0dw0ooo-
Jilid 22
719
IM YAN CU kurang bagitu tahu tentang nama "Im hwee si hun
wan" tersebut, karenanya, ia belum begitu putus asa terhadap
keadaan yang menimpanya, akan tetapi seandainya nama obat itu
didengar oleh seseorang yang mengerti tentang obat-obatan,
niscaya dia akan menjerit kaget dengan perasaan ngeri.
Dari perubahan mimik wajah Im Yan cu, Ciu Heng thian tahu
kalau gadis tersebut tidak begitu mengetahui akan kehebatan pil
perangsang itu, maka ujarnya lagi sambil tertawa rendah:
'Im Yan cu, tentunya kau belum mengetahui tentang sifat dari
obat perangsang yang bernama lm hwee si hun wan ini bukan? -
Hmmm, hmmm .... tak ada salahnya kalau aku orang she Ciu
terangkan dulu sifat dari obat ini.
"Obat perangsang Im hwee si hun wan adalah obat perangsang
paling dahsyat yang pernah tercantum dalam kitab pusaka Ban sia
cinkeng, kekejiannya sama sekali tidak berada dibawah kekejian
racun Hou kut jian hun im kang yang mendekam ditubuh keparat
she Ku itu. Cuma sifatnya saja arak sedikit berbeda, barang siapa
makan obat ini maka nafsu birahinya segera akan berkobar, baik itu
lelaki atau perempuan, bila tidak segera dipenuhi yang membakar
dalam tubuh sang korban akan menyiksanya habis-habisan sebelum
akhirnya seluruh nadi didalamtubuhnya pecah dan tewas.
"Sebaliknya bila api nafsu birahinya berhasil dipadamkan dengan
melakukukan hubungan senggama, itu pun hanya bersifat
sementara, setelah dia tertidur nyenyak selama dua hari, api racun
itu akan mulai membakar lagi nafsu birahinya, dia harus melakukan
hubungan senggama untuk kedua kalinya untuk menghilangkan
siksaan tersebut, tapi enam hari kemudian hal ini akan kambuh
kembali, dan disaat melakukan hubungan senggama yang ke t iga
kalinya inilah maka orang tersebut akan kehabisan sumsum
tubuhnya sehingga mengakibatkan kematian.
"Mengapa bisa begini? Hal ini disebabkan orang yang terkena
racun Im hwee si hun wan akan terbakar napsu birahinya secara
habis-habisan, sewaktu melakukan hubungan kelamin pun dia tak
akan puas dengan hubungan yang normal, karena itu sumsum
720
dalam tubuhnya akan mengalir terus tiada hentinya sampai api
birahi itu padam.
"Tubuh yang kelewat penat inilah yang menyebabkan sang
penderita tertidur sampai berhari-hari lamanya.
"Biarpun orang itu memiliki tenaga dalam yang bagaimana pun
sempurnanya, asal menelan pil itu, dia tak akan tahan untuk
melakukan hubungan kelamin yang ke tiga kalinya, sebab saat itu
dia akan kehabisan sari badan yang menyebabkan kematian.
"Disamping itu, obat Im hwee si hun wan masih mempunyai
suatu keistimewaan lagi, yakni orang yang menelan obat itu maka
semua kesadarannya akan terpengaruh oleh napsu birahi, dia akan
berubah menjadi kalap, oleh desakan napsu birahinya yang tak
tertahankan, biasanya secara otomatis dia akan merengek kepada
lawan jenisnya untuk melakukan hubungan kelamin dengannya...
"Heeehh...heehhh...eeehh.. Im Yan cu, bila kau sudah menelan obat
itu nanti, tak sampai seperempat jam, kau akan merengek sendiri
kepadaku untuk menggauli mu, heeehhhe... heehh... nah, dalam
keadaan seperti inilah suasana baru nikmat rasanya, kau amat
cantik, tubuhmu padat berisi, tentu saja aku tak akan melepaskan
setiap kesempatan yang ada untuk menghubungi mu, aku akan
berhubungan terus denganmu sampai kau mati.
"Anggap saja hal ini merupakan keberuntungan bagimu, orang
bilang jadi setan pun ingin romantis, mungkin beginilah yang
dimaksudkan..
"Coba kau lihat keparat she Ku itu, dia tidak mempunyai rejeki
seperti ini, yang mengeram dalam tubuhnya adalah Hou kut jian
hun im kang, buktinya dia harus tersiksa sepanjang hari sebelum
malaikat elmaut merenggut nyawanya..
"Masih ada satu hal lain yang perlu kau ketahui, yakni racun Im
hwe si hun wan tersebut tidak ditemukan obat penawarnya, dalam
kitab Ban sia cinkeng pun tidak ditemukan resepnya, maka barang
siapa sudah makan obat itu, selesai menikmati sorga dunia sepuaspuasnya,
hanya jalan kematian saja yang akan membebaskan dia"
721
Selesai mendengarkan penjelasan tersebut Im Yan cu benarbenar
merasa terperanjat sekali, sinar penuh permohonan
memancar keluar dari balik matanya yang jeli, dia seperti lagi
memohon kepada Ciu Heng thian agar jangan berbuat demikian.
Pedang ular perak Ciu Heng thian menyeringai seram, jengeknya
sambil tertawa dingin:
"Im Yan cu, kau menyesal. ..Haaahh... haaahh... haaaahh..."
Butiran air mata kembali jatuh bercucuran membasahi wajah Im
Yan cu, selapis hawa gusar, derita dan benci yang sukar dilukiskan
dengan kata-kata menyelimuti wajahnya, sekarang dia benar-benar
membenci manusia laknat yang bermoral bejad ini hingga merasuk
ke tulang sumsum, dia bersumpah bila ada kesempatan baginya
untuk membalas dendam, dia akan mencincang tubuh orang ini
hingga hancur berkeping-keping.
Kembali pedang ular perak Ciu Heng thian berkata:
"Im Yan cu, penderitaan hatimu hanya akan kau alami dalam
waktu-waktu terakhir ini, tak usah kuatir penderitaan tersebut hanya
berlangsung singkat, kemudian kau akan mengalami kebahagiaan
dan kesenangan yang tak terlukikan dengan kata-kata.
.heehhh...heeeehhh.. sekarang aku orang she Ciu sudah tak
sanggup menahan diri lagi, cepatlah kau telan pil Im hwee si hun
wan tersebut!"
Sambil berkata Ciu Heng thian segera menggenggam dagu Im
Yan cu dan mencekik nya, setelah itu dia menjejalkan pil Im hwee si
hun wan tersebut ke dalam mulut sang nona.
Im Yan cu yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan dan
berhati suci bersih ini, benarkah akan mengalami nasib yang tragis?
Kehormatannya digagahi oleh manusia laknat berhati binatang yang
tak tahu malu ini?...
Untuk sementara baiklah kita tinggalkan dulu nasib si nona yang
menghadapi perkosaan tersebut .....
oooo0dw0oooo
722
DALAM pada itu, Ku See hong telah dilarikan oleh bayangan
manusia yang kecil mungil tersebut dari dalam kamarnya.
Ilmu silat yang dimiliki bayangan kecil mungil itu benar-benar
luar biasa sekali, dalam sekali kebasan tangannya, ia telah menotok
jalan darah Kanglam siang hou, kemudian setelah mengempit tubuh
Ku See hong dia menyambar pedang Ang soat kiam, dia melejit
kembali meninggalkan tempat itu.
Beberapa macam gerakan mana dilakukan berbarengan
waktunya dan dalam sekejap mata, bisa dibayangkan bagaimanakah
cepatnya gerakan orang itu.....
Sekalipun ia sedang dirisaukan oleh keadaan Ku See hong,
namun pikiran yang kusut tak sampai mempengaruhi kecepatan
ilmu meringankan tubuhnya, diantara permukaan tanah yang tinggi
rendah tak menentut dia berkelebat pergi dengan ceptanya.
Dalam waktu singkat ia telah membawa tubuh Ku See hong
melompati kamar-kamat dari penginapan yang tang dan berlarian di
atas atap rumah penduduk kota.
Sesaat kemudian, ia sudah menerobos masuk ke dalam sebuah
bangunan loteng yang sepi dan bobrok.
Bangunan gedung itu tidak kecil, bangunan rumah bersusunsusun
tapi seperti sudah lama tak pernah ditempati manusia, di
depan halaman rumah tumbuh pohon pek yang yang lebar, debu
kering memenuhi permukaan tanah membuat suasana disekitar
bangunan tersebut terasa lebih menyeramkan..
Terhadap bangunan rumah tersebut, tampaknya orang itu cukup
hapal, dengan cepatnya dia sudah melampaui beberapa halaman
rumah dan tiba di sebuah halaman kecil.
Mungkin disanalah dia bertempat tinggal, sekeliling halaman di
atur sangat rapi, pohon dan bunga beraneka warna, ketika angin
berhembus lewat terendus bau harum semerbak yang menyegarkan
badan.
723
Tempat ini kalau dibandingkan dengan halaman rumah
disebelahnya, boleh dibilang bagaikan langit dan bumi.
Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia menuju ke depan
sebuah pintu ruangan dan mendorongnya pelan, pintu segera
terbuka lebar...
Dibawah sinar bintang yang memancar di angkasa, secara lamatlamat
suasana dalamruangan itu dapat terlihat jelas.
Tampak ruangan tersebut diatur sangat rapi, diatas dinding
tergantung beberapa lukisan pemandangan, disebelah kanan
terdapat sebuah meja besar serta sebuah pembaringan, diatas meja
berjajar sederet kitab, sedang permukaan lantai berlapiskan
permadani putih.
Dilihat dari dekorasinya, dapat disimpul kan kalau pemiliknya
adalah seorang yang mengerti seni..
Pelan-pelan dia membopong tubuh Ku See hong memasuki
ruangan dan membaringkan nya diatas pembaringan, kemudian
menyulut lilin, cahaya terang segera menerangi seluruh ruangan.
Mendadak dari balik tirai dibelakang pintu kamar terdengar
seseorang menegur dengan lembut:
"Apakah enci sudah pulang?'?
Bersamaan dengan bergemanya suara itu, tirai disingkap dan
muncul seorang bocah lelaki berusia delapan tahun, berwajah bersih
dan bermata jeli, mukanya yang tampan dan gagah memperlihatkan
kalau ia adalah seorang bocah yang pintar.
Dibawah sinar lilin tampak pula wajah orang yang bertubuh
ramping itu, dia mengenakan secarik kain warna warni untuk
menutupi wajahnya, rambut yang panjang dibiarkan terurai
dibelakang bahu, jelas dia adalah seorang gadis yang ramping.
Seandainya dia tidak mengenakan kain kerudung untuk menutupi
wajahnya, sudah pasti akan terlihat pula raut wajahnya yang cantik
jelita.
724
Diatas kain kerudungnya itu bersulamkan sesosok tulang
tengkorak manusia! sementara disekitarnya terdapat da belas
kuntumbunga bwee ..
Tulang tengkorak melambangkan kese-raman dan kengerian,
bunga bwee melambangkan kesucian, kelembutan dan kehangatan.
Kini dua macambenda yang berbeda sifat disulambersama-sama
di atas seraik kain kerudung, jelas terlihat bagaimana misterius nya
perempuan tersebut...
Ternyata gadis ini tak lain adalah manusia aneh berkerudung
warna warni yang termashur namanya dalam dunia persilatan,
dialah ketua dari Hiat mo bun yang menggetarkan jagad.
Namun bagaimanakah sebenarnya raut wajah orang ini?
Jangankan orang lain, sekalipun bocah lelaki yang amat dekat
hubungannya dengan gadis itupun belum pernah melihat.
Waktu itu, Hiat mo buncu yang berudung sedang mengawasi
wajah Ku See hong tanpa berkedip.
Sedang bocah lelaki itu dengan sepasang matanya yang jeli dan
hidup juga memandang sekejap Ku See hong yang berbaring di atas
pembaringan, kemudian tegurnya keheranan:
"Enci, siapakah orang ini?"
Mendadak manusia berkerudung itu menghela napas sedih,
sahutnya:
"It Khi, dialah Leng hun koay seng (manusia aneh bersukwa
dingin) Ku See hong yang amat menggetarkan dunia persilatan"
"Dia adalah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong”, nada
suara bocah lelaki yang bernama It Khi itu diliput i perasaan kaget
dan tercengang.
Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah si nona
dibalik kerudung nya, lalu mengangguk dengan sedih.
725
''Benar, dialah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong, oleh
karena terkena pukulan beracun Hou kut jian hun im kang dari Ceng
Lan hiang, Ketua Ban shia kau, keadaannya berubah menjadi begini
rupa"
Bocah lelaki yang polos dan linach itu she Kho bernama It Khi,
dia bukan adik kandung manusia berkerudung itu, melainkan
seorang anak yatim piatu yang mengenaskan.
Ia baru ditemukan oleh manusia berkerudung itu pada empat
bulan berselang.
Oleh karena manusia berkerudung itu melihat wajah Koo It khi
menarik, pintar dan menyenangkan, maka dia lantas menganggap
nya sebagai adik kandung sendiri, siang malam selalu menyertainya,
itulah sebabnya meski baru empat bulan, namun Kho It khi telah
berhasil mempelajari banyak sekali ilmu silat yang maha dahsyat
dari manusia berkerudung itu.
Setelah menerima budi kebaikan dan kasih sayang yang amat
mendalam dari manusia berkerudung itu dalam hati kecil Kho it khi
sudah timbul sebuah tekadnya untuk membalas budi kebaikan
tersebut.
Tiap kali manusia berkerudung itu sedang murung atau
bermuram durja, dia selalu ikut pula merasa tak tenteram.
Walaupun setiap saat setiap detik bocah itu selalu berusaha
untuk menyelidiki sebab-sebab yang membuat gadis itu murung,
namun usahanya itu selalu tak berhasil, bahkan diapun tak pernah
menyaksikan raut wajah aslinya.
Akan tetapi, bocah itu tahu bahwa gadis itu sudah pasti berwajah
cantik jelita.
Dalam pada itu dikala Kho it khi menyaksikan encinya yang
misterius itu mengucurkan air mata, mendadak terlintas satu
ingatan di dalambenaknya, diam-diam dia berpikir:
'Heran, mengapa enci misterius segera menangis setelah
menyaksikan keadaan Leng hun koay seng yang mengenaskan itu?
726
Selama empat bulan ini, aku tahu kalau enci merahasiakan suatu
persoalan yang memedihkan hatinya, namun selama ini dia tak
pernah menangis," paling banter ia cuma menghela napas, tapi
malamini... mengapa dia seakan-akan telah berubah sama sekali"
Tatkala ingatan tersebut memenuhi benaknya yang kecil, dia
lantas bertanya:
'Enci, apakah kau sudah pernah kenal dengan Leng hun koay
seng Ku See hong?"
Agak terperanjat manusia berkebrudung itu olehd pertanyaan
yanag diajukan, lewbat sesaat kemudian dia baru menjawab:
'It khi, dahulu aku tidak kenal dia, berapa hari berselang aku
baru tahu kalau dia adalah Leng hun koay seng Ku See hong yang
tersohor namanya dalamdunia persilatan'
Rupanya Kho It khi mengerti kalau encinya sengaja berbohong,
karena tak dapat membongkar rahasianya, maka buru-buru
serunya:
"Enci, kau sedang berbohong, aku tahu kau pasti kenal
dengannya, bahkan pernah mempunyai sesuatu hubungan
dengannya"
Tiba-tiba mencorong sinar tajam dari balik mata manusia
berkerudung itu, bentaknya keras-keras:
"It khi, kau jangan sembarang berbicara!'
”Cici, maafkanlah aku" tiba-tiba dua titik air mata jatuh
membasani pipi Kho it kki. "karena...."
Perasaan Kho It khi terhadap manusia berkerubung itu boleh
dibilang sudah mendalam bagaikan saudara. kendatipun usianya
masih kecil, namun dia memiliki watak yang keras dan tegas
bagaikan orang dewasa, setiap detik setiap saat dia selalu berusaha
untuk membalas budi kepadanya.
Apa yang dia ketahui tadi sebenarnya hanya bermaksud untuk
memahami persoalan yang membuat encinya murung, siapa sangka
727
hal itu justru menimbulkan dampratan dan amarah dari encinya,
sudah barang tentu kejadian ini segera membuat hatinya sedih.
Tampaknya manusia berkerudung itupun menaruh perasaan
yang sangat mendalam terhadap bocah itu, bahkan amat
menyayanginya, setelah mendampratnya, karena dorongan emosi,
dia merasa amat tak enak.
Akhirnya setelah menghela napas sedih, ujarnya dengan lembut:
"It khi, tidak seharusnya enci mendamprat mu, cuma tadi
kebetulan aku sedang teringat akan suatu kejadian lama yang
memedihkan hatiku, sehingga aku tak dapat membendung luapan
emosi."
"Enci, semuanya memang kesalahan adik Khi" bisik Kho It khi
dengan suara yang memelas, "siapa suruh aku mengucapkan katakata
yang menyentuh perasaaan sedihmu? laibn kali, aku pasti tak
akan banyak bertanya lagi....'
Air mata kembali mengembang dibalik mata si nona berkerudung
yang jeli, lalu katanya sedih:
"Adik Khi, aku tahu perubahan sikapku tadi telah menimbulkan
kecurigaan dalam hatimu, aaaai! Terus terang cici beritahu
kepadamu, aku memang mempunyai suatu rahasia yang
menyedihkan hatiku."
"Kebetulan sekali salah seorang tokoh yang tersangkut dalam
peristiwa ini berwajah mirip dengan Leng hun koay seng Ku See
hong ini, sesungguhnya dia adalah satu-satunya kekasih dalam
hatiku, tidak.... seharusnya dia adalah suamiku, maka ketika aku
berjumpa dengan Leng hun Koay seng Ku See hong, tanpa terasa
aku jadi teringat kembali akan dirinya..."
Tiba-tiba Kho it khi bertanya:
”Cici, sekarang dia berada dimana?" Mengapa kau tidag pergi
mencarinya .....?"
728
Manusia berkerudung itu tak sanggup mengendalikan kesedihan
yang mencekam perasaannya, suatu baris air mata jatuh bercucuran
dengan derasnya, lama, lama kemudian dia baru berkata:
''Adik Khi, aku tahu dia berada dimana, tapi aku tak punya muka
untuk bersua lagi dengannya karena sukmaku telah ternoda, aku
sudah bukan aku yang dulu, bukan aku yang dia bayangkan.
'Adik khi, cici harap kau jangan bertanya lebih jauh, kendati pun
saat ini aku telah berubah menjadi seorang yang luar biasa, tapi
kepedihan hatiku dimasa lampau masih tetap membuatku tak
sanggup menahan diri"
Kho it khi adalah seorang bocah yang pintar, setelah mendengar
perkataan itu kemudian menyaksikan pula sikap maupun gerak
geriknya pada malam ini, dalam hati kecilnya dia telah dapat
menduga siapa gerangan kekasih encinya dulu.
Namun dia merasa dibalik kejadian ini masih terdapat banyak
masalah yang mencurigakan, maka pikirannya segera tenggelam
kedalam suatu pemikiran yang rumit, seperti terombang ambing
dalam gelombang samudra yang luas, membuatnya melamun dan
melamun..
Tiba-tiba manusia berkerudung itu berbicara memecahkan
keheningan yang mencekam:
"Adik Khi, cepat ambil peti obat itu, sekalian ambillah semangkuk
air bersih"
Kho It khi tersentak bangun dari lamunannya sambil mengiakan,
dengan cepat dia lari masuk ke ruang dalam.
Srepasang mata matnusia berkeruduqng yang jeli itru kembali
dialihkan ke wajah Ku See hong, kemudian setelah menghela napas
sedih, gumamnya dengan suara yang amat lirih:
"Hou kut jian hum im kang sudah memasuki tahap penyiksaan
yang keempat, bila aku tidak segera mencegah kambuhnya racun
tersebut, sekalipun Hou To lahir kembali, belum tentu penyakit
tersebut dapat disembuhkan olehnya.
729
"Aaaai, walaupun dalam kitab tercatat jelas bagaimana caranya
mengobati ilmu pukulan Hou kut jian hun im kang, namun dapatkah
kusembuhkan dirinya masih merupakan sebuah tanda tanya, mogamoga
Thian melindungi kami sehingga aku berhasil menyembuhkan
luka beracunnya itu."
Suara gumamannya itu lirih seperti suara nyanuk, mungkin hanya
dia seorang yang dapat mendengar jelas suara gumamannya itu"
Selesai bergumam, tanpa memperdulikan perbedaan antara lelaki
dan perempuan lagi, dia segera turun tangan membuka kancing
baju Ku See hong hingga tampak dada sang pemuda yang bidang.
Sementara itu Kh it khi telah muncul kembali dalam kamar sambil
membawa sebuah peti obat kecil berwarna putih serta secawan air
putih, namun ketika dilihatnya nona itu turun tangan sendiri
melepaskan pakaian yang dikenakan Ku See hong, bocah itu segera
tertegun dan berdiri termangu-mangu seperti orang bodoh.
Menurut adat istiadat yang berlaku pada jaman itu, bila ada
seorang gadis berada bersama-sama dengan seorang pria di tengah
malam, maka kejadian ini akan menjadi perguncingan orang
banyak, apalagi melepaskan pakaian yang dikenakan kaum lelaki,
kendatipun ada hubungan famili juga merupakan pantangan besar.
Tantu saja kecuali kalau lelaki itu adalah suami sendiri atau
kekasih hatinya.
Mendadak manusia berkerudung itu berpaling seraya berkata:
"Adik Khi, sekarang aku hendak turun tangan untuk mengobati
luka akibat pukulan Hou kut jian hun im kang yang bersarang di
tubuhnya, berdirilah diluar sebagai pelindung, entah siapapun
orangnya, jangan perkenan-kan masuk kemari."
Kho it khi memang amat menuruti perkataan encinya, dia segera
manggut-manggut sesudah mendengar perkataan itu, kotak obat
dan air bersih diletakkan diatas meja, kemudian ia bertindak keluar
dari dalam ruangan.
730
Hanya sekali berkelebat, tahu-tahu bayangan tubuhnya sudah
lenyap dari pandangan mata.
Ilmu meringankan tubuh yang sedemikian lihaynya ternyata
dilakukan seorang bocah yang baru berusia delapan tahun,
perinstiwa ini benar-benar merupakan suatu kejadian yang luar
biasa.
Menanti bocah itu sudah keluar, manusia berkerudung itu baru
menghela napas sedih, kembali gumamnya lirih:
”Demi keselamatan jiwanya, aku tak usah menggubris segala
pantangan serta pergun-cingan orang lagi...”
Berbicara sampai disitu, telapak tangannya yang putih bersih
segera ditempelkan diatas jalan darah Khi hay hiat di tubuh Ku See
hong, segulung aliran hawa panas segera menyusup masuk lewat
jalan darah tersebut dan pelan-pelan menyebar ke empat penjuru
badan.
Selang berapa saat kemudian, kembali ia menghela napas sedih,
gumamnya lagi dengan gemas:
"Ceng Lan hiang, kaucu dari Ban shia kau itu sungguh berhati
keji, bukan saja ia telah menyerang dengan ilmu Hou kut jian hun
im kang yang jahat, bahkan melukai pada tiga buah jalan darah
penting dalam urat nadinya, bila kujumpai lagi perempuan jalang
tersebut, tak akan kubiarkan dia pergi dengan begitu saja.
"Aaaai...! Coba kalau aku tidak mempunyai Thian hong im-yang
sincu yang berkasiat hebat, niscaya pukulan Im kang tersebut tak
akan berhasil dipunahkan ...."
Kendatipan sedang bergumam, namun hawa murninya masih
tetap dikerahkan keluar dan menembusi jalan darah Khi hay hiat
ditubuh Ku See hong menyebar ke seluruh badan.
Tangan kirinya pun tidak menganggur, dari dalam sakunya dia
mengeluarkan sejilid kitab, tapi oleh karena dibungkus dengan kain
berwarna putih maka sukar diketahui apa nama kitab tersebut.
731
Ia letakkan kitab tersebut dihadapannya, sementara tangannya
dengan cepat membalik hingga pada beberapa halaman terakhir,
kemudian dibacanya dengan lirih:
" .. Hoa kut jian hun im kang merupakan pukulan hawa dingin
terjahat didunia ini. pukulan ini bersifat suatu penyiksaan yang keji
dan terkutuk, barang siapa terhajar serangan ini, lebih banyak
menemui ajalnya daripada hidup .. bila korban pukulan hawa jahat
ini sanggup bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat,
sementara panca indranya masih tetap berfungsi seperti biasa,
berarti orang ini memiliki daya kemampuan untuk hidup yang lain
daripada yang lain, tujuh hari kemudian bila cepat ditolong berarti
dia akan sehat kembali seperti sediakala..."
"Seandainya orang yang terkena pukulan Hou kut jian hun im
kang tertotok pula nadi pentingnya seperti Tok meh keng, Yang
kwan hiat, Jin meh keng, Jiu ciau hiat, Im wi meh keng, Jit gwat
hiat, maka setelah mengalami penyiksaan tahap kedua akan segera
tewas, sebab aliran darahnya akan terbalik dan membeku akibat
tiga nadi pentingnya yang tersumbat hingga aliran tak bisa mengalir
dengan lancar, darah itu akan membeku dan mengeras, sebagai
akibatnya darah akan mengering dan berakibat kematian yang
sangat mengerikan"
Ketika membaca sampai disini manusia berkerudung itu menjerit
kaget, gumamnya:
"Aneh, bukankah dia masih bisa bertahan sampai penyiksaan
tahap ke empat? Bahkan ke tiga buah nadi pentingnya juga telah
tertotok, mengapa hingga kini dia masih hidup? Jangan-jangan
catatan dalam kitab ini salah menulis'.
Bergumam sampai disitu, dia lantas melihat kembali kitabnya
hingga pada halaman terakhir, bacanya lebih jauh:
'' .... Bila si penderita pukulan Hou kut jian hun im kang dan
tertotok pula ke tiga nadi pentingnya masih bisa bertahan terus
selewatnya penyiksaan tahap ke tiga, boleh dibilang orang ini
memiliki kemampuan yang luar biasa, dalam organ tubuhnya sudah
732
pasti terdapat semacam kekuatan yang menyebabkan hawa Im dan
hawa Yang saling tarik menarik dalam aliran darahnya dan
berkemampuan merubah keadaan menurut situasi, hingga meski
nadinya tertotok, hawa darahnya tak bisa disalurkan, namun setiap
organ badan lainnya memiliki daya kemampuan untuk saling
berganti hawa darah untuk kelangsungan hidup.
Sejak dahulu kala, di dunia ini memang terdapat beberapa orang
yang memiliki kemampuan serta daya tahan seperti apa yang
diterangkan diatas, sudah dapat dipastikan orang itu pasti pernah
mempelajari ilmu Kan kun mi siu kang khi yang tercantum dalam
kitab ini serta menelan sejenis obat mestika yang amat langka di
dunia ini.
"Manusia semacam ini andaikata bisa bebas dari pengaruh Hou
kut jian hun im kang menurut cara penyembuhan yang tercantum
berikut ini, tenaga dalamnya sudah pasti akan memperoleh
kemajuan yang amat pesat. Sebab setiap kali tersiksa oleh Hou kut
Jian hun im kang, hawa darah yang tersimpan dalam tulang
sumsumnya akan mendesak ke dalam jalan darah Khi hay hiat,
begitu jalan nadi pentingnya bebas dari totokan, sudah passi hawa
darah yang berkekuatan luar biasa itu akan menyebar ke seluruh
tubuhnya, secara otomatis tenaga dalamnya akan bertambah,
akhirnya besar sekali manfaat yang dapat dipetik dari sini.
"Tapi bila orang semacam ini harus menderita sampai penyiksaan
tahap ketujuh, oleh karena hawa darah yang berkumpul dalam
aliran darah Khi hay hiatnya terlampau kuat, akibatnya jalan darah
Khi hay hiat tersebut akan pecah dan menyebabkan kematian yang
mengerikan.
Oleh sebab itu, sebelum penyiksaan tahap ke empat, orang
semacam ini harus diusahakan penyembuhannya, Ingat! Ingat!'
Membaca sampai disitu, manusia berkerudung itu benar-benar
merasa girang setengah mati, rasa gembiranya sekarang sungguh
tak terlukiskan dengan kata-kata, tapi dari sorot matanya dan
tubuhnya yang gemetar keras bisa diketahui sampai dimanakah
meluapnya rasa girang orang ini.
733
Dengan cepat manusia berkerudung itu duduk bersila disisi tubuh
Ku See hong, hawa murninya, segera dihimpun menjadi satu,
dengan mengandalkan tenaga dalamnya yang sempurna, tak selang
berapa saat kemudian pikirannya sudah berhasil dihimpun menjadi
satu.
Ilmu silat yang dimiliki manusia berkerudung itu memang lihay
sekali, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum diatas
kitab pusaka miliknya, dia mulai mengerahkan tenaganya melakukan
penyembuhan.
Terdengar dia membaca dengan lirih:
" .. Untuk mengobati luka akibat hawa im kang, pertama-tama
harus menggunakan hawa murni yang dimilikinya untuk
membimbing hawa darah dalam tubuh sang penderita berputar dua
belas kali mengelilinrgi badan, sebabt hawa murni yanqg ada
ditubuhnyra perlu dibangkitkan, sehingga bila dilakukan penepukan
yang tepat pada delapan nadi pentingnya nanti, semuanya bisa
berjalan dengan lancar.
Perlu diingat, bila pemukulan agak meleset dari sasarannya bisa
jadi hawa murni yang terkumpul malah akan menyebar ke arah lain
yang akibatnya sukar dikendalikan lagi dan menyebabkan
penyumbatan-penyumbatan yang tak diinginkan.
"Cara menghimpun hawa murni ini harus dilakukan sedikit demi
sedikit hingga akhirnya terhimpun menjadi satu, jangan dibiarkan
bocor keluar, kemudian dengan menembusi nadi Wi keng meh
langsung menembusi jalan darah Jit gwat hiat, bila hawa murni
telah menyebar ke seluruh anggota badan, barulah dicoba
menembusi tiga nadi penting yang tertotok.
Begitulah, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum
didalam kitab pusakanya, manusia berkerudung itu mulai
menyalurkan hawa murninya dan mencoba mengobati luka dalam
tubuh Ku See hong dengan cara yang diterangkan, tak selang
setengah jam kemudian dia telah berhasil mendesak racun hawa
dingin yang mengeram dalam tubuh Ku See hong hingga berkumpul
734
menjadi satu di jalan darah Yang kwan hiat, Im ciau hoat serta Jit
gwat hiat.
Diatas ke tiga buah jalan darah di tubuh Ku See hong tersebut,
dengan cepat timbul suatu pembengkakan sebesar cawan yang
berwarna merah semu kehitam-hitaman.
Manusia berkerudung itu tak berani berayal, dengan cepat
tangan kirinya merogoh kedalam sakunya dan mengeluar kan
sebuah kotak persegi yang terbuat dari kemala, begitu kotak
tersebut terbuka, seluruh ruangan segera dilapisi oleh segulung
cahaya pelangi yang amat menyilaukan mata, cahaya itu seperti
asap tipis yang membumbung dan menyebar kemana-mana,
sungguh indah an menawan hati...
Ketika manusia berkerudung itu mengeluarkan benda yang
berada dalan kotak, ternyata isinya adalah sebutir mutiara sebesar
buah kelengkeng.
Cahaya yang terpancar keluar dari mutiara itu sangat
menyilaukan mata, dari tubuh mutiara itupun memancar gulungan
asap berwarna warni, ada kalanya berwarna merah, ada kalanya
hijau, putih, biru, kuning dan berubah-ubah terus, indah menawan
tapi menusuk pandangan mata.
oooo0dw0oooo
BAB 34
HAWA KABUT yang berwarna warni itu berubah t iada hentinya
dan pelan-pelan membumbung ke angkasa setinggi tiga depa lebih,
ketika terhembus angin malam segera menyabar ke empat penjuru
dan lenyap tak berbekas.
Tapi dengan cepat kabut tipis lain muncul lagi dari balik tubuh
mut iara itu, seakan-akan kabut t ipis itu dapat muncul tiada
habisnya, dari sini dapat disimpulkan kalau mut iara itu benar-benar
merupakan sebuah mut iara mestika.
735
Ternyata mutiara sebesar buah kelengkeng ini tak lain adalah
mut iara Thian hong im yang sincu yang merupakan benda mestika
dari dunia persilatan....
Kasiat dari mutiara tersebut sama seperti kabut warna warni
yang muncul dari mutiara itu, yakni memiliki kegunaan yang beriburibu
macam banyaknya, hanya manusia masih belum
mengetahuinya.
Mutiara Thian hong im yang sincu tersebut boleh dibilang
mencakup berbagai kegunaan yang amat banyak, semenjak dahulu
kala, entah sudah betapa ribu umat persilatan yang tewas akibat
memperebutkan mutiara mestika itu. .
Thian hong im yang sin cu telah mempunyai sejarah selama
seribu tahun, tapi sudah semenjak banyak tahun tak pernah muncul
lagi dalam dunia persilatan, sungguh tak di sangka benda mana bisa
ter jatuh ke tangan manusia berkerudung, kejadian mana benarbenar
merupakan suatu kejadian yang sukar diduga.
Ternyata berita tentang diperolehnya mutiara Thian hong im
yang sin cu oleh manusia berkerudung yang tersiar dalam dunia
persilatan dewasa ini, sama sekali tidak di tanggapi orang secara
serius, karena sebagian besar umat persilatan hanya setengah
percaya setengah tidak atas kejadian tersebut.
Ketika kawanan jago persilatan dari seluruh kolong langit
berkumpul di kota Heng yang, tujuan yang terutama adalah untuk
melenyapkan manusia berkerudung ini, sebab kelihayan ilmu silat
yang dimililikinya serta ke empat orang pembantu setianya yang
merupakan empat gembong iblis lihay dari Tang hay itu merupakan
suatu ancaman secara langung bagi keselamatan dan keutuhan
dunia persilatan dewasa ini.
Itulah sebabnya tatkala orang mendengar berita tersebut, baik
dari golongan putih maupun hitam berbondong-bondong datang
kesitu, selain melenyapkan tokoh persilatan tersebut merupakan
tujuannya yang terutama, tujuan lainnya adalah ingin mereka
736
ketahui apa benar mutiara Thian hong im yang sincu berada
ditangannya.
Pelan-pelan manusia berkerudung itu menggenggam mutiara
Thian hong Im yang sincunya ke tangan, lalu dari balik sorot
matanya memancar keluar sinar tajam yang menggidikkan hati,
seluruh perhatiannya di tujukan ke atas jalan darah Jit gwat hiat
pada nadi Yang wi keng meh ditubuh Ku See hong...
Mendadak ...
Ditengah keheningan yang mencekam seluruh ruangan, tahutahu
berkumandang suara gemuruh yang amat rendah dan berat..
Pada saat inilah mutiara Thian hong im yang sin cu yang berada
ditangan kanan manusia berkerudung itu pelan-pelan bergerak
diudara, bagaikan rembulan di angkasa yang memancar cahaya
terang, seluruh ruangan mendadak terang benderang bermandikan
cahaya.
Suara gemuruh rendah yang menggelegar tadi tak lain adalah
suara yang ditimbulkan dari pergeseran mutiara Thian hong im yang
sin cu tersebut...
Manusia berkerudung itu dapat menggunakan tenaga dalamnya
untuk mengendalikan mutiara Thian hong im yang sincu dan
bergeser di udara dengan sekehendak sendiri, kelihayan tenaga
dalamnya tersebut betul-betul luar biasa sekali dan tak ada berapa
orang yang mampu menghadapinya.
Padahal kalau didengar dari nada pembicaraannya, dia seperti
seorang gadis yang baru berusia dua puluh tahunan, seorang gadis
muda dapat memiliki tenaga dalam begitu sempurna, pada
hakekatnya kejadian mana benar-benar membuat orang tidak habis
mengerti.
Tatkala mut iara Thian hong im yang sin cu tersebut bergeser,
mencapai di atas jalan darah Jit gwat hiat pada Yang wi keng meh
di tubuh Ku See hong, mendadak saja benda mestika tersebut
berhenti bergerak.
737
Pada saat inilah telapak tangan si manusia berkerudung yang
putih bersih dan halus itu nampak gemetar keras, tak bisa disangkal
lagi dia sedang memperbesar tenaga dalam yang disalurkan keluar
dari tubuhnya untuk menolong jiwa pemuda itu.
Tapi perasaannya saat itu sangat berat dan tegang, sebab bila
hawa murninya sampai tersendat-sendat ditengah jalan, bisa jadi
nyawa Ku See hong justru akan lenyap di tangannya.
Lebih kurang seperminum teh kemudian, mutiara Thian hong im
yang sin cu itu baru pelan-pelan bergerak turun ke atas jalan darah
Jit gwat hiat ditubuh Ku See hong.
Sewaktu mutiara mestika itu mencapai setengah inci diatas tubuh
Ku See hong, mendadak mutiara Thian hong im yang sincu itu
kembali berhenti bergerak.
Mendadak...
Mutiara Thian hong im yang sincu itu berputar kencang ditengah
udara, dalam perputaran tersebut terdengar suara pekikan nyaring
yang memekikkan telinga, suaranya makin lama bertambah cepat
bagaikan suara seruling, bahkan membawa suasana miste-rius yang
tak terlukiskan.
Disaat mut iara tersebut berputar kencang, diantara kabut tipis
warna warni yang menyebar ke empat penjuru, mendadak muncul
sgulung uap berwarna hitam.
Seketika itu juga udara dalam ruangan terendus bau darah yang
amis sekali, bau itu mula-mula masih samar, tapi kian lama kian
bertambah hitam tebal, sedangkan asap tipis berwarna hitam itupun
dari tipis lama kelamaan berubah menjadi tebal.
Ketika berpaling kembali ke arah jalan darah Jit gwat hiat pada
nadi Yang wi keng meh ditubuh Ku See hong, maka tampaklah
warna hitam sebesar mangkuk yang menyembul ditubuhnya makin
lama semakin mengecil sebelumakhirnya menyusut dan lenyap.
738
Kemudian setelah lewat sekian lama kemudian, otot-otot yang
semula menonjol ke luar dan gumpalan besar yang menghitam
makin mengempis dan pulih seperti sedia kala..
Dalam pada itu, mutiara mestika Thian hong im yang cu, telah
berhenti berputar, kemudian pelan-pelan berputar ke atas jalan
darah Yang kwan hiat pada urat nadi Tok yong keng di tubuh Ku
See hong, seperti juga keadaan semula dengan suatu kekuatan
yang luar biasa mutiara itu menghisap keluar sari racun yang
membeku dibadan, akhirnya benda itu baru bergeser ke jalan darah
Im ciau hiat pada nadi Jin meh keng.
Jalan darah Im ciau hiat terletak diatas jalan darah Khi hay hiat,
bila jalan darah tersebut sudah punah, maka hawa darah dalam
tubuh Ku See hong akan pulih kembali seperti sedia kala, peredaran
darahnya pun akan menjadi normal kembali.
Lewat seperempat jam kemudian, akhirnya jalan darah Im ciau
hiat berhasil juga dibebaskan.
Waktu itu, manusia berkerudung tersebut sudah kelelahan
sampai napasnya tersengkal-sengkal dan peluh membasahi seluruh
tubuhnya, dia menarik napas panjang, tanpa beristirahat tangan
kirinya merogoh ke dalam kotak obat dan mengeluarkan tiba buah
botol kecil.
Dari ketiga botol tadi dia menuang sedikit bubuk obat berwarna
merah, putih dan kuning kedalam secawan air bersih yang telah
dipersiapkan, kemudian mutiara Thian hong im yang sincu tadi
dicelupkan ke dalam cawan itu.
Bergulung-gulung asap tipis mengepul keluar dari dalam cawan,
air bersih yang berada dalam cawan segera berubah menjadi
merah.
"Pluuuk, pluuuuk, pluuuk...!" suatu gemerutuk berbunyi nyaring
tiada hentinya, bagaikan air yang sedang mendidih saja, air tersebut
bergelembung tiada hentinya.
739
Lewat berapa saat kemudian, manusia berkerudung itu baru
menjepit keluar mutiara Thian hong im yang sincu tadi dari dalam
cawan, seperti pula sedia kala mutiara tersebut memancarkan
kembali panca warna yang menyilaukan mata.
Dengan sangat berhati-hati, dia menaruhkan mut iara mestika itu
ke daleam kotak kemala, dan dimasukkan ke dalamsaku.
Kemudian dia mengambil cairan yang memerah yang berada
dalam cawan, setelah diteguk sedikit, buru-buru dijejalkan ke mulut
Ku See hong, dengan tangan kiri mementang mulutnya, cairan
merah dalamcawan segera dilolohkan ke dalam mulutnya.
Sementara itu Ku See hong masih tetap terpejam mata, namun
paras mukanya sudah tak nampak mengerikan seperti tadi lagi,
diantara warna pucat kini muncul setitik cahaya merah, napasnya
amat teratur, persis seperti orang yang sedang tertidur nyenyak.
Manusia berkerudung itu menghembuskan napas lega, serunya
kemudian lirih:
'Adik Khi, masuklah!"
Baru selesai berkata, segulung angin berhembus lewat, bagaikan
sukma gentayangan Kho It Khi sudah menerjang masuk ke dalam
ruangan.
Ketika ia menyaksikan seluruh badan manusia berkerudung itu
basah kuyup oleh air keringat, buru-buru bisiknya:
"Enci, coba lihat, kau sudah kehabisan tenaga seperti ini, cept
pergi beristirahat, biar aku yang merawat engkoh Se hong!"
Manusia berkerudung itu segera memperdengarkan suara helaan
napas yang sangat aneh dan membingungkan, kemudian baru
berkata:
"Adik Khi, setengah jam lagi dia sudah akan sadar dari
pingsannya, bila ia telah sadar nant i, serahkan pedang antik ini
kepadanya dan suruh dia cepat-cepat pergi"
740
"Cici, apakah kau tidak bersedia menjumpai nya' seru Kho It khi
dengan perasaan terkejut bercampur keheranan.
Terbentik sinar lembut dibalik sorot mata si manusia berkerudung
yang murung, di tatapnya wajah Kho it khi yang kecil dan lembut itu
dengan penuh kasih sayang, kemudian setelah menghela napas
sedih, kata nya:
'Adik Khi, aku tak ingin bertemu dengannya"
'Mengapa?" tanya Kho it khi tidak habis mengerti, ”kau adalah
tuan penolong, dia sudab seharusnya berterima kasih kepadamu"
"Adik Khi, sebelum ia sadar kembali, aku harus segera pergi
meninggalkan tempat ini. Jika ia telah sadar nanti, serahkan pedang
ini kepadanya dan suruh dia cepat meninggalkan tempat ini,
pesanlah kepadanya bagaimanapun juga ia tak boleh datang ke sini
lagi, bila berani membangkang maka jiwanya bisa terancam bahaya”
Sebetulnya beberapa patah kata-kata itu diutarakan dengan amat
terpaksa, karena ucapan itu sangat bertentangan dengan suara hati
sendiri.
Mengapa dia melarang pemuda itu datang lagi kesitu? Apakah
kuatir dia berhasil mengetahui rahasianya!"
"Yaa benar, andaikata ia berhasil mengetahuinya mati-matian,
maka hati kecilnya akan merasa lebih menderita dan tersiksa, itulah
sebabnya mau tak mau dia harus mengucapkan kata-kata sekasar
itu untuk menampik kedatangan Ku See hong, agar dia menaruh
kesan jelek terhadap dirinya.
Tapi, dia mana bisa menyangka kalau Ku See hong adalah
seorang lelaki yang pandai membedakan mana jasa dan mana
dendam, bila seseorang pernah melepaskan budu kepadanya,
sampai matipun dia akan berusaha untuk membalas budi tersebut,
justru kata-kata tampikannya ini akan membangkitkan kecurigaan
dalam hatinya sehingga dia malah semakin berkeinginan untuk
menyelidiki asal usulnya.
741
Walaupun setelah sadar nanti dan mendengar pesan itu, dia akan
berpendapat bahwa teka-teki itu tak perlu dipikirkan lebih jauh, tapi
rasa ingin tahu yang muncul dalam hatinya pasti akan sulit
dikendalikan olehnya.
Sejak dulu hingga sekarang, walaupun perubahan manusia itu
sangat besar, namun keinginan untuk menyingkap teka teki yang
aneh masih tetap berakar dalam hati setiap orang.
Itulah sebabnya tiada teka teki yang bersifat kekal di dunia ini,
pada suatu saat rahasia tersebut pasti akan terbongkar, masalahnya
hanya tinggal soal waktu saja.
Kho It khi memutar otaknya sebentar, mendadak ia bertanya:
”Seandainya dia sudah sadar dan membangkang perkataanmu
dengan memaksa diriku untuk menjawab keadaan yang sebenarnya,
apa yang harus kulakukan?"
'Usahakan bersikap dingin dan sinis untuk memaksanya pergi dari
sini"
"Kalau dia menggunakan kekerasan, Apakah aku benar-benar
harus turun tangan untuk membunuhnya!''
Tiba-tiba manusia berkerudung itu tertawa cekikikan.
"Adik Khi, mengapa sih kau begini tidak menurut? Aaaai...
dikemudian hari kau bakal tahu sendiri alasan yang sebenarnya, kini
lakukan saja seperti apa yang kuperintahakn"
Meskipun usia Kho It khi masih muda, namun dia cerdik dan
pandai menganalisa perkataan orang, kecerdasannya sama sekali
tidak kalah dengan kecerdasan orang dewasa.
Sekarang, dalam hati kecilnya sudah dapat menduga kalau
antara dia dengan Ku See hong tentu terikat dalam suatu hubungan
yang luar biasa, mungkin saja dimasa lalu antara mereka berdua
terjadi kesalah pahaman yang berakibat saling bermusuhan, tapi
kemudian kedua belah pihak sama-sama menyesali perbuatannya.
742
Tapi oleh karena watak masing-masing keras kepala, membuat
kedua orang itu tak ada yang bersedia minta maaf lebih dulu atas
kesalahan pahamdimasa lalu.
Padahal darimana ia tahu kalau kejadian yang sesungguhnya
bukan demikian, bahkan diapun tidak pernah menyangka kalau
hubungan mereka yang sesungguhnya jauh melebihi kesemuanya
itu?
Kembali Kho It khi berkata:
"'Enci, maksudmu sekarang, persoalan tersebut pada akhirnya
toh akan diketahui juga olehnya, bila kau memberitahukan hal ini
kepadanya, hatimu akan merasa pedih dan menderita, tapi kau
harus tahu, jika persoalan ini dibiarkan berlarut lebih lama, maka
selama waktu-waktu tersebut hatimu bisa semakin sengsara. jauh
lebih menderita dan sengsara daripada kau sampaikan kepadanya
sekarang juga, oleh karena itu aku pikir lebih baik persoalan ini
diselesaikan secepatnya saja"
Mendengar perkataan itu, mau tak mau si manusia berkerudung
itu harus memuji juga akan kehebatan berpikir bocah itu, tapi
persoalan yang dihadapi sekarang begitu pelik, begitu sulit untuk di
utarakan secara terus terang.
Sekarang dia bukannya kuatir dia tak akan memaafkan dirinya,
tapi justru perasaan rendah diri yang muncul dalam hatinya inilah
yang membuat dia sulit unturk bertemu dengannya.
Butiran air mata jatuh bercucuran membasahi wajah manusia
berkerudung itu, berbagai ingatan berkecamuk di dalam benaknya,
bagaikan ombak di tengah samudra yang menggulung tiada
hentinya.
Mendadak terkilas sinar mata yang teguh dan mantap dari balik
kain kerudung tersebut, dengan suara agak gemetar katanya:
"Adik Khi, kau harus melaksanakan seperti apa yang kukatakan
tadi, jangan katakan kalau aku yang menolongnya, setelah kau
mengusirnya pergi dari sini, besok segera berangkatlah kau ke
743
lembah Cui yu kok, Aku percaya dengan kecerdasanmu, kau pasti
dapat membangkitkan hawa amarahnya, Kita sebagai orang Hiat mo
bun sudah seharusnya menuruti perkataan Buncu, bila berani
melanggar perintah maka dia harus menerima hukuman yang
setimpal, walau-pun aku amat menyayangi dirimu, tapi peraturan
perguruan tak bisa dirubah-rubah, mengerti kah kau?"
Dari balik sorot mata manusia berkerudung sekarang terpancar
keluar sinar tajam yang menggidikkan hati, sorot mata tersebut jauh
berbeda dengan sinar mata yang penuh kelembuatan tadi.
Menyaksikan sinar matanya itu, dengan sedih Kho It khi berkata:
"Enci, adik khi pasti akan menuruti perintahmu, aku hanya tak
ingin menyaksikan kau menyimpan luka didalam hatimu, maka aku
berharap enci suka berpikir tiga kali sebelum bertindak, tariklah
kembali perintahmu itu"
"Kehidupanku di dunia ini sudah ditakdirkan hidup menyendiri"
ucap manusia berkerudung itu lagi tegas, "Kau tak usah banyak
berbicara lagi, anggap saja dia sebagai musuh besarku. Nah, aku
akan pergi dulu. Baik-baiklah menjaga diri"
Selesai berkata, manusia berkerudung itu melejit ke tengah
udara dan melayang keluar dari ruangan tersebut.
Memandang bayangan punggungnya yang menjauh, tanpa terasa
titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya.
Setelah menghela napas sedih, gumamnya:
"Sudah pasti antara enci dengan Ku See hong mempunyai suatu
hubungan yang luar biasa, aaai ....! Aku Kho It khi sudah banyak
berhutang budi kepada cici, tapi ia tidak memperkenankan
kepadaku untuk turut merasakan kemurungannya"
Diambilnya sebuah bangku lalu duduk di sisi pembaringan Ku See
hong, menatap wajah tampan Ku See hong yang lambat laun makin
memerah, dalam benaknya berkecamuk pelbagai pikiran, dia
berusaha untuk mencari tahu hubungan apakah yang sebenarnya
terjalin antara encinya dengan Ku See hong.
744
Waktu itu kentongan ke empat sudan menjelang tiba, bintang
bertaburan di angkasa, suasana amat hening.
Gedung rumah yang besar ibaratnya sebuah kuburan, terasa
begitu sunyi, sepi, dan mengerikan.
Dalam suasana yang hening inilah pelan-pelan Ku See hong
sadar kembali, namun sepasang matanya masih terpejam rapatrapat,
pelbagai ingatan melintas cepat didalam benaknya, dia
seolah-olah sedang mengenang kembali kejadian lampau yang telah
dialaminya.
Mendadak ia merasakan tubuhnya sama sekali tidak terasa sakit,
semangatnya terasa segar dan tidak mirip orang yang mengidap
penyakit parah.
Semula dia mengira dirinya sudah tidak berada di alam dunia
lagi, sebab dia tahu kalau tiada harapan untuk hidup lagi, konon
hanya dialambaka orang tak akan merasakan kesakitan...
Tapi lambat laun dia merasa dugaannya itu tidak benar, sebab
dia masih bernafas dengan begitu leluasa, dadanya masih penuh
dengan hawa segar, penuh dengan semangat hidup, keadaan
seperti ini tidak mirip dengan keadaan orang yang sudah mati.
Benarkah dia masih hidup? Benarkah dia masih hidup?
Dia berusaha mencari jawaban yang benar tapi ia tak berani
membayangkan, tanpa terasa ia mencoba untuk menyalurkan hawa
murninya yang berada dalam tubuhnya, ternyata segala sesuatu nya
dapat berjalan dengan lancar dan leluasa.
Tak bisa disangkal lagi dia masih hidup di dunia ini, tapi siapakah
yang memberikan semangat hidup lagi baginya?
Secara lamat-lamat dia teringat kembali disaat dia mendekati
penyiksaan Hou kut jian hun im kang tahap ke empat, lamat-lamat
dia mendengar Kanglam sianghou mendengus tertahan, kemudian
ia seperti kehilangan kesadarannya...
745
Tanpa terasa dia menghela napas sedih dan membuka matanya
pelan-pelan, pemandangan pertama yang tertangkap oleh sorot
matanya adalah cahaya lampu serta beberapa lukisan yang
tergantung diatas dinding ruangan...
Mendadak terdengar suara teguran seorang bocah lelaki yang
nyaring berkumandang dari sisi tubuhnya:
"Kau telah sadar ?"
Berbaring diatas pembaringan empuk, cepat-cepat Ku See hong
membalikkan tubuhnya, dalam sekilas pandangan saja dia telah
melihat Kho It khi yang sedang duduk di tepi pembaringan, di
tangannya memegang pedang Ang soat kiam miliknya, sedangkan
sorot matanya yang jeli sedang menatap ke arahnya tanpa
berkedip.
Ku See hong segera menegur:
"Sebenarnya disini alam manusia atau alambaka?"
''Alam manusia!" jawab Kho It khi ketus.
Tergetar juga perasaan Ku See hong sesudah menyaksikan wajah
serta nada pembicaraan orang yang dingin dan kaku, tapi cepatcepat
dia bertanya lagi:
"Kalau begitu, dimanakah sekarang aku berada?'
''Dalam neraka!" jawaban Kho It khi tetap tak berperasaan.
Sekilas amarah segera menghiasi wajah Ku See hong, teriaknya
lagi keras-keras:
''Dimanakah sekarang aku berada?'
"Dalam neraka!".
Jawaban dari Kho It khi masih tetap seperti sedia kala, tubuhnya
belum juga bergerak, akan tetapi sepasang biji matanya menatap
wajah Ku See hong tanpa berkedip.
746
Bergidik juga hati Ku See hong setelah ditatap macam begini,
tegurnya lagi cepat:
''Kau ini manusia atau setan?"
"Manusia!" Kho It khi memang seorang bocah yang berbakat lagi
cerdas, ternyata dia bisa menunjukkan sikap maupun paras muka
yang sama sekali tak berubah seperti sedia kala.
Dihadapi oleh sikap gerak gerik serta pembicaraan yang begitu
aneh, Ku See hong sungguh dibuat kaget bercampur tercengang,
sepasang matanya yang mengawasi wajah Kh oIt khi sampai
terbelalak lebar-lebar tanpa berkedip.
"Ini dia pedangmu, cepat ambil pedang ini dan keluar!" perintah
Kho It khi lagi dingin.
"Keluar? Keluar kemana?" Ku See hong tidak habis mengerti.
Walaupun usia Kho It khi masih muda, namun sikap maupun
tindak tanduknya tak berbeda jauh dengan raja akhirat kecil.
Mendengar pertanyaan tersebut, dia lantas mendengus dingin,
serunya makin ketus:
"Keluar dan tinggalkan tempat ini!"
"Tinggalkan tempat ini... tinggalkan tempat ini..." gumam Ku See
hong lirih.
Mendadak ia mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahakbahak,
suaranya sangat keras bagaikan gunung karang yang
berguguran, membuat seluruh ruangan bergetar sangat keras.
Terkesiap juga hati Kho It khi mendengar suara tertawa tersebut,
segera pikirnya:
"Tenaga dalam yang dimilikinya begitu sempurna, mengapa ia
bisa terhajar ilmu pukulan Hou kut jian jun im kang dari Ban sia
kaucu dengan begitu mudah..?"
Mendadak Ku See hong menghentikan gelak tertawanya, lalu
berseru dengan lantang:
747
"Adik cilik, tolong tanya kaukah yang telah menyelamatkan
selembar jiwaku?"
"Bukan aku!" jawab Kho it khi singkat.
`Adik cilik, cepatlah kau memberitahukan kepadaku, siapa yang
telah menyelamaskan jiwaku?"
Walaupun Kho It khi ingin sekali memberi tahukan kepadanya
bahwa manusia berkerudung warna warni yang telah
menyelamatkan jiwanya, akan tetapi dia pun tak berani
membangkang perintah dari encinya, maka kembali sahutnya
dengan ketus:
"Tidak tahu!"
Kini Ku See hong benar-benar dibuat kebingungan oleh ucapan
Kho It khi yang sangat aneh tersebut, sesudah terkejut dan
termangu beberapa saat, diapun bertanya.
`Kalau begitu kau bukan orang yang menghuni di rumah ini?"
''Kau tak usah banyak bertanya lagi" tukas Kho It khi semakin
ketus 'ambil pedang milikmu dan segera pergi dari sini"
Sejak mengembara didalam dunia persilatan, belum pernah Ku
See hong menjumpai sikap yang begini aneh dari seorang bocah
cilik, sebagai seorang lelaki yang tahu membedakan mana budi dan
mana dendam, tentu saja dia merasa enggan untuk meninggakkan
tempat tersebut dengan begitu saja, sehabis menerima budi
kebaikan orang.
Maka sambil berusaha keras menahan rasa kesal dalam hatinya,
dia berkata lagi pelan:
"Saudara cilik, harap kau sudi membantu-ku, beritahu kepadaku
siapa yang telah menolongku? Bersedia bukan?"
Kho It khi segera berkerut kening sambil menarik wajahnya dia
berseru amat gusar:
748
"Kau ini bagaimana sih? Mengapa tak bisa menerima perkataan
orang? Suruh kau jangan bertanya dan segera tinggalkan tempat
ini, mengapa kau masih saja ngebacot tiada hent inya?"
Hawa amarah yang berkobar dalam dada Ku See hong benarbenar
dibuat membara oleh ucapan bocah tersebut, ia segera
tertawa dingin:
"Heeehhh...heeehhh...heeehhh... sejak mengembara di dalam
dunia persilatan belum pernah kujumpai seorang bocah yang
berusia muda macam kau tapi jumawanya bukan kepalang"
"Hmmm, aku toh suruh kau pergi dari sini, salahkah tindakanku
ini?" Kho It khi telah membentak dengan marah.
Ku See hong jadi tertegun, kemudian pikirnya:
"Benar juga perkataan ini, tempat ini kan rumah tinggalnya, dia
memang berhak untuk menyuruhku pergi dari sini, tapi... apakah
aku harus menerima budi kebaikan orang dengan begitu saja?"
Mendadak terdengar Kho It khi bertanya:
"Hei, orang she Ku, sepanjang hidupmu berapa banyak gadis
yang pernah kau kenal?"
Ku See hong benar-benar dibuat beringas oleh pertanyaan
tersebut, mendadak satu ingatan melintas dalam benaknya,
kemudian katanya sambil tertawa:
"Saudara cilik, buat apa kau menanyakan masalah ini?"
"Baik, baik, kau pergi saja dari sini!" akhirnya Kho It khi
membentak lagi dengan wajah sedingin es.
Ku See hong sungguh dibikin kebingungan oleh sikap lawannya,
tapi ia pun merasa amat kesal, kembali ia menegur ketus:
"Andaikata aku hendak tetap berada disini, mau apa kau?"
"Akan kuusir kau dengan kekerasan, tak usah banyak bicara lagi,
ambil kembali pedangmu!"
749
Dia lantas menyodorkan pedang Ang soat kiam tersebut
kehadapan anak muda tersebut, dalam dorongan inilah terasa ada
segulung tenaga tekanan yang beratnya mencapai ribuan kati
menekan diatas dada Ku See hong...
Tak terlukiskan rasa kejut Ku See hong menghadapi kejadian
semacam ini, dia tak menyangka dengan usianya yang masih begitu
muda, ternyata tenaga dalamnya sudah mencapai tingkatan
sedemikian hebatnya, buru-buru dia mengerahkan tenaga dalamnya
ke dalam lengan kiri, lalu dengan entengnya pedang Ang soat kiam
tersebut diterima dan disisipkan dibelakang bahu, lalu sambil turun
dari pembaringan katanya dingin:
"Bila kau bersikeras menolak untuk memberitahukan siapa
penolongku, terpaksa aku harus bersikap kurang hormat dengan
menerobos masuk ke dalam ruangan dalam.
Berbicara sampai disitu, dia benar-benar beranjak dan melangkah
ke ruang dalam.
Bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu Kho It khi telah
menghadang dihadapan nya sambil membentak:
"Berhenti! Orang she Ku, kau adalah seorang tokoh yang
bernama besar dalam dunia persilatan, mengapa sikapmu tak tahu
sopan? Apakah kau anggap dengan nama besarmu itu lantas kau
boleh bertindak sewenang-wenang... ?"
Merah dadu selembar wajah Ku See hong karena dampratan
tersebut, dia lantas menghela napas sedih.
"Saudara cilik, kau memang seorang bocah yang luar biasa,
sebelum aku pergi dari sini, aku hanya mohon bertanya akan satu
hal. Tolong tanya apakah arang yang menolongku adalah orang
yang melarang kau menberi tahukan nama dan julukannya
kepadaku? Atau hal ini atas prasangkamu sendiri?"
Pelan-pelan paras mukah Kho It khi berubah menjadi lembut
kembali, katanya pula:
750
''Aku pun ingin memohon satu hal kepadamu, harap kau
selanjutnya jangan datang kemari lagi, sebab tempat ini adalah
neraka dunia, orang yang berani datang kemari hanya akan
memperoleh jalan kematian.
"Yaa, memang orang yang menolongmu yang melarang aku
memberitahukan nama dan julukannya kepadamu, oleh karena dia
menyayangi jiwaku maka ia baru menolong mu, tapi kau jangan
salah sangka, bila ingin menyelidiki keadaan disini berarti kau akan
menghantar nyawamu dengan percuma, sebab sampai di alam baka
pun kau tak akan mengetahui siapa penolongmu itu, nah aku hanya
bisa berkata sampit disini saja, pergilah sekarang!'
Ku See hong benar-benar merasa kagum terhadap kecerdikan
bocah ini, kelincahan serta ketajaman lidahnya sukar ditemukan di
kolong langit, apalagi dilihat dari tenaganya sewaktu melemparkan
pedang serta ilmu meringankan tubuhnya sewaktu menghadapi
jalan perginya, boleh dibilang semuanya merupakan kepandaian
seorang jago lihay dalamdunia persilatan.
Siapakah yang telah mengajarkan kepandaian sakti itu
kepadanya?
Andaikata ia diberi waktu sepuluh tahun untuk melatih diri,
niscaya kelihayannya tak terlukiskan dengan kata-kata.
"Heran, siapakah yang telah menyelamat kan jiwaku tapi
melarang aku mengetahui nama julukannya?" Demikian pemuda itu
berpikir keheranan, "kalau ditinjau dari perabot dalam ruangan itu
serta bau aroma yang tersiar dalam disekitar sini, sudah jelas kamar
ini kamar tinggal seorang perempuan, tapi siapakah dia? Kenalkah
aku dengannya?
Setelah berhenti sejenak, ia berpikir lebih jauh:
"Dalam hidupku, banyak perempuan yang pernah kukenal tapi
diantara mereka hanya Keng Cin sin yang telah mati, Him Ji im yang
terperangkap dalam sarang Ban sia kau serta Im Yan cu yang
hangat saja yang bersedia mengorbankan nyawanya untukku"
751
Teringat akan Im Yan cu, Ku See hong lantas bergumam dihati:
"Mungkinkah Im Yan cu mengetahui keadaan yang sebenarnya,
baiklah kutanya kan saja persoalan ini kepadanya nanti, kalau toh
orang lain tidak bersidia memberi tahukan nya, toh aku tak bisa
memaksa dengan menggunakan kekerasan..."
Ketika ingatan itu melintas lewat dalam benaknya, akhirnya Ku
See hong menghela napas panjang, katanya kemudian dengan
perasaan apa boleh buat:
"Baiklah, sekarang juga aku akan pergi, tapi nama saudara cilik
tentunya boleh kuketahui bukan?"
"Namaku seperti juga nama orang yang menolongmu, tak ingin
diketahui siapapun, harap kau suka memakluminya!"
"Saudara cilik, kalau begitu kita berjumpa lagi di lain waktu,
selama hayat masih dikandung badan, aku orang she Ku akan
mencari tahu siapakah tuan penolong yang telah menyelamatkan
jiwaku ini!"
Selesai berkatr, tidak nampak gerakan apa yang digunakan Ku
see hong, tahu-tahu ia sudah melayang keluar dari ruangan,
kemudian sekali melejit badannya berada diatas atap rumah, sorot
matanya yang tajam dengan cepat memperhatikan sekejap
sekeliling tempat itu.
Tampak bangunan rumah yang ada disana sambung
menyambung sampai dikejauhan sana, tapi suasana gelap gulita
dan sunyinya lura biasa, diantara hembusan angin yang
menggoyangkan pepohonan, hanya terdengar bunyi burung
malam...
Mendadak suasana suram, sepi dan seram yang mencekam
sekeliling tempat itu, tak kuasa Ku See hong menghela napas sedih,
gumamnya:
"Yaa, seperti apa yang dia katakan, tempat ini memang neraka
dalam dunia, neraka dalam dunia! Aaaai... hidup manusia bagai-kan
dalam impian, seperti juga aku sekarang, apa yang kualami selama
752
ini ibarat suatu impian buruk, tapi impian buruk ini merupakan
impian yang sukar kupahami..."
Sekali lagi Ku See hong menghela napas panjang, tubuhnya
segera berkelebat sejauh puluhan kaki, lalu dalam beberapa kali
lompatan saja, bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik kegelapan.
Tak lama setelah bayangan tubuh Ku See hong lenyap dari
pandangan, dari balik kegelapan terdengar suara helaan napas
sedih, lalu kedengaran seseorang bergumam:
"Hidup manusia bagaikan dalam impian, kalau begitu aku lagi-lagi
bermimpi buruk, tapi... impian ini masih berlangsung terus, masih
berkembang terus, entah bagaimana akhir dari impianku ini... ?"
Bayangan langsing dibalik kegelapan tersebut bukankah si
manusia berkerudung itu? Kini kelopak matanya sudah
mengembang penuh air mata...
Dengan membawa perasaan sedih yang mencekam, dia pun
berlalu dari situ tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Kini, waktu menunjukkan kentongan ke lima, fajar baru saja
menyingsing di langit timur...
oooo0dw0oooo
Dalam pada itu setelah Im Ya cu menelan pil Im hwee si hun
wan, berhubung obat itu sudah mulai bekerja, kesadarannya lambat
laun semakin memudar, sepasang matanya dipejamkan rapat-rapat,
dadanya bergelom-bang naik turun tiada hentinya, wajah yang
memucatpun kini telah berubah menjadi semu merah.
Apakah nasibnya begitu tragis? Apakah kehormatanya akan
hilang digagahi manusia brutal tersebut?
Sepasang mata cabul si pedang ular perak Ciu Heng thian telah
memancarkan sorot mata rakus yang menjijikkan, sambil
mengamati seluruh tubuh Im Yan cu dari atas hingga ke bawah, ia
perdengarkan suara tertawa cabulnya yang menggidikkan.
-oooo0dw0oooo753
Jilid 23
“HEEEEHHH... heeehhh.... heeeehhh.... aku Ciu Heng thian
memang betul-betul bernasib baik, heeehhh... heeeehhh... setelah
merasakan perawannya, sebentar akupun akan merasakan
perawannya HimJi im, heeeehh... heeeehhh...''
Tiba-tiba Im Yam cu merintih lirih, sepasang matanya dibuka
kembali, mukanya semakin membara, napasnya tersengkal-sengkal
dan sepasang payudaranya bergerar keras.
Menyaksikan hal itu, Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa
cabul, ejeknya:
"Sudah sampai waktunya lm Yan cu?"
Seraya berkata, Ciu Heng thian meletakkan pedang ular peraknya
ke tanah, kemudian bersiap-siap melepaskan pakaian yang
dikenakan...
Im Yam cu merasakan napsu birahinya memuncak, suatu
perasaan aneh menyelimut i seluruh tubuhnya membuat dia tak
kuasa menahan diri, akhirnya dia mulai berkelejet, makin lama
makin keras dan tubuhnya makin lama semakin gatal, saat itu
kesadarannya masih utuh, hingga bisa dibayangkan betapa sedih,
marah, benci dan dendamnya dia.
Mendadak.... Im Yan cu merasakan munculnya segulung hawa
darah dari bawah perutnya yang menjalar ke empat anggota
badannya, lalu peredaran darah dalam tubuhnya membara seperti
dibakar api, jalan darahnya yabng tertotok segdera bebas kembaali,
tapi dia tak sanggup menahan kobaran api birahi yang semakin
menguasahi seluruh tubuhnya. .
Im Yan cu menggigit bibir kencang-kencang dengan kesadaran
otaknya ia berusaha keras menahan dan melawan kobaran api
birahi, mendadak gadis itu menjerit keras kemudian menerjang Ciu
Heng thian dengan kalap, ke sepuluh jari tangannya dipentangkan
754
lebar-lebar lalu menyambar sepuluh jalan darah kematian ditubuh
Ciu Heng thian.
Menghadapi ancaman tersebut, Ciu Heng thian tertawa terbahakbahak,
serta merta dia mengigos kesamping, sementara tangan
kirinya melepaskan sebuah sapuan cepat.
Kasihan lm Yan cu, waktu itu api birahinya sudah semakin
membara, serangan yang dilancarkan secara tiba-tiba ke tubuh Ciu
Heng thian tak lebih hanya berdasarkan kesadarannya yang masih
ada serta usahanya mengendalikan diri dengan sekuat tenaga.
Akan tetapi serangan dari ke sepuluh jari tangannya kini sama
sekali tak bertenaga, gerakannya pun sangat lamban, apa lagi
termakan sapuan Ciu Heng thian, tak ampun lagi seluruh tubuhnya
bergoncang keras dan nyaris jatuh terjerembab ke atas tanah.
Im Yan cu berpekik sedih, seluruh tubuh nya menerjang dua kaki
kemuka dan menumbuk ke atas sebatang pohon di hadapannya,
gadis itu ingin membunuh diri dengan menerjang pohon, baginya
lebih baik mati daripada kehormatannya direnggut orang.
kini Ciu Heng-thian sudah melepaskan seluruh pakaian yang
dikenakan, tapi ia tak mengira kalau kesadaran Im Yan-cu masih
dapat bertahan begitu kuat, walaupun daya kerja obat
perangsangnya sudah menyebar keseluruh badan, namun ia masih
sanggup mempertahankan diri dengan tangguh.....
Menyaksikan gadis itu menumbukkan kepalanya keatas pohon,
untuk menyelamatkan gadis itu tak sempat lagi.
Tampaknya Im Yan-cu segera akan tewas dengan kepala
remuk....
Mendadak, pada saat itulah dari tujuh delapan kaki dihadapannya
berkumandang suara teriakan keras:
"Im moay, mengapa kau...."
Berbareng dengan menggemanya suara tersebut, sebsosok
bayangan manusia sudah muncul di sisi tubuh Im Yan cu, lalu sekali
755
menyambar, orang itu sudah memeluk tubuh si gadis kencangkencang.
Mendengar suara teriakan yang sangat dikenal itu, buru-buru Im
Yan cu mendongakkan kepalanya, sorot mata yang penuh
kepedihah, kemurungan tapi hangat dan penuh perasaan cinta
nampak sedang menatap kearahnya lekat-lekat.
Im Yan cu segera berpekik sedih:
“Engkoh Hong, kaukah? Apakah kita telah bersua di alam baka
...."
Sudah jelas dia tak percaya kalau orang yang berada
dihadapannya sekarang adalah Ku See hong, kekasihnya yang
berada di ambang pintu kematian dan malah mengira kepalanya
sudah menumbuk di atas pohon dan tewas, hingga arwah mereka
berdua kembali di alam baka.
Ternyata sepeninggal dari gedung yang sepi dan mengerikan itu,
Ku See hong langsung berangkat ke kamarnya dipenginapan Yang
tang, tapi ketika ia melompat masuk ke ruangan, walaupun cahaya
lentera bersinar terang benderang, namun tak nampak sesosok
bayangan manusiapun, bahkan ia menyaksikan noda darah dimanamana
serta tanda bekas pertarungan.
Maka dengan perasaan cemas, pemuda itu mencari jejak
kanglam siang hou dan Im Yan cu, akan tetapi bayangan tubuh
mereka tak dijumpai, ketika ia mencari keluar kota sebelaj timur
inilah, dalam heningnya suasana pagi, mendadak pemuda itu
menangkap suara tertawa cabul yang menggidikkan hati....
Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong sekarang telah
mencapai pada puncak kesempurnaan, pendengaran maupun ketajaman
matanya sangat luar biasa, kendati pun ada suara tertawa
lirih yang bergema dari setengah li jauhnya ia masih bisa
mendengar dengan jelas, apabila Ciu Heng-thian termasuk juga
seorang yang bertenaga dalam sempurna, tanpa disadari hawa
murninya ikut terpancar lewat gelak tertawa cabulnya, itulah
756
sebabnya suara tertawa mana telah tersiar ke tempat yang lebih
jauh lagi.
Mendadak Ku See-hong mendengar lagi suara jeritan ngeri dari
seorang gadis, suara tersebut amat dikenal olehnya, membuat ia
terperanjat dan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya
menerjang kearah mana berasalnya suara tersebut.
Tatkala ia tiba di tempat tujuan, kebetulan Im Yan cu sedang
bersiap-siap melakukan bunuh diri.
Tak terlukiskan rasa kaget dan terperajat Ku See-hong, setelah
menyaksikan sorot mata Im Yan cu yang merah membara
terpengaruh api birahi, buru-buru serunya:
"Adik Im, adik Im, kita masih hidup kau... kenapa kau ....?
kenapa Kau...?"
Ku See hong adalah pemuda yang amat perasa, pada mulanya
dia memang menaruh kesan jelek terhadap Im Yan cu, tapi
semenjak ia terkena pukulan Hoa kut jian hun im kang, lalu Im Yan
cu merawatnya dengan penuh kasih sayang, selangkah pun tak
pernah berpisah, kesemuanya itu mendatangkan perasaan baru
baginya, bahkan diapun dapat merasakan pula keindahan dari sifat
kewanitaan Im Yan-cu.
Tanpa disadari olehnya, timbullah rasa cintanya didalam hati.
Bisa dibayangkan, betapa pedih dan sakit hatinya setelah
menyaksikan keadaan ImYan cu sekarang.
Im Yan cu sendiri pun merasa sangat gembira setelah
menyaksikan kekasihnya muncul didepan mata dalam keadaan
segar bugar, sambil berusaha menahan kobaran api birahi dalam
hatinya, ia berpekik sedih:
"Oooh engkoh Hong, aku gembira sekali menyaksikan kau dapat
segar kembali, tapi aku .....aku telah diberi obat Im hwee si hun
wan oleh bajingan itu...''
757
Sejak muda Ku See hong sudah mengembara didalam dunia
persilatan, ia terlalu banyak mendengar kisah-kisah aneh dalam
dunia persilatan, tak terlukiskan rasa kaget dan tercekat hatinya
setelah mendengar ucapan tersebut, segera teriaknya pedih.
"Adik Im, kau sudah menelan Im hwee si hun wan..."
Im Yan cu tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam
tentang obat perangsang tersebut, apa yang pernah diterangkan Ciu
Heng thian kepadanya pun tidak begitu dipercayai olehnya, setelah
api birahi membakar seluruh tubuhnya, ia baru merasakan keadaan
tak beres.
Maka ia benar-benar putus asa setelah mendengar teriakan Ku
See hong sekarang.
Walaupun demikian ia toh bersyukur juga sebab akhirnya ia
dapat mempersembahkan kesuciannya yang paling berharga untuk
pemuda idaman hatinya, diapun bersyukur kehormatannya tak
sampai lenyap ditangan bajingan cabul, sekalipun setelah menikmat i
tiga kali sorga dunia ia harus mati.
Semuanya itu akan diterima dengan rela.
oooo0dw0oooo
BAB 35
API birahi yang membakar seluruh tubuhnya, memaksa Im Yan
cu berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya, dengan
tersengkal-sengkal dia berkata:
"Engkoh Hong, bunuh bajingan itu, jangan perdulikan mati
hidupku lagi ....."
Dalam pada itu, pedang ular perak Ciu Heng-thian masih berdiri
tertegun seperti patung kayu semenjak menyaksikan kemunculan
Ku See hong yang mendadak, ia benar-benar kelewatan terkejut
bercampur ngeri.
758
Semalam, dengan mata kepala sendiri ia saksikan Ku See-hong
masih tergeletak ditanah dalam keadaan sekarat, ajal sudah berada
di ambang pintunya tapi kini pemuda itu muncul dalam keadaan
segar bahkan nampak lebih perkasa dari pada keadaan dulu,
bayangkan saja sampai di manakah rasa terperanjatnya waktu itu.
Dengan airmata bercucuran Ku See hong berkata parau:
"Adik Im, bersabarlah untuk sementara waktu, segera akan
kubunuh bajingan itu, kemudian akan kucarikan akal untuk
menyembuhkan keadaanmu itu, bersabarlah dulu"
Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram, suara
tertawanya melengking aneh tak sedap didengar, tiba-tiba ia
menimbrung:
“Orang she Ku, kau memang sangat hebat, berulang kali berhasil
lolos dari mara bahaya, heeeehh ...heeehh... heeeehh.. tapi hari ini,
hmmmm, Jangan harap kau bisa lolos lagi dari cengkeraman aku
orang she Ciu.”
Im Yan cu amat terperanjat sesudah mendengar perkataan itu,
dia tahu ilmu silat yang dimiliki penjahat muda itu sangat lihay,
senggupkah engkoh Hongnya menangkan dia?
Kendatipun dalam berapa bulan belakangan ini dia sering
mendengar tindak kepahlawan dari Ku See hong namun belum
pernah menyaksikan kelihayan ilmu silatnya dengan mata kepala
sendiri.
Malah berapa bulan berselang, Ku See hong masih kalah di
tangannya, mungkinkah selama berapa bulan yang amat singkat ini
kepandaian silatnya telah peroleh kemajuan yang sangat pesat?
"Engkoh Hong, sanggupkah kau... untuk.. untuk mengungguli
dia?" seru Im Yan cu cemas.
Ku See-hong terharu sekali oleh ucapan tersebut, dia sendiri
masih bergelut dengan maut, tapi gadis itu tak pernah melupakan
keselamatan jiwanya, cinta kasih sedalam ini benar-benar tak
terlukiskan dengan kata- kata...
759
"Tak usah kuatir adik Im" bisik Ku See hong kemudian pelan, "dia
pernah keok ditanganku..."
"Engkoh Hong, hati-hati dengan tipu muslihatnya, aku..."
Belum habis si nona itu berbicara, Ciu Heng thian telah menukas
dengan gelak tertawanya yang mengerikan:
"Heeeehhh ... heeeehhh.... heeehhh, tak usah mengibul dulu
orang she Ku, siapa yang bakal mampus masih sukar ditentukan
sekarang.
Walaupun suaranya masih keras, akan tetapi nada
pembicaraannya, sudah demikian lemah dan tak menentu.
Rupanya Ciu Heng thian sedang dicekam perasaan kaget dan
terkesiap pada saat itu, karena dalam pertarungannya melawan Im
Yan cu tadi, ia telah merasakan luka dalam yang cukup parah.
Sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki Ku See
hong, ia pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, itu
berarti saat ini dia sudah bukan tandingan nya lagi.
Untuk menghadapi keadaan tersebut, dia lantas berencana untuk
mencelakainya dengan obat pemabuk, siapa tahu lagi-lagi
busahanya digagadlkan oleh Im Yaan cu.
Mencoronbg sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Ku See hong, ia mendengus dingin dengan suara sinis, kemudian
katanya menyeramkan:
"Ciu Heng thian, hari ini kau sudah di takdirkan untuk mampus."
Kemudian seolah-olah malaikat elmaut yang telah
mempersiapkan cengkeraman mautnya, selangkah demi selangkah
ia mendekati Ciu Heng thian.
Sorot matanya yang berapi-api penuh pancaran hawa marah dan
napsu membunuh, menatap tajam wajah Ciu Heng thian tanpa
berkedip, diimbangi raut wajahnya yang dingin menggidikkan,
keadaan si anak muda itu sekarang betul-betul mengerikan.
760
Betapapun sombong dan tekeburnya Ciu Heng thian, tak urung
hatinya merasa ngeri juga hingga bulu kuduknya pada bangun
berdiri, dengan langkah yang gemetar mengikuti gerak maju Ku See
hong, selangkah demi selangkah dia mundur terus ke belakang...
“Orang she Ciu" jengek Ku See hong dengan sinis, "Kini kau
dapat merasakan bagaimana rasanya menghadapi maut, haahhh...
haaaahhh... .
Anak muda itu mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan
suara gelak tertawanya yang memekikkan telinga ......
Suara tertawanya keras seperti pekikan setan, seperti juga jeritan
beribu-ribu ekor monyet, keras, tajam, amat memekikkan telinga ....
Dalam gelak tertawa itu terdengar penuh hawa kesedihan yang
sangat tebal .....
Tapi seperti juga hawa sesat yang membumbung ke angkasa,
membuat sua-sana bertambah menyeramkan.
Tiba-tiba suara tertawa itu berhenti....
Secepat sambaran kilat sepasang telapak tangan Ku See hong
telah melepaskan serangkaian pukulan berantai....
Dua gulung angin puyuh yang sangat deras dengan diiringi
desingan suara yang tajam seperti ombak besar yang menggulung
di tengah samudra, meluncur dan menyapu tiada hentinya.
Kekuatan itu sangat dahsyat melebihi kekuatan biasa, selain
datang beriring, munculnya pun dari suatu sudut posisi yang aneh,
tepat dan tetap menggulung ke tubuh Ciu Heng thian.
Tak terkirakan rasa kaget Ciu Heng thian menghadapi serangan
tersebut, sebab kekuatan serangan dari Ku See hong sekarang
berapa kali lipat lebih dahsyat dari pada keadaan semula, dimana
angin serangan menyambar lewat, seketika itu juga Ciu Heng thian
merasakan datangnya tekanan hawa panas yang dahsyat dari
sekeliling tubuhnya dam menggencetnya keras-keras, membuat
napas nya menjadi amat sesak.
761
Angin pukulan yang dilepaskan Ku See hong memang sangat
aneh, serangan itu muncul dan menggencet dari empat arah
delapan penjuru, hebatnya bukan alang kepalang.
Ciu Heng thian tak berani menyambut serangan tesebut dengan
kekerasan, cepat-cepat dia berputar kencang.
Didalam perputaran itu, sepasang telapak tangannya melepaskan
pula serentetan angin pukulan yang lembut. membuat seluruh
tubuhnya berubah seakan-akan sebatang anak panah yang
meluncur keluar secepat sambaran kilat.
Ku See hong berkerut kening, sambil membentak keras tubuhnya
ikut melambung ke udara, ditengah angkasa mendadak sepasang
telapak tangannya diayunkan kedepan dan segulung angin pukulan
yang dingin dan kuat dengan membawa hawa pukulan dahsyat
langsung menyapu ke depan.
Waktu itu Ciu Heng thian masih berada di udara, merasakan
datangnya angin pukulan yang mengejar ke arahnya, ia tak berpikir
panjang, sepasang kakinya mendadak berputar lalu bagaikan
sebuah tong bulat menggelinding cepat ditanah.
Disaat sepasang kakinya baru saja menempel di atas tanah,
'Sereeet!" pada saat yang hampir bersamaan pula Ku See hong
telah melayang turun pula ketanah.
Rasa terperanjat Ciu Heng thian saat ini benar-benar membuat
nyalinya rontok, seluruh semangat untuk bertempurnya kontan
tersapu lenyap hingga tak berbekas.
Sementara itu, Im Yan cu sedang merintih kesakitan, akan tetapi
sewaktu sepasang matanya yang merah membara dapat melihat
betapa lihaynya ilmu silat yang dimiliki Ku See hong, ia menjadi
gembira sekali, rasa kuatirpun segera lenyap tak berbekas.
Ku See hong sendiri mau tak mau harus mengagumi juga
kelihayan ilmu silat lawannya setelah secara beruntun dua kali Ciu
Heng Thian berhasil meloloskan diri dari ancamannya, kini paras
762
mukanya berubah semakin mendingin, bentakan keras menggelegar
memecahkan keheningan.
Sepasang telapak tangannya di dorong sejajar dada, diantara
getaran yang sangat aneh, dua gulung angin pukulan yang dasyat
bagaikan ambruknya bukit karang, secara ganas dan dahsyat
menghantamtubuh Ciu Heng thian..
Ku See hong bertekad untuk membinasa-kan musuhnya dalam
ujung telapak tangannya, makanya setiap serangan yang dilepaskan
hampir semuanya disertai tenaga pukulan yang ganas, dahsyat dan
mengerikan.
Ngeri juga perasaan Ciu Heng thian setelah dilihatnya serangan
lawan kian lama kian bertambah dahsyat, ia sadar andaikata salah
satu diantara pukulan tersebut sampai menyerempet tubuhnya,
sudah dapat dipastikan ia bakal terluka parah.
Cepat-cepat tubuhnya berputar kencang, kemudian berkelit
kesamping .....
Tatkala Ku See hong melepaskan serangannya barusan, dia
memperhitungkan ke arah manakah musuhnya akan menghindar,
maka setelah menyaksikan keadaan tersebut, gerakan serangannya
segera diubah dengan cepat.
Kaki kirinya berputar kencang, lengan kanannya digetarkan
sementara telapak tangan kirinya disodok ke depan, hawa tekanan
disekeliling arena segera bertambah hebat, gulungan angin pukulan
selapis demi selapis berputar tiada hentinya, langsung menggulung
tubuh Ciu Heng thian.
Sama sekali tak terduga oleh Ciu Heng thian kalau musuhnya
dapat merubah gaya serangan secepat itu, dalam keadaan demikian
dia benar-benar dipaksa untuk menyambut serangan lawan dengan
kekerasan.
Dalam keadaan apa boleh buat, bbersamaan dengadn gerak
menghinadarnya tadi, habwa sakti tay ih kun goan khikang segera
di himpun mengelilingi seluruh tubuhnya.
763
”Hiaaatt..!'' bentakan nyaring membelah angkasa.
Dengan cepat telapak tangan kirinya berputar satu lingkaran,
kemudian, "Wees” segulung angin puyuh yang amat dahsya.t
menyambar ke muka.
Sedangkan telapak tangan kanannya pun melepaskan
serangkaian pukulan secara aneh.
Beberapa puluh gulung hawa pukulan lembut dengan cepat
menyambar pula ke depan.
Dalam satu jurus dengan dua gerakan yang berbeda, semuanya
dilakukan dengan manis dan sakt i.
Mendadak. ...bergema suara benturan nyaring yang
menggetarkan seluruh permukaan tanah.
Menyusul kemudian... ''Blaammm, blaamm blaamm....." terjadi
serentetan ledakan yang beruntun.
Hawa sakti berputar kencang lalu menyebar ke empat penjuru,
angin puyuh dahsyat yang menyesakkan napas menyelimuti seluruh
angkasa yang kosong dan bergetar tiada hentinya.
Sesudah itu" “plaaak, plaak, plaaak.... plaaak.." kembali
berkumandang suara ledakan-ledakan nyaring.
Tersapu oleh hawa sakt i yang menyebar ke empat penjuru,
batang batang pohon di sekeliling tempat itu jadi tersambar hingga
patah dan bertumbangan ke atas tanah.
Dalam bentokan tersebut, Ku See Hong hanya merasakan
dadanya bergetar keras, lalu tubuhnya terdorong mundur sejauh
dua langkah dari posisi semula.
Sebaliknya Ciu Heng thian tersapu oleh kekuatan itu hingga
tubuhnya mencelat tiga kaki lebih, "Uuaak...Uaak ....!" Berturutturut
dia muntah darah dua kali, dadanya berombak dan naik turun
amat kencang, wajahnya pucat pias, wajahnya menyeringai seram,
kulit wajahnya mengejang keras menahan penderitaan yang hebat.
764
Ku See Hong menyeringai seram, sambil tertawa dingin t iada
hentinya selangkah demi selangkah dia berjalan mendekati Ciu
Heng thian.
Mencorong sinar buas yang penuh kebencian dari balik mata Ciu
Heng thian, rasa benci dan mendendam yang hebat membuat
wajahnya kelihatan bertambah mengerikan.
Mendadak Ku Seng hong mengangkat kembali telapak tangannya
yang tak berperasann itu dan "Weess, Weess...!" dua gulung angin
pukulan telah dilepaskan.
Dua gulung angin yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak
ditengah samudra langsung meluncur dan membabat semua benda
yang dijumpainya.
Bersamaan waktunya yang dilepaskannya ke dua buah pukulan
tadi, "Cring..!"
Cahaya tajam disertai bunyi gemerincing memecahkan
keheningan.
Tahu-tahu Ciu Heng thian telah meloloskan pedang ular peraknya
lalu diantara ayunan senjatanya yang kuat, selapis cahaya keperakperakan
yang tebal menyelimut i seluruh angkasa.
Dengan begitu, angin pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong
pun segera membentur diatas kabut pedangnya..
Blaam! Blaaam! Blaaam! beruntun terjadi lagi suara ledakan
berantai yang memekikkan telinga.
Hawa pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong ternyata lenyap
tak berbekas ketika membentur di atas kabut pedangnya yang
sangat aneh itu.
Ciu Heng thian t idak bertindak sampai di situ saja, pedang
peraknya segera dibalik sambil berputar kencang, cahayanya
berkilauan memancar ke mana-mana, dua gulung hawa pedang
disertai suara desingan tajam melancur keluar dari bayangan
pedang dan menyambar tubuh Ku See hong .....
765
Gerakan yang cepat, serangan yang tepat pada hakekatnya
jarang ditemui dalam dunia persilatan.
Ku Se hong yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat
terkesiap, ia tak menyangka dalam keadaan luka parah, musuhnya
masih sanggup menciptakan hawa pedang untuk melindungi diri,
dari sini bisa disimpulkan bahwa kesempurnaan tenaga dalamnya
memang sangat mengagumkan....
Ku See hong tak berani berayal, sepasang telapak tangannya
bekerja keras, dalam waktu yang amat singkat itu secara beruntun
dia telah melancarkan lagi enam buah pukulan berantai menyusul
itu badannya berkelit ke samping,
"Sreeet! Sreet!r" dua gulung hatwa pedang menemqbusi angin
pukurlan yang dilepaskan Ku See hong dan menerjang batang
pohon siong yang tumbuh dua kaki dibelakangnya.
Seketika itu juga pohon tersebut tersambar hingga muncul dua
buah lubang besar, rupanya hawa pedang yang dipancarkan oleh
Ciu Heng thian itu telah mempergunakan segenap hawa murni yang
dimilikinya, hebatnya bukan kepalang, dalam anggapannya Ku See
hong yang sombong pasti akan menyongsong serangan tersebut
dengan kekerasan, sungguh tak disangka pihak lawan justru berkelit
ke samping.
Menyaksikan ke dua gulung hawa pedang menyerempet dari sisi
tubuhnya, diam-diamKu See hong berpekik:
"Syukur aku lolos!"
Saking kagetnya peluh dingin sampai jatuh bercucuran
membasahi seluruh tubuhnya.
Ciu Heng thian telah menghimpun segenap kekuatannya untuk
melepaskan dua gulung hawa pedang itu, dalam keadaan begini ia
sama sekali tak berkesempatan lagi untuk menyisakan kekuatan
untuk melindungi diri.
Begitu hawa pedang menembusi angin pukulan, segulung angin
puyuh yang maha dahsyat segera menindih ke atas, menanti dia
766
hendak memutar pedangnya untuk mencegah, keadaan sudah
terlambat.
Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang
memecahkan keheningan.
Seluruh badan Ciu Heng thian bagaikan layang-layang yang
putus benangnya terpental sejauh empat kaki dari posisi semula dan
jatuh terduduk di atas tanah, secara beruntun dia muntah darah
tiga kali, paras mukanya berubah semakin mengerikan.
Secepat sambaran petir Ku See hong menerjang ke muka,
sepasang telapak tangannya diangkat bersama ke udara, tampaknya
dia hendak menghajarnya sampai mampus.
Mendadak suara gelak tawa keras yang menusuk pendengaran
bergema memenuhi angkasa.
Didalam keadaan yang kritis, Ciu Heng thian menjejakkan
sepasang kakinya ke tanah, pedang ular perak berputar,
menciptakan kabut cahaya bagaikan bukit, lapis demi lapis bagaikan
amukan ombak ditengah sungai, menggulung dan menerjang tubuh
Ku See hong tiada habisnya.
Tindakan yang licik dan jahat ini sungguh diluar dugaan
siapapun...
Jurus pedang itu selain aneh sakti, pun mendatangkan suatu
kekuatan yang membuat orang jadi bingung.
Yang satu menubruk, yang lain menyongsong, kedua belah pihak
sama-sama bergerak dengan kecepatan luar biasa, tampaknya
tubuh Ku See hong segera akan membentur bayangan pedang yang
berlapis-lapis bagaikan bukit itu.
Ku See hong memang seorang pemuda yang berkepandaian
tinggi, disaat yang amat kritis itulah mendadak sepasang telapak
tangannya diayunkan ke muka dengan kekuatan hebat.
"Blaammm !'' suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang
memecahkan keheningan.
767
Termakan oleh hawa pukulan yang amat tajam dari Ku See hong
itu, sebuah liang sedalam tiga depa segera muncul diatas
permukaan tanah, diantara pasir dan debu yang beterbangan di
angkasa, tubuh Ku See hong melambung setinggi tujuh kaki ke
udara.
Dalam melancarkan serangannya tadi sebetulnya Ciu Heng thian
mempunyai dua maksud jahat, pertama dia hendak membunuh
lawan secara mendadak, dan ke dua dia ingin menggunakan
kesempatan tersebut untuk melarikan diri, sebab waktu itu sekujur
badannya sudah penuh dengan luka sedang jurus serangan yang
dipakai sekarang pun merupakan jurus ampuh terakhir yang
dimilikinya.
Oleh sebab itu disaat sepasang telapak tangan Ku See hong
menghantam pemukaan tanah tadi, mendadak Ciu Heng thian
menarik kembali pedang ular peraknya, kemudian bagaikan
segulung asap dia langsung kabur ke arah dalam hutan.
Waktu itu tubuh Ku See hong masih berada ditengah udara,
ketika dilihatnya Ciu Heng thian hendak melarikan diri, mendadak
dia berpekik nyaring, suaranya keras bagaikan pekikan naga sakt i
yang membumbung ke udara dan memancar ke empat penjuru.
Seluruh hutan tersebut seakan-akan di sapu oleh hembusan
angin puyuh, dengan cepat menimbulkan suasana yang amat
mengerikan.
Pekikan itu makin lama semakin meninggi, kini nadanya begitu
memedihkan, begitu mendendam dan hawa seram menyelimut i
suasana.
Baru saja pekikan itu berkumandang, Ku See hong telah
berjumpalitan di tengah udara, bagaikan seekor burung raksasa, dia
melakukan pengejaran ke muka
Tubuhnya meluncur ke ujung dahan pohon setelah berputar tiga
kali diudara, badan nya segera meluncur kebawah dan menyambar
ke atas batok kepala Ciu Heng thian.
768
Pekikan nyaring yang menusuk pendengaran kembali bergema
memecshkan keheningan.
"Criinggg ....!" suara gemerincing nyaring membelah angkasa.
Kini Ku See hong telah mencabut keluar pedang mest ikannya
yang memancarkan cahaya tajam, pedang sakti Hu thian seng kiam.
Pada saat pedang Hu thian seng kiam di lolosksn dari sarungnya
inilah, tubuh Ku See hong seperti seekor rajawali raksasa
menyambar ke bawah dengan cepat, ujung bajunya berkibar-kibar
terhembus angin, kecepatannya sungguh membuat orang merasa
bergidik.
Selapis cahaya tajam yang amat menyilaukan mata memancar
keluar dari pedang Hu thian seng kiam ditangan Ku See hong,
cahaya itu seperti bianglala yang membelah angkasa, menerjang ke
muka tiada habisnya bagaikan ombak berkejaran disungai.
Mimpi pun Ciu Heng thian tak pernah menyangka kalau tenaga
dalam yang dimiliki Ku See hong dapat memperoleh kemajuan yang
begini pesat, hanya didalam puluhan hari saja.
Menanti dia sadar akan bahaya yang mengancam, selapis cahaya
merah yang menyilaukan mata, dengan membawa hawa pedang
yang dingin dan tajamtelah meluncur tiba didepan mata.
Justru pedang yang maha sakti dan mengerikan hati itu sangat
dikenal olehnya, tempo hari didalam jurus serangan inilah dia
hampir saja mampus, jurus serangan itu dikenal olehnya sebagai
jurus Hui hong cha ki hiat seng wi (bianglala muncul bau amisnya
darah memancar), suatu jurus tangguh dari ilmu pedang Cong ciong
ciat mia kiam si.
Dalam kejut dan ngerinya, cepat-cepat dia memutar pedang ular
peraknya sambil menyurut mundur. cahaya pedang yang berlapislapis
melingkar di depan badan dan berputar kekiri mengikut i
gerakan tubuhnya.
Tatkala cahaya pedang Ku See tong sudah hampir menyentuh
diatas tubuhnya....
769
Tiba-tiba Im Yan cu yang berada berapa kaki dari arena
pertarungan memperdengarkan suara tertawa yang tinggi
melengking seperti suara tertawa orang gila.
Pikiran dan perhatian Ku See gong segera bercabang, sedang
gerakan pedang Hu thian seng kiamnya pun turut menjadi agak
lamban ......
Meski begitu, Jeritan ngeri yang memilukan hati toh bergema
juga memenuhi angkasa.
Ditengah percikan darah segar, yang memancar kemana-mana,
lengan kiri Ciu Heng thian sebatas bahu telah terpapas oleh batang
pedang Ku See hong hingga terpotong-potong menjadi tujuh
delapan bagian.
Sekujur badan Ciu Heng thian gemetar amat keras, wajahnya
yang sudah mengeri-kan, kini memancarkan sinar kebuasan, benci,
dendam dan perasaan lain yang bercampur aduk.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia segera membalikkan
badan dan melarikan diri terbirit-birit.
Ku See hong tidak berniat melakukan pengejaran, cahaya
berkilauan yang memancarkan keluar dari pedang Hu thian seng
kiam pun segera menjadi sirap kembali.
Tubuhnya berputar dengan cepat, ia saksikan Im Yan cu dengan
rambut yang terurai kalut, pakaian yang terbuka dan keadaan yang
mengerikan sedang berlarian mendekat, kemudian menubruk ke
tubuhnya.
Tak terkirakan rasa sedih dan sakit hati Ku See hong setelah
menyaksikan keadaan gadis itu, bibirnya yang berdarah, matanya
yang merah membara, sungguh membuat orang merasa seram.
Diiringi jeritan lengking yang sangat keras gadis itu memeluknya
lalu merangkul dengan penuh napsu.
Kiranya waktu Ku See hong sedang bertarung sengit tadi, daya
kerja Im hwee si hun wan yang bersarang dalam tubuh Im Yan cu
770
telah mulai bereaksi, api birahi bagaikan gelombang samudra,
segulung demi segulung menerjang datang tiada hentinya, semakin
lama semakin menghebat dan makin lama semakin dahsyat.
Untuk menguasai kobaran api birahi tersebut, gadis itu seperti
menggigit lidahnya keras-keras untuk tetap berusaha
mengendalikan kesadaran otaknya, namun racun obat itu kelewat
hebat, akhirnya kesadaran tak dapat dikendalikan lagi, hampir saja
jadi gila.
Berada dalampelukan Ku See hong Im Yan cu tersengkal-sengkal
tiada hentinya, mendadak ia mengangkat kepalanya, sorot mata
yang merah berapi karena kobaran api birahi memancarkan suatu
permohonan yang amat besar, ia menatap wajah Ku See hong
tanpa berkedip.
Ku See hong sadar, pil Im hwee sin hun wan merupakan obat
perangsang paling jahat di dunia ini, tentu saja diapun mengetahui
apa arti dari sinar permohonan yang di pancarkan lewat sorot mata
Im Yan cu.
Tapi, bila hal itu dibiarkan berkembang lebih jauh, maka darah
yang mengalir dalam tubuh gadis itu pasti akan terpengaruh oleh
api birahi sehingga mendidih, dimana pada akhirnya nadi akan
pecah dan menyebabkan kematian yang tragis untuk dara tersebut.
Sebaliknya bila dia memuaskan kobaran napsu birahinya, tiga kali
kemudian setelah hubungan seks berlangsung, gadis itu akan
kehabisan hawa Im khinya yang ber akibat kematian juga.
Meski hubungan yang akan berlangsung sekarang baru untuk
pertama kalinya, akan tetapi kerugian dalam hal hawa Im goan nya
sudah pasti tak dapat dihindari.
Ketika hubungan seks yang pertama kalinya berakhir, sebagian
dari kepandaian silat gadis itu akan punah.
Hubungan seks ke dua selesai berlangsung, segenap ilmu silat
yang dimilikinya akan punah.
771
Bila Hubungan seks yang ke tiga selesai dilangsungkan dia akan
kehabisan sumsum dan tewas.
"Aaaai... berada dalam keadaan demikian, bagaimana mungkin
dia tega untuk melakukan perbuatan tersebut?.”
Membayangkan untung ruginya, tanpa terasa air mata jatuh
bercucuran membasahi wajah Ku See hong. setelah menghela
napas sedih katanya:
"Adik Im, tak bisakah kau untuk mengendalikan diri sebentar
lagi?"
Waktu itu, didalam benak Im Yan Cu hanya terpengaruh oleh
dorongan napsu birahi, boleh dibilang kesadaran otaknya sudah
hampir punah tak berbekas, dengan penuh penderitaan dia merintih
lalu menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Adik Im" kembali Ku See hong berkata dengan sedih. ''tahukah
kau bila keadaan seperti ini berlangsung terus, kau bisa musnah.
Aku tak tega.... Aku tak tega...."
"Engkoh Hong, kau tak usah memikirkan aku lagi" pekik Im Yan
cu sambil merintih dan menangis, "kau ..... cepatlah sedikit.. aku...
aku benar-benar tak tahan...."
Sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya, sementara air
mata bercucuran amat deras, sakit hati dan penderitaan yang di
alaminya sekararg betul-betul tak terlukiskan dengan kata-kata.
Mendadak Im Yan cu memperdengarkan lagi suara tertawa cabul
yang mengerikan, mendadak sepasang lengannya yang kuat seperti
jepitan baja memeluk tubuh Ku See hong semakin kencang.
Ku See hong tahu, sisa kesadaran yang terus dipertahankan
sedari tadi, kini sudah terbakar punah oleh kobaran api birahi yeng
amat luar biasa, dia menghela napas panjang.
"Aaai, sudah, sudahlah, tampaknya aku Ku See hong sudah
ditakdirkan untuk hidup menderita seorang diri...."
772
Sekarang Im Yan cu sudah dipengaruhi oleh aliran hawa napsu
yang menyusup ke seluruh bagian tubuhnya dan memunahkan satusatunya
kesadaran yang ada, dikala kecerdasan dan kesadaran
sudah punah, maka yang berkuasa kini tinggal napsu birahi, hampir
gila gadis itu jadinya.
Dia mulai meraung-raung dengan suara rendah.
Ia sudah tidak memperdulikan harga dirinya sebagai seorang
gadis lagi, dia tak tahu apa artinya malu.
Sekarang, dia hanya tahu membutuhkan kepuasan seks baginya,
membutuhkan kepuasan untuk menghilangkan siksaan yang
membara didalam tubuhnya.
Sepasang tangan Im Yan cu sudah mulai meraba tak sopan,
tangannya mulai menggerayangi sekujur badan anak muda
tersebut....
"Adik Im, kita tak boleh melakukannya disini" akhirnya Ku See
hong berbisik lirih.
Pada hakekatnya Im Yan cu sudah tidak mendengar ucapan dari
Ku See hong lagi, dia hanya tertawa jalang tiada hentinya.
Suara tertawanya tak berbeda jauh dengan suara tertawa
perempuan-perempuan nakal, begitu jalang, begitu genit dan
mendirikan bulu roma.
Manusia biasa baik atau buruk, semuanya tergantung pada
kesadaran seseorang dalam berpikir, bila kesadaran orang itu sudah
punah, maka semua perbuatan yang mereka lakukan hanya
berdasarkan dorongan napsu birahi, tak bisa membedakan lagi
mana yang baik dan mana yang cabul.
Olen sebab itu, kawanan manusia laknat yang keji dan bermoral
rendah boleh di bilang manusia-manusia yang tak berakal budi lagi,
mereka tak jauh berbeda dengan kawanan makhluk yang disebut
hewan.
773
Melihat persoalannya telah berkembang menjadi begini, tentu
saja Ku See hong di desak untuk memilih jalan yang paling punya
harapan, kalau tidak bila dibiarkan berapa saat lagi, niscaya gadis
itu akan pecah nadi-nadinya dan tewas.
Dipeluknya tubuh gadis itu, lalu berjalan menuju ke tengah hutan
yang lebat di depan sana, ketika tiba di sebuah tanah berumput ia
tak berani membuang waktu lagi, tangannya dengan cepat
melepaskan pakaian yang dikenakan gadis itu...
Im Yan cu berulang kali memperdengarkan suara tertawa
jalangnya yang melengking, sepasang tangannya yang putih dan
halus mulai melakukan gerakan-gerakan yang tak pernah
dibayangkan sebelumnya.
Dalam waktu singkat, tubuhnya yang putih dan halus sudah
muncul dalam keadaan bugil. . .
Dia mulai melakukan gerakan-gerakan erotik yang menyeramkan,
sekujur tubuhnya gemetar keras, dari sini bisa dibayangkan sampai
dimanakah dahsyatnya api birahi yang sedang membakar dalam
tubuhnya.
Mula-mula yang terlihat lebih dahulu adalah sepasang
payudaranya yang besar dan montok.
Ia berbaring dengan kepala menghadap ke atas, rambutnya yang
panjang dan hitam terurai di atas tanah berumput yang lembut.
Dengan termangu-mangu Ku See-hong memperhatikan sekejap
tubuh si nona yang bugil tapi indah itu, lama-lama kemudian. . .
Berbicara sejujurnya, entah dia atau gadis itu, sekalipun berada
dalam keadaan sadar, bila kedua belah pihak sudah berada dalam
puncak birahi, tanpa bisa dicegah mereka akan tetap melakukan
hubungan tersebut, apalagi dalam keadaan seperti sekarang.
Ku See-hong menghela napas sedih, seluruh tubuhnya mulai. . .
Dunia serasa bergoncang, jagad bagaikan berputar, selanjutnya
berlangsunglah suatu adegan yang syahdu yang menggairahkan. . .
774
Ketika cahaya matahari yang panas menembusi dedaunan yang
rimbun dan menyoroti tubuh mereka, nampak sepasang muda mudi
yang berada dalam keadaan bugil itu telah bersatu menjadi satu
tubuh. . .
Keadaan Im Yan cu ibarat seekor ikan leihi yang terkena
terpancing, dia bergoyang melompat, bergeser dan bergaya tiada
hentinya.
Suara tertawa yang melengkingpun berkumandang mengimbangi
setiap gerakan yang dilakukan.
Ku See-hong mulai terengah-engah, seluruh tubuhnya telah
melakukan gerakan purbakala yang tidak beraturan, naik, turun,
bergeser ke kiri, bergeser ke kanan. . .
Namun sekarang, ia tidak merasakan kenikmatan, malah
sebaliknya amat menderita.
Tiap kali berkumandang suara tertawa jalang yang setengah
menggila itu, Ku See-hong merasakan hatinrya bagaikan ditembusi
oleh serentetan anak panah yang tajam.
Hatinya terluka dan mulai mengucurkan darah kental.
Air mata telah jatuh bercucuran, meleleh dan menetes di atas
badan ImYan cu.
Sebaliknya Im Yan cu merasakan kegembiraan dan kenikmatan
yang luar biasa, dia seperti lupa kalau hubungan yang
dilangsungkan sekarang adalah hubungan yang pertama kali
dilakukan, dia seperti sudah melupakan rasa sakitnya ketika selaput
daranya pecah dan berdarah.
Bila sepasang lelaki perempuan melangsungkan permainan cinta
seperti ini, maka yang dicari pada umumnya adalah kepuasan dan
kegembiraan, tapi perasaan mereka berdua justru saling
berlawanan, yang seorang menderita sedang yang lain merasa
gembira.
775
Ku See-hong telah lemas dan kehabisan tenaga, namun Im Yan
cu yang masih dipengaruhi oleh napsu birahi, tetap menggerakkan
tubuhnya seperti orang kalap.
Akhirnya. . . ia berhasil juga mencapai puncak kepuasannya,
kobaran napsu birahi yang membara dalam dadanya seakan-akan
telah meletus dan membuyar. . .
Padahal, setiap detik dia merasakan kegembiraan dan
kenikmatan, berarti usianya diperpendek beberapa tahun.
Dikala kepuasan telah tercapai, berarti malaikat elmaut sudah
semakin mendekati dirinya.
Tengah hari sudah lewat, kini napsu birahi yang membakar
dalam tubuh Im Yan cu sudah pudar, kesadaran serta akal budinya
telah pulih kembali, namun gadis itu kelewat lemas, kelewat lelah
dan kehilangan banyak tenaga, hampir saja ia terlelap tidur.
"Adik Im, adik Im!" Ku See-hong segera berteriak keras-keras.
Air mata bercucuran membasahi wajah Im Yan cu, pekiknya
pedih:
"Engkoh Hong. . ."
Kata-kata selanjutnya tak mampu dilanjutkan lagi,
tenggorokannya seperti tersumbat oleh kepedihan hatinya.
"Adik Im, kau tak usah sedih" bisik Ku See hong, "dalam dua hari
mendatang aku pasti akan mencarikan obat mujarab untuk
memunahkan racun yang mengeramdalamtubuhmu"
“Engkoh Hong, tidak menjadi soal kalau aku harus mati" sahut
Im Yan cu sedih, ''walaupun aku hanya dapat berkumpul denganmu
dalam waktu singkat, namun aku merasa puas sekali, apalagi kalau
aku bisa memperoleh cintamu yang murni ....."
''Adik Im, kau pasti akan tertolong, kau tak usah memikirkan halhal
seperti itu, jangan kelewat cepat putus asa."
776
Dari ucapan sang pemuda yang begitu memedihkan hati, Im Yan
cu sudah tahu kalau t iada harapan hidup lagi baginya, setiap orang
yang sedang menghadapi kematian, hatinya tentu akan merasa
sedih dan kosong, kecuali bila orang itu rela mengorbankan diri.
Begitu juga keadaan Im Yan cu sekarang menghadapi keputusan
asaan, tanpa terasa dia menangis dengan sedih, suaranya begitu
memilukan hati membuat siapa pun akan turut bersedih hati bila
mendengarnya.
Dengan sinar mata yang memancarkan kelembutan, dia menatap
wajah Ku See hong lekat-lekat, seakan-akan dalam waktu yang
amat singkat itu dia ingin mengingat baik-baik wajah kekasihnya ini
dan membawanya sampai ke akhirat.
"Engkoh Hong, cintakah kau kepadaku?" tiba-tiba ia bertanya
dengan sedih.
Ku See hong tidak habis mengerti apa sebabnya dia mengajukan
pertanyaan tersebut dalam suasana begini, namun dia toh
menjawab juga:
"Adik Im, aku cinta kepadamu!"
Kembali Im Yan cu bertanya:
“Engkoh Hong, tahukah kau setelah kematianku nant i, arwahku
akan masuk ke sorga atau neraka? Sepanjang hidupku, sudah
banyak manusia yang mati ditanganku tapi aku tahu orang yang
mati ditanganku semua nya adalah orang-orang jahat yang sudah
banyak melakukan perbuatan keji dan terkutuk di dunia ini"
Ku See hong mengerti, semangat maupun pikiran gadis itu
sekarang amat kalut, tak heran kalau apa yang diucapkan juga
kacau dan tidak karuan, tapi pemuda tersebut tak ingin
membuatnya sedih, dia berupaya keras untuk memberikan
kehangatan kepadanya sedapat mungkin.
Dengan lembut Ku See hong berkbata:
"Adik Im, kau tak bakal amasuk neraka!”
777
"Benarkah itu? benarkan aku tak akan masuk neraka?" Im Yan cu
tersenyum manis.
"Adik Im, buat apa kau menanyakan tentang persoalan ini.?”
Im Yan cu segera tertawa.
"Engkoh Hong, aku takut bila arwahku disekap dalam neraka
sehingga dikemudian hari aku tak bisa keluar lagi untuk mencarimu,
suasana semacam ini pasti amat sepi dan menderita.”
Ku See hong menghela napas panjang, diam-diam pikirnya:
"Ooooh Thian, mengapa kau hendak merenggut nyawanya?
lihatlah, dia begitu menawan..."
Berpikir sampai disitu, cepat dia menjawab sambil tertawa:
"Adik Im, aku pasti akan seringkali menemani kau! Aku akan
berusaha untuk selalu berada disampingmu"
Im Yan cu memutar sepasang biji matanya yang jeli beberapa
waktu, lalu katanya lagi:
"Engkoh Hong, orang bilang antara alam dunia dan alam baka
terbagi oleh suatu jurang yang sangat dalam, bagaimana mungkin
kau bisa datang mendampingi diriku?"
"Adik Im, kata orang selama ini cuma kata gurauan belaka,
padahal orang yang telah mati, arwah merekapun berada ditempat
yang sama, hanya bedanya orang yang belum mati mempunyai
wujud badan kasarnya dan mempunyai daya hidup, sedangkan
orang yang sudah mati tak mempunyai wujud kasarnya, arwah
tersebut tak bisa terikat di suatu tempat saja, mereka dapat
bergerak ke sana kemari sekehendak mereka sendiri"
“Engkoh Hong, aku tidak memahami apa yang kau katakan itu"
seru Im Yan cu tidak mengerti, "yang kau maksudkan sebagai
arwah itu benda macam apa? Tadi kau bilang dia bisa melayang
kian kemari menurut kehendaknya sendiri, lantas bagaimana
caranya kita dapat selalu berada bersama-sama?."
778
"Adik Im, arwah adalah roh, sesuatu yang tak berwujud dan tak
nampak, keadaannya seperti perasaan kita sekarang, maya bentuk
nya dan sukar di lukiskan dengan suatu perkataan, arwah adalah
roh yang berada dalam tubuh manusia, dalam diri kita sendiri,
sedangkan daging dan tubuh sebetulnya adalah benda byang mati,
justdru karena dimasauki roh atau arbwah maka tubuh itu menjadi
sesuatu yang hidup, dan karena ditunjang dan digerakan oleh roh,
maka tubuh tersebut baru dapat melakukan pelbagai perbuatan
maupun pekerjaan.
"Jadi kalau ada orang mengatakan sudah tak punya arwah lagi,
berarti dia sudah mat i, tubuhnya tak dapat bergerak lagi"
Im Yan cu segera tertawa merdu.
"Engkoh Hong, sekarang aku sudah tahu, tapi bagaimana
caranya untuk membawa sealu arwahku disisimu?"
"Adik Im, yang dimaksudkan sebagai roh atau arwah adalah
sesuatu yang bersifat tak menetap, roh itu melayang kesana kemari,
tapi kita pun dapat membuat roh selalu berada disisi kita."
"Caranya yakni membawa jasad tubuh itu ke suatu tempat dan
menyimpannya di sana kemudian selamanya aku akan menetap di
sana, bukankah hal ini berarti pula kalau rohmu selalu berada
disisiku?"
Im Yan cu menjadi amat girang, segera serunya:
"Engkoh Hong, apakah kau hendak membuatkan sebuah kuburan
yang sangat indah bagiku, kemudian membangun sebuan rumah
disamping kuburan tersebut dan selamanya kau akan menetap di
sana?"
"Adik Im, aku memang bermaksud demikian, cuma dendam
darahku harus dituntut lebih dulu, setelah itu aku akan membangun
rumah gubuk dan menemanimu untuk selamanya."
'Engkoh Hong, bagaimana kalau kaupun ajak Him Ji im untuk
tinggal bersama kau?" tiba-tiba Im Yan cu berseru.
779
ooo0dw0ooo
BAB 36
MENDENGAR gadis itu menyinggung kembali soal Him Ji im, tat
kuasa Ku See hong menghela napas panjang, lagi sorot matanya
pelan-pelan dialihkan ke tempat kejauhan sana, memandang awan
putih yang melayang di angkasa, hatinya terasa lebih sedih dan
pedih.
Mendadak Im Yanr cu berkata lagti.
"Engkoh Hong, bukankah kau bilang masih ada seorang lagi yang
bernama Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di laut Lam hay?"
Keng Cin sin adalah gadis pertama yang tertanam dalam hati
pemuda itu, dia merupakan gadis yang paling dicintai dan paling di
hormati Ku See hong selama ini, menyinggung soal gadis itu,
perasaan Ku See hong makin bertambah pedih, air matanya
bercucuran semakin deras lagi.
Sambil menghela napas sedih, kembali Im Yan cu berkata:
"Engkoh Hong, apakah Keng Cin sin telah tiada?"
"Ya, dia memang sudah meninggal" suara Ku See hong
kedengaran amat gemetar, namun aku tak pernah menyaksikan
sendiri jenazahnya.
"Engkoh Hong, aku mati masih mendingan tapi kau .... kau bakal
kesepian, aaah, betul! Masih ada Him J i im, kau harus segera
menolongnya, kau pun harus mencari tulang belulang Keng Cin sin
dan menguburnya bersamaku, dengan begitu aku akan
mendapatkan seorang teman, sedang kau yang berada didunia
inipun ada Him Ji im yang bakal merawatmu, dengan demikian aku
dan Keng Cin sin yang berada di alam baka pun tak akan terlalu
menguatirkan dirimu"
Diam-diam Ku See hong merasa kagum bercampur terharu, dia
dapat merasakan kalau gadis tersebut jauh berbeda dengan gadis780
gadis lain, seakan-akan tidak menaruh perasaan cemburu terhadap
perempuan lainnya, meski yang lainpun merupakan saingan
baginya, penampilan semacam ini sudah jelas memperlihatkan kalau
dia bukan seorang perempuan biasa.
Aaaai.... Tapi, mengapa Thian tidak adil? Kalau begiut, bila ia
dapat memperistri tiga orang kekasih yang cantik jelita dan hidup
berbahagia sepanjang tahun, bukahkah kejadian ini merupakan
suatu peristiwa yang hebat?"
Sekarang, Him Ji im masih berada di dalam sarang iblis, jiwanya
berada di ujung tanduk, sekarang kini diapun seperti memperoleh
suatu firasat tak baik, siapa tahu gadis itu sudah tiada....
Teringat sampai ke situ, Ku See hong merasa amat sedih dan
kosong, tanpa terasa dia menghela napas panjang.
Ia benci, bencinya bukan alang kepalang, membenci kepada
langit, juga membenci kepada bumi.
Baru dalam keadaan seperti ini dia dapat merasakan makna yang
sesungguhnya dari bait-bait syair dalam lagu "'DENDAM SEJAGAD'"
Sementara itu, Im Yan cu sudah kelihatan lelah sekali, berulang
kali dia menguap lebar, sedang suara bisikannya ikut bertambah
lirih:
“Engkoh Hong, setelah aku mati nanti tolong kau suka
menyampaikan berita tentang kematianku ini kepada guruku..."
Mendengar ucapan tersebut, satu ingatan tiba-tiba melintas
didalambenak Ku See hong, buru-buru serunya:
"Adik Im, apakah gurumu masih berada di tebing Hay jin gay?
Dia orang tua pasti dapat mencarikan akal untuk menyelamatkan
dirimu”
Kesadaran dan akal budi Im Yan cu ketika itu sudah makin lama
semakin bertambah lemah, pada hakekatnya apa yang diucapkan
Ku See hong sudah tak dapat di tangkap olehnya.
Tapi dalam keadaan begini gadis itu masih bergumam lagi:
781
"Engkoh Hong, apakah luka pukulan Hou kut jian hun im kang
yang kau derita telah sembuh kembali.?"
Tiba-tiba Ku See hong menepuk kepala sendiri sambil berteriak:
"Aaah, mengapa aku bodoh begini? Orang itu dapat
menyembuhkan aku dari pengaruh pukulan Hou kut jian hun im
kang, berarti dia dapat juga menyembuhkan racun cabul tersebut,
mengapa aku tidak berusaha untuk mohon kepadanya....?"
Im Yan cu sudah terlelap tidur, sekali memejamkan mata, dia
baru akan mendusin kembali dari tidurnya dua hari kemudian.
ooo0dw0ooo
MATAHARI telah terbenam dilangit sebelah barat, sinar yang
berwarna keemas-emasan menarik ke seluruh angkasa.
Suasana senja yang indah dan lembut itu seakan-akan
mendatangkan suatu perasaan yang pedih dan murung dihati orang.
Hari ini udara sedikit agak luar biasa, langit serasa mengering
dan mati, tiada hembusan angin yang lewat. seluruh benda
disekeliling situ bagaikan turut lesu dan letih.
Dalam suasana senacam inilah, ditengah angkasa yang hening,
tiba-tiba berkumandang suara nyanyian yang keras tapi bernada
memedihkan hati orang...
Dendam kesumat menbentang bagai Jagat
Bukit tinggi berhutan lebat ditepi sebuah kuil
Sungai besar didepan kuil berombak besar.
Dendam kesumat sepanjang abad.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Burung gagak bersarang di rumput dikala senja.
Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua.
782
Memetik kampak membuat lagu.
Nadanya dendam!
Menitik air mata darah untuk siapa?
Hati pilu menanggung derita, menyesal sepanjang masa.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Ji koan pernah berbuat salah.
Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya?
Salju terbang air laut semuanya terasa hambar.
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Curah hujan membuyarkan awan.
Air mengalir akhirnya surut.
Dendam kesumat tak akan pernah luntur.
Suara nyaring yang begitu memilukan, begitu memedihkan
mengalun di udara dan memancar ke empat penjuru.
Dari irama dan nada nyanyian tersebut, seakan-akan dia hendak
mengutarakan rasa dendam yang membara di dalam dadanya.
Kesepian...
Kesedihan...
Kesengsaraan...
Sisa sinar matahari meninggalkan suasana yang makin suram di
seluruh permukaan jagad.
Senja telah menjelang tiba, sesosok bayangan yang memanjang
tiba-tiba muncul di atas permukaan tanah, Ku See hong dengan
membawa si nona yang tertidur pulas sedang berjalan pelan
menelusuri jalan.
783
Rupanya Ku See hong sedang membopong Im Yan cu menuju ke
arah kota, dia hendak menuju ke gedung yang seram dan terpencil
untuk memohonkan pertolongan bagi gadis itu.
Tapi gedung yang besar dan lebar itu ditemukan berada dalam
keadaan kosong tanpa penghuni meskipun barang-barang keperluan
sehari-hari masih terlihat dalam ruangan itu, akan tetapi tak sesosok
bayangan manusia pun yang nampak.
Bahkan si bocah lelaki itupun tak diketahui sudah pergi ke mana,
dia harus menunggu selama berjam-jam lamanya sebelum
membopong kembali Im Yan cu dan berlalu dari situ.
Tapi dari sementara kawanan jago yang berbisik-bisik, dia
mendapat tahu kalau malam nanti di lembah Yu cui kok diluar kota
sana akan terjadi suatu pertarungan sengit, sekawanan jago-jago
persilatan di dunia saat ini hendak mengerubuti seorang manusia
berkerudung warni warni.
Maka Ku See hong lantas teringat akan manusia aneh dalam
gedung menyeramkan itu, siapa tahu kalau dia pun telah berangkat
ke lembah Yu cui kok untuk menonton keramaian?
Karena berpendapat demikian, Ku See hong dengan membopong
Im Yan cu segera berangkat menuju ke lembah tersebut, dia
berharap bisa menjumpai si bocah itu lagi, kemudian memohon
kepadanya agar memperkenalkan manusia aneh itu kepadanya.
Begitulah, sambil membopong In Yan cu dan menyanyikan lagu
"DENDAM SEJAGAD" selangkah demi selangkah Ku See hong
berjalan menyelusuri hutan yang sepi, suara nyanyian yang
mengenaskan itu dengan cepat menambahkan suasana yang
memedihkan di senja itu.
Sebagaimana diketahui, bait-bait dalam lagu ''dendam sejagad"
yang dibawakan Ku See hong itu sesungguhnya mengandung arti
yang sangat mendalam, itulah sebabnya dia berjalan sambil
menyanyikan lagu itu, dia tak tahu dimanakah letak lembah Yu cui
kok tersebut, maka dia ingin memancing kedatangan para jago
784
persilatan tersebut dengan lagunya, agar merekalah yang memberi
petunjuk kepadanya dimtana letak Yu cui kok yang dimaksudkan.
Padahal, ingatan semacam itu sangat berbahaya, sebab jago
persilatan didunia sekarang menaruh perasaan dendam dan
permusuhan terhadapnya, mereka sangat berharap dapat
mengetahui jejaknya, bahkan tidak berada dibawah manusia
berkerudung itu .....
Penampilannya secara sengaja sekarang sudah dapat dipastikan
akan memancing datangnya keributan dari kawanan jago persilatan
tersebut.
Disaat suara nyanyiannya belumselesai di bawakan ......
Suara pekikan-pekikan nyaring secara tiba-tiba berkumdang dari
lembah bukit disebelah depan situ..
Menyusul kemudian terlihat ada empat sosok bayangan manusia
yang meluncur ke hadapan Ku See Hong dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat, salah satu diantaranya yang berwarna
abu-abu paling cepat bergerak, seperti hembusan angin lembut
dalam sekejap mata telah t iba ditempat tujuan.
Dia adalah seorang sasterawan setengah umur yang berwajah
tampan, berparas putih dan menggembol sebilah Pedang berwarna
hitam dipunggungnya, orang itu bukan lain adalah salah seorang
diantara dua murid murtad Bun ji koan su, yakni Thi bok sin kiam
(pedang sakti kayu besi) Cu Pok ....!
"Sreeet Sreeet...! Sreeet...!" secara beruntun dari arah belakang
berdatangan lagi tiga sosok bayangan manusia.
Kakek yang kurus lagi pendek, dia adalah Hiangcu nomor satu
dari ruang Sin hwe tham dalam perkumpulan Ban sia kau yang
terkenal karena kelihayan ilmu silatnya serta kesaktian gerakan
tubuhnya .... Kun thian ciang Tan Khong lun.
Dua orang sisanya adalah manusia aneh bertubuh kurus kering
yang berperawakan jangkung, dandanannya aneh, gerak geriknya
785
kebanci-bancian, mereka tak lain adalah dua orang pelindung
hukum kesayangan dari Thi bok sin kiamCu Pok.
Si kakek berjubah merah darah yang berada di sebelah kiri
adalah Ang yang kui (setan merah) Sin Sau si.
Sedang Kakek-kakek berbaju hijau yang berada disebelah kanan
bernama Lik Im lok si (setan hijau) Sin Eng siang.
Kedua orang itu bersaudara, ilmu silatnya lihay dan keji, mereka
termasuk manusia pent ing dalamperkumpulan Ban sia kau.
Setelah menyaksikan orang-orang munculkan diri dihadapannya
sekarang terasa bergidik juga hati Ku See-hong dibuatnya, sebab
dia cukup menyadari kalau ilmu silat yang dimiliki ke empat orang
itu benar-benar luar biasa hebatnya.
Dalam sekilas lintas pemeriksaannya dia sudah merasakan kalau
diantara beberapa orang yang hadir, maka tenaga dalam yang
dimiliki Thi bok sin kiam Cu Pok termasuk yang paling hebat,
membuat orang sukar untuk mengukur sampai dimanakah taraf
kepandaian yang sebenarnya.
Kemudian orang yang menempati urutan ke dua adalah si kakek
kurus dan pendek itu--- Kun thian ciang Tan Khong lun.
Tapi sewaktu Ku See hong menyaksikan dandanannya, hanya
menempati urutan ke tiga dalam perkumpulan Ban sia kau, hal ini
membuatnya tercengang dan tidak habis mengerti.
Ketika sinar mata Ku See hong dialihkan ke wajah Kun thian
ciang Tan Khong lun tadi, kebetulan sekali sorot matanya juga lagi
memandang kearahnya. Ku See hong dapat menyaksikan dengan
jelas sorot matanya yang tajam, namun hal ini semakin
membuatnya merasa keheranan.
Mendadak si pedang sakti kayu besi Cu Pok mendengus dingin,
kemudian tegurnya:
"Barusan, kau yang membawakan lagu dendamsejagad itu?"
786
Dengan wajah sedingin es, Ku See hong memperhatikan
beberapa kejap pula ke arahnya, kemudian menyahut:
"Kalau benar kenapa, kalau tidbak kenapa?"
Sorot mata Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang tajam, mendadak
memancarkan sinar kebuasan, dia menelit i tubuh Ku See hong
beberapa kejap lalu memperhatikan pula Im Yan cu yang berada
dalam bopongan, sekilas perasaan tercengang sempat menghiasi
raut wajahnya.
Tiba-tiba ia mendongakkan kepalanya, lalu memperdengarkan
suara tertawanya yang menyeramkan .....
Suara tertawanya sangat keras, memekikkan telinga,
menggetarkan sukma dan seakan-akan menggoncangkan seluruh
jagad.
Dalam gelak tertawa tersebut, terdengar pula nada angkuh,
sombong, takabur dan kejinya yang sukar dilukiskan dengan katakata.
Mendadak ia berhenti tertawa ....
"Maaf, maaf ..!" serunya kemudian lantang.
Sesudah berhenti sejenak, lanjutnya kembali:
"Kalau begitu, kaulah yang disebut Leng hun koay seng Ku sute
yang namanya menggetarkan dunia persilatan dewasa ini? Harap
kau sudi memaafkan sikapku yang punya mata tak mengenal bukit
Thay san, harap Ku sute sudi memaafkan"
Ku See hong merasakan darah yang mengalir dalam tubuhnya
mendidih keras, ia benar-benar sangat gusar sesudah mendengar
gelak tertawanya yang aneh, terutama ucapannya barusan.
Dengan cepat dia menghimpun segenap tenaga yang dimilikinya
dan berusaha untuk menenangkan perasaan hatinya yang bergolak.
Selang beberapa saat kemudian, dia baru berseru dengan
perasaan terperanjat:
787
"Jadi kau adalah Pedang sakti kayu besi Cu Pok!"
Sekali lagi Pedang sakti kayu besi Cu Pok mendongakkan
kepalanya dan tertawa seram.
"Haahhh... haaahh... hahh... rupanya dia masih belum
melupakan kami berdua..."
Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku
See hong, dia mendengus dingin, kemudian dengan nada sinis dan
sama sekali tak berperasaan teriaknya:
"Murid durhaka, hari ini kau tak akan lolos dari kematian,
bersiap-siaplah untuk mampus!"
Thi bok sin kiam (pedang saktib kayu besi) Cu Pok mengulumkan
sekulum senyuman yang sinis lagi licik.
"Heehhh.. heehhh...... heeehh.. padahal kita sesama saudara
seperguruan baru pertama kali ini bersua, buat apa kau melototi aku
dengan wajah gusar? Heeehh... heeehhh... tolong tanya apakah
belakangan ini suhu dia orang tua berada dalam keadaan sehat
walafiat...?”
Sekali lagi Ku See hong merasakan darah yang mengalir didalam
dadanya mendidih keras, dia betul-betul tak sanggup untuk
mengendalikan kobaran hawa amarahnya lagi, dengan suara yang
keras, dia membentak nyaring:
"Kau bajingan keparat yang tak tahu malu, bila kau masih
memiliki sedikit perasaan saja, tak mungkin kau akan berbuat bejad
dengan menghianati perguruanmu"
Pedang sakti kayu besi Cu Pok kembali mendehem beberapa kali,
dengan senyum tak senyum katanya.
"Ku sute, kau memang seorang manusia yang benar-benar lupa
budi, seandainya kami dua bersaudara tidak meninggalkan
perguruan, bagaimana mungkin kau bisa menjadi hebat dan lihay
seperti hari ini?”
788
Heeeehh...... Heeeehh...... heeeehh...... apakah suhu sudah
berangkat ke alam baka untuk beristirahat selamanya?"
-ooo0dw0ooo-
Jilid 24
TIBA-TIBA Ku See hong menangkap kembali sorot mata yang
sangat aneh memancar keluar dari balik mata Kun thian ciang Tan
Khong lun, dia seperti lagi memberi tanda rahasia kepadanya
berulang kali.
Ku See hong sebagai seorang pemuda yang cerdik dengan cepat
dapat menangkap maksudnya, dia menjadi amat terperanjat, segera
pikirnya dengan cepat:
"Ilmu silat yang dimiliki penghianat itu sangat lihay, kenapa aku
bersikap bodoh dengan termakan oleh hasutannya yang sengaja
hendak mengobarkan amarahku, jika sebentar pertarungan
berlangsung dan keadaan tidak menguntungkan bagiku, bukankah
aku akan menyesal sepanjang masa?"
Berpikir sampai disitu, dengan cepat anak muda itu berusaha
keras untuk menenangkan kembali hatinya, kemudian dengan
kening berkerut dan sekulum senyuman sinis menghiasi ujung
bibirnya, dia mendengus berat-berat, lalu tertawa dingin.
Selang berapa saat kemudian, dengan hawa pembunuh yang
menyelimuti seluruh wajahnya, dia berseru ketus:
"Tak ada salahnya untuk memberi tahukan kepadamu, suhu telah
mencapai kesempurnaan dan kembali ke alam baka, tapi sebelum
meninggalnya beliau telah berpesan kepadaku untuk membersihkan
perguruan dari semua manusia-manusia penghianat Hmmm! Cu
Pok, mengapa kau t idak segera berlutut untuk menerima kematian?"
Perubahan demi perubahan yang terjadi membuat Ku See hong
bersikap lebih waspada dan serius.
789
Tampaknya perbuatan sikap yang sangat mendadak ini cukup
membuat kawanan iblis itu merasa terkesiap, mereka tidak habis
mengerti, mengapa anak muda tersebut dapat menunjukkan
perubahan sikap hanya didalam beberapa saat saja.
Sementara itu si setan merah Ang yang si kui dan setan hijau Lik
im pok si telah memperdengarkan suara tertawa anehnya yang
sangat mengerikan.
Suara tertawa itu seperti jeritan setan, seperti juga lolongan
serigala, menjulang di angkasa dan amat tak sedap didengar.
Dengan perasaan terkesiap Ku See hong segera berpikir:
"Tampaknya peristiwa yang terjadi pada hari ini tidak gampang
diselesaikan, sekarang aku cuma seorang diri..."
Tiba-tiba Ang yang kui si, Sin siau si memperdengarkan suara
tertawanya yang menggidikkan hati, kemudian serunya
menyeramkan:
"Dengan mengandalkan kecongkakanmu sewaktu berbicara tadi,
kami dua bersaudara jadi berhasrat sekali untuk meneoba
kepandaianmu lebih dulu, ingin kuketehui sampai dimanakah
kehebatan ilmu silatmu itu sehingga begitu berani tidak memandang
sebelah matapun kepada orang lain'
Ku See hong menyipitkan sepasang matanya menjadi satu garis,
kemudian mendengus sinis.
''Hmmm setan-setan gentayangan dari dalam neraka pun berani
melancong ke alam semesta ini, hmmm, sayang kalian telah
berjumpa denganku hari ini, tampaknya saat sial buat kalian sudah
tiba, heehh... heeehhh... heeehhh...."
Sinar buas segera mencorong keluar dari mata Ang yang kui si
dan Lik im pok si, tampaknya mereka sudah dibikin marah dan
bersiap-siap melancarkan serangan.
790
Tapi si Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mendengus dingin,
kedua orang itu pun segera menarik kembali hawa amarah-nya dan
mengundurkan diri ke belakang.
Setelah itu Cu Pok baru berkata sambil menyeringai seram:
"Ku See hong, aku orang she Cu masih mengingat diri kita
sebagai sesama seperguruan, karena itu tak ingin menyulitkan
dirimu, asal kau bersedia memberi tahukan bait lagu gurumu itu
kepadaku, urusan pasti akan beres sampai disini saja"
Ku See hong tertawa dingin.
"Hemmm, hubungan sesama seperguruan, haaahh...
haaaahhh.... haaaahhh... boleh saja aku beritahukan bait lagu itu
kepadamu, cuma suhu pun pernah berpesan: Setelah bersua
dengan kalian, dia bila kalian menginginkan bait lagu tersebut,
silahkan kamu berdua berangkat ke akhirat, disanalah suhu akan
mengajarkan sendiri kepada kalian, sebab aku hanya seorang adik
seperguruan kalian, aku tak bisa mewakili guru untuk memberi
pelajaran kepada kakak seperguruan,
heeehhh...heeehhh...heeehh...."
Setelah tertawa dingin t iada hentinya, kembali dia berkata:
”Sekarang bersiap-siaplah untuk berangkat ke akhirat, suhu
sudah menantimu di situ untuk memberi pelajaran lagu kepadamu.”
Selesai berkata, tubuhnya secepat kilat berjumpalitan sejauh
tujuh delapan kaki dari posisi semula, kemudian dengan cepat
membaringkan tubuh Im Yan Cu ke atas tanah:
'Baru saja Ku See hong menggerakkan tubuhnya Ang Yang kui si
dan Lik Im pok si segera mengira anak muda itu hendak meloloskan
diri, serentak mereka tertawa seram, tubuhnya yang kurus kering
bagaikan sukma gentayangan langsung menerjang ke arah tubuh
Ku See hong.
Dengan suatu gerakan secepat kilat Ku See hong membalikkan
badannya, tidak nampak bagaimana dia bertindak, seakan-akan besi
791
semberani yang menghisap benda logam saja, dia langsung
menerjang ke tubuh kedua orang manusia aneh tersebut.
Menyaksikan gerakan tubuh yang begitu cepat tapi hebat dari Ku
See hong, Ang yang kui si maupun Lik Im pok si berteriak aneh,
serentak mereka memisahkan diri ke arah kiri dan kanan, kemudian
dengan ke empat cakar setannya menyerang ke muka.
Ditengah hembusan angin puyuh yang menderu-deru, serangan
kedua orang itu tiba-tiba berubah pula setelah sampai ditengah
jalan, kini secara ancaman tadi miring ke samping kiri dan kanan
lalu menerjang ke muka.
Dalam waktu singkat selapis hawa pukulan yang sangat kuat dan
menyesakkan napas muncul dari empat arah delapan penjuru dan
langsung mengurung seluruh badan Ku See hong.
Dengan sinis Ku See hong tertawa dingin, tubuhnya mengigos ke
samping dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat, itulah gerakan
tubuh Mi khi biau tiong yang amat lihay, hanya dalam beberapa kali
jumpalitan saja dia sudah menyingkir kesamping.
Im yan siang si, sepasang setan merah dan hijau baru
terperanjat sesudah ancamannya mengenai sasaran yang kosong,
serentak mereka berpekik aneh, lalu cakar setan yang kurus dan
panjang diayunkan berulang kali kedepan.
Ada yang mencakar, ada yang membacok ada yang menusuk,
gerak demi gerakan, tendangan semuanya dilepaskan dengan
kecepatan luar biasa.
Dalam waktu singkat, Ku See hong sudah menyambut datangnya
puluhan jurus serangan tersebut.
Seketika itu jika seluruh angkasa diliputi oleh hawa pukulan yang
tajam dan maha dahsyat, suara gemuruh yang memekikkan telinga
disusul dengan gulungan hawa pukulan yang tajam menggidikan
hati bersama-sama menggulung tubuhnya.
Serangan demi serangan yang dilancarkan Im yang siang si
semuanya diakukan dengan kecepatan luar biasa, jurus
792
serangannya pun aneh tapi sakti, yang lebih hebat lagi adalah jurus
serangan yang digunakan semuanya sama, seakan-akan mereka
sudah mempunyai ikatan batin yang hebat hingga kedua belah
pihak bisa menduga apa selanjutrya yang bakal dilakukan rekannya.
Ku See hong melambung dan melompat kian kemari meloloskan
diri dari ancaman selapis hawa pukulan yang maha dahsyat di
bawah kilauan bayangan setan segera menerjang ke depan seperti
ombak samudra yang menyapu daratan dan menyergap musuhmusuhnya.
Tiba-tiba Ku See hong berkerut kening, tiba-tiba saja sepasang
tangannya digetarkan keras-keras, seluruh tubuhnya segera
berubah menjadi enteng bagaikan selembar bulu yang tipis dan
melayang kian kemari diombang ambingkan oleh hawa pukulan
lawan yang kuat.
Rupanya belakangan ini Ku See hong telah berhasil memahami
rahasia dari ketiga macam ilmu sakti yang diajarkan Bun Ji koan su
kepadanya itu, ilmu meringankan tubuh yang sangat enteng ini tak
lain adalah perubahan yang berhasil dipecahkan olehnya dari ilmu
gerakan tubuh Mi khi biau tiong.
Im yan siang si, sepasang setan merah dan hijau merupakan
manusia-manusia bengis yang berhati kejam, mendadak mereka
berdua berputar tiga kali, begitu meninggal-kan permukaan tanah,
mereka segera menerjang ke arab Ku See hong dengan dahsyatnya,
sepasang telapak tangan mereka secepat sambaran petir melakukan
tiga kali serangan yang aneh dan ganas mengimbangi gerakan
melambung yang mereka lakukan. Serangan semacam ini amat
ganas lagi keji. kekuatannya seperti air yang menerjang keluar dari
bendungan yang jebol. deras, kuat dan mengerikan hati.
Mendadak...
Ku See hong menengadah lalu memperdengarkan pula suara
pekikan panjang yang amat keras.
793
Sepasang lengannya melakukan suatu gerakan yang sangat aneh
ditengah udara, lalu dari seluruh badannya segera memancar ke
luar selapis cahaya aneh yang menyilaukan mata.
Thi bok sin kiam Cu Pok yang menyaksikan kejadian tersebut
menjadi amat terperanjat, dia segera membentak keras-keras:
"Kalian berdua cepat mundur"
Rupanya dia tahu kalau musuhnya sedang bersiap-siap
melancarkan serangan dengan t iga gerakan Hoa han seng huan
yang maha dahsyat tersebut.
Ditengah teriakan mana, secepat kilat Thi bok sin kiam Cu Pok
melambung ketengah udara, sepasang telapak tangannya pun
secara beruntun melepaskan beberapa buah pukulan dahsyat
bagaikan angin puyuh yang sangat mengerikan.
Segulung demi segulung hawa pululan tanpa wujud yang
dahsyat, seperti ambruk-nya bukit karang langsung menerjang ke
muka dengan membawa desingan serta angin puyuh yang
menderu-deru.
Tapi, dikala Cu Pok melepaskan pukulan-nya tadi, Ku See hong
telah menggunakan pula jurus Jin hay bu seng (lautan manusia
tumbuh tenggelam), salah satu gerakan dari tiga gerakan Hoa han
seng huan untuk melancarkan serangan .....
Dua gulung hawa sakti yang berwarna putih dan menyilaukan
mata, bergerak dari kiri dan kanan langsung menerjang ke bagian
tubuh yang mematikan di tubuh Ang Yang kui si serta lik impok si.
Perlu diketahui, bila gerak serangan Ho han seng huan telah
dilancarkan dan cahaya berkilat sudah melintas di angkasa, maka
sang korban sulit untuk meloloskan diri lagi dari kedahsyatan
serangan tersebut.
Betul, si pedang sakti kayu besi Cu Pok telah melepaskan pukulan
untuk memberi pertolongan, namun sayang gerak serangan itu
masih terlambat juga sedetik.
794
Dua kali jeritan ngeri yang mengerikan hati segera
berkumandang memecahkan keheningan..
Tubuh Ang Yang kui si Sin Siau si dan Lik im pok si Sin Eng siang
segera terlempar ke tengah udara lalu bergulingan diatas tanah.
Dada mereka sudah hancur dan darah segar memancar keluar ke
empat penjuru, dua setan yang dilahirkan pada saat yang hampir
bersamaan itu, kini berangkat kembali ke akhirat pada saat yang
hampir bersamaan pula.
Di tengah jeritan ngeri yang memilukan hati ..
Secara kebetulan, angin pukulan yang dilepaskan si Pedang sakti
kayu besi Cu Pok juga menghantamtelak di tubuh Ku See hong.
"Blaaam, blaaammm, blaaam...!" serentetan bunyi ledakan keras
bergema memecahkan keheningan.
Desingan angin pukulan yang amat dahsyat dengan membawa
suara yang tajamlangsung menyebar ke empat penjuru.
Ku See hong hanya merasakan datangnya segulung angin
pukulan tak berwujud yang menerjang masuk ke dalam jaring hawa
murni yang menciptakan lewat gerakan Ho han seng huan,
langsung menekan ke tubuhnya dengan kekuatan yang menyesakkan
napas..
Tak kuasa tubuhnya segera terpental sejauh tiga kaki dari tempat
semula, namun tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera apaapa.
Wajah si pedang sakti kayu besi Cu Pok yang mengerikan tibatiba
berubah sangat hebat dan nampak menyeringai lebih
menyeramkan, dia bukan terluka oleh benturan tersebut sebaliknya
merasakan suatu perasaan terkesiap yang luar biasa sekali, tapi
hanya dalam waktu singkat paras mukanya telah pulih kembali
seperti sedia kala..
Sambil mengulumkan senyuman licik yang rendah dan berat, dia
segera berkata:
795
”Sungguh tak kusangka dia telah mewariskan pula segenap ilmu
simpanannya kepadanya.."
”Mana, mana!" Ku See hong tertawa dingin, dengan wajah yang
tenang, "aku hanya mempelajari tiga macam kepandaian sakti saja:
Kan kun mi siu khikang, tiga gerakan Hoo han seng huan serta
gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat, heeeehh... heeehh...
heeeehh... aku rasa kaupun sudah pernah mempelajarinya bukan!"
Berbicara sampai di situ, kembali Ku See hong memperdengarkan
suara dengusan dinginnya yang amat sinis:
"Hmmm... murid murtad yang bermoral bejad dan bderhati
binatang, mana mungkin punya rejeki sebaik itu untuk mempelajari
ilmu-ilmu rahasia semacam ini, haaah... haahhh.... haaahhh..."
Dari balik mata Pedang Sakti kayu besi Cu Pok segera mencorong
keluar sinar buas yang keji, setelah tertawa seram katanya lagi:
"Kalau begitu, dengan membawa ke tiga macam ilmu sakti
tersebut, pergilah ke akhirat dan pamerkan kemampuanmu itu di
depan guru setan tersebut?"
Sepasang telapak tangan si Pedang sakti kayu besi Cu Pok
berputar membentuk satu gerakan busur, kemudian didorong ke
muka.
Segulung angin pukulan yang amat dahsyat dengan cepat
meluncur dan menggulung ke muka.
Serangan ini dilancarkan sangat tiba-tiba, kekuatannya pun
sangat mengerikan.
Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Ku See hong, sepasang telapak tangannya segera diayunkan silih
berganti, angin puyuh yang dahsyat seperti jaringan langit dan
perangkap bumi segera meluncur ke depan menyongsong
datangnya ancaman tersebut..
Ketika pedang sakti kayu besi Cu Pok selesai melepaskan pukulan
tadi, sambil tertawa seram dia sudah menerjang ke muka, kemudian
796
menyelinap ke sisi kanan Ku See hong, telapak tangan kirinya
secara aneh segera melepaskan pukulan lagi dengan jurus Thian
gwa lay im (awan tebal dari luar langit) mengancam bagian tubuh
yang mematikan di tubuh Ku See hong.
Anak muda itu sangat terperanjat , dia sama sekali tak
menyangka kalau tenaga dalam nya telah mencapai tingkatan yang
begitu sempurna, ditengah amukan dinding hawa murni yang tajam
dan menyelimut i angkasa, dia mengigos ke samping kemudian balas
menerjang pula kedepan...
Rupanya si pedang sakti kayu besi Cu pok pun menyadari kalau
Ku See hong telah berhasil menguasai ilmu Kan kun mi siu khikang
dan menerima kesaktian atas hawa im dan hawa yang yang saling
bertautan, sekalipun dia menyerang dengan kekuatan yang hebat,
belumtentu sanggup menghajarnya sampai mampus.
ltulah sebabnya dia lantas bertekad untuk menyelesaikan
pertarungan tersebut dengan sesuatu pertarungan jarak dekat, dia
pun melepaskan pukulan lebih dulu dengan tujuan memancing
lawannya masuk perangkap.
Dalam kejutnya tadi, Ku See hong segera berputar ke kiri,
sementara telapak tangan kanannya menyaru ke samping
membacok urat nadi pada pergelangan tangan kiri lawan.
Bagaimana pun jua, selama beberapa waktu si Pedang sakti kayu
besi Cu Pok pernah menerima beberapa pelajaran sakti dari Bun ji
koan su, ilmu silat yang dimilikinya sekarang selain sakti juga luar
biasa sekali.
Mendadak telapak tangan kirinya berputar membentuk satu
gerakan setengah busur, kemudian diiringi desingan angin tajam,
tangannya itu bergerak bagaikan seekor ular sakti menerobos
masuk lewat celah-celah kosong diantara tangkisan tangan kanan
Ku See hong dan langsung menotok jalan darah Khi hay hiatnya.
Jurus serangan ini sakti dan luar biasa, juga terhitung sebagai
suatu serangan yang kejam.
797
Paras muka Ku See hong berubah hebat, dengan cepat dia
melangkah mundur dengan ilmu tujuh bintang. dalam sekali ayunan
badan, dia sudah mundur sejauh beberapa kaki.
Kali ini, Ku See hong tidak membiarkan musuhnya menguasai
keadaan lagi, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke
muka, sepuluh jari tangannya dipentangkan dan disentilkan ke
muka..
Segulung desingan angin tajam dengan membawa hawa
serangan yang dahsyat langsung menerjang kemuka secepat kilat
dan mengancam sepuluh buah jalan darah kematian ditubuh Thi
bok sin kiamCu Pok.
Dikala Ku See hong masih melancarkan serangan dengan
kekuatan yang maha dahsyat itu, dengan suatu gerakan cepat Cu
Pok telah meloloskan pedang sakti kayu besinya, tangan kanannya
digetarkan, serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata kontan
memancar keluar dari tubuh pedang tersebut, lalu desingan angin
tajam menderu-deru seperti gulungan ombak sarnudra langsung
menyambar ke arah sepuluh desingan angin jari yang sedang
meluncur t iba itu.
Ketika sampai ditengah jalan, serentetan hawa sakti itu segera
saling membentur satu sama lainnya, hawa sakti yang di lancarkan
Ku See hong ketika saling membentur dengan hawa pedang yang
lunak, tahu-tahu saja lenyap tak berbekas seperti batu yang
tenggelam ditengah samudra saja.
Sejak mengetahui musuhnya meloloskan pedang sakt i kayu besi,
Ku See hong sudah tahu bahaya, dia melompat mundur dengan
cepat dan tangan kanannya menyambar ke belakang.
"Criingg...!" bunyi gemerincingan nyaring memenuhi angkasa.
Kini pedang sakti Hu thian seng kiam telah diloloskan dari dalam
sarungnya, hawa pedang yang bercahaya tajam seketika
menembusi angkasa yang gelap.
798
Dengan pedang Hu thian seng kaim di tangan kanannya, Ku See
hong berdiri diatas satu kaki, sedang tangan kirinya melakukan
suatu gerakan dengan kedua jari tangannya diletakkan sejajar
dengan alir mata.
Sorot mata yang tajam, kening yang berkerut serta tubuh yang
memancarkan hawa sakti tanpa menimbulkan suatu kewibawaan
yang luar biasa sekali.
Setelah menyaksikan gerakan pedang yang diciptakan Ku See
hong, ternyata Cu Pok tak berani menyerang secara gegabah,
pedang sakti kayu besi yang berada dalam cekalannya diluruskan
sejajar dada, kakinya berdiri setengah berjongkok, sedangkan
sepasang matanya yang keji sedang mengawsi wajah Ku See hong
tanpa berkedip, tanpa terasa dia pun memperluhatkan suatu hawa
seramyang menggidikkan.
Untuk sesaat empat marta yang tajam saling berpandangan
tanpa berkedip...
Seluruh jagad menjadi hening, sepi dan tak kedengaran sedikit
suarapun, begitu sepi, dan heningnya seperti mati, membuat orang
merasakan suatu keseraman, ketegangan dan kengerian yang
mencekam.
Pertama-tama Si Pedang sakti kayu besi Cu Pok yang
melancarkan serangan paling dulu, dia membentak nyaring, pelanpelan
pedang kayu besi yang berada ditangan kanannya digerakkan
menusuk ke jalan darah Sim kan hiat di tubuh Ku See hong.
ooo0dw0ooo
BAB 37
SERANGAN pedang itu kelihatannya seperti biasa dan sederhana,
sedikitpun t idak disertai kekuatan apapun, padahal sesung-guhnya
mengandung suatu daya penghancur yang amat jahat dan luar
biasa, asal pihak lawan berani memandang enteng sudah pasti tak
akan lolos dari serangan mautnya itu.
799
Menyaksikan gerakan pedang yang dilan-carkan musuh, Leng
hun koay seng Ku See hong segera merasakan hatinya menjadi
sangat berat dan tegang.. dia tahu murid murtad dari gurunya Bun
ji koan su ini memiliki ilmu silat yang sangat hebat, apakah dia
dapat menangkan musuh, hingga sekarang masih merupakan suatu
tanda tanya besar..
Baru saja ingatan tersebut melintas didalam benaknya, pedang
kayu besi dari Cu Pok sudah menusuk tiba, walaupun Ku See hong
masih tetap berdiri tegap bagaikan batu karang, sekejap pun tanpa
berkedip dia mengawasi gerakan pedang tersebut lekat- lekat.
Kun thian ciang Tan Khong lun yang menyaksikan jalannya
pertarungan dari sisi arena merasa amat kagum sekali dengan
ketajaman mata Ku See hong, sebetulnya dia kuatir kalau anak
muda itu tak mampu menandingi kelihayan musuhnya, tapi
sekarang ia sudah tidak merisaukan hal itu lagi.
Setelah si Pedang sakt i kayu besi Cu Pok menyaksikan Ku See
hong sama sekali tidak terpancing oleh gerakan pedangnya itu,
hawa sakti yang semula disembunyikan dibalik jurus serangan itu
segera dipancarkan keluar melalui gerakan yang tak berubah pula.
Segulung desingan hawa pedang yang tajam dan dahsyat,
secepat sambaran petir meluncur ke muka.
Sementara itu, selisih jarak antara mereka berdua hanya satu
depa saja, begitu hawa pedang meluncur keluar, sesungguhnya
sukar buat lawan untuk menghindar.
Akan tetapi, Ku See hong sudah menduga kalau lawannya bakal
melepaskan serangan dengan hawa pedangnya itu, maka disaat
hawa pedang musuh meluncur ke depah, kaki kirinya segera
bergerak ke kiri, sedang tubuhnya pun ikut berputar pula ke akiri.
Creeet....!' Hawa pedang yang dipancarkan oleh Cu Pok, dengan
cepat menyambar lewat persis melalui sisi tubuhnya.
Kembali Ku See hong menggeserkan kakinya diantara getaran
tangan kanannya, serentetan suara pekikan nyaring memenuhi
800
angkasa, kemudian muncul beribu-ribu cahaya pedang yang tajam
mengurung bagian kiri tubuh Cu Pok yang mematikan.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa dingin, tubuhnya seperti
gerakan setan gentayangan bergerak melewati sisi kanan musuh,
lalu pedang kayu besinya melepas-kan serangan balasan dengan
menusuk jalan darah Khi hay hiat ditubuh Ku See hong.
Jurus serangan yang dilakukan saat ini benar-benar sangat lihay
dan luar biasa, menghindari sambil menyerang, hampir boleh
dibilang gerakan mana dilakukan bersamaan waktunya, ditambah
pula serangan itu dilakukan dengan gerakan setengah berjong-kok,
membuat orang sukar untuk menduga sebelumnya.
Ku See hong sangat terperanjat, cepat tubuhnya melambung dan
meluncur ke atas kepala Cu Pok.
Cu Pok yang sedang berdiri setengah ber jongkok dengan cepat
menegakkan tubuhnya kembali, pedang kayu besinya ditarik
kembali lalu menusuk lurus keatas.
Secara beruntun dia lepaskan tiga jurus serangan, semuanya
merupakan gerakan tusukan lurus keatas, kecepatannya luar biasa
sekali.
Ku See hong yang melambung ke udara, mendadak
berjumpalitan beberapa kali, dengan kepala dibawah kaki diatas
sebetul nya dia hendak melancarkan sergapan balasan ke arah Cu
Pok, siapa tahu dia kena kedahuluan, sesosok bayangan hitam yang
menyilaukan mata tahu-tahu sudah tiba di depan mata.
Rasa terperanjat Ku See hong kali ini tak terlukiskan dengan
kata-kata, cepat dia menghimpun kembali hawa murninya, tubuh
yang masih melambung di udara, sekali lagi meluncur ke lima enam
depa lebih tinggi dari posisi semula.
Cu Pok yang merasakan posisinya lebih menguntungkan sudah
barang tentu tak rela membiarkan musuhnya berhasil lolos dari
cengkeraman mautnya, tiba-tiba pedang kayu besinya
memancarkan selapis kabut cahaya berwarna hitdam yang amat
801
menyilaukan mata, desingan hawa serangan yang tajam bergerak
dari bawah menuju keatas, langsung menerjang diri Ku See hong.
Untuk kesekian kalinya Ku See hong melambung kembali ke
udara, sementara pedang Hu thian seng kiam ditangannya dengan
membawa hawa serangan yang dahsyat telah menembus masuk ke
balik kabut cahaya hitam lawan seperti seekor naga emas.
'Criiing! Criiing! Traaang! Traaanggg... benturan dua bilah
pedang itu menimbulkan serangkaian bunyi yang amat memekikkan
telinga.
Menyusul kemudian... dua kali dengusan tertahan bergema
diudara, bayangan manusia pun saling berpisah.
Ku See hong dan Cu Pok masing-masing berdiri satu kaki jauhnya
dari posisi semula, di atas lengan kanan masing-masing yang
membawa pedang sama-sama muncul sebuah robekan sepanjang
tiga inci, darah kental sedang meleleh keluar tiada hentinya dan
membasahi sebagian pakaian yang mereka kenakan.
Didalam bentrokan yang berlangsung barusan, kedua belah pihak
sama-sama melalukannya dengan satu kecepatan yang luar biasa,
sedemikian cepatnya sampai Kun thian ciang Tan Khong lun yang
memiliki kepandaian silat amat lihay pun tak sempat melihat dengan
jelas bagaimana terjadinya peristiwa hingga kedua belah pihak
sama-sama terluka.
Dalam pada itu si Pedang sakti kayu besi Cu Pok betul-betul
merasa terperanjat sekali, selama ini dia tersohor dalam dunia
persilatan sebagai jago pedang sakti, tak nyana pada malam ini dia
harus menderita kekalahan diujung pedang Ku See hong.
Padahal kalau dibicarakan yang sesungguh nya, menang kalah
masih belum bisa ditentukan diantara mereka berdua, tapi
berhubung Ku See hong yang menyerang dari tengah udara dengan
posisi yang lebih jelek, sedang Cu Pok berada di daratan menempati
posisi yang lebih menguntungkan, maka meski hasil pertarungan itu
seri, namun boleh dibilang juga kalau kepandaian silat dari Ku See
hong terhitung jauh lebih t inggi.
802
Tapi Ku See hong yang tinggi hati ini merasa sedih sekali, rasa
sedihnya malah tidak berada di bawah keadaan Cu Pok.
Jurus serangan ryang dia perguntakan tadi, sebetulnya dipelajari
dari dalam kitab Pedang warisan Hu to lo jin. dan dia yang
mengandalkan pedang Hu thian seng kiam ternyata belum berhasil
menangkan Cu Pok, bila keadaan semacam ini dibiarkan
berlangsung terus, bagaimana mungkin dia mampu menghadapi
manusia manusia laknat lainnya didunia ini? Bagaimana mungkin dia
dapat membalaskan dendam buat suhunya?
Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera mencibirkan-bibirnya
sambil memperdengar-kan suara tertawa dingin menggidikkan hati,
kemudian serunya:
”Ku sute, ilmu pedangmu memang benar-benar sangat hebat,
tolong tanya apakah kau berhasil mempelajarinya dari suhu?"
Cu Pok yang licik dan banyak tipu muslihatnya ini, tampak sudah
dapat menduga kalau jurus pedang yang di gunakan Ku See hong
barusan sebetulnya bukan ajaran dari Bun ji koansu.
Ku See hong mendengus dingin dengan nada sinis.
"Hmm, terang kuberitahukan kepadamu ilmu pedang ini
kuperoleh dari Si hong lo jin, jurus yang barusan kugunakan tak
lebih hanya satu jurus serangan yang paling rendah dan mudah. Cu
Pok lebih baik serahkan saja nyawa anjingmu itu, aku orang she Ku
tak bakal mengampuni murid murtad seperti kau!"
Begitu si pedang sakt i kayu besi Cu Pok mengetahui kalau jurus
pedang yang digunakan Ku See hong adalah jurus pedang ciptaan Si
hong lo jin, seorang jago pedang kenamaan pada dua ratus tahun
berselang, paras mukanya segera berubah hebat, tapi hanya
sebentar saja telah lenyap kembali tak berbekas.
Sekulum senyuman seram segera menghiasi bibirnya, sambil
tertawa dingin ia berkata:
"Ku sute, rejekimu benar-benar amat bagus, sudah mendapatkan
pedang mestika Ang soat po kiam, mendapat warisan ilmu silat dari
803
Si hong lo jin pula, cuma kau harus tahu perubahan selama sepuluh
tahun saja sudah amat banyak apalagi sampai ratusan tahun. Dulu,
ilmu pedang Si hong lo jin memang hebat dan di akui sebagai
kepandaian maha sakti, tapi sekarang, hmm.. kepandaian tersebut
sudah menjadi ilmu pedang paling jelek yang tak ada harganya
sama sekali.
"Kau tahu, jurus pedang yang barusan ku pakai itu tak lebih
cuma jurus serangan yang terjelek yang kumiliki, hmmm .... hmm..
malam ini, jangan harap kau lolos dari tanganku melebihi sepuluh
jurus, tapi mengingat kita punya hubungan sesama saudara
seperguruan, asal kau bersedia menceritakan bait lagu Dendam
sejagad kepadaku, tentu saja aku pun tak akan menyusahkan kau"
Dengan sekuat tenaga Ku See hong berusaha untuk
mengendalikan kobaran hawa amarahnya, setelah tertawa dingin ia
berseru;
"Murid murtad, Kau benar-benar kelewat jumawa dan takabur,
betul-betul seorang manusia yang tak tahu malu Hmmm, hmm ......
maksud baikmu itu biar aku seorang she Ku terima dalam hati saja.
Sekarang tak usah banyak bicara lagi, lebih baik kita selesaiken
persoalan kita dengan adu kepandaian saja"
Pedang sakti kayu besi Cu Pok memutar sepasang biji matanya
yang licik bagaikan rase itu dan melirik sekejap ke arah Im Yan cu
tergeletak ditanah, kemudian setelah menyeringai seram ujarnya:
"Ku sute, aku hanya mengagumi atas kegagahanmu serta
bakatmu yang bagus, ini bukan berarti aku benar-benar takut
kepadamu. Hmmm. Asal kau bersedia mengungkap kan isi bait syair
dari lagu Dendam sejagad sudah pasti aku tak bakal
mengesampingkan kebaikanmu itu, bahkan luka yang di derita nona
itupun akan kutolong dan kusembuhkan'"
Si Pedang kayu besi Cu Pok adalah seorang manusia yang licik
dan banyak tipu muslihatnya, setelah terjadi bentrokan sebanyak
beberapa jurus tadi, dia sudah tahu kalau kepandaian silat yang
dimilikinya tak mungkin bisa menangkan Ku See hong, sekalipun
804
dapat memenangkan pemuda itu mustahil dia bisa memaksa
lawannya untuk memberitahukan isi bait syair dari lagu Dendam
sejagad.
Oleh sebab itu, otaknya yang licik lantas berputar kian kemari
mencari akal, kebetulan dia menyaksikan Im Yan cu yang tergelapar
di tanah, satu ingatan telah melintas dalam benaknya dan dia
hendak memperalat gadis tersebut untuk mencapai ke inginannya.
Dia tahu luka yang diderita Im Yan cu tak mungkin bisa
disembuhkan oleh Ku See hong, maka dia menggunakan hal mana
untuk menguasahi si anak muda tersebut.
Padahal bicara yang sebenar-benarnya, hingga kini si Pedang
sakti kayu besi Cu Pok masih belum tahu luka apakah yang di derita
oleh Im Yan Cu . ...
Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, segera pikirnya
didalam hati:
'Yang ditelan oleh Im Yan cu adalah obat perangsang lm hwee si
hun wan, konon dalam dunia persilatan belum ada obat penawar
untuk racun tersebut, tapi si pedang ular perak Ciu Heng thian
adalah anggota Ban sia kau mereka, siapa tahu .....
Belum habis dia berpikir, Pedang sakti kayu besi Cu Pok telah
berkata lagi sambil tertawa dingin.
"Ku sute, kau ingin apa? Apakah kau senang menyaksikan
kekasihmu yang cantik jelita itu tewas dengan begitu saja?''
Kini, Ku See hong benar-benar merasa serba salah, berulang kali
gurunya Bun ji koan su Him Ci seng telah berpesan kepada nya agar
bait lagu tersebut jangan diberitahukan kepada orang lain, apalagi
terhadap seorang murid murtad semacam dia, hal ini sudah tentu
lebih lebih tak boleh.
Tapi, Im Yan cu mempunyai budi dan cinta yang amat mendalam
terhadap dirinya, apalagi dia pun mengutarakan apakah gadis itu
harus dibiarkan mati secara mengenas-kan.
805
"Aaai... suhu.... wahai suhu.... mungkin aku akan melanggar
pesan terakhirmu secara terpaksa ....."
Sementara itu, sepasang mata Pedang Sakti kayu besi Cu Pok
yang tajam bagaikan sembilu sedang mengawasi perubahan wajah
Ku See hong dengan seksama, dia tahu si anak muda itu sudah
termakan oleh ucapan sendiri.
"Ku sute!" katanya kemudian sambil tertawa dingin, ''lebih baik
bersikaplah lebih cerdik, kalau tidak, bila Ban sia kaucu sampai
bertemu dengan kau, maka kau pun tak bakal lolos dari pancingan
obatnya, bila sampai, terjadi begitu apa yang dia suruh pasti akan
kau lakukan, apakah kau anggap rahasia lagu dendam sejagad itu
bisa kau rahasiakan terus untuk selamanya?
"Sebaliknya jika aku yang mendapatkan bait lagu tersebut,
Setelah kitab pusaka Cong ciong pit kip ditemukan akupun tak akan
mengangkangi kitab tersebut seorang diri"
Padahal Si Pedang Sakti kayu besi Cu Pak mempunyai rencana
yang benar-benar amat keji, dia berencana bila Ku See hong telah
mengungkapkan isi bait lagu dari "Dendam sejagad" tersebut, maka
dia akan segera membunuhnya.
Mendadak Ku See hong bertanya dengan suara dingin:
"Benarkah kau mempunyai keyakinan untuk bisa mengobati
penyakitnya. ."
Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera tertawa:
"Asal Ku sute bersedia menerangkan penyakit macam apakah
yang diderita olehnya, tanggung aku dapat menyembuhkan nya!"
Paras muka Ku See hong berubah agak memerah, lalu dengan
nada tergagap katanya:
"Dia telah menelan obat perangsang Im hwee si hun wan nilik si
pedang ular perak Ciu Heng thian"
806
Begitu tahu akan pil beracun Im hwee si hun wan' diam-diam
Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa terperanjat sekali, segera
pikirnya didalam hati:
"Konon didalam kitab pusaka Ban sia cinkeng milik sumoay pun
tidak dicantumkan obat penawar untuk pil tersebut, bagaimana
mungkin aku bisa mengobatinya.?"
Cu Pok yang licik, kendatipun dalam hati berpikir demikian,
namun diluarnya dia tertawa terbahak-bahak.
"Haaahhh.. haaahhh... haaahhh!"... Ku sute, rejekimu benarbenar
besar sekali ...."
Begitu mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera
mengetahui apa yang dimaksud kan, paras mukanya berubah hebat,
serunya kemudian dengan suara dingin:
"Dia sudah menjadi istri Aku orang she Ku, aku harap kau jangan
sembarangan berbicara, apakah kau mempunyai keyakinan untuk
menyembuhkan penyakit tersebut?"
Satu ingatan dengan cepat melintas dalam benak Pedang Sakti
kayu besi Cu Pok.
Cepat sahutnya sambil tertawa:
"'Bagi pandangan sementara orang persilatan, pil beracun
tersebut merupakan pil yang tiada harapan bisa dipunahkan, tapi
aku justru mengetahui kalau obat tersebut bisa ditawarkan dengan
sejenis obat-obatan, dan hanya obat-obatan itu saja yang bisa
menyembuhkan.."
"Obat apakah itu"?" buru-buru Ku See hong bertanya.
Pedang Sakti kayu besi Cu Pok termenung dan berpikir sebentar
kemudian jawabnya:
''Menurut apa yang kuketahui, obat tersebut hanya terdapat
disuatu tempat saja, asal kau bersedia memberrikan isi dari bait
lagu Dendam sejagad kepadarku, tentu saja aku pun akan memberi
petunjuk kepadamu untuk pergi mencari obat itu"
807
"Baik" sahut Ku See hong dengan cepat.
"Asal kau bisa mendapatkan obat tersebut, dan mampu
memunahkan pengaruh racun tersebut, sudah pasti aku orang she
Ku akan memberitahukan isi bait lagu Dendam sejagad kepadamu!"
Diam diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa kegirangan,
tapi dengan licik dia berkata lagi:
''Hal bagaimana mungkin bisa kulakukan untuk mengobati dia,
aku harus .... sedang kau.... heeehh.. heeehh..."
Tentu saja Ku See hong memahami maksud perkataannya itu,
dengan gusar segera bentaknya:
"'Mengapa sih kau banyak curiga? Kapan aku orang she Ku
pernah mengingkari janji?"
"Mana, mana" Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa licik, aku
rasa ku sute, tentu bukan manusia seperti itu...cuma....."
Waktu, itu, pikiran Ku See hong sudah dibikin kalut oleh keadaan
Im Yan cu yang semakin parah, apa yang dipikirkan olehnya
sekarang hanyalah bagaimana caranya untuk menyembuhkan
kembali Im Yan cu dari pengaruh racun, sudah barang tentu dia pun
tak pernah membayangkan jika pihak musuh akan menggunakan
akal licik untuk menipunya.
Buru-buru tanyanya lagi dengan cemas:
"Cuma kenapa? Cepat kau katakan!"
''Maksudku, lebih baik kita melakukan pertukaran saat ini juga.."
''Kau maksudkan, sekarang juga aku memberitahukan bait lagu
tersebut kepada-mu dan kau akan memberitahukan tempat di mana
obat tersebut bisa didapat kan kepada ku?” tukas Ku See hong
cepat.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa terbahak-bahak.
808
"Haaahhh. ...haaahhh... Ku sute memang seorang pintar,
memang demikian maksud hatiku, bagaimana pendapatmu tentang
usulku ini?"
Kontan saja Ku See hong tertawa dingin:
'Heehhh .... Heeehh.... heehhh, ...enak benar kalau berbicara,
aku toh belum tahu apakah obat tersebut benar-benar dapat
memunahkan pengaruh dari racun Im hwee si hun wan atau tidak?
Boleh saja kalau kau menghendaki isi bait lagu tersebut, tapi bait
lagu itu baru akan kuberikan setelah ia terbukt i sembuh nanti"
"Yaa, tak heran kalau kau mencurigai diriku dalam hal ini, tapi
begitupun boleh juga, sekarang kau boleh menyalin dulu bait syair
dari lagu tersebut diatas secarik kertas, besok kentongan ketiga aku
akan menunggu mu di kuil Toa an ku bio di barat kota, kemudian
kita akan saling bertukar barang!"
"Tapi kau boleh pergi hanya setelah racun yang mengeram
didalamtubuhnya punah sama sekali.”
"Ooh tentu saja begitu, soal ini tak usah kau kuatirkan!"kata
Pedang sakti kayu besi Cu Pok sambil tertawa.
"Ucapan seorang kuncu.... "seru Ku See hong lantang.
"Bagaikan kuda dicambuk..." sambung pedang sakti kayu besi Cu
Pok cepat.
Selesai berkata, Cu Pok segera berpaling, kemudian dengan sorot
mata yang memancarkan cahaya buas melotot wajah Kun thian
ciang Tan Khong lun lekat-lekat, sementara tubuh iblisnya selangkah
demi selangkah bergeser ke depan.
Kun thian ciang Tan Khong lun tahu kalau pihak musuh hendak
membinasakan dia, hatinya sangat gelisah sekali, dalam keadaan
demikian mau tak mau dia harus memper-lihatkan asal usul
sebenarnya. karena dia tahu, kalau tidak bertindak demikian, Cu Pok
tidak akan melepaskan dirinya dengan begitu saja.
809
Sementara itu Ku See hong yang menyaksikan Cu Pok telah
menggeserkan tubuhnya mendekati Tan Khong lun dia segera
membentak keras.
'Cu Pok, berhenti kau! Mengapa kau harus membunuh selembar
nyawa manusia yang tak berdosa??'
Rupanya semenjak tadi Ku See hong mendapat tanda dengan
kerlingan mata dari Tan Khong lun, dia tahu orang tersebut, bukan
manusia jahat, itulah sebabnya dia berusaha mencegah peristiwa
berdarah sampai terjadi.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera berpaling, kemudian
jawabnya.
”Ku sute, apakah kau menginginkan diriku memperoleh banyak
kesulitan dikemudian hari? Membunuh orang ini sama untungnya
buat kita berdua, kalau tidak, andaikata dia sampai melaporkan
kejadian ini kepada Ban sia kaucu, maka pertemuan kita besok
malamjangan harap bisa diselenggarakan lagi...?
Belum habis dia berkata, Kun thian ciang Tan Khong lun telah
membentak nyaring:
"Ku sauhiap, jangan percaya dengan obrolan itu, kau harus
menyadari betapa licik dan berbahayanya dunia persilatan ini, apa
lagi berjanji dengan manusia jahat yang licik dan banyak tipu
muslihatnya seperti dia, mengapa kau tidak memohon bantuan saja
kepada manusia berkerudung warna warni.”
Begitu mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera sadar
kembali dari impian.
Tak terlukiskan rasa gusar Pedang sakti kayu besi Cu Pok setelah
menyaksikan Tan Khong lun menghancurkan rencana bagusnya,
sambil tertawa dingin dia segera berseru:
"Tan hiangcu, nyalimu sungguh sangat besar hari ini, aku akan
menyuruh kau mampus dengan tubuh tercincang menjadi
berkeping-keping!"
810
Tiba-tiba Kun thian ciang Tan Khong lun mendongakkan
kepalanya dan tertawa terbahak-bahak.
Suaranya keras dan melengking seperti ada beribu-ribu ekor
kuda yang lari bersama-sama, begitu keras dan tajamnya sampai
menggetarkan telinga siapapun.
Sudah jelas, seorang hiangcu tak mungkin bisa memiliki tenaga
dalam yang begitu sempurna.
Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa terperanjat sekali, dengan
cepat dia berpikir:
"Jangan-jangan orang ini adalah mata-mata yang sengaja
diselundupkan kemari?"
Berpikir demikan, paras muka Cbu Pok berubah hdebat, hawa
napsau membunuhnya bberkobar, segera bentaknya keras-keras:
”Tan Khong lun, sebenarnya siapakah kau?”
Kun thian ciang Tan Khong lun menghentikan gelak tertawanya,
kemudian menjawab dengan suara dingin.
”Cu Pok, kau benar-benar kelewat memandang tinggi dirimu
sendiri, haaahh.... haaahhh...haaaahhh... kau ingin mengetahui
nama lohu? Huuh, dengan akhlak yang bejad dan moralmu yang
sudah bobrok, masih belum pantas bagimu untuk mengetahuinya,
aku lihat nasib sialmu sudah tiba pada malam ini'
Hampir meledak dada pedang sakti kayu besi Cu Pok sesudah
mendengar perkataan tersebut, ia segera tertawa seram dengan
suara yang memekikkan telinga ....
Mendadak pedang kayu besinya diputar menciptakan selapis
cahaya hitam yang amat menyilaukan mata, kemudian secara ganas
dan tak kenal ampun, dia tusuk tubuh Tan Khong lun'
Sekalipun Kun thian ciang Tan Khong lun merupakan seorang
jagoan yang berilmu sangat tinggi, namun terhadap Cu Pok dia tak
berani memandang enteng..
811
Sambil membentak keras, sepasang telapak tangannya
diayunkan kemuka, lalu secepat kilat melepasken sebuah pukulan
dahsyat ke depan.
Ketika telapak tangannya diayunkan, sama sekali tidak terasa ada
suatu yang hebat, tapi begitu pukulan sudah dilepaskan, terasalah
angin puyuh yang maha dahsyat diiringi desingan suara tajam
bagaikan amukan ombak ditengah samudra langsung menggulung
ke muka.
Paras muka pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah hebat setelah
menyaksikan datang nya serangan tersebut, dia tertawa seram,
seluruh tubuhnya, bagaikan anak panah yang terlepas dari
busurnya, berikut senjatanya yang meleburkan jadi satu,
menembusi angin pukulan lawan yang kuat bagaikan baja dan
langsung menusuk badan Tan Khong lun..
"Sreeet sreeet" desingan angin tajam berhembus lewat persis
disisi tubuhnya ...."
Sementara itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah menyelinap
kesamping dengan kecepatan bagaikan sambaran petir, dengan
demikian ancaman pedang dari Cu Pok pun mengenai sasaran
kosong.
Sekali lagi diar tertawa seram, telapak tangan kirinya diayunkan
kemuka, selapis hawa khikang yang kuat berbentuk cahaya bintang,
dengan membawa desingan angin yang dingin menusuk tulang,
bagaikan sambaran bayangan petir menerjarg tubuh Kun thian
ciang.
Sekali lagi Kun tian ciang Tan Khong lun menyelinap ke samping
dengan suatu gerakan aneh, untuk kedua kalinya dia berhasil
meloloskan diri dari ancaman tersebut.
Tapi pedang kayu besi Cu Pok kembali menyambar ke muka
mengikut i gerak serangan tersebut, bagaikan membacok tiba secara
ganas.
812
Serangan ini benar-benar dilakukan dengan kecepatan bagaikan
sambaran petir, dengan kening berkerut Kun thian ciang Tan Khong
lun berputar cepat sekali lagi, dia meloloskan diri dari ancaman
tersebut.
"Weeesss....!" telapak tangan kiri Cu Pok secara beruntun
melancarkan tiga buah serangan berantai.
Begitu ke tiga buah serangan tersebut di lepasken, seluruh
angkasa segera dipenuni oleh hawa serangan yang tajam dan
dahsyat bagaikan air bah yang menjebolkan bendungan, secara
terpisah dan muncul dari sudut yang tak terduga menggulung t iba.
Seketika itu juga, hawa tekanan yang menyelimuti sekeliling
tempat itu menjadi makin dahsyat.
Meledak juga amarah Kun thian ciang Tan Khong lun setelah
digencet oleh serangkaian serangan berantai tersebut, sambil
memben-tak keras, tiba-tiba saja sepasang telapak tangannya
berubah menjadi beribu pasang bayangan tangan yang mengepung
sekitar tempat itu dengan pukulan tanpa wujudnya, kehebatannya
tak terlukiskan dengan kata-kata.
Diam-diam Pedang sakti kayu besi Cu Pok merasa girang sekali
setelah menyaksikan kejadian tersebut, pikirnya:
"Kali ini, kau akan segera mampus!"
Ternyata Cu Pok telah dipaksa untuk mengeluarkan hawa
pukulan panasnya.
Jit han ji khi sinkang (hawa sakti dua unsur panas dingin) yang
termashur karena keganasan serta kedahsyatannya.
Akan tetapi, kenyataannya tidak segam-pang seperti apa yang
dibayangkan semula, hanya dalam waktu singkat hawa pukulan dari
kedua belah pihak telah saling membentur satu sama lainnya.
"Blaaammm....!" suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga
segera berkuman-dang mencekam keheningan, menyusul kemudian
813
bumi seraya turut bergoncang keras, hawa tajam menyebar ke
empat penjuru di tengah desingan angin yang amat tajam itu.
Tubuh Ku thian ciang Tan Khong lun bergoncang keras,
kemudian dengan sempoyongan mundur sejauh empat lima langkah
dari posisi semula.
Sebaliknya si pedang sakti kayu besi Cu Pok sendiri pun
merasakan lengannya menjadi sakit sekali sehingga tanpa terasa
tubuhnya mundur sejauh t iga langkah.
Dalam keadaan demikian, serangan dahsyat yang telah
dipersiapkan pun tak mampu untuk dilepaskan kembali.
Cu Pok, gembong iblis yang amat termashur karena kedahsyatan
dan kehebatannya itu benar-benar dibuat kagetnya bukan kepalang,
dia sama sekali tidak menduga kalau tenaga dalam yang dimiliki
seorang hiangcu bisa berada jauh diatas kemampuan empat orang
Thamcu maupun Pedang ular perak Ciu Heng thian.
Sebaliknya Kun thian ciang Tan Khong lun yang baru saja
menerima sebuah pukulan nya, merasakan juga hawa darah
didalam rongga dadanya bergolak keras sekali, diam-diam ia segera
berpikir:
"Sungguh berbahaya, seandainya aku tidak cepat mengetahui
gelagat sehingga mengerahkan hawa khikang untuk melindungi
badan, mungkin aku sudah akan terluka di tangannya sedari tadi,
tenaga dalam yang di miliki bajingan ini benar-benar tak boleh
dianggap enteng"
Mendadak Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa dingin dengan
suara yang mengerikan, kemudian berkata:
"Heeehhh....heeehhh...heeehhh.... benar-benar tenaga dalam
yang amat dahsyat, sungguh kemampuan yang hebat, hampir saja
aku orang she Cu salah melihat!"
'Cu Pok" balas Kun thian ciang Tan Khong lun sambil tertawa
dingin, "kurangilah ngebacotmu yang tak ada gunanya itu, jangan
dikira aku orang she Tan adalah bocah berumur tiga tahun?'
814
"Mana, mana!' Pedang sakti kayu besi Cu Pok tertawa,
"kecerdasanmu dan kelicikanmu sungguh diluar dugaan siapapun,
cuma kaupun jangan berharap bisa hidup sampai selewatnya hari
ini"
Kun thian ciang Tan Khong lun mendongakkan kepalanya, lalu
tertawa terbahak-bahak.
"Haaahhh...haaahhh... haaahh... Cu Pok, kalian Ban sia kau boleh
dibilang ibaratnya perahu yang karam dalam selokan, tapi dengan
kemampuan yang kau miliki itu, aku pikir masih belum mampu
mengapa-ngapakan diriku, paling baik lagi kalau kau
menggoyangkan ekormu dan cepat-cepat lari naik keatas jepitan
sepasang paha pada perempuan jalang itu."
Oleh cemoohan dan ejekan lawan yang sinis dan amat tak sedap
didengar itu, Pedang sakti kayu besi Cu Pok berubah wajahnya
menjadi hijau membesi, dengan sepasang mata memancarkan
cahaya buas yang penuh kekejaman, dia melototi wajah Tan Khong
lun tanpa berkedip.
Sementara itu, Leng hun koay seng Ku See hong telah berjalan
maju ke muka, setelah tertawa dingin ujarnya:
"Cu Pok, malam ini kau jangan harap bisa meloloskan diri dari
sini dalam keadaan selamat!"
Sekarang, Pedang sakti kayu besi Cu Pok baru menyadari betapa
gawatnya situasi, seandainya dia sampai dikerubut i oleh dua orang
jago tersebut, boleh jadi sulit baginya untuk meloloskan diri dalam
keadaan selamat.
Mendadak dia tertawa seram lalu katanya:
''Ku sute, mengapa sih kau begitu tak percaya dengan ucapanku?
Orang bilang naik bukit mencari harimau, kita sama sesama saudara
perguruan, masa aku akan mengakalimu dengan siasat licik?"
"Co Pok` seru Ku See hong sinis, "kau si bajingan terkutuk yang
licik dan berhati keji, lebih baik tak usah menggunakan siasat licik
815
untuk membohongi diriku lagi, aku orang she Ku sudah mengetahui
akan seluk belukmu yang sebetulnya."
Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera menghela napas panjang.
"Aaaai, sudah, sudahlah, kalau toh kau berkata demikian, aku
juga tak bisa berbuat apa-apa lagi. Cuma aku ingin menjual muka
sedikit untukmu, akan kuberitahukan kepadmu apa nama obatobatan
tadi dan di manakah bisa menemukan obat-obatan itu, kau
boleh pergi mencarinya sendiri, seandai nya benar-benar dapat
memunahkan racun ditubuhnya, sebagai rasa terima kasihmu, kau
boleh serahkan syair lagu tersebut kepada ku, setuju?"
Pancingan dengan obat-obatan tersebut benar-benar merupakan
suatu pancingan yang besar sekali pengaruhnya bagi Ku See hong,
yaaa! Hal ini memang tak bisa disalahkan sebab dia amat mencintai
Im Yan cu..
Oleh karena dia adalah seorang pemuda yang sangat mengingat
budi, sikap Im Yan cu terhadapnya pun penuh dengan rasa cinta
yang amat mendalam, ditamtah lagi dia telah memberikan
kehormatannya kepadanya, itu berarti gadis itu sudah menjadi
istrinya, sudah barang tentu dia tak akan membiar-kan nyawa gadis
itu terancam.
"Tak ada salahnya kaIau kau sebutkan dahulu" kata Ku See hong
dingin "seandainya benar-benar bisa mendatangkan hasil seperti
yang diharapkan, aku orang she Ku tak akan mengingkari janji!"
Dalam hati kecil si Pedang sakti kayu besi Cu Pok segera terlintas
suatu niat jahat yang amat keji, hanya niatnya itu tak sampai
diperlihatkan diluar wajahnya..
"Baik, baik. baik. akan segera kuucapkan' katanya kemudian,
"Obat itu bernarna Im cu cau, tinggi rumput tiga depa dengan
ujungnya tumbuh tiga lembar daun, daun itu berbentuk seperti
mut iara dengan enam buah ruas bulat yang beruntun, cuma yang
berguna bukanlah rumputnya melainkan kuncup bunga seperti
sebuah mutiara yang muncul ditengah-tengah antara tiga lembar
daun Imcu cau tersebut.
816
"Rumput ini hanya tumbuh ditempat yang basah, lembab dan
gelap, belakangan ini kebetulan aku sedang berpesiar diselat Im
leng san dan menemukan rumput Im cu cau tersebut, sebetulnya
aku ingin mengambilnya untuk dibuat bahan obat, tapi berhubung
kuncup bunga itu belum muncul, maka sampai sekarang rumput itu
belumsempat kuambil."
"Orang awam tiada yang tahu apa kegunaan dari rumput Im cu
cau tersebut, akan tetapi berhubung aku telah mendapat kan sejilid
kitab Khi leng cau su, maka aku baru mengetahui kegunaan
istimewa dari rumput obat itu"
Sedemikian bersungguh-sungguhnya dia mengucapkan perkataan
itu, membuat orang lain mau tak mau harus mempercayai juga.
Dengan suara dingin Ku See hong berkata lagi:
"Bolehlah aku meminjamsebentar kitab Ki leng cau su mu itu?"
Pedang sakti kayu besi Cu Pok menghela napas panjang.
"Aaaai.. Ku sute, mengapa kau tidak mempercayai aku?" kitab Ki
leng Cau su adalah sebuah kitab yang berharga sekali, kitab itu tak
pernah kubawa kemana-mana, bila kau masih saja curiga, aku tak
bisa berkata apa-apa, mau percaya atau tidak terserah kepadamu
sendiri, sekarang maaf kan aku untuk mohon diri lebih dulu, mogamoga
saja apa yang kau kehendaki bisa sukses"
Selesai berkata dia lantas melejit ke tengah udara, lalu dalam
beberapa kali lompatan saja sudah lenyap dibalik kegelapan sana.
Ku See hong segera berpikir sepeninggalan orang itu.
"Sebagai manusia yang keji licik dan berhati busuk, sudah pasti
pedang sakti kayu besi tak akan bersikap sedemikian baiknya
kepadaku, cuma dia toh sudah menerangkan bentuk rumput Im cu
cau dan tempat tumbuhnya, apa salahnya kalau aku pergi ke sana
untuk melakukan penyeli-dikan? Toh syair dari lagu dendam sejagad
belum kusampaikan kepadanya, andaikata dia cuma membual,
paling banter aku hanya membuang waktu saja dengan sia-sia."
817
Sementara itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah menjura
sambil berkata:
"Nama besar Kun sauhiap sudah termashur dalam dunia
persilatan, setelah berjumpa hari ini lohu baru merasakan kalau
orang itu memang cocok dengan nama besarnya, selain berilmu silat
sangat tinggi, kau pun gagah dan berjiwa besar"
Ucapan tersebut diutarakan Kun thian ciang Tan Khong lun tanpa
disertai suatu maksud tertentu atau bernada mengumpak,
semuanya muncul dari dasar hati yang tulus.
Mendengar perkataan tersebut, Leng hun koay seng Ku See hong
segera menjura dan menjawab dengan nada merendah:
"Tidak berani! Tidak berani! Aku orang she Ku cuma seorang kuli
silat kasaran, bagaimana mungkin aku berani menerima pujian dari
saudara .....?"
Setelah berhenti sejenak, lanjutnya:
"Bolehkah aku orang she Ku bertanya, siapakah nama saudara
yang sebenarnya?"
Waktu itu, Kun thian ciang Tan Khong lun sudah tahu kalau dia
tak mungkin bisa lebih jauh menyamar dalam perkumpulan Ban sia
kau, maka sekalipun indentitas yang sebenarnya diutarakan juga tak
akan berpengaruh apa-apa.
Karena berpendapat demikian, dengan lantang dia menyahut:
'Berkat sanjungan dan pujian dari kawan-kawan dunia persilatan,
mereka menyebutku Thian ku tee ciang Khong Tang lun."
Mendengar nama tersebut, Leng hun koay seng Ku See hong
tertawa terbahak-bahak.
'Haaahhh...haaahhh...haaahhh... selamat berjumpa, selamat
berjumpa! Rupanya saudara adalah Thian kun tee ciang Khong Tang
lun tayhiap yang sudah termashur sejak dua puluh tahun berselang''
818
Rupanya orang yang menyamar sebagai seorang hiangcu
dibawah pimpinan Sin hwee tham dalam perkumpulan Ban sia kau
dan memakai nama Kun thian ciang Tan khong lun ini tak lain
adalah seorang pendekar besar dari luar perbatasan yang namanya
sudah termashur dalam dunia persilatan semenjak puluhan tahun
berselang, si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun.
Sambil tertawa Pukuluan langit dan bumi Khong Tang lun
berkata.
"Kalau orang sudah tua maka dia semakin tak berguna, apalagi
setelah berjumpa dengan Ku sauhiap malam ini, aku makin
menyadari bahwa ombak belakangan sungai Tiangkang akan selalu
mendorong ombak didepannya, coba kalau bukan dikarenakan
dunia persilatan dewasa ini dipenuhi oleh kaum durjana, kaum
manusia laknat dan gembong iblis berhati keji, lohupun tak bakal
akan munculkan diri untuk memperilhatkan kejelekanku di depan
umum."
"Khong tayhiap berjiwa besar dan berbudi luhur, aku sungguh
merasa kagum sekali" ucap Ku See hong cepat, "Yaa, dunia
persilatan dewasa ini sudah makin mendekati kiamatnya, sebagai
anggota persilatan memang sewajarnya bila kita menyumbang kan
sedikit tenaga untuk menyelamatkan keadaan ini, Tolong tanya
Khong tayhiap, apa maksudmu sehingga menyusup ke dalam
perkumpulan Ban sia kau?"
"Tujuan lohu menyelundup ke dalam perkumpulan Ban sia kau
adalah akan membuat pahala bagi khalayak ramai, cuma saja saat
ini lohu hanya menerima perintah orang sehingga keadaan yang
sejelasnya tak mungkin bisa ku utarakan dalam hal ini, harap Ku
sauhiap sudi memakluminya..."
Terkejut juga Ku See hong setelah mengetahui kalau jago tua
itupun melaksanakan perintah orang, segera dia berpikir:
”Dengan kedudukannya sebagai seorang pendekar besar yang
termashur pun masih rela tunduk dibawah perintah orang, kejadian
819
ini sungguh membuat orang tidak habis mengerti, kalau begitu ilmu
silat yang di miliki pihak lawan pasti lihay sekali"
Berpikir sampai disitu, dia segera berkata dengan suara nyaring:
"Aaah. . . mana. . . mana, aku tak ingin menyelidiki rahasia orang
lain, toh urusannya tidak menyangkut diriku"
'Ku sauhiap, apakah kau agak menaruh curiga kepada lohu, apa
sebabnya sampai rela menuruti perintah orang?”
"Padahal majikan yang memberi perintah kepada lohu itu adalah
seorang jago yang berbakat bagus, entah didalam bidang apa saja,
semuanya dapat membuat orang merasa kagum, bahkan dia
mempunyai tekad yang amat besar untuk menyelamatkan dunia
persilatan dari kehancuran, menegak kan keadilan dan kebenbaran
bagi umat dpersilatan dan amelenyapkan kaubm durjana dari muka
bumi, dia sangat berharap segenap kekuatan lurus yang ada dalam
dunia ini bisa bersatu padu untuk melakukan perbuatan besar ini"
Ku See hong merasakan hatinya dipengaruhi oleh gejolak emosi
setelah mendengar perkataan itu, segera tanyanya dengan lantang:
"Khong tayhiap, bolehkah aku tahu siapakah orang itu?"
Tergerak hati si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun setelah
mendengar ucapan tersebut, segera sahutnya dengan lantang:
"Dia adalah ketua dari perguruan Hiat mo bun, yakni manusia
berkerudung warna warni yang amat misterius itu"
"Khong tayhiap, dapatkah kau mengajak ku untuk bertemu
dengannya? Aku orang she Ku ingin memohon bantuan darinya !'
seru Ku See hong dengan perasaan cemas.
"Ku sauhiap. apakah kau ingin memohon bantuannya untuk
menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Hujinmu itu?”
"Benar, benar! Harap kau sudi mengajakku untuk pergi
menjumpainya, tentu kau bersedia bukan?
820
Setelah sangsi sejenak, si Pukulan langit dan bumi Khong Tang
lun berkata sambil menghela napas:
"Yang diderita oleh istrimu adalah obat perangsang paling jahat
dalam dunia persilatan dewasa ini, aku tidak tahu apakah Buncu
sanggup mengobatinya atau tidak, cuma dengan kemampuan yang
dimilikimya itu, aku pikir mungkin masih ada setitik harapan, tapi
sulitnya Buncu kami tak sudi bertemu dengan orang diluar
perguruan, bagaimanakah baiknya sekarang?"
Mendengar itu, Ku See hong segera berpikir:
"Konon dia adalah seorang pendekar yang berjiwa luhur, masa
dia tak sudi menolong orang yang sedang sakit parah, Hmm hmm?
rupanya dia pun seorang manusia yang lebih suka mencari nama
dan pahala, aaaai! Oooh Thian, mengapa didalam dunia persilatan
selalu bermunculan manusia-manusia sema-cam ini?''
Mendadak terdengar Thian kun tee ciang Khong Tang lun
berteriak keras:
"Ahaa, ada jalan!"
Kemudian dengan wajah berseri karena girang, terusnya:
”Ku sauhiap, bersediakah kau untuk menggabungkan diri dengan
perguruan Hiat mo bun kami?"
"Sayang aku orang she Ku masih mempunyai tugas perguruan
yang belumselesai kulakukan, terima kasih atas maksud baikmu itu"
Sebagaimana diketahui, Ku See hong adalah seorang manusia
yang aneh dan berjiwa keras, bagaimana mungkin dia sudi bertekuk
lutut dibawah perintah orang lain.
Si Pukulan langit dan bumi Khong Tang lun menghela napas
sedih sehabis mendengar kata-kata mana, ujarnya:
"Sayang, benar-benar amat sayang! Kalau perguruan Hiat mo
bun bisa mendapat bantuan dari Ku sauhiap, sudah pasti
perjuangan kami untuk menegakkan keadilan dan kebenaran akan
821
berjalan semakin lancar, hasil yang diperoleh pun akan bertambah
luas"
Ku See hong mendengus dengan dingin, katanya:
"Khong tayhiap, kau tak usah banyak berbicara lagi, aku orang
she Ku sudah terbiasa hidup bebas tanpa ikatan dari siapapun,
bilamana tiada persoakan yang lain lagi aku orang she Ku akan
segera memohon diri lebih dulu"
Selesai berkata Ku See hong berjalan mendekati Im Yan cu,
membungkukkan badan dan membopongnya bangun.
Memandang wajah cantik si nona yang sedang tertidur nyenyak,
apalagi teringat kalau enam hari kemudian dia bakal mati, tak kuasa
lagi air matanya segera jatuh bercucuran dengan derasnya...
Si pukulan langit dan bumi Kong Tang lun yang menyaksikan hal
itu hanya bisa menghela napas sedih.
Helaan napas itu entah berarti turut bersedih atas musibah yang
menimpa anak muda tersebut, ataukah berarti kekecewaan nya
karena gagal menarik Ku See hong untuk bergabung dengan
pihaknya.
Pada saat itulah, mendadak dibawah rembulan tampak ada dua
sosok bayangan manusia berkelebat mendekat, ketika empat mata
mereka yang tajam menangkap wajah Ku See hong serta si pukulan
langit dan bumi Khong Tang lun, mereka kelihatan seperti tertegun,
kemudian salah seorang diantara nya segera menjerit kaget:
"Kau... bukankah kau adalah Ku See hong, Ku sauhiap?"
Kalau di dengar dari nada suaranya yang gemetar, bisa diketahui
betapa terkejut dan bergembira hati orang itu.
Sekali lagi Ku See hong mendongakkan kepalanya dan
memandang wajah orang itu, kemudian sambil manggut-manggut
katanya:
"Kanglam sianghou, aaaah! Dua bersau-dara Hoo, apakah kalian
sudah tidak kenal lagi dengan aku orang she Ku?"
822
Kedua orang itu tak lain adalah Kanglam Siang hou. Terdengar
Pek lek jiu Hoo Kian segera tertawa terbahak2, kemudian ujarnya:
-ooo0dw0ooo-
Jilid 25
“KU SAUHIAP, kau ... kau sudah menjadi sehat walafia't kembali?
Apakah kita sedang berjumpa dalam alam impian?'
Ku See hong menghela napas sedih.
"Saudara Ho, walaupun kita masih berada dalam dunia, tapi apa
bedanya antara kenyataan dengan impian."
Mendadak terdengar Siang hong kek Hoo Gi menjerit kaget:
"Ku sauhiap, bagaimana keadaan nona Im? Apakah dia .... dia
telah tewas ...."
Rupanya setelah mendengar perkataan Ku See hong yang amat
memilukan hati itu, apalagi setelah dilihatnya Im Yan cu yang
berada dalam pelukannya sama sekali tak berkutik, bahkan
dengusan napasnya pun tak kedengaran lagi, mereka telah mengira
Im Yan cu sudah meninggal dunia...
Ketika Ku see hong mendengar perkataan tersebut, dia nampak
semakin sedih.
Jawabnya dengan suara yang memilukan hati, "Dia belum mati,
tapi tidak lama lagi jiwanya akan meninggalkan dunia ini ..."
Ketika berbicara sampai disitu, Ku See hong tdak dapat menahan
rasa sedihnya lagi, dua t itik air mata segera jatuh berlinang
membasahi pipinya ...
Dengan perasaan gelisah pek lek jiu Ho Kian berseru:
”Ku sauhiap, kenapa dengan nona lm, apakah dia sudah kena
dihantam oleh manusia laknat?"
823
"Ia telah dicelakai oleh pedang Ular perak Ciu Heng thian,
dicekoki sebuah obat beracun...."
"Ku sauhiap, racun apakah itu? Apakah tiada obat penawar yang
bisa memunahkan racun itu?" tanya Sian hong kek Ho Gi dengan
cemas.
Ku See hong manggut-manggut, jawabnya amat sedih.
"Yaa, memang sejenis obat beracun yang sudah tiada obat
penawarnya lagi didunia ini'
"Pasti ada, pasti ada!" buru-buru Pek lek jtu Hoo Kian berseru.
"setiap racun yang ada didunia ini sudah pasti ada obat
penawarnya, hanya bedanya dalam hal waktu saja, cepat
tertolongnya atau terlambat diselamatkan nya"
Sian hong kek Hoo Gi turut berkata lagi:
"Ku sauhiap, bukankah kau sudah terkena pukulan beracun Hoa
kut jian hun im kang dari Ban sia kaucu ? Biasanya barang siapa
terkena pukulan beracun yang jahat itu, tipis harapan untuk hidup
terus, tapi kenyataan nya bukankah kau pun tertolong ?"
Mendengar perkataan tersebut, buru-buru Ku See hong bertanya:
"Saudara Ho, tahukah kalian siapa yang telah menyelamatkan
diriku itu .... ?"
Pertanyaan mana segera membuat Kanglam siang hou tertegun,
kemudian pikirnya dalam hati:
"Aneh, masa dia tidak tahu siapa yang telah menyelamatkan
jiwanya? Atau mungkin bukan dia, aaah betul, kalau begitu dia tak
ingin diketahui jejaknya olehnya, maka setelah berhasil
menyelamatkan jiwanya, ia pun berlalu ...”
Berpikir sampai disitu, Kanglam siang hou segera saling
berpandangan sekejap, sementara ke empat buah sorot matanya
masing-masing memancarkan sinar mata bertanya, seakan-akan
mereka hendak berkata, perlukah untuk memperlihatkan surat yang
ditinggalkan manusia berkerudung itu kepada anak muda tersebut?
824
Mendadak Thian kun tee ciang Khong Tang lun berjalan
mendekat, kemudian ujarnya sambil tertawa nyaring:
"Kang lam siang hou, apakah kalian hendak berangkat ke lembah
Yu cui kok...?"
"Terima kasih banyak atas bantuanmu semalam" kata Sian hong
kek Ho Gi cepat, "berhubung kami berdua sedang sibuk mencari
nona Im Yan cu dan Ku See hong sauhiap, hingga kini belum
berangkat ke lembah Yu cui kok?"
"Tahukah kalian mengapa lohu mengajak kalian berdua
berangkat ke lembah Yu cui kok?
"Kami berdua tidak tahu, harap cianpwe memberi petunjuk
kepada kami!"
'Bukankah kalian berdua mempunyai Jim sim siau kiam ?" tanya
Khong Tang lun tiba2.
Sian hong kek segera menjerit kaget.
''Aaaah, jadi cianpwe adalah anggota Hiat mo bun ?" teriaknya.
"Benar, lohu tak lebih hanya seorang anggota Hiat mo bun yang
bergabung lebih duluan dari pada kalian, sekarang sedang
mendapat perintah dari buncu untuk menyelidiki organisasi dalam
perkumpulan Ban-sia kau."
"Harap cianpwe sudi memberitahukan, siapa nama aslimu" pinta
Sian hong kek Ho Gi dengan girang.
"Lohu adalah si pukulan langit dan bumi Khong Tang lun"
"Aaaaaah, kau .... kau adalah pukulan langit dan bumi Khong
Tang lun tayhiap!'
Mendadak terdengar Ku See hong mendengus dingin dengan
nada sinis, kemudian tegurnya:
"Kanglam Siang hou, rupanya kalian juga anggota dari perguruan
Hiat mo-bun"
825
”Benar, benar, benar!" Jawab Pek lek jiu Ho Kian dengan cepat.
"Ku sauhiap, kami dua bersaudara adalah anggota Hiat mo bun,
buncu kami memiliki ilmu silat yang sangat tinggi apalagi dia ....'
Belum habis dia memuji-muji kehebatan Hiat mo Buncu
mendadak Ku See hong sudah mendongakkan kepalanya sambil
tertawa nyaring.
Dibalik suara tertawanya itu kedengaran penuh dengan rasa
sedih, perih dan mengenaskan.
Sian hong kek Ho Gi benar-benar tidak habis mengerti apa
sebabnya Ku See hong seperti tidak begitu senang mendengar
persoalan tentang Buncunya, buru2 dia berkata:
"Ku sauhiap, mengapa kau ?'
Ku See hong berhenti tertawa, lalu menjawab dingin:
"Dua bersaudarar Ho, banyak tertima kasih atas budi kebaikanmu
diwaktu-waktu lalu yang sempat merawat diriku, budi kebaikan ini
sudah pasti akan kubayar di kemudian hari, sekarang aku hendak
memohon diri lebih dahulu.”
Selesai berkata, dia lantas membopong Im Yan cu kedalam
bopongannya dan siap berlalu dari sana.
Buru-buru Pek lek jiu Ho Kian berseru:
"Ku Sauhiap, harap kau jangan pergi dulu, siaute ingin
menanyakan sesuatu hal lebih dulu kepadamu.”
Pelan-pelan Ku See hong membalikkan tubuhnya, lalu berkata
dengan suara dingin.
”Saudara Ho, kau hendak bertanya apa, cepat katakan, aku
orang she Ku t idak mempunyai banyak waktu senggang untuk
berbicara."
”Ku sauhiap, tahukah kau siapa yang telah menyelamatkan
selembar jiwamu?"
826
”Bukankah tadi aku sudah menanyakan persoalan ini kepada
kalian...."
"Orang yang telah menolong jiwamu itu tak lain adalah Hiat mo
Buncu, yakni manusia berkerudung warna warni itu.”
Ucapan tersebut segera membuat Ku See hong menjadi tertegun,
tapi sesaat kemudian katanya sambil tertawa dingin:
"Budi pertolongannya pasti akan kubalas dikemudian hari!"
Rupanya dalam hati Ku See hong telah tertanam suatu pendapat
kalau manusia berkerudung warna warni itu sebenarnya adalah
manusia munafik yang berpura-pura sok mulia dan bijaksana.
oooo0dw0oooo
BAB 38
SEPERTI diketahui, sewaktu masih berada didalam gedung yang
terpencil lagi diselimuti misterius itu, dia pernah dibikin mendongkol
hatinya , oleh perkataan-perkataan Kho It ki, kemudian diapun
merasakan pula suasana serba rahasia yang diperlihatkan penolong
nya itu selama ini.
Semuanya itu segera mendatangkan suatu perasaan yang amat
tidak leluasa baginya, otomatis dia pun menaruh kesan kurang baik
terhadap manusia berkerudung itu.
Kemudian, pada malam ini dia telah berjumpa dengan Thian kun
tee ciang Khong Tang lun, ucapan jagoan tua yang kelewat
mengunggulkan majikannya itu kontan saja membangkitkan rasa
mendongkol di dalam hatinya.
Apalagi setelah diketahui sekarang bahwa manusia berkerudung
yang misterius itulah yang telah menyelamatkan jiwanya, suatu
kobaran api amarah yang tak diketahui darimana munculnya dengan
cepat memba-kar seluruh tubuhnya.
Pek lui jiu Ho Kian berkata lagi:
827
"Buncu kami t idak akan menerima pembalasan budimu itu, tapi
siaute tahu antara Buncu kami dengan dirimu sudah pasti
mempunyai suatu hubungan yang luar biasa".
Ketika Thian kun tee ciang Khong Tang lun mendengar Ho Kian
mengatakan kalau antara Ku See hong dan Buncu mereka
mempunyai hubungan yang luar biasa, dengan gusar dia segera
menegur:
"Ho Kian, apa yang telah kau katakan? Belum lagi menjadi
anggota perguruan, besar betul nyalimu untuk mengatakan hal yang
bukan-bukan, siapa bilang kalau Buncu kita mempunyai hubungan
dengan orang lain?"
”Khong tayhiap, keadaan yang sesungguhnya masih belum kami
ketahui secara jelas" ucap Pek - lui jiu Ho Kian pelan, ”apa yang
kami ujarkan hanya merupakan suatu dugaan dan Ku sauhiap
sendirilah yang akan membuktikan akan hal ini.”
Thian kun tee cing Khong Tang lun tertawa dingin.
"Heeehhh... heeehhh... heeehhh... Kanglam Sianghou, siapakah
yang menjadi sponsor kalian untuk memasuki perguruan kami ini,
Hiat mo bun tidak membutuhkan manusia yang tak setia terhadap
Buncunya macambegitu."
Kembali Pekd lui jiu Hoo Kiaan tertawa.
"Sastrawan berbaju perlente Hoa siong si locianpwee yang
merupakan sponsor kami, dan lagi kamipun sama sekali tidak
mempunyai niat untuk t idak setia kepada Buncu."
Ketika Ku See hong mendengar nama jin siusu (sastrawan
berbaju perlente) di singgung, paras mukanya segera berubah,
segera serurya dengan terkejut:
"Apa? jadi Sastrawan berpakaian perlente Hoa Siong si locianpwe
juga telah bergabung dengan Hiat mo bun?"
Dia benar-benar merasa terperanjat sekali setelah sastrawan
berpakaian perlente yang sejak tiga puluhan tahun berselang sudah
828
termashur dalam dunia persilatan pun telah bergabung dibawah
komando manusia berkerudung tersebut, bagaimana mungkin dia
tak kaget setelah mengetahui akan hal ini?'
Sekarang Ku See hong telah mampunyai semacam pandangan
yang lain lagi terhadap manusia berkerudung tersebut, tentu saja
pandangan mana menyangkut kemampuan orang tersebut untuk
mengendalikan begitu banyak jago lihay.
Sambil tertawa, Thian kun tee ciang Khong Tang lun berkata:
”Bukan hanya sastrawan berbaju perlente saja yang telah
bergabung dengan Hiat mo bun, bahkan ke empat gembong iblis
dari pulau Tang hay to pun sudah menjadi anggota perguruan kami.
.
"Khong Tang lun! " dengan suara dingin Ku See hong segera
berkata, "sebenarnya aku orang she Ku sangat menghormati dirimu,
tapi tak kusangka kalau kau adalah seorang manusia yang pandai
menjilat pantat. Hmmm ... Bila ada kesempatan, aku orang she Ku
tentu akan menantang Buncu dari Hiat mo bun kalian itu untuk
bertarung, aku ingin tahu manusia berkepala tiga berlengan enam
apakah dia itu.
Thian kun tee ciang Khong Tang lun menjadi naik pitam sesudah
mendengar ucapan itu, diapun berteriak keras:
"Ku See hong, pada mulanya lohu masih mengira kau adalah
seorang pendekar besar yang mempunyai maksud luhur, rupanya
kaupun tak lebih cuma seorang manusia latah Hmmm, dengan
mengandalkan ilmu silatmu itu untuk menangkan lohu saja sudah
sukar, masih berani berbicara besar untuk bertarunbg melawan
Buncud kami"
Pek lui jiu Ho Kian kuatir kalau pembicaraan yang semakin
meruncing bisa mengakibatkan bentroknya dua orang jago tersebut,
buru-buru dia menengahi:
'Ku sauhiap, Buncu kami mempunyai hubungan yang luar biasa
dengan dirimu.."
829
"Aku orang she Ku tidak kenal dengannya, kalian tak usah
banyak berbicara lagi" tukas Ku See hong dengan suara dingin.
"Ku Sauhiap, entah selama hidupumu berapa orang perempuan
yang pernah kau kenali? Siapakah diantara mereka yang paling
akrab denganmu ?".
Ku See hong salah menyangka kalau lawan sedang mengejeknya,
sambil tertawa dingin segera sahutnya:
"Satu laksa orang, mau apa kau? Jumlah ini t idak akan terlalu
banyak bukan?"
Mendadak ia mendongakkan kepalanya lalu memperdengarkan
suara tertawa panjang yang amat menusuk pendengaran.
Tanpa menyapa atau berbicara lebih jauh lagi, dia membopong
tubuh Im Yan cu dan segera berlalu dari situ.
Buru-buru Pek lui jiu Ho Kian berseru:
"Ku sauhiap!' Ku sauhiap! Harap kau tunggu sebentar lagi, aku
orang she Ho ada suatu benda yang hendak kuserahkan kepadamu"
Tapi Ku See hong sudah tidak memperdulikan mereka lagi, tanpa
berpaling dia meneruskan perjalanannya, dalam waktu singkat dia
sudah berada lima enam kaki jauhnya dari tempat semula.
Pada saat itulah...
Mendadak ditengah keheningan malam yang mencekam seluruh
jagad, berkumandang suara genta yang dibunyikan bertalu-talu.
"Tingg! Taang! Tinggg! Taaang..!
Suara genta itu munculnya amat mendadak sekali dan segera
membelah keheningan yang mencekamdisekeliling tempat itu. .
Bunyi genta itu secara beruntun berkumandang sampai puluhan
kali banyaknya, suara yang nyaring mengalurn diseluruh angkasa,
membuat sqesuatu yang semrula hening, kini dicekam oleh keadaan
yang benar-benar mengerikan sekali.
830
Begitu mendengar suara genta itu, paras muka Thian Kun tee
ciang Khong Tang lun berubah hebat, cepat-cepat serunya kepada
Kanglam Siang hou:
"Buncu kami sudah berada di lembah Yu cui kok dan
mengeluarkan perintah bahaya utuk mengumpulkan sepuluh jago
Hiat mo bun, mari kita segera berangkat ke sana!"
Sembari berkata dia sudah melejit ketengah udara dan meluncur
ke depan dengan kecepatan luar biasa.
Ketika Ku See hong mendengar suara genta tersebut, dengan
perasaan tercengang diapun menghentikan gerakan tubuhnya tanpa
terasa.
Pada saat itulah Kang lam siang huu sudah lewat disisi tubuhnya,
mendadak Pek lui jiu Ho Kian menyerahkan secarik kertas kepada
Ku See hong sambil berkata.
"Ku sauhiap, surat ini di tinggalkan kepada nona Im oleh manusia
berkerudung tersebut sewaktu menolong dirimu, setelah kau
membaca isi surat tersebut dan dipikir sebentar, bisa jadi kau akan
segera mengenali siapakah dia.
"Untuk penyakit yang diderita oleh nona Im sekarang,
kemungkinan besar hanya manusia berkerudung itu yang dapat
menolongnya, tak ada salahnya bila kau pergi mencarinya. Kami dua
bersaudara sudah menjadi anggota Hiat mo bun, sekarang Buncu
ada perintah untuk mengumpulkan kami, untuk sementara kami
akan berpisah dulu sampai disini, sampai jumpa lagi lain
kesempatan."
Selesai berkata, Kanglam sianghou segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuh masing-masing dan mengikuti dibelakang Thian
kun-tee-ciang Khong Tang lun untuk berlalu dari situ.
Dalam waktu singkat mereka sudah lenyap dibalik kegelapan
sana...
Malam sudah semakin kelam, bintang bertaburan diangkasa
membiaskan cahaya yang redup.
831
Rembulan tergantung pula diawang-awang dan memancarkan
cahaya biru yang lembut.
Waktu itu, kentongan pertama baru saja menjelang tiba.
Sambil berdiri tegak, Ku See hong membuka kertas itu dan
segera membaca isinya.
"Adik Im Yan cu:
Racun Hou kut jian hun im kang yang diderita olehnya besok
akan segera hilang dan kesehatannya akan pulih kembali seperti
sedia kala, selain sembuh diapun akan berubah menjadi seorang
jagoan yang gagah bagaikan naga dan harimau. Aku tahu dia amat
berterima kasih kepamu, dia mencintamu, aku harap kaupun dapat
mencintainya dan memeliharanya agar hatinya yang terluka bisa
memperoleh sedikit kehangatan dan hiburan. Aku harap surat ini
jangan sampai kau bocorkan ke padanya, jangan biarkan dia tahu
tentang hal ini, sebab hal tersetut bisa jadi akan mencelakainya dan
diriku, seorang manusia bernasib jelek yang berada diujung langit,
moga-moga kalian bahagia selalu'
Selesai membaca isi surat tersebut, Leng hun-koay-seng Ku Seehong
segera berdiri mematung, bagaikan sedang mengigau saja
gumamnya.
'Siapakah dia? siapakah dia?"
Dengan cepat dia melamun kembali ke dalam kenangannya
belasan tahun berselang, berbagai pikiran seperti gulungan ombak
di tengah samudra menerpa dan menerjang lewat tiada hentinya....
Dari balik nada surat tersebut, bukankah dengan jelas terpetik
suatu ungkapan perasaan cinta yang mendalam sekali? perempuan
itu tidak cemburu, tidak iri, melainkan dalam hatinya justru
menyimpan suatu kepedihan, suatu penyesalan yang amat
mendalam...
Siapakah dia..?
832
Teka- teki tersebut serasa menusuk benaknya, akan tetapi ia tak
mampu menjawab.
Suara dari Pek lui jiu Ho Kian seolah-olah berkumandang kembali
disisi telinganya.
"Ku sauhiap, dalam hidupmu beberapa orang perempuan yang
kau kenal? Perempuan manakah yang mempunyai hubungan paling
akrab denganmu?"
Im Yan cu, Him Ji im, Keng Cin sin, Ketika bedrpikir sampai
daisitu, Ku See hbong menjerit kaget.
”Aaaah. diakah! Mungkinkah Keng Cin sin. Mungkinkah Keng Cin
sin yang telah mati...? Apakah dia masih hidup? Mungkin kah dia
masih hidup...?"
Tanpa terasa Ku See hong terbayang kembali kenangannya pada
setahun berselang.
Peristiwa tragis yang dialaminya dalam istana Huan mo kiong
dilaut Lamhay.
Disisi telinganya seakan-akan berkumandang lagi suara jeritan
lengking yang menyayatkan hati dan memilukan hati dari gadis
tersebut:
"Engkoh Hong, cepat lari, sampai di alam baka pun adik Sin mu
selamanya tetap mencintaimu, kau cepat lari..."
Menyusul jeritan itu berkumandang pula suara jeritan yang
memilukan hati, suara jeritan orang yang mendekati saat ajalnya.
"Engkoh Hong .... adik Sin akan akan berangkat selangkah lebih
dulu .... kau..."
Tiba-tiba jeritan tersebut berhenti sampai ditengah jalan.
"Adik Sin kau... kau tak akan mati... kau tak mungkin mati, Thian
tak akan menyuruh kau mati."
Berpikir sampai disitu, dengan suara yang keras Ku See hong
berteriak keras:
833
"Benar! Dia pastilah adik Sin, sudah pasti benar ...."
Dia mengalihkan kembali sorot matanya ke atas kertas surat itu
dan sepatah demi sepatah kata dibaca kembali, ketika terbaca
sampai Manusia bernasib jelek dari ujung langit, dia menjerit sedih,
butiran air mata jatuh bercucuran dengan derasnya memba-sahi
pakaian yang dikenakan Im Yan cu.
Keng Cin sin, adalah kekasih hatinya yang paling berkesan dalam
benaknya, kekasih pertamanya yang tak pernah akan terlupakan
olehnya, apalagi pada waktu itu hatinya baru saja terluka, begitu
memilukan hati..
Dia merasa Keng Cin sin yang begitu anggun, begitu cantik,
benar-benar mempesonakan hati, begitu mendalam membekas
dalam benaknya, biar langit ambruk, biar samudra mengering, dia
tak akan pernah melupakan cintbanya kepada gaddis tersebut.
Kaini Ku See hong merasa seakan-akan mendengar suaranya,
seakan-akan menyaksikan bayangan tubuhnya, seakan-akan
mengendus bau perawannya yang harumdan aneh..
Dia memeluk tubuh Im Yan-cu kencang-kencang, dalam
lamunannya dia mengira dia adalah Keng Cin sin.
Aaai... Keng Cin sin benar-benar telah menempati hampir seluruh
bagian tubuhnya.
Yaa, sampai mati Ku See hong tetap mencintainya dan bisa
sampai melakukan senggama dengan Him Ji im, bukankah hal
itupun disebabkan dia salah menganggap dia sebagai Keng Cin sin?
Pelan-pelan Ku See-hong menjadi sadar kembali, ketika dia
mengenali gadis yang berada dalam pelukannya adalah Im Yan cu,
hatinya terjerumus kembali dalam kesedihan yang mendalam.
Dia teringat pula akan Him Ji-im yang berada dalam sarang
harimau, Im Yan-cu yang berada diambang pintu kematian dalam
pelukannya.
834
Dua orang itu semuanya sudah pernah melakukan hubungan
suami istri dengannya..
Him Ji-im adalah puteri tunggal gurunya Bun-ji koan su Him Ci
seng, riwayat hidup-nya amat mengenaskan.
Sedangkar Im Yan-cu adalah tuan penolongnya, seorang yang
sangat mencintai dirinya.
Kini, sudah ada tiga orang perempuan yang memenuhi
benaknya, bagaimana mungkin seorang lelaki bisa memberikan
hatinya untuk tiga perempuan?
Ku See hong merasakan hatinya mulai mengucurkan darah dan
merasakan pikiran nya kalut, kalut sekali.
Mendadak...
Setitik cahaya kebahagiaan muncul, secara tiba-tiba dari balik
mata Ku See hong, kembali dia bergumam:
''Aku tak akan melepaskan siapapun diantara mereka, aku
mencintai mereka semua!"
Tapi mungkinkah harapannya itu bisa terwujud seperti apa yang
dia harapkan?
Perjalanan hidup manusia kadang kala harus melalui jalan yang
tak rata, sering kali banyak durinya, banyak bukit yang tinggi
dengan batu-batu cadas yang menghadang,
Kehidupan manusia pun tidak selalu bahagia, tidak selalu berhasil
mencapai kepuasan, bahkan sering kekecewaran yang muncul,
kesedihan dan qkegagalan yang rdi peroleh.
"Aku hendak mencari manusia berkerudung itu dan membuktikan
apakah dia benar-benar adalah Keng Cin sin..."
Bergumam sampai disitu, pelan-pelan dia mulai bergerak
kedepan menuju kebalik kegelapan...
Mendadak dari belakang tubuhnya berkumandang suara
bentakan yang amat menusuk pendengaran:
835
"Berhenti kau!"
Ketika mendengar suara bentakan tersebut perasaan Ku See
hong yang bergolak dan hatinya yang serasa kalut oleh rerasaan
tadi seketika itu juga tersapu lenyap hingga tak berbekas.
Ketika dia membalikkan badan dan memandang kearah mana
berasalnya suara bentakan tersebut, dengan cepat pemuda itu
berdiri tertegun.
"Kemari kau!"
Suara bentakan yang menggeledek kembali bergema
memekikkan telinga...
Entah sejak kapan, berapa kaki dihadapan Ku See hong sekarang
telah berdiri seorang perempuan yang berambut panjang warna
putih, mukanya cantik seperti kemala dan sama sekali tak nampak
kerutan, bajunya indah dan halus berwarna biru.
Barusan Ku See hong tertegun karena bentuk wajah perempuan
itu aneh sekali bila dilihat dari rambutnya yang telah beruban, dia
seharusnya seorang perempuan tua yang telah lanjut usia, akan
tetapi kalau dilihat dari raut wajahnya, justru mirip sekali dengan
seorang gadis muda yang baru berusia dua puluh tahunan.
Sepasang matanya yang jeli memancarkan cahaya tajam yang
sangat menggidikkan hati, membuat dia berwibawa sekali.
Ketika sorot mata Ku See hong saling membentur dengan sorot
matanya itu, diam-diam dia merasa hatinya bergidik, sebab sorot
matanya itu benar-benar kelewat tajam, sehingga membuat orang
tak berani berta-tapan muka secara langsung dengan nya.
Ku See hong tahu kalau ilmu silat yang dimiliki perempuan
berambut putih itu pasti lihay sekali, padahal dia mana tahu kalau
perempuan itu sebenarnya adalah manusia paling aneh yang
berilmu silat paling tinggi didunia saat ini.
836
Ku See hong yang berwatak angkuh dan tinggi hati, merasa
mendongkol sekali karena suara bentakan dan tatapan mata perempuan
tersebut, segera tegurnya dingin:
"Siapakah kau? Mengapa kau bersifat begitu angkuh dan takabur
dihadapanku?"
Mendengar teguran mana, perempuan berambut putih itu
nampak seperi agak tertegun, rupanya dia tidak menyangka kalau
Ku See hong bernyali begitu besar.
Terdengar perempuan itu membentak lagi keras-keras.
"Kau si manusia laknat, sudah berani mengganggu anak gadis
orang, suka mempermainkan lagi, Lo nio akan segera
membinasaksn dirimu disaat ini juga!"
Mendengar perempuan tersebut membaha-sai diri sendiri sebagai
"lo nio" Ku See hong merasakan hatinya bergetar keras, tapi dengan
wajah gusar dia berseru pula:
"Kau jangan menfitnah orang dengan seenaknya sendiri, aku
orang she Ku adalah seorang lelaki sejati, aku tak akan membiarkan
perempuan semacam kau menegur aku dengan semaunya sendiri"
Dengan cepat perempuan berambut putih itu dipengaruhi oleh
keangkuhan Ku See hong, dia seakan-akan teringat kembali dengan
peristiwa yang terjadi pada lima puluh tahun berselang, lelaki yang
telah menghancur leburkan hatinya pun mempunyat kegagahan dan
watak persis seperti pemuda tersebut..
Dengan wajah berubah hebat perempuan berambut putih itu
segera menegur.
"Siapakah kau? Cepat jawab!'
"Siapa pula dirimu? Mengapa tidak menyebutkan dirimu sendiri
lebib dahulu?"
Saking gusarrya lalu tubuh perempuan berambut putih itu sampai
gemetar keras, diiringi bentakan nyaring tubuhnya menerjang ke
837
muka, tangan kirinya menyapu ke muka dan mencengkeram
pergelangan tangan Ku See hong.
Anak muda itu benar-benar merasa terperanjat, dia tak
menyangka kalau pihak lawan memiliki gerakan tubuh yang cepat,
sehingga belum lagi ingatan untuk menghindar sempat melintas,
persendian tulang tangan kanannya, sudah terlanjur dicengkeram.
Seketika itu juga dia merasakan separuh tenaga yang berada
ditubuh sebelah kanannya lenyap tak berbekas, tapi tangan kirinya
masih memeluk tubuh Im Yan cu kencang-kencang.
"Kau bersedia untuk menjawab atau tidak!" bentak perempuan
berambut put ih itu lagi.
Perlu diketahui, Ku See hong sudah merupakan jagoan lihay
dalam dunia persilatan dewasa ini, dia sama sekali tidak menyangka
kalau tangannya bakal kena di cengkeram orang dengan begitu
mudah, dari sini dapat diketahui kalau ilmu silat yang dimiliki orang
itu benar-benar luar biasa sekali.
"Aku tak akan berbicara, aku tak akan berbicara, mau apa kau?"
bentak Ku See hong dengan marah.
Perempuan berambut putih itu mengangkat tangan kanannya
yang putih lalu mengancam.
"Jika kau tidak berbicara lagi, lonio akan segera menghajar batok
kepalamu sampai hancur"
Ku See-hong tertawa sedih.
"Ilmu silat yang dimiliki aku orang she Ku tak bisa menangkan
orang, biar matipun aku tak akan menyesal, tapi caramu memaksa
orang sungguh membikin hati tak puas."
Memdengar perkataan itu, perempuan berambut putih tersebut
menjadi tertegun, rupanya senyuman sedih yang menghiasi wajah
Ku See hong sekarang diliputi kekecewaan, kepedihan hati dan
kekesalan, sebagai seorang yang pernah merasakan hal tersebut,
838
tentu saja perempuan berambut putih itu dapat menyelami sampai
dimanakah perasaan orang.
Mendadak dia merubah nada suaranya menjadi jauh lebih
lembut, ujarnya pelan:
“Siapakah kau? Mengapa kenal dengannya? Kini bagaimanakah
keadaannya?"
Pertanyaan yang diucapkan secara beruntun itu kontan saja
membuat Ku See hong menjadi bingung, lantas siapakah
perempuan ini?
Dalam pada itu perempuan berambut putih itu sudah
mengendorkan cengkeraman nya pada persendian tulang kanan Ku
See hong.
Dengan suara lantang anak muda itu segera menjawab:
”Aku adalah Leng bun koay seng Ku See hong, mengenai dua
pertanyaan berikutnya maaf kalau aku tak sanggup memberi
jawaban.”
Begitu mendengar nama si anak muda tersebut, paras muka
perempuan berambut putih itu berubah hebat segera bentaknya
keras-keras.
"Kau ..... kau adalah murid Bun ji koan su" Sewaktu
mengucapkan perkataan tersebut, seluruh badannya gemetar keras,
seakan-akan hatinya merasa terperanjat sekali.
Ku See-hong menjadi sangat keheranan setelah menyaksikan
keadaannya itu, seru nya dengan lantang.
"Ya, betul, guruku adalah Bun ji koan su"
Hawa napsu membunuh yang mengerikan dengan cepat
menyelimuti seluruh wajah perempuan berambut putih itu,
bentaknya keras-keras:
"Gurumu si setan tua itu kini .... kini berada dimana? Cepat
katakan!"
839
Ku See-hong semakia terperanjat lagi, belum pernah ada orang
yang berani memaki gurunya, lantas siapa perempuan ini? Mengapa
wajahnya berubah menjadi begitu mengerikan setelah mengetahui
kalau dia adalah murid Bun-ji-koan-su?
Berpikir sampai disitu, anak muda tersebut mendengus dingin,
kemudian katanya dengan suara ketus.
"Siapakah kau? Berani benar memaki guruku dengan kata-kata
begitu tak sopan! '
Perempuan berambut put ih itu tahu kalau terhadap manusia
macam Ku Sue hong, ia tak boleh bersikap kelewat mendesak,
terpaksa tanyanya dengan suara gemetar:
"Apakah gurumu... gurumu tak pernah menyinggung tentang Lo
nio-- aaah! Dia tak akan berbuat demikian, dia tak akan berbuat
demikian, dia adalah lelaki yang tak punya liangsim...
Setelah mendengar perkataan itu, Ku See hong baru merasa
terperanjat, dia segera berseru tertahan..
”Kau.. kau.... kau adalah guru Im Yan cu Seng sim cian li
(perempuan suci berhati mulia) Hoa Soat kun locianpwe?"
Yaa benar, perempuan berambut putih ini memang Seng sim cian
li Hoa Soat -kun, kekasih Bun ji koan su yang diceritakan kakek itu
menjelang saat ajalnya.
Begitu mendengar Ku See hong dapat menyebutkan namanya,
hal ini membuktikan kalau Bun ji koan su belum melupakan dirinya
Seng sim cian li Hoa Soat kun, segera terbayang kembali akan
kenangan lamanya
"Ku See hong!" serunya kemudian dengan suara gemetar, "Kau
tahu tentang kejadian masa lampauku? Sekarang dia berada
dimana? Cepat beritahu kepadaku! Lo nio hendak mencarinya untuk
membuat perhitungan"
Pada mulanya Ku See hong tidak tahu, siapakah perempuan
berambut putih itu, sekarang dia sudah tahu bahwa orang ini adalah
840
orang yang dipesan gurunya menjelang saat ajalnya sebagai
gurunya yang kedua Seng simcian li Hoa Soat kun.
Sampai dimanakah sedihnya tragedi cinta yang dialami
perempuan ini, Ku See hong sudah mengetahui dengan jelas, dia
menaruh raga simpatik yang mendalam terhadap Seng sim cian li
ini, memandang rambut panjangnya yang telah beruban, pemuda
itu semakin tahu kalau dalam masa lima puluh tahun yang panjang
ini, entah berapa banyak kesedihan dan kemurungan yang
dialaminya.
Tapi dia pun tahu, perempuan itu pasti belum pernah melupakan
gurunya, bisa jadi setiap saat setiap waktu ia masih teringat akan
dirinya, tapi kini, gurunya sudah tidak berada dalamdunia lagi.
Berpikir sampai disitu, tak dapat dibendung air mata Ku See hong
jatuh bercucuran membasahi wajahnya, dengan sedih dia berkata:
"Hoa locianpwe, guruku telah meninggal kan dunia ini sejak
setahun berselang"
Berita ini disambut oleh Seng sim ciang li Hoa Soat kun bagaikan
sambaran guntur ditengah hari bolong, dia memang sangat
mencintainya, tapi wataknya yang aneh telah mengendalikan
kesemuanya itu, mendadak saja perempuan itu memperdengarkan
suara tertawa aneh yang tajam, seram dan amat memekikkan
telinga.
Suara tertawanya itu penuh mengandung kesedihan yang
memilukan hati, seperti ibu yang menangis kematian anaknya,
seperti juga jeritan monyet diselat Wu shia, memilukan,
mengharukan dan sanggup membuat setiap orang turut
mengucurkan air mata.
Mendadak ia berhenti tertawa.
Setelah itu dengan wajah sedingin es Seng sim cian li Hoa soat
kun berkata dingin:
841
"Apakah manusia yang tidak berperasaam itu berpesan
kepadamu agar datang untuk memenuhi janjinya yang diucapkan
pada lima puluh tahun berselang?"
"Tidak! Tidak!" sahut Ku See hong cepat, "harap locianpwe
jangan salah paham, suhu ku bilang dia sangat mencintaimu."
Ucapan mana kembali disambut oleh Seng sim cian li Hoa Soat
kun dengan gelak tertawa yang menyeramkan.
"Betul-betul seurang manusia yang tak punya liangsim,
tampaknya dia pun berhasil mendidik seorang murid yang tak punya
liangsim juga seperti kau?, hmmm, bagaimana keadaan Im Yan cu
sekarang? Cepat katakan! Kalau tidak, aku akan segera
membinasakan dirimu."
Sejak tahu kalau perempuan ini adalah calon gurunya, terhadap
bentakan maupun umpatan dari perempuan tersebut boleh di bilang
ia tidak mengambil perduli.
Selain itu dia juga tahu kalau wataknya yang aneh sebagian
besar timbul akibat patah hati yang dialaminya dulu, dalam hal ini,
suhunya pernah mengutarakan perasaan menyesal yang mendalam,
bahkan menjelang ajalnya dia masih sempat berpesan agar ia
jangan kelewat berbuat kasar hingga melukai hatinya lagi.
Maka setelah mendengar perkataan itu, Ku See hong berkata
dengan perasaan sedih.
"Hoa cianpwe, Im moay sudah terkena racun cabul orang jahat,
enam hari lagi jiwa nya akan melayang"
"Racun apakah itu? Cepat katakan!" bentak Seng sim cian li Hoa
Soat kun dengan suara keras.
Agak memerah paras muka Ku See hong sahutnya sedikit
tergagap.
"Obat itu Adalah ......"
Sesungguhnya dia merasa malu untuk mengucapkan hal yang
sebenarnya.
842
Dengan perasaan gelisah, Seng sim cian li Ho Soat kun mendesak
lebih jauh.
"Obat apa? ayo katakan cepat!'
Ku See hong tahu bahwa obat tersebut harus diberitahukan
dengan secepatnya, terpaksa diapun berkata:
`Obat beracun itu adalah Imhwee si hun wan!"
"Apa? Im hwee si hun wan?" jerit Seng sim cian li Hoa Soat kun
dengan perasaan kaget.
"Ya, dia kena dipaksa minum obat tersebut oleh Hu kaucu dari
Ban sia kau, yakni si Pedang ular perak Ciu Heng thian!''
"Jadi kalau begitu antara kau dengan dia?"
Ku See hong mengerti apa yang dimakud oleh perempuan
tersebut, maka, jawabnya cepat dengan suara lantang:
"Adik Im menaruh budi kebaikan kepadaku, tentu saja aku pun
tak dapat berpeluk tangan belaka membiarkan dia mati, tak usah
kuatir locianpwe, aku bukan seorang yang melupakan budi, aku
bertekad akan bertanggung jawab atas perbuatanku ini."
Tadi, Seng sim cian li Hoa Soat kun masih merasa kuatir apabila
keperawanan Im Yan cu terjatuh ke tangan orang lain, legalah
hatinya setelah mendengar pengakuan dari pemuda tersebut.
Akan tetapi dia pun menahan napas lagi dengan amat sedihnya,
karena dia tahu pil Im hwee si hun wan itu terlampau jahat, dia
sendiripun tidak berkeyakinan dapat memunahkan pengaruh dari
racun tersebut...
Mendadak...
Seng sim cian li Hoa Soat kun tertawa dingin, kemudian serunya
dengan nada menyeramkan:
"Betul-betul seorang lelaki tak kenal budi yang pandai membujuk
rayu, kalau kau mengatakan mencintai dia, mengapa kau masih
menyebut nama Keng Cin sin? Siapa kah dia?"
843
Ternyata sewaktu Ku See hong selesai membaca surat tersebut
dan sedang termenung sambil melamun tadi, secara diam-diam
Seng sim cian li Hoa Soat kun sudah menyelinap datang dibelakang
tubuhnya, oleh sebab itu semua tindak tanduk maupun ucapannya
dapat didengar olehnya dengan amat jelas.
Mendengar ucapan tersebut, paras muka Ku See hong berubah
hebat, lalu sahutnya agak tergagap:
”Keng Cin sin itu seorang yarg kucintai, dia adalah gadis yang
pertama kali kucintai, sayang nasibnya terlampau menyedihkan..”
Tidak menanti pemuda itu menyelesaikan kata-katanya, Seng sim
cian li Hoa Soat kun telah menukas dengan suara yang keras:
”Kau lelaki tak berperasaan, apakah kau anggap lantaran dia
sudah tak ada harapan lagi untuk ditolong, maka setelah merenggut
kehormatannya, sekarang hendak mengejar perempuan lain? Tadi
kau masih bilang akan bertanggung jawab? Hmmmm, selama ini lo
nio tidak akan membiarkan manusia macam kau untuk hidup lebih
jauh"
”Locianpwe harap kau bersedia uutuk mempercayai aku, aku
bukan manusia seperti itu, karena aku tak mampu untuk
memunahkan racun Im hwee si hun wan yang bersarang dalam
tubuhnya, maka aku baru lari kesana kemari sambil berusaha untuk
mencari orang yang dapat menyembuhkan penyakitnya itu."
"Apakah racun Im hwe si hun tan yang diidapnya baru kambuh
satu kali?''
"Yaa, tengah hari tadi baru kambuh sekali, apakan locianpwe
dapat menyembuhkan penyakit itu?”
Seng sim cian li Hoa Soat kun segera tertawa dingin.
"Bisa ditolong atau tidak, apa sangkut pautnya dengan dirimu?
Heeehh... heeehh... heeeehhh... toh kau lebih senang jika dia bisa
sekalian mampus bukan?"
844
"Hoa locianpwe, apakah kau benar-benar begitu tak percaya
dengan diriku?”
”Tak usah banyak bicara lagi” bentak Seng sim cian li Hoa Soat
kun dengan gusar, "cepat serahkan dia kepadaku, untuk sementara
waktu lo nio akan mengampuni selembar nyawamu untuk malam
ini."
Ku See hong menghela napas sedih.
"Aaaaai Hoa cianpwe, Im Yan cu sudah menjadi istriku, bila kau
tidak yakin bisa menyembuhkan lukanya, aku tak akan membiarkan
kau untuk membopongnya!"
Mendengar ucapan mana, Seng sim cian li Hoa Soat kun segera
tertawa seram.
”Heeeh...heeehh... heeeeh....siapa bilang kalau murid
kesayanganku ini adalah istrimu? Malam ini tampaknya lo-nio harus
memberi pelajaran sebaik-baiknya kepada mu!"
"Hoa cianpwe, harap kau sudi memandang diatas wajah guruku
untuk mengijinkan boanpwe membawanya mencari penyembuhan!"
pinta Ku See hong dengan merengek.
Sekala lagi Seng sim cian li Hoa Soat kun tertawa seram.
”Heeehh...heeehhh...heeeeh... kau si bocah keparat betul-betul
tak tahu diri, guru setanmu itu adalah musuh besarku yang paling
kubenci, kini dia sudah mampus, maka aku hendak membuat
perhitungan lebih dulu denganmu, kemudian baru pergi
menghancur lumatkan tulang belulangnya.”
"Hoa locianpwe, kau benar-benar tak berperasaan, padahal
sebelum ajalnya suhu masih memperlihatkan rasa cintanya yang
begitu mendalam terhadap dirimu.”
Mendadak paras muka Seng sim cian li Hoa soat kun berubah
hebat, tanyanya cepat:
”Apa yang telah dikatakan gurumu menjelang saat ajalnya?”
845
"Suhu boanpwe berpesan, apabila bertemu denganmu
dikemudian hari, aku harus menyampaikan perasaannya
kepadamu."
Seng sim cian li Hoa Soat kun mendengus dingin:
”Hmmm, coba kau katakan!"
Ku See hong bukan seorang bocah bodoh, sudah barang tentu
diapun tahu kalau perempuan ini masih menaruh perasaan cinta
terhadap gurunya, maka dengan suara lantang dia berkata.
"Suhu bilang: Dia menyesal sekali atas perbuatannya dulu, ia
tidak seharusnya melukai hatimu dimasa itu, tapi sayang ajalnya
sudah semakin dekat sehingga tak dapat menyampaikan rasa
menyesalnya kepadamu agar kau menjatuhkan hukuman yang
setimpal kepadanya.
"Tapi diapun bilang: Seandainya kau masih teringat dengan sakit
hatimu dimasa lalu dan bertekad hendak membalas dendam, tulang
belulangnya masih berada dalam kuil kuno Si hun bio, setiap saat
kau boleh menghukum tulang belulangnya dan dia tak pernah akan
mendendam.
"Akhirnya diapun berpesan, Kalau semasa masih hidupnya dulu ia
tak dapat menerima cintamu, tapi setelah berada di alam baka, dia
masih tetap akan mencintaimu, selalu mendoakan agar bahagia,
moga-moga didalam penitisan yang akan datang, ia dapat
merasakan kehidupan yang berbahagia dengan kau sebagai suami
istri yang saling mencintai"
Paras muka Seng Sim cian li masih tetap sedingin es dan sama
sekali tak berperasaan, padahal hatinya sudah ditusuk-tusuk oleh
ucapan tersebut sehingga berlubang-lubang.
oooo0dw0oooo
BAB 39
846
HATINYA kini sudah berlumuran darah kental yang meleleh dan
menodai seluruh perasaannya.
Kesedihan yang terpendam dalam hati, betul-betul merupakan
suatu penderitaan yang mendalam.
Walaupun dimasa lampau dia harus merasakan penderitaan dan
siksaan batin akibat rasa cinta dan bencinya yang bercampur aduk,
tapi setelah mendengar perkataan itu, dia bersedia untuk
memaafkan kesalahannya, tapi sifatnya yang aneh serta jiwanya
yang sempit membuat dia mengendalikan perasaan mana.
Ketika dilihatnya perempuan itu sama sekali tidak terpengaruh
oleh perkataannya, maka ujarnya lebih jauh:
'Hoa cianpwe, aku tahu kalau perkataan itu semua diucapkan
oleh suhu dari lubuk hatinya, orang bilang Burung yang hampir mati
akan berpekik pilu, orang yang akan mati mengucapkan perkataan
yang bajik, apalagi pada waktu itu suhuku diliput i kesedihan rasa
menyesal menghiasi wajah nya, segala sesuatunya itu tak
terlukiskan dengan perkataan apapun jua. .
Dia orang tua pun berpesan kepadaku: "harap kau bisa
membantunya untuk membalas dendam, tapi diapun tahu bahwa
kau tak akan mengabulkan, oleh sebab itu pada akhirnya dia hanya
minta kepadamu agar sudi menerimaku sebagai muridmu dan
mempelajari ilmu Hay jin ciang..."
Mendadak paras muka Seng sim cian li Hoa soat kun berubah
hebat, bentaknya keras-keras:
"Kau si bajingan laknat, tak nyana kalau kau pun mempelajari
juga kelicikan dari gurumu itu, kau... cepat kau pergi dari sini!
Malam ini lo nio tak ingin membunuhmu."
Didengar dari nada suaranya yang gemetar, jelas sekali betapa
bergolaknya perasaan perempuan itu kini.
Dengan setengah memohon kembali Ku See hong berkata:
847
"Ho cianpwee, musuh besar guruku dan musuh besarku hanya
bisa ditaklukkan oleh ilmu Hay jin ciang mu. kumohon kepadamu
sudilah kau wariskan kepandaian itu kepadaku!"
Ternyata Seng sim cian li Hoa Soat kun waktu itu sudah menaruh
salah paham lagi terhadap Bun ji koan su. dia menganggap orang
itu tidak benar-benar menyesal, melainkan hanya berpikir demi
kepentingan sendiri.. itulah sebabnya dia sengaja mengucapkan
kata-kata semacam itu agar hatinya menjadi terharu.
Perlu diketahui, bila seseorang sudah menaruh perasaan cinta
dan benci terhadap orang lain, seringkali dia menaruh semacam
perasaan tak percaya terhadap perkataan dari kekasihnya, apalagi
watak Bun ji koan su begitu dingin terhadap cintanya.
Maka setelah Ku See hong menyingkap kalau ia diminta
mewariskan ilmu Hay jin ciang yang telah didalami dan diselami
selama lima puluhan tahun itu, tak bisa dihindari lagi timbulnya
perasaan curiga dalam hati kecilnya.
Dengan suara keras Seng sim cian li Hoa Soat kun membentak
nyaring:
"Manusia laknat, mengapa kau tidak segera pergi ? Kalau kau
tidak angkat kaki, jangan salahkan jika aku menghancur lumatkan
pula tulang belulangmu sehingga harus menjadi bubur.”
Buru-buru Ku See hong merogoh kedalam sakunya dan
mengeluarkan sebuah bungkusan yang diletakkan diatas perut Im
Yan cu, ketika bungkusan itu dibuka, ternyata isinya hanya
sepotong kutungan pedang.
Dibawah cahaya sinar rembulan dan bintang, nampak kutungan
pedang itu masih memancarkan cahaya tajam.
Dengan suara lantang kembali Ku See hong berkata:
"Hoa locianpwe, bila kau tidak percaya dengan suhuku, coba kau
lihat, Inilah kutungan pedang pada lima puluh tahun berselang,
sampai sekarang dia menyimpan nya dengan teliti, sebelum mati dia
serahkan kutungan pedang itu kepadaku sambil berpesan: Dulu dia
848
telah mematahkan pedangmu, maka aku diperintahkan untuk
menyambung kembali pedang tersebut hingga utuh kembali, agar
bisa mengurangi rasa sedih mu dahulu....
Dalam sekilas pandangan saja Seng sim cian li Hoa Soat kun
sudah dapat mengenali kembali kutungan pedang itu sebagai
miliknya, rasa dendam dan amarahnya yang terpendam selama
banyak tahun segera berkobar kembali, selapis cahaya hijau kebirubiruan
segera menyelimuti wajahnya, serentetan cahaya yang tajam
dan penuh hawa pembunuhan pun segera mencorong keluar dari
balik matanya..
Dia mendongakkan kepalanya lau tertawa seram...
Mendadak tubuhnya menerjang kehadapan Ku See hong, lalu
telapak tangan kanannya secepat kilat ditekan ke atas dada anak
muda tersebut, sementara tangannya yang kiri dengan cepat
menyambar ke tubuh Im Yan cu yang berada dalam bopongan anak
muda itu.
Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau Hoa Soat kun
bakal turun tangan sedemikian kejinya terhadap dia, belum sempat
ingatan untuk menghindar lewat dalam benaknya, tahu-tahu
dadanya sudah terasa sakit sekali, seluruh kekuatan yang ada dalam
tubuhnya menjadi punah hingga tak berbekas, Im Yan cu yang
berada di tangannya pun tahu-tahu sudah tidak berada lagi didalam
pelukannya.
Kembah berkumandang suara gelak tertawa panjang yang
memilukan hati, seperti kuntilanak saling mengikik di tengah malam
buta...
Seng sim cian li Hoa Soat kun sambil membopong tubuh Im Yan
cu sudah meluncur ke depan secepat sambaran kilat.
Menanti kekuatan yang dimiliki Ku See hong telah pulih kembali,
dia baru berteriak keras:
”Hoa cianpwe, kau hendak ke mana?"
849
Mendadak dari kejauhan sana berkuman-dang suara seruan sedih
yang membawa nada kepiluan:
”Bocah cilik, bila lo nio tak dapat menyelamatkan jiwanya, aku
pasti akan datang lagi untuk mencari dirimu!"
Suara itu berasal dari tempat kejauhan sana dan menggema tiba
dengan tajamnya.
Setelah itu suasana pulih kembali:
Dalam keheningan yang menyeramkan dan menggidikkan hati...
Ditambah pula diatas tanah membujur dua sosok mayat dari
pelindung hukum Ban sia kau, tanpa disadari telah menambah
seramdan ngerinya suasana disitu...
Menyaksikan kesemuanya itu, Ku See hong hanya bisa
memperdengarkan suara helaan napas panjang yang memedihkan
hati.
Perasaannya sekarang adalah hampa, kosong dan tak tahu apa
yang harus di perbuat, dia memandang ke angkasa menyaksikan
awan yang berkuntum-kuntum dilangit, mendadak dari ujung langit,
meleset lewat setitik cahaya bintang.
Dengan perasaan bergetar keras, dia segera berpikir:
"Lebih baik aku mencari wanita kerudung warna warni lebih dulu,
coba kulihat apakah dia mampu untuk menyembuhkan keracunan
akibat Im hwee si hun wan? Sekalian akau menyelidiki apakah dia
adalah Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay yang
sudah mati atau bukan, jika dia bukan Keng Cin sin atau tak dapat
menyembubkan keracunan dari Im Yan cu, aku akan mencari
rumput Im cu cau tersebut sambil beradu nasib, siapa tahu kalau
ucapan dari murid murtad Thi bok sin kiam Cu Pok adalah ucapan
yang sebenarnya?"
Dengan cepat sekali Ku See hong mengambil keputusan, lalu
dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran petir dia
850
melesat menuju kearah puncak tebing yang berlapis-lapis disebelah
kiri sana.
Kurang lebih seperminum teh kemudian, Ku See hong telah
memasuki tanah perbukitan tersebut, kemudian berhenti disebuah
lembah dan mulai memperhatiken keadaan disekeliling sana dengan
pandangan tajam.
Tapi suasana disitu amat sepi, hening dan tak kedengaran sedikit
suarapun.
Angin malam berhembus kencang mendatangkan perasaan
dingin bagi siapa pun yang merasakannya, bayangan pepo-honan
yang memanjang ditanah seolah-olah cakar setan yang siap
mencengkeram setiap orang yang datang untuk menghantar
kematian.
Mendadak....
Suatu jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang datang
dari puncak bukit di sebelah kiri sana.
Ku See hong segera mendongakkan kepala dan menghela napas
panjang, kemudian sambil mengerahkan ilmu meringankan
tubuhnya dia bergerak menuju ke arah mana berasalnya suara
jeritan tadi.
Berhubung selama berapa waktu belakangan ini dia harus
merasakan empat kali siksaan dari ilmu beracun Hou kut jian hun im
kang, hal mana membuat hawa darah Tee liong-hiat-poo yang
terpendam dalam tubuhnya serta tenaga murni dari Bun- ji-koan su
selama ratusan tahun menjadi melumer dan bercampur dengan
hawa murninya, kesemuanya itu tanpa terasa telah menambah
ketangguhan tenaga dalamnya.
Tampak tubuhnya bargerak secepat sambaran kilat, enteng
seperti selembar kapas, setiap kali melompat puluhan kaki sudah
dilalui tanpa terasa, kehebatannya berar-benar mengagumkan.
Kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya kini
boleh dibilang tiada keduanya dikolong langit dewasa ini, mungkin
851
orang dalam dunia persilatan yang memiliki ilmu meringankan tubuh
seperti itu pun sulit untuk ditemukan.
Tentu saja diantaranya termasuk juga jago-jago lihay seperti
Seng sim cian li Hoa Soat-kun.
Perlu diketahui, Ku See-hong memiliki bakat yang bagus, di
tambah pula sudah pernah makan obat mestika pembersih darah,
hal ini membuat seluruh tubuhnya sudah berubah seolah-olah
menjadi manusia lain, itulah sebabnya kesempurnaan ilmu
meringankan tubuh yang dimilikinya sudah tak mungkin bisa
ditandingi oleh siapa pun.
Dibawah cahaya rembulan dan bintang, tampak dia berkelebat
seperti sambaran petir, sebentar melompat sebentar turun, makin
lama semakin cepat, sepasang kakinya bagaikan tidak menempel
diatas permukaan tanah saja, dengan kecepatan yang luar biasa
tubuhnya meluncur terus kearah depan.
Dalam waktu singkat Ku See hong sudah tiba di depan sebuah
selat yang sempit, ketila sorot matanya dialihkan ke depan.
Dilihatnya, seluruh selat sudah dipenuhi oleh bayangan manusia,
bahkan di setiap setiap sudut dan tempat kegelapan pun seakanakan
berkumpul bayangan manusia dalam kelompok demi
kelompok.
Menyaksikan hal itu, Ku See-hong segera berpikir:
"Tampaknya orang-orang itu adalah kawanan jago lihay dari
berbagai daerah di dunia persilatan, mereka datang berkumpul
mungkin saja dikarenakan kitab pusaka serta mutiara sakti Thianhong-
im yang sincu milik manusia berkerudung warna-warni itu, tapi
mengapa ada juga sekelompak manusia yang cuma mendekam saja
tak berkutik disini..."
Berpikir sampai disitu, dia lantas mengalihkan pandangan
matanya ke arah lembah sempit tersebut, tak tahan dia segera
memuji:
852
"Benar-benar sebuah lembah Yu-cui-kok yang indah menawan
hati."
Lembah Yu cui kok dikelilingi oleh bukit yang tinggi dari tiga
bagian, pepohonan tumbuh dengan suburnya, batuan cadas
berserakan dimana-mana, dengan sebuah air terjun yang amat
besar, kabut tebal hampir menyelimuti seluruh permukaan lembah
tersebut .....
Di sebelah kanan air terjun tampak sebuah bangunan loteng
yang dibangun menempel pada dinding bukit, rumput tebal tumbuh
dengan suburnya dimana-mana.
Jembatan batu dengan pagar bambu, kolam teratai dengan
aneka bunga, semua nya menambah keindahan tempat itu.
Ketika angin malam berhembus silir semilir, terendus bau harum
bunga yang menyegarkan.
Di depan sana terdapat sebuah kolam berbentuk separuh
rembulan yang luasnya tiga kaki yang persis mengelilingi bangunan
loteng tersebut, aneka bunga teratai tumbuh ditepi kolam, air yang
jernih dengan riak yang kecil membuat suasana disitu makin
mempersonakan hati.
Tempat itu, tak malu disebut sebagai sorga dunia.
Ditengah-tengah kolam terdapat sebuah jembatan bambu
berbentuk setengah busur, pada ujung jembatan terkapar bersosoksosok
mayat yang berserakan dimana-mana, mungkin orang orang
itu hendak menyerbu ke dalam jembatan bambu itu tapi berhasil
dibinasakan orang.
Ku See hong memandang sekejap ke arah mayat-mayat yang
berserakan di mana-mana, hatinya amat terkesiap, sebab sebagian
besar dari mayat itu tewas dengan batok kepala yang hancur dan isi
benak yang berserakan dimana-mana, jumlahnya tiga empat puluh
orang lebih.
853
Pada saat inilah dia baru mengerti, apa sebabnya kawanan jago
persilatan yang berada di sekeliling tempat itu tak berani maju ke
depan dan melakukan penyerbuan.
Suasana di dalam bangunan berloteng itu amat hening, sepi dan
tak kedengaran sedikit suarapun..
Lembah sempit yang penuh diliputi suasana seram ini seakanakan
telah dilapisi oleh hawa pembunuhan yang membuat hati
orang merasa amat bergidik...
Ku See hong merasa terkejut bercampur tercengang, empat
penjuru sekeliling bangunan loteng itu sama sekali tak nampak
seorang manusia pun yang melakukan penjagaan, tapi anehnya
mengapa kawanan jago persilatan itu tak seorang pun yang berani
melakukan tindakan secara gegabah....
Disaat Ku see hong masih merasa terkejut bercampur keheranan
itulah, mendadak tampak sesosok bayangan manusia berkelebat
lewat dan mendekati tempatnya berdiri.
Ku See-hong memiliki tenaga dalam yang sempurna dengan ilmu
silat yang amat tinggi, pendengarannya tajam sekali, begitu
mendengar suara desingan, dia segera tahu kalau ada orang yang
secara diam-diam menghampirinya.
Dengan suatu gerakan cepat dia segera membalikkan badan,
sorot matanya dengan memancarkan cahaya tajam yang menggidik
kan hati segera menyapu ke arah depan...
Seorang manusia aneh berbaju hitam yang mengenakan topeng
berwarna warni berdiri kaku dihadapannya. orang itu nampak
berwajah aneh, jelek dan amat tak sedap dipandang.
Sewaktu ia menyaksikan Ku See hong membalikkan tubuhnya
dengan kecepatan tinggi, dari balik matanya segera memancar
keluar serentetan cahaya kaget bercampur tercengang.
Manusia aneh itu tidak asing buat Ku See hong, sebab dia pernah
berjumpa dengan manusia aneh berkerudung itu setahun berselang,
854
ketika dia baru keluar dari kuil kuno setelah memperoleh pelajaran
ilmu silat dari Bun ji koan su.
Orang ini tak lain adalah salah satu di antara dua murid murtad
dari Bun ji koan su yakni Jian-hun-kim ciang (pukulan emnas
pembabat sukma) Tu Pak kim, tapi Ku See-hong sama sekali tidak
tahu kalau orang ini bukan lain adalah murid durhaka guru nya yang
harus dibunuh.
Jian-hun-kim-ciang Tu Pak kim nampak agak tertegun, kemudian
sambil tertawa ringan katanya.
"Leng hun koay seng Ku See hong, tampaknya kemajuan ilmu
silat yang kau peroleh belakangan ini sungguh pesat sekali"
Ilmu silat yang dimiliki Ku See hong saat ini memang terhitung
nomor wahid dikolong langit dewasa ini, tentu saja dia tak perlu
takut lagi untuk menghadapi manusia aneh berkerudung tersebut.
Sekulum senyuman yang amat dingin segera tersungging diujung
bibirnya, lalu berkata:
'Mana, mana, setahun kita berpisah tentunya kau baik-baik
bukan! Mengapa wajahmu masih saja mengenakan topeng kulit
manusia? Apakah kau kuatir wajah aslimu ketahuan orang?"
Jian hun kim ciamTu Pak kimtertawa seram.
'Heehh.... Heehh.... Heehh.... Benar, benar sekali, wajahku
memang jelek dan kuatir ketahuan orang"
"Hmmm, apakah kedatanganmu malam ini hendak mencari garagara
dengan aku orang she Ku?" kembali Ku See hong mendengus
dingin.
Jian hun kim ciang Tu pak kimtertawa ringan.
"Tidak berani, tidak berani, oleh karena kulihat kau hanya berdiri
kaku di sini dan kuatir kau disergap orang, maka aku datang
memberi peringatan untukmu"
855
"Maksud baik anda biar kuterima di hati saja" jawab Ku See hong
ketus dan dingin.
Mendadak Jian hun kim ciang Tu pak kimbertanya.
”Saudara Ku, apa kedatanganmu disebabkan benda mestika dari
perguruam Hiat mo bun?'..
"Karena apa pula kau datang kemari?" Ku See hong balik
bertanya dengan ketus.
Jian hun kim ciang Tu pak kimsegera tertawa tergelak.
"Haaahhhh.... Haaahhh.... Haaaihhh, kalau begitu sama-sama,
sama-sama....."
"Kalau toh kedatanganmu disebabkan benda mestika tersebut,
dan kini semuanya sudah berada didepan mata, mengapa kalian
belumjuga turun tangan!?"
"Heehh...heeehhhh...heeehh, apa sih salahnya membiarkan
orang lain turun tangan lebih duluan? Bagaimana dengan kau?"
Tentu saja Ku See hong tahu kalau orang inipun dibikin keder
oleh banyaknya mayat yang bergeletakan di atas tanah dan bagi
orang ini tampaknya licin dan banyak akal, ilmu silatnyapun amat
lihay, ia tak sudi menyerempet bahaya demi orang lain.
Maka dengan suara menyindir Ku See hong menjengek.
"Waaah, kalau begitu kau benar-benar berjiwa besar, Kalau aku?
Hmm, akan ku tunggu sampai semua orang pada mampus,
kemudian aku orang she Ku baru menjadi nelayan yang
beruntung..."
'Cuma pada akhirnya toh masih ada aku seorang akan saling
berebut denganmu?'
Ku See hong menjengek dingin.
"Hmm, tak ada salahnya bagi aku orang she Ku untuk
menghabisi dirimu lebih dulu'
856
Jian hun kim ciang Tu Pak kimsegera tertawa dingin.
"Mana, mana, aku ingin sekali menyaksi-kan kemajuan yang
berhasil kau capai dalam setahun ini, ingin kuketahui seberapa
jauhkah kemajuan yang kau peroleh dalam ilmu silatmu sehingga
sikapmu sombong dan takabur..."
"Bagus sekali!" Ku See hong tertawa, "aku orang she Ku tak akan
membuat kecewanya orang."
Sembari berkata, mendadak dia mengayunkan telapak tangannya
melancarkan sebuah pukulan, segulung angin tajam yang amat
dingin dengan cepat meluncur ke depan.
"Saudara Ku, tampaknya tenaga pukulanmu benar-benar sudah
memperoleh kemajuan yang pesat" jengek Jian hun kim ciang Tu
Pak kimsambil tertawa dingin.
Dia pun mengebaskan ujung bajunya untuk membendung
datangnya ancaman, diiringi benturan nyaring, pukulan dahsyat dari
Ku See hong telah berhasil dipunahkan olehnya dengan mudah.
"Hmm, aku baru memakai tenaga sebesar tiga bagian saja, ayo
sambutlah sebuah pukulanku sekali lagi!" jengek Ku See hong
dengan suara amat sinis.
Sembari berkata, Ku See hong mengayunkan kembali telapak
tangan kirinya dengan jurus serangan yang sama sekali tak
berubah.
Mendadak terasa getaran yang amat keras, kemudian menyusul
munculnya segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat menerjang
ke depan.
Jian hun kim ciang Tu Pak kimtertawa seram.
"Heehh.. heehh.. heehh... pukulan inipun tak akan mampu
berbuat apa-apa atas diriku"
Walaupun dia berkata demikian, akan tetapi sepasang telapak
tangannya digetarkan sebanyak tiga kali sebelum berhasil
memunahkan tenaga pukulan tersebut.
857
Ku See hong tertawa ringan.
"Seranganku barusan hanya menggunakan tenaga sebesar lima
bagian saja, berikut ini akan kupakai tenaga sebesar delapan bagian
dan kupaksa kau untuk mundur dengan sempoyongan"
-ooo0dw0ooo-
Jilid 26
SELESAI berkata, Ku See hong kembali mengayunkan telapak
tangan kirinya melancarkan serangan.
Seketika itu juga terasa deruan angin puyuh yang melanda
seluruh angkasa, desingan angin yang dingin dan tajam seperti
amukan guntur dan petir yang di sertai amukan angin puyuh,
seperti selembar jaringan yang sangat besar muncul dari suatu
sudut yang aneh dan mengurung tubuh Tu Pak kim dari empat arah
delapan penjuru.
Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Jian hun kim ciang Tu Pak kim, secepat sambaran petir tubuhnya
segera berkelit ke samping.
Dari balik mata Ku See hong pun sudah terpancar keluar sinar api
dendam yang amat benci dan menggidikkan hati, setelah tertawa
dingin serunya lantang:
"Sekarang sudah tiba saatmu untuk melepaskan topeng palsumu
itu. . ."
Terkesiap bukan buatan perasaan Jian hun kim cian Tu Pak kim
setelah mendengar seruan itu, segera pikirnya:
"Jangan-jangan dia sudah mengetahui siapakah aku?"
Ku See hong sesungguhnya bukan seorang pemuda yang bodoh,
semenjak manusia aneh berkerudung itu meneter dan mendesaknya
dengan pelbagai pertanyaan yang menyangkut masalah tentang
gurunya di muka kuil kuno dulu, sudah timbul perasaan curiga dari
858
dalam hatinya, apalagi setelah orang itu mampu menyebutkan ke
tiga macam kepandaian sakt i andalan dari gurunya. hal mana
menyebabkan dia semakin menduga kalau antara orang ini dengan
gurunya pasti mempunyai suatu hubungan tertentu.
Apalagi setelah menyaksikan kepandaian silatnya yang begitu
hebat dan luar biasa, Ku See hong segera menduga kalau orang
besar kemungkinannya adalah salah satu di antara dua murid
murtad gurunya.
Sebab malam ini adalah pertemuan mereka yang kedua, bila dia
mencoba untuk membayangkan kembali semua jurus serangan yang
dipergunakan orang ini dengan Thi bok sin kiam Cu pok, maka akan
di jumpai banyak sekali persamaan, itulah sebabnya dia lantas
melancarkan tiga pukulan secara beruntun untuk memaksa dia
mundur sambil menghindar kan diri.
Alhasil gerakan tubuh yang digunakan orang ini sewaktu
menghindar tadi tidak jauh berbeda dengan gerakan tubuh Cu pok,
kalau tidak bisa dibilang mirip sekali, karenanya Ku See hong pun
menjadi sadar dan paham kembali atas semua duduknya persoalan.
Mendengar ucapan tadi, Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa
licik, kemudian berkata.
"Apa sih maksud pembicaraanmu itu? Aku tidak habis mengerti?"
Ku See hong segera mendengus dingin dengan suara yang amat
sinis dan dingin:
"Hmmmm, dihadapan orang yang jujur berbuatlah jujur, aku rasa
ada baiknya jika kau melepaskan topeng kulit manusia itu lebih
dahulu, agar bisa kulihat bagaimana kah tampang asli dari seorang
murid murtad semacam kau, kemudian aku akan menyuruh kau
mampus dalam keadaan yang paling mengenaskan!"
Melihat semua usahanya sudah terbongkar dan gagal total, Jian
hun kim-ciang Tu pak kim segera mendongakkan kepalanya dan
tertawa terkekeh dengan liciknya.
859
'Heeehhh.. .heeehhh.....heeehhh .. mana... mana, rupanya Ku
sute juga sudah kenal dengan aku sang kakak seperguruan yang
tidak becus ini"
"Tu pak kim! Malam ini, jangan harap kau bisa meloloskan diri
dari kematian nya yang mengenaskan!" seru Ku See-hong lagi
dengan suara amat sinis.
Sekali lagi Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa terbahakbahak.
"Haaahhh...haa...haahh..haaahhh... Ku See hong, pada malam ini
kaupun jangan harap bisa meloloskan diri dari jebakan mautku
dengan selamat"
Seusai berkata, tiba-tiba saja Jian hun kim ciang Tu pak kim
memperdengarkan suara pekikannya yang sangat aneh...
Dari empat penjuru tempat kegelapan segera bermunculan
bayangan manusia, diantaranya ada enam tujuh sosok bayangan
manusia yang segera meluncur datang dengan kecepatan luar
biasa.
Ku See hong mencoba untuk memperhatikan wajah orang itu,
tapi dengan cepat hawa darahnya menggelora dengan hebatnya,
seluruh darah yang mengalir didalam tubuh nya seolah-olah sudah
mendidih semua. .
Ternyata ke tujuh orang itu adalah orang-orang dari Thi kiong
pang dan Jian khi pang yang telah membinasakan ayah ibunya serta
memunahkan perkumpulan Kim to pang..
Dengan sangat bangga Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa
licik, kemudian serunya. .
"Ku sute, kau kenal dengan orang-orang itu? Mereka adalah
ketujuh orang tongcu dari Thi kiong pang dan Jian khi pang,
heehhh. heeehhh....”
"Ku sute, aku lihat paling baik jika kau membicarakan dahulu nilai
dari selembar nyawamu itu dengan kami"
860
"Terima kasih atas kedatangan ketujuh sosok sukma
gentayangan tersebut, aku orang she Ku akan mempersilahkan
mereka segera berangkat, dan terima kasih juga atas usahamu ini
sehingga tak perlu aku berepot-repot lagi mencari mereka."
Ucapan mana diutarakan dengan suara yang dingin sekali seperti
suara salju.
Jian hun kim ciang Tu pek kimtertawa:
"Belum tentu begitu! Dengan kepandaian silat yang kau miliki
sekarang, untuk mengungguli diriku pun sudah sulit, apalagi
ditambah dengan kerubutan mereka bertujuh? Aku lihat lebih baik
kita berbincang-bincang lebih dulu, daripada masing-masing pihak
harus saling menyinggung perasaan masing-masing orang"
Ku See hong tahu bahwa apa yang hendak dibicarakan
dengannya tetap sama seperti apa yang dibicarakan Thi bok sin
kiamCu pok dengan dirinya tempo hari.
Sepuluh hari itu secara diam-diam Ku See hong sudah
menghimpun tenaga dalamnya siap melancarkan serangan dengan
memper-gunakan ilmu silat sakti Hoo han seng huan, dia berencana
untuk menghancurkan beberapa orang musuh tangguhnya dengan
suatu serangan kilat yang paling cepat.
Dengan paras muka yang sama sekali tak berubah, dia lantas
berkata dengan sinis.
"Ketujuh orang yang kau undang kehadirannya ini pada
hakekatnya merupakan barang rongsokan, kalau tidak percaya
silahkan saja dilihat sendiri ....."
Berbicara sampai disitu, Ku See hong telah menghimpun hawa
murninya sampai sebatas kemampuan yang di milikinya, hawa
pempunuhan yang amat tebal pun sudah menyelimuti seluruh
wajahnya.
Mendadak, pada saat itulah ....
"Ting! Tang! Ting! Tang!"
861
Tiba-tiba saja dari balik bangunan loteng itu berkumandang
suara genta yang dibunyikan bertalu-talu...
Bersamaan dengan bergemanya suara genta tersebut, cahaya
lentera segera menerangi seluruh bangunan loteng itu dan
menyinari hampir setiap sudut lembah sempit itu, tempat dimana
beberapa orang itu berdiri sekarang pun kena di soroti oleh cahaya
lentera yang lemah itu sehingga segala sesuatunya terlihat jelas.
Begitu mendengar suara genta, ke tujuh orang Tongcu dari Jian
khi pang dan Thi kiong pang itu segera melompat mundur ke
belakang dan menyembunyikin diri di balik kegelapan.
Sesungguhnya Ku See hong hendak membinasakan ke tujuh
orang ini diujung telapak tangannya, tapi ke tujuh sosok sukma
gentayangan itu seakan-akan sudah dibikin terkejut oleh bunyi
genta itu, sehingga kaget dan mengundurkan diri.
Dalam keadaan demikian, terpaksa Ku See hong hanya bisa
menyumpah sambil mengendorkan kembali hawa murninya.
Jian-hun kim ciang Tu pak kim sendiripun segera tertawa
sesudah mendengar suata genta tersebut, ujarnya:
"Ku sute, persoalan diantara kita lebih baik kita bicarakan lagi di
kemudian hari, sekarang maaf kalau aku harus mohon diri lebih
dahulu untuk sementara waktu!" Seusai berkata, dengan suatu
gerakan tubuh yang aneh sekali, secepat kilat dia menyelinap masuk
ke balik kegelapan sana.
Dalam keadaan begini terpaksa Ku See hong harus
menyembunyikan diri dibawah sebatang pohon siong, kemudian dari
situ dia melayang naik ke puncak bukit setinggi lima enam kaki dan
mengawasi bangunan berloteng dihadapannya tanpa berkedip. .
Suara genta telah dibunyikan sepuluh kali, suaranya yang
menggema di seluruh lembah bukit tersebut mendatangkan suara
gaung yang sangat nyaring.
Mendadak dari balik bangunan rumah tersebut muncul sepuluh
orang manusia yang mengenakan topeng tengkorak diatas wajah
862
masing-masing, perawakan tubuh mereka tak menentu, ada yang
tinggi ada pula yang pendek, mereka berbaris dalam dua barisan
dan pelan-pelan bergerak menuju ke tanah lapang di muka
bangunan berloteng tersebut.
Kemudian mereka membentuk satu lingkaran disitu dan duduk
bersila diatas rumput.
Mendadak, pada saat itulah ......
Muncul kembali seorang bocah lelaki berwajah tengkorak,
ditangannya memegang sebuah hiolo kemala yang sama sekali tiada
cacadnya, hiolo itu berwarna hijau dan memantulkan sinar
gemerlapan.
Dari balik hiolo itu tersiar bau dupa yang sangat harum dan
menyebar diangkasa mengikuti hembusan angin, ketika terpantul
oleh cahaya lentera dari baltik bangunan loteng itu, terbentuklah
kabut berwarna warni yang pelan-pelan melayang ke udara.
Pemandangan semacam itu benar-benar sangat indah.
Bocah lelaki yang menggenggam hiolo kemala itu pun pelanpelan
berjalan menuju ke tengah lingkaran tadi dan meletakkan
hiolo kemala tersebut diatas tanah.
Dari arah bangunan berloteng itu berkumadang suara seruan
yang amat merdu merayu:
Hiat mo menggetarkan dunia persilatan...
Tengkorak membuat setan ketakutan....
Sepuluh orang manusia bertopeng tengkorak yang mengelilingi
hiolo kemala itu segera bangkit berdiri, kemudian merekapun bersama-
sama berteriak:
Hiat mo menggetarkan dunia persilatan...
Tengkorak membuat setan iblis ketakutan
Ucapan yang serius dan berat segera menggema di udara dan
mengalun tiada hent i nya. Bersamaan dengan berakhirnya suara
863
tadi, dari balik bangunan loteng itu segera melayang turun sesosok
bayangan manusia yang berperawakan langsing dan kecil.
Orang itu memgenakan baju berwarna putih, dibawah cahaya
lentera yang terpancar keluar dari balik bangunan itu, tampak ujung
bajunya terhembus angin, keadaannya tidak jauh berbeda dengan
bidadari yang baru turun dari kahyangan.
Dengan suatu gerakan yang amat lembut perempuan itu
melayang turun disamping hiolo kemala tersebut, yakni disisi bocah
lelaki yang mengenakan kain kerudung tengkorak itu.
Ia memakai sebuah kain cadar warna-warni yang ditengahnya
disulami dengan sebuah tengkorak yang sedang menyeringai seram,
sementara disekelilingnya dilingkari oleh dua belas kuntum bunga
Bwee.
Dia tak lain adalah Hiat mo Buncu, yaitu manusia berkerudung
warna-warni.
Setelah melayang turun dihadapan hiolo kemala tersebut,
manusia berkerudung warna-warni itu segera meluruskan sepasang
telapak tangannya yang putih halus itu di atas hiolo tersebut.
Kemudian suasana menjadi sangat hening, agaknya dia sedang
membaca mantera, atau mungkin juga sedang membaca doa.
Mendadak . . .
Manusia berkerudung itu mengangkat tinggi-tinggi hiolo
kemalanya sambil berseru lantang:
”Hiolo kemala merubah amisnya darah ! "
Menyusul seruan mana, kesebelas orang manusia berkerudung
tengkorak itu sama-sama mengangkat sepasang tangannya ke atas
sambil berseru pula dengan lantang:
”Hiolo kemala merubah amisnya darah!'
”Blaaam ....!" pada saat inilah dari dalam hiolo kemala tersebut
terdengar suara ledakan keras disusul menyemburnya asap tebal
berwarna merah setinggi tiga kaki ke tengah udara dan menyelimut i
864
seluruh angkasa, kemudian bagaikan selapis hujan darah menyebar
ke mana-mana.
Secara lamat-lamat kawanan jago persilatan yang bersembunyi di
sekitar tempat itu segera merasa se akan akan mengendus bau
amisnya darah kental.
”Pedang bayangan darah penggetar jagat!” kembali manusia
berkerudung itu berseru.
Entah sejak kapan ditangan ke dua belas anggota Hiat mo bun
itu sudah bertambah dengan sembilan pedang sepanjang dua depa
lima enam inci yang memancarkan cahaya tajam.
Kini sambil mengangkat pedang itu tinggi-tinggi di angkasa,
mereka turut berseru lantang.
”Pedang bayangan darah penggetar jagad!'
Kecepatan mereka dalam meloloskan pedang, sungguh
merupakan suatu yang luar biasa sekali.
Setelah itu secara beruntun manusia berkerudung itu
meneriakkan kembali, beberapa patah kata yang disusul oleh ke
sebelas orang manusia berkerudung tengkarak itu.
Dunia persilatan menghormat i bunga Bwee!
Keseraman berubah menjadi ketenangan.
Habis gelap terbitlah terang!"
Hawa kegagahan menyelimuti angkasa!''
Kebersihan melebihi sinar rembulan!"
Ketika mereka mengucapkan kelima patah kata itu, pedang
ditangan masing-masing diputar menciptakan selapis cahaya pedang
yang berkilauan, masing-masing orang membentuk dua belas
kuntumbunga bweeditengah udara.
Kemudian bersamaan dengan lenyapnya cahaya pedang, tahutahu
pedang mereka telah dimasukkan kembali ke dalam sarung..
865
Kejadian mana dengan cepatnya membuat para jago yang
bersembunyi disekeliling tempat itu merasa terkesiap sekali, sebab
mereka dapat melihat betapa enteng dan cepatnya ke dua belas
anggota perguruan Hiat mo bun itu menggerakkan pedang sambil
membentuk gerakan bunga bwee di tengah udara.
Ke dua bbelas kuntum budnga bwe itu seaakan-akan dua beblas
gerakan jurus pedang yang sakti dan luar biasa.
Setiap gerakan jurus pedang itu hampir boleh dibilang
mencangkum int i sari dari seluruh ilmu pedang yang ada didunia ini,
selain gerak penyerangan juga terdapat gerak pertahanan yang
membuat orang sukar untuk mematahkannya, sudah barang tentu
hal ini segera membuat semua orang merasa terperanjat sekali.
ooo0dw0ooo
BAB 40
DI SAAT pedang sudah dimasukkan kembali ke dalam sarungnya,
manusia berkerudung itu kembali berseru dengan suara nyaring:
"Silahkan saudara sekalian untuk duduk!"
Maka kedua belas anggota Hiat mo bun pun bersama-sama
duduk bersila diatas tanah.
Ku See hong yang berada di puncak dahan pohon siong dapat
menyaksikan kesemuanya itu paling jelas, walaupun mereka semua
menggunakan topeng tengkorak, namun Ku See hong masih dapat
mengenali beberapa orang diantaranya.
Seperti misalnya si bocah lelaki itu, dia tak lain adalah Kho It khi
yang pernah dijumpai nya dalam bangunan rahasia tersebut, sedang
kan tiga orang yang duduk di sebelah selatan hiolo kemala itu bukan
lain adalah Pek lui jiu Ho Gi dan Thian kun tee ciang Khong Tang
lun.
Sedangkan ke delapan orang lainnya sama sekali tidak dikenali
olehnya .....
866
Sedangkan manusia berkerudung itu, jika ditinjau dari potongan
tubuh, nada suara serta sepasang biji matanya, dia merasa begitu
mengenalinya sehingga pada hakekat nya tidak jauh berbeda
dengan Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lamhay.
Kini, Ku See hong terpengaruh kembali oleh kenangan masa
silam yang penuh dengan kepedihan yang tak terlukiskan dengan
kata-kata.
Keng Cin sin adalah kekasihnya yang paling dicintai dan paling
dihormati, walaupun dunia ini sudah mengalami sesuatu perubahan
yang amat besar, namun rasa cintanya terhadap gadis itu
selamanya tak pernah berubah lagi.
Pada saatd inilah, kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu
sama-sama bangkit berdiri, kemudian terdengar bocah lelaki itu
berkata dengan suara lantang:
"Saudara sesama Hiat mo bun, pertemuan yang diselenggarakan
pada malam ini sebenarnya hendak dilaksanakan pada bulan satu
tanggal satu tahun depan dipuncak Kiam hong bukit Hong san, tapi
berhubung situasi dalam dunia persilatan belakangan ini telah
mengalami perubahan besar dan terancam oleh mara bahaya,
pertemuan ini terpaksa dipercepat pelaksanaannya.
Tujuan dan cita-cita dari kita Hiat mo bun telah diutarakan
melalui kesembilan patah kata tadi, apa yang dirundingkan didalam
gedung tadi pun sudah cukup dipahami kalian semua, rasanya kini
pun tak usah banyak berbicara lagi.
Sekarang yang hendak kuutarakan kepada kalian adalah soal
telah bergabungnya kalian dengan perguruan kita ini, aku rasa
sebagai seorang anggota yang baik adalah melaksakan peraturan
perguruan yang ada dan menjalankan perintah tanpa membantah,
barang siapa berani membangkang maka dia akan dijatuhi hukuman
mati.
'Tapi perguruan kita selamanya mengutamakan kebajikan dan
kebesaran jiwa terhadap orang lain peraturan kami pun tidak
membedakan tinggi rendahnya kedudukan setiap anggota dalam
867
parrai, oleh karena tugas perguruan kita sangat berat, maka apabila
diantara kalian ada yang merasa dirinya tak mampu menyelesaikan
tugas dari perguruan, sekarang masih ada kesempatan bagi kalian
untuk mengundurkan diri!"
Semua anggota Hiat mo bun yang duduk mengelilingi hiolo
kemala itu segera menyahut bersama:
"Kami tak usah berpikir panjang lagi, kami akan melaksanakan
semua perintah dari perguruan tanpa membantah'
Mencorong sinar tajam dari balik-mata kecil Kho It khi yang
tertutup oleh kain kerudung tengkorak, katanya lebih jauh.
"Kalau toh kalian tidak ada usul lain, maka selanjutnya bila ada
yang berani melanggar peraturan perkumpulan atau berhianat, dia
akan dihukum dengan memunahkan segenap kepandaian silat yang
di milikinya"
Perlu diketahui sebagai seorang jago silat, biasanya mereka
rmemandang ilmu yang dimilikinya jauh lebih berharga daripada
nyawa sendiri, bila kepandaian mereka sampai dipunahkan maka
rasanya jauh lebih tersiksa daripada mati.
Oleh sebab itu bila hukuman tersebut diterapkan bagi seorang
yang belajar silat, boleh dibilang hukuman mana merupakan suatu
hukuman yang paling keji dan ditakuti.
Manusia berkerudung warna warni itu segera berkata pula
dengan suara nyaring.
'Terima kasih banyak atas kesediaan kalian untuk berbakti
dengan perkumpulan kami dan bersama-sama kita menyelamatkan
umat persilatan dan mencarikan kebahagiaan untuk semua manusia.
"Aku tahu kalau kemampuanku terbatas dan tidak mampu
berbuat banyak, itulah sebabnya kumohon bantuan dari kalian
semua untuk bersama-sama membangun kebenaran didunia ini,
moga-moga saja mulai saat ini kalian dapat bersikap ksatria dan
menolong kaum lemah.
868
Merupakan manusia-manusia luar biasa didalam dunia persilatan,
kalian pasti dapat melaksanakan tugas demi perkumpulan kita ini
dengan sebaik-baiknya, kini akupun tak akan banyak bicara lagi,
mari kita bersama-sama merundingkan langkah pertama perkumpulan
kita terjun ke dunia persilatan."
"Seorang manusia berkurudung tengkorak yang mengenakan
pakaian perlente segera bangkit berdiri, dia adalah Sastrawan
berpakaian perlente Hoa Siong si yang namanya sudah termashur
semenjak tiga puluhan tahun berselang.
Dengan suara lantang serunya:
"Keberaran jiwa bangsa dan kemuliaan hatimu, sungguh
membuat kami merasa kagum bercampur hormat"
"Langkah pertama yang harus dilakuan oleh Hiat mo bun kita
sekarang adalah melakukan suatu tindakan yang tegas, sebab dunia
persilatan sudah terlalu dipengaruhi oleh kawanan manusia laknat,
yang berjiwa rendah, kawanan laknat tersebut kini sudah bergabung
di dalam satu kelompok kekuatan untuk berbuat keja-hatan, seperti
misalnya Ban sia kau, Jian khi pang, Thi kiong pang...
"Kini mereka telah saling berkomplot untuk bersama-sama
melakukan kejahatan meracuni dunia persilatan, apalagi bila kita
biarkan manusia semacam itu berkembang lebih besar lagi, bisa jadi
keadaan dikemudian hari dapat berubah semakin tidak
menguntungkan buat kita"
Manusia berkerudung warna-warni itu segera manggut-manggut.
.
"Perkataan dari Hu buncu memang benar, masih ada siapa lagi
yang hendak mengajukan usul, harap segera disampaikan agar kita
bisa membicarakannya'?
Seorang manusia berperawakan tinggi kurus segera bangkit
berdiri lalu katanya dengan suara parau.
”Tadi Hu buncu sudah bilang, musuh kita yang terutama adalah
orang-orang dari Ban sia kau dan Jian khi pang serta Thi kiong
869
pang, tapi masih ada satu kelompok kekuatan lagi yang tak boleh di
biarkan lewat.
"Kekuatan yang kumaksudkan adalah orang-orang Huan mo
kiong di lautan Lam hay, beberapa tahun berselang, Han thian it
kiam Cia Cu kim telah mengutus empat orang thamcu nya untuk
melakukan pembasmian terhadap sisa-sisa manusia yang masih
setia terhadap Kim to pang, dalam pembasmian mana, konon
mereka telah berhasil merampas kembali pedang pendek huan mo
kiam dari tangan San tian hanjiu Sangkoan It.
”Aku tahu bahwa orang-orang Huan-mo kiong di lam hay sudah
lama mempunyai ambisi untuk menyerbu ke daratan Tiong-goan,
bahkan banyak sekali sampah masya-rakat yang berhasil mereka
jaring agar berpihak kepada mereka, kini pedang Huan mo kiam
sudah berhasil direbut kembali, berarti janji Hu hay-it kiam Cia
Long-po dengan jago pedang nomor wahid dikolong langit tempo
dulu Thio Pak san telah menjadi batal.
"Kini satu tahun sudah lewat, kekuatan yang berhasil mereka
himpun selama inipun sudah semakin menghebat, bisa jadi cita-cita
mereka untuk menyerbu daratan Tionggoan pun sudah akan segera
di mulai..
Tentu saja, dengan kekuatan Hiat-mo bun kita tangguh dan luar
biasa, kita tak usah takut terhadap manusia-manusia laknat dari
Huan mo kiong di Lam-hay, tapi yang paling kita kuatirkan sekarang
adalah persekongkolan antara orang-orang Huan mo kiong di Lam
hay dengan pihak Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi kiong pang
untuk melawan kita"
Mendadak dari balik mata manusia berkerudung yang jeli secara
lamat-lamat terpancar keluar serentetan cahaya dendam dan benci
yang luar biasa, tapi sinar kebencian itu tidak diketahui oleh para
anggota perkumpulannya, satu-satunya orang yang melihat akan
hal tersebut hanya Ku See hong, tapi justru karena pula dendam
lamanya menjadi berkobar kembali..
870
"Kongsun sianseng" terdengar manusia berkerudung itu berkata,
"aku sangat mengetahui tentang keadaan dalam istana Huan mo
kiong, pada sebulan berselang, mereka sudah melakukan
penyerbuan secara besar-besaran ke daratan Tionggoan, mungkin
didalam beberapa hari belakangan ini mereka sudah akan sampai
disini.
`Usul dari Kongsun sianseng itu memang pantas diperhatikan
oleh perguruan kita serta segera melakukan suatu tindakan dengan
cepat. . tapi entah bagaimana pula dengan pendapat saudara
sekalian untuk mencegah terjadinya persekongkolan itu?"
Thian kun tee ciang Khong Tang-lun segera bangkit berdiri,
kemudian menjawab: 'Lapor Buncu, pepatah kuno mengatakan
siapa yang turun tangan lebih dulu dia lah yang tangguh, siapa yang
turun tangan bela-kangan dia akan celaka, aku rasa kita tak boleh
menunggu sampai mereka benar-benar sempurna dan menyerang
kita duluan, bahkan kita harus menyerbu dan menghan-curkan
mereka, agar bibit bencana di kemudian hari dapat teratasi'
"Maksud Khong tayhiap, kita harus membagi-bagi ke dua belas
orang anggota perkumpulan kita ini menjadi dua kelompok dan
masing-masing kelompok menyerbu dan menghancurkan mereka
secara terpisah?"
Thian kun tee ciang Khong Tang lun manggut-manggut.
"Perkataan Buncu memang betul, itulah yang lohu inginkan"
Manusia berkerudung warna-warni itu segera menyapu sekejap
ke wajah semua orang, kemudian katanya:
"Bun jin (anggota perguruan) sekalian, adakah sesuatu usul dari
kalian atas pendapat dari Khong tayhiap itu"
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si bangkit berdiri, lalu
sahutnya dengan suara nyaring:
"Usul dari Khong Lote itu sangat hebat, cuma hal ini akan
menyebabkan kekuatan dari Hiat mo bun kita tak dapat terhimpun
menjadi satu kelompok. Tapi, . kecuali dengan cara begini, rasanya
871
memang sukar untuk menemukan cara lain yang lebih baik lagi, tapi
tak ada salahnya kalau kita bersama-sama memikirkannya sebentar"
"Ucapan Hu-buncu memang benar, persoalan ini menyangkut
nasib dari seluruh umat persilatan, lebih baik kalian
mempertimbangkan lebih dahulu sebelum mengambil keputusan"
ujar manusia berkeru-dung warna-warni pula cepat.
Kho It khi yang berada disisinya mendadak bertanya.
"Tolong tanya buncu, apakah kau mempunyai pendapat lain?"
"Menurut pandanganku yang cetek, lebih baik kita dua belas
orang berkelompok untuk bersama-sama, menghancurkan salah
satu kekuatan yang ada lebih dulu, kemudian baru berusaha untuk
melenyapkap kekuatan yang lain, dengan demikian maka kekuatan
kita pun tak akan sampai tercerai berai.
"Sebab sebelum kita saling berjumpa dengan kedua kelompok
kekuatan ini, kita orang-orang Hiat mo bun masih belum berani
mempunyai suatu keyakinan untuk menang, bila kita harus
membagi-bagi kekuatan sehingga kekuatan yang ada bertambah
lemah, bukankah hal ini justru akan semakin merugikan kita sendiri?
Entah bagaimanakah menurut pendapat kalian?"
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong.si segera berseru-lebih
dahulu:
"Bagus sekali, jawaban dari Buncu memang lihay, lohu merasa
tak mampu untuk menandinginya."
Maka semua orangpun bersama-sama menyetujui usul ini.
Menyaksikan hal ini, manusia berkerudung warna-warni itu
segera tertawa cekikikan, katanya.
"Hoa hu buncu, kau terlalu memuji, apa yang kulakukan
sekarang tak lebih hanya merupakan penerus dari gagasanmu tadi"
Pada saat inilah, mendadak .... Leng hun koay seng Ku See hong
yang berada diatas dahan pohon siong berteriak bagaikan orang
gila:
872
"Adik Sin! Kau adalah adik Sin, aku tahu, aku tahu kau adalah
.......”
Ditengah teriakan-teriakan yantg keras dan memekakkan telinga.
Ku See hong melayang turun dari atas pohon siong, kemudian
bagaikan sambaran kilat cepatmya meluncur kebawah dan di dalam
waktu singkat sudah berada didepan jempatan bambu itu.
Disaat dia melayang turun dari pohon itulah, lamat lamat Ku- See
liong merasa pula dari atas pohon yang sama melesat keluar
sesosok bayangan manusia.
Ketika orang itu gagal mencengkeram tubuh Ku See hong, sambil
menghela napas sedih gumamnya.
"Tiada jago lihay dan orang2 gagah di dunia ini yang bisa lolos
dari soal cinta. Aaai.... mungkin orang ini dapat melenyapkan badai
berdarah yang kini semakin mengancam keselamatan dunia."
Ternyata di atas puncak pohoh itu bersembunyi seorang pendeta
tua yang memakai lhasa berwarna kuning,
(tentang asal usul orang ini, akan diceritakan pada bagian lain
dari cerita yang sama)
Tatkala kedua belas anggota Hiat mo bun itu mendengar teriakan
yang kalap serentak mereka mengalihkan sorot matanya kedepan.
Begitu manusia berkerudung berwarna warni itu tahu kalau yang
datang adalah Leng hun koay seng Ku See hong, hatinya
terperanjat sekali sehingga sekujur tubuhnya gemetar keras.
Kanglam siang hou, Kho It khi maupun Thian kun tee ciang
Khong Tang lun berempat kenal dengan Ku See hong, melihat
kemunculan si anak muda itu, mereka lantas menghela napas
panjang sambil berpikir.
"Aaaai, habis sudah! Tampaknya dia akan tewas pula di ujung
pedang Jui sim kiam....."
"Sreeeet! Sreett ”.....desingan angin tajam yang amat
memekikkan telinga segera bergema memecahkan keheningan.
873
Ada empat anggota Hiat mo bun yang mengayunkan tangannya
bersama-sama, kilauan cahaya putih segera meluncur ke depan
dengan kecepatan luar biasa..
Dalam waktu singkat, ke empat cahaya putih tadi sudah
mengurung seluruh batok kepala Ku See hong.
Kini, ilmu silat yang dimiliki Ku See hong telah mencapai pada
puncaknya, walaupun pikirannya sedang kalut, namun setelah
menyaksikan datangnya cahaya putih itu, dia segera menyadari apa
gerangan yang terjadi, sepasang telapak tangannya diayunkan
bersama ke depan melepaskan pukulan-pukulan dahsyat.
Rupanya dia dapat merasakan betapa anehnya keempat gulung
cahaya putih yang menyambar datang itu, maka ia tak berani
menyambut dengan kekerasan, siapa tahu Ke empat gulung cahaya
putih itu seakan-akan dikendalikan seseorang saja, "Sreet!” segera
menyambar lagi membelah angkasa.
Kemudian setelah membentuk segulung gerakan lingkaran busur
di angkasa, cahaya putih tadi kembali menyambar ke arah jalan
darah kematian di tubuh Ku See hong..
Mendadak Ku See hong berpekik nyaring, tubuhnya melejit
kembali ke tengah udara dan meluncur ke muka dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat.
Untuk ke dua kalinya serangan dari ke empat gulung cahaya
putih itu mengenai sasaran yang kosong.
Tapi yang paling hebat adalah senjata rahasia tersebut, diiringi
suara aneh ternyata benda tadi mengikuti terus dibelakang Ku See
hong kemanapun pemuda itu hendak berkelit.
Selama hidup belum pernah Ku See hong mienjumpai senjata
rahasia yang begitu lihaynya, sebab jago persilatan yang paling lihay
pun di dunia ini hanya mampu berputar dua kali di udara setelah
melancarkan sergapan, bahkan kekuatannya makin lama semakin
bertambah lemah. .
874
Tapi kenyataannya, ke empat senjata rahasia tersebut justru
dapat menyerang makin lama semakin bertambah dahsyat.
Berpikir sampai disitu, tubuhnya lantas melengking sambil
berkelejit, setelah itu melayang turun ke bawah,
Pada saat itulah terdengar seorang perempuan berseru dengan
perasaan gelisah.
"Cepat melayang ke atas!"
Begitu mendengar peringatan mana, sepasang matanya segera
dapat menangkap empat buah rantai emas yang secara rapat sekali
mengancam bawah kakinya, ternyata rantai emas itu merupakan
rantai yang mengendalikan senjata rahasia yang digunakan ke
empat orang anggota Hiat-mo bun itu.
Ku See hong merasa amat terperanjat, sebab bukan saja ke
empat rantai emas itu merupakan rantai yang mengendalikan
senjata rahasia, bahkan rantai itu sendiri juga merupakan sejenis
senjata tajam yang bisa digunakan untuk membunuh orang, apabila
pandangan mata korbannya kurang awas, maka jika sampai
merosot ke bawah, niscaya dia akan menemui celaka.
Maka Ku See hong harus mengikuti suara peringatan yang dikirim
dengan melalui ilmu menyampaikan suara itu untuk melejit ke
tengah udara, kemudian sesudah berganti napas, badannya sekali
lagi melejit setinggi satu kaki lima enamdepa ke tengah udara.
Tubuhnya yang berada ditengah udara secara beruntun
melakukan beberapa kali jumpalitan, suatu demontrasi ilmu
meringankan tubuh yang amat lihay pun akhirnya muncul dari tubuh
Ku See hong, begitulah, ditengah udara secara beruntun dia
menghindari serangan dari ke empat gulung cahaya putih itu
sebanyak enam kali.
Kontan saja demontrasi ilmu meringankan tubuh ini membuat
para jago yang bersembunyi disekitar tempat itu serta para anggota
Hiat mo bun menjadi terperanjat sekali.
875
Setelah berhasil menghindari enam sergapan musuh yang secara
beruntun, serangan ke tujuh telah menerjang kembali, maka segera
pikirnya didalam hati.
"Apabila aku diharuskan berjumpalitan terus ditengah udara,
maka lama kelamaan akan kehabisan napas juga, bila sampai
terperosok ke bawah, bukankah aku bakal tewas juga diujung
senjata rahasia tersebut"
Sementara dia masih ragu, suara peringatan tadi kembali
berkumandang dengan ilmu menyampaikan suara.
"Mengapa kau tidak mempergunakan pedang Ang soat kiam mu
untuk mematah kan keempat rantai tersebut?"
Peringatan itu dengan cepat menyadarkan kembali Ku See- hong
dari lamunannya, diam-diam ia mengumpat diri sendiri.
''Aku benar-benar seorang-manusia yang tolol!"
Serentetan suara pekikkan nyaring yang membetot sukma pun
segera berkumandang memecahkan keheningan....
Seperti seekor burung elang raksasa, Ku See hong melejit lagi
ditengah udara, kemudian berputar sebanyak tiga kali.
Tiba-tiba saja berkumandang suara gemerincing yang amat
nyaring, tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam sudah diloloskan dari
sarungnya, ditengah udara segera terpancar keluar serentetan
cahaya tajamyang sangat menyilaukan mata.
Disaat pedangnya melepaskan serangan, tubuh Ku See hong
segera bersatu dengan cahaya pedang itu dan seperti naga sakti di
angkasa, secepat sambaran kilat segera menerjang kebawah.
Kecepatan tubrukannya itu membuat orang lain sukar
membedakan mana yang cahaya pedang dan mana yang cahaya
pelangi....
Mendadak pedang Hu thian seng kiam tersebut memancarkan
berlapis-lapis cahaya pelangi yang berwarna-warni menciptakan
876
selapis cahaya pedang yang membukit dengan secepat kilat
menyelundup ketengah udara yang kosong.
”Sreeeet....! Sreeeet...." Dari empat penjuru segera
berkumandang suara desingan yang pelan.
Bayangan cahaya yang amat tajam dan terdiri dari empat jalur
putih yang mengejar tubuh Ku See hong itu seketika lenyap tak
berbekas, keempat bilah pedang kecil J iu sim siau kiam itu pun
segera jatuh dan rontok kedalam kolam.
Pada saat yang bersamaan, cahaya pedang berwarna merah
darah itu pun sirap dan lenyap dari pandangan mata.
Ku See hong tahu-tahu sudah melayang turun dihadapan kedua
belas orang anggota Hiat mo bun itu dengan tangan kosong dan
wajah dingin membesi. dia berdiri kaku di tempat sambil mengawasi
manusia berkerudung warna-warni itu dengan sorot mata setajam
sembilu.
Ia sedang merasa sedih, ataukah..? Sungguh membuat orang
tidak habis mengerti.
Ternyata dari balik mata manusia berkerudung warna-warni itu
sedang memancar keluar serentetan cahaya bengis yang penuh
dengan hawa napsu membunuh.
Kesemuanya ini membuat dia tak berani percaya, kalau orang ini
adalah sorot mata dari Keng Cin-sin.. kekasihnya yang berhati
lembut dan suci bersih itu, diapun tidak percaya kalau dua kali suara
bisikan yang dipancarkan melalui ilmu menyampaikan suara tadi
berasal dari perempuan misterius ini.
Dalam pada itu, kawanan jago dari Hiat mo bun sudah dibikin
tertegun dan berdiri kaku karena terperanjat atas ilmu meringankan
tubuh Ku See hong yang amat dahsyat serta ilmu pedang dari
pedang mestika yang diimpikan oleh setiap orang itu.
Pada saat itulah..
877
Kawanan jago persilatan yang berada disekeliling tempat itu
bersama-sama menampakkan diri, banyak manusia berkelebat lewat
dan dalam wakku singkat semua orang sudah mengurung telaga
tersebut dalamposisi setengah rembulan.
Apakah kedatangan mereka untuk menonton keramaian tersebut
? Atau untuk menyaksikan kegagahan dari Leng hun Koay seng Ku
See hong?, Ataukah karena ada rencana busuk lainnya, Tak
seorangpun yang tahu dengan pasti.
Empat orang anggota Hiat mo bun yang senjata rahasianya kena
dibabat kutung oleh ayunan pedang Ang-soat' kiam dari Ku See
hong tadi tak lain adalah ke empat orang gembong iblis dari pulau
Tang hay to, sifat mereka bengis, licik, sadis dan kejam, banyak
perbuatan jahat yang sudah dilakukan olehnya.
Bahkan malam ini pun sudah berapa banyak jago persilatan yang
telah menemui ajalnya terhajar oleh senjata rahasia mereka yang
teramat keji itu, sudah barang tentu mereka tak sudi melepaskan Ku
See-hong dengan begitu saja.
Ke empat gembong iblis dari lautan Tanghai to itu masing-masing
mengenakan jubah panjang berwarna biru, ada yang gemuk, ada
yang kurus, ada yang tinggi, ada pula yang pendek.'
Sementara itu, gembong iblis yang bertubuh gemuk pendek itu,
Hay lo tocu Su siok Cu sedang tertawa dingin dengan raut
seramnya, lalu berseru sinis:
"Hei bocah kecil, apakah kau yang bernama Leng hun kuay seng
Ku See hong"'
'Pada waktu itu Ku See hong sedang memutar otak untuk berpikir
apakah manusia berkerudung itu Keng Cin sin atau bukan,
mendengar pertanyaan mana segera sahutnya dingin.
"Kalau sudah mengetahui akan nama besarku, lebih baik
simpanlah kembali sikapmu yang tengik dan amat memuakkan itu!"
Sastrawan berbaju perlente Hoa siong-si yang berada didepan
sana mendadak tertawa terbahak-bahak, lalu serunya:
878
"Haaah... haahh... haaahh... ternyata adalah Leng hun koay seng
(manusia aneh bersukma dingin) Ku See hong yang termashur
namanya dalam dunia persilatan itu, kehadiranmu dalam lembah
sempit Ya- cui lok pada malam ini sungguh membuat nama Hiat mo
bun kami bertambah tenar”,
Ku See-hong tertawa dingin.
"Heeeeehnh... heeehhh.. heeeeehhh, sinar dari kunang-kunang
bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan terangnya sinar
rembulan dari Buncu Kalian?'
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera tertawa:
"Aaaaah, mana, mana .... Ku sauhiap, selama ini antara kau dan
kami orang-orang Hiat mo bun berasal dari satu aliran, selama nya
tak pernah ada sangkut pautnya antara yang satu dengan lainnya,
entah dikarenakan persoalan apakah kau datang kemari malam ini"
Sastrawan be,baju perlente Hoa Siong si adalah seorang jago
kawakan yang sudah lama menggetarkan dunia persilatan, sebelum
berbicara dia telah mengatur segala sesuatunya secara teratur,
kemudian baru bertanya kepada Ku See hong apa maksud
kedatangannya, setelah itulah baru mengambil keputusan lebih
jauh.
Sebab diapun tahu bahwa Ku See hong adalan seorang jago
persilatan yang sudah termashur sebagai seorang jagoan berhati
keji, kalau dia bukan datang dikarenakan untuk menuntut balas,
anggota perguruan nya juga tak usah mengikat tali permusuhan
dengan dirinya, sebaliknya jika dia datang untuk membuat garagara,
barulah dia akan segera mengambil tindakan tegas.
Paras muka Ku See hong segera berubah kembali menjadi lebih
lembut, tapi nada suaranya tetap dingin dan kaku, sahutnya ketus:
'Saudara adalah seorang Hu Buncur dari perguruan Hiat mo bun,
tak heran kalau caramu berbicara mencerminkan seorang ketua
persilatan, baiklah, aku orang she Ku akan berbicara terus terang
879
kepadamu, benar, malam ini aku memang datang karena membawa
maksud-maksud tertentu"
"Persoalan apakah itu?' tanya sastrawan berbaju perlente Hoa
Siong si cepat, "katakan saja berterus terang, agar setiap anggota
perguruan kami tahu dan kemudian menyampaikan kepada Buncu
kami agar diambil suatu keputusan"
"Urusan ini sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan orangorang
dari Hiat mo bun kalian, aku datang hanya untuk mencari
manusia berkerudung warna-warni.? Bun cu kalian" jawab Ku See
hong dengan suara dingin.
Manusia berkerudung itu segera melayang maju ke depan
dengan gerakan yang enteng dan cepat kemudian tanyanya dengan
suara dingin: "Selama ini kita tak pernah saling mengenal satu sama
lainnya, entah ada urusan apakah kau datang mencari aku?"
Paras muka Ku See hong agak berubah setelah mendengar
perkataan itu, tapi sekejap kemudian sudah lenyap tak berbekas,
selapis hawa dingin segera menyelimut seluruh wajahnya.
"Apakah saudara pernah menyembuhkan seorang manusia yang
hampir mati karena terkena pukulan Hou kut jian hun im kang.."'
"Tidak pernah!" jawab manusia berkerudung itu dingin, "apa
maksudmu mengajukan pertanyaan itu?
"Pernah atau tidak kau yakin pasti mengerti, orang yang pernah
menerima pengobatan darimu selama hidup tak sudi menerima budi
kebaikan dari orang lain, setelah penyakit yang dideritanya itu
sudah disembuhkan, dia berusaha menemukan penolongannya itu
kemanapun juga, akhirnya ditemukan beberapa buah bukti dan
petunjuk yang menunjukkan bahwa orang itu adalah salah seorang
di antara kalian anggota Hiat Mo bun.."
Manusia berkerudung itu segera mendengus dingin, mendadak
tukasnya dengan cepat.
"Hei mengapa sih kau cerewet sekali? Sesungguhnya mau apa
kau datang kemari malam ini? Mengapa tidak kau utarakan secara
880
terus terang. Kalau ingin berbicara, katakan saja terang-terangan,
tak usah berputar kayun kesana kemari lagi, terutama
membicarakan apa-apa yang sama sekali tak ada artinya itu“
Sambil menahan diri Ku See hong berkata.
"Aku orang she Ku hanya memohon kepada anggota Hiat mo bun
kalian yang telah menolong orang yang mengidap penyakit Hou kut
jian hun im kang tersebut untuk sekali lagi menolong seorang
sahabatku dari penyakit parahnya.
”Siapakah dia? penyakit parah apakah itu?" tanya manusia
berkerudung itu dengan sama dingin.
'Orang yang pernah menyembuhkan orang yang mengidap
penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut pernah meninggalkan
surat kepadanya, maka orang yang akan saya mohon itu tentu saja
kenal juga dengannya, sedangkan mengenai penyakit parah apakah
itu, berhubung masalahnya tak leluasa untuk ku utarakan, maka aku
seorang she Ku hanya memohon kepada tokoh silat tersebut agar
bersedia untuk datang kesana"
Baik Kho it klti maupun Kanglam Siang hou sudah barang tentu
tahu dengan jelas bahwa orang itu adalah manusia berkerudung
tersebut, sebaliknya yang lain tetap dibikin kebingungan setengah
mati, namun mereka semua tahu bahwa orang yang dapat
menyembuhkan penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut sudah
pasti bukan manusia sembarangan, itulah sebabnya secara lamatlamat
mereka sudah menduga kalau orang itu adalah Buncu mereka
sendiri.
Manusia berkerudung itu termenung beberapa saat, lalu sambil
tertawa dingin katanya.
"Kalau toh kau sedang memohon bantuan orang lain, mengapa
sikapmu begitu angkuh dan tinggi hati'?"
”Tentang soal ini, harap kau jangan salah paham" ujar Ku See
hong dengan suara lantang, "asalkan tokoh silat itu bersedia untuk
menolong sahabatku itu, budi kebaikan mana pasti akan selalu
881
terukir dalam hati kecil aku orang she Ku dan suatu ketika tentu
akan kubalas".
”Sebenarnya kau hanya memintakan bantuan untuk
menyembuhkan sahabatmu itu ataukah masih ada maksud tujuan
tertentu, Sebenarnya Ku See hong menganggap perempuan itu
sebagai Keng Cirn sin, tapi setelah menyaksikan sinar matanya yang
buas dan kejam itu, semua kegembiraan di dalam hatinya kontan
tersapu lenyap hingga tak berbekas.
Sebenarnya waktu itu, dia memang hanya ingin memohon
bantuannya untuk menyem-buhkan keadaan Im-hwee-si hun wan
dari tubuh Im Yan cu, namun setelah mendengar ucapan mana,
hatinya kontan saja bergetar keras, segera pikirnya.
"Baik nada pembicaraannya maupun tindak tanduknya, bukankah
kesemuanya itu menunjukkan kalau dia adalah Keng Cing sin'? Sorot
matanya yang diperlihatkan tadi sudah jelas dipancarkan keluar
secara paksa, aah! Benar, dia sudah pasti adalah Keng Cin sin,
bukankah dalam surat tersebut dengan jelas sudah diterangkan
bahwa dia tak ingin aku mengetahui akan dirinya..."
Perasaan hati Ku See hong kembali terasa bergoncang keras,
dengan penuh emosi serunya kemudian. . .
"Aku orang she Ku hanya memohon kepada tokoh sakti itu untuk
menyembuhkan penyakit yang diderita oleh sahabatku saja"
Sinar mata manusia berkerudung itu masih tetap dingin dan
tajamseperti cahaya sembilu, tanya nya dengan dingin.
"Sekarang sahabatmu itu berada dimana? Cukup kau sebutkan
saja, aku akan pergi ke sana untuk menyembuhkan penyakit itu'
Mendengar perkataan tertebut, Ku See hong menjadi tertegun,
berapa saat kemudian dia baru berkata.
"Sahabatku itu sudah diajak pergi oleh gurunya, kedatanganku
sekarang hanya ingin bertanya lebih dulu kepada tokoh silat itu,
apakah dia mampu untuk menyembuh kan penyakit atau tidak..."
882
Belum habis dia berkata, manusia berkerudung itu telah
memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang merasuk tulang,
tukasnya secara tiba-tiba:
”Hmm, rupanya kau memang sengaja menggunakan alasan
tersebut untuk mencari gara-gara dengan kami perguruan Hiat Mo
bun. . . ."
”Bukan! Bukan!” seru Ku See hong cemas, ”berhubung penyakit
yang diderita oleh sahabatku itu benar-benar amat sukar untuk di
sembuhkan maka .........”
”Tutup mulut!” bentak si manusia berkerudung itu dengan suara
amat dingin.
Kemudian sesudah tertawa sinis terusnya:
”Malam ini, kau begitu berani mencari gara-gara dengan orangorang
Hiat mo bun kami, tampaknya kau menganggap kepandaian
silat yang kau miliki sangat hebat maka kau begitu berani
memandang rendah perguruan kami.”
”Hmm, kalau toh memang begitu, pun buncu ingin sekali
mencoba-coba kepandaian mu, ingin kuketahui sesunggunnya Leng
hun koay seng memiliki kepandaian silat sampai dimana hebatnya.}
Ku See hong adalah seorang pemuda yang angkuh dan dingin,
menyaksikan Kesombongan dari manusia berkerudung tersebut
kontan saja nada amarahnya berkobar dengan hebatnya, dari balik
matanya pun memancar keluar serentetan cahaya yang
menggidikan hati.
"Kalau toh engkau begitu tak tahu aturan dan mendesakku terus
menerus, baiklah, aku orang she Ku akan melayani kehendakmu itu
dengan mempertaruhkan selembar jiwaku" .
Sejak tadi keempat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to
sudah mendendam kepada pemuda itu, bahkan ingin membinasa
kannya oleh karena senjata rahasia andalan mereka telah
dihancurkan Ku See hong tapi berhubung ia sedang bertanya jawab
883
dengan Buncunya, maka selama ini pula mereka tak berani
bertindak secara sembarangan.
Kini setelah menyaksikan Buncu mereka mendesaknya untuk
bergebrak, sudah barang tentu merekapun tak akan melewatkan
kesempatan tersebut dengan begitu saja.
Tiba-tiba saja Hay losu tocu Su Siok cu menampilkan diri ke
depan dan berseru kepada manusia berkerundung itu.
"Buncu, manusia tak berguna ini jangan dibiarkan bertingkah
semaunya sendiri, biar aku orang she Ku saja yang menghabisi
nyawanya"
'Kalau begitu berilah pelajaran lebih dahulu kepadanya, orang ini
mempunyai banyak rahasia dunia persilatan yang belum
terpecahkan dan bisa diselidiki dari mulutnya, tangkap saja dia
dalam keadaan hidup-hidup dan jangan biarkan jiwanya terancam"
Hawa napsu membunuh segera menyeli-muti seluruh wajah Ku
See hong, dia mendengus dingin kemudian katanya dengan suara
seram:
”Kalian orang-orang dari Hiat mo bun menganggap dirinya
jagoan tiada bandingannya didunia ini, hmmm! Malam ini juga aku
orang she Ku akan melakukan pembantaian secara besar-besaran
terhadap anggota Hiat mo bun kalian, untuk menyingkat waktu lebih
baik kalian berdua belas maju bersama-sama saja"
Ucapan tersebut selain takebur juga amat tak pandang sebelah
matapun terhadap lawannya.
Padahal kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu merupakan
jago-jago kelas satu di dalam dunia persilatan dewasa ini, namun
kenyataannya si anak muda itu berani menentang mereka semua,
keberanian dan kegagahannya membuat orang merasa amat
kagum.
Manusia berkerudung itu tertawa dingin.
884
'Asal anggota kami tak sanggup memperta-han kan diri, setiap
saat pasti akan maju seorang lagi, asal kau memang punya
kepandaian yang hebat, sudah pasti keinginanmu itu akan terwujud'
Sementara itu, Hay lou tocu Su Siok cu sudah membentak keras,
lengan kanannya yang gemuk penuh daging membuat getaran yang
keras, segulung tenaga pukulan yang dingin dan dahsyat secepat
sambaran kilat meluncur ke depan dengan hebatnya.
Ku See hong segera mengebaskan telapak tangan kirinya,
segulung hawa pukulan yang lembek dan dalam seperti samudra
tanpa mengeluarkan sedikit suara pun memunah kan datangnya
ancaman dari Su Siok cu tersebut.
Kemudian menampilkan sekulum senyuman yang amat dingin
diujung bibirnya, dia berkata dengan angkuh.
„Dengan kepandaian silat yang kau miliki itu masih belum pantas
untuk menyembunyi kan indetintas sendiri, lebih baik lepaskan saja
topeng tengkorakmu itu agar aku orang she Ku bisa menyaksikan
sampai di manakah jeleknya tampangmu itu.“
Menghadapi kelihaian dari lawannya, sifat buas dan ganas dari
Hay lou tocu Su Siok cu segara berkobar, sambil berteriak aneh
dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar sepuluh bagian,
secepat sambaran petir langsung dilontarkan ke muka.
Dimana angin serangan meluncur, angin puyuh serasa meratakan
permukaan tanah, sebelum hawa dingin yang ganas dan
mengerikan bagaikan ambruknya sebuah bukit karang saja langsung
menggulung ke depan dengan membawa suara desingan yang
memekikkan telinga.
Untuk mendemontrasikan kelihayan dari ilmu silat sendiri, Ku See
hong sama sekali tidak menghindar ataupun berkelit, dia malah
mendongakkan kepalanya sambil memandang bintang yang
bertaburan di angkasa berdiri dengan sikap yang sangat angkuh.
Sikap jumawa tersebut kontan saja membangkitkan rasa
terperanjat dari semua orang, diam-diam mereka berpikir.
885
Hebat sekali Leng hun koay seng ini ! Rupanya dia sudah bosan
hidup lebih jauh.
Sebaliknya Hay lou Tocu Sin Siokcu yang menjumpai kejadian
mana...diam-diam segera menyumpah.
”Bocah keparat. kau begitu sombong dan takabur, rasain
sekarang pukulan dahsyatku ini, aku akan membuat tubuhmu remuk
rendam hingga tiada wujudnya lagi.
Belum habis makian itu dilontarkan, angin pukulan mana yang
maha dahsyat itu sudah menghajar diatas tubuh Ku See hong
secara telak.
Pada saat itulah hawa khikang Kan kun mi siu khangkhi dari
tubuh Ku See hong telah menghasilkan kegunaan yang luar biasa.
Mendadak. . . .
”Blamm? Blaaaam....?'" disekeliling tempat itu sudah
berkumandang suara letusan-letusan yang amat memekikkan
telinga.
Hawa pukulan yang dilancarkan Hay lo Tocu Su Siok cu itu
seakan-akan di telan ombak dahsyat saja, segera tersapu lenyap
sehingga hilang lenyap tak berbekas.
Kenyataan ini kontan saja membuat Su Siok cu yang bengis dan
ganas itu menjadi terkesiap sekali, dia mengira seperti sudah
berjumpa dengan setan saja.
Yaa, berbicara yang sesungguhnya, entah jagoan lihay dari mana
pun di dunia ini mustahil bila dia bisa selamat tanpa cedera sesudah
terkena oleh serangan yang maha dahsyat itu.
Bukan cuma dia yang kaget, kecuali manusia berkerudung serta
Jian hun im ciang Tu Pak kim sekalian bertiga, yang lain sama-sama
dibikin terkesiap sampai membelalakkan matanya dengan mulut
melongo.
Ku See hong segera tertawa dingin, ujarnya dengan suara amat
sinis:
886
”Nah orang-orang dari Hiat mo bun, sekarang, tentunya kalian
sudah tahu bukan kalau di atas langit masih ada langit, dan diatas
manusia masih ada manusia yang lain, haha.... Haaaah.....
haaahh....”
Gelak tertawa yang amat keras itu kontan saja melengking dan
menembusi angkasa hingga bergema sampai dimana-mana.
Ku See hong dengan menggunakan ilmu gerakan tubuh Mi khi
biau tiong sin hoat telah menyelinap ke samping secara aneh
kemudian meluncur ke samping tubuh Su Siok cu, setelah itu tangan
kanannya meluncur ke depan dan secepat kilat menyambar topeng
tengkorak yang menutupi wajah Hay lou tocu tersebut.
Bukan begitu saja, bahkan telapak tangan kirinya tanpa ampun
segera meluncur ke depan dengan kecepatan tangan bagaikan
sambaran kilat.
Bagaikan baru sadar dari impian saja, Hay lou tocu Su Siok cu
baru terkejut setelah topeng tengkoraknya disingkap orang, saking
terkesiapnya dia sampai mundur beberapa langkah dengan
sempoyongan.
Tapi justru karena tindakannya itu, secara kebetulan sekali dia
berhasil meloloskan diri dari sergapan telapak tangan kiri Ku See
hong.
Ku See hong sama sekali tidak melakukan pengejaran, sembari
memperlihatkan topeng tengkorak itu, dia tertawa terbahak-bahak
dengan amat nyaringnya.
"Haahh... haahh.... haahh... kawan-kawan persilatan sekalian,
malam ini aku orang she Ku akan menyuruh kalian semua
menyaksikan bagaimanakah raut wajah asli dari kedua belas
anggota Hiat mo bun ini. .
-ooodwooo-
BAB 41
887
BERBICARA sampai disitu, Ku See hong segera mengerahkan
tenaga dalamnya ke dalam lengan kanan, lalu meremas-remas
topeng tengkorak itu sehingga hancur menjadi bubuk, ketika tangan
kanannya di tolak kedepan, bubuk berwarna putih itu pun segera
menyambar ke mana-mana..
Tindakannya ini benar-benar merupakan suatu penghinaan bagi
Hiat mo bun, suatu perbuatan yang terlalu memandang rendah
orang-orang Hiat mo bun...
Kontan saja semua anggota Hiat mo bun menjadi marah, dari
balik sorot mata mereka segera memancar keluar sinar kebuasan
yang penuh diliput i rasa dendam dan benci.
Sedangkan manusia berkerudung itu pun memancarkan
serentetan sinar yang sukar dilukiskan maksudnya dari balik
sepasang matanya yang jeli....
Apakah itu cinta?
Apakah itu Kasih?
Ataukah kesedihan?
Mungkin kemurungan!
Mungkin juga keperihan hati yang tak terkirakan.
Ku See hong tidak melihat akan perubahan dari sorot matanya
itu, lain halnya dengan Kho It khi, si bocah laki-laki itu, dengan
melototkan sepasang matanya bulat-bulat dia sedang mengawasi
sorot mata perempuan itu tanpa berkedip.
Hay lou tocu Su Siok cu yang topeng tengkoraknya kena dihancur
lumatkan oleh h Ku See hong merasa malu bercampur gusar, kulit
wajahnya yang gemuk dan penuh berdaging itu mengejang keras
seperti menahan gejolak emosi yang amat besar.
Sepasang lengannya diluruskan ke bawah sepasang matanya
memancarkan sinar buas yang penuh dengan rasa benci dan
dendam yang membara, tubuhnya yang gemuk pelan-pelan
bergerak ke depan mendekati Ku See hong, sementara tiga orang
888
gembong iblis lainnya dari Tang-hay-to juga telah memencarkan diri
dan mengurung Ku See hong.
Ketika sorot mata Ku See-hong memandang sekejap ke wajah
orang-orang itu, dia segera tahu kalau pihak lawan hendak
mengeluarkan jurus serangan yang paling ganas dan keji untuk
menghadapinya.
Tadi, pemuda yang angkuh dan tinggi hati itu hanya memandang
musuh-musuhnya dengan angkuh, bahkan sekulum senyuman
dingin yang sinis dan penuh dengan pandangan menghina
tersungging diwajahnya.
"Apalagi kalian memiliki kepandaian simpanan, lebih baik
keluarkan saja semua tak usah sungkan-sungkan lagi.." jengeknya
dengan suara sinis.
Hay lou Tocu Su Siok membentak gusar, sepasang tangannya
yang diturunkan kebawah itu mendadak di angkat kedepan dada
kemudian setelah membentuk gerakan gangsingan mendadak
sepasang telapak tangannya digunakan bersama untuk menyerang
musuh.
Ternyata, dia telah mengeluarkan ilmu silat andalannya, ilmu
pukulan Hay-lou-kang.
Rupanya dia tahu kalau Ku See hong memiliki hawa khikang yang
amat dahsyat yang melindungi tubuhnya, maka ilmu Hay lou kang
nya kini disertai dengan tenaga dalam sebesar dua belas bagian,
tampaknya dia bermaksud untuk membinasakan Ku See hong dalam
sekali pukulan.
Sampai dimanakah kedahsyatannya itu tak bisa dibayangkan
dengan perkataan.
Begitu serangan dilancarkan, segera muncullah desingan angin
berpusing yang berputar seperti gasingan, segulung demi segulung
menggulung keluar dengan sangat hebatnya, pepohonan yang
berada di sekeliling tempat itu kontan saja bergoncang dengan
sangat hebatnya.
889
Seluruh badan Ku See hong kontan saja tergencet dibawah
dorongan angin berputar tersebut, sedemikian rapatnya angin
serangan mana sehindgga pada hakekatnya tidak dijumpai setitik
ruang kosongpun.
Mendadak ............
Telapak tangan Hay-lun-tocu Su-Siok-cu yang sedang berputar
kencang itu berhenti bergerak, setelah itu ke sepuluh jari tangan
nya, dipentangkan dan disentilkan ke muka bersama-sama..
Sreet.... Sreet... serentetan cahaya tajam yang disertai dengan
desingan angin pukulan yang rapat meluncur keluar menyambar ke
tubuh lawan.
Angin serangan jari yang tajam itu segera bergabung dengan
tenaga pukulan yang berpusing tadi dan secepat kilat meluncur ke
depan mengancam sepuluh buah jalan darah penting di tubuh Ku
See hong.
Menyaksikan kejadian mana, paras muka Ku Se hong berubah
hebat, ternyata kesepuluh gulung angin jari yang berputar itu
meluncur datang dengan kecepata luar biasa, sehingga sulit bagi
orang untuk menghindarkan diri.
Dia segera merasakan datangnya desingan angin tajam seperti
tusukan pedang yang mulai menyusup ke dalamtubuhnya.
Berada dalam keadaan demikian, dia tak berani bertindak
gegabah lagi, terpaksa dengan mengerahkan ilmu Kan kun mi siu
khi khang nya yang maha dahsyat menyambung datangnya
ancaman tersebut.
Mendadak saja tubuhnya berputar seperti amukan ombak di
tengah samudra, aliran hawa yang lembekpun segulung demi
segulung menyambar ke atas tubuhnya dan menyeret dia ke tengah
gulungan angin berpusing tersebut.
”Blaaam! Blaaam! Blaaam....!" secara beruntun berkumandang
suara benturan keras yang memekikkan telinga.
890
Sekali lagi pukulan Hay lou kang dari So Siok cu yang amat
dahsyat itu menemui kegagalan total, tapi Ku See hong sendiri pun
merasakan hawa darah di dalam tubuhnya bergolak keras sekali.
Dengan secepat sambaran kilat Ku See hong meluncur ke
hadapan So Siok Cu kemudian secara keji dia melancarkan sebuah
serangan mematikan ke depan.
Mendadak pada saat itu..
Tiga orang gembrong iblis lainntya dari Tang Hay to membentak
keras, bayangan manusia berkelebat lewat, tiga gulung angin secara
berbarengan sudah meluncur ke depan dan menerpa tubuh Ku See
hong
Ku Sehong tertawa dingin, jengek nya:
”Serangan yang bagus sekali, aku toh sudah bilang, lebih baik
kalian turun tangan bersama-sama, siapa suruh kalian tidak
menurut?" Walaupun dimulut dia berkata demikian, kakinya sama
sekali t idak berhenti, dengan suatu kelebatan yang aneh, sepasang
telapak tangannya sudah melepas kan beberapa angin pukulan yang
memunahkan datangnya serangan gabungan dari ke tiga orang itu.
Begitu ketiga orang gembong iblis dari Tang hay to itu
melepaskan pukulan, dengan suatu gerakan cepat tubuh meraka
pun ikut menerjang ke sisi tubuh Ku See hong, telapak tangan dan
kaki mereka di ayunkan bersama melepaskan serangan-serangan
secara ganas dan keji.
Bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai saja, mereka
serentak mendesak Ku See hong dengan pukulan-pukulan yang
mematikan.
Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau gerakan tubuh
mereka sedemikian cepatnya, dia segera terdesak dan harus
mundur lagi ke belakang untuk menghindar kan diri.
Sejak gagal dengan seranganya Hay lou kangnya, Su Siok cu
merasa gusar sekali, pada saat itulah secara diam-diam ia sudah
menyelinap ke belakang tubuh Ku See hong, lalu segenap hawa
891
murni yang dimilikinya disalurkan ke dalam telapak tangannya dan
secara tiba-tiba saja menyerang jalan darah Hian ki hiat dan Siau
yau hiat di tubuh Ku See hong.
Ku See hong memang memiliki ilmu silat yang sangat lihay,
ketajaman pendengaran nya juga mengagumkan, dia segera
tertawa sinis, kemudian secara tiba-tiba saja berjongkok ke bawah,
kaki kirinya lalu diayun kan ke depan menendang dada So Siok cu.
-ooo0dw0ooo-
Jilid 27
SERANGAN ini di lancarkan dengan indah sekali, sembari berkelit
melancarkan serangan, benar-benar sebuah jurus yang luar biasa...
Melihat seragannya mengenai sasaran yang kosong, Hay lou tocu
Su Siokcu sudah menyadari bakal celaka, dengan cepat dia
menjatuhkan diri berguling kesamping.
Tapi..."Sreeeet....!" tendangan dari Ku See hong menyerempet
lewat dari sisi bahu kirinya, benar-benar merupakan suatu keadaan
yang amat kritis.
Tapi pada saat itulah Ku See hong yang berjongkok ditanah
kembali menerima serangan dari tiga gembong iblis pulau Tang hay
to secara dahsyat.
Bayangan kaki, angin pukulan seperti sambaran petir ditengah
mega menyapu dan menyambar datang dengan sangat hebatnya.
Ku See hong benar-benar memiliki kepandaian silat yang lihay
sekali, di saat yarg kritis itulah mendadak tubuhnya melejit ketengah
udara, dengan begitu sergapan dari ke tiga orang gembong iblis
itupun mengenai sasaran yang kosong.
Dalam keadaan begini, ia tidak sudi memberi kesempatan lagi
bagi musuhnya untuk berganti jurus, tubuhnya yang melambung
ditengah udara mendadak berjumpalitan, lalu dengan kaki di atas
kepala di bawah, dia menukik ke bawah sambil melancarkan
892
sergapan, sepasang telapak tangannya secara beruntung
melancarkan serangkaian pukulan dahsyat yang mengurung seluruh
tubuh ke tiga orang gembong iblis itu.
Kepandaian silat yang dimiliki ketiga orang gembong iblis itupun
luar biasa sekali, begitu serangan dahsyat tersebut dilontarkan ke
hadapan mereka, ke tiga orang itu segera mengundurkan diri sambil
berkelit ke samping.
Dalam keadaan apa boleh buat, terpaksa Ku See hong harus
melayang turun kembali ke atas tanah, tapi saat itulih serangan dari
Su Siok cu, kembali menyambar datang dari sisi sebelah kiri Ku See
hong.
Cara pertarungan bergilir dan bergerilya semacam ini benarbenar
merupakan sebuah taktik pertarungan yang sangat luar biasa
dan membuat orang susah untuk menahan diri.
Sekalipun Ku See hong memiliki kepandaian silat yang sangat
tangguh, tak urung dia dibikin kerepotan juga menghadapi
kerubutan dari ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay
to itu sehingga keteter hebat dan dibikin apa boleh buat.
Pada saat itulah...
Dari balik kawanan jago dpersilatan yang mengurung sekeliling
kolam tersebut berkumandang suara tertawa geram di susul pujian
terdengar seseorang berseru dengan suara lantang:
"Sute jangan kuatir, aku datang membantu mu!'
Orang itu tak lain adalah Jian hun kim ciang Tu Pak kim,
tubuhnya bagaikan sukma gentayangan berkelebat ke depan,
Begitu sampai ditengah arena, ujung baju nya segera dikebaskan
ke depan segulung angin yang maha dahsyat secara langsung
menghantam ke tubuh Hay to tocu So Siok Cu.
Agak kaget Hay lou Toucu Su Siok cu merasakan datangnya
ancaman, dia segera berpaling, tapi perasaannya semakin bergetar
lagi setelah menyaksikan seorang manusia aneh berwajah jelek
893
sudah berada di depan mata, buru-buru dia manyelinap ke samping
untuk meloloskan diri.
Di saat lain, Thian kun tee ciang Khong Tang lun sudah
membentak dengan suara mengeledek.
"Jian hun kim ciang Tu Pak kim, lohu akan menemani dirimu
untuk bermain-main!"
Sambil menerjang datang, telapak tangan kirinya melancarkan
bacokan kemuka sementara telapak tangan kanannya melepas kan
sebuah pukulan melintang.
Dua gulung tenaga pukulan dengan tenaga yang berbeda satu
lembut dan satu keras bersama-sama menyergap ke atas tubuh Jian
hun kim ciang Tu Pak kim.
Maka terkesiap juga, Jian hun kim ciang Tu Pak kim sewaktu
namanya kena disebut orang, dengan suatu gerakan yang aneh
cepat-cepat dia meloloskan diri dari serangan Thian kun tee ciang
Kong Tang lun tersebut, kemudian serunya sambil tertawa seram.
"Siapa kau? Tajam amat penglihatanmu ...heeehhh..
heeehhh...heehhh..."
"Tu Pak kim!" kembali Thian kun tee ciang Khong Tang lun
membentak dingin. "Sekalipun kau tidak kenal dengan lohu, aku
justru kenal siapakah dirimu itu, haaahhh... haaahhh... haaahhh...
sambutlah sekali lagi seranganku ini!"
Tubuhnya secepat kilat menerjang majun ke depan, sepasang
lengannya berputar membentuk satu lingkaran bayangan busur, lalu
sambil membentak keras sepasang tangan kiri kanannya secara
bersilang melancarkan bacokan ke muka.
Dua gulung tenaga pukulan yangb sangat dahsyatd dan dalam
bagaaikan samudra, lbangsung menerjang ke atas jalan darah Ciang
tay hiat dan Ciang bun hiat di atas tubuh Jian hun kim ciang Tu Pak
kim,
894
Serangan yang dilepaskan ini, dilakukan dengan kecepatan amat
luar biasa.
Kehebatannya pun bagaikan amukan ombak ditengah samudra,
cukup membuat semua orang amat terkesiap.
Mencorong sinar tercengang dari balik mata Jian hun kim ciang
Tu Pak kin, sepasang telapak tangannya ikut dilontarkan pula
kemuka melancarkan serangan.
Begitu pukulan dilepaskan, segulung angin pukulan yang kuat
seperti amukan ombak yang besar dan kuat menggulung ke depan,
kedahsyatan cukup menggetarkan sukma setiap orang...
"Pleeetakkk..!" suara benturan nyaring seperti ledakan guntur
pun menggellegar memecahkan keheningan...
Akibat dari benturan keras itu, Thian kun te ciang Khong Tang
lun mundur sejauh tiga empat langkah dengan sempoyongan.
Sebaliknya sepasang bahu Jian hun Kim ciang Tu Pak kim juga
turut bergoncang keras.
Tiba-tiba ia menjerit kaget:
'Aaaah ! Kau... kau adalah Thian kun tee ciang Khong Tang lun.."
Thian kun tee ciang khong Tang lun segera tertawa.
"Semua rahasia dari Ban sia kau kalian sudah berhasil kuselidiki
dengan jelas sekali.. hingga kini kau baru tahu akan indentitas lohu?
Haaahh... haaahhh... kasihan, benar-benar patut dikasihani.."
Jian hun kim ciang Tu Pak kimtertawa dingin.
"Heeehhh.. heeehhh.. heehhh kagum! Sungguh amat kagum!
Tapi nyawamu juga hanya akan hidup sampai pada malam ini
juga..!"
Begitu selesai berkata, tubuh Jian hun kim ciang segera
mendesak ke muka seperti sambaran setan gentayangan, sepasang
telapak tangan dan kakinya digunakan bersama menotok tubuh
Thian kun tee ciang Khong Tang lun..
895
Sementara itu, dia pun pada saat yang bersamaan berteriak
keras-keras:
"Kawan-kawan perrsilatan, mari kita ber-sama-sama menumpas
anrggota Hiat mo bun!"
Ditengah bentakan nyaring itu, tujuh orang tongcu Jian khi pang
dan Thi kiong pang sudah menerjang ke depan dengan melom-pati
telaga selebar tiga kaki itu.
Tiba-tiba saja dari balik mata manusia berkerudung itu
memancar keluar serentetan sorot mata yang menggidikkan hati,
kemudian ia membentak nyaring...
Tubuhnya bagaikan sambaran petir menyerbu ke muka dan
menyangsong datangnya orang pertama dari Jian khi pang.
Tampak telapak tangan kirinya yang putih halus itu digetarkan
keras-keras ke depan...
Mendadak berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan
hati...
Rupanya didalam satu gebrakan saja Tongcu dari Jian khi pang
itu sudah dibikin mampus.
Gerakan tubuhnya sama sekali tidak terhenti akibat kematian dari
korban pertamanya, dengan gesit dia menyambut pula kedatangan
orang ke dua dan orang yang ketiga.
Sepasang telapak tangannya segera digerakan ke depan dengan
gerakan Pok hok t ian ci (burung bangau mengembangkan sayap).
Tongcu ke dua dari perkumpulan Jian khi pang kembali menemui
ajalnya sebelum berhasil menangkis ancaman mana...
Empat orang tongcu dari Thi kiong pang yang menyusul
kemudian menerjang tiba itu segera membentak bersama-sama, ke
empat pasang telapak tangan mereka diayunkan bersama, segulung
angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak
ditengah samudra pun segera menggulung ke arah depan.
896
Dua orang diantaranya dengan cepat meloloskan busur besi yang
tergantung di belakang bahu mereka, setelah itu turut menerjang
pula kedepan.
Busur baja mereka dengan membentuk dua gulung kabut cahaya
berwarna hitam langsung dibacokkan ke atas tubuh manusia
berkerudung itu.
Kepandaian silat yang dimiliki manusia berkerudung itu benarbenar
telah mencapai tingkatan yang luar biasa, tubuhnya tanpa
berhenti barang sekejap pun tahu-tahu telah berhasil menembusi
lingkaran hawa pukulan yang tajam dan kuat itu.
Mendadak tubuhnya melejit ke udara dan melambung setinggi
satu kaki lebih dari permukaan tanah, sepasang kakinya secepat
kilat melepaskan serangkaian tendangan berantai..
Dua orang Tongcu dari Thi kiong pang yang sedang menerjang
tiba itu tak mengira datangnya ancaman mana, tak ampun lagi
batok kepala mereka segera kena tertendang sampai hancur
berantakan, dua lembar nyawa mereka pun ikut melayang..
Ketika melihat gelagat tidak menguntung kan, dua orang tongcu
dari Thi kiong pang lainnya segera membalikkan badan sambil
mencoba untuk melarikan diri.
Agaknya manusia berkerudung itu sudah dipengaruhi oleh hawa
napsu membunuh yang mengerikan, bagaimana mungkin dia
membiarkan ke dua orang itu kabur dengan selamat?
Berada di tengah udara, tiba-tiba sepasang telapak tangannya
melancarkan sentilan ke depan, sepuluh gulung desingan angin
tajam secara terpisah menyambar lima buah jalan darah penting di
tubuh masing-masing orang.
Desingan angin serangan yang tajam segera menyapu ke muka
membelah angkasa.
Disusul kemudian...
897
Kembali terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memecahkan keheningan...
Dari atas punggung ke dua orang Tongcu dari Thi kiong pang itu
segera menyembur keluar lima buah pancuran darah yang muncrat
ke angkasa, sementara tubuhnya yang termakan oleh dorongan sisa
kekuatan mana segera mencelat sejauh beberapa kaki dan
terlempar ke tengah kolam.
Begitulah, hanya dalam waktu yang amat singkat manusia
berkerundung itu telah berhasil menghabisi tujuh orang tongcu dari
Thi kiong pang dan Jian khi pang.
Demonstrasi kepandaian silat yang sangat lihay ini kontan saja
membuat semua orang terbelalak dengan mulut melongo.
Perlu dikerahui, ke tujuh orang Tongcu itu sesungguhnya bukan
manusia sembarangan, mereka merupakan jagoan kelas satu dari
masing-masing perkumpulan, juga merupakan jagoan kelas satu
dalam dunia persilatan, tapi kenyataannya dalam waktu sing-kat
mereka sudah habis dibantai oleh manusia berkerudung itu tanpa
ada kesempatan untuk melancarkan serangan balasan.
Sedangkan ilmu kepandaian yang digunakan manusia
berkerudung itu untuk membunuh lawannya pun cukup membuat
para jago terkesiap, tanpa terasa muncul perasaan ngeri dan berdiri
semua bulu kuduk mereka. Tentu saja tak seorang manusia pun
yang berani mempertaruhkan jiwanya dengan sembarangan.
Dalam pada itu, para anggota Hiat mo bun yang semula
mengelilingi hiolo kemala itu, sekarang sudah berlarian cepat ke
hadapan manusia berkerudung itu dan berdiri berjajar
dihadapannya.
Dengan suara yang amat dingin dan menggidikkan hati manusia
berkerundung itu berkata.
”Hiat mo bun adalah sekelompok manusia penegak keadilan dan
kebenaran di dalam dunia persilatan, kami khusus membunuhi
manusia-manusia jahat yang sering melaku kan kejahatann, apabila
898
kalian sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami, paling baik
jangan mempertaruhkan jiwa sendiri untuk menyerempet bahaya,
tapi jika kalian masih saja tak tahu diri terpaksa anggota Hiat mo
bun kami akan membunuh kalian tanpa ampun lagi...."
Dalam pada itu Ku See hong dibawah kerubutan ke empat orang
gembong iblis dari Tang hay to sudah kena didesak sehingga cuma
bisa menangkis dan mempertahankan diri belaka..
Suatu ketika, mendadak tiga orang gembong iblis dari Tang hay
to itu menyentilkan jari tangan kirinya melancarkan segulung
pukulan berhawa dingin yang disusul dengan gerakan tubuh mereka
yang memburu ke depan, enam buah telapak tangan mereka
dengan berubah menjadi beribu-ribu bayangan telapak tangan
bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai langsung mengurung
seluruh tubuh Ku See hong, malah kaki-kaki merekapun sama sekali
tidak berhenti, serangkaian tendangan berantai yang amat dahsyat
dan keji serentak dilontarkan kemuka.
Hay lou tocu Su Siok cu tidak tinggal diam, saat yang bersamaan
tubuhnya segera ber-jongkok, kemudian seperti angin berpusing
sepasang telapak tangannya menyerang tubuh bagian bawah dari
Ku See hong dengan kedahsyatan yang luar biasa.
Dengan begitu maka tubuh bagian atas tengah, bawah dan
empat arah delapan penjuru Ku See hong telah berada dibawah
ancaman musuh yang ganas dan keji.
Dengusan tertahan segera berkumandang memecahkan
keheningan...
Karena kurang cepat sewaktu berkelit, pinggang belakang Ku See
hong sudah terkena tendangan dari salah seorang dari gembong
iblis itu sehingga tubuhnya bergoncang keras dan mundur sejauh
tiga empat langkah. .
Melihat musuhnya kena tendangan, ke empat orang gembong
iblis dari Tang hay to tersebut makin bersemangat, diiringi bentakan
nyaring, jurus-jurus serangan mereka kembali dilontarkan bagaikan
899
titiran air hujan, hawa serangan yang kuat seperti dinding baja pun
bagaikan ambruknya bukit karang langsung menekan ke bawah.
Tiba-tiba, mencorong hawa pembunuhan yang amat mengerikan
dari balik mata Ku See hong, serentetan suara gelak tertawa
panjang dan memekikkan telingapun menggema diseluruh angkasa..
Sepasang lengan Ku See hong diputar dengan amat kencangnya
ditengah udara, di tengah desingan angin tajam yang memekikkan
telinga segera terbias segulung demi segulung bayangan cahaya
yang membuat orang merasa pusing kepalanya.
Menyusul kemudian...
Disaat sepasang lengannya menciptakan cahaya yang berlapislapis,
mendadak tubuh nya miring ke samping, lalu secara aneh
sekali seluruh badannya bergeser lima depa dari posisi semula.
Mendadak.. sepasang kakinya bergetar sebentar ditengah udara
lalu melayang turun kembali ke atas permukaan tanah. Bersamaan
dengan sepasang kakinya menempel tanah, tiba-tiba Ku See hong
menerjang maju ke depan dan menyusup ke tengah gulungan angin
pukulan yang dilepaskan ke empat orang gembong iblis itu
kemudian sepasang telapak tangannya direntangkan ke kiri dan ke
kanan..
'Sreet! Sreet!' dua desingan tajam bergema..
Disaat yang amat kritis, tiba-tiba terdengar manusia berkerudung
itu berteriak keras:
"Kalian berempat cepat..."
Belum sempat karta "mundur" diutarakan, manusia berkerudung
itu sudah melepaskan sebuah pukulan dari kejauhan, segulung
angin pukulan yang sangat aneh pun seperti jaring langit langsung
mengurung tubuh Ku See hong dan ke empat gombong iblis dari
Tang hay to.
900
Disaat inilah dua gulung cahaya putih secepat petir sudah
menyergap jalan darah Thian si hiat dibagaian bawah tubuh dua
orang gembong iblis.
Jurus serangan yang dipergunakan itu tak lain adalah gerakan ke
tiga dari jurus Ho han seng huan yang bernama Tee jian hun gi
(tanah musnah sukma neraka)'
Sekalipun manusia berkerudung itu sudah melancarkan sebuah
pukulan aneh dengan cepat untuk memunahkan hawa yang maha
dahsyat tersebut, namun tak urung toh mengakibatkan ke dua
orang gembong iblis itu menderita luka dalamyang cukup parah.
Terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memecah kan keheningan...
Dua orang gembong iblis itu kena terhantam sampai mencelat
sejauh dua kaki lebih dari posisi semula dan jatuh terduduk diatas
tanah, sementara gumpalan darah menyembur keluar dari balik
lubang kecil dibalik topeng tenggorokan tersebut, lalu tubuh mereka
yang terduduk itupun pelan-pelan roboh terjengkang ke tanah.
Dua orang gembong iblis lainnya seakan-akan tak tahu diri saja,
sambil memutar sepasang lengannya, mereka melancarkan
serangan lagi dengan amat dahsyat.
Napsu membunuh Ku See hong segera berkobar, tanpa terasa
perdengarkan suara tertawa dingin yang amat sinis.
Tiba-tiba sepasang lengannya diputar lagi secara aneh, rupanya
dia hendak melukai musuhnya lagi dengan gerakan kedua jurus Ho
han seng huan.
Pada saat itulah manusia berkerudung itu sudah menerjang
datang ke arah belakang Ku See hong bagaikan sukma
gentayangan, segulung hawa pukulan yang berhawa dingin pun
turut meluncurkan ke depan secepat sambaran petir.
Ku See hong amat terkesiap, dengan mengeluarkan gerakan
tubuh Mi ki biau tiong mendadak saja dia menyelinap ke luar secara
901
aneh, telapak tangan kanannya cepat diulurkan ke belakang
punggungnya..
"Criiing!" dentingan nyaring bergema memecahkan keheningan...
Tahu-tahu pedang mestika Hu thian seng kiam sudah diloloskan
dari sarungnya..
Kaki kiri Ku See hong segera bertekuk ke belakang sementara
kaki kanannya diluruskan ke muka, gagang pedang dalam tangan
kanannya diayun ke belakang, sementara jari telunjuk dan jari
tengah tangan kirinya melakukan gerakan aneh.
Serentetan cahaya tajam yang membetot sukma memancarkan
keluar dari balik mata pemuda ini, keningnya berkerut, tanpa terasa
tercerminlah suatu kewibawaan yang luar biasa.
Sementara itu. kawanan jago dari Hiat mo bun yang sebetulnya
berdiri berjajar menghadang dihadapan kawanan jago itu dengan
cepat membalikkan tubuhnya setelah mendengar dua kali dengusan
mengerikan tadi,
Akan tetapi mereka segera merasa bergidik setelah menyaksikan
Ku See hong meloloskan pedang mestika bercahaya merah itu
sambil melakukan gerak serangan, tak seorangpun diantara mereka
yang berani maju untuk melancarkan serangan.
Sebab dari balik gaya serangan yang diambil Ku See hong
sekarang, terbentuklah segulung hawa pembunuhan yang mengeri
kan, barang siapa berani melakukan serangan secara gegabah,
niscaya dia akan tewas secara mengerikan ditangan Ku See hong.
Dari balik mata sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera
memancar keluar rasa kaget yang tebal, sepasang telapak tanganya
segera diangkat sejajar dada kemudian selangkah demi selangkah
pelan-pelan berjalan mendekati Ku See hong.
"Ho Buncu, jangan bertindak gegabah!" manusia berkerudung itu
segera memperingatkan, "orang ini mempunyai riwayat yang luar
biasa, coba kau saksikan pedang tersebut..."
902
Pada saat yang bersamaan, kawanan jago persildatan yang
berdiri disamping jebmbatan bambu itu sudah terjadi kegaduhan.
kemudian terdengar ada orang menjerit kaget:
"Pedang Ang soat kiam! Pedang Ang soat kiam, pedang yang
berada ditangan Leng hun koay seng adalah pedang Ang soat
kiam!"
Yaa, pedang Ang soat kiam merupakan pedang yang digandrungi
oleh setiap umat persilatan, ketika pedang tersebut berada ditangan
Si hong lo jin dulu, senjata itulah yang telah menetapkan nasibnya
yang tragis, membunuh istri sendiri, membunuh putra sendiri,
membunuh kakak sendiri, membunuh adik sendiri...
Anda sedang membaca artikel tentang Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3 dan anda bisa menemukan artikel Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3 ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2012/07/cerita-abg-ngentot-silat-dendam-sejagad.html?m=0,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3 sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Cerita ABG Ngentot Silat : Dendam Sejagad 3 with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2012/07/cerita-abg-ngentot-silat-dendam-sejagad.html?m=0. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar