Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6 Tamat

Diposting oleh eysa cerita silat chin yung khu lung on Selasa, 20 Desember 2011

Bab 108
Sesungguhnya Ban Khong dan Yo Sai Hoan tidak kenal
Kiong Bu Hong berhubung saat ini sudah mendekati istana Ci
Cun Kiong, maka mereka sudah mengira bahwa Kiong Bu
Hong adalah orang dari istana tersebut, bahkan kedudukannya

2310
cukup tinggi. Oleh karena itu, Ban Khong segera memberi
hormat seraya menyahut
"Aku adalah salah seorang dari Tujuh iblis Daerah Miau
yaitu iblis merah Ban Khong!"
Begitu Ban Khong selesai memperkenalkan diri air muka
Kiong Bu Hong tampak berubah, namun dalam sekejap sudah
kembali seperti biasa, Ban Khong yang ingin bergabung
dengan Liok Ci Khim Mo, justru tidak memperhatikan air muka
Kiong Bu Hong yang berubah tadi, sebaliknya Lu Leng yang
terikat di balok, dapat melihat keanehan air muka Kiong Bu
Hong, hal ini membuatnya tercengang. Apa sebabnya air
muka Kiong Bu Hong berubah begitu aneh? Apakah Kiong Bu
Hong dan Miau Cang Cit Mo punya suatu dendam? Tanya Lu
Leng dalam hati. Tapi kelihatannya mereka sama sekali tidak
pernah bertemu! Sementara Kiong Bu Hong cepat-cepat balas
memberi hormat.
"Selamat datang! Oh ya, yang ini...." iblis Hijau Yo Sai
Hoan segera menyahut "Aku adalah Yo Sai Hoan!" Kiong Bu
Hong tertawa gelak, segera berkaia, "Apabila Bu Lim Ci Cun
tahu akan kedatangan kalian berdua, beliau pasti menyambut
dengan hangat!"
Ban Khong tertawa.
"Kami kemari juga membawa sebuah hadiah yang tak
berarti untuk Ci Cun!"
Ketika berkata, Ban Khong menunjuk ke belakang,
sebetulnya Kiong Bu Hong sudah melihat dari tadi, yang
terikat di balok besar itu adalah Lu Leng, musuh besar Liok Ci
Khim Mo yang sedang dicari-cari. Karena itu, ketika Ban Khong
menyebut namanya wajah Kiong Bu Hong tampak berubah!

2311
perlu diketahui, selain memiliki hati licik dan banyak akal
busuk, Kiong Bu Hong juga amat berambisi sekali
Sebelum Kim Kut Lau datang ke istana Ci Cun Kiong, di
dalam istana tersebut boleh dikatakan dialah yang punya hak
besar, berada di atas ribuan orang! Namun setelah
kemunculan Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun berdua di istana itu,
dia menjadi tersingkir. sebaliknya Kim Kut Lau malah selalu
mendampingi Liok Ci Khim Mo, dimanapun Liok Ci Khim Mo
berada, sedangkan Ban Khong dan Yo Sai Hoan, merupakan
dua iblis dari daerah Miau yang amat terkenal Walau pernah
dikalahkan Beng Tu Lojin, namun kaum rimba persilatan
golongan sesat amat kagum pada mereka. Sesampai di istana
Ci Cun Kiong nanti, mereka berdua pasti akan memperoleh
pandangan khusus dan istimewa!
Karena itu Kiong Bu Hong terlebih dahulu harus
mempertimbangkan, apakah ia dapat memanfaatkan kedua
orang itu? Tetapi Kiong Bu Hong segera membatalkan niatnya
karena ada dua orang dari perguruannya yang mati di tangan
Miau Cang Cit Mo, sehingga menimbulkan pertikaian! Selain
itu, setelah kedua orang itu tiba di istana Ci Cun Kiong,
mereka akan tahu bahwa kedudukan Kiong Bu Hong masih di
bawah Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun, maka apakah Kiong Bu
Hong masih dapat mempengaruhi mereka?
Kiong Bu Hong betuI-betul licik, sebelum membawa
mereka berdua memasuki istana Ci Cun Kiong ia sudah
memikirkan apa yang akan terjadi, sehingga diam-diam dia
sudah punya rencana sendiri Walau demikian di wajahnya
sama sekali tidak tampak perubahan sedikitpun, ia bahkan
tersenyum-senyum seraya berkata,
"Hadiah dari kalian berdua pasti amat menyenangkan hati
Ci Cun, aku adalah Kiong Bu Hong, salah satu pemimpin di

2312
istana Ci Cun Kiong! Harap kalian berdua banyak-banyak
memberi petunjuk padaku kelak!"
Ban Khong tertawa gelak seraya menyahut tanpa sungkansungkan
lagi.
"Ha ha ha! Mana berani! Mana berani!"
Betapa gusarnya Kiong Bu Hong dalam hati, tapi wajahnya
tetap tidak berubah sedikitpun ia lalu mengibaskan tangannya
ke belakang, Tujuh delapan orang yang berada di
belakangnya langsung membalikkan kuda masing-masing,
meninggalkan tempat itu menuju ke istana Ci Cun Kiong,
Kiong Bu Hong berkata kepada Ban Khong dan Yo Sai
Hoan,
"kalian berdua ikut aku!"
Setelah berkata, Kiong Bu Hong memacu kudanya ke
depan diikuti oleh Ban Khong dan Yo Sai Hoan dari belakang
dengan penuh kegembiraan kuda yang membawa Lu Leng
juga ditarik mengikuti mereka, sedangkan Lu Leng yang
terikat di balok besar di atas punggung kuda, masih berharap
bisa meloloskan diri,
Tetapi ternyata racun yang digunakan Miau Cang Cit Mo
amat lihay sekali sehingga setelah sekian lama Lu Leng tetap
tak dapat menghimpun hawa murninya, dan badannya tetap
lemas tak bertenaga, Lu Leng menghela nafas panjang lagi
dalam hati, kini dia hanya memiliki sebuah harapan terakhir
yaitu Oey Sim Tit! Apabila kedatangannya di istana Ci Cun
Kiong diketahui oleh Oey Sim Tit, kemungkinan besar pemuda
itu akan menolongnya, Selain itu, sudah tiada harapan lain

2313
baginya untuk meloloskan diri dari cengkeraman Liok Ci Khim
Mo!
Berselang beberapa saat, Kiong Bu Hong, iblis Meruh dan
iblis Hijau sudah melakukan perjalanan lima enam puluh mil.
sedangkan orang-orang yang inenyer(ai Kiong Bu Hong tadi
sudah tidak kelihatan, sebab mereka kembali duluan ke istana
Ci Cun Kiong untuk melapor!
Jalanan yang dilalui makin lama makin lebar dan bagus,
jelas jalanan itu baru dibuat Di pinggir kiri kanan jalan
tersebut, banyak terdapat bangsal yang baru dibangun untuk
tempat beristirahat para anak buah Liok Ci Khim Mo.
Menyaksikan itu hati Lu Leng makin berduka, bukan
karena dirinya akan jatuh ke tangan Liok Ci Khim Mo lagi,
melainkan karena melihat bagitu banyak pesilat tangguh dari
golongan hitam yang bergabung dengan istana Ci Cun Kiong!
ini berarti menambah kekuatan di pihak istana Ci Cun Kiong,
sedangkan Busur Api berada di dalam istana tersebut! Wulau
panah Bulu Api sudah ada jejaknya, namun belum tentu ia
bisa mempero1ehnya. Kalau hal ini terus berlanjut, apakah
mungkin baginya untuk membasmi Liok Ci Khim Mo? pikirnya,
Dan tanpa sadar air matanya sudah bercucuran
Tak seberapa lama kemudian, tampak Kiong Bu Hong
menarik tali les kudanya secara mendadak, ia berhenti di
depan sebuah bangsat besar iblis Merah Ban Khong
tercengang, segera ia bertanya.
"Mengapa saudara Kiong tidak maju ke depan lagi?"
Kiong Bu Hong tersenyum, dia meloncat turun dari kuda
seraya menyahut

2314
"Harap kalian berdua turun, tunggu di dalam bangsal itu!"
Kening iblis Hijau tampak berkerut, tanyanya dengan nada
tidak senang,
"Mengapa?"
Kiong Bu Hong memberitahukan sambil tersenyum,
"Ci Cun telah membuat peraturan, siapa orang gagah yang
ingin bergabung dengan Ci Cun, sebelum tiba di istana Ci Cun
Kiong harus menunggu sejenak di bangsal itu, kemudian
orang yang bertindak sebagai petunjuk jalan membawa hadiah
untuk menemui Ci Cun! Setelah melihat hadiah tersebut
barulah Ci Cun akan memastikan mengundang kalian ke dalam
istana atau tidak!"
iblis Hijau Yo Sai Hoan segera bertanya,
"Kami berdua tidak dikecualikan?"
Kiong Bu Hong mencaci dalam hati, sungguh licin kalian
berdua! Namun mulutnya justru menyahut.
"Kalian berdua tidak usah menunggu terlalu lama sebab Ci
Cun pasti bersedia menemui kalian! jadi tidak perlu merusak
peraturan, agar tidak menyinggung perasaan Ci Cun."
Ban Khong dan Yo Sai Hoan saling memandang, kemudian
mendengus sambil meloncat turun dari kuda. Ban Khong
menjulurkan tangannya menyambar Lu Leng, kemudian
dibawa ke dalam bangsal, Kiong Bu Hong melirik Lu Leng,
setelah itu ia berkata.

2315
"Muka bocah itu agak kekuning-kuningan, apakah terkena
racun?"
Yo Sai Hoan tertawa terkekeh serta menyahut
"Tidak salah!"
Mendadak kening Kiong Bu Hong tampak berkerut, lalu
berkata,
"Aku ingin mengatakan sesuatu, entah leluasa atau tidak?"
Yo Sai Hoan bertanya, seraya melotot
"Mau mengatakan apa?"
Kiong Bu Hong tertawa.
"Berdasarkan nama kalian berdua, begitu sampai di istana
Ci Cun Kiong, sudah pasti Ci Cun amat membutuhkan tenaga
kalian berdua! selanjutnya aku pasti jadi anak buah kalian,
saat itu baru aku berani mengatakannya!"
Ucapan itu bernada memuji Ban Khong dan Yo Sai Hoan,
tidak heran meraka berdua tampak gembira sekali, Pada
dasarnya mereka berdua memang amat angkuh, lagi pula dari
dulu Miau Cang Cit Mo sudah malang melintang di dunia
persilatan dan tak pernah terjungkal di tangan siapapun
Mereka hanya pernah dikalahkan oleh Beng Tu Lojin, maka
mereka amat angkuh serta tak memandang sebelah mata
pada siapapun!
Sebelum mereka berdua datang di istana Ci Cun Kiong
mereka sudah mengambil suatu keputusan, apabila Pat Liong
Thian Im tidak selihay apa yang mereka dengar merekapun

2316
akan mengambil alih kedudukan Liok Ci Khim Mo! Oleh karena
itu, apa yang diucapkan Kiong Bu Hong, amat cocok dengan
kemauan mereka, Ban Khong dan Yo Sai Hoan tertawa
terkekeh-kekeh, memandang Kiong Bu Hong seraya berkata,
"Kalau begitu, katakanlah!"
Ketika melihat kedua orang itu mempercayai
perkataannya, Kiong Bu Hong sangat senang dalam hati,
katanya,
"Ci Cun membenci bocah itu sampai ke tulang sumsum,
dia memiliki ilmu Kim Kong Sin Ci dan entah sudah berapa
banyak saudara kami dilukainya! Kini sepasang tangan dan
kakinya sudah dirantai, sudah pasti dia tidak bisa melarikan
diri. Kalau kalian berdua memberinya obat penawar, bukankah
kalian berdua akan kelihatan lebih gagah tanpa tanding?"
Mendengar itu, Ban Khong dan Yo Sai Hoan diam saja,
Walau Lu Leng dirantai dan rantai itu dipantek pada balok
besar, namun dia masih mendengar jelas apa yang dikatakan
Kiong Bu Hong, seketika dia tercengang dalam hati sebab
Kiong Bu Hong bukan orang yang baik hati, bahkan pernah
pula dilukai Lu Leng. Tapi kini, dia justru mengusulkan pada
iblis Merah dan iblis Hijau agar memberinya obat penawar!
Kedengarannya memang mementingkan diri kedua iblis
tersebut, bahkan juga masuk akal! Akan tetapi, Lu Leng tahu
bahwa Kiong Bu Hong pasti mempunyai suatu rencana
tertentu yang belum bisa diraba apa maksudnya, Lu Leng
hanya berharap, hati kedua iblis itu akan terpengaruh oleh
perkataan Kiong Bu Hong, sehingga bersedia memberinya
obat penawar, Karena setelah makan obat penawar,
tenaganya pasti pulih dan rantai yang mengikat dirinya tidak

2317
jadi masalah lagi! Ketika melihat Ban Khong dan Yo Sai Hoan
agak ragu, Kiong Bu Hongpun berkata lagi
"Perlu diketahui, Ci Cun akan menggunakan Pat Liong
Thian Im untuk menyiksa bocah itu hingga ?mati! Kalau dia
sudah terkena racun mungkin akan segera mati oleh Pat Liong
Thian Im, hal itu tidak akan menyenangkan Ci Cun, harap
kalian berdua dapat mengerti?!"
iblis Merah Ban Khong bertanya,
"Bukankah tadi kau bilang, akan membawa bocah busuk
ini pergi menemui Ci Cun dulu?"
Kiong Bu Hong mengangguk
"Ya! itu merupakan peraturan yang telah ditetapkan Ci
Cun, aku tidak bisa apa-apa!"
Ban Khong berkata,
"Kalau begitu kau harus berhati-hati sebab setelah dia
makan obat penawar, dalam waktu setengah jam
Lweekangnya akan pulih Iho!"
Kiong Bu Hong menyahut
"Dalam waktu setengah jam, bocah itu sudah berada di
dalam istana Ci Cun Kiong!"
Ban Khong manggut-manggut, Kemudian mendadak ia
mengibaskan tangannya, jari telunjukpun menyentil
Taak!"

2318
Terdengar suara letusan, seketika tampak asap tipis
kebiru-biruan mengarah kepala Lu Leng. Bukan main
terkejutnya Kiong Bu Hong menyaksikan itu, dia sering
bertemu kaum rimba persilatan golongan sesat, namun tiada
seorangpun mampu berbuat seperti apa yang dilakukan Ban
Khong barusan! Mengibaskan tangan dan jari telunjuk
menyentil lantas tampak asap tipis yang kebiru-biruan,
padahal sebelumnya tidak terlihat apapun!
Sementara Lu Leng yang dipantek pada balok besar sama
sekali tidak bisa bergerak! Ketika melihat asap tipis itu
mengarah kepadanya, diapun pasrah. Disaat bersamaan,
hidungnya sudah mencium bau yang amat aneh yang
membuat sekujur badannya tergetar-getar.
Tak lama, asap tipis itupun sirna terhembus angin.
Ban Khong berkata,
"Aku sudah membelinya obat penawar, kau boleh bawa
dia pergi!"
Kiong Bu Hong terperangah,
"Dia... dia belum makan obat penawar...."
Ban Khong tertawa memberitahukan.
"Obat penawar itu tidak usah dimakan, dia cukup mencium
saja!"
Kiong Bu Hong manggut-manggut,
"Oooh! Kepandaian Anda begitu tinggi, aku tidak pernah
menyaksikan seperti yang baru saja terjadi!"

2319
Kali ini Kiong Bu Hong berkata berdasarkan suara hatinya,
tidak bermaksud menyanjung Ban Khong dengan berlebihan
Ban Khong tertawa Ha! Ha! Kemudian berkata,
"Kami berdua selalu menggunakan racun yang berlawanan
Tadi asap tipis kebiru-biruan itu, bagi orang yang belum
terkena racun asap kuning, begitu terhisap asap tipis kebirubiruan
itu pasti akan mati secara mengenaskan! Tapi bagi
orang yang sudah terkena racun asap kuning, asap tipis
kebiru-biruan itu justru merupakan obat penawamya! itu cuma
kepandaian rendah, saudara Kiong Bu Hong tidak usah
memuji!"
Mendengar itu, Kiong Bu Hongpun mengucurkan keringat
dingin, Apabila kedua iblis itu ingin mencelakai orang siapa
yang dapat menjaga diri tentunya akan terkena racun mereka!
Karena terkejut, maka Kiong Bu Hong yang tidak berani
terlalu lama bersama mereka segera berkata,
"Harap kalian berdua menunggu di sini, dalam waktu satu
jam aku pasti kembali menjemput kalian menemui Ci Cun!"
Ban Khong dan Yo Sai Hoan manggut manggut, mereka
berdua duduk di dalam bangsat itu. Kiong Bu Hong segera
menyambar balok besar itu, sekaligus meloncat ke punggung
kuda, dan kuda itupun langsung berlari cepat meninggalkan
tempat itu, sementara Lu Leng yang sudah menghisap asap
tipis kehijau-hijauh itu tak lama kemudian sudah mulai
merasakan bahwa hawamurni pada nadi Jin Toknya mulai
tersambung. Namun dia masih tidak tahu apa rencana Kiong
Bu Hong, maka dia tidak berani terlalu berharap, hanya
hatinya merasa agak lega,

2320
Apabila tenaganya sudah pulih, gampang baginya untuk
melepaskan diri dari rantai yang mengikat itu, Mungkih
sebelum tiba di istana Ci Cun Kiong, dia sudah bisa meloloskan
diri! Setelah berpikir demikian diapun memejamkan mata
untuk menghimpun hawa murninya, tidak perduli Kiong Bu
Hong memacukan kudanya dengan kencang sekali. Tak
sampai setengah jam, Lu Leng mulai merasa sudah tidak ada
masalah lagi dengan hawa murninya,
Akan tetapi di saat bersamaan, Kiong Bu Hong justru
menghentikan kuda itu secara mendadak, Hati Lu Leng
tersentak apakah sudah tiba di istana Ci Cun Kiong? Dia
segera membuka matanya, seketika diapun jadi tertegun.
Kalau dihitung, kini sudah waktunya Kiong Bu Hong
berada di sekitar istana Ci Cun Kiong, Ketika Lu Leng
membuka matanya, ia melihat sebuah lembah yang penuh
batu-batu aneh, gelap dan amat sunyi, Lu Leng mengerutkan
keningnya, Tiba-tiba Kiong Bu Hong melemparkan Lu Leng
beberapa depa jauhnya, Setelah jatuh di tanah, Lu Leng
melihat Kiong Bu Hong melesat ke arahnya,
Melihat itu, Lu Leng cepat-cepat menghimpun hawa
murninya lagi, ia berharap sebelum Kiong Bu Hong berada
dihadapannya, dia sudah dapat melepaskan diri dari rantai
yang mengikatnya. Ketika Lu Leng baru mulai menghimpun
hawa murninya, Kiong Bu Hong sudah melayang turun
dihadapannya sekaligus mencabut sebilah belati yang amat
tajam, langsung mengarah tenggorokannya dan menekan
belati itu, Apabila Kiong Bu Hong mengerahkan tenaga, Lu
Leng pasti mati seketika! Lu Leng tertawa getir seraya
berkata,
"Tak kusangka akan mati ditanganmu!"

2321
Kiong Bu Hong tertawa dingin
"Bocah, aku justru menolongmu! Kau kira aku
mencelakaimu ?"
Lu Leng memandang belati yang berada di
tenggorokannya, kemudian tertawa gelak dan berkata.
"Memang jagad ini luas sekali, dan penuh dengan
kejadian-kejadian aneh. Beginikah caranya menolong orang?"
Kiong Bu Hong tertawa dingin lagi,
"Bocah busuk, ajal mu sudah berada di depan mata, masih
bisa tertawa?"
Lu Leng tidak menyahut, hanya coba menerka maksud dan
tujuan Kiong Bu Hong, Dia mengusulkan pada kedua iblis
untuk membelinya obat penawar Namun kini ia diancam
dengan belati, jika Kiong Bu Hong memang ingin memperalat
dirinya, maka ia tidak akan dicelakai seujung rambutpun!
setelah berpikir demikian Lu Leng jadi berani, ia tertawa
panjang seraya berkata
"Orang gagah tidak takut mati, maka aku tidak akan
gentar menghadapi ajal ku!"
Kiong Bu Hong tertegun kemudian mendadak tertawa dan
berkata.
"Lu siauhiap memang amat gagah, aku kagum sekali!"
Lu Leng tertawa dingin,

2322
"Kau tidak usah macam-macam, kalau kau berniat
menyelamatkan diriku, cepatlah geser belati yang di
tenggorokanku!"
Kiong Bu Hong berkata,
"Lu Siauhiap, kau adalah orang yang penuh pengertian,
apakah perlu kujelaskan lagi?"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Kalau kau menghendaki aku melakukan sesuatu yang tak
dapat kulakukan, kau jangan memimpikannya!"
Kiong Bu Hong tersenyum.
"Aku tahu Lu siauhiap berhati bajik, tentunya aku tidak
akan menyuruhmu melakukan sesuatu yang bukan-bukan!
Aku hanya ingin meminjam tanganmu untuk membasmi iblis
Merah dan iblis Hijau itu!"
Mendengar itu, seketika Lu Leng tertegun. Dalam hatinya
sama sekali tidak menduga, Kiong Bu Hong akan mengajukan
permintaan tersebut! Karena tadi, Kiong Bu Hong masih
tertawa-tawa berbicara dengan Ban Khong dan Yo Sai Hoan.
Namun tidak sampai setengah jam, dia justru menghendaki Lu
Leng turun tangan membunuh kedua orang itu! Setelah
tertegun cukup lama, Lu Lengpun bertanya,
"Mengapa?"
Kiong Bu Hong memberitahukan.
"Miau Cang Cit Mo punya dendam dengan perguruan
kami!"

2323
Lu Leng berkata sungguh-sungguh,
"Dengan tenagaku sendiri, mungkin aku tidak mampu
melawan mereka berdua!"
Kiong Bu Hong menggeleng-gelengkan kepala,
"Aku tidak bisa membantumu, lagi pula apabila kau
mengabulkan permintaanku kau masih harus bersumpah
berat! jangan beritahukan kepada siapapun tentang urusan
kita ini, barulah aku akan melepaskanmu !"
Ketika sedang berbicara dengan Kiong Bu Hong, Lu Leng
terus menghimpun hawa murninya, Kini sama sekali sudah
tiada masalah! Akan tetapi, Lu Leng masih tidak berani
bergerak Karena belati tersebut masih berada di tenggorokannya,
kalau Lu Leng bergerak sedikit, Kiong Bu Hong pasti
akan menusuk lehemya, dan nyawanya akan melayang!
Lu Leng berpikir sejenak, ia tertawa dingin seraya berkata,
"Siasatmu ini sungguh-sungguh hebat! seandainya aku
berhasil membunuh kedua iblis itu, berarti mewakilimu
membalas dendam! Kalau aku gagal, kaupun tidak akan rugi
apa-apa!"
Kiong Bu Hong tertawa.
"Lu siauhiap memang orang yang mengerti, itu yang
disebut siasat melempar sebuah batu mendapatkan dua ekor
burung!"
Lu Leng mendengus dingin,
"Hmm!"

2324
Kiong Bu Hong segera berkata lagi,
"Namun terhadap Lu Siauhiap, siasat itu amat berguna
sekali! Kalau kau tiba di istana Ci Cun Kiong, kau pasti mati!
Tapi kini, kau masih bisa mengadu nasib!"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Seandainya kau melepaskan diriku, namun aku tidak pergi
membereskan kedua iblis itu, bukankah akan
menyusahkanmu?"
Kiong Bu Hong tertawa gelak.
"Lu siauhiap merupakan pendekar yang gagah, di kolong
langit ini siapa tidak tahu akan sifatmu? Kalau sudah
mengabulkan tentunya tidak akan mengingkari janji!"
Mendengar itu, Lu Leng jadi diam, Apa yang dikatakan
Kiong Bu Hong memang tidak salah! Kalau sudah
mengabulkan, sudah pasti akan pergi menempuh bahaya
membasmi iblis Merah dan iblis Hijau! Kalau tidak, tentunya
dia tidak dapat meninggalkan tempat ini! Ketika Lu Leng diam
tak bersuara, Kiong Bu Hong justru berkata lagi sambil
tersenyum.
"Lu siauhiap sudah mengambil keputusan?"
Tiba-tiba Lu Leng teringat pada Oey Sim Tit, segera ia
berkata.
"kau bilang setelah aku tiba di istana Ci Cun Kiong pasti
mati, itu belum tentu!"

2325
Kiong Bu Hong memang amat cerdas, Begitu mendengar
ucapan Lu Leng sudah tahu maksudnya, ia tertawa seraya
berkata,
"Lu Siauhiap, setelah Liat Hwe Cousu mati, kegusaran Ci
Cun ternyata masih belum reda. ia mengurung Tuan Muda
Oey di ruang rahasia bawah tanah, hingga kini belum
dibebaskan! Dia tidak akan tahu bahwa kau telah tiba di istana
Ci Cun Kiong!"
Lu Leng tertegun selain menerima permintaan Kiong Bu
Hong, kelihatannya sudah tiada jalan lain! Bertarung dengan
iblis Merah dan iblis Hijau, bisa menang bisa kalah, Lu Leng
sama sekali tidak berani memastikannya, Namun biar
bagaimanapun memang lebih baik mengadu nasib sesuai
dengan apa yang dikatakan Kiong Bu Hong tadi, dari pada
harus mati di istana Ci Cun Kiong. Berpikir sampai disini Lu
Leng menghela nafas panjang seraya berkata,
"Baiklah! Aku mengabulkan permintaanmu!"
Kiong Bu Hong berkata,
"Lu Siauhiap, apabila kau tertangkap lagi oleh kedua iblis
itu, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa!"
Lu Leng langsung membentak
"Jangan omong kosong!"
Kiong Bu Hong tertawa.
"Ha ha ha.,.!"

2326
Setelah itu, diapun menarik belati dari tenggorokan Lu
Leng. Disaat bersamaan, Lu Lengpun mengerahkan
Lweekangnya dan terdengar suara.
"Brak! Brak! Braak....,,
Rantai yang membelenggu tangan dan kakinya putus
seketika dan dirinya pun terlepas dari balok besar itu, ia
langsung bangkit berdiri! Bukan main terkejutnya Kiong Bu
Hong karena mendadak Lu Leng sudah berada di hadapannya,
seketika wajahnya berubah pucat pias!
Lu Leng mendengus,
"Hm! Legakan hatimu, kini aku tidak akan mencelakaimu!"
Kiong Bu Hong cepat-cepat meloncat mundur beberapa
langkah, setelah hatinya agak tenang, barulah berkata,
"Lu Siauhiap, biar bagaimanapun kali ini aku terhitung
telah menyelamatkan dirimu!"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Jangan banyak omong kosong!"
"Lu Siauhiap, aku punya suatu cara untuk membantumu!"
Lu Leng bertanya,
"Cara apa?"
Kiong Bu Hong segera mengeluarkan sebuah kedok kulit
manusia dari dalam bajunya, kemudian menyahut

2327
"Lu siauhiap pakai kedok ini lalu pergi ke bangsal itu,
mengakulah sebagai orang Ci Cun Kiong! Ban Khong dan Yo
Sai Hoan pasti tidak akan mencurigaimu gunakan kesempatan
itu untuk turun tangan!"
Terhadap kedua iblis itu memang tidak usah memakai
peraturan rimba persilatan! Pikir Lu Leng dan sekaligus
menerima kedok kulit manusia tersebut. Kedok kulit manusia
itu sungguh istimewa buat-annya tidak cuma beralis dan
berjenggot bahkan tampak hidup pula seperti muka orang. Lu
Leng segera memakai kedok kulit manusia itu. Kiong Bu Hong
langsung berkata.
"Bagus sekali! Keluar dari lembah ini tujuh delapan mil,
bangsat itu sudah terlihat!"
Lu Leng manggut-mangguL Kiong Bu Hong berkata lagi,
"Pakailah kudaku ini!"
Lu Leng tidak banyak bicara, langsung melesat ke
punggung kuda, seketika kuda itu berlari kencang
meninggalkan lembah tersebut!"
Kurang dari dua mil, mereka sudah keluar dari lembah itu,
Disana ada sebuah sungai kecil, pada permukaannya yang
kering Lu Leng dapat melihat disana tercermin seraut wajah
orang tua, yang sama sekali tidak mirip Lu Leng. Walau
demikian, hati Lu Leng tetap merasa tegang, karena
kepandaian Ban Khong dan Yo Sai Hoan yang sangat tinggi,
juga karena sekujur badan mereka penuh racun.
Setelah berhenti sejenak di pinggir sungai barulah Lu Leng
melanjutkan perjalanan lagi menuju ke arah barat, tak lama ia
sudah sampai di jalan besar Dari sana ia sudah melihat

2328
bangsat itu, Lu Leng menepuk pantat kudanya agar berlari
lebih kencang,
Berselang sesaat sampailah dia di depan bangsat itu,
setelah menghentikan kudanya, Lu Lengpun langsung
meloncat turun! Tampak Ban Khong dan Yo Sai Hoan duduk di
dalam bangsal, memandang ke arahnya dengan dingin, Lu
Leng berjalan ke dalam bangsal dengan langkah lebar,
kemudian bertanya lantang,
"Apakah Anda berdua adalah iblis Merah dan iblis Hijau?"
iblis Merah Ban Khong balik bertanya dengan dingin,
"Siapa kau?"
Lu Leng maju selangkah, seraya menyahut,
"Ci Cun mengundang kalian berdua ke Ci Cun Kiong!"
Ban Khong dan Yo Sai Hoan saling memandang, kemudian
bertanya.
"Di mana saudara Kiong?"
Lu Leng maju dua langkah lagi, sedangkan Ban Khong dan
Yo Sai Hoan berdiri serentak, kelihatannya mereka berdua
telah merasakan adanya keganjilan, Lu Leng menyahut,
"Saudara Kiong masih ada urusan lain, maka aku yang
diutus untuk menjemput kalian berdua!"
Saat ini jarak mereka hanya dua tiga meter saja, jarak
yang amat dekat sekali! Ban Khong bertanya.

2329
"Bagaimana sebutan Anda?"
Lu Leng menyahut sambil membuka kedok kulit yang
dipakainya,
"Aku tidak pernah ganti marga maupun nama, margaku
Lu, namaku Leng!"
Ketika menyebut namanya, Lu Leng sudah mengerahkan
Lweekangnya, langsung menyerang mereka berdua dengan
jurus Siang Hong, Cak Yun (Sepasang Puncak Menembus
Awan), terdengar suara ledakan dua kali mengarah dada
kedua orang itu! Jurus tersebut menggunakan sembilan
bagian tenaga, walau Ban Khong dan Yo Sai Hoan telah
mencurigai sikap orang yang ada dihadapannya, namun
mereka berdua sama sekali tidak menduga, Lu Leng akan
kembali kesana!
Karena itu, mereka berdua tidak bersiap, ingin berkelit tapi
sudah terlambat. Angin serangan itu telah menerjang dada
mereka! Betapa dahsyatnya angin serangan itu, kendati
mereka berdua berkepandaian amat tinggi, namun begitu
terserang oleh angin tersebut, mata mereka berkunangkunang
dan termundur-mundur!
"Duk! Duk!"
Punggung iblis Merah Ban Khong dan iblis Hijau
membentur tiang bangsat yang ada di situ, Kalau orang lain
sudah pasti akan mati atau terluka parah! Akan tetapi kedua
iblis itu memiliki Lweekang yang amat tinggi, sebelum
punggung membentur tiang, mereka berdua sudah
mengerahkan Lweekang,
"Braaak!"

2330
Tiang bangsat roboh saat itu juga, membuat debu
mengepul sehingga tidak tampak apapun! Kejadian itu
sungguh di luar dugaan Lu Leng, cepat-cepat ia mengibaskan
tangannya menghalau batu-batu yang akan menimpa dirinya.
Disaat bersamaan diapun melihat cahaya berkelebat-kelebat,
Lu Leng mengenalinya yaitu golok pusakanya yang terselip di
pinggang Ban Khong!
Lu Leng sangat senang dalam hati, ia segera menyerang
ke arah sana dengan jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari
Mengejutkan Langit)! Padahal saat ini debu dan reruntuhan
bangsat itu masih mengepul, sehingga tidak bisa melihat
siapapun, iblis Merah Ban Khong tidak menyangka, golok
pusaka yang direbutnnya justru menunjukkan tempat mereka.
Mendadak iblis Merah Ban Khong menjerit, ternyata
pinggangnya telah terserang oleh angin pukulan yang
dilancarkan Lu Leng, Walau iblis Merah Ban Khong
berkepandaian amat tinggi, tapi terserang dua kali oleh Kim
Kong Sin Ci, diapun tak dapat bertahan lagi, ia terpental
bagaikan layangan putus! Begitu melihat badan iblis Merah
Ban Khong terpental melayang ke atas, Lu Leng segera
mencelat ke atas memburu nya,sesungguhnya Lu Leng ingin
menghabiskan Ban Khong dulu, setelah itu baru menghadapi
Yo Sai Hoan, Akan tetapi, ketika Lu Leng melesat ke atas,
mendadak terdengar suara bentakan Yo Sai Hoan menerjang
ke arah Lu Leng!
* * * *
Bab 109
Lu Leng cepat-cepat berkelit, tampak Yo Sai Hoan
mengibaskan sepasang tangannya, terdengar suara,

2331
"Serrt! Serrrt...."
Seketika terlihat dua gulung asap hitam meluncur Kalau Lu
Leng tidak cepat berkelit tadi, niscaya sudah terkena asap
hitam itu! Tentunya Lu Leng tahu asap hitam itu merupakan
asap yang amat beracun, maka setelah berkelit dia masih
mundur beberapa langkah,
Di saat bersamaan, iblis Merah Ban Khong yang terpental
itu, jatuh di tanah, Dia berusaha bangkit kembali. Tetapi
mendadak Lu Leng melesat ke arahnya! Pada saat yang sama
iblis Hijau Yo Sai Hoan juga menerjang ke arah Ban Khong,
namun tetap terlambat selangkah dari Lu Leng,
Ketika Lu Leng hampir mendekati iblis Merah Ban Khong,
Si iblis Merah justru tertawa sambil mengibaskan tangannya,
Tampak segulung asap hitam meluncur ke arah Lu Leng!
Lu Leng tahu walau iblis Merah Ban Khong sudah terluka
parah, namun kepandaiannya menggunakan racun tetap tidak
berkurang, sehingga ketika melesat ke arah iblis Merah Ban
Khong, Lu Leng sudah bersiap-siap,
Begitu melihat asap hitam meluncur ke arahnya, diapun
bergerak cepat berkelit sekaligus maju ke depan, bahkan juga
melancarkan sebuah serangan dengan jurus It Ci Keng Thian
(Satu Jari Mengejutkan Langit), Dalam deruan angin serangan
itu, terdengar suara jeritan iblis Merah Ban Khong,
"Aaaakh...."
Badannya terpental melayang ke atas, Lu Leng berkata
dalam hati, meskipun iblis Merah Ban Khong berkepandaian
amat tinggi, namun ia sudah terkena tiga serangannya, sudah
pasti dia tidak bisa bertahan. Lagi pula melihat keadaannya

2332
ketika terpental ke atas, badan iblis Merah Ban Khong
kelihatan lemas, jelas dia sudah pingsan.
Lu Leng kembali mencelat ke atas, lalu membalikkan
badannya sekaligus melancarkan sebuah serangan ke arah
iblis Hijau Yo Sai Hoan, iblis Hijau Yo Sai Hoan terpaksa harus
berkelit, kesempatan ini digunakan Lu Leng untuk menjulurkan
tangannya menyambar golok pusaka yang terselip di pinggang
iblis Merah Ban Khong!
Setelah berhasil menyambar golok pusaka tersebut Lu
Lengpun mengayunkannya ke arah dada iblis Merah Ban
Khong. Dada iblis Merah Ban Khong tertembus golok pusaka
dan darah segarpun mengucur deras.
"Duuk!"
iblis Merah Ban Khong roboh. Ternyata dia sudah jadi
mayat! iblis Hijau Yo Sai Hoan melesat ke arah mayat itu,
sepasang matanya berapi-api, ia merogoh ke dalam bajunya
mengeluarkan lima buah kantong kulit kecil
Lu Leng tahu kantong-kantong kulit kecil itu berisi
berbagai macam racun ganas, yang digunakan iblis Merah Ban
Khong dan iblis Hijau Yo Sai Hoan untuk malang melintang di
dunia persilatan!
Lu Leng kelihatan tidak gentar karena tadi begitu turun
tangan dia telah berhasil merebut kembali golok pusakanya,
sekaligus membunuh iblis Merah Ban Khong pula, itu
membuat dirinya bertambah semangat. sehingga diapun maju
sambil menggerakkan golok pusaka itu menggunakan jurus Go
Hou Phu Yo (Harimau Lapar Menerkam Domba), tampak golok
pusaka itu berke1ebat-ke lebat memancarkan cahaya
mengarah bagian dada iblis Hijau Yo Sai Hoan!

2333
iblis Hijau Yo Sai Hoan berdiri di tempat, sepasang
matanya membara. Mendadak dia mengangkat salah sebuah
kantong kulit kecil itu untuk menangkis golok pusaka tersebut!
Melihat itu Lu Lengpun berpikir, tidak mungkin iblis Hijau
Yo Sai Hoan tidak tahu akan ketajaman golok pusakanya, dia
berani menangkis golok pusaka tersebut hanya menggunakan
kantong kulit kecil itu, sudah pasti ada sesuatu, Apabila
kantong kulit kecil itu tersobek, tentunya dia akan
menggunakan racun untuk mencelakai Lu Leng!
Karena itu, Lu Leng cepat-cepat menarik kembali golok
pusakanya sambil mundur! iblis Hijau Yo Sai Hoan berteriak
aneh sambil terus mengejar Lu Leng, Kantong kulit kecil itu
menderu-deru bersuara.
Lu Leng tahu ia tidak boleh tersentuh oleh kantong kulit
itu, langsung ia menghimpun hawa murninya serta mencelat
mundur beberapa depa jauhnya, Tiba-tiba terdengar suara
"Bum!" Bangsal itu roboh! Hal ini sangat mengejutkan anak
buah Liok Ci Khim Mo yang ada disana,
Beberapa kali Lu Leng memasuki Ci Cun Kiong, namun ia
berhasil meloloskan diri, maka Lu Leng dianggap sebagai
musuh besar pihak Ci Cun Kiong, Siapa yang berhasil
menangkapnya dalam keadaan mati atau hidup, akan
memperoleh hadiah besar! Karena itu begitu melihat Lu Leng,
orang-orang yang baru muncul itupun langsung
mengepungnya!
Ketika melihat banyak orang muncul, padahal tempat itu
amat dekat istana Ci Cun Kiong, maka Lu Leng berpikir dalam
hati, kalau ia bertarung terlalu lama maka ia akan semakin
sulit untuk meloloskan diri, Saat belasan orang itu
mengepungnya, diapun mengeluarkan siulan panjang, lalu

2334
mencelat ke atas dua tiga depa tinggi nya. pandangan belasan
orang yang mengepungnya jadi kabur mendadak, sebab Lu
Leng hilang entah kemana, Ketika mereka mendongakkan
kepala, mereka jadi tertegun karena sudah berada di udara.
Di saat belasan orang itu tertegun, terdengarlah suara iblis
Hijau Yo Sai Hoan, Tangannya yang membawa kantong kulit
kecil itu menerjang ke arah belasan orang tersebut
Belasan orang itu tidak tahu akan kelihayan iblis Hijau Yo
Sai Hoan, lagi pula mereka tidak mengenalnya, kawan atau
lawan masih belum tahu jelas. Mereka melihatnya menerjang
dengan membawa kantong kulit kecil, hal ini membuat
belasan orang itu mengiranya adalah musuh, sehingga
beberapa orang langsung menyerangnya dengan pedang dan
golok, "Serrt! Serrrt! Serrrt!"
Kantong kulit kecil itu tersobek. Terlihat asap tipis
menerjang keluar, asap tipis itu beraneka warna, sungguh
indah sekali! Mereka semua tidak tahu akan kelihayan asap
tipis beraneka warna itu, sebaliknya mereka malah bertepuk
tangan sambil bersorak riang gembira, menganggap asap tipis
beraneka warna itu sebagai barang mainan. Beberapa orang
diantaranya masih memandang Lu Leng yang berada di udara.
Lu Leng yang masih berada di udara, tahu jelas asap tipis
beraneka warna itu pasti merupakan racun yang amat ganas
dan mereka yang bersorak sorai itu pasti tiada satupun yang
bisa hidup!
Lu Leng tidak berani merosot turun di tempat itu, terpaksa
ia berjungkir balik melayang turun di tempat lain, Terdengar
iblis Hijau Yo Sai Hoan berteriak-teriak, bergerak bagaikan
angin puyuh mengejar Lu Leng,

2335
Di belakang iblis Hijau Yo Sai Hoan juga terdengar suara
teriakan, ternyata belasan orang itupun ikut mengejar Lu
Leng, namun beberapa langkah kemudian, terdengar pula
suara jeritan yang menyayat hati. Satu persatu mereka roboh
di tanah, mereka mati secara mengenaskan!
Lu Leng tertegun menyaksikan itu, namun ia melihat iblis
Hijau Yo Sai Hoan mengejarnya. Dia Pikir kalau saat ini turun
tangan membunuh iblis Hijau itu, tentu akan memancing
orang-orang istana Ci Cun Kiong kemari, lebih baik
memancing iblis Hijau Yo Sai Hoan ke tempat lain! Setelah
berpikir demikian, diapun mencelat ke belakang beberapa
depa, menuding iblis Hijau itu seraya membentak
"lblis Hijau, ketika berada di gunung Gobi San, aku kurang
waspada sehingga terkena racun kalian! Dulu kalian pernah
lolos dari tangan Sucouku, kali ini jangan harap bisa lolos dari
tanganku!"
Betapa gusarnya iblis Hijau Yo Sai Hoan, wajahnya
berubah hijau membesi dan sepasang matapun membara
penuh hawa membunuh. Dia tidak banyak bicara, hanya
berteriak aneh lalu menerjang ke arah Lu Leng, Di saat
menerjang, tangan iblis Hijau Yo Sai Hoanpun dikibaskan ke
depan, seketika tampak asap kuning meluncur ke arah Lu
Leng bagaikan segulung awan kuning!
Lu Leng memang sudah siap. Begitu iblis Hijau Yo Sai
Hoan menerjang, dia pun segera mencelat ke belakang
sehingga terhindar dari terjangan itu! Hal ini membuat iblis
Hijau Yo Sai Hoan semakin gusar, kembali ia berteriak aneh
sambil menerjang ke arah Lu Leng sekaligus menyebarkan
racun yang berwarna-warni, kelihatan indah sekali.

2336
Lu Leng membalikkan badannya, kemudian melesat pergi.
Dia tahu iblis Hijau Yo Sai Hoan amat membencinya, tentunya
iblis Hijau itu akan terus menerus menyebarkan racun ke
arahnya, dan lama kelamaan racun yang dibawa iblis Hijau
akan habis, sedangkan Lu Leng terus memancingnya ke
tempat lain, agak jauh dari istana Ci Cun Kiong, Selain jauh
dari istana Ci Cun Kiong, racun yang dibawa iblis Hijau Yo Sai
Hoanpun akan habis, saat itulah Lu Leng akan
menghabiskannya!
Lu Leng terus melesat ke depan. sedangkan iblis Hijau Yo
Sai Hoanpun terus mengejarnya sambil berteriak-teriak aneh,
sepasang tangannyapun dikibaskan ke arah Lu Leng
menggunakan racun. Akan tetapi, dia tetap tidak berhasil
menyusul Lu Leng,
Kedua orang yang satu di depan, yang lain di belakang,
sudah melesat pergi tiga empat puluh mil, Lu Leng menoleh
melihat ke belakang, tampak iblis Hijau Yo Sai Hoan masih
terus mengejarnya, namun ia sudah tidak menyebarkan racun
lagi. Mendadak Lu Leng berhenti sambil membalikkan
badannya sekaligus mengayunkan golok pusakanya.
Saat itu iblis Hijau-Yo Sai Hoan terus menguntit Lu Leng
dengan kecepatan yang tidak terkira, sehingga jarak mereka
semakin dekat Begitu Lu Leng berhenti sekaligus menyerang,
maka serangan itu tepat mengarah pada badan Yo Sai Hoan.
Buru-buru iblis Hijau-Yo Sai Hoan menghentikan langkahnya,
tapi... srrr! golok pusaka di tangan Lu Leng tetap berhasil
merobek pakaiannya. Apabila iblis Hijau-Yo Sai Hoan tidak
berhenti tepat pada waktunya, niscaya badannya akan
tersambar golok pusaka tersebut!
Ketika melihat iblis Hijau-Yo Sai Hoan masih berhasil
menghentikan langkahnya, Lu Leng merasa kagum juga dalam

2337
hati, Dia maju selangkah sambil menyerang dengan jurus It Ci
Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan Langit), ternyata dia
menggunakan tangan kiri, Saat ini jarak mereka hanya dua
tiga depa, terdengar suara seperti ledakan,
"Bum!"
Angin serangan yang amat dahsyat mengarah iblis Hijau-
Yo Sai Hoan, iblis Hijau itu berteriak aneh, badannya
sempoyongan ke belakang, darah segar menyembur keluar
dari mulutnya, Saat itu juga tampak tangan kiri iblis Hijau-Yo
Sai Hoan dikibaskan ke depan, seketika terlihat asap yang
kemerah-merahan menyambar ke arah kepala Lu Leng,
Bukan main terkejutnya Lu Leng, cepat-cepat ia mencelat
ke belakang, saking cepat justru membawa angin, sehingga
asap yang kemerah-merahan itu terbawa angin mengejarnya!
Lu Leng ingin menutup pernafasannya, tetapi... terlambat!
ia mencium bau aneh yang membuatnya nyaris terkulai
seketika! Buru- buru ditancapkannya golok usaka ke tanah
untuk menahan dirinya, dia berhasil dan mendongakkan
kepala melihat keadaan iblis Hijau- Yo Sai Hoan. Tampak iblis
Hijau-Yo Sai Hoan sudah tergeletak di tanah, nafasnyapun
sudah memburu.
Lu Leng tahu serangannya tadi berhasil melukai iblis Hijau-
Yo Sai Hoan, kecuali dia telah berhasil melatih ilmu Kim Kong
Put Hwai, barulah dia dapat bertahan! Kalau tidak, saat ini
sebelah kakinya pasti sudah menginjak ke pintu akhirat!
Tetapi dirinyapun tidak luput dari bahaya karena diapun sudah
terkena racun. Lu Leng tersenyum getir, dia berusaha berjalan
perlahan-Iahan mendekati iblis Hijau-Yo Sai Hoan, begitu
sampai dihadapannya ia langsung membentak

2338
Bagian 54
"Cepat serahkan obat penawar!"
Badan iblis Hijau-Yo Sai Hoan bergerak sedikit,
kelihatannya ingin bangkit berdiri, namun tidak berhasil, iblis
Hijau-Yo Sai Hoan menatap Lu Leng, kemudian tertawa gelak
seraya menyahut terputus-putus.
"0bat... penawar? Kau... kau bermimpi!"
Sesungguhnya Lu Leng tahu tiada gunanya bertanya,
jawaban iblis Hijau-Yo Sai Hoanpun telah diduga sebelumnya,
Mendadak badan Lu Leng sempoyongan termundurmundur
beberapa langkah. Kalau tidak ditahan dengan golok
pusaka, dari tadi dia sudah roboh! Pada saat bersamaan,
diapun merasa sepasang tangan dan kakinya kesemutan.
Terdengar iblis Hijau-Yo Sai Hoan tertawa ter-kekehkekeh,
lalu berkata tersendat-sendat
"Sepasang... tangan dan kakimu, sudah... sudah merasa
kesemutan kan? Kau... kau telah terkena racun penghancur
tulang! Rasa itu... akan menjalar sampai ke bagian dada,
kemudian,., kau... kau akan mati berubah jadi... segumpal
cairan darah...."
Lu Leng berusaha membentak keras,
"Diam!"
iblis Hijau-Yo Sai Hoan masih tertawa terkekeh-kekeh.

2339
"Di kolong langit ini... tiada... seorangpun yang... dapat
menolongmu!"
Sementara Lu Leng merasa kesemutan itu mulai menjalar,
mendadak iblis Hijau-Yo Sai Hoan tertawa gelak, lalu
tenggorokannya mengeluarkan suara.
"Krek!"
Badannya bergoyang beberapa kali, setelah itu diam dan
tidak bersuara lagi!
Ternyata iblis Hijau-Yo Sai Hoan sudah binasa, Melihat itu
Lu Leng merasa puas dalam hati! Mendadak ia teringat,
bahwa dirinya sendiri juga tidak akan luput dari kematian,
bahkan akan mati secara mengenaskan itu membuatnya tidak
bisa tertawa.
Lu Leng terus berusaha berdiri, agar badannya tidak
roboh, Namun rasa kesemutan itu semakin menjalar ia sudah
tidak kuat bertahan, akhirnya roboh juga di tanah. sementara
Sang Surya mulai condong ke barat, membuat pemandangan
di tempat itu amat indah sekali! Akan tetapi sekujur badan Lu
Leng kini sudah tidak bisa bergerak! Lu Leng menyaksikan
pemandangan yang amat indah itu, kemudian menghela nafas
panjang, setelah itu diapun memejamkan matanya,
Semua kejadian lampau bagaikan asap, namun masih
bermunculan di pelupuk matanya, tanpa sadar diapun
menyebut nama Tam Goat Hua perlahan-lahan.... Sayang saat
ini Tam Goat Hua tidak berada di sekitar situ, sehingga ia tidak
mengetahui keadaan Lu Leng.
Ternyata ketika Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
meninggalkan Lu Leng, mereka berdua menuju ke depan

2340
tanpa tujuan, sepanjang jalan, kedua gadis itu sama sekali
tidak mengeluarkan suara, malam harinya, barulah Toan Bok
Ang berkata,
"Kakak Tam, aku takut akan berpisah denganmu!"
Tam Goat Hua manggut-manggut seraya menyahut.
"Perpisahan di kolong langit ini adalah wajar!"
Ketika Tam Goat Hua berkata demikian, teringat pula akan
nasibnya yang malang, air matapun meleleh tak terbendung!
Melihat Tam Goat Hua bersedih, Toan Bok Ang berusaha
menghibur
"Kakak Tam, kita semua adalah orang yang bernasib
malang, juga pernah ingin mati! Tapi justru menyadari tidak
bisa mati begini saja! Kakak Tam, jangan menangis lagi!"
Tam Goat Hua menyeka air matanya,
"Adik Toan, kau benar, kita memang tidak harus berduka
lagi! Tapi begitu teringat, hati tidak terluput dari rasa duka!"
Toan Bok Ang menghela nafas panjang.
Tam Goat Hua bertanya.
"Adik Toan, kau mau ke mana?"
Toan Bok Ang menyahut

2341
"Kini setelah kupikirkan, benar juga apa yang dikatakan
guruku, aku tahu maksud guruku! Kalau aku tidak mati, hatiku
pasti akan mengerti!"
Tam Goat Hua manggut-manggut
"Karena itu, kau ingin pergi mencari gurumu?"
Toan Bok Ang mengangguk
"Ya!"
Tam Goat Hua berkata,
"Bumi begitu luas, ke mana kau mencari beliau?"
Mata Toan Bok Ang mulai bersimbah air, sahut-nya.
"Guru amat baik terhadapku, aku percaya beliau pasti
menungguku di rimba itu dimana kami berpisah disitu! Kakak
Tam, kau mau ikut aku ke sana?"
Tam Goat Hua berpiki sejenak, kemudian menggelengkan
kepala,
"Aku tidak mau kesana!"
Toan Bok Ang menggenggam tangan Tam Goat Hua eraterat,
kelihatannya merasa berat sekali berpisah dengannya,
Berselang sesaat, barulah ia berkata,
"Jaga dirimu baik-baik!"

2342
Usai berkata Toan Bok Angpun melesat pergi, tak lama
sudah hilang di tempat yang gelap. Setelah Toan Bok Ang
pergi, Tam Goat Hua masih berdiri termangu-mangu di
tempati Dia pikir Toan Bok Ang bernasib malang, namun
masih punya seorang guru yang bisa dicari! Namun dirinya
sen-diri? Walau masih punya orang tua, saudara dan orang
yang dicintai, bahkan juga punya orang yang mencintainya,
tapi dia justru tidak ingin bertemu seorangpun di antara
mereka! Lebih baik seorang diri, berkelana kemana-mana,
Di malam yang gelap itu dia terus berjalan seorang diri
hingga pagi hari, setelah embun membasahi rambutnya,
barulah dia beristirahat sejenak di atas pohon, Setelah pulas
sebentar, diapun meloncat turun dari pohon untuk
melanjutkan perjalanan lagi,
Tiba di sebuah kota kecil, dia sarapan dan menyiapkan
sedikit makanan kering, untuk bekal diperjalanan, Malam
harinya, ketika berjalan-jalan di tempat yang gelap, mendadak
ia teringat pada Lu Leng yang sedang menuju ke gunung Gobi
San mencari Tiat Sin Ong, entah sudah bertemu atau beluro,
ia juga tidak tahu apakah Tiat Sin Ong bersedia menyerahkan
Panah Bulu Api kepadanya atau tidak?
Walau tidak ingin menemui Lu Leng lagi, namun mengenai
Panah Bulu Api itu ia tidak bisa meng-abaikannya begitu saja,
sebab kalau tidak berhasil memperoleh Panah Bulu Api
tersebut, sudah jelas mereka tidak dapat membasmi Liok Ci
Khim Mo! Padahal yang membuat dirinya mengalami hal yang
amat memalukan itu adalah perbuatan Liok Ci Khim Mo, maka
dendam itu harus dibalas!
Karena berpikir begitu, maka Tam Goat Hua mengambil
keputusan untuk berangkat ke gunung Gobi San! ia tidak ingin
berjumpa dengan Lu Leng, ia hanya ingin menemui Tiat Sin

2343
Ong saja, Apabila Tiat Sin Ong tidak bersedia memberitahukan
atau menyerahkan Panah Bulu Api itu, maka dia akan
memohon pada orang tua tersebut!
Berhubung tidak ingin bertemu Lu Leng, maka Tam Goat
Hua menempuh jalan yang sepi menuju ke arah gunung Gobi
San, sesungguhnya percuma dia menempuh jalan yang sepi,
sebab Lu Leng sudah menempuh hampir tiga ratus mil.
Kalaupun Tam Goat Hua menempuh jalan besar, itupun belum
tentu mereka akan bertemu. sebaliknya apabila dia
menempuh jalan besar, justru akan bertemu iblis Merah dan
iblis Hijau yang membawa Lu Leng dalam keadaan terpantek
di balok,
Apabila melihat Lu Leng dalam keadaan begitu, sudah
pasti Tam Goat Hua akan turun tangan meno-longnya, dan
berdasarkan kecerdasannya dia pasti berhasil menolong Lu
Leng, Tam Goat Hua terus melakukan perjalanan siang
malam, sepuluh hari kemudian dia sudah berada di bawah
Cing Yun Ling, yang membuat hatinya amat berduka sekali!
Setelah termenung sesaat, barulah dia naik ke atas Cin Yun
Ling, padahal baru dua hari yang lalu Lu Leng meninggalkan
tempat itu.
Ketika Tam Goat Hua tiba di Cing Yun Ling, masih terdapat
beberapa orang yang siap meninggalkan tempat itu. Tam Goat
Hua segera turun tangan menangkap mereka, untuk mencari
tahu apa yang terjadi, barulah ia tahu bahwa dua hari yang
lalu, Lu Leng pernah datang di tempat itu, bahkan juga tahu
tentang iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai Hoan.
Gadis itu tahu siapa kedua iblis itu, apabila Lu Leng
bertemu mereka berdua, sudah pasti akan celakai Oleh karena
itu, Tam Goat Hua segera menuju ke tempat tinggal Tiat Sin
0ng. Ketika hari mulai malam sampailah dia di sekitar tempat

2344
yang dituju, Tampak dua ekor monyet berbulu perak
berkelebat kehadapannya, Begitu melihat gadis itu, kedua
ekor monyet berbulu perakpun berjingkrak gembira,
Tam Goat membelai-belai kedua ekor monyet berbulu
perak itu, lalu menuju ke depan, tampak Tiat Sin Ong duduk di
kursi batu, Tam Goat Hua segera memberi hormat dan
memanggil orang tua itu.
"Tiat Locianpwee!"
Akan tetapi, Tiat Sin Ong tetap memejamkan matanya,
bahkan juga tidak bersuara, Tam Goat Hua berpikir, Tiat Sin
Ong memang ingin hidup tenang, mungkin tidak suka akan
kedatangannya yang mengganggu. Saat ini, Tiat Sin Ong
sedang bersamedi, bagaimana mungkin membangunkannya?
Setelah memanggil beberapa kali, Tiat Sin Ong tetap tidak
menyahut, maka Tam Goat Hua tidak memanggilnya lagi. Dia
bermain dengan kedua ekor monyet berbulu perak hingga hari
mulai gelap,
Tiat Sin Ong tetap duduk tak bergerak di tempat,
menyaksikan itu. Tam Goat Huapun memberanikan diri untuk
meraba hidungnya, ternyata masih bernafas, Tam Goat Hua
memanggilnya beberapa kali, namun Tiat Sin Ong tetap tidak
bergerak Akhirnya Tam Goat Hua terpaksa duduk di atas batu
lain, Tak lama kemudian iapun tertidur pulas karena terlalu
capai dalam perjalanan
Ketika tengah malam, mendadak Tam Goat Hua terbangun
karena mendengar suara-suara aneh! setelah ia mendengar
dengan lebih seksama iapun makin heran sekaligus ngeri,
karena suara itu begitu memilukan, dan seperti latihan ilmu
sesat. Namun iapun sadar bahwa ia bersama Tiat Sin Ong

2345
yang membuatnya menjadi lega dan tidak terlalu khawatir
lagi.
Sembari berpikir, Tam Goat Huapun menengok ke arah
Tiat Sin Ong yang masih duduk bersamedi. Begitu menengok,
Tam Goat Hua jadi tertegun Ternyata kedua ekor monyet
berbulu perak berlutut di hadapan Tiat Sin Ong, suara yang
memilukan itu justru keluar dari mulut kedua ekor monyet
berbulu perak,
Tam Goat Hua tahu kedua ekor monyet berbulu perak
memiliki perasaan yang amat tajam, tanpa sebab tidak
mungkin mereka mengeluarkan suara yang amat memilukan
itu! Apakah telah terjadi sesuatu atas diri Tiat Sin Ong?
Gadis itu segera meloncat ke arah Tiat Sin Ong, sesampai
di hadapan orang tua itu Tam Goat Hua memandang dengan
penuh perhatian Terlihat olehnya wajah Tiat Sin Ong yang
berwarna kemerah-merahan dan sangat aneh! Begitu melihat
warna itu, bukan main terkejutnya Tam Goat Hua, karena
warna itu merupakan suatu cahaya terakhir! Tam Goat Hua
segera memanggil
"Tiat Locianpwee! Tiat Locianpwee!"
"Perlahan-lahan Tiat Sin Ong membuka sepasang
matanya, lalu berkata,
"Kau lagi? Mau apa kau kemari?"
Suara Tiat Sin Ong amat lemah dan lirih, Kalau tidak
mendengar dengan penuh perhatian, sudah pasti tidak akan
terdengar dengan jelas! Tam Goat Hua segera bertanya,
"Tiat Locianpwee, bagaimana keadaanmu?"

2346
Wajah Tiat Sin Ong tampak tenang sekali, sebaliknya Tam
Goat Hua malah mengucurkan air mata, Tiat Sin Ong
memandangnya sambil tersenyum seraya berkata,
"Gadis bodoh! Mengapa menangis? Manusia bagaikan
sebuah pelita, kalau minyak sudah habis, tentunya akan
padam! Di dunia ini mana ada manusia yang tidak mati?
Sudah tiga hari tiga malam aku tidak makan dan tidak
bergerak! Saat ini hanya karena Lweekangku amat tinggi
maka aku masih bisa bertahan serta tidak cepat mati!"
Tam Goat Hua menyeka air matanya lalu bertanya,
"Tiat Locianpwee sudah bertemu Lu Leng?"
Wajah Tiat Sin Ong tampak tertegun, ia balik bertanya,
" Siapa maksudmu?"
Bukan main terkejutnya Tam Goat Hua, ia segera
menjelaskan
"Lu Leng adalah cucu murid Beng Tu Lojin, dia adalah
pemuda ganteng berusia sekitar dua puluh tahun! Apakah dia
tidak bertemu Locianpwee?"
Tiat Sin Ong menggeleng-gelengkan kepala,
"Tidak! Selain kau, aku tidak pernah bertemu orang ke
dua!"
Tam Goat Hua amat gugup,
"Hah? Kalau begitu dia ke mana?"

2347
Tiat Sin Ong tidak menyahut. Tam Goat Hua
mendongakkan kepala dan memandangnya, namun Tiat Sin
Ong sudah mulai memejamkan matanya, Tam Goat Hua jadi
berpikir, jangan-jangan telah terjadi sesuatu yang tak
diinginkan terhadap Lu Leng.
Tapi ketika ia melihat keadaan Tiat Sin Ong, hatinya
bertambah gugup dan panik! Karena di kolong langit ini,
hanya Tiat Sin Ong seorang yang tahu jejak Panah Bulu Api.
Kalau sampai Tiat Sin Ong mati, maka jejak Panah Bulu Api
akan hilang begitu saja, tanpa ada seorangpun yang
mengetahui nya.
Karena itu dia tidak memikirkan lagi apa yang terjadi atas
diri Lu Leng, cepat-cepat ia berkata kepada Tiat Sin Ong,
“Tiat Locianpwee, cepat buka mata, aku ingin menanyakan
sesuatu yang amat penting!"
Walau Tam Goat Hua memanggil berulang kali, namun
Tiat Sin Ong tidak memperlihatkan reaksi apapun sehingga
membuat gadis itu mulai putus asa! Tetapi mendadak Tiat Sin
Ong membuka matanya.
"Kau ingin bertanya apa padaku?"
Tam Goat Hua segera menyahut.
"Panah Bulu Api! Tiat Locianpwee, Panah Bulu Api berada
di mana?"
Mendadak wajah Tiat Sin Ong tampak berseri-seri,
sahutnya,

2348
"Apakah kakek luarmu... yang menyuruhmu bertanya
padaku? Dulu.,, aku... aku bergurau... dengannya...."
Tiat Sin Ong tahu, Mo Liong Seh Sih adalah kakek dari ibu
Tam Goat Hua, namun orang tua itu tidak tahu bahwa Mo
Liong Seh Sih telah membunuh diri di makam isterinya demi
Panah Bulu Api tersebut! Ketika mendengar suara Tiat Sin Ong
makin lama makin perlahan dan lirih, Tam Goat Hua segera
berkata,
“Tiat Locianpwee, cepat beritahukan!"
Tiat Sin Ong memberitahukan
" Setelah aku merasa bosan, maka kuberikan kepada...
orang lain!"
Mendengar itu, Tam Goat Hua nyaris menangis,
"Diberikan kepada siapa?"
Tiat Sin Ong menyahut dengan suara yang hampir tidak
terdengar lagi
"Kuberikan... kepada... tua bangka,., Thian Sun.,,!"
Usai berkata begitu, Tiat Sin Ongpun menghembuskan
nafasnya yang terakhir, sudah tidak bernafas lagi.
Kedua ekor monyet berbulu perak yang tadi sudah
berhenti mengeluarkan suara rintihan, begitu melihat nafas
Tian Sin Ong putus, mulai mengeluarkan suara rintihan yang
amat memilukan. Terus menerus mereka bersujud di hadapan
jenazah Tiat Sin Ong dengan air mata bercucuran! Setelah itu,
kedua ekor monyet berbulu perak menggotong mayat Tiat Sin

2349
0ng. Mereka memandang Tam Goat Hua sambil mengeluarkan
suara rintihan beberapa kali, lalu melesat ke dalam hutan
Tam Goat Hua tahu bahwa kedua ekor monyet berbulu
perak itu akan mengubur kan Tiat Sin Ong di suatu tempat,
dia berdiri termangu-mangu disitu. Lama sekali barulah
menghela nafas panjang sambil berpikir Ketujuh batang Panah
Bulu Api diberikan kepada tua bangka Thian Sun. Yang
dimaksudkan tua bangka Thian Sun, tentunya adalah Thian
Sun Sianjin yang berdiam di gunung Tiang Pek San!
* * * *
Bab 110
Dulu ketika Beng Tu Lojin meninggal, Thian Sun Sianjin
juga melawat ke gunung Gobi San, namun ia tidak pernah
kembali ke gunung Tiang Pek San. Hal ini merupakan suatu
teka teki dalam rimba persilatan Hingga ketika Lu Leng
terdampar di pulau Hek Ciok To dan melihat tulisan
peninggalan Tian Sun Sianjin, barulah ketahuan bahwa Thian
Sun Sianjin dan Pian Liong Sian Po, bertarung di pulau itu,
Akhirnya mereka berdua mati bersama disana, dan teka teki
tersebut terungkap, namun dimana adanya ketujuh batang
Panah Bulu Api, masih tiada seorangpun yang mengetahui
nya?
Karena Tiat Sin Ong telah memberikan ketujuh batang
Panah Bulu Api kepada Thian Sun Sianjin, maka hanya Thian
Sun Sianjin seorang yang tahu dimana adanya ketujuh batang
Panah Bulu Api tersebut, tapi sayang sekali Thian Sun Sianjin
justru telah meninggal!

2350
Seandainya ketujuh batang Panah Api berada pada murid
Tiang Pek Pay, sedangkan murid Tiang Pek Pay sangat lemah
dan tidak dapat menjaganya, berarti sudah direbut oleh orang
lain dan tidak akan berada di gunung Tiang Pek San.
Hanya ada satu kemungkinan yakni Thian Sun Sianjin
membawa serta ketujuh batang Panah Bulu Api ke pulau Hek
Ciok To! Tetapi, Lu Leng pernah tinggal di pulau tersebut
selama tiga tahun, bagaimana mungkin ia tidak menemukan
ketujuh batang Panah Bulu Api itu? Berpikir sampai disitu, hati
Tam Goat Hua menjadi dingin ia betul-betul putus asa! Setelah
berpikir sejenak, barulah Tam Goat Hua meninggalkan tempat
itu sekaligus meninggalkan gunung Gobi San.
Sepanjang jalan, Tam Goat Hua kembali berpikir Setelah
menerima ketujuh batang Panah BuIu Api, Thian Sun Sianjin
lalu menggunakannya untuk apa? Tidak seharusnya Thian Sun
Sianjin menerima ketujuh batang Panah Bulu Api itu! Setelah
meninggalkan gunung Gobi San, pada hari ke dua menjelang
petang barulah Tam Goat Hua teringat pada Lu Leng.
Lu Leng belum bertemu Tiat Sin Ong, apakah mungkin
telah terjadi sesuatu atas dirinya? Mungkin bertemu iblis
Merah dan iblis Hijau! Berpikir sampai disitu, Tam Goat
Huapun cepat-cepat melanjutkan perjalanannya. Keluar dari
gunung Gobi San, Tam Goat Hua bertemu sekelompok kaum
rimba persilatan yang ingin pergi ke Cing Yun Ling.
Tam Goat Hua tidak bertarung dengan mereka, S ia hanya
bertanya pada mereka mengenai iblis Merah-Ban Khong dan
iblis Hijau-Yo Sai Hoan, barulah ia tahu bahwa Lu Leng telah
ditangkap oleh kedua iblis itu, dipantek pada sebuah balok
besar dan dibawa ke istana Ci Cun Kiong sebagai hadiah untuk
Liok Ci Khim Mo!

2351
Mendengar itu, Tam Goat Hua langsung mengejar dengan
hati tercekam dan amat cemas! Sayang sekali perjalanannya
terpaut tiga hari dengan iblis Merah dan iblis Hijau,
mungkinkah Tam Goat Hua tidak berhasil mengejar
mereka.,.?!
Sementara itu, Lu Leng masih tergeletak di tanah sama
sekali tidak bisa bergerak, haripun dengan perlahan-lahan
berubah menjadi hitam karena tertutup oleh awan mendung.
Tak lama haripun mulai gelap, awan mendung mulai sirna,
Lu Leng yang tergeletak di tanah terus memandang ke
arah langit Tampak bintang-bintang mulai bermunculan. Saat
ini, dia sudah tidak tahu apa yang disebut kedukaan, ia hanya
merasakan hampa dan merana saja!
Dia tergeletak seorang diri disitu selama hampir tiga jam,
alam di sekitarnya terasa amat sunyi dan sepi, Semula, ketika
teringat dirinya akan mati secara mengenaskan hatinya
merasa berduka sekali! Namun lewat tiga jam kemudian,
sekujur badannya sudah kesemutan, dan menimbulkan suatu
rasa malas dalam hatinya, ia ingin tidur seketika agar tidak
bangun lagi! sekarang dia tidak merasa berduka maupun
menderita lagi, walau masih ada rasa penasaran dalam
pikirannya, yaitu belum membasmi Liok Ci Khim Mo dan
dendam kedua orang tuanya masih belum terbalas!
Malam semakin larut. Ketika menjelang tengah malam,
selain merasa jantungnya masih berdetak, ia sudah tidak
merasakan yang lain, sedangkan bintang-bintang di langit
masih gemerlapan, betapa indahnya bintang-bintang itu!
Lu Leng justru memejamkan mata, ia tidak mau
memandang bintang-bintang di langit itu! Tanpa sadar, dari
kedua matanya mengalir air mata, diam-diam menghela nafas

2352
panjang dalam hati. Perlahan-lahan kesadarannya mulai
kabur, dan ber-angsur-angsur jadi setengah pingsan. Walau
demikian dia masih dapat berpikir! Aku sudah hampir mati!
Aku akan segera meninggalkan dunia....
Setiap manusia memang harus mati, tidak akan terlepas
dari malaikat maut! Karena itu, Lu Leng berharap ajal cepatcepat
datang menjemputnya! Saat ini rasa kesemutan sudah
mendekati bagian dadanya, dalam keadaan setengah pingsan
Lu Leng masih merasa jantungnya berdetak, pertanda dia
belum mati, Dia sendiripun tidak tahu entah berapa lama
kemudian sayup-sayup terdengar suara ayam berkokok Ketika
mendengar suara kokok ayam itu, Lu Lengpun merasa heran
dalam hati, Apakah hari sudah terang? Dirinya masih hidup
atau sudah berada di alam baka, dan di sana juga ada ayam
yang berkokok?
Lu Leng berusaha membuka matanya, namun ia segera
memejamkannya kembali karena silau oleh sorot matahari ia
tertegun karena dirinya masih belum mati dan tidak berubah
menjadi segumpal darah walau sudah menderita semalaman
Lu Leng memikirkan beberapa kemungkinan namun tidak
terpikirkan suatu kemungkinan yang masuk akal kecuali satu,
yaitu dia mungkin tidak akan mati! Timbullah sedikit harapan
di dalam hatinya, semangatnya menjadi bangkit lagi, ia
berusaha membuka sepasang matanya, Terlihat olehnya
segala sesuatu yang ada di sekitarnya tetap seperti biasa,
cuacapun amat bagus! Lu Leng menarik nafas dalam-dalam
beberapa kali, badannya tetap tidak bisa bergerak .
Tanpa terasa seharipun sudah lewat, hari berubah menjadi
gelap dengan perlahan-lahan, sedangkan Lu Leng belum
kehilangan seluruh kesadarannya, Dia memang belum mati
dan hanya bagian dada yang tidak merasa kesemutan,

2353
sedangkan sekujur badannya sama sekali tidak bisa bergerak!
Tidak mati dan tidak hidup tergeletak di tanah. Diam- diam Lu
Leng menarik nafas. Kalau begini terus, hanya akan semakin
menderita saja, padahal akhirnya juga akan mati!
Ketika mulai larut malam, mendadak terdengar suara
lolongan srigala di kejauhan. Lu Leng mendengar dengan
penuh pehatian, namun lolongan itu berangsur-angsur hilang
dengan sendirinya. Dia segera menoleh, tak jauh dari
tempatnya masih tetap tergeletak mayat iblis Hijau-Yo Sai
Hoan. Lu Leng menarik nafas dalam-dalam, dalam hati ia tahu
kalaupun di sekitar tempat itu tiada srigala, namun dalam
keadaan seperti ini pasti akan memancing kedatangan hewanhewan
tersebut Dia terus menunggu, tak lama kemudian,
terdengar suara lirih di tempat yang tak begitu jauh, Lu Leng
tertegun
Ia memandang ke arah datangnya suara, di sana muncul
dua buah titik cahaya terang, sedang menuju ke arahnya.
Menyaksikan itu, dinginlah hati Lu Leng, memejamkan mata
tak mau melihat lagi. Berselang sesaat, terdengar suara "Krek!
Krek! Krek!" seperti suara tulang hancur Lu Leng membuka
matanya, tampak seekor srigala yang amat besar berada tak
jauh dari tempatnya. Masih terdapat dua ekor srigala besar
lain yang sudah melalap habis mayat iblis Hijau-Yo Sai Hoan,
lalu mendekati Lu Leng, bahkan duduk disitu pula,
Lu Leng tahu ketiga ekor srigala itu baru menyantap
mayat iblis Hijau-Yo Sai Hoan, sudah pasti perut ketiga ekor
binatang itu tidak begitu lapar lagi. Untuk sementara mereka
tidak akan menyantap dirinya, Tetapi siapa tahu kapan ketiga
ekor srigala itu akan menyantap Lu Leng? Dia ingin
memejamkan matanya agar tidak melihat keadaan di
sekitarnya, dan tidak mau berpikir apa yang akan terjadi Tapi
yang terjadi adalah sebaliknya, ia menatap lekat-lekat pada

2354
ketiga binatang tersebut yang juga menatapnya dengan
tajam.
Selang beberapa saat, mendadak ketiga ekor srigala itu
mengaung melolong panjang dan, seekor diantaranya
langsung mencakar Lu Leng! Saat ini sekujur badan Lu Leng
tidak bisa bergerak, tidak dapat melawan sama sekali!
"Serrt!"
Dada Lu Leng terasa sakit sekali, ternyata baju bagian
dadanya telah tersobek, Bagian dada itupun telah tercakar
sehingga mengucurkan darah. Lu Leng berkeluh dalam hati,
Habislah aku kali ini! Mendadak di depan matanya muncul
cahaya keperak-perakan, sedang ketiga ekor srigala itupun
tiba-tiba mundur beberapa langkah. Lu Leng jadi tertegun,
segera ia memandang ke sisinya. seketika dia bersorak
kegirangan dalam hati, Kini baru ia mengerti, walau dirinya
sudah terkena racun penghancur tulang namun masih dapat
bertahan selama dua hari satu malam, ternyata karena benda
itu!
Benda yang memancarkan cahaya keperak-perakan itu
tidak lain adalah sebuah mutiara. itu adalah mutiara Soat Hun
Cu, pemberian Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek. Perlu
diketahui kegunaan Soat Hun Cu memang untuk
memusnahkan segala macam racun. Lu Leng pernah
menggunakan Soat Hun Cu untuk memusnahkan racun yang
amat ganas, sehingga membuat Soat Hun Cu berubah menjadi
hitam, Lu Leng menganggap Soat Hun Cu telah kehilangan
kegunaannya, maka walau tetap disimpan di dalam baju,
namun tidak pernah memperhatikannya, Ternyata Soat Hun
Cu merupakan benda mustika yang istimewa yang tidak
mungkin akan kehilangan kegunaannya! Hanya saja karena

2355
waktu itu terlampau banyak menghisap racun ganas, maka
membutuhkan waktu untuk pulih seperti semula.
Saat ini, di puncak Lian Hoa Hong, kedua ekor binatang
beracun tidak berani mendekati Lu Leng, sesungguhnya bukan
merupakan suatu keajaiban apa-apa, melainkan disebabkan
oleh Soat Hun Cu tersebut ! Lu Leng sudah terkena racun
penghancur tu!ang, seharusnya dia sudah mati, namun
nyawanya masih panjang karena kebetulan mutiara Soat Hun
Cu itu telah pulih kegunaannya.
Kalau Lu Leng mengetahui hal ini sebelumnya, di saat
badannya masih bisa bergerak pasti ia akan cepat-cepat
menggunakan mutiara Soat Hun Cu untuk menghisap racun
penghancur tulang sehingga racun tersebut akan punah dan
diapun tidak usah tergeletak tak bergerak disitu,
Lu Lengpun tidak teringat bahwa dia menyimpan mutiara
Soat Hun Cu pada bagian dadanya, maka racun penghancur
tulang tidak menjalar sampai ke-situ! Meskipun sekujur
badannya tidak bisa bergerak, namun dia tidak akan mati!
Saat ini, bajunya di bagian dada tersobek oleh srigala,
barulah dia tahu: nyawanya tidak melayang disebabkan oleh
mutiara Soat Hun Cu tersebut! Kebetulan mutiara Soat Hun Cu
jatuh di bawah lengan kiri nya, ia merasa nyaman dan senang,
karena sebentar lagi lengan kirinya pasti sudah bisa bergerak
Tetapi ia melupakan ketiga ekor srigala itu yang menjadi
marah akibat mutiara tersebut!
Salah seekor melolong, lalu mendadak mencakar paha Lu
Leng yang kakinya masih kesemutan, sehingga ia tidak
merasa sakit sedikitpun walaupun pahanya mengucurkan
darah! Bukan main gugupnya hati Lu Leng, kalau lengan

2356
kirinya masih belum bisa bergerak, kemungkinan besar dia
akan mati di bawah cakaran srigala itu!
Lu Leng berusaha agar lengan kirinya menindih mutiara
Soat Hun Cu, dan... berhasil! Lengan kirinya terasa semakin
nyaman, walau untuk sementara masih belum bisa bergerak,
sedangkan kedua ekor srigala yang lain menyeringai
memperlihatkan giginya yang panjang, kemudian menggigit
kaki Lu Leng! Yang seekor lagi justru menerjang ke arah
tenggorokannya, kali ini nyawa Lu Leng betul-betul berada di
ujung tanduk, Di saat bersamaan mendadak dia merasa
lengan kirinya sudah bisa bergerak, cepat-cepat dia
mengangkat tangan kirinya sekaligus melancarkan sebuah
pukulan ke arah srigala yang menerjang kearahnya! Srigala itu
terpental dengan mulut mengucurkan darah, begitu roboh
srigala itu pun binasa.
Semangat Lu Leng bertambah, ia segera melancarkan dua
pukulan ke arah kedua ekor srigala yang sedang menggigit
kakinya, Mereka terpental oleh pukulan yang dilancarkan Lu
Leng! Akan tetapi kedua ekor srigala itu tidak binasa, setelah
terpental, malah bertambah ganas menerjang Lu Leng!
Kini sebelah tangan Lu Leng sudah bisa bergerak ia tidak
merasa takut lagi terhadap kedua ekor srigala itu. Salah
seekor srigala sudah menerjang mendekati Lu Leng, namun Lu
Leng langsung menjulurkan kelima jarinya mencengkeram
kepala srigala itu! Kelima jari Lu Leng menembus kepala
srigala tersebut. Tanpa mengeluarkan suara, srigala itu binasa
seketika! setelah itu, Lu Lengpun bergerak cepat melancarkan
sebuah pukulan ke arah srigala lain. "Plak!"
Kepala srigala itu terpukuI, remuk seketika dan roboh
binasa! Lu Leng menarik nafas lega, kemudian ia memungut

2357
mutiara Soat Hun Cu untuk digosok-gosokkan pada sekujur
badannya sehingga sekujur badannya terasa nyaman sekali!
Berselang beberapa saat kemudian sekujur badannya
sudah bisa bergerak, Lu Leng segera menyimpan mutiara Soat
Hun Cu lalu duduk bersila untuk menghimpun hawa murninya
Keesokan harinya, wajah Lu Leng tampak segar, Ternyata
dia sudah pulih seperti sediakala, Dia mengenang kembali
kejadian dua hari yang lalu, sungguh menyerupai sebuah
mimpi buruk!
Lu Leng termenung sejenak, setelah itu barulah
memungut golok pusakanya, Diapun berpikir, ketika berada di
gunung Gobi San ia belum bertemu Tiat Sin Ong, sebaliknya
malah bertemu iblis Merah dan iblis Hijau yang membuat
nyawanya nyaris melayang, dan entah sudah berapa banyak
waktu yang tersita disitu! Kini sesudah pulih ia harus segera
kegunung Gobi San!
Setelah mengambil keputusan tersebut, diapun segera
berangkat menuju ke barat Ketika hari mulai petang, dia
sudah sampai di sebuah kota kecil ia mampir di sebuah rumah
makan, baru saja duduk ia sudah melihat Kiong Bu Hong
bersama dua orang lain berjalan masuk.
Lu Leng tidak takut pada Kiong Bu Hong, namun saat ini
dia tidak mau menimbulkan masalah. Kebe-tulan dia duduk di
sudut, segera ia menoleh ke tempat lain, sehingga Kiong Bu
Hong tidak melihatnya,
Setelah ketiga orang itu duduk, barulah Lu Leng melirik ke
arah mereka, Ternyata Kiong Bu Hong bertiga sama sekali
tidak memperhatikannya, lebih baik segera meninggalkan
mereka! pikir Lu Leng,

2358
Ketika dia baru mau bangkit berdiri, terdengar salah
seorang itu berkata dengan suara rendah.
"Pemimpin Kiong, mengenai gadis liar Tam Goat Hua itu
berdasarkan tenaga kita bertiga tentunya kita dapat melawan
dia, tetapi mengapa pemimpin Kiong malah melepaskannya?"
Mendengar itu hati Lu Leng tersentak Cepat-cepat ia
pasang kuping untuk terus mendengar pembicaraan mereka,
Terdengar Kiong Bu Hong tertawa gelak,
"Kalian tahu apa? Tentunya aku punya alasan!"
Kedua orang itu berkata serentak
"Kami tahu pemimpin Kiong pasti punya alasan, harap
menjelaskannya!"
Kiong Bu Hong tertawa, setelah itu barulah menjelaskan.
"Dengan tenaga kita bertiga, walau dapat melawannya,
namun tahukah kalian? Tuan muda kita amat mencintainya!
Kalaupun kita berhasil meringkusnya dan dibawa ke istana Ci
Cun Kiong, dalam hati tuan muda pasti tidak akan senang!
Meskipun Ci Cun tidak begitu puas terhadap tuan muda, tapi
mereka tetap adalah ayah dan anak! Sudah pasti Ci Cun
berpihak pada anaknya! Kalian mengerti?"
Kedua orang itu tertawa"rtelak serta menyahut
"Pemimpin Kiong sungguh cerdik!"
Kiong Bu Hong berkata,

2359
"Ci Cun pasti akan mati! setelah dia mati, otomatis ilmu
Pat Liong Thian Im akan diwariskan kepada tuan muda, maka
mana boleh kita berbuat salah terhadapnya?"
Kedua orang itu berkata,
"Kelihatannya Tam Goat Hua menuju ke istana Ci Cun
Kiong, entah mau apa dia kesana ?"
Ketika mereka membicarakan Tam Goat Hua, Lu Leng
sudah terkejut dalam hati, Namun setelah mendengar
pembicaraan mereka ia menjadi tahu bahwa mereka tidak
bertarung dengan Tam Goat Hua, barulah Lu Leng berlega
hati! Kini mendengar dari kedua orang itu bahwa Tam Goat
Hua menuju ke istana Ci Cun Kiong, hatinyapun tersentak, ia
terus mendengar dengan penuh perhatian
Terdengar Kiong Bu Hong tertawa gelak,
"Ha ha ha! Aku sudah tahu mengapa dia ke istana Ci Cun
Kiong!"
Kedua orang itu segera bertanya,
"Apakah... dia sudah bersedia menikah dengan tuan
muda?"
Kiong Bu Hong menyahut
"Tentu bukan, seumur hidup dia tidak akan menikah
dengan tuan muda!"
Kedua orang itu kelihatan tidak mengerti, mereka bertanya
lagi.

2360
"Kalau begitu, karena apa?"
Kiong Bu Hong menyahut
"Demi Bocah Lu Leng itu!"
Ketika mendengar Kiong Bu Hong menyinggung namanya,
hati Lu Leng langsung tegang,
Kiong Bu Hong menambahkan
"Tam Goat Hua pasti mendengar bahwa Lu Leng
ditangkap oleh iblis Merah dan iblis Hijau, maka dia menuju ke
istana Ci Cun Kiong untuk menolongnya! Dia justru tidak tahu
aku telah menggunakan suatu siasat, membuat Lu Leng
bertarung dengan kedua iblis itu! sedangkan Tam Goat Hua
yang pergi ke istana Ci Cun Kiong, juga tidak tahu bahwa tuan
muda telah dikurung oleh Ci Cun. Karena itu dia pasti akan
celakai Apabila tuan muda tahu dia tidak bisa menyalahkan
kita! Ha ha ha! siasat orang lain untuk seekor burung dengan
mempergunakan tiga buah batu, tapi aku malah sebuah batu
tiga ekor burung!"
Seusai Kiong Bu Hong berbicara, kedua orang itu terus
memuji nya. sebaliknya justru menggusarkan Lu Leng, bahkan
amat mengejutkannya pula! Setelah berpikir sejenak,
tangannya meraba gagang golok pusaka, dia bangkit berdiri
lalu menghampiri Kiong Bu Hong,
Kiong Bu Hong yang sedang merasa puas, sama sekali
tidak menyadari akan keberadaan Lu Leng disisinya, Kiong Bu
Hong mengira pelayan rumah makan biasa, yang segera
dibentaknya,
"Cepat ambilkan lagi seguci arak yang paling bagus!"

2361
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Pemimpin Kiong, jangan terlampau banyak minum!"
Walau Kiong Bu Hong licik dan banyak akal busuk namun
begitu mendengar suara Lu Leng mendengung di telinganya,
bukan main terkejutnya dia, sampai-sampai dia terlonjak dan
langsung meloncat bangun dari kursinya,
Lu Leng tertawa dingin,
"Pemimpin Kiong, tidak perlu begini!"
Saat ini, kedua orang yang bersama Kiong Bu Hong juga
terkejut sekali ketika melihat kemunculan Lu Leng, ketika
mereka berdua baru mau melancarkan serangan, Lu Lengpun
tertawa dingin seraya membentak.
"Siapa berani bergerak?"
Kedua orang itu saling memandang, kemudian diam tak
berani bergerak sama sekali sedangkan wajah Kiong Bu Hong
sudah berubah kelabu, berkata terputus-putus.
"Ternyata... adalah saudara Lu, kau... kau ingkar, tidak
dapat dipercayai”
Lu Leng bertanya dingin,
"Siapa yang ingkar tidak dapat dipercaya?"
Kiong Bu Hong menarik nafas dalam-dalam.

2362
"Aku dan kau sudah berjanji, aku menghendakimu
membasmi kedua iblis itu!"
Ternyata Kiong Bu Hong mengira kepandaian kedua iblis
itu amat tinggi, walaupun Lu Leng memiliki ilmu Kim Kong Sin
Ci tapi juga akan celaka ditangan kedua iblis itu! Karena itu
ketika melihat Lu Leng berdiri di hadapannya tanpa kurang
apapun, Kiong Bu Hong mengira Lu Leng tidak menepati janji.
Kiong Bu Hong memang tidak tahu, apa yang diduganya
tidak meleset Walau Lu Leng berhasil membasmi kedua iblis
itu, tapi dirinya juga terkena racun aneh! Kalau tidak memiliki
mutiara Soat Hun Cu, nyawa Lu Leng pasti sudah melayang!
Lu Leng memberitahukan dengan dingin.
"Tidak salah, iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai
Hoan sudah mati di bawah tanganku!"
Begitu mendengar kata-kata Lu Leng, Kiong Bu Hong
bertambah terkejut dalam hati, ia bangkit berdiri dengan
tubuh agak bergetar
"Lu Siauhiap... sungguh merupakan pendekar muda yang
gagah perkasa, aku kagum sekali! Kami... kami masih ada
urusan lain, mau mohon pamit!"
Ketika berkata, suara Kiong Bu Hongpun bergetar Usai
berkata, dia segera berjalan pergi. Tetapi Lu Leng segera
membentak keras.
"Pemimpin Kiong! Kalau kau tahu gelagat, lebih baik
duduk kembali !”
Kiong Bu Hong tertawa getir

2363
"Lu Siauhiap....,"
Lu Leng membentak Iagi,
"Jangan banyak omong! Mau duduk kembali tidak?"
Kiong Bu Hong tahu jelas kekuatan mereka bertiga, kalau
terjadi pertarungan mungkin mereka bertiga bukan tandingan
Lu Leng! Apa boleh buat, dia terpaksa duduk kembali.
Lu Leng bertanya.
"Dimana kalian bertiga bertemu nona Tam?"
Kiong Bu Hong menyahut
"Jaraknya kira-kira tujuh delapan mil dari sini!"
Lu Leng bertanya lagi.
"Betulkah dia menuju ke istana Ci Cun Kiong?"
Kiong Bu Hong yang sudah tidak berani macam-macam
menyahut dengan jujur
"Kelihatannya memang menuju ke sana!"
Lu Leng berpikir sejenak, kemudian berkata dengan
dingin.
"Pemimpin Kiong, kalau kau menghendakiku tidak turun
tangan terhadapmu maka kau harus membawaku menyelinap
ke dalam istana Ci Cun Kiong!"

2364
Mendengar itu, wajah Kiong Bu Hong langsung berubah
pucat pias dan berkata tersendat-sendat
"Ini... ini... apabila Ci Cun mengetahuinya, apakah.,, tidak
akan celaka?"
Lu Leng tertawa panjang, kemudian mengangkat jari
tengah tangan kanannya sekaligus mengerahkan tenaga Kim
Kong Sin Ci, walau tidak dilancarkannya namun sudah amat
mengejutkan!
Setelah itu, dia berkata perlahan-lahan,
"Pemimpin Kiong, tanya pada diri sendiri, apakah kau
sanggup menahan serangan Kim Kong Sin Ciku?"
Kiong Bu Hong tertegun, diapun memikirkan suatu akal,
Kalau di tempat ini bertarung dengan Lu Leng, sudah pasti
bukan tandingannya! Akhimya dia manggut-manggut seraya
berkata,
"Lu Siauhiap, tidak sulit bagiku membawamu ke dalam
istana Ci Cun Kiong! Tapi sampai di sana, dirimu malah sulit
selamat!"
Lu Leng tahu bahwa amat berbahaya menyelinap ke dalam
istana Ci Cun Kiong! Namun demi menolong Tam Goat Hua,
maka ia harus pergi ke sana!
Lu Lengpun berkata dengan dingin.
"Sampai di istana Ci Cun Kiong, kalau terjadi sesuatu pada
diriku, kaupun pasti mati dihadapanku!"

2365
Mendengar itu, diam-diam Kiong Bu Hong menarik nafas
dingin, Mendadak Lu Leng membentak.
"Ayoh, jalan!"
Kiong Bu Hong dan kedua orang itu saling memandang
lalu bangkit berdiri, ternyata kedua orang itu adalah orang
kepercayaan Kiong Bu Hong. Ketika Kiong Bu Hong berdiri, Lu
Leng segera menjulurkan tangannya mencengkeram nadi
Kiong Bu Hong, sedangkan kedua orang itu sama sekali tidak
berani berbuat apa-apa!
Mereka berempat berjalan ke luar, sampai di luar pintu
rumah makan tampak tiga ekor kuda di lambat kan disitu, Lu
Leng dan Kiong Bu Hong menaiki seekor kuda, sedangkan
kedua orang itu seorang seekor Setelah berada di punggung
kuda-kuda itu, mereka segera memacu kuda-kuda itu berlari
kencang menuju ke tempat dimana Kiong Bu Hong bertemu
Tam Goat Hua.
Berselang beberapa saat tibalah mereka di tempat tujuan,
tetapi Tam Goat Hua sudah tidak berada disitu, Saat ini hari
sudah menjelang senja, Lu Leng yang duduk di punggung
kuda bersama Kiong Bu Hong dan tetap mencengkeram
nadinya, berkata,
"Cepat lanjutkan perjalanan!"
Kiong Bu Hong menyahut
"Lu Siauhiap, kita melanjutkan perjalanan ke istana Ci Cun
Kiong, Kemungkinan besar Nona Tam sudah celaka di sana!"
Mendengar itu betapa cemasnya hati Lu Leng, ia
membentak dengan penuh kegusaran.

2366
"Kalau terjadi apa-apa atas diri nona Tarn, orang pertama
yang akan kubunuh adalah kau!"
Wajah Kiong Bu Hong berubah kelabu, dengan suara
rendah ia berkata.
"Lu Siauhiap, itu,., itu tiada hubungannya dengan diriku!"
Mendadak Lu Leng mengayunkan tangannya menampar
Kiong Bu Hong,
"Plak!"
Tamparan yang keras itu membuat mata Kiong Bu Hong
berkunang- kunang, namun dia sama sekali tidak berani
menjerit Ternyata dia tahu penyakit apabila menjerit, Lu Leng
pasti akan menampamya lagi. Lu Leng membentak
"Bukankah itu merupakan siasatmu? Satu batu tiga ekor
burung? Bagaimana tiada hubungannya dengan dirimu?"
Kiong Bu Hong diam saja sedangkan ketiga ekor kuda itu
terus melaju ke depan, Ketika hari mulai malam, mereka tiba
di jalan yang baru dibangun itu, Pada bangsat yang berada di
kiri kanan jalan sudah bergantung lentera yang menyala,
bahkan tampak pula para penjaganya.
Ketiga ekor kuda itu terus berlari kencang melewati
bangsat-bangsat itu. Lu Leng menyembunyikan mukanya pada
punggung Kiong Bu Hong agar tidak terlihat oleh para penjaga
yang berada di dalam bangsat Begitu para penjaga melihat
bahwa yang lewat adalah Kiong Bu Hong, maka mereka tidak
berani menahannya,

2367
Tak lama kemudian, tibalah mereka di bangsat yang paling
besar. Bangsal yang rusak berat itu kini sudah diperbaiki
dengan rapih, di sana bergantung empat buah lentera yang
menyala terang dan tampak seseorang berada di dalam
bangsal itu. Ternyata dia adalah Hek Sin Kun!
Ketika Lu Leng, Kiong Bu Hong dan kedua orang itu baru
mendekap Hek Sin Kunpun bangkit berdiri sekaligus menyapa,
"Saudara Kiong sudah kembali?"
Kiong Bu Hong terpaksa menghentikan kudanya, diapun
menyahut dengan paksa,
"Ya, sudah kembali!"
Saat ini Lu Leng sudah tidak mencengkeram nadi Kiong Bu
Hong, karena khawatir Hek Sin Kun melihatnya, namun
telapak tangannya masih memegang bahu Kiong Bu Hong,
bahkan mukanya agak menempel di punggung itu. Dalam
kegelapan, memang sulit melihat wajahnya dengan jelas.
Tetapi mendadak Hek Sin Kun bertanya.
"Saudara Kiong, siapa yang berada di belakangmu?"
Kiong Bu Hong tertawa kering beberapa kali, kemudian
menyahut
"Hek Sin Kun, apa maksudmu bertanya demikian? Kalau
kukatakan di belakangku adalah Lu Leng, apakah kau
percaya?"
Begitu mendengar Kiong Bu Hong berkata begitu, bukan
main terkejutnya Lu Leng, ia segera mengerahka

2368
Lweekangnya, Di saat bersamaan, terdengar Hek Sin Kun
tertawa dan berkata.
" Saudara Kiong jangan bercanda!"
Setelah mendengar perkataan Hek Sin Kun, barulah Lu
Leng menarik nafas lega, untung tadi dia tidak keburu turun
tangan! Ternyata Kiong Bu Hong memang amat cerdas sekali,
jawabannya tadi sama dengan maju untuk mundur! Lu Leng
berpikir sejenak, kemudian berbisik pada Kiong Bu Hong.
"Tanya padanya, apakah nona Tam kemari?"
Kiong Bu Hong diam, lama sekali barulah membuka mulut
"Hek Sin Kun, apakah ada suatu urusan besar sehingga
kau berada di sini?"
Hek Sin Kun menyahut
"Aku justru ingin bertanya padamu, kata beberapa saudara
yang berada di sekitar istana Ci Cun Kiong, mereka telah
melihat nona Tam! Maka aku menjaga di sini menunggunya!
Apakah kalian juga melihatnya?"
Mendengar itu Lu Leng menjadi senang dan lega dalam
hatinya, karena ternyata Tam Goat Hua belum sampai ke
tempat ini. sedangkan Kiong Bu Hong segera menyahut.
"Tidak!"
Hek Sin Kun manggut-manggut lalu kembali ke dalam
bangsal dan duduk didalamnya. Kiong Bu Hong segera
melarikan kudanya, belasan depa kemudian Lu Leng berkata
dengan suara dalam.

2369
"Nona Tam belum kemari, sungguh merupakan
keberuntunganmu! Tapi aku tetap mftmperingatkanmu, kalau
kelak kau masih berani menggunakan siasat busuk untuk
mencelakai orang-orang yang datang dengan maksud
membunuh Liok Ci Khim Mo, kau pasti akan mati tanpa
kuburan!"
Betapa bencinya Kiong Bu Hong dalam hati, tapi dia justru
tidak berani menyahut. Mendadak Lu Leng menekan
punggungnya, ternyata Lu Leng meminjam tenaga tekanan itu
untuk meloncat turun, Begitu turun, diapun langsung melesat
ke samping dua depa jauhnya, Ketika tahu Lu Leng sudah
meloncat turun, barulah Kiong Bu Hong menarik nafas lega,
Tanpa membuang-buang waktu lagi ia langsung memacukan
kudanya ke depan bagaikan terbang!
* * * *
Bab 111
Lu Leng yang telah melesat ke samping sekitar dua depa
jauhnya, cepat-cepat bersembunyi di semak-semak yang ada
di pinggir jalan, Dengan berindap-indap ia mendekati bangsat
besar itu. Tak lama, dia sudah berada di sisi bangsat tersebut
Tampak Hek Sin Kun duduk diam di dalam, Lu Leng segera
menutup pemafasannya serta berhenti disitu, sedangkan Hek
Sin Kun yang duduk di dalam sama sekali tidak tahu akan
kehadirannya,
Selang beberapa saat kemudian terdengar derap kaki
kuda, kira-kira tiga empat puluh ekor kuda berlari kencang
dari arah istana Ci Cun Kiong, Sesampai di bangsal besar itu,
mereka serentak turun seraya memberi hormat kepada Hek
Sin Kun.

2370
Hek Sin Kun segera bertanya.
"Apakah kalian semua ingin ke depan menggantikan para
penjaga lain?"
Semua orang itu menyahut
"Ya!"
Hek Sin Kun berkata.
"Kalian pergi ke depan, beritahukan kepada para penjaga
disana agar mereka kembali saja, termasuk kalian, jalanan itu
tidak usah dijaga lagi!"
Semua orang itu tampak tercengang, saling pandang
memandang.
Wajah Hek Sin Kun langsung berubah, Bentuk-nya.
"Bagaimana? Apakah kalian tidak mendengar apa yang
kukatakan barusan?"
Di dalam istana Ci Cun Kiong, Hek Sin Kun dan Kim Kut
Lau mendapat kepercayaan besar dari Liok Ci Khim Mo, maka
siapa yang berani menentang perintahnya? Mereka segera
mengangguk dengan hormat Setelah mereka pergi, barulah
Hek Sin Kun duduk kembali
Semula Lu Leng tidak tahu Hek Sin Kun sedang membuat
permainan apa. Setelah berpikir sejenak, Lu Lengpun dapat
menduga bahwa Hek Sin Kun sedang menunggu kedatangan
Tam Goat Hua dan ia tidak menghendaki Tam Goat Hua
bertemu dengan orang-orang itu.

2371
Tak seberapa lama, tampak tujuh delapan puluh orang
berkuda sudah kembali, Hek Sin Kun pun memberi isyarat
agar mereka segera kembali ke istana Ci Cun Kiong! Setelah
mereka pergi, tempat itupun jadi sepi kembali sementara Lu
Leng juga masih tetap bersembunyi di rumput alang-alang, dia
terus menunggu.
Hingga saat tengah malam, terlihat sosok bayangan
melesat cepat sekali bagaikan terbang di jalan besar Tak lama
bayangan tersebut sudah berada di sekitar bangsal besar itu.
Hek Sin Kun segera bangkit berdiri, badannya berkelebat
menyapa bayangan tersebut!
Lu Leng sudah menduga dari tadi bahwa orang yang
melesat datang itu tidak lain adalah Tam Goat Hua!
sebenarnya Lu Leng juga ingin menyapanya, tetapi ia khawatir
Hek Sin Kun punya suatu rencana tertentu! Kalau dia
memunculkan diri, nantinya malah akan mengacaukan
suasana, karena itu dia tetap bersembunyi di rumput alangalang
tanpa berani bergerak sama sekali.
Terdengar Hek Sin Kun membentak
"Goat Hua! Kau ya?"
Tam Goat Hua berhenti tanpa menyahut, sebaliknya malah
langsung menyerang dengan jurus Thian Phong Te Liak
(Langit Runtuh Bumi Retak), Angin pukulan itu menderu-deru,
begitu pula sepasang rantai yang berada di lengannya.
Tampak badan Hek Sin Kun berkelebat menghindari serangan
yang dilancarkan Tam Goat Hua, sambil membentak keras,
"Goat Hua! Aku sengaja menyuruh yang lain pergi serta
menunggu kedatanganmu! Tapi mengapa kau langsung
menyerangku begitu bertemu?"

2372
Tam Goat Hua berhenti menyerang Hek Sin Kun dan
segera bertanya,
"Apakah Lu Leng kemari?"
Hek Sin Kun tertegun.
"Dia tidak ke mari, aku justru ingin menasihatimu!"
Saat ini sebetulnya Lu Leng ingin memunculkan diri,
namun dibatalkannya, Karena begitu ia muncul, pasti Tam
Goat Hua akan segera kabur Lebih baik menunggu
kesempatan yang tepat! Pikir Lu Leng,
"Terdengar Tam Goat Hua bertanya dengan dingin,
"Mau menasihati apa?"
Hek Sin Kun tertawa.
"Goat Hua, aku adalah adik ibumu! Melihatku sama juga
kau melihat ibumu, maka janganlah kau bersikap sedemikian
dingin terhadapku! Aku bukan musuhmu Iho""
Tam Goat Hua tertawa nyaring.
" Apakah dalam hatimu masih tidak paham?"
Hek Sin Kun tidak marah ia malah tersenyum seraya
berkata.
"Goat Hua, saat kau kabur waktu itu, Liok Ci Khim Mb
amat gusar sekali! setelah aku dan Kim Kut Lau berusaha
menghiburnya, barulah reda kegu sarannya!"

2373
Tam Goat Hua berkata dengan dingin,
"Bagus sekali! Kalian berdua pandai mengambil hati Liok Ci
Khim Mo, tentunya merupakan budak yang amat setia!"
Wajah Hek Sin Kun langsung berubah, ia berkata dengan
sengit
"Goat Hua! Kalau kau tidak mendengar perkataanku hari
ini kau pasti sulit meloloskan diri!"
Tam Goat Hua mendengus.
"Hm!" Kemudian menyahut "Nasihat berupa apapun, kau
tidak perlu mengatakannya! Apakah benar Lu Leng tertangkap
oleh iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai Hoan?"
Tentang Lu Leng yang tertangkap oleh kedua iblis itu,
Kiong Bu Hong sudah berpesan kepada semua orang, tidak
boleh mengungkitnya! sedangkan yang menyaksikan kejadian
itu semuanya sudah mati terkena racuni Karena itu Hek Sin
Kun sama sekali tidak tahu tentang kejadian tersebut
Ketika mendengar Tam Goat Hua mengatakan hal ini,
timbullah kecurigaan di dalam hatinya.
"Aku tidak tahu! Kalau benar ada urusan itu, sudah pasti
menggemparkan istana Ci Cun Kiong, mengapa engkau
bertanya begitu?"
Setelah mendengar jawaban Hek Sin Kun, Tam Goat
Huapun berpikir, kemungkinan dia sampai lebih awal dari
kedua iblis itu, maka gadis itu ingin mengulur waktu,

2374
Usai berpikir demikian, Tam Goat Huapun membalikkan
badannya seraya berkata,
" Kalau tiada kejadian itu, sudahlah!"
Mendadak badan Hek Sin Kun bergerak, tahu-tahu dia
sudah berada di hadapan Tam Goat Hua.
"Tunggu!"
Tam Goat Hua menyahut dengan gusar,
"Kau ingin bergebrak denganku?"
Gadis itu tahu bahwa terhadap orang semacam Hek Sin
Kun, sama sekali tidak bisa bicara baik-baik, sebab dia tidak
mau dengar! Karena itu dia segera mengerahkan
Lweekangnya, siap serang lalu mundur
Hek Sin Kun tertawa-tawa. "Goat Hua, ilmu Cit Sat Sin
Ciangmu masih tidak dapat digunakan untuk bertarung
denganku! Lebih baik menuruti perkataanku mari ikut
bersamaku ke istana Ci Cun Kiong dan menikah dengan tuan
muda Oey, bukankah baik...."
Betapa gusarnya Tam Goat Hua mendengar itu, sebelum
Hek Sin Kun menyelesaikan ucapannya, dia sudah membentak
nyaring sambil menyerang dengan sepasang tangannya! jurus
tersebut diperolehnya dari Tiat Sin Ong, orang tua itu pernah
mengajar Tam Goat Hua tiga jurus ilmu silat, yaitu jurus Thian
Lo Te Bong (Jala Di Langit Dan Jaring Di Bumi)! Ketiga jurus
ilmu silat tersebut merupakan ilmu andalan Tiat Sin Ong, dan
sejak memperoleh ketiga jurus ilmu silat itu Tam Goat Hua
belum pernah mempergunakannya,

2375
Dia tahu kepandaian Hek Sin Kun amat tinggi, maka
dikeluarkannya jurus Thian Lo Te Bong itu! Tampak bayangan
telapak tangannya berke!ebat-kelebat, menimbulkan suara
yang menderu-deru, dan bagaikan sebuah jala menindih di
atas kepala Hek Sin Kun!
Bukan main terkejutnya Hek Sin Kun menyaksikan jurus
serangan itu, begitu pula Lu Leng yang bersembunyi disitu,
mereka sama- sama tertegun menyaksikan jurus serangan
yang dilancarkan Tam Goat Hua! Kungfu apa itu, kok begitu
lihay dan hebat! Kata Lu Leng dalam hati.
Walau Hek Sin Kun amat terkejut dan tidak tahu ilmu silat
apa yang dipergunakan Tam Goat Hua, dia masih sempat
berkelip tapi badannya tetap ter-, pukul sehingga
membuatnya termundur-mundur beberapa langkah. Sebelum
Hek Sin Kun berdiri tegak, Tam Goat Hua sudah melesat ke
arahnya! Betapa terkejutnya Hek Sin Kun, ia langsung
berteriak-teriak.
"Goat Hua! jangan bergebrak dulu! Mari kita bicara baikbaik
saja!"
Akan tetapi Tam Goat Hua amat membenci tindakannya
yang tak tahu malu, langsung ia menyerang lagi dengan jurus
ke dua, yaitu Pao Lo Ban Siang (Segala-Galanya Masuk Ke
dalam Jala)! jurus tersebut penuh mengandung Lweekang,
sehingga merobohkan rerumputan dan semua batu yang ada
dalam jarak beberapa depa, Suara yang menderu-deru itu
amat memekakkan telinga!
Hek Sin Kun akhirnya menyadari kedahsyatan ilmu lawan,
namun saat mau berkelit angin pukulan itu telah
menerjangnya bagaikan angin topan, membuat badan Hek Sin
Kun terpental seperti layangan putus, lalu roboh di tanah,

2376
Hek Sin Kun masih dapat bangkit berdiri se-ketika,
menatap Tam Goat Hua dengan mata terbelalak ia tidak
menyangka kepandaian gadis itu sedemikian tinggi, lagi pula
percuma menasehatinya karena akhirnya diri sendiri yang
akan mendapat malu! Karena itu, Hek Sin Kun mengambil
keputusan untuk kabur
Kebetulan dia jatuh dekat tempat Lu Leng bersembunyi
hanya berjarak satu dua depa saja! berhubung hati sedang
tercekam, maka Hek Sin Kun sama sekali tidak tahu akan
keberadaan seseorang begitu dekat pada dirinya
Ketika dia baru mau melesat pergi, Lu Leng sudah
bergerak lebih cepat, Lu Leng menangkap kakinya, sehingga
Hek Sin kun tidak dapat melesat pergi! Betapa terkejutnya Hek
Sin Kun! sedangkan Lu Leng tidak memberinya kesempatan
untuk menyadari apa yang telah terjadi, langsung Lu Leng
bangkit berdiri dari tempat persembunyiannya sekaligus
mencengkeram leher Hek Sin Kun. Di saat bersamaan, jempol
tangannyapun menekan jalan darah Nau Hu Hiat yang ada di
belakang kepala Hek Sin Kun!
Bagian 55
Nau Hu Hiat merupakan jalan darah yang umat penting!
Begitu merasa jalan darah tersebut telah ditekan orang, sudah
tentu Hek Sin Kun tidak berani bergerak, karena dirinya telah
dikuasai orang! Saat ini, Hek Sin Kun menganggap orang yang
menguasai dirinya, pasti adalah Cit Sat Sin Kun atau Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek, dia justru tidak mengira bahwa yang
menguasainya adalah Lu Leng!
Setelah tertegun sejenak, barulah bcrtanya,

2377
"Sobat! Siapa... kau?"
Saat itupun Tam Goal Hua sudah ! melesat menghampiri
ketika melihat siapa yang berdiri di belakang Hek Sin Kun,
gadis itupun bergirang dalam hati.
"Ternyata kau!"
Lu Leng menyahut.
"Tidak salah! Kakak Goat, aku tidak apa-apa!"
Begitu Lu Leng membuka mulut, tahulah Hek Sin Kun
siapa yang telah menguasai dirinya, Karena iiu, dia segera
berkata,
"Lu Leng, kau adalah pendekar muda yang gagah perkasa!
Bagaimana kau begitu tega membokong orang? Cepat
lepaskan tanganmu!"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Biar bagaimanapun masih tidak lebih rendah dari pada
orang yang rela jadi budak Liok Ci Khim Mo!"
Hek Sin Kun gusar bukan main, namun tidak berani
melampiaskannya. Hek Sin Kun tertawa kering seraya berkata,
"Kau telah memberiku kesempatan untuk masuk ke
terowongan mengambil benda mustika, mengapa kini
mengingkarinya?"
Lu Leng menyahut dengan dingin,

2378
"Siapa yang ingkar janji? Aku berjanji dalam waktu
setahun, apakah kini sudah sampai waktunya?"
Sesungguhnya ketika melihat Lu Leng, Tam Goat Hua
ingin memberitahukannya tentang jejak panah BuIu Api lalu
akan segera meninggalkannya, Tapi ketika mendengar
pembicaraan mereka menyinggung tentang Terowongan
Kahasia ia jadi terkesiap, dan bertanya,
"Adik Leng, kalian membicarakan apa?"
Hek Sin Kun tidak menunggu Lu Leng menjawab
pertanyaan Tam Goat Hua, cepat-cepat ia berkata,
"Kalau saat ini kau membunuhku, setelah memperoleh
benda mustika dan tidak kau serahkan padaku, bukankah kau
telah ingkar janji?"
Lu Leng berkata dengan dingin,
"Aku akan merawat baik-baik mayatmu, setelah kuperoleh
benda mustika yang kau inginkan itu, akan kutaruh di
tanganmu!"
Wajah Hek Sin Kun berubah, ia berkata dengan suara
terputus-putus.
"Jangan... jangan bergurau!"
Tam Goat Hua maju selangkah serta berkata dengan
sungguh-sungguh.
"Adik Leng, apakah yang kalian bicarakan itu adalah
Terowongan Rahasia yang dibuat kakek luarku? Bagaimana
kau dapat melewati Terowongan Rahasia itu? juga

2379
berdasarkan apa kau akan memasuki Terowongan Rahasia
untuk mengambil benda mustika di situ, dan kemudian kau
serahkan kepadanya?"
Lu Leng menghela nafas panjang, kemudian memberitahu
kan.
"ltu kejadian lampau. Aku tertangkap olehnya, dia berjanji
akan melepaskan aku asal aku mau mengabulkan
permintaannya!"
Hek Sin Kun segera menyambung.
"Lu Leng... orang gagah tidak akan melupakan budi,
cepatlah kendurkan tanganmu!"
Tam Goat Hua memandang Hek Sin kun dengan penuh
kebencian, ia berkata dengan ketus,
"Kau juga berani menyinggung kata "Orang Gagah"?"
Hek Sin Kun manggut-manggut.
"Betul! Betul! Aku memang tidak pantas mengatakan itu!"
Tam Goat Hua menarik nafas, dalam hati amat
memandang hina padanya! Hek Sin Kun berkata lagi.
"Saudara kecil Lu, masih belum mau melepaskan tangan
mu ?"
Tam Goat Hua cepat-cepat berkata,

2380
"Jangan melepaskan tanganmu! Adik Leng, aku pernah
dengar Terowongan Rahasia itu berjumlah empat puluh
sembilan, lihaynya bukan main! Tiada seorangnpun yang
mampu melewatinya!"
Lu Leng menghela nafas,
"Kakak Goat, aku telah menyanggupinya, terpaksa aku
harus pergi mencoba!"
Tam Goat Hua tertawa dingin,
"Mengapa harus pergi menempuh bahaya demi dia? Hek
Sin Kun, kalau kau menghendaki Lu Leng melepaskanmu, kau
harus membatalkan perjanjian itu!"
Hek Sin Kun menyahut
"Orang gagah satu patah kata, kuda jempolan satu
pecutan...."
Sebelum Hek Sin Kun menyelesaikan ucap-annya, Tam
Goat Hua sudah maju selangkah Men-dadak ia membentak
nyaring, sekaligus mengangkat sebelah tangannya, Telapak
tangannya sudah menempel di dada Hek Sin Kun dan berkata
perlahan-lahan,
"Kalau tidak, walau dia melepaskanmu, tapi aku pasti tidak
akan melepaskanmu!"
Betapa gusarnya Hek Sin Kun dalam hati, ia kertakkan gigi
seraya berkata sengit,
"Goat Hua! sungguh bagus kau!"

2381
Tam Goat Hua mengerahkan Lweekangnya, Hek Sin Kun
juga menghimpuan hawa murninya untuk melawan, tapi jalan
darah yang di dadanya telah dikuasai Tam Goat Hua, maka
seketika dia merasa matanya berkunang-kunang!
Tam Goat Hua bertanya mendesak,
"Kau kabulkan tidak?"
Hek Sin Kun berpikir, dari pada sekarang mati di tangan
mereka, lebih baik mengiyakan saja, sahut-nya:
"Baik! Baik! Dulu aku dan Lu Leng pernah mengadakan
suatu perjanjian saat ini dibatalkan!"
Tam Goat Hua melepaskan tangannya seraya berkata
pada Lu Leng,
"Adik Leng, biar dia pergi! Aku akan bicara sejenak
denganmu!"
Lu Leng langsung mendorong Hek Sin Kun, membuatnya
terdorong ke depan hingga jatuh, Hek Sin Kun cepat-cepat
bangun, lalu melesat pergi! Setelah beberapa depa jauh, Hek
Sin Kun berkata dengan sengit sekali.
"Gadis busuk, kalau kau terjatuh ketanganku lagi, akupun
tidak perduli adanya hubungan famili!"
Tam Goat Hua bersiul panjang, bersikap seakan-akan ingin
mengejarnya, Hek Sin Kun terkejut sekali dan langsung kabur
terbirit-birit, Setelah Hek Sin Kun kabur, Tam Goat Huapun
berkata pada Lu Leng,

2382
"Mungkin dia akan membawa orang kemari, kita harus
cepat- cepat pergi!"
Tadi Lu Leng mendengar Tam Goat Hua ingin bicara
sejenak dengannya, hal ini membuat Lu Leng amat bergirang
dalam hati! Karena biasanya begitu bertemu Lu Leng, dia pasti
langsung pergi tanpa pamit! Kini dia ingin bicara sejenak,
apakah.,, Tam Goat Hua sudah mencintainya?
Tapi Lu Leng tahu jelas, itu merupakan hal yang mustahil!
Tam Goat Hua ingin bicara dengannya sejenak, pasti
merupakan kabar buruk! Oleh karena itu, hati Lu Lengpun
menjadi cemas, Mereka berdua terus melesat pergi, Tak lama
sudah melesat tiga puluh mil lebih, barulah Tam Goat Hua
berhenti seraya berkata,
"Adik Leng, kau tidak bertemu Tiat Sin Ong?"
Lu Leng menggeleng-gelengkan kepala,
Tam Goat Hua menghela nafas panjang lalu
memberitahukan
"Tiat Sin Ong sudah meninggal di gunung Gobi San!"
Mendengar itu, wajah Lu Leng langsung berubah
"Kalau begitu mengenai jejak Panah Bulu Api, akan
menjadi teka teki selamanya?" Tam Goat Hua menyahut "ltu
sih tidak, hanya hampir serupa!" Lu Leng tercengang dia
menatap Tam Goat Hua seraya bertanya.
"Kakak Goat, apa artinya?" Tam Goat Hua memberitahu
kan. " Sebelum Tiat Sin Ong menarik nafas penghabisan dari

2383
mulutnya aku masih sempat mengetahui jejak Panah Bulu Api
itu! walaupun tahu, tetapi tiada gunanya juga!"
Lu Leng segera bertanya,
"Mengapa bisa begitu? Apa sebabnya?"
Tam Goat Hua tertawa getir, sahutnya,
"Tiat Sin Ong memberitahukan bahwa ketujuh batang
Panah Bulu Api itu diberikan kepada Thian Sun Sianjin!
Cobalah kau pikir, Thian Sun Sianjin sudah mati, bagaimana
mungkin mencari ketujuh batang Panah Bulu Api itu?"
Mendengar apa yang dikatakan Tam Goat Hua, Lu Leng
jadi tertegun, Dia terus berpikir
Tam Goat Hua bertanya dengan heran.
"Kenapa kau?"
Lu Leng tidak menyahut, !ama sekali barulah berkata
dengan suara dalam.
"Kakak Goat, aku sudah tahu Panah Bulu Api berada
dimana!"
Tam Goat Hua terkejut sekali, cepat-cepat dia bertanya:
"Bagaimana kau tahu berada dimana?"
Lu Leng menyahut
"Pasti berada di pulau Hek Ciok To!"

2384
Tam Goat Hua berkata,
"Seandainya Panah Bulu Api berada di pulau Hek Ciok To,
kau berada di pulau itu selama beberapa tahun, tetapi
mengapa kau tidak menemukan Panah Bulu Api itu?"
Lu Leng menyahut
"Kini aku baru ingat, Thian Sun Sianjin meninggalkan
tulisan di dinding goa, memberitahukan bahwa dia memiliki
tiga macam barang pusaka di pulau itu, Aku hanya
menemukan dua macam, yaitu ilmu Kim Kong Sin Ci dan
Ranjang Giok Dingin! Ketika itu, aku juga mencari barang
pusaka ke tiga, namun karena tidak berhasil menemukannya
maka akupun tidak mencari lagi! Kini setelah kupikir, barang
pusaka ke tiga itu pasti adalah Panah Bulu Api!"
Tam Goat Hua berkata,
"Berapa luasnya pulau Hek Ciok To itu? Mengapa kau tidak
berhasil menemukan nya?"
Lu Leng menyahut
"Pada waktu itu aku tidak begitu menaruh perhatian,
hanya asal cari saja! Kalau perkataan Tiat Sin Ong tidak keliru,
sudah pasti Panah Bulu Api berada di pulau Hek Ciok itu!"
Tam Goat Hua berkata dengan yakin,
"Tentunya Tiat Sin Ong tidak akan membohongiku!"
Lu Leng berkata,

2385
"Kakak Goat, kita berangkat bersama, Mungkin masih
keburu pulang ke Tionggoan, sebelum pertemuan tahun
depan!"
Tam Goat Hua membalikkan badannya seraya berkata.
"Kau pergi seorang diri saja! Tidak perlu mengajakku!"
Lu Leng amat kecewa dalam hati, ia memandang
punggung Tam Goat Hua dan berkata.
"Kakak Goat, kini sudah tahu Panah Bulu Api berada
dimana! Kalau aku seorang diri berada di laut, bila sampai
terjadi kecelakaan, bukankah tidak bisa kembali? Kakak Goat,
dulu kau setuju bersamaku mencari keempat orang buta itu,
mengapa kali ini kau justru tidak mau? padahal urusan sudah
kelihatan hampir sukses lho!"
Apa yang dikatakan Lu Leng memang menyentuh hati,
Tam Goat Hua menengadahkan kepala memandang angkasa
sambil berpikir, kalau sekarang berlayar ke pulau Hek Ciok To,
pu!ang-pergi akan membutuhkan waktu beberapa bulan,
Dalam beberapa bulan ini, tentunya ia akan berduaan dengan
Lu Leng di dalam satu perahu, itu sungguh tidak baik.
Namun permintaan Lu Leng sangat masuk diakal, sehingga
sulit untuk menolaknya. Setelah berpikir sejenak, barulah Tam
Goat Hua berkata perlahan-lahan.
"Baik, aku mengabulkan permintaanmu!"
Dapat dibayangkan betapa girangnya hati Lu Leng tanpa
sadar dia menggenggam tangan Tam Goat Hua erat-erat.

2386
"Kakak yang baik...."
Tam Goat Hua segera mengibaskan tangannya seraya
berkata.
"Adik Leng...."
Lu Leng mendongakkan kepala, melihat wajah Tam Goat
Hua dingin sekali dan tersirat pula kegusarannya, membuat Lu
Leng mengucurkan keringat dingin, Segera ia berkata:
"Kakak Goat, kau sudah menjanjikan jangan tidak pergi
lho!"
Tam Goat Hua tertawa sedih,
"Adik Leng, aku sudah berjanji, tentunya aku harus pergi!"
Barulah Lu Leng menarik nafas Iega.
Tam Goat Hua berkata,
"Berlayar di laut, hanya kita berdua! Dapatkah kau
mengabulkan permintaan yang kuajukan?"
Lu Leng bertanya,
"Permintaan apa?"
Tam Goat Hua memberitahukan
"Dalam perjalanan nanti, kau harus menjaga jarak satu
depa dari diriku!"

2387
Lu Leng terbelalak
"Ini...."
Tam Goat Hua menegaskan
"Apabila kau tidak mau berjanji, aku tidak akan pergi
bersamamu! seandainya di dalam perahu kau tidak mentaati
permintaanku ini, maka aku akan mencebur ke laut!"
Mendengar itu, Lu Leng cepat-cepat berkata.
"Aku pasti berjanji ! Kemudian Lu Leng menghela nafas
panjang dan melanjutkan "Kakak Goat, mengapa harus begitu
menyusahkan diri?"
Tam Goat Hua menyahut perlahan
"Adik Leng, seharusnya kau sudah tahu, mengapa harus
bertanya lagi?"
Lu Leng manggut-manggut, lalu melanjutkan perjalanan.
Dulu Lu Leng dan Han Giok Shia sampai ke pulau Hek Ciok
To, karena mereka berdua bertarung di atas perahu. Dari
sungai Huang Ho menuju ke laut hingga terdampar di pulau
Hek Ciok To, Maka Lu Leng tidak tahu harus berlayar ke arah
mana, agar bisa sampai di pulau Hek Ciok To,
Oleh karena itu dia dan Tam Goat Hua beru-ding, akhirnya
sepakat menuju ke sungai Huang Ho. Mereka berdua akan
berlayar dari sungai tersebut menuju ke laut

2388
Mereka segera melanjutkan perjalanan menuju ke sungai
Huang Ho. Tujuh delapan hari kemudian, mereka sudah tiba di
tempat tujuan, segera mereka bertanya kepada para nelayan
disitu tentang pulau Hek Ciok To, akan tetapi berturut-turut
dua hari tiada seorang nelayanpun yang tahu mengenai pulau
tersebut Ternyata para nelayan di tempat itu, tiada
seorangpun yang pernah berlayar sampai ke pulau itu,
Ternyata di sekitar pulau Hek Ciok To sering terjadi angin
dan hujan badai, perahu yang sampai di sekitar sana pasti
tenggelam seperti halnya dengan Lu Leng dan Han Giok Shia,
Perahu yang mereka tumpangi itu tenggelam diamuk hujan
badai, untung mereka tidak mati, hanya terdampar ke pulau
itu, seandainya mereka berdua tidak berkepandaian tinggi,
sudah pasti akan mati ditengah laut!
Karena itu kalaupun ada nelayan yang pernah sampai di
pulau tersebut, mereka juga belum tentu bisa kembali dalam
keadaan hidup, maka Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak
memperoleh jawaban yang memuaskan dari nelayan disana,
Apa boleh buat, mereka terpaksa harus membeli sebuah
perahu, namun tiada seorang nelayanpun yang mau
membantu mereka berlayar ke pulau Hek Ciok To. Terpaksa
mereka berlayar berdua, Mereka segera menaikkan layar dan
perahu itupun mulai melaju di sungai Huang Ho.
Setelah sampai di laut, Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak
bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah pada hembusan angin
saja. Lu Leng berdiri di geladak perahu memandang ke arah
laut, teringat pada saat bertarung dengan Han Giok Shia di
perahu dan lain sebagai nya. Tak terasa sudah berlalu
beberapa tahun, tapi seakan baru terjadi kemarin....

2389
Dia berdiri sejenak disitu, kemudian menoleh ke belakang,
tidak terlihat adanya Tam Goat Hua di geladak itu, namun di
dalam perahu sudah tampak sinar lampu menerobos keluar
Lu Leng segera berkelebat kesana, Ketika sampai di depan
pintu perahu dan baru mau melangkah masuk, mendadak
terdengar Tam Goat Hua berkata,
"Adik Leng, sudah lupa akan apa yang telah kau janjikan?"
Lu Leng menghela nafas mendengar itu, sahutnya .
"Kakak Goai, apakah aku tidak boleh masuk ke dalam?"
Tam Goat Hua berkata.
"Tentu boleh! Tapi harus tunggu aku keluar du!u, barulah
kau boleh masuk kemari!"
Sesungguhnya Lu Leng ingin bicara banyak dengan Tam
Goat Hua. Saat ini mereka berdua berada ditengah laut, ini
merupakan kesempatan yang amat baik baginya untuk
mencurahkan isi hatinya, namun Tam Goat Hua justru tidak
memperbolehkan dia mendekatinya!
Lu Leng berkata.
"Kalau begitu aku tidak masuk!. Kakak Goat, banyak sekali
yang ingin kubicarakan denganmu!"
Tam Goat Hua menyahut

2390
"Adik Leng, setelah melakukan perjalanan siang dan
malam, apakah kau tidak merasa lelah? Mumpung belum ada
gelombang, lebih baik kau beristirahat saja!"
Lu Leng memandang Tam Goat Hua, lama sekali,
kemudian menghela nafas. Lu Leng kembali ke geladak
perahu dan memandang laut nan luas dengan hati duka, tak
tertahan air matapun meleleh, Setelah beberapa saat duduk di
geladak dan terkena hembusan angin laut, akhirnya Lu Leng
tertidur pulas.
Ketika mendusin, sang surya sudah bergantung di atas,
terlihat pula Tam Goat berdiri di depan pintu perahu, Begitu
melihat Lu Leng mendusin, diapun segera berkata.
"Nasi sudah matang, kau boleh makan di dalam!"
Lu Leng ingin mendekatinya, tapi khawatir Tam Goat Hua
menjadi gusar Akhirnya dia masuk ke dalam perahu dan
makan secepatnya, lalu kembali ke geladak,
Tam Goat Hua berkata,
"Waktu itu, sebelum sampai dipulau Hek Ciok To, kira-kira
berapa hari kau terombang ambing di laut?"
Lu Leng berpikir sejenak, kemudian menyahut
"Dihitung dari ketika berada di laut, kira-kira dua hari satu
malam!"
Tam Goat Hua manggut-manggut, tidak bicara Iagi.

2391
Entah berapa kali Lu Leng mengajaknya bercakap-cakap,
namun Tam Goat Hua sama sekali tidak mau membuka mu!ut,
akhirnya Lu Leng terpaksa diam juga.
Satu hari sudah lewat Ketika menjelang malam, langit
tertutup oleh awan tebal, tapi masih tampak cahaya matahari
yang menyorot keluar dari celah-celah awan tebal itu sehingga
membuat pemandangan jadi indah bukan main! Saat ini
barulah Tam Goat Hua membuka mulut dan berkata.
"Kalau tidak salah, malam ini seharusnya sudah berada di
sekitar pulau Hek Ciok To! Akan tetapi awan tebal itu mulai
berubah hitam, malam ini kita harus memperhatikan dengan
seksama!"
Lu Leng mengangguk dan memberitahu kan.
"Di pulau Hek Ciok To, terdapat sepasang puncak
menembus awan! Bagaimana kalau kita masing-masing
melihat dari sisi perahu yang berbeda?"
Tam Goat Hua manggut-manggut
"Baik!"
Disaat bersamaan, langit semakin hitam, kilat menyambarnyambar
dan geledekpun mulai menggelegar Kelihatannya
tidak lama lagi akan terjadi hujan badai, walau saat ini
permukaan laut masih tampak tenang, tapi perahu itu sudah
mulai bergoyang-goyang.
Lu Leng dan Tam Goat Hua berdiri di sisi kiri dan sisi
kanan geladak perahu, mereka melihat ke depan dengan
penuh perhatian. Berselang beberapa saat kemudian, di empat
penjuru sudah berubah menjadi gelap sekali, terdengar pula

2392
suara menggelegar gelegar di ujung laut Tak lama, suara
menderu-derupun menyusul, bagaikan ribuan kuda sedang
berpacu. Tampak pula kilat menyambar-nyambar tak hentihentinya,
Di saat kilat menyambar, terlihat ombak yang
setinggi gunung mengarah perahu itu,
Betapa terkejutnya Lu Leng, segera ia berteriak-teriak.
"Kakak Goat, ombak datang.,.,"
Belum juga usai teriakannya, sudah terdengar suara
gelegar Ombak itu telah menyambar! seketika mata Lu Leng
tidak dapat melihat apa-apa, telingapun tidak mendengar apaapa
pu!a, ia hanya merasa badannya tenggelam dan terus
tenggelam.
Berselang sesaat, barulah Lu Leng tersentak sadar Lu Leng
langsung menghirup udara, tetapi air laut yang masuk ke
dalam mulutnya, barulah Lu Leng menyadari bahwa badannya
berada di dalam air. Segera Lu Leng menggerakkan sepasang
kakinya, agar badannya meluncur ke atas, tak lama sampailah
dia di permukaan laut yang masih tetap gelap gulita dan
terdengar suara menderu-deru, kilatpun tetap menyambarnyambar
tak henti-hentinya. Lu Leng menengok kesana
kemari, perahu itu sudah tidak tampak lagi bahkan juga tidak
tahu Tam Goat Hua berada dimana!
Lu Leng langsung berteriak-teriak. Kini lweekangnya sudah
tinggi sekali, maka suara teriakannya menembus suara yang
menderu-deru itu hingga beberapa mil jauhnya, ternyata dia
berteriak-teriak memanggil Tam Goat Hua! Tiada sahutan
sama sekali! Lu Leng berusaha berenang, namun sebuah
ombak besar menindihnya,

2393
Berulang kali Lu Leng mengalami hal itu, Ter-akhir kali
ketika kilat menyambar, dia melihat suatu benda terapungapung
ke arah nya. Lu Leng segera memeluk benda tersebut
yang ternyata adalah tiang layar, seketika hatinya jadi dingin!
Karena itu berarti ombak besar yang datang tadi telah
menghancurkan perahu yang mereka tumpangi.
Dia terjatuh ke laut, entah berapa lama lagi dia masih bisa
bertahan, Lu Leng tidak mengetahuinya, Dan bagaimana
dengan Tam Goat Hua? Sudah pasti dia tidak akan terapung
dipermukaan laut, jangan-jangan sudah mati di dasar Iaut....
Lu Leng tidak berani berpikir lagi, dia terus memeluk tiang
layar itu sambil melawan ombak! Beberapa lama kemudian,
permukaan laut perlahan-lahan mulai tenang juga tidak
terdengar lagi suara yang menderu-deru.
Lu Leng menghimpun hawa murninya, kemudian berteriak
sekeras- kerasnya memanggil Tam Goat Hua,
"Kakak Goat! Kakak Goat! Kakak Goat...!"
Setelah berteriak berulang kali barulah Lu Leng berhenti,
namun sama sekali tidak terdengar suara sahutan. Berselang
beberapa saat sang surya mulai merayap ke atas, di ufuk
timur dari permukaan laut, Lu Leng menengok kesana kemari,
hanya tampak langit bersambung dengan laut, tidak terlihat
sebuah pulau kecilpun, lebih-lebih sepasang puncak yang
menembus awan!
Lu Leng terus terapung di permukaan laut, Diapun mulai
putus asa karena tidak melihat bayangan Tam Goat Hua,
tanpa sadar dia berteriak-teriak lagi memanggilnya, Lu Leng
berharap akan mendengar suara sahutan! Akan tetapi, tetap
sunyi senyap tak terdengar suara apapun! itu membuatnya

2394
menangis terisak-isak dan air matapun berderai-derai, tak
lama haripun mulai gelap perlahan-lahan.
Sementara Lu Leng terus terapung di permukaan laut,
Berselang sesaat mendadak kakinya menyentuh batu karang!
Betapa girangnya Lu Leng, sebab dia bisa beristirahat Diapun
segera menengok kesana kemari, ternyata disitu penuh
dengan batu karang. Tampak berbagai macam ikan berenang
disitu, bahkan terdapat pula beberapa ekor kura-kura besar
berenang disitu,
Lu Leng pernah tinggal di pulau Hek Ciok To, maka dia
tahu di dalam tubuh kura-kura besar itu terdapat air yang bisa
diminum! Dia segera membunuh seekor kura-kura itu dengan
golok pusakanya, lalu minum air yang ada di dalam tubuh
kura-kura tersebut!
Setelah itu dia duduk di atas sebuah batu karang besar
Kebetuan malam ini bulan bersinar agak terang, dia bangkit
berdiri sambil menengok keempat penjuru laut. Berselang
beberapa saat, tampak beberapa buah papan perahu terapung
ke arahnya, Lu Leng segera mengumpulkan papan-papan
perahu itu, diselipkan pada celah-celah batu karang. Kemudian
dia duduk kembali di atas batu karang besar sambil
menunggu, ternyata dia berharap Tam Goat Hua akan muncul
disitu!
Tetapi, sia-sia dia menunggu semalaman. Ke-esokan
harinya, dia membunuh seekor kura-kura lagi untuk minum air
di tubuh kura-kura itu, kali ini diapun menyantap daging kurakura
agar tidak kelaparan, lalu berbaring diatas papan-papan
perahu. Tak lama diapun pulas. Entah berapa lama kemudian,
dia merasa papan-papan perahu itu tergoncang, sehingga
membuatnya mendusin Ketika membuka matanya, dia
menjadi terbelalak dan nyaris mengira dirinya berada dalam

2395
mimpi, bukan merupakan hal yang nyata! Temyata dicelahcelah
batu karang terdapat sebuah papan perahu lain dan
tampak seseorang tergeletak di atas papan perahu itu,
seseorang itu adalah Tam Goat Hua!
Papan perahu itu amat besar dan lebar, sepasang rantai
besi di lengan gadis tersebut melingkar melilit papan perahu
itu. Wajah Tam Goat Hua pucat pias, entah dia masih hidup
atau sudah mati. Lu Leng cepat-cepat meloncat ke atas papan
perahu itu sekaligus memeriksa pernafasan Tam Goat Hua.
Legalah hati Lu Leng karena gadis itu masih bernafas, hanya
amat lemah,
Dia segera membunuh dua ekor kura-kura, mengambil air
di tubuh kedua ekor kura-kura itu. Diang-katnya badan Tam
Goat Hua, membasahi kepala gadis itu dengan air yang
diambil dari tubuh kura-kura. Berselang beberapa saat, bibir
Tam Goat Hua mulai bergerak, kemudian mulutnya terbuka,
Lu Leng cepat-cepat menuang air itu ke dalam mulutnya,
setelah meneguk beberapa kali, mata Tam Goat Hua dengan
perlahan-lahan mulai terbuka.
* * * *
Bab 112
Tam Goat Hua memandang Lu Leng dengan tertegun,
lama sekali barulah dia berkata dengan suara rendah.
"Adik Leng, apakah kita bertemu di dasar laut?"
Lu Leng menggelengkan kepala, seraya menyahut
"Bukan...."

2396
Saat ini masih belum bisa dipastikan apakah mereka
berdua sudah lolos dari bahaya atau tidak, Tapi Lu Leng sudah
bisa bertemu dengan Tam Goat Hua, membuat hatinya
menjadi sangat senang sekali, Saking girangnya sampaisampai
air matanya meleleh Tam Goat Hua ingin duduk,
namun Lu Leng tidak mau melepaskan tangannya, terdengar
dia berkata,
"Kakak Goat, kini kita sudah tidak berada di atas perahu,
apakah kau masih tidak menghendaki aku mendekatimu?"
Tam Goat Hua berkata,
"Adik Leng, cepat lepaskan tanganmu!"
Lu Leng menghela nafas panjang, perlahan-lahan dia
melepaskan tangannya, lalu bangkit berdiri dan menengok
keempat penjuru! Tam Goat Hua juga sudah bangkit berdiri,
diapun menengok kesana kemari, barulah diketahui bahwa
dirinya berada di atas batu karang, Tak terasa airmatanyapun
meleleh, ia berkata perlahan-lahan,
"Adik Leng, aku kira sulit bertemu kau lagi!"
Lu Leng memberitahukan.
"Aku memanggilmu semalaman, kau tidak mendengarnya
?"
Tam Goat Hua menggelengkan kepala,
"Bagaimana mungkin aku mendengamya?"
Mereka saling memandang, tanpa sadar mereka berdua
saling merangkul! Tetapi, mendadak Tam Goat Hua

2397
menjulurkan sepasang tangannya untuk mendorong, sehingga
Lu Leng terdorong ke laut! Ketika melihat Lu Leng jatuh ke
laut, Tam Goat Huapun merasa tidak enak dalam hati, segera
ia bertanya,
"Kau tidak apa-apa?"
Lu Leng merayap ke atas batu karang, tampak wajahnya
berseri- seri.
"Kakak Goat, kau...."
Teringat akan sikapnya tadi, wajah Tam Goat Hua
langsung memerah dan cepat-cepat membalikkan badannya,
Tadi karena senangnya bisa bertemu kembali dengan Lu Leng,
tanpa sadar Tam Goat Hua saling merangkul dengan Lu Leng.
Akan tetapi, setelah rasa girang itu sirna, perasaan dalam
hatinyapun kembali seperti semula!
Dia tahu sikapnya tadi, akan membuat Lu Leng salah
paham, sebab orang yang amat dicintainya adalah Giok Bin
Sin Kun-Tong Hok Pek, bukan Lu Leng yang berada di
hadapannya! Usia Lu Leng lebih muda darinya, maka Tam
Goat Hua menganggapnya sebagai adik sendiri, Kini Lu Leng
bukan anak kecil lagi, dia sudah cukup dewasa!
Karena itu dia segera mendorong Lu Leng hingga terjatuh
ke laut, namun begitu teringat olehnya akan kejadian bahwa
mereka saling merangkul, otomatis membuat wajahnya
memerah dan tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.
sedangkan hati Lu Leng terus berdebar-debar tegang, dia
maju selangkah seraya berkata,
"Kakak Goat, walau kita berdua belum tahu dapat lolos
dari bahaya atau tidak, tapi sama-sama terdampar disini boleh

2398
dikatakan merupakan takdir!" Tam Goat Hua bertanya, "Adik
Leng, apa maksud ucapanmu itu?" Saking girang. Lu Leng
menyahut dengan suara tergetar-getar.
"Kakak Goat, ketika masih muda aku sudah bersumpah
akan memperisterimu! Tapi waktu itu aku cuma tahu bahwa
amat gembira bila berada bersamamu sama sekali tidak tahu
apa itu cinta! setelah tinggal tiga tahun di pulau Hek Ciok To,
dirikupun mulai tumbuh besar dan barulah tahu...."
Ketika Lu Leng kembali ke Tionggoan, dia justru
mendengar kabar berita tentang pernikahan Tam Goat Hua
dengan Tong Hok Pek. selanjutnya walau Lu Leng juga tiba di
Cing Yun Ling di gunung Gobi San, namun tiada kesempatan
baginya untuk mencurahkan isi hatinya pada Tam Goat Hua.
Kemudian gara-gara Liok Ci Khim Mo yang mengakibatkan
timbulnya kejadian hubungan intim Lu Leng dengan Tam Goat
Hua, sehingga membuat Tam Goat Hua berduka dan merasa
malu, serta tidak mau bertemu siapapun! Kini Lu Leng dan
Tam Goat Hua terdampar disitu, barulah Lu Leng
berkesempatan mencurahkan isi hatinya pada Tam Goat Hua.
Hanya mengutarakan beberapa pata kata, air matapun sudah
mulai berderai-derai.
Tam Goat Hua berkata dengan suara rendah.
"Adik Leng, kau tidak usah mengatakannya, aku... aku
sudah tahu semua itu!"
Lu Leng menggelengkan kepala.
"Tidak, kakak Goat! Kau tidak tahu bagaimana
penderitaanku dalam hati, dengarkanlah!"

2399
Tam Goat Hua menghela nafas, memalingkan kepalanya
memandang ke arah laut nan biru, Lu Leng berkata.
" Ketika aku berada di pulau Hek Ciok To, siang malam
aku terus merindukanmu! setelah aku meninggalkan pulau itu,
rasanya ingin sekali terbang ke arahmu! Di saat aku
mendengar berita tentang pernikahanmu, hatiku amat
berduka sekali, sulit diuraikan dengan kata-kata!"
Berkata sampai disini Lu Leng berhenti sejenak, sedangkan
Tam Goat Hua mengucurkan air mata,
"Adik Leng, kau jangan menyalahkanku! Aku memang
jatuh cinta padanya, lagi pula ketika aku berpisah denganmu,
usiamu masih kecil. Aku sama sekali tidak tahu bagaimana
perasaan hatimu."
Lu Leng memberi tahukan,
"Pada waktu itu, aku menyalahkan engkau dan amat
membencimu! Namun begitu tiba di Cing Yun Ling, akupun
tidak membencimu lagi karena aku lihat kau sungguh-sungguh
mencintai suhuku!"
"Kau mengerti tentang itu, akupun berlega hati!" kata Tam
Goat Hua.
"Padahal hatiku telah beku dan mati, hanya meratapi
nasibku yang tidak beruntung! Mungkin saat itu, nona Toan
dapat menghilangkan rasa duka dalam hatiku!" Lu Leng
menghela nafas panjang melanjutkan "Akan tetapi, kakak
Goat, kejadian di Cing Yun Ling itu telah menyebabkan dirimu
menderita, sebaliknya membuat diriku semakin mencintaimu!"

2400
Tam Goat Hua menundukkan kepala, tidak berkata apaapa!
Namun air matanya terus berlinang-linang membasahi
kedua pipinya, Lu Leng memandangnya seraya berkata lagi,
"Kakak Goat, aku tahu kau mencintai suhuku. Setelah
kejadian itu, hatimupun terpukul hebat, tapi kau tetap tidak
bisa mencintaiku! Kau tidak bisa berubah menghadapi
kenyataan?"
Tam Goat Hua tertawa getir
"Adik Leng, lebih mudah untuk membicarakannya, tapi
sulit dilakukan!"
Lu Leng menjulurkan tangannya, menggenggam erat-erat
tangan Tam Goat Hua dan berkata,
"Kakak Goat, biar bagaimanapun kau harus mencobanya,
kita berdua terdampar disini sudah merupakan takdir, tiada
orang lain yang akan kemari mengganggu kita!"
Tam Goat Hua mendongakkan kepala,
"Adik Leng, kau bicara apa?! Kau sudah tidak mau
membalas dendam kedua orang tuamu? Tidak mau mencari
Panah Bulu Api lagi untuk membasmi Liok Ci Khim Mo?"
Lu Leng menghela nafas panjang seraya menyahut
"Kakak Goat, terus terang! Apabila kali ini terdampar di
suatu pulau kosong, aku sungguh tidak akan memperdulikan
apapun, hanya ingin tetap bersamamu seumur hidup!"
Mendengar perkataan Lu Leng, Tam Goat Hua kaget sekali
sampai tak dapat berkata-kata!

2401
Gadis itu tahu, Lu Leng amat membenci Liok Ci Khim Mo,
entah sudah berapa kali nyaris mati, hanya karena ingin
membunuh Liok Ci Khim Mo, Tapi kini, dia justru berkata
seperti itu, dari sini dapat diketahui betapa dalam cintanya
terhadap Tam Goat Hua! Berpikir sampai disitu, hati gadis
itupun bertambah kacau! Mereka berdua diam, berselang
sesaat barulah Lu Leng berkata,
"Kakak Goat, bagaimana menurutmu?"
Tam Goat Hua menyahut
"Akupun tidak tahu harus bagaimana baiknya!"
"Kakak Goat, bagaimana deritanya hati suhuku, aku juga
tahu! Namun beliau justru rela menyatukan kita, kakak Goat!
Kini kau begini macam, bukankah akan membuat hati suhuku
bertambah menderita?"
Air mata Tam Goat Hua meleleh Iagi, lama sekali barulah
berkata per!ahan-lahan,
"Adik Leng, hatiku kacau sekali! Lebih baik kita jangan
membicarakan hal tersebut! Bagaimana?"
Lu Leng memandangnya, kemudian mengangguk dan
berkata.
"Baik! Memang sebaiknya kita cari jalan untuk
meninggalkan tempat ini!"
Tam Goat Hua bertanya,
"Bagaimana kita meninggalkan tempat ini?"

2402
"Aku berada disini, sepertinya tahu kau akan terapung
kemari, maka aku terus menerus memandang keempat
penjuru! Akhirnya aku menyadari satu hal, yaitu semua kurakura
besar yang berenang kemari kemungkinan besar dari
arah timur, aku yakin di arah timur terdapat daratan!
Bagaimana kalau kita menggunakan kura-kura besar itu untuk
menarik papan perahu menuju ke arah timur? Lebih baik
berada di pulau kosong dari pada disini!"
"Setelah berada di pulau kosong, kaupun tidak berniat
meninggalkan pulau kosong itu?"
Lu Leng tertawa sedih.
"Tentu berniat, namun tetap harus tinggal beberapa waktu
di pulau kosong itu!"
Tam Goat Hua berpikir sejenak, perkataan Lu Leng justru
membuat hatinya semakin kacau balau! Lu Leng
memandangnya seraya berkata,
"Kau beristirahat dulu, biar aku menangkap beberapa ekor
kura-kura besar!"
"Mengapa aku harus beristirahat? Lebih baik kita turun
tangan sekarang!"
"Kakak Goat, kali ini biar bagaimanapun sepasang rantai
yang ada di lenganmu harus diputuskan kita menggunakan
rantai itu untuk mengikat kura-kura besar agar menarik papan
perahu menuju ke arah timur!"
Tam Goat Hua manggut-manggut,
"Pergunakanlah golok pusaka Su Yang To-mu itu!"

2403
Lu Leng mengangguk, lalu menarik sepasang rantai yang
melilit di lengan Tam Goat Hua, setelah itu mengangkat golok
pusaka tersebut dan berkata.
"Kakak Goat, aku harap setelah sepasang rantai ini putus,
semua urusan yang terganjel dihatimupun akan sirna dengan
sendirinya!"
Tam Goat Hua tertawa,
"Adik Leng, sejak kapan kau belajar berkata macammacam?"
Lu Leng menyahut sungguh-sungguh.
"Kakak Goat, aku berkata sesungguhnya, bukan berkata
macam-macam!"
Tam Goat Hua tahu, kalau dia melanjutkan Lu Leng pasti
akan berbicara terus, maka dia langsung diam. sedangkan Lu
Leng segera mengayunkan golok pusaka Su Yang To, seketika
terdengar suara.
"Trang! Trang!"
Kedua rantai itu putus bersamaan, namun ujung rantai
besi itu masih melekat pada pergelangan tangan Tam Goat
Hua, belum bisa diputuskan
Lu Leng mengambil kedua rantai besi, kemudian diikat
pada ujung papan perahu. Setelah itu, diapun melubangi
ujung belakang batok dua ekor kura-kura besar, lalu ujung
rantai besi diikat disitu, Yang terakhir Lu Leng dan Tam Goat
Huapun membunuh beberapa ekor kura-kura besar, untuk

2404
mengambil air dan dagingnya, sebagai bahan minuman dan
makanan nanti!
Hari sudah mulai gelap ketika mereka selesai mengerjakan
semuanya, Mereka berdua segera duduk di atas papan
perahu, sedangkan kedua ekor kura-kura besar itupun mulai
berenang meninggalkan batu karang itu,
Ketika tengah malam, mendadak Tam Goat Hua berseru
sambil menunjuk ke depan.
"Adik Leng, lihatlah!"
Lu Leng segera memandang ke depan, tampak sebuah
bayangan hitam disana, kelihatannya seperti sebuah pulau
kecil! Lu Leng nyaris berjingkrak saking girang,
"Kakak Goat, kalau dipulau kecil itu terdapat pohon, kita
bisa membuat sebuah rakit untuk menuju ke pulau Hek Ciok
To!"
Tam Goat Hua mengerutkan kening seraya ber-kata,
"Kau lihat! PuIau kecil itu tampak gundul, mungkin tidak
terdapat pohon apapun!"
Lu Leng tersenyum
"ltu tidak jadi masalah!"
Mereka berdua bercakap-cakap dengan penuh
kegembiraan sedangkan kedua ekor kura-kura besar terus
berenang menuju ke pulau kecil itu.

2405
Setelah dekat, dibawah sinar rembulan, mereka melihat
sebuah pantai pasir yang cukup panjung, Disana tampak
entah berapa banyak kura-kura besar kelihatannya sarang
kura-kura besar berada disekitar situ.
Tak lama papan perahu itu sudah membentur pantai pasir,
Lu Leng dan Tam Goat Hua segera turun untuk melepaskan
kedua ekor kura-kura besar itu, Tam Goat Hua khawatir kalaukalau
di pulau kecil itu terdapat binatang buas, maka ia
mengambil sepasang rantai besi itu untuk dipergunakan
sebagai senjata, Lu Leng juga menggenggam golok pusaka Su
Yang To, mereka berdua berjalan ke darat.
Di belakang pantai pasir itu ternyata merupakan sebuah
rimba yang dipenuhi pohon-pohon yang tinggi besar, Mereka
berdua memasuki rimba itu, tak seberapa lama terdengarlah
suara air terjun. Bukan main girangnya mereka berdua, segera
mereka menuju ke air terjun itu, kemudian minum sepuaspuasnya
disitu,
Mereka memetik buah hutan untuk mengisi perut, lalu
berjalan menyelusuri sebuah sungai kecil. Berselang sesaat
mereka berdua mulai mendaki sebuah puncak kecil, terdapat
begitu banyak batu berbentuk aneh disitu, bunga-bunga
liarpun memekar indah!
Hampir semalaman mereka berdua mengitari pulau kecil
itu, selain kelinci dan monyet liar, sama sekali tidak terdapat
binatang buas, bahkan juga tiada seorangpun yang tinggal
disitu! Ketika hari mulai pagi, barulah mereka berdua
menemukan sebuah goa, setelah goa itu dibersihkan mereka
kemudian tidur didalamnya,
Saat mendusin, hari sudah mulai sore. Mereka menangkap
beberapa ekor kelinci, kemudian menyalakan api sekaligus

2406
membakar kelinci-kelinci itu, lalu disantap hingga kenyang!
Setelah itu, barulah mereka mulai menebang pohon dan
mencari rumput yang merambat untuk dibuat menjadi tali,
Begitulah mereka berdua tinggal di pulau kecil itu sambil
membuat sebuah rakit, mereka bekerja keras selama tujuh
delapan hari Dalam waktu tujuh delapan hari itu, walau tidak
membicarakan urusan mereka berdua, namun Lu Leng melihat
wajah Tam Goat Hua semakin cerah, tidak murung seperti
dulu!
Setiap malam Lu Leng ingin sekali menghibur Tam Goat
Hua, agar gadis itu melupakan kedukaan dalam hatinya, tapi
Lu Leng tidak berani melakukannya karena kuatir Tam Goat
Hua akan marah padanya.
Malam ini, rakit yang mereka kerjakan sudah selesai,
mereka berdua menyiapkan minuman dan makanan
secukupnya untuk bekal meninggalkan pulau kecil itu esok
hari,
Menjelang tengah malam, mendadak tampak awan hitam
menyelimuti langit, kilat menyambar-nyambar dan geledekpun
menggelegar-gelegar, terdengar pula suara ombak menderuderu.
Mereka berdua memandang ke arah pantai, tidak
tampak seekor kura-kurapun berada disana. Lu Leng dan Tam
Goat Hua tahu, tak lama lagi pasti akan terjadi hujan badai,
maka mereka berdua cepat-cepat masuk ke dalam goa,
Lewat tengah malam, terasa pulau kecil itu tergoncang,
ternyata sudah terjadi hujan badai, Tanpa sadar Lu Leng dan
Tam Goat Hua duduk berdampingan di dalam goa, Berselang
beberapa saat, mendadak Lu Leng mencium kening Tam Goat
Hua seraya berbisik

2407
"Kakak Goat...."
Tam Goat Hua menundukkan kepala, menegurnya
perlahan
"Adik Leng, jangan begitu!"
Lu Leng berkata dengan suara rendah.
"Kakak Goat, ketika berada di Cing Yun Ling, walau kita
terpengaruh oleh Pat Liong Thian Im, namun semua kejadian
itu justru tidak dapat kulupakan untuk selama-lamanya!"
Mendadak kilat menyambar, terlihat wajah Tam Goat Hua
memerah! Lu Leng pun segera memeluknya erat-erat dan
gadis itu sama sekali tidak meronta....
Ketika hari mulai terung, barulah hujan badai itu berhenti.
Tak Iama kemudian tampak Lu Leng dan Tam Goat Hua
berjalan keluar dari goa itu, wajah mereka cerah ceria. Mereka
berdua menuju ke pantai, rakit yang mereka buat terdampar
ke atas, namun tidak rusak, Merekapun segera bersiap-siap
mengangkut seluruh makanan dan minuman, ke atas rakit,
lalu mendorong rakit itu ke laut serta menaikinya, setelah
berada di atas perahu, Lu Leng tertawa seraya berkata,
"Kakak Goat, rakit ini juga tergolong semacam perahu,
perlukah aku menjauhimu satu depa?"
Wajah Tam Goat Hua langsung memerah,
"Phui! Licin juga ya mulutmu!"
Kini Lu Leng tahu apa yang diharapkannya sudah tercapai,
maka dapat dibayangkan betapa girangnya dalam hati, Rakit

2408
itu terus terapung di permukaan laut, sedangkan Lu Leng dan
Tam Goat Hua duduk berdampingan di atas rakit itu. Tam
Goat Hua memandang permukaan laut, kemudian berkata.
"Adik Leng, tak disangka kita terus melakukan kesalahan,
kelihatannya kita memang harus jadi suami isteri!"
Lu Leng menyahut dengan wajah berseri-seri.
"Kakak Goat, ini sudah merupakan takdir! Apabila suhuku
tahu, pasti ikut gembira!"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang.
"Urusan di dunia, memang sulit diduga! Berdasarkan
kepandaian, paras dan lain sebagainya, seharusnya dia hidup
bahagia! Namun dia justru hidup merana selama dua puluh
tahun lebih, kehilangan segala-galanya!"
Lu Leng juga menghela nafas panjang.
"Memang sulit dibayangkan! Namun aku tahu, setelah
suhuku membasmi Liok Ci Khim Mo, dia pasti akan jadi
biarawan!"
Tam Goat Hua mendongakkan kepala seraya bertanya,
"Bagaimana kau tahu?"
Lu Leng memberitahukan.
"Ketika berpisah denganku, beliau sudah berkata padaku
bahwa setelah membasmi Liok Ci Khim Mo maka Gobi Pay

2409
aliran padri dan aliran tidak menyucikan diri berada di tangan
kami berdua!"
Tam Goat Hua berkata,
"ltu belum memastikan dia akan jadi biarawan!"
Lu Leng menjelaskan
"Sejak Sui Cing siansu mati di tangan Liok Ci Khim Mo, aku
memikul beban untuk membangun kembali Gobi Pay aliran
tidak menyucikan diri, sedangkan beban beliau harus
membangun kembali aliran menyucikan diri, maka beliau
harus jadi padri!"
Tam Goat Hua menghela nafas sambil menggelenggelengkan
kepala.
"Aku merasa bersalah terhadapnya!"
Lu Leng menggelengkan kepala.
"Kakak Goat, jangan merasa bersalah, suhu pasti tidak
akan menyalahkanmu Beliau tahu semua itu merupakan suatu
takdir!"
Tam Goat Hua tersenyum, kemudian bertanya mendadak,
"Lalu bagaimana dengan nona Toan? Kau harus
bagaimana terhadapnya?"
Lu Leng menyahut

2410
"Semoga dia cepat-cepat menemukan pemuda dambaan
hatinya, agar di hatimu tidak ada lagi masalah yang
mengganjal!"
Di saat mereka berdua bercakap-cakap, rakit itu terus
terapung menjauhi pulau kecil tersebut sehingga tak lama
kemudian pulau itu sudah tidak kelihatan lagi.
Malam harinya barulah mereka bersantap dan minum,
setelah itu, merekapun berbaring di atas rakit sambil
memandang langit yang bertabur bin-tang-bintang. persediaan
minum dan makanan mereka cukup untuk kira-kira empat lima
puluh hari, kalau tidak terjadi hujan badai dalam puluhan hari
itu, mereka pasti tidak akan kekurangan minuman maupun
makanan dan ini membuat hati mereka menjadi tenang,
Ketika mereka hampir pulas, mendadak dikejauhan
terdengar suara bentakan-bentakan! Adanya suara bentakan
di tengah laut sangat mengherankan Lu Leng dan Tam Goat
Hua. Mereka segera bangkit dan duduk serta memandang ke
arah datangnya suara, Begitu memandang, mereka menjadi
tertegun!
Tampak sebuah perahu layar yang amat besar meluncur
ke arah mereka, walaupun sesungguhnya merekapun
berharap bertemu dengan perahu lain. Meskipun saat ini jarak
mereka dengan perahu besar itu masih sangat jauh, namun
terlihat jelas sebuah bendera berkibar-kibar pada tiang perahu
besar itu dengan tulisan-tulisan "Bu Lim Ci Cun" dan tulisan
"Liok Ci Khim Mo"
Melihat itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang
dengan tertegun, Karena mereka tidak menyangka, akan
bertemu Liok Ci Khim Mo di tengah laut!

2411
Rakit mereka terapung mengikuti arus laut, sedangkan
perahu besar itu mengikuti kehendak orang. Saat ini orangorang
yang ada di perahu besar itu pasti sudah melihat rakit
tersebut, maka perahu besar ilu meluncur ke arah rakit! Di
geladak perahu besar terdengar suara orang sedang memberi
aba-aba agar perahu besar itu meluncur mendekati rakit yang
ditumpangi Lu Leng dan Tam Goat Hua, Setelah tertegun
sejenak, barulah Tam Goat Hua berkata.
"Adik Leng, kita harus kabur meninggalkan rakit ini!"
Lu Leng menggelengkan kepala,
"Kakak Goat, kalau kita meninggalkan rakit ini, tentunya
kita akan mati!"
"Kalau begitu, apakah kita harus mati di bawah Pat Liong
Thian Im?"
Lu Leng mengerutkan kening, kelihatannya dia sedang
berpikir Lama sekali barulah Lu Leng ber-kata.
"Aku justru sedang berpikir, belum tentu Liok Ci Khim Mo
meninggalkan istana Ci Cun Kiong, berlayar di laut!"
Tam Goat Hua tertegun lalu berkata.
"Menurutmu Liok Ci Khim Mo tidak berada di atas perahu
besar itu?"
Lu Leng mengangguk
"Kemungkinan besar memang begitu!"

2412
Setelah mendengar apa yang dikatakan Lu Leng, Tam
Goat Huapun tersadar akan satu hal, segera dia berkata,
"Aku tahu sekarang, perahu besar itu pasti milik para
penjahat yang berkeliaran sebagai bajak laut. Begitu
mendengar Liok Ci Khim Mo mengangkat dirinya sebagai Bu
Lim Ci Cun, maka mereka ingin pergi bergabung!"
Lu Leng manggut-manggut,
"Betul! itu merupakan kemungkinan besar. Kita tidak boleh
memperlihatkan identitas yang sebenarnya dan harus
bertindak berdasarkan keadaan!"
Di saat mereka bercakap-cakap, perahu besar itupun
melaju semakin dekat. Lu Leng dan Tam Goat Hua
mendongakkan kepala untuk melihat, tampak tujuh delapan
orang berdiri di geladak perahu besar itu. Ketika melihat tiada
seorangpun yang mereka betul, barulah hati mereka menjadi
lega.
Berselang beberapa saat, terdengar suara bentakan dari
atas perahu besar itu, walau masih agak jauh lapi suara
bentakannya terdengar amat jelas,
"Siapa kalian berdua yang berada di atas rakit?"
Tam Goat Hua segera menghimpun hawa murninya, lalu
bersiul panjang dan menyahut.
"Dalam rimba persilatan siapa adalah Ci Cun?"
Sahutan yang tiada cenderungannya, membuat orangorang
yang ada di atas perahu itu terperangah, pada saat itu
perahu besar tersebut sudah semakin dekat dan hampir

2413
menempel pada rakit, Lu Leng segera melempar seutas tali
yang dibuat dari sejenis rumput yang merambat ke atas
perahu besar itu,
"Plak!"
Tali rerumput merambat itu terjatuh ke dalam perahu
besar, Lu Lengpun cepat-cepat memanggil Tam Goat Hua.
"Kakak Goat, cepat kemari!"
Tam Goat Hua langsung mendekatinya, mereka berdua
lalu menarik tali tersebut, serta mencelat ke atas bagaikan
sepasang burung aneh. Dan melayang turun di geladak
perahu besar itu.
Tujuh delapan orang yang berada disitu, tanpa sadar
serentak melangkah mundur! Disaat bersamaan, terdengar
suara "Bum", Ternyata rakit itu telah hancur ditabrak perahu
besar itu.
Begitu kaki menginjak geladak perahu besar, Tam Goat
Hua berseru lagi.
"Dalam rimba persilatan, siapa adalah Ci Cun?"
Tampak salah seorang di antara mereka, yang berusia
agak lanjut dengan rambut berwarna keperak-perakan serta
sepasang mata menyorot tajam, maju selangkah seraya
menyahut
"Dengar-dengar Liok Ci Khim Mo memiliki ilmu Pat Liong
Thian Im, sudah tentu dia adalah Ci Cun!"

2414
Ketika mendengar sebutan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua
menjadi tahu bahwa dugaan mereka tadi tidak meleset.
Karena itu, Lu Leng segera berkata,
"Apakah kalian semua ingin pergi bergabung?"
Orang tua itu memperhatikan Lu Leng sejenak, kemudian
menyahut
"Betul! Entah bagaimana sebutan saudara kecil?"
Lu Leng tidak menyahut melainkan bersikap angkuh dan
berkata,
"Kalian ingin ke istana Ci Cun Kiong, apakah ada orang
tertentu yang memperkenalkan kalian ke sana?"
Orang tua itu tampak tertegun,
"Kami dengar bahwa istana Ci Cun Kiong menyambut baik
semua orang yang ingin bergabung! Belum pernah kami
mendengar harus ada orang tertentu untuk memperkenalkan
ke sana!"
Lu Leng mendengus,
"Hm! Bagaimana kalau pengkhianat yang menyelinap?
Maka itu, harus ada orang tertentu yang memperkenal kan."
Disaat Lu Leng sedang berbicara, muncul pula seorang
berusia pertengahan dengan membawa sebuah kipas panjang
yang amat aneh, wajahnya putih seperti memakai bedak, dia
berkata,

2415
"Dari nada suaramu, kau pasti berasal dari istana Ci Cun
Kiong! Namun entah apa kedudukan kalian berdua di dalam
istana Ci Cun Kiong?"
Lu Leng tertawa geli dalam hati, tapi bersikap sungguhsungguh,
Lu Leng menunjuk Tam Goat Hua seraya menyahut
"Kami berdua adalah suami isteri, kedudukan kami di
dalam istana Ci Cun Kiong sangat tinggi dan kami adalah
orang kepercayaan Liok Ci Khim Mo!"
Wajah orang tua itu langsung berubah, "Maaf, aku telah
berlaku kurang hormat pada kalian berdua!"
Sedangkan orang berusia pertengahan itu diam saja,
entah apa yang sedang dipikirkannya, Terdengar dia berkata
dengan dingin, "Kami dengar di dalam istana Ci Cun Kiong
telah berkumpul begitu banyak orang yang berkepandaian
tinggi, bahkan Hek Sin kun...."
Ketika orang itu berkata sampai disitu, mendadak
terdengar suara seruan kaget di antara orang-orang,
"Haaah!"
Lu Leng dan Tam Goat Hua segera menoleh. Tetapi
karena terlalu banyak orang yang ada, kira-kira empat lima
puluh orang, maka tidak tahu siapa yang mengeluarkan
seruan kaget itu. Ketika mendengar suara kaget itu, orang
berusia pertengahan itupun tampak tertegun. Akan tetapi, dia
tidak menoleh, melainkan melanjutkan ucapannya yang
terputus tadi.
"Dengar-dengar Hek Sin Kun yang berkepandaian amat
tinggi itu didalam istana Ci Cun Kiong hanya berkedudukan

2416
sebagai Tancu! Tentunya aku tidak berani memandang rendah
kalian berdua, hanya aku ingin tahu berdasarkan kemampuan
apa kalian berdua berhasil meraih kedudukan tinggi itu?"
Meskipun orang itu berkata sungkan, tapi jelas terlihat
bahwa dia amat meremehkan Lu Leng dan Tam Goat Hua.
Air muka Tam Goat Hua berubah seketika, langsung dia
membentak.
"Kau berani bermulut besar, sebetulnya siapa kau?"
Orang itu membuka kipasnya, lalu menyahut "Margaku
Hoan, namaku Eng! Kaum rimba persilatan menjulukiku Si
Kipas Emas! Dulu di dunia persilatan Tionggoan, aku
memperoleh nama kecil disana!"
Tam Goat Hua tahu jelas mengenai kaum rimba persilatan,
baik golongan lurus, hitam maupun golongan sesat Begitu
mendengar orang itu menyebut nama dan julukannya, Tam
Goat Hua sudah tahu akan identitasnya,
Ternyata si Kipas Emas-Hoan Eng adalah perampok
tunggal di daerah Hiap Kam, ia cekcok dengan Si Setan-Seng
Ling, sehingga terjadi beberapa kali pertarungan akhirnya Si
Kipas Emas-Hoan Eng mengalami kekalahan di tangan Si
Setan-Seng Ling, Sejak itu tiada kabar beritanya, tak disangka
sekarang justru muncul di dalam perahu besar itu. seketika
Tam Goat Hua tertawa dingin,
"Aku kira siapa, ternyata orang yang pernah kalah di
tangan Seng Ling!"
Mendengar itu, air muka Hoan Eng langsung berubah,
kipas yang bergemerlapan ditangannyapun diturunkan. Tanpa

2417
menunggu Hoan Eng membuka mulut, Tam Goat Hua segera
melanjutkan kata-katanya.
"Tadi kau bertanya padaku punya kemampuan apa,
sekarang aku malah ingin bertanya padamu, apakah kau
sanggup menerima tiga jurus serang-anku?"
Begitu Tam Goat Hua bertanya, orang-orang disitu berseru
tak tertahan! Di geladak perahu besar itu terdapat sembilan
orang, mereka semua merupakan kaum rimba persilatan!
Bagian 56
Bab 113
Salah satu di antara sembilan orang itu, mempunyai nama
yang cukup besar, yaitu orang tua yang tadi bicara dengan Lu
Leng dan Tam Goat Hua! Mereka memandang Tam Goat Hua
dan Lu Leng. Usia mereka masih muda, orang-orang itu tidak
percaya kalau mereka berdua berkedudukan tinggi dalam
istana Ci Cun Kiong, Maka begitu mendengar ucapan Tam
Goat Hua, orang-orang itu menjadi sangat terkejut. Si Kipas
Emas-Hoan Eng menatapnya tajam dan bertanya dengan
dingin,
"Nona, kau bilang apa barusan?"
Tam Goat Hua menyahut
"Apakah kau tuli? Barusan aku bertanya padamu, apakah
kau sanggup menerima tiga jurus seranganku?"

2418
Betapa gusarnya Si Kipas Emas-Hoan Eng, dia tertawa
gelak, setelah itu baru berkata,
"Di kolong langit ini, yang berani bicara demikian
kepadaku tidaklah begitu banyak!"
Tam Goat Hua mengeluarkan suara "Phui" Kemudian
berkata dengan dingin,
"Cepat jawab, kau sanggup atau tidak?"
Si Kipas Emas mengangkat kipasnya ke dada, mundur
selangkah seraya berkata dengan lantang,
"Nona, silakan melancarkan serangan!"
Tam Goat Hua tahu kalau ingin menundukkan mereka
semua, tentunya harus memperlihatkan kepandaiannya,
Hanya dengan cara itu barulah mereka bersedia berlayar ke
pulau Hek Ciok To!
Karena itu, begitu Si Kipas Emas-Hoan Eng usai berkata,
Tam Goat Huapun langsung membentak nyaring, badannya
maju ke depan sekaligus melancarkan serangan, itu adalah
jurus Thian Lo Te Bong (Jala Di langit jaring Di Bumi), tampak
bayangan telapak tangannya berkelebat-kelebat mengurung
badan Si Kipas Emas. Mendadak jurus itu sudah berubah jadi
jurus Pao Lo Ban Siang (Segala-Galanya Masuk Ke dalam
Jala)! Disaat bersamaan berubah lagi jadi jurus Ciak Ce Sih
Ning (Bibit Harus Berpucuk)!
Ketiga jurus itu merupakan jurus andalan Tiat Sin Ong,
tergolong pula sebagai inti sah ilmu puku1-an, sudah pasti
amat lihay dan dahsyat! Tam Goat Hua melancarkan ketiga
jurus itu sekaligus. Si Kipas Emas-Hoan Eng sama sekali tidak

2419
pernah menyaksikan ilmu pukulan yang begitu lihay dan
dahsyat, dia hanya melihat dihadapannya penuh bayangan
Tam Goat Hua berserta bayangan-bayangan telapak
tangannya,
Sebelum Si Kipas Emas-Hoan Eng menyadari apa-apa,
Tam Goat Hua sudah usai melancarkan ketiga jurus ilmu
pukulan tersebut Pada jurus yang terakhir itu, justru jari
tangan Tam Goat Hua berhasil menyentuh sekaligus menotok
beberapa jalan darah di bagian dada Si Kipas Emas-Hoan Eng!
Sesungguhnya Tam Goat Hua dapat membunuhnya saat
itu juga, namun karena gadis tersebut menghendaki orangorang
tersebut percaya bahwa dia adalah orang kepercayaan
Liok Ci Khim Mo, maka Tam Goat Hua tidak turun tangan jahat
terha-dapnya. Lagipula tiada alasan baginya membunuh orang
yang ingin bergabung dengan Liok Ci Khim Mo, sehingga Tam
Goat Hua tidak mengerahkan Lweekang pada jari tangan nya.
Setelah berhasil menotok beberapa jalan darah di bagian
dada Si Kipas Emas-Hoan Eng, Tam Goat Huapun segera
mencelat mundur sedangkan Si Kipas Emas-Hoan Eng tak
dapat bergerak di tempat, serta merasa kesemutan di sekujur
badan, wajahnya telah berubah pucat pias! Ber-selang sesaat,
barulah Hoan Eng dapat bernafas seperti biasa!
Semua orang langsung diam, mata mereka di arahkan
pada Tam Goat Hua, tampak tertegun dan terperangah!
Mereka sulit percaya, usia Tam Goat Hua masih begitu muda
namun kepandaiannya sudah begitu tinggi! orang-orang itu
mana tahu kalau Tam Goat Hua menggunakan ilmu pukulan
andalan Tiat Sin Ong? sesungguhnya ilmu silat Tam Goat Hua
boleh dikatakan seimbang dengan Si Kipas Emas-Hoan Eng,
tapi begitu melancarkan serangan, dia langsung mengeluarkan
jurus-jurus tersebut! Kalau Tam Goat Hua ingin mencabut

2420
nyawanya, sepuluh orang seperti Si Kipas Emas-Hoan Engpun
akan mati di tangan gadis itu! Suasana di perahu besar itu
amat sepi, mendadak terdengar orang tua berambut perak
tertawa gelak seraya berkata.
"Sungguh beruntung sekali, tak disangka hari ini aku akan
bertemu pewaris kawan lamaku! sungguh tidak salah,
gelombang belakang mendorong gelombang di depan! Sejak
dahulu kala, para pendekar pasti muncul dari kaum muda!
keponakanku, apakah gurumu baik-baik saja?"
Ucapan orang tua berambut perak itu ditujukan kepada
Tam Goat Hua, yang membuat gadis ini terheran-heran,
Menyaksikan sikap orang tua yang amat berwibawa itu,
sudah dapat dipastikan bahwa dia merupakan tokoh tua yang
luar biasa dalam rimba persilatan maka Tam Goat Hua segera
membalikkan badannya dan bertanya.
"Apa maksud perkataan Paman Tua?"
Orang tua berambut perak itu tertawa gelak,
"Keponakan, tadi jurus-jurus serangan yang kau lancarkan
itu jelas merupakan jurus-jurus andalan Tian Sin Ong, dia dan
aku punya hubungan yang dalam sekali! Karena itu aku
memanggilmu keponakan kau tidak perlu heran!"
Begitu mendengar, terkejutlah hati Tam Goat Hua. Ketika
mengeluarkan ketiga jurus ilmu silat itu, gerakannya amat
cepat, namun orang tua berambut perak itu masih dapat
melihat asal-usul ilmu silatnya! Dari sini dapat diketahui bahwa
orang tua berambut perak itu bukan orang sembarangan!
Tetapi Tam Goat Hua tidak ingat, siapa orang tua berambut
perak itu, Apabila dia menyebut namanya, mungkin masih bisa

2421
diketahui asal-usulnya, Setelah berpikir demikian, Tam Goat
Huapun tertawa seraya berkata,
"Sungguh tajam mata Paman Tua, tapi aku justru bukan
murid Tian Sin Ong, beliau cuma mengajariku tiga jurus ilmu
silat tersebut!"
Orang tua berambut putih tertawa.
"Tidak salah! Berdasarkan ketiga jurus ilmu silat itu, sudah
cukup bagimu untuk memperoleh kedudukan tinggi di dalam
istana Ci Cun Kiong! Ohya, siapa namamu dan nama
suamimu?"
Tam Goat Hua berpikir, namanya dan nama Lu Leng pasti
tidak diketahui sampai ke seberang lautan Namun kalau
menyebut nama asli, mungkin sudah tidak bisa mengelabui
mereka, maka Tam Goat Hua menyebut nama palsu, Ketika
orang tua berambut perak baru mau berkata, tampak
seseorang yang kurus mendekatinya, membisikkan sesuatu di
telinga orang berambut perak itu. Orang tua berambut perak
manggut-manggut, lalu memandang sejenak ke arah Tam
Goat Hua dan Lu Leng.
Suara orang kurus itu amat perlahan dan rendah, sehingga
Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak dapat mendengar
perkataannya, Berselang sesaat, barulah orang kurus itu
mundur dari situ, sedangkan orang tua berambut perak
tertawa gelak,
"Hari ini bisa bertemu kalian berdua, sungguh merupakan
suatu takdir yang membantuku. Kami mau ke istana Ci Cun
Kiong, diterima Liok Ci Khim Mo atau tidak, itu tergantung
pada kalian berdua!"

2422
Tam Goat Hua dan Lu Leng amat cerdas, tapi saat ini
mereka tidak dapat meraba apa maksud ucapan si orang tua
berambut perak itu, serentak berkata,
"Sudah pasti kami akan membawa kalian ke sana, tapi
perahu besar itu harus berlayar ke pulau Hek Ciok To dulu!"
Orang tua berambut perak tersenyum
"ltu merupakan urusan kecil, aku akan pesan mereka!"
Sembari berkata, orang tua berambut perak itupun
mengajak Tam Goat Hua dan Lu Leng masuk ke dalam
perahu, Panjang perahu kira-kira belasan depa, lebar kurang
lebih lima enam depa, Perahu itu sungguh besar dan mewah.
Setelah Tam Goat Hua dan Lu Leng duduk, selain orang
tua berambut perak, masih tampak delapan orang masuk ke
dalam, termasuk Si Kipas Emas-Hoan Eng, merekapun duduk
disitu, Orang tua berambut perak segera memperkenalkan
mereka pada Tam Goat Hua dan Lu Leng,
Di antara delapan orang itu, Tam Goat Hua pernah
mendengar nama mereka, tapi ada juga yang tidak pernah
didengarnya, mungkin mereka tinggal diseberang lautan dan
termasuk golongan sesat Setelah memperkenalkan orang tua
berambut perak lalu duduk,
Tam Goat Hua langsung bertanya, "Bolehkah aku tahu
sebutan Paman Tua?" Orang tua berambut putih tertawa
gelak, "Aku tidak memiliki nama besar, tak perlu disebutkan!"
Tam Goat Hua segera menambahkan "Paman Tua jangan
merendahkan diri, alangkah baiknya kami mengetahui sebutan
Paman Tua, agar dapat berlaku lebih hormat!"

2423
Orang berambut perak tersenyum kemudian berkata
perlahan-lahan.
"Sudah cukup lama aku tinggal di seberang lautan, dulu
memang punya nama di Tionggoan tapi sudah lama tidak
diungkit orang! Tahun ini aku sudah berusia delapan puluh,
tiga puluh tahun lampau kaum rimba persilatan menjulukiku
Kou Hun Siu (Orang Tua Pengaet Sukma)!"
Ucapan orang tua berambut perak kedengaran amat
tenang, nada suarapun datar Ketika Tam Goat Hua dan Lu
Leng mendengar nama tersebut, seketika air muka mereka
berubah! Ternyata mereka pernah mendengar dari orang tua
masing-masing, bahwa puluhan tahun lampau, golongan lurus
terdapat Thian Ho Si Lo, sedangkan golongan sesat terdapat
Satu Setan Satu Orang Tua! Satu Setan itu adalah Kui Sian
Chu Wan,
Kui Sian-Chu Wan sudah lama mati di tangan Seng Ling,
muridnya sendiri! setelah membunuh guru sendiri, Seng Ling
lalu mengangkat dirinya sebagai majikan istana Setan, semua
itu diketahui kaum dunia persilatan. Satu Orang Tua adalah
Kou Hun Siu yang dulu pernah bertikai dengan partai Hwa San
Pay! Kalau membicarakan tingkatan, dia masih lebih tua
setingkat dari Liat Hwe Cousu! Kepandaiannya amat tinggi
sekali! Namun tiga puluh tahun lalu, Kou Hun Siu menghilang
entah kemana, tidak pernah memunculkan diri lagi di dunia
persilatan Karena itu, kaum dunia persilatanpun mulai
melupakannya, Walau Tam Goat Hua dan Lu Leng tahu orang
tua berambut perak itu bukan orang sembarangan, namun
tidak menduga bahwa dia adalah Kou Hun Siu yang sama
terkenalnya dengan Thian Ho Si Lo!
Seketika Tam Goat Hua dan Lu Leng saling memandang,
kemudian memberi hormat pada Kou Hun Siu seraya berkata.

2424
"Sungguh beruntung kami bisa bertemu Locianpwee
disini!"
Kon Hun Siu tertawa hambar
"Kalian berdua masih muda tapi berkepandaian tinggi, lagi
pula begitu mendengar julukanku kalian sudah tahu akan asalusulku,
sungguh luar biasa! Ya, kan Nona Tam dan Tuan Muda
Lu?"
Ucapan yang paling akhir itu, amat mengejutkan Tam Goat
Hua dan Lu Leng! Padahal tadi Tam Goat Hua menyebut nama
palsu, agar pihak yang di dalam perahu tidak tahu asalusulnya.
Akan tetapi, saat ini Kou Hun Siu justru mengetahui
marga mereka! Tanpa berjanji, Tam Goat Hua dan Lu Leng
langsung bangkit berdiri, Lu Leng cepat-cepat menghunus
golok pusaka Su Yang To! Kou Hun Siu kelihatan seperti tiada
urusan apapun, tertawa seraya berkata,
"Mengapa kalian berdua harus tegang? Duduk dan bicara
tidak akan terlambat kok!"
Lu Leng membentak
"Kau sudah tahu siapa kami, masih mau bicara apa lagi?"
Kou Hun Siu tertawa gelak memekakkan telinga, kemudian
menyahut
"Kalian berdua sungguh berani, kalau bukan salah seorang
di antara kami pernah melihat kalian berdua di istana Ci Cun
Kiong, akupun akan dibohongi kalian berdua!"
Kini Tam Goat Hua dan Lu Leng baru ingat, sebelum
bertanding dengan Si Kipas Emas-Hoan Eng, saat itu

2425
terdengar suara seruan kaget! Orang yang mengeluarkan
seruan kaget itu, tentunya karena mengenali mereka berdua,
Mereka berdua tidak menduga akan terbuka kedoknya
secepat ini, selain bertarung, sudah tiada jalan lain! Lu Leng
maju selangkah, ketika baru mau menyerang dengan golok
pusaka Su Yang To, mendadak Kou Hun Siu mengibaskan
tangannya seraya berkata,
"Tunggu!"
Kibasan tangan itu menimbulkan tenaga yang amat
dahsyat menerjang ke arah Tam Goat Hua dan Lu Leng. Kalau
Lu Leng tidak tahu gelagat dan tidak memberatkan badannya,
niscaya terpental oleh terjangan tenaga itu! Setelah
mengibaskan tangannya, Kou Hun Siu juga tampak tertegun,
karena melihat Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak bergeming
dari tempat. Tam Goat Hua segera berkata,
"Kau sudah tahu siapa kami berdua, tentunya kita bukan
kawan! Kalau tidak bertarung sekarang, harus tunggu kapan?"
Kou Hun Siu tertawa, menyahut
"Tadi aku sudah bilang, kami mau ke istana Ci Cun Kiong,
semua itu tergantung pada kalian berdua! Ha ha ha! Apakah
kalian berdua sudah melupakannya?"
Kini Tam Goat Hua dan Lu Leng baru menyadari akan
maksud ucapan Kou Hun Siu tadi, ternyata Kou Hun Siu
bermaksud menangkap mereka untuk dibawa ke istana Ci Cun
Kiong! Bukan main gusarnya Tam Goat Hua dan Lu Leng
dalam hati, Lu Leng berkata dengan dingin.

2426
"Liok Ci Khim Mo juga ingin menangkap kami, namun
tetap tidak tercapai! Apalagi kau tua bangka, dapat berbuat
apa terhadap kami?"
Walau Lu Leng berkata ketus dan kejam, tapi wajah Kou
Hun Siu sama sekali tidak berubah. Tampak Kou Hun Siu
tersenyum,
"Lu Siauhiap, ketika kau masih muda juga tidak takut pada
langit dan bumi! Tapi kalau dipikirkan kembali hal itu sungguh
menggelikan! Kalau kalian ingin menderita, cepatlah turun
tangan!"
Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang, kemudian
gadis itu berkata dengan suara rendah.
"Harus coba dulu!"
Lu Leng mengangguk sambil mengerahkan Lweekangnya,
badannya dibungkukkan sedikit, jari tengah di tangan kanan
segera bergerak ke arah Kou Hun Siu. Ternyata Lu Leng telah
mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu jari Mengejutkan
Langit), sungguh cepat gerakan jurus tersebut
Jari tengah Lu Leng mengeluarkan suara "Bum". Kemudian
terdengar pula suara "Serrr” Tenaga Kim Kong Sin Ci sudah
menerjang! Wajah Kou Hun Siu tampak berseri, persis seperti
orang tua yang welas asih.
Betapa cepatnya terjangan tenaga Kim Kong Sin Ci.
Kelihatannya terjangan itu sudah hampir menghantam dada
Kou Hun Siu, namun mendadak badan Kou Hun Siu bergerak
cepat ke belakang! Di saat bersamaan tenaga Kim Kong Sin Ci
telah menerjang dadanya! Tetapi, Lu Leng merasa tenaga Kim

2427
Kong Sin Cinya seakan membentur sesuatu yang amat licin,
sehingga tenaga jari saktinya meleset kesamping,
"Bum!"
Sebuah kursi kayu yang ada di belakang Kou Hun Siu
hancur berantakan terhantam tenaga Kim Kong Sin Ci itu!
sedangkan Kou Hun Siu masih berdiri di tempat, wajahnya
kelihatan berseri seakan tidak pernah terjadi apa-apa!
Menyaksikan itu, Lu Leng terkejut bukan main!
Sejak berhasil menguasai ilmu Kim Kong Sin Ci dan setiap
kali melancarkan serangan, tidak pernah Lu Leng mengalami
hal seperti ini, bahkan Si Setan-Seng Ling pun tidak dapat
menahan satu kali serangannya. Saat ini dia telah
menggunakan sembilan bagian tenaga Kim Kong Sin Ci,
mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan
Langit), akan tetapi tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Kou
Hun Siu!
Lu Lengpun menjadi tidak tahu, apakah harus
melancarkan serangan ke dua atau tidak? Di saat bersamaan,
Kou Hun Siu justru tertawa,
"Lu Siauhiap, kau masih muda tapi Lweekangmu sudah
begitu tinggi, sungguh luarbiasa! Namun kalau dibandingkan
denganku, kau masih kalah jauh!"
Sedangkan Tam Goat Hua yang berdiri tak jauh dari situ,
juga melihat jelas akan kejadian tadi, Kejadian itu membuat
tanda tanya dalam hatinya, karena betapa dahsyatnya tenaga
Kim Kong Sin Ci yang dimiliki Lu Leng, sudah diketahui oleh
Tam Goat Hua. Walau Kou Hun Siu memiliki Lweekang yang

2428
amat tinggi sebagai pelindung badan, namun tidak mungkin
dapat menahan terjangan tenaga Kim Kong Sin Ci!
Berdasarkan kejadian itu, Tam Goat Hua berkesimpulan
bahwa Kou Hun Siu pasti memakai suatu benda pusaka untuk
melindungi badan, sehingga dapat membuat tenaga Kim Kong
Sin Ci meleset! Setelah berpikir Tam Goat Hua segera berseru.
"Adik Leng, jangan dengar dia! Mari kita maju!"
Ketika berseru, Tam Goat Hua sudah memegang sebuah
rantai besi, kemudian mendadak menyerang Kou Hun Siu
dengan jurus Hai Kou Ciok Lan (Laut Lapuk Batu Berlubang),
badannya berkelebat ke depan menerjang orang tua itu.
Begitu melihat Tam Goat Hua sudah menerjang, Lu
Lengpun ikut bergerak cepat menyerang Kou Hun Siu dengan
Thian Hou Sam Sek (Tiga Jurus Harimau Langit)! seketika
tampak golok pusaka Su Yang To berkelebat-kelebat,
sedangkan rantai besi di tangan Tam Goat Hua menderu-deru,
yang lain begitu melihat serangan-serangan yang amat
dahsyat itu langsung menyingkir
Kou Hun Siu sedikit membungkukkan badannya, kemudian
menjulurkan jari tangannya yang bagaikan cakar besi
menerobos serangan-serangan itu. Lu Leng dan Tam Goat
Hua merasa ada tenaga yang amat kuat menerobos ke arah
mereka. Karena itu, Tam Goat Hua segera berseru.
"Adik Leng, mari kita ke geladak perahu!"
Usai berseru, Tam Goat Huapun melancarkan sebuah
pukulan! pukulan yang dilancarkannya itu menimbulkan suara
yang menderu-deru dan diarahkan pada dinding ruang
perahu,

2429
"Blam!"
Saat itu juga dinding ruang perahu berlubang, Lu Leng
cepat-cepat berseru,
"Kau keluar duluan!"
Tam Goat Hua mengangguk, langsung melesat keluar! Lu
Leng juga melesat keluar mengikuti Tam Goat Hua, namun
terdengar suara "Ser! Ser!"
Lu Leng terbelalak ternyata Kou Hun Siu sudah melesat
kehadapannya, bahkan kelima jarinya yang bagaikan cakar
besi mengarah dada Lu Leng, sepertinya ingin menembus
dada itu! Bukan main terkejutnya Lu Leng, cepat-cepat dia
mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat lengan
Kou Hun Siu.
Kali ini Lu Leng menggunakan cara yang amat bahaya, dia
mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat lengan
Kou Hun Siu! Kalau berhasil, tentunya dapat merobohkan
orang tua itu! Tapi saat ini Kou Hun Siu begitu dekat, apabila
babatannya tidak berhasil, kemungkinan besar dadanya akan
tertembus oleh jari tangan Kou Hun Siu!
Tampak cahaya golok pusaka Su Yang To berkelebat
sedangkan Kou Hun Siu cepat-cepat menarik tangannya
sekaligus mencengkeram punggung golok pusaka Su Yang To
itu. Lu Leng melihat gerakan Kou Hun Siu amat cepat sekali,
tahu-tahu punggung golok pusaka Su Yang To sudah
tercengkeram oleh jari-jari tangan Kou Hun Siu.
Lu Leng langsung membentak keras seraya mengibaskan
lengan kirinya, menggunakan jurus Si Siang Pik Seng (Empat
Penjuru Pasti Tumbuh), seketika terdengar suara,

2430
"Plak! Plak! Plak! Plak!"
Jari tangan Lu Leng berhasil menotok dada Kou Hun Siu
empat kali, namun Lu Leng merasa seolah-olah dia telah
menotok suatu benda yang amat keras dan licin. Tetapi
karena tenaga Kim Kong Sin Ci betul-betul dahsyat badan Kou
Hun Siu tetap tergoncang, dan secara tidak langsung hal ini
telah menyelamatkan nyawa Lu Leng dari bahaya maut
Ternyata ketika Kou Hun Siu berhasil mencengkeram
punggung golok pusaka Su Yang To, sebelah tangannya juga
dijulurkan untuk mencengkeram dada Lu Leng, Lu Leng
menjadi gugup, karena sudah sulit baginya untuk berkelit
Untung di saat bersamaan badan Kou Hun Siu tergoncang,
maka cengkeramannya jadi terpaut sejengkal dari dada Lu
Leng! Lu Leng mengucurkan keringat dingin, cepat-cepat ia
mundur, namun terasa ada tenaga yang amat kuat membetot
golok pusaka Su Yang To yang digenggamnya hingga terlepas!
Lu Leng telah kehilangan golok pusaka Su Yang To, dia
tidak berani bertindak gegabah, tetap melangkah mundur,
Terdengar suara hiruk pikuk di geladak perahu, Lu Leng
segera mengangkat kedua tangannya ke dekat dada untuk
berjaga-jaga, kemudian bertanya lantang.
"Kakak Goat, bagaimana keadaanmu?!"
Tam Goat Hua menyahut
"Aku tidak apa-apa! Kau sendiri bagaimana?!"
Ternyata setelah melesat ke luar sampai di geladak
perahu, Tam Goat Huapun bertarung dengan kedelapan orang

2431
itu. Walau dikeroyok delapan orang, namun Tam Goat Hua
masih dapat mengimbangi mereka, Gadis itu mengeluarkan
seluruh kepandaian-nya, sehingga berhasil melukai tiga orang
dengan ilmu Cit Sat Sin Ciang!
Lu Leng memandang keluar melalui lubang dinding,
Terlihat begitu banyak bayangan mengurung Tam Goat Hua,
tapi tampak pula rantai di tangan gadis itu berkelebat-kelebat,
kelihatannya Tam Goat Hua masih di atas angin! Agar Tam
Goat Hua tidak memikirkannya, dia segera berseru,
"Kakak Goat, aku juga tidak apa-apa!"
Sedangkan Kou Hun Siu tertawa gelak.
"Ha ha ha!"
Setelah menaruh golok pusaka Su Yang To ke atas meja,
orang tua itupun duduk disitu serta herkata,
"Lu Siauhiap, apakah kau masih belum mau menyerah?"
Lu Leng menatap golok pusaka Su Yang To yang ada di
atas meja, ia berkata dalam hati. Tadi aku kurang berhati-hati,
sehingga Kou Hun Siu berhasil mendekatiku sekaligus merebut
golok pu-sakaku! Kalau golok itu masih berada di tanganku,
aku akan mengeluarkan ilmu golok Thian Hou Sam Sek untuk
melindungi diri, sedangkan tangan kiri menyerang dengan
ilmu Kim Kong Sin Ci. Tentunya aku tidak akan kalah!
Setelah berkata dalam hati, Lu Lengpun maju selangkah.
sepasang mata Kou Hun Siu menyorot tajam, seperti dapat
melihat tembus akan maksud hatinya, Kou Hun Siu tertawa
seraya berkata. "Kalau begitu, ambillah golok itu!" Sembari

2432
berkata Kou Hun Siupun mengibaskan lengan bajunya ke arah
meja, menimbulkan suara
"Serr"
Seketika golok pusaka Su Yang To melayang ke arah Lu
Leng, otomatis Lu Leng mengangkat sebelah tangannya untuk
menerima golok pusaka tersebut Lu Leng adalah pemuda
berhati lurus dan jujur, walau dia tahu Kou Hun Siu berasal
dari golongan sesat, namun merupakan tokoh tua yang sudah
amat terkenal, tentunya tidak akan berlaku curang, Lu Leng
menganggap Kou Hun Siu benar-benar akan mengembalikan
golok pusaka Su Yang To kepadanya. Karena itu, dia sama
sekali tidak bercuriga, Lu Leng langsung mengangkat sebelah
tangannya untuk menerima "golok pusaka Su Yang To yang
melayang ke arahnya!
Akan tetapi, saat dia mengangkat sebelah tangannya,
golok pusaka Su Yang To yang melayang ke arahnya
mendadak melayang ke atas! Lu Leng tertegun, karena takut
tidak dapat meraih golok pusaka Su Yang To maka tangan
kanannya di angkat lebih tinggi untuk meraih gagang dan
tangan kirinya diangkat ke atas juga untuk memegang
punggung golok pusaka Su Yang To tersebul!
Gerakan Lu Leng amat cepat, kelihatannya ia akan berhasil
meraih golok pusaka itu, Nyatanya memang begitu, akan
tetapi karena sepasang tangannya terangkat keatas, otomatis
bagian dadanya terbuka semua! Di saat bersamaan mendadak
Kou Hun Siu bergerak bagaikan segulung asap, tanpa
mengeluarkan sedikit suarapun mendekati Lu Leng, sekaligus
menekan dadanya!
Perubahan yang mendadak itu, membuat Lu Leng gugup
dan agak panik, namun dia tidak perduli apapun, langsung

2433
diayunkannya golok pusaka Su Yang To membabat kepala Kou
Hun Siu! Saat ini, Lu Leng melakukan gerakan nekat, dia ingin
terluka bersama atau mati bersama pula! Tetapi karena
tangan Kou Hun Siu sudah menekan dadanya, maka gerakan
Lu Leng menjadi sia-sia!
Kou Hun Siu mengerahkan Lweekangnya sekaligus
mendorong, sehingga membuat Lu Leng terdorong mundur
selangkah Dan ayunan golok pusaka Su Yang To membabat
tempat kosong! Kalau Lu Leng tidak segera mengendurkan
tenaganya, niscaya sepasang kakinya akan terbabat sendiri,
Pada saat bersamaan, Kou Hun Siu telah bergerak ke
belakang Lu Leng! Lu Leng ingin mengayunkan golok pusaka
Su Yang To ke belakang, tapi terlambat! jalan darah Sin Tong
Hiat di punggungnya telah ditotok, Lu Lengpun roboh
seketika! Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Jahe tua semakin pedas, kau bisa apa?"
Walau jalan darah di punggung sudah ditotok, tapi karena
Lweekang Lu Leng amat tinggi, maka dia masih mampu
bersuara,
"Kau adalah tua bangka yang tak tahu malu! Hanya berani
membokong orang! Dasar tak tahu malu!"
Kou Hun Siu cuma tertawa, tidak menyahut sama sekali.
Sementara Tam Goat Hua yang bertarung di geladak
perahu, semakin bertarung dengan gagah, kini Tam Goat Hua
sudah berhasil melukai empat orang, masih tersisa empat
orang lagi yang menyerangnya,.itu pun merupakan serangan
yang tak berarti .

2434
Ketika tidak juga melihat Lu Leng ke luar dari ruang itu,
hati Tam Goat Hua mulai cemas, Di saat bersamaan, Tam
Goat Hua mendengar suara cacian Lu Leng, hatinya tersentak
dan tahu Lu Leng sudah tertangkap oleh Kou Hun Siu. Saat ini
dirinya sudah menjadi milik Lu Leng, bagaimana dia tidak
cemas? Segera Tam Goat Hua bersiul panjang sekaligus
menggerakkan rantai besinya, sebelah tangannya juga
melancarkan pukulan Cit Sat Sin Ciang!
Keempat orang itu terhuyung-huyung ke belakang,
sedangkan Tam Goat Hua bergerak cepat melesat ke ruang itu
melalui lubang di dinding! Begitu sampai di dalam, dia melihat
Lu Leng tergeletak di lantai dengan wajah penuh kegusaran
dan sepasang matanya melotot,
Tam Goat Hua segera bertanya,
"Adik Leng, bagaimana keadaanmu?"
Ketika bertanya, Tam Goat Huapun mendekatinya.
Mendadak Lu Leng berseru.
"Awas belakang!"
Tanpa menoleh, Tam Goat Hua langsung melancarkan
sebuah pukulan ke belakang!
"Bum!"
Terdengar suara benturan, ternyata Tam Goat Hua telah
beradu pukulan dengan Kou Hun Siu!
Ketika Tam Goat Hua mendekati Lu Leng, saat itu Kou Hun
Siu menghampirinya tanpa mengeluarkan suara tetapi waktu

2435
Kou Hun Siu ingin turun tangan terhadap Tam Goat Hua, Lu
Leng telah melihatnya, Lu Leng langsung berseru memberi
peringatan seketika Tam Goat Hua melancarkan sebuah
pukulan ke belakang dan berhasil menangkis pukulan yang
dilancarkan Kou Hun Siu!
Walau Tam Goat Hua telah memiliki Lweekang yang tinggi,
namun masih kalah jauh dibandingkan dengan Kou Hun Siu.
Benturan itu membuatnya terpental satu langkah, jatuh duduk
di lantai, Sekilas Tam Goat Hua melihat wajah Lu Leng seperti
biasa yang menandakan bahwa Lu Leng tidak terluka, hanya
jalan darahnya yang tertotok
Ketika Tam Goat Hua terpental roboh, gadis itupun
menggunakan kesempatan tersebut untuk menubruk Lu Leng
dan membebaskan jalan darahnya yang tertotok! ini
merupakan gerakan reflek yang tidak diketahui Kou Hun Siu,
sedangkan saat ini kebetulan Kou Hun Siu maju selangkah
untuk melancarkan pukulan ke dua ke arah Tam Goat Hua.
Pada saat yang sama, badan Lu Leng sudah bisa bergerak,
Lu Leng langsung menyerang pergelangan tangan Kou Hun
Siu dengan jurus It Ci Keng Thian! jurus tersebut berhasil
menghalau pukulan yang dilancarkan Kou Hun Siu, sedangkan
Tam Goat Hua cepat-cepat mencelat ke belakang! Begitu pula
Lu Leng, ketika berhasil menghalau pukulan Kou Hun Siu,
diapun berguling pergi lalu bangkit berdiri "Kou Hun Siu
tertawa aneh,
"Hari ini kalau kalian berdua berhasil lolos dari tanganku,
akupun tidak mau jadi orang lagi!"
Sementara itu Lu Leng sudah berdiri dengan golok pusaka
Su Yang To di tangan, Dua kali dia dipecundang oleh Kou Hun
Siu, maka dia tahu kepandaian orang tua itu amat tinggi, ia

2436
tidak boleh main-main! Lu Leng tidak berani menempuh
bahaya untuk menyerang Kou Hun Siu, Dia segera mengajak
Tam Goat Hua untuk bersama-sama mundur beberapa
langkah sekaligus menghantam dinding yang di belakang
hingga berlubang serta langsung keluar melalui lubang itu!
Namun mendadak tampak sosok bayangan berkelebat
tahu-tahu Kou Hun Siu sudah berdiri di hadapan mereka! Saat
ini apabila Tam Goat Hua dan Lu Leng berada di darat,
kalaupun mereka tidak bisa menang tetapi masih ada
kesempatan untuk melarikan diri! sekarang di sekeliling
mereka adalah laut, mau mundur atau melarikan diri, sudah
pasti tidak bisa!
Begitu melihat Kou Hun Siu, Tam Goat Hua segera
menarik Lu Leng mundur beberapa langkah, Saat itulah Lu
Leng melihat sebuah papan besar dan lebar tergantung di sisi
perahu. Lu Leng segera berpikir, apabila tidak mampu
melawan Kou Hun Siu kemungkinan besar mereka masih bisa
melarikan diri dengan papan tersebut! Karena itu, dia cepatcepat
menyenggol Tam Goat Hua, Gadis itupun telah melihat
papan tersebut, dia langsung manggut-manggut, pertanda
paham akan maksud Lu Leng, Terdengar Kou Hun Siu tertawa
dingin, berkata,
"Kalian berdua sudah siap?"
Tam Goat Hua menyahut dingin,
"Kapan kau mau turun tangan, kami sudah siap
melayanimu!"
Meskipun Kou Hun Siu tergolong tokoh tua yang sudah
umat terkenal tapi kelihatannya agak merasa segan juga
terhadap mereka berdua, Sudah tiga puluh tahun dia tinggal

2437
di seberang laut, selama itu dia terus melatih Lweekang,
sehingga Lweekangnya bertambah maju,
Saat Kou Hun Siu menerima beberapa kali pukulan yang
dilancarkan Lu Leng, dia sama sekali tidak memakai suatu
benda pusaka di badannya, ternyata dia mengandalkan Bu
Siang Ceng Khi (Hawa Sakti pelindung Badan) untuk menahan
Kim Kong Sih Ci yang dilancarkan Lu Leng! Walau berhasil
menahan Kim Kong Sin Ci, tetapi sebenarnya cukup membuat
hati Kou Hun Siu tersentak! Oleh karena itu diapun tidak
berani meremehkan mereka berdua!
* * * *
Bab 114
Begitu Tam Goat Hua usai menyahut, Kou Hun Siupun
mengeluarkan dengusan dingin sambil maju selangkah. Ketika
melangkah maju terdengar pula suara "Krek" yang amat
nyaring, ternyata lantai papan yang amat tebal telah hancur
diinjaknya. Lu Leng cepat-cepat melintangkan golok pusaka Su
Yang To di dekat dadanya, sedangkan Tam Goat Huapun
sudah bersiap-siap! Gadis itu berbisik
"Adik Leng, kita berdua tidak boleh terpencar!"
Lu Leng mengangguk Di saat bersamaan tampak jenggot
Kou Hun Siu berkibar-kibar, kemudian Kou Hun Siu
mendorong sepasang tangannya ke depan! Lu Leng segera
menggerakkan golok pusaka Su Yang To, namun terbendung
oleh serangkum angin yang amat kuat sehingga membuat
golok pusaka itu terpental balik,
Bukan main terkejutnya Lu Leng, sebab badannya sudah
terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah menjadikan

2438
dia sedikit terpisah dari Tam Goat Hua. Gadis itu segera
berseru,
"Adik Leng, cepat...."
Tetapi di saat itu pula mendadak Kou Hun Siu menerobos
ke arah Tam Goat Hua sambil mendorong sepasang
tangannya ke depan, terdengar suara hiruk pikuk di atas
geladak perahu. Lu Leng cepat-cepat maju ke depan sekaligus
melancarkan pukulan dengan jurus Hong Mong Coh Khai
(Turun Hujan Gerimis), angin pukulan yang menderu-deru
mengarah pada punggung Kou Hun Siu!
Kou Hun Siu tidak membalikkan badannya untuk
menangkis pukulan itu, dia tetap terus maju ke depan
sehingga tenaga pukulan Lu Leng jadi berkurang, barulah Kou
Hun Siu menerima pukulan tersebut Ketika Kou Hun Siu terus
bergerak maju, diapun menambah tenaga pada pukulannya
sehingga bertambah dahsyat dan membuat Tam Goat Hua
tersurut mundur beberapa langkah, Akhirnya Tam Goat Hua
membentur pinggiran perahu,
Kalau Tam Goat Hua tidak dapat bertahan pasti dirinya
akan tercebur ke laut! Tam Goat Hua tahu akan bahaya yang
ada, namun tenaga tersebut terus mendesaknya! Gadis itu
berdiri di sisi perahu, sama sekali tidak bisa bergerak,
Melihat keadaan Tam Goat Hua, Lu Leng segera maju!
Akan tetapi iapun terhadang oleh Bu Siang Ceng Khi (Hawa
pelindung Badan) yang dikerahkan Kou Hun Siu, membuat
badan Lu Leng tidak bisa maju, Tam Goat Hua betul-betul
dalam bahaya. Men-dadak Lu Leng membentak keras, tampak
cahaya berkelebat ke arah Kou Hun Siu, ternyata Lu Leng
menyambitkan golok pusaka Su Yang To ke arahnya!

2439
Kou Hun Siu menggeserkan badan, golok pusaka Su Yang
To melewati sisinya dan langsung mengarah pada Tam Goat
Hua! Di saat bersamaan, Tam Goat Hua sedang mengerahkan
Lweekangnya menahan tenaga telapak tangan Kou Hun Siu,
keadaannya amat bahaya dan kini golok pusaka Su Yang To
meluncur ke arah dirinya!
Terdengar Tam Goat Hua berteriak keras, tampak
badannya berbalik ke belakang! Bukan main terkejutnya Lu
Leng menyaksikan itu, wajahnya berubah pucat pias, tidak
tahu harus berbuat apa! Memang sungguh kebetulan, ketika
Tam Goat Hua jatuh ke arah laut, sepasang kakinya menginjak
papan yang tergantung di sisi perahu, Tam Goat Hua merasa
senang dalam hatinya, sebab masih bisa meloncat ke atas!
Akan tetapi, sungguh tak terduga! Golok pusaka Su Yang
To yang tadi menyambar ke arah dirinya, jatuh pula ke arah
tali yang mengikat papan itu, sehingga tali itu putus seketika!
Tam Goat Hua masih sempat meraih golok pusaka Su Yang To
sebelum dia bersama papan itu merosot ke laut!
Lu Leng tampak gembira, walau Tam Goat Hua jatuh ke
laut, namun masih punya harapan untuk hidup karena gadis
itu berdiri diatas papan tersebut. Memang tidak salah, papan
itu jatuh ke permukaan laut sedangkan Tam Goat Hua berdiri
di atas papan itu dengan menggenggam golok pusaka Su
Yang To. Dia berteriak-teriak, tapi perahu besar itu terus
melaju dengan cepat, makin lama makin menjauhi
Kou Hun Siu mendengus dingin, lalu membalikkan
badannya, Lu Leng masih terus memandang laut nan luas itu
sampai Tam Goat Hua bersama papan itu sudah tidak
kelihatan, Dapat dibayangkan, betapa dukanya hati Lu Leng.
Karena biarpun Tam Goat Hua berada di atas papan tapi tiada

2440
makanan dan minuman, apalagi kalau terjadi hujan badai,
apakah gadis itu akan selamat?
Hati Lu Leng amat cemas dan berduka, dia berdiri
termangu-mangu disitu, Ketika Kou Hun Siu mengeluarkan
dengusan dingin, Lu Lengpun tersentak dan sekaligus
membalikkan badan nya. Kou Hun Siu menatapnya dengan
tajam, terlihat pula tujuh delapan orang yang berkepandaian
tinggi berdiri di belakang Kou Hun Siu. Apabila orang tua itu
memberi isyarat, mereka pasti langsung menyerang Lu Leng!
Kini Lu Leng tinggal seorang diri, golok pusaka Su Yang
Topun sudah tidak berada di tangannya! Lu Leng tahu
keadaannya sangat berbahaya, ia segera mundur beberapa
langkah sambil mengerahkan Lweekangnya, siap bertarung!
Terdengar Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Lu Siauhiap, apakah kau masih ingin bertarung?"
Lu Leng tertawa dingin, menyahut
"Siapa yang bakal mati masih belum tahu, janganlah kau
bermulut besar!"
Kou Hun Siu tertawa aneh serta berkata Iantang.
"Baik! Pantas namamu amat terkenal, ternyata kau
memiliki nyali besar! Kalau kami mengeroyokmu, tentunya kau
akan mati penasaran!"
Mendengar perkataan Kou Hun Siu, hati Lu Leng menjadi
tergerak, karena untuk menghadapi Kou Hun Siu seorang diri
sudah kewalahan, apalagi harus menghadapi mereka semua!

2441
Kini mendengar ucapan Kou Hun Siu, maka hatinya
langsung tergerak untuk bertarung dengannya! Kou Hun Siu
memang sudah amat terkenal, namun kalau dia berhati-ha(i,
mungkin tidak akan kalah! itu lebih baik dari pada dikeroyok
semua orang! Setelah berpikir sejenak, Lu Lengpun
mengambil keputusan, Lu Leng tertawa dingin seraya berkata.
"Kalaupun kalian maju semua, aku juga tidak akan merasa
gentar!"
Kou Hun Siu tertawa terkekeh.
"He he he! Kau tidak perlu memanasi hatiku!"
Lu Leng mendengus,
"Hm! Kou Hun Siu, kalau kau memiliki sedikit kegagahan,
mengapa berniat bergabung dengan Liok Ci Khim Mo? Orang
sepertimu memang tak berharga sama sekali!"
Air muka Kou Hun Siu langsung berubah mendengar itu,
sepasang matanyapun berkilat kilat menatap Lu Leng,
Berselang sesaat, terdengar Kou Hun Siu tertawa terkekehkekeh
memekakkan telinga,
" Karena kau berkata begitu, maka aku akan menghajarmu
sekaligus membuatmu agar mengetahui betapa luasnya ilmu
silat di kolong langit!"
Lu Leng berusaha tenang, ia menyahut
"Baik!"

2442
Mendadak Kou Hun Siu mengibaskan tangannya ke
belakang, tujuh delapan orang yang berdiri di belakangnya,
langsung terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah.
Di saat bersamaan, badan Kou Hun Siu berkelebat tahutahu
dia sudah berada di tengah-tengah geladak perahu,
bahkan menjulurkan tangannya menepuk ke arah Lu Leng.
Padahal saat ini Kou Hun Siu dan Lu Leng berjarak hampir
tiga depa, tapi ketika Kou Hun Siu menepuk ke depan,
seketika Lu Leng merasa serangkum tenaga yang amat kuat
menerjang ke arahnya.
Lu Leng segera membungkukkan badannya sedikit sambil
mengerahkan tenaga, agar dirinya tidak terhuyung ke
belakang, Kou Hun Siu berkata dengan dingin,
"Kau masih berbau pupur, bila aku bertarung denganmu,
sungguh merendahkan diriku sendiri! Tapi kau yang ingin
bertarung, maka aku akan membuatmu tahu diri!"
Lu Leng sudah mengerahkan Lweekangnya, namun
wajahnya tetap tampak biasa, Lu Leng tertawa hambar seraya
menyahut
"Cepatlah kau turun tangan, jangan banyak omong
kosong!"
Di saat Lu Leng menyahut diapun berpikir, kini dirinya
berada di atas perahu besar dan di empat penjuru adalah laut!
Kalau bisa mengalahkan Kou Hun Siu, pasti dia dapat
menguasai perahu besar ini! Tapi ketika merasa ada tenaga
yang amat kuat menerjang ke arahnya, diapun tahu tidak
gampang mengalahkan Kou Hun Siu! seandainya dia yang

2443
kalah, apakah harus membiarkan Kou Hun Siu membawanya
ke istana Ci Cun Kiong?
Kou Hun Siu tidak seperti iblis Merah-Ban Khong dan iblis
Hijau-Yo Sai Hoan, meskipun Kiong Bu Hong menggunakan
akal licik, belum tentunya dirinya bisa lolos, Akhirnya Lu Leng
mengambil keputusan kalau kalah, dia akan meloncat ke laut!
Dalam beberapa tahun ini pengalaman Lu Leng dalam
dunia persilatan sudah bertambah banyak, maka walau
berhadapan dengan musuh tangguh meskipun ia merasa
tegang, tapi tidak gugup atau panik! Akan tetapi, perhitungan
orang justru kadang-kadang meleset sebab kejadian
selanjutnya sungguh di luar dugaan! Ketika mendengar
ucapan Lu Leng, Kou Hun Siu mengeluarkan suara dengusan
lagi dan berkata.
"Walau aku akan bertarung denganmu, aku tidak akan
turun tangan duluan! Aku akan membiarkan engkau
menyerang duluan sebanyak lima jurus!"
Mendengar itu, Lu Leng amat bergirang dalam hati!
sesungguhnya dia tidak berani memastikan dapat
mengalahkan Kou Hun Siu, tapi tidak menyangka orang tua itu
akan mengalah lima jurus padanya!
Lu Leng mengerutkan kening, lalu bertanya.
"Apakah ucapanmu itu masuk hitungan?"
Kou Hun Siu tertawa dingin,
"Sudah pasti masuk hitungan!"
Lu Leng segera membentak

2444
"Bagus!"
Ketika membentak begitu, badannya maju empat langkah,
setiap langkah mengeluarkan suara " Krek! Krek! Krek! Krek!
Pada lantai papan yang diinjak-nya, terlihat bekas kakinya. ini
berarti, Lu Leng telah mengerahkan Lweekangnya hingga
pada puncaknya! Setelah maju empat langkah, maka jaraknya
dengan Kou Hun Siu cuma dua depa saja, Tiba-tiba Lu Leng
memekik keras,
"Jurus pertama!"
Tangan kanannya bergerak, terdengar suara "Bum" dan
serangkum tenaga jari menerjang ke luar! Itu adalah tenaga
Kim Kong Sin Ci, jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan
Langit), ilmu Kim Kong Sin Ci berjumlah dua belas jurus,
makin belakang makin lihay jurus-jurus itu.
Lu Leng belum mau mengeluarkan jurus ampuh dan lihay,
ia hanya mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian karena ingin
tahu bagaimana cara Kou Hun Siu menyambut serangannya,
Terdengar angin serangan menderu-deru menerjang ke
arah Kou Hun Siu, sedangkan badan Kou Hun Siu sama sekali
tidak bergerak,
Ketika angin serangan itu hampir menerjang badannya,
barulah terlihat Kou Hun Siu mengangkat sebelah kakinya ke
atas, itu adalah gaya Kim Keh Tok Lip (Ayam Emas Berdiri
Dengan Sebelah Kaki), sehingga badannya agak tergeser ke
samping, Setelah itu mendadak badannya berputar-putar dan
berhasil mematahkan serangan yang dilancarkan Lu Leng!
"PIak! Plak.-.!"

2445
Angin serangan itu menerjang ke arah layar, seketika pada
layar itu tampak beberapa buah lubang besar! Lu Leng
tersentak menyaksikan gerakan Kou Hun Siu, dia bersiul
panjang sambil maju selangkah. Dia tahu Kou Hun Siu tidak
akan ingkar janji, Kou Hun Siu pasti akan menerima
serangannya sebanyak lima jurus dan tidak akan menyesal di
tengah jalan!
Begitu maju selangkah, diapun melancarkan sebuah
serangan dengan jurus Si Siang Oik Seng (Empat Penjuru
Pasti Tumbuh)! Terdengar suara yang menderu-deru dari
empat penjuru menerjang ke arah Kou Hun Siu!
Wajah orang-orang yang berdiri digeladak perahu
langsung berubah begitu melihat serangan Lu Leng yang
dahsyat itu. sedangkan wajah Kou Hun Siu kelihatan serius,
begitu Lu Leng menyerangnya dengan jurus tersebut diapun
mengangkat lengan kanannya, kemudian dikibaskan ke
bawah! Kibasan itu disertai dengan Lweekangnya, maka
badannya seakan ditutupi tembok yang tak berwujud,
sehingga dapat menahan tenaga serangan Lu Leng!
Gerakan mereka boleh dikatakan pada saat bersamaan
angin jari tangan Lu Leng menyerang Kou Hun Siu dari empat
penjuru, sedangkan Kou Hun Siu juga mengerahkan
Lweekangnya untuk melindungi diri. seketika terdengar suara
benturan yang amat dahsyat!
"Bum! Bum! Bum!"
Lu Leng merasa tenaga jarinya tergetar balik, buru-buru
Lu Leng mencelat ke belakang, Terdengar lagi suara hiruk
pikuk, ternyata semua barang yang ada di geladak perahu
telah berantakan tersapu oleh kedua tenaga itu, sedangkan
badan orang-orang yang berdiri di sekitarnya, bergoyangKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
2446
goyang, Walau Kou Hun Siu tetap berdiri di tempat, namun
sepasang kakinya telah amblas ke dalam papan lantai,
ternyata dia telah memberatkan badannya agar tak
bergeming!
Ketika melihat kedua jurus serangannya tidak
membuahkan hasil apa-apa, Lu Leng segera bersiul panjang,
kemudian sepasang tangannya bergerak serentak. Tangan
kanannya menyerang dengan jurus Thian Te Kun Tun (Langit
Bumi Kacau Balau), sedangkan tangan kiri menyerang dengan
jurus Hong Mong Coh Khai (Turun Hujan Gerimis), kedua jurus
ini merupakan jurus terlihay dari ilmu Kim Kong Sin Ci.
Seketika terdengar suara yang menggelegar-gelegar,
suara angin serangan itu begitu dahsyat sehingga sama sekali
tidak terdengar suara angin laut maupun suara ombak, Angin
serangan itu bagaikan sebuah jala besar mengurung Kou Hun
Siu, bahkan juga menekan dari atas.
Tampak badan Kou Hun Siu dibungkukkan sedikit
mendadak dari mulutnya keluar suara siulan yang amat
menggetarkan sukma, sepasang tangannya diangkat ke atas.
Ternyata Kou Hun Siu mengerahkan Bu Siang Ceng Khi untuk
menahan serangan Lu Leng!
Lu Leng tidak berani bertindak ayal iagi, sebelah kakinya
menginjak Tiong Kiong (Garis Tengah), yang sebelah
ditekukkan, langsung menambah dengan satu jurus Bwe Hoa
Go Cut (Bunga Bwe Memekar Lima Kali)! jurus tersebut
menimbulkan lima rangkum angin jari, menerjang ke luar
tanpa mengeluarkan suara! sesungguhnya Kou Hun Siu sudah
berhasil menahan kedua jurus serangan tadi dengan
Lweekangnya yang dikerahkannya, Akan tetapi secara
mendadak jurus Bwe Hoa Go Cut telah menerjang ke arahnya

2447
tanpa mengeluarkan suara, sehingga Kou Hun Siu tidak siap
dan lima rangkum tenaga jari itu menerjang perutnya!
Lweekangnya Kou Hun Siu amat tinggi dan begitu
bertarung dengan orang, secara otomatis Bu Siang Ceng Khi
pasti melindung badannya, namun ilmu Kini Kong Sin Ci
merupakan ilmu yang amat luar biasa! Begitu lima rangkum
tenaga jari menerjang perutnya, seketika perutnya terasa sakit
sekali. Hawa murninya nyaris buyar! Cepat-cepat Kou Hun Siu
mencelat ke belakang,
Setelah mencelat enam tujuh langkah, barulah Kou Hun
Siu dapat melenyapkan hampir setengah dari tenaga serangan
Kim Kong Sin Ci. Lu Leng menatapnya dengan heran, seolaholah
tidak percaya pada penglihatannya sendiri ketika melihat
wajah Kou Hun Siu cuma tampak berubah sekilas, namun
tidak roboh.
Apabila mereka berdua bertanding dengan cara, lsiapa
yang berhasil menyentuh pihak lawan", maka Lu Leng akan
menjadi pemenang dan Kou Hun Siu sudah terhitung kalah,
Tetapi mereka berdua tidak bertarung secara demikian, dan
mereka tetap akan bertarung mati-matian. Lu Leng tahu lima
jurus telah lewat, sudah saatnya bagi Kou Hun Siu untuk balas
menyerang, mungkin akan sulit menghadapinya!
Karena itu Lu Leng segera menyerang lagi, mengarah
pada bagian bawah Kou Hun Siu, agar Kou Hun Siu roboh di
geladak perahu, ia menyerang lagi dengan jurus Thian Te Kun
Tun (Langit Bumi Kacau Balau) dan jurus Hong Mong Coh Khai
(Turun Hujan Gerimis) untuk memperoleh kemenangan!
Akan tetapi Kou Hun Siu telah gusar ketika terdesak oleh
Lu Leng yang menggunakan jurus Bwe Hoa Go Cu (Bunga
Bwe Memekar Lima Kali). Ketika Lu Leng baru mau

2448
menyerang, Kou Hun Siupun menarik nafasnya dalam-dalam,
kemudian badannya mencelat ke atas hampir tiga depa!
Lu Leng sama sekali tidak menyangka akan hal itu, di saat
dia menyerang tempat kosong, seketika iu merasa adanya
ketidakberesan, Lu Leng langsung membungkukkan badannya
sedikit, sambil menyerang dengan jurus Siang Hong Cak Yun
(Sepasang Puncak Menembus Awan)!
Kembali Kou Hun Siu mengerahkan hawa murninya,
hingga badannya mencelat ke atas lagi hampir dua depa
jaraknya sekaligus mengibaskan lengan bajunya ke bawah.
Terasa tenaga yang amat kuat menekan ke bawah mengarah
kepala Lu Leng,
Bukan main terkejutnya Lu Leng, ia tahu dirinya tidak akan
kuat menangkis serangan itu, Cepat-cepat ia membungkukkan
badan seraya mencelat ke samping laksana kilat! Walau Lu
Leng bergerak secepat kilat, tapi gerakan Kou Hun Siu jauh
lebih cepat lagi, terdengar suara,
"Serrt! Serrrt!"
Ternyata salah sebuah lengan baju Lu Leng telah tersobek
oleh jari tangan Kou Hun Siu, Pada saat yang sama, jari
tangan Kou Hun Siu juga melewati bahunya, seketika bahunya
sakit sekali! Betapa terkejutnya Lu Leng, karena jari tangan
yang cuma melewati bahu sudah terasa begitu sakit, janganjangan
tulang bahunya telah patah!
Lu Leng cepat-cepal mencelat mundur! Tetapi pada saat
itu juga Kou Hun Siu telah menerjang ke arahnya sambil
melancarkan pukulan! Sudah dua kali Lu Leng berkelip jelas ia
sudah berada di bawah angin. Lu Leng juga menyadari apabila
ia terus menerus berkelit, akhirnya dirinya pasti akan roboh!

2449
Karena itu ketika melihat Kou Hun Siu melancarkan
pukulan ke arahnya, diapun tidak berkelit lagi melainkan
menjulurkan jari tangannya menotok jalan darah di lengan
Kou Hun Siu. Mendadak lengan Kou Hun Siu diturunkan ke
bawah, kemudian mencengkeram ke atas mengarah pada nadi
Lu Leng!
Lu Leng sama sekali tidak menduga jurus Kou Hun Siu
berubah begitu cepat! Apa boleh buat, Lu Leng terpaksa harus
menangkis! Di saat tangannya baru bergerak, sudah terdengar
Kou Hun Siu tertawa gelak sekaligus menggerakkan
tangannya ke arah dada Lu Leng! perubahan itu amat cepat,
Lu Leng ingin berkelit, tapi jarak mereka sudah begitu dekat!
Lagi pula serangan Kou Hun Siu amat cepat, ia sudah tidak
keburu berkelit lagi selain menangkis! Terpaksa mau tidak
mau Lu Leng terpaksa harus menangkis serangan itu!
"Bum!"
Terdengar suara benturan, ternyata mereka sudah
mengadu pukulan! Terjangan tenaga Kou Hun Siu yang amat
hebat membuat Lu Leng termundur tiga langkah! Belum lagi
Lu Leng berdiri tegak Kou Hun Siu sudah menerjang ke
arahnya dengan sepuluh jari terpentang lebar, ketika melihat
serangan ini Lu Leng tahu sulit baginya untuk berkeliL
Namun mendadak timbul suatu ide dalam hatinya, ia
membiarkan dirinya mundur hingga membentur pinggiran
perahu. Di saat badannya condong ke belakang membentur
pinggiran perahu, sepuluh jari tangan Kou Hun Siupun sudah
berada di depan matanya! Lu Leng menahan nafas dengan
hati berdebar-debar ketika jari-jari tangan itu mendekati
mukanya, mendadak Lu Leng menggerakkan tangan kanannya

2450
menyerang Kou Hun Siu dengan jurus Siang Hong Cak Yun
(Sepasang puncak Menembus Awan)!
Lu Leng berharap akan memperoleh kemenangan walau
sudah berada di bawah angin, Walau Kou Hun Siu berhasil
mencakar mukanya, tapi orang tua itupun pasti akan terluka
parah oleh serangannya! Mereka berdua bergerak begitu
cepat, dan serangan Lu Leng ini telah membuat Kou Hun Siu
tertegun! Kekagetan Kou Hun Siu membuat gerakannya
menjadi lamban, sehingga Lu Leng memperoleh kesempatan
baik!
Jurus Siang Hok Cak Yun (Sepasang puncak Menembus
Awan) berhasil menyerang perut Kou Hun Siu, Setelah berhasil
dengan serangan itu, Lu Lengpun segera mencelat mundur
secepatnya,
"Plak! Plak!"
Terdengar suara yang amat keras dua kali, karena Lu Leng
sedang mencelat mundur maka dia tidak sempat melihat apa
yang telah terjadi. Setelah berdiri tegak barulah Lu Leng
melihat ke arah Kou Hun Siu, tampak wajah Kou Hun Siu
berubah kehijau-hijauan, termundur-mundur kebelakang!
Memang sungguh diluar dugaan kejadian itu, karena Kou
Hun Siu sudah berada diatas angin maka dia yakin
serangannya tadi pasti berhasil merobohkan Lu Leng! Dia
sama sekali tidak menduga di saat kritis itu, Lu Leng justru
menyerangnya dengan nekat sehingga membuatnya tertegun
dan gerakannya jadi agak lamban, tidak heran Lu Leng
memperoleh kemenangan!
Ketika terkena serangan yang dilancarkan Lu Leng, Kou
Hun Siupun segera melancarkan sebuah pukulan ke arah Lu

2451
Leng, namun Lu Leng sudah mencelat mundur dan luput lah
dia dari serangan! Serangan yang dilancarkan Lu Leng
memang berhasil tapi tidak telak mengenai tempat yang
berbahaya, hanya membuat Kou Hun Siu termundur-mundur
dan darahpun terasa bergojak! Kalau tidak memiliki Lweekang
yang tinggi, pasti Kou Hun Siu sudah roboh seketika!
Seandainya tadi Lu Leng tidak mencelat mundur, bahkan
melancarkan serangan lagi, Kou Hun Siu pasti akan terluka
parah dan Lu Lengpun akan memperoleh kemenangan yang
gemilang! Tapi Lu Leng menganggap apabila dia bisa lolos dari
serangan Kou Hun Siu, itu sudah membuatnya amat bersyukur
dalam hati! Mereka berdua berdiri tegak di geladak peranu,
hanya berjarak beberapa depa saja.
Kou Hun Siu menghimpun hawa murninya untuk menekan
darahnya yang bergejolak, sedangkan Lu Leng yang berhasil
lolos dari bahaya terus menatap Kou Hun Siu, tidak berani
melancarkan serangan. Suasana di geladak perahupun jadi
hening, hanya terdengar suara ombak yang menderu-deru!
Kou Hun Siu yang bergebrak dengan Lu Leng tidak
berhasil merobohkannya, sebaliknya malah dipecundang dua
kali, Hal ini membuat Kou Hun Siu amat gusar, wajahnya
berubah kehijau-hijauan, ia tertawa aneh seraya berkata.
"Sungguh tak bernama kosong!"
Lu Leng tertawa dingin,
"Menang dalam keadaan bahaya!"
Sahutan yang tidak merendahkan diri Kou Hun Siu,
membuat orang tua itu tak dapat berkata apa-apa! sepasang
mata Kou Hun Siu tampak menyorot tajam. Mendadak ia

2452
merogoh ke dalam bajunya, ketika dikeluarkan, tangannya
sudah dikepalkan Kou Hun Siu menatap Lu Leng dengan
tajam, "Bocah, mari kita bertarung dengan senjata!" Lu Leng
tahu Kou Hun Siu telah dipecundangnya dua kali, sudah pasti
tidak akan menyudahi urusan begitu saja, Tetapi Lu Leng tidak
menduga Kou Hun Siu akan menantangnya bertarung dengan
senjata, itu berarti Kou Hun Siu sudah amat membencinya,
sekaligus ingin membunuhnya pula!
Lu Leng tertegun, dia tidak tahu senjata apa yang
digenggam Kou Hun Siu! Setelah berpikir, Lu Leng tertawa
dingin dan berkata,
"Senjataku telah hilang, bukankah kau tahu itu?"
Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh,
"Kalau begitu, terimalah nasibmu!"
Lu Leng tertawa panjang,
"Kau memiliki senjata lihay apa? Aku ingin
mengetahuinya!"
Usai menyahut, Lu Lengpun bersiap-siap berkelit apabila
Kou Hun Siu menyerangnya,
Kou Hun Siu terus tertawa, lama sekali barulah berkata.
"Aku menggunakan senjata apa? Memangnya gurumu
tidak pernah memberitahukan?" Mendengar itu, Lu Leng jadi
tertegun Lu Leng memang pernah mendengar tentang Kou
Hun Siu tapi tidak pernah mendengar tentang senjata apa
yang dipergunakannya,

2453
Bagian 57
Lu Leng tertawa,
"Senjata apapun di tanganmu, aku sudah siap
menghadapinya!"
Kou Hun Siu tertawa aneh,
"He he he! Kalau begitu, lihatlah senjataku!"
* * * *
Bab 115
Ketika berkata, Kou Hun Siu juga menjulurkan tangannya
ke depan sambil membuka kelima jarinya,
Lu Leng segera memandang kesitu, dia langsung
terbelalak saking terkejut Ternyata di telapak tangan Kou Hun
Siu terdapat sebuah kaitan kecil yang memancarkan cahaya!
Di ujung kaitan itu terikat seutas rantai yang amat halus,
memancarkan cahaya yang bergemerlapan. Kou Hun Siu
tertawa gelak,
"Bocah, kau sudah melihat senjataku? Bisa mati di bawah
tanganku, kaupun boleh merasa bangga!"
Sedangkan Lu Leng berpikir, kaitan kecil dan rantai yang
begitu halus, bagaimana cara mempergunakannya?
Ketika Kou Hun Siu usai berkata, tangan kanannyapun
bergerak, Terdengar suara "Serrr"

2454
Senjata di tangannya meluncur bagaikan meteor ke arah
Lu Leng. Bukan main terkejutnya Lu Leng, ia segera meloncat
mundur Ternyata dia sudah siap dari tadi, maka gerakannya
amat cepat! Tetapi pada saat itu juga tampak cahaya
berkelebat melewati badannya! seketika Lu Leng merasa
lengannya jadi kencahg, sehingga tak dapat bergerak sama
sekali!
Kejadian itu amat cepat dan diluar dugaan Lu Leng,
Betapa terkejutnya Lu Leng ketika merasa lengannya tak
dapat bergerak, Sebelum dia tahu apa yang telah terjadi,
sepasang kakinyapun terasa tidak dapat bergerak, langsung
dia roboh di atas geladak perahu! Lu Lengpun bergerak cepat,
dia menggunakan tangan kirinya untuk menyerang, Namun di
saat itu pula lengan kirinya terasa kesemutan, kemudian tidak
dapat bergerak lagi.
Kini baru Lu Leng melihat jelas, ternyata sepasang tangan
dan kakinya terikat oleh rantai yang amat halus, yang
membuat sekujur badannya jadi lemas tak bertenaga, Karena
halusnya rantai itu, jika tidak dilihat dengan teliti,mata biasa
akan sukar melihatnya, Lu Leng berusaha meronta untuk
memutuskan rantai halus itu, namun tidak berhasil. Dia
tercengang dan mendongakkan kepala melihat tampak wajah
Kou Hun Siu berseri-seri sambil mendekatinya.
"Lu Siauhiap, Kou Hun Siu (Rantai Pengaet Sukma)ku
merupakan senjata pusaka, lagi pula mengandung racun yang
membuat sekujur badan orang kesemutan! Dalam rimba
persilatan, belum ada orang yang berhasil lolos dari senjataku
ini lho! Apa yang kau rasakan sekarang?"
Lu Leng tidak menyahut, dia hanya mendengus dingin
sambil memalingkan kepalanya. Kou Hun Siu tertawa gelak.

2455
"Hu ha ha! sesungguhnya saat ini kalau kuangkat sebelah
tanganku, nyawamu pasti melayang ke akhirat! Namun aku
akan membiarkanmu hidup beberapa hari, setiba di istana Ci
Cun Kiong, barulah kau akan mati!"
Diam-diam Lu Leng menghela nafas panjang, kemudian
memejamkan matanya tak mau bersuara, Kou Hun Siu
menjulurkan tangannya, menjinjing Lu Leng lalu dibawa ke
dalam perahu. Lu Leng sama sekali tidak membuka matanya,
Ketika badannya terbanting ke lantai, barulah dia membuka
matanya, Tampak Kou Hun Siu berdiri di hadapannya sambil
mengangkat sebuah besi, sebetulnya besi itu dipergunakan
untuk menindih perahu dengan berat hampir delapan ratus
kaki, terlihat pula seuntai rantai melekat pada besi tersebut!
Kou Hun Siu menjulurkan tangannya, menotok jalani darah
Tay hai hiat di pinggang Lu Leng. Setelah itu diapun menarik
tangan kanannya, seketika tampak cahaya berkelebat,
ternyata Kou Hun Siu telah menarik kembali senjatanya yang
melilit badan Lu Leng, Setelah senjata itu terlepas, rasa
kesemutan itupun hilang seketika, namun badan Lu Leng
tetap tidak bisa bergerak, karena jalan darah Tay Pai Hiatnya
telah ditotok. Kou Hun Siu membelenggu kaki Lu Leng dengan
rantai yang melekat pada besi besar itu, ia tertawa seraya
berkata.
"Lu Siauhiap, beristiralah baik-baik di sini!" sepasang mata
Lu Leng membara, namun tidak bisa berbuat apa-apa!
Kou Hun Siu membalikkan badannya, meninggalkan
tempat itu. Lu Leng terbelenggu disitu, dia teringat Tam Goat
Hua yang terapung di tengah laut, dapat dibayangkan betapa
sedih hatinya! Berselang sesaat hatinya mulai tenang, segera
dihimpunnya hawa murninya untuk menembus jalan darahnya
yang tertotok, tapi tidak berhasil sama sekali!

2456
Lu Leng menghela nafas panjang, dia merasa perahu itu
melaju dengan tenang, Dari sini menuju ke daratan, entah
masih membutuhkan waktu berapa lania, setiba di darat nanti
iapun masih me ragu kan apakah dirinya masih punya
kesempatan untuk meloloskan diri atau tidak? Hati Lu Leng
menjadi kacau dan rasanya ingin menangis sekeras-kerasnya
karena teringat pada Tam Goat Hua....
Bagaimana keadaan Tam Goat Hua yang jatuh ke laut
bersama papan itu? Setelah meraih golok pusaka Su Yang To,
ba-dannyapun merosot ke bawah, dia justru merosot pada
papan yang amat lebar itu! Keadaannya saat itu benar-benar
amat berbahaya, sedangkan Lu Leng yang berada di perahu
kemungkinan besar juga akan celaka di tangan Kou Hun Siu!
Karena itu ketika sepasang kakinya menginjak papan, Tam
Goat Hua menghimpun hawa murninya untuk mencelat ke
atas perahu. Akan tetapi perahu itu telah melaju beberapa
depa, Tam Goat Hua tertegun, sangat sulit bagi dirinya untuk
mencapai perahu tersebut. Tam Goat Hua berteriak teriak
sambil menggerak-gerakkan golok pusaka Su Yang To.
"Adik Leng! Adik Leng! Adik Leng...."
Lu Leng yang berdiri di pinggir perahu, hanya melihat
cahaya golok berkelebat-kelebat ia sama sekali tidak
mendengar suara teriakan Tam Goat Hua, lagi pula makin
lama perahu itu makin menjauhi Tam Goat Hua yang berada
di atas papan, tak lama kemudian papan itu pun sudah tidak
kelihatan. Hati Tam Goat Hua seperti tersayat ketika melihat
perahu itu kian menjauh, tapi samar-samar dia masih melihat
Lu Leng menerjang ke arah Kou Hun Siu, mereka berdua jadi
bertarung sengit! Namun bagaimana hasil pertarungan itu,
Tam Goat Hua sama sekali tidak mengetahuinya.

2457
Kini yang disaksikan Tam Goat Hua hanya laut nan luas,
sedangkan perahu itu sudah tidak kelihatan. Gadis itu berdiri
termangu-mangu di atas papan, walau tiada ombak papan itu
tetap bergoyang-goyang, Setelah termangu-mangu beberapa
saat, barulah Tam Goat Hua duduk, Selain pasrah, sekarang
dia betuI-betul tidak dapat berbuat apapun! Tak hentihentinya
dia menghela nafas, sepasang matanyapun sudah
bersimbah air.
Dia terus duduk tak bergerak, Tak lama haripun mulai
gelap, dia menggeleng-gelengkan kepala, kemudian bangkit
berdiri. Pada papan itu sama sekali tidak terdapat makanan
maupun minuman di,sekelilingnya hanya terdapat air laut, Hal
ini amat mencemaskan hati Tam Goat Hua.
Ketika hari sudah gelap, Tam Goat Huapun membaringkan
dirinya di atas papan tersebut sambil memandang langit yang
penuh diliputi bintang-bin-tang yang berkerlap kerlip, Tam
Goat Hua tidak tahu dirinya akan terapung berapa lama, juga
tidak tahu dirinya akan selamat atau tidak! semuanya
tergantung pada nasib dan takdir! walaupun memiliki
kepandaian tinggi, dalam keadaan begini, sama saja seperti
tidak berkepandaian apa-apa!
Setelah hari sudah larut, barulah Tam Goat Hua pulas,
karena teramat risau, diapun bermimpi yang aneh-aneh.
Keesokan harinya, dia terjaga dari tidurnya karena tersorot
oleh sinar matahari, matanya terbuka perlahan-lahan, dan
yang dilihatnya hanya laut nan luas! Tam Goat Hua menghela
nafas panjang, sedangkan papan itu terus terapung di
permukaan laut Tak terasa sehari sudah lewat lagi,
Ketika hari mulai gelap, Tam Goat Hua mulai merasa haus
dan lapar, Kini dia berada di tengah-tengah laut, ingin
menangkap seekor ikan untuk disantap hidup-hidup juga tidak

2458
mungkin! Tam Goat Hua cuma duduk termenung di atas
papan itu, terus memandang laut nan luas itu sambil menanti
hari cepat berganti sungguh resah hatinya, dia ingin berteriak
sekeras-kerasnya, namun tidak bertenaga dan tak
bersemangat. Tak lama hari semakin gelap, awan hitampun
menyelimuti langit Tam Goat Hua berharap segera terjadi
hujan badai, agar dirinya tenggelam saja ke dasar laut!
Dia terus memandang laut, rasanya ingin sekali dia
meloncat kedalam laut, namun tak lama kemudian mendadak
dia merasa aneh, Dilangit tiada bintang, lautpun gelap gulita!
Akan tetapi, dia melihat secercah cahaya dikejauhan yang
bergerak-gerak di permukaan laut! Tentunya air laut tidak
akan memancarkan cahaya, kalau begitu darimana munculnya
cahaya itu? Kalau bukan sebuah perahu, sudah pasti adalah
sebuah daratan! Tam Goat Hua menjadi girang karenanya,
Dia terus memandang ke arah cahaya itu dengan penuh
perhatian, tampak cahaya itu makin lama makin mendekat.
Berselang beberapa saat, Tam Goat Hua sudah dapat melihat
dengan jelas, ternyata cahaya itu berjumlah tujuh titik yang
tidak lain adalah tujuh buah lentera yang menyala terang,
Tujuh buah lentera itu, bergantung di atas sebuah perahu,
sedangkan papan yang diduduki Tam Goat Hua justru
terapung menuju ke arah perahu itu. Begitu pula sebaliknya
perahu itu terus melaju ke arah Tam Goat Hua! Betapa
girangnya gadis itu, tidak perduli orang macam apa yang
berada di perahu itu, yang jelas lebih baik dari pada seorang
diri terapung di laut!
Tak seberapa lama perahu itu sudah semakin dekat, Tam
Goat Huapun dapat melihat lebih jelas, Tampak seseorang
berdiri di geladak perahu itu, Di bawah sinar lentera terlihat
jelas bentuk badan orang itu, Tam Goat Hua merasa

2459
mengenalnya, Tam Goat Hua menahan nafas, melihat lagi
dengan penuh perhatian dan hatinya pun mulai berdebardebar!
Walaupun saat ini di laut amat gelap, dia dapat melihat
perahu dan orang tersebut, karena ketujuh lentera yang
menyala terang, sebaliknya orang yang berdiri di geladak
perahu sama sekali tidak dapat melihatnya, karena gelap
gulita, juga tidak melihat ada sebuah papan terapung di
permukaan laut, Sebenarnya saat melihat ada perahu menuju
ke arahnya, Tam Goat Hua sudah mau berteriak, Tetapi begitu
melihat jelas siapa orang yang berdiri di geladak perahu,
diapun jadi tertegun sehingga tidak dapat berteriak!
Walau jarak masih agak jauh, namun Tam Goat Hua tetap
mengenali siapa orang itu, tidak lain adalah Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek! Kalau beberapa hari yang lalu Tam Goat Hua
belum berada dalam pelukan Lu Leng dan sekarang melihat
Tong Hong Pek, pasti dia merasa senang sekali, bahkan akan
menangis sepuas-puasnya untuk melampiaskan rasa hatinya!
Saat ini begitu melihat Tong Hong Pek, hatinya seperti
tertusuk-tusuk, bahkan juga merasa tiada muka berjumpa
dengannya! Karena saat ini dia merasa benar-benar telah
mengkhianati cinta Tong Hong Pek! walaupun semua itu ada
sebab-sebabnya dan ada pula orang yang menjadi pelaku
terjadinya kejadian di Cin Yun Ling, yaitu Liok Ci Khim Mo!
Kegirangannya ketika tadi melihat perahu langsung sirna
seketika, dan Tam Goat Huapun cepat-cepat tengkurap agar
Tong Hong Pek tidak melihat dirinya! sementara jarak antara
perahu yang ditumpangi Tong Hong Pek dan papan yang
terapung di permukaan laut semakin mendekat

2460
Saat ini Tam Goat Hua sudah mengucurkan air mata,
Dalam hati ia terus memanggil nama Tong Hong Pek, tapi
iapun berharap agar perahu itu cepat-cepat lewat agar Tong
Hong Pek tidak melihatnya ! Tam Goat Hua cuma bisa
berharap begitu, namun tidak bisa mencegah papan itu
bertubrukan dengan perahu tersebut! Papan dan perahu itu
semakin mendekat, Tam Goat Hua mendongakkan kepala,
Dilihatnya wajah Tong Hong Pek begitu murung, seakan
sedang memikirkan sesuatu, tak terasa air mata Tam Goat
Huapun mengucur lebih deras lagi,
Mendadak terdengar suara "Bum" Tam Goat Huapun
merasa papan itu tergoncang hebat, ternyata sudah terjadi
tubrukan! Badan Tam Goat Hua terpental ke belakang,
seketika tampak bayangan Tong Hong Pek berkelebat ke arah
papan itu, sedangkan Tam Goat Hua sudah terjatuh ke laut!
Begitu terjatuh ke laut, Tam Goat Huapun membiarkan
dirinya tenggelam. Ternyata karena ia merasa tiada
keberanian untuk menceritakan tentang urusannya bersama
Lu Leng pada Tong Hong Pek, maka Tam Goat Hua tidak mau
bertemu Tong Hong Pek dan rela mati di dasar laut!
Di permukaan laut tetap gelap gulita, sedangkan Tam Goat
Hua berusaha agar dirinya tenggelam! Mendadak dia merasa
disekitarnya muncul bunga-bunga air laut, di saat bersamaan
diapun merasa ada sebuah tangan yang amat kuat
merangkulnya! Tam Goat Hua tak dapat meronta, badannya
perlahan-lahan dibawa ke permukaan laut!
Tak lama dia sudah berada di permukaan laut, dibukanya
matanya dan... ia melihat yang membawanya ke permukaan
laut adalah Tong Hong Pek! Tong Hong Pek memandangnya,
seketika Tam Goat Hua menundukkan kepala. ia tidak berani
beradu pandang dengannya, kemudian berteriak

2461
"Lepaskan aku! Lepaskan aku..!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tidak bersuara, sebelah
tangannya merangkul Tam Goat Hua dan sebelah lagi meraih
seutas tali yang terjulur turun dari atas perahu. Tong Hong
Pek menarik tali itu, tampak badannya bersama Tam Goat Hua
terbang ke atas masuk ke dalam perahu. Begitu sampai di
geladak perahu, barulah Tong Hong Pek melepaskan
rangku!annya, Saat itu pula Tam Goat Hua meloncat lagi
hendak mencebur ke laut, namun mendadak tampak sosok
bayangan berkelebat kearahnya sekaligus memegang
lengannya serta memanggil dengan suara dalam,
"Goat Hua!"
Air mata Tam Goat Hua sudah bercucuran tapi masih
sempat berteriak-teriak sambil meronta-ronta!
"Lepaskan aku, biarkan aku pergi!"
Wajah Tong Hong Pek tampak serius, serta berkata
dengan sungguh-sungguh,
"Goat Hua, dengar kata-kataku!"
Tam Goat Hua agak tenang, ia menghela nafas panjang
seraya berkata.
"Masih mau mengatakan apa?" Tong Hong Pek
menariknya mendekat "Goat Hua, aku sudah pikir secara
seksama dan matang! Kiia berdua saling mencinta, apa yang
telah terjadi di Cing Yun Ling anggap saja tidak pernah terjadi
dan kita masih boleh jadi suami istri!"

2462
Mendengar itu Tam Goat Hua jadi tertegun! Hatinya kebatkebit,
mengerti akan dirinya sendiri Kini dia sudah tidak bisa
terlepas dari suatu jaringan cinta! Berada di antara Tong Hong
Pek dan Lu Leng! seharusnya sudah tiada pilihan lain lagi
baginya, dia harus menyerahkan diri pada Lu Leng! Akan
tetapi sekarang dia bertemu kembali dengan Tong Hong Pek
yang tidak tahu akan perubahan itu!
Tam Goat Hua mendongakkan kepala, wajahnya pucat
pias dan terus menatap Tong Hong Pek, Tong Hong Pek
segera bertanya, "Goat Hua, bagaimana menurutmu?" Tam
Goat Hua menyahut menyimpang dari pertanyaan itu.
"Dan... bagaimana kau bisa berada di laut?"
Tong Hong Pek menyahut
"Setelah berpisah dengan anak Leng, tak lama akupun
mendengar dari orang bahwa Lu Leng tertangkap oleh iblis
Merah dan iblis Hijau, akan dibawa ke istana Ci Cun Kiong!
Oleh karena itu akupun mengejar kesana, namun anak Leng
berhasil meloloskan diri! Akupun dengar dari orang, anak Leng
bersama engkau pergi berlayar, maka aku segera membeli
sebuah perahu dan berlayar untuk mencari kalian berdua!
Goat Hua, bagaimana kau bisa berada di papan itu? Dimana
anak Leng? Kalian berdua berlayar bersama, apa yang telah
terjadi?"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang, berkata perlahanlahan.
"Lepaskan diriku dulu! Aku aku akan memberitahukanmu!"
Tong Hong Pek segera mengendurkan tangannya, Tam
Goat Huapun cepat-cepat mundur selangkah

2463
Tong Hong Pek menatapnya seraya berkata,
"Goat Hua, bagaimana menurutmu mengenai ucapanku
tadi?"
Tam Goat Hua mendongakkan kepala, kedua pipinya telah
basah tergenang air mala, kemudian ia menggelenggelengkan
kepala,
Tong Hong Pek segera berkata lagi,
"Goat Hua, kita lupakan saja urusan itu!"
Tam Goat Hua memberanikan diri menyahut
"Tidak!"
Tong Hong Pek berkata,
"Goat Hua, apakah kau mau menderita seumur htdup?"
Tam Goat Hua termundur beberapa langkah, tidak
bersuara hanya menggigit bibir saja, Tong Hong Pek
menghela nafas panjang, lama sekali barulah berkata perlahan
lahan.
"Goat Hua, mungkin hatimu agak kacau bertemu
denganku, lebih baik sementara ini kita jangan membicarakan
urusan itu! Ohya, sudah berapa lama kau terapung di laut?"
Tam Goat Hua diam saja! Tapi keningnya berkerut-kerut
seakan sedang memikirkan sesuatu. Tong Hong Pek bertanya
lagi,

2464
"Goat Hua, sudah berapa lama kau terapung di laut?"
Tam Goat Hua menarik nafas dalam-dalam,
"Sudah dua malam!"
Tong Hong Pek terkejut
"Bagaimana kau seorang diri terapung di laut? Dimana
anak Leng?"
Tam Goat Hua menyahut terputus-putus,
"Aku.,, aku tidak tahu bagaimana keadaannya!"
Kening Tong Hong Pek berkerut
"Goat Hua, bukankah kau berlayar bersamanya? Apa yang
telah terjadi setelah kalian berada di laut?"
Tam Goat Hua tidak menyahut, hanya menangis terisakisak.
Tong Hong Pek segera berkata,
"Goat Hua, sebetulnya apa yang telah terjadi, mengapa
kau diam saja?"
Tam Goat Hua menyahut sambil menangis.
"Jangan terus bertanya mendesakku!"
Tong Hong Pek menghela nafas, manggut-manggut
berkata.

2465
"Baiklah! Mari kita ke dalam perahu dulu!"
Tong Hong Pek memapah Tam Goat Hua ke dalam
perahu, setelah duduk barulah gadis itu memberi tahukan.
"Kami berlayar untuk mencari Panah Bulu Api!"
Wajah Tong Hong Pek tampak berseri, segera dia
bertanya.
"Sudah tahu Panah Bulu Api itu berada dimana?"
Tam Goat Hua manggut-manggut,
"Ya! Aku tahu dari Tiat Sin Ong, sebelum beliau
meninggal...."
Tong Hong Pek langsung memutuskan ucapan Tam Goat
Hua, menggoyang-goyangkan tangannya seraya berkata,
"Tunggu! Benarkah Tiat Sin Ong? Bagaimana kau bertemu
beliau? Tuturkanlah dari awal!"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang.
"Baik!"
Gadis itu mulai bercerita tentang semua kejadian, juga
mengenai Panah Bulu Api yang berkaitan dengan Tiat Sin Ong!
Tapi Tiat Sin Ong justru telah memberikan ketujuh batang
Panah Bulu Api kepada Thian Sun Sianjin, sedangkan Lu Leng
teringat akan tulisan yang ditinggalkan Thian Sun Siunjin di
pulau Hek Ciok To, bahwa di pulau tersebut terdapat tiga
macam benda pusaka padahal Lu Leng hanya menemukan

2466
dua macam benda pusaka, berarti masih ada satu lagi yang
belum ditemukan dan menurut dugaan barang itu adalah
ketujuh batang Panah Bulu Api tersebut! Oleh karena itu
mereka berdua lalu berlayar menuju ke pulau Hek Ciok To, tak
terduga perahu yang mereka tumpangi hancur diamuk hujan
badai, sehingga mereka berdua terdampar di sebuah pulau
terpencil....
Sampai di sini mendadak Tam Goat Hua berhenti
Tong Hong Pek segera bertanya, "Bagaimana selanjutnya?
Anak Leng pergi ke mana?"
Tam Goat Hua tampak termenung, lama sekali barulah
menyahut
"Selanjutnya kami berlayar dengan rakit dan bertemu Kou
Hun Sui!"
Begitu mendengar nama tersebut, Tong Hong Pek
kelihatan terkejut sekali, tanpa sadar langsung bangkit berdiri
seraya berkata,
"Apakah Kou Hun Siu yang sama terkenalnya dengan
Thian Ho Si Lo, jago nomor wahid dari golongan sesat?"
Tam Goat Hua manggut-manggut
Wajah Tong Hong Pek langsung berubah,
"Kalau begitu, Lu Leng sudah mati?"
Betapa terkejutnya Tam Goat Hua mendengar itu, ia
segera bertanya.

2467
"Apa maksudmu?"
Tong Hong Pek menyahut
"Kalian berdua bertemu Kou Hun Siu, sedangkan kau
terapung di laut...."
Tam Goat Hua memberitahukan.
"Kami berdua bertarung dengan Kou Hun Siu, aku
terdesak hingga jatuh ke laut, sedangkan Lu Leng... aku tidak
tahu bagaimana keadaannya!"
Tong Hong Pek tertegun, lama sekali barulah menghela
nafas panjang.
"Berdasarkan kungfu yang dimiliki anak Leng, dia akan
bertarung seimbang dengan Kou Hun Siu!"
Tam Goat Hua berkata dengan girang,
"Kalau begitu belum tentu dia ada dalam bahaya!"
Tong Hong Pek diam, kemudian mengge!eng-gelengkan
kepala seraya berkata.
"Tapi senjata milik Kou Hun Siu yang disebut Kou Hun Si
(Rantai Pengaet Sukma), adalah semacam benang yang
dimuntahkan laba-laba emas, yang hanya ada di sebuah
telaga di daerah Miau, itu adalah benda pusaka dalam rimba
persilatan dan benda itu juga mengandung racun aneh, siapa
yang terikat oleh Kou Hun Si, sekujur badannya pasti
kesemutan! Walau Lu Leng belum mati pasti dia sudah
tertangkap dan akan dibawa ke istana Ci Cun Kiong!"

2468
Tam Goat Hua tersentak, lalu bertanya,
"Kalau begitu, kita harus bagaimana?"
Tong Hong Pek berpikir, setelah itu baru menyahut
"Kini kita berada di tengah laut, tentu sulit mengejar
mereka. Tapi masih ada satu jalan, kita harus segera kembali
ke Tionggoan! Sebelum mereka tiba di istana Ci Cun Kiong,
kita harus berhasil mengejar mereka!"
Tam Goat Hua berpikir, dia juga berpendapat hanya jalan
itu yang bisa mereka tempuh. kemungkinan besar mereka
masih dapat menyelamatkan Lu Leng! Tong Hong Pek
menghela nafas panjang.
"Seandainya berhasil mengejar mereka, namun belum
pasti dapat menyelamat anak Leng dari tangan Kou Hun Siu!"
Begitu mendengar ucapan Tong Hong Pek, tertegun lah
Tam Goat Hua, sebab ia tahu bagaimana sifat Tong Hong Pek,
Kalau bukan disebabkan Kou Hun Siu berkepandaian amat
tinggi, tentunya Tong Hong Pek tidak akan berkata begitu!
Mereka berdua diam, berselang sesaat mendadak Tong
Hong Pek tertawa dan berkata,
"Goat Hua, tiada gunanya kau cemas! Kau tunggu disini,
aku akan keluar sebentar untuk memutar arah perahu, aku
akan segera kembali kesini!"
Ucapan Tong Hong Pek terdengar mengandung maksud
lain, sehingga membuat Tam Goat Hua tertegun. Sebelum
bersuara, Tong Hong Pek sudah berkelebat keluar. Tak berapa
lama kemudian tampak Tong Hong Pek berjalan ke dalam

2469
dengan wajah berseri-seri, tangannya membawa dua batang
lilin merah.
Tam Goat Hua terkejut
"Untuk apa itu?"
Tong Hong Pek tertawa, sahutnya.
"Goat Hua, malam ini merupakan malam bahagia bagi kita
berdua! Bagaimana menurutmu?"
Ketika mendengar Tong Hong Pek menyahut begitu, wajah
Tam Goat Hua langsung berubah, Tam Goat Hua segera
bangkit berdiri seraya berkata,
"Tidak!"
Tong Hong Pek berkata dengan sungguh-sung-guh,
"Goat Hua, dengarlah kata-kataku! Aku tidak mau bila
kejadian di Cing Yun Ling itu membuat kita berdua terus
menderita! Setelah kita jadi suami isteri aku yakin tak lama
lagi kita sama-sama akan melupakan kejadian itu, serta akan
gembira dan bahagia seperti dulu lagi!"
Tam Goat Hua termundur-mundur, sekujur badannya
menggigil. Setelah mundur sampai di sudut, diapun berteriak
sekeras-kerasnya,
"Tidak! Tidak!"
Saat ini, Tong Hong Pek sudah melihat keanehan air muka
Tam Goat Hua, Tong Hong Pek menatapnya seraya bertanya.

2470
"Goat Hua, sebetulnya apa gerangan yang telah terjadi?"
Tam Goat Hua memalingkan mukanya, menyahut dengan
air mata berlinang-linang,
"Beberapa patah katamu itu, sudah... sudah terlambat!"
Tong Hong Pek tersentak mendengar itu, jari
tangannyapun mengendur sehingga sepasang lilin merah yang
dipegangnya langsung jatuh ke bawah,
"Plak! Plak!"
Meskipun Tong Hong Pek merupakan orang yang
berkepandaian amat tinggi, namun dia justru tidak dapat
melepaskan diri dari jaringan cinta! Dulu dia patah hati karena
To Ciu Lo Sat-Seh Cing Hua, maka diapun pergi ke gunung
Soat San, hidup merana seorang diri dua puluh tahun di sana.
Setelah perjodohannya dengan Tam Goat Hua mengalami
perubahan rambutnyapun mulai ubanan! sementara di perahu
itu, suasana amat sunyi sekali.
Setelah tertegun sejenak, barulah Tong Hong Pek berkata
dengan suara bergetar "Apa... apa maksudmu?"
Tam Goat Hua menggigit bibir, kemudian menyahut
"Aku dan adik Leng sudah... sudah...."
Ketika Tam Goat Hua berkata sampai disitu, mendadak
Tong Hong Pek membentak sengit
"Sudah! jangan katakan itu lagi!"

2471
Betapa tingginya Lweekang Tong Hong Pek, bentakannya
itu amat memekakan telinga, membuat Tam Goat Hua
tertegun. Dia mendongakkan kepala memandang ke arah
Tong Hong Pek, tampak di wajahnya tersirat penderitaan.
Tong Hong Pek juga memandang Tam Goat Hua, gadis itu
buru-buru menundukkan kepala, berkata per!ahan-lahan.
"Aku... aku telah bersalah padamu!"
Tong Hong Pek memalingkan mukanya, lalu berkata
dengan suara teramat terang.
"Bagus sekali! Asal dalam hatimu merasa gembira,
tentunya akupun ikut gembira!"
Tam Goat Hua maju selangkah, sedangkan Tong Hong Pek
memalingkan mukanya, muka Tong Hong Pek sudah tidak
tampak menderita lagi, Akan tetapi Tam Goat Hua tahu, Tong
Hong Pek menyimpan penderitaannya di dalam hati.
Penderitaan semacam itu bagi Tong Hong Pek takkan
hilang selama-lamanya, sebab akan terus tersimpan di dalam
hati! Tam Goat Hua memandangnya dengan tertegun, Tong
Hong Pek malah tersenyum hambar dan berkata,
"Memang sesungguhnya kau dan anak Leng merupakan
pasangan yang serasi, kau jangan berduka karena diriku!"
Tam Goat Hua berkata dengan suara rendah.
"Bagaimana perasaan hatimu, aku tahu jelas!"
Tong Hong Pek mendongakkan kepala sambil tertawa
gelak, suara tawanya sungguh mengejutkan, lama sekali
barulah dia berkata.

2472
"Jangan omong sembarangan kau tahu apa?"
Tam Goat Hua menghela nafas, tidak bicara apa-apa lagi,
Tong Hong Pek berkata.
"Kau terapung di laut dua malam, tentunya amat Lapar
dan lelah, cepatlah kau makan dan tidur! Aku akan ke geladak
perahu, memperhatikan arah yang dituju!"
Tam Goat Hua tahu Tong Hong Pek berusaha tenang,
walau dalam hatinya penuh emosi, dia segera berkata.
"Kau...."
Tong Hong Pek tertawa,
"Ha ha ha! Legakanlah hatimu, kau anggap aku seperti
dirimu? Sudah jelas melihatku, namun masih berusaha
tenggelam! Aku tidak akan melakukan itu lho!"
Wajah Tam Goat Hua langsung memerah, sedangkan
Tong Hong Pek sudah berjalan ke luar dengan langkah lebar
Tam Goat Hua duduk termenung, kemudian mendekati
pintu perahu sambil memandang ke luar Tampak Tong Hong
Pek berdiri di geladak perahu, sepasang tangannya ditaruh di
belakang,
Lama sekali Tam Goat Hua memandangnya, sedangkan
Tong Hong Pek tetap tak bergerak. Tam Goat Hua cuma
memandang punggungnya sehingga tidak dapat melihat
mukanya yang penuh diliputi penderitaan!

2473
Sesungguhnya Tong Hong Pek amat gembira karena Tam
Goat Hua dan Lu Leng sudah rujuk kembali, namun dalam hal
cinta, dia memang sangat menderita sekali!
Meskipun Tong Hong Pek kelihatan baru berusia tiga
puluhan, tapi sesungguhnya usianya sudah cukup tua, Dua
puluh tahun lalu setelah mengalami patah hati, dia sudah
mengambil keputusan tidak akan terlibat lagi dalam hal
percintaan, tetapi tak terduga, dua puluh tahun kemudian dia
malah jatuh cinta pada putri mantan kekasihnya, juga tak
diduga akan terjadi hal yang sama pula!
Dia merasa sungguh keterlaluan nasib mempermainkan
orang, dia terus berdiri di geladak perahu hingga malam dan
pagi. Keesokan harinya, barulah dia menjulurkan tangannya
menghapus embun yang membasahi rambutnya.
Ketika menghapus, rambutnyapun ikut rontok, Tong Hong
Pek melihat rambut yang rontok itu ternyata sudah memutih!
Tong Hong Pek tersenyum getir, dia tahu semalam dirinya
sudah bertambah tua. Dia menghela nafas panjang,
mengambil keputusan untuk menyimpan penderitaannya di
dalam hati dan tidak akan diungkitkan pada siapapun!
Dia masuk ke dalam perahu untuk membangunkan Tam
Goat Hua. Mereka lalu makan bersama serta tidak
membicarakan hal tersebut, mereka hanya berunding
bagaimana cara menolong Lu Leng. sementara perahu itu
terus melaju, Empat hari kemudian, ketika hari mulai sore,
dari jauh sudah tampak daratan,
Setelah sore hari, perahu itupun sudah berlabuh di sebuah
pelabuhan yang amat ramai, Tong Hong Pek dan Tam Goat
Hua naik ke pelabuhan itu. Setelah bertanya pada orang di
sana, akhirnya mereka tahu bahwa berada di daerah

2474
Shantung, kemudian Tong Hong Pek bertanya lagi, apakah
ada sebuah perahu besar berlabuh disitu, Di saat bersamaan,
Tam Goat Hua justru berseru kaget
"Lihat!"
Tong Hong Pek memandang ke arah yang ditunjuk Tam
Goat Hua, tampak sebuah tiang layar yang amat tinggi di
belakang beberapa buah perahu lain.
Tam Goat Hua berkata,
"Berdasarkan tiang layar itu, aku dapat memastikan kalau
itu adalah perahu Kou Hun Siu!"
Tong Hong Pek segera menyahut
"Kita ke sana untuk bertanya pada orang-orang di
sekitarnya, sudah berapa lama mereka tiba disini!"
Mereka berdua cepat-cepat mendekati perahu besar itu,
tak lama kemudian sampailah mereka di sekitar perahu besar
tersebut Terlihat begitu banyak orang sedang mencuci geladak
perahu, Tong Hong Pek segera melesat ke atas perahu besar
itu, Tam Goat Hua juga ikut melesat ke atas, Begitu cepat
gerakan mereka berdua sehingga membuat orang-orang yang
ada di atas perahu besar itu jadi tertegun
Tam Goat Hua langsung berkata,
"Kalian tidak usah takut, dimana Kou Hun Siu?"
Salah seorang tua menyahut

2475
"Mereka sudah mendarat!"
Tong Hong Pek bertanya.
"Kapan mereka mendarat?"
Orang tua itu memberitahukan
"Tengah hari itu mereka mendarat!"
Tong Hong Pek bertanya lagi.
"Mereka berjumlah berapa orang?"
Orang tua itu menyahut
"Kira-kira sepuluh orang, kami tidak begitu jelas!"
Tam Goat Hua ikut bertanya,
"Di mana pemuda yang bersamaku itu?"
Orang tua itu menggeleng-gelengkan kepala, lalu
menghela nafas panjang. Wajah Tam Goat Hua langsung
berubah, hatipun berdebar-debar tegang.
"Ba... bagaimana keadaannya?"
Orang tua itu menyahut
"Dia... dia diikat dan dibawa pergi!"
Mendengar itu, barulah Tam Goat Hua menarik nafas lega,
saling memandang dengan Tong Hong Pek. Tidak banyak

2476
bicara lagi, mereka segera melayang turun dari perahu besar
itu. Kira-kira setengah jam kemudian, mereka berdua sudah
berada di jalanan yang menuju ke gunung Tiong Tiau San, di
jalan itu mereka melesat menggunakan ilmu ginkang.
Mereka tahu, Kou Hun Siu beserta teman-temannya
berangkat lebih awal setengah hari dari mereka. Merekapun
yakin dapat menyusul Kou Hun Siu dan teman-temannya,
sebab rombongan itu membawa Lu Leng. Mereka tentu tidak
akan melakukan perjalanan tergesa-gesa, lagi pula Kou Hun
Siu dan lainnya tidak tahu ada orang yang mengejar mereka.
* * * *
Bab 116
Malam harinya Tong Hong Pek dan Tam Goat Hua sama
sekali tidak beristirahat mereka berdua terus melakukan
perjalanan malam, tanpa berhenti sama sekali.
Hari berikutnya ketika mulai pagi, Tong Hong Pek dan Tam
Goat Hua sudah sampai di sebuah desa, Dari penduduk desa
itu mereka memperoleh informasi bahwa Kou Hun Siu dan
lainnya berada di depan kira-kira tujuh delapan mil Oleh
karena itu mereka berduapun terus mengejar. Tong Hong Pek
berpesan sembari melesat kearah tujuan.
"Goat Hua, begitu melihat mereka kau jangan
memunculkan diri!"
Tam Goat Hua bertanya heran,
"Mengapa?"
Tong Hong Pek menyahut

2477
"Biar aku yang muncul duluan. Aku akan turun terhadap
yang lain, setelah itu barulah menghadapi Kou Hun Siu! Di
saat Kou Hun Siu bertarung denganku, kau harus segera
membawa anak Leng pergi!"
Tam Goat Hua menatapnya seraya berkata,
"Bukankah kau bilang senjatanya amat lihay?"
Tong Hong Pek menyahut dengan suara dalam,
"Goat Hua, kalau kau ingin menyelamatkan Lu Leng, harus
mendengar perkataanku!"
Tam Goat Hua mengangguk.
"Ya!"
Tong Hong Pek berkata lagi,
" Setelah kau berhasil menyelamatkan anak Leng, harus
cepat-cepat pergi ke pantai, gunakan perahu besar itu untuk
berlayar ke pulau Hek Ciok To! perahu itu amat kuat dan
besar, tentunya tidak akan hancur menghadapi hujan badai
dan kalian bisa sampai di pulau Hek Ciok To dengan selamat!"
Tam Goat Hua bertanya.
"Lalu kau bagaimana?"
Tong Hong Pek tertawa panjang,
"Seandainya aku tak kuat melawan Kou Hun Siu, apakah
aku tidak bisa kabur?"

2478
Tam Goat Hua tampak terkejut, lama sekali baru dia
mengangguk
"Baik!"
Tong Hong Pek berpesan.
"Setelah kalian memperoleh ketujuh batang Panah BuIu
Api itu, waktu untuk bertemu dengan kedua orang tuamupun
sudah semakin dekat, berunding lah dengan mereka
bagaimana cara merebut Busur Api itu, Tentang urusan
membasmi Liok Ci Khim Mo, pasti ada harapan!"
Tam Goat Hua mendengar nada perkataan itu seolah-olah
urusan selanjutnya, sudah bukan bagiannya lagi. Hal ini
membuat hati Tam Goat Hua tergoncang, namun ia tidak
mengucapkan apapun
Mereka berdua terus melesat Tak berapa lama, mereka
telah melihat sekitar sepuluh ekor kuda sedang berlari
kencang di depan dua ekor diantaranya terdapat dua buah
bendera bertuliskan "Bu Lim Ci Cun" dan "Liok Ci Khim Mo".
Melihat itu, Tam Goat Hua segera memberitahukan .
"ltu adalah rombongan Kou Hun Siu!" Tong Hong Pek
manggut-manggut, "Ng!" Tong Hong Pek lalu berkata dengan
suara dalam. "Lakukan sesuai dengan pesanku!"
Usai berkata Tong Hong Pek langsung melesat ke depan
secepat kilat, tahu-tahu sudah berada empat lima depa
jauhnya. Tam Goat Hua juga melesat ke depan, namun tidak
bisa mengikutinya, karena ilmu ginkang Tong Hong Pek amat
tinggi.

2479
Tong Hong Pek sudah semakin mendekati rombongan Kou
Hun Siu, diapun tahu orang-orang itu rata-rata adalah kaum
rimba persilatan Orang tua yang paling depan adalah Kou Hun
Siu yang amat terkenal tiga puluh tahun yang lampau, Tong
Hong Pek pernah bertemu beberapa kali dengannya, Di
punggung kuda itu tampak juga seorang pemuda yang
dibelenggu dengan rantai besi. Ternyata dia adalah Lu Leng!
Begitu melihat Kou Hun Siu berada paling depan, giranglah
hati Tong Hong Pek, karena itu memang sesuai dengan
kehendak hatinya. Selain Kou Hun Siu, yang lainnya sama
sekali tidak dianggap lawan oleh Tong Hong Pek, lagi pula Kou
Hun Siu berada di depan maka semakin gampang baginya
untuk menyelesaikan urusan itu! setelah dekat Tong Hong Pek
menghimpun hawa murninya, lalu mengeluarkan siulan
panjang!
Sungguh dahsyat siulan tu, sehingga membuat wajah
orang-orang itu langsung berubah, kecuali Kou Hun Siu!
Ketika mendengar suara siulan, Tam Goat Hua-pun tahu Tong
Hong Pek sudah siap turun tangan. Maka ia melesat lebih
cepat, kemudian bersembunyi disemak-semak di pinggir jalan.
Setelah bersiul panjang, badan Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pekpun mencelat ke atas! Kou Hun Siu juga bukan
orang sembarangan begitu mendengar suara siulan tersebut,
dia sudah tahu di belakangnya ada jago tangguh sedang
mengejarnya.
Akan tetapi, dia tidak menduga kalau pendatang itu adalah
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek! ia hanya menduga Liok Ci
Khim Mo sudah tahu akan kehadirannya di Tionggoan, maka
Liok Ci Khim Mo mengutus para jago tangguh dari istana Ci
Cun Kiong untuk menyambutnya, Walau dia berpaling ke belakang,
tapi sebenarnya dia tidak bersiap sama sekali,

2480
Gerakan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memang amat
cepat sekali, Suara siulannya belum lenyap, dan ketika Kou
Hun Siu baru berpaling ke belakang, dia sudah berhasil
merobohkan dua orang, kemudian menangkap dua orang
sekaligus dilemparkannya ke arah Kou Hun Siu!
Kou Hun Siu mendengar suara menderu-deru ke arahnya,
ia tidak melihat jelas kalau yang terbang ke arahnya justru
adalah orang sendiri. Dia mengira ada dua jago tangguh
menyerang ke arahnya, langsung ia melancarkan dua pukulan!
Kedua pukulan itu menghantam kedua orang yang
melayang ke arahnya, terdengar suara,
"Plak! Plak!"
Kedua orang itu mengeluarkan suara jeritan yang
menyayat hati, nyawapun melayang seketika, Di saat
bersamaan, Kou Hun Siupun menjulurkan tangannya
menangkap kedua sosok mayat itu, Setelah menangkap kedua
sosok mayat itu dan melihat dengan jelas, barulah Kou Hun
Siu tahu bahwa kedua orang itu adalah orangnya sendiri!
Betapa terkejutnya Kou Hun Siu, segera dilemparkannya
kedua sosok mayat itu kebawah, lalu memandang si
penyerang, seketika itu terbelalak dan menarik nafas dingin!
Ternyata Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek bergerak
laksana kilat, dia telah berhasil melumpuhkan semua orang
itu! Akan tetapi, Kou Hun Siu tetap tidak dapat melihat dengan
jelas wajah orang yang muncul mendadak itu, orang-orang
yang dibawanya, walau tidak ter-golong jago tangguh kelas
satu, tapi kepandaian mereka cukup tinggi! Orang itu dapat
membunuh mereka dalam waktu sekejap, maka dapat

2481
dibayangkan betapa tingginya kepandaian orang tersebut dan
mungkin tidak berada di bawah kepandaiannya sendiri!
Kou Hun Siu segera mengeluarkan siulan nya-ring.
sedangkan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, setelah
membunuh orang yang terakhir, diapun membalikkan
badannya langsung berhadapan dengan Kou Hun Siu.
Ketika melihat orang yang melakukan pembunuhan itu
masih sedemikian muda dan ganteng, membuat Kou Hun Siu
terbelalak! Puluhan tahun lalu, Kou Hun Siu pernah bertemu
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek beberapa kali,
Meskipun sudah puluhan tahun yang lalu, namun wajah
maupun bentuk badan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tidak
berubah sama sekali, Maka ketika melihatnya, Kou Hun Siu
segera mengenalinya, Dia segera tertawa gelak seraya
berkata,
"Giok Bin Sin Kun, sudah lama kita tidak bertemu!"
Menurut rencana, setelah membunuh semua orang itu,
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek akan bertarung dengan Kou
Hun Siu! Kalau Kou Hun Siu menggunakan Kou Hun Si
menghadapinya, dia masih dapat bertahan beberapa waktu,
Apabila tidak kuat melawan, barulah melarikan diri!
Di saat dia bertarung dengan Kou Hun Siu, tentunya Tam
Goat Hua akan membawa Lu Leng pergi, mungkin sudah lima
enam mil jauhnya. Akan tetapi, walau saat ini wajah Kou Hun
Siu penuh diliputi hawa membunuh, tapi dia justru tidak turun
dari kuda. Bahkan sebelah tangannya, sepertinya tidak
sengaja atau sengaja menekan punggung Lu Leng!

2482
Meskipun Lu Leng terbelenggu, namun dia tidak
kehilangan kesadarannya. Dia sudah tahu dari tadi bahwa
gurunya muncul disitu, dia amat terharu dalam hati dan ingin
rasanya memberitahukan pada gurunya akan kelihayan
senjata milik Kou Hun Siu itu! Tetapi jalan darahnya ditotok,
sehingga dia tidak dapat bersuara sedikitpun! Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek menyahut dengan dingin.
"Tidak salah, memang sudah lama kita tidak bertemu! Kou
Hun Siu, walau kau dari golongan sesat, namun namamu amat
terkenal, mengapa harus bergabung dengan orang lain?"
Kou Hun Siu tertawa dingin,
"Sejak dahulu kala, Pat Liong Thian Im merupakan ilmu
yang tiada tandingannya di kolong langit, siapa mampu
melawannya?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mendengus,
"Hm! Kou Hun Siu, tak kusangka kau sedemikian tak tahu
malu!"
Wajah Kou Hun Siu langsung berubah, dia bertanya
dengan tidak senang,
"Kini kau mau apa?"
Tong Hong Pek menyahut dengan dingin,
"Kou Hun Siu, ketika guruku masih ada, kau selalu
bersembunyi maka guruku tidak dapat membasmimu! Kini aku
akan mewakili almarhum untuk membasmimu!"
Mendengar itu, Kou Hun Siupun tertawa gelak, katanya.

2483
"Sungguh seorang bocah yang tak tahu diri!"
Nama Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memang terkenal
di kolong langit, namun nama Kou Hun Siu terkenal lebih awal
dari namanya, lagu pula nama Kou Hun Siu setingkat dengan
nama Thian Ho Si Lo, karena itu Kou Hun Siu menyebutnya
sebagai bocah! Sesungguhnya Tong Hong Pek ingin
menjebaknya agar turun dari kuda serta bertarung dengan
dirinya, Namun ketika mendengar Kou Hun Siu berkata begitu,
diapun segera menyahut
"Kou Hun Siu, begitu kau menginjak daerah Tionggoan
pasti kau tahu bahwa aku tidak akan melepaskanmu! orangorang
yang kau bawa itu, semuanya sudah berangkat ke
akhirat! Mereka tidak punya pemimpin, bukankah kasihan bila
tidak tahu jalan di sana? Nah, cepatlah kau menyusul
mereka!"
Saat ini begitu melihat Tong Hong Pek, Kou Hun Siu jadi
teringat pada Beng Tu Lojin yang terus mengejarnya hingga
dirinya tidak dapat bersembunyi di daerah Tionggoan dan
membuat dirinya terpaksa kabur ke seberang lautan, hal ini
ternyata masih tak terlupakan dan dia masih menyimpan
dendam itu dalam hati
Akan tetapi ternyata Kou Hun Siu tidak segera turun
tangan menyerang Tong Hong Pek, sebab tiga puluh tahun
lalu, Tong Hong Pek telah memperoleh lima enam bagian
kepandaian Beng Tu Lojin. Tiga puluh tahun kemudian, walau
Tong Hong Pek tidak dapat menyamai Beng Tu Lojin, tapi
pasti sudah memiliki sembilan bagian kepandaian Beng Tu
Lojin! Kou Hun Siu dapat mengalahkannya atau tidak, itu
masih merupakan suatu tanda tanya, maka Kou Hun Siu
belum mau turun tangan terhadapnya,

2484
Setelah Tong Hong Pek berkata begitu, rasa dendam
dalam hati Kou Hun Siupun memuncak! Apalagi orang-orang
yang dibawanya telah mati semua di tangan Tong Hong Pek,
Kalau saat ini dia berangkat ke istana Ci Cun Kiong untuk
menemui Liok Ci Khim Mo, tentunya dia akan kehilangan muka
dan kemungkinan Liok Ci Khim Mo juga akan meremehkan
dirinya!
Namun apabila dia dapat menangkap Tong Hong Pek serta
dibawa bersama-sama Lu Leng ke istana Ci Cun Kiong, pasti
dia akan memperoleh kedudukan tinggi di sana! Setelah
berpikir demikian, sepasang mata Kou Hun Siupun membara
dan menyorot tajam penuh diliputi hawa membunuh.
Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh, kemudian berkata
dengan dingin sekali dan sepatah demi sepatah .
"Tanya pada dirimu sendiri, apakah kau adalah lawanku?"
Giok Bin Sin Kun membentak keras.
"Jangan banyak omong kosong, aku masih ingat akan
kedudukan amat tinggi di dunia persilatan, maka aku tidak
mau membunuhmu di atas punggung kuda. cepatlah kau
turun untuk menerima kematianmu!" perkataan Tong Hong
Pek yang amat menghina itu membuat Kou Hun Siu tidak
dapat bertahan lagi, dia tertawa aneh dan entah bagaimana
cara dia bergerak, tahu-tahu badannya sudah mencelat ke
atas lalu berputar-putar melayang turun di hadapan Tong
Hong Pek!
Tersentak juga hati Tong Hong Pek ketika menyaksikan
gerakan Kou Hun Siu yang begitu cepat sebelumnya dia
berpikir akan bertanding seimbang dengan Kou Hun Siu,
namun setelah menyaksikan gerakan itu, timbullah

2485
keraguannya dan dia tahu pertarungan yang akan terjadi,
pasti akan mati-matian! Karenanya begitu melihat Kou Hun Siu
berada dihadapannya, diapun langsung menyerangnya dengan
tangan kanan.
"Bum!"
Terdengar suara yang amat dahsyat mengarah pada Kou
Hun Siu, tampak badan Kou Hun Siu berkelebat sekaligus
balas dengan sebuah pukulan pula!
"Blam!"
Terdengar suara benturan yang amat dahsyat
memekakkan telinga, ternyata pukulan mereka beradu! Badan
Tong Hong Pek sempoyongan kemudian mundur tiga langkah,
Barulah dia bisa berdiri tegak! Badan Kou Hun Siu juga
termundur-mundur empat lima langkah ke belakang, setelah
itu baru bisa berdiri tegak,
Berdasarkan itu, dapat diketahui bahwa Lwee-kang Tong
Hong Pek lebih tinggi setingkat dari Kou Hun Siu. Saat ini
kepandaian Tong Hong Pek boleh dikatakan sudah menyamai
kepandaian Beng Tu Lojin, begitu pula Lweekang yang
dimilikinya, sebab Tong Hong Pek pernah berlatih selama dua
puluh tahun di gunung Soat San!
Walau Kou Hun Siu telah berlatih tiga puluh tahun namun
Lweekangnya masih tidak dapat menyamai Lweekang Tong
Hong Pek, karena Lweekang yang dilatih Tong Hong Pek
berasal dari aliran putih, sedangkan Lweekang yang dilatih
Kou Hun Siu berasal dari aliran sesat! Oleh karena itu,
Lweekang yang dimiliki Tong Hong Pek tetap menang
setingkat dari nya!

2486
Setelah mengalami itu, semangat Tong Hong Pekpun
bertambah! Begitu berdiri tegak diapun membentak keras
sambil menerjang ke arah Kou Hun Siu, sebelum kakinya
menginjak tanah, dia sudah menyerang empat lima jurus,
Tampak pukulannya berkelebat-kelebat, sekejap semua
pukulannya telah mengurung sekujur badan Kou Hun Siu!
Mengenai Lweekang, Kou Hun Siu memang kalah setingkat
dari Tong Hong Pek namun tidak terpaut jauh, lagi pula
selama tiga puluh tahun itu dia terus berlatih, maka
gerakannya maupun perubahan jurusnya amat cepat dan
indah, juga telah mencapai tingkat yang sangat tinggi!
Karena itu walau Kou Hun Siu telah terkurung oleh
pukulan-pukulan yang dilancarkan Tong Hong Pek, namun dia
masih dapat berkelit. Tong Hong Pek segera menyerang lagi
dengan Lweekang sepenuhnya, dia menyerang dengan dua
jurus yang berbeda! sungguh lihay dan dahsyat kedua jurus
serangannya itu!
Begitu melihat kedua jurus serangan itu, barulah Kou Hun
Siu percaya kalau Lweekang Tong Hong Pek lebih tinggi
setingkat darinya, sehingga Kou Hun Siu tidak berani
menyambut kedua jurus serangan yang penuh mengandung
Lweekang itu. Mendadak Kou Hun Siu bersiul panjang,
badannya tampak mencelat ke atas menghindari jurus
serangan tersebut!
Begitu mulai bertarung Tong Hong Pek dan Kou Hun Siu
sudah saling serang menyerang tujuh delapan jurus, semua
itu merupakan jurus yang mematikan! Siapa yang lengah pasti
celakai. Ketika melihat mereka berdua mulai bertarung, hati
Tam Goat Hua yang sedang bersembunyi menjadi amat
tegang sekali! Disaat Kou Hun Siu mencelat ke atas untuk

2487
menghindari kedua jurus serangan Tong Hong Pek, Tam Goat
Huapun segera melesat ke arah Lu Leng!
Jarak mereka hanya beberapa depa, maka begitu melesat
sudah sampai di hadapan pemuda itu. Tam Goat Huapun
langsung menyambar Lu Leng, sekaligus membawanya pergi
tanpa menyia-nyiakan waktu! Tong Hong Pek telah berpesan
pada Tam Goat Hua, ia harus membawa Lu Leng pergi sejauh
mungkin! Akan tetapi, gadis itu juga amat mengkha-watirkan
keselamatan Tong Hong Pek.
Setelah membawa Lu Leng pergi belasan depa, diapun
berhenti sambil memandang ke belakang, Terlihat Kou Hun
Siu masih berada di udara, sebelum melayang turun ke
bawah, mendadak tangannya dikibaskan Tampak cahaya yang
amat halus bergemerlapan meluncur ke arah Tong Hong Pek,
itu adalah senjata Kou Hun Si (Rantai Pengaet Sukma)!
Wajah Tong Hong Pek berubah serius sekali, badannya
bergerak cepat ke belakang! Melihat kejadian itu, hati Tam
Goat Huapun berdebar-debar tegang! Gadis itu tahu, senjata
yang digunakan Kou Hun Siu adalah senjata Kou Hun Si yang
amat lihay! Dari gerakan Tong Hong Pek ke belakang, Tam
Goat Hua sudah tahu kalau Tong Hong Pek tidak punya akal
untuk menghadapi senjata itu, dan ini pertanda Tong Hong
Pek sudah berada di bawah angin! Kalau dilanjutkan entah
bagaimana akhirnya!
Timbullah pertentangan dalam hati Tam Goat Hua, ia
menjadi ragu-ragu apakah akan membantu Tong Hong Pek,
atau segera membawa Lu Leng pergi! sementara itu Kou Hun
Siupun sudah melayang turun. Karena Kou Hun Siu
membelakangi Tam Goat Hua, maka dia tidak melihat gadis
itu, melainkan langsung menyerang Tong Hong Pek dengan
senjatanya! sedangkan Tong Hong Pek yang mengetahui

2488
keragu-raguan Tam Goat Hua, pada saat itu juga tidak leluasa
berseru menyuruhnya pergi! Karena apabila dia berseru,
sebelum Tam Goat Hua kabur, Kou Hun Siu pasti sudah
mengejarnya!
Ketika melihat Kou Hun Siu menyerang lagi, Tong Hong
Pek segera membalikkan badannya, langsung melesat pergi!
Kou Hun Siu tertawa gelak, kemudian berkata lantang,
"Giok Bin Sin Kun, tadi kau sok sekali! Kok sekarang malah
kabur? Mau kabur ke mana?"
Kou Hun Siu sama sekali tidak tahu akan maksud Tong
Hong Pek. Ternyata Tong Hong Pek bermaksud
memancingnya menjauhi tempat itu agar Tam Goat Hua bisa
membawa Lu Leng pergi! Namun Kou Hun Siu mengira Tong
Hong Pek takut akan senjatanya, maka Kou Hun Siu segera
mengejarnya!
Ketika melihat Tong Hong Pek melesat pergi dan Kou Hun
Siu mengejarnya, Tam Goat Hua sudah tahu, bahwa Tong
Hong Pek bermaksud memancing Kou Hun Siu pergi!
Tam Goat Hua menghela nafas panjang, tanpa menyianyiakan
waktu lagi, ia langsung mengapit Lu Leng sekaligus
melesat pergi meninggalkan tempat itu!
Kira-kira dua mil kemudian barulah Tam Goat Hua berhenti
dan menaruh Lu Leng ke bawah, lalu menggunakan golok
pusaka Su Yang To untuk mengutus rantai yang
membelenggu dirinya, Setelah itu Tam Goat Huapun
membebaskan jalan darah Lu Leng yang tertotok

2489
Begitu jalan darah yang tertotok itu dibebaskan, Lu
Lengpun cepat-cepat meloncat bangun! Lu Leng memandang
Tam Goat Hua seraya bertanya,
"Kakak Goat, di mana guru?"
Tam Goat Hua menyahut
"Dia memancing Kou Hun Siu pergi, agar kita bisa kabur!"
Mendengar itu, Lu Leng langsung membanting kaki seraya
berkata,
"Kakak Goat, senjata milik Kou Hun Siu itu amat lihay!
Mungkin guru tak sanggup menghadapinya, bagaimana kau
bisa membiarkan guru memancing Kou Hun Siu ke tempat
lain?"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang seraya berkata,
"Adik Leng, akupun memikirkan hal tersebut Tapi dia
menghendaki aku berbuat begini! Setelah berhasil
menyelamatkanmu, kita berdua harus cepat-cepat
kepelabuhan, menggunakan perahu besar milik Kou Hun Siu
untuk berlayar ke pulau Hek Ciok To mencari Panah Bulu Api!"
Lu Leng menggeleng-gelengkan kepala,
"Kakak Goat, tidak seharusnya kau mengabulkan itu!"
Tam Goat Hua tersenyum getir,

2490
"Adik Leng, aku bertemu dengan dia di tengah laut!
Mengenai urusan kita diapun sudah tahu, Dia amat berduka
dan telah membulatkan hati! Aku tidak dapat menasihatinya!"
Mendengar itu, bukan main terkejutnya Lu Leng segera dia
berkata.
"Kalau begitu, bukankah... guru berniat untuk mati?"
Tam Goat Hua menyahut dengan mata basah dan terisakisak,
"Itu,., itu tidak mungkin, dia.. dia masih bisa melarikan
diri!"
Lu Leng berkata tegas.
"Tidak bisa! Pokoknya kita harus kembali ke sana, kalau
sampai guru celaka, aku akan menderita dan tersiksa sekali!"
Usai berkata Lu Lengpun melesat pergi! Akan tetapi, Goat
Hua cepat-cepat menjulurkan tangannya menarik lengan Lu
Leng seraya berseru.
"Adik Leng!"
Lu Leng menyahut
Bagian 58
"Kakak Goat, jangan mencegah ku!"
"Adik Leng, kalaupun kau kesana juga tiada gunanya!"

2491
Lu Leng tertegun kemudian menghela nafas panjang dan
berkata.
"Aku hanya menghendaki hatiku tenang,.,." Tam Goat Hua
segera memutuskan ucapannya, "Begitu dia tahu kau tidak
mau mendengar perkataannya, dia pasti gusar sekali! Lebih
baik kita menuruti perkataannya dan segera berlayar ke pulau
Hek Ciok To!
Di saat berkata air mata Tam Goat Huapun sudah meleleh,
bagaimana mungkin hatinya merasa tega membiarkan Tong
Hong Pek jatuh ke tangan Kou Hun Siu? Tong Hong Pek
berbuat begitu tidak lain demi mereka berduat tentu saja
membuat hati Tam Goat Hua amat berduka sekali! Lu Leng
termangu-mangu, berselang sesaat dia menghela nafas
panjang,
"Kakak Goat, aku... aku sungguh bersalah terhadap guru!"
Tam Goat Hua mengge1eng-gelengkan kepala,
"Adik Leng, urusan sudah jadi begini! seandainya dia...
celaka, kita harus berhasil membasmi Liok Ci Khim Mo, agar
hatinya bisa tenang di alam baka...."
Ketika Tam Goat Hua berkata sampai disitu, Lu Lengpun
berteriak keras.
"Sudah! jangan dilanjutkan! Guru tidak akan mati,
kalaupun tidak sanggup melawan Kou Hun Siu, tentunya guru
masih bisa kabur!"
Tam Goat Hua manggut-manggut

2492
"Kalau begitu, kita harus menuruti perkataannya! Mari kita
segera berlayar ke pulau Hek Ciok To!"
Lu Leng mengangguk, mereka berdua segera berangkat ke
pelabuhan. Dalam perjalanan, mereka berdua sama sekali
tidak bersuara, Malam haripun mereka tidak berhenti dan
terus melakukan perjalanan menuju ke pelabuhan! Dua hari
kemudian, pagi-pagi sekali mereka sudah tiba di pelabuhan
tersebut, tampak perahu besar itu masih bersandar di
pelabuhan.
Bukan main girangnya Lu Leng dan Tam Goat Hua,
mereka segera naik ke perahu besar itu menemui si
pengemudi dengan pembayaran mahal barulah si pengemudi
dan para awak perahu itu mau berlayar ke pulau Hek Ciok To!
Kebetulan dua awak perahu yang sudah tua tahu jelas
letak pulau tersebut Mereka segera pasang layar, tak lama
perahu besar itupun mulai melaju! Lu Leng dan Tam Goat Hua
berdiri di geladak perahu, mereka berdua tampak termenung
tanpa bersuara, karena tidak tahu bagaimana akhir
pertarungan Tong Hong Pek dengan Kou Hun Siu.
Mereka berdua sudah dua hari tidak beristirahat, setelah
berdiri sejenak, mereka lalu berbaring di geladak perahu, Tak
lama mereka berduapun pulas, Ketika mendusin, hari sudah
sore, Salah seorang awak perahu memberitahukan pada
mereka, bahwa malam hari mereka pasti akan tiba di pulau
Hek Ciok To!
Lu Leng dan Tam Goat Hua bergirang dalam hati, mereka
berharap segera tiba di pulau tersebut, agar mereka bisa
segera mencari Panah Bulu Api, lalu kembali ke Tionggoan
berkumpul dengan Cit Sat Sin Kun suami isteri dan yang

2493
lainnya untuk merundingkan bagaimana cara merebut Busur
Api untuk membasmi Liok Ci Khim Mo!
Sementara perahu besar itu terus melaju menuju ke pulau
Hek Ciok To, perasaan Lu Leng dan Tam Goat Huapun
semakin tegang. Setelah hari gelap dan sang rembulan sudah
bergantung di langit, mereka melihat dua buah puncak
menjulang ke langit di tengah laut!
Begitu melihat kedua puncak itu, Lu Leng teringat akan
kejadian beberapa tahun lampau, ketika bersama Han Giok
Shia terdampar di pulau itu, Ketika tengah malam, perahu
besar itupun berlabuh dekat pantai pulau Hek Ciok To. Lu
Leng dan Tam Goat Hua menggunakan perahu kecil menuju
ke pulau tersebut,
Walau rembulan bersinar terang, namun untuk mencari
suatu benda bukan merupakan hal gampang! Tetapi bagi Lu
Leng yang pernah tinggal selama tiga tahun di pulau tersebut
sudah tahu dengan jelas keadaan pulau itu! Lu Leng
membawa Tam Goat Hua ke dalam goa dimana dia tinggal
disitu beberapa tahun lampau. Setelah menyalakan obor,
barulah Lu Leng menunjuk dinding goa seraya berkata,
"Kakak Goat, lihatlah! itu adalah tulisan peninggalan Thian
Sun Sianjin, dia mengatakan di pulau ini terdapat tiga macam
benda pusaka, Aku hanya menemukan dua macam, masih ada
semacam lagi! itu pasti adalah Panah Bulu Api!"
Tam Goat Hua memperhatikan tulisan itu, seusai membaca
dalam hatinyapun penuh diliputi harapan. Mereka berdua
melewati malam di ranjang Han Giok, keesokan harinya
mereka berdua mulai mencari ketujuh batang Panah Bulu Api.
Dalam waktu satu hari, mereka berdua sudah mencari hingga
seluruh pulau tersebut, namun tiada hasilnya sama sekali!

2494
Setelah hari gelap, barulah mereka bersantap dan minum.
Lu Leng menghela nafas panjang,
"Kakak Goal, empat tahun lampau akupun sudah mencari,
tapi tidak menemukan benda pusaka yang dimaksud! Apakah
telah terjadi sesuatu?"
Tam Goat Hua mengerutkan kening, kemudian menyahut
"Tidak mungkin telah terjadi sesuatu, lagi pula Thian Sun
Sianjin sudah meninggalkan tulisannya di dinding goa!"
Lu Leng manggut-manggut,
"Berdasarkan hal yang wajar, tidak mungkin Thian Sun
Sianjin sengaja meninggalkan tulisan untuk berbohong, agar
orang lain melelahkan diri mencari! Akan tetapi...."
Ketika Lu Le'ig berkata sampai disitu, mendadak Lu Leng
berhenti, kemudian berseru,
"Aku sudah tahu!"
Tam Goat Hua terperangah, ia memandang wajah Lu Leng
yang berseri-seri itu seraya bertanya,
"Kau sudah tahu apa?"
Lu Leng menyahut
"Kita memang bodoh sekali, mencari di seluruh pulau ini!
Cobalah kakak Goat pikir, ranjang Han Giok dan ilmu Kim

2495
Kong Sin Ci berada di dalam goa itu, jadi benda pusaka yang
ketiga itu pasti juga berada di dalam goa tersebut!"
Tam Goat Hua segera berkata,
"Tapi di dalam goa itu, tiada satupun tempat yang dapat
digunakan untuk menyimpan barang!"
Lu Leng berkata,
"Kini aku baru ingat, kita sudah mencari ke mana-mana,
hanya ranjang Han Giok itu yang belum kita periksa, Ranjang
itu bukan merupakan batu yang tumbuh di dalam goa,
melainkan dipindahkan kesana dari tempat lain. Kita belum
mencari di situ!"
Ketika mendengar apa yang dikatakan Lu Leng, wajah
Tam Goat Hua langsung berseri
"Tidak salah, kita harus membalikkan ranjang Han Giok itu
untuk melihat dasarnya!"
Mereka berdua segera kembali ke goa itu, menyalakan
obor lalu memperhatikan ranjang Hak Giok dengan seksama,
Memang terdapat sedikit celah antara ranjang dengan batu
yang ada di dalam goa.
Lu Leng dan Tam Goat Hua segera menggeserkan ranjang
Han Giok, tapi ranjang Han Giok itu amat dingin dan berat
Mereka berdua terpaksa harus mengerahkan Lweekang
sepenuhnya, supaya berhasil menggeser sedikit ranjang Han
Giok itu!
Kalau beberapa tahun lalu Lu Leng sudah dapat
memperkirakan hal itupun dia tidak akan kuat menggeser

2496
ranjang Han Giok tersebut! Setelah ranjang Han Giok tergeser
sedikit, Lu Leng dan Tam Goat Hua memandang ke dasarnya,
seketika hati mereka berdebar-debar!
Ternyata disitu terdapat sebuah lekukan yang cukup
dalam, lekukan yang persis seperti terdapat di dalam peti mati
nyonya Mo Liong Seh Sih. Pasti lekukan itu merupakan tempat
untuk menaruh Panah BuIu Api! Akan tetapi saat ini Panah
Bulu Api tersebut tidak tampak,
Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang, kemudian
mereka mengerahkan Lweekang lagi untuk menggeser
ranjang Han Giok itu. Setelah ranjang Han Giok itu tergeser,
terlihat lagi lekukan yang berjumlah tujuh buah!
Rupanya lekukan inilah yang digunakan untuk menaruh
ketujuh batang Panah Bulu Api tersebut! Akan tetapi ketujuh
batang Panah Bulu Api tidak berada di dalam lekukan-lekukan
itu, di dalam salah sebuah lekukan tersebut hanya terdapat
secarik kertas! Tam Goat Hua dan Lu Leng tampak tertegun,
kemudian saling memandang, Setelah itu Tam Goat Hua
berkata,
"Adik Leng, di kertas itu terdapat tulisan, ambil dan
bacalah!"
Sesungguhnya Lu Leng sudah melihat kertas itu, tetapi ia
tidak berani mengambilnya. ia takut kalau ternyata isi surat itu
menyatakan bahwa ketujuh batang panah Bulu Api telah
hi!ang. Dan ia takut mengalami kekecewaan!
Setelah mendengar Tam Goat Hua berkata begitu, barulah
Lu Leng perlahan-lahan menjulurkan tangannya mengambil
kertas itu sambil memandang Tam Goat Hua, disaat
bersamaan diapun memandang Tam Goat Hua,

2497
Empat mata beradu pandang, Walau mereka berdua tidak
mengucapkan apapun, tapi tahu akan maksud hati masingmasing,
Mereka berharap kertas itu akan memberitahukan
dimana adanya ketujuh batang Panah Bulu Api itu, agar tidak
susah mencari lagi,
Setelah mengambil kertas itu, perlahan-lahan Lu Leng
membukanya, Tam Goat Hua cepat-cepat mendekat untuk
membaca surat tersebut. Seusai membaca, Lu Leng dan Tam
Goat Huapun jadi tertegun Ternyata kertas itu merupakan
sepucuk surat yang ditulis Thian Sun Sianjin, Surat itu
berbunyi demikian
Surat ini ditujukan kepada pendatang, Biar siapapun yang
datang di pulau ini, berarti berjodoh denganku, di pulau ini
kusimpan tiga macam benda pusaka, dihadiahkan kepada
yang berjodoh denganku, Ketiga macam benda pusaka itu
adalah ranjang Han Giok, ilmu Kim Kong Sin Ci dan tujuh
batang Panah Bulu Api! Akan tetapi setelah lama kupikirkan,
aku tidak tahu bagaimana sifat dan kelakuan pendatang, kalau
berhati jahat tentunya akan mencelakai dunia persilatan! Oleh
karena itu aku menyimpan ketujuh batang Panah Bulu Api itu
di dalam istana Mo Kiong, di gunung Tangkula, di daerah See
Hek, di dalam Lorong Rahasia yang ke sembilan, di bawah
batu yang ke sembilan pula! Perlu diketahui Empat Puluh
Sembilan Lorong Rahasia itu amat bahaya, Apabila kurang
berhati-hati pasti akan mati di dalam Lorong Rahasia itu! Aku
bisa keluar masuk dengan selamat, harap pendatang punya
keberanian untuk memasuki Lorong Rahasia itu! Aku Thian
Sun Sianjin yang menulis surat ini!
Setelah tertegun sejenak, Lu Leng dan Tam Goat Hua
membaca lagi surat itu dengan seksama, Usai membaca
ulang, Tam Goat Huapun menghela nafas panjang,

2498
"Ketujuh batang Panah Bulu Api ternyata tetap tersimpan
di gudang pusaka kakek!"
Lu Leng tersenyum getir
"Mo Liong Seh Sih Lociapnwee mengambil ketujuh batang
Panah Bulu Api dari Lorong Rahasia, dikuburkan bersama
isterinya. Tiat Sin Ong mencurinya dari makam nyonya Mo
Liong Seh Sih, kemudian dihadiahkan kepada Thian Sun
Sianjin, sedangkan Thian Sun Sianjin menyimpan kembali ke
dalam Lorong Rahasia di istana Mo Kiong! Ha ha ha! Kali ini
tidak mungkin ada orang yang bisa mencurinya dari Lorong
Rahasia itu!"
Tam Goat Hua berkata,
"Tentunya tidak akan ada orang mencurinya lagi, tapi
Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia itu-"
Lu Leng menyahut
"Kakak Goat, kalau Thian Sun Sianjin adalah orang
pengecut, sudah pasti tidak berani memasuki Lorong Rahasia
itu! Beliau bisa keluar masuk dengan selamat, apakah kita
tidak bisa dan tiada keberanian untuk ke sana?"
Tam Goat Hua mengerutkan kening seraya berkata,
"Adik Leng, tentunya kita bukan pengecut! Namun aku
pernah dengar dari ayah, Empat Puluh sembilan Lorong
Rahasia itu amat lihay sekali! Thian Sun Sianjin juga
memberitahukan begitu, kalau tidak, bagaimana mungkin di
dalam Lorong Rahasia itu tersimpan banyak benda pusaka
yang diimpi-impikan setiap kaum rimba persilatan? Lagi pula
kakekku telah mengumumkan, siapa yang berhasil memasuki

2499
Lorong Rahasia itu, boleh mengambil satu macam benda
pusaka yang terdapat disitu! Dan setelah sekian tahun, tetap
tidak ada satu orangpun yang berani mencoba memasuki
Lorong Rahasia itu!"
Lu Leng berkata,
"Memang tidak gampang! Kalau tidak, bagaimana mungkin
Seh Locianpwee akan membiarkan orang memasuki Lorong
Rahasia itu untuk mengambil benda pusaka yang ada di situ?"
* * * *
Bab 117
Lu Leng dan Tam Goat Hua berunding sejenak, setelah itu
Tam Goat Hua berkata,
"Kita membawa surat ini meninggalkan pulau Hek Ciok To,
lalu segera berangkat ke gunung Tiong Tiau San, sudah
hampir setahun aku berpisah dengan kedua orang tuaku dan
yang lainnya. Kila bertemu mereka dulu, kemudian baru
mengambil langkah selanjutnya! Bagaimana menurutmu?"
Lu Leng menyahut
"Kakak Goat, aku justru tidak sependapat denganmu !"
Tam Goat Hua tercengang tanyanya:
"Kalau begitu, bagaimana pendapatmu?"
Lu Leng menyahut serius,

2500
"Kalau bertemu paman dan bibi Tam, mereka pasti
menghendaki kita pergi ke Lorong Rahasia...."
Tam Goat Hua segera menyambung.
"ltu memang sudah pasti!"
Lu Leng berkata,
"Kakak Goat, sebetulnya aku sudah mengabulkan
permintaan Hek Sin Kun, aku akan pergi ke Lorong Rahasia
dan mengambil benda pusaka untuknya. Untung kau telah
membatalkannya! Kalau tidak, tentu aku tidak boleh ingkar
janji, harus pergi ke Lorong Rahasia itu!"
Tam Goat Hua menggelengkan kepala,
"Tidak bisa!"
Lu Leng berkata lagi.
"Kau pergi menemui paman dan bibi Tam, aku akan
berangkat ke gunung Tangkula San, itu akan menghemat
waktu!"
Tam Goat Hua memandangnya seraya berkata,
"Adik Leng, walau kau pernah memasuki Lorong Rahasia
itu satu kali, tapi hanya kali itu dan lagi pula kakekku yang
menunjukkan jalan sehingga kau bisa selamat jangan
memandang urusan itu amat gampang! Biar bagaimanapun
kita harus menemui mereka dulu!"

2501
Mereka berdua terus berdebat, akhirnya Lu Leng kalah
berdebat dan berkata perlahan-lahan.
"Baiklah! Setelah bertemu mereka, kita akan berunding
bersama! Namun mengenai Lorong Rahasia itu, harus aku
yang ke sana!"
Tam Goat Hua memandangnya sambil berpikir, ia tahu
bahwa mereka semua tiada seorangpun yang takut mati dan
bila saatnya tiba pasti akan terjadi perdebatan hebat! Karena
itu, Tam Goat Hua berkata,
"Sampai waktunya barulah kita bicarakan!"
Lu Leng manggut-manggut, Mereka berdua bermalam di
dalam goa. Keesokan harinya, mereka berdua menggunakan
perahu kecil untuk kembali ke perahu besar. Dua hari
kemudian mereka sudah mendarat, lalu berangkat ke gunung
Tiong Tiau San. Kini mereka berdua sudah berada di sekitar
gunung tersebut, setahun lampau telah dijanjikan pertemuan
di persimpangan jalan di gunung Tiong Tiau San, maka
mereka berdua menuju ke sana,
Dalam perjalanan tak henti-hentinya mereka mencari
informasi tentang Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Kou
Hun Siu. Akan tetapi, Lu Leng dan Tam Goat Hua sama sekali
tidak memperoleh informasi yang mereka inginkan Karena
tiada seorangpun yang pernah melihat Tong Hong Pek, lagi
pula orang-orang tidak pernah mendengar Kou Hun Siu sudah
tiba di istana Ci Cun Kiong!
Lu Leng dan Tam Goat Hua terheran-heran dan tidak habis
berpikir, selain itu, mereka berduapun merasa cemas. Apabila
Tong Hong Pek menang, tentu Kou Hun Siu tidak akan ke
istana Ci Cun Kiong, Namun mengenai jejak Tong Hong Pek,

2502
pasti ada yang mengetahuinya! Kalau Kou Hun Siu sudah tiba
di istana Ci Cun Kiong, urusan sebesar itu tidak mungkin kaum
rimba persilatan tidak mengetahui nya.
Kelihatannya Tong Hong Pek dan Kou Hun Siu hilang
bersama, kemungkinan besar pertarungan itu berakhir dengan
keadaan sama-sama terluka parah! inilah yang amat
mencemaskan Lu Leng dan Tam Goat Hua! Agar tidak
menimbulkan kecurigaan orang, setelah mendarat Lu Leng
dan Tam Goat Huapun menyamar! Tam Goat Hua menyamar
sebagai lelaki untuk mengelabui mata para anak buah Liok Ci
Khim Mo! Tujuh delapan hari kemudian, ketika hari mulai
senja, mereka sudah sampai di persimpangan jalan yang
dituju,
Setahun lalu di tempat itu terdapat sebuah kedai teh dan
sampai saat ini masih ada, tampak empat orang duduk di
dalam kedai teh itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua sudah melihat
keempat orang tersebut, mereka tidak lain adalah Tam Sen,
Seh Ciang Hua, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia, Lu Leng dan
Tam Goat Hua segera memasuki kedai teh itu, Cit Sat Sin Kun
Tam Sen langsung bertanya.
"Anak Leng, Goat Hua! Kalian ya?"
Lu Leng menyahut
"Ya!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memandang ke arah jalan,
kemudian bertanya.
"Di mana saudara Tong Hong?"

2503
Ketika mendengar pertanyaan itu, Lu Leng dan Tam Goat
Hua saling memandangi setelah menghela nafas panjang lalu
berkata.
"Panjang sekali ceritanya!"
Tam Sen mengerutkan kening,
"Sebetulnya apa yang telah terjadi?"
Lu Leng tidak menjawab pertanyaan Tam Sen, bahkan
mengalihkan pembicaraan dan memberitahukan hal lain,
"Paman Tam, kami sudah tahu jejak Panah Bulu Api!"
Seh Cing Hua langsung berkata dengan girang,
"Sungguh? Kami sama sekali tidak memperoleh sedikitpun
informasi tentang Panah Bulu Api!"
Wajah Han Giok Shia dan Tam Ek Hui juga tampak berseri.
Hanya wajah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen kelihatan serius, ia
berkata dengan suara dalam.
"Kalau terjadi sesuatu dari saudara Tong-Hong, besar
sekali pengorbanannya!"
Lu Leng menghela nafas panjang.
"Aaaah! Hingga saat ini, bagaimana keadaan guru masih
belum diketahui!"

2504
Setelah berkata begitu, Lu Lengpun menutur tentang
pertarungannya dengan Kou Hun Siu dan lain sebagainya,
juga tidak lupa memberitahukan tentang dirinya dengan Tam
Goat Hua yang sudah mengambil keputusan untuk jadi suami
isteri!
Dalam setahun ini, Tam Sen dan Tam Ek Hui, Seh Cing
Hua dan Han Giok Shia juga mengalami banyak hal yang di
luar dugaan, namun kalau dibandingkan dengan Tong Hong
Pek, Lu Leng dan Tam Goat Hua mereka berempat jauh lebih
beruntung!
Usai Lu Leng menutur semua kejadian yang dialaminya,
ternyata sudah tengah malam. Kedai teh itu sudah tutup,
pemiliknyapun sudah pergi, Di dalam kedai teh itu hanya
terdapat sebuah pelita, Seusai Lu Leng menutur, diluarpun
terjadi hujan deras. Cit Sat Sin Kun-Tam Sen membuka pintu,
di bawah hujan deras tidak tampak bayangan apapun.
Mendadak Lu Leng berkata,
"Paman dan Bibi Tam, aku ingin mengajukan satu
permintaan!"
Seh Cing Hua segera menyahut
"Apakah mengenai urusanmu dengan Goat Hua? Ketika itu
memang aku yang tidak baik! Namun kini kau dan Goat Hua
sudah saling mencinta, tentunya aku amat girang dalam hati!"
Wajah Lu Leng dan Tam Goat Hua langsung kemerahmerahan,
Lu Leng cepat-cepat berkata.
"Bukan karena itu!"

2505
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua saling
memandang, kemudian berkata,
"Kalau begitu, apa permintaanmu?"
Lu Leng menyahut
"Mengenai urusan Lorong Rahasia itu, harus aku yang
kesana!"
Ketika Tam Sen dan Seh Cing Hua baru mau bersuara,
sudah didahului oleh Tam Ek Hui dan Han Giok Shia,
"Saudara Lu, mengenai urusan itu, harus kami yang
melaksanakannya!"
Lu Leng menyahut sungguh-sungguh,
"Tidak, itu adalah urusanku! Lagi pula kedua orang tuaku
mati di tangan Liok Ci Khim Mo...."
Sebelum Lu Leng usai berkata, Han Giok Shia sudah
memutuskannya,
"Tidak bisa! Apakah Ayah dan adikku bukan mati di tangan
Liok Ci Khim Mo? Mengapa aku tidak boleh ke sana?"
Lu Leng ingin mengatakan sesuatu, namun Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen sudah berkata dengan suara dalam,
"jangan ribut!"
Lu Leng dan Han Giok Shia melihat wajah Cit Sat Sin Kun-
Tam Sen agak gusar, mereka berduapun langsung diam,

2506
sedangkan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menjulurkan tangannya
menepuk bahu Seh Cing Hua, kemudian berkata perlahan
"Urusan ini justru berada di bahu kita berdua, tiada urusan
dengan mereka semua!"
Lu Leng dan Han Giok Shia berseru serentak
"Paman Tam!"
Wajah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berubah,
Apakah kalian berdua tidak mau mendengar perkataanku?"
Lu Leng melirik ke arah Tam Goat Hua. sepertinya ia
menyalahkan gadis itu karena tidak mau mendengar
perkalaannya, sehingga Cit Sat Sin Kun-Tam Sen yang akan
berangkat ke Lorong Rahasia! Ketika melihat Lu Leng
meliriknya dengan cara begitu, Tam Goat Huapun mengangkat
bahunya se-dikit, pertanda apa boleh buat!
Suasana di dalam kedai teh berubah hening, tiada
seorangpun yang bersuara, Mendadak terdengar suara
langkah dikejauhan yang berjalan mendekat menuju ke kedai
teh itu. seketika hati Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang
lainnya tersentak kaget Perlu diketahui, kedai teh yang berada
di persimpangan jalan terletak tidak begitu jauh dari istana Ci
Cun Kiong.
Setelah hujan deras tadi, tidak mungkin ada orang biasa
melakukan perjalanan di tengah malam dan di bawah curahan
hujan. Lagi pula suara langkah itu amat cepat, pertanda yang
datang adalah orang yang berkepandaian tinggi, semuanya
khawatir itu adalah jago tangguh dari istana Ci Cun Kiong!

2507
Berselang sesaat, langkah kaki itu sudah berada di depan
kedai teh, perasaan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang lainnya
semakin tercekam.
"Kreeek!"
Pintu kedai teh terbuka, tampak seseorang memakai
mantel rumput dan topi rumput lebar berjalan ke dalam
dengan kepala tertunduk. Wajah orang itu tertutup oleh topi
rumput lebar, sehingga wajahnya tidak dapat dilihat dengan
jelas, Ketika masuk orang itu sama sekali tidak mendongakkan
kepala, ia hanya sedikit menggoyangkan badannya, agar
butiran-butiran air hujan jatuh dari mantel rumputnya, lalu
berjalan ke sudut dan duduk disitu,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan lainnya saling memandangi
kemudian menengok ke arah pintu, Diluar sunyi senyap, tidak
tampak adanya orang lain. Mereka melihat hanya seorang
yang muncul, walau gerak geriknya amat misterius, namun
kelihatannya bukan dari istana Ci Cun Kiong! Lagi pula
merekapun tidak akan takut padanya, sebab mereka
berjumlah enam orang. Kecuali Liok Ci Khim Mo yang datang
dengan membawa harpa Pat Liong Khim, barulah mereka
akan merasa takut!
Mereka berenam memandang ke arah orang itu, Han Giok
Shia yang tidak sabaran langsung memukul meja seraya
membentak
"Sobat! Siapa kau?"
Orang itu tidak menyahut, ia memutar badan dengan
punggung menghadap mereka. Han Giok Shia segera bangkit
berdiri, namun Cit Sat Sin Kun-Tam Sen langsung memberi
isyarat, maka gadis itu cepat-cepat duduk kembali.

2508
Lu Leng berkata dengan suara rendah.
"Perkataan Paman Tam tadi...."
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen langsung membentak
"Jangan banyak bicara, siapa berani tidak mendengar
perkataanku?"
Lu Leng, Tam Ek Hui, Tam Goat Hua dan Han Giok Shia
berempat, selama ini tidak pernah melihat Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen sedemikian gusar, seketika mereka berempat jadi
tertegun, saling memandang serta tidak berani bersuara lagi,
Suasana di kedai teh kembali hening, mendadak orang
yang memakai mantel rumput itu berkata.
"Aku!"
Walau orang itu cuma mengucapkan sepatah kata, namun
justru amat mengejutkan semua orang!
Sebab tadi Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata, "Siapa berani
tidak mendengar perkataanku?" Orang itu langsung menyahut
"Aku!" Pertanda dia sengaja menentang Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen.
Meskipun orang itu telah mengeluarkan suara, namun
semua orang yang berada di situ tetap tidak tahu identitasnya,
Tiba-tiba terdengar Seh Cing Hua tertawa panjang.
"Bagus sekali! Makin tua makin tak berguna, bahkan
menyamar pula untuk menakuti orang!"

2509
Begitu Seh Cing Hua berkata, Cit Sat Sin Kun-Tam Senpun
tersentak sadar Segera ia berkata dengan girang,
"Saudara Tong Hong, kau ya?"
Tampak orang itu membalikkan badannya per-lahan-lahan,
lalu mengangkat sedikit topi rumputnya. Walau cuma
mengangkat sedikit, namun cukup untuk melihat jelas wajah
orang itu! Padahal Lu Leng sudah hampir memanggil guru
padanya, tapi ketika topi rumput itu terangkat sedikit, seketika
semua orang jadi terperangah!
Rambut, alis dan jenggot orang itu sudah memutih,
ternyata sudah berusia lanjut. sedangkan Lu Leng dan Tam
Goat Hua segera mengenali orang tua itu, ia tidak lain adalah
Kou Hun Siu!. Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri, dulu juga
pernah bertemu Kou Hun Siu beberapa kali, ketika
menyaksikan air muka Lu Leng dan Tam Goat Hua yang
berubah hebat itu, mereka berduapun lantas mengenalinya!
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Kalian semua sudah kemari!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera bertanya.
"Kou Hun Siu, dimana saudara Tong Hong?"
Seketika di wajah Kou Hun Siu tersirat kebencian ia
menyahut dengan sengit
"Setelah kalian pergi, diapun tidak akan tunggu lama!"
Seh Cing Hua tertawa nyaring.

2510
"Kou Hun Siu, berdasarkan tenagamu seorang kau ingin
bergebrak dengan kami, bukankah hanya bermimpi ?"
Kou Hun Siu tertawa gelak lagi, Mendadak dia
mengibaskan tangannya, ternyata dia telah melancarkan
sebuah pukulan, Tetapi pukulan itu bukan diarahkan pada
orang yang ada di dalam kedai, melainkan diarahkan pada
sebuah jendela, sehingga daun jendela itu terbang jauh sekali.
Setelah itu, Kou Hun Siupun menunjuk ke luar seraya
berkata,
"Kalian lihat!"
Semua orang segera memandang ke luar jendela, tampak
begitu banyak bayangan, kira-kira dua tiga puluh orang. Kou
Hun Siu melancarkan sebuah pukulan lagi ke arah jendela lain,
daun jendela itu terbang entah kemana, Semua orang
memandang ke sana, terlihat lebih banyak bayangan di sana,
kira-kira seratus orang lebih telah mengurung kedai teh itu!
Setelah menyaksikan itu, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami
isteri dan lainnya segera bangkit berdiri Namun Kou Hun Siu
tertawa, seraya berkata,
"Sudah terlambat!"
Mendadak Cit Sat Sin Kun-Tam Sen membentak keras,
sebelum suara bentakannya sirna dia sudah melancarkan
sebuah pukulan, pukulan itu adalah salah satu jurus dari ilmu
pukulan Cit Sat Sin Ciang, yaitu Thian Pheng Te Liak (Langit
Runtuh Bumi Retak)! Dapat dibayangkan betapa dahsyatnya
pukulan itu!

2511
Dan pada saat yang sama Seh Ciang Hua juga membentak
nyaring, sekaligus melancarkan sebuah pukulan, Kedua
pukulan mereka itu menyatu, sehingga bertambah dahsyat
sekali! Tampak Kou Hun Siu berkelebat ke samping, dengan
paksa dia balas menyerang dengan sebuah pukulan,
"Bum!"
Terdengar suara benturan dahsyat, badan Kou Hun Siu
terpental membentur dinding kedai teh. Akhirnya kedai teh
itupun roboh!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera berkata,
"Berpencar menerjang ke luar!"
Sementara hujan turun semakin deras! Ketika kedai teh itu
roboh, tampak tujuh sosok bayangan mencelat ke luar di
bawah curahan hujan, orang-orang yang mengurung di luar,
begitu melihat tujuh sosok bayangan itu mencelat ke luar
langsung berteriak-teriak, Kemudian terdengar pula suara
senjata beradu yang memekakkan telinga, tampak berbagai
macam senjata berkelebat-kelebat di bawah hujan deras,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berenam, begitu mencelat ke luar
dengan badan masih berada di udara, mendadak Seh Cing
Hua mengibaskan tangannya,
"Bum! Bum! Bum!"
Terdengar suara ledakan tiga kali, tampak pula cahaya
yang bergemerlapan menyambar kesana-sini. orang-orang
yang mengurung mereka berjumlah seratus lebih, hampir
separuhnya mengeluarkan suara jeritan, seketika suasana jadi

2512
kacau balau, mereka berenam membagi tiga jalan menerjang
ke luar!
Di saat bersamaan terdengar pula suara derap kaki kuda
yang amat kencang sekali, menyusul terdengar suara seruan,
"Bu Lim Ci Cun, Liok Ci Khim Mo telah tiba!"
Seusai suara seruan itu, mendadak terdengar suara Ting
Ting Ting tiga kali, suara itu bagaikan deruan ribuan kuda,
menekan suara hujan dan suara pertarungan! Setelah
melempar senjata rahasia yang bisa meledak itu, Seh Cing
Hua dan lainnya hanya berhasil menerobos beberapa depa,
mereka masih belum ter-luput dari kepungan orang-orang itu.
Ketika mendengar suara harpa Pat Liong Khim, hati
mereka menjadi tergoncang keras! Setelah itu orang-orang
yang mengepung merekapun berpencar Terlihat seekor kuda
berpacu mendatangi arah mereka, orang yang menunggang
kuda putih itu tidak lain adalah Liok Ci Khim Mo, sepasang
tangannya membawa harpa Pat Liong Khim!
Jari tangannya terus memetik tali senar harpa itu,
membuat wajah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri, Lu Leng
dan yang lainnya berubah hebat, badanpun mulai
sempoyongan Akhirnya roboh satu persatu! Setelah mereka
berenam roboh, nada suara harpa itupun berubah, Ternyata
Liok Ci Khim Mo mulai memainkan nada "Menyerang Ke dalam
Hati" itu merupakan salah satu nada yang amat lihay dalam
Pat Liong Thian Im.
Dulu di puncak Sian Jin Hong, Gunung Bu Yi San, para
pesilat tangguh saling membunuh, termasuk Thian Hou-Lu Sin
Kong, Ang Eng Leng Long dan lainnya, karena terpengaruh
oleh Pat Liong Thian Im, nada "Menyerang Ke dalam Hati",

2513
Walau mereka berenam memiliki Lweekang tinggi namun
lama kelamaan tidak kuat bertahan juga, sementara hujanpun
sudah reda, Mendadak tampak Tam Ek Hui dan Han Giok Shia
bangkit berdiri, sepasang mata mereka berapi-api dan saling
meman-dang. Han Giok Shia memekik aneh, kemudian
tangannya bergerak menyerang Tam Ek Hui! serangannya itu
merupakan ilmu Thay Im Ciang, ilmu peninggalan Pian Liong
Sian Po di pulau Hek Ciok To, jurus Giok Thou Yang Yok
(Kelinci Giok Menyebarkan Obat) dikeluarkannya untuk
menyerang Tam Ek Hui!
Ilmu Thay Im Ciang Hoat menggunakan tenaga lunak
untuk memperoleh kemenangan namun kini Han Giok Shia
telah terpengaruh nada Thian Liong Pat Im, maka dia
menyerang Tam Ek Hui dengan sepenuh tenaga! sedangkan
Tam Ek Hui langsung menangkis dengan jurus Hai Kou Ciok
Lan (Laut Lapuk Batu Berlubang),
"Blam!"
Kedua pukulan itu beradu, menimbulkan suara yang amat
dahsyat. Masing-masingpun mundur selangkah Setelah
mundur selangkah, mereka berduapun mulai saling serang
menyerang lagi.
"Plak! Plak! Plak! Plak.,.!"
Tak terasa, mereka sudah saling serang menyerang tujuh
delapan jurus, kelihatannya mereka berdua bertarung matimatian!
walaupun kepandaian mereka seimbang, tapi tidak
sampai dua ratus jurus, mereka pasti akan roboh terluka
parah! Makin lama pertarungan Han Giok Shia dengan Tam Ek
Hui semakin sengit Ketika bertarung hingga dua puluh jurus
lebih, mendadak terdengar Lu Leng dan Tam Goat Hua
memekik aneh sambil mencelat ke atas,

2514
Badan mereka berada di udara, Lu Leng langsung
menyerang Tam Goat Hua dengan jurus It Ci Keng Thian
(Satu Jari Mengejutkan Langit), sedangkan Tam Goat Hua
cepat-cepat balas menyerang dengan jurus Pao Lo Ban Siang
(Segala Galanya Masuk Ke dalam Jala),
"Blam!"
Terdengar suara benturan dahsyat, Lu Leng dan Tam Goat
Hua terpental beberapa depa jauhnya. Mereka berdua cepatcepat
meloncat bangun, kemudian maju lagi saling serang
menyerang dengan sengit! Saat itu Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
dan Seh Cing Hua masih terus mengerahkan hawa murni
untuk melawan Thian Liong Pat Im, namun merekapun masih
dapat mengetahui apa yang telah terjadi disekitarnya,
Padahal berdasarkan Lweekang yang mereka miliki,
mereka masih bisa bertahan selama setengah jam, tapi ketika
mereka melihat Lu Leng, Tam Goat Hua, Han Giok SHia dan
Tam Ek Hui saling serang menyerang secara mati-matian,
timbullah rasa cemas di dalam hati,
Betapa lihaynya Thian Liong Pat Im, begitu perhatian
mereka pecah, Thian Liong Pat Impun langsung menyerang ke
dalam hati mereka! Hal ini membuat kesadaran mereka jadi
kacau, sehingga muncul bayangan-bayangan dalam khayalan,
seolah-olah melihat Liok Ci Khim Mo duduk di hadapan mereka
tanpa membawa harpa Pat Liong Khim.
Tam Sen langsung membentak keras, kemudian
menerjang ke arahnya! sesungguhnya yang dilihat Tam Sen
bukanlah Seh Cing Hua, melainkan Liok Ci Khim Mo isterinya!
Begitu pula Seh Cing Hua, yang dilihatnya bukan Tam Sen
suaminya, melainkan adalah Liok Ci Khim Mo!

2515
Mereka saling menerjang sekaligus melancarkan pukulan
pula! pukulan mereka beradu, membuat mereka mundur dua
langkah, kemudian maju lagi bertarung mati-matian! Mereka
berenam jadi tiga pasang, bertarung dengan sengit, sepenuh
tenaga dan mati-matian.
Kelihatannya tidak lama lagi, Tam Ek Hui dan Han Giok
Shia akan terluka parah. Namun di saat bersamaan, terdengar
suara ledakan "Bum Bum" dua kali dikejauhan! Suara ledakan
itu amat dahsyat, sehingga sulit diuraikan dengan kata-kata,
seakan bumipun ikut tergoncang!
Setelah suara ledakan itu sirna, semua orang merasa di
depan mata jadi terang benderang, mereka langsung
memandang ke arah sumber suara dan tampak dua cahaya
api meluncur ke atas langit! Menyusul terdengar lagi suara
ledakan-ledakan, walau tidak sedahsyat ledakan tadi, namun
cukup memekakkan telinga hingga mendengung-dengung!
Kemudian terdengar suara seruan yang gugup dan panik,
bahkan saling susul menyusul
"Celaka! Di istana Ci Cun Kiong terjadi sesuatu! istana Ci
Cun Kiong terjadi sesuatu!"
Liok Ci Khim Mo langsung memekik aneh, seketika dia
berhenti memetik tali senar harpa Pat Liong Khim lalu
membalikkan kudanya berlari pergi, tapi sekonyong-konyong
terdengar suara seruan Kou Hun Siu.
"Ci Cun, lebih baik membasmi mereka berenam dulu agar
tidak jadi penyakit dikemudian hari!"
Kuda tunggangan Liok Ci Khim Mo sudah berlari tujuh
delapan depa, namun Liok Ci Khim Mo masih sempat
membentak.

2516
"Kentut!"
Kuda itu terus berlari, tahu-tahu sudah dua tiga puluh
depa jauhnya, Para anak buah begitu melihat Liok Ci Khim Mo
pergi, merekapun segera mengikutinya dari belakang!
sesungguhnya Kou Hun Siu ingin membunuh Cit Sat Sin Kun-
Tam Sen dan yang lainnya, tapi tidak bisaT Karena begitu
suara harpa Pat Liong Khim berhenti, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
dan lainnyapun telah pulih kesadaran mereka. Akhirnya, Kou
Hun Siupun segera melesat pergi!
Setelah kesadaran mereka berenam pulih, merekapun
melihat api membubung tinggi ke atas langit di tempat yang
lima enam puluh mil jauhnya, bahkan juga melihat para anak
buah Liok Ci Khim Mo yang berlari menuju ke istana Ci Cun
Kiong, Mereka berenam segera mengejar, sekaligus
membunuh para anak buah Liok Ci Khim Mo! Han Giok Shia
makin bersemangat Ketika dia baru mau mengejar lagi,
mendadak Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mencegahnya,
“Tunggu! Ohya, dimana Kou Hun Siu?"
Seh Cing Hua menyahut
"Tua bangka itu amat licik, mungkin dia sudah kabur
duluan!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memandang ke depan, api yang
membubung tinggi itu justru terjadi setelah suara ledakan
reda, Tampak asap mengepul tinggi. Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
terus memandang ke arah sana, lalu berkata,
"Tadi aku masih dengar suara Kou Hun Siu, dia
mengusulkan pada Liok Ci Khim Mo agar membunuh kita
duluan! Tapi Liok Ci Khim Mo malah membentaknya,

2517
seandainya istana Ci Cun Kiong musnah dilalap api, mungkin
Liok Ci Khim Mo tidak akan begitu memperdulikannya. Tapi
tadi dia lari tergesa-gesa. Karena apa?"
Lu Leng menyahut
"Tadi begitu banyak orang, namun tidak tampak Oey Sim
Tit. Aku pernah dengar dari Kou Hun Siu, Oey Sim Tit
dikurung di dalam istana Ci Cun Kiong. Liok Ci Khim Mo pergi
tergesa-gesa, tentunya demi Oey Sim Tit!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen manggut-manggut,
"Masuk akal perkataanmu!"
Seh Cing Hua segera berkata,
"Kita ikut kesana melihat-lihat, siapa tahu kita akan
memperoleh ikan di air keruh!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mengangguk
"Betul! Tapi kita harus berhati-hati, jangan sampai terjadi
apa-apa lagi! Kalian harus ingat itu!"
Kejadian tadi nyaris membuat nyawa mereka melayang,
tentunya kali ini mereka akan bertindak jauh lebih hati-hati!
Mereka berenam lalu melesat ke depan, jarak lima enam
puluh mil ditempuh mereka dalam waktu singkat karena
mereka menggunakan ilmu ginkang, Ketika mendekati tempat
tujuan, tampak api masih menyala, asappun terus
membubung tinggi dari empat penjuru. istana Ci Cun Kiong
yang besar dan mewah itu, sudah dilalap api dari empat

2518
penjuru, Tampak lima enam ratus orang berlari kesanakemari,
suasanapun jadi kacau balau!
Sedangkan Liok Ci Khim Mo yang duduk di punggung
kuda, menubruk ke kiri menubruk ke kanan! Terlihat Kou Hun
Siu berdiri di sebuah pilar yang roboh, bersiul panjang,
kemudian berseru,
"Bu Lim Ci Cun tiba, harap semua tenang!"
Saat ini api masih menyala dan suara ledakan masih
terdengar, ditambah suara ratusan orang berteriak-teriak,
kalaupun ada orang berseru dalam keadaan demikian,
tentunya tidak akan terdengar Akan tetapi Lweekang Kou Hun
Siu amat tinggi, begitu dia berseru sudah terdengar oleh
semua orang, seketika suasana jadi hening, Kou Hun Siu
segera berseru lagi.
"Siapa yang berhasil menyelamatkan Tuan Muda Oey,
tidak perduli bagaimana kedudukannya di dunia persilatan,
pasti akan memperoleh kedudukan tertinggi di istana Ci Cun
Kiong! Hanya di bawah satu orang, di atas ribuan orang!
perkataan yang telah dikeluarkan Ci Cun, takkan ditelan
kembali!"
Seusai Kou Hun Siu berseru, ramai lagi suara orang. Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen berkata dengan suara rendah.
“Ternyata memang benar demi anaknya itu!" Seh Cing
Hua mengerutkan kening seraya berkata,
"Heran, siapa yang membakar istana Ci Cun Kiong?"
Tam Ek Hui menyahut

2519
"Mungkin Oey Sim Tit sendiri Dia tahu kita dalam bahaya,
maka dia membakar istana Ci Cun Kiong untuk
menyelamatkan kita!"
Tam Goat Hua menggeleng-gelengkan kepala,
"ltu tidak mungkin sama sekali! Liok Ci Khim Mo tahu
bagaimana hati Oey Sim Tit terhadap kita, lagi pula dia telah
dikurung, tentunya tidak mungkin dia menyelamatkan kita
dengan cara ini!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen manggut-manggut,
"Masuk akal apa yang dikatakan Goat Hua! Lihat dua
semburan api tadi yang begitu besar, dalam sekejap sudah
membakar seluruh istana Ci Cun Kiong! Mungkin rencana
untuk membakar istana Ci Cun Kiong ini sudah dipersiapkan
beberapa hari lalu, dan baru sekarang dilaksanakan! Tepat
pada saat kita dalam bahaya !"
Seh Cing Hua mengangguk
"Betul! Dua semburan api itu paling sedikit harus
menggunakan belasan kati bahan peledak dan bahan api!
Walau sesudah hujan deras, namun api masih menyala begitu
hebat, Pasti ada orang yang menaruh bahan peledak dan
bahan api di empat penjuru istana Ci Cun Kiong!"
Lu Leng menghela nafas panjang.
"siapapun dia, yang jelas telah menyelamatkan kita,
bahkan juga memusnahkan istana Ci Cun Kiong, Memberi
pukulan hebat pada Liok Ci Khim Mo! Tapi... saudara Oey Sim
Tit juga akan mati hangus di dalam istana Ci Cun Kiong!"

2520
Sembari berkata, Lu Lengpun teringat akan kebaikankebaikan
Oey Sim Tit sehingga wajahnyapun jadi murung!
Han Giok Shia berkata,
"Oey Sim Tit amat menyayangi ayahnya, tentunya tidak
akan berakhir dengan baik! Memang lebih baik dia mati begitu
saja, agar kelak dia tidak menderita!"
Walaupun berkali-kali mereka nyaris mati di bawah Thian
Liong Pat Im, namun dalam hati masing-masing tetap
bertekad membasmi Liok Ci Khim Mo! sedangkan Oey Sim Tit
adalah anak kandung Liok Ci Khim Mo, apabila kelak Liok Ci
Khim Mo dibasmi, otomatis akan membuat Oey Sim Tit amat
menderita sekali, karena itu mereka berpikir lebih baik bila
Oey Sim Tit mati sekarang!
Mereka berenam diam, berselang sesaat barulah Han Giok
Shia berkata,
"Kalau begitu, kitapun sulit memperoleh Busur Api itu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Setelah memperoleh Panah Bulu Api, barulah
membicarakan tentang Busur Api itu!"
Seh Cing Hua tampak termangu, lama sekali barulah dia
membuka mulut.
"Tindakan orang yang memusnahkan istana Ci Cun Kiong
sungguh memuaskan, membuat orang kagum dan salut
padanya! Meskipun kita tidak dapat menduga siapa orang itu,
namun apa yang kita alami malam ini justru amat
mencurigakan sekali !"

2521
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera menyahut
"Bukankah mengenai pertemuan kita di kedai teh itu
seharusnya tidak diketahui orang luar?"
Seh Cing Hua manggut-manggut
"Betul! Lihat Kou Hun Siu dan Liok Ci Khim Mo membawa
seluruh jago tangguh istana Ci Cun Kiong, sudah jelas mereka
tahu akan pertemuan kita hari ini dan mereka ingin membasmi
kita semua!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mengerutkan kening,
"lni sangat mengherankan, urusan ini tidak seharusnya
diketahui oleh orang luar!"
Seh Cing Hua manggut-manggut.
"Benar! Lagi pula tidak mungkin salah satu di antara kita
akan menjual informasi ini kepada Liok Ci Khim Mo, hanya...
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek yang belum kemari!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera berkata,
"Cing Hua, jangan omong ngawur! Mana mungkin saudara
Tong Hong akan berbuat begitu?"
Baru saja Cit Sat Sin Kun-Tam Sen usai berkata, mendadak
terdengar suara tawa di belakang mereka, lalu berkata,
"Saudara Tam, perkataanmu salah! Tentang pertemuan
hari ini, memang aku yang memberitahukan kepada Kou Hun
Siu!"

2522
Begitu mendengar ada suara di belakang, mereka
berenam segera membalikkan badan. Tampak Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek berjalan keluar dari semak-semak,
Lu Leng langsung berseru,
"Guru!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mendekatinya, sekaligus
menepuk bahunya seraya berkata,
"Anak Leng, aku sudah tahu semua itu, tidak usah
dikatakan lagi!"
Lu Leng tahu yang dimaksudkan Tong Hong Pek adalah
urusannya dengan Tam Goat Hua, dia manggut-manggut tak
bersuara lagi, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa sambil
menggeleng-gelengkan kepala, kemudian menegur mereka,
"Sungguh besar nyali kalian, masih berani kemari
menonton keramaian?"
* * * *
Bab 118
Seh Cing Hua tertawa gelak, lalu menyahut
"Bagus sekali! Kesaktianmu makin lama makin hebat,
bagaimana caranya kau melepaskan api itu?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata.

2523
"Kalau dibocorkan sudah pasti tidak berharga lagi, Tujuh
delapan hari lalu, aku berhasil lolos dari kejaran Kou Hun Siu,
sengaja pula membiarkan agar dia tahu tempat dan waktu
pertemuan kita! Nah, Kou Hun Siu mengira memperoleh
rahasia besar, maka begitu tiba di istana Ci Cun Kiong, dia
langsung menggunakan siasat supaya kaum rimba persilatan
tidak mengetahui akan kehadirannya di istana Ci Cun Kiong,
karena ingin membasmi kita semua!"
Seh Cing Hua tertawa cekikikan
"Sungguh bagus sekali!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata lagi, "Justru
dalam beberapa hari itu aku terus membeli bahan peledak dan
bahan api, kusembunyikan di suatu tempat dekat istana Ci
Cun Kiong, Hari ini mereka keluar semua, aku cepat-cepat
memindahkan bahan peledak dan bahan api ke dalam istana
Ci Cun Kiong, Hanya dengan sebuah obor, lalu membawakan
hasil yang amat memuaskan!"
Seh Cing Hua berkata sungguh-sungguh, "Memang bagus
sekali pekerjaanmu hanya ada satu hal yang tidak benar lho!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa, "Apakah aku
terlambat turun tangan sehingga membuat kalian hampir
celaka? Dan kalau Liok Ci Khim Mo tidak segera kembali ke
istana Ci Cun Kiong, malah aku yang akan mencelakai kalian
semua?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut "Bukan begitu, hanya
saja api yang kau lepaskan itu, justru telah mencelakai
seseorang yang baik!"

2524
Mendengar itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa
gelak, kemudian berkata dengan serius, "Saudara Tam, kau
anggap aku orang macam apa?"
Wajah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tampak berseri, "Saudara
Tong Hong, apakah kau telah menyelamatkan Oey Sim Tit?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut
"Tentu!"
Begitu mendengar Oey Sim Tit selamat, Lu Leng dan
lainnya jadi girang bukan main!
Seh Cing Hua berkata,
"Kalau begitu, kau pasti sudah memperoleh Bu-sur Api itu
kan?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menggelengkan kepala.
"Tidak! Aku justru ingin bertanya pada kalian, apakah
sudah memperoleh Panah Bulu Api?"
Lu Leng menyahut.
"Belum, karena Panah Bulu Api tersimpan di Lorong
Rahasia istana Mo Kiong di Gunung Tang-kula San!"
Mendengar itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek jadi
melongo bertanya,
"Apa pula yang terjadi?"

2525
Lu Leng merogoh ke dalam bajunya, mengeluarkan surat
peninggalan Thian Sun Sianjin lalu diberikan kepada Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek. Setelah membaca surat tersebut,
barulah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tahu akan hal itu,
segera ia berkata.
"Kalian semua ikut aku, lihat siapa di antara kalian yang
dapat menundukkan Oey Sim Tit, agar dia bersedia
menyerahkan Busur Api pada kita! Mengenai ketujuh batang
Panah Bulu Api itu adalah urusanku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Apa katamu?"
Lu Leng juga menyelak,
"Guru tidak usah kesana, biar aku saja!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memandang Tam Sen,
kemudian memandang Lu Leng dan mendadak tertawa gelak,
"Kalian berdua sudah memperoleh apa yang diinginkan
Tentang urusan ini, apakah tidak boleh diserahkan padaku?"
Begitu mendengar perkataan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Lu Lengpun langsung diam,
tidak bisa berkata apa-apa lagi. Walau perkataan Tong Hong
Pek tidak begitu jelas, namun mereka berdua paham akan
maksudnya! Maksud Tong Hong Pek mengenai kejadian dua
puluh tahun yang lampau, dia mati-matian mencintai Seh Cing
Hua, namun Seh Cing Hua justru jatuh ke dalam pelukan Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen, Dua puluh tahun kemudian, dia jatuh
cinta pada Tam Goat Hua, akhirnya hanya merupakan suatu
impian kosong belaka!

2526
Seh Cing Hua segera bertanya,
"Tong Hong Pek, kau membenciku?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tersenyum seraya
menyahut
"Asal kau tidak melarangku pergi mengambil Panah Bulu
Api, untuk apa aku membencimu?"
Lu Leng ingin mengatakan sesuatu, namun Tam Goat Hua
cepat-cepat memberi isyarat kepadanya, maka Lu Lengpun
jadi diam! sementara di istana Ci Cun Kiong masih tampak
kacau balau, tiada seorangpun memperhatikan mereka yang
berada di tempat tak jauh itu. Setelah menyaksikan kekacauan
itu sejenak, barulah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
mengajak mereka bersama-sama pergi dari tempat itu.
Setelah berjalan kira-kira tiga mil, sampailah mereka di
sebuah lembah, mereka bertujuh menuju ke sebuah goa yang
ditutupi dengan sebuah batu besar, Begitu sampai di depan
goa, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera mendorong batu
besar itu hingga tergeser ke samping. seketika tampak
sesosok bayangan melesat keluar laksana kilat, sulit diuraikan
dengan kata-kata!
Kalau tidak secara kebetulan Seh Cing Hua berdiri tepat di
depan goa menghadangnya serta bergerak cepat menangkap
bayangan itu, walau mereka bertujuh berada disitu, juga sulit
menangkapnya! Di bawah sinar rembulan, mereka langsung
memandang ke arah orang yang tertangkap oleh Seh Cing
Hua, dia tidak lain adalah Oey Sim Tit!
Oey Sim Tit kelihatan gugup dan panik, ia berteriak-teriak.

2527
"Lepaskan aku! Cepat lepaskan aku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata,
"Sim Tit, legakanlah hatimu, kami tidak akan
mencelakaimu!"
Sebelah tangan Oey Sim Tit terus memegang dadanya,
berkata dengan suara gemetar
"Tidak bisa! Aku tidak bisa menyerahkan Busur Api pada
kalian!"
Menyaksikan itu, semua orang tahu Busur Api itu berada
pada Oey Sim Tit! Dalam keadaan begini, kalau salah seorang
menjulurkan tangan, pasti akan berhasil mengambil Busur Api
tersebut! Tetapi merekapun tahu kalau mengambil Busur Api
dengan cara paksa, tentu Oey Sim Tit tidak dapat melawan,
tapi dalam hatinya pasti menderita dan tersiksa sekali!
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lainnya pernah
menerima budi pertolongan Oey Sim Tit mereka semua sama
sekali tidak ingin mengambil Busur Api itu secara paksa!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata dengan lembut.
"Sim Tit, kami hanya ingin bicara beberapa patah kata
padamu, kau tidak berikan juga tidak apa-apa!"
Oey Sim Tit kelihatan tidak percaya, dia ber-tanya,
"Tam Cianpwee mau bicara apa padaku?"

2528
Seh Cing Hua menghela nafas panjang, mengendurkan
tangannya seraya berkata perlahan-lahan,
"Kita tidak usah membuang waktu, biar dia pergi saja!"
Ternyata Seh Cing Hua sudah tahu bahwa percuma
membujuk Oey Sim Tit, sebab Oey Sim Tit pasti tidak akan
memberikan Busur Api itu pada mereka, maka ia segera
melepaskan Oey Sim Tit! Tetapi Oey Sim Tit malah tidak
segera pergi.
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berpikir sejenak, kemudian
berkata,
"Sim Tit, aku ingin bertanya satu hal padamu!"
Oey Sim Tit segera berkata,
"Silakan tanyakan saja, Tam Cianpwee!"
"Apakah kau masih ingat, mengapa kuberi nama ini
padamu?"
Oey Sim Tit manggut-manggut,
"Tentunya aku tidak akan lupa! Pada waktu itu aku tinggal
di istana Setan sebagai budak setan, semua orang
memandang rendah terhadap diriku, Hanya Nona Tam dan
saudara Lu yang menganggap sebagai kawan, sedangkan
Tong Hong Tayhiap dan Tam Cianpwee juga amat
memperhatikanku, maka memberi nama Sim Tit padaku!"
Oey Sim Tit menyahut dengan setulus hati, dapat
dibayangkan betapa kagum dan hormatnya terhadap

2529
beberapa pendekar budiman itu. Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
berjalan mondar mandir sebentar, setelah itu diapun berkata,
"Ternyata kau masih ingat, aku memberi nama tersebut
padamu karena tahu kau berhati jujur dan lurus, kau bukan
orang yang berhati licik dan kejam!"
Oey Sim Tit mengangguk
"Aku tahu itu!"
Mendadak Han Giok Shia menyelak dengan suara keras.
"Kalau kau tahu mengapa kau tidak bersedia menyerahkan
Busur Api pada kami?"
Oey Sim Tit membalikkan badannya, memandang Han
Giok Shia seraya berkata dengan sungguh-sungguh,
"Nona Han, apakah seseorang yang menentang ayah
kandungnya masih terhitung berhati jujur dan lurus?"
Ucapan Oey Sim Tit itu membuat Han Giok Shia terbelalak
tak mampu menyahut sama sekali. Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek berkata dengan suara dalam,
"Sim Tit, kau harus tahu satu hal, ayahmu adalah seorang
penjahat besar dan merupakan racun dalam rimba persilatan!"
Oey Sim Tit berkata,
"Aku tahu itu, tapi biar bagaimanapun dia tetap ayahku!
Busur Api berada padaku, tapi aku tidak bisa memberikan
pada kalian! Tidak bisa!"

2530
Bagian 59
Usai berkata begitu Oey Sim Titpun menutup mulutnya
rapat-rapat, tidak mau mengeluarkan suara lagi, Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek dan lainnya saling memandang, Setelah
tertegun sejenak, barulah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata,
"Kalau begitu, cepatlah kau pulang, sebab ayahmu masih
berada di tengah-tengah kobaran api mencarimu !"
Oey Sim Tit kelihatan tidak percaya, sehingga matanya
terbeliak lebar dan berkata.
"Kalian... kalian sungguh melepaskan diriku begini saja?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa panjang,
"Sim Tit, ucapanmu itu salah! Kami dengan kau tiada
permusuhan apa-apa, lagi pula sudah berkali-kali kau
menolong kami! Kau tidak bersedia menyerahkan Busur Api itu
pada kami, tentunya kamipun tidak akan memaksamu!"
Oey Sim Tit terus memandang mereka, kemudian
wajahnya yang buruk itu tampak berseri.
"Aku tahu, kalian semua adalah orang baik...."
Berkata sampai disitu, mendadak Oey Sim Tit menghela
nafas panjang lalu badannya berkelebat sekejap ia sudah
menghilang di tikungan lembah. Semua orang memandang
punggungnya, tiada seorangpun bersuara, Setelah Oey Sim Tit
tidak kelihatan, barulah Han Giok Shia berkata dengan agak
gugup,

2531
"Paman Tam, kita harus bagaimana?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut dengan suara dalam.
"Kini akupun tidak tahu bagaimana baiknya, namun aku
yakin akhirnya pasti ada jalan keluar! seperti halnya Panah
Bulu Api yang tiada kabar beritanya selama ratusan tahun, toh
akhirnya kita tahu juga jejak Panah Bulu Api tersebut, apalagi
Busur Api berada pada Oey Sim Tit!"
Semua orang manggut-manggut. Berselang sesaat, Seh
Cing Hua berkata,
"Kalau begitu, setelah kita memperoleh Panah Bulu Api,
barulah membicarakan Busur Api!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera ber-kata.
"Mengenai Panah Bulu Api itu, tiada hubungannya dengan
kalian dan itu adalah urusanku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Kalaupun itu adalah urusanmu, tetapi apakah kami tidak
boleh pergi ke Gunung Tangkula San?" Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek mengeluarkan Wiara tawa panjang.
"Tentu boleh! Tapi sampai waktunya, tidak boleh ada
perundingan lagi lho!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua cuma
manggut-manggut, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata
lagi.

2532
"Kita telah membuat onar, tentunya Liok Ci Khim Mo akan
mengetahui kalau semua itu adalah perbuatan kita!
Kegusarannya pasti sudah memuncak dan pasti
mengumumkan kemana-mana, Kita berangkat ke daerah See
Hek, kita harus berhati hati dan jangan bertindak ceroboh!
Kalau orang lain yang muncul menyerang kita, sudah pasti kita
tidak akan takut! Namun apabila yang muncul itu adalah Liok
Ci Khim Mo, celakalah kita semua!"
Lu Leng segera berkata,
"Guru, kita bisa menyaman Dan dalam perjalanan kita
bersikap tidak saling mengenali"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut
"Aku memang bermaksud demikian!"
Seketika mereka berunding lagi, kemudian meninggalkan
lembah itu. Setelah sampai di sebuah kota kecil, Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen dan isterinya menyamar sebagai saudagar besar
berstatus suami isteri, Han Giok Shia menyamar sebagai
pelayan. Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyamar sebagai
sastrawan yang sedang pesiar, Tam Ek Hui menyamar sebagai
pembantunya, sedangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua
menyamar sebagai suami isteri yang berpergian mengunjungi
famili di tempat jauh.
Mereka bertujuh dibagi jadi tiga kelompok, walau
berangkat bersama tapi tidak berbicara dalam perjalanan
Malam harinya saat menginap di rumah penginapan,
merekapun berada di dalam kamar ma-sing-masing. Dengan
penyamaran ini, sepanjang jalan mereka telah mengelabui
para anak buah Liok Ci Khim Mo yang berada di beberapa
daerah.

2533
Setelah keluar dari daerah Coan Khang, merekapun mulai
memasuki daerah See Hek dan tidak menyamar lagi, Mereka
segera melanjutkan perjalanan siang malam! Dihitung-hitung,
mereka telah melakukan perjalanan hampir tiga puluh tujuh
hari, barulah tiba di Gunung Tangkula San. Begitu tiba di
gunung tersebut, hati masing-masing terasa tegang sekali
Karena Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia yang
diciptakan Mo Liong Seh Sih, amat terkenal dalam rimba
persilatan siapapun tahu tentang itu! Di dalam Lorong Rahasia
tersimpan begitu banyak benda pusaka rimba persilatan, yang
diimpi-impikan setiap kaum rimba persilatan Tapi selama
sekian tahun tiada seorangpun yang berani mencoba
memasuki Lorong-Lorong Rahasia tersebut! itu tidak berarti
bahwa kaum rimba persilatan tidak menghendaki benda
pusaka yang tersimpan di sana, melainkan karena mereka
tahu akan kelihayan Lorong-Lorong Rahasia itu. Siapa yang
memasuki Lorong Rahasia, nyawa pasti akan melayang!
sedangkan kaum rimba persilatan lebih menyayangi nyawanya
sendiri dari pada benda-benda pusaka tersebut!
Tetapi tersiar pula berita bahwa sekian tahun ini, banyak
kaum rimba persilatan yang menghilang mendadak tidak
ketahuan jejak mereka, itu disebabkan mereka telah
memasuki Lorong Rahasia serta binasa di sana, pokoknya
tiada seorangpun yang berhasil keluar dengan membawa satu
macam benda pusaka dari Lorong Rahasia tersebut Isyupun
menyebar luas, bahwa Empat Puluh Sembilan Lorong Rahasia
itu amat lihay dan misteri!
Mengenai Cit Sat Sin Kun-Tam Sen bertujuh, mereka ratarata
berkepandaian tinggi dan amat cerdas. Lagi pula Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing Hua, Tam Ek Hui dan Tam Goat
Hua punya hubungan erat dengan Mo Liong Seh Sih, namun
dalam hati mereka tetap merasa tegang bukan main. Sore

2534
harinya mereka bertujuh sudah mendekati istana Mo Kiong, Lu
Leng mendongakkan kepala, memandang sebuah puncak kecil
seraya berkata.
"Seh Locianpwee membunuh diri di atas sana!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menghela nafas panjang,
seraya berkata,
"Perbuatan Seh Cianpwee sungguh merupakan hati
seorang pendekar budiman, kita harus kesana dulu untuk
ziarah!"
Sedangkan Seh Cing Hua yang amat rindu pada ayahnya,
namun kini ayahnya sudah tiada menjadi berlinang-linang
matanya. Semua orang tidak memasuki istana Mo Kiong,
melainkan menuju ke puncak kecil itu. Sampai dt-sana,
mereka semua berdiri dengan serius, Wajah Lu Leng kelihatan
murung sekali, Diapun menutur tentang kejadian itu, agar
tidak melanggar sumpahnya terhadap mendiang isterinya,
maka Mo Liong Seh Sih membunuh diri di situ,
Padahal Lu Leng sudah pernah menceritakan kejadian
tersebut, tapi kini Lu Leng mengulangnya, Mata semua
orangpun bersimbah air mendengarnya, mereka semua
merasa kagum dan salut terhadap tokoh aneh tersebut!
Setelah ziarah, barulah mereka menuju ke istana Mo
Kiong, sementara haripun sudah mulai gelap. sebetulnya di
dalam istana Mo Kiong terdapat dua pelayan wanita yang
idiot, namun mereka berdua telah dibunuh oleh Liat Hwe
Cousu, maka kini tiada yang mengurusi istana itu. Dimanamana
terdapat sarang laba-laba, amat kotor dan sunyi,

2535
Ketika sampai di mulut Lorong Rahasia, mereka segera
berhenti lalu menyalakan obor. Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek berkata,
"Kalian tunggu di luar! Setelah aku masuk ke dalam, kalau
hari sudah terang tapi aku belum keluar, itu berarti aku sudah
celaka di dalam!"
Ketika berkata begitu, nada suara Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek terdengar tenang sekali! Akan tetapi, bagi yang
mendengarnya malah merasa berduka dan cemas!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen maju selangkah, katanya.
"Saudara Tong Hong...."
Sebelum Cit Sat Sin Kun-Tam Sen usai berkata, Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek sudah menye!a.
"Ingat! Sampai waktunya tidak usah berunding lagi!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen langsung diam, namun Lu Leng
segera berkata,
"Guru, biar aku yang masuk!"
Mendadak Lu Leng melesat ke depan! Akan tetapi di saat
bersamaan, Giok Bin Sin Kunpun membentak badannya
mencelat melintang sekaligus menjulurkan tangannya
memegang bahu Lu Leng, lalu dilempar beberapa depa
jauhnya! Air mata Lu Leng sudah meleleh.
"Guru...."

2536
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata dengan sengit
"Dirimu memikul beban sebagai ketua Gobi dan Hwa San,
mengapa meremehkan hidupmu? Mengapa Liat Hwe Cousu
berkorban demi dirimu, apakah kau tidak mengerti?"
Lu Leng menangis seraya berkata,
"Guru, kalau begitu apakah guru boleh meremehkan
hidup?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tidak menyahut,
melainkan tertawa gelak, Kemudian ia menyambar sebuah
obor yang menyala, sedangkan sebelah tangannya mendorong
ke depan, seketika terdengar suara "Bum", ternyata pintu
masuk ke dalam Lorong Rahasia telah terbuka! Memandang ke
dalam, hanya tampak kegelapan, sama sekali tidak tampak
ujung Lorong Rahasia itu dan tidak diketahui berapa panjangnya,
Mereka sudah mendengar dari Lu Leng, bahwa dirinya
pernah memasuki Lorong Rahasia tersebut Akan tetapi
pengalaman itu tak berarti bagi semua orang, sebab ketika itu
Lu Leng, Toan Bok Ang dan Liat Hwe Cousu, masuk ke dalam
mengikuti Mo Liong Seh Sih, maka semua jebakan yang di
dalam tidak digerakkan! Karena itu, Empat PuIuh sembilan
Lorong Rahasia itu hanya merupakan lorong biasa saja, tidak
aneh dan tidak membahayakan sekarang ini lain sama sekali
dengan saat itu!
Setelah pintu Lorong Rahasia terbuka, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pekpun berjalan ke dalam dengan membawa
sebuah obor yang menyala, baru dua langkah dia segera
berpaling ke belakang seraya berkata,

2537
"Hingga hari terang kalau aku tidak muncuI, itu berarti aku
telah gagal, kalian tidak usah menunggu, utus orang lain saja
yang masuk ke dalam!"
Semua orang melihat tekadnya telah bulat, maka semua
orang tanpa banyak bicara mengangguk saja mengiyakan,
Usai berkata begitu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek lalu
melangkah ke dalam, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing Hua
dan lainnya hanya berdiri di depan pintu, hati mereka terus
berdebar-debar tegang, tak mengeluarkan sepatah kaiapun,
Dalam waktu sepeminum teh, mereka masih bisa melihat
punggung Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek di dalam Lorong
Rahasia, karena diterangi cahaya obor. Akana tetapi
mendadak obor itu padam, sehingga jadi gelap gulita, tidak
tampak apapun! Ketika melihat obor itu padam, Lu Leng
langsung berseru cemas,
"Guru! Guru.,.!!"
Di saat berseru, Lu Lengpun ingin melesat ke dalam,
untung Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua bergerak
cepat mencegahnya, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen membentak
keras,
"Anak Leng! jangan bertindak ceroboh!"
Bukan main cemasnya hati Lu Leng, dia berjalan mondarmandir
di luar pintu Lorong Rahasia itu, Saat ini semua orang
yang berada disitu, tiada seorangpun yang tidak merasa
cemas, jantung mereka seakan bergantung di udara!
Merekapun tahu kepandaian Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
paling tinggi di antara mereka bertujuh! Kalau dia tidak
berhasil, bagaimana dengan yang lain? Harapan untuk berhasil
sudah pasti amat tipis sekali!

2538
Sang waktu terus berlalu!
Mereka berenam yang berkumpul di luar pintu Lorong
Rahasia, memasang telinga mendengar dengan penuh
perhatian ke dalam Lorong Rahasia, Akan tetapi keadaan
didalam Lorong Rahasia tetap sunyi, tidak terdengar suara
apapun. Semua orang tidak berani memastikan bagaimana
keadaan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek yang ada di dalam
Lorong Rahasia, Hati mereka betul-betul tegang bagaikan tali
busur yang ditarik!
Sementara sang waktu terus berlalu, mereka merasa
sudah lama sekali Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memasuki
Lorong Rahasia itu. Memang, sesungguhnya hari sudah mulai
terang! Sepercik cahaya mentari menembus celah-celah
gunung menyorot ke arah mereka semua, membuat mereka
semua tertegun seketika! Lama sekali mereka tertegun,
kemudian terdengar suara tangisan Lu Leng yang meraungraung,
"Guru! Guru! Guru...!!
Dia berteriak-teriak menghadap ke pintu masuk Lorong
Rahasia, suara teriakannya berkumandang balik dari dalam
Lorong Rahasia itu. Yang lainpun tampak berduka sekali,
dengan mata sudah bersimbah air! Mendadak Seh Cing Hua
membentak sengit,
"Sudahlah! Kita semua tidak usah berduka!"
Lu Leng berhenti menangis, menghapus air matanya
seraya berkata.
"Kini giliranku!"

2539
Tam Goat Hua segera menyahut.
"Adik Leng, aku pergi bersamamu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata.
"Tunggu, Goat Hua! Kalian masih muda dan tidak
berpengalaman biar aku dan ibumu yang masuk ke dalam!"
Lu Leng langsung menyela,
"Tidak! Paman dan Bibi Tam....”
Air muka Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera berubah, dia
berkata dengan suara parau.
"Kenapa? Apakah kepandaian kami berdua tidak dapat
menyamai kepandaian kalian?"
Betapa terkejutnya Lu Leng ketika mendengar Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen berkata begitu, dia langsung diam tidak berani
bersuara lagi, Namun hatinya tetap sedih sekali, Sudah lewat
satu malam saat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memasuki
Lorong Rahasia, namun ia belum muncul juga, ini pertanda ia
mengalami musibah di dalam lorong tersebut!
Kini Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri akan menempuh
bahaya masuk ke dalam, kemungkinan mereka akan
mengalami musibah pula! Walau semua orang itu tiada
seorangpun yang takut mali, namun menyaksikan satu persatu
akan pergi mengantar nya-wa, dapat dibayangkan betapa
derita dan tersiksanya hati mereka! Saat ini, Cit Sat Sin Kun-
Tam Sen dan Seh Cing Hua saling memandang dengan serius,
kemudian menjulurkan tangan masing-masing menyambar
sebuah obor Tapi di saat mereka baru menyambar obor, Tam

2540
Ek Hui dan Han Giok Shia justru menjatuhkan diri berlutut di
hadapan mereka. Seh Cing Hua segera berkata setengah
memberi tak.
"Apa yang kalian lakukan? Apakah kami berdua pasti akan
mati di dalam?"
Tam Ek Hui mendongakkan kepala menyahut
"Ayah, Ibu! Ada urusan anak harus menanggungnya!
Kalau aku melihat ayah dan ibu masuk ke dalam Lorong
Rahasia, apakah kelak aku masih punya muka bertemu orang?
Dari pada hidup lebih baik mati saja!"
Betapa cerdasnya Tam Goat Hua, ketika melihat kakaknya
dan Han Giok Shia berlutut di hadapan kedua orang tuanya, ia
sudah tahu apa maksud mereka! Karena itu, diapun cepatcepat
menarik Lu Leng agar berlutut di hadapan Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen suami isteri. Setelah berlutut Tam Goat Huapun
berkata, "Ayah, ibu! Anak lelaki maupun anak perempuan
sama saja! Harap Ayah, ibu tidak membedakannya!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua tampak
tertegun, berselang sesaat, mereka saling memandang
kemudian tertawa gelak! Sembari tertawa Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen ber-kata,
"Bagus! Bagus! Cing Hua, kita punya sepasang anak yang
baik, tidak sia-sia kita hidup!"
Seh Cing Hua manggut-manggut serta menyahut
"Tentu!"

2541
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mengibaskan tangannya seraya
berkata.
"Kalian bangunlah!"
Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua berkata serentak
"Ayah! Apabila Ayah tidak mengabulkan permintaan kami,
sampai matipun kami tidak akan bangun!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Baik, aku kabulkan permintaan kalian!"
Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua saling meman-dang,
berkata serentak lagi,
"Ayah...."
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata perlahan-lahan,
"Goat Hua, kau adalah anak perempuan, harus mengalah
selangkah pada kakakmu!"
Tam Goat Hua cepat-cepat berkata.
"Ayah, apakah anak perempuan bukan anak yang Ayah,
ibu lahirkan?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menghela nafas.
"Goat Hua, pikirkanlah baik-baik! Kalau Ayah
memperbolehkan engkau pergi menempuh bahaya duluan,
kelak bagaimana kakakmu bertemu orang?"

2542
Tam Goat Hua menundukkan kepala, tidak berkata apaapa
lagi, sedangkan Tam Ek Hui sudah bangkit berdiri seraya
berkata,
"Adik! Ayah telah memutuskan kau tidak usah banyak
bicara lagi!"
Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak bisa berbuat apa-apa,
mereka berdua hanya bangkit berdiri. Tam Ek Hui dan Han
Giok Shia menjulurkan tangan mengambil obor yang ada di
tangan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua,
Di saat bersamaan tangan kiri Han Giok Shiapun bergerak
cepat, terdengar suara "Ngung!" Ternyata dia telah
mengeluarkan senjata Liat Hwe Soh Sim Lunnya yang amat
terkenal itu! sedangkan Tam Ek Hui menghunus pedangnya,
mereka berdua melangkah menuju ke pintu Lorong Rahasia,
Seh Cing Hua cepat-cepat berpesan dengan suara dalam.
"Kalian berdua harus hati-hati!"
Tam Ek Hui berpaling ke belakang seraya menyahut
"Kalau hari sudah gelap kami berdua masih belum ke luar,
tentunya kami sudah mengikuti jejak Tong Hong Tayhiap!
Ayah, ibu jangan berduka karena itu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua merupakan
tokoh aneh dalam rimba persilatan, namun ketika melihat
anak kandung mereka pergi menempuh bahaya, merekapun
menjadi sangat berduka sekali! Seh Cing Hua hampir berseru,
menyuruh Tam Ek Hui jangan masuk ke dalam, ia sendiripun
tidak mau mengambil panah Bulu Api lagi, lebih baik pergi
jauh ke seberang lautan, biarlah Liok Ci Khim Mo berkuasa di

2543
rimba persilatan! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, seakan dapat
melihat dengan jelas maksud hati isterinya, sepasang matanya
menyorot tajam menatap isterinya lekat-lekat tanpa berkedip!
Seh Cing Hua mendongakkan kepala sehingga beradu
pandang dengan suaminya, hatinya tersentak dan merasa
tidak enak, ia ingin berbicara tetapi tak mampu
mencetuskannya, buru-buru ia menundukkan kepala lagi, Di
saat bersamaan, Tam Ek Hui dan Han Giok Shiapun sudah
memasuki Lorong Rahasia tersebut!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berempat terus memandang ke
dalam, terlihat dengan jelas belum begitu lama mereka
masuk, obor yang ada ditangan mereka mendadak padam!
Bersamaan dengan itu, sayup-sayup mereka mendengar suara
bentakan Han Giok Shia,
"Siapa?"
Mendengar suara bentakan itu Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
dan lainnya tersentak kaget! Lu Leng langsung berseru tak
tertahan. "Eh? Apakah ada orang lain yang telah masuk
duluan ke dalam Lorong Rahasia?"
Seh Cing Hua berkata,
"ltu merupakan hal yang tak mungkin! Entah Giok Shia
bertemu apa?"
Mereka berempat berbicara beberapa patah, lalu diam
sambil mendengar dengan penuh perhatian. Akan tetapi
setelah obor itu padam dan terdengar suara bentakan Han
Giok Shia, selanjutnya tidak terdengar suara apapun lagi,
mereka berdua seakan hilang lenyap di dalam Lorong Rahasia
itu!

2544
Walaupun mereka berempat terus mendengar dengan
penuh perhatian, namun di dalam Lorong Rahasia itu tidak
terdengar suara apapun! Wajah mereka berempat, tampak
serius sekali! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan lainnya berkata
dalam hati, mungkin setelah Han Giok Shia mengeluarkan
bentakan itu, mereka berduapun telah tertimpa malapetaka!
Mereka berempat terus menunggu di luar pintu Lorong
Rahasia, meskipun sudah cukup lama, tapi tetap tidak
terdengar suara apapun di dalam Lorong Rahasia itu,
Lu Leng segera berkata,
"Kakak Goat, mari kita ke dalam melihat-Iihat!"
Seh Cing Hua langsung membentak sengit
"Omong kosong! Kita harus tunggu hingga hari gelap,
barulah mengambil keputusan!"
Lu Leng diam seketika! sementara sang waktu sama sekali
tidak memberi kesempatan, terus berlalu dengan cepat Tak
terasa matahari sudah berada di atas kepala mereka, pertanda
sudah tengah hari! Dan di dalam lorong itu tetap sunyi!
Sang matahari perlahan-lahan condong ke barat, hati
mereka berempatpun ikut condong tidak karuan, bahkan amat
cemas dan berduka sekali! sedangkan hari mulai senja,
Di saat itulah mendadak Seh Cing Hua mencaci sengit
"Dasar tua bangka seumur hidup tidak pernah berbuat
kebaikan! Kematiannya agak menggemparkan tapi justru
malah mencelakai orang!"

2545
Ketika mendengar Seh Cing Hua mencaci mendadak,
mereka berdua jadi tertegun, karena tidak tahu Seh Cing Hua
sedang mencaci siapa, Namun Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tahu,
siapa yang dicaci Seh Cing Hua, tidak lain adalah ayahnya: Mo
Liong Seh Sih!
Perlu diketahui, Mo Liong Seh Sih sekeluarga bukan
berasal dari golongan lurus, Ketika masih muda tindak
perbuatan Mo Liong Seh Sih amat aneh, dan menjelang hari
tua barulah mulai berubah. Tetapi, dalam tubuh mereka tetap
tersisa sedikit hawa sesat perbuatan Hek Sin Kun dan Kim Kut
Lau di dunia persilatan yang tidak karuan, memang berkaitan
dengan itu! Karena itu ketika Seh Cing Hua mencaci ayahnya
sebagai “Tua Bangka" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tidak merasa
heran, dia hanya tertawa getir seraya berkata.
"Cing Hua, kalau semua orang dapat memasuki Empat
Puluh sembilan Lorong Rahasia, tentunya tidak akan
menunggu kita kemari!"
Seh Cing Hua cuma mendengus, tidak berbicara lagi, Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen berkata lagi dengan suara dalam.
"Aku pikir, Tiang Pek San-Thian Sun Sianjin dapat keluar
masuk dengan selamat sedangkan kepandaian kita tidak
terpaut jauh, mungkin masih bisa berhasil!"
Seh Cing Hua menghela nafas panjang, mereka berempat
kembali diam, Tak seberapa lania, sang matahari sudah
tenggelam di ufuk barat, haripun sudah mulai gelap, Hal ini
membuat hati mereka berempat amat tercekam, tampak Seh
Cing Hua maju selangkah mendekati Cit Sat Sin Kun-Tam Sen,
dia berbisik-bisik sejenak di telinga Cit Sat Sin Kun-Tam Sen,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen kemudian manggut-manggut.

2546
Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak mendengar apa yang
dibisikkan mereka, gadis itu segera mendekati Lu Leng dan
berbisik,
"Adik Leng, hari sudah mulai gelap! Ayah dan ibuku pasti
sedang berunding, melarang kita pergi menempuh bahaya!"
Lu Leng bertanya dengan suara rendah,
"Kalau begitu, kita harus bagaimana?"
Tam Goat Hua menyahut
"Kita masuk begitu saja!"
Lu Leng mengangguk
"Benar katamu!"
Mereka berdua lalu melangkah lebar ke depan, Tam Goat
Hua berkata.
"Ayuh, lbu! Kakak dan Kakak Giok...."
Ketika Tam Goat Hua berkata sampai disitu, Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mendadak membalikkan
badan.
* * * *

2547
Bab 119
Seketika Tam Goat Hua tertegun akan gerak gerik ke dua
orang tuanya, tapi ia segera tahu apa yang akan dilakukan
kedua orang tuanya! Namun baru saja ia menyadari maksud
kedua orang tuanya, ternyata ia sudah terlambat selangkah!
Karena Cit Sat Sin Kun-Tam Sen telah mengibaskan
tangannya, dan jari telunjuknyapun bergerak cepat, ia berhasil
menotok jalan darah Hu Keng Hiat Tam Goat Hua. Sedangkan
Seh Cing Hua juga melesat ke hadapan Lu Leng, ketika Lu
Leng melihat Cit Sat Sin Kun-Tam Sen turun tangan terhadap
Tam Goat Hua, dia amat terkejut sekali, namun mendadak
saja Seh Cing Huapun sudah berada dihadapannya!
Jari tangan Seh Cing Hua bergerak, iapun sudah berhasil
menotok jalan darah Can Moh Hiat Lu Leng. Lu Leng baru mau
membuka mulut untuk berteriak namun jari telunjuk Seh Cing
Hua bergerak lebih cepat menotok jalan darah Pai Tay
Hiatnya! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua turun
tangan bersama dan terdengarlah suara "Buk! Buk!” Ternyata
Tam Goat Hua dan Lu Leng sudah jatuh di tanah!
Jalan darah mereka berdua telah ditotok sehingga roboh
tak bergerak, hanya sepasang bola mata mereka yang
berputar-putar, tidak bisa bersuara, Saat ini, hari sudah ge!ap.
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memandang mereka berdua yang
tergeletak, kemudian berkata.
"Goat Hua, Anak Leng! Kalian jangan menyalahkanku,
ayah tidak bisa membiarkan kalian pergi menempuh bahaya!
Kini aku turun tangan berat menotok jalan darah kalian,
Berdasarkan Lweekang yang kalian miliki, kalian tidak akan

2548
bisa membebaskan totokan itu! Satu jam kemudian jalan
darah itu akan bebas sendiri! Saat itu apabila kami belum
keluar, kalian juga tidak usah memasuki Lorong Rahasia! Perlu
diketahui di kolong langit yang mengetahui rahasia ini hanya
kita tujuh orang, kini sudah pergi lima, bagaimana kalian
berdua masih mau pergi menempuh bahaya? Mungkin ini
merupakan perkataanku yang terakhir pada kalian berdua,
maka setelah jalan darah kalian bebas, renungkanlah
perkataanku ini!"
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mengatakan begitu,
hatinya terasa tersiksa sekali! Begitu pula hati Lu Leng dan
Tam Goat Hua, walau mereka amat berduka sekali, namun
tidak bisa apa-apa. Mereka berdua hanya memandang Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua dengan mata terbelalak,
tak lama haripun semakin gelap, Sedangkan di dalam Lorong
Rahasia, sama sekali tidak terdengar suara apapun, terdengar
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua menghela nafas
panjang, lalu berkata.
"Kita juga harus masuk ke dalam!"
Mereka mengambil obor, memandang Tam Goat Hua dan
Lu Leng sejenak, setelah itu barulah mereka berdua
melangkah ke dalam Lorong Rahasia, Hati Lu Leng dan Tam
Goat Hua seperti tersayat, ketika melihat Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen dan Seh Cing Hua melangkah ke dalam Lorong Rahasia
itu. Setelah mereka berdua masuk ke dalam, Lu Leng dan Tam
Goat Huapun sudah tidak dapat melihat mereka lagi karena
masih tergeletak di tanah.
Mereka berdua hanya mendengar dengan penuh perhatian
Sayup-sayup masih terdengar suara langkah Cit Sat Sin Kun-
Tam Sen dan Seh Cing Hua yang amat lirih. Berselang sesaat,
mendadak terdengar Seh Cing Hua mengeluarkan suara "lh"

2549
sepertinya bertemu hal aneh, Setelah itu tidak terdengar lagi
suara langkah mereka berdua, ini menyebabkan hati Lu Leng
dan Tam Goat Hua amat tercekam.
Tampak bintang-bintang bergemerlapan di langit dan
rembulan bersinar remang-remang, suasana disekitarnya
sangat sunyi sekali! Lu Leng dan Tam Goat Hua saling
memandang, kemudian merekapun menghimpun hawa murni
untuk menembus jalan darah yang tertotok itu,
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua
menotok jalan darah mereka, kedua suami isteri itu sudah
menduga hal tersebut, maka merekapun turun tangan secara
berat, sehingga Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak dapat
menghimpun hawa murni untuk menembus jalan darah yang
tertotok itu. Ketika hampir tengah malam, barulah Lu Leng
dan Tam Goat Hua mengeluarkan suara "Akh!", walaupun
mereka sudah bisa bersuara, tapi masih belum bisa bergerak!
Tam Goat Hua memanggil
"Adik Leng!"
Lu Leng segera menyahut
"Kakak Goat!"
Tam Goat Hua berkata perlahan-lahan,
"Sudah tengah malam, mereka... mereka...."
Lu Leng menghela nafas,

2550
"Tidak lama lagi jalan darah kita akan bebas, kita boleh
masuk ke dalam Lorong Rahasia untuk melihat-lihat
bagaimana lihaynya Lorong Rahasia itu!"
Tam Goat Hua tertegun, lama sekali baru ia berkata.
"Adik Leng, ayahku bilang...."
Sebelum Tam Goat Hua usai berkata, Lu Leng sudah
menyela,
"Kakak Goat, kalau mendengar perkataan paman Tam,
memang kita bertujuh yang tahu akan rahasia itu. Tapi,.,
selain kita, siapa yang akan memasuki Lorong Rahasia untuk
mengambil ketujuh batang Panah BuIu Api? Oleh karena itu,
biar bagaimanapun kita harus memasuki Lorong Rahasia untuk
mengambil ketujuh batang Panah Bulu Api!"
Tam Goat Hua menghela nafas.
"Memang benar perkataanmu!"
Saat hari mulai terang, mereka berdua coba menghimpun
hawa murni lagi, Berselang beberapa saat, mereka berdua
mengeluarkan suara siulan panjang sambil mencelat ke atas,
ternyata mereka sudah bisa bergerak! Kini telah lewat dua
malam satu hari, namun Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan
lainnya masih belum keluar, entah apa yang telah terjadi atas
diri mereka, sulit diduga sama sekali!
Lu Leng dan Tam Goat Huapun tahu, apabila mereka
berdua juga mengalami sesuatu di dalam Lorong Rahasia,
pasti Liok Ci Khim Mo akan terus malang melintang, tanpa ada
seorangpun yang mampu membasminya! Ketika Lu Leng dan
Tam Goat Hua serentak mencelat ke atas, mendadak Lu Leng

2551
membalikkan badannya sekaligus menjulurkan jari telunjuknya
menotok jalan darah di bahu Tam Goat Hua! Gadis itu
membentak keras.
"Adik Leng, berhenti”
Jari telunjuk Lu Leng sudah menyentuh jalan darah di
bahu Tam Goat Hua, tetapi mendadak Lu Leng menghentikan
gerakannya dan berkata.
"Kakak Goat, jangan menyalahkan aku, aku ingin menotok
jalan darahmu karena demi kebaikanmu!"
Tam Goat Hua berkata,
"Adik Leng, kita berdua telah melewati bermacam-macam
bahaya... dan akhirnya kita bisa bersama! Tadi kau tidak
melihat bagaimana tersiksanya hati ayah dan ibu?"
Sesungguhnya Lu Leng ingin meniru perbuatan Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua, menotok jalan darah Tam
Goat Hua secara mendadak. Namun setelah mendengar
perkataan gadis itu, wajah Lu Leng berubah kemerahmerahan.
Lu Leng kemudian menundukkan kepala dan
berkata perlahan-lahan.
"Kakak Goat, aku bersalah! jangan menyalahkan aku!"
Tam Goat Hua tersenyum getir, sahutnya.
"Mengapa aku harus menyalahkanmu? Kau telah berhasil
menyentuh jalan darahku, cepat bebaskan!"
Lu Leng mengangguk, segera ia menepuk bahu Tam Goat
Hua agar jalan darah itu bebas kembali, Tam Goat Hua

2552
menarik nafas lega, kini mereka berdua sudah bisa bergerak,
namun mereka merasa haus dan lapar Mereka berdua cepatcepat
pergi mencari buah-buahan hutan dan minum dekat air
terjun, Setelah itu, barulah mereka kembali ke dalam istana
Mo Kiong, Setelah berada di depan pintu Lorong Rahasia,
mereka berdiri termangu tanpa bersuara, Berselang beberapa
saat, Tam Goat Hua berkata.
"Adik Leng, begitu masuk kita tidak boleh berpencar
setapakpun!"
Lu Leng manggut-manggut
"Tentu!"
Lu Leng dan Tam Goat Hua mengambil dua buah obor,
kemudian dinyalakan, Setelah itu saling memandang, teringat
akan bahaya yang mengancam diri mereka di dalam Lorong
Rahasia, perasaan mereka menjadi tercekam! Lama sekali
mereka saling memandang, lalu saling peluk memeluk. Entah
beberapa lama kemu-dian, barulah mereka melepaskan
pelukan itu, Mereka mengangkat tinggi-tinggi obor yang
mereka pegang, kemudian melangkah memasuki lorong itu
dengan hati-hati sekali!
Kira-kira beberapa depa, terdapat sebuah tikungan. Tam
Goat Hua segera berhenti dan berkata. "Adik Leng,
kelihatannya tidak benar nih!" Dalam hati Lu Leng juga
merasa aneh! Karena tempo hari saat mereka berdua
mengikuti Mo Liong Seh Sih memasuki Empat Puluh sembilan
Lorong Kahasia, mereka memang melalui pintu masuk itu!
Akan tetapi setelah melangkah ke dalam, keadaannya menjadi
sangat berbeda dengan saat itu!

2553
Di bawah cahaya obor, tampak Lorong itu ber-liku-liku dan
tiada ujungnya sama sekali. Tempo hari memang terdapat
lorong yang amat panjang serta terdapat empat puluh
sembilan buah patung batu yang amat besar di pinggir lorong
itu, kini patung-patung batu tersebut justru tidak kelihatan! Lu
Leng segera bertanya kepada Tam Goat Hua.
"Kakak Goat sudah melihat dimana tempat yang tidak
beres?"
Tam Goat Hua menyahut,
"Kita baru berjalan beberapa depa, sudah terdapat sebuah
tikungan! Kalau di luar pintu ada orang melihat kita,
seharusnya kita sudah tidak kelihatan!"
Lu Leng mengangguk
"Memang harus begitu!"
"Sungguh mengherankan ketika ayah dan ibu masuk ke
dalam, kita tidak melihat, tapi di saat Tong Hong Tayhiap,
kakak dan kakak Giok bertiga masuk ke dalam, walau berjalan
begitu jauh, tapi kita masih melihat obor di tangan mereka!"
Lu Leng tertegun, lama sekali barulah dia berkata,
"Kakak Goat, aku sama sekali tidak berpikir kesitu! Yang
kurasakan aneh yakni tempat ini berbeda dengan tempo hari
saat kita kemari!"
Di dalam lorong itu amat sunyi, meskipun percakapan
mereka tidak begitu keras namun menimbulkan suara ngungngungan,
menambah keseraman lorong itu. Mendengar apa
yang dikatakan Lu Leng, Tam Goat Huapun jadi tertegun,

2554
"Kalau begitu, lorong ini dapat berubah sewaktu-waktu,
kemarin dan hari ini sudah berbeda!"
Lu Leng mengangguk
"Menurutku juga demikian!"
Ketika mereka bercakap-cakap, tanpa sadar mereka
mendekati sebuah dinding batu, Sinar obor menyorot ke sana,
tampak dinding batu itu merupakan ciptaan alam, mana
mungkin bergerak? Akan tetapi, ketika Tam Goat Hua
menjulurkan tangannya untuk mendorong, tanpa
menggunakan tenaga sepenuhnya, terasa dinding batu itu
amat ringan dan langsung terdorong mundur! Dinding batu
yang amat besar itu di saat terdorong mundur tidak
mengeluarkan suara sedikitpun!
Betapa terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua, mereka
berdua segera mundur serentak, Setelah dinding batu itu
terdorong mundur, tampak pula dua lorong di sisi kiri dan di
sisi kanan. Lu Leng dan Tam Goat Hua menunggu sejenak,
setelah tidak terjadi apapun di dalam kedua lorong itu, barulah
mereka berani maju sambil mengangkat obor tinggi-tinggi.
Terlihat ada dua buah tonggak diIorong-lorong tersebuL Pada
kedua tonggak batu itu terukir beberapa huruf, berbunyi
demikian "Benda Pusaka sulit diperoleh, lebih baik mundur
agar tidak celaka didalam Lorong Rahasia", Setelah membaca
tulisan itu, Tam Goat Huapun tertawa getir seraya berkata
perlahan.
"Kakek memang aneh, siapa pun orangnya yang berani
masuk kemari, mana mungkin mundur lagt?"
Mendadak Lu Leng bersiul panjang,

2555
"Betul! Kita sudah masuk ke mari, kedua tonggak batu itu
harus dimusnahkan!"
Tam Goat Hua segera berseru.
"Tunggu.,.,"
Ketika Lu Leng usai berkata, diapun bergerak cepat! Saat
Tam Goat Hua berseru, badan Lu Leng sudah berkelebat
mendekati kedua tonggak batu itu sekaligus mengerahkan
Lweekang dan menghantam salah satu dari tonggak batu
tersebut!
"Bum!"
Terdengar suara yang amat dahsyat, tonggak batu itupun
roboh! Begitu tonggak batu itu roboh, muncullah sebuah
lubang, Di saat bersamaan Lu Leng mendengar suara "Ser
Ser" di dalam lubang itu, cepat-cepat dia mengangkat obor ke
arah lubang tersebut sehingga sinar obor menyorot ke dalam,
seketika Lu Leng jadi tertegun dan berseru,
"Kakak Goat, cepat lihat kemari!"
Tam Goat Hua tidak tahu Lu Leng menemukan apa,
namun setelah mengetahui bahwa tidak terjadi apa-apa
terhadap diri Lu Leng, legalah hatinya, Begitu mendengar
seruan Lu Leng, Tam Goat Hua segera mendekatinya
sekaligus mengangkat obor ke arah lubang itu, sehingga
lubang tersebut bertambah terang,
Mereka berdua melihat ke dalam lubang yang dalamnya
hampir sepuluh depa itu, tampak begitu banyak roda yang
sambung menyambung dan terus bahkan berputar terus
berputar pula, Setelah mendengar sejenak dengan penuh

2556
perhatian terdengar suara seperti air mengalir namun suara
air mengalir itu amat jauh, mereka berdua yakin, itu adalah
suara air terjun!
Mo Liong Seh Sih memang menggunakan air terjun itu
sebagai tenaga penggerak, sedangkan roda-roda yang
bergerak itu berhubungan dengan Empat Puluh sembilan
Lorong Rahasia! Setelah berpikir demikian, Lu Leng dan Tam
Goat Huapun jadi tertegun Berselang sesaat, mendadak Lu
Leng berkata,
"Kakak Goat, lebih baik kita mundur du!u!"
Tam Goat Hua menyahut
"Adik Leng, maksudmu setelah kita mundur dari Lorong
Rahasia ini, kita berusaha mencari sumber penggerak lalu
menghancurkannya, agar kita bisa keluar masuk dengan
aman?" Lu Leng mengangguk.
"Benar! Aku memang bermaksud demikian! Walau kita
tidak tahu dimana sumber penggerak ilu, namun kita harus
mencarinya, Bukankah itu lebih baik dari pada kita harus
membabi buta berjalan di dalam Lorong Rahasia!"
Tam Goat Hua manggut-manggut "Baik!"
Lu Leng dan Tam Goat Hua mengira tidak sulit mundur
dari situ, namun ketika mereka membalikkan badan dan
melihat mereka jadi terbelalak! Ternyata saat mereka
berbicara, keadaan di belakang mereka sudah berubah sama
sekali! Tadi di belakang mereka terdapat sebuah lorong dan
sebuah tonggak batu, tapi kini semuanya sudah hilang entah
kemana dan sebaliknya malah muncul dinding batu lain,
Disana terdapat sebuah pintu yang tertutup rapat-rapat,

2557
Setelah tertegun sejenak, Tam Goat Huapun tersenyum
getir seraya berkata.
"Kelihatannya sulit bagi kita untuk mundur!" Lu Leng
menyahut
"Jangan perduli apapun, kita buka saja pintu itu!"
Tam Goat Hua berpikir, saat ini hanya ada dua jalan yang
harus ditempuh pertama melalui lubang, jalan ke dua harus
membuka pintu di dinding batu! Mereka berdua saling
memandang, kemudian serentak maju ke depan pintu itu,
ternyata di atas pintu itu terukir beberapa huruf "Pintu
Kematian"
Begitu melihat tulisan itu, Lu Leng malah tertawa.
"Orang yang memasuki Lorong Rahasia, sudah pasti
berniat untuk mati!"
Usai berkata Lu Leng lalu menjulurkan tangannya
mendorong pintu itu, ternyata dengan mudahnya pintu itu
terbuka, seketika di depan mata jadi terang benderang,
Ternyata di dalam pintu itu terdapat sebuah ruang batu, di
tengah-tengahnya sebuah tempayan besar yang berisi
semacam minyak, tapi kini minyak itu hanya tinggal setengah
tempayan, tampak pula dua buah sumbu di atas tempayan itu
menyala dengan terang sekali. Di sisi tempayan berdiri sebuah
patung orang terbuat dari batu, patung itu amat besar dan
tinggi
Lu Leng masih mengenalinya sebagai salah satu dari
patung-patung yang berada di dalam Lorong Rahasia yang
pernah dilaluinya tempo hari! Yang mengherankan bagaimana

2558
patung batu itu bisa berada di sini? Di tangan patung batu itu
memegang sebuah lempengan batu yang terukir beberapa
huruf" Algojo Pertama".
Tam Goat Hua dan Lu Leng yang berada di luar ruang itu,
terus memperhatikan dengan seksama seisi ruang tersebut! Di
dalam ruang batu itu tidak terdapat jalan lain, lebih baik tidak
masuk! Saat mereka baru mau membalikkan badan,
mendadak mereka merasa lantai disitu bergerak maju,
Kejadian itu amat mendadak, sehingga membuat Lu Leng
dan Tam Goat Hua terperangah, sebelum mereka berdua
sempat mundur, lantai itu sudah bergerak ke dalam ruang
tersebut, dan di saat bersamaan terdengar pula suara "Blam",
Ternyata pintu itu telah tertutup kembali!
Bagian 60
Bukan main terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua,
mendadak patung batupun berputar dan lempengan batu
yang ada di tangan patung itu meluncur ke arah mereka
berdua, Tam Goat Hua dan Lu Leng terkejut namun buru-buru
mereka berdua meloncat ke samping sehingga lempengan
batu itu tidak melukai Lu Leng dan Tam Goat Hua.
"Braaak!"
Lempengan batu itu jatuh ke lantai, hancur berantakan
seketika, sedangkan kedua belah tangan batu itupun
bergerak, tangan kanan menunjuk ke arah selatan, tangan kiri
menunjuk ke arah utara. Pada lengan kanan terukir beberapa
huruf "Kalau ingin mayat utuh, melewati jalan ini", Di lengan

2559
kiri juga terukir beberapa huruf "Kalau ingin mayat hancur,
melewati jalan ini",
Setelah Lu Leng dan Tam Goat Hua membaca tuIisantulisan
itu, mereka berduapun tertawa getir! Tam Goat Hua
bertanya.
"Adik Leng, kita harus melewati jalan yang mana?"
Lu Leng menyahut
"Kemanapun harus mati, perduli amat dengan mayat utuh
dan mayat hancur! Tentunya kita harus melewati jalan "Mayat
Hancur", walaupun jalan itu sangat berbahaya kita justru
harus lewat sana!"
Tam Goat Hua manggut-manggut,
"Baik!"
Mereka berdua menuju ke arah kiri. Ketika baru sampai di
lantai itu mendadak lantai yang mereka injak bergerak ke
bawah, Kemudian terdengar suara menderu-deru dan
kelebatan cahaya yang menyilaukan mengarah pada mereka,
bukan main terkejutnya Tam Goat Hua dan Lu Leng karena
yang mengarah mereka adalah senjata tajam. Badan mereka
mengikuti lantai itu merosot ke bawah, padahal lantai yang
mereka injak hanya tiga meter persegi, lagi pula di sekeliling
mereka adalah dinding batu, Senjata-senjata tajam itu
meluncur keluar dari sebelah dinding batu itu sehingga
membuat mereka tidak bisa berkelit!
Untung dari tadi Lu Leng telah menyiapkan golok pusaka
Su Yang To ditangannya, begitu melihat cahaya berkelebatkelebat
ke arah mereka dia langsung menarik Tam Goat Hua

2560
ke belakangnya sekaligus memutar-mutarkan golok pusaka Su
Yang To itu! Terdengar suara benturan senjata, puluhan
senjata tajam yang meluncur ke arah mereka tertangkis
kutung semua lalu jatuh ke bawah!
Sementara lantai yang mereka injak itu sudah berhenti
merosot. Setelah berhasil melewati perangkap ilu, hati Lu Leng
dan Tam Goat Huapun agak tenang, Mereka melihat ke
depan, di situ terdapat sebuah lorong, Tam Goat Hua berkata.
"Adik Leng, kalau di dalam lorong itu ada perangkap, sulit
bagi kita untuk menghindarinya!"
Lu Leng mendongakkan kepala memandang ke atas,
sebetulnya dia ingin melalui atas, tetapi ternyata lubang
tersebut sudah tertutup oleh sebuah batu yang besar sekali.
Setelah berpikir sejenak, barulah dia berkata. "Kakak Goat,
aku pikir Thian Sun siaujin yang bisa keluar masuk Lorong
Rahasia ini dengan selamat juga mengalami hal yang sama
seperti kita sekarang! Apabila kita tidak berani maju, apakah
kita harus terus menunggu disini?"
Tam Goat Hua manggut-manggut, Gadis itu segera
mengeluarkan rantai besinya kemudian diayunkan ke depan,
Lu Leng juga cepat-cepat melancarkan sebuah pukulan
mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu jari Mengejutkan
Langit)!
"Blam! Bum!"
Terdengar suara yang amat dahsyat, setelah itu terdengar
lagi suara benturan yang dahsyat sekaIi.
"Blaammm!"

2561
Ternyata kedua belah dinding lorong yang ada di depan
mereka telah menutup jadi satu, seandainya tadi Lu Leng dan
Tam Goat Hua masuk ke dalam, mereka berdua niscaya akan
terjepit gepeng! walaupun mereka berdua terhindar dari
perangkap itu, tanpa dapat dicegah sekujur badan tetap
mengucurkan keringat dingin! Berselang sesaat mendadak
terdengar suara "Kreek". Dinding batu sebelah kanan terbuka,
tampak sebuah lorong lain yang gelap gulita,
Mereka segera mengangkat obor untuk menerangi lorong
tersebut seketika Lu Leng membentak "Siapa di dalam?"
Ternyata di dalam lorong itu terdapat sesuatu yang berdiri
tegak seperti orang hidup! Setelah membentak, barulah Lu
Leng tahu bahwa itu adalah sebuah patung manusia yang
dibuat dari batu! Hal lain yang cukup mengejutkan adalah
adanya tengkorak di bawah kaki patung, dimana kepala
tengkorak telah hancur sedangkan tulang-tulangnya yang lain
masih utuh, Tam Goat Hua dan Lu Leng saling memandang,
berselang sesaat Lu Leng menghela nafas seraya berkata,
"Entah kapan orang itu memasuki Lorong Rahasia ini,
akhirnya harus binasa disini!"
Setelah menyaksikan tengkorak itu, sekujur badan Tam
Goat Hua menjadi merinding, karena tak tertahan dia jadi
menggigil seperti kedinginan! Hal ini karena Tam Goat Hua
terus berpikir bahwa kemungkinan besar dia dan Lu Leng juga
akan berubah jadi tengkorak di dalam Lorong Rahasia ini.
Sementara itu Lu Leng masih diam dan berpikir, mendadak
dia berkata:
"Kakak Goat, aku teringat akan satu hal!"

2562
Tam Goat Hua segera bertanya,
"Hal apa?"
Lu Leng menyahut serius.
"Ketika Nona Han dan Saudara Tam memasuki Lorong
Rahasia, tak lama kemudian kita pun mendengar suara
bentakan Nona Han, yaitu "Siapa?"
Mendengar itu, hati Tam Goat Hua jadi tergerak,
"Betul! Apakah begitu mereka berdua memasuki Lorong
Rahasia lantas bertemu orang-orangan batu ini?"
Lu Leng menyahut
"Di dalam Lorong Rahasia banyak sekali perangkapnya!
Mungkin sebelum sampai di sini mereka berdua telah tertimpa
malapetaka!"
Tam Goat Hua tersenyum getir
"Entah di mana mereka mengalami kejadian diluar dugaan
itu!"
Lu Leng diam, kemudian maju dia dua langkah sambil
memutar-mutarkan golok pusaka Su Yang To untuk
melindungi diri, Tam Goat Hua pun segera mengikuti di
belakangnya, Mereka mendekati orang-orangan batu itu,
walau hanya terpisah dua depa, namun patung batu itu tetap
berdiri tak bergeming di tempat Lu Leng dan Tam Goat Hua
memperhatikan patung tersebut, terlihat oleh mereka bahu
patung itu telah terpapas sedikit, kelihatannya seperti
terpapas oleh senjata Liat Hwe Soh Sim Lun milik Han Giok

2563
Shia! Setelah memperhatikan lebih teliti, mendadak Lu Leng
mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat pinggang
patung tersebut,
"Trang!"
Su Yang To adalah golok pusaka yang dapat membelah
batu, besi dan lain sebagainya! Tidak heran golok pusaka Su
Yang To berhasil membabat masuk ke pinggang patung itu.
Mendadak saja di empat penjuru terdengar suara "Bum Bum"
tak henti-hentinya bahkan terdengar pula suara angin
menderu-deru, sehingga obor di tangan mereka terhembus
padam, seketika keadaan menjadi gelap gulita!
Betapa terkejutnya Lu Leng, cepat-cepat ia mencabut
golok pusaka Su Yang To sekaligus menggenggam lengan
Tam Goat Hua erat-erat, lalu menggerakkan golok pusaka Su
Yang To, mengeluarkan Thian Hou Sam Sek (Tiga jurus
Harimau Langit) untuk melindungi diri, Berulang hingga
sembilan kali, barulah angin yang menderu-deru itu reda!
Tiba-tiba lantai yang mereka injak berputar-putar cepat
sekali! Entah berapa lama, kemudian di depan mata mereka
muncul cahaya hijau yang remang-remang dan lantai yang
mereka injak itupun berhenti berputar. Lu Leng dan Tam Goat
Hua segera memandang ke depan, ternyata ada lagi sebuah
lorong yang lebar dan panjang, cahaya yang kehijau-hijauan
itu terpancar keluar dari dinding lorong tersebut. Begitu
melihat lorong itu, Lu Leng justru bersorak sambil berkata.
"Kakak Goat, memang yang ini!" Tam Goat Hua
tercengang, "Yang ini? Adik Leng, apa maksudmu?" "Ketika
aku ikut Seh Locianpwee masuk, justru disini..." Mendadak Lu
Leng berhenti sambil mendongakkan kepala, jari telunjuknya
mengarah ke atas seraya berkata, "Kakak Goat, lihatlah!"

2564
Tam Goat Hua pun mendongakkan kepala, tampak di
langit-langit lorong itu terukir beberapa baris tulisan yang
berbunyi
Empat puluh sembilan Algojo, Lorong Rahasia Menembus
Langit, baru mulai dari sini, apa yang dialami tadi hanya
merupakan perangkap kecil saja!
Setelah membaca tulisan itu, Lu Leng dan Tam Goat
Huapun menghitung patung batu yang berada di kedua sisi
lorong, setiap sisi terdapat dua puluh empat patung dan yang
satu lagi berdiri di tengah-tengah ujung lorong. Lu Leng
menunjuk patung batu yang di tengah-tengah ujung seraya
berkata,
"Kakak Goat, setelah patung yang di ujung itu terdapat
sebuah goa, apakah kau melihat goa itu?"
Tam Goat Hua mengangguk
"Sudah kulihat!"
Lu Leng memberitahu kan.
"Begitu memasuki goa itu, kita sudah berada di dalam
gudang pusaka Seh Locianpwee!"
Tam Goat Hua tertegun, saking terharu tanpa sadar dia
mengucurkan air mata. Dengan terisak-isak dia berkata,
"Adik Leng, coba pikir! Kita sudah sampai di sini, namun
masih belum melihat jejak mereka! Sudah pasti mereka...
mereka...."

2565
Berkata sampai disitu, Tam Goat Hua sudah tidak mampu
melanjutkan Kembali dia menangis terisak-isak! Lu Leng
memperhatikan lorong itu, baik lantai, dinding maupun empat
puluh sembilan patung batu tersebut, semuanya kelihatan
bersih, sama sekali tidak ternoda darah. Melihat keadaan ini
dia berkata:
"Kakak Goat, aku yakin mereka belum mengalami
musibah! Kau lihat tempat ini, tidak ada noda darah sedikitpun
Mungkinkah mereka belum sampai di tempat ini?"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang,
"Urusan sudah begini, lebih dulu kita maju ke depan baru
dibicarakan lagi!"
Lu Leng manggut-manggut, mereka berdua melangkah ke
depan dengan hati-hati sekali. Setelah berjalan selangkah dan
tidak tampak reaksi apapun, barulah mereka menarik nafas
dalam-dalam, kemudian mereka maju selangkah lagi, juga
tiada reaksi apapun! Mereka terus maju, beberapa langkah
kemudian mereka sudah sampai di tengah-tengah orangorangan
batu pertama dan orang-orangan batu ke dua!
Mereka bertambah hati-hati, sebab bila terdapat
perangkap pasti akan segera bergerak! Benar juga dugaan
mereka, ketika mereka baru berjalan selangkah di tempat itu,
mendadak tanah yang diinjak sedikit jeblos ke dalam, waktu
bersamaan terdengar pula suara "Ser Ser" Terlihat semacam
sari tersembur keluar dari mulut kedua orang batu itu, cepat
laksana kilat mengarah Lu Leng dan Tam Goat Hua!
Untung mereka berdua sudah bersiap dari tadi, mereka
segera bergerak cepat maju setengah langkah! Semburan sari
itu jatuh ke tanah, seketika mengepul asap putih! Walau

2566
mereka berdua telah bergerak dengan cepat, ternyata masih
juga terpercik beberapa tetes. Pakaian mereka yang terkena
percikan itu mengepulkan sedikit asap dan langsung berubah
menjadi kuning dan berlubang!
Lu Leng dan Tam Goat Hua menarik nafas, mereka
terpaku berdiri tak bergerak di tempat. Orang-orangan batu
itu satu sama lain berjarak setengah depa, setelah maju
setengah langkah, mereka telah berdiri di tengah-tengah
kedua orang-orangan batu, tapi kali ini kedua orang-orangan
batu itu tidak menyemburkan sari beracun lagi. Tam Goat Hua
berkata,
"Adik Leng, kali ini kita boleh berjalan selangkah lagi
mungkin tidak akan terjadi apa-apa!"
"Kakak Goat, aku takut urusan tidak sedemikian gampang!
Kalau gampang, tentunya kita bisa melewati Lorong Rahasia
Menembus Langit!"
Ketika mereka berdua sedang berbicara, mendadak
terdengar suara "Kruk Kruk Kruk Kruk", berturut-turut tujuh
delapan kali. Di hadapan mereka, tepat di tengah-tengah
orang-orangan batu itu muncul belasan lubang bundar. Di
dalam lubang bundar itu tampak semacam minyak warna
hitam yang terus menerus berbunyi "Kruk Kruk Kruk" bahkan
berbuih dan mengepulkan asap.
Menyaksikan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua saling
memandang sambil tersenyum getir! Ternyata rencana
mereka untuk melangkah lagi itu harus melewati tempat
dimana kini telah muncul lubang-lubang bundar itu. Setelah
muncul lubang-lubang bundar itu, kini tiada tempat lagi untuk
menaruh kaki kecuali di sisi orang-orangan batu!

2567
Mereka berdua termangu-mangu, tidak berani
sembarangan bergerak, Di saat bersamaan, tiba-tiba di dalam
badan kedua patung batu yang tadi menyemburkan sari
beracun, justru mengeluarkan suara "Sert Sert" Bukan main
terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua, mengira ada
perangkap lagi, Tetapi ketika mereka berpaling ke belakang,
tidak terjadi apapun disitu. Lu Leng segera bertanya.
"Kakak Goat, tadi kau mendengar suara apa?"
Tam Goat Hua mengangguk
"Tentunya aku dengar!"
Lu Leng bertanya lagi,
"Kakak Goat, tanda apa itu?"
Tiba-tiba hati Tam Goat Hua tergerak, langsung dia balik
bertanya.
"Adik Leng, tenaga Kim Kong Sin Cimu, bisa mencapai
berapa jauh?"
"Kakak Goat, untuk apa kau menanyakan itu?"
"Kau jawab dulu!"
Lu Leng berpikir sejenak, setelah itu memberitahukan.
"Dalam jarak dua depa, tenaga Kim Kong Sin Ciku amat
dahsyat sekali! Diluar dua depa, sudah agak berkurang!"
Tam Goat Hua manggut-manggut,

2568
"Kalau begitu, kita sudah punya akal! Pasti kita bisa
melewati Lorong Rahasia ini!"
Lu Leng kelihatan tidak mengerti, ia terus memandangi
Tam Goat Hua. Gadis itu segera menunjuk ke depan sambil
tersenyum dan berkata,
"Sepuluh buah lubang bundar itu tentu berisi semacam
cairan yang amat beracun dan mendesak agar kita melewati
sisi orang-orangan batu! Apabila kita menginjak tempat di sisi
itu, maka perangkap akan bergerak! Kira-kira begitu kan?"
Lu Leng mengangguk
"Memang begitu!"
"Cobalah kau pikir, tadi ketika kita menaruh kaki, boleh
dikatakan amat ringan sekali! Akan tetapi perangkap yang ada
sudah bergerak! Kalau kau menggunakan tenaga Kim Kong
Sin Ci menyapu tempat di depan, bukankah akan membuat
semua perangkap bergerak semua?"
Wajah Lu Leng berseri
"Tentu...." Usai menyahut wajah Lu Leng yang semula
berseri itu langsung sirna, "Kakak Goat, kalau semua
perangkap yang ada di dalam Lorong Rahasia Menembus
Langit setelah bergerak satu kali lantas tidak berfungsi lagi,
bagaimana bisa dikatakan lihay dan membahayakan?"
Tam Goat Hua manggut-manggut,
"Tentunya tidak akan bergerak satu kali saja lantas tidak
berfungsi lagi! Tetapi masih ada sedikit kesempatan yang bisa
kita manfaatkan! Aku duga suara di dalam badan mereka tidak

2569
lain adalah bunyi alat perangkap yang mulai berfungsi
kembali, mungkin cairan beracun mulai mengisi di dalam
badan kedua orang-orangan batu itu!"
Lu Leng mengerutkan kening seraya berpikir, lama sekali
barulah ia berkata,
" Ada baiknya apabila kita coba dari kedua orang-orangan
batu ini!"
Tam Goat Hua manggut-manggut,
"Aku juga bermaksud demikian!"
Lu Leng dan Tam Goat Hua dengan berhati-hati sekali
membalikkan badan, kemudian jari tengah Lu Leng bergerak
mengarah pada kedua orang-orangan batu itu. Terdengar
suara "Ser Ser" dua kali, mulut kedua orang-orangan batu itu
menyemburkan cairan beracun lagi!
Seusai mulut kedua orang-orangan batu itu
menyemburkan cairan beracun, Tam Goat Hua segera
berkata.
"Adik Leng, cepat sedikit!"
Kali ini jari tengah Lu Leng diarahkan ke. lantai yang
terletak di tengah-tengah kedua orang orang-orangan batu
itu, tampak lantai itu sedikit jeblos ke dalam, namun mulut
kedua orang-orangan batu tidak menyemburkan cairan
beracun lagi! Mereka berdua saling memandang, dengan
wajah berseri-seri.

2570
Tetapi dalam waktu sekejap di dalam badan kedua orangorangan
batu itu kembali berbunyi "Sert Sert", Setelah
mendengar suara itu, Tam Goat Hua berkata dengan girang,
"Beres! Kita menggunakan cara ini untuk terus maju!"
Lu Leng berkata serius,
"Kita tetap harus berhati-hati, sebab kesempatan yang
akan kita manfaatkan itu tidak banyak!"
Tam Goat Hua menyahut sambil tersenyum,
"ltu sudah pasti, kita tidak akan berhenti dan terus maju
melewati belasan pasang lagi! Saat itu kita sama sekali tidak
bisa berpikir apa-apa lagi, bahkan juga tidak bisa
mempertimbangkan langkah-langkah kita, kita masih harus
mengadu untung! Sebelum mencapai tempat kosong diantara
kedua belas pasang orang-orangan batu itu, kitapun harus
memikirkan akal lain!"
Lu Leng mengangguk
"Baik!"
Begitu menyahut "Baik", jari tengah Lu Lengpun menunjuk
ke arah kedua orang-orangan batu yang di depan, tenaga jari
tengah langsung menyambar kesana, seketika mulut kedua
orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun,
kebetulan mengenai sebuah batu kecil yang ada di situ,
setelah mengepulkan asap batu itupun jadi cekung ke dalam!
Setelah kedua orang-orangan batu itu menyemburkan
cairan beracun, Lu Leng dan Tam Goat Huapun segera

2571
melangkah ke depan, berdiri di tengah-tengah pasangan ke
tiga, Begitu seterusnya sampai beberapa kali,
Dengan cara demikian, Lu Leng dan Tam Goat Hua
berhasil melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, Ketika
berdiri di situ, jari tengah Lu Leng bergerak lagi mengarah ke
depan, namun kali ini ternyata tiada reaksi apa-apa! Mereka
berdua tertegun, memandang ke depan masih terdapat dua
belas pasang lagi bahkan masih ada satu yang amat tinggi di
tengah-tengah ujung lorong,
*****
Bab 120
Setelah memandang sejenak, barulah Lu Leng berkata .
"Kakak Goat, tidak mungkin kita berdiri terus di sini, lebih
baik kita melangkah maju saja!"
Tam Goat Hua segera menggelengkan kepala,
"Tidak boleh! Kita sudah melewati hampir separuh dari
pasangan orang-orangan batu itu, mengapa harus menempuh
bahaya di tengah jalan?"
Sembari berkata, Tam Goat Hua juga mengayunkan
rantainya menghantam lantai dihadapannya,
"Trang!"
Terdengar suara benturan keras, tampak pula bunga api
berpijar kemana-mana, Akan tetapi kedua pasang orangorangan
batu yang dihadapan mereka sama sekali tidak
memperlihatkan reaksi apapun, sepertinya tidak terdapat

2572
perangkap! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua,
kening gadis itu berkerut-kerut karena berpikir keras, namun
saat ini justru tak terpikirkan olehnya apa gerangan yang telah
terjadi! Menyaksikan itu, Lu Leng segera berkata,
"Kakak Goat, setelah lantai di depan dihantam oleh rantai
besimu sama sekali tidak memperlihatkan reaksi apapun, kita
maju saja!"
Tam Goat Hua menyahut dengan sungguh-sungguh.
"Adik Leng, jangan bergurau dengan urusan berbahaya!"
"Kakak Goat, apakah kita harus terus berdiri di sini selamalamanya?"
Tam Goat Hua menyahut setelah berpikir sejenak,
"Tentu tidak! Lagi pula apa salahnya kita berdiri di sini
sebentar? Kita harus tahu, kalau kita juga terkubur di sini,
tiada lagi orang yang akan menghadapi Liok Ci Khim Mo!"
Lu Leng menatapnya,
"Aku bilang, guruku, Paman Tam dan yang lainnya belum
tentu sampai di sini!"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang,
"Adik Leng, balikkan badanmu, lihatlah!"
Lu Leng tercengang, segera ia membalikkan badannya,
seketika dia jadi melongo!

2573
Semula Lu Leng mengira Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang lainnya belum sampai di
Lorong Rahasia Menembus Langit ini, karena di lorong yang
mereka lalui tadi amat bersih dan sunyi seolah-olah sepertinya
tidak pernah terjadi apapun! Barusan mereka berhasil
melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, mulut orangorangan
batu itu menyemburkan cairan beracun yang amat
lihay, untung mereka tidak terkena cipratan cairan beracun
itu!
Namun saat ini, ketika Lu Leng membalikkan badannya
untuk melihat, ternyata lantai tampak bersih dan baru,
sedangkan sepuluh buah lubang bundar juga sudah tidak
kelihatan Selain itu, lorong rahasia yang ada pun telah
berubah! ini berarti kalau Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan
yang lainnya tertimpa malapetaka, orang yang datang
belakangan pasti tidak akan mengetahuinya, sebab tidak
meninggalkan jejak sedikitpun! Setelah tertegun sejenak, Lu
Leng tersenyum getir seraya berkata,
"Kakak Goat, orang mati tidak mungkin tidak
meninggalkan sedikit pun jejak!"
Tam Goat Hua berkata perlahan
"Adik Leng, bagaimana mungkin aku berharap mereka
celaka? Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus
Langit memang luar biasa, kelihayannya sulit dibayangkan,
justru kelihatannya bila ada orang yang mati di sini,
jejaknyapun akan tersapu bersih!"
Ketika berkata, Tam Goat Hua sudah mengucurkan air
mata. Lu Leng segera menggenggam tangannya erat-erat,

2574
"Kakak Goat, jangan berduka du!u! Lebih baik kita cari
akal, agar bisa melewati Lorong Rahasia Menembus Langit
ini!"
Tam Goat Hua menghela nafas, sahutnya:
"Kita tidak boleh terlampau memberanikan diri memasang
badan untuk mencoba maju! Tetapi kalau dengan tenaga
hantaman rantai besi ternyata tiada reaksi apapun, kita harus
menggunakan cara apa untuk menggerakkan perangkap di
situ?"
Lu Leng menyahut
"Apakah mungkin... sudah sekian tahun, maka perangkap
yang ada tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya?"
Tam Goat Hua segera berkata,
"Adik Leng, mana boleh kita menduga dengan suatu
kemungkinan?"
Lu Leng mengerutkan kening, berselang sesaat barulah
berkata,
"Kalau begitu, biar aku maju mencoba duluan! Apabila
tidak terjadi sesuatu, kau boleh ikut!"
Tam Goat Hua menggeleng-gelengkan kepala,
"Kau mulai lagi!"

2575
Lu Leng tahu Tam Goat Hua menyalahkannya, tidak
seharusnya mereka sedemikian mudah berpisah. Seketika Lu
Leng berkata,
"lni tidak bisa, itu tidak boleh! Lebih baik kita terus berdiri
di sini saja!"
Mendadak sepasang bola Tam Goat Hua berputar
"Aku punya akal!"
"Kakak Goat punya akal apa?"
Tam Goat Hua memberitahu kan.
"Mengapa kita tidak merobohkan sepasang orang-orangan
batu di depan?"
Lu Leng memandang ke depan, setelah itu ber-kata,
"Kalau begitu, tenaga kita harus digabungkan!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Tentu!"
Mereka mulai mengangkat tangan masing-masing, siap
melancarkan pukulan ke arah sepasang orang-orangan batu di
depan! Akan tetapi mendadak terdengar suara pembicaraan
orang di belakang. Lu Leng dan Tam Goat Hua terkejut
sekaligus girang, terkejut karena dalam keadaan begini, kalau
kedatangan musuh pasti sulit memecahkan perhatian untuk
melawan, Tetapi merekapun ingat, bagaimana mungkin ada
orang lain memasuki yang Lorong Rahasia Menembus Langit

2576
ini? Orang yang bicara tadi, mungkin adalah Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek atau Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri, bila
mereka sedang berbicara tentunya tidak mengalami
kecelakaan, bagaimana tidak menggirangkan Lu Leng dan
Tam Goat Hua?
Mereka berdua saling memandang, tetap berdiri tak
bergerak di tempat dan hanya mendengar dengan penuh
perhatian. Semula suara pembicaraan itu terdengar jauh
sekali, tidak bisa didengar dengan jelas, Namun tak lama
kemudian suara pembicaraan itu semakin dekat, walau masih
belum terdengar jelas, namun dapat terdengar nada orang itu
agak tua, yang satu lagi adalah suara seorang gadis.
Begitu mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Lu
Leng dan Tam Goat Hua, karena menganggap kedua orang
yang sedang berbicara itu adalah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan
Han Giok Shia.
Han Giok Shia dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memasuki
Lorong Rahasia Menembus Langit secara terpisah, kini mereka
bersama-sama berarti sudah berkumpul kembali, hal ini amat
menggirangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua. Ketika mereka
berdua baru mau bersorak kegirangan suara pembicaraan
kedua orang tu sudah lebih dekat lagi sehingga terdengar
lebih jelas.
Begitu mendengar suara kedua orang itu, Lu Leng dan
Tam Goat Huapun jadi tertegun Ternyata suara bernada tua
itu bukan suara Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, sedangkan suara
anak gadis itupun bukan suara Han Giok Shia! itu membuat Lu
Leng dan Tam Goat Hua terkejut dan tercengang, kemudian
Lu Leng berkata dengan suara rendah,

2577
"Kakak Goat, siapa kedua orang itu, yang kelihatannya
amat kebetulan datang di saat seperti ini?"
Tam Goat Hua masih terus mendengar dengan penuh
perhatian, setelah itu barulah menyahut.
"Heran! Suara bernada tua itu seperti... Kou Hun Siu!"
Lu Leng segera menyambung, "Yang satu lagi adalah Toan
Bok Ang!" Saat ini suara pembicaraan itu sudah dekat sekali,
maka Lu Leng dan Tam Goat Huapun dapat memastikan
bahwa kedua orang itu memang Kou Hun Siu dan Toan Bok
Ang adanya! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua,
sebab ketika Toan Bok Ang berpisah dengan Lu Leng, tiada
seorangpun yang mengetahui jejak gadis itu.
Namun kini Toan Bok Ang malah bersama Kou Hun Siu, itu
betul-betul diluar dugaan! Lu Leng dan Tam Goat Hua saling
memandang lagi, merekapun berpikir mungkin Toan Bok Ang
amat berduka, sehingga bergabung dengan Liok Ci Khim Mo!
Tapi kemudian mereka merasa itu tidak masuk akal sama
sekali! Karena Toan Bok Ang bukanlah gadis semacam itu!
Kini apa yang dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok
Ang, sudah dapat terdengar jelas, Mendadak terdengar Kou
Hun Siu tertawa kering dan berkata,
"Bocah perempuan kecil, apakah kau berani macam -
macam?"
Terdengar suara sahutan Toan Bok Ang yang penuh
kegusaran
"Kini aku telah kau kuasai bagaimana mungkin aku berani
macam-macam?"

2578
Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh.
"Betul! Apabila aku memperoleh kebaikan, kaupun pasti
kebagian! Karena itu kau harus menuruti perintahku!"
Toan Bok Ang menyahut
"Kau sama sekali tidak mempercayai perkataanku kalau
terjebak oleh akal busuk biarawati tua itu. Kau harus ingat!
Tiada kaitan nya dengan diriku!"
Kou Hun Siu tertawa panjang,
"Legakanlah hatimu, biarawati tua itu adalah kawan
lamaku, dia tidak akan menjebakku dengan akal busuk!"
Ketika mereka berbicara sampai disitu, sudah terdengar
semakin jelas dan tak lama lagi pasti akan tiba di Lorong
Rahasia Menembus Langit itu! Dalam hati Lu Leng dan Tam
Goat Hua merasa makin heran dan tak habis berpikir!
walaupun mereka berdua mendengar jelas apa yang
dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok Ang, namun isi dan
arti pembicaraan itu sama sekali tidak dimengerti oleh mereka
berdua!
Mereka hanya tahu bahwa Toan Bok Ang tidak bergabung
dengan Liok Ci Khim Mo, melainkan dikuasai oleh Kou Hun
Siu, sedangkan Kou Hun Siu memaksa Toan Bok Ang
melakukan sesuatu, Kini mereka berada di dalam Lorong
Rahasia, sudah pasti demi benda pusaka yang disimpan di
dalam gudang pusaka tersebut Tetapi mengapa Kou Hun Siu
menghendaki Toan Bok Ang yang menunjukkan jalan? Apakah
Toan Bok Ang tahu akan rahasia Empat Pu!uh sembilan
Lorong Rahasia Menembus Langit itu? Ketika mereka sedang
berbicara, mereka juga menyinggung seorang biarawati tua.

2579
Siapa biarawati tua itu? Dan ada hubungan apa di antara
mereka? Semua itu, memang sulit sekali untuk dipahami!
Begitu mendengar suara mereka semakin mendekat Lu
Leng segera berbisik pada Tam Goat Hua.
"Kita harus cepat-cepat sembunyi!"
Tam Goat Hua menyahut
"Tapi di dalam Lorong Rahasia ini, setiap langkah penuh
perangkap! Bagaimana kita bisa bersembunyi?"
Lu Leng menengok kesana-kemari, kemudian berkata,
"Kakak Goat tidak ada halangan bagi kita untuk
bersembunyi! Di belakang orang-orangan batu itu adalah
tempat yang terbaik!"
Tam Goat Hua tahu jelas itupun berbahaya, namun urusan
sudah amat mendesak, Kalau sampai Kou Hun Siu
menemukan mereka, pasti akan bertambah repot, menempuh
bahaya itu! Mereka segera melesat ke depan dan berhenti
disebuah orang-orangan batu, sekaligus bersembunyi di
belakangnya!
Perlu diketahui Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia
Menembus Langit itu amat luar biasa, disitu banyak terdapat
perangkap yang penuh bahaya dan misteri! Saat ini kalau
tidak terdapat sedikit perubahan Lu Leng dan Tam Goat Hua
pasti sudah jadi mayat. Ada perubahan apa di dalam Lorong
Rahasia itu? Tentang itu akan diceritakan nanti Saat ini Lu
Leng dan Tam Goat Hua tidak tahu, setelah bersembunyi di
belakang orang-orangan batu, tidak ada reaksi apapun disitu,
Mereka berdua mengira rencana mereka telah berhasil

2580
Setelah bersembunyi disitu, tak lama tampak dua sosok
bayangan berkelebat ke dalam Lorong Rahasia itu dan
berhenti, mereka adalah Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang!
Lu Leng dan Tam Goat Hua mengintip ke arah mereka,
tampak wajah gadis itu penuh diliputi kegusaran sedangkan
Kou Hun Siu tersenyum-senyum licik. Telapak tangan Kou Hun
Siu memegang jalan darah Nau Hu Hiat di leher gadis itu. Asal
Kou Hun Siu mengerahkan Lweekang, Toan Bok Ang pasti
celaka, tidak heran gadis itu mengatakan dirinya dikuasai Kou
Hun Siu. Mereka berdua berhenti di situ, Kou Hun Siu
memandang ke depan seraya berkata pada Toan Bok Ang.
"Cara bagaimana berjalan ke depan, sudah waktunya kau
beritahukan!"
Toan Bok Ang menyahut
"Kau tidak takut aku akan mati bersamamu, malah
mempercayai biarawati tua bangsat itu!"
Wajah Kou Hun Siu berubah serius, sepertinya sedang
mempertimbangkan haruskah mempercayai biarawati tua itu?
Di saat Kou Hun Siu sedang mempertimbangkan hal itu,
Toan Bok Angpun berkata perlahan
"Kou Hun Siu, kau merupakan tokoh tua rimba persilatan,
mengapa tidak memahami ini? Kalau aku tahu rahasia Empat
Puluh sembilan Lorong Menembus Langit, sekali masuk hanya
boleh mengambil satu macam benda pusaka, namun
bukankah aku bisa masuk berkali-kali untuk mengambil semua
benda pusaka itu? Mana mungkin, aku bisa kau kuasai?"

2581
Wajah Kou Hun Siu berubah lagi mendengar perkataan
Toan Bok Ang, setelah itu ia menatap Toan Bok Ang seraya
berkata,
"Memang kau menghendaki begitu, tapi tidak keburu
melaksanakannya karena sudah dikuasai olehku!"
Toan Bok Ang tertawa.
"Sungguh menggelikan! Kalau kau tidak takut mati, boleh
ikut bersamaku berjalan ke depan!"
Lu Leng yang bersembunyi melihat Toan Bok Ang dikuasai
oleh Kou Hun Siu, hatinya menjadi amat gusar sekali. Walau
tiada rasa cinta terhadap gadis itu, namun sebelah tangannya
justru putus karena perbuatan Lu Leng! Setelah kejadian
tersebut, Lu Leng telah bersumpah akan membuat hati Toan
Bok Ang gembira seumur hidupnya! Selain soal cinta yang
tidak dapat dipaksakan itu, Lu Leng rela berbuat apapun demi
Toan Bok Ang!
Saking gusar dalam hati, sepasang mata Lu Lengpun jadi
berapi-api, dia sudah siap untuk melesat ke luar, Tam Goat
Hua yang berada disisinya, dari tadi sudah tahu akan maksud
hatinya! Sebelum Lu Leng bergerak, cepat-cepat dia
menggenggam lengan Lu Leng erat-erat, sesungguhnya Tam
Goat Hua bukan tidak mau menolong Toan Bok Ang,
melainkan memikirkan Lorong Rahasia yang amat bahaya itu!
Mungkin begitu Lu Leng melesat keluar, sudah mengalami
kecelakaan!
Sementara seusai berkata, Toan Bok Angpun merapatkan
bibirnya, tidak mau bicara lagi, sedangkan wajah Kou Hun Siu,
tampak berubah tak menentu! Berselang sesaat, barulah Kou
Hun Siu berkata,

2582
"Kau boleh berjalan ke depan!"
Toan Bok Ang bertanya dengan dingin,
"Kau tidak takut mati?"
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Aku sudah sedemikian tua, apakah masih akan
takut mati? Tapi kalau kau berani macam-macam, masih muda
akan kehilangan nyawa, sungguh sayang sekali!" Toan Bok
Ang mendengus dingin, kemudian berjalan maju selangkah!
selangkah itu, justru berada ditengah-tengah kedua orangorangan
batu yang berada disitu! Menyaksikan itu, Lu Leng
dan Tam Goat Hua nyaris berseru tak tertahan!
Karena begitu kaki menginjak lantai batu yang disitu, pasti
akan jeblos ke dalam sedikit perlu diketahui, lantai batu yang
disitu, disusun rapi seperti bata masa kini! Apabila dijeblos
kedalam sedikit, maka mulut kedua orang-orangan batu itu
akan menyemburkan cairan beracun!
Tetapi sebelum Lu Leng dan Tam Goat Hua mengeluarkan
suara, justru terjadi suatu hal yang amat diluar dugaan! Tidak
hanya Toan Bok Ang yang menginjak lantai batu itu, bahkan
Kou Hun Siupun ikut menginjak pu!a, namun kedua orangorangan
batu itu sama sekali tidak menyemburkan cairan
beracun! Lu Leng dan Tam Goat Hua terbelalak terheranheran
hingga mulut ternganga lebar!
Terdengar Kou Hun Siu tertawa licik.
"Bocah perempuan! Kau tetap menyayangi nyawamu!
Kuberi tahu kan, di dalam gudang pusaka Mo Liong Seh Sih,
terdapat juga dua macam benda pusaka! Sebuah Lan Tian

2583
Giok Sek dan sebuah Cing Ming Kuo! Kalau kau memperoleh
kedua benda pusaka itu, kau boleh pergi mencari tabib yang
terkenal, mengutungkan lengan orang yang baru mati guna
menyambung lenganmu yang buntung itu! Nah, maka
kukatakan tadi, kaupun akan mendapatkan kebaikan! Karena
itu, janganlah kau macam-macam!"
Toan Bok Ang tertawa dingin,
"Tidak perlu kau mempengaruhiku!"
Kou Hun Siu tertawa,
"Aku katakan itu demi kebaikanmu lho! Kau masih muda
tapi sebelah lenganmu telah kutung, bukankah menderita
sekali?"
Toan Bok Ang mendongakkan kepala,
"Dugaanmu keliru, lenganku ini justru dikutungkan oleh
orang yang amat kucintai! Aku sama sekali tidak berharap
lenganku dapat disambung...." Berkata sampai disini, Toan
Bok Angpun berhenti, berselang sesaat barulah dilanjutkan
"Setiap saat aku pasti memandang bahuku yang kehilangan
lengan ini agar bisa mengenang kembali pada orang yang
amat kucintai itu! Siapa mengharap kedua benda pusaka itu?
Tidak sama sekali!"
Kelihatannya Toan Bok Ang berusaha menahan air
matanya, namun begitu usai berkata, tak tertahan lagi air
matanyapun meleleh! Lu Leng yang bersembunyi di belakang
orang-orangan batu, hatinya seperti tersayat ketika
mendengar itu!
Kou Hun Siu berkata dengan dingin.

2584
"Kalau begitu, mengenai lenganmu yang kutung itu, aku
tidak akan memaksa! Yang penting... cepat berjalan ke
depan!"
Toan Bok Ang menyeka air matanya, lalu berjalan
selangkah demi selangkah. Lu Leng dan Tam Goat Hua terus
memperhatikannya, terlihat langkahnya tak teratur, seakan
tidak menaruh perhatian pada perangkap yang ada! Tetapi
anehnya meskipun Toan Bok Ang terus berjalan namun semua
perangkap di dalam lorong itu tidak berfungsi sama sekali!
Itu membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah
heran, sedangkan Kou Hun Siu dan Toan Bok Angpun semakin
mendekati tempat persembunyian mereka! Tiba-tiba Tam Goat
Hua teringat akan satu hal, yakni ketika mereka telah
melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, gadis itupun
menghantam lantai batu didepannya dengan rantai besi, tapi
tiada reaksi apapun, sepertinya perangkap disitu sudah tidak
berfungsi.
Begitu pula ketika mereka berdua melesat ke arah sebuah
orang-orangan batu, juga tidak terjadi apa-apa, sebetulnya itu
tidak seharusnya terjadi di dalam Lorong Rahasia Menembus
Langit tersebut! Kini Toan Bok Ang berjalan ke depan
menginjak lantai batu itu, perangkap itupun tidak berfungsi
Keadaan ini memang sulit dipahami! Tetapi kalau kejadian
itu disambung jadi satu dan dipikirkan kembali, maka akan
memperoleh satu kesimpulan, yaitu semua perangkap di
dalam Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus
Langit kini sudah berhenti berfungsi! Tam Goat Hua memang
cerdas, dia dapat berpikir sampai kesitu namun tak terpikirkan
olchnya, perubahan apa yang lelah terjadi sehingga membuat
semua perangkap tidak berfungsi semua? Usai berpikir, Tam
Goat Hua segera memberi isyarat kepada Lu Leng,

2585
Lu Leng tahu akan isyarat tersebut, langsung dia bersiapsiap
untuk menerjang! Ternyata Tam Goat Hua sudah
memikirkan suatu rencana, berhubung semua perangkap
disitu sudah tidak berfungsi, maka dia mengajak Lu Leng
membokong Kou Hun Siu sekaligus menyelamatkan Toan Bok
Ang! Setelah melihat Lu Leng bersiap-siapt Tam Goat Huapun
manggut-manggut!
Saat ini, Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah berada di
sekitar tempat persembunyian mereka berdua. Tam Goat Hua
langsung menggenggam rantai besinya erat-erat, sedangkan
Lu Leng terus menggenggam golok pusaka Su Yang To.
Mereka berdua menahan nafas, menatap lekat-lekat pada Kou
Hun Siu. Tak lama, Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah
melewati sisi mereka berdua yang bersembunyi di belakang
orang-orangan batu,
Begitu punggung Kou Hun Siu sudah berada di depan
mata, Lu Leng dan Tam Goat Hua langsung menyerang tanpa
mengeluarkan suara. Tam Goat Hua menyerang dengan rantai
besi, mengeluarkan jurus Hu Liong Tim Hai (Naga Tenggelam
Ke Laut), mengarah bagian bawah Kou Hun Siu! sedangkan Lu
Leng mencelat keatas, menyerang bagian atas Kou Hun Siu
dengan golok pusaka Su Yang To, menggunakan Thian Hou
Sam Sek! Jurus serangan mereka amat cepat, bahkan juga
mengarahkan sembilan bagian tenaga! seketika terdengar
suara menderu-deru, dan tampak cahaya golok pusaka Su
Yang To berkelebat-kelebat!
Terdengar Kou Hun Siu bersiul panjang, disusul dengan
suara jeritan Toan Bok Ang, terlihat badan gadis itu terpental
ke depan beberapa depa, lalu jatuh di atas lantai! Pada saat
yang sama terlihat juga sepercik cahaya putih yang amat
halus berkelebat di antara deruan rantai besi dan cahaya golok
pusaka Su Yang To, kemudian tampak badan Tam Goat Hua,

2586
Lu Leng dan Kou Hun Siu terpencar mundur! Setelah mereka
bertiga terpencar mundur, terlihat senjata Kou Hun Si milik
Kou Hun Siu melilit di rantai besi Tam Goat Hua! Mereka
berdua saling tarik menarik menggunakan Lweekang, Kou Hun
Siu memiliki Lweekang hasil latihan puluhan tahun, dia
berhasil menarik Tam Goat Hua tergeser maju dua langkah!
Menyaksikan itu, Lu Lengpun tidak menghiraukan keadaan
Toan Bok Ang yang tergeletak di lantai batu. Lu Leng segera
maju ke depan sambil menggerakkan tangan kirinya, ternyata
dia mengeluarkan jurus Si Siang Pik Seng (Empat Penjuru
Pasti Tumbuh) untuk menyerang Kou Hun Siu, empat
rangkum angin jari yang amat dahsyat mengarah orang tua
itu! Saat ini perhatian Kou Hun Siu sedang tertuju pada Tam
Goat Hua, dan berusaha untuk menarik kembali senjata Kou
Hun Si-nya. sedangkan Lu Leng telah menyerangnya dengan
Kim Kong Sin Ci. Namun Kou Hun Siu memang cerdas dan
tahu bahaya, kalau dia mengeraskan hati menerima serangan
Lu Leng, meskipun tidak akan menderita luka parah namun
senjata andalannya pasti akan direbut oleh Tam Goat Hua!
Bagian 61
Senjata Kou Hun Si justru membuatnya amat terkenal,
tiada seorangpun tahu nama aslinya, Semua orang
menyebutnya Kou Hun Siu karena senjata itu merupakan
andatannya! Karena itu, bagaimana mungkin dia akan
membiarkan senjatanya direbut oleh Tam Goat Hua? Hal ini
sempat membuat Kou Hun Siu bingung dan ragu-ragu.
Di saat dia tertegun, jari tangan Lu Leng sudah mendekat
pada bagian dadanya! Kou Hun Siu membentak keras sambil
mengerahkan Lweekangnya untuk membetot! Maksudnya

2587
sebelum jari tangan Lu Leng sampai di dadanya, dia akan
membetot Tam Goat Hua ke hadapannya untuk dijadikan
tameng! Walaupun Lweekang Lu Leng dapat dikerahkan dan
ditarik kembali sekehendak hatinya, namun di saat dia
menarik kembali Lweekangnya, Kou Hun Siu pasti akan
menyerangnya!
Perhitungan Kou Hun Siu memang tidak salah, tapi dia
justru melupakan satu hal yang amat penting! Yaitu
meremehkan Lweekang yang dimiliki Tam Goat Hua! Dia
menganggap gadis itu masih muda, tidak mungkin Tam Goat
Hua memiliki Lweekang yang amat tinggi, Kou Hun Siu sama
sekali tidak tahu, walau Tam Goat Hua masih muda namun
sudah mewarisi kepandaian Cit Sat Sin Kun-Tam Sen. Lagipula
ketika bersama Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, diapun
memperoleh petunjuk-petunjuk yang amat berharga mengenai
ilmu silat, Ditambah lagi tiga jurus ilmu silat ajaran Tiat Sin
Ong, otomatis membuat lweekangnya semakin tinggi, Hal ini
benar-benar diluar dugaan Kou Hun Siu!
Pada saat ini, ketika Kou Hun Siu membetot Tam Goat
Hua, dia telah menggunakan sepuluh bagian tenaganya, tapi
ternyata ia tidak berhasil membetot Tam Goat Hua ke
hadapannya untuk dijadikan tameng, ia hanya berhasil
membetot Tam Goat Hua tergeser tiga langkah ke depan!
sedangkan jurus serangan Lu Leng cepatnya laksana kilat,
terdengar suara yang amat dahsyat
"Bum!"
Kou Hun Siu berteriak aneh, hawa murni di sekujur
tubuhnya nyaris buyar seketika, otomatis tangannya jadi
renggang, sehingga senjata Kou Hun Si berhasil direbut oleh
Tam Goat Hua! Seandainya orang lain, saat ini pasti tidak
akan menyudahi begitu saja! Tentunya ia akan merebut

2588
kembali senjata tersebut! Akan tetapi Kou Hun Siu adalah
orang yang amat licik, ketika senjata Kou Hun Siu terlepas dari
tangannya, di saat bersamaan diapun merasa dadanya amat
sakit sekali. Kou Hun Siu menyadari, bila ia meneruskan
pertarungan, maka dirinya akan celakai
Karena itu, sebelum Lu Leng menyerang lagi, dia langsung
berteriak aneh sekaligus melesat keluar! Kejadian ini sungguh
diluar dugaan Lu Leng, sehingga membuatnya tertegun,
namun Kou Hun Siu telah berhasil melesat keluar! Lu Leng
ingin mengejarnya, tetapi terdengar Tam Goat Hua berkata,
"Adik Leng, biarlah dia pergi! Cepat lihat bagaimana
keadaan Nona Toan!"
Sembari berkata Tam Goat Hua juga melepaskan lilitan
senjata Kou Hun Siu di rantai besinya, lalu mendekati Toan
Bok Ang. Begitu mendengar perkataan Tam Goat Hua, Lu
Lengpun tidak pergi mengejar Kou Hun Siu, melainkan
mendekati gadis itu, Setelah berada di hadapan Toan Bok
Ang, Lu Leng melihat wajah gadis itu tampak pucat pias. jelas
dia sudah terluka parah, namun bibirnya terus bergerak
seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tak mampu
mengeluarkan suara, Tam Goat Hua segera berkata,
"Adik Toan, kau sudah terluka parah, jangan bicara!
Sampai di dalam gudang pusaka, kita ambil Lan Tian Giok Sek
untuk kau makan, kau pasti tidak akan apa-apa!"
Ternyata Tam Goat Hua mengira semua perangkap yang
ada sudah tidak berfungsi lagi sehingga bisa memasuki
gudang pusaka dengan mudah untuk mengambil benda
tersebut Kalau Toan Bok Ang sudah makan Lan Tian Giok Sek,
maka luka yang bagaimana parahpun pasti akan sembuh!

2589
Ternyata setelah Tam Goat Hua berkata begitu, wajah
Toan Bok Ang malah tampak gugup dan cemas sekali, bibirnya
terus bergerak tapi tidak mengeluarkan suara, Lu Leng dan
Tam Goat Hua terheran-heran, karena kelihatannya Toan Bok
Ang ingin mengatakan sesuatu yang amat penting! Berselang
sesaat, terdengar suara Toan Bok Ang yang amat lirih dan
perlahan
"Ti... tidak... bo1eh... cepat., mundur... ke Iuar...!"
Mendengar itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah
heran. Sebab mereka berdua dengan kedua jurus serangan
itu, telah berhasil membuat Kou Hun Siu lari terbirit-birit!
Walau menyebabkan Toan Bok Ang terluka parah, tapi tetap
terhitung di atas angin. Tidak mungkin Toan Bok Ang tidak
melihat semua kejadian barusan, namun mengapa dia justru
menyuruh mereka berdua cepat-cepat mundur ke luar?
Lu Leng segera berkata.
"Kakak Ang, kita harus segera ke gudang pusaka, jangan
membuang waktu dan terlalu banyak berbicara disini!"
Air muka Toan Bok Ang tampak semakin gugup, panik dan
cemas, keringat sebesar kacang hijaupun terus merembes
keluar dari keningnya, kembali dia berkata dengan susah
payah.
"Cepat... mundur ke tempat masuk itu, terlambat pasti...
celaka!"
Toan Bok Ang berusaha berbicara, akibatnya darah segar
mengalir keluar dari mulutnya!

2590
Lu Leng dan Tam Goat Hua tetap terheran-heran, tapi
akhirnya merekapun menyadari bahwa perkataan Toan Bok
Ang tersebut pasti ada alasannya. Kalau tidak, mengapa
dalam keadaan terluka parah dia masih berusaha
mengatakannya? Dan sekarang luka Toan Bok Ang telah
bertambah parah! Tetapi Lu Leng tidak rela bila mereka
mundur pada saat ini, segera dia berkata:
"Kakak Ang, apakah kita tidak boleh ke gudang pusaka
itu? Kami kemari memikul beban yang amat berat sekali!"
Saat ini Lu Leng dan Tam Goat Hua memang tidak tahu
keadaan yang sebenarnya, maka mereka tidak merasa gugup,
panik maupun cemas, Namun Toan Bok Ang tahu jelas
keadaan di dalam Lorong Rahasia itu, ternyata di dalam
Lorong Rahasia tersebut telah dipasang bahan peledak,
bahkan sumbunyapun sudah dinyalakan pula, Tempat itu akan
meledak sewaktu-waktu! Hal inilah yang membuat Toan Bok
Ang sangat gugup dan panik, sedangkan Lu Leng dan Tam
Goat Hua masih tampak tenang-tenang saja karena tidak
mengetahui sebab-sebabnya,
Betapa gugup dan paniknya Toan Bok Ang sudah sulit
dilukiskan, namun sayang sekali jalan darah Nau Hu Hiatnya
terserang oleh Lweekang Kou Hun Siu, sehingga
menyebabkan dia terluka parah dan tidak punya tenaga untuk
berbicara! Ketika mendengar Lu Leng tidak mau mundur dari
situ, saking gugup dan panik justru membuat Toan Bok Ang
tak mampu mengeluarkan sepatah katapun, hanya keringat
dingin yang mengucur keluar dari sekujur badannya!
Bagaimana Toan Bok Ang bisa bersama Kou Hun Siu?
Ternyata hari itu setelah berpisah dengan Tam Goat Hua,
diapun melakukan perjalanan seorang diri, tujuannya ke rimba
itu untuk bertemu dengan gurunya, setibanya di rimba

2591
tersebut ternyata Yok Kun Sih gurunya justru tidak berada
disitu! Ini amat diluar dugaan Toan Bok Ang, walau
perbuatannya telah melanggar peraturan perguruan Hui Yan
Bun dan menyebabkan gurunya amat gusar, namun dia tahu
gurunya sangat menyayanginya sehingga tidak akan
memutuskan hubungan guru dengan murid! Apabila benar
hubungan itu putus, Toan Bok Ang betul-betul tidak
mempunyai seorangpun yang dekat dengan dirinya!
* * * *
Bab 121
Toan Bok Ang duduk seorang diri di dalam rimba itu, dia
teringat akan semua kejadian yang telah menimpa dirinya,
seketika dia menangis terisak-isak. Di dalam rimba itu amat
sunyi, suara tangisannya memecahkan kesunyian, membuat
burung-burung yang ada disitu berterbangan saking terkejut
Setelah menangis sejenak, barulah berhenti per-lahanlahan,
Tiba-tiba saja terdengar suara langkah yang amat lirih,
Toan Bok Ang tersentak dan langsung bersembunyi di balik
sebuah pohon besar. Tak seberapa lama kemudian, suara
langkah itupun semakin mendekat Toan Bok Ang mengintip,
ternyata yang datang adalah seorang biarawati muda,
Dilihat dari gerak gerik biarawati itu sepertinya tidak begitu
bisa ilmu silat, karena ketika menginjak daun ia menimbulkan
suara "Kresek" yang terdengar jelas, Toan Bok Ang terheranheran
dalam hati dan berpikir, untuk apa biarawati muda itu
kemari? Di saat Toan Bok Ang sedang berpikir, biarawati muda
itupun berhenti. ia merangkapkan kedua telapak tangannya di
dada seraya menyebut

2592
"Siancay! Siancay! Yang menangis tadi apakah Nona
Toan?"
Mendengar itu, Toan Bok Ang terkejut bukan main! Toan
Bok Ang tidak berani langsung menyahut. Terdengar lagi
biarawati muda itu berkata.
"Nona Toan, legakanlah hatimu! Aku bukan biarawati
rimba persilatan hanya aku sudah lama tinggal di gunung,
maka sepasang kakiku amat kuat! Aku kemari membawa
kabar berita mengenai gurumu, harap kau keluar
menemuiku!"
Ketika Toan Bok Ang mendengar biarawati muda itu
membawa kabar berita tentang gurunya, lagipula biarawati
muda itu kelihatan berwajah welas asih dan tidak bisa ilmu
silat Selain dirinya, orang lain tidak akan tahu gurunya
menunggu dia di tempat ini! Oleh karena itu Toan Bok Ang
segera memunculkan diri, ia mendekati biarawati muda itu
dan memberi hormat seraya berkata,
"Bagaimana sebutan Taysu?"
Biarawati muda itu tersenyum
"Aku dan kau hanya bertemu sejenak, lalu akan berpisah,
untuk apa kau ingin tahu sebutanku?"
"Taysu bilang membawa kabar berita guruku, bagaimana
keadaan beliau?"
Biarawati muda itu tersenyum lagi,
"Siancay! Gurumu sudah jadi biarawati di kuilku""

2593
Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, sehingga tanpa sadar ia
berseru tak tertahan.
"Kau bilang apa?"
Biarawati muda itu memberi tahu kan.
"Gurumu telah masuk ke pintu kosong dan mulai saat ini
telah terlepas dari segala macam penderitaan! Mengapa kau
tampak terkejut?"
Toan Bok Ang terbelalak lama sekali baru dia berkata.
"Kalau begitu, ada pesan apa dari beliau untukku "
Biarawati muda itu menyahut
"Dia sudah masuk ke pintu Buddha, seharusnya
melupakan hal-hal duniawi! Tapi dia justru tidak bisa
me1upakanmu...."
Mendengar sampai disitu, air mata Toan Bok Ang sudah
meleleh.
"Guru...."
Biarawati muda itu memberi tahukan.
"Dia yang menyuruhku kemari untuk menemuimu, dia
berpesan jangan merindukannya lagi! Selain itu diapun
menyerahkan semacam benda untukmu!"
Biarawati muda itu mengeluarkan sebuah Giok mirip
medali kecil yang berukir burung walet. Begitu melihat Giok

2594
itu, wajah Toan Bok Ang-pun berubah, ternyata giok itu
merupakan benda kepercayaan ketua partai Hui Yan Bun, dia
segera berlutut. Biarawati muda itu berkata.
"Dia menghendaki aku menyerahkan benda ini padamu,
diapun berkata kalau kau melihat benda ini, pasti tahu akan
maksud hatinya!"
Toan Bok Ang menangis,
"Aku tahu, guru menghendaki aku memikul tugas partai
Hui Yan Bun...."
Biarawati muda itu menaruh giok itu di atas tanah,
kemudian berkata,
"Aku telah menyampaikan kabar berita dan pesannya,
disini aku mohon diri!"
Toan Bok Ang segera berkata.
"Taysu, di mana guruku?"
Biarawati muda itu tersenyum,
"Nona Toan, di dunia ini sudah tiada gurumu!"
Terbeliak Toan Bok Ang, ia berseru tak tertahan
"Hah? Apa? Omong kosong! Guruku masih sehat wal'afiat
dan belum mati, bagaimana sudah tiada di dunia?"
"Dia sudah masuk ke pintu kosong, gelarnya adalah Liau
Hui, maka didunia ini bagaimana masih ada Yok Kun Sih?"

2595
Toan Bok Ang bangkit berdiri
"Tidak perduli siapa Liau Hui itu, pokoknya kau harus
membawaku pergi menemuinya!"
Biarawati muda itu menggelengkan kepala,
"Maaf, aku tidak bisa mengabulkannya!"
Toan Bok Ang kelihatan gusar, dia pikir gurunya mendadak
jadi biarawati mungkin karena dirinya, lagipu!a dia akan
kehilangan orang yang paling dekat dengannya maka
sekarang ini dia ingin pergi menemui gurunya! Toan Bok Ang
langsung mencengkeram leher jubah biarawati muda itu
seraya berkata,
" Beritahukan! Guruku jadi biarawati di kuil mana?"
Biarawati muda itu memejamkan matanya, mulutnya
membaca doa dengan wajah kelihatan tenang sekali, sama
sekali tiada rasa takut. Toan Bok Ang tertegun, kemudian
diapun melepaskan tangannya, Biarawati muda itu pun tidak
berbicara apa-apa, hanya membalikkan badannya lalu berjalan
pergi. Setelah biarawati muda itu tidak kelihatan, barulah Toan
Bok Ang menangis tersedu-sedu,
Dia memungut giok itu sambil tak henti-hentinya berseruseru
memanggil gurunya, hatinya berduka sekali, Toan Bok
Ang menangis hingga tengah malam, barulah dia pergi
dengan mata membengkak Orang yang paling dicintainya
ternyata tidak mencintainya, itu sudah cukup membuat
hatinya berduka! Kini, gurunya yang dianggap sebagai ibu,
juga mendadak meninggalkannya jadi biarawati, sehingga
membuatnya merasa tiada artinya hidup! Dia terus berjalan
dengan hati hampa, tak terasa hari sudah mulai terang. Saat

2596
sinar mentari pagi menyorot wajahnya, barulah dia tersentak
seperti tersadar dari mimpi! Dia tertegun di pinggir jalan
sambil berpikir, kalaupun gurunya sudah jadi biarawati, tidak
mungkin gurunya tidak mau menemuinya! Karena itu Toan
Bok Ang mengambil keputusan untuk mencari gurunya
disemua kuil, biar bagaimanapun harus bertemu gurunya.
Ketika hari mulai gelap, dia berhasil mencari sebuah kuil
yang dihuni para biarawati, namun gurunya tidak berada
disitu, Sehari lewat, sehari, Toan Bok Ang terus mencari, tapi
tiada hasilnya sama sekali! Hari itu di saat hari mulai malam,
Toan Bok Ang memasuki daerah Holam. Gunung Cing Gu San,
penduduk setempat mengatakan bahwa di dalam gunung itu
terdapat beberapa kuil maka Toan Bok Ang memasuki gunung
tersebut. Walau sudah mencari di beberapa kuil, tapi ia tetap
tidak memperoleh informati tentang gurunya,
Malam semakin larut, Toan Bok Ang mulai berpikir untuk
mencari sebuah kuil lagi lalu beristirahat Tak seberapa lama
kemudian, dia melihat sebuah kuil bercat kuning, Toan Bok
Ang segera mendekati kuil tersebut, di tembok terdapat
beberapa huruf "Lam-Bu-0-Mi-To-Hud" Setelah membaca
tulisan itu, Toan Bok Angpun mendongakkan kepala, ia
melihat sebuah papan tergantung di atas pintu, tertulis "Tay
Se Am" (Kuil Tay Se).
Seusai membaca tulisan itu wajah Toan Bok Ang langsung
berseri, karena itu adalah kuil para biarawati, Walau tidak
menemukan gurunya, namun dia masih boleh beristirahat di
kuil biarawati itu! Oleh karena itu, Toan Bok Ang cepat-cepat
mendekati pintu kuil, Mendadak keningnya berkerut, ternyata
sayup-sayup ia mendengar suara pembicaraan di dalam kuil,
Perlahan-lahan dia menjulurkan tangannya, lalu mengetuk
pintu kuil, Berselang sesaat barulah pintu kuil itu terbuka
sedikit, terlihat sebuah kepala menjulur keluar sedikit,

2597
Di bawah sinar rembulan yang remang-rernang, Toan Bok
Ang menengok ke arah orang itu, seketika hatinya tersentak
kaget, Ternyata orang itu walau berdandan sebagai biarawati,
tapi tampangnya amat bengis, Di keningnya juga tampak
bekas bacokan goIok, kelihatannya tidak seperti orang yang
menyucikan diri,
Biarawati itu melotot seraya bertanya,
"Ada urusan apa?"
Toan Bok Ang segera menyahut
"Mohon tanya Suthay, apakah baru-baru ini ada seorang
wanita tua menyucikan diri di kuil ini?"
Biarawati itu langsung menyahut
"Tidak ada! Sialan!"
Cacian itu membuat Toan Bok Ang jadi gusar dalam hati,
namun ia tidak melampiaskannya, kembali ia berkata,
"Kalau begitu, aku mohon Suthay memperbo1eh-kan aku
bermalam disini!"
Biarawati itu tertawa dingin dan menyahut ketus.
"Tidak bisa!"
Usai menyahut ketus, biarawati itupun menutup pintu!
Akan tetapi Toan Bok Ang yang sudah gusar itu langsung
menahan pintu sambil mengerahkan Lweekangnya, Kini

2598
Lweekangnya sudah bertambah linggi, sehingga dapat
menembus daun pintu, lagipu!a dia mengerahkan
Lweekangnya hingga tujuh bagian! Terdengar biarawati itu
berteriak aneh di dalam, menyusul terdengar pula suara
gedebuk, mungkin biarawati itu jatuh! Toan Bok Ang tertawa
dingin lalu membalikkan badannya berjalan pergi
meninggalkan kuil itu.
Ketika baru berjalan belasan depa, mendadak terdengar
suara bentakan dibelakangnya, suara bentakan itu bagaikan
geledek membelah bumi, sungguh mengejutkan! Walau Toan
Bok Ang sudah memili Lweekang linggi, namun suara
bentakan itu masih membuatnya terloncat! Saking terkejut,
Toan Bok Ang langsung melesat ke depan beberapa depa!
Setelah itu barulah membalikkan badannya, ia melihat
biarawati tadi hidungnya membengkak merah, mungkin ketika
jatuh hidungnya membentur lantai, biarawati itu berlari
mendekati Toan Bok Ang!
Di belakang biarawati itu tampak seorang biarawati tua
yang tinggi besar, tangannya membawa sebuah pikulan besi
yang berwarna hitam, Biarawati tua itu juga berlari
menghampiri Toan Bok Ang. Begitu melihat biarawati tua itu,
Toan Bok Angpun jadi tercengang karena dia pernah bertemu
biarawati tua ilu, bahkan juga tahu dia gagu dan tuli!
Ternyata ketika Lu Leng mengejar Tam Goat Hua,
sedangkan Toan Bok Ang mengejar Lu Leng mereka justru
bertemu biarawati tua gagu dan tuli itu di kuil kecil dekat
Gunung Tiong Tiau San! Begitu melihat biarawati tua itu
muncul mendadak di sini, Toan Bok Ang sudah tahu dalam
hati, pasti ada sesuatu yang tidak beres! Setelah berada di
hadapan Toan Bok Ang, biarawati berwajah bengis langsung
menunjuk Toan Bok Ang seraya berkata,

2599
"Tuh dia! cepatlah kau pukul dia!"
Biarawati berwajah bengis menunjuk Toan Bok Ang
dengan penuh kegusaran, seakan ingin menelannya hiduphidup!
Kelihatannya sama sekali tidak seperti orang yang
menyucikan diri! Toan Bok Ang tahu, kepandaian biarawati tua
gagu tuli itu amat tinggi, maka ia tidak berani bertindak
ceroboh, Disaat bersamaan, biarawati tua gagu tuli itu
mengangkat pikulannya seraya menyerang Toan Bok Ang.
Pikulan itu menimbulkan suara yang menderu-deru !
Toan Bok Ang tidak berani menangkis, melainkan berkelit
menggunakan ilmu ginkang perguruannya! Setelah berkelit,
mendadak Toan Bok Ang memutarkan badannya lalu mencelat
ke arah biarawati berwajah bengis sekaligus menjulurkan
tangannya mencengkeram leher jubahnya!
Walau biarawati berwajah bengis itu bisa ilmu silat, tapi
mana bisa dia melawan Toan Bok Ang? Terdengar biarawati
berwajah bengis berteriak aneh, ternyata badannya telah
dilempar ke atas me!ayang-layang mengarah biarawati tua
gagu tuli itu. Biarawati tua gagu tuli itu tertegun, segera dia
menghindar Namun biarawati berwajah bengis itu berteriakteriak.
"Cepat sambut aku! Cepat sambut aku!"
Mana mungkin biarawati tua gagu tuli itu mendengar
suara teriakannya? ia hanya terbelalak memandangnya,
Setelah berteriak dua kali, biarawati berwajah bengis itupun
jatuh gedebuk di tanah, Biarawati berwajah bengis itu
merintih-rintih, sekujur badannya terasa sakit sekali sehingga
tidak kuat bangkit berdiri.

2600
Melihat itu, biarawati tua gagu tuli mulai menyerang Toan
Bok Ang Iagi, Toan Bok Ang tetap berkelit menggunakan ilmu
ginkang, Memang dengan cara ini Toan Bok Ang dapat
mengelakkan serangan-serangan si biarawati tua yang gagu
tuli itu, tetapi ini berarti ia cuma bertahan saja tanpa bisa
menye-rang. Ketika melihat Toan Bok Ang cuma berkelit, si
biarawati tua gagu tuli itu menyerangnya dengan lebih sengit
dan dahsyat,
Terdengar suara menderu-deru yang ditimbulkan
pikulannya, semakin lama semakin dahsyat, kira-kira tiga
empat puluh jurus kemudian, Lweekang yang dikerahkannya
perlahan-lahan menyerupai sebuah jala yang menutupi
sekujur badan Toan Bok Ang! Gadis itu sama sekali tidak
menduga bila biarawati tua gagu tuli itu memiliki Lweekang
yang begitu tinggi. Toan Bok Ang menyadari apabila terus
menerus begini, dirinya pasti akan celaka. Di saat bersamaan
biarawati tua gagu tuli itu juga kelihatan sudah tidak sabar
lagi, karena belum dapat merobohkan Toan Bok Ang,
Karena itu dia langsung menyerang Toan Bok Ang
bertumt-turut beberapa jurus dengan sengit sekali dan
menyebabkan debu dan batu kecil yang ada disekitarnya
berterbangan tersapu oleh angin sambaran pikulan itu! Ketika
melihat biarawati tua gagu tuli menyerang dengan sengit,
Toan Bok Angpun segera menghimpun hawa murninya,
badannya langsung mencelat ke atas! Biarawati tua gagu tuli
itu tidak tahu hal sebenarnya, dia mengira Toan Bok Ang
mencelat ke atas tersambar oleh angin pukulannya!
Terdengar biarawati tua gagu tuli itu berteriak-teriak "Ah
Ah Uh Uh", kelihatannya amat girang, karena mengira Toan
Bok Ang akan segera roboh ditangannya! Toan Bok Ang yang
berada di udara, ketika menyaksikan itu membuatnya hampir
tertawa geli! Mendadak tangannya bergerak, tahu-tahu

2601
senjata pusaka Sian Tian Sin So sudah berada ditangan nya. ia
lalu menyerang biarawati tua gagu tuli itu dengan jurus Sian
Tian Ciau Ciau (Kilat Bergemerlapan), tampak cahaya yang
kemerah-merahan menyambar ke arah kepala biarawati gagu
tuli itu, serangan itu membuat biarawati tua gagu tuli itu
terperanjat sekali, saking terperanjat ia jadi diam mematung,
sedangkan Toan Bok Ang tidak mau berhenti begitu saja, ia
tetap melanjutkan serangannya, Kelihatannya biarawati tua
gagu tuli itu akan terkena serangan tersebut, kalaupun tidak
mati, sudah pasti akan terluka parah!
Mendadak terdengar suara seruan,
"Harap ampuni dia!"
Tiba-tiba saja tampak sesosok bayangan berkelebat amat
cepat sekali bagaikan kilat! Begitu bayangan itu berkelebat
tangan Toan Bok Angpun terasa kencang, senjata Sian Tian
Sin So ditangannya entah sudah terlilit oleh benda apa! Selain
itu, Toan Bok Ang juga merasa dirinya telah terbetot beberapa
depa jauhnya, Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang, setelah
berdiri tegak barulah dia menengok. Ternyata dihadapannya
telah berdiri seorang biarawati tua yang mengenakan jubah
abu-abu warna ini sama dengan warna jubah biarawati tua
gagu tuli itu, rupanya mereka sama-sama penghuni kuil tua
tersebut, Ditangannya ada seuntai tasbih, ternyata yang melilit
senjata Sian Tian Sin So adalah tasbih tersebut!
Ketika Toan Bok Ang menengok, biarawati tua itupun
mengendurkan tangannya, Toan Bok Ang cepat-cepat menarik
kembali senjatanya, pada waktu bersamaan, terlihat lagi
sesosok bayangan berkelebat datang dan berhenti di sisi
biarawati tua. Ternyata yang datang adalah seorang tua
dengan rambut dan jenggot sudah putih semua, namun
wajahnya masih tampak segar dan sepasang matanyapun

2602
menyorot tajam. Sekali melihat, tahulah Toan Bok Ang bahwa
orang tua itu mempunyai kepandaian yang amat tinggi
Mendadak berkelebat sesosok bayangan lagi laksana kilat
ke sisi orang tua itu! Dia adalah seorang biarawati dengan
perawakan amat pendek dan kurus, sulit menerka berapa
usianya, sepasang matanya berkilat-kilat! Toan Bok Ang tahu
kalau mereka bukan orang biasa, diam-diam Toan Bok Ang
berkeluh dalam hati, apabila dia tidak bisa bersabar pasti akan
menimbulkan bahaya bagi dirinya, Orang tua itu terus
memandang senjata di tangan Toan Bok Ang, kemudian
mendadak dia bertanya.
"Bocah perempuan, apa hubunganmu dengan Mo Liong
Seh Sih?"
Toan Bok Ang segera menyahut
"Beliau adalah kawan baikku!"
Orang tua itu kelihatan kurang percaya, ia menatapnya
seraya berkata,
"Kalau begitu, tua bangka Seh itu pasti telah
memberitahukan sesuatu tentang dirinya kepadamu ?"
Toan Bok Ang menyahut.
"Belum tentu! Bolehkah aku tahu siapa Locian-pwe?"
Orang tua itu tertawa gelak seraya memberi-tahukan.
"Kaum rimba persilatan menjuIukiku Kou Hun Siu!"

2603
Begitu mendengar namanya, terkejutlah hati Toan Bok
Ang, dan membuatnya berdebar-debar saking tegang, Mo
Liong Seh Sih memang tidak pernah menceritakan tentang
Kou Hun Siu kepada Toan Bok Ang, namun sebagai seorang
kaum rimba persilatan tentu saja gadis itu pernah mendengar
mengenai Kou Hun Siu, apalagi dia berasal dari perguruan
yang amat terkenal! Selain itu, Toan Bok Ang yang sudah
berkelana kesana-kemari, baru-baru ini telah mendengar
kabar bahwa Kou Hun Siu sudah datang di daratan Tionggoan
untuk bergabung dengan istana Ci Cun Kiong, Kedudukannya
di dalam istana Ci Cun Kiong itu amat tinggi!
Oleh karena itu ketika mendengar nama tersebut, otomatis
membuat Toan Bok Ang terkejut bukan main! Setelah tertegun
beberapa saat, barulah dia ber-kata.
"Ternyata Locianpwee adalah Kou Hun Siu! Maaf! Aku
sudah berlaku kurang ajar!"
Kou Hun Siu tertawa,
"Ha ha! Apakah tua bangka Seh masih hidup?"
Toan Bok Ang menyahut dengan jujur
"Beliau sudah meninggal!"
"Pantas putrinya dan cucu perempuannya itu berani
berlaku semaunya, ternyata tua bangka Seh sudah mati!
Ohya, bagaimana dia mati?"
Toan Bok Ang berpikir, kematian Mo Liong Seh Sih justru
demi kebenaran rimba persilatan, sedangkan Kou Hun Siu
telah bergabung dengan Liok Ci Khim Mo. Kedua biarawati tua
itu berwajah lurus bersih, namun belum tentu mereka adalah

2604
orang baik, alangkah baiknya memanfaatkan kesempatan ini
untuk mencaci mereka! Setelah berpikir demikian, Toan Bok
Angpun berkata,
"Bagaimana Seh Locianpwee mati? itu karena demi Panah
Bulu Api!"
Kou Hun Siu berkata,
"Panah Bulu Api? Heran! Dulu tua bangka Seh pernah
memberitahukan padaku, bahwa dia telah berhasil
menemukan Panah Bulu Api tersebut!"
Toan Bok Ang manggut-manggut,
"Benar! Tapi beliau menaruh panah Bulu Api itu di dalam
peti mati isterinya, untuk menemani isterinya itu! sedangkan
Liok Ci Khim Mo merupakan penjahat besar di dunia persilatan
sedangkan Panah Bulu Api itu dapat menundukkan Liok Ci
Khim Mo! Akan tetapi, Seh Locianpwee pernah bersumpah,
melarang siapapun membongkar makam isterinya, karena itu
beliau terpaksa membunuh diri! Beliau sungguh merupakan
orang gagah nomor wahid di dunia persilatan! Bagi orang
yang bermuka tebal mendengar itu pasti merasa malu sekali!"
Begitu usai Toan Bok Ang berkata, wajah Kou Hun Siupun
berubah kehijau-hijuan tak menentu, kelihatannya amat gusar
sekali! Tapi Kou Hun Siu amat licik, ia tidak melampiaskan
kegusarannya melainkan hanya tertawa kering lalu berkata,
"Bocah perempuan, kau tahu begitu jelas? Adakah kau
hanya mendengar cerita orang saja, bukan?!"
Toan Bok Ang menyahut jujur

2605
"Bukan mendengar dari orang, justru ketika Seh
Locianpwee membunuh diri, aku berada disisinya, Bahkan
beliaupun pernah membawaku ke dalam gudang
pusakanya...."
Ketika Toan Bok Ang berkata sampai disitu. Kou Hun Siu
dan kedua biarawati tua itupun maju selangkah seraya
bertanya.
"Apa?"
Toan Bok Ang hanya ingin mencaci dan menyindir secara
tidak langsung, maka tidak berpikir bahwa perkataannya itu
akan membawa malapetaka bagi dirinya, segera ia menyahut
"Seh Locianpwee pernah membawaku ke dalam gudang
pusaka yang berada di dalam Lorong Rahasia Menembus
Langit, tapi Panah Bulu Api sudah tidak ada disitu!"
Mendcngar itu, Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu
bertanya lagi
"Di dalam gudang pusaka terdapat apa?"
Toan Bok Ang memberitahukan.
"Banyak sekali benda pusaka!"
"Kau pernah melihat Sat Kang?" tanya Biarawati tua yang
pendek kurus,
Saat ini Toan Bok Ang sudah melihat akan ketidakberesan
ketiga orang itu, namun dia justru tidak bisa segera
meninggalkan tempat itu, ia pun segera menyahut

2606
"Sat Kang apa?"
Biarawati tua pendek kurus memberi tahu kan.
"Kelihatannya seperti sebuah jala hitam kecil sebesar
telapak tangan!"
Toan Bok Ang mengangguk
"Ada, ada! Maaf! Aku mohon diri!"
Gadis itu langsung melesat pergi, namun baru beberapa
depa, Kou Hun Siu dan kedua biarawati itu melesat
kehadapannya dan langsung pula mengepungnya! Betapa
terkejutnya Toan Bok Ang, sedangkan Kou Hun Siu telah
berkata.
"Jangan pergi dulu! Apakah kau melihat Liang Ngi Lun?"
Toan Bok Ang tahu Kou Hun Siu bertanya tentang benda
hitam yang berbentuk bundar, ia mengangguk.
"Juga ada!"
"Kau juga melihat sebuah Seng Kim?" si biarawati yang
memegang tasbih ikut bertanya,
Toan Bok Ang hanya ingin cepat-cepat pergi, maka ia
segera menyahut.
"Ya!"
Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu saling
memandang, biarawawti tua yang memegang tasbeh berkata.

2607
"Kelihatannya apa yang dikatakan dalam rimba persilatan
memang tidak palsu sama sekali!"
Kou Hun Siu tertawa getir
"Tentunya tidak palsu, hanya saja Empat PuIuh sembilan
Lorong Rahasia Menembus Langit itu...."
Ketika berkata sampai disitu, Kou Hun Siupun tertawa
kering beberapa kali,
Biarawati tua yang memegang tasbeh berkata.
"Tidak usah terburu-bum! Nona Toan, aku masih ingin
bertanya satu hal padamu!"
Biarawati tua itu pernah bertemu Toan Bok Ang di Gunung
Tiong Tiau San, tidak heran dia tahu nama gadis itu.
"Mau bertanya apa, cepatlah tanya!" sahut Toan Bok Ang
ketus,
Biarawati tua itu berpikir sejenak, kemudian berkata,
"Kau begitu kenal Seh Sih, dia juga membawamu ke dalam
gudang pusaka, bahkan memberikan senjata andalannya
padamu, pernahkah dia memperlihatkan kepadamu sebuah
lukisan?"
"Lukisan apa?" tanya Toan Bok Ang.
Biarawati tua menyahut,

2608
"Sesungguhqya itu tidak terhitung sebuah lukisan, tapi
kalau kau pernah menyaksikannya tentunya kau akan teringat
pada lukisan itu, lukisan itu dibuat dari benang laba-laba api,
kelihatannya hanya merupakan titik-titik merah bundar dan
bergaris saja!"
Mendengar sampai disitu, diam-diam Toan Bok Ang
tersentak dalam hati! Mengenai benda tersebut, dia memang
pernah menyaksikannya! Tidak cuma pernah menyaksikannya,
kini justru berada pada dirinya! Benda itu bukan pemberian
Mo Uong Seh Sih, melainkan ketika Toan Bok Ang dan Lu Leng
dikurung oleh Liat Hwe Cousu di dalam makam nyonya Seh
Sih, tanpa sengaja ia menemukan lukisan yang tidak karuan
itu!
Ketika itu mereka berdua menggulung lukisan itu dijadikan
tali untuk menggantung ke atas peti mati tembaga. Kemudian
kebetulan Yok Kun Sih datang, menyelamatkan Toan Bok Ang
dan sekaligus membawanya pergi, Oleh karena itu, lukisan
yang digulung-gulung itu masih berada pada Toan Bok Ang.
Gadis itu sama sekali tidak tahu bagaimana pentingnya
lukisan tersebut, ia hanya merasa lukisan itu amat kuat dan
alot sehingga dapat menggantung peti mati tembaga yang
beratnya ribuan kati, Maka lukisan tersebut dibawanya, karena
mungkin dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu! Lagipula ketika
berada di dalam makam nyonya Mo Liong Seh Sih itu
merupakan saat-saat yang amat indah baginya! Karena itu
diapun menganggap benda itu sebagai kenang-kenangan!
Begitu mendengar pertanyaan yang diajukan biarawati tua
itu, seketika dia tidak tahu bagaimana harus menjawab. Toan
Bok Ang akhirnya ilmu, bahwa biarawati tua itu tidak
menanyakan benda yang lain kecuali lukisan tersebut,.. berarti
lukisan tersebut amat penting dan berguna! Maka Toan Bok

2609
Angpun tidak mau menjawab dengan sejujurnya. Setelah
mengambil keputusan tersebut, diapun menggelenggelengkan
kepala seraya bcrkata,
"Aku tidak pernah melihat lukisan itu!"
Sepasang mata biarawawti tua itu menyorot tajam.
"Nona Toan, kau berkata bohong! Kau tidak dapat menipu
kami!"
Kou Hun Siu segera berkata.
"Cit Seng Li lukisan apa itu? Mengapa kau bertanya
mendesaknya?"
Biarawati tua itu puluhan tahun lampau merupakan
perampok wanita yang malang melintang seorang diri, dia
adalah Cit Seng Li-Lim Siok Hua. Kou Hun Siu dan dia punya
hubungan yang amat baik, ketika tahu dia sudah jadi
biarawati, Kou Hun Siu segera pergi menemuinya dan
mengajaknya bergabung dengan Liok Ci Khim Mo! KebetuIan
Cit Seng Li tidak berada di Gunung Tiong Tiau San, ia datang
ke tempat ini untuk mengunjungi kawan lamanya, yaitu
biarawati tua pendek kurus itu. Kou Hun Siu mencari Cit Seng
Li hingga ditempat ini dan berkumpullah mereka bertiga disini!
Cit Seng Li yang dipanggil Cit Seng Taysu segera
menyahut dengan suara dalam.
"Kou Hun Siu, cepat tangkap gadis itu! Sesudah itu
barulah kita bicara!"
Begitu mendengar Cit Seng Taysu berkata demi-kian,
bukan main terkejutnya Toan Bok Ang. ia ingin langsung

2610
kabur, namun Kou Hun Siu telah memburunya! Toan Bok Ang
mengeraskan hati, segera ia menyerang Kou Hun Siu dengan
senjata Sian Tian Sin So.
Ketika melihat senjata itu meluncur ke arahnya, Kou Hun
Siu yang tahu akan kelihayan senjata Sian Tian Sin So itu,
cepat-cepat berkelit! sedangkan Cit Seng Taysupun bergerak
cepat mengayunkan tasbehnya, berhasil melilit ujung sen jata
Sian Tian Sin So! Toan Bok Ang ingin menarik kembali
senjatanya, namun Kou Hun Siu sudah maju. tampak kelima
jarinya mencengkeram pinggang gadis itu,
Toan Bok Ang tahu, kalaupun satu lawan satu dia masih
tidak kuat melawan. Lagipula kelihatannya mereka bertiga
tidak akan mentaati peraturan rimba persilatan, mungkin akan
mengeroyoknya! Kalau diteruskan dirinya pasti akan celakai
Oleh karena itu, setelah berhasil menarik kembali
senjatanya, diapun berseru.
"Tunggu!"
Jari tangan Kou Hun Siu sudah hampir mencengkeram
pinggangnya, ketika mendengar Toan Bok Ang berseru begitu,
diapun berhenti
"Ada urusan apa, bicara baik-baik saja! Lagipula aku tidak
sanggup melawan kalian bertiga, apakah masih takut aku
akan kabur?"
Cit Seng Taysu berkata dengan dingin,
"Kau memang tahu diri, ikut kami ke dalam kuil untuk
bercakap-cakap!"

2611
Sejak mencukur rambut jadi biarawati, Cit Seng Li-Lim
Siok Hua bersungguh hati menghadap Buddha, Sudah puluhan
tahun ia tidak pernah menginjak rimba persilatan lagi,
kelihatannya memang ingin bertobat! Walau Kou Hun Siu
terus membujuknya agar bergabung dengan Liok Ci Khim Mo,
dia justru menolak!
Tapi, karena adanya urusan yang berkaitan dengan benda
pusaka yang berada di dalam gudang pusaka Mo Liong Seh
Sih, justru telah memupuskan ketobatannya yang puluhan
tahun ilu! ia kembali lagi pada wajah aslinya! itu memang
tidak dapat disalahkan sebab di dalam gudang pusaka itu
memang tersimpan berbagai macam benda pusaka yang
diimpi-impikan setiap kaum rimba persilatan! sehingga
membuat Cit Seng Taysu yang sudah bertobat puluhan tahun
lamanya - namun masih mempunyai sedikit kelam akan -
akhirnya tetap tergiur juga,
Dari sini dapat diketahui meskipun ajaran Buddha amat
luas, lautan penderitaan tiada batas, memalingkan kepala
adalah daratan! Melepaskan golok pem-bunuh, segera akan
jadi Buddha! Akan telapi, sejak dahulu hingga kini, yang betulbetul
bertobat cuma beberapa orang ? Kou Hun Siu langsung
membawa Toan Bok Ang ke dalam kuil, mereka bertiga lalu
duduk, membiarkan Toan Bok Amg berdiri di tengah-tengah.
Cit Seng Taysu bertanya dengan sengit, "Nona Toan, kau
pernah melihat lukisan itu?" "Akupun tidak tahu apa gunanya
lukisan itu..." sahut Toan Bok Ang.
Ketika baru berkata sampai disitu, barulah Toan Bok Ang
sadar bahwa ia telah kelepasan bicara. Ingin menarik kembali
sudah pasti tidak mungkin terdengar Cit Seng Taysu tertawa
gelak.

2612
"Ha ha ha! Kau masih ingin membohongi kami? Tidak bisa!
Kau pernah melihat lukisan itu! Kini berada dimana?"
Karena didesak dengan demikian, tentunya Toan Bok Ang
tahu betapa pentingnya lukisan tersebut. maka iapun tetap
tidak mau menjawab secara jujur
Tidak tahu!"
Cit Seng Taysu mengerutkan kening, walau sudah
mendesaknya berkali-kali, namun Toan Bok Ang tetap
menyahut Tidak tahu!"
* * * *
Bab 122
Kou Hun Siu yang berada disisinya, kelihatannya sudah
tidak sabar lagu segera ia berkata.
"Cit Seng Li, sebetulnya apa sih pentingnya lukisan itu?
Mengapa kau terus menerus menanyakannya?"
Cit Seng Taysu menyahut
"Kau tidak tahu?! Dulu Mo Liong Seh Sih dan aku
bersama-sama pergi ke daerah selatan. Saat itu usia kami
masih muda, diapun amat baik terhadapku padahal waktu itu
dia sudah punya rencana untuk membuat Lorong Rahasia di
dalam istana Mo Kiong. Katanya, apabila Lorong Rahasia itu
berhasil dibuat-nya, mungkin tiada seorangpun di kolong
langit ini mampu melewatinya!"

2613
"Kalau begitu, apa hubungannya dengan lukisan itu?"
tanya Kou Hun Siu masih tidak mengerti apa yang dibicarakan
Cit Seng Taysu.
Cit Seng Taysu menyahut
"Sesungguhnya dia sudah membuat sebuah lukisan..."
Ketika Cit Seng Taysu berkata sampai disitu, mendadak
Kou Hun Siu bertepuk tangan seraya berkata.
"Aku sudah tahu!"
"Kau tahu apa?" Biarawati tua pendek kurus itu langsung
menyela,
Kou Hun Siu menyahut dengan wajah berseri-seri.
"Aku yakin lukisan itu pasti mengenai Empat Puluh
sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit! Kalau kita
memiliki lukisan itu, tentunya dapat melewati Lorong Rahasia
itu tanpa ada bahaya apa-pun!"
Cit Seng Taysu mengangguk seraya menyahut
"Betul!"
Toan Bok Ang yang berdiri di tengah-tengah mereka, air
mukanya langsung berubah ketika mendengar itu, Mimpipun
gadis itu tidak menduga, bahwa lukisan yang digulung-gulung
di dalam bajunya dan dianggapnya sebagai benda kenangan,
ternyata adalah gambar situasi Empat Puluh sembilan Lorong
Rahasia Menembus Langit! Berarti orang yang memiliki lukisan
tersebut sama dengan memiliki semua benda pusaka yang
berada di dalam gudang pusaka itu! Ternyata perubahan pada

2614
air muka Toan Bok Ang tidak terlepas dari mata Cit Seng
Taysu, dia segera berkata,
"Kau takut apa?"
Toan Bok Ang menyahut terputus-putus,
"Ti... tidak!"
"Lukisan itu berada di mana sekarang? Cepat katakan!"
bentak Cit Seng Taysu,
Keringat dingin mulai mengucur di sekujur badan Toan
Bok Ang.
"Aku,., aku sungguh tidak tahu!"
Bagian 62
Cit Seng Taysu tertawa dingin,
"Percuma kau bohongi kami! Kau harus tahu, disini
terdapat semut beracun yang amat lihay, siapa yang tergigit
pasti akan tersiksa tiga hari tiga malam, kemudian mati secara
mengenaskan! Pikirkanlah baik-baik!"
Toan Bok Ang merinding mendengar itu, kalau
sembarangan menyebut suatu tempat, sudah pasti mereka
akan mengajaknya ke tempat itu! "sebaiknya aku
memberitahukan secara jujur saja!" pikirnya.

2615
Tapi setelah gadis itu berpikir bolak balik, apabila semua
benda pusaka itu jatuh ke tangan mereka, tentunya mereka
akan bertambah jahat! Setelah berpikir sejenak, barulah ia
berkata.
"Aku bicara terus terang saja! Seh Locianpwee telah
menghadiahkan lukisan itu padaku!"
Apa yang dikatakan Toan Bok Ang, sungguh
menggembirakan Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu.
Kou Hun Siu berkata duluan
"Kalau begitu, lukisan itu berada di mana se-karang?
Cepat katakan!"
Toan Bok Ang menyahut
"Tapi Seh Locianpwee tidak memberitahukan padaku
mengenai kegunaan lukisan itu, akupun tidak pernah berpikir
kalau lukisan itu merupakan peta rahasia Lorong Rahasia
Menembus Langit, karena itu aku...."
Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu segera bertanya.
"Kenapa kau?"
Sembari berkata Toan Bok Ang juga memikirkan suatu
rencana, lukisan itu pasti tidak boleh kurang sedikitpun
mengapa tidak menyimpannya sehelai? Karena itu, diapun
berkata lagi,
"Aku anggap lukisan itu sebagai suatu benda mainan,
maka kugunakan senjata Sian Tian Sin So untuk memotongmotong
lukisan itu jadi sehelai-helai!"

2616
Cit Seng Taysu segera berkata.
"ltu tidak masalah karena masih bisa disambung kembali!
sekarang berada dimana lukisan yang sudah jadi sehelaisehelai
itu?"
Toan Bok Ang merogoh ke dalam bajunya, kemudian
dikeluarkannya sehelai-sehelai, namun secara diam-diam
diapun menyimpan sehelai
Setelah mengeluarkan barulah Toan Bok Ang berkata,
"lnilah lukisan itu!"
Kou Hun Siu segera maju dan mengambilnya, Cit Seng
Taysu juga maju sambil menjulurkan tangannya menotok jalan
darah Tay Pai Hiat Toan Bok Ang, sehingga gadis itu tidak bisa
bergerak. Mereka bertiga lalu menyambung lukisan itu,
berselang beberapa saat kemudian Cit Seng Taysu berkata,
"Kelihatannya tidak benar, sepertinya ada yang kurang!"
Kou Hun Siu segera menyahut
"Geledah saja gadis itu!"
Mendengar itu, Toan Bok Angpun berkeluh dalam hati!
Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, sedangkan Cit
Seng Taysu sudah mendekatinya sekaligus merogoh ke dalam
baju Toan Bok Ang, dengan gampang sekali ia mengambil
sehelai sisa lukisan tersebut. Mereka bertiga mulai
menyambung lagi, berselang beberapa saat terdengar Cit
Seng Taysu berseru girang,

2617
"Disini! Seh Sih pernah berkata padaku, asal berhasil
mencari sampai disini dan melakukannya berdasarkan ini,
maka semua perangkap Empat puluh sembilan Lorong Rahasia
Menembus Langit pasti akan berhenti!"
Saat ini mereka bertiga terus memperhatikan lukisan yang
telah disambung itu, sedangkan Toan Bok Ang yang tergeletak
di lantai, mendadak melihat ada sepasang lengan diangkat ke
atas perlahan-lahan. sepasang tangan itupun memegang
sebatang paku Thian Lang Teng (Paku Srigala Langit)!
Melihat itu, Toan Bok Ang mengira matanya lamur, namun
setelah melihat dengan penuh perhatian ternyata yang
mengangkat sepasang tangan itu adalah Kou Hun Siu!
Kedua batang paku Thian Lang Teng yang hitam
bergemerlapan, perlahan-lahan mengarah punggung Cit Seng
Taysu dan biarawati tua pendek kurus itu!
Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang melihat itu,
sehingga sekujur badannya jadi merinding! jelas Kou Hun Siu
berniat jahat, ingin menyerakahi peta rahasia tersebut!
Jalan darahnya tertotok oleh Cit Seng Taysu, ingin ia
bersuara memperingatinya, namun tak dapat bersuara, Toan
Bok Ang melihat dengan mata tak berkedip, sementara Cit
Seng Taysu masih belum tahu bahaya sedang mengancam,
dia masih menunjuk peta rahasia itu seraya berkata,
"Disini, kalian lihat! Pusat penggerak semua perangkap
berada disini, mau menemukan itu, harus turun dari sini!
Namun masih harus melewati suatu formasi aneh, cara
melewati formasi aneh itu, terdapat disini pula!"
Kou Hun Siu segera menyahut

2618
"Tidak salah, esok kita berangkat ke sana!"
Cit Seng Taysu dan biarawati tua pendek kurus itu
menyahut serentak
"Bagus.,.!?"
Ketika mereka berdua menyahut demikian, paku Thian
Lang Teng di tangan Kou Hun Siupun ditekan ke bawah!
Terdengar Cit Seng Taysu dan biarawati tua pendek kurus
itu berteriak aneh, kemudian badan mereka bertiga terpencar!
Karena Kou Hun Siu turun tangan dengan menggunakan
delapan bagian tenaga murninya, lagi pula kedua batang paku
Thian Lang Teng mengandung racun dan cukup panjang maka
paku tersebut menusuk tepat di jalan darah Leng Tay Hiat
mereka! Setelah mereka bertiga terpencar, Cit Seng Taysu dan
biarawati tua pendek kuruspun roboh gedebuk di lantai, Nafas
biarawati tua pendek kurus putus seketika, sedangkan Cit
Seng Taysu masih kuat bersuara.
"Kou Hun Siu, kau... kau sungguh keji!"
Kou Hun Siu tertawa gelak, dia tidak usah menyahut apaapa,
karena sesuai Cit Seng Taysu berkata nyawanyapun
melayang! wajahnya berubah kehijau-hijauan, sepasang
matanya melotot, sungguh menyeramkan wajah Cit Seng
Taysu setelah mati! Walau Toan Bok Ang telah menduga
kejadian tersebut, tapi hatinya tetap merasa terkejut sekali!
Kou Hun Siu tertawa dingin sambil memandang kedua
sosok mayat itu, kemudian mengambil peta rahasia lalu
melesat ke hadapan Toan Bok Ang. Begitu sampai di hadapan
gadis itu, Kou Hun Siupun mengangkat sebelah tangannya,

2619
ingin memukul gadis itu! Betapa terkejutnya Toan Bok Ang!
Tetapi setelah tangan Kou Hun Siu terangkat ke atas,
mendadak Kou Hun Siu membatalkan niat jahatnya, ia hanya
menepuk ringan di bahu gadis itu! Tepukan itu membebaskan
jalan darah Toan Bok Ang yang tertotok, Toan Bok Ang segera
bangkit berdiri. Kou Hun Siu menatapnya seraya berkata,
"Bocah perempuan, berhubung kau pernah memasuki
Lorong Rahasia itu, maka kau harus ikut ke sana!"
Toan Bok Ang berusaha tenang.
"Kou Hun Siu, kau telah terjebak oleh siasat busuk
biarawati tua bangsat itu!"
Kou Hun Siu tertegun mendengar jawaban Toan Bok Ang
itu,
"Apa maksud perkataanmu itu?" tanyanya dengan wajah
ragu-ragu.
Toan Bok Ang menjelaskan
"Peta rahasia ini merupakan urusan puluhan tahun lalu,
kini Lorong Rahasia itu telah berubah!"
"Bagaimana kau tahu itu?" bentak Kou Hun Siu dengan
sengit.
Toan Bok Ang tidak menghendaki semua benda pusaka
jatuh ke tangan Kou Hun Siu, maka iapun segera menyahut
"Seh Locianpwee yang memberitahukan padaku!"

2620
"Ha ha! Bagus, kalau begitu kau pasti tahu jelas tentang
Lorong Rahasia itu, maka harus ikut aku ke sana!" jawab Kou
Hun Siu sambil tertawa gembira.
Mendengar jawaban Kou Hun Siu, Toan Bok Ang mengeluh
dalam hatu mendadak Kou Hun Siu memegang tangannya,
sambil tertawa licik ia berkata.
"Bocah perempuan, tadi kau sudah menyaksikan
tindakanku! Karena itu jangan macam-macam! Aku juga tidak
akan terlampau serakah, kau pasti akan memperoleh sedikit
benda pusaka yang ada di situ!"
Toan Bok Ang telah menyaksikan tindakan Kou Hun Siu
yang amat keji itu, mana mungkin ia mempercayainya?
Akan tetapi Kou Hun Siu telah mencengkeram nadinya,
kemudian menariknya keluar dari kuil itu. Malam itu juga
mereka meninggalkan Gunung Cing Gu San, sepanjang jalan
Toan Bok Ang tidak bisa berkutik sama sekali sebab dirinya
telah dikuasai oleh Kou Hun Siu! Setelah melakukan
perjalanan hampir sebulan lamanya, barulah mereka tiba di
Gunung Tangkula San.
Begitu tiba di Gunung Tangkula San, Kou Hun Siupun
sering mengeluarkan peta rahasia yang telah disambung itu
untuk diteliti sedangkan Toan Bok Angpun menjadi semakin
heran dan tak habis pikir, karena arah yang mereka tuju
bukanlah ke arah istana Mo Kiong, bahkan sebaliknya, makin
lama semakin menjauhi istana tersebut!
Saking tak tahan, akhirnya Toan Bok Ang bertanya,
"Kau mau ke mana?"

2621
Kou Hun Siu tertawa dingin sambil menyahut
"Kau masih berpura-pura dan ingin membohongiku ?"
Mendengar sahutan itu, Toan Bok Angpun jadi tercengang,
Namun Toan Bok Ang merupakan gadis cerdas, setelah
berpikir sejenak, dia pun tahu kalau Kou Hun Siu tetap
mengiranya tahu tentang Lorong Rahasia itu, Diam-diam Toan
Bok Ang menghela nafas, kemudian berkata,
"Kou Hun Siu, kau telah terjebak oleh biarawati tua
bangsat itu!"
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Bocah perempuan, legakanlah hatimu! Sebab
biarawati tua itu sama sekali tidak tahu kalau aku berniat jahat
terhadapnya, karena itu tidak mungkin dia akan menjebakku!
Ayoh, cepat jalan!"
Dalam hati Toan Bok Ang tetap merasa heran dan tidak
habis berpikir! Dia masih ingat arah yang menuju ke istana Mo
Kiong! Tapi saat ini arah yang dituju Kou Hun Siu justru
menuju ke arah belakang istana Mo Kiong! Kalau tujuannya
mengarah pada Lorong Rahasia Menembus Langit, lalu
mengapa menempuh jalan itu? Apakah masih terdapat suatu
tempat Iain yang dapat menuju ke Lorong Rahasia itu?
Walau berpikir begitu, namun Toan Bok Ang sudah tidak
mau banyak bertanya lagi, ia hanya mengikuti saja
kemanapun Kou Hun Siu berjalan. Malam harinya, mereka
berdua bermalam di dalam gunung. Keesokan paginya,
barulah mereka melanjutkan perjalanan

2622
Ketika tengah hari, Kou Hun Siu mengeluarkan peta
rahasia itu lagi, lalu ditelitinya, Berselang sesaat dia mendekati
sebuah batu besar, terdengar dia mengeluarkan seruan
girang, wajahpun berseri-seri, sepertinya menemukan sesuatu
yang amat menggembirakan hatinya, Toan Bok Angpun
menjadi penasaran ia ikut maju dan memandangi batu besar
itu,
Tampak batu besar itu bentuknya amat aneh, tetapi di
dalam gunung itu memang banyak batu besar yang berbentuk
aneh, lalu mengapa Kou Hun Siu ketika melihat batu besar itu
kelihatan begitu girang? Apakah batu besar itu, punya
hubungan dengan Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia
Menembus Langit?
Saat Toan Bok Ang sedang berpikir, Kou Hun Siupun
menyimpan peta rahasia itu, Kemudian Kou Hun Siu
mengerahkan tenaganya untuk mendorong batu besar
tersebut. Toan Bok Ang yang berdiri disampingnya sama sekali
tidak bersuara, sekujur badan Kou Hun Siu mengeluarkan
suara "Krek Krek” Tak berapa lama. sekujur badan Kou Hun
Siupun mengeluarkan uap putih, pertanda dia telah
mengerahkan Lweekang hingga pada puncaknya,
Batu besar itu tetap tak bergeming dari tempat-nya. Kou
Hun Siu menoleh ke arah Toan Bok Ang, ia mendengus dingin
dan berkata,
"Bocah perempuan, kemarilah! Bantu aku mendorong batu
ini!"
Toan Bok Ang maju selangkah sambil menyahut dengan
ketus,

2623
"Batu yang sedemikian besar banyak terdapat di Gunung
Tangkula ini, hingga kapan akan habis didorong?"
Wajah Kou Hun Siu langsung berubah,
"Kau jangan berpura-pura, aku tidak percaya tua bangka
Seh tidak memberitahukan padamu! Untuk menuju ke pusat
penggerak semua perangkap, harus melalui sini! Apabila kita
berhasil mendorong batu besar ini, tapi tidak tampak pusat
penggerak itu, aku harus membuat perhitungan denganmu!"
Mendengar itu, bukan main terkejutnya Toan Bok Ang,
Setelah berpikir sejenak, Toan Bok Ang lalu bertanya.
"Bagaimana kau tahu?"
Kou Hun Siu tertawa dingin,
"Jongkokkan badanmu dan lihat! punggung batu besar ini
dengan kedua puncak yang di sebelah kiri dan kanan,
kelihatannya satu garis. persis seperti yang tertera di dalam
peta rahasia, aku bukan anak kecil lho! Ayoh, cepat bantu aku
mendorong!"
Toan Bok Ang tahu, ketika masih muda Mo Liong Seh Sih
dan Cit Seng Taysu punya hubungan akrab, tentunya Mo
Liong Seh Sih juga memberitahukan tentang rahasia peta
tersebut kepada Cit Seng Taysu, Apabila rahasia tersebut
dapat diketahui oleh Kou Hun Siu, pasti saat mereka meneliti
peta tersebut di dalam kuii, Cit Seng Taysu pun telah
menjelaskan mengenai rahasia itu,
Berarti kemungkinan besar memang benar bahwa pusat
penggerak perangkap Lorong Rahasia berada di bawah batu

2624
besar itu! Apabila Kou Hun Siu berhasil menemukan pusat
penggerak perangkap tersebut, akibatnya pasti sulit
dibayangkan! Tadi Toan Bok Ang melihat Kou Hun Siu telah
mengerahkan seluruh tenaganya, namun masih tidak berhasil
mendorong batu besar itu, Oleh karena itu, gadis itu berkata,
"Betapa tingginya Lweekangmu, namun kau masih tidak
berhasil mendorong batu besar itu! Maka kalaupun aku
membantu, sudah pasti tiada gunanya!"
"Kau tidak mau bantu?" bentak Kou Hun Siu dengan mata
menyorot bengis dan penuh hawa membunuh
Ketika menyaksikan cahaya mata Kou Hun Siu, Toan Bok
Angpun tidak berani membantah lagi.
"Baik, aku akan membantumu!"
Gadis itu maju dua langkah, lengannya yang tinggal
sebelah itu ditaruh di sisi batu besar Ber-selang sesaat,
sekujur badannyapun mengeluarkan suara "Krek Krek".
Kelihatannya Toan Bok Ang telah mengerahkan seluruh
tenaganya, namun sesungguhnya ia hanya mengerahkan
Lweekangnya sampai di telapak ta-ngannya, ia tidak
mengeluarkan untuk mendorong batu besar itu. sementara
Kou Hun Siu masih terus mengerahkan Lweekangnya, akan
tetapi batu besar itu tetap tak bergeming!
Betapa penasaran nya Kou Hun Siu, mendadak ia
membentak keras sambil mengerahkan Lweekangnya
menerjang ke arah Toan Bok Ang! Ternyata Kou Hun Siu
sudah tahu akan perbuatan gadis itu! Bukan main terkejutnya
Toan Bok Ang, karena terjangan tenaga itu amat kuat dan
dahsyat sekali! Tanpa banyak berpikir Iagt, lengan gadis itu

2625
langsung memeluk tonjolan batu besar yang di ujung. Akan
tetapi terjangan tenaga itu justru bertambah kuat dan
dahsyat!
Toan Bok Ang mengeluh dalam hati, ia yakin dirinya pasti
akan terluka dalam! Namun mendadak badannya berputar
diterjang oleh tenaga itu! Toan Bok Ang menjadi terheranheran,
begitu pula Kou Hun Siu! Dia kelihatan tertegun! Kou
Hun Siu memandang dengan penuh perhatian, seketika dia
bersorak penuh kegembiraan!
Ternyata Kou Hun Siu telah melihat secara jelas, tadi yang
berputar bukan badan Toan Bok Ang melainkan batu besar itu,
lantaran diterjang oleh tenaga Kou Hun Siu! Kini barulah Kou
Hun Siu mengerti, mengapa batu besar itu tidak dapat
didorong, ternyata harus diputar! Setelah mengetahui akan hal
itu, Kou Hun Siu-pun segera membentak
"Minggir kau!"
Toan Bok Ang cepat-cepat mundur, sedangkan Kou Hun
Siu terus memutar batu besar itu hingga beberapa kali
putaran! Tak lama terdengarlah suara yang menggelegar batu
besar itu telah roboh! Kou Hun Siu segera mendekat, ia
tertawa gelak sambil menjulurkan tangannya ke bawah! Walau
saat ini Toan Bok Ang berkesempatan untuk melarikan diri,
namun dia justru berpikir, kepandaian Kou Hun Siu amat
tinggi, belum tentu dia berhasil melarikan diri! Lagipula diapun
tidak akan membiarkan Kou Hun Siu memperoleh semua
benda pusaka yang disimpan di dalam gudang pusaka itu, ia
harus. berupaya menggagalkannya!
Karena itu bukannya melarikan diri, sebaliknya dia malah
mendekat sekaligus melihat, Wajah Kou Hun Siu tampak
kecewa, ia menarik kembali tangannya, Saat ini, Toan Bok Ang

2626
sudah melihat dengan jelas, ternyata di situ terdapat sebuah
lubang yang tidak tampak dasarnya, jelas tadi Kou Hun Siu
menjulurkan tangannya dan merogoh ke bawah, tapi ia tidak
berhasil merogoh suatu benda apapun disitu,
Setelah menarik tangannya, Kou Hun Siupun menatap
Toan Bok Ang dengan mata tak berkedip, kemudian
membentak sengit "Apakah telah kau ambil?" Toan Bok Ang
menyahut "Kalau aku tahu di bawah batu besar itu terdapat
suatu rahasia, biar aku mati tertembus ribuan pedang dan
terbacok ribuan golok!"
Mendengar sumpah berat itu, Kou Hun Siupun jadi diam,
Dia menundukkan kepala seraya berpikir setelah itu mendadak
melancarkan sebuah pukulan ke arah batu besar itu, "Bum!"
permukaan batu besar itu hancur, berterbangan kemanamana,
Kou Hun Siu memungut beberapa hancuran batu lalu
dilemparkannya ke dalam lubang itu.
"Ting!"
Terdengar suara yang amat nyaring di dalam lubang
tersebut, wajah Kou Hun Siu kembali berseri
"Didasar lubang ini!"
Toan Bok Ang berkata dingin.
"Kalau berada di dasar lubang ini, ambil saja sendiri!
Mengapa harus berteriak-teriak?"
Kou Hun Siu mendengus dingin, dia mundur dua langkah
dan tangannya bergerak, seketika terlihat cahaya halus
berkelebat ternyata Kou Hun Si sudah berada ditangannya.

2627
Dia menatap Toan Bok Ang sambil tertawa dingin dan
berkata.
"Kau kira aku tidak punya akal untuk mendapatkannya?"
Begitu melihat Kou Hun Siu mengeluarkan senjata Kou
Hun Si Toan Bok Angpun menghela nafas panjang.
Ketika mendengar suara "Ting" di dalam lubang, Toan Bok
Ang tahu di dalam lubang itu pasti terdapat suatu benda,
maka dia memanasi hati Kou Hun Siu agar menggunakan ilmu
melemaskan tulang untuk masuk ke dalam lubang itu!
Apabila Kou Hun Siu masuk ke dalam lubang itu, Toan Bok
Angpun punya akal untuk menutup lubang tersebut, agar Kou
Hun Siu tidak dapat keluar lagi! Tetapi ketika melihat Kou Hun
Siu mengeluarkan senjata Kou Hun Si, kandaslah harapan
satu-satunya itu!
Toan Bok Angpun berpikir, apakah Thian (Tuhan) akan
membiarkan Kou Hun Siu memperoleh semua benda pusaka
itu? sementara Kou Hun Siu telah mengulurkan senjata Kou
Hun Si ke dalam lubang itu, Sebelum diulur habis, sudah
terdengar suara "Ting Ting" di dasar lubang tersebut! itu
pertanda ujung senjata Kou Hun Si yang menyerupai kaitan,
telah membentur suatu benda sehingga menimbulkan suara
tersebut
Mendadak tangan Kou Hun Siu bergerak ke atas, ternyata
dia telah menarik senjata Kou Hun Sinya, Tampak cahaya
hitam berkilat-kilat meluncur ke atas, terlihat pula cahaya
yang keemasan terus berbunyi "Ting Ting" tak henti-hentinya,
Kou Hun Siu cepat-cepat menjulurkan tangannya
menyambut kedua benda yang meluncur ke atas. Toan Bok

2628
Ang langsung memperhatikan ke situ tangan Kou Hun Siu
telah memegang dua buah kunci, yang satu panjang dan
berwarna hitam, dan yang lainnya agak pendek berwarna
kuning keemasan. Setelah melihat kedua buah kunci itu, Kou
Hun Siu jadi tertegun Kemudian ia memandang Toan Bok Ang
seraya berkata.
"Bocah perempuan, kau tahu tua bangka Seh membuat
permainan apa?"
Ketika melihat Kou Hun Siu telah memperoleh kedua buah
kunci itu, hati Toan Bok Angpun tersentak! Namun saat
mendengar pertanyaan yang diajukan Kou Hun Siu,
hatinyapun tergerak dan sengaja bersikap misterius.
"Bukankah kau sudah tahu semuahya?" Kou Hun Siu
mendengus dingin, ia berkata dengan sengit
"Bila tiba saatnya, aku tidak takut kau tidak
memberitahukannya! Cepat ikut aku pergi!"
"Mau kemana lagi?" tanya Toan Bok Ang dengan ketus.
"Setiba disana, kau pasti tahu!" sahut Kou Hun Siu tak
kalah sengit
Toan Bok Ang tidak bicara lagi, ia langsung mengikuti Kou
Hun Siu menuju ke depan. sepanjang jalan, tak henti-hentinya
Kou Hun Siu meneliti peta rahasia yang dibawanya, lalu
menengok ke timur dan ke barat jalan yang ditempuhnya
amat sunyi, tak lama mereka sudah melewati dua puncak dan
tiba di sutu tempat yang tiada jalannya, hanya terdapat batu
curam dan dinding lembah.

2629
Di lembah itu, sama sekali tidak terdapat pohon maupun
rumput Begitu melihat keadaan lembah tersebut Toan Bok
Ang yakin Kou Hun Siu pasti akan segera pergi! Ternyata
dugaan Toan Bok Ang meleset! Sebab Kou Hun Siu terus maju
dengan penuh kegembiraan Berselang sesaat tibalah mereka
di sisi sebuah dinding batu, Setelah diperhatikan dengan
seksama, Kou Hun Siu langsung tertawa gelak dan berkata.
"Memang di sini!"
Toan Bok Ang memandang ke dinding batu itu, di situ
terdapat sebuah lubang mirip lubang kunci, Kou Hun Siu
segera memasukkan kunci besar warna hitam ke dalam lubang
tersebut Setelah berputar beberapa kali, tiba-tiba di dinding
batu itu muncul sebuah pintu batu! seketika terdengar suara
air menderu-deru, ketika melihat ke dalam, ternyata ada
sebuah lembah kecil di sana,
Di dalam lembah kecil itu, terlihat air terjun yang cukup
tinggi. Yang menderu-deru itu adalah suara air terjun
tersebut! Di bawah air terjun, tampak ribuan roda kecil sedang
berputar-putar diterjang air terjun! Menyaksi kan itu, Kou Hun
Siu bersorak kegirangan. Kou Hun Siu segera menarik tangan
Toan Bok Ang seraya membentak "Masuk!"
Mereka berdua memasuki pintu batu, tak lama mereka
sudah berada di dalam lembah kecil itu. Kou Hun Siu
mengeluarkan peta rahasia, diperhatikannya peta itu dengan
cermat sekali! Setelah itu Kou Hun Siu mendekati sisi air
terjun, di situ terdapat batu yang berbentuk segi empat
panjang, Di atas batu itu terlihat sebuah lubang kecil, Kou Hun
Siu segera memasukkan kunci kecil warna kuning keemasan
ke dalam lubang tersebut! Begitu kunci tersebut dimasukkan
ke dalam lubang itu, seketika terdengar suara "Krek"

2630
Sebuah roda besar di bawah air terjun langsung tergeser
ke samping kira-kira dua depa, Ternyata roda besar itulah
yang menggerakkan semua roda kecil, sedangkan roda besar
tersebut dapat terus menerus bergerak tanpa henti karena
curahan air terjun yang menimpanya, Kini roda besar itu
sudah tergeser dua depa jauhnya, otomatis tidak terkena
curahan air terjun dan berhenti bergerak. Di saat bersamaan,
semua roda kecilpun serentak ikut berhenti bergerak!
Kou Hun Siu bersiul panjang saking girang, kemudian
mencabut kunci kecil itu! Akan tetapi begitu kunci kecil itu
dicabut, roda besar itupun bergeser ke bawah air terjun lalu
bergerak lagi dan membuat semua roda kecil kembali
bergerak! Kou Hun Siu mencoba beberapa kali, setelah itu ia
membiarkan kunci kecil itu tetap berada di dalam lubang
tersebut Kemudian Kou Hun Siu langsung menarik Toan Bok
Ang meninggalkan lembah kecil itu,
"Kini kita boleh pergi mengambil benda-benda pusaka itu!"
katanya,
Setelah roda besar itu tergeser dari bawah air terjun,
maka Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit
sudah berubah jadi lorong biasa. Pada waktu bersamaan, Lu
Leng dan Tam Goat Hua justru sedang menempuh bahaya
melewati sepuluh pasang orang-orangan batu. Ketika Tam
Goat Hua menggunakan rantai besinya menghantam lantai
lorong di depannya, maka tidak terjadi apapun, sebab semua
perangkap sudah tidak berfungsi lagi,
Kalau mereka berdua mengetahui hal itu, pasti mereka
segera memasuki gudang pusaka dan mengambil semua
benda pusaka yang ada dan tidak akan terjadi apa-apa!

2631
Tetapi mereka berdua justru tidak menyangka kalau
semua perangkap yang ada akan berhenti dan tidak berfungsi
lagi, lagipula beberapa orang yang memasuki Lorong Rahasia
itu masih belum ketahuan jejak mereka, sudah mati atau
masih hidup, mereka berdua sama sekali tidak tahu! Mereka
berdua bukan takut muii, melainkan tidak boleh mati! Hal
inilah yang membuat mereka berdua merasa ragu-ragu untuk
memasuki gudang pusaka itu, dan kesempatan emas pun
hilang sia-sia!
Sedangkan Kou Hun Siu terus menarik Toan Bok Ang
menuju ke istana Mo Kiong, Walau terus ditarik, tapi gadis
itupun terus berpikir mencari akal untuk menghadapi Kou Hun
Siu, Setelah memasuki istana Mo Kiong, Toan Bok Ang telah
memperoleh suatu akal. Mendadak ia tertawa dingin seraya
berkata.
"Kou Hun Siu, meskipun Cit Seng Taysu telah mati
ditanganmu, namun dia masih bisa menuntut balas!"
Hati Kou Hun Siu tersentak mendengar perkataan Toan
Bok Ang, ia segera bertanya.
"Bocah perempuan, kau mengeluarkan kentut apa?"
Toan Bok Ang bersikap serius dan misterius, kemudian
menyahut
"Aku cuma berkata seorang diri, perduli amat denganmu!"
Kou Hun Siu mendengus, ia tangan Toan Bok Ang sambil
mengerahkan lweekangnya sehingga membuat gadis itu
menjerit-jerit! Sebaliknya Kou Hun Siu malah tertawa,
berselang sesaat barulah membentak keras.

2632
"Kau katakan tidak? Kalau kau tidak katakan, lenganmu
yang tinggal sebelah ini akan kubuntungkan juga!"
Toan Bok Ang menyahut terputus-putus.
"Ba... baik, akan kukatakan...."
Kou Hun Siu langsung mengendurkan tangan-nya, Toan
Bok Ang menarik nafas 1ega. Saat ini mereka berdua sudah
berada dtdepan pintu masuk Lorong Rahasia itu.
Kou Hun Siu membentak lagi,
"Jangan macam-macam! Cepat katakan!"
Toan Bok Ang mengangguk
"Baik, aku katakan agar kau tidak berniat mengambil
benda pusaka itu! Terus terang, semua perangkap yang
berada di dalam Lorong Rahasia dibagi jadi dua bagian! Yang
berhenti itu, cuma merupakan sebagian saja!"
Apa yang dikatakan Toan Bok Ang hanya dusta belaka,
namun Kou Hun Siu justru menanggapi dengan serius, sebab
Mo Liong Seh Sth pernah membawa Toan Bok Ang ke dalam
gudang pusaka bahkan juga menghadiahkannya senjata Sian
Tian Sin So. itu pertanda Mo Liong Seh Sih amat
menyayanginya, maka apa yang dikatakan Toan Bok Ang, mau
tidak mau Kou Hun Siu harus percaya.
Air mukanya tampak berubah, kemudian ia bertanya.
"Bagaimana cara menghentikan perangkap yang sebagian
lagi?"

2633
"Tiada caranya! Kalaupun Seh Locianpwee masih hidup,
juga tidak mampu menghentikannya!" sahut Toan Bok Ang.
Kou Hun Siu membentak
"Omong kosong! Kalau begitu tiada seorangpun yang bisa
memasuki gudang pusaka, termasuk tua bangka Seh itu?"
Toan Bok Ang hanya berkata bohong, tak disangka Kou
Hun Siu justru berhasil mengetahui kebohongannya, Tapi
Toan Bok Ang tidak akan mundur, sebaliknya malah berkata
lagi,
"Asal dapat menghindari perangkap itu, tentunya bisa
memasuki gudang pusaka!"
Kou Hun Siu langsung tertawa gelak. "Ha ha ha!"
Mendadak Kou Hun Siu mencengkeram jalan darah Nau Hu
Hiat di belakang leher gadis itu, lalu membentak "jangan
membuang waktu, bagaimana cara berjalan, sudah pasti kau
tahu jelas! Cepat masuk!"
* * * *
Bab 123
Toan Bok Ang betul-betul mengeluh dalam hati, saat ini
semua perangkap di dalam Lorong Rahasia telah berhenti,
Mereka berdua masuk ke dalam setelah menikung beberapa
kali tibalah mereka di tempat orang-orangan batu itu!
Oleh karena itu Lu Leng dan Tam Goat Hua mendengar
pembicaraan mereka, Setelah mendengar jelas, barulah
mereka berdua bersembunyi di balik sebuah orang-orangan
batu,

2634
Kalau semua perangkap tidak berhenti, saat Lu Leng dan
Tam Goat Hua berada di belakang orang-orangan batu itu,
pasti mereka berdua akan mati, sebab akan menyembur
keluar ribuan jarum beracun dari punggung orang-orangan
batu tersebut!
Sementara setelah Toan Bok Ang mengatakan begitu, hati
Kou Hun Siupun jadi tidak tenang dan was-was! Karena itu
Kou Hun Siu terus memperhatikan langkah Toan Bok Ang dan
mengikutinya dengan hati-hati sekali! Dan Lu Leng serta Tam
Goat Hua berhasil melancarkan serangan serentak ke arahnya.
Kini walau Toan Bok Ang telah terluka parah, namun ia
masih dapat melihat dengan jelas semua kejadian itu!
Gadis itu tahu, Kou Hun Siu pasti tidak akan mempercayai
apa yang dikatakannya tadi, Tidak diragukan lagi, apabila
sekarang ini Kou Hun Siu kabur, pasti ia kembali ke lembah
kecil tersebut untuk mencabut kunci kecil yang ada di sana,
Lembah kecil itu tidak begitu jauh dari istana Mo Kiong,
lagipula Kou Hun Siu memiliki ilmu ginkang yang amat tinggi,
Dalam waktu singkat pasti segera tiba disana, maka keadaan
dalam Lorong Rahasia itu menjadi amat berbahaya sekali!
Karena itu ketika Toan Bok Ang melihat Lu Leng dan Tam
Goat Hua tenang-tenang saja, telah membuat Toan Bok Ang
menjadi semakin panik dan cemas! Tapi karena lukanya maka
ia tidak mempunyai tenaga untuk berbicara dan menjelaskan
apa yang ada di dalam hatinya.
Toan Bok Ang menyuruh mereka berdua segera mundur,
kalaupun dirinya tidak dibawa serta, dia juga akan merasa rela
dan puas,

2635
Namun apa yang dikatakan Toan Bok Ang tadi malah
membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua terheran-heran! Sebab
kini mereka berdua sudah berada di atas angin dan boleh
memasuki gudang pusaka untuk mengambil benda pusaka
yang dibutuhkan! Bagaimana mungkin mundur di saat seperti
ini?
Ketika melihat Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak
menghiraukan peringatannya, Toan Bok Ang bertambah panik
dan cemas, akhirnya malah pingsan! Setelah gadis itu pingsan,
hati Lu Leng dan Toan Bok Angpun tergerak, Lu Leng
memandang Toan Bok Ang seraya berkata pada Tam Goat
Hua. : "Kakak Goat aku pikir pasti ada suatu sebab!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Betul! Lebih baik kita menuruti perkataannya dulu,
setelah mundur barulah kita berunding lagi, Kita tidak usah
tergesa-gesa memasuki gudang pusaka itu!"
"Ya!" sahut Lu Leng.
Tam Goat Hua segera menjongkokkan badannya, dia
membopong Toan Bok Ang lalu bersama Lu Leng melesat ke
luar Setelah tiba di luar pintu masuk, justru tidak terjadi
apapun di dalam Lorong Rahasia itu,
Lu Leng berkata dengan heran.
"Kakak Goat, tidak kok terjadi apa-apa?"
Tam Goat Hua tampak tertegun
"Benar, tidak terjadi...."

2636
Belum juga Tam Goat Hua usai menyahut, di depan mata
mereka mendadak berubah gelap, Lorong Rahasia itupun
sudah tidak kelihatan! Di saat bersamaan lantai yang mereka
injak juga bergerak, membuat mereka terjatuh ke bawah!
Betapa terkejutnya mereka karena perubahan yang
mendadak itu, namun mereka masih keburu saling
menggenggam tangan, Badan mereka terus merosot ke
bawah beberapa depa! Merekapun segera mengerahkan hawa
murni, tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki dan seorang
wanita,
"Adik Leng, kalian ya?"
Mendengar suara itu, Tam Goat Huapun tahu itu adalah
suara Tam Ek Hui, kakaknya, Betapa girangnya hati Tam Goat
Hua. Tadi dia berniat mencelat ke atas, kini justru
dibatalkannya, Tak seberapa lama, mereka sudah menginjak
dasar Tampak sinar kehijau-hijauan, ternyata mereka berada
di sebuah kamar rahasia, Terlihat pula Tam Ek Hui dan Han
Giok Shia menghampiri mereka seraya langsung bertanya. "Di
mana yang lain?"
Tam Goat Hua menengok kesana-kemari, kamar rahasia
itu hanya beberapa depa persegi. Di dinding terdapat dua
butir mutiara yang memancarkan sinar kehijau-hijauan, di sisi
kedua butir mutiara ada beberapa lubang kecil. setelah Tam
Goat Hua menaruh Toan Bok Ang di bawah, baru dia
menyahut "Panjang sekali kalau dituturkan, setelah kalian
masuk kemari, kalian bertemu apa sih?"
Tam Ek Hui menyahut
"Tidak bertemu apapun, kami sepertinya melihat sesosok
bayangan, kemudian lantai yang kami injak itu berputar-putar,

2637
setelah itu meluncur keluar dari sebuah pipa, tahu-tahu sudah
berada di sini! Kami sudah menggunakan berbagai cara, tapi
sama sekali tidak bisa keluar dari sini! Ohya, bagaimana kalian
bisa kemari?"
Tam Goat Hua sedang menotok jalan darah Toan Bok Ang,
agar gadis itu siuman, dia menyahut
"Panjang sekali bila diceritakan, biar adik Leng saja yang
menceritakannya!"
Lu Leng mengangguk, lalu menceritakan bagaimana Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen dan isterinya menotok jalan darahnya
dan jalan darah Tam Goat Hua dan lain sebagainya. Seusai Lu
Leng menceritakan itu, Toan Bok Angpun perlahan-lahan
siuman, Begitu siuman, gadis itu langsung berkata.
"Kini... kita berada di mana?"
Tam Goat Hua menyahut
"Keiika kau pingsan, kamipun cepat-cepat mundur dari
Lorong Rahasia itu! Setelah mundur, Lorong Rahasia itupun
berubah, kemudian kami jatuh di kamar rahasia ini!"
Toan Bok Ang berusaha bangkit berdiri, lalu menengok
kesana-kemari, ia menarik nafas lega,
"Kelihaiannya... hanya terkurung di sini, tidak akan ada
perubahan apa lagi, Untung kalian mendengar perkataanku!"
Lu Leng memandangnya seraya berkata,
"Kakak Ang, kami ingin bertanya padamu, mengapa kau
mengharuskan kami mundur dari Lorong Rahasia itu?"

2638
Toan Bok Ang menyahut perlahan.
"Panjang sekali dituturkan!"
"Lukamu amat parah, tuturkan perlahan-lahan saja!" kata
Tam Goat Hua.
Toan Bok Ang mengangguk,
"Aku sudah membaik, Kou Hun Siu berhasil menemukan
pusat penggerak perangkap-perangkap di lorong rahasia,
kunci berada ditangannya! Dia... bisa menghentikan dan
menggerakkan kembali semua perangkap itu!"
Betapa terkejutnya semua orang mendengar itu,
Lu Leng segera bertanya,
"Bagaimana dia memperoleh itu?"
Toan Bok Ang memandang Lu Leng seraya menyahut
"Adik Leng, kau masih ingat ketika kita berada di dalam
makam nyonya Seh Sih lalu menemukan sebuah lukisan?"
Begitu mendengar Toan Bok Ang mengungkit tentang itu,
wajah Lu Leng langsung berubah kemerah-merahan.
"lngat!" sahutnya,
Toan Bok Ang menarik nafas da!am-dalam.
"Lukisan itu adalah peta rahasia Lorong yang
berperangkap itu!"

2639
Toan Bok Ang berhenti sejenak, kemudian menutur
tentang semua kejadian. Semua orang mendengar dengan
penuh perhatian, seusai Toan Bok Ang menutur barulah Lu
Leng berkata.
"Kalau begitu, Kou Hun Siu pasti akan menghentikan
semua perangkap, lalu kemari mengambil benda pusaka!"
Han Giok Shia berkata.
"ltu sudah pasti, namun kita tidak bisa keluar, kau punya
akal apa?"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang, setelah itu
berkata.
"Kalau semua benda pusaka itu jatuh ke tangan Kou Hun
Siu, walau kita berhasil memperoleh panah Bulu Api dan
membasmi Liok Ci Khim Mo, di dalam dunia persilatan tetap
tidak akan aman!"
Mereka berempat tampak termangu, berselang sesaat Lu
Leng bangkit berdiri.
"Kita tidak bisa terus diam menunggu mati, kita harus
pikirkan suatu jalan untuk keluar dari sini!" katanya,
"Kami berdua sudah mencoba..." sahut Tam Ek Hui,
Berkata sampai di sini, mendadak wajah Tam Ek Hui
kelihatan berseri, ia langsung bertanya kepada Lu Leng.
"Adik Leng, golok pusaka Su Yang To ada padamu?"

2640
Lu Leng mengangguk.
"Ada!"
Tam Goat Hua segera berpesan,
"Hati-hati, takutnya kalau berhasil membelah dinding ini,
ternyata malah menggerakkan perangkap lain!"
Ternyata ketika mendengar pertanyaan Tam Ek Hui, Tam
Goat Hua sudah tahu kakaknya mau berbuat apa!
"Walau agak bahaya, tapi memang harus mencobanya!"
kata Han Giok Shia.
Toan Bok Ang menyambung.
"Senjata Sian Tian Sin Soku, dapat membelah batu dan
besi!"
Tam Goat Hua manggut-manggut, "Kita memang tidak
boleh terus diam menunggu mati, namun biar bagaimanapun
haruslah berhati-hati!"
Lu Leng mengangguk "Kita memang harus berhati-hati!"
Usai berkata, Lu Lengpun menggerakkan golok pusaka Su
Yang To keempat penjuru dinding, maksudnya ingin tahu
dinding bagian mana yang gampang dibacok! Akan tetapi,
dibalik dinding justru terdengar suara "Plak Plak"
Semua orang jadi tertegun ketika mendengar suara itu,
tapi sekaligus bergembira, Lu Leng segera berkata,
"Kalau itu bukan guru, pasti adalah Paman dan Bibi Tam!"

2641
Usai berkata, Lu Lengpun mengerahkan Lwee-kangnya,
kemudian mengayunkan golok pusaka Su Yang To membacok
ke arah dinding,
"Trang!"
Ujung golok pusaka Su Yang To menembus dinding itu, di
saat bersamaan terdengar pula suara Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek,
"Anak Leng ya?"
Bukan main girangnya Lu Leng, ia langsung berseru.
"Guru ya? Guru tidak apa-apa?"
"Aku tidak apa-apa!" sahut Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek.
Begitu mendengar sahutan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek, Lu Leng bertambah girang, Langsung ia mengayunkan
golok pusaka Su Yang To membacok ke dinding itu beberapa
kali hingga dinding itu berlubang. Semua orang memandang
ke situ, ternyata disana juga terdapat sebuah kamar rahasia,
dan hanya terdapat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek seorang
saja,
Apa yang dialami Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek sama
seperti yang dialami Tam Ek Hui dan Han Giok Shia, lantai
yang diinjaknya bergerak dan berputar, akhirnya meluncur
keluar ke kamar rahasia itu melalu sebuah pipa! Seusai Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menutur, Lu Lengpun berkata
dengan girang,

2642
"Kalau begitu, Paman dan Bibi Tam pasti belum mati,
mungkin mereka juga terkurung di suatu tempat !"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut,
kemudian bertanya pada Lu Leng bagaimana pengalamannya
di dalam Lorong Rahasia bersama Tam Goat Hua. Lu Leng
segera menutur tentang semua kejadian itu, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek manggut-manggut lagi setelah mendengar
penuturan Lu Leng, lalu berkata dengan sungguh-sungguh.
"Terlebih dahulu kita harus cari jalan keluar dari sini! Anak
Leng, berikan golokmu padaku!"
Lu Leng memberikan golok pusaka Su Yang To kepada
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, setelah menerima golok
pusaka itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek pun bersiul
panjang, Tampak badannya berkelebat-kelebat, terdengar
pula suara Trang Trang Trang"
Bunga api berpijar, ternyata Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek telah membacok tiga dinding disekitarnya, Akan tetapi
ketiga dinding itu tidak berlubang, hanya somplak sedikit!
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek membacok tiga kali lagi,
dinding yang terkena bacokan langsung berlubang. Tong Hong
Pek memandang ke dalam lubang itu, gelap gulita dan
terdengar suara desiran angin dingin, Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek mengambil sebuah obor dan disodorkan ke dalam
lubang, begitu melihat di dalam lubang seketika Tong Hong
Pek jadi tertegun Saat ini, kecuali Tam Goat Hua yang
menjaga Toan Bok Ang, yang lainpun ikut memandang ke
dalam lubang itu,
Di bawah sinar obor terlihat di dalamnya kosong
melompong, sedangkan di bawah kira-kira belasan depa,

2643
justru terdapat sebuah gundukan persis seperti sebuah puncak
gunung yang muncul dari dalam bumi, juga terdapat sebuah
pilar batu yang ujungnya cukup luas. Ujung pilar batu itu
memang bisa dijadikan injakan kaki, tapi setelah menginjak
disitu, bagaimana cara untuk keluar? setelah memandang
sejenak, barulah Lu Leng berkata,
"Guru, apakah guru melihat? Semua perangkap di Lorong
Rahasia ini pembuatannya hanya memanfaatkan sebuah
lubang di dalam tanah!"
Bagian 63
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut.
"Tidak salah! Kau lihat pilar batu besar itu? Mana mungkin
dibuat dengan tenaga manusia?"
Setelah Lu Leng dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
berkata begitu, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia juga merasa
perkataan itu masuk diakal.
Lu Leng berkata,
"Kalau begitu berarti setelah kita berada di ujung pilar
batu besar itu, kita sudah berada di luar jangkauan
perangkap?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berpikir, berselang sesaat
baru menyahut
"Benar katamu, namun belum tentu kita bisa keluar!"

2644
Lu Leng berkata lagi,
"Bisa keluar atau tidak, lebih baik kita berada di ujung pilar
besar itu dulu, toh tidak akan merugikan diri kita!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menoleh ke belakang,
kemudian berkata,
"Goat Hua, kau lihat kemari, apakah punya suatu
pendapat?"
Tam Goat Hua segera maju, gadis itu melihat ke bawah,
lama sekali barulah berkata,
"Kini kita terkurung di sini, kelihatannya tiada bahaya
apapun! Menurutku, selain empat puluh sembilan buah orangorangan
batu, kakek tidak bermaksud mencelakai orang. ia
hanya memperingatkan agar orang tahu bahaya dan segera
mundur saja! Oleh karena itu, tempat ini tidak begitu bahaya!”
Tam Goat Hua memang cerdas dan teliti, walau Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek berpengalaman luas, namun masih
minta pendapatnya di saat genting ini. Setelah mendengar
Tam Goat Hua berkata begitu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pekpun manggut-manggut,
"Baik, mari kita meloncat ke ujung pilar batu besar itu dan
melihat-lihat keadaan disana!"
Usai berkata, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek langsung
mundur selangkah, ia mengembalikan golok pusaka Su Yang
To kepada Lu Leng lalu melesat ke arah ujung pilar batu besar
itu, Semua orang memandang ke sana, tampak Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek meluncur ke bawah tujuh delapan depa,

2645
Akan tetapi setelah meluncur ke bawah tujuh delapan
depa, mendadak badannya justru melambung ke atas
perlahan lahan. Semua orang tahu, itu dikarenakan Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek mengerahkan hawa murni nya, Hal ini
membuat semua orang jadi kagum. Tak seberapa lama, badan
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek sudah melayang turun di
ujung pilar batu besar itu,
Semua orang melihat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
melambaikan tangannya, ketika Lu Leng baru mau membuka
mulut untuk bertanya bagaimana keadaan di sana dan apakah
terdapat jalan keluarnya? Mendadak terdengar Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek menggeram, kemudian tampak badannya
merosot ke bawah! Setelah itu, di ujung pilar batu besar itu
sudah tidak tampak Tong Hong Pek lagi! perubahan itu amat
mendadak, sebelumnya tiada tanda apapun. sungguh diluar
dugaan!
Lu Leng yang berdiri dekat lubang dinding, begitu melihat
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek hilang mendadak, hatinya
jadi gugup dan panik sekali! Berselang sesaat, Lu Leng
berseru memanggil gurunya, lalu sepasang kakinya bergerak,
Ternyata dia telah melesat ke bawah! Bukan main terkejutnya
Tam Goat Hua, cepat-cepat ia menjulurkan tangannya
menyambar, tapi ia hanya menyambar tempat kosong! Karena
Lu Leng telah melesat ke bawah, Tam Goat Hua segera
memandang ke sana, terlihat Lu Leng berdiri di ujung pilar
batu besar itu sambil berteriak-teriak.
"Guru! Guru! Guru...!!"
Seperti apa yang dialami Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek,
mendadak badannya merosot ke bawah, orangnya sudah tidak
kelihatan! Tam Ek Hui dan Han Giok Shia yang berada di atas
terheran heran dan tidak habis berpikir. Tam Ek Hui berkata,

2646
"Adik, apakah kau melihat jelas bagaimana mereka berdua
menghilang?"
Tam Goat Hua mengerutkan kening, kemudian menyahut
"Sepertinya di ujung pilar batu besar itu terdapat semacam
lantai yang bisa terbalik!"
Tam Ek Hui menghela nafas panjang,
"Aaah! Entah ada perangkap apa dibalik itu?"
Tam Goat Hua berkata dengan sungguh-sungguh.
"Kalian berdua disini menjaga Toan Bok Ang, aku mau ke
bawa melihat apa gerangan yang telah terjadi!"
Tam Ek Hui terkejut, ia berseru tak tertahan sambil
menatap Tam Goat Hua.
"Adik, mana boleh?"
Tam Goat Hua tersenyum getir
"Kakak, bukannya kau tidak tahu! Kalau terjadi sesuatu
atas diri adik Leng, akupun... tidak mau hidup lagi!"
Tam Ek Hui menarik nafas dalam-dalam kemudian
manggut-manggut seraya berpesan. "Adik, hati-hatilah!" Tam
Goat Hua mengangguk lalu melesat ke bawah mengarah
ujung pilar batu besar itu. Sekejap dia sudah berada di ujung
pilar batu besar itu, mendadak ujung pilar batu besar itu
bergerak Tam Goat Hua memang sudah bersiap dari tadi!
Begitu ujung pilar batu besar itu bergerak, diapun cepat-cepat

2647
menghimpun hawa murninya, sehingga badannya melambung
ke atas!
Di saat badannya melambung ke atas, diapun segera
memandang ke bawah, ternyata ujung pilar batu besar itu
telah terbuka, muncul sebuah lubang besar di situ, Pasti Tong
Hong Pek dan Lu Leng jatuh ke dalam sana! Ketika badan
Tam Goat Hua masih berada di udara, dia berteriak sekeraskerasnya.
"Kalian juga harus berhati-hati!"
Usai berteriak, badannyapun meluncur ke bawah, tepatnya
ke dalam lubang diujung pilar batu besar itu! Dia merasa di
depan matanya jadi gelap gulita, sedangkan badannya terus
meluncur ke bawah, Paling sedikit sudah tujuh delapan depa
dalam nya, membuat sekujur badan Tam Goat Hua
mengucurkan keringat dingin, tiba-tiba terdengar suara "Bum"
seketika jadi terang benderang di depan matanya, seperti
melihat gumpalan awan yang beraneka warna, sehingga
membuat Tam Goat Hua tidak dapat melihat keadaan
disekitamya.
Walau Tam Goat Hua memiliki kepandaian ting-gi, namun
kini dia sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi, lagi pula
badannya terus merosot sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Ketika Tam Goat Hua merosot ke bawah sekelilingnya gelap
gu!ita, kemudian mendadak terang benderang lagi, setelah itu
kembali gelap dan inilah yang membuat Tam Goat Hua tidak
dapat melihat apapun. Tam Goat Hua hanya pasrah, diapun
merasa bila cahaya yang terang benderang itu sirna, dirinya
merosot lagi ke bawah beberapa depa!
Tiba-tiba badannya membentur suatu benda yang amat
lunak, badannya menekan benda itu ke bawah! Sebelum Tam

2648
Goat Hua tahu benda apa itu, sekonyong-konyong benda itu
melembung, membuat badannya terpental! Meskipun tidak
dapat melihat apa-pun, tapi Tam Goat Hua merasa dirinya
telah terpental ke arah lain,
Tak lama kemudian, kembali badannya membentur suatu
benda yang lunak, seperti tadi benda lunak itupun melembung
sehingga badannya terpental! Kali ini Tam Goat Hua coba
meraba, ternyata dia berada di dalam sebuah pipa besar,
badannya terus meluncur! sepasang tangannya meraih
kesana-kemari, maksudnya untuk menahan badannya agar
tidak terus meluncur Akan tetapi pipa besar itu amat licin,
walau tangannya meraih dan menyambar kesana-kemari tetap
tidak dapat menahan badannya!
Matanya menjadi berkunang-kunang, pusing dan mual,
sehingga tak tertahan dia menjerit sekeras-kerasnya!
Badannya terus meluncur, sepertinya pipa besar itu tiada
ujungnya! Makin lama Tam Goat Hua makin ketakutan,
keringat dinginpun terus mengucur! Berselang beberapa saat
kemudian, mendadak badannya membentur suatu benda
keras! seandainya Tam Goat Hua tidak memiliki Lweekang
tinggi, benturan itu pasti membuatnya pingsan!
Setelah terjadinya benturan mendadak di depan
matanyapun jadi terang benderang. Karena sekian lama
berada di tempat gelap, begitu terkena cahaya yang terang
benderang matanya menjadi silau sekali, cepat-cepat Tam
Goat Hua memejamkan mata! Dia tahu badannya sudah
berhenti meluncur, tapi tidak tahu berada dimana sekarang.
Dt saat bersamaan, terdengar pula suara tiga orang,
"Goat Hua, kau juga sudah kemari?"

2649
Tam Goat Hua mengenali suara-suara itu, tidak lain adalah
suara Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Lu Leng, bahkan
juga kedua orang tuanya! Betapa girangnya Tam Goat Hua,
segera ia membuka matanya, ternyata dirinya berada di dalam
sebuah lembah dan di sekelilingnya penuh rerumput pendek.
Kedua orang tuanya, Tong Hong Pek dan Lu Leng berdiri
dihadapannya! seketika Tam Goat Hua menangis terisak-isak.
"Apakah kita bertemu di alam baka?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Omong kosong! Sang surya bersinar terang, masih
omong yang bukan-bukan!"
Tam Goat Hua menengadahkan kepa!a. Memang tidak
salah, sang surya sedang bersinar terang benderang pertanda
tengah hari, kemudian iapun bertanya dengan heran.
"Kalau begitu, tempat apa ini? Bagaimana mendadak aku
bisa sampai di sini? Aku jadi bingung sekali !"
Lu Leng tertawa,
"Kakak Goat, benturan itu tidak membuatmu pingsan
kan?"
Tam Goat Hua tercengang.
"Eh? Bagaimana kau tahu aku membentur sesuatu?"
Lu Leng berkata,

2650
"Apapun aku tahu! Melihat gumpalan awan yang beraneka
warna, membentur benda lunak, kemudian terpental ke atas!
Setelah itu meluncur di dalam sebuah pipa besar yang licin!
Sungguh tidak enak rasanya kan?"
Tam Goat Hua terbelalak ia memandang Lu Leng seraya
berkata,
“Ternyata kau keluar dengan cara begitu pu!a!" Lu Leng
mengangguk seraya menunjuk ke sebuah batu besar yang ada
di depan dan berkata, "Lihatlah ke sana, pasti kau akan
mengerti!" Tam Goat Hua segera mendekati batu itu, ternyata
permukaan batu itu amat licin dan di sana terukir beberapa
huruf "Anda berani memasuki Empat Puluh sembilan Lorong
Rahasia Menembus Langit, aku amat kagumi Anda memang
tahu diri dan tahu bahaya, maka mau mundur dari situ! Di
dalam gudang pusaka memang banyak tersimpan benda
pusaka, tapi apakah begitu gampang memperolehnya?" Di
bawah terukir sebuah nama, yakni "Seh Sih"
Seusai membaca, Tam Goat Hua manggut-manggut dan
berkata,
"Kalau begitu, ujung pilar batu besar itu merupakan jalan
keluar dari Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus
Langit!" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut "Tidak salah! Kami
berdua terkurung di dalam sebuah kamar, ibumu
menggunakan bahan peledak yang dibawanya untuk
menghancurkan dinding, kemudian meloncat ke ujung pilar
batu besar itu dan akhirnya sampai di sini! Aku pikir kalianpun
akan keluar dari situ, maka kami menunggu di sini! Memang
benar, tak lama muncullah saudara Tong Hong, Lu Leng dan
kau!"

2651
Tam Goat Hua berkata dengan cemas, "Kalau begitu,
kakak dan nona Han Giok Shia tidak tahu tentang ini, apakah
mereka berdua akan terus terkurung di sana?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata, "Tadi anak Leng bilang,
pusat penggerak semua perangkap itu telah ditemukan Kou
Hun Siu, asal kita berhasil menemukan tempat itu, mungkin
bisa...."
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata sampai disitu,
mendadak terdengar suara.
"Blam!"
Di permukaan tanah muncul sebuah lubang, tampak
seseorang terpental ke atas kira-kira dua depa, kemudian
jatuh ke tanah. Semua orang segera memandang ke sana,
ternyata orang itu tidak lain adalah Toan Bok Ang. Gadis itu
memang sudah terluka parah, kini setelah terbentur lagi
diapun jatuh pingsan.
Semua orang tidak tahu apa yang terjadi di Lorong
Rahasia, bagaimana Tam Ek Hui dan Han Giok Shia
membiarkan Toan Bok Ang meloncat ke ujung pilar batu besar
itu? Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua saling
memandang, walau tidak berkata apa-apa, namun wajah
mereka berdua tampak serius dan cemas!
Mendadak terdengar suara "Blam Blam" dua kali, semua
orang langsung menoleh, seketika wajah mereka kelihatan
berseri penuh kegirangan! Ternyata telah terpental keluar dua
orang dari lubang tanah yaitu Tam Ek Hui dan Han Giok Shia!

2652
Mereka berdua jatuh di atas rumput, mata mereka masih
terpejam rapat-rapat, sama sekali tidak tahu saat ini diri
mereka berada dimana! Lu Leng segera berseru.
"Kakak Tam, Nona Han! Kalian sudah lolos dari bahaya!"
Tam Ek Hui dan Han Giok Shia membuka mata, menengok
kesana-kemari dengan tertegun. Betapa girangnya Tam Goat
Hua melihat semua orang terlolos dari bahaya. Walau
sementara ini Toan Bok Ang masih dalam keadaan pingsan,
namun ibunya telah menyalurkan sedikit hawa murninya ke
dalam tubuh gadis itu untuk menyelamat kan nya,
Tam Goat Hua segera menjelaskan tentang semua hal
pada Tam Ek Hui dan Han Giok Shia, barulah mereka berdua
paham akan apa yang telah terjadi! setelah itu Tam Goat Hua
berkata lagi,
"Kakak bagaimana sih? Aku suruh kau menjaga nona
Toan, mengapa kau membiarkannya meloncat kesana?"
Tam Ek Hui menyahut sambil tersenyum.
"Bukankah kini sudah selamat? Tanpa setahu kami, secara
diam-diam dia merangkak mendekati lubang dinding lalu
meloncat ke bawah! Aku amat gugup dan langsung pula
meloncat ke bawah menyambarnya, kami berdua mencapai
ujung pilar batu besar itu!"
Tam Goat Hua tertawa kecil
" Ketika melihat Kakak meloncat ke bawah, nona Han pasti
cemas sekali! Diapun cepat-cepat ikut terjun kesana!"
Wajah Han Giok Shia memerah.

2653
"Nona Goat bilang apa? Ketika adik Leng meloncat ke
bawah, bagaimana dengan kau?"
Mendengar itu wajah Tam Goat Huapun memerah, cepatcepat
ia membalikkan badannya. Lu Lengpun segera berkata,
"Kini kita semua harus bagaimana?" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
menyahut. "Kita tunggu nona Toan siuman du!u, dia pasti
akan mengajak kita ke tempat pusat penggerak perangkap!
Kalau Kou Hun Siu masih berada disitu, kita kepung dia agar
tidak bisa kabur!"
Tam Goat Hua bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak
berada di sana?" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Seandainya dia tidak berada di sana, tentunya dia mengira
kita semua telah binasa di dalam Lorong Rahasia! Diapun akan
menghentikan penggerak perangkap itu. Secara diam-diam
kita menggerak kan nya kembali, sehingga dia akan mati di
dalam Lorong Rahasia itu. Kita tunggu beberapa saat barulah
menghentikan penggerak perangkap itu, lalu ke gudang
pusaka. Beres, kan?"
Betapa girangnya semua orang mendengar apa yang
dikatakan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, karena akan menjadi lebih
mudah bagi mereka untuk mengambil benda pusaka yang ada
di dalam gudang pusaka tersebut! Dengan perlahan-Iahan
Toan Bok Ang mulai siuman, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera
memasukkan tiga butir obat mujarab ke dalam mulutnya,
Berselang sesaat muka Toan Bok Ang mulai tampak
kemerah-merahan, barulah semua orang memberitahukan
tentang kejadian tadi,
Toan Bok Ang berkata,

2654
"Untuk mengetahui letaknya pusat penggerak perangkap,
lebih dulu kita harus keluar dari lembah ini, barulah aku dapat
mengenali jalannya menuju ke sana!"
Mendadak Seh Cing Hua menjulurkan tangannya
memegang bagian pinggang Toan Bok Ang, kemudian
menyalurkan hawa murninya ke dalam tubuh gadis itu,
seketika Toan Bok Ang merasa bertambah semangat lalu
bersama Seh Cing Hua berjalan di depan meninggalkan
lembah itu, sedangkan yang lain mengikuti dari belakang,
Setelah berada di luar lembah, Toan Bok Ang menengok
keempat penjuru, kemudian menunjuk ke arah timur seraya
berkata,
"Disana! Aku ingat kedua puncak gunung yang
berhadapan itu! Tempat pusat penggerak perangkap berada di
tengah-tengah kedua puncak gunung itu!"
Mereka semua segera berangkat ke tempat itu, berselang
beberapa saat, tibalah mereka di suatu lembah yang gersang.
Begitu memasuki lembah tersebut sudah terdengar suara air
terjun. Lu Leng dan Tam Goat Hua cepat-cepat melesat ke
depan, setelah melewati pintu batu, merekapun tiba di sisi air
terjun, Kelihatannya semua roda tidak bergerak sama sekali,
sedangkan Kou Hun Siu tidak kelihatan batang hidungnya,
Setelah Lu Leng dan Tam Goat Hua menunggu sejenak,
barulah semua orang tiba di sana, Han Giok Shia segera
berseru.
"Masih belum mau menggerakkan perangkap? Mau tunggu
kapan ?"

2655
Lu Leng segera menjulurkan tangannya, mencabut kunci
kecil yang melekat di sebuah lubang, Begitu kunci kecil itu
dicabut, roda besar yang disitupun tergeser ke arah air terjun
lalu berputar sehingga membuat semua roda kecil ikut
berputar. Bukan main kagumnya semua orang ketika
menyaksikan pusat penggerak perangkap itu, Mo Liong Seh
Sih sungguh merupakan orang jenius, karena mampu
menciptakan pusat penggerak perangkap tersebut
Mereka semuapun tahu dalam hati, apabila Kou Hun Siu
berada di dalam Lorong Rahasia atau di dalam gudang
pusaka, pasti sulit baginya untuk lolos dari bahaya! Kalau tidak
berada di Lorong Rahasia atau di gudang pusaka, tentu dia
akan terkurung di suatu tempat. Dihitung berdasarkan waktu,
tidak mungkin dia telah berhasil mengambil semua benda
pusaka dan telah meninggalkan Lorong Rahasia tersebut!
Semua orang terus menunggu. Kira-kira setengah jam
kemudian, Han Giok Shia bertanya,
"Apakah sudah cukup waktunya?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Tunggu sebentar lagi!"
Mereka menunggu lagi setengah jam, Han Giok Shia yang
bertanya,
"Sudah waktunya?"
Tiada sahutan, semua orang hanya memandangnya sambil
tertawa,

2656
Han Giok Shia tercengang, ia bertanya dengan kening
berkerut
"Mengapa kalian tertawa?"
Tam Ek Hui menyahut
"Semua orang mentertawakanmu yang tidak sabaran,
dasar tidak bisa berubah!"
Han Giok Shia berpikir sejenak, kemudian gadis itupun
tertawa dan berkata,
"Kelihatannya, seumur hidup aku tidak bisa berubah!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Aku pikir sudah waktunya kita menghentikan penggerak
perangkap ilu!"
Lu Leng segera memasukkan kunci kecil itu ke dalam
lubang, roda besar itu langsung tergeser menjauhi air terjun
dan semua roda kecilpun langsung berhenti berputar
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Saudara Tam suami isteri, harap menunggu di sini
bersama Nona Toan!"
Karena kali ini bila masuk ke Lorong Rahasia itu sudah
tidak berbahaya lagi, Tam Sen tidak menentang, hanya Seh
Cing Hua yang berkata.

2657
"Cukup kami berdua saja yang menunggu disini, Nona
Toan harus ikut serta!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertegun, ia bertanya
dengan heran,
"Apa sebabnya?"
Seh Cing Hua menyahut
"Bila memasuki gudang pusaka, maka setiap orang boleh
mengambil satu macam benda pusaka, mengapa dia tidak
boleh ikut?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa.
"ltu gampang! Aku akan mewakilinya untuk mengambil
satu macam benda pusaka! Apakah kau kira aku akan
menyerakahi benda pusaka itu?"
Mendadak Lu Leng menyela,
"Menurutku, cukup aku seorang yang menjaga di sini!
Kalian bertujuh yang pergi, bukankah setiap orang boleh
mengambil semacam benda pusaka?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa panjang lalu
berkata sungguh-sungguh,
"Betul! Aku yang akan menunggu di sini, kalian pergilah!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tersenyum.

2658
"Lihatlah kalian ini, benda pusaka belum berada di tangan,
malah sudah ribut tidak karuan! Kini semua perangkap sudah
berhenti, kita bisa mengutus seseorang untuk masuk dan
mengambil semua benda pusaka itu sehingga tidak ada
masalah lagi! Mengapa harus ribut? sedangkan luka Nona
Toan masih belum sembuh, lebih baik kalian yang berangkat
ke sana!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa, setelah itu
berkata dengan sungguh-sungguh,
"Kalau begitu, biar mereka berempat yang muda yang
masuk ke sana, kita menunggu di sini! Kalian berempat cepat
pergi, cepat pulang!"
Tam Ek Hui, Han Giok Shia, Lu Leng dan Tam Goat Hua
mengangguk Tam Ek Hui dan Han Giok Shia melesat pergi
duluan, setelah itu barulah Lu Leng dan Tam Goat Hua.
Toan Bok Ang memandang punggung mereka, entah
bagaimana perasaan di dalam hatinya, tak tertahan dia
menghela nafas panjang! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing
Hua dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek saling memandang
sejenak, kemudian Seh Cing Hua berkata pada Toan Bok Ang.
"Nona Toan, kami dengar gurumu telah jadi biarawati dan
tanggung jawab atas partai Hui Yan Bun tentunya jatuh pada
dirimu! Ya, kan?"
Toan Bok Ang menarik nafas dalam-dalam, menyahut
"Ya!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata,

2659
"Nona Toan, kedudukan partai Hui Yan Bun dalam dunia
persilatan cukup tinggi. Bebanmu itu tidak ringan lho! Tapi
semoga partai Hui Yan Bun akan bertambah cemerlang
ditanganmu!"
Setelah mendengar ucapan kedua orang itu, Toan Bok
Angpun tahu kalau Cit Sat Sin Kun suami isteri mengetahui
akan kedukaannya di dalam hati, maka mereka menghiburnya
dengan ucapan itu. Diam-diam Toan Bok Ang menghela nafas.
"Setelah Liok Ci Khim Mo dibasmi, mohon Cianpwee
banyak-banyak beri petunjuk padaku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata.
"Dalam dunia persilatan terdapat begitu banyak partai,
urusan partai tentunya tidak boleh dicampuri orang luar! Nona
Toan, kami percaya bila gurumu menyerahkan tanggung
jawab itu padamu, sudah pasti tidak akan salah melihat orang!
Sebentar, kami punya sedikit hadiah untukmu!"
Toan Bok Ang yang amat cerdas itu, begitu mendengar
apa yang dikatakan Tam Sen, sudah tahu kalau Tam Sen akan
menghadiahkan suatu benda pusaka padanya! Percuma
menolak! Lagi pula kelak dia harus mengembangkan partai
Hui Yan Bun, memang ada baiknya memperoleh suatu benda
pusaka! Oleh karena itu, Toan Bok Ang berkata, "Kalau begitu,
aku ucapkan banyak-banyak terimakasih!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua saling
memandang, kemudian Seh Cing Hua membelai-belai rambut
Toan Bok Ang seraya berkata,
"Anak baik, jangan berduka dalam hati, Urusan partai Hui
Yan Bun amat penting, kau harus tahu itu!"

2660
Toan Bok Ang mengangguk air matanya mulai meleleh!
Seh Cing Hua menyuruhnya agar jangan berduka, namun
kelihatannya gadis itu tak dapat melakukannya! Yang dapat
dilakukannya hanya menyimpan semua penderitaan dan
kedukaannya di dalam hati, ia bertekad tidak akan
memperiihatkannya. Hanya ada satu hal yang dapat
menghilangkan penderitaannya, yaitu: bila Lu Leng mau
memperisterikan dia, tetapi justru hal ini merupakan suatu
impian kosong belaka dan mustahil
Ketika melihat air mata Toan Bok Ang meleleh, Seh Cing
Huapun tidak banyak bicara lagi, sedangkan Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, mereka berdua
juga diam, Terutama Tong Hong Pek, dalam hatinya iapun
merasa tidak enak.
Tong Hong Pek juga telah mengambil keputusan: setelah
membasmi Liok Ci Khim Mo, ia akan menyerahkan semua
urusan Gobi Pay aliran tidak menyucikan diri kepada Lu Leng,
lalu dia mencukur rambut jadi biksu, Saat ini mereka semua
mengira akan segera memperoleh Panah Bulu Api dan berhasil
membasmi Liok Ci Khim Mo, maka mereka memikirkan unisanurusan
lain setelah membasmi Liok Ci Khim Mo, sementara itu
Lu Leng, Tam Goat Hua, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia
berempat yang melesat ke arah istana Mo Kiong, tak lama
kemudian merekapun sudah tiba di istana Mo Kiong tersebut
dan langsung menuju ke arah pintu masuk Lorong Rahasia!
Meskipun mereka berempat tahu kalau semua perangkap
telah berhenti berfungsi dan tidak mungkin ada bahaya, tetapi
karena mereka masih teringat akan bahaya yang pernah
mereka alami di dalam Lorong Rahasia, hatipun jadi tegang
pula!

2661
Mereka berhenti sejenak di depan piniu, setelah itu baru
masuk ke dalam. Setelah melewati beberapa tikungan mereka
sampai di Lorong Rahasia dimana terdapat empat puluh
sembilan orang-orangan batu yang berdiri angker di sisi kiri
kanan Lorong Rahasia ilu. Walau mereka berempat tahu kalau
semua perangkap sudah tidak berfungsi namun hati mereka
tetap berdebar-debar, Mereka berjalan melewati orangorangan
batu itu, tak lama mereka sudah sampai diujung,
Lu Leng berjalan paling depan, sesampai di bawah sebuah
lubang, Lu Leng langsung mencelat ke atas. ia sudah berada
di gudang pusaka, Tam Ek Hui, Han Giok Shia dan Tam Goat
Hua juga segera mencelat ke atas, Sampai di gudang pusaka,
mereka berempat pun memandang semua benda pusaka yang
berada disitu, Tam Goat Hua menghitung dalam hati,
mendadak ia mengeluarkan seruan "lh" dan berkata,
"Kok kurang satu macam?"
* * * *
Bab 124
Bukan main terkejutnya Lu Leng mendengar itu, langsung
ia menghitung dan kemudian menyahut
"lya! Berkurang satu macam...."
Han Giok Shia berkata,
"Pasti diambil Kou Hun Siu! sebetulnya benda pusaka apa
itu?"
Lu Leng menyahut

2662
"Aku hanya tahu benda pusaka itu disebut Te Sat Kang
(Jala Bumi), apa gunanya justru tidak tahu sama sekali!
Tanyakan saja pada guru dan paman Tam, mereka pasti
tahu!"
Mendadak Tam Ek Hui menyela, keningnya tampak
berkerut-kerut.
"Tidak benar! Kalau Kou Hun Siu yang kemari, mana
mungkin dia cuma mengambil satu macam benda pusaka lalu
pergi?"
Lu Leng menyahut
"Sulit di katakan, mungkin dia takut akan pesan Seh
Locianpwee, walau semua perangkap sudah berhenti namun
hatinya masih was-was, maka ketika sampai disni, dia cuma
berani mengambil satu macam benda pusaka saja!"
Semua orang tidak dapat menerka apa sebabnya,
Berselang sesaat, Han Giok Shia maju selangkah kemudian
mengambil semua benda pusaka yang ada di situ, sedangkan
Lu Leng dan Tam Goat Hua memperhatikan lantai,
menghitung sampai batu lantai yang ke sembilan, mereka lalu
mengangkat batu lantai tersebut Ketika mereka mengangkat
batu lantai itu, hati merekapun berdebar-debar tegang!
Karena demi mencari ketujuh batang Panah Bulu Api, nyawa
mereka nyaris melayang!
Mereka berdua jongkok lalu saling memandang sejenak,
barulah batu lantai itu diangkat Setelah batu lantai itu
terangkat mereka berdua memandang ke dalam, memang
benar di dalam lubang itu tersimpan tujuh batang panah.

2663
Mereka berdua menarik nafas lega, Han Giok Shia segera
bertanya
"Panah Bulu Api! Apakah itu adalah Panah Bulu Api?"
Tam Goat Hua, Lu Leng dan Tam Ek Hui juga punya tanda
tanya demikian dalam hati, sebab ketujuh batang Panah Bulu
Api itu sama panjangnya, bahkan bentuknya juga amat aneh,
Ujung panah terdapat bulu yang dibuat dari besi, kelihatannya
seperti tujuh batang besi rongsokan! Mereka berempat
memandang sejenak, setelah itu Lu Leng berkata,
"Aku pikir pasti ini!"
Ketika berkata, diapun sudah menjulurkan tangannya
mengambil sebatang panah, walau kecil namun amat berat
sekali! Lu Leng pun tahu bahwa itu bukan panah biasa! Tam
Goat Hua dan Tam Ek Hui juga mengambil panah tersebut
mereka berdua amat terkejut karena panah itu ternyata berat.
Lu Leng berkata,
"Kalau panah ini diambil sekaligus, mungkin kita tak dapat
mengangkatnya! pantas di dalam peti mati nyonya Seh
terdapat bekas cekung yang cukup dalam!"
Mereka bertiga lalu mengambil ketujuh batang panah Bulu
Api itu, mereka memandang sejenak ke dalam gudang pusaka,
setelah itu barulah meninggalkan gudang pusaka tersebut.
Kini mereka berempat sudah kembali ke tempat pusat
penggerak perangkap, Han Giok Shia mengeluarkan benda
pusaka yang diambilnya dari gudang pusaka, kemudian satu
persatu ditaruhnya di tanah, semua jumlahnya ada enam
macam. Dia pun berkata,

2664
"Telah hilang satu macam benda pusaka, yaitu jala Bumi!
Mungkin telah diambil oleh Kou Hun Siu!"
Mendengar itu, Giok Bin Sin Kun dan Cit Sat Sin Kun suami
isteri kelihatan terkejut sekali,
"Kalian tidak menemukan Kou Hun Siu?"
Han Giok Shia menyahut
"Tidak!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Mudah-mudahan dia terkurung di dalam Lorong Rahasia
itu, dan belum keluar dari sana dengan selamat!"
Tam Goat Hua bertanya.
"Apakah lihay sekali jala Bumi itu?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut,
"Aku juga pernah dengar dari orang, bahwa Jala Bumi itu
dibuat dari sarang laba-laba yang amat beracun di dalam
bumi, kelihatannya kecil tapi kalau ditebarkan mungkin dua
depa lebih! Siapa yang terjaring di dalam Jala Bumi tersebut,
sulit sekali meloloskan diri! Dalam waktu satu jam, orang itu
pasti mati keracunan. Kalau Jala Bumi itu jatuh ke tangan Kou
Hun Siu, tentunya bukan merupakan hal yang baik!"
Tam Goat Hua dan yang lainnya amat terkejut, kecuali Seh
Cing Hua yang masih terus memperhatikan panah Bulu Api di
tangannya, kemudian diapun berkata.

2665
"Takut apa? Liok Ci Khim Mo masih bisa dibasmi, apalagi
Kou Hun Siu!"
Han Giok Shia berkata,
"Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana caranya panah
yang begitu besar dan berat bisa ditaruh pada Busur Api yang
begitu kecil?"
Ketika Han Giok Shia mengatakan begitu, semua orang
jadi tertegun dan termangu-mangu! Ternyata mereka teringat
akan satu hal, kini panah Bulu Api sudah berada di tangan,
tapi bagaimana dengan Busur Api itu? Dulu karena Panah Bulu
Api tiada jejaknya, maka perhatian mereka dicurahkan pada
Panah Bulu Api tersebut sedangkan Busur Api yang berada
pada Oey Sim Tit tidak begitu mereka perhatikan
Kini mereka telah memperoleh Panah Bulu Api, tapi
keinginan untuk memperoleh Busur Api itu juga bukan
merupakan hal yang gampang. Mereka tahu bahwa Oey Sim
Tit tidak mungkin menyerahkan Busur Api itu kepada mereka,
sesuai dengan pernyataan nya tempo hari, kalaupun ingin
merebut langsung dari tangan Oey Sim Tit, bagaimana
caranya? Sebab Oey Sim Tit berada di dalam istana Ci Cun
Kiong, Setelah mereka tertegun beberapa saat, justru Han
Giok Shia yang tidak berpikir sampai kesitu, dia bertanya
dengan heran,
"Eh? Ada apa sih?"
Tam Ek Hui menyahut
"Kini kita sudah memperoleh Panah Bulu Api, tapi tidak
ada Busur Api, juga tiada gunanya!"

2666
Setelah mendengar apa yang dikatakan Tam Ek Hui, Han
Giok Shiapun jadi tertegun.
"Sedangkan Panah Bulu Api yang telah hilang ratusan
tahun, akhirnya kita berhasil memperolehnya! Aku tidak
percaya kalau kita tidak akan berhasil memperoleh Busur Api,
lebih baik sekarang kita meninggalkan tempat ini dulu, setelah
di sekitar istana Ci Cun Kiong, baru kita ambil keputusan!"
Mendengar itu, semua orangpun merasa hanya jalan itu
yang harus ditempuh, Giok Bin Sin Kun Tong Hong Pek
memandang keenam macam benda pusaka yang berjajar di
tanah, setelah itu ia berkata.
"Giok Shia, kau pilih dulu satu macam!"
Han Giok Shia menyahut sambil tersenyum.
"Aku tidak akan berlaku sungkan, senjataku adalah Liat
Hwe Soh Sim Lun, maka kupilih Roda Bundar itu!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut
"Tepat sekali pilihanmu, Roda Bundar itu merupakan
benda pusaka aliran Buddha, disebut Liang Siang Lun (Roda
Dua Arah)!"
Han Giok Shia segera bertanya.
"Apa gunanya Liang Siang Lun itu?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menjelaskan.

2667
"Kalau Liang Siang Lun digunakan sebagai senjata, maka
senjata rahasia apapun sulit mendekati badan! Apabila Liang
Siang Lun berputar cepat, semua senjata akan hancur, kecuali
senjata pusaka! seandainya Jit Lun di ujung senjatamu itu
diganti dengan Liang Siang Lun, tentunya akan menambah
kedahsyatan senjatamu!"
Bukan main girangnya Han Giok Shia, langsung ia
menjongkokkan badannya mengambil benda pusaka tersebut
sedangkan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata pada
Tam Ek Hui.
"Ek Hui, giliranmu memilih benda pusaka itu!"
Tam Ek Hui menyahut
"Biar adik Leng duluan saja!"
Seh Cing Hua langsung mendamprat
"Dasar tak berguna, tidak seperti Giok Shia yang berlaku
terbuka!"
Tam Ek Hui segera menyahut
"Kalau ibu mengatakan begitu, baiklah! Aku pilih benda
pusaka itu!"
Tam Ek Hui menunjuk sebuah lempengan besi yang
panjangnya hampir satu depa, sedangkan lebarnya kurang
lebih seperempat depa, kelihatannya seperti sebuah
lempengan besi rongsokan. Setelah menunjuk, Tam Ek Huipun
menjongkokkan badannya untuk mengambil lempengan besi
itu.

2668
Mendadak Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berseru.
"Tunggu!"
Tam Ek Hui tertegun, cepat-cepat dia menarik kembali
tangannya, Dia terheran-heran dalam hati, selain Liang Siang
Lun hanya lempengan besi itu yang kelihatan tiada artinya,
namun mengapa ayahnya malah berseru menyuruhnya jangan
mengambil benda itu? Terdengar Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
berkata.
"Benda pusaka itu tiada manfaatnya bagimu, namun amat
penting bagi Nona Toan yang kelak harus mengembangkan
partai Hui Yan Bun, maka benda itu harus diberikan
kepadanya dan kau pilih benda pusaka lain saja!"
Tam Ek Hui mengangguk
Tetapi Toan Bok Ang justru berkata,
"Tam cianpwe, kakak Tam menginginkan lempengan besi
itu, mengapa tidak boleh diberikan kepadanya? Kalau begitu
percuma saja menyuruh dia memilih duluan!"
Seh Cing Hua menyahut
"Nona Toan, kau tidak perlu berlaku sungkan, Lempengan
besi itu kelihatan seperti besi rongsokan, namun
sesungguhnya disebut Seng Kim (Emas Pusaka), peninggalan
See Thian Thay-Pek Kim Eng! Kalau berhasil mencari tukang
besi yang pandai serta dapat membuka lempengan besi itu,
maka isinya bisa dibuat dua belas bilah pedang tipis yang
amat tajam, Kau memikul tanggung jawab partai Hui Yan Bun,
tentunya kelak harus menerima murid! Apabila berhasil
menerima dua belas murid, apabila setiap murid dilengkapi

2669
dengan sebilah pedang tipis tersebut, maka kelak partai lain
tidak berani sembarangan mencari gara-gara dengan Hui Yang
Bun lho!"
Hati Toan Bok Ang tergerak ketika mendengar apa yang
dikatakan Seh Cing Hua, ia langsung diam tak banyak bicara
lagi. Gadis itu tahu, dirinya telah gagal dalam hal percintaan,
selanjutnya perhatiannya harus dicurahkan pada pesan
gurunya untuk mengembangkan partai Hui Yan Bun, Hanya itu
yang harus dilaksanakannya! Apabila dia menolak pemberian
itu, tentunya akan menyesal kelak! Oleh karena itu, dia
menerima dengan penuh rasa terimakasih! Kemudian hari,
lempengan besi itu berhasil dibuat jadi dua belas bilah pedang
tipis, dan berhasil pula menerima dua belas murid perempuan,
sehingga para muridnya dijuluki Thai Ling Cap Ji yan (Dua
Belas Walet Dari Thay Ling)!
Sementara Tam Ek Hui memandang kelima macam benda
pusaka, dia tahu setiap kaum rimba persilatan selalu
mengimpi-impikan benda-benda pusaka itu, sembarangan pilih
satu macam, sudah amat berguna sekali, Tetapi saat itu dia
tidak tahu ayahnya ingin memberi Toan Bok Ang benda
pusaka apa, maka dia jadi ragu untuk memilih. Tam Goat Hua
yang berdiri disisinya, tahu akan keraguan kakaknya, segera ia
berkata,
"Kakak, bukankah kau tidak punya senjata? Lebih baik kau
pilih senjata yang agak mirip pedang itu!"
Padahal sesungguhnya Tam Ek Hui juga ingin memilih
benda pusaka itu, ia hanya merasa tidak enak membuka mulut
Kini ketika mendengar Tam Goat Hua berkata begitu, dia
segera manggut-manggut seraya menyahut.
"Baik, aku pilih benda pusaka itu!"

2670
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengangguk, kemudian
tampak ujung lengan bajunya bergerak, tahu-tahu senjata itu
telah terangkat
"Ek Hui, tahukah kau senjata apa ini?"
Tam Ek Hui menyahut
"Aku tidak tahu nama senjata itu, namun sudah pasti
merupakan senjata pusaka!"
Giok Bin Sin Kun menyentil senjata itu dengan jari
tangannya, seketika terdengar suara “Ting" yang amat
nyaring, Setelah itu, barulah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
berkata.
"Senjata ini disebut Can Thian Cin (Jarum Langit), milik
seorang pendekar aneh di jaman Dinasti Tang! Dengan
senjata tersebut kita bisa menggunakan ilmu pedang maupun
ilmu golok, Senjata ini memancarkan cahaya aneh dan tidak
ada sarungnya, Kalau dibawa di malam hari, dari jauh akan
tampak cahayanya, maka akan menimbulkan perhatian kaum
rimba persilatan! Kau harus berhati-hati membawa senjata
ini!"
Tam Ek Hui mengangguk
"Ya!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengibaskan lengan
bajunya, senjata itu langsung melayang ke arah Tam Ek Hui.
Tam Ek Hui segera menjulurkan tangannya menyambut
senjata itu, sedangkan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
memandangnya seraya berkata,

2671
"Perkataan tadi haruslah kau ingat selalu dalam hati!"
Tam Ek Hui mengangguk lagi.
"Ya, Ayah!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berpaling memandang Lu Leng,
kemudian berkata,
"Anak Leng, sekarang giliranmu!"
Lu Leng segera maju ke depan,
"Aku pilih Lan Tian Giok Sek ini!"
Tiada seorangpun yang bersuara, Lu Leng lalu mengambil
benda pusaka tersebut Lan Tian Giok Sek cuma merupakan
sebuah kotak Giok, benda apa yang berada di dalam kotak
giok itu sama sekali tidak dapat dilihat dari luar, di kotak Giok
itu terukir beberapa huruf yaitu "Lan Tian Giok Sek",
Semua orang hanya tahu, Lan Tian Giok Sek merupakan
semacam buah, lima ribu tahun berbuah sekali! Konon siapa
yang memakan Lan Tian Giok Sek, maka orang itu tidak akan
mati selama-lamanya! Benar atau tidak, itu hanya kata orang
saja! Yang benar, bagi orang yang belajar ilmu silat kalau
makan Lan Tian Giok Sek, pasti menambah Lweekangnya,
bahkan seumur hidup juga tidak takut akan racun apapun!
Setelah mengambil kotak Giok itu, Lu Leng lalu mendekati
Toan Bok Ang dan berkata,
"Kakak Ang, benda pusaka ini kuhadiahkan padamu!"

2672
Air muka Toan Bok Ang agak berubah,
"Ini... ini apa artinya?"
Lu Leng menghela nafas panjang,
"Kalau Kakak Ang menolak, itu pertanda Kakak Ang
membenciku selama-lamanya!"
Bagian 64
Mata Toan Bok Ang sudah bersimbah air, namun tetap
berusaha agar air matanya tidak sampai meleleh. Padahal
sesungguhnya saat ini dia ingin bicara banyak dengan Lu
Leng, namun justru malah menghela nafas panjang, kemudian
tidak membicarakan apa-apa, lama sekali barulah dia
membuka mulut
"Aku... bagaimana aku akan membencimu?"
Lu Leng berkata,
"Kakak Ang, kalau begitu, kau bersedia menerima Lan Tian
Giok Sek ini?"
Toan Bok Ang mengangguk
"Ya!"
Gadis itu tersenyum paksa, lalu mengambil kotak Giok itu
dan disimpan di dalam baju nya.

2673
Lu Leng kembali ke tempatnya seraya memandang Tam
Goat Hua, gadis itu segera berkata,
"Kini giliranku?"
Toan Bok Ang langsung berkata dengan sungguhsungguh.
"Kakak Goat, setelah kau pilih satu macam benda pusaka,
jangan dihadiahkan padaku lagi!"
Tam Goat Hua tertawa seraya menyahut
"Tentunya aku tidak akan menghadiahkan kepada orang
lain, aku pilih belati itu untuk dipasang pada ujung rantaiku!"
Seh Cing Hua segera berkata.
"Bagus! itu adalah belati Song Ciok Cit! Walau tidak dapat
memutuskan senjata orang, namun juga tiada senjata lain
yang dapat memusnahkannya! Lagi-pula dulu Tiang Pi Sin Mo
(lblis Sakti Berlengan Satu) dari daerah Miau pernah
merendam belati itu dengan tujuh puluh tiga macam racun
selama empat tahun, maka siapa yang tergores oleh belati itu
pasti tak tertolong!"
Tam Goat Hua terbelalak dan mengeluarkan seruan tak
tertahan
"Hah? Ternyata begitu lihay?"
Seh Cing Hua manggut-manggut,
"Betul! Semakin lihay semakin bagus!"

2674
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menatap Seh Cing Hua sejenak,
kemudian berkata pada Tam Goat Hua.
"Goat Hua, kau harus ingat! Kalau tidak terpaksa jangan
menggunakan senjata itu dan tidak boleh sembarangan
melukai orang!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Ya, Ayah!"
Saat ini benda pusaka yang tertinggi di atas tanah masih
ada dua macam, yaitu lempengen besi dan buah aneh,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memandang Toan Bok Ang lalu
tersenyum seraya berkata,
"Nona Toan, buah itu disebut Cing Ming Kuo! Bagaimana
kemanfaatannya sulit dijelaskan kau ambil saja!"
Toan Bok Ang tidak berlaku sungkan lagi, segera dia
berkata,
"Terimakasih atas pemberian Cianpwee bertiga!"
Toan Bok Ang mengambil lempengan besi dan buah Cing
Ming Kuo, kemudian disimpan ke dalam bajunya,
Kini keenam benda pusaka itu telah dibagi-bagikan, Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata.
"Kalau benar Kou Hun Siu telah meninggalkan Lorong
Rahasia dengan selamat dan membawa jala Bumi, setelah

2675
membasmi Liok Ci Khim Mo, jala Bumi itupun harus diberikan
kepada Nona Toan!"
Seh Cing Hua mengangguk
"ltu memang harus!"
Mendadak Lu Leng menghela nafas panjang, Saat ini
mereka telah memperoleh Panah Bulu Api, bahkan semua
benda pusaka itupun telah dibagi-bagikan, tapi justru
mendadak Lu Leng menghela nafas panjang, Setelah Lu Leng
menghela nafas panjang, semua orangpun mengerutkan
kening dengan mulut mem-bungkam, Karena mereka tahu apa
sebabnya Lu Leng menghela nafas panjang, kini perasaan
mereka tercekam kembali! Kini mereka harus memikirkan
suatu cara, untuk membasmi Liok Ci Khim Mo!
Mereka hanya memiliki panah Bulu Api, Tanpa Busur Api,
bagaimana caranya agar bisa mencapai tujuan? Semua orang
tertegun, berselang beberapa saat barulah Lu Leng berkaca.
"Guru, paman Tam! Sampai di sekitar Gunung Tiong Tiau
San, sementara jangan memunculkan diri, biar aku seorang
diri pergi ke istana Ci Cun Kiong menemui Oey Sim Tit!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menggelengkan kepala,
"ltu tidak perlu!"
Lu Leng berkata.
"Berdasarkan hatinya yang luhur, mungkin dia bersedia
mendengar perkataanku
Mendadak Tam Goat Hua menyela,

2676
"Adik Leng, kau masih belum tahu bagaimana sifat Oey
Sim Tit? Boleh suruh dia mengerjakan apapun, tapi Liok Ci
Khim Mo adalah ayahnya, Kau mau menyuruh dia mencelakai
ayahnya sendiri, itu pasti tidak bisa!"
Mendengar itu, Han Giok Shia segera berkata.
"Kalau begitu, bukankah kita tidak akan berhasil
membasmi Liok Ci Khim Mo?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Tentunya kita punya akal, setelah kita berada di sekitar
istana Ci Cun Kiong, barulah kita berunding! Ci Cun Kiong
telah musnah terbakar, sudah pasti Liok Ci Khim Mo
bertambah berhati-hati, Kitapun harus waspada, jangan
sampai jejak kita diketahui mereka!"
Kalau berdasarkan ilmu silat, mereka yang berada di situ
boleh dikatakan tiada lawan di kolong langit!
Akan tetapi Pat Liong Thian lm yang dimiliki Liok Ci Khim
Mo, sejak dahulu kala telah diakui sebagai ilmu yang tanpa
tanding, siapapun tidak dapat lolos dari Pat Liong Thian Im
sehingga membuat mereka selalu waspada! Setelah bercakapcakap
sejenak, berangkatlah mereka kembali ke daerah
Tionggoan.
Ketika tiba di sebuah kota kecil, merekapun menyamar
dan berpencar melanjutkan perjalanan Setiap dua hari,
barulah mereka berkumpul sekali sepanjang jalan dalam
waktu dua bu!an, sama sekali tidak pernah terjadi suatu
apapun, sampai mereka berada di sekitar gunung Tiong Tiau
San.

2677
Ketika berada dalam perjalanan, setiap kali mereka
berkumpul, pasti berunding bagaimana cara untuk
memperoleh Busur Api tersebut Walau mereka amat cerdas,
namun tetap tidak berhasil menemukan suatu cara yang
terbaik untuk memperoleh Busur Api itu.
Karena kalau ingin memperoleh Busur Api itu, harus
menggunakan cara merebut! Semua orang tahu, tidak
mungkin bisa membujuk Oey Sim Tit, agar dia menyerahkan
Busur Api itu kepada mereka. seandainya membohongi Oey
Sim Tit agar keluar dari istana Ci Cun Kiong, lalu
mengepungnya, Meskipun dia memiliki ilmu ginkang yang
amat tinggi, tentunya tidak akan berhasil meloloskan diri dan
merekapun dapat memaksanya menyerahkan Busur Api
tersebut1 itu memang bisa, namun semua orang tahu, apabila
bertindak begitu berarti sama dengan mencelakai Oey Sim Tit,
Perlu diketahui, entah sudah berapa kali Oey Sim Tit
menolong mereka, kalau bukan dikarenakan Oey Sim Tit,
mereka sudah pasti mati di bawah Pat Liong Thian Im! Oleh
karena itu, walau mereka tahu dengan cara demikian mereka
bisa memperoleh Busur Api, namun tiada seorangpun mau
mengusulkan demikian.
Hari ini ketika hari menjelang malam, mereka sudah tiba di
sebuah lembah kecil Mereka duduk disitu dan tiada
seorangpun yang bersuara. Berselang sesaat, Cit Sat Sin Kun-
Tam Sen dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek bangkit berdiri
Mereka berdua berjalan mondar-mandir sejenak, kemudian
berbisik-bisik, Setelah itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
membalikkan badannya seraya berkata,
"Sejak hari kita memusnahkan istana Ci Cun Kiong lalu
melakukan perjalanan jauh menuju ke daerah See Hek, hingga
kini sudah hampir setengah tahun, Apa yang terjadi dalam

2678
setengah tahun ini, tentunya kita bisa melihat dan yang jelas,
istana Ci Cun Kiong pasti sudah dibangun kembali! Aku dan
Saudara Tam akan ke sana menyelidiki kalian tunggu di sini,
tidak boleh kemana-mana!"
Usai Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata, Han Giok
Shiapun berseru,
"Kita pergi bersama saja!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut dengan suara dalam.
"Tidak boleh! Banyak orang justru tidak akan leluasa! Kami
pasti segera kembali, setelah itu barulah kita ke sana
bersama!"
Setelah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata begitu,
Han Giok Shiapun tidak berani banyak bicara lagi, Hanya
terdengar Seh Cing Hua berkata.
"lde itu memang cukup bagus, tapi mengapa aku harus
menunggu di sini?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Kalau kau juga ikut kami, anak-anak itu mungkin ada
urusan!"
Seh Cing Hua tertawa,
"Kau anggap mereka masih kecil? Apabila mau kesana,
kita bertiga harus pergi bersama!”

2679
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek saling memandang, dari pada pergi semua, lebih baik
bertiga saja!
Karena berpikir begitu, Tong Hong Pek manggut-manggut.
"Baiklah!"
Setelah itu ia berpesan pada Lu Leng dan yang lainnya,
agar tidak meninggalkan lembah itu. BaruIah mereka bertiga
melesat pergi meninggalkan lembah tersebut. Setelah mereka
bertiga melesat pergi, lembah itupun jadi hening,
Toan Bok Ang yang duduk disebuah batu kecil bangkit
berdiri perlahan-lahan, kemudian berjalan-jalan di dalam
lembah itu. Ketika berada di lembah itu, Toan Bok Ang
berusaha menghindar agar tidak bercakap-cakap dengan Lu
Leng. Dia tahu, dalam hati Lu Leng menyimpan banyak
perkataan yang akan dibicarakan padanya, namun Toan Bok
Ang justru tidak memberi kesempatan padanya,
Karena gadis itu tahu, Lu Leng masih ingin minta maaf
padanya! Bukan Toan Bok Ang tidak mau memberi
kesempatan pada Lu Leng, melainkan luka pada hatinya sudah
amat dalam dan tidak boleh bertambah dalam lagi karena dia
takkan dapat bertahan ! Tadi dia melihat Lu Leng meliriknya
beberapa kali, seperti ingin mendekatinya, maka dia segera
pergi. Baru berjalan beberapa langkah, diapun mendengar Lu
Leng menghela nafas panjang. Toan Bok Ang tidak
mengubrisnya, namun tak tertahan air matanya sudah meleleh
Dalam beberapa hari itu, di hadapan semua orang dia
berupaya menyimpan kesedihannya di dalam hati. Namun di
saat seorang diri, tak tertahan lagi diapun menangis terisakisak.
Sementara hari semakin gelap, Toan Bok Ang menyukai

2680
hari gelap, sebab dihari gelap orang tidak akan
mengetahuinya sedang menangis. Dia tidak menghendaki
orang tahu dirinya sedang menangisi Akan tetapi, di saat
gelap gulita tak terlihat apapun, mendadak terdengar suara
Tam Ek Hui.
"Nona Toan, kau berada di mana?"
Toan Bok Ang segera berhenti menangis,
"Aku berada disini!" sahutnya.
"Jangan berjalan terlampau jauh!" kata Tam Ek Hui lagi,
Toan Bok Ang menyahut
"Ya!"
Gadis itu ingin tahu Tam Ek Hui dan yang lainnya berada
dimana. Karena terlampau gelap ia tidak bisa mengetahuinya,
Dia cuma mendengar suara percakapan yang Hrih, itu
membuat hati Toan Bok Ang semakin menderita, Karena Tam
Ek Hui bersama Han Giok Shia, sedangkan Lu Leng bersama
Tam Goat Hua, mereka jadi dua pasang duduk berdampingan
Dirinya sendiri berada di tempat yang gelap, hanya
didampingi pepohonan yang ada di silir Dia berjalan lagi ke
depan beberapa depa, tiba-tiba dia teringat akan pesan Tam
Ek Hui "Jangan jalan terlampau jauh".
Mengapa harus bersama mereka? Bukankah akan
menambah kedukaan hatiku? Karena berpikir begitu, diapun
memandang ke arah mulut lembah. Walau gelap gulita tak
tampak apapun, namun dia ingat itu adalah mulut lembah,

2681
Toan Bok Ang tahu, kalau dalam keadaan gelap gulita ia
meninggalkan lembah itu, pasti tiada seorangpun yang tahu,
Semula Toan Bok Ang berpikir akan meninggalkan mereka
tanpa pamit, namun setelah berpikir berkali-kali, akhirnya ia
mengambil keputusan untuk menuju ke istana Ci Cun Kiong!
Dia berjalan perlahan-lahan dan ringan menuju ke mulut
lembah. Tak seberapa lama, dia merasa dirinya sudah berada
di luar lembah, Dia terus berjalan ke depan, Tak terasa Toan
Bok Ang sudah berjalan empat lima mil, barulah dia
mengerahkan ilmu ginkang melesat pergi. Tak lama dia sudah
melesat hampir dua puluh mil, terasa agak enak dalam
hatinya.
Saat ini awan gelap tidak begitu tebal seperti tadi, sinar
rembulanpun mulai menyorot menembus awan hitam yang
tipis sehingga tempat disekitarnya terlihat agak jelas, Toan
Bok Ang sudah berada di jalan besar, dia terus melesat ke
depan, Tak seberapa lama, sudah terlihat gunung menjulang
tinggi, seketika perasaan Toan Bok Angpun mulai tercekam
Dia coba menghitung, kira-kira sudah hampir empat puluh
mil ia meninggalkan lembah kecil itu, kini pasti tidak begitu
jauh dari Isana Ci Cun Kiong, maka ia memperlambat
langkahnya, Berselang beberapa saat, dia melewati sebuah
tikungan gunung,
Padahal disekitar tempat itu amat gelap, tidak terlihat
apapun, Ketika menikung, keadaan di tempat itupun berubah!
Lima enam mil di depan, terlihat terang benderang, sepertinya
telah terjadi kebakaran!
Toan Bok Ang memandang dengan penuh perhatian
ternyata bukan kebakaran melainkan sejumlah obor yang tak

2682
terhitung banyaknya dan membuat tempat itu kelihatan
seperti kebakaran. Di tengah-tengah tempat yang amat luas
itu, berdiri sebuah istana yang amat megah!
Toan Bok Ang pernah mendatangi istana Ci Cun Kiong
beberapa kali, namun kini istana Ci Cun Kiong jauh lebih
megah dari sebelum dibakar musnah oleh Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek. Entah berapa banyak undakan batu yang
menuju ke istana Ci Cun Kiong itu, pada setiap undakan
terdapat sebuah obor yang menyala terang, bahkan banyak
pula para penjaga di situ!
Bangunan di atas undakan batu itu tentunya tempat
tinggal Liok Ci Khim Mo, pasti Oey Sim Tit juga berada di
sana, Kecuali punya sayap, kalau tidak, sampai di Isana itu
pasti tidak bisa kabur juga tidak akan bisa mendekati istana
tersebut! Lagipula begitu banyak penjaga di situ, bila ingin
menyelinap ke sana, sungguh bukan merupakan hal yang
gampang!
Berdasarkan keadaan disitu, pasti Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua belum
memperoleh apa-apa, mereka pasti tahu betapa sulitnya
mengundurkan diri dari tempat itu!
Disisi batu besar terdapat begitu banyak rumah, tentunya
itu merupakan tempat tinggal para jago tangguh istana Ci Cun
Kiong. Semua tempat itupun dikelilingi obor yang tak terhitung
banyaknya, bagaimana mungkin bisa menyelinap tanpa
terlihat para penjaga disitu? itu merupakan hal yang mustahil!
Setelah menyaksikan keadaan disitu, diam-diam Toan Bok
Ang menghela nafas panjang, Dilihat dari keadaan disitu,
apabila Oey Sim Tit rela menyerahkan Busur Api itu, atau
semua orang mengeraskan hati untuk merebutnya, itupun

2683
sulit tercapai. Kecuali Oey Sim Tit yang keluar! Kalau tidak,
sulit sekali menemui nya! Ketika Toan Bok Ang menuju ke
sana, ia tidak berpapasan dengan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek dan lainnya, juga tiada kejadian apa-apa di sana,
Toan Bok Ang yakin mereka bertiga tidak akan bertindak
ceroboh, mereka pasti segera pulang untuk berunding, Karena
berpikir begitu Toan Bok Angpun menunggu di situ,
maksudnya setelah bertemu mereka bertiga, dia ingin
berpamit! Akan tetapi walau sudah menunggu setengah jam
lebih, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lainnya tetap
tidak muncul!
* * * *
Bab 125
Betapa herannya Toan Bok Ang dalam hati, mereka
bertiga berangkat duluan, mana mungkin hingga saat ini
belum tiba di situ? Juga sudah sekian lama, mereka
bertigapun tidak kelihatan mundur! Mungkinkah mereka
bertiga sudah menaiki undakan batu itu dan akhirnya
tertangkap?
Toan Bok Ang menarik nafas, dia menunggu lagi dengan
sabar Setelah menunggu beberapa saat, tetap tidak ada apaapa!
Gadis itu langsung melesat maju kira-kira satu mil,
sekarang ia sudah berada di bawah sebuah lentera merah.
Ketika berada di bawah lentera merah, tiba-tiba ia melihat dua
sosok bayangan melesat datang, Toan Bok Ang cepat-cepat
bersembunyi di rumput alang-alang, sedangkan kedua sosok
bayangan itu berhenti dibawah sebuah lentera merah.
Saat ini, jarak kedua orang itu dengan Toan Bok Ang
hanya beberapa depa saja! Toan Bok Ang melihat jelas kedua

2684
orang itu berpakaian ringkas dan membawa golok. Setelah
berdiri sejenak di bawah lentera merah, salah seorang berkata
pada temannya,
"Sudah hampir subuh, sudah waktunya ganti orang. Kita
pulang saja!"
Temannya itu bersin beberapa kali lalu menyahut
"Betul! padahal sesungguhnya tiada artinya menjaga di
jalan ini, Ci Cun toh berada di atas undakan batu! jangan kata
orang, nyamukpun sulit menerobos ke sana! Apa gunanya
menjaga di sini?"
Orang itu menyahut
"Bukan begitu! Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek yang
sialan itu, setiap kali muncul di sini pasti banyak melukai
teman-teman kita, ia justru tidak mampu melukai Ci Cun! Nah,
bukankah teman-teman kita yang sial? Kini apabila kita
melihat jejak mereka, kita harus segera memberi tanda, Ci
Cun pasti akan muncul dan teman-temanpun tidak akan
banyak yang berkorban!"
Mereka berdua bercakap-cakap sejenak lalu melesat pergi.
Di saat kedua orang itu melesat pergi, mendadak Toan
Bok Angpun melesat ke arah mereka tanpa menimbulkan
sedikit suarapun, tahu-tahu ia sudah berada di belakang salah
seorang itu!
Perlu diketahui, ilmu ginkang partai Hui Yan Bun memang
amat terkenal dalam rimba persilatan sedangkan kini ilmu
ginkang yang dimiliki Toan Bok Ang telah bertambah tinggi,

2685
meskipun sudah berada di belakang kedua orang itu, namun
mereka berdua tidak mengetahuinya!
Toan Bok Ang menutup pernafasannya dan terus
mengikuti kedua orang itu. Setelah bertambah dekat, barulah
perlahan-lahan ia mengangkat tangannya untuk menekan
punggung salah seorang itu!
Badan orang itu tampak tergetar, ternyata Toan Bok Ang
menekan jalan darah Leng Tay Hiat sekaligus mengerahkan
Lweekangnya, sehingga menyebabkan urat nadi di sekujur
badan orang putus seketika, tanpa mengeluarkan suara orang
itu langsung binasa!
Yang seorang lagi sama sekali tidak tahu akan kejadian
itu, ia hanya melihat badan temannya tergetar lalu roboh!
Orang itu tertegun lalu bertanya dengan heran.
"Eh? Kenapa kau? Mabuk ya? Kok tidak mau jalan lagi?"
Toan Bok Ang menyahut dengan suara parau. "Temanmu
sudah tidak bisa jalan!" Kedua orang itu berasal dari golongan
hitam, nama mereka berduapun cukup terkenal Ketika
mendengar suara Toan Bok Ang, ia tahu bahwa ada sesuatu
yang tidak beres, ia membalikkan badannya.
Akan tetapi, Toan Bok Ang memang sudah siap! Di saat
orang itu baru membalikkan badannya, Toan Bok Angpun
langsung melancarkan sebuah pukulan ke arah mukanya,
"Duuuk!"
Sebelum orang itu menjerit, Toan Bok Ang sudah
mencekik lehernya, kemudian dilempar ke rumput alangKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
2686
alang, Setelah itu Toan Bok Angpun menendang mayat yang
seorang lagi ke rumput alang-alang,
Orang yang terhajar mukanya ternyata belum mati, dia
cuma pingsan saja! Saat Toan Bok Ang mendekati nya,
kebetulan orang itu siuman,
Toan Bok Ang menginjak kepalanya, membuat orang itu
berkata terputus-putus.
"Sobat dari mana, cepatlah pergi!"
Toan Bok Ang menyahut dengan dingin,
"Kalau mau pergi, tentunya tidak akan kemari!"
Orang itu tertawa getir
"Kau menahan diriku disini, sama sekali tiada gunanya!"
Toan Bok Ang menyahut dengan suara dalam.
"Jangan banyak omong kosong! Aku tanya kau, istana
yang di atas undakan batu, siapa yang tinggal di sana?"
Orang itu memberitahu kan.
"Ci Cun dan putranya! Selain itu masih ada Kou Hun Siu,
Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun, mereka bertiga melindungi Ci
Cun dan putranya!"
Hati Toan Bok Ang tersentak, segera ia bertanya lagi.

2687
"Bukankah Kou Hun Siu pergi ke Gunung Tangkula di
daerah See Hek?"
Orang itu tampak tertegun seperti tercengang karena Toan
Bok Ang tahu akan hal tersebut Berselang sesaat, orang itu
menyahut
"Tidak salah, tapi sudah kembali! Bahkan membawa
semacam benda pusaka yang disebut Jala Bumi! Kau cepat
pergi, mungkin masih bisa selamat!"
Toan Bok Ang mendengus dingin,
"Bagaimana cara menaiki undakan batu itu, agar bisa
menemui Liok Ci Khim Mo?"
Orang itu menyahut
"Baik! Aku akan bicara terus terang, agar kau
membatalkan niatmu!"
Mendadak Toan Bok Ang menekan punggung orang itu,
membuat sekujur badannya mengucurkan keringat dingin.
Setelah itu, Toan Bok Angpun berkata dengan dingin.
"Aku menanyakan apa, kau jawab saja! Tidak usah omong
kosong, kau pasti kusiksa!"
Orang itu langsung manggut-manggut, kemudian berkata.
"Kalau mau menaiki undakan batu itu, harus seizin Ci Cun!
Kecuali Kou Hun Siu, Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau bertiga,
orang lain tidak boleh turun naik semaunya!"

2688
"Aku tidak percayai Apakah mereka tidak perlu dilayani?"
tanya Toan Bok Ang lagi.
Orang itu menyahut
"Tentu perlu, namun para pelayan kalau sudah naik ke
atas, dilarang turun lagi! Di atas undakan ke seratus, para
penjaga disitupun dibagi tingkatnya! Undakan batu berjumlah
seratus lima puluh undakan. Setiap tiga puluh undakan dibagi
jadi lima tingkat, orang yang di lima tingkat, apabila berani
menginjak undakan ke tiga puluh satu pasti dibunuh tanpa
ampun!"
Toan Bok Ang memandang ke arah undakan batu itu,
setelah itu ia bertanya lagi.
"Kalau begitu, Tuan Muda Oey boleh turun naik
semaunya?"
Orang itu menyahut
"Tidak! Sejak istana Ci Cun Kiong terbakar, sejak itu pula
Tuan Muda Oey tidak pernah turun dari atas! Dengar-dengar
Ci Cun akan mewariskan Pat Liong Thian Im, maka
melarangnya meninggalkan istana setapakpun!"
Toan Bok Ang berpikir, meskipun sudah bertanya dengan
jelas tentang keadaan Ci Cun Kiong, tapi sedikitpun tidak ada
gunanya! Karena tempat di sekitar Liok Ci Khim Mo dijaga
begitu ketat, sungguh sulit bila ingin menyelinap ke dalam!
Setelah berpikir sejenak, Toan Bok Angpun berkata
dengan dingin,
"Kau membantu penjahat, tidak boleh dibebaskan!"

2689
Orang itu segera bermohon.
"Nona, ampuni...."
Akan tetapi, tangan Toan Bok Ang sudah menghantam
jalan darah Leng Tay Hiat orang itu.
"Plak!"
Tanpa menjerit orang itu binasa seketika! Dan pada saat
yang sama mendadak terdengar suara seseorang dari rumput
alang-alang,
"Nona Toan, sungguh besar nyalimu!"
Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, namun gadis itu
mengenali suara tersebut tidak lain adalah suara Seh Cing
Hua.
Toan Bok Ang segera berkata.
"Seh Cianpwee, sudah lama kalian berada di sini?"
Sembari berkata, Toan Bok Angpun berjalan ke depan,
Tampak tiga sosok bayangan berkelebat keluar dari
rumput alang-alang, mereka adalah Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua.
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera berkata,
"Kita harus segera pergi! Kedua orang itu telah binasa,
mereka pasti akan segera mengetahuinya, bila terlambat pasti
repot!"

2690
Toan Bok Ang tahu keadaan sangat gawat sehingga
mereka tidak berani lama-lama di situ, mereka berempat
langsung melesat pergi. Setelah melesat tiga empat mil,
barulah berhenti
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek bertanya,
"Nona Toan! Mengapa kau kemari? Dimana mereka
berempat?”
Toan Bok Ang menyahut
"Mereka masih berada di dalam lembah itu, aku keluar
secara diam-diam!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lain saling
memandang, mereka tahu apa sebabnya Toan Bok Ang
meninggalkan lembah itu, maka mereka bertigapun tidak
banyak bertanya.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Begitu sampai di sini dan melihat keadaan yang amat
ketat kita betul-betul kehabisan akal sekarang cepat kembali
ke tempat semula untuk berunding!"
Seh Cing Hua berkata.
"Kupikir, orang-orang yang bisa turun naik melalui
pelataran batu itu dengan bebas hanyalah kedua saudaraku
yang tak berguna itu dengan Kou Hun Siu, maka kitapun
harus mencari akal melalui mereka berdua!"
"Ada ide apa?" tanya Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek.

2691
Seh Cing Hua menyahut.
"Mereka berdua pasti sudah tahu Kou Hun Siu
memperoleh Jala Bumi, bagaimana mata mereka tidak akan
merah? Kalau aku membawa dua macam benda pusaka dan
pergi menemui mereka, tentunya mereka bersedia
menemuiku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menggoyang-goyangkan
tangannya,
"Tidak boleh! Apakah mereka berdua masih punya
perasaan saudara?"
Seh Cing Hua langsung melotot.
"Dulu kau ribut denganku, apakah masih punya perasaan
suami-isteri?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tahu jelas sifat Seh Cing Hua
yang amat aneh, dulu kalau tidak demi ingin mempelajari
Kitab Iblis, bagaimana mungkin dia meninggalkan anak dan
suami?
Karena itu ketika melihat Seh Cing Hua melotot dan
berkata dengan ketus, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen cuma
tersenyum saja,
"Jangan emosi, beritahukan saja bagaimana rencanamu!"
Seh Cing Hua menyahut.
"Kita kembali dan dalam perjalanan baru kuberitahukan
tidak akan terlambat kan?"

2692
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengangguk
"Benar!"
Mereka berempat segera kembali ke lembah itu. Entah
berapa kali Toan Bok Ang ingin membuka mulut bei pamit
dengan mereka, namun begitu dia baru membuka mulut, Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong . Pek dan lainnya sudah mencegahnya
berbicara, Akhirnya Toan Bok Ang mengikuti mereka ke
lembah itu,
Sembari berjalan Seh Cing Huapun berkata, "Kedua orang
yang tak berguna itu tidak punya nyali untuk memasuki
Lorong Rahasia, tapi mereka justru amat menginginkan benda
pusaka yang ada di situ! Kini Kou Hun Siu berhasil
memperoleh Jala Bumi, pasti hati merekapun tergerak!" Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen berkata, "Kau membawa benda pusaka
dan pergi menemui mereka, apa gunanya?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyela, "Benar! Kecuali
kau juga bersedia berlutut di hadapan Liok Ci Khim Mo dan
memanggilnya Bu Lim Ci Cun, mungkin masih bisa mengatur
suatu rencana!"
Seh Cing Hua berkata dengan ketus, "Aku belum usai
bicara, mengapa kalian jadi ribut lerus?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen saling memandang, sedangkan Seh Cing Hua berkata tagi,
"Bolehkah kalian tidak ribut?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera menyahut
"Baik, baik!"

2693
Seh Cing Hua berkata,
"Aku akan membawa Can Thian Cin (Jarum Langit) pergi
menemui mereka, aku akan mengatakan bahwa gudang
pusaka telah terbuka dan semua benda pusaka telah kita
ambil, hanya Can Thian Cin ini ditinggalkan untuk mereka!
Benda pusaka cuma ada satu, tentunya tidak bisa dibagi dua!
Apabila salah satu di antara mereka bisa membawaku ke atas
undakan batu, dialah yang berhak menerima benda pusaka
ini!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Bagus! Kau ke sana dan hanya boleh memberitahukan
urusan ini pada satu orang saja! Apabila kau beritahukan
kepada mereka berdua, bisa jadi yang satu berusaha
membawamu ke atas, tapi yang lain pasti berusaha
menggagalkannya!"
Seh Cing Hua berpikir sejenak, kemudian mang-gutmanggut,
"Masuk akal!"
"Lalu bagaimana setelah kau berada di atas?" tanya Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen.
Seh Cing Hua menyahut
"Tentunya harus selangkah demi selangkah, per-lahanlahan!
Memang seperti kau, harus langsung berhasil! Kalau
berpikir begitu, lebih baik kita pulang ke pulau Hwe Ciau To
saja, tidak usah repot-repot memutar otak di sini!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tertawa panjang.

2694
"Bagus! Memang masuk akal, lanjutkan saja!"
Seh Cing Hua melanjutkan
"Setelah naik ke atas undakan batu, boleh bertindak
berdasarkan keadaan di sana, tentunya aku harus menemui
Oey Sim Tit du1u...."
Ketika Seh Cing Hua berkata sampai disitu, Cit Sat Sin
Kun-Tam Senpun menyambung dengan serius.
"Kalau kau berhasil mencarinya, jangan mengambil Busur
Apinya dengan cara paksa!"
Mendengar itu Seh Cing Hua langsung berteriak aneh,
sekaligus melancarkan sebuah pukulan ke arah Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen. sedangkan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memang
sudah menduga akan hal itu, badannya berkelebat
menghindar. Seh Cing Hua berkata dengan gusar
"Kau yang sedang bicara atau aku sih? Setelah aku
berhasil mencari Oey Sim Tit, tentunya aku punya akal, tidak
perlu menunggu kau kentut!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata sambil tertawa,
"Kau tidak takut saudara Tong Hong dan Nona Toan
mentertawakanmu? Kalau bicara harus pakai aturan lho!"
Seh Cing Hua tertawa dingin,
"Dengan demikian, kalian katakan apakah bisa
dilaksanakan?"

2695
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyahut
"Memang bisa dilaksanakan hanya saja amat sayang Can
Thian Cin ini!"
Seh Cing Hua tertawa terkekeh,
"Legakan hatimu, kecuali aku tidak mau meninggalkan
istana Ci Cun Kiong! Kalau aku mau meninggalkan istana itu,
sudah pasti aku akan mengambil kembali Can Thian Cin!
Kalian tunggu aku di lembah itu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen terbelalak
"Kalaupun mau pergi juga, harus menunggu esok! Malam
ini pihak istana Ci Cun Kiong pasti akan menemukan kedua
mayat itu! Apabila kau ke sana sekarang, bukankah mereka
akan mencurigaimu sebagai pembunuh kedua orang itu?"
Kali ini Seh Cing Hua tidak menentang perkataan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen, ia hanya berkata perlahan.
"Siapa bilang aku akan kesana sekarang?"
Di saat mereka bercakap-cakap, tak terasa mereka
berempat sudah tiba di lembah itu, mendadak mereka
berempat berhenti serentak
Saat ini, jarak mereka dengan mulut lembah hanya satu
dua mil, sehingga mereka dapat melihat dengan jelas sekitar
lembah itu! Ternyata mereka melihat, dekat mulut lembah
terdapat tujuh delapan obor besar!
Mereka berempat jadi tertegun karena sejak mereka
meninggalkan Gunung Tangkula San, mereka melakukan

2696
perjalanan dengan hati-hati sekali, bahkan Can Thian Cin
itupun dibungkus dengan kain hitam berlapis-lapis agar
cahayanya tidak menembus ke luar!
Kalaupun mereka yang membuat obor-obor itu, tentunya
tidak masuk akal! Namun pada jarak yang begitu dekat tidak
terdengar suara bentrokan senjata, sungguh membuat orang
tidak mengerti!"
Keempat orang itu tertegun Berselang sesaat, Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Pasti telah terjadi sesuatu, kita harus segera melihat ke
sana!"
Padahal saat ini Toan Bok Ang ingin berpamit dengan
mereka, tapi dalam keadaan begini sulit baginya untuk pergi,
Cepat-cepat ia mengikuti mereka melesat ke depan!
Jarak satu dua rnil tidaklah jauh setelah mereka
mengerahkan ilmu ginkang, sekejap Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek sudah sampai duluan, ia langsung menerobos ke
dalam mulut lembah, Begitu melihat, diapun jadi tertegun.
Lembah itu sunyi senyap, bahkan juga kosong melompong
tiada seorangpun yang berada di situ!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing Hua dan Toan Bok Ang
sudah tiba di situ, ketika melihat keadaan itu mereka
bertigapun tertegun, berkata tak tertahan.
"Eh? Ke mana mereka berempat?"

2697
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera bergerak dalam
waktu singkat dia telah mengitari seluruh lembah itu, setelah
itu, dia segera kembali ke tempat semula,
"Mereka tidak berada di dalam lembah, kita harus cepat
berpencar mencari mereka!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang lainnya tahu urusan ini
agak luar biasa, mungkin telah terjadi pada diri keempat orang
itu, Karena tempat ini tidak begitu jauh dari istana Ci Cun
Kiong, tentunya apapun bisa terjadi!
Mereka berempat meninggalkan lembah itu lalu berpencar
mencari kesana-kemari hingga belasan mil, lalu kembali ke
mulut lembah,
Mereka berempat boleh dikatakan kembali pada saat
bersamaan Masing-masing mengangkat obor iinggi-tinggi,
saling memandang dan berdasarkan air muka mereka dapat
diketahui tiada hasilnya sama sekali!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata dengan heran,
"Sungguh mengherankan! Kita meninggalkan lembah ini
tidak begitu lama, lebih-lebih Toan Bok Ang! Bagaimana
mungkin mereka akan kehilangan jejak dalam jarak sepuluh
mil? Apakah...."
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera ber-kata,
"Tidak mungkin, mereka tidak akan pergi ke istana Ci Cun
Kiong menempuh bahaya!"
Toan Bok Ang memandang obor-obor di luar lembah, ia
menunjuk seraya berkata,

2698
"Melihat keadaan obor-obor itu, pasti dari istana Ci Cun
Kiong! Apakah Liok Ci Khim Mo sudah sampai di sini?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Apabila Liok Ci Khim Mo kemari, pasti ia memainkan Pat
Liong Thian Im! Bagaimana kita tidak mendengarnya?"
Seh Cing Hua berkata.
"kepandaian anak Leng dan Goat Hua tidak rendah,
ditambah lagi Liang Siang Lun milik Han Giok Shia dan Can
Thian Cin milik Tam Ek Hui! Tentunya membuat mereka
berempat jadi lihay sekali ! Aku tidak percaya di dalam istana
Ci Cun Kiong masih terdapat jago tangguh yang mampu
melawan mereka!"
Mendadak Toan Bok Ang menyela,
"Mungkin Kou Hun Siu?"
Apa yang diucapkan Toan Bok Ang, membuat semua
orang jadi tertegun!
Kou Hun Siu! Pasti Kou Hun Siu!
Setelah kehilangan senjata Kou Hun Si pasti sulit bagi Kou
Hun Siu bisa menang melawan Lu Leng berempat. itu
memang tidak mungkin! Akan tetapi, perlu diketahui satu hal,
yakni Kou Hun Siu telah memperoleh Te Sat Kang (Jala Bumi)!
Bagaimana Kou Hun Siu memperoleh Jala Bumi setelah
memasuki gudang pusaka dan mengapa cuma mengambil
benda pusaka tersebut saja, mereka berempat sama sekali
tidak tahu apa sebabnya.

2699
Namun mereka yakin, Jala Bumi itu sudah berada di
tangan Kou Hun Siu! Apabiia Kou Hun Siu menggunakan Jala
Bumi menghadapi mereka berempat celakalah keempat orang
itu! Berpikir sampai kesitu, hati mereka berempatpun
tenggelam entah kemana,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata,
"Tapi, kalau mereka dibawa ke istana Ci Cun Kiong
tentunya berpapasan dengan kita!"
"Benar! Kalau begitu mereka berempat ke mana?" sahut
Toan Bok Ang.
Usai Toan Bok Ang menyahut, mendadak di atas tebing
terdengar suara tawa panjang, menyusul terdengar pula suara
orang yang sudah tua.
"Nona Toan, kalian sedang mencari siapa?"
Begitu mendengar suara orang di atas tebing, Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen berempat langsung mendongakkan kepala
memandang ke atas. Diterangi sinar obor, mereka melihat di
atas sebuah batu besar yang tingginya belasan depa, berdiri
seorang tua kurus tinggi, rambut dan jenggotnya sudah putih
semua. Dia tidak lain adalah Kou Hun Siu!
Ketika melihat Kou Hun Siu muncul mendadak disitu,
bukan main terkejutnya mereka berempat. Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek bersiul panjang, kedua lengannya
direntangkan seketika badannya mencelat ke atas!
Tetapi Cit Sat Sin Kun-Tam Sen yang berada disisinya,
segera menjulurkan tangannya memegang bahunya kemudian
berkata dengan suara rendah.

2700
"Saudara Tong Hong, dia memiliki Jala Bumi! Kalau
disebarkan dari atas ke bawah, tentunya kau sulit
menghindari”
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berpikir sejenak, merasa
benar apa yang dikatakan Tam Sen, namun kegusarannya
sudah memuncak. ia langsung membentak dengan sengit
"Kou Hun Siu! Mereka berempat berada di mana
sekarang?"
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Mereka berempat? Ha hal Kini mereka sudah
merasa nyaman sekali lho!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata dengan suara dalam,
"Kou Hun Siu, walau kau berhasil menangkap mereka
berempat dengan Jala Bumi, tapi dalam waktu singkat kaupun
tak dapat berbuat apa-apa terhadap mereka! seandainya kau
menarik kembali Jala Bumi itu, mereka berempat pun bisa
meloloskan diri! Saat ini kau tidak perlu berlaku angkuh di
sini!"
Ketika Cit Sat Sin Kun berkata begitu, dia sendiripun tidak
berani memastikan apakah Jala Bumi itu berada pada Kou Hun
Siu atau tidak? Dia berkata begitu semata-mata hanya ingin
memancing reaksi Kou Hun Siu belaka, agar mengetahui Jala
Bumi itu berada padanya atau tidak! Namun wajah Kou Hun
Siu kelihatan biasa, kemudian tertawa gelak dan menyahut
"Cit Sat Sin Kun, kalau Jala Bumi tidak berada padaku,
ketinggian batu ini cuma belasan depa, tentunya kalian bisa

2701
naik ke atas untuk menangkap diriku sekaligus menolong
mereka berempat Bukan-kah akan beres?"
Begitu mendengar sahutan Kou Hun Siu, sulit sekali bagi
Cit Sat Sin Kun untuk memastikan apakah Jala Bumi itu berada
padanya atau tidak?
Terdengar Seh Cing Hua berkata dengan dingin, "Kalaupun
kau mempunyai Jala Bumi, juga tidak dapat berbuat apa-apa
terhadap kami!"
Kou Hun Siu tertawa dingin seraya menyahut
"Betul! Nyonya Tam boleh mencobanya!"
Sepasang mata Seh Cing Hua menyorot tajam,
memandang lekat-lekat pada Kou Hun Siu.
Seh Cing Hua tahu, kalau kedua belah pihak berada di
tanah datar, sedangkan pihaknya berjumlah empat orang,
Apabila Kou Hun Siu memiliki Jala Bumi, juga tidak bisa
berbuat apa-apa terhadap mereka! Karena pukulan gabungan
mereka bertiga amat dahsyat, kalau Jala Bumi itu mengarah
pada mereka maka dengan pukulan gabungan itu mereka
pasti dapat menerbangkan Jala Bumi tersebut!
Seandainya pukulan gabungan pertama tidak berhasil
merobohkan Kou Hun Siu, mereka masih bisa melancarkan
pukulan gabungan ke dua! Meskipun Kou Hun Siu memiliki
Lweekang tinggi, tentu sulit baginya untuk menyambut
pukulan gabungan mereka bertiga!
Tapi saat ini Kou Hun Siu justru berada di atas batu besar
yang tingginya belasan depa, sulit bagi mereka untuk
mencelat ke atas! Kalau berhasil mencelat ke atas, mereka

2702
bertiga pasti masuk ke dalam jala Bumi sehingga tidak mampu
lagi melancarkan pukulan gabungan! seandainya di saat
mereka mencelat ke atas dan sekaligus melancarkan pukulan
gabungan, otomatis akan membuat badan mereka merosot ke
bawah dan jala Bumi itu dengan mudah akan menjaring
mereka! Begitu terjaring, sulit untuk meloloskan diri!
Bagian 65
Namun kalau Jala Bumi tidak berada pada Kou Hun Siu
karena sudah dipakai untuk menjaring Lu Leng berempat,
maka mereka bertiga akan dapat merobohkan Kou Hun Siu!
Hanya saja mereka tidak berani memastikan itu! Setelah
memandang Kou Hun Siu sejenak, Seh Cing Hua lalu menoleh
ia berkata dengan suara rendah pada Toan Bok Ang,
"Nona Toan...."
Toan Bok Ang cepat cepat menghampirinya serta bertanya
dengan setengah berbisik,
"Ada pesan apa, Seh Cianpwee?"
Seh Cing Hua menyahut
"Kau harus berupaya meninggalkan tempat ini, tentunya
yang datang itu tidak cuma Kou Hun Siu seorang, tapi kau
justru harus menerjang ke luar!"
Toan Bok Ang tertegun

2703
"Seh Cianpwee tadi aku memang ingin pergi! Kini aku
malah tidak mau melarikan diri pergi seorang diri!"
Seh Cing Hua segera berkata.
"Aku tidak suruh kau melarikan diri, melainkan suruh kau
pergi menyelidiki satu hal!"
"Hal apa?" tanya Toan Bok Ang.
Seh Cing Hua menyahut dengan suara rendah,
"Kini kita tidak boleh bergerak menempuh ba-haya, karena
belum tahu pasti Jala Burni berada padanya atau tidak, Dilihat
dari keadaannya, sepertinya ia sedang mengulur waktu agar
Liok Ci Khim Mo kemari! Kuberikan kepadamu tiga buah
kembang api isyarat warna merah, putih dan hijau! Setelah
kau meninggalkan tempat ini dan tahu Jala Bumi tidak berada
padanya, cepat luncurkan kembang api warna hijau! Kalau
Jala Bumi berada padanya, luncurkan kembang api warna
merah, Apabila Liok Ci Khim Mo menuju kemari, tentunya kau
harus meluncurkan kembang api warna putih!"
Toan Bok Ang mengangguk sambil menyimpan ketiga
batang kembang api isyarat itu. Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
mendekatinya, lalu berbisik dengan serius,
"Nona Toan, kau harus bertindak sesuai keadaan, jangan
bertindak sembarangan atau ceroboh!"
Toan Bok Ang mengangguk, gadis itupun tahu pekerjaan
yang harus dilaksanakannya bukan merupakan pekerjaan
gampang, Tapi dalam keadaan begini, Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen dan yang lainnya menyerahkan tugas tersebut padanya,
pertanda mereka mempercayainya sehingga amat

2704
menggirangkan hatinya, Setelah mengangguk, diapun melesat
pergi tiga empat depa jauhnya.
Terdengar lagi Seh Cing Hua saling mencaci dengan Kou
Hun Siu, sedangkan Toan Bok Ang telah hilang di tempat
gelap, Gadis itu merasa heran karena dirinya telah melesat
belasan depa, Akan tetapi, justru tiada seorangpun yang
menghadangnya,
Seh Cing Hua memberikan tiga tugas kepadanya, ketiga
tugas itu sepertinya menghabiskan dia menuju ke arah istana
Ci Cun Kiong, agar bisa memperoleh hasil! Ingin tahu Liok Ci
Khim Mo kemari atau tidak, pasti harus menuju ke istana Ci
Cun Kiong dahulu, Apabila Lu Leng dan lainnya tertangkap
oleh Kou Hun Siu, tentunya akan dibawa ke istana Ci Cun
Kiong puta, kalau ingin tahu Jala Bumi itu masih menjaring Lu
Leng berempat atau tidak, juga harus melihat mereka! Kalau
tidak, sulit untuk mengetahuinya!
Toan Bok Ang terus berpikir, kemudian melesat ke arah
istana Ci Cun Kiong, tak lama iapun sudah melesat beberapa
mil, Saat itulah mendadak dia merasa ada orang menguntitnya
dari belakang! Padahal Toan Bok Ang tidak mendengar suara
apapun, hanya mendadak punya perasaan demikian saja. Hal
ini sangat mengejutkan Toan Bok Ang, karena orang yang
dapat menguntitnya tanpa bersuara pastilah memiliki ginkang
yang amat tinggi,
Toan Bok Ang tidak memperlihatkan reaksi apapun,
melainkan terus melesat ke arah istana Ci Cun Kiong. Gadis itu
mengerahkan ginkangnya agar lesatannya bertambah cepat,
mendadak dia bersalto sekaligus membalikkan badanhya!
Caranya itu agar orang yang menguntitnya tidak akan
menduga hal tersebut Tidak salah! Ketika membalikan

2705
badannya, tampak sesosok bayangan bagaikan kilat melesat
ke arah nya! Di saat Toan Bok Ang membalikkan badannya,
senjata Sian Tian Sin Sopun di keluarkan nya! Begitu melihat
sesosok bayangan meluncur ke arahnya, senjata Sian Tian Sin
Sopun digerakkannya.
"Tang! Tang! Tang!"
Terdengar suara yang amat nyaring, tampak pula cahaya
merah berkelebat ke arah orang itu! Toan Bok Ang
membalikkan badan dan melancarkan serangan, boleh
dikatakan pada waktu bersamaan, maka ia yakin orang yang
menguntitnya tidak dapat menghindari serangannya itu! Akan
tetapi gerakan orang itu sungguh diluar dugaan! Ketika cahaya
merah menyambar, orang itupun masih mampu melayang ke
atas seperti terbang!
Menyaksikan itu, Toan Bok Ang jadi terbelalak! seketika
dia langsung menarik serangannya karena dia teringat orang
yang memiliki ilmu ginkang begitu tinggi hanya Oey Sim Tit
seorang, tidak mungkin orang lain!
Setelah menarik serangan itu Toan Bok Angpun bertanya.
"Saudara Oey ya?"
Tampak orang itu bergerak amat cepat sekali, tahu-tahu
sudah berdiri di hadapan Toan Bok Ang, ternyata memang
benar Oey Sim Tit! wajahnya kelihatan cemas,
"Nona Toan, ayahku akan kemari, apakah kau masih tidak
mau pergi?"
Toan Bok Ang tertegun cepat-cepat dia menyimpan
senjata Sian Tian Sin So lalu melemparkan kembang api

2706
isyarat warna putih ke atas, setelah meledak di udara
kembang api warna putih itu berpijar kemana-mana!
* * * *
Bab 126
Ketika melempar kembang api isyarat ke atas, Toan Bok
Angpun bertanya pada Oey Sim Tit.
"Kau melihat Lu Leng dan yang lainnya?"
Oey Sim Tit menyahut
"Tidak!"
Toan Bok Ang berkata.
"Mereka pasti telah ditangkap oleh Kou Hun Siu, tetapi
tidak tahu berada dimana mereka sekarang?"
Oey Sim Tit mengerutkan kening,
"Betulkah? Kok aku sama sekali tidak tahu?"
Tercengang Toan Bok Ang, dia memandang Oey Sim Tit
seraya bertanya,
"Kalau begitu, untuk apa ayahmu meninggalkan istana Ci
Cun Kiong?"
Oey Sim Tit menyahut

2707
"Ada dua orang yang mati secara aneh, Kou Hun Siu dan
beberapa orang pergi mencari pembunuh itu, Kemudian
mereka memberi tanda bahwa bertemu musuh tangguh, maka
ayahku segera meninggalkan istana Ci Cun Kiong! Aku
khawatir ada orang akan mati di bawah Pat Liong Thian Im,
karena itu cepat-cepat aku keluar Tak kusangka malahan
bertemu kau, sehingga aku menguntitmu! cepatlah kau pergi,
sebentar lagi ayahku pasti tiba di sini!" itu merupakan
percakapan pendek, namun mereka telah mendengar suara
derap kaki kuda!
Toan Bok Ang tadi telah melempar kembang api isyarat ke
atas dan yakin Cit Sat Sin Kun-Tam Sen bertiga pasti sudah
pergi, sedangkan saat ini Kou Hun Siu dan Liok Ci Khim Mo
justru tidak berada di istana Ci Cun Kiong, sungguh
merupakan kesempatan baginya untuk menyelinap ke dalam
istana itu!
Mendadak gadis itu mencaci dirinya sendiri, dia ingin
menyelinap ke dalam istana Ci Cun Kiong tidak lain hanya
ingin menemui Oey Sim Tit, sedangkan pemuda tersebut
justru berada di hadapan-nya! Mengapa harus menyelinap ke
dalam istana itu?
Setelah berpikir sejenak, Toan Bok Ang berkata,
"Saudara Oey, kau mencuri keluar ya?"
Oey Sim Tit mengangguk
"Betul!"
Toan Bok Ang berkata lagi.

2708
"Kalau begitu, kau pasti tidak mau diketemukan ayahmu!
Lebih baik kita cepat-cepat menyingkir aku masih ingin
bercakap-cakap sebentar denganmu!"
Saat ini suara derap kaki kuda sudah makin dekat. Begitu
usai berkata, Toan Bok Angpun langsung menarik Oey Sim Tit
ke semak-semak di pinggir jalan, Baru mereka bersembunyi,
sudah tampak lima ekor kuda berlari kencang melewati
mereka! Toan Bok Ang dapat melihat dengan jelas bahwa
seorang diantaranya adalah Liok Ci Khim Mo!
Oey Sim Tit segera berkata,
"Nona Toan, ada apa? Cepat katakan! Aku harus kembali
ke istana sebelum ayahku pulang!"
Toan Bok Ang berpikir sejenak, lalu berkata,
"Saudara Oey, kami telah berhasil memperoleh ketujuh
batang Panah Bulu Api di Gunung Tangkula San!"
Mendengar itu, wajah Oey Sim Tit langsung berubah tak
menentu, ia bertanya terputus-putus.
"Be,., betulkah?"
Toan Bok Ang menyahut.
"ltu memang benar! Kini... hanya kurang Busur Api
milikmu itu!"
Oey Sim Tit langsung mundur beberapa langkah, sepasang
tangannya memegang bagian dadanya, Toan Bok Ang sudah
menduga akan hal tersebut, cepat-cepat ia mengikutinya,

2709
Bibir Oey Sim Tit bergerak, seperti ingin mengatakan
sesuatu, tetapi justru tidak dapat mencetuskan apa-apa!
Mendadak dia membalikkan badannya sekaligus melesat pergi!
Kejadian itu sungguh diluar dugaan Toan Bok Ang,
sehingga membuatnya termangu-mangu di tempat, bahkan
nyaris menangis seketika. Kemudian Toan Bok Ang
mengerahkan ginkang mengejar Oey Sim Tit.
Apabila Toan Bok Ang berterus terang itu agar Oey Sim Tit
paham, Panah Bulu Api yang hilang ratusan tahun masih bisa
diketemukan tentunya Panah Bulu Api itu akan menyatu
dengan Busur Api tersebut!
Namun apa yang dikatakan Toan Bok Ang justru membuat
Oey Sim Tit langsung kabur! Kalau Tam Goat Hua yang
mengatakan sudah pasti tidak akan mengatakan begitu!
Ketika Oey Sim Tit mendengar Panah Bulu Api sudah
berada di tangan mereka, hatinya langsung berubah kacau!
Walau dia tiada permusuhan apa-apa dengan Toan Bok Ang,
tapi sasaran mereka adalah Liok Ci Khim Mo - ayahnya -
secara tidak langsung Toan Bok Ang dan yang lainnya sudah
jadi musuhnya!
Padahal sesungguhnya Toan Bok Ang dan lainnya bukan
musuh Oey Sim Tit, tapi kini Panah Bulu Api sudah berada di
tangan mereka, otomatis mereka akan bermusuhan!
Asal Busur Api jatuh ke tangan Toan Bok Ang dan
menyatu dengan Panah Bulu Api, tentunya dapat
menundukkan Pat Liong Thian Im, maka nyawa Liok Ci Khim
Mo terancam!

2710
Oleh karena itu Oey Sim Tit langsung kabur Setelah Oey
Sim Tit kabur, barulah Toan Bok Ang sadar akan
kesalahannya! Karena itu Toan Bok Ang segera mengejar Oey
Sim Tit! Berdasarkan ilmu ginkang Toan Bok Ang, maka
ilmunya tidak dapat dibandingkan dengan ilmu ginkang Oey
Sim Tit! Mula-mula dia masih dapat melihat bayangan Oey Sim
Tit, namun kemudian bayangan Oey Sim Tit sudah hilang dari
pandangannya!
Toan Bok Ang masih sempat melihat Oey Sim Tit
berkelebat ke arah istana Ci Cun Kiong, maka gadis itupun
terus melesat ke sana? Empat lima puluh mil kemudian, sudah
tampak obor-obor di undakan batu, di saat bersamaan diapun
melihat sesosok bayangan hitam melesat lalu tidak kelihatan
lagi,
Toan Bok Ang tahu, Oey Sim Tit sudah kembali ke istana
Ci Cun Kiong! Tadi dia masih mencaci dirinya yang bodoh,
karena ingin menyelinap ke dalam istana Ci Cun Kiong! Namun
kini, dia justru harus melakukannya! Di bawah cahaya obor
yang terang benderang, Toan Bok Ang tahu sulit baginya
menyelinap ke sana! Hanya ada satu jalan, yaitu nekad
menerjang!
Setelah mengambil keputusan tersebut, Toan Bok Ang lalu
mengeluarkan senjata Sian Tian Sin So. Begitu senjata
tersebut berada di tangan, badannyapun langsung melesat
melewati tujuh delapan buah lentera merah, Tampak dua
orang menghadangnya seraya membentak
"Siapa?"
Toan Bok Ang tidak menyahut, melainkan badannya
mencelat ke atas tiga empat depa tingginya, Di saat
bersamaan tangannyapun bergerak mengeluarkan jurus Lui

2711
Tian Kauw Cak (Kilat dan Geledek Menggelegar), terlihat
cahaya senjata Sian Tian Sin So berkelebat-kelebat!
Setelah melancarkan serangan itu, Toan Bok Angpun terus
melesat ke depan tanpa berhenti Pada saat yang sama
terdengar pula kedua orang itu berteriak aneh, kemudian
terpental beberapa depa. sedangkan Toan Bok Ang telah
melayang turun tiga empat depa jauhnya!
Toan Bok Ang segera menghimpun hawa mur-ninya, lalu
melesat ke depan lagi, Tak lama sampailah dia di tempat
lentera merah terakhir Kira-kira beberapa depa di depan,
tampak obor-obor yang tak terhitung banyaknya.
Ketika Toan Bok Ang sampai disitu, langsung muncul
beberapa sosok bayangan, salah seorang membentak keras,
"Berani menerjang kemari, apakah sudah bosan hidup?"
Toan Bok Ang tidak menyahut melainkan mengayunkan
senjatanya, diarahkan pada obor-obor disitu, seketika tampak
empat buah obor roboh! Kebetulan keempat buah obor itu
roboh ke arah keempat orang itu, mereka tidak sempat
berkelit sehingga keempat orang itu terserang oleh obor-obor
tersebut,
Minyak tumpah di badan mereka, apipun langsung
menyala! Keempat orang itu menjerit-jerit, ternyata keempat
orang itu telah terbakar! Toan Bok Ang tidak menghiraukan
mereka, ia segera maju dan sekarang sudah berada di sisi
undakan batu!
Dia menarik nafas dalam-dalam seraya mendongakkan
kepala memandang ke atas, undakan batu disitu berjumlah
seratus lima puluh undakan, sungguh tinggi sekali! Lagi pula

2712
pada setiap undakan, terlihat beberapa orang berjalan mondar
mandir, namun mereka kelihatannya seperti tidak melihat
Toan Bok Ang yang berada di sisi undakan batu itu!
Toan Bok Ang mengerti, apabila dia naik ke atas undakan
batu itu, pasti akan muncul orang menghadangnya. Tetapi
kepalang basah, diapun tidak mau mundur Iagi. Biar
bagaimanapun ia harus menerjang sampai ke atas untuk
menemui Oey Sim Tit sekali lagi! Toan Bok Ang menarik nafas
da!am-dalam, kemudian badannya mencelat ke atas dan
melayang turun di undakan batu yang ke sepuluh,
Ketika badannya baru melayang turun, orang-orang yang
berjalan mondar-mandir disitu langsung mengepungnya! Toan
Bok Angpun segera menggerakkan senjata Sian Tian Sin So,
mengeluarkan jurus Tian Kong Ciau Ciau (Kilat
Bergemerlapan) untuk melindungi diri! Yang mengepungnya
berjumlah delapan orang. Toan Bok Ang bersiul panjang,
kemudian membentak.
"Siapa menghadang pasti mati!"
Usai membentak, Toan Bok Angpun menyerang mereka!
Keempat orang yang mengepung di depan tidak tahu apa
yang terjadi, mereka hanya melihat cahaya keperak-perakan
berkelebat tahu-tahu Toan Bok Ang telah melancarkan
serangan terhadap ke~ empat orang itu!
"Trang! Trang! Trang! Trang...!"
Terdengar suara benturan senjata tajam disusul dengan
suara jeritan. Ternyata keempat orang itu telah terluka, dua
diantaranya yang terluka parah roboh seketika tak mampu
bangun lagi

2713
Undakan batu yang putih bersih itupun ternoda darah,
sedangkan Toan Bok Ang tidak berhenti sampai disitu, ia
bersiul panjang sambil melesat ke atas! Toan Bok Ang tahu,
disitu berjumlah seratus lima puluh undakan, setiap tiga puluh
undakan pasti dijaga tiga puluh dua orang! Kelihatannya para
penjaga di setiap tiga puluh undakan sama sekali tidak boleh
sembarangan berjalan Mereka berbaris di empat penjuru,
setiap penjuru berjumlah delapan orang.
Gadis itupun tahu semakin tinggi undakan batu, semakin
tinggi pula kepandaian para penjaganya, Meskipun Kou Hun
Siu dan Liok Ci Khim Mo tidak berada disitu, tapi masih ada
Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, lagi pula sewaktu-waktu Liok Ci
Khim Mo akan kembali, sedangkan waktu baginya boleh
dikatakan tidak cukup!
Oleh karena itu begitu sampai di undakan batu yang ke
tiga puluh dua, tidak menunggu para penjaga di sana
mengepungnya, Toan Bok Ang sudah mengeluarkan siulan
panjang sambil menghimpun hawa murninya sehingga
badannya mencelat ke atas lagi! Kini dia sudah berada di
undakan batu yang ke enam puluh satu, Toan Bok Ang terus
bergerak cepat, tak lama ia sudah berada di undakan yang ke
sembilan puluh dua.
Ketika badannya berada di udara, walau begitu banyak
senjata rahasia menyerang dirinya, namun dia masih sempat
mengayunkan senjata Sian Tian Sin So untuk menangkis dan
memukul jatuh senjata-senjata rahasia itu! Setelah berada di
undakan batu ke sembilan puluh dua, di saat dia baru ingin
mencelat ke atas lagi mendadak terdengar suara bentakan
yang meng-guntur.
Tampak empat sosok bayangan berkelebat menyusul
empat senjata juga menyerangnya! Kelihatannya keempat

2714
orang itu berkepandaian amat tinggi, akan tetapi Toan Bok
Ang tetap berlaku tenang dan berseru.
"Bagus!"
Terlihat cahaya senjata Sian Tian Sin So berkelebat
keempat penyerang itu terkejut bukan main, mereka langsung
memutar senjata masing-masing, Toan Bok Ang justru
menyerang mereka dengan jurus Lui Seng Long Long (Suara
Halilintar Tak Henti-hentinya)! Betapa cepatnya gerakan jurus
tersebut memang sulit dilukiskan sehingga keempat orang itu
tidak dapat berkelit!
"Aaaakh...." Terdengar suara jeritan,
Ternyata jalan darah Leng Tay Hiat keempat orang itu
telah tertusuk oleh ujung senjata Sian Tian Sin So! Keempat
orang itu terhuyung-huyung ke belakang dan akhirnya roboh
di atas undakan batu! Toan Bok Ang telah berhasil melewati
empat pos penjagaan di undakan batu tersebut, kini hanya
tersisa satu pos penjagaan lagi, Apabila dia berhasil
menerjang ke sana, pasti akan berhasil menemui Oey Sim Tit!
Gadis itu mendongakkan kepala memandang ke atas,
terlihat empat orang berjalan ke bawah, sedangkan Toan Bok
Ang segera mencelat ke atas dan hanya berjarak tujuh
delapan undakan batu saja! Keempat orang itu, dua
diantaranya berbadan pendek sedangkan yang dua lagi
berbadan tinggi, Wajah mereka mirip satu sama lain,
sepertinya saudara kembar empat!
Pakaian keempat orang itu amat aneh, di pinggang kedua
orang yang jangkung bergantung kantong kulit besar dan
kecil, sedangkan di pinggang kedua orang yang kerdil terikat
sebuah ban giok. Toan Bok Ang tahu kepandaian keempat

2715
orang itu pasti diatas para penjaga di sana. Gadis itu
memandang mereka, kemudian berkata,
"Cepatlah kalian menyingkir! Kalau tidak kalian juga akan
seperti mereka yang terluka parah itu!"
Salah seorang yang kerdil menyahut dengan dingin,
"Gadis lengan tunggal, kau berhasil melewati empat pos
penjagaan, itu sungguh luar biasa! Mengingat kau masih
muda dan bernyali besar, kami mengampuni nyawamu!
cepatlah kau pergi!"
Toan Bok Ang membentak
"Jangan banyak omong kosong!"
Keempat orang itu turun dua undakan batu.
"Kau tidak mengindahkan nyawamu lagi?"
"Kalian menghendaki aku pergi? Tidak sulit! Asal kalian
mengabulkan satu permintaanku!" sahut Toan Bok Ang.
Keempat orang itu tertawa gelak. "Ha ha ha! Sungguh
menggelikan! Kau berani mengajukan permintaan pada kami?
Baik kami ingin dengar apa permintaanmu!"
Sesungguhnya Toan Bok Ang sama sekali tidak punya
permintaan apapun, ia hanya ingin memecahkan perhatian
mereka saja. Gadis itu tahu kalau ia berhasil naik ke atas,
tentunya keempat orang itu tidak berani mengejarnya, Ketika
mendengar keempat orang itu berkata begitu, bergiranglah
Toan Bok Ang dalam hati.

2716
"Aku menginginkan kalian mengabulkan tiga
permintaanku! permintaan pertama....,"
Mendadak Toan Bok Ang bersiul panjang, badannya
mencelat ke atas dua depa tingginya! Begitu badannya
mencelat ke atas, keempat orang itu baru sadar bahwa
mereka telah tertipu, mereka langsung menggeram, Akan
tetapi Toan Bok Ang sama sekali tidak memandang ke bawah.
Ketika badannya masih berada di udara, dia menghimpun
hawa murninya lagi sehingga badannya melambung ke atas
lagi kemudian melayang turun!
Toan Bok Ang cepat-cepat menghimpun hawa murninya,
sehingga badannya mencelat laksana kilat menuju ke atas!
Tapi di saat bersamaan, terdengar pula "Ser Ser Ser" Tadi
Toan Bok Ang melihat pada pinggang kedua orang yang
jangkung tergantung kantong kulit besar dan kecil ia pun
sudah tahu kedua orang jangkung itu mahir senjata rahasia,
Karena itu tanpa menoleh diapun menggerakkan senjata Sian
Tian Sin So untuk melindungi diri!
"Ting! Ting! Ting!"
Terdengar suara benturan senjata, entah berapa banyak
senjata rahasia terpukul jatuh! Namun badan Toan Bok Ang
justru merosot ke bawah, begitu kakinya menginjak undakan
batu, di saat bersamaan diapun menghimpun hawa murninya
lagi sehingga badannya mencelat ke atas lagi!
Tapi pada saat itu juga terdengar suara yang amat halus
mengarah badannya! Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang,
dia segera mengayunkan senjata Sian Tian Sin So untuk
menangkis, namun kedua kakinya telah merasa kesemutan!

2717
Toan Bok Ang tahu dirinya telah terkena senjata beracun,
kalau tidak berupaya agar badannya jatuh ke atas undakan
batu, dirinya pasti celakai Gadis itu menggigit bibir sambil
menghimpun hawa murni lagi, akhirnya dia berhasil turun di
undakan batu yang di atas.
Akan tetapi rasa kesemutan dan ngilu itu sudah mulai
menjalar ke atas! Toan Bok Ang mengeluh dalam hati.
Sungguh lihay senjata beracun itu! setelah jatuh di undakan
batu yang di atas, Toan Bok Ang memandang ke bawah,
terlihat keempat orang itu tidak berani mengejarnya. Toan
Bok Ang menarik nafas lega, terdengar kedua orang jangkung
itu berkata.
"Gadis lengan tunggal, kau telah terkena senjata beracun
kami, dalam waktu satu jam nyawamu sulit diselamatkan lagi!
Kami lihat kepandaianmu cukup tinggi, kalau kau bersedia
berguru pada kami, tentunya kami akan mengampuni
nyawamu!"
Mendengar itu Toan Bok Ang terkejut sekali, sebab rasa
kesemutan dan rasa ngilu itu telah sampai pada bagian
pinggangnya. Mendadak Toan Bok Ang malah tertawa galak.
"Ha ha ha! Kalian jangan bermimpi!" Sembari berkata Toan
Bok Angpun menaruh senjatanya ke bawah, lalu
mengeluarkan sebuah kotak giok yang berisi Lan Tian Giok
Sek.
Ketika melihat Toan Bok Ang mengeluarkan kotak giok itu,
mata keempat orang tersebut langsung berbinar-binar. Mereka
kemudian berteriak aneh dan tanpa menghiraukan larangan
Liok Ci Khim Mo, mereka berempat segera melesat ke atas!
Melihat itu, bukan main terkejutnya Toan Bok Ang! Cepatcepat
ia membuka kotak giok tersebut! Terlihat suatu benda

2718
berwarna merah seperti darah ada di dalam kotak itu, Tanpa
berpikir panjang lagi Toan Bok Ang langsung mengambil
benda itu dan dimasukkan ke dalam mulutnya!
Di saat bersamaan keempat orang itupun telah menerjang
sampai di sisi badannya! Begitu menelan Lan Tian Giok Sek,
seketika Toan Bok Ang merasa ada semacam hawa yang amat
nyaman menerobos ke dalam tenggorokannya! Akan tetapi,
rasa kesemutan dan rasa ngilu di kakinya masih belum hilang,
sehingga ia tidak bisa berkelit sama sekali! justru di saat
bersamaan, di pelataran atas terdengar suara bentakan gusar
yang memekakkan telinga,
"Kalian berempat, sungguh berani naik ke atas! Apakah
ingin cari mati?"
Padahal keempat orang itu sudah siap menyerang Toan
Bok Ang, namun ketika mendengar suara bentakan gusar itu
mereka berempat pun segera mundur ke bawah! Toan Bok
Ang cepat-cepat mengambil kotak Giok itu sekaligus
menyambar senjatanya. Tampak dua sosok bayangan melesat
ke arahnya, tak lama bayangan itu sudah berada di hadapan
Toan Bok Ang, ternyata mereka adalah Hek Sin Kun dan Kim
Kut Lau!
Ketika melihat keempat orang itu mundur ke bawah, hati
Toan Bok Angpun jadi lega! Namun begitu melihat
kemunculan Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, hatinyapun
langsung jadi dingin! Meskipun dia telah makan Lan Tian Giok
Sek, tapi hawa racun senjata rahasia itu masih belum sirna,
maka sepasang kakinya masih belum bisa bergerak!
Bagaimanapun tingginya kepandaian Hek Sin Kun dan Kim
Kut Lau, seandainya Toan Bok Ang tidak terkena senjata

2719
rahasia beracun, satu lawan satupun belum tentu dia akan
menang, apalagi dalam keadaan begini!
Setelah berada di hadapan Toan Bok Ang, Kim Kut Lau
langsung mendengus dingin kemudian mengangkat sebelah
kakinya menginjak dada gadis itu. Toan Bok Ang merasa
dadanya seperti tertindih tenaga yang amat kuat, cepat-cepat
ia mengerahkan hawa murninya untuk menahan, sedangkan
Hek Sin Kun begitu melihat kotak giok yang berada di tangan
Toan Bok Ang, wajahnya tampak berseri-seri.
Setelah itu barulah dia membentak keempat orang itu.
"Kalian berempat, sungguh berani melanggar larangan Ci
Cun?"
Tadi mereka berempat begitu melihat kotak giok yang
bertuliskan "Lan Tian Giok Sek" seketika mereka melupakan
larangan itu. Ketika Hek Sin Kun membentak begitu, wajah
mereka langsung berubah kelabu, mereka saling memandang
tak berani menyahut sama sekali!
Ternyata Liok Ci Khim Mo khawatir bila ada kaum
golongan lurus yang menyelinap ke dalam istana Ci Cun Kiong
menyamar sebagai anggotanya, maka penjagaan disitu amat
ketat sekali! Kecuali Kou Hun Siu, Hek Sin Kun dan Kim Kut
Lau beri iga, orang lain tidak boleh menginjak tempat itu!
Siapa berani melanggar, pasti akan dihukum mati dengan cara
yang mengenaskan! Oleh karena itu, sukma keempat orang
itu seakan terbang entah kemana!
Hek Sin Kun berkata dengan dingin,
"Apakah kalian anggap Ci Cun tidak ada, maka berani
bertindak semaunya?"

2720
Keempat orang itu menyahut dengan suara ber-genietar,
"Hek Sin Kun, kita semua adalah kaum rimba persilatan
harap bermurah hati terhadap kami!"
Hek Sin Kun tertawa dingin, lalu berkata.
"Kalian mundur dulu!"
sesungguhnya kepandaian keempat orang itu tidak berada
di bawah kepandaian Hek Sin Kun. Hanya saja Hek Sin Kun
adalah orang kepercayaan Liok Ci Khim Mo. Lagi pula keempat
orang itu tahu, saat ini menyangkut hidup matinya mereka,
maka tidak berani berlaku ceroboh! Begitu mendengar Hek Sin
Kun menyuruh mereka mundur, tanpa banyak cakap lagi
mereka langsung mundur ke bawah.
Hek Sin Kun membalikkan badannya, memandang Kim Kut
Lau.
"Adikku, kuasai dulu gadis lengan tunggal ini, barulah kita
bicara!" katanya,
Kim Kut Lau tertawa gelak,
"Aku sudah menginjaknya di sini, apakah masih takut dia
akan terbang...."
Kim Kut Lau memang sombong, namun ketika berkata
sampai di situ, mendadak berhenti dan wajahnya langsung
berubah. Mendadak terdengar suara "Krek!" Lalu menyusut
suara jeritan: "Aaakh!" Tampak badan Kim Kut Lau terpental.
Kejadian itu sungguh di luar dugaan, bahkan Toan Bok Ang
pun terheran-heran.

2721
Namun dia tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung
meloncat bangun, Bukan main terkejutnya Hek Sin Kun. Dia
tertegun, tapi kemudian berkelebat ke samping Kim Kut Lau.
"Kenapa?" tanyanya,
Kim Kut Lau berguling-gulingan di tanah. sepasang
tangannya memegang kaki kiri nya. Keringatnya sebesar
kacang hijau merembes keluar dari keningnya.
"Kakiku... kakiku telah patah," sahutnya ter-putus-putus.
Kemudian dia memberi perintah kepada Hek Sin Kun. "Cepat...
hadang dia!"
Ketika melihat kaki kiri Kim Kut Lau bengkak dan
memerah. Hek Sin Kun tahu bahwa kakinya itu telah patah,
Maka dia bertambah terkejut dan gusar. Setelah meloncat
bangun dan ketika mendengar Kim Kut Lau mengatakan kaki
kirinya telah patah, Toan Bok Ang bertambah heran,
Gadis itu tidak tahu bahwa Lan Tian Giok Sek merupakan
benda pusaka di kolong langit Walau khasiatnya tidak di atas
Cit Sek Ling Che, namun cepat sekali bereaksi Tadi ketika Kim
Kut Lau menginjak bagian dadanya, Lan Tian Giok Sek yang
berada di dalam perut Toan Bok Ang telah mengalami suatu
proses alami menjadi hawa Yang (Panas). Hawa tersebut
mengalir ke seluruh tubuhnya. Dulu tanpa sengaja Toan Bok
Ang telah menelan mutiara Kura-Kura Mayat yang
mengandung hawa Im (Dingin), sedangkan kini dia menelan
Lan Tian Giok Sek yang mengandung hawa Panas, Kebetulan
kedua macam hawa itu berkumpul pada bagian dadanya di
jalan darah Tiong Teng Hiat.
Kaki kiri Kim Kut Lau justru menginjak pelan darah Tiong
Teng Hiat tersebut Di saat kedua macam hawa berkumpul di

2722
jalan darah itu, menimbulkan tenaga yang amat dahsyat
menerjang ke luar. Semua kejadian itu memang sungguh
kebetulan seandainya kaki Kim Kut Lau tidak menginjak jalan
darah Tiong Teng Hiat di bagian dada Toan Bok Ang,
kemungkinan besar gadis itu akan binasa oleh terjangan
tenaga yang amat dahsyat tadi.
Lantaran kaki Kim Kut Lau menginjak bagian itu, maka
tenaga yang amat dahsyat itu justru menerjang ke luar
menghantamnya, Meskipun Kim Kut Lau berkepandaian tinggi,
namun masih tidak dapat menahan kedahsyatan tenaga itu,
sehingga tidak hanya kaki kirinya patah, bahkan orangnya pun
terpental beberapa depa,
Sedangkan kini hawa racun yang ada di dalam tubuh Toan
Bok Ang pun telah terdesak ke luar, otomatis Lweekangnya
juga bertambah tinggi, Karena Kim Kut Lau telah terluka,
musuh tangguhnya tinggal Hek Sin Kun. Maka semangat Toan
Bok Ang terbangkit pula, Dia tertawa panjang lalu berkata.
"Hek Sin Kun, cepat keluarkan jurusmu!"
Mendengar tantangan Toan Bok Ang, Hek Sin Kun segera
membungkukkan badannya sedikit. Tak lama terdengar suara
"Krek" pada sekujur badannya, Ternyata dia telah
mengerahkan Lweekangnya, Tampak tepak tangannya
berubah hitam legam, itu adalah ilmu Hek Sah Ciang (llmu
Telapak Pasir Hitam),
Toan Bok Ang tidak menunggu Hek Sin Kun melancarkan
pukulan lebih du!u, Dia langsung menggerakkan senjata Sian
Tian Sin Sonya ke arah jalan darah Lau Kiong Hiat di telapak
tangan Hek Sin Kun dan ujung senjata itu tepat mengenai
sasarannya,

2723
Mendadak terdengar Hek Sin Kun tertawa terkekeh-kekeh!
Telapak tangannya diturunkan, sekaligus dibalik untuk
mencengkeram senjata Toan Bok Ang, Di saat bersamaan, dia
pun melancarkan sebuah pukulan Hek Sah Ciang ke arah gadis
itu menggunakan tangan kiri. Ketika senjatanya tercengkeram
oleh Hek Sin Kun, terkejutlah Toan Bok Ang. Lebih-Iebih
ketika melihat pukulan yang dilancarkan Hek Sin Kun.
Apa boleh buat, Toan Bok Ang terpaksa harus menarik
senjatanya, Namun dia tidak dapat menangkis pukulan itu,
karena tangannya tinggal sebelah. Maksudnya menarik
senjatanya itu, tidak lain hanya ingin menarik kembali
senjatanya yang tercengkeram oleh Hek Sin Kun, lalu akan
kabur
Akan tetapi, setelah hawa Im dan hawa Yang menyatu di
dalam tubuhnya, justru telah menembus nadi Jin Toknya, Oleh
karena itu, Lweekangnya menjadi bertambah tinggi, Maka
kalaupun pukulan Hek Sah Ciang yang dilancarkan Hek Sin
Kun berhasil menghantam tubuhnya gadis itu tidak akan
merasa apa-apa. Akan tetapi, Toan Bok Ang sendiri justru
tidak tahu akan hal tersebut Ketika dia menarik senjatanya,
Hek Sin Kun merasa badannya terbetot oleh tenaga yang amat
dahsyat, sehingga badannya terbetot ke depan,
Jari tangan Hek Sin Kun menjadi renggang, maka sudah
barang tentu senjata itu terlepas dari tangannya, Namun
badannya tetap terbetot ke depan dan akhirnya jatuh
terduduk di atas undakan batu, Matanya berkunang-kunang
seketika, Dia ingin bangkit berdiri tapi sudah tidak mampu.
Toan Bok Ang terbelalak menyaksikan kejadian itu. Dia
tidak menyangka Lweekangnya sudah begitu tinggi, Namun
kemudian dia tersentak sadar, bahwa Lweekangnya bisa

2724
bertambah tinggi, tidak lain sebab khasiat Lan Tian Giok Sek
yang telah dimakannya,
* * * *
Bab 127
Tentunya tidak terpikirkan olehnya, bahwa kungfu-nya
bisa maju pesat hingga tingkat yang begitu tinggi, itu bukan
mengandal pada Lan Tian Giok Sek, melainkan juga berkat
khasiat mutiara Kura-Kura Mayat yang ditelannya dulu,
sehingga hawa Im dan hawa Yang berkumpul di jalan darah
Tiong Teng Hiat bagian dadanya, dan kebetulan jalan
darahnya itu diinjak oleh Kim Kut Lau, maka menimbulkan
kejadian yang luar biasa itu.
Akan tetapi, Toan Bok Ang sama sekali tidak tahu akan hal
tersebut Saat ini, tingkat Lweekangnya sudah hampir
mencapai Kim Kong Put Huai Ceh Thi (Tubuh Yang Tak
Mempan Senjata Dan Racun), Toan Bok Ang memandang
sejenak Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun yang tergeletak di atas
undakan batu, lalu membalikkan badannya sekaligus melesat
ke atas.
Begitu sampai di pelataran atas, gadis itu langsung
menerjang ke sebuah aula besar. Akan tetapi, di dalam aula
besar itu, tiada seorang pun. Toan Bok Ang menghimpun
hawa murni nya, kemudian berseru sekeras-kerasnya,
"Saudara Oey! Saudara Oey!"
Gadis itu terbelalak karena suara seruannya memekakkan
telinga dan bergema-gema. Toan Bok Ang menunggu sampai
gema itu berhenti, baru kemudian berjalan ke dalam.

2725
"Saudara Oey, kau tidak usah bersembunyi lagi! Aku sudah
berada di dalam aula besar!" katanya sambil berjalan
Mendadak tampak sosok bayangan berkelebat Dia
langsung melesat ke hadapan orang itu seraya membentak
"Berhenti! jangan bergerak!"
Orang itu roboh dan nafasnya putus seketika. Ternyata
orang itu berkepandaian rendah, maka suara bentakan Toan
Bok Ang membuat nyalinya pecah.
Toan Bok Ang tertegun, lalu berjalan lagi, Ketika
memasuki sebuah pintu, terlihat tujuh delapan orang
meringkuk menjadi satu, di antaranya terdapat kaum wanita,
Mereka adalah para pembantu dan pelayan istana Ci Cun
Kiong, berasal dari golongan hitam, Wajah mereka sudah
pucat pias,
Berhubung adanya pengalaman tadi, maka itu Toan Bok
Ang tidak berani membentak lagi, karena khawatir nyali
mereka akan pecah hingga binasa,
"Kalian jangan takut, cepat beritahukan di mana tuan
muda Oey?" katanya dengan suara dalam,
"Nona, kami tidak berani memberitahukan, sebab kalau
Cin Cun tahu, kami pasti dihukum mati," sahut salah seorang
dari mereka.
Toan Bok Ang mendengus,
"Kalau kalian tidak mau memberitahukan, sekarang juga
kalian akan mati!"

2726
Seketika badan mereka menggigil.
"Kalian harus memberitahukan dengan serentak, agar di
antara kalian tiada yang berani membocorkan hal ini kepada
Liok Ci Khim Mo. Dia pun tidak akan tahu kalian yang
memberitahukan."
Mereka bertujuh saling memandang, setelah itu barulah
berkata dengan serentak
"Berada di bawah kursi sambungan di aula besar"
Toan Bok Ang membalikkan badannya dan langsung
kembali ke aula besar.
Ketika sampai di aula besar, Toan Bok Ang memandang ke
luar Terlihat Hek Sin Kun bangkit berdiri lalu memapah Kim
Kui Lau menuju aula besar itu. Begitu melihat Toan Bok Ang,
Hek Sin Kun segera mundur beberapa Iangkah.
Toan Bok Ang sama sekali tidak memperdulikan mereka.
Dia berjalan ke tengah aula besar, menghampiri sebuah kursi
sambungan dan kemudian diterjangnya kursi itu. Blam! Kursi
sambungan itu hancur berkeping-keping, lalu tampak sebuah
lubang di bawahnya.
Toan Bok Ang melihat ada undakan batu lalu segera
meloncat ke dalam. Di saat bersamaan, sayup-sayup
terdengar seperti suara seruan girang dari mulut Hek Sin Kun.
Namun karena ingin segera menemui Oey Sim Tit, maka Toan
Bok Ang tidak menghiraukannya. Tidak seberapa lama
kemudian, Toan Bok Ang sudah sampai di ujung. Tampak dua
daun pintu batu di sana, Dia langsung berteriak
"Saudara Oey, apakah kau berada di dalam?"

2727
Terdengar suara sahutan dari dalam, ternyata suara Oey
Sim Tit,
"Nona Toan, aku tidak mau menemuimu! cepatlah kau
pergi! sebentar lagi ayahku pasti pulang, Saat itu aku tidak
bisa menolongmu lagi!"
Tidak gampang Toan Bok Ang mencari Oey Sim Tit,
bagaimana mungkin dia akan pergi? Dia memandang pintu
batu itu sejenak, kemudian mundur beberapa langkah. setelah
itu, dia maju lagi sambil melancarkan sebuah pukulan ke arah
pintu batu itu.
Bum!
Terdengar suara yang amat dahsyat memekakkan telinga,
namun pintu batu itu tak bergeming sedikit pun. Toan Bok
Ang menghimpun hawa murninya, lalu melancarkan dua
pukulan ke arah pintu batu itu,
Bum! Bum!
Pintu batu itu roboh.
Toan Bok Ang memandang ke dalam, Tampak sebuah
ruang batu yang amat besar, Oey Sim Tit berdiri di sudut
ruang batu itu, tangannya memegang Busur Api. Begitu Toan
Bok Ang muncul, terdengar suara "Pheng Pheng Pheng" tiga
kali dan tampak tiga batang panah kecil meluncur laksana kilat
ke arahnya.
Gadis itu segera mengibaskan lengannya, maka ketiga
batang panah kecil itu melesat ke samping, Menyaksikan itu,
wajah Oey Sim Tit langsung berubah. Namun mendadak
badannya bergerak, bagaikan segulung asap menerjang ke

2728
luar. Toan Bok Ang tahu, bahwa Oey Sim Tit ingin kabur
Betapa tingginya ilmu ginkang yang dimiliki Oey Sim Tit,
tentunya gadis itu tahu jelas, Kalau Oey Sim Tit berhasil
kabur, pasti sulit mencarinya lagi.
Oleh karena itu, ketika melihat badan Oey Sim Tit
berkelebat Toan Bok Ang bergerak cepat menghadang di pintu
batu, sekaligus melancarkan pukulan ke depan. Angin pukulan
itu berhasil menahan Oey Sim Tit, sehingga Oey Sim Tit
segera berkelebat kembali ke sudut ruang batu itu,
"Nona Toan, aku tidak bisa memberikan padamu! Biar
bagaimanapun juga aku tidak bisa memberikan padamu!"
Oey Sim Tit terisak-isak, sambil juga memeluk Busur Api
itu erat-erat Menyaksikannya, Toan Bok Ang menjadi tidak
tega. Toan Bok Ang menghela nafas panjang,
"Saudara Oey, dengarkanlah dulu perkataanku!" katanya
perlahan-lahan.
"Nona Toan, kau tidak usah bicara lagi! Tadi kau
melepaskan kembang api isyarat. Kalau ayahku tidak berhasil
menemukan mereka, pasti akan segera pulang! Cepatlah kau
pergi! Aku tidak ingin mencelakaimu, tapi kau juga jangan
terlampau mendesakku!"
"Saudara Oey, aku dan kau memang tidak ingin
mencelakai dan mendesak siapapun Tapi ayahmu
mengandalkan Pat Liong Thian Im, entah sudah mencelakai
beberapa banyak orang!
"Aku sudah bilang, tidak bisa menyerahkan Busur Api ini
pada kalian."

2729
Toan Bok Ang berpikir, barusan Oey Sim Tit mengatakan
bahwa Liok Ci Khim Mo akan segera pulang, itu tentunya tidak
menakut-nakutinya, melainkan dia tidak ingin melihat gadis itu
celaka ditangan ayahnya, Lagi pula memang benar Liok Ci
Khim Mo akan segera pulang, Kalau begitu, mau tidak mau
harus merebut Busur Api itu dari tangan Oey Sim Tit.
Perbuatan itu memang amat bersalah terhadap Oey Sim
Tit dan amat memalukan, karena entah sudah berapa kali Oey
Sim Tit menolong mereka, Berpikir sampai di situ, Toan Bok
Ang nyaris langsung meninggalkan ruang batu itu,
Akan tetapi, Toan Bok Ang berpikir lagi, kalau Liok Ci Khim
Mo tidak dibasmi, tidak sampai tiga tahun, dalam dunia
persilatan pasti sudah tidak ada kaum golongan lurus, Mo
Liong Seh Sih telah berkorban demi Panah Bulu Api lahir di
dunia persilatan agar dapat membasmi Liok Ci Khim Mo. Lalu
kenapa dirinya tidak mau memikul nama busuk demi
keselamatan dunia persilatan?
Setelah berpikir demikian, dia pun berkata pada Oey Sim
Tit dengan suara dalam,
"Saudara Oey, hari ini aku kemari adalah demi seluruh
kaum rimba persilatan! Aku harus memperoleh Busur Api,
harap kau sudi memaafkan!"
Wajah Oey Sim Tit langsung berubah, sama sekali tidak
bersuara, hanya menatap Toan Bok Ang dengan penuh
ketakutan, seperti seekor burung yang telah masuk ke dalam
perangkap, Toan Bok Ang tahu bahwa Oey Sim Tit memiliki
ilmu ginkang yang amat tinggi, dan dia juga tahu bahwa kalau
dirinya maju Oey Sim Tit pasti kabur, Oleh karena itu dia
melancarkan sebuah pukulan lebih dulu agar Oey Sim Tit tidak

2730
dapat mengerahkan ginkangnya untuk kabur, setelah itu
barulah dia mendekati Oey Sim Tit, seraya berkata,
"Saudara Oey, kau bukan lawanku! Lebih baik kau
serahkan Busur Api itu pada ku, jadi aku tidak perlu
melukaimu!"
"Nona Toan, kau,., kau harus ingat! Sudah berapa kali...
aku., aku menyelamatkan kalian!"
Toan Bok Ang menghela nafas panjang,
"Saudara Oey, aku tahu itu. Namun aku harus berbudi
pula terhadap seluruh dunia persilatan! saudara Oey, kau
paham itu?"
Sembari berkata Toan Bok Ang semakin mendekati Oey
Sim Tit, Namun mendadak Oey Sim Tit berkelebat ke sudut
lain,
"Saudara Oey, kau tidak usah menghindari Kami hanya
berusaha membasmi ayahmu, itu juga demi kebaikanmu!
Kalau kau tanamkan budi luhurmu demi mengorbankan
ayahmu yang amat jahat itu, maka selamanya kau pasti
dihormati seluruh kaum rimba persilatan!"
"Aku tidak mau dihormati orang, aku hanya,.,
menginginkan ayahku!" sahut Oey Sim Tit sambil menangis,
Toan Bok Ang mengeraskan hati, lalu maju beberapa
langkah lagi mendekati Oey Sim Tit,
Oey Sim Tit segera menaruh Busur Api itu ke belakang
punggungnya, sehingga dadanya terbuka menghadang di
depan Toan Bok Ang,

2731
Dia tahu bahwa dirinya bukan tandingan gadis itu, dan
juga tidak bisa kabur, maka terpaksa harus bertahan matimatian.
Toan Bok Ang menjulurkan tangannya untuk
mencengkeram bahu Oey Sim Tit. Pemuda itu langsung
menundukkan kepala menggigit lengan Toan Bok Ang. itu
sungguh di luar dugaan gadis itu, sehingga Oey Sim Tit
berhasil menggigit lengannya,
Akan tetapi, kini Lweekang Toan Bok Ang sudah amat
tinggi, Begitu Oey Sim Tit menggigil Lweekang yang didalam
tubuhnya menerjang ke luar. Oey Sim Tit mengeluarkan suara
keluhan, lalu mendongakkan kepala, Mulutnya telah berdarah
Ternyata giginya rontok dua buah, wajahnya memang sudah
buruk, kini bertambah buruk sehingga menyerupai setan yang
amat menyeramkan. sedangkan Toan Bok Ang mengeraskan
hatinya.
Dia langsung menarik lengan Oey Sim Tit lalu merebut
Busur Api itu. Ketika Toan Bok Ang berhasil merebut Busur Api
tersebut, mendadak Oey Sim Tit berteriak aneh, sekaligus
memeluk kaki Toan Bok Ang erat-erat.
"Nona Toan, tolong kembalikan padaku! Aku rela menjadi
budakmu seumur hidup, Tolong... kembalikan padaku!"
katanya sambil menangis.
Betapa berdukanya hati Toan Bok Ang, sehingga dia juga
ikut menangis,
"Saudara Oey, kau harus berpikir! Aku tidak bisa tidak
mengambil Busur Apimu ini! Setelah urusan beres, aku pun
rela mati di hadapanmu," katanya terisak,
Oey Sim Tit mendongakkan kepala.

2732
"Nona Toan, untuk apa kau harus mati? Setelah kau
kembalikan Busur Apiku, bukankah sudah tiada urusan lagi?"
katanya.
Kemudian dia memeluk kaki Toan Bok Ang sehingga gadis
itu tidak tahu harus berbuat apa. Tentunya berdasarkan
kungfu yang dimiliki Toan Bok Ang saat ini, apabila gadis itu
mengayunkan kakinya, Oey Sim Tit pasti binasa, Namun tadi
ketika melihat gigi Oey Sim Tit rontok dua buah, Toan Bok
Ang sudah merasa tidak tega, maka bagaimana mungkin saat
ini dia melukai Oey Sim Tit?
Toan Bok Ang, berpikir sejenak, kemudian menaruh Busur
Api itu pada mulutnya, Setelah itu barulah dia menotok jalan
darah Oey Sim Tit, sehingga membuat Oey Sim Tit kehilangan
tenaga untuk memeluk kakinya,
Gadis itu tidak tega melihatnya. Dia segera membalikkan
badannya lalu melesat ke arah pintu batu, dan sekaligus
menarik pintu batu tersebut,
Blam!
Pintu batu itu tertutup kembali, Namun di saat bersamaan
Toan Bok Ang tampak tertegun Ternyata di luar pintu batu,
berdiri dua orang. Yang seorang adalah tidak lain adalah Kou
Hun Siu. sedangkan yang seorang lagi berwajah amat buruk,
mengenakan jubah panjang warna kuning bersulam delapan
ekor naga emas, Tangannya membawa sebuah harpa kuno,
dan jari tangannya menyentuh senar harpa kuno tersebut,
Orang itu adalah Liok Ci Khim Mo.
Setelah tertegun sesaat Toan Bok Ang teringat akan
kungfunya yang telah bertambah maju, Mengapa tidak
mencoba menerjang ke luar? Akan tetapi, di saat Toan Bok

2733
Ang berpikir demikian, jari tangan Liok Ci Khim Mo sudah
mulai bergerak,
Ting! Ting! Ting!
Begitu mendengar suara harpa itu, badan Toan Bok Ang
langsung terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah,
itu membuat Toan Bok Ang terkejut sekali, Gadis itu tahu,
walau kini kungfunya sudah amat tinggi, belum mampu
melawan Pat Liong Thian Im. Di saat bersamaan, hati Liok Ci
Khim Mo pun tidak kalah terkejutnya dibandingkan dengan
Toan Bok Ang.
Bagian 66
Sebab tadi dia telah memetik tali senar Pat Liong Khim
dengan nada membunuh, jago tangguh yang mana pun,
apabila terserang oleh nada Pat Liong Thian Im itu, kalaupun
tidak mati, juga akan terluka parah roboh seketika, Akan
teiapi, Toan Bok Ang hanya termundur-mundur beberapa
langkah saja, sama sekali tidak roboh.
Liok Ci Khim Mo amat penasaran. Jari tangannya langsung
bergerak, dan seketika terdengarlah suara Pat Liong Thiam Im
yang tak henti-hentinya. Kali ini Liok Ci Khim Mo
menggunakan nada Memindahkan Hati,
Kini suara harpa kuno itu membuat Toan Bok Ang amat
menderita. Ketika terhuyung-huyung ke belakang, Toan Bok
Ang sudah mengambil keputusan untuk menerjang ke luar
Tapi jari tangan Liok Ci Khim Mo sudah bergerak memetik tali
senar harpa kuno itu, bahkan menggunakan nada

2734
Memindahkan Hati, Maka seketika gadis itu merasa seperti
sukmanya terbetot keluar
Toan Bok Ang tahu bahwa dirinya telah terpengaruh Pat
Liong Thian Im. Dia memejamkan mata, lalu memaksakan diri
untuk maju selangkah Gadis itu justru tidak tahu, begitu dia
berhasil maju selangkah, wajah Liok Ci Khim Mo sudah
berubah hebat. Toan Bok Ang tahu musuh besar itu berdiri di
hadapannya, Dia ingin melancarkan sebuah pukulan ke
arahnya, namun tidak mampu mengangkat tangannya.
Dia berdiri tegak di tempat kira-kira hampir setengah jam.
sedangkan kening Liok Ci Khim Mo, sudah mulai mengucurkan
keringat Berapa tingginya kungfu Toan Bok Ang saat ini, Liok
Ci Khim Mo sama sekali tidak mengetahuinya. Meskipun dia
telah memainkan dua macam nada Pat Liong Thian Im,
namun Toan Bok Ang masih tidak roboh. Maka dia mengira
bahwa Pat Liong Thian Im kehilangan kehebatannya,
Liok Ci Khim Mo mengerahkan hawa murninya, setelah itu
dia duduk dan menaruh Pat Liong Khim di pangkuannya, Jarijarinya
yang berjumlah dua belas mulai bergerak memetik tali
senar harpa kunonya. Dapat dibayangkan, betapa dahsyatnya
nada Pat Liong Thian Im itu, Keringat mulai merembes keluar
dari kening Toan Bok Ang. Sepeminum teh kemudian Toan
Bok Ang sudah tidak kuat berdiri, jatuh duduk di lantai.
Di saat bersamaan, Kou Hun Siu maju ke hadapan Toan
Bok Ang, kelihatannya ingin menyerang gadis itu, Akan tetapi,
Liok Ci Khim Mo justru berkata dengan suara dalam.
"jangan turun tangan! Lihat dia bisa bertahan berapa
lama!"

2735
Mereka berbicara dengan suara keras, namun Toan Bok
Ang sama sekali tidak mendengarnya, hanya mendengar suara
harpa yang amat merdu menggetarkan kalbu, sehingga
membuat perasaannya menjadi nyaman dan terbuai-buai,
Meskipun demtkian, Toan Bok Ang tetap memiliki sedikit
kesadaran, maka dia tetap mengerahkan hawa murninya
untuk bertahan. Periu diketahui, kungfu Toan Bok Ang
menjadi begitu tinggi, itu merupakan suatu kebetulan yang tak
terduga. Boleh dikatakan belum pernah ada selama ratusan
tahun ini, begitu pula ratusan tahun yang akan datang.
Bagi orang yang telah tembus Seng Si Hian Koan
(Menembus Pintu Hidup Dan Mati), ini merupakan istilah bagi
orang yang belajar Lweekang, siapa yang telah berhasil
menembus Seng Si Hian Koan tersebut, seperti halnya yang
dialami Toan Bok Ang secara kebetulan, maka dalam hatinya
tiada pikiran yang macam-macam, cukup dengan ketenangan
melawan nada Pat Liong Thian Im.
Ketika ada orang berhasil menembus Seng Si Hian Koan,
namun pada waktu itu Pat Liong Thian Im belum lahir di dunia
persilatan artinya entah hilang ke mana, Kini Toan Bok Ang
adalah orang satu-satunya yang berhasil menembus Seng Si
Hian Koan, Oleh karena itu dia masih mampu melawan
Pat Liong Thian Im yang amat dahsyat itu,
Toan Bok Ang terus menghimpun hawa murninya untuk
melawan Pat Liong Thian Im. Tapi ketika dia ingin memikirkan
betapa indah dan merdunya nada Pat Liong Thian Im
tersebut, malah muncul berbagai macam masalah yang
berlawanan menghadapi entah berapa banyak mara bahaya,
yang semuanya itu justru dapat melawan kedahsyatan Pat
Liong Thian Im.

2736
Tak terasa setengah jam telah berlalu lagi, Toan Bok Ang
tahu, bahwa nada Pat Liong Thian Im itu terus menyerang
dirinya, maka dia terus memikirkan hal-hal yang tak
menyenangkan untuk melawan Pat Liong Thian Im.
Gadis itu pun tahu, bahwa apabila dirinya memikirkan Lu
Leng, niscaya dirinya akan terpengaruh. Akan tetapi, akhirnya
dia memikirkan Lu Leng juga. Setelah berpikir sejenak,
mendadak dia tersentak kaget Tapi sudah tidak bisa menarik
dirinya dari pikiran tersebut, Apabila Toan Bok Ang tidak
pernah jatuh cinta pada Lu Leng, kemungkinan besar akan
membuat tali senar harpa Pat Liong Khim itu putus semua,
Tapi begitu teringat akan Lu Leng, ketenangan Toan Bok
Ang mulai goyah, Lu Leng berada di mana? Mengapa dia tidak
muncul? Ternyata ini yang dipikirkannya, Mendadak telinganya
menangkap suara Lu Leng yang amat lirih.
"Kakak Ang, aku berada di sisimu." Betapa girangnya Toan
Bok Ang, Dia langsung menoleh, namun di depan matanya
hanya tampak gelap gulita, sehingga membuatnya menjadi
gugup sekali, Karena merasa girang dan gugup, maka
muncullah bayangan-bayangan khayalannya. Sekonyongkonyong
suara Lu Leng mendengung di dalam telinganya,
"Kakak Ang, aku berada di sisimu, Mengapa kau tidak
melihat diriku? Kakak Ang, apakah kau tidak melihat diriku
yang amat kau cintai?"
Toan Bok Ang langsung menyahut
"Tidak! yang kau cintai bukan diriku."
Usai menyahut, Toan Bok Ang merasa bayangan Lu Leng
muncul di hadapannya. Bayangan itu tersenyum-senyum

2737
sambil memandangnya, bahkan membungkukkan badannya
sedikit lalu mencium kening-nya. Sekujur badan Toan Bok Ang
jadi lemas karenanya, Kemudian terdengar lagi suara Lu Leng
yang amat lembut
"Kakak Ang, kau telah keliru, Di dalam makam Nyonya
Seh, kita berdua telah membuat suatu ikrar, yang kucintai
justru hanya dirimu."
Hati Toan Bok Ang merasa nyaman sekali, Kini suara harpa
telah sirna dari telinganya, dan dia pun tidak
menghiraukannya lagi. Mendadak pemandangan di depan
matanya berubah sama sekali, Tampak bunga-bunga
memekar indah, burung-burung berkicau dengan merdu dan
di alam nan indah itu hanya terdapat dirinya bersama Lu Leng,
duduk berdampingan sambil mencurahkan isi hati masingmasing
dan saling memadu cinta,
Berselang beberapa saat kemudian, keringat sebesar
kacang hijau sudah mengucur dari kening Toan Bok Ang.
Badannya tampak condong dan akhirnya roboh di lantai. Akan
tetapi, wajahnya tampak berseri-seri penuh kegembiraan.
Ketika menyaksikan keadaan Toan Bok Ang, tak tertahan
Kou Hun Siu membuka mulut
"Pat Liong Thian Im yang dimiliki Ci Cun sungguh tiada
tanding di kolong langit!"
Liok Ci Khim Mo tertawa terkekeh,
"Bukalah jalan darah Sim Tit dulu!"

2738
Jari tangan Liok Ci Khim Mo tetap tidak berhenti
sedangkan Kou Hun Siu langsung melesat ke dalam ruang
batu, lalu membuka jalan darah Oey Sim Tit
Oey Sim Tit segera berhambur ke luar, kemudian
mengambil Busur Api yang ada di mulut Toan Bok Ang,
barulah menarik nafas lega, Setelah itu, dia memandang gadis
itu seraya berkata pada Liok Ci Khim Mo yang masih memetik
tali senar harpa kunonya,
"Ayah! Dia sudah terluka parah!"
Tunggu dia mati dulu baru bicara!" sahut Liok Ci Khim Mo
dengan dingin, Oey Sim Tit langsung diam,
"Kalau kami terlambat datang tadi, kau pasti sudah mati di
tangannya Apakah kau masih belum tahu bagaimana isi
hatinya? Masih ingin bermohon ampun untuknya?" lanjut Liok
Ci Khim Mo.
Oey Sim Tit tertegun Dia memeluk Busur Apinya erat-erat
sambil mundur beberapa langkah. sementara Pat Liong Thian
Im terus mengatun, namun, tiba-tiba nadanya berubah
menjadi cepat dan tinggi, seketika wajah Toan Bok Ang
tampak menderita sekali, makin lama makin tak sedap
dipandang, dan keringatnya pun terus mengucur di sekujur
badannya,
Oey Sim Tit tidak berani menyaksikan keadaan Toan Bok
Ang. Dia menundukkan wajahnya dalanv dalam hingga
menyentuh dinding batq yang amat dingin, Hatinya pun amat
menderita sekali, sekarang kita tinggalkan dulu Toan Bok Ang.
Kita kembali pada Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen suami isteri Mereka bertiga tidak berani
memastikan apakah jala Bumi berada pada Kou Hun Siu atau

2739
tidak, Karena itu, mereka bertiga tidak berani bertindak
sembarangan
Berselang beberapa saat kemudi an, Seh Cing Hua melihat
kembang api isyarat warna putih meluncur ke atas menembus
angkasa. Begitu melihat isyarat kembang api warna putih itu,
tersentaklah hati Seh Cing Hua,
"Liok Ci Khim Mo datang!" serunya dengan suara rendah,
memberitahu kan.
Mengetahui hal itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen juga jadi sama-sama tersentak
Sementara itu Kou Hun Siu juga telah melihat kembang
api warna putih namun apa yang Seh Cing Hua pesankan pada
Toan Bok Ang, dia tidak men-dengarnya, maka tidak tahu
kalau kembang api itu merupakan isyarat Seh Cing Hua
sebaliknya, malah mengira tanda dari pihak istana Ci Cun
Kiong, bahwa tidak lama lagi Liok Ci Khim Mo akan tiba di situ,
Oleh karena itu, dia ingin mengulur waktu menunggu
kemunculan Liok Ci Khim Mo.
Kou Hun Siu memandang kembang api putih itu sejenak,
kemudian berkata,
"Apakah kalian bertiga merasa takut melihat ku di sini?
ingin kabur seperti pengecut?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa gelak.
"Ha ha ha! Benar katamu, kami ingin meninggalkan
senjata andalan kami, lalu kabur terbirit-birit!" sahut orang tua
itu menyindir

2740
Mendengar hal itu, wajah Kou Hun Siu langsung memerah.
Tentu hatinya pun tahu bahwa Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek menyindirnya. Sebab saat berada di Lorong Rahasia dia
melarikan diri ketika kehilangan senjatanya. Akan tetapi,
kemudian Kou Hun Siu tertawa kering dan menjawab
"Aku hanya mengambil langkah seribu, itu yang disebut
tahu gelagat dan situasi. Kalian bertiga adalah orang gagah,
tentunya tidak akan melarikan diri, kan?"
Seh Cing Hua tertawa cekikikan lalu berkata dengan
nyaring.
"Tua bangka, kau telah keliru! Kami bertiga justru mau
kabur!"
Tersentak hati Kou Hun Siu, sebab sebentar lagi Liok Ci
Khim Mo akan tiba di tempat itu. Kalau mereka bertiga kabur,
bukankah akan menimbulkan banyak kerepotan di kemudian
hari?
"Kalau hanya begini saja kalian kabur, bagaimana kelak
kalau diketahui orang?" sindirnya lagi, coba mencari akal, Kou
Hun Siu ingin memanasi hati mereka, agar tidak meninggalkan
tempat itu.
Seandainya Seh Cing Hua dan lainnya tidak tahu Liok Ci
Khim Mo akan segera tiba, sudah pasti mereka tidak akan
pergi. Namun, saat ini kalau banyak bicara tentunya akan
membuang waktu dan bertambah bahaya, maka harus
mengambil langkah seribu,
"Di saat kami bertemu kau lagi, justru sudah saatnya kau
jadi hantu! Lantaran kau bukan orang, sudah pasti kami takut
bertemu hantu!" sahut Seh Cing Hua.

2741
Usai berkata begitu, Seh Cing Hua, Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek, dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen melesat pergi Dalam
waktu sekejap, mereka bertiga sudah hilang dari mata Kou
Hun Siu. Kou Hun Siu tidak berani mengejar mereka, hanya
berteriak sckcras-kerasnya,
"Kalian bertiga melarikan diri saat ini, tapi akhirnya juga
akan masuk ke dalam perangkap istana Ci Cun Kiong!"
Bagaimana mungkin Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen, dan Seh Cing Hua mendengar suara
teriakannya sedangkan mereka bertiga telah melesat pergi
beberapa mil. Namun ternyata mereka bertiga masih
mendengar suara sayup-sayup teriakan Kou Hun Siu. Hal itu
membuat hati mereka bertiga jadi tertegun, setelah beberapa
mil, barulah mereka bertiga berhenti.
"Saudara Tong Hong, apa artinya yang dikatakan Kou Hun
Siu tadi?" tanya Tam Sen.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyahut
"Aku justru sedang memikirkan itu, mungkinkah Lu Leng
berempat telah jatuh ke tangannya, maka dia berani
memastikan kita akan ke sana?"
"Aku pikir tidak mungkin, kalau pun tidak memiliki Can
Thian Cin dan Liang Siang Lun kedua benda pusaka itu,
dengan menggunakan Kim Kong Sin Ci dan Thay Im Ciang
juga masih dapat mengatasi Kou Hun Siu! Ya, kan?" ujar Seh
Cing Hua,
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyahut dengan suara
da!am.

2742
"Tapi, tua bangka itu telah memperoleh Jala Bumi."
Mereka bertiga terus menganalisa semua itu. Namun
kesimpulannya, tetap saja mereka tidak tahu Lu Leng dan
lainnya pergi ke mana, Berselang sesaat, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek berkata lagi.
"Menurutku, mereka berempat meninggalkan lembah itu
secara mendadak, Hanya ada dua kemungkinan pertama,
mereka berpencar pergi mencari Toan Bok Ang, Kalau benar
begitu, kini mereka berempat pasti sudah kembali ke lembah
itu!"
"Kemungkinan kedua?" tanya Seh Cing Hua.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengernyitkan kening,
seakan sedang berpikir
"Kemungkinan kedua... tentunya berada di dalam jala
Bumi itu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berpikir sejenak, kemudian
berkata,
" Kalau mereka berempat berada di dalam Jala Bumi, sulit
pula bagi Kou Hun Siu membawa mereka pergi. Apabila Liok Ci
Khim Mo tiba, sudah pasti Kou Hun Siu akan membawanya
pergi melampiaskan kegusarannya terhadap Lu Leng
berempat!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Seh Cing Hua
berpikir Mereka berdua merasa apa yang dikatakan Tam Sen
masuk akal,

2743
Tong Hong Pek segera berkata, " Kalau begitu, mari kita
cepat-cepat kembali ke lembah itu melihat-lihat Apabila
mereka tidak berada di situ, kita terpaksa harus menguntit di
belakang Liok Ci Khim Mo, agar mengetahui jejak Lu Leng dan
lainnya."
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mengangguk
Baru saja mereka hendak beranjak pergi, mendadak terdengar
sayup-sayup suara petikan harpa. Lalu tampak pula cahaya
obor di kejauhan. jelas itu pasti suara Pat Liong Thian Im.
Namun jarak begitu jauh, membuat mereka tidak terpengaruh
Mereka tahu, Liok Ci Khim Mo sudah tiba di tempat tadi,
tanpa membuang waktu lagi, ketiganya langsung melesat ke
arah lembah itu. Tak seberapa lama kemudian, mereka sudah
tiba di lembah yang dituju. Namun, tiada seorang pun berada
di dalam lembah itu.
Karena itu, mereka segera mundur dari lembah tersebut.
Namun, tiba-tiba Seh Cing Hua melihat suatu benda,
"lh?" Seru Seh Cing Hua terbelalak "Kalian lihat, apa ini?"
Dia segera memungut benda tersebut, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun memandang benda itu,
seketika hati mereka jadi dingin, Benda yang di tangan Seh
Cing Hua ternyata sebilah belati, yaitu Song Ciok Cit! Belati
kecil itu berada pada Tam Goat Hua. Tentunya gadis itu tahu
itu adalah belati pusaka, Tidak mungkin dia tidak berhati-hati
menyimpannya. Kini benda tersebut berada di situ,
menandakan kalau mereka berempat telah mengalami hal-hal
yang tak diinginkan

2744
"Cepat! Sebelum Liok Ci Khim Mo pergi jauh, kita ikuti saja
cahaya obor mereka!" usul Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
setelah berpikir tentang Tam Goat Hua dan kawan-kawan,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mengangguk
lalu melesat laksana kilat, meninggalkan tempat itu. Lima
enam rnil kemudian mereka sudah melihat cahaya obor.
Namun karena tidak ingin terlampau dekat, mereka langsung
memperlambat langkah masing-masing.
Namun tiba-tiba mereka melihat ada keanehan. Obor-obor
itu dibawa ke sana-ke mari, lalu berhenti dan bergerak ke
depan lagi,
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen, dan Seh Cing Hua cepat-cepat mengikuti dari belakang,
Hanya tampaknya mereka tidak ke istana Ci Cun Kiong, Hal itu
tentu saja membuat ketiganya terheran-heran, Kira-kira tujuhdelapan
mil, barulah obor-obor itu berhenti.
Mereka bertiga melesat maju setengah mil, lalu
bersembunyi di balik sebuah pohon besar untuk mengintai
para pembawa obor itu. Di bawah sinar obor, tampak seekor
kuda tinggi besar.Duduk di punggung kuda itu Liok Ci Khim
Mo. Di sisinya berdiri Kou Hun Siu dan terlihat beberapa orang
membawa obor juga duduk di punggung kuda.
Tempat itu merupakan sebidang tanah kosong. Kou Hun
Siu tampak menunjuk ke sana ke mari, kelihatannya juga
sedang mengatakan sesuatu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
bertiga, masih berjarak setengah mil lebih, maka tidak dapat
mendengar apa yang dikatakannya. Berselang sesaat, Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Kalian sudah lihat, banyak mayat tergeletak di tanah !"

2745
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Seh Cing Hua
mengangguk
"Apa artinya itu?" tanya keduanya.
Di saat mereka bercakap-cakap, mendadak tampak Kou
Hun Siu keluar dari barisan dan berjalan menuju ke sebuah
pohon yang patah dahannya, Dia mengatakan sesuatu lagi,
tapi tidak terdengar sama sekali, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek tampak berpikir keras.
"Aku lihat cepat atau lambat, Liok Ci Khim Mo pasti
kembali ke istana Ci Cun Kiong!" ujarnya kemudian, "Kita
tunggu saja, Kalau dia pergi, kita pergi juga melihat-lihat agar
tahu jelas apa yang terjadi di sana!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mengangguk
Mereka pun terus menunggu dengan sabar Kira-kira setengah
jam kemudian, tampak Liok Ci Khim Mo menarik tali kuda,
ternyata dia meninggalkan tempat itu, kembali ke istana Ci
Cun Kiong. Yang lain tampak bergerak mengikutinya dari
belakang. Perlu diketahui, sebelum Liok Ci Khim Mo naik ke
atas undakan batu, dia sudah tahu Toan Bok Ang menerjang
ke dalam istana, Liok Ci Khim Mo dan Kou Hun Siu segera
menerjang ke atas, sekaligus berpesan beberapa patah kata
pada Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, lalu memasuki ruang
bawah tanah.
Di saat mereka berdua tiba di situ, kebetulan Toan Bok
Ang telah berhasil merebut Busur Api dari tangan Oey Sim Tit
lalu melesat keluar. Namun, Liok Ci Khim Mo dan Kou Hun Siu
telah berdiri di sana. Apa yang terjadi di sana telah diceritakan
di atas,

2746
Sementara Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen, dan Seh Cing Hua yang tadi bersembunyi
segera keluar setelah Liok Ci Khim Mo dan lainnya pergi.
Mereka bertiga melesat ke arah tanah kosong iiu. Sampai
di sana, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memperhatikan
mayat-mayat yang bergelimpangan .
* * * *
Bab 128
Setelah memperhatikan mayat-mayat itu sejenak, Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek berkata, "Lu Leng berempat, pernah
berada di sini bertarung dengan orang-orang istana Ci Cun
Kiong!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen manggut-manggut.
"Tidak salah, Wajah kedua mayat itu menghitam, sudah
pasti terkena pukulan Thai Im Ciang, Yang hancur tulangnya,
terkena pukulan Kim Kong Sin Ci!"
Mendadak Seh Cing Hua memungut sebuah senjata yang
telah kutung, lalu berkata pada Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek.
"Lihatlah!"
Tam Sen dan Tong Hong Pek langsung memandang
senjata kutung itu,
"Senjata itu dikutung oleh Can Thian Cin?" tanya Tong
Hong Pek.

2747
Seh Cing Hua mengangguk
"Betul!"
"Kelihatannya mereka bertarung di atas angin!" ujar Tong
Hong Pek lagi
"Aku tahu, pasti ketika mereka sedang bertarung,
mendadak muncul Kou Hun Siu!" tukas Seh Cing Hua.
Tong Hong Pek mengerutkan kening.
"Kalau begitu, mereka berempat berada di mana sekarang
?"
"Tadi aku sudah melihat dahan pohon yang patah ilu,
paling juga baru berlalu dua jam!" ujar Tam Sen.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tampak kembali
mengernyitkan kening, berpikir
"Masih ada satu pertanyaan, kalau benar mereka
berempat bertemu orang-orang istana Ci Cun Kiong, lalu
bagaimana belati milik Goat Hua berada di dalam lembah itu?"
tanya Tong Hong Pek kemudian
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua, tidak dapat
memecahkan persoalan tersebut Mereka bertiga amat gelisah
dalam hati, Setelah berunding sejenak Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek berkata. "Jika terus berpikir di sini tiada gunanya,
kita harus cepat berpencar pergi mencari mereka. Kalau ada
jejak mereka, segera melepaskan kembang api isyarat !"
Seh Cing Hua cepat-cepat mengeluarkan dua batang
kembang api, dibagikan kepada Giok Bin Sin Kun-Tong Hong

2748
Pek dan suaminya, Setelah itu, mereka bertiga berpencar
pergi mencari Lu Leng berempat.... Sesungguhnya semua
peristiwa di lembah itu, terjadi sesudah Toan Bok Ang
meninggalkan lembah tersebut secara diam-diam.
Walau saat itu awan gelap menutupi langit, namun
berselang beberapa saat kemudian setelah Toan Bok Ang
pergi, awan gelap itu buyar terhembus angin dan bulan mulai
menampakkan diri. Saat itulah Tam Goat Hua mengeluarkan
suara seruan.
"Di mana Nona Toan?"
Begitu mendengar suara seruan Tam Goat Hua, Lu Leng,
Tam Ek Hui, dan Han Giok Shia segera menengok ke sana-ke
mari, Barulah kemudian mereka sadar bahwa Toan Bok Ang
sudah tidak berada di dalam lembah.
"Jarak dari sini ke istana Ci Cun Kiong tidak begitu jauh,
kalau Nona Toan pergi seorang diri, pasti akan celaka!" ujar
Tam Ek Hui.
"Kita harus segera pergi mencarinya!" sahut Tam Goat
Hua,
Maka keempat muda-mudi itu melesat keluar
meninggalkan lembah. Dan ketika baru tiba di mulut lembah,
mendadak terdengar suara bentakan
"Siapa?"
Bentakan itu kedengarannya seperti di tempat jauh,
namun suaranya amat nyaring dan mengejutkan seketika
keempatnya kaget dan langsung berhenti. Mereka saling
memandang dengan kening berkerut Belum sempat mereka

2749
berbuat sesuatu sudah terdengar suara langkah, menyusul
tampak pula cahaya obor
Walau masih berjarak dua tiga puluh depa, tapi Lu Leng
dan lainnya sudah melihat orang yang berjalan di depan,
Orang itu tak lain adalah Kou Hun Siu, Terlihat belasan orang
mengikuti di bela-kangnya,
Bukan main terkejutnya Lu Leng berempat Tam Goat Hua
segera berkata dengan suara rendah.
"Celaka! jejak kita telah ketahuan oleh Kou Hun Siu, kita
harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini!"
Han Giok Shia tercengang,
"Mengapa? Kita takut pada mereka?"
"Bukan takut pada mereka, melainkan takut pada Liok Ci
Khim Mo!" sahut Tam Goat Hua. "Kalau bertarung melawan
mereka di stni, sudah pasti Liok Ci Khim Mo akan datang ke
mari. Kita tidak mampu melawannya! Namun ayah dan yang
lain tidak tahu akan hal ini, apabila kembali, tentunya akan
celaka!"
Tam Ek Hui manggut-manggut,
"Benar!"
"Kalau guru dan mereka kembali tidak bertemu kita, lantas
bagaimana?" kata Lu Leng.
Di saat mereka berbicara, Kou Hun Siu dan lainnya sudah
makin dekat, hanya berjarak enam tujuh depa saja.

2750
Tam Goat Hua segera berkata, "Aku punya ide, menaruh
belati pusaka di mulut lembah! Kalau mereka kembali ke situ,
begitu melihat belati pusaka ini, pasti tahu kita telah bertemu
musuh tangguh!"
Tam Ek Hui ingin mengatakan, Song Ciok Cit belati itu
merupakan benda pusaka rimba persilatan tidak bisa begitu
saja ditaruh di tempat ini. Akan tetapi, ketika dia baru mau
membuka mulut, Kou Hun Siu dan lainnya justru sudah
semakin dekat, Tam Goat Hua segera melempar belati pusaka
itu ke tanah lalu bersiul panjang, seketika itu mereka
berempat langsung melesat pergi.
Mereka hanya berharap dapat memancing Kou Hun Siu
dan lainnya meninggalkan lembah itu. Tak lama kemudian
keempatnya, sudah sampai di sebuah rimba yang terdapat
sebidang tanah kosong. sementara Kou Hun Siu dan lainnya
terus mengejar dengan membawa obor Keempat muda-mudi
itu ternyata berhenti di tanah kosong.
Ketika mereka membalikkan badan, tampak belasan orang
mengejar sampai di situ! Namun anehnya, di antara orangorang
tak tampak Kou Hun Siu. Ternyata hari itu setelah
menghentikan semua perangkap Lorong Rahasia, Kou Hun Siu
segera pergi ke dalam gudang pusaka, Dia mengambil Jala
Bumi, disimpan ke dalam baju, setelah itu, segera pula
menjulurkan tangannya untuk mengambil Seng Kim.
Ketika tangannya hampir menjamah benda pusaka itu,
mendadak menarik kembali tangannya, Ternyata di dalam
gudang pusaka sudah tidak ada apa-apa. Semua perangkap
yang ada di situ sudah tidak berfungsi. Lalu mengapa
mendadak dia menarik kembali tangannya, tidak berani
mengambil Seng Kim itu?

2751
Ternyata dia teringat akan pesan Mo Liong Seh Sih, siapa
yang berhasil memasuki gudang pusaka, hanya diperbolehkan
mengambil satu macam benda pusaka saja, Siapa yang berani
mengambil lebih, pasti mati mengenaskan. Kini walau semua
perangkap sudah tidak berfungsi namun ingat Toan Bok Ang
pernah mengatakan sebagian perangkap di situ tidak
dikendalikan dari pusat penggerak yang di bawah air terjun.
Kou Hun Siu tidak berani memastikan, benar atau tidak
perkataan Toan Bok Ang itu. Kalau berani coba menempuh
bahaya, mungkin akan berhasil mengambil semua benda
pusaka yang ada di situ, Akan tetapi, mendadak pikirannya itu
berubah. Berdasarkan kepandaiannya dan ditambah Jala
Bumi, mungkin dirinya sudah tiada tanding di dunia persilatan
Karena itu, untuk apa harus menempuh bahaya mengambil
benda pusaka lain?
Berpikir begitu Kou Hun Siu tidak berani mengambil benda
pusaka lain, sebaliknya malah cepat-cepat meninggalkan
gudang pusaka tersebut. Tak lama setelah Kou Hun Siu
meninggalkan Lorong Rahasia itu, Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek dan lainnya sudah menggerakkan pusat penggerak
semua perangkap yang di dalam Lorong Ra-hasta,
Kou Hun Siu tidak tahu akan hal tersebut. Dia justru
menganggap semua perangkap yang ada di situ berfungsi
sendiri. Tentu saja dia jadi mempercayai, apa yang dikatakan
Toan Bok Ang, dan bersyukur dalam hati, dirinya tidak serakah
dan telah meninggalkan gudang pusaka itu. Kalau tidak,
nyawanya pasti melayang di sana, justru karena itu, yang
beruntung adalah Tam Ek Hui dan lainnya, mereka
memperoleh benda-benda pusaka itu,
Kou Hun Siu yang telah memperoleh Jala Bumi, langsung
kembali ke istana Ci Cun Kiong, Baru satu hari tiba di istana

2752
sudah terdengar informasi bahwa ada beberapa orang yang
mencurigakan sedang menuju ke arah istana, Yang
dimaksudkan orang-orang mencurigakan itu, sesungguhnya
adalah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen, Seh Cing Hua, Lu Leng dan lainnya berjumlah delapan
orang,
Mereka melakukan perjalanan dengan hati hati. Namun di
setiap penjuru ada anggota istana Ci Cun Kiong, Maka kalau
terjadi sesuatu, para anggota di setiap daerah menggunakan
kuda jempolan menuju ke istana Ci Cun Kiong untuk melapor
Dalam waktu beberapa hari, laporan tersebut pasti sudah
sampai di tempat tujuan
Setelah menerima laporan itu, Kou Hun Siu sudah
menerka, di antara orang-orang itu pasti terdapat Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen suami isteri. Oteh karena itu, dia membawa dua
belas jago tangguh untuk mencari mereka, Namun
menemukan Tam Goat Hua berempat, justru tidak melihat Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri. Dia pun berpikir, dua belas
orang yang dibawanya merupakan pesilat tangguh golongan
hitam, tidak mungkin tidak mampu melawan mereka
berempat,
Maka dia mengambil keputusan untuk mencari yang lain
guna menjajal keampuhan Jala Bumi yang diperolehnya belum
lama ini, Sebab itu, ketika kedua belas pesilat tangguh
golongan hitam pergi mencari Lu Leng berempat dia
memisahkan diri untuk pergi mencari Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
suami isteri dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek. Kejadian itu
telah diceritakan di atas.
Sementara Lu Leng dan lainnya yang tidak melihat Kou
Hun Siu bersamaan orang-orang itu, langsung menarik nafas
lega, sedangkan kedua belas orang itu segera mengepung

2753
mereka berempat. Tam Ek Hui menatap semua orang itu, di
antaranya ada yang dikenalnya,
"Kalian berjumlah dua belas orang, kami cuma berempat,
itu berarti tiga lawan satu! Bagaimana berpencar, agar tidak
kacau balau?" seru Tam Ek Hui sambil tertawa panjang,
Salah seorang bertampang bengis, tangannya memegang
sebuah martil tembaga. Dia langsung membentak dengan
mata menatap Tam Ek Hui,
"Setan kecil, ajalmu sudah tiba kenapa masih tenangtenang
saja?"
Tam Ek Hui tertawa lagi.
"Tentunya kau tahu! Ya, kan?" sahutnya, tenang,
Usai menyahut, Tam Ek Hui langsung melesat ke hadapan
orang itu, Orang bengis itu pun segera mengayunkan martil
tembaga yang di tangannya, menyerang Tam Ek Hui,
Tam Ek Hui membungkukkan badannya sedikit dan tahutahu
sudah mengeluarkan senjata Can Thian Cin. Tampak
cahaya hijau berkelebat menyambut martil tembaga itu,
Trang!
Terdengar suara benturan senjata, Martil tembaga itu
telah kutung,
"Aaaakh...!" jeritan menyayat terdengar menyusul dentang
keras tadi.

2754
Ternyata sebagian kepala orang itu telah terpapar Darah
pun langsung mengucur deras membasahi tubuhnya, Begitu
melihat Tam Ek Hui berhasil membunuh salah seorang itu
hanya dengan satu jurus, Han Giok Shia bersiul panjang,
kemudian menggerakkan senjata .
Perlu diketahui, sepasang roda yang ada di ujung
senjatanya telah diganti dengan Liang Siang Lun, benda
pusaka yang diperolehnya dari gudang pusaka, Tampak dua
orang menangkis senjatanya dengan pedang. Akan (etapi,
mendadak Han Giok Shia mengeluarkan jurus Hong Hoang
Tiam Thau (Burung Phoenix Memanggutkan Kepala),
Trang! Trang!
Terdengar suara benturan senjata dua kali, Tampak kedua
orang itu, terkejut dan langsung meloncat mundur saat
melihat pedang di tangan mereka ternyata sudah kutung,
Mereka seperti tak percaya melihat hal itu, sementara Han
Giok Shia merasa gembira mengetahui senjatanya ternyata
begitu hebat Maka ia segera maju dan langsung menyerang
dengan jurus Hong Hoang Can Pheng (Burung Phoenix
Mengembangkan Sayap).
Terdengar suara jeritan dua kali, Kedua orang itu roboh
berlumuran darah! Lu Leng dan Tam Goat Hua yang melihat
mereka berdua, begitu turun tangan sudah berhasil
membunuh tiga orang, segera pula bersiul panjang dan
menyerang orang-orang itu, Walau kedua belas orang itu
merupakan pesilat tangguh dari golongan hitam, namun
bagaimana mungkin kepandaian mereka dapat menandingi
kepandaian Lu Leng dan lainnya,

2755
Begitu Lu Leng turun tangan, langsung menggunakan ilmu
Kim Kong Sin Ci, mengeluarkan jurus Sing Hong Cak Yun
(Sepasang Puncak Menembus Awan),
Bum! Bum!
Terdengar seperti suara ledakan dua kali, kemudian
disusul jeritan yang menyayat hati, Tampak dua orang
terpental lalu roboh dan tak bergerak lagi, Tewas! Tam Goat
Hua juga telah menyerang dengan rantai besi, Salah seorang
terhantam ujung rantai besi itu.
Praak!
Orang itu terhuyung-huyung beberapa langkah, lalu roboh
pula dan muntah darah. Dalam waktu sekejap, sudah sebelas
orang roboh binasa, masih tersisa satu orang, Ternyata orang
itu begitu melihat teman-temannya roboh binasa satu persatu,
langsung menyembunyikan diri di balik sebuah pohon, setelah
melihat teman-temannya binasa semua, orang itu ketakutan
setengah mati dan segera melarikan diri! Akan tetapi, Tam Ek
Hui langsung berseru.
"Jangan menbiarkannya pergi melapor!"
Han Giok Shia cepat-cepat melesat ke arah orang itu, dan
langsung melancarkan sebuah pukulan Thai Im Chiang.
"Aaaakh...! Orang itu roboh seketika dan meng-gelepargelepar,
Berselang sesaat, barulah mati dengan wajah
berubah kehitam-hitaman!
Tam Ek Hui, Lu Leng, Tam Goat Hua, dan Han Giok Shia
memandang mayat-mayat itu, Kemudian Han Giok Shia
tertawa.

2756
"Ha ha! Hari ini baru bisa melampiaskan kedongkotan di
dalam hati, puaslah hatiku sekarang!
"Entah guru dan lainnya sudah kembali atau belum? Kita
harus segera kembali ke lembah itu!" usul Lu Leng,
Tam Ek Hui mengerutkan kening,
"Heran? Mengapa Kou Hun Siu hilang mendadak?"
gumamnya,
Tiba-tiba terdengar suara tawa kering, setelah itu
terdengar pula suara orang bernada kering pula,
"Ternyata masih ada orang merindukan aku!"
Dengan terkejut mereka berempat segera menoleh ke
samping, Tampak seorang tua berdiri tak jauh dari situ, Orang
itu ternyata Kou Hun Siu. Walau mereka berempat merasa
terkejut akan kemunculan Kou Hun Siu, tapi yakin dalam hati,
bahwa mereka berempat masih sanggup melawannya,
Kou Hun Siu menatap mereka dengan tajam, lalu
memandang mayat-mayat yang tergeletak di tanah.
"Ombak belakang mendorong ombak depan, kalian
berempat masih muda, tapi berkepandaian sudah begitu
tinggi!" ujar orang itu itu memujL
Tam Goat Hua menyahut, "Kou Hun Siu, kau tahu dirimu
tidak mampu melawan?"
Kou Hun Siu tertawa panjang.

2757
"Kalian berempat jangan lupa, jahe tua lebih pedas dari
jahe muda, lho!" ujarnya masih dengan diiringi suara tawa
keringnya.
Tam Ek Hui segera menyahut, "Tidak salah, jahe tua
memang lebih pedas! Namun senjata andalan si jahe Tua
justru sudah berada di tangan kami. itu pertanda semakin tua
semakin pikun!"
Kejadian hilangnya pusaka itu tentu sangat memalukan
bagi Kou Hun Siu, Maka dapat dibayangkan, betapa gusarnya
Kou Hun Siu mendengar itu. Akan tetapi, dia amat licik,
sehingga tidak tersirat pada wajahnya, Hanya terdengar suara
tawanya yang dingin
"Kalah atau menang merupakan hal yang wajar Lihat,
malam ini apakah aku berhasil atau tidak merebut kembali
senjataku itu?"
Mendengar percakapan itu Han Giok Shia sudah tidak
sabaran. Tangannya memegang Liang Siang Lun lalu
membentak dengan sengit.
"Kalau begitu, cepatlah kau turun tangan!"
Kou Hun Siu sudah mengenali senjata yang di tangan Tam
Ek Hui. Namanya Can Thian Cin benda pusaka dari gudang di
istana iblis! Saat dia memandang ke arah Han Giok Shia,
segera pula mengenali sepasang roda bundar itu yang
merupakan benda pusaka golongan Buddha! Begitu melihat
senjata itu, Kou Hun Siu pun tersentak dalam hati, Dia segera
mundur beberapa langkah, seraya mengeluarkan senjata
pusakanya, yaitu jala Bumi!

2758
Ketika melihat Kou Hun Siu mundur, Han Giok Shia
mengira Kou Hun Siu ingin melarikan diri, maka dia segera
maju sambil menyerang dengan jurus Hong Hoang Tong Seng
(Burung Fhoenix Lahir Kembali), seketika senjata Jit Goat Soh
Sim Lunnya berkelebat-kelebat menimbulkan angin yang
menderu-deru. Kou Hun Siu cepat-cepat mundur setindak,
Saat bersamaan, tampak sepasang lengan jubahnya menggembung,
lalu dikibaskan ke arah Han Giok Shia,
Han Giok Shia yang sudah tidak sempat berkelit, terpaksa
menyambut serangan itu dengan jurus Sio Ngo Peng Goat
(Bidadari Mengejar Bulan), Kedua tenaga itu beradu. Terlihat
Han Giok Shia mundur selangkah Lu Leng dan lainnya yang
melihat Han Giok Shia sudah berada di bawah angin, langsung
bersiul panjang sambil menerjang ke arah Kou Hun Siu.
Sejak memperoleh Jala Bumi, Kou Hun Siu tidak pernah
menggunakan senjata tersebut Ketika melihat mereka bertiga
menerjang ke arahnya, diam-diam dia bergirang dalam hati,
Sebab, dia justru tak ingin mereka berpencar karena akan sulit
menangkap dengan Jala Bumi. Kini mereka menerjang ke
arahnya serentak, maka dia ingin menangkap mereka semua,
Kou Hun Siu memekik aneh dan mendadak badannya
mencelat ke atas sekitar tiga depa tingginya. Lu Leng
mendengus, lalu dia pun ikut mencelat ke atas. Namun Tam
Goat Hua segera berseru memperingatkan "Adik Leng, hatihati
Jala Buminya...!"
Meskipun Tam Goat Hua begitu cepat berseru, tapi
gerakan Kou Hun Siu ternyata jauh lebih cepat,
Mendadak Kou Hun Siu bersiul panjang. Bersamaan
dengan itu Lu Leng berempatpun merasa di depan mata tibaKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
2759
tiba berubah gelap, sepertinya ada awan gelap menutupi
mereka.
Mengetahui hal itu Tam Goat Hua berteriak
"Kita harus menerjang ke samping!"
Mereka berempat pernah mendengar dari Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek tentang kelihayan Jala Bumi, Saat ini
awan gelap yang menutup di atas kepala mereka pasti Jala
Bumi yang dimaksudkan itu. Oleh karena itu, begitu
mendengar suara teriakan Tam Goat Hua, Lu Leng dan lainnya
bergerak cepat melesat ke samping,
Gerakan mereka berempat cepat sekali, Akan tetapi, jala
justru melebar belasan depa, sehingga membuat mereka
membentur sesuatu, sulit untuk melesat pergi lagi, Saat ini,
mereka berempat sudah berpencar maka tidak tahu keadaan
satu sama lain, Mereka berempat merasa berada di tempat
yang amat gelap, Namun senjata Can Thian Cin yang di
tangan Tam Ek Hui malah semakin memancarkan cahaya,
Ternyata mereka berempat berada di dalam jala yang amat
halus, tidak tampak pemandangan di luar
Tam Ek Hui menggerakkan senjatanya ke depan, namun
Can Thian Cin itu tidak dapat merobek jala tersebut.
Bukan main terkejutnya Tam Ek Hui,
"Aku sudah terkurung di dalam Jala Bumi! Bagaimana
kalian?"
Terdengar Lu Leng, Tam Goat Hua dan Han Giok Shia
menyahut serentak,

2760
"Kami juga terkurung di dalam Jala Bumi!" Walau jarak
mereka agak jauh, tapi sama-sama terkurung di dalam Jala
Bumi, Hanya saja mereka terpencar di empat sudut, dan sulit
sekali untuk meloloskan diri.
Kou Hun Siu tertawa terbahak-bahak,
"Ha ha ha! Kalian ingin lolos, itu lebih sulit dari mendaki
langit"
Usai berkata, dia menyeret jala itu ke sebuah pohon lalu
diikatkannya ujungnya pada pohon tersebut Setelah itu dia
tertawa gelak lagi sambil meninggalkan tempat itu. Setelah
meninggalkan tempat itu, Kou Hun Siu baru bertemu Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek dan lainnya, Pada waktu itu, Kou Hun
Siu memang tidak membawa Jala Bumi, Kalau Giok Bin Sin
Kun, Cit Sat Sin Kun dan Seh Cing Hua tahu akan hal itu,
mungkin Kou Hun Siu sudah mati di tempat itu,
Mengapa Kou Hun Siu berani meninggalkan Lu Leng dan
lainnya yang terkurung di dalam Jala Bumi? Karena dia tahu,
bahwa Jala Bumi mengandung racun. Satu jam kemudian,
mereka berempat pasti akan mati di dalam jala itu, Ketika Kou
Hun Siu pergi sambil tertawa gelak, Lu Leng dan lainnya
berusaha keluar dari dalam jala, Tapl sia-sia, sebab mereka
tak berdaya sama sekali jangankan keluar, mau saling
berdekatan pun tidak bisa, Han Giok Shia yang tidak sabaran
langsung mencaci maki,
"Apa Liang Siang Lun tiada gunanya sama sekali? Kalau
tidak dapat merobek Jala Bumi ini, lalu terhitung benda
pusaka apa?"

2761
"Adik Han, jangan berkata begitu! Setiap benda pasti ada
lawannya, bukan Liang Siang Lun tiada gunanya," sahut Tam
Goat Hua dengan suara dalam.
Han Giok Shia menghela nafas panjang.
"Aaah! Kalau kita tidak bisa keluar dari jala ini, apa
gunanya?" keluhnya,
"Kakak, senjata Can Thian Cin masih berada di
tanganmu?" Tanya Tam Goat Hua kepada Tam Ek Hui dengan
suara dalam.
"Ada!" sahut Tam Ek Hui.
"Kakak Goat, aku sudah pikirkan itu, Mungkin dengan
senjata itu kita bisa keluar dari jala ini," sela Lu Leng,
"Aku sependapat denganmu," sahut Tam Goat Hua.
Akan tetapi, Tam Ek Hui justru menghela nafas panjang,
"Mengapa kau menghela nafas?" tanya Han Giok Shia,
"Tadi aku sudah mencoba merobek jala ini dengan senjata
Can Thian Cin, namun tiada hasilnya," sahut Tam Ek Hui.
Mendengar itu, Han Giok Shia jadi putus asa.
"Yaaaah! Kalau begitu.,." keluhnya, "Kakak, kau
mengerahkan Lweekang?" tanya Tam Goat Hua.
"Tadi aku tidak mengerahkan Lweekang,.," sahut Tam Ek
Hui,

2762
"Kakak, cobalah gunakan senjata Can Thian Cin itu, dan
kerahkan Lweekangmu!" kata Tam Goat Hua.
Tam Ek Hui menurut Dia mengerahkan Lweekangnya lalu
menggunakan senjata Can Thian Cin untuk merobek jala
tersebut Akan tetapi, tetap tiada hasilnya,
"Bagaimana? Apakah jala ini sudah beriubang?" tanya Han
Giok Shia.
Tam Ek Hui menghela nafas,
"Senjata Can Thian Cin sama sekali tidak dapat merobek
Jala Bumi."
Han Giok Shia langsung mendamprat
"Can Thian Cin! Senjata pusaka apa itu? Tiada gunanya...."
Mendadak Tam Goat Hua berseru dengan nada girang,
"Aku punya akal!"
"Akal apa?" tanya Han Giok Shia,
"Kakak, gunakan senjata Can Thian Cin untuk menggali
lubang!" sahut Tam Goat Shia,
Tam Ek Hui tercengang.
"Untuk apa menggali lubang?" tanyanya tidak mengerti.
"Untuk mengubur diri kita barangkali," sela Han Giok Shia,

2763
"Menggali lubang di tanah, mungkin kita bisa keluar dari
lubang itu," kata Lu Leng sambil tertawa.
Tam Ek Hui bersorak kegirangan, kemudian menggunakan
senjata Can Thian Cin menggali di tanah, Tak seberapa lama,
dia sudah berhasil menggali sebuah lubang di tanah dan
langsung meloncat ke dalam.
Setelah itu, dia menggali lagi sebuah terowongan dari
dalam lubang tersebut, Berselang beberapa saat, dia berhasil
menggali sebuah terowongan, lalu muncul di permukaan
tanah tak jauh dari jala itu,
Bukan main girangnya Tam Ek Hui,
"Aku sudah keluar! Aku sudah keluar.,.!" seru-nya.
Han Giok Shia segera menegurnya,
"Cepat lepaskan kami! jangan cuma bersorak-sorak seperti
orang gila!" tegur Han Giok Shia,
"Baik!" sahut Tam Ek Hui.
Dia memandang jala itu, Tampak ujungnya terikat pada
sebuah pohon. Dia segera mendekati pohon itu lalu
melepaskan ikatan ujung jala, Mendadak dia menyentakkan
jala itu ke atas, seketika juga Tam Goat Hua, Han Giok Shia
dan Lu Leng melesat ke luar. Setelah mereka bertiga melesat
ke luar, Jala itu merosot ke bawah lagi, Mereka semua
menarik nafas lega, karena berhasil keluar dari jala,
Perlahan-lahan Tam Ek Hui menarik jala itu. Sungguh
menakjubkan jala itu terus mengecil dan akhirnya menjadi
sebesar telapak tangan.

2764
"Tua bangka bangsat Kou Hun Siu itu entah pergi ke
mana? Kita harus mencarinya untuk membuat perhitungan!"
kata Han Giok Shia,
"jangan terburu-buru! Jala itu mengandung racun, Cukup
lama kita terkurung di dalamnya, tentunya kita sudah terkena
racun, Lebih baik kita mencari suatu tempat yang sunyi untuk
bersembunyi guna menghimpun hawa murni kita untuk
mengusir racun dari tubuh kita," sahut Tam Goat Hua,
Han Giok Shia, Tam Ek Hui dan Lu Leng mengangguk lalu
segera melesat pergi, Mereka berhasil menemukan sebuah
goa, lalu duduk menghimpun hawa murni di dalam goa itu.
Tak seberapa lama setelah mereka berempat
meninggalkan tempat itu, Kou Hun Siu justru membawa Liok
Ci Khim Mo ke sana,
Ketika melihat Lu Leng dan lainnya, bahkan Jala Buminya
tidak kelihatan di sana, bukan main gusarnya Kou Hun Siu! Dia
ingin segera pergi mencari mereka, namun Liok Ci Khim Mo
khawatir ada orang memanfaatkan kesempatan itu, untuk
menyerbu ke istana Ci Cun Kiong. Maka dia mengambil
keputusan harus segera kembali ke istana Ci Cun Kiong.
Walau Kou Hun Siu tidak begitu setuju, tapi tidak berani
membantah.
Seandainya pada waktu itu Liok Ci Khim Mo mau menuruti
kemauan Kou Hun Siu, sudah pasti Toan Bok Ang berhasil
memperoleh Busur Api dan meninggalkan istana Ci Cun Kiong,
Namun sungguh sayang sekali! Di saat Toan Bok Ang baru
keluar dari pintu ruang rahasia bawah tanah, Liok Ci Khim Mo
dan Kou Hun Siu sudah tiba di sana, sehingga Toan Bok Ang
terluka berat oleh Pat Liong Thian Im.

2765
Toan Bok Ang sadar bahwa bayangan-bayangan tadi,
semuanya hanya merupakan khayalan, karena dirinya telah
terpengaruh Pat Liong Thian Im. Namun saat ini, lukanya
sudah terlampau parah.
Walau dia paham dalam hati, tapi justru telah kehilangan
kekuatan untuk melawan, boleh dikatakan sudah tak berdaya
sama sekali. Perlahan-lahan Toan Bok Ang menoleh ke arah
Oey Sim Tit yang kebetulan juga sedang memandang ke
arahnya, wajahnya bertambah buruk tak sedap dipandang.
Toan Bok Ang memanggilnya dengan suara lemah,
"Saudara 0ey...."
Karena gadis itu membuka mulut, darah segarnya
menyembur keluar
Oey Sim Tit menutup wajahnya,
"Nona Toan, kau tak usah memanggilku Tadi aku
menyuruhmu cepat-cepat pergi, tapi kau tidak mau. Kini aku...
aku tak mampu menolongmu"
Toan Bok Ang memandangnya. Dari nada ucapannya Oey
Sim Tit masih ingin menolongnya, hanya saja dalam keadaan
seperti itu, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Toan Bok Ang ingin membuka mulut lagi, namun...
"Uaaakh...!"
Ternyata darah segarnya menyembur keluar lagi,
sementara Liok Ci Khim Mo bertambah gusar, karena melihat
Toan Bok Ang masih belum mati. Mendadak dia berhenti

2766
memetik tali senar harpa kunonya, Suasana di tempat itu
berubah menjadi hening seketika, Toan Bok Ang menarik
nafas lega, sedangkan Oey Sim Tit merasa girang,
"Ayah! Apakah Ayah... bersedia melepaskan Nona Toan?"
tanya Oey Sim Tit kepada Liok Ci Khim Mo.
Kou Hun Siu juga bertanya dengan heran,
Bagian 67
"Mengapa Ci Cun berhenti?"
Liok Ci Khim Mo tertawa aneh.
"He he he! Liok Ci Khim Mo tertawa aneh,
"Melepaskannya?"
Mendadak kedua belas jari tangannya bergerak serentak,
ternyata dia menggunakan nada Mengejutkan Langit, Padahal
Toan Bok Ang baru merasa lega, tapi harpa Pat Liong Khim
berbunyi lagi, bagaikan halilintar menggelegar membelah
bumi. Itu membuat hati Toan Bok Ang tergoncang keras. Tak
lama kemudian, tampak darah segar mengalir dari hidungnya.
sedangkan wajahnya makin pucat pias tak sedap dipandang,
Toan Bok Ang tergeletak tak bergerak di lantai,
Liok Ci Khim Mo tertawa gelak, kemudian jari keenamnya
bergerak tiga kali. Setiap kali harpa Pat Liong Khim itu
berbunyi, badan Toan Bok Ang meloncat ke atas hampir satu
depa. Tiga kali kemudian, badan Toan Bok Ang sudah tak
bergerak sama sekali. Liok Ci Khim Mo tertawa dingin, Dia
memeluk harpa Pat Liong Knimnya sambil mendekati Toan

2767
Bok Ang, lalu mengayunkan kakinya untuk menendang gadis
itu, Kebetulan tendangannya itu membuat Toan Bok Ang
terpental ke dekat kaki Oey Sim Tit
Oey Sim Tit segera membungkukkan badannya memeriksa
pernapasan gadis itu,
"Ayah, dia... dia sudah mati," katanya kepada Liok Ci Khim
Mo.
"Mati ya mati! Kalau gadis itu tidak mati, kau pula yang
akan mati! Kau mengerti?" sahut Liok Ci Khim Mo.
Tadi ketika Oey Sim Tit meraba hidung Toan Bok Ang,
ternyata sudah tidak bernafas, pertanda gadis itu telah mati,
Betapa sedihnya Oey Sim Tit, sehingga tertegun tak dapat
mengucapkan sepatah kata pun. Berselang sesaat, barulah dia
berkata lagi.
"Ayah, dia sudah mati, Biar aku yang menguburnya!
Semasa hidupnya, dia masih memandangku Setelah mati,
bagaimana masih ada dendam?"
Wajah Liok Ci Khim Mo amat tak sedap dipandang.
Oey Sim Tit khawatir Liok Ci Khim Mo tidak mengabulkan
permintaannya, maka langsung menjatuhkan diri berlutut
"Ayah, kabulkanlah permintaanku!" katanya me-mohon.
"Kau ingin menguburnya di mana?" tanya Liok Ci Khim Mo.
Oey Sim Tit berpikir sejenak.

2768
"Di taman bunga belakang istana," jawabnya kemudian.
Liok Ci Khim Mo langsung meludah.
"Phui! Dasar anak yang tak berguna! Dia apamu sehingga
kau mau menguburnya di taman bunga belakang istana?
istana Ci Cun Kiong adalah tempat tinggal kita mengapa harus
mengubur orang mati di sana? Lebih baik kau bakar saja
mayat itu!"
"Kalau begitu, aku akan membawanya keluar istana,
menguburnya di suatu tempat. Ayah pasti mengabulkan
bukan?"
Liok Ci Khim Mo cuma mendengus,
"Hmmm!"
Oey Sim Tit cepat-cepat memanggutkan kepalanya hingga
membentur lantai, lalu bangkit berdiri sekaligus membopong
mayat Toan Bok Ang, dan segera meninggalkan aula besar itu.
Sembari berjalan dia pun berpikir, Toan Bok Ang
merupakan gadis yang cantik, tentunya harus mencari suatu
tempat yang layak untuk mengubur mayatnya.
Oey Sim Tit membopong mayat Toan Bok Ang melalui
jalan Tiong Tiau San. Ketika hari mulai terang, barulah dia
sampai di sebuah lembah kecil.
Lembah kecil itu cukup indah, Di sana terdapat sebuah
sungai kecil, rerumput menghijau dan bunga liar memekar
indah, sungguh merupakan tempat yang sunyit damai dan
nyaman!

2769
Begitu tiba di lembah kecil itu, Oey Sim Tit menaruh mayat
Toan Bok Ang. Kemudian pergi mengambil air untuk
membersihkan noda darah yang melekat di wajah Toan Bok
Ang,
Sesudah wajah itu dibersihkan meskipun pucat pias tapi
masih tampak cantik jelita, Oey Sim Tit termangu-mangu,
kemudian mendongakkan kepala. Ternyata dia teringat akan
Tam Goat Hua.
Berselang beberapa saat, barulah Oey Sim Tit menghela
nafas panjang. Dia tahu Toan Bok Ang amat mencintai Lu
Leng, namun Lu Leng justru tidak mencintai gadis itu. Persis
seperti dirinya sendiri, amat mencintai Tam Goat Hua, tapi
gadis itu tidak mencintainya,
Teringat akan hal itu, Oey Sim Tit merasa Toan Bok Ang
bernasib malang seperti dirinya, Dia menghela nafas panjang
lagi, Air matanya mulai meleleh, Oey Sim Tit berdiri perlahanlahan
lalu menggali sebuah lubang dekat pinggir sungai
setelah itu, dia membopong mayat Toan Bok Ang, yang
kemudian ditaruhnya ke dalam lubang itu.
****
Bab 129
Oey Sim Tit berdiri termangu-mangu di pinggir lubang,
Beberapa saat kemudian barulah dia berkata, "Nona Toan, aku
tahu kau adalah gadis yang cantik jelita dan baik hati, tapi aku
justru tidak mampu menolongmu Aku harap kau di alam baka
sudi memaafkanku!" Dia menarik nafas panjang. "Nona Toan,
ketika kau masih hidup, kau menghendaki Busur Apiku, Aku
tidak bersedia memberikanmu, itu bukan berarti aku tega,
melainkan aku tahu, setelah kalian memperoleh Busur Apiku,

2770
pasti akan membunuh ayahku, maka tidak kuberikan
padamu...." Hatinya seperti tersayat, sehingga air matanya
mengucur deras, "Nona Toan kini kau sudah mati, maka sudah
pasti tidak akan dicelakai orang lagi, Kau pun tidak akan
mencelakai ayahku, maka aku mengabulkan permintaanmu
itu."
Sembari berkata, Oey Sim Tit merogoh ke dalam bajunya
mengeluarkan Busur Apinya. Dengan tangan gemetar
dibelainya Busur Api itu, kemudian ditariknya tiga kali seraya
bergumam.
"Busur Api, oh Busur Api. Sekian tahun kau menemaniku!
sesungguhnya aku merasa tidak sampai hati meninggalkanmu,
Tapi di dunia kau hanya akan mencelakai orang, maka lebih
baik kau menemani Nona Toan saja di dalam kuburannya!"
Dia membungkukkan badannya, menaruh Busur Api itu di
tangan kiri Toan Bok Ang, Setelah itu, mulailah dia mengurug
lubang tersebut. Berselang beberapa saat, mayat Toan Bok
Ang telah diurug hingga tidak kelihatan, dan lubang itu sudah
menjadi gundukan tanah.
Oey Sim Tit mengambil rerumputan dan bunga-bunga liar,
lalu ditanamkannya di atas gundukan tanah itu, agar
gundukan tanah itu tidak mirip sebuah kuburan baru,
Memang! Siapa pun tidak akan menduga, bahwa di tempat
yang amat sunyi itu orang mengubur mayat.
Oey Sim Tit berdiri termangu-mangu,
"Nona Toan, istirahatlah kau dengan tenang di sini!"
gumamnya.

2771
Setelah bergumam begitu, Oey Sim Tit mengeraskan
hatinya, segera melesat pergi meninggalkan tempat itu
kembali ke Liok Ci Khim Mo. Dia sama sekali tidak
memberitahukan pada siapa pun, bahwa mayat Toan Bok Ang
dikuburkan di mana,
Sementara itu, Lu Leng, Tam Goal Hua, Tam Bk Hui dan
Han Giok Shia masih berada di dalam goa menghimpun hawa
murni untuk mengusir racun yang ada di dalam tubuh mereka.
Setelah hari sudah siang, mereka berempat merasa
bersemangat Racun yang ada di dalam tubuh mereka telah
terusir keluar Betapa girangnya mereka, karena juga
memperoleh Jala Bumi. Mereka berempat meninggalkan goa
itu.
"Guru mereka pasti mencari kita kemana-mana," kata Lu
Leng.
Tam Goat Hua mengangguk
"Betul! Kita harus segera kembali ke lembah itu."
"Setelah kejadian semalam, bagaimana mungkin Liok Ci
Khim Mo menyudahinya? Kita harus hati-hati, jangan sampai
bertemu dia!" kata Lu Leng,
Mereka berempat melesat, dan tak lama sudah tiba di
lembah itu, Mendadak tampak sosok bayangan berkelebat
keluar dari lembah itu, Bukan main cepatnya, membuat
mereka berempat terkejut sekali.
Setelah melihat jelas siapa orang itu, barulah mereka
berempat menarik nafas lega. Ternyata orang itu adalah Seh
Cing Hua,

2772
Terdengar Seh Cing Hua menegur dengan gusar.
"Kalian berempat keluyuran ke mana? Kalian membuat
kami cemas semalaman! Cepat beritahukan!"
Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua diam. Mereka berdua cuma
menundukkan kepala. Han Giok Shia ingin membuka mulut,
namun Seh Cing Hua merupakan tingkatan tuanya, maka tidak
berani bersuara,
Lu Leng tahu bahwa Seh Cing Hua amat gusar Yang tiga
tidak berani menjawab, sehingga mau tidak mau, dia harus
membuka mulut
"Bibi! Semalam kami bertemu Kou Hun Siu. Kami terpaksa
memancingnya ke tempat lain!"
Kegusaran Seh Cing Hua masih belum reda,
"Begitu pergi harus sampai semalam?" bentak-nya.
Lu Leng segera menutur tentang kejadian itu, barulah
dapat meredakan kegusaran Seh Cing Hua,
"Kami bertiga terus mencari kalian semalaman. Kami pikir,
kalau kalian tidak terjadi sesuatu, pasti akan kembali ke sini,
maka kami menunggu di sini."
Tam Goat Hua memberanikan diri bertanya.
"Di mana ayah?"

2773
" Siapa tahu mereka berdua pergi kemana? Aku akan
melepaskan kembang api isyarat Kalau mereka melihat, pasti
akan segera kemari," sahut Seh Cing Hua,
Seh Cing Hua mengeluarkan sebatang kembang api
isyarat, kemudian dilemparkannya kembang api itu meledak di
udara dan meluncur ke atas lagi,
Watau siang hari, namun kembang api itu tampak jelas di
udara. Sebelum kembang api itu sirna, belasan mil di arah
barat, juga tampak kembang api isyarat meluncur ke atas,
Begitu pula di sebelah selatan. Menyaksikan kembangkembang
api itu, Seh Cing Hua segera berkata.
"Mereka berdua tak jauh dari sini, mungkin sebentar lagi
akan kemari."
Berselang beberapa saat kemudian, tampak Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek muncul dari arah barat, sedangkan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen muncul dari arah selatan. Lu Leng segera
menutur lagi tentang apa yang dialami mereka berempat
Begitu mendengar mereka memperoleh jala Bumi, Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen girang
bukan main,
"Kalian berdua berhasil mencari Nona Toan?" tanya Seh
Cing Hua kepada Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen.
Mereka berdua menggelengkan kepala,
"Tidak!"
Seh Cing Hua menarik nafas,

2774
"Dari mula dia sudah berniat meninggalkan kita semua,
kini mungkin sudah berada di tempat yang amat jauh,
sudahlah! Tidak usah memperdulikan nya!"
Memang masuk akal apa yang dikatakan Seh Cing Hua,
maka mereka semua tidak mengungkat lagi tentang Toan Bok
Ang. Mereka semua justru tidak tahu dan tidak terpikirkan
bahwa semalam Toan Bok Ang menerjang ke dalam istana Ci
Cun Kiong seorang diri, bahkan hampir berhasil memperoleh
Busur Api.
"Kini semua urusan sudah hampir rapi, hanya kurang
angin timur saja," kata Giok Bin Sin Kin Tong Hong Pek.
"Kita tetap melaksanakan rencana semula, Biar aku
membawa senjata Can Thian Cin, menemui kedua binatang
yang tak berguna itu," sahut Seh Cing Hua.
"Setelah kejadian semalam, kau menyelinap lagi ke dalam
istana Ci Cun Kiong, bukankah itu amat membahayakan
dirimu?" kata Tam Sen sambil mengerutkan kening,
"Kalau mau aman, lebih baik tidur!" sahut Seh Cing Hua
dengan gusar,
"Tok Ciu Lo Sat, alangkah baiknya kita punya rencana
yang panjang!" kata Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek.
Ternyata dia juga berpikir, bahwa apabila Seh Cing Hua
pergi menyelinap ke dalam istana Cun Kiong, itu sungguh
membahayakan dirinya, maka berusaha mencegahnya. Akan
tetapi, Seh Cing Hua justru berhati keras. Apa yang
diinginkannya terlaksana, siapa pun tidak dapat mencegahnya.

2775
Ketika Tong Hong Pek berkata begitu, Seh Cing Hua malah
bertambah gusar,
"Bagaimana kalian? Apa itu rencana yang panjang?
Apakah Busur Api itu akan jatuh sendiri dari langit?" sahutnya
sengit.
Kemudian dia membalikkan badannya, memandang Tam
Ek Hui.
"Ek Hui, cepat serahkan senjata Can Thian Cin padaku!"
katanya,
Tam Ek Hui tidak berani menentang, Dia segera
menyerahkan senjata Can Thian Cin kepada Seh Cing Hua. Lu
Leng pun cepat-cepat mengeluarkan jala Bumi, lalu diserahkan
kepada Seh Cing Hua.
"Bibi, bawalah Jala Bumi ini! Mungkin ada manfaatnya bagi
Bibi!" katanya,
Seh Cing Hua manggut-manggut. Diterimanya Jala Bumi
tersebut, kemudian di simpan ke dalam bajunya,
"Bibi, aku ikut!" kata Han Giok Shia,
"Tidak usah! Aku bukan pergi bertarung, untuk apa
menambah satu orang?" sahut Seh Cing Hua.
Han Giok Shia terpaksa diam. Yang lainnya pun tidak
dapat mencegah.
Mendadak Seh Cing Hua melesat pergi, dan dalam sekejap
sudah hilang dari pandangan mereka,

2776
"Bagaimana menurutmu mengenai kepergian nya? Apakah
akan mengalami bahaya atau tidak?" tanya Tong Hong Pek
kepada Tam Sen.
"Menurutku tiada hasilnya, Namun kemungkinan besar
tidak akan mengalami bahaya, sebab dia masih bisa melihat
situasi Apabila situasi tidak mengizinkan, tentunya dia akan
kabur pulang," sahut Tam Sen.
"Kalau begitu selain kita menunggu di sini, tidak ada
pekerjaan lain?" tanya Tong Hong Pek.
Tam Sen tersenyum getir, kemudian manggut-manggut,
Mereka semua menunggu di lembah itu. sementara Seh
Cing Hua terus melesat ke arah istana Ci Cun Kiong, Ketika
hari mulai petang, dia sudah berada di jalan besar yang
menuju ke istana tersebut,
Begitu sampai di jalan besar, Seh Cing Hua cepat-cepat
mengeluarkan sebuah kedok kulit manusia, Setelah memakai
kedok itu, wajahnya berubah menjadi seorang wanita
bermulut monyong dan mukanya agak panjang.
Seh Cing Hua terus melesat Tak lama kemudian dia
melihat undakan batu, namun mendadak muncul empat orang
menghadangnya,
"Aku adalah Kakak Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, mohon
kalian membawaku menemui mereka!" kata Seh Cing Hua.
Keempat orang itu tahu betapa tingginya kedudukan Hek
Sin Kun dan Kim Kut Lau di dalam istana Ci Cun Kiong,
bagaimana mungkin mereka berani berlaku kurang ajar
terhadap Seh Cing Hua?

2777
"Nyonya...," kata salah seorang dari mereka dengan
ramah,
Belum juga orang itu menyelesaikan ucapannya, Seh Cing
Hua sudah mengayunkan tangannya,
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi orang itu,
sehingga pipi orang langsung membengkak merah .
"Siapa suruh kau memanggilku nyonya? Kalian harus
memanggilku bibi” bentak Seh Cing Hua.
Betapa gusarnya orang yang ditampar itu, tapi tidak berani
melampiaskan kegusarannya, Salah seorang yang lain segera
membawa Seh Cing Hua mendekati undakan batu. Tiba-tiba
muncul seseorang dan menyapa.
"Cepat lapor kepada Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, kakak
mereka datang!" kata orang yang membawa Seh Cing Hua.
Orang itu cepat-cepat menaiki undakan batu. Sampai di
undakan batu yang ketiga puIuh, dia berkata kepada penjaga
di tempat itu, Kemudian penjaga itu berseru se ke ras-keras
nya.
"Mohon Hek Sin Kun keluar sebentar, aku mau melapor!"
Seh Cing Hua mendongakkan kepala memandang ke atas,
Begitu ketat penjagaan di tempat itu. Kalau Liok Ci Khim Mo
berada di atas, tidak gampang baginya menerjang ke atas,
Pikirnya.

2778
Tak seberapa lama kemudian dia melihat Hek Sin Kun
berjalan ke luar dari istana Ci Cun Kiong, Hek Sin Kun
memandang ke bawah, barulah melesat dan dalam sekejap
sudah berada di hadapan Seh Cing Hua.
Pertemuan mereka kakak beradik, tidaklah begitu hangat,
"Mau apa kau kemari?” tanya Hek Sin Kun acuh tak acuh,
"Menengok kalian berdua, Sungguh nyaman jadi budak
orang!" sahut Seh Cing Hua.
Wajah Hek Sin Kun langsung berubah.
"Cepatlah kau pergi!" katanya dengan nada tidak senang,
"Pergi ? Kalau begitu kau tidak mau benda pusaka?" sahut
Seh Cing Hua.
Hati Hek Sin Kun tergerak,
"Benda pusaka apa?" tanyanya,
"Di mana Kim Kut Lau? Mengapa dia tidak turun? Apakah
dia masih tahu malu, maka tidak berani menemuiku?" Seh
Cing Hua balik bertanya,
Air muka Hek Sin Kun berubah, kelihatannya amat gusar.
"Semalam Toan Bok Ang kemari, membuat sebelah kaki
Kim Kut Lau patah, tidak bisa bangun."
Betapa terkejutnya Seh Cing Hua mendengar jawaban Hek
Sin Kun itu.

2779
"Toan Bok Ang? Di mana dia sekarang?” tanyanya segera.
Hek Sin Kun tertawa dingin,
"Orang yang menentang Ci Cun, tentu akan mati di bawah
Pat Liong Thian Im!"
Seh Cing Hua gusar bukan main, Dia langsung
melancarkan sebuah pukulan, namun Hek Sin Kun cepat-cepat
berkelit.
"Toan Bok Ang sudah mati, hati kalian pun harus mati
pulu!"
Seh Cing Hua amat berduka, Mendadak dia
memperlihatkan senjata Can Thian Cin.
"lni adalah benda pusaka peninggalan ayah, kau berminat
memilikinya?"
"Sudah pasti berminat!" sahut Hek Sin Kun.
Seh Cing Hua tertawa dingin,
"Oh, ya? itu memang gampang, tapi kau harus
mengajakku menemui seseorang!"
Hek Sin Kun menatap senjata pusaka itu.
"Siapa orang itu?"
"Ajak aku pergi menemui Oey Sim Tit!" sahut Seh Cing
Hua.

2780
Begitu mendengar jawaban Seh Cing Hua, air muka Hek
Sin Kun langsung berubah, dan spontan badannya bergerak ke
atas tujuh delapan undakan batu,
Di saat bersamaan, badan Seh Cing Hua pun bergerak
mengejarnya ke atas, Tapi tiba-tiba muncul empat orang dari
atas menerjang ke bawah.
Seh Cing Hua tertawa dingin, dan langsung menggerakkan
senjata Can Thian Cin. Tampak cahaya kemerah-merahan
berkelebatan ke arah empat orang itu. Tak sempat keempat
orang itu menjerit, tahu-tahu sudah roboh binasa,
"Kau tidak mau?" bentak Seh Cing Hua.
Wajah Hek Sin Kun berubah kelabu,
"Kalau pun kau bertemu Oey Sim Tit, juga tidak ada
gunanya," katanya,
Ketika berkata, sepasang tangannya ditaruh di belakang,
untuk memberi isyarat kepada penjaga yang ada di atas,
Begitu melihat gerak-gerik Hek Sin Kun, Seh Cing Hua
merasa curiga, Mendadak dia memiringkan badan nya.
Dilihatnya Hek Sin Kun sedang memberi isyarat kepada para
penjaga di atas, Sudah pasti isyarat itu agar penjaga di atas
melapor kepada Liok Ci Khim Mo.
Itu membuat Seh Cing Hua betul-betul marah besar, Dia
tertawa dingin seraya berkata.
"Hek Sin Kun! Apakah kau tertarik pada senjata Can Thian
Cin, lalu ingin mengundang Liok Ci Khim Mo keluar
mencelakaiku?"

2781
Hek Sin Kun cepat-cepat naik lagi sambil menyahut.
"Kau yang cari penyakit, jangan menyalahkanku!"
Seh Cing Hua tertawa aneh, lalu membentak
"Bagus!"
Begitu dia membentak, badannya mencelat ke atas, dan
tampak pula cahaya senjata Can Thian Cin berkelebat ke arah
Hek Sin Kun,
Hek Sin Kun tahu akan kelihayan Seh Cing Hua, Ketika
melihat Seh Cing Hua menerjang, dia justru tidak tahu harus
berbuat apa.
Bagaimana cepatnya gerakan Seh Cing Hua! Yang tampak
cahaya kemerah-merahan berkelebat tapi membuat Hek Sin
Kun tak sempat menjerit dan terhuyung-huyung ke belakang
lalu roboh, Ternyata kepalanya telah terpapas sebelah dan
darah segarnya langsung mengucur dengan deras,
Seh Cing Hua masih ingat akan hubungan kakak beradik,
maka tiada niat membunuhnya, Tapi Hek Sin Kun malah
memberi isyarat kepada para penjaga agar mengundang Liok
Ci Khim Mo. itu membuat Seh Cing menjadi marah besar,
Menurut anggapannya, orang seperti Hek Sin Kun sungguh
tiada artinya sama sekali. Oleh karena itu, barulah dia turun
tangan membunuhnya,
Kemarahan Seh Cing Hua belum reda. Dia pun
mengayunkan kakinya untuk menendang mayat Hek Sin Kun.

2782
Di undakan batu itu terdapat cukup banyak jago tangguh,
namun begitu Seh Cing Hua membunuh Hek Sin Kun hanya
dengan satu jurus, mereka tidak berani menyerangnya,
Seh Cing Hua bergerak cepat melesat pergi Ketika Liok Ci
Khim Mo muncul di situ, Seh Cing Hua sudah pergi jauh, Liok
Ci Khim Mo tidak mengejarnya, karena Seh Cing Hua sudah
melesat belasan mil, barulah berhenti walaupun dia telah
membunuh Hek Sin Kun, namun hatinya masih tetap merasa
kesal
Sebelum meninggalkan lembah itu, dia pernah berdebat
dengan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, suaminya. Kalau saat ini
pulang tanpa membawa hasil apa-apa, meskipun Tam Sen
tidak akan mentertawakannya, tapi dia tetap merasa malu,
Seh Cing Hua berpikir, Toan Bok Ang berani seorang diri
menerjang ke dalam istana Ci Cun Kiong, mengapa dia tidak?
Dia berhati keras, Begitu berpikir tentang itu, langsung
membalikkan badannya, Ternyata dia kembali ke istana Ci Cun
Kiong. Akan tetapi mendadak dia berpikir lagi, apabila dia
pergi ke sana, sama juga mencari mati itu membuatnya tidak
dapat mengambil keputusan sehingga berjalan perlahan. Tak
seberapa lama kemudian dia sampai di sebuah lembah kecil
Di lembah itu terdapat sebuah sungai Rerum-putannya
menghijau dan bunga-bunga liar memekar indah, sungguh
sunyi dan indah lembah itu! Namun saat ini, hati Seh Cing Hua
sedang kacau, bagaimana mungkin bisa menikmati keindahan
lembah itu?
Lembah itu tiada jalan keluar Ketika Seh Cing Hua baru
mau mundur, mendadak malah berdiri di situ. Di saat
bersamaan, dia pun merasa heran, Ternyata dia melihat

2783
segundukan tanah yang tidak begitu tinggi di pinggir sungai
Yang membuatnya heran dan terbelalak adalah rerumputan di
atas gundukan tanah itu, tampak bergerak ke atas,
Semula Seh Cing Hua mengira matanya lamur, namun
setelah diperhatikan dengan seksama, gundukan tanah itu
memang bergerak ke atas.
Sekujur badan Seh Cing Hua merinding. Dia mengira ada
suatu makhluk aneh atau monster ingin menerobos keluar dari
gundukan tanah itu. Seh Cing Hua segera melesat maju,
sekaligus mengambil sebuah batu besar, yang kemudian
ditindihkannya di atas gundukan tanah itu. Setelah melakukan
itu, Seh Cing Huapun cepat-cepat meloncat ke beiakang, Dia
terus memandang batu besar tersebut Namun, batu besar itu
tidak bergerak sama sekali.
Berselang beberapa saat, batu besar itu tampak bergerak
ke atas, Di sini perlu diketahui, lembah kecil nan indah itu
merupakan tempat Oey Sim Tit mengubur mayat Toan Bok
Ang. sedangkan gundukan tanah itu adalah kuburannya,
Mengapa gundukan tanah itu bergerak? Perlu dijelaskan
sedikit, ternyata Toan Bok Ang terluka parah oleh Pat Liong
Thian Im, maka Liok Ci Khim Mo dan Oey Sim Tit menganggap
gadis itu telah mati.
Lagi pula Oey Sim Tit telah memeriksa nafas Toan Bok
Ang, gadis itu sudah tidak bernafas sama sekali, Padahal
sesungguhnya Toan Bok Ang belum mati, namun Liok Ci Khim
Mo dan Oey Sim Tit mengiranya telah mati, Oleh karena itu,
Oey Sim Tit menguburnya di lembah kecil itu, Tapi memang
untung, lubang yang digali Oey Sim Tit tidak begitu da!am,
lagi pula tanah yang diurug itu tidak begitu padat.

2784
Semua itu boleh dikatakan kebetulan, sebab di dalam
tanah, Toan Bok Ang justru memperoleh hawa dasar bumi,
sehingga membuatnya siuman dan bernafas seperti biasa.
Akan tetapi, pikirannya masih kosong, tidak tahu dirinya
berada di mana, Berselang sesaat, barulah dia merasa
badannya tertindih sesuatu, sulit baginya bernafas dan
membuka mata nya.
Karena itu, Toan Bok Ang cepat-cepat menghimpun hawa
murninya, barulah merasa lega dan tenang. Setelah dia
merasa lega dan tenang, perlahan-lahan teringat kembali apa
yang telah menimpa dtrinya, Akan tetapi, dia tidak ingat dan
tidak tahu apa sebabnya dirinya berada di tempat itu.
Toan Bok Ang terus berpikir, akhirnya berseru dalam hati,
"Aku sudah mati!"
Ternyata dia tahu bahwa dirinya telah mati, namun setelah
mati kok masih bisa merasa? itu tidak seperti orang mati, tapi
justru telah dikuburkan orang. Toan Bok Ang terus berpikir,
akhirnya dia paham. Sudah pasti Liok Ci Khim Mo
menganggapnya telah mati, maka dirinya dikuburkan di
tempat itu,
Tentunya Toan Bok Ang tidak tahu, bahwa yang
menguburnya adalah Oey Sim Tit. Kalau Oey Sim Tit tidak
bermohon pada Liok Ci Khim Mo agar Toan Bok Ang
dikuburkan, sudah pasti Toan Bok Ang akan mati, sebab Liok
Ci Khim Mo akan membakar mayatnya,
Tiba-tiba Toan Bok Ang merasa tangannya menggenggam
sesuatu. Dia tidak terpikirkan bahwa yang digenggamnya itu
adalah Busur Api. Setelah tahu dirinya belum mati, barulah dia

2785
berusaha bangkit, seandainya dia tidak terluka parah, pasti
tidak sulit untuk bangkit, Saat ini, luka yang dideritanya baru
sembuh dua tiga bagian, Maka, ketika dia berusaha bangkit,
gundukan tanah itu hanya bergerak ke atas.
Sedangkan di saat bersamaan, kebetulan Seh Cing Hua
berada di tempat itu. pengalaman Seh Cing Hua amat luas
dalam rimba persilatan Apapun pernah disaksikannya, Tapi kali
ini justru amat di luar dugaannya, Gundukan tanah itu
kuburan seseorang, bahkan orang itu masih hidup dan juga
Toan Bok Ang.
Lantaran Seh Cing Hua menaruh batu besar di atas
gundukan tanah tersebut, membuat susah Toan Bok Ang yang
sedang berusaha bangkit, Padahal Toan Bok Ang amat girang,
karena badannya sudah mulai bangkit ke atas! Akan tetapi,
mendadak merasakan adanya sesuatu menindih di atas,
sehingga menyebabkan badannya sulit untuk bangkit, dan itu
amat mengejutkannya,
Toan Bok Ang tidak tahu dirinya berada di mana, Dia
mengira masih berada di dalam lingkungan istana Ci Cun
Kiong, maka ada orang menjaga di situ. Setelah berpikir
sejenak, dia mengambil keputusan untuk berusaha bangkit,
Karena kalau dia tidak cepat-cepat keluar dari lubang itu,
lama kelamaan pasti akan mati, Toan Bok Ang mulai
menghimpun hawa murninya, sehingga luka yang dideritanya
menjadi sembuh satu bagian lagi, Dia berhasil bangkit sedikit,
membuat batu besar itu bergerak ke atas sedikit
Seh Cing Hua terbelalak menyaksikannya dan membatin,
sungguh lihay mahluk yang ada di dalam tanah itu! Seh Cing
Hua cepat-cepat mendekati sebuah batu yang jauh lebih besar
dari batu tadi.

2786
Akan tetapi, di saat bersamaan, gundukan tanah itu turun
kembali Di saat itu pula Seh Cing Hua menaruh sebuah batu
besar lagi di atas gundukan tanah tersebut, dan gundukan
tanah itu tak bergerak lagi,
Toan Bok Ang yang berusaha bangkit itu bertambah
susah, Padahal gadis itu sudah hampir berhasil bangkit, Tapi
karena ditindih lagi dengan sebuah batu besar yang beratnya
hampir dua tiga ratus kati, maka badannya tak mampu
bergerak di dalam tanah,
Toan Bok Ang sama sekali tidak dapat bernafas, hanya
mengandalkan hawa murninya saja, Berselang beberapa saat,
karena Toan Bok Ang terus menerus menghimpun hawa
murninya, maka luka yang dideritanya semakin pulih,
Toan Bok Ang berusaha bangkit, Seh Cing Hua terus
memperhatikan gundukan tanah itu, Ketika melihat gundukan
tanah itu bergerak ke atas lagi, hatinya bertambah terkejut,
dan dia langsung melesat ke atas batu besar itu, kemudian
mengeluarkan ilmu pemberat badan. Toan Bok Ang mendadak
merasa badannya seperti tertindih sebuah gunung, sehingga
membuat badannya tak dapat bergerak sama sekali,
Betapa cemasnya Toan Bok Ang, nyaris membuatnya
putus asa. Namun mendadak dia kembali tenang, sebab setiap
kali tindihan dari atas bertambah berat, justru membuat hawa
murni di dalam tubuhnya terus berputar dengan cepat, dan
luka yang dideritanya bertambah pulih,
Setelah merasa demikian, hati Toan Bok Ang bertambah
tenang, sementara Seh Cing Hua yang berdiri di atas batu
besar itu tidak merasakan adanya gerakan apa-apa di dalam
tanah, Dia mengira mahluk di dalam tanah itu telah mati
tertindih.

2787
Ketika dia baru mau meloncat turun, Toan Bok Ang
menghimpun hawa murninya lagi, Akhirnya hawa murninya
tak terkendali kan, seperti kejadian Kim Kut Lau yang
menginjak bagian dadanya di undakan batu di istana Ci Cun
Kiong,
Betapa girangnya Toan Bok Ang. Dia langsung
mengalihkan hawa murninya ke atas, Bukan main dahsyatnya
terjangan tenaga itu. Seh Cing Hua yang berdiri di atas batu,
mendadak merasakan adanya tenaga yang amat dahsyat
menerjang ke arahnya, sehingga membuat badannya
terpental ke udara. Bukan main terkejutnya Seh Cing Hua,
Namun dia adalah pesilat tangguh, Ketika badannya terpental
ke udara, dia cepat-cepat bersalto sekaligus menggerakkan
senjata Can Thian Cin untuk melindungi dirinya,
Di saat bersamaan, dia mendengar suara menderu-deru.
Ternyata kedua batu besar itu melayang ke atas setinggi tujuh
depaan, dan gundukan tanah itu pun berhamburan kemanamana,
Setelah itu, tampak sesuatu muncul dari dalam tanah,
sedangkan Seh Cing Hua sudah melayang turun, Dia
terbelalak saking terkejut dan juga ingin melihat jelas makluk
apa yang muncul dari dalam tanah itu,
* * * *
Bab 130
Di bawah sinar sang surya, Seh Cing Hua dapat melihat
dengan jelas sekali Setelah melihat, dia bertambah terbelalak
dan mulutnya ternganga lebar saking tertegun. Ternyata
bukan makluk aneh yang muncul dari dalam tanah itu
melainkan seorang gadis berlengan tunggal, tidak lain adalah
Toan Bok Ang yang telah mati itu, saat ini, Toan Bok Ang juga
telah membalikkan badannya, sehingga mereka berdua beradu

2788
pandang, Toan Bok Ang tertegun. Seh Cing Hua menunjuk
Toan Bok Ang seraya bertanya terputus-putus,
"Kau... bukankah kau sudah mati?"
Selama ini Seh Cing Hua tidak pernah merasa takut
terhadap apa pun. Namun saat ini dia justru merasa agak
takut, sehingga sekujur badannya merinding. Sedangkan Toan
Bok Ang tampak terheran-heran,
"Bibi? Kok bibi berada di sini?"
Sembari berkata, Toan Bok Ang mendekati Seh Cing Hua.
Mendadak Seh Cing Hua terbelalak sehingga mengeluarkan
suara "Ih".
"Apa yang berada di tanganmu?" tanyanya,
Toan Bok Ang segera melihat tangannya, dan dia pun
terbelalak
"Hah! ini adalah Busur Api! Bibi, bagaimana Busur Api ini
berada di tanganku?"
Seh Cing Hua memandangnya terheran-heran.
"Aku justru ingin bertanya padamu, kok kau malah
bertanya padaku?"
"Aku memang tidak tahu, Aku menerjang ke dalam istana
Ci Cun Kiong dan sudah mati, Namun entah apa sebabnya aku
bisa hidup kembali Ketika aku tersadar, diriku sudah berada di
dalam tanah!"

2789
Mendengar kata-kata itu, hati Seh Cing Hua tergerak,
karena dia berpengetahuan luas, begitu pula pengalamannya.
"Nona Toan, cobalah kerahkan lima bagian Lweekangmu
dan seranglah aku! Aku akan menangkis seranganmu,"
katanya,
"Kalau aku cuma mengerahkan lima bagian Lweekangku,
bagaimana mungkin mampu melawan Lweekang bibi?" sahut
Toan Bok Ang.
Seh Cing Hua menatapnya,
"Turuti saja perkataanku jangan membantah!"
Toan Bok Ang menyimpan Busur Api itu ke dalam bajunya,
kemudian mengerahkan lweekangnya sesuai dengan
keinginan Seh Cing Hua, lalu dilancarkannya ke arah Seh Cing
Hua. Walaupun cuma lima bagian yang dikerahkan namun
amat dahsyat sekali Seh Cing Hua membungkukkan badannya
sedikit, sekaligus menyambut pukulan itu,
Blam!
Terdengar suara benturan yang amat dahsyat Badan Toan
Bok Ang tak bergeming dari tempat, sedangkan Seh Cing Hua
terhuyung-huyung ke belakang tiga langkah, namun kemudian
bisa berdiri tegak lagi, Toan Bok Ang terperangah, Pada saat
bersamaan Seh Cing Hua berkata dengan penuh kegembiraan
"Nona Toan, kuucapkan selamat padamu! Sebab kini
Lweekangmu sudah amat tinggi sekali, sudah menembus jalan
darah Seng Si Hian Koan."

2790
Tentunya Toan Bok Ang tahu tentang itu, namun tetap
tidak paham bagaimana bisa terjadi begitu,
"Benarkah itu, Bibi?" tanyanya dengan penuh rasa heran.
Seh Cing Hua mengangguk
"Untuk apa aku membohongimu?"
Toan Bok Ang amat girang, tapi juga merasa berduka,
karena kini kungfunya sudah amat tinggi sekali, tapi dia tidak
punya pemuda idaman hati. Pemuda yang amat dicintainya,
malah tidak mencintainya. Alangkah baiknya dirinya menjadi
seorang gadis desa menikah dengan pemuda desa pula, agar
hidup bahagia selama-lamanya. Ketika melihat Toan Bok Ang
termangu-mangu, Seh Cing Hua sudah tahu apa yang sedang
dipikirkannya,
"Buat apa kau termangu-mangu? Kini kau telah
memperoleh Busur Api, bahkan kepandaianmu juga sudah
amat tinggi sekali. Liok Ci Khim Mo yang amat jahat itu,
bagaimana mungkin bisa hidup lagi?" katanya.
Sementara Toan Bok Ang tidak habis pikir, bagaimana
Busur Api itu bisa berada di tangannya? Mereka berdua lalu
kembali ke lembah tempat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
dan lainnya sedang menunggu dengan hati cemas,
Han Giok Shia yang tidak sabaran itu, entah sudah berapa
kali ingin pergi menyelidik namun Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek terus mencegahnya. Kini begitu melihat Seh Cing Hua
kembali bersama Toan Bok Ang, dapat dibayangkan, betapa
girangnya hati mereka!"

2791
"Lihatlah! Benda apa yang berada di tangannya?" seru Han
Giok Shia.
Semua orang melihat tangan Toan Bok Ang. Begitu tahu
benda itu adalah Busur Api, mereka semua bersorak
kegirangan. Kini ketujuh batang Panah Bulu Api dan Busur Api
itu telah berada di tangan mereka, bagaimana mereka tidak
bergirang? Han Giok Shia yang tidak sabaran itu, langsung
berseru-seru penuh semangat
"Mari kita menyerbu ke istana Ci Cun Kiong! Kita
menyerbu ke istana Ci Cun Kiong!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut serius,
"Tunggu! Meskipun Busur Api dan Panah Bulu Api telah
menyatu, mampu menundukkan Pat Liong Thian Im, tapi kita
tidak bisa bertemu Liok Ci Khim Mo. Kita harus berpisah
beberapa mil, barulah dapat memanahnya, Oleh karena itu,
kalau kita bisa memancingnya keluar, tujuan kita baru bisa
tercapai."
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata sampai di situ, Seh
Cing Hua justru tersenyum
"Tua bangka, bagaimana kalau kita pergi menempuh
bahaya?"
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen baru mau menjawab, Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyela.
"Biar aku yang pergi"
Seh Cing Hua tertawa,

2792
"Ha ha! jangan berdebat! Tentunya yang pergi menempuh
bahaya itu, harus memiliki kepandaian yang paling tinggi,
barulah berderajat pergi menempuh bahaya itu."
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengerutkan kening.
"Siapa yang memiliki kepandaian paling tinggi di antara
kita?"
Mendadak Seh Cing Hua menunjuk Toan Bok Ang sambil
berkata.
"Selain Nona Toan, orang lain tidak boleh pergi menempuh
bahaya itu, Sebab jalan darah Seng Si Hian Koannya telah
tembus."
Betapa gembiranya semua orang mendengar kata-kata
Seh Cing Hua itu. Mereka segera bertanya kepada Toan Bok
Ang tentang apa yang dialaminya di istana Ci Cun Kiong, Toan
Bok Ang segera menutur tentang kejadian itu, Semua orang
terbelalak mendengar penuturannya, namun amat bergirang
dalam hati,
"Kalau begitu, hanya Nona Toan yang akan berhasil
memancing Liok Ci Khim Mo keluar ke pelataran di atas
undakan batu itu. Kalau Nona Toan mampu bertahan
beberapa saat, itu sudah cukup," kata Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen.
"Rasanya aku dapat bertahan setengah jam lebih," sahut
Toan Bok Ang.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa gelak,

2793
"Ha ha ha! Kalau begitu, jangan kan cuma satu Liok Ci
Khim Mo, sepuluh Liok Ci Khim Mo pun dapat kita basmi!"
"Kita harus pergi mencari sebuah puncak gunung yang
dekat istana Ci Cun Kiong," sela Tam Sen.
Mereka semua mengangguk lalu berangkat bersama, Lu
Leng sengaja memperlambat langkahnya, agar bisa berjalan di
sisi Toan Bok Ang.
"Kakak Ang, aku mengucapkan selamat padamu, kini
kepandaianmu sudah amat tinggi sekali," katanya dengan
suara rendah,
Toan Bok Ang menatap Lu Leng, kemudian menundukkan
kepala seraya menghela nafas panjang.
"Adik Leng, seumur hidupku sudah tiada apa-apa yang
dapat menggembirakan hatiku, seharusnya kau tahu
perasaanku ini."
Lu Leng juga menghela nafas panjang.
"Aaah! Kakak Ang, aku tidak bisa berbicara apa-apa lagi."
Toan Bok Ang manggut-manggut, lalu melesat mengejar
Tam Goat Hua dan kemudian bercakap-cakap dengannya. Lu
Leng terus memandang punggungnya sambil menggelenggelengkan
kepala,
Ketika hari mulai senja, mereka sudah tiba di sebuah
puncak gunung, Kebetulan puncak gunung itu berhadapan
dengan istana Ci Cun Kiong, berjarak kira-kira empat lima mil.

2794
"Entah Busur Api itu dapat memanah begitu jauh tidak?"
tanya Tam Goat Hua.
"Tidak apa-apa! Apabila keadaan tidak mengizinkan, aku
akan segera melarikan diri, itu pasti masih keburu," sahut
Toan Bok Ang.
Mereka semua manggut-manggut, kemudian memandang
ke arah istana Ci Cun Kiong. Tampak bayangan orang berjalan
mondar-mandir di sana, bahkan terlihat pula begitu banyak
obor menancap di pelataran.
"Aku berangkat!" ajak Toan Bok Ang.
Lu Leng segera berpesan,
"Hati-hati Kakak Ang!"
Toan Bok Ang memandangnya sambil menghela nafas
panjang,
"Setelah urusan beres, aku akan pergi mencari guruku."
Mereka semua tahu bagaimana perasaan Toan Bok Ang.
Tentunya gadis itu tidak mau bertemu Lu Leng dan Tam Goat
Hua lagi Maka mereka semua manggut-manggut, dan Toan
Bok Ang melesat pergi laksana kilat,
Semua orang menunggu di puncak gunung itu. Ketujuh
batang Panah Bulu Api ditaruh ke bawah, sedangkan Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek menggenggam Busur Api dengan
perasaan tegang, Mata semua orang diarahkan ke istana Ci
Cun Kiong.

2795
Berselang beberapa saat kemudian mereka melihat sosok
bayangan berkelebat menuruni undakan batu, tidak lain
adalah Toan Bok Ang. Ternyata dia sudah tiba di istana Ci Cun
Kiong. Tujuannya hanya ingin memancing keluar Liok Ci Khim
Mo, maka dia tidak ingijn membunuh orang lain. Kalau dia
berniat membunuh sudah pasti para penjaga istana itu akan
jadi mayat semuanya. Setelah berada di depan istana Ciu Cun
Kiong, Toan Bok Ang bersiul panjang, kemudian berseru:
"Liok Chi Kim MO, cepatlah keluar!"
Suara seruannya bergema sampai beberapa mil. Seketika
tampak bayangan orang berkelebat keluar dari pintu istana.
Salah seorang adalah Kou Hun Siu. Begitu melihat yang
muncul itu Toan Bok Ang, air mukanya langsung berubah
hebat.
"Dimana Liok Chi Kim Mo ? Mengapa dia belum keluar ?"
tanya Toan Bok Ang dengan dingin.
Kou Hun Siu maju selangkah, lalu menatap Toan Bok Ang.
"Apakah kau berderajad menyuruh Liok Chi Kim Mo keluar
?" bentaknya.
Sambil membentak, dia menyerang dengan kelima jarinya.
Maksudnya ingin mencengkeram bahu gadis itu. Toan Bok Ang
tidak berkelit, hanya mengerahkan Lweekangnya kebahunya,
membiarkan bahunya dicengkeram Kou Hun Siu.
Kou Hun Siu memang berhasil mencengkeram bahu Toan
Bok Ang, tapi di saat bersamaan, mendadak dari bahu gadis
itu menerjang keluar tenaga yang amat dahsyat dan terdengar
pula suara.

2796
"Krek ! Krek !"
Ternyata kelima jari Kou Hun Siu telah patah.
Betapa terkejutnya Kou Hun Siu. Dia ingin melarikan diri,
namun Toan Bok Ang telah mengayunkan kakinya menendang
dadanya,
"Aaaakh...!"
Kou Hun Siu menjerit Tulang di bagian dadanya telah
patah semua, Badannya terpental membentur dinding batu,
lalu roboh berlumuran darah dan binasa seketika. Bersamaan
itu, terdengar suara “Ting Ting Ting" tiga kali, yakni suara
harpa Pat Liong Khim. Toan Bok Ang cepat-cepat menghimpun
hawa murninya. Tampak Liok Ci Khim Mo berjalan keluar
Suara harpa Pat Liong Khim bergema sampai beberapa
mil. Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan lainnya yang berada
di puncak gunung, sudah mendengar suara harpa tersebut,
otomatis membuat hati mereka menjadi tegang sekali. Di
bawah cahaya obor, tampak Toan Bok Ang dan Liok Ci Khim
Mo berada di pelataran itu.
Berselang sesaat, mereka pun melihat Toan Bok Ang dan
Liok Ci Khim Mo duduk berhadapan serta sayup-sayup
terdengar suara Pat Liong Thian Im. Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek membungkukkan badannya mengambil sebatang
Panah Bulu Api.
"Biar aku yang meluncurkan panah pertama!" katanya.
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen manggut-manggut,
"Memang harus kau yang duluan memanahnya."

2797
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menarik nafas dalamdalam,
kemudian memasang Panah Bulu Api itu pada Busur
Api, Tong Hong Pek bersiul panjang. Mengerahkan tujuh
bagian Lweekangnya, namun tali Busur Api itu hanya tertarik
sedikit, tidak dapat melengkungkan busurnya,
Karena itu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek terpaksa
harus mengerahkan sepuluh bagian Lwee-kangnya untuk
menarik tali Busur Api itu, lalu ditujukan ke arah Liok Ci Khim
Mo, dan mendadak melepaskan tangannya. seketika tampak
panah Bulu Api meluncur laksana kilat dan memancarkan
cahaya kemerah-merahan ke arah Liok Ci Khim Mo!
Akan tetapi, tampak Liok Ci Khim Mo tak bergerak.
sedangkan cahaya kemerah-merahan itu sirna, Terlihat pula
suatu benda hitam jatuh dekat Liok Ci Khim Mo kira-kira dua
depa, ternyata tidak berhasil memanahnya.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera mengambil
sebatang Panah Bulu Api lagi, Tampak cahaya kemerahmerahan
meluncur laksana kilat ke arah Liok Ci Khim Mo,
namun tetap jatuh di dekatnya.
Saat ini, kening Liok Ci Khim Mo telah mengucurkan
keringat. Dia pun melihat cahaya kemerah-merahan yang
mengarah dirinya itu adalah Panah Bulu Api. ingin rasanya dia
bangkit, tapi jari tangannya harus berhenti sedangkan dia
mengandalkan Pat Liong Thian Im, untuk dapat merobohkan
Toan Bok Ang. Kalau dia bangkit berdiri tanpa memetik tali
senar harpanya, tentunya Toan Bok Ang akan menyerangnya.
Liok Ci Kim Mo hanya berharap, ketujuh batang Panah Bulu
Api itu tidak berhasil mengenail dirinya, maka dia bisa
terlepas.

2798
Sementara Toan Bok Ang juga melihat kedua batang
Panah Bulu Api itu, Hatinya menjadi gugup karena kedua
batang Panah Bulu Api itu tidak berhasil menembus Liok Ci
Khim Mo.
Sedangkan dipuncak gunung itu, ketika melihat Tong Hong
Pek tidak berhasil memanah Liok Ci Khim Mo, Seh Cing Hua
amat penasaran, Dia langsung merebut Busur Api itu dari
tangan Tong Hong Pek, sekaligus mengambil sebatang Panah
Bulu Api. Tampak cahaya kemerah-merahan meluncur ke arah
Liok Ci Khim Mo, namun tiada hasilnya. Seh Cing Hoa
bertambah penasaran dan segera memanah lagi, tapi tetap
tiada hasilnya.
Menyaksikan itu, wajah Tam-Seh berubah serius. Dia
mengambil sebatang Panah Bulu Api, setelah itu tampak
cahaya kemerah-merahan meluncur ke arah Liok Ci Khim Mo.
Kali ini panah Bulu Api berhasil menembus lengan baju Liok Ci
Khim Mo.
Tam Seh memanah sekali lagi, tapi Panah Bulu Api itu
justru menancap di dinding Istana Ci Cun Kiong, tidak berhasil
mengenai Liok Ci Khim Mo. Kini mereka sudah menghabiskan
enam batang Panah Bulu Api, namun belum berhasil
merobohkan Liok Ci Khim Mo. Panah Bulu Api tinggal sebatang
lagi. Mendadak Lu Leng berkata sambil berkertak gigi..
"Biar aku yang memanahnya!"
Tam Seh menyerahkan Busur Api itu dengan tangan
gemetaran, karena berhasil atau tidak justru tergantung pada
Panah Bulu Api yang terakhir ini. Setelah menerima Busur Api
itu, Lu Leng melihat badan Toan Bok Ang. mulai bergoyanggoyang,
Dia segera mengerahkan lwekangnya untuk
memanah.

2799
Pheng!
Terdengar suara yang amat nyaring, dan seketika terlihat
cahaya kemerah-merahan meluncur laksana kilat ke arah Liok
Ci Khim Mo. Tak lama kemudian suara harpa itu berhenti.
Semua orang tidak tahu apa sebabnya, hanya tampak
Toan Bok Ang bangkit berdiri, sedangkan Liok Ci Khim Mo
berusaha melarikan diri, Tapi terlambat karena Toan Bok Ang
telah melancarkan sebuah pukulan ke arahnya dan Liok Ci
Khim Mo roboh seketika.
Kini semua orang baru tahu, ternyata walau Lu Leng tidak
berhasil memanah Liok Ci Khim Mo, namun berhasil memanah
harpa Pat Liong Khim, sehingga membuat tali senar harpa
tersebut putus semua, Terlihat Toan Bok Ang membalikkan
badannya memandang ke arah puncak gunung, setelah itu
barulah melesat pergi, Semua orang pun segera melesat ke
arah Ci Cun Kiong. Para anak buah Liok Ci Khim Mo berusaha
melarikan diri, Tampak Oey Sim Tit memeluk mayat Liok Ci
Khim Mo. Setelah semua orang tiba di situ, Oey Sim Tit pun
melesat pergi sambil membopong mayat ayahnya...
Kini dunia persilatan telah aman. Tong Hong Pek
mencukur rambut menjadi padri, sedangkan Lu Leng, Tam
Goat Hua, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia melangsungkan
pernikahan. Setelah itu, Lu Leng diangkat sebagai ketua partai
Gobi Pay dan Hwa San Pay..
TAMAT
ALWAYS Link cerita silat : Cerita silat Terbaru Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6, cersil terbaru, Cerita Dewasa, cerita mandarin Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6,Cerita Dewasa terbaru,Cerita Dewasa Terbaru Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6, Cerita Dewasa Pemerkosaan Terbaru Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6
Anda sedang membaca artikel tentang Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6 Tamat dan anda bisa menemukan artikel Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6 Tamat ini dengan url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/12/cerita-silat-favorit-harpa-iblis-jari_2367.html?m=0,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6 Tamat ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6 Tamat sumbernya.

Unknown ~ Cerita Silat Abg Dewasa

Cersil Or Post Cerita Silat Favorit : Harpa Iblis Jari Sakti 6 Tamat with url http://cerita-eysa.blogspot.com/2011/12/cerita-silat-favorit-harpa-iblis-jari_2367.html?m=0. Thanks For All.
Cerita Silat Terbaik...

{ 1 komentar... read them below or add one }

poker mengatakan...

poker online terpercaya
poker online
Agen Domino
Agen Poker
Kumpulan Poker
bandar poker
Judi Poker
Judi online terpercaya

Posting Komentar